repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · komunikasi...

211
KOMUNIKASI INTERPERSONAL IBU ASUH DENGAN ANAK ASUH DALAM MENGENALKAN NILAI-NILAI ISLAMI DI HIMAWARI DAYCARE Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos.) Oleh FATIA NURUL ISMI NIM: 11150510000046 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019/1440 H

Upload: others

Post on 27-Feb-2020

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

KOMUNIKASI INTERPERSONAL IBU ASUH DENGAN

ANAK ASUH DALAM MENGENALKAN NILAI-NILAI

ISLAMI DI HIMAWARI DAYCARE

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos.)

Oleh

FATIA NURUL ISMI

NIM: 11150510000046

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA

2019/1440 H

Page 2: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI
Page 3: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI
Page 4: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI
Page 5: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

iv

ABSTRAK

Fatia Nurul Ismi, 11150510000046, Komunikasi

Interpersonal Ibu Asuh dengan Anak Asuh Dalam

Mengenalkan Nilai-Nilai Islami di Himawari Daycare,

dibawah bimbingan Dudun Ubaedullah, M.Ag

Komunikasi interpersonal antara ibu asuh dan anak asuh

sangatlah penting.. Emosi yang belum stabil dan kurangnya

penguasaan kosakata merupakan hambatan komunikasi pada

anak-anak. Sehingga komunikasi interpersonal ibu asuh dengan

anak asuh diperlukan dalam membangun hubungan di daycare.

Pengenalan nilai-nilai Islami sedari usia dini dilakukan sebagai

kewajiban seorang muslim untuk pedoman kehidupan mereka

kelak.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dirumuskanlah

pertanyaan penelitian ini yaitu bagaimana tahapan orientasi,

bagaimana tahapan eksplorasi, bagaimana tahapan pertukaran

afektif dan bagaimana tahap pertukaran stabil pada komunikasi

interpersonal yang dilakukan oleh ibu asuh di Himawari daycare

dalam mengenalkan nilai-nilai islami.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan

metode deskriptif, dengan menggunakan paradigma

konstruktivis. Teknik pengumpulan datanya berupa observasi,

wawancara dan dokumentasi foto.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori

penetrasi sosial Irwin Altman dan Dalmas Taylor yang

menjelaskan bagaimana proses terjadinya pembangunan sebuah

hubungan secara bertahap. Tahapan dalam teori ini adalah tahap

orientasi, tahap pertukaran penjajakan afektif, tahap pertukaran

afektif dan pertukaran stabil.

Hasil penelitian ini adalah tahap orientasi ibu asuh di

Himawari Daycare dengan melakukan interaksi bersifat umum,

melakukan koordinasi dengan orangtua. Tahap eksplorasi dengan

berbagi cerita pengalaman pribadi. Tahap pertukaran afektif

dengan berinteraksi secara spontan dan kritis, memberi solusi.

Tahap pertukaran stabilnya adalah mampu menduga dan menilai

perilaku.

Kata Kunci: Komunikasi Interpersonal, Penetrasi sosial,

Himawari Daycare

Page 6: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

atas segala nikmat, karunia, rahmat, sera kemudahan dan

kelancaran sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselasaikan.

Salawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi besar,

Nabi Muhammad SAW, sehingga akhirnya penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Komunikasi

Interpersonal Ibu Asuh dengan Anak Asuh Dalam Mengenalkan

Nilai-Nilai Islami Di Himawari Daycare. Semoga skripsi ini

bermanfaat dan bisa menjadi bentuk pembelajaran.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa

masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan sehingga

skripsi ini masih jauh dari kata sempurna.Namun berkat

pertolongan Allah SWT dan berbagai pihak yang telah

memberikan dukungan, pemikiran serta motivasi Alhamdulillah

skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis ingin

mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu dan memudahkan dalam penyelesaian skripsi ini.

1. Suparto, M.Ed.,Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi. Dr. Siti Napsiyah, S.Ag, BSW. MSW

sebagai wakil dekan I bidang Akademik. Dr. Sihabuddin

Noor, M.Ag sebagai Wakil Dekan II bidang Administrasi

Page 7: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

vi

Umum. Dr. Cecep Castrawijaya, MA. Sebagai Wakil Dekan

III bidang Kemahasiswaan.

2. Dr. Armawati Arbi, M.Si, selaku Ketua Jurusan Komunikasi

Penyiaran Islam beserta Dr. H. Edi Amin, MA, selaku

Sekretaris Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam.

3. Fita Fathurokhmah, M.Si, selaku Dosen Pembimbing

Akademik KPI A 2015 yang telah banyak memberi masukan

dan nasehat dalam pembuatan proposal.

4. Dudun Ubaedullah, M. Ag, selaku dosen pembimbing yang

senantiasa meluangkan waktunya untuk membantu,

mengarahkan dan mendukung penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

yang telah memberikan banyak ilmu dan pengetahuan

kepada penulis selama menjalani studi.

6. Seluruh staff dan karyawan Perpustakaan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah membantu penulis

dalam berbagai urusan administrasi dan dalam mencari

berbagai literature yang menunjang skripsi ini.

7. Segenap pihak Himawari Daycare, khususnya ibu Gita, ibu

Rini dan para ibu guru yang telah memberikan izin kepada

penulis untuk melakukan penelitian dan wawancara.

8. Terima kasih kepada orang tua tercinta Bapak Nuryadin dan

Ibu Ismayati, S. pd, yang telah memberikan dukungan moril

maupun materi, kasih sayang, restu, doa, motivasi dan

segalanya kepada penulis. Sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Amin

Page 8: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

vii

9. Fizna Sa’diyya dan Tuti Awaliyah, teman seperjuangan

penulis yang telah banyak membantu dan menemani penulis

selama empat tahun berkuliah. Terima kasih atas dukungan

dan kebaikan kalian. Tetap menjadi teman yang baik dan

saling mendukung.

Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu

dalam kelancaran skripsi ini. Semoga Allah SWT memberikan

kebaikan dan karunia yang tidak terhingga kepada kita semua.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembacanya dan dapat

memberikan kontribusi positif bagi bidang keilmuan.

Tangerang, 12 November 2019

Fatia Nurul Ismi

Page 9: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN .................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ........ ii

LEMBAR PENGESAHAN .................................................... iii

ABSTRAK ........................................................................... iv

KATA PENGANTAR ............................................................. v

DAFTAR ISI ........................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN ................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................... 1

B. Identifikasi Masalah .......................................... 7

C. Batasan Masalah ................................................ 8

D. Rumusan Masalah ............................................. 9

E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ......... 9

F. Kajian Pustaka ................................................... 11

G. Metodologi Penelitian ....................................... 14

H. Sistematika Penulisan ........................................ 18

BAB II LANDASAN TEORI DAN KONSEP ................... 21

A. Dakwah Fardiyah............................................... 21

B. Komunikasi........................................................ 23

1. Definisi Komunikasi .................................... 23

2. Karakteristik Komunikasi ............................ 24

3. Hambatan Komunikasi ................................ 25

C. Komunikasi Interpersonal ................................. 28

1. Definisi Komunikasi Interpersonal ............. 28

2. Komponen-Komponen Komunikasi

Interpersonal ............................................... 29

Page 10: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

ix

3. Tujuan Komunikasi Interpersonal .............. 32

4. Efektivitas Komunikasi Interpersonal ........ 34

D. Teori Penetrasi Sosial Irwin Altman dan Dalmas

Taylor ................................................................ 37

1. Definisi Teori Penetrasi Sosial .................... 37

2. Asumsi Teori Penetrasi Sosial ..................... 40

3. Tahapan Penetrasi Sosial ............................. 41

E. Nilai-Nilai Islami ............................................... 46

1. Definisi Nilai ............................................... 46

BAB III GAMBARAN UMUM............................................ 53

A. Sejarah Himawari Daycare ............................... 53

B. Program Pengasuhan Himawari Daycare ......... 55

C. Jadwal Pengasuhan Himawari Daycare ............ 56

D. Struktur Pengurus Himawari Daycare .............. 65

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ................ 67

A. Pendekatan Ibu Asuh terhadap Anak di

Himawari Daycare ............................................ 67

B. Proses adaptasi anak asuh di Himawari

Daycare ............................................................. 68

C. Pengenalan Nilai-nilai Islami di Himawari

Daycare ............................................................. 71

1. Aqidah ......................................................... 71

2. Ibadah .......................................................... 75

3. Akhlak ......................................................... 78

D. Hambatan Komunikasi ibu asuh dalam

mengenalkan nilai-nilai Islami kepada ana6

asuh di Himawari Daycare............................... 80

Page 11: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

x

1. Gangguan .................................................... 80

2. Kepentingan ................................................ 82

3. Motivasi terpendam ..................................... 83

4. Prasangka .................................................... 83

E. Hasil Komunikasi Interpersonal dalam

mengenalkan nilai-nilai Islami kepada anak

asuh di Himawari Daycare ................................ 84

BAB V PEMBAHASAN ..................................................... 93

A. Tahap Orientasi (Orientation Stage) ................. 93

B. Tahap Pertukaran Penjajakan Afektif

(Exploratory Affective Stage) ........................... 98

C. Tahap Pertukaran Afektif

( Exploratory Exchange Stage) ........................ 100

D. Tahap Pertukaran Stabil

(Stable Exchange Stage) ................................... 103

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN .................................... 123

A. Simpulan ............................................................ 123

B. Saran .................................................................. 124

DAFTAR PUSTAKA .............................................................. 127

Page 12: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Analogi Bawang ……………………………….. 39

Gambar 2.2 Ruang Lingkup Penetrasi sosial………………….. 45

Gambar 2.3 kerangka konsep…………………………………. 51

Gambar 3.1 Kegiatan Memasak Tempe……………………… 57

Gambar 4.1 Hadits dan Buku Kisah Nabi…………………..... 74

Gambar 4.2 Interaksi dalam Pengenalan Nilai Islami………... 74

Gambar 4.3 Kelas Tiga Tahun dan Lima Tahun

Sholat Dzuhur…………………………………… 77

Gambar 4.5 Berdoa Sebelum Makan………………………… 79

Gambar 4.6 Anak Yang Tidak Mau Sholat Dibiarkan……….. 90

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perbandingan Penelitian Sejenis Terdahulu

Dengan Penelitian Yang di

lakukan……………………………………………. 11

Tabel 3.1 Jadwal Kegaiatan di Himawari Daycare………….. 56

Tabel 5.1 Analisis Komunikasi Interperonal Ibu Asuh

dengan Anak Asuh Dalam

Mengenalkan Nilai-nilai Islami…………………… 104

Tabel 5.2 Analisis Hasil Komunikasi Interpersonal

Ibu Asuh dengan Anak Asuh Dalam

Mengenalkan Nilai-nilai Islami……………………110

Page 13: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia merupakan makhluk sosial yang harus bersosialisasi

agar dapat bertahan hidup. Sosialisasi dilakukan karena manusia

memerlukan hubungan, memerlukan bantuan, dan memerlukan

pengakuan dengan individu lainya yang berada di sekitar. Salah

satu cara manusia untuk bersosialisasi dimulai dari komunikasi.

Menurut Agus Hardjana“Relasi antar manusia dibangun melalui

komunikasi, dengan kata lain komunikasi menjadi sarana yang

ampuh untuk membangun sebuah relasi antara kita dengan orang

lain.”1

Untuk mempelajari cara berkomunikasi dengan baik,

komunikasi mempunyai bermacam ilmu yang dapat dipelajari

dan dilakukan oleh manusia sesuai dengan kebutuhan dan media

yang digunakanya. Salah satunya adalah komunikasi

Interpersonal yang frekuensi penggunaanya terjadi cukup tinggi

di butuhkan manusia untuk memulai berkomunikasi. Dengan

komunikasi interpersonal seseorang dapat memulai percakapan

dan menjalin hubungan dengan manusia lainya.

Menurut Herdiyan dan Gumgum Gumelar “Komunikasi

interpersonal adalah salah satu bentuk komunikasi yang

dilakukan antar komunikator dengan komunikan, komunikasi

antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan

setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung

1 Agus M. Harjadna, Komunikasi Interpersonal dan Intrapersonal,

(Yogyakarta: Kansius, 2003), 11.

Page 14: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

2

baik secara verbal maupun non verbal.2

Dapat dikatakan

komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang dilakukan

oleh orang-orang dengan skala yang kecil atau terbatas,

berlangsung dengan tidak berstruktur dan bertujuan untuk saling

mengenal orang lain berdasarkan karakteristiknya masing-

masing. Oleh karena itu, komunikasi interpersonal dianggap

sebagai komunikasi yang cocok digunakan untuk mengenal

seseorang lebih dalam.

Salah satu tempat terjadinya komunikasi interpersonal adalah

di Tempat Pengasuhan Anak. Menurut Yuliani dan Sujiono

“Tempat Pengasuhan Anak merupakan wahana pendidikan dan

pembinaan kesejahteraan anak yang berfungsi sebagai pengganti

keluarga untuk jangka waktu tertentu selama orang tuanya

berhalangan atau tidak memiliki waktu yang cukup dalam

mengasuh anaknya karena berkerja atau sebab lain”3

Banyaknya daycare yang menawarkan program pengasuhan

dan fasilitas menarik menjadi alasan para orangtua untuk

mendaftarkan anak mereka di daycare. Selain itu di daycare

anak akan belajar bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang

lain yang mana hal ini tidak akan didapatkan anak jika orangtua

membayar pengasuh untuk menjaga anak mereka. Di Daycare

anak akan dijaga oleh ibu pengganti yang disebut ibu asuh.

Sebagai ibu pengganti, peran ibu asuh di Daycare sama

pentingnya dengan ibu kandung. Ibu asuh harus bisa

2Herdiyan Maulana dan Gumgum Gumelar, Psikologi Komunikasi dan

Persuasi, (Jakarta: Akademia Permata 2013),75. 3Yuliani N. dan Sujiono. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. (Jakarta:

PT Indeks, 2009), 24.

Page 15: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

3

memberlakukan anak dengan baik dan menjadi contoh teladan

yang baik bagi anak asuhnya.

Di Tempat Pengasuhan Anak, komunikasi interpersonal

sangat sering dilakukan oleh ibu asuh sebagai komunikator yang

berfungsi untuk memberikan informasi dan memulai percakapan

dengan anak asuh. Kemudian, anak asuh berperan sebagai

komunikan yang menerima informasi. Ibu asuh diharuskan untuk

aktif dalam melakukan komunikasi interpersonal agar kebutuhan

akan informasi yang disediakan oleh Daycare untuk anak asuh

dapat terpenuhi.

Komunikasi interpersonal yang terjalin antara ibu asuh

dan anak asuh bertujuan untuk proses belajar. Tujuan Ibu asuh

melakukan komunikasi interpersonal agar anak asuh dapat

meningkatkan dan mengembangkan kemampuanya dalam

berinteraksi dengan orang lain sehingga secara perlahan anak

akan membuka dirinya.

Beragam karakter anak asuh dari latar belakang yang

berbeda-beda harus dihadapi ibu asuh untuk memenuhi

kebutuhan mereka akan pendidikan dan pengasuhan yang

diterapkan di Daycare. Dalam memenuhi kebutuhan anak asuh

untuk mengenalkan program yang diterapkan di Daycare terdapat

hambatan dalam komunikasi interpersonal salah satunya terjadi

karena faktor situasional yang mempengaruhi persepsi karena

usia anak yang ada di Daycare berkisar antara 0-5 tahun dimana

anak belum dapat mengontrol emosinya dengan baik.

Page 16: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

4

Kurangnya penguasaan kosa kata bagi anak asuh juga

menjadi masalah dalam komunikasi interpersonal. Dalam

program yang diberikan oleh Daycare kepada anak, banyak

informasi yang diberikan oleh ibu asuh sehingga jika penguasaan

terhadap kosa kata anak- anak masih kurang akan sulit untuk

dapat mengikuti perintah dengan baik. Contohnya, ketika ibu

asuh bertanya dan anak diam saja biasanya itu terjadi karena

mereka tidak tahu harus menjawab apa dan ini termasuk ke dalam

kurangnya penguasaan dalam kosa kata.

Setting sosial dalam penelitian ini adalah anak-anak yang

berkisar usia tiga sampai lima tahun sehingga terdapat perbedaan

cara pembangunan sebuah hubungan dan komunikasi antara

orang dewasa dengan anak-anak. Sehingga, Penelitian ini

berangkat dari teori penetrasi sosial yang berupaya

mengidentifikasi proses peningkatan keterbukaan dan keintiman

seseorang dalam menjalani hubungan dengan orang lain.

Alasan pengambilan daycare sebagai subjek penelitian adalah

bahwa ibu asuh dan anak asuh ini merupakan dua orang asing

yang tidak saling mengenal dan tidak mempunyai hubungan

darah sehingga daycare merupakan subjek yang sesuai untuk

melihat proses perkembangan sebuah hubungan dari dua orang

asing yang terlibat. Anak akan berada di daycare dalam waktu

yang lama dan interaksi dilakukan hanya dengan orang-orang

berada di daycare yaitu ibu asuh. Sehingga proses pembangunan

sebuah hubungan di daycare akan terus berlanjut. Anak-anak

tidak punya pilihan lain untuk masuk ke dalam proses penetrasi

Page 17: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

5

sosial dengan ibu asuh yang mana ibu asuh merupakan orang

asing bagi anak-anak.

Di Daycare, anak juga dikenalkan dengan pembelajaran

tentang agama hal ini disebabkan karena penanaman nilai-nilai

agama akan lebih efektif jika sudah ditanamkan sedari usia dini.

Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Surat Ibrahim Ayat 24

yang berbunyi:

تا طيبتا كشجسة طيبت أصهها ثابت يثلا كه أنى تس كيف ضسب للاه

اء وفسعها ف انسه

”Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah

membuat perumpaan kalimat yangbaik seperti pohon

yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke

langit”.(Q.S.Ibrahim ayat 24)

Maksud dari quran Ibrahim ayat 24 adalah penanaman

nilai islami yang dilakukan sedari usia dini merupakan pondasi

tauhid agar anak menghafal dan tertanam dalam jiwa dan hati

mereka sedari kecil. Tauhid yang baik akan menghasilkan amalan

dan akhlak yang baik dan kelak akan meghasilkan buah

kebahagiaan di dunia dan akhirat.4

Pengenalan nilai Islami yang diterapkan Daycare

meliputi aqidah, syariat dan akhlak. Anak akan dikenalkan

dengan siapa TuhaNya, Nabi, Rasul juga rukun Iman dan Islam.

Pengenalanya dengan cara menceritakan kisah Nabi,

mengingatkan anak untuk selalu bersyukur dalam keadaan

apapun, menghafalkan rukun Iman Islam dan menghafal surat

pendek.

4https://wahdah.or.id. Diakses pada hari Senin 29 Juli 2019 Pukul 14:46 WIB.

Page 18: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

6

Contoh aqidah yang dikenalkan adalah kepercayaan akan

adanya Allah yang dibuktikan dengan keteraturan dan keindahan

alam semesta ini. Kemudian contoh ibadah yang dikenalkan salah

satunya peraturan atau ketetapan Allah yang diperintahkan

kepada hambanya seperti anak-anak diharuskan sholat lima

waktu, di beri pengertian tentang puasa, zakat haji dalam bentuk

cerita. Dan Akhlak yang diperkenalkan seperti di berikan contoh

akhlak yang baik dan buruk kemudian ganjaran dari berbuat

akhlak yang baik dan buruk sehingga anak dapat memahami

maksud dari pengenalan akhlak.

Himawari daycare merupakan tempat penitipan anak

pertama di Indonesia yang menggabungkan pengasuhan dan

pendidikan dalam proses belajar, sehingga anak akan belajar

mengerjakan sesuatu sendiri dan bertanggung jawab atas apa

yang dikerjakan tanpa dilayani oleh ibu asuhnya dengan

menerapkan metode pengasuhan dari Negara Jepang dan

berkonsep Islami. Bertempat di Komplek Kejaksaan Agung

SUAD blok A11, Kreo, Larangan, Tangerang. Himawari

Daycare merupakan tempat penitipan anak yang bekerja sama

dengan Kyourei Hoikuen Daycare di Tokyo yang telah

berpengalam selama 60 tahun lebih. Kyourei Hoikuen juga

tempat anak-anak pendiri Himawari daycare belajar selama

tinggal di Tokyo.

Di Himawari daycare anak-anak dibiasakan untuk mandiri

dalam mengurus dirinya tidak dilayani oleh ibu asuh seperti ke

toilet, memakai dan membuka baju, merapikan mainan terkadang

anak belum terbiasa dengan hal seperti ini yang menyebabkan

Page 19: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

7

anak menolak perintah dari ibu asuh disinilah komunikasi

interpersonal berperan dalam menangani masalah perbedaan pola

asuh yang diterapkan di Daycare dan di rumah.

Melalui pendekatan teori penetrasi sosial yang berisi

bagaimana hubungan berkembang dari tahap pengenalan sampai

ke tahap yang lebih mendalam dan intim diharapkan ibu asuh

dapat mengenalkan nilai islami lewat komunikasi interpersonal

sehari-hari dengan baik. Sehingga, baik ibu asuh dan anak asuh

dapat memperoleh manfaat yang baik dari hubungan komunikasi

interpersonal.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan diatas, maka

penelitian ini ingin mengamati tentang komunikasi interpersonal

ibu asuh dengan anak asuh dalam mengenalkan nilai-nilai islami

di Himawari Daycare.

B. Identifikasi Masalah

Setting sosial dalam penelitian ini adalah anak-anak dimana

terdapat perbedaan cara pembangunan sebuah hubungan antara

orang dewasa dan anak-anak. Emosi yang belum stabil dan

kurangnya penguasaan kosakata merupakan salah satu hambatan

komunikasi yang dialami anak-anak. Penyebabnya adalah usia

yang masih muda sehingga anak perlu mengetahui bagaimana

cara menyalurkan emosi dan memperbanyak interaksi dengan

lingkungan sekitar.

Anak-anak yang dititipkan di daycare harus bisa mengatasi

hal itu agar mereka dapat beradaptasi di lingkungan yang jauh

dari orangtua. Anak-anak yang baru pertama kali dititipkan

Page 20: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

8

biasanya mengalami masalah seperti tidak bisa berinteraksi

dengan orang lain, merasa tidak nyaman dengan lingkungan

sekitar, dan setiap kali akan dititipkan selalu menangis.

Ibu asuh sebagai pengganti orangtua berusaha untuk

memahami setiap karakter anak yang berbeda-beda. Di Himawari

daycare ibu asuh menggabungkan metode pengasuhan dan

pendidikan dalam satu pengajaran yang tujuanya agar anak bisa

melakukan segala sesuatunya secara mandiri.

Alasan Anak-anak di titipkan di daycare umumnya karena

orangtua tidak bisa menjaga mereka dikarenakan sibuk bekerja

atau hal lain. Himawari daycare mengambil peran sebagai rumah

kedua bagi anak-anak untuk tumbuh kembang dalam pendidikan

dan pengasuhan ibu asuh yang didasari oleh nilai-nilai keislaman.

Oleh karena itu, penulis ingin mengamati bagaimana komunikasi

interpersonal ibu asuh dengan anak asuh dalam mengenalkan

nilai-nilai islami di Himawari Daycare.

C. Batasan Masalah

Untuk membantu dan mempermudah peneliti dalam

menganalisis hasil penelitian, maka peniliti membatasi masalah

agar ruang lingkup penelitian kali ini fokus, terarah dan tidak

meluas. Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka fokus

penelitian ini adalah tahapan penetrasi sosial yang dilakukan ibu

asuh dengan anak asuh dalam mengenalkan nilai-nilai islami.

Peneliti juga membatasi penelitian dengan meneliti empat orang

ibu asuh dan sembilan orang anak asuh yang berkisar di usia tiga

sampai lima tahun yang mempunyai sifat diam, biasa saja dan

aktif.

Page 21: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

9

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana tahap Orientasi yang dilakukan oleh ibu asuh

dengan anak asuh dalam mengenalkan nilai-nilai islami di

Himawari Daycare ?

2. Bagaimana tahap pertukaran penjajakan afektif yang

dilakukan oleh ibu asuh dengan anak asuh dalam mengenalkan

nilai-nilai islami di Himawari Daycare ?

3. Bagaimana tahap pertukaran afektif yang dilakukan oleh ibu

asuh dengan anak asuh dalam mengenalkan nilai-nilai islami

di Himawari Daycare ?

4. Bagaimana tahap pertukaran stabil yang dilakukan oleh ibu

asuh dengan anak asuh dalam mengenalkan nilai-nilai islami

di Himawari Daycare ?

E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

a. Untuk mengetahui tahap Orientasi yang dilakukan oleh ibu

asuh dengan anak asuh dalam mengenalkan nilai-nilai

islami di Himawari Daycare ?

b. Untuk mengetahui tahap pertukaran penjajakan afektif yang

dilakukan oleh ibu asuh dengan anak asuh dalam

mengenalkan nilai-nilai islami di Himawari Daycare ?

c. Untuk mengetahui tahap pertukaran afektif yang dilakukan

oleh ibu asuh dengan anak asuh dalam mengenalkan nilai-

nilai islami di Himawari Daycare ?

d. Untuk mengetahui tahap pertukaran stabil yang dilakukan

oleh ibu asuh dengan anak asuh dalam mengenalkan nilai-

nilai islami di Himawari Daycare ?

Page 22: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

10

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

Yakni penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi yang nyata dan positif dalam bidang ilmu

akademik khususnya ilmu komunikasi bagi mahasiswa atau

mahasiswi terutama jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam agar mengetahui dampak komunikasi interpersonal

terhadap kedekatan hubungan antara manusia.

b. Manfaat Praktis

Yakni penelitian ini diharapkan dapat menambah dan

memperluas wawasan keilmuan serta dapat dijadikan

masukan bagi para orangtua dan ibu asuh dalam

mengenalkan nilai nilai islami kepada anak melalui

komunikasi interpersonal.

Page 23: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

11

E. Kajian Pustaka

Tabel 1. Perbandingan Penelitian Sejenis Terdahulu Dengan

Penelitian Yang dilakukan

Judul

penelitian

Komunikasi

Antarpribadi

dalam

Membangun

Relasi Antara

Pengasuh

dengan Anak

Yatim dan

Dhuafa Studi

Kasus Asrama

Griya Yatim dan

Dhuafa Cabang

Bintaro

Tangerang

Selatan”.

Komunikasi

Interpersonal

Antara Guru

dan Anak

Tunarungu

Dalam

Meningkatka

n Kualitas

Ibadah Shalat

Di Sekolah

Luar Biasa

Negeri 1

Lebak Bulus.

Peranan

Komunik-

asi

Interperson

al

Pengasuh

Anak

Terhadap

Kemampu

an

Interaksion

al Anak

Asuh

(Studi

Pada

Tempat

Penitipan

Anak Fun

Daycare

Bandar

Lampung).

Komunikasi

interpersonal ibu

asuh dengan anak

asuh dalam

mengenalkan

nilai-nilai islami

di Himawari

Daycare.

Peneliti Olivia Nabila

Ayu

Eko

Wahyudi

Mia

Kartika

Chandra

Fatia Nurul Ismi

Page 24: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

12

Lembaga

dan

Tahun

UIN Syarif

Hidayatullah

Jakarta Tahun

2016

UIN Syarif

Hidayatulla

h Jakarta

Tahun 2013

Universitas

Bandar

Lampung

Tahun

2019

UIN Syarif

Hidayatullah

Jakarta Tahun

2019

Masalah

penelitian

Bagaimana

tahapan penetrasi

sosial pengasuh

dan anak yatim

dalam tahapan

orientasi,eksplora

si, afektif dan

pertukaran stabil

dalam

membangun

relasi

Bagaimana

komunikasi

interpersona

l guru dan

anak tuna

tunggu

dalam

meningkatk

an kualitas

ibadah

shalat

bedasarkan

teori

interaksi

obat

simbolik

Bagaimana

peranan

komunikas

i

interperson

al

pengasuh

anak

berdasarka

n

pendekatan

humanistik

Bagaimana

tahapan penetrasi

sosial ibu asuh

dengan anak asuh

dalam tahap

orientasi,

eksplorasi, afektif

dan pertukaran

stabil sebuah

hubungan

Tujuan

penelitian

Untuk

mengetahui

bagaimana

tahapan penetrasi

sosial dalam

membangun

relasi antara

pengasuh dan

anak yatim

Untuk

mengetahui

bagaimana

komunikasi

interpersona

l guru dan

anak tuna

tinggi

dalamening

katkan

kualitas

ibadah

Untuk

mengetahu

i

pendekatan

humasnitik

yang

paling

mendomin

asi dalam

peranan

komunikas

i

interperson

al

pengasuh

dan anak

asuh

Untuk

mengetahui

bagaimana

tahapan orientasi,

eksplorasi, afektif

dan pertukaran

stabil

Page 25: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

13

Teori Penetrasi sosial Interaksiona

l Simbolik

Humanisti

k

Penetrasi sosial

Metode

penelitian

Studi kasus Deksriptif Studi

kasus

Deksriptif

Hasil

penelitian

Pada tahap

orientasi

pengasuh akan

berinteraksi

secara umum

dengan

menanyakan

biodata anak pada

tahap eksplorasi

anak sudah

mulaibuka

informasi

mengenaik

dirinya pada

tahap afektif anak

mulai curhat

masalah pribadi

dan meminta

solusipengasuh

pada tahap

pertukaran stabil

pengasuh sudah

dapat memahami

masalah yang

terjadi dari raut

wajah anak tanpa

ditanya

Temuan

dalam

penelitian

ini adalah

komunikasi

interpersona

l yang

dilakukan

guru

terhadap

anak tuna

rugu dalam

meningkatk

an kualitas

ibadah

shalat

menggunaka

n metode

demonstrasi

dan oral

dengan cara

memperaga

kan barang,

kejadian

atau urutan

melakukan

suatu

kegiatan

kegiatan

Komunika

si

interperson

al

berdasarka

n lima

aspek

humanistik

yang

paling

mendomin

asi tingkat

keberhasila

n

komunikas

i

interperson

al adalah

aspek

keterbukaa

n

Pada tahap

orientasi anak

anak akan

mengalami masa

adaptasi yang

berbeda paling

lama satu bulan

dan paling cepat

dua Minggu pada

tahap eksplorasi

anak akan

membuka

informasi

mengenai dirinya

dengan bercerita

pada tahap afektif

anak akan

spontan bercerita

tanpa diminta dan

akan ada

pemberian solusi

yang diberi oleh

ibu asuh pada

tahap pertukaran

stabil baik ibu

asuh dan anak

asuh sudah tidak

lagi salah tafsir

karena sudah

mengetahui

pribadi masing-

masing

Page 26: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

14

G. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah

konstruktivis yang memandang realitas sosial bukanlah realitas

yang natural, tetapi realitas sosial yang terbentuk dari hasil

konstruksi.5Paradigma konstruktivis ini berpandangan bahwa

pengetahuan itu bukan hanya merupakan hasil pengalaman

terhadap fakta, tetapi juga merupakan hasil konstruksi

pemikiran subjek yang diteliti. Pengenalan manusia terhadap

realitas sosial berpusat pada subjek dan bukan objek, hal ini

berarti bahwa ilmu pengetahuan bukan hasil pengalaman

semata, tetapi merupakan juga konstruksi oleh pemikiran.6

2. Metode dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif.

Kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

deksriptif berupa kata-kata yang tertulis atau lisan dari orang-

orang atau prilaku yang diamati. Penelitian kualitatif berusaha

mencari apa yang ada di balik tindakan, bukan fenomena luar

tetapi fenomena dalam dan lebih menekankan pada makna dan

proses daripada hasil dari suatu aktifitas7

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara (interview)

5Eriyanto.Analisis Isi: Pengantar Metodologi untuk Penelitian

IlmuKomunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainya. (Jakarta:Kencana, 2011), 43 6Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru,

(Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2012), 140. 7Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2009), cet. ke 26, h. 3.

Page 27: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

15

Wawancara merupakan suatu kegiatan Tanya jawab

dengan tatap muka (face to face) antara pewawancara

(interviewer) dan yang diwawancarai (interviewer) tentang

masalah yang diteliti, dimana pewawancara bermaksud

memperoleh persepsi, sikap, dan pola pikir yang diteliti.

Karena wawancara itu dirancang oleh pewawancara maka

hasilnya pun dipengaruhi oleh karakteristik pribadi

pewawancara8.

Wawancara dilakukan secara mendalam dengan

melakukan tanya jawab pada pokok persoalan yang ingin

diketahui dan diteliti oleh peneliti sehingga informasi yang

didapat dan dikumpulkan adalah sebuah fakta yang teruji

kebenaranya. Peneliti melakukan wawancara dengan lima

ibu asuh dan kepala Daycare di Himawari Daycare

b. Observasi

Metode observasi adalah pengumpulan data yang

digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui

pengamatan dan pengindraan.9 Penelitian ini menggunakan

metode observasi dengan terjun langsung ke lapangan dan

mengamati fenomena-fenomena yang terjadi di lapangan.

Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk

mengamati dan melihat langsung fenomena yang terjadi

kemudian mencatat perilaku dan fakta yang terjadi di

lapangan. Peneliti melakukan observasi pada komunikasi

8Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru,

(Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2012), h. 161 9Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif.( Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2010), h. 115

Page 28: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

16

interpersonal yang dilakukan sehari-hari antara ibu asuh dan

anak untuk mengenalkan nilai islami di Himawari Daycare.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan pengumpulan data melalui

peninggalan tulisan berupa arsi-arsip, buku-buku dan surat

kabar sebagai bukti yang menunjukan peristiwa atau kegiatan

yang berhubungan dengan penelitian ini. Dokumen adalah

profil data berupa bahan tulis ataupun film yang dapat berupa

dokumen pribadi dan dokumen resmi10

. Dalam hal ini

peneliti memperoleh dokumen dari berbagai sumber seperti

buku perpustakaan, arsip dan jurnal yang diperoleh dari

internet, dan foto kegiatan, profil dan sarana juga prasarana

yang ada di Daycare.

4. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini

adalah teknik Miles dan Huberman (1994), terdiri dari tiga

tahapan yaitu, reduksi data, paparan data dan penarikan

kesimpulan11

(Pawito 2007, 104). Berikut penjelasanya:

a. Reduksi data (Data Reduction )

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemfokusan,

penyederhaaan, dan pentransformasian “data mentah“ yang

terjadi dalam catatan-catatian lapangan yang tertulis.

Sebagaimana kita ketahui, reduksi data terjadi secara

kontinu melalui kehidupan suatu proyek yang diorientasikan

10

Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 2009), cet. ke 26, h. 216 11

Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif,( Yogyakarta: PT. LkiS Pelangi

Aksara, 2007), h. 104

Page 29: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

17

secara kualitatif12

. Dari sekian banyak data yang diperoleh

di lapangan, peneliti memilih menyederhanakan beberapa

data yang benar-benar diperlukan dan yang peneliti anggap

penting serta sesuai dengan penelitian ini.

b. Paparan data (data display)

Penyajian data adalah proses pemberian sebuah informasi

yang telah disusun sedemikian rupa sehingga

memungkinkan peneliti menarik kesimpulan dan mengambil

tindakan.13

Data yang diperoleh dikategorisasikan menurut

pokok permasalahan dan dibuatkan dalam bentuk matriks

sehingga memudahkan peneliti untuk melihat pola-pola

hubungan satu data dengan data lainya.

c. Penarikan data kesimpulan (conclusion

drawing/verification)

Penarikan kesimpulan adalah menyimpulkan dan

melakukan verifikasi atas data-data yang sudah di proses ke

dalam bentuk-bentuk yang sesuai dengan pola pemecahan

permasalahan yang dilakukan.

5. Subjek dan Objek Penelitian

Adapun subjek dalam penelitian ini adalah empat ibu asuh

dan Sembilan anak asuh Sedangkan objek dalam penelitian ini

adalah penetrasi sosial yang dilakukan ibu asuh terhadap anak

asuh dalam mengenalkan nilai-nilai islami di Himawari

daycare. Melalui pendekatan KAP.

12

Emzir, Analisis Data: Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rajawali

Pers,2011), h. 129 13

Mulyadi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Pekanbaru: Diktat, 2011), 56

Page 30: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

18

6. Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di tempat penitipan anak

Himawari Daycare beralamat di Komplek Kejaksaan Agung

SUAD blok A11, Kreo, Larangan, Tangerang. Waktu

peneltian ini akan dilaksanakan pada bulan Juni-Oktober 2019.

H. Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan ini menggunakan pedoman

penulisan karya ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertasi) berdasarkan

keputusan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2017.

Adapun sistematika penulisanya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini pendahuluan meliputi latar

belakang masalah, pembatasan dan perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan

sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab ini berisi penjelasan tentang

komunikasi interpersonal, penjelasan tentang teori

penetrasi sosial, penjelasan tentang nilai islami.

BAB III GAMBARAN UMUM

Dalam bab ini membahas mengenai profil umum

Himawari Daycare, seperti sejarah singkat

Himawari Daycare, program Himawari Daycare,

jadwal kegiatan Himawari Daycare, fasilitas dan

struktur pengurus dan tugas pengurus Himawari

Daycare

Page 31: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

19

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Dalam bab ini berisi penyajian data dan temuan

penelitian hasil data wawancara, observasi dan

dokumentasi yang dilakukan di Himawari

Daycare. Data temuan tersebut berkaitan dengan

teori penetrasi sosial yang dilakukan ibu asuh

dalam mengenalkan dan nilai Islami,

BAB V PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisi uraian data dan temuan

penelitian yang dikaitkan dengan Teori penetrasi

sosial.

BAB VI PENUTUP

Dalam bab ini meliputi simpulan, dan saran atas

penelitian yang telah dibahas dalam skripsi ini.

Kemudian menjelaskan simpulan dan saran yang

akan dilakukan oleh Himawari Dayacare.

Page 32: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

20

Page 33: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

21

BAB II

LANDASAN TEORI DAN KONSEP

A. Dakwah Fardiyah

1. Definisi Dakwah Fardiyah

Dakwah fardiyah adalah proses ajakan atau seruan kepada

jalan Allah yang dilakukan oleh seorang da’i kepada

perorangan (interpersonal), yang dilakukan secara langsung

tatap muka (face to face), atau langsung tetapi tidak tatap

muka (bermedia) yang bertujuan memindahkan mad’u pada

keadaan yang lebih baik dan diridhai Allah14

. Dakwah

fardiyah memiliki tiga pengertian yaitu:

a. Mafhum Fakwah: usaha seorag da’I mengenal dan menjaga

hubungan baik dengan mad’u untuk dituntun ke jalan Allah.

b. Mafhum Haraki: menjalin hubungan dengan masyarakat

umum, kemudian memilih salah seorang dari mereka untuk

membina hubungan lebih dekat, menampkan kecintaan dan

perhatian.

c. Mafhum Tanzimi: pengarahan (Tanzih) berupa bimbingan

seorang da’I kepada mad’u dalam rangka berdakwah

kepada Allah untuk membantu memahami keadaan dirinya,

memahami persoalan-persoalan dan hambatan-hambatan

yang dihadapinya, menunjukan dengan cara halus tentang

kemampuan dan kelebihan yang ia miliki.

Berdasarkan definisi diatas dakwah fardiyah merupakan

dakwah yang berinteraksi secara tatap langsung sehingga dai

14

Enjang dan Aliyudin, Dasar-dasar Ilmu Dakwah, (Bandung: Widya

Padjadjaran, 2009), 67.

Page 34: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

22

dapat mengetahui respon mad’u terhadap pesan

dakwahnya baik itu respon yang baik ataupun buruk.

2. Tahapan Dakwah Fardiyah

Menurut Syaikh Mustafa tahapan dakwah fardiyah ada tujuh

yaitu:

a. Membina hubungan dan mengenal setiap orang yang ingin

didakwahi.

b. Membangkitkan iman yang mengendap dalam jiwa

c. Membantu memperbaiki keadaan dirinya dengan

mengenalkan perkara-perkara yang bernuansa ketaatan

kepada Allah dan bentuk-bentuk ibadah yang diwajibkan.

d. Menjelaskan tentang pengertian ibadah secara syamil

menyeluruh atau komprehensif tida hanya terbatas pada

masalah shalat, puasa, zakat dan haji saja.

e. Harus menjelaskan kepada mad’u bahwa keberagaman kita

tidak cukup hanya dengan keislaman diri kita sendiri, hanya

sebagai seorang muslim yang taat menjalankan kewajiban

ritual, berperilaku baik dan tidak menyakiti orang lain

selain itu tidak ada lagi.

f. Menjelaskan bahwa kewajiban diatas tidak mungkin dapat

ditunaikan secara individu, masing-masing orang secara

terpisah tidak mungkin mampu menegakan Negara islam

dan mengembalikan system kekhalifahan.

Page 35: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

23

g. Menjelaskan tentang kepentingan sorang mad’u kepada

sebuah jamaah 15

B. Komunikasi

1. Definisi Komunikasi

Istilah communication berasal dari bahasa latin, yaitu

communicatius yang berarti berbagi atau menjadi milik

bersama. Kata sifatnya communis yang bermakna umum atau

bersama-sama. Dengan demikian komunikasi menurut

Lexicographer (ahli kamus bahasa), menunjuk pada suatu

upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. 16

Komunikasi bersifat sistematis, yaitu bahwa komunikasi

terjadi dalam suatu sistem pada bagian yang saling

berhubungan yang memengaruhi satu sama lain. selain itu fisik

dan waktu merupakan elemen-elemen dari sistem itu yang

memengaruhi interaksi.17

Jadi kesimpulanya adalah komunikasi merupakan sebuah

sistem yang mengatur informasi dan dapat disampaikan atau

tersampaikan. Komunikasi dapat terjadi hanya jika ada

setidaknya dua orang yang berinteraksi melalui penyampaian

suatu pesan dalam bentuk tanda atau simbol baik verbal

maupun non verbal yang disebut sebagai komunikator dan

satunya lagi disebut sebagai komunikan.

15

Armawati Arbi, Dakwah dan Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta

Press,2003), 121-122. 16

Marhaeni Fajar, Ilmu Komuniasi Teori dan Praktik, (Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2009), 31. 17

Julia T. Wood, Komunikasi Teori dan Praktik (Komunikasi dalam

kehidupan kita), (Jakarta: Salemba Humanika, 2013), 3.

Page 36: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

24

2. Karakteristik Komunikasi

a. Komunikasi suatu proses

Komunikasi sebagai suatu proses artinya bahwa

komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa

yang terjadi secara berurutan serta berkaitan satu sama

lainya dalam kurun waktu tertentu. Proses komunikasi

melibatkan banyak faktor atau unsur. Faktor atau unsur

yang dimaksud antara lain dapat mencakup pelaku atau

peserta, pesan (meliputi bentuk, isi, dan cara penyajianya),

saluran atau alat yang dipergunakan untuk menyampaikan

pesan, waktu, tempat hasil atau akibat yang terjadi.

b. Komunikasi adalah upaya yang disengaja serta mempunyai

tujuan

Komunikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara

sadar, disengaja serta sesuai dengan tujuan atau keinginan

dari pelakunya. Pengertian sadar disini menunjukan bahwa

kegiatan komunikasi yang dilakukan seseorang sepenuhnya

berada dalam kondisi mental psikologis yang terkendalikan

bukan dalam keadaan mimpi.

c. Komunikasi menurut adanya partisipasi dan kerja sama dari

para pelaku yang terlibat

Kegiatan komunikasi akan berlangsung dengan baik

apabila pihak-pihak yang berkomunikasi (dua orang atau

lebih ) sama-sama ikut terlibat dan sama-sama mempunyai

perhatian yang sama terhadap topic pesan yang

dikomunikasikan.

Page 37: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

25

d. Komunikasi bersifat simbolis

Komunikasi pada dasarnya merupakan tindakan yang

dilakukan dengan menggunakan lambang-lambang,

misalnya bahasa

e. Komunikasi bersifat transaksional

Komunikasi pada dasarnya menuntut dua tindakan:

memberi dan menerima. Dua tindakan tersebut tentunya

perlu dilakukan secara seimbang atau proposional oleh

masing-masing pelaku yang terlibat dalam komunikasi.

f. Komunikasi membantu faktor ruang dan waktu

Komunikasi menembus faktor waktu dan ruang

maksudnya bahwa para peserta atau pelaku yang terlibat

dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta

tempat yang sama. Dengan adanya berbagi produk

teknologi komunikasi seperti telepon, faksmili, teleks dan

lain-lain kedua faktor tersebut (waktu dan ruang) bukan lagi

menjadi persoalan dan hambatan dalam berkomunikasi. 18

3. Hambatan Komunikasi

Hambatan dalam berkomunikasi merupakan terganggunya

pesan atau informasi ketika seseorang berkomunikasi sehingga

pesan atau informasi yang tersampaikan tidak sesuai dengan

keinginan pengirim.

a. Gangguan

Ada dua jenis gangguan terhadap jalanya komunikasi yang

menurut sifatnya dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

18

Marhaeni Fajar, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik, 33-34

Page 38: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

26

1. Gangguan mekanik

Gangguan mekanik ialah gangguan yang disebabkan

saluran komunikasi atau kegaduhan yang bersifat fisik.

Termasuk gangguan mekanik adalah bunyi mengaung

pada pengeras suara atau riuh hadirin atau bunyi

kendaraan lewat ketika seseorang sedang berpidato dalam

suatu pertemuan.

2. Gangguan semantic

Gangguan semantic adalah gangguan yang bersngkutan

dengan pesan komunikasi yang pengertianya menjadi

rusak. Gangguan semantic tersaring ke dalam pesan

melalui penggunaan bahasa. Lebih banyak kekacauan

mengenai pengertian suatu istilah atau konsep yang

terdapat pada komunikator, akan lebih banyak gangguan

semantic dalam pesanya. Gangguan semantic terjadi

dalam salah pengertian. Semantic adalah pengetahuan

mengenai pengertian kata-kata yang sebenarnya atau

perubahan pengertian kata-kata.

b. Kepentingan

Interest atau kepentingan akan membuat seseorang

selektif dalam menanggapi atau menghayati suatu pesan.

Orang hanya akan memperhatikan perangsang yang ada

hubunganya dengan kepentinganya. Kepentingan bukan

hanya mempengaruhi perhatian kita saja tetapi juga

menentukan daya tanggap, perasaan, pikiran dan tingkah

laku kita akan merupakan sifat reaktif terhadap segala

Page 39: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

27

perangsang yang tidak bersesuaian atau bertentangan

dengan suatu kepentingan.

c. Motivasi terpendam

Motivation atau motivasi akan mendorong

seseorang berbuat sesuatu yang sesuai benar dengan

keinginan, kebutuhan dan kekuranganya. Semakin sesuai

komunikasi dengan motivasi seseorang semakin besar

kemungkinan komunikasi itu dapat diterima dengan baik

oleh pihak yang bersangkutan. Sebaliknya komunikan

akan mengabaikan suatu komunikasi yang tidak sesuai

dengan motivasinya. Dalam pada itu sering kali pula

terjadi seorang komunikator tertipu oleh tanggapan

komunikan yang seolah-oleh tampaknya khsus

menanggapinya, sungguhpun pesan komunikasi tak

bersesuaian dengan motivasinya. Tanggapan semu dari

komunikan itu tentunya mempunyai motivasi terpendam.

d. Prasangka

Prejudice atau prasangka merupakan salah satu

rintangan atau hambatan berat bagi suatu kegiatan

komunikasi oleh karena orang yang mempunyai

prasangka belum apa-apa sudah bersikap curiga dan

menentang komunikator yang hendak melancarkan

komunikasi. Dalam prasangka, emosi memaksa kita untuk

menarik kesimpulan atas dasar prasangka tanpa

menggunakan pikiran yang rasional. Sesuatu yang

objektif pun akan dinilai negative. Prasangka bukan saja

dapat terjadi terhadap suatu ras, seperti sering kita dengar

Page 40: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

28

melainkan juga terhadap agama, pendirian politik,

kelompok dan pendek kata suatu perangsang yang dalam

pengalaman pernah memberi kata yang tidak enak. 19

C. Komunikasi Interpersonal

1. Definisi Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal merupakan salah satu bagian

dari ilmu komunikasi yang paling banyak frekuensi

penggunaanya untuk memulai sebuah komunikasi. Sebab,

dalam komunikasi interpersonal informasi yang diterima

terjadi pada saat itu juga dan bertimbal balik sehingga para

actor komunikasi saling menerima informasi secara maksimal

komunikasi interpersonal juga merupakan komunikasi yang

paling efektif untuk memulai sebuah hubungan.

Komunikasi Interpersonal adalah komunikasi antara

individu-individu atau tatap muka antar dua atau beberapa

orang, dimana pengirim dapat menanggapi secara langsung

pula.20

Dikatakan oleh R.Wayne Pace dalam Hafied Cangara

mengemukakan bahwa komunikasi interpersonal ”merupakan

proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau

lebih secara tatap muka dimana pengirim dapat menyampaikan

pesan secara langsung dan penerima dapat menerima dan

menaggapi secara langsung.21

19

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT

Citra Aditya Bakti, 2003), 49 20

Agus M. Hardjana, Komunikasi Interpersonal, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2005), 20 21

Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta, PT. Raja Grafindo

Persada, 1998), 32

Page 41: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

29

Komunikasi interpersonal berperan dalam

mempengaruhi perilaku seseorang dan terlibat dalam proses

perubahan dan pengembangan. Sebab di dalam komunikasi

interpersonal pihak-pihak yang terlibat akan secara aktif terus

menerus memberikan semangat atau dorongan sehingga dapat

merubah perasaan, pikiran dan perilaku sesuai yang

diharapkan.

2. Komponen-Komponen Komunikasi Interpersonal

a. Komunikator

Komunikator merupakan orang yang mempunyai

kebutuhan untuk berkomunikasi, yakni keinginan untuk

membagi keadaan internal sendiri, baik yang bersifat

emosional maupun informasional dengan orang lain.

kebutuhan ini dapat berupa keinginan untuk memengaruhi

sikap dan tingkah laku orang lain. Di dalam konteks

komunikasi interpersonal komunikator adalah

orang/individu yang menciptakan, memformulasikan, dan

menyampaikan pesan.

b. Encoding

Encoding adalah suatu aktifitas internal pada komunikator

dalam menciptakan pesan melalui pemilihan simbol-simbol

verbal dan non verbal, yang disusun berdasarkan aturan-

aturan tata bahasa, serta disesuaikan dengan karakteristik

komunikan.

Page 42: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

30

c. Pesan

Pesan merupakan hasil encoding. Pesan adalah

seperangkat simbol-simbol baik verbal maupun non verbal,

atau gabungan keduanya, yang mewakili keadaan khusus

komunikator untuk disampaikan kepada pihak lain.

D. Saluran

Merupakan sarana fisik penyampaian pesan dari

sumber ke penerima atau yang menghubungkan orang ke

orang lain secara umum. Dalam konteks komunikasi

interpersonal, penggunaan saluran atau media semata-mata

karena situasi dan kondisi tidak memungkinkan dilakukan

komunikasi secara tatap muka.

E. Komunikan

Adalah seseorang yang menerima, memahami dan

menginterpretasi pesan.Dalam konteks komunikasi

interpersonal, penerima bersifat aktif, selain menerima

pesan melakukan pula proses interpretasi dan memberikan

umpan balik.

F. Decoding

Decoding merupakan kegiatan internal dalam diri

penerima. Melalui indera, penerima mendapatkan macam-

macam data dalam bentuk ”mentah”, berupa kata-kata dan

simbol-simbol yang harus diubah ke dalam pengalaman-

pengalaman yang mengandung makna.

Page 43: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

31

G. Respon

Yakni apa yang telah diputuskan oleh penerima untuk

dijadikan sebagai sebuah tanggapan terhadap pesan. Respon

dapat bersifat positif, netral, maupun negatif.Respon positif

apabila sesuai dengan yang dikehendaki komunikator. Netral

berarti respon itu tidak menerima ataupun menolak keinginan

komunikator. Dikatakan respon negative apabila tanggapan

yang diberikan bertentangan dengan yang diinginkan oleh

komunikator.

H. Gangguan (noise)

Gangguan atau noise atau barrier beraneka ragam, untuk

itu harus didefinisikan dan dianalisis. Noise dapat terjadi di

dalam komponen-komponen manapun dari sistem

komunikasi. Noise merupakan apa saja yang menggangu atau

membuat kacau penyampaian dan penerimaan pesan,

termasuk yang bersifat fisik dan phsikis.

I. Konteks Komunikasi

Komunikasi selalu terjadi dalam suatu konteks tertentu,

paling tidak ada tiga dimensi yaitu ruang, waktu dan

nilai.Konteks ruang menunjuk pada lingkungan konkrit dan

nyata tempat terjadinya komunikasi, seperti ruangan, halaman

dan jalanan. Konteks waktu menunjuk pada waktu kapan

komunikasi tersebut dilaksanakan, misalnya: pagi, siang, sore,

malam. Konteks nilai, meliputi nilai sosial dan budaya yang

memengaruhi suasana komunikasi seperti: adat istiadat,

Page 44: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

32

situasi rumah, norma sosial, norma pergaulan, etika, tata

krama, dan sebagainya.22

3. Tujuan Komunikasi Interpersonal

a. Mengungkapkan perhatian kepada orang lain

Untuk mengungkapkan perhatian kepada orang lain. Dalam

hal ini seseorang berkomunikasi dengan cara menyapa,

tersenyum, melambaikan tangan, membungkukkan badan,

menanyakan kabar kesehatan partnernya dan sebagainya.

b. Menemukan diri sendiri

Artinya, seseorang melakukan komunikasi interpersonal

karena ingin mengetahui dan mengenali karakteristik diri

pribadi berdasarkan informasi dari orang lain. Bila

seseorang terlibat komunikasi interpersonal dengan orang

lain, maka terjadi proses belajar banyak sekali tentang diri

maupun orang lain.

c. Menemukan dunia luar

Dengan komunikasi interpersonal diperoleh kesempatan

untuk mendapatkan berbagai informasi dari orang lain,

termasuk informasi penting dan aktual. Jadi komunikasi

merupakan “jendela dunia”karena dengan berkomuikasi

dapat mengetahui berbagai kejadian di dunia luar.

d. Membangun dan memelihara hubungan yang harmonis

Sebagai makhluk sosial, salah satu kebutuhan setiap orang

yang paling besar adalah membentuk dan memelihara

hubungan baik dengan orang lain. semakin banyak teman

22

Suranto AW, Komunikasi Interpersonal, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), 7-

9

Page 45: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

33

yang dapat diajak bekerja sama maka semakin lancarlah

pelaksanaan kegiatan dalam hidup sehari-hari. Oleh karena

itulah setiap orang telah menggunakan banyak waktu untuk

komunikasi interpersonal yang diabdikan untuk membangun

dan memelihara hubungan sosial dengan orang lain.

e. Mempengaruhi sikap dan tingkah laku

Dalam prinsip komunikasi, ketika pihak komunikan

menerima pesan atau informasi, berarti komunikan telah

mendapat pengaruh dari proses komunikasi. Sebab, pada

dasarnya komunikasi adalah sebuah fenomena, sebuah

pengalaman. Setiap pengalaman akan memberi makna pada

situasi kehidupan manusia, termasuk memberi makna

tertentu terhadapa kemungkinan terjadinya perubahan sikap.

f. Mencari kesenangan atau sekedar menghabiskan waktu

Ada kalanya, seseorang melakukan komunikasi

interpersonal sekedar mencari kesenangan atau

hiburan.Berbicara dengan teman mengenai olahraga,

bertukar cerita-cerita lucu. Komunikasi interpersonal

semacam itu dapat memberikan keseimbangan yang penting

dalam pikiran yang memerlukan suasana rileks dari semua

keseriusan berbagai kegiatan sehari-hari.

g. Menghilangkan kerugian akibat salah komunikasi

Komunikasi interpersonal dapat menghilangkan kerugian

akibat salah komunikasi dan salah interpretasi yang terjadi

antara sumber dan penerima pesan.Karena dengan

komunikasi interpersonal dapat dilakukan dengan

Page 46: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

34

pendekatan secara langsung, menjelaskan berbagai pesan

yang rawan menimbulkan kesalahan interpretasi.

h. Memberikan bantuan (konseling)

Ahli kejiwaan, ahli psikologi klinis dan terapi

menggunakan komunikasi interpersonal dalam kegiatan

professional mereka untuk mengarahkan klienya. Tanpa

disadari setiap orang ternyata sering bertindak sebagai

konselor maupun konseli dalam interaksi interpersonal

sehari-hari.

4. Efektivitas Komunikasi Interpersonal

Efektivitas Komunikasi Interpersonal dimulai dengan

lima kualitas umum yaitu keterbukaan (Openness), empati

(empathy), dukungan (supportiveness), positif (positiveness),

kesetaraan (equality).

a. Empati (Empathy)

Empati merupakan proses kemampuan menangkap hal-

hal yang terdapat di dalam komunikasi dengan orang lain

dengan cara menganalisis pembicaraan, nada suara

sehingga seseorang dapat menangkap pikiran dan perasaan

yang sesuai dengan orang yang bersangkutan.23

Orang yang

empatik akan mampu memahami perasaan dan sikap orang

lain. Seseorang dapat berkomunikasi secara empati baik

secara verbal maupun non verbal. Seperti halnya empati

secara verbal adalah memberi perhatian dengan cara

23

Abd. Khalik, Filsafat Komunikasi, (Cet. I; Makassar: Alaudin Press, 2014).

31

Page 47: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

35

berinteraksi dan empatik secara non vebal dengan cara

postur tubuh yang penuh perhatian dan kedekatan fisik.

b. Keterbukaan (Openness)

Keterbukaan (openness) merupakan salah satu faktor

yang mempengaruhi efektivitas komunikasi antarpribadi.

Sebuah keterbukaan mensyaratkan adanya kejujuran.

Menurut De Vito dalam Suciati keterbukaan diri seseorang

meliputi lima hal: 24

1. Kesediaan untuk mengungkap diri.

2. Kesediaan mengungkap sisi diri terlepas dari identitas

diri, yang akan diukur melalui kemampuan untuk

mengungkap sikap, pikiran perasaan dan ekspresi.

3. Kesediaan untuk menerima orang lain apa adanya diukur

melalui ada tidaknya orang lain menerima seseorang.

4. Kesediaan untuk mendengarkan dan memahami masalah

pribadi seseorang.

5. Tingkat keluasaan yang akan diukur dari luas sempitnya

jenis topik yang dikomunikasikan kepada seseorang.

Keterbukaan dapat diwujudkan melalui sikap yang

jujur dan emmbuka diri dalam berinteraksi serta dapat

mengakui bahwa perasaan dan pikiran yang dilontarkan

merupakan milik pribadi.

24

Suciati, Komunikasi Interpersonal, (Cet I; Yogyakarta: Mata Padi Persindo,

2015), 31-32

Page 48: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

36

c. Dukungan (Supportiveness)

Hubungan antarpribadi yang efektif adalah hubungan

yang dimana terdapat sikap support. Memilki komitmen untuk

mendukung terselenggaranya interaksi secara terbuka. Gaya

spontan membantu menciptakan suasana mendukung. Orang

yang spontan dalam berkomunikasi cenderung akan berterus

terang terhadap suatu hal dalam mengutarakan pikiranya.

Bertindak secara provisional, pikiran terbuka dan kesadaran

penuh serta ada kesediaan untuk mengubah sikap dan pendapat

akan mendorong sikap mendukung 25

d. Sikap positif (Positiveness)

Ditunjukan dalam bentuk sikap dan perilaku dengan cara

menghargai orang lain, tidak menaruh curiga, memberikan

pujian dan penghargaan. Sikap positif yang tercermin dalam

diri seseorang akan mengeluarkan citra yang baik tentang

dirinya sehingga jika seseoang mempunyai sikap positif akan

dirinya perasaan ini akan menyebar kepada perasaan orang

lain sehingga komunikasi akan berjalan dengan efektif.

e. Kesetaraan

Kesetaraan termasuk pada salah satu karakteristik

efektivitas dalam komunikasi antarpribadi. Hal ini terjadi

ketika satu mitra komunikasi melihat mitra lainya memberikan

kontribusi dalam interaksi mereka. 26

kesetaraan meliputi

penempatan diri setara dengan orang lain, mengakui

25

Joseph De Vito, Komunikasi Antar Manusia, (Edisi Kelima, Alih Bahasa,

Agus Maulana, Jakarta: Professional Books), 262. 26

Suciati, Komunikasi Interpersonal, (Cet I; Yogyakarta: Mata Padi Presindo,

2015), 75

Page 49: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

37

pentingnya kehadiran orang lain, tidak memaksakan kehendak,

saling memerlukan. Dengan adanya persamaan pihak yang

terlibat dalam komunikasi juga dapat saling menghargai dan

menghormati perbedaan dan keyakinan27

D.Teori Penetrasi Sosial Irwin Altman dan Dalmas Taylor

1. Definisi Teori Penetrasi Sosial

Teori penetrasi sosial merupakan salah satu teori dari

komunikasi interpersonal yang membahas bagaimana

perkembangan dan kedekatan dalam sebuah hubungan. Teori

ini dipopulerkan oleh Irwin Altman dan Dalmas Taylor

(1973). Teori penetrasi sosial (social penetration theory)

berupaya mengidentifikasi proses peningkatan keterbukaan

dan keintiman seseorang dalam menjalani hubungan dengan

orang lain.28

Teori penetrasi sosial merupakan teori dalam

memulai dan membangun sebuah hubungan menjadi hubungan

yang awalnya bersifat tidak pribadi menjadi pribadi. Penetrasi

sosial mempunyai tahapan awal mula individu dalam menjalin

sebuah hubungan dan bagaimana hubungan itu berkembang.

Dapat dipahami bahwa semakin dalam dan semakin

pribadi informasi diri yang disampaikan menandakan bahwa

hubungan tersebut semakin akrab dan intim hal itu disebabkan

oleh emosi yang terjadi di antara individu seperti adanya rasa

nyaman untuk berkomunikasi dan berhubungan.

27

Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Karya, 2000),

135. 28

Morissan, Teori Komunikasi Individu Hingga Massa, (Jakarta: Kencana

Prenada Group,2013), 296

Page 50: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

38

Diperkirakan bahwa proses penetrasi sosial umumnya

akan menunjukan tingkat pertumbuhan yang lebih cepat

selama tahap awal atau menengah, daripada tahap

perkembangan selanjutnya29

. Maksud dari hal ini disebabkan

karena lapisan kepribadian yang lebih sentral digambarkan

memiliki penghalang yang lebih kuat daripada lapisan luar

membuatnya lebih mudah diakses oleh orang lain.

Teori penetrasi sosial mempunyai peran yang besar dalam

bidang psikologi dan komunikasi. Model teori penetrasi sosial

menyediakan jalan yang lengkap untuk menggambarkan

perkembangan hubungan interpersonal dan untuk

mengembangkanya dengan pengalaman individu sebagai

proses pengungkapan diri yang mendorong kemajuan

hubungan30

Proses penetrasi sosial mencakup di dalamnya perilaku

verbal (kata-kata yang digunakan), perilaku non verbal (postur

tubuh kita, sejauh mana kita tersenyum dan sebagainya) dan

perilaku yang berorientasi pada lingkungan (ruang antara

komunikator, objek fisik yang ada dalam lingkungan dan

sebagainya)31

. Maksudnya dalam proses penetrasi sosial

simbol yang dikeluarkan individu dalam berkomunikasi dapat

dikatakan bagian dari penetrasi sosial sebab simbol yang

digunakan dimaknai sebagai ungkapan individu pada saat

29

Irwin Altman dan Dalmas Taylor, Social Penetration: The Development of

Interpersonal Relationship, (USA: Holt, Rinehart and Winston,Inc., 1973), 44 30

A. Supraticcknya, Komunikasi Antarpribadi, Tinjauan Psikologis,

(Yogyakarta: Kanisius, 1995) 26 31

West dan Turner, Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi,

(Jakarta: Salemba Humanika, 2008), cet-3, 196

Page 51: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

39

berkomunikasi. Contohnya bahasa yang hanya dimengerti oleh

individu yang bersangkutan dimaknai bahwa hubungan yang

terjalin sudah dekat sebab hanya mereka yang menggunakan

kata-kata tersebut dalam berkomunikasi. Kemudian, simbol

nonverbal seperti senyum yang menandakan mengiyakan suatu

hal akan dimaknai bahwa hubungan mereka sudah sangat

dekat karena individu dapat menafsirkan pesan non verbal

yang disampaikan oleh individu lainya.

Analogi bawang adalah analogi yang menjelaskan

bagaimana sebuah hubungan itu dapat terjadi. Sebagaimana pada

gambar 2.1 pada lapisan terluar individu hanya akan

menampilkan informasi yang sangat umu seperti usia, kediaman,

pekerjaan. Pada lapisan selanjutnya atau lapisan tengan yang di

tampilkan adalah informasi mengenai selera music, pandangan

politik dan kegiatan dikala senggang. Lapisan terdalam

menampilkan informasi yang sangat privasi seperti watak, konsep

diri32

32

https://medium.co,/@billymeredith175/social-penetration-theory.com

Page 52: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

40

Gambar 2.1 Analogi Bawang Penetrasi Sosial

2. Asumsi Teori Penetrasi Sosial

Richard West dan Lynn H. Turner mengemukakan bahwa

Teori Penetrasi Sosial dibangun diatas sejumlah asumsi

sebagai berikut33

:

a. Hubungan-hubungan mengalami kemajuan dari tidak

intim menjadi intim

b. Hubungan komunikasi Secara umum, perkembangan

hubungan sistematis dan dapat diprediksi

c. Perkembangan hubungan mencakup depenetrasi

(penarikan diri) dan disolusi

d. Pembukaan diri adalah inti dari perkembangan hubungan

Pada asumsi pertama dikatakan hubungan yang

terjadi pada individu berawal dari hubungan yang tidak

dekat, hubungan yang terjalin hanya sebatas pemberian

informasi yang tidak pribadi namun lambat laun individu

akan mengalamikemajuan dalam hubungan dikarenakan

kenyamanan dalam berhubungan atau kesaamaan dalam cara

pandang sehingga hubungan yang semula tidak akrab

menjadi hubungan yang dekat. antar individu dimulai pada

tahapan supefisal dan bergerak pada sebuah kontinum

33

Richard West dan Lyn H. Turner, Pengantar Teori Komunikasi : Analisis

dan Aplikasi (Jakarta: Penerbit Salemba Humanika, 2012), 196.

