jasa konstruksi - lkpp

305
PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH JASA KONSTRUKSI JILID 1

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

29 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: JASA KONSTRUKSI - LKPP

PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

J A S A K O N S T R U K S I

JILID

1

Page 2: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

i

KATA PENGANTAR

Arahan Penggunaan Contoh Naskah Kontrak

Buku ini, Pembahasan mengenai kontrak untuk pengadaan pemerintah, saat ini

masih belum banyak, masih sedikit mengenai referensi tentang kontrak,

sehingga bagi para pelaku pengadaan masih kesulitan untuk menemukan

referensi mengenai kontrak.

Berdasar kondisi demikian, LKPP khususnya Direktorat Penanganan

Permasalahan Hukum telah melakukan berbagai workshop tentang keahlian

berkontrak.

Workshop-workshop yang telah dilakukan antara lain, membuat rancangan

kontrak, melakukan persiapan pelaksanaan kontrak s.d serah terima pekerjaan,

bahkan sudah membahas tema-tema kontrak secara spesifik. Hasil kegiatan

workshop ini ada beberapa hal yang dapat disampaikan untuk menjadi buku atau

referensi bagi para pelaku pengadaan.

Pada buku ini disampaikan contoh-contoh tentang naskah kontrak, buku ini

bukan suatu standar yang tidak boleh diubah tetapi hanya bersifat referensi yang

kemungkinan dapat digunakan atau mungkin perlu disesuaikan untuk digunakan

atau mungkin tidak tepat untuk digunakan.

Buku atau contoh naskah kontrak yang disampaikan disini bila digunakan untuk

berkontrak maka perlu di perbarui dengan peraturan-peraturan yang ada,

disesuaikan dengan kebutuhan berkontrak yang baik dan upaya mencegah

risiko yang kemungkinan akan terjadi.

Bahan atau materi yang dikumpulkan di buku ini, bukan dibuat sendiri oleh team

LKPP, tetapi didapat atau dikumpulkan dari berbagai pihak dari nama-nama

terlampir.

Semoga buku ini bermanfaat bagi para pelaku pengadaan dan pihak-pihak lain

yang memerlukan referensi mengenai kontrak untuk pengadaan pemer- intah.

Page 3: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

ii

Terimakasih diucapkan kepada para pihak yang terlibat dalam penyusunan

materi buku ini dan mohon maaf bila masih ada kekurangan atau

ketidaklengkapan.

Plt. Direktur Penanganan Permasalahan Hukum

Mudjisantosa

Page 4: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. I

DAFTAR ISI.......................................................................................................................... III

PEKERJAAN KONSTRUKSI REHABILITASI GOR ....................................................... 1

PEKERJAAN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN JEMBATAN .................................... 34

PEKERJAAN KONSTRUKSI PEMBUATAN JEMBATAN PENGHUBUNG.............. 80

PEKERJAAN KONSTRUKSI PENINGKATAN JALAN .............................................. 125

PEKERJAAN KONSTRUKSI GEDUNG ......................................................................... 175

PEKERJAAN KONSTRUKSI KEGIATAN PENINGKATAN JALAN ....................... 211

PEKERJAAN PENATAAN KAWASAN STRATEGIS .................................................. 258

Page 5: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

1

SURAT PERJANJIAN

Nomor : Tanggal :

Untuk melaksanakan

Pekerjaan Konstruksi Rehabilitasi GOR

REHABILITASI GOR __________ KABUPATEN __________ TAHUN ANGGARAN __________ SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut “Kontrak”) dibuat dan ditandatangani di __________ pada hari __________ tanggal __ bulan __________ tahun ____________ [tanggal, bulan dan tahun diisi dengan huruf] antara : 1. __________ [nama PA/KPA/PPK], selaku Pejabat Penandatangan Kontrak, yang bertindak untuk dan atas

nama..................................................................., yang berkedudukan di....................................... berdasarkan Surat Keputusan Bupati __________ Nomor : SK. ………………. Tanggal …………. disebut “Pejabat Penandatangan Kontrak” dan

2. __________ [nama wakil Penyedia], __________ [jabatan wakil Penyedia], yang bertindak untuk dan atas nama __________ [nama

Badan Usaha Penyedia], yang berkedudukan di __________ [alamat Penyedia], berdasarkan Akta Pendirian/Anggaran Dasar No. ___ [No. Akta Pendirian/Anggaran Dasar] tanggal ____________ [tanggal penerbitan Akta Pendirian/Anggaran Dasar], selanjutnya disebut ”Penyedia”.

Dan dengan memperhatikan : 1. Undang-Undang No. 02 tahun 2017 Tentang jasa Konstruksi; 2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang Perikatan); 3. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah No. 59 Tahun 2010; 4. Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 7 /PRT/M/2019 tentang Standar dan Pedoman

Pengadaan Jasa Konstruksi melalui Penyedia. Para Pihak menerangkan terlebih dahulu bahwa : (a) Telah diadakan proses pemilihan penyedia yang telah sesuai dengan Dokumen Pemilihan. (b) Pejabat Penandatangan Kontrak telah menunjuk Penyedia melalui Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) Nomor

________,tanggal________bulan______tahun______, untuk melaksanakan Pekerjaan sebagaimana diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak, selanjutnya disebut “Pekerjaan Konstruksi”.

(c) Penyedia telah menyatakan kepada Pejabat Penandatangan Kontrak, memenuhi persyaratan kualifikasi, memiliki keahlian profesional, personel, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk menyediakan Barang sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini.

(d) Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani Kontrak ini, dan mengikat pihak yang diwakili.

(e) Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak: 1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat; 2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut; 3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini; 4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini

beserta semua fakta dan kondisi yang terkait Maka oleh karena itu, Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui hal-hal sebagai berikut :

Pasal 1 Istilah dan Ungkapan

Peristilahan dan ungkapan dalam Kontrak ini memiliki arti dan makna yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran Kontrak ini.

LKPP
PEKERJAAN KONSTRUKSI REHABILITASI GOR
Page 6: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

2

Pasal 2 Ruang Lingkup Pekerjaan

Ruang lingkup pekerjaan Pengadaan Barang terdiri atas : 1. Terlaksananya Pekerjaan Rehabilitasi GOR __________Kabupaten __________ sesuai Spesifikasi Teknis. 2. Terlaksananya Pekerjaan :

- Pekerjaan Pendahuluan - Pekerjaan Pasangan dan Plesteran - Pekerjaan Kayu dan Plafon - Pekerjaan Aluminium dan Besi - Pekerjaan Pengunci dan Penggantung - Pekerjaan Akhir

Pasal 3

Jenis dan Nilai Kontrak

(1) Pekerjaan ini menggunakan Jenis Kontrak Harga Satuan (2) Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah sebesar Rp_____________ (_______________ rupiah). (3) Kontrak ini dibiayai dari ……...(diisi sumber pembiayaannya) (4) Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke Bank: … rekening nomor: ............. atas nama penyedia : ...............;

Pasal 4

Dokumen Kontrak (1) Dokumen-dokumen berikut merupakan kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Kontrak ini:

a. Adendum/perubahan Kontrak (apabila ada); b. Kontrak; c. syarat-syarat khusus Kontrak; d. syarat-syarat umum Kontrak; e. Dokumen Penawaran; f. spesifikasi teknis; g. gambar-gambar (apabila ada); h. daftar kuantitas dan harga (apabila ada); dan i. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP.

(2) Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu

dokumen dengan ketentuan dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki pada ayat (1) di atas.

Pasal 5

Hak dan Kewajiban

Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak yang meliputi khususnya : a. PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk :

1) mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia; 2) meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia; 3) memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan

sesuai ketentuan Kontrak; 4) membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam Kontrak yang telah ditetapkan kepada Penyedia;

b. Penyedia mempunyai hak dan kewajiban untuk :

1) menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang telah ditentukan dalam Kontrak; 2) meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PPK untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai

ketentuan Kontrak; 3) melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK; 4) melaporkan pelaksanaan penggunaan produksi dalam negeri/TKDN secara periodik kepada PPK; 5) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam

Kontrak; 6) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga

kerja, bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau dari lapangan, dan segala pekerjaan permanen maupun sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam Kontrak;

7) memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;

Page 7: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

3

8) menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak; 9) mengambil langkah-langkah yang cukup memadai seperti menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

untuk melindungi lingkungan tempat kerja, serta membatasi perusakan dan gangguan kepada masyarakat maupun miliknya akibat kegiatan Penyedia.

Hak dan kewajiban timbal-balik Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia dinyatakan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK).

Pasal 6

Masa Berlaku Kontrak (1) Masa kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan Tanggal

Penyerahan Akhir Pekerjaan; (2) Masa Pelaksanaan ditentukan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak, dihitung sejak Tanggal Mulai Kerja yang tercantum dalam SPMK

sampai dengan Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan selama ………. (… dalam huruf …) hari kalender; (3) Masa pemeliharaan ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak, dihitung sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan sampai

dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan selama ......... (.......dalam huruf......) hari kalender.

DENGAN DEMIKIAN, Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia dan dibuat dalam 2 (dua) rangkap, masing-masing dibubuhi dengan meterai, mempunyai kekuatan hukum yang sama dan mengikat bagi para pihak, rangkap yang lain dapat diperbanyak sesuai kebutuhan tanpa dibubuhi meterai.

Untuk dan atas nama Pejabat Penandatangan Kontrak

__________ [tanda tangan dan cap ]

[nama lengkap]

[jabatan]

Untuk dan atas nama Penyedia

__________ [tanda tangan dan cap]

[nama lengkap]

[jabatan] Catatan :

− Kontrak dengan meterai Rp6000 pada bagian tanda tangan Pejabat Penandatangan Kontrak diserahkan untuk Penyedia; dan

− Kontrak dengan meterai Rp6000 pada bagian tanda tangan Penyedia diserahkan untuk Pejabat Penandatangan Kontrak.

Page 8: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

4

SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

A. KETENTUAN UMUM

1. Definisi

Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak selanjutnya disebut SSUK harus mempunyai arti atau tafsiran seperti yang dimaksudkan sebagai berikut :

1.1 Aparat Pengawas Intern Pemerintah yang selanjutnya disingkat APIP adalah aparat yang melakukan pengawasan melalui audit, reviu, pemantauan, evaluasi, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi Pemerintah.

1.2 Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan adalah bagian pekerjaan utama atau bagian pekerjaan bukan utama yang ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pemilihan yang pelaksanaannya diserahkan kepada Penyedia lain (subpenyedia) dan disetujui terlebih dahulu oleh PPK.

1.3 Daftar Kuantitas/Keluaran dan Harga adalah daftar kuantitas/keluaran yang telah diisi harga satuan kuantitas/keluaran sesuai ketentuan pemberlakuannya dan jumlah biaya keseluruhannya yang merupakan bagian dari penawaran.

1.4 Direksi Lapangan adalah tenaga/tim pendukung yang dibentuk/ditetapkan oleh PPK, terdiri dari 1 (satu) orang atau lebih, untuk mengelola administrasi Kontrak dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan.

1.5 Harga Kontrak adalah total harga pelaksanaan pekerjaan yang tercantum dalam Kontrak.

1.6 Harga Perkiraan Sendiri yang selanjutnya disingkat HPS adalah perkiraan harga barang/jasa yang ditetapkan oleh PPK.

1.7 Harga Satuan Pekerjaan yang selanjutnya disingkat HSP adalah harga satu jenis pekerjaan tertentu per satu satuan tertentu.

1.8 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan adalah kerangka waktu yang sudah terinci berdasarkan Masa Pelaksanaan, setelah dilaksanakan pemeriksaan lapangan bersama dan disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan Kontrak.

1.9 Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang terjadi di luar kehendak para pihak dalam Kontrak dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.

1.10 Kegagalan Bangunan adalah suatu keadaan keruntuhan bangunan dan/atau tidak berfungsinya bangunan setelah penyerahan akhir hasil Jasa Konstruksi.

1.11 Kerja Sama Operasi yang selanjutnya disingkat KSO adalah kerja sama usaha antar Penyedia yang masing-masing pihak mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab yang jelas berdasarkan perjanjian tertulis.

1.12 Kontrak Kerja Konstruksi selanjutnya disebut Kontrak adalah keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan hukum antara PPK dengan Penyedia dalam pelaksanaan jasa konsultansi konstruksi atau pekerjaan konstruksi.

1.13 Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga Satuan adalah Kontrak yang merupakan gabungan lumsum dan harga satuan dalam 1 (satu) pekerjaan yang diperjanjikan.

1.14 Kuasa Pengguna Anggaran pada pelaksanaan APBN yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung jawab Penggunaan Anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan.

1.15 Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak tanggal penandatanganan Kontrak sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan.

Page 9: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

5

1.16 Masa Pelaksanaan adalah jangka waktu untuk melaksanakan seluruh pekerjaan terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan.

1.17 Masa Pemeliharaan adalah jangka waktu untuk melaksanakan kewajiban pemeliharaan oleh Penyedia, terhitung sejak Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan.

1.18 Mata Pembayaran Utama adalah mata pembayaran yang pokok dan penting yang nilai bobot kumulatifnya minimal 80% (delapan puluh persen) dari seluruh nilai pekerjaan, dihitung mulai dari mata pembayaran yang nilai bobotnya terbesar.

1.19 Metode Pelaksanaan Pekerjaan adalah metode yang menggambarkan penguasaan penyelesaian pekerjaan yang sistematis dari awal sampai akhir meliputi tahapan/urutan pekerjaan utama dan uraian/cara kerja dari masing-masing jenis kegiatan pekerjaan utama yang dapat dipertanggungjawabkan secara teknis.

1.20 Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan yang selanjutnya disingkat PPHP adalah tim yang bertugas memeriksa administrasi hasil pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa.

1.21 Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/KPA untuk mengambil keputusan dan/atau melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja negara.

1.22 Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan kembali suatu bangunan.

1.23 Pekerjaan Utama adalah jenis pekerjaan yang secara langsung menunjang terwujudnya dan berfungsinya suatu konstruksi sesuai peruntukannya yang ditetapkan sebagaimanatercantum dalamDokumen Pemilihan.

1.24 Pelaku Usaha adalah setiap orang perorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.

1.25 Pengawas Pekerjaan atau Direksi Teknis adalah tim pendukung yang ditunjuk/ditetapkan oleh PPK yang bertugas untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan.

1.26 Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran Kementerian Negara/Lembaga.

1.27 Penyedia adalah Pelaku Usaha yang menyediakan barang/jasa berdasarkan Kontrak.

1.28 Personel Manajerial adalah tenaga ahli atau tenaga teknis yang ditempatkan sesuai penugasan pada organisasi pelaksanaan pekerjaan.

1.29 Sanksi Daftar Hitam adalah sanksi yang diberikan kepada Peserta pemilihan/Penyedia berupa larangan mengikuti Pengadaan Barang/Jasa di seluruh Kementerian/Lembaga dalam jangka waktu tertentu.

1.30 Subpenyedia adalah Penyedia yang mengadakan perjanjian kerja tertulis dengan Penyedia penanggung jawab Kontrak, untuk melaksanakan sebagian pekerjaan (subkontrak).

1.31 Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan adalah jaminan tertulis yang dikeluarkan oleh Bank Umum/Perusahaan Penjaminan/Perusahaan Asuransi/lembaga keuangan khusus yang menjalankan usaha di bidang pembiayaan, penjaminan, dan asuransi untuk mendorong ekspor Indonesia/Konsorsium

Page 10: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

6

Perusahaan Asuransi Umum/Konsorsium Lembaga Penjaminan/Konsorsium Perusahaan Penjaminan sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan.

1.32 Surat Perintah Mulai Kerja yang selanjutnya disingkat SPMK adalah surat yang diterbitkan oleh PPK kepada Penyedia untuk memulai melaksanakan pekerjaan.

1.33 Tanggal Mulai Kerja adalah tanggal yang dinyatakan pada SPMK yang diterbitkan oleh PPK untuk memulai melaksanakan pekerjaan.

1.34 Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan adalah tanggal serah

terima pertama pekerjaan selesai (Provisional Hand Over/PHO) dinyatakan dalam Berita Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan yang diterbitkan oleh PPK.

1.35 Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan adalah tanggal serah terima akhir pekerjaan selesai (Final Hand Over/FHO) dinyatakan dalam Berita Acara Serah Terima Akhir Pekerjaan yang diterbitkan oleh PPK.

1.36 Tenaga Kerja Konstruksi adalahtenaga kerja yang bekerja di sektor konstruksi yang meliputi ahli, teknisi atau analis, dan operator.

2. Penerapan SSUK diterapkan secara luas dalam pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi ini tetapi

tidak dapat bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam Dokumen Kontrak lain yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki dalam Surat Perjanjian.

3. Bahasa dan Hukum 3.1 Bahasa Kontrak harus dalam bahasa Indonesia. 3.2 Dalam hal Kontrak dilakukan dengan pihak asing harus dibuat dalam

bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Dalam hal terjadi perselisihan dengan pihak asing digunakan Kontrak dalam bahasa Indonesia.

3.3 Hukum yang digunakan adalah hukum yang berlaku di Indonesia.

4. Korespondensi 4.1 Semua korespondensi dapat berbentuk surat, e-mail dan/atau faksimili

dengan alamat tujuan para pihak yang tercantum dalam SSKK. 4.2 Semua pemberitahuan, permohonan, atau persetujuan berdasarkan

Kontrak ini harus dibuat secara tertulis dalam Bahasa Indonesia, dan dianggap telah diberitahukan jika telah disampaikan secara langsung kepada Wakil Sah Para Pihak dalam SSKK, atau jika disampaikan melalui surat tercatat dan/atau faksimili ditujukan ke alamat yang tercantum dalam SSKK.

5. Wakil Sah Para Pihak 5.1 Setiap tindakan yang disyaratkan atau diperbolehkan untuk dilakukan, dan

setiap dokumen yang disyaratkan atau diperbolehkan untuk dibuat berdasarkan Kontrak ini oleh PPK atau Penyedia hanya dapat dilakukan atau dibuat oleh Wakil Sah Para Pihak atau pejabat yang disebutkan dalam SSKK.

5.2 Kewenangan Wakil Sah Para Pihak diatur dalam Surat Keputusan dari Para Pihak dan harus disampaikan kepada masing-masing pihak.

5.3 Direksi Lapangan yang ditunjuk menjadi Wakil Sah PPK memiliki tugas : a. melaksanakan pendelegasian sesuai dengan pelimpahan dari PPK; b. mengelola administrasi kontrak; dan c. mengendalikan pelaksanaan pekerjaan.

6. Larangan Korupsi, Kolusi dan

Nepotisme (KKN), Penyalahgunaan Wewenang serta Penipuan

6.1 Berdasarkan etika pengadaan barang/jasa pemerintah, para pihak dilarang untuk : a. menawarkan, menerima atau menjanjikan untuk memberi atau

menerima hadiah atau imbalan berupa apa saja atau melakukan tindakan lainnya untuk mempengaruhi siapapun yang diketahui atau patut dapat diduga berkaitan dengan pengadaan ini;

b. mendorong terjadinya persaingan tidak sehat; dan/atau

Page 11: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

7

c. membuat dan/atau menyampaikan secara tidak benar dokumen dan/atau keterangan lain yang disyaratkan untuk penyusunan dan pelaksanaan Kontrak ini.

6.2 Penyedia menjamin bahwa yang bersangkutan termasuk semua anggota KSO (apabila berbentuk KSO) dan subpenyedianya (jika ada) tidak pernah dan tidak akan melakukan tindakan yang dilarang pada pasal 6.1 di atas.

6.3 Penyedia yang menurut penilaian PPK terbukti melakukan larangan-larangan di atas dapat dikenakan sanksi-sanksi administratif oleh PPK sebagai berikut : a. pemutusan Kontrak; b. Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetorkan sebagaimana

ditetapkan dalam SSKK; c. sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia atau Jaminan Uang

Muka dicairkan dan disetorkan sebagaimana ditetapkan dalam SSKK; dan

d. pengenaan Sanksi Daftar Hitam. [catatan: pengenaan Sanksi Daftar Hitam ditetapkan oleh PA/KPA atas usulan PPK. PA/KPA menyampaikan dokumen penetapan Sanksi Daftar Hitam kepada : 1) Penyedia yang dikenakan Sanksi Daftar Hitam; dan 2) unit kerja yang melaksanakan fungsi layanan pengadaan

secara elektronik, untuk ditayangkan dalam Daftar Hitam Nasional]

6.4 Pengenaan sanksi administratif di atas dilaporkan oleh PPK kepada PA/KPA.

6.5 PPK yang terlibat dalam KKN dan penipuan dikenakan sanksi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

7. Asal Material/Bahan 7.1 Penyedia harus menyampaikan asal material/bahan yang terdiri dari

rincian komponen dalam negeri dan komponen impor. 7.2 Asal material/bahan merupakan tempat material/bahan diperoleh, antara

lain tempat material/bahan ditambang, tumbuh, atau diproduksi.

8. Pembukuan Penyedia diharapkan untuk melakukan pencatatan keuangan yang akurat dan

sistematis sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini berdasarkan standar akuntansi yang berlaku.

9. Perpajakan Penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan Tenaga Kerja Konstruksi yang bersangkutan berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang dibebankan oleh peraturan perpajakan atas pelaksanaan Kontrak ini. Semua pengeluaran perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam Harga Kontrak.

10. Pengalihan Seluruh Kontrak 10.1 Pengalihan seluruh Kontrak hanya diperbolehkan dalam hal pergantian nama Penyedia, baik sebagai akibat peleburan (merger) maupun akibat lainnya.

10.2 Jika ketentuan di atas dilanggar maka Kontrak diputuskan sepihak oleh PPK dan Penyedia dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam pasal 41.2.

11. Pengabaian Jika terjadi pengabaian oleh satu pihak terhadap pelanggaran ketentuan tertentu Kontrak oleh pihak yang lain maka pengabaian tersebut tidak menjadi pengabaian yang terus-menerus selama Masa Kontrak atau seketika menjadi pengabaian terhadap pelanggaran ketentuan yang lain. Pengabaian hanya dapat mengikat jika dapat dibuktikan secara tertulis dan ditandatangani oleh Wakil Sah Pihak yang melakukan pengabaian.

12. Penyedia Mandiri Penyedia berdasarkan Kontrak ini bertanggung jawab penuh terhadap Tenaga Kerja Konstruksi dan subpenyedianya (jika ada) serta pekerjaan yang dilakukan oleh mereka.

Page 12: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

8

13. KSO KSO memberi kuasa kepada salah satu anggota yang disebut dalam Surat Perjanjian untuk bertindak atas nama KSO dalam pelaksanaan hak dan kewajiban terhadap PPK berdasarkan Kontrak ini.

14. Pengawasan Pelaksanaan Pekerjaan

14.1 PPK menetapkan Pengawas Pekerjaan (Direksi Teknis) untuk melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan sesuai Kontrak ini. Pengawas Pekerjaan dapat berasal dari personel PPK atau Penyedia Jasa Pengawasan (Konsultan Pengawas).

14.2 Dalam melaksanakan kewajibannya, Pengawas Pekerjaan bertindak profesional. Jika tercantum dalam SSKK, Pengawas Pekerjaan yang berasal dari Personel PPK dapat bertindak sebagai Wakil Sah PPK.

15. Tugas dan Wewenang Pengawas Pekerjaan

15.1 Semua gambar dan rencana kerja yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai Kontrak, untuk pekerjaan permanen maupun pekerjaan sementara harus mendapatkan persetujuan dari Pengawas Pekerjaan.

15.2 Jika dalam pelaksanaan pekerjaan ini diperlukan terlebih dahulu ada pekerjaan sementara yang tidak tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga di dalam Kontrak maka Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan spesifikasi dan gambar usulan pekerjaan sementara tersebut untuk mendapatkan pernyataan tidak berkeberatan (no objection) untuk dilaksanakan dari Pengawas Pekerjaan. Pernyataan tidak berkeberatan atas rencana pekerjaan sementara ini tidak melepaskan Penyedia dari tanggung jawabnya sesuai Kontrak.

15.3 Pengawas Pekerjaan melaksanakan tugas dan wewenang paling sedikit meliputi : a. mengevaluasi dan menyetujui rencana mutu pekerjaan konstruksi

Penyedia Jasa pelaksana konstruksi; b. memberikan ijin dimulainya setiap tahapan pekerjaan; c. memeriksa dan menyetujui kemajuan pelaksanaan Pekerjaan

Konstruksi sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak; d. memeriksa dan menilai mutu dan keselamatan konstruksi terhadap

hasil akhir pekerjaan; e. menghentikan setiap pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan; f. bertanggungjawab terhadap hasil pelaksanaan Pekerjaan

Konstruksi sesuai tugas dan tanggungjawabnya; g. memberikan laporan secara periodik kepada PPK sesuai dengan

ketentuan dalam Kontrak. 15.4 Penyedia berkewajiban untuk melaksanakan semua perintah Pengawas

Pekerjaan yang sesuai dengan kewenangan Pengawas Pekerjaan dalam Kontrak ini.

16. Penemuan-penemuan Penyedia wajib memberitahukan kepada PPK dan kepada pihak yang berwenang semua penemuan benda/barang yang mempunyai nilai sejarah atau penemuan kekayaan di lokasi pekerjaan yang menurut peraturan perundang-undangan dikuasai oleh negara.

17. Akses ke Lokasi Kerja 17.1 Penyedia berkewajiban untuk menjamin akses PPK, Wakil Sah PPK, Pengawas Pekerjaan dan/atau pihak yang mendapat izin dari PPK ke lokasi kerja dan lokasi lainnya dimana pekerjaan ini sedang atau akan dilaksanakan.

17.2 Penyedia harus dianggap telah menerima kelayakan dan ketersediaan jalur akses menuju lapangan. Penyedia harus berupaya menjaga setiap jalan atau jembatan dari kerusakan akibat penggunaan/lalu lintas Penyedia atau akibat personel Penyedia. Kecuali ditentukan lain maka: a. Penyedia harus bertanggung jawab atas pemeliharaan yang

mungkin diperlukan akibat penggunaan jalur akses; b. Penyedia harus menyediakan rambu atau petunjuk sepanjang jalur

akses, dan mendapatkan perizinan yang mungkin disyaratkan oleh otoritas terkait untuk penggunaan jalur, rambu, dan petunjuk;

c. biaya karena ketidaklayakan atau tidak tersedianya jalur akses untuk digunakan oleh Penyedia, harus ditanggung Penyedia; dan

Page 13: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

9

d. PPK tidak bertanggung jawab atas klaim yang mungkin timbul akibat penggunaan jalur akses.

17.3 PPK tidak bertanggung jawab atas klaim yang mungkin timbul selain penggunaan jalur akses tersebut.

B. PELAKSANAAN, PENYELESAIAN, ADENDUM DAN PEMUTUSAN KONTRAK

18. Masa Pelaksanaan Kontrak Kontrak ini berlaku efektif sejak penandatanganan Surat Perjanjian oleh Para Pihak sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan dan hak dan kewajiban Para Pihak yang terdapat dalam Kontrak sudah terpenuhi.

B.1 Pelaksanaan Pekerjaan

19. Penyerahan Lokasi Kerja 19.1 Sebelum penyerahan lokasi kerja dilakukan peninjauan lapangan bersama oleh para pihak.

19.2 PPK berkewajiban untuk menyerahkan lokasi kerja sesuai dengan kebutuhan Penyedia yang tercantum dalam rencana kerja yang telah disepakati oleh para pihak dalam Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak, untuk melaksanakan pekerjaan tanpa ada hambatan kepada Penyedia sebelum SPMK diterbitkan.

19.3 Hasil peninjauan dan penyerahan dituangkan dalam Berita Acara Penyerahan Lokasi Kerja.

19.4 Jika dalam peninjauan lapangan bersama ditemukan hal-hal yang dapat mengakibatkan perubahan isi Kontrak maka perubahan tersebut harus dituangkan dalam adendum Kontrak.

19.5 Jika PPK tidak dapat menyerahkan lokasi kerja sesuai kebutuhan Penyedia yang tercantum dalam rencana kerja (sesuai pasal 19.2) untuk melaksanakan pekerjaan dan terbukti merupakan suatu hambatan, maka kondisi ini ditetapkan sebagai Peristiwa Kompensasi.

20. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)

20.1 PPK menerbitkan SPMK paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak tanggal penandatanganan Kontrak atau 14 (empat belas) hari kerja sejak penyerahan lokasi kerja pertama kali.

20.2 Dalam SPMK dicantumkan seluruh lingkup pekerjaan dan Tanggal Mulai Kerja.

21. Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK)

21.1 Penyedia berkewajiban untuk mempresentasikan dan menyerahkan RMPK sebagai penjaminan dan pengendalian mutu pelaksanaan pekerjaan pada rapat persiapan pelaksanaan Kontrak, kemudian dibahas dan disetujui oleh PPK.

21.2 RMPK disusun paling sedikit berisi: a. Rencana Pelaksanaan Pekerjaan(Method Statement ); b. Rencana Pemeriksaan dan Pengujian/ Inspection and Test Plan

(ITP); c. Pengendalian Subpenyedia dan Pemasok.

21.3 Penyedia wajib menerapkan dan mengendalikan pelaksanaan RMPK secara konsisten untuk mencapai mutu yang dipersyaratkan pada pelaksanaan pekerjaan ini.

21.4 RMPK dapat direvisi sesuai dengan kondisi pekerjaan. 21.5 Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan RMPK jika terjadi Adendum

Kontrak dan/atau Peristiwa Kompensasi. 21.6 Pemutakhiran RMPK harus menunjukkan perkembangan kemajuan

setiap pekerjaan dan dampaknya terhadap penjadwalan sisa pekerjaan, termasuk perubahan terhadap urutan pekerjaan. Pemutakhiran RMPK harus mendapatkan persetujuan PPK.

21.7 Persetujuan PPK terhadap RMPK tidak mengubah kewajiban kontraktual Penyedia.

22. Rencana Keselamatan

Konstruksi (RKK) 22.1 Penyedia berkewajiban untuk mempresentasikan dan menyerahkan RKK

pada saat rapat persiapan pelaksanaan Kontrak, kemudian pelaksanaan RKK dibahas dan disetujui oleh PPK.

22.2 Para Pihak wajib menerapkan dan mengendalikan pelaksanaan RKK secara konsisten.

Page 14: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

10

22.3 RKK menjadi bagian dari Dokumen Kontrak. 22.4 Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan RKK sesuai dengan kondisi

pekerjaan, jika terjadi perubahan maka dituangkan dalam adendum Kontrak.

22.5 Pemutakhiran RKK harus mendapat persetujuan PPK. 22.6 Persetujuan PPK terhadap pelaksanaan RKK tidak mengubah kewajiban

kontraktual Penyedia.

23. Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak

23.1 Paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sejak diterbitkannya SPMK dan sebelum pelaksanaan pekerjaan, PPK bersama dengan Penyedia, unsur perancangan, dan unsur pengawasan, harus sudah menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan kontrak.

23.2 Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan kontrak meliputi: a. RMPK; b. pelaksanaan RKK; c. organisasi kerja; d. tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan; e. jadwal pelaksanaan pekerjaan, yang diikuti uraian tentang metode

kerja yang memperhatikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja; f. jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi peralatan dan Tenaga

Kerja Konstruksi; g. penyusunan rencana pengukuran/pemeriksaan bersama; dan h. hal-hal lain yang dianggap perlu.

23.3 Hasil rapat persiapan pelaksanaan Kontrak dituangkan dalam Berita Acara Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak.

24. Mobilisasi 24.1 Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai dilaksanakan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak diterbitkan SPMK, atau sesuai kebutuhan dan rencana kerja.

24.2 Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup pekerjaan, yaitu : a. mendatangkan peralatan-peralatan terkait yang diperlukan dalam

pelaksanaan pekerjaan, termasuk instalasi alat; b. mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah, gedung

laboratorium, bengkel, gudang, dan sebagainya; dan/atau c. mendatangkan Tenaga Kerja Konstruksi.

24.3 Mobilisasi peralatan dan Tenaga Kerja Konstruksi dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.

25. Pengukuran / Pemeriksaan

Bersama 25.1 Pada tahap awal pelaksanaan Kontrak, PPK dan Pengawas Pekerjaan

bersama-sama dengan Penyedia melakukan pengukuran dan pemeriksaan detail terhadap kondisi lokasi pekerjaan untuk setiap rencana mata pembayaran, Tenaga Kerja Konstruksi, dan Peralatan Utama (Mutual Check 0%).

25.2 Pada tahapan pengukuran/pemeriksaan bersama, PA/KPA telah membentuk Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak.

25.3 Hasil pemeriksaan bersama dituangkan dalam Berita Acara. Apabila dalam pengukuran/pemeriksaan bersama mengakibatkan perubahan isi Kontrak, maka harus dituangkan dalam adendum Kontrak.

25.4 Tenaga Kerja Konstruksi dan/atau Peralatan Utama yang sesuai dengan persyaratan Kontrak dapat segera dimobilisasi.

25.5 Tindak lanjut hasil pemeriksaan bersama Tenaga Kerja Konstruksi dan/atau Peralatan Utama mengikuti ketentuan pasal 65 dan 66.

26. Penggunaan Produksi Dalam Negeri

26.1 Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Penyedia berkewajiban mengutamakan material/bahan produksi dalam negeri dan tenaga kerja Indonesia untuk pekerjaan yang dilaksanakan di Indonesia sesuai dengan yang disampaikan pada saat penawaran.

26.2 Dalam pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi, bahan baku, Tenaga Kerja Konstruksi, dan perangkat lunak yang digunakan mengacu kepada dokumen:

Page 15: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

11

a. formulir rekapitulasi perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), untuk Penyedia yang mendapat preferensi harga; dan

b. daftar barang yang diimpor, untuk barang yang diimpor. 26.3 Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan ditemukan ketidaksesuaian

dengan dokumen pada pasal 26.2, maka akan dikenakan sanksi sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

B.2 Pengendalian Waktu

27. Masa Pelaksanaan 27.1 Kecuali Kontrak diputuskan lebih awal, Penyedia berkewajiban untuk memulai pelaksanaan pekerjaan pada Tanggal Mulai Kerja, dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan RMPK, serta menyelesaikan pekerjaan paling lambat selama Masa Pelaksanaan yang dinyatakan dalam SSKK.

27.2 Apabila Penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai Masa Pelaksanaan karena di luar pengendaliannya yang dapat dibuktikan demikian, dan Penyedia telah melaporkan kejadian tersebut kepada PPK, dengan disertai bukti-bukti yang dapat disetujui PPK, maka PPK dapat memberlakukan Peristiwa Kompensasi dan melakukan penjadwalan kembali pelaksanaan tugas Penyedia dengan membuat adendum Kontrak.

27.3 Jika pekerjaan tidak selesai sesuai Masa Pelaksanaan bukan akibat Keadaan Kahar atau Peristiwa Kompensasi atau karena kesalahan atau kelalaian Penyedia maka Penyedia dikenakan denda.

27.4 Apabila diberlakukan serah terima sebagian pekerjaan (secara parsial), Masa Pelaksanaan dibuat berdasarkan bagian pekerjaan tersebut sesuai dengan SSKK.

27.5 Bagian pekerjaan pada pasal 27.4 adalah bagian pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan.

28. Penundaan Oleh Pengawas Pekerjaan

Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan secara tertulis Penyedia untuk menunda pelaksanaan pekerjaan. Setiap perintah penundaan ini harus segera ditembuskan kepada PPK.

29. Rapat Pemantauan 29.1 Pengawas Pekerjaan atau Penyedia dapat menyelenggarakan rapat pemantauan, dan meminta satu sama lain untuk menghadiri rapat tersebut. Rapat pemantauan diselenggarakan untuk membahas perkembangan pekerjaan dan perencanaan atas sisa pekerjaan serta untuk menindaklanjuti peringatan dini.

29.2 Hasil rapat pemantauan akan dituangkan oleh Pengawas Pekerjaan dalam berita acara rapat, dan rekamannya diserahkan kepada PPK dan pihak-pihak yang menghadiri rapat.

29.3 Mengenai hal-hal dalam rapat yang perlu diputuskan, Pengawas Pekerjaan dapat memutuskan baik dalam rapat atau setelah rapat melalui pernyataan tertulis kepada semua pihak yang menghadiri rapat.

30. Peringatan Dini 30.1 Penyedia berkewajiban untuk memperingatkan sedini mungkin Pengawas Pekerjaan atas peristiwa atau kondisi tertentu yang dapat mempengaruhi mutu pekerjaan, menaikkan Harga Kontrak atau menunda penyelesaian pekerjaan. Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan Penyedia untuk menyampaikan secara tertulis perkiraan dampak peristiwa atau kondisi tersebut di atas terhadap Harga Kontrak dan Masa Pelaksanaan. Pernyataan perkiraan ini harus sesegera mungkin disampaikan oleh Penyedia.

30.2 Penyedia berkewajiban untuk bekerja sama dengan Pengawas Pekerjaan untuk mencegah atau mengurangi dampak peristiwa atau kondisi tersebut.

B.3 Penyelesaian Kontrak

31. Serah Terima Pekerjaan 31.1 Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen), sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam Kontrak, Penyedia mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK untuk serah terima pertama pekerjaan.

Page 16: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

12

31.2 PPK memerintahkan Pengawas Pekerjaan untuk melakukan pemeriksaan terhadap hasil pekerjaan.

31.3 Pemeriksaan dilakukan terhadap kesesuaian hasil pekerjaan terhadap kriteria/spesifikasi yang tercantum dalam Kontrak.

31.4 Hasil pemeriksaan dari Pengawas Pekerjaan disampaikan kepada PPK, apabila dalam pemeriksaan hasil pekerjaan tidak sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak dan/atau cacat hasil pekerjaan, PPK memerintahkan Penyedia untuk memperbaiki dan/atau melengkapi kekurangan pekerjaan.

31.5 Apabila dalam pemeriksaan hasil pekerjaan telah sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak maka PPK dan Penyedia menandatangani Berita Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan.

31.6 Pembayaran dilakukan sebesar 95% (sembilan puluh lima persen) dari Harga Kontrak, sedangkan yang 5% (lima persen) merupakan retensi selama masa pemeliharaan, atau pembayaran dilakukan sebesar 100% (seratus persen) dari Harga Kontrak dan Penyedia harus menyerahkan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% (lima persen) dari Harga Kontrak.

31.7 Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan selama Masa Pemeliharaan sehingga kondisi tetap seperti pada saat penyerahan pertama pekerjaan.

31.8 Masa Pemeliharaan paling singkat untuk pekerjaan permanen selama 6 (enam) bulan, sedangkan untuk pekerjaan semi permanen selama 3 (tiga) bulan dan dapat melampaui Tahun Anggaran. Lamanya Masa Pemeliharaan ditetapkan dalam SSKK.

31.9 Setelah Masa Pemeliharaan berakhir, Penyedia mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan akhir pekerjaan.

31.10 Apabila dalam pemeriksaan hasil pekerjaan, Penyedia telah melaksanakan semua kewajibannya selama Masa Pemeliharaan dengan baik dan telah sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak maka PPK dan Penyedia menandatangani Berita Acara Serah Terima Akhir Pekerjaan.

31.11 PPK wajib melakukan pembayaran sisa Harga Kontrak yang belum dibayar atau mengembalikan Jaminan Pemeliharaan.

31.12 Apabila Penyedia tidak melaksanakan kewajiban pemeliharaan sebagaimana mestinya, maka Kontrak dapat diputuskan sepihak oleh PPK dan Penyedia dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam pasal 41.4.

31.13 Setelah penandatanganan Berita Acara Serah Terima Akhir Pekerjaan, PPK menyerahkan hasil pekerjaan kepada PA/KPA.

31.14 PA/KPA meminta PPHP untuk melakukan pemeriksaan administratif terhadap hasil pekerjaan yang diserahterimakan.

31.15 PPHP melakukan pemeriksaan administratif proses pengadaan barang/jasa sejak perencanaan pengadaan sampai dengan serah terima hasil pekerjaan, meliputi dokumen program/penganggaran, surat penetapan PPK, dokumen perencanaan pengadaan, RUP/SIRUP, dokumen persiapan pengadaan, dokumen pemilihan Penyedia, dokumen Kontrak dan perubahannya serta pengendaliannya, dan dokumen serah terima hasil pekerjaan.

31.16 Apabila hasil pemeriksaan administrasi ditemukan ketidaksesuaian/kekurangan, PPHP melalui PA/KPA memerintahkan PPK untuk memperbaiki dan/atau melengkapi kekurangan dokumen administratif.

31.17 Hasil pemeriksaan administratif dituangkan dalam Berita Acara. 31.18 Serah terima pekerjaan dapat dilakukan perbagian pekerjaan (secara

parsial) yang ketentuannya ditetapkan dalam SSKK. 31.19 Bagian pekerjaan yang dapat dilakukan serah terima pekerjaan sebagian

atau secara parsial yaitu: a. bagian pekerjaan yang tidak tergantung satu sama lain; dan b. bagian pekerjaan yang fungsinya tidak terkait satu sama lain dalam

pencapaian kinerja pekerjaan. 31.20 Dalam hal dilakukan serah terima pekerjaan secara parsial, maka cara

pembayaran, ketentuan denda dan kewajiban pemeliharaan tersebut di atas disesuaikan.

Page 17: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

13

31.21 Kewajiban pemeliharaan diperhitungkan setelah serah terima pertama pekerjaan untuk bagian pekerjaan (PHO parsial) tersebut dilaksanakan sampai Masa Pemeliharaan bagian pekerjaan tersebut berakhir sebagaimana yang tercantum dalam SSKK.

31.22 Serah terima pertama pekerjaan untuk bagian pekerjaan (PHO parsial) dituangkan dalam Berita Acara.

32. Pengambilalihan PPK akan mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan dalam jangka waktu tertentu setelah dikeluarkan surat keterangan selesai/pengakhiran pekerjaan.

33. Pedoman Pengoperasian dan Perawatan / Pemeliharaan

33.1 Penyedia diwajibkan memberikan petunjuk kepada PPK tentang pedoman pengoperasian dan perawatan/pemeliharaan sesuai dengan SSKK.

33.2 Apabila Penyedia tidak memberikan pedoman pengoperasian dan perawatan/pemeliharaan, PPK berhak menahan uang retensi atau Jaminan Pemeliharaan.

B.4 Adendum

34. Perubahan Kontrak 34.1 Kontrak hanya dapat diubah melalui adendum Kontrak. 34.2 Perubahan Kontrak dapat dilaksanakan apabila disetujui oleh para pihak,

yang diakibatkan beberapa hal berikut meliputi: a. perubahan pekerjaan; b. perubahan Harga Kontrak; c. perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan dan/atau Masa

Pelaksanaan; d. perubahan Kontrak yang disebabkan masalah administrasi.

34.3 Untuk kepentingan perubahan Kontrak, PPK dapat meminta pertimbangan dari Pengawas Pekerjaan dan Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak .

35. Perubahan Pekerjaan 35.1 Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada saat pelaksanaan dengan gambar dan/atau spesifikasi teknis yang ditentukan dalam dokumen Kontrak, PPK bersama Penyedia dapat melakukan perubahan pekerjaan, yang meliputi: a. menambah atau mengurangi volume yang tercantum dalam

Kontrak; b. menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan/pekerjaan; c. mengubah spesifikasi teknis dan/atau gambar pekerjaan; dan/atau d. mengubah jadwal pelaksanaan pekerjaan.

35.2 Dalam hal tidak terjadi perubahan kondisi lapangan seperti yang dimaksud pada pasal 35.1 namun ada perintah perubahan dari PPK, PPK bersama Penyedia dapat menyepakati perubahan pekerjaan yang meliputi: a. menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan/pekerjaan; b. mengubah spesifikasi teknis dan/atau gambar pekerjaan; dan/atau c. mengubah jadwal pelaksanaan pekerjaan

35.3 Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh PPK secara tertulis kepada Penyedia kemudian dilanjutkan dengan negosiasi teknis dan harga dengan tetap mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam Kontrak awal.

35.4 Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara sebagai dasar penyusunan adendum Kontrak.

35.5 Dalam hal perubahan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada pasal 35.1 dan 35.2 mengakibatkan penambahan Harga Kontrak, perubahan Kontrak dilaksanakan dengan ketentuan penambahan Harga Kontrak akhir tidak melebihi 10% (sepuluh persen) dari harga yang tercantum dalam Kontrak awal dan tersedianya anggaran.

35.6 Ketentuan pasal 35.1 huruf a tidak berlaku untuk bagian pekerjaan lumsum.

36. Perubahan Harga 36.1 Perubahan Harga Kontrak dapat diakibatkan oleh : a. perubahan pekerjaan; b. penyesuaian harga; dan/atau c. Peristiwa Kompensasi.

Page 18: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

14

36.2 Apabila kuantitas mata pembayaran utama yang akan dilaksanakan berubah akibat perubahan pekerjaan lebih dari 10% (sepuluh persen) dari kuantitas awal, maka pembayaran volume selanjutnya dengan menggunakan harga satuan yang disesuaikan dengan negosiasi.

36.3 Apabila dari hasil evaluasi penawaran terdapat harga satuan timpang, maka harga satuan timpang tersebut hanya berlaku untuk kuantitas pekerjaan yang tercantum dalam Dokumen Pemilihan. Untuk kuantitas pekerjaan tambahan digunakan harga satuan berdasarkan hasil negosiasi.

36.4 Apabila ada daftar mata pembayaran yang masuk kategori harga satuan timpang, maka dicantumkan dalam Lampiran A SSKK.

36.5 Apabila terdapat perubahan pekerjaan, maka penentuan harga baru dilakukan dengan negosiasi.

36.6 Ketentuan penggunaan rumusan penyesuaian harga adalah sebagai berikut : a) harga yang tercantum dalam Kontrak dapat berubah akibat adanya

penyesuaian harga sesuai dengan peraturan yang berlaku. b) penyesuaian harga diberlakukan pada Kontrak Tahun Jamak

dengan yang masa pelaksanaannya lebih dari 18 (delapan belas) bulan;

c) penyesuaian harga satuan diberlakukan mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak pelaksanaan pekerjaan;

d) penyesuaian harga satuan berlaku bagi seluruh kegiatan/mata pembayaran, kecuali komponen keuntungan, biaya tidak langsung (overhead cost) dan harga satuan timpang sebagaimana tercantum dalam penawaran;

e) penyesuaian harga satuan diberlakukan sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang tercantum dalam Kontrak awal/adendum Kontrak;

f) penyesuaian harga satuan bagi komponen pekerjaan yang berasal dari luar negeri, menggunakan indeks penyesuaian harga dari negara asal barang tersebut;

g) jenis pekerjaan baru dengan harga satuan baru sebagai akibat adanya adendum Kontrak dapat diberikan penyesuaian harga mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak adendum Kontrak tersebut ditandatangani;

h) indeks yang digunakan dalam pelaksanaan Kontrak terlambat disebabkan oleh kesalahan Penyedia adalah indeks terendah antara jadwal Kontrak dan realisasi pekerjaan;

i) jenis pekerjaan yang lebih cepat pelaksanaannya diberlakukan penyesuaian harga berdasarkan indeks harga pada saat pelaksanaan.

36.7 Ketentuan lebih lanjut terkait penyesuaian harga diatur dalam SSKK. 36.8 Ketentuan ganti rugi akibat Peristiwa Kompensasi mengacu pada pasal

Peristiwa Kompensasi. 36.9 Ketentuan pasal 36.1 huruf b tidak berlaku untuk bagian pekerjaan

lumsum. 36.10 Ketentuan pasal 36.2 dan 36.3 hanya berlaku untuk bagian pekerjaan

harga satuan.

37. Perubahan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan dan/atau Masa Pelaksanaan

37.1 Perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan dapat diakibatkan oleh: a. perubahan pekerjaan; b. perpanjangan Masa Pelaksanaan; dan/atau

c. Peristiwa Kompensasi. 37.2 Perpanjangan Masa Pelaksanaan dapat diberikan oleh PPK atas

pertimbangan yang layak dan wajar untuk hal-hal sebagai berikut: a. perubahan pekerjaan; b. Peristiwa Kompensasi; dan/atau c. Keadaan Kahar.

37.3 Masa Pelaksanaan dapat diperpanjang paling kurang sama dengan waktu terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar atau waktu yang diperlukan

Page 19: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

15

untuk menyelesaikan pekerjaan akibat dari ketentuan pada pasal 37.2 huruf a atau b

37.4 PPK dapat menyetujui perpanjangan Masa Pelaksanaan atas Kontrak setelah melakukan penelitian terhadap usulan tertulis yang diajukan oleh Penyedia dalam jangka waktu sesuai pertimbangan yang wajar setelah Penyedia meminta perpanjangan. Jika Penyedia lalai untuk memberikan peringatan dini atas keterlambatan atau tidak dapat bekerja sama untuk mencegah keterlambatan sesegera mungkin, maka keterlambatan seperti ini tidak dapat dijadikan alasan untuk memperpanjang Masa Pelaksanaan.

37.5 PPK berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan dan Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak harus telah menetapkan ada tidaknya perpanjangan dan untuk berapa lama,

37.6 Persetujuan perubahan jadwal pelaksanaan dan/atau perpanjangan Masa Pelaksanaan dituangkan dalam Adendum Kontrak.

37.7 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian pekerjaan akan melampaui Masa Pelaksanaan maka Penyedia berhak untuk meminta perpanjangan Masa Pelaksanaan berdasarkan data penunjang. PPK berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan memperpanjang Masa Pelaksanaan secara tertulis. Perpanjangan Masa Pelaksanaan harus dilakukan melalui adendum Kontrak.

B.5 Keadaan Kahar

38. Keadaan Kahar 38.1 Contoh Keadaan Kahar tidak terbatas pada: bencana alam, bencana non alam, bencana sosial, pemogokan, kebakaran, kondisi cuaca ekstrem, dan gangguan industri lainnya.

38.2 Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal merugikan yang disebabkan oleh perbuatan atau kelalaian para pihak.

38.3 Dalam hal terjadi keadaan kahar, PPK atau Penyedia memberitahukan tentang terjadinya Keadaan Kahar kepada salah satu pihak secara tertulis dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kalender sejak menyadari atau seharusnya menyadari atas kejadian atau terjadinya Keadaan Kahar, dengan menyertakan bukti serta hasil identifikasi kewajiban dan kinerja pelaksanaan yang terhambat dan/atau akan terhambat akibat Keadaan Kahar tersebut.

38.4 Bukti Keadaan Kahar dapat berupa : a. pernyataan yang diterbitkan oleh pihak/instansi yang berwenang

sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; dan/atau b. foto/video dokumentasi Keadaan Kahar yang telah diverifikasi

kebenarannya. 38.5 PPK meminta Pengawas Pekerjaan untuk melakukan penelitian terhadap

penyampaian pemberitahuan Keadaan Kahar dan bukti sebagaimana dimaksud pada pasal 38.4.

38.6 Dalam Keadaan Kahar, kegagalan salah satu Pihak untuk memenuhi kewajibannya yang ditentukan dalam Kontrak bukan merupakan cedera janji atau wanprestasi apabila telah dilakukan sesuai pada pasal 38.3. Kewajiban yang dimaksud adalah hanya kewajiban dan kinerja pelaksanaan terhadap pekerjaan/bagian pekerjaan yang terdampak dan/atau akan terdampak akibat dari Keadaan Kahar.

38.7 Dalam hal terjadi Keadaan Kahar, pelaksanaan Kontrak dapat dihentikan. Penghentian Kontrak karena Keadaan Kahar dapat bersifat a. sementara hingga Keadaan Kahar berakhir; atau b. permanen apabila akibat Keadaan Kahar tidak memungkinkan

dilanjutkan/diselesaikannya pekerjaan. 38.8 Penghentian Kontrak karena Keadaan Kahar dilakukan secara tertulis

oleh PPK dengan disertai alasan penghentian pekerjaan. 38.9 Dalam hal pelaksanaan Kontrak dilanjutkan, para pihak dapat melakukan

perubahan Kontrak. Masa Pelaksanaan dapat diperpanjang sekurang-kurangnya sama dengan jangka waktu terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar. Perpanjangan Masa Pelaksanaan dapat melewati Tahun Anggaran.

Page 20: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

16

38.10 Selama masa Keadaan Kahar, jika PPK memerintahkan secara tertulis kepada Penyedia untuk sedapat mungkin meneruskan pekerjaan, maka Penyedia berhak untuk menerima pembayaran sebagaimana ditentukan dalam Kontrak dan mendapat penggantian biaya yang wajar sesuai dengan kondisi yang telah dikeluarkan untuk bekerja dalam Keadaan Kahar. Penggantian biaya ini harus diatur dalam suatu adendum Kontrak.

38.11 Dalam hal pelaksanaan Kontrak dihentikan, para pihak menyelesaikan hak dan kewajiban sesuai Kontrak. Penyedia berhak untuk menerima pembayaran sesuai dengan prestasi atau kemajuan hasil pekerjaan yang telah dicapai setelah dilakukan pengukuran/pemeriksaan bersama atau berdasarkan hasil audit.

B.6 Penghentian dan Pemutusan Kontrak

39. Penghentian Kontrak Penghentian Kontrak dapat dilakukan karena terjadi Keadaan Kahar sebagaimana dimaksud pada pasal 38.

40. Pemutusan Kontrak 40.1 Pemutusan Kontrak dapat dilakukan oleh PPK atau Penyedia. 40.2 Pemutusan kontrak dilakukan sekurang-kurangnya 14 (empat belas) hari

kalender setelah PPK/Penyedia menyampaikan pemberitahuan rencana Pemutusan Kontrak secara tertulis kepada Penyedia/PPK.

40.3 Dalam hal dilakukan pemutusan Kontrak oleh salah satu pihak maka PPK membayar kepada Penyedia sesuai dengan pencapaian prestasi pekerjaan yang telah diterima oleh PPK dikurangi denda yang harus dibayar Penyedia (apabila ada), serta Penyedia menyerahkan semua hasil pelaksanaan kepada PPK dan selanjutnya menjadi hak milik PPK.

41. Pemutusan Kontrak oleh PPK 41.1 Mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum

Perdata, PPK dapat melakukan pemutusan Kontrak apabila: a. Penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau

pemalsuan dalam proses pengadaan yang diputuskan oleh Instansi yang berwenang;

b. pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dinyatakan benar oleh Instansi yang berwenang;

c. Penyedia berada dalam keadaan pailit; d. Penyedia terbukti dikenakan Sanksi Daftar Hitam sebelum

penandatanganan Kontrak; e. Penyedia gagal memperbaiki kinerja setelah mendapat Surat

Peringatan Kontrak Kritis berturut-turut sebanyak 3 (tiga) kali; f. Penyedia tidak mempertahankan berlakunya Jaminan

Pelaksanaan; g. Penyedia lalai/cedera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan

tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan;

h. berdasarkan penelitian PPK, Penyedia tidak akan mampu menyelesaikan keseluruhan pekerjaan walaupun diberikan kesempatan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaan;

i. setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan, Penyedia tidak dapat menyelesaikan pekerjaan;

j. Penyedia menghentikan pekerjaan selama 28 (dua puluh delapan) hari kalender dan penghentian ini tidak tercantum dalam jadwal pelaksanaan pekerjaan serta tanpa persetujuan pengawas pekerjaan; atau

k. Penyedia mengalihkan seluruh kontrak bukan dikarenakan pergantian nama Penyedia.

Page 21: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

17

41.2 Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan pada Masa Pelaksanaan karena kesalahan Penyedia, maka: a. Jaminan Pelaksanaan dicairkan; b. sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia atau Jaminan Uang

Muka dicairkan (apabila diberikan); c. Penyedia membayar denda (apabila ada); dan d. Penyedia dikenakan Sanksi Daftar Hitam

41.3 Pencairan jaminan sebagaimana dimaksud pada pasal 41.2 di atas, dicairkan dan disetorkan sesuai ketentuan dalam SSKK.

41.4 Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan pada Masa Pemeliharaan karena kesalahan Penyedia, maka: a. PPK berhak untuk tidak membayar retensi atau Jaminan

Pemeliharaan dicairkan untuk membiayai perbaikan/pemeliharaan; dan

b. Penyedia dikenakan sanksi Daftar Hitam. 41.5 Dalam hal terdapat nilai sisa penggunaan uang retensi atau uang

pencairan Jaminan Pemeliharaan untuk membiayai pembiayaan/pemeliharaan maka PPK wajib menyetorkan sebagaimana ditetapkan dalam SSKK.

41.6 Dalam hal dilakukan pemutusan Kontrak secara sepihak oleh PPK karena kesalahan Penyedia, maka Pokja Pemilihan dapat menunjuk pemenang cadangan berikutnya pada paket pekerjaan yang sama atau Penyedia yang mampu dan memenuhi syarat.

42. Pemutusan Kontrak oleh

Penyedia Mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Penyedia dapat melakukan pemutusan Kontrak apabila: a. setelah mendapatkan persetujuan PPK, Pengawas Pekerjaan

memerintahkan Penyedia untuk menunda pelaksanaan pekerjaan atau kelanjutan pekerjaan, dan perintah tersebut tidak ditarik selama 28 (dua puluh delapan) hari kalender;

b. PPK tidak menerbitkan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) untuk pembayaran tagihan angsuran sesuai dengan yang disepakati sebagaimana tercantum dalam SSKK.

43. Berakhirnya Kontrak Kontrak berakhir apabila pekerjaan telah selesai dan hak dan kewajiban para pihak yang terdapat dalam Kontrak sudah terpenuhi.

44. Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan dan Kontrak Kritis

44.1 Apabila Penyedia terlambat melaksanakan pekerjaan sesuai jadwal, maka PPK harus memberikan peringatan secara tertulis atau memberlakukan ketentuan kontrak kritis.

44.2 Kontrak dinyatakan kritis apabila: a. Dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0% - 70% dari Kontrak),

selisih keterlambatan antara realisasi fisik pelaksanaan dengan rencana lebih besar 10%

b. Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari Kontrak), selisih keterlambatan antara realisasi fisik pelaksanaan dengan rencana lebih besar 5%;

c. Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari Kontrak), selisih keterlambatan antara realisasi fisik pelaksanaan dengan rencana pelaksanaan kurang dari 5% dan akan melampaui tahun anggaran berjalan.

44.3 Penanganan kontrak kritis dilakukan dengan rapat pembuktian (show cause meeting/SCM) a. Pada saat Kontrak dinyatakan kritis, Pengawas Pekerjaan

memberikan peringatan secara tertulis kepada Penyedia dan selanjutnya menyelenggarakan Rapat Pembuktian (SCM) Tahap I.

b. Dalam SCM Tahap I, PPK, Pengawas Pekerjaan dan Penyedia membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh Penyedia dalam periode waktu tertentu (uji coba pertama) yang dituangkan dalam Berita Acara SCM Tahap I.

Page 22: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

18

c. Apabila Penyedia gagal pada uji coba pertama, maka PPK menerbitkan Surat Peringatan Kontrak Kritis I dan harus diselenggarakan SCM Tahap II yang membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh Penyedia dalam waktu tertentu (uji coba kedua) yang dituangkan dalam Berita Acara SCM Tahap II.

d. Apabila Penyedia gagal pada uji coba kedua, maka PPK menerbitkan Surat Peringatan Kontrak Kritis II dan harus diselenggarakan SCM Tahap III yang membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh Penyedia dalam waktu tertentu (uji coba ketiga) yang dituangkan dalam Berita Acara SCM Tahap III.

e. Apabila Penyedia gagal pada uji coba ketiga, maka PPK menerbitkan Surat Peringatan Kontrak Kritis III dan PPK dapat melakukan pemutusan Kontrak secara sepihak dengan mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

f. Apabila uji coba berhasil, namun pada pelaksanaan pekerjaan selanjutnya Kontrak dinyatakan kritis lagi maka berlaku ketentuan SCM dari awal.

45. Pemberian Kesempatan 45.1 Dalam hal diperkirakan Penyedia gagal menyelesaikan pekerjaan sampai Masa Pelaksanaan berakhir, namun PPK menilai bahwa Penyedia mampu menyelesaikan pekerjaan, PPK dapat memberikan kesempatan kepada Penyedia untuk menyelesaikan pekerjaan.

45.2 Pemberian kesempatan kepada Penyedia untuk menyelesaikan pekerjaan dimuat dalam adendum Kontrak yang didalamnya mengatur: a. waktu pemberian kesempatan penyelesaian pekerjaan; b. pengenaan sanksi denda keterlambatan kepada Penyedia; c. perpanjangan masa berlaku Jaminan Pelaksanaan; dan d. sumber dana untuk membiayai penyelesaian sisa pekerjaan yang

akan dilanjutkan ke Tahun Anggaran berikutnya dari DIPA Tahun Anggaran berikutnya, apabila pemberian kesempatan melampaui Tahun Anggaran.

45.3 Pemberian kesempatan kepada Penyedia menyelesaikan pekerjaan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender, sejak Masa Pelaksanaan berakhir.

45.4 Pemberian kesempatan kepada Penyedia untuk menyelesaikan pekerjaan dapat melampaui Tahun Anggaran.

46. Peninggalan Semua bahan, perlengkapan, peralatan, hasil pekerjaan sementara yang masih berada di lokasi kerja setelah pemutusan Kontrak akibat kelalaian atau kesalahan Penyedia, dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh PPK tanpa kewajiban perawatan/pemeliharaan. Pengambilan kembali semua peninggalan tersebut oleh Penyedia hanya dapat dilakukan setelah mempertimbangkan kepentingan PPK.

C. HAK DAN KEWAJIBAN PENYEDIA

47. Hak dan Kewajiban Penyedia Hak-hak yang dimiliki serta kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Penyedia dalam melaksanakan Kontrak, meliputi : a. menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga

dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Kontrak; b. meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PPK untuk

kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak; c. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK; d. melaksanakan, menyelesaikan dan menyerahkan pekerjaan sesuai dengan

jadwal pelaksanaan pekerjaan dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;

e. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau dari lapangan, dan segala pekerjaan permanen maupun sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam Kontrak;

Page 23: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

19

f. memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;

g. mengambil langkah-langkah yang memadai dalam rangka memberi perlindungan kepada setiap orang yang berada di tempat kerja maupun masyarakat dan lingkungan sekitar yang berhubungan dengan pemindahan bahan baku, penggunaan peralatan kerja konstruksi dan proses produksi;

h. melaksanakan semua perintah Pengawas Pekerjaan yang sesuai dengan kewenangan Pengawas Pekerjaan dalam Kontrak ini;

i. hak dan kewajiban lain yang timbul akibat lingkup pekerjaan ditentukan di SSKK.

48. Penggunaan Dokumen-Dokumen Kontrak dan Informasi

Penyedia tidak diperkenankan menggunakan dan menginformasikan dokumen Kontrak atau dokumen lainnya yang berhubungan dengan Kontrak untuk kepentingan pihak lain, misalnya spesifikasi teknis dan/atau gambar-gambar, serta informasi lain yang berkaitan dengan Kontrak, kecuali dengan izin tertulis dari PPK sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

49. Hak Kekayaan Intelektual Penyedia wajib melindungi PPK dari segala tuntutan atau klaim dari pihak ketiga yang disebabkan penggunaan atau atas pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual oleh Penyedia.

50. Penanggungan Risiko 50.1 Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan menanggung tanpa batas PPK beserta instansinya terhadap semua bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan terhadap PPK beserta instansinya (kecuali kerugian yang mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau kelalaian berat PPK) sehubungan dengan klaim yang timbul dari hal-hal berikut terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan : a. kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta benda Penyedia,

Subpenyedia (jika ada), dan tenaga kerja konstruksi; b. cedera tubuh, sakit atau kematian tenaga kerja konstruksi; c. kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cedera tubuh, sakit

atau kematian pihak ketiga. 50.2 Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan Tanggal Penyerahan

Akhir Pekerjaan, semua risiko kehilangan atau kerusakan hasil pekerjaan ini, bahan dan perlengkapan merupakan risiko Penyedia, kecuali kerugian atau kerusakan tersebut diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian PPK.

50.3 Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh Penyedia tidak membatasi kewajiban penanggungan dalam pasal ini.

50.4 Kehilangan atau kerusakan terhadap hasil pekerjaan atau bahan yang menyatu dengan hasil pekerjaan sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan harus diganti atau diperbaiki oleh Penyedia atas tanggungannya sendiri jika kehilangan atau kerusakan tersebut terjadi akibat tindakan atau kelalaian Penyedia.

51. Perlindungan Tenaga Kerja 51.1 Penyedia dan Subpenyedia berkewajiban atas biaya sendiri untuk mengikutsertakan Tenaga Kerja Konstruksinya pada program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.

51.2 Penyedia berkewajiban untuk mematuhi dan memerintahkan Tenaga Kerja Konstruksinya untuk mematuhi peraturan keselamatan kerja. Pada waktu pelaksanaan pekerjaan, Penyedia beserta Tenaga Kerja Konstruksinya dianggap telah membaca dan memahami peraturan keselamatan kerja tersebut.

51.3 Penyedia berkewajiban untuk menyediakan kepada setiap Tenaga Kerja Konstruksinya (termasuk Tenaga Kerja Konstruksi Subpenyedia, jika ada) perlengkapan keselamatan kerja yang sesuai dan memadai.

51.4 Tanpa mengurangi kewajiban Penyedia untuk melaporkan kecelakaan berdasarkan hukum yang berlaku, Penyedia wajib melaporkan kepada PPK mengenai setiap kecelakaan yang timbul sehubungan dengan

Page 24: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

20

pelaksanaan Kontrak ini dalam waktu 24 (dua puluh empat) jam setelah kejadian.

52. Pemeliharaan Lingkungan Penyedia berkewajiban untuk mengambil langkah-langkah yang memadai untuk melindungi lingkungan baik di dalam maupun di luar tempat kerja dan membatasi gangguan lingkungan terhadap pihak ketiga dan harta bendanya sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai pengelolaan lingkungan hidup.

53. Asuransi 53.1 Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan untuk barang yang mempunyai risiko tinggi terjadinya kecelakaan dalam pelaksanaan pekerjaan atas segala risiko terhadap kecelakaan, kerusakan akibat kecelakaan, kehilangan, serta risiko lain yang tidak dapat diduga.

53.2 Penyedia wajib menyediakan asuransi bagi pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di lokasi kerja.

53.3 Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam penawaran dan termasuk dalam Harga Kontrak.

54. Tindakan Penyedia yang Mensyaratkan Persetujuan PPK atau Pengawas Pekerjaan

54.1 Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu persetujuan tertulis PPK sebelum melakukan tindakan-tindakan berikut: a. mensubkontrakkan sebagian pekerjaan dalam Lampiran A SSKK; b. menunjuk Personel Manajerial yang namanya tidak tercantum

dalam Lampiran A SSKK; c. mengubah atau memutakhirkan RMPK dan RKK; d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

54.2 Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu persetujuan tertulis Pengawas Pekerjaan sebelum melakukan tindakan-tindakan berikut: a. melaksanakan setiap tahapan pekerjaan berdasarkan rencana

kerja dan metode kerja; b. mengubah syarat dan ketentuan polis asuransi; c. mengubah Personel Manajerial dan/atau Peralatan Utama; d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

55. Laporan Hasil Pekerjaan 55.1 Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan kontrak untuk

menetapkan volume pekerjaan atau kegiatan yang telah dilaksanakan guna pembayaran hasil pekerjaan. Hasil pemeriksaan pekerjaan dituangkan dalam laporan kemajuan hasil pekerjaan.

55.2 Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan, seluruh aktivitas kegiatan pekerjaan di lokasi pekerjaan dicatat dalam buku harian sebagai bahan laporan harian pekerjaan yang berisi rencana dan realisasi pekerjaan harian.

55.3 Laporan harian berisi : a. jenis dan kuantitas bahan yang berada di lokasi pekerjaan; b. penempatan tenaga kerja konstruksi untuk tiap macam tugasnya; c. jenis, jumlah dan kondisi peralatan; d. jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan; e. keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya

yang berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan; dan f. catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan

pekerjaan. 55.4 Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian dan berisi hasil

kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu minggu, serta hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.

55.5 Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu bulan, serta hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.

55.6 Untuk merekam kegiatan pelaksanaan pekerjaan konstruksi, PPK dan Penyedia membuat foto-foto dokumentasi dan video pelaksanaan pekerjaan di lokasi pekerjaan sesuai kebutuhan.

Page 25: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

21

55.7 Laporan hasil pekerjaan dibuat oleh Penyedia, diperiksa oleh Pengawas Pekerjaan, dan disetujui oleh PPK/ pihak PPK.

56. Kepemilikan Dokumen Semua rancangan, gambar, spesifikasi, desain, laporan, dan dokumen-dokumen lain serta piranti lunak yang dipersiapkan oleh Penyedia berdasarkan Kontrak ini sepenuhnya merupakan hak milik PPK. Penyedia paling lambat pada waktu pemutusan atau penghentian atau akhir Masa Kontrak berkewajiban untuk menyerahkan semua dokumen dan piranti lunak tersebut beserta daftar rinciannya kepada PPK. Penyedia dapat menyimpan 1 (satu) buah salinan tiap dokumen dan piranti lunak tersebut. Pembatasan (jika ada) mengenai penggunaan dokumen dan piranti lunak tersebut di atas di kemudian hari diatur dalam SSKK.

57. Kerjasama Antara Penyedia dan Subpenyedia

57.1 Penyedia hanya boleh melakukan subkontrak sebagian pekerjaan utama kepada Penyedia Spesialis dan/atau pekerjaan bukan pekerjaan utama kepada Penyedia Usaha Kecil.

57.2 Penyedia tetap bertanggung jawab atas bagian pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut.

57.3 Subpenyedia dilarang mengalihkan atau mensubkontrakkan pekerjaan. 57.4 Apabila Penyedia yang ditunjuk merupakan Penyedia Usaha Kecil, maka

pekerjaan tersebut harus dilaksanakan sendiri oleh Penyedia yang ditunjuk dan dilarang dialihkan atau disubkontrakkan kepada pihak lain.

57.5 Penyedia Usaha Non Kecil yang melakukan kerjasama dengan Subpenyedia hanya boleh melaksanakan sesuai dengan daftar bagian pekerjaan yang disubkontrakkan (apabila ada) yang dituangkan dalam Lampiran A SSKK.

57.6 Lampiran A SSKK (Daftar Pekerjaan yang Disubkontrakkan dan Subpenyedia) tidak boleh diubah kecuali atas persetujuan tertulis dari PPK dan dituangkan dalam adendum Kontrak.

57.7 Pelaksanaan Kerjasama Antara Penyedia dan Subpenyedia diawasi oleh Pengawas Pekerjaan dan Penyedia melaporkan secara periodik kepada PPK.

57.8 Apabila Penyedia melanggar ketentuan sebagaimana diatur pada pasal 57.4 atau 57.5 maka akan dikenakan denda senilai pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut.

58. Penyedia Lain Penyedia berkewajiban untuk bekerja sama dan menggunakan lokasi kerja

termasuk jalan akses bersama-sama dengan Penyedia Lain (jika ada) dan pihak-pihak lainnya yang berkepentingan atas lokasi kerja. Jika dipandang perlu, PPK dapat memberikan jadwal kerja Penyedia Lain di lokasi kerja.

59. Alih Pengalaman/Keahlian Dalam hal pelaksanaan paket pekerjaan konstruksi dengan nilai pagu anggaran di atas Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah), Penyedia diwajibkan memberikan alih pengalaman/keahlian bidang konstruksi melalui sistem kerja praktik/magang sesuai dengan jumlah yang disepakati pada saat Rapat Persiapan Penunjukan Penyedia.

60. Pembayaran Denda Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi finansial berupa denda sebagai akibat wanprestasi atau cedera janji terhadap kewajiban-kewajiban Penyedia dalam Kontrak ini. PPK mengenakan denda dengan memotong angsuran pembayaran prestasi pekerjaan Penyedia. Pembayaran denda tidak mengurangi tanggung jawab kontraktual Penyedia.

61. Jaminan 61.1 Jaminan yang digunakan dalam pelaksanaan Kontrak ini dapat berupa bank garansi atau surety bond. Jaminan bersifat tidak bersyarat, mudah dicairkan, dan harus dicairkan oleh penerbit jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah surat perintah pencairan dari PPK atau pihak yang diberi kuasa oleh PPK diterima.

61.2 Penerbit jaminan selain Bank Umum harus telah ditetapkan/mendapat rekomendasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

61.3 Penggunaan Jaminan Pelaksanaan, Jaminan Uang Muka dan Jaminan Pemeliharaan sebagai berikut :

Page 26: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

22

a. paket pekerjaan sampai dengan Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) dapat diterbitkan oleh: 1) Bank Umum; 2) Perusahaan Asuransi; 3) Perusahaan Penjaminan; 4) lembaga keuangan khusus yang menjalankan usaha di

bidang pembiayaan, penjaminan, dan asuransi untuk mendorong ekspor Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang lembaga pembiayaan ekspor Indonesia; atau

5) Konsorsium Perusahaan Asuransi Umum/Konsorsium Lembaga Penjaminan/Konsorsium Perusahaan Penjaminan yang mempunyai program asuransi kerugian (suretyship).

b. paket pekerjaan di atas Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) dapat diterbitkan oleh: 1) Bank Umum; atau 2) Konsorsium Perusahaan Asuransi Umum/Konsorsium

Lembaga Penjaminan/Konsorsium Perusahaan Penjaminan yang mempunyai program asuransi kerugian (suretyship).

61.4 Jaminan Pelaksanaan diberikan kepada PPK setelah diterbitkannya Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) sebelum dilakukan Penandatanganan Kontrak dengan besar: a. 5% (lima persen) dari Harga Kontrak; atau b. 5% (lima persen) dari nilai total HPS untuk harga penawaran atau

penawaran terkoreksi di bawah 80% (delapan puluh persen) nilai total HPS.

61.5 Masa berlakunya Jaminan Pelaksanaan paling kurang sejak tanggal penandatanganan Kontrak sampai dengan Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan (Provisional Hand Over/PHO).

61.6 Jaminan Pelaksanaan dikembalikan setelah pekerjaan dinyatakan selesai 100% (seratus persen) dan diganti dengan Jaminan Pemeliharaan atau menahan uang retensi sebesar 5% (lima persen) dari Harga Kontrak;

61.7 Jaminan Uang Muka diberikan kepada PPK dalam rangka pengambilan uang muka yang besarannya paling kurang sama dengan besarnya uang muka yang diterima Penyedia.

61.8 Nilai Jaminan Uang Muka dapat dikurangi secara proporsional sesuai dengan sisa uang muka yang diterima.

61.9 Masa berlakunya Jaminan Uang Muka paling kurang sejak tanggal persetujuan pemberian uang muka sampai dengan Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan (PHO).

61.10 Jaminan Pemeliharaan diberikan kepada PPK setelah pekerjaan dinyatakan selesai 100% (seratus persen).

61.11 Pengembalian Jaminan Pemeliharaan dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah Masa Pemeliharaan selesai dan pekerjaan diterima dengan baik sesuai dengan ketentuan Kontrak.

61.12 Masa berlaku Jaminan Pemeliharaan paling kurang sejak Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan (Final Hand Over/FHO).

D. HAK DAN KEWAJIBAN PPK

62. Hak dan Kewajiban PPK Hak-hak yang dimiliki serta kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan oleh PPK dalam melaksanakan Kontrak, meliputi : a. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia; b. menerima laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan

yang dilaksanakan oleh Penyedia; c. menerima hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan dan

ketentuan yang telah ditetapkan dalam Kontrak. d. membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam Kontrak

yang telah ditetapkan kepada Penyedia;

Page 27: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

23

e. memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak; dan

f. menilai kinerja Penyedia.

63. Fasilitas PPK dapat memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana atau kemudahan lainnya (jika ada) yang tercantum dalam SSKK untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan ini.

64. Peristiwa Kompensasi 64.1 Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada Penyedia yaitu: a. PPK mengubah jadwal pekerjaan yang dapat mempengaruhi

pelaksanaan pekerjaan; b. keterlambatan pembayaran kepada Penyedia; c. PPK tidak memberikan gambar-gambar, spesifikasi dan/atau

instruksi sesuai jadwal yang dibutuhkan; d. Penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal dalam kontrak; e. PPK menginstruksikan kepada pihak Penyedia untuk melakukan

pengujian tambahan yang setelah dilaksanakan pengujian ternyata tidak ditemukan kerusakan/kegagalan/penyimpangan;

f. PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan pekerjaan; g. PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi tertentu yang tidak

dapat diduga sebelumnya dan disebabkan/tidak disebabkan oleh PPK; atau

h. ketentuan lain dalam SSKK. 64.2 Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan pengeluaran tambahan

dan/atau keterlambatan penyelesaian pekerjaan maka PPK berkewajiban untuk membayar ganti rugi dan/atau memberikan perpanjangan Masa Pelaksanaan.

64.3 Ganti rugi akibat Peristiwa Kompensasi hanya dapat dibayarkan jika berdasarkan data penunjang dan perhitungan kompensasi yang diajukan oleh Penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan kerugian nyata.

64.4 Perpanjangan Masa Pelaksanaan hanya dapat diberikan jika berdasarkan data penunjang dan perhitungan kompensasi yang diajukan oleh Penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan perlunya tambahan waktu akibat Peristiwa Kompensasi.

64.5 Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau perpanjangan Masa Pelaksanaan jika Penyedia gagal atau lalai untuk memberikan peringatan dini dalam mengantisipasi atau mengatasi dampak Peristiwa Kompensasi.

E. TENAGA KERJA KONSTRUKSI DAN/ATAU PERALATAN PENYEDIA 65. Tenaga Kerja Konstruksi 65.1 Setiap Tenaga Kerja Konstruksi yang bekerja pada pekerjaan ini wajib

memiliki sertifikat kompetensi kerja. 65.2 Tenaga Kerja Konstruksi selain Personel Manajerial yang bekerja/akan

bekerja pada pekerjaan ini dan belum memiliki sertifikat kompetensi kerja, maka Penyedia wajib memastikan dipenuhinya persyaratan sertifikat kompetensi kerja sepanjang Masa Pelaksanaan.

66. Personel Manajerial dan/atau Peralatan Utama

66.1 Personel Manajerial yang ditempatkan dan diperkerjakan harus sesuai dengan yang tercantum dalam Lampiran A SSKK.

66.2 Peralatan Utama yang ditempatkan dan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan adalah peralatan yang laik dan harus sesuai dengan yang tercantum dalam Lampiran A SSKK.

66.3 Penggantian Personel Manajerial dan/atau Peralatan Utama tidak boleh dilakukan kecuali atas persetujuan tertulis dari PPK dan dituangkan dalam adendum Kontrak.

66.4 Jika penggantian Personel Manajerial dan/atau Peralatan Utama perlu dilakukan, maka Penyedia berkewajiban untuk menyediakan pengganti dengan kualifikasi yang setara atau lebih baik dari tenaga kerja konstruksi dan/atau peralatan yang digantikan tanpa biaya tambahan apapun.

Page 28: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

24

66.5 PPK dapat menyetujui penempatan/penggantian Personel Manajerial dan/atau Peralatan Utama menurut kualifikasi yang dibutuhkan setelah mendapat rekomendasi dari Pengawas Pekerjaan.

66.6 Jika PPK menilai bahwa Personel Manajerial: 1) tidak mampu atau tidak dapat melakukan pekerjaan dengan baik; 2) berkelakuan tidak baik; dan/atau 3) mengabaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya; maka Penyedia berkewajiban untuk menyediakan pengganti dan menjamin Personel Manajerial tersebut meninggalkan lokasi kerja dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender sejak diminta oleh PPK

66.7 Personel Manajerial berkewajiban untuk menjaga kerahasiaan pekerjaannya. Jika diperlukan oleh PPK, Personel Manajerial dapat sewaktu-waktu disyaratkan untuk menjaga kerahasiaan pekerjaan di bawah sumpah.

66.8 Apabila ada penambahan Personel Manajerial dan/atau Peralatan Utama maka penambahan tersebut harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari PPK dan dituangkan dalam Lampiran A SSKK.

F. PEMBAYARAN KEPADA PENYEDIA 67. Harga Kontrak 67.1 PPK membayar kepada Penyedia atas pelaksanaan pekerjaan dalam

Kontrak sebesar Harga Kontrak. 67.2 Harga Kontrak telah memperhitungkan meliputi :

a. beban pajak; b. keuntungan dan biaya overhead (biaya umum); c. biaya pelaksanaan pekerjaan; dan d. biaya penyelenggaraan keamanan dan kesehatan kerja serta

keselamatan konstruksi. 67.3 Harga Kontrak bagian pekerjaan harga satuan sesuai dengan rincian

yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan Harga Kontrak bagian pekerjaan lumsum sesuai dengan Daftar Keluaran dan Harga.

68. Pembayaran 68.1 Uang Muka a. Uang muka dibayar untuk membiayai mobilisasi peralatan/tenaga

kerja konstruksi, pembayaran uang tanda jadi kepada pemasok bahan/material dan/atau untuk persiapan teknis lain.

b. Untuk usaha kecil, uang muka dapat diberikan paling tinggi 30% (tiga puluh persen) dari Harga Kontrak.

c. Untuk usaha non kecil, uang muka dapat diberikan paling tinggi 20% (dua puluh persen) dari Harga Kontrak.

d. Untuk Kontrak Tahun Jamak, uang muka dapat diberikan paling tinggi 15% (lima belas persen) dari Harga Kontrak.

e. Besaran uang muka ditentukan dalam SSKK dan dibayar setelah Penyedia menyerahkan Jaminan Uang Muka paling sedikit sebesar uang muka yang diterima.

f. Dalam hal diberikan uang muka, maka Penyedia harus mengajukan permohonan pengambilan uang muka secara tertulis kepada PPK disertai dengan rencana penggunaan uang muka untuk melaksanakan pekerjaan sesuai Kontrak dan rencana pengembaliannya.

g. PPK harus mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) kepada Pejabat Penandatanganan Surat Perintah Membayar (PPSPM) untuk permohonan tersebut pada huruf f, paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah Jaminan Uang Muka diterima.

h. Pengembalian uang muka harus diperhitungkan berangsur-angsur secara proporsional pada setiap pembayaran prestasi pekerjaan dan paling lambat harus lunas pada saat pekerjaan mencapai prestasi 100% (seratus persen).

68.2 Prestasi pekerjaan Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh PPK, dengan ketentuan:

Page 29: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

25

a. Penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan hasil pekerjaan;

b. pembayaran dilakukan tidak boleh melebihi kemajuan hasil pekerjaan yang telah dicapai dan diterima oleh PPK;

c. pembayaran dilakukan terhadap pekerjaan yang sudah terpasang; d. pembayaran dilakukan dengan sistem termin yang ketentuan lebih

lanjut diatur dalam SSKK; e. pembayaran harus memperhitungkan:

1) angsuran uang muka; 2) peralatan dan/atau bahan yang menjadi bagian permanen

dari hasil pekerjaan yang akan diserahterimakan (material on site) yang sudah dibayar sebelumnya;

3) denda (apabila ada); 4) pajak; dan/atau 5) uang retensi.

f. untuk Kontrak yang mempunyai subkontrak, permintaan pembayaran harus dilengkapi bukti pembayaran kepada seluruh Subpenyedia sesuai dengan prestasi pekerjaan. Pembayaran kepada Subpenyedia dilakukan sesuai prestasi pekerjaan yang selesai dilaksanakan oleh Subpenyedia tanpa harus menunggu pembayaran terlebih dahulu dari PPK;

g. pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen) dan Berita Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan ditandatangani oleh PPK dan Penyedia;

h. PPK dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah pengajuan permintaan pembayaran dari Penyedia diterima harus sudah mengajukan Surat Permintaan Pembayaran kepada Pejabat Penandatanganan Surat Perintah Membayar (PPSPM);

i. apabila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan angsuran, tidak akan menjadi alasan untuk menunda pembayaran. PPK dapat meminta Penyedia untuk menyampaikan perhitungan prestasi sementara dengan mengesampingkan hal-hal yang sedang menjadi perselisihan.

68.3 Bahan dan/atau peralatan yang menjadi bagian permanen dari hasil pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam SSKK. Bahan dan/atau peralatan yang menjadi bagian dari hasil pekerjaan memenuhi ketentuan: a. bahan dan/atau peralatan yang belum dilakukan uji fungsi

(commisioning), serta merupakan bagian dari pekerjaan utama harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : (1) berada di lokasi pekerjaan sebagaimana tercantum dalam

Kontrak dan perubahannya; (2) memiliki sertifikat uji mutu dari pabrikan/produsen; (3) bersertifikat garansi dari produsen/agen resmi yang ditunjuk

oleh produsen; (4) disetujui oleh PPK sesuai dengan capaian fisik yang diterima; (5) dilarang dipindahkan dari area lokasi pekerjaan dan/atau

dipindah-tangankan oleh pihak manapun; dan (6) keamanan penyimpanan dan risiko kerusakan sebelum

diserahterimakan secara satu kesatuan fungsi merupakan tanggung jawab Penyedia.

b. sertifikat uji mutu dan sertifikat garansi tidak diperlukan dalam hal peralatan dan/atau bahan dibuat/dirakit oleh Penyedia;

c. besaran yang akan dibayarkan dari material on site (berkisar antara 50% sampai dengan 70%);

d. ketentuan bahan dan/atau peralatan yang menjadi bagian permanen dari hasil pekerjaan hanya diberlakukan untuk bagian pekerjaan harga satuan.

e. besaran nilai pembayaran dan jenis material on site dicantumkan di dalam SSKK.

