konsep dasar loby di keperawatan
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 konsep dasar loby di keperawatan
1/13
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia diciptakan dengan berbagai bangsa, adat, dan jenis serta berbagai macam
karakter dengan kecerdasan dan ketajaman pikiran yang berbeda. Sebagian manusia
sangat cerdas, berdisiplin, jujur, sabar, dan bertanggung jawab, namun sebagian lagi ada
yang kurang cerdas, emosional atau cepat marah, suka berbohong, dan tidak bertanggung
jawab. Kondisi kodrat yang seperti itu merupakan salah satu sumber penyebab mengapa
tidak semua persoalan mendapat tanggapan yang sama dan penyelesaiannya pun juga
berbeda. Dalam lingkungan kehidupan organisasi kemasyarakatan, baik sosial, ekonomi
maupun politik, upaya untuk mencapai sasaran dengan menggunakan kekerasan atau
berdasarkan kekuatan otot belaka sudah bukan zamannya lagi.
Bahkan dalam menyelesaikan suatu perbedaan atau pertentangan maupun
perbedaan kepentingan diperlukan dialog dan musyawarah melalui lobi, meskipun
adakalanya berlangsung alot dan membutuhkan waktu yang relatif lama. Dewasa ini
upaya melobi bukan lagi monopoli dunia politik dan diplomasi, tetapi juga banyak
dilakukan para pelaku bisnis, selebritis dan pihakpihak lainnya bahkan dalam
keperawatan pun dibutuhkan. Biasanya lobilobi dilakukan sebagai pendekatan dalam
rangka merancang sesuatu perundingan. !pabila lobi berjalan mulus diyakini akan
menghasilkan perundingan yang sukses.
"obi tentunya akan dapat berjalan dengan sukses apabila dilakukan dengan baik.
Melakukan lobi harus sesuai dengan prinsip prinsip, strategi, teknik, dan taktik, esensi
dan fungsinya, oleh karena itu disebut sebagai suatu konsep. #ntuk memahami konsep
perlu mensiasati terlebih dahulu pengertian atau definisi dari lobi.
$entunya dalam menjalankan sebuah bisnis tidak terlepas yang namanya lobi di
dalam prakteknya. $entunya tidak selamanya lobi dan negosiasi ini berkaitan dengan hal
hal yang berbau negati%e seperti ketika terjadi masalah atau pertengkaran tetapi di dalam
menjalin suatu hubungan kerjasama atau ketika membangun suatu hubungan yang saling
menguntungkan dari kedua belah pihak yang bekerja sama. Dari latar belakang yang
dikemukakan di atas maka penulis ingin mencoba untuk membahas dengan mengambil
topik yang berkaitan dengan &"'B().
B. RUMUSAN MASALAH
*. Bagaimana konsep dari lobby+. Bagaimana melakukan lobby dengan organisasi profesi+
1
-
8/19/2019 konsep dasar loby di keperawatan
2/13
-. Bagaimana melakukan lobby dengan pasien +
C. TUJUAN
#ntuk memahami bagaimana konsep dari lobby, lobby dengan organisasi profesi dan
lobby dengan pasien.
BAB II
PEMBAHASAN
a. Konsep lobby
*. engertian lobi
Menurut Anwar /*0012 definisi yang lebih luas adalah suatu upaya informal
dan persuasif yang dilakukan oleh satu pihak (perorangan, kelompok, Swasta,
pemerintah) yang memiliki kepentingan tertentu untuk menarik dukungan dari pihak
pihak yang dianggap memiliki pengaruh atau wewenang, sehingga target yang
2
-
8/19/2019 konsep dasar loby di keperawatan
3/13
diinginkan tercapai. endekatan secara persuasif menurut pendapat ini lebih
dikemukakan pada pihak pelobi dengan demikian dibutuhkan keaktifan untuk pelobi
untuk menunjang kegiatan tersebut
Menurut Pramono /*0012 lobi merupakan suatu pressure group yang
mempraktekkan kiat-kiat untuk mempengaruhi orang-orang dan berupaya
mendapatkan relasi yang bermanfaat. ola ini lebih menekankan bahwa lobby untuk
membangun koalisi dengan organisasi organisasi lain dengan berbagai tujuan dan
kepentingan untuk melakukan usaha bersama. Digunakan pula untuk membangun
akses guna mengumpulkan informasi dalam isuisu penting dan melakukan kontak
dengan indi%idu yang berpengaruh.
