kondisi perekonomian yang kuat didukung oleh laporan ... · pdf fileadalah dengan semakin...

3
Kondisi Perekonomian yang Kuat Didukung oleh Laporan Keuangan yang Sehat Luar biasa, itulah kata yang dapat kita ucapkan terhadap kinerja ekonomi Indonesia. Tak dapat dipungkiri, kondisi perekonomian Indonesia tahun 2010 dan 2011 ini cukup menggembirakan. Hal tersebut setidaknya dapat kita lihat dari pertumbuhan ekonomi yang positif, investasi yang meningkat dan nilai tukar yang relatif stabil. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2010 bahkan mencapai 6,1 persen atau lebih tinggi dari target dalam APBN-P Tahun Anggaran 2010 yang sebesar 5,8 persen. Pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan tersebut dapat dianggap sebagai prestasi tersendiri, mengingat pada saat yang bersamaan, beberapa negara di kawasan Eropa sedang mengalami krisis ekonomi. Patut kita akui bahwa salah satu faktor yang cukup berpengaruh terhadap perkembangan positif ekonomi Indonesia adalah peningkatan investasi. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi penanaman modal sepanjang tahun 2010 meningkat secara signifikan. Hal tersebut terlihat dari realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang sebesar Rp60,63 triliun, atau mengalami peningkatan sebesar 60,04 persen dibanding tahun 2009 yang mencapai Rp37,80 triliun. Sementara, Penanaman Modal Asing (PMA) terealisasi sebesar USD16,21 miliar, atau meningkat sebesar 49,82 persen dibanding tahun sebelumnya yang berada pada level USD10,82 miliar. Kenaikan realisasi investasi tersebut tentu saja menambah jumlah lapangan kerja yang ada. Untuk tahun 2010 saja, Pemerintah berhasil membuka 133.053 lapangan kerja baru akibat penanaman modal dalam negeri dan 329.959 lapangan kerja baru sebagai akibat penanaman modal asing. Belum lagi lapangan kerja yang tercipta secara tidak langusung akibat investasi tersebut. Diperkirakan, terdapat sebanyak dua juta lebih lapangan kerja baru yang tercipta akibat adanya investasi tersebut. Tingginya realisasi penanaman modal, baik penanaman modal dalam negeri maupun penananaman modal asing dipercaya akibat iklim investasi yang semakin membaik. Selain itu, pengaruh pengelolaan keuangan pemerintah yang semakin baik juga memberikan kepercayaan tersendiri terhadap perekonomian nasional. Hal ini terjadi karena investor percaya bahwa semakin baik pengelolaan keuangan pemerintah maka hal tersebut dapat meningkatkan efek multiplier yang dihasilkan dari kegiatan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang semakin baik ditambah dengan governance yang juga baik, semakin meningkatkan level of confidence terhadap investasi di Indonesia. Maka tak heran, krisis ekonomi yang terjadi di

Upload: donhan

Post on 06-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kondisi Perekonomian yang Kuat Didukung oleh Laporan ... · PDF fileadalah dengan semakin meningkatnya status Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP). LKPP Tahun 2009 dan Tahun 2010

Kondisi Perekonomian yang Kuat Didukung oleh Laporan Keuangan yang Sehat

Luar biasa, itulah kata yang dapat kita ucapkan terhadap kinerja ekonomi Indonesia.

Tak dapat dipungkiri, kondisi perekonomian Indonesia tahun 2010 dan 2011 ini cukup

menggembirakan. Hal tersebut setidaknya dapat kita lihat dari pertumbuhan ekonomi yang

positif, investasi yang meningkat dan nilai tukar yang relatif stabil. Pertumbuhan ekonomi

Indonesia tahun 2010 bahkan mencapai 6,1 persen atau lebih tinggi dari target dalam APBN-P

Tahun Anggaran 2010 yang sebesar 5,8 persen. Pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan

tersebut dapat dianggap sebagai prestasi tersendiri, mengingat pada saat yang bersamaan,

beberapa negara di kawasan Eropa sedang mengalami krisis ekonomi.

