yesus dalam al quran

79
TAJUK ASAL BUKU ISA DI DALAM AL-QURAN @ TUHAN YESUS DALAM AL- QURAN PENULIS RIFAI BOERHANOE’DDIN PENERBIT / PENCETAK INDONESIA PUBLISHING HOUSE CIMINDI P.O. Box 85, Bandung, Jawa, Indonesia. DITULIS SEMULA OLEH ALBERT MADIN 1

Upload: albert-madin

Post on 04-Jan-2016

273 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Yesus dalam Al Quran dan Muhammad dalam Alkitab

TRANSCRIPT

Page 1: Yesus Dalam Al Quran

TAJUK ASAL BUKU

ISA DI DALAM AL-QURAN@

TUHAN YESUS DALAM AL-QURAN

PENULISRIFAI BOERHANOE’DDIN

PENERBIT / PENCETAKINDONESIA PUBLISHING HOUSE

CIMINDIP.O. Box 85, Bandung,

Jawa, Indonesia.

DITULIS SEMULA OLEHALBERT MADIN017 8305243

1

Page 2: Yesus Dalam Al Quran

PENDAHULUAN

Dengan Nama Allah Yang Pengasih Lagi Penyayang

“Di antara sebahagian orang-orang ahli kitab itu

(Nasrani / Yahudi), ada yang beriman kepada Allah, dan apa-apa

yang diturunkannya kepada kamu (dalam Al-Quran) dan kepada

mereka (dalam Taurat / Injil) sedang mereka berendah diri

kepada Allah. Mereka tiada mahu menjual ayat-ayat Allah

dengan harga yang murah (tidak mahu mengiakan yang salah

walaupun diberi upah) mereka itu mendapat pahala daripada

Tuhan. Sesungguhnya Allah amat kencang menghitung

kebaikan dan kejahatan.” – Al-Quran, Surat 3:199. (Ali Imran No.

199).

Buku kecil ini mengajak pembaca-pembaca yang

budiman, untuk mengikuti bunyi ayat Al-Quran tersebut di atas;

yakni membuktikan bahawa memang ada orang Nasrani

(Kristian) yang caranya beribadat sesuai dengan Taurat – Injil

dan Al-Quran.

Kiranya buku ini berguna pada pembaca-pembaca yang

budiman untuk mempercayai dan menurut akan firman Tuhan

yang kekal itu.

Amin!

Wassalam,

Penyusun.

2

Page 3: Yesus Dalam Al Quran

ISI KANDUNGAN

Halaman

Pendahuluan................................................................

Taurat Dan Injil............................................................01

Selidiki Alkitab..............................................................06

Menurut Semua Alkitab, Kita Selamat..........................09

Berjumaat Pada Hari Sabat..........................................13

Tentang Makanan........................................................16

Siapakah Isa Almasih Itu?............................................21

Muhammad Termaktub Dalam Injil..............................27

Erti Anak Allah..............................................................30

Rahsia Ketuhanan........................................................35

Akhir Kata....................................................................41

3

Page 4: Yesus Dalam Al Quran

Bab 1

TAURAT DAN INJIL“Sesungguhnya kami telah menurunkan kitab Taurat,

yang berisi petunjuk dan cuaca alam yang terang, sedang nabi-nabi yang dahulu yang bertunduk kepada Allah, menghukum dengan Taurat itulah untuk orang Yahudi. Begitu pun alim ulama dan ketua-ketua agama mereka menghukum dengan itu, sebab mereka menghafal kitab yang tersebut. Adalah mereka menjadi saksi atas kebenaran. Sebab itu janganlah kamu takut kepada manusia dan takutlah kepada Saya. Janganlah kamu jual ayat-ayat Ku dengan sedikit wang. Barangsiapa yang tiada menghukum menurut yang diturunkan Allah maka mereka itu orang-orang kafir…..

“Kami ikutkan bekas mereka itu, dengan mengutus Isa, anak Maryam, yang membenarkan kitab mereka (Taurat). Kami berikan kepada Isa Kitab Injil, di dalamnya berisi petunjuk dan cuaca terang, serta membenarkan kitab yang dahulu dari padanya (Taurat) menjadi petunjuk dan pengajaran bagi orang-orang yang takut.

“Hendaklah ahli Injil menghukum menurut yang diturunkan Allah dalam Injil itu. Barang siapa yang tiada menghukum menurut yang diturunkan Allah, mereka itu orang–orang yang fasik.

“Kami telah menurunkan Kitab Suci (Quran) kepada engkau (ya Muhammad) dengan sebenarnya, lagi membenarkan kitab yang terdahulu dari padanya, serta memeliharanya. Maka hendaklah engkau hukum antara mereka itu menurut peraturan yang diturunkan Allah. Janganlah engkau ikut hawa nafsu mereka itu, dengan mungkir dari kebenaran yang engkau terima dari pada Allah. Kami jadikan satu syariat (peraturan) bagi tiap-tiap kaum dan sesimpang jalan raya akan ditempuhnya. Jika Allah menghendaki, niscaya dijadikannya kamu sekalian satu umat sahaja, tetapi Allah hendak mencoba imanmu. Maka berlomba-lombalah kamu memperbuat kebajikan. Kamu kembali kepada Allah semuanya, maka Allah mengabarkan kepadamu, tentang apa-apa yang kamu perbantahkan.” Al-Quran surat 5:44-48. (Alma-Idah no. 44-48)

Pada Apa Taurat Itu Ditulis?4

Page 5: Yesus Dalam Al Quran

“Telah Kami tuliskan baginya pada loh batu, pengajaran tentang tiap-tiap sesuatu, dan kenyataan tiap-tiap sesuatu, maka turutlah isinya dengan bersungguh-sungguh dan suruhkanlah kaum engkau mengambil yang sebaik-baiknya nanti Aku perlihatkan kepadamu kampung orang-orang fasik.” Al-Quran, Surat 7:145. (Al-araf no. 145).

Taurat itu tertulis pada dua loh batu dan diterima oleh nabi Musa ketika di atas bukit Tursina; isinya ialah 10 Hukum Allah:

Inilah Bunyi Taurat Itu (10 Hukum Allah)

I

Akulah Tuhan Allah mu. Jangan padamu ada ilah lain di hadapan hadiratKu.

II

Jangan diperbuat olehmu akan patung ukiran atau akan sesuatu peta dari pada barang yang dalam langit di atas, atau daripada barang yang di atas bumi di bawah, atau daripada barang yang di dalam air di bawah bumi. Jangan kamu menyembah sujud atau berbuat bakti kepadanya, kerana Akulah Tuhan Allah mu…..

III

Jangan kamu menyebut nama Tuhan Allah mu dengan sia-sia, kerana tidak Tuhan membilang suci daripada salah segala orang yang menyebut namaNya dengan sia-sia.

IV

Ingatlah kamu akan hari Sabat, supaya kamu sucikan dia. Bahawa enam hari lamanya hendaklah kamu bekerja dan mengerjakan segala pekerjaanmu. Tetapi hari yang ketujuh itulah Sabat Tuhan, Allah mu; pada hari itu jangan kamu bekerja, baik kamu atau anakmu laki-laki atau anakmu perempuan, atau binatangmu, atau orang dagang yang ada dalam pintu negerimu. Kerana dalam enam hari lamanya dijadikan Tuhan akan langit dan bumi dan laut dan segala

5

Page 6: Yesus Dalam Al Quran

isinya, maka berhentilah Tuhan pada hari yang ketujuh, sebab itulah diberkati Tuhan akan hari Sabat itu dan disucikanNya.

V

Berilah hormat akan bapamu dan akan ibumu, supaya umurmu dilanjutkan dalam negeri yang dianugerahkan Tuhan Allah mu kepadamu.

VI

Jangan kamu membunuh.

VII

Jangan kamu berbuah zina.

VIII

Jangan kamu mencuri

IX

Jangan kamu mengatakan kesaksian dusta akan sesamamu manusia.

X

Jangan kamu ingin akan rumah sesamamu manusia. Jangan kamu ingin akan isteri sesamamu manusia, atau akan hambanya laki2, atau akan sahayanya perempuan, atau akan lembunya atau akan keldainya, atau akan barang apa-apa yang samamu manusia punya.

(Disalin dari kitab Nabi Musa yang kedua yang bernama Kitab Keluaran 20:3-17).

Taurat (10 Hukum) Dalam Al-Quran

I

Janganlah engkau jadikan ilah yang lain bersama Allah, tentu engkau menjadi tercela dan terhina. Al-Quran surat 17:22 (Israa’ no. 22).

6

Page 7: Yesus Dalam Al Quran

II

Sesungguhnya Kami telah mengutus seorang Rasul kepada tiap-tiap bangsa, iaitu hendaklah kamu menyembah Allah dan menjauhi Thagut (berhala). Maka di antara mereka itu ada yang ditunjuki Allah dan di antaranya ada yang patut mendapat kesesatan. Maka berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibatnya orang-orang yang mendustakan Allah. Al-Quran Surat 16:36 (Annahl No. 36).

III

Allah mempunyai nama-nama yang terbaik, sebab itu panggillah Dia dengan nama-nama itu dan biarkanlah orang-orang yang berpaling tentang Namanya, nanti akan dibalasi apa-apa mereka perbuat. (Al-Quran, surat 7:180). (Al-araf No. 180)

IV

Kemudian kami wahyukan kepada engkau (ya Muhammad) supaya engkau mengikut agama Ibrahim yang lurus. Bukanlah dia masuk golongan orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya dijadikan hari Sabtu itu hari larangan (perhentian), bagi orang-orang yang bersalah-salahan padanya, sesungguhnya Tuhan engkau akan menghukum antara mereka pada hari kiamat, tentang apa-apa yang mereka perselisihkan. Al-Quran, surat 16:123, 124. (Annahl no. 123, 124).

Sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar peraturan dalam antara kamu pada hari Sabtu, berkata kami kepada mereka itu: ‘Jadi keralah kamu yang sehina-hinanya.’ Maka kami jadikan yang demikian itu, suatu ibarat bagi orang-orang yang pada masa itu (orang zaman dulu) dan orang-orang yang kemudiannya (orang zaman sekarang) dan jadi pengajaran bagi orang-orang yang takut. Al-Quran surat 2:65, 66. (Al Baqarah no. 65, 66).

Sesungguhnya Tuhan kamu Allah, yang menjadikan langit dan bumi, di dalam enam hari lamanya, kemudian Allah bersemayam di atas arasy (berhenti). Al-Quran surat 7:54. (Al-araf no. 54).

V

7

Page 8: Yesus Dalam Al Quran

Tuhan mu memerintahkan, supaya kamu jangan menyembah selain daripadanya dan berbuat baik kepada ibu bapa. Jika seseorang di antara keduanya telah tua atau kedua-duanya janganlah engkau mengeluarkan perkataan yang kasar kepada keduanya dan jangan pula engkau herdik dan hendaklah engkau ucapkan perkataan yang mulia kepada keduanya. (Al-Quran, surat 17:23). (Israa no. 23).

VI

Tiada patut bagi nabi mempunyai orang tawanan, hingga banyak pembunuhan di muka bumi. Kamu menghendaki mata benda di dunia, sedang Allah menghendaki pahala di akhirat. Allah perkasa dan bijaksana. Al-Quran, surat 4:67 (Al-anfal no. 67)

Janganlah kamu bunuh dirimu (saudaramu). Al-Quran, surat 4:29 (Ass-Nisaa no. 29)

VII

Jangan kamu mendekati zina, kerana ia suatu pekerjaan yang keji dan jalan yang amat jahat. Al-Quran, surat 17:32 (Israa no. 32).

VIII

Hendaklah kamu sempurnakan sukatan, bila kamu menyukat. Timbanglah sesuatu dengan timbangan yang betul. Demikianlah yang lebih baik akhirnya. Al-Quran, surat 17:35 (Israa no. 35).

IX

Terkutuklah orang-orang pendusta. Al-Quran, surat 51:10 (Az-Zariyat no. 10).

Demikianlah keadaannya. Barangsiapa yang membesarkan kehormatan Allah, maka lebih baik baginya pada sisi Allah. Dihalalkan bagimu memakan daging binatang, kecuali binatang yang telah terlarang memakannya; hendaklah hindarkan kekotoran iaitu berhala, serta tinggalkan perkataan dusta. Al-Quran, surat 22:30 (Al-Haji no. 30).

X

8

Page 9: Yesus Dalam Al Quran

Jangan kamu dekati harta anak yatim melainkan dengan jalan sebaik-baiknya, hingga sampai umurnya dewasa. Hendaklah kamu menepati janji, sesungguhnya manusia itu diperiksa tentang janjinya. Al-Quran, surat 17:34 (Israa no. 34)

Hai orang-orang yang beriman! Sekali-kali janganlah kamu makan harta orang dengan jalan yang tiada sah, kecuali jika ada perniagaan (berjual beli) dengan suka sama suka di antaramu. Al-Quran, surat 4:29 (An-Nisa no 29).

Menurut Taurat Perlu Untuk Keselamatan

“Takutlah olehmu akan Allah dan peliharakanlah segala firmanNya, kerana itulah patut kepada segala manusia.” (Alkatib 12:13).

“Dengan yang demikianlah kita mengetahui bahawa kita sudah mengenal Dia, jikalau kita menurut hukum-hukumNya. Maka orang yang berkata: ‘Aku kenal Dia, ‘tetapi tiada menurut hukum-hukumNya, menjadi seorang pendusta dan kebenaran itu tiada di dalam dia. Tetapi barang siapa yang menurut firmanNya, sesungguhnya di dalam dialah kasih Allah menjadi sempurna.” (1 Yohanes 2:3-5).

“Kerana bukannya orang yang mendengar bunyi Taurat itu benar kepada Allah, melainkan orang yang mengamalkan hukum Taurat itu akan dibenarkan.” (Roma 2:12).

“Maka demikianlah hukum itu suci dan firman itupun suci, dan benar dan baik adanya.” Roma 7:12.

“Bahawa selamat besar adalah pada segala orang yang suka akan Taurat Mu, dan tiada mereka itu tahu akan kesontohan.” Kitab Zabur 119:165.

“Hai, jikalau kiranya sudah kamu dengar segala hukumKu, niscaya selamatmu telah jadi seperti sungai dan kebenaranmu bagaikan laut yang berombak adanya!” Yesaya 48:18.

“Kerana barangsiapa yang menurut segala hukum, tetapi melangkah salah satu perkara, maka orang itu bersalah kepada sekaliannya. Kerana dia yang telah berfirman: ‘Jangan berzina,’ dia itu juga yang telah berfirman: ‘Jangan membunuh.’

9

Page 10: Yesus Dalam Al Quran

Jikalau engkau tiada berzina, tetapi membunuh, engkau sudah menjadi orang yang melanggar hukum juga.” Yakubus 2:10, 11.

“Umpama orang-orang yang dipikulkan Taurat kepadanya (diberati supaya mengamalkan isinya), kemudian tiada mereka itu laksana hemar (kuda beban) yang memikul kitab-kitab. (Diangkatnya kian kemari, tetapi dia tidak mengetahui akan ilmu pengetahuan yang dikandungnya). Inilah sejahat-jahat perumpamaan bagi kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah. Allah tidak menunjuk kaum yang aniaya.” Al-Quran, surat 62:5 (Al-Jumuah no. 5).

Bab 2

SELIDIKLAH ALKITABApa gunanya kita menyelidiki Alkitab itu? Itulah

pertanyaan yang keluar dari dalam hati saya. Buat apa kita pening kepala, orang Yahudi (pengikut Musa) kitabnya ialah Taurat (Wasiat Lama), orang-orang Nasrani kitabnya ialah Injil (Perjanjian Baharu) dan orang Islam kitabnya ialah Al-Quran. Orang yang menyelidiki semua itu, adalah orang yang kurang iman dan orang yang bodoh, begitulah persangkaan saya beberapa tahun yang lalu.

Pada satu waktu, saya datang ke rumah seorang guru agama Islam; katanya pada saya bahawa: “Semua yang baharu, sifatnya mesti berubah-ubah, Cuma Allah sendirilah yang tidak berubah-ubah.” Yang dikatakan baru itu ialah semua yang dijadikan Allah; umpamanya: manusia, benda-benda, dan sebagainya. Pengajaran guru itu benar, sebab tidak lama dari itu fikiran saya jadi berubah. Kalau tadinya saya tidak mahu menyelidiki Alkitab, sekarang ingin menyelidiki dan mengetahui semuanya.

