konsep kurikulum 2013
TRANSCRIPT
LOGO
BIMBINGAN TEKNIS IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
Oleh Mistar Riesty, S.Ag, MA
Widyaiswara BDK Medan
Curriculum ViteaTempat / tgl. LahirTempat / tgl. Lahir : Serdang Bedagai / 05 Oktober 1972 : Serdang Bedagai / 05 Oktober 1972
Nama / Nip Nama / Nip : MISTAR RIESTY, MA / : MISTAR RIESTY, MA / 197210052006041013197210052006041013
JabatanJabatan : Widyaiswara Pertama/ III b: Widyaiswara Pertama/ III bAlamat kantor Alamat kantor : Kampus BDK Medan: Kampus BDK MedanAlamat Rumah Alamat Rumah : Jl. Danau Tempe Gg. Purwoyudo I : Jl. Danau Tempe Gg. Purwoyudo I
Binjai Binjai Hp. 081376828485Hp. 081376828485
E-mailE-mail : [email protected]: [email protected] :Pendidikan : - SD di Sergai - SD di Sergai ((1980-1980-1986)1986)
- MTS di Sergai- MTS di Sergai ((1986-1986-1989)1989) - PGAN di Medan- PGAN di Medan ((1989-1989-1992)1992) - S1 di IAIN SU Medan - S1 di IAIN SU Medan ((1992-1992-1997)1997)
- S2 di IAIN SU Medan- S2 di IAIN SU Medan ((2009-2009-20120111)) - S3 di IAIN SU Medan- S3 di IAIN SU Medan (proses)(proses)
Pengalaman Jabatan Pengalaman Jabatan 1. Instruktur Komputer di DINAMIT Coursus 1995-19971. Instruktur Komputer di DINAMIT Coursus 1995-1997 2. Manager di DINAMIT Coursus 1997-20002. Manager di DINAMIT Coursus 1997-2000
3. Koordinator di LAZ Peduli Ummat Waspada 2000-20033. Koordinator di LAZ Peduli Ummat Waspada 2000-20034. Manager di PT. G4. Manager di PT. Genta enta NNusa usa GGemilangemilang Inalum Asahan 2003- Inalum Asahan 2003-
200520055. Manager Operasional di PT. Souci Indoprima 20055. Manager Operasional di PT. Souci Indoprima 20056. Dirut PT. S6. Dirut PT. Surya Jaya urya Jaya IInti nti PPratamaratama di Medan 2005 di Medan 20057. Dirut PT. Era Mitra di Medan 20057. Dirut PT. Era Mitra di Medan 20058. PNS di MIN Mutiara Kisaran April 20068. PNS di MIN Mutiara Kisaran April 20069. 9. Widyaiswara di BDK Medan Oktober 2011 Widyaiswara di BDK Medan Oktober 2011 s/d ss/d sekarangekarang
10. Instruktur Nasional Kurikulum 201310. Instruktur Nasional Kurikulum 2013
MATERI PELATIHAN
3
KU
RIK
ULU
M 2
013
KONSEP
APLIKASI
MAINDSET
ELEMEN PERUBAHAN
PENDEKATAN SCEINTIFIK
PENILAIAN AUTENTIK
SKL = (54)SI = (67,68,69,70)S.PROSES (65/81 A) S. PENILAIAN (66)
A MATIT ANYAC OBAA SOSIASIK OMUNIKASI
PROSES
HASIL
ANALISIS SKL, KI & KD R P P
57,58,59,602014
5
VIDEO KEMENDIKBUD
PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA
RASIONAL KURIKULUM 2013
Kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (19) adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
7
Tantangan Internal Tuntutan pendidikan yang mengacu kepada
8 Standar Nasional Pendidikan yang meliputi Standar Pengelolaan, Standar Biaya, Standar Sarana Prasarana, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, dan Standar Kompetensi Lulusan.
Tantangan internal lainnya terkait dengan faktor perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif.
8
Tantangan Eksternal
Tantangan Masa Depan• Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA• Masalah lingkungan hidup.• Kemajuan teknologi informasi.• Konvergensi ilmu dan teknologi.• Ekonomi berbasis pengetahuan.• Kebangkitan industri kreatif dan budaya.• Pergeseran kekuatan ekonomi dunia.• Pengaruh dan imbas teknosains.• Mutu, investasi dan transformasi pada sektor pendidikan.• Materi TIMSS dan PISA.
9
Tantangan Eksternal
Kompetensi Masa Depan• Kemampuan berkomunikasi.• Kemampuan berpikir jernih dan kritis.• Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu
permasalahan.• Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab.• Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap
pandangan yang berbeda.• Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal.• Memiliki minat luas dalam kehidupan. • Memiliki kesiapan untuk bekerja. • Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya.• Memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan.
10
Fenomena Negatif yang Mengemuka• Perkelahian pelajar• Narkoba• Korupsi• Plagiarisme • Kecurangan dalam Ujian (Nyontek)• Gejolak masyarakat (social unrest)
Persepsi Masyarakat• Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif• Beban siswa terlalu berat• Kurang bermuatan karakter
Perkembangan Pengetahuan dan Pedagogi• Neurologi• Psikologi• Observation based [discovery] learning dan Collaborative
Learning
Tantangan Eksternal
11
Penyempurnaan Pola Pikir1 Berpusat pada Guru Berpusat pada Siswa2 Satu Arah Interaktif3 Isolasi Lingkungan Jejaring4 Pasif Aktif-Menyelidiki5 Maya/Abstrak Konteks Dunia Nyata6 Pribadi Pembelajaran Berbasis Tim
7Luas (semua materi
diajarkan)Perilaku Khas
Memberdayakan Kaidah Keterikatan
8Stimulasi Rasa Tunggal
(beberapa panca indera)
Stimulasi ke Segala Penjuru (semua Panca indera)
9Alat Tunggal (papan
tulis)Alat Multimedia (berbagai
peralatan teknologi pendidikan)
10 Hubungan Satu Arah Kooperatif12
Penyempurnaan Pola Pikir (lanjutan)11 Produksi Masa (siswa
memperoleh dokumen yg sama)
Kebutuhan Pelanggan (siswa mendapat dokumen sesuai
dgn ketertarikan sesuai potensinya)
12 Usaha Sadar Tunggal (mengikuti cara yang
seragam)
Jamak (keberagaman inisiatif individu siswa)
13 Satu Ilmu Pengetahuan Bergeser (mempelajari satu sisi pandang ilmu)
Pengetahuan Disiplin Jamak (pendekatan multidisiplin)
14 Kontrol Terpusat (kontrol oleh guru)
Otonomi dan Kepercayaan (siswa diberi tanggungjawab)
15 Pemikiran Faktual Kritis (membutuhkan pemikiran kreatif)
16 Penyampaian Pengetahuan
(pemindahan ilmu dari guru ke siswa)
Pertukaran Pengetahuan (antara guru dan siswa, siswa
dan siswa lainnya)
13
Pola Pikir Perumusan Kurikulum No
KBK 2004 KTSP 2006 Kurikulum 2013
1 Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi
Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan
2 Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan Mata Pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan melalui Kompetensi Inti yang bebas mata pelajaran
3 Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk pengetahuan
Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan,
4 Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai
5 Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah
Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas)
14
Proses Karakteristik Penguatan
Pembelajaran
Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,....Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran untuk semua mata pelajaran.Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu [discovery learning].Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa pengetahuan dan berfikir logis, sistematis, dan kreatif.
