konsep dasar psikologi sosial dan implementasinya dalam kehidupan masyarakat

27
KONSEP DASAR PSIKOLOGI SOSIAL DAN IMPLEMENTASINYA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Kajian IPS SD 1 Yang Dibina Oleh Bapak Suko Prasetyo, S.Pd Oleh Kelompok 8b: 1. Zakkiyah Rahmawati (201210430311260) 2. Lely Afifaturohmah (201210430311261) 3. Miza Riadiani (201210430311262) JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Upload: endro-pb

Post on 21-Jan-2016

1.786 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep Dasar Psikologi Sosial Dan Implementasinya Dalam Kehidupan Masyarakat

KONSEP DASAR PSIKOLOGI SOSIAL DAN

IMPLEMENTASINYA DALAM KEHIDUPAN

MASYARAKAT

Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah

Kajian IPS SD 1

Yang Dibina Oleh Bapak Suko Prasetyo, S.Pd

Oleh Kelompok 8b:

1. Zakkiyah Rahmawati (201210430311260)

2. Lely Afifaturohmah (201210430311261)

3. Miza Riadiani (201210430311262)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

MARET 2013

Page 2: Konsep Dasar Psikologi Sosial Dan Implementasinya Dalam Kehidupan Masyarakat

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya

sehingga dapat terselesaikan makalah ini dengan judul: Konsep Dasar Psikologi

Sosial dan Implementasinya dalam kehidupan masyarakat

Makalah ini berisikan informasi tentang konsep dasar psikologi dan

implementasinya dalam kehidupan masyarakat. Keberhasilan penulisan makalah

ini tentu saja tidak terlepas dari berbagai pihak yang telah ikut membantu dengan

baik. Karenanya pada kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih dan

penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang ikut membantu

penyelesaian makalah ini. Terima kasih kepada Bapak Suko Praseyo, S. Pd selaku

Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan serta arahan dalam

penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penyusunan

makalah ini, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa

dinantikan. Akhirnya, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan nilai

guna bagi kemajuan pendidikan.

Malang, 27 Februari 2013

Penyusun

Page 3: Konsep Dasar Psikologi Sosial Dan Implementasinya Dalam Kehidupan Masyarakat

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial. Mereka tidak

dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan bantuan orang lain. Dimanapun

dia berada manusia, tidak dapat dipisahkan dari lingkungan masyarakat

Mereka membutuhkan orang lain seperti saudara, teman, dan masyarakat

dalam proses sosialnya. Dalam interaksinya mereka saling mempengaruhi.

Pengaruh yang diharapkan dalam psikologi sosial adalah yang memiliki peran

untuk memberikan ketenangan dan kebahagiaan dalam kehidupan.

Konsep dasar psikologi sosial berpusat pada manusia yang memiliki

potensi untuk selalu mengalami proses perkembangan setelah individu

tersebut berinteraksi dengan lingkungannya. Manusia memiliki potensi yang

menuntut untuk terus-menerus berkembang. Perkembangan yang tidak

menyeimbangkan potensi yang dimiliki akan dapat berakibat pada

ketidakstabilan pada salah satunya dan dapat menimbulkan masalah. Oleh

karena itu psikologi sosial mengarah kepada penyempurnaan perilaku

individu dan masyarakat. Implementasi psikologi sosial dalam kehidupan

masyarakat diharapkan penerapannya dapat membantu dalam membantu

memecahkan problematika sosial yang terjadi pada kehidupan sehari-hari

masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana konsep dasar psikologi sosial itu?

1.2.2 Bagaimana implementasi konsep dasar psikologi sosial dalam

kehidupan masyarakat?

