konsentrasi perbankan syari’ah program studi...

100
79 URGENSI AUDIT INTERNAL DALAM MEWUJUDKAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA BANK SYARI’AH (Studi Kasus Pada PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang) Oleh Ahmad Busyaeri NIM: 204046102884 KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI MU’AMALAT FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH J A K A R T A 1429 H/2008 M

Upload: lamnhi

Post on 18-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

79

URGENSI AUDIT INTERNAL DALAM MEWUJUDKAN GOOD

CORPORATE GOVERNANCE PADA BANK SYARI’AH

(Studi Kasus Pada PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang)

Oleh

Ahmad Busyaeri

NIM: 204046102884

KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH

PROGRAM STUDI MU’AMALAT

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A

1429 H/2008 M

Page 2: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

80

URGENSI AUDIT INTERNAL DALAM MEWUJUDKAN GOOD

CORPORATE GOVERNANCE PADA BANK SYARI’AH

(Studi Kasus Pada PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syari’ah dan Hukum

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E.I)

Oleh

AHMAD BUSYAERI

NIM. 204046102884

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Gusniarti, MA. Nurhasanah, M.Ag.

KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH

PROGRAM STUDI MU’AMALAT

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A

1429 H/2008 M

Page 3: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

81

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul “PEMBATALAN PERNIKAHAN MENURUT

FIQIH DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974”, telah diujikan

dalam sidang munaqasyah Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta pada tanggal 20 Oktober 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana (S1) pada Program Studi Al-Ahwal Al-

Syakhsiyyah.

Jakarta, 20 Oktober 2008

Mengesahkan

Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum

Prof. DR. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM

NIP. 150 210 422

PANITIA UJIAN

Ketua : Drs. H.A. Basiq Djalil, SH, MA (…....................………)

NIP: 150 169 102

Sekretaris : Kamarusdiana, S.Ag, MH (…....................………)

NIP: 150 285 972

Pembimbing : Dra. Hj. Halimah Isma’il (…....................………)

150 075 192

Penguji I : Drs. H.A. Basiq Djalil, SH, MA (…....................………)

NIP: 150 169 102

Penguji II : Kamarusdiana, S.Ag, MH (…....................………)

NIP: 150 285 972

Page 4: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

82

KATA PENGANTAR

ا��� ا��� ا� ���

Puja dan puji serta syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas

selesainya penyusunan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

pendidikan pada Program Studi Mu’amalat Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Topik skripsi ini penulis pilih atas

pertimbangan pentingnya peran dan fungsi audit internal dalam upaya mewujudkan

Good Corporate Governance pada perbankan syari’ah. Hasil penelitian ini

diharapkan dapat bermanfaat untuk kemajuan dan perkembangan perbankan syari’ah,

khususnya PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang.

Penyusunan skripsi ini dapat penulis selesaikan berkat bantuan dan

dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu sangatlah wajar bila penulis

menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan mengucapkan terima kasih

yang setulus-tulusnya, khususnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH. MH, MM, selaku Dekan

Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta beserta staf yang telah memberikan tugas kepada penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu Dr. Euis Amelia, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Mu’amalat Ekonomi Islam

yang telah meluangkan waktunya bagi penulis, sehingga sangat membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 5: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

83

3. Bapak Gusnirti, MA selaku Pembimbing I dan Ibu Nurhasanah, M.Ag selaku

Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktunya demi membantu penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen di lingkungan Fakultas Syari’ah dan Hukum yang telah

memberikan ilmu kepada penulis selama belajar di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Pimpinan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta

setaf yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk memanfaatkan

dan meminjam buku-buku yang berhubungan dengan pembahasan skripsi ini.

6. Bapak Syamsul Huda selaku Kepala Cabang dan Bapak Adi Sukmanto, sebagai

Auditor Internal Group serta seluruh jajaran karyawan PT. Bank DKI Syari’ah

Cabang Tanah Abang yang telah memberikan data dan kontribusinya dalam

rangka penyelesaian skripsi ini.

7. Ayah dan Ibunda serta kakak dan adik-adikku tercinta yang senantiasa berusaha

dan berdo’a serta mendidik penulis dengan penuh tanggung jawab dan selalu

memberikan bantuan baik moril maupun materil. Semoga ilmu yang penulis

peroleh dapat menjadi bekal untuk membalas budi dan pengorbanan yang telah

mereka berikan.

8. Sanak famili dan handai taulan serta rekan-rekan mahasiswa Jurusan Mu’alamat

Perbankan Syari’ah B Program Non Reguler Fakultas Syari’ah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan semua pihak yang telah

memberikan bantuan dengan sukarela dalam penyelesaian skripsi ini.

Page 6: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

84

9. Teman sejawat dan karib kerabat serta rekan kerja yang telah banyak memberikan

bantuan baik moril maupun materil, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan sesuai

dengan jadwal yang telah ditentukan.

Semoga semua yang telah mereka berikan baik berupa bimbingan dan

bantuan maupun pengorbanan dalam rangka penyusunan skripsi ini, mendapat

imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amin yarabbal ‘alamin.

Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak luput dari kekurangan

dan kelemahan. Oleh karenanya sumbangsih dan pemikiran, kritik dan saran yang

konstruktif dari semua pihak sangat penulis harapkan untuk perbaikan pada kajian-

kajian dengan tema yang sama pada masa yang akan datang.

15 Oktober 2008 M

Jakarta,

15 Syawal 1429 H

Penulis

Page 7: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

85

DAFTAR ISI

Halaman Judul

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. iv

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ....................................... 9

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .............................................. 10

D. Kajian Pustaka .......................................................................... 11

E. Metodologi Penelitian .............................................................. 12

F. Sistematika Penyusunan ............................................................ 13

BAB II : LANDASAN TEORI

A. Audit Internal ......................................................................... 16

1. Pengertian Audit Internal ..................................................... 16

2. Kode Etik Audit Internal ...................................................... 18

3. Konsep Dasar Audit Internal ................................................ 21

4. Efektivitas Fungsi Audit Internal .......................................... 23

5. Mekanisme Pelaksanaan Audit Internal ................................ 27

B. Good Corporate Governance ................................................. 32

1. Pengertian Good Corporate Governance ............................... 32

2. Konsep Dasar Good Corporate Governance ......................... 34

Page 8: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

86

3. Sistem Manajemen Good Corporate Governance ................. 37

4. Struktur Penerapan Good Corporate Governance ................. 41

5. Pedoman Pokok Pelaksanaan Prinsip Good Corporate

Governance .......................................................................... 44

BAB III : PT. BANK DKI SYARI’AH CABANG TANAH ABANG

A. Sejarah Singkat PT. Bank DKI Syari’ah Cabang

Tanah Abang ............................................................................. 48

B. Tujuan Pendirian PT. Bank DKI Syari’ah Cabang

Tanah Abang ............................................................................. 53

C. Prinsip Operasional PT. Bank DKI Syari’ah Cabang

Tanah Abang.............................................................................. 55

D. Struktur Organisasi PT. BNI Syari’ah Cabang

Tanah Abang ............................................................................. 58

BAB IV : PENTINGNYA AUDIT INTERNAL DALAM

MEWUJUDKAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

PADA PT. BANK DKI SYARI’AH CABANG

TANAH ABANG

A. Proses dan Tahapan Audit Internal Pada PT. Bank DKI Syari’ah

Cabang Tanah Abang ................................................................. 63

B. Implementasi Good Corporate Governance Pada PT. Bank

DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang .......................................... 66

Page 9: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

87

C. Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance di PT. Bank DKI

Syari’ah Cabang Tanah Abang ................................................... 71

D. Tanggung Jawab Audit Internal PT. Bank DKI Syari’ah

Cabang Tanah Abang ................................................................ 75

BAB V : PENUTUP

A. ............................................................................................. Kesi

mpulan ....................................................................................... 79

B. ............................................................................................. Saran

-saran ......................................................................................... 80

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 83

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................

Page 10: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

88

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Audit internal merupakan profesi yang relatif baru dalam dunia bisnis.

Kebutuhan akan audit internal di Indonesia mulai dirasakan setelah keluarnya

Position Paper yang disampaikan kepada Gubernur Bank Indonesia, Menteri BUMN

dan Ketua BAPEPAM mengenai penting dan strateginya peran audit internal dalam

upaya mentransformasi good corporate governance principles dari tataran ideal ke

dalam bentuk yang lebih konkrit, yaitu tataran implementasi.1

Dalam mengimplementasikan good corporate governance pada perusahaan,

peran auditor internal adalah sangat penting karena auditor internal dapat membantu

manajemen dalam melakukan evaluasi sistem kontrol dan menunjukkan kelemahan-

kelemahan dalam kontrol internal.2

Oleh karena pergeseran pandangan mengenai fungsi audit internal tersebut,

maka audit internal yang memiliki aspek kerja yang lebih luas ini sering disebut

dengan audit internal modern. Audit internal modern menyediakan jasa-jasa yang

mencakup pemeriksaan dan penilaian atas kontrol, kinerja, resiko dan tata kelola

perusahaan publik maupun private. Penyediaan jasa-jasa yang berupa pemeriksaan

1Febrian DP., et.al., Peran Audit Internal Dalam Implementasi Good Corporate Governance.

Artikel diakses pada tanggal 14 November 2008 dari http://www.prapta.com 2Mundung Anie Valora, Evaluasi Terhadap Peran Auditor Internal Dalam Implementasi

Good Corporate Governance. Artikel diakses pada tanggal 12 Agustus 2008 dari

http://www.adln.lib.onair.ac.id

Page 11: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

89

dan penilaian atas kontrol, kinerja, resiko dan tata kelola perusahaan baik publik

maupun pribadi merupakan salah satu fungsi dari audit internal.

Dengan keberadaan fungsi audit internal yang efektif, dapat tercipta

mekanisme pengawasan untuk memastikan bahwa sumber daya yang ada dalam

perusahaan telah digunakan secara efektif dan efisien, dan pengendalian yang ada

dalam perusahaan dapat memberikan kepastian lebih tinggi bahwa informasi yang

dihasilkan terpercaya. Audit internal juga dapat menjadi barometer standard perilaku

yang berlaku di perusahaan melalui aktivitas pengawasan yang dilakukan secara

berkesinambungan, yang mendorong terciptanya iklim kerja yang efisien.3 Dengan

demikian, auditor internal dapat dijadikan sebagai mitra manajemen yang dapat

memberikan pemikiran tentang pengelolaan usaha yang kemudian dikenal dengan

istilah Good Corporate Governance.

Good Corporate Governance merupakan isu sentral dalam pengelolaan

perusahaan pada saat sekarang ini. Dengan terjadinya rentetan peristiwa yang

menimpa banyak perusahaan besar, yang kemudian beberapa di antaranya dinyatakan

bangkrut, di Amerika Serikat, telah menyadarkan banyak pihak di seluruh dunia

mengenai pentingnya pelaksanaan pengelolaan perusahaan yang baik dan benar.

Untuk itu, berbagai cara ditempuh oleh banyak pihak untuk mendapatkan

kesepakatan mengenai parameter-parameter apa yang digunakan untuk mengukur

pelaksanaan konsep Good Corporate Governance ini dalam suatu perusahaan.4

3Ahmad Daniri, et.al., Opini Transformasi Audit Internal Menuju Terwujudnya Good

Corporate Governance. Artikel diakses pada tanggal 21 Februari 2008 dari http://www.madani.ri.com 4Marta Utama, “Konsep Good Corporate Governance”, dalam Jurnal Akuntansi dan

Keuangan Indonesia, Fakultas Ekonomi UI, 2004, Vol. 1, h. 67 - 68

Page 12: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

90

Konsep Good Corporate Governance dalam GCG Workshop kantor Menteri

Negeri PB BUMN Desember 1999 dirumuskan bahwa Good Corporate Governance

berkaitan dengan pengambilan keputusan yang efektif yang bersumber dari budaya

perusahaan, etika, nilai, sistem, proses bisnis, kebijakan dan struktur organisasi yang

bertujuan untuk mendorong dan mendukung pengembangan perusahaan, pengelolaan

sumber daya kepada pemegang saham dan stakeholder lainnya. Untuk mendukung

pengembangan perusahaan, pengelolaan sumber daya kepada pemegang saham dan

stakeholder lainnya, diperlukan pelaksanaan konsep Good Corporate Governance.

Untuk melaksanakan konsep Good Corporate Governance tersebut

dibutuhkan fungsi otoritas pengawas dalam memonitor praktek-praktek yang tidak

sehat di mana praktek-praktek tersebut merupakan salah satu faktor yang menjadi

kendala dalam mewujudkan Good Corporate Governance.5 Saat ini pelaksanaan

konsep Good Corporate Governance tidak hanya diberlakukan oleh perusahaan-

perusahaan, tetapi dilakukan juga oleh berbagai institusi, tak terkecuali instansi

perbankan syari’ah pun melaksanakan konsep Good Corporate Governance ini.

Memasuki abad ke 21, Good Corporate Governance dalam pengelolaan

perbankan syari’ah penting untuk dilakukan, mengingat keberadaan perbankan

syari’ah merupakan simbol pelaksanaan ekonomi Islam yang tentunya masih harus

memperbaiki berbagai komponen di dalamnya untuk perkembangan perbankan yang

benar-benar menjalankan prinsip syari’ah pada masa yang akan datang.

5Machia Tjahyo Handoko, Peran BI Dalam Mewujudkan GCG Perbankan. Artikel diakses

pada tanggal 30 Mei 2008 dari http://www.wikipedia.org

Page 13: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

91

Perkembangan yang begitu pesat beberapa tahun terakhir dari aktivitas

perbankan syari’ah sungguh membanggakan, dimana saat ini ada 29 bank yang telah

beroperasi secara syari’ah dan memiliki lebih dari 620 kantor cabang di seluruh

Indonesia6 dituntut untuk segera mengimplementasikan praktek-praktek Good

Corporate Governance dalam pengelolaan perbankan syari’ah agar dapat

memberikan perlindungan yang maksimum kepada semua pihak yang berkepentingan

dalam stakeholder, terutama nasabah atau deposan.

Penerapan Good Corporate Governance ini terbukti dalam penelitian

beberapa lembaga keuangan syari’ah muslim dapat meningkatkan kepercayaan

masyarakat kepada bank syari’ah.7 Di samping itu, penerapan Good Corporate

Governance ini dapat membantu bank syari’ah dalam meminimalisasi kualitas

pembiayaan yang tidak baik, meningkatkan akurasi penilaian bank, infrastruktur,

kualitas pengambilan keputusan bisnis dan mempunyai sistem deteksi dini terhadap

high risk business area, produk dan services.8 Dengan demikian dapat dipahami

bahwa implementasi Good Corporate Governance ini bukan lagi suatu keharusan,

akan tetapi merupakan tuntutan yang harus segera diterapkan pada perbankan

syari’ah.

Adapun pemicu utama tuntutan Good Corporate Governance ini diakibatkan

oleh krisis yang terjadi pada sektor perbankan yang secara umum didominasi oleh

6Agustianto, Good Corporate Governance di Bank Syari’ah. Artikel diakses pada tanggal 27

Mei 2008 dari http://www.agustianto.wordpress.com 7Rina Asytuti, Penerapan Corporate Governance di Bank Syari’ah, makalah Mata Kuliah

Ekonomi Islam di Dunia Muslim, (Jakarta: Sekolah Pasca Sarjana UIN Jakarta, 2008), h. 1 8Endri, Penerapan Good Corporate Governance Dalam Perbankan Syari’ah. Artikel diakses

pada tanggal 27 Mei 2008 dari http://www.tazkiaonline.com

Page 14: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

92

perbankan konvensional pada pertengahan tahun 1997 hingga tahun 2000. Krisis

moneter dan ekonomi sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis politik nasional

telah membawa dampak besar yang bersifat multi dimensional. Imbasnya tidak hanya

pada sektor ekonomi dan politik, namun menjalar pada beberapa sektor baik sektor

sosial bahkan sampai sektor budaya. Dari sektor ekonomi, kerusakan yang terjadi

sungguh luar biasa. Perbankan Indonesia pada saat itu mengalami kesulitan yang

sangat parah. Keadaan tersebut menyebabkan pemerintah Indonesia terpaksa

mengambil tindakan untuk merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-

bank di Indonesia.9 Hal ini seperti ini dilakukan pemerintah agar terhindar dari

masalah krisis.

Bagi perbankan Indonesia, krisis ini menimbulkan beberapa masalah. Di

antara bentuk masalah yang terjadi adalah dilikuidasinya 16 bank swasta, 7 bank

dibekukan operasinya dan 7 bank diambil alih pemerintah. Begitu juga biaya

rekapitulasi perbankan menjadi tinggi hingga mencapai 53,6% produk domestic

bruto. Sementara tingkat Non Performing Loan meningkat hingga mencapai 55%

tertinggi dibandingkan dengan negara Asia lain yang terkena dampak krisis.10

Untuk

menekan biaya rekapitulasi ini, maka alternatif lain yang dapat dilakukan adalah

penerapan Good Corporate Governance.

Implementasi Good Corporate Governance di Indonesia telah diatur oleh

Bank Indonesia selaku pemegang otoritas perbankan dalam negeri melalui Peraturan

9Bank Syari’ah Mandiri, Laporan Tahunan 2004 Annual Report, (Jakarta: Bank Syari’ah

Mandiri, 2004), h. 28 10Leo J. Susilo, Good Corporate Governance; Tanggung Jawab Direksi dan Komisaris

Dalam Melaksanakannya, (Bandung: PT. Hikayat Dunia, 2007), h. 1

Page 15: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

93

Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 jo No. 8/14/PBI/2006 yang mengatur pelaksanaan

Good Corporate Governance bagi bank umum, sedangkan untuk perbankan syari’ah,

Bank Indonesia juga menyusun kode etik Good Corporate Governance khusus

perbankan syari’ah. Sementara Lembaga Internasional Syari’ah seperti Islamic

Financial Services Board (IFSB) pada tahun 2005 berhasil merampungkan pedoman

standar Good Corporate Governance untuk lembaga keuangan Islam internasional.11

Penyelesaian pedoman standar Good Corporate Governance bagi lembaga keuangan

Islam Internasional juga tidak lepas dari peran audit internal.

Menyinggung tentang fungsi audit internal memang sangat penting untuk

selalu dilaksanakan khususnya bagi perbankan syari’ah, mengingat dalam setiap

transaksi mu’amalat ataupun yang berhubungan dengan dasar dari transaksi pada

pelaksanaannya sangat berkaitan dengan sistem pengawasan. Menurut Karlen

Simarmata, ada beberapa bentuk pengawasan yang terdiri dari tiga unsur. Pertama,

pengawasan eksternal oleh regulator. Kedua, pengawasan internal oleh komisaris,

direksi dan manajemen. Ketiga, pengawasan oleh masyarakat (market discipline).

