konsep dasar paud

26
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah hak warga negara, tidak terkecuali pendidikan di usia dini merupakan hak warga negara dalam mengembangkan potensinya sejak dini. Berdasarkan berbagai penelitian bahwa usia dini merupakan pondasi terbaik dalam mengembangkan kehidupannya di masa depan. Selain itu pendidikan di usia dini dapat mengoptimalkan kemampuan dasar anak dalam menerima proses pendidikan di usia-usia berikutnya. Dengan terbitnya Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), keberadaan pendidikan usia dini diakui secara sah. Hal itu terkandung dalam bagian tujuh, pasal 28 ayat 1-6, di mana pendidikan anak usia dini diarahkan pada pendidikan pra-sekolah yaitu anak usia 0-6 tahun. Dalam penjabaran pengertian, UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisidiknas menyatakan bahwa: Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Upload: andri

Post on 25-Dec-2015

224 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

konsep dasar paud

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep Dasar Paud

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Pendidikan adalah hak warga negara, tidak terkecuali pendidikan di usia dini merupakan 

hak   warga   negara   dalam   mengembangkan   potensinya   sejak   dini.   Berdasarkan   berbagai 

penelitian bahwa usia dini merupakan pondasi terbaik dalam mengembangkan kehidupannya di 

masa depan. Selain  itu pendidikan di usia dini dapat mengoptimalkan kemampuan dasar anak 

dalam menerima proses pendidikan di usia-usia berikutnya.

Dengan   terbitnya   Undang-undang   No.   20   Tahun   2003   tentang   Sistem   Pendidikan 

Nasional   (Sisdiknas),  keberadaan pendidikan usia  dini  diakui  secara sah.  Hal   itu  terkandung 

dalam bagian   tujuh,  pasal  28  ayat  1-6,  di  mana  pendidikan  anak  usia  dini  diarahkan  pada 

pendidikan pra-sekolah yaitu anak usia 0-6 tahun. Dalam penjabaran pengertian, UU No. 20 

Tahun 2003 tentang Sisidiknas menyatakan bahwa:

   Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak 

lahir   sampai   dengan   usia   enam   tahun   yang   dilakukan   melalui   pemberian   rangsangan 

pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak 

memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Berdasarkan  data  dari  Direktorat  Pembinaan  TK  dan  SD,  pada   tahun  2007  sebagian 

besar pendidikan anak usia dini (PAUD) diselenggarakan oleh masyarakat (Swasta) yakni sekitar 

98,7%.   Sedangkan  masalah   utamanya   adalah   angka   partisipasi   kasar   (APK)   PAUD/TK  baru 

mencapai   26,68%.   Selain   itu,   masalah   yang   timbul   dalam   penyelenggaraan   PAUD 

adalah “ekspektasi” masyarakat yang terlalu tinggi terhadap aspek kemampuan kognitif siswa, 

padahal   PAUD   adalah   pendidikan   yang   berusaha   mengembangkan   seluruh   aspek 

perkembangan   anak   usia   dini,   sehingga   ia   siap  melaksanakan   pendidikan   di   jenjang   yang 

formal. Hal itu menunjukan bahwa pengembangan PAUD harus lebih ditingkatkan agar tujuan 

Page 2: Konsep Dasar Paud

pendidikan   secara   umum   dapat   dicapai.   Oleh   karena   itu   peran   serta   masyarakat   harus 

dipertahankan   dan   peran   pemerintah   dalam   membina   dan   mengembangkan   berbagai 

kebijakan tentang PAUD harus dioptimalkan.

Kajian   terhadap   keberadaan   PAUD   dalam   sistem   pendidikan   nasional   perlu   banyak 

dilakukan, baik kajian terhadap aspek-aspek filosofisnya maupun aspek-aspek teknis,  berupa 

kuirkulum maupun proses pembelajaran PAUD di  lapangan. Melalui hal tersebut diharapkan 

pengembangan PAUD dapat lebih meningkat, demi menunjang tercapainya tujuan pendidikan, 

yakni mengembangkan   kemampuan   dan  membentuk  watak   serta   peradaban   bangsa   yang 

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya 

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang 

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara 

yang demokratis serta bertanggung jawab. (Depdiknas, 2007).

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis menilai pengkajian terhadap masalah program 

PAUD perlu  dilakukan  berdasarkan  kajian   kepustakaan  maupun  pengalaman  penulis   dalam 

mengelola program PAUD.

1.2  Rumusan Masalah

Dalam penyusunan makalah ini, masalah yang dikaji akan dirumuskan dalam beberapa 

pertanyaan sebagai berikut.

