komponen penyusun enzim

13
Komponen penyusun enzim berdasarkan senyawa pembentuknya yaitu protein enzim dibedakan atas 2 bagaian yaitu: a. enzim sederhana ...enzim dengan seluruh komponen penyusunnya adalah protein b. Enzim kompleks / Enzim konjugasi / Haloenzim ...Enzim yang komponen penyusunnya tidak hanya terdiri atas protein ...Apoenzim merupakan bagian dari enzin konjugasi yang berupa protein ...prostetik merupakan bagian dari protein konjugasi yang bukan senyawa protein ...gugus prostetik yang terbuat dari senyawa logam disebut kofaktor ...Gugus prostetik yang terbuat dari bahan organik seperti vitamin disebut ko enzim Beberapa enzim terutama terdiri dari protein – protein, tetapi banyak juga enzim yang hanya mengandung sebuah protein yang dinamakan apoenzim yang tidak akan aktif bila tidak ada kofaktor. Apoenzim dan kofaktor bersama sama merupakan holoenzzim yang aktif. Kofaktor dapat berupa ion – ion logam atau molekul organic yang kompleks yang dinamakan koenzim. Kita mengenal 2 koenzim yang penting dalam metabolisme yaitu NAD dan NADP. Enzim ini dapat memindahkan atom hydrogen dari suatu substrat. Seperti halnya NAD dan NADP enzim flavin, FMN , dan FAD mengandung derivate darai vitamin B yang sangat penting dalam proses fotosintesis dan berfungsi dalam reaksi transfer hydrogen dengan enzim dehidrogenase. Selain itu koenzim yang tidak kalah pentingnya adalah koenzim A atau ko-A yang mengandung suatu derivate asam pentotenate yang berperan dalam proses fotosintesis dalam perombakan atau pembongkaran lemak dalam suatu reaksi oksidasi yang dinamakan siklus krebs, apabla koenzim terikat ketat dengan apoenzim maka koenzim tersebut dinamakan gugus prostetik. Sedangkam bila apoenzimntersebut terpisah dengan koenzimnya maka apoenzim ini tidak bias berfungsi. Sitokrom merupakan enzim yang berfungsi sebagai pembawa electron dalam proses respirasi dan fotosintesis.

Upload: zahra-alt

Post on 15-Feb-2015

2.417 views

Category:

Documents


19 download

TRANSCRIPT

Page 1: Komponen penyusun enzim

Komponen penyusun enzimberdasarkan senyawa pembentuknya yaitu protein enzim dibedakan atas 2 bagaian yaitu:a. enzim sederhana...enzim dengan seluruh komponen penyusunnya adalah proteinb. Enzim kompleks / Enzim konjugasi / Haloenzim...Enzim yang komponen penyusunnya tidak hanya terdiri atas protein...Apoenzim merupakan bagian dari enzin konjugasi yang berupa protein...prostetik merupakan bagian dari protein konjugasi yang bukan senyawa protein...gugus prostetik yang terbuat dari senyawa logam disebut kofaktor...Gugus prostetik yang terbuat dari bahan organik seperti vitamin disebut ko enzimBeberapa enzim terutama terdiri dari protein – protein, tetapi banyak juga enzim yang hanya mengandung sebuah protein yang dinamakan apoenzim yang tidak akan aktif bila tidak ada kofaktor. Apoenzim  dan kofaktor bersama sama merupakan holoenzzim yang aktif. Kofaktor dapat berupa ion – ion logam atau molekul organic yang kompleks yang dinamakan koenzim. Kita mengenal 2 koenzim yang penting dalam metabolisme yaitu NAD  dan NADP.

Enzim ini dapat memindahkan atom hydrogen dari suatu substrat. Seperti halnya NAD dan NADP enzim flavin, FMN , dan FAD  mengandung derivate darai vitamin B yang sangat penting dalam proses fotosintesis dan berfungsi dalam reaksi transfer hydrogen dengan enzim dehidrogenase.  Selain itu koenzim yang tidak kalah pentingnya adalah koenzim A atau ko-A yang mengandung  suatu derivate asam pentotenate yang berperan dalam proses fotosintesis dalam perombakan atau pembongkaran lemak dalam suatu reaksi oksidasi yang dinamakan siklus krebs, apabla koenzim terikat ketat dengan apoenzim  maka koenzim tersebut dinamakan gugus prostetik.  Sedangkam bila apoenzimntersebut terpisah dengan koenzimnya maka apoenzim ini tidak bias berfungsi. Sitokrom  merupakan enzim yang  berfungsi sebagai pembawa electron dalam proses respirasi dan fotosintesis.