68.4 Denda dan Ganti Rugi

Page 30: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

26

a. Denda merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada Penyedia, antara lain: denda keterlambatan dalam penyelesaian pelaksanaan pekerjaan, denda keterlambatan dalam perbaikan Cacat Mutu, denda terkait pelanggaran ketentuan subkontrak.

b. Ganti rugi merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada PPK maupun Penyedia karena terjadinya cedera janji/wanprestasi. Besarnya sanksi ganti rugi adalah sebesar nilai kerugian yang ditimbulkan.

c. Besarnya denda keterlambatan yang dikenakan kepada Penyedia atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan adalah: 1) 1‰ (satu perseribu) dari harga bagian Kontrak yang

tercantum dalam Kontrak (sebelum PPN); atau 2) 1‰ (satu perseribu) dari Harga Kontrak (sebelum PPN);

sesuai yang ditetapkan dalam SSKK. d. Besarnya ganti rugi sebagai akibat Peristiwa Kompensasi yang

dibayar oleh PPK atas keterlambatan pembayaran adalah sebesar bunga dari nilai tagihan yang terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia, sepanjang telah diputuskan oleh lembaga yang berwenang;

e. Pembayaran denda dan/atau ganti rugi diperhitungkan dalam pembayaran prestasi pekerjaan.

f. Ganti rugi kepada Penyedia dapat mengubah Harga Kontrak setelah dituangkan dalam adendum kontrak.

g. Pembayaran ganti rugi dilakukan oleh PPK, apabila Penyedia telah mengajukan tagihan disertai perhitungan dan data-data.

69. Hari Kerja 69.1 Orang hari standar atau satu hari orang bekerja adalah 8 (delapan) jam,

terdiri atas 7 (tujuh) jam kerja (efektif) dan 1 (satu) jam istirahat. 69.2 Penyedia tidak diperkenankan melakukan pekerjaan apapun di lokasi

kerja pada waktu yang secara ketentuan peraturan perundang-undangan dinyatakan sebagai hari libur atau di luar jam kerja normal, kecuali: a. dinyatakan lain di dalam Kontrak; b. PPK memberikan izin; atau c. pekerjaan tidak dapat ditunda, atau untuk

keselamatan/perlindungan masyarakat, dimana Penyedia harus segera memberitahukan urgensi pekerjaan tersebut kepada Pengawas Pekerjaan dan PPK.

69.3 Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan datanya disimpan oleh Penyedia. Daftar pembayaran masing-masing pekerja dapat diperiksa oleh PPK.

69.4 Untuk pekerjaan yang dilakukan di luar hari kerja efektif dan jam kerja normal harus mengikuti ketentuan Menteri yang membidangi ketenagakerjaan.

69.5 Pelaksanaan pekerjaan di luar hari kerja efektif dan/atau jam kerja normal harus diawasi oleh Pengawas Pekerjaan.

70. Perhitungan Akhir 70.1 Pembayaran angsuran prestasi pekerjaan terakhir dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen) dan berita acara serah terima pertama pekerjaan telah ditandatangani oleh kedua pihak.

70.2 Sebelum pembayaran terakhir dilakukan, Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan kepada Pengawas Pekerjaan rincian perhitungan nilai tagihan terakhir yang jatuh tempo. PPK berdasarkan hasil penelitian tagihan oleh Pengawas Pekerjaan berkewajiban untuk menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan angsuran terakhir paling lambat 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak tagihan dan dokumen penunjang dinyatakan lengkap dan diterima oleh Pengawas Pekerjaan.

71. Penangguhan 71.1 PPK dapat menangguhkan pembayaran setiap angsuran prestasi pekerjaan Penyedia jika Penyedia gagal atau lalai memenuhi kewajiban kontraktualnya, termasuk penyerahan setiap Hasil Pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

Page 31: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

27

71.2 PPK secara tertulis memberitahukan kepada Penyedia tentang penangguhan hak pembayaran, disertai alasan-alasan yang jelas mengenai penangguhan tersebut. Penyedia diberi kesempatan untuk memperbaiki dalam jangka waktu tertentu.

71.3 Pembayaran yang ditangguhkan harus disesuaikan dengan proporsi kegagalan atau kelalaian Penyedia.

71.4 Jika dipandang perlu oleh PPK, penangguhan pembayaran akibat keterlambatan penyerahan pekerjaan dapat dilakukan bersamaan dengan pengenaan denda kepada Penyedia.

G. PENGAWASAN MUTU 72. Pengawasan dan Pemeriksaan PPK berwenang melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan

pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia. PPK dapat memerintahkan kepada pihak ketiga untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas semua pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia.

73. Penilaian Pekerjaan Sementara oleh PPK

73.1 PPK dalam Masa Pelaksanaan pekerjaan dapat melakukan penilaian sementara atas hasil pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia.

73.2 Penilaian atas hasil pekerjaan dilakukan terhadap mutu dan kemajuan fisik pekerjaan.

74. Pemeriksaan dan Pengujian Cacat Mutu

74.1 PPK atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa setiap hasil pekerjaan dan memberitahukan Penyedia secara tertulis atas setiap Cacat Mutu yang ditemukan. PPK atau Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan Penyedia untuk menemukan dan mengungkapkan Cacat Mutu , serta menguji hasil pekerjaan yang dianggap oleh PPK atau Pengawas Pekerjaan mengandung Cacat Mutu . Penyedia bertanggung jawab atas perbaikan Cacat Mutu selama Masa Kontrak.

74.2 Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintahkan Penyedia untuk melakukan pengujian Cacat Mutu yang tidak tercantum dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar, dan hasil uji coba menunjukkan adanya cacat mutu maka Penyedia berkewajiban untuk menanggung biaya pengujian tersebut. Jika tidak ditemukan adanya Cacat Mutu maka uji coba tersebut dianggap sebagai Peristiwa Kompensasi

75. Perbaikan Cacat Mutu 75.1 PPK atau Pengawas Pekerjaan akan menyampaikan pemberitahuan Cacat Mutu kepada Penyedia segera setelah ditemukan Cacat Mutu tersebut. Penyedia bertanggung jawab atas Cacat Mutu selama Masa Kontrak.

75.2 Terhadap pemberitahuan Cacat Mutu tersebut, Penyedia berkewajiban untuk memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam pemberitahuan.

75.3 Jika Penyedia tidak memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka waktu yang ditentukan maka PPK, berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan, berhak untuk secara langsung atau melalui pihak ketiga yang ditunjuk oleh PPK melakukan perbaikan tersebut. Penyedia segera setelah menerima klaim PPK secara tertulis berkewajiban untuk mengganti biaya perbaikan tersebut. PPK dapat memperoleh penggantian biaya dengan memotong pembayaran atas tagihan Penyedia yang jatuh tempo (jika ada) atau uang retensi atau pencairan Jaminan Pemeliharaan atau jika tidak ada maka biaya penggantian akan diperhitungkan sebagai utang Penyedia kepada PPK yang telah jatuh tempo.

75.4 PPK mengenakan denda keterlambatan untuk setiap keterlambatan perbaikan Cacat Mutu dan mengenakan Sanksi Daftar Hitam kepada Penyedia jika tidak melaksanakan perbaikan cacat mutu. Besaran denda keterlambatan dan jangka waktu perbaikan akibat Cacat Mutu ini ditentukan dalam SSKK.

76. Kegagalan Bangunan 76.1 Apabila terjadi Kegagalan Bangunan maka PPK dan/atau Penyedia terhitung sejak Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan bertanggung jawab atas Kegagalan Bangunan sesuai dengan kesalahan masing-masing

Page 32: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

28

selama Umur Konstruksi yang tercantum dalam SSKK tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun, dan dalam SSKK agar dicantumkan lama pertanggungan terhadap Kegagalan Bangunan yang ditetapkan apabila rencana Umur Konstruksi kurang dari 10 (sepuluh) tahun.

76.2 Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan menanggung tanpa batas PPK beserta instansinya terhadap semua bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan terhadap PPK beserta instansinya (kecuali kerugian yang mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau kelalaian PPK) sehubungan dengan klaim kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cedera tubuh, sakit atau kematian pihak ketiga yang timbul dari kegagalan bangunan.

76.3 PPK maupun Penyedia berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara semua dokumen yang digunakan dan terkait dengan pelaksanaan ini selama Umur Konstruksi yang tercantum dalam SSKK tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun.

H. PENYELESAIAN PERSELISIHAN 77. Penyelesaian

Perselisihan/Sengketa 77.1 Para Pihak berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh

menyelesaikan secara damai semua perselisihan yang timbul dari atau berhubungan dengan Kontrak ini atau interpretasinya selama atau setelah pelaksanaan pekerjaan ini dengan prinsip dasar musyawarah untuk mencapai kemufakatan.

77.2 Dalam hal musyawarah para pihak sebagaimana dimaksud pada pasal 77.1 tidak dapat mencapai suatu kemufakatan, maka penyelesaian perselisihan atau sengketa antara para pihak dalam Kontrak dapat dilakukan melalui, alternatif penyelesaian sengketa, dewan sengketa (menggantikan mediasi/konsiliasi), dan/atau arbitrase.

77.3 Penyelesaian perselisihan/sengketa yang dipilih ditetapkan dalam SSKK.

78. Itikad Baik 78.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat dalam Kontrak.

78.2 Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur tanpa menonjolkan kepentingan masing-masing pihak. Apabila selama Kontrak, salah satu pihak merasa dirugikan, maka diupayakan tindakan yang terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.

Page 33: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

29

SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK

Pasal dalam SSUK

Ketentuan

Data

4.1 & 4.2 Korespondensi Alamat Para Pihak sebagai berikut :

Satuan Kerja PPK :

Nama :

Alamat :

Website :

E-mail :

Faksimili :

Penyedia :

Nama :

Alamat :

E-mail :

Telepon :

Faksimili :

4.2 & 5.1 Wakil Sah Para Pihak

Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut :

Untuk PPK :

Untuk Penyedia :

6.3 & 41.3 & 41.5

Pencairan Jaminan

Jaminan dicairkan dan disetorkan pada Kas Daerah Kabupaten __________

27.1 Masa Pelaksanaan Masa Pelaksanaan selama 150 (Seratus Lima Puluh) hari kalender terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja yang tercantum dalam SPMK.

27.4 Masa Pelaksanaan untukSerah Terima Sebagian

Pada Pekerjaan ini Tidak Diberlakukan serah terima sebagian pekerjaan (secara parsial)

Page 34: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

30

Pekerjaan (Secara Parsial)

31.8 Masa Pemeliharaan

Masa Pemeliharaan berlaku selama 180 (Seratus Delapan Puluh) hari kalender terhitung sejak Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan (PHO).

31.18 Serah Terima Sebagian Pekerjaan

31.21 Masa Pemeliharaan untuk Serah Terima Sebagian Pekerjaan (Secara Parsial)

-

33.1 Pedoman Pengoperasian dan Perawatan/ Pemeliharaan

Gambar ”As built” dan/atau pedoman pengoperasian dan perawatan/pemeliharaan harus diserahkan paling lambat 30 (Tiga Puluh)hari kalender setelah Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan.

36.7 Penyesuaian Harga

Pada Paket Pekerjaan ini Tidak Diberikan Penyesuaian Harga.

42.b Pembayaran Tagihan

Batas akhir waktu yang disepakati untuk penerbitan SPP oleh PPK untuk pembayaran tagihan angsuran adalah 7 (Tujuh)hari kerja terhitung sejak tagihan dan kelengkapan dokumen penunjang yang tidak diperselisihkan diterima oleh PPK.

47.(i) Hak dan Kewajiban Penyedia

Hak dan kewajiban Penyedia sebagaimana diatur dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak Huruf ( C ) Angka (47).

54.1.(d) Tindakan Penyedia yang Mensyaratkan Persetujuan PPK

Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan persetujuan PPK adalah Mengubah / Mengganti Spesifikasi Teknis yang telah tertuang dalam Dokumen Penawaran.

54.2.(d) Tindakan Penyedia yang Mensyaratkan Persetujuan Pengawas Pekerjaan

Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan persetujuan Pengawas Pekerjaan adalah Menambah / Mengurangi Volume Pekerjaan.

Page 35: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

31

56 Kepemilikan Dokumen

Penyedia diperbolehkan menggunakan salinan dokumen dan piranti lunak yang dihasilkan dari Pekerjaan Konstruksi ini dengan pembatasan sebagai berikut : Guna Kepentingan Penelitian/Riset setelah mendapat persetujuan tertulis dari PPK.

63 Fasilitas PPK akan memberikan fasilitas berupa : Gambar Awal, KAK serta Fasilitas Penunjang lainnya guna kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

64.1.(h) Peristiwa Kompensasi

Termasuk Peristiwa Kompensasi yang dapat diberikan kepada Penyedia adalah apabila terjadi hal-hal di luar kendali para pihak yang bukan kesalahan penyedia antara lain

68.1.(e) Besaran Uang Muka

1. Pekerjaan Konstruksi ini dapat diberikan Uang Muka Kerja. 2. Uang muka dapat diberikan paling tinggi sebesar 30 % (Tiga Puluh Perseratus)dari Harga

Kontrak dengan melampirkan perincian penggunaan Uang Muka Kerja serta menyerahkan Jaminan Uang Muka Kerja.

68.2.(d) Pembayaran Prestasi Pekerjaan

1. Pembayaran prestasi pekerjaan selanjutnya dilakukan dengan cara : Termin/Angsuran. 2. Pembayaran melalui termin tersebut secara bertahap sebanyak 3 (tiga) tahap, sesuai

kemajuan pekerjaan yang dikurangi uang muka secara bertahap dan pembayaran 100% dibayarkan setelah Barang diserahterimakan yang dilengkapi dengan Dokumen Penunjang lainnya, dengan Perincian sebagai berikut : i. Termin I sebesar 30 % dari Nilai Kontrak yang dikurangi angsuran sebesar 30% dari

uang muka, apabila progres/bobot pekerjaan minimal sebesar 35% yang dibuktikan dengan Laporan Kemajuan Pekerjaan yang diketahui oleh Konsultan Pengawas/Direksi Teknis yang dilengkapi dengan Dokumentasi dan data pendukung lainnya.

ii. Termin II sebesar 40 % dari Nilai Kontrak yang dikurangi angsuran sebesar 40% dari uang muka, apabila progres/bobot pekerjaan minimal sebesar 75% yang dibuktikan dengan Laporan Kemajuan Pekerjaan yang diketahui oleh Konsultan Pengawas/Direksi Teknis yang dilengkapi dengan Dokumentasi dan data pendukung lainnya.

iii. Termin III sebesar 30 % dari Nilai Kontrak yang dikurangi angsuran sebesar 30% dari uang muka, apabila Pekerjaan telah mencapai 100% yang dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan yang diketahui oleh Konsultan Pengawas/Direksi Teknis yang dilengkapi dengan Dokumentasi dan data pendukung lainnya.

3. Pembayaran berdasarkan cara tersebut diatas dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut : Termin/Prestasi Kerja di lapangan yang dibuktikan dengan Laporan Kemajuan Pekerjaan yang dibuat oleh Penyedia dan diketahui oleh Konsultan Pengawas dan diketahui oleh PPK yang dilengkapi dengan Dokumentasi Pekerjaan.

68.3.(d) Pembayaran Bahan dan/atau Peralatan

Penentuan dan besaran pembayaran untuk bahan dan/atau peralatan yang menjadi bagian permanen dari pekerjaan utama (material on site), ditetapkan sebagai berikut : -

68.4.(c) Denda akibat Keterlambatan

Untuk pekerjaan ini besar denda keterlambatan untuk setiap hari keterlambatan adalah 1/1000 (satu perseribu) dari Harga Kontrak sebelum PPN.

Page 36: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

32

75.4 Perbaikan Cacat Mutu

1. Denda keterlambatan akibat Cacat Mutu untuk setiap hari keterlambatan adalah sebesar 1/1000 (satu perseribu) dari biaya perbaikan cacat mutu.

2. Jangka waktu perbaikan cacat mutu sesuai dengan perkiraan waktu yang diperlukan untuk perbaikan dan ditetapkan oleh PPK.

76.1 Umur Konstruksi dan Pertanggungan terhadap Kegagalan Bangunan

Bangunan Hasil Pekerjaan memiliki Umur Konstruksi selama 10 (Sepuluh) tahun sejak Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan.

Pertanggungan terhadap Kegagalan Bangunan ditetapkan selama 10 (Sepuluh) tahun sejak Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan.

77.4 Penyelesaian Perselisihan/Sengketa

Dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka para pihak sepakat menyelesaikan perselisihan/sengketa melalui Proses Non Litigasi yaitu : Mediasi, Konsiliasi, Arbitrase (UU No. 2 Tahun 2017 Pasal 88) dan/atau apabila tidak terjadi kesepakatan, maka melalui LPS LKPP. (Peraturan LKPP Nomor 18 Tahun 2018).

Page 37: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

33

Adapun Perincian Termin/Angsuran Pembayaran sebagai berikut :

Nilai Kontrak Rp.

Uang Muka 30% 30% x

= Rp -

Termin I (30%) 30% x

= Rp -

Pengembalian Uang Muka 30% x

= Rp -

Jumlah Termin 1 Rp -

Termin II (40%) 40% x

= Rp -

Pengembalian Uang Muka 40% x

= Rp -

Jumlah Termin 2 Rp -

Termin III (30%) 30% x

= Rp -

Pengembalian Uang Muka 30% x

= Rp -

Jumlah Termin 3 Rp -

Hasil Akhir / Nilai Kontrak Rp -

Untuk dan atas nama

Pejabat Penandatangan Kontrak

__________

[tanda tangan dan cap ]

[nama lengkap]

[jabatan]

Sentani, ......................................... 2019

Untuk dan atas nama

Penyedia

__________

[tanda tangan dan cap]

[nama lengkap]

[jabatan]

Page 38: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

34

SURAT PERJANJIAN

(Jenis Kontrak GabunganLumsum dan HargaSatuan)

Untuk melaksanakan

Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Jembatan

Nomor : …………………

SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut "Kontrak")

dibuat dan ditandatangani di ………………. padahari________tanggal___bulan__________tahun__________antara :

1. ………………..,selaku Pejabat Pembuat Komitmen, yang bertindak untuk dan

atas DINAS ……………, yang berkedudukan di …………………., berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas ………….. No. ………, tanggal__________selanjutnya disebut"PPK" dan

2. ……………,Direktur, yang bertindak untuk dan atasnama CV. ……….., yang berkedudukan di Jl. ………., berdasarkan Akta Pendirian/Anggaran Dasar No.

____ tanggal__________ , selanjutnya disebut Penyedia

MENGINGAT BAHWA :

1. PPK telah meminta Penyedia untuk menyediakan Pekerjaan Konstruksi

sebagaimana diterangkan dalam Syarat- SyaratUmum Kontrak yang terlampir

dalam Kontrak ini (selanjutnyadisebut "Pekerjaan Konstruksi");

2. Penyedia sebagaimana dinyatakan kepada PPK, memiliki keahlian

profesional, personil, dan sumber daya teknis, sertatelah menyetujui untuk

menyediakan Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan persyaratan dan

ketentuan dalam Kontrak ini;

3. PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani

Kontrak ini, dan mengikat pihak yang diwakili;

4. PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan penandatanganan Kontrak ini

LKPP
PEKERJAAN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN JEMBATAN
Page 39: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

35

masing-masing pihak:

1. telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;

2. menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;

3. telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;

4. telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan

mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan

kondisi yang terkait.

MAKA OLEH KARENA ITU, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui

hal-hal sebagai berikut:

1. Total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang

diperoleh berdasarkan kuantitas dan harga satuan pekerjaan sebagaimana

tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah sebesarRp …………

(………………………………..).

2. Pembayaran pencairan Dana dilakukan melalui Nomor Rekening C V. ………. pada

PT. BANK ……….. Nomor Rekening ……………. 3. peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memilikiarti dan makna yang

sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;

4. dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak

terpisahkan dari Kontrak ini:

a. adendum Surat Perjanjian (apabilaada);

b. pokokperjanjian;

c. suratpenawaran, besertapenawaranharga;

d. syarat-syaratkhususkontrak;

e. syarat-syaratumumkontrak;

f. spesifikasikhusus;

g. spesifikasiumum;

h. gambar-gambar;

i. daftarkuantitas dan harga (apabilaada); dan

j. dokumenlainnyaseperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP, BAPP.

Page 40: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

36

4. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika

terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan

dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen

yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki pada angka 3 di atas;

5. Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak yang

meliputi khususnya:

a. PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk:

1. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia;

2. meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan

pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia;

3. memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh

Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan

Kontrak;

4. membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam Kontrak

yang telah ditetapkan kepada Penyedia;

b. Penyedia mempunyai hak dan kewajiban untuk:

1. menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga

yang telah ditentukan dalam Kontrak;

2. meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PPK

untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;

3. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;

4. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal

pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;

5. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan

penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan,

peralatan, angkutan ke atau dari lapangan, dan segala pekerjaan permanen

maupun sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan

perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam Kontrak;

6. memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan

pelaksanaan yang dilakukan PPK;

7. menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan

yang telah ditetapkan dalam Kontrak;

Page 41: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

37

8. mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk melindungi

lingkungan tempat kerja dan membatasi perusakan dan gangguan kepada

masyarakat maupun miliknya akibat kegiatan Penyedia.

6. Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan, dengan

tanggal mulai dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan sebagaimana diatur dalam

Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak.

DENGAN DEMIKIAN, PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani

Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia.

Untuk dan atasnama PPK

……………………….

………………….. NIP. ……………….

Untuk dan atasnama

Penyedia Badan Usaha

…………………

Direktur

Page 42: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

38

SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

A. KETENTUAN UMUM

1. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat Umum

Kontrak selanjutnya disebut SSUK harus mempunyai arti atau

tafsiran seperti yang dimaksudkan sebagai berikut. 1.1 Aparat Pengawas Intern Pemerintah yang selanjutnya

disingkat APIP adalah aparat yang melakukan pengawasan melalui audit, reviu, pemantauan, evaluasi, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi Pemerintah.

1.2 Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan adalah bagian

pekerjaan utama atau bagian pekerjaan bukan utama yang

ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Dokumen

Pemilihan yang pelaksanaannya diserahkan kepada

Penyedia lain (subpenyedia) dan disetujui terlebih dahulu

oleh PPK.

1.3 Daftar Kuantitas/Keluaran dan Harga adalah daftar

kuantitas/keluaran yang telah diisi harga satuan

kuantitas/keluaran sesuai ketentuan pemberlakuannya dan

jumlah biaya keseluruhannya yang merupakan bagian dari

penawaran.

1.4 Direksi Lapangan adalah tenaga/tim pendukung yang

dibentuk/ditetapkan oleh PPK, terdiri dari 1 (satu) orang

atau lebih, untuk mengelola administrasi Kontrak dan

mengendalikan pelaksanaan pekerjaan.

1.5 Harga Kontrak adalah total harga pelaksanaan pekerjaan

yang tercantum dalam Kontrak.

1.6 Harga Perkiraan Sendiri yang selanjutnya disingkat HPS

adalah perkiraan harga barang/jasa yang ditetapkan oleh

PPK.

1.7 Harga Satuan Pekerjaan yang selanjutnya disingkat HSP

adalah harga satu jenis pekerjaan tertentu per satu satuan

tertentu.

1.8 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan adalah kerangka waktu

yang sudah terinci berdasarkan Masa Pelaksanaan, setelah

dilaksanakan pemeriksaan lapangan bersama dan disepakati

dalam rapat persiapan pelaksanaan Kontrak.

1.9 Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang terjadi di luar

kehendak para pihak dalam Kontrak dan tidak dapat

diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang

ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.

1.10 Kegagalan Bangunan adalah suatu keadaan keruntuhan

bangunan dan/atau tidak berfungsinya bangunan setelah penyerahan akhir hasil Jasa Konstruksi.

Page 43: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

39

1.11 Kerja Sama Operasi yang selanjutnya disingkat KSO

adalah kerja sama usaha antar Penyedia yang masing- masing

pihak mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab yang

jelas berdasarkan perjanjian tertulis.

1.12 Kontrak Kerja Konstruksi selanjutnya disebut Kontrak

adalah keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan

hukum antara PPK dengan Penyedia dalam pelaksanaan

jasa konsultansi konstruksi atau pekerjaan konstruksi.

1.13 Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga Satuan adalah

Kontrak yang merupakan gabungan lumsum dan harga

satuan dalam 1 (satu) pekerjaan yang diperjanjikan.

1.14 Kuasa Pengguna Anggaran pada pelaksanaan APBN

yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang

memperoleh kuasa dari PA untuk melaksanakan sebagian

kewenangan dan tanggung jawab Penggunaan Anggaran

pada Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan.

1.15 Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak

ini terhitung sejak tanggal penandatanganan Kontrak

sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan.

1.16 Masa Pelaksanaan adalah jangka waktu untuk

melaksanakan seluruh pekerjaan terhitung sejak Tanggal

Mulai Kerja sampai dengan Tanggal Penyerahan Pertama

Pekerjaan.

1.17 Masa Pemeliharaan adalah jangka waktu untuk

melaksanakan kewajiban pemeliharaan oleh Penyedia,

terhitung sejak Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan

sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan.

1.18 Mata Pembayaran Utama adalah mata pembayaran yang

pokok dan penting yang nilai bobot kumulatifnya minimal 80% (delapan puluh persen) dari seluruh nilai pekerjaan, dihitung mulai dari mata pembayaran yang nilai bobotnya terbesar.

1.19 Metode Pelaksanaan Pekerjaan adalah metode yang

menggambarkan penguasaan penyelesaian pekerjaan yang

sistematis dari awal sampai akhir meliputi tahapan/urutan

pekerjaan utama dan uraian/cara kerja dari masing-masing

jenis kegiatan pekerjaan utama yang dapat

dipertanggungjawabkan secara teknis.

1.20 Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan yang selanjutnya

disingkat PPHP adalah tim yang bertugas memeriksa

administrasi hasil pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa.

1.21 Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK

adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/KPA untuk

mengambil keputusan dan/atau melakukan tindakan yang dapat

mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja negara.

Page 44: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

40

1.22 Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian

kegiatan yang meliputi pembangunan, pengoperasian,

pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan kembali

suatu bangunan.

1.23 Pekerjaan Utama adalah jenis pekerjaan yang secara

langsung menunjang terwujudnya dan berfungsinya suatu

konstruksi sesuai peruntukannya yang ditetapkan

sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pemilihan.

1.24 Pelaku Usaha adalah setiap orang perorangan atau badan

usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan

badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau

melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara

Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama

melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam

berbagai bidang ekonomi.

1.25 Pengawas Pekerjaan atau Direksi Teknis adalah tim

pendukung yang ditunjuk/ditetapkan oleh PPK yang bertugas

untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan.

1.26 Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA

adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan

anggaran Kementerian Negara/Lembaga.

1.27 Penyedia adalah Pelaku Usaha yang menyediakan

barang/jasa berdasarkan Kontrak.

1.28 Personel Manajerial adalah tenaga ahli atau tenaga teknis

yang ditempatkan sesuai penugasan pada organisasi pelaksanaan pekerjaan.

1.29 Sanksi Daftar Hitam adalah sanksi yang diberikan kepada

Peserta pemilihan/Penyedia berupa larangan mengikuti

Pengadaan Barang/Jasa di seluruh Kementerian/Lembaga

dalam jangka waktu tertentu.

1.30 Subpenyedia adalah Penyedia yang mengadakan

perjanjian kerja tertulis dengan Penyedia penanggung

jawab Kontrak, untuk melaksanakan sebagian pekerjaan

(subkontrak).

1.31 Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan adalah

jaminan tertulis yang dikeluarkan oleh Bank

Umum/Perusahaan Penjaminan/Perusahaan

Asuransi/lembaga keuangan khusus yang menjalankan

usaha di bidang pembiayaan, penjaminan, dan asuransi untuk

mendorong ekspor Indonesia/Konsorsium Perusahaan

Asuransi Umum/Konsorsium Lembaga

Penjaminan/Konsorsium Perusahaan Penjaminan sesuai

dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan.

Page 45: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

41

1.32 Surat Perintah Mulai Kerja yang selanjutnya disingkat

SPMK adalah surat yang diterbitkan oleh PPK kepada

Penyedia untuk memulai melaksanakan pekerjaan.

1.33 Tanggal Mulai Kerja adalah tanggal yang dinyatakan

pada SPMK yang diterbitkan oleh PPK untuk memulai

melaksanakan pekerjaan.

1.34 Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan adalah tanggal

serah terima pertama pekerjaan selesai (Provisional Hand

Over/PHO) dinyatakan dalam Berita Acara Serah Terima

Pertama Pekerjaan yang diterbitkan oleh PPK.

1.35 Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan adalah tanggal

serah terima akhir pekerjaan selesai (Final Hand

Over/FHO) dinyatakan dalam Berita Acara Serah Terima

Akhir Pekerjaan yang diterbitkan oleh PPK.

1.36 Tenaga Kerja Konstruksi adalah tenaga kerja yang bekerja

di sektor konstruksi yang meliputi ahli, teknisi atau analis,

dan operator.

2. Penerapan SSUK diterapkan secara luas dalam pelaksanaan Pekerjaan

Konstruksi ini tetapi tidak dapat bertentangan dengan ketentuan-

ketentuan dalam Dokumen Kontrak lain yang lebih tinggi

berdasarkan urutan hierarki dalam Surat Perjanjian.

3. Bahasa dan Hukum 3.1 Bahasa Kontrak harus dalam bahasa Indonesia.

3.2 Dalam hal Kontrak dilakukan dengan pihak asing harus

dibuat dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Dalam hal

terjadi perselisihan dengan pihak asing digunakan Kontrak

dalam bahasa Indonesia.

3.3 Hukum yang digunakan adalah hukum yang berlaku di Indonesia.

4. Korespondensi 4.1 Semua korespondensi dapat berbentuk surat, e-mail

dan/atau faksimili dengan alamat tujuan para pihak yang

tercantum dalam SSKK.

4.2 Semua pemberitahuan, permohonan, atau persetujuan

berdasarkan Kontrak ini harus dibuat secara tertulis dalam

Bahasa Indonesia, dan dianggap telah diberitahukan jika

telah disampaikan secara langsung kepada Wakil Sah Para

Pihak dalam SSKK, atau jika disampaikan melalui surat

tercatat dan/atau faksimili ditujukan ke alamat yang

tercantum dalam SSKK.

5. Wakil Sah Para Pihak 5.1 Setiap tindakan yang disyaratkan atau diperbolehkan untuk

dilakukan, dan setiap dokumen yang disyaratkan atau

diperbolehkan untuk dibuat berdasarkan Kontrak ini oleh

PPK atau Penyedia hanya dapat dilakukan atau dibuat oleh

Wakil Sah Para Pihak atau pejabat yang disebutkan dalam

SSKK.

Page 46: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

42

undangan.

7.

Asal Material/Bahan

7.1

Penyedia harus menyampaikan asal material/bahan yang

terdiri dari rincian komponen dalam negeri dan komponen

impor.

5.2 Kewenangan Wakil Sah Para Pihak diatur dalam Surat

Keputusan dari Para Pihak dan harus disampaikan kepada

masing-masing pihak.

5.3 Direksi Lapangan yang ditunjuk menjadi Wakil Sah PPK

memiliki tugas :

a. melaksanakan pendelegasian sesuai dengan pelimpahan dari PPK;

b. mengelola administrasi kontrak; dan

c. mengendalikan pelaksanaan pekerjaan.

6. Larangan Korupsi,

Kolusi dan Nepotisme

(KKN),

Penyalahgunaan

Wewenang serta

Penipuan

6.1 Berdasarkan etika pengadaan barang/jasa pemerintah, para pihak dilarang untuk :

a. menawarkan, menerima atau menjanjikan untuk memberi atau menerima hadiah atau imbalan berupa apa saja atau melakukan tindakan lainnya untuk mempengaruhi siapapun yang diketahui atau patut dapat diduga berkaitan dengan pengadaan ini;

b. mendorong terjadinya persaingan tidak sehat; dan/atau c. membuat dan/atau menyampaikan secara tidak benar

dokumen dan/atau keterangan lain yang disyaratkan untuk penyusunan dan pelaksanaan Kontrak ini.

6.2 Penyedia menjamin bahwa yang bersangkutan termasuk semua anggota KSO (apabila berbentuk KSO) dan subpenyedianya (jika ada) tidak pernah dan tidak akan melakukan tindakan yang dilarang pada pasal 6.1 di atas.

6.3 Penyedia yang menurut penilaian PPK terbukti melakukan

larangan-larangan di atas dapat dikenakan sanksi-sanksi

administratif oleh PPK sebagai berikut: a. pemutusan Kontrak; b. Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetorkan

sebagaimana ditetapkan dalam SSKK; c. sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia atau

Jaminan Uang Muka dicairkan dan disetorkan sebagaimana ditetapkan dalam SSKK; dan

d. pengenaan Sanksi Daftar Hitam.

[catatan: pengenaan Sanksi Daftar Hitam ditetapkan oleh PA/KPA atas usulan PPK.

PA/KPA menyampaikan dokumen penetapan Sanksi Daftar Hitam kepada:

1) Penyedia yang dikenakan Sanksi Daftar Hitam; dan 2) unit kerja yang melaksanakan fungsi layanan

pengadaan secara elektronik, untuk ditayangkan dalam Daftar Hitam Nasional]

6.4 Pengenaan sanksi administratif di atas dilaporkan oleh PPK

kepada PA/KPA. 6.5 PPK yang terlibat dalam KKN dan penipuan dikenakan

sanksi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

Page 47: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

43

7.2 Asal material/bahan merupakan tempat material/bahan diperoleh, antara lain tempat material/bahan ditambang, tumbuh, atau diproduksi.

8. Pembukuan Penyedia diharapkan untuk melakukan pencatatan keuangan yang

akurat dan sistematis sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan

ini berdasarkan standar akuntansi yang berlaku.

9. Perpajakan Penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan Tenaga Kerja Konstruksi

yang bersangkutan berkewajiban untuk membayar semua pajak,

bea, retribusi, dan pungutan lain yang dibebankan oleh peraturan

perpajakan atas pelaksanaan Kontrak ini. Semua pengeluaran

perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam Harga Kontrak.

10. Pengalihan Seluruh

Kontrak

10.1 Pengalihan seluruh Kontrak hanya diperbolehkan dalam hal

pergantian nama Penyedia, baik sebagai akibat peleburan

(merger) maupun akibat lainnya.

10.2 Jika ketentuan di atas dilanggar maka Kontrak diputuskan

sepihak oleh PPK dan Penyedia dikenakan sanksi

sebagaimana diatur dalam pasal 41.2.

11. Pengabaian Jika terjadi pengabaian oleh satu pihak terhadap pelanggaran

ketentuan tertentu Kontrak oleh pihak yang lain maka pengabaian

tersebut tidak menjadi pengabaian yang terus-menerus selama

Masa Kontrak atau seketika menjadi pengabaian terhadap

pelanggaran ketentuan yang lain. Pengabaian hanya dapat

mengikat jika dapat dibuktikan secara tertulis dan ditandatangani

oleh Wakil Sah Pihak yang melakukan pengabaian.

12. Penyedia Mandiri Penyedia berdasarkan Kontrak ini bertanggung jawab penuh

terhadap Tenaga Kerja Konstruksi dan subpenyedianya (jika ada)

serta pekerjaan yang dilakukan oleh mereka.

13. KSO KSO memberi kuasa kepada salah satu anggota yang disebut

dalam Surat Perjanjian untuk bertindak atas nama KSO dalam

pelaksanaan hak dan kewajiban terhadap PPK berdasarkan

Kontrak ini.

14. Pengawasan Pelaksanaan Pekerjaan

14.1 PPK menetapkan Pengawas Pekerjaan (Direksi Teknis)

untuk melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan

sesuai Kontrak ini. Pengawas Pekerjaan dapat berasal dari

personel PPK atau Penyedia Jasa Pengawasan (Konsultan

Pengawas).

14.2 Dalam melaksanakan kewajibannya, Pengawas Pekerjaan

bertindak profesional. Jika tercantum dalam SSKK,

Pengawas Pekerjaan yang berasal dari Personel PPK dapat

bertindak sebagai Wakil Sah PPK.

15. Tugas dan Wewenang

Pengawas Pekerjaan

15.1 Semua gambar dan rencana kerja yang digunakan dalam

pelaksanaan pekerjaan sesuai Kontrak, untuk pekerjaan

permanen maupun pekerjaan sementara harus mendapatkan

persetujuan dari Pengawas Pekerjaan.

Page 48: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

44

15.2 Jika dalam pelaksanaan pekerjaan ini diperlukan terlebih

dahulu ada pekerjaan sementara yang tidak tercantum

dalam Daftar Kuantitas dan Harga di dalam Kontrak maka

Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan spesifikasi dan

gambar usulan pekerjaan sementara tersebut untuk

mendapatkan pernyataan tidak berkeberatan (no objection)

untuk dilaksanakan dari Pengawas Pekerjaan. Pernyataan tidak berkeberatan atas rencana pekerjaan sementara ini tidak melepaskan Penyedia dari tanggung jawabnya sesuai Kontrak.

15.3 Pengawas Pekerjaan melaksanakan tugas dan wewenang

paling sedikit meliputi: a. mengevaluasi dan menyetujui rencana mutu pekerjaan

konstruksi Penyedia Jasa pelaksana konstruksi; b. memberikan ijin dimulainya setiap tahapan pekerjaan; c. memeriksa dan menyetujui kemajuan pelaksanaan

Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;

d. memeriksa dan menilai mutu dan keselamatan konstruksi terhadap hasil akhir pekerjaan;

e. menghentikan setiap pekerjaan yang tidak memenuhi

persyaratan; f. bertanggungjawab terhadap hasil pelaksanaan

Pekerjaan Konstruksi sesuai tugas dan tanggungjawabnya;

g. memberikan laporan secara periodik kepada PPK

sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak.

15.4 Penyedia berkewajiban untuk melaksanakan semua

perintah Pengawas Pekerjaan yang sesuai dengan kewenangan Pengawas Pekerjaan dalam Kontrak ini.

16. Penemuan-penemuan Penyedia wajib memberitahukan kepada PPK dan kepada pihak

yang berwenang semua penemuan benda/barang yang mempunyai

nilai sejarah atau penemuan kekayaan di lokasi pekerjaan yang

menurut peraturan perundang-undangan dikuasai oleh negara.

17. Akses ke Lokasi Kerja 17.1 Penyedia berkewajiban untuk menjamin akses PPK, Wakil

Sah PPK, Pengawas Pekerjaan dan/atau pihak yang mendapat

izin dari PPK ke lokasi kerja dan lokasi lainnya dimana

pekerjaan ini sedang atau akan dilaksanakan.

17.2 Penyedia harus dianggap telah menerima kelayakan dan

ketersediaan jalur akses menuju lapangan. Penyedia harus

berupaya menjaga setiap jalan atau jembatan dari

kerusakan akibat penggunaan/lalu lintas Penyedia atau akibat

personel Penyedia. Kecuali ditentukan lain maka: a. Penyedia harus bertanggung jawab atas pemeliharaan

yang mungkin diperlukan akibat penggunaan jalur akses;

b. Penyedia harus menyediakan rambu atau petunjuk

sepanjang jalur akses, dan mendapatkan perizinan yang

mungkin disyaratkan oleh otoritas terkait untuk

penggunaan jalur, rambu, dan petunjuk;

Page 49: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

45

c. biaya karena ketidaklayakan atau tidak tersedianya jalur

akses untuk digunakan oleh Penyedia, harus ditanggung

Penyedia; dan

d. PPK tidak bertanggung jawab atas klaim yang mungkin

timbul akibat penggunaan jalur akses.

17.3 PPK tidak bertanggung jawab atas klaim yang mungkin

timbul selain penggunaan jalur akses tersebut.

B. PELAKSANAAN, PENYELESAIAN, ADENDUM DAN PEMUTUSAN KONTRAK

18. Masa

Pelaksanaan Kontrak

Kontrak ini berlaku efektif sejak penandatanganan Surat

Perjanjian oleh Para Pihak sampai dengan Tanggal Penyerahan

Akhir Pekerjaan dan hak dan kewajiban Para Pihak yang terdapat

dalam Kontrak sudah terpenuhi.

B1. Pelaksanaan

Pekerjaan 19. Penyerahan

Lokasi

Kerja

19.1 Sebelum penyerahan lokasi kerja dilakukan peninjauan

lapangan bersama oleh para pihak.

19.2 PPK berkewajiban untuk menyerahkan lokasi kerja sesuai

dengan kebutuhan Penyedia yang tercantum dalam rencana

kerja yang telah disepakati oleh para pihak dalam Rapat

Persiapan Penandatanganan Kontrak, untuk melaksanakan

pekerjaan tanpa ada hambatan kepada Penyedia sebelum

SPMK diterbitkan.

19.3 Hasil peninjauan dan penyerahan dituangkan dalam Berita

Acara Penyerahan Lokasi Kerja.

19.4 Jika dalam peninjauan lapangan bersama ditemukan hal-hal

yang dapat mengakibatkan perubahan isi Kontrak maka

perubahan tersebut harus dituangkan dalam adendum

Kontrak.

19.5 Jika PPK tidak dapat menyerahkan lokasi kerja sesuai

kebutuhan Penyedia yang tercantum dalam rencana kerja

(sesuai pasal 19.2) untuk melaksanakan pekerjaan dan

terbukti merupakan suatu hambatan, maka kondisi ini

ditetapkan sebagai Peristiwa Kompensasi.

20. Surat Perintah

Mulai Kerja (SPMK)

20.1 PPK menerbitkan SPMK paling lambat 14 (empat belas)

hari kerja sejak tanggal penandatanganan Kontrak atau 14

(empat belas) hari kerja sejak penyerahan lokasi kerja

pertama kali.

20.2 Dalam SPMK dicantumkan seluruh lingkup pekerjaan dan

Tanggal Mulai Kerja.

21. Rencana Mutu

Pekerjaan

Konstruksi

(RMPK)

21.1 Penyedia berkewajiban untuk mempresentasikan dan

menyerahkan RMPK sebagai penjaminan dan pengendalian

mutu pelaksanaan pekerjaan pada rapat persiapan

pelaksanaan Kontrak, kemudian dibahas dan disetujui oleh

PPK.

Page 50: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

46

21.2 RMPK disusun paling sedikit berisi:

a. Rencana Pelaksanaan Pekerjaan (Method Statement ); b. Rencana Pemeriksaan dan Pengujian/ Inspection and

Test Plan (ITP);

c. Pengendalian Subpenyedia dan Pemasok.

21.3 Penyedia wajib menerapkan dan mengendalikan

pelaksanaan RMPK secara konsisten untuk mencapai mutu yang dipersyaratkan pada pelaksanaan pekerjaan ini.

21.4 RMPK dapat direvisi sesuai dengan kondisi pekerjaan.

21.5 Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan RMPK jika

terjadi Adendum Kontrak dan/atau Peristiwa Kompensasi.

21.6 Pemutakhiran RMPK harus menunjukkan perkembangan

kemajuan setiap pekerjaan dan dampaknya terhadap

penjadwalan sisa pekerjaan, termasuk perubahan terhadap

urutan pekerjaan. Pemutakhiran RMPK harus mendapatkan

persetujuan PPK.

21.7 Persetujuan PPK terhadap RMPK tidak mengubah

kewajiban kontraktual Penyedia.

22. Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK)

22.1 Penyedia berkewajiban untuk mempresentasikan dan

menyerahkan RKK pada saat rapat persiapan pelaksanaan

Kontrak, kemudian pelaksanaan RKK dibahas dan disetujui

oleh PPK.

22.2 Para Pihak wajib menerapkan dan mengendalikan

pelaksanaan RKK secara konsisten. 22.3 RKK menjadi bagian dari Dokumen Kontrak.

22.4 Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan RKK sesuai

dengan kondisi pekerjaan, jika terjadi perubahan maka

dituangkan dalam adendum Kontrak.

22.5 Pemutakhiran RKK harus mendapat persetujuan PPK.

22.6 Persetujuan PPK terhadap pelaksanaan RKK tidak

mengubah kewajiban kontraktual Penyedia.

23. Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak

23.1 Paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sejak diterbitkannya

SPMK dan sebelum pelaksanaan pekerjaan, PPK bersama

dengan Penyedia, unsur perancangan, dan unsur pengawasan,

harus sudah menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan

kontrak.

23.2 Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat

persiapan pelaksanaan kontrak meliputi: a. RMPK; b. pelaksanaan RKK;

c. organisasi kerja;

Page 51: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

47

d. tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan; e. jadwal pelaksanaan pekerjaan, yang diikuti uraian

tentang metode kerja yang memperhatikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja;

f. jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi peralatan dan Tenaga Kerja Konstruksi;

g. penyusunan rencana pengukuran/pemeriksaan

bersama; dan h. hal-hal lain yang dianggap perlu.

23.3 Hasil rapat persiapan pelaksanaan Kontrak dituangkan

dalam Berita Acara Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak.

24. Mobilisasi 24.1 Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai dilaksanakan

dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak diterbitkan

SPMK, atau sesuai kebutuhan dan rencana kerja.

24.2 Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup pekerjaan,yaitu

: a. mendatangkan peralatan-peralatan terkait yang

diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan, termasuk instalasi alat;

b. mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah, gedung laboratorium, bengkel, gudang, dan sebagainya; dan/atau

c. mendatangkan Tenaga Kerja Konstruksi.

24.3 Mobilisasi peralatan dan Tenaga Kerja Konstruksi dapat

dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.

25. Pengukuran / Pemeriksaan Bersama

25.1 Pada tahap awal pelaksanaan Kontrak, PPK dan Pengawas

Pekerjaan bersama-sama dengan Penyedia melakukan

pengukuran dan pemeriksaan detail terhadap kondisi lokasi

pekerjaan untuk setiap rencana mata pembayaran, Tenaga

Kerja Konstruksi, dan Peralatan Utama (Mutual Check 0%).

25.2 Pada tahapan pengukuran/pemeriksaan bersama, PA/KPA

telah membentuk Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak.

25.3 Hasil pemeriksaan bersama dituangkan dalam Berita Acara.

Apabila dalam pengukuran/pemeriksaan bersama mengakibatkan perubahan isi Kontrak, maka harus dituangkan dalam adendum Kontrak.

25.4 Tenaga Kerja Konstruksi dan/atau Peralatan Utama yang

sesuai dengan persyaratan Kontrak dapat segera dimobilisasi.

25.5 Tindak lanjut hasil pemeriksaan bersama Tenaga Kerja

Konstruksi dan/atau Peralatan Utama mengikuti ketentuan

pasal 65 dan 66.

Page 52: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

48

26. Penggunaan

Produksi Dalam Negeri

26.1 Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Penyedia berkewajiban

mengutamakan material/bahan produksi dalam negeri dan

tenaga kerja Indonesia untuk pekerjaan yang dilaksanakan

di Indonesia sesuai dengan yang disampaikan pada saat

penawaran.

26.2 Dalam pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi, bahan baku,

Tenaga Kerja Konstruksi, dan perangkat lunak yang

digunakan mengacu kepada dokumen: a. formulir rekapitulasi perhitungan Tingkat Komponen

Dalam Negeri (TKDN), untuk Penyedia yang mendapat preferensi harga; dan

b. daftar barang yang diimpor, untuk barang yang

diimpor.

26.3 Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan ditemukan

ketidaksesuaian dengan dokumen pada pasal 26.2, maka akan

dikenakan sanksi sesuai peraturan perundangan yang

berlaku.

B2. Pengendalian Waktu

27. Masa Pelaksanaan 27.1 Kecuali Kontrak diputuskan lebih awal, Penyedia

berkewajiban untuk memulai pelaksanaan pekerjaan pada

Tanggal Mulai Kerja, dan melaksanakan pekerjaan sesuai

dengan RMPK, serta menyelesaikan pekerjaan paling

lambat selama Masa Pelaksanaan yang dinyatakan dalam

SSKK.

27.2 Apabila Penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan

pekerjaan sesuai Masa Pelaksanaan karena di luar

pengendaliannya yang dapat dibuktikan demikian, dan

Penyedia telah melaporkan kejadian tersebut kepada PPK,

dengan disertai bukti-bukti yang dapat disetujui PPK, maka

PPK dapat memberlakukan Peristiwa Kompensasi dan

melakukan penjadwalan kembali pelaksanaan tugas Penyedia

dengan membuat adendum Kontrak.

27.3 Jika pekerjaan tidak selesai sesuai Masa Pelaksanaan bukan

akibat Keadaan Kahar atau Peristiwa Kompensasi atau

karena kesalahan atau kelalaian Penyedia maka Penyedia

dikenakan denda. 27.4 Apabila diberlakukan serah terima sebagian pekerjaan

(secara parsial), Masa Pelaksanaan dibuat berdasarkan bagian pekerjaan tersebut sesuai dengan SSKK.

27.5 Bagian pekerjaan pada pasal 27.4 adalah bagian pekerjaan

yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan.

28. Penundaan Oleh

Pegawas Pekerjaan

Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan secara tertulis

Penyedia untuk menunda pelaksanaan pekerjaan. Setiap perintah

penundaan ini harus segera ditembuskan kepada PPK.

29. Rapat Pemantauan 29.1 Pengawas Pekerjaan atau Penyedia dapat

menyelenggarakan rapat pemantauan, dan meminta satu

sama lain untuk menghadiri rapat tersebut. Rapat

Page 53: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

49

pemantauan diselenggarakan untuk membahas

perkembangan pekerjaan dan perencanaan atas sisa

pekerjaan serta untuk menindaklanjuti peringatan dini.

29.2 Hasil rapat pemantauan akan dituangkan oleh Pengawas

Pekerjaan dalam berita acara rapat, dan rekamannya

diserahkan kepada PPK dan pihak-pihak yang menghadiri

rapat.

29.3 Mengenai hal-hal dalam rapat yang perlu diputuskan,

Pengawas Pekerjaan dapat memutuskan baik dalam rapat

atau setelah rapat melalui pernyataan tertulis kepada semua

pihak yang menghadiri rapat.

30. Peringatan Dini 30.1 Penyedia berkewajiban untuk memperingatkan sedini

mungkin Pengawas Pekerjaan atas peristiwa atau kondisi

tertentu yang dapat mempengaruhi mutu pekerjaan,

menaikkan Harga Kontrak atau menunda penyelesaian

pekerjaan. Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan

Penyedia untuk menyampaikan secara tertulis perkiraan

dampak peristiwa atau kondisi tersebut di atas terhadap

Harga Kontrak dan Masa Pelaksanaan. Pernyataan

perkiraan ini harus sesegera mungkin disampaikan oleh

Penyedia.

30.2 Penyedia berkewajiban untuk bekerja sama dengan Pengawas

Pekerjaan untuk mencegah atau mengurangi dampak

peristiwa atau kondisi tersebut.

B3. Penyelesaian Kontrak

31. Serah Terima

Pekerjaan

31.1 Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen), sesuai

dengan ketentuan yang tertuang dalam Kontrak, Penyedia

mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK untuk

serah terima pertama pekerjaan.

31.2 PPK memerintahkan Pengawas Pekerjaan untuk melakukan

pemeriksaan terhadap hasil pekerjaan.

31.3 Pemeriksaan dilakukan terhadap kesesuaian hasil pekerjaan

terhadap kriteria/spesifikasi yang tercantum dalam

Kontrak.

31.4 Hasil pemeriksaan dari Pengawas Pekerjaan disampaikan

kepada PPK, apabila dalam pemeriksaan hasil pekerjaan

tidak sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak

dan/atau cacat hasil pekerjaan, PPK memerintahkan

Penyedia untuk memperbaiki dan/atau melengkapi

kekurangan pekerjaan.

31.5 Apabila dalam pemeriksaan hasil pekerjaan telah sesuai dengan

ketentuan yang tercantum dalam Kontrak maka PPK dan

Penyedia menandatangani Berita Acara Serah Terima

Pertama Pekerjaan.

Page 54: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

50

31.6 Pembayaran dilakukan sebesar 95% (sembilan puluh lima

persen) dari Harga Kontrak, sedangkan yang 5% (lima

persen) merupakan retensi selama masa pemeliharaan, atau

pembayaran dilakukan sebesar 100% (seratus persen) dari

Harga Kontrak dan Penyedia harus menyerahkan Jaminan

Pemeliharaan sebesar 5% (lima persen) dari Harga

Kontrak.

31.7 Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan selama Masa

Pemeliharaan sehingga kondisi tetap seperti pada saat

penyerahan pertama pekerjaan.

31.8 Masa Pemeliharaan paling singkat untuk pekerjaan permanen

selama 6 (enam) bulan, sedangkan untuk pekerjaan semi

permanen selama 3 (tiga) bulan dan dapat melampaui

Tahun Anggaran. Lamanya Masa Pemeliharaan ditetapkan

dalam SSKK.

31.9 Setelah Masa Pemeliharaan berakhir, Penyedia mengajukan

permintaan secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan

akhir pekerjaan.

31.10 Apabila dalam pemeriksaan hasil pekerjaan, Penyedia telah

melaksanakan semua kewajibannya selama Masa

Pemeliharaan dengan baik dan telah sesuai dengan

ketentuan yang tercantum dalam Kontrak maka PPK dan

Penyedia menandatangani Berita Acara Serah Terima

Akhir Pekerjaan.

31.11 PPK wajib melakukan pembayaran sisa Harga Kontrak

yang belum dibayar atau mengembalikan Jaminan Pemeliharaan.

31.12 Apabila Penyedia tidak melaksanakan kewajiban

pemeliharaan sebagaimana mestinya, maka Kontrak dapat

diputuskan sepihak oleh PPK dan Penyedia dikenakan

sanksi sebagaimana diatur dalam pasal 41.4.

31.13 Setelah penandatanganan Berita Acara Serah Terima Akhir

Pekerjaan, PPK menyerahkan hasil pekerjaan kepada

PA/KPA.

31.14 PA/KPA meminta PPHP untuk melakukan pemeriksaan

administratif terhadap hasil pekerjaan yang

diserahterimakan.

31.15 PPHP melakukan pemeriksaan administratif proses

pengadaan barang/jasa sejak perencanaan pengadaan

sampai dengan serah terima hasil pekerjaan, meliputi

dokumen program/penganggaran, surat penetapan PPK,

dokumen perencanaan pengadaan, RUP/SIRUP, dokumen

persiapan pengadaan, dokumen pemilihan Penyedia,

dokumen Kontrak dan perubahannya serta

pengendaliannya, dan dokumen serah terima hasil

pekerjaan.

Page 55: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

51

31.16 Apabila hasil pemeriksaan administrasi ditemukan

ketidaksesuaian/kekurangan, PPHP melalui PA/KPA

memerintahkan PPK untuk memperbaiki dan/atau

melengkapi kekurangan dokumen administratif.

31.17 Hasil pemeriksaan administratif dituangkan dalam Berita

Acara.

31.18 Serah terima pekerjaan dapat dilakukan perbagian

pekerjaan (secara parsial) yang ketentuannya ditetapkan

dalam SSKK.

31.19 Bagian pekerjaan yang dapat dilakukan serah terima

pekerjaan sebagian atau secara parsial yaitu: a. bagian pekerjaan yang tidak tergantung satu sama

lain; dan b. bagian pekerjaan yang fungsinya tidak terkait satu

sama lain dalam pencapaian kinerja pekerjaan.

31.20 Dalam hal dilakukan serah terima pekerjaan secara parsial,

maka cara pembayaran, ketentuan denda dan kewajiban

pemeliharaan tersebut di atas disesuaikan.

31.21 Kewajiban pemeliharaan diperhitungkan setelah serah

terima pertama pekerjaan untuk bagian pekerjaan (PHO

parsial) tersebut dilaksanakan sampai Masa Pemeliharaan

bagian pekerjaan tersebut berakhir sebagaimana yang

tercantum dalam SSKK.

31.22 Serah terima pertama pekerjaan untuk bagian pekerjaan

(PHO parsial) dituangkan dalam Berita Acara.

32. Pengambilalihan PPK akan mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan dalam jangka

waktu tertentu setelah dikeluarkan surat keterangan

selesai/pengakhiran pekerjaan.

33. Pedoman

Pengoperasian dan

Perawatan /

Pemeliharaan

33.1 Penyedia diwajibkan memberikan petunjuk kepada PPK

tentang pedoman pengoperasian dan

perawatan/pemeliharaan sesuai dengan SSKK.

33.2 Apabila Penyedia tidak memberikan pedoman

pengoperasian dan perawatan/pemeliharaan, PPK berhak menahan uang retensi atau Jaminan Pemeliharaan.

B4. Adendum

34. Perubahan Kontrak 34.1 Kontrak hanya dapat diubah melalui adendum Kontrak.

34.2 Perubahan Kontrak dapat dilaksanakan apabila disetujui

oleh para pihak, yang diakibatkan beberapa hal berikut

meliputi: a. perubahan pekerjaan; b. perubahan Harga Kontrak;

c. perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan dan/atau

Page 56: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

52

c. mengubah spesifikasi teknis dan/atau gambar

pekerjaan; dan/atau

d. mengubah jadwal pelaksanaan pekerjaan.

b. mengubah spesifikasi teknis dan/atau gambar

pekerjaan; dan/atau

c. mengubah jadwal pelaksanaan pekerjaan

Masa Pelaksanaan; d. perubahan Kontrak yang disebabkan masalah

administrasi. 34.3 Untuk kepentingan perubahan Kontrak, PPK dapat

meminta pertimbangan dari Pengawas Pekerjaan dan Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak.

35. Perubahan Pekerjaan 35.1 Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada

saat pelaksanaan dengan gambar dan/atau spesifikasi teknis

yang ditentukan dalam dokumen Kontrak, PPK bersama

Penyedia dapat melakukan perubahan pekerjaan, yang

meliputi:

a. menambah atau mengurangi volume yang tercantum dalam Kontrak;

b. menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan/pekerjaan;

35.2 Dalam hal tidak terjadi perubahan kondisi lapangan seperti

yang dimaksud pada pasal 35.1 namun ada perintah

perubahan dari PPK, PPK bersama Penyedia dapat

menyepakati perubahan pekerjaan yang meliputi: a. menambah dan/atau mengurangi jenis

kegiatan/pekerjaan;

35.3 Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh PPK secara

tertulis kepada Penyedia kemudian dilanjutkan dengan

negosiasi teknis dan harga dengan tetap mengacu pada

ketentuan yang tercantum dalam Kontrak awal. 35.4 Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara

sebagai dasar penyusunan adendum Kontrak.

35.5 Dalam hal perubahan pekerjaan sebagaimana dimaksud

pada pasal 35.1 dan 35.2 mengakibatkan penambahan

Harga Kontrak, perubahan Kontrak dilaksanakan dengan

ketentuan penambahan Harga Kontrak akhir tidak melebihi 10% (sepuluh persen) dari harga yang tercantum dalam Kontrak awal dan tersedianya anggaran.

35.6 Ketentuan pasal 35.1 huruf a tidak berlaku untuk bagian

pekerjaan lumsum.

36. Perubahan Harga 36.1 Perubahan Harga Kontrak dapat diakibatkan oleh: a. perubahan pekerjaan; b. penyesuaian harga; dan/atau c. Peristiwa Kompensasi.

36.2 Apabila kuantitas mata pembayaran utama yang akan

dilaksanakan berubah akibat perubahan pekerjaan lebih

Page 57: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

53

dari 10% (sepuluh persen) dari kuantitas awal, maka

pembayaran volume selanjutnya dengan menggunakan

harga satuan yang disesuaikan dengan negosiasi.

36.3 Apabila dari hasil evaluasi penawaran terdapat harga satuan

timpang, maka harga satuan timpang tersebut hanya

berlaku untuk kuantitas pekerjaan yang tercantum dalam

Dokumen Pemilihan. Untuk kuantitas pekerjaan tambahan

digunakan harga satuan berdasarkan hasil negosiasi.

36.4 Apabila ada daftar mata pembayaran yang masuk kategori

harga satuan timpang, maka dicantumkan dalam Lampiran

A SSKK.

36.5 Apabila terdapat perubahan pekerjaan, maka penentuan

harga baru dilakukan dengan negosiasi.

36.6 Ketentuan penggunaan rumusan penyesuaian harga adalah

sebagai berikut: a) harga yang tercantum dalam Kontrak dapat berubah akibat

adanya penyesuaian harga sesuai dengan peraturan yang berlaku.

b) penyesuaian harga diberlakukan pada Kontrak Tahun Jamak dengan yang masa pelaksanaannya lebih dari 18 (delapan belas) bulan;

c) penyesuaian harga satuan diberlakukan mulai bulan ke- 13 (tiga belas) sejak pelaksanaan pekerjaan;

d) penyesuaian harga satuan berlaku bagi seluruh

kegiatan/mata pembayaran, kecuali komponen

keuntungan, biaya tidak langsung (overhead cost) dan

harga satuan timpang sebagaimana tercantum dalam

penawaran;

e) penyesuaian harga satuan diberlakukan sesuai dengan

jadwal pelaksanaan yang tercantum dalam Kontrak

awal/adendum Kontrak; f) penyesuaian harga satuan bagi komponen pekerjaan

yang berasal dari luar negeri, menggunakan indeks penyesuaian harga dari negara asal barang tersebut;

g) jenis pekerjaan baru dengan harga satuan baru sebagai akibat adanya adendum Kontrak dapat diberikan penyesuaian harga mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak

adendum Kontrak tersebut ditandatangani; h) indeks yang digunakan dalam pelaksanaan Kontrak

terlambat disebabkan oleh kesalahan Penyedia adalah indeks terendah antara jadwal Kontrak dan realisasi pekerjaan;

i) jenis pekerjaan yang lebih cepat pelaksanaannya diberlakukan penyesuaian harga berdasarkan indeks harga pada saat pelaksanaan.

36.7 Ketentuan lebih lanjut terkait penyesuaian harga diatur dalam SSKK.

Page 58: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

54

36.8 Ketentuan ganti rugi akibat Peristiwa Kompensasi mengacu pada pasal Peristiwa Kompensasi.

36.9 Ketentuan pasal 36.1 huruf b tidak berlaku untuk bagian

pekerjaan lumsum.

36.10 Ketentuan pasal 36.2 dan 36.3 hanya berlaku untuk bagian

pekerjaan harga satuan.

37. Perubahan Jadwal

Pelaksanaan

Pekerjaan dan/atau

Masa Pelaksanaan

37.1 Perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan dapat diakibatkan

oleh: a. perubahan pekerjaan; b. perpanjangan Masa Pelaksanaan; dan/atau c. Peristiwa Kompensasi.

37.2 Perpanjangan Masa Pelaksanaan dapat diberikan oleh PPK

atas pertimbangan yang layak dan wajar untuk hal-hal

sebagai berikut: a. perubahan pekerjaan; b. Peristiwa Kompensasi; dan/atau c. Keadaan Kahar.

37.3 Masa Pelaksanaan dapat diperpanjang paling kurang sama

dengan waktu terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar

atau waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan

akibat dari ketentuan pada pasal 37.2 huruf a atau b

37.4 PPK dapat menyetujui perpanjangan Masa Pelaksanaan

atas Kontrak setelah melakukan penelitian terhadap usulan

tertulis yang diajukan oleh Penyedia dalam jangka waktu

sesuai pertimbangan yang wajar setelah Penyedia meminta

perpanjangan. Jika Penyedia lalai untuk memberikan

peringatan dini atas keterlambatan atau tidak dapat bekerja

sama untuk mencegah keterlambatan sesegera mungkin,

maka keterlambatan seperti ini tidak dapat dijadikan alasan

untuk memperpanjang Masa Pelaksanaan.

37.5 PPK berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan dan

Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak harus telah

menetapkan ada tidaknya perpanjangan dan untuk berapa

lama,

37.6 Persetujuan perubahan jadwal pelaksanaan dan/atau

perpanjangan Masa Pelaksanaan dituangkan dalam Adendum

Kontrak.

37.7 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian

pekerjaan akan melampaui Masa Pelaksanaan maka

Penyedia berhak untuk meminta perpanjangan Masa

Pelaksanaan berdasarkan data penunjang. PPK berdasarkan

pertimbangan Pengawas Pekerjaan memperpanjang Masa

Pelaksanaan secara tertulis. Perpanjangan Masa

Pelaksanaan harus dilakukan melalui adendum Kontrak.

Page 59: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

55

B4. Penyelesaian Kontrak

38. Keadaan Kahar 38.1 Contoh Keadaan Kahar tidak terbatas pada: bencana alam, bencana non alam, bencana sosial, pemogokan, kebakaran, kondisi cuaca ekstrem, dan gangguan industri lainnya.

38.2 Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal merugikan

yang disebabkan oleh perbuatan atau kelalaian para pihak.

38.3 Dalam hal terjadi keadaan kahar, PPK atau Penyedia

memberitahukan tentang terjadinya Keadaan Kahar kepada

salah satu pihak secara tertulis dalam waktu paling lambat

14 (empat belas) hari kalender sejak menyadari atau

seharusnya menyadari atas kejadian atau terjadinya

Keadaan Kahar, dengan menyertakan bukti serta hasil

identifikasi kewajiban dan kinerja pelaksanaan yang

terhambat dan/atau akan terhambat akibat Keadaan Kahar

tersebut.

38.4 Bukti Keadaan Kahar dapat berupa :

a. pernyataan yang diterbitkan oleh pihak/instansi yang berwenang sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan; dan/atau

b. foto/video dokumentasi Keadaan Kahar yang telah diverifikasi kebenarannya.

38.5 PPK meminta Pengawas Pekerjaan untuk melakukan

penelitian terhadap penyampaian pemberitahuan Keadaan

Kahar dan bukti sebagaimana dimaksud pada pasal 38.4.

38.6 Dalam Keadaan Kahar, kegagalan salah satu Pihak untuk

memenuhi kewajibannya yang ditentukan dalam Kontrak

bukan merupakan cidera janji atau wanprestasi apabila

telah dilakukan sesuai pada pasal 38.3. Kewajiban yang

dimaksud adalah hanya kewajiban dan kinerja pelaksanaan

terhadap pekerjaan/bagian pekerjaan yang terdampak

dan/atau akan terdampak akibat dari Keadaan Kahar.

38.7 Dalam hal terjadi Keadaan Kahar, pelaksanaan Kontrak

dapat dihentikan. Penghentian Kontrak karena Keadaan

Kahar dapat bersifat

a. sementara hingga Keadaan Kahar berakhir; atau b. permanen apabila akibat Keadaan Kahar tidak

memungkinkan dilanjutkan/ diselesaikannya pekerjaan.

38.8 Penghentian Kontrak karena Keadaan Kahar dilakukan

secara tertulis oleh PPK dengan disertai alasan penghentian

pekerjaan.

38.9 Dalam hal pelaksanaan Kontrak dilanjutkan, para pihak

dapat melakukan perubahan Kontrak. Masa Pelaksanaan

dapat diperpanjang sekurang-kurangnya sama dengan

jangka waktu terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar.

Perpanjangan Masa Pelaksanaan dapat melewati Tahun

Anggaran.

Page 60: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

56

38.10 Selama masa Keadaan Kahar, jika PPK memerintahkan

secara tertulis kepada Penyedia untuk sedapat mungkin

meneruskan pekerjaan, maka Penyedia berhak untuk

menerima pembayaran sebagaimana ditentukan dalam

Kontrak dan mendapat penggantian biaya yang wajar

sesuai dengan kondisi yang telah dikeluarkan untuk bekerja

dalam Keadaan Kahar. Penggantian biaya ini harus diatur

dalam suatu adendum Kontrak.

38.11 Dalam hal pelaksanaan Kontrak dihentikan, para pihak

menyelesaikan hak dan kewajiban sesuai Kontrak.

Penyedia berhak untuk menerima pembayaran sesuai

dengan prestasi atau kemajuan hasil pekerjaan yang telah

dicapai setelah dilakukan pengukuran/pemeriksaan bersama

atau berdasarkan hasil audit.

B4. Penghentian dan Pemutusan Kontrak

39. Penghentian Kontrak Penghentian Kontrak dapat dilakukan karena terjadi Keadaan

Kahar sebagaimana dimaksud pada pasal 38.

40. Pemutusan Kontrak 40.1 Pemutusan Kontrak dapat dilakukan oleh PPK atau

Penyedia.

40.2 Pemutusan kontrak dilakukan sekurang-kurangnya 14

(empat belas) hari kalender setelah PPK/Penyedia

menyampaikan pemberitahuan rencana Pemutusan Kontrak

secara tertulis kepada Penyedia/PPK.

40.3 Dalam hal dilakukan pemutusan Kontrak oleh salah satu

pihak maka PPK membayar kepada Penyedia sesuai

dengan pencapaian prestasi pekerjaan yang telah diterima

oleh PPK dikurangi denda yang harus dibayar Penyedia

(apabila ada), serta Penyedia menyerahkan semua hasil

pelaksanaan kepada PPK dan selanjutnya menjadi hak

milik PPK.

41. Pemutusan Kontrak

oleh PPK

41.1 Mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-

Undang Hukum Perdata, PPK dapat melakukan pemutusan

Kontrak apabila: a. Penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan

dan/atau pemalsuan dalam proses pengadaan yang diputuskan oleh Instansi yang berwenang;

b. pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dinyatakan benar oleh Instansi yang berwenang;

c. Penyedia berada dalam keadaan pailit; d. Penyedia terbukti dikenakan Sanksi Daftar Hitam

sebelum penandatanganan Kontrak; e. Penyedia gagal memperbaiki kinerja setelah mendapat

Surat Peringatan Kontrak Kritis berturut-turut sebanyak 3 (tiga) kali;

f. Penyedia tidak mempertahankan berlakunya Jaminan

Page 61: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

57

Pelaksanaan; g. Penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan

kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan;

h. berdasarkan penelitian PPK, Penyedia tidak akan mampu menyelesaikan keseluruhan pekerjaan walaupun diberikan kesempatan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaan;

i. setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan

sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa

berakhirnya pelaksanaan pekerjaan, Penyedia tidak

dapat menyelesaikan pekerjaan;

j. Penyedia menghentikan pekerjaan selama 28 (dua puluh

delapan) hari kalender dan penghentian ini tidak

tercantum dalam jadwal pelaksanaan pekerjaan serta

tanpa persetujuan pengawas pekerjaan; atau k. Penyedia mengalihkan seluruh kontrak bukan

dikarenakan pergantian nama Penyedia.

41.2 Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan pada Masa Pelaksanaan karena kesalahan Penyedia, maka:

a. Jaminan Pelaksanaan dicairkan; b. sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia atau

Jaminan Uang Muka dicairkan (apabila diberikan); c. Penyedia membayar denda (apabila ada); dan d. Penyedia dikenakan Sanksi Daftar Hitam

41.3 Pencairan jaminan sebagaimana dimaksud pada pasal 41.2

di atas, dicairkan dan disetorkan sesuai ketentuan dalam

SSKK.

41.4 Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan pada Masa

Pemeliharaan karena kesalahan Penyedia, maka: a. PPK berhak untuk tidak membayar retensi atau Jaminan

Pemeliharaan dicairkan untuk membiayai perbaikan/pemeliharaan; dan

b. Penyedia dikenakan sanksi Daftar Hitam.

41.5 Dalam hal terdapat nilai sisa penggunaan uang retensi atau

uang pencairan Jaminan Pemeliharaan untuk membiayai

pembiayaan/pemeliharaan maka PPK wajib menyetorkan

sebagaimana ditetapkan dalam SSKK.

41.6 Dalam hal dilakukan pemutusan Kontrak secara sepihak

oleh PPK karena kesalahan Penyedia, maka Pokja

Pemilihan dapat menunjuk pemenang cadangan berikutnya

pada paket pekerjaan yang sama atau Penyedia yang

mampu dan memenuhi syarat.

Page 62: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

58

42. Pemutusan Kontrak oleh Penyedia

Mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang

Hukum Perdata, Penyedia dapat melakukan pemutusan Kontrak

apabila: a. setelah mendapatkan persetujuan PPK, Pengawas

Pekerjaan memerintahkan Penyedia untuk menunda pelaksanaan pekerjaan atau kelanjutan pekerjaan, dan perintah tersebut tidak ditarik selama 28 (dua puluh

delapan) hari kalender; b. PPK tidak menerbitkan Surat Permintaan Pembayaran

(SPP) untuk pembayaran tagihan angsuran sesuai dengan yang disepakati sebagaimana tercantum dalam SSKK.

43. Berakhirnya Kontrak Kontrak berakhir apabila pekerjaan telah selesai dan hak dan

kewajiban para pihak yang terdapat dalam Kontrak sudah terpenuhi.

44. Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan dan Kontrak Kritis

44.1 Apabila Penyedia terlambat melaksanakan pekerjaan sesuai jadwal, maka PPK harus memberikan peringatan secara tertulis atau memberlakukan ketentuan kontrak kritis.

44.2 Kontrak dinyatakan kritis apabila: a. Dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0% - 70%

dari Kontrak), selisih keterlambatan antara realisasi fisik pelaksanaan dengan rencana lebih besar 10%

b. Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari Kontrak), selisih keterlambatan antara realisasi fisik pelaksanaan dengan rencana lebih besar 5%;

c. Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari Kontrak), selisih keterlambatan antara realisasi fisik pelaksanaan dengan rencana pelaksanaan kurang dari 5% dan akan melampaui tahun anggaran

berjalan.

44.3 Penanganan kontrak kritis dilakukan dengan rapat

pembuktian (show cause meeting/SCM) a. Pada saat Kontrak dinyatakan kritis, Pengawas

Pekerjaan memberikan peringatan secara tertulis kepada

Penyedia dan selanjutnya menyelenggarakan Rapat

Pembuktian (SCM) Tahap I. b. Dalam SCM Tahap I, PPK, Pengawas Pekerjaan dan

Penyedia membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh Penyedia dalam periode waktu tertentu (uji coba pertama) yang dituangkan

dalam Berita Acara SCM Tahap I. c. Apabila Penyedia gagal pada uji coba pertama, maka

PPK menerbitkan Surat Peringatan Kontrak Kritis I dan harus diselenggarakan SCM Tahap II yang membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh Penyedia dalam waktu tertentu (uji coba kedua) yang dituangkan dalam Berita Acara SCM Tahap II.

d. Apabila Penyedia gagal pada uji coba kedua, maka PPK

Page 63: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

59

menerbitkan Surat Peringatan Kontrak Kritis II dan

harus diselenggarakan SCM Tahap III yang membahas

dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus

dicapai oleh Penyedia dalam waktu tertentu (uji coba

ketiga) yang dituangkan dalam Berita Acara SCM

Tahap III. e. Apabila Penyedia gagal pada uji coba ketiga, maka PPK

menerbitkan Surat Peringatan Kontrak Kritis III dan PPK dapat melakukan pemutusan Kontrak secara sepihak dengan mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

f. Apabila uji coba berhasil, namun pada pelaksanaan pekerjaan selanjutnya Kontrak dinyatakan kritis lagi maka berlaku ketentuan SCM dari awal.

45. Pemberian Kesempatan 45.1 Dalam hal diperkirakan Penyedia gagal menyelesaikan

pekerjaan sampai Masa Pelaksanaan berakhir, namun PPK

menilai bahwa Penyedia mampu menyelesaikan pekerjaan,

PPK dapat memberikan kesempatan kepada Penyedia

untuk menyelesaikan pekerjaan.

45.2 Pemberian kesempatan kepada Penyedia untuk

menyelesaikan pekerjaan dimuat dalam adendum Kontrak

yang didalamnya mengatur:

a. waktu pemberian kesempatan penyelesaian pekerjaan; b. pengenaan sanksi denda keterlambatan kepada

Penyedia;

c. perpanjangan masa berlaku Jaminan Pelaksanaan; dan d. sumber dana untuk membiayai penyelesaian sisa

pekerjaan yang akan dilanjutkan ke Tahun Anggaran berikutnya dari DIPA Tahun Anggaran berikutnya, apabila pemberian kesempatan melampaui Tahun

Anggaran.

45.3 Pemberian kesempatan kepada Penyedia menyelesaikan

pekerjaan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender, sejak Masa Pelaksanaan berakhir.

45.4 Pemberian kesempatan kepada Penyedia untuk

menyelesaikan pekerjaan dapat melampaui Tahun

Anggaran.

46. Peninggalan Semua bahan, perlengkapan, peralatan, hasil pekerjaan sementara

yang masih berada di lokasi kerja setelah pemutusan Kontrak

akibat kelalaian atau kesalahan Penyedia, dapat dimanfaatkan

sepenuhnya oleh PPK tanpa kewajiban perawatan/pemeliharaan.

Pengambilan kembali semua peninggalan tersebut oleh Penyedia

hanya dapat dilakukan setelah mempertimbangkan kepentingan

PPK.

C. HAK DAN KEWAJIBAN PENYEDIA

47. Hak dan

Kewajiban Penyedia

Hak-hak yang dimiliki serta kewajiban-kewajiban yang harus

dilaksanakan oleh Penyedia dalam melaksanakan Kontrak,

meliputi:

Page 64: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

60

a. menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai

dengan harga dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam

Kontrak; b. meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana

dari PPK untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;

c. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada

PPK; d. melaksanakan, menyelesaikan dan menyerahkan pekerjaan

sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;

e. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau dari lapangan, dan segala pekerjaan permanen maupun sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam Kontrak;

f. memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;

g. mengambil langkah-langkah yang memadai dalam rangka

memberi perlindungan kepada setiap orang yang berada di

tempat kerja maupun masyarakat dan lingkungan sekitar yang

berhubungan dengan pemindahan bahan baku, penggunaan

peralatan kerja konstruksi dan proses produksi; h. melaksanakan semua perintah Pengawas Pekerjaan yang

sesuai dengan kewenangan Pengawas Pekerjaan dalam Kontrak ini;

i. hak dan kewajiban lain yang timbul akibat lingkup pekerjaan ditentukan di SSKK.

48. Penggunaan

Dokumen- Dokumen

Kontrak dan

Informasi

Penyedia tidak diperkenankan menggunakan dan

menginformasikan dokumen Kontrak atau dokumen lainnya yang

berhubungan dengan Kontrak untuk kepentingan pihak lain,

misalnya spesifikasi teknis dan/atau gambar-gambar, serta informasi

lain yang berkaitan dengan Kontrak, kecuali dengan izin tertulis dari

PPK sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

49. Hak Kekayaan

Intelektual

Penyedia wajib melindungi PPK dari segala tuntutan atau klaim dari

pihak ketiga yang disebabkan penggunaan atau atas pelanggaran

Hak Kekayaan Intelektual oleh Penyedia.

50. Penanggungan Risiko 50.1 Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan

menanggung tanpa batas PPK beserta instansinya terhadap

semua bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban,

kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum,

proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan

terhadap PPK beserta instansinya (kecuali kerugian yang

mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau

kelalaian berat PPK) sehubungan dengan klaim yang timbul

dari hal-hal berikut terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja

sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan :

Page 65: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

61

a. kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta benda

Penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan tenaga kerja

konstruksi; b. cidera tubuh, sakit atau kematian tenaga kerja

konstruksi; c. kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cidera

tubuh, sakit atau kematian pihak ketiga.

50.2 Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan

Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan, semua risiko

kehilangan atau kerusakan hasil pekerjaan ini, bahan dan

perlengkapan merupakan risiko Penyedia, kecuali kerugian

atau kerusakan tersebut diakibatkan oleh kesalahan atau

kelalaian PPK.

50.3 Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh Penyedia tidak

membatasi kewajiban penanggungan dalam pasal ini.

50.4 Kehilangan atau kerusakan terhadap hasil pekerjaan atau

bahan yang menyatu dengan hasil pekerjaan sejak Tanggal

Mulai Kerja sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir

Pekerjaan harus diganti atau diperbaiki oleh Penyedia atas

tanggungannya sendiri jika kehilangan atau kerusakan

tersebut terjadi akibat tindakan atau kelalaian Penyedia.

51. Perlindungan Tenaga Kerja

51.1 Penyedia dan Subpenyedia berkewajiban atas biaya sendiri

untuk mengikutsertakan Tenaga Kerja Konstruksinya pada

program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

Ketenagakerjaan sebagaimana diatur dalam peraturan

perundang-undangan.

51.2 Penyedia berkewajiban untuk mematuhi dan

memerintahkan Tenaga Kerja Konstruksinya untuk

mematuhi peraturan keselamatan kerja. Pada waktu

pelaksanaan pekerjaan, Penyedia beserta Tenaga Kerja

Konstruksinya dianggap telah membaca dan memahami

peraturan keselamatan kerja tersebut.

51.3 Penyedia berkewajiban untuk menyediakan kepada setiap

Tenaga Kerja Konstruksinya (termasuk Tenaga Kerja

Konstruksi Subpenyedia, jika ada) perlengkapan keselamatan

kerja yang sesuai dan memadai.

51.4 Tanpa mengurangi kewajiban Penyedia untuk melaporkan

kecelakaan berdasarkan hukum yang berlaku, Penyedia wajib

melaporkan kepada PPK mengenai setiap kecelakaan yang

timbul sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini dalam

waktu 24 (dua puluh empat) jam setelah kejadian.

52. Pemeliharaan Lingkungan

Penyedia berkewajiban untuk mengambil langkah-langkah yang

memadai untuk melindungi lingkungan baik di dalam maupun di luar

tempat kerja dan membatasi gangguan lingkungan terhadap pihak ketiga

dan harta bendanya sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini, sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur

mengenai pengelolaan lingkungan hidup.

Page 66: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

62

53. Asuransi 53.1 Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK sampai

dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan untuk barang

yang mempunyai risiko tinggi terjadinya kecelakaan dalam

pelaksanaan pekerjaan atas segala risiko terhadap

kecelakaan, kerusakan akibat kecelakaan, kehilangan, serta

risiko lain yang tidak dapat diduga.

53.2 Penyedia wajib menyediakan asuransi bagi pihak ketiga

sebagai akibat kecelakaan di lokasi kerja.

54. Tindakan Penyedia

yang Mensyaratkan

Persetujuan PPK atau

Pengawas Pekerjaan

53.3 Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam penawaran dan termasuk dalam Harga Kontrak.

54.1 Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu persetujuan tertulis PPK sebelum melakukan tindakan- tindakan berikut: a. mensubkontrakkan sebagian pekerjaan dalam Lampiran

A SSKK; b. menunjuk Personel Manajerial yang namanya tidak

tercantum dalam Lampiran A SSKK; c. mengubah atau memutakhirkan RMPK dan RKK; d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

54.2 Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu

persetujuan tertulis Pengawas Pekerjaan sebelum

melakukan tindakan-tindakan berikut: a. melaksanakan setiap tahapan pekerjaan berdasarkan

rencana kerja dan metode kerja; b. mengubah syarat dan ketentuan polis asuransi; c. mengubah Personel Manajerial dan/atau Peralatan

Utama; d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

55. Laporan Hasil Pekerjaan

55.1 Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan

kontrak untuk menetapkan volume pekerjaan atau kegiatan

yang telah dilaksanakan guna pembayaran hasil pekerjaan.

Hasil pemeriksaan pekerjaan dituangkan dalam laporan

kemajuan hasil pekerjaan.

55.2 Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan

pelaksanaan pekerjaan, seluruh aktivitas kegiatan pekerjaan

dilokasi pekerjaan dicatat dalam buku harian sebagai bahan

laporan harian pekerjaan yang berisi rencana dan realisasi

pekerjaan harian.

55.3 Laporan harian berisi: a. jenis dan kuantitas bahan yang berada di lokasi

pekerjaan; b. penempatan tenaga kerja konstruksi untuk tiap macam

tugasnya;

c. jenis, jumlah dan kondisi peralatan; d. jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan; e. keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa

alam lainnya yang berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan; dan

f. catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan.

Page 67: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

63

55.4 Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian

dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode

satu minggu, serta hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.

55.5 Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan mingguan

dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode

satu bulan, serta hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.

55.6 Untuk merekam kegiatan pelaksanaan pekerjaan

konstruksi, PPK dan Penyedia membuat foto-foto

dokumentasi dan video pelaksanaan pekerjaan di lokasi

pekerjaan sesuai kebutuhan.

55.7 Laporan hasil pekerjaan dibuat oleh Penyedia, diperiksa

oleh Pengawas Pekerjaan, dan disetujui oleh PPK/ pihak

PPK.

56. Kepemilikan Dokumen Semua rancangan, gambar, spesifikasi, desain, laporan, dan

dokumen-dokumen lain serta piranti lunak yang dipersiapkan oleh

Penyedia berdasarkan Kontrak ini sepenuhnya merupakan hak milik

PPK. Penyedia paling lambat pada waktu pemutusan atau

penghentian atau akhir Masa Kontrak berkewajiban untuk

menyerahkan semua dokumen dan piranti lunak tersebut beserta

daftar rinciannya kepada PPK. Penyedia dapat menyimpan 1

(satu) buah salinan tiap dokumen dan piranti lunak tersebut.

