konflik bersejarah - heyl ha`shiryon - kronik korps lapis ... filebagi para komandan haganah di...

HEYL HA’SHIRYON

heyl hashirion_baru.indd 1heyl hashirion_baru.indd 1 11/12/2018 2:02:23 PM11/12/2018 2:02:23 PM

Sanksi Pelanggaran Pasal 113Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014Tentang Hak Cipta

(1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).

(2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

(3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

(4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).


HEYL HA’SHIRYONKronik Korps Lapis Baja Israel

Nino Oktorino

Penerbit PT Elex Media Komputindo


Konflik BersejarahHEYL HA’SHIRYON

Kronik Korps Lapis Baja IsraelCopyright ©2018 Nino Oktorino

Hak Cipta dilindungi oleh Undang-UndangDiterbitkan pertama kali pada tahun 2018 oleh

Penerbit PT Elex Media KomputindoKelompok Gramedia, Anggota IKAPI, Jakarta

Penulis: Nino OktorinoPenyunting: Eko Nugroho

Tata letak: MatizihDesainer sampul: Erson

Cetakan pertama: Agustus 2018

PT ELEX MEDIA KOMPUTINDOKompas Gramedia Building

Jl. Palmerah Barat 29-37, Jakarta 10270Telp. (021) 53650110, 53650111 ext 3225

www.elexmedia.id

718081844ISBN: 978-602-04-8727-4

Dilarang mengutip, memperbanyak, atau menerjemahkan sebagianatau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit.

Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, JakartaIsi di luar tanggung jawab percetakan


DAFTAR ISI

PENDAHULUAN

7

PASUKAN LAPIS BAJA ”SANDWICH”

11

PERANG 100 JAM

41

PERANG KILAT

73

PERANG HIDUP ATAU MATI

109

LUMPUR DI LEBANON

167

PERANG TIADA AKHIR

203

DAFTAR PUSTAKA

236


11

Ketika Perang Kemerdekaan Israel pecah pada bulan Mei 1948, negara Yahudi

itu tidak memiliki satu pun kendaraan lapis baja. Hanya di akhir perang yang panjang dan berdarah itu Zahal akhirnya memiliki tiga buah tank. Upaya Haganah—kelompok bawah tanah paramiliter Yahudi yang merupakan pen dahulu Zahal—untuk memperoleh ken daraan tempur lapis baja secara efektif dicegah oleh penguasan Permandatan Inggris. Pada saat yang sama,

PASUKAN LAPIS

BAJA ”SANDWICH”

1

◄ Karena tidak memiliki kendaraan lapis baja yang me-

madai, pasukan Israel melakukan improvisasi. Kendaraan

terdepan terbuat dari rangka sebuah truk Dodge 2,5

ton, sementara di belakangnya adalah sebuah mobil

peng intai M3A1 yang dibangun ulang.


12

HEYL HA’SHIRYON

Haganah memperoleh kendaraan lapis baja infanteri ringan dalam jumlah terbatas, yang—sekalipun sukar diperoleh—tetapi relatif mudah dapat disembunyikan dari penguasa Inggris maupun orang Arab.

Prajurit-Filsuf yang Mendambakan Pasukan Lapis Baja

Bagi para komandan Haganah di Palestina pada tahun 1936, pemikiran bahwa tentara Israel di masa depan akan menggunakan tank atau bahkan kendaraan lapis baja tidak lebih dari mimpi di siang bolong. Pada tahun 1936, mereka sudah cukup memiliki masalah besar untuk mengumpulkan pistol dan senapan, apalagi mengimpikan kendaraan tempur. Zaman itu adalah masa keru-suhan—kekerasan Arab-Yahudi di Palestina—dan Tentara Inggris, yang menjaga wilayah Permandatan di sana, menemukan dirinya kurang perlengkapan dan kalah jumlah dalam usahanya yang ga-gal untuk menindas gerombolan-gerombolan bersenjata Yahudi maupun Arab. Sebuah faktor penetral yang dibawa ke dalam kan-cah pertarungan adalah armada tank ringan dan kendaraan lapis baja. Sekalipun tidak sebanding dengan monster berlapis baja mo dern, kendaraan ini cukup menimbulkan ketakutan bagi para

Pasukan Mobil Kepolisian

Per mukiman Yahudi yang

di kontrol Inggris dengan

ken daraan lapis baja usang

me reka.


