makalah alokasi biaya departemen pendukung

12
MAKSI    AM33    P7    G6 AKUNTANSI MANAJEMEN ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENDUKUNG ( Dosen Pengampu : Dr. Basuki HP, MBA, Msi, Ak ) MAGISTER AKUNTANSI ANGKATAN XXXIII FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO 2015

Upload: agnar

Post on 07-Jan-2016

1.566 views

Category:

Documents


318 download

DESCRIPTION

Akuntansai Manajemen

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Alokasi Biaya Departemen Pendukung

7/17/2019 Makalah Alokasi Biaya Departemen Pendukung

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-alokasi-biaya-departemen-pendukung 1/12

MAKSI  –  AM33  –  P7  –  G6

AKUNTANSI MANAJEMEN

ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENDUKUNG

( Dosen Pengampu : Dr. Basuki HP, MBA, Msi, Ak )

MAGISTER AKUNTANSI ANGKATAN XXXIII

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2015

Page 2: Makalah Alokasi Biaya Departemen Pendukung

7/17/2019 Makalah Alokasi Biaya Departemen Pendukung

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-alokasi-biaya-departemen-pendukung 2/12

DAFTAR ISI 

Gambaran Umum Alokasi BIaya ..................................................................................................... 1

Jenis – Jenis Departemen ............................................................................................................... 1

Jenis – Jenis Dasar Alokasi .............................................................................................................. 2

Tujuan Alokasi ................................................................................................................................ 2

Mengalokasikan Biaya Suatu Departemen ke Departemen Lain ................................................... 3

Tarif Pembebanan Tunggal............................................................................................................. 3

Tarif Pembebanan Ganda ............................................................................................................... 3

Membandingkan Biaya Aktual dengan yang Dianggarkan ............................................................. 3

Memilih Metode Alokasi BIaya Departemen Pendukung .............................................................. 4

Metode Alokasi Langsung .............................................................................................................. 4

Metode Alokasi Berurutan ............................................................................................................. 5

Metode Alokasi Timbal Balik .......................................................................................................... 5

Perbandingan Ketiga Metode......................................................................................................... 7

Tarif Overhead Departemen dan Perhitungan Harga Pokok Produk ............................................. 7

Alokasi Biaya Patungan .................................................................................................................. 8

Metode Unit Fisik ........................................................................................................................... 8

Metode Nilai Penjualan Saat Pemisahan ....................................................................................... 8

Metode Nilai Bersih yang Direalisasikan ........................................................................................ 9Produk Sampingan ......................................................................................................................... 9

Daftar Pustaka ................................................................................................................................ 10

Page 3: Makalah Alokasi Biaya Departemen Pendukung

7/17/2019 Makalah Alokasi Biaya Departemen Pendukung

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-alokasi-biaya-departemen-pendukung 3/12

 ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENDUKUNG  Hal 1

BAB VII

ALOKASI BIAYA DEPAERTEMEN PENDUKUNG 

I.  Gambaran Umum Alokasi Biaya

Biaya – biaya yang memberikan manfaat bersama yang terjadi ketika sumber daya yang sama

digunakan dalam dua output atau lebih baik itu produk atau jasa disebut sebagai biaya bersama

(common costs). Pada bab ini akan berfokus pada biaya bersama di departemen dan produk.

Contohnya, upah  yang dibayarkan kepada petugas kebersihan di suatu pabrik merupakan

biaya bersama semua produk yang diproduksi di pabrik tersebut, karena manfaat kebersihan 

dapat dirasaakan semua produk.

1.  Jenis - Jenis Departemen

Dalam model fungsi diperusahaan, obyek biaya adalah departemen. Terdapat duakategori departemen yaitu : Departemen produksi dan departemen pendukung. Departemen

produksi secara langsung bertanggung jawab pada pembuatan produk atau jasa yang dijual

pada pelanggan.

Departemen produksi adalah departemen secara langsung mengerjakan produksi yang

diproduksi. Contoh, departemen bahan baku, obat, pembutiran dan pengemasan.