Page 4: Konsep Dasar Psikologi Sosial Dan Implementasinya Dalam Kehidupan Masyarakat

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Untuk mengetahui mengenai konsep-konsep dasar psikologi sosial

1.3.2 Untuk mengetahui implementasi konsep dasar psikologi sosial dalam

kehidupan masyarakat

Page 5: Konsep Dasar Psikologi Sosial Dan Implementasinya Dalam Kehidupan Masyarakat

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Psikologi Sosial

Psikologi berasal dari bahasa Yunani yaitu “psyce”  dan “logos” yang

berarti jiwa dan ilmu. Berdasarkan kedua pengertian itu, maka dapat

disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan tentang jiwa (ilmu

jiwa). (Walgito,2002:1)

Psikologi sosial merupakan salah satu cabang dari psikologi. Psikologi

merupakan disiplin ilmu yang memusatkan pengkajian pada pemahaman

terhadap proses mental (kejiwaan) dan perilaku individu. Sedangkan

psikologi sosial lebih memfokuskan proses kejiwaan dan perilaku antar

pribadi (interpersonal behavior). Dengan kata lain, psikologi sosial mengkaji

tentang proses kejiwaan dan perilaku sosial manusia sebagai makhluk sosial.

Konsep dasar psikologi sosial, yaitu:

1. Emosi terhadap objek sosial

Emosi menurut Daniel Goleman (1995), seorang pakar

kecerdasan emosional, yang diambil dari Oxford English Dictionary

memaknai emosi sebagai setiap kegiatan atau pergolakan pikiran,

perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang hebat dan meluap-luap.

Emosi merujuk kepada suatu perasaan dan pikiran-pikiran yang khas,

suatu keadaan biologis dan psikologis, dan serangkaian kecendrungan

untuk bertindak.

Tiap individu normal memiliki potensi psikologis yang

berkembang dan dapat dikembangkan. Kadar potensi tersebut

bervariasi antara seseorang dengan yang lainnya bergantung pada

kondisi kesehatan, maupun mental psikologisnya. Mereka yang

kesehatan jasmani dan rohaninya prima atau baik, maka peluang

Page 6: Konsep Dasar Psikologi Sosial Dan Implementasinya Dalam Kehidupan Masyarakat

pengembangan potensi psikologisnya lebih baik daripada mereka yang

kurang sehat. Selain daripada hal tersebut, faktor lingkungan juga

sangat berpengaruh. Ketajaman emosi dan reaksi emosional sesorang,

sangat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal seperti telah

dijelaskan. Emosi dan reaksi emosional dengan pengendalinya, sangat

penting kedudukannya dalam kehidupan sosial termasuk dalam

interaksi sosial. Emosi dengan reaksi emosional , merupakan konsep

dasar psikologi sosial yang peranannya besar dalam mengembangkan

potensi psikologis lainnya. Perhatian dan minat seseorang terhadap

sesuatu benda, fenomena sosial, interaksi sosial dan lain-lainnya.

Tinggi-rendahnya, terkendali-tidaknya emosi seseorang, sangat

berpengaruh terhadap perilaku sosial yang bersangkutan. Oleh karena

itu, emosi sebagai suatu potensi kepribadian wajib diberi santapan

dengan berbagai pembinaan psikologis, termasuk santapan

keagamaan.

2. Perhatian dan Minat

Perhatian dan minat dalam pengembangan sumber daya manusia

(SDM), khususnya berkenaaan dengan peningkatan kualitas

kemampuan intelektual, perhatian dan minat tersebut, memegang

peranan yang sangat bermakna. Tanpa perhatian dan minat dari SDM

yang bersangkutan, pengembangannya mustahil tercapai secara

optimal. Oleh karena itu, kita sebagai guru nantinya wajib

memperhatikan minat peserta didik, agar tujuan instruksional dan

tujuan pendidikan dapat direalisasikan seoptimal mungkin.

3. Kemauan

Kemauan sebagai konsep dasar psikologi sosial, merupakan

suatu potensi pendorong dan dalam diri individu untuk memperoleh

dan mencapai suatu yang diinginkan. Kemauan yang kuat, merupakan

modal dasar yang berharga dalam memperoleh suau prestasi. Anda

Page 7: Konsep Dasar Psikologi Sosial Dan Implementasinya Dalam Kehidupan Masyarakat

tentu ingat akan ungkapan “dimana ada kemauan, disitu ada jalan”.

Kemauan yang terbina dan termotivasi pada diri seseorang termasuk

pada diri kita sendiri dan semuanya, menjadi landasan yang kuat

mencapai sesuatu, terutama mencapai cita-cita luhur yang menjadi

idaman masing-masing. Orang-orang yang kemauannya lemah,

bagaimanapun sukar mencapai prestasi yang tinggi.

