halaman judul profil kesehatan tahun 2018 · kia/kb, ruang konseling rawat inap kapasitas 22 bed...
TRANSCRIPT
i
HALAMAN JUDUL
P R O F I L K E S E H A T A N
T A H U N 2 0 1 8
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJARNEGARA
UPTD PUSKESMAS PUNGGELAN 1
TAHUN 2018
ii
© 2018 – UPTD PUSKESMAS PUNGGELAN 1
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya penyusunan Profil Kesehatan UPTD Puskesmas
Punggelan 1 Tahun 2018. Terima kasih kepada semua
pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan Profil
Kesehatan ini.
Profil kesehatan merupakan salah satu media
publikasi data dan informasi yang berisi situasi dan kondisi
kesehatan yang cukup komprehensif. Profil kesehatan
disusun berdasarkan ketersediaan data, informasi, dan indikator kesehatan yang
bersumber dari UPTD Puskesmas serta jejaring dan jaringannya.
Dalam profil kesehatan Tahun 2018 ini, pembaca dapat memperoleh data dan
informasi mengenai gambaran umum dan demografi, Sarana dan Pembiayaan
Kesehatan, Tenaga Kesehatan, Kesehatan Keluarga, Kesehatan Lingkungan dan
Pengendalian Penyakit. Data dan informasi yang ditampilkan pada profil
kesehatan dapat membantu dalam mengukur capaian pembangunan bidang
kesehatan di suatu wilayah kerja UPTD Puskesmas dan sebagai dasar untuk
perencanaan program pembangunan kesehatan selanjutnya.
Kami menyadari masih banyak yang belum sempurna dalam penyusunan
buku ini, terutama karena keterbatasan waktu, tenaga dan sumber data yang ada.
Sehingga kritik dan saran senantiasa kami harapkan guna meningkatkan kualitas
profil kesehatan pada tahun-tahun yang akan datang. Kami juga mohon maaf jika
karena kekhilafan kami, terdapat kesalahan penulisan dalam buku profil kesehatan
ini. Akhirnya, semoga Allah Yang Maha Kuasa senantiasa menyertai langkah-
langkah kita. Amiin.
Punggelan, April 2019
Kepala UPTD Puskesmas
Punggelan 1
Agus Sapta Eka Waluya, SKM
NIP. 19710818 199603 1 003
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ vi
BAB I GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN DEMOGRAFI ........................ 1
A. KEADAAN GEOGRAFI ...................................................................... 1
B. KEPENDUDUKAN .............................................................................. 2
1. Pertumbuhan Penduduk .................................................................. 2
2. Struktur Penduduk Menurut Golongan Umur ................................. 2
3. Kepadatan Penduduk....................................................................... 2
BAB II SARANA DAN PEMBIAYAAN KESEHATAN ..................................... 4
A. PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT ............................................ 4
B. PEMBIAYAAN KESEHATAN ........................................................... 6
BAB III SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN ........................................... 7
A. JUMLAH TENAGA KESEHATAN .................................................... 7
B. RASIO TENAGA KESEHATAN ......................................................... 9
BAB IV KESEHATAN KELUARGA ................................................................... 10
A. KESEHATAN IBU ............................................................................. 11
B. KESEHATAN ANAK ........................................................................ 24
C. GIZI ..................................................................................................... 36
BAB V KESEHATAN LINGKUNGAN ............................................................... 42
A. STBM .................................................................................................. 43
B. AIR MINUM ....................................................................................... 43
C. AKSES SANITASI LAYAK .............................................................. 45
D. TEMPAT-TEMPAT UMUM (TTU) .................................................. 47
E. TEMPAT PENGOLAHAN MAKANAN (TPM) ............................... 48
BAB VI PENGENDALIAN PENYAKIT ............................................................... 50
A. PENYAKIT MENULAR LANGSUNG ............................................. 49
B. PENYAKIT YANG DICEGAH DENGAN IMUNISASI
(PD3I) .................................................................................................. 56
C. PENYAKIT DITULARKAN VEKTOR DAN
ZOONOSIS ......................................................................................... 57
D. PENYAKIT TIDAK MENULAR ....................................................... 60
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Angka Kematian Ibu ............................................................................... 12
Gambar 4.2 Cakupan K1 dan K4 ................................................................................ 14
Gambar 4.3 Cakupan K4 dan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan ............................. 17
Gambar 4.4 Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan .......................................... 19
Gambar 4.5 Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan ........................................ 21
Gambar 4.6 Peserta KB aktif ...................................................................................... 23
Gambar 4.7 Angka Kematian Bayi (AKB) ................................................................. 25
Gambar 4.8 Cakupan KN 1 dan KN Lengkap ............................................................ 27
Gambar 4.9 Penanganan Komplikasi Neonatal .......................................................... 29
Gambar 4.10 Cakupan Imunisasi Bayi ....................................................................... 31
Gambar 4.11 Cakupan pemberian ASI eksklusif ........................................................ 37
Gambar 4.12 Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A Pada Balita ............................. 38
Gambar 4.13 Cakupan Penimbangan Balita ............................................................... 39
Gambar 4.14 Prevalensi Gizi Buruk ........................................................................... 41
Gambar 5.1 Penduduk Yang Memiliki Akses Air Minum Yang Layak ..................... 44
Gambar 5.2 Persentase Akses Jamban Sehat .............................................................. 46
Gambar 5.3 Persentase TTU Yang Memenuhi Syarat Kesehatan .............................. 47
Gambar 5.4 Persentase TPM Yang Memenuhi Syarat Kesehatan .............................. 48
Gambar 6.1 Penemuan kasus TB BTA+ ................................................................. 52
Gambar 6.2 Angka Keberhasilan Pengobatan TB ................................................ 53
Gambar 6.3 Penemuan dan Penanganan Pendeita Pneumonia ........................... 55
Gambar 6.4 Angka Kesakitan (IR/Insiden Rate) DBD per 100.000 penduduk .. 59
Gambar 6.5 Angka Kesakitan (Anual Parasite Insidence) Malaria ..................... 60
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan .............................................................. 4
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 1
BAB I
GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN DEMOGRAFI
A. KEADAAN GEOGRAFI
Kecamatan Punggelan merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten
Bajarnegara yang letaknya berada pada jarak 5 Km ke arah Barat dari Ibu Kota
Kabupaten. Secara Astronomi terletak diantara 70.12’ – 70.31’ Lintang Selatan dan
1090.29’ – 1090.45’.50’’ Bujur Timur. Dibatasi oleh:
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Kecamatan Pandanarum
- Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Wanadadi
- Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Kejobong Kabupaten
Purbalingga
- Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Pengadegan Kabupaten
Purbalingga
Dengan luas wilayah kurang lebih 529 Km2 dari Luas Wilayah Kabupaten
Banjarnegara (106.970,997 Ha). Wilayah Puskesmas Punggelan 1 terdiri dari 9
Desa. Daerah yang terluas adalah desa Punggelan dengan luas 89,90 Km2 dari
luas total wilayah Kerja Puskesmas Punggelan 1. Sedangkan Desa Sawangan
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 2
merupakan wilayah paling kecil yaitu hanya seluas 43,60 Km2. Topografi
Kecamatan Punggelan terdiri dari wilayah daratan dengan Ketinggian antara 0 –
100 m dari permukaan laut.
B. KEPENDUDUKAN
1. Pertumbuhan Penduduk
Berdasarkan rekapitulasi data penduduk tahun 2018, jumlah penduduk
di wilayah kerja UPTD Puskesmas Punggelan 1 adalah 46.856 jiwa meningkat
dibanding tahun 2017 yaitu 45.694 jiwa. Kenaikan penduduk terbesar di desan
Punggelan. Distribusi penduduk menurut jenis kelamin dan umur di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Punggelan 1 pada tahun 2018, dengan jumlah
penduduk total sebesar 46.856 jiwa, yang terdiri dari 23.093 laki-laki dan
23.763 perempuan.
2. Struktur Penduduk Menurut Golongan Umur
Melihat struktur penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Punggelan 1 terjadi adanya kenaikan penduduk disemua umur. Adanya
kenaikan usia produktif yaitu 15-44 tahun sebagai bonus demografi sehingga
dapat mengurangi angka ketergantungan. Bonus demografi dengan peningkatan
penduduk usia produktif merupakan tantangan untuk memperkuat investasi di
bidang kesehatan, pendidikan maupun ketenagakerjaan. Di lain pihak,
penduduk usia lanjut (65+ tahun) membutuhkan perhatian dari sektor kesehatan
dalam perawatan kesehatan fisik dan kejiwaan lanjut usia (lansia) serta
penanggulangan penyakit degeneratif sehingga perlu diperluas sasaran
pelayanan penduduk yang tidak saja memberikan perhatian kepada bayi dan
anak serta orang dewasa, tetapi juga terhadap orang tua.
3. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk di UPTD Puskesmas Punggelan 1 tahun 2018
sebesar 88,6/km2. Angka ini bila dibandingkan dengan tahun 2017 terjadi
kenaikan kepadatan yaitu sebesar 1,9/km2.
Sebaran penduduk ternyata tidak merata, beberapa desa dengan angka
yang cukup tinggi, yaitu desa Kecepit sebesar 120,6/km2, sedangkan desa
dengan cakupan rendah yaitu desa Klapa sebesar 62,41/km2.
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 4
BAB II
SARANA DAN PEMBIAYAAN KESEHATAN
Penyediaan sarana kesehatan merupakan kebutuhan pokok dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan menjadi salah satu perhatian utama
pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan agar lapisan masyarakat dapat
menikmati pelayanan kesehatan.
Tabel 1. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan
di Kecamatan Punggelan Tahun 2018
No. Jenis Sarana Pelayanan Kesehatan Jumlah
1 Puskesmas Induk
UGD Pelayanan 24 jam
Poli Rawat Jalan Poli umum, MTBS Gigi,
KIA/KB, Ruang Konseling
Rawat inap Kapasitas 22 bed
PONED Pelayanan 24 jam, 3 bed
tindakan, 2 bed nifas 2 Penunjang Medik Laboratorium, Farmasi, Gizi
3 Puskesmas Pembantu 2 buah
4 Puskesmas Keliling 1 buah
5 PKD 7 buah
6 Posyandu 62 posyandu
A. PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
menyebutkan bahwa Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya.
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka
mendukung terwujudnya Kecamatan Sehat. Selain melaksanakan tugas tersebut,
Puskesmas memiliki fungsi sebagai penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 5
(UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama serta sebagai
wahana pendidikan tenaga kesehatan.
Jumlah Puskesmas di Kecamatan Punggelan sebanyak 2 Puskesmas, terdiri
dari UPTD Puskesmas Punggelan 1 dan Punggelan 2, sedangkan UPTD
Puskesmas Punggelan 1 mampu PONED/perawatan dan UPTD Puskesmas
Punggelan 2 Puskesmas non perawatan. Jumlah Puskesmas pembantu sebanyak 2
Pustu, 1 Puskesmas Keliling dan 2 ambulans.
Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat selain upaya
promotif dan preventif, diperlukan juga upaya kuratif dan rehabilitatif. Upaya
kesehatan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif dapat diperoleh melalui rumah
sakit yang berfungsi sebagai penyedia pelayanan kesehatan rujukan.
Layanan UPTD Puskesmas Punggelan 1 dapat diketahui dari beberapa indikator,
yaitu :
a. BOR ( Bed Occupancy Rate )
BOR ini digunakan untuk menilai tingkat pemanfaatan tempat tidur. Nilai
parameter BOR yang ideal adalah 60-85%. Nilai BOR UPTD Puskesmas
Punggelan 1 sebesar 46,33%.
Angka BOR yang tinggi (lebih dari 85%) menunjukkan tingkat
pemanfaatan tempat tidur yang tinggi sehingga perlu pengembangan atau
penambahan tempat tidur.
b. LOS ( Length of Stay )
LOS digunakan untuk menilai efisiensi mutu pelayanan RS. Nilai ideal
adalah 6-9 hari. LOS tahun 2018 di Puskesmas Punggelan 1 hari dengan total
rata-rata adalah 1,6 hari.
c. NDR ( Net Death Rate )
NDR adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000
penderita keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di
Puskesmas dan Rumah Sakit. Nilai ideal NDR adalah <25 per 1000. NDR rata-
rata di Puskesmas Punggelan adalah 0,31 sehingga kategori ideal.
d. GDR (Gross Death Rate)
GDR adalah angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar.
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 6
Nilai ideal NDR adalah <45 per mil. GDR rata-rata di Puskesmas Punggelan 1
adalah 0,63 sehingga masih dalam nilai yang ideal.
e. BTO ( Bed Turn Over )
BTO adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode. Idealnya
satu tahun tempat tidur dipakai 40-50 kali. Pada tahun 2018, BTO Puskesmas
Punggelan 1 rata-rata sebesar 75,86 kali.
f. TOI ( Turn Of Interval )
TOI adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah
diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini memberikan gambaran tingkat
efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi
pada kisaran 1-3 hari. Semakin besar TOI maka efisiensi penggunaan tempat
tidur semakin buruk. Rata-rata TOI di Puskesmas Punggelan 1 adalah 2,58.
B. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Pada tahun 2018 Anggaran Pendapatan dan Belanja UPTD Puskesmas
Punggelan 1 untuk kesehatan adalah Rp. 2.495.356.000,-. Dari Rp.
2.495.356.000,- terdiri dari anggaran APBD murni sebesar Rp 809.937.000,- dan
dari anggaran Kapitasi JKN sebesar Rp 1.685.421.000,-.
Selain dari APBD dan Kapitasi JKN juga mendapat alokasi dana dari APBN
Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp. 459.028.000,-.
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 7
BAB III
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
Sumber daya manusia kesehatan merupakan salah satu sub sistem dalam sistem
kesehatan nasional yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat melalui berbagai upaya dan pelayanan kesehatan. Upaya dan
pelayanan kesehatan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang bertanggung jawab,
memiliki etik dan moral tinggi, keahlian dan berwenang.
Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan,
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang
kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan.
A. JUMLAH TENAGA KESEHATAN
Tenaga kesehatan di kelompokan menjadi beberapa rumpun dan sub rumpun.
Rumpun tenaga kesehatan menurut Undang-Undang nomor 36 tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan Pasal 11 adalah tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga
kebidanan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan
lingkungan, tenaga gizi, tenaga psikologi klinis, tenaga keterapian fisik, tenaga
keteknesian medis, tenaga teknik boimedika, tenaga kesehatan tradisional, dan
tenaga kesehatan lain.
Tenaga Kesehatan di Puskesmas
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang
pusat kesehatan Masyarakat, Puskesmas adalah fasilitas kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Untuk mendukung fungsi dan tujuan puskesmas di perlukan sumber daya manusia
kesehatan baik tenaga kesehatan maupun tenaga penunjang kesehatan.
Pada peraturan yang sama di pasal 16 ayat 3 di sebutkan bahwa minimal
tenaga kesehatan di puskesmas terdiri dari dokter atau dokter layanan primer, dokter
gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, ahli
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 8
teknologi laboratorium medik, tenaga gizi dan tenaga kefarmasian. Sedangkan tenaga
penunjang kesehatan harus dapat mendukung kegiatan ketatausahaan, administrasi
keuangan, sistem informasi, dan kegiatan operasional lainnya.
Jumlah dan jenis tenaga kesehatan Puskesmas dihitung berdasarkan analisis
beban kerja dengan mempertimbangkan beberapa hal, yaitu jumlah pelayanan yang
diselenggarakan, jumlah penduduk dan persebarannya, karakteristik wilayah kerja,
luas wilayah kerja, ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama
lainnya di wilayah kerjanya, dan pembagian waktu saja.
Pada Puskesmas non rawat inap, minimal jumlah dokter yaitu satu orang,
sedangkan pada puskesmas rawat inap minimal jumlah dokter dua orang, baik pada
perkotaan, perdesaaan, maupun kawasan terpencil dan sangat terpencil. Rincian
lengkap mengenai Puskesmas dengan jumlah dokter dapat dilihat di tabel 72
lampiran profil kesehatan.
Perawat pada Puskesmas non rawat inap minimal berjumlah lima orang
sedangkan pada Puskesmas rawat inap minimal berjumlah delapan orang. Kondisi ini
merupakan standar minimal di wilayah perkotaan, perdesaan, dan kawasan terpencil
dan sangat terpencil. Rincian lengkap mengenai Puskesmas dengan jumlah bidan dan
perawat dapat dilihat di tabel 73 lampiran profil kesehatan.
Jumlah bidan di Puskesmas non rawat inap minimal empat orang dan di
Pusekmas rawat inap minimal tujuh orang. Kondisi ini merupakan standar minimal
wilayah perkotaan, perdesaan, kawasan terpencil dan sangat terpencil. Rincian
lengkap mengenai jumlah bidan per Puskesmas dapat di lihat pada tabel 73 lampiran
profil kesehatan.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat, bahwa tenaga kesehatan di puskesmas tidak hanya
tenaga medis tetapi juga tenaga promotif dan preventif untuk mendukung tugas
Puskesmas dalam melaksanakan upaya kesehatan masyarakat. Dalam Rencana
Strategis (Renstra) Kementrian Kesehatan tahun 2015-2019, salah satu indikator
dalam meningkatkan ketersediaan dan mutu SDMK sesuai dengan standar pelayanan
kesehatan yaitu jumlah Puskesmas yang memiliki lima jenis tenaga kesehatan
promotif dan preventif. Tenaga Kesehatan yang dimaksud adalah tenaga kesehatan
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 9
lingkungan, tenaga kefarmasian, tenaga gizi, tenaga kesehatan masyarakat, dan
analisis kesehatan.
B. RASIO TENAGA KESEHATAN
Rasio tenaga kesehatan per jumlah penduduk merupakan indikator untuk
mengukur tenaga kesehatan untuk mengukur ketersediaan tenaga kesehatan untuk
mencapai target pembangunan kesehatan tertentu. Berdasarkan Menteri Koordinator
Bidang Kesejahteraan Rakyat Nomor 54 Tahun 2013 tentang Rencana
Pengembangan Kesehatan Tahun 2015-2025, target rasio tenaga kesehatan terhadap
jumlah penduduk pada tahun 2019 di antaranya rasio dokter umum 45 per 100.000
penduduk, rasio dokter gigi 13 per 100.000 penduduk, rasio perawat 180 per 100.000
penduduk, rasio bidan 120 per 100.000 penduduk, tenaga kefarmasian 24 per
100.000 penduduk, tenaga kesehatan masyarakat 16 per 100.000 penduduk, tenaga
gizi 14 per 100.000 penduduk dan kesehatan lingkungan 18 per 100.000 penduduk.
Jumlah dokter umum di UPTD Puskesmas Punggelan 1 tahun 2018 adalah 1
dokter, dan tidak ada dokter gigi.
Tenaga keperawatan terdiri atas tenaga perawat dan bidan. Jumlah perawat
tahun 2018 adalah 7 perawat. Jumlah bidan di tahun 2018 adalah 17 bidan.
Tenaga kefarmasian terdiri atas tenaga teknis kefarmasian (analis farmasi,
asisten apoteker dan sarjana farmasi) dan apoteker. Tenaga kefarmasian di tahun
2018 sejumlah 1 orang teknis kefarmasian.
Tenaga kesehatan masyarakat di tahun 2018 sejumlah 1 orang. Tenaga
kesehatan lingkungan di tahun 2018 sebanyak 1 orang.
Tenaga gizi meliputi tenaga nutrisionis dan dietisen. Nutrisionis adalah tenaga
kesehatan lulus Sekolah Pembantu Ahli Gizi (SPAG), diploma III, diploma IV dan
Strata 1 bidang gizi. Sedangkan dietisen adalah tenaga kesehatan lulusan diploma IV
dan strata 1 bidang gizi yang telah mengikuti program internship gizi. Jumlah tenaga
gizi di tahun 2018 adalah 1 tenaga gizi yaitu nutrisionis.
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 10
BAB IV
KESEHATAN KELUARGA
Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan
dan Pembangunan Keluarga mendefinisikan keluarga sebagai unit terkecil dalam
masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami, istri, dan anaknya, atau ayah dan
anaknya, atau ibu dan anaknya. Di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua
pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau
pengangkatan di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di
dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu
kebudayaan.
Lebih jauh lagi, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 87 Tahun
2014 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Keluarga
Berencana, dan Sistem Informasi Keluarga, menyebutkan bahwa pembangunan
keluarga dilakukan dalam upaya untuk mewujudkan keluarga berkualitas yang hidup
dalam lingkungan yang sehat. Selain lingkungan yang sehat, masih menurut peraturan
pemerintah tersebut, kondisi kesehatan dari tiap anggota keluarga sendiri juga
merupakan salah satu syarat dari keluarga yang berkualitas.
Sebagai komponen yang tidak terpisahkan dari masyarakat, keluarga memiliki
peran signifikan dalam status kesehatan. Keluarga berperan terhadap optimalisasi
pertumbuhan, perkembangan, dan produktivitas seluruh anggotanya melalui pemenuhan
kebutuhan gizi dan menjamin kesehatan anggota keluarga. Di dalam komponen
keluarga, ibu dan anak merupakan kelompok rentan. Hal ini terkait dengan fase
kehamilan, persalinan dan nifas pada ibu dan fase tumbuh kembang pada anak. Hal ini
yang menjadi alasan pentingnya upaya kesehatan ibu dan anak menjadi salah satu
prioritas pembangunan kesehatan di Indonesia.
Ibu dan anak merupakan anggota keluarga yang perlu mendapatkan prioritas
dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, karena ibu dan anak merupakan kelompok
rentan terhadap keadaan keluarga dan sekitarnya secara umum. Sehingga penilaian
terhadap status kesehatan dan kinerja upaya kesehatan ibu dan anak penting untuk
dilakukan.
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 11
A. KESEHATAN IBU
Keberhasilan upaya kesehatan ibu, diantaranya dapat dilihat dari indikator
Angka Kematian Ibu (AKI). AKI adalah jumlah kematian ibu selama masa
kehamilan, persalinan, dan nifas yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan, dan
nifas atau pengelolaannya tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan,
terjatuh, dan lain-lain disetiap 100.000 kelahiran hidup.
Indikator ini tidak hanya mampu menilai program kesehatan ibu, terlebih lagi
mampu menilai derajat kesehatan masyarakat, karena sensitifitasnya terhadap
perbaikan pelayanan kesehatan, baik dari sisi aksesibilitas maupun kualitas.
Penurunan AKI di Indonesia terjadi sejak tahun 1991 sampai dengan 2007, yaitu dari
390 menjadi 228. Namun demikian, SDKI tahun 2012 menunjukkan kepeningkatan
AKI yang signifikan yaitu menjadi 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup.
AKI kembali menunjukkan penurunan menjadi 305 kematian ibu per 100.000
kelahiran hidup berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015.
Angka Kematian Ibu (AKI) dihitung dari banyaknya wanita yang meninggal
dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau
penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan,
melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa
memperhitungkan lama kehamilan per 100. 000 kelahiran hidup.
Kematian ibu biasanya terjadi karena tidak mempunyai akses ke pelayanan
kesehatan ibu yang berkualitas, terutama pelayanan kegawatdaruratan tepat waktu
yang dilatarbelakangi oleh terlambat mengenal tanda bahaya dan mengambil
keputusan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan, serta terlambat mendapatkan
pelayanan di fasilitas kesehatan. Selain itu penyebab kematian maternal juga tidak
terlepas dari kondisi ibu itu sendiri dan merupakan salah satu dari kriteria 4 “terlalu”,
yaitu terlalu tua pada saat melahirkan (>35 tahun), terlalu muda pada saat melahirkan
(<20 tahun), terlalu banyak anak (>4 anak), terlalu rapat jarak kelahiran/paritas (<2
tahun).
Angka Kematian Ibu (AKI) di UPTD Puskesmas Punggelan 1 tahun 2018
adalah 0/100.000 kelahiran hidup dimana secara absolut dihitung dari jumlah
kematian ibu dengan jumlah kelahiran hidup. Angka tersebut stabil/tetap jika
dibandingkan tahun 2017 yaitu sebesar 0/100.000 kelahiran hidup.
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 12
Gambar 4.1 Angka Kematian Ibu
(AKI) Per 100.000 Kelahiran Hidup Di UPTD Puskesmas Punggelan 1
Tahun 2014-2018
0
128
0
0 00
20
40
60
80
100
120
140
2014 2015 2016 2017 2018
Sumber : Data Pengelola Kesehatan Keluarga dan Gizi
Secara kuantitatif maupun proporsi angka kematian ibu mengalami penurunan
dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yang dapat dilihat dari angka absolute
jumlah kasus kematian ibu pada tahun 2014 tidak ada kasus, tahun 2015 sebanyak 1
kasus(128/100000 KH) dan tahun 2016, tahun 2017 dan tahun 2018 tidak ada kasus.
Capaian kinerja yang cukup membanggakan tersebut di atas antara lain
disebabkan oleh semakin tingginya kesadaran masyarakat dalam melakukan deteksi
dini kegawatdaruratan dalam masa kehamilan dan persalinan, semakin tingginya
komitmen aparat kesehatan dalam melakukan upaya penyelamatan ibu dan,
pencegahan komplikasi, semakin meningkatnya kompetensi Tim kesehatan dalam
memberikan pelayanan, semakin baiknya pemenuhan sarana prasarana alat kesehatan
yang mendukung pelayanan serta terjalinnya komunikasi yang baik melalui
pengembangan jejaring pelayanan kesehatan mulai dari fasilitas pelayanan kesehatan
dasar ke pelayanan rujukan.
Upaya- upaya teknis yang telah dilakukan di lapangan antara lain, siaga penuh
saat musim persalinan tiba maupun waktu tertentu (lebaran, tahun baru), adanya alat-
alat penunjang pelayanan kesehatan maternal dan neonatal yang baru di Puskesmas,
serta adanya jalinan komunikasi melalui jejaring media sosial (whatsapp grup) untuk
menyampaikan kasus – kasus kegawatdaruratan agar dapat memperoleh pelayanan
dan penanganan yang tepat di Puskesmas maupun Rumah Sakit.
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 13
Upaya percepatan penurunan AKI dapat dilakukan dengan menjamin agar
setiap ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, seperti
pelayanan kesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih
di fasilitas pelayan kesehatan, perawatan pasca persalinan bagi ibu dan bayi,
perawatan khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi, kemudahan mendapatkan cuti
hamil dan melahirkan, dan pelayanan keluarga berencana. Data mengenai kematian
ibu menurut kelompok umur dapat dilihat pada tabel 6 lampiran profil kesehatan.
1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
Pelayanan Kesehatan ibu hamil diberikan kepada ibu hamil yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Proses ini
dilakukan selama rentang usia kehamilan ibu yang dikelompokan sesuai usia
kehamilan menjadi trimester pertama, trimester kedua, dan trimester ketiga.
Pelayanan kesehatan ibu hamil yang diberikan harus memenuhi elemen
pelayanan sebagai berikut :
1. Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan
2. Pengukuran tekanan darah
3. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA)
4. Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri)
5. Penentuan status imunusasi tetanus dan pemberian imunisasi tetanus toksoid
sesuai status imunisasi
6. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan
7. Penentuan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
8. Pelaksanaan temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan
konseling, termasuk keluarga berencana)
9. Pelayanan tes laboratorium sederhana, minimal tes hemoglobin darah (Hb),
pemeriksaan protein urin dan pemeriksaan golongan darah (bila belum pernah
dilakukan sebelumnya) dan
10. Tatalaksana kasus
Selain elemen tindakan yang harus dipenuhi, pelayanan kesehatan ibu
hamil juga harus memenuhi frekuensi minimal di tiap trimester, yaitu satu kali
pada trimester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu), satu kali pada trimester
kedua (usia kehamilan 12-24 minggu) dan dua kali pada trimester ketiga ( usia
kehamilan 24 minggu sampai persalinan). Standar waktu pelayanan tersebut
dianjurkan untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan atau janin
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 14
berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan, dan penanganan dini komplikasi
kehamilan.