Pembatasan (jika ada) mengenai penggunaan dokumen dan piranti

lunak tersebut di atas di kemudian hari diatur dalam SSKK.

57. Kerjasama Antara

Penyedia dan

Subpenyedia

57.1 Penyedia hanya boleh melakukan subkontrak sebagian

pekerjaan utama kepada Penyedia Spesialis dan/atau

pekerjaan bukan pekerjaan utama kepada Penyedia Usaha

Kecil.

57.2 Penyedia tetap bertanggung jawab atas bagian pekerjaan

yang disubkontrakkan tersebut. 57.3 Subpenyedia dilarang mengalihkan atau mensubkontrakkan

pekerjaan.

57.4 Apabila Penyedia yang ditunjuk merupakan Penyedia

Usaha Kecil, maka pekerjaan tersebut harus dilaksanakan

sendiri oleh Penyedia yang ditunjuk dan dilarang dialihkan

atau disubkontrakkan kepada pihak lain.

57.5 Penyedia Usaha Non Kecil yang melakukan kerjasama

dengan Subpenyedia hanya boleh melaksanakan sesuai

dengan daftar bagian pekerjaan yang disubkontrakkan

(apabila ada) yang dituangkan dalam Lampiran A SSKK.

57.6 Lampiran A SSKK (Daftar Pekerjaan yang

Disubkontrakkan dan Subpenyedia) tidak boleh diubah

kecuali atas persetujuan tertulis dari PPK dan dituangkan

dalam adendum Kontrak.

Page 68: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

64

57.7 Pelaksanaan Kerjasama Antara Penyedia dan Subpenyedia

diawasi oleh Pengawas Pekerjaan dan Penyedia

melaporkan secara periodik kepada PPK.

57.8 Apabila Penyedia melanggar ketentuan sebagaimana diatur

pada pasal 57.4 atau 57.5 maka akan dikenakan denda senilai

pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut.

58. Penyedia Lain Penyedia berkewajiban untuk bekerja sama dan menggunakan

lokasi kerja termasuk jalan akses bersama-sama dengan Penyedia

Lain (jika ada) dan pihak-pihak lainnya yang berkepentingan

ataslokasi kerja. Jika dipandang perlu, PPK dapat memberikan

jadwal kerja Penyedia Lain di lokasi kerja.

59. Alih Pengalaman/Keahlian

Dalam hal pelaksanaan paket pekerjaan konstruksi dengan nilai

pagu anggaran di atas Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar

rupiah), Penyedia diwajibkan memberikan alih

pengalaman/keahlian bidang konstruksi melalui sistem kerja

praktik/magang sesuai dengan jumlah yang disepakati pada saat

Rapat Persiapan Penunjukan Penyedia.

60. Pembayaran Denda Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi finansial berupa

denda sebagai akibat wanprestasi atau cidera janji terhadap

kewajiban-kewajiban Penyedia dalam Kontrak ini. PPK

mengenakan denda dengan memotong angsuran pembayaran

prestasi pekerjaan Penyedia. Pembayaran denda tidak mengurangi

tanggung jawab kontraktual Penyedia.

61. Jaminan 61.1 Jaminan yang digunakan dalam pelaksanaan Kontrak ini

dapat berupa bank garansi atau surety bond. Jaminan

bersifat tidak bersyarat, mudah dicairkan, dan harus dicairkan

oleh penerbit jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari

kerja setelah surat perintah pencairan dari PPK atau pihak

yang diberi kuasa oleh PPK diterima.

61.2 Penerbit jaminan selain Bank Umum harus telah

ditetapkan/mendapat rekomendasi dari Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) 61.3 Penggunaan Jaminan Pelaksanaan, Jaminan Uang Muka

dan Jaminan Pemeliharaan sebagai berikut: a. paket pekerjaan sampai dengan Rp10.000.000.000,00

(sepuluh miliar rupiah) dapat diterbitkan oleh: 1) Bank Umum;

2) Perusahaan Asuransi; 3) Perusahaan Penjaminan;

4) lembaga keuangan khusus yang menjalankan usaha

di bidang pembiayaan, penjaminan, dan asuransi untuk

mendorong ekspor Indonesia sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan di bidang lembaga

pembiayaan ekspor Indonesia; atau

5) Konsorsium Perusahaan Asuransi Umum/Konsorsium

Lembaga Penjaminan/Konsorsium Perusahaan

Penjaminan yang mempunyai program asuransi

kerugian

Page 69: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

65

(suretyship). b. paket pekerjaan di atas Rp10.000.000.000,00 (sepuluh

miliar rupiah) dapat diterbitkan oleh: 1) Bank Umum; atau 2) Konsorsium Perusahaan Asuransi Umum/

Konsorsium Lembaga Penjaminan/Konsorsium Perusahaan Penjaminan yang mempunyai program

asuransi kerugian (suretyship).

61.4 Jaminan Pelaksanaan diberikan kepada PPK setelah

diterbitkannya Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa

(SPPBJ) sebelum dilakukan Penandatanganan Kontrak

dengan besar: a. 5% (lima persen) dari Harga Kontrak; atau b. 5% (lima persen) dari nilai total HPS untuk harga

penawaran atau penawaran terkoreksi di bawah 80% (delapan puluh persen) nilai total HPS.

61.5 Masa berlakunya Jaminan Pelaksanaan paling kurang sejak

tanggal penandatanganan Kontrak sampai dengan Tanggal

Penyerahan Pertama Pekerjaan (Provisional Hand

Over/PHO).

61.6 Jaminan Pelaksanaan dikembalikan setelah pekerjaan

dinyatakan selesai 100% (seratus persen) dan diganti

dengan Jaminan Pemeliharaan atau menahan uang retensi

sebesar 5% (lima persen) dari Harga Kontrak;

61.7 Jaminan Uang Muka diberikan kepada PPK dalam rangka

pengambilan uang muka yang besarannya paling kurang

sama dengan besarnya uang muka yang diterima Penyedia.

61.8 Nilai Jaminan Uang Muka dapat dikurangi secara

proporsional sesuai dengan sisa uang muka yang diterima.

61.9 Masa berlakunya Jaminan Uang Muka paling kurang sejak

tanggal persetujuan pemberian uang muka sampai dengan

Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan (PHO).

61.10 Jaminan Pemeliharaan diberikan kepada PPK setelah

pekerjaan dinyatakan selesai 100% (seratus persen).

61.11 Pengembalian Jaminan Pemeliharaan dilakukan paling

lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah Masa

Pemeliharaan selesai dan pekerjaan diterima dengan baik

sesuai dengan ketentuan Kontrak.

61.12 Masa berlaku Jaminan Pemeliharaan paling kurang sejak

Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan sampai dengan

Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan (Final Hand

Over/FHO).

Page 70: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

66

D. HAK DAN KEWAJIBAN PPK

62. Hak dan

Kewajiban

PPK

Hak-hak yang dimiliki serta kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan oleh PPK dalam melaksanakan Kontrak, meliputi : a. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh

Penyedia; b. menerima laporan-laporan secara periodik mengenai

pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia; c. menerima hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan

pekerjaan dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Kontrak. d. membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum

dalam Kontrak yang telah ditetapkan kepada Penyedia; e. memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang

dibutuhkan oleh Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak; dan

f. menilai kinerja Penyedia.

63. Fasilitas PPK dapat memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana atau

kemudahan lainnya (jika ada) yang tercantum dalam SSKK untuk

kelancaran pelaksanaan pekerjaan ini.

64. Peristiwa Kompensasi 64.1 Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada Penyedia

yaitu: a. PPK mengubah jadwal pekerjaan yang dapat

mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan; b. keterlambatan pembayaran kepada Penyedia; c. PPK tidak memberikan gambar-gambar, spesifikasi

dan/atau instruksi sesuai jadwal yang dibutuhkan; d. Penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal

dalam kontrak; e. PPK menginstruksikan kepada pihak Penyedia untuk

melakukan pengujian tambahan yang setelah dilaksanakan pengujian ternyata tidak ditemukan kerusakan/kegagalan/penyimpangan;

f. PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan pekerjaan; g. PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi tertentu

yang tidak dapat diduga sebelumnya dan disebabkan/tidak disebabkan oleh PPK; atau

h. ketentuan lain dalam SSKK.

64.2 Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan pengeluaran

tambahan dan/atau keterlambatan penyelesaian pekerjaan

maka PPK berkewajiban untuk membayar ganti rugi dan/atau

memberikan perpanjangan Masa Pelaksanaan.

64.3 Ganti rugi akibat Peristiwa Kompensasi hanya dapat

dibayarkan jika berdasarkan data penunjang dan

perhitungan kompensasi yang diajukan oleh Penyedia kepada

PPK, dapat dibuktikan kerugian nyata.

64.4 Perpanjangan Masa Pelaksanaan hanya dapat diberikan jika

berdasarkan data penunjang dan perhitungan kompensasi

yang diajukan oleh Penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan

perlunya tambahan waktu akibat Peristiwa Kompensasi.

Page 71: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

67

64.5 Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau

perpanjangan Masa Pelaksanaan jika Penyedia gagal atau

lalai untuk memberikan peringatan dini dalam

mengantisipasi atau mengatasi dampak Peristiwa

Kompensasi.

E. TENAGA KERJA KONSTRUKSI DAN/ATAU PERALATAN PENYEDIA

65. Tenaga Kerja Konstruksi

65.1 Setiap Tenaga Kerja Konstruksi yang bekerja pada pekerjaan ini wajib memiliki sertifikat kompetensi kerja.

65.2 Tenaga Kerja Konstruksi selain Personel Manajerial yang

bekerja/akan bekerja pada pekerjaan ini dan belum

memiliki sertifikat kompetensi kerja, maka Penyedia wajib

memastikan dipenuhinya persyaratan sertifikat kompetensi

kerja sepanjang Masa Pelaksanaan.

66. Personel

Manajerial

dan/atau

Peralatan Utama

66.1 Personel Manajerial yang ditempatkan dan diperkerjakan

harus sesuai dengan yang tercantum dalam Lampiran A

SSKK.

66.2 Peralatan Utama yang ditempatkan dan digunakan untuk

pelaksanaan pekerjaan adalah peralatan yang laik dan harus

sesuai dengan yang tercantum dalam Lampiran A SSKK.

66.3 Penggantian Personel Manajerial dan/atau Peralatan Utama

tidak boleh dilakukan kecuali atas persetujuan tertulis dari PPK dan dituangkan dalam adendum Kontrak.

66.4 Jika penggantian Personel Manajerial dan/atau Peralatan

Utama perlu dilakukan, maka Penyedia berkewajiban untuk

menyediakan pengganti dengan kualifikasi yang setara atau

lebih baik dari tenaga kerja konstruksi dan/atau peralatan

yang digantikan tanpa biaya tambahan apapun.

66.5 PPK dapat menyetujui penempatan/penggantian Personel

Manajerial dan/atau Peralatan Utama menurut kualifikasi

yang dibutuhkan setelah mendapat rekomendasi dari

Pengawas Pekerjaan.

66.6 Jika PPK menilai bahwa Personel Manajerial:

1) tidak mampu atau tidak dapat melakukan pekerjaan dengan baik;

2) berkelakuan tidak baik; dan/atau 3) mengabaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya;

maka Penyedia berkewajiban untuk menyediakan

pengganti dan menjamin Personel Manajerial tersebut

meninggalkan lokasi kerja dalam waktu 7 (tujuh) hari

kalender sejak diminta oleh PPK

66.7 Personel Manajerial berkewajiban untuk menjaga

kerahasiaan pekerjaannya. Jika diperlukan oleh PPK,

Personel Manajerial dapat sewaktu-waktu disyaratkan

untuk menjaga kerahasiaan pekerjaan di bawah sumpah.

Page 72: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

68

66.8 Apabila ada penambahan Personel Manajerial dan/atau

Peralatan Utama maka penambahan tersebut harus

mendapat persetujuan terlebih dahulu dari PPK dan

dituangkan dalam Lampiran A SSKK.

F. PEMBAYARAN KEPADA PENYEDIA

67. Harga Kontrak 67.1 PPK membayar kepada Penyedia atas pelaksanaan pekerjaan dalam Kontrak sebesar Harga Kontrak.

67.2 Harga Kontrak telah memperhitungkan meliputi :

a. beban pajak; b. keuntungan dan biaya overhead (biaya umum);

c. biaya pelaksanaan pekerjaan; dan d. biaya penyelenggaraan keamanan dan kesehatan kerja

serta keselamatan konstruksi.

67.3 Harga Kontrak bagian pekerjaan harga satuan sesuai

dengan rincian yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan

Harga dan Harga Kontrak bagian pekerjaan lumsum sesuai

dengan Daftar Keluaran dan Harga.

68. Pembayaran 68.1 Uang Muka

a. Uang muka dibayar untuk membiayai mobilisasi peralatan/tenaga kerja konstruksi, pembayaran uang tanda jadi kepada pemasok bahan/material dan/atau untuk persiapan teknis lain.

b. Untuk usaha kecil, uang muka dapat diberikan paling

tinggi 30% (tiga puluh persen) dari Harga Kontrak.

c. Untuk usaha non kecil, uang muka dapat diberikan

paling tinggi 20% (dua puluh persen) dari Harga Kontrak.

d. Untuk Kontrak Tahun Jamak, uang muka dapat diberikan paling tinggi 15% (lima belas persen) dari Harga Kontrak.

e. Besaran uang muka ditentukan dalam SSKK dan dibayar setelah Penyedia menyerahkan Jaminan Uang Muka paling sedikit sebesar uang muka yang diterima.

f. Dalam hal diberikan uang muka, maka Penyedia harus mengajukan permohonan pengambilan uang muka secara tertulis kepada PPK disertai dengan rencana penggunaan uang muka untuk melaksanakan pekerjaan sesuai Kontrak dan rencana pengembaliannya.

g. PPK harus mengajukan Surat Permintaan Pembayaran

(SPP) kepada Pejabat Penandatanganan Surat Perintah

Membayar (PPSPM) untuk permohonan tersebut pada

huruf f, paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah

Jaminan Uang Muka diterima. h. Pengembalian uang muka harus diperhitungkan

berangsur-angsur secara proporsional pada setiap pembayaran prestasi pekerjaan dan paling lambat harus lunas pada saat pekerjaan mencapai prestasi 100% (seratus persen).

Page 73: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

69

68.2 Prestasi pekerjaan Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh PPK, dengan ketentuan: a. Penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan

kemajuan hasil pekerjaan;

b. pembayaran dilakukan tidak boleh melebihi kemajuan

hasil pekerjaan yang telah dicapai dan diterima oleh

PPK; c. pembayaran dilakukan terhadap pekerjaan yang sudah

terpasang; d. pembayaran dilakukan dengan sistem termin yang

ketentuan lebih lanjut diatur dalam SSKK; e. pembayaran harus memperhitungkan:

1) angsuran uang muka;

2) peralatan dan/atau bahan yang menjadi bagian

permanen dari hasil pekerjaan yang akan

diserahterimakan (material on site) yang sudah

dibayar sebelumnya; 3) denda (apabila ada);

4) pajak; dan/atau 5) uang retensi.

f. untuk Kontrak yang mempunyai subkontrak, permintaan pembayaran harus dilengkapi bukti pembayaran kepada seluruh Subpenyedia sesuai

dengan prestasi pekerjaan. Pembayaran kepada

Subpenyedia dilakukan sesuai prestasi pekerjaan yang

selesai dilaksanakan oleh Subpenyedia tanpa harus

menunggu pembayaran terlebih dahulu dari PPK; g. pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah

pekerjaan selesai 100% (seratus persen) dan Berita Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan ditandatangani oleh PPK dan Penyedia;

h. PPK dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah

pengajuan permintaan pembayaran dari Penyedia

diterima harus sudah mengajukan Surat Permintaan

Pembayaran kepada Pejabat Penandatanganan Surat

Perintah Membayar (PPSPM);

i. apabila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan

angsuran, tidak akan menjadi alasan untuk menunda

pembayaran. PPK dapat meminta Penyedia untuk

menyampaikan perhitungan prestasi sementara dengan

mengesampingkan hal-hal yang sedang menjadi

perselisihan.

68.3 Bahan dan/atau peralatan yang menjadi bagian permanen

dari hasil pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang

tercantum dalam SSKK. Bahan dan/atau peralatan yang

menjadi bagian dari hasil pekerjaan memenuhi ketentuan: a. bahan dan/atau peralatan yang belum dilakukan uji

fungsi (commisioning), serta merupakan bagian dari pekerjaan utama harus memenuhi persyaratan sebagai

berikut: (1) berada di lokasi pekerjaan sebagaimana

tercantum dalam Kontrak dan perubahannya; (2) memiliki sertifikat uji mutu dari

Page 74: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

70

pabrikan/produsen; (3) bersertifikat garansi dari produsen/agen resmi

yang ditunjuk oleh produsen; (4) disetujui oleh PPK sesuai dengan capaian fisik

yang diterima;

(5) dilarang dipindahkan dari area lokasi pekerjaan

dan/atau dipindah-tangankan oleh pihak

manapun; dan (6) keamanan penyimpanan dan risiko kerusakan

sebelum diserahterimakan secara satu kesatuan fungsi merupakan tanggung jawab Penyedia.

b. sertifikat uji mutu dan sertifikat garansi tidak diperlukan dalam hal peralatan dan/atau bahan dibuat/dirakit oleh Penyedia;

c. besaran yang akan dibayarkan dari material on site (berkisar antara 50% sampai dengan 70%);

d. ketentuan bahan dan/atau peralatan yang menjadi bagian permanen dari hasil pekerjaan hanya diberlakukan untuk bagian pekerjaan harga satuan.

e. besaran nilai pembayaran dan jenis material on site dicantumkan di dalam SSKK.

68.4 Denda dan Ganti Rugi

a. Denda merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada Penyedia, antara lain: denda keterlambatan dalam penyelesaian pelaksanaan pekerjaan, denda keterlambatan dalam perbaikan Cacat Mutu, denda terkait pelanggaran ketentuan subkontrak.

b. Ganti rugi merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada PPK maupun Penyedia karena terjadinya cidera janji/wanprestasi. Besarnya sanksi ganti rugi adalah sebesar nilai kerugian yang ditimbulkan.

c. Besarnya denda keterlambatan yang dikenakan kepada Penyedia atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan adalah: 1) 1‰ (satu perseribu) dari harga bagian Kontrak yang

tercantum dalam Kontrak (sebelum PPN); atau

2) 1‰ (satu perseribu) dari Harga Kontrak (sebelum PPN);

sesuai yang ditetapkan dalam SSKK. d. Besarnya ganti rugi sebagai akibat Peristiwa

Kompensasi yang dibayar oleh PPK atas keterlambatan

pembayaran adalah sebesar bunga dari nilai tagihan

yang terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga

yang berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank

Indonesia, sepanjang telah diputuskan oleh lembaga

yang berwenang; e. Pembayaran denda dan/atau ganti rugi diperhitungkan

dalam pembayaran prestasi pekerjaan. f. Ganti rugi kepada Penyedia dapat mengubah Harga

Kontrak setelah dituangkan dalam adendum kontrak. g. Pembayaran ganti rugi dilakukan oleh PPK, apabila

Penyedia telah mengajukan tagihan disertai perhitungan dan data-data.

Page 75: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

71

69. Hari Kerja 69.1 Orang hari standar atau satu hari orang bekerja adalah 8

(delapan) jam, terdiri atas 7 (tujuh) jam kerja (efektif) dan 1

(satu) jam istirahat. 69.2 Penyedia tidak diperkenankan melakukan pekerjaan apapun

di lokasi kerja pada waktu yang secara ketentuan peraturan perundang-undangan dinyatakan sebagai hari libur atau di luar jam kerja normal, kecuali: a. dinyatakan lain di dalam Kontrak; b. PPK memberikan izin; atau c. pekerjaan tidak dapat ditunda, atau untuk

keselamatan/perlindungan masyarakat, dimana Penyedia harus segera memberitahukan urgensi pekerjaan tersebut

kepada Pengawas Pekerjaan dan PPK.

69.3 Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan datanya

disimpan oleh Penyedia. Daftar pembayaran masing- masing pekerja dapat diperiksa oleh PPK.

69.4 Untuk pekerjaan yang dilakukan di luar hari kerja efektif

dan jam kerja normal harus mengikuti ketentuan Menteri

yang membidangi ketenagakerjaan.

69.5 Pelaksanaan pekerjaan di luar hari kerja efektif dan/atau

jam kerja normal harus diawasi oleh Pengawas Pekerjaan.

70. Perhitungan Akhir 70.1 Pembayaran angsuran prestasi pekerjaan terakhir dilakukan

setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen) dan berita

acara serah terima pertama pekerjaan telah ditandatangani

oleh kedua pihak.

70.2 Sebelum pembayaran terakhir dilakukan, Penyedia

berkewajiban untuk menyerahkan kepada Pengawas

Pekerjaan rincian perhitungan nilai tagihan terakhir yang

jatuh tempo. PPK berdasarkan hasil penelitian tagihan oleh

Pengawas Pekerjaan berkewajiban untuk menerbitkan SPP

untuk pembayaran tagihan angsuran terakhir paling lambat 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak tagihan dan dokumen penunjang dinyatakan lengkap dan diterima oleh Pengawas Pekerjaan.

71. Penangguhan 71.1 PPK dapat menangguhkan pembayaran setiap angsuran

prestasi pekerjaan Penyedia jika Penyedia gagal atau lalai

memenuhi kewajiban kontraktualnya, termasuk penyerahan

setiap Hasil Pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah

ditetapkan.

71.2 PPK secara tertulis memberitahukan kepada Penyedia

tentang penangguhan hak pembayaran, disertai alasan- alasan

yang jelas mengenai penangguhan tersebut. Penyedia diberi

kesempatan untuk memperbaiki dalam jangka waktu tertentu.

71.3 Pembayaran yang ditangguhkan harus disesuaikan dengan

proporsi kegagalan atau kelalaian Penyedia.

Page 76: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

72

71.4 Jika dipandang perlu oleh PPK, penangguhan pembayaran

akibat keterlambatan penyerahan pekerjaan dapat dilakukan

bersamaan dengan pengenaan denda kepada Penyedia.

G. PENGAWASAN

MUTU

72. Pengawasan

dan Pemeriksaa

n

PPK berwenang melakukan pengawasan dan pemeriksaan

terhadap pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia.

PPK dapat memerintahkan kepada pihak ketiga untuk melakukan

pengawasan dan pemeriksaan atas semua pelaksanaan pekerjaan

yang dilaksanakan oleh Penyedia.

73. Penilaian

Pekerjaan

Sementara oleh

PPK

73.1 PPK dalam Masa Pelaksanaan pekerjaan dapat melakukan

penilaian sementara atas hasil pekerjaan yang dilakukan

oleh Penyedia.

73.2 Penilaian atas hasil pekerjaan dilakukan terhadap mutu dan

kemajuan fisik pekerjaan.

74. Pemeriksaan dan

Pengujian Cacat

Mutu

74.1 PPK atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa setiap hasil

pekerjaan dan memberitahukan Penyedia secara tertulis

atas setiap Cacat Mutu yang ditemukan. PPK atau

Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan Penyedia untuk

menemukan dan mengungkapkan Cacat Mutu , serta menguji

hasil pekerjaan yang dianggap oleh PPK atau Pengawas

Pekerjaan mengandung Cacat Mutu . Penyedia bertanggung

jawab atas perbaikan Cacat Mutu selama Masa Kontrak.

74.2 Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintahkan

Penyedia untuk melakukan pengujian Cacat Mutu yang

tidak tercantum dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar, dan

hasil uji coba menunjukkan adanya cacat mutu maka

Penyedia berkewajiban untuk menanggung biaya pengujian

tersebut. Jika tidak ditemukan adanya Cacat Mutu maka uji

coba tersebut dianggap sebagai Peristiwa Kompensasi.

75. Perbaikan Cacat Mutu 75.1 PPK atau Pengawas Pekerjaan akan menyampaikan

pemberitahuan Cacat Mutu kepada Penyedia segera setelah

ditemukan Cacat Mutu tersebut. Penyedia bertanggung jawab

atas Cacat Mutu selama Masa Kontrak. 75.2 Terhadap pemberitahuan Cacat Mutu tersebut, Penyedia

berkewajiban untuk memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam pemberitahuan.

75.3 Jika Penyedia tidak memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka

waktu yang ditentukan maka PPK, berdasarkan

pertimbangan Pengawas Pekerjaan, berhak untuk secara

langsung atau melalui pihak ketiga yang ditunjuk oleh PPK

melakukan perbaikan tersebut. Penyedia segera setelah

menerima klaim PPK secara tertulis berkewajiban untuk

mengganti biaya perbaikan tersebut. PPK dapat

memperoleh penggantian biaya dengan memotong

pembayaran atas tagihan Penyedia yang jatuh tempo (jika

ada) atau uang retensi atau pencairan Jaminan

Page 77: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

73

Pemeliharaan atau jika tidak ada maka biaya penggantian

akan diperhitungkan sebagai utang Penyedia kepada PPK

yang telah jatuh tempo.

75.4 PPK mengenakan denda keterlambatan untuk setiap

keterlambatan perbaikan Cacat Mutu dan mengenakan

Sanksi Daftar Hitam kepada Penyedia jika tidak

melaksanakan perbaikan cacat mutu. Besaran denda

keterlambatan dan jangka waktu perbaikan akibat Cacat

Mutu ini ditentukan dalam SSKK.

76. Kegagalan Bangunan 76.1 Apabila terjadi Kegagalan Bangunan maka PPK dan/atau

Penyedia terhitung sejak Tanggal Penyerahan Akhir

Pekerjaan bertanggung jawab atas Kegagalan Bangunan

sesuai dengan kesalahan masing-masing selama Umur

Konstruksi yang tercantum dalam SSKK tetapi tidak lebih

dari 10 (sepuluh) tahun, dan dalam SSKK agar

dicantumkan lama pertanggungan terhadap Kegagalan

Bangunan yang ditetapkan apabila rencana Umur

Konstruksi kurang dari 10 (sepuluh) tahun.

76.2 Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan,

dan menanggung tanpa batas PPK beserta instansinya

terhadap semua bentuk tuntutan, tanggung jawab,

kewajiban, kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau

tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum, dan biaya

yang dikenakan terhadap PPK beserta instansinya (kecuali

kerugian yang mendasari tuntutan tersebut disebabkan

kesalahan atau kelalaian PPK) sehubungan dengan klaim

kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cidera tubuh,

sakit atau kematian pihak ketiga yang timbul dari

kegagalan bangunan.

76.3 PPK maupun Penyedia berkewajiban untuk menyimpan

dan memelihara semua dokumen yang digunakan dan

terkait dengan pelaksanaan ini selama Umur Konstruksi yang

tercantum dalam SSKK tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh)

tahun.

H. PENYELESAIAN PERSELISIHAN

77. Penyelesaian Perselisihan/Sengketa

77.1 Para Pihak berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh

menyelesaikan secara damai semua perselisihan yang

timbul dari atau berhubungan dengan Kontrak ini atau

interpretasinya selama atau setelah pelaksanaan pekerjaan

ini dengan prinsip dasar musyawarah untuk mencapai

kemufakatan.

77.2 Dalam hal musyawarah para pihak sebagaimana dimaksud

pada pasal 77.1 tidak dapat mencapai suatu kemufakatan,

maka penyelesaian perselisihan atau sengketa antara para

pihak dalam Kontrak dapat dilakukan melalui, alternatif

penyelesaian sengketa, dewan sengketa (menggantikan

mediasi/konsiliasi), dan/atau arbitrase.

Page 78: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

74

77.3 Penyelesaian perselisihan/sengketa yang dipilih ditetapkan dalam SSKK.

78. Itikad Baik 78.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang

disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat dalam Kontrak.

78.2 Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur

tanpa menonjolkan kepentingan masing-masing pihak.

Apabila selama Kontrak, salah satu pihak merasa dirugikan, maka

diupayakan tindakan yang terbaik untuk mengatasi

Page 79: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

75

SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK

Pasal

dalam

SSUK

Ketentuan

Data

4.1 & 4.2 Korespondensi Alamat Para Pihak sebagai berikut:

Satuan Kerja PPK : ………….. Nama : ……………….. Alamat : …………... Website : -

E-mail : ……………

Faksimili : -

Penyedia : CV. …………………

Nama : ……………….. Alamat : ……………………. E-mail : ……………………

Faksimili : -

4.2 & 5.1 Wakil Sah

Para

Pihak

Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut:

Untuk PPK:

Nama :

1 . ……………….. (PPTK)

2. ………….. (Direksi Lapangan)

Berdasarkan Surat Keputusan PPK

Nomor : …………, tanggal ………..

Untuk Penyedia:

Nama : -

6.3 & 41.3

& 41.5

Pencairan Jaminan Jaminan dicairkan dan disetorkan pada Kas Daerah

…………..

27.1 Masa

Pelaksanaan

untuk Serah Terima

Sebagian Pekerjaan

(Secara Parsial)

Masa Pelaksanaan selama 150 (seratus lima

puluh) kalender terhitung sejak Tanggal Mulai

Kerja yang tercantum dalam SPMK.

Catatan : untuk pekerjaan ini diserahterimakan secara

sekaligus.

31.8 Masa Pemeliharaan Masa Pemeliharaan berlaku selama 180 [seratus

delapan puluh] hari kalender terhitung sejak Tanggal

Penyerahan Pertama Pekerjaan (PHO).

149

Page 80: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

76

31.18 Serah

Terima

Sebagian Pekerjaan

--

31.21 Masa

Pemeliharaan

untuk Serah Terima

Sebagian Pekerjaan

(Secara Parsial)

--

33.1 Pedoman

Pengoperasian

dan Perawatan/

Pemeliharaan

Gambar “As built” dan/atau pedoman pengoperasian

dan

perawatan/pemeliharaan harus diserahkan paling

lambat 7 (tujuh) hari kalender setelah Tanggal

Penyerahan Pertama Pekerjaan.

36.7 Penyesuaian Harga Penyesuaian harga tidak diberikan.

42.b Pembayaran

Tagihan

Batas akhir waktu yang disepakati untuk penerbitan

SPP

oleh PPK untuk pembayaran tagihan angsuran adalah

14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak tagihan dan

kelengkapan dokumen penunjang yang tidak

diperselisihkan diterima oleh PPK.

47.(i) Hak dan

Kewajiban

Penyedia

Hak Penyedia sesuai dengan yang tercantum

dalam SSUK. Kewajiban Penyedia selain yang

tercantum dalam SSUK, adalah :

1. Melaksanakan Sistem Manajemen

Keselamatan, dan Kesehatan Kerja (K3)

konstruksi

2. Menyiapkan Dokumen Rekaman Kegiatan

3. Melaksanakan Pekerjaan Sesuai

Dengan Spesifikasi.

Page 81: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

77

54.1.(d) Tindakan

Penyedia yang

Mensyaratkan

Persetujuan PPK

Tindakan lain oleh Penyedia yang

memerlukan persetujuan PPK adalah: Sesuai Yang

sudah tercantum dalam SSUK

54.2.(d) Tindakan

Penyedia

yang

Mensyaratkan

Persetujuan

Pengawas Pekerjaan

Tindakan lain oleh Penyedia yang

memerlukan persetujuan Pengawas Pekerjaan

adalah: Sesuai Yang sudah tercantum dalam SSUK

56 Kepemilikan

Dokumen

Penyedia diperbolehkan menggunakan salinan

dokumen dan piranti lunak yang dihasilkan dari

Pekerjaan Konstruksi ini dengan pembatasan sebagai

berikut: harus mendapatkan persetujuan tertulis dari

PPK.

63 Fasilitas PPK akan memberikan/menyiapkan fasilitas

berupa : Gambar kerja, KAK dan uraian rincian

volume pekerjaan yang akan dilaksanakan serta lokasi

pekerjaan yang akan dilaksanakan.

64.1.(h) Peristiwa

Kompensasi

Termasuk Peristiwa Kompensasi yang dapat

diberikan kepada Penyedia adalah :

1. Terjadinya hal- hal yang tak terduga seperti banjir

badai, gempa bumi, tanah longsor, kebakaran,

cuaca buruk.

2. Lingkungan sosial politik yang tidak stabil.

3. Adanya respon negatif dari masyarakat sekitar

menyebabkan adanya demo yang berakibat

pada berhentinya kegiatan proyek.

4. Persetujuan ijin kerja yang lama dalam

melaksanakan suatu aktivitas pekerjaan

seperti gambar dan contoh bahan.

5. Persoalan lahan yang belum selesai sehingga

mengakibatkan terlambatnya serah terima lokasi

pekerjaan kepada penyedia.

68.1.(e) Besaran Uang Muka Uang muka diberikan sebesar 30% (tiga puluh

persen) dari Harga Kontrak. Dengan syarat penyedia

memberikan Jaminan Uang muka dan Rincian

rencana penggunaan Uang muka

Page 82: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

78

68.2.(d) Pembayaran

Prestasi

Pekerjaan

Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan

dengan cara Termin, dengan ketentuan tahapan

pembayaran sebagai berikut:

“Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan

cara Termin. Pembayaran didasarkan pada hasil

pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang

benar-benar dilaksanakan oleh penyedia

barang/jasa, dengan ketentuan tahapan pembayaran

sebagai berikut :

- pembayaran 60% jika progress kerja mencapai

65%,

- pembayaran 80% jika progress mencapai 85%,

- pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah

pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus) dan

Berita Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan

ditandatangani oleh PPK dan Penyedia.

Dokumen penunjang yang disyaratkan untuk mengajukan tagihan pembayaran prestasi pekerjaan:

1. Progress Pekerjaan 2. Dokumentasi Lapangan 3. Pekerjaan Tambah/Kurang (CCO), jika ada.

Page 83: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

79

68.3.(d) Pembayaran

Bahan dan/atau

Peralatan

Penentuan dan besaran pembayaran untuk bahan

dan/atau peralatan yang menjadi bagian permanen

dari pekerjaan utama (material on site), ditetapkan :

Tidak ditetapkan Pembayaran Bahan dan/atau

Peralatan onsite.

68.4.(c) Denda

akibat

Keterlambatan

Untuk pekerjaan ini besar denda keterlambatan untuk

setiap hari keterlambatan adalah 1/1000 (satu

perseribu) dari harga Nilai Kontrak (sebelum PPN)

75.4 Perbaikan

Cacat

Mutu

Denda keterlambatan akibat Cacat Mutu untuk

setiap hari keterlambatan adalah sebesar 1/1000

(satu perseribu) dari biaya perbaikan cacat mutu.

Jangka waktu perbaikan cacat mutu sesuai dengan

perkiraan waktu yang diperlukan untuk perbaikan dan

ditetapkan oleh PPK.

76.1 Umur

Konstruksi dan

Pertanggungan

terhadap

Kegagalan

Bangunan

a. Bangunan Hasil Pekerjaan memiliki Umur

Konstruksi selama 15 (limabelas) tahun sejak

Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan.

b. Pertanggungan terhadap Kegagalan

Bangunan ditetapkan selama 5 (lima) tahun sejak

Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan.

77.4 Penyelesaian

Perselisihan/

Sengketa

Dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak

tercapai, maka para pihak sepakat menyelesaikan

perselisihan/sengketa melalui Layanan

Penyelesaian Sengketa (LPS) LKPP RI

Page 84: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

80

RANCANGAN SURAT PERJANJIAN

Kontrak Gabungan Lumpsum dan Harga Satuan

Pekerjaan Konstruksi Pembuatan Jembatan Penghubung ,..............................

Nomor : ...................................... ` SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya adalah Kontrak Kerja Konstruksi Gabungan Lumsum dan Harga Satuan, yang selanjutnya disebut “Kontrak” dibuat dan ditandatangani di ....................... [diisi nama tempat penandatangan kontrak] pada hari ............. tanggal …............ bulan ........................ tahun ........................ [tanggal, bulan dan tahun diisi dengan huruf], berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Nomor ........................ tanggal ........................, Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) Nomor ........................ tanggal ........................ [jika kontrak tahun jamak ditambahkan surat persetujuan pejabat yang berwenang, misal: “dan Surat ...............(untuk sumber dana selain APBN) Nomor ..... tanggal ..... perihal .....”], antara:

Nama : ............................................. [diisi nama PPK]

NIP : ............................................. [diisi NIP PPK]

Jabatan : PPK ................................ [diisi sesuai SK Pengangkatan]

Berkedudukan di : ............................................. [diisi alamat kantor PPK]

yang bertindak untuk dan atas nama ........ berdasarkan Surat Keputusan ……. Nomor ……. tanggal tentang ……. [SK pengangkatan PPK] selanjutnya disebut “PPK”, dengan: Penyedia tunggal

[Nama : ............................................. [diisi nama wakil Penyedia]

Jabatan : ............................................. [diisi jabatan sesuai di Akta Notaris]

Berkedudukan di : ............................................. [diisi alamat kantor Penyedia]

Akta Notaris Nomor : ............................................. [diisi Nomor Akta Notaris]

Tanggal : ............................................. [diisi tanggal penerbitan Akta Notaris]

Nama Notaris : ............................................. [diisi nama Notaris penerbit Akta]

yang bertindak untuk dan atas nama ……............…….. [nama badan usaha] selanjutnya disebut “Penyedia”.]

dan dengan memerhatikan: 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi; 2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang Perikatan); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa

Konstruksi sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2016;

4. Peraturan Rektor No. 20 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa yang Dibiayai Dari Dana Selain Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara

LKPP
PEKERJAAN KONSTRUKSI PEMBUATAN JEMBATAN PENGHUBUNG
Page 85: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

81

5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2019 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia.

PARA PIHAK MENERANGKAN TERLEBIH DAHULU BAHWA:

(a) telah dilakukan proses pemilihan Penyedia yang telah sesuai dengan Dokumen

Pemilihan; (b) PPK telah menunjuk Penyedia menjadi pihak dalam Kontrak ini melalui Surat

Penunjukan Penyediaan Barang/Jasa (SPPBJ) untuk melaksanakan Pekerjaan Konstruksi ........... sebagaimana diterangkan dalam dokumen Kontrak ini selanjutnya disebut “Pekerjaan Konstruksi”;

(c) Penyedia telah menyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional, tenaga kerja konstruksi, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk melaksanakan Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini;

(d) PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani Kontrak ini, dan mengikat pihak yang diwakili;

(e) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak : 1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat; 2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut; 3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini; dan 4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan

mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan kondisi yang terkait.

Maka oleh karena itu, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui untuk membuat perjanjian pelaksanaan paket Pekerjaan Konstruksi ................ dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1 ISTILAH DAN UNGKAPAN

Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini.

Pasal 2 RUANG LINGKUP PEKERJAAN

(1) Ruang lingkup utama pekerjaan terdiri dari: 1. Struktur Jembatan Penghubung dan Masjid 2. Arsitektur Jembatan Penghubung dan Masjid 3. Elektrikal Jembatan Penghubung dan Masjid

(2) Uraian pekerjaan terdiri dari : Terlampir dalam Daftar Kuantitas dan Harga

Pasal 3 HARGA KONTRAK, SUMBER PEMBIAYAAN DAN PEMBAYARAN

Page 86: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

82

(1) Harga Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh berdasarkan total harga penawaran terkoreksi sebagaimana tercantum dalam Daftar Kuantitas/Keluaran dan Harga adalah sebesar Rp. 4.844.662.680,00 (empat milyar delapan ratus empat puluh empat juta enam ratus enam puluh dua ribu enam ratus delapan puluh rupiah).

(2) Kontrak ini dibiayai dari RKAT ______ Tahun ____ (3) Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke Bank ............................ dengan

rekening nomor ……atas nama Penyedia …..

Pasal 4 DOKUMEN KONTRAK

(1) Kelengkapan dokumen-dokumen berikut merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Kontrak ini terdiri dari adendum Surat Perjanjian (apabila ada), Surat Perjanjian, Surat Penawaran, Daftar Kuantitas/Keluaran dan Harga, Syarat-Syarat Umum Kontrak, Syarat-Syarat Khusus Kontrak beserta lampirannya berupa lampiran A (daftar harga satuan timpang, subpenyedia, personel manajerial, dan peralatan utama), lampiran B (Rencana Keselamatan Konstruksi), spesifikasi teknis, gambar-gambar, dan dokumen lainnya seperti: Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa, Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan, jaminan-jaminan, Berita Acara Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak, Berita Acara Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak.

(2) Jika terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki sebagai berikut: a. adendum Surat Perjanjian (apabila ada); b. Surat Perjanjian; c. Surat Penawaran berikut Daftar Kuantitas/Keluaran dan Harga; d. Syarat-Syarat Khusus Kontrak; e. Syarat-Syarat Umum Kontrak; f. spesifikasi teknis; dan g. gambar-gambar.

Pasal 5 MASA KONTRAK DAN BERLAKUNYA KONTRAK

(1) Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak tanggal penandatanganan Kontrak sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan;

(2) Masa Pelaksanaan ditentukan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak, dihitung sejak Tanggal Mulai Kerja yang tercantum dalam SPMK sampai dengan Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender;

(3) Masa Pemeliharaan ditentukan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak dihitung sejak Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan selama 180 (seratus delapan puluh)hari kalender.

(4) Kontrak berlaku bersamaan dengan penandatanganan kontrak antara PPK dengan konsultan pengawas.

Page 87: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

83

Dengan demikian, PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia dan dibuat dalam 2 (dua) rangkap, masing-masing dibubuhi dengan meterai, mempunyai kekuatan hukum yang sama dan mengikat bagi para pihak, rangkap yang lain dapat diperbanyak sesuai kebutuhan tanpa dibubuhi meterai.

Untuk dan atas nama ……………...….. ………….

[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini

untuk satuan kerja PPK maka rekatkan materai Rp 6.000,- )]

.......

....................... [nama lengkap] ................................ [jabatan]

Untuk dan atas nama PPK Pekerjaan Konstruksi

_______________

[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk Penyedia maka rekatkan materai Rp

6.000,- )]

.............................. [nama lengkap] ................................ [NIP]

Page 88: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

84

SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)

A. KETENTUAN UMUM

1. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak selanjutnya disebut SSUK harus mempunyai arti atau tafsiran seperti yang dimaksudkan sebagai berikut: 1.1 Aparat Pengawas Intern Pemerintah yang selanjutnya disingkat

APIP adalah SPI ______________; aparat yang melakukan pengawasan melalui audit, reviu, pemantauan, evaluasi, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi Pemerintah

1.2 Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan adalah bagian pekerjaan utama atau bagian pekerjaan bukan utama yang ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pemilihan yang pelaksanaannya diserahkan kepada Penyedia lain (subpenyedia) dan disetujui terlebih dahulu oleh PPK.

1.3 Bagian kontrak adalah bagian pekerjaan yang tercantum di dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak. Penyelesaian masing-masing pekerjaan yang tercantum pada bagian kontrak tersebut tidak tergantung satu sama lain dan memiliki fungsi yang berbeda, dimana fungsi masing-masing bagian kontrak tersebut tidak terkait satu sama lain dalam pencapaian kinerja pekerjaan.

1.4 Daftar Kuantitas/Keluaran dan Harga adalah daftar kuantitas/keluaran yang telah diisi harga satuan kuantitas/keluaran sesuai ketentuan pemberlakuannya dan jumlah biaya keseluruhannya yang merupakan bagian dari penawaran.

1.5 Direksi Lapangan adalah tenaga/tim pendukung yang dibentuk/ditetapkan oleh PPK, terdiri dari 1 (satu) orang atau lebih, untuk mengelola administrasi Kontrak dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan.

1.6 Harga Kontrak adalah total harga pelaksanaan pekerjaan yang tercantum dalam Kontrak.

1.7 Harga Perkiraan Sendiri yang selanjutnya disingkat HPS adalah perkiraan harga barang/jasa yang ditetapkan oleh PPK.

1.8 Harga Satuan Pekerjaan yang selanjutnya disingkat HSP adalah harga satu jenis pekerjaan tertentu per satu satuan tertentu.

1.9 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan adalah kerangka waktu yang sudah terinci berdasarkan Masa Pelaksanaan, setelah dilaksanakan pemeriksaan lapangan bersama dan disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan Kontrak.

1.10 Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang terjadi di luar kehendak para pihak dalam Kontrak dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.

1.11 Kegagalan Konstruksi adalah keadaan hasil pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi pekerjaan sebagaimana disepakati dalam kontrak baik sebagian maupun keseluruhan sebagai akibat kesalahan Pengguna atau Penyedia.

1.12 Kegagalan Bangunan adalah suatu keadaan keruntuhan bangunan dan/atau tidak berfungsinya bangunan setelah penyerahan akhir hasil Jasa Konstruksi.

1.13 Kerja Sama Operasi yang selanjutnya disingkat KSO adalah kerja sama usaha antar Penyedia yang masing-masing pihak mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab yang jelas berdasarkan perjanjian tertulis.

Page 89: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

85

1.14 Kontrak Kerja Konstruksi selanjutnya disebut Kontrak adalah keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan hukum antara PPK dengan Penyedia dalam pelaksanaan jasa konsultansi konstruksi atau pekerjaan konstruksi.

1.15 Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga Satuan adalah Kontrak yang merupakan gabungan lumsum dan harga satuan dalam 1 (satu) pekerjaan yang diperjanjikan.

1.16 Pengguna Anggaran pada pelaksanaan dana selain APBN yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung jawab Penggunaan Anggaran pada ______________.

1.17 Kuasa Pengguna Anggaran pada pelaksanaan APBD yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang diberi kuasa untuk melaksanakan sebagian kewenangan Pengguna Anggaran dalam melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Perangkat Daerah.

1.18 Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak tanggal penandatanganan Kontrak sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan.

1.19 Masa Pelaksanaan adalah jangka waktu untuk melaksanakan seluruh pekerjaan terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan.

1.20 Masa Pemeliharaan adalah jangka waktu untuk melaksanakan kewajiban pemeliharaan oleh Penyedia, terhitung sejak Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan.

1.21 Mata Pembayaran Utama adalah mata pembayaran yang pokok dan penting yang nilai bobot kumulatifnya minimal 80% (delapan puluh perseratus) dari seluruh nilai pekerjaan, dihitung mulai dari mata pembayaran yang nilai bobotnya terbesar.

1.22 Metode Pelaksanaan Pekerjaan adalah metode yang menggambarkan penguasaan penyelesaian pekerjaan yang sistematis dari awal sampai akhir meliputi tahapan/urutan pekerjaan utama dan uraian/cara kerja dari masing-masing jenis kegiatan pekerjaan utama yang dapat dipertanggungjawabkan secara teknis.

1.23 Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan yang selanjutnya disingkat PPHP adalah tim yang bertugas memeriksa hasil pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa.

1.24 Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/KPA untuk mengambil keputusan dan/atau melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran dana selain APBN.

1.25 Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan kembali suatu bangunan.

1.26 Pekerjaan Utama adalah jenis pekerjaan yang secara langsung menunjang terwujudnya dan berfungsinya suatu konstruksi sesuai peruntukannya yang ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pemilihan.

1.27 Pelaku Usaha adalah setiap orang perorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun

Page 90: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

86

bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.

1.28 Pengawas Pekerjaan atau Direksi Teknis adalah tim pendukung yang ditunjuk/ditetapkan oleh PPK yang bertugas untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan.

1.29 Penyedia adalah Pelaku Usaha yang menyediakan barang/jasa berdasarkan Kontrak.

1.30 Personel Manajerial adalah tenaga ahli atau tenaga teknis yang ditempatkan sesuai penugasan pada organisasi pelaksanaan pekerjaan.

1.31 Sanksi Daftar Hitam adalah sanksi yang diberikan kepada Peserta pemilihan/Penyedia berupa larangan mengikuti Pengadaan Barang/Jasa di seluruh Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah dalam jangka waktu tertentu.

1.32 Subpenyedia adalah Penyedia yang mengadakan perjanjian kerja tertulis dengan Penyedia penanggung jawab Kontrak, untuk melaksanakan sebagian pekerjaan (subkontrak).

1.33 Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan adalah jaminan tertulis yang dikeluarkan oleh Bank Umum/Perusahaan Penjaminan/Perusahaan Asuransi/lembaga keuangan khusus yang menjalankan usaha di bidang pembiayaan, penjaminan, dan asuransi untuk mendorong ekspor Indonesia/Konsorsium Perusahaan Asuransi Umum/Konsorsium Lembaga Penjaminan/Konsorsium Perusahaan Penjaminan sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan.

1.34 Surat Perintah Mulai Kerja yang selanjutnya disingkat SPMK adalah surat yang diterbitkan oleh PPK kepada Penyedia untuk memulai melaksanakan pekerjaan.

1.35 Tanggal Mulai Kerja adalah tanggal yang dinyatakan pada SPMK yang diterbitkan oleh PPK untuk memulai melaksanakan pekerjaan.

1.36 Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan adalah tanggal serah terima pertama pekerjaan selesai (Provisional Hand Over/PHO) dinyatakan dalam Berita Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan yang diterbitkan oleh PPK.

1.37 Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan adalah tanggal serah terima akhir pekerjaan selesai (Final Hand Over/FHO) dinyatakan dalam Berita Acara Serah Terima Akhir Pekerjaan yang diterbitkan oleh PPK.

1.38 Tenaga Kerja Konstruksi adalah tenaga kerja yang bekerja di sektor konstruksi yang meliputi ahli, teknisi atau analis, dan operator.

2. Penerapan

SSUK diterapkan secara luas dalam pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi ini tetapi tidak dapat bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam Dokumen Kontrak lain yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki dalam Surat Perjanjian.

3. Bahasa dan Hukum

3.1 Bahasa kontrak harus dalam Bahasa Indonesia.

3.2 Dalam hal Kontrak dilakukan dengan pihak asing harus dibuat dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Dalam hal terjadi perselisihan dengan pihak asing digunakan Kontrak dalam bahasa Indonesia.

3.3 Hukum yang digunakan adalah hukum yang berlaku di Indonesia.

Page 91: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

87

4. Korespondensi 4.1 Semua korespondensi dapat berbentuk surat, surat elektronik (e-mail) dan/atau faksimili dengan alamat tujuan para pihak yang tercantum dalam SSKK.

4.2 Semua pemberitahuan, permohonan, atau persetujuan berdasarkan Kontrak ini harus dibuat secara tertulis dalam Bahasa Indonesia, dan dianggap telah diberitahukan jika telah disampaikan secara langsung kepada Wakil Sah Para Pihak dalam SSKK, atau jika disampaikan melalui surat tercatat dan/atau faksimili ditujukan ke alamat yang tercantum dalam SSKK.

5. Wakil Sah Para Pihak

5.1 Setiap tindakan yang disyaratkan atau diperbolehkan untuk dilakukan, dan setiap dokumen yang disyaratkan atau diperbolehkan untuk dibuat berdasarkan Kontrak ini oleh PPK atau Penyedia hanya dapat dilakukan atau dibuat oleh Wakil Sah Para Pihak atau pejabat yang disebutkan dalam SSKK.

5.2 Kewenangan Wakil Sah Para Pihak diatur dalam Surat Keputusan dari Para Pihak dan harus disampaikan kepada masing-masing pihak.

5.3 Direksi Lapangan yang ditunjuk menjadi Wakil Sah PPK memiliki tugas: a. melaksanakan pendelegasian sesuai dengan pelimpahan dari

PPK; b. mengelola administrasi kontrak; dan c. mengendalikan pelaksanaan pekerjaan.

6. Larangan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN), Penyalahgunaan Wewenang serta Penipuan

6.1 Berdasarkan etika pengadaan barang/jasa pemerintah, para pihak dilarang untuk:

a. menawarkan, menerima atau menjanjikan untuk memberi atau menerima hadiah atau imbalan berupa apa saja atau melakukan tindakan lainnya untuk mempengaruhi siapapun yang diketahui atau patut dapat diduga berkaitan dengan pengadaan ini;

b. mendorong terjadinya persaingan tidak sehat; dan/atau c. membuat dan/atau menyampaikan secara tidak benar

dokumen dan/atau keterangan lain yang disyaratkan untuk penyusunan dan pelaksanaan Kontrak ini.

6.2 Penyedia menjamin bahwa yang bersangkutan termasuk semua anggota KSO (apabila berbentuk KSO) dan subpenyedianya (jika ada) tidak pernah dan tidak akan melakukan tindakan yang dilarang pada pasal 6.1 di atas.

6.3 Penyedia yang menurut penilaian PPK terbukti melakukan larangan-larangan di atas dapat dikenakan sanksi-sanksi administratif oleh PPK sebagai berikut: a. pemutusan Kontrak; b. Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetorkan sebagaimana

ditetapkan dalam SSKK; c. sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia atau Jaminan

Uang Muka dicairkan dan disetorkan sebagaimana ditetapkan dalam SSKK; dan

d. pengenaan Sanksi Daftar Hitam. [catatan: pengenaan Sanksi Daftar Hitam ditetapkan oleh PA/KPA atas usulan PPK. PA/KPA menyampaikan dokumen penetapan Sanksi Daftar Hitam kepada:

1) Penyedia yang dikenakan Sanksi Daftar Hitam; dan 2) unit kerja yang melaksanakan fungsi layanan pengadaan

secara elektronik, untuk ditayangkan dalam Daftar Hitam Nasional]

Page 92: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

88

6.4 Pengenaan sanksi administratif di atas dilaporkan oleh PPK kepada PA/KPA. 6.5 PPK yang terlibat dalam KKN dan penipuan dikenakan

sanksi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

7. Asal Material/ Bahan

7.1 Penyedia harus menyampaikan asal material/bahan yang terdiri dari rincian komponen dalam negeri dan komponen impor.

7.2 Asal material/bahan merupakan tempat material/bahan diperoleh, antara lain tempat material/bahan ditambang, tumbuh, atau diproduksi.

8. Pembukuan Penyedia diharapkan untuk melakukan pencatatan keuangan yang akurat dan sistematis sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini berdasarkan standar akuntansi yang berlaku.

9. Perpajakan Penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan Tenaga Kerja Konstruksi yang bersangkutan berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang dibebankan oleh peraturan perpajakan atas pelaksanaan Kontrak ini. Semua pengeluaran perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam Harga Kontrak

10. Pengalihan Seluruh Kontrak

10.1 Pengalihan seluruh Kontrak hanya diperbolehkan dalam hal pergantian nama Penyedia, baik sebagai akibat peleburan (merger) maupun akibat lainnya.

10.2 Jika ketentuan di atas dilanggar maka Kontrak diputuskan sepihak oleh PPK dan Penyedia dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam pasal 41.2.

11. Pengabaian Jika terjadi pengabaian oleh satu pihak terhadap pelanggaran ketentuan tertentu Kontrak oleh pihak yang lain maka pengabaian tersebut tidak menjadi pengabaian yang terus-menerus selama Masa Kontrak atau seketika menjadi pengabaian terhadap pelanggaran ketentuan yang lain. Pengabaian hanya dapat mengikat jika dapat dibuktikan secara tertulis dan ditandatangani oleh Wakil Sah Pihak yang melakukan pengabaian.

12. Penyedia Mandiri Penyedia berdasarkan Kontrak ini bertanggung jawab penuh terhadap personil dan subpenyedianya (jika ada) serta pekerjaan yang dilakukan oleh mereka.

13. KSO KSO memberi kuasa kepada salah satu anggota yang disebut dalam Surat Perjanjian untuk bertindak atas nama KSO dalam pelaksanaan hak dan kewajiban terhadap PPK berdasarkan Kontrak ini.

14. Pengawasan Pelaksanaan Pekerjaan

14.1 PPK menetapkan Pengawas Pekerjaan (Direksi Teknis) untuk melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan sesuai Kontrak ini. Pengawas Pekerjaan dapat berasal dari personel PPK atau Penyedia Jasa Pengawasan (Konsultan Pengawas).

14.2 Dalam melaksanakan kewajibannya, Pengawas Pekerjaan bertindak profesional. Jika tercantum dalam SSKK, Pengawas Pekerjaan yang berasal dari Personel PPK dapat bertindak sebagai Wakil Sah PPK.

15. Tugas dan Wewenang Pengawas Pekerjaan

15.1 Semua gambar dan rencana kerja yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai Kontrak, untuk pekerjaan permanen maupun pekerjaan sementara harus mendapatkan persetujuan dari Pengawas Pekerjaan.

15.2 Jika dalam pelaksanaan pekerjaan ini diperlukan terlebih dahulu ada pekerjaan sementara yang tidak tercantum dalam Daftar

Page 93: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

89

Kuantitas dan Harga di dalam Kontrak maka Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan spesifikasi dan gambar usulan pekerjaan sementara tersebut untuk mendapatkan pernyataan tidak berkeberatan (no objection) dari Pengawas Pekerjaan untuk dilaksanakan. Pernyataan tidak berkeberatan atas rencana pekerjaan sementara ini tidak melepaskan Penyedia dari tanggung jawabnya sesuai Kontrak.

15.3 Pengawas Pekerjaan melaksanakan tugas dan wewenang paling sedikit meliputi: a. mengevaluasi dan menyetujui rencana mutu pekerjaan

konstruksi Penyedia Jasa pelaksana konstruksi; b. memberikan ijin dimulainya setiap tahapan pekerjaan; c. memeriksa dan menyetujui kemajuan pelaksanaan Pekerjaan

Konstruksi sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak; d. memeriksa dan menilai mutu dan keselamatan konstruksi

terhadap hasil akhir pekerjaan; e. menghentikan setiap pekerjaan yang tidak memenuhi

persyaratan; f. bertanggungjawab terhadap hasil pelaksanaan Pekerjaan

Konstruksi sesuai tugas dan tanggungjawabnya; dan g. memberikan laporan secara periodik kepada PPK sesuai

dengan ketentuan dalam Kontrak. 15.4 Penyedia berkewajiban untuk melaksanakan semua perintah

Pengawas Pekerjaan yang sesuai dengan kewenangan Pengawas Pekerjaan dalam Kontrak ini.

16. Penemuan-penemuan

Penyedia wajib memberitahukan kepada PPK dan kepada pihak yang berwenang semua penemuan benda/barang yang mempunyai nilai sejarah atau penemuan kekayaan di lokasi pekerjaan yang menurut peraturan perundang-undangan dikuasai oleh negara.

17. Akses ke Lokasi Kerja

17.1 Penyedia berkewajiban untuk menjamin akses PPK, Wakil Sah PPK, Pengawas Pekerjaan dan/atau pihak yang mendapat izin dari PPK ke lokasi kerja dan lokasi lainnya dimana pekerjaan ini sedang atau akan dilaksanakan.

17.2 Penyedia harus dianggap telah menerima kelayakan dan ketersediaan jalur akses menuju lapangan. Penyedia harus berupaya menjaga setiap jalan atau jembatan dari kerusakan akibat penggunaan/lalu lintas Penyedia atau akibat personel Penyedia. Kecuali ditentukan lain maka: a. Penyedia harus bertanggung jawab atas pemeliharaan yang

mungkin diperlukan akibat penggunaan jalur akses; b. Penyedia harus menyediakan rambu atau petunjuk sepanjang

jalur akses, dan mendapatkan perizinan yang mungkin disyaratkan oleh otoritas terkait untuk penggunaan jalur, rambu, dan petunjuk;

c. biaya karena ketidaklayakan atau tidak tersedianya jalur akses untuk digunakan oleh Penyedia, harus ditanggung Penyedia; dan

d. PPK tidak bertanggung jawab atas klaim yang mungkin timbul akibat penggunaan jalur akses.

17.3 PPK tidak bertanggung jawab atas klaim yang mungkin timbul selain penggunaan jalur akses tersebut.

Page 94: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

90

B. PELAKSANAAN, PENYELESAIAN, ADENDUM DAN PEMUTUSAN KONTRAK 18. Masa

Pelaksanaan Kontrak

Kontrak ini berlaku efektif sejak penandatanganan Surat Perjanjian oleh Para Pihak sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan dan hak dan kewajiban Para Pihak yang terdapat dalam Kontrak sudah terpenuhi.

B.1 Pelaksanaan Pekerjaan 19. Penyerahan

Lokasi Pekerjaan 19.1 Sebelum penyerahan lokasi kerja dilakukan peninjauan lapangan

bersama oleh para pihak. 19.2 PPK berkewajiban untuk menyerahkan lokasi kerja sesuai dengan

kebutuhan Penyedia yang tercantum dalam rencana kerja yang telah disepakati oleh para pihak dalam Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak, untuk melaksanakan pekerjaan tanpa ada hambatan kepada Penyedia sebelum SPMK diterbitkan.

19.3 Hasil peninjauan dan penyerahan dituangkan dalam Berita Acara Penyerahan Lokasi Kerja.

19.4 Jika dalam peninjauan lapangan bersama ditemukan hal-hal yang dapat mengakibatkan perubahan isi Kontrak maka perubahan tersebut harus dituangkan dalam adendum Kontrak.

19.5 Jika PPK tidak dapat menyerahkan lokasi kerja sesuai kebutuhan Penyedia yang tercantum dalam rencana kerja (sesuai pasal 19.2) untuk melaksanakan pekerjaan dan terbukti merupakan suatu hambatan, maka kondisi ini ditetapkan sebagai Peristiwa Kompensasi.

20. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)

20.1 PPK menerbitkan SPMK paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak tanggal penandatanganan Kontrak atau 14 (empat belas) hari kerja sejak penyerahan lokasi kerja pertama kali.

20.2 Dalam SPMK dicantumkan seluruh lingkup pekerjaan dan Tanggal Mulai Kerja.

21. Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK)

21.1 Penyedia berkewajiban untuk mempresentasikan dan menyerahkan RMPK sebagai penjaminan dan pengendalian mutu pelaksanaan pekerjaan pada rapat persiapan pelaksanaan Kontrak, kemudian dibahas dan disetujui oleh PPK.

21.2 RMPK disusun paling sedikit berisi: a. Rencana Pelaksanaan Pekerjaan (Method Statement); b. Rencana Pemeriksaan dan Pengujian/Inspection and Test

Plan (ITP); dan c. Pengendalian Subpenyedia dan Pemasok.

21.3 Penyedia wajib menerapkan dan mengendalikan pelaksanaan RMPK secara konsisten untuk mencapai mutu yang dipersyaratkan pada pelaksanaan pekerjaan ini.

21.4 RMPK dapat direvisi sesuai dengan kondisi pekerjaan. 21.5 Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan RMPK jika terjadi

Adendum Kontrak dan/atau Peristiwa Kompensasi. 21.6 Pemutakhiran RMPK harus menunjukkan perkembangan

kemajuan setiap pekerjaan dan dampaknya terhadap penjadwalan sisa pekerjaan, termasuk perubahan terhadap urutan pekerjaan. Pemutakhiran RMPK harus mendapatkan persetujuan PPK.

21.7 Persetujuan PPK terhadap RMPK tidak mengubah kewajiban kontraktual Penyedia.

22. Rencana Keselamatan Konstruksi

22.1 Penyedia berkewajiban untuk mempresentasikan dan menyerahkan RKK pada saat rapat persiapan pelaksanaan Kontrak, kemudian pelaksanaan RKK dibahas dan disetujui oleh PPK.

Page 95: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

91

22.2 Para Pihak wajib menerapkan dan mengendalikan pelaksanaan RKK secara konsisten.

22.3 RKK menjadi bagian dari Dokumen Kontrak. 22.4 Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan RKK sesuai dengan

kondisi pekerjaan, jika terjadi perubahan maka dituangkan dalam adendum Kontrak.

22.5 Pemutakhiran RKK harus mendapat persetujuan PPK. 22.6 Persetujuan PPK terhadap pelaksanaan RKK tidak mengubah

kewajiban kontraktual Penyedia. 23. Rapat Persiapan

Pelaksanaan Kontrak

23.1 Paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sejak diterbitkannya SPMK dan sebelum pelaksanaan pekerjaan, PPK bersama dengan Penyedia, unsur perancangan, dan unsur pengawasan, harus sudah menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan kontrak.

23.2 Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan kontrak meliputi: a. RMPK; b. pelaksanaan RKK; c. organisasi kerja; d. tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan; e. jadwal pelaksanaan pekerjaan, yang diikuti uraian tentang

metode kerja yang memperhatikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja;

f. jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi peralatan dan Tenaga Kerja Konstruksi;

g. penyusunan rencana pengukuran/pemeriksaan bersama; dan h. hal-hal lain yang dianggap perlu.

23.3 Hasil rapat persiapan pelaksanaan Kontrak dituangkan dalam Berita Acara Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak.

24. Mobilisasi 24.1 Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai dilaksanakan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak diterbitkan SPMK, atau sesuai kebutuhan dan rencana kerja.

24.2 Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup pekerjaan, yaitu: a. mendatangkan peralatan-peralatan terkait yang diperlukan

dalam pelaksanaan pekerjaan, termasuk instalasi alat; b. mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah, gedung

laboratorium, bengkel, gudang, dan sebagainya; dan/atau c. mendatangkan Tenaga Kerja Konstruksi.

24.3 Mobilisasi peralatan dan Tenaga Kerja Konstruksi dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.

25. Pengukuran/ Pemeriksaan bersama

25.1 Pada tahap awal pelaksanaan Kontrak, PPK dan Pengawas Pekerjaan bersama-sama dengan Penyedia (Konsultan Perencana dan Konstruksi) melakukan pengukuran dan pemeriksaan detail terhadap kondisi lokasi pekerjaan untuk setiap rencana mata pembayaran, Tenaga Kerja Konstruksi, dan Peralatan Utama (Mutual Check 0%).

25.2 Pada tahapan pengukuran/pemeriksaan bersama, PA/KPA telah membentuk Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak.

25.3 Hasil pemeriksaan bersama dituangkan dalam Berita Acara. Apabila dalam pengukuran/pemeriksaan bersama mengakibatkan perubahan isi Kontrak, maka harus dituangkan dalam adendum Kontrak.

25.4 Tenaga Kerja Konstruksi dan/atau Peralatan Utama yang sesuai dengan persyaratan Kontrak dapat segera dimobilisasi.

25.5 Tindak lanjut hasil pemeriksaan bersama Tenaga Kerja Konstruksi dan/atau Peralatan Utama mengikuti ketentuan pasal 65 dan 66.

Page 96: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

92

26. Penggunaan Produksi Dalam Negeri

26.1 Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Penyedia berkewajiban mengutamakan material/bahan produksi dalam negeri dan tenaga kerja Indonesia untuk pekerjaan yang dilaksanakan di Indonesia sesuai dengan yang disampaikan pada saat penawaran.

26.2 Dalam pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi, bahan baku, Tenaga Kerja Konstruksi, dan perangkat lunak yang digunakan mengacu kepada dokumen: a. formulir rekapitulasi perhitungan Tingkat Komponen Dalam

Negeri (TKDN), untuk Penyedia yang mendapat preferensi harga; dan

b. daftar barang yang diimpor, untuk barang yang diimpor. 26.3 Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan ditemukan ketidaksesuaian

dengan dokumen pada pasal 26.2, maka akan dikenakan sanksi sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

.2 Pengendalian Waktu 27. Masa

Pelaksanaan 27.1 Kecuali Kontrak diputuskan lebih awal, Penyedia berkewajiban

untuk memulai pelaksanaan pekerjaan pada Tanggal Mulai Kerja, dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan RMPK, serta menyelesaikan pekerjaan paling lambat selama Masa Pelaksanaan yang dinyatakan dalam SSKK.

27.2 Apabila Penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai Masa Pelaksanaan karena di luar pengendaliannya yang dapat dibuktikan demikian, dan Penyedia telah melaporkan kejadian tersebut kepada PPK, dengan disertai bukti-bukti yang dapat disetujui PPK, maka PPK dapat memberlakukan Peristiwa Kompensasi dan melakukan penjadwalan kembali pelaksanaan tugas Penyedia dengan membuat adendum Kontrak.

27.3 Jika pekerjaan tidak selesai sesuai Masa Pelaksanaan bukan akibat Keadaan Kahar atau Peristiwa Kompensasi atau karena kesalahan atau kelalaian Penyedia maka Penyedia dikenakan denda.

27.4 Apabila diberlakukan serah terima sebagian pekerjaan (secara parsial), Masa Pelaksanaan dibuat berdasarkan bagian pekerjaan tersebut sesuai dengan SSKK.

27.5 Bagian pekerjaan pada pasal 27.4 adalah bagian pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan.

28. Penundaan oleh Pengawas Pekerjaan

Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan secara tertulis Penyedia untuk menunda pelaksanaan pekerjaan. Setiap perintah penundaan ini harus segera ditembuskan kepada PPK.

29. Rapat Pemantauan

29.1 Pengawas Pekerjaan atau Penyedia dapat menyelenggarakan rapat pemantauan dan meminta satu sama lain untuk menghadiri rapat tersebut. Rapat pemantauan diselenggarakan untuk membahas perkembangan pekerjaan dan perencanaan atas sisa pekerjaan serta untuk menindaklanjuti peringatan dini.

29.2 Hasil rapat pemantauan akan dituangkan oleh Pengawas Pekerjaan dalam berita acara rapat, dan rekamannya diserahkan kepada PPK dan pihak-pihak yang menghadiri rapat.

29.3 Mengenai hal-hal dalam rapat yang perlu diputuskan, Pengawas Pekerjaan dapat memutuskan baik dalam rapat atau setelah rapat melalui pernyataan tertulis kepada semua pihak yang menghadiri rapat.

30. Peringatan Dini 30.1 Penyedia berkewajiban untuk memperingatkan sedini mungkin Pengawas Pekerjaan atas peristiwa atau kondisi tertentu yang dapat mempengaruhi mutu pekerjaan, menaikkan Harga Kontrak

Page 97: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

93

atau menunda penyelesaian pekerjaan. Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan Penyedia untuk menyampaikan secara tertulis perkiraan dampak peristiwa atau kondisi tersebut di atas terhadap Harga Kontrak dan Masa Pelaksanaan. Pernyataan perkiraan ini harus sesegera mungkin disampaikan oleh Penyedia.

30.2 Penyedia berkewajiban untuk bekerja sama dengan Pengawas Pekerjaan untuk mencegah atau mengurangi dampak peristiwa atau kondisi tersebut.

B.3 Penyelesaian Kontrak 31. Serah Terima

Pekerjaan 31.1 Proses serah terima pekerjaan selesai 100 % dijelaskan dalam

SSKK 31.2 Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus), sesuai

dengan ketentuan yang tertuang dalam Kontrak, Penyedia mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK untuk serah terima pertama pekerjaan.

31.3 PPK memerintahkan Pengawas Pekerjaan untuk melakukan pemeriksaan terhadap hasil pekerjaan.

31.4 Pemeriksaan dilakukan terhadap kesesuaian hasil pekerjaan terhadap kriteria/spesifikasi yang tercantum dalam Kontrak.

31.5 Hasil pemeriksaan dari Pengawas Pekerjaan disampaikan kepada PPK, apabila dalam pemeriksaan hasil pekerjaan tidak sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak dan/atau cacat hasil pekerjaan, PPK memerintahkan Penyedia untuk memperbaiki dan/atau melengkapi kekurangan pekerjaan.

31.6 Apabila dalam pemeriksaan hasil pekerjaan telah sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak maka PPK dan Penyedia menandatangani Berita Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan.

31.7 Pembayaran dilakukan dengan ketentuan: a. sebesar 95% (sembilan puluh lima perseratus) dari Harga

Kontrak sedangkan 5% (lima perseratus) merupakan retensi selama masa pemeliharaan, dalam hal akhir masa pemeliharaan (FHO) masih berada pada tahun anggaran yang sama dengan pembebanan anggaran pada DIPA/DPA; atau

b. sebesar 100% (seratus perseratus) dari Harga Kontrak dan Penyedia harus menyerahkan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% (lima perseratus) dari Harga Kontrak, dalam hal akhir masa pemeliharaan (FHO) melampaui batas akhir tahun anggaran pembebanan anggaran pada DIPA/DPA.

31.8 Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan selama Masa Pemeliharaan sehingga kondisi tetap seperti pada saat penyerahan pertama pekerjaan.

31.9 Masa Pemeliharaan paling singkat untuk pekerjaan permanen selama 6 (enam) bulan, sedangkan untuk pekerjaan semi permanen selama 3 (tiga) bulan dan dapat melampaui tahun anggaran. Lamanya Masa Pemeliharaan ditetapkan dalam SSKK.

31.10 Setelah Masa Pemeliharaan berakhir, Penyedia mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan akhir pekerjaan.

31.11 Apabila dalam pemeriksaan hasil pekerjaan, Penyedia telah melaksanakan semua kewajibannya selama Masa Pemeliharaan dengan baik dan telah sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak maka PPK dan Penyedia menandatangani Berita Acara Serah Terima Akhir Pekerjaan.

31.12 PPK wajib melakukan pembayaran sisa Harga Kontrak yang belum dibayar atau mengembalikan Jaminan Pemeliharaan.

Page 98: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

94

31.13 Apabila Penyedia tidak melaksanakan kewajiban pemeliharaan sebagaimana mestinya, maka Kontrak dapat diputuskan sepihak oleh PPK dan Penyedia dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam pasal 41.4.

31.14 Setelah penandatanganan Berita Acara Serah Terima Akhir Pekerjaan, PPK menyerahkan hasil pekerjaan kepada PA/KPA.

31.15 PA/KPA meminta PPHP untuk melakukan pemeriksaan administratif terhadap hasil pekerjaan yang diserahterimakan.

31.16 PPHP melakukan pemeriksaan administratif proses pengadaan barang/jasa sejak perencanaan pengadaan sampai dengan serah terima hasil pekerjaan, meliputi dokumen program/penganggaran, surat penetapan PPK, dokumen perencanaan pengadaan, RUP/SIRUP, dokumen persiapan pengadaan, dokumen pemilihan Penyedia, dokumen Kontrak dan perubahannya serta pengendaliannya, dan dokumen serah terima hasil pekerjaan.

31.17 Apabila hasil pemeriksaan administrasi ditemukan ketidaksesuaian/kekurangan, PPHP melalui PA/KPA memerintahkan PPK untuk memperbaiki dan/atau melengkapi kekurangan dokumen administratif.

31.18 Hasil pemeriksaan administratif oleh PPHP dituangkan dalam Berita Acara.

31.19 Serah terima pekerjaan dapat dilakukan perbagian pekerjaan (secara parsial) yang ketentuannya ditetapkan dalam SSKK.

31.20 Bagian pekerjaan yang dapat dilakukan serah terima pekerjaan sebagian atau secara parsial yaitu: a. bagian pekerjaan yang tidak tergantung satu sama lain; dan b. bagian pekerjaan yang fungsinya tidak terkait satu sama lain

dalam pencapaian kinerja pekerjaan. 31.21 Dalam hal dilakukan serah terima pekerjaan secara parsial, maka

cara pembayaran, ketentuan denda dan kewajiban pemeliharaan tersebut di atas disesuaikan.

31.22 Kewajiban pemeliharaan diperhitungkan setelah serah terima pertama pekerjaan untuk bagian pekerjaan (PHO parsial) tersebut dilaksanakan sampai Masa Pemeliharaan bagian pekerjaan tersebut berakhir sebagaimana yang tercantum dalam SSKK.

31.23 Serah terima pertama pekerjaan untuk bagian pekerjaan (PHO parsial) dituangkan dalam Berita Acara.

32. Pengambilalihan PPK akan mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan dalam jangka waktu tertentu setelah dikeluarkan surat keterangan selesai/pengakhiran pekerjaan.

33. Pedoman Pengoperasian dan Perawatan/ Pemeliharaan

33.1 Penyedia diwajibkan memberikan petunjuk kepada PPK tentang pedoman pengoperasian dan perawatan/pemeliharaan sesuai dengan SSKK.

33.2 Apabila Penyedia tidak memberikan pedoman pengoperasian dan perawatan/pemeliharaan, PPK berhak menahan uang retensi atau Jaminan Pemeliharaan.

B.4 Adendum Kontrak 34. Perubahan

Kontrak 34.1 Kontrak hanya dapat diubah melalui adendum Kontrak. 34.2 Perubahan Kontrak dapat dilaksanakan apabila disetujui oleh para

pihak, yang diakibatkan beberapa hal berikut meliputi: a. perubahan pekerjaan; b. perubahan Harga Kontrak; c. perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan dan/atau Masa

Pelaksanaan; dan/atau d. perubahan Kontrak yang disebabkan masalah administrasi.

Page 99: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

95

34.3 Untuk kepentingan perubahan Kontrak, PPK dapat meminta pertimbangan dari Pengawas Pekerjaan dan Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak.

34.4 Prosedur perubahan kontrak sesuai dalam SSKK 35. Perubahan

Pekerjaan 35.1 Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada saat

pelaksanaan dengan gambar dan/atau spesifikasi teknis yang ditentukan dalam dokumen Kontrak, PPK bersama Penyedia dapat melakukan perubahan pekerjaan, yang meliputi: a. menambah atau mengurangi volume yang tercantum dalam

Kontrak; b. menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan/pekerjaan; c. mengubah spesifikasi teknis dan/atau gambar pekerjaan;

dan/atau d. mengubah jadwal pelaksanaan pekerjaan.

35.2 Dalam hal tidak terjadi perubahan kondisi lapangan seperti yang dimaksud pada pasal 35.1 namun ada perintah perubahan dari PPK, PPK bersama Penyedia dapat menyepakati perubahan pekerjaan yang meliputi: a. Menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan/pekerjaan; b. mengubah spesifikasi teknis dan/atau gambar pekerjaan;

dan/atau c. mengubah jadwal pelaksanaan pekerjaan.

35.3 Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh PPK secara tertulis kepada Penyedia kemudian dilanjutkan dengan negosiasi teknis dan harga dengan tetap mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam Kontrak awal.

35.4 Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara sebagai dasar penyusunan adendum Kontrak.

35.5 Dalam hal perubahan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada pasal 35.1 dan 35.2 mengakibatkan penambahan Harga Kontrak, maka perubahan Kontrak dilaksanakan dengan ketentuan penambahan Harga Kontrak akhir tidak melebihi 10% (sepuluh perseratus) dari harga yang tercantum dalam Kontrak awal dan tersedianya anggaran.

35.6 Ketentuan pasal 35.1 huruf a tidak berlaku untuk bagian pekerjaan lumpsum.

36. Perubahan Harga 36.1 Perubahan Harga Kontrak dapat diakibatkan oleh: a. perubahan pekerjaan; b. penyesuaian harga; dan/atau c. Peristiwa Kompensasi.

36.2 Apabila kuantitas mata pembayaran utama yang akan dilaksanakan berubah akibat perubahan pekerjaan lebih dari 10% (sepuluh perseratus) dari kuantitas awal, maka pembayaran volume selanjutnya dengan menggunakan harga satuan yang disesuaikan dengan negosiasi.

36.3 Apabila dari hasil evaluasi penawaran terdapat harga satuan timpang, maka harga satuan timpang tersebut hanya berlaku untuk kuantitas pekerjaan yang tercantum dalam Dokumen Pemilihan. Untuk kuantitas pekerjaan tambahan digunakan harga satuan berdasarkan hasil negosiasi.

36.4 Apabila ada daftar mata pembayaran yang masuk kategori harga satuan timpang, maka dicantumkan dalam Lampiran A SSKK.

36.5 Apabila terdapat perubahan pekerjaan, maka penentuan harga baru dilakukan dengan negosiasi.

Page 100: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

96

36.6 Ketentuan penggunaan rumusan penyesuaian harga adalah sebagai berikut: a. harga yang tercantum dalam Kontrak dapat berubah akibat

adanya penyesuaian harga sesuai dengan peraturan yang berlaku.

b. penyesuaian harga diberlakukan pada Kontrak Tahun Jamak dengan yang masa pelaksanaannya lebih dari 18 (delapan belas) bulan;

c. penyesuaian harga satuan diberlakukan mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak pelaksanaan pekerjaan;

d. penyesuaian harga satuan berlaku bagi seluruh kegiatan/mata pembayaran, kecuali komponen keuntungan, biaya tidak langsung (overhead cost) dan harga satuan timpang sebagaimana tercantum dalam penawaran;

e. penyesuaian harga satuan diberlakukan sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang tercantum dalam Kontrak awal/adendum Kontrak;

f. penyesuaian harga satuan bagi komponen pekerjaan yang berasal dari luar negeri, menggunakan indeks penyesuaian harga dari negara asal barang tersebut;

g. jenis pekerjaan baru dengan harga satuan baru sebagai akibat adanya adendum Kontrak dapat diberikan penyesuaian harga mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak adendum Kontrak tersebut ditandatangani;

h. indeks yang digunakan dalam pelaksanaan Kontrak terlambat disebabkan oleh kesalahan Penyedia adalah indeks terendah antara jadwal Kontrak dan realisasi pekerjaan;

i. jenis pekerjaan yang lebih cepat pelaksanaannya diberlakukan penyesuaian harga berdasarkan indeks harga pada saat pelaksanaan.

36.7 Ketentuan lebih lanjut terkait penyesuaian harga diatur dalam SSKK.

36.8 Ketentuan ganti rugi akibat Peristiwa Kompensasi mengacu pada pasal Peristiwa Kompensasi.

36.9 Ketentuan pasal 36.1 huruf b tidak berlaku untuk bagian pekerjaan lumsum.

36.10 Ketentuan pasal 36.2 dan 36.3 hanya berlaku untuk bagian pekerjaan harga satuan.

37. Perubahan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan dan/atau Masa Pelaksanaan

37.1 Perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan dapat diakibatkan oleh: a. perubahan pekerjaan; b. perpanjangan Masa Pelaksanaan; dan/atau c. Peristiwa Kompensasi.

37.2 Perpanjangan Masa Pelaksanaan dapat diberikan oleh PPK atas pertimbangan yang layak dan wajar untuk hal-hal sebagai berikut: a. perubahan pekerjaan; b. Peristiwa Kompensasi; dan/atau c. Keadaan Kahar.

37.3 Masa Pelaksanaan dapat diperpanjang paling kurang sama dengan waktu terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar atau waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan akibat dari ketentuan pada pasal 37.2 huruf a atau b.

37.4 PPK dapat menyetujui perpanjangan Masa Pelaksanaan atas Kontrak setelah melakukan penelitian terhadap usulan tertulis yang diajukan oleh Penyedia dalam jangka waktu sesuai pertimbangan yang wajar setelah Penyedia meminta

Page 101: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

97

perpanjangan. Jika Penyedia lalai untuk memberikan peringatan dini atas keterlambatan atau tidak dapat bekerja sama untuk mencegah keterlambatan sesegera mungkin, maka keterlambatan seperti ini tidak dapat dijadikan alasan untuk memperpanjang Masa Pelaksanaan.

37.5 PPK berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan dan Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak harus telah menetapkan ada tidaknya perpanjangan dan untuk berapa lama.

37.6 Persetujuan perubahan jadwal pelaksanaan dan/atau perpanjangan Masa Pelaksanaan dituangkan dalam Adendum Kontrak.

37.7 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian pekerjaan akan melampaui Masa Pelaksanaan maka Penyedia berhak untuk meminta perpanjangan Masa Pelaksanaan berdasarkan data penunjang. PPK berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan memperpanjang Masa Pelaksanaan secara tertulis. Perpanjangan Masa Pelaksanaan harus dilakukan melalui adendum Kontrak.

38. Keadaan Kahar 38.1 Contoh Keadaan Kahar tidak terbatas pada: bencana alam, bencana non alam, bencana sosial, pemogokan, kebakaran, kondisi cuaca ekstrem, dan gangguan industri lainnya.

38.2 Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal merugikan yang disebabkan oleh perbuatan atau kelalaian para pihak.

38.3 Dalam hal terjadi keadaan kahar, PPK atau Penyedia memberitahukan tentang terjadinya Keadaan Kahar kepada salah satu pihak secara tertulis dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kalender sejak menyadari atau seharusnya menyadari atas kejadian atau terjadinya Keadaan Kahar, dengan menyertakan bukti serta hasil identifikasi kewajiban dan kinerja pelaksanaan yang terhambat dan/atau akan terhambat akibat Keadaan Kahar tersebut.

38.4 Bukti Keadaan Kahar dapat berupa: a. pernyataan yang diterbitkan oleh pihak/instansi yang

berwenang sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan; dan/atau

b. foto/video dokumentasi Keadaan Kahar yang telah diverifikasi kebenarannya.

38.5 PPK meminta Pengawas Pekerjaan untuk melakukan penelitian terhadap penyampaian pemberitahuan Keadaan Kahar dan bukti sebagaimana dimaksud pada pasal 38.4.

38.6 Dalam Keadaan Kahar, kegagalan salah satu Pihak untuk memenuhi kewajibannya yang ditentukan dalam Kontrak bukan merupakan cedera janji atau wanprestasi apabila telah dilakukan sesuai pada pasal 38.3. Kewajiban yang dimaksud adalah hanya kewajiban dan kinerja pelaksanaan terhadap pekerjaan/bagian pekerjaan yang terdampak dan/atau akan terdampak akibat dari Keadaan Kahar.

38.7 Dalam hal terjadi Keadaan Kahar, pelaksanaan Kontrak dapat dihentikan. Penghentian Kontrak karena Keadaan Kahar dapat bersifat: a. sementara hingga Keadaan Kahar berakhir; atau b. permanenapabila akibat Keadaan Kahar tidak memungkinkan

dilanjutkan/diselesaikannya pekerjaan. 38.8 Penghentian Kontrak karena Keadaan Kahar dilakukan secara

tertulis oleh PPK dengan disertai alasan penghentian pekerjaan.

