kombis
TRANSCRIPT
TEKHNIK WAWANCARA
BAB I
PENDAHULUAN
Apakah anda adalah orang yang baru saja memperoleh gelar sarjana dan berencana untuk
mencari pekerjaan? Apakah anda baru saja berhenti dari pekerjaan anda dan mencari pekerjaan
baru dengan penghasilan yang lebih menjanjikan? Apakah anda adalah seorang pengangguran
yang hanya memiliki sedikit pengalaman tentang cara mencari pekerjaan? Apapun kemungkinan
situasi anda, akan sangat menguntunkan untuk mempelajari tips-tips berikut ini.
Salah satu dari rangkaian tes yang harus dilewati seorang pelamar kerja adalah psikotes dan tes
potensi akademik (TPA). Melalui tes ini, perusahaan mencoba mengenali bakat dan potensi yang
dimiliki oleh pelamar serta mengukur kecakapan akademis calon karyawan untuk disesuaikan
dengan kebutuhan perusahaan dalam penempatannya. Setelah melalui psikotes dan TPA, ada
satu tahapan lagi yang tak kalah pentingnya, yaitu tahap wawancara. Bisa dibilang tahap ini
merupakan pertarungan yang sebenarnya, Karena tahap inilah yang paling menentukan apakah
anda akan diterima atau tidak. Wawancara adalah saat dimana anda membuktikan dan
menjelaskan secara langsung kepada calon atasan anda seberaa baik kualitas anda. Inilah saatnya
untuk menunjukkan kepada pimpinan perusahaan apa yang akan didapatkannya jika dia
memperkerjakan anda. Jika anda siap menghadapinya, gerbang menuju kesuksesan karir anda
sudah didepan mata.
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1
TEKHNIK WAWANCARA
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Wawancara
Wawancara adalah cara yang paling berguna dalam berkomunikasi dengan manusia dan
mempunyai berbagai macam tujuan, atau bisa dikatakan wawancara adalah saat dimana anda
membuktikan dan menjelaskan secara langsung kepada calon atasan anda seberaa baik kualitas
anda. Inilah saatnya untuk menunjukkan kepada pimpinan perusahaan apa yang akan
didapatkannya jika dia memperkerjakan anda.Wawancara dapat sebagai salah satu tahap seleksi
penerimaan pegawai, sebagai salah satu cara memecahkan masalah dalam perusahaan, untuk
mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan seorang pagawai secara teratur.
Melalui wawancara perusahaan juga dapat mengetahui alasan yang jelas bila seorang
pegawai mengundurkan diri, dan banyak lagi tujuan lainnya. Karena itu wawancara merupakan
bagian penting dalam manajemen dengan melalui wawancara manager dapat memperoleh dan
menyampaikan informasi penting bagi kelancaran pekerjaan.
Ada 3 karakteristik wawancara yang membedakan wawancara dengan percakapan biasa,
secara umum adalah :
1. Lebih mempunyai tujuan daripada percakapan biasa.
2. Lebih berstruktur
3. Lebih ditekankan untuk mendapatkan informasi
Ada beberapa teknik wawancara :
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1
TEKHNIK WAWANCARA
1. Wawancara Langsung (Direct Interview)
2. Wawancara Berpola (Patterned Interview)
Menurut Bovee dan Thill ada 6 jenis umum wawancara :
1. Wawancara Terstuktur (Structured Interview)
2. Wawancara Terbuka (Open-ended Interview)
3. Wawancara Kelompok (Group Interview)
4. Wawancara Tekanan (Stress Interview)
5. Wawancara Video (Video Interview)
6. Wawancara Situasional (Situational Interview)
Menurut Utami Widijati ada 5 tipe wawancara, yaitu :
1. Wawancara Penyaringan (Screening Interview)
2. Wawancara Seleksi (Selection Interview)
3. Wawancara Kelompok (Group Interview)
4. Wawancara Panel (Panel Interview)
5. Wawancara Tekanan (Stress Interview)
2.1.1 Wawancara Pekerjaan
Wawancara pekerjaan adalah wawancara yang dilakukan oleh manager dalam ruang
lingkup personalia walaupun manager lini dengan tujuan untuk mendapatkan orang yang tepat
dan menempatkannya pada yang tepat pula. Sedangkan menurut Bohvee dan Thill, Wawancara
kerja (employment interview) merupakan pertemuan formal yang memungkinkan perekrut
maupun pelamar saling mengajukan pertanyaan dan bertukar informasi untuk belajar lebih
banyak tentang satu sama lain. Menurut Utami Widijati dalam bukunya yang berjudul “jurus
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1
TEKHNIK WAWANCARA
ampuh lolos psikotes dan wawancara kerja”, wawancara kerja adalah kesempatan anda untuk
menunjukan pada pimpinan perusahaan apa yang akan didapatkannya jika dia memperkerjakan
anda.
