konsep biaya dan alokasi biaya pendukung

20
KONSEP BIAYA DAN ALOKASI BIAYA PENDUKUNG KARAKTERISTIK LINGKUNGAN PERHITUNGAN BIAYA PESANAN Perusahaan mencatat biaya total dan biaya per unit untuk sejumlah alasan, misalnya untuk pembuatan laporan keuangan, penentuan tingkat laba dan pengambilan keputusan. Tetapi belum banyak dipikirkan mengenai pengaruh suatu produk dan jasa yang dihasilkan terhadap sistem akuntansi yang digunakan. Perhitungan dan Produksi Biaya Pesanan Perusahaan yang beroperasi dalam industry berdasarkan proses, memproduksi produk atau jasa yang sangat banyak dan berbeda satu dengan lainnya. Setiap produk atau jasa dapat dikhususkan menurut pelanggan tertentu. Perkembangan teknologi memungkinkan perusahaan untuk memproduksi lebih banyak produk untuk memenuhi pesanan khusus. Pada sistem produksi berdasar pesanan, biaya-biaya diakumulasikan berdasarkan pekerjaannya. Pendekatan untuk membebankan biaya ini dinamakan sistem perhitungan biaya pesanan. Dalam perusahaan yang beroperasi berdasarkan pesanan, pengumpulan biaya per pekerjaan menyediakan informasi penting bagi pihak manajemen. Perhitungan dan Produksi Biaya Proses Perusahaan yang termasuk dalam industry proses secara besar-besaran memproduksi produk yang sama atau sejenis. Hal yang penting dalam sistem proses adalah bahwa biaya suatu unit produk identik dengan biaya produk yang lainnya. Perusahaan dengan sistem proses mengakumulasikan biaya produksi 1

Upload: georgeterry1

Post on 13-Aug-2015

326 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep Biaya Dan Alokasi Biaya Pendukung

KONSEP BIAYA DAN ALOKASI BIAYA PENDUKUNG

KARAKTERISTIK LINGKUNGAN PERHITUNGAN BIAYA PESANAN

Perusahaan mencatat biaya total dan biaya per unit untuk sejumlah alasan, misalnya

untuk pembuatan laporan keuangan, penentuan tingkat laba dan pengambilan keputusan.

Tetapi belum banyak dipikirkan mengenai pengaruh suatu produk dan jasa yang dihasilkan

terhadap sistem akuntansi yang digunakan.

Perhitungan dan Produksi Biaya Pesanan

Perusahaan yang beroperasi dalam industry berdasarkan proses, memproduksi produk

atau jasa yang sangat banyak dan berbeda satu dengan lainnya. Setiap produk atau jasa dapat

dikhususkan menurut pelanggan tertentu. Perkembangan teknologi memungkinkan

perusahaan untuk memproduksi lebih banyak produk untuk memenuhi pesanan khusus.

Pada sistem produksi berdasar pesanan, biaya-biaya diakumulasikan berdasarkan

pekerjaannya. Pendekatan untuk membebankan biaya ini dinamakan sistem perhitungan

biaya pesanan. Dalam perusahaan yang beroperasi berdasarkan pesanan, pengumpulan biaya

per pekerjaan menyediakan informasi penting bagi pihak manajemen.

Perhitungan dan Produksi Biaya Proses

Perusahaan yang termasuk dalam industry proses secara besar-besaran memproduksi

produk yang sama atau sejenis. Hal yang penting dalam sistem proses adalah bahwa biaya

suatu unit produk identik dengan biaya produk yang lainnya. Perusahaan dengan sistem

proses mengakumulasikan biaya produksi berdasarkan proses atau departemen untuk suatu

periode waktu tertentu. Output proses selama periode tersebut diukur. Biaya per unit dihitung

dengan membagi biaya proses dengan ouput periode terkait. Berikut ini adalah perbedaan

antara biaya pesanan dan proses :