13

Pasukan Lapis Baja ....

gerilyawan yang hanya bersenjatakan pistol peninggalan Turki dan bom molotov.

Sekalipun para pemimpin Haganah membenci Inggris karena mengerahkan kendaraan lapis baja untuk menghadapi kerusuhan karena senjata itu berkali-kali digunakan terhadap gerilyawan Ya hudi, sejumlah perwira Haganah mulai berpikir bagaimana apa bila tentara mereka di masa depan menggunakan kendaraan lapis baja dalam pertempuran. Salah satu di antara mereka yang melihat potensi tank dan kendaraan lapis baja adalah Yitzhak Sadeh. Sementara ia berpikir ”Bagaimana jika kita memiliki ...?” rekan-rekan Haganahnya akan berpikir ”Dari mana kita men da-patkannya?”

Lahir di Rusia pada tahun 1890, sosok yang dipanggil ”Pak Tua” oleh anak buah maupun koleganya sejak ia masih muda ini merupakan salah satu perwira pertama Tentara Merah setelah Revolusi Oktober. Sangat terpengaruh oleh bekas perwira Tentara Rusia bertangan satu Josef Trumpeldor, ia orang yang sempurna untuk membantu ten tara bawah tanah Yahudi yang baru di Palestina

dan menapaki jen jang kepemimpinan di dalamnya setelah Aliyah (beremigrasi) ke Palestina pada tahun 1923 dan bergabung dengan Partai Buruh.

Selain seorang pemimpin yang hebat, Sadeh juga pribadi yang sangat menarik. Bekas pegulat berjanggut yang berbadan tinggi besar ini secara i sik sangat menge-sankan, tetapi ia juga seorang cendekiawan yang bacaannya luas dan sen sitif, seorang Sosialis sekaligus Zionis yang bersemangat serta seorang penulis terkenal. Sadeh tidak memiliki pendidikan militer for mal selain apa yang dipelajarinya sendiri. Se kalipun demikian, konsep dasar militernya begitu masuk akal sehingga tetap diikuti oleh Zahal hingga sekarang. Lebih dari itu, salah satu prinsip paling penting Zahal—yaitu bertempur dengan wajar—didasarkan pa da

Yitzhak Sade, bapak Korps

Lapis Baja Israel. Seorang

pegulat di masa mudanya

di Crimea, ia seorang

pemberani yang penuh

semangat dan, menurut

kata-kata seorang perwira

di Jawatan Sejarah Zahal,

”orang yang tidak suka

omong kosong!”


14

HEYL HA’SHIRYON

pengajaran salah satu jenderal yang pa ling manusiawi itu, yang sering kali memberitahu anak buah nya,”Kasihilah senjatamu—dan ben cilah perang.”

Sadeh, memikirkan taktik menurut istilah dari olahraga gulat kegemarannya, meyakini inovasi dan pitingan—hantamlah mu-suh dengan keras, hantam ketika ia tidak memperkirakannya, dan gunakan jumlahmu yang kecil demi keuntungan semaksimal mungkin. Yang terpenting, Sadeh meyakini bahwa pertahanan ter baik adalah serangan yang baik.