Page 102: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

98

38.9 Dalam hal pelaksanaan Kontrak dilanjutkan, para pihak dapat melakukan perubahan Kontrak. Masa Pelaksanaan dapat diperpanjang sekurang-kurangnya sama dengan jangka waktu terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar. Perpanjangan Masa Pelaksanaan dapat melewati Tahun Anggaran.

38.10 Selama masa Keadaan Kahar, jika PPK memerintahkan secara tertulis kepada Penyedia untuk sedapat mungkin meneruskan pekerjaan, maka Penyedia berhak untuk menerima pembayaran sebagaimana ditentukan dalam Kontrak dan mendapat penggantian biaya yang wajar sesuai dengan kondisi yang telah dikeluarkan untuk bekerja dalam Keadaan Kahar. Penggantian biaya ini harus diatur dalam suatu adendum Kontrak.

38.11 Dalam hal pelaksanaan Kontrak dihentikan, para pihak menyelesaikan hak dan kewajiban sesuai Kontrak. Penyedia berhak untuk menerima pembayaran sesuai dengan prestasi atau kemajuan hasil pekerjaan yang telah dicapai setelah dilakukan pengukuran/pemeriksaan bersama atau berdasarkan hasil audit.

B.5 Penghentian dan Pemutusan Kontrak 39. Penghentian

Kontrak Penghentian Kontrak dapat dilakukan karena terjadi keadaan kahar sebagaimana dimaksud pada pasal 38.

40. Pemutusan Kontrak

40.1 Pemutusan Kontrak dapat dilakukan oleh PPK atau Penyedia. 40.2 Pemutusan kontrak dilakukan sekurang-kurangnya 14 (empat

belas) hari kalender setelah PPK/Penyedia menyampaikan pemberitahuan rencana Pemutusan Kontrak secara tertulis kepada Penyedia/PPK.

40.3 Dalam hal dilakukan pemutusan Kontrak oleh salah satu pihak maka PPK membayar kepada Penyedia sesuai dengan pencapaian prestasi pekerjaan yang telah diterima oleh PPK dikurangi denda yang harus dibayar Penyedia (apabila ada), serta Penyedia menyerahkan semua hasil pelaksanaan kepada PPK dan selanjutnya menjadi hak milik PPK.

41. Pemutusan Kontrak oleh PPK

41.1 Mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, PPK dapat melakukan pemutusan Kontrak apabila: a. Penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau

pemalsuan dalam proses pengadaan yang diputuskan oleh Instansi yang berwenang;

b. pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dinyatakan benar oleh Instansi yang berwenang;

c. Penyedia berada dalam keadaan pailit; d. Penyedia terbukti dikenakan Sanksi Daftar Hitam sebelum

penandatanganan Kontrak; e. Penyedia gagal memperbaiki kinerja setelah mendapat Surat

Peringatan Kontrak Kritis berturut-turut sebanyak 3 (tiga) kali; f. Penyedia tidak mempertahankan berlakunya Jaminan

Pelaksanaan; g. Penyedia lalai/cedera janji dalam melaksanakan

kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan;

h. berdasarkan penelitian PPK, Penyedia tidak akan mampu menyelesaikan keseluruhan pekerjaan walaupun diberikan kesempatan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender

Page 103: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

99

sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaan;

i. setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan, Penyedia tidak dapat menyelesaikan pekerjaan;

j. Penyedia menghentikan pekerjaan selama 28 (dua puluh delapan) hari kalender dan penghentian ini tidak tercantum dalam jadwal pelaksanaan pekerjaan serta tanpa persetujuan pengawas pekerjaan; atau

k. Penyedia mengalihkan seluruh kontrak bukan dikarenakan pergantian nama Penyedia.

l. Hal lain yang ditentukan dalam SSKK 41.2 Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan pada Masa Pelaksanaan

karena kesalahan Penyedia, maka: a. Jaminan Pelaksanaan dicairkan; b. sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia atau Jaminan

Uang Muka dicairkan (apabila diberikan); c. Penyedia membayar denda (apabila ada); dan d. Penyedia dikenakan Sanksi Daftar Hitam

41.3 Pencairan jaminan sebagaimana dimaksud pada pasal 41.2 di atas, dicairkan dan disetorkan sesuai ketentuan dalam SSKK.

41.4 Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan pada Masa Pemeliharaan karena kesalahan Penyedia, maka: a. PPK berhak untuk tidak membayar retensi atau Jaminan

Pemeliharaan dicairkan untuk membiayai perbaikan/pemeliharaan; dan

b. Penyedia dikenakan sanksi Daftar Hitam. 41.5 Dalam hal terdapat nilai sisa penggunaan uang retensi atau uang

pencairan Jaminan Pemeliharaan untuk membiayai pembiayaan/pemeliharaan maka PPK wajib menyetorkan sebagaimana ditetapkan dalam SSKK.

41.6 Dalam hal dilakukan pemutusan Kontrak secara sepihak oleh PPK karena kesalahan Penyedia, maka Pokja Pemilihan dapat menunjuk pemenang cadangan berikutnya pada paket pekerjaan yang sama atau Penyedia yang mampu dan memenuhi syarat.

41.7 Proses penunjukan langsung dalam hal terjadi kondisi sebagaimana dijelaskan pada pasal 41.6 mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan.

42. Pemutusan Kontrak oleh Penyedia

Mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Penyedia dapat melakukan pemutusan Kontrak apabila: a. setelah mendapatkan persetujuan PPK, Pengawas Pekerjaan

memerintahkan Penyedia untuk menunda pelaksanaan pekerjaan atau kelanjutan pekerjaan, dan perintah tersebut tidak ditarik selama 28 (dua puluh delapan) hari kalender;

b. PPK tidak menerbitkan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) untuk pembayaran tagihan angsuran sesuai dengan yang disepakati sebagaimana tercantum dalam SSKK. Penerbitan SPP untuk kegiatan dengan sumber dana selain APBN sesuai dengan ketentuan peraturan keuangan di ________________.

43. Berakhirnya Kontrak

Kontrak berakhir apabila pekerjaan telah selesai dan hak dan kewajiban para pihak yang terdapat dalam Kontrak sudah terpenuhi.

44. Keterlambatan Pelaksanaan

42.1 Apabila Penyedia terlambat melaksanakan pekerjaan sesuai jadwal, maka PPK harus memberikan peringatan secara tertulis atau memberlakukan ketentuan kontrak kritis.

Page 104: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

100

Pekerjaan dan Kontrak Kritis

42.2 Kontrak dinyatakan kritis apabila: a. Dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0%-70% dari

Kontrak), selisih keterlambatan antara realisasi fisik pelaksanaan dengan rencana lebih besar 10%;

b. Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70%-100% dari Kontrak), selisih keterlambatan antara realisasi fisik pelaksanaan dengan rencana lebih besar 5%;

c. Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70%-100% dari Kontrak), selisih keterlambatan antara realisasi fisik pelaksanaan dengan rencana pelaksanaan kurang dari 5% dan akan melampaui tahun anggaran berjalan.

42.3 Penanganan kontrak kritis dilakukan dengan rapat pembuktian (show cause meeting/SCM): a. Pada saat Kontrak dinyatakan kritis, Pengawas Pekerjaan

memberikan peringatan secara tertulis kepada Penyedia dan selanjutnya menyelenggarakan Rapat Pembuktian (SCM) Tahap I.

b. Dalam SCM Tahap I, PPK, Pengawas Pekerjaan dan Penyedia membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh Penyedia dalam periode waktu tertentu (uji coba pertama) yang dituangkan dalam Berita Acara SCM Tahap I.

c. Apabila Penyedia gagal pada uji coba pertama, maka PPK menerbitkan Surat Peringatan Kontrak Kritis I dan harus diselenggarakan SCM Tahap II yang membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh Penyedia dalam waktu tertentu (uji coba kedua) yang dituangkan dalam Berita Acara SCM Tahap II.

d. Apabila Penyedia gagal pada uji coba kedua, maka PPK menerbitkan Surat Peringatan Kontrak Kritis II dan harus diselenggarakan SCM Tahap III yang membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh Penyedia dalam waktu tertentu (uji coba ketiga) yang dituangkan dalam Berita Acara SCM Tahap III.

e. Apabila Penyedia gagal pada uji coba ketiga, maka PPK menerbitkan Surat Peringatan Kontrak Kritis III dan PPK dapat melakukan pemutusan Kontrak secara sepihak dengan mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

f. Apabila uji coba berhasil, namun pada pelaksanaan pekerjaan selanjutnya Kontrak dinyatakan kritis lagi maka berlaku ketentuan SCM dari awal.

45. Pemberian Kesempatan

45.1 Dalam hal diperkirakan Penyedia gagal menyelesaikan pekerjaan sampai Masa Pelaksanaan berakhir, namun PPK menilai bahwa Penyedia mampu menyelesaikan pekerjaan, PPK dapat memberikan kesempatan kepada Penyedia untuk menyelesaikan pekerjaan.

45.2 Pemberian kesempatan kepada Penyedia untuk menyelesaikan pekerjaan dimuat dalam adendum Kontrak yang didalamnya mengatur: a. Waktu pemberian kesempatan penyelesaian pekerjaan; b. pengenaan sanksi denda keterlambatan kepada Penyedia; c. perpanjangan masa berlaku Jaminan Pelaksanaan; dan d. sumber dana untuk membiayai penyelesaian sisa pekerjaan

yang akan dilanjutkan ke Tahun Anggaran berikutnya dari

Page 105: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

101

DIPA/DPA Tahun Anggaran berikutnya, apabila pemberian kesempatan melampaui Tahun Anggaran.

45.3 Pemberian kesempatan kepada Penyedia menyelesaikan pekerjaan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender, sejak Masa Pelaksanaan berakhir.

45.4 Pemberian kesempatan kepada Penyedia untuk menyelesaikan pekerjaan dapat melampaui Tahun Anggaran.

45.5 Untuk kegiatan dengan sumber dana selain APBN, ketentuan pemberian kesempatan yang akan melampaui tahun anggaran mengacu pada peraturan perundang-undangan (Peraturan Rektor Universitas ________ Nomor 20 Tahun 201 Tentang Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa Yang Dibiayai Dari Dana Selain Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara).

46. Peninggalan Semua bahan, perlengkapan, peralatan, hasil pekerjaan sementara yang masih berada di lokasi kerja setelah pemutusan Kontrak akibat kelalaian atau kesalahan Penyedia, dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh PPK tanpa kewajiban perawatan/pemeliharaan. Pengambilan kembali semua peninggalan tersebut oleh Penyedia hanya dapat dilakukan setelah mempertimbangkan kepentingan PPK.

C. HAK DAN KEWAJIBAN PENYEDIA

47. Hak dan Kewajiban Penyedia

Hak-hak yang dimiliki serta kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Penyedia dalam melaksanakan Kontrak, meliputi: a. menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan

harga dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Kontrak; b. meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari

PPK untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;

c. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK; d. melaksanakan, menyelesaikan dan menyerahkan pekerjaan sesuai

dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;

e. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau dari lapangan, dan segala pekerjaan permanen maupun sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam Kontrak;

f. memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;

g. mengambil langkah-langkah yang memadai dalam rangka memberi perlindungan kepada setiap orang yang berada di tempat kerja maupun masyarakat dan lingkungan sekitar yang berhubungan dengan pemindahan bahan baku, penggunaan peralatan kerja konstruksi dan proses produksi;

h. melaksanakan semua perintah Pengawas Pekerjaan yang sesuai dengan kewenangan Pengawas Pekerjaan dalam Kontrak ini;

i. hak dan kewajiban lain yang timbul akibat lingkup pekerjaan ditentukan di SSKK.

48. Penggunaan Dokumen- Dokumen Kontrak dan Informasi

Penyedia tidak diperkenankan menggunakan dan menginformasikan dokumen Kontrak atau dokumen lainnya yang berhubungan dengan Kontrak untuk kepentingan pihak lain, misalnya spesifikasi teknis dan/atau gambar-gambar, serta informasi lain yang berkaitan dengan

Page 106: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

102

Kontrak, kecuali dengan izin tertulis dari PPK sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

49. Hak Kekayaan Intelektual

Penyedia wajib melindungi PPK dari segala tuntutan atau klaim dari pihak ketiga yang disebabkan penggunaan atau atas pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual oleh Penyedia.

50. Penanggungan Risiko

50.1 Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan menanggung tanpa batas PPK beserta instansinya terhadap semua bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan terhadap PPK beserta instansinya (kecuali kerugian yang mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau kelalaian berat PPK) sehubungan dengan klaim yang timbul dari hal-hal berikut terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan: a. kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta benda

Penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan tenaga kerja konstruksi;

b. cedera tubuh, sakit atau kematian tenaga kerja konstruksi; c. kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cedera tubuh,

sakit atau kematian pihak ketiga. 50.2 Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan Tanggal

Penyerahan Akhir Pekerjaan, semua risiko kehilangan atau kerusakan hasil pekerjaan ini, bahan dan perlengkapan merupakan risiko Penyedia, kecuali kerugian atau kerusakan tersebut diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian PPK.

50.3 Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh Penyedia tidak membatasi kewajiban penganggungan dalam pasal ini.

50.4 Kehilangan atau kerusakan terhadap hasil pekerjaan atau bahan yang menyatu dengan hasil pekerjaan sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan harus diganti atau diperbaiki oleh Penyedia atas tanggungannya sendiri jika kehilangan atau kerusakan tersebut terjadi akibat tindakan atau kelalaian Penyedia.

51. Perlindungan Tenaga Kerja

51.1 Penyedia dan Subpenyedia berkewajiban atas biaya sendiri untuk mengikutsertakan Tenaga Kerja Konstruksinya pada program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.

51.2 Penyedia berkewajiban untuk mematuhi dan memerintahkan Tenaga Kerja Konstruksinya untuk mematuhi peraturan keselamatan kerja. Pada waktu pelaksanaan pekerjaan, Penyedia beserta Tenaga Kerja Konstruksinya dianggap telah membaca dan memahami peraturan keselamatan kerja tersebut.

51.3 Penyedia berkewajiban untuk menyediakan kepada setiap Tenaga Kerja Konstruksinya (termasuk Tenaga Kerja Konstruksi Subpenyedia, jika ada) perlengkapan keselamatan kerja yang sesuai dan memadai.

51.4 Tanpa mengurangi kewajiban Penyedia untuk melaporkan kecelakaan berdasarkan hukum yang berlaku, Penyedia wajib melaporkan kepada PPK mengenai setiap kecelakaan yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini dalam waktu 24 (dua puluh empat) jam setelah kejadian.

52. Pemeliharaan Lingkungan

Penyedia berkewajiban untuk mengambil langkah- langkah yang memadai untuk melindungi lingkungan baik di dalam maupun di luar tempat kerja dan membatasi gangguan lingkungan terhadap pihak

Page 107: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

103

ketiga dan harta bendanya sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai pengelolaan lingkungan hidup.

53. Asuransi 53.1 Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan untuk barang yang mempunyai risiko tinggi terjadinya kecelakaan dalam pelaksanaan pekerjaan atas segala risiko terhadap kecelakaan, kerusakan akibat kecelakaan, kehilangan, serta risiko lain yang tidak dapat diduga.

53.2 Penyedia wajib menyediakan asuransi bagi pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di lokasi kerja.

53.3 Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam penawaran dan termasuk dalam Harga Kontrak.

54. Tindakan Penyedia yang Mensyaratkan Persetujuan PPK atau Pengawas Pekerjaan

54.1 Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu persetujuan tertulis PPK sebelum melakukan tindakan-tindakan berikut: a. mensubkontrakkan sebagian pekerjaan dalam Lampiran A

SSKK; b. menunjuk Personel Manajerial yang namanya tidak tercantum

dalam Lampiran A SSKK; c. mengubah atau memutakhirkan RMPK dan RKK; d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

54.2 Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu persetujuan tertulis Pengawas Pekerjaan sebelum melakukan tindakan- tindakan berikut: a. melaksanakan setiap tahapan pekerjaan berdasarkan

rencana kerja dan metode kerja; b. mengubah syarat dan ketentuan polis asuransi; c. mengubah Personel Manajerial dan/atau Peralatan Utama; d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

55. Laporan Hasil Pekerjaan

55.1 Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan kontrak untuk menetapkan volume pekerjaan atau kegiatan yang telah dilaksanakan guna pembayaran hasil pekerjaan. Hasil pemeriksaan pekerjaan dituangkan dalam laporan kemajuan hasil pekerjaan. Ketentuan pemeriksaan pekerjaan sesuai dalam SSKK.

55.2 Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan, seluruh aktivitas kegiatan pekerjaan di lokasi pekerjaan dicatat dalam buku harian sebagai bahan laporan harian pekerjaan yang berisi rencana dan realisasi pekerjaan harian.

55.3 Laporan harian berisi: a. jenis dan kuantitas bahan yang berada di lokasi pekerjaan; b. penempatan tenaga kerja konstruksi untuk tiap macam

tugasnya; c. jenis, jumlah dan kondisi peralatan; d. jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan; e. keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam

lainnya yang berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan; dan

f. catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan.

55.4 Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu minggu, serta hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.

Page 108: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

104

55.5 Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu bulan, serta hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.

55.6 Untuk merekam kegiatan pelaksanaan pekerjaan konstruksi, PPK dan Penyedia membuat foto-foto dokumentasi dan video pelaksanaan pekerjaan di lokasi pekerjaan sesuai kebutuhan.

55.7 Laporan hasil pekerjaan dibuat oleh Penyedia, diperiksa oleh Pengawas Pekerjaan, dan disetujui oleh PPK/pihak PPK.

55.8 Rincian laporan hasil pekerjaan lainnya sesuai dalam SSKK. 56. Kepemilikan

Dokumen Semua rancangan, gambar, spesifikasi, desain, laporan, dan dokumen-dokumen lain serta piranti lunak yang dipersiapkan oleh Penyedia berdasarkan Kontrak ini sepenuhnya merupakan hak milik PPK. Penyedia paling lambat pada waktu pemutusan atau penghentian atau akhir Masa Kontrak berkewajiban untuk menyerahkan semua dokumen dan piranti lunak tersebut beserta daftar rinciannya kepada PPK. Penyedia dapat menyimpan 1 (satu) buah salinan tiap dokumen dan piranti lunak tersebut. Pembatasan (jika ada) mengenai penggunaan dokumen dan piranti lunak tersebut di atas di kemudian hari diatur dalam SSKK.

57. Kerjasama Antara Penyedia dan Subpenyedia

57.1 Penyedia hanya boleh melakukan subkontrak sebagian pekerjaan utama kepada Penyedia Spesialis dan/atau pekerjaan bukan pekerjaan utama kepada Penyedia Usaha Kecil.

57.2 Penyedia tetap bertanggung jawab atas bagian pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut.

57.3 Subpenyedia dilarang mengalihkan atau mensubkontrakkan pekerjaan.

57.4 Apabila Penyedia yang ditunjuk merupakan Penyedia Usaha Kecil, maka pekerjaan tersebut harus dilaksanakan sendiri oleh Penyedia yang ditunjuk dan dilarang dialihkan atau disubkontrakkan kepada pihak lain.

57.5 Penyedia Usaha Non Kecil yang melakukan kerjasama dengan Subpenyedia hanya boleh melaksanakan sesuai dengan daftar bagian pekerjaan yang disubkontrakkan (apabila ada) yang dituangkan dalam Lampiran A SSKK.

57.6 Lampiran A SSKK (Daftar Pekerjaan yang Disubkontrakkan dan Subpenyedia) tidak boleh diubah kecuali atas persetujuan tertulis dari PPK dan dituangkan dalam adendum Kontrak.

57.7 Pelaksanaan Kerjasama Antara Penyedia dan Subpenyedia diawasi oleh Pengawas Pekerjaan dan Penyedia melaporkan secara periodik kepada PPK.

57.8 Apabila Penyedia melanggar ketentuan sebagaimana diatur pada pasal 57.4 atau 57.5 maka akan dikenakan denda senilai pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut.

58. Penyedia Lain Penyedia berkewajiban untuk bekerja sama dan menggunakan lokasi kerja termasuk jalan akses bersama-sama dengan Penyedia Lain (jika ada) dan pihak-pihak lainnya yang berkepentingan atas lokasi kerja. Jika dipandang perlu, PPK dapat memberikan jadwal kerja Penyedia Lain di lokasi kerja.

59. Alih Pengalaman Dalam hal pelaksanaan paket pekerjaan konstruksi dengan nilai pagu anggaran di atas Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah), Penyedia diwajibkan memberikan alih pengalaman/keahlian bidang konstruksi melalui sistem kerja praktik/magang sesuai dengan jumlah yang disepakati pada saat Rapat Persiapan Penunjukan Penyedia.

60. Pembayaran Denda

Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi finansial berupa denda sebagai akibat wanprestasi atau cedera janji terhadap kewajiban-kewajiban Penyedia dalam Kontrak ini. PPK mengenakan denda dengan

Page 109: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

105

memotong angsuran pembayaran prestasi pekerjaan Penyedia. Pembayaran denda tidak mengurangi tanggung jawab kontraktual Penyedia.

61. Jaminan 61.1 Jaminan yang digunakan dalam pelaksanaan Kontrak ini dapat berupa bank garansi atau surety bond. Jaminan bersifat tidak bersyarat, mudah dicairkan, dan harus dicairkan oleh penerbit jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah surat perintah pencairan dari PPK atau pihak yang diberi kuasa oleh PPK diterima.

61.2 Penerbit jaminan selain Bank Umum harus telah ditetapkan/mendapat rekomendasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

61.3 Penggunaan Jaminan Pelaksanaan, Jaminan Uang Muka dan Jaminan Pemeliharaan sebagai berikut: a. paket pekerjaan sampai dengan Rp10.000.000.000,00

(sepuluh miliar rupiah) dapat diterbitkan oleh: 1) Bank Umum; 2) Perusahaan Asuransi; 3) Perusahaan Penjaminan; 4) lembaga keuangan khusus yang menjalankan usaha di

bidang pembiayaan, penjaminan, dan asuransi untuk mendorong ekspor Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang lembaga pembiayaan ekspor Indonesia; atau

5) Konsorsium Perusahaan Asuransi Umum/Konsorsium Lembaga Penjaminan/Konsorsium Perusahaan Penjaminan yang mempunyai program asuransi kerugian (suretyship).

b. paket pekerjaan di atas Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) dapat diterbitkan oleh: 1) Bank Umum; atau 2) Konsorsium Perusahaan Asuransi Umum/Konsorsium

Lembaga Penjaminan/Konsorsium Perusahaan Penjaminan yang mempunyai program asuransi kerugian (suretyship).

61.4 Jaminan Pelaksanaan diberikan kepada PPK setelah diterbitkannya Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) sebelum dilakukan penandatanganan Kontrak dengan besar: a. 5% (lima perseratus) dari Harga Kontrak untuk harga

penawaran/penawaran terkoreksi tidak kurang dari 80% (delapan puluh perseratus) nilai total HPS; atau

b. 5% (lima perseratus) dari nilai total HPS untuk harga penawaran/penawaran terkoreksi di bawah 80% (delapan puluh perseratus) nilai total HPS.

61.5 Masa berlakunya Jaminan Pelaksanaan paling kurang sejak tanggal penandatanganan Kontrak sampai dengan Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan (Provisional Hand Over/PHO).

61.6 Jaminan Pelaksanaan dikembalikan setelah pekerjaan dinyatakan selesai 100% (seratus perseratus) dan diganti dengan Jaminan Pemeliharaan atau menahan uang retensi sebesar 5% (lima perseratus) dari Harga Kontrak;

61.7 Jaminan Uang Muka diberikan kepada PPK dalam rangka pengambilan uang muka yang besarannya paling kurang sama dengan besarnya uang muka yang akan diterima Penyedia.

Page 110: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

106

61.8 Nilai Jaminan Uang Muka dapat dikurangi secara proporsional sesuai dengan sisa uang muka yang diterima.

61.9 Masa berlakunya Jaminan Uang Muka paling kurang sejak tanggal persetujuan pemberian uang muka sampai dengan Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan (PHO).

61.10 Pengembalian Jaminan Muka dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah Penyedia melunasi uang muka.

61.11 Jaminan Pemeliharaan diberikan kepada PPK setelah pekerjaan dinyatakan selesai 100% (seratus perseratus).

61.12 Pengembalian Jaminan Pemeliharaan dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah Masa Pemeliharaan selesai dan pekerjaan diterima dengan baik sesuai dengan ketentuan Kontrak.

61.13 Masa berlaku Jaminan Pemeliharaan paling kurang sejak Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan (Final Hand Over/FHO).

C. HAK DAN KEWAJIBAN PPK 62. Hak dan

Kewajiban PPK Hak-hak yang dimiliki serta kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan oleh PPK dalam melaksanakan Kontrak, meliputi : a. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh

Penyedia; b. menerima laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan

pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia; c. menerima hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan

pekerjaan dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Kontrak. d. membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam

Kontrak yang telah ditetapkan kepada Penyedia; e. memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan

oleh Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak; dan

f. menilai kinerja Penyedia. 63. Fasilitas PPK dapat memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana atau

kemudahan lainnya (jika ada) yang tercantum dalam SSKK untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan ini.

64. Peristiwa Kompensasi

64.1 Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada Penyedia yaitu: a. PPK mengubah jadwal pekerjaan yang dapat mempengaruhi

pelaksanaan pekerjaan; b. keterlambatan pembayaran kepada Penyedia; c. PPK tidak memberikan gambar-gambar, spesifikasi dan/atau

instruksi sesuai jadwal yang dibutuhkan; d. Penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal dalam

kontrak; e. PPK menginstruksikan kepada pihak Penyedia untuk

melakukan pengujian tambahan yang setelah dilaksanakan pengujian ternyata tidak ditemukan kerusakan/kegagalan/penyimpangan;

f. PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan pekerjaan; g. PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi tertentu yang

tidak dapat diduga sebelumnya dan disebabkan/tidak disebabkan oleh PPK; atau

h. ketentuan lain dalam SSKK. 64.2 Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan pengeluaran tambahan

dan/atau keterlambatan penyelesaian pekerjaan maka PPK berkewajiban untuk membayar ganti rugi berupa pemberian perpanjangan Masa Pelaksanaan.

Page 111: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

107

64.3 Ganti rugi akibat Peristiwa Kompensasi hanya dapat diajukan jika berdasarkan data penunjang dan perhitungan kompensasi yang diajukan oleh Penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan kerugian nyata.

64.4 Perpanjangan Masa Pelaksanaan hanya dapat diberikan jika berdasarkan data penunjang dan perhitungan kompensasi yang diajukan oleh Penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan perlunya tambahan waktu akibat Peristiwa Kompensasi.

64.5 Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau perpanjangan Masa Pelaksanaan jika Penyedia gagal atau lalai untuk memberikan peringatan dini dalam mengantisipasi atau mengatasi dampak Peristiwa Kompensasi.

E. TENAGA KERJA KONSTRUKSI DAN/ATAU PERALATAN PENYEDIA 65. Tenaga Kerja

Konstruksi 65.1 Setiap Tenaga Kerja Konstruksi yang bekerja pada pekerjaan ini

wajib memiliki sertifikat kompetensi kerja. 65.2 Tenaga Kerja Konstruksi selain Personel Manajerial yang

bekerja/akan bekerja pada pekerjaan ini dan belum memiliki sertifikat kompetensi kerja, maka Penyedia wajib memastikan dipenuhinya persyaratan sertifikat kompetensi kerja sepanjang Masa Pelaksanaan.

66. Personel Manajerial dan/atau Peralatan Utama

66.1 Personel Manajerial yang ditempatkan dan diperkerjakan harus sesuai dengan yang tercantum dalam Lampiran A SSKK.

66.2 Peralatan Utama yang ditempatkan dan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan adalah peralatan yang laik dan harus sesuai dengan yang tercantum dalam Lampiran A SSKK.

66.3 Penggantian Personel Manajerial dan/atau Peralatan Utama tidak boleh dilakukan kecuali atas persetujuan tertulis dari PPK dan dituangkan dalam adendum Kontrak.

66.4 Jika penggantian Personel Manajerial dan/atau Peralatan Utama perlu dilakukan, maka Penyedia berkewajiban untuk menyediakan pengganti dengan kualifikasi yang setara atau lebih baik dari tenaga kerja konstruksi dan/atau peralatan yang digantikan tanpa biaya tambahan apapun.

66.5 PPK dapat menyetujui penempatan/penggantian Personel Manajerial dan/atau Peralatan Utama menurut kualifikasi yang dibutuhkan setelah mendapat rekomendasi dari Pengawas Pekerjaan.

66.6 Jika PPK menilai bahwa Personel Manajerial: a. tidak mampu atau tidak dapat melakukan pekerjaan dengan

baik; b. berkelakuan tidak baik; dan/atau c. mengabaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya; maka Penyedia berkewajiban untuk menyediakan pengganti dan menjamin Personel Manajerial tersebut meninggalkan lokasi kerja dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender sejak diminta oleh PPK

66.7 Personel Manajerial berkewajiban untuk menjaga kerahasiaan pekerjaannya. Jika diperlukan oleh PPK, Personel Manajerial dapat sewaktu-waktu disyaratkan untuk menjaga kerahasiaan pekerjaan di bawah sumpah.

66.8 Apabila ada penambahan Personel Manajerial dan/atau Peralatan Utama maka penambahan tersebut harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari PPK dan dituangkan dalam Lampiran A SSKK.

Page 112: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

108

F. PEMBAYARAN KEPADA PENYEDIA 67. Harga Kontrak 67.1 PPK membayar kepada Penyedia atas pelaksanaan pekerjaan

dalam Kontrak sebesar Harga Kontrak. 67.2 Harga Kontrak telah memperhitungkan meliputi :

a. beban pajak; b. keuntungan dan biaya overhead (biaya umum); c. biaya pelaksanaan pekerjaan; dan d. biaya penyelenggaraan keamanan dan kesehatan kerja

serta keselamatan konstruksi. 67.3 Harga Kontrak bagian pekerjaan harga satuan sesuai dengan

rincian yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan Harga Kontrak bagian pekerjaan lumsum sesuai dengan Daftar Keluaran dan harga.

67.4 Rincian item pekerjaan yang menggunakan jenis kontrak Harga Satuan dan Lumpsum dicantumkan dalam Lampiran SSKK.

68. Pembayaran 68.1 Uang muka a. Uang muka dibayar untuk membiayai mobilisasi

peralatan/tenaga kerja konstruksi, pembayaran uang tanda jadi kepada pemasok bahan/material dan/atau untuk persiapan teknis lain.

b. Untuk usaha kecil, uang muka dapat diberikan paling tinggi 30% (tiga puluh perseratus) dari Harga Kontrak.

c. Untuk usaha non kecil, uang muka dapat diberikan paling tinggi 20% (dua puluh perseratus) dari Harga Kontrak.

d. Untuk Kontrak Tahun Jamak, uang muka dapat diberikan paling tinggi 15% (lima belas perseratus) dari Harga Kontrak.

e. Besaran uang muka ditentukan dalam SSKK dan dibayar setelah Penyedia menyerahkan Jaminan Uang Muka paling sedikit sebesar uang muka yang diterima.

f. Dalam hal diberikan uang muka, maka Penyedia harus mengajukan permohonan pengambilan uang muka secara tertulis kepada PPK disertai dengan rencana penggunaan uang muka untuk melaksanakan pekerjaan sesuai Kontrak dan rencana pengembaliannya.

g. PPK harus mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) kepada Pejabat Penandatanganan Surat Perintah Membayar (PPSPM) untuk permohonan tersebut pada huruf f, paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah Jaminan Uang Muka diterima. Penerbitan SPP untuk kegiatan dengan sumber dana selain APBN sesuai dengan ketentuan peraturan keuangan di ________________

h. Pengembalian uang muka harus diperhitungkan berangsur-angsur secara proporsional pada setiap pembayaran prestasi pekerjaan dan paling lambat harus lunas pada saat pekerjaan mencapai prestasi 100% (seratus perseratus).

i. Ketentuan lanjut uang muka mengacu pada SSKK 68.2 Prestasi pekerjaan Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh

PPK, dengan ketentuan: a. Penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan

hasil pekerjaan; b. pembayaran dilakukan tidak boleh melebihi kemajuan hasil

pekerjaan yang telah dicapai dan diterima oleh PPK; c. pembayaran dilakukan terhadap pekerjaan yang sudah

terpasang;

Page 113: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

109

d. pembayaran dilakukan dengan sistem termin yang ketentuan lebih lanjut diatur dalam SSKK;

e. pembayaran harus memperhitungkan: 1) angsuran uang muka; 2) peralatan dan/atau bahan yang menjadi bagian permanen

dari hasil pekerjaan yang akan diserahterimakan (material on site) yang sudah dibayar sebelumnya;

3) denda (apabila ada); 4) pajak; dan/atau 5) uang retensi.

f. untuk Kontrak yang mempunyai subkontrak, permintaan pembayaran harus dilengkapi bukti pembayaran kepada seluruh Subpenyedia sesuai dengan prestasi pekerjaan. Pembayaran kepada Subpenyedia dilakukan sesuai prestasi pekerjaan yang selesai dilaksanakan oleh Subpenyedia tanpa harus menunggu pembayaran terlebih dahulu dari PPK;

g. pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus) dan Berita Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan ditandatangani oleh PPK dan Penyedia;

h. PPK dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah pengajuan permintaan pembayaran dari Penyedia diterima harus sudah mengajukan Surat Permintaan Pembayaran kepada Pejabat Penandatanganan Surat Perintah Membayar (PPSPM). Penerbitan SPP untuk kegiatan dengan sumber dana selain APBN sesuai dengan ketentuan peraturan keuangan di _________________.

i. apabila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan angsuran, tidak akan menjadi alasan untuk menunda pembayaran. PPK dapat meminta Penyedia untuk menyampaikan perhitungan prestasi sementara dengan mengesampingkan hal-hal yang sedang menjadi perselisihan.

68.3 Bahan dan/atau peralatan yang menjadi bagian permanen dari hasil pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam SSKK. Bahan dan/atau peralatan yang menjadi bagian dari hasil pekerjaan memenuhi ketentuan: a. bahan dan/atau peralatan yang belum dilakukan uji fungsi

(commisioning), serta merupakan bagian dari pekerjaan utama harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1) berada di lokasi pekerjaan sebagaimana tercantum dalam

Kontrak dan perubahannya; 2) memiliki sertifikat uji mutu dari pabrikan/produsen; 3) bersertifikat garansi dari produsen/agen resmi yang

ditunjuk oleh produsen; 4) disetujui oleh PPK sesuai dengan capaian fisik yang

diterima; 5) dilarang dipindahkan dari area lokasi pekerjaan dan/atau

dipindah-tangankan oleh pihak manapun; dan 6) keamanan penyimpanan dan risiko kerusakan sebelum

diserahterimakan secara satu kesatuan fungsi merupakan tanggung jawab Penyedia.

b. sertifikat uji mutu dan sertifikat garansi tidak diperlukan dalam hal peralatan dan/atau bahan dibuat/dirakit oleh Penyedia;

c. besaran yang akan dibayarkan dari material on site (berkisar antara 50% sampai dengan 70%);

Page 114: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

110

d. ketentuan bahan dan/atau peralatan yang menjadi bagian permanen dari hasil pekerjaan hanya diberlakukan untuk bagian pekerjaan harga satuan.

e. besaran nilai pembayaran dan jenis material on site dicantumkan di dalam SSKK.

68.4 Denda dan ganti rugi a. Denda merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada

Penyedia, antara lain: denda keterlambatan dalam penyelesaian pelaksanaan pekerjaan, denda keterlambatan dalam perbaikan Cacat Mutu, denda terkait pelanggaran ketentuan subkontrak.

b. Ganti rugi merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada PPK maupun Penyedia karena terjadinya cedera janji/wanprestasi. Besarnya sanksi ganti rugi adalah sebesar nilai kerugian yang ditimbulkan.

c. Besarnya denda keterlambatan yang dikenakan kepada Penyedia atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan adalah: 1) 1‰ (satu perseribu) dari harga bagian Kontrak yang

tercantum dalam Kontrak (sebelum PPN); atau 2) 1‰ (satu perseribu) dari Harga Kontrak (sebelum PPN); sesuai yang ditetapkan dalam SSKK.

d. Besarnya ganti rugi sebagai akibat Peristiwa Kompensasi yang dibayar oleh PPK atas keterlambatan pembayaran adalah sebesar bunga dari nilai tagihan yang terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia, sepanjang telah diputuskan oleh lembaga yang berwenang;

e. Pembayaran denda dan/atau ganti rugi diperhitungkan dalam pembayaran prestasi pekerjaan.

f. Ganti rugi kepada Penyedia dapat mengubah Harga Kontrak setelah dituangkan dalam adendum kontrak.

g. Pembayaran ganti rugi dilakukan oleh PPK, apabila Penyedia telah mengajukan tagihan disertai perhitungan dan data- data.

69. Hari Kerja 69.1 Orang hari standar atau satu hari orang bekerja adalah 8 (delapan) jam, terdiri atas 7 (tujuh) jam kerja (efektif) dan 1 (satu) jam istirahat.

69.2 Penyedia tidak diperkenankan melakukan pekerjaan apapun di lokasi kerja pada waktu yang secara ketentuan peraturan perundang-undangan dinyatakan sebagai hari libur atau di luar jam kerja normal, kecuali: a. dinyatakan lain di dalam Kontrak; b. PPK memberikan izin; atau c. pekerjaan tidak dapat ditunda, atau untuk

keselamatan/perlindungan masyarakat, dimana Penyedia harus segera memberitahukan urgensi pekerjaan tersebut kepada Pengawas Pekerjaan dan PPK.

69.3 Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan datanya disimpan oleh Penyedia. Daftar pembayaran masing-masing pekerja dapat diperiksa oleh PPK.

69.4 Untuk pekerjaan yang dilakukan di luar hari kerja efektif dan jam kerja normal harus mengikuti ketentuan Menteri yang membidangi ketenagakerjaan.

69.5 Pelaksanaan pekerjaan di luar hari kerja efektif dan/atau jam kerja normal harus diawasi oleh Pengawas Pekerjaan.

Page 115: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

111

70. Perhitungan Akhir

70.1 Pembayaran angsuran prestasi pekerjaan terakhir dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus) dan berita acara serah terima pertama pekerjaan telah ditandatangani oleh kedua pihak.

70.2 Sebelum pembayaran terakhir dilakukan, Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan kepada Pengawas Pekerjaan rincian perhitungan nilai tagihan terakhir yang jatuh tempo. PPK berdasarkan hasil penelitian tagihan oleh Pengawas Pekerjaan berkewajiban untuk menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan angsuran terakhir paling lambat 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak tagihan dan dokumen penunjang dinyatakan lengkap dan diterima oleh Pengawas Pekerjaan. Penerbitan SPP untuk kegiatan dengan sumber dana selain APBN sesuai dengan ketentuan peraturan keuangan di ______________.

71. Penangguhan 71.1 PPK dapat menangguhkan pembayaran setiap angsuran prestasi pekerjaan Penyedia jika Penyedia gagal atau lalai memenuhi kewajiban kontraktualnya, termasuk penyerahan setiap Hasil Pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

71.2 PPK secara tertulis memberitahukan kepada Penyedia tentang penangguhan hak pembayaran, disertai alasan-alasan yang jelas mengenai penangguhan tersebut. Penyedia diberi kesempatan untuk memperbaiki dalam jangka waktu tertentu.

71.3 Pembayaran yang ditangguhkan harus disesuaikan dengan proporsi kegagalan atau kelalaian Penyedia.

71.4 Jika dipandang perlu oleh PPK, penangguhan pembayaran akibat keterlambatan penyerahan pekerjaan dapat dilakukan bersamaan dengan pengenaan denda kepada Penyedia.

F. PENGAWASAN MUTU 72. Pengawasan dan

Pemeriksaan PPK berwenang melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia. PPK dapat memerintahkan kepada pihak ketiga untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas semua pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia.

73. Penilaian Pekerjaan Sementara oleh PPK

73.1 PPK dalam Masa Pelaksanaan pekerjaan dapat melakukan penilaian sementara atas hasil pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia.

73.2 Penilaian atas hasil pekerjaan dilakukan terhadap mutu dan kemajuan fisik pekerjaan.

74. Pemeriksaan dan Pengujian Cacat Mutu

74.1 PPK atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa setiap hasil pekerjaan dan memberitahukan Penyedia secara tertulis atas setiap Cacat Mutu yang ditemukan. PPK atau Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan Penyedia untuk menemukan dan mengungkapkan Cacat Mutu, serta menguji hasil pekerjaan yang dianggap oleh PPK atau Pengawas Pekerjaan mengandung Cacat Mutu. Penyedia bertanggung jawab atas perbaikan Cacat Mutu selama Masa Kontrak.

74.2 Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintahkan Penyedia untuk melakukan pengujian Cacat Mutu yang tidak tercantum dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar, dan hasil uji coba menunjukkan adanya cacat mutu maka Penyedia berkewajiban untuk menanggung biaya pengujian tersebut. Jika tidak ditemukan

Page 116: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

112

adanya Cacat Mutu maka uji coba tersebut dianggap sebagai Peristiwa Kompensasi

75. Perbaikan cacat Mutu

75.1 PPK atau Pengawas Pekerjaan akan menyampaikan pemberitahuan Cacat Mutu kepada Penyedia segera setelah ditemukan Cacat Mutu tersebut. Penyedia bertanggung jawab atas Cacat Mutu selama Masa Kontrak.

75.2 Terhadap pemberitahuan Cacat Mutu tersebut, Penyedia berkewajiban untuk memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam pemberitahuan.

75.3 Jika Penyedia tidak memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka waktu yang ditentukan maka PPK, berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan, berhak untuk secara langsung atau melalui pihak ketiga yang ditunjuk oleh PPK melakukan perbaikan tersebut. Penyedia segera setelah menerima klaim PPK secara tertulis berkewajiban untuk mengganti biaya perbaikan tersebut. PPK dapat memperoleh penggantian biaya dengan memotong pembayaran atas tagihan Penyedia yang jatuh tempo (jika ada) atau uang retensi atau pencairan Jaminan Pemeliharaan atau jika tidak ada maka biaya penggantian akan diperhitungkan sebagai utang Penyedia kepada PPK yang telah jatuh tempo.

75.4 PPK mengenakan denda keterlambatan untuk setiap keterlambatan perbaikan Cacat Mutu dan mengenakan Sanksi Daftar Hitam kepada Penyedia jika tidak melaksanakan perbaikan cacat mutu. Besaran denda keterlambatan dan jangka waktu perbaikan akibat Cacat Mutu ini ditentukan dalam SSKK.

76. Kegagalan Bangunan

76.1 Apabila terjadi Kegagalan Bangunan maka PPK dan/atau Penyedia terhitung sejak Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan bertanggung jawab atas Kegagalan Bangunan sesuai dengan kesalahan masing-masing selama Umur Konstruksi yang tercantum dalam SSKK tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun, dan dalam SSKK agar dicantumkan lama pertanggungan terhadap Kegagalan Bangunan yang ditetapkan apabila rencana Umur Konstruksi kurang dari 10 (sepuluh) tahun.

76.2 Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan menanggung tanpa batas PPK beserta instansinya terhadap semua bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan terhadap PPK beserta instansinya (kecuali kerugian yang mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau kelalaian PPK) sehubungan dengan klaim kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cedera tubuh, sakit atau kematian pihak ketiga yang timbul dari kegagalan bangunan.

76.3 PPK maupun Penyedia berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara semua dokumen yang digunakan dan terkait dengan pelaksanaan ini selama Umur Konstruksi yang tercantum dalam SSKK tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun.

H. PENYELESAIAN PERSELISIHAN 77. Penyelesaian

Perselisihan/ Sengketa

77.1 Para Pihak berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh menyelesaikan secara damai semua perselisihan yang timbul dari atau berhubungan dengan Kontrak ini atau interpretasinya selama atau setelah pelaksanaan pekerjaan ini dengan prinsip dasar musyawarah untuk mencapai kemufakatan.

Page 117: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

113

77.2 Dalam hal musyawarah para pihak sebagaimana dimaksud pada pasal 77.1 tidak dapat mencapai suatu kemufakatan, maka penyelesaian perselisihan atau sengketa antara para pihak dalam Kontrak dapat dilakukan melalui alternatif penyelesaian sengketa, dewan sengketa (menggantikan mediasi/konsiliasi), dan/atau arbitrase.

77.3 Penyelesaian perselisihan/sengketa yang dipilih ditetapkan dalam SSKK.

78. Itikad Baik 78.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat dalam Kontrak.

78.2 Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur tanpa menonjolkan kepentingan masing-masing pihak. Apabila selama Kontrak, salah satu pihak merasa dirugikan, maka diupayakan tindakan yang terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.

79. Lain-lain Lain-lain ditentukan dalam SSKK

Page 118: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

114

SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)

No. Pasal dalam SSUK

Ketentuan Data

1. 4.1 & 4.2

Korespondensi Alamat para Pihak sebagai berikut:

PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) Satuan Kerja : ...................... [diisi Satker PPK] Nama : ...................... [diisi nama PPK] Alamat : ...................... [diisi alamat PPK] Telepon : ...................... [diisi nomor telepon

PPK] Website : ...................... [diisi website PPK] e-mail : ...................... [diisi e-mail PPK] Faksimili : ...................... [diisi nomor faksimili

PPK] Penyedia Nama : ...................... [diisi nama Badan

Usaha/KSO] Wakil Penyedia : ...................... [diisi nama yang ttd

surat perjanjian] Alamat : ...................... [diisi alamat PPK] Telepon : ...................... [diisi nomor telepon

Penyedia] Website : ...................... [diisi website

Penyedia] e-mail : ...................... [diisi e-mail

Penyedia] Faksimili : ...................... [diisi nomor faksimili

Penyedia]

2. 4.2 & 5.1

Wakil Sah Para Pihak

Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut:

Untuk PPK (Direksi Lapangan): Nama : …………………………………

Jabatan : …………………………………

Nama : …………………………………

Jabatan : …………………………………

Nama : …………………………………

Jabatan : …………………………………

Nama : …………………………………

Jabatan : …………………………………

Nama : …………………………………

Jabatan : …………………………………

…. berdasarkan Surat

Keputusan

…… nomor .…. tanggal …….

Page 119: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

115

Untuk PPK (Direksi Teknis/Tim Teknis): Nama : …………………………………

Jabatan : …………………………………

Nama : …………………………………

Jabatan : …………………………………

Nama : …………………………………

Jabatan : …………………………………

Nama : …………………………………

Jabatan : …………………………………

Nama : …………………………………

Jabatan : …………………………………

…. berdasarkan Surat

Keputusan

…… nomor .…. tanggal ……. Untuk PPK (Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan): Nama : …………………………………

Jabatan : …………………………………

Nama : …………………………………

Jabatan : …………………………………

Nama : …………………………………

Jabatan : …………………………………

Nama : …………………………………

Jabatan : …………………………………

Nama : …………………………………

Jabatan : …………………………………

…. berdasarkan Surat

Keputusan

…… nomor .…. tanggal ……. Untuk Penyedia Nama : ...................... [diisi nama yang

ditunjuk menjadi Wakil Sah Penyedia] Berdasarkan Surat Keputusan Nomor ........….. tanggal ….......…. [diisi nomor dan tanggal SK pengangkatan Wakil Sah Penyedia]

3. 6.3; 41.3; &41.5

Pencairan Jaminan

Jaminan dicairkan dan disetorkan pada Bendahara Penerimaan _______________

4. 24.4 Ketentuan Mobilisasi

1. Kegiatan mobilisasi yang dilakukan sebagai dasar pengajuan uang muka tidak boleh terlambatuntuk mobilisasi yang harus sudah mulai dilaksanakan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak diterbitkan SPMK.

2. Terhadap keterlambatan mobilisasi:

Page 120: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

116

a. PPK memberikan surat peringatan pertama akibat keterlambatan mobilisasi kepada penyedia setelah diperiksa oleh konsultan pengawas.

b. PPK segera memerintahkan penyedia untuk melakukan mobilisasi

c. Dalam hal penyedia tidak melakukan mobilisasi sampai dengan 7 hari kalender setelah diberikan surat peringatan pertama, PPK mengundang penyedia untuk melakukan rapat bersama. Hasil rapat bersama PPK dapat melanjutkan kontrak atau memutus kontrak secara sepihak.

3. Dalam hal mobilisasi sebagaimana ketentuan

SSKK 24.4 angka 1. Mengalami keterlambatan, maka dikenakan denda keterlambatan untuk setiap hari keterlambatan sebesar (1/1000) dari nilai uang muka yang akan diberikan

5. 27.1 Masa Pelaksanaan

Masa Pelaksanaan selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja yang tercantum dalam SPMK.

6. 31.1 Serah Terima Pekerjaan

1. Sebelum dilakukan Serah Terima Pekerjaan 100% (PHO) harus dilakukan terlebih dahulu kunjungan pertama (first visit) pada saat realisasi pekerjaan mencapai 95-97 %

2. Kunjungan pertama (first visit) dilakukan oleh PPHP/Tim Teknis, Konsultan Pengawas. Kunjungan pertama dapat dibuat draft adendum final

3. Hasil Kunjungan pertama (first visit) adalah cek list cacat dan kekurangan pekerjaan baik itu minor atau pun mayor.

4. Kriteria cacat dan kekurangan pekerjaan baik itu

minor atau pun mayor mengacu pada spesifikasi teknis ditambah kesepakatan dalam rapat persiapan pelaksanaan kontrak.

5. Kunjungan pertama (first visit) dituangkan Berita Acara kunjungan pertama (first visit)

6. Antara kunjungan pertama dengan kunjungan kedua (second visit/pekerjaan mencapai 100%), penyedia berkewajiban memperbaiki/memenuhi cacat dan kekurangan pekerjaan baik itu minor atau pun mayor.

7. Pekerjaan selesai 100% dan diterima oleh PPHP jika hasil pekerjaan tidak ada cacat dan kekurangan pekerjaan baik itu minor atau pun mayor

8. Serah Terima Pekerjaan 100% dilampiri Adendum Final untuk item pekerjaan yang terikat kontrak harga satuan

9. Adendum Final dibuat oleh Konsultan Pengawas, dan ditandatangani oleh PPK/Tim Teknis, penyedia, dan konsultan Pengawas

Page 121: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

117

10. Jika ada cacat dan kekurangan pekerjaan yang mayor terhadap pekerjaan dan diketahui pada masa pemeliharaan atau setelah masa pemeliharaan, maka penyedia wajib memperbaiki cacat mutu yang mengalami cacat dan kekurangan pekerjaan yang bersifat mayor dengan biaya sendiri.

7. 31.8 Masa Pemeliharaan

1. Masa Pemeliharaan berlaku selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender hari kalender terhitung sejak Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan (PHO).

2. Prosedur pada masa pemeliharaan dilakukan oleh penyedia dilakukan sebagai berikut: a. Penyedia menempatkan tenaga lapangan

untuk memantau hasil pekerjaan minimal 2 kali dalam sebulan

b. Penyedia meminta ijin secara lisan/tulisan kepada PPK dan berkoordinasi dengan pimpinan .........untuk melakukan perbaikan pada masa pemeliharaan

c. Pimpinan ..........Konsultan Pengawas/Tim Teknis melalui PPK menyampaikan secara tertulis kepada Penyedia untuk memperbaiki jika ada kerusakan pekerjaan pada masa pemeliharaan

d. Maksimal 1 minggu setelah surat permintaan perbaikan, maka penyedia harus memperbaiki kerusakan

e. Jika penyedia tidak mengindahkan permintaan perbaikan, maka PPK memberikan surat peringatan dan mengundang kepada penyedia untuk melakukan rapat bersama.

f. Jika penyedia tidak datang atau tidak mengindahkan undangan PPK untuk melakukan rapat bersama, PPK memberikan surat peringatan kedua kepada Penyedia

g. Berdasar surat peringatan kedua, PPK dapat memutus kontrak secara sepihak kepada penyedia dan memberikan sanksi yang berlaku.

3. Serah terima masa pemeliharaan a. Tiga minggu sebelum masa pemeliharaan

berakhir, PPK mengadakan rapat dengan penyedia , konsultan pengawas dan pimpinan ...........untuk evaluasi di masa pemeliharaan

b. Tiga minggu sebelum masa pemeliharaan berakhir, melakukan kunjungan pertama (first visit) antara PPK dengan penyedia dan konsultan pengawas. Hasil first adalah cek list kerusakan yang telah diperbaiki.

c. Setelah satu hari pada tanggal akhir masa pemeliharaan atau di hari kerja setelah masa akhir pemeliharaan, PPK menerbitkan Berita Acara serah terima akhir pekerjaan (FHO)

Page 122: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

118

dan ditandatangani oleh PPK, Konsultan Pengawas dan Penyedia.

8. 31.18 Serah Terima Sebagian Pekerjaan

Dalam Kontrak ini tidak diberlakukan serah terima pekerjaan sebagian atau secara parsial.

9. 33.1 Pedoman Pengoperasian dan Perawatan/ Pemeliharaan

1. Gambar ”As built” dan/atau pedoman pengoperasian perawatan/pemeliharaan yang ditentukan dalam spesifikasi teknis dan harus diserahkan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender setelah Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan (PHO).

2. Gambar ”As built” dan/atau pedoman pengoperasian perawatan/pemeliharaan harus disetujui oleh konsultan pengawas, PPK dan tim teknis

3. Keterlambatan penyampaian Gambar ”As built” dan/atau pedoman pengoperasian perawatan/pemeliharaan, penyedia dikenakan denda keterlambatan sebesar (1/1000) dari nilai jaminan pemeliharaan untuk setiap hari keterlambatan.

10. 34.4 Perubahan

Kontrak Prosedur perubahan kontrak dilakukan sebagai berikut : Para pihak yang terlibat dalam perubahan kontrak adalah :

a. Perhitungan tambah – kurang pada volume pekerjaan, total nilai kontrak bersifat tetap (balance budget). Dalam perubahan kontrak jenis ini pihak yang terlibat adalah PPK, Penyedia dari Konsultan Pengawas/MK dan Pelaksana Pekerjaan (Penyedia Pekerjaan Konstruksi).

b. Perhitungan tambah – kurang, terdapat item pekerjaan baru, total nilai kontrak bersifat tetap (balance budget), dan perpanjangan waktu. Dalam perubahan kontrak jenis ini pihak yang terlibat adalah PPK, Penyedia dari Konsultan Pengawas/MK dan Pelaksana Pekerjaan, Konsultan Perencana dan Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak (P3-K) (jika diperlukan).

c. Perhitungan tambah – kurang, terdapat item pekerjaan baru, nilai tambah maksimal 10%. Dalam perubahan kontrak jenis ini pihak yang terlibat adalah PPK, Penyedia dari Konsultan Pengawas/MK dan Pelaksana Pekerjaan, Konsultan Perencana, Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak (P3-K) (jika diperlukan dan menyampaikan ijin kepada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran.

d. Penambahan volume pekerjaan, terdapat item pekerjaan baru, Penambahan nilai 10%, review desain, dan memiliki justifikasi teknis. Dalam perubahan kontrak jenis ini pihak yang

Page 123: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

119

terlibat adalah PPK, Penyedia dari Konsultan Pengawas/MK dan Pelaksana Pekerjaan, Konsultan Perencana dan Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak (P3-K) (jika diperlukan) , dan mendapat persetujuan Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran setelah ada Rekomendasi Tim Teknis atas Justifikasi Teknis.

e. Perubahan lingkup pekerjaan (berkurang) dengan perubahan pokok lain, dan terdapat Justifikasi teknis. Dalam perubahan kontrak jenis ini pihak yang terlibat adalah PPK, Penyedia dari Konsultan Pengawas/MK dan Pelaksana Pekerjaan, Konsultan Perencana dan Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak (P3-K) (jika diperlukan), mendapat izin Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran apabila lingkup berkurang, dan rekomendasi Tim Teknis.

f. Perubahan karena disebabkan masalah administrasi seperti penggantian PPK atau perubahan referensi bank. Dalam perubahan kontrak jenis ini pihak yang terlibat adalah PPK dan Pelaksana Pekerjaan (Penyedia Pekerjaan Konstruksi).

2. Perubahan kontrak dapat dilakukan oleh usulan PPK atau Pelaksana Pekerjaan (Penyedia Pekerjaan Konstruksi) atau usulan konsultan pengawas atau PA/KPA.

3. Setiap perubahan kontrak ada berita acara dan surat secara tertulis dari PPK atau Pelaksana Pekerjaan (Penyedia Pekerjaan Konstruksi) atau usulan konsultan pengawas atau PA/KPA.

4. Setiap perubahan kontrak dituangkan dalam adendum kontrak.

5. Perubahan kontrak sesuai dengan SSKK 34.4 Perubahan Kontrak angka 1 huruf a, dapat dilakukan Proses Contract Changes Order (CCO) dengan alur sebagai berikut : a. Penyedia (pelaksana pekerjaan) memberikan

usulan kepada Penyedia (Konsultan Pengawas/ MK);

b. Penyedia (Konsultan Pengawas/ MK) akan mengkaji dan mengecek ke lapangan. Dan hasil dari kajian dan pengecekan lapangan di laporkan kepada PPK;

c. PPK memanggil Penyedia (pelaksana pekerjaan dan konsultan pengawas/ MK) untuk membahas bersama dan mengoreksi teknis, item dan volume;

d. Hasil dari pembahasan tersebut jika disetujui, maka dituangkan ke dalam dokumen CCO yang selanjutnya akan dilaksanakan oleh penyedia (pelaksana pekerjaan).

Page 124: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

120

e. CCO tidak dapat dijadikan sebagai dasar pembayaran

f. CCO yang dilakukan sekali atau lebih dari satu kali dilakukan perubahan kontrak yang tertuang dalam adendum kontrak. Adendum kontrak dari CCO menjadi dasar pembayaran kepada penyedia (pelaksana pekerjaan).

11. 36.7 Penyesuaian Harga

Penyesuaian harga tidak diberikan.

12. 42.b Pembayaran Tagihan

Batas akhir waktu yang disepakati untuk penerbitan SPP oleh PPK untuk pembayaran tagihan angsuran adalah 14 empat belas) hari kerja terhitung sejak tagihan dan kelengkapan dokumen penunjang yang tidak diperselisihkan diterima oleh PPK.

13. 47.(i) Hak dan Kewajiban Penyedia

Hak dan kewajiban Penyedia : Penyedia dan tenaga kerja yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan ini dilarang melakukan tindakan asusila di lokasi pekerjaan dan dilarang melakukan tindak pidana

14. 54.1.(d)

Tindakan Penyedia yang Mensyaratkan Persetujuan PPK

Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan persetujuan PPK adalah: perubahan tenaga manajerial lapangan

15. 54.2.(d)

Tindakan Penyedia yang Mensyaratkan Persetujuan Pengawas Pekerjaan

Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan persetujuan Pengawas Pekerjaan adalah: Jadwal tes/uji yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis

16. 55.1 Pemeriksaan pekerjaan

1. Prosedur pemeriksaan pekerjaan untuk melihat

dan memeriksa hasil pekerjaan

a. Setelah pekerjaan mencapai minimal sesuai

realisasi atau tahapan termin minimal 40 %,

maka Penyedia bersurat kepada PPK dan

Konsultan Pengawas untuk dilakukan

pemeriksaan (opname) pekerjaan

b. Setelah pekerjaan mencapai minimal sesuai

realisasi atau tahapan termin minimal 70 %,

maka Penyedia bersurat kepada PPK dan

Konsultan Pengawas untuk dilakukan

pemeriksaan (opname) pekerjaan.

c. Setelah pekerjaan mencapai minimal sesuai

realisasi atau tahapan termin minimal 95-97

%, maka Penyedia bersurat kepada PPK dan

Konsultan Pengawas untuk dilakukan

pemeriksaan (opname) pekerjaan (first visit).

d. Setelah pekerjaan mencapai minimal sesuai

realisasi atau tahapan termin minimal 100 %,

maka Penyedia bersurat kepada PPK dan

Page 125: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

121

Konsultan Pengawas untuk dilakukan

pemeriksaan (opname) pekerjaan (second

visit).

e. Maksimal 2 hari setelah diterima surat dari

penyedia , maka PPK meminta kepada

Pengawas, Tim Teknis dan atau PPHP untuk

melakukan pemeriksaan bersama

f. Hasil pemeriksaan pekerjaan dituangkan

dalam laporan kemajuan hasil pekerjaan

2. Para pihak yang melakukan pemeriksaan

pekerjaan adalah PPK , konsultan Pengawas,

Tim Teknis dan atau PPHP.

3. Tindakan yang harus dilakukan jika ditemukan

ketidaksesuaian antara dokumen dengan

realisasi adalah, PPK meminta kepada penyedia

melakukan perbaikan atau penyempurnaan

pekerjaan.

17. 55.8 Rincian Laporan Hasil Pekerjaan

Rincian laporan pekerjaan antara lain: 1. Laporan Cuaca 2. Laporan Harian, Laporan Mingguan dan Bulanan 3. Back Up Data Kualitas 4. Back Up Data Kuantitas 5. Sertifikat Bulanan (MC) (untuk yang terikat

kontrak harga satuan dan yang terikat kontrak lumpsum jika diperlukan)

6. Sertifikat Bulan Akhir (untuk yang terikat kontrak harga satuan dan yang terikat kontrak lumpsum jika diperlukan)

7. Status Pembayaran 8. Job Mixed Formula 9. Job Mixed Design 10. Request Gambar Kerja 11. Foto Dokumentasi 0%, 25%, 50%, 100% 12. Bongkaran Aset dan bongkaran Non Aset 13. Laporan Rapat Koordinasi

18. 56 Kepemilikan Dokumen

Penyedia diperbolehkan menggunakan salinan dokumen dan piranti lunak yang dihasilkan dari Pekerjaan Konstruksi ini dengan pembatasan sebagai berikut: 5 tahun dengan batasan/ketentuan yang dibolehkan dalam penggunaannya untuk penelitian/riset setelah mendapat persetujuan tertulis dari PPK]

19. 63 Fasilitas PPK tidak memberikan fasilitas

20. 68.1.(e)

Besaran Uang Muka

Pekerjaan Konstruksi ini dapat diberikan uang muka : .......... [diisi: YA/TIDAK]. Uang muka diberikan paling tinggi sebesar 20 % (dua puluh persen) dari Harga Kontrak. Ketentuan pemberian uang muka:

Page 126: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

122

1. Diperuntukkan untuk mobilisasi peralatan/tenaga kerja konstruksi, pembayaran uang tanda jadi kepada pemasok bahan/material dan/atau untuk persiapan teknis lain

2. Pemberian uang muka harus dilampiri rincian biaya mobilisasi

3. Rincian uang muka harus diteliti oleh konsultan pengawas dan direksi lapangan/tim teknis/direksi teknis dan disetujui oleh PPK

21. 68.2.(d

) Pembayaran Prestasi Pekerjaan

Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan cara Termin, dengan ketentuan tahapan pembayaran sebagai berikut:

No Tahapan Pembayaran (milestone)

Besaran % Pembayaran dari Harga Kontrak

Keterangan

1. Realisasi pekerjaan mencapai 40 % [diisi dengan satu atau gabungan keluaran/sub-keluaran yang akan dibayarkan dan/atau kombinasi dengan realisasi pekerjaan]

Dibayar sebesar 30 % dari harga kontrak dikurangi angsuran uang muka sebesar 40 % dari nilai uang muka [diisi dengan ketentuan persentase yang dibayarkan maksimal senilai pekerjaan yang sudah terpasang]

Dilampiri dengan laporan mingguan yang menunjukkan progres minimal 40% [diisi dengan bagian pekerjaan lumsum dan/atau harga satuan yang akan dibayarkan]

2. Realisasi pekerjaan mencapai 70 %

Dibayar sebesar 30% dari harga kontrak dikurangi angsuran uang muka sebesar 40 % dari nilai uang muka

Dilampiri dengan laporan mingguan yang menunjukkan progres minimal 70%

3. Realisasi pekerjaan mencapai 100 %

Dibayar sebesar 40 % dari harga kontrak dikurangi angsuran uang muka sebesar 20 % dari nilai uang muka

Dilampiri dengan laporan mingguan yang menunjukkan progres 100% dan memberikan jaminan pemeliharaan sebesar 5 % dari harga kontrak dari bank yang berlaku selama

Page 127: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

123

210 hari kalender (jika masa pemeliharaan melampaui tahun anggaran)

Dokumen penunjang yang disyaratkan untuk mengajukan tagihan pembayaran prestasi pekerjaan:

1. Surat Tagihan pembayaran

2. E faktur

3. Berita Acara Pemeriksaan, Berita Acara Pembayaran, dan Berita Acara Serah Terima I PHO (untuk pembayaran ketiga)

4. Bukti pembayaran kepada subkon (jika ada) dibuktikan dengan laporan pekerjaan dan dokumentasi yang disubkonkan dan sudah dikerjakan.

5. Bukti pembayaran denda (jika ada) (untuk pembayaran ketiga)

6. Dokumen atau laporan lainnya (untuk pembayaran ketiga) yang disyaratkan seperti ; a. progres 100% yang dituangkan dalam MC100. b. hasil uji tes (yang ditentukan dalam spesifikasi

teknis, misalnya uji tes beton, dan lain-lain) 22. 68.3.(d

) Pembayaran Bahan dan/atau Peralatan

Penentuan dan besaran pembayaran untuk bahan dan/atau peralatan yang menjadi bagian permanen dari pekerjaan utama (material on site), ditetapkan sebagai berikut: 1. AC Splitdibayar 50 % dari harga satuan pekerjaan; 2. Mustaka masjid dibayar 50 % dari harga satuan

pekerjaan; 3. Kamera CCTV dibayar 70 % dari harga satuan

pekerjaan.

23. 68.4.(c)

Denda akibat Keterlambatan

1. Untuk pekerjaan ini besar denda keterlambatan untuk setiap hari keterlambatan adalah 1/1000 (satu perseribu) dari harga bagian kontrak (sebelum PPN).

2. denda keterlambatan mobilisasi untuk setiap hari keterlambatan sebesar (1/1000) dari nilai uang muka yang akan diberikan (sebelum PPN).

3. Keterlambatan penyampaian Gambar ”As built” dan/atau pedoman pengoperasian perawatan/pemeliharaan, penyedia dikenakan denda keterlambatan sebesar (1/1000) dari nilai jaminan pemeliharaan untuk setiap hari keterlambatan (sebelum PPN).

24. 75.4 Perbaikan Cacat Mutu

Jika ada cacat mutu dan kekurangan pekerjaan yang mayor terhadap pekerjaan dan diketahui pada masa pemeliharaan atau setelah masa pemeliharaan, maka penyedia dikenakan denda keterlambatan

Page 128: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

124

setiap harinya sebesar (1/1000) dari biaya perbaikan cacat mutu yang mengalami cacat dan kekurangan pekerjaan yang bersifat mayor.

25. 76.1 Umur Konstruksi dan Pertanggungan terhadap Kegagalan Bangunan

a. Bangunan Hasil Pekerjaan memiliki Umur Konstruksi selama 50 (lima puluh) tahun sejak Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan.

b. Pertanggungan terhadap Kegagalan Bangunan ditetapkan selama 10 (sepuluh) tahun sejak Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan. [diisi sesuai dengan umur rencana pada huruf a apabila umur konstruksinya tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun]

26. 77.4 Penyelesaian

Perselisihan/ Sengketa

Dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka para pihak wajib menyelesaikan perselisihan/sengketa melalui : Lembaga Penyelesaian Sengketa Kontrak LKPP yang bersifat mengikat dan final

27. 79 Lain-lain 1. Segala perintah secara lisan dari PPK/Direksi Teknis/Tim Teknis/Direksi Lapangan/Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan tidak dapat diajukan klaim/tuntutan ganti rugi oleh penyedia

2. Kontrak ini berlaku hukum perdata dan tidak dapat diajukan tuntutan pidana, kecuali tidak melaksanakan dari putusan Lembaga Penyelesaian Sengketa Kontrak LKPP akibat wanprestasi yang ditimbulkan oleh penyedia.

3. PPK wajib mendaftarkan kontrak ini kepada Pengadilan Negeri Kota ........., agar menolak segala tuntutan dari Penyedia untuk menyelesaikan sengketa kontrak di Pengadilan Negeri Kota........ maksimal 7 hari kerja sejak kontrak ditandatangani

Page 129: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

125 PEMERINTAH PROVINSI________ DINAS ________

Pusat Pemerintahan Provinsi ________

.......................................................................................................

SURAT PERJANJIAN

HARGA SATUAN

UNTUK MELAKSANAKAN PAKET

Pekerjaan Konstruksi Peningkatan Jalan

...................

NOMOR : ..................................

SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya adalah Kontrak Kerja

Konstruksi Harga Satuan, selanjutnya disebut “Kontrak”, dibuat dan

ditandatangani di ............. pada hari ……… tanggal …….. bulan ..................

tahun ________, berdasarkan Surat Penetapan Pemanang nomor :

………………………. tanggal

...................... ________, dan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ)

nomor : …………………….. tanggal …………………________, antara:

Nama NIP

Jabatan Alamat

:

:

: Pejabat Pembuat Komitmen

(PPK) Kegiatan ........ Tahun

Anggaran ________

: ..................................

Yang bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Provinsi ________ c.q. Dinas

________ Provinsi ________, berdasarkan Keputusan Gubernur ________ Nomor :

……………………. tanggal ……………… ________ tentang Pejabat Pembuat

Komitmen di Lingkungan Dinas ________ Provinsi________ Tahun Anggaran ________,

selanjutnya disebut “PPK”, dengan

LKPP
PEKERJAAN KONSTRUKSI PENINGKATAN JALAN
Page 130: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

126 Nama Jabatan

Berkedudukan di

: .......................................

: .......................................

: ......................................

Yang bertindak untuk dan atas nama PT/CV ……………… berdasarkan Akta Notaris Nomor …………, tanggal …………….. yang diterbitkan oleh Notaris ……………………….. selanjutnya disebut “PENYEDIA”

dan dengan memperhatikan:

1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;

2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang Perikatan);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa

Konstruksi sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 54 Tahun 2016;

4. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah beserta aturan turunannya;

5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor

7/PRT/M/2019 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi

Melalui Penyedia.

PARA PIHAK MENERANGKAN TERLEBIH DAHULU BAHWA :

(a) Telah diadakan proses pemilihan penyedia yang telah sesuai dengan

Dokumen Pemilihan

(b) PPK telah menunjuk penyedia menjadi pihak dalam kontrak ini melalui

suatu Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) untuk

melaksanakan Pekerjaan Konstruksi Peningkatan Jalan ...........

sebagaimana diterangkan dalam dokumen Kontrak ini selanjutnya disebut

”Pekerjaan Konstruksi”;

(c) Penyedia telah menyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional.

Personil, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk

melaksanakan Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan persyaratan dan

ketentuan dalam kontrak ini;

(d) PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk

menandatangani Kontrak ini, dan mengikat pihak yang diwakili ;

(e) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan

penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak:

1) Telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh

advokat;

Page 131: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

127

2) Menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;

3) Telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;

4) Telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan

mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua

fakta dan kondisi yang terkait.

Maka oleh karena itu, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui

untuk membuat perjanjian pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Peningkatan

Jalan .................. dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut :

PASAL 1

ISTILAH DAN UNGKAPAN

Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki makna yang

sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian.

PASAL 2

RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Ruang lingkup utama pekerjaan dalam kontrak ini terdiri dari ;

a. Pelebaran Jalan sepanjang ... Km;

b. Drainase Pasangan Batu dengan Mortar sepanjang ... m

c. dst.

PASAL 3

HARGA KONTRAK, SUMBER PEMBIAYAAN DAN PEMBAYARAN

1. Harga Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh

berdasarkan total harga penawaran terkoreksi sebagaimana tercantum dalam

Daftar Kuantitas dan Harga adalah sebesar Rp. ……….. (……….. ditulis dalam

huruf ……..) dengan kode akun kegiatan ……….;

2. Kontrak ini dibiayai dari APBD Provinsi ________Tahun Anggaran ________;

3. Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke Bank ..... rekening nomor :

............. atas nama Penyedia : PT/CV. ……………………….

PASAL 4

DOKUMEN KONTRAK

1. Kelengkapan dokumen-dokumen berikut merupakan satu kesatuan dan

bagian yang tidak terpisahkan dari Kontrak ini terdiri dari adendum Surat

Perjanjian (apabila ada), Surat Perjanjian, Surat Penawaran, Daftar

Page 132: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

128

Kuantitas dan Harga, Syarat-Syarat Umum Kontrak, Syarat-Syarat Khusus

Kontrak beserta lampirannya berupa lampiran A (daftar harga satuan

timpang, subpenyedia, personel manajerial, dan peralatan utama), lampiran

B (Rencana Keselamatan Konstruksi), spesifikasi teknis, gambar-gambar,

dan dokumen lainnya seperti: Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa,

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan, jaminan-jaminan, Berita Acara Rapat

Persiapan Penandatanganan Kontrak, Berita Acara Rapat Persiapan

Pelaksanaan Kontrak.

2. Jika terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan

ketentuan dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan

dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki sebagai

berikut:

a. Adendum Surat Perjanjian (apabila ada);

b. Surat Perjanjian;

c. Surat Penawaran berikut Daftar Kuantitas dan Harga;

d. Syarat-Syarat Khusus Kontrak;

e. Syarat-Syarat Umum Kontrak;

f. Spesifikasi Teknis;

g. Gambar-gambar.

PASAL 5

MASA KONTRAK

1. Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung

sejak tanggal penandatanganan Kontrak sampai dengan Tanggal

Penyerahan Akhir Pekerjaan;

2. Masa Pelaksanaan ditentukan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak,

dihitung sejak Tanggal Mulai Kerja yang tercantum dalam SPMK sampai

dengan Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan selama ………. (… dalam

huruf …) hari kalender;

3. Masa Pemeliharaan ditentukan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak

dihitung sejak Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan sampai dengan

Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan selama ......... (.......dalam huruf......)

hari kalender.

Page 133: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

129

Dengan demikian, PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani

Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia dan

dibuat dalam 2 (dua) rangkap, masing-masing dibubuhi dengan meterai,

mempunyai kekuatan hukum yang sama dan mengikat bagi para pihak.

Rangkap yang lain dapat diperbanyak sesuai kebutuhan tanpa dibubuhi meterai.

Untuk dan Atas Nama

PT/ CV. ....................

Untuk dan Atas Nama

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN KEGIATAN

.............

NAMA JELAS

Jabatan

…………………….. NIP. …………………….

Page 134: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

130

PEMERINTAH PROVINSI ________

DINAS________

Pusat Pemerintahan Provinsi ________

SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)

Ketentuan Umum

1. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak,

selanjutnya disebut SSUK, harus mempunyai arti atau tafsiran seperti yang dimaksudkan sebagai berikut :

1.1 Aparat Pengawas Intern Pemerintah yang selanjutnya disingkat APIP adalah aparat yang melakukan pengawasan melalui

audit, reviu, pemantauan, evaluasi, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi Pemerintah..

1.2 Bagian pekerjaan yang disubkontrakan adalah bagian

pekerjaan utama atau bagian pekerjaan bukan utama yang ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pemilihan yang pelaksanaannya diserahkan kepada Penyedia lain (Subpenyedia) dan disetujui terlebih dahulu oleh PPK.

1.3 Daftar Kuantitas dan Harga adalah daftar kuantitas yang telah diisi harga satuan dan jumlah biaya keseluruhannya yang merupakan bagian dari penawaran.

1.4 Direksi Lapangan adalah tenaga/tim pendukung yang dibentuk/ditetapkan oleh PPK, terdiri dari 1 (satu) orang atau lebih, untuk mengelola administrasi Kontrak dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan.

1.5 Harga Kontrak adalah total harga pelaksanaan pekerjaan yang tercantum dalam Kontrak.

1.6 Harga Perkiraan Sendiri yang selanjutnya disingkat HPS

adalah perkiraan harga barang/jasa yang ditetapkan oleh PPK.

1.7 Harga Satuan Pekerjaan yang selanjutnya disingkat HSP adalah harga satu jenis pekerjaan tertentu per satu satuan tertentu.

1.8 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan adalah kerangka waktu yang sudah terinci berdasarkan Masa Pelaksanaan, setelah dilaksanakan pemeriksaan lapangan bersama dan disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan Kontrak.

1.9 Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang terjadi di luar kehendak para pihak dalam Kontrak dan tidak dapat diperkirakan

sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.

Page 135: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

131

1.10 Kegagalan Bangunan adalah suatu keadaan keruntuhan

bangunan dan/atau tidak berfungsinya bangunan setelah penyerahan akhir hasil Jasa Konstruksi.

1.11 Kerja Sama Operasi yang selanjutnya disingkat KSO adalah

kerja sama usaha antar Penyedia yang masing-masing pihak mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab yang jelas berdasarkan perjanjian tertulis.

1.12 Kontrak Kerja Konstruksi selanjutnya disebut Kontrak adalah keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan hukum antara PPK dengan Penyedia dalam pelaksanaan jasa konsultansi konstruksi atau pekerjaan konstruksi.

1.13 Kontrak Harga Satuan adalah Kontrak dengan harga satuan yang tetap untuk setiap satuan atau unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu yang telah ditetapkan, volume atau kuantitas

pekerjaannya masih bersifat perkiraan pada saat Kontrak ditandatangani, pembayaran berdasarkan hasil pengukuran bersama atas realisasi volume pekerjaan dan nilai akhir Kontrak ditetapkan setelah seluruh pekerjaan diselesaikan.

1.14 Kuasa Pengguna Anggaran pada pelaksanaan APBD yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang diberi kuasa untuk melaksanakan sebagian kewenangan pengguna anggaran dalam melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Perangkat Daerah.

1.15 Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak tanggal penandatanganan Kontrak sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan.

1.16 Masa Pelaksanaan adalah jangka waktu untuk melaksanakan seluruh pekerjaan terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan.

1.17 Masa Pemeliharaan adalah jangka waktu untuk melaksanakan kewajiban pemeliharaan oleh Penyedia, terhitung sejak Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan.

1.18 Mata Pembayaran Utama adalah mata pembayaran yang pokok dan penting yang nilai bobot kumulatifnya minimal 80% (delapan puluh persen) dari seluruh nilai pekerjaan, dihitung mulai dari mata pembayaran yang nilai bobotnya terbesar.

1.19 Metode Pelaksanaan Pekerjaan adalah metode yang menggambarkan penguasaan penyelesaian pekerjaan yang sistematis dari awal sampai akhir meliputi tahapan/urutan pekerjaan

utama dan uraian/cara kerja dari masing-masing jenis kegiatan pekerjaan utama yang dapat dipertanggung jawabkan secara teknis.

1.20 Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan yang selanjutnya disingkat PPHP adalah tim yang bertugas memeriksa administrasi hasil

pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa.

1.21 Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/KPA untuk

Page 136: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

132

mengambil keputusan dan/atau melakukan tindakan yang dapat

mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja negara.

1.22 Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan,

pembongkaran, dan pembangunan kembali suatu bangunan.

1.23 Pekerjaan Utama adalah jenis pekerjaan yang secara langsung menunjang terwujudnya dan berfungsinya suatu konstruksi

sesuai peruntukannya yang ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pemilihan.

1.24 Pelaku Usaha adalah setiap orang perorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan

hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.

1.25 Pengawas Pekerjaan atau Direksi Teknis adalah tim pendukung yang ditunjuk/ditetapkan oleh PPK yang bertugas untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan.

1.26 Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran Perangkat Daerah.

1.27 Penyedia adalah Pelaku Usaha yang menyediakan barang/jasa berdasarkan Kontrak.

1.28 Personel Manajerial adalah tenaga ahli atau tenaga teknis yang ditempatkan sesuai penugasan pada organisasi pelaksanaan

pekerjaan.

1.29 Sanksi Daftar Hitam adalah sanksi yang diberikan kepada peserta pemilihan/penyedia berupa larangan mengikuti Pengadaan

Barang/Jasa di seluruh Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah dalam jangka waktu tertentu.

1.30 Subpenyedia adalah Penyedia yang mengadakan perjanjian kerja tertulis dengan Penyedia penanggung jawab Kontrak, untuk

melaksanakan sebagian pekerjaan (subkontrak).

1.31 Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan adalah jaminan tertulis yang dikeluarkan oleh Bank Umum/Perusahaan

Penjaminan/Perusahaan Asuransi/ lembaga keuangan khusus yang menjalankan usaha di bidang pembiayaan, penjaminan, dan asuransi untuk mendorong ekspor Indonesia/Konsorsium Perusahaan Asuransi Umum/Konsorsium Lembaga Penjaminan/ Konsorsium Perusahaan

Penjaminan sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan.

1.32 Surat Perintah Mulai Kerja yang selanjutnya disingkat SPMK adalah surat yang diterbitkan oleh PPK kepada Penyedia untuk

memulai melaksanakan pekerjaan.

Page 137: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

133

1.33 Surat Perintah Mulai Kerja yang selanjutnya disingkat SPMK

adalah surat yang diterbitkan oleh PPK kepada Penyedia untuk memulai melaksanakan pekerjaan.

1.34 Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan adalah tanggal

serah terima pertama pekerjaan selesai (Provisional Hand Over/PHO) dinyatakan dalam Berita Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan yang diterbitkan oleh PPK.

1.35 Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan adalah tanggal serah terima akhir pekerjaan selesai (Final Hand Over/FHO) dinyatakan dalam Berita Acara Serah Terima Akhir Pekerjaan yang diterbitkan oleh PPK.

1.36 Tenaga Kerja Konstruksi adalah tenaga kerja yang bekerja di sektor konstruksi yang meliputi ahli, teknisi atau analis, dan operator.

2. Penerapan

SSUK diterapkan secara luas dalam pelaksanaan Pekerjaan

Konstruksi ini tetapi tidak dapat bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam Dokumen Kontrak lain yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki dalam Surat Perjanjian.

3. Bahasa dan Hukum

3.1 Bahasa kontrak harus dalam Bahasa Indonesia.

3.2 Dalam hal Kontrak dilakukan dengan pihakasing harus dibuat dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Dalam hal terjadi perselisihandengan pihak asing digunakan Kontrak dalam bahasa

Indonesia.

3.3 Hukum yang digunakan adalah hukum yang berlaku di Indonesia.

4. Korespondensi

4.1 Semua korespondensi dapat berbentuk surat, e-mail dan/atau faksimili dengan alamat tujuan para pihak yang tercantum dalam SSKK.

4.2 Semua pemberitahuan, permohonan, atau persetujuan berdasarkan Kontrak ini harus dibuat secara tertulis dalam Bahasa Indonesia, dan dianggap telah diberitahukan jika telah disampaikan secara langsung kepada Wakil Sah Para Pihak dalam SSKK, atau jika

disampaikan melalui surat tercatat dan/atau faksimili ditujukan ke alamat yang tercantum dalam SSKK.

5. Wakil Sah Para Pihak 5.1 Setiap tindakan yang disyaratkan atau diperbolehkan

untuk dilakukan, dan setiap dokumen yang disyaratkan atau diperbolehkan untuk dibuat berdasarkan Kontrak ini oleh PPK atau Penyedia hanya dapat dilakukan atau dibuat oleh Wakil Sah Para Pihak atau pejabat yang disebutkan dalam SSKK.

5.2 Kewenangan Wakil Sah Para Pihak diatur dalam Surat Keputusan dari Para Pihak dan harus disampaikan kepada masing-masing pihak.

5.3 Direksi Lapangan yang ditunjuk menjadi Wakil Sah PPK memiliki tugas : a. melaksanakan pendelegasian sesuai dengan pelimpahan dari PPK;

Page 138: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

134

b. mengelola administrasi kontrak; dan

c. mengendalikan pelaksanaan pekerjaan.

6. Larangan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN),

Penyalahgunaan Wewenang Serta Penipuan

6.1 Berdasarkan etika pengadaan barang/jasa pemerintah, dilarang untuk :

a. menawarkan, menerima atau menjanjikan untuk memberi atau menerima hadiah atau imbalan berupa apa saja atau melakukan tindakan lainnya untuk mempengaruhi siapapun yang diketahui atau patut dapat diduga berkaitan dengan pengadaan ini;

b. mendorong terjadinya persaingan tidak sehat; c. membuat dan/atau menyampaikan secara tidak benar dokumen dan/atau keterangan lain yang disyaratkan untuk penyusunan dan pelaksanaan Kontrak ini.

6.2 Penyedia menjamin bahwa yang bersangkutan termasuk semua anggota KSO (apabila berbentuk KSO) dan subpenyedianya (jika ada) tidak pernah dan tidak akan melakukan tindakan yang dilarang pada pasal 6.1 di atas.

