konsep dasar keperawatan gerontika

38
KONSEP DASAR KEPERAWATAN GERONTIK

Upload: harimuhammadakbar

Post on 12-Dec-2015

38 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Konsep Dasar Keperawatan GerontikA

TRANSCRIPT

KONSEP DASAR KEPERAWATAN GERONTIK

Istilah –istilah yang berkaitan• Gerontologi

Adalah cabang ilmu yang membahas atau menangani tentang proses penuaan dan masalah yang timbul pada orang yg berusia lanjut.

• GeriatrikAdalah berkaitan dengan penyakit atau kecacatan yang terjadi pada orang yang berusia lanjut. Geriatrik Nursing : praktek keperawatan yang berkaitan dengan penyakit pada proses menua. (Kozier, 1987).

Gerontik : gerontologi + geriatrik

Definisi

• Keperawatan gerontikadalah suatu pelayanan profesional yang berdasarkan ilmu dan kiat atau tehnik keperawatan yang berbentuk bio-psiko-sosial-spritual dan kultural yang holistik yang di tujukan pada klien lanjut usia baik sehat maupun sakit pada tingkat individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. .(Kozier, 1987) .

Mitos dan fakta Lansia• Lansia tidak dapat belajar

keterampilan baru serta tidak perlu pendidikan dan latihan

• Lansia sukar memahami informasi baru

• Lansia tidak produktif dan menjadi

beban masyarakat

• Lansia tidak berdaya

Lanjut..........

• Lansia tidak dapat mengambil keputusan

• Lansia tidak butuh cinta dan tidak perlu relasi

• Lansia tidak menikmati kehidupan sehingga tidak dapat bergembira

• Lansia itu lemah,jompo,ringkih,sakit-sakitan atau cacat

• Lansia menghabiskan uang untuk berobat

• Lansia sama dengan pikun

Fenomena Data

• 62,3% lansia di Indonesia masih berpenghasilan dari pekerjaannya sendiri.

• 59,4% dari lansia masih berperan sebagai kepala keluarga.

• 53% lansia masih menanggung beban kehidupan keluarga.

• Hanya 27,5% lansia mendapat penghasilan dari anak atau menantu

• Menurut Undang-Undang No.4 tahun 1965 pasal 1 :

" Seseorang dinyatakan sebagai orang jompo atau lanjut usia setelah yang bersangkutan mencapai umur 55 tahun, tidak mempunyai atau tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain ".

Pengelompokan Usila • DEPKES RI membagi Lansia sebagai berikut:

1. kelompok menjelang usia lanjut (45 – 54 th) VIRILITAS

2. kelompok usia lanjut (55 – 64 th) PRESENIUM3. kelompok usia lanjut (65 th > ) SENIUM

• Sedangkan WHO membagi lansia menjadi 3 kategori, yaitu:

1. Usia lanjut : 60 – 74 tahun2. Usia Tua : 75 – 89 tahun3. Usia sangat lanjut : > 90 tahun

Proses menua

• Aging process atau proses menua merupakan suatu proses biologis yang tidak dapat dihindarkan, yang akan dialami oleh setiap orang.

• Menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan struktur dan fungsi secara normal, katahanan terhadap injury termasuk adanya infeksi.

Lanjutan…Kemunduran psikis terjadi peningkatan sensitivitas

emosional, menurunnya gairah, bertambahnya minat terhadap diri. berkurangnya minat terhadap penampilan,

Oleh karena itu Usila harus “sehat” yang diartikansebagai kondisi:

a. Bebas dari penyakit fisik, mental dan socialb. Mampu melakukan aktivitas untuk memenuhi

kebutuhan sehari-haric. Mendapatkan dukungan secara social dari keluarga dan

masyarakat (Raharjo, 1996 )

Proses penuaan

• Proses menua proses alamiah setelah 3 tahap kehidupan yaitu masa anak, masa dewasa dan masa tua.

Pertambahan usia menimbulkan perubahan-perubahan pada struktur dan fisiologis dari berbagai sel/ jaringan/organ dan system yang ada pada tubuh manusia.

Proses ini menjadikan kemunduran fisik maupun psikis.