No Perhitungan Biaya Pesanan Perhitungan Biaya Proses

1 Produk sangat bervariasi Produk bersifat homogen

2 Biaya diakumulasikan berdasarkan

pekerjaan/pesanan

Biaya diakumulasikan berdasarkan proses atau

departemen

3 Biaya per unit diperoleh dengan

membagi total biaya pekerjaan

dengan unit yang diproduksi untuk

pekerjaan tersebut

Biaya per unit dihitung dengan membagi biaya

proses suatu periode dengan unit yang

diproduksi selama periode tersebut

1

Page 2: Konsep Biaya Dan Alokasi Biaya Pendukung

Menghitung Biaya per Unit dengan Menggunakan Perhitungan Biaya Pesanan

Dalam suatu lingkungan berdasarkan pesanan, penentuan tarif overhead yang

diaanggarkan selalu digunakan, karena penyelesaian pekerjaan jarang sesuai dengan

selesainya tahun fiskal. Biaya per unit dari suatu pekerjaan adalah total biaya bahan baku

yang digunakan dalam pekerjaan tersebut, tenaga kerja langsung yang digunakan dan

overhead yang dibebankan dengan menggunakan satu atau lebih penggerak aktivitas.

MENELUSURI BIAYA PESANAN MELALUI DOKUMEN-DOKUMEN SUMBER

Lembar Biaya Pesanan

Lembar biaya pesanan disiapkan setiap kali pekerjaan baru dimulai. Lembar biaya

pesanan ini dipersiapkan untuk setiap pesanan dan merupakan bagian dari akun proses kerja

yang sedang berjalan serta merupakan dokumen utama untuk menghitung semua biaya-biaya

yang terkait dengan pesanan tertentu.

Barang dalam proses meliputi semua pekerjaan yang belum tuntas. Dalam sistem

berdasarkan pesanan, hal ini merupakan semua pekerjaan yang belum selesai. Saldo barang

dalam proses pada akhir bulan adalah total dari semua lembar biaya pesanan untuk semua

pekerjaan yang belum tuntas.

Permintaan Bahan Baku

Biaya bahan baku langsung dibebankan ke pekerjaan dengan menggunakan dokumen

sumber yang disebut formulir permintaan bahan baku. Formulir tersebut mencatat jenis,

jumlah dan harga per unit bahan baku yang dikeluarkan. Dengan menggunakan formulir ini,

departemen akuntansi biaya dapat mencatat biaya bahan baku langsung kedalam lembar

biaya pesanan yang tepat.

Kartu Jam Kerja

Kartu jam kerja merupakan alat yang digunakan untuk membeankan biaya tenaga

kerja langsung ke setiap pekerjaan. Setiap hari pegawai mengisi kartu jam kerja yang

mengidentifikasi nama, tingkat gaji dan jam kerja tiap pekerjaan. Kartu jam kerja digunakan

hanya untuk tenaga kerja langsung, karena tenaga kerja tidak langsung ada disemua

pekerjaan, biayanya termasuk overhead dan dialokasikan dengan menggunakan satu atau

lebih tariff overhead yang telah dianggarkan.

2

Page 3: Konsep Biaya Dan Alokasi Biaya Pendukung

Dokumen Sumber Lainnya

Berbagai dasar harus dipertimbangkan dalam pembebanan biaya ke produk yang

tepat. Seluruh lembar biaya pesana yang lengkap, dapat berfungsi sebagai buku pembantu

untuk persediaan barang jadi. Penambahan total lembar biaya pesanan yang lengkap

menimbulkan biaya persediaan barang jadi pada titik waktu tertentu. Ketika barang terjual

catatan tersebut selanjutnya menjadi dasar bagi perhitungan harga pokok penjualan suatu

periode.

Arus Biaya pada Akun

Kepentingan utama dalam sistem perhitungan biaya pesanan adalah arus biaya

produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead yang

mengalir melalui barang dalam proses, barang jadi hingga akhirnya pada harga pokok

penjualan

Akuntansi untuk Bahan Baku

Misalnya, oleh karena perusahaan baru saja memulai bisnisnya, maka tidak terdapat

persediaan awal. Untuk memproduksi ransel dan tas dalam bulan Januari, Stan membeli

secara kredit seharga $2.500 Secara fisik bahan baku tersebut dipindahkan ke tempat

penyimpanan. Dalam catatan akuntansi bahan baku dan utang usaha meningkat $2.500

Ketika Supervisor produksi memerlukan bahan untuk suatu pekerjaan maka bahan tersebut

dikeluarkan dari gudang. Biaya bahan tersebut dipindahkan dari akun bahan baku dan

ditambahkan keakun barang dalam proses.