6.3 Penyedia yang menurut penilaian PPK terbukti melakukan larangan-larangan di atas dapat dikenakan sanksi-sanksi administratif oleh PPK sebagai berikut: a. Pemutusan Kontrak;

b. Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetorkan sebagaimana ditetapkan dalam SSKK; c. sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia atau Jaminan Uang Muka dicairkan dan disetorkan sebagaimana ditetapkan dalam

SSKK; dan d. pengenaan Sanksi Daftar Hitam. Catatan : Pengenaan Sanksi Daftar Hitam ditetapkan oleh PA/KPA atas usulan PPK. PA/KPA menyampaikan dokumen penetapan Sanksi Daftar Hitam

kepada : 1. Penyedia yang dikenakan Sanksi Daftar Hitam; dan 2. unit kerja yang melaksanakan fungsi layanan pengadaan secara elektronik, untuk ditayangkan dalam Daftar Hitam Nasional.

6.4 Pengenaan sanksi administratif di atas dilaporkan oleh PPK kepada PA/KPA. 6.5 PPK yang terlibat dalam KKN dan penipuan dikenakan sanksi

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

7. Asal Material/Bahan 7.1 Penyedia harus menyampaikan asal material/bahan yang terdiri dari rincian komponen dalam negeri dan komponen impor.

7.2 Asal material/bahan merupakan tempat material/bahan diperoleh, antara lain tempat material/bahan ditambang, tumbuh, atau diproduksi.

8. Pembukuan Penyedia diharapkan untuk melakukan pencatatan keuangan yang akurat dan sistematis sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini berdasarkan standar akuntansi yang berlaku.

9. Perpajakan

Penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan Tenaga Kerja Konstruksi yang bersangkutan berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang dibebankan oleh peraturan

Page 139: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

135

perpajakan atas pelaksanaan Kontrak ini. Semua pengeluaran

perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam Harga Kontrak.

10. Pengalihan dan/atau Subkontrak

10.1 Pengalihan seluruh Kontrak hanya diperbolehkan dalam hal pergantian nama Penyedia, baik sebagai akibat peleburan (merger)

maupun akibat lainnya. 10.2 Jika ketentuan di atas dilanggar maka Kontrak diputuskan sepihak oleh PPK dan Penyedia dikenakan sanksi sebagaimana diatur

dalam pasal 41.2.

11. Pengabaian Jika terjadi pengabaian oleh satu pihak terhadap pelanggaran ketentuan tertentu Kontrak oleh pihak yang lain maka pengabaian tersebut tidak menjadi pengabaian yang terus-menerus selama Masa

Kontrak atau seketika menjadi pengabaian terhadap pelanggaran ketentuan yang lain. Pengabaian hanya dapat mengikat jika dapat dibuktikan secara tertulis dan ditandatangani oleh Wakil Sah Pihak yang melakukan pengabaian.

12. Penyedia Mandiri Penyedia berdasarkan Kontrak ini bertanggung jawab penuh terhadap Tenaga Kerja Konstruksi dan subpenyedianya (jika ada) serta pekerjaan yang dilakukan oleh mereka.

13. KSO KSO memberi kuasa kepada salah satu anggota yang disebut dalam Surat Perjanjian untuk bertindak atas nama KSO dalam pelaksanaan hak dan kewajiban terhadap PPK berdasarkan Kontrak ini.

14. Pengawasan Pelaksanaan Pekerjaan

14.1 PPK menetapkan Pengawas Pekerjaan (Direksi Teknis) untuk melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan sesuai Kontrak ini. Pengawas Pekerjaan dapat berasal dari personel PPK atau Penyedia Jasa Pengawasan (Konsultan Pengawas).

14.2 Dalam melaksanakan kewajibannya, Pengawas Pekerjaan bertindak profesional. Jika tercantum dalam SSKK, Pengawas Pekerjaan yang berasal dari Personel PPK dapat bertindak sebagai Wakil Sah PPK.

15. Tugas dan Wewenang Pengawas Pekerjaan

15.1 Semua gambar dan rencana kerja yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai Kontrak, untuk pekerjaan permanen maupun pekerjaan sementara mendapatkan persetujuan dari Pengawas Pekerjaan.

15.2 Jika dalam pelaksanaan pekerjaan ini diperlukan terlebih dahulu ada pekerjaan sementara yang tidak tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga di dalam Kontrak maka Penyedia berkewajiban

untuk menyerahkan spesifikasi dan gambar usulan pekerjaan sementara tersebut untuk mendapatkan pernyataan tidak berkeberatan (no objection) untuk dilaksanakan dari Pengawas Pekerjaan.

Pernyataan tidak berkeberatan atas rencana pekerjaan sementara ini tidak melepaskan Penyedia dari tanggung jawabnya sesuai Kontrak. 15.3 Pengawas Pekerjaan melaksanakan tugas dan wewenang

paling sedikit meliputi:

a. mengevaluasi dan menyetujui rencana mutu pekerjaan konstruksi Penyedia Jasa pelaksana konstruksi;

Page 140: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

136

b. memberikan ijin dimulainya setiap tahapan pekerjaan;

c. memeriksa dan menyetujui kemajuan pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;

d. memeriksa dan menilai mutu dan keselamatan konstruksi terhadap hasil akhir pekerjaan;

e. menghentikan setiap pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan;

f. bertanggungjawab terhadap hasil pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi sesuai tugas dan tanggungjawabnya;

g. memberikan laporan secara periodik kepada PPK sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak.

15.4 Penyedia berkewajiban untuk melaksanakan perintah Pengawas Pekerjaan yang sesuai dengan kewenangan Pengawas

Pekerjaan dalam Kontrak ini.

16. Penemuan-Penemuan

Penyedia wajib memberitahukan kepada PPK dan kepada pihak yang berwenang semua penemuan benda/barang yang mempunyai nilai

sejarah atau penemuan kekayaan di lokasi pekerjaan yang menurut peraturan perundang-undangan dikuasai oleh negara.

17. Akses ke Lokasi Kerja 17.1 Penyedia berkewajiban untuk menjamin akses PPK, Wakil Sah PPK, Pengawas Pekerjaan dan/atau pihak yang mendapat izin

dari PPK ke lokasi kerja dan lokasi lainnya dimana pekerjaan ini sedang atau akan dilaksanakan.

17.2 Penyedia harus dianggap telah menerima kelayakan dan

ketersediaan jalur akses menuju lapangan. Penyedia harus berupaya menjaga setiap jalan atau jembatan dari kerusakan akibat penggunaan/lalu lintas Penyedia atau akibat personel Penyedia. Kecuali ditentukan lain maka: a. Penyedia harus bertanggung jawab atas pemeliharaan yang

mungkin diperlukan akibat penggunaan jalur akses; b. Penyedia harus menyediakan rambu atau petunjuk sepanjang jalur akses, dan mendapatkan perizinan yang mungkin disyaratkan oleh otoritas terkait untuk penggunaan jalur, rambu, dan petunjuk;

c. Biaya karena ketidaklayakan atau tidak tersedianya jalur akses untuk digunakan oleh penyedia, harus ditanggung penyedia; dan d. PPK tidak bertanggung jawab atas klaim yang mungkin timbul

akibat penggunaan jalur akses.

17.3 PPK tidak bertanggung jawab atas klaim yang mungkin timbul selain penggunaan jalur akses tersebut.

A. Pelaksanaan, Penyelesaian, Adendum dan Pemutusan Kontrak

18. Masa Pelaksanaan Kontrak

Kontrak ini berlaku efektif sejak penandatanganan Surat Perjanjian oleh Para Pihak sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan dan hak dan kewajiban Para Pihak yang terdapat dalam Kontrak sudah terpenuhi.

B.1 Pelaksanaan Pekerjaan

19. Penyerahan Lokasi Kerja 19.1 Sebelum penyerahan lokasi kerja, dilakukan peninjauan lapangan bersama oleh para pihak.

Page 141: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

137

19.2 PPK berkewajiban untuk menyerahkan lokasi kerja sesuai

dengan kebutuhan Penyedia yang tercantum dalam rencana kerja yang telah disepakati oleh para pihak dalam Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak, untuk melaksanakan pekerjaan tanpa ada hambatan kepada Penyedia sebelum SPMK diterbitkan.

19.3 Hasil peninjauan dan penyerahan dituangkan dalam Berita Acara Penyerahan Lokasi Kerja.

19.4 Jika dalam peninjauan lapangan bersama ditemukan hal-hal yang dapat mengakibatkan perubahan isi Kontrak maka perubahan tersebut harus dituangkan dalam adendum Kontrak. 19.5 Jika PPK tidak dapat menyerahkan lokasi kerja sesuai

kebutuhan Penyedia yang tercantum dalam rencana kerja (sesuai pasal 19.2) untuk melaksanakan pekerjaan dan terbukti merupakan suatu hambatan, maka kondisi ini ditetapkan sebagai Peristiwa Kompensasi.

20. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)

20.1 PPK menerbitkan SPMK paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak tanggal penandatanganan Kontrak atau 14 (empat belas) hari kerja sejak penyerahan lokasi kerja pertama kali.

20.2 Dalam SPMK dicantumkan seluruh lingkup pekerjaan dan Tanggal Mulai Kerja.

21. Rencana Mutu Pekerjaan

Konstruksi (RMPK) 21.1 Penyedia berkewajiban untuk mempresentasikan

dan menyerahkan RMPK sebagai penjaminan dan pengendalian mutu pelaksanaan pekerjaan pada rapat persiapan pelaksanaan Kontrak, kemudian dibahas dan disetujui oleh PPK.

21.2 RMPK disusun paling sedikit berisi:

a. Rencana Pelaksanaan Pekerjaan (Method Statement ); b. Rencana Pemeriksaan dan Pengujian/Inspection and Test Plan (ITP); c. Pengendalian Subpenyedia dan Pemasok.

21.3 Penyedia wajib menerapkan dan mengendalikan pelaksanaan RMPK secara konsisten untuk mencapai mutu yang dipersyaratkan pada pelaksanaan pekerjaan ini.

21.4 RMPK dapat direvisi sesuai dengan kondisi pekerjaan.

21.5 Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan RMPK jika terjadi Adendum Kontrak dan/atau Peristiwa Kompensasi.

21.6 Pemutakhiran RMPK harus menunjukkan perkembangan kemajuan setiap pekerjaan dan dampaknya terhadap penjadwalan sisa pekerjaan, termasuk perubahan terhadap urutan pekerjaan.

Pemutakhiran RMPK harus mendapatkan persetujuan PPK.

21.7 Persetujuan PPK terhadap RMPK tidak mengubah kewajiban kontraktual Penyedia.

Page 142: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

138

22. Rencana Keselamatan

Konstruksi (RKK)

22.1 Penyedia berkewajiban untuk mempresentasikan

dan menyerahkan RKK pada saat rapat persiapan pelaksanaan Kontrak, kemudian pelaksanaan RKK dibahas dan disetujui oleh PPK.

22.2 Para Pihak wajib menerapkan dan mengendalikan

pelaksanaan RKK secara konsisten.

22.3 RKK menjadi bagian dari Dokumen Kontrak.

22.4 Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan RKK sesuai dengan kondisi pekerjaan, jika terjadi perubahan maka dituangkan dalam adendum Kontrak.

22.5 Pemutakhiran RKK harus mendapat persetujuan PPK.

22.6 Persetujuan PPK terhadap pelaksanaan RKK tidak mengubah kewajiban kontraktual Penyedia.

23. Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak

23.1 Paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sejak diterbitkannya SPMK dan sebelum pelaksanaan pekerjaan, PPK bersama dengan

Penyedia, unsur perancangan, dan unsur pengawasan, harus sudah menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan kontrak. 23.2 Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat

persiapan pelaksanaan kontrak meliputi : a. RMPK; b. Pelaksanaan RKK; c. organisasi kerja; d. tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan;

e. jadwal pelaksanaan pekerjaan, yang diikuti uraian tentang metode kerja yang memperhatikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja; f. jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi peralatan dan

Tenaga Kerja Konstruksi; g. penyusunan rencana pengukuran/pemeriksaan bersama; dan h. hal-hal lain yang dianggap perlu. 23.3 Hasil rapat persiapan pelaksanaan Kontrak dituangkan dalam

Berita Acara Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak:

24. Mobilisasi 24.1 Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai dilaksanakan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak diterbitkan SPMK, atau

sesuai kebutuhan dan rencana kerja. 24.2 Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup pekerjaan, yaitu : a. mendatangkan peralatan-peralatan terkait yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan, termasuk instalasi alat;

b. mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah, gedung laboratorium, bengkel, gudang, dan sebagainya; dan/atau c. mendatangkan Tenaga Kerja Konstruksi.

24.3 Mobilisasi peralatan dan Tenaga Kerja Konstruksi dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.

Page 143: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

139

25. Pengukuran /

Pemeriksaan Bersama

25.1 Pada tahap awal pelaksanaan Kontrak, PPK dan Pengawas

Pekerjaan bersama-sama dengan Penyedia melakukan pengukuran dan pemeriksaan detail terhadap kondisi lokasi pekerjaan untuk setiap rencana mata pembayaran, Tenaga Kerja Konstruksi, dan Peralatan Utama (Mutual Check 0%).

25.2 Pada tahapan pengukuran/pemeriksaan bersama, PA/KPA telah membentuk Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak.

25.3 Hasil pemeriksaan bersama dituangkan dalam Berita Acara. Apabila dalam pengukuran/pemeriksaan bersama mengakibatkan perubahan isi Kontrak, maka harus dituangkan dalam adendum Kontrak.

25.4 Tenaga Kerja Konstruksi dan/atau Peralatan Utama yang sesuai dengan persyaratan Kontrak dapat segera dimobilisasi. 25.5 Tindak lanjut hasil pemeriksaan bersama Tenaga Kerja

Konstruksi dan/atau Peralatan Utama mengikuti ketentuan pasal 65 dan 66.

26. Penggunaan Produksi Dalam Negeri

26.1. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Penyedia berkewajiban mengutamakan material/bahan produksi dalam negeri dan tenaga

kerja Indonesia untuk pekerjaan yang dilaksanakan di Indonesia sesuai dengan yang disampaikan pada saat penawaran. 26.2. Dalam pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi, bahan baku,

Tenaga Kerja Konstruksi, dan perangkat lunak yang digunakan mengacu kepada dokumen: a. formulir rekapitulasi perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), untuk Penyedia yang mendapat preferensi harga; dan

b. daftar barang yang diimpor, untuk barang yang diimpor. 26.3. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan ditemukan ketidaksesuaian dengan dokumen pada pasal 26.2, maka akan

dikenakan sanksi sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

B.2 Pengendalian Waktu

27. Masa Pelaksanaan 27.1. Kecuali Kontrak diputuskan lebih awal, Penyedia berkewajiban untuk memulai pelaksanaan pekerjaan pada Tanggal Mulai Kerja, dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan RMPK, serta

menyelesaikan pekerjaan paling lambat selama Masa Pelaksanaan yang dinyatakan dalam SSKK. 27.2. Apabila Penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan

pekerjaan sesuai Masa Pelaksanaan karena di luar pengendaliannya yang dapat dibuktikan demikian, dan Penyedia telah melaporkan kejadian tersebut kepada PPK, dengan disertai bukti-bukti yang dapat disetujui PPK, maka PPK dapat memberlakukan Peristiwa

Kompensasi dan melakukan penjadwalan kembali pelaksanaan tugas Penyedia dengan membuat adendum Kontrak. 27.3. Jika pekerjaan tidak selesai sesuai Masa Pelaksanaan bukan akibat Keadaan Kahar atau Peristiwa Kompensasi atau karena

kesalahan atau kelalaian Penyedia maka Penyedia dikenakan denda.

Page 144: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

140

27.4. Apabila diberlakukan serah terima sebagian pekerjaan

(secara parsial), Masa Pelaksanaan dibuat berdasarkan bagian pekerjaan tersebut sesuai dengan SSKK. 27.5. Bagian pekerjaan pada pasal 27.4 adalah bagian pekerjaan

yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan.

28. Penundaan oleh Pengawas Pekerjaan

Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan secara tertulis Penyedia untuk menunda pelaksanaan pekerjaan. Setiap perintah penundaan

ini harus segera ditembuskan kepada PPK.

29. Rapat Pemantauan 29.1. Pengawas Pekerjaan atau Penyedia dapat menyelenggarakan rapat pemantauan, dan meminta satu sama lain untuk menghadiri rapat tersebut. Rapat pemantauan diselenggarakan

untuk membahas perkembangan pekerjaan dan perencanaan atas sisa pekerjaan serta untuk menindaklanjuti peringatan dini. 29.2. Hasil rapat pemantauan akan dituangkan oleh Pengawas

Pekerjaan dalam berita acara rapat, dan rekamannya diserahkan kepada PPK dan pihak-pihak yang menghadiri rapat. 29.3. Mengenai hal-hal dalam rapat yang perlu diputuskan, Pengawas Pekerjaan dapat memutuskan baik dalam rapat atau

setelah rapat melalui pernyataan tertulis kepada semua pihak yang menghadiri rapat.

30. Peringatan Dini 30.1. Penyedia berkewajiban untuk memperingatkan sedini

mungkin Pengawas Pekerjaan atas peristiwa atau kondisi tertentu yang dapat mempengaruhi mutu pekerjaan, menaikkan Harga Kontrak atau menunda penyelesaian pekerjaan. Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan Penyedia untuk menyampaikan secara tertulis perkiraan dampak peristiwa atau kondisi tersebut di atas terhadap

Harga Kontrak dan Masa Pelaksanaan. Pernyataan perkiraan ini harus sesegera mungkin disampaikan oleh Penyedia. 30.2. Penyedia berkewajiban untuk bekerja sama dengan

Pengawas Pekerjaan untuk mencegah atau mengurangi dampak peristiwa atau kondisi tersebut.

B.3 Penyelesaian Kontrak

31. Serah Terima Pekerjaan

31.1. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen), sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam Kontrak, Penyedia

mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK untuk serah terima pertama pekerjaan. 31.2. PPK memerintahkan Pengawas Pekerjaan untuk melakukan

pemeriksaan terhadap hasil pekerjaan. 31.3. Pemeriksaan dilakukan terhadap kesesuaian hasil pekerjaan terhadap kriteria/spesifikasi yang tercantum dalam Kontrak.

31.4. Hasil pemeriksaan dari Pengawas Pekerjaan disampaikan kepada PPK, apabila dalam pemeriksaan hasil pekerjaan tidak sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak dan/atau cacat hasil pekerjaan, PPK memerintahkan Penyedia untuk memperbaiki

dan/atau melengkapi kekurangan pekerjaan.

Page 145: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

141

31.5. Apabila dalam pemeriksaan hasil pekerjaan telah sesuai

dengan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak maka PPK dan Penyedia menandatangani Berita Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan.

31.6. Pembayaran dilakukan sebesar 95% (sembilan puluh lima persen) dari Harga Kontrak, sedangkan yang 5% (lima persen) merupakan retensi selama masa pemeliharaan, atau pembayaran dilakukan sebesar 100% (seratus persen) dari Harga Kontrak dan

Penyedia harus menyerahkan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% (lima persen) dari Harga Kontrak. 31.7. Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan selama Masa Pemeliharaan sehingga kondisi tetap seperti pada saat penyerahan

pertama pekerjaan. 31.8. Masa Pemeliharaan paling singkat untuk pekerjaan permanen selama 6 (enam) bulan, sedangkan untuk pekerjaan semi permanen

selama 3 (tiga) bulan dan dapat melampaui Tahun Anggaran. Lamanya Masa Pemeliharaan ditetapkan dalam SSKK. 31.9. Setelah Masa Pemeliharaan berakhir, Penyedia mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan akhir

pekerjaan. 31.10. Apabila dalam pemeriksaan hasil pekerjaan, Penyedia telah melaksanakan semua kewajibannya selama Masa Pemeliharaan

dengan baik dan telah sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak maka PPK danPenyedia menandatangani Berita Acara Serah Terima Akhir Pekerjaan . 31.11. PPK wajib melakukan pembayaran sisa Harga Kontrak yang

belum dibayar atau mengembalikan Jaminan Pemeliharaan. 31.12. Apabila Penyedia tidak melaksanakan kewajiban pemeliharaan sebagaimana mestinya, maka Kontrak dapat

diputuskan sepihak oleh PPK dan Penyedia dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam pasal 41.4. 31.13. Setelah penandatanganan Berita Acara Serah Terima Akhir Pekerjaan, PPK menyerahkan hasil pekerjaan kepada PA/KPA.

31.14. PA/KPA meminta PPHP untuk melakukan pemeriksaan administratif terhadap hasil pekerjaan yang diserahterimakan.

31.15. PPHP melakukan pemeriksaan administratif proses pengadaan barang/jasa sejak perencanaan pengadaan sampai dengan serah terima hasil pekerjaan, meliputi dokumen program/penganggaran, surat penetapan PPK, dokumen

perencanaan pengadaan, RUP/SIRUP, dokumen persiapan pengadaan, dokumen pemilihan Penyedia, dokumen Kontrak dan perubahannya serta pengendaliannya, dan dokumen serah terima hasil pekerjaan.

31.16. Apabila hasil pemeriksaan administrasi ditemukan ketidaksesuaian/kekurangan, PPHP melalui PA/KPA memerintahkan PPK untuk memperbaiki dan/atau melengkapi kekurangan dokumen administratif.

Page 146: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

142

31.17. Hasil pemeriksaan administratif dituangkan dalam Berita Acara. 31.18. Serah terima pekerjaan dapat dilakukan per bagian pekerjaan

(secara parsial) yang ketentuannya ditetapkan dalam SSKK. 31.19. Bagian pekerjaan yang dapat dilakukan serah terima pekerjaan sebagian atau secara parsial yaitu:

a. bagian pekerjaan yang tidak tergantung satu sama lain; dan b. bagian pekerjaan yang fungsinya tidak terkait satu sama lain dalam pencapaian kinerja pekerjaan. 31.20. Dalam hal dilakukan serah terima pekerjaan secara parsial,

maka cara pembayaran, ketentuan denda dan kewajiban pemeliharaan tersebut di atas disesuaikan. 31.21. Kewajiban pemeliharaan diperhitungkan setelah serah terima

pertama pekerjaan untuk bagian pekerjaan (PHO parsial) tersebut dilaksanakan sampai Masa Pemeliharaan bagian pekerjaan tersebut berakhir sebagaimana yang tercantum dalam SSKK. 31.22. Serah terima pertama pekerjaan untuk bagian pekerjaan

(PHO parsial) dituangkan dalam Berita Acara.

32. Pengambilalihan

PPK akan mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan dalam jangka

waktu tertentu setelah dikeluarkan surat keterangan selesai/pengakhiran pekerjaan.

33. Pedoman Pengoperasian dan Perawatan/Pemeliharaan

33.1. Penyedia diwajibkan memberikan petunjuk kepada PPK tentang pedoman pengoperasian dan perawatan/ pemeliharaan

sesuai dengan SSKK. 33.2 Apabila Penyedia tidak memberikan pedoman pengoperasian dan perawatan/pemeliharaan, PPK berhak menahan uang retensi

atau Jaminan Pemeliharaan.

B.4 Adendum

34. Perubahan Kontrak

34.1 Kontrak hanya dapat diubah melalui adendum kontrak. 34.2 Perubahan Kontrak dapat dilaksanakan apabila disetujui oleh

para pihak, yang diakibatkan beberapa hal berikut meliputi:

a. perubahan pekerjaan;

b. perubahan Harga Kontrak;

c. perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan dan/atau Masa

Pelaksanaan;

d. perubahan Kontrak yang disebabkan masalah administrasi. 34.3 Untuk kepentingan perubahan Kontrak, PPK dapat meminta

pertimbangan dari Pengawas Pekerjaan dan Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak.

35. Perubahan Lingkup

Pekerjaan

35.1 Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada

saat pelaksanaan dengan gambar dan/atau spesifikasi teknis yang

Page 147: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

143

ditentukan dalam dokumen Kontrak, PPK bersama Penyedia dapat

melakukan perubahan pekerjaan, yang meliputi: a. menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum dalam kontrak; b. menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan/pekerjaan;

c. mengubah spesifikasi teknis dan/atau gambar pekerjaan; dan/atau d. mengubah jadwal pelaksanaan pekerjaan.

35.2 Dalam hal tidak terjadi perubahan kondisi lapangan seperti yang dimaksud pada pasal 35.1 namun ada perintah perubahan dari PPK, PPK bersama Penyedia dapat menyepakati perubahan pekerjaan yang meliputi: a. menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan/pekerjaan;

b. mengubah spesifikasi teknis dan/atau gambar pekerjaan; dan/atau c. mengubah jadwal pelaksanaan pekerjaan.

35.3 Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh PPK secara tertulis kepada Penyedia kemudian dilanjutkan dengan negosiasi teknis dan harga dengan tetap mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam Kontrak awal..

35.4 Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara sebagai dasar penyusunan adendum Kontrak. 35.5 Dalam hal perubahan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada

pasal 35.1 dan 35.2 mengakibatkan penambahan Harga Kontrak, perubahan Kontrak dilaksanakan dengan ketentuan penambahan Harga Kontrak akhir tidak melebihi 10% (sepuluh persen) dari harga yang tercantum dalam Kontrak awal dan tersedianya anggaran.

36. Perubahan Harga

36.1. Perubahan Harga Kontrak dapat diakibatkan oleh: a. perubahan pekerjaan; b. penyesuaian harga; dan/atau

c. Peristiwa Kompensasi.

36.2. Apabila kuantitas mata pembayaran utama yang akan dilaksanakan berubah akibat perubahan pekerjaan lebih dari 10% (sepuluh persen) dari kuantitas awal, maka pembayaran volume

selanjutnya dengan menggunakan harga satuan yang disesuaikan dengan negosiasi.

36.3. Apabila dari hasil evaluasi penawaran terdapat harga satuan timpang, maka harga satuan timpang tersebut hanya berlaku untuk kuantitas pekerjaan yang tercantum dalam Dokumen Pemilihan. Untuk kuantitas pekerjaan tambahan digunakan harga satuan berdasarkan

hasil negosiasi.

36.4. Apabila ada daftar mata pembayaran yang masuk kategori harga satuan timpang, maka dicantumkan dalam Lampiran A SSKK.

36.5. Apabila diperlukan mata pembayaran baru, maka penyedia

jasa harus menyerahkan rincian harga satuannya kepada PPK.

Page 148: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

144

Penentuan harga satuan mata pembayaran baru dilakukan dengan

negosiasi.

36.6. Ketentuan penggunaan rumusan penyesuaian harga adalah sebagai berikut:

a) harga yang tercantum dalam Kontrak dapat berubah akibat adanya penyesuaian harga sesuai dengan peraturan yang berlaku.

b) penyesuaian harga diberlakukan pada Kontrak Tahun Jamak dengan yang masa pelaksanaannya lebih dari 18 (delapan belas) bulan;

c) penyesuaian harga satuan diberlakukan mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak pelaksanaan pekerjaan;

d) penyesuaian harga satuan berlaku bagi seluruh kegiatan/mata pembayaran, kecuali komponen keuntungan, biaya

tidak langsung (overhead cost) dan harga satuan timpang sebagaimana tercantum dalam penawaran;

e) penyesuaian harga satuan diberlakukan sesuai dengan

jadwal pelaksanaan yang tercantum dalam Kontrak awal/adendum Kontrak;

f) penyesuaian harga satuan bagi komponen pekerjaan

yang berasal dari luar negeri, menggunakan indeks penyesuaian harga dari negara asal barang tersebut;

g) jenis pekerjaan baru dengan harga satuan baru sebagai akibat adanya adendum Kontrak dapat diberikan penyesuaian harga

mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak adendum Kontrak tersebut ditandatangani;

h) indeks yang digunakan dalam pelaksanaan Kontrak

terlambat disebabkan oleh kesalahan Penyedia adalah indeks terendah antara jadwal Kontrak dan realisasi pekerjaan;

i) jenis pekerjaan yang lebih cepat pelaksanaannya

diberlakukan penyesuaian harga berdasarkan indeks harga pada saat pelaksanaan.

36.7. Ketentuan lebih lanjut terkait penyesuaian harga diatur dalam SSKK.

36.8. Ketentuan ganti rugi akibat Peristiwa Kompensasi mengacu pada pasal Peristiwa Kompensasi.

Page 149: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

145

37. Perubahan Jadwal

Pelaksanaan Pekerjaan dan/atau Masa Pelaksanaan

37.1. Perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan dapat diakibatkan

oleh: a. perubahan pekerjaan; b. perpanjangan Masa Pelaksanaan; dan/atau c. Peristiwa Kompensasi.

37.2. Perpanjangan Masa Pelaksanaan dapat diberikan oleh PPK atas pertimbangan yang layak dan wajar untuk hal-hal sebagai berikut: a. perubahan pekerjaan;

b. Peristiwa Kompensasi; dan/atau c. Keadaan Kahar.

37.3. Masa Pelaksanaan dapat diperpanjang paling kurang sama dengan waktu terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar atau waktu

yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan akibat dari ketentuan pada pasal 37.2 huruf a atau b.

37.4. PPK dapat menyetujui perpanjangan Masa Pelaksanaan atas

Kontrak setelah melakukan penelitian terhadap usulan tertulis yang diajukan oleh Penyedia dalam jangka waktu sesuai pertimbangan yang wajar setelah Penyedia meminta perpanjangan. Jika Penyedia lalai untuk memberikan peringatan dini atas keterlambatan atau tidak dapat bekerja sama untuk mencegah keterlambatan sesegera

mungkin, maka keterlambatan seperti ini tidak dapat dijadikan alasan untuk memperpanjang Masa Pelaksanaan.

37.5. PPK berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan dan

Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak harus telah menetapkan ada tidaknya perpanjangan dan untuk berapa lama.

37.6. Persetujuan perubahan jadwal pelaksanaan dan/atau perpanjangan Masa Pelaksanaan dituangkan dalam Adendum

Kontrak.

37.7. Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian pekerjaan akan melampaui Masa Pelaksanaan maka Penyedia

berhak untuk meminta perpanjangan Masa Pelaksanaanberdasarkan data penunjang. PPK berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan memperpanjang Masa Pelaksanaan secara tertulis. Perpanjangan Masa Pelaksanaan harus dilakukan melalui adendum Kontrak.

Page 150: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

146

B.5 Keadaan Kahar

38. Keadaan Kahar

38.1. Contoh Keadaan Kahar tidak terbatas pada: bencana alam,

bencana non alam, bencana sosial, pemogokan, kebakaran, kondisi cuaca ekstrem, dan gangguan industri lainnya.

38.2. Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal merugikan

yang disebabkan oleh perbuatan atau kelalaian para pihak.

38.3. Dalam hal terjadi keadaan kahar, PPK atau Penyedia memberitahukan tentang terjadinya Keadaan Kahar kepada salah

satu pihak secara tertulis dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kalender sejak menyadari atau seharusnya menyadari atas kejadian atau terjadinya Keadaan Kahar, dengan menyertakan bukti serta hasil identifikasi kewajiban dan kinerja pelaksanaan yang terhambat dan/atau akan terhambat akibat Keadaan Kahar tersebut.

38.4. Bukti Keadaan Kahar dapat berupa: a. pernyataan yang diterbitkan oleh pihak/instansi yang berwenang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

dan/atau b. foto/video dokumentasi Keadaan Kahar yang telah diverifikasi kebenarannya.

38.5. PPK meminta Pengawas Pekerjaan untuk melakukan

penelitian terhadap penyampaian pemberitahuan Keadaan Kahar dan bukti sebagaimana dimaksud pada pasal 38.4.

38.6. Dalam Keadaan Kahar, kegagalan salah satu Pihak untuk

memenuhi kewajibannya yang ditentukan dalam Kontrak bukan merupakan cedera janji atau wanprestasi apabila telah dilakukan sesuai pada pasal 38.3. Kewajiban yang dimaksud adalah hanya kewajiban dan kinerja pelaksanaan terhadap pekerjaan/bagian pekerjaan yang terdampak dan/atau akan terdampak akibat dari

Keadaan Kahar.

38.7. Dalam hal terjadi Keadaan Kahar, pelaksanaan Kontrak dapat dihentikan. Penghentian Kontrak karena Keadaan Kahar dapat

bersifat a. sementara hingga Keadaan Kahar berakhir; atau b. permanen apabila akibat Keadaan Kahar tidak memungkinkan dilanjutkan/diselesaikannya pekerjaan.

38.8. Penghentian Kontrak karena Keadaan Kahar dilakukan secara tertulis oleh PPK dengan disertai alasan penghentian pekerjaan.

38.9. Dalam hal pelaksanaan Kontrak dilanjutkan, para pihak dapat

melakukan perubahan Kontrak. Masa Pelaksanaan dapat diperpanjang sekurang-kurangnya sama dengan jangka waktu terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar. Perpanjangan Masa Pelaksanaan dapat melewati Tahun Anggaran.

38.10. Selama masa Keadaan Kahar, jika PPK memerintahkan secara tertulis kepada Penyedia untuk sedapat mungkin meneruskan pekerjaan, maka Penyedia berhak untuk menerima pembayaran sebagaimana ditentukan dalam Kontrak dan mendapat penggantian

biaya yang wajar sesuai dengan kondisi yang telah dikeluarkan untuk

Page 151: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

147

bekerja dalam Keadaan Kahar. Penggantian biaya ini harus diatur

dalam suatu adendum Kontrak.

38.11. Dalam hal pelaksanaan Kontrak dihentikan, para pihak menyelesaikan hak dan kewajiban sesuai Kontrak. Penyedia berhak

untuk menerima pembayaran sesuai dengan prestasi atau kemajuan hasil pekerjaan yang telah dicapai setelah dilakukan pengukuran/ pemeriksaan bersama atau berdasarkan hasil audit.

B.6 Penghentian dan Pemutusan Kontrak

39. Penghentian Kontrak Penghentian Kontrak dapat dilakukan karena terjadi Keadaan Kahar sebagaimana dimaksud pada pasal 38.

40. Pemutusan Kontrak

40.1. Pemutusan Kontrak dapat dilakukan oleh PPK atau Penyedia.

40.2. Pemutusan kontrak dilakukan sekurang-kurangnya 14 (empat belas) hari kalender setelah PPK/Penyedia menyampaikan

pemberitahuan rencana Pemutusan Kontrak secara tertulis kepada Penyedia/PPK.

40.3. Dalam hal dilakukan pemutusan Kontrak oleh salah satu pihak maka PPK membayar kepada Penyedia sesuai dengan pencapaian

prestasi pekerjaan yang telah diterima oleh PPK dikurangi denda yang harus dibayar Penyedia (apabila ada), serta Penyedia menyerahkan semua hasil pelaksanaan kepada PPK dan selanjutnya menjadi hak milik PPK.

41. Pemutusan Kontrak oleh PPK

41.1. Mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, PPK dapat melakukan pemutusan Kontrak apabila:

41.2. Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan pada Masa Pelaksanaan karena kesalahan Penyedia, maka:

41.3. Pencairan jaminan sebagaimana dimaksud pada pasal 41.2 di

atas, dicairkan dan disetorkan sesuai ketentuan dalam SSKK.

41.4. Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan pada Masa Pemeliharaan karena kesalahan Penyedia, maka:

41.5. Dalam hal terdapat nilai sisa penggunaan uang retensi atau uang pencairan Jaminan Pemeliharaan untuk membiayai pembiayaan/pemeliharaan maka PPK wajib menyetorkan sebagaimana ditetapkan dalam SSKK.

41.6. Dalam hal dilakukan pemutusan Kontrak secara sepihak oleh PPK karena kesalahan Penyedia, maka Pokja Pemilihan dapat

menunjuk pemenang cadangan berikutnya pada paketpekerjaan yang sama atau Penyedia yang mampu dan memenuhi syarat.

42. Pemutusan Kontrak oleh

Penyedia

Mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang

Hukum Perdata, Penyedia dapat melakukan pemutusan Kontrak apabila:

Page 152: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

148

a. setelah mendapatkan persetujuan PPK, Pengawas Pekerjaan

memerintahkan Penyedia untuk menunda pelaksanaan pekerjaan atau kelanjutan pekerjaan, dan perintah tersebut tidak ditarik selama 28 (dua puluh delapan) hari kalender; b. PPK tidak menerbitkan Surat Permintaan Pembayaran (SPP)

untuk pembayaran tagihan angsuran sesuai dengan yang disepakati sebagaimana tercantum dalam SSKK.

43. Berakhirnya Kontrak Kontrak berakhir apabila pekerjaan telah selesai dan hak dan

kewajiban para pihak yang terdapat dalam Kontrak sudah terpenuhi.

44. Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan dan

Kontrak Kritis

44.1. Apabila Penyedia terlambat melaksanakan pekerjaan sesuai jadwal, maka PPK harus memberikan peringatan secara tertulis atau

memberlakukan ketentuan kontrak kritis.

44.2. Kontrak dinyatakan kritis apabila :

a. Dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0% - 70% dari

Kontrak), selisih keterlambatan antara realisasi fisik pelaksanaan dengan rencana lebih besar 10%;

b. Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari Kontrak), selisih keterlambatan antara realisasi fisik pelaksanaan dengan rencana lebih besar 5%;

c. Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari Kontrak), selisih keterlambatan antara realisasi fisik pelaksanaan dengan rencana pelaksanaan kurang dari 5% dan akan melampaui tahun anggaran berjalan.

44.3. Penanganan kontrak kritis dilakukan dengan rapat pembuktian (show cause meeting/SCM):

a. Pada saat Kontrak dinyatakan kritis, Pengawas Pekerjaan memberikan peringatan secara tertulis kepada Penyedia dan

selanjutnya menyelenggarakan Rapat Pembuktian (SCM) Tahap I.

b. Dalam SCM Tahap I, PPK, Pengawas Pekerjaan dan Penyedia membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh Penyedia dalam periode waktu tertentu (uji coba

pertama) yang dituangkan dalam Berita Acara SCM Tahap I.

c. Apabila Penyedia gagal pada uji coba pertama, maka PPK menerbitkan Surat Peringatan Kontrak Kritis I dan harus diselenggarakan SCM Tahap II yang membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh Penyedia dalam

waktu tertentu (uji coba kedua) yang dituangkan dalam Berita Acara SCM Tahap II.

d. Apabila Penyedia gagal pada uji coba kedua, maka PPK menerbitkan Surat Peringatan Kontrak Kritis II dan harus

diselenggarakan SCM Tahap III yang membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh Penyedia dalam waktu tertentu (uji coba ketiga) yang dituangkan dalam Berita Acara SCM Tahap III.

e. Apabila Penyedia gagal pada uji coba ketiga, maka PPK

menerbitkan Surat Peringatan Kontrak Kritis III dan PPK dapat melakukan pemutusan Kontrak secara sepihak dengan mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

f. Apabila uji coba berhasil, namun pada pelaksanaan pekerjaan selanjutnya Kontrak dinyatakan kritis lagi maka berlaku ketentuan SCM dari awal.

Page 153: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

149

45. Pemberian

Kesempatan 45.1 Dalam hal diperkirakan Penyedia gagal menyelesaikan pekerjaan sampai Masa Pelaksanaan berakhir, namun PPK menilai bahwa Penyedia mampu menyelesaikan pekerjaan, PPK dapat

memberikan kesempatan kepada Penyedia untuk menyelesaikan pekerjaan.

45.2 Pemberian kesempatan kepada Penyedia untuk menyelesaikan pekerjaan dimuat dalam adendum Kontrak yang didalamnya mengatur:

a. waktu pemberian kesempatan penyelesaian pekerjaan;

b. pengenaan sanksi denda keterlambatan kepada Penyedia;

c. perpanjangan masa berlaku Jaminan Pelaksanaan; dan

d. sumber dana untuk membiayai penyelesaian sisa pekerjaan yang akan dilanjutkan ke Tahun Anggaran berikutnya dari DIPA Tahun Anggaran berikutnya, apabila pemberian kesempatan melampaui Tahun Anggaran.

45.3 Pemberian kesempatan kepada Penyedia menyelesaikan pekerjaan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender, sejak Masa Pelaksanaan berakhir.

45.4 Pemberian kesempatan kepada Penyedia untuk menyelesaikan pekerjaan dapat melampaui Tahun Anggaran.

46. Peninggalan Semua bahan, perlengkapan, peralatan, hasil pekerjaan sementara yang masih berada di lokasi kerja setelah pemutusan Kontrak akibat kelalaian atau kesalahan Penyedia, dapat dimanfaatkan sepenuhnya

oleh PPK tanpa kewajiban perawatan/pemeliharaan. Pengambilan kembali semua peninggalan tersebut oleh Penyedia hanya dapat dilakukan setelah mempertimbangkan kepentingan PPK.

B. Hak dan Kewajiban Penyedia

47. Hak dan Kewajiban

Penyedia

Hak-hak yang dimiliki serta kewajiban-kewajiban yang harus

dilaksanakan oleh Penyedia dalam melaksanakan Kontrak, meliputi:

a. menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;

b. meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana

dari PPK untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;

c. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;

d. melaksanakan, menyelesaikan dan menyerahkan pekerjaan

sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;

e. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja,

bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau dari lapangan, dan segala pekerjaan permanen maupun sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam Kontrak;

f. memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk

pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;

g. mengambil langkah-langkah yang memadai dalam rangka memberi perlindungan kepada setiap orang yang berada di tempat kerja maupun masyarakat dan lingkungan sekitar yang berhubungan

dengan pemindahan bahan baku, penggunaan peralatan kerja konstruksi dan proses produksi;

h. melaksanakan semua perintah Pengawas Pekerjaan yang sesuai dengan kewenangan Pengawas Pekerjaan dalam Kontrak ini;

Page 154: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

150

i. hak dan kewajiban lain yang timbul akibat lingkup pekerjaan

ditentukan di SSKK.

48. Penggunaan Dokumen-Dokumen Kontrak dan

Informasi

Penyedia tidak diperkenankan menggunakan dan menginformasikan dokumen Kontrak atau dokumen lainnya yang berhubungan dengan

Kontrak untuk kepentingan pihak lain, misalnya spesifikasi teknis dan/atau gambar-gambar, serta informasi lain yang berkaitan dengan Kontrak, kecuali dengan izin tertulis dari PPK sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

49. Hak Kekayaan Intelektual Penyedia wajib melindungi PPK dari segala tuntutan atau klaim dari pihak ketiga yang disebabkan penggunaan atau atas pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual oleh Penyedia.

50. Penanggungan Risiko 50.1. Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan menanggung tanpa batas PPK beserta instansinya terhadap semua bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum,

dan biaya yang dikenakan terhadap PPK beserta instansinya (kecuali kerugian yang mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau kelalaian berat PPK) sehubungan dengan klaim yang timbul yang timbul dari hal-hal berikut terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan:

a. kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta benda Penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan tenaga kerja konstruksi; b. cedera tubuh, sakit atau kematian tenaga kerja konstruksi; c. kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cedera tubuh,

sakit atau kematian pihak ketiga.

50.2. Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan, semua risiko kehilangan atau kerusakan hasil pekerjaan ini, bahan dan perlengkapan merupakan risiko

Penyedia, kecuali kerugian atau kerusakan tersebut diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian PPK.

50.3. Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh Penyedia tidak

membatasi kewajiban penanggungan dalam pasal ini.

50.4. Kehilangan atau kerusakan terhadap hasil pekerjaan atau bahan yang menyatu dengan hasil pekerjaan sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan harus

diganti atau diperbaiki oleh Penyedia atas tanggungannya sendiri jika kehilangan atau kerusakan tersebut terjadi akibat tindakan atau kelalaian Penyedia.

Page 155: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

151

51. Perlindungan Tenaga Kerja 51.1. Penyedia dan Subpenyedia berkewajiban atas biaya sendiri

untuk mengikutsertakan Tenaga Kerja Konstruksinya pada program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.

51.2. Penyedia berkewajiban untuk mematuhi dan memerintahkan Tenaga Kerja Konstruksinya untuk mematuhi peraturan keselamatan kerja. Pada waktu pelaksanaan pekerjaan, Penyedia beserta Tenaga Kerja Konstruksinya dianggap telah membaca dan memahami

peraturan keselamatan kerja tersebut.

51.3. Penyedia berkewajiban untuk menyediakan kepada setiap Tenaga Kerja Konstruksinya (termasuk Tenaga Kerja Konstruksi Subpenyedia, jika ada) perlengkapan keselamatan kerja yang sesuai

dan memadai.

51.4. Tanpa mengurangi kewajiban Penyedia untuk melaporkan kecelakaan berdasarkan hukum yang berlaku, Penyedia wajib

melaporkan kepada PPK mengenai setiap kecelakaan yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini dalam waktu 24 (dua puluh empat) jam setelah kejadian.

52. Pemeliharaan

Lingkungan

Penyedia berkewajiban untuk mengambil langkah - langkah yang

memadai untuk melindungi lingkungan baik di dalam maupun di luar tempat kerja dan membatasi gangguan lingkungan terhadap pihak ketiga dan harta bendanya sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

mengatur mengenai pengelolaan lingkungan hidup.

53. Asuransi

53.1. Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan untuk barang yang mempunyai risiko tinggi terjadinya kecelakaan dalam pelaksanaan

pekerjaan atas segala risiko terhadap kecelakaan, kerusakan akibat kecelakaan, kehilangan, serta risiko lain yang tidak dapat diduga.

53.2. Penyedia wajib menyediakan asuransi bagi pihak ketiga

sebagai akibat kecelakaan di lokasi kerja.

53.3. Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam penawaran dan termasuk dalam Harga Kontrak.

54. Tindakan Penyedia Yang Mensyaratkan Persetujuan PPK atau Pengawas Pekerjaan

54.1. Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu persetujuan tertulis PPK sebelum melakukan tindakan-tindakan berikut:

a. mensubkontrakkan sebagian pekerjaan dalam Lampiran A

SSKK;

b. menunjuk Personel Manajerial yang namanya tidak tercantum dalam Lampiran A SSKK;

c. mengubah atau memutakhirkan RMPK dan RKK;

d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

54.2. Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu persetujuan tertulis Pengawas Pekerjaan sebelum melakukan tindakan-tindakan berikut:

a. melaksanakan setiap tahapan pekerjaan berdasarkan rencana kerja dan metode kerja;

b. mengubah syarat dan ketentuan polis asuransi;

c. mengubah Personel Manajerial dan/atau Peralatan Utama;

Page 156: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

152

d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

55. Laporan Hasil Pekerjaan 55.1. Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan kontrak untuk menetapkan volume pekerjaan atau kegiatan yang telah dilaksanakan guna pembayaran hasil pekerjaan. Hasil pemeriksaan

pekerjaan dituangkan dalam laporan kemajuan hasil pekerjaan.

55.2. Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan, seluruh aktivitas kegiatan pekerjaan di lokasi

pekerjaan dicatat dalam buku harian sebagai bahan laporan harian pekerjaan yang berisi rencana dan realisasi pekerjaan harian.

55.3. Laporan harian berisi: a. jenis dan kuantitas bahan yang berada di lokasi pekerjaan;

b. penempatan tenaga kerja konstruksi untuk tiap macam tugasnya; c. jenis, jumlah dan kondisi peralatan; d. jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;

e. keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya yang berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan; dan f. catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan.

55.4. Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu minggu, serta hal- hal penting yang perlu ditonjolkan.

55.5. Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu bulan, serta hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.

55.6. Untuk merekam kegiatan pelaksanaan pekerjaan konstruksi,

PPK dan Penyedia membuat foto-foto dokumentasi dan video pelaksanaan pekerjaan di lokasi pekerjaan sesuai kebutuhan.

55.7. Laporan hasil pekerjaan dibuat oleh Penyedia, diperiksa oleh

Pengawas Pekerjaan, dan disetujui oleh PPK/pihak PPK.

56. Kepemilikan Dokumen Semua rancangan, gambar, spesifikasi, desain, laporan, dan dokumen-dokumen lain serta piranti lunak yang dipersiapkan oleh Penyedia berdasarkan Kontrak ini sepenuhnya merupakan hak milik

PPK. Penyedia paling lambat pada waktu pemutusan atau penghentian atau akhir Masa Kontrak berkewajiban untuk menyerahkan semua dokumen dan piranti lunak tersebut beserta daftar rinciannya kepada PPK. Penyedia dapat menyimpan 1 (satu)

buah salinan tiap dokumen dan piranti lunak tersebut. Pembatasan (jika ada) mengenai penggunaan dokumen dan piranti lunak tersebut di atas di kemudian hari diatur dalam SSKK.

57. Kerjasama Antara Penyedia dan Subpenyedia

57.1. Penyedia hanya boleh melakukan subkontrak sebagian pekerjaan utama kepada Penyedia Spesialis dan/atau pekerjaan bukan pekerjaan utama kepada Penyedia Usaha Kecil.

57.2. Penyedia tetap bertanggung jawab atas bagian pekerjaan

yang disubkontrakkan tersebut.

57.3. Subpenyedia dilarang mengalihkan atau mensubkontrakkan pekerjaan.

Page 157: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

153

57.4. Apabila Penyedia yang ditunjuk merupakan Penyedia Usaha Kecil, maka pekerjaan tersebut harus dilaksanakan sendiri oleh Penyedia yang ditunjuk dan dilarang dialihkan atau disubkontrakkan kepada pihak lain.

57.5. Penyedia Usaha Non Kecil yang melakukan kerjasama dengan Subpenyedia hanya boleh melaksanakan sesuai dengan daftar bagian pekerjaan yang disubkontrakkan (apabila ada) yang

dituangkan dalam Lampiran A SSKK.

57.6. Lampiran A SSKK (Daftar Pekerjaan yang Disubkontrakkan dan Subpenyedia) tidak boleh diubah kecuali atas persetujuan tertulis

dari PPK dan dituangkan dalam adendum Kontrak.

57.7. Pelaksanaan Kerjasama Antara Penyedia dan Subpenyedia diawasi oleh Pengawas Pekerjaan dan Penyedia melaporkan secara

periodik kepada PPK.

57.8. Apabila Penyedia melanggar ketentuan sebagaimana diatur pada pasal 57.4 atau 57.5 maka akan dikenakan denda senilai pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut.

58. Penyedia Lain Penyedia berkewajiban untuk bekerjasama dan menggunakan lokasi kerja termasuk jalan akses bersama-sama dengan Penyedia Lain (jika ada) dan pihak-pihak lainnya yang berkepentingan atas lokasi kerja.

Jika dipandang perlu, PPK dapat memberikan jadwal kerja Penyedia Lain di lokasi kerja.

59. Alih Pengalaman/

Keahlian

Dalam hal pelaksanaan paket pekerjaan konstruksi dengan nilai pagu

anggaran di atas Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah), Penyedia diwajibkan memberikan alih pengalaman/keahlian bidang konstruksi melalui sistem kerja praktik/magang sesuai dengan jumlah yang disepakati pada saat Rapat Persiapan Penunjukan Penyedia.

60. Pembayaran Denda Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi finansial berupa denda sebagai akibat wanprestasi atau cedera janji terhadap kewajiban-kewajiban Penyedia dalam Kontrak ini. PPK mengenakan denda dengan memotong angsuran pembayaran prestasi pekerjaan

Penyedia. Pembayaran denda tidak mengurangi tanggung jawab kontraktual Penyedia.

61. Jaminan

61.1. Jaminan yang digunakan dalam pelaksanaan Kontrak ini

dapat berupa bank garansi atau surety bond. Jaminan bersifat tidak bersyarat, mudah dicairkan, dan harus dicairkan oleh penerbit jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah surat perintah pencairan dari PPK atau pihak yang diberi kuasa oleh PPK diterima.

61.2. Penerbit Jaminan selain Bank Umum harus telah ditetapkan/mendapat rekomendasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

61.3. Penggunaan Jaminan Pelaksanaan, Jaminan Uang Muka dan Jaminan Pemeliharaan sebagai berikut:

a. paket pekerjaan sampai dengan Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) dapat diterbitkan oleh:

1) Bank Umum;

2) Perusahaan Asuransi;

Page 158: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

154

3) Perusahaan Penjaminan;

4) lembaga keuangan khusus yang menjalankan usaha di bidang pembiayaan, penjaminan, dan asuransi untuk mendorong ekspor Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan di bidang lembaga pembiayaan ekspor Indonesia; atau 5) Konsorsium Perusahaan Asuransi Umum/ Konsorsium

Lembaga Penjaminan/Konsorsium

Perusahaan Penjaminan yang mempunyai program asuransi kerugian (suretyship).

b. paket pekerjaan di atas Rp10.000.000.000,00 (sepuluhmiliar rupiah) dapat diterbitkan oleh:

1) Bank Umum; atau

2) Konsorsium Perusahaan Asuransi Umum/ Konsorsium Lembaga Penjaminan/Konsorsium Perusahaan Penjaminan yang mempunyai prog- ram asuransi kerugian (suretyship).

61.4. Jaminan Pelaksanaan diberikan kepada PPK setelah diterbitkannya Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) sebelum dilakukan Penandatanganan Kontrak dengan besar:

a. 5% (lima persen) dari Harga Kontrak; atau

b. 5% (lima persen) dari nilai total HPS untuk harga penawaran atau penawaran terkoreksi di bawah 80% (delapan puluh persen) nilai total HPS.

61.5. Masa berlakunya Jaminan Pelaksanaan paling kurang sejak tanggal penandatanganan Kontrak sampai dengan Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan (Provisional Hand Over/PHO).

61.6. Jaminan Pelaksanaan dikembalikan setelah pekerjaan

dinyatakan selesai 100% (seratus persen) dan diganti dengan Jaminan Pemeliharaan atau menahan uang retensi sebesar 5% (lima persen) dari Harga Kontrak.

61.7. Jaminan Uang Muka diberikan kepada PPK dalam rangka pengambilan uang muka yang besarannya paling kurang sama dengan besarnya uang muka yang diterima Penyedia.

61.8. Nilai Jaminan Uang Muka dapat dikurangi secara proporsional sesuai dengan sisa uang muka yang diterima.

61.9. Masa berlakunya Jaminan Uang Muka paling kurang sejak tanggal persetujuan pemberian uang muka sampai dengan Tanggal

Penyerahan Pertama Pekerjaan (PHO).

61.10. Jaminan Pemeliharaan diberikan kepada PPK setelah pekerjaan dinyatakan selesai 100% (seratus persen).

61.11. Pengembalian Jaminan Pemeliharaan dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah Masa Pemeliharaan selesai dan pekerjaan diterima dengan baik sesuai dengan ketentuan Kontrak.

60.12. Masa berlaku Jaminan Pemeliharaan paling kurang sejak Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan (Final Hand Over/FHO).

Page 159: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

155

C. Hak dan Kewajiban PPK

62. Hak dan Kewajiban

PPK

Hak-hak yang dimiliki serta kewajiban-kewajiban yang harus

dilaksanakan oleh PPK dalam melaksanakan Kontrak, meliputi:

a. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia;

b. menerima laporan-laporan secara periodik mengenai

pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia;

c. menerima hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Kontrak.

d. membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum

dalam Kontrak yang telah ditetapkan kepada Penyedia;

e. memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak; dan

f. menilai kinerja Penyedia.

63. Fasilitas PPK dapat memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana atau kemudahan lainnya (jika ada) yang tercantum dalam SSKK untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan ini.

64. Peristiwa Kompensasi

64.1. Peristiwa Kompensasi yang dapat diberikan kepada penyedia yaitu : a. PPK mengubah jadwal yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan;

b. keterlambatan pembayaran kepada penyedia; c. PPK tidak memberikan gambar-gambar, spesifikasi dan/atau instruksi sesuai jadwal yang dibutuhkan; d. penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal dalam

kontrak; e. PPK menginstruksikan kepada pihak penyedia untuk melakukan pengujian tambahan yang setelah dilaksanakan pengujian ternyata tidak ditemukan kerusakan/ kegagalan/ penyimpangan; f. PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan pekerjaan;

g. PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi tertentu yang tidak dapat diduga sebelumnya dan disebabkan oleh PPK; h. ketentuan lain dalam SSKK.

64.2. Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan pengeluaran tambahan dan/atau keterlambatan penyelesaian pekerjaan maka PPK berkewajiban untuk membayar ganti rugi dan/atau memberikan perpanjangan Masa Pelaksanaan.

64.3. Ganti rugi akibat Peristiwa Kompensasi hanya dapat dibayarkan jika berdasarkan data penunjang dan perhitungan kompensasi yang diajukan oleh Penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan kerugian nyata.

64.4. Perpanjangan Masa Pelaksanaan hanya dapat diberikan jika berdasarkan data penunjang dan perhitungan kompensasi yang diajukan oleh Penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan perlunya

tambahan waktu akibat Peristiwa Kompensasi.

64.5. Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau perpanjangan Masa Pelaksanaan jika Penyedia gagal atau lalai untuk memberikan peringatan dini dalam mengantisipasi atau mengatasi dampak

Peristiwa Kompensasi.

Page 160: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

156

D. Tenaga Kerja Konstruksi dan/atau Peralatan Penyedia

65. Tenaga Kerja

Konstruksi 65.1. Setiap Tenaga Kerja Konstruksi yang bekerja pada pekerjaan

ini wajib memiliki sertifikat kompetensi kerja.

65.2. Tenaga Kerja Konstruksi selain Personel Manajerial yang

bekerja/akan bekerja pada pekerjaan ini dan belum memiliki sertifikat kompetensi kerja, maka Penyedia wajib memastikan dipenuhinya persyaratan sertifikat kompetensi kerja sepanjang Masa Pelaksanaan.

66. Personel Manajerial dan/atau Peralatan Utama

66.1. Personel Manajerial yang ditempatkan dan dipekerjakan harus sesuai dengan yang tercantum dalam Lampiran A SSKK.

66.2. Peralatan Utama yang ditempatkan dan digunakan untuk

pelaksanaan pekerjaan adalah peralatan yang laik dan harus sesuai dengan yang tercantum dalam Lampiran A SSKK.

66.3. Penggantian Personel Manajerial dan/atau Peralatan Utama tidak boleh dilakukan kecuali atas persetujuan tertulis dari PPK dan

dituangkan dalam adendum Kontrak.

66.4. Jika penggantian Personel Manajerial dan/atau Peralatan Utama perlu dilakukan, maka Penyedia berkewajiban untuk

menyediakan pengganti dengan kualifikasi yang setara atau lebih baik dari tenaga kerja konstruksi dan/atau peralatan yang digantikan tanpa biaya tambahan apapun

66.5. PPK dapat menyetujui penempatan/penggantian Personel

Manajerial dan/atau Peralatan Utama menurut kualifikasi yang dibutuhkan setelah mendapat rekomendasi dari Pengawas Pekerjaan.

66.6. Jika PPK menilai bahwa Personel Manajerial: a. tidak mampu atau tidak dapat melakukan pekerjaan dengan baik; b. berkelakuan tidak baik; atau c. mengabaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya,

maka Penyedia berkewajiban untuk menyediakan pengganti dan menjamin Personel Manajerial tersebut meninggalkan lokasi kerja dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender sejak diminta oleh PPK.

66.7. Personel Manajerial berkewajiban untuk menjaga

kerahasiaan pekerjaannya. Jika diperlukan oleh PPK, Personel Manajerial dapat sewaktu-waktu disyaratkan untuk menjaga kerahasiaan pekerjaan di bawah sumpah.

66.8. Apabila ada penambahan Personel Manajerial dan/atau Peralatan Utama maka penambahan tersebut harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari PPK dan dituangkan dalam Lampiran A SSKK.

E. Pembayaran Kepada Penyedia

67. Harga Kontrak

67.1. PPK membayar kepada Penyedia atas pelaksanaan pekerjaan dalam Kontrak sebesar Harga Kontrak.

67.2. Harga kontrak telah memperhitungkan meliputi:

a. beban pajak; b. keuntungan dan biaya overhead (biaya umum);

Page 161: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

157

c. biaya pelaksanaan pekerjaan; dan d. biaya penyelenggaraan keamanan dan kesehatan kerja serta keselamatan konstruksi.

67.3. Rincian Harga Kontrak sesuai dengan rincian yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

68. Pembayaran

68.1. Uang Muka

a. Uang muka dibayar untuk membiayai mobilisasi

peralatan/tenaga kerja konstruksi, pembayaran uang tanda jadi kepada pemasok bahan/material dan/atau untuk persiapan teknis lain.

b. Untuk usaha kecil, uang muka dapat diberikan paling tinggi 30% (tiga puluh persen) dari Harga Kontrak.

c. Untuk usaha non kecil, uang muka dapat diberikan paling tinggi 20% (dua puluh persen) dari Harga Kontrak.

d. Untuk Kontrak Tahun Jamak, uang muka dapat diberikan paling tinggi 15% (lima belas persen) dari Harga Kontrak.

e. Besaran uang muka ditentukan dalam SSKK dan dibayar setelah Penyedia menyerahkan Jaminan Uang Muka paling sedikit sebesar uang muka yang diterima.

f. Dalam hal diberikan uang muka, maka Penyedia harus mengajukan permohonan pengambilan uang muka secara tertulis

kepada PPK disertai dengan rencana penggunaan uang muka untuk melaksanakan pekerjaan sesuai Kontrak dan rencana pengembaliannya.

g. PPK harus mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP)

kepada Pejabat Penandatanganan Surat Perintah Membayar (PPSPM) untuk permohonan tersebut pada huruf f, paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah Jaminan Uang Muka diterima.

h. Pengembalian uang muka harus diperhitungkan berangsur-angsur secara proporsional pada setiap pembayaran prestasi

pekerjaan dan paling lambat harus lunas pada saat pekerjaan mencapai prestasi 100% (seratus persen).

68.2. Prestasi pekerjaan

Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh PPK, dengan ketentuan: a) penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan hasil pekerjaan; b) pembayaran dilakukan tidak boleh melebihi kemajuan hasil

pekerjaan yang telah dicapai dan diterima oleh PPK; c) pembayaran dilakukan terhadap pekerjaan yang sudah terpasang; d) pembayaran dilakukan dengan sistem bulanan atau sistem

termin sesuai ketentuan dalam SSKK; e) Pembayaran harus memperhitungkan : 1) angsuran uang muka; 2) peralatan dan/atau bahan yang menjadi bagian permanen dari hasil pekerjaan yang akan

diserahterimakan (material On Site) yang sudah dibayar sebelumnya; 3) denda (apabila ada); 4) pajak; dan/atau

5) uang retensi. f) untuk Kontrak yang mempunyai subkontrak, permintaan pembayaran harus dilengkapi bukti pembayaran kepada seluruh Subpenyedia sesuai dengan prestasi pekerjaan. Pembayaran kepada

Subpenyedia dilakukan sesuai prestasi pekerjaan yang selesai

Page 162: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

158

dilaksanakan oleh Subpenyedia tanpa harus menunggu pembayaran

terlebih dahulu dari PPK; g) pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen) dan Berita Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan ditandatangani oleh PPK dan Penyedia;

h) PPK dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah pengajuan permintaan pembayaran dari Penyedia diterima harus sudah mengajukan Surat Permintaan Pembayaran kepada Pejabat Penandatanganan Surat Perintah Membayar (PPSPM);

i) apabila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan angsuran, tidak akan menjadi alasan untuk menunda pembayaran. PPK dapat meminta Penyedia untuk menyampaikan perhitungan prestasi sementara dengan mengesampingkan hal- hal yang sedang menjadi perselisihan.

68.3. Bahan dan/atau peralatan yang menjadi bagian permanen dari hasil pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam SSKK. Bahan dan/atau peralatan yang menjadi bagian dari hasil

pekerjaan memenuhi ketentuan: a. bahan dan/atau peralatan yang belum dilakukan uji fungsi (commisioning), serta merupakan bagian dari pekerjaan utama harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. berada di lokasi pekerjaan sebagaimana tercantum

dalam Kontrak dan perubahannya; 2. memiliki sertifikat uji mutu dari pabrikan/produsen; 3. bersertifikat garansi dari produsen/agen resmi yang ditunjuk oleh produsen;

4. disetujui oleh PPK sesuai dengan capaian fisik yang diterima; 5. dilarang dipindahkan dari area lokasi pekerjaan dan/atau dipindahtangankan oleh pihak manapun; dan 6. keamanan penyimpanan dan risiko kerusakan sebelum

diserahterimakan secara satu kesatuan fungsi merupakan tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa. b. sertifikat uji mutu dan sertifikat garansi tidak diperlukan dalam hal peralatan dan/atau bahan dibuat/dirakit oleh Penyedia;

c. besaran yang akan dibayarkan dari material OnSite (berkisar antara 50% sampai dengan 70%). d. besaran nilai pembayaran dan jenis material OnSite dicantumkan di dalam SSKK.

68.4. Denda dan ganti rugi

a. Denda merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada Penyedia, antara lain: denda keterlambatan dalam penyelesaian pelaksanaan pekerjaan, denda keterlambatan dalam perbaikan

Cacat Mutu, denda terkait pelanggaran ketentuan subkontrak.

b. Ganti rugi merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada PPK maupun Penyedia karena terjadinya cedera janji/wanprestasi. Besarnya sanksi ganti rugi adalah sebesar nilai kerugian yang

ditimbulkan.

c. Besarnya denda keterlambatan yang dikenakan kepada Penyedia atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan adalah: 1) 1‰ (satu perseribu) dari harga bagian Kontrak yang tercantum dalam Kontrak (sebelum PPN); atau

2) 1‰ (satu perseribu) dari Harga Kontrak (sebelum PPN). sesuai yang ditetapkan dalam SSKK;

d. Besarnya ganti rugi sebagai akibat Peristiwa Kompensasi yang dibayar oleh PPK atas keterlambatan pembayaran adalah

Page 163: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

159

sebesar bunga dari nilai tagihan yang terlambat dibayar, berdasarkan

tingkat suku bunga yang berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia, sepanjang telah diputuskan oleh lembaga yang berwenang.

e. Pembayaran denda dan/atau ganti rugi diperhitungkan dalam

pembayaran prestasi pekerjaan.

f. Ganti rugi kepada Penyedia dapat mengubah Harga Kontrak setelah dituangkan dalam adendum kontrak;

g. Pembayaran ganti rugi dilakukan oleh PPK, apabila Penyedia

telah mengajukan tagihan disertai perhitungan dan data-data.

69. Hari Kerja

69.1 Orang hari standar atau satu hari orang bekerja adalah 8 (delapan) jam, terdiri atas 7 (tujuh) jam kerja (efektif) dan 1 (satu) jam istirahat.

69.2 Penyedia tidak diperkenankan melakukan pekerjaan apapun di lokasi kerja pada waktu yang secara ketentuan peraturan perundang-undangan dinyatakan sebagai hari libur atau di luar jam

kerja normal, kecuali:

a. dinyatakan lain di dalam Kontrak;

b. PPK memberikan izin; atau

c. pekerjaan tidak dapat ditunda, atau untuk keselamatan/perlindungan masyarakat, dimana Penyedia

harus segera memberitahukan urgensi pekerjaan tersebut kepada Pengawas Pekerjaan dan PPK.

69.3 Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan datanya

disimpan oleh Penyedia. Daftar pembayaran masing-masing pekerja dapat diperiksa oleh PPK.

69.4 Untuk pekerjaan yang dilakukan di luar hari kerja efektif dan jam kerja normal harus mengikuti ketentuan Menteri yang

membidangi ketenagakerjaan.

69.5 Pelaksanaan pekerjaan di luar hari kerja efektif dan/atau jam kerja normal harus diawasi oleh Pengawas Pekerjaan.

70. Perhitungan Akhir 70.1. Pembayaran angsuran prestasi pekerjaan terakhir dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen) dan berita acara serah terima pertama pekerjaan telah ditandatangani oleh kedua pihak.

70.2. Sebelum pembayaran terakhir dilakukan, Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan kepada Pengawas Pekerjaan rincian perhitungan nilai tagihan terakhir yang jatuh tempo. PPK berdasarkan hasil penelitian tagihan oleh Pengawas Pekerjaan

berkewajiban untuk menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan angsuran terakhir paling lambat 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak tagihan dan dokumen penunjang dinyatakan lengkap dan diterima oleh Pengawas Pekerjaan.

Page 164: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

160

71. Penangguhan

71.1. PPK dapat menangguhkan pembayaran setiap angsuran

prestasi pekerjaan Penyedia jika Penyedia gagal atau lalai memenuhi kewajiban kontraktualnya, termasuk penyerahan setiap Hasil Pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

71.2. PPK secara tertulis memberitahukan kepada Penyedia tentang penangguhan hak pembayaran, disertai alasan-alasan yang jelas mengenai penangguhan tersebut. Penyedia diberi kesempatan untuk memperbaiki dalam jangka waktu tertentu.

71.3. Pembayaran yang ditangguhkan harus disesuaikan dengan proporsi kegagalan atau kelalaian Penyedia.

71.4. Jika dipandang perlu oleh PPK, penangguhan pembayaran akibat keterlambatan penyerahan pekerjaan dapat dilakukan bersamaan dengan pengenaan denda kepada Penyedia.

F. Pengawasan Mutu

72. Pengawasan dan Pemeriksaan

PPK berwenang melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia. PPK dapat

memerintahkan kepada pihak ketiga untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas semua pelaksanaan pekerjaan yang dilak--------------sanakan oleh Penyedia.

73. Penilaian Pekerjaan Sementara oleh PPK

73.1. PPK dalam Masa Pelaksanaan pekerjaan dapat melakukan penilaian sementara atas hasil pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia.

73.2. Penilaian atas hasil pekerjaan dilakukan terhadap mutu dan

kemajuan fisik pekerjaan.

74. Pemeriksaan dan

Pengujian Cacat Mutu 74.1 PPK atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa setiap

hasil pekerjaan dan memberitahukan Penyedia secara tertulis atas setiap Cacat Mutu yang ditemukan. PPK atau Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan Penyedia untuk menemukan dan mengungkapkan Cacat Mutu , serta menguji hasil pekerjaan yang dianggap oleh PPK atau Pengawas Pekerjaan mengandung Cacat

Mutu . Penyedia bertanggung jawab atas perbaikan Cacat Mutu selama Masa Kontrak.

74.2 Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintahkan

Penyedia untuk melakukan pengujian Cacat Mutu yang tidak tercantum dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar, dan hasil uji coba menunjukkan adanya cacat mutu maka Penyedia berkewajiban untuk menanggung biaya pengujian tersebut. Jika tidak ditemukan adanya Cacat Mutu maka uji coba tersebut dianggap sebagai

Peristiwa Kompensasi.

75. Perbaikan Cacat Mutu 75.1. PPK atau Pengawas Pekerjaan akan menyampaikan pemberitahuan Cacat Mutu kepada Penyedia segera setelah

Page 165: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

161

ditemukan Cacat Mutu tersebut. Penyedia bertanggung jawab atas

Cacat Mutu selama Masa Kontrak.

75.2. Terhadap pemberitahuan Cacat Mutu tersebut, Penyedia berkewajiban untuk memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka waktu

yang ditetapkan dalam pemberitahuan.

75.3. Jika Penyedia tidak memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka waktu yang ditentukan maka PPK, berdasarkan pertimbangan

Pengawas Pekerjaan, berhak untuk secara langsung atau melalui pihak ketiga yang ditunjuk oleh PPK melakukan perbaikan tersebut. Penyedia segera setelah menerima klaim PPK secara tertulis berkewajiban untuk mengganti biaya perbaikan tersebut. PPK dapat memperoleh penggantian biaya dengan memotong pembayaran atas

tagihan Penyedia yang jatuh tempo (jika ada) atau uang retensi atau pencairan Jaminan Pemeliharaan atau jika tidak ada maka biaya penggantian akan diperhitungkan sebagai utang Penyedia kepada PPK yang telah jatuh tempo.

75.4. PPK mengenakan denda keterlambatan untuk setiap keterlambatan perbaikan Cacat Mutu dan mengenakan Sanksi Daftar Hitam kepada Penyedia jika tidak melaksanakan perbaikan cacat mutu. Besaran denda keterlambatan dan jangka waktu perbaikan

akibat Cacat Mutu ini ditentukan dalam SSKK.

76. Kegagalan Bangunan 76.1. Apabila terjadi Kegagalan Bangunan maka PPK dan/atau Penyedia terhitung sejak Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan

bertanggung jawab atas Kegagalan Bangunan sesuai dengan kesalahan masing-masing selama Umur Konstruksi yang tercantum dalam SSKK tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun, dan dalam SSKK agar dicantumkan lama pertanggungan terhadap Kegagalan Bangunan yang ditetapkan apabila rencana Umur Konstruksi kurang

dari 10 (sepuluh) tahun.

76.2. Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan menanggung tanpa batas PPK beserta instansinya terhadap semua

bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan terhadap PPK beserta instansinya (kecuali kerugian yang mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau kelalaian PPK) sehubungan dengan klaim kehilangan atau

kerusakan harta benda, dan cedera tubuh, sakit atau kematian pihak ketiga yang timbul dari kegagalan bangunan.

76.3. Penyedia PPK maupun Penyedia berkewajiban untuk

menyimpan dan memelihara semua dokumen yang digunakan dan terkait dengan pelaksanaan ini selama Umur Konstruksi yang tercantum dalam SSKK tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun.

G. Penyelesaian Perselisihan

77. Penyelesaian Perselisihan

77.1. Para Pihak berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh menyelesaikan secara damai semua perselisihan yang timbul dari atau berhubungan dengan Kontrak ini atau interpretasinya selama atau setelah pelaksanaan pekerjaan ini dengan prinsip dasar musyawarah untuk mencapai kemufakatan.

Page 166: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

162

77.2. Dalam hal musyawarah para pihak sebagaimana dimaksud

pada pasal 77.1 tidak dapat mencapai suatu kemufakatan, maka penyelesaian perselisihan atau sengketa antara para pihak dalam Kontrak dapat dilakukan melalui alternatif penyelesaian sengketa, dewan sengketa (menggantikan mediasi/konsiliasi),

dan/atau arbitrase.

77.3. Penyelesaian perselisihan/sengketa yang dipilih ditetapkan dalam SSKK.

78. Itikad Baik

78.1. Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat dalam Kontrak.

78.2. Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur tanpa menonjolkan kepentingan masing-masing pihak. Apabila selama Kontrak, salah satu pihak merasa dirugikan, maka diupayakan tindakan yang terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.

Page 167: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

163

PEMERINTAH PROVINSI ________

DINAS ________Pusat Pemerintahan Provinsi________

SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK

PASAL DALAM SSUK

KETENTUAN

DATA

4.1 & 4.2 Korespondensi Alamat Para Pihak sebagai berikut: Satuan Kerja PPK : Dinas ________ Provinsi ________ Nama :

Alamat :

Website :

E-Mail :

Faksimili :

Penyedia :

Nama :..........

Alamat :

E-Mail :

Faksimili :

4.2 & 5.1 Wakil Sah Para Pihak

Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut:

Untuk PPK:

Nama : ..........

Berdasarkan Surat Keputusan PPK

…… nomor .…. tanggal …….

Untuk Penyedia:

Nama : ..........

Berdasarkan Surat Keputusan …… nomor .…. tanggal …….

6.3 & 41.3 &

41.5

Pencairan Jaminan

Jaminan dicairkan dan disetorkan pada Kas Daerah Provinsi ________.

27.1 Masa Pelaksanaan

Masa Pelaksanaan selama 210 (dua ratus sepuluh) hari kalender terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja yang tercantum dalam SPMK.

Page 168: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

164

27.4 Masa Pelaksanaan untuk Serah Terima Sebagian Pekerjaan (Secara Parsial)

Ketentuan serah terima sebagian pekerjaan (secara parsial) tidak diberlakukan untuk pekerjaan ini.

31.8 Masa Pemeliharaan

Masa Pemeliharaan berlaku selama 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari kalender terhitung sejak Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan (PHO).

31.18 Serah Terima Sebagian Pekerjaan

Ketentuan serah terima sebagian pekerjaan (secara parsial) tidak diberlakukan untuk pekerjaan ini.

31.21 Masa Pemeliharaan untuk Serah Terima Sebagian Pekerjaan (Secara Parsial)

Serah terima sebagian pekerjaan (secara parsial) tidak

diberlakukan untuk pekerjaan ini.

33.1 Pedoman Pengoperasian dan Perawatan/ Pemeliharaan

Gambar ”As built” dan/atau pedoman pengoperasian dan perawatan/pemeliharaan harus diserahkan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender setelah Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan.

36.7 Penyesuaian Harga

Penyesuaian harga tidak diberikan.

42.b Pembayaran Tagihan

Batas akhir waktu yang disepakati untuk penerbitan SPP oleh PPK untuk pembayaran tagihan angsuran adalah 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak tagihan dan kelengkapan dokumen penunjang yang tidak diperselisihkan diterima oleh PPK.

Page 169: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

165

47.(i) Hak dan Kewajiban Penyedia

Hak dan kewajiban Penyedia :

1) menerima pembayaran untuk pelaksanaan

pekerjaan sesuai dengan harga yang telah

ditentukan dalam Kontrak;

2) meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana

dan prasarana dari PPK untuk kelancaran

pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;

3) melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara

periodik kepada PPK;

4) melaporkan pelaksanaan penggunaan produksi

dalam negeri/TKDN secara periodik kepada PPK;

5) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan

sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan

yang telah ditetapkan dalam Kontrak;

6) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan

secara cermat, akurat dan penuh tanggung jawab

dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan,

peralatan, angkutan ke atau dari lapangan, dan

segala pekerjaan permanen maupun sementara

yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian

dan perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam

Kontrak;

7) memberikan keterangan-keterangan yang

diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan yang

dilakukan PPK;

8) menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan

jadwal penyerahan pekerjaan yang telah

ditetapkan dalam Kontrak;

9) mengambil langkah-langkah yang memadai

seperti menerapkan Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk

melindungi lingkungan tempat kerja, serta

membatasi perusakan dan gangguan kepada

masyarakat maupun miliknya akibat kegiatan

Penyedia.

.

Page 170: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

166

54.1.(d) Tindakan Penyedia yang Mensyaratkan Persetujuan

PPK

Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan persetujuan PPK adalah: a) Menambah dan/atau mengurangi volume pekerjaan yang menimbulkan perubahan nilai total kontrak dan/atau nilai masing-masing lingkup pekerjaan;

b). Menambah jenis item pekerjaan baru; c). Menambah dan/atau mengurangi nilai kontrak;

d). Mengubah jadwal pelaksanaan pekerjaan; e). Persetujuan pembayaran prestasi pekerjaan.

54.2.(d) Tindakan

Penyedia yang Mensyaratkan Persetujuan Pengawas

Pekerjaan

Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan persetujuan Pengawas Pekerjaan adalah: a). Metode dan izin pelaksanaan pekerjaan; b). Pengesahan rancangan mutu kerja; c). Pengujian mutu bahan dan hasil pekerjaan; d). Pengesahan perbaikan cacat mutu pekerjaan; e). Pengesahan hasil prestasi pekerjaan di lapangan.

56 Kepemilikan Dokumen

Penyedia diperbolehkan menggunakan salinan dokumen dan piranti lunak yang dihasilkan dari Pekerjaan Konstruksi ini dengan pembatasan sebagai berikut: untuk penelitian/riset setelah mendapat persetujuan tertulis dari PPK.

63 Fasilitas PPK akan memberikan fasilitas berupa : (tidak ada fasilitas yang diberikan oleh PPK).

64.1.(h) Peristiwa Kompensasi

Termasuk Peristiwa Kompensasi yang dapat diberikan kepada Penyedia adalah Peristiwa Kompensasi sebagaimana tertuang dalam SSUK.

68.1.(e) Besaran Uang Muka

Uang muka diberikan paling tinggi sebesar 20% (dua

puluh) dari Harga Kontrak.

68.2.(d) Pembayaran Prestasi Pekerjaan

Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan cara

bulanan yang diatur dalam Spesifikasi Umum Untuk

Pekerjaan Jalan dan Jembatan Divisi I Seksi 1.6

Pembayaran Sertifikat Bulanan

Dokumen penunjang yang disyaratkan untuk mengajukan tagihan pembayaran prestasi pekerjaan :

1. Surat Permohonan Pembayaran Prestasi Pekerjaan; 2. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan;

3. Berita Acara Pembayaran;

4. Monthly Certificate;

5. Laporan Harian;

6. Laporan Mingguan;

7. Laporan Bulanan.

Page 171: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

167

68.3.(d) Pembayaran Bahan dan/atau Peralatan

Penentuan dan besaran pembayaran untuk material/bahan (material OnSite) yang menjadi bagian pekerjaan permanen dari pekerjaan utama (material On Site), dapat dibayarkan untuk bahan sebagai berikut: 1. Beton Pracetak (unit pracetak gelagar, tiang pancang beton, turap beton); 2. Baja Tulangan (reinforcing steel); 3. Baja Struktur; 4. Geo-material (Geo-Textile).

Besaran pembayaran material OnSite tersebut maksimum 70% dari harga satuan pekerjaannya sesuai kontrak.

68.4.(c) Denda akibat Keterlambatan

Untuk pekerjaan ini besar denda keterlambatan untuk setiap hari keterlambatan adalah 1/1000 (satu perseribu) dari Harga Kontrak (sebelum PPN).

75.4 Perbaikan Cacat Mutu

Denda keterlambatan akibat Cacat Mutu untuk setiap hari keterlambatan adalah sebesar 1/1000 (satu perseribu) dari biaya perbaikan cacat mutu. Jangka waktu perbaikan cacat mutu sesuai dengan perkiraan waktu yang diperlukan untuk perbaikan dan ditetapkan oleh PPK.

76.1 Umur Konstruksi dan Pertanggungan terhadap Kegagalan Bangunan

a. Bangunan Hasil Pekerjaan memiliki Umur Konstruksi selama 5 (lima) tahun sejak Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan.

b. Pertanggungan terhadap Kegagalan Bangunan ditetapkan selama 5 (lima) tahun sejak Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan.

77.4 Penyelesaian Perselisihan/ Sengketa

Dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka para pihak sepakat menyelesaikan perselisihan/sengketa melalui :

Layanan Penyelesaian Sengketa (LPS) LKPP

Page 172: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

168

LAMPIRAN A SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK

DAFTAR HARGA SATUAN TIMPANG

No

Mata

Pembay

aran

Satuan

Ukuran

Kuantitas

Harga

Satuan

HPS

(Rp)

Harga

Satuan

Penawaran

(Rp)

%

Ter

had

ap

HPS

Keterangan

1 ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..

………..

2 ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..

………..

3 Dst.

DAFTAR PEKERJAAN YANG DISUBKONTRAKKAN DAN SUBPENYEDIA

a. Pekerjaan Utama

N

o

Bagian Pekerjaan

yang

Disubkontrakkan

Nama

Subpenyedia

Alamat

Subpenyedia

Kualifikasi

Subpenyedia

Keterangan

1 ……….. ……….. ……….. ……….. ………..

2 ……….. ……….. ……….. ……….. ………..

3 Dst.

b. Pekerjaan bukan Pekerjaan Utama

N

o

Bagian Pekerjaan

yang

Disubkontrakkan

Nama

Subpenyedia

Alamat

Subpenyedia

Kualifikasi

Subpenyedia

Keteran

gan

1 ……….. ……….. ……….. ……….. ………..

Page 173: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

169

2 ……….. ……….. ……….. ……….. ………..

3 Dst.

DAFTAR PERSONEL MANAJERIAL

N

o

Nama

Personel

Manajerial

Jabatan

dalam

Pekerjaan

ini

Tingkat

Pendidikan/

Ijazah

Pengalaman

Kerja

Profesional

(Tahun)

Sertifikat

Kompetensi

Kerja

Keterang

an

1 ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..

2 ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..

3 Dst.

DAFTAR PERALATAN UTAMA

N

o

Nama

Peralatan

Utama

Merek

dan Tipe

Kapa

sitas

Jumlah

Kondisi

Status

Kepemilikan

Keter

angan

1 ……….. ……….. ………..

……….. ……….. ……….. ……….

.

2 ……….. ……….. ………..

……….. ……….. ……….. ………..

3 Dst.

Page 174: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

170

LAMPIRAN B SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)

BENTUK RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

.................

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

[Logo & Nama

Perusahaan]

[digunakan untuk usulan penawaran]

DAFTAR ISI

A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi

A.1. Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan internal

A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi

B. Perencanaan keselamatan konstruksi

B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang.

B.2. Rencana tindakan (sasaran & program)

B.3. Standar dan peraturan perundangan

C. Dukungan Keselamatan Konstruksi

C.1. Sumber Daya

C.2. Kompetensi

C.3. Kepedulian

C.4. Komunikasi

C.5. Informasi Terdokumentasi

D. Operasi Keselamatan Konstruksi

D.1. Perencanaan Operasi

E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi

E.1. Pemantauan dan evaluasi

E.2. Tinjauan manajemen

E.3. Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi

CONTOH

Page 175: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

171

Penjelasan mengenai isi Komitmen Keselamatan Konstruksi poin (A.2) sesuai dengan

format di bawah ini:

[Contoh Pakta Integritas Badan Usaha Tanpa KSO]

PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : …………… [nama wakil sah badan usaha]

Jabatan : .............

Bertindak untuk : PT/CV/Firma/atau lainnya [pilih yang

dan atas nama sesuai dan cantumkan nama]

dalam rangka pengadaan …………… [isi nama paket] pada ……………

[isi sesuai dengan nama Pokja Pemilihan] berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident, dengan memastikan bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi:

1. Memenuhi ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi;

2. Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat;

3. Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan;

4. Menggunakan material yang memenuhi standar mutu;

5. Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan; dan

6. Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP)

………… [tempat], ….. [tanggal] ………… [bulan] ...….