Kemunduran fisik ditandai dengan kulit mengendur, rambut memutih, penurunan pendengaran, penglihatan memburuk. gerakan lambat dan kelainan berbagai fungsi organ vital

Ada dua proses penuaan

• Primer Penuan primer akan terjadi perubahan pada tingkat sel ( DNA tak mampu membuat protein & RNA tdk dpt tangkap oksigen). Sel kisut/rusak

• sekunder proses penuaan akibat faktor

lingkungan fisik dan sosial, stress fisik/ psikis , gaya hidup dan diet ,kepribadian tipe A dapat mempercepat proses menjadi tua.

Masalah-masalah yang menyertai lansia yaitu :

1) Ketidakberdayaan fisik yang menyebabkan ketergantungan pada orang lain

2) Ketidakpastian ekonomi sehingga memerlukan perubahan total dalam pola hidupnya

3) Membuat teman baru untuk mendapatkan ganti mereka yang telah meninggal /pindah

4) Mengembangkan aktifitas baru untuk mengisi waktu luang yang bertambah banyak

5) Belajar memperlakukan anak-anak yang telah tumbuh dewasa

Karakteristik penyakit yang dijumpai pada lanjut usia

• Penyakit yang sering multiple :Saling berhubungan satu sama lain.

• Penyakit bersifat degeneratip : sering menimbulkan kecacatan.

• Gejala sering tidak jelas : berkembang secara perlahan

• Sering bersama-sama problem psikologis dan sosial

• Lansia sangat peka terhadap penyakit infeksi akut

• Sering terjadi penyakit yang bersifat iatrogenic

Hasil penelitian profil penyakit lansia :

• Fungsi tubuh yg dirasakan menurun : penglihatan (76,24%), daya ingat (69,39%), seksual (58,04 %), kelenturan (53,23 %), gigi dan mulut (51,12%).

• Masalah kesehatan yang sering muncul : sakit tulang atau sendi (69,39%), sakit kepala (51,15%), daya ingat menurun (38,51%), selera makan menurun (30,08%), mual atau perut perih (26,66%), sulit tidur (24,88%) dan sesak nafas (21,28 %).

• Penyakit kronis : reumatik (33,14 %), hipertensi (20,66 %), gastritis (11,34 %) dan penyakit jantung (6,45%).

Lingkup asuhan keperawatan gerontik

• Pencegahan terhadap ketidakmampuan akibat proses penuaan.

• Perawatan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan akibat proses penuaan.

• Pemulihan ditujukan untuk upaya mengatasi keterbatasan akibat proses penuan.

• Dalam prakteknya keperawatan gerontik meliputi peran dan fungsinya sebagai berikut:

1. Sebagai Care Giver

2. Sebagai Pendidik klien lansia

3. Sebagai Motivator

4. Sebagai Advokasi

5. Sebagai Konselor

Tanggung jawab perawat gerontik

Tanggung jawab perawat gerontik adalah :

• Membantu klien lansia memperoleh kesehatan secara optimal.

• Membantu klien lansia memelihara kesehatannya.

• Membantu klien lansia menerima kondisinya.

• Membantu klien lansia menghadapi ajal dengan diperlakukannya secara manusiawi sampai meninggal.

• Tugas perkembangan pada late adulthood

– Menerima penurunan kemampuan dan keterbatasan

– Menyesuaikan dengan masa pensiun

– Mengatur pola hidup yang terorganisir

– Menerima kehilangan dan kematian dengan tentram ( Erison’s )

Sifat Pelayanan Gerontik

1. Independent (layanan tidak tergantung pada profesi lain/mandiri)

2. Interdependent( kolaborasi dgn profesi lain)

3. Humanistik (secara manusiawi)

4. Holistik (secara keseluruhan)

Model pemberian asuhan keperawatan

• model dari : S. Callista Roy. yaitu Adaptation Model of Nursing,

Kebutuhan asuhan keperawatan muncul. ketika klien tidak mampu beradaptasi terhadap, kebutuhan lingkungan internal dan ekstemal

Seluruh individu harus beradaptasi terhadap, kebutuhan:

•Pemenuhan kebutuhan fisiologis dasar•Pengembangan konsep diri positif.•Penampilan peran sosial.•Pencapaian keseimbangan antara kemandirian dan ketergantungan.