1.2.1    Bagaimana landasan filosofis terhadap Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)?

1.2.2    Bagaimana pengertian, hakekat, komponen, kurikulum dan evaluasi PAUD?

1.3  Metode dan Teknik penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode deskriptif analitik, 

yakni   dengan   mengungkapkan   masalah-masalah   yang   dikaji   dan   kemudian   dianalisis 

berdasarkan teori-teori yang ada  dan pengetahuan penulis.

Adapun   teknis   penulisan   yang   digunakan   adalah   kajian   kepustakaan   dan   observasi 

terhadap proses pembelajaran PAUD yang selama ini dilakukan penulis.

Page 3: Konsep Dasar Paud

1.4  Sistematika Penulisan

Makalah ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN     :

Dalam   bab   ini   diuraikan   latar   belakang  masalah,   rumusan     masalah,  metode   dan   teknik 

penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Bab II berisi uraian masalah sekaligus kajiannya, berupa landasan, komponen, hakekat, 

kurikulum dan proses pembelajaran dan  evaluasi PAUD.

BAB III PENUTUP

Dalam bab penutup diuraikan kesimpulan dan saran penulis.

Page 4: Konsep Dasar Paud

BAB II

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

2.1 Landasan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

            Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, yang dimaksud pendidikan adalah 

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar 

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual 

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang 

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.  Pendidikan yang dilaksanakan merupakan 

proses sepanjang hayat, di mana proses pendidikan harus dilakukan secara terus menerus dari 

usia 0 tahun sampai manusia itu meninggalkan dunia.

Karena pendidikan harus dilakukan di semua usia, maka pemikiran-pemikiran terhadap 

pendidikan   harus  mencakup   semua   golongan   usia   tersebut.   Begitu   pula   dengan berbagai 

pemikiran dan kebijakan terhadap PAUD, harus merunut pada kebutuhan anak usia dini dalam 

proses   perkembangannya.   Berikut   adalah   beberapa   landasan   pendidikan   anak   usia   dini 

berdasarkan aspek-aspek yang dikembangkan dalam PAUD.

2.1.1 Landasan Hukum

            Penyelenggaraan program PAUD di Indonesia mengacu pada aturan dan kebijakan yang 

dikeluarkan pemerintah sebagai berikut.

a. UUD 1945

b. UU. No. 4 Tahun 1974 mengenai Kesejahteraan Anak

c. UU. No. 23 Tahun 2002 mengenai Perlindungan Anak

d. UU. No. 20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional.

e. PP. No. 19 Tahun 2005 mengenai Standar Pendidikan Nasional

f. Peraturan   Presiden   Republik   Indonesia   No.   7   Tahun   2005   mengenai   Rencana 

Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2004-2009.

g. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional nomor 13 Tahun 2005 tentang Organisasi dan 

Tata Kerja Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, Departemen Pendidikan Nasional.

Page 5: Konsep Dasar Paud

h. Rencana strategis Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2005-2009.

(M. Hariwijaya dan Bertiani ES, 2007:20-21).

2.1.2 Landasan Filosofis

            Anak usia dini,  yakni  anak dengan usia pra-sekolah (0-6 tahun) berdasarkan berbagai 

penelitian  merupakan  masa  keemasan  manusia   (golden  age),  di  mana  kecerdasan  manusia 

ditentukan pada masa-masa ini (Hariwijaya, 2007:32). Dengan adanya pendidikan anak usia dini 

diharapkan anak dapat tumbuh dengan segala potensinya,  sehingga ia mampu membangun 

dirinya, lingkungan dan bangsanya.

            Berikut   adalah   beberapa   pemikiran   para   ahli   pendidikan   anak   terhadap   proses 

pendidikan anak usia dini.

a. Pandangan Pestalozzi

Menurutnya,   anak  dilahirkan  dalam keadaan  bersih.   Perkembangan  manusia   terjadi   dalam 

desain alam dan terbentuk oleh kekuatan-kekuatan luar. Lebih lanjut, ia berpendapat bahwa 

keberhasilan   belajar   dalam   satu   tahap   perkembangan  merupakan   kunci   dalam  mencapai 

keberhasilan belajar di tahap berikutnya. Oleh karena itu, ia berkesimpulan bahwa pendidikan 

anak merupakan hal penting yang berpengaruh terhadap kehidupan anak di masa depannya.

b. Pandangan Froebel

Froebel   mewujudkan   ide-idenya   dalam   pendidikan   anak   dengan   mendirikan   lembaga 

pendidikan Froebel. Ia lebih menfokuskanpada konsep pendidikan anak sebagai alat reformasi 

sosial. Ia menyiapkan program pendidikan pra-sekolah sebagai sarana untuk menciptakan suatu 

tatanan masyarakat yang lebih baik di masa depan. Anak dilahirkan dengan pembawaan yang 

baik,   sehingga   tugas   lembaga   pendidikan   untuk  mengarahkan   anak   pada   kehidupan  masa 

depan yang lebih baik, dengan mendorong kemampuan untuk mencipta dan berkreasi.