Patut kita akui bahwa salah satu faktor yang cukup berpengaruh terhadap

perkembangan positif ekonomi Indonesia adalah peningkatan investasi. Badan Koordinasi

Penanaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi penanaman modal sepanjang tahun 2010

meningkat secara signifikan. Hal tersebut terlihat dari realisasi Penanaman Modal Dalam

Negeri (PMDN) yang sebesar Rp60,63 triliun, atau mengalami peningkatan sebesar 60,04

persen dibanding tahun 2009 yang mencapai Rp37,80 triliun. Sementara, Penanaman Modal

Asing (PMA) terealisasi sebesar USD16,21 miliar, atau meningkat sebesar 49,82 persen

dibanding tahun sebelumnya yang berada pada level USD10,82 miliar.

Kenaikan realisasi investasi tersebut tentu saja menambah jumlah lapangan kerja yang

ada. Untuk tahun 2010 saja, Pemerintah berhasil membuka 133.053 lapangan kerja baru

akibat penanaman modal dalam negeri dan 329.959 lapangan kerja baru sebagai akibat

penanaman modal asing. Belum lagi lapangan kerja yang tercipta secara tidak langusung

akibat investasi tersebut. Diperkirakan, terdapat sebanyak dua juta lebih lapangan kerja baru

yang tercipta akibat adanya investasi tersebut.

Tingginya realisasi penanaman modal, baik penanaman modal dalam negeri maupun

penananaman modal asing dipercaya akibat iklim investasi yang semakin membaik. Selain

itu, pengaruh pengelolaan keuangan pemerintah yang semakin baik juga memberikan

kepercayaan tersendiri terhadap perekonomian nasional. Hal ini terjadi karena investor

percaya bahwa semakin baik pengelolaan keuangan pemerintah maka hal tersebut dapat

meningkatkan efek multiplier yang dihasilkan dari kegiatan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi

yang semakin baik ditambah dengan governance yang juga baik, semakin meningkatkan level

of confidence terhadap investasi di Indonesia. Maka tak heran, krisis ekonomi yang terjadi di

Page 2: Kondisi Perekonomian yang Kuat Didukung oleh Laporan ... · PDF fileadalah dengan semakin meningkatnya status Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP). LKPP Tahun 2009 dan Tahun 2010

kawasan Eropa dan konflik di kawasan Afrika Utara tidak mempengaruhi gairah investasi

yang ada di Indonesia.

Indikator semakin membaiknya pengelolaan keuangan pemerintah salah satunya

adalah dengan semakin meningkatnya status Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP).

LKPP Tahun 2009 dan Tahun 2010 telah mendapatkan opini audit yang baik, yaitu opini

Wajar Dengan Pengecualian (WDP) setelah lima tahun berturut-turut, yakni pada tahun 2004-

2008, LKPP dinyatakan disclaimer oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Prestasi

Pemerintah dalam meraih opini WDP atas LKPP tahun 2010 merupakan hasil kerja keras

dalam menjaga kualitas akuntabilitas Keuangan Negara yang sejalan dengan kualitas Laporan

Keuangan Bendahara Umum Negara (LKBUN) dan Laporan Keuangan Kementerian

Negara/Lembaga (LKKL). Tentu saja, kualitas ini tidak lepas dari upaya pemerintah dalam

meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan negara, sehingga opini pada Kementerian

Negara/lembaga (K/L) yang merupakan elemen utama LKPP menunjukkan kemajuan yang

signifikan. Jumlah K/L yang memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) meningkat

dari 35 pada tahun 2008, menjadi 45 pada tahun 2009, dan pada tahun 2010 mencapai 53 K/L.

Sedangkan LKBUN tahun 2010 yang untuk pertama kalinya diberikan opini, langsung

mendapatkan opini Wajar Dengan Pengecualian (qualified opinion).

