konsep dasar loby di keperawatan

Upload: rima-okda-hafizah

Post on 08-Jul-2018

364 views

Category:

Documents


20 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 konsep dasar loby di keperawatan

    1/13

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Manusia diciptakan dengan berbagai bangsa, adat, dan jenis serta berbagai macam

    karakter dengan kecerdasan dan ketajaman pikiran yang berbeda. Sebagian manusia

    sangat cerdas, berdisiplin, jujur, sabar, dan bertanggung jawab, namun sebagian lagi ada

    yang kurang cerdas, emosional atau cepat marah, suka berbohong, dan tidak bertanggung

     jawab. Kondisi kodrat yang seperti itu merupakan salah satu sumber penyebab mengapa

    tidak semua persoalan mendapat tanggapan yang sama dan penyelesaiannya pun juga

     berbeda. Dalam lingkungan kehidupan organisasi kemasyarakatan, baik sosial, ekonomi

    maupun politik, upaya untuk mencapai sasaran dengan menggunakan kekerasan atau

     berdasarkan kekuatan otot belaka sudah bukan zamannya lagi.

    Bahkan dalam menyelesaikan suatu perbedaan atau pertentangan maupun

     perbedaan kepentingan diperlukan dialog dan musyawarah melalui lobi, meskipun

    adakalanya berlangsung alot dan membutuhkan waktu yang relatif lama. Dewasa ini

    upaya melobi bukan lagi monopoli dunia politik dan diplomasi, tetapi juga banyak 

    dilakukan para pelaku bisnis, selebritis dan pihakpihak lainnya bahkan dalam

    keperawatan pun dibutuhkan. Biasanya lobilobi dilakukan sebagai pendekatan dalam

    rangka merancang sesuatu perundingan. !pabila lobi berjalan mulus diyakini akan

    menghasilkan perundingan yang sukses.

    "obi tentunya akan dapat berjalan dengan sukses apabila dilakukan dengan baik.

    Melakukan lobi harus sesuai dengan prinsip prinsip, strategi, teknik, dan taktik, esensi

    dan fungsinya, oleh karena itu disebut sebagai suatu konsep. #ntuk memahami konsep

     perlu mensiasati terlebih dahulu pengertian atau definisi dari lobi.

    $entunya dalam menjalankan sebuah bisnis tidak terlepas yang namanya lobi di

    dalam prakteknya. $entunya tidak selamanya lobi dan negosiasi ini berkaitan dengan hal

    hal yang berbau negati%e seperti ketika terjadi masalah atau pertengkaran tetapi di dalam

    menjalin suatu hubungan kerjasama atau ketika membangun suatu hubungan yang saling

    menguntungkan dari kedua belah pihak yang bekerja sama. Dari latar belakang yang

    dikemukakan di atas maka penulis ingin mencoba untuk membahas dengan mengambil

    topik yang berkaitan dengan &"'B().

    B. RUMUSAN MASALAH

    *. Bagaimana konsep dari lobby+. Bagaimana melakukan lobby dengan organisasi profesi+

    1

  • 8/19/2019 konsep dasar loby di keperawatan

    2/13

    -. Bagaimana melakukan lobby dengan pasien +

    C. TUJUAN

    #ntuk memahami bagaimana konsep dari lobby, lobby dengan organisasi profesi dan

    lobby dengan pasien.

     

    BAB II

    PEMBAHASAN

    a. Konsep lobby

    *. engertian lobi

    Menurut Anwar /*0012 definisi yang lebih luas adalah suatu upaya informal 

    dan persuasif yang dilakukan oleh satu pihak (perorangan, kelompok, Swasta,

     pemerintah) yang memiliki kepentingan tertentu untuk menarik dukungan dari pihak 

     pihak yang dianggap memiliki pengaruh atau wewenang, sehingga target yang 

    2

  • 8/19/2019 konsep dasar loby di keperawatan

    3/13

    diinginkan tercapai. endekatan secara persuasif menurut pendapat ini lebih

    dikemukakan pada pihak pelobi dengan demikian dibutuhkan keaktifan untuk pelobi

    untuk menunjang kegiatan tersebut

    Menurut Pramono /*0012 lobi merupakan suatu pressure group yang 

    mempraktekkan kiat-kiat untuk mempengaruhi orang-orang dan berupaya

    mendapatkan relasi yang bermanfaat. ola ini lebih menekankan bahwa lobby untuk 

    membangun koalisi dengan organisasi organisasi lain dengan berbagai tujuan dan

    kepentingan untuk melakukan usaha bersama. Digunakan pula untuk membangun

    akses guna mengumpulkan informasi dalam isuisu penting dan melakukan kontak 

    dengan indi%idu yang berpengaruh.