c. Pandangan Montesori

Menurutnya, pendidikan merupakan sarana yang tepat untuk membantu perkembangan anak 

secara  menyeluruh.  Anak  dalam proses  perkembangannya  merupakan  kutub  yang  berbeda 

Page 6: Konsep Dasar Paud

dengan orang dewasa,  namun saling mempengaruhi.  Kualitas  pengalaman anak di  usia  dini 

sangat mempengaruhi kehidupannya di masa dewasa.

d. Pandangan Ki Hajar Dewantara

Ki   Hajar   Dewantara   merupakan   tokoh   pendidikan   dan   bapak   pendidikan   Indonesia. 

Pandangannya   terhadap  anak   sangat  dipengaruhi  oleh  nilai-nilai   ketimuran  dan  pendidikan 

barat yang dia lalui. Menurutnya, anak lahir dalam kodrat dan pembawaannya masing-masing. 

Kodrat anak bias baik dan juga buruk, dengan paham inilah

2.1.3 Landasan Pengetahuan

            Landasan pengetahuan penting bagi pendidikan anak usia dini.  Landasan ini mengacu 

pada  pendapat  beberapa   ahli   pendidikan   yang  memandang  betapa  pentingnya  Pendidikan 

Anak Usia Dini (PAUD), antara lain :

a. Nabi Muhammad Saw

Lebih  dari  1500   tahun  yang   lalu   (abad  ke-6  M),  Nabi  Muhammad Saw  telah  mengemukan 

bahwa   kewajiban   menuntut   ilmu   adalah   mulai   dari   anak   dalam   kandungan   sampai   ia 

meninggal.   Hal   itu  menegaskan   bahwa   pendidikan   anak   usia   dini   merupakan   salah   satu 

kewajiban yang harus dipenuhi dalam menuntut ilmu.

b. Marthin Luther (1483-1546)

Menurutnya   landasan   adanya   proses   pendidikan   adalah   agama.   Selain   itu   keluarga   juga 

merupakan faktor utama dalam menghadapi pendidikan anak.

c. Jean – Jacues Rouseau (1712-1718)

Menurutnya,   pendidikan   harus   bersifat   alamiah,   yakni   pendidikan   harus   kembali   ke   alam. 

Menurutnya, manusia dilahirkan dalam keadaan baik, manusialah yang menentukan baik atau 

jahatnya manusia.

d. John Dewey (1859-1952)

Page 7: Konsep Dasar Paud

Teorinya dikenal  dengan teori  ”progressivism)  yang  lebih  menekankan pada anak didik  dan 

minatnya   terhadap   sesuatu   daripada  mata   pelajarannya   sendiri.   Menurutnya,   pendidikan 

adalah proses dari kehidupan dan bukan persiapan masa yang akan datang.

e. Benjamin Bloom (1964)

Bloom mengamati kecerdasan anak dalam rentang waktu tertentu. Ia menghasilkan taksonomi 

Bloom. Menurutnya kecerdasan anak pada usia 15 tahun merupakan hasil pendidikan anak usia 

dini.

f. Jean Piaget (1972)

Jean Piaget  mengemukakan tentang bagaimana anak belajar.  Anak belajar  melalui   interaksi 

dengan lingkungannya. Anak dituntun untuk melakukan percobaan dan penelitian sendiri. Agar 

anak dapat memahami sesuatu, maka ia harus membangun pengertian itu sendiri, dan ia harus 

menemukannya sendiri.

g. Lev Vigostsky

Ia   berpendapat   bahwa   pengalaman   interaksi   sosial   merupakan   hal   yang   penting   bagi 

perkembangan berproses anak. Pembelajaran akan menjadi pengalaman yang bermakna bagi 

anak jika ia dapat melakukan sesuatu atas lingkungannya.

(M. Hariwijaya dan Bertiani ES, 2007:21-23) dan (Pusat Kurikulum Direktorat Pendidikan Anak 

Usia Dini, 2007).

2.2 Hakekat Pendidikan Anak Usia Dini

            Dalam   perkembangan   dewasa   ini,   pendidikan   anak   usia   dini   merupakan   program 

pendidikan yang diarahkan pada upaya pembelajaran yang sesuai dengan usia anak dan mampu 

menggali potensi anak, sehingga dapat menjadi bekal dalam kehidupannya di masa depan.

