konflik management keperawatan

18
KONFLIK Definisi : Perbedaan pandangan antara individu dengan individu lain, atau antara individu dengan organisasi (Gillies, 1989) Konflik timbul akibat ketidakseimbangan antara hubungan-hubungan kesenjangan status sosial, kurang meratanya kemakmuran, dan akses yang tidak seimbang terhadap sumber daya, serta kekuasaan yang tidak seimbang yang kemudian menimbulkan masalah-masalah seperti diskriminasi, pengangguran, kemiskinan, penindasan, dan kejahatan. Masing-masing tingkat tersebut saling berkaitan, membentuk sebuah rantai yang memiliki potensi kekuatan untuk menghadirkan perubahan, baik yang konstruktif maupun yang dekstruktif.

Upload: fransiska-oktafiani

Post on 11-Apr-2017

65 views

Category:

Health & Medicine


1 download

TRANSCRIPT

KONFLIK 

Definisi :Perbedaan pandangan antara individu dengan

individu lain, atau antara individu dengan organisasi (Gillies, 1989)

 Konflik timbul akibat ketidakseimbangan antara hubungan-hubungan kesenjangan status sosial, kurang meratanya kemakmuran, dan akses yang

tidak seimbang terhadap sumber daya, serta kekuasaan yang tidak seimbang yang kemudian

menimbulkan masalah-masalah seperti diskriminasi, pengangguran, kemiskinan, penindasan, dan

kejahatan. Masing-masing tingkat tersebut saling berkaitan, membentuk sebuah rantai yang memiliki potensi kekuatan untuk menghadirkan perubahan,

baik yang konstruktif maupun yang dekstruktif.

Manajemen konflik adalah suatu tindakan atau pengelolaan yang dilakukan oleh seseorang terhadap konflik yang dihadapi dengan cara mengidentifikasi penyebab, pengaruh, jenis konflik serta melakukan

tindakan untuk menanganinya.

Konflik diindikasikan sebagai suatu kelemahan manajemen pada suatu organisasi yang harus

dihindarkan. Kalau staf diarahkan terhadap suatu tujuan yang jelas dalam melaksanakan tugasnya dan

ketidakpuasan staf harus diekspresikan secara langsung supaya masalah tidak menumpuk dan bertambah banyak. Manajemen konflik yang konstruktif akan

menghasilkan lingkungan yang kondusif untuk didiskusikan sebagai suatu fenomena utama, komunikasi yang terbuka melalui pengutaraan perasaan, dan tukar

pikiran serta tanggung jawab yang menguntungkan dalam menyelesaikan suatu perbedaan.

Penyebab : Batasan pekerjaan yang tidak jelas Tekanan waktu Standar, peraturan dan kebijakan yang tidak masuk

akal Pertikaian antar pribadi Perbedaan status Harapan yang tidak terwujud Perilaku menentang Kekuasaan yang tidak jelas Perbedaan kepentingan, nilai dan kebutuhan Hambatan komunikasi dalam organisasi Saling ketergantungan organisasi yang terlalu besar Konflik yang terdahulu tidak selesai

Proses terjadinya konflik

Kondisi yang menyebabkan konflikTingkat/ Tahap Konflik (Konflik laten atau Kondisi antesenden)

  

Persepsi menilai konflik merasakan konflik (Subtansi, Pemikiran, Issu/peran) ( Affektif) 

Memperlihatkan prilaku/ Manifestasi konflik(Menarik diri, menantang, mendebat)

  Resolusi konflik

 

Resolusi akibat dari konflik

Episode Konflik Latent conflictPersaingan untuk memperoleh sumber daya

yang tidak banyak tersediaDorongan untuk memiliki kemandirian /

otonomiPerbedaan tujuan kerja, sub-sub unit kerja

dalam organisasi

Percieved conflictMempersiapkan adanya konflik dengan atau

tanpa latent conflict, bila latent (-) konflik terjadi akibat pemahaman yang keliru

Felt Conflict Tahap personalisasi konflik dengan hasil persepsi konflik

(+) bila persepsi (-) do not felt conflict  Manifest Conflict Agresif, apatis, depresi, menentang , decision making, dll

Resolusi Conflict Membuka hubungan baru, dll Jenis KonflikDilihat dari kejadiannya : - konflik langsung (direct conflict) - tidak langsung (indirect

conflict)Dilihat dari perilaku orang yang terlibat : - kompetitif - destruktif 

Katagori Konflik1. Intrapersonal disebabkan dilema nilai dan

keinginanKonflik yang terjadi pada individu sendiri. Akibat dari kompetisi peran, misalnya, manajer mempunyai konflik intrapersonal dengan loyalitas terhadap profesi keperawatan, loyalitas terhadap pekaryaan, dan loyalitas kepada pasien.

