komunikasi organisasi by: gaz

62
Kata pengantar Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “keberhasilan bisnis yang di sebabkan oleh komunikasi” Terimaksih juga disampaikan kepada Dosen pengajar yang membimbing dan memeberi pengajaran.Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini. penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun dePmikian, tim penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, tim penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca. 1

Upload: borlandfansrif

Post on 19-Jun-2015

6.494 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

begadaaaaang ngerjainnya....just share

TRANSCRIPT

Page 1: komunikasi organisasi by: Gaz

Kata pengantar

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan

rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang

berjudul “keberhasilan bisnis yang di sebabkan oleh komunikasi”

Terimaksih juga disampaikan kepada Dosen pengajar yang membimbing dan memeberi

pengajaran.Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan

tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam

kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.

penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari

kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun dePmikian, tim penulis telah

berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai

dengan baik dan oleh karenanya, tim penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka

menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.

Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Bandung, 13 Mei 2009

Penyusun

Angga Rahmansyah

NIM. 082050308

1

Page 2: komunikasi organisasi by: Gaz

Daftar Isi

Kata pengantar...........................................................................................................................1

Daftar Isi.....................................................................................................................................2

Bab I Pendahuluan................................................................................................................4

Bab II Isi dan Pembahasan.....................................................................................................5

2.1 Komunikasi.....................................................................................................................5

2.1.1 Definisi Komunikasi menurut para ahli...............................................................5

2.1.2 Model-model Komunikasi...................................................................................7

2.1.3 Komponen Dasar Komunikasi...........................................................................10

2.1.4 Prinsip-prinsip Komunikasi...............................................................................13

2.2 Organisasi....................................................................................................................16

2.2.1 Definisi Organisasi.............................................................................................16

2.2.3 Elemen-elemen Organisasi.................................................................................17

2.2.3.1. nilai dan visi nilai dan visi yang dimaksud merupakan tujuan besar yang akan dicapai nantinya.jika pada organisasi tidak terdapat nilai dan visi maka organisasi tersebut akan bermasalah/rusak,karena tidak mempunyai pemikiran kedepan................17

2.2.3.4. profesionalisme profesionalisme adalah sebutan yang mengacu kepada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya,jika tidak ada sikap profesionalisme didalam berorganisasi maka hasilnya pun akan resah............................17

2.2.3.5. insentif jika tidak ada insentif akan lamban organisasi tersebut. insentif yang dimaksud adalah insentif kerja dalam organisasi.............................................................17

2.2.3.6. sumber daya sumber daya merupakan hal terpenting dalam berorganisasi karen sumber daya yang dimaksud adalah manusia yang akan menjalankan suatu organisasi. sumber daya sangat diperlukan karena akan mengacu pada tujuan kerja yang akan dilakukan kedepannya oleh organisasi tersebut,jika tidak ada sumber daya makan akan frustasi...............................................................................................................................18

2.2.3.7. rencana kerja didalam suatu organisasi diperlukan rencana kerja untuk menjalan visi dan misi dalam organiasi jika tidak ada rencana kerja maka akan salah langkah......18

2.2.4 Karakter Organisasi dan Fungsi Organisasi.......................................................18

2.2.5 Asumsi Dasar teori-teori Organisasi..................................................................21

2.3 Komunikasi Organisasi.................................................................................................23

2.3.1 persepsi Komunikasi Organisasi menurut para ahli................................................23

2

Page 3: komunikasi organisasi by: Gaz

2.3.2 Konsep Kunci dan Pendekatan Komunikasi Organisasi...................................24

2.4 Iklim Organisasi dan iklim Komunikasi.......................................................................27

2.4.1 Definisi Iklim Organisasi dan Iklim Komunikasi....................................................27

2.4.2 Budaya Organisasi..................................................................................................28

2.5 Komunikasi Verbal.......................................................................................................33

2.5.1 Definisi Komunikasi verbal menurut ahli................................................................33

2.5.2 Fungsi Pesan dalam Organisasi...............................................................................33

2.5.3 Jaringan Komunikasi Formal dan Informal..........................................................36

2.6 Komunikasi Interpersonal, Komunikasi kelompok Kecil dan Komunikasi Publik.....37

2.6.1 Definisi Komunikasi Interpersonal menurut para ahli.............................................37

2.6.2 Definisi Komunikasi kelompok kecil menurut para ahli.........................................38

2.6.3 Definisi Komunikasi Publik menurut para ahli......................................................38

2.7 Distorsi Pesan............................................................................................................38

2.7.1 Definisi Distorsi Pesan.............................................................................................39

2.7.2 Faktor-faktor Terjadinya Distorsi Pesan.....................................................................39

2.7.2 Usaha-usaha untuk mengurang Distorsi Pesan.............................................................41

Bab III Penutup......................................................................................................................42

3.2 kesimpulan......................................................................................................................42

3.2 Saran...............................................................................................................................43

Daftar Pustaka..........................................................................................................................45

3

Page 4: komunikasi organisasi by: Gaz

Bab I Pendahuluan

Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan

membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu

hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan

sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok/organisasi itu selalu terdapat

bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup

kelompok, yang terdiri dari pemimpin dan bawahan/karyawan. Di antara kedua belah pihak

harus ada two-way-communications atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik,

untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-

cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Kerja sama tersebut

terdiri dari berbagai maksud yang meliputi hubungan sosial/kebudayaan. Hubungan yang

terjadi merupakan suatu proses adanya suatu keinginan masing-masing individu, untuk

memperoleh suatu hasil yang nyata dan dapat memberikan manfaat untuk kehidupan yang

berkelanjutan.

Hubungan yang dilakukan oleh unsur pimpinan antara lain kelangsungan hidup berorganisasi

untuk mencapai perkembangan ke arah yang lebih baik dengan menciptakan hubungan kerja

sama dengan bawahannya. Hubungan yang dilakukan oleh bawahan sudah tentu mengandung

maksud untuk mendapatkan simpati dari pimpinan yang merupakan motivasi untuk

meningkatkan prestasi kerja ke arah yang lebih baik. Hal ini tergantung dari kebutuhan dan

cara masing-masing individu, karena satu sama lain erat hubungannya dengan keahlian dan

tugas-tugas yang harus dilaksanakan.

4

Page 5: komunikasi organisasi by: Gaz

Bab II Isi dan Pembahasan

2.1 Komunikasi

istilah komunikasi dari bahasa Inggris communication, dari bahasa latin communicatus yang

mempunyai arti berbagi atau menjadi milik bersama, komunikasi diartikan sebagai proses

sharing diantara pihak-pihak yang melakukan aktifitas komunikasi tersebut.

Menurut lexicographer (ahli kamus bahasa), komunikasi adalah upaya yang bertujuan berbagi

untuk mencapai kebersamaan. Jika dua orang berkomunikasi maka pemahaman yang sama

terhadap pesan yang saling dipertukarkan adalah tujuan yang diinginkan oleh keduanya.

Webster’s New Collegiate Dictionary edisi tahun 1977 antara lain menjelaskan bahwa

komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi diantara individu melalui sistem

lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku.

Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner, tidak bisa

menghindari perspektif dari beberapa ahli yang tertarik pada kajian komunikasi, sehingga

definisi dan pengertian komunikasi menjadi semakin banyak dan beragam. Masing-masing

mempunyai penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi pada

dasarnya saling melengkapi dan menyempurnakan makna komunikasi sejalan dengan

perkembangan ilmu komunikasi.

2.1.1 Definisi Komunikasi menurut para ahli

Hovland, Janis & Kelley:1953

5

Page 6: komunikasi organisasi by: Gaz

Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan

stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk

perilaku orang-orang lainnya (khalayak).

Berelson dan Stainer, 1964

Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain.

Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-

lain.

Lasswell, 1960

Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan

apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa? (Who? Says what?

In which channel? To whom? With what effect?)

Gode, 1959

Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki oleh

seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih.

Barnlund, 1964

Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa

ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego.

Ruesch, 1957

Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya

dalam kehidupan.

Weaver, 1949

6

Page 7: komunikasi organisasi by: Gaz

Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi

pikiran orang lainnya.

2.1.2 Model-model Komunikasi

Sejauh ini terdapat anyak sekali model komunikasi yang telah dibuat pakar komunikasi.