2.2.1 Pengertian

            Banyak batasan yang diberikan terhadap program PAUD, namun dalam hal ini UU No. 20 

Tahun   2003   tentang   Sistem   Pendidikan   Nasional   mendefinisikan   pendidikan   anak   usia 

sebagai suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 

enam   tahun   yang   dilakukan  melalui   pemberian   rangsangan   pendidikan   untuk  membantu 

Page 8: Konsep Dasar Paud

pertumbuhan   dan   perkembangan   jasmani   dan   rohani   agar   anak  memiliki   kesiapan   dalam 

memasuki pendidikan lebih lanjut.

            Dalam hal   ini  M.  Hariwijaya   (2007:14),  mengemukakan  bahwa PAUD dapat  diartikan 

sebagai salah satu bentuk jalur pendidikan dari usia 0-6 tahun, yang diselenggarakan secara 

terpadu dalam satu program pembelajaran agar anak dapat mengembangkan segala guna dan 

kreativitasnya sesuai dengan karakteristik perkembangannya.

2.2.2 Tujuan

            Dari   beberapa   pengertian   di   atas,   maka   dapat   ditarik   kesimpulan   bahwa   tujuan 

pendidikan anak usia dini adalah:

a. Merangsang dan membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar 

anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

b. Mengembangkan   segala   potensi   dan   kreativitas   anak   sesuai   dengan   karakteristik 

perkembangannya agar mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

2.2.3 Prinsip-prinsip Pendidikan Anak Usia Dini

            Dalam mengembangkan pendidikan anak usia dini terdapat prinsip-prinsip yang harus 

diperhatikan, antara lain:

a. Berorientasi pada kebutuhan Anak (Children Oriented)

Kegiatan pembelajaran harus berpusat kepada kebutuhan anak melalui upaya-upaya 

pendidikan dalam mencapai perkembangan fisik dan fsikis  yang optimal.

b. Merangsang kreativitas dan Potensi Anak

Kegiatan   PAUD   harus   mampu   merangsang   potensi   dan   kreativitas   anak   sehingga   anak 

mempunyai kemampuan dalam menjalani kehidupannya di masa depan.

c. Belajar melalui Bermain

Kegiatan bermain merupakan sarana belajar bagi anak usia dini. Melalui bermain anak diajak 

untuk bereksplorasi, menemukan, memanfaatkan dan mengambil kesimpulan terhadap sesuatu 

yang dipelajarinya.

d. Menciptakan Lingkungan yang Kondusif

Page 9: Konsep Dasar Paud

Dalam hal ini, pendidikan di usia dini memerlukan pengkondisian lingkungan yang mendorong 

munculnya   kreativitas   anak.   Lingkungan   harus   diciptakan   agar   lebih   menyenangkan   dan 

memberi kenyamanan belajar anak.

e. Pembelajaran Terpadu

Proses  pembelajaran  pada  anak  usia  dini  harus  memadukan  berbagai   aspek  pembelajaran, 

yakni  dengan penggunaan tema yang menarik dan dapat mengembangkan minat siswa dan 

bersifat kontekstual.

f. Dilaksanakan secara Bertahap, Berulang-ulang dan Terus Menerus

Kegiatan   pembelajaran   harus   dilakukan   secara   bertahap,   di   mulai   dengan   konsep   yang 

sederhana dan sesuai dengan lingkungan yang dikenal anak. Juga harus dilaksanakan berulang-

ulang dan terus menerus sehingga apa yang dipelajari  dapat menjadi bagian dari kehidupan 

anak.

g. Mengembangkan Berbagai Kecakapan Hidup (Life Skills)

Memberikan   berbagai   kecakapan   hidupa   dapat   melalui   proses   pembiasaan,   hal   tersebut 

bertujuan agar anak mampu mandiri, disiplin, menolong dirinya sendiri dan bertanggung jawab.

h. Menggunakan berbagai Media Edukatif dan Sumber Belajar

Diutamakan menggunakan media dan sumber pembelajaran yang berasal dari lingkungan alam 

di sekitar anak. Dalam hal  ini  kreativitas dan inovasi guru diperlukan dalam merancang dan 

membuat media dan sumber belajar tersebut.

2.3 Komponen Program PAUD

            Berbagai   komponen   program   PAUD   telah   dikembangkan   dengan   tujuan   agar 

pengembangan PAUD dapat dilakukan dengan terstuktur dan terprogram secara baik sehingga 

tujuan  PAUD sebagaimana  diamanatkan  Undang-Undang  Sistem Pendidikan  Nasional  dapat 

tercapai.