Page 53: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

41

menuju tahapan yag lebih intim.34

Pada asumsi kedua Hubungan yang terjalin pada individu

berkembang secara sistematis dan dapat diprediksi. Kita tahu

bahwa dalam sebuah hubungan akan ada waktunya dimana

individu mulai tertarik dan membuat hubungan dengan

individu lainnya semakin dekat. Dalam proses tersebut

penetrasi sosial dapat memprediksi dugaan-dugaan yang

terjadi dalam sebuah proses kedekatan hubungan tersebut.

Pada asumsi ketiga hubungan yang terjadi antar individu

dapat mengalami konflik yang pada akhirnya hubungan

tersebut akan berantakan dan runtuh dan keruntuhan dalam

hubungan ini akan menyebabkan disolusi hubungan dan

hubungan akan semakin jauh.

Pada asumsi keempat pembukaan diri dapat didefinisikan

sebagai proses pembukaan informasi diri sendiri kepada

orang lain yang memiliki tujuan.35

Ketika individu memulai

berkomunikasi dengan individu lainya secara tidak langsung

individu akan memberikan informasi mengenai diri yang

akan di respon langsung oleh individu bersangkutan sehingga

komunikasi yang berlangsung akan berkembang ke dalam

hubungan selanjutnya.

3. Tahapan Penetrasi Sosial

Dalam penetrasi sosial terdapat empat tahapan untuk

memulai hubungan dari tingkat yang kecil ke tingkat yang

34

Richard West dan Lyn H. Turner, Pengantar Teori Komunikasi : Analisis

dan Aplikasi (Jakarta: Penerbit Salemba Humanika, 2012), 197 35

West dan Turner, Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi, 199

Page 54: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

42

lebih tinggi hal ini berkaitan dengan perilaku individu dalam

proses pembentukan hubungan sebagai berikut.36

:

a. Tahap Orientasi (Orientation Stage)

Pada tahap ini adalah tahapan paling awal dalam

memulai hubungan dengan orang lain. Hanya sedikit

mengenai diri kita yang terbuka untuk orang lain. individu

akan berhati-hati untuk membuka informasi pribadi kepada

individu lain. Biasanya, pada tahap ini kita menampilkan

sisi yang diaangap baik secara sosial sehingga konflik tidak

akan timbul dalam tahap ini. Orang-orang akan melakukan

percakapan ringan seperti topik-topik umum yang biasa di

bicarakan orang sekitar meliputi alamat, profesi, tren model

terbaru, masalah politik yang sering dibahas dan kejahatan

dijalanan.

Namun pada pembicaraan topik ini tidak dilakukan

penyelidikan berlebihan terhadap orang lain dikarenakan

pada tahap ini individu berhati-hati dan menghhindari

konflik sehingga mereka masih mempunyai kesempatan

untuk berhubungan kembali jika dirasa pada pertemuan

pertama masing-masing merasa ada imbalan yang cukup

didapat dari percakapan pertama mereka akan melanjutkan

ke tahap penetrai sosial selanjutnya.

b. Tahap Pertukaran Penjajakan Afektif (exploratory

affective exchange stage)

36

Budayatna dan Ganiem, Teori Komunikasi Antarpribadi, (Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2014), 228-229

Page 55: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

43

Pada tahap ini, manusia mulai menjadikan informasi

tentang dirinya menjadi informasi publik. Pada tahap awal

informasi mengenai dirinya bersifat privasi kemudian

dalam tahapan ini informasi dirinya berubah menjadi publik

hal ini dikarenakan kemunculan rasa nyaman individu

dengan satu sama lain dalam melakukan sebuah interaksi

sehingga dalam tahap ini individu tidak akan berhati-hati

dalam berbicara. Namun informasi yang disampaikan masih

terbatas.

Altman dan Taylor mengatakan pada tahap ini hubungan

dicontohkan seperti halnya interaksi dengan rekan kerja,

tetangga, komite sekolah dan anggota asosiasi. Yang mana

dalam hubungan seperrti ini orang kerap memberikan

informasi mengenai dirinya satu sama lain hanya untuk

berfungsi dalam kelompok dan seringnya berinteraksi

dalam kerangka kerja tujuan kelompok.

Maksudnya adalah hubungan yang terjalin tingkat

kedalamanya dangkal karena para individu yang terlibat

hanya menampilkan sedikit informasi tentang kepribadian

mereka hanya untuk bisa bertahan di dalam kelompok. Dan

banyak hubungan yang bergerak tidak melebihi tahap ini.

c. Tahap pertukaran afektif (affective exchange stage)

Pada tahap ini interaksi yang dilakukan lebih dekat dan

intim. Individu akan merasa nyaman untuk berhubungan

dengan individu yang bersangkutan dikarenakan interaksi yang

berjalan bersifat spontan tanpa memikirkan ketakutan akan

Page 56: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

44

kesalahan-kesalahan kata dalam berbicara.

Imbalan yang diterima pada tahapan sebelumnya sesuai

untuk membuat individu yang terlibat mengembangkan

hubunganya ke tahap ini. Ada kemungkinan bahwa pada tahap

ini individu yang terlibat akan mulai berinteraksi pada tingkat

yang lebih intim atau pribadi. Topik pembicaraan yang terjadi

dapat seputar latar belakang keluarga, filosofi membesarkan

anak, pandangan politik, filosofi hidup dan masalah keuangan.

Pada tahap ini juga pelaku dapat bertukar ide dan

menerima atau memberi solusi. Tahap ini menunjukan

hubungan yang berkomitmen antara individu dengan individu

lainya. Namun, dalam tahap ini konflik akan muncul

dikarenakan kemunculan beberapa masalah seperti perbedaan

pandangan, ketidak setujuan, kesalah pahaman.

Dalam tahap ini, ketika konflik muncul individu akan

dihadapkan oleh pengambilan keputusan untuk melanjutkan

atau tidak hubunganya dengan individu lain.

d. Tahap Pertukaran Stabil (stable exchange stage)

Pada tahap ini hanya sedikit individu yang dapat

mencapai tahap ini, karena di tahap yang sebelumnya apabila

individu terkena konflik dan memutuskan untuk tidak

melanjutkan hubunganya maka tahapan penetrasi sosial hanya

sebatas itu.

Namun, individu yang melanjutkan ke dalam tahap ini

merupakan individu mengambil keputusan untuk melanjutkan

hubungan ini dikarenakan terdapat emosi antar individu yang

Page 57: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

45

terjalin sehingga hubungan tersebut menjadi berada dalam

tahap keintiman yang tinggi. Dalam tahap ini, tahapan yang

sebelumnya akan bermunculan kembali namun individu sudah

dapat memahami, menduga dan merespon individu yang

bersangkutan dengan baik dan akurat.

Ruang lingkup penetrasi sosial dapat digambarkan sebagai

berikut:

Gambar 2.2 Ruang lingkup Penetrasi sosial

Ruang lingkup dapat dirumuskan dalam dua hipotesis:

1. Bahwa pertukaran yang bersifat antarpribadi mengalami

kemajuan (Perkembangan) secara bertahap, mulai dari tingkat

permukaan yang dangkkal dan kurang akrab ke lapisan diri yang

lebih akrab dan dalam dari pelaku. Jadi umumnya orang akan

menjadikan dirinya diketahui oleh orang lain melalui cara

Pertumbuhan dan

perkembangan

hubungan interpersonal

Maksud yang

tersembunyi dan jelas

berproses dalam…..

Melalui waktu

sebagai fungsi

dari….

Faktor-faktor

diadik (imbalan

dan biaya)

Karakteristik

personal

individu

Melemah dan

terputusnya hubungan

antarpribadi

Faktor-faktor

situasional

Page 58: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

46

bertahap. Pertama yang ditampilkan ialah informasi yang kurang

akrab sifatnya dan lambat laun baru aspek-aspek yang lebih

bersifat pribadi ditampilkan

2. dalam proses pertukaran, orang menentukan nilai atau besarnya

imbalan (Reward) dan biaya (cost), kepuasan dan kekecewaan,

yang diperoleh dari interaksi dengan orang lain. Bahwa

peningkatan dari suatu hubungan sangat bergantung kepada

jumlah dan sifat dari imbalan dan biaya.37

F. Nilai-Nilai Islami

1. Definisi Nilai

Nilai adalah suatu perangkat keyakinan ataupun perasaan

yang diyakini sebagai suatu identitas yang memberi corak

khusus kepada pola pemikiran, perasaan, ketertarikan maupun

perilaku.38

nilai merupakan kepercayaan yang terbentuk dari

sebuah fenomena, peristiwa yang telah dianut seseorang dalam

waktu yang lama sehingga nilai menjadi sesuatu identitas bagi

suatu kepercayaan. Nilai keagamaan adalah konsep mengenai

penghargaan tinggi yang diberikan oleh masyarakat kepada

beberapa masalah pokok di kehidupan yang bersifat suci,

37

Irwin Altman dan Dalmas Taylor, Social Penetration: The Development of

Interpersonal Relationship, (USA: Holt, Rinehart and Winston,Inc., 1973), 6-

7. 38

Zakiah Daradjat, Dasar-dasar Agama Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1984),

260

Page 59: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

47

sehingga menjadi pedoman bagi tingkah laku keagamaan

warga masyarakat bersangkutan.39

2. Macam-macam Nilai Islami

Nilai keislaman bersumber kepada Alquran dan Sunnah

seperti di dalam A-Qur’an telah menyimpulkan bahwa nilai-

nilai keislaman mencakup tiga nilai yang mewakili

keseluruhan aspek kehidupan manusia. Yaitu nilai aqidah,

syariat dan akhlak:

a. Aqidah

Aqidah secara etimologis berarti ikatan, sangkutan

dan secara teknis berarti kepercayaan, keyakinan iman.

Aqidah di dalam Islam meliputi40

:

1. Kepercayaan akan adanya Allah dan segala sigat-

sifatNya, yaitu sifat wajib, mustahil dan sifat jaiz serta

wujudNya yang dapat dibuktikan dengan keteraturan

dan keindahan alam semesta ini.

2. Kepercayaan tentang alam gaib, yang percaya akan

adanya alam yang ada di balik alam nyata ini, yang

tidak bisa diamati oleh indra. Demikian pula makhluk-

makhluk yang ada di dalamnya, seperti malaikat, jin,

iblis setan dan ruh.

3. Kepercayaan kepada kitab Allah yang diturunkan

kepada rasul agar dijadikan pedoman hidup

39

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesua,

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Penyuluhan Bahasa, (Jakarta:

Balai Pustaka), cet ke-1, 615 40

Endang Sifuddin Anshari, Wawasan Islam Pokok-pokok Fikiran tentang

Islam dan Umatnya (Jakarta: CV. Rajawali, 1969), 27

Page 60: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

48

masyarakat sesuai dengan zamanya. Dengan

mempedomani kitab Allah sehingga manusia dapat

membedakan yang baik dan buruk, yang hak dan

bathil serta yang halal dan yang haram.

4. Kepercayaan kepada para nabi dan rasul yang telah

dipilih Allah untuk memberi petunjuk dan bimbingan

kepada manusia agar melakukan hal-hal yang baik dan

yang hak.

5. Kepercayaan kepada hari akhir serta peristiwa-

peristiwa yang terjadi pada saat itu, seperti ba’ats

(bangkit dari kubur), mizan (timbangan amal baik dan

amal buruk), pahala, siksa, surga dan neraka.

6. Kepercayaan kepada takdir (qadha dan qadar).

Dengan takdir Allah itu lah terciptanya alam dan

segala isinya.41

b. Ibadah

Secara harfiah ibadah berarti bakti manusia kepada

Allah SWT karena didorong dang dibangkitkan oleh

akidah tauhid. Ibadah secaraa umum berarti mencakup

seluruh aspek kehidupan sesuai dengan ketentuan Allah

SWT atau dapat dikatakan pula bahwa ibadah dalam arti

umum semuanya dibolehkan kecuali yang dilarang.

41

Toyib Sah Saputra, Aqidah AkhlakI, (Semarang: PT. Karya Toha Putra,

1996), 9-10.

Page 61: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

49

Sedangkan ibadah dalam artian khusus yaitu semuanya

dilarang kecuali yang diperintahkan dan dicontohkan.42

Ketentuan ibadah termasuk salah satu bidang

ajaran Islam dimana akal manusia tidak berhak campur

tangan, melainkan hak dan otoritas milik Allah SWT

sepenuhnya. Dalam hal ini, kedudukan manusia yaitu

mematuhi, mentaati, melaksanakan dan menjalankanya

sebagai bukti pengabdian dan rasa terimakasih kepada

Allah. 43

Disimpulkan bahwa ibadah merupakan segala

sesuatu yang wajib dilakukan manusia sesuai yang

diperintahkan Allah SWT. Sebab segala sesuatu yang

diperintahkan oleh Allah SWT merupakan suatu kebaikan

bagi diri manusia itu sendiri yang nantinya akan

memperoleh manfaat dari segala sesuatu yang Allah SWT

perintahkan.

Sebab, Allah SWT tidak akan memerintahkan

hambanya apabila suatu perkara tersebut tidak

mempunyai manfaat. Oleh karena itu tugas manusia

adalah beribadah kepada Allah dengan melaksanakan

semua perintahnya dan menjauhi laranganya. Yang

merupakan bentuk dari rasa syukur dan terimakasih atas

42

Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam: Upaya Pembentukan

Pemikiran dan Kepribadian Muslim, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Offset, 2011), 144-145. 43 Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam: Upaya Pembentukan

Pemikiran dan Kepribadian Muslim, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Offset, 2011), 144-145.

Page 62: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

50

segala sesuatu yang telah diberikan Allah SWT kepada

hambanya.

c. Akhlak

Menurut bahasa akhlak berasal dari bahasa Arab jamak

dari khulk, khulk di dalam kamus al-Munjid berarti budi

pekerti, perangai tingkah laku atau tabiat. Akhlak adalah

kekuatan yang timbul dari hasil perpaduan antara hati

nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan yang

menyatu, membentuk atau kesatuan tindak akhlak yang

dihayati dalam kenyataan hidup keseharian.

Dari kelakuan itu lahirlah perasaan moral yang

terdapat didalam diri manusia sebagai fitrah, sehingga ia

mampu membedakan mana yang baik dan mana yang

buruk, yang bermanfaat dan yang tidak berguna, mana

yang cantik dan mana yang buruk44

. Pada dasarnya akhlak

terbagi menjadi dua bagian yaitu:

1. Akhlak yang baik atau terpuji (akhlakul karimah) yaitu

tingkah laku terpuji yang merupakan tanda

kesempurnaan iman seseorang kepada Allah. Akhlakul

karimah atau akhlak terpuji dilahirkan berdasarkan

sifat-sifat terpuji. Sesuatu yang dikatakan baik apabila ia

memberikan kesenangan, kepuasan, kenikmatan, sesuai

dengan yang diharapkan, dapat nilai positif oleh orang

yang menginginkanya.45

44

Zakiyah Daradjat, Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah, (Jakarta:

Ruhama, 1995) Cet. Ke-2, 10 45

M. Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Alquran, (Jakarta:

Amzah, 2007), cet. ke- 1, 39-40

Page 63: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

51

2. Akhlak yang buruk atau tercela (akhlakul madzmumah)

ialah perangai atau tingkah laku yang tercermin pada diri

manusia, cenderung dalam bentuk yang tidak

menyenangkan orang lain. sesuatu yang dikatakan buruk

apabila membuat orang lain menjadi tidak senang

dengan apa yang diperbuatnya, tidak memberikan

kenikmatan terhadap sesuatu yang dibuatnya juga tidak

sesuai dengan yang diharapkan, sesuatu yang dinilai

negatif oleh orang yang menginginkanya.

D. Kerangka Konsep

Gambar 2.3 Kerangka Konsep

Dakwah Fardiyah

( Syaikh Mustafa)

Teori Penetrasi Sosial

Tahap Orientasi Tahap

Eksploratif

Tahap pertukaran

Afektif

Tahap Pertukaran

Stabil

Pendekatan KAP

1. Diadik

2. Data Psikologis

3. Norma Relations

4. Transactional

5. Mutual

6. Discrimination Stimulus

7. Seeking Information

Page 64: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

52

Page 65: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

53

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Himawari Daycare

Himawari daycare berdiri atas keinginan pendirinya yaitu ibu

Femina Sagita Borualogo dan bapak Iko Pramudiono untuk

menyediakan alternatif pengasuhan anak bagi orang tua yang

terpaksa menitipkan pengasuhan pada orang lain. Untuk itu,

Himawari sebagai partner pengasuhan anak bagi orang tua,

memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi demi keselamatan,

kesehatan dan tumbuh kembang anak.Ide pendirian Himawari

Daycare ini diadopsi ketika keluarga pendiri sedang studi di

Jepang.Anak-anak mereka dititipkan di sebuah daycare bernama

Kyourei Hoikuen yang berlokasi di Hachioji Tokyo, Jepang.

Pengasuhan di Kyourei Hoikuen sangat telaten, terstruktur

rapi, dan penuh kasih sayang. Anak-anak merasakan keceriaan

yang luar biasa ketika mereka berada disana. Mereka tidak hanya

diasuh tetapi juga diasah jiwa, pikiran dan fisik. Untuk

mengadopsi konsep, kurikulum dan metode Kyourei Hoikuen

tersebut, pendiri Himawari daycare berangkat ke Jepang pada

tanggal 13-19 Mei 2016 kemudian Kyouei Hoikuen telah

menyatakan kesediaan menjadi partner bagi Himawari daycare.

Pendiri yakin, konsep Islam yang holistic

(menyeluruh/syumul) sangat indah bila dipadukan dengan konsep

pendidikan dan pengasuhan Jepang yang telah terbukti

menghasilkan masyakarat modern yang unggul. Himawari

daycare berkomitmen untuk menjalankan motonya yaitu: ceria,

cerdas dan mandiri.

Page 66: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

54

Himawari Daycare menawarkan pengasuhan anak yang

berbasis metode pengasuhan Jepang dalam membentuk karakter

anak yang ceria, cerdas dan mandiri yang sebagaimana menjadi

karakter bangsa Jepang pada umunya. ”Dengan Pujian bukan

kemarahan “ adalah istilah yang dipakai dalam pengasuhan anak

di Jepang.

Ini adalah satu dari sekian banyak kunci sukses Jepang

dalam mengasuh dan mendidik anak.anak yang tumbuh kembang

dalam suasana ceria dan bahagia akan menjadi pribadi yang

positif dan selalu ceria. Membangun rasa ingin tahu, dengan

menciptakan suasana aktif belajar dari alam, masyarakat sekita,

buku dan eksperimen adalah salah satu cara orang Jepang menajdi

bangsa yang cerdas.

Kecerdasan ini berasal dari rasa ingin tahu yang tinggi.

Uniknya, usia prasekolah di Jepang tidak memaksakan anak untuk

belajar membaca dan berhitung. Orang tua menstimulasi rasa

ingin tahu anak melalui suasana belajar sehingga anak memiliki

keinginan dari dirinya sendiri untuk menjadi orang yang

berpengetahuan dan metode ini membentuk anak yang cerdas.

”Kerjakan sendiri urusanmu”.Adalah kalimat yang

membentuk karakter orang Jepang yang mandiri. Tidak

diharamkan meminta tolong, tetapi ketika meminta tolong, anak

dibuat sadar bahwa ia harus berterima kasih kepada orang lain

yang telah melakukan kebaikan untuk urusan dirinya. Anak

dilatih untuk melakukan sendiri urusanya, mulai dari hal-hal kecil

sesuai kemampuanya. Misalkan, selesai makan agar mengangkat

sendiri piring ke tempat yang sudah ditentukan, mengangkat dan

Page 67: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

55

merapikan kembali meja dan kursi makanya. Kemandirian ini

akan membentuk rasa tanggung jawab.

Diatas semua karakter itu, anak akan dididik mengenal

siapa Tuhanya, siapa Nabinya, dan bagaimana hidup dalam

naungan Islam.muatan Islami diberikan dalam percakan sehari-

hari seperti misalnya mengingatkan anak tentang rasa syukur

kepada Allah sebagai alasan kenapa kita harus selalu berdoa dan

beribadah. Hafalan Al-Qur’an juz 30 (Juz’amma) dibrikan secara

bertahap sesuai perkembangan usia anak di waktu-waktu yang

efektif.

Sholat berjamaah diawal waktu bersama-sama dengan

pengasuh, dilakukan agar terbangun suasana keindahan beribadah

dalam hati anak. Karakter Islami dibangun melalui latihan ibadah

keseharian, dan obrolan keseharian yang membangunpemahaman

anak bahwa dirinya adalah hamba Allah Metode pengasuhan

Jepang dan pendidikan keislaman ini yang menjadi nafas dalam

keseharian di Himawari Daycare. Himawari daycare berlokasi di

dalam Komplek Kejaksaan Agung SUAD blok A11, Kreo,

Larangan, Tangerang. Himawari merupakan satu-satunya tempat

pengasuhan anak di Indonesia yang menerapkan sistem

pendidikan dan pengasuhan.46

B. Program Pengasuhan Himawari Daycare

1.Kurikulum yang menstimulasi semua kecerdasan anak

berdasarkan segmen usia

2. Pembentukan karakter anak 46

http://himawaridaycare.com. Diakses pada tanggal 19 Agustus 2019 Pukul

13:52 WIB

Page 68: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

56

Karakter yang akan dibentuk adalah:

a. Mampu berpikir kritis

b. Giat beribadah dengan berpedoman kepada Islam (Al-

quran dan As Sunnah)

c. Rapi mengurus diri sendiri

d. Makan dengan Tertib

e. Lentur motorik kasar dan halus

f. Mau mendengarkan orang lain dan dapat berbicara

dengan sopan

g. Suka membaca dan menulis

h. Memiliki minat yang tinggi tehadap berhitung

i. Menyukai permainan berkelompok yang memiliki

aturan main

j. Menyanyikan lagu-lagu Indonesia yang menyenangkan

k. Sopan santun

l. Bertanggung Jawab

3. Praktek sholat dan doa

4. Jam belajar 1 kali sehari (usia 0-2 tahun) dan sehari 2 kali

(3-6 tahun)

5. Program outdoor: jalan-jalan pagi, bersepeda, ayunan dan

perosotan

6. Miburi kara Kotoba He (Mulai dari gerak tubuh, menjadi

dapat bicara)

C. Jadwal Pengasuhan Himawari Daycare

Rutinitas sehari-hari di Himawari daycare tidak jauh

berbeda jika anak Homeschooling dirumah.Perbedaanya hanya

pada kurikulum yang Himawari susun. Himawari menyusun

Page 69: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

57

kurikulum yang diadopsi dari Jepang, dipadukan dengan muatan

Ke-Islaman dan Ke-Indonesiaan yang dilaksanakan pada jam

09.00-10.30 WIB yaitu waktu efektif anak untuk di stimulasi

dengan sebaik-bainya.

Gambar 3.1 kegiatan memasak Tempe

Gambar diatas merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan

oleh Himawari Daycare untuk menstimulasi motoric kasar dan

bertujuan untuk mengenalkan bentuk tempe, kandungan tempe

dan cara memasak tempe. Setelah selesai para ibu asuh akan

membuat catatan anak-anak yang menyukai tempe mentah dan

anak-anak yang menyukai tempe matang untuk dilaporkan kepada

orang tua mereka. Alasanya adalah tempe mentah mempunyai

kandungan gizi yang tinggi dan lebih sehat sehingga ibu asuh

perlu untuk melaporkan temuanya kepada orang tua.

Page 70: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

58

Berikut adalah jadwal harian yang dikelompokan per kelas usia

(dikelompokan berdasarkan kelahiran setelah 30 Juni).

a. Jadwal harian usia 1 tahun

Tabel 1.1 jadwal kegiatan anak-anak di Himawari Daycare

Jam Kegiatan

07.00-08.00 Bermain bebas di halaman depan

(sepeda, mobil-mobilan,

Ayunan, berlarian). Yang belum sempat

sarapa dirumah,

makan sarapan yang dibawanya dari rumah,

ditemani

bu guru di ruang tengah.

08.00-08.30 Olah raga (jalan pagi keliling komplek, senam pagi)

08.30-08.40 Toilet training #1

08.40-09.00 Duduk di bangku masing-masing,

lap tangan dengan

lap basah milik masing-masing,

makan buah snack pagi

09.00-09.30 Circle time (absensi dengan menyebutkan

nama-nama

Teman, doa, gerak dan lagu, dibacakan buku,

bermain indoor)

09.30-09.45 Toilet Training #2

09.45-10.30 Tema belajar (setiap hari berbeda-beda,

menstimulasi semua panca indra,

Page 71: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

59

seperti membuat berlatih menyobek kertas,

mewarnai, bermain pasir, bermain air, dll)

10.30-11.00 Toilet Training #3, bermain bebas sambil

menunggu

Waktu makan

11.00-11.30 Duduk dibangku masing-masing,

lap tangan dengan

lap basah milik masing-masing, makan siang

menu variatif setiap hari

11.30-12.00 Toilet Training #4 bermain bebas sambil

menunggu waktu minum susu, minum susu,

sikat gigi

ganti baju tidur

12.00-14.00 Tidur siang

14.00-14.30 Dibangunkan tidur, toilet training #5

14.30-15.00 Duduk di bangku masing-masing,

lap tangan dengan lap basah milik masing-masing,

makan snack sore

15.00-16.00 Toilet training # 6, mandi sore, bermain bebas di

dalam ruang kelas 1 tahun

16.00-17.00 Turun ke lantai 1, bermain bebas indoor atau

outdoor

sambil menunggu wakti dijemput

Page 72: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

60

b. Jadwal Harian Usia 2 Tahun

07.00-08.00 Bermain bebas di halaman depan

(sepeda, mobil-mobilan, Ayunan, berlarian),

atau di dalam kelas (masak-masakan, lego, dll)

Yang belum sempat sarapa dirumah,

makan sarapan

yang dibawanya dari rumah, ditemani

bu guru di ruang tengah.

08.00-08.30 Olah raga (jalan pagi keliling komplek,

senam pagi)

08.30-08.40 Toilet time#1 cuci tangan

08.40-09.00 Makan buah snack pagi

09.00-09.30 Circle time (absensi dengan menyebutkan nama

lengkap setiap anak, doa, gerak dan lagu,

dibacakan

buku, Bermain bebas indoor)

09.30-09.45 Toilet time #2

09.45-10.30 Tema belajar (setiap hari berbeda-beda,

menstimulasi semua panca indra,

seperti membuat

berlatih menyobek kertas, mewarnai, bermain

pasir, bermain air, dll)

10.30-11.00 Toilet time #3, cuci tangan, ganti baju jika basah,

bermain bebas

Page 73: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

61

11.00-11.30 makan siang menu variatif setiap hari

11.30-12.00 Toilet time #4 bermain bebas sambil

menunggu waktu minum susu, minum susu

, sikat gigi

12.00-14.00 Tidur Siang

14.00-14.30 Dibangunkan tidur, toilet time #5, cuci tangan

14.30-15.00 Duduk di bangk masing-masing,

makan snack sore

15.00-16.00 Toilet time #6 mandi sore, bermain bebas

di dalam

Ruang kelas 2 tahun

16.00-17.00 Bermain bebas indoor atau outdoor,

sambil menunggu waktu dijemput.

c. Jadwal Harian Usia 3 Tahun

Jam Kegiatan

07.00-08.00 Bermain bebas di halaman depan

(sepeda, mobil-mobilan, Ayunan, berlarian),

atau di dalam kelas (masak-masakan, lego, dll)

Yang belum sempat sarapa dirumah, makan sarapan

yang dibawanya dari rumah, ditemani

bu guru di ruang tengah.

08.00-08.30 Olah raga (jalan pagi keliling komplek, senam pagi)

Page 74: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

62

08.30-08.40 Toilet time#1 cuci tangan

08.40-09.00 Makan buah snack pagi

09.00-09.45 Circle time (absensi dengan menyebutkan nama

lengkap setiap anak, doa, gerak dan lagu, dibacakan

hadist, buku, Bermain bebas indoor)

09.45-10.30 Tema belajar (setiap hari berbeda-beda,

menstimulasi semua panca indra, seperti membuat

berlatih menyobek kertas, mewarnai, bermain

pasir, bermain air, dll)

10.30-11.00 Toilet time #2, cuci tangan, ganti baju jika basah,

bermain bebas sambil menunggu

Waktu makan

11.00-11.30 Makan siang. Anak bisa memilih salah satu dari

dua sayur yang disediakan. Lauk yang tersedia ada

dua jenis. Jika ada lauk yang tidak disukai,

sejak awal anak tidak mengambil lauk itu ke

piringnya. Jika anak mau nambah, boleh nambah

nasi,

atau sayur maupun lauk

dengan izin terlebih dahulu ke ibu guru

11.30-12.00 Bermain bebas sambil menunggu

waktu minum susu,

toilet time #3 sikat gigi, wudhu,

sholat dzuhur berjamaah

Page 75: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

63

D.Fasilitas Himawari Daycare

1. Fasilitas tempat: Himawari Daycare memiliki fasilitas tempat

seperti rumah yang luas, bersih, nyaman dan berada di dalam

komplek yang tenang dan aman. Kamar tidur berAC yang luas,

IP Camera (CCTV), indoor dan outdor play ground (taman lalu

lintas, farming, mini pool, bak pasir.

2. Makan: makanan yang disediakan di Himawari Daycare dibagi

menjadi tiga bagian yaitu: snack pagi berupa buah, biscuit,

susu atau jus. Makan siang berupa menu lengkap. Snack sore

berupa makanan yang cukup mengenyangkap seperti mie baso,

omelet, siomay.

3. Pengasuhan dengan perbandingan guru dengan anak asuh:

a. Pengasuhan satu ibu guru dengan dua bayi usia 0-1 tahun

b. Pengasuhan satu ibu guru dengan tiga anak usia 1-2 tahun

12.00-14.00 Tidur Siang

14.00-14.30 Dibangunkan tidur, cuci tangan

14.30-15.00 Duduk di bangku masing-masing,

makan snack sore

15.00-16.00 Toilet time #4 mandi sore,

bermain bebas di dalam

Ruang kelas 3 tahun

16.00-17.00 Bermain bebas indoor atau outdoor,

sambil menunggu waktu dijemput.

Page 76: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

64

c. Pengasuhan satu ibu guru dengan tujuh anak usia 3-6

tahun

4. Kurikulum Islami dengan metode Jepang

a. Mainan edukatif bermutu dari Jepang

b. Kurikulum yang menstimulasi semua kecerdasan anak

berdasarkan segmen usia

c. Pembentukan karakter anak

d. Jam belajar sehari satu kali (usia 0-2 tahun) dan sehari dua

kali (3-6tahun)

e. Praktek sholat dan doa setiap hari

f. Program outdoor seperti: jalan-jalan pagi, farming, taman

lalu lintas

5. Jam pengasuhan:

a. Standar: jam 07.00-17.00 WIB

b. Over time: jam 06.00-07.00 atau 17.00-20.00 (dengan

biaya over time Rp. 15.000 per 30 menit)

6. Pencatatan tumbuh kembang anak

a. Buku absensi diadopsi dari buku absensi TK Jepang

b. Buku penghubung orang tua dan guru (melaporkan

kondisi anak di rumah dan di seolah melalui tulisan)

c. Catatan hasil pemeriksaan dokter anak, dokter gigi dan

psikolog yang rutin tiga bulan sekali

7. Layanan bulanan:

a. Buletin Himawari (berisi info kegiatan dan menu makan

bulan yang akan datang)

Page 77: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

65

b. Pengukuran berat dan tinggi badan

Perayaan ulang tahun diadakan secara sederhana oleh

Daycare

8. Kegiatan tahunan:

a. Hari olah raga

b. Piknik orang tua dan anak

c. Pertemuan orang tua sekaligus guru, orang tua

berkesempatan bermain dengan anak di day care dan

pameran hasil karya anak.