[tahun] [Nama Penyedia]

[tanda tangan], [nama lengkap]

Page 176: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

172

[Contoh Pakta Integritas Badan Usaha Dengan KSO]

PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : [nama wakil sah badan usaha]

Jabatan : .............

Bertindak untuk : PT/CV/Firma/atau lainnya [pilih yang

sesuai dan cantumkan nama]

2. Nama : [nama wakil sah badan usaha]

Jabatan : ……………

Bertindak untuk : PT/CV/Firma/atau lainnya [pilih yang

sesuai dan cantumkan nama]

3. ......[dan seterusnya, diisi sesuai dengan jumlah anggota KSO]

dalam rangka pengadaan …………… [isi nama paket] pada ……………

[isi sesuai dengan nama Pokja Pemilihan] berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident, dengan memastikan bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi:

1. Memenuhi ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi;

2. Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat;

3. Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan;

4. Menggunakan material yang memenuhi standar mutu;

5. Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan; dan

6. Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP)

………… [tempat], ….. [tanggal] ………… [bulan] ...….

[tahun] [Nama Penyedia] [Nama Penyedia]

[Nama Penyedia]

[tanda tangan], [tanda tangan], [tanda tangan],

[nama lengkap] [nama lengkap] [nama lengkap]

[cantumkan tanda tangan dan nama setiap anggota KSO]

Page 177: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

173

B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang.

TABEL 1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENETAPAN PENGENDALIAN RISIKO K3

Nama Perusahaan : ..................

Kegiatan : ..................

Lokasi : ..................

Tanggal dibuat : .................. halaman : ….. / …..

NO

JENIS/TIPE

PEKERJAAN

IDENTIFIKASI

BAHAYA

DAMPAK

PENILAIAN RISIKO

SKALA

PRIORITAS

PENETAPAN

PENGENDALIAN

RISIKO K3

KEKER

APAN

KEPAR

AHAN

TINGKAT

RISIKO

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (

9

)

Keterangan:

Kolom (4), (5), (6), (7), (8), (9) diisi oleh penyedia

Dibuat oleh,

PJT(Penanggung Jawab Teknis)

Page 178: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

174

B.2. Rencana tindakan (sasaran & program)

TABEL PENYUSUNAN SASARAN DAN PROGRAM K3

Nama Perusahaan : .................. Kegiatan : .................. Lokasi : .................. Tanggal dibuat : ..................

N

O

TIPE/JE

NIS

PEKERJA

AN

PENGENDALIAN

RISIKO

SASARAN KHUSUS PROGRAM

URAI

AN

TOL

OK

UK

UR

SUM

BER

DAY

A

JANG

KA

WAK

TU

INDIKATOR

PENCAPAIA

N

MONITORIN

G

PENANGGUNG

JAWAB

(1

)

(

2

)

(

3

)

(4) (

5

)

(

6

)

(

7

)

(

8

)

(9) (10)

Dibuat oleh,

PJT (Penanggung

Jawab Teknis)

Page 179: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

175

SURAT PERJANJIAN

KONTRAK HARGA SATUAN

Pekerjaan Konstruksi Gedung

(Yang terdiri dari beberapa bagian )

Nomor :

SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya adalah Kontrak Kerja Konstruksi Harga

Satuan, yang selanjutnya disebut “Kontrak” dibuat dan ditandatangani di …..pada hari …..

tanggal ……. bulan … tahun …….. berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Nomor ……..

tanggal …….., Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) Nomor …….. tanggal

………, antara:

Nama :

NIP :

Jabatan :

Berkedudukan di :

yang bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Indonesia c.q. Dinas________ Kabupaten

________, berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas …………… ……………tentang Penetapan

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Pelaksana Teknis (PPTK), Pejabat Pengadaan

Lingkup ……….. dan Penataan Ruang ……. Anggaran ………, selanjutnya disebut “PPK”, dengan:

Nama :

Jabatan :

Berkedudukan di :

Akta Notaris Nomor : -

Tanggal :

Notaris :

yang bertindak untuk dan atas nama Badan Usaha ………..selanjutnya disebut “Penyedia”.

Dan dengan memperhatikan:

1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;

2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang Perikatan);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54

Tahun 2016;

4. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah;

LKPP
PEKERJAAN KONSTRUKSI GEDUNG
Page 180: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

176

5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2019 tentang Standar dan

Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Melalui Penyedia;

6. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 09 Tahun

2018, Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Melalui Penyedia

PARA PIHAK MENERANGKAN TERLEBIH DAHULU BAHWA:

(a) telah dilakukan proses pemilihan Penyedia yang telah sesuai dengan Dokumen

Pemilihan;

(b) PPK telah menunjuk Penyedia menjadi pihak dalam Kontrak ini melalui Surat

Penunjukan Penyediaan Barang/Jasa (SPPBJ) untuk melaksanakan Pekerjaan Konstruksi

…………………… sebagaimana diterangkan dalam dokumen Kontrak ini selanjutnya disebut

“Pekerjaan Konstruksi”;

(c) Penyedia telah menyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional, tenaga kerja

konstruksi, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk melaksanakan Pekerjaan

Konstruksi sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini;

(d) PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani Kontrak

ini, dan mengikat pihak yang diwakili;

(e) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan

penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak :

1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;

2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;

3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;

4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan

mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan kondisi yang

terkait.

Maka oleh karena itu, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui untuk

membuat perjanjian pelaksanaan paket Pekerjaan Konstruksi Pengaspalan Jalan ________di

Kecamatan ________ dan Kecamatan ________, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut.

Page 181: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

177

Pasal 1

ISTILAH DAN UNGKAPAN

Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang sama

seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini.

Pasal 2

RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Ruang lingkup utama pekerjaan terdiri dari:

NO. NAMA PEKERJAAN LOKASI NILAI KONTRAK

1

2

3

4

5

6

TOTAL NILAI KONTRAK

Pasal 3

HARGA KONTRAK, SUMBER PEMBIAYAAN DAN PEMBAYARAN

(1) Harga Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh berdasarkan

total harga penawaran terkoreksi sebagaimana tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga

adalah sebesar ……………) dengan kode akun kegiatan Pembangunan Jalan ,…………….

(2) Kontrak ini dibiayai dari ………………… dan dibayarkan melalui Pemegang Kas Umum

Daerah Kabupaten ________;

(3) Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke ………………, rekening nomor : ………….. atas

nama Penyedia : ……………..

Page 182: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

178

Pasal 4

DOKUMEN KONTRAK

(1) Kelengkapan dokumen-dokumen berikut merupakan satu kesatuan dan bagian

yang tidak terpisahkan dari Kontrak ini terdiri dari :

a. adendum Surat Perjanjian (apabila ada);

b. Surat Perjanjian;

c. Surat Penawaran, Daftar Kuantitas dan Harga;

d. Syarat-Syarat Umum Kontrak;

e. Syarat-Syarat Khusus Kontrak beserta lampirannya berupa lampiran A (daftar

harga satuan timpang, subpenyedia, personel manajerial, dan peralatan utama), lampiran B

(Rencana Keselamatan Konstruksi);

f. Spesifikasi teknis;

g. Gambar- gambar, dan

h. Dokumen lainnya seperti: Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa, Jadwal

Pelaksanaan Pekerjaan, jaminan-jaminan, Berita Acara Rapat Persiapan Penandatanganan

Kontrak, Berita Acara Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak.

(2) Jika terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan

ketentuan dalam dokumen yang lain mak4a yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen

yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki sebagai berikut:

a. Adendum Surat Perjanjian (apabila ada);

b. Surat Perjanjian;

c. Surat Penawaran berikut Daftar Kuantitas dan Harga;

d. Syarat-Syarat Khusus Kontrak;

e. Syarat-Syarat Umum Kontrak;

f. Spesifikasi teknis; dan

g. Gambar-gambar.

Pasal 5

KEWAJIBAN PENYEDIA

Penyedia bertanggung jawab sepenuhnya atas:

a. Pelaksanaan Kontrak;

b. Kualitas barang/jasa;

c. Ketepatan perhitungan jumlah atau volume;

d. Ketepatan waktu penyerahan; dan

Page 183: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

179

e. Ketepatan tempat penyerahan

f. Timbulnya Kecelakaan, atau yang menyebabkan kematian selama masa pelaksanaan

Pasal 6

MASA KONTRAK

(1) Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak tanggal

penandatanganan Kontrak sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan;

(2) Masa Pelaksanaan ditentukan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak, dihitung sejak

Tanggal Mulai Kerja yang tercantum dalam SPMK sampai dengan Tanggal Penyerahan Pertama

Pekerjaan selama 166 (Seratus Enam Puluh Enam) hari kalender;

(3) Masa Pemeliharaan ditentukan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak dihitung sejak

Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan

selama 180 (Seratus Delapan Puluh) hari kalender.

Dengan demikian, PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani Kontrak ini pada

tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan di Republik Indonesia dan dibuat dalam 2 (dua) rangkap, masing-masing

dibubuhi dengan meterai, mempunyai kekuatan hukum yang sama dan mengikat bagi para

pihak, rangkap yang lain dapat diperbanyak sesuai kebutuhan tanpa dibubuhi meterai.

Untuk dan atas nama Untuk dan atas nama Penyedia

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

KONTRAKTOR PELAKSANA

( PPK )

------------------------------

--------------------------

Page 184: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

180

SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

A. KETENTUAN UMUM

1. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat Umum

Kontrak selanjutnya disebut SSUK harus mempunyai arti atau

tafsiran seperti yang dimaksudkan sebagai berikut.

Aparat Pengawas Intern Pemerintah yang selanjutnya disingkat

APIP adalah aparat yang melakukan pengawasan melalui audit,

reviu, pemantauan, evaluasi, dan kegiatan pengawasan lain

terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi Pemerintah.

Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan adalah bagian pekerjaan

utama yang pelaksanaannya diserahkan kepada Penyedia lain

(Subpenyedia) dan disetujui terlebih dahulu oleh PPK.

Direksi Teknis adalah tim pendukung yang ditunjuk/ditetapkan

oleh PPK yang bertugas untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan.

Harga Kontrak adalah total harga pelaksanaan pekerjaan yang

tercantum dalam Kontrak.

Harga Perkiraan Sendiri yang selanjutnya disingkat HPS adalah

perkiraan harga barang/jasa yang ditetapkan oleh PPK.

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan adalah jadwal yang menunjukkan

kebutuhan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan

pekerjaan, terdiri atas tahap pelaksanaan yang disusun secara

logis, realistis dan dapat dilaksanakan dan dirincikan sampai ke

satuan hari kerja. Jadwal Pelaksanaan digunakan untuk untuk

menghitung kesesuaian Rincian Komponen Remunerasi Personel

dan Biaya Langsung Non Personel.

Kerangka Acuan Kerja yang selanjutnya disebut KAK adalah yang

disusun oleh PPK untuk menjelaskan tujuan, lingkup jasa

konsultansi, produk/output serta input/keahlian yang

diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan berdasarkan Kontrak ini

Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang terjadi di luar kehendak

para pihak dalam kontrak dan tidak dapat diperkirakan

sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak

menjadi tidak dapat dipenuhi.

Kerja Sama Operasi yang selanjutnya disingkat KSO adalah kerja

sama usaha antar Penyedia yang masing-masing pihak mempunyai

hak, kewajiban dan tanggung jawab yang jelas berdasarkan

perjanjian tertulis;

Kontrak Kerja Konstruksi selanjutnya disebut Kontrak adalah

keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan hukum antara

PPK dengan Penyedia dalam pelaksanaan jasa konsultansi konstruksi

atau pekerjaan konstruksi.

Kontrak Waktu Penugasan adalah Kontrak Jasa Konsultansi untuk

pekerjaan yang ruang lingkupnya belum bisa didefinisikan dengan

rinci dan/atau waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

pekerjaan belum bisa dipastikan.

Page 185: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

181

Kuasa Pengguna Anggaran pada pelaksanaan APBN yang

selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang memperoleh kuasa

dari PA untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung

jawab penggunaan anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga

yang bersangkutan.

Kuasa Pengguna Anggaran pada pelaksanaan APBD yang

selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang diberi kuasa untuk

melaksanakan sebagian kewenangan pengguna anggaran dalam

melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Perangkat Daerah.

Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini

terhitung sejak tanggal penandatanganan Kontrak sampai dengan

Tanggal Penyerahan Pekerjaan.

Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan yang selanjutnya disingkat PPHP

adalah tim yang bertugas memeriksa administrasi hasil pekerjaan

Pengadaan Barang/Jasa.

Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK adalah

pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/KPA untuk mengambil

keputusan dan/atau melakukan tindakan yang dapat

mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja negara/anggaran

belanja daerah.

Pelaku Usaha adalah setiap orang perorangan atau badan usaha,

baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum

yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam

wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun

bersama- sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan

usaha dalam berbagai bidang ekonomi.

Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah pejabat

pemegang kewenangan penggunaan anggaran Kementerian

Negara/Lembaga/Perangkat Daerah.

Penyedia adalah Pelaku Usaha yang menyediakan barang/jasa

berdasarkan Kontrak.

Personel Inti adalah orang yang akan ditempatkan secara penuh

sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Dokumen

Pemilihan serta posisinya dalam manajemen pelaksanaan

pekerjaan sesuai dengan organisasi pelaksanaan yang diajukan

untuk melaksanakan pekerjaan.

Personel Pendukung adalah orang yang akan ditempatkan secara penuh sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan serta posisinya dalam manajemen pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan organisasi pelaksanaan yang diajukan untuk melaksanakan pekerjaan, namun tidak dievaluasi dalam proses pemilihan.

Rincian Biaya Langsung Non Personel adalah rincian biaya langsung yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan Kontrak yang dibuat dengan mempertimbangkan dan berdasarkan harga pasar yang wajar dan dapat dipertanggungjawabkan serta sesuai dengan perkiraan kegiatan. Biaya Non Personel dapat dibayarkan secara Lumsum, Harga Satuan dan/atau penggantian biaya sesuai yang dikeluarkan (at

Page 186: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

182

cost).

Rincian Komponen Remunerasi Personel adalah rincian biaya langsung yang diperlukan untuk membayar remunerasi personel berdasarkan Kontrak. Komponen Remunerasi Personel telah memperhitungkan gaji dasar (BasicSalary), beban biaya sosial (Social Charge), beban biaya umum (overhead cost), dan keuntungan (profit/fee). Biaya Langsung Personel dapat dihitung menurut jumlah satuan waktu tertentu (bulan (SBOB), minggu (SBOM), hari (SBOH), atau jam (SBOJ))

Sanksi Daftar Hitam adalah sanksi yang diberikan kepada Peserta pemilihan/Penyedia berupa larangan mengikuti Pengadaan Barang/Jasa di seluruh Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah dalam jangka waktu tertentu.

Subpenyedia adalah Penyedia yang mengadakan perjanjian kerja tertulis dengan Penyedia penanggung jawab kontrak, untuk melaksanakan sebagian pekerjaan (subkontrak).

Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan adalah jaminan tertulis yang dikeluarkan oleh Bank Umum/ Perusahaan Penjaminan/Perusahaan Asuransi/lembaga keuangan khusus yang menjalankan usaha di bidang pembiayaan, penjaminan, dan asuransi untuk mendorong ekspor Indonesia/konsorsium Perusahaan Asuransi Umum/konsorsium Lembaga Penjaminan/konsorsium Perusahaan Penjaminan sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan.

Surat Perintah Mulai Kerja yang selanjutnya disingkat SPMK adalah surat yang diterbitkan oleh PPK kepada Penyedia untuk memulai melaksanakan pekerjaan.

Tanggal Mulai Kerja adalah tanggal yang dinyatakan pada SPMK yang diterbitkan oleh PPK untuk memulai melaksanakan

pekerjaan.

1.29 Tanggal Penyerahan Pekerjaan adalah tanggal penyelesaian pekerjaan Jasa Konsultansi ini oleh Penyedia dan dinyatakan dalam Berita Acara Serah Terima Pekerjaan yang diterbitkan oleh PPK.

2. Penerapan SSUK diterapkan secara luas dalam pelaksanaan Pekerjaan Jasa Konsultansi Konstruksi ini tetapi tidak dapat bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam Dokumen Kontrak lain yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki dalam Surat Perjanjian.

3. Pemisahan Jika salah satu atau beberapa ketentuan dalam Kontrak ini

berdasarkan Hukum yang Berlaku menjadi tidak sah, tidak berlaku,

atau tidak dapat dilaksanakan maka ketentuan-ketentuan lain

tetap berlaku secara penuh.

4. Bahasa dan

Hukum

Bahasa Kontrak harus dalam bahasa Indonesia.

Dalam hal Kontrak dilakukan dengan pihak asing harus dibuat

dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Dalam hal terjadi

Page 187: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

183

perselisihan dengan pihak asing digunakan Kontrak dalam bahasa

Indonesia.

Hukum yang digunakan adalah hukum yang berlaku di Indonesia.

5. Korespondensi

Semua korespondensi dapat berbentuk surat, e- mail dan/atau

faksimili dengan alamat tujuan para pihak yang tercantum dalam

SSKK.

Semua pemberitahuan, permohonan, atau persetujuan

berdasarkan Kontrak ini harus dibuat secara tertulis dalam Bahasa

Indonesia, dan dianggap telah diberitahukan jika telah

disampaikan secara langsung kepada Wakil Sah Para Pihak dalam

SSKK, atau jika disampaikan melalui surat tercatat dan/atau

faksimili ditujukan ke alamat yang tercantum dalam SSKK.

6. Wakil Sah Para

Pihak Setiap tindakan yang disyaratkan atau diperbolehkan untuk

dilakukan, dan setiap dokumen yang disyaratkan atau

diperbolehkan untuk dibuat berdasarkan Kontrak ini oleh PPK

atau Penyedia hanya dapat dilakukan atau dibuat oleh pejabat

yang disebutkan dalam SSKK.

Kewenangan Wakil Sah Para Pihak diatur dalam Surat Keputusan

dari Para Pihak dan harus disampaikan kepada masing-masing

pihak.

7. Larangan

Korupsi, Kolusi dan

Nepotisme (KKN),

Penyalahgunaan

Wewenang serta

Penipuan

Berdasarkan etika pengadaan barang/jasa pemerintah, para pihak

dilarang untuk :

a. menawarkan, menerima atau menjanjikan untuk memberi

atau menerima hadiah atau imbalan berupa apa saja atau

melakukan tindakan lainnya untuk mempengaruhi siapapun yang

diketahui atau patut dapat diduga berkaitan dengan pengadaan

ini;

b. mendorong terjadinya persaingan tidak sehat; dan/atau

c. membuat dan/atau menyampaikan secara tidak benar

dokumen dan/atau keterangan lain yang disyaratkan untuk

penyusunan dan pelaksanaan Kontrak ini.

Penyedia menjamin bahwa yang bersangkutan termasuk semua

anggota KSO (apabila berbentuk KSO) dan subpenyedianya (jika

ada) tidak pernah dan tidak akan melakukan tindakan yang

dilarang di atas.

Penyedia yang menurut penilaian PPK terbukti melakukan

larangan-larangan di atas dapat dikenakan sanksi-sanksi

administratif oleh PPK sebagai berikut:

a. pemutusan Kontrak;

b. sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia; dan

c. pengenaan Sanksi Daftar Hitam.

[catatan: pengenaan Sanksi Daftar Hitam ditetapkan oleh PA/KPA

Page 188: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

184

atas usulan PPK. PA/KPA menyampaikan dokumen penetapan

Sanksi Daftar Hitam kepada:

1) Penyedia yang dikenakan Sanksi Daftar Hitam; dan

2) unit kerja yang melaksanakan fungsi layanan pengadaan

secara elektronik, untuk ditayangkan dalam Daftar Hitam Nasional]

Pengenaan sanksi administratif di atas dilaporkan oleh PPK kepada

PA/KPA.

PPK yang terlibat dalam KKN dan penipuan dikenakan sanksi

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

8. Pembukuan Penyedia diharapkan untuk melakukan pencatatan keuangan yang

akurat dan sistematis sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan

ini berdasarkan standar akuntansi yang berlaku.

9. Perpajakan Penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan Tenaga Kerja Konstruksi

yang bersangkutan berkewajiban untuk membayar semua pajak,

bea, retribusi, dan pungutan lain yang dibebankan oleh peraturan

perpajakan atas pelaksanaan Kontrak ini. Semua pengeluaran

perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam Harga Kontrak.

10. Pengalihan

Seluruh Kontrak

Pengalihan seluruh Kontrak hanya diperbolehkan dalam hal

pergantian nama Penyedia, baik sebagai akibat peleburan

(merger) maupun akibat lainnya.

Jika ketentuan di atas dilanggar maka Kontrak diputuskan sepihak

oleh PPK dan Penyedia dikenakan sanksi sebagaimana diatur

dalam pasal 31.2.

11. Pengabaian Jika terjadi pengabaian oleh satu pihak terhadap pelanggaran

ketentuan tertentu Kontrak oleh pihak yang lain maka pengabaian

tersebut tidak menjadi pengabaian yang terus-menerus selama

Masa Kontrak atau seketika menjadi pengabaian terhadap

pelanggaran ketentuan yang lain. Pengabaian hanya dapat

mengikat jika dapat dibuktikan secara tertulis dan ditandatangani

oleh Wakil Sah Pihak yang melakukan pengabaian.

12. Penyedia Mandiri Penyedia berdasarkan Kontrak ini bertanggung jawab penuh

terhadap personel dan Subpenyedianya (jika ada) serta pekerjaan

yang dilakukan oleh mereka.

13. KSO KSO memberi kuasa kepada salah satu anggota yang disebut

dalam Surat Perjanjian untuk bertindak atas nama KSO dalam

pelaksanaan hak dan kewajiban terhadap PPK berdasarkan

Kontrak ini.

14. Pengawasan

Pelaksanaan

Pekerjaan

PPK mengangkat Direksi Teknis untuk melakukan pengawasan

pelaksanaan pekerjaan sesuai Kontrak ini.

Dalam melaksanakan kewajibannya, Direksi Teknis selalu

bertindak profesional. Jika tercantum dalam SSKK, Direksi Teknis

dapat bertindak sebagai Wakil Sah PPK.

Page 189: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

185

B. PELAKSANAAN, PENYELESAIAN, ADENDUM DAN PEMUTUSAN KONTRAK

15. Masa Pelaksanaan

Kontrak

Kontrak ini berlaku efektif sejak penandatanganan Surat

Perjanjian oleh Para Pihak sampai dengan Tanggal Penyerahan

Akhir Pekerjaan dan hak dan kewajiban Para Pihak yang terdapat

dalam Kontrak sudah terpenuhi.

Pelaksanaan Pekerjaan

16. Penyerahan/

Pemberian

Akses Lokasi Kerja

(apabila diperlukan)

Sebelum penyerahan/pemberian akses lokasi kerja dilakukan

peninjauan lapangan bersama.

PPK berkewajiban untuk menyerahkan/memberi akses lokasi

kerja sesuai dengan kebutuhan Penyedia dan disepakati oleh para

pihak dalam rapat persiapan penandatanganan Kontrak, untuk

melaksanakan pekerjaan tanpa ada hambatan kepada Penyedia

sebelum SPMK diterbitkan.

Hasil peninjauan dan penyerahan dituangkan dalam berita acara

penyerahan lokasi kerja.

Jika dalam peninjauan lapangan bersama ditemukan hal-hal yang

dapat mengakibatkan perubahan isi Kontrak maka perubahan

tersebut harus dituangkan dalam adendum Kontrak.

Jika PPK tidak dapat menyerahkan lokasi kerja sesuai kebutuhan

Penyedia (sesuai pasal 16.2) untuk melaksanakan pekerjaan dan

terbukti merupakan suatu hambatan, maka kondisi ini ditetapkan

sebagai Peristiwa Kompensasi.

17. Surat

Perintah Mulai

Kerja (SPMK)

PPK menerbitkan SPMK paling lambat 14 (empat belas) hari kerja

sejak tanggal penandatanganan Kontrak atau 14 (empat belas) hari

kerja sejak penyerahan lokasi pekerjaan (apabila ada).

Dalam SPMK dicantumkan Tanggal Mulai Kerja.

18. Program

Mutu

18.1 Penyedia berkewajiban untuk mempresentasikan

dan menyerahkan Program Mutu sebagai penjaminan mutu

pelaksanaan pekerjaan pada rapat persiapan pelaksanaan Kontrak,

kemudian dibahas dan disetujui oleh PPK.

Program Mutu disusun paling sedikit berisi:

a. informasi mengenai pekerjaan yang akan

dilaksanakan;

b. organisasi kerja Penyedia;

c. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan;

d. jadwal penugasan Personel Inti dan Personel

Pendukung;

e. prosedur pelaksanaan pekerjaan;

f. prosedur instruksi kerja; dan

g. pelaksana kerja.

Penyedia wajib menerapkan dan mengendalikan pelaksanaan

Program Mutu secara konsisten untuk mencapai mutu yang

dipersyaratkan pada pelaksanaan pekerjaan ini.

Program Mutu dapat direvisi sesuai dengan kondisi pekerjaan

Page 190: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

186

Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan Program

Mutu jika terjadi Adendum Kontrak dan/atau Peristiwa

Kompensasi.

Pemutakhiran Program Mutu harus menunjukkan perkembangan

kemajuan setiap pekerjaan dan dampaknya terhadap

penjadwalan sisa pekerjaan, termasuk perubahan terhadap

urutan pekerjaan. Pemutakhiran Program Mutu harus

mendapatkan persetujuan PPK.

Persetujuan PPK terhadap Program Mutu tidak mengubah

kewajiban kontraktual Penyedia

19. Rapat

Persiapan

Pelaksanaan

Kontrak

Paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sejak diterbitkannya SPMK

dan sebelum pelaksanaan pekerjaan, PPK, Direksi Teknis, bersama

dengan Penyedia dan pihak lain yang ditunjuk oleh PPK, harus

sudah menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan kontrak

Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan

pelaksanaan kontrak meliputi:

a. Program Mutu;

b. organisasi kerja dan jadwal penugasan;

c. kesesuaian personel dan peralatan dengan

persyaratan Kontrak;

d. tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan;

e. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan,

f. jadwal mobilisasi peralatan dan personel;

g. rencana pelaksanaan pemeriksaan dan pembayaran .

h. hal-hal lain yang dianggap perlu.

Hasil rapat persiapan pelaksanaan Kontrak dituangkan dalam

Berita Acara Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak dan apabila

mengakibatkan perubahan isi Kontrak, maka harus dituangkan

dalam adendum Kontrak

Pada tahapan Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak, PA/KPA

telah membentuk Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak.

Personel dan/atau peralatan yang sesuai dengan persyaratan

Kontrak dapat segera dimobilisasi.

Tindak lanjut hasil pemeriksaan bersama personel, dan/atau

peralatan mengikuti ketentuan pasal 50

20. Mobilisasi Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai dilaksanakan dalam

waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak diterbitkan SPMK, atau

sesuai kebutuhan dan rencana kerja.

Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup pekerjaan, yaitu :

a. mendatangkan Personel Inti;

b. mendatangkan Personel Pendukung;

c. mendatangkan peralatan-peralatan terkait yang

diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan; dan/atau

Page 191: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

187

d. mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah, dan

sebagainya.

Mobilisasi peralatan dan personel dapat dilakukan secara

bertahap sesuai dengan kebutuhan.

Kendala dalam mobilisasi dilaporkan kepada PPK dalam waktu 7

(tujuh) hari kalender.

Pengendalian Waktu

21. Waktu

Penyelesaian

Pekerjaan

Kecuali Kontrak diputuskan lebih awal, Penyedia berkewajiban

untuk memulai pelaksanaan pekerjaan pada Tanggal Mulai Kerja,

dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Program Mutu, serta

menyelesaikan pekerjaan paling lambat selama Masa Kontrak yang

dinyatakan dalam SSKK.

Apabila Penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan

pekerjaan sesuai Waktu Penyelesaian Pekerjaan karena di luar

pengendaliannya yang dapat dibuktikan demikian, dan Penyedia

telah melaporkan kejadian tersebut kepada PPK, dengan disertai

bukti-bukti yang dapat disetujui PPK, maka PPK dapat

memberlakukan peristiwa kompensasi dan melakukan

penjadwalan kembali pelaksanaan tugas Penyedia dengan

membuat adendum Kontrak.

Jika pekerjaan tidak selesai sesuai Waktu Penyelesaian Pekerjaan

bukan akibat Keadaan Kahar atau Peristiwa Kompensasi atau

karena kesalahan atau kelalaian Penyedia maka Penyedia

dikenakan denda.

22. Peringatan

Dini

22.1 Penyedia berkewajiban untuk memperingatkan

sedini mungkin Direksi Teknis atas peristiwa atau kondisi tertentu

yang dapat mempengaruhi mutu pekerjaan, menaikkan Harga

Kontrak atau menunda penyelesaian pekerjaan. Direksi Teknis

dapat memerintahkan Penyedia untuk

menyampaikan secara tertulis perkiraan dampak peristiwa atau

kondisi tersebut di atas terhadap Harga Kontrak dan Tanggal

Penyerahan Pekerjaan. Pernyataan perkiraan ini harus sesegera

mungkin disampaikan oleh Penyedia.

22.2 Penyedia berkewajiban untuk bekerja sama dengan Direksi

Teknis untuk mencegah atau mengurangi dampak peristiwa atau

kondisi tersebut.

B.3 Penyelesaian Kontrak

31. Serah Terima

Pekerjaan Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus

perseratus), sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam

Kontrak, Penyedia mengajukan permintaan secara tertulis kepada

PPK untuk serah terima pekerjaan.

Pemeriksaan dilakukan oleh Direksi Teknis terhadap kesesuaian

hasil pekerjaan terhadap Kerangka Acuan Kerja yang tercantum

Page 192: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

188

dalam Kontrak. Apabila memerlukan keahlian teknis khusus dapat

dibantu oleh Tim/Tenaga Ahli untuk membantu tugas Direksi

Teknis.

Hasil pemeriksaan dari Direksi Teknis disampaikan kepada PPK,

apabila dalam pemeriksaan hasil pekerjaan tidak sesuai dengan

ketentuan yang tercantum dalam Kontrak dan/atau cacat hasil

pekerjaan, PPK memerintahkan Penyedia untuk

memperbaiki dan/atau melengkapi kekurangan pekerjaan.

Setelah pekerjaan selesai sesuai dengan ketentuan yang tertuang

dalam Kontrak dan Berita Acara Pemeriksaan telah diterbitkan

oleh Direksi Teknis, Penyedia mengajukan permintaan secara

tertulis kepada PPK untuk serah terima pekerjaan.

Apabila dalam pemeriksaan hasil pekerjaan telah sesuai dengan

ketentuan yang tercantum dalam Kontrak maka PPK dan Penyedia

menandatangani Berita Acara Serah Terima Pekerjaan.

Setelah penandatanganan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan,

PPK menyerahkan hasil pekerjaan kepada PA/KPA.

PA/KPA meminta PPHP untuk melakukan pemeriksaan

administratif terhadap hasil pekerjaan yang diserahterimakan.

PPHP melakukan pemeriksaan administratif proses pengadaan

barang/jasa sejak perencanaan pengadaan sampai dengan serah

terima hasil pekerjaan, meliputi dokumen program/penganggaran,

surat penetapan PPK, dokumen perencanaan pengadaan,

RUP/SIRUP, dokumen persiapan pengadaan, dokumen pemilihan

Penyedia, dokumen Kontrak dan perubahannya serta

pengendaliannya, dan dokumen serah terima hasil pekerjaan.

Apabila hasil pemeriksaan administrasi ditemukan

ketidaksesuaian/kekurangan, PPHP melalui PA/KPA

memerintahkan PPK untuk memperbaiki dan/atau melengkapi

kekurangan dokumen administratif.

23.10 Hasil pemeriksaan administratif dituangkan dalam Berita

Acara.

Adendum

24. Perubahan

Kontrak

Kontrak hanya dapat diubah melalui Adendum Kontrak.

Perubahan Kontrak dapat dilaksanakan apabila disetujui oleh para

pihak, yang diakibatkan beberapa hal berikut meliputi:

a. perubahan pekerjaan

b. perubahan harga Kontrak

c. perubahan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan;

d. perubahan Kontrak yang disebabkan masalah administrasi.

Untuk kepentingan perubahan Kontrak, PPK meminta

pertimbangan dari Direksi Teknis dan Panitia Peneliti Pelaksanaan

Kontrak.

25. Perubahan

Pekerjaan

Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi pekerjaan pada saat

pelaksanaan dengan Kerangka Acuan Kerja yang ditentukan dalam

Page 193: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

189

dokumen Kontrak, PPK bersama Penyedia dapat melakukan

perubahan pekerjaan, yang meliputi:

a. menambah atau mengurangi volume waktu penugasan

yang tercantum dalam KAK/Kontrak;

b. menambah, mengurangi dan/atau mengganti personel

c. yang tercantum dalam KAK/Kontrak;

d. mengurangi atau menambah jenis pekerjaan yang

tercantum dalam KAK/Kontrak;

e. perubahan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

Dalam hal tidak terjadi perubahan kondisi lapangan seperti yang

dimaksud pada pasal

25.1 namun ada perintah perubahan dari PPK, PPK bersama

Penyedia dapat menyepakati perubahan pekerjaan yang meliputi:

a. mengurangi atau menambah jenis pekerjaan yang

tercantum dalam KAK/Kontrak;

b. perubahan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh PPK secara tertulis

kepada Penyedia kemudian dilanjutkan dengan negosiasi teknis

dan harga dengan tetap mengacu pada ketentuan yang tercantum

dalam Kontrak awal.

Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara sebagai

dasar penyusunan adendum Kontrak.

Dalam hal perubahan pekerjaan mengakibatkan perubahan

personel maka perubahan tersebut harus mengikuti ketentuan

dalam pasal 50.

Dalam hal perubahan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada

pasal 25.1 dan

25.2 mengakibatkan penambahan harga

Kontrak, perubahan Kontrak dilaksanakan dengan ketentuan

penambahan harga Kontrak akhir tidak melebihi 10% (sepuluh

perseratus) dari harga yang tercantum dalam Kontrak awal dan

tersedianya anggaran.

26. Perubahan

Harga

Perubahan Harga Kontrak dapat diakibatkan oleh:

a. perubahan pekerjaan;

b. penyesuaian harga; dan/atau

c. Peristiwa Kompensasi.

Setiap perubahan harga yang ditimbulkan oleh perubahan

pekerjaan harus terlebih dahulu melalui pemeriksaan Direksi

Teknis dan dilengkapi dengan data-data pendukung yang lengkap.

Perubahan harga diakibatkan penambahan/pengurangan

personel yang tercantum dalam Kontrak diberlakukan setelah

disepakati para Pihak dan dapat diberikan penyesuaian harga

setelah bulan ke-13 sejak personel tersebut mulai bekerja.

Ketentuan penggunaan rumusan Penyesuaian Harga adalah

sebagai berikut:

Page 194: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

190

a) harga yang tercantum dalam kontrak dapat

berubah akibat adanya penyesuaian harga sesuai dengan

peraturan yang berlaku apabila diberlakukan dalam SSKK.

b) penyesuaian harga diberlakukan pada Kontrak

Tahun Jamak dengan yang Masa Kontraknya lebih dari 18 (delapan

belas) bulan;

c) penyesuaian Komponen Remunerasi Personel

dan Biaya Langsung Non Personel diberlakukan mulai bulan ke-

13 (tiga belas) sejak pelaksanaan

pekerjaan;

d) penyesuaian Komponen Remunerasi Personel

dan Biaya Langsung Non Personel berlaku bagi seluruh

kegiatan/mata pembayaran yang berjenis Harga Satuan, kecuali

komponen keuntungan dan biaya tidak langsung (overhead cost)

sebagaimana tercantum dalam penawaran;

e) penyesuaian Komponen Remunerasi Personel

dan Biaya Langsung Non Personel diberlakukan sesuai dengan

jadwal pelaksanaan yang tercantum dalam Kontrak awal/adendum

Kontrak;

f) jenis pekerjaan baru dengan Komponen

Remunerasi Personel dan Biaya Langsung Non Personel baru

sebagai akibat adanya adendum Kontrak dapat diberikan

penyesuaian harga mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak adendum

Kontrak tersebut ditandatangani;

g) indeks yang digunakan dalam pelaksanaan

Kontrak terlambat disebabkan oleh kesalahan Penyedia adalah

indeks terendah antara jadwal Kontrak dan realisasi pekerjaan;

h) jenis pekerjaan yang lebih cepat pelaksanaannya

diberlakukan penyesuaian harga berdasarkan

indeks harga pada saat pelaksanaan.

i) Koefisien komponen kontrak berdasarkan

koefisien yang digunakan dalam analisis harga satuan

j) Hasil perhitungan Penyesuaian Harga dituangkan

dalam Adendum Kontrak setelah dilakukan audit sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang- undangan.

Ketentuan Penyesuaian Harga lebih lanjut sebagaimana diatur

dalam SSKK.

Ketentuan ganti rugi akibat peristiwa kompensasi mengacu pada

pasal Peristiwa Kompensasi.

27. Perubahan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

Perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan dapat diakibatkan oleh:

a. perubahan pekerjaan;

b. perpanjangan Masa Kontrak

c. Peristiwa Kompensasi.

Perpanjangan Masa Kontrak dapat diberikan oleh PPK atas

pertimbangan yang layak dan wajar untuk hal-hal sebagai berikut:

a. perubahan pekerjaan;

b. Peristiwa Kompensasi; dan/atau

Page 195: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

191

c. Keadaan Kahar.

Masa Kontrak dapat diperpanjang paling kurang sama dengan

waktu terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar atau waktu yang

diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan akibat dari ketentuan

pada pasal

27.2 huruf a dan b.

PPK dapat menyetujui perpanjangan Masa Kontrak setelah

melakukan penelitian terhadap usulan tertulis yang diajukan oleh

Penyedia sesuai pertimbangan yang wajar setelah Penyedia

meminta perpanjangan. Jika Penyedia lalai untuk memberikan

peringatan dini atas keterlambatan atau tidak dapat bekerja sama

untuk mencegah keterlambatan sesegera mungkin, maka

keterlambatan seperti ini tidak dapat dijadikan alasan untuk

memperpanjang Masa Kontrak.

PPK berdasarkan pertimbangan Direksi Teknis dan Panitia Peneliti

Pelaksanaan Kontrak harus telah menetapkan ada tidaknya

perpanjangan dan untuk berapa lama.

Persetujuan perubahan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan dan/atau

perpanjangan Masa Kontrak dituangkan dalam Adendum Kontrak.

Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian

pekerjaan akan melampaui Masa Kontrak maka Penyedia berhak

untuk meminta perpanjangan Masa Kontrak berdasarkan data

penunjang. PPK berdasarkan pertimbangan Direksi Teknis

memperpanjang Masa Kontrak secara tertulis. Perpanjangan Masa

Kontrak harus dilakukan melalui Adendum Kontrak.

Keadaan Kahar

28. Keadaan Kahar Contoh Keadaan Kahar tidak terbatas pada :

bencana alam, bencana non alam, bencana sosial, pemogokan,

kebakaran, kondisi cuaca ekstrim, dan gangguan industri lainnya.

Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal merugikan yang

disebabkan oleh perbuatan atau kelalaian para pihak.

Dalam hal terjadi keadaan kahar, PPK atau Penyedia

memberitahukan tentang terjadinya Keadaan Kahar kepada salah

satu pihak secara tertulis dalam waktu paling lambat 14 (empat

belas) hari kalender sejak menyadari atau seharusnya menyadari

atas kejadian atau terjadinya Keadaan Kahar, dengan

menyertakan bukti serta hasil identifikasi kewajiban dan kinerja

pelaksanaan yang terhambat dan/atau akan terhambat akibat

Keadaan Kahar tersebut.

Bukti Keadaan Kahar dapat berupa :

a. pernyataan yang diterbitkan oleh pihak/instansi yang

berwenang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

dan/atau

b. foto/video dokumentasi Keadaan Kahar yang telah

diverifikasi kebenarannya.

Page 196: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

192

PPK meminta Direksi Teknis untuk melakukan penelitian terhadap

penyampaian pemberitahuan Keadaan Kahar dan bukti

sebagaimana dimaksud pada pasal 28.4.

Dalam Keadaan Kahar, kegagalan salah satu Pihak untuk

memenuhi kewajibannya yang ditentukan dalam Kontrak bukan

merupakan cedera janji atau wanprestasi apabila telah dilakukan

sesuai pada pasal 28.3. Kewajiban yang dimaksud adalah hanya

kewajiban dan kinerja pelaksanaan terhadap pekerjaan/bagian

pekerjaan yang terdampak dan/atau akan terdampak akibat dari

Keadaan Kahar

Dalam hal terjadi Keadaan Kahar, pelaksanaan Kontrak dapat

dihentikan. Penghentian Kontrak karena Keadaan Kahar dapat

bersifat

a. sementara hingga Keadaan Kahar berakhir; atau

b. permanen apabila akibat Keadaan Kahar tidak

memungkinkan dilanjutkan/diselesaikannya pekerjaan.

Penghentian Kontrak karena Keadaan Kahar dilakukan secara

tertulis oleh PPK dengan disertai alasan penghentian pekerjaan.

Dalam hal pelaksanaan Kontrak dilanjutkan, para pihak dapat

melakukan perubahan Kontrak. Masa Kontrak dapat diperpanjang

sekurang-kurangnya sama dengan jangka waktu terhentinya

Kontrak akibat Keadaan Kahar. Perpanjangan waktu untuk

penyelesaian Kontrak dapat melewati Tahun Anggaran.

Selama masa Keadaan Kahar, jika PPK memerintahkan secara

tertulis kepada Penyedia untuk sedapat mungkin meneruskan

pekerjaan, maka Penyedia berhak untuk menerima pembayaran

sebagaimana ditentukan dalam Kontrak dan mendapat

penggantian biaya yang wajar sesuai dengan kondisi yang telah

dikeluarkan untuk bekerja dalam Keadaan Kahar. Penggantian

biaya ini harus diatur dalam suatu adendum Kontrak.

Dalam hal pelaksanaan Kontrak dihentikan, para pihak

menyelesaikan hak dan kewajiban sesuai Kontrak. Penyedia

berhak untuk menerima pembayaran sesuai dengan prestasi atau

kemajuan hasil pekerjaan yang telah dicapai setelah dilakukan

pemeriksaan bersama atau berdasarkan hasil audit.

Penghentian dan Pemutusan Kontrak

29. Penghentian

Kontrak

Penghentian Kontrak dapat dilakukan karena terjadi Keadaan

Kahar sebagaimana dimaksud pada pasal 28.

30. Pemutusan

Kontrak

Pemutusan Kontrak dapat dilakukan oleh PPK atau Penyedia.

Pemutusan kontrak dilakukan sekurang-kurangnya 14 (empat

belas) hari kalender setelah PPK/Penyedia menyampaikan

pemberitahuan rencana Pemutusan Kontrak secara tertulis kepada

Penyedia/PPK.

Dalam hal dilakukan pemutusan Kontrak oleh salah satu pihak

maka PPK membayar kepada Penyedia sesuai dengan pencapaian

Page 197: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

193

prestasi pekerjaan yang telah diterima oleh PPK dikurangi denda

yang harus dibayar Penyedia (apabila ada), serta Penyedia

menyerahkan semua hasil pelaksanaan kepada PPK dan

selanjutnya menjadi hak milik PPK.

31. Pemutusan Kontrak

oleh PPK

Mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang

Hukum Perdata, PPK dapat melakukan pemutusan Kontrak

apabila:

a. Penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau

pemalsuan dalam proses pengadaan yang diputuskan oleh

Instansi yang berwenang;

b. pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN

dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan

Pengadaan Barang/Jasa dinyatakan benar oleh Instansi

yang berwenang

c. Penyedia berada dalam keadaan pailit;

d. Penyedia terbukti dikenakan Sanksi Daftar Hitam sebelum

penandatanganan Kontrak;

e. Penyedia gagal memperbaiki kinerja setelah mendapat Surat

Peringatan Kontrak Kritis berturut-turut sebanyak 3 (tiga) kali;

f. Penyedia lalai/cedera janji dalam melaksanakan kewajibannya

dan tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang

telah ditetapkan;

g. berdasarkan penelitian PPK, Penyedia tidak akan mampu

menyelesaikan keseluruhan pekerjaan walaupun diberikan

kesempatan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak

masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan untuk

menyelesaikan pekerjaan;

h. setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan sampai

dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak Tanggal Penyerahan

Pekerjaan semula, Penyedia tidak dapat menyelesaikan

pekerjaan;

i. Penyedia menghentikan pekerjaan selama 28 (dua puluh

delapan) hari kalender dan penghentian ini tidak tercantum

dalam Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan serta tanpa persetujuan

Direksi Teknis; atau

j. Penyedia mengalihkan seluruh Kontrak bukan dikarenakan

pergantian nama.

Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan pada Masa Kontrak

karena kesalahan Penyedia, maka:

a. sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia atau Jaminan

Uang Muka dicairkan (apabila diberikan);

b. Penyedia membayar denda (apabila ada); dan

c. Penyedia dikenakan Sanksi Daftar Hitam

Pencairan jaminan sebagaimana dimaksud pada pasal 31.2 di

atas, dicairkan dan disetorkan sesuai ketentuan dalam SSKK.

Dalam hal dilakukan pemutusan Kontrak secara sepihak oleh PPK

karena kesalahan Penyedia, maka Pokja Pemilihan dapat

Page 198: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

194

menunjuk pemenang cadangan berikutnya pada paket pekerjaan

yang sama atau Penyedia yang mampu dan memenuhi syarat.

32. Pemutusan

Kontrak oleh Penyedia

Mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang

Hukum Perdata, Penyedia dapat melakukan pemutusan Kontrak

apabila:

a. setelah mendapatkan persetujuan PPK, Pengawas setelah

mendapatkan persetujuan PPK, Direksi Teknis memerintahkan

Penyedia untuk menunda pelaksanaan pekerjaan atau kelanjutan

pekerjaan, dan perintah tersebut tidak ditarik selama 28 (dua

puluh delapan) hari kalender;

b. PPK tidak menerbitkan Surat Permintaan Pembayaran (SPP)

untuk pembayaran tagihan angsuran sesuai dengan yang

disepakati sebagaimana tercantum dalam SSKK

33. Berakhirnya

Kontrak

Kontrak berakhir apabila pekerjaan telah selesai dan hak dan

kewajiban para pihak yang terdapat dalam Kontrak sudah

terpenuhi

34. Keterlambatan

Pelaksanaan

Pekerjaan

34.1 Apabila Penyedia terlambat melaksanakan pekerjaan

sesuai jadwal karena kesalahan Penyedia, maka PPK harus

memberikan peringatan secara tertulis dan dapat dilakukan

pengenaan denda keterlambatan.

Apabila PPK mengakibatkan/akan mengakibatkan keterlambatan

pekerjaan sesuai jadwal, maka Penyedia wajib mengingatkan PPK

ketika Penyedia menyadari atau seharusnya menyadari

timbulnya keterlambatan tersebut.

Jika keterlambatan tersebut semata-mata disebabkan oleh

kesalahan atau kelalaian PPK, maka diberlakukan peristiwa

Kompensasi.

35. Pemberian

Kesempatan

Dalam hal diperkirakan Penyedia gagal menyelesaikan pekerjaan

sampai Masa Kontrak berakhir, namun PPK menilai bahwa

Penyedia mampu menyelesaikan pekerjaan, PPK dapat

memberikan kesempatan kepada Penyedia untuk menyelesaikan

pekerjaan.

Pemberian kesempatan kepada Penyedia untuk menyelesaikan

pekerjaan dimuat dalam adendum Kontrak yang didalamnya

mengatur:

a. waktu pemberian kesempatan penyelesaian

pekerjaan;

b. pengenaan sanksi denda keterlambatan kepada

Penyedia; dan

c. sumber dana untuk membiayai penyelesaian sisa

pekerjaan yang akan dilanjutkan ke Tahun Anggaran Berikutnya

dari DIPA/DPA Tahun Anggaran Berikutnya apabila pemberian

kesempatan melampaui Tahun Anggaran.

Pemberian kesempatan kepada Penyedia menyelesaikan

pekerjaan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender, sejak

Page 199: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

195

Tanggal Penyerahan Pekerjaan semula terlewati.

Pemberian kesempatan kepada Penyedia untuk menyelesaikan

pekerjaan dapat melampaui Tahun Anggaran.

46. Peninggalan Semua Bahan, Perlengkapan, Peralatan, Hasil Pekerjaan

Sementara yang masih berada di lokasi kerja setelah pemutusan

Kontrak akibat kelalaian atau kesalahan Penyedia, dapat

dimanfaatkan sepenuhnya oleh PPK tanpa kewajiban

perawatan/pemeliharaan. Pengambilan kembali semua

peninggalan tersebut oleh Penyedia hanya dapat dilakukan

setelah mempertimbangkan kepentingan PPK.

C. HAK DAN KEWAJIBAN PENYEDIA

37. Hak dan

Kewajiban

Penyedia

a. Hak-hak yang dimiliki serta kewajiban-kewajiban yang harus

dilaksanakan oleh Penyedia dalam melaksanakan Kontrak,

meliputi :

b. menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai

dengan harga dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam

Kontrak;

c. meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana

dari PPK untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai

ketentuan Kontrak; melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara

periodik kepada PPK;

d. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik

kepada PPK;

e. melaksanakan, menyelesaikan dan menyerahkan

pekerjaan sesuai dengan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan dan

ketentuan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;

f. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat,

akurat dan penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga

kerja, bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau dari lapangan,

dan segala pekerjaan yang diperlukan untuk pelaksanaan,

penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam

Kontrak;

g. memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk

pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;

h. mengambil langkah-langkah yang memadai dalam rangka

memberi perlindungan kepada setiap orang yang berada di

tempat kerja maupun masyarakat dan lingkungan sekitar yang

berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan;

i. melaksanakan semua perintah Direksi Teknis yang sesuai

dengan kewenangan Direksi Teknis dalam Kontrak ini;

j. hak dan kewajiban lain yang timbul akibat lingkup pekerjaan

ditentukan di SSKK..

38. Penggunaan

Dokumen- Dokumen

Kontrak dan Informasi

Penyedia tidak diperkenankan menggunakan dan

menginformasikan dokumen Kontrak atau dokumen lainnya yang

berhubungan dengan Kontrak untuk kepentingan pihak lain,

Page 200: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

196

misalnya spesifikasi teknis dan/atau gambar-gambar, serta

informasi lain yang berkaitan dengan Kontrak, kecuali dengan izin

tertulis dari PPK sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan.

39. Hak Kekayaan

Intelektual

Penyedia wajib melindungi PPK dari segala tuntutan atau klaim

dari pihak ketiga yang disebabkan penggunaan atau atas

pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual oleh Penyedia.

40. Penanggungan

Risiko

Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan

menanggung tanpa batas PPK beserta instansinya terhadap semua

bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan,

kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses

pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan terhadap PPK

beserta instansinya (kecuali kerugian yang mendasari tuntutan

tersebut disebabkan kesalahan atau kelalaian berat PPK)

sehubungan dengan klaim yang timbul dari hal-hal berikut

terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan Tanggal

Penyerahan Pekerjaan :

a. kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta benda

Penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan personel;

b. cedera tubuh, sakit atau kematian personel; dan

c. kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cedera

tubuh, sakit atau kematian pihak ketiga.

Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan Tanggal

Penyerahan Pekerjaan, semua risiko kehilangan atau kerusakan

hasil pekerjaan ini, bahan dan perlengkapan merupakan risiko

Penyedia, kecuali kerugian atau kerusakan tersebut diakibatkan

oleh kesalahan atau kelalaian PPK.

Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh Penyedia tidak

membatasi kewajiban penanggungan dalam pasal ini.

Kehilangan atau kerusakan terhadap hasil pekerjaan sejak Tanggal

Mulai Kerja sampai dengan Tanggal Penyerahan Pekerjaan harus

diganti atau diperbaiki oleh Penyedia atas tanggungannya sendiri

jika kehilangan atau kerusakan tersebut terjadi akibat tindakan

atau kelalaian Penyedia..

41. Perlindungan

Tenaga Kerja

Penyedia dan Subpenyedia berkewajiban atas biaya sendiri untuk

mengikutsertakan personelnya pada program Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan

sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.

Penyedia berkewajiban untuk mematuhi dan memerintahkan

personelnya untuk mematuhi peraturan keselamatan kerja. Pada

waktu pelaksanaan pekerjaan, Penyedia beserta personelnya

dianggap telah membaca dan memahami peraturan keselamatan

kerja tersebut.

Penyedia berkewajiban untuk menyediakan kepada setiap

personelnya (termasuk personelnya Subpenyedia, jika ada)

perlengkapan keselamatan kerja yang sesuai dan memadai.

Tanpa mengurangi kewajiban Penyedia untuk melaporkan

Page 201: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

197

kecelakaan berdasarkan hukum yang berlaku, Penyedia wajib

melaporkan kepada PPK mengenai setiap kecelakaan yang timbul

sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini dalam waktu 24 (dua

puluh empat) jam setelah kejadian.

42. Pemeliharaan

Lingkungan

Penyedia berkewajiban untuk mengambil langkah- langkah yang

memadai untuk melindungi lingkungan baik di dalam maupun di

luar tempat kerja dan membatasi gangguan lingkungan terhadap

pihak ketiga dan harta bendanya sehubungan dengan pelaksanaan

Kontrak ini, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang mengatur mengenai pengelolaan lingkungan hidup

43. Asuransi Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK sampai dengan

Tanggal Penyerahan Pekerjaan untuk semua barang yang

mempunyai risiko tinggi terjadinya kecelakaan, pelaksanaan

pekerjaan, atas segala risiko terhadap kecelakaan, kerusakan,

kehilangan, serta risiko lain yang tidak dapat diduga.

Penyedia wajib menyediakan asuransi bagi pihak ketiga sebagai

akibat kecelakaan di lokasi kerja.

43.3 Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam

penawaran dan termasuk dalam harga kontrak.

44. Tindakan Penyedia

yang Mensyaratkan

Persetujuan PPK

Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu

persetujuan tertulis PPK sebelum melakukan tindakan-tindakan

berikut:

a. mensubkontrakkan sebagian pekerjaan dalam Lampiran

SSKK (apabila ada);

b. menunjuk Personel Inti yang namanya tidak tercantum

dalam Lampiran SSKK;

c. mengubah atau memutakhirkan Program Mutu

d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

45. Laporan Hasil

Pekerjaan

Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan kontrak

untuk menetapkan volume pekerjaan atau kegiatan yang telah

dilaksanakan guna pembayaran hasil pekerjaan. Hasil

pemeriksaan pekerjaan dituangkan dalam laporan kemajuan hasil

pekerjaan sesuai ketentuan dalam KAK

Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan

pekerjaan, seluruh aktivitas kegiatan personil dan pekerjaan di

lokasi pekerjaan dicatat dalam laporan rencana dan realisasi

pekerjaan.

Laporan hasil pekerjaan dibuat oleh Penyedia, diperiksa oleh

Direksi Teknis, dan disetujui oleh PPK/ pihak PPK

46. Kepemilikan

Dokumen

Semua rancangan, gambar, spesifikasi, desain, laporan, dan

dokumen-dokumen lain serta piranti lunak yang dipersiapkan oleh

Penyedia berdasarkan Kontrak ini sepenuhnya merupakan hak

milik PPK. Penyedia paling lambat pada waktu pemutusan atau

Page 202: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

198

penghentian atau akhir Masa Kontrak berkewajiban untuk

menyerahkan semua dokumen dan piranti lunak tersebut beserta

daftar rinciannya kepada PPK. Penyedia dapat menyimpan 1 (satu)

buah salinan tiap dokumen dan piranti lunak tersebut.

Pembatasan (jika ada) mengenai penggunaan dokumen dan

piranti lunak tersebut di atas di kemudian hari diatur dalam SSKK.

47. Penyedia Lain Penyedia berkewajiban untuk bekerjasama dan menggunakan

lokasi kerja bersama-sama dengan Penyedia Lain (jika ada) dan

pihak-pihak lainnya yang berkepentingan atas lokasi kerja. Jika

dipandang perlu, PPK dapat memberikan jadwal kerja Penyedia

Lain di lokasi kerja.

.

48. Pembayaran

Denda

Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi finansial berupa

Denda sebagai akibat wanprestasi atau cedera janji terhadap

kewajiban-kewajiban Penyedia dalam Kontrak ini. PPK

mengenakan Denda dengan memotong angsuran pembayaran

prestasi pekerjaan Penyedia. Pembayaran Denda tidak

mengurangi tanggung jawab kontraktual Penyedia.

49. Jaminan 49.1 Jaminan yang digunakan dalam pelaksanaan Kontrak ini

dapat berupa bank garansi atau surety bond. Jaminan bersifat

tidak bersyarat, mudah dicairkan, dan harus dicairkan oleh

penerbit jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja

setelah surat perintah pencairan dari PPK atau pihak yang diberi

kuasa oleh PPK diterima.

Penerbit jaminan selain Bank Umum harus telah

ditetapkan/mendapat rekomendasi dari Otoritas Jasa Keuangan

(OJK)

Penggunaan Jaminan Uang Muka sebagai berikut:

a. paket pekerjaan sampai dengan Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dapat diterbitkan oleh:

1) Bank Umum;

2) Perusahaan Asuransi;

3) Perusahaan Penjaminan;

4) Lembaga Keuangan Khusus yang Menjalankan Usaha

di Bidang Pembiayaan, Penjaminan, dan asuransi untuk

mendorong ekspor Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan di bidang lembaga pembiayaan ekspor

Indonesia; atau

5) Konsorsium Perusahaan Asuransi

Umum/Konsorsium Lembaga Penjaminan/ Konsorsium

Perusahaan Penjaminan yang mempunyai program asuransi

kerugian (suretyship).

b. paket pekerjaan di atas Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dapat diterbitkan oleh:

1). Bank Umum; atau

2). Konsorsium Perusahaan Asuransi Umum/Lembaga

Penjaminan/Perusahaan Penjaminan yang mempunyai program

Page 203: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

199

asuransi kerugian (suretyship).

Jaminan Uang Muka diberikan kepada PPK dalam rangka

pengambilan uang muka paling kurang sama dengan besarnya

uang muka.

Nilai Jaminan Uang Muka dapat dikurangi secara proporsional

sesuai dengan sisa uang muka yang diterima.

Masa berlakunya Jaminan Uang Muka paling kurang sejak tanggal

persetujuan pemberian uang muka sampai dengan Tanggal

Penyerahan Pekerjaan

D. PERSONEL PENYEDIA DAN SUBPENYEDIA

50. Persyaratan

Personel

Personel Inti yang diperkerjakan harus

sesuai dengan kualifikasi dan pengalaman yang ditawarkan dalam

Dokumen Penawaran dan dibuktikan dalam Rapat Persiapan

Penandatanganan Kontrak serta dituliskan dalam Lampiran SSKK

Penggantian Personel Inti tidak boleh dilakukan kecuali atas

persetujuan tertulis PPK.

Penggantian Personel Inti dilakukan oleh Penyedia dengan

mengajukan permohonan terlebih dahulu kepada PPK

dengan

melampirkan riwayat hidup/pengalaman kerja Personel Inti yang

diusulkan beserta alasan perubahan. Personel Inti pengganti yang

diusulkan wajib memiliki kualifikasi yang setara atau lebih baik dari

Personel Inti yang digantikan, tanpa biaya tambahan apapun

PPK dapat menilai dan menyetujui penggantian Personel Inti

menurut kualifikasi yang dibutuhkan.

Jika PPK menilai bahwa Personel Inti:

a. tidak mampu atau tidak dapat

melakukan pekerjaan dengan baik

b. berkelakuan tidak baik; atau

c. mengabaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya

maka Penyedia berkewajiban untuk menyediakan pengganti dan

dengan biaya sendiri menjamin Personel Inti tersebut

meninggalkan lokasi kerja dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender

sejak diminta oleh PPK.

Penyesuaian terhadap perkiraan Waktu Penugasan Personel akan

dibuat oleh Penyedia melalui pemberitahuan secara tertulis

kepada PPK;

Jika terdapat pekerjaan tambah diluar KAK, maka perkiraan Waktu

Penugasan harus ditentukan secara tertulis oleh para pihak

Apabila ada penambahan Personel Inti akibat perubahan

pekerjaan maka penambahan tersebut harus mendapat

persetujuan terlebih dahulu dari PPK dan dituangkan dalam

Lampiran SSKK.

a. Penambahan Personel Inti dilakukan oleh Penyedia dengan

mengajukan permohonan terlebih dahulu kepada PPK dengan

Page 204: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

200

melampirkan riwayat hidup/pengalaman kerja Personel Inti yang

diusulkan beserta alasan penambahan.

b.

51. Personel Inti Nama Personel Inti, uraian pekerjaan, kualifikasi, dan perkiraan

Waktu Penugasan dilampirkan dalam Lampiran SSKK;

Personel Inti berkewajiban untuk menjaga kerahasiaan

pekerjaannya. Jika diperlukan oleh PPK, Personel Inti dapat

sewaktu-waktu disyaratkan untuk menjaga kerahasiaan pekerjaan

di bawah sumpah.

52. Jam Kerja dan

Lembur

Orang hari standar atau satu hari orang bekerja adalah 8 (delapan)

jam, terdiri atas 7 (tujuh) jam kerja (efektif) dan 1 (satu) jam

istirahat.

Pelaksanaan pekerjaan diluar ketentuan pasal 52.2 dapat diberikan

lembur sesuai dengan ketentuan Menteri yang membidangi

ketenagakerjaan setelah mendapatkan izin PPK.

Personel yang bekerja melebihi batas waktu lembur yang diizinkan

wajib diganti oleh personel lain dan personel penggantinya harus

mendapatkan izin dari PPK setelah diperiksa oleh Direksi Teknis.

Waktu kerja tenaga kerja asing yang dimobilisasi ke Indonesia

dihitung sejak kedatangannya di Indonesia sesuai dengan surat

perintah mobilisasi;

Personel tidak berhak untuk dibayar atas sakit atau liburan, karena

perhitungan upah sudah mencakup hal tersebut.

53. Hari Kerja Penyedia tidak diperkenankan melakukan pekerjaan apapun di

lokasi kerja pada waktu yang secara ketentuan peraturan

perundang-undangan dinyatakan sebagai hari libur atau di luar

jam kerja normal, kecuali:

a. dinyatakan lain di dalam Kontrak;

b. PPK memberikan izin; atau

c. pekerjaan tidak dapat ditunda, atau untuk

keselamatan/perlindungan masyarakat, dimana Penyedia harus

segera memberitahukan urgensi pekerjaan tersebut kepada

Direksi Teknis dan PPK.

Semua personel dibayar selama hari kerja dan datanya disimpan

oleh Penyedia. Daftar pembayaran masing-masing pekerja dapat

diperiksa oleh PPK.

Untuk pekerjaan yang dilakukan di luar hari kerja efektif dan jam

kerja normal harus mengikuti ketentuan Menteri yang

membidangi ketenagakerjaan.

Pelaksanaan pekerjaan di luar hari kerja efektif dan/atau jam kerja

normal harus diawasi oleh Direksi Teknis.

54. Kerjasama Antara

Penyedia dan

Subpenyedia

Penyedia hanya boleh melakukan subkontrak sebagian pekerjaan

utama kepada Penyedia Spesialis.

Penyedia tetap bertanggung jawab atas bagian pekerjaan yang

disubkontrakkan tersebut.

Page 205: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

201

Subpenyedia dilarang mengalihkan atau mensubkontrakkan

pekerjaan.

Apabila Penyedia yang ditunjuk merupakan Penyedia Usaha Kecil,

maka pekerjaan tersebut harus dilaksanakan sendiri oleh Penyedia

yang ditunjuk dan dilarang dialihkan atau disubkontrakkan kepada

pihak lain.

Penyedia Usaha Non Kecil yang melakukan kerjasama dengan

Subpenyedia hanya boleh melaksanakan sesuai dengan daftar

bagian pekerjaan yang disubkontrakkan (apabila ada) yang

dituangkan dalam Lampiran A SSKK.

Lampiran A SSKK (Daftar Pekerjaan yang Disubkontrakkan dan

Subpenyedia) tidak boleh diubah kecuali atas persetujuan tertulis

dari PPK dan dituangkan dalam adendum Kontrak.

Pelaksanaan Kerjasama Antara Penyedia dan Subpenyedia

diawasi oleh Pengawas

Pekerjaan dan Penyedia melaporkan secara periodik kepada PPK.

54.8 Apabila Penyedia melanggar ketentuan

sebagaimana diatur pada pasal 54.4 atau

54.5 maka akan dikenakan denda senilai pekerjaan yang

disubkontrakkan tersebut.

E. HAK DAN KEWAJIBAN PPK

55. Hak dan Kewajiban

PPK

Hak-hak yang dimiliki serta kewajiban-kewajiban

yang harus dilaksanakan oleh PPK dalam

melaksanakan Kontrak, meliputi :

a. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan

oleh Penyedia;

b. menerima laporan-laporan secara periodik mengenai

pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia;

c. menerima hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan

pekerjaan dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Kontrak.

d. membayar pekerjaan sesuai dengan Biaya Langsung

Personel dan Biaya Langsung Non Personel yang tercantum dalam

Kontrak yang telah ditetapkan kepada Penyedia;

e. memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang

dibutuhkan oleh Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan

pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak; dan

f. menilai kinerja Penyedia

56. Fasilitas PPK dapat memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana atau

kemudahan lainnya (jika ada) yang tercantum dalam SSKK untuk

kelancaran pelaksanaan pekerjaan ini.

57. Peristiwa

Kompensasi

Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada Penyedia yaitu:

a. PPK mengubah Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan yang

Page 206: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

202

dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan;

b. keterlambatan pembayaran kepada Penyedia;

c. PPK tidak memberikan gambar-gambar, spesifikasi

dan/atau instruksi sesuai jadwal yang dibutuhkan;

d. Penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal dalam

kontrak;

e. PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan pekerjaan;

f. PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi tertentu

yang tidak dapat diduga sebelumnya yang disebabkan/tidak

disebabkan oleh PPK;

g. Ketentuan lain dalam SSKK.

Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan pengeluaran tambahan

dan/atau keterlambatan penyelesaian pekerjaan maka PPK

berkewajiban untuk membayar ganti rugi dan/atau memberikan

perpanjangan Masa Kontrak.

Ganti rugi akibat Peristiwa Kompensasi hanya dapat dibayarkan

jika berdasarkan data penunjang dan perhitungan kompensasi

yang diajukan oleh Penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan

kerugian nyata.

Perpanjangan Masa Kontrak hanya dapat diberikan jika

berdasarkan data penunjang dan perhitungan kompensasi yang

diajukan oleh Penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan perlunya

tambahan waktu akibat Peristiwa Kompensasi.

Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau perpanjangan

Masa Kontrak jika Penyedia gagal atau lalai untuk memberikan

peringatan dini dalam mengantisipasi atau mengatasi dampak

Peristiwa Kompensasi.

F. PEMBAYARAN KEPADA PENYEDIA

58. Harga Kontrak PPK membayar kepada Penyedia atas pelaksanaan pekerjaan

dalam Kontrak sebesar Harga Kontrak.

Harga Kontrak telah memperhitungkan meliputi:

a. beban pajak,

b. keuntungan dan biaya overhead (biaya umum); dan

c. biaya pelaksanaan pekerjaan.

Untuk Kontrak Waktu Penugasan, Rincian harga Kontrak sesuai

dengan rincian yang tercantum dalam Rincian Komponen

Remunerasi Personel dan Rincian Biaya Langsung Non Personel

dan dicantumkan di dalam Kontrak

59. Rincian

Komponen Remunerasi

Personel dan Biaya

Langsung Non Personel

PPK membayar kepada Penyedia Biaya Langsung Personel berupa

remunerasi sesuai Waktu Penugasan aktual Personel dan Biaya

Langsung Non Personel yang timbul akibat pelaksanaan Kontrak.

Pembayaran berdasarkan Rincian Komponen Remunerasi

Personel harus dilengkapi bukti pembayaran dari Penyedia

sebesar nominal yang diterima oleh personelnya sesuai dengan

Waktu Penugasan.

Pembayaran berdasarkan Rincian Biaya Langsung Non Personel

harus dilengkapi Penyedia dengan bukti pengeluaran yang dapat

Page 207: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

203

dipertanggungjawabkan.

Pembayaran Biaya Langsung Non Personel dapat dibayarkan

secara lumsum, harga satuan dan/atau penggantian biaya sesuai

yang dikeluarkan (at cost)

Rincian Komponen Remunerasi Personel dan Biaya Langsung Non

Personel dapat diberikan Penyesuaian Harga apabila ditentukan

dalam SSKK;

60. Pembayaran Uang Muka

a. Uang Muka dapat diberikan kepada Penyedia sesuai

ketentuan dalam SSKK untuk:

1) Mobilisasi; dan/atau

2) pekerjaan teknis yang diperlukan untuk

persiapan pelaksanaan pekerjaan

b. untuk usaha kecil, uang muka dapat diberikan paling tinggi

30% (tiga puluh perseratus) dari harga Kontrak;

c. untuk usaha non kecil, uang muka dapat diberikan paling

tinggi 20% (dua puluh perseratus) dari harga Kontrak;

d. untuk Kontrak Tahun Jamak, uang muka dapat diberikan

paling tinggi 15% (lima belas perseratus) dari harga Kontrak;

e. Besaran uang muka ditentukan dalam SSKK dan dibayar

setelah Penyedia menyerahkan Jaminan Uang Muka paling sedikit

sebesar uang muka yang diterima;

f. Dalam hal diberikan uang muka, maka Penyedia harus

mengajukan permohonan pengambilan uang muka secara tertulis

kepada PPK disertai dengan rencana penggunaan uang muka

untuk melaksanakan pekerjaan sesuai Kontrak;

g. PPK harus mengajukan Surat Permintaan Pembayaran

(SPP) kepada Pejabat Penandatanganan Surat Perintah Membayar

(PPSPM) untuk permohonan tersebut pada huruf f, paling lambat

7 (tujuh) hari kerja setelah Jaminan Uang Muka diterima;

h. Pengembalian uang muka diperhitungkan berangsur-

angsur secara proporsional pada setiap pembayaran prestasi

pekerjaan dan paling lambat harus lunas pada saat pekerjaan

mencapai prestasi 100 % (seratus perseratus).

Prestasi pekerjaan

Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan

oleh PPK, dengan ketentuan:

a. Penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan

kemajuan hasil pekerjaan;

b. Tagihan yang disampaikan Penyedia dilampiri dengan

Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan sesuai dengan KAK, bukti

pembayaran, kuitansi, dan bukti dukung pengeluaran lain sesuai

dengan SSKK

c. pembayaran dilakukan dengan sistem bulanan sesuai

dengan ketentuan yang ditetapkan dalam SSKK.

d. pembayaran harus memperhitungkan angsuran uang

muka, denda (apabila ada),dan pajak;

Page 208: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

204

e. untuk Kontrak yang mempunyai subkontrak, permintaan

pembayaran harus dilengkapi bukti pembayaran kepada seluruh

Subpenyedia sesuai dengan prestasi pekerjaan. Pembayaran

kepada Subpenyedia dilakukan sesuai prestasi pekerjaan yang

selesai dilaksanakan oleh Subpenyedia tanpa harus menunggu

pembayaran terlebih dahulu dari PPK.

f. pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan

selesai 100% (seratus perseratus) dan Berita Acara Serah

Terima Pekerjaan ditandatangani oleh PPK dan Penyedia;

g. PPK dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah

pengajuan permintaan pembayaran dari Penyedia diterima harus

sudah mengajukan Surat Permintaan Pembayaran kepada Pejabat

Penandatanganan Surat Perintah Membayar (PPSPM);

h. Apabila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan

tagihan, tidak akan menjadi alasan untuk menunda pembayaran.

PPK dapat meminta Penyedia untuk menyampaikan perhitungan

prestasi sementara dengan mengesampingkan hal-hal yang

sedang menjadi perselisihan.

Denda dan Ganti Rugi

a. denda merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada

Penyedia, antara lain: denda keterlambatan dalam penyelesaian

pelaksanaan pekerjaan dan denda terkait pelanggaran ketentuan

subkontrak;

b. Ganti rugi merupakan sanksi finansial yang dikenakan

kepada PPK maupun Penyedia karena terjadinya cedera

janji/wanprestasi. Besarnya sanksi ganti rugi adalah sebesar nilai

kerugian yang ditimbulkan.

c. Besarnya denda keterlambatan yang dikenakan kepada

Penyedia atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan adalah 1‰ (satu perseribu) dari harga Kontrak (sebelum PPN) untuk setiap

hari keterlambatan

d. besarnya ganti rugi sebagai akibat peristiwa kompensasi

yang dibayar oleh PPK atas keterlambatan pembayaran adalah

sebesar bunga dari nilai tagihan yang terlambat dibayar,

berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku pada saat itu

menurut ketetapan Bank Indonesia;

e. pembayaran denda dan/atau ganti rugi diperhitungkan

dalam pembayaran prestasi pekerjaan;

f. ganti rugi kepada Penyedia dapat mengubah Harga

Kontrak setelah dituangkan dalam adendum kontrak;

g. pembayaran ganti rugi dilakukan oleh PPK, apabila

Penyedia telah mengajukan tagihan disertai perhitungan dan data-

data.

61. Perhitungan Akhir Untuk Waktu Penugasan, perhitungan akhir nilai pekerjaan

berdasarkan jumlah waktu dan ketentuan Kontrak dilaksanakan

selesai 100% (seratus perseratus) dan dituangkan dalam Adendum

Kontrak.

Pembayaran angsuran prestasi pekerjaan terakhir dilakukan

setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus) dan berita

Page 209: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

205

acara serah terima pekerjaan telah ditandatangani oleh kedua

belah Pihak.

61.3 Sebelum pembayaran terakhir dilakukan, Penyedia

berkewajiban untuk menyerahkan kepada Direksi Teknis rincian

perhitungan nilai tagihan terakhir yang jatuh tempo. PPK

berdasarkan hasil penelitian tagihan oleh Direksi Teknis,

berkewajiban untuk menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan

angsuran terakhir paling lambat 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak

tagihan dan dokumen penunjang dinyatakan lengkap dan diterima

oleh Direksi Teknis.

62. Penangguhan

Pembayaran

PPK dapat menangguhkan pembayaran setiap angsuran prestasi

pekerjaan Penyedia jika Penyedia gagal atau lalai memenuhi

kewajiban kontraktualnya, termasuk penyerahan setiap Hasil

Pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

PPK secara tertulis memberitahukan kepada Penyedia tentang

penangguhan hak pembayaran, disertai alasan-alasan yang jelas

mengenai penangguhan tersebut. Penyedia diberi kesempatan

untuk memperbaiki dalam jangka waktu tertentu.

Pembayaran yang ditangguhkan harus disesuaikan dengan

proporsi kegagalan atau kelalaian Penyedia.

Jika dipandang perlu oleh PPK, penangguhan pembayaran akibat

keterlambatan penyerahan pekerjaan dapat dilakukan bersamaan

dengan pengenaan denda kepada Penyedia.

G. PENYELESAIAN PERSELISIHAN

63. Penyelesaian

Perselisihan/Sengketa

Para Pihak berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh

menyelesaikan secara damai semua perselisihan yang timbul dari

atau berhubungan dengan Kontrak ini atau interpretasinya selama

atau setelah pelaksanaan pekerjaan ini dengan prinsip dasar

musyawarah untuk mencapai kemufakatan.

Dalam hal musyawarah para pihak sebagaimana dimaksud pada

pasal 63.1 tidak dapat mencapai suatu kemufakatan, maka

penyelesaian perselisihan atau sengketa antara para pihak dalam

Kontrak dapat dilakukan melalui alternatif penyelesaian sengketa,

dewan sengketa (menggantikan mediasi/konsiliasi), dan/atau

arbitrase.

Penyelesaian perselisihan/sengketa yang dipilih ditetapkan dalam

SSKK.

64. Itikad Baik Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang

disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat dalam Kontrak.

Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur

tanpa menonjolkan kepentingan masing-masing pihak. Apabila

selama Kontrak, salah satu pihak merasa dirugikan, maka

diupayakan tindakan yang terbaik untuk mengatasi keadaan

tersebut.

Page 210: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

206

Untuk dan atas nama Untuk dan atas nama Penyedia

DINAS PU DAN PENATAAN RUANG

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

( PPK )

KONSULTAN PENGAWAS

________

________

NIP : ________

________

Direktur

Page 211: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

207

SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK

Pasal

dalam SSUK Ketentuan Data

4.1 & 4.2 Korespondensi Alamat Para Pihak sebagai berikut:

Satuan Kerja

PPK :

Nama :

Alamat :

Website :

E-mail :

Faksimili :

Penyedia :

Nama :

Alamat :

E-mail :

Faksimili :

4.2 & 5.1 Wakil Sah Para Pihak Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut:

Untuk PPK:

Nama :

Untuk Penyedia:

Nama : pengawas

teknis/Konsultan Pengawas

Nama :

6.3 & 41.3

& 41.5

Pencairan

Jaminan

Jaminan dicairkan dan disetorkan pada Kas

Umum Daerah Kabupaten ________

27.1 Masa Pelaksanaan Masa Pelaksanaan selama Harikalender

terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja yang

tercantum dalam SPMK.

31.8 Masa Pemeliharaan Masa Pemeliharaan berlaku selama hari

kalender terhitung sejak Tanggal Penyerahan

Pertama Pekerjaan (PHO).

31.18 Serah Terima Sebagian

Pekerjaan

Serah terima pekerjaan dilakukan sesuai dengan

yang tercantum dalam Syarat-Syarat Umum

Kontrak (SSUK)

33.1 Pedoman

Pengoperasian dan

Perawatan/

Pemeliharaan

Gambar ”As built” dan/atau pedoman

pengoperasian dan perawatan/pemeliharaan

harus diserahkan paling lambat 7 ( Tujuh) hari

kalender setelah Tanggal Penyerahan Pertama

Pekerjaan.

Page 212: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

208

36.7 Penyesuaian Harga Penyesuaian harga tidak diberikan:

42.b Pembayaran

Tagihan

Batas akhir waktu yang disepakati untuk

penerbitan SPP oleh PPK untuk pembayaran

tagihan angsuranadalah 7 (tujuh) hari kerja

terhitung sejak tagihan dan kelengkapan

dokumen penunjang yang tidak diperselisihkan

diterima oleh PPK.

47.(i) Hak dan

Kewajiban Penyedia

Hak dan kewajiban Penyedia : Sesuai yang

tercantum dalam Syarat – Syarat Umum

Kontrak (SSUK)

54.1.(d) Tindakan Penyedia

yang Mensyaratkan

Persetujuan PPK

Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan

persetujuan PPK adalah Pekerjaan sesuai yang

tercantum dalam Syarat – Syarat Umum

Kontrak (SSUK)

54.2.(d) Tindakan Penyedia

yang Mensyaratkan

Persetujuan Pengawas

Pekerjaan

Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan

persetujuan PPK adalah Pekerjaan sesuai yang

tercantum dalam Syarat – Syarat Umum

Kontrak (SSUK)

56 Kepemilikan

Dokumen

Penyedia diperbolehkan menggunakan salinan

dokumen dan piranti lunak yang dihasilkan dari

Pekerjaan Konstruksi ini dengan pembatasan

sebagai berikut:

Untuk penelitian / riset setelah mendapat

persetujuan tertulis dari PPK

63 Fasilitas PPK akan memberikan fasilitas berupa : lokasi

pekerjaan

64.1.(h) Peristiwa

Kompensasi

Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada

Penyedia sesuai yang tertuang dalam Syarat-

Syarat Umum Kontrak (SSUK)

68.1.(e) Besaran Uang Muka Uang muka diberikan paling tinggi

sebesar 20% (Dua Puluh Persen)dari Harga

Kontrak.

Page 213: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

209

68.2.(d) Pembayaran

Prestasi Pekerjaan

Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan

dengan cara: Bulanan

Dokumen penunjang yang

disyaratkan untuk mengajukan

tagihan pembayaran prestasi pekerjaan:

1. Surat Permohonan Pembayaran MC

2. Surat Rekomendasi Permohonan

Pembayaran MC dari Konsultan Pengawas

3. Surat Pernyataan Kebenaran Bobot oleh

Konsultan Pengawas

4. Rincian MC (Monthly Certificate)

5. Perhitungan Bobot

6. Back Up Data Pekerjaan (Quantity dan

Quality)

7. Laporan Harian, Mingguan dan Bulanan

yang telah berjalan

8. Berita Acara Pemeriksaan Fisik Pekerjaan

9. Dokumentasi Pekerjaan

10. DokumentasiBackUp

Dst.

[diisi dokumen yang disyaratkan]

75.4 Denda akibat

Keterlambatan

Untuk pekerjaan ini besar denda keterlambatan

untuk setiap hari keterlambatan adalah 1/1000

(satu perseribu) dari Nilai Kontrak/harga bagian

kontrak yang tercantum dalam kontrak dan

belum diserahterimakan secara parsial (sebelum

PPN)

76.1 Perbaikan Cacat

Mutu

Denda keterlambatan akibat Cacat Mutu untuk

setiap hari keterlambatan adalah sebesar 1/1000

(satu perseribu) dari biaya perbaikan cacat mutu.

Jangka waktu perbaikan cacat mutu sesuai

dengan perkiraan waktu yang diperlukan untuk

perbaikan dan ditetapkan oleh PPK.

77.4 Umur Konstruksi dan

Pertanggungan

terhadap Kegagalan

Bangunan

a. Bangunan Hasil Pekerjaan memiliki Umur

Konstruksi selama 5 (lima) tahun sejak Tanggal

Penyerahan Akhir Pekerjaan.

b. Pertanggungan terhadap Kegagalan

Bangunan ditetapkan selama 5 (lima) tahun

sejak Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan.

Penyelesaian

Perselisihan /Sengketa

Dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak

tercapai, maka para pihak sepakat

menyelesaikan perselisihan/sengketa melalui :

Page 214: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

210

Pengadilan Republik Indonesia atau merujuk

kepada peraturan perundang – undangan yang

berlaku

DENGAN DEMIKIAN, PPK dan Penyedia telah sepakatuntuk menandatangani Syarat–Syarat

Khusus Kontrak (SSKK) dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

Dikeluarkan di :

Pada Tanggal :

Untuk dan atas nama Untuk dan atas nama Penyedia

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

KONTRAKTOR PELAKSANA

( PPK )

----------------------------

-----------------------------

Page 215: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

211

CONTOH SURAT PERJANJIAN

Pekerjaan Konstruksi Kegiatan Peningkatan Jalan

Pekerjaan : ..............................................

Nomor : ..............................................

Tanggal : ..............................................

SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya selanjutnya disebut “Kontrak” dibuat dan ditandatangani di . .................................................... pada hari ...................... tanggal

...................... bulan ...................... tahun ......................, berdasarkan Berita Acara Hasil

Pelelangan No. ...................... tanggal ...................... dan Surat Penunjukan Penyedia

Barang/Jasa (SPPBJ) No ...................... Tanggal ......................, antara:

Nama : ......................

NIP : ...................... Jabatan : ...................... Berkedudukan di : ......................

yang bertindak untuk dan atas nama Dinas ...................................................................... selanjutnya disebut “PPK”, dan:

Nama : ...................... Jabatan : ...................... Berkedudukan di : ...................... Akta Notaris Nomor : ...................... Tanggal : ...................... Notaris : ......................

yang bertindak untuk dan atas nama ...................... selanjutnya disebut “Penyedia” Dan dengan memperhatikan : 1. Undang-Undang No. 02 tahun 2017 Tentang jasa Konstruksi; 2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang perikatan); 3. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 59 Tahun 2010; 4. Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 5. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 9 tahun 2018

tahun 2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa melalui Penyedia 6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor

07/prt/m/2019 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi melalui Penyedia

PARA PIHAK MENERANGKAN TERLEBIH DAHULU BAHWA: (a) telah diadakan proses pemilihan penyedia yang telah sesuai dengan Dokumen Pemilihan; (b) PPK telah menunjuk Penyedia menjadi pihak dalam kontrak ini melalui suatu Surat

Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) untuk melaksanakan Pekerjaan .............. sebagaimana diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak yang merupakan satu kesatuan dalam Kontrak ini selanjutnya disebut “Pekerjaan Konstruksi”;

(c) Penyedia telah menyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional, personil, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk melaksanakan Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini;

(d) PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani Kontrak ini, dan mengikat pihak yang diwakili;

LKPP
PEKERJAAN KONSTRUKSI KEGIATAN PENINGKATAN JALAN
Page 216: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

212

(e) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak: 1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat; 2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut; 3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini; 4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan

mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan kondisi yang terkait.

