kondisi umum gunung ijen

5
Kondisi Umum Gunung Ijen Gunung api Ijen adalah gunung api bertipe strato, salah satu generasi kerucut vulkanik setelah pembentukan kaldera Ijen. Gunung api ini terdapat di daerah perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso Jawa Timur. Adapun tinggi kurang lebih 2.400 m diatas permukaan laut. Posisi geografinya terletak pada 8o 3’30’ Lintang Selatan dan 114o 14’30’ Bujur Timur (KSDA, Banyuwangi) Gunung api Ijen dicirikan oleh danau kawah berukuran kurang lebih 960 x 600 m2 dengan kedalaman air danau kurang lebih 200 m. Di batasi oleh pematang kawah berketinggian antara 2.145 m sampai dengan 2.386 m, sedangkan volume air kawah sekitar 36 juta m3. (KSDA Banyuwangi) Secara geologi taman wisata alam kawah Ijen terdiri dari batuan kwartier muda yang membentuk tanah regosol. Sedangkan jenis tifosol terbentuk dari batuan abu atau pasir tuf-fulkan yang bersifat intermedier sampai dengan pasir. Taman Wisata Alam Kawah Ijen secara geografis terletak pada 8o 3’ 30” Lintang Selatan dan 114o 14’ 30” Bujur Timur. Di sebelah utara dibatasi oleh hutan lindung Gunung Remuk dan sebelah barat dibatasi oleh jalan lintas Banyuwangi–Bondowoso. Aliran sungai Banyulinu merupakan batas sebelah selatan, sedangkan batas timurnya adalah lereng gunung Merapi. Hal ini akan berpengaruh pada angin musim yang termasuk daerah kering dengan curah hujan tahunan rata - rata berkisar antara 1500 – 3000 mm serta suhu udara berkisar antara -2o sampai 23oC. Iklim yang demikian akan mempengaruhi pada jenis vegetasi maupun binatang

Upload: devan-aditya

Post on 30-Dec-2015

39 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

aaa

TRANSCRIPT

Page 1: Kondisi Umum Gunung Ijen

Kondisi Umum Gunung IjenGunung api Ijen adalah gunung api bertipe strato, salah satu generasi kerucutvulkanik setelah pembentukan kaldera Ijen. Gunung api ini terdapat di daerahperbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso Jawa Timur. Adapuntinggi kurang lebih 2.400 m diatas permukaan laut. Posisi geografinya terletak pada8o 3’30’ Lintang Selatan dan 114o 14’30’ Bujur Timur (KSDA, Banyuwangi) Gunung api Ijen dicirikan oleh danau kawah berukuran kurang lebih 960 x 600m2 dengan kedalaman air danau kurang lebih 200 m. Di batasi oleh pematang kawah berketinggian antara 2.145 m sampai dengan 2.386 m, sedangkan volume air kawahsekitar 36 juta m3. (KSDA Banyuwangi)Secara geologi taman wisata alam kawah Ijen terdiri dari batuan kwartier mudayang membentuk tanah regosol. Sedangkan jenis tifosol terbentuk dari batuan abuatau pasir tuf-fulkan yang bersifat intermedier sampai dengan pasir. Taman Wisata Alam Kawah Ijen secara geografis terletak pada 8o 3’ 30” LintangSelatan dan 114o 14’ 30” Bujur Timur. Di sebelah utara dibatasi oleh hutan lindungGunung Remuk dan sebelah barat dibatasi oleh jalan lintas Banyuwangi–Bondowoso.Aliran sungai Banyulinu merupakan batas sebelah selatan, sedangkan batas timurnyaadalah lereng gunung Merapi. Hal ini akan berpengaruh pada angin musim yangtermasuk daerah kering dengan curah hujan tahunan rata - rata berkisar antara 1500 –3000 mm serta suhu udara berkisar antara -2o sampai 23oC. Iklim yang demikian akan mempengaruhi pada jenis vegetasi maupun binatangyang mendiami, disamping itu karena gas belerang juga sangat berpengaruh padajenis tumbuhan maupun binatang yang ada

Kawasan taman wisata alam kawah Ijen, merupakan kawasan yang dilindungi.Dibandingkan dengan gunung yang lain disekeliling gunung Ijen, karena gunung Ijenmemiliki jenis flora maupun fauna yang lebih vareatif, disamping itu karena gunungIjen merupakan gunung vulkanik yang cukup aktif. Gunung Ijen juga sebagai sumberbelerang yang cukup aktif pula, sehingga kawasan itu dilindungi,

Potensi Flora Kawasan Taman Wisata Alam Kawah Ijen secara fisik berpotensi yaitu memilikianeka ragam jenis flora. Penyebaran flora di kawasan seluas 2.560 ha cukup meratadan beraneka ragam tipe vegetasi yang ada. Berdasarkan hasil inventarisasi yangtelah dilakukan dan yang diperoleh dari KSDA tentang macam flora yang ada dapatdiklasifikasikan sebagai berikut : 1. Daerah dengan ketinggian 700 – 1000 m yang disebut dengan Montane RainForest atau hutan hujan pegunungan.