Sementara itu, pada tahun 1936 pecah Pem berontakan Arab di seluruh Palestina. Dalam usahanya untuk mengatasi serangan pukul lari orang Arab yang terorganisasi, pihak Inggris dibebani ka rena harus mengon sentrasikan sejumlah besar pasukan untuk mengawal konvoi-konvoi perbekalan di sepanjang jalan sem pit berkelok-kelok yang me mi sahkan permukiman-permukiman Ya-hudi dan pos-pos terluar Inggris. Karena menyadari bahwa mereka memerlukan perlindungan tambahan, pihak Inggris mengizinkan orang Yahudi melapisi truk-truk mereka dengan baja. Namun, hasilnya mengecewakan: karena bobot nya bertambah, truk-truk ter sebut berkurang kecepatannya, sehingga hasilnya jauh dari me lindungi pengemudi Yahudinya—sementara pa sukan Inggris meng gunakan mobil dan truk lapis baja yang lebih baik. Sekalipun

Seorang petani Yahudi

membajak ladangnya

di sebuah permukiman

pertanian di bawah

penjagaan traktor lapis

baja pada tahun 1938.

Pertahanan seperti ini

masih dilakukan hingga

tahun 1965 di Lembah

Hula untuk melindungi

para petani dari serangan

yang dilancarkan pasukan

Suriah yang berada di

Dataran Tinggi Golan di

atasnya.


15


de mikian, bukan hanya orang Yahudi, tetapi juga banyak prajurit Ing gris, yang terbunuh dalam usaha untuk melintasi jalan-jalan yang berbahaya itu.

Untuk mengatasi masalah itu, para komandan Haganah, yang merasa termotivasi oleh semangat dan kepercayaan diri Sadeh yang besar, mengizinkannya—sebagai ujian—untuk menerapkan ke ya kin annya dalam praktik. Sadeh membentuk Nodedot, sebuah pasukan patroli mobil yang membawa prajurit pejalan kaki, untuk mempertahankan permukiman-permukiman yang terkucil dan ter kepung di sekitar Yerusalem. Alih-alih menanggapi serangan orang Arab, seperti yang dilakukan oleh para pemukim Yahudi dari belakang kubu karung pasir mereka, Sadeh mengajarkan anak buahnya untuk membela diri dengan menghancurkan musuhnya sebelum mereka melancarkan serangan serius. Sergapan, ”pu kul-an” malam hari, dan berbagai operasi komando lain, dilancarkan setiap hari oleh regu-regu Sadeh terhadap desa-desa besar Arab yang dijadikan gerilyawan sebagai tempat berkumpul. Akibat se-rangan pendahuluan Sadeh sangat luar biasa: serangan terhadap permukiman-permukiman Yahudi merosot hingga 90 persen, kor-ban di kalangan orang Yahudi menyusut, dan kualitas telah me-nutupi kekurangan kuantitas di pihak Yahudi. Haganah dengan ce pat memperluas teori Sadeh dengan membentuk unit-unit pe-nyerang mobil tambahan. Bahkan, Kapten Orde Wingate yang le gendaris juga mengambil pelajaran dari sosok jenius operasi khusus Haganah itu dan menggabungkan unit kecil dan efektif yang disusun Sadeh dalam Regu Malam Wingate yang terkenal. Pada tahun 1941, Sadeh ditugaskan untuk menyusun Palmach—sebuah tentara non-teritorial reguler yang dimobilisasi sebagai bagian Haganah. Tugas ini, seperti segala hal yang dilakukannya, dijalankan dengan sebaik-baiknya, yang meningkatkan kekuatan

Palmach dari enam kompi menjadi empat batalion dalam waktu

satu tahun.

Pemberontakan Arab tahun 1936–39 sendiri menyadarkan pa ra komandan Haganah bahwa kerusuhan tidak konvensional ini merupakan awal dari sebuah perang konvensional yang ti-dak terelakkan untuk memperebutkan Palestina, dan bahwa gerombolan-gerombolan kecil gerilyawan bersenapan Mauser dan

Sebuah bus berlapis baja,

yang dibuat dari bus

reguler.