Mula-mula saya ambil kitab orang Yahudi (Wasiat Lama), saya buka Yesaya 34:16, saya baca bunyinya: “Selidiklah olehmu akan kitab Tuhan serta bacalah bahawa daripada itu, satupun tiada akan kurang, kerana mulutNya sendiri juga yang sudah berfirman dan Rohnya pun akan mengumpulkan dia.”

Kemudian saya ambil pula Kitab Injil (Perjanjian Baru), saya buka 2Timotius 3:16, 17 saya bacakan: “Adapun tiap-tiap kitab yang diwahyukan Allah berfaedah bagi pengajaran, bagi

10

Page 11: Yesus Dalam Al Quran

hal menyatakan yang salah, bagi hal memperbaiki yang rosak dan bagi hal mengajarkan jalan yang benar; supaya hamba Allah itu sempurna, terlengkap bagi segala perbuatan yang baik.”

Sudah itu saya ambil pula Al-Quran, saya buka surat 35:29, 31 (Fathir no. 29, 31) saya baca bunyinya: “Sesungguhnya orang-orang yang membaca kitab Allah, mendirikan sembahyang dan membelanjakan sebahagian rezeki terang-terangan, sesungguhnya mereka mengharapkan suatu perniagaan yang tidak akan rugi. Apa yang Kami wahyukan kepada engkau iaitu Al-Quran ialah kebenaran, membenarkan kitab-kitab yang dahulu dari padanya (Taurat dan Injil). Sesungguhnya Allah mengetahui lagi melihat akan segala hambaNya.”

Dalam pembacaan ayat-ayat tersebut di atas, insaflah saya bahawa baik kepada orang-orang Yahudi, mahupun kepada orang-orang Nasrani, juga kepada orang-orang Islam, sudah tercantum anjuran Allah untuk membaca / menyelidik kitab-kitab Allah itu. Salah benar persangkaan saya beberapa tahun yang lalu, bahawa orang-orang yang menyelidiki Alkitab itu ialah orang yang kurang iman. Tetapi setelah saya alami, rupanya orang yang menyelidiki semua kitab-kitab Allah itu, adalah orang yang menguatkan imannya.

Saya buka kembali Al-Quran, surat 17:36, (Israa no. 36) saya baca bunyinya: ‘ “Janganlah engkau turut apa-apa yang tiada engkau ketahui.” Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati itu masing-masing akan diperiksa.” ‘ Bukan main terperanjatnya saya, bagaimana akibatnya bagi orang yang tidak mahu menyelidik itu. Allah murka pada orang yang hanya jadi pak turut sahaja.

Saya dengar dari orang-orang mengatakan bahawa, Taurat tidak perlu diturut lagi setelah ada Kitab Zabur (Mazmur). Taurat dan Zabur itu tidak terpakai lagi setelah ada Injil, sebab sudah tersimpul pada kematian Isa Almasih di atas kayu salib. Akhirnya setelah ada Al-Quran, maka Taurat, Zabur dan Injil tidak terpakai lagi. Apakah itu betul? Menurut ayat dalam Al-Quran, surat 17:36, “Janganlah engkau turut apa-apa yang tiada engkau ketahui………,” kalau begitu, marilah kita selidiki dulu!

11

Page 12: Yesus Dalam Al Quran

Kita ambil Kitab Zabur (Mazmur), buka Mazmur 119:163-165 bunyinya: “Maka bencilah aku akan culas hati dan jemulah aku akan dia, tetapi kasihlah aku akan toratMu. Maka tujuh kali dalam sehari memujilah aku akan dikau, kerana sebab segala hukum kebenaranMu itu. Bahawa selamat besar adalah pada segala orang yang suka akan TauratMu.”

Kita buka pula Injil (Perjanjian Baru), cari Matius 5:17-19 dan baca bunyinya: “Janganlah kamu sangkakan Aku datang hendak merombak hukum Taurat atau kitab nabi-nabi, bukannya Aku datang hendak merombak, melainkan hendak menggenapkan. Kerana sesungguhnya Aku berkata kepadamu, sehingga langit dan bumi lenyap, satu nokta atau satu titikpun sekali-kali tiada akan lenyap dari pada hukum Taurat itu sampai semuanya telah jadi. Sebab barangsiapa yang merombak satu hukum yang terkecil di antara segala hukum ini dan mengajar demikian kepada orang, dialah yang akan disebut terkecil di dalam kerajaan sorga; tetapi barangsiapa yang menurut hukum dan mengajarkan dia, ialah yang akan disebut besar di dalam kerajaan sorga.” Buka lagi Roma 2:13, baca: “Kerana bukannya orang yang mendengar bunyi Taurat yang benar kepada Allah, melainkan orang yang mengamalkan hukum Taurat itu akan dibenarkan.”

Ambil pula Al-Quran, buka surat 2:63 (Al-Bazarah No. 63) dan Surat 7:171, (Al araf no. 171) baca bunyinya: “Ketika Kami ambil setia dari padamu dan Kami tinggikan bukit di atasmu seraya Kami berkata: ‘Kerjakanlah apa yang Kami perintahkan kepadamu dengan bersungguh-sungguh dan ingatlah apa-apa yang dalam Taurat, mudah-mudahan kamu takut.’

“’Ingatlah ketika Kami tinggikan bukit di atas mereka itu, seolah-olah naung bagi mereka, sedang mereka menduga bahawa akan menimpa mereka; terimalah peraturan Taurat yang Kami berikan kepadamu dengan bersungguh-sungguh, perhatikanlah apa isinya, mudah-mudahan kamu takut.”

Ayat-ayat tiga buah kitab sudah kita selidiki, baik dalam Zabur, baik dalam Injil, mahupun dalam Al-Quran; tidak ada ayat menyebutkan Taurat itu tidak perlu diturut lagi; melainkan ayat dalam kitab-kitab itu mehyuruh kita menurut

12

Page 13: Yesus Dalam Al Quran

bunyi Taurat. Bertambah insaflah saya, bahawa amat perlu sekali menyelidiki Alkitab itu.

Salahkah kalau menurut Taurat dan Injil itu? Pertanyaan yang keluar dari dalam hati kecil saya ini, menghendaki penyelidikan pula. Untuk mententeramkan hati saya itu, lalu saya buka Al-Quran, surat 5:68, (almaidah no. 68) bunyinya: “Katakanlah hai ahli kitab! (Yahudi dan Nasrani). Kamu tiada pada agama yang sebenarnya, kecuali apabila kamu turut Kitab Taurat dan Injil dan apa-apa yang diturunkan daripada Tuhan mu. Kebanyakan mereka bertambah aniaya dan bertambah kafir disebabkan Al-Quran diturunkan kepada engkau. Maka janganlah engkau berdukacita atas kaum yang kafir itu.”

Dalam ayat ini jelas sekali, bahawa banyak terdengar orang yang mengaku Kristen (Nasrani) tetapi ia tidak menurut Taurat / Injil; maka sudah terang agama yang semacam itu tidak ada yang mempertanggungjawabkannya; kecuali kalau benar-benar menurut bunyi Taurat dan Injil.

Bagaimana pula pengikut-pengikut Muhammad (orang Mukmin), perlukah mengikut bunyi Taurat dan Injil itu? Marilah kita buka Al-Quran, surat 2:285, (Al Baqarah no. 285) bunyinya: “Rasul itu telah percaya dengan apa yang diturunkan Tuhannya, begitu pula segala orang Mukmin (pengikut Muhammad) semuanya percaya kepada Allah, segala malaikatNya, segala kitab-kitabnya dan segala rasul-rasulNya seraya mereka berkata: ‘Tidak kami perbedakan antara seseorang juga daripada rasul-rasul itu.’ ‘Mereka itu berkata: ‘Kami dengar dan kami ikut, kami minta ampun kepada Engkau ya Tuhan kami dan kepada Engkau kami kembali.”

Saya menarik nafas panjang, kerana dulu saya sangka kalau dipegang saja Kitab Injil dan Kitab Taurat itu; saya sudah menjadi seorang kafir pula. Tetapi sekarang saya sudah insaf dan selalu saya berdoa, ya Tuhan ku! Berkatilah penyelidikan saya dan pembacaan saya, bukakanlah fikiran saya, supaya apa-apa yang saya baca / selidiki mudah bagi saya untuk mengertinya. Berikanlah kekuatan kepada saya, supaya saya selalu intin menyelidiki segala firmanMu yang tertulis dalam Alkitab, Amin.

13

Page 14: Yesus Dalam Al Quran

Bab 3

MENURUT SEMUA ALKITAB KITA SELAMAT

Pada suatu malam dua sahabat, Ali dan Bakar bercakap-cakap tentang perlunya menyelidik Alkitab.

“Cobalah dengar Al-Quran, surat 2:136 (Al Baqarah no. 136) ini,” kata Bakar kepada sahabatnya sambil dia membacanya:

“Katakanlah olehmu, kami telah percaya kepada Allah, Al-Quran dan kitab-kitab yang diturunkan kepada nabi Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan segala anak-anaknya, begitu juga kami percaya kepada kitab yang diturunkan kepada Musa dan Isa dan atas kitab-kitab yang diturunkan kepada segala nabi, dengan tiada kami perbedakan di antara salah seorang daripada mereka dan adalah kami semuanya tunduk kepadanya ialah Islam.”

“Dengarlah baik-baik Li! ‘Tiada kami perbedakan di antara salah seorang daripada mereka dan adalah kami semuanya tunduk kepadanya ialah Islam;’ apa ertinya Li? Tanya Bakar.

“Islam ertinya selamat.” Jawab Ali, “kita akan selamat kalau menurut kitab nabi Musa, Isa dan kitab segala nabi-nabi yang lain: dengan tidak diperbeda-bedakan antara kitab-kitab itu.”

“Itu tidak mungkin Li! Kitab nabi Musa ialah mengajak mengikut Musa, kita nabi Isa mengajak mengikut Isa dan kitab Al-Quran mengajak mengikut Muhammad,” jawab Bakar.

“Bukan begitu maksudnya, Kar!” jawab Ali. “Coba kita selidiki sungguh-sungguh, nabi mana yang menjadi ikutan dan yang dibesarkan, menurut ajaran kitab-kitab itu?” Ali membuka Al-Quran surat 3:39 (Ali Imran no. 39) lalu dibacanya: “Maka malaikat menyeru Zakaria itu ketika dia tengah sembahyang di mihrab, sesungguhnya Allah memberi kabar suka kepada engkau seorang anak namanya Yahya, yang membenarkan kalam Allah Yakni Isa menjadi ikutan, sangat enggan kepada perempuan, menjadi nabi dan masuk golongan orang-orang yang saleh.”

14

Page 15: Yesus Dalam Al Quran

“Nabi Isalah yang menjadi ikutan, Kar!” kata Ali menjelaskan bunyi ayat itu. “Marilah kita teruskan kepada ayat no. 45 (Ali Imran no. 45) bunyinya: ‘Ingatlah! Ketika malaikat berkata, ya Maryam! Sesungguhnya Allah telah memberi kabar suka kepada engkau dengan kalamNya dengan seorang anak namanya Isa Almasih anak Maryam yang mempunyai kebesaran di atas dunia dan di akhirat, sedang ia salah seorang daripada orang-orang yang dekat kepada Tuhan’.”

“Dengarlah baik-baik, Kar!” kata Ali. “Dalam ayat itu ada perkataan, ‘Ingatlah’ ertinya kita tidak boleh lupa; bahawa Allah wahyuukan kepada Muhammad dan Muhammad ajarkan kepada kita, bahawa Isa Almasih, mempunyai kebesaran di atas dunia dan di akhirat nanti. Tegasnya, Muhammad pun membesarkan Isa Almasih,” kata Ali seterusnya.

“Nah, di dalam Al-Quran disebutkan bahawa, yang diikut dan yang dibesarkan ialah Isa Almasih; cuba kita periksa pula dalam Injil;” kata Ali. “Tolong bacakan Injil Matius 28:18 Kar!” sambil Ali memberikan Kitab Injil itu kepada Bakar.

Bakar membaca ayat itu bunyinya: “Maka Isa menghampiri mereka itu, lalu bertutur kepada mereka itu sabdanya: ‘Bahawa segala kuasa dikaruniakan kepada Ku, baik di sorga, baik di atas bumi ini’.”

“Ayat dalam Al-Quran berbunyi, ‘Isa Almasih anak Maryam mempunyai kebesaran di atas dunia dan di akhirat,’ sama benar dengan ayat dalam Injil Matius 28:18 yang Isa ucapkan, ‘bahawa segala kuasa dikarunikan kepada Ku baik di sorga (di akhirat), baik di atas bumi (di dunia),” demikian Ali memberikan penjelasan.

“Terima kasih Li!” jawab Bakar. “Ayat dalam Al-Quran dan dalam Injil itu, sudah jelas bagi saya, tetapi tolong tunjukkan dalam Wasiat Lama, siapakah yang dibesarkan oleh nabi-nabi sebelum Isa lahir?” tanya Bakar.

Ali mengambil kitab Wasiat Lama, lalu dibukanya kitab nabi Yesaya 7:14 dan Yesaya 59:20 serta dibacanya: “Maka sebab itu diberikan Tuhan sendiri suatu tanda alamat kepada mu kelak, bahawasanya anak dara itu akan mengandung dan beranakkan laki-laki seorang dan dinamainya akan dia

15

Page 16: Yesus Dalam Al Quran

Immanuel. Maka kepada Zion akan datang seorang penebus iaitu bagi segala orang dalam Yakub yang bertobad daripada dosanya, demikianlah firman Tuhan.” “Bukankah ayat dalam kitab nabi Yesaya yang kita baca itu menyatakan hal Isa Almasih?”

“Ya, betul,” jawab Bakar. “saya kurang mengerti bagaimana caranya nabi zaman dulu membesarkan Isa itu, krn Isa Almasih sendiri belum lahir,” tanya Bakar.

“Oh, soal itu,” jawab Ali, “Marilah kita baca Imamat 9:1, 2 bunyinya: ‘Hatta maka pada hari yang kedelapan dipanggil Musa akan Harun dan anak-anaknya laki-laki dan segala tua-tua Israel berhimpun. Maka katanya kepada Harun, ambillah akan dirimu seekor anak lembu muda akan korban krn dosa, dan seekor domba jantan akan korban bakaran, yang tiada celanya; dan bawalah akan dia ke hadapan hadirat Tuhan’.”

“Begitulah caranya, Kar. Nabi-nabi zaman dulu, mengorbankan binatang, ialah mencurahkan darah binatang itu. Maksud pekerjaan itu, ialah membayangkan pengorbanan Isa Almasih yang daraNya bercucuran di atas palang salib,” kata Ali.

“Terima kasih banyak, Li,” jawab Bakar. “Sekarang barulah jelas kepada saya, bahawa Taurat Musa dan Injil serta Al-Quran itu sama-sama mengikut dan membesarkan Isa Almasih. Rupanya salah persangkaan saya selama ini, saya kira Taurat Musa untuk membesarkan Musa, Injil untuk membesarkan Isa dan Al-Quran untuk membesarkan Muhammad,” sahut Bakar dengan tersenyum.

“Sekarang kita selidiki hari apa, hari perhentian menurut ajaran semua kitab,” kata Ali meneruskan percakapannya.

“Itu mudah,” jawab Bakar. “Bagi orang Yahudi ialah hari Sabtu, bagi orang Nasrani (Kristen) ialah hari Ahad dan bagi orang Islam pada hari Jumaat,” kata Bakar sambil ia membetulkan tempat duduknya.

“Ah, tidak semudah itu, baiklah kita mulai selidiki, tolong bacakan Kejadian 2:1-3, Kar,” kata Ali.

16

Page 17: Yesus Dalam Al Quran

Bakar membuka Kejadian 2:1-3 lalu dibacanya: “Demikianlah sudah dijadikan langit dan bumi serta segala isinya. Maka pada hari yang ketujuh setelah sudah disampaikan a pekerjaanNya yang telah diperbuatNya itu, maka berhentilah Dia pada hari yang ketujuh itu. Maka diberkati Allah akan hari yang ketujuh itu serta disucikanNya.”

“Coba buka pula Al-Quran, surat 7:54 (alakraf no. 54) dan tolong bacakan, Kar!” Ali memberikan Al-Quran kepada Bakar. Bakar mencari ayat itu lalu dibacanya: “Sesungguhnya Tuhan kamu Allah yang menjadikan langit dan bumi di dalam enam hari lamanya, kemudian Allah bersemayam di atas arasy (berhenti).”