2.3.1 Standar Kompetensi Anak usia Dini

Page 10: Konsep Dasar Paud

            Pendidikan  anak  usia  dini  dalam pengembangan  aspek-aspek  pembelajarannya  harus 

mengacu pada standar kompetensi anak usia dini sebagai berikut.

a. Moral dan nilai-nilai agama

Secara umum, nilai-nilai agama dan moral yang diajarkan adalah perilaku positif, kemandirian, 

disiplin,   kejujuran  dan  perilaku   lainnya.   Selain   itu  Anak  dididik  melalui  proses  pembiasaan 

ajaran-ajaran dan ibadah sesuai agamanya masing-masing.

b. Sosial dan Emosional

Anak   dididik   untuk   dapat   mengembangkan   kemampuan   sosial   melalui   proses   sosialisasi. 

Melalui aspek ini anak dibekali dengan kemamuan memecahkan masalah-masalah sosial yang 

dihadapinya, tentunya melalui proses pembiasaan yang dilakukan secara terus menerus.

c. Fisik/motorik

Dalam hal ini pendidik harus mampu merangsang perkembangan fisik dan motorik anak sesuai 

dengan usia perkembangannya. Hal itu dapat dilakukan dengan berbagai permainan-permainan 

edukatif.

d. Bahasa

Dalam aspek ini, anak didorong untuk menguasai kemampuan berkomunikasi sesuai dengan 

masa perkembangannya. Kemampuan berbahasa dilihat dari usia perkembangan anak dapat 

dibagi  menjadi  2  periode,  yaitu periode prelinguistik (0-1 tahun) dan periode  linguistik (1-5 

tahun).

e. Kognitif

Perkembangan   kognitif   anak   biasanya   mengacu   pada   pendapat   Piaget   yang   membagi 

perkembangan kognitif anak menjadi  empat tahapan, yaitu periode sensorimotorik (usia 0-2 

tahun),  periode praoperiosaional   (2-7   tahun),  periode operasional  konkrit   (7-11   tahun)  dan 

periode operasional formal (usia 11 sampai dewasa).

f. Seni

Kemampuan  di   bidang   seni   dapat  dikembangkan  dalam musik,   seni   tari,   seni   gambar  dan 

keterampilan lainnya.

2.3.2 Kurikulum PAUD

Page 11: Konsep Dasar Paud

            Dalam hal ini, secara operasional kurikulum PAUD dalam tulisan adalah berbagai aspek 

yang berhubungan dengan kegiatan yang akan dikembangkan dalam proses pembelajaran anak 

usia   dini.   Termasuk   dalam   pembahasannya   adalah   prinsip-prinsip   dasar   pengembangan 

kurikulum PAUD, komponen kurikulum, penilaian dan satuan pendidikan anak usia dini.

a. Prinsip-prinsip Dasar pengembangan kurikulum PAUD

Dalam hal Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, menetapkan beberapa prinsip pengembangan 

kurikulum PAUD, yang meliputi: 1) bersifat komprehensif, 2) didasarkan pada perkembangan 

secara   bertahap,   3)  melibatkan   orang   tua,   4)  melayani   kebutuhan   anak,   5)  merefleksikan 

kebutuhan  dan  nilai-nilai   yang  dalam masyarakat,   6)  mengembangkan   standar   kompetensi 

anak, 7) mewadahi layanan anak berkebutuhan khusus, 8) menjalin kemitraan dengan keluarga 

dan   masyarakat,   9)   memperhatikan   kesehatan   dan   keselamatan   anak,   10)   menjabarkan 

prosedur pengelolaan  lembaga,  11)  manajemen sumber daya manusia,  dan 12)  penyediaan 

sarana dan prasarana.

b. Komponen Kurikulum

1) Anak

Sasaran pendidikan anak usia dini adalah anak yang berada di rentang usia 0-6 tahun.

2) Pendidik

Kompetensi  pendidik  PAUD adalah sekurang-kurangnya  memiliki  kualifikasi  akademik 

Diplomas Empat (D-IV) atau Sarjana (S-1) di bidang pendidikan usia dini, psikologi atau 

lainnya; dan memiliki sertifikat profesi guru PAUD. Adapun rasio guru dengan anak didik 

dalam PAUD adalah:

Usia  0-1 tahun rasio 1 : 3 anak,

Usia 1-3 tahun dengan rasio 1 : 6 anak,

Usia 3-4 tahun dengan rasio 1 : 8 tahun, dan

Usia 4-6 tahun dengan rasio 1 : 10-12 anak.

3) Pembelajaran

Page 12: Konsep Dasar Paud

Pembelajaran dilakukan melalui kegiatan bermain dan pembiasaan yang direncanakan 

dan persiapkan pendidik meliputi materi dan proses pembelajaran itu sendiri.  Materi 

pembelajaran bagi anak usia dini dibagi dalam 2 kelompok usia, yaitu:

a) Materi Pembelajaran Untuk Anak usia 0-3 tahun, mencakup:

Pengenalan diri sendiri (perkembangan konsep diri)

Pengenalan perasaan (perkembangan emosi)

Pengenalan tentang orang lain (perkembangan sosial)

Pengenalan berbagai gerak (Perkembangan fisik)

Mengembangkan komunikasi (perkembangan bahasa)

Keterampilan berfikir (perkembangan kognitif)

Materi Pembelajaran untuk anak usia 3-6 tahun, mencakup:

Keaksaraan,   yaitu   meliputi   pengenalan   terhadap   kosakata   dan   bahasa, 

kesadaran phonologi, percakapan, memahami buku, dan teks lainnya.