Maka oleh karena itu, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat untuk membuat perjanjian pelaksanaan paket pekerjaan .................... [ditulis nama paket pekerjaan] dengan syarat-syarat atau ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

ISTILAH DAN UNGKAPAN

Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;

Pasal 2

RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Ruang lingkup utama pekerjaan terdiri atas dari: 1. Divisi 1 Umum 2. Divisi 2 Drainase 3. Divisi 3 Pekerjaan Tanah 4. Divisi 4 Pelebaran dan Perkerasan bahu jalan 5. Divisi 5 Perkerasan berbutir 6. Divisi 6 Perkerasan Aspal 7. Divisi 7 Struktur 8. Divisi 8 Pengembalian kondisi dan Perkerjaan Minor [ruang lingkup utama pekerjaan diisi dengan output dari pekerjaan tersebut]

Pasal 3 NILAI KONTRAK DAN PEMBAYARAN

1. Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh berdasarkan total harga penawaran terkoreksi sebagaimana tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah sebesar Rp...................... (........ditulis dalam huruf........rupiah).

2. Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke Bank: … rekening nomor: ............. atas nama penyedia : ...............;

[Catatan: untuk kontrak tahun jamak agar dicantumkan rincian pendanaan untuk masing-masing Tahun Anggarannya]

Pasal 4

DOKUMEN KONTRAK (1) Dokumen-dokumen berikut merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan

dari Kontrak ini:

a. Perubahan Kontrak Surat Perjanjian (apabila ada);

b. pokok perjanjian;

c. surat penawaran berikut daftar kuantitas dan harga;

d. syarat-syarat khusus Kontrak;

e. syarat-syarat umum Kontrak;

f. spesifikasi khusus;

g. spesifikasi umum;

h. gambar-gambar; dan

i. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP, BAPP. (2) Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi

pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki sebagaimana dimaksud pada ayat (1);

Page 217: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

213

Pasal 5

HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK

Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak yang meliputi khususnya: a. PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk:

1) mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia; 2) meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang

dilakukan oleh Penyedia; 3) memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh Penyedia

untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak; 4) membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam Kontrak yang telah

ditetapkan kepada Penyedia;

b. Penyedia mempunyai hak dan kewajiban untuk: 1) menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang telah

ditentukan dalam Kontrak; 2) meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PPK untuk

kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak; 3) melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK; 4) melaporkan pelaksanaan penggunaan produksi dalam negeri/TKDN secara periodik

kepada PPK; 5) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan

pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak; 6) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh

tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau dari lapangan, dan segala pekerjaan permanen maupun sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam Kontrak;

7) memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;

8) menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;

9) mengambil langkah-langkah yang cukup memadai seperti menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk melindungi lingkungan tempat kerja, serta membatasi perusakan dan gangguan kepada masyarakat maupun milik

10) Penyedia bertanggung jawab sepenuhnya atas: a. pelaksanaan Kontrak; b. kualitas barang/jasa; c. ketepatan perhitungan jumlah atau volume; d. ketepatan waktu penyerahan; dan e. ketepatan tempat penyerahannya akibat kegiatan Penyedia.

[Catatan: Hak dan Kewajiban kontraktor disesuaikan dengan lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai kontrak]

Page 218: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

214

Pasal 6 MASA KONTRAK

(1) Masa kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak tanggal

penandatanganan kontrak sampai dengan masa pemeliharaan berakhir; (2) Masa pelaksanaan kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan

dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan selama ......... (.......dalam huruf......) hari kalender;

(3) Masa pemeliharaan ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak, dihitung sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan sampai dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan selama ......... (.......dalam huruf......) hari kalender.

Dengan demikian PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia dan dibuat dalam 2 (dua) rangkap, masing-masing dibubuhi dengan materai, mempunyai kekuatan hukum yang sama dan mengikat bagi para pihak, rangkap yang lain dapat diperbanyak sesuai kebutuhan tanpa dibubuhi materai.

Untuk dan atas nama ...................... Penyedia

[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini

untuk Penyedia maka rekatkan materai Rp6.000,- )]

[nama lengkap] [jabatan]

Untuk dan atas nama ...................... PPK

[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini

untuk satuan kerja PPK maka rekatkan materai Rp6.000,- )]

[nama lengkap] [jabatan]

Page 219: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

215

KOP INSTANSI

SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)

Nomor: ……………………..

Paket Pekerjaan

..............................................

Yang bertanda tangan di bawah ini: ...................... selaku PPK Dinas ......................................................... yang berkedudukan di Jl. ............................................................... (selanjutnya disebut sebagai Pejabat Pembuat Komitmen). berdasarkan Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) nomor .............................................. tanggal .............................................., bersama ini memerintahkan kepada: ...................... yang berkedudukan di ...................... yang dalam hal ini diwakili oleh: ......................, ...................... (selanjutnya disebut sebagai Penyedia), untuk segera memulai pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut: 1. Pekerjaan: .............................................. dengan target panjang ...................... yang

berlokasi di …………………, termasuk pekerjaan persiapan, administrasi pelaporan, dokumentasi, pajak-pajak, pengujian (laboratorium dan lapangan), dan pekerjaan lain sebagaimana yang dijelaskan dalam dokumen pengadaan

2. Tanggal mulai kerja: .............................................. 3. Syarat-syarat pekerjaan: sesuai dengan persyaratan dan ketentuan Kontrak; 4. Waktu penyelesaian: selama ...................... (......................) hari kalender dan pekerjaan

harus sudah selesai pada tanggal ……………………. 5. Denda: Terhadap setiap hari keterlambatan pelaksanaan/penyelesaian pekerjaan

Penyedia akan dikenakan Denda Keterlambatan sebesar 1/1000 (satu per seribu) dari Nilai Kontrak sebelum PPN sesuai dengan Syarat-Syarat Umum Kontrak.

............., ...................................

Menerima dan menyetujui

......................

......................

......................

Untuk dan atas nama ..........................................................

PPK

...................... NIP. ......................

Page 220: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

216

KOP INSTANSI

BERITA ACARA SERAH TERIMA LAPANGAN Nomor : ………………

Tanggal : ..............................................

Kegiatan Peningkatan Jalan Pekerjaan : ..............................................

Lokasi : …………….

Pada hari ini ...................... tanggal …………….. bulan ……………. tahun ......................, bertempat di Dinas ................................................................., yang bertandatangan dibawah ini :

1. Nama Jabatan Alamat

: : :

……………. ……………… yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU.

2. Nama Jabatan Alamat

: : :

......................

...................... ......................

......................

yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA

Berdasarkan Surat Perjanjian Kerja (kontrak) Nomor : .............................................. tanggal : .............................................. dengan ini PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA telah bersepakat mengadakan serah terima lapangan untuk Kegiatan Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan, Pekerjaan .............................................. (panjang ......................) dengan lokasi di Kecamatan …………... PIHAK KESATU menyatakan telah menyerahkan Lapangan untuk pelaksanaan Pekerjaan tersebut diatas, dan PIHAK KEDUA menyatakan dapat dan telah menerima penyerahan lapangan tersebut dari PIHAK KESATU.

Setelah serah terima lapangan ini, maka pengelolaan lapangan untuk pekerjaan tersebut dan jaminan kelancaran lalu-lintas selama pelaksanaan pekerjaan sepenuhnya menjadi tanggung-jawab PIHAK KEDUA.

Demikian Berita Acara Serah ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK KEDUA

......................

......................

......................

PIHAK KESATU Selaku Pejabat Pembuat Komitmen

...................... NIP. ......................

Page 221: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

217

SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)

A. Ketentuan Umum 1. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak ini

harus mempunyai arti atau tafsiran seperti yang dimaksudkan sebagai berikut: 1.1 Pekerjaan Konstruksi adalah seluruh pekerjaan yang

berhubungan dengan pelaksanaan konstruksi bangunan atau pembuatan wujud fisik lainnya.

1.2 Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran Kementerian/ Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Pejabat yang disamakan pada Institusi lain Pengguna APBN/APBD.

1.3 Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat yang ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN atau ditetapkan oleh Kepala Daerah untuk menggunakan APBD.

1.4 Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan Pekerjaan Konstruksi.

1.5 Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah panitia/pejabat yang ditetapkan oleh PA/KPA yang bertugas memeriksa dan menerima hasil pekerjaan.

1.6 Aparat Pengawas Intern Pemerintah atau pengawas intern pada Institusi lain yang selanjutnya disebut APIP adalah aparat yang melakukan pengawasan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi.

1.7 Penyedia adalah badan usaha atau orang perseorangan yang menyediakan Pekerjaan Konstruksi.

1.8 Subpenyedia adalah penyedia yang mengadakan perjanjian kerja dengan penyedia penanggung jawab kontrak, untuk melaksanakan sebagian pekerjaan (subkontrak).

1.9 Kemitraan/ Kerja Sama Operasi (KSO) adalah kerja sama usaha antar penyedia baik penyedia nasional maupun penyedia asing, yang masing-masing pihak mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab yang jelas berdasarkan perjanjian tertulis.

1.10 Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan, adalah jaminan tertulis yang bersifat mudah dicairkan dan tidak bersyarat (unconditional), yang dikeluarkan oleh Bank Umum/Perusahaan Penjaminan/Perusahaan Asuransi yang diserahkan oleh penyedia kepada PPK untuk menjamin terpenuhinya kewajiban penyedia.

1.11 Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disebut Kontrak adalah perjanjian tertulis antara PPK dengan penyedia yang mencakup Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) ini dan

Page 222: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

218

Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK) serta dokumen lain yang merupakan bagian dari kontrak.

1.12 Nilai Kontrak adalah total harga yang tercantum dalam Kontrak.

1.13 Hari adalah hari kalender. 1.14 Direksi lapangan adalah tim pendukung yang

dibentuk/ditetapkan oleh PPK, terdiri dari 1 (satu) orang atau lebih, yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan.

1.15 Direksi teknis adalah tim pendukung yang ditunjuk/ditetapkan oleh PPK untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan.

1.16 Daftar kuantitas dan harga (rincian harga penawaran) adalah daftar kuantitas yang telah diisi harga satuan dan jumlah biaya keseluruhannya yang merupakan bagian dari penawaran.

1.17 Harga Perkiraan Sendiri (HPS) adalah perhitungan perkiraan biaya pekerjaan yang ditetapkan oleh PPK, dikalkulasikan secara keahlian berdasarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan serta digunakan oleh Pokja ULP untuk menilai kewajaran penawaran termasuk rinciannya.

1.18 Pekerjaan utama adalah jenis pekerjaan yang secara langsung menunjang terwujudnya dan berfungsinya suatu konstruksi sesuai peruntukannya yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan;

1.19 Harga Satuan Pekerjaan (HSP) adalah harga satu jenis pekerjaan tertentu per satu satuan tertentu;

1.20 Metode pelaksanaan pekerjaan adalah cara kerja yang layak, realistis dan dapat dilaksanakan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan dan diyakini menggambarkan penguasaan dalam penyelesaian pekerjaan dengan tahap pelaksanaan yang sistematis berdasarkan sumber daya yang dimiliki penawar;

1.21 Jadwal waktu pelaksanaan adalah jadwal yang menunjukkan kebutuhan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan, terdiri atas tahap pelaksanaan yang disusun secara logis, realistis dan dapat dilaksanakan.

1.22 Personil inti adalah orang yang akan ditempatkan secara penuh sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan serta posisinya dalam manajemen pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan organisasi pelaksanaan yang diajukan untuk melaksanakan pekerjaan.

1.23 Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan adalah bagian pekerjaan bukan pekerjaan utama yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan, yang pelaksanaannya diserahkan kepada penyedia lain dan disetujui terlebih dahulu oleh PPK.

1.24 Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan masa pemeliharaan berakhir.

1.25 Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja penyedia yang dinyatakan pada Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), yang diterbitkan oleh PPK.

Page 223: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

219

1.26 Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal penyerahan pertama pekerjaan selesai, dinyatakan dalam Berita Acara penyerahan pertama pekerjaan yang diterbitkan oleh PPK.

1.27 Masa pemeliharaan adalah kurun waktu kontrak yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak, dihitung sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan sampai dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan.

1.28 Kegagalan Konstruksi adalah keadaan hasil pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi pekerjaan sebagaimana disepakati dalam kontrak baik sebagian maupun keseluruhan sebagai akibat kesalahan pengguna atau penyedia.

1.29 Kegagalan Bangunan adalah keadaan bangunan, yang setelah diserahterimakan oleh penyedia kepada PPK dan terlebih dahulu diperiksa serta diterima oleh Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan, menjadi tidak berfungsi, baik secara keseluruhan maupun sebagian dan/atau tidak sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak, dari segi teknis, manfaat, keselamatan dan kesehatan kerja, dan/atau keselamatan umum.

2. Penerapan

SSUK diterapkan secara luas dalam pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi ini tetapi tidak dapat bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam Dokumen Kontrak lain yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki dalam Surat Perjanjian.

3. Bahasa dan Hukum

3.1 Bahasa kontrak harus dalam Bahasa Indonesia. 3.2 Hukum yang digunakan adalah hukum yang berlaku di

Indonesia.

4. Larangan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN), Persekongkolan serta Penipuan

4.1 Berdasarkan etika pengadaan barang/jasa pemerintah, para pihak dilarang untuk: a. menawarkan, menerima atau menjanjikan untuk memberi

atau menerima hadiah atau imbalan berupa apa saja atau melakukan tindakan lainnya untuk mempengaruhi siapapun yang diketahui atau patut dapat diduga berkaitan dengan pengadaan ini;

b. melakukan persekongkolan dengan peserta lain untuk mengatur hasil pelelangan, sehingga mengurangi/menghambat/ memperkecil/meniadakan persaingan yang sehat dan/atau merugikan pihak lain; dan/atau

c. membuat dan/atau menyampaikan secara tidak benar dokumen dan/atau keterangan lain yang disyaratkan untuk penyusunan dan pelaksanaan Kontrak ini .

4.2 Penyedia menjamin bahwa yang bersangkutan (termasuk

semua anggota Kemitraan/KSO apabila berbentuk

Page 224: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

220

Kemitraan/KSO) dan Sub penyedianya (jika ada) tidak akan melakukan tindakan yang dilarang di atas.

4.3 Penyedia yang menurut penilaian PPK terbukti melakukan

larangan-larangan di atas dapat dikenakan sanksi-sanksi administratif sebagai berikut: a. pemutusan Kontrak; b. Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetorkan

sebagaimana ditetapkan dalam SSKK; c. sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia; dan d. dimasukkan dalam daftar hitam.

4.4 Pengenaan sanksi administratif di atas dilaporkan oleh PPK

kepada PA/KPA. 4.5 PPK yang terlibat dalam KKN dan penipuan dikenakan sanksi

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

5. Asal Material/ Bahan

5.1 Penyedia harus menyampaikan asal material/bahan yang terdiri dari rincian komponen dalam negeri dan komponen impor.

5.2 Asal material/bahan merupakan tempat material/bahan diperoleh, antara lain tempat material/bahan ditambang, tumbuh, atau diproduksi.

5.3 Material/bahan harus diutamakan yang manufaktur, pabrikasi, perakitan, dan penyelesaian akhir pekerjaannya dilakukan di Indonesia (produksi dalam negeri).

5.4 Jika dalam material/bahan digunakan komponen berupa barang, jasa, atau gabungan keduanya yang tidak berasal dari dalam negeri (impor) maka penggunaan komponen impor harus sesuai dengan besaran TKDN dalam formulir rekapitulasi perhitungan TKDN (apabila diberikan preferensi harga) yang merupakan bagian dari penawaran penyedia.

6. Korespondensi

6.1 Semua korespondensi dapat berbentuk surat, e-mail dan/atau faksimili dengan alamat tujuan para pihak yang tercantum dalam SSKK.

6.2 Semua pemberitahuan, permohonan, atau persetujuan berdasarkan Kontrak ini harus dibuat secara tertulis dalam Bahasa Indonesia, dan dianggap telah diberitahukan jika telah disampaikan secara langsung kepada wakil sah Para Pihak dalam SSKK, atau jika disampaikan melalui surat tercatat, e-mail, dan/atau faksimili yang ditujukan ke alamat yang tercantum dalam SSKK.

Page 225: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

221

7. Wakil Sah Para Pihak

Setiap tindakan yang disyaratkan atau diperbolehkan untuk dilakukan, dan setiap dokumen yang disyaratkan atau diperbolehkan untuk dibuat berdasarkan Kontrak ini oleh PPK atau Penyedia hanya dapat dilakukan atau dibuat oleh pejabat yang disebutkan dalam SSKK. Khusus untuk penyedia perseorangan, Penyedia tidak boleh diwakilkan.

8. Pembukuan Penyedia diharapkan untuk melakukan pencatatan keuangan yang akurat dan sistematis sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini berdasarkan standar akuntansi yang berlaku.

9. Perpajakan

Penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan Personil yang bersangkutan berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang dibebankan oleh peraturan perpajakan atas pelaksanaan Kontrak ini. Semua pengeluaran perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam Nilai Kontrak.

10. Pengalihan dan/atau Subkontrak

10.1 Pengalihan seluruh Kontrak hanya diperbolehkan dalam hal pergantian nama Penyedia, baik sebagai akibat peleburan (merger), konsolidasi, pemisahan, maupun akibat lainnya.

10.2 Penyedia dapat bekerjasama dengan penyedia lain dengan mensubkontrakkan sebagian pekerjaan.

10.3 Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan sebagian pekerjaan

dan dilarang mensubkontrakkan seluruh pekerjaan.

10.4 Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan pekerjaan apabila pekerjaan tersebut sejak awal di dalam Dokumen Pengadaan dan dalam Kontrak diizinkan untuk disubkontrakkan.

10.5 Subkontrak sebagian pekerjaan utama hanya diperbolehkan kepada Penyedia spesialis.

10.6 Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan pekerjaan setelah persetujuan tertulis dari PPK. Penyedia tetap bertanggung jawab atas bagian pekerjaan yang disubkontrakkan.

10.7 Jika ketentuan di atas dilanggar maka Kontrak diputuskan dan Penyedia dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam SSKK.

11. Pengabaian Jika terjadi pengabaian oleh satu Pihak terhadap pelanggaran ketentuan tertentu Kontrak oleh Pihak yang lain maka pengabaian tersebut tidak menjadi pengabaian yang terus-menerus selama Masa Kontrak atau seketika menjadi pengabaian terhadap pelanggaran ketentuan yang lain. Pengabaian hanya dapat mengikat jika dapat dibuktikan secara tertulis dan ditandatangani oleh Wakil Sah Pihak yang melakukan pengabaian.

Page 226: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

222

12. Penyedia Mandiri

Penyedia berdasarkan Kontrak ini bertanggung jawab penuh terhadap personil dan subpenyedianya (jika ada) serta pekerjaan yang dilakukan oleh mereka.

13. Kemitraan/KSO Kemitraan/KSO memberi kuasa kepada salah satu anggota yang disebut dalam Surat Perjanjian untuk bertindak atas nama Kemitraan/KSO dalam pelaksanaan hak dan kewajiban terhadap PPK berdasarkan Kontrak.

14. Penemuan-penemuan

Penyedia wajib memberitahukan kepada PPK dan kepada pihak yang berwenang semua penemuan benda/barang yang mempunyai nilai sejarah atau penemuan kekayaan di lokasi pekerjaan yang menurut peraturan perundang-undangan dikuasai oleh negara .

B. PELAKSANAAN, PENYELESAIAN, PERUBAHAN KONTRAK DAN PEMUTUSAN KONTRAK

15. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

15.1 Kontrak ini berlaku efektif pada tanggal penandatanganan Surat Perjanjian oleh Para Pihak atau pada tanggal yang ditetapkan dalam SSKK.

15.2 Waktu pelaksanaan kontrak adalah jangka waktu yang

ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak dihitung sejak tanggal mulai kerja yang tercantum dalam SPMK.

15.3 Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang

ditentukan dalam SSKK. 15.4 Apabila penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan

pekerjaan sesuai jadwal karena keadaan diluar pengendaliannya dan penyedia telah melaporkan kejadian tersebut kepada PPK, maka PPK dapat melakukan penjadwalan kembali pelaksanaan tugas penyedia dengan Perubahan Kontrak.

B.1 Pelaksanaan Pekerjaan

16. Penyerahan

Lokasi Kerja 16.1 PPK berkewajiban untuk menyerahkan keseluruhan lokasi

kerja kepada penyedia sebelum SPMK diterbitkan. Penyerahan dilakukan setelah sebelumnya dilakukan pemeriksaan lapangan bersama. Hasil pemeriksaan dan penyerahan dituangkan dalam berita acara penyerahan lokasi kerja.

16.2 Jika dalam pemeriksaan lapangan bersama ditemukan hal-hal

yang dapat mengakibatkan perubahan isi Kontrak maka perubahan tersebut harus dituangkan dalam Perubahan Kontrak.

16.3 Jika penyerahan hanya dilakukan pada bagian tertentu dari

lokasi kerja maka PPK dapat dianggap telah menunda

Page 227: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

223

pelaksanaan pekerjaan tertentu yang terkait dengan bagian lokasi kerja tersebut, dan kondisi ini ditetapkan sebagai Peristiwa Kompensasi.

17. Surat Perintah

Mulai Kerja (SPMK)

17.1 PPK menerbitkan SPMK selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak tanggal penanda-tanganan kontrak.

17.2 Dalam SPMK dicantumkan saat paling lambat dimulainya pelaksanaan kontrak oleh penyedia.

18. Program Mutu 18.1 Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan program mutu

pada rapat persiapan pelaksanaan kontrak untuk disetujui oleh PPK.

18.2 Program mutu disusun paling sedikit berisi:

a. informasi mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan; b. organisasi kerja penyedia; c. jadwal pelaksanaan pekerjaan; d. prosedur pelaksanaan pekerjaan; e. prosedur instruksi kerja; dan f. pelaksana kerja.

18.3 Program mutu dapat direvisi sesuai dengan kondisi lokasi

pekerjaan. 18.4 Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan program mutu

jika terjadi Perubahan Kontrak dan Peristiwa Kompensasi.

18.5 Pemutakhiran program mutu harus menunjukkan perkembangan kemajuan setiap pekerjaan dan dampaknya terhadap penjadwalan sisa pekerjaan, termasuk perubahan terhadap urutan pekerjaan. Pemutakhiran program mutu harus mendapatkan persetujuan PPK.

18.6 Persetujuan PPK terhadap program mutu tidak mengubah kewajiban kontraktual penyedia.

19. Rapat Persiapan

Pelaksanaan Kontrak

19.1 PPK bersama dengan penyedia, unsur perencanaan, dan unsur pengawasan, harus sudah menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan kontrak.

19.2 Dalam rapat persiapan, PPK dapat mengikutsertakan Tim

Teknis dan/atau Tim Pendukung.

19.3 Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan kontrak meliputi: a. Program mutu disusun oleh Penyedia, yang paling sedikit

berisi : 1) Informasi mengenai pekerjaan yang akan

dilaksanakan;

Page 228: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

224

2) organisasi kerja Penyedia; 3) jadwal pelaksanaan pekerjaan; 4) tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan; 5) prosedur instruksi kerja; 6) jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi

peralatan dan personil; dan 7) penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan

lokasi pekerjaan. b. program mutu dapat direvisi sesuai kondisi lokasi

pekerjaan. 19.4 Hasil rapat persiapan pelaksanaan kontrak dituangkan dalam

Berita Acara Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak yang ditandatangani oleh seluruh peserta rapat.

20. Mobilisasi

Peralatan, Fasilitas dan Personil

20.1 Penyedia melakukan mobilisasi paling lambat harus sudah mulai dilaksanakan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkan SPMK.

20.2 Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup pekerjaan, yaitu:

a. mendatangkan peralatan-peralatan terkait yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan;

b. mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah, gedung laboratorium, bengkel, gudang, dan sebagainya; dan/atau

c. mendatangkan personil-personil. 20.3 Mobilisasi peralatan dan personil dapat dilakukan secara

bertahap sesuai dengan kebutuhan.

21. Pengawasan Pelaksanaan Pekerjaan

21.1 Selama berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan, PPK jika dipandang perlu dapat mengangkat Pengawas Pekerjaan yang berasal dari personil PPK atau manajemen konstruksi/konsultan pengawas. Pengawas Pekerjaan berkewajiban untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan.

21.2 Dalam melaksanakan kewajibannya, Pengawas Pekerjaan

selalu bertindak untuk kepentingan PPK. Jika tercantum dalam SSKK, Pengawas Pekerjaan dapat bertindak sebagai Wakil Sah PPK.

Page 229: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

225

22. Persetujuan Pengawas Pekerjaan

22.1 Semua gambar yang digunakan untuk mendapatkan Hasil Pekerjaan baik yang permanen maupun sementara harus mendapatkan persetujuan Pengawas Pekerjaan.

22.2 Jika dalam pelaksanaan pekerjaan ini diperlukan terlebih dahulu adanya Hasil Pekerjaan Sementara maka penyedia berkewajiban untuk menyerahkan spesifikasi dan gambar usulan Hasil Pekerjaan Sementara tersebut untuk disetujui oleh Pengawas Pekerjaan. Terlepas dari ada tidaknya persetujuan Pengawas Pekerjaan, penyedia bertanggung jawab secara penuh atas rancangan Hasil Pekerjaan Sementara.

23. Perintah Penyedia berkewajiban untuk melaksanakan semua perintah Pengawas Pekerjaan yang sesuai dengan kewenangan Pengawas Pekerjaan dalam Kontrak ini.

24. Akses ke Lokasi Kerja

Penyedia berkewajiban untuk menjamin akses PPK, Wakil Sah PPK dan/atau Pengawas Pekerjaan ke lokasi kerja dan lokasi lainnya dimana pekerjaan ini sedang atau akan dilaksanakan.

25. Pemeriksaan Bersama

25.1 Apabila diperlukan, pada tahap awal pelaksanaan Kontrak, PPK bersama-sama dengan penyedia melakukan pemeriksaan lokasi pekerjaan dengan melakukan pengukuran dan pemeriksaan detail kondisi lokasi pekerjaan untuk setiap rencana mata pembayaran.

25.2 Untuk pemeriksaan bersama ini, PA/KPA dapat membentuk

Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak atas usul PPK. 25.3 Hasil pemeriksaan bersama dituangkan dalam Berita Acara.

Apabila dalam pemeriksaan bersama mengakibatkan perubahan isi Kontrak, maka harus dituangkan dalam Perubahan Kontrak.

25.4 Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Personil dan/atau Peralatan ternyata belum memenuhi persyaratan Kontrak maka penyedia tetap dapat melanjutkan pekerjaan dengan syarat Personil dan/atau Peralatan yang belum memenuhi syarat harus segera diganti dalam jangka waktu yang disepakati bersama.

26. Waktu

Penyelesaian Pekerjaan

26.1 Kecuali Kontrak diputuskan lebih awal, penyedia berkewajiban untuk memulai pelaksanaan pekerjaan pada Tanggal Mulai Kerja, dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan program mutu, serta menyelesaikan pekerjaan selambat-lambatnya pada Tanggal Penyelesaian yang ditetapkan dalam SPMK.

26.2 Jika pekerjaan tidak selesai pada Tanggal Penyelesaian bukan

akibat Keadaan Kahar atau bukan Peristiwa Kompensasi atau

Page 230: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

226

karena kesalahan atau kelalaian penyedia maka penyedia dikenakan denda.

26.3 Jika keterlambatan tersebut semata-mata disebabkan oleh Peristiwa Kompensasi maka PPK dikenakan kewajiban pembayaran ganti rugi. Denda atau ganti rugi tidak dikenakan jika Tanggal Penyelesaian disepakati oleh Para Pihak untuk diperpanjang.

26.4 Tanggal Penyelesaian yang dimaksud dalam angka 26 ini adalah tanggal penyelesaian semua pekerjaan.

27. Perpanjangan

Waktu 27.1 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian

pekerjaan akan melampaui Tanggal Penyelesaian maka penyedia berhak untuk meminta perpanjangan Tanggal Penyelesaian berdasarkan data penunjang. PPK berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan memperpanjang Tanggal Penyelesaian Pekerjaan secara tertulis. Perpanjangan Tanggal Penyelesaian harus dilakukan melalui Perubahan Kontrak jika perpanjangan tersebut mengubah Masa Kontrak.

27.2 PPK berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan harus

telah menetapkan ada tidaknya perpanjangan dan untuk berapa lama, dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari setelah penyedia meminta perpanjangan. Jika penyedia lalai untuk memberikan peringatan dini atas keterlambatan atau tidak dapat bekerja sama untuk mencegah keterlambatan maka keterlambatan seperti ini tidak dapat dijadikan alasan untuk memperpanjang Tanggal Penyelesaian.

28. Penundaan oleh Pengawas Pekerjaan

Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan secara tertulis penyedia untuk menunda pelaksanaan pekerjaan. Setiap perintah penundaan ini harus segera ditembuskan kepada PPK.

29. Rapat Pemantauan

29.1 Pengawas Pekerjaan atau penyedia dapat menyelenggarakan rapat pemantauan, dan meminta satu sama lain untuk menghadiri rapat tersebut. Rapat pemantauan diselenggarakan untuk membahas perkembangan pekerjaan dan perencanaan atas sisa pekerjaan serta untuk menindaklanjuti peringatan dini.

29.2 Hasil rapat pemantauan akan dituangkan oleh Pengawas

Pekerjaan dalam berita acara rapat, dan dokumennya diserahkan kepada PPK dan pihak-pihak yang menghadiri rapat.

29.3 Mengenai hal-hal dalam rapat yang perlu diputuskan,

Pengawas Pekerjaan dapat memutuskan baik dalam rapat atau

Page 231: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

227

setelah rapat melalui pernyataan tertulis kepada semua pihak yang menghadiri rapat.

30. Peringatan Dini 30.1 Penyedia berkewajiban untuk memperingatkan sedini

mungkin Pengawas Pekerjaan atas peristiwa atau kondisi tertentu yang dapat mempengaruhi mutu pekerjaan, menaikkan Nilai Kontrak atau menunda penyelesaian pekerjaan. Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan penyedia untuk menyampaikan secara tertulis perkiraan dampak peristiwa atau kondisi tersebut di atas terhadap Nilai Kontrak dan Tanggal Penyelesaian. Pernyataan perkiraan ini harus sesegera mungkin disampaikan oleh penyedia.

30.2 Penyedia berkewajiban untuk bekerja sama dengan Pengawas

Pekerjaan untuk mencegah atau mengurangi dampak peristiwa atau kondisi tersebut.

B.2 Penyelesaian Kontrak 31. Serah Terima

Pekerjaan

31.1 Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus), penyedia mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan pekerjaan.

31.2 Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, PPK meminta kepada

PA/KPA untuk menugaskan Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan. Apabila memerlukan keahlian teknis khusus dapat dibantu oleh Tim/Tenaga Ahli untuk membantu tugas Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan.

31.3 Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan melakukan penilaian

terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan oleh penyedia. Apabila terdapat kekurangan-kekurangan dan/atau cacat hasil pekerjaan, penyedia wajib memperbaiki/menyelesaikannya, atas perintah PPK.

31.4 PPK menerima penyerahan pertama pekerjaan setelah seluruh

hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Kontrak dan diterima oleh Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan.

31.5 Jika pekerjaan tidak dapat diselesaikan oleh penyedia sesuai dengan ketentuan dalam kontrak bukan akibat Keadaan Kahar atau karena kesalahan atau kelalaian Penyedia maka Penyedia dikenakan denda keterlambatan.

31.6 Pembayaran dilakukan sebesar 95% (sembilan puluh lima perseratus) dari nilai kontrak, sedangkan yang 5% (lima perseratus) merupakan retensi selama masa pemeliharaan, atau pembayaran dilakukan sebesar 100% (seratus perseratus) dari nilai kontrak dan penyedia harus menyerahkan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak.

Page 232: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

228

31.7 Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa

pemeliharaan sehingga kondisi tetap seperti pada saat penyerahan pertama pekerjaan.

31.8 Setelah masa pemeliharaan berakhir, penyedia mengajukan

permintaan secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan akhir pekerjaan.

31.9 PPK menerima penyerahan akhir pekerjaan setelah penyedia

melaksanakan semua kewajibannya selama masa pemeliharaan dengan baik. PPK wajib melakukan pembayaran sisa nilai kontrak yang belum dibayar atau mengembalikan Jaminan Pemeliharaan.

31.10 Apabila penyedia tidak melaksanakan kewajiban pemeliharaan sebagaimana mestinya, maka PPK berhak menggunakan uang retensi untuk membiayai perbaikan/pemeliharaan atau mencairkan Jaminan Pemeliharaan.

31.11 Jika Hasil Pekerjaan berupa bangunan maka umur konstruksi bangunan ditetapkan dalam SSKK.

32. Pengambilalihan

PPK akan mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan dalam jangka waktu tertentu setelah dikeluarkan surat keterangan selesai/pengakhiran pekerjaan.

33. Pedoman Pengoperasian dan Perawatan

33.1 Penyedia diwajibkan memberikan petunjuk kepada PPK tentang pedoman pengoperasian dan perawatan sesuai dengan SSKK.

33.2 Apabila penyedia tidak memberikan pedoman

pengoperasian dan perawatan, PPK berhak menahan uang retensi atau Jaminan Pemeliharaan.

B.3 Perubahan Kontrak 34. Perubahan

Kontrak

34.1 Kontrak hanya dapat diubah melalui Perubahan Kontrak. 34.2 Perubahan Kontrak dapat dilaksanakan apabila disetujui oleh

para pihak, meliputi: 1) perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang

dilakukan oleh para pihak dalam kontrak sehingga mengubah lingkup pekerjaan dalam kontrak;

2) perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat adanya perubahan pekerjaan; dan/atau

3) perubahan nilai kontrak akibat adanya perubahan pekerjaan perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan, dan/atau penyesuaian harga.

Page 233: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

229

34.3 Perubahan kontrak sebagaimana dimaksud pada angka 34.2 tidak dapat dilakukan untuk kontrak lump sum dan kontrak gabungan lump sum dan harga satuan pada bagian lump sum.

34.4 Untuk kepentingan perubahan kontrak, PA/KPA dapat membentuk Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak atas usul PPK.

35. Perubahan

Lingkup Pekerjaan

35.1 Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Harga Satuan atau Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan pada bagian harga satuan, apabila terdapat perbedaan yang signifikan antara kondisi lokasi pekerjaan/lapangan pada saat pelaksanaan dengan gambar dan spesifikasi yang ditentukan dalam Kontrak, maka: a. PPK bersama penyedia dapat melakukan perubahan

kontrak yang meliputi antara lain : 1) menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang

tercantum dalam kontrak; 2) mengurangi atau menambah jenis pekerjaan; 3) mengubah spesifikasi teknis dan gambar pekerjaan

sesuai dengan kebutuhan lokasi pekerjaan; dan/atau 4) melaksanakan pekerjaan tambah yang belum

tercantum dalam kontrak yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan.

b. Pekerjaan tambah harus mempertimbangkan tersedianya anggaran dan paling tinggi 10% (sepuluh perseratus) dari nilai kontrak awal.

c. Apabila dari hasil evaluasi penawaran terdapat harga satuan timpang maka harga satuan timpang tersebut berlaku untuk kuantitas pekerjaan yang tercantum dalam dokumen pengadaan. Untuk kuantitas pekerjaan tambahan digunakan harga satuan berdasarkan hasil negosiasi.

d. Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh PPK secara tertulis kepada penyedia kemudian dilanjutkan dengan negosiasi teknis dan harga dengan tetap mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam kontrak awal.

e. Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara sebagai dasar penyusunan Perubahan Kontrak.

35.2 Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak lump sum dan kontrak gabungan lump sum dan harga satuan pada bagian lump sum, tidak dapat dilakukan perubahan kontrak.

36. Perubahan

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

36.1 Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Harga Satuan atau Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan pada bagian harga satuan, perubahan jadwal dalam hal terjadi perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh PPK atas pertimbangan yang layak dan wajar untuk hal-hal sebagai berikut:

Page 234: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

230

a. pekerjaan tambah; b. perubahan desain; c. keterlambatan yang disebabkan oleh PPK; d. masalah yang timbul di luar kendali penyedia; dan/atau e. keadaan kahar.

36.2 Waktu penyelesaian pekerjaan dapat diperpanjang paling

kurang sama dengan waktu terhentinya kontrak akibat keadaan kahar.

36.3 PPK dapat menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan atas

kontrak setelah melakukan penelitian terhadap usulan tertulis yang diajukan oleh penyedia.

36.4 PPK dapat menugaskan Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan

Kontrak untuk meneliti kelayakan usulan perpanjangan waktu pelaksanaan.

36.5 Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan dituangkan

dalam Perubahan Kontrak.

B.4 Keadaan Kahar 37. Keadaan Kahar

37.1 Keadaan kahar adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.

37.2 Yang termasuk Keadaan Kahar antara lain:

a. bencana alam; b. bencana non alam; c. bencana sosial; d. pemogokan; e. kebakaran; f. gangguan industri lainnya sebagaimana dinyatakan melalui

keputusan bersama Menteri Keuangan dan menteri teknis terkait.

37.3 Apabila terjadi Keadaan Kahar, maka penyedia

memberitahukan kepada PPK paling lambat 14 (empat belas) hari sejak terjadinya Keadaan Kahar, dengan menyertakan pernyataan Keadaan Kahar dari pejabat yang berwenang, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

37.4 Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal merugikan disebabkan oleh perbuatan atau kelalaian para pihak.

Page 235: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

231

37.5 Jangka waktu yang ditetapkan dalam Kontrak untuk pemenuhan kewajiban Pihak yang tertimpa Keadaan Kahar harus diperpanjang paling kurang sama dengan jangka waktu terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar.

37.6 Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat Keadaan Kahar

yang dilaporkan paling lambat 14 (empat belas) hari sejak terjadinya Keadaan Kahar, tidak dikenakan sanksi.

37.7 Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, Kontrak ini akan

dihentikan sementara hingga Keadaan Kahar berakhir dengan ketentuan, Penyedia berhak untuk menerima pembayaran sesuai dengan prestasi atau kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai. Jika selama masa Keadaan Kahar PPK memerintahkan secara tertulis kepada Penyedia untuk meneruskan pekerjaan sedapat mungkin maka Penyedia berhak untuk menerima pembayaran sebagaimana ditentukan dalam Kontrak dan mendapat penggantian biaya yang wajar sesuai dengan yang telah dikeluarkan untuk bekerja dalam situasi demikian. Penggantian biaya ini harus diatur dalam suatu Perubahan Kontrak.

B.5 Penghentian dan Pemutusan Kontrak 38. Penghentian

Kontrak

38.1 Penghentian Kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai atau terjadi Keadaan Kahar.

38.2 Penghentian Kontrak karena keadaan kahar dilakukan secara

tertulis oleh PPK dengan disertai alasan penghentian pekerjaan.

38.3 Penghentian kontrak karena keadaan kahar dapat bersifat:

a. sementara hingga Keadaan Kahar berakhir; atau b. permanen apabila akibat keadaan kahar tidak

memungkinkan dilanjutkan/ diselesaikannya pekerjaan. 38.4 Penghentian pekerjaan akibat keadaan kahar tetap

mempertimbangkan efektivitas tahun anggaran. 38.5 Penyedia berhak untuk menerima pembayaran sesuai dengan

prestasi atau kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai dan diterima PPK.

39. Pemutusan

Kontrak 39.1 Pemutusan kontrak dapat dilakukan oleh pihak PPK atau pihak

Penyedia.

39.2 PPK dapat memutuskan kontrak secara sepihak apabila Penyedia tidak memenuhi kewajibannya sesuai ketentuan dalam kontrak.

Page 236: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

232

39.3 Penyedia dapat memutuskan kontrak secara sepihak apabila PPK tidak memenuhi kewajibannya sesuai ketentuan dalam kontrak.

39.4 Pemutusan kontrak dilakukan sekurang-kurangnya 14 (empat belas) hari setelah PPK/penyedia menyampaikan pemberitahuan rencana Pemutusan Kontrak secara tertulis kepada penyedia/PPK.

40. Pemutusan Kontrak oleh PPK

40.1 Mengesampingkan dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, PPK dapat memutuskan Kontrak melalui pemberitahuan tertulis kepada Penyedia setelah terjadinya hal-hal sebagai berikut: a. Penyedia tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sampai

dengan batas akhir pelaksanaan pekerjaan dan kebutuhan barang/jasa tidak dapat ditunda melebihi batas berakhirnya kontrak;

b. berdasarkan penelitian PPK, Penyedia tidak akan mampu menyelesaikan keseluruhan pekerjaan walaupun diberikan kesempatan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaan;

c. setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan, Penyedia tidak dapat menyelesaikan pekerjaan;

d. Penyedia lalai/cedera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan;

e. Penyedia tanpa persetujuan Pengawas Pekerjaan, tidak memulai pelaksanaan pekerjaan;

f. Penyedia menghentikan pekerjaan selama 28 (dua puluh delapan) hari dan penghentian ini tidak tercantum dalam program mutu serta tanpa persetujuan Pengawas Pekerjaan;

g. Penyedia berada dalam keadaan pailit; h. Penyedia selama Masa Kontrak gagal memperbaiki Cacat

Mutu dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh PPK; i. Penyedia tidak mempertahankan keberlakuan Jaminan

Pelaksanaan; j. Pengawas Pekerjaan memerintahkan Penyedia untuk

menunda pelaksanaan atau kelanjutan pekerjaan, dan perintah tersebut tidak ditarik selama 28 (dua puluh delapan) hari;

k. Penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan dalam proses Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang berwenang; dan/atau

l. pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan dinyatakan benar oleh instansi yang berwenang.

Page 237: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

233

40.2 Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena kesalahan Penyedia: a. Jaminan Pelaksanaan dicairkan (untuk nilai paket di atas

Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah)); b. sisa Uang Muka harus dilunasi oleh penyedia atau Jaminan

Uang Muka dicairkan (apabila ada); c. Penyedia membayar denda keterlambatan (apabila

sebelumnya penyedia diberikan kesempatan untuk menyelesaikan pekerjaan);

d. penyedia membayar denda sebesar kerugian yang diderita PPK sebagaimana yang tercantum dalam SSKK; dan

e. Penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam; dan 40.3 PPK membayar kepada Penyedia sesuai dengan pencapaian

prestasi pekerjaan yang telah diterima oleh PPK sampai dengan tanggal berlakunya pemutusan Kontrak dikurangi dengan denda keterlambatan yang harus dibayar Penyedia (apabila ada), serta Penyedia menyerahkan semua hasil pelaksanaan pekerjaan kepada PPK dan selanjutnya menjadi hak milik PPK.

41. Pemutusan

Kontrak oleh Penyedia

41.1 Mengesampingkan dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Penyedia dapat memutuskan Kontrak melalui pemberitahuan tertulis kepada PPK apabila PPK tidak memenuhi kewajibannya sesuai dengan ketentuan dalam kontrak.

41.2 Dalam hal terjadi pemutusan Kontrak, PPK membayar kepada Penyedia sesuai dengan pencapaian prestasi pekerjaan yang telah diterima oleh PPK sampai dengan tanggal berlakunya pemutusan Kontrak dikurangi dengan denda keterlambatan yang harus dibayar Penyedia (apabila ada), serta Penyedia menyerahkan semua hasil pelaksanaan kepada PPK dan selanjutnya menjadi hak milik PPK.

42. Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan dan Kontrak Kritis (Untuk Pekerjaan Konstruksi Bangunan)

42.1 Apabila Penyedia terlambat melaksanakan pekerjaan sesuai jadwal, maka PPK harus memberikan peringatan secara tertulis atau dikenakan ketentuan tentang kontrak kritis.

42.2 kontrak dinyatakan kritis apabila: a. dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0% - 70% dari

Kontrak), realisasi fisik pelaksanaan terlambat lebih besar 10% dari rencana;

b. dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari Kontrak), realisasi fisik pelaksanaan terlambat lebih besar 5% dari rencana;

c. rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari Kontrak, realisasi fisik pelaksanaan terlambat kurang dari 5% dari rencana dan akan melampaui tahun anggaran berjalan.

42.3 Penanganan kontrak kritis

Page 238: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

234

a. dalam hal keterlambatan pada angka 42.1 dan penanganan Kontrak pada pasal kritis 42.2 penanganan Kontrak Kritis dilakukan dengan Rapat Pembuktian (show cause meeting/SCM) 1) pada saat Kontrak dinyatakan krisis, direksi pekerjaan

menerbitkan surat peringatan kepada Penyedia dan selanjutnya menyelenggarakan SCM.

2) dalam SCM PPK, direksi pekerjaan, direksi teknis dan penyedia membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh Penyedia dalam periode waktu tertentu (uji coba pertama) yang dituangkan dalam Berita Acara SCM I

3) apabila Penyedia gagal pada uji coba pertama, maka dilaksanakan SCM II yang membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh Penyedia dalam periode waktu tertentu (uji coba kedua) yang dituangkan dalam Berita Acara SCM II.

4) apabila Penyedia gagal pada uji coba tahap kedua, maka diselenggarakan SCM III yang membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh Penyedia dalam periode waktu tertentu (uji coba ketiga) yang dituangkan dalam Berita Acara SCM III.

5) pada setiap uji coba yang gagal, PPK harus menerbitkan surat peringatan kepada Penyedia atas keterlambatan realisasi fisik pelaksanaan pekerjaan.

b. dalam hal setelah diberikan SCM III dan Penyedia tidak mampu memenuhi kemajuan fisik yang sudah ditetapkan, PPK melakukan rapat bersama atasan PPK sebelum tahun anggaran berakhir, dengan ketentuan: 1) PPK dapat memberikan kesempatan untuk

menyelesaikan sisa pekerjaan paling lama 50 (lima puluh) hari kalender dengan ketentuan: a) penyedia secara teknis mampu menyelesaikan sisa pekerjaan paling lama 50 (lima puluh) hari kalender; dan b) penyedia dikenakan denda keterlambatan sesuai dengan SSKK apabila pemberian kesempatan melampaui masa pelaksanaan pekerjaan dalam kontrak.

2) PPK dapat langsung memutuskan Kontrak secara sepihak dengan mengesampingkan pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata; atau

3) PPK dapat menunjuk pihak lain untuk melaksanakan pekerjaan. Pihak lain tersebut selanjutnya dapat menggunakan bahan/peralatan, Dokumen Kontraktor dan dokumen desain lainnya yang dibuat oleh atau atas nama penyedia. Seluruh biaya yang timbul dalam pelaksanaan pekerjaan pihak lain

Page 239: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

235

sepenuhnya menjadi tanggung jawab penyedia berdasarkan kontrak awal.

43. Pemutusan

Kontrak akibat lainnya

Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena PPK terlibat penyimpangan prosedur, melakukan KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan, maka PPK dikenakan sanksi berdasarkan peraturan perundang-undangan.

44. Peninggalan Semua Bahan, Perlengkapan, Peralatan, Hasil Pekerjaan Sementara yang masih berada di lokasi kerja setelah pemutusan Kontrak akibat kelalaian atau kesalahan penyedia, dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh PPK tanpa kewajiban perawatan. Pengambilan kembali semua peninggalan tersebut oleh penyedia hanya dapat dilakukan setelah mempertimbangkan kepentingan PPK.

C. HAK DAN KEWAJIBAN PENYEDIA

45. Hak dan Kewajiban Penyedia

45.1 Penyedia memiliki hak dan kewajiban: a. menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan

sesuai dengan harga yang telah ditentukan dalam kontrak; b. berhak meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana

dan prasarana dari PPK untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan kontrak;

c. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;

d. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak;

e. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau dari lapangan, dan segala pekerjaan permanen maupun sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam kontrak;

f. memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;

g. menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak; dan

h. mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk melindungi lingkungan tempat kerja dan membatasi perusakan dan gangguan kepada masyarakat maupun miliknya akibat kegiatan penyedia.

45.2 Penyedia dilarang baik secara langsung atau tidak langsung

melakukan kegiatan yang akan menimbulkan pertentangan kepentingan (conflict of interest) dengan kegiatan yang merupakan tugas penyedia.

Page 240: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

236

46. Penggunaan Dokumen Kontrak dan Informasi

Penyedia tidak diperkenankan menggunakan dan menginformasikan dokumen kontrak atau dokumen lainnya yang berhubungan dengan kontrak untuk kepentingan pihak lain, misalnya spesifikasi teknis dan/atau gambar-gambar, kecuali dengan ijin tertulis dari PPK.

47. Hak Atas Kekayaan Intelektual

Penyedia wajib melindungi PPK dari segala tuntutan atau klaim dari pihak ketiga yang disebabkan penggunaan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) oleh penyedia.

48. Penanggungan dan Risiko

48.1 Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan menanggung tanpa batas PPK beserta instansinya terhadap semua bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan terhadap PPK beserta instansinya (kecuali kerugian yang mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau kelalaian berat PPK) sehubungan dengan klaim yang timbul dari hal-hal berikut terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan tanggal penandatanganan berita acara penyerahan akhir: 1) kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta benda

penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan Personil; 2) cedera tubuh, sakit atau kematian Personil; 3) kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cedera tubuh,

sakit atau kematian pihak ketiga; 48.2 Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan tanggal

penandatanganan berita acara penyerahan awal, semua risiko kehilangan atau kerusakan Hasil Pekerjaan ini, Bahan dan Perlengkapan merupakan risiko penyedia, kecuali kerugian atau kerusakan tersebut diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian PPK.

48.3 Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh penyedia tidak

membatasi kewajiban penanggungan dalam angka 48 ini.

48.4 Kehilangan atau kerusakan terhadap Hasil Pekerjaan atau Bahan yang menyatu dengan Hasil Pekerjaan selama Tanggal Mulai Kerja dan batas akhir Masa Pemeliharaan harus diganti atau diperbaiki oleh penyedia atas tanggungannya sendiri jika kehilangan atau kerusakan tersebut terjadi akibat tindakan atau kelalaian penyedia.

49. Perlindungan Tenaga Kerja

49.1 Penyedia dan Subpenyedia berkewajiban atas biaya sendiri untuk mengikutsertakan Personilnya pada program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.

Page 241: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

237

49.2 Penyedia berkewajiban untuk mematuhi dan memerintahkan Personilnya untuk mematuhi peraturan keselamatan kerja. Pada waktu pelaksanaan pekerjaan, penyedia beserta Personilnya dianggap telah membaca dan memahami peraturan keselamatan kerja tersebut.

49.3 Penyedia berkewajiban atas biaya sendiri untuk menyediakan

kepada setiap Personilnya (termasuk Personil Subpenyedia, jika ada) perlengkapan keselamatan kerja yang sesuai dan memadai.

49.4 Tanpa mengurangi kewajiban penyedia untuk melaporkan

kecelakaan berdasarkan hukum yang berlaku, penyedia akan melaporkan kepada PPK mengenai setiap kecelakaan yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini dalam waktu 24 (dua puluh empat) jam setelah kejadian.

50. Pemeliharaan

Lingkungan Penyedia berkewajiban untuk mengambil langkah-langkah yang memadai untuk melindungi lingkungan baik di dalam maupun di luar tempat kerja dan membatasi gangguan lingkungan terhadap pihak ketiga dan harta bendanya sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini.

51. Asuransi

51.1 Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK sampai dengan tanggal selesainya pemeliharaan untuk: a. semua barang dan peralatan yang mempunyai risiko tinggi

terjadinya kecelakaan, pelaksanaan pekerjaan, serta pekerja untuk pelaksanaan pekerjaan, atas segala risiko terhadap kecelakaan, kerusakan, kehilangan, serta risiko lain yang tidak dapat diduga;

b. pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di tempat kerjanya; dan

c. perlindungan terhadap kegagalan bangunan. 51.2 Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam penawaran

dan termasuk dalam nilai kontrak.

52. Tindakan Penyedia yang Mensyaratkan Persetujuan PPK atau Pengawas Pekerjaan

52.1 Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu persetujuan tertulis PPK sebelum melakukan tindakan-tindakan berikut: a. mensubkontrakkan sebagian pekerjaan; b. menunjuk Personil yang namanya tidak tercantum dalam

Lampiran A SSKK; c. mengubah atau memutakhirkan program mutu; d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

52.2 Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu

persetujuan tertulis Pengawas Pekerjaan sebelum melakukan tindakan-tindakan berikut:

Page 242: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

238

a. menggunakan spesifikasi dan gambar dalam angka 22.2 SSUK;

b. mengubah syarat dan ketentuan polis asuransi; c. mengubah Personil Inti dan/atau Peralatan; d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

53. Laporan Hasil

Pekerjaan 53.1 Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan kontrak

untuk menetapkan volume pekerjaan atau kegiatan yang telah dilaksanakan guna pembayaran hasil pekerjaan. Hasil pemeriksaan pekerjaan dituangkan dalam laporan kemajuan hasil pekerjaan.

53.2 Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan

pelaksanaan pekerjaan, seluruh aktivitas kegiatan pekerjaan di lokasi pekerjaan dicatat dalam buku harian sebagai bahan laporan harian pekerjaan yang berisi rencana dan realisasi pekerjaan harian.

53.3 Laporan harian berisi:

a. jenis dan kuantitas bahan yang berada di lokasi pekerjaan; b. penempatan tenaga kerja untuk tiap macam tugasnya; c. jenis, jumlah dan kondisi peralatan; d. jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan; e. keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam

lainnya yang berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan; dan

f. catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan. 53.4 Laporan harian dibuat oleh penyedia, apabila diperlukan

diperiksa oleh konsultan dan disetujui oleh wakil PPK. 53.5 Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian dan

berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu minggu, serta hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.

53.6 Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan mingguan

dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu bulan, serta hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.

53.7 Untuk merekam kegiatan pelaksanaan proyek, PPK membuat

foto-foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan di lokasi pekerjaan.

54. Kepemilikan

Dokumen Semua rancangan, gambar, spesifikasi, desain, laporan, dan dokumen-dokumen lain serta piranti lunak yang dipersiapkan oleh penyedia berdasarkan Kontrak ini sepenuhnya merupakan hak milik PPK. Penyedia paling lambat pada waktu pemutusan atau akhir Masa Kontrak berkewajiban untuk menyerahkan semua dokumen dan piranti lunak tersebut beserta daftar rinciannya kepada PPK. Penyedia dapat menyimpan 1 (satu) buah salinan tiap dokumen dan piranti

Page 243: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

239

lunak tersebut. Pembatasan (jika ada) mengenai penggunaan dokumen dan piranti lunak tersebut di atas di kemudian hari diatur dalam SSKK.

55. Kerjasama Antara Penyedia dan Sub Penyedia

55.1 Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut harus diatur dalam Kontrak dan disetujui terlebih dahulu oleh PPK.

55.2 Penyedia tetap bertanggung jawab atas bagian pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut.

55.3 Ketentuan-ketentuan dalam subkontrak harus mengacu

kepada Kontrak serta menganut prinsip kesetaraan.

56. Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Koperasi Kecil

56.1 Penyedia dapat bekerja sama dengan Usaha Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil, antar lain dengan mensubkontrakkan sebagian pekerjaannya.

56.2 Dalam melaksanakan kewajiban di atas penyedia

terpilih tetap bertanggungjawab penuh atas keseluruhan pekerjaan tersebut.

56.3 Bentuk kerjasama tersebut hanya untuk sebagian pekerjaan yang bukan pekerjaan utama.

56.4 Membuat laporan periodik mengenai pelaksanaan ketetapan di atas.

56.5 Apabila ketentuan tersebut di atas dilanggar, maka penyedia dikenakan sanksi yang diatur dalam SSKK.

57. Penyedia Lain Penyedia berkewajiban untuk bekerjasama dan menggunakan lokasi

kerja bersama dengan penyedia yang lain (jika ada) dan pihak lainnya yang berkepentingan atas lokasi kerja. Jika dipandang perlu, PPK dapat memberikan jadwal kerja penyedia yang lain di lokasi kerja.

58. Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Penyedia bertanggung jawab atas keselamatan dan kesehatan kerja semua pihak di lokasi kerja.

59. Pembayaran Denda

Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi finansial berupa Denda sebagai akibat wanprestasi atau cedera janji terhadap kewajiban-kewajiban penyedia dalam Kontrak ini. PPK mengenakan Denda dengan memotong angsuran pembayaran prestasi pekerjaan penyedia. Pembayaran Denda tidak mengurangi tanggung jawab kontraktual penyedia.

60. Jaminan

65.1 Jaminan Pelaksanaan diberikan kepada PPK sebelum dilakukan penandatanganan kontrak dengan besar: a. 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak; atau b. 5% (lima perseratus) dari nilai total Harga Perkiraan Sendiri

(HPS) bagi penawaran yang lebih kecil dari 80% (delapan puluh perseratus) HPS.

Page 244: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

240

65.2 Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan paling kurang sejak

tanggal penanda-tanganan kontrak sampai dengan serah terima pertama pekerjaan (Provisional Hand Over/PHO).

65.3 Jaminan Pelaksanaan dikembalikan setelah pekerjaan dinyatakan selesai 100% (seratus perseratus) dan diganti dengan Jaminan Pemeliharaan atau menahan uang retensi sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak.

65.4 Jaminan Uang Muka diberikan kepada PPK dalam rangka

pengambilan uang muka dengan nilai 100% (seratus perseratus) dari besarnya uang muka.

65.5 Nilai Jaminan Uang Muka dapat dikurangi secara proporsional

sesuai dengan pencapaian prestasi pekerjaan. 65.6 Masa berlaku Jaminan Uang Muka paling kurang sejak tanggal

persetujuan pemberian uang muka sampai dengan tanggal penyerahan pertama pekerjaan (PHO).

65.7 Jaminan Pemeliharaan diberikan kepada PPK setelah pekerjaan

dinyatakan selesai 100% (seratus perseratus).

65.8 Pengembalian Jaminan Pemeliharaan dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah masa pemeliharaan selesai dan pekerjaan diterima dengan baik sesuai dengan ketentuan kontrak.

65.9 Masa berlaku Jaminan Pemeliharaan paling kurang sejak

tanggal serah terima pertama pekerjaan (PHO) sampai dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan (Final Hand Over/FHO).

D. HAK DAN KEWAJIBAN PPK 61. Hak dan

Kewajiban PPK PPK memiliki hak dan kewajiban : a. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh

penyedia; b. meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan

pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia; c. membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam

kontrak yang telah ditetapkan kepada penyedia; d. memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang

dibutuhkan oleh pihak penyedia untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan kontrak;

e. mengenakan denda keterlambatan (apabila ada); f. membayar uang muka (apabila diberikan); g. memberikan instruksi sesuai jadwal; h. membayar ganti rugi karena kesalahan yang dilakukan PPK; dan

Page 245: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

241

i. mengusulkan penetapan sanksi Daftar Hitam kepada PA/KPA (apabila ada).

62. Fasilitas PPK dapat memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana atau

kemudahan lainnya (jika ada) yang tercantum dalam SSKK untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan ini.

63. Peristiwa Kompensasi

63.1 Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada penyedia dalam hal sebagai berikut: a. PPK mengubah jadwal yang dapat mempengaruhi

pelaksanaan pekerjaan; b. keterlambatan pembayaran kepada penyedia; c. PPK tidak memberikan gambar-gambar, spesifikasi

dan/atau instruksi sesuai jadwal yang dibutuhkan; d. penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal dalam

kontrak; e. PPK menginstruksikan kepada pihak penyedia untuk

melakukan pengujian tambahan yang setelah dilaksanakan pengujian ternyata tidak ditemukan kerusakan/kegagalan/penyimpangan;

f. PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan pekerjaan; g. PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi tertentu yang

tidak dapat diduga sebelumnya dan disebabkan oleh PPK; h. ketentuan lain dalam SSKK.

63.2 Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan pengeluaran tambahan dan/atau keterlambatan penyelesaian pekerjaan maka PPK berkewajiban untuk membayar ganti rugi atau memberikan perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan.

63.3 Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika berdasarkan

data penunjang dan perhitungan kompensasi yang diajukan oleh penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan kerugian nyata akibat Peristiwa Kompensasi.

63.4 Perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan dapat diberikan jika berdasarkan data penunjang dapat dibuktikan terjadi gangguan penyelesaian pekerjaan akibat peristiwa kompensasi.

63.5 Dalam hal akibat adanya peristiwa kompensasi dan penyedia telah diberikan perpanjangan waktu pelaksanaan maka penyedia tidak berhak meminta ganti rugi.

63.6 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian pekerjaan akan melampaui Tanggal Penyelesaian maka penyedia berhak untuk meminta perpanjangan waktu Penyelesaian berdasarkan data penunjang dan perhitungan kompensasi yang diajukan oleh Penyedia kepada PPK. Perpanjangan Tanggal Penyelesaian harus dilakukan melalui

Page 246: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

242

Perubahan Kontrak jika perpanjangan tersebut mengubah Masa Kontrak.

63.7 Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau

perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan jika penyedia gagal atau lalai untuk memberikan peringatan dini dalam mengantisipasi atau mengatasi dampak Peristiwa Kompensasi.

E. PERSONIL DAN/ATAU PERALATAN PENYEDIA 64. Personil Inti

dan/atau Peralatan

64.1 Personil inti dan/atau peralatan yang ditempatkan harus sesuai dengan yang tercantum dalam Dokumen Penawaran.

64.2 Penggantian personil inti dan/atau peralatan tidak boleh

dilakukan kecuali atas persetujuan tertulis PPK. 64.3 Penggantian personil inti dilakukan oleh penyedia dengan

mengajukan permohonan terlebih dahulu kepada PPK dengan melampirkan riwayat hidup/pengalaman kerja personil inti yang diusulkan beserta alasan penggantian.

64.4 PPK dapat menilai dan menyetujui penempatan/penggantian

personil inti dan/atau peralatan menurut kualifikasi yang dibutuhkan.

64.5 Jika PPK menilai bahwa personil inti: a. tidak mampu atau tidak dapat melakukan pekerjaan dengan

baik; b. berkelakuan tidak baik; atau c. mengabaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya; maka penyedia berkewajiban untuk menyediakan pengganti dan menjamin personil inti tersebut meninggalkan lokasi kerja dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak diminta oleh PPK.

64.6 Jika penggantian personil inti dan/atau peralatan perlu dilakukan, maka penyedia berkewajiban untuk menyediakan pengganti dengan kualifikasi yang setara atau lebih baik dari personil inti dan/atau peralatan yang digantikan tanpa biaya tambahan apapun.

64.7 Personil inti berkewajiban untuk menjaga kerahasiaan

pekerjaannya. Jika diperlukan oleh PPK, Personil inti dapat sewaktu-waktu disyaratkan untuk menjaga kerahasiaan pekerjaan di bawah sumpah.

F. PEMBAYARAN KEPADA PENYEDIA

Page 247: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

243

65. Harga Kontrak

65.1 PPK membayar kepada penyedia atas pelaksanaan pekerjaan dalam kontrak sebesar harga kontrak.

65.2 Harga kontrak telah memperhitungkan keuntungan, beban

pajak dan biaya overhead serta biaya asuransi yang meliputi juga biaya keselamatan dan kesehatan kerja.

65.3 Rincian harga kontrak sesuai dengan rincian yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga

66. Pembayaran

66.1 Uang muka a. uang muka dibayar untuk membiayai mobilisasi peralatan,

personil, pembayaran uang tanda jadi kepada pemasok bahan/material dan persiapan teknis lain;

b. besaran uang muka ditentukan dalam SSKK dan dibayar setelah penyedia menyerahkan Jaminan Uang Muka senilai uang muka yang diterima;

c. dalam hal PPK menyediakan uang muka maka Penyedia harus mengajukan permohonan pengambilan uang muka secara tertulis kepada PPK disertai dengan rencana penggunaan uang muka untuk melaksanakan pekerjaan sesuai Kontrak;

d. PPK harus mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) kepada Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM) untuk permohonan tersebut pada huruf c, paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah Jaminan Uang Muka diterima;

e. Jaminan Uang Muka diterbitkan oleh bank umum, perusahaan penjaminan, atau Perusahaan Asuransi Umum yang memiliki izin untuk menjual produk jaminan (suretyship) yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan atau lembaga yang berwenang;

f. pengembalian uang muka harus diperhitungkan berangsur-angsur secara proporsional pada setiap pembayaran prestasi pekerjaan dan paling lambat harus lunas pada saat pekerjaan mencapai prestasi 100% (seratus perseratus).

66.2 Prestasi pekerjaan

a. pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh PPK, dengan ketentuan: 1) penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan

kemajuan hasil pekerjaan; 2) pembayaran dilakukan dengan sistem bulanan, sistem

termin atau pembayaran secara sekaligus, sesuai ketentuan dalam SSKK;

3) pembayaran dilakukan senilai pekerjaan yang telah terpasang, kecuali peralatan dan/atau bahan yang menjadi bagian dari hasil pekerjaan yang akan diserahterimakan sebagaimana diatur dalam SSKK;

4) pembayaran harus dipotong angsuran uang muka, denda (apabila ada), pajak dan uang retensi; dan

Page 248: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

244

5) untuk kontrak yang mempunyai sub kontrak, permintaan pembayaran harus dilengkapi bukti pembayaran kepada seluruh sub penyedia sesuai dengan prestasi pekerjaan.

b. pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus) dan Berita Acara penyerahan pertama pekerjaan diterbitkan;

c. PPK dalam kurun waktu 14 (empat belas) hari kerja setelah pengajuan permintaan pembayaran dari penyedia harus sudah mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) kepada Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM);

d. bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan angsuran, tidak akan menjadi alasan untuk menunda pembayaran. PPK dapat meminta penyedia untuk menyampaikan perhitungan prestasi sementara dengan mengesampingkan hal-hal yang sedang menjadi perselisihan.

66.3 Denda dan ganti rugi

a. denda merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada penyedia;

b. ganti rugi merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada PPK karena terjadinya cedera janji/wanprestasi;

c. besarnya denda yang dikenakan kepada penyedia atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan untuk setiap hari keterlambatan adalah: 1) 1/1000 (satu perseribu) dari sisa harga bagian kontrak

yang belum selesai dikerjakan, apabila kontrak terdiri atas bagian pekerjaan yang dapat dinilai terpisah dan bukan merupakan kesatuan sistem, serta hasil pekerjaan tersebut telah diterima oleh PPK;

2) 1/1000 (satu perseribu) dari harga kontrak, apabila bagian pekerjaan yang sudah dilaksanakan belum berfungsi;

3) pilihan denda pada angka 1) atau 2) ditetapkan dalam SSKK.

d. besarnya ganti rugi yang dibayar oleh PPK atas keterlambatan pembayaran adalah sebesar bunga dari nilai tagihan yang terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia, atau dapat diberikan kompensasi;

e. pembayaran denda dan/atau ganti rugi diperhitungkan dalam pembayaran prestasi pekerjaan;

f. ganti rugi dan kompensasi kepada peserta dituangkan dalam Perubahan Kontrak;

g. pembayaran ganti rugi dan kompensasi dilakukan oleh PPK, apabila penyedia telah mengajukan tagihan disertai perhitungan dan data-data.

Page 249: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

245

67. Hari Kerja

67.1 Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan datanya disimpan oleh penyedia. Daftar pembayaran ditandatangani oleh masing-masing pekerja dan dapat diperiksa oleh PPK.

67.2 Penyedia harus membayar upah hari kerja kepada tenaga kerjanya setelah formulir upah ditandatangani.

67.3 Jam kerja dan waktu cuti untuk pekerja harus dilampirkan.

68. Perhitungan

Akhir 68.1 Pembayaran angsuran prestasi pekerjaan terakhir dilakukan

setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen) dan berita acara penyerahan awal telah ditandatangani oleh kedua belah Pihak.

68.2 Sebelum pembayaran terakhir dilakukan, penyedia

berkewajiban untuk menyerahkan kepada Pengawas Pekerjaan rincian perhitungan nilai tagihan terakhir yang jatuh tempo. PPK berdasarkan hasil penelitian tagihan oleh Pengawas Pekerjaan berkewajiban untuk menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan angsuran terakhir selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak tagihan dan kelengkapan dokumen penunjang diterima oleh Pengawas Pekerjaan.

69. Penangguhan

Pembayaran

69.1 PPK dapat menangguhkan pembayaran setiap angsuran prestasi pekerjaan penyedia jika penyedia gagal atau lalai memenuhi kewajiban kontraktualnya, termasuk penyerahan setiap Hasil Pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

69.2 PPK secara tertulis memberitahukan kepada penyedia tentang

penangguhan hak pembayaran, disertai alasan-alasan yang jelas mengenai penangguhan tersebut. Penyedia diberi kesempatan untuk memperbaiki dalam jangka waktu tertentu.

69.3 Pembayaran yang ditangguhkan harus disesuaikan dengan

proporsi kegagalan atau kelalaian penyedia.

69.4 Jika dipandang perlu oleh PPK, penangguhan pembayaran akibat keterlambatan penyerahan pekerjaan dapat dilakukan bersamaan dengan pengenaan denda kepada penyedia.

70. Penyesuaian

Harga

Tidak ada penyesuaian harga

G. PENGAWASAN MUTU 71. Pengawasan dan

Pemeriksaan

PPK berwenang melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia. Apabila

Page 250: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

246

diperlukan, PPK dapat memerintahkan kepada pihak ketiga untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas semua pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia.

72. Penilaian Pekerjaan Sementara oleh PPK

72.1 PPK dalam masa pelaksanaan pekerjaan dapat melakukan penilaian atas hasil pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia.

72.2 Penilaian atas hasil pekerjaan dilakukan terhadap mutu dan

kemajuan fisik pekerjaan.

73. Cacat Mutu PPK atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa setiap Hasil Pekerjaan dan memberitahukan penyedia secara tertulis atas setiap Cacat Mutu yang ditemukan. PPK atau Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan penyedia untuk menemukan dan mengungkapkan Cacat Mutu, serta menguji Hasil Pekerjaan yang dianggap oleh PPK atau Pengawas Pekerjaan mengandung Cacat Mutu. Penyedia bertanggung jawab atas perbaikan Cacat Mutu selama Masa Kontrak dan Masa Pemeliharaan.

74. Pengujian Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia untuk melakukan pengujian Cacat Mutu yang tidak tercantum dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar, dan hasil uji coba menunjukkan adanya Cacat Mutu maka penyedia berkewajiban untuk menanggung biaya pengujian tersebut. Jika tidak ditemukan adanya Cacat Mutu maka uji coba tersebut dianggap sebagai Peristiwa Kompensasi.

75. Perbaikan Cacat Mutu

75.1 PPK atau Pengawas Pekerjaan akan menyampaikan pemberitahuan Cacat Mutu kepada penyedia segera setelah ditemukan Cacat Mutu tersebut. Penyedia bertanggung jawab atas cacat mutu selama Masa Kontrak dan Masa Pemeliharaan.

75.2 Terhadap pemberitahuan Cacat Mutu tersebut, penyedia

berkewajiban untuk memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam pemberitahuan.

75.3 Jika penyedia tidak memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka

waktu yang ditentukan maka PPK, berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan, berhak untuk secara langsung atau melalui pihak ketiga yang ditunjuk oleh PPK melakukan perbaikan tersebut. Penyedia segera setelah menerima klaim PPK secara tertulis berkewajiban untuk mengganti biaya perbaikan tersebut. PPK dapat memperoleh penggantian biaya dengan memotong pembayaran atas tagihan penyedia yang jatuh tempo (jika ada) atau uang retensi atau pencairan Surat Jaminan Pemeliharaan atau jika tidak ada maka biaya penggantian akan diperhitungkan sebagai utang penyedia kepada PPK yang telah jatuh tempo.

Page 251: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

247

75.4 PPK dapat mengenakan Denda Keterlambatan untuk setiap keterlambatan perbaikan Cacat Mutu, dan mendaftarhitamkan penyedia.

76. Kegagalan Konstruksi dan Kegagalan Bangunan

76.1 Jika terjadi kegagalan konstruksi pada pelaksanaan pekerjaan maka PPK, pengawas pekerjaan dan/atau Penyedia bertanggung jawab atas kegagalan konstruksi sesuai dengan kesalahan masing-masing.

76.2 Jika Hasil Pekerjaan sebagaimana ditetapkan dalam SSKK berupa bangunan maka PPK dan/atau penyedia terhitung sejak tanggal penandatanganan berita acara penyerahan akhir bertanggung jawab atas kegagalan bangunan sesuai dengan kesalahan masing-masing selama umur konstruksi yang tercantum dalam SSKK tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun.

76.3 Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan

menanggung tanpa batas PPK beserta instansinya terhadap semua bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan terhadap PPK beserta instansinya (kecuali kerugian yang mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau kelalaian PPK) sehubungan dengan klaim kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cedera tubuh, sakit atau kematian pihak ketiga yang timbul dari kegagalan bangunan.

76.4 Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh penyedia tidak

membatasi kewajiban penanggungan penyedia dalam angka 70 ini.

76.5 Penyedia berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara

semua dokumen yang digunakan dan terkait dengan pelaksanaan ini selama umur konstruksi yang tercantum dalam SSKK tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun.

H. PENYELESAIAN PERSELISIHAN 77. Penyelesaian

Perselisihan

78.1 Para Pihak berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh menyelesaikan secara damai semua perselisihan yang timbul dari atau berhubungan dengan Kontrak ini atau interpretasinya selama atau setelah pelaksanaan pekerjaan ini.

78.2 Penyelesaian perselisihan atau sengketa antara para pihak

dalam Kontrak dapat dilakukan melalui musyawarah, arbitrase, mediasi, konsiliasi atau pengadilan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 252: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

248

78. Itikad Baik

78.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat dalam kontrak.

78.2 Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur

tanpa menonjolkan kepentingan masing-masing pihak.

78.3 apabila selama kontrak, salah satu pihak merasa dirugikan, maka diupayakan tindakan yang terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.

78.4 Masing-masing Pihak dalam Kontrak berkewajiban untuk bertindak dengan itikad baik sehubungan dengan hak-hak Pihak lain, dan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memastikan terpenuhinya tujuan Kontrak ini.

Page 253: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

249

SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)

A. Korespondensi Alamat Para Pihak sebagai berikut: Satuan Kerja PPK: Nama : PPK Pengadaan Jasa Konstruksi Bidang Bina Marga Alamat : .................... Telepon : .................... Website :__________ Faksimili :__________ e-mail :__________ Penyedia: Nama :__________ Alamat :__________ Telepon :__________ Website :__________ Faksimili :__________ e-mail :__________

B. Wakil Sah Para Pihak

Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut: Untuk PPK : Koordinator Pelaksana Teknis

Untuk Penyedia : General Superintendent

Pengawas Pekerjaan : Konsultan pengawas (Site Engineer) sebagai wakil sah PPK

C. Jenis Kontrak

1. Kontrak berdasarkan cara pembayaran: Harga satuan 2. Kontrak berdasarkan pembebanan Tahun Anggaran: Tahun

tunggal 3. Kontrak berdasarkan sumber pendanaan: Kontrak Pengadaan

Tunggal 4. Kontrak berdasarkan jenis pekerjaan: Kontrak Pengadaan

Pekerjaan Tunggal

D. Tanggal Berlaku Kontrak

Kontrak mulai berlaku sejak : Surat Perjanjian ditandatangani oleh kedua belah pihak dan diterbitkannya SPMK

E. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan selama : 120 ( seratus dua puluh ) hari kalender

Page 254: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

250

F. Masa Pemeliharaan

Masa Pemeliharaan berlaku selama: 1 (satu) tahun (365 hari kalender) terhitung sejak tanggal penyerahan pertama (PHO) pekerjaan

G. Umur Konstruksi

a. Bangunan Hasil Pekerjaan memiliki umur konstruksi: 5 (lima) tahun sejak tanggal penanda-tanganan Berita Acara penyerahan akhir

b. Pertanggungan terhadap kegagalan bangunan ditetapkan selama 10 (sepuluh) tahun sejak tanggal penyerahan akhir

H. Pedoman

Pengoperasian dan Perawatan

Gambar ”As built” dan/atau pedoman pengoperasian dan perawatan harus diserahkan selambat-lambatnya: 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal penandatanganan Berita Acara penyerahan awal.

I. Pembayaran Tagihan

Batas akhir waktu yang disepakati untuk penerbitan SPP oleh PPK untuk pembayaran tagihan angsuran adalah 20 hari kalender terhitung sejak tagihan dan kelengkapan dokumen penunjang yang tidak diperselisihkan diterima oleh PPK.

J. Pencairan Jaminan

Jaminan dicairkan dan disetorkan pada Kas Daerah

K. Tindakan Penyedia yang Mensyaratkan Persetujuan PPK atau Pengawas Pekerjaan

Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan persetujuan PPK adalah: 1. Menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum

dalam Kontrak; 2. Mengurangi atau menambah jenis pekerjaan; 3. Mengubah spesifikasi pekerjaan sesuai dengan kebutuhan

lapangan; 4. Pelaksanaan pekerjaan tambah/kurang yang belum tercantum

dalam Kontrak yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan

Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan persetujuan Pengawas Pekerjaan adalah: 1. Pengajuan menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang

tercantum dalam Kontrak; 2. Pengajuan pengurangan atau penambahan jenis pekerjaan; 3. Pengajuan Perubahan spesifikasi pekerjaan sesuai dengan

kebutuhan lapangan; 4. Pengajuan pekerjaan tambah/kurang yang belum tercantum dalam

Kontrak yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan.

L. Kepemilikan Dokumen

Penyedia diperbolehkan menggunakan salinan dokumen dan piranti lunak yang dihasilkan dari Pekerjaan Konstruksi ini dengan pembatasan sebagai berikut: 1. Shop drawings dan As built drawings; 2. Laporan; 3. Dokumen pelaksanaan lainnya

M. Fasilitas PPK akan memberikan fasilitas berupa Akses jalan masuk ke lokasi pekerjaan

Page 255: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

251

N. Sumber

Pembiayaan Kontrak Pengadaan Pekerjaan Konstruksi ini dibiayai dari APBD ................... tahun anggaran .................

O. Pembayaran Uang Muka

Uang muka diberikan sebesar 30% (tiga puluh per seratus) dari Nilai Kontrak untuk penyedia usaha kecil Dokumen penunjang yang disyaratkan untuk mengajukan tagihan pembayaran uang muka:

• Kontrak/SPK/Perubahan Kontrak

• Permohonan Pembayaran

• Kuitansi dilengkapi SSP dan Faktur Pajak

• BA Pembayaran

• Rincian Uang Muka

• Pernyataan Penggunaan Uang Muka

• Jaminan uang muka

• Foto copy NPWP

P. Pembayaran Prestasi Pekerjaan

Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan cara: Termin Pembayaran berdasarkan cara tersebut di atas dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: Termin 1 sebesar 30% setelah progres pekerjaan mencapai minimal 35% (material on site tidak bisa dihitung sebagai progres), dengan perhitungan sebagai berikut :

− Pembayaran termin I : 30% dari Nilai Kontrak = 30% X Nilai Kontrak Rp. ………… = Rp. ……………..

− Pengembalian Uang Muka pada termin I = 30% X Nilai Uang Muka Rp. ………. = Rp. ….

− Nilai yang dibayarkan adalah Pembayaran termin I dikurangi Pengembalian Uang Muka termin I.

Dokumen penunjang yang disyaratkan untuk mengajukan tagihan pembayaran prestasi pekerjaan:

• Kontrak/SPK/Perubahan kontrak

• Permohonan Pembayaran

• Kuitansi dilengkapi SSP dan Faktur Pajak

• BA Pembayaran

• Foto dokumentasi

• Berita acara pemeriksaan pekerjaan

• Laporan prestasi pekerjaan

Page 256: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

252

Termin 2 sebesar 70 % setelah progres pekerjaan mencapai minimal 100% dan telah ditandatanganinya Berita acara Serah Terima Pertama Pekerjaan (PHO), dengan perhitungan sebagai berikut :

− Pembayaran termin II : 70% dari Nilai Kontrak = 70% X Nilai Kontrak Rp. ………… = Rp. ……………..

− Pengembalian Uang Muka pada termin II = 70% X Nilai Uang Muka Rp. ………. = Rp. ….

− Nilai yang dibayarkan adalah Pembayaran termin II dikurangi Pengembalian Uang Muka pada termin II.

Dokumen penunjang yang disyaratkan untuk mengajukan tagihan pembayaran prestasi pekerjaan:

• Kontrak/SPK/Perubahan kontrak

• Permohonan Pembayaran

• Kuitansi dilengkapi SSP dan Faktur Pajak

• BA Pembayaran

• Foto dokumentasi

• Berita acara pemeriksaan pekerjaan

• Berita acara serah terima pekerjaan (PHO)

• Bukti setor Pembayaran Denda (jika ada)

• Laporan Prestasi pekerjaan

Q. [Penyesuaian Harga]

Tidak ada penyesuaian harga

R. Peristiwa Kompensasi

Ketentuan selain yang diatur dalam SSUK mengenai pemberian peristiwa kompensasi adalah: (tidak ada)

S. Denda dan ganti rugi

1. Besaran denda dibayarkan oleh penyedia apabila PPK memutuskan kontrak secara sepihak adalah: setiap hari keterlambatan adalah 1/1000 (satu perseribu) dari harga kontrak sebelum PPN

2. Denda akibat penyedia diputus kontrak secara sepihak oleh PPK yang dibayarkan oleh penyedia dalam jangka waktu : 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal pemutusan kontrak

Denda akibat penyedia diputus kontrak secara sepihak oleh PPK dibayarkan oleh penyedia dengan cara: penyedia menyetorkan ke kas daerah.

3. Besarnya denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan sebesar

[1/1000 (satu perseribu) dari nilai kontrak

Page 257: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

253

4. Ganti rugi dibayarkan kepada penyedia dengan cara : dianggarkan dalam anggaran perubahan tahun bersamaan atau dalam tahun anggaran berikutnya.

5. Ganti rugi dibayarkan kepada penyedia dalam jangka waktu : setelah anggaran ganti rugi tersedia.

T. Sanksi Pelanggaran terhadap ketentuan Pengalihan dan/atau Subkontrak dikenakan sanksi : dilakukan pemutusan kontrak.

U. Penyelesaian Perselisihan

Dalam hal terjadi perselisihan/sengketa diantara para pihak, para pihak terlebih dahulu menyelesaikan perselisihan tersebut melalui musyawarah untuk mufakat.

Dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka para pihak sepakat menyelesaikan perselisihan/sengketa melalui adalah Lembaga Penyelesaian Sengketa (LPS) LKPP

V. LAINNYA Jaminan Pelaksanaan Jaminan Pelaksanaan adalah jaminan yang diterbitkan oleh Bank Umum (tidak termasuk bank perkreditan rakyat). Jaminan Pelaksanaan ditujukan kepada PPK ………………………………………… Jaminan Pemeliharaan Masa berlaku jaminan pemeliharaan selama 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari kalender sejak penandatanganan kontrak. Jaminan Pemeliharaan ditujukan kepada PPK …………………………………………………….

Page 258: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

254

Lampiran A – Syarat-Syarat Khusus Kontrak Personil Inti, Subpenyedia dan Peralatan

I. Tugas dan Tanggung jawab Personil Inti :

1. General Superintendent/Penanggung Jawab Teknik General Superintendent adalah unit organisasi kontraktor pelaksana yang berada di lapangan. General Superintendent merupakan wakil mutlak dari perusahaan. Tugas General Superintendent yaitu : a. Mengkoordinir seluruh pelaksanaan pekerjaan di lapangan. b. Bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan proyek dari awal sampai selesai. c. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan kontrak. d. Memotivasi seluruh stafnya agar bekerja sesuai dengan ketentuan dan sesuai dengan

tugasnya masing - masing. e. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja dalam rangka mencapai QCD (Quality,

Cost, Delivery) yang akan dipertanggung jawabkan

2. Quantity Engineer (Quantity Control) ketugasan boleh dirangkap Pelaksana a. Melakukan opname pekerjaan, b. Memonitor pelaksanaan pekerjaan di lapangan, c. Menyampaikan rencana pekerjaan request kepada pengguna jasa (pemilik proyek), d. Membuat laporan kemajuan fisik proyek, e. Membuat sertifikat bulanan dan data pendukungnya, f. Membina, mengarahkan, dan mengkoordinasi bawahan, g. Memastikan diimplementasikannya sistem manajemen mutu di bagian

proyek,(.Memenuhi sasaran mutu yang telah ditetapkan di bagian proyek, h. Menyimpan arsip.

3. Quality Engineer (Quality Control) ketugasan boleh dirangkap Pelaksana

a. Memeriksa kualitas material yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.

b. Memeriksa kualitas hasil pekerjaan yang telah selesai.

c. Memberikan saran kepada pelaksana agar hasil pekerjaan tersebut sesuai dengan

dokumen.