Departemen pendukung menyediakan pelayanan pendukung yang diperlukan oleh

departemen produksi. Departemen ini berhubungan secara tidak langsung dengan suatu jasa

atau produk organisasi tersebut, misalnya: gudang, general affair , legal, marketing dan

akunting. Pada Tabel 1 menunjukkan perbedaan departemen produksi dan pendukung pada

perusahaan manufaktur ( feedmill ) dan jasa (Bank)

Tabel 1. Contoh Pembagian Departemen

Departemen Produksi Departemen Pendukung

Bahan Baku Gudang

Vitamin dan Obat General Affair 

Pembutiran Marketing

Pengemasan AkuntingEntry Data Proceses (EDP)

Credit Control

Departemen Produksi Departemen Pendukung

Networking Markeitng Legal

Telesales Markeitng Operation

Human Capital

Entry Data Proceses (EDP)

Collection

Credit Analyst

PERUSAHAAN MANUFAKTUR : FEEDMILL

PERUSAHAAN JASA : PEMBIAYAAN

Page 4: Makalah Alokasi Biaya Departemen Pendukung

7/17/2019 Makalah Alokasi Biaya Departemen Pendukung

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-alokasi-biaya-departemen-pendukung 4/12

 ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENDUKUNG  Hal 2

2.  Jenis – Jenis Dasar Alokasi

Departemen produksi membutuhkan jasa pendukung: oleh sebab itu, biaya departemen

pendukung ditimbulkan oleh aktivitas departemen produksi. Faktor-faktor penyebabnya

adalah variabel atau aktivitas dalam departemen produksi, yang menyebabkan munculnya

biaya jasa pendukung. Dalam memilih dasar pengalokasian biaya departemen pendukung,berbagai usaha harus dilakukan untuk mengidentivikasi faktor penyebab yang sesuai

(penggerak biaya). Menggunakan faktor penyebab akan menghasilkan biaya produk yang

lebih akurat. Selanjutnya, jika faktor penyebab diketahui, para manajer dapat mengontrol

konsumsi jasa pendukung dengan lebih baik.

Untuk mengilustrasikan jenis penggerak biaya yang digunakan, ambil contoh penggunaan

listrik pada suatu perusahaan. Dasar alokasi yang logis untuk biaya listrik adalah penggunaan

listrik yang dapat diukur dengan menggunakan meteran terpisah untuk tiap departemen

atau jika meteran tidak ada jam mesin tiap departemen mungkin bisa digunakan.

Terkadang pada kenyaataan di lapangan faktor penyebab yang mudah diukur tidak dapat

ditemukan. Jika hal ini terjadi, akuntan mencari proxy  (faktor yang mendekati) contoh, biaya

bersama penyusutan luas pabrik mungkin dialokasikan ke departemen produksi berdasarkan

luas ruang.

3.  Tujuan Alokasi

Beberapa tujuan penting berhubungan dengan alokasi biaya departemen pendukung ke

departemen produksi, dan akhirnya ke produk tertentu. Tujuan  – tujuan utama berikut telah

diidentifikasikan oleh IMA (Institute of Management Accounting) :

1.  Memperoleh harga yang disepakati bersama,

2.  Menghitung profibilitas lini produk,

3.  Memperkirakan pengaruh ekonomi dari perencanaa pengendaliaan,

4.  Menilai persediaan,

5.  Memotivasi para manajer.

Jika biaya tidak dialokasikan denga akurat, biaya beberapa jasa dapat terlalu tinggi,

hingga mengakibatkan penawaran yang terlalu tinggi dan hilangnya potensi bisnis,

sebaliknya, jika biaya terlalu rendah dan mengakibatkan kerugian pada jasa ini. Hal yang

berhubungan dekat dengan penentuan harga adalah laba. Dengan menilai laba berbagai jasa,

seseorang manajer dapat mengevaluasi bauran jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Tentu

saja biaya yang akurat adalah hal yang penting untuk menentukan laba.