Penilaian terhadap pelaksanaan pelayanan kesehatan ibu hamil dapat
dilakukan dengan melihat cakupan K1 dan K4. Cakupan K1 adalah jumlah ibu
hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal pertama kali oleh tenaga
kesehatan dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada
kurun waktu satu tahun. Sedangkan cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang
telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit empat
kali sesuai jadwal yang di anjurkan di tiap trimester dibandingkan jumlah sasaran
ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Indikator tersebut
memperlihatkan akses pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dan tingkat
kepatuhan ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannnya ketenaga kesehatan.
Cakupan pelayanan ibu hamil dapat diketahui keterjangkauan (K1) dan
pemeriksaan yang berkualitas (K4) ibu hamil. Jumlah ibu hamil di UPTD
Puskesmas Punggelan 1 pada tahun 2018 adalah 845 dengan cakupan K1 sebesar
800 atau 95% meningkat dibanding tahun 2017 yang sebesar 95% sedangkan
untuk K4 cakupannya adalah 701 atau sebesar 83% menurun dibanding tahun
2017 yaitu 86,1 %. Penurunan cakupan K4 dipengaruhi antara lain masih
tingginya kejadian abortus (33 kasus), prematur (42 kasus), dan adanya ibu hamil
yang tidak kontak dengan petugas kesehatan pada trimester pertama (47 kasus).
Gambar 4.2 Cakupan K1 dan K4
di UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2014-2018
9495
94 9495
88 87,688,6
86
83
76
78
80
82
84
86
88
90
92
94
96
2014 2015 2016 2017 2018
K1
K4
Sumber : Data Pengelola Kesehatan Keluarga dan Gizi
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 15
Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan ibu hamil
tidak hanya dari sisi akses. Kualitas pelayanan yang diberikan juga harus
ditingkatkan diantaranya pemenuhan semua komponen pelayanan kesehatan ibu
hamil harus diberikan saat kunjungan. Keberadaan puskesmas secara ideal harus
didukung dengan aksebilitas yang baik. Hal ini tentu saja sangat berkaitan dengan
aspek geografis dan kemudahan sarana dan prasarana transportasi. Dalam
mendukung penjangkauan terhadap masyarakan di wilayah kerjanya, puskesmas
juga sudah menerapkan konsep satelit dengan menyediakan puskesmas pembantu.
Salah satu komponen pelayanan kesehatan ibu hamil yaitu pemberian zat
besi sebanyak 90 tablet (Fe3). Zat besi merupakan mineral yang dibutuhkan tubuh
untuk membentuk sel darah merah (hemoglobin). Selain digunakan untuk
pembentukan sel darah merah, zat besi juga berperan sebagai salah satu
komponen dalam membentuk mioglobin (protein yang membawa oksigen ke
otot), kolagen (protein yang terdapat pada tulang, tulang rawan, dan jaringan
penyambung), serta enzim.
Zat besi memiliki peran vital terhadap pertumbuhan janin. Selama hamil,
asupan zat besi harus ditambah mengingat selama kehamilan, volume darah pada
tubuh ibu meningkat. Sehingga, untuk dapat tetap memenuhi kebutuhan ibu dan
menyuplai makanan serta oksigen pada janin melalui plasenta, dibutuhkan asupan
zat besi yang lebih banyak. Asupan zat besi yang diberikan oleh ibu hamil kepada
janinnya melalui plasenta akan digunakan janin untuk kebutuhan tumbuh
kembangnya, termasuk untuk perkembangan otaknya, sekaligus menyimpannya
dalam hati sebagai cadangan hingga bayi berusia 6 bulan.
Selain itu, zat besi juga membantu dalam mempercepat proses
penyembuhan luka khususnya luka yang timbul dalam proses persalinan.
Kekurangan zat besi sejak sebelum kehamilan bila tidak diatasi dapat
mengakibatkan ibu hamil menderita anemia. Anemia merupakan salah satu risiko
kematian ibu, kejadian bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), infeksi
terhadap janin dan ibu, keguguran, dan kelahiran prematur.
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 16
2. Pelayanan Imunisasi Tetanus Toksoid bagi Wanita Usia Subur dan Ibu
Hamil
Salah satu penyebab kematian ibu dan kematian bayi yaitu infeksi tetanus
yang disebabkan bakteri Clostridium tetani sebagai akibat dari proses persalinan
yang tidak aman/steril atau berasal dari luka yang diperoleh ibu hamil sebelum
melahirkan. Clostridium Tetani masuk melalui luka terbuka dan menghasilkan
racun yang menyerang sistem syaraf pusat.
Sebagai upaya mengedalikan infeksi tetanus yang merupakan salah satu
faktor risiko kematian ibu dan kematian bayi, maka dilaksanakan program
imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bagi Wanita Usia Subur (WUS) dan ibu hamil.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Imunisasi mengamanatkan bahwa wanita usia subur dan ibu
hamil merupakan salah satu kelompok populasi yang menjadi sasaran imunisasi
lanjutan. Imunisasi lanjutan adalah kegiatan yang bertujuan untuk melengkapi
imunisasi dasar pada bayi yang diberikan kepada anak batita, anak usia sekolah
dan wanita usia subur termasuk ibu hamil.
Wanita usia subur yang menjadi sasaran imunisasi TT adalah wanita berusia
antara 15-49 tahun yang terdiri dari WUS hamil (ibu hamil) dan tidak hamil.
Imunisasi lanjutan pada WUS salah satunya dilaksanakan pada waktu melakukan
pelayanan antenatal. Imunisasi TT pada WUS diberikan sebanyak 5 dosis dengan
interval tertentu, dimulai sebelum dan atau saat hamil yang berguna bagi
kekebalan seumur hidup. Interval pemberian imunisasi TT dan lama masa
perlindungan yang diberikan sebagai berikut.
a. TT2 memiliki interval minimal 4 minggu setelah TT1 dengan masa
perlindungan 3 tahun.
b. TT3 memiliki interval minimal 6 bulan setelah TT2 dengan masa perlindungan
5 tahun.
c. TT4 memiliki interval minimal 1 tahun setelah TT3 dengan masa
perlindungan 10 tahun.
d. TT5 memiliki interval minimal 1 tahun setelah TT4 dengan masa
perlindungan 25 tahun.
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 17
Screening status imunisasi TT harus dilakukan sebelum pemberian vaksin.
Pemberian imunisasi TT tidak perlu dilakukan bila hasil screening menunjukkan
wanita usia subur telah mendapatkan imunisasi TT5 yang harus dibuktikan
dengan buku KIA, rekam medis, dan atau kohort. Kelompok ibu hamil yang juga
mendapatkan TT2 sampai dengan TT5 dikatakan mendapatkan imunisasi TT2+.
Data mengenai imunisasi TT dapat dilihat pada tabel 30 dan 31 lampiran profil
kesehatan.
3. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
Upaya lain yang dilakukan untuk menurunkan kematian ibu dan kematian
bayi yaitu dengan mendorong agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga
kesehatan terlatih yaitu dokter spesialis kebidanan dan kandungan (SpOG), dokter
umum, dan bidan, serta diupayakan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan.
Pertolongan persalinan adalah proses pelayanan persalinan yang dimulai pada
kala I sampai dengan kala IV persalinan. Keberhasilan program ini diukur melalui
indikator persentase persalinan ditolong tenaga kesehatan terlatih (Cakupan PN)
dan persentase persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan (Cakupan Pf).
Gambar 4.3 Cakupan K4 dan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
di UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2014-2018
98,20 98,70 98,90
98,50
99,20
88,3
85,8
87,7 86,7
86,7
75,00
80,00
85,00
90,00
95,00
100,00
105,00
2014 2015 2016 2017 2018
Linakes
K4
Sumber : Data Pengelola Kesehatan Keluarga dan Gizi
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 18
Persalinan oleh tenaga kesehatan di UPTD Puskesmas Punggelan 1 tahun
2018 sebesar 99,44% meningkat dibanding tahun 2017 yaitu sebesar 99,21%.
Kenaikan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan ini didukung oleh
keberhasilan program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K)
dan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk bersalin dengan tenaga kesehatan
di fasilitas kesehatan. Kebijakan Kementerian Kesehatan dalam dekade terakhir
menekankan agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan dalam rangka
menurunkan kematian ibu dan kematian bayi. Penekanan persalinan yang aman
adalah persalinan ditolong tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Oleh
karena itu, Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019
menetapkan persalinan di fasilitas kesehatan sebagai salah satu indikator upaya
kesehatan ibu, menggantikan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan.
Analisis kematian ibu yang dilakukan Direktorat Bina Kesehatan Ibu pada
tahun 2010 membuktikan bahwa kematian ibu terkait erat dengan penolong
persalinan dan tempat/fasilitas persalinan. Persalinan yang ditolong tenaga
kesehatan terbukti berkontribusi terhadap turunnya risiko kematian ibu. Demikian
pula dengan tempat/fasilitas, jika persalinan dilakukan di fasilitas pelayanan
kesehatan, juga akan semakin menekan risiko kematian ibu.
Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan tetap konsisten dalam menerapkan
kebijakan bahwa seluruh persalinan harus di tolong oleh tim tenaga kesehatan dan
di dorong untuk dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan. Untuk daerah dengan
akses sulit upaya yang dilakukan yaitu mengembangkan program Rumah Tunggu
Kelahiran. Para dukun diupayakan bermitra dengan bidan dengan hak dan
kewajiban yang jelas. Pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan tidak
lagi dikerjakan oleh dukun, namun dirujuk ke bidan.
Bagi ibu hamil yang di daerah tempat tinggalnya tidak ada bidan atau jauh
dari fasilitas pelayanan kesehatan, maka menjelang hari taksiran persalinan
diupayakan sudah berada didekat fasilitas pelayanan kesehatan, yaitu di Rumah
Tunggu Kelahiran. Rumah Tunggu Kelahiran tersebut dapat berupa rumah tunggu
khusus yang dikembangkan melalui pemberdayaan masyarakat maupun di rumah
sanak saudara yang letak rumahnya bersekatan dengan fasilitas pelayanan
kesehatan. Data mengenai persalinan oleh tenaga kesehatan per puskesmas dapat
dilihat di tabel 29 lampiran profil kesehatan.
4. Pelayananan Kesehatan Ibu Nifas
Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan pada ibu nifas
sesuai standar, yang dilakukan sekurang-kurangnya tiga kali sesuai jadwal yang
dianjurkan, yaitu pada enam jam sampai tiga hari pasca persalinan, pada hari
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 19
keempat sampai dengan hari ke-28 pasca persalinan, dan pada hari ke-29 sampai
dengan hari ke-42 pasca persalinan. Masa nifas dimulai dari enam jam sampai
dengan 42 hari pasca persalinan. Jenis pelayanan kesehatan ibu nifas diberikan
terdiri dari:
a) Pemeriksaan tanda vital ( tekanan darah,nadi,nafas, dan suhu)
b) Pemeriksaan tinggi pucak rahim ( fundus uteri )
c) Pemeriksaan lokhia dan cairan per vaginam lain
d) Pemeriksaan payudara dan pemberian anjuran ASI eksklusif
e) Pemberian komunikasi, informasi, dan dedukasi ( KIE ) kesehatan ibu nifas
dan bayi baru lahir, termasuk keluarga berencana
f) Pelayanan keluarga berencana pasca persalinan
Pelayanan kesehatan ibu nifas termasuk diantaranya kegiatan sweeping atau
kunjungan rumah bagi yang tidak datang ke fasilitas pelayanan kesehatan. Ibu
nifas yang mendapat pelayanan kesehatan tahun 2018 sebesar 100%, tetap/stabil
dibanding tahun sebelumnya yaitu 100sa%.
Gambar 4.4 Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
dan Kunjungan Nifas di UPTD Puskesmas Punggelan 1
Tahun 2014-2018
97,78
99,49
98,75
99,21
99,44
100
99,49
100 100
100
96,50
97,00
97,50
98,00
98,50
99,00
99,50
100,00
100,50
2014 2015 2016 2017 2018
Linakes
Kunjungan Nifas
Sumber : Data Pengelola Kesehatan Keluarga dan Gizi
5. Pelayanan/Penanganan Komplikasi Kebidanan
Komplikasi pada proses kehamilan, persalinan dan nifas juga salah satu
penyebab kematian ibu dan kematian bayi. Komplikasi kebidanan adalah
kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan atau janin dalam kandungan,
baik langsung maupun tidak langsung, termasuk penyakit menular maupun tidak
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 20
menular yang dapat mengancam jiwa ibu dan atau janin. Sebagai upaya
menurunkan angka kematian ibu dan kematian bayi maka dilakukan
pelayanan/penanganan komplikasi kebidanan. Pelayanan/penanganan komplikasi
kebidanan adalah pelayanan kepada ibu hamil, bersalin atau nifas untuk
memberikan perlindungan dan penanganan definitif sesuai standar oleh tenga
kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan.
Keberhasilan program ini dapat diukur melalui indikator cakupan
penanganan komplikasi kebidanan (Cakupan PK). Indikator ini mengukur
kemampuan negara dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara
profesional kepada ibu (hamil, bersalin, nifas) dengan komplikasi. Pelayanan
komplikasi pada ibu hamil tahun 2018 telah mencapai 100%.
Sebesar 20% dari kehamilan diprediksi akan mengalami komplikasi.
Komplikasi yang tidak tertangani dapat menyebabkan kematian, namun demikian
sebagian besar komplikasi dapat dicegah dan di tangani bila: 1) Ibu segera
mencari pertolongan ke tenaga kesehatan; 2) Tenaga kesehatan melakukan
prosedur penangan yang sesuai, antara lain penggunaan partograf untuk
memantau perkembangan persalinan, dan pelaksanaan manajemen aktif kala III
(MAK III) untuk mencegah perdarahan pasca-salin; 3) Tenaga kesehatan mampu
melakukan identifikasi dini komplikasi; 4) Apabila komplikasi terjadi, tenaga
kesehatan dapat memberikan pertolongan pertama dan melakukan tindakan
stabilisasi pasien sebelum melakukan rujukan; 5) Proses rujukan efektif; 6)
Pelayanan di RS yang cepat dan tepat.
Intervensi yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kematian dan
kesakitan ibu dan neonatal yaitu melalui: 1) Peningkatan pelayanan antenatal yang
mampu mendeteksi dan menangani kasus risiko tinggi secara memadai; 2)
Pertolongan persalinan yang bersih dan aman oleh tenaga kesehatan terampil,
pelayanan pasca persalinan dan kelahiran; serta 3) Pelayanan emergensi obstetrik
dan neonatal dasar (PONED) dan komprehensif (PONEK) yang dapat dijangkau
secara tepat waktu oleh masyarakat yang membutuhkan.
Beberapa terobosan dalam penurunan AKI dan AKB telah dilakukan, salah
satunya Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
program tersebut menitik beratkan kepedulian dan peran keluarga dan masyarakat
dalam melakukan upaya deteksi dini, menghindari risiko kesehatan pada ibu
hamil, serta menyediakan akses dalam pelayanan kegawatdaruratan obstetri dan
neonatal dasar ditingkat Puskesmas (PONED) dan pelayanan kegawatdaruratan
obstetri dan neonatal komprehensif di Rumah Sakit (PONEK). Dalam
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 21
implementasinya, P4K merupakan salah unsur dari Desa Siaga. P4K mulai
diperkenalkan oleh Menteri Kesehatan pada tahun 2007. Pelaksanaan P4K di
desa-desa tersebut perlu dipastikan agar mampu membantu keluarga dalam
membuat perencanaan persalinan yang baik dan meningkatkan kesiapsiagaan
keluarga dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan, persalinan, dan nifas agar
dapat mengambil tindakan yang tepat.
Dilakukan pula kegiatan Audit Maternal Perinatal (AMP), yang merupakan
upaya dalam penilaian pelaksanaan serta peningkatan mutu pelayanan kesehatan
ibu dan bayi baru lahir. Kegiatan ini dilakukan melalui pembahasan kasus
kematian ibu atau bayi baru lahir sejak di level masyarakat sampai di level
fasilitas pelayanan kesehatan. Salah satu hasil kajian yang di dapat dari AMP
adalah kendala yang timbul dalam upaya penyelamatan ibu pada saat terjadi
kegawatdaruratan maternal dan bayi baru lahir. Kajian tersebut juga menghasilkan
rekomendasi intervensi dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan ibu
dan bayi di masa mendatang.
Gambar 4.5 Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan
di UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2014-2018
143,20117,50 155,40
164,90
100,00
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
140,00
160,00
180,00
2014 2015 2016 2017 2018
Sumber : Data Pengelola Kesehatan Keluarga dan Gizi
Pada gambar diatas dapat diketahui bahwa secara umum cakupan
penanganan komplikasi kebidanan selama kurun waktu 5 tahun terakhir
mengalami kenaikan, akan tetapi sedikit menurun pada tahun 2018. Data
mengenai penanganan komplikasi kebidanan dan neonatal dapat dilihat pada tabel
33 lampiran profil kesehatan.
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 22
6. Pelayanan Kontrasepsi
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 87 tahun 2014 tentang
Perkembangan Kependudukan dan pembangunan keluarga, keluarga berencana,
dan sistem informasi keluarga menyebutkan bahwa program Keluarga Berencana
(KB) adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan,
mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan dan bantuan sesuai dengan
hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas.
KB merupakan salah satu strategi untuk mengurangi kematian ibu dengan
kondisi 4T; terlalu muda melahirkan (dibawah usia 20 tahun), terlalu sering
melahirkan, terlalu dekat jarak melahirkan, dan terlalu tua melahirkan (diatas usia
35 tahun). Selain itu, program KB juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas
keluarga agar dapat timbul rasa aman, tentram, dan harapan masa depan yang
lebih baik dalam mewujudkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin.
KB juga merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk meningkatkan
ketahanan keluarga, kesehatan, dan keselamatan ibu, anak, serta perempuan.
Pelayanan KB menyediakan informasi, pendidikan, dan cara-cara bagi laki-laki
dan perempuan untuk dapat merencanakan kapan akan mempunyai anak, berapa
jumlah anak, berapa tahun jarak usia antara anak, serta kapan akan berhenti
mempunyai anak.
Melalui tahapan konseling pelayanan KB, pasangan usia subur (PUS)
dapat menentukan pilihan kontrasepsi sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya
berdasarkan informasi yang telah mereka pahami, termasuk keuntungan dan
kerugian, risiko metode kontrasepsi dari petugas kesehatan. Program Keluarga
Berencana (KB) dilakukan diantaranya dalam rangka mengatur jumlah kelahiran
atau menjarangkan kelahiran. Sasaran program KB adalah pasangan usia subur
(PUS) yang lebih dititikberatkan pada kelompok wanita usia subur (WUS) yang
berada pada kisaran usia 15-49 tahun.
Sasaran pelaksanaan program KB yaitu pasangan usia subur. Pasangan
usia subur (PUS) adalah pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan yang
sah, yang istrinya berumur antara 15 sampai dengan 49 tahun. Peserta KB aktif
adalah pasangan usia subur (PUS) yang saat ini menggunakan salah satu alat
kontrasepsi tanpa diselingi kehamilan. Peserta KB baru adalah pasangan usia
subur yang baru pertama kali menggunakan alat/cara kontrasepsi dan atau
pasanmgan usia subur yang kembali menggunakan metode kontrasepsi setelah
melahirkan/keguguran.
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 23
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang kesehatan, pemerintah wajib menjamin ketersediaan sarana informasi dan
sarana pelayanan kesehatan reproduksi yang aman, bermutu, dan terjangkau
masyarakat, termasuk Keluarga Berencana. Pelayanan kesehatan dalam Keluarga
Berencana dimaksudkan untuk pengaturan kehamilan bagi pasangan usia subur
untuk membentuk generasi penerus yang sehat dan cerdas. Pasangan Usia Subur
bisa mendapatkan pelayanan kontrasepsi di tempat-tempat yang melayani
program KB.
Pada tahun 2018 dari jumlah 10.379 Pasangan Usia Subur sebanyak 9.114
(87,81%) adalah peserta KB aktif menurun dibanding tahun 2017 yaitu 90.56%
sedangkan peserta KB baru sejumlah 755 (7,27%) menurun dibanding tahun 2017
yaitu sejumlah 974 (10,03%).
Gambar 4.6 Peserta KB aktif
di UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2014-2018
74,82
80,73
60,22
90,56
87,81
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
2014 2015 2016 2017 2018
Sumber : Data Pengelola Kesehatan Keluarga dan Gizi
Penurunan peserta KB aktif pada tahun 2018 disebabkan oleh penurunan
jumlah peserta KB baru. Hal ini membuktikan kesadaran masyarakat khususnya
pasangan usia subur untuk melakukan KB masih rendah terutama dengan metode
kontrasepsi jangka panjang. Data mengenai penggunaan alat kontrasepsi dapat
dilihat pada tabel 34 dan 35 lampiran profil kesehatan.
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 24
B. KESEHATAN ANAK
Upaya pemeliharaan kesehatan anak ditujukan untuk mempersiapkan generasi
yang akan datang yang sehat, cerdas dan berkualitas serta untuk menurunkan angka
kematian anak. Upaya pemeliharaan kesehatan anak dilakukan sejak janin masih
dalam kandungan, dilahirkan, setelah dilahirkan, dan sampai usia delapan belas
tahun. Upaya kesehatan anak antara lain diharapkan mampu menurunkan angka
kematian anak. Indikator angka kematian yang berhubungan dengan anak yakni
Angka Kematian Neonatal (AKN), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka
Kematian Balita (AKABA). Perhatian terhadap upaya penurunan angka kematian
neonatal (0-28 hari) menjadi penting karena kematian neonatal memberi kontribusi
terhadap 59% kematian bayi. Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan
(SDKI) tahun 2012, angka kematian neonatus (AKN) pada tahun 2012 sebesar 19 per
1000 kelahiran hidup. Angka ini sama dengan AKN berdasarkan SDKI tahun2007
dan hanya menurun 1 poin dibanding SDKI tahun 2002-2003 yaitu 20 per 1000
kelahiran hidup.
Hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015 menunjukkan AKB
sebesar 22,23 per 1000 kelahiran hidup, yang artinya sudah mencapai target MDG
2015 sebesar 23 per 1000 kelahiran hidup. Begitu pula dengan Angka Kematian
Balita (AKABA) hasil SUPAS 2015 sebesar 26,29 per 1000 kelahiran hidup, juga
sudah memenuhi target MDG 2015 sebesar 32 per 1000 kelahiran hidup.
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 25
Gambar 4.7 Angka Kematian Bayi (AKB)
Per 1000 Kelahiran Hidup di UPTD Puskesmas Punggelan 1
Tahun 2014-2018
2,48
6,39
6,23
5,28
5,63
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
2014 2015 2016 2017 2018
Sumber : Data Pengelola Kesehatan Keluarga dan Gizi
Angka Kematian Bayi (AKB) dihitung dari jumlah kematian bayi 0<12 bulan
per 1000 kelahiran hidup di suatu wilayah dalam satu tahun. Angka Kematian Bayi
(AKB) di tahun 2018 adalah 5,63/1000 kelahiran hidup dimana secara absolut
dihitung dari jumlah kematian bayi sebesar 4 dengan kelahiran hidup sebesar 710.
Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2018 meningkat dibanding tahun 2017 yang
hanya sebesar 5,28/1000 kelahiran hidup dengan jumlah kematian 4 kasus dari 757
kelahiran hidup.
Beberapa kondisi yang memberikan kontribusi terhadap masalah ini antara
lain, kurangnya kemampuan keluarga untuk mengenali tanda bahaya pada bayi atau
balita yang mengalami masalah kesehatan, masih tingginya kejadian persalinan
sebelum waktunya (pre term), dan pola asuh yang kurang maksimal dari orang tua
atau keluarga besar terhadap bayi dan balita. Kurangnya kemampuan mengenali
tanda bahaya pada kasus kematian bayi dan balita sebagian dipicu oleh masih adanya
mitos /kepercayaan yang salah di masyarakat dalam memberikan asuhan antara lain,
kurangnya pengetahuan keluarga tentang perawatan bayi baru lahi dan pola asuh
antara lain menjaga kehangatan bayi, pemberian makanan yang terlalu dini dan tidak
dapat mengenali tanda bahaya ketika bayi mulai lemah, karena dianggap bayi sedang
tidur, sehingga menunda untuk mendapat pertolongan selain itu keterbatasan
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 26
pengetahuan pengasuh tentang cara menghindari anak dari bahaya (contoh anak
berisiko tenggelam di kolam sekitar rumah)
Masih tingginya kejadian persalinan sebelum waktunya (preterm) sebanyak 42
kasus, menyebabkan tingginya kematian bayi lahir dengan 56 kasus bayi dengan
berat badan rendah (BBLR) dengan ketidaksempurnaan fungsi organ tubuh yang
penting (otak, jantung dan paru-paru). Penyebab kematian bayi yang lain adalah
kejadian asfiksia / gangguan pernafasan pada bayi yaitu sebanyak 4 kasus. Penyebab
tidak langsung dari masalah kematian bayi juga dipicu oleh masih tingginya kasus
pernikahan dini di tingkat masyarakat, meningkatnya jumlah kasus abortus
sebanyak 33 kasus, dan kasus KTD (kehamilan tidak diharapkan) sebanyak 47kasus.
Data mengenai kematian bayi menurut jenis kelamin per puskesmas dapat dilihat
pada tabel 5 lampiran profil kesehatan.
1. Pelayanan Kesehatan Neonatal
Neonatus adalah bayi baru lahir yang berusia sampai dengan 28 hari. Pada
masa tersebut terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan didalam rahim
dan terjadi pematangan organ hampir pada semua sistem. Bayi hingga usia kurang
satu bulan merupakan golongan umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan
paling tinggi, berbagai masalah kesehatan bisa muncul. Sehingga tanpa
penanganan yang tepat, bisa berakibat fatal. Beberapa upaya kesehatan dilakukan
untuk mengadakan risiko pada kelompok ini diantaranya dengan mengupayakan
agar persalinan dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan di fasilitas nkesehatan serta
menjamin tersedianya pelayanan kesehatan sesuai standar pada kunjungan bayi
baru lahir.
Cakupan Kunjungan Neonatal Pertama atau KN1 merupakan indikator
yang menggambarkan upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko
kematian pada periode neonatal yaitu 6-48 jam setelah lahir yang meliputi, antara
lain kunjungan menggunakan pendekatan Manajemen Terpadu Balita Muda
(MTBM) termasuk konseling perawatan bayi baru lahir, ASI eksklusif, pemberian
vitamin K1 injeksi dan hepatitis BO injeksi bila belum diberikan.
Kunjungan neonatal pertama (KN1) adalah cakupan pelayanan kesehatan
bayi baru lahir (umur 6 jam-48 jam) disatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu yang ditangani sesuai standar oleh tenaga kesehatan terlatih di seluruh
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 27
sarana pelayanan kesehatan. Pelayanan yang diberikan saat kunjungan neonatal
yaitu pemeriksaan sesuai standar Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) dan
konseling perawatan bayi baru lahir termasuk ASI eksklusif dan perawatan tali
pusat. Pada kunjungan neonatal pertama (KN1), bayi baru lahir mendapatkan
vitamin K1 injeksi dan imunisasi hepatitis B0 (bila belum diberikan pada saat
lahir). Cakupan kunjungan neonatal pertama (KN1) tahun 2018 sebesar 100%
menurun dari tahun 2017 yang juga sebesar 102,56%.