Penilaian
Mengukur tingkat berpikir siswa mulai dari rendah sampai tinggi.Menekankan pada pertanyaan yang membutuhkan pemikiran mendalam [bukan sekedar hafalan].Mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa.Menggunakan portofolio pembelajaran siswa.
Langkah Penguatan Proses
15
Pelaku Beban Penyelesaian
Guru
Menyusun Silabus. Disediakan buku pegangan guruMencari buku yang sesuai.
Mengajar beberapa mata pelajaran dengan cara berbeda.
Pendekatan tematik terpadu menggunakan satu buku untuk semua mata pelajaran sehingga dapat selaras dengan kemampuan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge.
Mengajar banyak mata pelajaran.
Menggunakan bahasa Indonesia sebagai penghela mata pelajaran yang lain sehingga selaras.
Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembahasan.
Murid
Mempelajari banyak mapel.
Mempelajarai mata pelajaran dengan cara berbeda.
Membeli buku. Penyedian buku teks oleh pemerintah/daerah.Membeli lembar kerja siswa.
16
Langkah Penyesuaian Beban Guru
17
Terima Kasih
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
STRATEGI IMPLEMENTASI STRATEGI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 KURIKULUM 2013
PPT - 1.4
Implementasi KurikulumImplementasi kurikulum adalah usaha bersama antara Pemerintah dengan pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota.1.Pemerintah bertanggungjawab dalam mempersiapkan guru dan kepala sekolah untuk melaksanakan kurikulum.2.Pemerintah bertanggungjawab dalam melakukan evaluasi pelaksanaan kurikulum secara nasional.3.Pemerintah provinsi bertanggungjawab dalam melakukan supervisi dan evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum di propinsi terkait.4.Pemerintah kabupaten/kota bertanggungjawab dalam memberikan bantuan profesional kepada guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan kurikulum di kabupaten/kota terkait.
Strategi Implementasi Kurikulum
Pelaksanaan kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan yaitu:
• Juli 2013 : Kelas I, IV, VII, dan X• Juli 2014 : Kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI• Juli 2015 : kelas I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, dan
XII
Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dari tahun 2013 - 2015
Pengembangan buku siswa dan buku pegangan guru dari tahun 2012 – 2014
Pengembangan manajemen, kepemimpinan, sistem administrasi, dan pengembangan budaya sekolah (budaya kerja guru) terutama untuk SMA dan SMK, dimulai dari bulan Januari – Desember 2013
Pendampingan dalam bentuk Monitoring dan Evaluasi untuk menemukan kesulitan dan masalah implementasi dan upaya penanggulangan: Juli 2013 – 2016
Strategi Implementasi Kurikulum
DPR, DPRD, GUBERNUR, BUPATI/WALIKOTA, DEWAN PENDIDIKAN, DINAS PENDIDIKAN PROVINSI,
KABUPATEN/KOTA, MASYARAKAT
KEBIJAKAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
GURU KEPALA SEKOLAH PENGAWAS
DIKLAT KURIKULUM2013
SD, SMP, SMA, SMK
Strategi Diklat Guru Kelas/Mapel, Kepala Sekolah, PeNgawas
Pelatihan Guru
PELAKSANAAN
Rencana Implementasi
Persiapan
Pelatih Nasional
Guru Inti
Guru
EVALUASI
Pendampingan
PERSIAPAN (Jan-Jun) IMPLEMENTASI (Jul)
23
Pelaksanaan Kurikulum 2013
IMPLEMENTASI (mulai Juli 2013)
Implementasi di SD, SMP, SMA, dan SMK
PENDAMPINGAN
Guru Inti
24
Kepala Sekolah Pengawas
25
Terima Kasih
26
KONSEP
KURIKULUM 2013
TAHUN 2005Indonesia memiliki perangkat Hukum
PP Nomor 19 Tahun 2005tentang:
Standar Nasional Pendidikan yaitu;
acuan minimal penyelenggaraan pendidikan untuk seluruh lembaga pendidikan dasar dan mengah
di seluruh wilayah hukum Indonesia.
2828
STANDAR NASIONAL PENDIDIKANSTANDAR NASIONAL PENDIDIKANPP NOMOR 19 TAHUN 2005PP NOMOR 19 TAHUN 2005
1.1. STANDAR ISI (Permendiknas 22 th 2006)STANDAR ISI (Permendiknas 22 th 2006)2.2. STANDAR PROSES (41-2007)STANDAR PROSES (41-2007)3.3. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (23-2006)STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (23-2006)4.4. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKANKEPENDIDIKAN5.5. STANDAR SARANA DAN PRASARANASTANDAR SARANA DAN PRASARANA6.6. STANDAR PENGELOLAANSTANDAR PENGELOLAAN7.7. STANDAR PEMBIAYAANSTANDAR PEMBIAYAAN8.8. STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN (20-2007)STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN (20-2007)
RPJMN 2010-2014mengamanatkan agar
Peningkatan mutu pendidikan memprioritaskan dalam:
1. Perbaikan MetodologiPenerapan metodologi pendidikan yang tidak lagi berupa pengajaran demi kelulusan ujian, namun pendidikan menyeluruh yang memperhatikan kemampuan sosial, watak, budi pekerti, kecintaan terhadap budaya-bahasa Indonesia.
2. Penataan ulang kurikulum sekolahDibagi menjadi kurikulum tingkat nasional, daerah, dan sekolah sehingga dapat mendorong penciptaan hasil didik yang mampu menjawab kebutuhan SDM.