Alokasi dapat digunakan untuk memotivasi para manajer. Jika biaya departemen

pendukung tidak di alokasikan ke departemen produksi, para menejer dapat memperlakukan

 jasa ini seakan-akan jasa tersebut gratis. Tentu saja, pada kenyataanya, biaya marginal

sebuah jasa lebih besar dari nol. Dengan mengalokasikan biaya dan meminta para manejer

Page 5: Makalah Alokasi Biaya Departemen Pendukung

7/17/2019 Makalah Alokasi Biaya Departemen Pendukung

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-alokasi-biaya-departemen-pendukung 5/12

 ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENDUKUNG  Hal 3

departemen produksi bertanggung jawab atas kinerja ekonomi unit mereka, suatu organisasi

dapat memastikan bahwa para manejer akan menggunakan suatu jasa hingga manfaat

marginal suatu jasa sama dengan biaya marginalnya. Jadi, mengalokasikan biaya jasa

membantu tiap departemen produksi memilih tingkat konsumsi yang benar.

Manfaat lainnya adalah mendorong para manajer departemen produksi untukmengawasi kinerja departemen pendukung. Karena biaya departemen pendukung

mempengaruhi kinerja ekonomi dapaertemen produksi.

Dalam menentukan cara alokasi biaya ke departemen pendukung, petunjuk biaya

manfaat harus dipertimbangkan. Dengan kata lain, biaya untuk mengimplementasikan

skema alokasi tertentu harus dibandingkan dengan manfaat yang didapat.

II.  Mengalokasikan Biaya Suatu Departemen ke Departemen Lain

Alokasi biaya departemen pendukung sering dialokasikan ke departemen lain melalui

penggunaan tarif pembebanan, Macam – macam tarif pembebanan adalah :

1.  Tarif Pembebanan Tunggal

Penggunaan tarif tunggal mengakibatkan biaya tetap diperlakukan seakan-akan biaya

tersebut merupakan biaya variabel. Kelemahan tarif pembebanan tunggal dapat

menyamarkan berbagai faktor penyebab yang menimbulkan biaya total departemen

pendukung.

2. 

Tarif Pembebanan Ganda

Dengan tarif pembebanan ganda, setiap tarif pembebanan didasarkan pada jumlah yang

sebenarnya yang ditimbulkan departemen pendukung sehingga perhitungan biaya

berdasarkan aktivitas dengan mempertimbangkan biaya dan mafaatnya.

Contoh tarif pembebanan ganda pada departemen foto kopi adalah :

1.  Tarif pertama adalah tarif variabel untuk tinta dan kertas.

2.  Tarif kedua adalah tarif untuk biaya tetap sewa peralatan dan upah.

3.  Membandingkan Biaya Aktual dengan yang Dianggarkan

Prinsip umum evaluasi kinerja adalah para manajer seharusnya tidak bertanggungjawab

atas biaya atau aktivitas yang tidak mereka kendalikan.

Kemampuan mengendalikan biaya merupakan fakktor penting dalam evaluasi kinerja.

Evaluasi ini biasanya diukur dengan membandingkan biaya aktual dengan biaya yang

direncanakan. Jika biaya aktual melebihi biaya yang dianggarkan maka departemen tersebut

mungkin beroperasi secara tidak efisien dengan perbedan antara dua biaya tersebut sebagai

ukuran ketidakefisiensian. Jika biaya aktual lebih kecil dari biaya yang dianggarkan unit

tersebut mungkin dioperasikan secara efisien.

Page 6: Makalah Alokasi Biaya Departemen Pendukung

7/17/2019 Makalah Alokasi Biaya Departemen Pendukung

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-alokasi-biaya-departemen-pendukung 6/12

 ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENDUKUNG  Hal 4

Biaya aktual departemen pendukung tidak seharusnya dialokasikan pada departemen

produksi karena dalam biaya tersebut tercakup efisiensi atau ketidakefisiensian yang dicapai

departemen pendukung. Dalam sebuah pabrik manufaktur, alokasi biaya departemen

pendukung yang dianggarkan ke departemen produksi akan mendahului perhitungan tarif

overhead yang ditentukan terlebih dahulu.Keputusan untuk memakai penggunaan yang dianggarkan atau penggunaan aktual

bergantung pada tujuan alokasi. Untuk perhitungan harga pokok produk, alokasi dilakukan

pada awal tahun dengan dasar penggunaan yang dianggarkan sehingga tarif overhead  yang

ditentukan terlebih dahulu dapat dihitung. Jika tujuannya adalah evaluasi kerja, alokasi

dilakukan pada akhir periode dan didasarkan pada penggunaan aktual.