“Terima kasih, Kar,” kata Ali. “Dalam Al-Quran disebutkan, enam hari bekerja kemudian berhenti. Jelas sekali bahawa Allah berhenti pada hari ketujuh. Hari ketujuh ialah hari Sabtu. Jadi, hari ketujuh (Sabtu) itu, bukannya hari perhentian orang Yahudi, melainkan hari perhentian Allah,” Ali menegaskan ayat-ayat itu. “Tegasnya, orang-orang yang berhenti pada hari yang ketujuh itu, adalah orang-orang yang mengikut Allah; atau dengan perkataan lain ialah ‘umat Allah’,” demikian ali menambahkan keterangannya.

“Pengikut-pengikut Allah semuanya berhenti pada hari ketujuh (Sabtu),” Ali mengulangi. “Cuba kita lihat, nabi Musa berhenti pada hari ketujuh. Dengarlah saya bacakan Taurat Hukum ke-IV (Keluaran 20:8-11), bunyinya: “Ingatlah kamu akan hari s, supaya kamu sucikannya. Bahawa enam hari lamanya hendaklah kamu bekerja dan mengerjakan segala pekerjaanmu. Tetapi hari yang ketujuh itulah Sabat Tuhan Allah mu, pada hari itu jangan kamu bekerja, baik kamu atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau binatangmu, atau orang dagang yang ada dalam pintu gerbangmu. Krn dalam enam hari lamanya telah dijadikan Tuhan langit dan bumi dan laut dengan segala isinya, maka berhentilah Tuhan pada hari yang ketujuh, sebab itulah diberkati Tuhan hari Sabat itu dan disucikanNya.”

“Isa Almasih sendiri berhenti pada hari Sabat,” kata Ali sambil dia membaca Injil Markus 1:21 bunyinya: “Maka berjalanlah mereka itu masuk ke negeri Kapernaum, lalu pada

17

Page 18: Yesus Dalam Al Quran

hari Sabat masuklah Isa ke dalam rumah sembahyang serta mengajar orang.” “Maka datanglah Isa di Nazaret, tempat telah dia dipeliharakan, maka pada hari Sabat pergilah Ia ke masjid, sebagaimana adatNya, lalu bangkit berdiri hendak membaca.” Lukas 4:16.

“Semua nabi-nabi berhenti pada hari Sabat,” Ali meneruskan pemeriksaannya sambil dia membaca Kisah Rasul 13:27 yang berbunyi: “Krn orang yang diam di Yerusalem beserta dengan penghulu-penghulunya tiada mahu mengenal Isa itu serta menghukumkan Dia, dengan demikian digenapkannya segala sabda nabi-nabi yang dibacakan tiap-tiap hari Sabat.”

“Muhammad pun berhenti pada hari ketujuh (Sabtu), marilah kita baca Al-Quran, surat 16:123, 124 (Annahl no. 123, 124) bunyinya: “Kemudian kami wahyukan kepada engkau (ya Muhammad) supaya engkau mengikut agama Ibrahim yang lurus, bukanlah dia masuk golongan orang-orang yang musyrik. Sesungghunya dijadikan hari sabtu itu hari larangan (perhentian). Bagi orang-orang yang bersalah-salahan padanya, sesungguhnya Tuhan engkau akan menghukum antara mereka itu pada hari kiamat, tentang apa-apa yang mereka perselisihkan.”

:Nah, Kar! Kita sudah baca Taurat, Injil dan Al-Quran; kitab-kitab itu menyebutkan hari perhentian ialah hari ketujuh (Sabtu),” ujar Ali sambil meletakkan kitab-kitab itu.

“Terima kasih banyak, Li! Saya harap supaya dapat penerangan lebih jauh, apa akibatnya kalau kita tidak berhenti pada hari Sabtu itu,” tanya Bakar.

“Untuk menjawab itu marilah kita baca Al-Quran, surat 2:65, 66 (albukarah no. 65, 66),” jawab Ali, lalu dibacanya:

“Sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar peraturan dalam antara kamu pada hari sabtu, berkata Kami kepada mereka itu, jadi keralah kamu yang sehina-hinanya. Maka Kami jadikan yang demikian itu, suatu ibarat bagi orang-orang pada masa itu (orang-orang zaman sekarang) dan jadi pengajaran bagi orang-orang yang takut.”

18

Page 19: Yesus Dalam Al Quran

“Aduh, Li! Ayat itu menyatakan bahawa Tuhan sangat murka kepada orang-orang yang mengabaikan hari Sabtu itu; tolong terangkan apa sebabnya maka begitu, Li?” tanya Bakar dengan gelisah.

“Dengarlah baik-baik, Kar! Saya berikan perbandingannya,” kata Ali. “Tiap-tiap tanggal 31 Ogos, hari memasang Jalur Gemilang dan mengadakan keramaian, untuk memperingati hari lahirnya kemerdekaan Negara Malaysia. Barangsiapa yang tidak mahu memasang bendera Jalur Gemilang dan tidak pula mahu ikut memperingati hari 31 Ogos itu, sudah tentu dicurigai oleh Pemerintah Negara Malaysia. Begitulah pula halnya hari Sabat itu. Hari ketujuh (Sabtu) itu adalah hari perhentian Allah, untuk memperingati pembuatan sekalian alam ini. Barangsiapa yang tidak mahu turut memperingati hari peringatan pembuatan seluruh alam ini, sudah tentu Pemerintah Seluruh Alam ini (Tuhan Allah) murka dan akan menghukumnya,” demikian Ali menerangkan perbandingannya.

“Ya, ya,” kata Bakar sambil mengangguk-anggukkan kepalanya dengan girang mendengar penjelasan itu. “Sekarang barulah jelas pada saya, Li! Maksud Al-Quran, Surat 2:136 (Albukarah no. 136) yang bunyinya: “Kalau turut semua kitab dengan tidak kita perbeda-bedakan antara satu sama lainnya, kita menjadi selamat,” sahut Bakar sambil ia mengucapkan selamat malam.

19

Page 20: Yesus Dalam Al Quran

Bab 4

BERJUMAAT PADA HARI SABAT

“Sekarang kita akan selidiki apa sebabnya maka ada orang yang menguduskan hari Jumaat, hari Sabtu dan hari Ahad,” kata Ali kepada Bakar dalam percakapan mereka pada keesokan harinya. “Umumnya sekarang hampir semua orang menjangka bahawa hari Jumaat (hari keenam) ialah hari suci orang Islam, hari Sabtu adalah hari suci orang Yahudi dan hari Ahad ialah hari suci orang Kristian.”

“sungguhpun sudah jelas dalam Taurat, dalam Injil dan dalam Al-Quran, bahawa hari ketujuh (Sabtu) itulah hari suci Tuhan, tetapi orang-orang masih tetap dalam pendiriannya masing-masing. Sehingga hari suci menjadi 3 hari, apa sebabnya begitu, Li?” tanya Bakar.

“Di situlah menunjukkan memang benarlah apa yang sudah diilhamkan t kepada Yehezkiel, Kar!” sahut Ali. “Cuba kita baca Yehezkiel 22:26.” Ali mencarinya lalu membacanya:

“Segala imamnya pun menggagahi Taurat Ku dan menajiskan segala bendaKu yang suci, tiada dibedakannya antara haram dan halal, dan tiada diketahuinya bedanya antara yang najis dengan yang tahir, tambahan pula dikatupkannya matanya akan segala Sabat Ku dan Akupun dihinakan di tengah-tengah mereka itu.”

“Dalam ayat itu jelas sekali bahawa mereka menggagahi (melawan) Taurat dan menutupkan matanya tidak mahu mengenal Sabat Tuhan lagi,” demikian ali menjelaskan ayat itu. “Coba kita bandingkan pula dengan Al-Quran, jus satu, surat 2:65 (Albukarah no. 65),” katanya lagi sambil membacanya: “Sesungguhnya telah kamu ketahui orang yang melanggar peraturan dalam antara kamu pada hari Sabtu, berkata kami kepada mereka itu, jadi keralah kamu yang sehina-hinanya.”

“Perubahan hari Sabat menjadi hari Ahad telah terjadi pada abad yang keempat dengan titah Kaisar constantine (321) dan Konsilia Laodikea, yang kemudian dikuatkan pula oleh Konsilia Orleans pada tahun 538, dengan alasan sebab kebangkitan Isa Almasih pada hari Ahad tertulis pada Injil

20

Page 21: Yesus Dalam Al Quran

Markus 16:9,” kata Ali lalu dibacanya: “Setelah Isa bangkit pagi-pagi pada hari yang pertama (ahad) di dalam seminggu itu, maka mula-mula kelihatanlah Dia kepada Maryam Magdalena, yang dari padanya telah dibuangkanNya tujuh setan.”

“Kalau ayat inilah yang menjadikan alasan orang-orang Kristen yang menguduskan hari Ahad itu, maka alasan itu tidak tepat,” jawab Bakar. “Sebab tidak ada ayat itu memerintahkan supaya kita sucikan hari Ahad itu.”

“Dan bagi orang-orang Islam menyucikan Jumaat (hari keenam) itu, alasannya sebab dalam Al-Quran, jus 28, surat 62:9 (al Jumuah no. 9).” Ali mencari ayat itu lalu membacanya:

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu diseru (dipanggil) sembahyang pada hari Jumaat, maka hendaklah kamu bersegera kepada mengingat Allah (sembahyang Jumaat) dan tinggalkan berjual beli (perniagaan). Itulah yang terlebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.”

“Perkataan Jumaat itulah yang menjadikan sebab. Bahasa Arab Jumaat = bahasa Melayu kumpul. Hari Jumaat = hari kumpul,” demikian Ali menerangkan.

“Cuba, mari kita susun ayat itu dengan bahasa Melayu semuanya, jangan dicampuri dengan bahasa Arab,” kata Ali. “Dengarlah: ‘Hai orang-orang yang percaya, apabila kamu diseru (dipanggil) sembahyang pada hari berkumpul, maka hendaklah kamu bersegera kepada mengingat Allah (sembahyang berkumpul) dan tinggalkanlah berjual beli (perniagaan). Itulah yang terlebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.”

“Dalam ayat inipun tidak ada menyebutkan berkumpullah pada hari keenam atau menerangkan bahawa hari Jumaat ialah hari keenam,” Kata Ali, “hanya yang ada, ialah perintah harus sembahyang pada hari berkumpul.”

“Hari berkumpul itu sebenarnya hari apa?” tanya Bakar untuk kepastian.

“Hari berkumpul itu ialah pada hari perhentian. Tentu sahaja tidak dapat berkumpul, kalau tidak berhenti lebih dahulu,” jaawab Ali. “Mari kita baca Al-Quran, jus 14, surat

21

Page 22: Yesus Dalam Al Quran

16:124 (Annahl no. 124),” katanya sambil dia membuka Al-Quran lalu dibacanya:

“Sesungguhnya dijadikan hari Sabtu itu hari larangan (perhentian), bagi orang-orang yang bersalah-salahan padanya, sesungguhnya Tuhan engkau akan menghukum antara mereka pada hari kiamat, tentang apa-apa yang mereka perselisihkan.” “Dan kita baca pula Taurat hukum keempat (Keluaran 20:10) bunyinya: “Tetapi hari ketujuh itu Sabat Tuhan Allah mu, pada hari itu jangan kamu bekerja, baik kamu, baik anak-anakmu laki-laki, baik anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki atau hambamu perempuan . . . . .’.”

“Nah, Kar!”: kata Ali. “Berkumpul (berJumaat) itu ialah pada hari ketujuh yakni pada hari Sabtu (Sabat), bukannya berJumaat pada hari keenam.”

“Kalau begitu, siapakah yang menetapkan hari Jumaat itu pada hari keenam?” tanya Bakar.

“Yang meletakkan hari Jumaat (hari berkumpul) pada hari keenam itu bukannya Al-Quran dan bukan pula Muhammad; melainkan si pembuat almanak,” jawab ali. “Cuba kita selidiki almanak itu:

Ahad dari perkataan wahidertinya 1

Isnin dari perkataan Isnainertinya 2

Selasa dari perkataan salasaertinya 3

Rabu dari perkataan arba’aertinya 4

Khamis dari perkataan chomsah ertinya 5

Jumaat dari perkataanertinya kumpul

Sabtu dari perkataan sab’ahertinya 7

22

Page 23: Yesus Dalam Al Quran

Almanak yang sebenarnya ialah begini:

Ahad dari perkataan wahidertinya 1

Isnin dari perkataan isnainertinya 2

Selasa dari perkataan salasaertinya 3

Rabu dari perkataan arba’ahertinya 4

Khamis dari perkataan chomsah ertinya 5

Sittah dari perkataan sittahertinya 6

Sabtu dari perkataan sab’ahertinya 7

(Jumaat) ertinya(Kumpul)

“Mari kita lihat teladan dari Isa Almasih sendiri, bahawa berkumpul (berJumaat) itu ialah pada hari Sabat,” kata Ali meneruskan penjelasannya. “Kita buka Markus 1:21, bunyinya: ‘Maka berjalanlah mereka itu masuk ke negeri Kapernaum, lalu pada hari Sabat masuklah Isa ke dalam rumah sembahyang serta mengajar orang.’ Markus 6:2 bunyinya: ‘Maka pergilah Isa dari sana lalu sampai ke negeri sendiri, maka murid-muridNya mengikut Dia. Maka pada hari Sabat mulailah Dia mengajar di dalam rumah sembahyang.’ Lukas 4:16 bunyinya: ‘Maka tibalah Dia di Nazaret tempat Dia dididik, maka pada hari Sabat masuklah Dia ke rumah sembahyang seperti biasanya lalu berdiri hendak membacakan’.”

“Dan marilah kita periksa pula teladan dari Paulus, yakni sesudah kebangkitan Isa Almasih,” kata Ali, lalu dibukanya Kisah Rasul 13:13, 14 serta dibacanya: “Maka Paulus dengan orang yang besertanya itupun belayarlah dari Pafos sampai ke Perga di tanah Pampilia, maka Yahya pun bercerailah daripada mereka itu lalu kembali ke Yerusalem. Tetapi mereka itu belayar

23

Page 24: Yesus Dalam Al Quran

dari Perga sehingga sampai ke Antiokia di tanah Pisidia, maka masuklah mereka itu ke dalam rumah sembahyang pada hari Sabat lalu duduk.”

“Nah, Kar! Menurut penyelidikan kita di atas, nyatalah bahawa hari Sabat (Sabtu) itu tidak pernah ditukar menjadi hari Ahad, baik semasa Isa Almasih, mahupun sesudah kebangkitan Isa. Dan hari Sabat itulah pula yang dimaksudkan hari Jumaat (hari berkumpul) yang tersebut dalam Al-Quran,” demikian Ali mengakhiri pembicaraannya sambil meletakkan kitab-kitab itu.

24

Page 25: Yesus Dalam Al Quran

Bab 5

TENTANG MAKANAN“Mengenai hari suci yang kita selidiki semalam, Li!”

kata Bakar, “sudah masuk benar dalam otak saya. Ada lagi yang akan saya tanyakan, iaitu tentang makanan. Saya dengar dari orang tua saya, kalau campur sama orang Kristian itu tidak diperbolehkan, apalagi akan makan makanannya.”

“Saya rasa,” jawab Ali, “orang tua saudara itu kurang faham dengan Al-Quran. Untuk menjawab soal itu, marilah kita baca Al-Quran, surat 5:5 (Almaidah no. 5) bunyinya:

“Pada hari ini telah dihalalkan bagimu makanan-makanan yang lazat rasanya. Makanan ahli kitab (Yahudi / Nasrani) halal kamu makan dan makanan kamu halal pula bagi mereka itu. Harus kamu beristeri perempuan yang merdeka, yang beragama Islam mahupun yang beragama Nasrani atau Yahudi, asal kamu bayar mas kawinnya dan kamu menjadi dua orang laki isteri, bukan berbuat jahat berterang-terangan atau bersembunyi. Barangsiapa yang kafir sesudah beriman, maka hapuslah amalannya yang saleh, sedang ia di kampung akhirat masuk golongan orang-orang yang merugi.”

“Menurut ayat Al-Quran di atas jangankan mengenai soal, makanan, sedangkan kawinpun dibolehkan,” kata Ali.