29
TAHUN 2013SEKARANG BERGANTI DENGAN
PP Nomor 32 Tahun 2013TENTANG PERUBAHAN
Standar Nasional Pendidikan adalah
kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
3131
STANDAR NASIONAL PENDIDIKANSTANDAR NASIONAL PENDIDIKANPP NOMOR 32 TAHUN 2013PP NOMOR 32 TAHUN 2013
1.1. STANDAR ISI (Perm 67/68/69/70 th. 2013)STANDAR ISI (Perm 67/68/69/70 th. 2013)2.2. STANDAR PROSES (65/81A-2013)STANDAR PROSES (65/81A-2013)3.3. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (54-2013)STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (54-2013)4.4. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKANKEPENDIDIKAN5.5. STANDAR SARANA DAN PRASARANASTANDAR SARANA DAN PRASARANA6.6. STANDAR PPENGELOLAAN STANDAR PPENGELOLAAN 7.7. STANDAR PEMBIAYAANSTANDAR PEMBIAYAAN8.8. STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN (66-2013)STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN (66-2013)
ELEMEN PERUBAHAN
Standar Kompetensi Lulusan
Standar Proses
Standar Isi Standar Penilaian
Elemen Perubahan
32
STRUKTUR KURIKULUM MI/SDNo Komponen I II III IV V VIA Matapelajaran
TEMATIK
1 Pend. Agama 3 3 32 Pend. Kewarganegaraan 2 2 23 Bahasa Indonesia 5 5 54 Matematika 5 5 55 IPA 4 4 46 IPS 3 3 37 Seni Budaya & Ketrpln. 4 4 48 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 4 4
B Muatan Lokal 2 2 2C Pengembangan Diri 2 2 2Jumlah 26 27 28 32 32 32
33
No Komponen I II III IV V VIKelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 42 PPKN 5 6 6 4 4 43 Bahasa Indonesia 8 8 10 7 7 74 Matematika 5 6 6 6 6 65 IPA 3 3 36 IPS 3 3 3
Kelompok B7 Seni Budaya & Prakarya (termasuk
muatan lokal*)4 4 4 5 5 5
8 Pend. Jasmani, OR & Kes (termasuk muatan lokal).
4 4 4 4 4 4
Jumlah 30 32 34 36 36 36
MASUKAN STRUKTUR KURIKULUM SD
Catatan: 1.Muatan lokal* dapat memuat Bahasa Daerah2.IPA dan IPS kelas I s.d. Kelas III diintegrasikan ke mata pelajaran lainnya
34
No Komponen I II III IV V VIKelompok A
1 Pendidikan Agama Islam a. Al-Qur’an Hadis 2 2 2 2 2 2b. Akidah Akhlak 2 2 2 2 2 2c. Fikih 2 2 2 2 2 2d. Sejarah Kebudayaan Islam - - - 2 2 2
2 PPKN 5 6 6 4 4 43 Bahasa Indonesia 8 8 10 7 7 74 Bahasa Arab 2 2 2 2 2 24 Matematika 5 6 6 6 6 65 IPA - - - 3 3 36 IPS - - - 3 3 3
Kelompok B7 Seni Budaya & Prakarya (termasuk muatan
lokal*)4 4 4 5 5 5
8 Pend. Jasmani, OR & Kes (termasuk muatan lokal).
4 4 4 4 4 4
Jumlah 34 36 40 43 43 43
MASUKAN STRUKTUR KURIKULUM MI
35
STRUKTUR KURIKULUM SMP
KOMPONEN
ALOKASI WAKTU MINIMAL PER MINGGU
[JP]VII VIII IX
A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2 2 22. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 23. Bahasa Indonesia 4 4 44. Matematika 4 4 45 Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 46 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 47 Bahasa Inggris 4 4 48 Seni Budaya 2 2 29 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 2 2 2
10 Keterampilan/Teknologi Informasi & Komunikasi 2 2 2B. Muatan Lokal 2 2 2C. Pengembangan Diri 2* 2* 2*
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 32 32 32
36
STRUKTUR KURIKULUM SMP
* Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
No Komponen VII VIII IXKelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 32 Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan 3 3 33 Bahasa Indonesia 6 6 64 Matematika 5 5 55 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 56 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4 7 Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B8 Seni Budaya (termasuk mulok)* 3 3 3
9 Pend. Jasmani, OR & Kesehatan (termasuk mulok) 3 3 3
10 Prakarya (termasuk mulok) 2 2 2Jumlah 38 38 38
37
STRUKTUR KURIKULUM MTS
* Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
No Komponen VII VIII IXKelompok A
1 Pendidikan Agama Islama. Al-Qur’an Hadis 2 2 2b. Akidah Akhlak 2 2 2c. Fikih 2 2 2d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
2 Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan 3 3 33 Bahasa Indonesia 6 6 64 Bahasa Arab 3 3 35 Matematika 5 5 56 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 57 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4 8 Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B9 Seni Budaya (termasuk mulok)* 3 3 3
10 Pend. Jasmani, OR & Kesehatan (termasuk mulok) 3 3 3
11 Prakarya (termasuk mulok) 2 2 2Jumlah 46 46 46
38
STRUKTUR KURIKULUM SMA Berdasarkan Permendiknas No. 22 Thn. 2006 tentang Standar Isi
39
Mata PlajaranKelas
X XI XIIKelompok Wajib
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 32 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 23 Bahasa Indonesia 4 4 44 Matematika 4 4 45 Sejarah Indonesia 2 2 26 Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B
7 Seni Budaya (termasuk muatan lokal) 2 2 28 Prakarya dan Kewirausahaan (termasuk muatan lokal) 2 2 29 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan (termasuk
muatan lokal) 3 3 3
Jumlah jam pelajaran Kelompok Wajib 24 24 24
Kelompok PeminatanMatapelajaran peminatan akademik (untuk SMA) 18 20 20Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi (untuk SMK) 26 26 26
MASUKAN STRUKTUR KURIKULUM PENDIDIKAN MENENGAH
40
MATA PELAJARAN KelasX XI XII
Kelompok A dan B (Wajib) 24 24 24Peminatan Matematika dan IPA I 1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 43 Fisika 3 4 44 Kimia 3 4 4
Peminatan Sosial II 1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 43 Sosiologi & Antropologi 3 4 44 Ekonomi 3 4 4
Peminatan Bahasa III 1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2 Bahasa dan Sastra Inggeris 3 4 43 Bahasa dan Sastra Asing lainnya 3 4 44 Antropologi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman Pilihan Pendalaman Minat atau Lintas Minat 6 4 4Jumlah Jam Pelajaran Yang Tersedia per minggu 60 72 72Jumlah Jam Pelajaran Yang harus Ditempuh per minggu 42 44 44
STRUKTUR KURIKULUM PEMINATAN SMA
41
Mata PlajaranKelas
X XI XIIKelompok Wajib
Kelompok A
1 Pendidikan Agama Islama. Al-Qur’an Hadis 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Bahasa Arab 4 2 2
5 Matematika 4 4 4
6 Sejarah Indonesia 2 2 2
7 Bahasa Inggris 2 2 2Kelompok B
8 Seni Budaya (termasuk muatan lokal) 2 2 2
9 Prakarya dan Kewirausahaan (termasuk muatan lokal) 2 2 2
10 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan (termasuk muatan lokal) 3 3 3
Jumlah jam pelajaran Kelompok Wajib 33 31 31
Kelompok PeminatanMatapelajaran peminatan akademik (untuk MA) 18 20 20Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi (untuk MAK) 24 24 24
MASUKAN STRUKTUR KURIKULUM MA/MAK
42
MATA PELAJARANKelas
X XI XIIKelompok A dan B (Wajib) 33 31 31Peminatan Ilmu-Ilmu Keagamaan I 1 Tafsir – Ilmu Tafsir 2 3 3
2 Hadis – Ilmu Hadis 2 3 33 Fiqih – Ushul Fiqih 2 3 34 Ilmu Kalam 2 2 25 Akhlak 2 2 26 Bahasa Arab 2 3 3
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman Pilihan Pendalaman Minat atau Lintas Minat 6 4 4Jumlah Jam Pelajaran Yang harus Ditempuh per minggu 51 51 51
STRUKTUR KURIKULUM PEMINATAN MA
LOGO
Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan;1.Perkembangan psikologis anak2.Lingkup dan kedalaman materi3.Kesinambungan4.Fungsi satuan pendidikan5.Lingkungan
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)
LOGOSTANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINCI
LOGO
Oleh Mistar Riesty, S.Ag, MA
Widyaiswara BDK Medan
KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC
Kriteria1. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena
yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.
2. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.
3. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran.
Kriteria (lanjutan)
4. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran.
5. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran.
6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan.
7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya.
Sikap(Tahu Mengapa)
Keterampilan(Tahu Bagaimana)
Pengetahuan(Tahu Apa)
ProduktifInovatifKreatifAfektif
Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan
pengetahuan yang terintegrasi.
Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Langkah-Langkah Pembelajaran
Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa.”
Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”.
Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa.”
Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Langkah-Langkah Pembelajaran (lanjutan)
Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah.
Pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran.
Langkah-Langkah Pembelajaran (lanjutan)
Langkah-Langkah Pembelajaran
A MATI
T ANYA
C OBA
A SOSIASI
K OMUNIKASI
Pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran
APLIKASI DALAM PEMBELAJARAN
LANJUTAN …………
LANJUTAN …………
LANJUTAN …………
57
Terima Kasih
LOGO
Oleh Mistar Riesty, S.Ag, MA
Widyaiswara BDK Medan
KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL
BELAJAR
PEN
ILA
IAN
KU
RIK
ULU
M 2
013
AUTENTIK
DIRI
BERBASIS FORTOFOLIO
ULANGAN
ULANGAN HARIAN
ULANGAN TENGAH SEMESTER
UJIAN TINGKAT KOMPETENSI
UJIAN MUTU TINGKAT KOMPETENSI
UJIAN NASIONAL
UJIAN SEKOLAH/MADRASAH
ULANGAN AKHIR SEMESTERPENGETAHUAN
KETERAMPILAN
S I K A P
OBSERVASI
PENILAIAN DIRI
PENILAIAN ANTAR PESERTA
JURNAL
TES LISAN
TES TULISAN
PENUGASAN
TES PRAKTEK
PROYEK
PORTOFOLIO
C. Pengertian Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar Peserta Didik
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan
Penilaian dapat dilakukan selama pembelajaran berlangsung (penilaian proses) dan setelah pembelajaran usai dilaksanakan (penilaian hasil/produk)
D. PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN
Objektif
Terpadu
Ekonomis
Transparan
Akuntabel
Sistematis
Edukatif
Berkesinam-bungan
Sahih
Prinsip1. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standardan tidak
dipengaruhi faktor subjektivitas penilai.2. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara
terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.
3. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya.
4. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
5. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.
6. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
E. PENILAIAN AUTENTIK
Dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran.
Meliputi ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Menilai kesiapan, proses, dan hasil belajar peserta didik secara utuh.
Relevan dengan pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran.
Bentuk penilaian autentik antara lain projek dan portofolio.
F. Penilaian Pendidikan
1. Penilaian otentik2. Penilaian diri3. Penilaian berbasis
portofolio,4. Ulangan5. ulangan harian6. ulangan tengah
semester
7. Ulangan Akhir Semester
8. Ulangan Kenaikan Kelas
9. Ujian Tingkat Kompetensi (UTK)
10. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi (UMTK)
11. Ujian nasional12. Ujian
Sekolah/Madrasah
1. Penilaian AutentikPenilaian otentik merupakan penilaian
yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses,dan keluaran (output) pembelajaran. (Permendikbud No.66 thn.2013)
Penilaian autentik• Memandang penilaian dan
pembelajaran secara terpadu. Penilaian otentik harus mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah. Menggunakan berbagai cara dan kriteria holistik (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap). Penilaian otentik tidak hanya mengukur apa yang diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik.
2. Penilaian Diri
Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kriteria yang telah ditetapkan.
3. Penilaian Portofolio
Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk menilai keseluruhan entitas proses belajar peserta didik termasuk penugasan perseorangan dan/atau kelompok di dalam dan/atau di luar kelas khususnya pada sikap/perilaku dan keterampilan.
4.ULANGAN DAN UJIAN Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik;
Ulangan terdiri atas Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, Ulangan Akhir Semester, dan Ulangan Kenaikan Kelas;
Ujian meliputi Ujian Nasional dan Ujian Sekolah/ Madrasah.
5. ULANGAN Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih;
Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasi-kan seluruh KD pada periode tersebut;
Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut;
Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester genap pada satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan KD pada semester tersebut.
6.UNUjian Nasional yang selanjutnya disebut
UN merupakan kegiatan pengukuran kompetensi tertentu yang dicapai peserta didik dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan, yang dilaksanakan secara nasional.
7.US/MUjian Sekolah/Madrasah merupakan
kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi di luar kompetensi yang diujikan pada UN, dilakukan oleh satuan pendidikan.
a. Tuntas Kurikulum;b. Menyusun kisi-kisi soal dalam bentuk rubrik penilaian;c. Melaksanakan Ulangan/Ujian
d. Mengoreksi nilai oleh guru atau yang sudah diunjuk oleh satuan pendidikan;
e. Mengembalikan LJK kepada siswa;f. Mengolah dan menentukan kelulusan peserta didik dari
satuan pendidikan dengan menentukan ketuntasan populasi;
g. Menganalisis butir soal;h. Melaksanakan Remedial;
e. Melaporkan hasil penilaian;
G. Langkah-langkah Pelaksanaan Ulangan/Ujian
H. Karakteristik Penilaian
I. Sistem Penilaian Kurikulum 2013No Jenis Penilaian Pelaku Waktu
1 Penilaian otentik Guru Berkelanjutan2 Penilaian diri Siswa Tiap kali sebelum ulangan harian.3 Penilaian projek Guru tiap akhir bab atau
tema pelajaran
4 Ulangan harian (dapat berbentuk penugasan)
Guru terintegrasi dengan proses pembelajaran
5 Ulangan Tengah dan Akhir Semester
Guru (di bawah koord. satuan pendidikan)