Kegiatan Asuhan Keperawatan Dasar Bagi Lansia

• Kegiatan Asuhan Keperawatan Dasar Bagi Lansia menurut Depkes, dimaksudkan untuk memberikan bantuan, bimbingan pengawasan, perlindungan dan pertolongan kepada lanjut usia secara individu maupun kelompok, seperti di rumah / lingkungan keluarga, Panti Werda maupun Puskesmas, yang diberikan oleh perawat

Adapun asuhan keperawatan dasar yang diberikan, disesuaikan pada kelompok lanjut usia, apakah lanjut usia aktif atau pasif, antara lain:

1 Untuk lanjut usia yang masih aktif, asuhan keperawatan dapat berupa dukungan tentang personal hygiene: kebersihan gigi dan mulut atau pembersihan gigi palsu: kebersihan diri termasuk kepala, rambut, badan, kuku, mata serta telinga: kebersihan lingkungan seperti tempat tidur dan ruangan : makanan yang sesuai, misalnya porsi kecil bergizi, bervariasi dan mudah dicerna, dan kesegaran jasmani.

• 2 Untuk lanjut usia yang mengalami pasif, yang tergantung pada orang lain. Hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan asuhan keperawatan pada lanjut usia pasif pada dasarnya sama seperti pada lanjut usia aktif, dengan bantuan penuh oleh anggota keluarga atau petugas. Khususnya bagi yang lumpuh, perlu dicegah agar tidak terjadi dekubitus

Lanjut usia mempunyai potensi besar untuk menjadi dekubitus karena perubahan kulit berkaitan dengan bertambahnya usia, antara lain:

• Berkurangnya jaringan lemak subkutan• Berkurangnya jaringan kolagen dan elastisitas• Menurunnya efisiensi kolateral capiler pada kulit sehingga

kulit menjadi lebih tipis dan rapuh• Adanya kecenderungan lansia imobilisasi sehingga potensi

terjadinya dekubitus.

Adapun komponen pendekatan fisik

• Adapun komponen pendekatan fisik yang lebih mendasar adalah memperhatikan atau membantu para klien lanjut usia untuk bernafas dengan lancar, makan, minum, melakukan eliminasi, tidur, menjaga sikap tubuh waktu berjalan, tidur, menjaga sikap, tubuh waktu berjalan, duduk, merubah posisi tiduran, beristirahat, kebersihan tubuh, memakai dan menukar pakaian, mempertahankan suhu badan melindungi kulit dan kecelakaan.Toleransi terhadap kakurangan O2 sangat menurun pada klien lanjut usia, untuk itu kekurangan O2 yang mendadak harus disegah dengan posisi bersandar pada beberapa bantal, jangan melakukan gerak badan yang berlebihan.

Pendekatan psikis

• peranan penting untuk mengadakan pendekatan edukatif pada klien lanjut usia, perawat dapat berperan sebagai supporter , interpreter terhadap segala sesuatu yang asing, sebagai penampung rahasia yang pribadi dan sebagai sahabat yang akrab.

• Perawat hendaknya memiliki kesabaran dan ketelitian dalam memberikan kesempatan dan waktu yang cukup banyak untuk menerima berbagai bentuk keluhan agar para lanjut usia merasa puas.

• Perawat harus selalu memegang prinsip ” Tripple S”, yaitu sabar, simpatik dan service

• Pada dasarnya klien lanjut usia membutuhkan rasa aman dan cinta kasih sayang dari lingkungan, termasuk perawat yang memberikan perawatan.. Untuk itu perawat harus selalu menciptakan suasana yang aman , tidak gaduh, membiarkan mereka melakukan kegiatan dalam batas kemampuan dan hobi yang dimilikinya.

• Perawat harus membangkitkan semangat dan kreasi klien lanjut usia dalam memecahkan dan mengurangi rasa putus asa , rendah diri, rasa keterbatasan sebagai akibat dari ketidakmampuan fisik, dan kelainan yang dideritanya.

Pendekatan sosial

• Mengadakan diskusi, tukar pikiran, dan bercerita merupakan salah satu upaya perawat dalam pendekatan social.

• Memberi kesempatan untuk berkumpul bersama dengan sesama klien usia berarti menciptakan sosialisasi mereka.