“Bukannya soal hari suci sahaja, Kar, yang diperselisihkan orang,” kata Ali. “Soal makananpun hebat pula diperdebatkan orang zaman sekarang. Supaya kita mengerti betul, mana yang salah dan mana yang benar, baiklah kita selidiki dari asal mulanya. Kita selidiki dari Kitab nabi Musa yang ke-5 yang bernama Ulangan 14:2-10 bunyinya:

“Kamulah satu bangsa yang suci bagi Tuhan Allah mu, maka telah dipilih Tuhan akan kamu, supaya daripada segala bangsa yang di atas bumi, kamulah menjadi suatu bangsa milikNya. Janganlah kamu makan barang sesuatu kebencian adanya.” “Maka inilah dia binatang yang boleh kamu makan iaitu: lembu, daripada binatang kecil domba, kambing, rusa,, kijang. Kerbau, pelanduk, banteng, seladang dan rusa dandi. Lain daripada itu, segala binatang yang terbelah kukunya, iaitu kukunya terbelah dua serta memamah biak, di antara segala binatang itupun boleh kamu makan.”

25

Page 26: Yesus Dalam Al Quran

“Melainkan ini juga yang tiada boleh kamu makan daripada segala binatang yang hanya memamah biak sahaja, atau daripada segala yang hanya kukunya terbelah dua sahaja, iaitu unta dan kawelu dan arnab . . . . haramlah ia kepadamu. Dan lagi babi, kerana sungguhpun kukunya terbelah dua, tetapi tiada ia memamah biak, maka haramlah ia kepada mu, janganlah kamu makan dagingnya dan jangan menjamah bangkainya.”

“Maka inilah boleh kamu makan daripada segala yang di dalam air, iaitu segala yang bersisik dan bersirip, boleh kamu makan. Tetapi segala yang bersirip sahaja, atau yang bersisik sahaja; tiada boleh kamu makan, bahawa haramlah ia kepadamu.”

“Kalau menurut ayat itu banyak yang haram,” kata Bakar.

“Memang,” jawab Ali. “Mari kita selidiki begini, binatang-binatang haram dalam air iaitu:

1. “Yang mempunyai sisik tetapi tidak bersirip umpamanya: ular, dan sebagainya.

2. “Yang mempunyai sirip tetapi tidak bersisik umpama: belut, dan sebagainya.

3. “Yang tidak mempunyai sisik dan tidak pula mempunyai sirip umpamanya: udang, ketam, kerang, siput, dan sebagainya.

“Terasi / belacan pun haram,” kata Ali. “Sebab terbuat dari udang dan ketam.”

“Cubalah, Kar,” kata Ali. “Siapakah yang masih patuh setia (benar-benar menurut) kepada firman Allah yang disampaikan pada nabi Musa ini sekarang? Saya rasa, Kar, tidak ada lagi yang menurut. Hanyalah orang-orang Masehi Advent Hari Ketujuh (Orang-orang Kristian yang menyucikan hari Sabtu @ SDA) sahaja yang masih menurutnya. Apa sebab? Sebab orang-orang Masehi Advent, ingat akan firman Allah dan rindu sekali akan firman, ‘Kamulah satu bangsa yang suci bagi Tuhan Allah mu, maka telah dipilih Tuhan akan kamu, supaya daripada

26

Page 27: Yesus Dalam Al Quran

segala bangsa yang di atas bumi, kamulah menjadi bangsa milikNya. Janganlah kamu makan barang sesuatu kebencian adanya.” (Ulangan 14:2, 3)

“Apa sebabnya maka orang-orang Kristian yang menyucikan hari Minggu tidak menurut ayat itu?” tanya Bakar. “Malahan saya perhatikan ada yang makan babi.”

“Begini Kar!” kata Ali. “Mereka berpedoman dengan kitab Kisah Rasul 10:9-20, 28 dan 20 bunyinya:

“Maka pada keesokan harinya sedang mereka itu lagi berjalan dan mendekati negeri itu, naiklah Petrus ke atas sotoh berdoa kira-kira pukul 12 tengah hari. Maka laparlah dia dan ingin hendak makan, tetapi sementara orang menyediakan makanan; berubahlah penglihatannya, dan di dalam itu dia nampak langit terbuka, lalu turun kepadanya suatu benda seperti hamparan besar, daripada kain rami rupanya, terikat pada keempat penjurunya iaitu dihulurkan sampai ke tanah. Di dalamnya adalah segala jenis binatang di bumi yang berkaki empat dan binatang liar yang melata dan segala burung yang di udara. Maka datanglah suatu suara datang kepada nya mengatakan: “(Hai Petrus bangkitlah engkau, sembelihlah lalu makan.”

Tetapi kata Petrus: “Tidaklah demikian ya Tuhan, sebab belum pernah hamba makan barang sesuatu yang haram dan najis. Maka datanglah pula suara itu kepadanya kedua kalinya, mengatakan: Barang yang dihalalkan Allah jangan engkau haramkan. Maka tiga kali hal itu berlaku demikian, langsunglah benda itu terangkat ke langit kembali. Sedang Petrus bergunda di dalam hatinya akan pengertian penglihatan yang dilihatnya itu, terdirilah orang yang disuruh Kornelius itu di muka pintu, menanyakan rumah Simon, serta memanggil dan bertanya, kalau-kalau Simon yang bergelar Petrus itu ada menumpang di situ. Sementara Petrus lagi memikirkan penglihatannya itu, kata Roh kepadanya: ‘Tengok, ada tiga orang mencari engkau, lalu turunlah bersama-sama dengan mereka itu, jangan syak; kerana Akulah yang menyuruhkan mereka itu.” “Mereka salah faham mengertikan kata: ‘Barang yang dihalalkan Allah, jangan engkau haramkan.’ Mereka menyangka, maksud ayat itu, benar menyebutkan makanan; pada hal bukan. Perhatikanlah bunyi

27

Page 28: Yesus Dalam Al Quran

ayat itu; benda-benda itu terangkat lagi ke langit, bererti tidak dimakan. Erti yang sebenarnyalah ialah jangan mengharamkan (menajiskan) barang seorang pun, menurut adat Yahudi itu. Petrus sendiri berkata kepada mereka itu: ‘Kamu sendiri mengetahui, bahawa tiada halal bagi orang Yahudi berkarib atau bercampur dengan orang bangsa asing, tetapi Allah sudah menunjukkan kepadaku supaya aku jangan mengatakan barang seorang pun haram atau najis. Sebab itulah aku datang juga dengan tiada enggan tatkala aku dipanggil. Kerana itu aku bertanya: apakah sebabnya kamu memanggil aku?”

“Cuba baca pula Kolosi 2:16, Kar!” kata Ali.

Bakar mencari ayat itu lalu dibacanya : “Maka sebab itu jangan barang seorang menyalahkan kamu dari sebab makanan atau dari sebab minuman, atau dari sebab perkara hari raya atau bulan baru atau hari Sabat.”

“Selain dari salah faham akan Kisah Rasul tersebut di atas, mereka salah pengertian pula dengan ayat ini. Rasul Paul di sini berbicara tentang hari-hari raya, bulan baru dan Sabat-Sabat tahunan serta makanan-makanan dan minuman-minuman yang berhubung dengan hari-hari tersebut, seperti hari raya Paska (Keluaran 34:25-26), hari raya pondok daun-daun (Imamat 23:34-43), hari raya patir (Imamat 23:6) dan sebagainya, yang menurut rasul Paul adalah ‘bayang-bayang segala perkara yang akan datang, tetapi tubuhnya itulah milik Almasih.” Inilah yang telah “dihapuskan” krn “melawan kita dan tidak setuju dengan kita, maka iaitu ditiadakanNya dengan dipakukanNya pada kayu palang.” (Kolosi 2:14). Tidak ada hubungannya dengan makanan halal dan haram yang diperbincangkan, melainkan larangan-larangan makanan halal dan minuman-minuman yang tidak boleh dimakan dan diminum pada hari-hari itu. Tidak pula ada hubungannya dengan hari “Sabat yang di dalam Sepuluh Hukum, kerana di sana tidak disebut suatu apapun tentang makanan dan minuman.”

“Kesilapan mengertikan ayat-ayat tersebut di atas itulah sebabnya, maka saudara-saudara orang Kristian yang menyucikan hari Minggu itu tidak mahu lagi mengikut firman Allah kepada nabi Musa itu,” kata Ali, “jangankan

28

Page 29: Yesus Dalam Al Quran

mengharamkan ikan keli, sedangkan daging babipun pernah dimakan.”

“Bagaimanakah pula bagi sidang orang-orang Islam?” kata Ali. “Mari kita baca Al-Quran, surat 5:86-88 (Almaidah no. 86-88) bunyinya: ‘Orang-orang yang kafir (tidak percaya) dan mendustakan ayat kami, adalah mereka isi neraka. Hai orang-orang beriman (percaya). Janganlah kamu mengharamkan memakan barang yang enak-enak, yang telah diharuskan Tuhan mu memakannya. Jangan kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tiada kasih kepada orang-orang yang melampaui batas itu. Makanlah makanan yang halal dan yang enak rasanya daripada rezeki yang dikaruniakan Allah. Takutlah kepada Allah yang kamu telah percaya kepadanya.’”

“Ayat inilah, Kar! Yang membimbangkan saudara-saudara orang Islam,” kata Ali menegaskan, yang bunyinya: ‘Janganlah kamu mengharamkan memakan barang yang enak-enak.’ ‘Jangan kamu melampaui batas.’ Bukankah kebimbangan saudara-saudara orang Islam itu, sama sahaja kepada saudara-saudara orang Kristian hari Minggu yang membimbangkan ayat Kisah Rasul 10:15, ‘Barang yang dihalalkan Allah, jangan engkau haramkan’?”

“Oh, ya!” sahut Bakar sambil dia mengangguk-angguk kepadanya, seraya bertanya lagi: “Tetapi yang sebenarnya bagaimana, Li?”

“Yang sebenarnya begini, Kar.” Kata Ali. “Kita selidiki ayat Al-Quran, surat 5:86-88 itu baik-baik. Orang-orang kafir dan ‘mendustakan ayat-ayat Allah’ itu isi neraka. Dalam ayat itu juga mengatakan ‘jangan melampaui batas’.” Ayat-ayat Allah dan batas-batas itu, bunyinya ialah:

1) “Katakanlah olehmu, kami telah percaya kepada Allah, kepada Al-Quran dan kitab-kitab yang diturunkan kepada nabi Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan segala anak-anaknya, begitu juga kami percaya kepada Allah, kepada Al-Quran dan kitab-kitab yang diturunkan kepada nabi Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan segala anak-anaknya, begitu juga kami percaya kepada kitab-kitab yang diturunkan kepada Musa dan Isa, dan atas kitab-kitab yang diturunkan kepada segala nabi, dengan tidak kami perbedakan di antara salah seorang daripada

29

Page 30: Yesus Dalam Al Quran

mereka dan adalah kami semuanya tunduk kepadanya beragama Islam.” (Al-Quran, surat 2:136 = Albukarah no. 136).

2) “Kemudian kami anugerahkan sebuah kitab kepada Musa, buat orang yang berbakti, kitab itu menerangkan tiap-tiap sesuatu, memberi petunjuk dan nasihat, mudah-mudahan mereka yang percaya akan menemui Tuhan.” (Al-Quran, surat 6:154 = Al-anam no. 154).

“Nah, itulah ayat-ayat Allah, Kar!” kata Ali. “Hendaklah kita tunduk kepada semua kitab nabi-nabi dan jangan dibeda-bedakan. Kitab nabi Musa itu pokok perbaktian, dan menerangkan tiap-tiap sesuatu yakni:

a. Binatang kaki empat yang halal iaitu: segala yang memamah biak serta kukunya terbelah dua.

b. Binatang dalam air yang halal iaitu: segala yang mempunyai sirip serta mempunyai sisik.

“Perbaktian serta percaya itu sangat penting, Kar,” kata Ali. “Marilah kita baca ayat-ayat ini:

I. “Sesungguhnya orang-orang yang beriman (percaya) dan yang berbakti, Kami tiada mensia-siakan pahala untuk orang yang berbuat kebajikan itu.”

II. “Harta benda dan anak-anak itu menjadi perhiasan hidup di dunia, dan bakti yang kekal lebih utama pahalanya pada sisi Tuhanmu dan terlebih dicintai.” Al-Quran, surat 18:46 (Alkahfi no. 46).

III. “Adapun orang yang percaya dan berbakti, orang itu akan menerima pahala yang baik. Nanti kami perintahkan kepada nya perkara yang mudah.” Al-Quran, surat 18:88 (Alkahfi no. 88)

IV. “Sesungguhnya orang-orang yang percaya dan berbakti, mereka masuk surga Firdaus.” Al-Quran, surat 18:107 (Alkahfi no. 107)

“Menurut bunyi ayat-ayat Al-Quran yang tersebut di atas,” sahut Bakar, “Orang-orang yang suci makanannya, ialah orang-orang yang berbakti menurut bunyi kitab nabi Musa itu.”

30

Page 31: Yesus Dalam Al Quran

“Ya,” sahut Ali. “Hendaklah kita berhati-hati mengenai makanan itu, coba tolong baca kitab nabi Yesaya 66:16, 17; supaya kita tahu apa hukumannya.”

Bakar membuka ayat itu, lalu dibacanya: “Dengan api dan dengan pedangNya Tuhan akan memutuskan hukum atas segala manusia; maka besarlah kelak bilangan segala orang yang dibunuh oleh Tuhan, iaitu orang yang menyucikan dirinya dan membersihkan dirinya di dalam taman-taman dan mengikut satu yang di tengah-tengahnya; orang yang makan daging babi dan pelbagai barang yang keji dan lagi tikuspun, maka bersama-sama mereka itu akan dihapuskan, demikian firman Tuhan.

“Itulah hukuman bagi orang-orang yang kurang hati-hati terhadap makanan, Kar!” kata Ali, “Dan yang dimaksudkan binatang keji iaitu : keli, udang, ketam, kerang, siput dan sebangsanya.”

“Baiklah kita mencontoh nabi Daniel,” kata Ali. “Mari kita baca kitab Daniel 1:8 dan 17 bunyinya: “Adapun Daniel itu, sudah berniat dalam hatinya tiada dia mahu menajiskan dirinya dengan makanan daripada persantapan baginda dan dengan air anggur snatapan baginda, sebab itu dimintanya maaf kepada penghulu segala penjawat istana, supaya jangan menajiskan dirinya. Maka dikaruniakan Allah kepada keempat orang muda-muda itu pengetahuan dan akal pada segala suratan dan ilmu, tambahan pula kepada Daniel dikaruniakanNya akal dalam segala khayal dan mimpi.”

“Dengan adanya nabi Daniel memelihara dengan sebaik-baiknya tentang makanan, lalu diberilah oleh Allah akal yang sempurna,” demikian Ali menegaskannya.

“Apa kata Paulus tentang diri kita?” kata Ali. “Marilah kita baca surat 1Korintus 3:16, 17, bunyinya: ‘Tidakkah kamu ketahui bahawa kamu rumah Allah dan Roh Allah diam di dalam kamu? Jikalau barang seorang membinasakan rumah Allah, maka ia akan dibinasakan Allah, rumah Allah itu kudus iaitu kamulah’.”

“Kalau kita selalu menjaga diri kita dengan tidak memasukkan makanan yang diharamkan Allah, maka Roh Allah

31

Page 32: Yesus Dalam Al Quran

akan senang tinggal dalam diri kita. Dengan begitu: perasaan, juga fikiran kita, selalu suci,” demikian Ali menerangkan.

“Atau dapat kita bandingkan begini, Kar,” kata Ali lagi, “Kalau tempat tidur kita selalu bersih, tidak ada semut, dll., tentu sekali kita nyenyak tidur dan merasa sehat; sebaliknya kalau tempat tidur itu selalu kotor, bukan sahaja tidak nyenyak tidur, tetapi kita tidak mahu masuk ke dalam tempat tidur itu.”

“Begitulah pula ibaratnya Roh Allah, kalau dalam tubuh selalu kita masukkan makanan-makanan yang dibenci Allah; maka Allah akan membinasakan tubuh kita nanti,” demikian Ali menghabiskan keterangannya.

32

Page 33: Yesus Dalam Al Quran

Bab 6

SIAPAKAH ISA ALMASIH ITU?

“Assalamu’alaikum,” terdengar suara dari luar.

“Walaikum salam,” sahut Ali. “Silakan masuk!” “Oh, Bakar,” kata Ali. “Marilah duduk di sini, kita teruskan penyelidikan kita tentang Alkitab. Sekarang kita akan selidiki, siapakah Isa Almasih itu?” demikian Ali meneruskan pembicaraannya.

