konsep al-qur an dalam pengelolaan lingkungan … al-quran dlm pengl... · lingkungan hidup dengan...

5
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=340:konsep- alquran&catid=42:ebuletin&Itemid=215 Artikel E-Buletin Edisi April 2015 ISSN. 2355-3189 KONSEP AL-QUR’AN DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Oleh : Ahkam Zubair Abstrak : Dalam pengelolaan lingkungan hidup , sangat diperlukan pendekatan Alquran karena penjelasannya sangat lengkap, akurat, dan terjadi di sekitar kita. Ayat-ayat yang terkandung di dalamnya sangat mudah dipahami. Dampak pengelolaan lingkungan yang keliru (salah) dilingkungan dapat kita saksikan sehari-hari, termasuk yang kita rasakan, dengar dan kita lihat dimedia elektronik serta majalah dan surat kabar. Alam semula ditundukkan untuk kemaslahatan makhluk yang ada di bumi termasuk manusia sebagai khalifah, sesuai QS. Alhajj ayat 65, “Apa yang kamu tiada melihat bahwasanya Allah menundukkan bagimu apa yang ada di bumi dan bahtera yang berlayar di lautan dengan perintah-Nya?”. Penundukkan alam semesta kepada manusia bukannya tanpa syarat. Tundukkan alam semesta sepanjang anak munusia menjalankan fungsi kekahlifaannya dengan baik dan benar. Manakala manusia melakukan ekploitasi alam yang melampaui ambang daya dukungnya, dan sesama mereka saliang menghujat yang menyebabkan pertumpahan darah, maka tidsak ada jaminan alam semesta akan tunduk (QS. Arrum, 41). Dalam mengusahakan pembangunan dengan pengembangan lingkungan hidup, di beberapa negara berkembang telah mengembangkan berbagai teknik pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan dapat dicontoh, seperti pembangunan waduk atau bendungan sungai untuk irigasi atau pengelolaan air minum yang bisa diikuti dengan program penghijauan daerah aliran sungai. Tanah-tanah gundul atau yang ditumbuhi alang-alang dapat dipulihkan kesuburannya dengan teknik pengawetan (konservasi) tanah. Pencemaran air dan sungai oleh industri dapat dikendalikan melalui penyaluran air limbah, lingkungan kesehatan pemukiman dapat dibina dengan program pengembangan kampung, pembangunan fasilitas mandi, cuci dan kakus (MCK), dan lain-lain. Berbagai teknik dan cara sudah dikembangkan dan telah tersedia dibeberapa negara untuk memelihara kelestarian dan pengembangkan lingkungan hidup ini. Hanya saja berbagai teknik dan pengembangan lingkungan hidup lebih berhasil apa bila didukung dan dilaksanakan oleh manusia yang menghayati keperluan untuk mengembangkan lingkungan hidup ini, dan juga bagian dari kesedaran hidup. Kesadaran hidup, bersikap dan bertingkah laku lingkungan, maka unsur motivasi yang ampuh adalah keyakinan beragama. Indonesia yang mayoritas Muslim akan lebih berpeluang dengan konsep Al-Quran yang baik dan benar, dalam bersikap dan bertingkah laku lingkungan hidup yang benar. Al-Qur’an surah At Tiin ayat 4 bahwa” Allah telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”. Ini berarti bahwa manusia adalah lebih sempurna dibanding hewan, tumbuhan, jin dan malaikat sekalipun, karena manusia dibekali dengan

Upload: trinhnguyet

Post on 05-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONSEP AL-QUR AN DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN … Al-Quran dlm Pengl... · lingkungan hidup dengan mengkaji Al Quran dan Hadist yang pada akhirnya akan timbul penghayatan dan perenungan

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=340:konsep-alquran&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi April 2015 ISSN. 2355-3189

KONSEP AL-QUR’AN DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Oleh : Ahkam Zubair

Abstrak : Dalam pengelolaan lingkungan hidup , sangat diperlukan pendekatan Alquran

karena penjelasannya sangat lengkap, akurat, dan terjadi di sekitar kita. Ayat-ayat yang

terkandung di dalamnya sangat mudah dipahami. Dampak pengelolaan lingkungan yang keliru

(salah) dilingkungan dapat kita saksikan sehari-hari, termasuk yang kita rasakan, dengar dan kita

lihat dimedia elektronik serta majalah dan surat kabar. Alam semula ditundukkan untuk

kemaslahatan makhluk yang ada di bumi termasuk manusia sebagai khalifah, sesuai QS. Alhajj

ayat 65, “Apa yang kamu tiada melihat bahwasanya Allah menundukkan bagimu apa yang ada

di bumi dan bahtera yang berlayar di lautan dengan perintah-Nya?”. Penundukkan alam

semesta kepada manusia bukannya tanpa syarat. Tundukkan alam semesta sepanjang anak

munusia menjalankan fungsi kekahlifaannya dengan baik dan benar. Manakala manusia

melakukan ekploitasi alam yang melampaui ambang daya dukungnya, dan sesama mereka

saliang menghujat yang menyebabkan pertumpahan darah, maka tidsak ada jaminan alam

semesta akan tunduk (QS. Arrum, 41).