III.  Memilih Metode Alokasi Biaya Departemen Pendukung

1.  Metode Alokasi Langsung

Metode langsung adalah metode yang paling sederhana dan paling langsung untuk

mengalokasikan biaya departemen pendukung. Biaya jasa variabel dialokasikan langsung ke

departemen produksi secara proporsional terhadap masing-masing departemen pengguna

 jasa. Biaya tetap juga dialokasikan langsung kepada departemen produksi, tetapi

berdasarkan proporsi pada kapasitas normal atau praktis departemen produksi. Tabel 2 

berikut merupakan data untuk mengilustrasikan metode alokasi.

Tabel 2. Data untuk mengilustrasikan metode alokasi

Dari data di atas maka kita akan melakukan alokasi biaya pendukung dengan metode

langsung pada tabel 3  dan tabel 4 berikut :

Tabel 3. Menghitung Rasio Alokasi – Alokasi Langsung

SUMBER TENAGA PEMELIHARAAN PENGASAHAN PERAKITAN

Biaya langsung $250,000 $160,000 $100,000 $60,000

Aktivitas normal

Jam penggunaan listrik 200.000 600.000 200.000

Jam pemeliharaan 1.000 4.500 4.500

JENIS BIAYADEPARTEMEN PENDUKUNG DEPARTEMEN PRODUKSI

Pengasahan Perakitan

600,000

(600.000 + 200.000)

200

(600.000 + 200.000)

4.5

(4.500 + 4.500)

4.5

(4.500 + 4.500)

LANGKAH 1. MENGHITUNG RASIO ALOKASI

Departemen Pendukung

Sumber Tenaga

0,75 -

- 0,25

Pemeliharaan

0,50 -

- 0,50

Page 7: Makalah Alokasi Biaya Departemen Pendukung

7/17/2019 Makalah Alokasi Biaya Departemen Pendukung

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-alokasi-biaya-departemen-pendukung 7/12

 ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENDUKUNG  Hal 5

Tabel 4. Alokasi Biaya Departemen Pendukung –Alokasi Langsung

2.  Metode Alokasi Berurutan

Metode ini mengetahui bahwa interaksi diantara departemen pendukung telah terjadi.

Akan tetapi, metode berurutan tidak secara penuh mengakui interaksi departemen

pendukung. Alokasi biaya dilakukan secara tahap demi setahap mengikuti prosedur

penetapan peringkat yang ditentukan terlebih dahulu. Biasanya urutannya ditentukan

dengan menyusun peringkat departemen pendukung dalam suatu tatanan jumlah jasa yang

diberikan, dari yang terbesar ke yang terkecil. Pada tabel 5  dan tabel 6  ilustrasi metode

alokasi berurutan.

Tabel 5. Menghitung Rasio Alokasi – Alokasi Berurutan

Tabel 6. Alokasi Biaya Departemen Pendukung – Alokasi Berurutan

3.  Metode Alokasi Timbal Balik

Metode ini mengakui semua interaksi di antara departemen pendukung. Menurut

metode ini salah satu departemen pendukung menggunakan angka departemen lain dalam

menentukan total biaya setiap departemen pendukung dimana total biaya mencerminkan

Sumber Tenaga Pemeliharaan Pengasahan Perakitan

Biaya langsung $250,000 $160,000 $100,000 $60,000

Sumber Tenaga ($250,000) $0 $187,000 $62,500

Pemeliharaan $0 ($160,000) $80,000 $80,000

JUMLAH $0 $0 $367,000 $202,500

LANGKAH 2 ALOKASI BIAYA DEPARETEMEN PENDUKUNG MENGGUNAKAN RASIO ALOKASI

Jenis BiayaDepartemen Pendukung Departemen Produksi

Pemeliharaan Pengasahan Perakitan

200,000

(200.000 + 600.000 + 200.000)

600,000

(200.000 + 600.000 + 200.000)

200,000

(200.000 + 600.000 + 200.000)

4,500

(4.500 + 4.500)

45,000

(4.500 + 4.500)

LANGKAH 1. MENGHITUNG RASIO ALOKASI

Departemen Pendukung

Sumber Tenaga

0,20 - -

- 0,60 -

- - 0,20

Pemeliharaan

- 0,50 -

- - 0,50

Sumber Tenaga Pemeliharaan Pengerindaan PerakitanBiaya langsung $250,000 $160,000 $100,000 $60,000