Selain KN1, indikator yang menggambarkan pelayanan kesehatan bagi
neonatal adalah KN lengkap yang mengharuskan agar setiap bayi baru lahir
memperoleh pelayanan Kunjungan Neonatal minimal 3 kali, yaitu 1 kali pada
6-48 jam, 1 kali pada 3-7 hari, 1 kali pada 8-28 hari sesuai standar di satu wilayah
kerja pada satu tahun. Cakupan KN1 dan KN lengkap tahun 2013-2017 dapat
dilihat pada gambar 4.2.
Gambar 4.8 Cakupan KN 1 dan KN Lengkap
di UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2014-2018
100
95,04
108,71
102,56100
99,38
91,66
106,94
100,4 99,3
80
85
90
95
100
105
110
2014 2015 2016 2017 2018
KN1
KN Lengkap
Sumber : Data Pengelola Kesehatan Keluarga dan Gizi
2. Penanganan Komplikasi Neonatal
Neonatal dengan komplikasi adalah neonatal dengan penyakit dan atau
kelainan yang dapat menyebabkan kecacatan dan atau kematian, seperti asfiksia,
ikterus, hipotermia, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR,
sindroma gangguan pernafasan, dan kelainan kongenital maupun yang termasuk
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 28
klasifikasi kuning dan merah pada pemeriksaan dengan Manajemen Terpadu Bayi
Muda (MTBM).
Komplikasi ini sebetulnya dapat dicegah dan di tangani, namun terkendala
oleh akses kepelayanan kesehatan, kemampuan tenaga kesehatan, keadaan sosial
ekonomi, sistem rujukan yang belum berjalan dengan baik, terlambatnya deteksi
dini, dan kesadaran orang tua untuk mencari pertolongan kesehatan.
Penanganan neonatal dengan komplikasi adalah penanganan terhadap
neonatal sakit dan atau neonatal dengan kelainan atau
komplikasi/kegawatdaruratan yang mendapat pelayanan yang sesuai standar oleh
tenaga kesehatan (dokter, bidan, atau perawat) terlatih baik dirumah, sarana
pelayanan kesehatan dasar maupun sarana pelayanan kesehatan rujukan.
Pelayanan sesuai standar antara lain sesuai dengan standar MTBM, Manajemen
Asfiksia Bayi Baru Lahir, Manajemen Bayi Berat Lahir Rendah, pedoman
pelayanan neonatal essensial ditingkat pelayanan kesehatan, PONED, PONEK
atau standar operasional pelayanan lainnya. Penanganan komplikasi neonatal
tahun 2018 adalah 82,63% menurun dibanding tahun 2017 yaitu 84,54%.
Perhitungan sasaran neonatus dengan komplikasi dihitung berdasarkan
15 persen dari jumlah bayi baru lahir. Indikator ini mengukur kemampuan
manajemen program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dalam menyelenggarakan
pelayanan kesehatan secara profesional kepada neonatus dengan komplikasi.
Cakupan pelayanan neonatal dengan komplikasi selama lima tahun terakhir
cenderung meningkat, hanya pada tahun 2016 terlihat menurun. Selengkapnya
dapat dilihat pada gambar 4.10.
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 29
Gambar 4.9 Penanganan Komplikasi Neonatal
di UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2014-2018
58,58 54,56
69,91 84,5482,63
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
80,00
90,00
2014 2015 2016 2017 2018
Sumber : Data Pengelola Kesehatan Keluarga dan Gizi
3. Imunisasi
Setiap tahun lebih dari 1,4 juta anak di dunia meninggal karena berbagai
penyakit yang sebenarnya dapat dicegah dengan imunisasi. Imunisasi adalah suatu
upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif
terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpapar dengan penyakit
tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Beberapa penyakit
menular yang termasuk kedalam Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi
(PD3I) antara lain TBC, Difteri, Tetanus, Hepatitis B, Pertusis, Campak, Polio,
radang selaput otak, dan radang paru-paru. Anak yang telah diberi imunisasi akan
terlindungi dari berbagai penyakit berbahaya tersebut, yang dapat menimbulkan
kecacatan atau kematian.
Proses perjalanan penyakit diawali ketika virus/bakteri/protozoa/jamur,
masuk kedalam tubuh. Setiap makhluk hidup yang masuk kedalam tubuh manusia
akan dianggap benda asing oleh tubuh atau yang disebut dengan antigen. Secara
alamiah sistem kekebalan tubuh akan membentuk zat anti yang disebut antibodi
untuk melumpuhkan antigen. Pada saat pertama kali antibodi berinteraksi dengan
antigen, respon yang diberikan tidak terlalu kuat. Hal ini disebabkan antibodi
belum mengenali antigen. Pada interaksi antibodi-antigen yang kedua dan
seterusnya, sistem kekebalan tubuh sudah mngenali antigen yang masuk kedalam
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 30
tubuh, sehingga antibodi yang tebentuk lebih banyak dan dalam waktu yang lebih
cepat.
Proses pembentukan antibodi untuk melawan antigen secara alamiah
disebut imunisasi alamiah. Sedangkan program imunisasi melalui pemberian
vaksin adalah upaya stimulasi terhadap sistem kekebalan tubuh untuk
menghasilkan antibodi dalam upaya melawan penyakit dengan melumpuhkan
antigen yang telah dilemahkan yang berasal dari vaksin.
Program imunisasi merupakan salah satu upaya untuk melindungi
penduduk terhadap penyakit tertentu. Program imunisasi diberikan kepada
populasi yang dianggap rentan terjangkit penyakit menular, yaitu bayi, balita,
anak-anak, wanita usia subur, dan ibu hamil.
a) Imunisasi Dasar pada Bayi
Imunisasi melindungi anak terhadap beberapa penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi (PD3I). Seorang anak diimunisasi dengan vaksin
yang disuntikan pada lokasi tertentu atau diteteskan melalui mulut.
Sebagai salah satu kelompok yang menjadi sasaran program imunisasi,
setiap bayi wajib mendapatkan imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari 1
dosis BCG, 3 dosis DPT-HB dan atau DPT-HB-Hib, 4 dosis polio dan 1 dosis
campak. Dari imunisasi dasar lengkap yang diwajibkan tersebut, campak
merupakan imunisasi yang mendapat perhatian lebih, hal ini sesuai komitmen
Indonesia pada global untuk mempertahankan cakupan imunisasi campak
sebesar 90% secara tinggi dan merata. Hal ini terkait dengan realita bahwa
campak adalah salah satu penyebab utama kematian pada balita. Dengan
demikian pencegahan campak memiliki peran signifikan dalam penurunan
angka kematian balita. Cakupan masing-masing jenis imunisasi adalah sebagai
berikut: (BCG (98%), DPT-HB-Hib 3 (97,5%), HB 1/DPTHB 1 (97,5%),
Polio 4 (97,46%), dan Campak (97,3%).
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 31
Gambar 4.10 Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap Bayi
di UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2014-2018
94,18 94,20
96,87
91,37
97,32
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
2014 2015 2016 2017 2018
Sumber : Data Pengelola Surveilance dan Imunisasi
b) Angka Drop Out Cakupan Imunisasi DPT/HB1-Campak
Imunisasi dasar pada bayi seharusnya diberikan pada anak sesuai
dengan umurnya. Pada kondisi ini diharapkan sistem kekebalan tubuh dapat
bekerja secara optimal. Namun demikian, pada kondisi tertentu beberapa bayi
tidak mendapatkan imunisasi dasar secara lengkap. Kelompok inilah yang
disebut dengan drop out (DO) imunisasi. Bayi yang mendapatkan imunisasi
DPT/HB1 pada awal pemberian imunisasi, namun tidak mendapatkan
imunisasi campak, disebut angka drop out DPT/HB1-Campak. Indikator ini
diperoleh dengan menghitung selisih penurunan cakupan imunisasi campak
terhadap cakupan imunisasi DPT/HB1. Angka drop out imunisasi DPT/HB1-
Campak pada tahun 2018 adalah 0,14% menurun dibanding tahun 2017 sebesar
2,59%. DO rate DPT/HB1-Campak diharapkan agar tidak melebihi 5%.
c) Desa/Kelurahan UCI ( Universal Child Immunization )
Indikator lain yang diukur untuk menilai keberhasilan pelaksanaan
imunisasi yaitu Universal Child Immunization (UCI) desa/kelurahan.
Desa/kelurahan UCI adalah gambaran suatu desa/kelurahan dimana lebih dari
80% dari jumlah bayi (0-11 bulan) yang ada di desa/kelurahan tersebut sudah
mendapat imunisasi dasar lengkap. Pada tahun 2018 seluruh desa di Kabupaten
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 32
Banjarnegara telah mencapai UCI (persentase desa/keluarahan UCI adalah
100%)
4. Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah
Mulai masuk sekolah merupakan hal penting bagi tahap perkembangan
anak. Banyak masalah kesehatan terjadi pada anak usia sekolah, misalnya
pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti menggosok gigi
dengan baik dan benar, mencuci tangan menggunakan sabun, karies gigi,
kecacingan, kelainan refraksi atau ketajaman penglihatan dan masalah gizi.
Pelayanan kesehatan pada anak termasuk pula intevensi pada anak usia sekolah.
Anak usia sekolah merupakan sasaran yang strategis untuk pelaksanaan
program kesehatan, karena selain jumlahnya yang besar, mereka juga merupakan
sasaran yang mudah dijangkau karena terorganisir dengan baik. Sasaran dari
pelaksanaan kegiatan ini diutamakan untuk siswa SD/sederajat kelas satu.
Pemeriksaan kesehatan dilakukan oleh tenaga kesehatan bersama tenaga lainnya
yang terlatih (guru UKS/UKGS dan dokter kecil). Tenaga kesehatan yang
dimaksud yaitu tenaga medis, tenaga keperawatan atau petugas puskesmas lainnya
yang telah dilatih sebagai tenaga pelaksana UKS/UKGS. Guru UKS/UKGS
adalah guru kelas atau guru yang ditunjuk sebagai pembina UKS/UKSG disekolah
dan telah dilatih tentang UKS/UKGS. Dokter kecil adalah kader kesehatan
sekolah yang biasanya berasal dari murid kelas 4 dan 5 SD dan setingkat yang
telah mendapatkan pelatihan dokter kecil. Hal ini dimaksudkan agar pembelajaran
tentang kebersihan dan kesehatan gigi bisa dilaksanakan sedini mungkin.
Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang
pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut pada khususnya dan kesehatan
tubuh serta lingkungan pada umumnya.
Upaya kesehatan pada kelompok ini yang dilakukan melalui penjaringan
kesehatan terhadap murid SD/MI kelas satu juga menjadi salah satu indikator
yang dievaluasi keberhasilannya. Kegiatan penjaringan kesehatan selain untuk
mengetahui secara dini masalah-masalah kesehatan anak sekolah sehingga dapat
dilakukan tindakan secepatnya untuk mencegah keadaan yang lebih buruk, juga
untuk memperoleh data atau informasi dalam menilai perkembangan kesehatan
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 33
anak sekolah umum maupun untuk dijadikan pertimbangan dalam menyusun
perencanaan, pemantauan dan evaluasi kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
Melalui penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat diharapkan dapat
menapis atau menjaring anak yang sakit dan melakukan tindakan intervensi secara
dini, sehingga anak yang sakit menjadi sembuh dan anak yang sehat tidak tertular
menjadi sakit. Capaian penjaringan murid kelas 1 SD/setingkat pada tahun 2018
adalah 92,62% menurun dibanding tahun 2017 sebesar 95,04%. Data penjaringan
kesehatan peserta didik kelas I secara rinci dapat dilihat pada tabel 49 lampiran
profil kesehatan.
5. Pelayanan Kesehatan pada Kasus Kekerasan terhadap Anak (KtA)
Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak, yang dimaksud dengan anak adalah seseorang yang belum berusia delapan
belas tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Semua anak
mempunyai hak untuk mendapatkan perlindungan. Perlindungan anak adalah
segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat
hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi, serta mendapat perlindungan dari
kekerasan dan deskriminasi.
Organisasi Kesehatan Dunia/WHO mendefinisikan kekerasan terhadap anak
sebagai semua bentuk tindakan/perlakuan menyakitkan secara fisik ataupun
emosional, penyalahgunaan seksual, penelantaran, eksploitasi, komersial atau
lainnya yang mengakibatkan cedera/kerugian nyata ataupun potensial terhadap
kesehatan anak, kelangsungan hidup anak, tumbuh kembang anak atau martabat
anak, yang dilakukan dalam konteks hubungan tanggungjawab.
Menurut KOMNAS Perlindungan Anak (2006), pemicu kekerasan terhadap
anak diantaranya yaitu 1) Kekerasan dalam rumah tangga, yaitu dalam keluarga
terjadi kekerasan yang melibatkan baik pihak ayah, ibu dan saudara yang lainnya.
Anak sering kali menjadi sasaran kemarahan orang tua, 2) Disfungsi keluarga,
yaitu peran orang tua tidak berjalan sebagaimana seharusnya. Adanya disfungsi
peran ayah sebagai pemimpin keluarga dan peran ibu sebagai sosok yang
membimbing dan menyayangi, 3) Faktor ekonomi, yaitu kekerasan timbul karena
tekanan ekonomi. 4) Pandangan keliru tentang posisi anak dalam keluarga. Orang
tua menganggap bahwa anak adalah seseorang yang tidak tahu apa-apa. Dengan
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 34
demikian pola asuh apapun berhak dilakukan oleh orang tua. Disamping itu,
kekerasan pada anak terinspirasi dari tayangan televisi maupun media-media
lainnya yang tersebar di lingkungan masyarakat.
Dalam bidang kesehatan, pemerintah melakukan intervensi dalam bentuk
penyediaan akses pelayanan kesehatan bagi korban kekerasan pada anak yang
terdiri dari pelayanan ditingkat dasar melalui puskesmas. Pendekatan pelayanan
kesehatan KtA di puskesmas dilakukan melalui tiga aspek yaitu melalui tiga aspek
yaitu meliputi aspek medis (pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang), mediko
legal (visum et repertum) dan psikososial (rumah aman). Penatalaksanaan kasus
merupakan multidisiplin dengan melibatkan lembaga pelayanan kesehatan,
lembaga perlindungan anak, lembaga bantuan hukum, aparat penegak hukum dan
lembaga sosial lainnya yang terbentuk dalam mekanisme kerja jejaring.
Pelayanan kesehatan lebih difokuskan pada upaya promotif dan preventif
seperti penyuluhan mengenai dampak KtA terhadap tumbuh kembang anak baik
secara fisik maupun psikologis di sekolah melalui program UKS dan di tingkat
masyarakat memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu PKK dan lain-lain. Selain itu,
puskesmas juga memberikan pelayanan kuratif yaitu penanganan darurat medis,
pelayanan rehabilitatif dengan memberikan konseling. Pelayanan rujukan mediko
legal dan psikososial.
Program KtA diarahkan untuk menyediakan akses pelayanan kesehatan
secara komperehensif di pelayanan tingkat dasar dan rujukan. Target puskesmas
mampu tata laksana KtA adalah setiap Kabupaten/kota memiliki minimal dua
puskesmas mampu tata laksana KtA. Kriterianya adalah memiliki tenaga terlatih
tata laksaana kasus KtA (dokter atau dokter gigi dan perawat atau bidan) dan
melakukan pelayanan rujukan kasus KtA.
Pada tahun 2015 target program perlindungan kesehatan anak yaitu
puskesmas mampu tata laksana KtA dengan indikator tiap Kabupaten/kota
memiliki minimal empat puskesmas yang mampu tata laksana kasus KtA. Pada
tahun 2018 semua Puskesmas di Kabupaten Punggelan mampu tata laksana kasus
KtA.
Pada Pasal 108 KUHAP ayat (3) dinyatakan bahwa setiap pegawai negeri
dalam rangka melaksanakan tugasnya yang mengatahui tentang terjadinya
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 35
peristiwa yang merupakan tindak pidana wajib segera melaporkan hal itu kepada
penyelidik atau penyidik. Untuk itu, telah dibuat Permenkes Nomor 68 Tahun
2013 tentang Kewajiban Pemberi Layanan Kesehatan untuk memberikan
informasi atas adanya dugaan kekerasan terhadap anak. Diharapkan dengan
Permenkes ini, tenaga kesehatan dapat bekerja lebih profesional.
6. Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
Salah satu upaya kesehatan anak yang ditetapkan melalui Instruksi Presiden
yaitu Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) di Puskesmas. Program ini
mulai dikembangkan pada tahun 2003 yang bertujuan khusus untuk meningkatkan
pengtahuan dan keterampilan remaja tentang kesehatan reproduksi dan perilaku
hidup sehat serta memberikan pelayanan kesehatan berkualitas kepada remaja.
Setiap Kabupaten/kota minimal memiliki empat puskesmas mampu tata
laksana PKPR. Pada tahun 2018 semua Puskesmas di Kabupaten Banjarnegara
merupakan Puskesmas mampu tatalaksana PKPR.
Puskesmas yang memiliki program PKPR memberikan layanan baik di
dalam maupun di luar gedung yang ditujukan bagi kelompok remaja berbasis
sekolah ataupun masyarakat. Hal ini dilakukan agar layanan yang diberikan dapat
menjangkau semua kelompok remaja (usia 10-18 tahun).Kriteria yang ditetapkan
bagi Puskesmas yang mampu laksana PKPR yaitu :
1. Melakukan pembinaan pada minimal satu sekolah (sekolah umum, sekolah
berbasis agama) dengan melaksanakan kegiatan Komunikasi, Informasi, dan
Edukasi (KIE) di sekolah binaan minimal dua kali dalam setahun;
2. Melatih kader kesehatan remaja di sekolah minimal sebanyak 100% dari
jumlah murid di sekolah binaan; dan
3. Memberikan pelayanan konseling pada semua remaja yang memerlukan
konseling yang kontak dengan petugas PKPR.
Layanan PKPR merupakan pendekatan yang komprehensif dan menekankan
pada upaya promotif/preventif berupa pembekalan kesehatan dan peningkatan
keterampilan psikososial dengan Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS).
Layanan konseling menjadi ciri dari PKPR mengingat permasalahan remaja yang
tidak hanya berhubungan dengan fisik tetapi juga psikososial. Upaya
penjangkauan terhadap kelompok remaja juga dilakukan melalui kegiatan
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 36
Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE), Focus Group Discussion (FGD), dan
penyuluhan di sekolah-sekolah dan kelompok remaja lainnya.
Fenomena peer groups (kelompok sebaya) juga menjadi perhatian pada
program PKPR. Oleh karena itu, program ini juga memberdayakan remaja sebagai
konselor sebaya yang diharapkan mampu menjadi agen pengubah (agent of
change) di kelompoknya. Konselor sebaya ini sangat potensial karena adanya
kecenderungan pada remaja untuk memilih teman sebaya sebagai tempat
berdiskusi dan rujukan informasi.
Selain pemberian informasi, edukasi, dan kegiatan seperti disebutkan diatas,
pelayanan kesehatan sekolah ini meliputi pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan
perkembangan kecerdasan, pemberian imunisasi, penemuan kasus-kasus dini yang
mungkin terjadi, pengobatan sederhana, pertolongan pertama serta rujukan bila
menemukan kasus yang tidak dapat ditanggulangi di sekolah.
C. GIZI
Pada subbab gizi ini akan dibahas upaya peningkatan gizi balita yaitu
pemberian ASI eksklusif, cakupan pemberian kapsul vitamin A pada balita 6-59
tahun bulan, cakupan penimbangan balita di posyandu serta penemuan dan
penanganan gizi buruk. Selain itu pada subbab ini juga dibahas tingkat kecukupan
energi dan protein pada balita, lansia juga pada penduduk serta keseluruhan.
1. Pemberian ASI Eksklusif
Air Susu Ibu (ASI) eksklusif berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 33
Tahun 2012 adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama enam
bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman
lain (kecuali obat, vitamin, dan mineral).
ASI mengandung kolostrum yang kaya akan antibodi karena mengandung
protein untuk daya tahan tubuh dan pembunuh kuman dalam jumlah tinggi
sehingga pemberian ASI eksklusif dapat mengurangi risiko kematian pada bayi.
Kolostrum berwarna kekuningan dihasilkan pada hari pertama sampai hari ketiga.
Hari keempat sampai hari kesepuluh ASI mengandung immunoglobulin, protein,
dan laktosa lebih sedikit dibandingkan kolostrum tetapi lemak dan kalori lebih
tinggi dengan warna susu lebih putih. Selain mengandung zat-zat makanan, ASI
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 37
juga mengandung zat penyerap berupa enzim tersendiri yang tidak akan
mengganggu enzim di usus. Susu formula tidak mengandung enzim sehingga
penyerapan makanan tergantung pada enzim yang terdapat di usus bayi.
Gambar 4.11 Cakupan pemberian ASI eksklusif
di UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2014-2018
60,22
74,4177,93
65,6369,87
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
80,00
90,00
2014 2015 2016 2017 2018
Sumber : Data Pengelola Kesehatan Keluarga dan Gizi
Cakupan pemberian ASI ekslusif pada bayi usia 0-6 bulan tahun 2018
sebesar 69,87% meningkat dibanding tahun 2017 yaitu sebesar 4,24%. Dengan
meningkatnya jumlah kelas ibu menyusui yang didukung dana APBD Kabupaten
dan Bantuan Operasional Kesehatan cakupan pemberian ASI ekslusif juga
semakin meningkat. Permasalahan terkait pencapaian cakupan ASI Eksklusif
antara lain :
a. Pemasaran susu formula masih gencar dilakukan untuk bayi 0-6 bulan yg
tidak ada masalah medis
b. Masih banyaknya perusahaan yang mempekerjakan perempuan tidak
memberi kesempatan bagi ibu yang memiliki bayi 0-6 bulan untuk
melaksanakan pemberian ASI secara eksklusif. Hal ini terbukti dengan belum
tersedianya ruang laktasi dan perangkat pendukungnya.
c. Sikap dan perilaku ibu menyusui untuk memberikan ASI eksklusif masih
rendah
d. Belum semua desa ada kelas ibu menyusui.
Data mengenai cakupan pemberian ASI ekslusif dapat dilihat pada tabel 39
lampiran profil kesehatan.
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 38
2. Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A Balita Usia 6-59 Bulan
Vitamin A adalah salah satu zat gizi penting yang larut dalam lemak,
disimpan dalam hati, dan tidak dapat diproduksi oleh tubuh sehingga harus
dipenuhi dari luar tubuh.
Kekurangan Vitamin A (KVA) dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh
balita serta meningkatkan risiko kesakitan dan kematian. Kekurangan Vitamin A
juga merupakan penyebab utama kebutaan pada anak yang dapat dicegah.
Dalam lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2015
dinyatakan bahwa untuk mengurangi risiko kesakitan dan kematian pada balita
dengan kekurangan vitamin A, pemerintah menyelenggarakan kegiatan pemberian
Vitamin A dalam bentuk kapsul vitamin A biru 100.000 IU bagi bayi usia enam
sampai dengan sebelas bulan, kapsul vitamin A merah 200.000 IU untuk anak
balita usia dua belas sampai dengan lima puluh sembilan bulan, dan ibu nifas.
Gambar 4.12 Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A Pada Balita
di UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2014-2018
104,85
100 100 100 100
97,00
98,00
99,00
100,00
101,00
102,00
103,00
104,00
105,00
106,00
2014 2015 2016 2017 2018
Sumber : Data Pengelola Kesehatan Keluarga dan Gizi
Pada tahun 2018 cakupan pemberian Vitamin A pada balita 6-59 bulan di
sebesar 100% stabil dibanding tahun 2017 sebesar 100% dari target SPM tahun
2018 sebesar 100%. Besarnya cakupan Vitamin A antara lain disebabkan kondisi
geografis dan keterjangkauan akses menuju lokasi posyandu dalam
pendistribusian Vitamin A.
Menurut Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A, pemberian
sumplementasi Vitamin A diberikan kepada seluruh balita umur 6-59 bulan secara
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 39
serentak melalui posyandu yaitu; bulan Februari atau Agustus pada bayi umur
6-11 bulan serta bulan Februari dan Agustus pada anak balita 12-59 bulan.
Tidak semua kegiatan di wilayah tersebut dilaporkan, termasuk kegiatan
sweeping pemberian kapsul Vitamin A oleh tenaga kesehatan. Capaian pemberian
Vitamin A pada bayi, anak balita, dan balita secara rinci dapat dilihat pada tabel
44 lampiran profil kesehatan.
3. Cakupan Penimbangan Balita di Posyandu (D/S)
Cakupan penimbangan balita di posyandu (D/S) adalah jumlah balita yang
ditimbang di seluruh posyandu yang melapor disatu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu dibagi jumlah seluruh balita yang ada di seluruh posyandu yang
melapor disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Peran serta masyarakat dalam penimbangan balita menjadi sangat penting
dalam deteksi dini kasus gizi kurang dan gizi buruk. Dengan rajin menimbang
balita, maka pertumbuhan balita dapat dipantau secara intensif. Sehingga bila
berat badan anak tidak naik ataupun jika ditemukan penyakit akan dapat segera
dilakukan upaya pemulihan dan pencegahan supaya tidak menjadi gizi kurang
atau gizi buruk. Penanganan yang cepat dan tepat sesuai tata laksana kasus anak
gizi buruk akan mengurangi risiko kematian sehingga angka kematian akibat gizi
buruk dapat ditekan. Tindak lanjut dari hasil penimbangan selain penyuluhan juga
pemberian makanan tambahan dan pemberian suplemen gizi.
Gizi buruk dapat terjadi pada semua kelompok umur, tetapi yang perlu lebih
diperhatikan yaitu pada kelompok bayi dan balita. Pada usia 0-2 tahun merupakan
masa tumbuh kembang yang optimal (golden period) terutama untuk
pertumbuhan janin sehingga bila terjadi gangguan pada masa ini tidak dapat
dicukupi pada masa berikutnya dan akan berpengaruh negatif pada kualitas
generasi penerus.
Gambar 4.13 Cakupan Penimbangan Balita
di UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2014-2018
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 40
85,52
76,2
85,88 86,58
82,83
70
72
74
76
78
80
82
84
86
88
2014 2015 2016 2017 2018
Sumber : Pengelola Kesehatan Keluarga dan Gizi
Cakupan penimbangan balita menunjukan peningkatan dari tahun ke tahun.
Hal ini membuktikan posyandu semakin dimanfaatkan oleh masyarakat untuk
memantau pertumbuhan dan perkembangan balitanya serta meningkatnya
kesadaran dan peran serta masyarakat untuk aktif dalam kegiatan posyandu.
Peningkatan kualitas posyandu harus didukung oleh sarana prasarana dan tenaga
kesehatan sebagai pendamping.
Diperlukan upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
menimbang balitanya karena cakupan penimbangan balita belum mencapai 90%
dari jumlah balita yang terdaftar di posyandu yang melapor. Sedangkan balita
yang tidak dapat ditimbang di Posyandu dapat dicapai melalui penjaringan
(sweeping) oleh tenaga kesehatan kerumah balita. Selain itu peningkatan
keterampilan petugas (kader) posyandu untuk mendeteksi status gizi balita juga
perlu ditingkatkan.
4. Penemuan dan Penanganan Gizi Buruk
Pendataan gizi buruk di Punggelan didasarkan pada 2 kategori yaitu dengan
indikator membandingkan berat badan dengan umur (BB/U) dan kategori kedua
adalah membandingkan berat badan dengan tinggi badan (BB/TB). Skrining
pertama dilakukan di posyandu dengan membandingkan berat badan dengan umur
melalui kegiatan penimbangan, jika ditemukan balita yang berada di bawah garis
merah (BGM) atau dua kali tidak naik (2T), maka dilakukan konfirmasi status gizi
dengan menggunakan indikator berat badan menurut tinggi badan. Jika ternyata
balita tersebut merupakan kasus buruk, maka segera dilakukan perawatan gizi
buruk sesuai pedoman di posyandu dan puskesmas. Jika ternyata terdapat
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 41
penyakit penyerta yang berat dan tidak dapat ditangani di Puskesmas maka segera
dirujuk ke rumah sakit.