Maka disini kita “hanya” akan membahas sebagian kecil saja dari sekian banyak model

komunikasi tersebut :

2.1.2.1 Model S – R

Model stimulus – respons (S-R) adalah model komunikasi paling dasar. Model ini

dipengaruhi oleh disiplin psikologi behavioristik.

Model ini menunjukkan bahwa komunikasi itu sebagai suatu proses “aksi-reaksi” yang sangat

sederhana. Jadi model ini mengasumsikan bahwa kata-kata verbal, isyarat nonverbal, gambar

dan tindakan tertentu akan merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara

tertentu. Pertukaran informasi ini bersifat timbal balik dan mempunyai banyak efek dan

setiap efek dapat mengubah tindakan komunikasi.

Contoh : Anda menyukai seseorang, lalu anda melihat dan memperhatikan wajahnya sambil

senyum-senyum. Ternyata orang tersebut malah menutup wajahnya dengan buku atau malah

teriak “apa liat-liat, nantang ya?” lalu anda kecewa dan dalam pikiran anda merasa cintanya

bertepuk sebelah tangan dan anda ingin bunuh dia.

2.1.2.2 Model Aristoteles

Model ini adalah model komunikasi yang paling klasik, yang sering juga disebut model

retoris. Model ini sering disebut sebagai seni berpidato.

7

Page 8: komunikasi organisasi by: Gaz

Menurut Aristoteles, persuasi dapat dicapai oleh siapa anda (etos-kererpercayaan anda),

argumen anda (logos-logika dalam emosi khalayak). Dengan kata lain, faktor-faktor yang

memainkan peran dalam menentukan efek persuatif suatu pidato meliputi isi pidato,

susunannya, dan cara penyampainnya.

Salah satu kelemahan model ini adalah bahwa komunikasi dianggap sebagai fenomena yang

statis.

2.1.2.3 Model Lasswell

Model ini berupa ungkapan verbal, yaitu :

Who

Says What

In Which Channel

To Whom

With What Effect

Lasswell mengemukakan tiga fungsi komunikasi yaitu :

1. Pengawasan Lingkungan – yang mengingatkan anggota-anggota masyarakat akan bahaya

dan peluang dalam lingkungan.

2. Korelasi berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespon lingkungan,

3. Transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi lainnya.

8

Page 9: komunikasi organisasi by: Gaz

Akan tetapi model ini dikritik karena model ini mengisyaratkan kehadiran komunikator dan

pesan yang bertujuan. Model ini juga terlalu menyederhanakan masalah.

2.1.2.4 Model Shannon dan Weaver

Model yang sering disebut model matematis atau model teori informasi. Model itu

melukiskan suatu sumber yang menyandi atau menyiptakan pesan dan menyampaikannya

melalui suatu saluran kepada seorang penerima.

Konsep penting Shannon dan Weaver adalah :

Gangguan (noise), Setiap rangsangan tambahan dan tidak dikendaki yang dapat mengganggu

kecermatan pesan yang disampaikan.

Konsep lain yang ikut andil adalah entropi dan redundasi serta keseimbangan yang

diperlukan diantara keduanya untuk menghasilkan komunikasi yang efisien dan dapat

mengatasi gangguan dalam saluran.

Sayangnya, model ini juga memberikan gambaran yang parsial, komunikasi dipandang

sebagai fenomena satu arah.

2.1.2.5 Model Newcomb

Komunikasi adalah suatu cara yang lazim dan efektif yang memungkinkan orang orang

mengorientasikan diri terhadap lingkungan mereka. Ini adalah model tindakan komunikatif

dua orang yang disengaja.

Model ini mengisyaratkan bahwa setiap sistem ditandai oleh suatu keseimbangan atau

simetri,karena ketidakkeseimbangan atau kekurangan simetri secara psikologis tidak

menyenangkan dan menimbulkan tekanan internal untuk memulihkan keseimbangan.

9

Page 10: komunikasi organisasi by: Gaz

2.1.2.6 Model DeFleur

Source dan Transmitter adalah dua fase yang berbeda yang dilakukan seseorang, fungsi

receiver dalam model ini adalah menerima informasi dan menyandi baliknya mengubah

peristiwa fisik informasi menjadi pesan.

Menurut DeFleur komunikasi adalah terjadi lewat suatu operasi perangkat komponen dalam

suatu sistem teoretis, yang konsekuensinya adalah isomorfisme diantara respons internal

terhadap seperangkat simbol tertentu pada pihak pengirim dan penerima

2.1.3 Komponen Dasar Komunikasi

Dari bermacam-macam model komunikasi yang telah dikemukakan di atas kelihatan bahwa

ada bermacam-macam komponen atau elemen dalam proses komunikasi. Kadang-kadang

untuk komponen yang sama digunakan istilah yang berbeda seperti halnya ada yang

menggunakan istilah informasi dan pesan untuk menyatakan komponen pesan yang

dikirimkan dan begitu juga ada yang memakai istilah sender dan source untuk menyatakan

orang yang mengirimkan pesan.

Walaupun demikian dapat disimpulkan mana diantara bermacam-macam komponen itu yang

merupakan komponen dasar komunikasi. Dalam hal ini ada empat komponen yang cenderung

sama yaitu : orang yangmengirimkan pesan, pesan yang akan dikirimkan, saluran atau jalan

yang dilalui pesan dari si pengirim kepada si penerima, dan si penerima pesan. Karena

komunikasi merupakan proses dua arah atau timbal balik maka komponen balikan perlu ada

dalam proses komunikasi.

Dengan demikian, komponen dasar komunikasi ada lima, yaitu : pengirim pesan, pesan,

saluran, penerima pesan dan balikan. Masing-masing komponen tersebut akan dijelaskan

kembali secara ringkas. 

1. Pengirim Pesan 

Pengirim pesan adalah individu atau orang yang mengirim pesan. Pesan atau informasi yang

10

Page 11: komunikasi organisasi by: Gaz

akan dikirimkan berasal dari otak si pengirim pesan. Oleh sebab itu sebelum pengirim

mengirimkan pesan, si pengirim harus menciptakan dulu pesan yang akan dikirimkannya.

Menciptakan pesan adalah menentukan arti apa yang akan dikirimkan kemudian

menyandikan/encode arti tersebut ke dalam suatu pesan. Sesudah itu baru dikirim melalui

saluran. 

Contoh : jika pesan yang dikirim adalah sebuah berita di media cetak, maka si pengirim pesan

disini adalah penerbit.

2. Pesan 

Pesan adalah informasi yang akan dikirimkan kepada si penerima. Pesan ini dapat berupa

verbal maupun nonverbal. Pesan secara verbal dapat secara tertulis seperti surat, buku,

majalah, memo, sedangkan pesan yang secara lisan dapat berupa percakapan tatap muka,

percakapan melalui telepon, radio dan sebagainya. Pesan yang nonverbal dapat berupa isyarat

gerakan badan, ekspresi muka, dan nada suara. 

Contoh : pesan yang terdapat pada media koran adalah berita atau informasi

3. Saluran 

Saluran adalah jalan yang dilalui pesan dari si pengirim dengan si penerima. Channel yang

biasa dalam komunikasi adalah gelombang cahaya dan suara yang dapat kita lihat dan dengar.

Akan tetapi alat dengan apa cahaya atau suara itu berpindah mungkin berbeda-beda.

Misalnya bila dua orang berbicara tatap muka gelombang suara dan cahaya di udara

berfungsi sebagai saluran. Tetapi jika pembicaraan itu melalui surat yang dikirimkan, maka

gelombang cahaya sebagai saluran yang memungkinkan kita dapat melihat huruf pada surat

tersebut. Kertas dan tulisan itu sendiri adalah sebagai alat untuk menyampaikan pesan. Kita

dapat menggunakan bermacam-macam alat untuk menyampaikan pesan seperti buku, radio,

film, televisi, surat kabar tetapi saluran pokoknya adalah gelombang suara dan cahaya. Di

samping itu kita juga dapat menerima pesan melalui lat indera penciuman, alat pengecap dan

peraba. 

11

Page 12: komunikasi organisasi by: Gaz

Contoh: Saluran pesan dalam contoh kasus adalah media cetak, berupa surat kabar/koran

4. Penerima Pesan 

Penerima pesan adalah yang menganalisis dan menginterpretasikan isi pesan yang

diterimanya. 