Sumber Tenaga ($250,000) $50,000 $150,000 $50,000

Pemeliharaan $0 ($210,000) $105,000 $105,000

JUMLAH $0 $0 $355,000 $215,000

LANGKAH 2 ALOKASI BIAYA DEPARETEMEN PENDUKUNG MENGGUNAKAN RASIO ALOKASI

Jenis BiayaDepartemen Pendukung Departemen Produksi

Page 8: Makalah Alokasi Biaya Departemen Pendukung

7/17/2019 Makalah Alokasi Biaya Departemen Pendukung

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-alokasi-biaya-departemen-pendukung 8/12

 ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENDUKUNG  Hal 6

interaksi antara departemen pendukung. Jadi, total biaya yang baru dari departemen

pendukung dialokasikan ke departemen produksi.

Untuk menentukan biaya total departemen pendukung agar mencerminkan interaksi

dengan departemen pendukung lainnya, suatu sistem persamaan liniear yang simultan harus

dipecahkan, persamaan biaya total adalah :Biaya Total = Biaya Langsung + Biaya dialokasikan

Contoh ilustrasi metode timbal balik dapat dilihat pada tabel 7. 

Tabel 7. Data untuk mengilustrasikan metode timbal balik

Persamaan untuk mencari Nilai Sumber Tenaga (P) dan Pemeliharaan (M) dapat dilihat

pada tabel 8 berikut :

Tabel 8. Persamaan untuk Sumber Tenaga (P) dan Pemeliharaan (M)

Alokasi Departemen Produksi. Setelah total biaya setiap departemen pendukung

diketahui, alokasi kedepartemen produksi dapat diketahui. Alokasi ini, berdasarkan proporsi

output yang digunakan oleh setiap departemen produksi. Total biaya yang dialokasikan

kedepartemen produksi (dari listrik dan pemeliharaan) sama dengan $410.000, yaitu total

biaya langsung dari dua depatemen pendukung ($250.000 + $160.000).

Sumber Tenaga Pemeliharaan Pengasahan Perakitan

Biaya langsung $250 $100 $100,000 $60,000

Aktivitas normal

Jam penggunaan listrik 0 200,000 600,000 200,000

Jam pemeliharaan 1,000 0 4,500 4,500

Sumber Tenaga Pemeliharaan Pengasahan Perakitan

Sumber Tenaga - 0,20 0,60 0,20

Pemeliharaan 0,10 - 0,45 0,45

JENIS BIAYADEPARTEMEN PENDUKUNG DEPARTEMEN PRODUKSI

Rasio AlokasiPROPORSI OUTPUT YANG DIGUNAKAN OLEH DEPARTEMEN

Total Biaya Departemen Pendukung = Biaya Langsung + Biaya yang Dialokasikan

Sumber Tenaga (P) = $ 250.000 + 0,10 M

Pemeliharaan (M) = $ 160.000 + 0,20 P

M = $ 160.000 + 0,20 ($ 250.000 + 0,10 M)

M = $ 160.000 + $ 50.000 + 0,02 M

M - 0,02 M = $ 160.000 + $ 50.000

0,98 M = Rp210.000

M = $ 210.000 : 0,98

Pemeliharaan (M) = $214.286

Sumber Tenaga (P) = $ 250.000 + 0,10 M

= $ 250.000 + 0,10 ($ 214.286)

Sumber Tenaga (P) = $271.429

Page 9: Makalah Alokasi Biaya Departemen Pendukung

7/17/2019 Makalah Alokasi Biaya Departemen Pendukung

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-alokasi-biaya-departemen-pendukung 9/12

 ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENDUKUNG  Hal 7

Tabel 9. Alokasi Biaya Departemen Pendukung – Metode Timbal Balik

4.  Perbandingan Ketiga Metode

Perbandingan antara metode alokasi langsung, alokasi berurutan dan alokasi timbal balik

dapat dilihat pada tabel 10 berikut :

