konseling farmasi untuk pasien di rawat jalan

61
KONSELING PASIEN DM Sasaran terapi diabetes : Memelihara gula darah normal atau mendekati normal Memelihara pertumbuhan normal anak Mengatur makanan dengan aktivitas fisik dan obat Mencegah simptom hiperglisemia seperti poliuria, penglihatan kabur, hilang bobot badan, infeksi ulang, ketoasidosis, koma hiperosmolar, mencegah simptom hipoglisemia termasuk perubahan mood, gangguan mental, dan koma Mencegah dan menimimalkan terjadinya komplikasi Mengobati gangguan fisiologi lain Target Penatalaksanaan Diabetes Parameter Kadar Ideal Yang Diharapkan Kadar Glukosa Darah Puasa 80–120mg/dl Kadar Glukosa Plasma Puasa 90–130mg/dl Kadar Glukosa Darah Saat Tidur 100–140mg/dl Kadar Glukosa Plasma Saat Tidur 110–150mg/dl Kadar Insulin <7 % Kadar HbA1c <7mg/dl Kadar Kolesterol HDL >45mg/dl (pria) Kadar Kolesterol HDL >55mg/dl (wanita) Kadar Trigliserida <200mg/dl Tekanan Darah <130/80mmHg Terapi non farmaka Beritahukan pada pasien bahwa maintenance kadar gula darah tergantung pada pola asupan makanan, dan konsumsi obat antidiabetik oral. Sehingga pemeliharaan kadar obat menuju rentang nilai normal harus dilakukan oleh pasien DM. Perawatan kaki : disarankan memakai alas kaki baik di dalam atau di luar rumah. Berikan informasi penting tentang hubungan antara makanan dan kadar gula darah, sehingga di perlukan adanya perencanaan diet. Sarankan penurunan berat badan sehingga berat badan menuju berat badan ideal (berat badan ideal …….) Pasien DM tanpa komplikasi yang gawat direkomendasikan penambahan aktivitas dlm sehari2nya, atau ada lattihan aerobic. Latihan aerobic disesuaikan dengan kegawatan komplikasi (semakin gawat disarankan adanya

Upload: fina-ahmad-fitriana

Post on 20-Jan-2016

206 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Konselin apoteker

TRANSCRIPT

Page 1: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan

KONSELING PASIEN DM

Sasaran terapi diabetes :

Memelihara gula darah normal atau mendekati normal Memelihara pertumbuhan normal anak Mengatur makanan dengan aktivitas fisik dan obat Mencegah simptom hiperglisemia seperti poliuria, penglihatan kabur, hilang bobot badan, infeksi

ulang, ketoasidosis, koma hiperosmolar, mencegah simptom hipoglisemia termasuk perubahan mood, gangguan mental, dan koma

Mencegah dan menimimalkan terjadinya komplikasi Mengobati gangguan fisiologi lain

Target Penatalaksanaan Diabetes Parameter Kadar Ideal Yang DiharapkanKadar Glukosa Darah Puasa 80–120mg/dlKadar Glukosa Plasma Puasa 90–130mg/dlKadar Glukosa Darah Saat Tidur 100–140mg/dlKadar Glukosa Plasma Saat Tidur 110–150mg/dlKadar Insulin <7 %Kadar HbA1c <7mg/dlKadar Kolesterol HDL >45mg/dl (pria)Kadar Kolesterol HDL >55mg/dl (wanita)Kadar Trigliserida <200mg/dlTekanan Darah <130/80mmHg

Terapi non farmaka

Beritahukan pada pasien bahwa maintenance kadar gula darah tergantung pada pola asupan makanan, dan konsumsi obat antidiabetik oral. Sehingga pemeliharaan kadar obat menuju rentang nilai normal harus dilakukan oleh pasien DM.

Perawatan kaki : disarankan memakai alas kaki baik di dalam atau di luar rumah. Berikan informasi penting tentang hubungan antara makanan dan kadar gula darah, sehingga di perlukan

adanya perencanaan diet. Sarankan penurunan berat badan sehingga berat badan menuju berat badan ideal (berat badan ideal …….) Pasien DM tanpa komplikasi yang gawat direkomendasikan penambahan aktivitas dlm sehari2nya, atau ada

lattihan aerobic. Latihan aerobic disesuaikan dengan kegawatan komplikasi (semakin gawat disarankan adanya pengurangan latihan/aktivitas). Contoh Olahraga aerobik ini paling tidak dilakukan selama total 30-40 menit per hari didahului dengan pemanasan 5-10 menit dan diakhiri pendinginan antara 5-10 menit.