Pengawasan internal menjadi tugas Bank Indonesia sebagai bank sentral yang

dilaksanakan melalui regulasi, perizinan, pengawasan dan pengendalian serta sanksi

terhadap pelanggaran. Pengawasan internal dilakukan melalui penerapan Good

Corporate Governance, kepatuhan (compliance) dan prinsip know your customer,

sedangkan pengawasan oleh masyarakat melalui keterbukaan.12

11Endri, Penerapan Good Corporate Governance Dalam Perbankan Syari’ah 12Karlen Simarmata, Good Corporate Governance; Tanggung Jawab Direksi dan Komisaris

Dalam Melaksanakannya, (Bandung: PT. Hikayat Dunia, 2007), h. 4

Page 16: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

94

Pelaksanaan sistem pengawasan ini bisa dilakukan melalui pelembagaan

terinternalisasi atau melalui organisasi (badan). Dalam hal ini, pengawasan yang

dimaksud adalah sebagaimana yang telah diatur oleh Bank Indonesia dalam peraturan

Bank Indonesia No. 1/6/PBI/1999 tertanggal 20 September 1999 tentang penugasan

Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan penerapan standar pelaksanaan

fungsi audit internal bank umum.

Selain itu, terjadi perkembangan dalam peran yang dibawakan oleh audit

internal, yaitu dari sekedar unit yang mengecek kepatuhan, menjadi sebuah fungsi

yang berperan aktif sebagai mitra bagi manajemen dalam mendukung penerapan

Good Corporate Governance dengan melakukan evaluasi dan perbaikan proses kerja

perusahaan yang berpengaruh pada penerapan nilai perusahaan dan terjaganya

akuntabilitas.13

Adapun yang mendorong penulis untuk mengangkat ke permukaan tentang

masalah ini dilandasi oleh beberapa alasan, yaitu :

1. Saat ini audit internal sudah semakin banyak diterapkan dalam operasional

perbankan walaupun belum optimal, mengingat dengan cara tersebut penggalian

data dan fakta tidak terlalu dalam, terutama tentang pelanggaran aspek-aspek

yuridis dalam praktek perbankan. Padahal, tidak dapat disangkal lagi bahwa

pelanggaran hukum dalam praktek perbankan selama ini merupakan salah satu

faktor yang memberikan kontribusi yang besar terhadap isu-isu kemelut krisis

perbankan.

13Ahmad Daniri, et.al., Opini Transformasi Audit Internal Menuju Terwujudnya Good

Corporate Governance

Page 17: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

95

2. Penerapan Good Corporate Governance di lembaga perbankan syari’ah menjadi

sebuah keniscayaan yang tidak terbantahkan. Bahkan bank-bank syari’ah harus

tampil sebagai pioner terdepan dalam mengimplementasikan Good Corporate

Governance tersebut. Jika dibandingkan dengan para bankir konvensional, maka

bankir syari’ah seharusnya lebih unggul dan terdepan dalam menerapkan Good

Corporate Governance di lembaga perbankan, mengingat lembaga perbankan

syari’ah membawa nama agama ke dalam lembaga bisnis.

3. Audit internal ternyata memiliki peranan yang sangat vital dalam upaya

mewujudkan Good Corporate Governance. Tanpa adanya audit internal,

kesehatan suatu bank perlu diragukan, sebab kesehatan sebuah bank tidak hanya

menyangkut kepentingan dari usaha bank yang bersangkutan, tetapi juga

mempunyai pengaruh terhadap perkembangan perbankan secara keseluruhan pada

khususnya, dan perekonomian pada umumnya.

Berpijak pada pola pikir di atas, maka penulis merasa tertarik untuk

menuangkan sebuah obsesi yang terdapat dalam diri penulis yang kemudian

diwujudkan dalam bentuk skripsi yang diberi judul : “URGENSI AUDIT

INTERNAL DALAM MEWUJUDKAN GOOD CORPORATE

GOVERNANCE PADA BANK SYARI’AH; Studi Kasus Pada PT. Bank DKI

Syari’ah Cabang Tanah Abang”. Topik ini menarik untuk dikaji, karena

implikasinya sangat luas sehingga dapat menjadi bahan pemikiran bagi para bankir

syari’ah dalam memainkan perannya sebagai pioner penegakan Good Corporate

Governance di lembaga perbankan.

Page 18: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

96

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Pelaksanaan Good Corporate Governance masih menjadi kendala di

negara-negara berkembang. Hal ini disebabkan semua institusi yang berkaitan tidak

dapat melakukan pengawasan, efisiensi dan akuntabilitas baik yang menyangkut

internal, negara, hukum maupun stakeholder lainnya. Ketidakefektifan ini sangat

merugikan stakeholder lainnya karena jumlah stakeholder yang lebih besar dan resiko

sistemik yang lebih besar pula.

Banyak hal yang dapat diangkat dalam persoalan penerapan Good

Corporate Governance dalam perbankan syari’ah seperti bentuk komite audit,

struktur audit, fungsi dan peran komite audit, dan lain sebagainya. Agar dapat

memberikan fokus masalah, maka pembahasan skripsi ini dibatasi hanya pada

pentingnya audit internal dalam mewujudkan Good Corporate Governance pada bank

syari’ah. Di sini penulis merumuskan permasalahannya, yaitu : Sejauh mana peran

dan fungsi audit internal dalam upaya mewujudkan Good Corporate Governance

pada bank syari’ah, dengan batasan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana mekanisme pelaksanaan audit internal pada PT. Bank DKI Syari’ah

Cabang Tanah Abang ?

2. Prinsip apa saja yang menjadi landasan bagi terciptanya Good Corporate

Governance pada PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang ?

3. Upaya apa saja yang dapat dilakukan PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah

Abang dalam mewujudkan Good Corporate Governance ?

Page 19: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

97

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Sejalan dengan latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan

masalah, maka penelitian skripsi ini memiliki tujuan sebagai berikut :

1. Memperoleh gambaran tentang mekanisme pelaksanaan audit internal pada PT.

Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang.

2. Memperoleh pengetahuan tentang prinsip yang menjadi landasan bagi

terwujudnya Good Corporate Governance pada PT. Bank DKI Syari’ah Cabang

Tanah Abang.

3. Memperoleh gambaran tentang upaya yang dilakukan PT. Bank DKI Syari’ah

Cabang Tanah Abang dalam mewujudkan Good Corporate Governance.

Adapun kegunaan dari penelitian skripsi ini antara lain adalah sebagai

berikut :

1. Manfaat akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan wacana dalam

khazanah ilmu ekonomi dan sekaligus dapat memberikan penjelasan tentang

peran dan fungsi audit internal dalam upaya mewujudkan Good Corporate

Governance.

2. Manfaat praktis

Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi berupa buku

bacaan perpustakaan di lingkungan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, khususnya di Fakultas Syari’ah dan Hukum pada Program Studi

Mu’amalat.

Page 20: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

98

D. Kajian Pustaka

Secara umum, penelitian tentang Good Corporate Governance telah banyak

dilakukan oleh banyak peneliti sebelumnya. Adapun di antara para peneliti tersebut

adalah :

1. Ade Syukron, 1984715161, Penegakan Good Governance Pada Lembaga

KPKPN; Studi Komparasi Menurut Hukum Positif dan Hukum Islam, Jakarta:

Program Studi Perbandingan Mazhab dan Hukum Fakultas Syari’ah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2003

Skripsi tersebut membahas tentang bagaimana Lembaga Komisi Pemeriksa

Kekayaan Penyelenggara Negara (KPKPN) menerapkan sistem Good

Governance dalam upaya penegakan hukum demi terciptanya pola pemerintahan

yang baik, efektif dan responsive serta transparan yang dikomparasikan dengan

nilai-nilai ke-Islaman.

2. Leo J. Susilo dan Karlen Simarmata, Good Corporate Governance Pada Bank;

Tanggung Jawab Direksi dan Komisaris Dalam Melaksanakannya, Bandung: PT.

Hikayat Dunia, 2007, Cet. ke-1.

Dalam buku tersebut memuat kasus mengenai pelaksanaan Good Corporate

Governance pada Bank Niaga Tbk. Bertitik tolak pada hasil survey Corporate

Governance Perception Index tahun 2006 Bank Niaga memperoleh nilai tertinggi,

yaitu 89,27 dari 100 dan memperoleh predikat perusahaan yang sangat dipercaya,

Bank Niaga telah melakukan kajian menyeluruh terhadap Peraturan Bank

Indonesia No. 8/4/PBI/2006 jo No. 8/14/PBI/2006.

Page 21: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

99

Berdasarkan penelitian penulis, secara khusus sampai saat ini belum ada

penelitian yang membahas tentang urgensi audit internal dalam mewujudkan Good

Corporate Governance pada bank syari’ah. Atas dasar itu, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian tentang pentingnya audit internal dalam upaya mewujudkan

Good Corporate Governance pada bank syari’ah.

E. Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif eksploratif,14

yaitu penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran yang faktual terhadap

pentingnya audit internal dalam mewujudkan Good Corporate Governance di bank

syari’ah. Adapun jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yang

menghasilkan data deskriptif tertulis dengan informasi dari orang yang terlibat dalam

objek.15

Penelitian ini juga menggabungkan studi kepustakaan dan studi lapangan.

Data yang diperoleh melalui studi kepustakaan adalah berupa informasi

yang diperoleh melalui buku-buku dengan cara mengunjungi perpustakaan, tabloid,

internet dan ditambah dengan bahan-bahan perkuliahan serta makalah-makalah

seminar yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang bahas. Sementara untuk

memperoleh data lapangan, penulis mengadakan pendekatan secara langsung dengan

cara mengunjungi obyek yang diteliti seperti gambaran umum lokasi penelitian dan

14Masri Singarimbun, et.al., Metodologi Penelitian Survey, (Jakarta: LP3ES, 1999), Cet. ke-1,

h. 4 15Lexy J. Maleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1998), Cet.

ke-2, h. 3

Page 22: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

100

kondisi PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang. Adapun instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini terdiri dari :

a. Observasi, penulis mengadakan pengamatan langsung ke PT. Bank DKI Syari’ah

Cabang Tanah Abang untuk memperoleh data yang akurat tentang gejala,

peristiwa dan kondisi aktual yang terjadi pada masa kini.

b. Wawancara, penulis mengadakan tanya jawab dengan Petugas Kontrol Internal

Group untuk memperoleh data yang dibutuhkan dan dianggap akurat.

Sedangkan teknik penulisan skripsi ini berpedoman kepada buku

“Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta” yang diterbitkan oleh UIN Jakarta Press 2007, akan mewarnai seluruh

bentuk penulisan skripsi ini.

F. Sistematika Penyusunan

Untuk memudahkan pembahasan skripsi ini secara keseluruhan, maka

diperlukan suatu sistematika penyusunan. Adapun sistematika penyusunan yang

dimaksud adalah seperti yang akan diuraikan di bawah ini.

Bab I menguraikan tentang pokok-pokok pikiran yang tertuang pada

pembahasan skripsi ini yang terdiri atas latar belakang masalah yang tujuannya untuk

memberikan alasan yang jelas tentang pemilihan judul, pembatasan dan perumusan

masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kajian pustaka, metodologi penelitian yang

dipergunakan dalam rangka memudahkan penulisan dan sistematika penyusunan

Page 23: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

101

dipergunakan untuk memberikan penjelasan secara garis besar mengenai pembahasan

yang akan diuraikan dalam pembahasan skripsi ini.

Bab II berisikan tentang landasan teori yang pembahasannya meliputi audit

internal dan Good Corporate Governance. Sub bab dari audit internal ini terdiri atas

pengertian audit internal, kode etik audit internal, konsep dasar audit internal,

efektivitas fungsi audit internal dan mekanisme pelaksanaan audit internal.

Sedangkan sub bab dari Good Corporate Governance meliputi pengertian Good

Corporate Governance, konsep dasar Good Corporate Governance, sistem

manajemen Good Corporate Governance, struktur penerapan Good Corporate

Governance dan pedoman pelaksanaan prinsip Good Corporate Governance.

Bab III menguraikan tentang PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang

yang pembahasannya meliputi sejarah singkat PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah

Abang, tujuan pendirian PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang, prinsip

operasional PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang dan struktur organisasi PT.

Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang.

Bab IV membahas inti persoalan yang diperbincangkan dalam skripsi ini,

yaitu pentingnya audit internal dalam mewujudkan Good Corporate Governance

pada PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang yang pembahasannya meliputi

proses dan tahapan audit internal pada PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang,

implementasi Good Corporate Governance pada PT. Bank DKI Syari’ah Cabang

Tanah Abang, prinsip-prinsip Good Corporate Governance di PT. Bank DKI

Page 24: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

102

Syari’ah Cabang Tanah Abang dan tanggung jawab audit internal PT. Bank DKI

Syari’ah Cabang Tanah Abang.

Bab V merupakan bab penutup dari skripsi ini yang di dalamnya memuat

beberapa kesimpulan dan saran-saran yang merupakan kristalisasi dari uraian bab-bab

terdahulu yang kemudian diakhiri oleh daftar kepustakaan dan lampiran-lampiran.

Page 25: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

103

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Audit Internal

1. Pengertian Audit Internal

Secara etimologis, audit internal terdiri dari dua suku kata yaitu audit

dan internal. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, audit atau pemeriksaan

dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu organisasi, sistem, proses

atau produk.16

Menurut Sofyan S. Harahap, audit berasal dari kata bahasa

Latin yang berarti dia mendengar.17

Sementara definisi audit ditinjau dari

aspek terminologis adalah suatu proses sistematis, independent dan

terdokumentasi untuk mendapatkan bukti audit dan mengevaluasinya secara

obyektif untuk menentukan sejauh mana kriteria audit terpenuhi.18

Menurut Kanroth seperti dikutip oleh Sofyan S. Harahap menyatakan

bahwa audit adalah sebuah proses yang sistematis yang bertujuan untuk

mendapatkan dan menilai bukti atas pengakuan tentang kegiatan dan kejadian

ekonomis untuk memastikan tingkat kesesuaian antara pengakuan dan kriteria

yang ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya dengan pihak lain yang

16Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2005), Cet. ke-3, h. 255 17Sofyan S. Harahap, Auditing Dalam Perspektif Islam, (Jakarta: Pustaka Quantum, 2008),

Cet. ke-2, h. 32 18Iskandar Indranata, Terampil dan Sukses Melakukan Audit Mutu Internal, (Bandung:

Alfabeta, 2006), h. 21

Page 26: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

104

berkepentingan.19

Kata audit ini biasanya sering dirangkaikan dengan kata

internal yang kemudian sering pula disebut dengan istilah audit internal.

Kata internal menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah

menyangkut bagian dalam (tubuh, mobil).20

Selain itu, kata internal juga

memiliki arti antar pribadi atau menyangkut bagian dalam seperti tubuh, diri,

mobil, dan lain sebagainya.21

Jadi penggabungan dua kata ini menjadi audit

internal dapat didefinisikan sebagai suatu aktivitas independent yang

memberikan jaminan keyakinan serta konsultasi yang dirancang untuk

memberikan suatu nilai tambah serta meningkatkan kegiatan operasi

organisasi.22

Dengan demikian audit internal adalah kegiatan penilaian yang

independent dalam organisasi untuk mereview operasi sebagai jasa yang

diberikan kepada manajemen. Dengan kata lain audit internal merupakan

kegiatan assurance dan konsultasi yang independent dan obyektif yang

dirancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan

organisasi. Audit internal membantu organisasi untuk mencapai tujuannya

melalui suatu pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan

meningkatkan efektivitas pengelolaan resiko, pengendalian dan proses

governance.

19Sofyan S. Harahap, Auditing Dalam Perspektif Islam, h. 15 20Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 336 21Dikutip dari http://www.pusatbahasa.diknas.go.id pada tanggal 2 Agustus 2008. 22Muh. Arief Effendi, Tantangan Untuk Menjadi Seorang Auditor Internal Yang Profesional.

Artikel diakses pada tanggal 12 Maret 2008 dari http://www.muharief.wordpress.com

Page 27: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

105

Dari beberapa pendapat para pakar tentang definisi audit internal,

dapat disimpulkan bahwa audit internal adalah sebuah penilaian yang

sistematis dan obyektif yang dilakukan auditor internal terhadap operasi dan

pengendalian yang berbeda dalam organisasi untuk menentukan apakah :

a. Informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan.

b. Resiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan diminimalisasi.

c. Peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa

diterima telah diikuti.

d. Kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi.

e. Sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis serta

f. Tujuan organisasi telah dicapai secara efektif.

2. Kode Etik Audit Internal

Profesi audit internal memiliki kode etik profesi yang harus ditaati

dan dijalankan oleh segenap auditor internal. Kode etik tersebut memuat

standar perilaku sebagai pedoman bagi seluruh auditor internal. Konsorsium

Organisasi Profesi Auditor Internal23

telah menetapkan kode etik bagi para

auditor internal adalah sebagai berikut :

23Konsorsium Organisasi Profesi ini terdiri dari (1) Forum Komunikasi Satuan Pengawasan

Internal (FKSPI). Forum ini awalnya bernama FKSPI BUMN/BUMD karena anggotanya para auditor

internal yang bekerja pada Satuan Pengawasan Intern (SPI) di BUMN/BUMD. Sehubungan dengan

keanggotaan yang terbuka bagi auditor intern yang bekerja di sektor perusahaan swasta, multi nasional

maupun asing, maka berubah menjadi FK SPI, (2) Perhimpunan Auditor Internal Indonesia (PAII). Organisasi ini menghimpun para auditor internal yang telah memiliki gelar qualified internal auditor

(QIA), dan (3) Asosiasi Auditor Internal (AAI). Anggota AAI ini tersebar di seluruh Indonesia baik

yang berasal dari BUMN/BUMD/Swasta. AAI juga membuka keanggotaan dengan auditor internal

dari Perguruan Tinggi berstatus Badan Hukum Milik Negara dan perusahaan baik BUMN/BUMD

maupun private.

Page 28: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

106

a. Auditor internal harus menunjukkan kejujuran, obyektivitas dan

kesanggupan dalam melaksanakan tugas serta memahami tanggung jawab

profesinya.

b. Auditor internal harus menunjukkan loyalitas terhadap organisasinya atau

terhadap pihak yang dilayani. Namun demikian, auditor internal tidak

boleh secara sadar terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang menyimpang

atau melanggar hukum.

c. Auditor internal tidak boleh secara sadar terlibat dalam tindakan atau

kegiatan yang dapat mendiskreditkan profesi audit internal atau

mendiskreditkan organisasinya.

d. Auditor internal harus menahan diri dari kegiatan-kegiatan yang dapat

menimbulkan konflik dengan kepentingan organisasinya atau kegiatan-

kegiatan yang dapat menimbulkan prasangka yang meragukan

kemampuannya untuk dapat melaksanakan tugas dan memenuhi tanggung

jawab profesinya secara obyektif.

e. Auditor internal tidak boleh menerima sesuatu dalam bentuk apapun dari

karyawan, klien, pelanggan, pemasok atau pun mitra bisnis organisasinya,

yang dapat atau patut diduga dapat mempengaruhi pertimbangan profesinya.

f. Auditor internal hanya melakukan jasa-jasa yang dapat diselesaikan

dengan menggunakan kompetensi profesional yang dimilikinya.

g. Auditor internal harus mengusahakan berbagai upaya agar senantiasa

memenuhi standar profesi audit internal.

Page 29: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

107

h. Auditor internal harus bersikap hati-hati dan bijaksana dalam

menggunakan informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan tugasnya.