4. Ahli K3 Konstruksi/Petugas K3 Konstruksi Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab Tenaga Ahli K3 Konstruksi Muda/Petugas K3 Konstruksi adalah sebagai berikut : a. Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait K3

Konstruksi b. Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi c. Merencanakan dan menyusun program K3 d. Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3 e. Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur

kerja dan instruksi kerja K3 f. Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan pedoman teknis K3

konstruksi g. Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3, jika

diperlukan h. Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta keadaan

darurat

Page 259: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

255

5. Pelaksana Tugas pelaksana yaitu : a. Bertanggung jawab kepada general superintendent b. Bertanggung jawab atas urusan teknis yang ada di lapangan. c. Memberikan cara-cara penyelesaian atas usul-usul perubahan desain dari lapangan

berdasarkan persetujuan pihak pemberi perintah kerja, sedemikian rupa sehingga tidak menghambat kemajuan pelaksanaan di lapangan.

d. Melakukan pengawasan terhadap hasil kerja apakah sesuai dengan dokumen kontrak e. Melaksanakan pekerjaan harian sesuai dokumen kontrak. f. Mengkoordinir pekerja agar bekerja efektif dan efisien. g. Melaksanakan pekerjaan harian lapangan h. Bertanggung jawab atas data-data pengukuran di lapangan. i. Melakukan pengukuran sebelum dan sesudah pelaksanaan proyek j. Memeriksa kualitas hasil pekerjaan yang telah selesai k. Memonitor kemajuan pekerjaan yang telah selesai. l. Memeriksa kemajuan apakah pekerjaan sesuai dengan perencanaan m. Melaksanakan kegiatan sesuai dokumen kontrak. n. Menetapkan rencana dan petunjuk pelaksanaan untuk keperluan pengendalian dari

pelaksanaan pekerjaan

6. Logistik Tugas logistik yaitu : a. Mencari dan menyurvei data jumlah material beserta harga bahan dari beberapa

supplier atau toko material bangunan sebagai data untuk memilih harga bahan dan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan.

b. Melakukan pembelian barang atau alat ke supplier atau toko bahan bangunan. c. Menyediakan dan mengatur tempat penyimpanan material yang sudah didatangkan

ke area proyek sehingga dapat tertata rapi dan terkontrol dengan baik jumlah kedatangan dan pemakaiannya.

d. Membuat label keterangan pada barang yang disimpan untuk menghindari kesalahan penggunaan akibat tertukar dengan barang lain.

e. Melakukan pencatatan keluar masuknya barang serta bertanggung jawab atas pendatangan dan ketersediaan material yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan.

f. Mengelola persediaan barang dalam jumlah yang cukup pada waktu material tersebut diperlukan sesuai persyaratan mutu spesifikasi bahan.

g. Membuat dan menyusun laporan material. h. Membuat berita acara mengenai penerimaan atau penolakan material setelah melalui

control kualitas bahan oleh quality control. i. Berkoordinasi dengan pelaksana lapangan dan bagian teknik proyek mengenai

jumlah dan schedule pendatangan bahan yang dibutuhkan pada masing-masing waktu pelaksanaan pembangunan.

j. Memeriksa kualitas material yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan

7. Tugas administrasi dan keuangan Tugas administrasi dan keuangan yaitu :

a. Melakukan seleksi atau perekrutan pekerja di proyek sesuai posisi organisasi proyek yang dibutuhkan.

Page 260: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

256

b. Pembuatan laporan keuangan atau laporan kas bank proyek, laporan pergudangan, laporan harian, mingguan, bulanan, dokumentasi dan Membuat gambar-gambar kerja yang diperlukan dalam proyek.

c. Membuat dan melakukan verifikasi bukti-bukti pekerjaan yang akan dibayar oleh owner sebagai pemilik proyek.

d. Membuat laporan akuntansi proyek dan menyelesaikan perpajakan serta retribusi.

e. Mengurus tagihan kepada pemilik proyek.

f. Membantu pemimpin proyek terutama dalam hal keuangan dan sumber daya manusia sehingga kegiatan pelaksanaan proyek dapat berjalan dengan baik. Membuat laporan ke pemerintah daerah setempat, lurah atau kepolisian mengenai keberadaan proyek dan karyawan dalam pelaksanaan pekerjaan pembangunan.

Page 261: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

257

- PERSONIL INTI DAN PERALATAN:

a. Paket 1 .......................... Personil : (contoh)

No Jabatan Pendidikan (min)

Pengalaman (min)

Sertifikat keahlian (Min)

Jumlah

1 General

Superintendent S-1/T. Sipil 7 tahun

SKA (Ahli Teknik Jalan (202))

1 orang

2 Pelaksana lapangan/ Inspector

D-3 Sipil/STM Bangunan

5 tahun/ 7 Tahun

SKK/SKT (Pelaksana Lapangan

Pekerjaan Jalan (028)) 1 orang

3 Petugas K3 Konstruksi

SLTA/SMU 1 tahun Surat keterangan (sertifikat) Bimtek K3 Konstruksi Bidang PU

1 orang

4 Surveyor STM

Bangunan/ Pemetaan

3 tahun - 1 orang

5 Logistik D-3

Sipil/STM Bangunan

5 tahun/ 7 Tahun

- 1 orang

6 Administrasi SLTA/SMU 3 tahun - 1 orang

Peralatan : (contoh)

No Jenis alat Jumlah

(minimal) Kondisi

alat Status alat Keterangan

1 Asphalt Mixing Plant 1 unit Baik milik sendiri/

sewa bersertifikat laik

operasi

2 Asphalt Finisher 1 unit Baik milik sendiri/

sewa

3 Asphalt Sprayer 1 unit Baik milik sendiri/

sewa

4 Compressor 4000-6500 l/m

1 unit Baik milik sendiri/

sewa

5 Tandem Roller 6-8 ton 1 unit Baik milik sendiri/

sewa

6 Tire Roller 8-10 ton 1 unit Baik milik sendiri/

sewa

7 Dump Truck 3,5 ton 5 unit Baik milik sendiri/

sewa

8 Dump Truck 10 ton 1 unit Baik milik sendiri/

sewa

9 Excavator 80-140 HP 1 unit Baik milik sendiri/

sewa

10 Concrete Pan Mixer 1 unit Baik milik sendiri/

sewa

11 Water Tank Truck 3000-4500 liter

1 unit Baik milik sendiri/

sewa

12 Concrete Vibratory 1 unit Baik milik sendiri/ sewa

- Subpenyedia yang ditunjuk: [cantumkan nama Subpenyedia (jika ada) berikut uraian personilnya seperti uraian personil Penyedia di atas] Tidak diperlukan Sub Penyedia

Page 262: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

258

SURAT PERJANJIAN

untuk melaksanakan

Pekerjaan Penataan Kawasan Strategis

Nomor : ……………………………. “SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya selanjutnya disebut “KONTRAK” dibuat dan

ditandatangani di ………, pada hari ……… tanggal ……… bulan ……… tahun ………

antara …………….. selaku Pejabat Pembuat Komitmen, yang bertindak untuk dan atas nama

…………….., yang berkedudukan di ………, berdasarkan Surat Keputusan Pengguna

Anggaran …………….. Nomor : ……… selanjutnya disebut “PPK ” dan …………….. sebagai

Direktur, yang bertindak untuk dan atas nama …………….., yang berkedudukan di

…………….., berdasarkan Akta Pendirian/Anggaran Dasar Notaris No. ………, selanjutnya

disebut “PENYEDIA”

MENGINGAT BAHWA :

(f) PPK telah meminta Penyedia untuk menyediakan Pekerjaan Konstruksi sebagaimana

diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak yang terlampir dalam Kontrak ini

(selanjutnya disebut “PEKERJAAN KONSTRUKSI ”);

(g) Penyedia sebagaimana dinyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional, personil, dan

sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk menyediakan Pekerjaan Konstruksi sesuai

dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini;

(h) PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani Kontrak ini,

dan mengikat pihak yang diwakili;

(i) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan

penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak :

5) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;

6) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;

7) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;

8) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan

mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan

kondisi yang terkait.

LKPP
PEKERJAAN PENATAAN KAWASAN STRATEGIS
Page 263: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

259

MAKA OLEH KARENA ITU, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui hal-hal sebagai berikut :

“total harga 1. Total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang

diperoleh berdasarkan kuantitas dan harga satuan pekerjaan sebagaimana tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga Negosiasi adalah sebesar Rp. 1.606.200.000,00- (Satu Milyar Enam Ratus Enam Juta Dua Ratus Ribu Rupiah);

2. peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;

3. dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan

dari Kontrak ini: j. adendum Surat Perjanjian (apabila ada); k. pokok perjanjian; l. surat penawaran, beserta penawaran harga; m. syarat-syarat khusus Kontrak; n. syarat-syarat umum Kontrak; o. spesifikasi teknis; p. gambar-gambar; q. daftar kuantitas dan harga (apabila ada); dan r. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP.

4. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki pada angka 3 di atas;

5. Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak yang meliputi

khususnya : c. PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk :

5) mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia; 6) meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang

dilakukan oleh Penyedia; 7) memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh Penyedia

untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak; 8) membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam Kontrak yang

telah ditetapkan kepada Penyedia; d. Penyedia mempunyai hak dan kewajiban untuk :

11) menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang telah ditentukan dalam Kontrak;

12) meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PPK untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;

13) melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK; 14) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan

pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak; 15) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh

tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau dari lapangan, dan segala pekerjaan permanen maupun

Page 264: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

260

sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam Kontrak;

16) memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;

17) menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;

18) mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk melindungi lingkungan tempat kerja dan membatasi perusakan dan gangguan kepada masyarakat maupun miliknya akibat kegiatan Penyedia.

6. Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan, dengan tanggal

mulai dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan sebagaimana diatur dalam Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak.

DENGAN DEMIKIAN, PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia.

Untuk dan atas nama PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN,

…………….. NIP. ……………………….

Untuk dan atas nama Penyedia CV. ………….,

…………….. Direktur

Page 265: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

261

SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)

I. Ketentuan Umum 1. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat Umum

Kontrak ini harus mempunyai arti atau tafsiran seperti yang dimaksudkan sebagai berikut: 1.1 Pekerjaan Konstruksi adalah seluruh pekerjaan yang

berhubungan dengan pelaksanaan konstruksi bangunan atau pembuatan wujud fisik lainnya.

1.2 Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran Kementerian/ Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Pejabat yang disamakan pada Institusi lain Pengguna APBN/APBD.

1.3 Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat yang ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN atau ditetapkan oleh Kepala Daerah untuk menggunakan APBD.

1.4 Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan Pekerjaan Konstruksi.

1.5 Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah panitia/pejabat yang ditetapkan oleh PA/KPA yang bertugas memeriksa dan menerima hasil pekerjaan.

1.6 Aparat Pengawas Intern Pemerintah atau pengawas intern pada Institusi lain yang selanjutnya disebut APIP adalah aparat yang melakukan pengawasan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi.

1.7 Penyedia adalah badan usaha atau orang perseorangan yang menyediakan Pekerjaan Konstruksi.

1.8 Subpenyedia adalah penyedia yang mengadakan perjanjian kerja dengan penyedia penanggung jawab kontrak, untuk melaksanakan sebagian pekerjaan (subkontrak).

1.9 Kemitraan/ Kerja Sama Operasi (KSO) adalah kerjasama usaha antar penyedia baik penyedia nasional maupun penyedia asing, yang masing-masing pihak mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab yang jelas berdasarkan perjanjian tertulis.

1.10 Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan, adalah jaminan tertulis yang bersifat mudah dicairkan dan tidak bersyarat (unconditional), yang dikeluarkan oleh Bank Umum/Perusahaan Penjaminan/Perusahaan Asuransi yang diserahkan oleh penyedia kepada PPK untuk menjamin terpenuhinya kewajiban penyedia.

1.11 Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disebut Kontrak adalah perjanjian tertulis antara PPK dengan penyedia yang mencakup Syarat-Syarat Umum Kontrak

Page 266: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

262

(SSUK) ini dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK) serta dokumen lain yang merupakan bagian dari kontrak.

1.12 Nilai Kontra kadalah total harga yang tercantum dalam Kontrak.

1.13 Hari adalah hari kalender. 1.14 Direksi lapangan adalah tim pendukung yang

dibentuk/ditetapkan oleh PPK, terdiri dari 1 (satu) orang atau lebih, yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan.

1.15 Direksi teknis adalah tim pendukung yang ditunjuk/ditetapkan oleh PPK untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan.

1.16 Daftar kuantitas dan harga (rincian harga penawaran) adalah daftar kuantitas yang telah diisi harga satuan dan jumlah biaya keseluruhannya yang merupakan bagian dari penawaran.

1.17 Harga Perkiraan Sendiri (HPS)adalah perhitungan perkiraan biaya pekerjaan yang ditetapkan oleh PPK, dikalkulasikan secara keahlian berdasarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan serta digunakan oleh Pokja ULP untuk menilai kewajaran penawaran termasuk rinciannya.

1.18 Pekerjaan utamaadalah jenis pekerjaan yang secara langsung menunjang terwujudnya dan berfungsinya suatu konstruksi sesuai peruntukannya yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan;

1.19 Harga Satuan Pekerjaan (HSP)adalah harga satu jenis pekerjaan tertentu per satu satuan tertentu;

1.20 Metode pelaksanaan pekerjaanadalah cara kerja yang layak, realistis dan dapat dilaksanakan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan dan diyakini menggambarkan penguasaan dalam penyelesaian pekerjaan dengan tahap pelaksanaan yang sistematis berdasarkan sumber daya yang dimiliki penawar;

1.21 Jadwal waktu pelaksanaanadalah jadwal yang menunjukkan kebutuhan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan, terdiri atas tahap pelaksanaan yang disusun secara logis, realistis dan dapat dilaksanakan.

1.22 Personil inti adalah orangyang akan ditempatkan secara penuh sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan serta posisinya dalam manajemen pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan organisasi pelaksanaan yang diajukan untuk melaksanakan pekerjaan.

1.23 Bagian pekerjaan yang disubkontrakkanadalah bagian pekerjaan bukan pekerjaan utama yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan, yang pelaksanaannya diserahkan

Page 267: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

263

kepada penyedia lain dan disetujui terlebih dahulu oleh PPK.

1.24 Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan masa pemeliharaan berakhir.

1.25 Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja penyedia yang dinyatakan pada Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), yang diterbitkan oleh PPK.

1.26 Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal penyerahan pertama pekerjaan selesai, dinyatakan dalam Berita Acara penyerahan pertama pekerjaan yang diterbitkan oleh PPK.

1.27 Masa pemeliharaan adalah kurun waktu kontrak yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak, dihitung sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan sampai dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan.

1.28 Kegagalan Konstruksi adalah keadaan hasil pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi pekerjaan sebagaimana disepakati dalam kontrak baik sebagian maupun keseluruhan sebagai akibat kesalahan pengguna atau penyedia.

1.29 Kegagalan Bangunan adalah keadaan bangunan, yang setelah diserahterimakan oleh penyedia kepada PPK dan terlebih dahulu diperiksa serta diterima oleh Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan, menjadi tidak berfungsi, baik secara keseluruhan maupun sebagian dan/atau tidak sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak, dari segi teknis, manfaat, keselamatan dan kesehatan kerja, dan/atau keselamatan umum.

2. Penerapan

SSUK diterapkan secara luas dalam pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi ini tetapi tidak dapat bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam Dokumen Kontrak lain yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki dalam Surat Perjanjian.

3. Bahasa dan Hukum

3.1 Bahasa kontrak harus dalam Bahasa Indonesia.[kecuali dalam rangka pinjaman/hibah luar negeri menggunakan Bahasa Indonesia dan bahasa nasional pemberi pinjaman/hibah tersebut dan/atau bahasa Inggris.]

3.2 Hukum yang digunakan adalah hukum yang berlaku di

Indonesia.[kecuali dalam rangka pinjaman/hibah luar negeri menggunakan hukum yang berlaku di Indonesia atau hukum yang berlaku di negara pemberi pinjaman/hibah (tergantung kesepakatan antara Pemerintah dan negara pemberi pinjaman/hibah)]

4. Larangan

Korupsi, Kolusi 4.1 Berdasarkan etika pengadaan barang/jasa pemerintah,

para pihak dilarang untuk:

Page 268: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

264

dan Nepotisme (KKN), Persekongkolan serta Penipuan

a. menawarkan, menerima atau menjanjikan untuk memberi atau menerima hadiah atau imbalan berupa apa saja atau melakukan tindakan lainnya untuk mempengaruhi siapapun yang diketahui atau patut dapat diduga berkaitan dengan pengadaan ini;

b. melakukan persekongkolan dengan peserta lain untuk mengatur hasil pelelangan, sehingga mengurangi/menghambat/ memperkecil/meniadakan persaingan yang sehat dan/atau merugikan pihak lain; dan/atau

c. membuat dan/atau menyampaikan secara tidak benar dokumen dan/atau keterangan lain yang disyaratkan untuk penyusunan dan pelaksanaan Kontrak ini .

4.2 Penyedia menjamin bahwa yang bersangkutan (termasuk

semua anggota Kemitraan/KSOapabila berbentuk Kemitraan/KSO) dan Sub penyedianya (jika ada) tidak akan melakukan tindakan yang dilarang di atas.

4.3 Penyedia yang menurut penilaian PPK terbukti melakukan

larangan-larangan di atas dapat dikenakan sanksi-sanksi administratif sebagai berikut: a. pemutusan Kontrak; b. Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetorkan

sebagaimana ditetapkan dalam SSKK; c. sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia; dan d. dimasukkan dalam daftar hitam.

4.4 Pengenaan sanksi administratif di atas dilaporkan oleh PPK

kepada PA/KPA. 4.5 PPK yang terlibat dalam KKN dan penipuan dikenakan

sanksi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

5. Asal Material/

Bahan 5.1 Penyedia harus menyampaikan asal material/bahan yang

terdiri dari rincian komponen dalam negeri dan komponen impor.

5.2 Asal material/bahan merupakan tempat material/bahan diperoleh, antara lain tempat material/bahan ditambang, tumbuh, atau diproduksi.

5.3 Material/bahan harus diutamakan yang manufaktur, pabrikasi, perakitan, dan penyelesaian akhir pekerjaannya dilakukan di Indonesia (produksi dalam negeri).

5.4 Jika dalam material/bahan digunakan komponen berupa barang, jasa, atau gabungan keduanya yang tidak berasal dari dalam negeri (impor) maka penggunaan komponen

Page 269: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

265

impor harus sesuai dengan besaran TKDN dalam formulir rekapitulasi perhitungan TKDN (apabila diberikan preferensi harga) yang merupakan bagian dari penawaran penyedia.

6. Korespondensi

6.1 Semua korespondensi dapat berbentuk surat, e-mail dan/atau faksimili dengan alamat tujuan para pihak yang tercantum dalam SSKK.

6.2 Semua pemberitahuan, permohonan, atau persetujuan

berdasarkan Kontrak ini harus dibuat secara tertulis dalam Bahasa Indonesia, dan dianggap telah diberitahukan jika telah disampaikan secara langsung kepada wakil sah Para Pihak dalam SSKK, atau jika disampaikan melalui surat tercatat, e-mail, dan/atau faksimili yang ditujukan ke alamat yang tercantum dalam SSKK.

7. Wakil Sah Para

Pihak Setiap tindakan yang disyaratkan atau diperbolehkan untuk dilakukan, dan setiap dokumen yang disyaratkan atau diperbolehkan untuk dibuat berdasarkan Kontrak ini oleh PPK atau Penyedia hanya dapat dilakukan atau dibuat oleh pejabat yang disebutkan dalam SSKK. Khusus untuk penyedia perseorangan, Penyedia tidak boleh diwakilkan.

8. Pembukuan Penyedia diharapkan untuk melakukan pencatatan keuangan yang akurat dan sistematis sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini berdasarkan standar akuntansi yang berlaku.

9. Perpajakan

Penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan Personil yang bersangkutan berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang dibebankan oleh peraturan perpajakan atas pelaksanaan Kontrak ini. Semua pengeluaran perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam Nilai Kontrak.

10. Pengalihan dan/atau Subkontrak

10.1 Pengalihan seluruh Kontrak hanya diperbolehkan dalam hal pergantian nama Penyedia, baik sebagai akibat peleburan (merger),konsolidasi, pemisahan, maupun akibat lainnya.

10.2 Penyedia dapat bekerjasama dengan penyedia lain dengan mensubkontrakkan sebagian pekerjaan.

10.3 Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan sebagian

pekerjaan dan dilarang mensubkontrakkan seluruh pekerjaan.

10.4 Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan pekerjaan apabila pekerjaan tersebut sejak awal di dalam Dokumen

Page 270: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

266

Pengadaan dan dalam Kontrak diizinkan untuk disubkontrakkan.

10.5 Subkontrak sebagian pekerjaan utama hanya diperbolehkan kepada Penyedia spesialis.

10.6 Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan pekerjaan setelah persetujuan tertulis dari PPK. Penyedia tetap bertanggung jawab atas bagian pekerjaan yang disubkontrakkan.

10.7 Jika ketentuan di atas dilanggar maka Kontrak diputuskan dan Penyedia dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam SSKK.

11. Pengabaian Jika terjadi pengabaian oleh satu Pihak terhadap pelanggaran ketentuan tertentu Kontrak oleh Pihak yang lain maka pengabaian tersebut tidak menjadi pengabaian yang terus-menerus selama Masa Kontrak atau seketika menjadi pengabaian terhadap pelanggaran ketentuan yang lain. Pengabaian hanya dapat mengikat jika dapat dibuktikan secara tertulis dan ditandatangani oleh Wakil Sah Pihak yang melakukan pengabaian.

12. Penyedia Mandiri

Penyedia berdasarkan Kontrak ini bertanggung jawab penuh terhadap personil dan subpenyedianya (jika ada) serta pekerjaan yang dilakukan oleh mereka.

13. Kemitraan/KSO Kemitraan/KSO memberi kuasa kepada salah satu anggota yang disebut dalam Surat Perjanjian untuk bertindak atas nama Kemitraan/KSO dalam pelaksanaan hak dan kewajiban terhadap PPK berdasarkan Kontrak.

14. Penemuan-penemuan

Penyedia wajib memberitahukan kepada PPK dan kepada pihak yang berwenang semua penemuan benda/barang yang mempunyai nilai sejarah atau penemuan kekayaan di lokasi pekerjaan yang menurut peraturan perundang-undangan dikuasai oleh negara.

J. PELAKSANAAN, PENYELESAIAN, ADENDUM DAN PEMUTUSAN KONTRAK

15. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

15.1 Kontrak ini berlaku efektif pada tanggal penandatanganan Surat Perjanjian oleh Para Pihak atau pada tanggal yang ditetapkan dalam SSKK.

15.2 Waktu pelaksanaan kontrak adalah jangka waktu yang

ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak dihitung sejak tanggal mulai kerja yang tercantum dalam SPMK.

15.3 Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal

yang ditentukan dalam SSKK.

Page 271: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

267

15.4 Apabila penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan

pekerjaan sesuai jadwal karena keadaan diluar pengendaliannya dan penyedia telah melaporkan kejadian tersebut kepada PPK, maka PPKdapat melakukan penjadwalan kembali pelaksanaan tugas penyedia dengan adendum kontrak.

B.6 Pelaksanaan Pekerjaan 16. Penyerahan

Lokasi Kerja 16.1 PPK berkewajiban untuk menyerahkan keseluruhan lokasi

kerja kepada penyedia sebelum SPMK diterbitkan. Penyerahan dilakukan setelah sebelumnya dilakukan pemeriksaan lapangan bersama. Hasil pemeriksaan dan penyerahan dituangkan dalam berita acara penyerahan lokasi kerja.

16.2 Jika dalam pemeriksaan lapangan bersama ditemukan hal-hal yang dapat mengakibatkan perubahan isi Kontrak maka perubahan tersebut harus dituangkan dalam adendum Kontrak.

16.3 Jika penyerahan hanya dilakukan pada bagian tertentu

dari lokasi kerja maka PPK dapat dianggap telah menunda pelaksanaan pekerjaan tertentu yang terkait dengan bagian lokasi kerja tersebut, dan kondisi ini ditetapkan sebagai Peristiwa Kompensasi.

17. Surat Perintah

Mulai Kerja (SPMK)

17.1 PPK menerbitkan SPMK selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak tanggal penanda-tanganan kontrak.

17.2 Dalam SPMK dicantumkan saat paling lambat dimulainya pelaksanaan kontrak oleh penyedia.

18. Program Mutu 18.1 Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan program mutu pada rapat persiapan pelaksanaan kontrak untuk disetujui oleh PPK.

18.2 Program mutu disusun paling sedikit berisi:

g. informasi mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan; h. organisasi kerja penyedia; i. jadwal pelaksanaan pekerjaan; j. prosedur pelaksanaan pekerjaan; k. prosedur instruksi kerja; dan l. pelaksana kerja.

18.3 Program mutu dapat direvisi sesuai dengan kondisi lokasi

pekerjaan. 18.4 Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan program

mutu jika terjadi adendum Kontrak dan Peristiwa Kompensasi.

Page 272: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

268

18.5 Pemutakhiran program mutu harus menunjukkan

perkembangan kemajuan setiap pekerjaan dan dampaknya terhadap penjadwalan sisa pekerjaan, termasuk perubahan terhadap urutan pekerjaan. Pemutakhiran program mutu harus mendapatkan persetujuan PPK.

18.6 Persetujuan PPK terhadap program mutu tidak mengubah kewajiban kontraktual penyedia.

19. Rapat Persiapan

Pelaksanaan Kontrak

19.1 PPK bersama dengan penyedia, unsur perencanaan, dan unsur pengawasan, harus sudah menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan kontrak.

19.2 Dalam rapat persiapan, PPK dapat mengikutsertakan Tim

Teknis dan/atau Tim Pendukung.

19.3 Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan kontrak meliputi: a. Program mutu disusun oleh Penyedia, yang paling

sedikit berisi : 1) Informasi mengenai pekerjaan yang akan

dilaksanakan; 2) organisasi kerja Penyedia; 3) jadwal pelaksanaan pekerjaan; 4) tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan; 5) prosedur instruksi kerja; 6) jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi

peralatan dan personil; dan 7) penyusunan rencana dan pelaksanaan

pemeriksaan lokasi pekerjaan. b. program mutu dapat direvisi sesuai kondisi lokasi

pekerjaan. 19.4 Hasil rapat persiapan pelaksanaan kontrak dituangkan

dalam Berita Acara Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak yang ditandatangani oleh seluruh peserta rapat.

20. Mobilisasi

Peralatan, Fasilitas dan Personil

20.1 Penyedia melakukan mobilisasi paling lambat harus sudah mulai dilaksanakan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkan SPMK.

20.2 Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup pekerjaan,

yaitu: a. mendatangkan peralatan-peralatan terkait yang

diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan;

Page 273: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

269

b. mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah, gedung laboratorium, bengkel, gudang, dan sebagainya; dan/atau

c. mendatangkan personil-personil. 20.3 Mobilisasi peralatan dan personil dapat dilakukan secara

bertahap sesuai dengan kebutuhan.

21. Pengawasan Pelaksanaan Pekerjaan

21.1 Selama berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan, PPK jika dipandang perlu dapat mengangkat Pengawas Pekerjaan yang berasal dari personil PPK atau manajemen konstruksi/konsultan pengawas. Pengawas Pekerjaan berkewajiban untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan.

21.2 Dalam melaksanakan kewajibannya, Pengawas Pekerjaan

selalu bertindak untuk kepentingan PPK. Jika tercantum dalam SSKK, Pengawas Pekerjaan dapat bertindak sebagai Wakil Sah PPK.

22. Persetujuan

Pengawas Pekerjaan

22.1 Semua gambar yang digunakan untuk mendapatkan Hasil Pekerjaan baik yang permanen maupun sementara harus mendapatkan persetujuan Pengawas Pekerjaan.

22.2 Jika dalam pelaksanaan pekerjaan ini diperlukan terlebih dahulu adanya Hasil Pekerjaan Sementara maka penyedia berkewajiban untuk menyerahkan spesifikasi dan gambar usulan Hasil Pekerjaan Sementara tersebut untuk disetujui oleh Pengawas Pekerjaan. Terlepas dari ada tidaknya persetujuan Pengawas Pekerjaan, penyedia bertanggung jawab secara penuh atas rancangan Hasil Pekerjaan Sementara.

23. Perintah Penyedia berkewajiban untuk melaksanakan semua perintah Pengawas Pekerjaan yang sesuai dengan kewenangan Pengawas Pekerjaan dalam Kontrak ini.

24. Akses ke Lokasi Kerja

Penyedia berkewajiban untuk menjamin akses PPK, Wakil Sah PPK dan/atau Pengawas Pekerjaan ke lokasi kerja dan lokasi lainnya dimana pekerjaan ini sedang atau akan dilaksanakan.

25. Pemeriksaan Bersama

25.1 Apabila diperlukan, pada tahap awal pelaksanaan Kontrak, PPK bersama-sama dengan penyedia melakukan pemeriksaan lokasi pekerjaan dengan melakukan pengukuran dan pemeriksaan detail kondisi lokasi pekerjaan untuk setiap rencana mata pembayaran.

Page 274: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

270

25.2 Untuk pemeriksaan bersama ini, PA/KPA dapat membentuk Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak atas usul PPK.

25.3 Hasil pemeriksaan bersama dituangkan dalam Berita

Acara. Apabila dalam pemeriksaan bersama mengakibatkan perubahan isi Kontrak, maka harus dituangkan dalam adendum Kontrak.

25.4 Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Personil dan/atau Peralatan ternyata belum memenuhi persyaratan Kontrak maka penyedia tetap dapat melanjutkan pekerjaan dengan syarat Personil dan/atau Peralatan yang belum memenuhi syarat harus segera diganti dalam jangka waktu yang disepakati bersama.

26. Waktu Penyelesaian Pekerjaan

26.1 Kecuali Kontrak diputuskan lebih awal, penyedia berkewajiban untuk memulai pelaksanaan pekerjaan pada Tanggal Mulai Kerja, dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan program mutu, serta menyelesaikan pekerjaan selambat-lambatnya pada Tanggal Penyelesaian yang ditetapkan dalam SPMK.

26.2 Jika pekerjaan tidak selesai pada Tanggal Penyelesaian

bukan akibat Keadaan Kahar atau bukan Peristiwa Kompensasi atau karena kesalahan atau kelalaian penyedia maka penyedia dikenakan denda.

26.3 Jika keterlambatan tersebut semata-mata disebabkan oleh Peristiwa Kompensasi maka PPK dikenakan kewajiban pembayaran ganti rugi. Denda atau ganti rugi tidak dikenakan jika Tanggal Penyelesaian disepakati oleh Para Pihak untuk diperpanjang.

26.4 Tanggal Penyelesaian yang dimaksud dalam angka 26 ini adalah tanggal penyelesaian semua pekerjaan.

27. Perpanjangan

Waktu 27.1 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian

pekerjaan akan melampaui Tanggal Penyelesaian maka penyedia berhak untuk meminta perpanjangan Tanggal Penyelesaian berdasarkan data penunjang. PPK berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan memperpanjang Tanggal Penyelesaian Pekerjaan secara tertulis. Perpanjangan Tanggal Penyelesaian harus dilakukan melalui adendum Kontrak jika perpanjangan tersebut mengubah Masa Kontrak.

27.2 PPK berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan harus

telah menetapkan ada tidaknya perpanjangan dan untuk berapa lama, dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari setelah penyedia meminta perpanjangan. Jika penyedia

Page 275: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

271

lalai untuk memberikan peringatan dini atas keterlambatan atau tidak dapat bekerja sama untuk mencegah keterlambatan maka keterlambatan seperti ini tidak dapat dijadikan alasan untuk memperpanjang Tanggal Penyelesaian.

28. Penundaan oleh Pengawas Pekerjaan

Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan secara tertulis penyedia untuk menunda pelaksanaan pekerjaan. Setiap perintah penundaan ini harus segera ditembuskan kepada PPK.

29. Rapat Pemantauan

29.1 Pengawas Pekerjaan atau penyedia dapat menyelenggarakan rapat pemantauan, dan meminta satu sama lain untuk menghadiri rapat tersebut. Rapat pemantauan diselenggarakan untuk membahas perkembangan pekerjaan dan perencanaan atas sisa pekerjaan serta untuk menindaklanjuti peringatan dini.

29.2 Hasil rapat pemantauan akan dituangkan oleh Pengawas

Pekerjaan dalam berita acara rapat, dan dokumennya diserahkan kepada PPK dan pihak-pihak yang menghadiri rapat.

29.3 Mengenai hal-hal dalam rapat yang perlu diputuskan,

Pengawas Pekerjaan dapat memutuskan baik dalam rapat atau setelah rapat melalui pernyataan tertulis kepada semua pihak yang menghadiri rapat.

30. Peringatan Dini 30.1 Penyedia berkewajiban untuk memperingatkan sedini

mungkin Pengawas Pekerjaan atas peristiwa atau kondisi tertentu yang dapat mempengaruhi mutu pekerjaan, menaikkan Nilai Kontrak atau menunda penyelesaian pekerjaan. Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan penyedia untuk menyampaikan secara tertulis perkiraan dampak peristiwa atau kondisi tersebut di atas terhadap Nilai Kontrak dan Tanggal Penyelesaian. Pernyataan perkiraan ini harus sesegera mungkin disampaikan oleh penyedia.

30.2 Penyedia berkewajiban untuk bekerja sama dengan

Pengawas Pekerjaan untuk mencegah atau mengurangi dampak peristiwa atau kondisi tersebut.

B.7 Penyelesaian Kontrak 31. Serah Terima

Pekerjaan

31.1 Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus), penyedia mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan pekerjaan.

Page 276: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

272

31.2 Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, PPK meminta kepada PA/KPA untuk menugaskan Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan. Apabila memerlukan keahlian teknis khusus dapat dibantu oleh Tim/Tenaga Ahli untuk membantu tugas Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan.

31.3 Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan melakukan

penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan oleh penyedia. Apabila terdapat kekurangan-kekurangan dan/atau cacat hasil pekerjaan, penyedia wajib memperbaiki/menyelesaikannya, atas perintah PPK.

31.4 PPK menerima penyerahan pertama pekerjaan setelah

seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Kontrak dan diterima oleh Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan.

31.5 Jika pekerjaan tidak dapat diselesaikan oleh penyedia sesuai dengan ketentuan dalam kontrak bukan akibat Keadaan Kahar atau karena kesalahan atau kelalaian Penyedia maka Penyedia dikenakan denda keterlambatan.

31.6 Pembayaran dilakukan sebesar 95% (sembilan puluh lima perseratus) dari nilai kontrak, sedangkan yang 5% (lima perseratus) merupakan retensi selama masa pemeliharaan, atau pembayaran dilakukan sebesar 100% (seratus perseratus) dari nilai kontrak dan penyedia harus menyerahkan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak.

31.7 Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa

pemeliharaan sehingga kondisi tetap seperti pada saat penyerahan pertama pekerjaan.

31.8 Setelah masa pemeliharaan berakhir, penyedia

mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan akhir pekerjaan.

31.9 PPK menerima penyerahan akhir pekerjaan setelah

penyedia melaksanakan semua kewajibannya selama masa pemeliharaan dengan baik. PPK wajib melakukan pembayaran sisa nilai kontrak yang belum dibayar atau mengembalikan Jaminan Pemeliharaan.

31.10 Apabila penyedia tidak melaksanakan kewajiban

pemeliharaan sebagaimana mestinya, maka PPK berhak

Page 277: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

273

menggunakan uang retensi untuk membiayai perbaikan/pemeliharaan atau mencairkan Jaminan Pemeliharaan.

31.11 Jika Hasil Pekerjaan berupa bangunan maka umur konstruksi bangunan ditetapkan dalam SSKK.

32. Pengambilalihan

PPK akan mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan dalam jangka waktu tertentu setelah dikeluarkan surat keterangan selesai/pengakhiran pekerjaan.

33. Pedoman Pengoperasian dan Perawatan

33.1 Penyedia diwajibkan memberikan petunjuk kepada PPK tentang pedoman pengoperasiandanperawatan sesuai dengan SSKK.

33.2 Apabila penyedia tidak memberikan pedoman

pengoperasian dan perawatan, PPK berhak menahan uang retensi atau Jaminan Pemeliharaan.

B.8 Perubahan Kontrak

34. Perubahan Kontrak

34.1 Kontrak hanya dapat diubah melalui adendum kontrak. 34.2 Perubahan Kontrak dapat dilaksanakan apabila disetujui

oleh para pihak, meliputi: 4) perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal

yang dilakukan oleh para pihak dalam kontrak sehingga mengubah lingkup pekerjaan dalam kontrak;

5) perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat adanya perubahan pekerjaan; dan/atau

6) perubahan nilai kontrak akibat adanya perubahan pekerjaan perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan, dan/atau penyesuaian harga.

34.3 Perubahan kontrak sebagaimana dimaksud pada angka

34.2 tidak dapat dilakukan untuk kontrak lump sum dan kontrak gabungan lump sum dan harga satuan pada bagian lump sum.

34.4 Untuk kepentingan perubahan kontrak, PA/KPA dapat membentuk Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak atas usul PPK.

35. Perubahan

Lingkup Pekerjaan

35.1 Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Harga Satuan atau Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan pada bagian harga satuan, apabila terdapat perbedaan yang signifikan antara kondisi lokasi pekerjaan/lapangan pada saat pelaksanaan dengan gambar dan spesifikasi yang ditentukan dalam Kontrak, maka:

Page 278: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

274

a. PPK bersama penyedia dapat melakukan perubahan kontrak yang meliputi antara lain :

1) menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum dalam kontrak;

2) mengurangi atau menambah jenis pekerjaan; 3) mengubah spesifikasi teknis dan gambar

pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lokasi pekerjaan; dan/atau

4) melaksanakan pekerjaan tambah yang belum tercantum dalam kontrak yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan.

b. Pekerjaan tambah harus mempertimbangkan tersedianya anggaran dan paling tinggi 10% (sepuluh perseratus) dari nilai kontrak awal.

c. Apabila dari hasil evaluasi penawaran terdapat harga satuan timpang maka harga satuan timpang tersebut berlaku untuk kuantitas pekerjaan yang tercantum dalam dokumen pengadaan. Untuk kuantitas pekerjaan tambahan digunakan harga satuan berdasarkan hasil negosiasi.

d. Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh PPK secara tertulis kepada penyedia kemudian dilanjutkan dengan negosiasi teknis dan harga dengan tetap mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam kontrak awal.

e. Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara sebagai dasar penyusunan adendum kontrak.

35.2 Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak lump sum dan kontrak gabungan lump sum dan harga satuan pada bagian lump sum, tidak dapat dilakukan perubahan kontrak.

36. Perubahan

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

36.1 [Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Harga Satuan atau Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan pada bagian harga satuan, perubahan jadwal dalam hal terjadi perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh PPK atas pertimbangan yang layak dan wajar untuk hal-hal sebagai berikut:

a. pekerjaan tambah; b. perubahan desain; c. keterlambatan yang disebabkan oleh PPK; d. masalah yang timbul di luar kendali penyedia;

dan/atau e. keadaan kahar.]

[Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan pada bagian Lump Sum, perubahan jadwal dalam hal terjadi perpanjangan waktu

Page 279: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

275

pelaksanaan dapat diberikan oleh PPK atas pertimbangan yang layak dan wajar untuk hal-hal sebagai berikut: a. keterlambatan yang disebabkan oleh PPK; b. masalah yang timbul di luar kendali penyedia;

dan/atau c. keadaan kahar.]

36.2 Waktu penyelesaian pekerjaan dapat diperpanjang paling

kurang sama dengan waktu terhentinya kontrak akibat keadaan kahar.

36.3 PPK dapat menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan

atas kontrak setelah melakukan penelitian terhadap usulan tertulis yang diajukan oleh penyedia.

36.4 PPK dapat menugaskan Panitia/Pejabat Peneliti

Pelaksanaan Kontrak untuk meneliti kelayakan usulan perpanjangan waktu pelaksanaan.

36.5 Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan dituangkan

dalam adendum kontrak.

B.9 Keadaan Kahar 37. Keadaan Kahar

37.1 Keadaan kahar adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.

37.2 Yang termasuk Keadaan Kahar antara lain:

g. bencana alam; h. bencana non alam; i. bencana sosial; j. pemogokan; k. kebakaran; l. gangguan industri lainnya sebagaimana dinyatakan

melalui keputusan bersama Menteri Keuangan dan menteri teknis terkait.

37.3 Apabila terjadi Keadaan Kahar, maka penyedia

memberitahukan kepada PPK paling lambat 14 (empat belas) hari sejak terjadinya Keadaan Kahar, dengan menyertakan pernyataan Keadaan Kahar dari pejabat yang berwenang, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

37.4 Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal merugikan disebabkan oleh perbuatan atau kelalaian para pihak.

Page 280: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

276

37.5 Jangka waktu yang ditetapkan dalam Kontrak untuk

pemenuhan kewajiban Pihak yang tertimpa Keadaan Kahar harus diperpanjang paling kurang sama dengan jangka waktu terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar.

37.6 Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat Keadaan

Kahar yang dilaporkan paling lambat 14 (empat belas) hari sejak terjadinya Keadaan Kahar, tidak dikenakan sanksi.

37.7 Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, Kontrak ini akan

dihentikan sementara hingga Keadaan Kahar berakhir dengan ketentuan, Penyedia berhak untuk menerima pembayaran sesuai dengan prestasi atau kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai. Jika selama masa Keadaan Kahar PPK memerintahkan secara tertulis kepada Penyedia untuk meneruskan pekerjaan sedapat mungkin maka Penyedia berhak untuk menerima pembayaran sebagaimana ditentukan dalam Kontrak dan mendapat penggantian biaya yang wajar sesuai dengan yang telah dikeluarkan untuk bekerja dalam situasi demikian. Penggantian biaya ini harus diatur dalam suatu adendum Kontrak.

B.10 Penghentian dan Pemutusan Kontrak 38. Penghentian

Kontrak

38.1 Penghentian Kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai atau terjadi Keadaan Kahar.

38.2 Penghentian Kontrak karena keadaan kahar dilakukan

secara tertulis oleh PPK dengan disertai alasan penghentian pekerjaan.

38.3 Penghentian kontrak karena keadaankahar dapat bersifat:

c. sementara hingga Keadaan Kahar berakhir; atau d. permanen apabila akibat keadaan kahar tidak

memungkinkan dilanjutkan/ diselesaikannya pekerjaan.

38.4 Penghentian pekerjaan akibat keadaan kahar tetap

mempertimbangkan efektivitas tahun anggaran. 38.5 Penyedia berhak untuk menerima pembayaran sesuai

dengan prestasi atau kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai dan diterima PPK.

39. Pemutusan

Kontrak 39.1 Pemutusan kontrak dapat dilakukan oleh pihak PPK atau

pihak Penyedia.

Page 281: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

277

39.2 PPK dapat memutuskan kontrak secara sepihak apabila

Penyedia tidak memenuhi kewajibannya sesuai ketentuan dalam kontrak.

39.3 Penyedia dapat memutuskan kontrak secara sepihak apabila PPK tidak memenuhi kewajibannya sesuai ketentuan dalam kontrak.

39.4 Pemutusan kontrak dilakukan sekurang-kurangnya 14 (empat belas) hari setelah PPK/penyedia menyampaikan pemberitahuan rencana Pemutusan Kontrak secara tertulis kepada penyedia/PPK.

40. Pemutusan Kontrak oleh PPK

40.1 Mengesampingkan dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, PPK dapat memutuskan Kontrak melalui pemberitahuan tertulis kepada Penyedia setelah terjadinya hal-hal sebagai berikut: a. Penyedia tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sampai

dengan batas akhir pelaksanaan pekerjaan dan kebutuhan barang/jasa tidak dapat ditunda melebihi batas berakhirnya kontrak;

b. berdasarkan penelitian PPK, Penyedia tidak akan mampu menyelesaikan keseluruhan pekerjaan walaupun diberikan kesempatan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaan;

c. setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan, Penyedia tidak dapat menyelesaikan pekerjaan;

d. Penyedia lalai/cedera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan;

e. Penyedia tanpa persetujuan Pengawas Pekerjaan, tidak memulai pelaksanaan pekerjaan;

f. Penyedia menghentikan pekerjaan selama 28 (dua puluh delapan) hari dan penghentian ini tidak tercantum dalam program mutu serta tanpa persetujuan Pengawas Pekerjaan;

g. Penyedia berada dalam keadaan pailit; h. Penyedia selama Masa Kontrak gagal memperbaiki

Cacat Mutu dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh PPK;

i. Penyedia tidak mempertahankan keberlakuan Jaminan Pelaksanaan;

j. Pengawas Pekerjaan memerintahkan Penyedia untuk menunda pelaksanaan atau kelanjutan pekerjaan, dan

Page 282: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

278

perintah tersebut tidak ditarik selama 28 (dua puluh delapan) hari;

k. Penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan dalam proses Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang berwenang; dan/atau

l. pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan dinyatakan benar oleh instansi yang berwenang.

40.2 Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena

kesalahan Penyedia: a. Jaminan Pelaksanaan dicairkan (untuk nilai paket di

atas Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah)); b. sisa Uang Muka harus dilunasi oleh penyedia atau

Jaminan Uang Muka dicairkan (apabila ada); c. Penyedia membayar denda keterlambatan (apabila

sebelumnya penyedia diberikan kesempatan untuk menyelesaikan pekerjaan);

d. penyedia membayar denda sebesar kerugian yang diderita PPK sebagaimana yang tercantum dalam SSKK; dan

e. Penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam; dan 40.3 PPK membayar kepada Penyedia sesuai dengan pencapaian

prestasi pekerjaan yang telah diterima oleh PPK sampai dengan tanggal berlakunya pemutusan Kontrak dikurangi dengan denda keterlambatan yang harus dibayar Penyedia (apabila ada), serta Penyedia menyerahkan semua hasil pelaksanaan pekerjaan kepada PPK dan selanjutnya menjadi hak milik PPK.

41. Pemutusan

Kontrak oleh Penyedia

41.1 Mengesampingkan dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Penyedia dapat memutuskan Kontrak melalui pemberitahuan tertulis kepada PPK apabila PPK tidak memenuhi kewajibannya sesuai dengan ketentuan dalam kontrak.

41.2 Dalam hal terjadi pemutusan Kontrak, PPK membayar kepada Penyedia sesuai dengan pencapaian prestasi pekerjaan yang telah diterima oleh PPK sampai dengan tanggal berlakunya pemutusan Kontrak dikurangi dengan denda keterlambatan yang harus dibayar Penyedia (apabila ada), serta Penyedia menyerahkan semua hasil pelaksanaan kepada PPK dan selanjutnya menjadi hak milik PPK.

42. [Keterlambatan Pelaksanaan

42.1 [Apabila Penyedia terlambat melaksanakan pekerjaan sesuai jadwal, maka PPK harus memberikan peringatan

Page 283: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

279

Pekerjaan dan Kontrak Kritis (Untuk Pekerjaan Konstruksi Bangunan)]

secara tertulis atau dikenakan ketentuan tentang kontrak kritis.

42.2 kontrak dinyatakan kritis apabila: a. dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0% -

70% dari Kontrak), realisasi fisik pelaksanaan terlambat lebih besar 10% dari rencana;

b. dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari Kontrak), realisasi fisik pelaksanaan terlambat lebih besar 5% dari rencana;

c. rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari Kontrak, realisasi fisik pelaksanaan terlambat kurang dari 5% dari rencana dan akan melampaui tahun anggaran berjalan.

42.3 Penanganan kontrak kritis a. dalam hal keterlambatan pada angka 42.1 dan

penanganan Kontrak pada pasal kritis 42.2 penanganan Kontrak Kritis dilakukan dengan Rapat Pembuktian (show cause meeting/SCM)

1) pada saat Kontrak dinyatakan krisis, direksi pekerjaan menerbitkan surat peringatan kepada Penyedia dan selanjutnya menyelenggarakan SCM.

2) dalam SCM PPK, direksi pekerjaan, direksi teknis dan penyedia membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh Penyedia dalam periode waktu tertentu (uji coba pertama) yang dituangkan dalam Berita Acara SCM I

3) apabila Penyedia gagal pada uji coba pertama, maka dilaksanakan SCM II yang membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh Penyedia dalam periode waktu tertentu (uji coba kedua) yang dituangkan dalam Berita Acara SCM II.

4) apabila Penyedia gagal pada uji coba tahap kedua, maka diselenggarakan SCM III yang membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh Penyedia dalam periode waktu tertentu (uji coba ketiga) yang dituangkan dalam Berita Acara SCM III.

5) pada setiap uji coba yang gagal, PPK harus menerbitkan surat peringatan kepada Penyedia atas keterlambatan realisasi fisik pelaksanaan pekerjaan.

b. dalam hal setelah diberikan SCM III dan Penyedia tidak mampu memenuhi kemajuan fisik yang sudah ditetapkan, PPK melakukan rapat bersama atasan PPK sebelum tahun anggaran berakhir, dengan ketentuan:

Page 284: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

280

1) PPK dapat memberikan kesempatan untuk menyelesaikan sisa pekerjaan paling lama 50 (lima puluh) hari kalender dengan ketentuan: a) penyedia secara teknis mampu menyelesaikan sisa pekerjaan paling lama 50 (lima puluh) hari kalender; dan b) penyedia dikenakan denda keterlambatan sesuai dengan SSKK apabila pemberian kesempatan melampaui masa pelaksanaan pekerjaan dalam kontrak.

2) PPK dapat langsung memutuskan Kontrak secara sepihak dengan mengesampingkan pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata; atau

3) PPK dapat menunjuk pihak lain untuk melaksanakan pekerjaan. Pihak lain tersebut selanjutnya dapat menggunakan bahan/peralatan, Dokumen Kontraktor dan dokumen desain lainnya yang dibuat oleh atau atas nama penyedia. Seluruh biaya yang timbul dalam pelaksanaan pekerjaan pihak lain sepenuhnya menjadi tanggung jawab penyedia berdasarkan kontrak awal.

43. Pemutusan

Kontrak akibat lainnya

Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena PPK terlibat penyimpangan prosedur, melakukan KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan, maka PPK dikenakan sanksi berdasarkan peraturan perundang-undangan.

44. Peninggalan Semua Bahan, Perlengkapan, Peralatan, Hasil Pekerjaan Sementara yang masih berada di lokasi kerja setelah pemutusan Kontrak akibat kelalaian atau kesalahan penyedia, dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh PPK tanpa kewajiban perawatan. Pengambilan kembali semua peninggalan tersebut oleh penyedia hanya dapat dilakukan setelah mempertimbangkan kepentingan PPK.

K. HAK DAN KEWAJIBAN PENYEDIA

45. Hak dan Kewajiban Penyedia

45.1 Penyedia memiliki hak dan kewajiban: a. menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan

sesuai dengan harga yang telah ditentukan dalam kontrak;

b. berhak meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PPK untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan kontrak;

c. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;

d. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak;

Page 285: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

281

e. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau dari lapangan, dan segala pekerjaan permanen maupun sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam kontrak;

f. memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;

g. menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak; dan

h. mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk melindungi lingkungan tempat kerja dan membatasi perusakan dan gangguan kepada masyarakat maupun miliknya akibat kegiatan penyedia.

45.2 Penyedia dilarang baik secara langsung atau tidak

langsung melakukan kegiatan yang akan menimbulkan pertentangan kepentingan (conflict of interest) dengan kegiatan yang merupakan tugas penyedia.

46. Penggunaan Dokumen Kontrak dan Informasi

Penyedia tidak diperkenankan menggunakan dan menginformasikan dokumen kontrak atau dokumen lainnya yang berhubungan dengan kontrak untuk kepentingan pihak lain, misalnya spesifikasi teknis dan/atau gambar-gambar, kecuali dengan ijin tertulis dari PPK.

47. Hak Atas Kekayaan Intelektual

Penyedia wajib melindungi PPK dari segala tuntutan atau klaim dari pihak ketiga yang disebabkan penggunaan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) oleh penyedia.

48. Penanggungan dan Risiko

48.1 Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan menanggung tanpa batas PPK beserta instansinya terhadap semua bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan terhadap PPK beserta instansinya (kecuali kerugian yang mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau kelalaian berat PPK) sehubungan dengan klaim yang timbul dari hal-hal berikut terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan tanggal penandatanganan berita acara penyerahan akhir: 1) kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta benda

penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan Personil; 2) cedera tubuh, sakit atau kematian Personil; 3) kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cedera

tubuh, sakit atau kematian pihak ketiga;

Page 286: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

282

48.2 Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan tanggal penandatanganan berita acara penyerahan awal, semua risiko kehilangan atau kerusakan Hasil Pekerjaan ini, Bahan dan Perlengkapan merupakan risiko penyedia, kecuali kerugian atau kerusakan tersebut diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian PPK.

48.3 Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh penyedia tidak

membatasi kewajiban penanggungan dalam angka 48 ini.

48.4 Kehilangan atau kerusakan terhadap Hasil Pekerjaan atau Bahan yang menyatu dengan Hasil Pekerjaan selama Tanggal Mulai Kerja dan batas akhir Masa Pemeliharaan harus diganti atau diperbaiki oleh penyedia atas tanggungannya sendiri jika kehilangan atau kerusakan tersebut terjadi akibat tindakan atau kelalaian penyedia.

49. Perlindungan Tenaga Kerja

49.1 Penyedia dan Subpenyedia berkewajiban atas biaya sendiri untuk mengikutsertakan Personilnya pada program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.

49.2 Penyedia berkewajiban untuk mematuhi dan memerintahkan Personilnya untuk mematuhi peraturan keselamatan kerja. Pada waktu pelaksanaan pekerjaan, penyedia beserta Personilnya dianggap telah membaca dan memahami peraturan keselamatan kerja tersebut.

49.3 Penyedia berkewajiban atas biaya sendiri untuk menyediakan kepada setiap Personilnya (termasuk Personil Subpenyedia, jika ada) perlengkapan keselamatan kerja yang sesuai dan memadai.

49.4 Tanpa mengurangi kewajiban penyedia untuk melaporkan

kecelakaan berdasarkan hukum yang berlaku, penyedia akan melaporkan kepada PPK mengenai setiap kecelakaan yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini dalam waktu 24 (dua puluh empat) jam setelah kejadian.

50. Pemeliharaan

Lingkungan Penyedia berkewajiban untuk mengambil langkah-langkah yang memadai untuk melindungi lingkungan baik di dalam maupun di luar tempat kerja dan membatasi gangguan lingkungan terhadap pihak ketiga dan harta bendanya sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini.

51. Asuransi

51.1 Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK sampai dengan tanggal selesainya pemeliharaan untuk:

a. semua barang dan peralatan yang mempunyai risiko tinggi terjadinya kecelakaan, pelaksanaan pekerjaan, serta pekerja untuk pelaksanaan pekerjaan, atas segala risiko terhadap kecelakaan, kerusakan, kehilangan, serta risiko lain yang tidak dapat diduga;

Page 287: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

283

b. pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di tempat kerjanya; dan

c. perlindungan terhadap kegagalan bangunan. 51.2 Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam

penawaran dan termasuk dalam nilai kontrak.

52. Tindakan Penyedia yang Mensyaratkan Persetujuan PPK atau Pengawas Pekerjaan

52.1 Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu persetujuan tertulis PPK sebelum melakukan tindakan-tindakan berikut:

a. mensubkontrakkan sebagian pekerjaan; b. menunjuk Personil yang namanya tidak tercantum

dalam Lampiran A SSKK; c. mengubah atau memutakhirkan program mutu; d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

52.2 Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu

persetujuan tertulis Pengawas Pekerjaan sebelum melakukan tindakan-tindakan berikut:

a. menggunakan spesifikasi dan gambar dalam angka22.2 SSUK;

b. mengubah syarat dan ketentuan polis asuransi; c. mengubah Personil Inti dan/atau Peralatan; d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

53. Laporan Hasil

Pekerjaan 53.1 Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan

kontrak untuk menetapkan volume pekerjaan atau kegiatan yang telah dilaksanakan guna pembayaran hasil pekerjaan. Hasil pemeriksaan pekerjaan dituangkan dalam laporan kemajuan hasil pekerjaan.

53.2 Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan

pelaksanaan pekerjaan, seluruh aktivitas kegiatan pekerjaan di lokasi pekerjaan dicatat dalam buku harian sebagai bahan laporan harian pekerjaan yang berisi rencana dan realisasi pekerjaan harian.

53.3 Laporan harian berisi:

a. jenis dan kuantitas bahan yang berada di lokasi pekerjaan;

b. penempatan tenaga kerja untuk tiap macam tugasnya; c. jenis, jumlah dan kondisi peralatan; d. jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan; e. keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa

alam lainnya yang berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan; dan

f. catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan.

Page 288: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

284

53.4 Laporan harian dibuat oleh penyedia, apabila diperlukan diperiksa oleh konsultan dan disetujui oleh wakil PPK.

53.5 Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu minggu, serta hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.

53.6 Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu bulan, serta hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.

53.7 Untuk merekam kegiatan pelaksanaan proyek, PPK membuat foto-foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan di lokasi pekerjaan.

54. Kepemilikan

Dokumen Semua rancangan, gambar, spesifikasi, desain, laporan, dan

dokumen-dokumen lain serta piranti lunak yang dipersiapkan oleh penyedia berdasarkan Kontrak ini sepenuhnya merupakan hak milik PPK. Penyedia paling lambat pada waktu pemutusan atau akhir Masa Kontrak berkewajiban untuk menyerahkan semua dokumen dan piranti lunak tersebut beserta daftar rinciannya kepada PPK. Penyedia dapat menyimpan 1 (satu) buah salinan tiap dokumen dan piranti lunak tersebut. Pembatasan (jika ada) mengenai penggunaan dokumen dan piranti lunak tersebut di atas di kemudian hari diatur dalam SSKK.

55. Kerjasama

Antara Penyedia dan Sub Penyedia

55.1 Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut harus diatur dalam Kontrak dan disetujui terlebih dahulu oleh PPK.

55.2 Penyedia tetap bertanggung jawab atas bagian pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut.

55.3 Ketentuan-ketentuan dalam subkontrak harus mengacu

kepada Kontrak serta menganut prinsip kesetaraan.

56. Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Koperasi Kecil

56.1 Penyedia dapat bekerja sama dengan Usaha Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil, antar lain dengan mensubkontrakkan sebagian pekerjaannya.

56.2 Dalam melaksanakan kewajiban di atas penyedia

terpilih tetap bertanggungjawab penuh atas keseluruhan pekerjaan tersebut.

56.3 Bentuk kerjasama tersebut hanya untuk sebagian pekerjaan yang bukan pekerjaan utama.

Page 289: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

285

56.4 Membuat laporan periodik mengenai pelaksanaan ketetapan di atas.

56.5 Apabila ketentuan tersebut di atas dilanggar, maka penyedia dikenakan sanksi yang diatur dalam SSKK.

57. Penyedia Lain Penyedia berkewajiban untuk bekerjasama dan menggunakan

lokasi kerja bersama dengan penyedia yang lain (jika ada) dan pihak lainnya yang berkepentingan atas lokasi kerja. Jika dipandang perlu, PPK dapat memberikan jadwal kerja penyedia yang lain di lokasi kerja.

58. Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Penyedia bertanggung jawab atas keselamatan dan kesehatan kerja semua pihak di lokasi kerja.

59. Pembayaran Denda

Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi finansial berupa Denda sebagai akibat wanprestasi atau cedera janji terhadap kewajiban-kewajiban penyedia dalam Kontrak ini. PPK mengenakan Denda dengan memotong angsuran pembayaran prestasi pekerjaan penyedia. Pembayaran Denda tidak mengurangi tanggung jawab kontraktual penyedia.

60. Jaminan

65.1 Jaminan Pelaksanaan diberikan kepada PPK sebelum dilakukan penandatanganan kontrak dengan besar:

a. 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak; atau b. 5% (lima perseratus) dari nilai total Harga Perkiraan

Sendiri (HPS) bagi penawaran yang lebih kecil dari 80% (delapan puluh perseratus) HPS.

65.2 Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan paling kurang sejak

tanggal penanda-tanganan kontrak sampai dengan serah terima pertama pekerjaan (Provisional Hand Over/PHO).

65.3 Jaminan Pelaksanaan dikembalikan setelah pekerjaan dinyatakan selesai 100% (seratus perseratus) dan diganti dengan Jaminan Pemeliharaan atau menahan uang retensi sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak.

65.4 Jaminan Uang Muka diberikan kepada PPK dalam rangka

pengambilan uang muka dengan nilai 100% (seratus perseratus) dari besarnya uang muka.

65.5 Nilai Jaminan Uang Muka dapat dikurangi secara

proporsional sesuai dengan pencapaian prestasi pekerjaan.

65.6 Masa berlaku Jaminan Uang Muka paling kurang sejak

tanggal persetujuan pemberian uang muka sampai dengan tanggal penyerahan pertama pekerjaan (PHO).

Page 290: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

286

65.7 Jaminan Pemeliharaan diberikan kepada PPK setelah pekerjaan dinyatakan selesai 100% (seratus perseratus).

65.8 Pengembalian Jaminan Pemeliharaan dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah masa pemeliharaan selesai dan pekerjaan diterima dengan baik sesuai dengan ketentuan kontrak.

65.9 Masa berlaku Jaminan Pemeliharaan paling kurang sejak tanggal serah terima pertama pekerjaan (PHO) sampai dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan (Final Hand Over/FHO).

L. HAK DAN KEWAJIBAN PPK 61. Hak dan

Kewajiban PPK PPK memiliki hak dan kewajiban : a. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh

penyedia; b. meminta laporan-laporan secara periodik mengenai

pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia; c. membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum

dalam kontrak yang telah ditetapkan kepada penyedia; d. memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang

dibutuhkan oleh pihak penyedia untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan kontrak;

e. mengenakan denda keterlambatan (apabila ada); f. membayar uang muka (apabila diberikan); g. memberikan instruksi sesuai jadwal; h. membayar ganti rugi karena kesalahan yang dilakukan PPK;

dan i. mengusulkan penetapan sanksi Daftar Hitam kepada PA/KPA

(apabila ada).

62. Fasilitas PPK dapat memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana atau kemudahan lainnya (jika ada) yang tercantum dalam SSKK untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan ini.

63. Peristiwa Kompensasi

63.1 Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada penyedia dalam hal sebagai berikut: a. PPK mengubah jadwal yang dapat mempengaruhi

pelaksanaan pekerjaan; b. keterlambatan pembayaran kepada penyedia; c. PPK tidak memberikan gambar-gambar, spesifikasi

dan/atau instruksi sesuai jadwal yang dibutuhkan; d. penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal

dalam kontrak; e. PPK menginstruksikan kepada pihak penyedia untuk

melakukan pengujian tambahan yang setelah dilaksanakan pengujian ternyata tidak ditemukan kerusakan/kegagalan/penyimpangan;

Page 291: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

287

f. PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan pekerjaan;

g. PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi tertentu yang tidak dapat diduga sebelumnya dan disebabkan oleh PPK;

h. ketentuan lain dalam SSKK.

63.2 Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan pengeluaran tambahan dan/atau keterlambatan penyelesaian pekerjaan maka PPK berkewajiban untuk membayar ganti rugi atau memberikan perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan.

63.3 Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika

berdasarkan data penunjang dan perhitungan kompensasi yang diajukan oleh penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan kerugian nyata akibat Peristiwa Kompensasi.

63.4 Perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan dapat diberikan jika berdasarkan data penunjang dapat dibuktikan terjadi gangguan penyelesaian pekerjaan akibat peristiwa kompensasi.

63.5 Dalam hal akibat adanya peristiwa kompensasi dan penyedia telah diberikan perpanjangan waktu pelaksanaan maka penyedia tidak berhak meminta ganti rugi.

63.6 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian pekerjaan akan melampaui Tanggal Penyelesaian maka penyedia berhak untuk meminta perpanjangan waktu Penyelesaian berdasarkan data penunjang dan perhitungan kompensasi yang diajukan oleh Penyedia kepada PPK. Perpanjangan Tanggal Penyelesaian harus dilakukan melalui adendum Kontrak jika perpanjangan tersebut mengubah Masa Kontrak.

63.7 Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau

perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan jika penyedia gagal atau lalai untuk memberikan peringatan dini dalam mengantisipasi atau mengatasi dampak Peristiwa Kompensasi.

M. PERSONIL DAN/ATAU PERALATAN PENYEDIA 64. Personil Inti

dan/atau Peralatan

64.1 Personil inti dan/atau peralatan yang ditempatkan harus sesuai dengan yang tercantum dalam Dokumen Penawaran.

Page 292: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

288

64.2 Penggantian personil inti dan/atau peralatan tidak boleh dilakukan kecuali atas persetujuan tertulis PPK.

64.3 Penggantian personil inti dilakukan oleh penyedia dengan

mengajukan permohonan terlebih dahulu kepada PPK dengan melampirkan riwayat hidup/pengalaman kerja personil inti yang diusulkan beserta alasan penggantian.

64.4 PPK dapat menilai dan menyetujui

penempatan/penggantian personil inti dan/atau peralatan menurut kualifikasi yang dibutuhkan.

64.5 Jika PPK menilai bahwa personil inti: a. tidak mampu atau tidak dapat melakukan

pekerjaan dengan baik; b. berkelakuan tidak baik; atau c. mengabaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya;

maka penyedia berkewajiban untuk menyediakan pengganti dan menjamin personil inti tersebut meninggalkan lokasi kerja dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak diminta oleh PPK.

64.6 Jika penggantian personil inti dan/atau peralatan perlu dilakukan, maka penyedia berkewajiban untuk menyediakan pengganti dengan kualifikasi yang setara atau lebih baik dari personil inti dan/atau peralatan yang digantikan tanpa biaya tambahan apapun.

64.7 Personil inti berkewajiban untuk menjaga kerahasiaan

pekerjaannya. Jika diperlukan oleh PPK, Personil inti dapat sewaktu-waktu disyaratkan untuk menjaga kerahasiaan pekerjaan di bawah sumpah.

N. PEMBAYARAN KEPADA PENYEDIA 65. Harga Kontrak

65.1 PPK membayar kepada penyedia atas pelaksanaan pekerjaan dalam kontrak sebesar harga kontrak.

65.2 Harga kontrak telah memperhitungkan keuntungan,

beban pajak dan biaya overhead serta biaya asuransi yang meliputi juga biaya keselamatan dan kesehatan kerja.

65.3 [Rincian harga kontrak sesuai dengan rincian yang

tercantum dalam daftar kuantitas dan harga (untuk kontrak harga satuan atau Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan).]

66. Pembayaran

66.1 Uang muka

Page 293: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

289

a. uang muka dibayar untuk membiayai mobilisasi peralatan, personil, pembayaran uang tanda jadi kepada pemasok bahan/material dan persiapan teknis lain;

b. besaran uang muka ditentukan dalam SSKK dan dibayar setelah penyedia menyerahkan Jaminan Uang Muka senilai uang muka yang diterima;

c. dalam hal PPK menyediakan uang muka maka Penyedia harus mengajukan permohonan pengambilan uang muka secara tertulis kepada PPK disertai dengan rencana penggunaan uang muka untuk melaksanakan pekerjaan sesuai Kontrak;

d. PPK harus mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) kepada Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM) untuk permohonan tersebut pada huruf, paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah Jaminan Uang Muka diterima;

e. Jaminan Uang Muka diterbitkan oleh bank umum, perusahaan penjaminan, atau Perusahaan Asuransi Umum yang memiliki izin untuk menjual produk jaminan (suretyship) yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan atau lembaga yang berwenang;

f. pengembalian uang muka harus diperhitungkan berangsur-angsur secara proporsional pada setiap pembayaran prestasi pekerjaan dan paling lambat harus lunas pada saat pekerjaan mencapai prestasi 100% (seratus perseratus).

66.2 Prestasi pekerjaan

a. pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh PPK, dengan ketentuan:

1) penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan hasil pekerjaan;

2) pembayaran dilakukan dengan sistem bulanan, sistem termin atau pembayaran secara sekaligus, sesuai ketentuan dalam SSKK;

3) pembayaran dilakukan senilai pekerjaan yang telah terpasang, kecuali peralatan dan/atau bahan yang menjadi bagian dari hasil pekerjaan yang akan diserahterimakan sebagaimana diatur dalam SSKK;

4) pembayaran harus dipotong angsuran uang muka, denda (apabila ada), pajak dan uang retensi; dan

5) untuk kontrak yang mempunyai subkontrak, permintaan pembayaran harus dilengkapi bukti pembayaran kepada seluruh sub penyedia sesuai dengan prestasi pekerjaan.

b. pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus) dan Berita Acara penyerahan pertama pekerjaan diterbitkan;

Page 294: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

290

c. PPK dalam kurun waktu 14 (empat belas) hari kerja setelah pengajuan permintaan pembayaran dari penyedia harus sudah mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) kepada Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM);

d. bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan angsuran, tidak akan menjadi alasan untuk menunda pembayaran. PPK dapat meminta penyedia untuk menyampaikan perhitungan prestasi sementara dengan mengesampingkan hal-hal yang sedang menjadi perselisihan.

66.3 Denda dan ganti rugi

a. denda merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada penyedia;

b. ganti rugi merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada PPK karena terjadinya cedera janji/wanprestasi;

c. besarnya denda yang dikenakan kepada penyedia atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan untuk setiap hari keterlambatan adalah:

1) 1/1000 (satu perseribu) dari sisa harga bagian kontrak yang belum selesai dikerjakan, apabila kontrak terdiri atas bagian pekerjaan yang dapat dinilai terpisah dan bukan merupakan kesatuan sistem, serta hasil pekerjaan tersebut telah diterima oleh PPK;

2) 1/1000 (satu perseribu) dari harga kontrak, apabila bagian pekerjaan yang sudah dilaksanakan belum berfungsi;

3) pilihan denda pada angka 1) atau 2) ditetapkan dalam SSKK.

d. besarnya ganti rugi yang dibayar oleh PPK atas keterlambatan pembayaran adalah sebesar bunga dari nilai tagihan yang terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia, atau dapat diberikan kompensasi;

e. pembayaran denda dan/atau ganti rugi diperhitungkan dalam pembayaran prestasi pekerjaan;

f. ganti rugi dan kompensasi kepada peserta dituangkan dalam adendum kontrak;

g. pembayaran ganti rugi dan kompensasi dilakukan oleh PPK, apabila penyedia telah mengajukan tagihan disertai perhitungan dan data-data.

67. Hari Kerja

67.1 Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan datanya disimpan oleh penyedia. Daftar pembayaran ditandatangani oleh masing-masing pekerja dan dapat diperiksa oleh PPK.

Page 295: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

291

67.2 Penyedia harus membayar upah hari kerja kepada tenaga kerjanya setelah formulir upah ditandatangani.

67.3 Jam kerja dan waktu cuti untuk pekerja harus

dilampirkan.

68. Perhitungan Akhir

68.1 Pembayaran angsuran prestasi pekerjaan terakhir dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen) dan berita acara penyerahan awal telah ditandatangani oleh kedua belah Pihak.

68.2 Sebelum pembayaran terakhir dilakukan, penyedia

berkewajiban untuk menyerahkan kepada Pengawas Pekerjaan rincian perhitungan nilai tagihan terakhir yang jatuh tempo. PPK berdasarkan hasil penelitian tagihan oleh Pengawas Pekerjaan berkewajiban untuk menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan angsuran terakhir selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak tagihan dan kelengkapan dokumen penunjang diterima oleh Pengawas Pekerjaan.

69. Penangguhan

Pembayaran

69.1 PPK dapat menangguhkan pembayaran setiap angsuran prestasi pekerjaan penyedia jika penyedia gagal atau lalai memenuhi kewajiban kontraktualnya, termasuk penyerahan setiap Hasil Pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

69.2 PPK secara tertulis memberitahukan kepada penyedia

tentang penangguhan hak pembayaran, disertai alasan-alasan yang jelas mengenai penangguhan tersebut. Penyedia diberi kesempatan untuk memperbaiki dalam jangka waktu tertentu.

69.3 Pembayaran yang ditangguhkan harus disesuaikan dengan

proporsi kegagalan atau kelalaian penyedia.

69.4 Jika dipandang perlu oleh PPK, penangguhan pembayaran akibat keterlambatan penyerahan pekerjaan dapat dilakukan bersamaan dengan pengenaan denda kepada penyedia.

70. [Penyesuaian

Harga (Untuk Kontrak Harga Satuan atau Kontrak Gabungan Lump

70.1 [Harga yang tercantum dalam kontrak dapat berubah akibat adanya penyesuaian harga sesuai dengan peraturan yang berlaku.

70.2 Penyesuaian harga diberlakukan pada Kontrak Tahun

Jamak yang masa pelaksanaannya lebih dari 12 (dua belas)

Page 296: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

292

Sum dan Harga Satuan)]

bulan dan diberlakukan mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak pelaksanaan pekerjaan.

70.3 Penyesuaian harga diberlakukan terhadap Kontrak Tahun

Jamak yang berbentuk Kontrak Harga Satuan atau Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan yang mengacu pada Dokumen Pengadaan dan/atau perubahan Dokumen Pengadaan, yang selanjutnya dituangkan dalam SSKK.

70.4 Penyesuaian Harga Satuan berlaku bagi seluruh kegiatan/mata pembayaran, kecuali komponen keuntungan dan biaya overhead sebagaimana tercantum dalam penawaran.

70.5 Penyesuaian Harga Satuan diberlakukan sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang tercantum dalam kontrak awal/adendum kontrak.

70.6 Penyesuaian Harga Satuan bagi komponen pekerjaan yang berasal dari luar negeri, menggunakan indeks penyesuaian harga dari negara asal barang tersebut.

70.7 Jenis pekerjaan baru dengan Harga Satuan baru sebagai

akibat adanya adendum kontrak dapat diberikan penyesuaian harga mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak adendum kontrak tersebut ditandatangani.

70.8 Kontrak yang terlambat pelaksanaannya disebabkan oleh kesalahan Penyedia diberlakukan penyesuaian harga berdasarkan indeks harga terendah antara jadwal awal dengan jadwal realisasi pekerjaan.

70.9 Penyesuaian Harga Satuan, ditetapkan dengan rumus sebagai berikut: Hn=Ho (a+b.Bn/Bo+c.Cn/Co+d.Dn/Do+.....) Hn = Harga Satuan pada saat pekerjaan dilaksanakan; Ho = Harga Satuan pada saat harga penawaran; a = Koefisien tetap yang terdiri atas keuntungan dan

overhead; Dalam hal penawaran tidak mencantumkan besaran komponen keuntungan dan overhead maka a = 0,15.

b, c, d = Koefisien komponen kontrak seperti tenaga kerja, bahan, alat kerja, dsb.;

Penjumlahana+b+c+d+....dst. adalah 1,00. Bn, Cn, Dn = Indeks harga komponen pada saat pekerjaan

dilaksanakan (mulai bulan ke-13 setelah penandatanganan kontrak).

Bo, Co, Do = Indeks harga komponen pada bulan ke-12 setelah penanda-tanganan kontrak.

Page 297: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

293

70.10 Penetapan koefisien bahan, tenaga kerja dan alat kerja ditetapkan dalam SSKK.

70.11 Indeks harga yang digunakan bersumber dari penerbitan BPS.

70.12 Dalam hal indeks harga tidak dimuat dalam penerbitan

BPS, digunakan indeks harga yang dikeluarkan oleh instansi teknis.

70.13 Rumusan penyesuaian nilai kontrak ditetapkan sebagai

berikut: Pn = (Hn1xV1)+(Hn2xV2)+(Hn3xV3)+.... dst.

Pn = Nilai Kontrak setelah dilakukan penyesuaian Harga Satuan;

Hn = Harga Satuan baru setiap jenis komponen pekerjaan setelah dilakukan penyesuaian harga menggunakan rumusan penyesuaian Harga Satuan;

V = Volume setiap jenis komponen pekerjaan yang dilaksanakan.

70.14 Pembayaran penyesuaian harga dilakukan oleh PPK,

apabila penyedia telah mengajukan tagihan disertai perhitungan dan data-data;

70.15 Penyedia dapat mengajukan secara berkala selambat-

lambatnya setiap 6 (enam) bulan.]

O. PENGAWASAN MUTU 71. Pengawasan dan

Pemeriksaan

PPK berwenang melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia. Apabila diperlukan, PPK dapat memerintahkan kepada pihak ketiga untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas semua pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia.

72. Penilaian Pekerjaan Sementara oleh PPK

72.1 PPK dalam masa pelaksanaan pekerjaan dapat melakukan penilaian atas hasil pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia.

72.2 Penilaian atas hasil pekerjaan dilakukan terhadap mutu

dan kemajuan fisik pekerjaan.

73. Cacat Mutu PPK atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa setiap Hasil Pekerjaan dan memberitahukan penyedia secara tertulis atas setiap Cacat Mutu yang ditemukan. PPK atau Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan penyedia untuk menemukan dan mengungkapkan Cacat Mutu, serta menguji Hasil Pekerjaan yang dianggap oleh PPK atau Pengawas Pekerjaan mengandung Cacat

Page 298: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

294

Mutu. Penyedia bertanggung jawab atas perbaikan Cacat Mutu selama Masa Kontrak dan Masa Pemeliharaan.

74. Pengujian Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia untuk melakukan pengujian Cacat Mutu yang tidak tercantum dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar, dan hasil uji coba menunjukkan adanya Cacat Mutu maka penyedia berkewajiban untuk menanggung biaya pengujian tersebut. Jika tidak ditemukan adanya Cacat Mutu maka uji coba tersebut dianggap sebagai Peristiwa Kompensasi.

75. Perbaikan Cacat Mutu

75.1 PPK atau Pengawas Pekerjaan akan menyampaikan pemberitahuan Cacat Mutu kepada penyedia segera setelah ditemukan Cacat Mutu tersebut. Penyedia bertanggung jawab atas cacat mutu selama Masa Kontrak dan Masa Pemeliharaan.

75.2 Terhadap pemberitahuan Cacat Mutu tersebut, penyedia

berkewajiban untuk memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam pemberitahuan.

75.3 Jika penyedia tidak memperbaiki Cacat Mutu dalam

jangka waktu yang ditentukan maka PPK, berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan, berhak untuk secara langsung atau melalui pihak ketiga yang ditunjuk oleh PPK melakukan perbaikan tersebut. Penyedia segera setelah menerima klaim PPK secara tertulis berkewajiban untuk mengganti biaya perbaikan tersebut. PPK dapat memperoleh penggantian biaya dengan memotong pembayaran atas tagihan penyedia yang jatuh tempo (jika ada) atau uang retensi atau pencairan Surat Jaminan Pemeliharaan atau jika tidak ada maka biaya penggantian akan diperhitungkan sebagai utang penyedia kepada PPK yang telah jatuh tempo.

75.4 PPK dapat mengenakan Denda Keterlambatan untuk setiap

keterlambatan perbaikan Cacat Mutu, dan mendaftarhitamkan penyedia.

76. Kegagalan Konstruksi dan Kegagalan Bangunan

76.1 Jika terjadi kegagalan konstruksi pada pelaksanaan pekerjaan maka PPK, pengawas pekerjaan dan/atau Penyedia bertanggung jawab atas kegagalan konstruksi sesuai dengan kesalahan masing-masing.

76.2 Jika Hasil Pekerjaan sebagaimana ditetapkan dalam SSKK berupa bangunan maka PPK dan/atau penyedia terhitung sejak tanggal penandatanganan berita acara penyerahan akhir bertanggung jawab atas kegagalan bangunan sesuai dengan kesalahan masing-masing selama umur konstruksi

Page 299: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

295

yang tercantum dalam SSKK tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun.

76.3 Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan,

dan menanggung tanpa batas PPK beserta instansinya terhadap semua bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan terhadap PPK beserta instansinya (kecuali kerugian yang mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau kelalaian PPK) sehubungan dengan klaim kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cedera tubuh, sakit atau kematian pihak ketiga yang timbul dari kegagalan bangunan.

76.4 Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh penyedia tidak

membatasi kewajiban penanggungan penyedia dalam angka 70 ini.

76.5 Penyedia berkewajiban untuk menyimpan dan

memelihara semua dokumen yang digunakan dan terkait dengan pelaksanaan ini selama umur konstruksi yang tercantum dalam SSKK tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun.

P. PENYELESAIAN PERSELISIHAN 77. Penyelesaian

Perselisihan

77.1 Para Pihak berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh menyelesaikan secara damai semua perselisihan yang timbul dari atau berhubungan dengan Kontrak ini atau interpretasinya selama atau setelah pelaksanaan pekerjaan ini.

77.2 Penyelesaian perselisihan atau sengketa antara para pihak

dalam Kontrak dapat dilakukan melalui musyawarah, arbitrase, mediasi, konsiliasi atau pengadilan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

78. Itikad Baik

78.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat dalam kontrak.

78.2 Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan

jujur tanpa menonjolkan kepentingan masing-masing pihak.

78.3 apabila selama kontrak, salah satu pihak merasa dirugikan, maka diupayakan tindakan yang terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.

Page 300: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

296

78.4 Masing-masing Pihak dalam Kontrak berkewajiban untuk bertindak dengan itikad baik sehubungan dengan hak-hak Pihak lain, dan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memastikan terpenuhinya tujuan Kontrak ini.

Page 301: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

297

SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)

A. Korespondensi Alamat Para Pihak sebagai berikut:

Satuan Kerja PPK

Nama : __________

Alamat :__________

Telepon :__________

Website :__________

Faksimili :__________

e-mail :__________

Penyedia:

Nama : __________

Alamat : __________

Telepon :__________

Website :__________

Faksimili :__________

e-mail : __________

B. Wakil Sah Para

Pihak

Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut:

Untuk PPK : __________

Untuk Penyedia : __________

Pengawas Pekerjaan ________ sebagai wakil sah PPK (apabila ada)

C. Jenis

Kontrak

Kontrak berdasarkan cara pembayaran : Turn Key

D. Tanggal

Berlaku

Kontrak

Kontrak mulai berlaku sejak: SPMK

E. Jadwal

Pelaksanaan

Pekerjaan

Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan selama :

180(seratus delapan puluh) hari kalender

F. Masa

Pemeliharaan

Masa Pemeliharaan berlaku selama: 180 (seratus delapan puluh)hari

kalender

G. Umur Konstruksi

Bangunan Hasil Pekerjaan memiliki umur konstruksi: 2 (dua) tahun sejak

tanggal penanda-tanganan Berita Acara penyerahan akhir.

Page 302: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

298

H. Pedoman

Pengoperasian

dan Perawatan

Gambar ”As built” dan/atau pedoman pengoperasian dan perawatan harus diserahkan selambat-lambatnya: 14 (empat belas) hari kalender

setelah tanggal penandatanganan Berita Acara penyerahan awal.

I. Pembayaran

Tagihan

Batas akhir waktu yang disepakati untuk penerbitan SPP oleh PPK untuk

pembayaran tagihan angsuran adalah ______ hari kalender terhitung

sejak tagihan dan kelengkapan dokumen penunjang yang tidak

diperselisihkan diterima oleh PPK.

J. Pencairan

Jaminan

Jaminan dicairkan dan disetorkan pada Kas Daerah

K. Tindakan

Penyedia yang

Mensyaratkan

Persetujuan PPK

atau Pengawas

Pekerjaan

Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan persetujuan PPK adalah:

__________

Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan persetujuan Pengawas

Pekerjaan adalah: __________

L. Kepemilikan

Dokumen

Penyedia diperbolehkan menggunakan salinan dokumen dan piranti lunak

yang dihasilkan dari Pekerjaan Konstruksi ini dengan pembatasan sebagai

berikut: __________

M. Fasilitas PPK akan memberikan fasilitas berupa :

tidak ada

N. Sumber

Pembiayaan

Kontrak Pengadaan Pekerjaan Konstruksi ini dibiayai dari APBD

O. Pembayaran Uang

Muka

Pekerjaan Konstruksi ini dapat diberikan uang muka (YA)

Uang muka diberikan sebesar 30 % (tiga puluh per seratus) dari Nilai

Kontrak

P. Pembayaran

Prestasi

Pekerjaan

Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan cara: Termin, dengan rincian 25 %, 50%, 75%, dan 100%.

Q. [Penyesuaian Harga]

Tidak Ada

Page 303: JASA KONSTRUKSI - LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan

kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku

299

R. Peristiwa

Kompensasi

Ketentuan selain yang diatur dalam SSUK mengenai pemberian peristiwa

kompensasi adalah: perpanjangan waktu (apabila diperlukan)

S. Denda dan ganti

rugi

1. Besaran denda dibayarkan oleh penyedia apabila PPK memutuskan

kontrak secara sepihak adalah: sebesar nilai jaminan pelaksanaan yang disampaikan

2. Denda akibat penyedia diputus kontrak secara sepihak oleh PPK

yang dibayarkan oleh penyedia dalam jangka waktu :

________________ hari sejak tanggal pemutusan kontrak

Denda akibat penyedia diputus kontrak secara sepihak oleh PPK

dibayarkan oleh penyedia dengan cara: penyedia menyetorkan ke kas negara/daerah

3. Besarnya denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan sebesar

1/1000 (satu perseribu) dari bagian berdasarkan sub output

T. Sanksi Pelanggaran terhadap ketentuan Pengalihan dan/atau Subkontrak

dikenakan sanksi : dilakukan pemutusan kontrak

U. Penyelesaian

Perselisihan

Jika perselisihan Para Pihak mengenai pelaksanaan Kontrak tidak dapat

diselesaikan secara damai maka Para Pihak menetapkan lembaga

penyelesaian perselisihan tersebut di bawah sebagai Pemutus Sengketa:

LPS (Layanan Penyelesaian Sengketa) LKPP

V. LAINNYA

(Apabila Ada)

Page 304: JASA KONSTRUKSI - LKPP
LKPP
LKPP
TEAM PENYUSUN TEAM KONSTRUKSI 1 : Agus Kurniawan Aisah Ahmad Ajik Sujoko Alfha Lee Hikmah Andi Juana Fachruddin Budi Sukiswo Galuh Tantri Narindra
Page 305: JASA KONSTRUKSI - LKPP