    Maschab /*0012 lebih menekankan bahwa lobbying adalah segala bentuk 

    upaya yang dilakukan oleh suatu pihak untuk menarik atau memperoleh dukungan pihak lain. andangan ini mengetengahkan ada dua pihak atau lebih yang

     berkepentingan atau yang terkait pada suatu obyek, tetapi kedudukan mereka tidak 

    sama. Dalam arti ada satu pihak yang merasa paling berkepentingan atau atau paling

    membutuhkan, sehingga kemudian melakukan upaya yang lebih dari yang lain untuk 

    memcapai sasran atau obyek yang diinginkan. ihak yang paling berkepentingan

    inilah yang akan aktif melakukan berbagai cara untuk mencapai obyek tersebut

    dengan salah satu caranya melakukan lobbying.

    Dengan demikian ada upaya dari pihak yang berkepentingan untuk aktif

    melakukan pendekatan kepada pihak lain agar bisa memahami pandangan atau

    keinginanmya dan kemudian menerima dan mendukung apa yang diharapkan oleh

     pelaku lobbying. Meskipun betuknya berbeda, pada esensinya lobbying   mempunyai

    tujuan yang sama yaitu menggunakan tehnik komunikasi untuk mencapat target

    tertentu. Dibandingkan dengan negosiasi yang merupakan suatu proses resmi

    atau formal , lobbying merupakan suatu pendekatan informal .

    . Karakteristik lobby

    a2 Bersifat tidak resmi3 Informal  dapat dilakukan diluar forum atau perundingan

    yang secara resmi disepakati .

     b2 Bentuk dapat beragam dapat berupa obrolan yang dimulai dengan tegursapa, atau

    dengan surat

    c2 4aktu dan tempat dapat kapan dan dimana saja sebatas dalam kondisi wajar atau

    suasana memungkinkan. 4aktu yang dipilih atau dipergunakan dapat

    mendukung dan menciptakan suasan yang menyenangkan, sehingga orang dapat

     bersikap rilek dan

    3

  • 8/19/2019 konsep dasar loby di keperawatan

    4/13

    d2 elaku 3aktor atau pihak yang melakukan lobbying dapat beragam dan siapa

     saja yakni pihak yang bekepentingan dapat pihak eksekutif atau pemerintahan,

     pihak legislatif, kalangan bisnis, aktifis "SM, tokoh masyarakat atau ormas, atau

     pihak lain yang terkait pada obyek lobby.

    e2 Bila dibutuhkan dapat melibatkan pihak ketiga untuk perantara

    f2 !rah pendekatan dapat bersifat satu arah pihak yang melobi

    harus aktif  mendekati pihak yang dilobi. elobi diharapkan tidak bersikap pasif 

    atau menunggu pihak lain sehingga terkesan kurang perhatian.

    -. $arget kegiatan lobby

    • Mempengaruhi kebijakan

    • Menarik dukungan

    • Memenangkan prasyarat kontrak3 dalam kegiatan 3bisnis

    • Memudahkan urusan

    • Memperoleh akses untuk kegiatan berikutnya.

    • Menyampaikan informasi untuk memperjelas kegiatan.

    5. Strategi lobbying

    Mengingat sifatnya yang informal, tidak ada strategi bakuatau yang sudah

    terpola dalam kegiatan ini, melainkan sangat beragam dan tergantung berbagai faktor 

    aktual dan suasana setempat yang berpengaruh. Beberapa faktor yang dapat

    mempengaruhi lobbying adalah 6

    *2 Sisim Po!ii".