Dalam mengusahakan pembangunan dengan pengembangan lingkungan

hidup, di beberapa negara berkembang telah mengembangkan berbagai teknik

pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan dapat dicontoh, seperti

pembangunan waduk atau bendungan sungai untuk irigasi atau pengelolaan air

minum yang bisa diikuti dengan program penghijauan daerah aliran sungai.

Tanah-tanah gundul atau yang ditumbuhi alang-alang dapat dipulihkan

kesuburannya dengan teknik pengawetan (konservasi) tanah.

Pencemaran air dan sungai oleh industri dapat dikendalikan melalui

penyaluran air limbah, lingkungan kesehatan pemukiman dapat dibina dengan

program pengembangan kampung, pembangunan fasilitas mandi, cuci dan kakus

(MCK), dan lain-lain. Berbagai teknik dan cara sudah dikembangkan dan telah

tersedia dibeberapa negara untuk memelihara kelestarian dan pengembangkan

lingkungan hidup ini. Hanya saja berbagai teknik dan pengembangan lingkungan

hidup lebih berhasil apa bila didukung dan dilaksanakan oleh manusia yang

menghayati keperluan untuk mengembangkan lingkungan hidup ini, dan juga

bagian dari kesedaran hidup.

Kesadaran hidup, bersikap dan bertingkah laku lingkungan, maka unsur

motivasi yang ampuh adalah keyakinan beragama. Indonesia yang mayoritas

Muslim akan lebih berpeluang dengan konsep Al-Quran yang baik dan benar,

dalam bersikap dan bertingkah laku lingkungan hidup yang benar. Al-Qur’an

surah At Tiin ayat 4 bahwa” Allah telah menciptakan manusia dalam bentuk yang

sebaik-baiknya”. Ini berarti bahwa manusia adalah lebih sempurna dibanding

hewan, tumbuhan, jin dan malaikat sekalipun, karena manusia dibekali dengan

Page 2: KONSEP AL-QUR AN DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN … Al-Quran dlm Pengl... · lingkungan hidup dengan mengkaji Al Quran dan Hadist yang pada akhirnya akan timbul penghayatan dan perenungan

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=340:konsep-alquran&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi April 2015 ISSN. 2355-3189

akal, perasaan, nafsu dan syahwat. Sedangkan makhluk-makhluk lain hanya

dibekali sebagian dari unsur-unsur itu.

Kemampuan potensial yang dimiliki oleh manusia ini yang menyebabkan

manusia lebih mampu memikul amanah Allah sesuai yang tercermin dalam surah

Al-Ahzab ayat 72 “ langit, bumi dan gunung takut dan tidak mampu memikul

amanah Allah hanya manusia yang mampu”, sehingga kehadiran manusia di bumi

adalah untuk memenuhi amanah Allah. Tapi apa bila manusia tidak mampu lagi

menjalankan fungsi kekhalifahannya dengan baik dan benar, maka azab Allah

akan turun.

Pengenalan Pertama adalah Dasar utama kehidupan manusia di dunia ini

adalah mengenal untuk kemudian bertaqwa kepada Allah (Magkfirattullah). Kita

bisa lebih mengenal Allah melalui pemahaman dan memperhatikan alam

lingkungan hidup dengan mengkaji Al Quran dan Hadist yang pada akhirnya akan

timbul penghayatan dan perenungan tentang hakeket hidup itu sendiri

sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Plato dan Ariestoteles.

Kebanyakan surat-surat atau ayat-ayat Makkiyah yang turun di Mekkah

berintikan pengenalan Allah kepada manusia, sehingga dasar utama dalam Islam

adalah percaya dan taqwa kepada Allah, mengenal Allah (Makgrifatullah).

