konfigurasisistemfo
TRANSCRIPT
5. Konfigurasi Sistem
Beberapa konfigurasi dapat digunakan untuk menghubungkan perangkat opto
elektronik di sisi sentral dengan perangkat opto elektronik di sisi pelanggan (TKO).
Sudut pandang dalam menentukan konfigurasi adalah berdasarkan topologi jaringan
yang menghubungkan sentral lokal dengan lokasi pelanggan. Konfigurasi pelanggan
yang dapat digunakan dalam sistem JARLOKAF meliputi konfigurasi di bawah ini.
5.1. Konfigurasi Single Star
Konfigurasi JARLOKAF single star adalah JARLOKAF yang memiliki 1 buah titik star
kabel yaitu pada perangkat opto elektronik di sisi sentral. Keuntungan konfigurasi ini
adalah kapasitas bandwith yang tinggi, privacy, dan sederhana. Sedangkan
kekurangannya adalah kurang sesuai untuk prlanggan yang distribusinya menyebar.
Jenis teknologi JARLOKAF yang dapat menggunakan konfigurasi ini adalah DLC
(Digital Loop Carrier).
Gambar Konfigurasi Single Star
5.2. Multiple Star
Multiple Star adalah konfigurasi JARLOKAF yang memiliki lebih dari satu buah titik
star kabel serat optik. Misalnya pada konfigurasi Double Star dengan teknologi PON,
titik star pertama terletak di perangkat opto elektronik di sisi sentral dan titik star
kedua di Passive Splitter. Keuntungan konfigurasi ini adalah bahwa kebutuhan kabel
optik dari sentral lebih sedikit, dan investasi awal lebih murah. Kekurangan
konfigurasi ini adalah perangkat tambahan pada titik star kedua baik komponen pasif
maupun perangkat opto elektronik, sehingga membatasi privacy dan membutuhkan
perawatan tambahan. Jenis teknologi yang menggunakan konfigurasi ini antara lain
adalah OAN (Optical Access Network) berdasarkan teknologi PON (Passive Optical
Network) ataupun AON (Active Optical Network).
Gambar Konfigurasi Multiple Star
5.3. Triple Star
Triple star adalah konfigurasi JARLOKAF yang memiliki 3 titik star. Contoh aplikasi
pada teknologi DLC dengan FTTZ, titik star pertama terdapat pada perangkat opto
elektronik di sentral, titik star kedua terdapat pada perangkat opto elektronik di RK,
titik star ketiga terdapat pada perangkat opto elektronik di DP. Keunggulan
konfigurasi ini adalah harga investasi yang lebih murah karena dapat menggunakan
jaringan kabel tembaga dan serat optik. Kelemahannya adalah berkurangnya
bandwith, privacy, dan bertambahnya O&M perangkat opto elektronik.
5.4. Kombinasi dengan Ring
Konfigurasi digunakan untuk meningkatkan keandalan jaringan. Konfigurasi yang
digunakan pada JARLOKAF dengan DLC adalah konfigurasi ring SDH. Konfigurasi
ring SDH dengan prangkat ADM digunakan sebagai proteksi beberapa point
sekaligus. Keunggulan konfigurasi ring SDH di samping meningkatkan kehandalan
sistem juga dapat menghemat jumlah serat optik yang aktif.
Gambar Konfigurasi Ring
6. Teknologi Jarlokaf
Teknologi yang dapat diterapkan dalam jaringan lokal akses fiber sampai saat ini
antara lain Digital Loop Carrier (DLC), Passive Optical Network (PON), Synchronous
Digital Hierarchy (SDH) dan Hybrid Fiber Coax (HFC). Namun yang akan dijelaskan
hanya tiga yaitu DLC, PON dan SDH.
Tabel Teknologi Jaringan Akses
Gambar Berbagai Tipe Jaringan Lokal Akses Fiber
6.1. Digital Loop Carrier (DLC)
Teknologi DLC merupakan hasil teknologi PCM-30 pada sistem jaringan pelanggan.
Teknologi ini memiliki dua perangkat utama yaitu di sisi sentral (CT) dan di sisi
pelanggan (RT). DLC merupakan perangkat yang memultiplexing sinyal keluaran
dari sentral dengan kecepatan 64 kbps menjadi sinyal dengan kecepatan 2 Mbps di
sisi pelanggan. Jika dibentuk jaringan lokal tersendiri maka diperlukan dua DLC
yang identik yaitu di bagian sisi sentral dan sisi pelanggan. Konfigurasi DLC terdiri
dari:
a. Pada sisi sentral (Exchange DLC Unit) terdiri dari:
- Perangkat DLC mengandung konverter analog ke digital dan orde pertama
multiplexer (PM).