Akuntansi untuk Biaya Tenaga Kerja Langsung

Karena kedua pekerjaan tersebut berlangsung selama bulan januari, Stan harus

menentukan tidak hanya jumlah total jam kerja tetapi juga waktu kerja masing-masing

pekerjaan. Misalkan, Ransel membutuhkan 120 jam tenaga kerja langsung sedangkan tas

memerlukan 50 jam dengan upah rata-rata $9 per jam sehingga biaya total tenaga kerja

langsung untuk Ransel $1.080 dan Tas $450, Angka ini dicatat ke masing-masing lembar

biaya pesanan. Ingatlah bahwa biaya tenaga kerja hanya mencerminkan biaya tenaga kerja

langsung. Tenaga kerja tidak langsung dibebankan sebagai bagian dari overhead.

3

Page 4: Konsep Biaya Dan Alokasi Biaya Pendukung

Akuntansi untuk Overhead

Penggunaan perhitungan biaya normal memiliki arti bahwa biaya-biaya aktual tidak

pernah dibebankan langsung ke pekerjaan. Overhead dibebankan pada masing-masing

pekerjaan dengan menggunakan tarif yang telah dianggarkan. Pada kasus yang lebih umum

tentu saja pembebanan overhead dilakukan dengan menggunakan perhitungan biaya

berdasarkan aktivitas. Kasus khusus dari ABC adalah penggunaan tarif tunggal yakni tarif

overhead pabrik secara keseluruhan.

ABC dan Perhitungan Biaya Pesanan

Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas mengharuskan perusahaan untuk

mengidentifikasi aktivitas-aktivitas produksi dan penggerak aktivitas yang terkait. Kemudian

suatu tarif akan dihitung untuk tiap aktivitas atau sekumpulan aktivitas sejenis.

Pembebanan Overhead dengan Menggunakan Pendekatan Fungsi

Biaya-Biaya overhead dapat juga dibebankan dengan menggunakan tarif keseluruhan

pabrik atau departemen. Umumya jam tenaga kerja langsung merupakan ukuran yang

digunakan untuk menghitung tarif keseluruhan pabrik dan tarif departemen, berdasarkan

penggerak-pengerak tingkat unit seperti jam tenaga kerja langsung, jam mesin dan nilai

bahan baku langsung. Penggunaan tarif keseluruhan pabrik memiliki keunggulan karena

sederhana dan mengurangi persyaratan pengumpulan data.

Akuntansi untuk Biaya Overhead Aktual

Menurut sistem ABC, penentuan biaya aktual mensyaratkan biaya-biaya tersebut

diuraikan dan dibebankan ke setiap aktivitas. Sebagai contoh berapakah biaya tenaga kerja

tidak langsung untuk aktivitas pembelian? Ketika departemen pendukung yang terpisah

dibentuk, biaya aktivitas ditelusuri pada departemen tersebut, dan kemudian dibebankan

kepada produk berdasarkan pemakaian. Prosedur yang umum dalam mencatat overhead

aktual ke akun pengendali overhead. Kemudian pada akhir periode overhead aktual

direkonsiliasi dengan overhead yang dibebankan, dan varian lain ditutup pada akun-akun

terkait.

Akuntansi untuk Barang Jadi

Setelah pekerjaan selesai, jumlah bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan

overhead yang dibebankan di jumlahkan untuk menghasilkan biaya produksi suatu pekerjaan.

4

Page 5: Konsep Biaya Dan Alokasi Biaya Pendukung

Lembar biaya pekerjaan ini selanjutnya ditransfer ke dalam arsip barang jadi. Pada saat

bersamaan, biaya pesanan yang telah diselesaikan, ditransfer dari akun barang dalam proses

ke akun barang jadi.

Penyelesaian suatu pekerjaan merupakan langkah penting dalam arus biaya produksi.

Biaya pekerjaan yang diselesaikan harus dikeluarkan dari barang dalam proses, di tambahkan

ke barang jadi dan akhirnya ditambahkan ke beban harga pokok penjualan dalam laporan laba

rugi.