Asupan protein yang baik (ikan, daging dada ayam, tahu, tempe) Makan makanan yang berserat (dapat menunda rasa lapar pasien)

Terapi Farmaka Terapi insulin merupakan satu keharusan bagi penderita DM Tipe 1 karena tidak lagi dapat memproduksi insulin. Sebagai penggantinya, maka penderita DM Tipe I harus mendapat insulin

Page 2: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan

eksogen untuk membantu agar metabolism karbohidrat di dalam tubuhnya dapat berjalan normal. Pada 30% penderita DM Tipe 2 juga ternyata memerlukan terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral.Penyuntikan (kec dinyatakan lain oleh dokter penyuntikan injeksi sc) sedangkan tempat penyuntikan (Penyerapan paling cepat) di daerah abdomen, (diikuti oleh) daerah lengan, paha bagian atas dan bokong.

Golongan Dosis lazim Waktu makan keterangan

Gliburida / Glibenklamida

Oral: Adults: Awal : 2.5-5 mg/day, pada pasien yang mendapatkan obat yang menyebabkan hipoglikemia dosis awal 1.25 mg/day. Pemeliharaan: 1.25-20 mg/day diberikan sebagai dosis tunggal or dosis terbagi maximum: 20 mg/day

Jadwal makan pagi atau jadwal makan pertama 30 menit sebelum makan

Glipizida Adults: Initial: 5 mg/day; adjust dosage at 2.5-5 mg daily increments as determined by blood glucose response at intervals of several days.

Immediate release tablet: Maximum recommended once-daily dose: 15 mg; maximum recommended total daily dose: 40 mg. Doses >15 mg/day should be administered in divided doses.

Extended release tablet (Glucotrol XL®): Maximum recommended dose: 20 mg

Take exactly as directed. Immediate release tablets should be taken 30 minutes before meals, at the same time each day

Glikazida

Page 3: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan

Glimepirida

Glikuidon

Meglitinida Repaglinide

Turunan fenilalanin Nateglinide

Biguanida Metformin

Tiazolidindion Rosiglitazone Troglitazone Pioglitazone

Inhibitor α-glukosidase

Acarbose Miglitol

Page 4: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan

KONSELING PADA PASIEN HIPERTENSI

Goal tekanan darah yang direkomendasikan untuk beberapa criteria kondisi pasien (BY THE JNC7)

- Pasien non komplikasi < 140/90 mm Hg- Pasien dengan diabetes < 130/80 mm Hg- Pasien dengan chronic kidney disease < 130/80 mm Hg

Kondisi CRF : estimated GFR<60 mL/min, serum creatinine in women > 1.3 mg/dL; serum creatinine in men >1.5 mg/dL, or albuminuria > 300 mg/day or ≥ 200 mg/g creatinine

Terapi non Farmaka - Diet garam- ↓berat badan- ↓merokok- ↑aktivitas fisik- Optimal terapi penyebab atau faktor yang menyebabkan komplikasi

(diabetes, kolesterol)

Pengurangan berat badan Sesuaikan dengan berat badan idealTerapkan rencana makan DASH

Konsumsi diet rendah lemak jenuh dan lemak total, perbanyak sayur dan buah

Pengurangan konsumsi natrium

Konsumsi Natrium tidak lebih dari 2,4 gr (6gr NaCl) dan makanan yang mengandung MSGseperti snack, saus tomat, kecap asin, tauco, ikan asin, ikan atau daging asap, acar, saus asin)

Aktivitas fisik Biasakan latihan aerobic seperti jalan cepat per hari 30 menit per hari