Apakah dan siapakah manusia itu?, dijelaskan dalam surat Al Israa’ ayat 70 “ Dan

sesungguhnya telah kami muliakan anak cucu Adam, kami angkut mereka di

daratan, dan di lautan, kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan kami

lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurnaan atas kebanyakan makhluk

yang kami ciptakan.” Betapa nikmatnya hutan dengan berbagai ekisistem yang

ada di dalamnya, namun jika ekosistem hutan itu dirusak, maka hal itu akan

berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem dan petaka akan datang. Harus

diingat, apa bila murka Allah turun tidak ada yang bisa menghalangi. Kita rasakan

bersama seperti hujan yang tadinya sumber air dan pembawa rahmat (QS.

An’Aam, 99), tiba-tiba menjadi banjir memusnahkan areal kehidupan

manusia(QS.Al Baqara, 59), gunung-gunung yang tadinya patok bumi (QS. Ar

Ruum, 7), tiba-tiba memuntahkan lahar panas dan gas beracun (QS. Al

Mursalat,10), angin tadinya berperan dalam proses penyerbukan dalam dunia

tumbuhan-tumbuhan (QS. Al Qahfi,45), dan mendistribusi awan (QS. Al Baqarah,

164), tiba-tiba tampil ganas meluluhlantakkan segala sesuatu yang dilewatinya.

Penganalan Kedua adalah pengenalan diri sendiri (Magkfirattunafsi),

kesempurnaan manusia dari makhluk lain adalah karena selain memiliki indra

fisik, seperti mata, lidah, telinga, hidung dan kulit juga memiliki indra roh, yaitu

indra Ketuhanan, indra keakuan, indra sosial, indra budi, indra intelek, dan indra

seni (aesthetika). Keenam indra terakhir tidak dapat dirabah dan dilihat tetapi

manusia memiliki kemampuan untuk merasakannya.

Page 3: KONSEP AL-QUR AN DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN … Al-Quran dlm Pengl... · lingkungan hidup dengan mengkaji Al Quran dan Hadist yang pada akhirnya akan timbul penghayatan dan perenungan

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=340:konsep-alquran&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi April 2015 ISSN. 2355-3189

Pemilikan indra rohania inilah yang membedakan manusia dengan makhluk

lain, semakin meningkat kemampuan manusia untuk meningkatkan derajat

keenam indra rohania ini semakin mendekatlah manusia pada kesempurnaan

insan kamil. Apa lagi kalau keenam indra ini dilandaskan pada iman dan taqwa,

sehingga tubuh jasmani manusia menjadi alat bagi perwujudan yang dikendalikan

bagi pemasrahan diri kepada Allah.

Dalam hubungan ini, pemenuhan rukun Islam adalah wahana untuk

mempertebal keenam indra rohania yang dilandaskan pada penebalan iman.

Pelaksanaan rukun Islam adalah untuk mengenal Allah dan mengenal diri sendiri,

termasuk makhluk makhluk lain ciptaan Allah. Dengan demikian kepedulian kita

terhadap lingkungan ciptaan Allah untuk tidak dirusak, karena bencana yang

muncul sebenarnya akibat kegiatan manusia yang tidak memikirkan dampak

negatif terhadap lingkungan, seperti pohon-pohon yang ada di hutan ditebangi

secara ilegal demi kepentingan pribadi. Dampak langsung yang terjadi akibat

penebangan itu adalah suhu udara meningkat drastis dan penguapan air dari

dalam tanah sangat cepat, sehingga tanah menjadi kering akibatnya disparitas

flora dan fauna tumbuh seimbang mengikuti hokum-hukum ekosistem (QS. Arrad,

4), tiba-tiba berkembang menyalahi pertumbuhan deret ukur kebutuhan manusia,

sehingga kesulitan memenuhi komposisi kebutuhan karbohidrat dan proteinnya

secara seimbang (QS. Al A’raf, 132).

Pengenalan ketiga adalah pengenalan sesama manusia (Magfirattunnas).

Manusia tidak hidup dalam kehampaan sosial, ia adalah anggota masyarakat,

ummat. maka apa kewajibannya selaku ummat?.

“Hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeruhkan

kepada kebajikan, menyeruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang

mungkar, maka mereka adalah orang-orang yang beruntung”(Al-Imran ayat 104).

Petunjuk lain bagi ummat adalah surat Al- Qashas ayat 77, “ Dan carilah

pada apa yang telah dianugrahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat,

dan janganlah kamu melupakan kebahagiaanmu dari (kenikmatan) duniawi dan

berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik

kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi, sesungguhnya Allah

tidak manyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”. Di sini tersimpul

keharusan manusia untuk mengusahakan keseimbangan antara kebahagiaan

hidup akhirat dengan kebahagiaan hidup duniawi, keseimbangan berbuat baik

bagi diri dengan perbuatan baik orang lain dan kewajiban memelihara

keseimbangan alam mencegah kerusakan di muka bumi, termasuk kerusakan

lingkungan, seperti yang kita lihat dan saksikan setiap saat penebangan dan

perusakan hutan dimana-mana, tumbuh kembangnya peladang berpindah dengan

tindakan pembakaran hutan yang mencemari udara dan lingkungan baik di

Page 4: KONSEP AL-QUR AN DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN … Al-Quran dlm Pengl... · lingkungan hidup dengan mengkaji Al Quran dan Hadist yang pada akhirnya akan timbul penghayatan dan perenungan

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=340:konsep-alquran&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi April 2015 ISSN. 2355-3189

nagara sendiri maupun di negara tetangga, banjir di mana-mana pada musim

hujan karena rusak atau tidak adanya resapan air, dan sebagainya.

Pengenalan Keempat adalah pengenalan kepada alam (Makrifattulkaum).

Firman Allah dalam surat Faathir ayat 27 dan 28, “Hendaklah kamu melihat

bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu kami hasilkan dengan hujan

itu buah-buahan beraneka macam jenisnya. Dan diantara gunung-gunung itu ada

garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang

hitam. Dan demikian (pula) diantara manusia, binatang-binatang melata dan

binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (jenisnya).

Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hambanya adalah orang-orang

yang berilmu(Ulama). Sesungguhnya Allah maha perkasa lagi maha pengempun.

Dalam salah satu Hadis diungkapkan bahwa seorang laki-laki memberi

minum kepada anjing yang haus diterik matahari. Maka bersabda Rasulullah,

“Allah bersyukur terhadap perbuatan laki-laki tersebut, sehingga Allah

mengampuni dosa laki-laki tersebut”, dan ketika sahabat bertanya kepada Nabi,

Ya Rasullulah?. Apakah kita mendapat pahala juga karena berbuat baik pada

binatang?. Maka Nabi membenarkannya. Disinilah tertuang sikap seorang

manusia untuk bersahabat dengan alam dan isinya, dan menghindari diri dari

perusakan alam.

Bahkan perusak alam dianggap orang-orang munafik sebagaimana

tercermin dalam ayat 204-205 surat Al-Baqarah “ Diantara manusia ada orang

yang ucapannya tentang kehidupan menarik hatimu, dan dipersaksikannya

kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang

paling keras. Dan apa bila ia berpaling (dari mukamu) ia berjalan di muka bumi

untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan

binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan”. Kita selalu melihat dan

merasakan fenomana alam dimana kilat dan Guntur (listrik alam) yang tadinya

menjalankan fungsi positifnya dalam proses nitrifikasi untuk kehidupan makhluk

biologis di bumi (QS. Arrad, 12), tiba-tiba menonjolkan fungsi negatifnya,

menetaskan larva-larva (telur hama) betina, yang memusnahkan berbagai

tanaman para petani.

Manusia diciptakan Allah dan diturunkan ke bumi ini untuk melaksanakan

Amanah Ilahi kepada Allah, kepada diri manusia sendiri, kepada sesama manusia

dan terhadap alam. Rangkaian ungkapan ayat-ayat ini terlihat bahwa manusia

harus berikhtiar menjadi Insan kamil, membedakan dirinya dengan makhluk lain

di dunia.

Hakikat pokok dalam pengembangan lingkungan hidup adalah

terpeliharanya keseimbangan lingkungan sosial, ini bisa tercapai jika akal dan

Page 5: KONSEP AL-QUR AN DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN … Al-Quran dlm Pengl... · lingkungan hidup dengan mengkaji Al Quran dan Hadist yang pada akhirnya akan timbul penghayatan dan perenungan

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=340:konsep-alquran&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi April 2015 ISSN. 2355-3189

nafsu terkendali mengindahkan azas keseimbangan dan terhindar dari sikap

merusak (destruktif). Kegandrungan pada serba kebendaan dan serba individu

juga terkendali dengan dikembangkannya sikap Muslim dengan keenam indra

rohaninya agar kadar kepedulian terhadap lingkungan lebih tinggi, bukan Cuma

nafsu mengintervensi lingkungan.

Penghayatan sikap Muslim ini membuka kemungkinan bagi sikap hidup memelihara

kelestarian lingkungan hidup. Bahkan, lebih lanjut, masyarakat harus memiliki sikap

hidup yang lebih peka terhadap keperluan pengembangan lingkungan hidup

dibandingkan dengan masyarakat yang kurang menghayati agama.