Tabel 10. Perbandingan Metode Alokasi Langsung, Berurutan dan Timbal Balik

IV.  Tarif Overhead Departemen dan Perhitungan Harga Pokok Produk

Tarif biaya overhead dihitung dengan menembahkan biaya pendukung yang dialokasikan ke

biaya overhead yang secara langsung dapat ditelusuri pada departemen produksi dan

membaginya dengan beberapa ukuran aktivitas, seperti jam tenaga kerja langsung atau jam

mesin. Misalnya dari contoh alokasi berurutan total biaya overhead departemen pengesahan

adalah $355.000, dan asumsikan bahwa jam mesin adalah dasar untuk pembebanan overhead ke

produk dengan aktivitas normal sebesar 71.000 jam mesin, maka tarif biaya overhead

departemen pengesahan adalah :

1.  Tarif Overhead Pengesahan,

Tarif Overhead Pengesahan = $355.000 / 71.000 Jam Mesin $5 per jam mesin. 

2.  Tarif Overhead Perakitan,

Tarif Overhead Perakitan = $215.000 / 107.500 Jam TKL $2 per jam TKL.

Dengan menggunakan tarif  –  tarif ini, biaya produk per unit dapat ditentukan. Sebagai

gambaran, anggaplah bahwa suatu produk membutuhkan dua jam mesin pengasahan dan

satu jam perakitan untuk satu unit yang diproduksi. Biaya overhead yang dibebankan ke satu

unit produk ini menjadi $ 12 [ (2 X $ 5) + (1X $ 2)]. Jika produk yang sama menggunakan

bahan baku senilai $ 15 dan tenaga kerja sebesar $ 6 (ditotal dari Pengesahan dan Perakitan),

maka biaya total per unit adalah $ 33 ($ 12 + $ 15 + $ 6).

Listrik Pemeliharaan Pengerindaan Perakitan

Biaya langsung $250,000 $160,000 $100,000 $60,000

Dep. Listrik ($271,429) $54,286 $162,857 $54,286

Dep. Pemeliharaan $21,429 ($214,286) $96,429 $96,429

JUMLAH $0 $0 $359,286 $210,715

LANGKAH 2 ALOKASI BIAYA DEPARETEMEN PENDUKUNG MENGGUNAKAN RASIO ALOKASI

Jenis BiayaDepartemen Pendukung Departemen Produksi

Pengasahan Perakitan Pengasahan Perakitan Pengasahan Perakitan

Biaya langsung $100,000 $60,000 $100,000 $60,000 $100,000 $60,000

Dialokasikan dari departemen

sumber tenaga $187,500 $62,500 $150,000 $50,000 $162,857 $4,286

Dialokasikan dari departemen

pemeliharaan$80,000 $80,000 $105,000 $105,000 $96,429 $96,429

TOTAL BIAYA $367,500 $202,500 $355,000 $215,000 $359,286 $160,715

Alokasi Biaya  Metode Langsung Metode Berurutan Metode Timbal Balik

Page 10: Makalah Alokasi Biaya Departemen Pendukung

7/17/2019 Makalah Alokasi Biaya Departemen Pendukung

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-alokasi-biaya-departemen-pendukung 10/12

 ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENDUKUNG  Hal 8

V.  Alokasi Biaya Patungan

Produk patungan ( joint product ) adalah dua atau lebih produk yang diproduksi secara

simultan dengan proses yang sama hingga pada titik pemisahan (split-off point ). Ada tiga metode

akuntansi yang digunakan dalam perhitungan produk patungan, yaitu :

1. 

Metode Unit FisikBiaya patungan didistribusikan ke produk berdasarkan unit fisik. Ukuran fisik ini bisa

dinyatakan dalam unit, seperti pon, ton, gallon, kaki persegi, berat atom atau suhu. Sebagai 

Contoh : Perusahaan penggergajian kayu memproses kayu menjadi empat kelas dengan luas

total 3.000.000 kaki persegi dengan biaya patungan $186.000.