16

HEYL HA’SHIRYON

granat peninggalan Otto man tidak akan mampu mengalahkan sebuah tentara. Apabila doktrin taktis Sadeh dapat diterapkan de ngan sumber-sumber yang konvensional, demikian pikir pa ra komandan Haganah, tentara konvensional musuh dapat di ka-lahkan. Akan tetapi, pada saat perang pecah di Eropa pada bulan September 1939, Haganah masih sangat jauh bahkan dari usaha untuk mendapatkan sum ber-sumber konvensional lewat cara-cara yang pa ling tidak kon vensional.

MENCURI TANK INGGRIS

Ketika Perang Dunia II berkobar, Palestina dibanjiri oleh pasukan ekspedisi Inggris. Banyak kamp tentara dibangun berdampingan dengan permukiman sipil. Yishuv (gerakan permukiman Yahudi di Palestina) sangat tertarik dengan suara dentingan tank-tank Inggris yang menyusuri jalanan di antara desa-desa mereka. Namun, para pemuda Yahudi harus menelan pil pahit: Tentara Inggris menolak keinginan mereka untuk bergabung dengan resimen-resimen la-

SENJATA

CROMWELL MK III

Tank menengah produksi Inggris, Cromwell dianggap sebagai impian bagi pasukan lapis baja neg-eri itu. Mulai bertugas untuk pertama kalinya dalam invasi di Normandia pada tahun 1944, tank ini merupakan tandingan bagi kendaraan lapis baja Jerman karena memiliki ketebalan baja yang lebih baik dibandingkan tank-tank menengah Inggris sebelumnya. Versi yang lebih modern dari tank ini memiliki meriam kaliber 75 mm dan 95 mm.

Israel berhasil memperoleh dua tank Cromwell lewat anggota pasukan Inggris yang bersimpati dengan perjuangan orang Yahudi. Sekalipun insiden pencurian itu membuat marah Inggris, mereka hanya dapat mendakwa kedua sersan yang melarikan kedua tank sebagai desertir dan menyampai kan sebuah keluhan. Israel sendiri mendapatkan dua Cromwell dan dua awak tank yang berpengalam-an, yang kemudian melatih para awak tank pertama Heyl Ha’Shiryon.

Awak : 5 orangBerat : 27,9 tonPanjang : 6,42 mTinggi : 2,51 mLebar : 3,048 m Kecepatan : 61 km/jam Jarak Tempuh : 278 kmPersenjataan : 1 x meriam 47 mm 2 x senapan mesin BESA 7,92 mm

J


17


pis bajanya. Para prajurit Yahudi tidak boleh mendekati tank-tank Ing gris—termasuk di bengkel-bengkel maupun unit-unit pen-dukung. Bahkan, ketika kemudian Inggris mendirikan Brigade Yahudi bagi para sukarelawan Yahudi Palestina, unit tersebut tidak memiliki ken daraan lapis baja selain Bren carrier.

Karena itu, tidak satu pun veteran Yahudi dari Perang Dunia II yang memiliki pengalaman dalam teknik pertempuran tank. Na-mun, sementara pertempuran untuk memperebutkan jalanan di ne geri mereka berlanjut pada awal tahun 1948, komando Ha ganah menyadari mendesaknya keperluan untuk melindungi kon voi yang rapuh—khususnya jalur perbekalan ke Yerusalem, yang kini dikepung oleh orang Arab. Sementara para pemuda dan pemudi Yahudi mati-matian menantang peluru dan granat orang Arab, pemerintah Per mandatan Inggris terus menyita semua senjata orang Yahudi. Truk-truk berlapis baja buatan sendiri orang Yahudi pun tidak efektif; karena masalah bobot yang memperlambat truk, para pengemudinya harus memilih antara kendaraan dengan lapisan baja tipis yang tidak efektif atau kendaraan yang lamban. Pembantaian orang Arab terhadap para dokter dan perawat Yahudi yang mengikuti sebuah konvoi dalam perjalanannya menuju Bukit Scopus yang terkepung, sementara pasukan Inggris hanya berdiam diri melihat kejadian itu, tidak dapat atau tidak mau memberikan bantuannya, mendorong Haganah untuk mengambil sebuah ke-putusan yang sulit.