Terapi Farmaka

Page 5: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan

KONSELING PADA PASIEN stroke

Page 6: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan

KONSELING PADA PASIEN hiperlipedimia

Page 7: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan

KONSELING PADA PASIEN TUBERCULOSIS

TERAPI NON FARMAKA - diberi pengetahuan untuk ikut serta dalam pencegahan penyebaran infeksi TB, - tingkatkan konsumsi makanan agar menjaga berat badan agar ideal- pengobatan membutuhkan waktu yang cukup lama (> 6 bulan) sehingga diperlukan kesabaran agar tidak

bosan dalam konsumsi obat,- diperlukan sikap disiplin dalam minum obat missal ketika biasa pagi maka sebaiknya untuk waktu minum

obat selanjutnya juga setiap pagi, jika berpergian sebaiknya membawa obat secukupnya untuk mencegah lupa minum obat

- Jika lupa satu dosis, minum obat secepatnya, jika sudah mendekati jadwal minum obat berikutnya abaikan saja, kembali pada jadwal obatsemula, jangan digandakan.

TERAPI FARMAKA

-

Page 8: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan
Page 9: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan
Page 10: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan

KONSELING PADA PASIEN TALASEMIA

Page 11: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan

KONSELING PADA PASIEN tiroid disorderHipertiroidisme

Hipertiroidisme adalah suatu keadaan dimana kelenjar tiroid bekerja secara berlebihan, sehingga menghasilkan sejumlah besar hormon tiroid.

Pada hipertiroidisme, apapun penyebabnya, terjadi peningkatan fungsi tubuh: Jantung berdetak lebih cepat dan bisa terjadi kelainan irama jantung, yang bisa menyebabkan palpitasi (jantung berdebar-debar), Tekanan darah cenderung meningkat, Penderita merasakan hangat meskipun berada dalam ruangan yang sejuk, Kulit menjadi lembab dan cenderung mengeluarkan keringat yang berlebihan, Tangan memperlihatkan tremor (gemetaran) halus, Penderita merasa gugup, letih dan lemah meskipun tidak melakukan kegiatan yang berat, Nafsu makan bertambah, tetapi berat badan berkurang, Sulit tidur, Sering buang air besar, kadang disertai diare, Terjadi perubahan pada mata : bengkak di sekitar mata, bertambahnya pembentukan air mata, iritasi dan peka terhadap cahaya. Gejala ini akan segera menghilang setelah pelepasan hormon tiroid terkendali, kecuali pada penyakit Graves yang menyebabkan gangguan mata khusus.

Page 12: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan
Page 13: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan

KONSELING PADA PASIEN glaucoma

Page 14: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan

KONSELING PADA PASIEN acne

Page 15: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan
Page 16: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan
Page 17: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan

KONSELING PADA PASIEN pasien pengguna Antibiotik

Page 18: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan

KONSELING PADA PASIEN batuk pilek

Page 19: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan

KONSELING PADA PASIEN bronchitis kronis

Page 20: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan

KONSELING PADA PASIEN alergi

Page 21: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan

KONSELING PADA PASIEN asmaAsma : Penyakit progresif saluran Pernafasan yang Dikarakterisasi adanya Inflamasi saluran pernafasan, spasmus reversibel otot polos bronkus & bronkiolus, Terjadi produksi & akumulasi mukus berlebihan, terhambatnya jalan nafas dan penurunan ventilasi alveoli

Beberapa etiologi asma (1) Alergen asma: serbuk sari, debu, bulu binatang, bagian serangga, makanan, obat, dll, (2) Latihan fisik, (3) Asma nokturnal, (4) Kondisi iklim, (5) Lingkungan, (6) Pekerjaan, (7) Faktor fisiologis, (8) Gangguan saluran respiratori atas.

Penanganan secara Non Farmakologi

1. Meningkatkan sanitasi rumah2. Tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung alergen (terutama untuk anak-anak).3. Menghindari binatang-binatang tertentu.4. Berhenti merokok5. Menghindari obat-obat pencetus asma 6. Menghindari udara dingin dan asap pembakaran.7. Disarankan untuk menggunakan AC untuk meminimalkan terbukanya jendela terutama saat musim

puncak tersebarnya serbuk sari atau polen.8. Rehabilitasi/latihan pernafasan

Terapi farmakologi

Penggunaan sediaan asma

1. Inhaler

Page 22: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan

KONSELING PADA PASIEN GI disorder ACID

Page 23: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan

KONSELING PADA PASIEN GI disorder motility

Page 24: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan

KONSELING PADA PASIEN osteoporosisOsteoporosis adalah suatu kelainan/penyakit metabolik tulang yang disebabkan karena multiple faktor yang ditandai adanya penurunan massa dan mineral tulang sedemikian rupa sehingga menyebabkan kondisi tulang menjadi rapuh, keropos dan mudah patah. Penurunan massa tulang terjadi ketika : Resorpsi tulang > Formasi tulang. Lebih banyak terjadi pada wanita daripada pria.

osteoporosis merupakan penyakit yang asimptomatis (penyakit tersembunyi), nyeri punggung di bagian bawah, terjadi kifosis (bungkuk dengan punggung yang mencembung ke belakang), tinggi badan berkurang, terjadinya fraktur sesudah trauma yang ringan.