Auditor internal tidak boleh menggunakan informasi rahasia untuk

mendapatkan keuntungan pribadi secara melanggar hukum yang dapat

menimbulkan kerugian terhadap organisasinya.

i. Dalam melaporkan hasil pekerjaannya, auditor internal harus

mengungkapkan semua fakta-fakta penting yang diketahuinya, yaitu

fakta-fakta yang jika tidak diungkap dapat (1) mendistorsi laporan atas

kegiatan yang direview dan (2) menutupi adanya praktek-praktek yang

melanggar hukum.

j. Auditor internal harus senantiasa meningkatkan kompetensi dan

efektivitas serta kualitas pelaksanaan tugasnya. Auditor internal wajib

mengikuti pendidikan profesional berkelanjutan.

Menurut Sofyan S. Harahap, ada beberapa hal yang diatur dalam etika

profesi audit internal seperti sikap independent, perlunya menjaga

kerahasiaan, pengaturan tentang publikasi dan promosi, aturan tentang surat

penugasan, aturan tentang pergantian akuntan, penentuan fee/honorarium,

kewajiban kepada pihak ketiga, perilaku yang tidak boleh dilakukan kepada

langganan, kewajiban manajemen dan auditor serta hubungan istimewa

dengan langganan.24

24Sofyan S. Harahap, Auditing Dalam Perspektif Islam, h. 225 - 226

Page 30: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

108

Selama ini profesi audit internal memang memiliki standar etika

profesi yang terus menerus dipelihara, direvisi dan ditekankan dalam setiap

pendidikan, pelatihan buku teks maupun standar lainnya. Namun etika profesi

yang selama ini hanya didasarkan pada filsafat rasionalisme dan materialisme,

sehingga yang sering terjadi adalah auditor masih melakukan hal-hal yang

tidak terpuji sehingga merusak nama baiknya.25

Oleh sebab itu, profesi audit

internal memang dituntut untuk memiliki kode etik.

Agar kode etik itu efektif, maka harus ada penekanan moral yang

solid dan legitimate sebagai dasar dari prinsip dan etika yang dibuat. Sejauh

ini kode audit internal didasarkan kepada pemikiran manusia yang diatur oleh

pola pikir rasionalisme. Penegakan kode etik ini tergantung pada organisasi

atau komitmen pribadi saja yang dikontrol oleh publik. Dengan adanya kode

etik ini, diharapkan para auditor internal tidak lagi melakukan hal-hal yang

tidak terpuji, sehingga dapat menjaga nama baik dan profesinya secara

keseluruhan.

3. Konsep Dasar Audit Internal

Audit internal atau yang biasa disebut Sistem Pengendalian Internal

(SPI) merupakan bagian dari praktek Good Corporate Governance dan

praktek manajemen yang di dalamnya mencakup pengawasan yang memadai,

etika bisnis, independensi, pengungkapan yang akurat dan tepat waktu,

25Sofyan S. Harahap, Auditing Dalam Perspektif Islam, h. 226

Page 31: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

109

akuntabilitas dari seluruh pihak yang terlibat dalam proses pengelolaan

perusahaan serta mekanisme untuk memastikan adanya tindak lanjut yang

seksama jika terjadi pelanggaran dalam perusahaan. Jadi sistem pengendalian

internal yang merupakan salah satu elemen dari praktek Good Corporate

Governance dan praktek manajemen adalah konsep dari audit internal.

Audit internal sendiri memiliki tugas melakukan penilaian kepatuhan,

dan saat ini fungsinya berkembang layaknya konsultan dengan memberikan

masukan-masukan dalam hal strategi, implementasi kebijakan, dan lain-lain

guna mendukung peningkatan kinerja perusahaan. Sedangkan kriteria

penilaiannya berdasarkan perundang-undangan dan kebijakan perusahaan

yang telah ditetapkan.26

Pelaksanaan audit internal dilakukan oleh auditor

internal yang meneliti prosedur perusahaan untuk memastikan apakah berjalan

sesuai dengan kebijakan yang telah digariskan. Untuk itu, selain memiliki

tugas sebagai penilaian kepatuhan, juga melakukan pengawasan terhadap

suatu perusahaan. Dengan demikian konsep dasar auditor internal selain

pengungkapan permasalahan yang akurat dan tepat waktu, juga melakukan

kontrol terhadap berbagai perusahaan dan institusi perbankan.

Pada perbankan syari’ah, audit dan kontrol merupakan lapisan

pertama dan utama yang dilakukan terhadap setiap karyawan, sehingga peran

bagian sumber daya insani dalam memilih karyawan yang tepat merupakan

26Tanya Jawab dengan Asosiasi Auditor Internal (AAI) pada tanggal 20 Maret 2008 melalui

[email protected]

Page 32: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

110

syarat mutlak adanya peran lapisan kontrol secara optimal. Oleh sebab itu,

setiap pengelola perbankan harus memahami apa yang dimaksud dengan

pengendalian internal.

Menurut Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), pengendalian

internal adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris,

manajemen dan personal lain entitas yang didesain untuk memberikan yagn

memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini seperti keadaan

pelaporan, efektivitas dan efisiensi operasi serta kepatuhan terhadap hukum

dan peraturan yang berlaku.27

Dengan demikian, konsep dasar audit internal

adalah melakukan pengawasan dan pengendalian yang memadai untuk

meyakinkan adanya penyimpangan dalam suatu perusahaan termasuk dunia

perbankan.

4. Efektivitas Fungsi Audit Internal

Dalam dunia perbankan audit internal merupakan sebuah fungsi yang

independent yang tugas utamanya adalah melakukan penilaian berkelanjutan

melalui penyusunan laporan yang menganalisis metodologi, prosedur dan

proses yang terdapat dalam manajemen resiko bank. Dalam perannya ini,

sudah umum apabila departemen audit internal mempertanggungjawabkan

tugasnya kepada Presiden Direktur Bank.28

27Amin Widjaja Tunggal, Memahami Internal Auditing, (Jakarta: Harvarindo, 2008), h. 77 28Modul Manajemen Resiko Perbankan, Pentingnya Regulasi Perbankan. Artikel diakses

pada tanggal 26 Agustus 2008 dari http://www.manajemenresiko.blokspot.com

Page 33: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

111

Dipandang dari sudut audit yang independent, fungsi audit internal

adalah sebagai teknik pengendalian internal yang konvensional. Departemen

Audit Internal harus dianggap sebagai bagian yang terpadu dari sistem

pengendalian internal perusahaan, dan begitulah pandangan auditor

independent pada waktu melakukan tinjauan ulang dan evaluasi atas sistem

pengendalian internal. Apabila tinjauan ulang dan evaluasi ini menunjukkan

adanya fungsi audit internal yang kuat, maka biasanya auditor independent itu

sedikit banyak boleh mengandalkan pekerjaan staf audit internal.29

Fungsi audit internal merupakan sumber informasi dan assurance bagi

komite audit untuk aktivitas pengendalian finansial intern dan manajemen

resiko.30

Fungsi audit internal ini mencakup departemen audit internal dan

departemen lainnya, aktivitas atau outsource jasa yang memenuhi peranan

audit internal.

Fungsi audit internal yang baik memiliki proses untuk menilai

efektivitas mereka sendiri. Mereka menggunakan hasil, bersama dengan

umpan balik dari auditor eksternal dan stakeholders yang lain, untuk

memonitor kewenangan sepanjang waktu dan mencapai perbaikan

berkesinambungan dan praktek serta kinerja.31

Ini merupakan salah satu peran

dari audit internal.

29Marianus Sinaga, Norma dan Prosedur Auditing, (Jakarta: Erlangga, 1996), h. 156 30Amin Widjaja Tunggal, Memahami Internal Auditing, h. 45 31Amin Widjaja Tunggal, Memahami Internal Auditing, h. 47

Page 34: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

112

Dengan adanya fungsi audit internal yang efektif, maka dapat tercipta

mekanisme pengawasan untuk memastikan bahwa sumber daya yang ada

dalam perusahaan telah digunakan secara ekonomis dan efektif, dan

pengendalian yang ada dalam perusahaan dapat memberikan kepastian lebih

tinggi bahwa informasi yang dihasilkan dapat dipercaya menurut versi audit

internal.

Audit internal juga menjadi barometer standar penilaian yang berlaku

di perusahaan melalui aktivitas pengawasan yang dilakukan secara

berkesinambungan, sehingga dapat mendorong terciptanya iklim kerja yang

efisien. Seiring dengan perbaikan dalam proses internal tersebut, keyakinan

investor termasuk kreditur terhadap proses pengelolaan perusahaan akan

semakin meningkat. Meningkatnya keyakinan investor terhadap proses

pengelolaan perusahaan, merupakan salah satu bukti dari kerja keras para

auditor internal.

Di Indonesia, fungsi audit internal sering dilihat sebagai penambahan

beban bagi perusahaan. Sedangkan di negara lain, keberadaan fungsi audit

internal dianggap sangat penting, antara lain terlihat adanya peraturan dari

beberapa Bursa Efek yang mengharuskan agar perusahaan yang terdaftar

harus memiliki fungsi audit internal, baik secara in-house maupun outsource,

serta munculnya Sarbanes Oxley di Amerika yang mengharuskan manajemen

untuk memastikan efektivitas dari pengendalian internalnya.

Page 35: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

113

Berkaitan dengan peran audit internal, acuan yang digunakan antara

lain adalah standar audit internal yang dikeluarkan oleh The Institute of

Internal Auditor, dengan melakukan penyesuaian agar selaras dengan

peraturan perundang-undangan yang ada di Indonesia. Ketiadaan acuan yang

baku terkadang menimbulkan beberapa permasalahan, terutama bagi

organisasi yang mengadopsi praktek corporate governance internasional

tanpa menyesuaikan dengan struktur di Indonesia. Kendala-kendala yang

dihadapi fungsi audit internal di Indonesia antara lain terkait dengan

hubungan pekerjaan dengan komite audit, penentuan obyek audit dan

pengawasan serta tindak lanjut dari temuan audit.

Dengan demikian, fungsi audit internal merupakan salah satu fungsi

terpenting dalam suatu perusahaan, karena audit internal memiliki peran

strategis dalam membawa kepentingan perusahaan, dan bahkan pemegang

saham untuk memastikan bahwa setiap unit dalam perusahaan berjalan dengan

baik. Selain itu, audit internal merupakan aktivitas independent yang

mencakup pemberian asersi obyektif serta konsultasi yang dirancang untuk

memberikan nilai dan mempelajari operasi organisasi.

Audit internal membantu organisasi untuk mencapai tujuannya

dengan menggunakan metode yang sistematis disertai disiplin dalam

mengevaluasi dan memperbaiki efektivitas dari proses manajemen resiko,

pengendalian internal dan governance. Audit internal melakukan penela’ahan

terhadap seluruh fungsi yang ada di organisasi, dan memberikan tingkat

Page 36: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

114

keyakinan kepada manajemen dan komite audit mengenai kehandalan

pengendalian resiko, melakukan penilaian yang independent dan obyektif

terhadap struktur dan proses governance dan juga berperan sebagai katalis

perubahan, memberikan input untuk perbaikan terhadap struktur dan proses

governance.

5. Mekanisme Pelaksanaan Audit Internal

Audit internal harus mampu menggunakan metode-metode

pendekatan yang diperlukan untuk pelaksanaan audit internal, agar

pelaksanaan auditnya dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Metode

pendekatan tersebut dapat berbeda antara satu auditor dengan auditor lainnya

serta dalam satu bank dengan bank lainnya, namun sekurang-kurangnya audit

internal perlu memperhatikan aspek-aspek teknis seperti cara dan penetapan

sampling, teknik pengujian yang akan dilakukan, minimal bukti audit yang

diperlukan dan cara mendapatkannya serta memperhatikan konsep

materialitas.32

Pelaksanaan audit internal adalah proses realisasi dari semua yang

telah dipikirkan dan dituangkan dalam perencanaan audit internal.

Pelaksanaan audit internal dititikberatkan pada verifikasi kesesuaian

implementasi dengan aturan yang telah didokumentasikan. Bukti kesesuaian

32H.R. Daeng Naja, Legal Audit Operasional Bank, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2006),

h. 52

Page 37: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

115

implementasi sistem mutu inilah yang perlu dicari dalam pelaksanaan audit

internal.33

Mekanisme pelaksanaan audit internal memerlukan teknik-teknik

yang tidak dapat diperlukan melalui pendidikan formal dan akan lahir

pengalaman-pengalaman mengaudit, seorang auditor tidak dapat dicetak

secara instant. Teknik-teknik melaksanakan audit internal tidak sama untuk

setiap auditor dan tidak ada standar yang tetap bagaimana cara mengaudit.

Disarankan auditor yang belum berpengalaman melakukan audit internal agar

magang terlebih dahulu dengan auditor dari luar untuk menjadi auditor kepala

dalam memimpin audit internal dengan anggota adalah auditor dari

organisasi.34

Adapun langkah-langkah yang dianjurkan dalam melaksanakan audit

internal adalah mengevaluasi organisasi, mengevaluasi sistem mutu,

mengevaluasi kesesuaian dengan standar yang digunakan dan mengevaluasi

efektivitas sistem mutu.35

Langkah-langkah yang dianjurkan dalam

pelaksanaan audit ini tampaknya tidak akan berhasil tanpa dibarengi dengan

teknik melakukan audit internal.

Melaksanakan audit internal adalah kegiatan seni dan ilmu, seni

diperlukan karena auditor tidak boleh memaksakan kehendaknya dalam

33Iskandar Indranata, Terampil dan Sukses Melakukan Audit Mutu Internal, (Bandung:

Alfabeta, 2006), h. 46 34Iskandar Indranata, Terampil dan Sukses Melakukan Audit Mutu Internal 35Iskandar Indranata, Terampil dan Suskes Melakukan Audit Mutu Internal

Page 38: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

116

menemukan ketidaksesuaian dari bagian yang diaudit. Caranya adalah

dilakukan dengan teknik-teknik yang dimiliki yang pada akhirnya dapat

menemukan bukti-bukti dari ketidaksesuaian dengan persyaratan-persyaratan

dari standar sistem mutu yang digunakan.36

Sementara teknik yang biasa digunakan adalah mengumpulkan dan

memverifikasikan informasi. Diskusi dengan personil merupakan hal yang

sangat penting dalam pelaksanaan audit. Untuk mendapatkan hasil yang

maksimal, maka dalam diskusi auditor harus mampu menggunakan

pertanyaan yang menghasilkan uraian yang jelas dari yang diaudit. Sedangkan

sumber informasi tersebut dapat diperoleh melalui klarifikasi.

Teknik-teknik klarifikasi ini diperlukan untuk memperoleh kejelasan

atas pernyataan-pernyataan yang kurang dapat dimengerti, yang biasanya

terdapat pada dokumen mutu yang diaudit. Teknik lainnya adalah verifikasi.

Teknik verifikasi ini digunakan untuk melihat pemeliharaan sistem mutu pada

organisasi. Verifikasi pelaksanaan sistem melalui bukti objektif dengan

kesesuaian dokumen, catatan waktu dan analisa data. Bila ada ketidaksesuaian

dikomunikasikan kepada personil penanggung jawab para audit. Mengamati

kegiatan di lapangan dapat dilakukan untuk memastikan implementasi sistem.

Verifikasi biasanya dilakukan setelah tim audit menerima laporan tindakan

koreksi dari yang diaudit. Verifikasi dapat dilakukan secepatnya atau ditunda

sampai pada putaran audit berikutnya, tergantung permasalahan dan prosedur

audit yang berlaku.

36Iskandar Indranata, Terampil dan Sukses Melakukan Audit Mutu Internal, h. 49 - 50

Page 39: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

117

Selanjutnya teknik yang biasa digunakan dalam pelaksanaan audit

internal adalah observasi. Melakukan observasi terhadap berbagai aktivitas

yang ada di lingkungan tempat kerja serta kondisi yang ada. Sebagai contoh,

observasi biasanya dilakukan oleh auditor terhadap penggunaan instruksi

kerja oleh para operator, pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian serta

kesesuaian penyimpangan dan identifikasi dari bahan baku dan produk jadi.

Ada beberapa teknik yang digunakan untuk melakukan observasi

yang salah satunya adalah penelusuran ke belakang. Teknik ini dilaksanakan

setelah out put dihasilkan dan dilakukan penelusuran ke belakang sampai saat

permulaan proses. Selain teknik penelusuran ke belakang, masih terdapat

teknik yang digunakan untuk melakukan observasi yaitu teknik inspeksi

ulang. Auditor dapat memilih satu jenis produk yang telah diterima dan

meminta salah seorang inspektur untuk memeriksa atau menguji ulang salah

satu dari karakteristik produk tersebut.

Kemudian teknik yang juga biasa digunakan dalam pelaksanaan audit

internal adalah wawancara. Sebaiknya personil yang diwawancara berasal dari

level dan fungsi yang berbeda, dilakukan pada jam kerja dan di tempat kerja.

Pertanyaan harus jelas, terarah dan sistematis. Pertanyaan yang diajukan

sebaiknya bersifat terbuka untuk menghindari jawaban ya atau tidak.

Demikian mekanisme pelaksanaan audit internal.

Untuk lebih jelasnya tentang tahapan pekerjaan yang dilakukan dalam

proses audit internal dapat digambarkan secara ringkas sebagai berikut :

Page 40: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

118

MEKANISME PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL

Task Flow Description Steps

- Planning defines what should

be done how, where, and when

it should be done; and who

should do it.

Step 1 Audit Planning & Risk

Analysis

- Analyze the audit assignment

- Gather facts about the audit area

- Performa risk analysis

- Identify audit evidence

- Write detailed audit objective

- Develop an audit work program

- Schedule and staff the audit

- Familiarize the auditors with all

pertinent aspects of the program, function, entity or

being audited.

Step 2 Preliminary Survey

- Obtaining background information

- Investigating the area’s activities

- Determining reasonable

probability & documenting

- Effectively using survey result

- Field work encompasses all the

efforts that the internal auditor

must make to be able to form

an opinion and present findings

and recommendation about the

area under audit.

Step 3 Audit Field Work & Control

Assessment Method

- Evaluation of the internal control

system

- Design & conduct of the audit

test

- A finding is statement of

condition based on certain facts

that are stated in the audit

objectives. Good audit findings

depend on the quality of the

auditors field work and on the

completeness and organization

of their working papers.

Step 4 Auditing Finding &

Recommendation

- Developing audit findings

- Documenting findings

- Closing conference

- Reporting is the critical step in

audit process, any university

graduate may be able to write a

report, but not everyone can

write a clear, convincing report,

thorough and well organized

that leads the readers to the

intended conclusions, tells

them what they need to know

Step 5 Reporting

- Outline the report

- Writing the first draft - Editing the draft

- Writing the final report

- Follow up is the action taken to

correct a weak control

situation that has been

identified by an internal audit

and reported to management

Step 6 Follow up

- The need for follow up

- Follow up audits

Audit Planning &

Risk Analisis

Preliminary

Survey

Audit

Field Work

Audit Finding &

Recommendation

Reporting

Follow up

Page 41: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

119

B. Good Corporate Governance

1. Pengertian Good Corporate Governance

Sampai saat ini para ahli tetap menghadapi kesulitan dalam

mendefinisikan Good Corporate Governance yang dapat mengakomodasikan

berbagai kepentingan. Tidak terbentuknya definisi yang akomodatif bagi

semua pihak yang berkepentingan dengan Good Corporate Governance

disebabkan karena cakupan Good Corporate Governance yang lintas sektoral.