Agar konvoi tetap dapat berjalan, Haganah harus mendapatkan kendaraan lapis baja—bagaimanapun caranya.

Karena tidak dapat memperoleh kendaraan lapis baja secara sah, Haganah memutuskan untuk memperolehnya secara ilegal. Ke tika Permandatan hampir berakhir, Haganah mulai mendekati para prajurit Inggris, yang karena belas kasihan atau ketamakan, dapat menyediakan senjata yang benar-benar dibutuhkan oleh orang Yahudi. Haganah melakukan operasi-operasi rahasia yang sa ngat berani, yang dapat dimengerti apabila semua pilihannya telah dipertimbangkan.

Pasukan Inggris di Yerusalem, demi keamanannya sendiri, telah menutup diri di daerah-daerah kantong yang dijaga ketat. Tempat-tempat ini memiliki banyak timbunan senjata, polisi, dan—yang

Mike Flanagan, seorang

prajurit Irlandia yang

mencuri dua buah tank

Cromwell bersama

komandannya, Harry

McDonald, dan

menyerahkannya kepada

Haganah. Flanagan

bersimpati kepada orang

Yahudi setelah ikut

membebaskan Kamp

Konsentrasi Bergen-

Belsen. Ia kemudian

bergabung dengan Zahal,

memeluk Yudaisme, dan

mengganti namanya

menjadi Michael Peleg.


18

HEYL HA’SHIRYON

paling penting—kendaraan lapis baja. Haganah, yang tahu akan harta karun di balik kawat berduri ini, memutuskan untuk men-curinya. Pada suatu malam yang gelap. seorang mayor Inggris dan dua orang prajurit mengendarai sebuah mobil lapis baja GMC, yang membawa sejumlah senapan mesin dan dipenuhi amunisi, keluar dari daerah kantong terbesar yang dijuluki ”Bevingrad”—diambil dari nama Ernest Bevin, menteri luar negeri Inggris pada masa itu. Pihak Haganah kemudian mengambil alih kendaraan itu, melarikannya ke sebuah permukiman Yahudi terpencil di mana kendaraan tersebut disembunyikan dalam sebuah lumbung di bawah tum pukan jerami. Pada hari berikutnya, ken daraan lapis baja lainnya—sebuah Daimler bersenjata meriam 2 pon—dicuri dari Barak Allenby di selatan Yerusalem dan disembunyikan di dalam kota. Penguasa Inggris segera mengetahui kedua pencurian itu dan menuntut agar para pemuka Yahudi segera mengembalikan kedua kendaraan lapis baja itu. Namun, permintaan itu ti dak bisa dikabulkan, bahkan apabila mere ka menginginkannya: mereka ti-dak tahu sa ma sekali di mana kedua kendaraan itu ber ada! Hanya beberapa orang anggota Haganah yang tahu rencana itu. Dalam waktu beberapa hari, kedua kendaraan lapis baja itu kemudian di keluarkan dari tempat persembunyiannya dan digunakan untuk

Dua orang prajurit haganah

berpose di atas kendaraan

lapis baja Daimler milik

Inggris yang berhasil

mereka curi dari Barak

Allenby.


19


membantu Haganah memukul mundur sebuah pasukan Arab yang besar dari kubu Kastel di dekat Yerusalem.

Perolehan Haganah berikutnya adalah sebuah rongsokan tank Sherman yang di-jadwalkan akan dibesituakan, bersama de-ngan semua peralatan Inggris yang masih mungkin digunakan, sebelum berakhirnya Permandatan. Tank-tank dan kendaraan lapis baja dibuang dari Bukit Carmel ke pantai Haifa, dan sisa-sisa rongsokannya diledakkan. Sejumlah besar amunisi tank dan me riam ditenggelamkan di Laut Te-ngah. Haganah, yang mem butuhkan se-gala macam peralatan, tidak berdiam diri melihat tumpukan sampah senjata yang sangat dibutuhkannya. Para pe nyelam Haganah secara sukarela pergi untuk mengambil amunisi dari dasar laut. Para ahli senjata mengendap-endap di sepanjang pantai pada waktu malam hari, memulung sisa-sisa rongsokan yang masih bisa digunakan. Namun, operasi ini sendiri sangat ber bahaya, karena orang Inggris yang berpikiran jauh ke depan telah meranjaui kawasan pantai.

