konflik buruh dengan pt megariamas

5
Analisis kasus Berdasarkan Teori Deprivasi Relatif (Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Resolusi Konflik) Disusun oleh: Miftahur Ramadhan Safi’i 130910301050 PROGRAM STUDI ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS JEMBER

Upload: hery-purnawant

Post on 22-Nov-2015

663 views

Category:

Documents


27 download

TRANSCRIPT

Analisis kasus Berdasarkan Teori Deprivasi Relatif (Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Resolusi Konflik)

Disusun oleh:Miftahur Ramadhan Safii130910301050

PROGRAM STUDI ILMU KESEJAHTERAAN SOSIALFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS JEMBER2014

Contoh Konflik yang dialami Buruh Dengan PT Megariamas, dimana sekitar 500 buruh yang tergabung dalam Serikat Buruh Garmen Tekstil dan Sepatu. Serta Gabungan Serikat Buruh Independen PT Megariamas Sentosa menyerbu Kantor Sudin Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Jakarta Utara. Mereka menuntut pemerintah mengambil tindakan tegas terhadap perusahaan yang mempekerjakan mereka karena mangkir memberikan tunjangan hari raya (THR). Sebelum ditemui Kasudin Nakertrans Jakut, mereka menggelar orasi yang diwarnai aneka macam poster yang mengecam usaha perusahaan menahan THR mereka. Padahal THR merupakan kewajiban perusahaan sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 4/1994 tentang THR. Mereka menuntut hak mereka untuk mendapatkan THR sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kemudian mereka juga mengatakan jangan dikarenakan ada konflik internal mereka tidak mendapatkan THR, karena setahu mereka perusahaan garmen tersebut tidak merugi, bahkan sebaliknya. Jadi mereka minta pihak Sudin Nakertrans bisa memfasilitasi mereka, jelas Abidin, koordinator unjuk rasa ketika berorasi di depan kantor Sudin Nakertrans. Sekedar diketahui ratusan buruh perusahaan garmen dengan memproduksi pakaian dalam merek Sorella, Pieree Cardine, Felahcy, dan Young Heart untuk ekspor itu telah berdiri sejak 1989 ini mempekerjakan sekitar 800 karyawan yang mayoritas perempuan.Demonstrasi ke Kantor Nakertrans bukan yang pertama, sebelumnya ratusan buruh ini juga mengadukan nasibnya karena perusahan bertindak sewenang-wenang pada karyawan. Bahkan ada beberapa buruh yang diberhentikan pihak perusahaan karena dinilai terlalu vokal. Akibatnya, kasus konflik antar buruh dan manajemen dilanjutkan ke Pengadilan Hubungan Industrial. Karena itu, pihak manajemen mengancam tidak akan memberikan THR kepada pekerjanya. Mengetahui hal tersebut, ratusan buruh PT Megariamas Sentosa mengadu ke kantor Sudin Nakertrans Jakut. Setelah dua jam menggelar orasi di depan halaman Sudin Nakertrans Jakut, bahkan hendak memaksa masuk ke dalam kantor. Akhirnya perwakilan buruh diterima oleh Kasudin Nakertrans, Saut Tambunan di ruang rapat kantornya. Dalam peryataannya di depan para pendemo, Sahut Tambunan berjanji akan menampung aspirasi para pengunjuk rasa dan membantu menyelesaikan permasalahan tersebut. "Pasti kami akan bantu, dan kami siap untuk menjadi fasilitator untuk menyelesaikan masalah ini," tutur Sahut. Selain itu, Sahut juga akan memanggil pengusaha agar mau memberikan THR karena itu sudah kewajiban. Kalau memang perusahaan tersebut mengaku merugi, pihak manajemen wajib melaporkan ke pemerintah dengan bukti konkret, kata Saut Tambunan kepada beritajakarta.com usai menggelar pertemuan dengan para perwakilan demonstrasi. Sesuai peraturan, karyawan dengan masa kerja di atas satu tahun berhak menerima THR. Sementara bagi karyawan dengan masa kerja di bawah satu tahun di atas tiga bulan, THR-nya akan diberikan secara proporsional atau diberikan sebesar tiga per duabelas per satu bulan gaji. Karyawan yang baru bekerja di bawah tiga bulan bisa saja dapat tergantung dari kebijakan perusahaan.Berdasarkan contoh kasus konflik antara PT. Megariamas dengan para buruhnya jika dianalisis dengan teori deprivasi relative menurut Ted Robert Gurr yang pertama adalah decremental deprivation yang menjelaskan bahwa terjadi bila nilai-nilai harapan kelompok tidak berubah tetapi kemampuan kelompok menurun. Artinya harapan yang diinginkan oleh para pekerja atau buruh yang bekerja di perusahaan sama sekali tidak ada perubahan. Karena ketidakadilan yang dilakukan oleh pihak perusahaan kepada buruh, dan juga kemampuan yang dialami oleh para pekerja atau buruh semakin menurun karena kinerja yang dilakukan oleh para buruh tidak dihargai oleh pihak perusahaan. Jika di lihat dari contoh kasus konflik yang terjadi antara PT. Megariamas dengan buruhnya analisisnya lebih kepada teori deprivasi relative yang pertama yaitu decremental deprivation, sebab dalam contoh kasus ini dimana ketidakadilan yang dilakukan oleh perusahaan karena Tunjangan Hari Raya yang seharusnya diberikan kepada para pekerja perusahaan atau buruh tetapi tidak diberikan. Sehingga membuat para buruh melakukan demonstrasi untuk memperoleh keadilannya, dan juga untuk memperjuangkan kinerja yang telah dilakukan oleh buruh terhadap perusahaan tetapi tidak dihargai. Semua itu yang membuat nilai-nilai harapan kelompok atau buruh tidak berubah karena ketidakadilan yang dilakukan oleh pihak perusahaan.Kemudian juga selain harapan kelompok atau buruh tidak berubah, kemampuan buruh juga menurun ini adalah salah satu contoh kasus suatu konflik yang terjadi dalam suatu perusahaan / organisasi, bisa ditekankan disini suatu perusahan,dimana seorang pemimpin yang tidak bertanggung jawab dan tidak adil dalam memimpin suatu perusahan.Mereka senantiasa mempermainkan rakyat kecil dan bertindak sangat tidak bijaksana sebagai seorang yang memiliki kekuasaan,mereka dengan mudah dapat mengeluarkan seorang karyawan yang dianggap terlalu vocal dan maengancam para karyawanya dengan tidak memberikan THR.Menurut saya ini jelas sangat berpengaruh dalam terjadinya sebuah konflik ini adalah penyebab utama terjadinya konflik dalam kasus ini menurut saya bila dalam kasus ini banyak cara untuk menyelesaikanya mungkin dengan cara mediator atau jika dengan cara mediator tidak berhasil juga perlu adanya proses hukum karena disini telah melanggar hak seseorang dan telah melanggar hukum yang berlaku tentang pemberian THR kepada tenaga kerja. Saya rasa ini adalah solusi yang mungkin bisa menyelesaikan konflik dalam perusahaan ini,ada baiknya berikanlah apa yang menjadi haknya setelah iya mengerjakan kewajibanya