Rincian empat kelas kayu yang diproduksi perusahaan adalah sebagai berikut :

Pertama dan Kedua 450.000 kaki persegi

Umum Nomor 1 1.200.000 kaki persegi

Umum Nomor 2 600.000 kaki persegi

Umum Nomor 3 750.000 kaki persegi

TOTAL 3.000.000 Kaki Persegi

Alokasi biaya patungan pada masing – masing kelas kayu dapat dilihat pada tabel 11

Tabel 11. Alokasi Biaya Patungan Metode Unit Fisik

2.  Metode Nilai Penjualan Saat Pemisahan

Mengalokasikan biaya patungan berdasarkan proporsi setiap produk pada nilai penjualan

saat titik pemisahan. Berdasarkan metode ini, semakin tinggi nilai pasar, semakin besar

bagian dari biaya patungan yang dibebankan terhadap produk tersebut

Dengan menggunakan contoh yang sama, yaitu pada biaya pengergajian kayu dapat

diketahui alokasi biaya patungan menggunakan metode Nilai penjualan saat pemisahan pada

tabel 12 berikut :

Tabel 12. Alokasi Biaya Patungan Metode Nilai Penjualan Saat Pemisahan

KAYU YANG DIPRODUKSI UNIT %UNIT ALOKASI BIAYA

Pertama dan Kedua 450,000 15% $27,900

Umum nomor 1 1,200,000 40% $74,400

Umum Nomor 2 600,000 20% $37,200

Umum nomor 3 750,000 25% $46,500

JUMLAH 3,000,000 100% $186,000

HARGA NILAI PENJUALAN

SAAT PEMISAHAN SAAT PEMISAHAN

Pertama dan Kedua 450,000 $300 $135,000 26.99% $50,201

Umum nomor 1 1,200,000 $200 $240,000 47.99% $89,261

Umum Nomor 2 600,000 $121 $72,600 14.52% $27,007

Umum nomor 3 750,000 $70 $52,500 10.50% $19,530

JUMLAH 3,000,000 $691 $500,100 100.00% $185,999

KAYU YANG DIPRODUKSI UNIT %UNIT ALOKASI BIAYA

Page 11: Makalah Alokasi Biaya Departemen Pendukung

7/17/2019 Makalah Alokasi Biaya Departemen Pendukung

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-alokasi-biaya-departemen-pendukung 11/12

 ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENDUKUNG  Hal 9

3.  Metode Nilai Bersih yang Direalisasikan

Ketika nilai pasar digunakan untuk mengalokasikan biaya patungan, kita

menggunakan menggunakan nilai pasar saat titik pemisahan. Akan tetapi, harga pasar untuk

produk tertentu terkadang tidak ada yang tersedia saat titik pemisahan. Dalam hal ini,

metode nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value method ) bisa digunakan.Pertama, Tentukan nilai penjualan hipotesis untuk setiap produk bersama dengan

pengurangan semua biaya pemrosesan yang bisa dipisahkan dari nilai pasar akhir. Hal ini

akan memperkirakan nilai penjualan saat pemisahan. Kemudian, metode nilai bersih yang

dapat direalisasikan bisa digunakan untuk memproratakan berdasarkan bagian dari setiap

produk atas nilai penjualan hipotesis. Contoh perhitungan dengan metode ini dapat dilihat

pada tabel 13 berikut :

Tabel 13. Alokasi Biaya Patungan Metode Nilai Bersih yang Direalisasikan

VI.  Produk Sampingan

Produk sampingan (by product ) memiliki nilai penjualan yang relatif kurang signifikan. Produk

sampingan umumnya tidak dialokasikan ke biaya produk patungan. Penjualan produk sampingan

dimasukkan dalam “pendapatan lain-lain”  pada laporan laba rugi atau diperlakukan sebagai

kredit untuk Barang dalam Proses dari produk utama.

BIAYA PEMPROSESAN HARGA PASAR HARGA PASAR

LANJUTAN HIPOTESIS HIPOTESIS

Alpha $5.00 $1.00 $4.00 1,000 $4,000.00 $2,300.00

Beta $4.00 $2.00 $2.00 3,000 $6,000.00 $3,450.00

4,000 $10,000.00 $5,750.00

PRODUK HARGA Unit Alokasi Biaya

JUMLAH

Page 12: Makalah Alokasi Biaya Departemen Pendukung

7/17/2019 Makalah Alokasi Biaya Departemen Pendukung

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-alokasi-biaya-departemen-pendukung 12/12

 ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENDUKUNG  Hal 10

DAFTAR PUSTAKA 

Hansen, Don R., Mowen, Maryanne M., Managerial Accounting, Edisi Delapan (8), Jakarta :

Salemba Empat, 2011.