Good Corporate Governance dapat didekati dengan berbagai disiplin ilmu

antara lain ilmu makro ekonomi, teori organisasi, teori informasi, akuntansi,

keuangan, manajemen, psikologi, sosiologi dan politik.37

Definisi Good Corporate Governance menurut Bank Dunia adalah

aturan, standar dan organisasi di bidang ekonomi yang mengatur perilaku

pemilik perusahaan, direktur dan manajer serta perincian dan penjabaran tugas

dan wewenang serta pertanggungjawabannya kepada investor dan kreditor.38

Sementara Syakhroza mendefinisikan Good Corporate Governance sebagai

suatu mekanisme tata kelola organisasi secara baik dalam melakukan sumber

daya organisasi secara efisien, efektif, ekonomis ataupun produktif dengan

prinsip-prinsip terbuka, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independent dan

adil dalam rangka mencapai tujuan organisasi, tata kelola organisasi yang baik

apakah dilihat dalam konteks mekanisme internal organisasi ataupun

37Endri, Penerapan Good Corporate Governance Dalam Perbankan Syari’ah, h. 1. Artikel

diakses pada tanggal 26 Januari 2008 dari http://www.tazkiaonline.com 38Endri, Penerapan Good Corporate Governance Dalam Perbankan Syari’ah

Page 42: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

120

mekanisme eksternal organisasi. Mekanisme internal lebih fokus kepada

bagaimana pimpinan suatu organisasi mengatur jalannya organisasi sesuai

dengan prinsip-prinsip di atas, sedangkan mekanisme eksternal lebih

menekankan kepada bagaimana interaksi organisasi dengan pihak eksternal

berjalan secara harmoni tanpa mengabaikan pencapaian tujuan organisasi.39

Menurut Ahmad Daniri, Good Corporate Governance didefinisikan

sebagai sistem yang mengatur pengelolaan dan pengawasan bisnis korporasi,

mengatur hak dan kewajiban pihak terkait, memuat aturan main dan prosedur

yang harus ditempuh dalam membuat keputusan yang terkait dengan keputusan

korporasi, merumuskan mekanisme untuk penetapan yang objektif dan cara-

cara yang ditempuh untuk mencapai objektif serta pemantauan kerja.40

Sementara Finance Committee on Corporate Governance Malaysia

mendefinisikan corporate governance sebagai proses dan struktur yang

digunakan untuk mengarahkan dan mengelola bisnis dan kegiatan perusahaan

ke arah peningkatan pertumbuhan bisnis dan akuntabilitas perusahaan.

Adapun tujuan akhirnya adalah meningkatkan kemakmuran pemegang saham

dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders

lainnya.41

Definisi ini menekankan bahwa sebaik apapun suatu struktur

corporate governance namun jika prosesnya tidak berjalan sebagaimana

39Endri, Penerapan Good Corporate Governance Dalam Perbankan Syari’ah, h. 1 - 2 40Ahmad Daniri, Transformasi Audit Internal Menuju Terwujudnya Good Corporate

Governance. Artikel diakses pada tanggal 21 Pebruari 2008 dari http://www.madani.com 41Herwidiyatmo, Implementasi Good Corporate Governance Untuk Perusahaan Publik di

Indonesia, (Jakarta: Usahawan, 2000), h. 1

Page 43: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

121

mestinya, maka tujuan akhir melindungi kepentingan pemegang saham dan

stakeholders tidak akan pernah tercapai.

Dari beberapa uraian tentang definisi Good Corporate Governance

yang dikemukakan di atas, akhirnya dapat disimpulkan bahwa Good

Corporate Governance merupakan suatu sistem dimana sebuah entitas bisnis

diatur dan dikontrol. Dengan kata lain, Good Corporate Governance adalah

sebuah tatanan yang mengatur hubungan antara semua pihak dalam struktur

perusahaan yang menentukan arah dan performance suatu perusahaan itu

sendiri.

2. Konsep Dasar Good Corporate Governance

Banyak pihak yang melakukan proses pengidentifikasian terhadap

konsep ini dimana sebenarnya konsep Good Corporate Governance itu sendiri

bukan merupakan hal yang baru. Pada dasarnya, terminologi Good Corporate

Governance ini merujuk pada suatu konsep lama, yaitu kewajiban fidusiari

dari mereka yang mengontrol perusahaan untuk bertindak bagi kepentingan

seluruh pemegang saham dan stakeholders. Konsep kewajiban fidusiari ini

didasari oleh agency theory, dimana permasalahan agency muncul ketika

kepengurusan suatu perusahaan terpisah dari kepemilikan.42

Dengan kata lain, dewan komisaris dan direksi sebagai agen dalam

perusahaan memiliki kepentingan yang berbeda dengan pemegang saham. Di

42Marta Utama, “Konsep Good Corporate Governance”, dalam Jurnal Akuntansi dan

Keuangan Indonesia, (Depok: FEUI, 2004), h. 64

Page 44: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

122

Indonesia, masalah agency ini juga timbul dari perbedaan kepentingan antara

pemegang saham pengendali dengan pemegang saham minoritas atau

stakeholders. Adapun elemen kunci dari konsep Good Corporate Governance

ini adalah mengenai pengertian dan prinsip-prinsip dari Good Corporate

Governance itu sendiri. Banyak pihak yang telah menghasilkan pemkirannya

tentang hal ini. Akan tetapi, hanya ada dua mainstream yang saat ini masih

bertahan dan dapat diakomodasi serta diadaptasi oleh berbagai regulasi yang

ada khususnya di Indonesia.43

Amin Widjaja menyatakan bahwa dasar dari Good Corporate

Governance dapat digambarkan dengan agency concept.44

Dalam agency

concept ini dijabarkan bahwa dalam suatu badan usaha/hukum biasanya diatur

dan dikepalai oleh sekelompok direktur yang duduk dalam dewan komisaris.

Para direktur ini dipilih oleh pemilik badan usaha tersebut, yaitu para

pemegang saham. Para direktur ini bertugas menetapkan strategi dan taktik

untuk mencapai target, tujuan dan permintaan pasar yang telah ditentukan

sebelumnya. Dalam menjalankan strategi dan taktik tersebut, dipekerjakanlah

para manajer dan staf profesional.

Pada konsep di atas diperlukan dua aspek untuk mengukur tingkat

keberhasilan dari badan usaha tersebut, yaitu performa dan akuntabilitas.

Aspek performa itu sendiri terdiri atas objektif, kebijakan, strategi, rencana,

43Marta Utama, “Konsep Good Corporate Governance”, dalam Jurnal Akuntansi dan

Keuangan 44Amin Widjaja Tunggal, Memahami Internal Auditing, h. 40

Page 45: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

123

prosedur, pelatihan dan pengembangan. Sedangkan aspek akuntabilitas itu

terdiri atas laporan dewan komisaris, pengujian ulang performa dan kebijakan

akuntansi perusahaan. Di samping itu, untuk memastikan Good Corporate

Governance di atas dapat berjalan dengan lancar maka diperlukan aspek-apek

pendukung lainnya seperti hukum peraturan, publikasi, laporan tahunan

beserta informasi lainnya yang relevan dan kode etik yang kuat.45

Hukum dan peraturan berfungsi untuk melindungi semua pihak yang

berkepentingan, yang telah menanamkan modalnya pada badan usaha atau

organisasi tersebut. Selain itu, hukum dan peraturan ini sebaiknya mengatur

sikap dan kebijakan perusahaan terhadap pasar, laporan tahunan dan informasi

lainnya yang diperlukan oleh para pemegang saham, yaitu semua data dan

informasi ini disampaikan dengan jujur, adil dan baik. Laporan tahunan ini

berfungsi sebagai media komunikasi antara manajemen dengan pihak luar,

yaitu para pemegang saham juga ikut menilai performa perusahaan ini.46

Aspek lain yang dapat meningkatkan keberhasilan dari badan usaha

ini adalah kode etik yang kuat dalam suatu badan usaha/hukum amat sangat

diperlukan, karena kode etik inilah yang akan melandasi semua aktivitas dan

kebijakan yang dijalankan oleh manajemen perusahaan. Mengenai konsep

Good Corporate Governance ini untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

gambar berikut ini.

45Amin Widjaja Tunggal, Memahami Internal Auditing, h. 41 46Amin Widjaja Tunggal, Memahami Internal Auditing, h. 41 - 42

Page 46: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

124

CORPORATE GOVERNANCE

Stakeholders

3. Sistem Manajemen Good Corporate Governance

Sistem dan prosedur merupakan bagian dari tugas setiap manajemen.

Dengan ini diartikan bahwa tiap orang yang melakukan tugas supervisi,

mengarahkan, atau mengatur aktivitas para bawahannya sedikit banyak

mempunyai pertanggungjawaban yang berkaitan dengan pekerjaannya atas

sistem dan prosedur dimana ia dan bawahannya menempatkan diri mereka –

bagaimana sesuatu itu dapat dikerjakan dengan baik – cara dan usaha yang

dilakukan untuk melengkapi tugas yang dipikulnya, dan metode proses

pekerjaan yang digunakannya. Dengan demikian, sistem dan prosedur adalah

Corporate legislation

and regulation

FERFORMANCE

External audit

Final accounts

ACCOUNTABILITY

Objective

Policies

Strategies

Plans

Key Pls

Procedures

Performance

report

Director’s report

Performance review

Final accounts

Profit and loss

Balance sheet

Accounting policies

Statutory disclosures

Managers

Supervisors

Operational and front line staff

Ethical standards

Audit committee

Page 47: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

125

suatu bidang usaha yang harus diklasifikasikan sebagai salah satu dari unsur-

unsur manajemen.47

Demikian pula halnya dengan sistem manajemen Good Corporate

Governance. Untuk membangun Good Corporate Governance, diperlukan

sistem manajemen. Adapun sistem manajemen yang diperlukan di antaranya

adalah manajemen resiko. Di dalam badan usaha/organisasi harus terdapat

suatu sistem manajemen resiko yang kuat dan baik untuk memastikan bahwa

seluruh kegiatan perusahaan telah sesuai dengan strategi dan kebijakan

perusahaan yang berlaku.48

Di samping itu, untuk membangun Good Corporate Governance juga

diperlukan sistem manajemen performa. Pokok-pokok pikiran dari Good

Corporate Governance seharusnya diintegrasikan ke dalam cara menentukan

target suatu perusahaan dan cara perusahaan melihat kinerjanya sesuai dengan

target yang ditentukan tersebut. Kinerja perusahaan seharusnya diukur dan

diatur secara seimbang dan bermakna.49

Selain itu, untuk membangun Good Corporate Governance juga

dibutuhkan sistem internal kontrol. Tanpa sistem internal kontrol yang kuat

dan efektif, Good Corporate Governance tidak dapat direalisasikan. Sistem

internal kontrol itu sendiri fungsinya adalah sebagai suatu alat yang

membantu perusahaan dalam mengawasi dan mengendalikan segala resiko

47H.R. Daeng Naja, Legal Audit Operasional Bank, h. 68 48Amin Widjaja Tunggal, Memahami Internal Auditing, h. 42 49Amin Widjaja Tunggal, Memahami Internal Auditing

Page 48: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

126

yang terjadi di dalam organisasi perusahaan tersebut baik dari dalam maupun

dari luar perusahaan.50

Dalam menerapkan sistem-sistem manajemen seperti dipaparkan di

atas, diperlukan beberapa independent di dalam suatu badan usaha/perusahaan

yang salah satunya adalah dewan komisaris. Dewan komisaris bertanggung

jawab dan berwenang mengawasi tindakan direksi dan memberikan nasehat

kepada direksi jika dipandang perlu oleh dewan komisaris. Untuk membantu

dewan komisaris dalam melaksanakan tugas tersebut, sesuai dengan prosedur

yang telah ditentukan oleh dewan komisaris, dapat menggunakan jasa

Penasehat Profesional yang mandiri dan/atau membantu komite khusus.

Setiap anggota dean komisaris harus berwatak amanah dan mempunyai

pengalaman dan kecakapan yang diperlukan untuk menjalankan tugasnya.51

Komposisi dewan komisaris harus sedemikian rupa, sehingga

memungkinkan pengambilan putusan yang efektif, tepat dan cepat serta dapat

bertindak secara independent dalam arti tidak mempunyai kepentingan yang

dapat mengganggu kemampuannya untuk melaksanakan tugasnya secara

mandiri dan kritis dalam hubungan satu sama lain dan terhadap direksi.

Tergantung dari sifat khusus suatu perusahaan, seyogyanya paling sedikit

20% dari anggota dewan komisaris, harus berasal dari kalangan di luar

perusahaan guna meningkatkan efektivitas atas peran pengendaliannya, dan

transparansi dari pertimbangannya.52

50Amin Widjaja Tunggal, Memahami Internal Auditing 51Amin Widjaja Tunggal, Memahami Internal Auditing, h. 43 52Amin Widjaja Tunggal, Memahami Internal Auditing

Page 49: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

127

Sistem manajemen yang perlu diterapkan secara independent di dalam

suatu perusahaan yang tidak kalah pentingnya adalah komite audit. Komite

yang anggotanya terdiri dari proses Good Corporate Governance dan

memiliki komunikasi langsung kepada pemegang saham melalui laporan

terpisah dalam laporan tahunan. Komite ini seharusnya juga memastikan

adanya manajemen resiko dan pengendali yang efektif di dalam perusahaan

tersebut. Orang-orang yang berpengalaman dan berkompetenlah yang

seharusnya duduk dalam komite ini, karena mereka harus mampu

mengendalikan dan membimbing proses Good Corporate Governance tanpa

adanya konflik kepentingan.53

Selain itu, sistem manajemen yang juga perlu diterapkan secara

independent dalam suatu perusahaan adalah eksternal auditor. Adalah auditor

yang dipilih oleh para pemegang saham berdasarkan usul dari komite audit.

Eksternal auditor tersebut harus bebas dari pengaruh dewan komisaris, direksi

dan pihak yang berkepentingan lainnya di perusahaan tersebut. Perusahaan

harus menyediakan semua catatan akuntansi dan data penunjang lainnya

kepada eksternal auditor, sehingga memungkinkan eksternal auditor

memberikan pendapatnya tentang kewajaran, konsistensi dan kesesuaian

laporan keuangan perusahaan dengan standar akuntansi yang ada.54

Kemudian sistem manajemen yang perlu diimplementasikan secara

independent dalam suatu perusahaan ialah internal auditor. Dalam melakukan

fungsinya, komite audit dan komisaris terkadang tidak efektif, maka dari itu

53Amin Widjaja Tunggal, Memahami Internal Auditing 54Amin Widjaja Tunggal, Memahami Internal Auditing

Page 50: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

128

perlu dibentuk internal audit. Anggota komite audit dan dewan komisaris

harus bekerja sama dengan internal auditor ini, karena hanya internal auditor

yang melaksanakan pengendalian langsung secara teratur dari waktu ke

waktu.55

Keanggotaan internal auditor ditentukan oleh direksi, yaitu internal

audit merupakan salah satu bagian dari bagan/struktur organisasi perusahaan.

Direksi atas persetujuan dewan komisaris dapat meminta bantuan tenaga dari

pihak luar antara lain dari perusahaan pusat atau afiliasi sesuai dengan

kebutuhan. Internal auditor ini bertanggung jawab pad direksi dan komite

audit. Internal auditor perlu memperhatikan catatan-catatan atau petunjuk dari

eksternal auditor dan komite audit.56

4. Struktur Penerapan Good Corporate Governance

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 jo No. 8/14/

PBI/2006 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance pada bank

umum, terlihat bahwa komposisinya dapat dikelompokkan menjadi beberapa

bagian sebagai berikut :

Pertama, yang berisikan ketentuan tentang struktur dan proses Good

Corporate Governance untuk organ perusahaan dan organ pendukung

perseroan misalnya antara lain ketentuan mengenai direksi dan komite-komite

ini merupakan fokus kegiatan tata kelola organ perusahaan.

55Amin Widjaja Tunggal, Memahami Internal Auditing, h. 44 56Amin Widjaja Tunggal, Memahami Internal Auditing, h. 45

Page 51: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

129

Kedua, terkait dengan prudential regulation yang meliputi antara lain

fungsi kepatuhan dan audit intern, manajemen resiko, penyediaan dana kepada

pihak terkait dan penyediaan dana besar serta prinsip mengenal nasabah. Ini

merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh seluruh jajaran bank baik

secara internal maupun dalam interaksinya dengan pihak eksternal

stakeholders lainnya.

Ketiga, adalah aspek pelaporan dan transparansi bank yang meliputi

antara lain laporan kondisi keuangan dan non keuangan bank, transparansi

produk-produk perbankan dan penggunaan data pribadi nasabah. Bagian ini

merupakan aspek pengawasan baik oleh masyarakat dalam penegakan market

discipline dan juga oleh regulator.

Keempat, merupakan enforcement Good Corporate Governance

melalui ancaman sanksi kegagalan pelaporan dan kegagalan pelaksanaan

Good Corporate Governance pada bank umum.

Dari uraian di atas terlihat bahwa terdapat tiga kelompok pelaku

kegiatan dalam pelaksanaan Good Corporate Governance pada bank umum.

Kelompok pertama terdiri dari organ perseroan dan organ pendukung, atau

secara sederhana disebut board. Kelompok ini terdiri dari RUPS, direksi,

komisaris, komite audit, komite nominasi dan Remunerasi Komite Pemantau

Resiko, komite lainnya dari komisaris, bila ada dan satuan kerja, audit intern

atau satuan pengawasan intern. Sedangkan kelompok kedua merupakan

seluruh jajaran karyawan atau disebut sebagai enterprise-wide, yang menjadi

Page 52: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

130

sarana direksi untuk melakukan tugas pengelolaan perusahaan. Kelompok

ketiga adalah pihak luar atau stakeholders yaitu regulator, nasabah, dan lain

yang berinteraksi dengan bank.57

Ketiga kelompok pelaku di atas terlibat dalam berbagai aktivitas

pelaksanaan Good Corporate Governance untuk beberapa hal seperti berikut

ini.

Pertama, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Setiap kebijakan Good Corporate Governance atau kebijakan

perusahaan harus mengacu dan tunduk pada berbagai peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Kedua, kesesuaian antara berbagai kebijakan Good Corporate

Governance termasuk pedoman etika usaha dan etika kerja dengan kebijakan

manajemen dan berbagai prosedur kerja yang diberlakukan dalam rangka

menggerakkan proses bisnis perusahaan. Dalam proses ini, terjadi internalisasi

prinsip-prinsip Good Corporate Governance dan nilai-nilai etika ke dalam

proses bisnis maupun sikap kerja sehari-hari yang pada gilirannya akan

muncul suatu budaya Good Corporate Governance dalam perusahaan.

Ketiga, pencapaian kinerja baik itu kinerja perusahaan, unit bisnis,

departemen, seksi dan seluruh jajaran baik secara kolektif maupun perorangan

mulai dari level komisaris, direksi sampai kepada karyawan level paling

57Leo J. Susilo, et.al., Good Corporate Governance Pada Bank Tanggung Jawab Direksi dan

Komisaris Dalam Melaksanakannya, (Bandung: PT. Hikayat Dunia, 2007), h. 137

Page 53: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

131

rendah. Tentang bagan struktur penerapan Good Corporate Governance ini

untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan seperti berikut ini.