• Jadi pendekatan social ini merupakan suatu pegangan bagi perawat bahwa orang yang dihadapinya adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain

Pendekatan spiritual

• Perawat harus bisa memberikan ketenangan dan kepuasan batin dalam hubungannya dengan Tuhan atau agama yang dianutnua dalam kedaan sakit atau mendeteksi kematian.

• Umumnya pada waktu kematian akan datang , agama atau kepercayaan seseorang merupakan factor yang penting sekali. Pada waktu inilah kehadiran seorang ulama/tokoh agama sangat perlu untuk melapangkan dada klien lanjut usia.

Fokus Keperawatan Lanjut Usia

Keperawatan lanjut usia berfokus pada :•Peningkatan kesehatan (helth promotion)•Pencegahan penyakit (preventif)•Mengoptimalkan fungsi mental•Mengatasi gangguan kesehatan yang umum.

Diagnosa Keperawatan Aspek fisik atau biologis • Dx : Ketidak seimbangan nutrisi : kurang dari

kebutuhan tubuh b.d tidak mampu dalam memasukkan, mencerna, mengabsorbsi makanan karena factor biologi.

NOC I : Status nutrisi•Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3X24 jam pasien diharapkan mampu:•Asupan nutrisi tidak bermasalah•Asupan makanan dan cairan tidak bermasalah•Energy tdak bermasalah•Berat badan ideal

NIC I : Manajemen ketidakteraturan makan (eating disorder management)•Kolaborasi dengan anggota tim kesehatan untuk memuat perencanaan perawatan jika sesuai.

•Diskusikan dengan tim dan pasien untuk membuat target berat badann, jika berat badan pasien tdak sesuia dengan usia dan bentuk tubuh.

•Diskusikan dengan ahli gizi untuk menentukan asupan kalori setiap hari supaya mencapai dan atau mempertahankan berat badan sesuai target.

•Ajarkan dan kuatkan konsep nutrisi yang baik pada pasien

•Kembangkan hubungan suportif dengna pasien

•Dorong pasien untuk memonitor diri sendiri terhadap asupan makanan dan kenaikan atau pemeliharaan berat badan

•Gunakan teknik modifikasi tingkah laku untuk meningkatkan berat badan dan untuk menimimalkan berat badan.

•Berikan pujian atas peningkatan berat badan dan tingkah laku yang mendukung peningkatan berat badan.

• Dx. Gangguan pola tidur berhubungan dengan insomnia dalam waktu lama, terbangun lebih awal atau terlambat bangun dan penurunan kemampuan fungsi yng ditandai dengan penuaan perubahan pola tidur dan cemas

NOC : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2×24 jam pasien diharapkan dapat memperbaiki pola tidurnya dengan criteria :

1 Mengatur jumlah jam tidurnya2 Tidur secara rutin3 Miningkatkan pola tidur4 Meningkatkan kualitas tidur5 Tidak ada gangguan tidur

NIC : Peningkatan Tidur1 Tetapkan pola kegiatan dan tidur pasien2 Monitor pola tidur pasien dan jumlah jam

tidurnya3 Jelaskan pentingnya tidur selama sakit dan

stress fisik4 Bantu pasien untuk menghilangkan situasi

stress sebelum jam tidurnya

Dx. Inkontinensia urin fungsional berhubungan dengan keterbatasan neuromuskular yang ditandai dengan waktu yang diperlukan ke toilet melebihi waktu untuk menahan pengosongan bladder dan tidak mampu mengontrol pengosongan.

NOC : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3×24 jam diharapkan pasien mampu :

1 Kontinensia Urin2 Merespon dengan cepat keinginan buang air kecil (BAK).3 Mampu mencapai toilet dan mengeluarkan urin secara

tepat waktu.4 Mengosongkan bladde dengan lengkap.5 Mampu memprediksi pengeluaran urin.

NIC : Perawatan Inkontinensia Urin

1 Monitor eliminasi urin2 Bantu klien mengembangkan sensasi keinginan BAK.3 Modifikasi baju dan lingkungan untuk memudahkan klien ke toilet.4 Instruksikan pasien untuk mengonsumsi

air minum sebanyak 1500 cc/hari.

Terima kasih