Semesteran
6 Ujian Tingkat Kompetensi Sekolah (kisi-kisi dari Pemerintah)
Tiap tingkat kompetensi yang tidak bersamaan dengan UN
7 Ujian Mutu Tingkat Kompetensi Pemerintah Tiap akhir tingkat kompetensi (yang bukan akhir jenjang sekolah)
8 Ujian Sekolah Sekolah (sesuai dengan peraturan)
Akhir jenjang sekolah
9 Ujian Nasional sebagai Ujian Tingkat Kompetensi pada akhir jenjang satuan pendidikan.
Pemerintah (sesuai dengan peraturan)
Akhir jenjang sekolah
J. Sistem Penilaian Kurikulum 20131. Ujian Tingkat Kompetensi (yang bukan UN) Waktu: Tiap tingkat kompetensi2. Ujian Sekolah Waktu: Akhir jenjang sekolah
Guru
Penilaian Diri Waktu: Sebelum ulangan harian
1. Ujian Tingkat Kompetensi (UN) Waktu: Akhir jenjang sekolah2. Ujian mutu Tingkat Kompetensi Waktu: Tiap akhir tingkat kompetensi
1. Penilaian Otentik Waktu: terus menerus2. Penilaian Projek Waktu: Akhir Bab/Tema3. Ulangan Harian Waktu: Sesuai rencana4. UTS/UAS Waktu: Semesteran
Pemerintah
•Tes Praktek• Projek• Portofolio
Observasi Penilaian diri Peni. antarpeserta didik Jurnal
Tes Tulis Tes Lisan Penugasan
K. Ruang Lingkup Penilaian
K. Skala penilaian
Penilaian setiap mata pelajaran meliputi kompetensi pengetahuan, kompetensi keterampilan, dan kompetensi sikap.
Kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan menggunakan skala 1–4 (kelipatan 0.33), sedangkan kompetensi sikap menggunakan skala Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K), yang dapat dikonversi ke dalam Predikat A - D
L. KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)
Ketuntasan minimal untuk seluruh kompetensi dasar pada kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan yaitu 2.66 (B-)
Pencapaian minimal untuk kompetensi sikap adalah B.
Pendekatan • Pendekatan penilaian yang digunakan
adalah penilaian acuan kriteria (PAK). PAK merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik.
M. Konversi nilai ke skala 1- 4Cara ini cukup mudah. Misal siswa dapat
nilai 78, maka dalam skala 1 – 4 maka nilainya menjadi 78/100 X 4 = 3,12
Rumusnya
N. PREDIKAT & NILAI KOMPETENSI
PREDIKAT NILAI KOMPETENSIPENGETAHUAN KETERAMPILAN SIKAP
A 4.00 4.00 SB(Sangat Baik)A- 3.66 3.66
B+ 3.33 3.33 B(Baik)B 3.00 3.00
B- 2.66 2.66C+ 2.33 2.33 C
(Cukup)C 2.00 2.00C- 1.66 1.66D+ 1.33 1.33 K
(Kurang)D 1.00 1.00
O. Ketuntasan Belajar
Kriteria Kenaikan Kelas Kriteria kenaikan kelas ditentukan oleh satuan
pendidikan, dengan ketentuan minimal :1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua
semester pada tahun pelajaran yang diikuti.2. Mencapai tingkat kompetensi yang dipersyaratkan, minimal
sama dengan KKM.3. Mencapai nilai sikap untuk semua mata pelajaran minimal baik.4. Tidak terdapat nilai kurang dari KKM maksimal pada tiga mata
pelajaran.5. Ketidakhadiran siswa tanpa keterangan maksimal 15 % dari
jumlah hari efektif.
Kriteria Kelulusan
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian
akhir untuk seluruh mata pelajaran 3. Lulus ujian sekolah/madrasah; dan 4. Lulus Ujian Nasional
Penilaian Proses dan Kompetensi secara utuh
Teknik dan Instrumen PenilaianKompetensi Teknik Proses Hasil
Sikap
Observasi (langsung atau tidak langsung)
v v
Penilaian Diri v
Penilaian teman sejawat v
Jurnal v
Pengetahuan
Tes Tulis v
Tes Lisan v
Penugasan v v
Ketrampilan
Tes Praktik v v
Projek v v
Portofolio v v
Penilaian Kompetensi Sikap
1
Teknik dan Instrumen PenilaianKompetensi Teknik Bentuk Instrumen
Sikap
Observasi (langsung atau tidak langsung)
Pedoman observasiDaftar cek dan skala penilaiandisertai rubrik
Penilaian Diri Lembar Penilaian Diri
Penilaian Antarpeserta didik
Lembar Penilaian Antarpeserta didik
Jurnal Lembar Jurnal
Sikap sosial yang dinilaiKompetensi Inti
• Jujur• Disiplin• Tanggung Jawab• Toleransi• Gotong royong• Santun• Percaya Diri
Contoh Instrumen Penilaian SikapSesuai Mata Pelajaran
No Aspek PengamatanSkor
1 2 3 41 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi
4 Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan
5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari ilmu pengetahuan
Jumlah Skor
Pedoman Observasi Sikap Spiritual
Petunjuk :Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut : 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Nama Peserta Didik : ………………….Kelas : ………………….Tanggal Pengamatan : …………………..Materi Pokok : …………………..
No Pernyataan TP KD SR SL1 Saya tidak menyontek pada saat mengerjakan ulangan2 Saya menyalin karya orang lain dengan menyebutkan
sumbernya pada saat mengerjakan tugas3 Saya melaporkan kepada yang berwenang jika
menemukan barang4 Saya berani mengakui kesalahan yang saya dilakukan5 Saya mengerjakan soal ujian tanpa melihat jawaban
teman yang lain
LEMBAR PENILAIAN DIRISIKAP SOSIAL
Nama Peserta Didik : ………………….Kelas : ………………….Materi Pokok : ………………….Tanggal : ………………….
PETUNJUK•Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti•berilah tanda cek (√) sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari-hari
Keterangan :•SL = Selalu , apabila selalu melakukan sesuai pernyataan•SR = Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan•KD = Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan•TP = Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
No Aspek PengamatanSkor
1 2 3 41 Masuk kelas tepat waktu
2 Mengumpulkan tugas tepat waktu
3 Memakai seragam sesuai tata tertib
4 Mengerjakan tugas yang diberikan
5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran
5 Membawa buku teks sesuai mata pelajaranJumlah Skor
Lembar Penilaian Antarpeserta didikSikap Sosial
Petunjuk :Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap tanggung jawab yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut : 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Nama Peserta Didik yang dinilai : ………………….Kelas : ………………….Tanggal Pengamatan : …………………..Materi Pokok : …………………..
Petunjuk Penskoran :Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Contoh :Skor diperoleh 14, skor tertinggi 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor akhir :
Peserta didik memperoleh nilai :Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3.33 < skor < 4.00Baik : apabila memperoleh skor : 2.33 < skor < 3.33Cukup : apabila memperoleh skor : 1.33 < skor < 2.33Kurang : apabila memperoleh skor : skor < 1.33
Jurnal
Hari, Tanggal Kejadian Keterangan
Nama : ……………….Kelas : ……………….
Lembar Pengamatan SikapKelas : …………………Hari, Tanggal : …………………Materi Pokok : …………………
Contoh Pengolahan Rapor
Sikap
Skor AkhirRata-Rata
Nilai Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10Jujur 3.2 2.4 3.7 3.5 3 2.78 2.5 2.33 3.4 3.1 2.9 B
Disiplin 3.4 3.2 3.1 3.5 3.4 3.4 3.0 3.5 2.9 3.0 3.24 B+
Percaya Diri 1.7 2.9 2.3 2.4 3.5 1.4 3.5 1.5 3.6 2.1 2.5 B-
Skor Akhir 2.88 B
Deskresi Catatan :
Menunjukkan sikap baik dalam kejujuran, kedisiplinan, dan percaya diri.