Terdapat beberapa area yang dapat dinilai melalui scoring test, seperti bakat,
pengetahuan, dan intelegensia. Tetapi terdapat pula beberapa faktor yang tidak dapat dinilai oleh
scoring test yaitu seperti hubungan interpersonal, cara berkomunikasi, dan penampilan fisik
karena faktor-faktor tersebut hanya dapat dinilai melalui hubungan komunikasi langsung atau
wawancara.
Tidak semua organisasi mewawancarai para kandidat berpotensi dengan cara yang sama.
Kebanyakan dari pemberi kerja mewawancarai pelamar dua atau tiga kali sebelum memutuskan
untuk membuat penawaran kerja. Pelamar sering menghadapi serangkaian wawancara, masing-
masing dengan tujuan yang berbeda-beda.
Pertama, tahap penyaringan (screening stage) awal, yang umumnya diadakan di kampus
untuk perekrutan lulusan baru dan untuk membantu pemberi kerja menyaring para pelamar yang
tidak memenuhi syarat. Para kandidat yang paling memenuhi persyaratan organisasi diundang
untuk mengunjungi kantor-kantor perusahaan untuk evaluasi selanjutnya. Wawancara pada tahap
penyaringan cukup terstruktur, sehingga para pelamar sering mendapat pertanyaan yang kurang
lebih sama. Pendekatan terbaik untuk wawancara pada tahap penyaringan adalah mengikuti
arahan pewawancara. Usahakan respon anda singkat dan langsung pada sasaran. Selama tahap
ini, cobalah untuk membuat diri anda berbeda dari para kandidat lainnya.
Kedua, tahap seleksi (selection stage) digunakan organisasi untuk sedikit mempersempit
bidang. Anda mungkin akan menghadapi satu panel pewawancara yang mengajukan pertanyaan
pada anda selama sesi tunggal. Dengan memperhatikan cara anda mendengarkan, berfikir dan
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1
TEKHNIK WAWANCARA
mengekspresikan diri, mereka dapat memutuskan seberapa kemungkinan anda untuk
berhubungan baik dengan para kolega. Pendekatan terbaik anda pada tahap ini adalah
memperlihatkan minat pada pekerjaan, mengaitkan ketrampilan dan pengalaman anda dengan
kebutuhan organisasi, mendengarkan dengan penuh perhatian, mengajukan pertanyaan yang
mendalam dan menunjukkan antusiasme.
Tahap akhir (final stage), tujuan yang mendasari tahap ini sering kali adalah menawarkan
anda manfaat bergabung dengan organisasi itu. Selama tahap akhir, pewawancara akan mencoba
membuat anda tertarik untuk bekerja diperusahaan itu.
2.1.2 Wawancara Langsung (Direct Interview)
Pada wawancara langsung, pewawancara mengontrol secara terus-menerus jalannya
wawancara, dan dia menggunakan daftar pertanyaaan yang telah dibuat sebelumnya. Semua
calon pegawai mendapatkan pertanyaan yang sama, walaupun diantara mereka terdapat
perbedaan-perbedaan, misalnya kemampuan, pengalaman, umur, dan lainnya. Kebalikan dari
wawancara ini pewawancara tidak memberikan rangsangan atau umpan balik pada pelamar
untuk berbicara.
2.1.3 Wawancara Berpola (Pattern Interview)
Wawancara berpola adalah kombinasi dari wawancara langsung dan tidak langsung. Pada
wawancara berpola digunakan pula daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya, tetapi
pewawancara juga memberikan umpan pada pelamar untuk memberikan jawabannya. Tujuan
wawancara berpola adalah :
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1
TEKHNIK WAWANCARA
1. Membandingkan antara kemampuan/minat, pengalaman pelamar dengan persyaratan
pekerjaan yang ditawarkan .