Akuntansi untuk Harga Pokok Penjualan

Apabila suatu pekerjaan dilakukan khusus untuk satu pelanggan, kemudian dikirim ke

pelanggan, biaya barang jadi menjadi harga pokok penjualan. Laporan harga pokok

penjualan biasanya disiapkanpada tiap akhir periode pelaporan. Harga pokok penjualan

sebelum penyesuaian dengan perbedaan overhead disebut dengan biaya normal harga pokok

penjualan. Setelah penyesuaian dengan perbedaan overhead dilakukan hasilnya disebut

sebagai harga pokok penjualan yang disesuaikan. Inilah angka yang akan muncul sebagai

beban pada laporan Laba/Rugi.

Tetapi penutupan perbedaan overhead pada akun harga pokok penjualan dilakukan

hanya pada akhir tahun. Perbedaan diperkirakan terjadi setiap bulan karena adanya perbedaan

biaya produksi dan biaya overhead aktual. Ketika tahun berganti, perbedaan bulanan ini harus

saling menolkan sehingga perbedaan akhir tahunnya kecil.

Akuntansi untuk Biaya NonProduksi

Biaya yang berkaitan dengan aktivitas penjualan dan administrasi umum

diklasifikasikan sebagai biaya non produksi. Biaya-biaya ini merupakan biaya periodik dan

tidak pernah dibebankan ke produk. Biaya tersebut bukanlah bagian dari arus biaya produksi,

tidak termasuk kategori overhead dan diperlakukan sebagai kategori yang benar-benar

terpisah.

PERHITUNGAN BIAYA PROSES

Karakteristik Manufaktur Proses

Perhitungan biaya proses berfungsi dengan baik apabila produk-produk yang realtif

sejenis melalui proses berurutan dan menerima biaya produksi yang hampir sama. Pabrik

manufaktur besar seperti pabrik kimia, makanan dan mobil menggunakan perhitungan biaya

5

Page 6: Konsep Biaya Dan Alokasi Biaya Pendukung

proses. Penggunaan prosedur pesanan untuk membebankan biaya bahan baku ke produk dan

pendekatan proses untuk membebankan biaya konversi dikenal sebagai perhitungan biaya

operasional. Dalam suatu kasus dimungkinkan untuk menggunakan lebih dari satu bentguk

perhitungan biaya dalam perusahaan yang sama.

Tipe Manufaktur Proses

Dalam perusahaan dengan sistem proses, unit-unit produksi umumnya melalui

rangkaian departemen manufaktur atau produksi, disetiap departemen atau di tiap proses

suatu proses operasi akan membawa suatu produk satu langkah lebih dekat ke penyelesaian.

Dalam tiap departemen bahan baku, tenaga kerja dan overhead mungkin dibutuhkan. Saat

penyelesaian proses barang yang setengah jadi dipindahkan ke departemen berikutnya.

Setelah melewati departemen terakhir, barang selesai diproduksi dan dipindahkan ke gudang.

Dalam proses berurutan, unit-unit produksi darus melalui satu proses sebelum mereka

dapat dikerjakan dalam proses berikutnya. Pola proses lainnya adalah proses pararel yaitu dua

atau lebih proses berurutan dibutuhkan unuk memproduksi suatu barang jadi. Unit-unit yang

telah setengah jadi dapat dikerjakan secara simultan dalam dua proses yang berbeda

kemudian dibawa bersamaan dalam proses akhir untuk penyelesaian.

Bagaimana Biaya Mengalir Melalui Berbagai Akun dengan Perhitungan Biaya Proses

Arus biaya produksi untuk sistem perhitungan biaya proses secara umum sama

dengan perhitungan biaya dengan sistem pesanan. Begitu bahan baku dibeli, biaya bahan

baku ini mengalir dalam akun persediaan bahan baku. Biaya bahan baku, tenaga kerja

langsung dan overhead yang dibebankan akan mengalir dalam akun barang dalam proses.

Ketika barang telah selesai, maka biaya dari akun barang dalam proses mengalir ke akun

barang jadi. Akhirnya ketika barang dijual biaya barang jadi dipindahkan ke harga pokok

penjualan.

Meskipun biaya pesanan dan proses secara umum sama tapi ada beberapa perbedaan.