“Cuba buka Al-Quran, surat 3:45 (Ali Imran no. 45), Kar!” kata Ali.

Bakar membuka Al-Quran lalu dibacanya bunyinya: “Ingatlah, ketika malaikat berkata, ya Maryam, sesungguhnya Allah telah memberi kabar suka kepada engkau dengan kalimatNya yakni dengan seorang anak namanya Isa Almasih anak Maryam yang mempunyai kebesaran di atas dunia dan akhirat, sedang Dia salah seorang daripada orang-orang yang dekat kepada Tuhan.”

“Perhatikan baik-baik, Kar,” kata Ali. “Dalam ayat itu, Allah memberi kabar suka dengan kalimatNya yakni seorang anak namanya Isa Almasih!”

“Apa erti kalimatnya, Li?” tanya Bakar.

“Dengarlah, Kar!” kata Ali menerangkan. “Kalimat – kalam – sabda – perkataan – suara. Kalam Allah = sabda Allah ; firman Allah = perkataan Allah. Kalam Allah menjelma menjadi manusia – sabda Allah jadi manusia.” Menurut ayat di atas, bahawa Isa Almasih itu ialah sabda Allah; tegasnya Isa Almasih itu ialah suara Allah,” demikian Ali menegaskan.

“Cuba buka pula Injil Yahya 1:14-17, Kar, dan tolong baca!” kata Ali.

Bakar mencari ayat itu lalu dibacanya: “Maka kalam itu telah menjadi manusia serta tinggal di antara kita, penuh dengan anugerah dan kebesaran. Maka Yahya itu menyaksikan Dia sambil berseru katanya: ‘Inilah Dia yang sudah kukatakan

33

Page 34: Yesus Dalam Al Quran

halnya, bahawa yang datang kemudian daripadaku, ialah jadi dahulu daripada ku.’ Sebab itu daripada kelimpahannya, kita sekalian sudah menerima anugerah, dan karunia. Kerana Taurat sudah diberi oleh Musa, tetapi anugerah dan kebenaran sudah didatangkan oleh Isa Almasih.”

“Cuba kita bandingkan ayat itu dengan Al-Quran, surat 3:39 (Ali Imran no. 39), kata Ali lalu dibacanya. “Maka malaikat menyeru Zakaria itu ketika dia tengah sembahyang di mihrab, sesungguhnya Allah memberi kabar suka kepada engkau dengan seorang anak namanya Yahya yang membenarkan kalimat Allah yakni Isa menjadi ikutan, sangat enggan kepada perempuan, menjadi nabi dan masuk golongan orang-orang yang saleh.”

“Nah, Kar! Baik dalam Injil mahupun dari dalam Al-Quran, tahulah kita bahawa Isa Almasih itu ialah kalam Allah .”

“Dalam ayat di atas tadi menyebut bahawa Isa Almasih itu mempunyai kebesaran di atas dunia dan di akhirat; tolong terangkan apa maksudnya, Li?” tanya Bakar.

“Isa Almasih itu terbesar di dunia, Kar.” Kata Ali, “Maksudnya begini:

A. Sebelum Isa Almasih itu lahir berita kelahirannya itu sudah diilhamkan Allah pada nabi-nabi sebelumnya; dan kepada Adam dan Hawapun sudah dijanjikan,” kata Ali. “Coba kita baca Kejadian 3:3, 4, 14, 15 bunyinya: ‘Melainkan akan buah pohon yang di tengah taman itu adalah firman Allah . Jangan engkau makan atau menjamahnya, supaya jangan engkau mati. Lalu kata ular kepada perempuan itu: Niscaya tiada kamu akan mati. Maka firman Tuhan Allah kepada ular itu: sebab engkau telah berbuat yang demikian, maka terkutuklah engkau daripada segala binatang yang jinak dan daripada segala binatang hutan, maka engkau akan menjulur dengan perutmu, dan engkaupun akan makan lebu tanah sepanjang umur hidupmu. Maka aku akan mengadakan perseteruan antaramu dengan perempuan ini dan antara benihmu dengan benihnya; maka ia akan meremukkan kepalamu dan engkau pun akan mematukkan tumitnya.’

34

Page 35: Yesus Dalam Al Quran

“Perhatikan baik-baik, Kar! Apakah firman Allah kepada Hawa dan kepada ular, ketika di taman Eden? Akan diadakan perseteruan antara benihmu (benih ular iaitu benih Setan) kepada benihnya (benih Hawa iaitu benih perempuan bukan benih laki-laki).” Lebih lanjut kata Ali: “akan jadi nanti seorang perempuan yang melahirkan anak tetapi tidak mempunyai suami. Dan anak itu nanti akan meremukkan kepala ular (kepala Setan) dan ular akan mematuk tumitnya (Setan akan memakukan kakinya)? Demikian Ali memberikan pengertian tentang maksud ayat itu.

“Tegasnya,” kata Ali, “Adam yang telah dijadikan menjadi nenek-moyang manusia, telah kalah oleh penipuan ular (kepala setan) sehingga terjadilah maut kepada manusia; tetapi anak yang dijanjikan kepada Adam dan Hawa itu akan meremukkan kepala ular (iaitu membunuh kepala Setan dan akan membuktikan setelah dia mati dapat hidup kembali).”

“Bukti janji kepada Adam dan Hawa inilah yang ditunggu-tunggu oleh manusia dan oleh para nabi-nabi beribu-ribu tahun lamanya,” kata Ali. “Akhirnya yang ditunggu-tunggu itu diucapkan lagi oleh nabi Yesaya. Mari kita baca kitab nabi Yesaya 7:14 bunyinya: “Maka sebab itu diberikan Tuhan sendiri suatu tanda alamat kepada mu kelak, bahawasanya anak dara (gadis) itu akan mengandung dan beranakkan laki-laki seorang dan dinamainya akan dia Immanuel.”

“Lebih kurang 750 tahun sesudah nabi Yesaya mengucapkan perkataan itu,” kata Ali, “lalu betul-betul terjadilah. Coba tolong baca Injil Matius 1:18, Kar!” kata Ali.

Bakar mencari ayat itu lalu dibacanya: “Adapun kelahiran Isa Almasih itu demikian halnya, tatkala Maryam iaitu ibunya bertunangan dengan Yusuf, sebelum keduanya bersetubuh, maka nyatalah Maryam itu hamil daripada Rohulkudus.”

“Yang tersebut dalam Injil Matius 1:18 itu Kar,” kata Ali, “dibenarkan oleh Al-Quran surat 19:20-22 (Maryam 20-22),” sambil si Ali membacanya: “Jawab Maryam, bagaimana saya akan memperoleh seorang anak, sedang seorang manusiapun tidak pernah menyentuh tubuh saya dan saya bukan pula orang yang jahat.” Berkata malaikat, “Demikianlah halnya, Tuhan

35

Page 36: Yesus Dalam Al Quran

engkau telah berfirman, perkara itu amat mudah bagiku, supaya kujadikan suatu tanda kekuasaan kepada manusia dengan rahmatku. Adalah kejadian itu suatu perkara diluluskan. Maka hamillah Maryam, lalu dia pindah ke tempat jauh dari keluarganya.”

“Jadi, Kar!” kata Ali. “Benih perempuan yang dijanjikan Tuhan Allah kepada Adam dan Hawa untuk meremukkan kepala ular itu, ialah Isa Almasih. Isa Almasihlah yang akan membuktikan setelah mati, dapatkah Dia hidup kembali?”

B. “Dan kepada bangsa manakah Isa Almasih itu akan diutus, sudah disebut pula oleh nabi sebelumnya, cuba tolong baca Yesaya 9:5-7, Kar!” kata Ali.

Bakar mencari ayat itu lalu dibacanya: “Kerana seorang putera sudah jadi bagi kita, seorang anak laki-laki sudah dikurniakan kepada kita, bahawa pertuanan adalah di atas bahunya dan namanyapun disebut oranglah, ajaib, bicara, Allah yang mahabesar, Bapa kekekalan, Raja salam. Maka kebesaran pemerintahannya dan selamatnya akan tiada berkesudahan; maka takhta Daud serta kerajaannya akan ditetapkannya dan diteguhkannya dengan kebenaran dan keadilan daripada sekarang sampai selama-lamanya. Maka gairat Tuhan seru sekalian alam akan melakukan perkara itu. Bermula maka telah disuruhkan Tuhan satu firman akan hal Yakub, maka iaitu sudah jatuh di antara orang Israel.”

“Yang diucapkan oleh nabi Yesaya itu sudah genap,” sahut Ali. “Mari kita baca Injil Matius 4:23-25 bunyinya: ‘Maka berjalanlah Isa mengelilingi seluruh tanah Galilea sambil mengajar di dalam segala rumah sembahyang mereka itu, serta memberitakan Injil darihal kerajaan Allah, dan menyembuhkan segala penyakit, dan melenyapkan segala aib tubuh orang di antara kaum luhur benua Syam, lalu dibawa orang lah kepadanya sekalian orang yang sakit, yang ditimpa oleh berbagai-bagai penyakit dan sengsara dan orang yang dirasuk setan dan orang yang gila babi dan orang tepok; lalu disembuhkannya mereka itu. Maka banyaklah orang dari Galilea dan Dekapolis dan Yerusalem dan Yudea serta dari seberang Jarden mengikut Dia’.”

36

Page 37: Yesus Dalam Al Quran

“Cuba kita bandingkan ayat itu dengan Al-Quran, surat 3:49 (Ali Imran no. 49),” kata Ali meneruskan percakapannya lalu ayat itu dibacanya: “Diajarnya Isa itu menjadi Rasul kepada bani Israel seraya berkata: ‘Sesungguhnya saya datangkan kepada kamu tanda saya menjadi Rasul daripada Tuhanmu iaitu saya perbuat daripada tanah serupa burung, lalu saya tiup akan dia, maka jadi burunglah ia dengan izin Allah. Saya sembuhkan orang buta dan orang kena penyakit sopak. Saya hidupkan orang yang mati dengan izin Allah dan saya kabarkan kepada mu apa-apa yang kamu taruh di rumahmu. Sesungguhnya yang demikian itu satu tanda bagimu jika kamu orang-orang beriman’.”

“Nah, Kar! Barangkali semua ayat-ayat yang sudah kita selidiki sejak dari perjanjian Allah kepada Adam dan Hawa itu, cukuplah rasanya untuk membuktikan kebesaran Isa Almasih di atas dunia ini,” demikian Ali menutup pembicaraannya sambil meletakkan kitab-kitab itu.

“Terima kasih banyak, Li,” sahut Bakar; “saya harap saudara menerangkan pula tentang kebesaran Isa Almasih di akhirat nanti.”

“Baiklah, Kar. Isa Almasih itu ialah penebus (Juruselamat) manusia. Cuba tolong buka Yesaya 53:3-5, Kar!” kata Ali, mengambil semula kitab Perjanjian Lama.

Bakar membaca ayat tersebut: “Bahawa Dia dicelakan dan terhina di antara segala manusia, seorang yang kena sengsara dan yang biasa dalam kesukaran; seperti seorang yang daripada nya juga ditudungi oranglah mukanya, demikianlah dia dicelakan. Sebenarnya ditanggungNya segala kelemahan kita, tetapi pada sangka kita bahawa disengsarakan dan dipalu dan direndahkan Allah akan Dia. Tetapi Dia sudah kena luka kerana sebab segala kesalahan kita dan Diapun dihancurkan kerana sebab segala kejahatan kita; bahawa siksa yang mengadakan selamat bagi kita itu berlaku atas Dia dan oleh segala bilurNya, kitapun disembuhkan.”

“Yang diucapkan oleh nabi Yesaya itu sudah digenapkan oleh Rum 3:24, 25,” kata Ali, bunyinya: “Serta dibenarkan cara karunia sahaja, dengan anugerah Allah, oleh sebab penebusan yang ada di dalam Isa Almasih, yang di

37

Page 38: Yesus Dalam Al Quran

hadapan Allah menjadi pendamai dengan jalan percaya kepada darahNya, akan menunjukkan kebenaranNya, sebab dibiarkanNya segala dosa yang terdahulu di dalam masa panjang sabar Allah .”

“Kenyataan ayat-ayat tersebut di atas ini, dibenarkan oleh Al-Quran, surat 3:55 (Ali Imran no. 55).” Kata Ali, lalu dibacanya: “Ingatlah ketika Allah berkata: Ya Isa, bahawasanya saya mewafatkan engkau, meninggikan derajat engkau kepada saya; membersihkan engkau daripada orang-orang kafir. Dan menjadikan orang-orang yang mengikut engkau, lebih daripada mereka yang kafir, sampai hari kiamat. Kemudian itu tempat kembali kamu kepada Saya, lalu Saya hukum antara kamu tentang perkara yang bersalah-salahan.”

“Dengarlah baik-baik, Kar! Ayat ini menyebutkan, bahawa wafarnya Isa Almasih itu perlu untuk ditinggikan derajatNya kepada Allah; maksud ayat itu ialah jadi penebus (membersihkan kekafiran manusia),” demikian Ali memberikan keterangannya.

“Untuk lebih jelas lagi mari kita bandingkan dengan Al-Quran, surat 19:30, 31, 33 (Maryam no. 30, 31, 33),” kata Ali, lalu dibacanya: “Berkata Isa sesungguhnya aku ini seorang hamba Allah, diberikannya kepada ku sebuah kitab dan dijadikannya aku seorang nabi. Dijadikannya aku seorang yang berguna (memberi berkat buat manusia di mana aku ada, diwasiatkannya kepada ku berbuat sembahyang dan mengeluarkan zakat selama aku hidup. Selamatlah diriku ketika dilahirkan dan ketika mati dan ketika berbangkit kembali hidup.”

“Dalam ayat ini lebih jelas lagi, bahawa Isa Almasih itu berguna (memberi berkat) kepada manusia ertinya ialah penebus,” kata Ali. “Dan Isa Almasih sendiri dapat menyelamatkan dirinya dari mati lalu menjadi hidup kembali. Bukankah kejadian itu telah menggenapi apa yang dijanjikan Allah kepada Adam dan Hawa di taman Eden beribu-ribu tahun yang lalu?” kata Ali menegaskan maksud ayat itu.

“Marilah kita selidiki pula, apakah kata Paulus tentang kebangkitan Isa Almasih itu? Mari kita baca 1 Korinti 15:21, 22,” kata Ali lalu dibacanya: “Kerana sedang maut itu diadakan oleh

38

Page 39: Yesus Dalam Al Quran

sebab seorang manusia, begitu juga kebangkitan dari antara orang mati itu diadakan oleh sebab seorang manusia. Kerana sama seperti di dalam Adam mati segala manusia; begitu juga di dalam Isa, sekaliannya akan dihidupkan.”

“Terima kasih, Li!” jawab Bakar. “Saya harap agar saudara menerangkan, sesudah Isa kembali hidup; sekarang ada di mana?” tanya Bakar.

“Untuk menjawab itu, Kar!” baiklah kita buka Al-Quran, surat 4:158 (Annisa no. 158),” kata Ali bunyinya: “Tetapi yang sebenarnya Allah mengangkat Isa itu kepada nya, Allah itu berkebesaran lagi bijaksana.” “Mari kita baca pula Injil Lukas 24:50, 51,” kata Ali bunyinya: “Maka Isapun membawa mereka itu keluar dekat Baitani, lalu mengangkat tangannya memberkati mereka itu. Maka sambil Dia memberkati mereka itu, lalu terangkat naik ke sorga.”

“Jadi Isa itu sekarang kembali kepada Allah (di sorga). Nah, Kar! Rasanya cukup jelas kepada kita, bahawa Isa Almasih itu asalnya dari kalam Allah dan sekarang sudah menjadi kalam Allah kembali,” demikian Ali menerangkan.

“Tetapi jangan lupa, Kar, Isa Almasih sendiri berjanji akan datang lagi ke dunia ini,” kata Ali menyambung pembicaraannya. ‘Janganlah diberi hatimu terharu, percayalah akan Allah dan percayalah akan Daku juga . . . Dan jikalau Aku pergi serta menyediakan tempat bagimu, Aku akan kembali, lalu menyambut kamu datang kepada ku, supaya di tempat Aku ini ada, di situ juga kamu ini ada.’ “

“Hati-hati, Kar!” kata Ali. “Dia akan datang lagi yang kedua kali ke dunia ini!”

“Oh, ya?” sahut Bakar. “Saya pernah dengar juga, yang Isa Almasih akan datang lagi ke dunia ini, pada akhir zaman; untuk mengIslamkan dan menghukum orang-orang kafir.”