CORPORATE GOVERNANCE IMPLEMENTATION FRAMEWORK

FERFORMANCE

• Board continues

professional education

• Best practices

implementation

• People development

• Best practices

implementation

• Best practices

implementation

CONFORMANCE

• Board ethics

• Aturan tentang benturan

kepentingan

• Sosialisasi & implementasi

awal GCG

• Corporate Business

ethics

• Aturan tentang

benturan

kepentingan

• Sosialisasi &

implementasi awal

GCG

• Corporate social

responsibility

implementation

• Pakta integrasi

dengan pemasok

COMPLIANCE

• Asesmen GCG

• Penyusun GCG manual

• Penyusun board manual

• Penyusun kebijakan

prudential regulation

• Asesmen GCG

• Penyusun SOP

prudential regulation

• Penerapan SOP

prudential regulation

• Anti corruption & bribery

BOARD ENTERPRISE WIDE STAKEHOLDERS

Bagan di atas menunjukkan gambaran umum struktur penerapan

Good Corporate Governance dan apa saja yang harus dilakukan oleh

kelompok organ perseroan, seluruh jajaran manajemen dan karyawan bank

dan juga dalam interaksi antara bank dengan pihak luar.58

5. Pedoman Pokok Pelaksanaan Prinsip Good Corporate Governance

Setiap perusahaan harus memastikan bahwa prinsip Good Corporate

Governance diterapkan pada setiap aspek bisnis dan pada semua jajaran

perusahaan. Adapun pedoman pokok pelaksanaan prinsip Good Corporate

58Leo J. Susilo, et.al., Good Corporate Governance Tanggung Jawab Direksi dan Komisaris

Dalam Melaksanakannya, h. 139

Page 54: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

132

Governance adalah mencakup hal-hal yaitu landasan hukum, hak pemegang

saham dan fungsi pokok kepemilikan perusahaan, perlakuan adil terhadap

pemilik saham, peranan stakeholders dalam penerapan Good Corporate

Governance, prinsip transparansi dalam pengungkapan informasi mengenai

perusahaan dan tanggung jawab manajemen perusahaan yang harus

berpedoman pada pelaksanaan prinsip Good Corporate Governance.

Berikut ini adalah pedoman pokok pelaksanaan prinsip Good

Corporate Governance :59

a. Perlindungan terhadap hak-hak pemegang saham. Kerangka yang

dibangun dalam Good Corporate Governance harus mampu melindungi

hak-hak para pemegang saham. Hak-hak tersebut meliputi hak-hak dasar

pemegang saham, yaitu hak untuk (1) menjamin keamanan metode

pendaftaran kepemilikan, (2) memindahkan saham yang dimilikinya, (3)

memperoleh informasi yang relevan tentang perusahaan secara berkala

dan teratur, (4) ikut berperan dalam memberikan suara dalam RUPS, (5)

memilih anggota dewan komisaris dan direksi serta (6) memperoleh

pembagian keuntungan perusahaan.

b. Persamaan perlakuan terhadap seluruh pemegang saham. Kerangka Good

Corporate Governance harus menjamin adanya perlakuan yang sama

terhadap seluruh pemegang saham, termasuk pemegang saham minoritas

59KPK, Pelaksanaan Good Corporate Governance. Artikel diakses pada tanggal 20 Agustus

2008 dari http://www.kpk.go.id

Page 55: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

133

dan asing. Seluruh pemegang saham harus memiliki kesempatan untuk

mendapatkan penggantian atau perbaikan atas pelanggaran dari hak-hak

mereka. Prinsip ini juga mensyaratkan adanya perlakuan yang sama atas

saham-saham yang berada dalam satu kelas, melarang praktek-praktek

insider trading dan self dealing serta mengharuskan anggota dewan

komisaris untuk melakukan keterbukaan jika menemukan transaksi-

transaksi yang mengandung benturan kepentingan (conflict of interest).

c. Peranan stakeholders yang terkait dengan perusahaan. Kerangka Good

Corporate Governance harus memberikan pengakuan terhadap hak-hak

stakeholders seperti ditentukan dalam undang-undang, dan mendorong

kerja sama yang aktif antara perusahaan dengan para stakeholders tersebut

dalam rangka menciptakan kesejahteraan, lapangan kerja dan

kesinambungan usaha.

d. Keterbukaan dan transparansi. Kerangka Good Corporate Governance

harus menjamin adanya pengungkapan yang tepat waktu dan akurat untuk

setiap permasalahan yang berkaitan dengan perusahaan. Pengungkapan ini

meliputi informasi mengenai keadaan keuangan, kinerja perusahaan,

kepemilikan dan pengelolaan perusahaan. Di samping itu, informasi yang

diungkapkan harus disusun, diaudit dan disajikan sesuai dengan standar

yang berkualitas tinggi. Manajemen juga diharuskan meminta auditor

eksternal melakukan audit yang bersifat independent atas laporan

keuangan.

Page 56: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

134

e. Akuntabilitas dewan komisaris. Kerangka Good Corporate Governance

harus menjamin adanya pedoman strategis perusahaan, pemantauan yang

efektif terhadap manajemen yang dilakukan oleh dewan komisaris dan

akuntabilitas dewan komisaris terhadap perusahaan dan pemegang saham.

Prinsip ini juga memuat kewenangan-kewenangan yang harus dimiliki

oleh dewan komisaris beserta kewajiban-kewajiban profesionalnya kepada

pemegang saham dan stakeholders60

lainnya.

Dalam menerapkan landasan hukum Good Corporate Governance,

perlu didukung oleh pemerintah. Landasan hukum tersebut antara lain

undang-undang perburuhan, peraturan perbankan, ketentuan dan standar

akuntansi dan undang-undang perseroan terbatas. Peranan pemerintah untuk

membuat dan mengawasi pelaksanaan undang-undang atau peraturan dengan

baik, akan memberikan pressure yang besar pada peningkatan Good

Corporate Governance.

60Pendekatan stakeholders banyak digunakan dalam pembahasan etika bisnis. Pendekatan ini

dilakukan dengan cara mengamati dan menjelaskan secara analitis bagaimana berbagai unsur

dipengaruhi dan mempengaruhi keputusan dan tindakan bisnis. Pendekatan ini juga memetakan hubungan-hubungan yang terjalin dalam bisnis. Pada umumnya stakeholders dibagi menjadi dua

kelompok yaitu kelompok primer yang terdiri dari pemilik modal, karyawan, manajemen, kreditor,

pesaing serta rekaman dan kedua kelompok sekunder yang terdiri dari pemerintah, kelompok sosial,

media massa dan masyarakat pada umumnya. Lihat Sonny A. Keraf, Etika Bisnis dan Relevansinya,

(Yogyakarta: Kanisius, 1998), h. 89 - 90

Page 57: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

135

BAB III

PT. BANK DKI SYARI’AH CABANG TANAH ABANG

A. Sejarah Singkat PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang

Pada mulanya Bank DKI merupakan Bank Pembangunan Daerah (BPD) DKI

Jakarta yang beroperasi berdasarkan Akta No. 30 tertanggal 11 April 1961 yang

dibuat di hadapan notaries Eliza Pondang, SH di Jakarta dengan nama PT. Bank

Pembangunan Daerah DKI Jakarta Raya yang disingkat BPD JAYA.

Landasan hukum Pendirian Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta adalah

Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 1955 tentang Pengawasan Lembaga Perkreditan

dan izin usaha dari Menteri Keuangan No. BUN 9 – 2 – 24 tanggal 11 April 1961.

Modal dasar saat didirikan sebesar Rp. 2.500.000,- yang terdiri dari 250 lembar

saham. Pemegang saham pada waktu itu adalah Pemerintah DKI Jakarta sebanyak

200 lembar saham dan 50 lembar saham dimiliki oleh Asuransi Bumiputera 1912

dengan jumlah modal disetor Rp. 2.500.000,-

Untuk menyesuaikan dengan Undang-Undang No. 13 Tahun 1962 tentang

ketentuan-ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah dan sebagai Pelaksana

Undang-Undang tersebut, maka diterbitkan Peraturan Daerah No. 6 Tahun 1978

tentang Bank Pembangunan DKI Jakarta. Dalam peraturan tersebut, modal dasar

ditingkatkan menjadi Rp. 1.000.000.000,- yang berupa kekayaan Pemerintah Daerah

dipindahkan dengan jumlah modal disetor Rp. 1.000.000.000,- Bentuk badan hukum

berubah dari Perseroan Terbatas menjadi Perusahaan Daerah.

Page 58: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

136

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya dalam

transaksi luar negeri, berdasarkan persetujuan Bank Indonesia No. 25/67/KEP/DIR

tertanggal 30 November 1992, Bank Pembangunan DKI Jakarta resmi menjadi Bank

Devisa dan nama panggilan berubah dari BPD JAYA menjadi Bank DKI.

Sejalan dengan langkah kebijaksanaan Pemerintah RI untuk menyehatkan

sistem perbankan nasional pada bulan Mei 1999, Bank Pembangunan DKI Jakarta

diikutsertakan sebagai salah satu bank yang mendapat bantuan modal dari Pemerintah

Pusat melalui Program Rekapitulasi Perbankan. Bank Pembangunan DKI Jakarta

merubah bentuk badan hukum dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas

berdasarkan Peraturan Daerah No. 1 Tahun 1999 dan akta pendirian No. 4 Tahun

1999 yang dibuat Notaries Harun Kamil, SH dan modal dasar Bank DKI ditingkatkan

menjadi Rp. 700.000.000.000,-

Pada hari ulang tahunnya yang ke-41, tanggal 11 April 2002, PT. Bank DKI

Jakarta menggunakan motto : “Terpercaya Membangun Usaha”. Pada bulan April

2003, telah berhasil menyelesaikan Program Rekapitulasi Perbankan yaitu dengan

cara membeli kembali saham Pemerintah Pusat oleh Pemerintah DKI Jakarta

sebanyak Rp. 172.695.000.000,- ditambah dengan premi sebesar bunga Obligasi

Pemerintah Pusat selama tiga tahun sebesar Rp. 72.673.896.231,- sehingga saham

Bank DKI menjadi 99,79% milik pemerintah DKI Jakarta dan 0,21% milik

Perusahaan Daerah Pasar Jaya.61

Untuk mengembangkan usahanya secara syari’ah,

maka PT. Bank DKI Jakarta membuka unit usaha syari’ah.

61Diakses pada tanggal 7 September 2008 dari www.bankdki.co.id dan www.bankdki-

syari’ah.com

Page 59: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

137

Sejak tahun 2002 Bank DKI Jakarta mempersiapkan izin usaha syari’ah,

mulai dari menyiapkan sumber daya, studi kelayakan, pengkajian dan workshop bank

syari’ah hingga membentuk Dewan Pengawas Syari’ah. Meskipun demikian, efektif

beroperasinya Bank DKI Syari’ah adalah sejak diterimanya surat dari Bank Indonesia

No. 6/39/DPBS tanggal 13 Januari 2004 dan pelaksanaan operasi bank syari’ah ini

dimulai pada bulan Maret 2004 dengan menempatkan satu cabang penuh dan satu

cabang pembantu yang terletak di Jl. KH Wahid Hasyim No. 153 Jakarta sebagai

pengembangan pelayanan bagi para nasabahnya.62

Melihat letaknya yang cukup strategis berada pada pusat perdagangan pasar

Tanah Abang yang dikelola oleh PD Pasar Jaya, Bank DKI Syari’ah memiliki potensi

perkembangan yang cukup signifikan. Hal ini terkait dengan kepemilikan saham PD

Pasar Jaya yang pada akhirnya menjadi rekan bisnis dalam pengembangan usahanya.

Unit usaha syari’ah ini bertujuan memberikan pelayanan berbagai kebutuhan

konsumen, baik dalam berinteraksi, tabungan maupun pembiayaan secara syari’ah.

Modal awal untuk Bank DKI Syari’ah ini adalah sebesar Rp. 2.000.000.000,-

yang dikeluarkan secara penuh oleh Bank DKI. Secara entitas bisnis Bank DKI

Syari’ah adalah bagian dari unit syari’ah Bank DKI Syari’ah. Pada sisi lain, legalitas

Bank DKI Syari’ah mengikuti legalitas Bank DKI sebagai suatu entitas usaha

perbankan.63

Dengan demikian, pembahasan mengenai sejarah singkat berdirinya

62www.bankdki-co.id dan www.bankdki-syari’ah.com

63Adi Sukmanto, Internal Audit Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang, Wawancara

Pribadi, Jakarta, 5 September 2008

Page 60: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

138

Bank DKI Syari’ah tidak terlepas dari sejarah Bank DKI sebagai bank umum devisa

milik Pemerintah DKI Jakarta.

Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang yang secara resmi dibuka oleh

Gubernur DKI Jakarta Bapak Sutiyoso, pada tanggal 16 Maret 2005 merayakan

MILAD-nya yang pertama. Pada perkembangannya selama tiga tahun ini, Bank DKI

Syari’ah mampu memberikan nuansa baru pada perkembangan perbankan syari’ah.

Bersama dengan bank-bank syari’ah lainnya, Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah

Abang berusaha untuk mengembangkan potensi yang ada di masyarakat secara

optimal.64

Dalam usianya yang masih sangat tergolong muda, pada akhir tahun 2004

Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang mencatat aset sebesar Rp. 31,12 milyar,

pencapaian biaya sebesar Rp. 17,62 milyar dan pemenuhan dana pihak ketiga sebesar

Rp. 14,14 milyar. Dalam menghadapi tantangan dan persaingan antar sesama pelaku

perbankan yang semakin kompetitif, Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang

menyusun suatu rencana kerja strategis yaitu melakukan pemenuhan sarana

pelayanan nasabah secara cepat dan tepat serta melakukan ekspansi pembiayaan ke

perusahaan-perusahaan dan badan-badan usaha/ritel yang dinilai memiliki potensi

yang besar, sehingga Bank DKI Syari’ah menjadi salah satu bank yang dapat

dipercaya dalam melakukan transaksi secara syari’ah.65

64Adi Sukmanto, Internal Audit Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang, Wawancara

Pribadi, 65Adi Sukmanto, Internal Audit Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang, Wawancara

Pribadi

Page 61: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

139

Hingga saat ini Bank DKI Syari’ah telah memiliki 36 kantor layanan syari’ah

yang ada di cabang pembantu Bank DKI konvensional. Sebanyak 15 kantor layanan

syari’ah cabang pembantu Bank DKI konvensional yang antara lain kantor cabang

pembantu Abdul Muis, kantor cabang pembantu Ancol, kantor cabang pembantu

Cakung, kantor cabang pembantu Cipulir, kantor cabang pembantu Glodok, kantor

cabang pembantu Gunadarma, kantor cabang pembantu Gunung Sahari, kantor

cabang pembantu Jatibaru, kantor cabang pembantu Klender, kantor cabang

pembantu Muara Angke, kantor cabang pembantu Pluit, kantor cabang pembantu

Samsat Gunung Sahari, kantor cabang pembantu Samsat Polda Metrojaya, kantor

cabang pembantu Senen, kantor cabang pembantu Trunojoyo dan kantor cabang

pembantu Tanah Abang. Hal ini dilakukan dalam rangka perluasan jaringan kantor

Bank DKI Syari’ah yang sebelumnya telah dilakukan sebanyak 21 kantor layanan

syari’ah.66

Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang sebagai salah satu bank syari’ah

yang memperoleh penghargaan sebagai unit bank syari’ah terbaik kategori aset di

bawah Rp. 100 milyar dalam ajang penghargaan Syari’ah Award 2006 dari majalah

investor. Penghargaan secara resmi ini diberikan pada hari Senin tanggal 9 Oktober

2006 bertempat di Four Season Hotel. Semoga saja dengan diperolehnya Syari’ah

Award 2006, menjadi langkah awal dalam menjadikan Bank DKI umumnya dan PT.

Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang khususnya sebagai bank terbaik dan

sekaligus membanggakan.

66Adi Sukmanto, Internal Audit Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang, Wawancaar

Pribadi

Page 62: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

140

B. Tujuan Pendirian PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang

Menurut Zainal Arifin, tujuan didirikannya Bank Syari’ah secara umum

adalah untuk mempromosikan dan mengembangkan penerapan prinsip syari’ah Islam

dan tradisinya ke dalam transaksi keuangan dan perbankan serta bisnis-bisnis lain

yang terkait.67

Di samping itu, pembentukan Bank Syari’ah juga memiliki tujuan-

tujuan lain yaitu sebagai berikut :

1. Berusaha membuktikan bahwa konsep perbankan menurut syari’ah Islam dapat

beroperasi, tumbuh dan berkembang melebihi bank-bank umum dengan sistem

lain.

2. Menyediakan lembaga keuangan perbankan sebagai sarana meningkatkan kualitas

kehidupan masyarakat banyak.

3. Mengarahkan ekonomi umat untuk bermu’amalah secara Islam, khususnya

mu’amalat yang berhubungan dengan perbankan agar terhindar dari praktek-

praktek riba.

4. Untuk menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi dengan jalan meratakan

pendapatan melalui kegiatan investasi.

5. Untuk membantu menanggulangi masalah kemiskinan.

6. Untuk menjaga kestabilan ekonomi atau moneter pemerintah.

7. Untuk menyelamatkan ketergantungan umat Islam terhadap bank konvensional

yang menyebabkan umat Islam berada di bawah kekuasaan bank-bank umum,

67Zainal Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syari’ah, (Jakarta: Alphabet, 2002), Cet. ke-

1, h. 12

Page 63: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

141

sehingga umat Islam tidak dapat melaksanakan ajaran agamanya secara penuh,

terutama di bidang kegiatan bisnis dan perekonomian.

8. Meningkatkan partisipasi masyarakat banyak dalam proses pembangunan,

terutama dalam bidang ekonomi dan keuangan.

9. Berkembangnya lembaga bank dan sistem perbankan yang sehat berdasarkan

efisiensi dan keadilan akan mampu meningkatkan partisipasi masyarakat yang

antara lain dapat memperluas jaringan lembaga-lembaga keuangan perbankan ke

daerah-daerah terpencil.

10. Usaha seperti ini akan sekaligus mendidik dan membimbing masyarakat untuk

berpikir secara ekonomis, berperilaku bisnis dalam meningkatkan kualitas hidup

masyarakat.

Adapun tujuan pendirian dari PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang

adalah seperti tercermin dalam visi dan misi PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah

Abang itu sendiri.68

Visi yang akan diwujudkan oleh PT. Bank DKI Syari’ah Cabang

Tanah Abang adalah “Menjadi Bank Terbaik dan Membanggakan”. Sedangkan misi

dari PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang adalah “Bank berkinerja unggul

secara syari’ah, mitra strategis dunia usaha/masyarakat dan andalan Pemerintah

Propinsi DKI Jakarta yang memberi nilai tambah bagi stakeholders melalui

pelayanan terpadu dan profesional”.