Konsep   matematika,   mencakup   pengenalan   angka-angka,   pola-pola   dan 

hubungan, geomteri dan konsep matematika lainnya.

Pengetahuan   alam,   yang   mencakup   pengenalan   terhadap   objek   fisik, 

kehidupan, bumi dan lingkungan.

Pengetahuan sosial, meliputi kehidupan orang banyak, bekerja, interaksi sosial, 

lingkungan rumah dan keluarga, dan lainnya.

Seni,  mencakup kegiatan menari,  menyanyi,  bermain  peran,  bermain  musik, 

menggambar dan melukis.

Teknologi,  dengan mengenalkan alat-alat dan penggunaan operasi  dasar dan 

kesadaran teknologi. Alat-alat yang dikenalkan di mulai dari alat-alat yang ada 

rumah, seklah, dan lingkungan tempat anak tinggal.

Ketarampilan   proses,   mencakup   pengamatan   dan   eksplorasi;   eksperimen; 

pemecahan   masalah;   koneksi,   pengorganisasian,   komunikasi   dan   informasi 

yang mewakilinya.

4) Penilaian (Assesmen)

Page 13: Konsep Dasar Paud

Assesmen   merupakan   proses   pengumpulan   data   dan   dokumentasi   belajar   dan 

perkembangan   anak.   Kegiatan   ini  meliputi   observasi,   konferensi   dengan   guru   lain, 

survey, wawancara dengan orang tua, hasil kerja anak dan unjuk kerja. Kesemua bentuk 

penilaian tersebut dapat disusun dalam bentuk portofolio.

5) Pengelolaan Pembelajaran

Dalam  mengelola   pembelajaran,   PAUD   harus   memperhatikan   aspek-aspek   sebagai 

berikut:

a) Keterlibatan   anak,   dalam   hal   ini   prinsip   pembelajaran   harus   berpusat   kepada 

aktivitas belajar anak.

b) Layanan   program,   yang   disesuaikan   dengan   satuan   pendidikan  masing-masing, 

yakni:

Taman Penitipan Anak, dilaksanakan 3-5 hari dengan layanan minimal 6 jam 

atau dalam satu tahun 144-160 hari atau 32-34 minggu.

Kelompok Bermain (KB) dilaksanakan setiap hari atau minimal 3 kali seminggu 

dengan jumlah jam minimal 3 jam atau dalam satu tahun 144 hari atau 32-34 

minggu.

Satuan PAUD sejenis (SPS) minimal satu minggu sekali dengan jam layanan 2 

jam. Kekuaran jam layanan pada SPS dilengkapi dengan program pengasuhan 

yang dilakukan orang tua sehingga jumlah layanan keseluruhan setara dengan 

144 hari dalam satu tahun.

Taman Kanak-Kanak (TK) dilaksanakan minimal 5 hari seminggu dengan jumlah 

layanan minimal 2,5 jam. Dalam satu tahuan 160 hari layanan atau 34 minggu.

Melibatkan peran serta masyarakat

2.3.3 Satuan Pendidikan Anak Usia Dini

Page 14: Konsep Dasar Paud

            Satuan pendidikan anak usia dini dalam kerangka pendidikan jalur formal dan informal 

meliputi:

a. Taman   Kanak-Kanak,   yaitu   bentuk   satuan   pendidikan   anak   usia   dini   pada   jalur 

pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 4-6 tahun, yang 

dibagi menjadi dua kelompok, yakni kelompok A untuk anak usia 4-5 tahun dan kelompok B 

untuk anak usia 5-6 tahun.

b. Kelompok   Bermain   merupakan   satu   bentuk   PAUD   pada   jalur   non   formal   yang 

menyelenggarakan program pendidikan sekaligus program kesejahteraan bagi  anak usia 2-4 

tahun dan anak usia 4-6 tahun yang tidak dapat dilayani TK (setelah melalui pengkajian dan 

mendapat rekomendasi dari pihak berwenang).

c. Taman   Pendidikan   Anak   adalah   layanan   yang   dilakasanakan   oleh   pemerintah   dan 

masyarakat bagi anak usia 0-6 tahun yang orang tuanya bekerja.

d. Satuan PAUD sejenis (SPS) adalah layanan minimal merupakan layanan minimal yang 

hanya dilakukan 1-2 kali /minggu atau merupakan layanan PAUD yang dintegrasikan dengan 

program layanan lainnya. Peserta program PAUD sejenis adalah anak usia 2-4 tahun.