2. Memberikan fakta-fakta yang penting mengenai pekerjaan dan perusahaan kepada
pelamar.
3. Menanamkan saling pengertian dan kepercayaan kepada pelamar.
4. Mempromosikan “goodwill’’ perusahaan pada pelamar walaupun dia tidak menerima
pekerjaan tersebut.
2.1.4 Wawancara Terstruktur (Structured Interview)
Wawancara terstuktur umumnya digunakan pada tahap penyaringan. Pemberi kerja
mengendalikan wawancara dengan menyanyakan serangkaian pertanyaan yang
disiapkan dalam perangkat yang diatur. Dengan memakai daftar periksa,
pewawancara mengajukan setiap pertanyaan pada anda, dalam periode waktu yang
telah diberikan. Semua jawaban dicatat. Meskipun berguna untuk mengumpulkan
fakta, wawancara terstruktur umumnya dipandang sebagai cara yang buruk untuk
mengukur kualitas pribadi pelamar. Namun, beberapa perusahaan memakai
wawancara terstruktur ini untuk membuat keseragaman dalam proses perekrutan
mereka.
2.1.5 Wawancara Terbuka (Open-Ended Interview)
Wawancara terbuka tidak formal dan tidak terstruktur, dengan format yang santai.
Pewawancara melemparkan pertanyaan luas yang bersifat terbuka dan mendorong
anda untuk berbicara dengan bebas. Jenis wawancara ini baik untuk memerlihatkan
kepribadian anda dan untuk menguji penilaian professional. Akan tetapi, beberapa
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1
TEKHNIK WAWANCARA
kandidat terlalu banyak membuka diri, bertele-tele dengan masalah priadi atau
keluarga yang tidak ada kaitannya dengan kualifikasi pekerjaan, kemampuan
berhubungan dengan baik dengan mitra kerja, atau minat pribadi apapun yang dapat
memberikan keuntungan dalam kinerja pekerjaan anda. Jadi, berhati-hatilah. Anda
perlu mencari keseimbangan antara bersikap bersahabat dan mengingat bahwa anda
berada dalam situasi bisnis.
2.1.6 Wawancara Kelompok (Group Interview)
Dalam wawancara kelompok, beberapa pelamar pekerjaan diwawancara secara
bersama-sama dalam waktu yang bersamaan. Pewawancara mencoba untuk
memisahkan para pelamar tersebut kedalam kelompok pemimpin dan kelompok
pengikut. Dalam suatu kelompok, ada suatu prose salami yang terjadi dimana
kelompok tersebut terbagi dalam dua tingkatan, yaitu tingkatan pemimpin dan
tingkatan pengikut. Pewawancara mungkin juga mencoba untuk mengetahui apakah
anda merupakan seorang “pekerja tim”. Tipe kepribadian yang dicari oleh perusahaan
menentukan hasil wawancara. Tidak ada hal lain yan perlu dilakukan selain bertindak
secara alami. Bertindak seperti seorang pemimpin padahal anda memang bukan
pemimpin mungkin akan menempatkan anda pasa suatu pekerjaan yang tidak tepat
untuk anda.
Beberapa perusahaan mengadakan wawancara kelompok, bertemu dengan beberapa
kandidat secara serentak untuk melihat bagaimana mereka berinteraksi. Jenis
wawancara ini berguna untuk menilai keterampilan antarpribadi. Sebagai contoh, The
Walt Disney Company memakai wawancara kelompok ketika merekrut orang untuk
taman hiburan bertema. Selama sesi 45 menit, perekrut Disney mengawasi cara ketiga
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1
TEKHNIK WAWANCARA
kandidat berhubungan satu sama lain. Apakah mereka tersenyum? Apakah mereka
mendukung komentar satu sama lain. Apakah mereka mencoba untuk mencetak
angka dengan saling memakan korban?