E. Struktur Pengurus Himawari Daycare

1. Pembina : Iko Pramudiono

2. Kepala : Femina Sagita B.

3. Wakil kepala : Marini

4. Staff Keuangan : Nur Hidayah

5. Staff Kurikulum : Dede Fitriyah N.

6. Staff pengajar : Guru

7. Staf Memasak : Cook

8. Staff Kebersihan : K3

Page 78: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

66

Page 79: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

67

BAB IV

DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Pendekatan Ibu Asuh terhadap Anak di Himawari Daycare

Pendekatan ibu asuh kepada anak asuh di himawari dilakukan

dengan cara yang berbeda-beda sesuai dengan karakter setiap

anak. Anak-anak yang berada di himawari daycare berusia dari

nol sampai lima tahun. Anak-anak dikelompokan berdasarkan

segmentasi usia. Di setiap kelas terdapat dua orang ibu asuh yang

ditugaskan untuk mengajar dan mengasuh anak-anak. Dede

Fitriyah mengatakan bahwa karakter setiap anak berbeda ada

yang ketika datang menangis sehingga pendekatanya diberi rasa

nyaman agar ketika ditinggal orangtua baik-baik saja.

“Pendekatanya kurang lebih sama kaya anak-anak kalau

mau mendekat ke kita. Dari sini saya belajar juga nih

saya pertama amatin dulu karakter anaknya bagaimana,

karena karakter anak kan juga beda-beda ya ada yang

baru datang langsung nangis nah yang seperti harus kita

alihkan dengan cara gimana caranya biar anak itu

enggak nangis kita bikin dulu anak itu supaya nyaman

sehingga ketika ditinggal gapapa dan harus selalu

diingatkan seperti itu kita main dulu disini ya gapapa ya

ditinggal dulu kan nanti sore dijemput lagi kita lakukan

cara seperti dibujuk47

”.

Anak-anak mempunyai emosi yang belum stabil.

Sehingga menurut Ibu asuh menangis adalah hal wajar ketika

berada diligkungan yang baru. Ibu asuh sebagai pengganti

orangtuawajib menyesuaikan diri dengan anak-anak agar mereka

merasa nyaman dititipkan di daycare. Anak yang pertama kali

47

Wawancara pribadi dengan ibu Dede Fitriya, Ibu Asuh kelas 5 Tahun

Himawari Daycare, Tangerang 10 Oktober 2019

Page 80: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

68

dititipkan di daycare akan mengalami proses adaptasi. Dalam hal

ini Ibu asuh melakukan interaksi yang dilakukan secara terus

menerus dengan anak,tujuanya adalah agar anak mau membuka

diri mereka. Anak-anak yang baru datang ke daycare biasanya

tidak mau untuk langsung masuk kelas mengikuti kegiatan yang

biasanya sudah terjadwal. Tindakan yang dilakukan ibu asuh

adalah menuruti kemauan mereka sampai mereka siap untuk

masuk ke kelas.

“Kita ajak bujuk, rayu pelan-pelan kita turutin maunya

apa biasanya kan anak pertama gamau masuk kelas

lansung maunya main ya kita turutin main dulu selama

beberapa hari kalau udah mau ya kita ajak masuk

langsung”

B. Proses adaptasi anak asuh di Himawari Daycare

Untuk memasuki sebuah lingkungan yang baru semua

individu membutuhkan adaptasi. Adaptasi adalah suatu

penyesuaian pribadi terhadap lingkungan, penyesuaian ini dapat

berarti mengubah diri pribadi sesuai dengan keadaan lingkungan,

juga dapat berarti mengubah lingkungan sesuai dengan keinginan

pribadi.48

Beragam karakter anak-anak menentukan berapa lama

waktu yang dibutuhkan seorang untuk beradaptasi di himawari.

Ada yang membutuhkan pembiasan selama dua minggu

saja dan ada yang membutuhkan pembiasan selama satu bulan.

Untuk usia bayi adaptasi yang dibutuhkan hanyalah persamaan

waktu tidur dikarenakan di himawari setiap harinya mempunyai

jadwal yang disusun secara teratur yang bertujuan untuk

48

Kamus Sosiologi Antropologi, (Surabaya: Penerbit Indah, 2001), 10

Page 81: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

69

membiasakan anak untuk disiplin dengan menaati peraturan dan

jadwal yang telah ditentukan oleh himawari. Waktu tidur untuk

bayi sudah di atur dan bayi harus beradptasi dengan waktu tidur

yang sama dengan yang ditentukan.

Masa bayi diaggap sebagai masa dasar, karena merupakan

dasar periode kehidupan yang sesungguhnya karena pada saat ini

banyak pola perilaku, sikap dan pola ekspresi terbentuk.49

Sehingga pada bayi proses adaptasi di tempat penitipan belum

terlalu terasa. Untuk anak dua sampai lima tahun yang sudah bisa

bicara proses adaptasi akan sangat terasa untuk dijalani sebab

mereka sudah bisa mengenali lingkungan yang berbeda, sudah

bisa memahami jika pertama kedatangan bersama orangtua

kemudian tidak lama setelah itu orangtua masing-masing

meninggalkan mereka di daycare. Sehingga biasanya jika anak-

anak yang masih dalam proses adaptasi akan menangis ketika

ditinggal orang tua.

Perbedaan lamanya waktu yang dibutuhkan anak untuk

adaptasi disebabkan oleh karakter yang berbeda. Di rumah anak-

anak selalu mendapatkan perhatian penuh dari orangtua mereka,

namun di daycare anak harus siap berbagi apapun dengan anak

lainya. Kondisi lingkungan seperti ini yang membuat anak harus

melakukan penyesuaian diri untuk berbagi dengan anak-anak

lain.

Untuk membantu anak dalam melakukan pembiasaan diri di

daycare peran orangtua juga dibutuhkan. Anak yang belum bisa

untuk adaptasi cenderung tidak merasa nyaman di daycare

49

Yudric Jahya. Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Kencana, 2011), 169

Page 82: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

70

mereka tidak memercayai orang-orang yang berada disana.

Sehingga satu-satunya orang yang akan membuat anak merasa

nyaman dan dipercayainya adalah orangtua. Oleh karena itu

orangtua perlu memberikan pemahaman kepada anak untuk bisa

beradaptasi dengan cepat di daycare. Sebagaimana Dede Fitriyah

mengakatan bahwa penitipan ini menuntut kerja sama juga dari

orangtua

“Biasanya dua minggu, tapi ada juga yang pembiasaan

sampai sebulan biasanya rata-rata tergantung dari orang

tuanya juga karena penitipan ini kan juga menuntut

kerjasama dari kedua belah pihak gak hanya ibu gurunya

aja tapi bagaimana orangtuanya di rumah menjelaskan,

membujuk terus ketika dititipkan pun bagaimana

kepercayaan orang tua kepada gurunya juga berpengaruh

banget sih50

Dalam membantu anak untuk bisa dengan cepat terbiasa

di daycare ibu asuh selalu mengajak anak-anak untuk mengikuti

kegiatan bersama, bergabung bersama kelompok bermain. Hal ini

dilakukan agar anak merasa nyaman untuk bermain bersama

teman-teman seumuranya. Namun, anak-anak yang masih dalam

proses adaptasi akan sulit untuk diajak bergabung. Anak akan

bermain sendiri dan tidak mau bergabung, alasan anak bersikap

seperti ini di karenakan memang kepribadianya yang pemalu

sehingga untuk masuk kedalam kelompok yang berisi tidak

sedikit anak akan mengalami kesulitan.

50

Wawancara pribadi dengan ibu Dede Fitriya, Ibu Asuh kelas 5 Tahun

Himawari Daycare, Tangerang 10 Oktober 2019

Page 83: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

71

C. Pengenalan Nilai-nilai Islami di Himawari Daycare

Himawari daycare merupakan tempat penitipan anak yang

menjunjung nilai-nilai keislaman. Nuansa islami diberikan pada

kegiatan sehari-hari di himawari. Penting untuk mengenalkan

agama sedini mungkin bagi anak. ntuk kelak pedoman hidup

mereka nanti. Nilai adalah suatu perangkat keyakinan ataupun

perasaan yang diyakini sebagai suatu identitas yang memberi

corak khusus kepada pola pemikiran, perasaan, ketertarikan

maupun perilaku.51

Nilai keislaman bersumber kepada Alquran dan Sunnah seperti

di dalam A-Qur’an telah menyimpulkan bahwa nilai-nilai

keislaman mencakup tiga nilai yang mewakili keseluruhan aspek

kehidupan manusia. Yaitu nilai aqidah, syariat dan akhlak.

1. Aqidah

Aqidah secara etimologis berarti ikatan, sangkutan dan

secara teknis berarti kepercayaan, keyakinan iman.

Karakteristik akidah islam bersifat murni, baik dalam isi

maupun prosesnya, dimana hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala

yang wajib diyakini, diakui dan disembah. Keyakinan tersebut

sesungguhnya tidak boleh dialihkan kepada suatu yang lain,

karena akan mengakibatkan penyekutuan atau musyrik yang

berdampak pada pengharapan selain Allah. 52

Sebagaimana

Allah berfirman dalam al-quran surat Al-A’raf ayat 172:

51

Zakiah Daradjat, Dasar-dasar Agama Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1984),

260 52

Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam: Upaya Pembentukan

Pemikiran dan Kepribadian Muslim, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Offiset, 2011), 125

Page 84: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

72

ى ه ت ه ي ز ى ذ ه ىز ه ظ ي و ي آد ب ي ك ب ر ز خ أ ذ إ و

ه ىا ب ن ا ق ى ك ب س ب ت س ن أ ى ه س ف أ ه ى ع ه د ه ش أ و

ي ه اف ا غ ر ه ا ع ه ا ك ه إ ت اي ي ق ان و ى ىا ي ىن ق ت أ ا د ه ش

Artinya: Dan(ingatlah), ketika Tuhanmu

mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi

mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa

mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini

Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan

kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian

itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan:

"Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang

yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",( Al-A’raf

:172)

Berdasarkan temuan data di lapangan bentuk aqidah yang

dikenalkan Himawari Daycare meliputi :

1. Anak-anak diperkenalkan Asmaul Husna yang mana dengan

diperkenalkan Asmaul Husna, berarti meyakini adanya Allah

dan segala sifat-sifat Allah.

2. Anak-anak diperkenalkan kepercayaan tentang dunia ghaib

yaitu surga dan neraka, dengan obrolan sehari-hari dan kisah-

kisah yang menunjang.

3. Anak-anak diperkenalkan dengan hafalan surat dan bacaan

solat, yang merupakan isi dari al-qur’an. Dengan mengenalkan

Page 85: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

73

bacaan solat kepada anak-anak secara tidak langsung ibu asuh

memperkenalkan anak dengan al-qur’an yang merupakan

pedoman hidup manusia.

4. Anak-anak diperkenalkan dengan nabi dan rasul yang

merupakan manusia pilihan Allah yang bertugas untuk

memberi petunjuk dan bimbingan kepada manusia. Lewat

membacakan kisah-kisah para nabi dan rasul juga

memperingati hari lahir Nabi Muhammad dengan

mengadakan pawai keliling komplek.

Temuan data pada saat observasi diatas didukung oleh hasi

wawancara dengan ibu Rini selaku wakil kepala Himawari

Daycare yang mengatakan bahwa di Himawari sedari usia dini

anak sudah dikenalkan dengan muatan Islami untuk membantu

menanamkan karakter Islami pada anak

“Muatan Islami diberikan dalam percakapan

sehari-hari, seperti misalnya mengingatkan anak

tentang rasa syukur kepada Allah, sebagai alasan

kenapa kita harus selalu berdoa dan beribadah.

Karakter Islami dibangun melalui latihan ibadah

keseharian, dan obrolan keseharian yang

membangun pemahaman anak bahwa dirinya

adalah hamba Allah”53

.

Sebagaimana yang dimaksud dari aqidah adalah

kepercayaan, keyakinan iman seorang muslim. Sehingga

Himawari membuat anak menyadari bahwa mereka adalah

53

Wawancara pribadi dengan ibu Rini Wakil Kepala Himawari Daycare,

Tangerang 10 Oktober 2019

Page 86: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

74

hamba Allah yang harus percaya dan meyakini karakteristik

aqidah islam seorang muslim.

Gambar 4.1 hadits dan buku kisah Nabi

Gambar diatas berupakan bukti pengenalan nilai akidah

kepada anak-anak dengan membacakan kisah-kisah nabi dan

memberi penggalan hadits setiap harinya yang dihafalkan oleh

anak-anak.

Gambar 4.2 interaksi dalam pengenalan nilai islami

Gambar diatas merupakan bukti proses komunikasi

interpersonal yang dilakukan ibu asuh dalam mengenalkan

nilai-nilai Islami pada waktu circle time yaitu waktu yang

khusus digunakan sebelum memulai kegiatan pembelajaran.

Pada circle time ibu asuh memulai dengan memerintahkan

kepada anak-anak untuk membaca doa belajar, mengulang

hafalan dan membacakan kisah-kisah nabi dan rasul.

Page 87: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

75

2. Ibadah

Ibadah merupakan tujuan Allah menciptakan makhluk di

bumi. Dengan beribadah kepada Allah kita akan senantiasa

menjalankan apa yang diperintakan dan menjauhi apa yang

dilarang oleh Allah SWT. Sebagaiman yang difirmankan Allah

SWT dalam surat Adz-Dzariyat ayat 56:

س إله نيعبدو ه وال ويا خهقت انج

Artinya: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia

melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.(Adz-Dzriyat:

56)

Salah satu ibadah yang wajib dilaksanakan seorang muslim

adalah solat. Karena solat merupakan tiang agama apabila

seseorang sedari kecil tidak diajari latihan solat akan sulit

untuk mengajari ketika dewasa oleh karena itu di Himawari

pengenalan solat dilakukan sedari usia dini.

Sebagaimana berdasarkan hasil wawancara dengan ibu

Dede Fitriyah

“Untuk semua kelas kita perdenganrkan murotal Al-

Fatihah dikelas baby 0 tahun jadi 1-2 tahun pengenalan

murotal Al-fatihah setiap tidur siang jadi disetel untuk

yang sehari-harinya kita ajarkan doa-doa sehari seperti

doa makan doa tidur gurunya yang mengucapkan kalau

dikelas 2 tahun itu gurunya mengucapkan dan anak-anak

mengikuti sepotong-sepotong yang penting anak tau

sebelum makan baca doa dan setelah makan baca doa.

Kemudian di kelas 3-5 tahun mulai diajarkan hafalan

hadits, surat-surat pendek dan sholat. Kalau kelas 3

hanya solat Dzuhur kelas 4 dan 5 sholat Dzuhur dan

Page 88: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

76

Ashar Diajarkan juga hadits sehari-hari yang ringan

dari umur 1 tahun”.54

Berdasarkan temuan data yang ada di lapangan,

Himawari mengenalkan bentuk ibadah seperti sholat,

membaca doa sehari-hari dan hadits yang nantinya akan di

hafalkan anak-anak sesuai kelasnya masing-masing. Dalam

praktik solat di Himawari, ibu guru memajukan jam solat dari

waktu asli solat tersebut yaitu solat Dzuhur dilaksanakan pada

jam 11. Hal ini dilakukan untuk melatih kedisiplinan anak

untuk solat di awal waktu. Solat dilaksanakan dengan

berjamaah untuk kelas tiga ibu guru masih membacakan

bacaan solat bersama-sama, untuk kelas empat dan lima anak-

anak sudah bisa membaca bacaan solat tanpa dibantu ibu guru.

Alasan bacan solat disuarakan adalah untuk melatih daya ingat

anak akan bacaan solat.

Sebagaimana dalam Firman Allah surat An-Nahl ayat 97

م ع فهحييهه حياةا طيبتا ي وهى يؤي ث ذكس أو أ ا ي صانحا

هى يا كاىا يع ى بأحس ى أجسه ونجزيهه

Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik

laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka

sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang

baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada

mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah

mereka kerjakan. (QS. An-Nahl : 97)

54

Wawancara pribadi dengan ibu Dede Fitriya, Ibu Asuh kelas 5 Tahun

Himawari Daycare, Tangerang 10 Oktober 2019

Page 89: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

77

Gambar 4. 3 kelas tiga dan lima tahun solat Dzuhur

Gambar diatas merupakan bukti ibadah yang dilakukan

di Himawari. Ibadah yang dilakukan adalah solat.

Pengenalan sholat dilakukan sedari usia tiga tahun namun

pada usia tiga tahun ibu asuh membacakan bacaan sholat

dan anak-anak diminta untuk mengikuti dengan bersuara

keras, kegiatan sholat pada usia tiga tahun hanya dikerjakan

pada waktu sholat Dzuhur.

Alasanya adalah pada usia tiga tahun anak baru mulai

diperkenalkan dengan sholat berbeda untuk usia empat

tahun dan lima tahun yang mengerjakan sholat pada waktu

Dzuhur dan Ashar hal ini disebabkan karena untuk usia

empat tahundan lima tahun sholat merupakan kegiatan yang

wajib dan sudah bukan lagi hanya sekedar pengenalan dan

latihan. Pada usia empat dan lima tahun, ibu asuh tidak

membacakan bacaan sholat. Anak-anak diminta

membacakan sendiri dengan bersuara keras.

Page 90: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

78

3. Akhlak

Penanaman akhlak baik wajib ditanam sedari kecil. Sebab

ketika kecil segala sesuatu yang akan dipelajari sedari kecil

akan terserap dan teringat selalu ketika dewasa. Akhlak juga

merupakan cerminan baik dan buruknya seseorang sehingga

biasakan sedari kecil anak-anak diajari untuk selalu bersikap

baik dimana pun ia berada.

Salah satunya adalah kita harus berkata baik yang bertujuan

agar tidak menyakiti hati seseorang dan menjaga lisan kita dari

perkataan kotor yang akan menyebabkan kerugian di

kemudian hari sebab ucapan adalah doa. Hal ini sesuai dengan

firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 263:

غي حهيى قىل يعسوف صدقت يتبعها أذاي وللاه ويغفسة خيس ي

Artinya: Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik

dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan

(perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha

Penyantun (Q.S Al-Baqarah: 263)

Di Himawari Daycare pengenalan akhlak baik diajarkan

melalui hadits yang awal mulanya dikisahkan, dihafalkan

kemudian diterapkan hal ini bertujuan agar anak dapat

memahami bahwa bersikap baik adalah perintah Allah SWT

“Kita selalu setiap datang kita ajarkan utuk memberi

salam pulang pun seperti itu kaya salim dengan guru-

gurunya. Kita ajarkan melalui hadits seperti hadits

berkata baik. Kemudian kita juga ada lagu-lagu tentang

hadits salah satunya hadits saling menyayangi teman.

Lagu itu sudah diajarkan di umur 1 tahun jadi ketika

anak-anak mulai memasuki umur 3 tahun lagu-lagu

Page 91: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

79

tersebut terjawab dan dihafalkan kemudian anak jadi

paham perintah ibu guru sedari kelas 1 untuk menyayangi

teman adalah perintah Allah”.55

Gambar 4.5 Berdoa sebelum makan

Gambar diatas menerangkan kegiatan yang dilakukan

anak-anak sebelum makan adalah membaca doa makan

bersama-sama dengan bersuara keras. Kemudian dilanjutkan

dengan intruksi ibu asuh untuk menghabiskan makanan dan

tidak boleh ada yang tersisa.

Bedasarkan temuan data di lapangan. Pengenalan akhlak di

Himawari tergolong sangat baik dan berhasil. Sebab,

diinformasikan ketika melakukan penelitian anak-anak disana

sangat sopan dan tanpa diminta bertemu dengan orang lain

yang tidak mereka kenal, mereka akan memberi salam dengan

mencium tangan.

Kemudian bedasarkan wawancara dengan bu Neni terdapat

pertengkaran ringan yang terjadi antara anak dengan temanya

yang nantinya salah satu diantara yang bertengkar akan lebih dulu

meminta maaf bukti ini diperkuat dengan observasi yang peneliti

lakukan karena peneliti melihat secara langsung anak-anak yang

berkelahi ringan dan dengan segera meminta maaf kepada

55

Wawancara pribadi dengan ibu Neni, Ibu Asuh kelas 4 Tahun Himawari

Daycare, Tangerang 10 Oktober 2019

Page 92: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

80

temanya. Hal ini, dikarenakan pemahaman yang dilakukan ibu

guru kepada anak-anak untuk sesama teman harus saling

menyayangi bedasarkan hadits yang mereka hafalkan dan

kemudian mereka amalkan.

D. Hambatan Komunikasi ibu asuh dalam mengenalkan nilai-

nilai Islami kepada anak asuh di Himawari Daycare

Terdapat hambatan atau kendala yang dialami ibu asuh ketika

mengenalkan Nilai-Nilai Islami kepada anak asuh di Himawari

Daycare yang disebabkan oleh beberapa faktor.

1. Gangguan

Ada dua jenis gangguan dalam komunikasi yang dapat

diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Gangguan mekanik

Gangguan mekanik disebabkan oleh saluran komunikasi

yang mengalami gangguan seperti bunyi kendaraan, pengeras,

atau bunyi-bunyian yang dapat menganggu jalanya

komunikasi. Sebagaimana halnya dalam wawancara dengan ka

Safira selaku ibu asuh kelas 5 tahun

“Cuma misalkan gini aja loh kalau ada yang

mainan kursi disaat lagi kegiatan kita bilangin

kursi itu buat duduk bukan buat mainan kita kasih

penjelasan yang real dan jelas ke anak-anak terus

kita kasih pengertian agar anak paham”56

Berdasarkan ungkapan diatas bahwa gangguan mekanik

yang terjadi adalah bunyi-bunyian yang disebabkan oleh anak

56

Wawancara pribadi dengan ibu Shafira Nisa, Ibu Asuh kelas 3 Tahun

Himawari Daycare, Tangerang 10 Oktober 2019

Page 93: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

81

yang mendorong kursi sehingga kegiatan pun merasa

terganggu. Oleh karenanya ka Safira langsung menghentikan

perbuatan anak tersebut dengan memberikan penjelasan bahwa

kursi bukanlah untuk dimainkan tetapi untuk diduduki. Selain

bunyi yang di sebabkan oleh anak yang mendorong kursi,

terdapat juga bunyi dari saluran air di ruang kelas lima tahun

tahun yang nyaring bunyinya.

b. Gangguan semantik

Gangguan semantik disebabkan oleh rusaknya pesan yang

disampaikan komunikator. Kesalahan persepsi dan kurangnya

penguasaan bahasa atau istilah yang tidak sama dimengerti

menjadi salah satu penyebab dari gangguan semantik.

Sebagaimana berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Yona

yang mengatakan :

“Pasti ada kaya vici dia ngomongnya belum

jelas jadi agak susah disuruh ngikutin kaya hadits

perkataan baik jadi kata perkataan itu belum lumrah

dan itu anak-anak susah jadi saya ganti jadi berkata

karena anak-anak banyak yang bilang berkata jadi

berkara oleh karena itu mimik mulut kita sama anak-

anak harus jelas jadi kita bilang ber- ka- ta kata kata

ditambahin be57

r.

Ibu Yona mengatakan bahwa anak yang bernama Vici

mengalami gangguan semantic karena bicaranya yang belum

jelas membuat pesan yang disampaikan akan berbeda

maksudnya. Selain melihat kesusahan yang di alami Vici ibu

Yona melihat anak-anak lain yang kesusahan untuk

57

Wawancara pribadi dengan ibu Yona, Ibu Asuh kelas 4 Tahun Himawari

Daycare, Tangerang 10 Oktober 2019

Page 94: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

82

mengucapkan salah satu kalimat yang ia perintahkan.

Sehingga disepakati untuk mengganti kata tersebut agar anak-

anak merasa bahwa kata tersebut mudah untuk di baca

sehingga pesan komunikasinya jelas.

2. Kepentingan

Kepentingan juga merupakan penyebab dari hambatan

komunikasi dikarenakan seseorang akan mengutamakan dan

menanggapi suatu pesan jika pesan itu menurutnya ada

hubunganya dengan kepentinganya. Namun, jika menurutnya

pesan komunikasi tersebut tidak ada kepentingan pelaku

cenderung akan mengabaikan pesan tersebut.

“Kendalanya tiap anak kemampuanya

beda-beda kadang disini terbiasa untuk solat,

hafalan tapi dirumah engga jadi malah ketingalan

jauh sama temen-temen disini terus kalau ada

yang gamau solat dihapus aja reward bintangnya

itu buat dikelas lima karena dia udah kaka besar

jadi ada reward setiap dia berhasil melakukan

sesuatu”58

Berdasarkan ungkapan dari Ka Shafira bahwa anak-anak

di Himawari mempunyai kepentingan untuk mengikuti

kegiatan yang ada disana salah satunya solat. Namun, ketika

sudah tidak berada di Himawari kepentingan itu pun berubah

sehingga individu akan menyepelekan anjuran yang

seharusnya mereka kerjakan diluar likungan tersebut. hal ini

juga terjadi akibat dari linkungan keluarga yang tidak

58

Wawancara pribadi dengan ibu Shafira Nisa, Ibu Asuh kelas 3 Tahun

Himawari Daycare, Tangerang 10 Oktober 2019

Page 95: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

83

menganjurkan anak beribadah sehingga anak akan mempunyai

kepentingan lain di luar Himawari

3. Motivasi terpendam

Motivasi merupakan dorongan gejolak dalam diri yang

akan menyebabkan seseorang memiliki rasa semangat dan

keinginan oleh apa yang belum dipenuhi menjadi terpenuhi. Di

dalam komunikasi motivasi akan membuat seseorang

menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator sebab

komunikan merasa komunikasi yang disampaikan sesuai

dengan motivasi yang ada di dalam dirinya.

Namun jika komunikasi yang disampaikan komunikator

tidak sesuai dengan motivasinya pesan tersebut tidak akan

dapat diterima dengan baik oleh komunikan seperti halnya

berdasarkan wawancara yang mengatakan anak baru bernama

Rara yang diam saja ketika diinstruksikan oleh ibu asuh.

“Anak baru sih yang ada kendalanya kaya

rara karena dia diem jadi kita ngomong apa dia

ga ngerti jadi harus kita arahkan kaya kita bilang

rara kursinya dirapihkan dia masih belum paham

akhirnya harus kita arahkan dengan menunjukan

kursinya rara kursi kursinya rapihkan baru dia

paham.”59

4. Prasangka

Prasangka juga merupakan hambatan dalam komunikasi.

Sebab, jika seseorang mempunyai prasangka negatif terhadap

seseorang bisa dipastikan segala sesuatu yang dilakukan orang

59

Wawancara pribadi dengan ibu Yona, Ibu Asuh kelas 4 Tahun Himawari

Daycare, Tangerang 10 Oktober 2019

Page 96: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

84

tersebut tentunya akan dinilai salah. Berdasarkan hasil

wawancara yang mengatakan ada anak bernama Vici yang

memang suka melebih-lebihkan cerita yang membuat

prasangka yang tidak baik kepada ibu gurunya:

“kaya si vici juga sama anaknya juga lebai

kadang kalau di tegur gabaik atau pas solat

gerakanya gabener dia langsung bilang galak

galak, terus bilang ke mamahnya nunjuk-nunjuk

katanya kalau kita benerin dia bilangnya dicubit.60

Sehingga dalam komunikasi prasangka merupakan

hambatan terberat sebab ketika komunikator yang di

prasangka berbicara komunikan tidak akan bisa menerima

pesan yang disampaikan oleh komunikator meskipun pesan

yang disampaikan baik untuk komunikan.

E. Hasil Komunikasi Interpersonal dalam mengenalkan nilai-

nilai Islami kepada anak asuh di Himawari Daycare

Komunikasi interpersonal yang efekif akan melalui lima

dasar kualitas umum yaitu empati, keterbukaan, sikap positif,

sikap mendukung dan kesetaraan. Komunikasi interpersonal yang

dilakukan oleh ibu asuh bertujuan untuk mengenal karakter

anak-anak secara dekat. Sebagai seorang pengajar dan pengasuh

ibu asuh harus dapat memahami beragam karakter anak-anak

disana. Sehingga dengan mengetahui karakter anak-anak ibu asuh

dapat memberikan pengasuhan dan pengajaran yang caranya

sesuai dengan karakter anak-anak. berikut adalah temuan data

yang berisi hasil komunikasi interpersonal ibu asuh dengan anak

60

Wawancara pribadi dengan ibu Neni Ibu Asuh kelas 4 Tahun Himawari

Daycare, Tangerang 10 Oktober 2019

Page 97: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

85

asuh berdasarkan lima hukum efektivitas komunikasi

interpersonal.

1. Empati

Empati adalah kemampuan seseorang untuk dapat

merasakan apa yang sedang dialami atau dirasakan orang lain

berdasarkan sudut pandang orang lain. Komunikasi

interpersonal merupakan komunikasi yang sering digunakan

untuk memulai hubungan sehingga sikap empati dapat

membuat nyaman untuk berkomunikasi dengan kita sebab

kita bisa memahami apa yang mereka rasakan. Bedasarkan

wawancara dengan ibu Dede Fitriyah

“jadi saya pernah liat kasus ada anak yang egonya

sangat tinggi cuman dia yang boleh dipegang sama guru

itu anak yang lain gaboleh diasuh sama guru itu setelah

disampaikan berulang kali bahwa sama-sama ayo

sayangi teman juga jadi anak itu lama-lama perhatian ke

temenya ketika temenya kesusahan dia nolongin ketika

disuruh gurunya ngumpul buat cerita ada anak yang

masih asik sendiri dia nyamperin anak itu ayuk ayuk

ngajak temenya buat gabung baca cerita61

Hasil wawancara dengan ibu Dede Fitriyah ditemukan

bahwa empati yang dirasakan ibu asuh adalah ibu asuh dapat

memahami bahwa anak-anak yang dititipkan di daycare

mempunyai latar belakang dan karakter yang berbeda sehingga

61

Wawancara pribadi dengan Dede Fitriyah, ibu asuh kelas lima tahun

Himawari Daycare, Tangerang pada tanggal 10 Oktober 2010

Page 98: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

86

jika terdapat anak asuh yang mempunyai ego yang tinggi

karena sebelumnya dia belum pernah dititipkan sehingga tidak

mau berbagi dengan temanya ibu asuh akan paham dan tidak

akan menyalahkan anak yang tidak mau berbagi. Ibu asuh

memahami bahwa dibutuhkan proses agar anak dapat berubah

sehingga dilakukan komunikasi secara interpersonal dengan

dibicarakan terus menerus untuk saling berbagi dengan

temanya sehingga lama kelamaan anak tersebut mau berbagi

dengan temanya dan mempuyai rasa empati kepada temanya

ketika temanya kesusahan dia langsung menolong.

2. Keterbukaan

Keterbukaan adalah sikap bagaimana kita dapat menerima

masukan dari orang lain dan dapat memberikan informasi

mengenai diri kita kepada orang lain agar komunikasi yang

dilakukan ada timbal balik dari individu yang berkomunikasi.

Anak-anak biasanya akan berkata jujur apabila berbicara

sehingga dalam tahap keterbukaan tidak aka nada hambatan

dalam berkomunikasi dengan anak-anak.

“kita tanya kenapa marah, kenapa nangis kalau dia

jawab mau ini yaudah kalo mau ini jangan marah

jangan nangis kalau gak nangis nanti dikasih kalau

yang gampang cepet langsung kalau yang lama dia

marah dorong-dorong kursi kalau gitu ya kita Tanya

terus62

.”

62

Wawancara pribadi dengan Nurul Safitri, ibu asuh kelas tiga tahun

Himawari Daycare, Tangerang pada tanggal 10 Oktober 2010

Page 99: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

87

Keterbukaan berarti kita tidak berkata bohong terkait dengan

informasi yang kita punya. Jika kita tidak berbicara dengan

yang sebenarnya komunikasi yang sedang berjalan akan tidak

efektif sebab keterbukaan ditandai dengan adanya kejujuran

dalam merespon stimulus komunikasi. Sebagaimana

bedasarkan dengan hasil wawancara bahwa terdapat anak yang

marah dengan ibu asuh bahkan anak tersebut sampai

menangis.

Setelah megetahui bahwa anak tersebut seperti itu ibu

asuh langsung menanyakan apa yang terjadi dan anak tersebut

dengan jujur mengatakan keadaan yang terjadi sehingga ibu

asuh dapat mengetahui hal yang membuat anak tersebut marah

kepadanya dan penyebab anak tersebut menangis.

Keterbukaan dalam komunikasi ibu asuh dan anak asuh sangat

berperan penting untuk ibu asuh agar dapat menemukan solusi

yang tepat dalam mengatasi perilaku anak tersebut.

3. Sikap mendukung

Sikap mendukung dalam komunikasi interpersonal

ditujukan dengan adanya dukungan seperti anggukan kepala

atau senyuman yang membuat individu merasa di dukung.

Ketika berkomunikasi dan merespon jawaban lawan bicara

dalam sikap mendukung adalah dengan memberikan

pemaparan yang bersifat naratif dan tidak evaluative sehingga

jika kita memberikan respon yang bersifat naratif lawan bicara

akan menilai bahwa dalam pembicaraan kita tidak terkesan

menggurui atau menghakimi. Sebagaimana bedarsakan

wawancara dengan ibu Yohana yang mengakatan:

Page 100: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

88

“Rara itu tinggal keberanianya untuk ngomong

aja. Tapi insya allah dia akan interaksi terus

disini63

.”

Maksud dari wawancara dengan ibu Yohana adalah

terdapat anak usia empat tahun bernama Rara yang merupakan

anak baru di himawari daycare dalam proses adaptasi di

himawari Rara terkesan anak yang tidak banyak bicara

sehingga ibu asuh menstimulasi terus menerus agar Rara mau

untuk bereskplorasi dengan cerita-cerita sebagaimana yang

dilakukan oleh teman-temanya. Sehingga ibu asuh bersikap

supportiveness untuk membuat Rara agar berinteraksi secara

terbuka.

4. Sikap positif

Sikap positif dapat ditujukan dalam bentuk sikap dan

perilaku. Orang yang mempunyai sikap positif tidak memiliki

perasaan curiga dan prasangka buruk. Sikap positif dalam

komunikasi interpersonal ditujukan salah satunya dalam

memberikan pujian dan penghargaan. Di himawari daycare

anak-anak di kelas lima tahun mempunyai papan penghargaan

yang bertujuan agar mereka berperilaku yang baik. Tetapi jika

mereka tidak berperilaku baik bintang yang ada di papan

penghargaan akan di cabut.

Berdasarkan temuan data pada saat observasi di himawari

daycare sikap positif yang ditujukan oleh ibu asuh adalah

dengan memberikan pujian ketika terdapat anak yang berhasil

63

Wawancara pribadi dengan Nurul Safitri, ibu asuh kelas tiga tahun

Himawari Daycare, Tangerang pada tanggal 10 Oktober 2010

Page 101: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

89

melakukan pekerjaan seperti anak-anak makanya habis ibu

asuh memberikan pujian dengan menyebutkan “hebat

makanya habis” kemudian ketika ada anak yang lancar hafalan

“kais pinter udah hafal “ sikap positif yang dilakukan ibu asuh

akan membuat suasana yang menyenangkan bagi anak-anak.

5. Kesetaraan

Kesetaraan termasuk pada salah satu karakteristik

efektivitas dalam komunikasi antarpribadi. Hal ini terjadi

ketika satu mitra komunikasi melihat mitra lainya memberikan

kontribusi dalam interaksi mereka.64

Kesetaraan adalah posisi

dimana individu yang terlibat komunikasi tidak memiliki

pandangan bahwa ia lebih hebat dari lawan bicaranya.

Kesetaraan berarti keduanya merupakan orang-orang yang

saling memerlukan dan sama-sama memiliki kepentingan. Di

himawari daycare ibu asuh tidak diperbolehkan untuk

memaksa anak-anak agar ikut dengan kegiatan yang

berlangsung. Jika anak-anak tidak memiliki minat dengan

kegiatan yang ada anak-anak akan dibiarkan sampai mereka

mau mengikuti kegiatan yang ada di himawari.

Sikap yang dilakukan oleh ibu asuh untuk membiarkan

anak dan tidak memaksa anak-anak agar mengikuti kegiatan

merupakan standar operasional dalam mengasuh dan mendidik

anak-anak di himawari daycare. Sebab himawari daycare

melakukan pengasuhan dan pengajaran dengan menumbuhkan

suasana yang ceria agar anak-anak dapat tumbuh dan

64

Suciati, Komunikasi Interpersonal, (Cet I; Yogyakarta: Mata Padi Presindo,

2015), 75

Page 102: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

90

berkembang dengan pribadi yang ceria berkat proses

pengasuhan dan pengajaran yang ceria.

Sehingga kesetaraan yang terjadi adalah ibu asuh

membangun suasana komunikasi yang akrab dan nyaman

dengan tidak merasa bahwa segala sesuatu yang diperintahkan

ibu asuh harus dituruti oleh anak-anak karena ibu asuh tidak

memaksakan kehendak agar anak-anak mau tidak mau harus

menuruti perintah dan kegiatan yang ada di himawari.

Ibu asuh menempatkan diri setara dengan anak-anak ketika

terdapat anak yang tidak mau mengikuti kegiatan. Ibu asuh

tidak akan merasa atau menunjukan bahwa ibu asuh yang lebih

tua atau lebih berpengalaman atau yang harus dihormati

sehingga anak harus selalu mematuhi perintah. Hal ini akan

bertentangan dengan visi dan misi himawari daycare dalam

menumbuhkan suasana yang ceria dalam proses tumbuh

kembang anak agar anak menjadi pribadi yang ceria.

Gambar 4.6 anak yang tidak mau solat dibiarkan

Gambar diatas merupakan bukti bahwa di Himawari tidak

ada pemaksaan kepada anak dalam melakukan kegiatan. Pada

Page 103: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

91

gambar 4.6 terdapat anak yang tidak mau sholat sehingga ibu

asuh membiarkan anak tersebut dengan syarat tidak mengganggu

temanya. Di awal ibu asuh sempat membujuk dan meminta agar

anak tersebut sholat namun anak itu tidak ingin sholat dalam hal

ini kesetaraan muncul dimana ibu asuh tidak memaksakan

kehendak kepada anak yang tidak ingin sholat untuk sholat.

Karena apabila dipaksakan yang terjadi adalah anak akan kesal

dan terjadi konflik dengan ibu asuh.

Page 104: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

92

Page 105: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

93

BAB V

PEMBAHASAN

A. Tahap Orientasi (Orientation Stage)

Tahap orientasi merupakan tahap awal dalam proses tahapan

penetrasi sosial. Dalam tahap ini komunikasi yang dilakukan

bersifat tidak pribadi. Individu yang terlibat dalam komunikasi

hanya menampilkan sisi umum dari informasi yang mereka

sampaikan. Menurut Richard dan Lynn pada tahap ini individu

cenderung menampilkan sesuatu yang dianggap baik. Selain itu

individu tersenyum dan manis dan bertindak sopan pada tahap

orientasi.

Setting sosial dalam penelitian adalah anak-anak, mereka

menampilkan sisi apa adanya mereka. Di Himawari Daycare bagi

anak-anak yang baru pertama kali datang dan sebelumnya belum

pernah dititipkan akan mengalami proses adaptasi. Karena

mereka harus siap berbagi apa pun ketika orangtua memutuskan

untuk menitipkan anak di Daycare mungkin yang biasanya di

rumah semua perhatian tercurah kepadanya di Daycare anak akan

berbagi dengan anak-anaklain. Beragam karakter anak-anak pun

akan menentukan berapa lama waktu yang mereka butuhkan

untuk beradaptasi. Peneliti mengambil sample masing-masing

tiga anak pada usia tiga sampai lima tahun yang mempunyai

karakter aktif, diam dan biasa saja. Guna melihat perbedaan

dalam proses penetrasi sosial yang dialami anak-anak di daycare.

Page 106: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

94

Maka dari itu penetrasi sosial dalam tahapan orientasi yang

di lakukan oleh ibu asuh ialah:

a. Melakukan pendekatan dengan melakukan interaksi yang

bersifat umum.

Pada tahap orientasi individu yang terlibat dalam

komunikasi membutuhkan adaptasi dengan lawan bicaranya.

Sehingga merupakan hal yang wajar apabila sikap pertama kali

yang ditampilkan seorang anak berbeda dengan sikap orang

dewasa ketika pertama kali bertemu. Anak-anak akan

menampilkan sisi apa adanya mereka dalam proses adaptasi

ini. Pada tahap orientasi anak-anak cenderung menangis dan

diam saja ketika ibu asuh melakukan pendekatan.

Pendekatan yang dilakukan oleh ibu asuh terhadap anak-

anak dilakukan dengan cara menanyakan perihal informasi

yang bersifat umum. Bahwa untuk memulai percakapan

dengan anak-anak dilakukan dengan cara yang sama dengan

orang dewasa yaitu menanyakan seputar hal yang bersifat

umum. Seperti menanyakan nama, alamat, saudara, makanan

dan minuman kesukaan juga mainan kesukaan mereka.

Pertanyaan yang ditanyakan bersifat sederhana dan umum.

Menurut Talylor dan Altman (1987) orang memiliki

kecenderungan untuk enggan memberikan evaluasi atau

memberikan kritik karena akan dinilai sebagai tidak pantas dan

menganggu hubungan di masa depan.

Di kelas tiga tahun tiga orang anak yang menjadi sample

peneliti adalah Noval yang mempunyai karakter aktif, jahil,

Baim yang mempunyai karakter pendiam dan Thariq yang

Page 107: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

95

mempunyai karakter biasa saja. Pada pendekatan awal

bedasarkan wawancara dengan Nurul Safitri selaku ibu asuh

kelas tiga tahun dikatakan bahwa Noval karena karakternya

yang aktif ia mudah untuk didekati oleh ibu asuh dan waktu

pendekatanya pun tidak memakan satu bulan.

Selanjutnya tahap pendekatan pada Baim yang

mempunyai karakter diam, penurut dan mudah didekati pada

tahap pendekatan Baim hanya mengeluarkan kata-kata yang

penting saja dan tidak akan bersuara ketika tidak diminta.

Kemudian Thariq yang mempunyai karakter biasa-biasa saja

dalam pendekatan ini sulit didekati Nurul Safitri mengatakan

sewaktu awal pendekatan Thariq akan menangis jika bertemu

dengan orang baru sehingga untuk dapat mendekatinya Nurul

Safitri harus membuat ia percaya bahwa ia aman di daycare.

Di kelas empat tahun tiga orang yang menjadi sample

peneliti adalah Ibam yang mempunyai karakter aktif, semangat

dan cerewet, Rara yang mempunyai karakter diam dan Salsa

yang mempunyai karakter biasa-biasa saja. Pada pendekatan

awal berdasarkan wawancara dengan Neni selaku ibu asuh

kelas empat tahun dikatakan bahwa pada tahap pendekatan

Ibam termasuk anak yang mudah didekati karena ia suka

mengobrol dan banyak bertanya, dengan orang baru pun tidak

takut dan mendekati orang baru tersebut.

Rara karena mempunyai sifat yang pendiam pada tahap

pendekatan mudah didekati dan menuruti perintah ibu asuh

namun kendalanya tidak mau berbicara dan menurut orang

tuanya adaptasinya memang lama. Kemudian Salsa yang

Page 108: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

96

mempuyai karakter biasa-biasa saja pada tahap pendekatan

mudah didekati namun pada awal pendekatan tidak mau

masuk kelas.

Di kelas lima tahun tiga orang yang menjadi sample

peneliti adalah Surya yang memiliki karakter aktif karena

merupakan anak yang berkebutuhan khusus, Latifah yang

memiliki karakter diam dan Qois yang memiliki karakter

biasa-biasa saja. Pada pendekatan awal berdasarkan

wawancara dengan Fitri Amalasih selaku ibu asuh kelas lima

tahun dikatakan pada tahap pendekatan Surya ia merupakan

anak berkebutuhan khusus sehingga komunikasi yang terjalin

tidak satu arah Fitri Amalasih yang harus menstimulasi Surya

agar mau mengikuti arahanya.

Kemudian Latifah yang mempunyai karakter pendiam

pada tahap pendekatan mudah didekati namun pada di awal

pendekatan Latifah tidak bisa mendengar suara yang keras

sehingga Fitri Amalasih selalu berulang mengingatkan Latifah

untuk tidak menutup telinganya. Qois yang mempunyai

karakter biasa-biasa saja pada tahap pendekatan ketika Fitri

Amalasih mendekati, Qois akan menjauh sehingga

penanganan untuk Qois adalah tidak memberi perhatian yang

lebih karena lama kelamaan Qois sendiri yang akan

mendekati.

Pada tahap orientasi beragam karakter anak-anak dari

berbagai usia mempunyai perbedaan dalam tahap pendekatan

membangun sebuah hubungan dengan ibu asuh. Namun,

interaksi yang dilakukan ibu asuh pun sama setiap anak

Page 109: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

97

dengan menanyakan informasi yang masih bersifat umum

kepada anak-anak yang baru datan ke daycare.

b. Melakukan koordinasi dengan para orangtua untuk membantu

anak agar cepat beradaptasi

Bukan hal yang mudah bagi anak untuk beradaptasi

dengan suasana dan lingkungan yang baru. Bagi anak-anak

yang belum pernah dititipkan di daycare akan membuat anak-

anak mengalami perubahan suasana dan lingkungan. Anak-

anak diharuskan berbagi dengan anak lain, anak-anak

diharuskan untuk menyayangi teman-teman. Bagi yang tidak

terbiasa dengan suasana ramai akan sangat sulit untuk

beradaptasi. Sebab bagi anak-anak yang sebelumnya belum

pernah di titipkan mereka belum terbiasa untuk berbagi

segalanya yang ada di daycare, mungkin di rumah segala

perhatian tercurah hanya kepadanya namun di daycare anak

harus siap berbagi dengan temanya.

Dalam tahap orientasi pihak daycare menuntut peran

orangtua karena sangat dibutuhkan dalam membuat anak agar

cepat terbiasa di daycare. Orang tua harus memberikan

pengertian kepada anak dengan menjelaskan tujuanya

mengapa anak-anak dititipkan serta kepercayaan orang tua

terhadap guru sangat berpengaruh terhadap anak sebab, ketika

orangtua percaya dengan gurunya mereka akan menjelaskan

ke anak-anak bahwa guru tersebut baik dan bisa menjaga

mereka ketika orangtua tidak di samping mereka.

Ibu Dede Fitriyah mengatakan bahwa untuk membuat

anak cepat beradaptasi orangtua dituntut untuk menjelaskan ke

Page 110: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

98

anak, membujuk terus anak-anaknya dan memberi pengertian

kepada anak mengapa orangtua harus menititipkan anak-anak

ke daycare.

B. Tahap Pertukaran Penjajakan Afektif (Exploratory Affective

Stage)

Tahap ini merupakan tahapan kedua dari proses penetrasi

sosial. Pada tahap ini kepribadian individu mulai terlihat. Orang

mungkin mulai untuk menggunakan beberapa frase yang hanya

dapat dimengerti oleh mereka yang terlibat dalam hubungan.65

Dalam tahapan kedua pada penetrasi sosial individu mulai

memunculkan informasi mengenai dirinya walaupun informasi

yang tersedia masih terbatas. Rasa kehati-hatian sudah mulai

berkurang. Hal ini membuktikan hubungan yang berlanjut ke

tahap dimana aspek-aspek kepribadian individu mulai muncul.

Tahap pertukaran penjajakan afektif yang dilakukan oleh ibu

asuh dengan anak asuh adalah sebagai berikut:

a. Mulai membuka kepribadian dengan berbagi cerita

pengalaman pribadi.

Interaksi yang dilakukan pada tahap penjajakan afektif

mulai bersifat santai. Anak-anak secara perlahan mulai

membuka kepribadian mereka walaupun masih terbatas

informasi yang ditampilkan. Anak-anak sudah bisa bercerita

mengenai pengalaman pribadinya kepada ibu asuh.

Pada tahap eksplorasi yang dialami oleh tiga anak dari

kelas tiga tahun bedasarkan wawancara dengan Nurul Safitri

65

Richard West & Lynn H. Turne, Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan

Aplikasi (Jakarta: Penerbit Salemba Humanika, 2008), 206

Page 111: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

99

selaku ibu asuh kelas tiga tahun bahwa pada Noval dia

membuka informasi tentang pribadinya dengan menceritakan

kegiatan yang ia lakukan ketika libur bersama orangtuanya,

kemudian menceritakan tempat yang ia suka kunjugi.

Selanjutnya Baim menurut Nurul Safitri tidak pernah

mengeluarkan suara kecuali jika ditanya sehingga pada tahap

eksplorasi ini Baim belum memasukinya karena tidak ada

informasi mengenai dirinya yang ia buka kepada ibu asuh.

Lalu Thariq pada tahap ini mulai membuka dirinya dengan

bercerita masalah pribadi yang ada di rumahnya dan

kesenanganya ketika mengunjungi rumah neneknya.

Tahap eksplorasi pada kelas empat tahun yang terjadi

dengan Ibam, Neni mengatakan bahwa Ibam anak yang suka

berbicara sehingga pada tahap ini Ibam membuka banyak

informasi tentang dirinya seperti akan mempunyai adik,

kesenangan dibelikan barang dan tempat yang kemarin ia

kunjungi bersama orangtuanya. Selanjutnya Rara menurut

Neni masih belum mau untuk berbicara sehingga Rara belum

memasuki tahap eskplorasi sebab belum ada informasi yang ia

buka mengenai dirinya kepada ibu asuh. Salsa pada tahap

eksplorasi membuka informasi mengenai dirinya tentang

ketidaksukaanya dengan teman, kemudian bercerita kegiatan

apa saja yang ia lakukan ketika dirumah.

Tahap eksplorasi pada kelas lima tahun yang terjadi

dengan Surya, Fitri Amalasih mengatakan karena Surya

merupakan anak yang berkebutuhan khusus komunikasi yang

terjadi tidak dua arah sehingga Surya belum memasuki tahap

Page 112: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

100

eksplorasi. Latifah pada tahap eksplorasi membuka informasi

mengenai dirinya dengan kesenanganya diperbolehkan

menonton youtoube oleh ayahnya. Qois pada tahap eksplorasi

mengungkapkan informasi mengenai dirinya tentang

kesedihanya ketika dimarahi oleh kakanya .

Tahap ekspolorasi yang dilalui anak anak di daycare

berbeda waktunya pada saat ini anak-anak yang belum

memasuki tahap ini adalah anak-anak yang adaptasinya di

daycare cukup lama mereka belum merasa nyaman dan

kemampuan untuk berbicara dengan orang lain yang

menurutnya masih asing masih kurang sehingga tahap

eksplorasi yang akan dilalui oleh anak-anak sebeumnya harus

mendapatkan kepercayaan dari mereka ketika di tahap

orientasi bahwa pada tahap eksplorasi mereka akan baik-baik

saja ketika mereka membuka informasi mengenai dirinya

sendiri.

C. Tahap Pertukaran Afektif ( Exploratory Exchange Stage)

Pada tahap ketiga dari penetrasi sosial yaitu tahap pertukaran

afektif disini individu yang terlibat tidak akan memasuki tahap ini

kecuali pada tahap sebelumnya individu menerima imbalan yang

cukup dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan. Maksudnya

adalah ketika individu puas dengan timbal balik dari lawan

bicaranya individu akan lebih terbuka kepada lawan bicaranya.

Tahap ini ditandai dengan hubungan yang terjalin semakin

dalam dan dekat. Interaksi yang dilakukan lebih tanpa beban dan

spontan. Tahap pertukaran afektif menggambarkan komitmen

Page 113: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

101

lebih lanjut kepada individu lainya, para interaktan merasa

nyaman satu dengan yang lainya.

Tahapan pertukaran afektif yang dilakukan ibu asuh dengan

anak asuh adalah sebagai berikut:

a. Berinteraksi secara spontan tanpa rasa keberhati-hatian dalam

bercerita.

Anak-anak yang sudah memasuki tahap ini mempunyai

hubungan yang sangat dekat dengan ibu asuh. Mereka

bereaksi secara spontan tanpa takut mengalami masalah atau

memikirkan masalah jika bereaksi seperti itu. Anak-anak

berinteraksi tanpa beban dan santai. Di kelas tiga tahun untuk

Noval, nurul safitri mengatakan Noval tiba-tiba bercerita pergi

bersaama ayah dan ibunya. Kemudian Thariq yang selalu

menceritakan kejadian apapun yang terjadi dirumah dan

menurut Nurul Safitri Thariq akan bercerita tanpa diminta

terlebih dahulu mengenai masalah yang sedang dialaminya.

Dikelas empat tahun Ibam pada tahap afektif dia akan

bercerita tentang keadaan yang terjadi dengan dirinya seperti

ketika ia sakit ia langsung memberi tahu ibu asuh bahwa

dirinya sakit. Kemudian Salsa pada tahap afektif Salsa mulai

menceritakan masalah pribadinya ketika ia tidak suka dengan

temanya kepada ibu asuh. Selanjutnya di kelas lima tahun

hanya ada satu anak yang mencapai tahap ini yaitu Qois. Fitri

Amalasih mengatakan pada tahap afektif Qois akan

mengatakan ketidaksukaan kepada suatu hal tanpa rasa ragu

seperti halnya ia memberitahu ibu asuh bahwa beliau terlihat

Page 114: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

102

pilih kasih denganya karena menurut Qois ibu Fitri lebih

sayang temanya respon Qois yang spontan mengatakan seperti

itu kepada bu Fitri terjadi karena hubungan yang berkembang

antara mereka sehingga sudah tidak ada lagi rasa keberhati-

hatian dalam bercerita.

Altman dan Taylor mengatakan pada tahap ini muncul

perasaan kritis dan evaluatif pada level yang lebih dalam. Hal

ini membuktikan bahwa interaksi yang lebih tanpa beban dan

santai dimana komunikasi sering kali berjalan spontan dan

individu membuat keputusan yang cepat.

b. Memberi solusi untuk menyelesaikan masalah

Pada tahap ini tingkatan interaksi yang terjadi cukup

dalam dan intim. Pada tahap ini individu akan bertukar ide

dengan pasanganya atau saling menerima dan memberikan

solusi. Ibu asuh mengatakan pada saat anak-anak berkelahi

terdapat anak yang mengadu ke pada dirinya bahwa anak lain

mengambil mainanya pada kasus ini keberanian anak untuk

menceritakan hal yang dianggapnya menganggu merupakan

bentuk dari kepercayaan seorang anak kepada gurunya untuk

bisa mengambil tindakan terhadap anak yang menganggunya.

Namun, ibu asuh memberi solusi kepada anak yang

bertengkar dengan membuat pilihan untuk bermain bersama

atau jika tidak ada yang mau bermain besama ibu guru tidak

memperbolehkan keduanya untuk bermain mainan tersebut.

Pertukaran afektif dalam kasus ini berawal dari anak yang

mengadu kepada ibu asuhnya bahwa dirinya terganggu dan ibu

asuh memberikan solusi atas permasalahan yang dialaminya

Page 115: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

103

dalam hal ini kedua belah pihak sudah bisa memberikan

perhatian baik dalam diri anak yang sudah mulai percaya

untuk menceritakan hal yang menganggunya dan begitu juga

dengan ibu guru yang sudah memberikan solusi atas masalah

yang dialaminya. Pada dikelas tiga tahun nurul Safitri

mengatakan ia memberikan nasihat kepada Noval agar tidak

menjahili temanya dan berlaku baik dengan semua temanya.

Di kelas empat tahun Neni mengatakan pemberian nasihat

kepada Ibam dilakukan ketika Ibam harus berbagi mainan

bersama-sama dengan temanya dan harus gentian, kemudian

Salsa Neni memberikan nasihat ketika Salsa marah dengan

temanya karena bacaan solatnya cepat akhirnya Salsa tidak

bisa mengikuti. Untuk kelas lima tahun untuk Surya menurut

Fitri Amalasih karena Surya tidak bisa komunikasi dua arah

ketika ia terlihat sedih Fitri akan langsung mendekati dan

bertanya dan diberi nasihat agar tidak murung lagi. Untuk Qois

ketika Qois terlihat tidak suka bermain dengan temanya Fitri

Amalasih akan langsung bertanya alasanya dan memberi

nasihat lewat hadits yang sudah diajarkan bahwa tidak baik

berperilaku seperti itu terhadap temanya.

D. Tahap Pertukaran Stabil (Stable ExchangeStage)

Tahap ini merupakan tahap terakhir dari tahap penetrasi

sosial. Pada tahap ini disebut pertukaran stabil karena pada tahap

ini individu yang terlibat berada dalam tingkat keintiman yang

tinggi dan perilaku diantara keduanya kadang kala terjadi

kembali.

Page 116: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

104

Namun kali ini individu sudah dapat memprediksikan

perilaku yang terulang kembali. Informasi yang dibicarakan

sudah sangat dalam dan menjadi inti dari pribadi masing-masing

pasangan, misalnya soal nilai, konsep diri, atau perasaan emosi

yang terdalam. Tahap terakhir dalam penetrasi sosial dicirikan

dengan keterbukaan yang berkesinambungan pada semua lapisan.

Kedua belah pihak saling mengetahui perasaan masing-masing

dan dapat memprediksi perilaku masing-masing. Pada tahap

pertukaran stabil tidak semua anak-anak memasuki tahap ini

hanya sebagian yang sudah melewati semua tahap yang dapat

masuk kedalam tahap pertukaran stabil.

Maka dari itu tahapan pertukaran stabil yang dilakukan

oleh ibu asuh dengan anak asuh adalah sebagai berikut:

a. Sudah tidak salah tafsir terhadap perilaku anak yang sekiranya

tidak berperilaku seperti biasanya.

Tidak banyak individu yang dapat masuk kedalam tahap

ini, sebab tahap pertukaran stabil merupakan tahapa terdalam

yang hanya bisa dimasuki oleh individu yang sudah merasa

sangat dekat dengan lawan interaksinya sehingga walaupun

individu tidak berperilaku seperti biasanya lawanya akan

memahami apa yang terjadi. Sebagaimana halnya yang terjadi

pada dikelas tiga tahun yaitu Noval, Nurul Safitri mengatakan

bahwa ketika awal pendekatan ia mengira bahwa Noval anak

yang jahil dan tidak bisa diatur namun ternyata pada saat itu

ibu asuh masih salah tafsir karena belum mengenal Noval

secara mendalam. Oleh karena hubungan yang terus berjalan

Page 117: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

105

dan berkembang akhirnya ibu asuh sudah mulai memahami

bahwa Noval anak yang baik dia berperilaku jahil dengan

temanya karena ia ingin berteman namun caranya salah.

Ketika Noval sudah mulai murung tidak seperti biasanya ibu

asuh langsung memahami bahwa ia melakukan kesalahan.

Kemudian dengan Thariq, Nurul Safitri mengatakan ketika

Thariq di awal datang ke kelas terlihat murung tandanya ada

teman dikelasnya yang tidak masuk sehingga Thariq terlihat

murung.

Pada kelas empat tahun pertukaran stabil yang terjadi

dengan Ibam adalah ibu asuh sudah bisa mengetahui hal buruk

yang terjadi dengan Ibam apabila ketika awal kedatangan ke

kelas Ibam tidak bersemangat seperti mengucakpkan salam

dan membuka pintu pasti terjadi suatu hal biasaya karena Ibam

sakit. Untuk Salsa pertukaran stabil yang dialaminya adalah

ketika Salsa terlihat dari raut wajahnya yang tidak enak sama

halnya dengan Ibam pasti terjadi suatu masalah dirumah

biasanya kalau Salsa karena jam penjemputan yang tidak

sesuai dengan keinginanya.

Pada kelas lima tahun hanya Qois yang mencapai tahap

pertukaran stabil. Fitri Amalasih mengatakan salah tafsir yang

terjadi ketika belum mengenal Qois lebih dalam adalah ketika

Qois menurutnya hendak mencubit temanya padahal yang

dilakukan Qois adalah untuk membantu temanya. Pribadi Qois

merupakan anak yang moodyan sehingga Fitri Amalasih akan

mengetahui apa yang terjadi dengan Qois tanpa bertanya

hanya melihat dari raut wajah dan gerak geriknya.

Page 118: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

106

Berdasarkan temuan penelitian yang penulis dapatkan, maka

tabel dibawah ini dapat menjelaskan secara ringkas tentang

hasil penelitian.

Tabel 5. 1 Analisis Penetrasi Sosial Ibu Asuh dengan Anak

Asuh dalam mengenalkan Nilai-Nilai Islami di Himawari

Daycare

No. Tahapan Penetrasi Sosial Temuan

1. Tahap Orientasi (Orientation

Stage) : Membuka Sedikit

Demi Sedikit

a. Melakukan pendekatan

dengan melakukan interaksi

yang bersifat umum.

-Menanyakan

nama, hobi,

mainan kesukaan

Ibu Neni selaku

ibu asuh kelas

empat tahun

melakukan

interaksi dengan

mengucapkan:

“namanya siapa

kamu suka ga

main ini main

little pony, atau

main hamtaro”

Page 119: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

107

No. Tahapan Penetrasi Sosial Temuan

b. Melakukan koordinasi

dengan para orangtua untuk

membantu anak agar cepat

beradaptasi

c. Pengenalan Islami pada

orientasi

-Menjelaskan dan

membujuk anak

“kakak sekarang

main disini dulu,

nanti sore pulang

kerja ibu jemput

lagi”

-Dilakukan

dengan cara di

dengarkan

murotal lewat

audio untuk bayi

dan untuk 1-5

tahun dengan

mengikuti

perkataan yang

diucapkan ibu

asuh.

Page 120: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

108

No. Tahapan Penetrasi Sosial Temuan

2. Tahap Pertukaran Penjajakan

Afektif (Exploratory Affective

Stage): Munculnya Diri

a. Mulaimembuka kepribadian

dengan berbagi cerita

pengalaman pribadi.

b. Pengenalan Islami pada

tahap eksplorasi

- Terdapat anak di

kelas lima tahun

Bernama Qois

yang membuka

Informasi tentang

dirinya dengan

mengucapkan

“kemaren aku

diomelin sama

Kaka”

Mulai

mengenalkan

hadits lewat lagu-

lagu. Seperti

hadits

menyayangi

teman

Page 121: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

109

No. Tahapan Penetrasi Sosial Temuan

3. Tahap Pertukaran Afektif

(Exploratory Exchange Stage ):

Komitmen dan Kenyamanan

a. Berinteraksi secara spontan

tanpa rasa keberhati-hatian

dalam bercerita.

b. Memberi solusi untuk

menyelesaikan masalah

-Anak-anak

mulai

menunjukan sifat

kritis seperti

ketidak sukaan

terhadap sesuatu.

seperti ungkapan

spontan Qois di

kelas lima tahun.

“aku gamau sama

bufit”

“bufit tau ga

kemaren aku

kenapa marah

sama bufit ? aku

gasuka soalnya

bufit lebih sayang

sama Alisa”

-Ibu asuh

memberikan

perhatian untuk

Page 122: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

110

No. Tahapan Penetrasi Sosial Temuan

hubungan dengan

memberikan

solusi ketika

terdapat anak-

anak yang

bertengkar untuk

menyelesaikan

masalah. Seperti

pada kasus yang

terjadi di kelas

empat tahun Ibu

Neni

mengucapkan

“ibam saya

tanya kenapa si

bam? Emang

emir kenapa ?”

“oh begitu iya

gantianya tadi

kan ibam udah

sekarang emir

terus saya suka

bilang mainya

bersama-sama

kalau enggak

Page 123: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

111

No. Tahapan Penetrasi Sosial Temuan

c. Pengenalan nilai Islami

pada tahap Afektif

nanti ibu ambil”

-Anak-anak mulai

dipilih untuk

berlatih siapa

imam dan iqamah

ketika

melaksanakan

sholat berjamaah.

-Anak

mempraktekan

hadits dalam

kehidupan sehari-

hari ketika

melihat temanya

dalam masalah .

4.

3

Tahap Pertukaran Stabil (Stable

Exchange Stage ): Kejujuran Total

dan Keintiman

a. Sudah tidak salah tafsir terhadap

perilaku anak yang sekiranya tidak

berperilaku seperti biasanya.

-Ibu asuh dapat

memahami sifat

anak yang tidak

berperilaku

seperti biasanya.

Page 124: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

112

No. Tahapan Penetrasi Sosial Temuan

Dan bisa

memahami dari

raut wajah. Qois

di kelas lima

tahun yang suka

mencubit temanya

sembunyi-

sembunyi tiba-

tiba membantu

temanya.

Page 125: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

113

Tabel 5.2 Analisis Hasil Penetrasi Sosial Ibu Asuh dengan

Anak Asuh dalam Mengenalkan Nilai-Nilai Islami di

Himawari Daycare

NO Nama Anak Hasil

Komunikasi

Interpersonal

Tahapan

Penetrasi

Sosial

1. Noval - Pada tahap

orientasi Noval

mudah didekati

karena karakter

anaknya yang

jahil dan dekat

dengan siapa saja

adaptasi yang

dialami oleh

Noval tidak

memakan waktu

yang lama

- Pada tahap

eksplorasi

informasi tentang

pribadinya

dengan

menceritakan

kegiatan yang ia

lakukan ketika

libur bersama

orangtuanya,

kemudian

menceritakan

tempat yang ia

suka kunjugi

-Pada Tahap

Afektif tiba-tiba

bercerita pergi

bersaama ayah

- Tahap

Orientasi

-Tahap

Eksplorasi

-Tahap

Afektif

Page 126: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

114

dan ibunya.

-Pada tahap

pertukaran stabil

ibu asuh sudah

mulai memahami

bahwa Noval

anak yang baik

dia berperilaku

jahil dengan

temanya karena ia

ingin berteman

namun caranya

salah. Ketika

Noval sudah

mulai murung

tidak seperti

biasanya ibu asuh

langsung

memahami bahwa

ia melakukan

kesalahan

-Tahap

Pertukaran

Stabil

2. Baim

-Pada Tahap

Orientasi

mempunyai

karakter diam,

penurut dan

mudah didekati

-Pada tahap

pendekatan Baim

hanya

mengeluarkan

kata-kata yang

penting saja dan

tidak akan

bersuara ketika

tidak diminta.

-Tahap

Orientasi

Page 127: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

115

3. Thariq -Pada Tahap

Orientasi Thariq

pendekatan ini

sulit didekati

sewaktu awal

pendekatan

Thariq akan

menangis jika

bertemu dengan

orang baru

-Pada Tahap

Eksplorasi

bercerita masalah

pribadi yang ada

di rumahnya dan

kesenanganya

ketika

mengunjungi

rumah neneknya.

-Pada tahap

Afektif Thariq

akan bercerita

tanpa diminta

terlebih dahulu

mengenai

masalah yang

sedang

dialaminya.

-Pada Tahap

Pertukaran Stabil

Thariq di awal

datang ke kelas

terlihat murung

tandanya ada

teman dikelasnya

-Tahap

Orientasi

-Tahap

Eksplorasi

-Tahap

Afektif

-Tahap

Pertukaran

Stabil

Page 128: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

116

yang tidak masuk

sehingga Thariq

terlihat murung.

4. Ibam -Pada tahap

Orientasi Ibam

termasuk anak

yang mudah

didekati karena ia

suka mengobrol

dan banyak

bertanya, dengan

orang baru pun

tidak takut dan

mendekati orang

baru tersebut.

-Pada Tahap

Eksplorasi Ibam

membuka banyak

informasi tentang

dirinya seperti

akan mempunyai

adik, kesenangan

dibelikan barang

dan tempat yang

kemarin ia

kunjungi bersama

orangtuanya

-Pada tahap

Afektif bercerita

tentang keadaan

yang terjadi

dengan dirinya

seperti ketika ia

sakit ia langsung

memberi tahu ibu

-Tahap

Orientasi

-Tahap

Eksplorasi

-Tahap

Afektif

Page 129: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

117

asuh bahwa

dirinya sakit.

-Pada tahap

Pertukaran Stabil

ibu asuh sudah

bisa mengetahui

hal buruk yang

terjadi dengan

Ibam apabila

ketika awal

kedatangan ke

kelas Ibam tidak

bersemangat

seperti

mengucakpkan

salam dan

membuka pintu

pasti terjadi suatu

hal biasaya

karena Ibam sakit

-Tahap

Pertukaran

Stabil

5. Rara -pada tahap

orientasi Rara

karena

mempunyai sifat

yang pendiam

pada tahap

pendekatan

mudah didekati

dan menuruti

perintah ibu asuh

namun

kendalanya tidak

mau berbicara

dan menurut

orang tuanya

adaptasinya

-Tahap

Orientasi

Page 130: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

118

memang lama.

6. Salsa -pada tahap

orientasi

mempuyai

karakter biasa-

biasa saja pada

tahap pendekatan

mudah didekati

namun pada awal

pendekatan tidak

mau masuk kelas.

-Pada tahap

Eksplorasi

membuka

informasi

mengenai dirinya

tentang

ketidaksukaanya

dengan teman,

kemudian

bercerita kegiatan

apa saja yang ia

lakukan ketika

dirumah.

-Pada Tahap

Afektif Salsa

pada tahap afektif

Salsa mulai

menceritakan

masalah

pribadinya ketika

ia tidak suka

dengan temanya

kepada ibu asuh.

-Pada Tahap

-Tahap

Orientasi

-Tahap

Eksplorasi

-Tahap

Afektif

-Tahap

Page 131: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

119

Pertukaran Stabil

yang dialaminya

adalah ketika

Salsa terlihat dari

raut wajahnya

yang tidak enak

sama halnya

dengan Ibam pasti

terjadi suatu

masalah dirumah

biasanya kalau

Salsa karena jam

penjemputan yang

tidak sesuai

dengan

keinginanya.

Pertukaran

Stabil

7. Surya - Pada Tahap

Orientasi Surya ia

merupakan anak

berkebutuhan

khusus sehingga

komunikasi yang

terjalin tidak satu

arah Fitri

Amalasih yang

harus

menstimulasi

Surya agar mau

mengikuti

arahanya.

-Tahap

Orientasi

8. Latifah -Pada tahap

Orientasi Latifah

yang mempunyai

karakter pendiam

pada tahap

pendekatan

mudah didekati

namun pada di

awal pendekatan

Latifah tidak bisa

-Tahap

Orientasi

Page 132: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

120

mendengar suara

yang keras

9. Qois -Pada Tahap

Orientasi Qois

akan menjauh

sehingga

penanganan untuk

Qois adalah tidak

memberi

perhatian yang

lebih karena lama

kelamaan Qois

sendiri yang akan

mendekati.

-Pada Tahap

Eksplorasi

mengungkapkan

informasi

mengenai dirinya

tentang

kesedihanya

ketika dimarahi

oleh kakanya

-Pada Tahap

Afektif

Qois mengatakan

ketidaksukaan

kepada suatu hal

tanpa rasa ragu

seperti halnya ia

memberitahu ibu

asuh bahwa

beliau terlihat

pilih kasih

denganya

-Tahap

Orientasi

-Tahap

Eksplorasi

-Tahap

Afektif

Page 133: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

121

-Pada tahap

Pertukaran Stabil

salah tafsir yang

terjadi ketika

belum mengenal

Qois lebih dalam

adalah ketika

Qois menurutnya

hendak mencubit

temanya padahal

yang dilakukan

Qois adalah untuk

membantu

temanya.

-Tahap

Pertukaran

Stabil

Page 134: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

122

Page 135: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

123

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan uraian dari hasil penelitian dan pengamatan yang

dilakukan penulis tentang komunikasi interpersonal ibu asuh

dengan anak asuh dalam mengenalkan nilai-nilai Islami di

Himawari Daycare, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Tahap orientasi, tahap dimana anak-anak mulai beradaptasi

dengan lingkungan yang ada di daycare. Waktu paling cepat

yang dibutuhkan anak untuk beradaptasi bedasarkan hasil

penelitian adalah dua minggu sedangkan untuk waktu yang

paling lama adalah satu bulan. Hal ini di sebabkan karena

setiap anak mempunyai karakter yang berbeda. Ibu asuh

melakukan pendekatan dalam tahap ini dengan menanyakan

informasi yang sifatnya sederhana dan umum.

2. Tahap pertukaran eksploratif, tahap dimana kepribadian

seseorang mulai muncul. Pada tahap ini anak mulai

membuka kepribadian dengan menceritakan permasalahan

yang terjadi sehingga secara perlahan anak membuka

kepribadian melalui pengalaman yang ia ceritakan walaupun

masih terbatas.

3. Tahap pertukaran afektif, tahap dimana kedua belah pihak

yang sudah mulai terbiasa bersikap terbuka dengan ibu asuh,

anak sudah bisa bersikap kritis tanpa takut adanya

konsekuensi setelah dia bersikap kritis. Karena pada tahap ini

Page 136: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

124

interaksi yang berjalan bersifat santai dan spontan tanpa

kehati-hatian untuk salah dalam berbicara.

4. Tahap pertukaran stabil, tahap dimana kedua belah pihak

mampu untuk menilai dan menduga perilaku lawan

bicaranya dengan cukup akurat. Ibu asuh dapat memahami

sikap anak asuh dari mimik dan sikapnya.

B. Saran

Maka beberapa saran yang penulis sampaikan diantaranya:

1. Pengasuh sekaligus pendidik Himawari Daycare harus

menggunakan cara persuasive yang dapat membuat anak-anak

lebih cepat dalam beradaptasi di daycare.

2. Pengasuh sekaligus pendidik Himawari Daycare harus lebih

sabar dalam berinteraksi dengan anak-anak, ciptakan suasana

yang akrab dan nyaman agar anak-anak dapat cepat adaptasi di

daycare.

3. Pengasuh sekaligus pendidik Himawari Daycare harus lebih

bisa memahami karakter anak, agar tidak salah dalam menilai

sikap dan perilaku anak.

4. Pengasuh sekaligus pendidik Himawari Daycare harus lebih

bisa mengatur intonasi dan volume suara ketika

mengintruksikan sesuatu kepada anak-anak, agar anak-anak

merasa nyaman berada di lingkungan Daycare.

5. Penelitian ini merupakan penelitian awal, sehingga penulis

selanjutnya dapat memilih penelitian selanjutnya dengan

masalah komunikasi yang ada di tempat penitipan anak

Himawari Daycare.

Page 137: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

125

6. Penelitian ini masih ditemukan banyak kekurangan, maka

dapat disempurnakan pada penelitian

selanjutnya.

Page 138: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

126

Page 139: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

127

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Abd. Khalik, Filsafat Komunikasi, Cet. I; Makassar: Alaudin

Press, 2014

Abdullah, M. Yatimin. Studi Akhlak dalam Perspektif Alquran,

Jakarta: Amzah, 2007.

Alim, Muhammad. Pendidikan Agama Islam: Upaya

Pembentukan Pemikiran dan Kepribadian Muslim,

Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2011.

Altman, Irwin dan Dalmas Taylor, Social Penetration: The

Development of Interpersonal Relationship, USA: Holt,

Rinehart and Winston,Inc., 1973.

Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma

Baru, Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2012.

A Supraticcknya, Komunikasi Antarpribadi, Tinjauan

Psikologis,Yogyakarta: Kanisius, 1995

Budayatna dan Ganiem, Teori Komunikasi Antarpribadi, Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2014.

Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2010.

Cangara, Hafied . Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta, PT. Raja

Grafindo Persada, 1998.

Daradjat, Zakiah. Dasar-dasar Agama Islam, Jakarta: Bulan

Page 140: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

128

Bintang, 1984.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa

Indonesua, Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan

Penyuluhan Bahasa, Jakarta: Balai Pustaka.

De Vito, Joseph. Komunikasi Antar Manusia, Edisi Kelima, Alih

Bahasa, Agus Maulana, Jakarta: Professional Books.

Effendy , Onong Uchjana, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi,

Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2003.

Emzir. Analisis Data: Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta:

Rajawali Pers,2011.

Eriyanto. Analisis Isi: Pengantar Metodologi untuk Penelitian

IlmuKomunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainya.

Jakarta:Kencana, 2011.

Fajar, Marhaeni. Ilmu Komuniasi Teori dan Praktik, Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2009.

Kamus Sosiologi Antropologi, Surabaya: Penerbit Indah, 2001.

Jahya, Yudric. Psikologi Perkembangan, Jakarta:

Kencana, 2011.

M. Hardjana, Agus. Komunikasi Interpersonal, Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2005.

Maulana, Herdiyan dan Gumgum Gumelar, Psikologi

Komunikasi dan Persuasi, Jakarta: Akademia Permata 2013.

Page 141: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

129

Moleong, Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi

Revisi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009.

Morissan, Teori Komunikasi Individu Hingga Massa, Jakarta:

Kencana Prenada Group,2013.

Mulyadi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Pekanbaru: Diktat,

2011.

N, Yuliani dan Sujiono. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia

Dini. Jakarta: PT Indeks, 2009.

Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, Yogyakarta: PT. LkiS

Pelangi Aksara, 2007.

Rakhmat, Jalaludin. Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja

Karya, 2000.

Sah Saputra, Toyib. Aqidah AkhlakI, Semarang: PT. Karya Toha

Putra, 1996.

Sifuddin Anshari, Endang . Wawasan Islam Pokok-pokok

Fikiran tentang Islam dan Umatnya Jakarta: CV.

Rajawali, 1969.

Suciati, Komunikasi Interpersonal, Cet I; Yogyakarta: Mata Padi

Persindo, 2015.

Suranto AW, Komunikasi Interpersonal, (Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2011), 7-9.

T. Wood, Julia. Komunikasi Teori dan Praktik (Komunikasi

Page 142: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

130

dalam kehidupan kita), Jakarta: Salemba Humanika,

2013.

West, Richard dan Lyn H. Turner, Pengantar Teori Komunikasi :

Analisis dan Aplikasi Jakarta: Penerbit Salemba

Humanika, 2012.

Karya Ilmiah

Nabila Ayu, Olivia. Komunikasi Antarpribadi dalam

Membangun Relasi Antara Pengasuh dengan Anak Yatim

dan Dhuafa Studi Kasus Asrama Griya Yatim dan Dhuafa

Cabang Bintaro Tangerang Selatan, Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta 2016

Wahyudi , Eko. Komunikasi Interpersonal Antara Guru dan Anak

Tunarungu Dalam Meningkatkan Kualitas Ibadah Shalat

Di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Lebak Bulus. Eko

Wahyudi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta 2013.

Kartika Chandra, Mia. Peranan Komunikasi Interpersonal

Pengasuh Anak Terhadap Kemampuan Interaksional

Anak Asuh (Studi Pada Tempat Penitipan Anak Fun

Daycare Bandar Lampung). Mia Kartika Chandra

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Lampung Bandar Lampung 2019.

Page 143: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

131

Internet

https://wahdah.or.id. Diakses pada hari Senin 29 Juli 2019 Pukul

14:46 WIB.

https://www.himawaridaycare.com/. Diakses pada 19 Agustus

2019 pukul 14:52 WIB

Page 144: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

LAMPIRAN

Page 145: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

OPEN CODING - TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber Pertama

Topik Riset: Tahapan Penetrasi Sosial ibu asuh dengan anak asuh dalam mengenalkan

nilai-nilai Islami

Konsep : Identifikasi Informan, Orientasi, Pertukaran Eksploratif, Pertukaran

Afektif, Pertukaran Stabil.

Wawancara dilakukan pada tanggal 10 Oktober 2019

No Refleksi

Diri Peneliti

Isi Transkip Keterangan Kategori/

Konsep

1. Perkenalan

diri narsum

P: ibu nama lengkapnya

siapa?

J: DedeFitriyah

P:tempat tanggal lahir

ibu ?

J: 23 April 1991

P: Alamat ibu dimana?

J: Jln. Suakarsa 1 blok B

No. 13 Kreo

P: kapan ibu mulai

bergabung di Himawari?

J: saya gabung disini

sekitar tahun 2017

Latar belakang

narsum:

Dede Fitriyah

Usia: 28 tahun

Alamat: Jln.

Suakarsa 1 blok

B No. 13 Kreo

Bergabung:

2017

Status/Jabatan:

Ibu asuh kelas

lima tahun

Identifikasi

informan

2. Pendekatan

dengan

anak-anak

yang

pertama

kali datang

dan waktu

yang

dibutuhkan

anak agar

dapat

beradaptasi

P: bagaimana pendekatan

ibu dengan anak-anak

yang baru pertama kali

datang?

J: Pendekatanya kurang

lebih sama kaya anak-

anak kalau mau

mendekat ke kita. Dari

sini saya belajar juga nih

saya pertama amatin dulu

karakter anaknya

bagaimana, karena

karakter anak kan juga

beda-beda ya ada yang

Pendekatan

yang dilakukan

bu Dede dengan

membuat anak

percaya dan

nyaman untuk

menetap di

Daycare.

pembiasaan

yang dialami

anak-anak untuk

beradaptasi

berbeda

tergantung

karakter anak-

Orientasi

(Dede F.N)

Page 146: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

No Refleksi

Diri Peneliti

Isi Transkip Keterangan Kategori/

Konsep

baru datang langsung

nangis nah yang seperti

harus kita alihkan dengan

cara gimana caranya biar

anak itu enggak nangis

kita bikin dulu anak itu

supaya nyaman sehingga

ketika ditinggal gapapa

dan harus selalu

diingatkan seperti itu kita

main dulu disini ya

gapapa ya ditinggal dulu

kan nanti sore dijemput

lagi kita lakukan cara

seperti dibujuk.

Tapi ada juga ketika saya

masuk kelas itu anak

ngeliatin ketika dideketin

anak itu nangis ketika

menghadapi anak yang

seperti itu saya pribadi.

Saya cari muka bukan

pura-pura so baik ya jadi

ketika dia ngeliat ke kita

kita main sama temenya

eh mau ini ga biar dia liat

dan membuat dia berfikir

oh ini orang baik.

Jadi kita membuat

image yang baik dulu di

depan anak itu baru

ketika mendekati dia pun

dia mau. Jadi gak yang

ayo dong sini dan

terkesan memaksa tiba-

tiba.

Karena saya pengalaman

kaya gitu ke dua anak

jadi bener-bener dia yang

nyamperin saya sendiri

karna waktu itu saya

deketin dia nangis.

anak

(Dede F.N)

Page 147: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

No Refleksi

Diri Peneliti

Isi Transkip Keterangan Kategori/

Konsep

P: Bagaimana sikap anak

ketika pertama kali

datang?

J: Rata-rata nangis

meskipun ada yang

langsung mau main ada

juga yang ujung-

ujungnya nangis pas mau

ditinggal, ada juga yang

ngerti kaka main dulu

disini ya nanti sore ibu

jemput tapi rata-rata

semuanya nangis.

P: Butuh waktu berapa

lama agar anak terbiasa

di day care?

J: Biasanya dua minggu,

tapi ada juga yang

pembiasaan sampai

sebulan biasanya rata-

rata tergantung dari

orang tuanya juga karena

penitipan ini kan juga

menuntut kerjasama dari

kedua belah pihak.

Gak hanya ibu gurunya

aja tapi bagaimana

orangtuanya di rumah

menjelaskan, membujuk

terus ketika dititipkan

pun bagaimana

kepercayaan orang tua

kepada gurunya juga

berpengaruh banget sih.

(Dede F.N)

Page 148: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

No Refleksi

Diri Peneliti

Isi Transkip Keterangan Kategori/

Konsep

3. Proses anak

membuka

diri

P: Pernah gak bu? Ada

anak yang marah sama

ibu?

J: Kalau marah mungkin

ngambek ya karena anak-

anak kan walaupun

sesame anak-anak marah

cuman sedetik ya itu

pasti ada karena kan

anak-anak yang bukan

baru ya tapi yang udah

lama disini lebih ke

ngambek karena

keinginan dia tidak bisa

terwujud.

P:bagaimana penanganan

ibu terhadap anak yang

marah?

J: Biasanya diberikan

pengertian, misalkan dia

mau main tapi jamnya

makan terus dibilangin

iya nanti boleh main tapi

setelah selesai makan ya

Seperti itu sih.

Ibu Dede

menjelaskan

bahwa anak-

anak yang bisa

ngambek itu

adalah anak-

anak yang

bukan anak baru

dimana pada

kasus ini anak-

anak yang sudah

melewati tahap

orientasi akan

mulai

memunculkan

kepribadian

mereka salah

satunya dengan

ngambek karena

keinginan yang

tidak terwujud.

Pertukaran

Eksploratif

.

(Dede F.N)

4. Pemberian

solusi

ketika

ditemukan

masalah

P: biasanya kalau ada

anak yang bertengkar

bagaimana cara ibu

melerainya?

J: Pertama saya cari tau

dulu kenapanya biar saya

tau cara penangananya

dan kalau ternyata

rebutan mainan saya

akan bilang kalau gamau

main sama-sama gentian.

Ketika anak-

anak bertengkar

bu Dede selalu

mencari

penyebab

kenapa anak

berkelahi

biasanya terjadi

karena rebutan

mainan setelah

itu bu Dede

memecahkan

masalah dengan

Pertukaran

afektif

(Dede F.N)

Page 149: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

No Refleksi

Diri Peneliti

Isi Transkip Keterangan Kategori/

Konsep

Biasanya suka pada

gamau terus saya bilang

yaudah kalau gamau

gentian ka dede simpen

kalau ka dede simpen

gada yang bisa main

mangkanya mendingan

gentian ini dulu baru ini.

Jadi apa yah anak marah

itu bener-bener harus

kitanya yang cerewet tapi

kalau kita terus menurus

ucapkan anak akan

mengerti sendiri

memberi solusi

dengan

memerintahkan

anak untuh

memilih berbagi

atau tidak boleh

ada yang

bermain.

5. Bisa

memahami

perilaku

berulang

yang terjadi

dengan

anak

P: biasanya anak-anak

setelah marah menjauh

dengan ibu?

J: Menjauh sih enggak ya

selama masing-masing

guru gimana caranya bisa

melobi anak karena kan

anak itu perekam yang

baik jadi dia selalu ingat

apa saja yang di janjikan

kepada anak selama dia

mengingat apa saja yang

kita janjikan kepadanya

kaya waktu itu ada anak

yang ketika waktunya

makan masih sibuk main

akhirnya saya buat

perjanjian makan dulu

nanti sehabis makan

boleh main lagi akhirnya

anak nurut terus

makanya habis ya hebat

ya makanya tapi setelah

itu saya lupa kalo janji

sama dia akhirnya dia

diem aja disuruh ini

gamau pokonya dia

marah saya deketin saya

tanya kamu marah sama

ka dede? kenapa? dan

Bu Dede sudah

dapat

memahami

perilaku anak

dengan melihat

sikapnya yang

diam. Hal ini

disebabkan

hubungan yang

telah terjalin

sudah pada

tahap yang

intim dimana bu

Dede sudah

dapat

mengetahui

sikap anak yang

diam saja berarti

dia marah.

Pertukaran

Stabil

(Dede F.N)

Page 150: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

No Refleksi

Diri Peneliti

Isi Transkip Keterangan Kategori/

Konsep

bener-bener ditanyakan

agar anak bisa

mengekspresikan kenapa

marah? Kenapa ngambek

agar tidak menjadi-jadi

sampai dia pulang

sampai besok masih

marah karena kan gaenak

ya dimarahin apalagi

sama anak. Akhirnya dia

bilang kalau saya janji

abis makan main tapi

saya malah nyuruh dia

yang lain.

6. Metode/car

a khusus

agar anak

mau

mengikuti

instruksi

P: Bagaimana cara ibu /

adakah metode khusus

agar anak-anak mau

mengikuti apa yang ibu

instruksikan di daycare?

J: Kalau metode khusus

lebih karna disini tidak

ada unsur pemaksaan

terutama dalam hal

belajar karena disini

belajar sambil bermain

jadi anak-anak gak

merasa kalau ini belajar

jadi kala gamau yaudah

tapi tetep dibujuk kalau

setalah dibujuk tetep

gamau yaudah biarin aja

karna lama-kelamaan

anak-anak pun akan mau

dan mengikuti intruksi

dari guru. Jadi anak

butuh proses lah

Komunikasi

persuasive yang

dilakukan ibu

asuh dalam

proses

pembelajaran di

daycare adalah

dengan tidak

memakai unsur

pemaksaan

dalam

pembelajaran di

daycare.

Cara

persuasive

(Dede F.N)

7. Upaya yang

dilakukan

ibu asuh

dalam

mengambil

peran

sebagai

orang tua

P: Sebagai pengganti

orang tua, upaya /cara

apa yang ibu lakukan

agar anak-anak bisa

merasa dekat seperti

dengan orang tua

sendiri?

Pola pendidikan

dan pengasuhan

yang berada di

daycare

tentunya

berbeda dengan

di rumah.

Sehingga untuk

Upaya

dalam

mengambil

peran

sebagai

orang tua.

Page 151: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

No Refleksi

Diri Peneliti

Isi Transkip Keterangan Kategori/

Konsep

pengganti J: Dengan memberikan

kepercayaan keanak.

Bikin anak nyaman dulu

ke kita bahwa kita tuh

ngajak main diajak main

bunda gak ninggalin

nanti sore dijemput dari

abis bunda nganter kita

main dulu disini

pemikrian seperti itu

yang kita sampaikan ke

anak terlebih kalau anak

udah lupa itu aman

kadang ada anak yang

gamau pulang udah

dijemput gamau pulang

hehe

membuat anak-

anak nyaman

seperti dengan

orangtua sendiri

ibu asuh

memberikan

kepercayaan

kepada anak

bahwa ibu asuh

akan membuat

mereka nyaman.

8. Contoh

keislaman

yang

dikenalka

P: Apa saja contoh

keislaman yang

dikenalkan kepada anak

di daycare?

J: Kalau untuk semua

kelas kita perdenganrkan

murotal Al-Fatihah

dikelas baby 0 tahun jadi

1-2 tahun pengenalan

murotal Al-fatihah setiap

tidur siang jadi disetel

untuk yang sehari-

harinya.

kita ajarkan doa-do

sehari seperti doa makan

doa tidur gurunya yang

mengucapkan kalau

dikelas 2 tahun itu

gurunya mengucapkan

dan anak-anak mengikuti

sepotong-sepotong yang

penting anak tau sebelum

makan baca doa dan

setelah makan baca doa.

Kemudian di kelas 3-5

Nilai-nilai

Islami yang

dikenalkan di

daycare pada

usia 0-1 tahun

adalah dengan

diperdengarkan

murotal surat

Alfatihah ketika

tidur siang.

Usia 2 tahun

dikenalkan doa

sehari-hari

Usia 3-5 tahun

hafalan hadits,

surat pendek

dan praktek

sholat dzuhur

untuk kelas 3

tahun dan

praktek sholat

Dzuhur dan

Ashar kelas 4-5

tahun.

Nilai-nilai

Islami

(Dede F.N)

Page 152: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

No Refleksi

Diri Peneliti

Isi Transkip Keterangan Kategori/

Konsep

tahun mulai diajarkan

hafalan hadits, surat-

surat pendek dan sholat.

Kalau kelas 3 hanya solat

Dzuhur kelas 4 dan 5

sholat Dzuhur dan Ashar

Diajarkan juga hadits

sehari-hari yang ringan

dari umur 1 tahun.

Dalam percakapan

sehari-hari ketika anak

bercerita kemudian

dibeliin sesuatu yang dia

sukai saya ingatkan

untuk selalu bersyukur

kepada Allah.

9. Cara

mengenalka

n keislaman

kepada

anak

P: Bagaimana cara ibu

mengenalkan keislaman

kepada anak di daycare?

J: untuk pengenalan

keislaman prtama semua

mungkin sama-sama jadi

tahapanya pas anak udah

bisa mengikuti nanti

dipilih siapa yang jadi

imam siapa yang iqomah

terus ketika solat sama-

sama diucapkan dari

mulai takbiratul ihram

sampai salam dan

diucapkan dengan suara

keras.

Anak-anak bisa hafal

bacaan solat karena di

setiap circle time di

ucapin bareng-bareng

jadi circle time itu

kegiatan pagi hari

sebelum aktivitas

kegiatan utama dan

biasanya mereka baca

doa sebelum belajar dan

Cara pengenalan

nilai-nilai islami

pada tahap awal

pengenalan

dilakukan secara

serentak kepada

anak-anak tanpa

melihat karakter

anak.

maksudnya

adalah anak-

anak yang

masih belum

lancar berbicara,

anak yang

kemampuan

agamanya

kurang, dan

anak yang

kurang tertarik

dengan agama

akan dikenalkan

keislaman.

Selanjutnya

anak akan

mudah

Cara

pengenalan

nilai Islami

(Dede F.N)

Page 153: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

No Refleksi

Diri Peneliti

Isi Transkip Keterangan Kategori/

Konsep

di kelas 3-5 hafalan dulu

diucapin bareng-bareng

doa-doa dan hadist dan

mungkin awalnya anak-

anak Cuma dengerin ibu

gurunya ngomong dan

duduk tapi dengan begitu

dengerin pun insyaallah

masuk

jadi lama-lama anak-

anak paham dan hafal.

Kemudian kita juga ada

lagu-lagu tentang hadits

salah satunya hadits

saling menyayangi

teman. Lagu itu sudah

diajarkan di umur 1

tahun jadi ketika anak-

anak mulai memasuki

umur 3 tahun lagu-lagu

tersebut terjawab dan

dihafalkan kemudian

anak jadi paham perintah

ibu guru sedari kelas 1

untuk menyayangi teman

adalah perintah Allah.

menghafal

bacaan sholat,

surat dan hadits

karena selalu

diucapkan

bersama.

10. Hambatan

komunikai

dalam

mengasuh

anak di

daycare

P: Apa saja hambatan

komunikasi yang ibu

alami dalam mengasuh

anak?

J: Ketika anak itu masuk

diumur 3 tahun dan

biasanya umur segitu

anak udah mulai bisa

bicara tapi anak itu

speech delay

nah memang jadi kita

yang harus aktif untuk

Hambatan

komunikasi yag

dialami adalah

ketika

menemukan

anak yang

belum bisa

bicara sehingga

anak yang

mengalami

speech delay

lebih sering

menangis

karena tidak

bisa

mengucapkan

apa yang

Hambatan

komunikasi

(Dede F.N)

Page 154: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

No Refleksi

Diri Peneliti

Isi Transkip Keterangan Kategori/

Konsep

meyebutkan jadi anak

yang gabisa ngomong

lebih sering nangis jadi

kita kesusahan dan kita

sampaikan mau apa

jangan nangis bilang mau

susu bilang mau apa

minum minum jadi

sampai anak itu bilang

mau minum jadi kita ga

main tebak-tebakan anak

maunya apa jadi kita

harus berusaha agar anak

harus menyebutkan dulu

diinginkan.

(Dede F.N)

(

Page 155: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

OPEN CODING - TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber Kedua

Topik Riset: Tahapan Penetrasi Sosial ibu asuh dengan anak asuh dalam mengenalkan

nilai-nilai Islami

Konsep : Identifikasi Informan, Orientasi, Pertukaran Eksploratif, Pertukaran

Afektif, Pertukaran Stabil.

Wawancara dilakukan pada tanggal 10 Oktober 2019

No Refleksi Diri

Peneliti

Isi Transkrip Keterangan Kategori/

Konsep

1. Perkenalan diri

narsum

P:Namanya siapa

kak?

J:Shafira Nisa

P: Tempat tanggal

lahir kaka?

J: Februari 1999

P:Alamat kaka

dimana?

J: Jln. Puri Kartika

Baru 5 Ciledug 1

P: Sejak kapan kaka

bergabung di

Himawari?

J: Sejak 2018

Latar belakang

narsum:

Shafira Nisa

Usia : 20 tahun

Alamat: Jln.

Puri Kartika

Baru 5 Ciledug

1

Bergabung:

2018

Status/Jabatan:

ibu asuh kelas 5

tahun

Identifikasi

informan

2. Pendekatan

dengan anak

yang baru

pertama kali

datang dan

waktu yang

dibutuhkan

agar anak

cepat beradap

tasi.

P:bagaimana

pendekatan ibu

dengan anak yang

pertama kali datang

ke Daycare?

J: Kalau baru pertama

kali datang paling

kaya nyapa siapa

namanya terus

kenalin diri kita terus

kita Tanya udah

sarapan belum intinya

Proses ka

Shafira dalam

melakukan

pendekatan

dengan anak

yang baru

datang ke

daycare adalah

dengan

melakukan

komunikasi

ringan yang

berisi

Orientasi

(Shafira N)

Page 156: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

No

Refleksi Diri

Peneliti

Isi Transkrip Keterangan Kategori/

Konsep

kita seramah

mungkin jadi dari ya

sampe akhirnya kan

dari yang ih siapa sih

baru liat sampai

akhirnya mereka tahu

oh itu ibu guru

mereka gatau

P: Bagaimana sikap

anak ketika pertama

kali datang?

J: beda beda sih kalau

anak lama karena

terbiasa udah tahu

tapi kalau anak yang

baru tiap datang

nangis terus.

P:butuh waktu berapa

lama agar anak

terbiasa di daycare?

J: Tiap anak berbeda

sih tapi paling lama

sebulan.

pertanyaan

seputar

informasi awal

mengenai diri

anak.

(Shafira N)

3. Proses anak

membuka diri

P: Pernah gak ka ada

anak yang marah

sama kaka?

J: Ada kaya

waktunya toilet

training tapi dia kesel

gamau toilet training

karena dia masih

mainan.

Pada proses ini

anak

menunjukan

sedikit

informasi

kepribadian

tentang dirinya

yang kesal

karena sedang

bermain tetapi

disuruh untuk

toilet training

Pertukaran

eksploratif.

4. Pemberian

solusi ketika

ditemukan

masalah

P: Bagaimana

penanganan kaka?

J: Karena kita disini

tidak boleh memaksa

anak, jadi saya

biarkan dahulu entar

ketika dia liat temen-

Menemukan

solusi anak yang

susah untuk

diajak

berkegiatan di

biarkan sampai

ia mau tanpa

dipaksa

Pertukaran

afektif

Page 157: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

No Refleksi Diri

Peneliti

Isi Transkrip Keterangan Kategori/

Konsep

temenya pada toilet

training lama-lama

mau ikut buat toilet

training

5. Bisa

memahami

perilaku yang

terjadi pada

anak.

P: menurut kaka

manfaat dari

melakukan

komunikasi secara

interpersonal ke anak

apa?

J: Kalau manfaatnya

supaya anak lebih

ngerti jadi misalakan

kita liat anak itu kaya

kesulitan untuk

ngikutin kegiatan

disini kemudian kita

lakukan kontak mata

dengan anak kalau

kita ngebilangin anak

teriak dari jarak jauh

itu otomatis anak gak

akan bisa

ngedengerin jadi kita

harus hadepin kontak

mata banget dengerin

hadep hadepan

komunikasi ke

mereka jelasin secara

jelas jadi anak itu

bisa ngerti

Pertukaran

stabil yang

dialami ibu asuh

dengan anak

asuh adalah ibu

asuh dapat

memahami

kesulitan anak

hanya dengan

melihat dari raut

wajah sehingga

dilakukan

kontak mata

dengan anak.

Pertukaran

stabil

6. Metode/cara

khusus agar

anak mau

mengikuti

instruksi

P: Bagaimana cara

ibu / adakah metode

khusus agar anak-

anak mau mengikuti

apa yang ibu

instruksikan di

daycare?

J: Cuma misalkan

gini aja loh kalau ada

yang mainan kursi

disaat lagi kegiatan

Komunikasi

persuasive yang

dilakukan ibu

asuh kepada

anak adalah

dengan

menerangkan

kegunaan

sebuah benda

disaat terdapat

anak yang tidak

mengikuti

kegiatan. benda

Cara

persuasive

(Shafira N)

Page 158: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

No

Refleksi Diri

Peneliti

Isi Transkrip Keterangan Kategori/

Konsep

kita bilangin kursi itu

buat duduk bukan

buat mainan kita

kasih penjelasan yang

real dan jelas ke

anak-anak terus kita

kasih pengertian agar

anak paham

8. Contoh

keislaman yang

dikenalka

P: apa saja contoh

keislaman yang

dikenalkan kepada

anak di daycare?

J: Kalau disini kita

ajarin solat, da-doa

asmaul husna setiap

tidur kita dengerin

murotal terus ada

hafalan doa-doa

harian dan hadits-

hadits

Nilai keislaman

yang dikenalkan

adalah praktek

sholat, hafalan

doa-doa, asmaul

husna, hadits

Nilai-nilai

Keislaman

9. Cara

mengenalkan

keislaman

kepada anak

P: bagaimana cara

ibu mengenalkan

keislaman kepada

anak di daycare ?

J: Lakuin rutinitas itu

setiap hari dan

berulang dengan

diperdengarkan jadi

anak-anak akan terus

inget

Cara

mengenalkan

nilaikeislaman

dengan

perkenalkan

setiap hari dan

berulang

Cara

mengenalk

an nilai-

nilai

keislaman

10. Hambatan

komunikai

dalam

mengasuh anak

di daycare

P: apa saja

hamabatan

komunikasi dalam

mengasuh anak di

daycare?

J: Jadi ada anak yang

kontak matanya

gabisa dua arah jadi

cuman searah terus

Hambatan

Komunika

si

(Shafira N)

Page 159: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

No Refleksi Diri

Peneliti

Isi Transkrip Keterangan Kategori/

Konsep

misalkan kita

ngebilangin mereka

karna mereka belum

bisa mengerti jadinya

susah tapi ada anak

yang suka bingung

saya bilang dengerin

ka nisa liat mata ka

nisa nanti dia jadi

paham.

(Shafira Nisa)

Page 160: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

OPEN CODING - TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber Kedua

Topik Riset: Tahapan Penetrasi Sosial ibu asuh dengan anak asuh dalam mengenalkan

nilai-nilai Islami

Konsep : Identifikasi Informan, Orientasi, Pertukaran Eksploratif, Pertukaran

Afektif, Pertukaran Stabil.

Wawancara dilakukan pada tanggal 06 Januari 2020

No Refleksi Diri

Peneliti

Isi Transkip Keterangan Kategori/Konsep

1. Perkenalan

diri narsum

P: siapa nama

ibu?

J: Fitri

Amalasih

P: tempat

tanggal lahir

ibu?

J: Medan, 13

Februari 1978

P: Aalamat ibu

dimana?

Jln Dana Bakti 3

No 13 Kreo

Identifikasi Informan

2 Pendekatan

dengan anak-

anak yang

pertama kali

datang dan

waktu yang

dibutuhkan

anak untuk

beradaptasi

P: Bagaimana

cara awal

pendekatan ibu

dengan Surya ?

J: Karena

memang

istimewa saya

suka bilang ke

temenya dia itu

istimewa jadi

dia tuh anak

berkebutuhan

Tahap Orientasi

(Fitri Amalasih)

Page 161: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

khusus jadi kaya

yang lebih lari

lari sendiri

ngobrol dengan

dunianya sendiri

tapi kalo cape

diem sendiri.

Tapi kalo sama

guru yang baru

pas saatnya

dibangun dia

akan teriak

teriak krena

caranya beda

pokonya cara

dia menolak

dengan teriak.

Surya lebih

karena kita

ngomong hrus

lebih tegas Sam

dia ngomongnya

hrus berurutan

perintah harus

berurutan kaya

surya rapihkan

tas tapi selama

sebulan dia

udah g denger

perintah lagi

sama dia harus

tegas gabisa

lemah lembut.

Sama temenya

dia g ngobrol

jadi temeny

yang lebih

sering ngobrol

kaya kita tanya

dia jawb tapi dia

ngulang

pertanyaan kita

jadi harus

berulang diajak

interaksi terus

tapi sebenernya

anaknya pinter

(Fitri Amalasih)

Page 162: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

P:Butuh waktu

berapa lama

agar Surya

dekat dengan

ibu?

J: Dua Minggu

buat saya tau

penanganan

untuk dia

P: Bagaimana

cara awal

pendekatan ibu

dengan Latifa?

J: atifah itu

dulunya dia

dikelas Bu Neni

tadinya baru

masuk gabisa

denger suar

keceng jadi

denger temenya

ngomomg

kenceng ketawa

dia.lamgsung

tutup telimham

nangis tapi sama

saya suk saya

bilangin Latifah

tidak tutup

telinga tidak

tutup telinga

tidak apa apa

akhirnya

sekarang udah

bisa denger

suara kenceng

dia juga gabisa

gak makan kalo

lauknya gak

keriuk jadi suka

saya

sembunyikan

sayuran di

bawah nasi lama

lama enjoy

(Fitri Amalasih)

Page 163: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

biasanya dia

cepet mau

ngikutin tapi

sekarang kaya

yang gamau

ngapa2in

makanya lama

akhirnya saya

tanya ke ibunya

akhirnya ibunya

bilang karena

ayahnya

manjain dia

akhirnya saya

denger dia

bilang aku kalo

dirumah ga

belajar dong

tidur terus

nonton jadi dia

secara gak

langsung bilang

kalo dia enak

dirumah karena

bebas disini kan

dia harus toilet

training jadi

makanya gitu

lama udah

gapernah ikut

solat juga. Jadi

temenya solat

dia belum

selesai makan

jadi dia gasolat

dan udah dia

minggu seperti

itu dan dia enjoy

karena ga diapa-

apain tapi kan

kalo yg lain kalo

ga solat saya

gakasih reward

karena setiap

Jumat suka saya

kasih hadiah

jdinya mereka

semangat si

(Fitri Amalasih)

Page 164: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

Latifah udah

dua Jumat

gadapet awlnya

nanya kaya ko

saya gadapet

tapi sekarang

udah biasa aja

kemaren dia

masih mikirr

gadapet kalo

sekarang udah

biasa biasa saja

pokonya kita

gamaksain anak

mau gimana

takutnya nanti

dari anaknya

yang gau

sekolah

P: Butuh waktu

berapa lama

agar Latifah

dekat dengan

ibu?

J: Lama hampir

sebulan karena

dia diem terus

lama adaptasi

karena liat saya

rata rata anak

gamau galak

tapi kalo udah

masuk kelas

saya udah biasa

aja udah enjoy

sama saya

P: Bagaimana

cara awal

pendekatan ibu

dengan Qois?

J: Qois itu dia

kaya yang

sebentar saya

perhtain

(Fitri Amalasih)

Page 165: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

sebentar saya ga

pura pura

peduliin soalnya

pernah saya

peduliin tapi dia

kaya yang jauh

Sam saya jdiny

yaudah dia kaya

suka bilang aku

gmu belajr

kenapa aku cape

karena dia

orangnya gabisa

cape karena

langsung

mimisan tapi

lama kelamaan

dia yg deketin

kita sendiri

P: Butuh waktu

berapa lama

agar Qois dekat

dengan ibu?

J: Dari dia udah

di kelas 3

karena kenal

udah lama

Deket sama dia

pling

semingguan

(Fitri Amalasih)

2. Proses Anak

Membuka

diri

P: Apakah

pernah Surya

curhat tentang

masalah pribadi

?

J: Kita gabisa

ngomong

komunikasi dua

arah. Jadi kita

tanya misal

Surya kemaren

Keman dia

bakal jawab

kemaren

Tahap Eksplorasi

Page 166: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

kemana... Jadi

ga langsung

dijwab kecuali

kalo kita tanya

Surya mami

mana baru dia

bilang mami

kerja intinya

hrus kita

contohi n

P: Apakah

pernah Latifah

curhat tentang

masalah pribadi

?

J: Enggak

pernah dia suka

tanya ini hari

apa hari Jumat

masih lama

karena dia

nunggu Sabtu

Minggu soalnya

libur.

P: Apakah

pernah Qois

curhat tentang

masalah pribadi

?

J: Sering kaya

dia bilang

kemaren aku

diomelin sama

Kaka kenapa

emang dimrahin

gatau bufit terus

dia cerita ibu

kemaren pulang

kampung jdi dia

suka cerita

langsung tanpa

(Fitri Amalasih)

Page 167: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

ditanya apa aja

diceritain

3. Pemberian

Solusi ketika

ditemukan

masalah

P: Biasanya

kalau Surya ada

masalah

biasanya anak

ini langsung

cerita apa ibu

yang memulai?

Biasanya anak

ini suka cerita

apa sama ibu?

J: Masuk dateng

langsung tiduran

kita bilang

Surya belom

waktunya tidur

tapi di tereak

berati dia lagi

ada masalah

dirumahnya

bisanya saya

suruh tidur dulu

diruangn lain.

Marah pernah

dia kalau marah

gasuka dia

dorong dorong

gasuka temenya

dia dorong kalo

ke gruu lain dia

suk nginjek kaki

kaya liat kaki

kita dia

langsung

nginjek dia kalo

gamau kaya

saya bantuin

potong tempe

dia dorong

tempenya dia

nolak tapi kaya

kalonsaya

bilang sayang

dia langsung lari

Tahap Afektif

(Fitri Amalasih)

Page 168: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

meluk

P: Biasanya

kalau adaQois

ada masalah

biasanya anak

ini langsung

cerita apa ibu

yang memulai?

Biasanya anak

ini suka cerita

apa sama ibu?

J: Pernah dia

kira saya lebih

sayang sama

Alisa tiba tiba

dia bilang aku

gamau sama

bufit dia di aja

terus

kebesokanya dia

lgsg bilmh bufit

tau ga kemaren

aku kenapa

marah sama

bufit kenapa

dong aku

gasuka soalnya

bufit lebih

sayang sama

Alisa terus saya

langsung bilang

ohyaudah

maafin bufit

yaa. Jadi di

bilang alasan

marah gak

dihari itu juga

jadi dihari itu

dia khusus

ngambek hari

besoknya baru

dia cerita.

(Fitri Amalasih)

Page 169: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

4. Sudah tidak

lagi salah

tafsir kepada

anak

P: Pernah gak

ibu Surya

pribadinya

biasanya ceria

namun tiba-tiba

pada suatu

waktu dia

berperilku

sebaliknya?

Pada saat itu ibu

langsung paham

tanpa menanyai

sebab apa

ditanya?

J: Udah saya

udah tau

karakternya kalo

dia sedih saya

suka ngeliatin

saya panggung

saya pangku

kadang kalo

saya duduk dia

gelendotan udah

ya jangan

ngambek terus

dia pergi dia

udah ga

ngambek lgi

sama temennya

juga dia ikut

nimbrung tapi

biasanya dia

ambil mainan

terus dia main

sendiri

P: Apakah ibu

bisa memahami

sesuatu yang

terjadi dengan

Surya hanya

melihat dari

wajah?

J: Kalo lagi

(Fitri Amalasih)

Page 170: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

sedih saya tau

tapi karena

apanya saya

gatau kaya sama

ibunya saya

tanya

P: Pernah gak

ibu anak Latifah

pribadinya

biasanya ceria

namun tiba-tiba

pada suatu

waktu dia

berperilku

sebaliknya?

Pada saat itu ibu

langsung paham

tanpa menanyai

sebab apa

ditanya?

J: Latifah tidak

pernah marah

pribadinya itu

kurang lebih

sama kaya surya

orangnya ceria

cuman Latifah

orangnya

sensitif kaya

temenya salah

ngomong dikit

dia keluar air

mata terus suka

saya tanya

Latifah kenapa

nangis ank anak

suka bilang

gatau dia begitu

karena ada anak

namanya Alisa

suka bilang

Latifah jangan

taro kerudung

sembarang ntr

sore dibawa

pulang kaya gitu

(Fitri Amalasih)

Page 171: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

sih

P: Apakah ibu

bisa memahami

sesuatu yang

terjadi dengan

Latifah hanya

melihat dari

wajah?

J: Gabisa harus

ditanya dulu dan

dia gabisa

kontak mata

kalo diajak

ngomong dia

langsung noleh

kemana mana

P: Pernah gak

Qois kan

pribadinya

biasanya ceria

namun tiba-tiba

pada suatu

waktu dia

berperilku

sebaliknya?

Pada saat itu ibu

langsung paham

tanpa menanyai

sebab apa

ditanya?

J: Pribadi qois

dia tuh

moodyan bisany

itu dibawa dari

rumah kalo dari

rumah seneng

kesini dia

ssneng.

P: Apakah ibu

bisa memahami

sesuatu yang

terjadi dengan

Qois hanya

(Fitri Amalasih)

Page 172: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

melihat dari

wajah?

J: Bisa kalo dia

lagi kesel sama

orang psti

keliatan dia

gamau main

sama temenya

terus kalo

temenya yg

bikisn kesel

ngajak ngomong

dia diem aja

terus saya

panggil qois

kenapa kesel

sama ini? Iya

jadi suka saya

bilangin kalo

lagi gitu saya

ingetin lewat

hadits dia pinter

loh jadi kalo

temenya lagi

bermasalah dia

suka ngeluarin

hadits

ketemenya

P: pernah gak

ibu salah tafsir

sama Qois?

J: Pernah , qois

itu kan agak

jutekan anaknya

jadi saya dulu

tuh takut karena

dia dulu suka

nyubit temenya

sembunyi dari

belakang kalau

dia udah

ngerasa saya

lebih sayang

sama temenya

biasanya gitu

(Fitri Amalasih)

Page 173: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

jadi dia udah

kaya mulai mau

nyubit ters saya

bilang Qois

jangan ya

jangan kan

temenya

gaksalah. Kan

aku bukan mau

nyubit bufit

orang aku mau

bantu terus saya

Tanya iya

emang gesit?

Kata gesit iya.

Page 174: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

OPEN CODING - TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber Ketiga

Topik Riset: Tahapan Penetrasi Sosial ibu asuh dengan anak asuh dalam mengenalkan

nilai-nilai Islami

Konsep : Identifikasi Informan, Orientasi, Pertukaran Eksploratif, Pertukaran

Afektif, Pertukaran Stabil.

Wawancara dilakukan pada tanggal 10 Oktober 2019

No Refleksi Diri

Peneliti

Isi Transkrip Keterangan Kategori/K

onsep

1. Perkenalan

Narsum

P: siapa nama ibu?

J: Yohana

P: tempat tanggal lahir ibu?

J: Jakarta, 10 Agustus 1977

P: Aalamat ibu dimana?

J: Jln. Pesantren Jamiya

Islamiyah RT 03/ No. 30

Pondok Aren.

P: sudah berapa lama ibu

bergabung di Himawari

Daycare?

J: Dari 2017

Latar belakang

narsum:

Yohana

Usia: 42 tahun

Alamat:Jln.Pesantre

n Jamiya Islamiyah

RT 03/ No. 30

Pondok Aren.

Bergabung: 2017

Status/Jabatan: ibu

asuh kelas empat

tahun

Identifikasi

informan

2. Pendekatan

dengan anak-

anak yang

pertama kali

datang dan

waktu yang

dibutuhkan

anak untuk

beradaptasi

P: bagaimana pendekatan ibu

dengan anak-anak yang

pertama kali datang?

J: Kalo pendapat saya sih anak

itu kan berbeda-beda ya

karajter dan emosionlanya

kalau rara itu termasuk anak

yang mudah tapi tipenya yang

pendiem juga karena anak ini

anak yang sering dikasih

gadget dia itu tadinya tinggal

sama pengasuh, pengasuhnya

resign ibunya bingung

akhirnya dapet kesini itu awal

masuk dia dipakein pamper.

Ibu Yona selaku ibu

asuh kelas empat

tahun menerangkan

terdapat anak yang

pada saat itu baru

pertama kali

dittipkan di daycare

diumur empat tahun

anak tersebut

cenderung diam

sehingga

pendekatan yang

ibu Yona lakukan

adalah

menstimulasi Rara

agar terus mau

Orientasi

(Yohana)

Page 175: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

No Refleksi Diri

Peneliti

Isi Transkrip Keterangan Kategori/K

onsep

kalau ditanya masih bungkam

diam, gak ngomong jadi kita

juga bingung mendekatinya

terus kalau datang juga selalu

ngantuk selalu tidur, jadi harus

tidur padahal disini kita ada

kegiatan tidak bleh ternyata

kita Tanya-anya orangtuanya

katanya sering tidur malam

gara-gara gadget padahal

misalkan dia suka tidur jam8

udah tidur terus tiba-tiba jam 2

bangun dia suka ngambil

gadget sendiri kata ibundanya

segala sesuatu yang dia pingin

dia tidak mau bilang diam gitu

jadi seperti itu ini dia lagi

masa-masa perkenalan jadi

kurang harus kita yang

menstimulasi jadi kalau

ditanya sebenernya dia diam

jadi harus kita ajak. anaknya

sebenernya udah lancar

ngomongnya soalnya setiap

mamahnya jemput dia

ngomong mamah ini mamah

itu dan yang baru kita denger

disini dia ngomong itu kata

awas sama ini jadi satu kata

satu kata yang dia ucapkan

masih malu-malu

P: butuh waktu berapa lama

agar anak terbiasa di daycare?

J: Setiap anak itu sifatnya

berbeda jadi tergantung

karakter anak. kalau Rara

tinggal keberanianya aja untuk

ngomong Insya Allah dia

bakalan terus interaksi disini.

P: bagaimana sikap anak

ketika pertama kali datang?

berbicara. Dan

proses adaptasi

yang dialami anak

berbeda-beda

menurutnya Rara

hanya tinggal

keberanianya saja

untuk berbicara.

(Yohana)

Page 176: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

No Refleksi Diri

Peneliti

Isi Transkrip Keterangan Kategori/K

onsep

J: Kalau Rara dia waktu

pertama kali datang tidur kita

bangunin jam 9 nangis kita

ajak keluar gamau kita main

gamau yaudah kita bangunin

lagi jam 11 sampai kegiatan

toilet training bangun lah dia

makan terus ikut solat.

karena dia jarang dikasih

makan jadi ya gitu kaya yang

harus disuapin karena dia

seringnya dikasih susu dan

susunya masih di dot

mangkanya giginya banyak

yang keropos.

kemudian saya lepas dotnya

saya ajarin karena disini

gabisa di umur segitu masih

pake dot akhirnya saya suruh

kalau mau minum susu di

gelas diatur tapi alhamdulilah

mau walaupun lama

(Yohana)

Page 177: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

No Refleksi Diri

Peneliti

Isi Transkrip Keterangan Kategori/K

onsep

3. Proses anak

membuka diri

P: pernah gak bu ada anak

yang marah?

J: Ada juga yang ga kita

Tanya lamgsung cerita kaya

masalah dirumah biasanya

alvira kalau datang tiba-tiba

marah gara-gara dirumah dia

tidak suka bekal sarapanya

marahnya ke kita

Ibu Yona

menerangkan

terdapat anak yang

sudah

memnuculkan

kepribadianya

dengan

memunculkan

kepribadianya

dengan marah tidak

suka dibawakan

bekal seperti itu.

Pertukaran

eksploratif

4. Pemberian

solusi ketika

ditemukan

masalah

P: biasanya kalau ada anak

yang badmood apa yang ibu

lakukan?

J: Pendekatan sih secara

personal Biasanya si vici terus

kita Tanya sambil pangku

biasanya emang tadi kamu

kenapa nanti kan biasanya dia

langsung curhat.

Ada juga yang ga kita Tanya

lamgsung cerita kaya masalah

dirumah biasanya alvira kalau

datang tiba-tiba marah gara-

gara dirumah dia tidak suka

bekal sarapanya marahnya ke

kita

Terdapat anak yang

badmood kemudian

ibu Yona mengatasi

hal tersebut dengan

memangku anak

tersebut agar anak

merasa nyaman

untuk bercerita apa

yang dialami. Pada

tahap afektif

individu mulai

memberikan solusi

dan sedikit

perhatian pada

hubungan mereka.

Pertukaran

afektif

5. Bisa

memahami

perilakuyang

terjadi dengan

anak

P: ada yang pernah marah

sama ibu gak?

J: Ada kaya alvira itu ya lucu

kalau gasuka kadang dia kaya

gitu karena ada maunya dia

suka bilang ih aku gasuka

sama ibu gamau sama ibu

terus saya tanya kenapa alvira

dia langsung ketawa langsung

meluk terus dirayu dengan

makanan tapi dia mah kaya

caper doang,

Ibu Yona

menerangkan

bahwa ia sudap

sapat memahami

perilaku anak

seperti Alvira yang

menurutnya

bersikap tidak

menyukai ibu Yona

hanya karena

mencari perhatian.

Dimana dalam

tahap pertukaran

stabil individu

sudah dapat

Pertukaran

stabil

(Yohana)

Page 178: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

No Refleksi Diri

Peneliti

Isi Transkrip Keterangan Kategori/K

onsep

memahami perilaku

lawan bicaranya.

6. Metode/cara

khusus agar

anak mau

mengikuti

instruksi

P: bagaimana cara ibu/ adakah

metode khusus agar anak mau

mengikuti apa yang ibu

instruksikan?

J: Biasanya metodenya kita

main tepuk jadi sebelum

memulai pelajaran biasalah

cara anakanak 4 taun cara

menertibkanya dengan

bertepuk, bercerita jadi kalau

saya kan fokusnya di hafalan

jadi di umur 4 tahun ini anak-

anak hafalanya banyak doa

pendek, hadits murojaah juz

30 disini kan al fil.

Salah satunya ada anak kaya

vici dia itu kurang suka

kurang interest sama hafalan

tapi kan itu disini wajib karena

kitaposisi islam jadi

tergantung kondisi orang

tuanya karena dia orangtuanya

dokter dan suka pulang malam

jadi dirumah tidak diulangi

lagi yang diajarkan disini jadi

tergantung kondisi orang

tuanya juga jadi ga cuman

disini tapi dirumah juga harus

ada timbal baliknya

Basanya perayat surat al-fil

hari ini ita hafalan surat al fil

ya kita kasih tau surat alfil ada

berapa surat terus

terjemahanya yang biasaya

saya kisahkan ke anak-anak

Komunikasi

persuasive yang

dilakukan ibu asuh

adalah dengan main

tepuk maksudnya

adalah ketika

kegiatan sudah mau

dimulai untuk

mengalihkan

perhatian anak-anak

dari apapun selalin

dirinya adalah

dengan bertepuk

sehingga ibu asuh

dapat menertibkan

anak untuk

memulai kegiatan.

Cara

persuasive

(Yohana)

Page 179: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

No Refleksi Diri

Peneliti

Isi Transkrip Keterangan Kategori/K

onsep

7. Upaya yang

dilakukan ibu

asuh dalam

mengambil

peran sebagai

orang tua

pengganti

P: Sebagai pengganti orang

tua, upaya /cara apa yang ibu

lakukan agar anak-anak bisa

merasa dekat seperti dengan

orang tua sendiri?

J: Ya kita harus mendidiknya

dengan kasih sayang lemah

lembut kalau kita tidak

menghadirkan kasih sayang

itu hanya pengajaran saja

bukan mendidik karena guru

harus mengajar dan mendidik

bukan hanya mentransfer ilmu

saja

Dengan

menghadirkan kasih

sayang dalam

mendidik sebab

untuk mendidik

adalah

menghadirkan kasih

sayang berbeda

halnya dengan

hanya dikasih

pengajaran.

Cara yang

dilakukan

dalam

mengambil

peran

sebagai

pengganti

orang tua

8. Contoh

keislaman

yang dikenalka

P: apa saja contoh keislaman

yang dikenalkan?

J: Disini hari raya besar selalu

merayakan kaya pawai satu

muharam terus kaya mauled

kita ceritakan kisah nabi 365

nabi Muhammad selama

minggu pertama menuju ke

hari maulid terus pawai

keliling komplek, terus pas

idul adha anak-anak bikin

prakarya kambing teru bikin

ketupat anak-anak masukin

beras terus proses ketupat dari

beras terus makan bersama-

sama hasilnya

Merayakan hari

besar Islam,

menceritakan kisah

nabi-nabi, pawai.

Nilai-nilai

keislaman

(Yohana)

9. Cara

mengenalkan

keislaman

kepada anak

P: bagaimana cara ibu

mengenalkan keislaman

kepada anak?

J: Dengan cerita tentang nabi,

segala sesuatu aktifitas disini

kita wajibkan anak baca doa

seperti masuk keluar kamar

mandi mau tidur baca doa mau

Cara mengenalkan

nilai keislaman

adalah dengan

berkisah tentang

nabi, menganjurkan

baca doa ketika

akan memulai

melakukan aktifitas,

Cara

mengenalk-

an nilai

keislaman

Page 180: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

No Refleksi Diri

Peneliti

Isi Transkrip Keterangan Kategori/K

onsep

makan baca doa ya seperti iu

kita setiap aktivitas disini kita

awali dengan baca doa

10

.

Hambatan

komunikai

dalam

mengasuh

anak di

daycare

P: apa saja hambatan

komunikasi yang dialami?

J: Anak baru sih yang ada

kendalanya kaya rara karena

dia diem jadi kita ngomong

apa dia ga ngerti jadi harus

kita arahkan kaya kita bilang

rara kursinya dirapihkan dia

masih belum paham akhirnya

harus kita arahkan rara kursi

kursinya rapihkan baru dia

paham

Terdapat anak baru

yang pasif sehingga

harus terus

diarahkan.

Hambatan

komunikas-i

(Yohana)

Page 181: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

OPEN CODING - TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber Keempat

Topik Riset: Tahapan Penetrasi Sosial ibu asuh dengan anak asuh dalam mengenalkan

nilai-nilai Islami

Konsep : Identifikasi Informan, Orientasi, Pertukaran Eksploratif, Pertukaran

Afektif, Pertukaran Stabil.

Wawancara dilakukan pada tanggal 10 Oktober 2019

No Refleksi Diri

Peneliti

Isi Transkrip Keterangan Kategori/

Konsep

1. Perkenalan

Diri Narsum

P: nama lengkap ibu siapa?

J: Ibu Neni

P: tempat tanggal lahir ibu?

J: Semarang 5 Juli 1987

P: Aalamat ibu?

J: Komplek Pasak Pondok

Aren

P: Sudah berapa lama ibu

bergabung di Himawari?

J: Akhir 2017

Latar belakang

narasumber:

Neni

Usia: 32 tahun

Alamat:

Komplek

Pasak Pondok

Aren

Staus/jabatan:

ibu asuh kelas

empat tahun

Identifikasi

informan

2. Pendekatan

dengan anak-

anak yang

pertama kali

datang dan

waktu yang

dibutuhkan

untuk anak

beradaptasi

P: Bagaimana pendekatan

ibu dengan anak yang baru

pertama kali datang?

J: kaya rara itu kali ya tadi

ya itu gimana ya sebenernya

tergantung anak sih

sebenrnya ini anak nurut

Cuma yaitu kadang pas pagi

karena datangnya nangis

datengnya tidur tapi karena

datang pagi ya kadang ada

juga anak yang agak susah

dia gamau di deketin gamau

disentuh yah itu lama

banget.

Pendekatan

yang

dilakukan

kepada anak

adalah

beriteraksi

dengan

pertanyaan

yang sifatnya

umum. Dan

pembiasaan

anak-anak

untuk cepat

beradptasi di

daycare

tergantung

Orientasi

(Nur Aini )

Page 182: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

No Refleksi Diri

Peneliti

Isi Transkrip Keterangan Kategori/

Konsep

Ya kita iniin aja ajak buju,

rayu pelan-pelan kita turutin

maunya apa biasanya kan

anak pertama gamau masuk

kelas lansung maunya main

ya kita turutin main dulu

selama beberapa hari kalau

udah mau ya kita ajak masuk

langsung.

Kaya kita nanya namanya

siapa kamu suka ga main ini

main little pony, atau main

hamtaro lebih ajak ke

mainan sih. Kalo kaka besar

rata-rata kita rayu pake

mainan lama-lama dia

bakalan luluh.

P: bagaimana sikap anak

ketika pertama kali datang?

J: kalo kaya Rara dia

pertama kali datang nangis.

Apa-apa harus dilayani

Makan pun juga gamau

langsung buka mulut lebar

jadi sedikit harusnya kan 4

taun udah pandai jadi karena

pola dirumah gitu karena

kan anak tergantung gimana

polanya dirumah kan

P: Butuh waktu berapa lama

agar anak terbiasa di

daycare?

J: Tergantung sesuai dengan

kemampuan anak kaya anak

si vici itu dia lama buat

adaptasi hampir sebulan itu

emang dia karena dia itu

tipe-tipe yang baru pertama

dengan

kemampuan

anak untuk

bersosialisasi.

(Nur Aini)

Page 183: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

No Refleksi Diri

Peneliti

Isi Transkrip Keterangan Kategori/

Konsep

kali dititipin jadi awalnya itu

emang dia kaya gitu

susahhhh banget jadi hampir

sebulan buat adaptasi dan

main sama temen-temenya

jadi dia selama masa itu

sukanya sendiri karena

emang bener-bener gamau

gabung Kalo disuruh pun

gamau dia nangis karena kita

gaboleh memaksa anak jadi

ampe anak itu nyaman dulu

P: Jadi saya mau mengambil

tiga sample di kelas empat

tahun anak yang aktif, anak

yang diam dan yang biasa-

biasa saja. Yang memiliki

kriteria tersebut siapa aja

yah bu?

J: Mereka itu lebih kaya

gabisa diem kalo kelas

empat ada yang aktif

namanya Ibam, yang diam

Rara dan yang biasa saja

Salsa

P: bagaimana cara awal

pendekatan ibu dengan

Ibam?

J: Dia itu kaya lebih gabisa

diem dan cerewet anaknya

aktif gak yang bandel tapi

bnyk ngomong dan banyk

gerak tapi ga ngelukain

temenya. Dia dari kelas udah

megang dari kelas dua dia

anknya gampng mau sama

siapa aja krena anaknya suka

(Nur Aini )

Page 184: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

No Refleksi Diri

Peneliti

Isi Transkrip Keterangan Kategori/

Konsep

ngobrol banyak tanya suka

salting sendiri suka nanya

nanya yang g penting.

P: Butuh waktu berapa lama

agar anak ini dekat dengan

ibu?

J: Cepet sehari juga udah

Deket karena gampang

P: bagaimana cara awal

pendekatan ibu dengan

Rara?

J: Rara Belom mau

ngomong kalo ditanya juga

sama sekali gajawab disuruh

makan diem aja ga jawab

kaya harusnya jawab iya Bu

mau makan tapi ini enggak

dan mukanya biasa datar flat

kalo ketawa ya ketawa main

Ama temenya tapi ga

ngomong kalo pendekatan

Sama siapa aja mau. Tapi

satu kalo dateng dia ngantuk

dia nangis tapi ga bilang

langsung nangis aja ga

ngomong ngeluarin air mata

P: Butuh waktu berapa lama

agar Rara dekat dengan ibu?

J: cepet sama guru lain mau

(Nur Aini )

Page 185: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

No Refleksi Diri

Peneliti

Isi Transkrip Keterangan Kategori/

Konsep

anaknya nurut diajak apa aja

mau tapi yaitu ga ngomong

P: Bagaimana cara awal

pendekatan ibu dengan

Salsa?

J: Sebenernya dia di kelas

tiga tapi gamau masuk

akhirnya di kelas empat

sebenernya gampang tapi

awalnya gamau masuk kelas

akhirnya mulai mau main

ngobrol Sama temen

temenya

3. Proses anak

membuka diri

P: Apakah pernah Ibam

curhat tentang masalah

pribadi ?

J: Dia tuh suka keseringan

anaknya cerita kalo

mamahnya di dalam

perutnya ada adenya terus

seneng jalan kemana terus

seneng dibeliin sepatu terus

ada Ade sepupu dia juga

cerita.

P: Apakah pernah Rara

curhat masalah pribadi?

J:Gak pernah orang

ngomong aja gamau

P: Apakah pernah Salsa

Pertukaran

eksploratif

(Nur Aini )

Page 186: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

No Refleksi Diri

Peneliti

Isi Transkrip Keterangan Kategori/

Konsep

curhat masalah pribadi?

J: Pernah dia cerita Kya

dirumah ngapain dia gasuka

temen temenya siap aja

anaknya gampang sih

P: Pernah gak bu ada anak

yang marah sama ibu?

J: ada kaya si vici juga sama

anaknya juga lebai kadang

kalau di tegur gabaik atau

pas solat gerakanya gabener

dia langsung bilang galak

galak, terus bilang ke

mamahnya nunjuk-nunjuk

katanya kalau kita benerin

dia bilangnya dicubit.