Maschab /*0012 lebih menekankan bahwa lobbying adalah segala bentuk
upaya yang dilakukan oleh suatu pihak untuk menarik atau memperoleh dukungan pihak lain. andangan ini mengetengahkan ada dua pihak atau lebih yang
berkepentingan atau yang terkait pada suatu obyek, tetapi kedudukan mereka tidak
sama. Dalam arti ada satu pihak yang merasa paling berkepentingan atau atau paling
membutuhkan, sehingga kemudian melakukan upaya yang lebih dari yang lain untuk
memcapai sasran atau obyek yang diinginkan. ihak yang paling berkepentingan
inilah yang akan aktif melakukan berbagai cara untuk mencapai obyek tersebut
dengan salah satu caranya melakukan lobbying.
Dengan demikian ada upaya dari pihak yang berkepentingan untuk aktif
melakukan pendekatan kepada pihak lain agar bisa memahami pandangan atau
keinginanmya dan kemudian menerima dan mendukung apa yang diharapkan oleh
pelaku lobbying. Meskipun betuknya berbeda, pada esensinya lobbying mempunyai
tujuan yang sama yaitu menggunakan tehnik komunikasi untuk mencapat target
tertentu. Dibandingkan dengan negosiasi yang merupakan suatu proses resmi
atau formal , lobbying merupakan suatu pendekatan informal .
. Karakteristik lobby
a2 Bersifat tidak resmi3 Informal dapat dilakukan diluar forum atau perundingan
yang secara resmi disepakati .
b2 Bentuk dapat beragam dapat berupa obrolan yang dimulai dengan tegursapa, atau
dengan surat
c2 4aktu dan tempat dapat kapan dan dimana saja sebatas dalam kondisi wajar atau
suasana memungkinkan. 4aktu yang dipilih atau dipergunakan dapat
mendukung dan menciptakan suasan yang menyenangkan, sehingga orang dapat
bersikap rilek dan
3
-
8/19/2019 konsep dasar loby di keperawatan
4/13
d2 elaku 3aktor atau pihak yang melakukan lobbying dapat beragam dan siapa
saja yakni pihak yang bekepentingan dapat pihak eksekutif atau pemerintahan,
pihak legislatif, kalangan bisnis, aktifis "SM, tokoh masyarakat atau ormas, atau
pihak lain yang terkait pada obyek lobby.
e2 Bila dibutuhkan dapat melibatkan pihak ketiga untuk perantara
f2 !rah pendekatan dapat bersifat satu arah pihak yang melobi
harus aktif mendekati pihak yang dilobi. elobi diharapkan tidak bersikap pasif
atau menunggu pihak lain sehingga terkesan kurang perhatian.
-. $arget kegiatan lobby
• Mempengaruhi kebijakan
• Menarik dukungan
• Memenangkan prasyarat kontrak3 dalam kegiatan 3bisnis
• Memudahkan urusan
• Memperoleh akses untuk kegiatan berikutnya.
• Menyampaikan informasi untuk memperjelas kegiatan.
5. Strategi lobbying
Mengingat sifatnya yang informal, tidak ada strategi bakuatau yang sudah
terpola dalam kegiatan ini, melainkan sangat beragam dan tergantung berbagai faktor
aktual dan suasana setempat yang berpengaruh. Beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi lobbying adalah 6
*2 Sisim Po!ii".
Kondisi sistem akan berpengaruh pada cara cara lobi yang yang
dilakukan. ada sistem olitis yang demokratis dimana pendelegasian wewenang
dan keterbukaan menjadi salah satu cirinya maka lobi mudah dilakukan karena
sasaran lobi lebih jelas, dalam arti pejabat atau stakeholder sebagi obyek lobi
berada pada posisi yang telah diketahui mempunyai wewenang, aspek aspek yang
perlu diperhitungkan lebih pasti. Dalam sistim poliitik yang demokratis selama
berada dalam kerangka aturan main yang telah ditentukan, maka orang tidak perlu
takut mendapatkan resiko politik yang tidak diperhitungkan
Berbeda dengan sistim politik yang demokratis, dalam sistem politik
yang otoriter melakukan lobbying merupakan hal yang sulit diperkirakan kadang
pada moment yang tepat lobby dapat mudah dilakukan namun bisa menjadi hal
yang sulit. Dapat terjadi lobbying pada suatu pihak atau seorang tokoh telah
dihasilkan dukungan tertentu, tetapi kemudian hal itu dianulir /dibatalkan atau
dimentahkan oleh pihak lain yang lebih berkuasa tanpa alasan yang jelas2
sehingga lobbying yang dilakukan menjadi siasia.
Dalam sistim seperti ini maka berbagai peraturan dan perhitungan
perhitungan rasional menjadi sulit dijadikan pegangan, karena hukum dan
4
-
8/19/2019 konsep dasar loby di keperawatan
5/13
peraturan ditangan pemegang kekuasaan yang bisa berubah setiap saat sesuai
kehendaknya sendiri.
2 Norma #an Ei"a.
"obbying pada intinya adalah suatu upaya untuk memaksimalkan
penggunaan tehnik komunikasi untuk mempengaruhi pihak lain yang semula
cenderung menolak, agar menjadi setuju atau untuk memperoleh dukungan.
7amun tidak berarti harus menghalalkan semua cara, norma dan etika harus tetap
dihormati dan menjadi pegangan, karena apabila tidak dilakukan lobi akan
menjadi arena atau media perantara adanya korupsi dan kolusi.
Bagi orang yang menjujung tinggi norma dan etika, lobbying tidak perlu
disertai janji janji yang seharusnya tidak boleh diberikan ataupun dengan
mendiskreditkan pihak ketiga apalagi fitnah agar memperoleh simpati dan
dukungan dari pihak yang dilobby. Dalam praktek banyak hal yang bisa terjadi
seiring dengan dinamika masyarakat. ada lobbying yang melibatkan pihak pihak
yang sama sama kurang menghormati etika dan moral maka kesesuaian yang
berubah menjadi 8saling9 mendukung bisa saja terjadi. 7amun hampir bisa
dipastikan bahwa model seperti itu akan merugikan kepentingan bersama atau
kepentingan yang lebih besar norma dan etika selalu dimaksudkan untuk
kebaikan dan kepentingan tidak saja diri pribadi tetapi juga orang lain dan
masyarakat luas
-2 Norma H$"$m #an %&ra$ran
:ukum yang dibuat untuk mengatur masyarakat agar diperoleh ketertiban
dalam kehidupan bersama harus dihormati dan dipatuhi oleh semua warga
negara. Dalam lobbying batas batas hukum juga harur tetap dihormati dan ditaati,
lobbying tidak boleh dilakukan dengan mengabaikan batas batas hukum,
misalnya dengan melakukan atau memanipulasikan data dan informasi
sedemikian rupa agar yang dilobby menjadi percaya dan kemudian
mendukungnya demikian juga cara cara lain yang menipu atau menyesatkan
pihak yang dilobby sehingga memperoleh kesan atau kesimpulan yang
salah3keliru yang tentunya dilarang oleh hukum3tidak boleh dilakukan. Dengan
demikian maka kejelasan batas batas hukum dan juga tegaknya hukum itu sendiri
ikut mempengaruhi praktek lobbying. Sama halnya dengan norma dan etika
pelanggaran dan atau penyimpangan terhadap hukum yang dilakukan dalam
lobbying mungkin saja malah melancarkan pendekatan yang dilakukan namun
5
-
8/19/2019 konsep dasar loby di keperawatan
6/13
demikian hampir pasti hasil yang diperoleh lebih banyak menguntungkan pihak
pihak tertentu saja ketimbang bagi kebaikan dan manfaat orang banyak.
52 M&m%&rhai"an a#a isia#a
!dat dan istiadat yang berkembang dalam masyarakat perlu juga
diperhatikan, lebih lebih bagi pihak yang melakukan lobbying harus dijaga agar
tidak ada tindakan yang dianggap bertentangan dengan adat istiadat yang
dihormati oleh sasaran lobby karena akan menimbulkan antipati atau paling
perasaan kurang simpati misalnya lobbying dilakukan pada orang yang sedang
berduka cita atau sedang terkena musibah.
;2 M&n'&ah$i sia%a (an' a"an #i!obb(
Keberhasilan lobbying juga dipengaruhi oleh siapa yang akan dilobby,
karena sifat dan perilaku orang bermacam macam. !da orang yang kompromatis
ada yang kaku ada yang suka bercanda dan terbuka sementara juga ada yang
mudah tersinggung. "atar belakang pendidikan sosial dan ekonomi juga beragam
demikian pula pandangan dan %isinya terhadap suatu hal sehingga sikapnya
terhadap lobby juga bisa berbeda beda.
Bagi pihak yang melakukan lobbi adalah sangat penting untuk
memahami siapa yang akan dilobby sehingga bsa mengatur dan merancang teknik
komunikasi yang sebaik baiknya sesuai dengan sifat, pandangan, kegemaran, dan
lainnya dari pihak yang dilobby, sehingga dapat mengundang simpati dan
dukungan yang diharapkan.
-
8/19/2019 konsep dasar loby di keperawatan
7/13
• "obby bisa dilakukan dengan cara tidak langsung hal ini mengandung
pengertian tidak harus satu pihak atau satu orang yang berkepentingan
menghubungi mendekati sendiri pihak lain yang mau dilobby.
• endekatan itu bisa dilakukan dengan perantaraan pihak lain 8terutama yang
dianggap punya akses atau mempunyai hubungan yang dekat dengan pihak
yang dilobby9.
• Dalam hal seperti ini maka satu hal yang sangat penting diperhatikan oleh
pihak yang melobby adalah kepercayaan atau kredibilitas pihak ketiga yang
dijadikan perantara atau penghubung tersebut
• Kendala lain jangan sampai gara gara lobbying yang dilakukan dengan
menggunakan jasa pihak lain 8pihak ketiga9 justru merusak hubungan yang
sudah ada, karena kesalahan atau ulah pihak ketiga tersebut• Kendala lain dalam menggunakan cara tidak langsung adalah pihak ketiga
atau perantara tersebut tidak selalu menguasai atau mengerti permasalahan
atau obyek yang jadi sasaran. Disamping itu apabila obyek yang jadi
sasaran bersifat rahasia maka akan membuka kemungkinan bagi kebocoran
terhadap rahasia tersebut.
b. Lan's$n'
Berbeda dengan cara tidak langsung maka disini pihak yang berkepentingan
8berusaha9 harus bisa bertemu atau berkomunikasi secara langsung dengan pihak yang dilobby dengan kata lain pihak pihak yang terlibat bertemu atau
berkomunikasi secara langsung tidak menggunakan perantara atau pihak ketiga
cara langsung ini jelas lebih baik dari pada cara tidak langsung tetapi kendalanya
adalah bahwa 6
a2 ihak pihak yang terlibat tidak selalu saling mengenal
b2 $idak semua orang mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan
baik
c2 Kesan terhadap pribadi tidak selalu sama dengan dengan kesan terhadap
lembaga. =elasnya seseorang mungkin saja kurang suka atau kurang
menghormati orang tertentu tetapi terhadap lembaga yang dipimpinnya
dia tidak ada masalah dalam hal seperti ini tentu akan lebih baik apabila
yang melakukan lobby adalah orang lain atau staf pada lembaga
tersebut
c. T&rb$"a
• >ang dimaksud dengan cara terbuka adalah lobbying yang dilakukan tanpa
ketakutan untuk diketahui orang lain "obby yang dilakukan secara terbukamemang tidak harus berarti dengan sengaja diekspose atau diberitahukan
7
-
8/19/2019 konsep dasar loby di keperawatan
8/13
kepada khalayak, tetapi kalaupun diketahui masyarakat bukan merupakan
masalah.
• "obbying dengan cara terbuka ini biasanya dilakukan oleh dan diantara
kelompok misalnya pendekatan yang dilakukan oleh ' atau partai politik
tertentu pada salah satu 'rganisasi Massa atau sebaliknya dan antara suatu
'rmas pada 'rmas yang lain
d. T&r$$%
• >ang dimaksud lobbying dengan cara tertutup adalah apabila lobbying
dilakukan secara diam diam agar tidak diketahui oleh pihak lain apalagi
masyarakat• "obbying dengan cara ini biasanya bersifat perorangan yaitu yang dilakukan
secara pribadi atau oleh seseorang pada orang tertentu "obbying cara ini
dilakukan karena apabila sampai diketahui oleh pihak lain maka bisa berakibat
negatif atau merugikan pihakyang melakukan lobby tersebut maupun pihak
yang dilobby
-
8/19/2019 konsep dasar loby di keperawatan
9/13
Situasi dan kondisi yang ada atau melingkupi suasana lobbying harus
diperhatikan oleh pelobby, demikian pula perubahanperubahan yang terjadi. :al ini
terutama sangat penting dalam penggunaan cara menyampaikan pesan.
Di tempat umum misal di restoran, atau ditempat terbuka misal dalam
olahraga cara berbicara yang dipakai tentu berbeda dengan apabila dirumah atau
dikantor. $entu tidak tepat berbicara keraskeras diantara banyak orang lain,
sementara dengan berbisikbisik di dalam rumah justru akan menimbulkan kesan
yang negatif bagi tuan rumah.
ada saat pembicaraan tengah berlangsung dan dianggap lancarpun, pelobby
harus tetap memperhatikan situasi dan kondisi yang sewaktuwaktu bisa berubah.
=angan meneruskan ketika ada orang lain datang atau alihkan pada topik lain dengan
cara yang wajar, karena meskipun mungkin pelobby tidak berkeberatan, tetapimungkin yang dilobby yang tidak berkenan.
:al lain yang perlu diperhatikan mengenai cara menyampaikan pesan adalah
berkaitan dengan pihak yang dilobby. !pabila pihak yang didekati adalah pribadi
atau orangorang tertentu maka cara yang dilakukan bersifat persuasif. #sahakan
untuk mengundang simpati dan dukungan yang bersangkutan. $etapi apabila yang
didekati adalah kelompok maka pesan yang disampaikan harus mengandung
argumentatif.
elobby harus menyampaikan alasanalasan dan pertimbanganpertimbangan
yang logis dan rasional yang bisa membuat pihak yang dilobby menjadi lebih jelas,
lebih mengerti dan memahami obyek sasaran sehingga pada gilirannya mereka bisa
menerima dan mendukung.
5. Mengemas pesan.
Seeorang akan mudah tertarik bila menyaksikan sessuatu dikemas atau diatur
dengan rapi sebagaimana misalnya makanan yang disajikan dimeja makan yang
ditata rapi dan indah tentu akan menimbulkan selera yang berbeda apabila hanya
disajikan dalam bungkusan atau kotak. Sama halnya dalam masyarakat kita
memberikan sesuatu dengan tangan kanan dengan tangan kiri pasti akan
menimbulkan kesan yang berbeda.
Dalam melakukan lobbying seorang pelobby harus bisa menyampaikan atau
menyajikan pesan yang dibawanya kepada pihak yang dilobby agar tertarik dan
kemudian memperhatikan ,sehingga bisa mengerti dan memahami apa yang
diinginkan dan pada gilirannya dapat menerima dan ahirnya mendukung.
;. =angan takut gagal
epatah mengatakan kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda.
!dalah hal yang biasa bahwa tidak semua usaha pasti berhasil apalagi dalam waktu
9
-
8/19/2019 konsep dasar loby di keperawatan
10/13
cepat dan singkat, lebihlebih dalam lobby. "obbying dilakukan untuk membuat
atau mengubah pihak atau orang yang semula tidak suka menjadi suka, yang semula
menolak menjadi menerima dan dan yang menentang menjadi mendukung.