“Itu memang sebenarnya,” kata Ali: “Kedatangan Isa yang mula-mula (kelahirannya) ialah untuk mengKristiankan, tetapi kedatangan yang kedua kali (pada akhir zaman) itu untuk mengIslamkan.”

“Apa ertinya itu, Li?” tanya Bakar.

39

Page 40: Yesus Dalam Al Quran

“Dengarlah baik-baik, Kar!” kata Ali, “Kris (kruis) ertinya palang. MengKristiankan ertinya memalangkan, iaitu menyalibkan dirinya. MengIslamkan ertinya menyelamatkan. Jadi, kedatangan Isa yang kedua kali yang akan datang ini, bukan untuk menyalibkan dirinya lagi, tetapi adalah untuk menyelamatkan,” kata Ali. Dan perhatikan baik-baik sabda Isa: “dan jikalau Aku pergi serta menyediakan tempat bagimu, Aku akan kembali lalu menyambut (menyelamatkan) kamu datang kepadaKu (Yahya 14:3),” demikian Ali menerangkan lebih lanjut.

“Bagaimana cara kedatangan Isa yang kedua kali nanti, Li?” tanya Bakar.

“Oh, itu, mari kita baca Wahyu 1:7,” kata Ali. “Tengoklah Dia datang dengan awan dan Dia akan kelihatan kepada tiap-tiap mata, demikian juga kepada orang yang menikam Dia; maka segala bangsa di dunia ini akan memandang Dia serta meratap.” “Kerana Tuhan sendiri akan turun dari sorga dengan suatu sorak, dengan suara penghulu malaikat, dan dengan bunyi sangkakala Allah; maka segala orang yang mati di dalam Kristus akan bangkit dahulu.” 1 Tesalonika 4:16.

“Cuba kita baca pula Al-Quran, surat 36:51, 52 (Yasin no. 51, 52) kata Ali bunyinya: ‘Ketika ditiup serunai (terompet), lalu mereka keluar dengan bersegera dari dalam kuburnya masing-masing. Seraya katanya: Aduhai celaka kita! Siapakah yang membangunkan kita dari tempat tidur (kubur) kita? Inilah yang dijanjikan Allah kepadamu dan teranglah kebenaran rasul-rasul itu.’ Begitulah, Kar, caranya kedatangan Isa nanti; dari atas awan-awan dan disertai dengan terompet (sangkakala Allah),” kata Ali.

“Apa betulkan Isa itu nanti sanggup menghidupkan orang yang sudah mati?” tanya Bakar.

“Tentu saja,” jawab Ali, “Itulah yang disebutkan menyelamatkan, kalau tidak sanggup, bukannya menyelamatkan namanya. Sedangkan Dia dalam dunia, Dia sanggup menghidupkan orang mati, apalagi yang akan datang.”

“Marilah kita baca Al-Quran, surat 3:49 (Ali Imran no. 49),” kata Ali bunyinya: “Dijadikannya Isa itu menjadi Rasul

40

Page 41: Yesus Dalam Al Quran

kepada bani Israel seraya katanya, Sesungguhnya saya datangkan kepada kamu tanda saya menjadi Rasul daripada Tuhan mu iaitu saya perbuat daripada tanah serupa burung, lalu saya tiup akan dia, jadi burunglah ia dengan izin Allah . Saya sembuhkan orang buta dan orang kena penyakit sopak. Saya hidupkan orang mati dengan izin Allah dan saya kabarkan kepadamu apa-apa yang kamu taruh di rumahmu. Sesungguhnya yang demikian itu satu tanda bagimu jika kamu orang-orang beriman.”

“Sekianlah, Kar! Tentang kebesaran Isa Almasih di dunia dan di akhirat nanti, sebagai kalam Allah,” demikian Ali menutup pembicaraannya sambil meletakkan kitab-kitab itu.

“Terima kasih banyak, Li, sekarang sudah jauh malam,” kata Bakar, “Selamat malam.”

Bab 7

MUHAMMAD TERMAKTUB DALAM INJIL?

“Bukan main hebat penyelidikan kita pada malam kelmarin, Li,” kata Bakar. “Saya sampai termimpi-mimpi tentang apa-apa yang kita bicarakan itu,” katanya sambil dia meneruskan percakapannya. “Pada paginya saya ulangi lagi apa-apa yang kita selidiki itu, dan saya harap pula agar saudara menerangkan yang dimaksudkan oleh Al-Quran, surat 7:157 (Al akraf no. 157).

“Iaitu orang yang mengikut nabi Muhammad Rasul yang ummi (tidak pandai tulis / baca), namanya termaktub dalam kitab Taurat dan Injil, ia menyuruh mereka berbuat kebajikan dan melarang daripada yang mungkar (haram), menghalalkan yang enak-enak (lazat rasanya) dan melarang yang buruk-buruk, lagi membuangkan keberatan dan belenggu yang pada mereka. Maka orang-orang yang percaya akan dia dam menguatkan lagi menolongnya, sambil mengikut cahaya (Quran) yang diturunkan Allah bersama dia, mereka itulah yang beroleh kemenangan.”

“Oh, ya,” sahut Ali. “Kelmarin saya lupa menerangkannya, dengarlah baik-baik, Kar! Dalam ayat ini menyatakan bahawa kita hendaklah mengikut Muhammad, dan

41

Page 42: Yesus Dalam Al Quran

namanya termaktub dalam Injil dan akan datang sesudah Isa,” demikian Ali menerangkan ayat itu sambil katanya: “Coba kita buka pula Quran, surat 61:6 (Ashsaf no. 6) bunyinya: ‘Perhatikanlah, ketika berkata Isa anak Maryam: Hai bani Israel, saya pesuruh Allah kepadamu, sambil membenarkan kitab yang sebelumku iaitu Taurat dan lagi memberi kabar suka dengan seorang yang bakal datang kemudianku namanya Ahmad (Muhammad). Maka tatkala Ahmad itu datang kepada mereka dengan membawa keterangan, lalu mereka berkata: Ini sihir yang terang.”

“Dalam ayat ini, Kar,” kata Ali, “terang sekali, Isa mengatakan bahawa apa-apa yang disebutkan oleh Ahmad (Muhammad) itu nanti, akan dibantah oleh orang-orang yang tidak percaya.”

“Apa itu betul, Li?” tanya Bakar.

“Memang benar, Kar,” sahut Ali. “Mari kita baca pula kesamaan ayat di atas, iaitu Injil Yahya 5:25, 26 yang bunyinya: “Tetapi hal ini jadi demikian, supaya sampailah perkataan yang tersurat di dalam Taurat yang bunyinya: ‘Bahawa mereka itu sudah membenci Aku dengan tiada suatu sebabnya. Akan tetapi apabila datang Penolong yang akan Kusuruhkan kepadamu daripada Bapa, iaitu Roh kebenaran yang keluar daripada Bapa itu, ialah akan menyaksikan dari halKu.’ “

“Penolong maksud Isa itu,” kata Ali, “ialah Roh Kebenaran (Roh Suci). Roh Suci itulah yang menggerakkan Ahmad (Muhammad) untuk menyaksikan (membenarkan) hal Isa.” Marilah kita baca kesaksian Muhammad iaitu Al-Quran, surat 3:45, (Ali Imran no. 45) Kar,” kata Ali: “Ingatlah ketika malaikat berkata, ya Maryam, sesungguhnya Allah telah memberi kabar suka kepada engkau dengan kalimatnya yakni dengan orang anak namanya Isa Almasih anak Maryam yang mempunyai kebesaran di atas dunia dan di akhirat.”

“Kita bandingkan kesaksian Muhammad itu dengan apa yang sudah diucapkan oleh Isa sendiri, Kar,” kata Ali. “Kita baca Injil Matius 28:18 bunyinya: Maka Isa menghampiri mereka itu lalu bertutur kepada mereka itu sabdaNya: Bahawa segala kuasa dikurniakan kepada ku, baik di sorga (di akhirat) baik di bumi (di atas dunia).”

42

Page 43: Yesus Dalam Al Quran

“Al-Quran, surat 3:45 dan Injil Matius 28:18 itu, Kar,” kata Ali menegaskan, “cukuplah untuk memberikan pengertian kepada kita bahawa Muhammad itu benar-benar penolong menyaksikan (membenarkan) hal Isa.”

“Kesaksian Muhammad yang mengatakan Isa Almasih itulah yang mempunyai kebesaran di dunia ini dan di akhirat yang bakal datang,” kata Ali. “Kalau kita terangkan kepada orang-orang, sedikit sekali orang yang percaya serta mahu mengikut ucapan Muhammad itu. Yang kebanyakan mereka tidak mahu percaya serta tidak mahu pula mengikut ucapan Muhammad itu. Itulah yang dimaksudkan oleh Quran, Surat 61:6 (Ashsaf no. 6) bahagian akhir,” kata Ali bunyinya: “Maka tatkala Ahmad (Muhammad) itu datang kepada mereka dan membawa keterangan (membesarkan Isa), lalu mereka berkata: ini sihir yang terang.”

“Terima kasih, Li,” sahut Bakar. “Barulah saya mengerti tentang maksud ayat yang mengatakan Muhammad namanya termaktub dalam Injil dan akan menolong menyaksikan sesudah Isa.”

“Marilah kita teruskan membaca Al-Quran, surat 7:158, (Al-araf No. 158) Kar,” kata Ali sambil terus membacanya: “Katakanlah! Hai segala manusia! Sesungguhnya saya seorang utusan Allah kepadamu semua. Dia yang mempunyai kerajaan langit dan bumi, tiada Ilah selain daripada nya, dia yang menghidupkan dan mematikan, maka percayalah kamu kepada Allah dan rasulNy aseorang nabi yang ummi (Muhammad) yang percaya kepada Allah dan kalimatNya (Isa) dan ikutlah akan dia, mudah-mudahan kamu mendapat petunjuk.”

“Dalam ayat ini mengajak supaya kita ikut Muhammad (turut seruannya), Kar,” kata Ali menegaskan. “Itulah jalan supaya kita dapat petunjuk.”

“Apakah yang diserukan Muhammad itu, Li?” tanya Bakar.

“Marilah kita baca Quran, surat 16:124 (Annahl no. 124) dan surat 4:47, (Annisa no. 47),” kata Ali. “Dengarlah: ‘Sesungguhnya dijadikan hari Sabtu itu hari larangan (perhentian) bagi orang-orang yang bersalah-salahan padanya;

43

Page 44: Yesus Dalam Al Quran

sesungguhnya Tuhan engkau akan menghukum antara mereka pada hari kiamat tentang apa-apa yang mereka perselisihkan.” “Hai orang-orang ahli kitab, hendaklah kamu percaya dengan Quran yang kami turunkan, sedang ia membenarkan kitab yang ada padamu (Taurat) sebelum kami siksa kamu dengan menghapus mukamu sampai ia seperti kuduk yang di belakangmu, atau kami kutuki mereka itu sebagaimana kami telah mengutuki orang-orang yang menangkap ikan pada hari Sabtu. Adalah perintah Allah itu terus.”

“Perhatikan, Kar,” kata Ali. “Hari Sabtu ialah hari larangan (perhentian), jangankan mahu bekerja; sedangkan menangkap ikan sahaja dikutuki Allah . Kutukan (perintah Allah) itu masih berlaku terus sampai sekarang, dan terus berlaku sampai hari kiamat nanti. Cobalah saudara perhatikan,” kata Ali, “siapakah yang benar-benar masih setia memelihara hari Sabtu (hari ketujuh) itu, iaitu yang benar-benar mengikut seruan Muhammad itu? Hanyalah sidang Masehi Advent hari Ketujuh sahaja. Dan cobalah kita serukan pada orang-orang sekeliling kita mengajak memelihara hari Sabtu itu, bukan main banyak bantahan dan cercaan-cercaan.”

“Bukankah memang benar apa yang disebutkan oleh Quran, surat 61:6 (Ashshaf no. 6) bahagian akhir bunyinya: “Maka tatkala Ahmad (Muhammad) itu datang kepada mereka dengan membawa keterangan (membenarkan Taurat hukum keempat), lalu mereka berkata: ini sihir yang terang,” demikian Ali menegaskan.

“Supaya kita lebih mengerti, petunjuk apakah yang didapat, yang dikatakan oleh Muhammad itu, kalau kita pelihara hari Sabtu,” kata Ali, “mari kita baca kitab Tuhan Allah mu, turutlah olehmu segala syariatKu dan peliharakanlah segala hukumKu dan lakukanlah dia. Dan sucikanlah segala SabatKu, supaya ia itu akan suatu tanda di antara Aku dengan kamu, dan supaya diketahui olehmu bahawa Aku inilah Tuhan Allah mu.”

“Dalam ayat ini, Kar, menyatakan bahawa orang-orang yang memelihara hari Sabat (Sabtu) itu mendapat tanda (cap) Allah; bererti mereka itulah umat Allah,” demikian Ali mengupas ayat itu.

44

Page 45: Yesus Dalam Al Quran

“Tanda (cap) itu sangat penting sekali, Kar,” kata ali. “Perhatikanlah, tiap-tiap orang yang membawa tiket kapal yang tidak mempunyai tanda (cap) kuasa usaha kapal itu, sudah barang tentu tidak diterima oleh pengurus kapal untuk menumpang di kapalnya, sebab tiket yang tidak mempunyai cap, adalah tiket palsu. Begitu pulalah keadaan orang-orang yang ingin masuk ke dalam sorga, orang-orang yang tidak ada tanda (cap) Allah (Sabat), kecuali orang-orang saleh yang memang belum mengetahui adanya Sabat itu, sudah barang tentu ditolak oleh penunggu sorga untuk masuk ke dalam sorga itu,” demikian Ali menerangkan lebih jauh.

“Marilah kita turut seruan Muhammad untuk memelihara hari Sabtu itu, Kar,” kata Ali, “mudah-mudahan kita dapat petunjuk dari Allah .”

45

Page 46: Yesus Dalam Al Quran

Bab 8

ERTI ANAK ALLAH

“Ada yang sangat perlu saya tanyakan, Li!” demikian terdengar kembali percakapan Bakar dan Ali. “Tolong pinjak Al-Quran,” kata Bakar lalu dibukanya Surat 18:1, 4 (Alkahfi no. 1, 4) dan dibacanya:

‘Segala pujian terhadap kepada Allah yang telah menurunkan kitab Al-Quran kepada hambaNya. Tiada didapati didalamnya perlawanan. Dan lagi untuk menakuti orang-orang yang mengatakan Allah itu mempunyai anak.”

“Apa maksudnya ayat ini Li?” tanya Bakar.

“Begini, Kar,” jawab Ali. “Pada zaman purba, orang Arab membuat 3 buah patung (Dewi-perempuan). Bangsa Arab purba, menganggap 3 patung dewi itu ialah anak Allah. Ketiga patung Dewi itu selalu disembah oleh bangsa Arab kuno. Dan 3 patung Dewi itu, masih terpelihara baik-baik, sampai kepada zaman Muhammad. Muhammad sangat benci kepada 3 patung Dewi itu lalu dipecahkannya. Lebih jelas mari kita baca Quran, surat 53:18-23 (Annadym no. 19-23).

‘adakah kamu lihat (tanda-tanda kekuasaan berhala-berhala yang bernama) Al-lata, Al-uzza dan Manata yang ketiga lainnya? Adakah patut kamu beranak laki-laki, Allah beranak perempuan? Yang demikian itu pembahagian yang aniaya daripadamu. Tiadalah berhala-berhala itu, melainkan nama-nama yang kamu menamakannya dan bapa-bapamu, tiadalah Allah menurunkan keterangan padanya. Tiadalah yang menurut, selain daripada sangka-sangka (duga-dugaan) sahaja dan apa-apa yang disukai oleh hawa nafsunya.”

“Dari riwayat 3 patung Dewi anak Allah inilah, Kar,” kata Ali, “asalnya Quran surat 18:4 (Alkahfi no. 4) yang bunyinya: ‘Dan lagi untuk menakuti orang-orang yang mengatakan Allah mempunyai anak.”

“Berlainan dengan yang dimaksudkan dalam Injil,” kata Ali. “Mari kita baca Injil Matius 5:9 (iaitu kotbah Isa Almasih di atas bukit) bunyinya; ‘Berbahagialah segala orang yang mendamaikan orang, kerana mereka itu akan disebut anak-anak

46

Page 47: Yesus Dalam Al Quran

Allah .’ Ajaran Isa Almasih tentang anak-anak Allah, ada alin maksudnya dengan anak Allah yang tersebut dalam Quran, Kar,” kata Ali. “Ucapan Isa berbunyi akan disebut anak-anak Allah, bukan anak Allah secara jasmani dengan dinyatakan berupa 3 patung Dewi itu.”