Berdasarkan penimbangan balita di posyandu dengan metode BB/TB pada
tahun 2018 tidak ditemukan kasus gizi buruk menurun jika dibandingkan tahun
2017 yang ditimbang dengan metode BB/U dimana terdapat 15 balita gizi buruk.
Kasus gizi buruk yang dimaksud ditentukan berdasarkan perhitungan berat badan
menurut tinggi badan balita Zscore < -3 standar deviasi (balita sangat kurus).
Gambar 4. 14 Prevalensi Gizi Buruk
di UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2014-2018
0,73
0,23
0,470,36
0,34
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
1,2
2014 2015 2016 2017 2018
Sumber : Pengelola Kesehatan Keluarga dan Gizi
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 42
BAB V
KESEHATAN LINGKUNGAN
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan menegaskan bahwa
upaya kesehatan lingkungan ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang
sehat, baik fisik, kimia,biologi maupun sosial yang memungkinkan setiap orang
mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Lingkungan sehat mencakup
lingkungan permukiman, tempat kerja, tempat rekreasi serta tempat dan fasilitas umum
harus bebas dari unsur-unsur yang menimbulkan gangguan, diantaranya limbah (cair,
padat dan gas), sampah yang tidak diproses sesuai persyaratan, vektor penyakit, zat
kimia berbahaya, kebisingan yang melebihi ambang batas, radiasi, air yang tercemar,
udara yang tercemar, dan makanan yang terkontaminasi.
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan
menyatakan bahwa kesehatan lingkungan adalah upaya pencegahan penyakit dan
gangguan kesehatan dari faktor risiko lingkungan untuk mewujudkan kualitas
lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi maupun sosial. Sedangkan
menurut WHO, kesehatan lingkungan meliputi seluruh faktor fisik, kimia, dan biologi
dari luar tubuh manusia dan segala faktor yang dapat mempengaruhi perilaku manusia.
Kondisi dan kontrol dari kesehatan lingkungan berpotensial untuk mempengaruhi
kesehatan.
Lingkungan merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap derajat
kesehatan masyarakat, disamping perilaku dan pelayanan kesehatan. Program
Lingkungan Sehat bertujuan untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih
sehat melalui pengembangan sistem kesehatan kewilayahan untuk menggerakkan
pembangunan lintas sektor berwawasan kesehatan. Adapun kegiatan pokok untuk
mencapai tujuan tersebut adalah melaksanakan : (1) Pengawasan kualitas air dan
sanitasi dasar; (2) Pengawasan Hygiene dan Sanitasi Tempat Tempat Umum (TTU); (3)
Pengawasan Hygiene dan Sanitasi Tempat Pengolahan Makanan (TPM).
Indikator sasaran kegiatan pengawasan kualitas air dan sanitasi dasar meliputi :
(1) Desa yang melaksanakan STBM; (2) Proporsi Penduduk Akses Air Minum; (3)
Proporsi Penduduk Akses Jamban Sehat. Sedangkan indikator sasaran kegiatan
Pengawasan Hygiene dan Sanitasi TTU dan TPM meliputi : (1) Proporsi TTU
memenuhi syarat; (2) Proporsi TPM memenuhi syarat; (3) Proporsi Puskesmas yang
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 43
ramah lingkungan; (4) Proporsi Rumah Sakit yang ramah lingkungan; (5) Proporsi
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga memenuhi syarat; (6) Proporsi Pengelolaan
Limbah Cair Rumah Tangga memenuhi syarat. Pencapaian dari masing-masing
indikator sasaran adalah sebagai berikut :
A. STBM
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah Pendekatan untuk
mengubah perilaku higiene dan sanitasi meliputi 5 pilar yaitu tidak buang air besar
(BAB) sembarangan, mencuci tangan pakai sabun, mengelola air minum dan
makanan yang aman, mengelola sampah rumah tangga dengan benar, mengelola
limbah cair rumah tangga dengan aman melalui pemberdayaan masyarakat dengan
metode pemicuan.
Indikator bahwa suatu Desa/Kelurahan dikatakan sebagai Desa/Kelurahan
STBM adalah Desa/Kelurahan tersebut telah mencapai 5 (lima) Pilar STBM. Pada
tahun 2018 belum ada Desa/kelurahan STBM di Puskesmas Punggelan 1.
Indikator bahwa suatu desa/kelurahan dikatakan telah melaksanakan STBM
adalah : (1) Minimal telah ada intervensi melalui Pemicuan di salah satu dusun dalam
desa/kelurahan tersebut; (2) Ada masyarakat yang bertanggung jawab untuk
melanjutkan aksi intervensi STBM seperti disebutkan pada poin pertama, baik
individu (natural leader) ataupun bentuk kelompok masyarakat; (3) Sebagai respon
dari aksi intervensi STBM, kelompok masyarakat menyusun suatu rencana aksi
kegiatan dalam rangka mencapai komitmen perubahan perilaku pilar STBM, yang
telah disepakati bersama.
Adanya dukungan yang besar dari pemerintah bersinergi dengan keberhasilan
program ini. Kecukupan alokasi anggaran yang cukup, koordinasi dan kerjasama
dengan lintas sektor, lembaga swadaya masyarakat, sosialisasi yang intensif tentang
STBM termasuk jamban murah melalui kegiatan wirausaha sanitasi serta melakukan
monitoring dan evaluasi secara ketat dan terus menerus akan meningkatkan
pencapaian program ini.
B. AIR MINUM
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010
tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, air minum adalah air yang melalui proses
pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 44
langsung diminum. Pada Permenkes tersebut juga disebutkan bahwa penyelenggara
air minum wajib menjamin air minum yang diproduksinya aman bagi kesehatan.
Dalam hal ini penyelenggara air minum diantaranya adalah Badan Usaha Milik
Negara (BUMN)/Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), koperasi, badan usaha
swasta, usaha perorangan, kelompok masyarakat dan individual yang
menyelengarakan penyediaan air minum.
Air minum yang aman bagi kesehatan adalah air minum yang memenuhi
persyaratan secara fisik, mikrobiologis, kimia dan radioaktif. Secara fisik air minum
yang sehat tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna serta memiliki total zat padat
terlarut, kekeruhan dan suhu sesuai ambang batas yang ditetapkan. Secara
mikrobiologis air minum yang sehat harus bebas dari bakteri E. Coli dan total bakteri
koliform. Secara kimiawi, zat kimia yang terkandung dalam air minum seperti besi,
alumunium, klor, arsen dan lainnya harus di bawah ambang batas yang ditentukan.
Secara radioaktif, kadar gross alpha activity tidak boleh melebihi 0,1 becquerel per
liter (Bq/l) dan kadar gross beta activity tidak boleh melebihi 1 Bq/l.
Jenis sarana akses air minum yang dipantau meliputi: Sumur Gali (SGL)
Terlindung, SGL dengan Pompa, Sumur Bor dengan Pompa, Terminal Air (TA),
Mata Air Terlindung, Penampungan Air Hujan (PAH), Perpipaan BPSPAM
(PP.BPSPAM).
Untuk menjaga kualitas air minum yang dikonsumsi masyarakat dilakukan
pengawasan kualitas air minum secara eksternal dan secara internal. Pengawasan
kualitas air minum secara eksternal merupakan pengawasan yang dilakukan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten. Pengawasan kualitas air minum secara internal
merupakan pengawasan yang dilaksanakan oleh penyelenggara air minum untuk
menjamin kualitas air minum yang diproduksi memenuhi syarat. Kegiatan
pengawasan kualitas air minum meliputi inspeksi sanitasi, pengambilan sampel air,
pengujian kualitas air, analisis hasil pemeriksaan laboratorium, rekomendasi dan
tindak lanjut.
Gambar 5.1 Penduduk Yang Memiliki Akses Air Minum Yang Layak
Di UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2014-2018
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 45
9,4215,23
19,55
80,25
78,48
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
2014 2015 2016 2017 2018
Sumber : Data Pengelola Kesehatan Lingkungan
Penduduk yang memiliki akses air bersih tahun 2018 sebesar 78,48%
menurun dibanding tahun 2017 yaitu sebesar 1,77%. Data mengenai penduduk
dengan akses berkelanjutan terhadap air minum berkualitas dapat dilihat pada tabel
59 lampiran profil kesehatan.
C. AKSES SANITASI LAYAK
Sanitasi yang baik merupakan elemen penting yang menunjang kesehatan
manusia. Sanitasi berhubungan dengan kesehatan lingkungan yang mempengaruhi
derajat kesehatan masyarakat. Buruknya kondisi sanitasi akan berdampak negatif di
banyak aspek kehidupan, mulai dari turunnya kualitas lingkungan hidup masyarakat,
tercemarnya sumber air minum bagi masyarakat, meningkatnya jumlah kejadian
diare dan munculnya beberapa penyakit.
Berdasarkan konsep dan definisi MDGs rumah tangga memiliki akses sanitasi
layak apabila fasilitas sanitasi yang digunakan memenuhi syarat kesehatan antara
lain dilengkapi dengan leher angsa, tanki septic (septic tank), Sistem Pengelolaan Air
Limbah (SPAL) yang digunakan sendiri atau bersama.
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 46
Gambar 5.2 Persentase Akses Jamban Sehat
UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2014-2018
7,4 8,657,39
68,96
65,8
0
10
20
30
40
50
60
70
80
2014 2015 2016 2017 2018
Sumber : Data Pengelola Kesehatan Lingkungan
Jumlah penduduk dengan akses sanitasi layak atau jamban sehat tahun 2018
adalah sebesar 31.611 (65,8%) menurun dibanding tahun 2017 yaitu 68,96%. Jenis
sanitasi dasar yang dipantau sebagai akses jamban sehat meliputi jamban komunal,
leher angsa, plengsengan dan cemplung.
Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan menggunakan jamban
dengan syarat sebagai berikut :
1. Tidak mencemari sumber air minum. Letak lubang penampungan kotoran paling
sedikit berjarak 10 meter dari sumur air minum (sumur pompa tangan, sumur
gali, dan lain-lain). Tetapi kalau keadaan tanahnya berkapur atau tanah liat yang
retak-retak pada musim kemarau, demikian juga bila letak jamban di sebelah
atas dari sumber air minum pada tanah yang miring, maka jarak tersebut
hendaknya lebih dari 15 meter;
2. Tidak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga maupun tikus. Untuk
itu tinja harus tertutup rapat misalnya dengan menggunakan leher angsa atau
penutup lubang yang rapat;
3. Air seni, air pembersih dan air penggelontor tidak mencemari tanah di
sekitarnya, untuk itu lantai jamban harus cukup luas paling sedikit berukuran
1×1 meter, dan dibuat cukup landai/miring ke arah lubang jongkok;
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 47
4. Mudah dibersihkan, aman digunakan, untuk itu harus dibuat dari bahan-bahan
yang kuat dan tahan lama dan agar tidak mahal hendaknya dipergunakan bahan-
bahan yang ada setempat;
5. Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan berwarna terang;
6. Cukup penerangan;
7. Lantai kedap air;
8. Luas ruangan cukup, atau tidak terlalu rendah;
9. Ventilasi cukup baik;
10. Tersedia air dan alat pembersih.
D. TEMPAT-TEMPAT UMUM (TTU)
Tempat-Tempat Umum (TTU) adalah tempat atau sarana umum yang
digunakan untuk kegiatan masyarakat dan diselenggarakan oleh pemerintah/swasta
atau perorangan, antara lain pasar, sekolah, fasyankes, terminal, stasiun, bandara,
pelabuhan, bioskop, hotel dan tempat umum lainnya
Gambar 5.3 Persentase TTU Yang Memenuhi Syarat Kesehatan
Di UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2014-2018
13,6413,64 14,29
63,6463,64
0
10
20
30
40
50
60
70
2014 2015 2016 2017 2018
Sumber : Data Pengelola Kesehatan Lingkungan
Persentase tempat tempat umum yang memenuhi syarat dari tahun ke tahun
cenderung meningkat, namun pada tahun 2017 dan 2018 masih stabil. Pengawasan
Tempat Tempat Umum meliputi sarana pendidikan, kesehatan dan perhotelan.
TTU yang memenuhi syarat kesehatan adalah tempat dan fasilitas umum
minimal sarana pendidikan dan pasar rakyat yang memenuhi syarat kesehatan. TTU
dinyatakan sehat apabila memenuhi persyaratan fisiologis, psikologis dan dapat
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 48
mencegah penularan penyakit antar pengguna, penghuni dan masyarakat sekitarnya.
Tahun 2018 dari 44 tempat-tempat umum yang ada yang memenuhi syarat kesehatan
ada 28 (63,64%) dan cakupan masih sama dari tahun 2017. Hal ini disebabkan
karena belum semua TTU memiliki sertifikat yang disyaratkan untuk memenuhi
kriteria sehat. Data mengenai tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan
dapat dilihat pada tabel 63 lampiran profil kesehatan.
E. TEMPAT PENGOLAHAN MAKANAN (TPM)
Tempat pengelolaan makanan (TPM) adalah usaha pengelolaan makanan
yang meliputi jasaboga atau katering, rumah makan dan restoran, depot air minum,
kantin, dan makanan jajanan. Persentase TPM memenuhi syarat dapat dilihat pada
gambar 5.4.
Gambar 5.4 Persentase TPM Yang Memenuhi Syarat Kesehatan
Di UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2014-2018
40,54
47,37 63,13
63,04 67,39
0
10
20
30
40
50
60
70
80
2014 2015 2016 2017 2018
Sumber : Data Pengelola Kesehatan Lingkungan
TPM dinyatakan sehat sesuai dengan Kepmenkes Nomor
1098/Menkes/SK/VII/2003 tentang Persyaratan Higiene Sanitasi Rumah Makan
dan Restoran. Persyaratan higiene sanitasi yang harus dipenuhi meliputi :
1. Persyaratan lokasi dan bangunan
2. Persyaratan fasilitas sanitasi
3. Persyaratan dapur, rumah makan, dan gudang makanan
4. Persyaratan bahan makanan dan makanan jadi
5. Persyaratan pengolahan makanan
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 49
6. Persyaratan penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi
7. Persyaratan penyajian makanan jadi
8. Persyaratan peralatan yang digunakan
Pelaksanaan kegiatan higiene sanitasi pangan merupakan salah satu aspek
dalam menjaga keamanan pangan yang harus dilaksanakan secara terstruktur dan
terukur dengan kegiatan, sasaran dan ukuran kinerja yang jelas, salah satunya dengan
mewujudkan tempat pengelolaan makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan.
Dari 46 tempat pengelolaan makanan tahun 2018 yang memenuhi higiene sanitasi
adalah 31 tempat (67,39%) meningkat dibanding tahun 2017 sebesar 4,35%. Data
mengenai tempat pengolahan makanan (TPM) dapat dilihat pada tabel 64 lampiran
profil kesehatan.
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 50
BAB VI
PENGENDALIAN PENYAKIT
Pengendalian penyakit adalah upaya penurunan insiden, prevalens, morbiditas
atau mortalitas dari suatu pennyakit hingga level yang dapat diterima secara lokal.
Angka kesakitan dan kematian penyakit merupakan indikator dalam menilai derajat
kesehatan suatu masyarakat.
Pengendalian penyakit yang akan di bahas Bab ini yaitu pengendalian penyakit
menular, meliputi penyakit menular langsung, penyakit yang dapat dikendalikan dengan
imunisasi, penyakit yang di tularkan melalui vektor dan zoonosis, dan dampak
kesehatan akibat bencana.
A. PENYAKIT MENULAR LANGSUNG
1. Tuberkulosis
Tuberkulosis merupakan penyakit yang menjadi perhatian global. Dengan
berbagai upaya pengendalian yang dilakukan, insidens dan kematian akibat
tuberkulosis telah menurun, namun tuberkulosis diperkirakan masih menyerang
9,6 juta orang dan menyebabkan 1,2 juta kematian pada tahun 2014. India,
Indonesia, dan China merupakan negara dengan penderita tuberkulosis terbanyak.
(WHO,Global Tuberculosis Report,2015).
Tuberculosis (TB) merupakan penyakit menular yang di sebabkan oleh
infeksi bakteri Mycobacteruim tuberculosis. Sumber penularan yaitu pasien TB
BTA (Bakteri Tahan Asam) positif melalui percik renik dahak yang di
keluarkannya. TB dengan BTA negatif juga masih memiliki kemungkinan
menularkan penyakit TB meskipun dengan tingkat penularan yang kecil.
Beban penyakit yang di sebabkan oleh tuberkulosis dapat diukur dengan
Case Notifikation Rate (CNR), prevalensi,dan mortalitas/kematian. Penemuan
pasien merupakan langkah pertama dalam kegiatan tatalaksana pasien TB.
Penemuan dan penyembuhan pasien TB menular, secara bermakna dapat
menurunkan kesakitan dan kematian akibat TB, penularan TB di masyarakat dan
sekaligus merupakan kegiatan pencegahan penularan TB yang paling efektif di
masyarakat.
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 51
Angka Notifikasi Kasus (Case Notification Rate = CNR) adalah angka
yang menunjukkan jumlah pasien baru yang ditemukan dan tercatat diantara
100.000 penduduk di suatu wilayah tertentu.
a. Seluruh Kasus TB
Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh
kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar kuman TB
menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya. Sumber
penularan adalah pasien TB BTA positif. Pada waktu batuk atau bersin, pasien
menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk percikan dahak (droplet nuclei).
Sekali batuk dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak.
Pada tahun 2018 jumlah seluruh kasus TB yang ditemukan sebanyak 32
kasus menurun dibanding tahun 2017 sebesar 47 kasus. Menurut jenis kelamin,
jumlah kasus pada laki-laki lebih tinggi daripada perempuan yaitu 2 kali
dibandingkan pada perempuan.
Rincian lengkap mengenai CNR puskesmas dapat dilihat di Lampiran 7
tabel profil kesehatan.
b. Kasus TB Paru BTA+
Jumlah kasus TB Paru BTA+ tahun 2018 sebesar 10 kasus menurun
dibanding tahun 2017 sebesar 21 kasus. Angka notifikasi TB paru BTA +
tahun 2018 adalah 45,77 menurun dibanding tahun 2017 sebesar 45,81.
Kasus TB Paru BTA + sangat dipengaruhi oleh pemeriksaan awal
terduga TB secara standar program, terduga TB harus diperiksa secara
bakteriologi sehingga penegakan diagnosanya jelas yaitu TB paru BTA + atau
TB paru BTA - terdiagnosa klinis.
Kasus TB Paru BTA + menunjukan adanya keparahan kasus TB, dengan
adanya diagnosa TB Paru BTA + maka pengobatan TB menjadi lebih jelas dan
lebih terarah. Pengendalian dan pencegahan penyakit TB Paru juga menjadi
lebih mudah ketika diagnosa TB ditegakan dengan pemeriksaan BTA.
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 52
Gambar 6.1 Penemuan kasus TB BTA+
di UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2014-2018
34,34
42,73
56,9
45,81
46,77
0
10
20
30
40
50
60
2014 2015 2016 2017 2018
Sumber : Data Pengelola Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
c. Angka Keberhasilan Pengobatan
Salah satu upaya untuk mengendalikan tuberkulosis yaitu dengan
pengobatan. Indikator yang digunakan sebagai evaluasi pengobatan yaitu
angka keberhasilan pengobatan (succese rate). Angka keberhasilan pengobatan
ini didapatkan dari penjumlahan angka kesembuhan (Cure Rate) dan angka
pengobatan lengkap.
Pengobatan TB di anggap berhasil ketika pasien TB mendapatkan
pengobatan sampai sembuh dan mendapatkan pengobatan lengkap. Pasien TB
dikatakan sembuh apabila pemeriksaan dahak pada bulan ke 2 pengobatan,
bulan ke 5 pengobatan dan akhir pengobatan BTA nya negatif. Pasien TB
dikatakan mendapatkan pengobatan lengkap apabila pasien melakukan
pengobatan sesuai program yaitu 6 bulan untuk kategori 1 dan 8 bulan untuk
kategori 2. Angka keberhasilan pengobatan TB pada tahun 2018 adalah
54,55% menurun dibanding tahun 2017 yaitu 80,95%. Angka keberhasilan
pengobatan sangat dipengaruhi oleh kepatuhan pasien dalam meakukan
pengobatan sampai selsai. Edukasi dan pendampingan dari petugas kesehatan
dan pendamping minum obat yang ditunjuk juga sangat berperan dalam
capaian angka keberhasilan pengobatan.
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 53
Gambar 6.2 Angka Keberhasilan Pengobatan TB
di UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2014-2018
126,67
85
76,9280,95 54,55
0
20
40
60
80
100
120
140
2014 2015 2016 2017 2018
Sumber : Data Pengelola Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
Data mengenai tuberkulosis menurut indikator, jenis kelamin dan angka
pengobatan dapat dilihat pada tabel 7,8,9 lampiran profil kesehatan.
2. HIV/AIDS
HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi
Human Immunedoficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Infeksi
tersebut menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga
sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain.
a. Jumlah Kasus HIV positif dan AIDS
Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dahulu dinyatakan
sebagai HIV positif. HIV dapat ditularkan melalui hubungan seks, tranfusi
darah, penggunaan jarum suntik bergantian dan penularan dari ibu ke anak
(perinatal). Jumlah HIV positif yang ada di masyarakat dapat di ketahui
melalui 3 metode, yaitu pada layanan Voluntary, Counseling, and Testing
(VCT), sero survey, dan Survey Terpadu Biologis dan Perilaku (STBP)
Jumlah kasus baru HIV positif yang dilaporkan pada tahun 2018
sebanyak 3 kasus, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya tidak ada kasus.
Sedangkan kasus AIDS pada tahun 2017 dan 2018 dilaporkan tidak ada kasus.
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 54
Data mengenai HIV dan AIDS menurut jenis kelamin dapat dilihat pada tabel
11 lampiran profil kesehatan.
b. Kematian akibat AIDS
Peningkatan kasus AIDS ini dikarenakan upaya penemuan atau pencarian
kasus yang semakin intensif melalui VCT di rumah sakit dan upaya
penjangkauan oleh LSM peduli AIDS di kelompok risiko tinggi. Kasus
HIV/AIDS merupakan fenomena gunung es, artinya kasus yang dilaporkan
hanya sebagian kecil yang ada di masyarakat.
Jumlah kasus penyakit yang disebabkan oleh virus HIV pada tahun 2018
adalah 3 kasus yang berjenis kelamin perempuan. Kasus penyakit HIV dan
AIDS didominasi golongan umur 30-39 tahun.
Upaya yang telah dilakukan dalam menecegah dan mengendalikan
penularan virus HIV di Kabupaten Punggelan antara lain :
a. Screening pada ibu hamil, pasien TB, pasien IMS (Infeksi Menular Seksual)
dan Populasi Kunci (LSL, Waria, WPS dan Pengguna Napza Suntik)
b. Mobile Clinic VCT (Voluntary Counseling and Testing) di Rutan, Tempat
Karaoke dan Kelompok Populasi Kunci
c. Pengobatan ARV (Anti Retroviral Virus) bagi penderita HIV-AIDS dengan
pemeriksaan laboratorium CD4 secara berkala.
3. Pneumonia
Pneumonia merupakan penyebab dari 15% kematian balita, Pneumonia
menyerang semua umur di semua wilayah, namun banyak terjadi di Asia Selatan
dan Afrika sub-Sahara. Populasi yang rentan terserang pneumonia adalah anak-
anak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun dan orang yang
memiliki masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan imunologi).
Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli)
yang dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti virus, jamur, dan
bakteri. Gejala penyakit pneumonia yaitu menggigil, demam, sakit kepala, batuk,
mengeluarkan dahak, dan sesak napas.
Perkiraan penderita pneumonia pada balita tahun 2018 adalah 459 dengan
jumlah yang ditemukan dan ditangani sebesar 269 (58,64%). Kasus Pneumonia
tertinggi pada tahun 2018 di desa Kecepit yaitu sebesar 63 menurun dibanding
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 55
tahun 2017 sebesar 96 kasus dari jumlah perkiraan kasus sebesar 61 kasus,
sedangkan terendah ada di desa Sambong yaitu 6 kasus dari jumlah perkiraan
kasus 50 kasus.
Gambar 6.3 Penemuan dan Penanganan Pendeita Pneumonia
di UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2014-2018
62,09 54,22
38,81
92,09
58,64
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
2014 2015 2016 2017 2018
Sumber : Data Pengelola Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengendalikan penyakit ini yaitu
dengan meningkatkan penemuan pneumonia pada balita. Data mengenai
Pneumonia menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas dapat dilihat pada
tabel 10 lampiran profil kesehatan.
4. Kusta
Penyakit kusta disebut juga sebagai penyakit Lepra atau penyakit Hansen
disebabkan oleh bakteri Mycrobacterium leprae. Bakteri ini mengalami proses
pembelahan cukup lama antara 2-3 minggu. Daya tahan hidup kuman kusta
mencapai 9 hari di luar tubuh manusia. Kuman kusta memiliki masa inkubasi 2-5
tahun bahkan juga dapat memakan waktu lebih dari 5 tahun. Penatalaksanaan
kasus kusta yang buruk dapat menyebabkan kusta menjadi progesif, menyebabkan
kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota gerak, dan mata.
a. Angka Prevalensi dan Angka Penemuan Kasus Baru
Sejak tercapainya status eliminasi kusta pada tahun 2000, situasi kusta
di Indonesia menunjukkan kondisi yang relatif statis. Hal tersebut dapat terlihat
dari angka penemuan kasus baru kusta selama lebih dari dua belas tahun yang
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 56
menunjukkan kisaran angka antara enam hingga delapan per 100.000 penduduk
dan angka prevalensi yang berkisar antara delapan hingga sepuluh per 100.000
penduduk per tahunnya. Namun, sejak tahun 2012 hingga tahun 2015 angka
tersebut menunjukkan penurunan.
Target prevalensi kusta sebesar <1 per 10.000 penduduk (<10 per
100.000 penduduk). Prevalensi kusta di Punggelan pada tahun 2018 sebesar
1,76 % atau menurun dibanding tahun 2017 yaitu 2,25 per 100.000 penduduk
dan telah mencapai target program.
Pada tahun 2017 dan 2018 dilaporkan tidak terdapat kasus kusta di
wilayah Puskesmas Punggelan 1.
b. Angka cacat tingkat 2
Pengendalian kasus kusta antara lain dengan meningkatkan deteksi
kasus sejak dini. Indikator yang digunakan untuk menunjukkan keberhasilan
dalam mendeteksi kasus baru kusta yaitu angka cacat tingkat 2. Angka cacat
tingkat 2 pada tahun 2018 menunjukan angka 0.
c. Proporsi kusta MB dan proporsi penderita kusta pada anak
Indikator lain yang digunakan pada penyakit kusta yaitu proporsi
penderita kusta pada anak (0-14 tahun) di antara penderita baru yang
memperlihatkan sumber utama dan tingkat penularan di masyarakat. Di
Kabupaten Punggelan tahun 2018 tidak ada kasus kusta pada anak usia 0-14
tahun. Data mengenai kusta dapat dilihat pada tabel 14,15,16,17 lampiran
profil kesehatan.