Potensi flora di kawasan taman wisata alam kawah Ijen setelah diidentifikasisecara menyeluruh ada 86 jenis yang terdiri dari semak / perdu, epifit, tumbuhanbawah, pohon dan rumput. Dari beberapa pengelompokan tersebut, masing – masingmempunyai penyebaran yang tidak merata karena kondisi vegetasi yang tidak samaantara satu kawasan dengan kawasan yang lainnya. Paling banyak ditemui adalahjenis semak, yaitu sampai 29 jenis yang didominasi oleh Euphatorium dan Eidelweiss.

Page 2: Kondisi Umum Gunung Ijen

Untuk banyaknya spesies yang dijumpai pada peringkat kedua adalah rumput, yaitutelah teridentifikasi sebanyak 24 jenis. Selanjutnya berturut – turut adalahherba/ terna ( 13 jenis), pohon (12 jenis), Epifit ( 9 jenis) dan semak/perdu (7 jenis )

Untuk jenis pohon yang mendominasi adalah pohon cemara gunung ( Casuarinajunghuhniana) yang sebarannya merata dan merupakan ciri khas dari tegakan datarantinggi. Kelompok tumbuhan epifit merupakan tumbuhan yang paling indah diantaratumbuhan yang lainnya. Kelompok ini didominasi oleh jenis anggrek yang sudahdikenal oleh masyarakat secara umum sebagai primadona tanaman hias. Vacciniummerupakan tanaman khas yang hanya di jumpai pada dataran tinggi. Jenis perdu inijuga dapat hidup di daerah yang tumbuhan lainnya tidak bisa hidup. Kelebihan daritumbuhan ini adalah mampu membentuk kayu yang keras di daerah yang minimdengan unsur hara yang terkandung dalam tanah.Disamping jenis pohon yang hidup secara merata di dataran tinggi tersebut, jugabeberapa pohon didalam perkebunan. Pohon ini potensi untuk tanaman agro wisata.Adapun jenis pohon yang memungkinkan sebagai agrowisata yaitu, perkebunancengkeh, perkebunan kopi, perkebunan coklat maupun perkebunan karet. Berdasarkan hasil inventarisasi jenis flora yang ada, secara kasad mata bahwadi kawasan Taman Wisata Alam Kawah Ijen desa Taman Sari berpotensi sebagaiekowisata yang menarik untuk dikunjungi oleh wisataawan. Disamping ituperkebunanan juga sangat potensial jika dikembangkan sebagai agrowisata,disamping hasil perkebunan juga merupakan potensi pendukung ekowisata. Dari jumlah hasil inventarisasi tersebut yang mengacu pada teori di babsebelumnya yaitu menurut Fandeli (1992) dalam Latupapua (2008) jika dimasukkandalam kriteria kualitas keanekaragaman flora termasuk dalam skala 5 (lima), yaitu

jumlah jenis > 31 jenis. Maksudnya bahwa jenis flora yang ada, termasuk dalamkategori sangat baik. Data ini menggambarkan khasanah kekayaan potensi dengankeanekaragaman flora yang dimiliki, dengan demikian dapat menambah daya tarikwisatawan untuk melihat dan menikmatinya keindahan alam serta keanekaragamanflora.

Agus Sudiarso 2004, “Ekowisata di Taman Nasional Bromo Tengger SemeruJawa Timur”, (tesis) Universitas Udayana. DenpasarAgung Suryawan W dan A. A. G. Raka Dalem, 2010, Implementation of Local Knowledge “ Tri Hita Karana “ in Ecotourism Management in Bali, soca 10 (1) : 94 - 99Anonim. 2003. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam. Jawa TimurAnonim. 1992. Kamus Besar Bahasa Indonesia. JakartaAnonim. 1996. dalam Raka-Dalem, Ayu Astarini, Denny S. Yusup, Ria Defiani,

Page 3: Kondisi Umum Gunung Ijen

Ginantra, 2006. Ekoturisme. F.MIPA Universitas UdayanaAnonim. 1997. dalam Raka-Dalem, Ayu Astarini, Denny S. Yusup, Ria Defiani, Ginantra, 2006. Ekoturime. Universitas UdayanaAnonim. 2001. Direktorat Jendral Pengendalian Kerusakan KeanekaragamanHayati, Badan Pengendalian Dampak LingkunganAnonim. 2001. WWF International 2001, Guidelines For Community – Based Ecotourism DevelopmentAnonim. 2007. Kabupaten Banyuwangi Dalam Angka 2007, Kerjasama BAPPEDA dengan Kabupaten BanyuwangiAnonim. 2009. Kamus Besar Bahasa Indonesia. JakartaAnonim. 2009. Balai Pusat Statistik. BanyuwangiAnonim. 2009. UU RI No. 10 Tahun 2009, Departemen Kebudayaan danPariwisataAnonim. 2009. Kabupaten Banyuwangi Dalam Angka 2009, Kerjasama BAPPEDA dengan Kabupaten Banyuwangi.Anonim. 2010. Balai Pusat Statistik. Banyuwangi Lembaga Penelitian Tanah Bogor (1966), dalam dokumen Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur Seksi Konservasi Wilayah V Banyuwangi (2010