2. Interpersonal disebabkan pertentangan nilai, kepercayan dan keinginanKonflik terjadi antara dua orang atau lebih dimana nilai, tujuan dan keyakinan berbeda. Misal, manajer sering mengalami konflik dengan teman sesama manajer, atasan, dan bawahan.

3. Intergroup disebabkan perbedaan kelompok agama / aliran kepercayaan

Konflik terjadi antara dua atau lebih dari kelompok orang, departemen,  atau organisasi. Misalnya, hambatan dalam mencapai kekuasaan dan otoritas.

Akibat atau dampak konflik

1. PositifMeningkatkan kemampuan untuk beradaptasi bila ada

konflik yang lebih seriusMenstimulasi kemampuan mencari problem solving baruMeningkatkan kekohesifan kelompokDapat digunakan sebagai alat untuk mengukur kekuatan

atau kemampuan pemimpin 2. NegatifMenurunkan produktifitas kerja perseorangan dan atau

organisasiBila tidak terselesaikan dan berkelanjutan dapat

menyebabkan kerusakan kesatuan kerja.

Pengelolaan saat terjadi konflik :Penghindaran sementaraMusyawarahKonfrontasiBekerjasama

 Pencegahan/ preventive

Standar kerjaDisiplinMembuat pertimbangan berdasarkan

tingkat perkembangan individu / stafKomunikasiManajmen partisipasif

Kemungkinan sikap dalam konflik Win-win Vs Lose-lose

pihak sama2 menyadari dan menghargai nilai

CompetingTidak ada yang mengalah, terpaksa karena krisis Win-lose

AcomodatingLose - Win

CooperationTidak ada yg dirugikan, pemahaman maksud masing-masing

Smoothing Mengurangi dampak emosional, Membujuk/ mencari persamaan dan nilai (+)

AvoidanceTidak mempertajam masalah/ meredam masalahPerlu waktu, sumber dan taktik

CollaborattionAsertif, kooperatifWin-winBekerjasama untuk : target masing-masing dan target bersamaproblem solving

Ketrampilan Khusus untuk mencegah terjadinya konflik

Menetapkan peraturan/ garis pedoman yang jelas dan diketahui semua staf

komunikasi terbuka diantara senua anggota organisasibersikap menghargai--- memberi pujianPemecahan masalah tidak memojokkan konfrontasi dilakukan bila perlu dan terbuka, tepat waktuJangan membuat peraturan beruba-ubahFokuskan pada masalah, tidak kepribadianHindari menegur, memotong ekspresi perasaan, monopoli

pembicaraanPenegah yang baikLakukan evaluasi ulang bila selesai melakukan

penyelesaian masalah

Manajemen Situasi KonflikTujuan utama : konflik dapat

ditangani sedemikian rupa agar berdampak (+) bagi yang berkonflik

Penilaian terhadap pentingnya dan akibat konflik yang terjadi sumber, tipe, orang

Tentukan strategi umum untuk menghadapi konflik : penyelesaian, pencegahan

evaluasi

Prilaku menantang menurut Murphi (1997) terbagai dalam :

Kompetitif BomberAdalah segolongan orang yang benar-benar menolak untuk bekerja dengan memberi komentar negatif

Marfyred accommodatorAdalah segolongan orang yang mau bekerjasama tetapi selalu mengeluh dan protes

AvoiderAdalah mereka yang benar-benar menentang pimpinan

Langkah-langkah Penyelesaian konflik

1.    PengkajianAnalisis situasi. Identifikasi jenis konflik untuk menentukan waktu yang diperlukan, lakukan pengumpulan fakta pengkajian lebih mendalam, siapa yang terlibat dan peran masing-masing, tentukan situasinya jika dapat diubah.Analisis dan mematikan isu yang berkembang. Jelaskan masalah dan perioritas fenomena yang terjadi, tentukan masalah utama yang memerlukan suatu penyelesaian, hindari penyelesaian semua masalah dalam satu waktu.Menyusun tujuan. Jelasakan tujuan spesifik yang akan dicapai.

 

2. IdentifikasiMengelola perasaan. Hindari respon emosional : marah, sebab setiap orang mempunyai respon yang berbeda terhadap kata-kata, ekspresi, dan tindakan.

3.   Intervensi   Masuk pada konflik yang diyakini dapat diselesaikan dengan baik. Identifikasi hasil yang positif yang akan terjadi.Menyelesaikan metode dalam menyelesaikan konflik. Memerlukan metode yang berbeda-beda. Pilih metode yang paling sesuai untuk menyelesaikan konflik yang terjadi.