5. Diare
Penyakit diare merupakan penyakit endemis di Indonesia dan juga
merupakan penyakit potensial KLB yang sering disertai dengan kematian. Diare
merupakan penyakit berbasis lingkungan, dengan kondisi sanitasi yang kurang
layak merupakan faktor risiko terjadinya diare, buang air besar sembarangan,
ketersediaan air bersih serta perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat yang
belum sesuai dengan syarat kesehatan turut berpengaruh terhadap terjadinya
penyakit diare.
Perkiraan jumlah penderita diare yang datang ke sarana kesehatan dan kader
kesehatan sebesar 10% dari angka kesakitan dikali jumlah penduduk di satu
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 57
wilayah kerja dalam waktu satu tahun. Angka kesakitan nasional hasil Survei
Morbiditas Diare tahun 2012 yaitu sebesar 214/1.000 penduduk. Pada tahun 2018
perkiraan jumlah penderita diare sebanyak 1.029 orang, sedangkan jumlah
penderita diare yang dilaporkan di tangani sebanyak 809 orang atau 76,84% dari
target 100%. Data mengenai diare dapat dilihat pada tabel 13 lampiran profil
kesehatan.
B. PENYAKIT YANG DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)
1. Tetanus Neonatorum
Tetanus neonatorum disebabkan oleh hasil Clostridium tetani, yang masuk
ketubuh melalui luka. Penyakit ini menginfeksi bayi baru lahir yang salah satunya
disebabkan oleh pemotongan tali pusat dengan alat yang tidak steril. Kasus
tetanus neonatorum banyak di temukan di negara berkembang khususnya negara
dengan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan yang rendah.
2. Campak
Penyakit campak disebabkan oleh virus campak golongan Paramyxovirus.
Penularan dapat terjadi melalui udara yang telah terkontaminasi oleh droplet
(ludah) orang yang telah terinfeksi. Gejala-gejalanya adalah demam, batuk, pilek,
dan bercak-bercak merah pada permukaan kulit 3-5 hari setelah anak menderita
demam. Bercak mula-mula timbul dipipi bawah telinga yang kemudian menjalar
ke muka, tubuh dan anggota tubuh lainnya. Komplikasi dari penyakit Campak ini
adalah radang paru-paru, infeksi pada telinga, radang pada saraf, radang pada
sendi, dan radang pada otak yang dapat menyebabkan kerusakan otak yang
permanen (menetap).
Sebagian besar kasus campak menyerang anak-anak usia pra sekolah dan
usia SD. Jika seseorang pernah menderita campak, maka dia akan mendapatkan
kekebalan terhadap penyakit tersebut seumur hidupnya.
Campak dinyatakan sebagai KLB apabila terdapat 5 atau lebih kasus klinis
dalam waktu 4 minggu berturut-turut yang terjadi secara mengelompok dan
dibuktikan adanya hubungan epidemiologis.
3. Difteri
Penyakit difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae
yang menyerang sistem pernapasan bagian atas. Penyakit difteri pada umumnya
menyerang anak-anak usia 1-10 tahun.
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 58
4. Polio dan AFP (Acute Flaccid Paralysis/Lumpuh Layu Akut)
Polio disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang sistem syaraf,
utamanya menyerang anak balita dan menular terutama melalui fekal-oral. Polio
ditandai dengan gejala awal demam, lelah, sakit kepala, mual, kaku dileher, serta
sakit ditungkai dan lengan. Pada 1 dari 200 infeksi menyebabkan kelumpuhan
permanen (biasanya pada tungkai), dan 5-10% dari yang menderita kelumpuhan
meninggal karena kelumpuhan pada otot-otot pernafasan.
Indonesia telah berhasil mendapatkan sertifikasi bebas polio bersama
negara-negara South East Asia Region pada tanggal 27 Maret 2014. Saat ini
tinggal 2 negara, yaitu Afghanistan dan Pakistan yang masih endemik polio.
Setelah Indonesia dinyatakan bebas polio, bukan berarti Indonesia menurunkan
upaya imunisasi dan surveilens AFP, upaya pencegahan harus terus ditingkatkan
hingga seluruh dunia benar-benar terbebas dari polio.
Surveilans AFP adalah pengamatan yang dilakukan terhadap semua kasus
lumpuh layuh akut (AFP) pada anak usia < 15 tahun, yang merupakan kelompok
yang rentan terhadap penyakit polio, dalam upaya untuk menemukan adanya
transmisi virus polio liar. Surveilans AFP juga penting untuk dokumentasi tidak
adanya virus polio liar untuk sertifikasi bebas polio.
Setiap kasus AFP yang ditemukan dalam kegiatan intensifikasi surveilans,
akan dilakukan pemeriksaan spesimen tinja untuk mengetahui ada tidaknya virus
polio liar. Untuk itu diperlukan spesimen adekuat yang sesuai dengan persyaratan,
yaitu diambil ≤14 hari setelah kelumpuhan dan suhu spesimen 0°C – 8°C sampai
di laboratorium.
Non polio AFP adalah kasus lumpuh layuh akut yang diduga kasus polio
sampai dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium bukan kasus polio.
Kementerian Kesehatan menetapkan non polio AFP rate minimal 2/100.000
populasi anak usia <15 tahun.
C. PENYAKIT DITULARKAN VEKTOR DAN ZOONOSIS
1. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus dengue yang tergolong Arthoprod-Borne Virus, genus
Flavivirus, dan famili Flaviviridae. DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk dari
genus Aedes, terutama Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Penyakit DBD dapat
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 59
muncul sepanjang tahun dan dapat menyerang seluruh kelompok umur. Penyakit
ini berkaitan dengan kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat.
Pada tahun 2018 jumlah penderita DBD yang dilaporkan sebanyak 4 kasus
dan tidak ada kematian akibat DBD meningkat dibanding tahun 2017 dimana
terdapat 2 kasus. IR tahun 2018 sebesar 8,53/100.000 penduduk meningkat
dibanding 2017 yaitu 4,36/100.000 penduduk dan belum mencapai target nasional
yang ditetapkan yaitu <51/100.000 penduduk. Kasus tahun 2018 terbanyak
terdapat di desa Danakerta sebanyak 2 kasus.
Gambar 6.4 Angka Kesakitan (IR/Insiden Rate) DBD per 100.000 penduduk
di UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2014-2018
2,15
10,68
26,26
4,36
8,53
0
5
10
15
20
25
30
2014 2015 2016 2017 2018
Sumber : Data Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
Pendampingan Pemantauan jentik di wilayah kota oleh tim fogger
diharapkan dapat menurunkan potensi penularan DBD. Bila kawasan perkotaan
dapat dikendalian maka kemungkinan kasus akan dapat diturunkan. Karena
selama ini kasus terbanyak di wilayah kota. Selain itu kota juga menjadi tempat
aktifitas masyarakat terbanyak, seperti sekolah, perkantoran dan perdagangan.
Bila ada orang tertular di kantor, pasar atau sekolah maka akan menjadi sumber
penular di wilayahnya.
Bila ada kasus, segera dapat direspon dengan memverifikasi kasus
kemudian bila memenuhi kriteria fogging (pengasapan), akan segera dilakukan
tindakan tersebut. Peran lainnya yang di jalankan oleh Tim Fogger adalah
melakukan pendampingan pemantauan jentik ketika tidak ada kasus atau paska
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 60
adanya kasus. Pendampingan tersebut dilakukan baik di masyarakat, di sekolah
maupun di instansi terutama untuk wilayah kota. Kegiatan wajib lainnya pada
setiap wilayah kasus, yaitu dengan penyuluhan masyarakat tentang pengendalian
demam berdarah serta pembentukan kader Jumantik (Juru Pemantau Jentik).
2. Malaria
Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium
yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia, ditularkan oleh
nyamuk malaria (Anopheles Sp) betina, dapat menyerang semua orang, jenis
kelamin dan semua golongan umur.
Penyakit malaria hingga saat ini masih menjadi masalah di Kabupaten
Punggelan, dimana ada 5 Kecamatan yang memiliki kasus positif Malaria yaitu
Purwonegoro, Bawang, Banjarmangu, Pagedongan dan kecamatan Punggelan.
Pada tahun 2017 dan 2018 tidak ditemukan penderita Malaria dan dinyatakan
sebagai malaria (+).
Keberhasilan penanganan malaria di desa-desa endemik antara lain dengan
kegiatan pengambilan sediaan darah penderita panas di masyarakat (MFS/ Mass
Fever Survey), pelacakan kasus malaria, monitoring pengobatan, dan kegiatan
pengambilan darah seluruh warga (MBS/ Mass Blood Survey).
Gambar 6.5 Angka Kesakitan (Anual Parasite Insidence) Malaria
per 1000 penduduk di UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2014-2018
0,13
00 0 00
0,2
0,4
0,6
0,8
1
1,2
2014 2015 2016 2017 2018
Sumber : Data Pengelola Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 61
Untuk menjamin kasus malaria tetap rendah diperlukan upaya-upaya
untuk mempertahankan kasus supaya tidak meningkat kembali seperti penemuan
dini dan tatalaksana kasus yang tepat. Kasus malaria import di daerah reseptif
yang terlambat ditangani sangat potensial untuk terjadinya penularan lokal
(indigenous) bahkan peningkatan kasus atau KLB. Penanganan kasus malaria
yang terlambat juga bisa menyebabkan kasus kematian.
Pengobatan malaria harus dilakukan secara efektif. Pemberian jenis obat
harus benar dan cara meminumnya harus tepat waktu yang sesuai dengan acuan
program pengendalian malaria. Pengobatan efektif adalah pemberian ACT
(Artemicin-based Combination Therapy) pada 24 jam pertama pasien panas dan
obat harus diminum habis dalam tiga hari. Data mengenai malaria dapat dilihat
pada tabel 22 lampiran profil kesehatan.
D. PENYAKIT TIDAK MENULAR
Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,
diabetes melitus, cedera dan penyakit paru obstruktif kronik serta penyakit kronik
lainnya merupakan 63 persen penyebab kematian di seluruh dunia dengan
membunuh 36 juta jiwa per tahun (WHO, 2010). Di Indonesia sendiri, penyakit
menular masih merupakan masalah kesehatan penting dan dalam waktu
bersamaan morbiditas dan mortalitas PTM semakin meningkat. Hal tersebut
menjadi beban ganda dalam pelayanan kesehatan, sekaligus tantangan yang harus
dihadapi dalam pembangunan bidang kesehatan di Indonesia.
Peningkatan PTM berdampak negatif pada ekonomi dan produktivitas
bangsa. Pengobatan PTM seringkali memakan waktu lama dan memerlukan biaya
besar. Beberapa jenis PTM merupakan penyakit kronik dan/atau katastropik yang
dapat mengganggu ekonomi penderita dan keluarganya. Selain itu, salah satu
dampak PTM adalah terjadinya kecacatan termasuk kecacatan permanen. Secara
global, regional, dan nasional pada tahun 2030 diproyeksikan terjadi transisi
epidemiologi dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular.
Berbagai faktor risiko PTM antara lain yaitu merokok dan keterpaparan
terhadap asap rokok, minum minuman beralkohol, diet/pola makan, gaya hidup
yang tidak sehat, kegemukan, obat-obatan, dan riwayat keluarga (keturunan).
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Punggelan 1 Tahun 2018 62
Prinsip upaya pencegahan tetap lebih baik dari pengobatan. Upaya pencegahan
penyakit tidak menular lebih ditujukan kepada faktor risiko yang telah
diidentifikasi.
Upaya pengendalian faktor risiko PTM yang telah dilakukan berupa
promosi Perilaku Bersih dan Sehat, deteksi dini, serta pengendalian masalah
tembakau. Beberapa Kabupaten/kota telah menerbitkan peraturan terkait Kawasan
Tanpa Rokok (KTR). Upaya pengendalian PTM tidak akan berhasil jika hanya
dilakukan oleh Dinas Kesehatan tanpa dukungan seluruh jajaran lintas sektor, baik
pemerintah, swasta, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, bahkan
seluruh lapisan masyarakat.
Dalam rangka pengendalian PTM dilakukan surveilans epidemiologi PTM.
Ruang lingkup surveilans epidemiologi PTM mencakup pengamatan penyakit
jantung dan pembuluh darah, penyakit kanker, penyakit Diabetes Melitus dan
penyakit metabolism lainnya, penyakit kronis, serta pengendalian gangguan akibat
kecelakaan dan tindak kekerasan.
Penyakit Hipertensi masih menempati jumlah kasus terbesar dari seluruh
PTM yang dilaporkan, sedangkan urutan kedua terbanyak adalah Obesitas. Dua
penyakit tersebut menjadi prioritas utama pengendalian PTM di Punggelan. Jika
Hipertensi dan Obesitas tidak dikelola dengan baik maka akan menimbulkan PTM
lanjutan seperti Diabetes Melitus, Jantung, Stroke, Gagal Ginjal, dsb.
Pengendalian PTM dapat dilakukan dengan intervensi yang tepat pada setiap
sasaran/kelompok populasi tertentu sehingga peningkatan kasus baru PTM dapat
ditekan.
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
L P L + P SatuanA. GAMBARAN UMUM1 Luas Wilayah 529 Km2 Tabel 12 Jumlah Desa/Kelurahan 9 Desa/Kel Tabel 13 Jumlah Penduduk 22,473 23,221 45,694 Jiwa Tabel 24 Rata-rata jiwa/rumah tangga 3.5 Jiwa Tabel 15 Kepadatan Penduduk /Km2 88.6 Jiwa/Km2 Tabel 16 Rasio Beban Tanggungan 48.0 per 100 penduduk produktif Tabel 27 Rasio Jenis Kelamin 96.8 Tabel 28 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 83.96 78.62 81.29 % Tabel 39 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs 19.22 19.76 19.49 % Tabel 3b. SMA/ SMK/ MA 13.40 10.75 12.07 % Tabel 3c. Sekolah menengah kejuruan 8.66 8.13 8.40 % Tabel 3d. Diploma I/Diploma II 2.13 1.98 2.05 % Tabel 3e. Akademi/Diploma III 2.42 2.53 2.47 % Tabel 3f. Universitas/Diploma IV 2.37 2.24 2.30 % Tabel 3g. S2/S3 (Master/Doktor) 0.17 0.26 0.22 % Tabel 3
B. DERAJAT KESEHATANB.1 Angka Kematian10 Jumlah Lahir Hidup 363 347 710 Tabel 411 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 8 11 9.76 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 412 Jumlah Kematian Neonatal 4 9 13 neonatal Tabel 513 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 11 26 18.31 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 514 Jumlah Bayi Mati 1 3 4 bayi Tabel 515 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 3 9 5.63 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 516 Jumlah Balita Mati 0 0 0 Balita Tabel 517 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 0 0 0.00 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 518 Kematian Ibu
Jumlah Kematian Ibu 0 Ibu Tabel 6Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 0 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6
B.2 Angka Kesakitan
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
19 Tuberkulosis Jumlah kasus baru TB BTA+ 15 7 22 Kasus Tabel 7 Proporsi kasus baru TB BTA+ 68.18 31.82 % Tabel 7 CNR kasus baru BTA+ 31.20 14.56 45.77 per 100.000 penduduk Tabel 7 Jumlah seluruh kasus TB 4 6 10 Kasus Tabel 7 CNR seluruh kasus TB 8.32 12.48 20.80 per 100.000 penduduk Tabel 7 Kasus TB anak 0-14 tahun 0.00 % Tabel 7 Persentase BTA+ terhadap suspek 12.71 5.51 8.98 % Tabel 8 Angka kesembuhan BTA+ 53.33 57.14 54.55 % Tabel 9 Angka pengobatan lengkap BTA+ 53.33 57.14 54.55 % Tabel 9 Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 53.33 57.14 54.55 % Tabel 9 Angka kematian selama pengobatan 0.00 2.08 2.08 per 100.000 penduduk Tabel 9
20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 67.22 49.98 58.64 % Tabel 1021 Jumlah Kasus HIV 0 1 1 Kasus Tabel 1122 Jumlah Kasus AIDS 0 0 0 Kasus Tabel 1123 Jumlah Kasus Syphilis 1 0 1 Kasus Tabel 1124 Jumlah Kematian karena AIDS 0 0 0 Jiwa Tabel 1125 Donor darah diskrining positif HIV #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 1226 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0.00 0.00 78.64 % Tabel 1327 Kusta
Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 0 0 0 Kasus Tabel 14 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 0.00 0.00 0.00 per 100.000 penduduk Tabel 14 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun #DIV/0! % Tabel 15 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta #DIV/0! % Tabel 15 Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0.00 per 100.000 penduduk Tabel 15 Angka Prevalensi Kusta 0.00 0.00 0.00 per 10.000 Penduduk Tabel 16 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 17 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 17
28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi AFP Rate (non polio) < 15 th - per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18 Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 19 Case Fatality Rate Difteri #DIV/0! % Tabel 19 Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 19 Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 19 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) #DIV/0! % Tabel 19 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 19 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum #DIV/0! % Tabel 19 Jumlah Kasus Campak 0 0 0 Kasus Tabel 20
L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
Case Fatality Rate Campak #DIV/0! % Tabel 20 Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 20 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 20
29 Incidence Rate DBD 6.40 2.13 8.53 per 100.000 penduduk Tabel 2130 Case Fatality Rate DBD #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 2131 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! per 1.000 penduduk berisiko Tabel 2232 Case Fatality Rate Malaria #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 2233 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0 per 100.000 penduduk Tabel 2334 Cakupan pengukuran tekanan darah 23.03 37.99 30.53 % Tabel 2435 Cakupan pemeriksaan obesitas 3.00 5.55 4.28 % Tabel 2536 Cakupan pemeriksaan IVA+ 2.17 % Tabel 2637 Cakupan pemeriksaan CBE 2.17 % Tabel 2638 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam 100.00 % Tabel 28
C. UPAYA KESEHATANC.1 Pelayanan Kesehatan39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 95 % Tabel 2940 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 82.96 % Tabel 2941 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 99.44 % Tabel 2942 Pelayanan Ibu Nifas 100.00 % Tabel 2943 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 100.00 % Tabel 2944 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 22.13 % Tabel 3045 Wanita usia subur dengan imunisasi TT2+ 5.99 % Tabel 3146 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 82.01 % Tabel 3247 Penanganan komplikasi kebidanan 61.54 % Tabel 3348 Penanganan komplikasi Neonatal 84.48 80.69 82.63 % Tabel 3349 Peserta KB Baru 7.27 % Tabel 3650 Peserta KB Aktif 87.81 % Tabel 3651 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 % Tabel 3752 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 7.16 8.65 7.89 % Tabel 3753 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 100.00 100.00 100.00 % Tabel 3854 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 98.90 99.71 99.30 % Tabel 3855 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 65.64 74.21 69.87 % Tabel 3956 Pelayanan kesehatan bayi 99.72 102.02 100.85 % Tabel 4057 Desa/Kelurahan UCI 100.00 % Tabel 4158 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 92.56 102.31 97.32 % Tabel 4259 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak - 0.28 0.14 % Tabel 4260 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 92.56 102.31 97.32 % Tabel 43
L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
61 Bayi Mendapat Vitamin A 100.00 100.00 100.00 % Tabel 4462 Anak Balita Mendapat Vitamin A 100.00 100.00 100.00 % Tabel 4463 Baduta ditimbang 93.97 93.70 93.84 % Tabel 4564 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 0.13 0.42 0.27 % Tabel 4565 Pelayanan kesehatan anak balita 66.38 67.46 66.91 % Tabel 4666 Balita ditimbang (D/S) 87.19 78.29 82.83 % Tabel 4767 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 0.23 0.53 0.37 % Tabel 4768 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 4869 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 92.42 92.84 92.62 %
Tabel 4970 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 9.36 Tabel 5071 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 45.95 sekolah Tabel 5172 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 100.00 sekolah Tabel 5173 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 5174 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 38.92 34.96 37.24 % Tabel 5175 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan
mulut 38.92 34.96 37.24 % Tabel 5176 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 80.46 83.26 81.92 % Tabel 5277 Kegiatan promosi kesehatan:
a. Jumlah kegiatan penyuluhan kesehatan 344 Tabel 53b. Jumlah kunjungan rumah 1673 Tabel 53c. Penyebaran informasi 2135 Tabel 53
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan KesehatanPersentase
78 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan - - 74.71 % Tabel 5479 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 45.05 94.73 70.30 % Tabel 5580 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 2.05 4.88 3.49 % Tabel 5581 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 1.09 0.44 0.63 per 100.000 pasien keluar Tabel 5682 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 0.22 0.35 0.31 per 100.000 pasien keluar Tabel 5683 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 46.33 % Tabel 5784 Bed Turn Over (BTO) di RS 75.86 Kali Tabel 5785 Turn of Interval (TOI) di RS 2.58 Hari Tabel 5786 Average Length of Stay (ALOS) di RS 1.60 Hari Tabel 57
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat87 Rumah Tangga ber-PHBS 67.36 % Tabel 58
L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
C.4 Keadaan Lingkungan88 Persentase rumah sehat 51.07 % Tabel 5989 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 78.48 % Tabel 6090 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan 100.00 % Tabel 6191 Penduduk yang memiliki akses sanitasi layak 25.34 % Tabel 6292 Desa STBM - % Tabel 6393 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 63.64 % Tabel 64
TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 67.39 % Tabel 65TPM tidak memenuhi syarat dibina 105.88 % Tabel 66TPM memenuhi syarat diuji petik 37.93 % Tabel 66
D. SUMBERDAYA KESEHATAND.1 Sarana Kesehatan94 Jumlah Rumah Sakit Umum - RS Tabel 6895 Jumlah Rumah Sakit Khusus - RS Tabel 68
119 Jumlah Puskesmas Rawat Inap - Tabel 68120 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap - Tabel 68
Jumlah Puskesmas Keliling - Tabel 68Jumlah Puskesmas pembantu - Tabel 68
121 Jumlah Apotek 1.00 Tabel 68122 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 #DIV/0! % Tabel 69124 Jumlah Posyandu 62.00 Posyandu Tabel 70125 Posyandu Aktif 100.00 % Tabel 70126 Rasio posyandu per 100 balita 1.70 per 100 balita Tabel 70127 UKBM
Poskesdes 7.00 Poskesdes Tabel 71Polindes - Polindes Tabel 71Posbindu 8.00 Posbindu Tabel 71Posmaldes - Posmaldes Tabel 71Pos Tb desa - Pos Tb desa Tabel 71
128 Jumlah Desa Siaga 9.00 Desa Tabel 72129 Persentase Desa Siaga 100.00 % Tabel 72
D.2 Tenaga Kesehatan130 Jumlah Dokter Spesialis - - - Orang Tabel 73
L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
132 Jumlah Dokter Umum - 1.00 1.00 Orang Tabel 73133 Rasio Dokter (spesialis+umum) 2.19 per 100.000 penduduk Tabel 73134 Jumlah Dokter Gigi - - - Orang Tabel 73135 Jumlah Bidan 17.00 Orang Tabel 74136 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 73.21 per 100.000 penduduk Tabel 74137 Jumlah Perawat 4.00 3.00 7.00 Orang Tabel 74136 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 15.32 per 100.000 penduduk Tabel 74138 Jumlah Perawat Gigi 1.00 - 1.00 Orang Tabel 74139 Jumlah Tenaga Kefarmasian - 1.00 1.00 Orang Tabel 75141 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan - 1.00 1.00 Orang Tabel 76142 Jumlah Tenaga Sanitasi 1.00 - 1.00 Orang Tabel 76140 Jumlah Tenaga Gizi - 1.00 1.00 Orang Tabel 77
D.3 Pembiayaan Kesehatan145 Total Anggaran Kesehatan 2,144,449,000.00 Rp Tabel 82146 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota #DIV/0! % Tabel 82147 Anggaran Kesehatan Perkapita 45,747.27 Rp Tabel 82
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT DESA
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATANWILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
(km 2) TANGGA TANGGA per km 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 PUNGGELAN 89.90 1 0 1 7,659 2,012 3.81 85.19
2 KARANGSARI 56.20 1 0 1 5,495 1,490 3.69 97.78
3 KECEPIT 48.80 1 0 1 5,859 1,768 3.31 120.06
4 DANAKERTA 62.80 1 0 1 6,119 1,600 3.82 97.44
5 KLAPA 56.40 1 0 1 3,520 1,064 3.31 62.41
6 SAMBONG 58.80 1 0 1 4,884 1,468 3.33 83.06