PENGOLAHAN NILAI Nilai Sikap (Mapel)3
NO NAMA BS PD PS JURN R NIL
RAPOR (LHB)KUAL DESK
1 ANI 85 75 80 75 79 B Sikapnya baik, berpakaian sesuai syariat Islam, menunjukkan sikap jujur dan hormat kpd guru. Namun kontrol diri perlu ditingkatkan.
Keterangan:R OBS = Rerata hasil observasi ; PD = Penilaian Diri ; PS = Penilaian Sejawat; JURN = Jurnal ; KUAL = Kualifikasi/Predikat; DESK = Deskripsi
Mata Pelajaran: Agama dan Budi Pekerti
Penilaian Kompetensi Pengetahuan
2
Teknik dan Instrumen PenilaianKompetensi Teknik Bentuk Instrumen
Pengetahuan
Tes Tulis PG, Isian, Jawaban singkat, menjodohkan, benar salah, uraian
Tes Lisan Daftar pertanyaan
Penugasan Lembar penugasan (PR, kliping)
Contoh Instrumen Penilaian Pengetahuan
Sesuai Mata Pelajaran
Contoh Pengolahan Nilai Rapor
KDSkor Skor Akhir
Tes Penugasan Skala 1 - 100 Skala 1 - 43.1 84 90 86 3.443.2 76 84 79 3.163.3 80 70 77 3.083.4 84 87 85 3.40
Rata-Rata Skor Akhir 3.22
Deskripsi Catatan :Menguasai semua kompetensi dengan baik terutama dalam memahami aspek ruang dan waktu serta pengertian dinamika interaksi manusia.
Cara Konversi Skor ke skala 1 - 4
PENGOLAHAN NILAI Nilai Pengetahuan2
Keterangan:1.Nilai Harian: hasil tes tulis, hasil tes lisan, dan hasil penugasan. 2.RNH = Rerata Nilai Harian 3.NTS = Nilai Tengah Semester; NAS= Nilai Akhir Semester; 4.R NIL = Rerata RNH + NTS + NAS5.KONV = Nilai hasil konversi 1 – 4; PRED = Predikat
NO NAMA NILAI HARIAN
RNH NTS NAS R NIL RAPOR (LHB)
HTT HTL HP KONV PRED
1 UDIN 76 78 80 78 80 77 78,33 3.13 B+
2 ....
Penilaian Kompetensi Keterampilan
3
Teknik dan Instrumen PenilaianKompet
ensi Teknik Bentuk Instrumen Contoh
Keterampilan
Tes Praktik Daftar cek, skala penilaian
Bermain peran, IPA, Shalat, Olah raga, Membaca, Menyanyi
Projek Daftar cek, skala penilaian
Bakti sosial, pentas seni, Penghijauan
Portofolio Daftar cek, skala penilaian
Makalah, Piagam, Kumpulan Puisi, Laporan Penelitian
Penilaian Keterampilan Penilaian mencakup :
1. Penilaian Prosesa. Perencanaanb. Pelaksanaanc. Penyajian
2. Penilaian Hasila. Isi laporanb. Bahasac. Estetika
Pedoman Penskoran dan Rubrik
Contoh InstrumenSesuai Mata Pelajaran
Nama Aspek Penilaian
Rata-Rata Nilai
Partisipasi Penghayatan Peran Kerjasama
Aspek Penilaian Deskripsi NilaiPartisipasi Keterlibatan dalam bermain peran
Peran dari tokoh yang diperankan60 – 100
Penghayatan Peran Penjiwaan terhadap tokoh Kesesuaian kostum tokoh Semangat bermain peran
60 – 100
Kerjasama Membantu teman Tenggang rasa dengan teman
60– 100
Contoh Lembar Pengamatan Bermain PeranKelas : ............................Kegiatan : Bermain peranTema : Proklamasi Kemerdekaan
Pedoman Penskoran
Contoh Penilaian ProjekKelompok : ………………………Kelas : ……………………...Tema : ………………………
No Aspek Penilaian SkorA Perencanaan :
1.Kesesuaian Tema2.Pembagian Tugas
1. apabila projek kurang sesuai tema2. apabila projek cukup sesuai tema3. apabila projek sudah sesuai tema
B Pelaksanaan :1.Kerjasama2.Kesesuaian dengan rencana3.Partisipasi anggota
Masing-masing sub aspek menggunakan skala 1 - 3
C Pelaporan :1.Estetika2.Bahasa3.Isi laporan
Masing-masing sub aspek menggunakan skala 1 - 3
Rata-Rata Skor
Pengolahan Nilai KeterampilanPengolahan nilai dapat menggunakan
bobot yang sama atau berbeda untuk teknik penilaian
Rumus pengolahan nilai
PENGOLAHAN NILAI Nilai Keterampilan3
NO NAMA PRAKT PROJ PORTO R NILRAPOR (LHB)
KONV PRED
1 ANDI 80 75 75 77 2.66 B-2
Keterangan:1.PRAKT = Rerata nilai praktik 2.PROJ= Nilai Projek 3.PORTO = Nilai Portofolio4.KONV = Nilai hasil konversi 1 – 45.PRED = Predikat
A. Definisi1. Penilaian autentik (Authentic Assessment) adalah pengukuran
yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
2. Istilah Assessment merupakan sinonim dari penilaian, pengukuran, pengujian, atau evaluasi.
3. Istilah autentik merupakan sinonim dari asli, nyata, valid, atau reliabel.
4. Secara konseptual penilaian autentik lebih bermakna secara signifikan dibandingkan dengan tes pilihan ganda terstandar sekali pun.
5. Ketika menerapkan penilaian autentik untuk mengetahui hasil dan prestasi belajar peserta didik, guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, aktivitas mengamati dan mencoba, dan nilai prestasi luar sekolah.
B. Penilaian Autentik dan Tuntutan Kurikulum 2013
1. Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.
2. Penilaian tersebut mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain.
3. Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka dalam pengaturan yang lebih autentik.
4. Penilaian autentik sangat relevan dengan pendekatan tematik terpadu dalam pembejajaran, khususnya jenjang sekolah dasar atau untuk mata pelajaran yang sesuai.
B. Penilaian Autentik dan Tuntutan Kurikulum 2013 (lanjutan)
5. Penilaian autentik sering dikontradiksikan dengan penilaian yang menggunakan standar tes berbasis norma, pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan, atau membuat jawaban singkat.
6. Tentu saja, pola penilaian seperti ini tidak diantikan dalam proses pembelajaran, karena memang lazim digunakan dan memperoleh legitimasi secara akademik.