4. Motivasi

Motivasi sebagai suatu konsep dasar, selain timbul dari dalam

diri individu masing-masing, juga datang dari lingkungan, khususnya

lingkungan sosial dan budaya. Seperti telah dikemukakan di atas,

motivasi diri itu juga merupakan kekuatan yang mampu mendorong

kemauan. Jika kita memiliki motivasi diri yang kuat, mempunyai

harapan yang kuat juga berkemauan keras mencapai suatu cita-cita.

Oleh karena itu, menjadi kewajiban bagi kita untuk memotivasi

peserta didik dengan berbagai cara, agar mereka memiliki kemauan

yang kuat untuk mencapai suatu potensi sesuai dengan cita-citanya.

Dalam hal ini kita selaku guru IPS berperan sebagai motivator bagi

peserta didik yang menjadi tanggung jawab kita.

5. Kecerdasan dalam menangani persoalan sosial

Kecerdasan sebagai potensi psikologis bagi seorang individu,

merupakan modal dasar mencapai suatu prestasi akademis yang tinggi

dan untuk memecahkan permasalahan sosial. Kecerdasan sebagai

unsur kejiwaan dan aset mental, tentu saja tidak berdiri sendiri,

melainkan berhubungan dengan unsur-unsur potensi psikologis

lainnya. Dibandingkan dengan potensi psikologis yang lain,

kecerdasan ini relative lebih mudah dipantau, dievaluasi dari

ungkapan perilaku individu, selaku guru tentu saja dan perilaku

peserta didik. Potensi dan realisasi kecerdasan yang karakternya

kognitif, relative lebih mudah diukur. Sedangkan potensi dan realisasi

Page 8: Konsep Dasar Psikologi Sosial Dan Implementasinya Dalam Kehidupan Masyarakat

mental yang sifatnya afektif, lebih sukar dievaluasi dibandingkan

dengan aspek kecerdasan. Kecerdasan sebagai konsep dasar psikologi

sosial, memiliki makna yang mendalam bagi seorang individu, karena

kecerdasan tersebut menjadi unsur yang utama kecendekiaan.

Sedangkan kecendekiaan; merupakan modal yang sangat berharga

bagi SDM menghadapi kehidupan yang penuh masalah dan tantangan

seperti yang kita alami saat ini.

6. Pengahayatan

Proses kejiwaan yang sifatnya mendalam dan menuntut suasana

yang tenang adalah penghayatan. Proses ini tidak hanya sekadar

merasakan, memperlihatkan, dan menikmati melainkan lebih jauh dari

pada itu. Hal-hal yang ada diluar diri kita menjadi perhatian yang

mendalam, dirasakan serta diikuti dengan tenang sehingga

menimbulkan kesan yang juga sangat mendalam pada diri kita

masing-masing. Proses penghayatan ini tidak dapat dilepaskan dari

kondisi diri kita yang penuh kesadaran. Tanpa kesadaran, penghayatan

itu sukar terjadi atau sukar kita lakukan.

7. Kesadaran

Dengan penuh kesadaran kita dapat melakukan penghayatan

tentang sesuatu, contohnya berkenaan dengan penghayatan Pancasila.

Hasil penghayatan yang mendalam, meningkatkan kesadaran kita

tentang sesuatu tadi, khususnya berkenaan dengan Pancasila. Oleh

karena itu, proses kejiwaan yang tersimpan pada konsep dasar

penghayatan, sukar dipisahkan dari konsep kesadaran. Dua konsep ini

sangat penting dalam kehidupan manusia sehari-hari. Sebagai contoh

dapat dikemukakan tentang kesadaran akan hak dan kewajiban

sebagai warga Negara. Kesadaran tersebut tidak cukup hanya

merasakan, memahami dan memikirkan tentang hak dan kewajiban

itu, melainkan lebih jauh lagi mengkhayatinya. Dengan penghayatan

Page 9: Konsep Dasar Psikologi Sosial Dan Implementasinya Dalam Kehidupan Masyarakat

tersebut kesadaran akan bernakna dan mendalam, sehingga mampu

memenuhi serta melaksanakan apa yang menjadi kewajiban tersebut.