7 TRIBUANA 43.50 1 0 1 3,924 1,292 3.04 90.21
8 SAWANGAN 43.60 1 0 1 3,349 992 3.38 76.81
9 JEMBANGAN 68.90 1 0 1 6,067 1,706 3.56 88.06
JUMLAH (KAB/KOTA) 528.9 9 0 9 46,876 13,392 3.50 89
Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/Kota - sumber lain : Kecamatan Punggelan
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAHNO DESA DESA KELURAHAN DESA +
KELURAHAN
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMURPUSKESMAS PUNGGELAN 1
TAHUN 2018
JUMLAH PENDUDUKLAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6
1 0 - 4 1,833 1,807 3,640 101.442 5 - 9 2,018 1,894 3,912 106.553 10 - 14 1,803 1,912 3,715 94.304 15 - 19 1,678 1,705 3,383 98.425 20 - 24 1,582 1,659 3,241 95.366 25 - 29 1,453 1,712 3,165 84.877 30 - 34 1,634 1,742 3,376 93.808 35 - 39 1,783 1,828 3,611 97.549 40 - 44 1,661 1,791 3,452 92.74
10 45 - 49 1,486 1,551 3,037 95.8111 50 - 54 1,417 1,513 2,930 93.6512 55 - 59 1,202 1,330 2,532 90.3813 60 - 64 1,106 1,032 2,138 107.1714 65 - 69 948 810 1,758 117.0415 70 - 74 482 501 983 96.2116 75+ 387 434 821 89.17
16,819 17,608JUMLAH 22,473 23,221 45,694 96.78ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 48
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMINPUSKESMAS PUNGGELAN 1
TAHUN 2018
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+
PEREMPUAN1 2 3 4 5 6 7 8
1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 17,166 17,210 34,376
2 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF 14,412 13,531 27,943 83.96 78.62 81.29
3 PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN:a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 730 570 1,300 4.25 3.31 3.78b. SD/MI 5,380 5,106 10,486 31.34 29.67 30.50c. SMP/ MTs 3,300 3,400 6,700 19.22 19.76 19.49d. SMA/ MA 2,300 1,850 4,150 13.40 10.75 12.07e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 1,486 1,400 2,886 8.66 8.13 8.40f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 365 340 705 2.13 1.98 2.05g. AKADEMI/DIPLOMA III 415 435 850 2.42 2.53 2.47h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 406 385 791 2.37 2.24 2.30i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 30 45 75 0.17 0.26 0.22
14,412 13,531 Sumber :
TABEL 3
JUMLAH PERSENTASE
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
NO VARIABEL
TABEL 4
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 PUNGGELAN 60 0 60 58 0 58 118 0 118
2 KARANGSARI 46 0 46 40 0 40 86 0 86
3 KECEPIT 57 0 57 49 0 49 106 0 106
4 DANAKERTA 53 0 53 52 0 52 105 0 105
5 KLAPA 20 0 20 26 0 26 46 0 46
6 SAMBONG 30 0 30 42 0 42 72 0 72
7 TRIBUANA 32 0 32 25 0 25 57 0 57
8 SAWANGAN 26 1 27 16 1 17 42 2 44
9 JEMBANGAN 39 2 41 39 3 42 78 5 83
JUMLAH (KAB/KOTA) 363 3 366 347 4 351 710 7 717
8.2 11.4 9.8
Sumber : Data Program KIA UPT Pusk Punggelan 1 Tahun 2018
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN
MATI HIDUP + MATI
LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP + MATI
JUMLAH KELAHIRAN
NO DESAHIDUP
PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP + MATI
TABEL 5
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMINPUSKESMAS PUNGGELAN 1
TAHUN 2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 PUNGGELAN 1 1 0 0 2 0 0 0 3 1 0 0
2 KARANGSARI 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
3 KECEPIT 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0
4 DANAKERTA 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0
5 KLAPA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 SAMBONG 0 0 2 0 1 0 0 0 1 0 2 0
7 TRIBUANA 1 0 0 0 2 0 0 0 3 0 0 0
8 SAWANGAN 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0
9 JEMBANGAN 0 0 1 0 3 1 0 0 3 1 1 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 4 1 3 0 9 3 1 0 13 4 4 0
11.02 2.75 8 0.00 25.94 8.65 3 0 18.31 5.63 6 0.00
Sumber : Data Program KIA UPT Pusk Punggelan 1 Tahun 2018
Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
DESA
BALITA ANAK BALITA BAYI ANAK
BALITANEONATAL NEONATAL
LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH KEMATIAN
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
BAYI BALITA BAYI ANAK BALITA BALITA NEONATAL
NO
TABEL 6JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
< 20 tahun
20-34 tahun ≥35 tahun JUMLAH < 20
tahun20-34 tahun ≥35 tahun JUMLAH < 20
tahun20-34 tahun ≥35 tahun JUMLAH < 20
tahun20-34 tahun ≥35 tahun JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 PUNGGELAN 118 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 KARANGSARI 86 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 KECEPIT 106 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 DANAKERTA 105 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 KLAPA 46 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 SAMBONG 72 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 TRIBUANA 57 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 SAWANGAN 42 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 JEMBANGAN 78 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
710 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 0
Sumber : Data Program KIA UPT Pusk Punggelan 1 Tahun 2017Keterangan:
KEMATIAN IBU JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
JUMLAH (KAB/KOTA)
NO DESA JUMLAH LAHIR HIDUP
JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL
TABEL 7
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 PUNGGELAN 4117 3741 7,858 2 66.67 1 33.33 3 1 50.00 1 50.00 2 0 0.00
2 KARANGSARI 2869 2790 5,659 1 33 2 66.67 3 1 50 1 50.00 2 0 0.00
3 KECEPIT 3120 3160 6,280 2 100 0 0.00 2 1 100 0 0 1 0 0.00
4 DANAKERTA 3308 3298 6,606 1 33 2 66.67 3 0 0 3 100.00 3 0 0.00
5 KLAPA 1802 1706 3,508 1 100 0 0.00 1 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
6 SAMBONG 2466 2537 5,003 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
7 TRIBUANA 1967 2241 4,208 4 80 1 20.00 5 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
8 SAWANGAN 1718 1627 3,345 2 100 0 0.00 2 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
9 JEMBANGAN 2885 2719 5,604 2 67 1 33.33 3 1 50 1 50.00 2 0 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 24,252 23,819 48,071 15 68 7 32 22 4 40 6 60 10 0 0
CNR KASUS BARU BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 31.20 14.56 45.77
CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 8.32 12.48 20.80
Sumber : Data Program P2 UPT Pusk Punggelan 1 Tahun 2017Keterangan:
22473 23221
46876
L+P
JUMLAH SELURUHKASUS TB
L PL+P
Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar:
KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN
KASUS TB ANAK 0-14 TAHUNNO DESA
JUMLAH PENDUDUKJUMLAH KASUS BARU BTA+
L P
TABEL 8
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMINPUSKESMAS PUNGGELAN 1
TAHUN 2018
TB PARU
L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 PUNGGELAN 22 24 46 2 1 3 9.09 4.17 6.52
2 KARANGSARI 21 22 43 1 2 3 4.76 9.09 6.98
3 KECEPIT 16 12 28 2 0 2 12.50 0.00 7.14
4 DANAKERTA 17 18 35 1 2 3 5.88 11.11 8.57
5 KLAPA 5 5 10 1 0 1 20.00 0.00 10.00
6 SAMBONG 4 3 7 0 0 0 0.00 0.00 0.00
7 TRIBUANA 9 7 16 4 1 5 44.44 14.29 31.25
8 SAWANGAN 10 5 15 2 0 2 20.00 0.00 13.33
9 JEMBANGAN 14 31 45 2 1 3 14.29 3.23 6.67
JUMLAH (KAB/KOTA) 118 127 245 15 7 22 12.71 5.51 8.98
Sumber : Data Program P2 UPT Pusk Punggelan 1 Tahun 2017Keterangan:
% BTA (+)TERHADAP SUSPEKBTA (+)NO DESA SUSPEK
TABEL 9
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
L P L + P JUMLAH % JUMLA
H % JUMLAH % JUMLA
H % JUMLAH % JUMLA
H % L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 PUNGGELAN 2 1 3 1 50 1 100 2 67 1 50 1 100 2 67 50 100 67 0 0 0
2 KARANGSARI 1 2 3 1 100 0 0 1 33 1 100 0 0 1 33 100 0 33 0 1 1
3 KECEPIT 2 0 2 2 100 0 #DIV/0! 2 100 2 100 0 #DIV/0! 2 100 100 #DIV/0! 100 0 0 0
4 DANAKERTA 1 2 3 0 0 1 50 1 33 0 0 1 50 1 33 0 50 33 0 0 0
5 KLAPA 1 0 1 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0
6 SAMBONG 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0
7 TRIBUANA 4 1 5 2 50 0 0 2 40 2 50 0 0 2 40 50 0 40 0 0 0
8 SAWANGAN 2 0 2 0 0 1 #DIV/0! 1 50 0 0 1 #DIV/0! 1 50 0 #DIV/0! 50 0 0 0
9 JEMBANGAN 2 1 3 2 100 1 100 3 100 2 100 1 100 3 100 100 100 100 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 15 7 22 8 53.33 4 57.14 12 54.55 8 53 4 57 12 55 53.33 57.14 54.55 0 1 1
ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 0.0 2.1 2.1
Sumber : Data Program P2 UPT Pusk Punggelan 1 Tahun 2017Keterangan:
L + P
ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)
NO DESAJUMLAH KEMATIAN
SELAMA PENGOBATAN
ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN
L L + P
ANGKA PENGOBATAN LENGKAP(COMPLETE RATE)
L PBTA (+) DIOBATI
ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN
(SUCCESS RATE/SR)P
TABEL 10
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMINPUSKESMAS PUNGGELAN 1
TAHUN 2018
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 PUNGGELAN 373 374 747 37 37 75 31 83.1 23 61.5 54 72.3
2 KARANGSARI 284 273 557 28 27 56 34 119.7 24 87.9 58 104.1
3 KECEPIT 309 301 610 31 30 61 28 90.6 35 116.3 63 103.3
4 DANAKERTA 298 285 583 30 29 58 18 60.4 5 17.5 23 39.5
5 KLAPA 187 172 359 19 17 36 5 26.7 5 29.1 10 27.9
6 SAMBONG 245 251 496 25 25 50 3 12.2 3 12.0 6 12.1
7 TRIBUANA 198 193 391 20 19 39 2 10.1 4 20.7 6 15.3
8 SAWANGAN 169 160 329 17 16 33 10 59.2 3 18.8 13 39.5
9 JEMBANGAN 243 272 515 24 27 52 24 98.8 12 44.1 36 69.9
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,306 2,281 4,587 231 228 459 155 67.2 114 50.0 269 58.6
Sumber : Data Program P2 UPT Pusk Punggelan 1 Tahun 2017Keterangan:
JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN PENDERITANO DESA
PNEUMONIA PADA BALITAPENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
L P L + P
TABEL 11
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
L P L+PPROPORSI KELOMPOK
UMURL P L+P
PROPORSI KELOMPOK
UMURL P L+P
PROPORSI KELOMPOK
UMURL P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 < 1 TAHUN 1 1 100.00 0 #DIV/0! 0 0.00 0
2 1 - 4 TAHUN 0 0.00 0 #DIV/0! 0 0.00 0
3 5 - 14 TAHUN 0 0.00 0 #DIV/0! 0 0.00 0
4 15 - 19 TAHUN 0 0.00 0 #DIV/0! 0 0.00 0
5 20 - 29 TAHUN 0 0.00 0 #DIV/0! 1 1 100.00 0
6 30 - 39 TAHUN 0 0.00 0 #DIV/0! 0 0.00 0
7 40 - 49 TAHUN 0 0.00 0 #DIV/0! 0 0.00 0
8 50 - 59 TAHUN 0 0.00 0 #DIV/0! 0 0.00 0
9 ≥ 60 TAHUN 0 0.00 0 #DIV/0! 0 0.00 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0
PROPORSI JENIS KELAMIN 0.00 100.00 #DIV/0! #DIV/0! 100.00 0.00 #DIV/0! #DIV/0!
Sumber : Data Program P2 UPT Pusk Punggelan 1 Tahun 2017Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
AIDS SYPHILIS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN
H I V
NO KELOMPOK UMUR
TABEL 12
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!NIHIL 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Sumber : Data Program P2 UPT Pusk Punggelan 1 Tahun 2017
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN
NO UNIT TRANSFUSI DARAH
DONOR DARAHSAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP
HIVL P
POSITIF HIV
L + P L P L + PJUMLAH PENDONOR
TABEL 13
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMINPUSKESMAS PUNGGELAN 1
TAHUN 2018
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 PUNGGELAN 4,117 3,741 7,858 88 80 168 97 110 74 92 171 102
2 KARANGSARI 2,869 2,790 5,659 61 60 121 116 189 139 233 255 211
3 KECEPIT 3,120 3,160 6,280 67 68 134 53 79 41 61 94 70
4 DANAKERTA 3,308 3,298 6,606 71 71 141 15 21 12 17 27 19
5 KLAPA 1,802 1,706 3,508 39 37 75 28 73 21 58 49 65
6 SAMBONG 2,466 2,537 5,003 53 54 107 44 83 48 88 92 86
7 TRIBUANA 1,967 2,241 4,208 42 48 90 26 62 19 40 45 50
8 SAWANGAN 1,718 1,627 3,345 37 35 72 5 14 9 26 14 20
9 JEMBANGAN 2,885 2,719 5,604 62 58 120 25 40 37 64 62 52
JUMLAH (KAB/KOTA) 24,252 23,819 48,071 519 510 1,029 409 78.8 400 78.5 809 78.6
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214
Sumber : Data Program P2 UPT Pusk Punggelan 1 Tahun 2017Ket:
P L + PLNO DESAJUMLAH PENDUDUK
DIAREJUMLAH PERKIRAAAN
KASUSDIARE DITANGANI
TABEL 14
JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMINPUSKESMAS PUNGGELAN 1
TAHUN 2018
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 PUNGGELAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 KARANGSARI 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 KECEPIT 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 DANAKERTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 KLAPA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 SAMBONG 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 TRIBUANA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 SAWANGAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 JEMBANGAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PROPORSI JENIS KELAMIN #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 0.00 0.00 0.00
Sumber : Data Program P2 UPT Pusk Punggelan 1 Tahun 2017
PB + MBPausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta BasahNO DESAKASUS BARU
TABEL 15
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
L P L+P JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 PUNGGELAN - - - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 KARANGSARI - - - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 KECEPIT - - - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 DANAKERTA - - - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 KLAPA - - - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 SAMBONG - - - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 TRIBUANA - - - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 SAWANGAN - - - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 JEMBANGAN - - - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) - - - - #DIV/0! - #DIV/0!
ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK -
Sumber : Data Program P2 UPT Pusk Punggelan 1 Tahun 2017
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN
PENDERITA KUSTA PENDERITA KUSTA0-14 TAHUN
KASUS BARU
CACAT TINGKAT 2NO DESA
TABEL 16
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMINPUSKESMAS PUNGGELAN 1
TAHUN 2018
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 PUNGGELAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 KARANGSARI 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 KECEPIT 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 DANAKERTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 KLAPA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 SAMBONG 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 TRIBUANA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 SAWANGAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 JEMBANGAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0.0 0.0 0.0
Sumber : Data Program P2 UPT Pusk Punggelan 1 Tahun 2018
NO DESA
KASUS TERCATAT
Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
TABEL 17
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMINPUSKESMAS PUNGGELAN 1
TAHUN 2018
KUSTA (PB) KUSTA (MB)
L P L+P JUMLAH % JUMLA
H % JUMLAH % L P L+P JUMLA
H % JUMLAH % JUMLA
H %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 PUNGGELAN 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 KARANGSARI 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 KECEPIT 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 DANAKERTA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 KLAPA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 SAMBONG 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 TRIBUANA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 SAWANGAN 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 JEMBANGAN 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Sumber : Data Program P2 UPT Pusk Punggelan 1 Tahun 2017 Keterangan : Penderita kusta PB/MB merupakan penderita pada kohort yang sama
L + PRFT MB
L PL PNO DESA RFT PBL + PPENDERITA PB PENDERITA MB
TABEL 18
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
NO DESA JUMLAH PENDUDUK<15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP(NON POLIO)
1 2 3 4
1 PUNGGELAN 1680 0
2 KARANGSARI 1190 0
3 KECEPIT 1589 0
4 DANAKERTA 1399 0
5 KLAPA 925 0
6 SAMBONG 1215 0
7 TRIBUANA 1016 0
8 SAWANGAN 816 0
9 JEMBANGAN 1437 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 11,267 0
0.00
Sumber : Data Program P2 UPT Pusk Punggelan 1 Tahun 2018Keterangan:
Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar:11,267
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO)
AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN
TABEL 19
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMINPUSKESMAS PUNGGELAN 1
TAHUN 2018
JUMLAH KASUS PD3I
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 PUNGGELAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 KARANGSARI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 KECEPIT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 DANAKERTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 KLAPA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 SAMBONG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 TRIBUANA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 SAWANGAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 JEMBANGAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber : Data Program P2 UPT Pusk Punggelan 1 Tahun 2017
JUMLAH KASUS MENINGGAL
TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUMJUMLAH KASUS MENINGGAL
PERTUSISNO DESADIFTERI
JUMLAH KASUS MENINGGAL
TABEL 20
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 PUNGGELAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 KARANGSARI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 KECEPIT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 DANAKERTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 KLAPA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 SAMBONG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 TRIBUANA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 SAWANGAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 JEMBANGAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0!
Sumber : Data Program P2 UPT Pusk Punggelan 1 Tahun 2010
JUMLAH KASUS PD3I
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN
CAMPAKJUMLAH KASUS MENINGGAL
POLIO HEPATITIS BNO DESA
TABEL 21
JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMINPUSKESMAS PUNGGELAN 1
TAHUN 2018
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 PUNGGELAN 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 KARANGSARI 1 0 1 0 0 0 0.0 #DIV/0! 0.0
3 KECEPIT 1 0 1 0 0 0 0.0 #DIV/0! 0.0
4 DANAKERTA 1 1 2 0 0 0 0.0 0.0 0.0
5 KLAPA 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
6 SAMBONG 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
7 TRIBUANA 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
8 SAWANGAN 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
9 JEMBANGAN 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 3 1 4 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK6.40 2.133 8.53
Sumber : Data Program P2 UPT Pusk Punggelan 1 Tahun 2017Ket:
NO MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSDESADEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
TABEL 22
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 PUNGGELAN 36 80 116 36 80 116 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 KARANGSARI 58 50 108 58 50 108 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 KECEPIT 68 70 138 68 70 138 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 DANAKERTA 45 63 108 45 63 108 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
5 KLAPA 35 43 78 35 43 78 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
6 SAMBONG 5 15 20 5 15 20 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
7 TRIBUANA 51 57 108 51 57 108 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
8 SAWANGAN 51 80 131 51 80 131 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
9 JEMBANGAN 43 45 88 43 45 88 - 0.00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 392 503 895 392 503 895 - 0.00 - - #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH PENDUDUK BERISIKO
ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber : Data Program P2 UPT Pusk Punggelan 1 Tahun 2017Ket:
DESA POSITIFL P L+P
SEDIAAN DARAH DIPERIKSA
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN
CFRMENINGGAL SUSPEK
MALARIA
NO
TABEL 23
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMINPUSKESMAS PUNGGELAN 1
TAHUN 2018
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8
1 PUNGGELAN 0 0 0 0 0 0
2 KARANGSARI 0 0 0 0 0 0
3 KECEPIT 0 0 0 0 0 0
4 DANAKERTA 0 0 0 0 0 0
5 KLAPA 0 0 0 0 0 0
6 SAMBONG 0 0 0 0 0 0
7 TRIBUANA 0 0 0 0 0 0
8 SAWANGAN 0 0 0 0 0 0
9 JEMBANGAN 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0
Sumber : Data Program P2 UPT Pusk Punggelan 1 Tahun 2017
JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO DESA
PENDERITA FILARIASIS
TABEL 24
CAKUPAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH MENURUT JENIS KELAMINPUSKESMAS PUNGGELAN 1
TAHUN 2018
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI + PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 PUNGGELAN 2,581 2,636 5,217 936 36.27 1,207 45.79 2,143 41.08
2 KARANGSARI 2,317 2,438 4,755 726 31.33 1,014 41.59 1,740 36.59
3 KECEPIT 2,353 2,366 4,719 681 28.94 952 40.24 1,633 34.60
4 DANAKERTA 2,301 2,217 4,518 504 21.90 847 38.20 1,351 29.90
5 KLAPA 1,382 1,310 2,692 216 15.63 593 45.27 809 30.05
6 SAMBONG 1,439 1,512 2,951 195 13.55 473 31.28 668 22.64
7 TRIBUANA 1,486 1,591 3,077 206 13.86 583 36.64 789 25.64
8 SAWANGAN 968 905 1,873 182 18.80 457 50.50 639 34.12
9 JEMBANGAN 2,606 2,543 5,149 368 14.12 529 20.80 897 17.42
JUMLAH (KAB/KOTA) 17,433 17,518 34,951 4,014 23.03 6,655 37.99 10,669 30.53
Sumber: …………….. (sebutkan)
DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUANNO DESAJUMLAH PENDUDUK ≥ 15 TAHUN
TABEL 25
CAKUPAN PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMINPUSKESMAS PUNGGELAN 1
TAHUN 2018
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI + PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 PUNGGELAN 2,581 2,636 5,217 66 2.56 115 4.36 181 3.47
2 KARANGSARI 2,317 2,438 4,755 85 3.67 163 6.69 248 5.22
3 KECEPIT 2,353 2,366 4,719 72 3.06 124 5.24 196 4.15
4 DANAKERTA 2,301 2,217 4,518 89 3.87 162 7.31 251 5.56
5 KLAPA 1,382 1,310 2,692 38 2.75 95 7.25 133 4.94
6 SAMBONG 1,439 1,512 2,951 41 2.85 103 6.81 144 4.88
7 TRIBUANA 1,486 1,591 3,077 34 2.29 84 5.28 118 3.83
8 SAWANGAN 968 905 1,873 98 10.12 126 13.92 224 11.96
9 JEMBANGAN 2,606 2,543 5,149 0 0.00 0 0.00 0 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 17,433 17,518 34,951 523 3.00 972 5.55 1,495 4.28
Sumber: …………….. (sebutkan)
NO PUSKESMAS
JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 TAHUN
DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
TABEL 26
CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7
1 PUNGGELAN 918 18 1.96 18 1.96
2 KARANGSARI 595 41 6.89 41 7
3 KECEPIT 783 12 1.53 12 2
4 DANAKERTA 726 14 1.93 14 2
5 KLAPA 444 7 1.58 7 2
6 SAMBONG 588 5 0.85 5 1
7 TRIBUANA 479 6 1.25 6 1
8 SAWANGAN 412 7 1.70 7 2
9 JEMBANGAN 728 2 0.27 2 0
LUAR WILAYAH 11 11
JUMLAH (KAB/KOTA) 5,673 123 2.17 123 2
Sumber : Data Program KIA UPT Pusk Punggelan 1 Tahun 2017Ket:
PEMERIKSAAN IVA PEMERIKSAAN KLINIS PAYUDARA (CBE)NO DESA PEREMPUAN
USIA 30-49 TAHUN
TABEL 27
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)PUSKESMAS PUNGGELAN 1
TAHUN
DIKETAHUI DITANGGU-LANGI AKHIR L P L+P 0-7
HARI8-28 HARI
1-11 BLN
1-4 THN
5-9 THN
10-14 THN
15-19 THN
20-44 THN
45-54 THN
55-59 THN
60-69 THN
70+ THN L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!NIHIL 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber : Data Program Imunisasi UPT Pusk Punggelan 1 Tahun 2017
JUMLAH KEC
YANG TERSERANGWAKTU KEJADIAN (TANGGAL) KELOMPOK UMUR PENDERITA
JUMLAH DESA/KEL
CFR (%)
2018
NO JENIS KEJADIAN LUAR BIASA
ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIAN JUMLAH PENDUDUK TERANCAM