Komponen-Komponen Enzim Secara kimiawi enzim tersusun atas dua bagian, yaitu bagian protein (apoenzim) dan bagian bukan protein (gugus prostetik)a. ApoenzimApoenzim merupakan bagian enzim aktif yang tersusun atas protein dan mudah berubah (labil) terhadap faktor lingkungan, misalnya pH dan suhu.b. Gugus prostetik Gugus prostetik merupakan gugus yang tidak aktif, berupa unsur-unsur logam , seperti besi (Fe2+, mangan (Mn2+), magnesium (Mg2+), atau natrium (Na2+) yang disebut kofaktor. Gugus prostetik juga dapat berupa bahan organik bukan protein, seperti vitamin B yang disebut Koenzim .

Cara kerja enzim Ada 2 teori yang menjelaskan kerja enzim tersebut, yaitu a. Model Gembok

Page 2: Komponen penyusun enzim

Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli yang bernama Fisher. Menurutnya, enzim bagaikan sebuah gembok, memiliki bagian yang berhubungan dengan kunci yang disebut lubang kunci. Bagian lubang kunci ini diibaratkan sebagai sisi aktif enzim, yaitu suatu tempat yang spesifik untuk mengikat substratnya. Substrat digambarkan sebagai sebuah kunci. Mata kunci memiliki struktur lubang kunci pada gembok. Kunci tertentu hanya cocok dengan gembok tertentu, artinya enzim tertentu hanya bekerja pada substrat tertentu. Apabila sisi aktif bergabung dengan substrat maka enzim tidak aktif lagi. Bergabungnya enzim dengan substrat membentuk kompleks enzim substrat. Kompleks enzim substrat digambarkan sebagai gembok dimana pada lubang kuncinya terdapat kunci. Setelah reaksi berlangsung, kompleks enzim substrat lepas dan terbentuklah produk. Pada sistem kerja enzim, enzim tidak pernah ikut bereaksi karena setelah terbentuk produk, enzim akan terlepas dan dapat menjalankan fungsi enzim untuk berikatan dengan substrat lain yang sesuai. Artinya, enzim tidak akan diubah menjadi produk atau enzim hanya berperan sebagai perantara dalam membentuk produk. Produk tersebut berasal dari substrat yang telah bereaksi.

b. Teori Ketepatan Induksi (Induced Fit Theory)Teori ini menyatakan bahwa enzim memiliki sisi aktif yang mudah menyesuaikan dengan substratnya . Dengan kata lain, bentuk sisi aktif enzim bersifat fleksibel. Pada saat substrat bertemu dengan enzim, maka sisi aktif enzim berubah sedemikian rupa sehingga cocok dengaan substrat dan terbentuklah kompleks enzim substrat. Setelah terjadi reaksi dan produk telah terbentuk, enzim akan lepas. Pada saat ini tidak menutup kemungkinan, substrat lain bergabung dengan enzim. Pada saat itu pula enzim tidak aktif lagi.

Kerja Enzimada 2 teori yang mengungkapkan cara kerja enzim yaitu:a. Teori kunci dan anak kunci (Lock and key)Teori ini dikemukakan oleh Emil Fisher yang menyatakan kerja enzim seperti kunci dan anak kunci, melalui hidrolisis senyawa gula dengan enzim invertase, sebagai berikut:1. Enzim memiliki sisi aktivasi, tempat melekat substrat2. hubungan antara enzim dan substrat terjadi pada sisi aktivasi3. Hubungan antara enzim dan substrat membentuk ikatan yang lemah

4. Enzim + substrat --> Kompleks enzim substrat --> Hasil akhir + Enzim

b. teori kecocokan induksi (induced fit theory)Bukti dari kristalografi sinar x, diketahui bahwa sisi aktif enzim bukan merupakan bentuk yang kaku, tapi bentuk yang fleksibelKetika substrat memasuki sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif akan termodifikasi menyesuaikan bentuk substrat, sehingga terbentuk kompleks enzim substrat

Page 3: Komponen penyusun enzim

ketika substrat terikat pada enzim, sisi aktif enzim mengalami beberapa perubahan sehingga ikatan yang terbentuk antara enzim dan substrat menjadi menjadi lebih kuat. Interaksi antara enzim dan substrat disebut Induced fit.

Komponen EnzimEnzim merupakan protein, berdasarkan senyawa penyusunnya, enzim dibedakan atas:

Enzim sederhana komponen utama penyusun tubuhnya adalah proteinEnzim konjugasi / halo enzim merupakan enzim yang tersusun atas senyawa protein dan senyawa selain protein.Bagian dari enzim konjugasi yang berupa protein disebut Apoenzim, sedangkan bagian yang bukan protein disebut prostetik. Struktur prostetik yang terbuat dari logam disebut kofaktor, sedangkan yang terbuat dari bahan organik seperti protein disebut ko enzim

jenis-jenis enzimEnzim dalam metabolisme dibedakan menjadi 6 golongan yaitu:1. Oksido-reduktase yaitu enzim yang bekerja pada reaksi oksidasi dan reduksi2. Transferase bekerja untuk memindahkan gugus kimia3. Hidrolase bekerja mengubah bentuk kimia tanpa menambah atau mengurangi unsur4. Hidrolase bekerja pada reaksi yang menggunakan air5. ligase bekerja pada reaksi penggabungan dua senyawa atau lebih6. Liase bekerja pada reaksi pemutusan senyawa

Sifat Enzim

Page 4: Komponen penyusun enzim

1. sebagai BiokatalisatorEnzim adalah senyawa organik, yaitu senyawa protein yang dihasilkan oleh sitoplasma sel dan berperan sebagai katalisator, yang disebut biokatalisatorKatalisator adalah zat yang dapat mempercepat atau memperlambat reaksi kimia , tetapi zat itu sendiri tidak ikut dalam reaksi.Enzim mempengaruhi kecepatan reaksi, tetapi tidak terpengaruh atau dipengaruhi oleh reaksi tersebutEnzim mengatur kecepatan dan kekhususan ribuan reaksi kimia yang berlangsung dalam sel, dan bertindak tidak harus selalu dalam sel

2. Enzim menurunkan energi aktivasiEnzim mengkatalis reaksi dengan meningkatkan kecepatan reaksi, dengan cara menurunkan energi aktivasi (energi yang diperlukan untuk memulai suatu reaksi)

3. Enzim merupakan protein Enzim merupakan protein, sehingga sifat-sifat enzim sama dengan protein, yaitu dipengaruhi oleh suhu dan pHPada suhu rendah dan tinggi enzim akan mengalami kerusakan koagulasi (penggumpalan), yang akhirnya akan terdenaturasi enzim akan terdenaturasi

4. Enzim bekerja spesifikEnzim bekerja spesifik satu enzim hanya khusus untuk satu substrat. Contoh enzim maltase hanya dapat memecah maltosa menjadi glukosa

Aktifitas enzimFaktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim1. Suhureaksi yang dikatalisis oleh enzim akan meningkat seiring dengan kenaikan suhu 0 - 35 derajad celcius. Secara umum kenaikan 10 derajad celcius maka kecepatan reaksi menjadi dua kali lipatnya dalam batas suhu yang wajar. Suhu ideal kerja enzim adalah 30 – 40 oC, dengan suhu optimum 36 oC. Dibawah atau diatas suhu tersebut kerja enzim lemah bahkan mengalami kerusakan. Enzim akan menggumpal (denaturasi) dan hilang kemampuan katalisisnya jika dipanaskan.

2. Logam berat

Page 5: Komponen penyusun enzim

Logam berat seperti Ag, Zn, Cu, Pb dan Cd, menyebabkan enzim menjadi tidak aktif.

3. LogamAktivitas enzim meningkat jika bereaksi dengan ion logam jenis Mg, Mn, Ca, dan Fe.

4. pHEnzim bekerja pada pH tertentu, enzim hanya dapat bekerja pada pH yang ideal. Enzim Ptialin hanya dapat bekerja pada pH netral, enzim pepsin bekerja pada pH asam sedangkan enzim tripsin bekerja pada pH basa.Bagan kerja enzim dan pengaruhnya terhadap pH

5. KonsentrasiSemakin tinggi konsentrasi enzim maka kerja waktu yang dibutuhkan untuk suatu reaksi semakin cepat, sedangkan kecepatan reaksi dalam keadaan konstanSemakin tinggi konsentrasi substrat, semakin cepat kerja enzim, tapi jika kerja enzim telah mencapai titik maksimal, maka kerja enzim berikutnya akan konstans.

6. Faktor dalam (faktor internal)vitamin dan hormon berpengaruh terhadap aktivitas kerja enzim. Hormon tiroksin merupakan hormon yang mempengaruhi proses metabolisme tubuh. semakin tinggi konsentrasi hormon tiroksi yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid, makan semakin cepat proses metabolisme dalam

Page 6: Komponen penyusun enzim

tubuh, demikian sebaliknya.Vitamin dalam tubuh berfungsi sebagai alat pengaturan seluruh proses fisiologi dalam tubuh.

7. keberadaan Aktivator dan inhibitorAktivaor merupakan molekul yang mempermudah ikatan enzim antara enzim dengan dan substrat.inhibitor merupakan molekul yang menghambat ikatan antara enzim dengan substrat. Ada dua macam inhibitor yaitu:a. Inhibitor kompetitifadalah inhibitor yang kerjanya bersaing dengan substrat untuk mendapatkan sisi aktif enzim.b. Inhibitor non kompetitifAdalah inhibitor yang melekat pada tempat selain sisi aktif sehingga bentuk enzim berubah dan substrat tidak dapat melekat pada enzim

B. PengertianMetabolisme sangat penting bagi makhluk hidup untuk kelangsungan hidupnya.Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup,mulai dari makhluk hidup bersel satu sampai makhluk hidup yang susunan tubuhnya sangatkompleks. Metabolisme terdiri atas dua proses sebagai berikut.1. AnabolismeAnabolisme adalah proses-proses penyusunan energi kimia melalui sintesis senyawasenyawa organik.2. KatabolismeKatabolisme adalah proses penguraian dan pembebasan energi dari senyawa-senyawaorganik melalui proses respirasi. Semua reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim, baik oleh reaksi

Page 7: Komponen penyusun enzim

yang sederhana maupun reaksi yang rumit.Proses metabolisme yang terjadi di dalam sel makhluk hidup seperti pada tumbuhandan  manusia, melibatkan sebagian besar enzim (katalisator) baik berlangsung secaraanabolisme dan respirasi katabolisme.Produk metabolisme disebut metabolit. Cabang biologi yang mempelajari komposisimetabolit secara keseluruhan pada suatu tahap perkembangan atau pada suatu bagian tubuhdinamakan metabolomika.EnzimEnzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan organisme hidup di dalamprotoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein.Enzim mempunyai dua fungsi pokok sebagai berikut.1. Mempercepat atau memperlambat reaksi kimia.2. Mengatur sejumlah reaksi yang berbeda-beda dalam waktu yang sama.Secara kimia enzim terdiri atas dua bagian (enzim lengkap/holoenzim), yaitu bagianprotein (apoenzim) dan bagian bukan  protein (gugus prostetik) yang dihasilkan dalam selmakhluk hidup. Jika gugus prostetiknya berasal dari senyawa organik kompleks (misalnya,NADH, FADH, koenzim A dan vitamin B) disebut koenzim, apabila berasal dari senyawaanorganik (misalnya,besi, seng, tembaga) disebut kofaktor. Enzim disintesis dalam bentuk calonenzim yang tidak aktif, kemudian diaktifkan dalam lingkungan pada kondisi yang tepat.Misalnya, tripsinogen yang disintesis dalam pankreas, diaktifkan dengan memecah salah satupeptidanya untuk  membentuk enzim tripsin yang aktif. Bentuk enzim yang tidak aktif inidisebut zimogen.Enzim memiliki sifat khusus, yaitu hanya dapat mengakatalisis suatu reaksi tertentu,sebagai contoh enzim lipase hanya dapat mengkatalisis reaksi perubahan dari lemak menjadigliserol dan asam lemak.Sifat-sifat enzim sebagai berikut.a. Enzim mengalami denaturasi/kerusakan pada temperatur tinggi.b. Efektif dalam jumlah kecil.c. Tidak berubah pada waktu reaksi berlangsung.d. Tidak memengaruhi keseimbangan, tetapi hanya mempercepat reaksi.e. Spesifik untuk reaksi tertentu.Faktor-faktor yang memengaruhi enzim dan aktivitas enzim sebagai berikut.1. Temperatur atau suhuUmumnya enzim bekerja pada suhu yang optimum. Apabila suhu turun, maka aktivitas akanterhenti tetapi enzim tidak rusak. Sebaliknya, pada suhu tinggi aktivitas menurun dan enzimmenjadi rusak.2. AirAir berperan dalam memulai kegiatan enzim. Contoh pada waktu biji dalam keadaan keringkegiatan enzim tidak kelihatan. Baru setelah ada air, melalui imbibisi mulailah bijiberkecambah.3. pHPerubahan pH dapat membalikkan kegiatan enzim, yaitu mengubah hasil akhir kembalimenjadi substrat.4. Hasil akhirKecepatan reaksi dalam suatu proses kimia tidak selalu konstan. Misal, kegiatan pada awalreaksi tidak sama dengan kegiatan pada pertengahan atau akhir reaksi. Apabila hasil akhir

Page 8: Komponen penyusun enzim

(banyak), maka akan menghambat aktivitas enzim.5. SubstratSubstrat adalah zat yang diubah menjadi sesuatu yang baru. Umumnya, terdapat hubunganyang sebanding antara substrat  dengan hasil akhir apabila konsentrasi enzim tetap, pHkonstan, dan temperatur konstan. Jadi, apabila substrat yang tersedia dua kali lipat, makahasil akhir juga dua kali lipat.6. Zat-zat penghambatZat-zat penghambat adalah zat-zat kimia yang menghambat aktivitas kerja enzim. Contoh,garam-garam dari logam berat, seperti raksa.Perlu Anda ketahui juga penamaan enzim pada umumnya disesuaikan oleh namasubstrat yang dipecah atau dikatalisis oleh enzim dan biasanya diberi akhiran  -ase.Beberapajenis enzim dan peranannya dapat Anda lihat dari tabel berikut.C. KatabolismeKatabolisme  merupakan reaksi pemecahan atau penguraian senyawa kompleks(organik) menjadi senyawa yang lebih sederhana (anorganik). Dalam reaksi penguraiantersebut dapat dihasilkan energi yang berasal dari terlepasnya ikatan-ikatan senyawa kimiayang mengalami penguraian. Tetapi energi yang dihasilkan itu tidak dapat langsung digunakanoleh sel, melainkan harus diubah dalam bentuk senyawa.  Adenosin Trifosfat  (ATP) yangmengandung energi tinggi. Tujuan utama reaksi katabolisme adalah untuk membebaskan energiyang terkandung di dalam senyawa sumber, yaitu Adenosin Trifosfat (ATP). Reaksi penguraianenergi pada katabolisme, secara umum dikenal dengan proses respirasi.1. RespirasiRespi rasi  merupakan proses pembebasan energi  kimia dalam tubuh organismemelalui reaksi oksi dasi  (penambahan oksigen) pada molekul organik. Dari  peristiwa tersebut

akan dihasilkan energi  dalam bentuk Adenosin Tr i fosfat  (ATP) dan CO2 ser t a H2O (sebagai hasi l  si sa) .C6H1206 + 6O2        6CO2 + 6H2O + 38 ATPGlikolisis adalah proses penguraian karbohidrat menjadi piruvat. Glukoneogenesisadalah pembentukan glukosa dari piruvat (Kebalikan GlikolisisSiklus Krebs,  Piruvat diubah menjadi asam laktat, etanol, dan sebagian asetat. DaurKrebs merupakan  jalur metabolisme yang utama dari berbagai senyawa hasil metabolisme,yaitu hasil katabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Secara garis besar, tahap respirasi pada

Page 9: Komponen penyusun enzim

tumbuhan dan hewan melewati jalur yang sama, yang dikenal sebagai daur atau siklus Krebs.Satu molekul asetil co-A dalam Daur Krebs menghasilkan 12 ATP. Adapun satu molekulglukosa akan menghasilkan 38 ATP.D. Hubungan antara Metabolisme Karbohidrat dengan Metabolisme Lemak dan ProteinHasil pencernaan lemak (asam lemak dan gliserol) dan protein (asam amino) masuk kedalam jalur respirasi sel pada titik-titik yang diperlihatkan. Beberapa titik yang sama bekerjauntuk mengalirkan kelebihan zat intermedier ke dalam jalur anabolisme ke sintesis lemak danasam amino tertentu.Daur Krebs merupakan jalur metabolisme yang utama dari berbagai hasil metabolismekarbohidrat, lemak, dan protein. Hasil dari Siklus Krebs adalah energi ATP, CO2, dan H2O. Hal ituterjadi pada makhluk hidup aerob, sedangkan pada makhluk hidup anaerob tidak menggunakanmetabolisme Daur Krebs sebagai penghasil energinya.Lemak (asam heksanoat) lebih banyak mengandung hidrogen terikat dan merupakansenyawa karbon yang paling banyak tereduksi, sedangkan karbohidrat (glukosa) dan protein(asam glutamat) banyak mengandung oksigen dan lebih sedikit hidrogen terikat adalah senyawa yang lebih teroksidasi. Senyawa karbon yang tereduksi lebih banyak menyimpanenergi dan apabila ada pembakaran sempurna akan membebaskan energi lebih banyak karenaadanya pembebasan elektron yang lebih banyak. Jumlah elektron yang dibebaskanmenunjukkan jumlah energi yang dihasilkan.Dari penjelasan itu dapat disimpulkan jika kita makan dengan mengkonsumsi makananyang mengandung lemak akan lebih memberikan rasa kenyang jika dibandingkan denganprotein dan karbohidrat. Karena rasa kenyang tersebut disebabkan oleh kemampuanmetabolisme lemak untuk menghasilkan energi yang lebih besar.