“Kalau begitu, anak-anak Allah yang dimaksudkan Isa Almasih itu apa ertinya, Li?” tanya Bakar.

“Supaya kita mengerti benar-benar apa erti anak-anak Allah itu,” kata Ali, “marilah perhatikan fbaik-baik ayat yang tersebut di bawah ini:

a. “Tetapi seberapa banyak orang yang menerima Dia, kepada mereka itulah diberiNya hak akan menjadi anak-anak Allah, iaitu kpe segala orang yang bpercaya akan Namanya; yang kejadiannya bukan daripada darah dan bukan daripada tabiat tubuh dan bukan daripada kehendak seorang lelaki, melainkan daripada Allah .” (Injil Yahya 1:12, 13).

b. “Maka Isapun menjawab serta berkata kepada nya, sesungguh-sungguhnya Aku berkata kepada mu, jikalau seorang tiada diperanakkan pula, tiada dapat ia melihat kerajaan Allah . Maka kata Nikodemus kepada nya: bagaiamanakah orang dapat diperanakkan pada masa tuanya? Dapat kah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunyam, dan diperanakkan pula? Maka jawab Isa: ‘Sesungguhnya Aku berkata kepada mu, jikalau barang seorang tiada diperanakkan daripada air dan Roh, tiada boleh ia masuk ke dalam kerajaan A. barang yang diperanakkan daripada tabiat tubuh, tubuh juga; dan barang yang diperanakkan daripada Roh, Roh juga. Jangan engkau heran, sebab itu sudah ku katakan kepada mu; bahawa wajib kamu diperanakkan pula’.” (Injil Yahya 3:3-7).

c. “Seberapa banyak orang yang dipimpin oleh Roh Allah, maka itulah anak-anak Allah . Kerana bukannya kamu menerima Roh perhambaan pula akan takut, melainkan kamu sudah menerima Roh anak angkat, yang di dalamnya kita menyeru: ‘Abba, ya Bapa’.” (Rum 8:14, 15).

d. “Sesungguhnya kamu sudah menyuckkan jiwamu di dalam taatmu kepada yang benar, sehingga kamu kasih dengan tulusnya akan segala saudara, maka hendaklah kamu berkasih-

47

Page 48: Yesus Dalam Al Quran

kasihan sama sendirimu dengan bersungguh-sungguh hati; kerana kamu sudah diperanakkan pula, bukannya daripada benih yang akan binasa, melainkan yang tiada akan binasa, iaitu dengan firman Allah yang hidup dan kekal.” (surat 1 Petrus 1:22, 23).

“Perhatikan dan bacalah ayat-ayat di atas dari a sampai d berulang-ulang, Kar,” kata Ali. “Dengan jalan begitu kita akan faham benar-benar akan erti anak-anak Allah yang dimaksudkan oleh Isa Almasih itu. Anak-anak Allah yang dimaksudkan Isa Almasih,” kata Ali menegaskan ayat itu: “Kita mengadakan perubahan hidup kita, dengan memakai perangai baru dan sesuai dengan firman Allah; (seolah-olah lahir baru oleh perangai). Tegasnya ialah kita benar-benar mengikut sifat-sifat Allah yang arrahmani arrahimi (pengasih lagi penyayang) itu.”

“Terima kasih Li! Dan apa pula maksud Isa Almasih dalam percakapanNya dengan Nikodemus, Li?” tanya Bakar, “yang katanya: ‘Sesungguhnya Aku berkata kepada mu: Jikalau barang seorang tiada diperanakkan daripada air dan roh, tiada boleh ia masuk ke dalam kerajaan Allah’.”

“Maksud Isa Almasih itu, Kar, baru dianggap sah sebagai anak Allah yang benar, yakni sesudah kita bertobat serta sanggup mengubah perangai kita, sehingga sesuai benar-benar dengan kehendak Allah, lalu kita minta dipermandikan (dibaptiskan), sebagaimana Isa Almasih sendiri sudah dipermandikan oleh Nabi Yahya.”

“Nabi-nabi itu sekarang sudah meninggal semua; kalau kita yang minta dipaptiskan, siapakah yang harus membaptiskan, Li?” tanya Bakar.

“Begini, Kar, di setiap daerah (provinsi) ada pendeta Masehi Advent Hari Ketujuh. Kita kirim surat pada pendeta itu dan beliaulah yang akan mempermandikan (membaptiskan) kita.”

“Permandian (baptisan) inilah, Kar, yang dimaksudkan Isa Almasih dalam percakapannya dengan Nikodemus: ‘Wajib kamu diperanakkan pula daripada air dan Roh itu’.”

48

Page 49: Yesus Dalam Al Quran

“Tegasnya,” kata Ali meneruskan keterangannya, “anak-anak Allah yang dimaksudkan Isa itu ialah, kita sungguh-sungguh bertobat (tobat nasoha) lalu disertai dengan permandian tobat pula. Itulah pula yang dimaksudkan oleh Rum 8:14 dan 15, Kar,” kata Ali. “Seberapa banyhak orang yang dipimpin oleh fRoh Allah, maka itulah naka-anak Allah. Kerana bukannya kamu menerima Roh perhambaan pula akan takut, melainkan kamu sudah menerima roh anak angkat yang di dalam nya kita menyeru: ‘Abba, ya Bapa’.”

“Seterusnya,” kata Ali: “Kita menyeru, ya Allah, Bapa yang di sorga; maksud seruan itu supaya mendekatkan perasaan hati kita kepada Allah, bahawa kita benar-benar sudah bertobat dan akan menurut segala firmanNya.”

“Kita menyebut Allah itu Bapa, apakah tidak berdoasa menurut ajaran Quran, Li?” tanya Bakar.

“Tidak,” jawab Ali. “Mari kita baca Quran, Surat 2:200 (Albukarah no. 200) bunyinya: ‘Maka setelah kamu bayarkan pekerjaan haji, sebutlah Allah seperti kamu menyebut bapamu atau lebih. Di antara manusia ada yang berkata: ya Tuhan kami. Anugerahilah kami kebaikan di atas dunia. Maka tak adalah bahagiannya di kampung akhirat.”

“Terima kasih banyak, Li,” sahut Bakar. “Saya harap supaya saudara menerangkan pula, siapakah yang mula-mula menyebut Isa itu anak Allah? Dan apakah ertinya?”

“Oh, itu,” jawab Ali. “Marilah kita baca Injil Lukas 1:26, 35 bunyinya: ‘Pada bulan yang keenam, maka malaikat Jibrail itu disuruhkan Allah ke sebuah negeri di Galilea yang bernama Nazaret . . . Maka jawab malaikat itu serta berkata kepada nya: Bahawa Rohulkudus akan turun atasmu dan kuasa Allah yang maha tinggi akan menaungi engkau. Sebab itu juga yang suci yang akan diperanakkan itu kelak akan dikatakan anak Allah’.”

“Dari ayat ini, Kar,” kata Ali, “tahulah kita bahawa yang mula-mula sekali mengatakan Isa itu anak Allah ialah malaikat Jibrail, dan ertinya baiklah saudara tolong bacakan Al-Quran, surat 3:45 (Ali Imran no. 45).”

49

Page 50: Yesus Dalam Al Quran

Bakar mencari ayat itu lalu dibacanya bunyinya: “Ingatlah ketika malaikat berkata: ‘Ya Maryam, sesungguhnya Allah telah memebri kabar suka kepada engkau dengan kalimatnya, yakni dengan seorang anak, namanya Isa Almasih anak Maryam yang mempunyai kebesaran di atas dunia dan di akhirat; sedang ia salah seorang daripada orang-orang yang dekat kepada Tuhan’.”

“Coba kita selidiki maksud ayat itu,” kata Ali. “Kalam Allah telah jadi manusia, dengan jalan diperanakkan oleh Maryam. Itulah sebabnya maka ia disebut anak Allah .”

“Kenapa begitu, Li?” tanya Bakar kehairanan. “Bukankah Maryam yang memperanakkannya? Mengapa disebut anak Allah, kalau Allah yang memperanakkan barulah disebut anak Allah.”

“Sabar dulu, Kar,” sahut Ali. “Marilah kita umpamakan dengan induk kunci dan anaknya. Anak kuci, bukan dilahirkan (diperanakkan) oleh induk kunci itu. Anak kunci itu dibuat oleh orang lain, tetapi ia disebut juga anak kunci. Apa sebab? Sebabnya ialah anak kunci berguna untuk membuka mangga / induk kunci itu. Begitu pulalah, erti Isa anak Allah itu. Bukannya Allah yang melahirkan anak spt manusia, tetapi yang melahirkannya ialah Maryam. Apa sebab disebut anak Allah? Isa itu berguna untuk pembuka (jalan) kepada Allah, kerana Isa Almasih itulah kalam Allah dan sekarang sudah kembali kepada Allah,” demikian Ali menerangkan dengan panjang lebar.

“Isa sendiri sudah ucapkan,” kata Ali. “Mari kita baca Injil Yahya 10:9 bunyinya: ‘Aku inilah pintu, jikalau barang seorang masuk daripada ku ia terpelihara kelak dan dia pun masuk keluar serta mendapat makanan’.”

“Oh, begitu,” sahut Bakar. “Barulah saya faham benar-benar erti anak-anak Allah dan erti Isa anak Allah itu.”

“Dan marilah kita selidiki lebih jauh, apakah ertinya percakapan Isa dan Nikodemus, Kar,” kata Ali meneruskan penerangannya, lalu dibukanya Injil Yahya 3:9, 10, 16 sampai 18 bunyinya: “Maka sahut Nikodemus serta berkata kepada Nya: Bagaimana perkara ini boleh jadi? Maka kata Isa kepada nya: Engkau guru orang Israel dan tiada engkau mengerti perkara

50

Page 51: Yesus Dalam Al Quran

ini? Kerana demikianlah Allah mengasihi isi dunia ini sehingga dikurniakannya Anaknya yang tunggal itu. Supaya barangsiapa yang percaya akan Dia itu jangan binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Kerana Allah menyuruhkan Anaknya ke dalam dunia ini , bukan nya sebab hendak menghukumkan dunia itu, melainkan supaya dunia ini diselamatkan olehNya. Barangsiapa yang tiada percaya itu memang sudah dihukumkan, sebab tiada ia percaya akan nama Anak Allah yang tunggal itu.”

“Apa yang dimaksudkan anak Allah yang tunggal menurut ajaran Isa itu, Li?” tanya Bakar.

“Soal itu,” kata Ali, “kita misalkan kembali pada kunci. Anak kunci yang tunggal ertinya betul-betul anak kunci itu, iaitu anak kunci yang benar-benar sesuai / cocok kepada induk kunci itu. Kalau kita akan membuka beg, tetapi kita tidak tahu yang mana anaknya, lalu kita bawa serangkaian anak kunci dan kita cobakan satu persatu. Setelah bertemu dengan yang benar-benar sesuai, tentu saja kita berteriak: “Nah, ini dia yang betul-betul anaknya.” Padahal, walaupun kita katakan, “betul-betul anaknya,” namun anak kunci tersebut, bukannya induk kunci itu yang melahirkannya.”

“Begitu pulalah, Kar,” kata Ali. “Anak Allah yang tunggal, ertinya ialah yang benar-benar sesuai untuk pembuka (jalan) kepada Allah (tidak ada yang lain melainkan Dia sendiri). Marilah kita baca surat 1 timotius 2:5 bunyinya: ‘Kerana Allah esa jua adanya dan adalah hanya seorang pengantara Allah dengan manusia iaitu Isa Almasih yang manusia, yang telah menyerahkan Dirinya akan suatu tebusan kerana sekaliannya.’ Dan Kisah Rasul 4:12 bunyinya: ‘Maka tiada lah keselamatan di dalam barang lainpun, kerana di bawah langit tiada lagi Nama lain yang dikurniakan kepada manusia yang di dalam nya kita selamat’.”

“Sekianlah, Kar,” kata Ali, “erti anak-anak Allah, erti Isa anak Allah dan erti Isa anak Allah yang tunggal.”

51

Page 52: Yesus Dalam Al Quran

Bab 9

RAHASIA KETUHANAN

“Isa Almasih ada meninggalkan pesan, Kar,” kata Ali. “Dengar lah: jangan lah diberi hatimu terharu, percayalah akan Allah dan percayalah akan Daku . . . . . Dan jikalau Aku pergi serta sudah menyediakan tempat bagimu itu, Aku akan kembali lalu menyambut kamu datang kepada Ku, supaya di tempat Aku ini ada, di situ juga kamu ada. (Injil Yahya 14:1, 3). ‘Maka Injil kerajaan ini akan dimasyurkan di dalam seluruh dunia ini akan jadi satu kesaksian bagi segala bangsa; kemudian daripada itu barulah tiba kesudahan itu’ (Injil Matius 24:14). ‘Sebab itu pergilah kamu, jadikanlah sekalian bangsa itu muridKu, serta membaptiskan dia dengan Nama Bapa dan Anak dan Rohulkudus; dan mengajar dia menurut segala sesuatu yang Aku pesan kepada mu, maka ketahuilah olehmu : Aku ini beserta dengan kamu senantiasa, hingga kepada kesudahan alam’.” (Injil Matius 28:19, 20).

“Itulah, Kar, pesanan Isa,” kata Ali. “Isa mahu datang lagi! KedatanganNya ialah setelah Injil diketahui oleh seluruh bangsa di dalam dunia ini. Dan disuruhNya pula mengajar dan membaptiskan orang-orang yang percaya. Inilah tugas yang dilakukan oleh orang-orang yang percaya. Inilah tugas yang dilakukan oleh orang-orang yang percaya akan kedatangan Isa itu. harapan mereka tidak lain supaya disambut oleh Isa, waktu kedatanganNya yang akan datang. Ke seluruh pulau, tiap-tiap penjuru dunia, ke tiap-tiap pelosok, utusan-utusan pergi menyiarkan Injil dengan jalan menyiarkan buku-buku dan banyak lagi usaha lain, tujuannya supaya segala bangsa mendapat kesaksian akan kedatanganNya. Apa saudara tidak ingin ikut serta dalam usaha akan menerima kedatangan Isa itu?”

“Saya sangat ingin, Li,” sahut Bakar. “Tetapi apa akal supaya tercatat dalam golongan itu, Li?”

“Tidak ada jalan lain, melainkan percaya kepada Isa dan ikut serta menyebarkan pesananNya itu,” jawab Ali.

52

Page 53: Yesus Dalam Al Quran

“Baiklah, Li,” sahut Bakar. “Saya minta tolong supaya saudara menerangkan sedikit lagi apa ertinya: “Bapa Anak dan Rohulkudus itu?”

“Oh, itu,” jawab Ali. “Bapa dan Anak dan Rohulkudus” itu namanya “uknum” iaitu tentang diri Allah (rahsia ke-Tuhan-an). “Perhatikan baik-baik, Kar,” kata Ali meneruskan keterangannya:

(1) (2)(3)

Bapa AnakRohulkudus

Allah Kalam AllahRoh Allah

“Berjumlah tiga, tetapi yang sebenarnya hanya satu (tiga dalam kesatuan).”

“Marilah kita kupas lebih jauh maksud tiga dalam kesatuan itu,” kata Ali. “Mari kita baca Quran surat, 19:65 (Maryam ayat no. 65),” sambil dibukanya Quran itu, lalu dibacanya: ‘Dia yang mengatur langit dan bumi dan apa-apa yang di antara keduanya. Sebab itu sembahlah Dia, dan sabarkanlah hati buat menyembahNya. Adakah engkau ketahui seseorang yang sama namanya dengan Allah?”

“Perhatikanlah baik-baik Kar,” kata Ali. “Dari ayat itu disebutkan bahawa ada seseorang yang sama namanya dengan Allah. Siapakah itu?”

“Entahlah,” jawab Bakar. “Saya belum mengerti benar.”

“Marilah kita baca Kitab Injil Yahya 1:1-3, bunyinya: ‘Maka pada awal pertama adalah Kalam, dan Kalam itu bersama-sama dengan Allah, dan Kalam itulah juga Allah. Adalah Ia pada mulanya beserta dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan olehnya, maka jikalau tidak ada Dia, tiada lah juga barang sesuatu yang telah jadi.’