TABEL 28
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %1 2 3 4 5
1 PUNGGELAN 1 1 100.00
2 KARANGSARI 1 1 100.00
3 KECEPIT 2 2 100.00
4 DANAKERTA 0 0 #DIV/0!
5 KLAPA 0 0 #DIV/0!
6 SAMBONG 0 0 #DIV/0!
7 TRIBUANA 0 0 #DIV/0!
8 SAWANGAN 0 0 #DIV/0!
9 JEMBANGAN 0 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 4 4 100.00
Sumber : Data Program P2 UPT Pusk Punggelan 1 Tahun 2017
KLB DI DESA/KELURAHANNO DESA
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM
TABEL 29
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 PUNGGELAN 142 138 97.2 127 89.4 119 119 100.0 119 100 119 100
2 KARANGSARI 98 90 91.8 80 81.6 86 86 100.0 86 100 86 100
3 KECEPIT 103 97 94.2 101 98.1 105 105 100.0 105 100 105 100
4 DANAKERTA 120 112 93.3 99 82.5 104 103 99.0 104 100 104 100
5 KLAPA 61 60 98.4 47 77.0 46 46 100.0 46 100 46 100
6 SAMBONG 89 84 94.4 69 77.5 72 72 100.0 72 100 72 100
7 TRIBUANA 65 61 93.8 54 83.1 57 56 98.2 57 100 57 100
8 SAWANGAN 60 57 95.0 41 68.3 43 43 100.0 43 100 43 100
9 JEMBANGAN 107 101 94.4 83 77.6 84 82 97.6 84 100 84 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 845 800 94.7 701 83.0 716 712 99.4 716 100 716 100
Sumber : Data Program KIA UPT Pusk Punggelan 1 Tahun 2017
JUMLAH K1 K4NO DESA JUMLAH
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
IBU BERSALIN/NIFASIBU HAMILPERSALINAN
DITOLONG NAKESMENDAPAT
YANKES NIFASIBU NIFAS
MENDAPAT VIT A
TABEL 30
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL PUSKESMAS PUNGGELAN 1
TAHUN 2018
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 PUNGGELAN 142 0 - 0 - 0 - 15 10.6 10 7.0 25 17.6
2 KARANGSARI 98 0 - 0 - 0 - 10 10.2 19 19.4 29 29.6
3 KECEPIT 103 0 - 0 - 0 - 10 9.7 3 2.9 13 12.6
4 DANAKERTA 120 0 - 0 - 0 - 13 10.8 9 7.5 22 18.3
5 KLAPA 61 0 - 0 - 0 - 7 11.5 3 4.9 10 16.4
6 SAMBONG 89 0 - 0 - 0 - 8 9.0 30 33.7 38 42.7
7 TRIBUANA 65 0 - 0 - 0 - 7 10.8 3 4.6 10 15.4
8 SAWANGAN 60 0 - 0 - 0 - 7 11.7 5 8.3 12 20.0
9 JEMBANGAN 107 0 - 0 - 8 7.5 13 12.1 7 6.5 28 26.2
JUMLAH (KAB/KOTA) 845 0 - 0 - 8 0.9 90 10.7 89 10.5 187 22.1
Sumber : Data Program Imunisasi UPT Pusk Punggelan 1 Tahun 2017
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU
HAMILNO DESA
TABEL 31
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR PUSKESMAS PUNGGELAN 1
TAHUN 2018
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 PUNGGELAN 836 0 - 0 - 0 - 75 9.0 0 - 75 9.0
2 KARANGSARI 1,011 0 - 0 - 0 - 34 3.4 0 - 34 3.4
3 KECEPIT 892 0 - 0 - 0 - 37 4.1 0 - 37 4.1
4 DANAKERTA 817 0 - 0 - 0 - 57 7.0 0 - 57 7.0
5 KLAPA 230 0 - 0 - 0 - 34 14.8 0 - 34 14.8
6 SAMBONG 781 0 - 0 - 0 - 45 5.8 0 - 45 5.8
7 TRIBUANA 592 0 - 0 - 0 - 30 5.1 0 - 30 5.1
8 SAWANGAN 525 0 - 0 - 0 - 25 4.8 0 - 25 4.8
9 JEMBANGAN 759 0 - 0 - 0 - 49 6.5 0 - 49 6.5
JUMLAH (KAB/KOTA) 6,443 0 - 0 - 0 - 386 6.0 0 - 386 6.0
Sumber : Data Program Imunisasi UPT Pusk Punggelan 1 Tahun 2016
NO DESA JUMLAH WUS (15-39 TAHUN)
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS
TABEL 32
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 PUSKESMAS PUNGGELAN 1
TAHUN 2018
FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7
1 PUNGGELAN 142 142 100.00 127 89.44
2 KARANGSARI 98 94 95.92 72 73.47
3 KECEPIT 103 98 95.15 101 98.06
4 DANAKERTA 120 120 100.00 99 82.50
5 KLAPA 61 57 93.44 47 77.05
6 SAMBONG 89 87 97.75 70 78.65
7 TRIBUANA 65 65 100.00 53 81.54
8 SAWANGAN 60 60 100.00 41 68.33
9 JEMBANGAN 107 103 96.26 83 77.57
JUMLAH (KAB/KOTA) 845 826 97.75 693 82.01
Sumber : Data Program Gizi UPT Pusk Punggelan 1 Tahun 2018
JUMLAH IBU HAMILNO DESA
TABEL 33
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
% L P L + P L P L + P % % %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 PUNGGELAN 142 28 15 52.8 60 58 118 9 9 18 4 44.4 3 34.5 7 39.5
2 KARANGSARI 98 20 24 122.4 46 40 86 7 6 13 14 13.0 9 150.0 23 178.3
3 KECEPIT 103 21 13 63.1 57 49 106 9 7 16 9 105.3 5 68.0 14 88.1
4 DANAKERTA 120 24 10 41.7 53 52 105 8 8 16 4 50.3 4 51.3 8 50.8
5 KLAPA 61 12 4 32.8 20 26 46 3 4 7 - 0.0 - 0.0 - 0.0
6 SAMBONG 89 18 10 56.2 30 42 72 5 6 11 2 44.4 2 31.7 4 37.0
7 TRIBUANA 65 13 5 38.5 32 25 57 5 4 9 3 62.5 1 26.7 4 46.8
8 SAWANGAN 60 12 10 83.3 26 16 42 4 2 6 3 76.9 4 166.7 7 111.1
9 JEMBANGAN 107 21 13 60.7 39 39 78 6 6 12 7 119.7 14 239.3 21 179.5
JUMLAH (KAB/KOTA) 845 169 104 61.5 363 347 710 54 52 107 46 84.5 42 80.7 88 82.6
Sumber : Data Program KIA UPT Pusk Punggelan 1 Tahun 2017
L P
PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN
JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATALMENURUT JENIS KELAMIN
NO DESA JUMLAH IBU HAMIL
JUMLAH LAHIR HIDUPPERKIRAAN
BUMIL DENGAN
KOMPLIKASI KEBIDANAN
PERKIRAAN NEONATAL KOMPLIKASI
PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
L + P
TABEL 34
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
PESERTA KB AKTIFMKJP
IUD % MOP % MOW % IM PLAN % JUMLAH % KON
DOM % SUNTIK % PIL % OBAT
VAGINA % LAIN NYA % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 PUNGGELAN 116 8.9 9 0.7 29 2.2 88 6.8 242 18.6 15 1.2 709 54.5 336 25.8 0 0.0 0 0.0 1,060 81.4 1,302 100
2 KARANGSARI 65 5.4 0 0.0 59 4.9 99 8.2 223 18.5 17 1.4 761 63.3 202 16.8 0 0.0 0 0.0 980 81.5 1,203 100
3 KECEPIT 127 10.5 4 0.3 41 3.4 90 7.5 262 21.7 30 2.5 746 61.8 170 14.1 0 0.0 0 0.0 946 78.3 1,208 100
4 DANAKERTA 68 5.9 0 0.0 25 2.2 135 11.7 228 19.8 6 0.5 669 58.0 250 21.7 0 0.0 0 0.0 925 80.2 1,153 100
5 KLAPA 56 7.1 0 0.0 42 5.3 78 9.8 176 22.2 3 0.4 502 63.2 113 14.2 0 0.0 0 0.0 618 77.8 794 100
6 SAMBONG 90 9.5 0 0.0 36 3.8 143 15.1 269 28.4 4 0.4 574 60.7 99 10.5 0 0.0 0 0.0 677 71.6 946 100
7 TRIBUANA 47 6.4 0 0.0 7 1.0 55 7.5 109 14.9 6 0.8 390 53.3 227 31.0 0 0.0 0 0.0 623 85.1 732 100
8 SAWANGAN 63 8.5 3 0.4 5 0.7 33 4.5 104 14.1 3 0.4 542 73.5 88 11.9 0 0.0 0 0.0 633 85.9 737 100
9 JEMBANGAN 125 9.8 12 0.9 67 5.2 120 9.4 324 25.3 2 0.2 741 57.9 212 16.6 0 0.0 0 0.0 955 74.7 1,279 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 757 8.1 28 0.3 311 3.3 841 9.0 1,937 20.7 86 0.9 5,634 60.2 1,697 18.1 0 0.0 0 0.0 7,417 79.3 9,354 100
Sumber : Data Program KIA UPT Pusk Punggelan 1 Tahun 2017Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI
MKJP + NON MKJP
% MKJP + NON MKJP
NO DESANON MKJP
TABEL 35
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
PESERTA KB BARUMKJP
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL % OBAT VAGINA % LAIN
NYA % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 PUNGGELAN 39 42.4 0 0.0 0 0.0 31 33.7 70 76.1 0 0.0 22 23.9 0 0.0 0 0 0 0 22 23.9 92 100
2 KARANGSARI 13 11.2 0 0.0 9 7.8 39 33.6 61 52.6 0 0.0 55 47.4 0 0.0 0 0 0 0 55 47.4 116 100
3 KECEPIT 26 37.7 0 0.0 1 1.4 24 34.8 51 73.9 0 0.0 18 26.1 0 0.0 0 0 0 0 18 26.1 69 100
4 DANAKERTA 17 15.2 0 0.0 3 2.7 39 34.8 59 52.7 0 0.0 53 47.3 0 0.0 0 0 0 0 53 47.3 112 100
5 KLAPA 18 20.9 0 0.0 1 1.2 31 36.0 50 58.1 0 0.0 36 41.9 0 0.0 0 0 0 0 36 41.9 86 100
6 SAMBONG 9 15.8 0 0.0 0 0.0 22 38.6 31 54.4 0 0.0 25 43.9 1 1.8 0 0 0 0 26 45.6 57 100
7 TRIBUANA 7 11.7 0 0.0 0 0.0 15 25.0 22 36.7 0 0.0 38 63.3 0 0.0 0 0 0 0 38 63.3 60 100
8 SAWANGAN 10 19.2 0 0.0 0 0.0 10 19.2 20 38.5 0 0.0 32 61.5 0 0.0 0 0 0 0 32 61.5 52 100
9 JEMBANGAN 17 15.2 0 0.0 1 0.9 40 35.7 58 51.8 0 0.0 49 43.8 5 4.5 0 0 0 0 54 48.2 112 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 156 20.6 0 0.0 15 2.0 251 33.2 422 55.8 0 0.0 328 43.4 6 0.8 0 0 0 0 334 44.2 756 100
Sumber : Data Program KIA UPT Pusk Punggelan 1 Tahun 2017Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI
NON MKJP MKJP + NON MKJP
% MKJP + NON MKJP
NO DESA
TABEL 36
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIFPUSKESMAS PUNGGELAN 1
TAHUN 2018
PESERTA KB BARUJUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7
1 PUNGGELAN 1,493 92 6.2 1,396 93.5
2 KARANGSARI 1,323 116 8.8 1,182 89.3
3 KECEPIT 1,382 69 5.0 1,116 80.8
4 DANAKERTA 1,252 112 8.9 1,175 93.8
5 KLAPA 825 86 10.4 731 88.6
6 SAMBONG 1,058 57 5.4 776 73.3
7 TRIBUANA 808 60 7.4 850 105.2
8 SAWANGAN 831 52 6.3 721 86.8
9 JEMBANGAN 1,407 111 7.9 1,167 82.9
JUMLAH (KAB/KOTA) 10,379 755 7.3 9,114 87.8
Sumber : Data Program KIA UPT Pusk Punggelan 1 Tahun 2017
PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO DESA
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 PUNGGELAN 60 58 118 60 100.0 58 100.0 118 100.0 3 5 5 8.6 8 6.8
2 KARANGSARI 46 40 86 46 100.0 40 100.0 86 100.0 4 8.7 4 10.0 8 9.3
3 KECEPIT 57 49 106 57 100.0 49 100.0 106 100.0 6 10.5 3 6.1 9 8.5
4 DANAKERTA 53 52 105 53 100.0 52 100.0 105 100.0 4 7.5 3 5.8 7 6.7
5 KLAPA 20 26 46 20 100.0 26 100.0 46 100.0 0 0.0 1 3.8 1 2.2
6 SAMBONG 30 42 72 30 100.0 42 100.0 72 100.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
7 TRIBUANA 32 25 57 32 100.0 25 100.0 57 100.0 2 6.3 1 4.0 3 5.3
8 SAWANGAN 26 16 42 26 100.0 16 100.0 42 100.0 1 3.8 2 12.5 3 7.1
9 JEMBANGAN 39 39 78 39 100.0 39 100.0 78 100.0 6 15.4 11 28.2 17 21.8
JUMLAH (KAB/KOTA) 363 347 710 363 100.0 347 100.0 710 100.0 26 7.2 30 8.6 56 7.9
Sumber : Data Program KIA UPT Pusk Punggelan 1 Tahun 2017
TABEL 37
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN
P LL + P L + PBBLR
JUMLAH LAHIR HIDUP LBAYI BARU LAHIR DITIMBANG
PNO DESA
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMINPUSKESMAS PUNGGELAN 1
TAHUN 2018
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 PUNGGELAN 60 58 118 60 100 58 100 118 100 58 96.7 57 98.3 115 97.5
2 KARANGSARI 46 40 86 46 100 40 100 86 100 45 97.8 40 100.0 85 98.8
3 KECEPIT 57 49 106 57 100 49 100 106 100 57 100.0 49 100.0 106 100.0
4 DANAKERTA 53 52 105 53 100 52 100 105 100 53 100.0 52 100.0 105 100.0
5 KLAPA 20 26 46 20 100 26 100 46 100 20 100.0 26 100.0 46 100.0
6 SAMBONG 30 42 72 30 100 42 100 72 100 30 100.0 42 100.0 72 100.0
7 TRIBUANA 32 25 57 32 100 25 100 57 100 31 96.9 25 100.0 56 98.2
8 SAWANGAN 26 16 42 26 100 16 100 42 100 26 100.0 16 100.0 42 100.0
9 JEMBANGAN 39 39 78 39 100 39 100 78 100 39 100.0 39 100.0 78 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 363 347 710 363 100.0 347 100.0 710 100.0 359 98.9 346 99.7 705 99.3
Sumber : Data Program KIA UPT Pusk Punggelan 1 Tahun 2017
JUMLAH BAYINO DESA P L + P
TABEL 38
KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)P L + PL
KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1)L
TABEL 39
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 PUNGGELAN 24 20 44 14 58.3 15 75.0 29 65.9
2 KARANGSARI 20 24 44 20 100.0 24 100.0 44 100.0
3 KECEPIT 61 50 111 28 45.9 34 68.0 62 55.9
4 DANAKERTA 17 22 39 10 58.8 13 59.1 23 59.0
5 KLAPA 11 12 23 8 72.7 12 100.0 20 87.0
6 SAMBONG 15 22 37 8 53.3 9 40.9 17 45.9
7 TRIBUANA 13 15 28 8 61.5 12 80.0 20 71.4
8 SAWANGAN 14 10 24 12 85.7 7 70.0 19 79.2
9 JEMBANGAN 20 15 35 20 100.0 15 100.0 35 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 195 190 385 128 65.6 141 74.2 269 69.9
Sumber : Data Program KIA UPT Pusk Punggelan 1 Tahun 2017
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIFUSIA 0-6 BULAN
L + P
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN
NO JUMLAH BAYI 0-6 BULANDESA L P
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMINPUSKESMAS PUNGGELAN 1
TAHUN 2018
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 PUNGGELAN 60 58 118 63 105.0 56 96.6 119 100.8
2 KARANGSARI 46 40 86 55 119.6 58 145.0 113 131.4
3 KECEPIT 57 49 106 43 75.4 48 98.0 91 85.8
4 DANAKERTA 53 52 105 43 81.1 51 98.1 94 89.5
5 KLAPA 20 26 46 22 110.0 27 103.8 49 106.5
6 SAMBONG 30 42 72 28 93.3 31 73.8 59 81.9
7 TRIBUANA 32 25 57 20 62.5 28 112.0 48 84.2
8 SAWANGAN 26 16 42 36 138.5 22 137.5 58 138.1
9 JEMBANGAN 39 39 78 52 133.3 33 84.6 85 109.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 363 347 710 362 99.7 354 102 716 100.8
Sumber : Data Program KIA UPT Pusk Punggelan 1 Tahun 2017
TABEL 40
P L + PLNO DESA JUMLAH BAYIPELAYANAN KESEHATAN BAYI
TABEL 41
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
1 2 3 4 5
1 PUNGGELAN 1 1 100
2 KARANGSARI 1 1 100
3 KECEPIT 1 1 100
4 DANAKERTA 1 1 100
5 KLAPA 1 1 100
6 SAMBONG 1 1 100
7 TRIBUANA 1 1 100
8 SAWANGAN 1 1 100
9 JEMBANGAN 1 1 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 9 9 100
Sumber : Data Program Imunisasi UPT Pusk Punggelan 1 Tahun 2017
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI
% DESA/KEL UCINO DESA JUMLAHDESA/KELURAHAN DESA/KEL UCI
TABEL 42
CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMINPUSKESMAS PUNGGELAN 1
TAHUN 2018
BAYI DIIMUNISASIDPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 PUNGGELAN 60 58 118 57 95.0 57 98.3 114 96.6 57 95.0 57 98.3 114 96.6 57 95.0 56 96.6 113 95.8 0.00 1.75 0.88
2 KARANGSARI 46 40 86 42 91.3 46 115.0 88 102.3 42 91.3 46 115.0 88 102.3 42 91.3 46 115.0 88 102.3 0.00 0.00 0.00
3 KECEPIT 57 49 106 47 82.5 45 91.8 92 86.8 47 82.5 45 91.8 92 86.8 47 82.5 45 91.8 92 86.8 0.00 0.00 0.00
4 DANAKERTA 53 52 105 40 75.5 51 98.1 91 86.7 40 75.5 51 98.1 91 86.7 40 75.5 51 98.1 91 86.7 0.00 0.00 0.00
5 KLAPA 20 26 46 25 125.0 25 96.2 50 108.7 25 125.0 25 96.2 50 108.7 25 125.0 25 96.2 50 108.7 0.00 0.00 0.00
6 SAMBONG 30 42 72 34 113.3 34 81.0 68 94.4 34 113.3 34 81.0 68 94.4 34 113.3 34 81.0 68 94.4 0.00 0.00 0.00
7 TRIBUANA 32 25 57 26 81.3 31 124.0 57 100.0 26 81.3 31 124.0 57 100.0 26 81.3 31 124.0 57 100.0 0.00 0.00 0.00
8 SAWANGAN 26 16 42 25 96.2 27 168.8 52 123.8 25 96.2 27 168.8 52 123.8 25 96.2 27 168.8 52 123.8 0.00 0.00 0.00
9 JEMBANGAN 39 39 78 40 102.6 40 102.6 80 102.6 40 102.6 40 102.6 80 102.6 40 102.6 40 102.6 80 102.6 0.00 0.00 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 363 347 710 336 92.6 356 102.6 692 97.5 336 92.6 356 102.6 692 97.5 336 92.6 355 102.3 691 97.3 0.00 0.28 0.14
Sumber : Data Program Imunisasi UPT Pusk Punggelan 1 Tahun 2017
L P L + P
DO RATE (%)
L P L + PL + P L P L + P
NOL P
DESAJUMLAH BAYI
TABEL 43
CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMINPUSKESMAS PUNGGELAN 1
TAHUN 2018
BAYI DIIMUNISASIBCG POLIO4 IMUNISASI DASAR LENGKAP
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 PUNGGELAN 60 58 118 58 97 57 98 115 97 57 95.00 57 98.28 114 96.61 57 95.00 56 96.55 113 95.76
2 KARANGSARI 46 40 86 42 91 46 115 88 102 42 91.30435 46 115 88 102 42 91 46 115 88 102
3 KECEPIT 57 49 106 47 82 45 92 92 87 47 82 45 92 92 86.79 47 82 45 92 92 86.79
4 DANAKERTA 53 52 105 40 75 51 98 91 87 40 75 51 98.08 91 86.67 40 75 51 98.08 91 86.67
5 KLAPA 20 26 46 25 125 25 96 50 109 25 125.00 25 96.15 50 108.70 25 125.00 25 96.15 50 108.70
6 SAMBONG 30 42 72 34 113 34 81 68 94 34 113.33 34 80.95 68 94.44 34 113.33 34 80.95 68 94.44
7 TRIBUANA 32 25 57 26 81 31 124 57 100 26 81.25 31 124.00 57 100.00 26 81 31 124.00 57 100.00
8 SAWANGAN 26 16 42 25 96 27 169 52 124 25 96 27 169 52 124 25 96 27 169 52 124
9 JEMBANGAN 39 39 78 40 103 40 103 80 103 40 103 40 102.56 80 102.56 40 103 40 102.56 80 102.56
JUMLAH (KAB/KOTA) 363 347 710 337 93 356 103 693 98 336 92.56 356 102.59 692 97.46 336 92.56198 355 102.31 691 97.32
Sumber : Data Program Imunisasi UPT Pusk Punggelan 1 Tahun 2017
L + P L L P L + PNO DESA
JUMLAH BAYIP L + PL P
TABEL 44
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMINPUSKESMAS PUNGGELAN 1
TAHUN 2018
BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
L P L+P Ʒ % % % L P L+P % % % L P L+P % % %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 PUNGGELAN 28 31 59 28 100 31 100 59 100 268 275 543 268 100 275 100 543 100 296 306 602 296 100 306 100 602 100
2 KARANGSARI 21 20 41 21 100 20 100 41 100 209 207 416 209 100 207 100 416 100 230 227 457 230 100 227 100 457 100
3 KECEPIT 47 36 83 47 100 36 100 83 100 217 173 390 217 100 173 100 390 100 264 209 473 264 100 209 100 473 100
4 DANAKERTA 28 25 53 28 100 25 100 53 100 190 201 391 190 100 201 100 391 100 218 226 444 218 100 226 100 444 100
5 KLAPA 5 15 20 5 100 15 100 20 100 108 102 210 108 100 102 100 210 100 113 117 230 113 100 117 100 230 100
6 SAMBONG 14 10 24 14 100 10 100 24 100 158 136 294 158 100 136 100 294 100 172 146 318 172 100 146 100 318 100
7 TRIBUANA 10 13 23 10 100 13 100 23 100 107 94 201 107 100 94 100 201 100 117 107 224 117 100 107 100 224 100
8 SAWANGAN 17 6 23 17 100 6 100 23 100 103 82 185 103 100 82 100 185 100 120 88 208 120 100 88 100 208 100
9 JEMBANGAN 24 22 46 24 100 22 100 46 100 192 164 356 192 100 164 100 356 100 216 186 402 216 100 186 100 402 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 194 178 372 194 100 178 100 372 100 1,552 1,434 2,986 1,552 100 1,434 100 2,986 100 1,746 1,612 3,358 1,746 100 1,612 100 3,358 100
Sumber : Data Program Gizi UPT Pusk Punggelan 1 Tahun 2017
MENDAPAT VIT ALL PL + P
JUMLAH MENDAPAT VIT ANO DESAL + P
JUMLAH BAYIPL
MENDAPAT VIT AJUMLAH P L + P
TABEL 45
JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMINPUSKESMAS PUNGGELAN 1
TAHUN 2018
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLA
H % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 PUNGGELAN 123 122 245 106 109 215 86.2 89.3 87.8 0 0.0 0 0.0 0 0.0
2 KARANGSARI 98 102 200 98 102 200 100.0 100 100.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
3 KECEPIT 184 140 324 183 138 321 99.5 99 99.1 1 0.5 1 0.7 2 0.6
4 DANAKERTA 107 115 222 101 110 211 94.4 96 95.0 0 0.0 1 0.9 1 0.5
5 KLAPA 35 59 94 31 54 85 88.6 92 90.4 0 0.0 0 0.0 0 0.0
6 SAMBONG 68 68 136 68 66 134 100.0 97 98.5 0 0.0 0 0.0 0 0.0
7 TRIBUANA 49 49 98 46 47 93 93.9 96 94.9 0 0.0 0 0.0 0 0.0
8 SAWANGAN 57 38 95 53 36 89 93.0 95 93.7 0 0.0 0 0.0 0 0.0
9 JEMBANGAN 92 69 161 78 52 130 84.8 75 80.7 0 0.0 1 1.9 1 0.8
JUMLAH (KAB/KOTA) 813 762 1,575 764 714 1,478 94.0 94 93.8 1 0.1 3 0.4 4 0.3
Sumber : Data Program Gizi UPT Pusk Punggelan 1 Tahun 2018
BGMJUMLAH (D) % (D/S) L P L+P
NO DESA
ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)JUMLAH BADUTA DILAPORKAN (S)
DITIMBANG
TABEL 46
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 PUNGGELAN 373 374 747 238 63.8 234 62.6 472 63.2
2 KARANGSARI 284 273 557 110 38.7 113 41.4 223 40.0
3 KECEPIT 309 299 608 263 85.1 287 96.0 550 90.5
4 DANAKERTA 298 285 583 321 107.7 314 110.2 635 108.9
5 KLAPA 186 173 359 164 88.2 146 84.4 310 86.4
6 SAMBONG 247 249 496 123 49.8 121 48.6 244 49.2
7 TRIBUANA 198 193 391 121 61.1 125 64.8 246 62.9
8 SAWANGAN 170 159 329 192 112.9 196 123.3 388 117.9
9 JEMBANGAN 243 272 515 0.0 0.0 0 0.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,308 2,277 4,585 1,532 66.4 1,536 67.5 3,068 66.9
Sumber : Data Program Gizi UPT Pusk Punggelan 1 Tahun 2017
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN
P L + PMENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
LNO DESA JUMLAH
TABEL 47
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMINPUSKESMAS PUNGGELAN 1
TAHUN 2018
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLA
H % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 PUNGGELAN 340 348 688 246 258 504 72.4 74.1 73.3 0 0.0 0 0.0 0 0.0
2 KARANGSARI 254 244 498 254 244 498 100.0 100 100.0 0 0.0 1 0.4 1 0.2
3 KECEPIT 338 263 601 330 152 482 97.6 58 80.2 2 0.6 2 1.3 4 0.8
4 DANAKERTA 249 235 484 228 225 453 91.6 96 93.6 1 0.4 1 0.4 2 0.4
5 KLAPA 115 138 253 100 122 222 87.0 88 87.7 0 0.0 0 0.0 0 0.0
6 SAMBONG 180 176 356 154 145 299 85.6 82 84.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
7 TRIBUANA 142 105 247 121 100 221 85.2 95 89.5 0 0.0 0 0.0 0 0.0
8 SAWANGAN 136 98 234 118 87 205 86.8 89 87.6 0 0.0 0 0.0 0 0.0
9 JEMBANGAN 244 309 553 191 167 358 78.3 54 64.7 1 0.5 4 2.4 5 1.4
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,998 1,916 3,914 1,742 1,500 3,242 87.2 78 82.8 4 0.2 8 0.5 12 0.4
Sumber : Data Program Gizi UPT Pusk Punggelan 1 Tahun 2017
BGML P
DITIMBANGJUMLAH (D) % (D/S)
NO DESA JUMLAH BALITA DILAPORKAN (S)
BALITA
L+P
TABEL 48
CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMINPUSKESMAS PUNGGELAN 1
TAHUN 2018
KASUS BALITA GIZI BURUK
L P L+P % % %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 PUNGGELAN 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0!
2 KARANGSARI 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0!
3 KECEPIT 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0!
4 DANAKERTA 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0!
5 KLAPA 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0!
6 SAMBONG 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0!
7 TRIBUANA 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0!
8 SAWANGAN 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0!
9 JEMBANGAN 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
Sumber : Data Program Gizi UPT Pusk Punggelan 1 Tahun 2017
P L + PMENDAPAT PERAWATAN
NO DESA LJUMLAH DITEMUKAN
TABEL 49
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 PUNGGELAN 48 47 95 42 87.5 41 87 83 87.4 5 5 100
2 KARANGSARI 52 56 108 48 92.3 55 98.2 103 95 4 4 100
3 KECEPIT 61 62 123 59 96.7 59 95 118 95.9 3 3 100
4 DANAKERTA 73 66 139 69 94.5 62 93.9 131 94.2 7 7 100
5 KLAPA 29 31 60 22 76 28 90 50 83 2 2 100
6 SAMBONG 46 16 62 40 87 15 93.8 55 88.7 3 3 100
7 TRIBUANA 23 25 48 23 100.0 24 96.0 47 97.9 4 4 100
8 SAWANGAN 25 21 46 24 96.0 17 81.0 41 89.1 4 4 100
9 JEMBANGAN 65 53 118 63 96.9 49 92.5 112 95 5 5 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 422 377 799 390 92.4 350 92.8 740 92.6 37 37 100
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 92.4 92.8 92.6
Sumber : Data Program Promkes UPT Pusk Punggelan 1 tahun 2017
SD DAN SETINGKAT
JUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
(PENJARINGAN)
%
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN
NO DESAJUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)L P L + P
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
TUMPATAN GIGI TETAP PENCABUTAN GIGI TETAP
RASIO TUMPATAN/ PENCABUTAN
1 2 3 4 5
1 PUNGGELAN 52 4 13.0
2 KARANGSARI 40 3 13.3
3 KECEPIT 60 6 10.0
4 DANAKERTA 64 6 10.7
5 KLAPA 30 3 10.0
6 SAMBONG 29 4 7.3
7 TRIBUANA 20 3 6.7
8 SAWANGAN 15 3 5.0
9 JEMBANGAN 27 4 6.8
JUMLAH (KAB/ KOTA) 337 36 9.4
Sumber : Data UKP UPT Pusk Punggelan 1 tahun 2017
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
NO DESA
TABEL 50
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMINPUSKESMAS PUNGGELAN 1
TAHUN 2018
L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 PUNGGELAN 5 2 40.0 5 100.0 - 211 #DIV/0! 230 ##### 441 ##### 30 21 51 20 66.7 11 52.4 31 60.8
2 KARANGSARI 4 2 50.0 4 100.0 - 121 #DIV/0! 130 ##### 251 ##### 16 9 25 6 37.5 4 44.4 10 40.0
3 KECEPIT 3 2 66.7 3 100.0 - 1 #DIV/0! 60 ##### 61 ##### 12 10 22 7 58.3 6 60.0 13 59.1
4 DANAKERTA 7 3 42.9 7 100.0 - - #DIV/0! - ##### - ##### 27 21 48 6 22.2 4 19.0 10 20.8
5 KLAPA 2 2 100.0 2 100.0 - - #DIV/0! - ##### - ##### 21 14 35 7 33.3 4 28.6 11 31.4
6 SAMBONG 3 1 33.3 3 100.0 - - #DIV/0! - ##### - ##### 10 9 19 4 40.0 2 22.2 6 31.6
7 TRIBUANA 4 2 50.0 4 100.0 - 120 #DIV/0! 130 ##### 250 ##### 14 12 26 6 42.9 4 33.3 10 38.5
8 SAWANGAN 4 2 50.0 4 100.0 - 132 #DIV/0! 145 ##### 277 ##### 16 10 26 3 18.8 4 40.0 7 26.9
9 JEMBANGAN 5 1 20.0 5 100.0 - 135 #DIV/0! 130 ##### 265 ##### 21 17 38 6 28.6 4 23.5 10 26.3
JUMLAH (KAB/ KOTA) 37 17 45.9 37 100.0 - - - 720 #DIV/0! 825 ##### 1,545 ##### 167 123 290 65 38.9 43 35.0 108 37.2
Sumber : Data Program Promkes UPT Pusk Punggelan 1 tahun 2016
TABEL 51
NO DESA JUMLAH MURID SD/MI
UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH
JUMLAH SD/MI
JUMLAH SD/MI DGN
SIKAT GIGI
MASSAL
JUMLAH SD/MI
MENDAPAT YAN. GIGI
% %MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATAN
TABEL 52
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
L P L+P L % P % L+P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 PUNGGELAN 290 280 570 200 68.97 240 85.71 440 77.19
2 KARANGSARI 280 268 548 180 64.29 210 78.36 390 71.17
3 KECEPIT 225 278 503 200 88.89 250 89.93 450 89.46
4 DANAKERTA 235 235 470 190 80.85 220 93.62 410 87.23
5 KLAPA 220 250 470 190 86.36 210 84.00 400 85.11
6 SAMBONG 200 260 460 185 92.50 255 98.08 440 95.65
7 TRIBUANA 180 170 350 150 83.33 120 70.59 270 77.14
8 SAWANGAN 130 155 285 110 84.62 120 77.42 230 80.70
9 JEMBANGAN 210 260 470 180 85.71 170 65.38 350 74.47
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,970 2,156 4,126 1,585 80.46 1,795 83.26 3,380 81.92
Sumber : Data Program Remusila Tahun 2017
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
USILA (60TAHUN+)
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN
NO DESA
TABEL 53
PUSKESMAS PUNGGELAN 12018
KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN
JUMLAH KUNJUNGAN
RUMAH
PENYEBARAN INFORMASI
1 2 3 4 5
1 PUNGGELAN 71 462 924
2 KARANGSARI 57 1167 1167
3 KECEPIT 48 44 44
4 DANAKERTA 20 0 0
5 KLAPA 26 0 0
6 SAMBONG 13 0 0
7 TRIBUANA 36 0 0
8 SAWANGAN 34 0 0
9 JEMBANGAN 39 0 0
SUB JUMLAH I 344 1673 2135
1
2
JUMLAH (KAB/KOTA) 344 1673 2135
Sumber : Data Program Promkes UPT Pusk Punggelan 1 tahun 2017
NO PUSKESMAS
TAHUN
JUMLAH KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
TABEL 54
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
%L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 JKN PBI DAN NON PBI 28,018 0.00 0.00 61.32
2 ASKES PNS 0.00 0.00 0.00
3 JPK JAMSOSTEK 0 0.00 0.00 0.00
4 TNI/POLRI/PNS/KEMHAN/PNS POLRI 0 0.00 0.00 0.00
5 ASURANSI PERUSAHAAN 0 0.00 0.00 0.00
6 ASURANSI SWASTA 0 0.00 0.00 0.00
7 JAMKESDA 6,120 0.00 0.00 13.39
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 34,138 0.00 0.00 74.71
Sumber : Data Program Pelayanan Kesehatan UPT Pusk Punggelan 1 tahun 2017
CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN
NO JENIS JAMINAN KESEHATANPESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
JUMLAH
TABEL 55
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Punggelan 1 10,125 21,998 32,123 460 1,133 1,593 204 277 481
0 0 00 0 00 0 00 0 0
SUB JUMLAH I 10,125 21,998 32,123 460 1,133 1,593 204 277 4811 RS …. 0 0 02 RS …. 0 0 03 RS …. 0 0 04 RS …. 0 0 0
0 0 0SUB JUMLAH II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 02 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 03 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 04 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
0 0 0SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 10,125 21,998 32,123 460 1,133 1,593 204 277 481JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 22,473 23,221 45,694 22,473 23,221 45,694CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 45.1 94.7 70.3 2.0 4.9 3.5
Sumber : Data Program Pelayanan Kesehatan UPT Pusk Punggelan 1 tahun 2018Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
TABEL 56
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Puskesmas Punggelan 1 21 460 1,133 1,593 5 5 10 1 4 5 10.9 4.4 6.3 2.2 3.5 3.1
21 460 1,133 1,593 5 5 10 1 4 5 1.1 0.4 0.6 0.2 0.4 0.3
Sumber : Data Program Pelayanan Kesehatan UPT Pusk Punggelan 1 tahun 2018Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
JUMLAH TEMPAT TIDUR
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
KABUPATEN/KOTA
GDR NDRPASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM DIRAWATNO
NAMA RUMAH SAKITa
TABEL 57
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKITPUSKESMAS PUNGGELAN 1
TAHUN 2018
NONAMA RUMAH
SAKITaJUMLAH
TEMPAT TIDURPASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)
JUMLAH HARI PERAWATAN
JUMLAH LAMA DIRAWAT BOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Puskesmas Punggelan 1 21 1,593 3,551 3,551 46.3 75.86 2.58 2.2
21 1593 3,551 2,556 46.3 75.86 2.6 1.6
Sumber : Data Program Pelayanan Kesehatan UPT Pusk Punggelan 1 tahun 2017Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