    Kondisi sistem akan berpengaruh pada cara cara lobi yang yang

    dilakukan. ada sistem olitis yang demokratis dimana pendelegasian wewenang

    dan keterbukaan menjadi salah satu cirinya maka lobi mudah dilakukan karena

    sasaran lobi lebih jelas, dalam arti pejabat atau stakeholder sebagi obyek lobi

     berada pada posisi yang telah diketahui mempunyai wewenang, aspek aspek yang

     perlu diperhitungkan lebih pasti. Dalam sistim poliitik yang demokratis selama

     berada dalam kerangka aturan main yang telah ditentukan, maka orang tidak perlu

    takut mendapatkan resiko politik yang tidak diperhitungkan

    Berbeda dengan sistim politik yang demokratis, dalam sistem politik 

    yang otoriter melakukan lobbying merupakan hal yang sulit diperkirakan kadang

     pada moment yang tepat lobby dapat mudah dilakukan namun bisa menjadi hal

    yang sulit. Dapat terjadi lobbying pada suatu pihak atau seorang tokoh telah

    dihasilkan dukungan tertentu, tetapi kemudian hal itu dianulir /dibatalkan atau

    dimentahkan oleh pihak lain yang lebih berkuasa tanpa alasan yang jelas2

    sehingga lobbying yang dilakukan menjadi siasia.

    Dalam sistim seperti ini maka berbagai peraturan dan perhitungan

     perhitungan rasional menjadi sulit dijadikan pegangan, karena hukum dan

    4

  • 8/19/2019 konsep dasar loby di keperawatan

    5/13

     peraturan ditangan pemegang kekuasaan yang bisa berubah setiap saat sesuai

    kehendaknya sendiri.

    2 Norma #an Ei"a.

    "obbying pada intinya adalah suatu upaya untuk memaksimalkan

     penggunaan tehnik komunikasi untuk mempengaruhi pihak lain yang semula

    cenderung menolak, agar menjadi setuju atau untuk memperoleh dukungan.

     7amun tidak berarti harus menghalalkan semua cara, norma dan etika harus tetap

    dihormati dan menjadi pegangan, karena apabila tidak dilakukan lobi akan

    menjadi arena atau media perantara adanya korupsi dan kolusi.

    Bagi orang yang menjujung tinggi norma dan etika, lobbying tidak perlu

    disertai janji janji yang seharusnya tidak boleh diberikan ataupun dengan

    mendiskreditkan pihak ketiga apalagi fitnah agar memperoleh simpati dan

    dukungan dari pihak yang dilobby. Dalam praktek banyak hal yang bisa terjadi

    seiring dengan dinamika masyarakat. ada lobbying yang melibatkan pihak pihak 

    yang sama sama kurang menghormati etika dan moral maka kesesuaian yang

     berubah menjadi 8saling9 mendukung bisa saja terjadi. 7amun hampir bisa

    dipastikan bahwa model seperti itu akan merugikan kepentingan bersama atau

    kepentingan yang lebih besar norma dan etika selalu dimaksudkan untuk 

    kebaikan dan kepentingan tidak saja diri pribadi tetapi juga orang lain dan

    masyarakat luas

    -2 Norma H$"$m #an %&ra$ran

    :ukum yang dibuat untuk mengatur masyarakat agar diperoleh ketertiban

    dalam kehidupan bersama harus dihormati dan dipatuhi oleh semua warga

    negara. Dalam lobbying batas batas hukum juga harur tetap dihormati dan ditaati,

    lobbying tidak boleh dilakukan dengan mengabaikan batas batas hukum,

    misalnya dengan melakukan atau memanipulasikan data dan informasi

    sedemikian rupa agar yang dilobby menjadi percaya dan kemudian

    mendukungnya demikian juga cara cara lain yang menipu atau menyesatkan

     pihak yang dilobby sehingga memperoleh kesan atau kesimpulan yang

    salah3keliru yang tentunya dilarang oleh hukum3tidak boleh dilakukan. Dengan

    demikian maka kejelasan batas batas hukum dan juga tegaknya hukum itu sendiri

    ikut mempengaruhi praktek lobbying. Sama halnya dengan norma dan etika

     pelanggaran dan atau penyimpangan terhadap hukum yang dilakukan dalam

    lobbying mungkin saja malah melancarkan pendekatan yang dilakukan namun

    5

  • 8/19/2019 konsep dasar loby di keperawatan

    6/13

    demikian hampir pasti hasil yang diperoleh lebih banyak menguntungkan pihak 

     pihak tertentu saja ketimbang bagi kebaikan dan manfaat orang banyak.