Contoh: Penerima pesan dalam pengerimi pesan melalui media cetak surat kabar adalah

pembaca

5. Balikan 

Balikan adalah respons terhadap suatu pesan yang diterima yang dikirimkan kepada si

pengirim pesan. Dengan diberikannya reaksi ini kepada si pengirim, pengirim akan dapat

mengetahui apakah pesan yang dikirimkan tersebut diinterpretasikan sama dengan apa yang

dimaksudkan oleh si pengirim. Bila arti pesan yang dimaksudkan oleh si pengirim

diinterpretasikan sama oleh si penerima berarti komunikasi tersebut efektif. 

Seringkali respons yang diberikan tidak seperti yang diharapkan oleh si pengirim karena si

penerima pesan kurang tepat dalam menginterpretasikan pesan. Hal ini disebabkan oleh

adanya factor-faktor dalam diri si penerima yang mempengaruhi dalam pemberian arti pesan

seperti telah disebutkan dalam model Berlo. 

Contoh : Balikan atau respon dalam pengriman pesan melalui surat kabar adalah, respon

pembaca setalah membaca berita dan informasi yang disajikan, dapat juga berupa rating,

opini, dan surat pembaca.

12

Page 13: komunikasi organisasi by: Gaz

2.1.4 Prinsip-prinsip Komunikasi

Prinsip 1 : Komunikasi adalah suatu proses simbolik

Komunikasi adalah sesuatu yang bersifat dinamis, sirkular dan tidak berakhir pada suatu titik,

tetapi terus berkelanjutan.

 

Prinsip 2 : Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi

Setiap orang tidak bebas nilai, pada saat orang tersebut tidak bermaksud mengkomunikasikan

sesuatu, tetapi dimaknai oleh orang lain maka orang tersebut sudah terlibat dalam proses

berkomunikasi. Gerak tubuh, ekspresi wajah (komunikasi non verbal) seseorang dapat

dimaknai oleh orang lain menjadi suatu stimulus.

Prinsip 3 : Komunikasi punya dimensi isi dan hubungan

Setiap pesan komunikasi mempunyai dimensi isi dimana dari dimensi isi tersebut kita bisa

memprediksi dimensi hubungan yang ada diantara pihak-pihak yang melakukan proses

komunikasi. Percakapan diantara dua orang sahabat  dan antara dosen dan mahasiswa di kelas

berbeda memiliki dimesi isi yang berbeda.

Prinsip 4 : Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan

Setiap tindakan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang bisa terjadi mulai dari tingkat

kesengajaan yang rendah artinya tindakan komunikasi yang tidak direncanakan (apa saja

yang akan dikatakan atau apa saja yang akan dilakukan secara rinci dan detail), sampai pada

tindakan komunikasi yang betul-betul disengaja (pihak komunikan mengharapkan respon dan

berharap tujuannya tercapai)

Prinsip 5 : Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktuPesan komunikasi yang

dikirimkan oleh pihak komunikan baik secara verbal maupun non-verbal disesuaikan dengan

tempat, dimana proses komunikasi itu berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirimkan dan

kapan komunikasi itu berlangsung.

Prinsip 6 : Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasiTidak dapat dibayangkan jika

orang melakukan tindakan komunikasi di luar norma yang berlaku di masyarakat. Jika kita

13

Page 14: komunikasi organisasi by: Gaz

tersenyum maka kita dapat memprediksi bahwa pihak penerima akan membalas dengan

senyuman, jika kita menyapa seseorang maka orang tersebut akan membalas sapaan kita.

Prediksi seperti itu akan membuat seseorang menjadi tenang dalam melakukan proses

komunikasi.

Prinsip 7 : Komunikasi itu bersifat sistemik

Dalam diri setiap orang mengandung sisi internal yang dipengaruhi oleh latar belakang

budaya, nilai, adat, pengalaman dan pendidikan. Bagaimana seseorang berkomunikasi

dipengaruhi oleh beberapa hal internal tersebut. Sisi internal seperti lingkungan keluarga dan

lingkungan dimana dia bersosialisasi mempengaruhi bagaimana dia melakukan tindakan

komunikasi.

Prinsip 8 : Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah komunikasi

Jika dua orang melakukan komunikasi berasal dari suku yang sama, pendidikan yang sama,

maka ada kecenderungan dua pihak tersebut mempunyai bahan yang sama untuk saling

dikomunikasikan. Kedua pihak mempunyai makna yang sama terhadap simbol-simbol yang

saling dipertukarkan.

Prinsip 9 : Komunikasi bersifat nonsekuensial

Proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak berlangsung satu arah. Melibatkan respon

atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan yang dikirimkan itu diterima dan dimengerti.

Prinsip 10 : Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional

Konsekuensi dari prinsip bahwa komunikasi adalah sebuah proses adalah komunikasi itu

dinamis dan transaksional. Ada proses saling memberi dan menerima informasi diantara

pihak-pihak yang melakukan komunikasi.

Prinsip 11 : komunikasi bersifat irreversible

Setiap orang yang melakukan proses komunikasi tidak dapat mengontrol sedemikian rupa

terhadap efek yang ditimbulkan oleh pesan yang dikirimkan. Komunikasi tidak dapat ditarik

kembali, jika seseorang sudah berkata menyakiti orang lain, maka efek sakit hati tidak akan

hilang begitu saja pada diri orang lain tersebut.

14

Page 15: komunikasi organisasi by: Gaz

Prinsip 12 : Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah

Dalam arti bahwa komunikasi bukan satu-satunya obat mujarab yang dapat digunakan untuk

menyelesaikan masalah.

15

Page 16: komunikasi organisasi by: Gaz

2.2 Organisasi

2.2.1 Definisi Organisasi

Prof Dr. Sondang P. Siagian, mendefinisikan “ organisasi ialah setiap bentuk

persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal

terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang

mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan seorang /

sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.” 

Drs. Malayu S.P Hasibuan mengatakan “organisasi ialah suatu sistem perserikatan

formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam

mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.” 

Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro mengatakan “organisasi adalah struktur

pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang

posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama 

James D. Mooney

Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.

Chester I. Bernard

Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua

orang atau lebih.

16

Page 17: komunikasi organisasi by: Gaz

2.2.3 Elemen-elemen Organisasi

2.2.3.1. nilai dan visi

nilai dan visi yang dimaksud merupakan tujuan besar yang akan dicapai nantinya.jika pada

organisasi tidak terdapat nilai dan visi maka organisasi tersebut akan

bermasalah/rusak,karena tidak mempunyai pemikiran kedepan.

2.2.3.2. misi

misi adalah cara dan tujuan yang harus dicapai dalam waktu jangka pendek. jika tidak

terdapat misi pada organisasi maka akan bingung apa yang akan dikerjakan dalam organisasi

tersebut.

2.2.3.3. aturan

aturan dalam berorganisasi sangat diperlukan karena jika tidak ada aturan maka akan terjadi

konflik kepentingan karena tidak ada yang mengatur dalam berorganisasi.

2.2.3.4. profesionalisme

profesionalisme adalah sebutan yang mengacu kepada sikap mental dalam bentuk komitmen

dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas

profesionalnya,jika tidak ada sikap profesionalisme didalam berorganisasi maka hasilnya pun

akan resah.

2.2.3.5. insentif

jika tidak ada insentif akan lamban organisasi tersebut. insentif yang dimaksud adalah

insentif kerja dalam organisasi.

17

Page 18: komunikasi organisasi by: Gaz

2.2.3.6. sumber daya

sumber daya merupakan hal terpenting dalam berorganisasi karen sumber daya yang

dimaksud adalah manusia yang akan menjalankan suatu organisasi. sumber daya sangat

diperlukan karena akan mengacu pada tujuan kerja yang akan dilakukan kedepannya oleh

organisasi tersebut,jika tidak ada sumber daya makan akan frustasi.

2.2.3.7. rencana kerja

didalam suatu organisasi diperlukan rencana kerja untuk menjalan visi dan misi dalam

organiasi jika tidak ada rencana kerja maka akan salah langkah.

2.2.4 Karakter Organisasi dan Fungsi Organisasi

2.2.4.1 Karakter Organisasi

Piramida Mendatar(flat)

ciri-ciri :

a.Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki kewenangan sedikit

b.Jumlah pekerja (bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak

c.Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif kecil.