2.1.7 Wawancara Tekanan (Stress Interview)
Jenis wawancara paling menakutkan adalah wawancara tekanan, karena itu,
wawancara tekanan bukanlah tipe wawancara yang menyenangkan. Wawancara
tekanan kadang-kadang digunakan untuk menyisihkan para pelamar yang tidak
mampu menghadapi kesulitan. Pada wawancara teanan, pewawancara diberi
pertanyaan tajam yang dirancang untuk membuat anda jengkel atau tidak tenang, atau
anda dihadapkan pada kesunyian dalam periode yang panjang, kritikan terhadap
penampilan, interupsi yang disengaja, dan reaksi semena-mena bahkan bermusuhan
dari pewawancara.
Pewawancara mungkin menunjukkan tekanan yang dibuat-buat dalam wawancara
dengan mengajukan beberapa pertanyaan dengan sangat cepat sehingga pelamar tidak
mempunyai waktu untuk menjawab setiap pertanyaan. Pewawancara yang lain
mencoba menunjukkan dengan merespon jawaban-jawaban pelamar dengan
keheningan. Pewawancara mungkin juga melontarkan pertanyana-pertanyaan yang
aneh, bukan untuk menilai jawaban dari pelamar, tetapi menilai bagaimana pelamar
menjawab pertanyaan-pertanyaannya.
Teori dibalik pendekatan ini adalah anda akan mengungkapkan sebaik apa diri anda
menangani situasi yang menekan, meskipun beberapa pakar berpendapat teknik
penilaian yang meragukan ini – terutama jika ditanyakan. Jika anda sendiri berada
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1
TEKHNIK WAWANCARA
dalam wawancara tekanan, lakukan jeda beberapa detik untuk menghimpun
pemikiran, kemudian lanjutkan untuk mencari tahu maksud pewawancara.
Dalam kolom interview oleh John Wiley dan Sons, dikatakan bahwa pelamar
pertama-tama hendaknya “mengenali bahwa dia berada dalam suatu situasi. Pada saat
anda menyadari apa yang sedang terjadi, lebih mudah bagi anda untuk tetap bersikap
tenang karena secara mental anda bisa mengenali kembali situasi yang ada. Kemudian
anda mempunyai dua pilihan, yaitu bekerja sama atau menolak diperlakukan dengan
sangat tidak baik. Kalau anda memang mau bekerja sama, alasan untuk mengadakan
wawancara tekanan adalah masuk akal. Hal itu akan menentukan apakah inilah
perusahaan dimana anda mau bergabung.
2.1.8 Wawancara Video (Video Interview)
Seiring dengan upaya para pemberi kerja memangkas pengeluaran untuk perjalanan,
wawancara video menjadi lebih populer. Banyak perusahaan besar menggunakan
sistem konferensi video (video conferencing) untuk menyaring para kandidat
manajemen menengah atau untuk mewawancarai para kandidat diuniversitas. Para
pakar merekomendasikan para kandidat untuk mempersiapkan diri sedikit berbeda
untuk wawancara video dibandingkan pertemuan tatap muka :
Mintalah pembicara awal lewat telepon untuk menetapkan hubungan dengan
pewawancara
Datanglah lebih awal untuk membiasakan diri dengan peralatan dan keadaan
Selama wawancara, berbicaralah dengan jelas, tetapi tidak dengan lebih
perlahan dari pada bicara normal
Duduklah dengan tegak
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1
TEKHNIK WAWANCARA
Tatap ke depan bukan ke bawah
Berusahalah untuk menjaga agar sikap anda tetap bersemangat tanpa terlihat
dipaksakan atau dibuat-buat
2.1.9 Wawancara Situasional (Situational Interview)
Cara modern lainnya untuk memutas balik adalah wawancara situasional atau
wawancara perilaku (behavior interview). Dalam hal ini pewawancara akan
menguraikan situasi dan bertanya, “Bagaimana anda menangani hal ini?” atau
meminta anda untuk menguraikan cara anda menangani beberapa situasi di masa lalu.
Banyak perusahaan memelajari bahwa tidak ada pertalian antara seberapa baik orang
menjawab pertanyaan wawancara dalam wawancara tradisional dan seberapa baik
kinerja mereka dalam pekerjaan.