Dengan demikian maka ada kalanya memang sulit merubah sikap
tersebut, apalagi kalau sikap semula yang ditunjukan keras. Dalam keadaan tetentu
merupakan hal yang biasa apabila orang cenderung menjaga gengsi, sehingga tidak
perlu mudah mengalah kmeskipun dalam akal dan hatinya mengakuinya.
'leh karena itu maka dukungan yang diharapkan tidak selalu bisa
diperoleh berulangkali. Dengan demikian maka pelobby tidak boleh takut gagal, dia
harus memiliki optimisme, telaten, sabar, gigih dan fleksibel.
Ketakutan akan gagal, membuat orang menjadi mudah cemas,kurang
percaya diri dan kemudian mudah gugup sehingga sangat mengganggu
penampilannya. Kalau sudah demikian maka justru akan merusak lobbying yang
dibangunnya, sehingga akan menggagalkan lobby yang dilakukan. Kalaupun pada
akhirnya ternyata gagal, tidak boleh membuat pelobby frustasi Karena kegiatan lain
atau masalah lain akan selalu muncul dan lobbying kembali akan harus
dilakukannya.
*. Lan'"ah+Lan'"ah P&rsia%an )
,. Menguasai masalah yang dibicarakan
-. Mulai berbicara bila situasi telah memungkinkan
. Mengarahkan dengan tepat agar dapat memancing perhatian/. ?ara berbicara harus jelas dan jangan terlalu cepat, mengatur %olume suara, dan
mempersiapkan kata @kata dengan baik.
0. Memperhatikan sikap, pandangan mata, gerak gerik yang membantu
*. Sopan, saling menghormati, dan menyiratkan rasa persaudaraan .
b. lobi dengan organisasi profesi
lobi dengan organisasi profesi dilakukan untuk mendapat dukungan dari organisasi
profesi tentang apa yang kita laukukan yang mana dalam hal ini organisasi profesi
memiliki kebijakan untuk atas tindakan yang akan kita lakukan. "obi dengan organisasi
profesi ini dilakukan oleh seorang perawat demi kepentingan indi%idu atau rekan sesama
perawat dan profesi keprawatan itu sendiri.
c. lobi dengan pasien
10
-
8/19/2019 konsep dasar loby di keperawatan
11/13
lobi yang dilakukan perawat kepada pasien untuk meminta dukungan dan kesedian
klien atas tindakan keperawatan yang akan kita lakukan kepada diri klien. "obby kepada
klien ini biasanya dilakukan kepada klien yang menolak diberikan tindakan keperawatan
atau medis dimana tindakan yang dimaksud adalah tindakan besar yang dapat mengubah
kehidupan klien sesudah dilakukan tindakan.
11
-
8/19/2019 konsep dasar loby di keperawatan
12/13
BAB III
KESIMPULAN
a. K&sim%$!an
"obi, merupakan bagian dari konsep komunikasi secara umum yang bertujuan
mempengaruhi, menarik perhatian, manarik simpati, menimbulkan empati,
menyampaikan informasi dari dan atau ke seseorang, kelompok, organisasi, perusahaan,
lembaga negara bahkan negara. =ika pihak lain tidak menaggapi pendekatan yang
dilakukan diantaranya melalui lobilobi.
b. Saran
Bahwa di dalam keberhasilan lobi ini tidak lepas dari proses komunikasi yang baik.Dan tentunya seseorang yang menjadi negosiator tersebut harus terlebih dahulu
pengetahuan atau informasi mengenai siapa yang menjadi subjek di dalam lobbinya dan
di dukung pula dengan pesanpesan yang nantinya akan disampaikan di dalam forum
tersebut sehingga kegiatan melobi dapat berjalan dengan baik dan lancar. Karena itu
sebagai komunikator, lobbyist harus dapat memahami kliennya yang di pihak lain
berperan sebagai komunikan.
12
-
8/19/2019 konsep dasar loby di keperawatan
13/13
DA1TAR PUSTAKA
artao, Aainal !bidin M.M. Tekhnik lobi dan diplomasi untuk insan public relations .