2.4 Evaluasi

            Menurut M. Hariwijaya (2007:122),  evaluasi adalah suatu analisis yang sistematis dan 

bekesinambungan untuk melihat  efektivitas  program yang diberikan dan pengaruh program 

tersebut  pada anak.  Dalam hal   ini  evaluasi  mencakup evaluasi  anak didik  maupun evaluasi 

terhadap program pembelajaran secara keseluruhan.

Kegiatan  evaluasi  perlu  dilakukan  untuk  melihat  perkembangan  potensi   anak  dalam 

kegiatan pembelajaran.  Evaluasi  setidaknya diarahkan pada tiga aspek,  yaitu:  aspek kognitif 

(pengetahuan),   afektif   (perilaku/sikap)   dan   psikomotorik   (keterampilan).   Sehingga   kegiatan 

evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui ketercapaian tujuan pendidikan 

anak usia dini, sebagaimana yang tercantum dalam PP No. 27 Tahun 1990 mengenai Pendidikan 

prasekolah,   yaitu   meletakan   dasar   ke   arah   perkembangan   sikap,   pengetahuan   dan 

keterampilan serta daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan 

lingkungannya dan untuk pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya.

Page 15: Konsep Dasar Paud

2.4.1 Prinsip-prinsip Evaluasi PAUD

            Berikut   adalah   beberapa   prinsip   dalam   kegiatan   evaluasi   pendidikan   anak   usia   dini, 

antara lain:

a. Menyangkut   semua   aspek   perkembangan,   baik   aspek   kognitif,   afektif   maupun 

psikomotorik.

b. Dilakukan secara berkesinambungan dan terus menerus

c. Mengarah pada tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga dapat diketahui mana tujuan 

yang tercapai mana tujuan yang kurang tercapai.

d. Penilaian dilakukan secara objektif dan tidak berat sebelah.

e. Memberi makna bagi anak. Penilaian dilakukan untuk memberi makna yang positif bagi 

anak, tidak menghakimi tetapi mampu mendorong agar anak dapat berkembang lebih baik.

f. Mendidik, artinya penilaian dilakukan dalam koridor pendidikan dan berdampak positif 

bagi perkembangan anak.

2.4.2 Tujuan Evaluasi PAUD

            Tujuan dilaksanakan kegiatan evaluasi PAUD antara lain adalah:

a. Untuk memantau perkembangan anak, baik perkembangan dalam aspek kognitif, afektif 

maupun psikomotorik.

b. Untuk mengetahui kesulitan belajar anak. Melalui kegiatan ini dapat diketahui dalam 

aspek-aspek apa saja anak mengalami kesulitan belajar, sehingga dengan cepat dapat diketahui 

cara penyelesaiannya.

c. Untuk melakukan penempatan, yaitu dengan mengetahui bakat, minat dan kemampuan 

anak. Hasil dari penilaian itu, pendidik dapat menentukan dalam kelompok mana anak tersebut 

ditempatkan.

d. Sebagai   pertanggungjawaban   pendidik,   baik   pertanggungjawaban   terhadap   profesi 

pendidik maupun kepada orang tua anak.

2.4.3 Teknik Evaluasi Pembelajaran Anak Usia Dini

Page 16: Konsep Dasar Paud

            Terdapat beberapa teknik evaluasi pembelajaran anak usia dini, di antaranya adalah:

a. Observasi

Observasi  adalah suatu cara pengumpulan data yang penilaiannya berdasarkan pengamatan 

langsung  maupun  tidak   langsung  pendidik   terhadap   sikap  dan  perilaku  anak  dalam proses 

pembelajaran. Dalam hal ini, terdapat beberapa prinsip dasar teknik observasi, yaitu:

1.      Observasi harus dilakukan sesuai dengan tujuan pembelajaran

2.      Harus direncanakan terlebih dahulu secara sistematis

3.      Hasil observasi dicatat dan dipilih sesuai tujuan pembelajaran

4.      Data observasi harus valid, realibel, dan teliti.

5.      Observasi harus dapat dikuantifikasikan.

b. Catatan Anekdot

Catatan anekdot  adalah  kumpulan catatan mengenai  sikap  dan perilaku anak  dalam situasi 

tertentu di dalam maupun di luar kelas, baik yang bersifat positif maupun negatif. Jenis evaluasi 

ini biasanya digunakan untuk menilai hal-hal yang sifatnya non-akademis dan didasari oleh latar 

belakang informasi tertentu yang telah diketahui oleh pendidik.