Sebagai respon, perusahanaan seperti Kraft Foods, Delta Air Lines, AT&T dan
Procter&Gamble mengandalkan wawancara situasional. Para pendukung pendekatan
ini mengklaim bahwa wawancara yang dilakukan tentang pekerjaan, bukan tentang
tujuan lima tahun kandidat, kelemahan atau kekuatan, pengalaman yang menantang
atau pencapaian tertinggi. Wawancara situasional ini merupakan pertemuan langsung
di tempat kerja antara pemberi kerja yang membutuhkan penyelesaian pekerjaan dan
pekerja yang harus dipersiapkan sepenuhnya untuk melakukan pekerjaan ini.
2.1.10 Wawancara Penyaringan (Screening Interview)
Wawancara pertama anda seringkali merupakan wawancara penyaringan. Wawancara
ini biasanya berupa wawancara dengan seseorang dari bagian kepegawaian
(personalia). Wawancara ini mungkin berlangsung secara langsung (tatap muka) atau
melalui telepon. Orang ini bagian kepegawaian tersebut akan memiliki salinan dari
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1
TEKHNIK WAWANCARA
daftar riwayat hidup anda dan ada dalam daftar riwayat hidup anda. Dia ingin
mengetahui apakah anda memenuhi kualifikasi minimum untuk pekerjaan yang
ditawarkan, dan jika anda memang memiliki kualifikasi minimum tersebut, anda akan
lolos ketahap berikutnya.
2.1.11 Wawancara Seleksi (Selection Interview)
Wawancara seleksi merupakan suatu tahapan yang terdapat dalam proses penerimaan
kerja yang seringkali membuat para pelamar merasa sangat gelisah. Saat inilah
pimpinan perusahaan ingin mengetahui apakah anda memang memenuhi syarat untuk
pekerjaan yang ditawarkan. Anda mungkin memiliki keterampilan atau keahlian
untuk melaksanakan tugas-tugas yang dituntut oleh pekerjaan yang ditawarkan, tetapi
pimpinan perusahaan juga ingin mengetahui apakah anda memiliki kepribadian yang
perlu “disesuaikan.” Seseorang yang tidak bisa berinteraksi dengan manajemen dan
rekan kerjanya mungkin mengacaukan pekerjaan seluruh bagian dan dapat
mengacaukan perusahaan.
Banyak ahli merasa bahwa kepribadi bisa diketahui dalam beberapa menit pertama
setelah wawancara dimulai. Akan tetapi, mungkin lebih dari satu orang yang
diwawancara pada tahap awal wawancara mempunyai kepribadi yang sesuai dengan
jenis pekerjaan yang ditawarkan. Seringkali para pelamar, diundang kembali untuk
melakukan beberapa wawancara dengan orang-orang yang berbeda sebelum
keputusan akhir dibuat.
2.1.12 Wawancara Panel (Panel Interview)
Dalam wawancara panel, pelamar diwawancarai oleh beberapa orang dalam satu
waktu. Wawancara ini tampak agak mengintimidasi karena ada banyak pertanyaan
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1
TEKHNIK WAWANCARA
yang dilontarkan pada anda. Anda harus memcoba untuk tetap tenang dan
mengadakan hubungan dengan setiap anggota panel. Lakukan kontak mata dengan
setiap anggota panel saat anda menjawab pertanyaan.
2.2 PERSIAPAN SEORANG PEWAWANCARA
Perispan akan membantu anda tampil lebih baik dibawah tekanan, selain itu, semakin siap,
semakin rendah ketegangan anda terhadap proses wawancara. Pastikan untuk memelajari setiap
perbedaan budaya ketika mempersiapkan diri untuk wawancara, dan dasarkan pendekatan anda
pada apa yang diharapkan penerima. Untuk mempersiapkan diri demi wawancara yang berhasil,
persiapan-persiapan yang harus dilakukan diantaranya adalah :
1. Belajar tentang organisasi
Perusahaan sekarang ini menginginkan kandidat yang serius untuk menunjukkan
pemahaman tentang operasi perusahaan, pasar, serta tantangan strategis dan taktis. Ketika
merencanakan, anda mungkin sudah menyelidiki perusahaan yang anda kirimi resume.
Jadi, sebagai seorang pelamar, anda harus mempunyai gambaran yang jelas mengenai
struktur organisasi perusahaan.