Dalam perhitungan biaya proses, masing-masing departemen memiliki akun barang dalam

proses tersendiri

Akumulasi Biaya dalam Laporan Produksi

Laporan produksi adalah dokumen yang meringkas aktivitas manufaktur yang terjadi

dalam suatu departemen pada periode tertentu.Laporan produksi mengandung biaya-biaya

yang ditransfer masuk dari departemen sebelumnya, serta biaya-biaya yang ditambahkan

6

Page 7: Konsep Biaya Dan Alokasi Biaya Pendukung

dalam departemen itu sendiri seperti bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung.

Semuanya ini masuk dalam buku pembantu akun barang dalam proses sama halnya seperti

lembar biaya pesanan.

Perusahaan-Perusahaan Jasa dan Manufaktur

Produk atau jasa pada dasarnya sejenis dan secara berulang diproduksi dapat

mengambil manfaat dari perhitungan biaya dalam proses. Pembersihan gigi, pemakaman,

operasi bedah adalam contoh proses yang menyebabkan persediaan barang dalam proses

tidak muncul. Oleh sebab itu perhitungan biaya proses untuk jasa relative sederhana. Biaya

total untuk periode tersebut dibagi dengan jumlah jasa yang diberikan.

Perusahaan manufaktur bias jadi memiliki persediaan awal dan akhir barang dalam

proses dalam jumlah yang siginifikan. Keberadaan persediaan inilah yang menciptakan

banyaknya komplikasi seputar perhitungan biaya dalam proses. Komplikasi ini timbul karena

adanya persedian awal dan akhir barang dalam proses, pendekatan yang berbeda pada

perlakuan biaya awal persediaan dan pembebanan biaya produksi yang tidak seragam.

Dampak Persediaan Barang Dalam Proses pada Perhitungan Biaya Proses

Perhitungan biaya per unit pada pekerjaan yang di lakukan pada satu periode adalah

bagian penting dari laporan produksi. Biaya per unit ini dibutuhkan untuk , menghitung biaya

barang yang ditransfer keluar dari departemen, dan menghitung nilai akhir persediaan barang

dalam proses. Hal ini dapat dilakukan dengan membagi biaya total dengan jumlah unit yang

diproduksi. Adanya persediaan barang dalam proses menimbulkan 2 masalah yaitu

mendefinisikan satu unit produksi sangat sulit, kesulitan untuk menimbang berapa unit yang

diproduksi selama satu periode , sementara yang didalam persediaan akhir belum selesai.

Produksi Unit Ekuivalen

Satu unit barang yang telah selesai dan ditrasfer keluar dalam suatu periode tidak

identik atau ekuivalen dengan unit dalam persediaan akhir barang dalam proses dan biaya

yang terkait pada tiap unit harusnya tidak sama. Output unit ekuivalen adalah unit yang dapat

terselesaikan yang dapat diproduksi dengan jumlah usaha manufaktur yang telah dilakukan

dalam periode acuan. Penentuan output untuk tiap unit yang ekuivalen untuk tiap unit yang

ditransfer keluar merupakan hal yang mudah suatu unit tidak akan ditransfer keluar kecuali

kalau sudah selesai.

7

Page 8: Konsep Biaya Dan Alokasi Biaya Pendukung

Dua Metode Perlekuan Pesediaan Awal Barang Dalam Proses

Adanya biaya dalam proses mempersulit perhitungan biaya per unit yang dihasilkan

untuk mengatasi hal ini ada dua metode yang dapat dilakukan yaitu Metode rata- rata

tertimbang ( weighted Average Costing Method) dan First In First Out ( FIFO). Metode rata-

rata tertimbang pada dasarnya adalah metode yang menggabungkan persediaan awal dengan

biaya yang ada dalam periode ini, untuk menghitung biaya per unit. Intinya biaya disatukan

dan hanya satu biaya unit rata-rata yang dihitung dan dibebankan pada unit yang ditransfer

keluar. Maupun pada unit yang tetap pada akhir persediaan. Metode FIFO adalah metode

yang memisahkan unit persediaan awal dengan unit yang diproduksi pada periode saaat ini.

Unit persediaan awal akan ditransfer terlebih dahulu bersama semua biaya pada periode

sebelumnya dan biaya pada periode ini yang diperlukan untuk menyelesaika produk tersebut.