68Adi Sukmanto, Internal Audit Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang, Wawancara

Pribadi,

Page 64: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

142

C. Prinsip Operasional PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang

Sebagai bank berbasis syari’ah, PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang

melakukan kegiatan operasinalnya secara konsisten dengan mengacu kepada

ketetapan-ketetapan syari’i sebagaimana terkandung dalam Al-Qur’an dan hadits

Rasulullah SAW secara ijma’ dan fatwa ulama. Selain itu, penjelasan Undang-

Undang No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan Bab III Pasal 6 Huruf m yang

berbunyi : “Bank umum berdasarkan prinsip syari’ah tidak melakukan kegiatan usaha

secara konvensional”,69

tidak memperkenankan PT. Bank DKI Syari’ah untuk

melakukan kegiatan secara konvensional.

Adapun prinsip-prinsip syari’ah yang diterapkan oleh PT. Bank DKI Syari’ah

Cabang Tanah Abang antara lain adalah sebagai berikut :

1. Musyarakah, yaitu prinsip kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk usaha

tertentu di mana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana, dengan

kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama.

2. Mudharabah, yaitu prinsip kerja sama antara dua pihak, di mana pihak pertama

(bank) menyediakan dana penuh (100%) sebagai modal, sedangkan pihak lainnya

menjadi pengelola usahanya. Kerugian ditanggung oleh bank – selama kerugian

bukan akibat kelalaian pengelola – dan keuntungan dibagi bersama sesuai dengan

kesepakatan.

69Dahlan Siamat, Management Lembaga Keuangan, (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas

Ekonomi UI, 1999), Edisi ke-2, h. 474

Page 65: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

143

3. Murabahah, yaitu prinsip jual beli barang antara penjual dan pembeli dengan

harga asal yang diketahui bersama, kemudian ditambahkan keuntungan tertentu

untuk si penjual sesuai dengan kesepakatan.

4. Bai al-istishna, yaitu prinsip kontrak jual beli barang antara pembuat barang dan

pembeli. Dalam kontrak ini, pembuat barang menerima pesanan dari pembeli,

dengan harga dan cara pembayaran yang disepakati bersama.

Selain prinsip-prinsip syari’ah yang diterapkan oleh PT. Bank DKI Syari’ah

Cabang Tanah Abang, bank ini juga menawarkan produk dan jasa yang terbagi ke

dalam dua bagian yaitu penghimpunan dana dan pelayanan jasa. Penghimpunan dana

pada Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang terdiri dari :

1. Giro wadi’ah. Giro wadi’ah adalah simpanan nasabah berbentuk giro dengan

prinsip Wadi’ah Yad Dhamamah yang dapat diambil setiap saat dengan sarana

cek atau bilyet giro dan nasabah dapat memperoleh bonus. PT. Bank DKI

Syari’ah Cabang Tanah Abang mensyaratkan untuk setoran awal bagi perorangan

sebesar Rp. 500.000,- dan untuk perusahaan sebesar Rp. 1.000.000,- Dalam

pelayanannya, PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang memberikan kartu

ATM kepada nasabah perorangan dengan kemudahan dapat menyetor dan

menarik dananya di setiap ATM Bank DKI yang ada di seluruh kantor cabang

Bank DKI Syari’ah.

2. Tabungan mudharabah. Pada tabungan ini nasabah dapat menyimpan dananya

dalam bentuk tabungan dengan prinsip mudharabah muthlaqah yang dapat

diambil kapan saja melalui cabang dan ATM Bank DKI dengan setoran Rp.

Page 66: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

144

50.000,- dan setoran selanjutnya adalah minimal Rp. 10.000,- Dalam

operasionalnya, PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang menjanjikan

pengelolaan dana secara profesional dan sesuai dengan prinsip syari’ah kepada

nasabah. PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang juga menjanjikan

keamanan adanya bagi hasil yang menarik.

3. Deposito mudharabah. Deposito ini merupakan produk investasi dalam bentuk

deposito dengan prinsip mudharabah muthlaqah. Dengan produk ini, nasabah

dapat mendepositokan dananya dalam jangka waktu tertentu dan mempercayakan

bank sebagai agen manajer investasi dengan menempatkan pengelolaan dana

tersebut dalam bentuk surat berharga atau investasi proyek usaha. Dengan

nominal Rp. 1.000.000,- nasabah sudah dapat menginvestasikan uangnya secara

aman dan menguntungkan.

Adapun jasa yang ditawarkan PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang

adalah sebagai berikut :

1. Kiriman uang. Dengan fasilitas on line Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang,

pengiriman uang dapat dilakukan kepada rekan bisnis atau keluarga antar cabang

Bank DKI Syari’ah atau Bank DKI konvensional secara cepat.

2. Inkaso. Jasa ini diperuntukkan bagi mereka yang membutuhkan penagihan,

warkat-warkat yang berasal dari kota lain dengan cepat dan aman.

3. Garansi bank. Jasa garansi bank ini dapat dipergunakan bagi mereka yang

membutuhkan pinjaman kepada rekan bisnis untuk keperluan tender proyek,

pelaksanaan proyek, kebutuhan proyek, dan lain sebagainya.

Page 67: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

145

Dengan demikian, PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang tidak hanya

terpaku pada pembiayaan-pembiayaan seperti murabahah, mudharabah dan

musyarakh, akan tetapi sudah merambah jauh ke berbagai bisnis besar seperti

pembiayaan untuk keperluan proyek dengan tetap mengacu kepada prinsip-prinsip

syari’ah.

D. Struktur Organisasi PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang

Secara struktural keberadaan pimpinan Bank DKI Syari’ah langsung berada

di bawah kendali Dewan Direksi. Meskipun demikian, Bank DKI Syari’ah

mempunyai struktur organisasi tersendiri dan terdiri atas dua divisi dan lima

departemen. Selain itu, keberadaan DPS pada Bank DKI Syari’ah juga tidak

berhubungan dengan pimpinan Bank DKI Syari’ah, tetapi langsung berhubungan

dengan Direksi Bank DKI.

PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang secara struktur tidak terpisah

dari unit-unit organisasi PT. Bank DKI lainnya. Struktur organisasi yang ada di PT.

Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang telah memenuhi standar berdirinya sebuah

institusi yang bergerak dalam pelayanan masyarakat serta didukung oleh sumber daya

insani yang unggul dan profesional.

Adapun ilustrasi dari struktur organisasi PT. Bank DKI Syari’ah Cabang

Tanah Abang adalah sebagai pemimpin tertinggi yaitu Rapat Umum Pemegang

Saham, kemudian Dewan Pengurus Syari’ah yang bertugas untuk memastikan dan

Page 68: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

146

menjamin operasional bisnis syari’ah Bank DKI sesuai dengan prinsip-prinsip sistem

ekonomi Islam.

Fungsi utama Dewan Pengawas Syari’ah PT. Bank DKI Syari’ah Cabang

Tanah Abang adalah sebagai berikut :

1. Memberikan nasehat kepada manajemen tentang pengolahan dan pengembangan

bisnis syari’ah Bank DKI dari aspek syari’ah.

2. Bertindak sebagai pemerintah antara Bank DKI dengan Dewan Syari’ah Nasional

untuk kajian dan fatwa yang berkaitan dengan pengelolaan dan pengembangan

bisnis syari’ah Bank DKI seperti produk, jasa, sistem penunjang, dan lain

sebagainya.

3. Melaporkan kegiatan usaha dan pengembangan bisnis perbankan syari’ah Bank

DKI kepada Dewan Syari’ah Nasional dan atau lembaga-lembaga eksternal

lainnya yang terkait sesuai dengan ketentuan dan aturan pengelolaan bisnis

perbankan syari’ah.

Sementara itu, Dewan Komisaris membawahi Direktur Utama. Sedangkan

Divisi Syari’ah merupakan bagian dari Strategic Business Unit Rite yang berada di

bawah penyeliaan langsung Direktur Rite Bank DKI. Adapun fungsi utama Divisi

Syari’ah sebagai Divisi Bank DKI adalah sebagai berikut :

1. Melakukan aktivitas-aktivitas antar divisi.

2. Menunjang penyeliaan logistic dan material cabang syari’ah bekerja sama dengan

unit-unit atau divisi terkait.

Page 69: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

147

3. Mengelola kebijakan manajemen sumber daya manusia cabang syari’ah bekerja

sama dengan unit atau divisi terkait.

4. Mengkoordinasikan pengelolaan anggaran usaha syari’ah.

5. Menyusun laporan keuangan usaha syari’ah dan mengkoordinasikan dengan

divisi pengendalian keuangan.

6. Menunjang pengelolaan sistem teknologi usaha syari’ah bekerja sama dengan

para ahli teknologi.

Sedangkan fungsi utama Divisi Syari’ah sebagai kantor pusat cabang-cabang

syari’ah adalah sebagai berikut :

1. Sebagai kantor pusat cabang-cabang syari’ah.

2. Melaksanakan fungsi treasury seperti likuiditas, placement dan pricing usaha

syari’ah.

3. Menyelia organisasi bisnis cabang syari’ah bekerja sama dengan satuan pengawas

intern.

4. Memantau kualitas bisnis cabang syari’ah sesuai dengan rencana kerja dan

anggaran.

5. Mengelola sistem akuntansi dengan pembukuan keuangan usaha syari’ah.

6. Mengembangkan produk atau jasa bank syari’ah sesuai tuntutan pasar.

Selanjutnya di bawah Divisi Syari’ah terdapat kelompok perbankan syari’ah

yang langsung membawahi pengelolaan pengembangan bisnis syari’ah, pengelolaan

treasury dan investment serta pengelolaan penunjang bisnis syari’ah.

Page 70: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

148

Selain itu, Divisi Syari’ah juga langsung membawahi pengelolaan bisnis

syari’ah dan bagian umum. Cabang syari’ah berada di bawah pengelolaan penyeliaan

bisnis syari’ah. Cabang syari’ah membawahi bisnis operasional dan bertanggung

jawab terhadap kontrol intern dan unit pemasaran bisnis. Bisnis operasional

bertanggung jawab terhadap unit operasional dan unit umum serta akuntansi.

Adapun fungsi utama unit-unit tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pengelolaan treasury

a. Melaksanakan fungsi treasury dalam rangka penempatan dana usaha syari’ah.

b. Mengelola bisnis internasional

2. Pengelolaan pengendalian keuangan dan teknologi

a. Mengkoordinasikan pengelolaan anggaran usaha syari’ah.

b. Mengelola sistem akuntansi dan pembukuan keuangan usaha syari’ah.

c. Menyusun laporan keuangan usaha syari’ah dan mengkoordinasikan dengan

divisi pengendalian keuangan.

d. Menunjang pengelolaan sistem teknologi usaha syari’ah bekerja sama dengan

para ahli teknologi.

3. Pengelolaan penunjang operasional

a. Menunjang penyeliaan logistic dan material cabang syari’ah dan bekerja sama

dengan unit-unit terkait.

b. Mengelola kebijakan manajemen sumber daya manusia cabang syari’ah.

c. Menunjang pengembangan sistem manajemen cabang syari’ah.

Page 71: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

149

4. Pengelolaan penyeliaan bisnis usaha syari’ah

a. Memantau kualitas bisnis cabang syari’ah sesuai dengan rencana kerja dan

anggaran.

b. Memantau sistem operasional sesuai dengan prinsip syari’ah bekerja sama

dengan Dewan Pengawas Syari’ah.

c. Menyelia operasional bisnis cabang syari’ah bekerja sama dengan Satuan

Pengawas Intern.70

Untuk mengetahui lebih jelas tentang struktur organisasi PT. Bank DKI

Syari’ah Cabang Tanah Abang dapat dilihat pada bagan sebagai berikut :

70Adi Sukmanto, Internal Audit Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang, Wawancara

Pribadi, Jakarta, 5 September 2008

Page 72: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

150

STRUKTUR ORGANISASI

PT. BANK DKI SYARI’AH CABANG TANAH ABANG

Dewan Pengawas Syariah

ISLAMIC SUPERVISORY BOARD

DIREKSI DIRECTORS

PIMPINAN GRUP SYARIAH HEAD OF ISLAMIC GROUP

DIVISI OPERASIONA OPERATIONAL DIVISION

DIVISI PEMASARAN MARKETING DIVISION

DEPARTEMEN

PEMBIAYAAN

FINANCING

DEPARTMENT

DEPARTEMEN

PENDANAAN FUDNING

DEPARTMENT

DEPARTEMEN UMUM

GENERAL

DEPARTMENT

DEPARTEMEN KEUANGAN &

TEKNOLOGI

FINANCE & TECHNOLOGY

DEPARTMENT

KONTROL INTERN

GROUP

INTERNAL CONTROL

Page 73: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

151

BAB IV

PENTINGNYA AUDIT INTERNAL DALAM MEWUJUDKAN

GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA PT. BANK

DKI SYARI’AH CABANG TANAH ABANG

A. Proses dan Tahapan Audit Internal Pada PT. Bank DKI Syari’ah Cabang

Tanah Abang

Proses audit atau disebut juga tahap-tahap audit merupakan kegiatan atau

langkah yang dilakukan oleh auditor mulai dari rencana audit, pelaksanaan, sampai

pad penerbitan laporan akuntan. Langkah-langkah ini perlu diketahui agar para

auditor dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan aturan yang berlaku sehingga ia

dapat menjaga diri dari kemungkinan kesalahan fatal yang berupa kesalahan auditor

yang dapat menimbulkan resiko audit, berupa kemungkinan terjadinya tuntutan di

depan pengadilan, bahkan yang lebih fatal lagi berupa pencabutan izin praktek

akuntan publik itu sendiri. Oleh sebab itu, setiap lembaga keuangan mengetahui

bagaimana proses dan tahap audit internal, termasuk pula PT. Bank DKI Syari’ah

Cabang Tanah Abang.

Audit internal pada PT. Bank DKI Cabang Tanah Abang disebut dengan

Kontrol Internal Cabang (KIC). KIC ini diperlukan untuk membantu tugas-tugas

pimpinan cabang dalam bidang pengawasan atas seluruh kegiatan operasional cabang

agar sesuai dengan sistem dan prosedur yang berlaku. Pengawasan oleh Kontrol

Page 74: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

152

Internal Cabang dilakukan setelah proses operasional berikut klarifikasi rutin pada

unit kerja di cabang dilaksanakan secara lengkap sehingga menjadi bagian terpisah

dari kegiatan operasional rutin cabang.

Pelaksanaan kontrol internal tersebut dilakukan dengan beberapa tahapan

sebagai berikut :71

1. Tahap perbandingan

Membandingkan pos-pos/rekening dalam laporan keuangan (neraca laba-

rugi dan komitmen contingence) pada periode tahun atau bulan saat audit dengan

bulan atau tahun sebelumnya.

2. Tahap vouching

Memeriksa/meneliti keabsahan voucher/bukti pembukuan suatu transaksi

di antaranya adalah kelengkapan tanda tangan pejabat yang berwenang.

3. Tahap konfirmasi

Adalah meminta penjelasan kepada pihak lain untuk memastikan/

meyakinkan kebenaran bukti yang diperoleh.

4. Tahap analisa

Adalah kegiatan untuk mempertajam dalam rangka mengambil kesimpulan

yang benar dan tepat.

5. Audit hasil penjumlahan vertikal dan horizontal, apakah ada kesamaan.

71

Buku Pedoman Kerja Internal Kontrol Bank DKI Syari’ah

Page 75: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

153

6. Tahap pengecekkan

Melihat segala aktivitas pekerjaan dan kebijakan-kebijakan internal

cabang apakah sesuai dengan ketentuan-ketentuan atau peraturan-peraturan yang

berlaku.

7. Tahap inspeksi

Meneliti sesuatu secara fisik, apakah sesuai dengan yang dilaporkan

misalnya audit kas, persediaan CH/BG dan warkat-warkat kliring.

8. Tahap verifikasi

Adalah memeriksa suatu kebenaran perhitungan-perhitungan seperti

penjumlahan, perkalian, pengurangan, dan lain sebagainya.

9. Tahap mentrasir

Memeriksa suatu kebenaran transaksi dengan mengikuti suatu bukti

dengan cara memeriksa tahapan sebelumnya seperti saldo rekening koran,

nasabah, agar diperiksa bukti-bukti setoran tunai atau bukti-bukti pembayaran dan

pembenahan lainnya.

10. Tahap sampling

Karena keterbatasan waktu, tenaga dan biaya, maka sering pula audit

dilaksanakan melalui teknik sampling dengan metode random sampling,

rusticated sampling dan field sampling.

Demikian proses dan tahapan audit internal yang dilakukan oleh PT. Bank

DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang. Dengan adanya proses dan tahapan audit

internal ini, diharapkan kinerja perbankan syari’ah secara umum dan PT. Bank DKI

Page 76: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

154

Syari’ah Cabang Tanah Abang khususnya, akan lebih maju dan tampil sebagai

pioneer terdepan dalam upaya pelaksanaan audit internal.

B. Implementasi Good Corporate Governance Pada PT. Bank DKI Syari’ah

Cabang Tanah Abang

Dewasa ini tuntutan terhadap terwujudnya Good Corporate Governance di

setiap perusahaan sudah semakin penting. Rendahnya kualitas penerapan Good

Corporate Governance akan berpengaruh kepada kepercayaan investor untuk

menanamkan modal di Indonesia. Dikatakan bahwa para ekonomi masih kurang

pemahaman terhadap Good Corporate Governance, maka konsekuensinya dalam

praktek bisnis terjadi Bad Governance. Bad governance dari pihak manajemen

menyebabkan kerugian yang sangat besar sehingga terjadi kebangkrutan pada setiap

perusahaan termasuk pada perbankan syari’ah.

Sebagai suatu unit usaha dari Bank DKI, maka penerapan Good Corporate

Governance pada PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang mengacu kepada

penerapan Good Corporate Governance pada Bank DKI. Dalam hal ini, Bank DKI

telah berusaha semaksimal mungkin untuk menerapkan prinsip-prinsip Good

Corporate Governance secara baik dan benar. Komitmen tersebut dituangkan dalam

suatu slogan yang diciptakan untuk memudahkan karyawan dalam menerapkan

prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam kegiatan sehari-hari. Slogan Bank

DKI untuk penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dikenal dengan

sebutan TARIF.72

72Adi Sukmanto, Internal Audit PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang, Wawancara

Pribadi, Jakarta, 5 September 2008

Page 77: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

155

Sebagai salah satu komitmen dalam menerapkan prinsip-prinsip Good

Corporate Governance, maka manajemen Bank DKI telah meningkatkan struktur dan

kerangka Good Corporate Governance sesuai dengan perkembangan terkini di dunia

perbankan baik lokal maupun internasional seperti rekomendasi Basel II tentang

manajemen resiko bank, Sarbanes-Oxley Act tentang standar keterbukaan laporan

keuangan, blue print Arsitektur Perbankan Indonesia dari Bank Indonesia serta

International Financial Reporting Standards.

Implementasi Good Corporate Governance pada PT. Bank DKI Syari’ah

Cabang Tanah Abang berpedoman kepada ketentuan Bank Indonesia yang meliputi :

1. Pemenuhan komposisi Dewan Komisaris dan Direksi beserta pelaksanaan tugas

dan tanggung jawabnya. Hal ini ditunjukkan oleh adanya Komisaris Independen

yang sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 yang mengatur

bahwa sedikitnya 50% dari anggota Komisaris merupakan Komisaris Independen,

kebijakan bahwa Dewan Komisaris tidak boleh memiliki kepemilikan saham yang

mencapai 5% atau lebih, baik pada Bank DKI maupun pada bank umum dan

perusahaan lain yang berkedudukan di dalam ataupun di luar negeri serta tidak

memiliki hubungan keuangan dan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris

lain, anggota direksi dan/ atau pemegang saham pengendali, kebijakan dan tidak

boleh rangkap jabatan.

2. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab komite-komite yaitu

komite audit, komite pemantau resiko dan komite remunerasi serta nominasi.

3. Pelaksanaan fungsi kepatuhan, audit internal dan audit eksternal.

Page 78: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

156

4. Pelaksanaan fungsi manajemen resiko.

5. Pemenuhan ketentuan Bank Indonesia terkait dengan prinsip kehati-hatian dalam

penyediaan dana kepada pihak terkait dan debitur besar.

6. Penyusunan rencana strategis bank sesuai dengan ketentuan mengenai rencana

bisnis bank.

7. Pelaksanaan transparansi kondisi keuangan dan non keuangan.

8. Penyusunan buku pedoman kerja dan dewan komisaris dan buku pedoman kerja

direksi.

9. Penerapan visi dan misi serta nilai budaya kerja perusahaan yang terdiri dari tujuh

nilai KTPP DKI yaitu komitmen, teamwork, profesional, pelayanan, disiplin,

kerja keras dan integritas.

10. Penunjukkan direktur kepatuhan dan pembentukan satuan kerja kepatuhan, satuan

kerja manajemen resiko dan satuan kerja audit internal serta penetapan fungsi

pengelola Good Corporate Governance pada satuan kerja kepatuhan, group

manajemen resiko dan kepatuhan.

Salah satu bentuk dari implementasi Good Corporate Governance tersebut

dapat dilihat dari transparansi yang dilakukan oleh manajemen dengan

menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang remunerasi yang diterima oleh

dewan direksi dan dewan komisaris. Semua informasi tersebut dapat dilihat oleh

seluruh masyarakat melalui annual report perusahaan. Dengan adanya annual report

pada perusahaan, biasanya dapat diketahui hasil audit internal pada suatu perusahaan,

termasuk institusi perbankan.

Page 79: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

157

Hasil audit internal pada tahun 2007 menunjukkan bahwa terdapat 31 sanksi

yang telah dikeluarkan oleh manajemen yang berupa sanksi teguran lisan yang paling

banyak dikeluarkan. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa tingkat penyimpangan yang

terjadi masih relatif ringan. Penyimpangan seperti ini dapat diketahui karena adanya

penerapan Good Corporate Governance.

Untuk mengukur tingkat implementasi Good Corporate Governance,

manajemen Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang secara rutin melaksanakan self

assessment tentang pelaksanaan Good Corporate Governance dengan menggunakan

metode assessment yang telah baku dan diakui oleh dunia usaha. Berdasarkan

assessment tahun 2007, Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang memperoleh

predikat baik dengan nilai komposit akhir sebesar 1,81 dengan 9 area masalah yang

perlu dicermati dan ditindaklanjuti oleh manajemennya73

oleh pihak PT. Bank DKI

Syari’ah Cabang Tanah Abang dalam mengimplementasikan Good Corporate

Governance.

Saat ini, Good Corporate Governance dianggap begitu penting, terutama bagi

PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang. Karena Good Corporate Governance

diharapkan dapat memperbaiki citra perbankan yang sempat terpuruk beberapa waktu

lalu. Hal ini mengingat dalam Good Corporate Governance terkandung lima prinsip

yang anggap positif bagi pengelolaan sebuah perbankan. Prinsip keterbukaan atau

transparansi misalnya, bank harus memberikan informasi secara tepat waktu,

73Irwan Abdullah, et.al., “Analisa Perusahaan PT. Bank DKI Unit Syari’ah”, Makalah Mata

Kuliah Manajemen Keuangan Islam. Makalah ini diakses pada tanggal 4 November 2008 dari

http://www.scribd.com

Page 80: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

158

memadai, jelas, akurat dan dapat dibandingkan. Informasi tersebut juga harus mudah

diakses stakeholders sesuai dengan haknya. Prinsip akuntabilitas, berarti bank harus

menetapkan tanggung jawab yang jelas dari setiap komponen organisasi yang selaras

dengan visi, misi, sasaran usaha dan strategi perbankan. Setiap komponen organisasi

memiliki kompetensi sesuai dengan tanggung jawab masing-masing. Mereka harus

dapat memahami perannya dalam pelaksanaan Good Corporate Governance.74

Dengan demikian, implementasi Good Corporate Governance pada PT. Bank

DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang diperlukan untuk mendorong terciptanya pasar

yang efisien, transparan dan konsisten dengan peraturan perundang-undangan, yang

dapat membantu tercapainya kesinambungan perbankan melalui pengelolaan

berdasarkan asas transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta

kewajaran dan kesetaraan. Oleh sebab itu, banyak manfaat yang diambil dari

penerapan Good Corporate Governance yang salah satunya adalah dapat

meningkatkan kualitas struktur pengelolaan dan pola kerja perusahaan, tak terkecuali

PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa implementasi Good

Corporate Governance bagi perkembangan bank syari’ah bukan sekedar mengikuti

peraturan tertulis yang terlanjur dikeluarkan oleh pemerintah. Lebih dari itu, Good

Corporate Governance pada hakekatnya merupakan standar etis di mana perbankan

syari’ah tidak hanya dituntut untuk memenuhi pencapaian-pencapaian laba materil,

74Adi Sukmanto, Internal Audit PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang, Wawancara

Pribadi

Page 81: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

159

tetapi juga mengemban tanggung jawab etis vertikal dan sosial-horizontal. Untuk itu,

penerapan Good Corporate Governance perlu dijadikan sebagai bagian dari kultur

perbankan, bukan sekedar Good Corporate Governance, tetapi juga Good Corporate

Culture.

C. Prinsip-prinsip Good Corporate Governance di PT. Bank DKI Syari’ah

Cabang Tanah Abang

Pada dasarnya prinsip-prinsip pokok dan best practice Good Corporate

Governance yang dikembangkan pada perbankan syari’ah hampir sama dengan

perbankan konvensional. Hal ini disebabkan secara umum, fungsi bank syari’ah sama

dengan perbankan konvensional. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan untuk

mengembangkan konsep Good Corporate Governance di antaranya adalah kultur

manajemen, akuntansi dan pengawasan. Demikian pula halnya dengan PT. Bank DKI

Syari’ah Cabang Tanah Abang.75

Adapun prinsip-prinsip Good Corporate Governance di PT. Bank DKI

Syari’ah Cabang Tanah Abang pada dasarnya bertumpukkan kepada lima pilar utama

yang disebut dengan TARIF yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibility,

independensi dan fairness. Secara yuridis prinsip-prinsip tersebut sesuai dengan

prinsip-prinsip Good Corporate Governance yang telah ditetapkan oleh Bank

Indonesia dalam Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 sebagaimana telah

75Adi Sukmanto, Internal Audit PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang, Wawancara

Pribadi

Page 82: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

160

diubah dalam Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 tentang pelaksanaan

Good Corporate Governance bagi bank umum sebagaimana diatur dalam pasal 1 ayat 6.

Pengertian kelima prinsip-prinsip tersebut telah diuraikan dalam keputusan

Menteri BUMN No. KEP. 117/M-MBU/2002, dan dijabarkan sebagai berikut :

1. Transparansi

Yaitu mengelola perusahaan secara transparan dengan semua stakeholders

atau orang-orang yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung dengan

aktivitas perusahaan. Dalam hal ini, para pengelola perusahaan harus berbuat

secara transparan kepada pemegang saham, jujur apa adanya dalam membuat

laporan usaha dan tidak manipulatif. Keterbukaan informasi dalam proses

pengambilan keputusan dan pengungkapan informasi yang dianggap penting dan

relevan. Selain itu, PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang juga harus

menyampaikan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat

dibandingkan. Informasi tersebut juga harus mudah diakses stakeholders sesuai

dengan haknya.

2. Akuntabilitas

PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang harus memberikan

kejelasan fungsi, struktur, sistem dan pertanggungjawaban dari setiap komponen

organisasi dan selaras dengan visi, misi, sasaran usaha serta strategi dalam

perusahaan, sehingga pengelolaan perusahaan dapat terlaksana secara efektif dan

efisien. Manajemen harus membuat job description yang jelas kepada semua

karyawan dan menegaskan fungsi-fungsi dasar setiap bagian, sehingga PT. Bank

Page 83: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

161

DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang akan menjadi jelas hak dan kewajibannya,

fungsi dan tanggung jawabnya serta kewenangannya dalam setiap kebijakan

perbankan.

3. Responsibiliti

Yaitu menyadari bahwa ada elemen-elemen dari PT. Bank DKI Syari’ah

Cabang Tanah Abang yang membawa dampak pada lingkungan dan masyarakat

pada umumnya. Pihak PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang harus

memperhatikan masalah-masalah seperti keamanan, lingkungan dan berusaha

menyesuaikan diri dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat setempat.

Pihak PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang harus apresiatif dan proaktif

terhadap perkembangan gejolak sosial masyarakat. Dengan kata lain, PT. Bank

DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang juga harus mampu bertindak sebagai

perusahaan yang baik. Prinsip ini harus dijalankan sesuai dengan ketentuan yang

berlaku agar tetap terjaga kelangsungan usaha PT. Bank DKI Syari’ah Cabang

Tanah Abang.

4. Independensi

PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang harus mampu menghindari

terjadinya dominasi yang tidak wajar oleh stakeholders. Pengelola PT. Bank DKI

Syari’ah Cabang Tanah Abang tidak boleh terpengaruh oleh kepentingan satu

pihak, sehingga dapat berjalan tegak bergandengan bersama masyarakat. PT.

Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang harus memiliki otonominya secara

penuh, sehingga pengambilan-pengambilan keputusan dilakukan dengan

Page 84: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

162

pertimbangan otoritas yang ada secara penuh. PT. Bank DKI Syari’ah Cabang

Tanah Abang harus memperoleh keuntungan agar dapat memelihara

keseimbangan bisnisnya dengan cara yang halal sesuai dengan prinsip syari’ah.

5. Fairness

PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang perlu memberikan

kesempatan kepada stakeholders untuk memberikan masukan bagi kepentingan

ban itu sendiri serta memiliki akses terhadap informasi sesuai dengan prinsip

keterbukaan. Dengan kata lain, fairness adalah semacam kesetaraan atau

perlakuan yang adil dalam memenuhi hak dan kewajibannya terhadap

stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Dengan demikian, PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah

Abang dituntut untuk melakukan kinerja yang baik sebagai cerminan dari

aktivitas yang Islami.

Kelima prinsip pokok Good Corporate Governance di atas sesuai dengan

norma dan nilai Islam dalam aktivitas dan kehidupan sehari-hari orang muslim. Islam

sangat intens mengajarkan diterapkannya prinsip keadilan, keseimbangan,

akuntabilitas, transparansi, independensi dan fairness atau kewajaran.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dipastikan bahwa Islam jauh mendahului

kelahiran Good Corporate Governance yang menjadi acuan bagi tata kelola

perusahaan yang baik di dunia. Prinsip-prinsip itu diharapkan dapat memelihara

pengelolaan institusi ekonomi dan keuangan syari’ah secara profesional dan menjaga

Page 85: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

163

interaksi ekonomi, bisnis dan sosial berjalan dengan aturan permainan dan best

practice yang berlaku.

D. Tanggung Jawab Audit Internal PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah

Abang Dalam Mewujudkan Good Governance

Dalam Pasal 2 ayat (1) PBI dijelaskan, bahwa bank wajib melaksanakan

prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan, usahanya pada

seluruh tingkatan atau jenjang. Dalam ayat (2) lebih diperinci lagi tentang

implementasinya dalam perbankan antara lain pelaksanaan tugas dan tanggung jawab

dewan komisaris dan direksi dalam pelaksanaan audit internal.

Pelaksanaan tanggung jawab audit internal atau yang lebih sering disebut

sebagai Satuan Pengawas Internal PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang

dalam membantu meningkatkan implementasi Good Corporate Governance telah

dilakukan secara efektif. Hal ini disebabkan Satuan Pengawas Internal PT. Bank DKI

Syari’ah Cabang Tanah Abang telah mengikuti Peraturan Bank Indonesia No.

1/6/PBI/1999.

Kegiatan audit internal yang dilaksanakan Satuan Pengawas Internal PT.

Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang adalah assurance dan consulting. Kedua

kegiatan ini dilaksanakan secara independent dan obyektif, sehingga dapat

memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan operasional PT. Bank DKI

Syari’ah Cabang Tanah Abang.76

76Adi Sukmanto, Internal Audit PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang, Wawancara

Pribadi

Page 86: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

164

Salah satu tanggung jawab yang merupakan ruang lingkup utama bagi Satuan

Pengawas Internal ialah meliputi pemeriksaan dan penilaian kecukupan serta

efektivitas sistem pengendalian internal. Setiap harinya Satuan Pengawas Internal

melakukan pemeriksaan dan penilaian apakah pengendalian internal sudah

dilaksanakan dengan baik dan apakah manajemen resiko, pengawasan dan proses

Good Corporate Governance sudah berjalan efektif.

Satuan Pengawas Internal PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang

menilai sistem pengendalian internal dengan maksud untuk mengetahui resiko utama

yang dihadapi pengelolanya sesuai dengan proses yang sedang berjalan. Penilaian

pengendalian internal tersebut setidaknya dapat memastikan bahwa :

1. Resiko telah teridentifikasi dan dikelola secara tepat.

2. Informasi penting keuangan, manajerial dan operasional telah disajikan secara

akurat, handal dan tepat waktu.

3. Seluruh aktivitas bank telah sesuai dengan kebijakan, standar, prosedur serta

peraturan dan/atau perundang-undangan yang berlaku.

4. Program-program dan tujuan-tujuan dapat tercapai secara efektif dan efisien.

5. Kualitas dan perbaikan yang berkesinambungan selalu terpelihara dengan tetap

memperhatikan aspek internal kontrol sistem.

Dalam penanganan untuk mengurangi resiko, evaluasi terpisah selalu

dilakukan oleh Satuan Pengawas Internal sesuai dengan rencana audit tahunan yang

telah disepakati bersama sebelumnya pada awal tahun. Segala isu yang berkaitan

dengan kecukupan pengendalian internal dilaporkan kepada direksi, dan langkah-

Page 87: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

165

langkah rekomendasi yang diperlukan semata-mata hanya untuk meminimalkan

resiko yang ada.

Laporan audit internal tentang temuan-temuan audit beserta rekomendasi

yang diperoleh selama melakukan audit diberikan kepada komite audit, yang pada

akhirnya komite audit akan mengawasi dan mengkaji laporan dari audit internal atau

Satuan Pengawas Internal.

Meskipun demikian, tugas audit internal dan komite audit tidak menjamin

kebenaran data laporan, disebabkan karena hal itu merupakan tugas manajemen.

Audit internal dan komite audit tidak bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan

manajemen, karena dapat mempengaruhi independensi dan objektivitas audit internal

dan komite audit.

Internal audit dan komite audit hanya membantu manajemen dalam mencapai

tujuannya yang salah satunya adalah membantu manajemen memiliki suatu sistem

agar pelaporan manajemen tidak melanggar undang-undang yang berlaku serta data

yang disajikan reliable, terutama yang terjadi pada laporan keuangan. Hal ini perlu

dilakukan, karena merupakan bentuk dari sebuah pertanggungjawaban.

Salah satu contoh dari bentuk pertanggungjawaban sosial PT. Bank DKI

Syari’ah Cabang Tanah Abang yang menarik adalah memberikan pinjaman lunak

yang disebut dengan istilah qard dan pinjaman kebajikan yang dikenal dengan

sebutan qardul hasan. Jika nasabah memang tidak dapat mengembalikan

pinjamannya dengan alasan yang dapat dibenarkan oleh pihak bank, maka nasabah

diperkenankan untuk tidak mengembalikan pinjaman tersebut. Dana untuk menutupi

Page 88: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

166

pinjaman tersebut dapat diambil dari dana zakat, infaq dan shadaqah yang ada dalam

Bait al-Maal PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang.77

Bila tanggung jawab

audit internal sampai kepada pemahaman seperti yang dipaparkan di atas, bukan

mustahil PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang akan dapat mewujudkan

Good Corporate Governance pada bank yang bersangkutan.

77Adi Sukmanto, Internal Audit PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang, Wawancara

Pribadi

Page 89: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

167

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian, penjelasan dan analisa di atas sebagai hasil penelitian yang

berkaitan dengan pentingnya audit internal dalam upaya mewujudkan Good

Corporate Governance pada perbankan syari’ah, maka sebagai upaya mengakhiri

pembahasan skripsi ini, penulis mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Mekanisme pelaksanaan audit internal pada PT. Bank DKI Syari’ah Cabang

Tanah Abang dilakukan dengan melalui beberapa tahapan yaitu tahap

perbandingan, tahap vouching, tahap konfirmasi, tahap analisa, tahap

pengecekkan, tahap inspeksi, tahap verifikasi, tahap mentrasir dan tahap

sampling. Inilah proses dan tahapan audit internal yang dilakukan PT. Bank DKI

Syari’ah Cabang Tanah Abang. Dengan adanya proses dan tahapan audit internal

ini, diharapkan kinerja perbankan syari’ah secara umum dan PT. Bank DKI

Syari’ah Cabang Tanah Abang khususnya, akan lebih maju dan tampil sebagai

pioneer terdepan dalam mewujudkan Good Corporate Governance.

2. Prinsip-prinsip yang menjadi landasan bagi tericiptanya Good Corporate

Governance pada PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang pada dasarnya

bertumpu pada lima pilar utama. Kelima pilar utama itu adalah transparansi,

akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran. Dengan adanya

Page 90: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

168

prinsip-prinsip yang menjadi pedoman bagi terciptanya Good Corporate

Governance, maka PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang secara yuridis

telah sesuai dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance yang telah

ditetapkan oleh Bank Indonesia dalam Peraturan Bank Indonesia No.

8/4/PBI/2006.

3. PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang telah melakukan berbagai upaya

untuk mewujudkan Good Corporate Governance yang salah satunya adalah

melibatkan peran ganda audit internal dalam mewujudkan Good Corporate

Governance. Peran ganda audit internal terjadi pada perkembangan dalam peran

yang dibawakannya, yaitu dari sekedar unit yang mengecek kepatuhan, menjadi

sebuah fungsi yang berperan aktif sebagai mitra bagi manajemen dalam

mendukung penerapan Good Corporate Governance. Upaya inilah yang sedang

dilakukan oleh PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang dalam menciptakan

kinerja perbankan syari’ah.

B. Saran-saran

Dari hasil studi dan penela’ahan tentang observasi yang tertuang dalam

pembahasan skripsi ini, kiranya tidak berlebihan jika penulis mengemukakan saran-

saran sebagai berikut :

1. Sebagai suatu unit usaha dari Bank DKI, PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah

Abang hendaknya terus berupaya membenahi diri untuk selalu menjadi bank

terbaik yang membanggakan sesuai dengan visi dan misi yang bawakannya, yaitu

Page 91: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

169

dengan cara meningkatkan struktur maupun kerangka Good Corporate

Governance sesuai dengan perkembangan terkini di dunia perbankan baik lokal

maupun internasional.

2. Untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang sangat beragam, PT. Bank DKI

Syari’ah Cabang Tanah Abang menyediakan berbagai macam produk dan layanan

yang sesuai dengan kebutuhan para nasabah. Produk dan layanan ini tidak akan

berguna tanpa adanya sumber daya insani yang berkualitas dan berdedikasi tinggi,

handal dan berakhlak mulia sebagai wujud dari customer satisfaction, karena

suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat memenuhi

kebutuhan para nasabah. Oleh karena itu, semboyan yang berupa transparansi,

akuntabilitas, responsibility, indenpendensi dan fairness yang kemudian disingkat

menjadi TARIF dan nilai budaya kerja perusahaan berupa KTPP-DKI hendaknya

benar-benar diterapkan pada perbankan syari’ah.

3. Bila dibandingkan dengan para bankir konvensional, maka bankir syari’ah

seharusnya lebih unggul dan terdepan dalam mengimplementasikan Good

Corporate Governance di lembaga perbankan, mengingat lembaga perbankan

syari’ah membawa nama agama ke dalam lembaga bisnis. Oleh sebab itu, para

bankir syari’ah hendaknya jangan melakukan penyimpangan dan moral hazard,

karena hal itu, tidak saja berimplikasi kepada lembaga tersebut, tetapi juga kepada

citra syari’ah.

4. Untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi penerapan Good Corporate

Governance pada perbankan syari’ah bukan sesuatu hal yang mudah. Untuk itu,

Page 92: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

170

pihak PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang hendaknya menjalin kerja

sama yang harmonis antar alim ulama, nasabah bank, akademisi dan pemerintah

agar memacu kinerja bank syari’ah dalam mematuhi prinsip-prinsip Good

Corporate Governance, sehingga dapat membangun citra syari’ah sebagai uswah

hasanah dan dapat memberikan kontribusi yang optimal dalam membangun

perekonomian umat dan bangsa.

5. Banyaknya manfaat dan keuntungan yang dapat diberikan bank melalui

penerapan Good Corporate Governance, wajar kiranya semua stakeholders

terutama para pelaku usaha di Indonesia menyadari betapa pentingnya konsep ini

bagi pemulihan kondisi usaha dan sekaligus tentunya pemulihan ekonomi bangsa

secara rasional. Agar perusahaan tidak dianggap hanya sebatas mengikuti trend

yang berkembang dan hanya mewujudkan kepatuhan atas ketentuan yang

ditetapkan oleh berbagai institusi pemberi dana dan pemerintah. Oleh karena itu,

para pelaku usaha hendaknya memandang dan menyadari bahwa melakukan

assessment sendiri terhadap Good Corporate Governance merupakan suatu

kebutuhan yang harus dipenuhi agar dapat mencapai pertumbuhan yang

berkualitas dan berkesinambungan.

Page 93: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

171

DAFTAR PUSTAKA

A. Keraf, Sonny, Etika Bisnis dan Relevansinya, Yogyakarta: Kanisius, 1998,

Arifin, Zainal, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syari’ah, Jakarta: Alphabet, 2002,

Cet. ke-1

Asytuti, Rina, “Penerapan Good Corporate Governance di Bank Syari’ah”, Makalah

Mata Kuliah Ekonomi Islam di Dunia Islam, Jakarta: Sekolah Pascasarjana

UIN Jakarta, 2008

Bank Syari’ah Mandiri, Laporan Tahunan 2004 Annual Report, Jakarta: Bank

Syari’ah Mandiri, 2004

Buku Pedoman Kerja Internal Kontrol Bank DKI Syari’ah

Daeng Naja, H.R., Legal Audit Operasional Bank, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti,

2006

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:

Balai Pustaka, 2005, Cet. Ke-3

Herwidiyatmo, Implementasi Good Corporate Governance Untuk Perusahaan

Publik di Indonesia, Jakarta: Usahawan, 2000

Indranata, Iskandar, Terampil dan Sukses Melakukan Audit Mutu Internal, Bandung:

Alphabet, 2006

J. Maleong, Lexy, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1998,

Cet. ke-2

J. Susilo, Leo, et.al., Good Corporate Governance Tanggung Jawab Direksi dan

Komisaris Dalam Melaksanakannya, Bandung: PT. Hikayat Dunia, 2007

S. Harahap, Sofyan, Auditing Dalam Perspektif Islam, Jakarta: Pustaka Quantum,

2008, Cet. ke-2

Siamat, Dahlan, Manajemen Lembaga Keuangan, Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI,

1999, Edisi ke-2

Sinaga, Marianus, Norma dan Prosedur Auditing, Jakarta: Erlangga, 1996

Page 94: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

172

Singarimbun, Masri, et.al., Metodologi Penelitian Survey, Jakarta: LP3ES, 1999, Cet.

ke-1

Sukmanto, Adi, Internal Audit PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang,

Wawancara Pribadi, Jakarta, 5 September 2008

Tunggal, Amin Widjaja, Memahami Internal Auditing, Jakarta: Harvarindo, 2008

Utama, Marta, “Konsep Good Corporate Governance” dalam Jurnal Akuntansi dan

Keuangan Indonesia, Depok: FEUI, 2004, Vol. 1

www.adln.lib.onair.ac.id

www.agustianto.wordpress.com

www.bankdki.co.id

www.bank-syari’ah.com

www.kpk.go.id.

www.madani.ri.com

www.manajemenresiko.bloksport.com

www.muharief.wordpress.com

www.pusatbahasa.diknas.go.id

www.prapita.com

www.tazkiaonline.com

www.scribd.com

www.wikiapedia.org

Page 95: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

173

HASIL WAWANCARA

TENTANG URGENSI AUDIT INTERNAL DALAM MEWUJUDKAN

GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA BANK SYARI’AH

Responden : Adi Sukmanto

Jabatan : Kontrol Internal Group

Hari/Tanggal : Jum’at, 5 September 2008

Jam : 14.00 s/d selesai

Tempat : Kantor Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang

Jl. K.H. Wahid Hasyim No. 212A Tanah Abang

Jakarta Pusat

Pertanyaan dan jawaban :

Tanya : Mohon bapak jelaskan tentang sejarah singkat berdirinya PT. Bank DKI

Syari’ah Cabang Tanah Abang ?

Jawab : Pada mulanya Bank DKI merupakan Bank Pembangunan Daerah DKI

Jakarta yang beroperasi berdasarkan Akta No. 30 tertanggal 11 April

1961 yang dibuat di hadapan Notaris Eliza Pondang, SH di Jakarta

dengan nama PT. Bank Pembangunan DKI Jakarta Raya yang singkat

BPD Jaya. Sejak tahun 2002 Bank DKI Jakarta mempersiapkan izin

usaha syari’ah, mulai dari menyiapkan sumber daya, studi kelayakan,

pengkajian dan workshop bank syari’ah hingga membentuk Dewan

Pengawas Syari’ah. Meskipun demikian, efektif beroperasinya Bank

DKI Syari’ah adalah sejak diterimanya surat dari Bank Indonesia No.

6/39/DPBS tanggal 13 Januari 2004 dan pelaksanaan operasi bank

syari’ah ini dimulai pada bulan Maret 2004 dengan menempatkan satu

cabang penuh dan satu cabang pembantu yang terletak di Jl. K.H.

Wahid Hasyim No. 153 sebagai pengembangan pelayanan bagi

masyarakat.

Tanya : Apa tujuan didirikannya PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah

Abang ?

Jawab : Secara umum tujuan didirikannya PT. Bank DKI Syari’ah Cabang

Tanah Abang adalah untuk mempromosikan dan mengembangkan

penerapan syari’ah Islam dan tradisinya ke dalam transaksi keuangan

dan perbankan serta bisnis-bisnis lainnya yang terkait. Namun secara

khusus, tujuan didirikannya PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah

Abang ialah mengarahkan ekonomi umat untuk bermu’amalah secara

Islam, khususnya mu’amalat yang berhubungan dengan perbankan agar

terhindar dari praktek-praktek riba.

Page 96: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

174

Tanya : Visi dan misi apa saja yang ingin dicapai oleh PT. Bank DKI Syari’ah

Cabang Tanah Abang ?

Jawab : Visi yang akan diwujudkan oleh PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah

Abang adalah menjadi bank terbaik dan membanggakan. Sedangkan

misi yang hendak dicapai oleh PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah

Abang ialah bank berkinerja unggul secara syari’ah, mitra strategis

dunia usaha/masyarakat dan andalan pemerintah Propinsi DKI Jakarta

yang memberi nilai tambah bagi stakeholders melalui pelayanan terpadu

dan profesional.

Tanya : Bagaimana prinsip operasional PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah

Abang ?

Jawab : Sebagai bank berbasis syari’ah, PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah

Abang melakukan kegiatan operasionalnya secara konsisten dengan

mengacu kepada ketetapan-ketetapan syari’i sebagaimana terkandung

dalam Al-Qur’an dan hadist Rasulullah SAW secara ijma’ dan fatwa

ulama. Adapun prinsip-prinsip syari’ah yang diterapkan oleh PT. Bank

DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang antara lain adalah musyarakah,

mudharabah, murabahah dan bai al-istishna.

Tanya : Menurut bapak, apa yang dimaksud dengan audit internal ?

Jawab : Audit internal adalah kegiatan meyakinkan dan konsultasi yang

independent dan obyektif yang dirancang untuk memberikan nilai

tambah dan meningkatkan kegiatan operasi organisasi.

Tanya : Bagaimana pendapat bapak tentang fungsi audit internal ?

Jawab : Fungsi audit internal mencakup departemen audit internal dan setiap

departemen yang lain, aktivitas atau outsource jasa yang memenuhi

peranan audit internal. Dalam kasus tertentu, biasanya fungsi audit

internal disingkat sebagai audit internal.

Tanya : Bagaimana proses dan tahapan audit internal pada PT. Bank DKI

Syari’ah Cabang Tanah Abang ?

Jawab : Ada beberapa tahapan dalam pelaksanaan kontrol audit internal pada

PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang. Tahapan-tahapan

tersebut adalah tahap perbandingan, tahap vouching, tahap konfirmasi,

tahap analisa, audit hasil penjumlahan vertikal dan horizontal, tahap

pengecekkan, tahap inspeksi, tahap verifikasi, tahap mentrasir dan tahap

sampling.

Tanya : Bagaimana mekanisme pelaksanaan audit internal pada PT. Bank DKI

Syari’ah Cabang Tanah Abang ?

Jawab : Mekanisme pelaksanaan audit internal pada PT. Bank DKI Syari’ah

Cabang Tanah Abang disebut Kontrol Internal Cabang (KIC). KIC ini

diperlukan untuk membantu tugas-tugas pimpinan cabang dalam bidang

pengawasan atas seluruh kegiatan operasional cabang organisasi dengan

sistem dan prosedur yang berlaku. Pengawasan oleh Kontrol Internal

Cabang dilakukan setelah proses operasional berikut klarifikasi rutin

Page 97: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

175

pada unit kerja di cabang yang dilaksanakan secara lengkap sehingga

menjadi bagian terpisah dari kegiatan operasional rutin cabang.

Tanya : Menurut bapak, apa yang dimaksud dengan struktur penerapan Good

Corporate Governance ?

Jawab : Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 jo No.

8/14/PBI/2006 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance pada

bank umum, terlihat bahwa komposisinya dapat dikelompokkan

menjadi beberapa bagian. Pertama, yang berisikan tentang struktur dan

proses Good Corporate Governance untuk organ perusahaan dan organ

pendukung lainnya. Kedua, terkait dengan prudential regulation yang

meliputi antara lain fungsi kepatuhan dan audit internal, manajemen

resiko, penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar

serta prinsip mengenal nasabah. Ketiga, adalah aspek pelaporan dan

transparansi bank yang meliputi antara lain laporan kondisi keuangan

dan non keuangan bank, transparansi produk-produk perbankan dan

penggunaan data pribadi nasabah. Keempat, merupakan enforcement

Good Corporate Governance melalui ancaman sanksi kegagalan

pelaporan dan kegagalan pelaksanaan Good Corporate Governance

pada bank umum.

Tanya : Selama ini, apakah fungsi audit internal pada PT. Bank DKI Syari’ah

Cabang Tanah Abang dianggap cukup efektif ?

Jawab : Untuk saat ini, fungsi audit internal pada PT. Bank DKI Syari’ah

Cabang Tanah Abang dianggap cukup efektif dan efisien. Berkat

adanya fungsi audit internal yang efektif dan efisien, maka dapat

tercipta mekanisme pengawasan untuk memastikan bahwa sumber daya

yang ada pada PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang telah

digunakan secara ekonomis dan efektif, dan pengendalian yang ada

pada PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang dapat memberikan

kepastian lebih tinggi bahwa informasi yang dihasilkan dapat dipercaya.

Tanya : Metode apa saja yang dapat dilakukan dalam pelaksanaan audit internal

pada PT. Bank Syari’ah Cabang Tanah Abang ?

Jawab : PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang melakukan beberapa

metode dalam melaksanakan audit internal yang salah satunya adalah

pelaksanaan audit internal dilakukan oleh auditor internal yang meneliti

prosedur PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang untuk

memastikan apakah berjalan sesuai dengan kebijakan yang telah

digariskan.

Tanya : Bagaimana cara menetapkan kode etik bagi para auditor internal pada

PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang ?

Jawab : PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang telah menetapkan kode

etik bagi para auditor seperti sikap independent, perlunya menjaga

kerahasiaan, pengaturan tentang publikasi dan promosi, aturan tentang

surat penugasan, aturan tentang pergantian akuntan, penentuan fee,

Page 98: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

176

kewajiban kepada pihak ketiga, perilaku yang tidak boleh dilakukan

kepada langganan, kewajiban manajemen dan auditor serta hubungan

istimewa dengan langganan.

Tanya : Langkah apa saja yang dapat dilakukan PT. Bank DKI Syari’ah Cabang

Tanah Abang dalam upaya melaksanakan audit internal ?

Jawab : PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang telah melakukan langkah-

langkah dalam upaya melaksanakan audit internal. Adapun langkah-

langkah yang dianjurkan dalam melakukan audit internal adalah

mengevaluasi organisasi, mengevaluasi sistem mutu, mengevaluasi

kesesuaian dengan standar yang digunakan dalam mengevaluasi sistem

mutu audit internal.

Tanya : Apakah audit internal memiliki peranan penting dalam mewujudkan

Good Corporate Governance ?

Jawab : Audit internal ternyata memiliki peranan yang sangat vital dalam upaya

mewujudkan Good Corporate Governance. Tanpa adanya audit internal,

kesehatan bank perlu diragukan, sebab kesehatan sebuah bank tidak

hanya menyangkut kepentingan dari usaha bank yang bersangkutan,

tetapi juga mempunyai pengaruh terhadap perkembangan perbankan

secara keseluruhan pada khususnya, dan perekonomian pada umumnya.

Tanya : Apakah audit internal merupakan salah satu faktor terwujudnya Good

Corporate Governance ?

Jawab : Terwujudnya Good Corporate Governance karena adanya peran audit

internal. Di Indonesia, memang fungsi audit internal sering dilihat

sebagai penambahan beban bagi perusahaan. Sedangkan di negara lain,

keberadaan fungsi audit internal dianggap sangat penting, antara lain

terlihat adanya peraturan dari beberapa Bursa Efek yang mengharuskan

agar perusahaan yang terdaftar harus memiliki fungsi audit internal,

baik secara in-house maupun outsource, serta munculnya Sarbanes

Oxley di Amerika yang mengharuskan manajemen untuk memastikan

efektivitas dari pengendalian internalnya. Dengan demikian, fungsi

audit internal merupakan salah satu faktor terpenting dalam upaya

mewujudkan Good Corporate Governance.

Tanya : Sejauh mana tanggung audit internal PT. Bank DKI Syari’ah Cabang

Tanah Abang dalam mewujudkan Good Corporate Governance ?

Jawab : Pelaksanaan tanggung jawab audit internal atau yang lebih sering

disebut sebagai Satuan Pengawas Internal PT. Bank DKI Syari’ah

Cabang Tanah Abang dalam membantu meningkatkan implementasi

Good Corporate Governance telah dilakukan secara efektif. Hal ini

disebabkan Satuan Pengawas Internal PT. Bank DKI Syari’ah Cabang

Tanah Abang telah mengikuti Peraturan Bank Indonesia No.

1/6/PBI/1999.

Tanya : Bagaimana cara menerapkan konsep Good Corporate Governance pada

PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang ?

Page 99: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

177

Jawab : Sebagai suatu unit usaha dari Bank DKI, maka penerapan Good

Corporate Governance pada PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah

Abang mengacu kepada penerapan Good Corporate Governance pada

Bank DKI. Dalam hal ini, Bank DKI telah berusaha semaksimal

mungkin untuk menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate

Governance secara baik dan benar. Komitmen tersebut dituangkan

dalam slogan yang diciptakan untuk memudahkan karyawan dalam

menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam

kegiatan sehari-hari. Slogan Bank DKI untuk penerapan prinsip-prinsip

Good Corporate Governance dikenal dengan istilah TARIF.

Tanya : Prinsip-prinsip Good Corporate Governance apa saja yang dapat

diterapkan oleh PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang ?

Jawab : PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang berusaha mewujudkan

prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Prinsip-prinsip yang

menjadi landasan bagi terciptanya Good Corporate Governance pada

dasarnya berpijak pada lima pilar utama yaitu transparansi,

akuntabilitas, responsibility, independensi dan fairness.

Tanya : Bagaimana pedoman pokok pelaksanaan prinsip Good Corporate

Governance pada PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang ?

Jawab : Pedoman pokok pelaksanaan prinsip Good Corporate Governance pada

PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang adalah mencakup hal-hal

yaitu landasan hukum, hak pemegang saham dan fungsi pokok

kepemilikan perusahaan, perlakuan adil terhadap pemilik saham, peran

stakeholders dalam penerapan Good Corporate Governance, prinsip

transparansi dalam pengungkapan informasi mengenai perusahaan dan

tanggung jawab manajemen perusahaan yang harus berpedoman pada

pelaksanaan prinsip Good Corporate Governance.

Tanya : Sejauh mana fungsi dan peran audit internal dalam mewujudkan Good

Corporate Governance pada PT. Bank Syari’ah Cabang Tanah Abang ?

Jawab : Jujur secara pribadi saya mengatakan bahwa audit internal memiliki

peranan yang sangat vital dalam upaya mewujudkan Good Corporate

Governance pada PT. Bank DKI Syari’ah Cabang Tanah Abang. Tanpa

adanya peranan audit internal, mustahil PT. Bank DKI Syari’ah Cabang

Tanah Abang dapat mewujudkan Good Corporate Governance.

Jakarta, 29 September 2008

Yang mewawancarai Yang diwawancarai

Ahmad Busyaeri Adi Sukmanto Mahasiswa Kontrol Internal Group

Page 100: KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7260/1/Ahmad...Skripsi yang berjudul ... pertimbangan pentingnya peran dan fungsi

178