- Multiplexer orde tinggi (HOM) menyediakan antarmuka di sisi sentral yang
berfungsi untuk multiplexing sinyal keluaran dari perangkat DLC (2 Mbps) dan
mengubah sinyal elektrik menjadi sinyal optik.
b. Pada sisi pelanggan (Remote DLC Unit) terdiri dari:
- Perangkat DLC mengandung konverter analog ke digital dan orde pertama
multiplexer (PM).
- Multiplexer orde tinggi (HOM) menyediakan antarmuka di sisi pelanggan yang
berfungsi mengubah sinyal optik menjadi sinyal elektrik oleh OLTE dan melakukan
demultiplexing ke sinyal 2 Mbps.
Antara RT-DLC ke pelanggan dihubungkan melalui kabel tembaga. Jarak antara CT-
DLC ke RT-DLC adalah sampai 30 km untuk daya sedang. Untuk daya rendah 10
km dan untuk daya tinggi 60 km.
Gambar Konfigurasi Umum DLC
Sistem DLC bisa digunakan untuk konfigurasi star karena memiliki hubungan kabel
fiber optik dari sisi sentral ke sisi pelanggan sebagai hubungan ke setiap titik.
Namun DLC dapat digunakan juga dengan konfigurasi ring, dengan menggunakan
transmisi SDH.
Gambar Konfigurasi DLC
Fungsi bagian Penyusun DLC (mengacu PPJT-KAF ver1.0) adalah sbb:
• Jarlokaf dengan topologi point-to-point (Single star)
• Terdiri dari dua perangkat utama:
✷ CT (Central Terminal) di sisi sentral, dan
✷ RT (Remote terminal) di sisi pelanggan
• Fungsi CT adalah :
✷ Interfacing dengan sentral lokal
✷ Multiplexer/Demultiplexer
✷ Crossconnect dan Controller
✷ Interfacing dengan ODN (E/O Converter/OLTE)
• Fungsi RT adalah :
✷ Interfacing dengan ODN (E/O Converter/OLTE)
✷ Multiplexer/Demultiplexer
✷ Interfacing dengan pelanggan
• DLC pada umumnya digunakan untuk pelanggan yang terkonsentrasi atau untuk
gedung bertingkat (high rise building)
6.2. Synchronous Digital Hierarchy (SDH)
SDH merupakan hierarki pemultiplekan yang berbasis transmisi sinkron disalurkan
melalui jaringan transmisi fisik. SDH pada kenyataannya merupakan kumpulan dari
STM-n. STM-n (Synchronous Transport Module) terbentuk dari multiplexing sinkron
DS-1, DS-2, DS-3, DS-4E, DS-3E, DS-2E dan DS-1E. Indikasi ini menunjukan
kelipatan frame dasar dari STM-1. STM berisi informasi payload dan informasi
Section Overhead (SOH) dalam struktur frame blok yang berulang setiap 125 µs.
Laju bit dalam SDH telah direkomendasikan dalam CCITT G.707, yang paling utama
antara lain :
• STM-1 dengan laju bit 155.520 Mbps
• STM-4 dengan laju bit 622.080 Mbps
• STM-16 dengan laju bit 2488.320 Mbps
Struktur multiplexing SDH dapat dilihat dalam gambar (75).
Penggunaan teknologi SDH dirancang untuk mampu mengatasi perubahan layanan
berbasis pita sempit menjadi layanan pita lebar. Selain itu penggunaannya dapat
meningkatkan kehandalan jaringan dan mengurangi kebutuhan kabel serat optik
karena biasanya digunakan pada area bisnis serta membutuhkan layanan dengan
laju bit yang tinggi. Pada saat ini penggunaan SDH di jaringan lokal hanya
direkomendasikan hingga level STM-16.
Gambar Struktur akhir multiplexing SDH
Frame STM-n merupakan hasil akhir dari prosedur multiplexing sinkronisasi dalam
SDH. Struktur frame STM-n meliputi 9 x 270 kolom seperti pada gambar di bawah
ini.