Perhitungan Biaya Rata- Rata Tertimbang

Perhitungan biaya rata- rata tertimbang memperlakukan biaya persediaan dan output

ekuivalen yang mengikutinya sebagai milik dari periode yang sedang berjalan. Hal ini

dilakukan dengan menambahkan biaya produksi pada barang dalam proses ke biaya- biaya

produksi yang muncul selama periode berjalan.

Lima Langkah Dalam Persiapan Laporan Produksi

Laporan produksi adalah laporan yang meringkas biaya dan aktivitas manufaktur

suatu departemen produksi untk suatu periode tertentu. Laporan produksi bertindak sebagai

buku pelengkap untuk akun barang dalam proses suatu departemen. Pola umum untuk

laporan ini yaitu (1) Analisis laporan unit secara fisik, tujuannya untuk menelusuri unit

secara fisik, unit- unit fisik bukan merupakan unit- unit ekuivalen , mereka adalah unit- unit

yang berada dalam tahap penyelesaian, (2) perhitunga unit- unit ekuivalen, dengan informasi

yang didapat dari laporan aliran fisik maka unit ekuivalen berdasarkan metode rata- rata

tertimbang akan dapat dihitung, (3) perhitungan biaya per unit (4) penilaian persediaan

barang ditransfer keluar dan akhir barang dalam proses , dan (5) Rekonsiliasi biaya.

Evaluasi Metode Rata- Rata Tertimbang

Keuntungan utama metode rata- rata tertimbang adalah kesederhanaannya, dengan

memperlakukan unit pada persediaan awal barang dalam proses sebagai periode yang

berjalan. Semua unit ekuivalen akan termasuk dalam kategori yang sama pada saat

menghitung biaya per unit. Jadi perhitungan biaya perunit disederhanakan.

8

Page 9: Konsep Biaya Dan Alokasi Biaya Pendukung

Keberadaan Beberapa Input Dalam Departemen

Pembebanan input manufaktur yang tidak seragam, asumsi bahwa pembebanan biaya

konversi seragam bukannya tidak wajar. Input tenaga kerja langsung biasanya dilakukan

sepanjang prose situ berjalan. Bahan baku langsung sebaliknya dibebankan secara tidak

seragam, bahan baku ditambahkan pada awal dan pada akhir proses.Perhitungan biaya tidak

seragam mempengaruhi perhitungan unit- unit ekuivalen .

Keberadaan Beberapa Departemen

Beberapa departemen menerima barang- barang yang baru selesai sebagian dari

departemen- departemen sebelumnya, pendekatan yang dilakukan sebelumnya adalah

memperlakukan barang- barang yang ditransfer sebagai bahan baku yang terpisah ketika

menghitung unit yang ekuivalen.

Perbedaan Metode FIFO dan Rata- Rata Tertimbang

Jika terjadi perubahan harga input manufaktur dari suatu periode keperiode

berikutnya maka FIFO menghasilkan biaya perunit yang lebih akurat dan karenanya lebih

terkini daripada metode rata- rata tertimbang. Biaya perunit yang lebih akurat memiliki arti

pengendalian biaya yang lebih baik, keputusan penentuan yang lebih baik, dan lainnya.

Tetapi jika suatu periode yang pendek maka biaya perunit yang di hitung dengan dua

metode ini tidak akan jauh berbeda.

ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENDUKUNG

Alokasi hanyalah suatu cara untuk membagi suatu kelompok biaya dengan

membebankannya ke berbagai sub unit. Penting untuk disadari bahwa alokasi tidak

mempengaruhi biaya total. Biaya total tidak berkurang atau meningkat dengan adanya

alokasi biaya. Meskipun demikian biaya yang di bebankan ke tiap unit di pengaruhi prosedur

alokasi yang di pilih.