Namun demikian, Pemerintah tentu saja tidak puas dengan opini WDP yang

diperolehnya. Opini WDP menunjukan bahwa masih terdapat beberapa kendala yang harus

diselesaikan dengan tuntas. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kualitas LKPP tahun 2011,

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menginstruksikan kepada jajaran pemerintah agar

lebih meningkatkan tertib administrasi. Presiden bahkan mengatakan bahwa pada tahun 2012,

untuk laporan keuangan tahun 2011 tidak boleh lagi ada menteri dan Kepala lembaga yang

laporan keuangannya mendapatkan opini “tidak memberikan pendapat” apalagi “tidak wajar”

di dalam LKKL-nya.

Memang, seyogyanya semua penyelenggara negara menerjemahkan instruksi tersebut

dengan cara meningkatkan tertib dalam pelaksanaan anggaran dan pertanggungjawabannya.

Selain itu, diharapkan semua K/L juga meningkatkan kualitas akuntabilitasnya dengan cara

melakukan self audit secara seksama. Artinya, tidak boleh lagi ada kegiatan yang tidak tertib

administrasi atau tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Namun, kehati-hatian

dalam melaksanakan program kegiatan juga tidak mengurangi kecepatan realisasinya.

Berkenaan dengan instruksi tersebut, Pemerintah sebenarnya sudah menyiapkan

strategi dan langkah yang akan dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas LKKL. Salah

satu langkah utama yang akan dilakukan dalam jangka waktu dekat ini adalah melaksanakan

Page 3: Kondisi Perekonomian yang Kuat Didukung oleh Laporan ... · PDF fileadalah dengan semakin meningkatnya status Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP). LKPP Tahun 2009 dan Tahun 2010

Rapat Kerja Nasional Akuntansi dan Pelaporan Keuangan (Rakernas Akuntansi). Rakernas

Akuntansi ini pada dasarnya bertujuan untuk membangun forum interaksi antara pejabat K/L

dalam menyusun strategi peningkatan kualitas LKKL, mewujudkan kesatuan pemahaman

yang jelas, menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi bersama, dan menjaga

terpeliharanya komitmen para penyelenggara akuntansi dan pelaporan keuangan.

Dengan adanya Rakernas Akuntansi, terbukti bahwa kualitas penyusunan LKKL dan

LKKP juga semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat dari kualitas opini atas laporan keuangan

K/L yang terus meningkat setiap tahunnya. Bahkan, LKKL yang mendapatkan opini WTP

jumlahnya terus meningkat tajam. Pada tahun 2006, jumlah LKKL yang mendapat opini WTP

sebanyak tujuh K/L, tahun 2007 sebanyak 16 K/L, tahun 2008 sebanyak 35 K/L, tahun 2009

sebanyak 45 K/L, serta tahun 2010 sebanyak 53 K/L.

Tentu harapan atas pelaksanaan Rakernas Akuntansi tersebut juga semakin besar.

Bagaimanapun, peningkatan kualitas LKPP dan LKKL tahun 2011 merupakan suatu

keharusan. Bukan saja menandakan kinerja pemerintah yang semakin baik, tetapi peningkatan

kualitas tersebut dipercaya juga berpengaruh terhadap peringkat investasi Indonesia di mata

dunia internasional. Dengan membaiknya peringkat investasi tersebut, boleh jadi hal ini juga

akan meningkatkan penanaman modal di Indonesia.

Tahun ini, Rakernas akuntansi tersebut akan kembali digelar pada tanggal 19-20

September 2011 di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan Jakarta dengan tema

“Peningkatan Kinerja Pengelolaan Keuangan Pemerintah dalam Rangka Mewujudkan

Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Pemerintah yang Berkualitas”. Melalui Rakernas ini,

diharapkan transparansi dan akuntabilitas pelaporan keuangan negara dapat terwujud seiring

dengan tuntutan good governance dan clean government oleh masyarakat maupun dunia

internasional.