JUMLAH JUMLAH DIPANTAU % DIPANTAU JUMLAH
BER- PHBS % BER- PHBS
1 2 3 4 5 6 7
1 PUNGGELAN 2,187 1,830 83.7 843 46.1
2 KARANGSARI 1,781 - #DIV/0!
3 KECEPIT 1,846 1,742 94.4 1,501 86.2
4 DANAKERTA 1,771 1,648 93.1 904 54.9
5 KLAPA 1,086 991 91.3 692 69.8
6 SAMBONG 1,555 1,464 94.1 725 49.5
7 TRIBUANA 1,283 1,236 96 949 76.8
8 SAWANGAN 1,065 1,029 96.6 1,021 99.2
9 JEMBANGAN 1,664 1,282 77.0 924 72.1
JUMLAH (KAB/KOTA) 14,238 11,222 78.8 7,559 67.4
Sumber : Data Program Promkes UPT Puskesmas Punggelan 1 tahun 2017
RUMAH TANGGANO DESA
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS)
TABEL 58
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 PUNGGELAN 1797 766 42.63 1,031 67 6.50 52 77.61 948 52.75
2 KARANGSARI 1382 546 39.51 836 59 7.06 41 69.49 727 52.60
3 KECEPIT 1585 606 38.23 979 102 10.42 60 58.82 796 50.22
4 DANAKERTA 1545 655 42.39 890 55 6.18 38 69.09 788 51.00
5 KLAPA 846 361 42.67 485 52 10.72 35 67.31 411 48.58
6 SAMBONG 1351 522 38.64 829 63 7.60 43 68.25 680 50.33
7 TRIBUANA 1015 410 40.39 605 197 32.56 108 54.82 598 58.92
8 SAWANGAN 871 352 40.41 519 60 11.56 38 63.33 445 51.09
9 JEMBANGAN 1470 526 35.78 944 67 7.10 42 62.69 665 45.24
JUMLAH (KAB/KOTA) 11,862 4,744 39.99 7,118 595 8.36 457 76.81 6,058 51.07
Sumber : Data Program PL UPT Puskesmas Punggelan 1 tahun 2017
TABEL 59
DESAJUMLAH
SELURUH RUMAH
RUMAH MEMENUHI SYARAT (RUMAH SEHAT)
PERSENTASE RUMAH SEHAT
RUMAH MEMENUHI SYARAT (RUMAH SEHAT)
2017JUMLAH RUMAH
YANG BELUM MEMENUHI
SYARAT
RUMAH DIBINA RUMAH DIBINA MEMENUHI SYARAT
2018
NO
TABEL 60
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
JUM
LAH
SA
RAN
A
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PEN
GG
UN
A
JUM
LAH
SA
RAN
A
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PEN
GG
UN
A
JUM
LAH
SA
RAN
A
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PEN
GG
UN
A
JUM
LAH
SA
RAN
A
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PEN
GG
UN
A
JUM
LAH
SA
RAN
A
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PEN
GG
UN
A
JUM
LAH
SA
RAN
A
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PEN
GG
UN
A
JUM
LAH
SA
RAN
A
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PEN
GG
UN
A
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
1 PUNGGELAN 7,659 575 2932 571 2911 4 3100 4 3100 6011 78.48
2 KARANGSARI 5,495 520 2340 514 2318 1 450 1 450 3 1296 3 1296 4064 73.96
3 KECEPIT 5,859 495 2227 491 2208 1 1,950 1 1950 3 1750 3 1750 5908 100.84
4 DANAKERTA 6,119 472 2124 466 2101 1 950 1 950 4 1870 4 1870 4921 80.42
5 KLAPA 3,520 201 645 197 626 1 450 1 450 3 1205 3 1205 2281 64.80
6 SAMBONG 4,884 548 2095 541 2065 1 850 1 850 3 955 1 955 3870 79.24
7 TRIBUANA 3,924 601 2391 597 2388 1 465 1 465 2853 72.71
8 SAWANGAN 3,349 523 1832 519 1817 1 675 1 675 1 355 1 355 2847 85.01
9 JEMBANGAN 6,067 204 1040 196 1011 3 3020 3 3020 4031 66.44
JUMLAH (KAB/KOTA) 46,876 4,139 17626 4092 17445 0 0 0 0 6 5325 6 5325 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 25 14015 23 14016 36786 78.48
Sumber : Data Program PL UPT Puskesmas Punggelan 1 tahun 2017
MEMENUHI SYARAT
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)
JUM
LAH
SAR
ANA MEMENUHI
SYARAT
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PEN
GG
UN
A
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PEN
GG
UN
A
JUM
LAH
SAR
ANA
JUM
LAH
SAR
ANA MEMENUHI
SYARAT
MATA AIR TERLINDUNG
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PEN
GG
UN
A
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK)
SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA
NOMEMENUHI
SYARATMEMENUHI
SYARATDESA PENDUDUK
TERMINAL AIR
JUM
LAH
SAR
ANA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PEN
GG
UN
A
JUM
LAH
SAR
ANA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PEN
GG
UN
A
PENDUDUK YANG MEMILIKI
AKSES AIR MINUM
JUM
LAH
%
BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PEN
GG
UN
A
JUM
LAH
SAR
ANA MEMENUHI
SYARAT
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PEN
GG
UN
A
JUM
LAH
SAR
ANA MEMENUHI
SYARAT
TABEL 61
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7
1 PUNGGELAN 2 2 100.00 2 100.00
2 KARANGSARI 3 3 100.00 3 100
3 KECEPIT 1 1 100.00 1 100.00
4 DANAKERTA 3 3 100.00 3 100
5 KLAPA 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 SAMBONG 1 1 100.00 1 100
7 TRIBUANA 1 1 100.00 1 100
8 SAWANGAN 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 JEMBANGAN 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 11 11 100.00 11 100.00
Sumber : Data Program PL UPT Puskesmas Punggelan 1 tahun 2017
MEMENUHI SYARAT(FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)NO
JUMLAH PENYELENGGARA
AIR MINUMPUSKESMAS
PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
JUMLAH SAMPEL DIPERIKSA
TABEL 62
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
JUM
LAH
SA
RAN
A
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PEN
GG
UN
A
% P
END
UD
UK
PEN
GG
UN
A
JUM
LAH
SA
RAN
A
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PEN
GG
UN
A
% P
END
UD
UK
PEN
GG
UN
A
JUM
LAH
SA
RAN
A
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PEN
GG
UN
A
% P
END
UD
UK
PEN
GG
UN
A
JUM
LAH
SA
RAN
A
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PEN
GG
UN
A
% P
END
UD
UK
PEN
GG
UN
A
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 PUNGGELAN 7858 - - - - #DIV/0! 950 6,775 855 1,418 20.93 - - - - #DIV/0! 198 693 22 139 20.06 1557 19.8
2 KARANGSARI 5659 - - - - #DIV/0! 836 4,652 689 1,115 23.97 - - - - #DIV/0! 72 252 35 176 69.84 1291 22.8
3 KECEPIT 6280 - - - - #DIV/0! 1,049 5,411 740 1,371 25.34 - - - - #DIV/0! 157 549 73 365 66.48 1736 27.6
4 DANAKERTA 6606 - - - - #DIV/0! 855 6,119 705 1,395 22.8 - - - - #DIV/0! 139 417 55 166 39.81 1561 23.6
5 KLAPA 3508 - - - - #DIV/0! 641 2,670 522 745 27.9 - - - - #DIV/0! 79 237 3 17 7.173 762 21.7
6 SAMBONG 5003 - - - - #DIV/0! 785 3,655 654 1,070 29.27 - - - - #DIV/0! 229 687 51 252 36.68 1322 26.4
7 TRIBUANA 4208 - - - - #DIV/0! 817 3,924 761 1,038 26.45 - - - - #DIV/0! 168 504 82 396 78.57 1434 34.1
8 SAWANGAN 3345 - - - - #DIV/0! 588 2,953 506 766 25.94 - - - - #DIV/0! 178 534 75 337 63.11 1103 33.0
9 JEMBANGAN 5604 - - - - #DIV/0! 1,080 4,828 591 1,189 24.63 - - - - #DIV/0! 162 486 45 225 46.3 1414 25.2
JUMLAH (KAB/KOTA) 48,071 - - - - #DIV/0! 7,601 40,987 6,023 10,107 24.66 - - - - #DIV/0! 1,382 4,359 441 2,073 47.56 12,180 25.3
Sumber : Data Program PL UPT Puskesmas Punggelan 1 tahun 2017
PLENGSENGAN CEMPLUNG
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PEN
GG
UN
A
MEMENUHI SYARATJU
MLA
H
PEN
DU
DU
K MEMENUHI SYARAT
KOMUNAL LEHER ANGSA
MEMENUHI SYARAT
JUM
LAH
SAR
ANA
NO DESA
JENIS SARANA JAMBAN
JUM
LAH
SAR
ANA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PEN
GG
UN
A
JUM
LAH
SAR
ANA
PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PEN
GG
UN
A
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PEN
GG
UN
A
JUM
LAH
SAR
ANA MEMENUHI SYARAT
PENDUDUK DENGAN AKSES SANITASI LAYAK
TABEL 63
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 PUNGGELAN 1 - 0 - 0 - 0
2 KARANGSARI 1 - 0.0 - 0 - 0
3 KECEPIT 1 - 0.0 1 100 - 0
4 DANAKERTA 1 - 0.0 1 100 - 0
5 KLAPA 1 - 0.0 - 0 - 0
6 SAMBONG 1 - 0.0 - 0 - 0
7 TRIBUANA 1 - 0.0 - 0 - 0
8 SAWANGAN 1 - 0.0 - 0 - 0
9 JEMBANGAN 1 - 0.0 - 0 - 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 9 0 0.0 2.0 22.22 0 0
Sumber : Data Program PL UPT Puskesmas Punggelan 1 tahun 2017
DESA JUMLAH DESA/ KELURAHAN
DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
DESA STBMNO DESA MELAKSANAKAN STBM
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
DESA STOP BABS(SBS)
TABEL 64
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
SD SLTP
SLTA
PUSK
ESM
AS
RU
MAH
SAK
IT
UM
UM
BIN
TAN
G
NO
N B
INTA
NG
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 PUNGGELAN 5 1 1 1 - - - 8 2 40.0 1 100.0 1 100.0 1 100.0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 5 62.5
2 KARANGSARI 4 - - 0 - - - 4 3 75.0 #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 3 75.0
3 KECEPIT 3 1 - 0 - - - 4 2 66.7 - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 2 50.0
4 DANAKERTA 7 1 - 0 - - - 8 4 57.1 1 100.0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 5 62.5
5 KLAPA 2 - - 0 - - - 2 2 100.0 #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 2 100.0
6 SAMBONG 3 - - 0 - - - 3 2 66.7 #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 2 66.7
7 TRIBUANA 4 1 - 0 - - - 5 2 50.0 1 100.0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 3 60.0
8 SAWANGAN 4 - - 0 - - - 4 2 50.0 #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 2 50.0
9 JEMBANGAN 5 1 - 0 - - - 6 3 60.0 1 100.0 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 4 66.7
JUMLAH (KAB/KOTA) 37 5 1 1 0 0 0 44 22 59.5 4 80.0 1 100.0 1 100.0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 28 63.6
Sumber : Data Program PL UPT Puskesmas Punggelan 1 tahun 2017
YANG ADA
HOTELHOTEL
SARANA KESEHATAN
SLTA
TEMPAT-TEMPAT UMUM
MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
BINTANG NON BINTANGRUMAH SAKIT UMUM
PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
TEMPAT-TEMPAT UMUM
NO DESA
SARANA PENDIDIKAN
JUM
LAH
TTU SD PUSKESMAS
SARANA KESEHATANSARANA PENDIDIKAN
SLTP
TABEL 65
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
JASA BOGARUMAH MAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIR MINUM (DAM)
MAKANAN JAJANAN TOTAL % JASA BOGA
RUMAH MAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIR MINUM (DAM)
MAKANAN JAJANAN TOTAL %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 PUNGGELAN 10 5 2 1 8 80.00 2 2 20.00
2 KARANGSARI 5 1 3 1 5 100.00 1 1 20.00
3 KECEPIT 6 1 1 1 3 50.00 1 2 3 50.00
4 DANAKERTA 6 1 3 2 6 100.00 1 1 16.67
5 KLAPA 5 0 2 2 40.00 3 3 60.00
6 SAMBONG 3 1 1 2 66.67 1 1 33.33
7 TRIBUANA 5 1 1 2 40.00 3 3 60.00
8 SAWANGAN 4 0 2 2 50.00 2 2 50.00
9 JEMBANGAN 2 0 1 1 50.00 1 1 50.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 46 0 8 11 12 31 67.39 0 1 0 16 17 36.96
Sumber : Data Program PL UPT Puskesmas Punggelan 1 tahun 2017
TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI
NO DESA JUMLAH TPM
TABEL 66
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
JASA
BO
GA
RU
MAH
MAK
AN/
RES
TOR
AN
DEP
OT
AIR
M
INU
M (D
AM)
MAK
ANAN
JA
JAN
AN
TOTA
L
JASA
BO
GA
RU
MAH
MAK
AN/
RES
TOR
AN
DEP
OT
AIR
M
INU
M (D
AM)
MAK
ANAN
JA
JAN
AN
TOTA
L
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 PUNGGELAN 2 2 2 100.00 8 2 0 2 25.002 KARANGSARI 1 1 1 100.00 4 3 0 3 75.003 KECEPIT 3 1 2 3 100.00 3 1 0 1 33.334 DANAKERTA 1 1 1 100.00 5 3 0 3 60.005 KLAPA 3 3 3 100.00 2 0 0 0.006 SAMBONG 1 1 1 100.00 2 1 0 1 50.007 TRIBUANA 3 3 3 100.00 2 1 0 1 50.008 SAWANGAN 2 2 2 100.00 2 0 0 0.009 JEMBANGAN 1 2 2 200.00 1 0 0 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 17 0 1 0 17 18 105.88 29 0 0 11 0 11 37.93
Sumber : Data Program PL UPT Puskesmas Punggelan 1 tahun 2017
PER
SEN
TASE
TPM
D
IBIN
A
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK
JUM
LAH
TPM
M
EMEN
UH
I SYA
RAT
H
IGIE
NE
SAN
ITAS
I
NO
JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK
JUM
LAH
TPM
TID
AK
MEM
ENU
HI S
YAR
AT
DESA
PER
SEN
TASE
TPM
D
IUJI
PET
IK
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
NO NAMA OBAT SATUAN TERKECIL KEBUTUHAN TOTAL
PENGGUNAAN SISA STOK JUMLAH OBAT/VAKSIN
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
NO NAMA OBAT SATUAN TERKECIL KEBUTUHAN TOTAL
PENGGUNAAN SISA STOK JUMLAH OBAT/VAKSIN
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT/VAKSIN
VAKSIN136 BCG vial 230 145 85 230.00 100.00137 T T vial 150 128 22 150.00 100.00138 D T vial 120 119 1 120.00 100.00139 CAMPAK 10 Dosis vial 400 305 95 400.00 100.00140 POLIO 10 Dosis vial 751 557 194 751.00 100.00141 DPT-HB vial 840 773 67 840.00 100.00142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS vial 520 426 94 520.00 100.00143 POLIO 20 Dosis vial - - #DIV/0!144 CAMPAK 20 Dosis vial - - #DIV/0!
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSINUPT PUSKESMAS PUNGGELAN 1
TAHUN 2018
TABEL 68
JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKANPUSKESMAS PUNGGELAN 1
TAHUN 2018
PEMILIKAN/PENGELOLA
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 RUMAH SAKIT UMUM - 2 RUMAH SAKIT KHUSUS -
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 1 - JUMLAH TEMPAT TIDUR 21
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP3 PUSKESMAS KELILING 24 PUSKESMAS PEMBANTU 2
1 RUMAH BERSALIN - 2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 1 1 3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA - 4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 0 - 5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 1 1 6 BANK DARAH RUMAH SAKIT - 7 UNIT TRANSFUSI DARAH -
1 INDUSTRI FARMASI - 2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL - 3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL - 4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN - 5 PEDAGANG BESAR FARMASI - 6 APOTEK 1 1 7 TOKO OBAT - 8 PENYALUR ALAT KESEHATAN -
Sumber: ……................ (sebutkan)
SARANA PELAYANAN LAIN
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
NO FASILITAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
TABEL 69
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
JUMLAH %1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM 0 #DIV/0!
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 #DIV/0!
Sumber: ……………… (sebutkan)
PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
TABEL 70
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 PUNGGELAN 5 100 0 0.00 0 5 5 100
2 KARANGSARI 0 1 17 4 66.67 1 16.67 6 6 100
3 KECEPIT 0 6 60 3 30.00 1 10 10 10 100
4 DANAKERTA 8 160 2 20 0.00 0 10 10 100
5 KLAPA 0 5 100 0.00 0 5 5 100
6 SAMBONG 6 75 2 25 0.00 0 8 8 100
7 TRIBUANA 0 0 3 60.00 2 40 5 5 100
8 SAWANGAN 0 0 4 80.00 1 20 5 5 100
9 JEMBANGAN 3 38 5 63 0.00 0 0 8 8 100
22 35.48 21 33.87 14 22.58 5 8.06 62 62 100
2
Sumber : Data Program Promkes UPT Puskesmas Punggelan 1 tahun 2017
NO DESA
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
JUMLAH
JUMLAH (KAB/KOTA)
STRATA POSYANDU PRATAMA
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA
MADYA PURNAMA MANDIRIPOSYANDU AKTIF
TABEL 71
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
POSKESDES POLINDES POSBINDU POSMALDES POS TB DESA1 2 3 4 5 6 7 8
1 PUNGGELAN 1 1.00
2 KARANGSARI 1 1.00 1
3 KECEPIT 1 1
4 DANAKERTA 1 1.00 1
5 KLAPA 1 1.00 1
6 SAMBONG 1 1.00 1
7 TRIBUANA 1 1.00 1
8 SAWANGAN 1 1.00 1
9 JEMBANGAN 1 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 9 7 0 8 0
Sumber : Data Program Promkes UPT Puskesmas Punggelan 1 tahun 2017
DESA/ KELURAHAN
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)
JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)
NO DESA
TABEL 72
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 PUNGGELAN 1 1 1 100
2 KARANGSARI 1 1 1 100
3 KECEPIT 1 1 1 100
4 DANAKERTA 1 1 1 100
5 KLAPA 1 1 1 100
6 SAMBONG 1 1 1 100
TRIBUANA 1 1 1 100
8 SAWANGAN 1 1 1 100
9 JEMBANGAN 1 1 1 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 9 0 6 3 0 9 100
Sumber : Data Program Promkes UPT Puskesmas Punggelan 1 tahun 2017
DESA/KELURAHAN SIAGA
JUMLAH DESA SIAGA
NO DESAJUMLAH DESA/
KELURAHAN
TABEL 73
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Puskesmas Punggelan 1 - 1 1 - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - 1 1 - 1 1 - - - - - - - - - 1 RS ………… - - - - - - - - - -
dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - - - - - - - dan swasta dan termasuk - - - - - - - - - - pula Rumah Bersalin) - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - - - - - - - - - - - SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAINKLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - JUMLAH (KAB/KOTA) - - - - 1 1 - 1 1 - - - - - - - - - RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 0 2.1885 2.1885 0 0 0
Sumber : Data Kepegawaian UPT Pusk Punggelan 1 tahun 2017Keterangan : a termasuk S3
DOKTERSPESIALIS GIGI TOTAL
JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
TOTAL DOKTER GIGI NO UNIT KERJA
TABEL 74
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Puskesmas Punggelan 1 17 4 3 7.00 1 0 1.00
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 17 4 3 7.00 1 0 1.001.00 RS ………… 0.00 0.00 dst. (mencakup RS Pemerintah 0.00 0.00
dan swasta dan termasuk 0.00 0.00pula Rumah Bersalin) 0.00 0.00
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 0 0 0 0.00 0 0 0.00SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0.00 0.00KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0.00 0.00KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0.00 0.00JUMLAH (KAB/KOTA) 17 4 3 7.00 1 0 1.00RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 73.21 15.32 2.19
Sumber : Data Kepegawaian UPT Pusk Punggelan 1 tahun 2017Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
BIDAN PERAWATa
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJAPERAWAT GIGI
TABEL 75
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa APOTEKER
L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14
1 Puskesmas Punggelan 1 1 1 - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 1 1 - - - - 1 1 1 RS ………… - - - - -
dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - - dan swasta dan termasuk - - - - - pula Rumah Bersalin) - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - - SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - JUMLAH (KAB/KOTA) - 1 1 - - - - 1 1 RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 2.188471
Sumber : Data Kepegawaian UPT Pusk Punggelan 1 tahun 2017Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA TOTAL
TENAGA KEFARMASIAN
TABEL 76
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGANL P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 81 Puskesmas Punggelan 1 1 1 1 1
- - - - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 1 1 1 - 1 1 RS ………… - -
dst. (mencakup RS Pemerintah - - dan swasta dan termasuk - - pula Rumah Bersalin) - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - JUMLAH (KAB/KOTA) - 1 1 1 - 1 RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 2.188471134 2.188471134
Sumber : Data Kepegawaian UPT Pusk Punggelan 1 tahun 2017
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TABEL 77
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
NUTRISIONIS DIETISIEN
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Punggelan 1 1 1 - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 1 1 - - - - 1 1 1 RS ………… - - - - -
dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - - dan swasta dan termasuk - - - - - pula Rumah Bersalin) - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - - SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - JUMLAH (KAB/KOTA) - 1 1 - - - - 1 1 RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 2.188471134 0 2.188471134
Sumber : Data Kepegawaian UPT Pusk Punggelan 1 tahun 2017
TOTAL
JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TABEL 78
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
FISIOTERAPI TERAPI OKUPASI TERAPI WICARA AKUPUNKTURL P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 171 Puskesmas Punggelan 1 - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - - - - 1 RS ………… - - - - - - -
dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - - - - dan swasta dan termasuk - - - - - - - pula Rumah Bersalin) - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - - - - - - - - SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - JUMLAH (KAB/KOTA) - - - - - - - - - - - - - - - RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 0 0 0 0 0
Sumber : Data Kepegawaian UPT Pusk Punggelan 1 tahun 2018
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA TENAGA TEKNISI MEDIS TOTAL
TABEL 79
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 Puskesmas Punggelan 1 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 RS ………… - - - - - - - - - - - - -
dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - - - - - - - - - - dan swasta dan termasuk - - - - - - - - - - - - - pula Rumah Bersalin) - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - - KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - - KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - - JUMLAH (KAB/KOTA) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 0
Sumber : Data Kepegawaian UPT Pusk Punggelan 1 tahun 2018Keterangan:
*yang memiliki klinik/pelayanan kesehatan
REFRAKSIONIS OPTISIEN
ORTETIK PROSTETIK
REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
TEKNISI TRANSFUSI DARAH
TEKNISI KARDIOVASKULER JUMLAH
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA TEKNISI MEDIS
RADIOGRAFER RADIOTERAPIS TEKNISI ELEKTROMEDIS TEKNISI GIGI ANALISIS
KESEHATAN
TABEL 80
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Punggelan 1 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - 1 RS ………… - - - - -
dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - - dan swasta dan termasuk - - - - - pula Rumah Bersalin) - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - - SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - JUMLAH (KAB/KOTA) - - - - - - - - -
Sumber : Data Kepegawaian UPT Pusk Punggelan 1 tahun 2018
JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA KESEHATAN LAINNYATOTALPENGELOLA PROGRAM
KESEHATAN TENAGA KESEHATAN LAINNYA
TABEL 81
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Puskesmas Punggelan 1 2 2 6 4 10 - - - - - - - - - - - - - - - 8 4 12 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 2 - 2 6 4 10 - - - - - - - - - - - - - - - 8 4 12 1 RS ………… - - - - - - - - - -
dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - - - - - - - dan swasta dan termasuk - - - - - - - - - - pula Rumah Bersalin) - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - JUMLAH (KAB/KOTA) 2 - 2 6 4 10 - - - - - - - - - - - - - - - 8 4 12
Sumber : Data Kepegawaian UPT Pusk Punggelan 1 tahun 2018
TENAGA KEPENDIDIKAN JURU
JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA NON KESEHATANTOTALPEJABAT
STRUKTURALSTAF PENUNJANG
ADMINISTRASISTAF PENUNJANG
TEKNOLOGISTAF PENUNJANG
PERENCANAAN TENAGA PENDIDIK
TABEL 82
PUSKESMAS PUNGGELAN 1TAHUN 2018
ALOKASI ANGGARAN KESEHATANRupiah %
1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA - 0.00
a. Belanja Langsung
b. Belanja Tidak Langsung
2 APBD PROVINSI 0.00
3 APBN : 2,144,449,000 100.00
- Dana Dekonsentrasi 0.00
- Dana Alokasi Khusus (DAK) 459,028,000 21.41
- ASKESKIN 1,685,421,000 78.59
- Lain-lain (Sebutkan) 0.00
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 0.00
(sebutkan project dan sumber dananya)
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0.00
2,144,449,000 100.0
#DIV/0!
45,747.27
Sumber: ……................ (sebutkan)
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
TOTAL APBD KAB/KOTA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
NO SUMBER BIAYA
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN