komite farmasi dan terapi ed 002.doc
TRANSCRIPT
KOMITE FARMASI DAN TERAPI
1. Undang-undang no. 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan.
2. Undang-undang no. 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
3. Peraturan Pemerintah no. 51 tahun 2009 ten-
tang Pekerjaan Kefarmasian
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indo-
nesia no. 889/Menkes/Per/V/2011 tentang
Registrasi, Izin Praktek dan Izin Kerja Tenaga
Farmasi
Peranan dan struktur organisasi Komite
Farmasi secara garis besar sebagai berikut :
1. Komite Farmasi adalah wadah professional
farmasi yang keanggotaannya berasal dari staf
farmasi fungsional.
2. Komite Farmasi mempunyai otoritas profesio-
nal tertinggi di dalam organisasi staf farmasi
dan bertanggung jawab kepada Wadir Direktur
3. Susunan pengurus Komite Farmasi ditetapkan
oleh Direktur yang terdiri dari:
a. Ketua merangkap anggota
c. Sekretaris merangkap anggota
- Ketua, , dan Sekretaris dipilih
dan ditetapkan dengan surat keputusan
Direktur berdasarkan hasil rapat
- Komite Farmasi mengadakan pertemuan
rutin sekali dalam tiga bulan atau sesuai
kebutuhan,
TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG
Komite Farmasi
Komite Farmasi nama RS yang secara organisasi berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Wakil Direktur
, mempunyai tugas, tanggung jawab dan
wewenang untuk menjamin pelaksanaan pelayan-
an farmasi, pendidikan dan penelitian, pelatihan,
pembinaan dan pengawasan serta pengembangan
sesuai dengan struktur staf farmasi fungsional
Tugas Komite Farmasi
1. Membantu Direktur dalam menyusun standar
pelayanan farmasi, kebijakan prosedur, serta
memantau pelaksanaannya.
2. Melakukan monitoring dan evaluasi mutu pela-
yanan farmasi serta pelaksanaan tugas staf
farmasi
3. Melaksanakan pembinaan etika profesi, disiplin
profesi dan mutu profesi.
4. Mengatur kewenangan profesi antar kelompok
staf farmasi
5. Meningkatkan program pelayanan, pendidikan
dan pelatihan, penelitian dan pengembangan
serta riset dalam bidang farmasi
6. Melakukan pembinaan dan pengawasan, yang
diarahkan untuk :
- Melindungi pasien dan masyarakat dalam
hal pelaksanaan dan pekerjaan kefarmasian
yang dilakukan oleh tenaga farmasi
- Mempertahankan dan meningkatkan mutu
pekerja kefarmasian sesuai dengan perkem-
bangan ilmu pengetahuan dan teknologi
- Memberikan kepastian hukum bagi pasien,
masyarakat dan tenaga kefarmasian.
- Hasil pembinaan dan pengawasan yang di-
lakukan dilaporkan secara berjenjang ke-
pada wakil direktur
Tanggung Jawab Komite Farmasi
1. Mengawasi terjaminnya mutu pelayanan farma-
si sesuai perkembangan IPTEK Kefarmasian
dan tuntutan kebutuhan masyarakat.
2. Mengawasi terciptanya kerja sama yang har-
monis di kalangan staf farmasi antarpribadi dan
antarbidang dan menyelesaikan secara cepat
dan tepat setiap persoalan atau konflik yang
muncul.
3. Membina dan mengembangkan staf farmasi,
bukan hanya dalam penguasaan IPTEK atau
keterampilan dalam bidangnya, tetapi juga me-
miliki sopan santun dan tatakrama dalam tutur
kata dan prilaku dalam berkomunikasi serta
mampu memimpin dan menjadi panutan SDM
dilingkungannya.
Wewenang Komite Farmasi
1. Memberikan usul rencana kebutuhan dan pe-
ningkatan kualitas tenaga farmasi.
2. Memberikan pertimbangan tentang rencana
pengadaan, penggunaan, pemeliharaan perbe-
kalan farmasi dan pengembangan pelayanan
farmasi.
3. Monitoring dan evaluasi yang terkait dengan
mutu pelayanan farmasi.
4. Monitoring dan evaluasi efisiensi dan efektivitas
pemakaian perbekalan farmasi di rumah sakit.
5. Melaksanakan pembinaan etika profesi serta
mengatur kewenangan profesi antar kelompok
staf farmasi.
6. Membentuk tim khusus yang mempunyai tugas
menangani kasus-kasus pelayanan farmasi.
7. Memberikan rekomendasi tentang kerja sama
antar rumah sakit, fakultas farmasi dan institusi
pendidikan kesehatan lainnya.