7. Penilaian autentik dapat dibuat oleh guru sendiri, guru secara tim, atau guru bekerja sama dengan peserta didik.
8. Dalam penilaian autentik, seringkali pelibatan siswa sangat penting. Asumsinya, peserta didik dapat melakukan aktivitas belajar lebih baik ketika mereka tahu bagaimana akan dinilai.
9. Peserta didik diminta untuk merefleksikan dan mengevaluasi kinerja mereka sendiri dalam rangka meningkatkan pemahaman yang lebih dalam tentang tujuan pembelajaran serta mendorong kemampuan belajar yang lebih tinggi.
10. Pada penilaian autentik guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, kajian keilmuan, dan pengalaman yang diperoleh dari luar sekolah.
11. Penilaian autentik mencoba menggabungkan kegiatan guru mengajar, kegiatan siswa belajar, motivasi dan keterlibatan peserta didik, serta keterampilan belajar.
12. Karena penilaian itu merupakan bagian dari proses pembelajaran, guru dan peserta didik berbagi pemahaman tentang kriteria kinerja.
117B. Penilaian Autentik dan Tuntutan Kurikulum 2013 (lanjutan)
13.Dalam beberapa kasus, peserta didik bahkan berkontribusi untuk mendefinisikan harapan atas tugas-tugas yang harus mereka lakukan.
14.Penilaian autentik sering digambarkan sebagai penilaian atas perkembangan peserta didik, karena berfokus pada kemampuan mereka berkembang untuk belajar bagaimana belajar tentang subjek.
15.Penilaian autentik harus mampu menggambarkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan apa yang sudah atau belum dimiliki oleh peserta didik, bagaimana mereka menerapkan pengetahuannya, dalam hal apa mereka sudah atau belum mampu menerapkan perolehan belajar, dan sebagainya.
16.Atas dasar itu, guru dapat mengidentifikasi materi apa yang sudah layak dilanjutkan dan untuk materi apa pula kegiatan remedial harus dilakukan.
B. Penilaian Autentik dan Tuntutan Kurikulum 2013 (lanjutan)
C. Penilaian Autentik dan Pembelajaran Autentik
1. Penilaian autentik mengharuskan pembelajaran yang autentik pula.
2. Menurut Ormiston, belajar autentik mencerminkan tugas dan pemecahan masalah yang diperlukan dalam kenyataannya di luar sekolah.
3. Penilaian autentik terdiri dari berbagai teknik penilaian. Pertama, pengukuran langsung keterampilan peserta didik yang berhubungan dengan hasil jangka panjang pendidikan seperti kesuksesan di tempat kerja. Kedua, penilaian atas tugas-tugas yang memerlukan keterlibatan yang luas dan kinerja yang kompleks. Ketiga, analisis proses yang digunakan untuk menghasilkan respon peserta didik atas perolehan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang ada.
4. Penilaian autentik akan bermakna bagi guru untuk menentukan cara-cara terbaik agar semua siswa dapat mencapai hasil akhir, meski dengan satuan waktu yang berbeda.
5. Konstruksi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dicapai melalui penyelesaian tugas di mana peserta didik telah memainkan peran aktif dan kreatif.
6. Keterlibatan peserta didik dalam melaksanakan tugas sangat bermakna bagi perkembangan pribadi mereka.
C. Penilaian Autentik dan Pembelajaran Autentik (lanjutan)
7. Dalam pembelajaran autentik, peserta didik diminta mengumpulkan informasi dengan pendekatan scientific, memahami aneka fenomena atau gejala dan hubungannya satu sama lain secara mendalam, serta mengaitkan apa yang dipelajari dengan dunia nyata yang ada di luar sekolah.
8. Guru dan peserta didik memiliki tanggung jawab atas apa yang terjadi. Peserta didik pun tahu apa yang mereka ingin pelajari, memiliki parameter waktu yang fleksibel, dan bertanggungjawab untuk tetap pada tugas.
9. Penilaian autentik pun mendorong peserta didik mengkonstruksi, mengorganisasikan, menganalisis, mensintesis, menafsirkan, menjelaskan, dan mengevaluasi informasi untuk kemudian mengubahnya menjadi pengetahuan baru.
C. Penilaian Autentik dan Pembelajaran Autentik (lanjutan)
Pada pembelajaran autentik, guru harus menjadi “guru autentik.” Peran guru bukan hanya pada proses pembelajaran, melainkan juga pada penilaian. Untuk bisa melaksanakan pembelajaran autentik, guru harus memenuhi kriteria tertentu:1.Mengetahui bagaimana menilai kekuatan dan kelemahan peserta didik serta desain pembelajaran.2.Mengetahui bagaimana cara membimbing peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan mereka sebelumnya dengan cara mengajukan pertanyaan dan menyediakan sumber daya memadai bagi peserta didik untuk melakukan akuisisi pengetahuan.
3.Menjadi pengasuh proses pembelajaran, melihat informasi baru, dan mengasimilasikan pemahaman peserta didik.
4.Menjadi kreatif tentang bagaimana proses belajar peserta didik dapat diperluas dengan menimba pengalaman dari dunia di luar tembok sekolah.
C. Penilaian Autentik dan Pembelajaran Autentik (lanjutan)
D. Jenis-jenis Penilaian Autentik
1. Penilaian Kinerja2. Penilaian Proyek3. Penilaian Portofolio4. Penilaian Tertulis
1. Penilaian KinerjaPenilaian autentik sebisa mungkin melibatkan parsisipasi peserta didik, khususnya dalam proses dan aspek-aspek yang akan dinilai. Guru dapat melakukannya dengan meminta para peserta didik menyebutkan unsur-unsur proyek/tugas yang akan mereka gunakan untuk menentukan kriteria penyelesaiannya.
Berikut ini cara merekam hasil penilaian berbasis kinerja.1.Daftar cek (checklist). 2.Catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative records).3.Skala penilaian (rating scale). 4.Memori atau ingatan (memory approach).
2. Penilaian ProyekPenilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu. Penyelesaian tugas dimaksud berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data.
Berikut ini tiga hal yang perlu diperhatian guru dalam penilaian proyek.1.Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis, memberi makna atas informasi yang diperoleh, dan menulis laporan.2.Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik.3.Keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan oleh peserta didik.
3. PortofolioPenilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata. Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik secara perorangan atau diproduksi secara berkelompok, memerlukan refleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi.
126
Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah seperti berikut ini.1.Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.2.Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan dibuat. 3.Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran.4.Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya.5.Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.6.Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama dokumen portofolio yang dihasilkan.7.Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian portofolio.
127
3. Portofolio (lanjutan)
4. Penilaian TertulisTes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut
peserta didik mampu mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehensif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik.