Akhirnya, beberapa prajurit Inggris, yang didorong oleh ke-tamakan, bersedia untuk menyelamatkan sebuah tank dengan im-bal an besar, Mereka setuju bertemu dengan agen Haganah di suatu tempat dan menukar sebuah tank dari sebuah kendaraan pengang kut Inggris ke sebuah kendaraan pengangkut darurat Ya hudi. Operasi ini berjalan mulus, di mana kendaraan angkut Haganah kemudian dipacu dengan kencang ke Tel Aviv, yang te lah ditinggalkan oleh Inggris. Sayangnya, muatan yang berat dan kecepatan yang tinggi membuat beberapa roda kendaraan pengangkutnya meletus. Roda merupakan barang langka, dan sebuah pencarian mati-matian pun dilakukan. Akhirnya, pencarian di sebuah bekas gudang perbekalan transportasi Inggris menghasilkan roda yang diperlukan. Roda-

roda ini segera dikirimkan ke kendaraan angkut yang sangat mem-

butuhkannya, yang memampukan tank curian itu mencapai depot

intendans Tel Aviv.

Pada tahun 1948, bengkel-

bengkel Haganah berhasil

merakit paling tidak

dua tank Sherman dari

tumpukan rongsokan

dan suku cadang yang

ditinggalkan oleh Inggris.

Tank ini kemungkinan

adalah “Tamar”, salah satu

rongsokan Sherman yang

ditinggalkan Inggris di Tira,

yang berhasil dirakit ulang

dan dioperasikan oleh

Batalion Tank ke-82 Israel.


20

HEYL HA’SHIRYON

ERA SANDIWCH

Sekalipun operasi-operasi ini mengagumkan, hasilnya tidak mem berikan banyak pengaruh terhadap persenjataan negara Ya-hudi yang hendak dibentuk. Kebanyakan pejuang Palmach masih menggunakan truk yang diberikan lapisan “sandwich”—kayu triplek yang diberi lembaran logam. Plat baja tipis itu hanya sedikit memberikan perlindungan; banyak nyawa melayang, khu susnya di jalan Yerusalem. Hingga saat ini, rongsokan truk berlapis baja tipis tersebut masih teronggok di sepanjang jalan itu, sebuah monumen bisu di masa kelam yang penuh tindak kepahlawanan itu.

Keadaan membaik setelah Haganah mulai memodii kasi ken-daraan lapis baja. Turet-turet bersenapan mesin ringan ditambahkan ke mobil-mobil pengintai. Beberapa truk berat komersial dipasangi peralatan penghancur rintangan jalan. Ketika Hari Proklamasi se-makin mendekat, orang Israel mendirikan sebuah industri lapis baja ringan di bawah tanah, yang terutama dioperasikan dari ga-rasi. Bengkel-bengkelnya bekerja siang-malam untuk memasang lapisan baja ke mobil-mobil pengintai yang diperoleh dari gudang surplus perang di Eropa. Sekalipun tidak dapat menahan tembakan senjata antitank, mobil-mobil berlapis baja ini menjadi kekuatan utama Korps Lapis Baja Israel yang masih muda.

Sebuah truk baja darurat

buatan Israel. Lamban dan

berbaja tipis, kendaraan

ini menjadi mangsa empuk

pasukan reguler dan

gerilyawan Arab di jalan Tel

Aviv-Yerusalem.


konflik bersejarah - heyl ha`shiryon - kronik korps lapis ... filebagi para komandan haganah di...

Documents