    52 M&m%&rhai"an a#a isia#a

    !dat dan istiadat yang berkembang dalam masyarakat perlu juga

    diperhatikan, lebih lebih bagi pihak yang melakukan lobbying harus dijaga agar 

    tidak ada tindakan yang dianggap bertentangan dengan adat istiadat yang

    dihormati oleh sasaran lobby karena akan menimbulkan antipati atau paling

     perasaan kurang simpati misalnya lobbying dilakukan pada orang yang sedang

     berduka cita atau sedang terkena musibah.

    ;2 M&n'&ah$i sia%a (an' a"an #i!obb(

    Keberhasilan lobbying juga dipengaruhi oleh siapa yang akan dilobby,

    karena sifat dan perilaku orang bermacam macam. !da orang yang kompromatis

    ada yang kaku ada yang suka bercanda dan terbuka sementara juga ada yang

    mudah tersinggung. "atar belakang pendidikan sosial dan ekonomi juga beragam

    demikian pula pandangan dan %isinya terhadap suatu hal sehingga sikapnya

    terhadap lobby juga bisa berbeda beda.

    Bagi pihak yang melakukan lobbi adalah sangat penting untuk 

    memahami siapa yang akan dilobby sehingga bsa mengatur dan merancang teknik 

    komunikasi yang sebaik baiknya sesuai dengan sifat, pandangan, kegemaran, dan

    lainnya dari pihak yang dilobby, sehingga dapat mengundang simpati dan

    dukungan yang diharapkan.

  • 8/19/2019 konsep dasar loby di keperawatan

    7/13

    • "obby bisa dilakukan dengan cara tidak langsung hal ini mengandung

     pengertian tidak harus satu pihak atau satu orang yang berkepentingan

    menghubungi mendekati sendiri pihak lain yang mau dilobby.

    • endekatan itu bisa dilakukan dengan perantaraan pihak lain 8terutama yang

    dianggap punya akses atau mempunyai hubungan yang dekat dengan pihak 

    yang dilobby9.

    • Dalam hal seperti ini maka satu hal yang sangat penting diperhatikan oleh

     pihak yang melobby adalah kepercayaan atau kredibilitas pihak ketiga yang

    dijadikan perantara atau penghubung tersebut

    • Kendala lain jangan sampai gara gara lobbying yang dilakukan dengan

    menggunakan jasa pihak lain 8pihak ketiga9 justru merusak hubungan yang

    sudah ada, karena kesalahan atau ulah pihak ketiga tersebut• Kendala lain dalam menggunakan cara tidak langsung adalah pihak ketiga

    atau perantara tersebut tidak selalu menguasai atau mengerti permasalahan

    atau obyek yang jadi sasaran. Disamping itu apabila obyek yang jadi

    sasaran bersifat rahasia maka akan membuka kemungkinan bagi kebocoran

    terhadap rahasia tersebut.

     b. Lan's$n'

    Berbeda dengan cara tidak langsung maka disini pihak yang berkepentingan

    8berusaha9 harus bisa bertemu atau berkomunikasi secara langsung dengan pihak yang dilobby dengan kata lain pihak pihak yang terlibat bertemu atau

     berkomunikasi secara langsung tidak menggunakan perantara atau pihak ketiga

    cara langsung ini jelas lebih baik dari pada cara tidak langsung tetapi kendalanya

    adalah bahwa 6

    a2 ihak pihak yang terlibat tidak selalu saling mengenal

     b2 $idak semua orang mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan

     baik 

    c2 Kesan terhadap pribadi tidak selalu sama dengan dengan kesan terhadap

    lembaga. =elasnya seseorang mungkin saja kurang suka atau kurang

    menghormati orang tertentu tetapi terhadap lembaga yang dipimpinnya

    dia tidak ada masalah dalam hal seperti ini tentu akan lebih baik apabila

    yang melakukan lobby adalah orang lain atau staf pada lembaga

    tersebut

    c. T&rb$"a

    • >ang dimaksud dengan cara terbuka adalah lobbying yang dilakukan tanpa

    ketakutan untuk diketahui orang lain "obby yang dilakukan secara terbukamemang tidak harus berarti dengan sengaja diekspose atau diberitahukan

    7

  • 8/19/2019 konsep dasar loby di keperawatan

    8/13

    kepada khalayak, tetapi kalaupun diketahui masyarakat bukan merupakan

    masalah.