Kegunaan catatan enekdot adalah:

1.      Mengetahui bahwa anak merupakan individu

2.      Mengetahui sebab suatu tingkah laku yang ditunjuk oleh anak

3.      Mengembangkan cara menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan kesulitan yang dihadapi anak 

dalam kegiatan belajarnya.

2.4.4 Waktu Evaluasi

            Dalam pembelajaran anak usia dini, kegiatan evaluasi dapat dilaksanakan seaktu-waktu 

selama   proses   pembelajaran   berlangsung.   Hasil   evaluasi   tersebut   biasanya   diberikan   saat 

pembelajaran semester berakhir.  Dalam hal   ini,  pendidik tidak harus membuat kegiatan tes 

atau ujian tersendiri, evaluasi selama kegiatan pembelajaran merupakan hal yang dianjurkan 

agar pendidik mampu mengikuti perkembangan anak dan mampu membedakan tahap-tahap 

perkembangan anak yang satu dengan yang lainnya.

Page 17: Konsep Dasar Paud

            Beberapa  hal  yang  harus  diperhatikan  pendidik  dalam melaksanakan  evaluasi  adalah 

sebagai berikut.

a. Segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan penilaian harus sudah dipersiapkan 

sejak awal, seperti lembar observasi, hasil karya anak, bahan penugasan, dan sebagainya.

b. Menciptakan situasi yang nyaman bagi anak, sehingga anak tidak mengetahui bahwa ia 

sedang dinilai agar hasil penilaian benar-benar objektif.

c. Penilaian harus bersifat adil dan tidak pilih kasih dalam menilai.

d. Pencatatan   dan   pengolahan   data   harus   dilakukan   secara   teliti,   cermat   dan   sesuai 

dengan ketentuan yang berlaku.

Page 18: Konsep Dasar Paud

BAB III

PENUTUP

3.1     Kesimpulan

Dari uraian bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

a.       Sebagaimana tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, pendidikan anak 

usia dini  adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan 

usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu 

pertumbuhan   dan   perkembangan   jasmani   dan   rohani   agar   anak  memiliki   kesiapan   dalam 

memasuki pendidikan lebih lanjut.

b. Landasan pendidikan anak usia dini terbagi dalam beberapa aspek, antara lain landasan 

hukum,   seperti  UUD 1945  dan  UU no.  20  Tahun  2003   tengan  Sisdiknas,   landasan  filosofis 

berupa berbagai pemikiran ahli terhadap proses perkembangan dan pembelajaran anak usia 

dini, dan landasan pengetahuan yang berasal dari berbagai penelitian tentang anak.

c. Hakekat dari program pendidikan anak usia dini adalah bahwa anak usia dini merupakan 

usia emas dalam perkembangan intelektual dan moralnya, sehingga pendidikan di usia ini harus 

diarahkan pada upaya menggali dan merangsang potensi dan kreativitasnya secara optimal.

d. Komponen   pendidikan   anak   usia   dini,  meliputi   standar   kompetensi   anak   usia   dini, 

kurikulum dan penilaian.

3.2     Saran

Dari uraian di atas, maka penulis dalam hal ini mengajukan beberapa saran antara lain.

a. Perlu adanya pengembangan yang  lebih optimal terhadap pendidikan anak usia dini, 

baik  yang dilakukan oleh pemerintah,  keluarga  maupun masyarakat.  Masa prasekolah yang 

disebut  dengan masa keemasan  perkembangan   intelektual   seharusnya dijadikan  dasar  bagi 

upaya meningkatkan kemajuan pendidikan di Indonesia.

b. Sosialisasi tentang pentingnya pendidikan anak usia dini harus terus dilakukan, karena 

berdasarkan data yang ada angka partisipasi kasar masyarakat terhadap pendidikan anak usia 

dini masih sangat rendah.

Page 19: Konsep Dasar Paud

c. Kualifikasi pendidik anak usia dini harus terus ditingkatkan baik kualifikasi akademisnya 

maupun dalam bentuk pelatihan dan penataran lainnya.

Page 20: Konsep Dasar Paud

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2007. Undang-undang No.20 Tahun 2009 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Depdiknas:Jakarta.

Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Depdiknas. 2007. Kerangka Dasar Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini. Universitas Negeri Jakarta: Jakarta.

M. Hariwijaya dan Bertiani Eka Sukaca. 2007. PAUD Melejitkan Potensi Anak dengan Pendidikan Sejak Dini. Bandung

M. Solehuddin, 1997. Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. IKIP Bandung:Bandung.

_________. 2008. Psikologi Pendidikan, Makalah. Universitas Gunadarma:Jakarta.Suyatman.  2008. Pengembangan  Kecerdasan  Spritial,   emosional   dan   Intelektual,   sebuah  makalah. 

Jakarta.