Tinjauan Menyeluruh Alokasi Biaya

Biaya- biaya yang memberikan manfaat bersama yang terjadi ketika sumber yang

sama di gunakan dalam keluaran dua atau lebih jasa atau produk yang di sebut sebagai biaya

bersama ( Common Cost). Meskipun biaya bersama dapat menyakut periode waktu,

tanggungjawab individual, wilayah penjualan, dan kelakuan pelanggan. Dalam model fungsi

di perusahaan obyek biaya adalah departemen. Terdapat dua katagori departemen yaitu: (1)

9

Page 10: Konsep Biaya Dan Alokasi Biaya Pendukung

Departemen produksi yaitu departemen yang secara langsung bertanggungjawab terhadap

pembuatan produk atau jasa yang dijual kepelanggan , dan (2) Departemen pendukung yaitu

departemen yang menyediakan pelayanan pendukung yang diperlukan oleh departemen

produksi. Departemen ini berhubungan secara tidak langsung dengan produk barang atau

jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Ketika departemen produksi dan pendukung telah

teridentifikasi biaya overhead yang muncul di tiap departemen dapat ditentukan.

Pengalokasian biaya dari departemen ke produk dapat dilakukan setelah perusahaan di

bagi kedalam departemen- departemen dan semua biaya overhead di telusuri ketiap

departemen pendukung yang dibebankan ke departemen produksi, dan tarif overhead di buat

untuk menentukan biaya produk. Tarif overhead penting karena terdapat banyak produk

yang di kerjakan disetiap departemen produksi.Departemen pendukung tidak memiliki tariff

overhead yang digunakan untuk membebankan biaya overhead ke unit yang diproduksi,

karena departemen pendukung tidak membuat produk yang dapat dijual.

Tipe- tipe dasar alokasi yang digunakan sangat tergantung pada kegiatan produksi

yang dilakukan oleh departemen produksi. Departemen produksi membutuhkan jasa

pendukung, oleh sebab itu departemen pendukung ditimbulkan oleh aktivitas departemen

produksi. Faktor faktor penyebabnya adalah variable atau aktivitas dalam departemen

produksi, yang menyebabkan timbulnya biaya jasa pendukung, dan berbagai usaha harus

dilakukan untuk mengidentifikasi factor penyebab yang sesuai (penggerak biaya). Contoh

penggerak biaya dalam departemen pendukung yaitu akuntansi, kafetaria, pemrosesan data,

permesinan, pemeliharaan, penyimpanan bahan baku, penggajian, personalia, listrik,

pembelian, dan pengiriman.

Menurut IMA, tujuan diadakannya alokasi biaya ini yaitu (1) memperoleh harga yang

wajar dan saling menguntungkan, (2) menghitung tingkat laba lini produk (3) memperkirakan

pengaruh ekonomi dari perencanaan dan pengendalian (4) menilai persediaan, dan (5)

Memotivasi para menejer. Disamping kelima manfaat tersebut pengalokasian biaya juga

mempunyai manfaat yang lain yaitu dapat mendorong para manajer departemen produksi

untuk mengawasi kinerja departem,en pendukung, oleh karena kinerja departemen

pendukung mempengaruhi kinerja departemen mereka.

10

Page 11: Konsep Biaya Dan Alokasi Biaya Pendukung

Mengalokasikan Biaya Suatu Departemen ke Departemen Lain

Pembebanan biaya suatu departemen ke departemen lain dapat dilakukan dengan

beberapa metode yaitu

1. Tarif pembebanan tunggal yaitu, tarif pembebanan yang menggangap tambahan

yang dibebankan adalah akibat dari perlakuan biaya tetap yang akan- akan menjadi

biaya variable.

2. Tarif pembebanan ganda yaitu, tarif pembeban yang membebankan pada dua jenis

biaya dalam kegiatan yang dilakukan yang terdiri dari tarif yang bersifat variable

yaitu tarif yang berkaitan dengan pengeluaran yang bersifat variable dari kegiatan

yang dilakukan dan tarif untuk biaya tetap yaitu tarif yang berkaitan dengan biaya

tetap yang dikeluarkan dari kegiatan usaha yang dilakukan misalnya biaya dari segi

sewa peralatan dan upah yang diperlukan untuk melakukan kegiatan usaha tersebut.

Penggunaan yang dianggarkan versus penggunaan aktual

Pengunaan biaya yang dianggarkan di perlukan karena digunakan untuk menghitung

biaya produkyang diproduksi, dan dapat digunakan untuk melakukan evaluasi kinerja,

karena dalam hal ini biaya yang dianggarkan juga dialokasikan ke departemen produksi.