    • "obbying dengan cara terbuka ini biasanya dilakukan oleh dan diantara

    kelompok misalnya pendekatan yang dilakukan oleh ' atau partai politik 

    tertentu pada salah satu 'rganisasi Massa atau sebaliknya dan antara suatu

    'rmas pada 'rmas yang lain

    d. T&r$$%

    • >ang dimaksud lobbying dengan cara tertutup adalah apabila lobbying

    dilakukan secara diam diam agar tidak diketahui oleh pihak lain apalagi

    masyarakat• "obbying dengan cara ini biasanya bersifat perorangan yaitu yang dilakukan

    secara pribadi atau oleh seseorang pada orang tertentu "obbying cara ini

    dilakukan karena apabila sampai diketahui oleh pihak lain maka bisa berakibat

    negatif atau merugikan pihakyang melakukan lobby tersebut maupun pihak 

    yang dilobby

  • 8/19/2019 konsep dasar loby di keperawatan

    9/13

    Situasi dan kondisi yang ada atau melingkupi suasana lobbying harus

    diperhatikan oleh pelobby, demikian pula perubahanperubahan yang terjadi. :al ini

    terutama sangat penting dalam penggunaan cara menyampaikan pesan.

    Di tempat umum misal di restoran, atau ditempat terbuka misal dalam

    olahraga cara berbicara yang dipakai tentu berbeda dengan apabila dirumah atau

    dikantor. $entu tidak tepat berbicara keraskeras diantara banyak orang lain,

    sementara dengan berbisikbisik di dalam rumah justru akan menimbulkan kesan

    yang negatif bagi tuan rumah.

    ada saat pembicaraan tengah berlangsung dan dianggap lancarpun, pelobby

    harus tetap memperhatikan situasi dan kondisi yang sewaktuwaktu bisa berubah.

    =angan meneruskan ketika ada orang lain datang atau alihkan pada topik lain dengan

    cara yang wajar, karena meskipun mungkin pelobby tidak berkeberatan, tetapimungkin yang dilobby yang tidak berkenan.

    :al lain yang perlu diperhatikan mengenai cara menyampaikan pesan adalah

     berkaitan dengan pihak yang dilobby. !pabila pihak yang didekati adalah pribadi

    atau orangorang tertentu maka cara yang dilakukan bersifat persuasif. #sahakan

    untuk mengundang simpati dan dukungan yang bersangkutan. $etapi apabila yang

    didekati adalah kelompok maka pesan yang disampaikan harus mengandung

    argumentatif.

    elobby harus menyampaikan alasanalasan dan pertimbanganpertimbangan

    yang logis dan rasional yang bisa membuat pihak yang dilobby menjadi lebih jelas,

    lebih mengerti dan memahami obyek sasaran sehingga pada gilirannya mereka bisa

    menerima dan mendukung.

    5. Mengemas pesan.

    Seeorang akan mudah tertarik bila menyaksikan sessuatu dikemas atau diatur 

    dengan rapi sebagaimana misalnya makanan yang disajikan dimeja makan yang

    ditata rapi dan indah tentu akan menimbulkan selera yang berbeda apabila hanya

    disajikan dalam bungkusan atau kotak. Sama halnya dalam masyarakat kita

    memberikan sesuatu dengan tangan kanan dengan tangan kiri pasti akan

    menimbulkan kesan yang berbeda.

    Dalam melakukan lobbying seorang pelobby harus bisa menyampaikan atau

    menyajikan pesan yang dibawanya kepada pihak yang dilobby agar tertarik dan

    kemudian memperhatikan ,sehingga bisa mengerti dan memahami apa yang

    diinginkan dan pada gilirannya dapat menerima dan ahirnya mendukung.

    ;. =angan takut gagal

    epatah mengatakan kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda.

    !dalah hal yang biasa bahwa tidak semua usaha pasti berhasil apalagi dalam waktu

    9

  • 8/19/2019 konsep dasar loby di keperawatan

    10/13

    cepat dan singkat, lebihlebih dalam lobby. "obbying dilakukan untuk membuat

    atau mengubah pihak atau orang yang semula tidak suka menjadi suka, yang semula

    menolak menjadi menerima dan dan yang menentang menjadi mendukung.