Piramida Terbalik

Organisasi piramida terbalik salah satu unit dari tipe piramida

terbalik ialah jumlah jabatan pimpinan lebih besar daripada jumlah

pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi - organisasi

yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional

seperti organisasi-organisasi/lembaga - lembaga penelitian, lembaga

Tipe Kerucut

18

Page 19: komunikasi organisasi by: Gaz

ciri-ciri organisasi dari tipe kerucut :

a.Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki/kewenangan banyak.

b.Rentang kendali sempit.

c.Pelimpahan wewenang dan tanggungjawab dapat dilakukan sampai kepada

pejabat/pimpinan yang bawah/rendah.

d.Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh.

e.Jumlah informasi jabatan cukup besar.

2.2.4.2 Fungsi Organisasi

1.  Fungsi informatif

Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi (information-

processing system).  Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat

memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang

didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya

secara lebih pasti informasi pada dasarnya dibutuhkan oleh semua orang yang

mempunyai perbedaan kedudukan dalam suatu organisasi.  Orang-orang dalam tataran

manajemen membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun

guna mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi.  Sedangkan karyawan

(bawahan) membutuhkan informasi tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan

kesehatan, izin cuti dan sebagainya.

2.  Fungsi Regulatif

Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu

organisasi.  Pada semua lembaga atau organisasi, ada dua hal yang berpengaruh terhadap

fungsi regulatif ini, yaitu:

1. Atasan atau orang-orang yang berada dalam tataran manajemen yaitu mereka yang

memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan. 

Disamping itu mereka juga mempunyai kewenangan untuk memberikan instruksi atau

perintah, sehingga dalam struktur organisasi kemungkinan mereka ditempatkan pada

lapis atas (position of authority) supaya perintah-perintahnya dilaksanakan

19

Page 20: komunikasi organisasi by: Gaz

sebagaimana semestinya.  Namun demikian, sikap bawahan untuk menjalankan

perintah banyak bergantung pada:

1. Keabsahan pimpinan dalam penyampaikan perintah.

2. Kekuatan pimpinan dalam memberi sanksi.

3. Kepercayaan bawahan terhadap atasan sebagai seorang pemimpin sekaligus

sebagai pribadi.

4. Tingkat kredibilitas pesan yang diterima bawahan.

2.  Berkaitan dengan pesan atau message.  Pesan-pesan regulatif pada dasarnya

berorientasi pada kerja.  Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan-

peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.

3. Fungsi Persuasif

Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu

membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan.  Adanya kenyataan ini, maka banyak

pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah. 

Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan

kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan

dan kewenangannya.

4. Fungsi Integratif

Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat

dilaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik.  Ada dua saluran komunikasi formal

seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (newsletter, buletin) dan laporan

kemajuan oraganisasi; juga saluran komunikasi informal seperti perbincangan

antarpribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga ataupun kegiatan

darmawisata.  Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk

berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi.

20

Page 21: komunikasi organisasi by: Gaz

2.2.5 Asumsi Dasar teori-teori Organisasi

2.2.5.1 Teori Klasik (struktural)

Division of Work (pembagian tugas kerja)

Manusia dibagi-bagi dalam kerja karena mempunyai kemampuan yang terbatas, yang

terbagi mennjadi dua yaitu :

a. Jenis Perkerjaan (fingsi)

b. Wewenang ( Tingkat Hierarki)

Hierarki Proses Fungsional

Hierarki berfungsi untuk memperjelas otoritas seseorang dalam Organisasi

Struktur

Struktur dalam organisasi terdiri dari :

a. Lini / Line, yang berfungsi sebagai mata rantai perintah dan fungsi utama Organisasi

formal

b. Staff, yaitu orang yang memberikan pelayan dan nasihat dibawah garis komando

Pengawasan yang ketat , yang dilakukan oleh supervisor dari organisasi

2.2.5.2 Teori Hubungan Manusia

21

Page 22: komunikasi organisasi by: Gaz

Menolak terhadap teori klasik dan menekankan pada hubungan sosial dan kebutuhan

sosial

Human Relation adalah interaksi orang-orang dalam organisasi kerja secara formal

Mengutamakan kebutuhan sosial untuk individu dalam organisasi yaitu:

a. Psylogical need (sandang, pangan, papan dan seksual)

b. Safety need (kebutuhan akan keamanan)

c. Sosial need (kebutuhan berkawan dan bersosialisasi)

d. Esteem need (keinginan untuk di hargai)

e. Actualization need (keinginan untuk mengembangakan diri)

2.2.5.3 Teori Sistem Sosial

Organisasi sebagai sebuah jaringan sistem yang terdiri dari setidak-tidaknya 2 orang

atau lebih dengan kesalingtergantungan, input, proses dan output. Menurut pandangan

ini, orang-orang (komunikator) bekerjasama dalam sebuah sistem untuk menghasilkan

suatu produk dengan menggunakan energi, informasi dan bahan-bahan dari

lingkungan

2.2.5.4 Teori Simbolis

Organisasi memproduksi situasi / lingkungan/ budaya/ realitas sosial melalui

pemaknaan atas interaksi dalam organisasi.

Organisasi terbentuk karena adanya interaksi (komunikasi) yang terjadi antar anggota

melalui pemaknaan atas simbol-simbol, baik simbol verbal maupun non verbal.

22

Page 23: komunikasi organisasi by: Gaz

2.3 Komunikasi Organisasi

2.3.1 persepsi Komunikasi Organisasi menurut para ahli

1. Persepsi Redding dan Sanborn Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan

penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks. Yang termasuk

bidang ini adalah :

a. komunikasi internal

b. hubungan manusia

c. hubungan persatuan pengelola

d. komunikasi downward (komunikasi dari atasan kepada bawahan)

e. komunikasi upward (komunikasi dari bawahan kepada atasan)

f. komunikasi horizontal (komunikasi dari orang-orang yang sama tingkatnya

dalam organisasi)

keterampilan berkomunikasi dan berbicara, mendengarkan, menulis dan

evaluasi program.

2. Persepsi Katz dan Kahn Komunikasi organisasi merupakan arus informasi,

pertukaran informasi dan pemindahan arti di dalam organisasi.

3. Persepsi Zelko dan Dance Komunikasi organisasi adalah suatu sistem yang

saling tergantung yang mencakup komunikasi internal dan komunikasi

eksternal.

4. Persepsi Thayer Dia memperkenalkan tiga sistem komunikasi dalam

organisasi yaitu :

- berkenaan dengan kerja organisasi seperti data mengenai tugas-tugas atau

beroperasinya organisasi;

- berkenaan dengan pengaturan organisasi seperti perintah, aturan dan

petunjuk;

- berkenaan dengan pemeliharaan dan pengembangan organisasi (hubungan

dengan personal dan masyarakat, pembuat iklan

dan latihan)

23

Page 24: komunikasi organisasi by: Gaz

5. Persepsi Greenbaunm Bidang komunikasi organisasi termasuk arus

komunikasi formal dan informal dalam organisasi. Dia membedakan

komunikasi internal dengan eksternal dan memandang peranan komunikasi

terutama sebagai koordinasi pribadi dan tujuan organisasi serta masalah

menggiatkan aktivitas.

Meskipun bermacam-macam persepsi dari para ahli mengenai komunikasi organisasi, tapi

ada beberapa hal yang dapat disimpulkan :

• Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu sistem terbuka yang kompleks yang dipengaruhi

oleh lingkungannya sendiri baik internal

maupun eksternal.

• Komunikasi organisasi meliputi pesan dan arusnya, tujuan, arah dan media.

• Komunikasi organisasi meliputi orang dan sikapnya, perasaannya, hubungannya dan

keterampilannya.

2.3.2 Konsep Kunci dan Pendekatan Komunikasi Organisasi

2.3.2.1 Konsep Kunci Komunikasi Organisasi

Proses Suatu organisasi adalah suatu sistem terbuka yang dinamis yang menciptakan

dan saling menukar pesan diantara anggotanya. Karena gejala menciptakan dan

menukar informasi ini berjalan terus menerus tanpa henti maka dikatakan sebagai

suatu proses.

Pesan adalah susunan simbol yang penuh arti tentang orang, obyek, kejadian yang

dihasilkan oleh interaksi dengan orang lain. Dalam komunikasi organisasi kita

mempelajari pertukaran pesan dalam seluruh organisasi. Pesan dalam organisasi ini

dapat dilihat menurut beberapa klasifikasi yang berhubungan dengan :

a. bahasa (verbal dan non-verbal)

b. penerima (internal dan eksternal)

c. metode difusi (bagaimana pesan disebarluaskan) 

24

Page 25: komunikasi organisasi by: Gaz

d. arus tujuan dari pesan (berkenaan dengan tugas-tugas dalam organisasi,

pemeliharaan organisasi dan kemanusiaan dan inovasi/Redding dalam Goldhaber,

1986). Menurut Thayer arus tujuan dari pesan adalah untuk memberi informasi,

mengatur, membujuk

dan mengintegrasikan ).