Kemapuan para menejer dalam mengendalikan biaya sangat penting untuk mengukur kinerja

mereka dalam departemen yang mereka pimpin. Penggunaan biaya actual tidak seharusnya

dialokasikan ke departemen produksi karena dalam biaya tersebut tercakup efisiensi, atau

ketidakefisien yang dicapai oleh departemen pendukung.

Keputusan untuk memakai penggunaan yang dianggarkan atau penggunaan actual,

tergantung pada tujuan alokasi, untuk perhitungan biaya produk alokasi dilakukan pada awal

tahun dengan dasar penggunaan yang dianggarkan . Akan tetapi bila tujuannya untuk

melakukan evaluasi kinerja alokasi dilakukan pada akhir periode dan didasarkan pada

penggunaan aktual.

Memilih Metode Alokasi Biaya Departemen Pendukung

Dalam menentukan metode mana yang akan digunakan untuk mengalokasikan biaya

departemen pendukung , perusahaan harus menentukan seberapa besar interaksi departemen

pendukung , selain itu mereka harus menimbang biaya dan manfaat yang berhubungan

dengan metode pengalokasia biaya. Ada beberapa metode pengalokasian biaya yaitu:

1. Metode alokasi langsung, adalah metode yang paling sederhana dan paling langsung

mengalokasikan biaya departemen pendukung. Biaya jasa variable dialokasikan

11

Page 12: Konsep Biaya Dan Alokasi Biaya Pendukung

secara langsung ke departemen produksi sesuai proporsi penggunaan jasa departemen

yang bersangkutan. Biaya tetap juga dialokasikan langsung ke departemen produksi

sesuai dengan kapasitas normal dan praktis departemen produksi.

2. Metode alokasi berurutan, adalah metode alokasi biaya yang mengakui secara

bertahap adanya interaksi antar departemen pendukung.Alokasi biaya dilakukan

dengan cara menurun , mengikuti prosedur ranking yang ditetapkan terlebih dahulu.

Biasanya urutannya ditentukan merenking departemen sesuai dengan urutan pelayan

yang diberikan dari yang terbanyak hingga yang paling sedikit. Tingkat pelayanan

biasanya diukur denga biaya langsung tiap departemen produksi, departemen dengan

biaya tertinggi dianggap departemen yang memberikan pelayan terbanya.

3. Metode alokasi timbal balik yaitu, metode yang mengakui interaksi antar departemen

pendukung. Dalam metode timbal balik pemakaian suatu departemen pendukung oleh

departemen menetukan biaya total tiap departemen pendukung, dimana biaya total

mencerminkan interaksi antar departemen pendukung. Masing- masing persamaan

yang merupakan suatu persamaan biaya bagi sebuah departemen pendukung

didefinisikan sebagai sebuah biaya langsung departemen ditambah proporsi biaya

jasa yang diterima dari departemen pendukung lainnya.

Biaya Total = Biaya langsung + Biaya yang dialokasikan.

Perbandingan ketiga metode yang digunakan, dalam pelaksanaan suatu produksi

metode langsung dapat mempengaruhi tanggungjawab manajer atas biaya yang terjadi dalam

departemennnya, akan tetapi penggunaan metode akan memberikan berbagai konsekuensi

yang berbeda- beda terhadap usaha yang dilaksanakan.

Tarif Overhead Departemen dan Perhitungan Biaya Produk

Setelah mengalokasikans semua biaya pendukung ke departemen produksi , tarif

overhead dapat dihitung untuk setiap departemen. Tarif ini dihitung dengan menambahkan

biaya departemen pendukung yang dialokasikan dengan dengan biaya overhead yang secara

langsung dapat ditelusuri kedepartemen produksi, dan membagi jumlah total ini dengan

beberapa ukuran aktivitas , seperti jam tenaga kerja langsung dan jam mesin.

Tarif Overhead = Alokasi Biaya Pendukung/ Tingkat Aktivitas Normal

Dari perhitungan yang diperoleh dapat diketahui akurasi biaya produk tergantung pada

sebagian besar pada akurasi pembebanan biaya overhead. Sebaliknya akurasi biaya overhead

tergantung pada tingkat korelasi antar faktor yang digunakan untuk mengalokasikan biaya

overhead departemen ke produk.

12

Page 13: Konsep Biaya Dan Alokasi Biaya Pendukung

13