    Dengan demikian maka ada kalanya memang sulit merubah sikap

    tersebut, apalagi kalau sikap semula yang ditunjukan keras. Dalam keadaan tetentu

    merupakan hal yang biasa apabila orang cenderung menjaga gengsi, sehingga tidak 

     perlu mudah mengalah kmeskipun dalam akal dan hatinya mengakuinya.

    'leh karena itu maka dukungan yang diharapkan tidak selalu bisa

    diperoleh berulangkali. Dengan demikian maka pelobby tidak boleh takut gagal, dia

    harus memiliki optimisme, telaten, sabar, gigih dan fleksibel.

    Ketakutan akan gagal, membuat orang menjadi mudah cemas,kurang

     percaya diri dan kemudian mudah gugup sehingga sangat mengganggu

     penampilannya. Kalau sudah demikian maka justru akan merusak lobbying yang

    dibangunnya, sehingga akan menggagalkan lobby yang dilakukan. Kalaupun pada

    akhirnya ternyata gagal, tidak boleh membuat pelobby frustasi Karena kegiatan lain

    atau masalah lain akan selalu muncul dan lobbying kembali akan harus

    dilakukannya.

    *. Lan'"ah+Lan'"ah P&rsia%an )

    ,. Menguasai masalah yang dibicarakan

    -. Mulai berbicara bila situasi telah memungkinkan

    . Mengarahkan dengan tepat agar dapat memancing perhatian/. ?ara berbicara harus jelas dan jangan terlalu cepat, mengatur %olume suara, dan

    mempersiapkan kata @kata dengan baik.

    0. Memperhatikan sikap, pandangan mata, gerak gerik yang membantu

    *. Sopan, saling menghormati, dan menyiratkan rasa persaudaraan .

     b. lobi dengan organisasi profesi

    lobi dengan organisasi profesi dilakukan untuk mendapat dukungan dari organisasi

     profesi tentang apa yang kita laukukan yang mana dalam hal ini organisasi profesi

    memiliki kebijakan untuk atas tindakan yang akan kita lakukan. "obi dengan organisasi

     profesi ini dilakukan oleh seorang perawat demi kepentingan indi%idu atau rekan sesama

     perawat dan profesi keprawatan itu sendiri.

    c. lobi dengan pasien

    10

  • 8/19/2019 konsep dasar loby di keperawatan

    11/13

    lobi yang dilakukan perawat kepada pasien untuk meminta dukungan dan kesedian

    klien atas tindakan keperawatan yang akan kita lakukan kepada diri klien. "obby kepada

    klien ini biasanya dilakukan kepada klien yang menolak diberikan tindakan keperawatan

    atau medis dimana tindakan yang dimaksud adalah tindakan besar yang dapat mengubah

    kehidupan klien sesudah dilakukan tindakan.

    11

  • 8/19/2019 konsep dasar loby di keperawatan

    12/13

    BAB III

    KESIMPULAN

    a. K&sim%$!an

    "obi, merupakan bagian dari konsep komunikasi secara umum yang bertujuan

    mempengaruhi, menarik perhatian, manarik simpati, menimbulkan empati,

    menyampaikan informasi dari dan atau ke seseorang, kelompok, organisasi, perusahaan,

    lembaga negara bahkan negara. =ika pihak lain tidak menaggapi pendekatan yang

    dilakukan diantaranya melalui lobilobi.

    b. Saran

    Bahwa di dalam keberhasilan lobi ini tidak lepas dari proses komunikasi yang baik.Dan tentunya seseorang yang menjadi negosiator tersebut harus terlebih dahulu

     pengetahuan atau informasi mengenai siapa yang menjadi subjek di dalam lobbinya dan

    di dukung pula dengan pesanpesan yang nantinya akan disampaikan di dalam forum

    tersebut sehingga kegiatan melobi dapat berjalan dengan baik dan lancar. Karena itu

    sebagai komunikator, lobbyist   harus dapat memahami kliennya yang di pihak lain

     berperan sebagai komunikan.

    12

  • 8/19/2019 konsep dasar loby di keperawatan

    13/13

    DA1TAR PUSTAKA

    artao, Aainal !bidin M.M. Tekhnik lobi dan diplomasi untuk insan public relations .