53

Page 54: Yesus Dalam Al Quran

“Jadi, yang sama namanya dengan Allah itu ialah Kalam Allah,” kata Ali menegaskan. “Dan kalam itulah yang menjadikan alam ini,” kata Ali lagi meneruskan. “Cuba tolong buka kitab Kejadian 1:3, 11, 24 Kar,” kata Ali, “dan tolong pula bacakan.”

Bakar membuka kitab itu lalu dibacanya: “Maka firman Allah: hendaklah ada terang. Lalu terangpun jadilah. Maka firman Allah: hendaklah bumi menumbuhkan rumput dan pokok yang berbiji dan pohon yang berbuah-bvuah dengan tabiatnya yang berbiji dalamnya di atas bumi itu; maka jadilah demikian. Maka firman Allah: hendaknya bumi itu mengeluarkan kejadian yang hidup dengan tabiatnya, iaitu daripada binatang yang jinak dan yang liar, tiap-tiap dengan tabiatnya; maka jadilah demikian.”

“Terima kasih Kar!” kata Ali, “coba tolong bacakan pula Quran surat 16:40 (Annahl no. 40) dan surat 36:82 (Yasin no. 82) dan surat 40:68 (Mukmin no. 68) ini!”

Bakar mengambil Quran itu lalu dibacanya satu persatu bunyinya:

i. “Sesungguhnya perkataan Kami kepada sesuatu, apabila Kami kehendaki, bahawa Kami katakan kepada nya: Jadilah engkau! Lalu jadilah ia.” (Annahl no. 40).

ii. “Hanya urusan (perintah) Allah itu, bila Ia menghendaki mengadakan suatu, Ia berkata: Jadilah engkau! Lalu terjadilah ia.” (Yasin no. 40).

iii. “Dia yang menghidupkan dan yang mematikan, maka apabila Ia hendak menghukumkan, suatu urusan Ia berkata: Jadilah engkau, niscaya jadilah ia.” (Surat Mukmin no. 68).

“Terima kasih banyak, Kar,” kata Ali. “Dari ayat-ayat Injil dan dari ayat-ayat Quran tersebut di atas, teranglah pada kita, bahawa kalau Allah taala akan menjadikan sesuatu itu dengan perantaraan Kalamnya. Dan sekarang kita akan pelajari pula siapakah kalam Allah itu?” kata Ali, meneruskan pembicaraannya.

54

Page 55: Yesus Dalam Al Quran

“Marilah kita baca Injil Yahya 1:14,” kata Ali, lalu dibacanya: “ ‘Maka Kalam itu telah menjadi manusia serta tinggal di antara kita, penuh dengan anugerah dan kebenaran.’ Ayat itu kita bandingkan dengan yang tersebut dalam Quran surat 3:45 (Ali Imran no. 45),” demikian Ali menerangkan pembicaraannya, lalu dibacanya: “Ingatlah ketika Malaikat berkata: Ya Maryam! Sesungguhnya Allah memberi kabar suka kepada engkau dengan kalamNya, yakni dengan seorang anak namanya Isa Almasih anak Maryam yang mempunyai kebesaran di atas dunia dan di akhirat, sdg ia salah seorang daripada orang-orang yang dekat kepada Tuhan.’ “

setelah selesai Ali membacakan ayat dari Injil dan dari Quran itu, barulah terang dan jelas bagi Bakar bahawa yang disebut Kalam Allah itu ialah Isa Almasih.

“Nah,” kata Ali, “dari penyeledikan kita di atas dapatlah kita ketahui, bahawa yang sama namanya dengan Allah itu ialah Isa Almasih itulah. Sekarang marilah kita selidiki pula apakah Rohulkudus itu dan apa pula pekerjaannya,” kata Ali, sambil dia membuka Quran surat 42:52 (Asysyura no. 52) lalu dibacanya: “Begitulah kami mewahyukan kepada engkau (ya Muhammad) suatu roh yang menghidupkan hati dari perintah kami.”

“Dari ayat tersebut, Kar,” kata Ali menegaskan, “bahawa roh (Rohulkudus) juga ikut bekerja mewahyukan firman Tuhan kepada manusia. Barangkali cukup jelas kepada kita, Kar,” demikian Ali meneruskan, “bahawa Allah, Kalam Allah dan Roh Allah itu memang ada tersebut dalam Quran serta sama pekerjaannya. Sejak Kalam Allah, iaitu Isa (uknumNya yang ke-2) telah diantkat kembali kepada Allah, maka apabila Allah akan berkata-kata dengan manusia lalu dikirimNyalah uknumNya yang ketiga (Rohulkudus) mengetuk-ngetuk pintu hati kita, supaya kita dapat petunjuk dari Allah. Umpama: Kita sedang marah lalu keluarkan perkataan yang kasar-kasar, setelah kita berhenti marah dan telah duduk sendirian, terasalah dalam hati kita mengatakan: Oh, salah saya tadi, alangkah kasarnya perkataanku kepada orang tadi, lalu kita menyesal. Nah itulah Rohulkudus (bisikan Allah kepada kita). Turutlah itu, jangan dibantah. Kalau Rohulkudus itu kita lawan pula (tidak kita dengar) itulah dosa yang tidak akan diampuni sebagaimana Isa telah sabdakan dalam Injil Matius 12:32

55

Page 56: Yesus Dalam Al Quran

bunyinya: ‘Barangsiapa yang mengatakan perkataan yang melawan Anak manusia, ia akan diampuni, tetapi barangsiapa yang mengatakan perkataan yang melawan Rohulkudus ia itu tiada akan diampuni, baik di dalam dunia ini, baik di dalam akhirat.’ “

“Terima kasih, Li,” kata Bakar, “saya minta diterangkan mengapa pernah disebut Tuhan Isa?”

“Supaya lbh jelas,” kata Ali, “marilah kita ulangi bunyi ayat Quran surat 3:45 (Ali Imran no. 45) itu bahagian akhir.” Lalu dibacanya bahasa Arabnya: “ ‘Almasihu Isabnu Maryam wa jiham fiddunia wal akhiroti wa minalmukorrobin,” demikian Ali menegaskan.

“Apa erti mukorrobin itu Li?” tanya Bakar.

“Mukorrobin asal katanya ialah Robbi,” kata Ali. “Supaya lebih jelas Kar,” kata Ali, “coba bandingkan dengan Injil Yahya 13:13.”

Bakar membuka Injil Yahya 13:13 lalu dibacanya ucapan Isa yang bunyinya: “Kamu ini memanggil aku Guru dan Rabbi, maka betullah katamu itu, kerana Akulah Dia.”

“Begitu lah hasil penyelidikan kita, Kar,” kata Ali. “Baik dari Quran mahupun dari Injil sama-sama menerangkan bahawa Isa itulah Rabbi atau Isa itulah ke-Tuhan-an.”

“Baiklah,” jawab Bakar. “Saya masih belum merasa puas, sebab saya tahu bahawa: Tidak ada Tuhan selain dari Allah.”

“Ya,” jawab Ali. “itu perkataan adalah dari perkataan: La ilaha illallah!”

“Benar,” sahut Bakar. “Saya harap supaya saudara terangkan itu.”

“Baiklah,” kata Ali. “Sekarang kita mulai terjemahkan satu persatu:

“La = tidak,

“ilaha = Tuhan,

56

Page 57: Yesus Dalam Al Quran

“Illallah = hanyalah Allah.

“La ilaha illalah = Tidak ada ilah lain hanyalah Allah.”

“Apakah yang disebut ilah itu, Li?” tanya Bakar.

“Ilah itu,” kata Ali, “iaitu benda-benda yang kita pandang suci dan kita sembah di waktu kita sembahyang, umpamanya patung-patung, kuburan, batu, dan sebagainya. Tuhan amat murka kepada orang-orang yang menyembah ilah bersama Allah itu,” kata Ali. “Marilah kita baca ayat-ayat Quran yang tersebut di bawah ini:

1. “La tadj-‘al ma’allahi ilaha akoro fatak-‘uda mazmuman makzula = Janganlah engkau jadikan ilah bersama Allah, tentu engkau menjadi tercela dan terhina.” Quran surat 17:22 (Israa no. 22).

2. “Fala tad-‘u ma’allahi ilaha akoro fatakunu minal mu’azzibin = Sebab itu janganlah engkau sembah ilah bersama Allah, nanti engkau mendapat siksa.” Quran surat 26:213 (Asysyuaraa’ no 213).

3. “Allahu La ilaha illa Hua Robbul’arsyil’azim = Allah! Tidak ada ilah lain, hanyalah Tuhan yang mempunyai arasy yang besar.” Quran surat 27:26 (Annaml no. 26).

4. “A-ilahu ma’allah? Kul hatu Burhanakum inkuntum sodikin = Adakah ilah besrta Allah? Katakanlah dan tunjukkanlah alasanmu jika kamu benar?” Quran surat 27:64 (annaml no. 64).

5. “Al-Lazi ja’ala ma’allahi ilaha akoro falkiahu fil’azabisysyadid = Maka yang mengangkat ilah yang lai beserta Allah, hendaklah lemparkan ke dalam siksa yang keras.” Quran surat 50:26 (surat Caf no. 26)

“Cukuplah 5 ayat kita kutip sebagai contoh Kar,” kata Ali, “untuk menyelidiki bahawa Allah melarang kita menyembah ilah.”

57

Page 58: Yesus Dalam Al Quran

“Sekarang marilah kita bandingkan dengan hukum Taurat,” demikian Ali meneruskan pembicaraannya, sambil dibukanya Kitab Keluaran 20:3 – 5 lalu dibacanya: “Jangan padamu ada ilah lain di hadapan hadiratKu. Jangan diperbuat oleh mu akan patung ukiran atau akan barang peta daripada barang yang dalam langit di atas, atau daripada barang yang di atas bumi di bawah . . . . . Jangan kamu menyembah sujud atau berbuat bakti kepadanya kerana Akulah Tuhan Allah mu.’ “

“Cubalah, Kar! Perhatikanlah sekali lagi baik-baik,” Ali menegaskan: “bahawa ialh itu ialah benda-benda disembah bersama Allah, (benda-benda yang kita hadapi di waktu kita sembahyang). Salah sekali kalau kita mengertikan bahawa ilah = Tuhan,” ujar Ali meneruskan keterangannya. “Kalau akan menyebut Tuhan ialah dengan perkataan:

“Tuhan ku = Robbi

“Tuhan mu = Robbaka,

“Tuhan seru sekalian alam = Robbul’alamin.

“Oh, ya,” sebut Bakar sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.

“Sekarang kita kutip 5 ayat dari Quran sebagai contoh,” sahut Ali sambil dibukanya Quran lalu dibacanya.

1. “Kola Robbi inni zolamtu nafsi fak firli fa kofarolahu = Katanya: Ya Tuhanku! Sesungguhnya telah aniaya aku kepada diriku sebab itu ampunilah dosaku.” Q surat 28:16 (Al-Qasas no. 16).

2. “Kola Robbi’nsurni ‘alalkoumi’lkafirin = Katanya Ya Tuhan ku, tolonglah saya melawan kaum yang memperbuat bencana ini” Quran surat 29:30 (Al. ankabut no. 30).

3. “Wa inna Robbaka lahual’azizu’rrohim = Tuhan mu sungguh perkasa dan pengasih.” Quran surat 26:175 (Asysyuaraa’ no. 175)

4. “Inna Robbaka yakdo bainahum bihukmihi wa hual’azizul’alim = Tuhan mu bakal menghukum

58

Page 59: Yesus Dalam Al Quran

antara mereka dengan hukuman yang adil. Ia perkasa lagi mengetahui.” Quran surat 27:78 (Annaml no. 78).

5. “Wa subhana’llahi Robbil’alamin = Mahasuci Allah Tuhan seru sekalian alam.” Quran surat 27:8 (Annaml no. 8).

“Demikianlah penyelidikan kita Kar,” kata Ali sambil menutup Quran lalu merangkan keterangannya, “tidak pernah kita dapati perkataan dalam Quran “La Robbi = Tidak ada Tuhan.” Tetapi yang banyak kita dapati “La ilah = Tidak ada ilah.” Jadi tegas dan terang sekali bahawa yang amat terlarang dalam Quran itu ialah mempersekutukan ilah dengan Allah (mempersekutukan Allah dengan benda-benda itu).

“Kira-kira begitu lah kita dapat mengetahui rahsia ke-Tuhan-an itu, serta mengetahui Kalam Allah dan Roh Allah itu, Kar,” kata Ali. “Selain dari itu piciklah pengetahuan kita. Dalam Quran, surat 17:85 (Israa’ no. 85) bunyinya: ‘Mereka bertanya kepada engkau (Muhammad) tentang Roh: katakanlah itu urusan Tuhan saya; tiada kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit saja. Dan dalam kitab nabi Yesaya 55:8 dan 9 bunyinya: Kerana fikiranKu itu, bukan fikiranmu dan jalan mu itu bukan jalan Ku, demikian sabda Tuhan. Melainkan seperti tinggi langit daripada bumi, demikian pun tinggi jalan Ku daripada jalan mu, dan pemikiranKu daripada pemikiranmu,” demikian Ali menambah keterangannya.

“Lalu,” kata Ali meneruskan, “kita diselamatkan, bukan oleh kita pandai menyelidik diri Allah sedalam-dalamnya, atau selalu menyeru ya Tuhan Isa, ya Tuhan Isa; melainkan kita diselamatkan oleh karunia Allah dan menurut perintahNya dengan berbakti yang sungguh-sungguh. Yang mana Isa sendiri sudah katakan bunyinya: Bukannya tiap-tiap orang yang menyeru Aku; Tuhan, Tuhan, akan masuk ke dalam kerajaan sorga;p hanyalah orang yang melakukan kehendak BapaKu yang di sorga (Allah). Matius 7:21. Perintah (kehendak) Allah itu ialah 10 Hukum (Taurat) seperti yang tersebut dalam bab pertama dalam kitab ini, ringkasnya ialah:

59

Page 60: Yesus Dalam Al Quran

I. “Jangan menyembah ilah, sembahlah Allah yang Esa itu.”

II. “Jangan membuat patung / berhala dan jangan pula menyembahnya.”

III. “Jangan menyebut nama Allah dengan sia-sia.”

IV. “Memelihara hari yang ketujuh (Sabtu) sebagai hari suci.”

V. “Menghormati Ibu Bapa.”

VI. “Jangan membunuh (membenci).”

VII. “Jangan berzina (harus hidup sopan).”

VIII. “Jangan mencuri (merompak).”

IX. “Jangan dusta (berbohong).”

X. “Jangan dengki (menjauhkan diri dari segala keinginan).

“Kenapa begitu cocok ayat-ayat dalam Injil dan Taurat dengan Quran?” tanya Ali. “Mari kita baca Quran, surat 6:92 (Alan’am no. 92) dan surat 35:31 (Fathir no. 31) bunyinya: “Inilah kitab yang kami turunkan, yang memberi berkat lagi membenarkan kitab yang dahulu daripadanya, supaya engkau memberi kabar takut bagi orang negeri Mekkah dan orang yang sekelilingnya. Orang-orang yang percaya dengan kampung akhirat mereka percaya kepadanya serta menjaga sembahyangnya.”

“Apa yang kami Wahyukan kepada Engkau (Muhammad) iaitu Quran, ialah kebenaran membenarkan kitab-kitab yang dahulu daripadanya (Taurat / Injil). Sesungguhnya Allah mengetahui lagi melihat akan segala hambanya.”

“Sebagai penutup,” kata Ali, “marilah kita ulangi sekali lagi Quran surat 3:45 (Ali Imran no. 45) bunyuinya:

“Ingatlah ketika malaikat berkata: ‘Ya Maryam, sesungguhnya Allah memberi kabar suka dengan KalamNya,

60

Page 61: Yesus Dalam Al Quran

yakni dengan seorang anak, namanya Isa Almasih anak Maryam yang mempunyai kebesaran di atas dunia dan di akhirat, sdg ia salah seorang dari orang yang dekat kepada Tuhan! Dengan lain perkataan, ialah ke-Tuhan-an.

“Dan tolong buka Injil Yahya 13:13, Kar,” kata Ali.

Bakar membuka ayat itu lalu dibacanya: “Kamu ini memanggil Aku guru dan Tuhan, maka betullah katamu itu, kerana Akulah Dia.”

“Ya,” sahut Bakar, “terima kasih banyak, barulah saya mengerti benar erti rahsia ke-Tuhan-an.”

61