8. Harga diri dan sikap mental

Harga diri dan sikap mental, merupakan dua konsep dasar yang

mencirikan manusia sebagai makhluk hidup yang bermatabat. Oleh

karena iu, harga diri ini jangan dikorbankan hanya untuk sesuatu yang

secara moral tidak berarti. Harga diri kita yang terbina dan terpelihara,

merupakan martabat kemanusiaan masing-masing yang selalu akan

diperhitungkan oleh pihak atau orang lain. Harga diri yang

dikorbankan sampai kita tidak memiliki harga diri di mata orang lain,

akan menjatuhkan martabat kita yang tidak jarang dimanfaatkan orang

lain untuk memperoleh keuntungan.

9. Kepribadian

Konsep dasar yang merupakan komprehensif adalah

kepribadian. Secara singkat, Brown & Brown (1980:149)

mengemukakan bahwa “kepribadian tidak lain adalah pola

karakteristik , sifat, atau atribut yang dimiliki individu dari waktu ke

waktu”. Sedangkan Honel Hart (Fairchild, H.P. dkk.:1982:218) secara

lebih rinci mengemukakan: “kepribadian yaitu organisasi gagasan

yang dinamika, sikap, dan kebiasaan yang dibina secara mendasar

oleh potensi biologis yang diwariskan melalui mekanisme psiko-

fisikal organism tunggal dan yang secara sosial ditransmisikan melalui

pola budaya, serta yang terpadu dengan semua penyesuaian, motif,

kemauan dan tujuan individu berdasarkan keperluan serta

kemungkinan dari lingkungan sosialnya.”

Konsep dasar kepribadian itu bersifat unik yang memadukan

potensi internal sebagai warisan biologis dengan faktor eksternal

berupa lingkungan yang demikian terbukanya. Pada kondisi

kehidupan yang demikian terbuka terhadap pengaruh orang yang

Page 10: Konsep Dasar Psikologi Sosial Dan Implementasinya Dalam Kehidupan Masyarakat

sedang mengarus secara global, faktor lingkungan itu sangat kuat.

Oleh karena itu pendidikan sebagai salah satu faktor lingkungan,

wajib terpanggil dan berperan aktif memberikan pengaruh positif-

aktif-kreatif terhadap pembinaan peserta didik.

Sumber Daya Manusia (SDM) generasi muda yang menjadi

subjek pembangunan masa yang akan datang, wajib memiliki

kepribadian yang kukuh-kuat, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Kuasa, agar selalu siap serta sigap menghadapi masalah-

tantangan-persaingan. Secara ideal SDM yang memiliki kepribadian

yang sedemikian itu, dapat diandalkan sebagi penyelamatan

kehidupan yang telah makin menyimpang dan kebenaran yang hakiki

yang “mengorbankan nilai-nilai moral demi mencapai tujuan material

semata”. Panggilan dan tugas pendidikan memang berat, namun

sangat mulia.

2.2 Implementasi Psikologi Sosial dalam Kehidupan Masyarakat

1. Emosi

Kadang-kadang ada sementara anak yang tidak begitu stabil

emosinya, sehingga dapat mengganggu belajarnya. Misalnya ada masalah

yang kecil saja dapat timbul emosi yang mendalam, sampai

menimbulkan gejala-gejala negatif seperti ak sadarkan diri, kejang dan

sebagainya. Dalam keadaan emosi yang mendalam ini tentu belajarnya

mengalami hambatan-hambatan. Anak-anak semacam ini membutuhkan

situasi yang cukup tenang dan penuh perhatian agar belajarnya dapat

lancar.

2. Perhatian

Page 11: Konsep Dasar Psikologi Sosial Dan Implementasinya Dalam Kehidupan Masyarakat

Perhatian merupakan fakor penting dalam usaha belajar anak.

Untuk dapat menjamin belajar yang baik, anak harus ada perhatian

terhadap bahan yang dipelajarinya. Apabila bahan pelajaran itu tidak

menarik baginya, maka timbullah rasa bosan, malas, dan belajarnya

harus dikejar-kejar. Sehingga prestasi mereka kemudian menurun.

Untuk itu maka pendidikan harus mengusahakan agar bahan pelajaran

yang diberikan dapat menarik perhatiannya.

Berikan humor seperlunya agar bahan pelajaran itu benar-benar

dapat menarik bagi anak-anak. Biasanya perhatian timbul bila bahan

itu berguna/berarti bagi anak. Latihan ujian anak-anak kelas VI adalah

bahan yang berarti dan menimbulkan perhatian, tapi kurang berarti

bagi anak kelas V Sekolah Dasar. Perhatian ini sering juga timbul bila

bahan pelajaran kebetulan sesuai dengan bakat anak.

2. Minat

Bahan pelajaran yang menarik/keinginan anak akan dapat

dipelajari oleh anak dengan sebaik-baiknya. Sebaliknya bahan yang

tidak sesuai dengan minat/keinginan anak pasti tidak dapat dipelajari

dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Ia segan

untuk belajar. Minat seringkali timbul bila ada perhatian. Karena itu

untuk menimbulkan minat kita sebaiknya juga harus menimbulkan

perhatiannya, misalnya dengan menghubungkan pelajaran satu dengan

pelajaran lainnya. Atau dihubungkan dengan hal-hal yang menarik

bagi anak.

4. Kemauan

Seorang kepala desa berkeinginan membangun desanya untuk

menjadi lebih baik. Dia bekerja keras dan sekuat tenaga mengajak

masyarakat untuk lebih kreatif memanfaatkan sumber daya alam yang

dimiliki di desa itu. Contohnya seperti memanfaatkan hasil rotan

menjadi pernak-pernik yang menarik. Karena adanya kerjasama yang

baik antara kepala desa dengan warganya dan kemauan yang kuat

Page 12: Konsep Dasar Psikologi Sosial Dan Implementasinya Dalam Kehidupan Masyarakat

untuk menjadi desa yang lebih baik maka setelah usaha itu dilakukan

dan berkembang desa itu menjadi lebih baik. Karena jika kita ada

kemauan pasti ada jalan.

3. Bakat

Sering kita mendengar bahwa pelajaran itu tidak sesuai dengan

bakatnya, fakultas itu tidak sesuai dengan bakatnya, jurusan itu tidak

sesuai dengan bakatnya, dan lain-lain. Misalnya kita menginginkan

agar anak kita menjadi dokter, kemudian kita masukkan ke Fakultas

Kedokteran. Tetapi karena ia sama sekali tidak ada bakat untuk

menjadi dokter maka ia mengalami kesukaran-kesukaran dalam

belajarnya.

Sebaiknya bagi anak yang mempunyai bakat dokter, ia selalu

baik dalam hasil belajarnya, sehingga ia merasa senang dan selalu

berusaha lebih giat lagi yang lebih baik. Bagi anak yang selalu gagal,

maka kesenangan belajarnya akan makin berkurang dan mengalami

kesukaran-kesukaran. Karena itu pengertian tentang bakat adalah hal

yang juga menentukan dalam suksesnya belajar.

5. Kecerdasan

Faktor kecerdasan adalah fakor yang sangat besar pengaruhnya

terhadap kemajuan belajar anak. Bilamana pembawaan kecerdasan

anak memang rendah, maka anak tersebut akan sukar mencapai hasil

belajar yang baik. Anak sukar untuk mengerti apa yang dipelajarinya,

sehingga perlu bantuan dari pendidik atau orang tua untuk dapat

berhasil dalam belajarnya. Kendatipun anak sudah belajar dengan

sebaik-baiknya, kalau memang kecerdasannya rendah, maka ia akan

mengalami kesukaran juga dalam belajarnya. Adaikata anak tersebut

kita marahi terus menerus toh tidak ada artinya, sebab memang kurang

kemampuannya.

Page 13: Konsep Dasar Psikologi Sosial Dan Implementasinya Dalam Kehidupan Masyarakat

Selain faktor kecerdasam atau kecerdasan ada pula factor lain

yaitu cacat-cacat mental, cacat yang dibawa sejak lahir. Termasuk

cacat ini ialah idios, embisislitas, dan debilitas.

Anak-anka yang tergolong embisil ialah anak-anak yang

kecerdasannya sama dengan ank-anak normal yang berumur kira-kira

3-7 tahun.