CONTOH PENERAPAN DAN INSTRUMEN PENILAIAN PROSES
No. Nama Siswa
A s p e k P e n g a m a t a n
JumlahSkor Nilai Ket.Kerja
sama
Meng-komunika-sikan pen-
dapat
Toleransi Keaktifan
Menghar-gai
pendapat teman
Keterangan Skor :Masing-masing kolom diisi dengan kriteria4 = Sangat Baik3 = Baik2 = Kurang Baik1 = Tidak Baik
∑ Skor perolehan Nilai = X 4 Skor Maksimal
Lembar Pengamatan Proses Lembar Kegiatan Diskusi
Tema:
CONTOH PENERAPAN DAN INSTRUMEN PENILAIAN PROSES
No. Nama Siswa
A s p e k P e n g a m a t a n
JumlahSkor Nilai Ket.Sangat
Serius Serius Kurang Serius
Tidak Serius
Keterangan Skor :Masing-masing kolom diisi dengan kriteria4 = Sangat Baik3 = Baik2 = Kurang Baik1 = Tidak Baik
∑ Skor perolehan Nilai = X 4 Skor Maksimal
Lembar Pengamatan Proses Lembar Kegiatan Observasi
Tema:
Keterangan capaian sikapBT/D : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-
tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
MT/C : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi
belum konsisten).
MB/B : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai
konsisten).
MK/A : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten).
Guru dapat mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
KETUNTASAN BELAJAR
CATATAN
CATATAN
Tingkatan Kompetensi
LOGO
Mistar, S.Ag, MAWidyaiswara BDK
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
1. RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD.
2. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis.
3. RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
4. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan.
149
Prinsip Penyusunan RPP
1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik.
2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik.
3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis.
4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut.
5. Mengakomodasi pada keterkaitan dan keterpaduan KD, Keterkaitan dan keterpaduan materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
6. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
7. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.
Langkah Penyusunan RPP1. Kegiatan Pendahuluan1. Kegiatan Pendahuluan
Orientasi• Memusatkan perhatian peserta didik pada materi yang
akan dibelajarkan, dengan cara menunjukkan benda yang menarik, memberikan illustrasi, membaca berita di surat kabar, menampilkan slide animasi, fenomena alam, fenomena sosial, atau lainnya.
Apersepsi• Memberikan persepsi awal kepada peserta didik
tentang materi yang akan diajarkan.
151
Langkah Penyusunan RPPLanjutan Lanjutan Kegiatan PendahuluanKegiatan Pendahuluan
Motivasi• Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari materi
yang akan diajarkan
Pemberian Acuan• Berkaitan dengan kajian ilmu yang akan dipelajari.
• Acuan dapat berupa penjelasan materi pokok dan uraian materi pelajaran secara garis besar.
• Pembagian kelompok belajar.
• Penjelasan mekanisme pelak sana an pengalaman belajar (sesuai dengan rencana langkah-langkah pembelajaran).
152
Langkah Penyusunan RPP2. Kegiatan Inti2. Kegiatan Inti menggunakan model pembelajaran,
metode pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran.
153
Langkah Penyusunan RPP
Lanjutan Lanjutan Kegiatan IntiKegiatan Inti Menggunakan pendekatan tematik dan/atau tematik
terpadu dan/atau saintifik dan/atau inkuiri dan penyingkapan (discovery) dan/ atau pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning) disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan.
Memuat pengembangan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang terintegrasi pada pembelajaran
154
Langkah Penyusunan RPP Kegiatan Penutup
1. Seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung;
2. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
3. Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok; dan
4. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya..
155
Analisis SKL / KI / KD
No DOMAIN SKLKOMPETENSI
INTI KOMPETENSI DASAR
MATERI/KONSEP
ESENSIAL
AKTIVITAS BELAJAR
SISWA UNTUK MENCAPAI
KOMPETENSI
TEKNIK DAN BENTUK
INSTRUMEN PENELAIAN
1 Sikap
Pengetahuan
Keterampilan
Mata Pelajaran :Kelas :
Format RPP: Permendikbud No. 81 A Tahun 2013Sekolah :
Mata Pelajaran :Kelas/Semester :Materi Pokok :Alokasi Waktu :
A. Kompetensi Inti 1. KI 1
2. KI 2 (permendikbud No. 67, 68, 69, 70 tahun 2013)3. KI 3
4. KI 4 B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1. …………………….. (KD pada KI 1)2. …………………….. (KD pada KI 2)3. …………………….. (KD pada KI 3)
Indikator : ……………………………4. …………………….. (KD pada KI 4) Indikator : ……………………………
Catatan :KD 1 dan KD 2 dari KI 1 dan KI 2 tidak harus dikembangkan dalam indikator karena keduanya dicapai melalui proses pembelajaran tidak langsung. Indikator dikembangkan hanya untuk KD 3 dan KD 4 yang dicapai melalui proses pembelajaran langsung.
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran (rincian dari materi pokok)
E. Metode Pembelajaran (rincian dari kegiatan pembelajaran)
F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
1. Media
2. Alat/Bahan
3. Sumber Belajar
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
H. Penilaian
1. Jenis / Teknik Penilaian
2. Bentuk Instrumen dan Instrumen
3. Pedoman Penskoran
Format RPP: Permendikbud No. 57 Tahun 2014
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah :Mata pelajaran :Kelas/Semester :Materi Pembelajaran :Alokasi Waktu : A. Kompetensi Inti (KI)B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI-12. KD pada KI-23. KD pada KI-34. KD pada KI-4
C. Indikator Pencapaian Kompetensi*) 1. Indikator KD pada KI-1 2. Indikator KD pada KI-2 3. Indikator KD pada KI-3 4. Indikator KD pada KI-4
D. Deskripsi Materi Pembelajaran (dapat berupa rincian, uraian, atau penjelasan materi pembelajaran)
E. Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan Pertama : a. Kegiatan Pendahuluan b. Kegiatan Inti **) - Mengamati - Menanya - Mencoba - Menalar - Mengkomunikasi c. Kegiatan Penutup
2. Pertemuan Pertama : a. Kegiatan Pendahuluan b. Kegiatan Inti - Mengamati - Menanya - Mencoba - Menalar - Mengkomunikasi c. Kegiatan Penutup 3. Pertemuan seterusnya
F. Penilaian 1. Teknik penilaian 2. Instrumen Penilian dan pedoman pensekoran a. Pertemuan pertama b. Pertemuan kedua c. Pertemuan seterusnya
G. Media/Alat, Bahan dan Sumber Belajar 1. Media/alat 2. Bahan 3. Sumber belajar
Keterangan :
*) Pada setiap KD dikembangkan indikator atau penanda. Indikator untuk KD yang diturunkan dari KI-1 dan KI-2 dirumuskan dalam bentuk perilaku umum yang bermuatan nilai dan sikap yang gejalanya dapat diamati. Indikator untuk KD yang diturunkan dari KI-3 dan KI-4 dirumuskan dalam bentuk perilaku spesifik yang dapat diamati dan terukur.
**) Pada kegiatan inti, kelima pengalaman belajar tidak harus muncul seluruhnya dalam satu pertemuan tetapi dapat dilanjutkan pada pertemuan berikutnya, tergantung cakupan muatan pembelajaran.