Ibu Neni

menerangkan

proses

pembukaan

diri anak

ketika ada

anak yang

ketika ditegur

tidak terima

dan berbicara

bahwa ibu

Neni galak

4. Anak mulai

bercerita

masalah

pribadi

Pemberian

Solusi ketika

ditemukan

masalah

P: Biasanya kalau Ibam ada

masalah biasanya dia

langsung cerita apa ibu yang

memulai? Biasanya anak ini

suka cerita apa sama ibu?

J: tiba tiba udah keliatan

mukanya gaenak tapi kita

harus Tanya dulu kenapa

bam? Entar dia langsung

cerita iya nenek belom

pulang dari Padang dia cerita

masalah yang ada di rumah.

P: Biasanya kalau Rara ada

masalah biasanya dia

langsung cerita apa ibu yang

memulai? Biasanya anak ini

suka cerita apa sama ibu?

J:Gak pernah orang

ngomong aja gamau

Pemberian

solusi

dilakukan

ketika terdapat

anak yang

berkelahi

kemudian

diberikan

pilihan atas

solusi yang

dikeluarkan

ibu asuh.

Pertukaran

afektif

(Nur Aini )

Page 187: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

No Refleksi Diri

Peneliti

Isi Transkrip Keterangan Kategori/

Konsep

P: Biasanya kalau Salsa ada

masalah biasanya dia

langsung cerita apa ibu yang

memulai? Biasanya anak ini

suka cerita apa sama ibu?

J: Dari mukanya keliatan

kalo muknya gaenak kita

tanya kenapa kak pengen

dijemput jam segini tapi kata

ayah begini

P: Biasanya kalau anak ada

bertengkar bagaimana cara

ibu melerainya?

J: Biasa anak berantem

karena mainan sih sukanya

suka ngadu bu yona emir

begini begitu tapi ga main

fisik sih. Terus biasanya

kaya si ibam saya tanya

kenapa si bam? Emang emir

kenapa ? Ini si emir terus

dia jelasin biasanya kan si

emir anaknya suka main

mobil oh begitu iya

gantianya tadi kan ibam

udah sekarang emir terus

saya suka bilang mainya

bersama-sama kalau enggak

nanti ibu ambil

(Nur Aini)

5. Bisa

memahami

perilaku anak P: Pernah gak ibu kan Ibam

pribadinya aktif biasanya

ceria namun tiba-tiba pada

suatu waktu dia berperilku

sebaliknya? Pada saat itu ibu

langsung paham tanpa

menanyai sebab apa

ditanya?

J: Pernah sih paling sakit

doang kaya tiduran itu juga

Ibu asuh dapat

memahami

perilaku anak

yang mana

karakter anak

tersebut

memang

bersifat

berlebihan

sehingga

ketika anak

tersebut

menunjukan

Pertukaran

Stabil

Page 188: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

No Refleksi Diri

Peneliti

Isi Transkrip Keterangan Kategori/

Konsep

kemaren doang dia suka

bilang anaknya suka bilang

kaya ibam lagi sakit sakit

perut ibam.

P: Apakah ibu bisa

memahami sesuatu yang

terjadi dengan anak ini

hanya melihat dari wajah?

J: Bisa sih kalo dia

datengnya biasa aja ga

semangatt berati ga mood ntr

kita Tanya tapi Kalo dia

datangnya udah semangat

salamualikum langsung buka

pintu berati lagi baik-baik

aja

P: Apakah ibu bisa

memahami sesuatu yang

terjadi dengan Rara hanya

melihat dari wajah?

J: Bisa sih mukanya polos

banget anaknya polos beda

dari yang lain dia diem aja

kalo ditany diem aja kalo dia

kalo pengen sesuatu dia kaya

nyentuh nyolek gitu nunjuk

tapi dia ga ngomong kalo

mau pipis juga ga ngomong

dia cuman gerak gerik mau

pipis

P: Pernah gak ibu kan Salsa

pribadinya biasanya ceria

namun tiba-tiba pada suatu

waktu dia berperilku

sebaliknya? Pada saat itu ibu

langsung paham tanpa

menanyai sebab apa

ditanya?

J: pernah paling marah

sama temenya kaya marah

sikap tidak

baik ibu asuh

mengerti

bahwa anak

tersebut

bersikap

seperti itu

disebabkan

karena

karakternya.

(Nur Aini )

Page 189: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

No Refleksi Diri

Peneliti

Isi Transkrip Keterangan Kategori/

Konsep

biasa kaya tadi diem solat

kenapa ka Emir tuh bacanya

cepet cepet salsa gabisa

ngikutin sama temenya juga

marah biasa aja

P: Pernah gak bu ada anak

yang marah sama ibu?

J: kaya si vici juga sama

anaknya juga lebai kadang

kalau di tegur gabaik atau

pas solat gerakanya gabener

dia langsung bilang galak

galak, terus bilang ke

mamahnya nunjuk-nunjuk

katanya kalau kita benerin

dia bilangnya dicubit

6. Metode/cara

khusus agar

anak mau

mengikuti

instruksi

P: bagaimana cara ibu/

adakah metode khusus agar

anak mau mengikuti apa

yang ibu instruksikan?

J: Biasanya metodenya kita

main tepuk jadi sebelum

memulai pelajaran biasalah

cara anakanak 4 taun cara

menertibkanya dengan

bertepuk, bercerita jadi kalau

saya kan fokusnya di hafalan

jadi di umur 4 tahun ini

anak-anak hafalanya banyak

doa pendek, hadits murojaah

juz 30 disini kan al fil.

Salah satunya ada anak kaya

vici dia itu kurang suka

kurang interest sama hafalan

tapi kan itu disini wajib

karena kitaposisi islam jadi

tergantung kondisi orang

tuanya karena dia

orangtuanya dokter dan suka

pulang malam jadi dirumah

tidak diulangi lagi yang

Komunikasi

persuasive

yang

dilakukan ibu

asuh adalah

dengan main

tepuk

maksudnya

adalah ketika

kegiatan sudah

mau dimulai

untuk

mengalihkan

perhatian

anak-anak dari

apapun selalin

dirinya adalah

dengan

bertepuk

sehingga ibu

asuh dapat

menertibkan

anak untuk

memulai

kegiatan.

Cara

persuasive

(Nur Aini )

Page 190: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

No Refleksi Diri

Peneliti

Isi Transkrip Keterangan Kategori/

Konsep

diajarkan disini jadi

tergantung kondisi orang

tuanya juga jadi ga cuman

disini tapi dirumah juga

harus ada timbal baliknya

Basanya perayat surat al-fil

hari ini ita hafalan surat al fil

ya kita kasih tau surat alfil

ada berapa surat terus

terjemahanya yang biasaya

saya kisahkan ke anak-anak

7. Upaya yang

dilakukan ibu

asuh dalam

mengambil

peran sebagai

orang tua

pengganti

P: Sebagai pengganti orang

tua, upaya /cara apa yang ibu

lakukan agar anak-anak bisa

merasa dekat seperti dengan

orang tua sendiri?

J: Ya kita harus

mendidiknya dengan kasih

sayang lemah lembut kalau

kita tidak menghadirkan

kasih sayang itu hanya

pengajaran saja bukan

mendidik karena guru harus

mengajar dan mendidik

bukan hanya mentransfer

ilmu saja

Dengan

menghadirkan

kasih sayang

dalam

mendidik

sebab untuk

mendidik

adalah

menghadirkan

kasih sayang

berbeda

halnya dengan

hanya dikasih

pengajaran.

Cara yang

dilakukan

dalam

mengambil

peran

sebagai

orangtua

(Nur Aini)

8. Contoh

keislaman

yang dikenalka

P: apa saja contoh keislaman

yang dikenalkan?

J: Disini hari raya besar

selalu merayakan kaya

pawai satu muharam terus

kaya mauled kita ceritakan

kisah nabi 365 nabi

Muhammad selama minggu

pertama menuju ke hari

maulid terus pawai keliling

komplek, terus pas idul adha

Merayakan

hari besar

Islam,

menceritakan

kisan nabi,

praktik sholat,

pawai,

prakaraya

dalam

merayakan

hari besar

Nilai-nilai

Islami

Page 191: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

No Refleksi Diri

Peneliti

Isi Transkrip Keterangan Kategori/

Konsep

anak-anak bikin prakarya

kambing teru bikin ketupat

anak-anak masukin beras

terus proses ketupat dari

beras terus makan bersama-

sama hasilnya

9. Cara

mengenalkan

keislaman

kepada anak

P: bagaimana cara ibu

mengenalkan keislaman

kepada anak?

J: Kita selalu setiap datang

kta ajarkan utuk memberi

salam pulang pun seperti itu

kaya salim dengan guru-

gurunya kalau si rara itu

memang agak suli t harus

pendekatan secara individu

soalnya di kan udah

termasuk ketinggalan ya dia

bener-bener masih bawah

banget jadi kita sebenernya

keberatan juga jadi saya

bilang ke orang tuanya untk

diajarkan juga dirumah

Dengan

mengajarkan

sopan santun

untuk

memberi

salam dengan

ibu asuh.

Cara

mengenalk

an

keislaman

10

.

Hambatan

komunikai

dalam

mengasuh

anak di

daycare

P: P: Apa saja hambatan

komunikasi yang ibu alami?

J: Pasti ada kaya vici dia

ngomongnya belum jelas

jadi agak susah disuruh

ngikutin kaya hadits

perkataan baik jadi kata

perkataan itu belum lumrah

dan itu anak-anak susah jadi

saya ganti jadi berkata

karena anak-anak banyak

yang bilang berkata jadi

berkara oleh karena itu

mimik mulut kita sama

anak-anak harus jelas jadi

kita bilang ber- ka- ta kata

kata ditambahin ber. Jadi

harus sabar Kendalanya

kaya si rara itu ya karena dia

Hambatan

komunikasi

yang terjadi

adalah

terdapat anak

yang

bicaranya

belum lancar

dalam

mengucapkan

suatu kalimat

sehingga

penyelesaiany

a adalah

mimic mulut

harus jelas

dalam

berbicara, dan

sabar dalam

berinteraksi

Hambatan

Komunika

si.

(Nur Aini)

Page 192: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

No Refleksi Diri

Peneliti

Isi Transkrip Keterangan Kategori/

Konsep

si rara itu memang agak suli

t harus pendekatan secara

individu soalnya di kan udah

termasuk ketinggalan ya dia

bener-bener masih bawah

banget jadi kita sebenernya

keberatan juga.

dengan anak-

anak.

(Nur Aini S.)

Page 193: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

OPEN CODING - TRANSKIP WAWANCARA

Narasumber kelima

Topik Riset: Tahapan Penetrasi Sosial ibu asuh dengan anak asuh dalam mengenalkan

nilai-nilai Islami

Konsep : Identifikasi Informan, Orientasi, Pertukaran Eksploratif, Pertukaran

Afektif, Pertukaran Stabil.

Wawancara dilakukan pada tanggal 10 Oktober 2019

No Refleksi Diri

Peneliti

Isi Transkrip Keterangan Kategori/

Konsep

1. Perkenalan

diri Narsum

P: Nama lengkap kaka siapa?

J: Nurul Safitri

P: Tempat tanggal lahir kaka?

J: Februari 1998

P: Alamat Kakak?

J: Peninggilan Japos

P: sudah berapa lama kaka

bergabung di Himawari?

J: sejak Oktober 2018

Latar belakang

narsum:

Nurul safitri

Usia: 21 tahun

Alamat:

Peninggilan

Japos

Bergabung:

Oktober 2018

Status/jabatan:

ibu asuh kelas

tiga tahun

Identifikasi

informan

2. pendekatan

dengan anak

yang pertama

kali datang

dan waktu

yang

dibutuhkan

anak untuk

beradaptasi

P: Bagaimana cara awal pendekatan

ibu dengan Noval?

J: noval iitu anaknya jahil udah kita

bilangin entar dia nurut tapi kalo

misalkan kita galiatinn dia iseng

lagi nanti temenya Siapa gitu marah

karena dia orangnya jail selalu

ngejailin temenya pasti dia ada aja

tingkahnya pendekatan saya

panggil saya samperin ngomong

empat mata abis dibilangin nurut

tapi besoknya gitu lagi

Pendekatan

yang

dilakukan

adalah

membuat anak

tenang dan

nyaman.

Sebab setiap

anak yang

pertama kali

datang selalu

menangis. Dan

proses

adaptasi yang

dialami anak-

anak di

daycare antara

Orientasi

(Nurul S)

Page 194: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

No Refleksi Diri

Peneliti

Isi Transkrip Keterangan Kategori/

Konsep

P: Butuh waktu berapa lama agar

anak ini dekat dengan ibu?

J: gak tentu juga yak karena dia gak

deket sama semua guru dia random

sama siapa aja mau dia ga nempel

sama guru

P: Bagaimana cara awal pendekatan

ibu dengan Baim?

J: Baim orangnya pendiam banget

seuaranya ga keluar Sam sekali

sampe sekarang cuman kata kata

yang penting aja padahal dirumah

dia ngomong tapi karena disini dia

masih Malu jadi tetep diem. Kesini

saya kasih tau Baim kalo ditanya

jawab ada suara kan jadi jawab

temen temen disini kalo ditanya

jawab. Akhirnya setelah itu dia

jawab iya iya aja Baim mau pipis

iya mau makan iya sering kita tanya

jawabnya iya aja. Sampe sekarang

juga diem aja sih di baru 3 bulan

disini

P: Butuh waktu berapa lama agar

anak ini dekat dengan ibu?

J: Terlalu diem anaknya sama guru

juga ga ngedeketin cuma senyum

senyum aja anaknya banyak

senyum.

P: Bagaimana cara awal pendekatan

ibu dengan Thariq?

J: Susah dideketin karena harus

percaya dulu orangnya gabisa

langsung percaya Sama guru baru.

Kaya waktu itu saya baru dateng

buka pintu dia langsung nangis

dua minggu

sampai satu

bulan

(Nurul S)

Page 195: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

No Refleksi Diri

Peneliti

Isi Transkrip Keterangan Kategori/

Konsep

padahal saya ga ngapa2in

pendekatanya kita tanya aja so

Deket aja tanya tadi ngapain

dirumah kalo lagi main sama

temenya ikut aja nimbrung tapi

akhirnya dia mulai mau cerita cerita

P: Butuh waktu berapa lama agar

anak ini dekat dengan ibu?

J: Satu Bulan

P: Bagaimana pendekatan ibu

dengan anak yang pertama kali

datang?

J: Kita sih biasanya kalau yang baru

datang biasanya lebih sering nangis

jadi kita coba aja tenangin aja

biasanya kalo lebih sering di

tenangin anak akan deket ke kita

P: Bagaimana sikap anak ketika

pertama kali datang?

J: Biasanya nangis, susah dan

gamau buat ikut kegiatan, gamau

makan, gamau tidur siang biasanya

tergantung anak juga buat dia

nyaman dulu kalau dia datang mau

main dulu yaudah biarin aja dulu

main.

P: Butuh waktu berapa lama agar

anak terbiasa di daycare?

J: Kalo cepet beradaptasi Biasanya

2 minggu udah engga tapi ada yang

sampe 1 bulan karna susah

beradptasi. Kalau yang susah

beradptasi itu biasanya sifat

anaknya diem, gamau main bareng,

sibuk sendiri tapi kalau disuruh

(Nurul S)

Page 196: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

No Refleksi Diri

Peneliti

Isi Transkrip Keterangan Kategori/

Konsep

nurut dan ngikutin kalau ibu guru

ngasih perintah atau minta tolong

alaupun adaptasinya lama.

3. Proses anak

membuka

diri

P: Apakah pernah Noval curhat

tentang masalah pribadi ?

J:Iya paling suka cerita kaya

kemaren jalan jalan kemana gitu

kemaren Noval pergi sama bunda

Kemaren Noval pergi sama ayah

lewat jalan tol

P:apakah pernah Baim curhat

masalah pribadi?

J: Gak pernah kita tanya dulu kaya

Baim dirumah ngapain main

jawabnya singkat karena diem

banget marah ngmbek juga

gapernah

P: Apakah Thariq pernah curhat

masalah pribadi?

J: Pernah sih di kalo ada apa apa

dirumahnya selalu cerita tanpa

diminta cerita tiba tiba kaya nanti

Thariq mau jalan jalan setiap hari

pasti ada cerita

P: pernah gak ka ada yang marah

Anak mulai

membuka diri

dengan

mengatakan

kemauanya

kepada ibu

asuh.

Pertukaran

eksploratif

(

(Nurul S)

Page 197: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

No Refleksi Diri

Peneliti

Isi Transkrip Keterangan Kategori/

Konsep

sama kaka?

J: ya itu banyak sering. Tiba-

tibamarah tiba-tiba nangis saya

tanya tanya kenapa marah, kenapa

nangis kalau dia jawab mau ini

yaudah kalo mau ini jangan marah

jangan nangis kalau gak nangis

nanti dikasih kalau yang gampang

cepet langsung kalau yang lama dia

marah dorong-dorong kursi kalau

gitu ya kita Tanya terus

4.

Pemberian

solusi ketika

ditemukan m

asalah

P: Biasanya kalau ada masalah

Noval langsung cerita apa ibu yang

memulai? Biasanya anak ini suka

cerita apa sama ibu?

J: Biasanya dia diem aja kalo lagi

ada masalah dia ga mood tapi cepet

nanti dia ceria lagi jadi harus

ditanya

P: Biasanya kalau ada masalah

Baim langsung cerita apa ibu yang

memulai? Biasanya anak ini suka

cerita apa sama ibu?

J: Gak pernah kita tanya dulu kaya

Baim dirumah ngapain main

jawabnya singkat karena diem bgt

marah ngambek juga gapernah

P: Biasanya kalau ada masalah

Thariq langsung cerita apa ibu yang

memulai? Biasanya anak ini suka

cerita apa sama ibu?

J: kalo ada apa apa dirumahnya dia

selalu cerita tanpa diminta cerita

tiba tiba

P: bagaimana cara ibu melerai

ketika ada anak yang bertengkar?

Ibu asuh

memberi

solusi ketika

Pertukaran

afektif

(Nurul S)

Page 198: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

No Refleksi Diri

Peneliti

Isi Transkrip Keterangan Kategori/

Konsep

J: biasanya rebutan mainan atau

mau sama guru yang lain kemudian

saya bilangin tidak boleh memukul,

tidak boleh rebutan, berbagi harus

sama-sama , disini kita sama-sama

berbagi dengan teman

anak

bertengkar

dengan

perlakukan

verbal yang

membuat anak

dapat

meredamkan

kemarahanya.

5. Bisa

memahami

perilaku yang

terjadi

dengan anak

P: Pernah gak bu? Noval

pribadinya biasanya ceria namun

tiba-tiba pada suatu waktu dia

berperilku sebaliknya? Pada saat itu

ibu langsung paham tanpa

menanyai sebab apa ditanya?

J: enggak pernah berubah biasanya

harus ditany jadi saya galangsung

tau tapi gasemua ngasih penjelasan

biasanya diem dulu. Dia gapernah

marah jadi gapernah cerita buruk.

Kalo diem biasanya dia lagi kurang

fit

P: Pernah gak bu? Baim pribadinya

biasanya pendiam namun tiba-tiba

pada suatu waktu dia berperilku

sebaliknya? Pada saat itu ibu

langsung paham tanpa menanyai

sebab apa ditanya?

J: Enggak sih gapernah ngerengek

anaknya nurutnya banget Kaya

Baim makan ini ya iya

P: Pernah gak bu? Thraiq

pribadinya biasanya ceria namun

tiba-tiba pada suatu waktu dia

berperilku sebaliknya? Pada saat itu

ibu langsung paham tanpa

menanyai sebab apa ditanya?

J: Kadang dia kalo dateng mukanya

muram pasti gara gara temenya

gamasuk atau pasti karena yang

Ibu asuh dapat

memahami

perilaku anak

yang menjauh

dan tidak mau

diajak atau

disuruh.

Pertukaran

stabill

(Nurul S)

Page 199: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

No Refleksi Diri

Peneliti

Isi Transkrip Keterangan Kategori/

Konsep

nganter. Terus kalo udah gerak

gerak tanganya pasti karena takut

P: Apakah ibu bisa memahami

sesuatu yang terjadi dengan Noval

hanya melihat dari wajah?

J: Bisa dia paling kelitan kalo lagi

tkut biasanya kalo takut dia

dipojokan udah ngerasa dulun dia

kalo udah buat salah dan bisanya

kalo ketemu orang baru mukanya

langsung berubah tegang

P:Apakah ibu bisa memahami

sesuatu yang terjadi dengan Baim

hanya melihat dari wajah?

J: Bisa sih kaya mau pipis dia kan

ga bilang tapi keliatan kalo pingin

pipis

P: Biasanya kalau ada anak yang

badmood bagaimana

penangananya?

J: Biasaya kalo ada yang badmood

dia menjauh kita suruh ini gamau

kitaajak ini gamau yaudah Kita

ajakin ngobrol aja, kita pangku kita

Tanya kenapa dan biasanya mereka

ngobrol sendiri nanti

(Nurul S)

6. Metode/cara

khusus agar

anak mau

mengikuti

instruksi

P: Bagaimana cara ibu / adakah

metode khusus agar anak-anak mau

mengikuti apa yang ibu

instruksikan di daycare?

J: Kaya misalkan saya minta tolong

ikutin kegiatan dia gamau yaudah

kita kasih perjanjian mau apa?

Komunikasi

persuasive

yang

dilakukan ibu

asuh dalam

meminta anak

untuk

melakukan

kegiatan

Cara

persuasive

Page 200: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

No Refleksi Diri

Peneliti

Isi Transkrip Keterangan Kategori/

Konsep

Kenapa gamau ikut kegiatan terus

anak jawab yaudah nanti ya abis

belajar

adalah dengan

perjanjian jika

terdapat anak

yang tidak

mau

mengikuti

kegiatan.

7. Upaya yang

dilakukan ibu

asuh dalam

mengambil

peran sebagai

orang tua

pengganti

P: Sebagai pengganti orang tua,

upaya /cara apa yang ibu lakukan

agar anak-anak bisa merasa dekat

seperti dengan orang tua sendiri?

J: Balik lagi Kita bikin nyaman

misalkan kalau dia lagi ngambek

kita balikin moodnya pokonya lebih

sering ditanya dan diajak interaksi

walaupun cerita mereka ga buat

ngerti yang penting dengerin

Membuat anak

nyaman dan

sering diajak

interaksi.

Cara yang

dilakukan

dalam

mengambil

peran

sebagai

orang tua.

8. Contoh

keislaman

yang

dikenalkan

P: Apa saja contoh keislaman yang

dikenalkan kepada anak di daycare?

J: Belajar Baca doa pendek surat

pendek, belajar solat, hadits

pendek, praktek solat

Belajar baca

doa pendek,

surat pendek,

sholat, hadits

pendek,

Nilai-nilai

Islami

9. Cara

mengenalkan

keislaman

kepada anak

P:Bagaimana cara ibu mengenalkan

keislaman kepada anak di daycare?

J: Biasanya kita pas sambilcircle

time jadi sebelum nyayi kita baca

doa baca surat jadi dia ngerasanya

tuh kaya lagi nyanyi-nyanyi aja

kaya lagi main kaya hiburan tapi

dijaddin hafalan mereka tuh juga

inget sambil main mereka sambil

baca hafalan-hafalanya tiba-tiba

lagi maen ngucapin hafalanya

Membuat

hafalan

menjadi

hiburan dan

membuat anak

merasa bahwa

ketika hafalan

adalah

bernyanyi

Cara

mengenalk

-an

keislaman

(Nurul S)

10. Hambatan

komunikai

dalam

mengasuh

P: Apa saja hambatan komunikasi

yang ibu alami dalam mengasuh

anak?

Ketika anak

menggunakan

bahasa asing

ketika

Hambatan

komunikas

-i

Page 201: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

No Refleksi Diri

Peneliti

Isi Transkrip Keterangan Kategori/

Konsep

anak di

daycare

J: Biasanya anak-anak yang dari

rumah dibiasain bahasa luar kadang

saya kesulitan dan kadang

bicaranya masih belum jelas dan

pengucapanya ditambah kosakata

yang mereka dapat dari rumah itu

bukan kosakata bahasa Indonesia

biasanya mereka yang anak suka

nonton youtoube yang beda

bahasanya

berinteraksi

dengan ibu

asuh.

(Nurul S)

Page 202: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

TABEL AXIAL CODING

Tahapan penetrasi sosial di Himawari Daycare

Konsep: Identifikasi Informan, Orientasi, Pertukaran Eksploratif, Pertukaran

Afektif, Pertukaran Stabil

No. Konsep Dimensi Narsum 1 Narsum 2 Narsum 3 Narsum 4 Narsum 5

1. Identifikasi

Informan

Usia,

alamat

dan

Jabatan

Usia: 28

tahun

Alamat: Jln

Suakarsa 1

Blok B No.

13 Kreo

Jabatan: ibu

asuh kelas

lima tahun

Usia: 20 tahun

Alamat: Jln.

Puri Kartika

Baru 3

Ciledug

Jabatan: ibu

asuh kelas

lima tahun

Usia: 42 tahun

Alamat: Jln.

Pesantren

Jamya

Islamiyah

Pondok Aren

Jabatan: ibu

asuh kelas

empat tahun

Usia: 32

tahun

Alamat:

Komplek

Pasak

Pondok

Aren

Jabatan: Ibu

asuh kelas

empat tahun

Usia: 21

tahun

Alamat:

Peninggilan

Japos

Jabatan: ibu

asuh kelas

tiga tahun

2. Orientasi Waktu

yang

dibutuhk

an untuk

anak

beradapt

asi

Dua minggu

sampai satu

Bulan

Satu bulan Tergatung

karakter anak

Hampir satu

bulan

Dua minggu

sampai satu

bulan

Pendekat

an

dengan

anak

yang

pertama

kali

datang

Dengan

membuat

image yang

baik agar

anak mau

bermain

dengan kita

Dengan

berinteraksi

yang sifatnya

umum seperti

bertanya nama

Dengan

menstimulasi

anak agar mau

berbicara

Dengan

menanyakan

pertanyaan

sederhana

seperti

namanya

siapa,

mainan

kesukaanya

apa dan

membiarkan

anak

melakukan

apa saja

Dengan

menenangka

n anak agar

tercipta

suasana

nyaman.

Sikap

anak

yang

pertama

kali

datang

Menangis menangis Tidur dan

mennagis

Tidur dan

menangis

Menangis

Page 203: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

No. Konsep Dimensi Narsum 1 Narsum 2 Narsum 3 Narsum 4 Narsum 5

3. Pertukaran

eksploratif

Proses

anak

mem-

buka

anadiri

Memuncul-

kan

kepribadian

dengan

ngambek

karena

keinginan

tidak

terwujud

Memunculkan

kepribadian

dengan kesal

karena disuruh

melakukan

kegiatan lain

Memunculkan

kepribadian

dengan marah

karena ada hal

yang

menurutnya

tidak sesuai

Memuncul-

kan

kepribadian

dengan tidak

suka ketika

ditegur

Memuncul-

kan

kepribadian

dengan

marah ketika

keinginanya

tidak

terpenuhi

4. Pertukaran

Afektif

Pemberi-

an solusi

ketika

ditemu-

kan

masalah

Ketika anak

berkelahi

dicari tau

penyebabnya

kemudian

diberikan

solusi untuk

peneyelasain

ya

Ketika anak

tdiak mau

toilet training

akhirnya

diberikan

solusi untuk

dibiarkan

sampai anak

mau sendiri

Ketika anak

badmood

memberikan

solusi dengan

memangkunya

dan

menanyakan

anak apa yang

terjadi

Ketika anak

mengadu

bahwa

temanya

merebut

mainan

kemudian

diberi solusi

untuk

memilih

bermain

bersama atau

diambil

Ketika anak

berkelahi

diberikan

solusi

dengan

diberi

pemahaman

untuk harus

berbagi

5.

Pertukaran

Stabil

Bisa

memaha-

mi

perilaku

yang

sedang

terhadi

dengan

anak

Bisa, tiba-

tiba anak

tidak mau

mengikuti

perintah,

diam saja

dan marah

Bisa, dengan

melihat wajah

anak yang

terlihat

kesulitan

Bisa, dengan

melihat

tingkah laku

anak yang

pura-pura

maraha

padahal anak

itu mencari

perhatian

Bisa, melihat

perilaku

anak yang

berlebihan

yang

dapatmembu

at ibu asuh

tidak

berasumsi

negative

kepada anak

Bisa, anak

menjauh dan

diam saja

Page 204: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

No. Konsep Dimensi Narsum 1 Narsum 2 Narsum 3 Narsum 4 Narsum 5

6.

Cara

persuasive

Metode/

cara

khusus

agar

anak

mau

mengiku

-ti

instruksi

Tidak

melakukan

pemaksaan

terhadap

anak

Memberikan

pengertian

tentang

kegunaan

suatu barang

Dengan

bertepuk

untuk melatih

fokus

Anak

Dengan

bertepuk

untuk

melatih

fokus anak

Dengan

mebuat

perjanjian

dengan anak

7.

Cara yang

dilakukan

dalam

mengambil

peran

orangtua

Upaya

yang

dilakuka

n ibu

asuh

dalam

mengam

bil peran

sebagai

orang

tua

penggan

ti

Menanamka

n

kepercayaan

dengan anak

dengan

membuat

anak

nyaman

Dengan

emmbuat anak

nyaman

Dengan

menanamkan

kasih sayang

bahwa dalam

pengasuhan

dan

pendidikan

etrdapat kasih

sayang bukan

hanya

pengajaran

saja

Dengan

menanamka

n kasih

sayang

bahwa

dalam

pengasuhan

dan

pendidikan

etrdapat

kasih sayang

bukan hanya

pengajaran

saja

Dengan

memberikan

rasa nyaman

ke anak.

8.

Nilai-nilai

Keislaman

Contoh

keislama

n yang

dikenalk

an

Diperdengak

an murotal

dari baby,

diajarkan

gerakan

solat, bacaan

solat,

dibacakan

kisah kisah

nabi,

diajarkan

menghafal

hafalan surat

pendek dan

doa sehari

Diperdengaka

n murotal dari

baby,

diajarkan

gerakan solat,

bacaan solat,

dibacakan

kisah kisah

nabi, diajarkan

menghafal

hafalan surat

pendek dan

doa sehari-hari

Diperdengaka

n murotal dari

baby,

diajarkan

gerakan solat,

bacaan solat,

dibacakan

kisah kisah

nabi, diajarkan

menghafal

hafalan surat

pendek dan

doa sehari-hari

Diperdengak

an murotal

dari baby,

diajarkan

gerakan

solat, bacaan

solat,

dibacakan

kisah kisah

nabi,

diajarkan

menghafal

hafalan surat

pendek dan

doa sehari

Diperdengak

an murotal

dari baby,

diajarkan

gerakan

solat, bacaan

solat,

dibacakan

kisah kisah

nabi,

diajarkan

menghafal

hafalan surat

pendek dan

doa sehari

Page 205: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

No. Konsep Dimensi Narsum 1 Narsum 2 Narsum 3 Narsum 4 Narsum 5

9.

Cara

mengenalk

-an

keislaman

Cara

mengena

lkan

keislama

n

kepada

anak

Mengenalka

n dengan

dibacakan

dan meminta

anak untuk

mengikuti

Lakuin

rutinitas itu

setiap hari dan

berulang

dengan

diperdengarka

n jadi anak-

anak akan

terus inget

Dengan cerita

tentang nabi,

segala sesuatu

aktifitas disini

mewajibkan

anak baca doa

seperti masuk

keluar kamar

mandi mau

tidur baca doa

mau makan

baca doa ya

seperti iu

setiap datang

selalu di

ajarkan utuk

memberi

salam

pulang pun

seperti itu

Ketikacircle

time jadi

sebelum

nyayi kita

baca doa

baca surat

jadi dia

ngerasanya

tuh kaya lagi

nyanyi-

nyanyi aja

kaya lagi

main kaya

hiburan tapi

dijaddin

hafalan

mereka

10.

Hambatan

Komunika-

si

Hambat-

an

komunik

ai dalam

mengasu

h anak

di

daycare

Speech

Delay

Kontak mata Komunikan

pasif

Bicara yang

belum jelas

Penggunaan

bahasa

Ingris

Page 206: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI
Page 207: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

DOKUMENTASI

Bersama Wakil kepala Himawari Daycare

Wawancara bersama ibu asuh kelas 4 tahun

Page 208: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

Wawancara bersama ibu asuh kelas 5 tahun

Wawancara bersama ibu asuh kelas 5 tahun

Page 209: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI

Wawancara bersama ibu asuh kelas tiga tahun

Foto Bersama kaka kelas 5 tahun

Page 210: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI
Page 211: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · KOMUNIKASI INTERPERSONAL . IBU ASUH . DENGAN . ANAK ASUH DAL. AM . MENGENALKAN. NILAI-NILAI . ISLAMI