Anak-anak tersebut diatas bniasanya mengalami hambatan yang

besar dalam uasaha belajar mereka. Mereka tidak dapat diharapkan

untuk menerima pelajaran dengan sempurna. Anak-anak debil dan

embisil ringan dan anak-anak yang lambat belajar masih dapat

diusahakan supaya mereka masih dapat produktif dalam masyarakat,

yaitu dengan memberikan pendidikan praktis dan keterampilan. Sebab

dalam sekolah biasa mereka tidak mungkin dapat mengikuti belajar

seperti anak-anak yang lain, sehingga pasti mendapatkan kesukaran

dalam belajar mereka.

6. Motivasi

Motivasi adalah suatu dorongan yang timbul dari dalam diri

seseorang.hingga dia melakukan suatu tindakan. Misalnya seseorang

mempunyai kemampuan yang rendah dibanding dengan temannya,

kemudian dia berada di lingkungan anak-anak yang mempunyai

kemampuan diatas dirinya. Maka orang tersebut akan termotivasi

untuk belajar lebih giat lagi demi mencapai kemampuan yang setara

dengan teman-temannya.

8. Penghayatan

Misalnya jika Andi dan Ani bertengkar. Melihat hal itu Sandi

sebagai teman mereka tidak tinggal diam karena Sandi merasa dan

menghayati arti kedamaian. Damai itu indah. Dia datang menemui

Andi dan Ani dan memberi saran agar mereka bisa segera saling

memaafkan. Sandi menasehati mereka bahwa agama memerintahkan

kita untuk hidup dalam kedamaian antara satu dengan yang lain.

Page 14: Konsep Dasar Psikologi Sosial Dan Implementasinya Dalam Kehidupan Masyarakat

Seketika Andi dan Ani terdiam mendengar nasehat dari Andi. Mereka

berdua saling meminta maaf. Mereka sadar bahawa perbuatannya

salah. Mereka berterima kasih kepada Sandi dalam memberikan

nasehat yang baik untuk mereka.

9. Harga Diri

Seorang remaja yang terkena penyakit lupus, pasti akan merasa

sangat sedih. Penyakit lupus sangat merugikan dan membahayakan

karena penyakit lupus merupakan penyakit yang berpotensi dalam

menyebabkan komplikasi pada berbagai organ tubuh manusia

(seperti : ginjal, hati, lambung, dan lain sebagainya) dan juga dapat

menyebabkan kematian. Seseorang yang terkena lupus maka tubuh

penderita yang nampak terlihat kurus dengan wajah yang nampak

aneh saat dilihat oleh lingkungan, serta tidak dapat berinteraksi secara

langsung dengan kepekaan sinar matahari, akan menempatkan

batasan-batasan terhadap kehidupan remaja penderita penyakit lupus.

Seringkali penderita lupus merasa terbatasi aktifitas sehari-harinya,

dikarenakan kondisi tubuhnya yang sewaktu-waktu bisa saja menurun.

Cibiran, pergunjingan, serta pengasingan dari lingkungan-

lingkungan yang tidak mengenal betul akan penyakit lupus ini,

ternyata dapat membawa dampak bagi penderita seperti merasa sangat

terbebani karena tidak mampu berbuat apa-apa atau tidak berguna,

merasa malu, tertutup dengan orang lain, merasa rendah diri apabila

berinteraksi dengan lingkungan, merasa dirinya tidak mempunyai

harapan untuk sembuh. Hal ini akan berdampak buruk bagi

kesehatannya. Mereka sangat membutuhkan dukungan sosial yang

tinggi dari lingkungan karena mereka berada agar dapat mengelola

segala permasalahannya dengan baik, dan mampu memberi semangat

untuk sembuh serta membangun rasa percaya diri yang baik untuk

tetap memiliki harga diri yang tinggi. Berfikiran positif dan mau

Page 15: Konsep Dasar Psikologi Sosial Dan Implementasinya Dalam Kehidupan Masyarakat

bersikap terbuka dengan lingkungan adalah hal yang sangat penting

bagi remaja penyakit lupus karena akan membawa dampak positif

pula pada kesehatannya (dalam Savitri, 2004).