Terapi non farmakologi

Perubahan pola makanan : konsumsi susu rendah lemak (memasukkan susu kedalam makanan),jika tidak suka susu pilih sari buah (kaya calcium) atau youghurt, konsumsi telur, tambahkan keju pada makanan, hindaria tau batasi konsumsi alcohol, minum kopi, dan kebiasaan merokok. Konsumsi suplemen kalsium.

Olahraga : jangan hidup malas lakukan olahraga jalan (jalan kaki, jogging, senam, dansa) sekitar 30 menit perhari. dihindari olahraga yang membebankan ke tulang punggung, pembungkukan badan dan Benturan. Sesuaikan aktivitas dengan kemampuan fisik penderita.

Terapi farmakologi

Page 25: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan

KONSELING PADA PASIEN osteoarthritis osteoarthritis : Peradangan sendi,sendi degeneratif, kerusakan tulang rawan

bagian yang diserang : Lutut ++, Pinggul ++, Jari tangan, Leher

Informasi pada pasien : beritahukan osteoarthritis merupakan penyakit degenerative

yang biasa pada orang yang berumur lebih dari 50 thn, orang yang Obesitas, Cedera sendi, pekerjaan dan olah raga, Kelainan pertumbuhan, Kepadatan tulang

Page 26: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan

KONSELING PADA PASIEN rematik

Page 27: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan

KONSELING PADA PASIEN gout

Gout adalah nama sekelompok gangguan pada metabolisme purin dan asam urat, dimana kadar berlebih dalam plasma menimbulkan pengendapan kristal natrium urat disendi dan cairan synovialnya. Ditanndai dengan peningkatan konsentrasi asam urat dalam darah (hiperurikemia) melebihi 7 mg/dL

Yang paling sering terdapat adalah encok sendi (arthritis urica) seperti jempol kaki, jari-jari, pergelangan kaki/tangan, tumit dan lutut. Selain sendi, yang juga dihinggapi oleh gangguan ini terutama jaringan ikat kulit (tophi, cellulitis) dan ginjal (nefropathy, batu kalsium urat/fosfat),

Terapi non farmakologi :

Lakukan diet rendah purin (daging burung, jeroan, ekstrak daging, sarden, jamur kering, ma-min mengandung alkohol), mengkonsumsi kacang-kacangan dalam jumlah wajar, minum air sebayak 1 gelas belimbing tiap 2-3 jam pada siang hari. Minum minuman mengandung temulawak dan kunyit.

Jenis karbohidrat kompleks dapat meningkatkan pengeluaran asam urat dalam serum melalui urin seperti: nasi, singkong, roti, dan ubi. Namun jenis karbohidrat sederhana justru harus dikurangi seperti: gula, permen, sirup

Page 28: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan

KONSELING PADA PASIEN nyeri kepala

Page 29: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan

KONSELING PADA PASIEN nyeri

Page 30: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan

KONSELING PADA PASIEN epilepsy

Page 31: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan

KONSELING PADA PASIEN Parkinson

Page 32: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan

KONSELING PADA PASIEN depressive disorder

Page 33: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan
Page 34: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan
Page 35: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan
Page 36: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan
Page 37: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan
Page 38: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan
Page 39: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan
Page 40: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan
Page 41: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan
Page 42: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan
Page 43: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan
Page 44: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan
Page 45: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan
Page 46: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan
Page 47: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan
Page 48: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan
Page 49: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan
Page 50: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan
Page 51: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan
Page 52: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan
Page 53: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan
Page 54: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan
Page 55: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan
Page 56: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan
Page 57: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan
Page 58: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan
Page 59: Konseling farmasi untuk Pasien Di Rawat Jalan