Jaringan Organisasi terdiri dari satu seri orang yang masing-masing menduduki posisi

atau peranan tertentu dalam organisasi. Pertukaran pesan dari orang-orang tersebut

melewati suatu set jalan kecil yang dinamakan jaringan komunikasi.

Hakikat dan luas jaringan ini dipengaruhi oleh faktor yang masing-masing

mempengaruhi jaringan komunikasi yaitu :

a. hubungan peranan (formal dan informal)

b. arah dan arus pesan (komunikasi kepada atasan, komunikasi kepada bawahan dan.

komunikasi horizontal)

c. isi dari pesan

Keadaan saling tergantung Keadaan saling tergantung antara satu bagaian dengan

bagian lainnya telah menjadi sifat  dari suatu organisasi yang merupakan suatu sistem

terbuka. Bila suatu bagian dari organisasi mengalami gangguan maka akan

berpengaruh  pada bagaian lainnya dan mungkin juga pada seluruh sistem organisasi.

Hubungan Karena organisasi merupakan sistem kehidupan sosial, maka untuk

berfungsinya bagian-bagian itu terletak pada tangan manusia.  Oleh karena itu

hubungan manusia dalam organisasi yang menfokuskan kepada tingkahlaku

komunikasi dari orang yang terlibat dalam satu hubungan perlu dipelajari.

Lingkungan Yang dimaksud dengan lingkungan adalah semua totalitas secara fisik

dan faktor sosial yang diperhitungkan dalam pembuatan keputusan mengenai individu

dalam suatu sistem. Lingkungan ini dapat dibedakan :

a. Lingkungan internal (karyawan, golongan fungsional dari organisasi, komponen

organisasi lainnya seperti tujuan, produk/jasa dsb)

b .Lingkungan eksternal ( pelanggan, kompetitor, teknologi, dsb)

Ketidakpastian adalah perbedaan informasi yang tersedia dengan informasi yang

diharapkan. Untuk mengurangi ketidakpastian ini organisasi menciptakan dan menukar

25

Page 26: komunikasi organisasi by: Gaz

pesan di antara anggota, penelitian, pengembangan organisasi dan menghadapi tugas-

tugas yang kompleks dengan integritas yang tinggi.

2.3.2.2 Pendekatan Komunikasi Organisasi

Pendekatan Makro

 Dalam pendekatan makro organisasi dipandang sebagai suatu struktur global yang

berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam berinteraksi, organisasi melakukan

aktivitas tertentu seperti :

a. Memproses informasi dan lingkungan

b. Mengadakan identifikasi

c. Melakukan intergrasi dengan organisasi lain

d. Menentukan tujuan organisasi

Pendekatan Mikro 

Pendekatan ini terutama menfokuskan kepada komunikasi dalam unit dan sub-unit

pada suatu organisasi. Komunikasi yang diperlukan pada tingkat ini adalah komunikasi

antara anggota kelompok seperti :

a. Komunikasi untuk pemberian orientasi dan latihan

b. Komunikasi untuk melibatkan anggota kelompok dalam tugas kelompok

c. Komunikasi untuk menjaga iklim organisasi

d.Komunikasi dalam mensupervisi dan pengarahan pekerjaan

e.Komunikasi untuk mengetahui rasa kepuasan kerja dalam organisasi

Pendekatan individual berpusat pada tingkahlaku komunikasi individual dalam

organisasi. Semua tugas-tugas yang telah diuraikan pada dua pendekatan sebelumnya

diselesaikan oleh komunikasi individual satu sama lainnya. Ada beberapa bentuk

komunikasi individual :

a. Berbicara pada kelompok kerja

b. Menghadiri dan berinteraksi dalam rapat-rapat

c. Menulis dan mengonsep surat

26

Page 27: komunikasi organisasi by: Gaz

d. Berdebat untuk suatu usulan

2.4 Iklim Organisasi dan iklim Komunikasi

2.4.1 Definisi Iklim Organisasi dan Iklim Komunikasi

Robert G. Owens mendefinisikan iklim organisasi sebagai studi persepsi individu mengenai

berbagai aspek lingkungan organisasinya.

Keith Davis mengemukakan pengertian iklim organisasi sebagai ”The human environment

within an organization’s employees do their work”. Pernyataan Davis tersebut mengandung

arti bahwa iklim organisasi itu adalah yang menyangkut semua lingkungan yang ada atau

yang dihadapi oleh manusia di dalam suatu organisasi tempat mereka melaksanakan

pekerjaannya.

James L. Gibson mengatakan iklim merupakan satu set perlengkapan dari suatu lingkungan

kerja yang dirasakan secara langsung atau tidak langsung oleh karyawan yang bekerja di

lingkungan ini dan beranggapan akan menjadi kekuatan utama yang mempengaruhi tingkah

laku mereka dalam bekerja.

Wayne K. Hoy yang menyebutkan bahwa iklim organisasi merupakan karakteristik yang

membedakan satu organisasi dengan organisasi lainnya dan mempengaruhi orang-orang

dalam organisasi tersebut. 

Steers menyebutkan bahwa iklim organisasi dapat dipandang sebagai kepribadian organisasi

yang dicerminkan oleh anggota-anggotanya.

2.4.2 Budaya Organisasi

2.4.2.1 Definisi Budaya Organisasi

27

Page 28: komunikasi organisasi by: Gaz

Umar Nimran mendefinisikan budaya organisasi sebagai “Suatu sistem makna yang

dimiliki bersama oleh suatu organisasi yang membedakannya dengan organisasi lain

Taliziduhu Ndraha Mengartikan Budaya organisasi sebagai “Potret atau rekaman hasil

proses budaya yang berlangsung dalam suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini

Edgar H. Schein Suatu pola sumsi dasar yang ditemukan, digali dan dikembangkan oleh

sekelompok orang sebagai pengalaman memecahkan permasalahan, penyesuaian terhadap

faktor ekstern maupun integrasi intern yang berjalan dengan penuh makna, sehingga perlu

untuk diajarkan kepada para anggota baru agar mereka mempunyai persepsi, pemikiran

maupun perasaan yang tepat dalam mengahdapi problema organisasi tersebut

Moorhead dan Griffin budaya organisasi diartikan sebagai Seperangkat nilai yang diterima

selalu benar, yang membantu seseorang dalam organisasi untuk memahami tindakan-tindakan

mana yang dapat diterima dan tindakan mana yang tidak dapat diterima dan nilai-nilai

tersebut dikomunikasikan melalui cerita dan cara-cara simbolis lainnya

Amnuai membatasi pengertian budaya organisasi sebagai pola asumsi dasar dan keyakinan

yang dianut oleh anggota sebuah organisasi dari hasil proses belajar adaptasi terhadap

permasalahan ekternal dan integrasi permasalahan internal.

2.4.2.2 Terbentuknya Budaya Organisasi

Pada hakekatnya budaya organisasi merupakan program mental kolektif yang bisa

dirumuskan, diterapkan, dan dikembangkan dalam sebuah organisasi. Budaya merupakan

satu set nilai, penuntun kepercayaan atau suatu hal, pengertian dan cara berfikir yang

dipertemukan oleh para anggota organisasi dan diterima oleh anggota baru seutuhnya yang

pada ujung pangkalnya adalah melengkapi para anggotanya dengan rasa (identitas) organisasi

dan menimbulkan komitmen terhadap nilai-nilai yang dianut oleh organisasi. Beberapa unsur

yang membentuk budaya organisasi antara lain:

28

Page 29: komunikasi organisasi by: Gaz

1. Lingkungan organisasi; lingkungan demana organisasi itu beroperasi akan menentukan apa

yang harus dikerjakan oleh organisasi tersebut untuk mencapai keberhasilan.

2. Nilai-nilai (values); merupakan konsep dasar dan keyakinan dari suatu organisasi.

3. Panutan atau keteladanan; orang-orang yang menjadi panutan atau teladan individu lainnya

karena keberhasilannya.

4. Upacara-upacara (rites and ritual); acara-acara rutin yang diselenggarakan oleh organisasi

dalam gambaran pola hubungan dengan individu organisasi.