Dukungan sosial yang diterima oleh penderita Lupus dapat

berupa dukungan emosional, dukungan instrumental/materi, dukungan

penghargaan, dll. Dengan adanya dukungan yang didapatkan oleh

individu, maka individu akan dapat meningkatkan rasa percaya

dirinya dan memotivasi penderita menjadi lebih baik, karena individu

yang memiliki dukungan sosial yang tinggi cenderung lebih

menghayati pengalaman hidupnya yang positif, memiliki rasa percaya

diri yang tinggi dan lebih memandang kehidupannya secara optimis

dibandingkan dengan individu yang memiliki dukungan sosial yang

rendah.

Apabila remaja yang menderita penyakit Lupus memperoleh

dukungan sosial yang tinggi dari orang lain atau keluarga maka

semakin tinggi pula harga diri yang dialaminya. Sebaliknya jika

penderita Lupus menerima sedikit dukungan sosial maka akan rendah

pula harga diri yang dialaminya

Page 16: Konsep Dasar Psikologi Sosial Dan Implementasinya Dalam Kehidupan Masyarakat

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Psikologi sosial mengkaji tentang proses kejiwaan dan perilaku antar pribadi

(interpersonal behavior). Dengan kata lain, psikologi sosial membahas

tentang proses kejiwaan dan perilaku sosial manusia sebagai makhluk sosial.

Konsep dasar psikologi sosial berpusat pada manusia yang memiliki potensi

untuk selalu mengalami proses perkembangan setelah individu tersebut

berinteraksi dengan lingkungannya.

Konsep dasar psikologi sosial, yaitu emosi terhadap objek sosial, motivasi,

kemauan, kecerdasan, harga diri, penghayatan, kepribadian, bakat minat , dan

perhatian.

Konsep dasar psikologi sosial dapat di implementasikan terhadap kehidupan

masyarakat, misalnya konsep dasar motivasi. Motivasi adalah suatu dorongan

yang timbul dari dalam diri seseorang.hingga dia melakukan suatu tindakan.

Contohnya seseorang yang mempunyai motivasi tinggi, dia tidak akan mudah

putus asa untuk mencapai tujuannya meskipun halangan yang dihadapinya

sangat besar.

3.2 Saran

1. Bagi mahasiswa

Bagi mahasiswa apalagi calon guru sekolah dasar hendaknya mengetahui

dan bisa mempelajari konsep-konsep dasar psikologi sosial dengan baik,

dan mencari referensi yang lebih banyak, lebih menarik dan lebih lengkap,

agar dapat menghasilkan makalah yang lebih baik.

2. Bagi Para Guru

Page 17: Konsep Dasar Psikologi Sosial Dan Implementasinya Dalam Kehidupan Masyarakat

Hendaknya lebih kreatif dalam proses pembelajaran dengan menerapkan

konsep-konsep dasar kepada peserta didik agar peserta didik dapat

mengimplementasikannya dalam kehidupan masyarakat.

3. Bagi masyarakat

Hendaknya masyarakat memberikan motivasi dan dorongan untuk

terlaksanakannya konsep-konsep dasar psikologi sosial sehingga dalam

pengimplementasiannya bisa berjalan sesuai dengan yang diharapakan.

Semoga makalah ini dapat memberikan informasi tentang konsep dasar

psikologi sosial dan implementasinya dalam kehidupan masyarakat dan dapat

berguna bagi dunia pendidikan.

Page 18: Konsep Dasar Psikologi Sosial Dan Implementasinya Dalam Kehidupan Masyarakat

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2002. Psikologi Sosial. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Ilham Darizki. 2012. Perkembangan sosial dan emosi.

(http://ilhamdarizki.blogspot.com). (Online) Di akses tanggal 20 Maret

2013.

Samlawi, Fakih dan Bunyamin Maftuh. 1998. Konsep Dasar IPS. Bandung:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan

Tinggi Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar ( Primary School Teacher

Development Project)

Silvester Petrus Taneo,dkk. 2010. Kajian IPS SD 3 SKS. Jakarta: Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan Nasional

Yanni Nurmalasari. 2012. Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Harga

Diri Pada Remaja Penderita Penyakit Lupus -_____.

(http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/psychology/2007/

Artikel_10502263.pdf) Di akses tanggal 20 Maret 2013