komunikasi terapeutik

10
KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Upload: yabniel-lit-jingga

Post on 22-Jun-2015

1.456 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Komunikasi terapeutik

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Page 2: Komunikasi terapeutik

Disusun oleh

• Maria Yuga P. Taradipa• Nila Fantavi• Nurida Afrianingtyas• Purwati

• S1 KEPERAWATAN ( I.A)

STIKes Harapan Bangsa

Purwokerto

Page 3: Komunikasi terapeutik

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Komunikasi yang dilakukan secara sadar , bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien.Teknik terapeutik merupakan cara untuk membina hubungan yang terapeutik dimana terjadi penyampaian informasi dan pertukaran perasaan dan pikiran dengan maksud untuk mempengaruhi orang lain

Page 4: Komunikasi terapeutik

Tujuan Komunikasi Terapeutik

Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran pasien

Mengurangi keraguan pasien

Fungsi Komunikasi Terapeutik

Mendorong dan mengajarkan kerjasama antara perawat dan pasien melalui hubungan perawat dan pasien

Perawat dapat mengidentifikasi dan mengkaji masalah serta mengevaluasi tindakan yang dilakukan dalam perawatan

Page 5: Komunikasi terapeutik

PRINSIP- PRINSIP KOMUNIKASI TERAPEUTIK

1. Pasien harus merupakan fokus utama dari interaksi2. Tingkah laku profesional mengatur hubungan terapeutik3. Membuka diri dapat digunakan hanya pada saat membuka diri mempunyai

tujuan terapeutik4. Hubungan harus dihindari5. Kerahasiaan klien harus dijaga6. Kompetensi intelektual harus dikaji untuk menentukan pemahaman7. Implementasi intervensi berdasarkan teori8. Memelihara interaksi yang tidak menilai dan hindari membuat penilaian

tentang tingkahlaku klien dan memberi nasehat9. Beri petunjuk klien untuk menginterprestasikan kembali pengalamannya

secara rasional 10. Telusuri interaksi verbal klien melalui statemen klarifikasi dan hindari

perubahan subyek atau topik jika perubahan isi topik tidak merupakan sesuatu yang sangat menarik klien

Page 6: Komunikasi terapeutik

Tahap- tahap Komunikasi Terapeutik

a. Fase pra-interaksiMerupakan masa persiapan sebelum berhubungan dan berkomunikasi dengan klien. Pada tahap ini perawat mencari informasi tentang klien sebagai lawan bicaranya. Stelah itu perawat merancang strategi untuk pertemuan pertama dengan klien. Tujuannya untuk mengurangi rasa cemas atau kecemasan perawat sebelum melakukan komunikasi terapeutik

b. Fase orientasi (perkenalan)Merupaka fase yang dilakukan perawat saat pertama kali bertemu langsung dengan klien. Tahap perkenalan ini dilakukan setiap kali pertemuan dengan klien dilakukan. Tujuannya untuk memvalidasi keakuratan data dan rencana yang telah dibuat sesuai dengan keadaan klien saat ini, serta mengevaluasi tindakan yang telah lalu.

Page 7: Komunikasi terapeutik

c. Fase kerjaMerupakan inti dari hubungan perawat dan klien yang terkait erat dengan pelaksanaan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan. Tugas perawat dalam fase kerja ini adalah mengeksplorasi stressor yang terjadi pada klien dengan tepat erawat juga perlu mendorong perkembangan kesadaran diri klien. Tahap kerja merupakan tahap terpanjang dalam komunikasi terapeutik karena didalamnya perawat dituntut untuk membantu klien untuk menyampaikan perasaan dan pikirannya dan kemudian menganalisa respons ataupun pesan komunikasi verbal dan nonverbal yang disampaikan oleh klien.

d. Fase terminasiMerupakan akhit pertemuan perawat dengan klien. Tahap ini dibedakan menjadi dua yaitu terminasi sementara dan terminasi akhir. Terminasi sementara adala akhir dari tiap pertemuan antara perawat dengan klien setelah hal ini dilakukan perawat dan klien masi dapat bertemu lagi pada waktu yang berbeda sesuai kontrak yang telah disepakati bersama. Sedangkan terminasi akhir perawat telah menyelesaikan seluruh proses keperawatan.

Page 8: Komunikasi terapeutik

Sikap Perawat dalam komunikasi terapeutik

Perawat hadir secara utuh pada waktu berkomunikasi langsung dengan klien. Perawat tidak hanya tau bagaimana tehnik komunikasi yang baik tapi yang sangat penting adalah sikap dan penampilan komunikasi.

Kehadiran fisik ada 4 carauntuk menghadirkan diri secara fisik yaitu 1. Berhadapan2. Mempertahankan kontak mata3. Membungkuk ke arah klien4. Tetap rileks

Page 9: Komunikasi terapeutik

Sedangkan kehadiran psikologis dibagi menjadi dua dimensi yaituDimensi respon : terdiri dari respon perawat yang iklas, menghargai, simpati

dan kongkrit. Dimensi respon sangat penting untuk membina hubungan saling percaya dan komunikasi terbuka, respon ini terus dipertahankan sampai akhir hubungan.

Dimensi tindakan : terdiri dari konfrontasi , kesegaran, keterbukaan, emosional katarsis, bermain peran.

Page 10: Komunikasi terapeutik

Tahap- tahap komunikasi terapeutik

Mendengar aktif

Mendengar pasif

Penerimaan

Klarifikasi

fokusing

observasi