5. “Network”, jaringan komunikasi informal didalam organisasi yang dapat menjadi sarana

penyebaran nilai-nilai dari budaya organisasi.

2.4.2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Budaya Organisasi

Menurut Higgins (1994:477-478) ada empat prinsip faktor-faktor yang mempengaruhi iklim,

yaitu :

Manajer/pimpinan

Pada dasarnya setiap tindakan yang diambil oleh pimpinan atau manajer

mempengaruhi iklim dalam beberapa hal, seperti aturan-aturan, kebijakan-kebijakan,

dan prosedur-prosedur organisasi terutama masalah-masalah yang berhubungan

dengan masalah personalia, distribusi imbalan, gaya komunikasi, cara-cara yang

digunakan untuk memotivasi, teknik-teknik dan tindakan pendisiplinan, interaksi

antara manajemen dan kelompok, interaksi antar kelompok, perhatian pada

permasalahan yang dimiliki karyawan dari waktu ke waktu, serta kebutuhan akan

kepuasan dan kesejahteraan karyawan.

Tingkah laku karyawan

29

Page 30: komunikasi organisasi by: Gaz

Tingkah laku karyawan mempengaruhi iklim melalui kepribadian mereka, terutama

kebutuhan mereka dan tindakan-tindakan yang mereka lakukan untuk memuaskan

kebutuhan tersebut. Komunikasi karyawan memainkan bagian penting dalam

membentuk iklim. Cara seseorang berkomunikasi menentukan tingkat sukses atau

gagalnya hubungan antar manusia.

Berdasarkan gaya normal seseorang dalam hidup atau mengatur sesuatu, dapat

menambahnya menjadi iklim yang positif atau dapat juga menguranginya menjadi

negatif.

Tingkah laku kelompok kerja

Terdapat kebutuhan tertentu pada kebanyakan orang dalam hal hubungan

persahabatan, suatu kebutuhan yang seringkali dipuaskan oleh kelompok dalam

organisasi. Kelompok-kelompok berkembang dalam organisasi dengan dua cara, yaitu

secara formal, utamanya pada kelompok kerja; dan informal, sebagai kelompok

persahabatan atau kesamaan minat.

Faktor eksternal organisasi

Sejumlah faktor eksternal organisasi mempengaruhi iklim pada organisasi tersebut.

Keadaan ekonomi adalah faktor utama yang mempengaruhi iklim. Contohnya dalam

perekonomian dengan inflasi yang tinggi, organisasi berada dalam tekanan untuk

memberikan peningkatan keuntungan sekurang-kurangnya sama dengan tingkat

inflasi. Seandainya pemerintah telah menetapkan aturan tentang pemberian upah dan

harga yang dapat membatasi peningkatan keuntungan, karyawan mungkin menjadi

tidak senang dan bisa keluar untuk mendapatkan pekerjaan pada perusahaan lain. Di

lain pihak, ledakan ekonomi dapat mendorong penjualan dan memungkinkan setiap

orang mendapatkan pekerjaan dan peningkatan keuntungan yang besar, sehingga

hasilnya iklim menjadi lebih positif.

2.4.2.4 Hubungan Budaya Organisasi dengan kepuasan kerja

30

Page 31: komunikasi organisasi by: Gaz

Suatu organisasi/Perusahaan terdiri dari input, proses dan outcomes. Input adalah komponen-

komponen yang ada di luar lingkungan organisasi antara lain sumber daya manusia dan

peraturan pemerintah. Proses meliputi komponen-komponen antara lain motivasi, persepsi,

komunikasi, kepemimpinan dan konflik. Sedangkan komponen outcomes antara lain meliputi

kinerja individu dan kelompok, serta efektivitas organisasi.

Memahami lebih dalam mengenai salah satu komponen dari organisasi ini , maka kit aperlu

memahami bahwa setiap individu sebagai sumber daya ,manusia dalam suatu

organisasi/perusahaan memiliki Nilai-nilai kerja (work value), yaitu suatu keyakinan pribadi

seorang pekerja tentang hasil apa yang diperkirakan dari pekerjaaannya dan bagaimana

seharusnya dia berprilaku dalam bekerja.

Nilai-nilai kerja dibadi 2 yaitu nilai kerja intrinsik (intrinsic work values) dan nilai kerja

ekstrinsik (extrinsic work value). George & Jones memberikan perbandingan antara kedua

nilai kerja sebagai berikut dalam tabel:

Nilai kerja intrinsik Nilai kerja ekstrinsik

- Kerja yang menarik - Gaji tinggi

- Kerja yang menantang - Keamanan kerja

- Belajar sesuatu yang baru - Keuntungan kerja

- Membuat konstribusi penting - Status pada komunitas yang lebih luas

- Berpotensi tinggi - Kontak sosial

- Tanggung jawab dan otonomi - Waktu dengan keluarga

- Menjadi kreatif - Waktu untuk hobi

dan karena mereka mempunyai nilai nilai kerja, mereka juga memiliki sikap kerja. Sikap

menurut Robbins (2001) adalah suatu pernyataan atau pertimbangan evaluatif mengenai

obyek, orang, atau peristiwa. Sikap tidak sama dengan nilai, namun keduanya dihubungkan.

Robbins mengetengahkan bahwa riset perilaku organisasi atau perusahaan telah

memfokuskan pada tiga jenis sikap yaitu:

1. Kepuasan kerja (job satisfaction)

31

Page 32: komunikasi organisasi by: Gaz

Merujuk pada sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya.

2. Keterlibatan kerja (job involvement)

Merupakan ukuran derajat sejauh mana seseorang memihak secara

psikologis terhadap pekerjaannya dan menganggap kinerjanya sebagai

ukuran harga diri.

3. Komitmen organisasional (organizational commitment)

Adalah derajat sejauh mana seorang karyawan memihak suatu organisasi \

tertentu dan berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi tersebut

dari ketiga jenis sikap yang menjadi komponen penentuan sikap pegawai, maka terbentuklah

suatu sikap puas/tidaknya seseorang terhadap pekerjaannya.

kepuasan kerja didefinisikan sebagai suatu sikap umum seseorang terhadap pekerjaannya.

Definisi ini mengandung pengertian yang luas. Dengan kata lain kepuasan kerja merupakan

penjumlahan yang rumit dari sejumlah unsur pekerjaan yang terbedakan dan terpisahkan satu

sama lain (discrete job elements). Jika mengacu pada George & Jones (2002), kepuasan kerja

merupakan kumpulan feelings dan beliefes yang dimiliki orang tentang pekerjaannya.

Pengungkapan ketidak puasan pegawai bisa disampaikan dalam 4 cara:

1. Respon Voice (aktif & konstruktif, memberikan saran)

2. Respon Loyalty (pasive: tidak melakukan apapun/constructive:harapan kondisi membaik)

3. Repon neglect (Pasive : tidak mau tau/Destructive:membiarkan kondisi memburuk)

4. Respon Exit (Destructive:karyawan keluar/Active: mencari pekerjaan baru)

2.5 Komunikasi Verbal

32

Page 33: komunikasi organisasi by: Gaz

2.5.1 Definisi Komunikasi verbal menurut ahli

Deddy Mulyana, Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan

satu kata atau lebih. Bahasa dapat juga dianggap sebagai sistem kode verbal

Jalaluddin Rakhmat , mendefinisikan bahasa secara fungsional dan formal. Secara

fungsional, bahasa diartikan sebagai alat yang dimiliki bersama untuk mengungkapkan

gagasan.

Higgins, Komunikasi verbal (verbal communication) adalah bentuk komunikasi yang

disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis atau lisan.

Gorys Keraf, Komunikasi verbal adalah komunikasi yang pesannya berbentuk pesan verbal

yakni pesan yang berbentuk kata.

2.5.2 Fungsi Pesan dalam Organisasi

1. Peranan antarpersona seorang manajer meliputi tiga hal:

a). Peranan tokoh. Kedudukan sebagai kepala suatu unit organisasi, membuat seorang

manajer melakuan tugas yang bersifat keupacaraan. Karena ia merupakan seorang

tokoh, maka selain memimpim berbagai upacara di kantornya, ia juga diundang oleh

pihak luar untuk menghadiri berbagai upacara. Dalam peranan ini seorang manajer

berkesempatan untuk memberikan penerangan, penjelasan, imbauan, ajakan, dll.

b). Peranan pemimpin. Sebagai pemimpin, seorang manajer bertanggung jawab atas

lancar-tidaknya pekerjaan yang dilakukan bawahannya. Beberapa kegiatan

bersangkutan langsung dengan kepemimpinannya pada semua tahap manajemen:

penentuan kebijaksanaan, perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan,

dan penilaian. Ada juga kegiatan-kegiatan yang tidak langsung berkaitan dengan

kepemimpinannya, antara lain memotivasi para karyawan agar giat bekerja. Untuk

melaksanakan kepemimpinannya secara efektif, maka ia harus mampu melaksanakan

komunikasi secara efektif. Dalam konteks kepemimpinan, seorang manajer

berkomunikasi efektif bila ia mampu membuat para karyawan melakukan kegiatan

33

Page 34: komunikasi organisasi by: Gaz

tertentu dengan kesadaran, kegairahan, dan kegembiraan. Dengan suasana kerja

seperti itu akan dapat diharapkan hasil yang memuaskan.

c). Peranan penghubung. Dalam peranan sebaga penghubung, seorang manajer

melakukan komunikasi dengan orang-orang di luar jalur komando vertikal, baik

secara formal maupun secara tidak formal.

2. Peranan informasi. Dalam organisasinya, seorang manajer berfungsi sebagai pusat

informasi. Ia mengembangkan pusat informasi bagi kepentingan organisasinya.

Peranan informasional meliputi peranan-peranan sebagai berikut:

a). Peranan monitor. Dalam melakukan peranannya sebagai monitor, manajer

memandang lingkungan sebagai sumber informasi. Ia mengajukan berbagai ertanyaan

kepada rekan-rekannya atau kepada bawahannya, dan ia menerima informasi pula dari

mereka tanpa diminta berkat kontak pribadinya yang selalu dibinanya.

b). Peranan penyebar. Dalam peranannya sebagai penyebar ia menerima dan

menghimpun informasi dari luar yang penting artinya dan bermanfaat bagi organisasi,

untuk kemuian disebarkan kepada bawahannya

c). Peranan juru bicara. Peranan ini memiliki kesamaan dengan peranan penghubung,

yakni dalam hal mengkomunikasikan informasi kepada khalayak luar. Perbedaannya

ialah dalam hal caranya: jika dalam peranannya sebagai penghubung ia

menyampaikan informasi secara antarpribadi dan tidak selalu resmi, namun dalam

perananya sebagai juru bicara tidak selamanya secara kontak pribadi, tetapi selalu

resmi. Dalam peranannya sebagai juru bicara itu ia juga harus mengkomunikasikan

informasi kepada orang-orang yang berpengaruh yang melakukan pengawasan

terhadap organisasinya. Kepada khalayak di luar organisasinya ia memberikan

informasi dalam rangka pengembangan organisasinya. Ia meyakinkan khalayak

bahwa organisasi yang dipimpinnya telah melakukan tanggung jawab sosial

sebagaimana mestinya. Ia meyakinkan pula para pejabat pemerintah bahwa

organisasinya berjalan sesuai dengan peratruran sebagaimana harusnya.

3. Peranan memutuskan. Seorang manajer memegang peranan yang sangat penting

34

Page 35: komunikasi organisasi by: Gaz

dalam sistem pengambilan keputusan dalam organisasinya. Ada empat peranan yang

dicakup pada peranan ini:

a). Peranan wiraswasta. Seorang manajer berusaha memajukan organisasinya dan

mengadakan penyesuaian terhadap perubahan kondisi lingkungannya. Ia senantiasa

memandang ke depan untuk mendapatkan gagasan baru. Jika sebuah gagasan muncul,

maka ia mengambil prakarsa untuk mengembangkan sebuah proyek yang iawasinya

sendiri atau didelegasikannya kepad bawahannya.

b). Peranan pengendali gangguan. Seorang manajer berusaha sebaik mungkin

menanggapi setiap tekanan yang menimpa organisasi, seperti buruh mogok, para

pelanggan menghilang, dsb.

c). Peranan penentu sumber. Seorang manajer bertanggung jawab untuk memutuskan

pekerjaan apa yang harus dilakukan, siapa yang akan melaksanakan, dan bagaimana

pembagian pekerjaan dilangsungkan. Manajer juga mempunyai kewenangan

mengenai pengambilan keputusan penting sebelum implementasi dijalankan. Dengan

kewenangan itu, manajer dapat memastikan bahwa keputusan-keputusan yang

berkaitan semuanya berjalan melalui pemikran tunggal.

d). Peranan perunding. Manajer melakukan peranan perunding bukan saja mengenai

hal-hal yang resmi dan langsung berhubungan dengan organisasi, melainkan juga

tentang hal-hal yang tidak resmi dan tidak langsung berkaitan dengan kekaryaan. Bagi

manajer, perundingan merupakan gaya hidup karena hanya ialah yang mempunyai

wewenang untuk menanggapi sumber-sumber organisasional pada waktu yang tepat,

dan hanya ialah yang merupakan pusat jaringan informasi yang sangat diperlukan

bagi perundingan yang penting

2.5.3 Jaringan Komunikasi Formal dan Informal

35

Page 36: komunikasi organisasi by: Gaz

Istilah jaringan komunikasi menyatakan suatu sistem yang menyalurkan informasi di an tara

anggota sebuah kelompok.  Jaringan komunikasi dapat dipandang sebagai satu dari dua jenis

utama, informal atau formal. Jaringan informal sering kali disebut sebagai jaringan

komunikasi sesaat.

Jaringan-jaringan ini terjadi dalam komunikasi antarpribadi di mana tak seorang pun secara

sadar menentukan atau menggunakan titik kontak tertentu. Namun, jaringan-jaringan itu

muncul ketika para peserta secara bebas berinteraksi dengan setiap orang, dalam tingkat

frekuensi dan intensitas yang berbeda. Beberapa kajian telah menunjukkan bahwa sepanjang

waktu jaringan-jaringan sesaat ini cenderung menjadi sumber informasi yang stabil dan dapat

diandalkan. Rumor, gossip dan bentuk pertukaran informasi tak berbentuk lain adalah jenis

transaksi dasar dalam jaringan ini.

Jaringan formal sering kali dianggap sebagai jaringan komunikasi terencana. ]aringan ini

adalah suatu jenis komunikasi antarpribadi di mana interaksinya terjadi dalam jaringan yang

secara sengaja dirancang. ]adi, jaringan ini mempunyai bentuk. Dalam proses

pembentukannya, pertimbangan utamanya adalah faktor status dan peranan. Banyak

kehidupan masyarakat dewasa ini membutuhkan terbentuknya jaringan komunikasi. Kedua

jenis jaringan ini mempunyai jaringan keterhubungan yaitu tingkat di mana seorang peserta

memiliki akses komunikasi kepada anggota jaringan lainnya. Dalam jaring “semua saluran”

(aD-channel), semua anggota dapat berhubungan satu sarna lain. Dalam jaring “terbatas”,

sejumlah peserta memiliki akses terbatas atau sama sekali tidak memiliki akses kepada

beberapa anggota jaringan

Contoh: Jaringan Komunikasi dan pertukaran Informasi dengan Organisasi lain atau dengan

lembaga pemerintah

jaringan komunikasi organisasi informal yang terjadi dalam sebuah organisasi. Ini bisa

berupa rumor,gosip dan sebagainya. Tentu saja jaringan komuikasi seperti ini memiliki

dampak positif dan negatif. Salah satu dampak positifnya adalah keluarnaya pemikiran-

pemikiran dan pendapat dengan lebih fleksibel dan cepat. Akan tetapi kalau tidak ada

pengendalian juga berbahaya bagi organisasi itu sendiri.

Contoh : jaringan komunikasi yang tercipta antar Anggota Organisasi yang bersifat non-

formal dan pribadi

36

Page 37: komunikasi organisasi by: Gaz

2.6 Komunikasi Interpersonal, Komunikasi kelompok Kecil

dan Komunikasi Publik

2.6.1 Definisi Komunikasi Interpersonal menurut para ahli

Devito, komunikasi antarpribadi merupakan pengiriman pesan dari seseorang dan diterima

oleh orang lain dengan efek dan umpan balik yang langsung

LittleJohn, Komunikasi antar pribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi

antara individu-individu

Hardjana, Komunikasi interpersonal (interpersonal communication) atau komunikasi antar

pribadi adalah interaksi tatap muka antar dua atau beberapa orang, di mana pengirim dapat

menyampaikan pesan secara langsung, dan penerima dapat menanggapi secara langsung pula

Steward L. Tubbs dan Sylvia Moss (dalam Deddy Mulyana, 2005) mengatakan ciri-ciri

komunikasi diadik adalah:

1. Peserta komunikasi berada dalam jarak yang dekat;

2. Peserta komunikasi mengirim dan menerima pesan secara simultan dan spontan, baik

secara verbal maupun nonverbal.

2.6.2 Definisi Komunikasi kelompok kecil menurut para ahli

Anwar arifin Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa

orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan

sebagainya

37

Page 38: komunikasi organisasi by: Gaz

Michael Burgoon (dalam Wiryanto, 2005) mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai

interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui,

seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya

dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat.

Devito Komunikasi kelompok kecil (small group communication) merupakan proses

komunikasi antara tiga orang atau lebih yang berlangsung secara tatap muka. Dalam

kelompok tersebut anggota berinteraksi satu sama lain. Tipe komunikasi ini oleh banyak

kalangan dinilai sebagai pengembangan dari komunikasi antarpribadi.

2.6.3 Definisi Komunikasi Publik menurut para ahli

Devito, Komunikasi publik adalah komunikasi yang di sampaikan kepada khalayak secara

langsung dan dua arah.

Jalaluddin Rakhmat, Komunikasi Publik adalah proses penyampaian Pesan dari

komunikator kepada banyak komunikan. Secara serempak dan langsung.

Anwar Arifin, Komunikasi Publik adalah proses Pengiriman pesan kepada khalayak yang

bertujuan untuk memperoleh feedback yang langsung.

2.7 Distorsi Pesan

2.7.1 Definisi Distorsi Pesan

Anwar Arifin , Distorsi pesan adalah hambatan penyampaian pesan yang dipengaruhhi

banyak hal dari komunikator ke komunikan

LittleJohn, Distorsi pesan adalah gangguan dalam penerimaan pesan yang terjadi didalam

proses komunikasi

38

Page 39: komunikasi organisasi by: Gaz

Devito, Distorsi pesan adalah hambatan-hambatan yang terjadi dalam proses penyampaian

pesan

2.7.2 Faktor-faktor Terjadinya Distorsi Pesan

Hambatan dari Proses Komunikasi

Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum

jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau

situasi emosional sehingga mempengaruhi motivasi, yaitu mendorong seseorang

untuk bertindak sesuai dengan keinginan, kebutuham atau kepentingan.

Hambatan dalam penyandian/symbol. Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang

dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang

dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang

dipergunakan terlalu sulit.

Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media

komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak

dapat mendengarkan pesan. Pada situasi pasca gempa tersebut jaringan listrik

dan telekomunikasi terputus sehingga untuk menyampaikan dan menyalurkan

pesan baik dari para korban kepada pemerintah/tim rekonstruksi maupun

sebaliknya

Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh

si penerima

Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat

menerima / mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan

tidak mencari informasi lebih lanjut.

Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak

menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat

waktu atau tidak jelas dan sebagainya.

39

Page 40: komunikasi organisasi by: Gaz

Hambatan Fisik

Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat

komunikasi, dan lain lain, misalnya: a) gangguan kesehatan karena banyak masyarakat

menjadi korban baik luka berat maupun ringan akibat tertimpa reruntuhan serta kondisi

mereka yang masih berada di tenda-tenda darurat sehingga keadaan fisik mereka tidak

terjamin, b) sehubungan dengan teputusnya jaringan listrik dan telekomunikasi pasca gempa

di beberapa wilayah di DIY-Jateng menyebabkan komunikasi terganggu

Hambatan Semantik

Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadangkadang mempunyai arti mendua yang

berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan mdan penerima, dengan kata lain

bahasa yang digunakan berbeda.

Hambatan Psikologis

Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi. Dalam musibah

misalnya, maka komunikan akan masih trauma dengan musibah yang menimpa mereka.

2.7.2 Usaha-usaha untuk mengurang Distorsi Pesan

Untuk menetralkan gangguan dalam sebuah komunikasi, Shannon mengemukakan empat

cara untuk menetralkankannya seperti berikut :

1. Menambah kekuatan ( power ) dari signal. Misalnya kalau kita berbicara dengan

seseorang di jalan yang suasananya hiruk pikuk, kita perlu memperkeras suara kita

40

Page 41: komunikasi organisasi by: Gaz

dalam berbicara supaya tidak diteln suara hiruk pikuk dan agar dapat didengar oleh

lawan kita berbicara.

2. Mengarahkan signal dengan persis. Seperti halnya dalam pembicaraan diatas, taktik lain

yang bisa dipakai untuk mengatasi gangguan adalah berbicara dekat sekali dengan lawan

berbicara sehingga suara kita itu dapat menetralkan gangguan suara lain.

3. Menggunakan signal lain. Sebagai tambahan terhadap dasar pertama, dapat digunakan

taktik lain untuk menetralisir gangguan yaitu dengan memperkuat pesan dengan signal

lain misalnya, dengan gerakan kepala, gerakan badan, sentuhan, dan sebagainya.

4. Redudansi. Redudansi dalam situasi yang normal kurang baik digunakan., tetapi dalam

suasana yang hiruk pikuk pengulangan kata-kata kunci dalam pembicaraan perlu

dilakukan untuk membantu memperjelas pesn yang disampaikan.

Bab III Penutup

3.2 kesimpulan

Dalam proses pengembangannya, budaya organisasi dipengaruhi oleh faktor-faktor:

kebijakan organisasi (organization wisdom), gaya organisasi (organization style), dan jati diri

organisasi (organization identity).

Dengan kata lain, dahulu budaya organisasi adalah “akibat”, sekarang dijadikan sebagai

“sebab”. Pernyataan yang masih tetap simetris dengan ini adalah budaya organisasi yang

41

Page 42: komunikasi organisasi by: Gaz

unggul akan menciptakan organisasi yagn sehat dengan “produktivitas” individu yang tinggi.

Buday organisasi dikembangkan sedemikian rupa, sehingga mampu menjadi pemersatu dan

cambuk gerak langkah anggota organisasi. Nilai-nilai yang itdak mendukung tujuan

organisasi dibuang, sementara nilai-nilai yang mendukung tujuan organisasi dijadikan

andalan daya dan merupakan intangible asset yang sangat berharga bagi organisasi.

Pada saat ini organisasi menjadi lebih memahami bahwa komponen-komponen budaya

seperti adat istiadat (kebiasaan), tradisi, peraturan-peraturan (rules), aturan aturan

(regulation), kebijaksanaan dan prosedur bisa membuat nuansa yang menyenangkan,

sehingga proses gerak dari organisasi akan berjalan dengan sinergi.

Budaya bisa menjadi asset tetapi bisa juga menjadi beban (liability). Budaya merupakan

suatu aset karena budaya mempermudah pengambilan keputusan dan pengendalian

organisasi, dapat mempertinggi tingkat kerjasama dan komitmen didalam organisasi.

Ada tujuh dasar dari kehidupan perusahaan yabg dipengaruhi oleh aspek budaya perusahaan,

yaitu: Kerja sama (coorporation), Pengambilan keputusan (decision making), Pengendalian

(controlling), Komunikasi (communication), Komitmen (commitment), Persepsi (perception)

dan Pembenaran perilaku (Justification of behaviour)

3.2 Saran

Sebaiknya perlu adanya pemahaman yang dalam tentang komunikasi Organisasi dalam setiap

terbentuknya Organisasi, karena dengan penerapan komunikasi dalam Organisasi dapat

menjadikan organisasi dapat berjalan sebagiamana mestinya dan mencapai hasil yang

maksimal

42

Page 43: komunikasi organisasi by: Gaz

43

Page 44: komunikasi organisasi by: Gaz

Daftar Pustaka

Muhammad Arni, Psikologi Komunikasi (2007) Bumi Aksara

http://gurutisna.wordpress.com/2009/03/05/iklim-organisasi/

http://kuliah.dagdigdug.com/2008/07/22/komunikasi-dalam-organisasi-kdo/

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/06/iklim-organisasi-definisi-pendekatan.html

http://adiprakosa.blogspot.com/2008/07/komunikasi-organisasi.html

http://meiliemma.wordpress.com/2006/10/02/18/

http://elqorni.wordpress.com/2009/04/24/iklim-komunikasi-organisasi/

44