2. Mengetahui informasi yang terperinci mengenai pekerjaan yang akan ditawarkan,
sebaliknya pula anda mengetahui analisa jabatan untuk tiap-tiap posisi sehingga anda
mengetahui apa yang dibutuhkan bagi seorang pelamar.
3. Meneliti tentang diri anda sendiri
Bagian berikutnya akan membicarakan bagaimana cara menjawab pertanyaan. Anda
mungkin saja ingin mempersiapkan diri anda untuk menjawab berbagai pertanyaan
dengan cara menyebutan beberapa sifat yang anda miliki. Bicaralah kepada rekan kerja
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1
TEKHNIK WAWANCARA
yang pernah bekerja dekat dengan anda. Mintalah mereka untuk menyebutkan sifat anda
yang paling mereka kagumi, tentu saja sifat-sifat yang berhubungan dengan pekerjaan.
Cobalah juga untuk mengetahui sifat-sifat buruk anda. Anda tentu saja tidak akan
memberitahukan sifat-sifat buruk anda secara terang-terangan dan spontan kepada calon
pimpinan anda, tetapi mungkin anda akan ditanyai tentang sifat-sifat buruk anda tersebut.
Satu pertanyaan yang kadang-kadang muncul dalam wawancara adalah “Apa yang
menjadi masalah bagi anda ditempat kerja?”. Dengan mempelajari sifat-sifat buruk anda,
anda akan mampun menyebutkan satu sifat buruk anda yang tidak begitu membahayakan
atau sifat buruk yang busa dirubah menjadi sifat yang baik.
4. Membatasi area yang akan anda cakup saat wawancara dan juga pertanyaan-pertanyaan
yang penting, dengan demikian anda dapat menentukan kualifikasi yang diperlukan oleh
pelamar. Merencakan sejak awal pertanyaan yang akan diajukan pewawancara akan
membantu anda menanganinya dengan lebih percaya diri dan cerdas. Selain itu, anda
tentu ingin menyiapkan pertanyaan yang berwawasan mendalam.
5. Apabila pekerjaan yang ditawarkan menyangkut segi keterampilan anda harus
memikirkan cara pelamar mendemostrasikan keahliannya.
6. Mengatur wawancara termasuk menentukan waktunya sehingga anda dapat memperoleh
informasi yang diberikan oleh seorang pelamar.
7. Mempertimbangkan pengaturan fisik suatu ruangan
2.3 STRUKTUR WAWANCARA
Suatu wawancara dibagi menjadi 6 fase, yaitu :
1. Perencanaan
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1
TEKHNIK WAWANCARA
Dibawah ini hal-hal yang harus anda lakukan saat merencanakan wawancara :
Menetapkan tujuan
Mempelajari hal-hal mengenai pelamar dan subyek atau pekerjaan apa yang
memungkinkan.
Menetapkan struktur pekerjaan yang akan dipekerjakan berdasarkan hal tersebut
mengembangkan pertanyaan-pertanyaan penting.
Mengidentifikasi jawaban-jawaban yang diinginkan.
Memilih tempat yang tepat dan memberitahukannya kepada pelamar.
2. Menciptakan hubungan
3. Menjelaskan tujuan
4. Tahap tanya-jawab
5. Tahap meringkas
6. Tahap evaluasi
2.4 BENTUK-BENTUK PERTANYAAN
Tanpa pertanyaan yang tepat, seorang pewawancara tidak akan mendapatkan informasi
yang cukup. Umumnya pertanyaan terbagi dalam 2 kategori, yaitu terbuka (open) dan tertutup
(closed). Dari kedua kategori tersebut kemudian berkembang tipe-tipe pertanyaan lainnya. Pada
pertanyaan terbuka pelamar mempunyai kebebasan untuk menguraikan pendapatnya dan sampai
seberapa jauhnya dia ingin menyatakan uraian tersebut. Sedangkan pada pertanyaan tertutup
lebih terbatas dan umumnya hanya memancing pendapat yang singkat saja. Pada pertanyaan
tertutup anda membatasi jawaban yang harus diberikan pelamar.
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1
TEKHNIK WAWANCARA
Keuntungan dan kerugian pertanyaan terbuka
Keuntungan Kerugian
Pewawancara mempunyai kesempatan untuk
mengamati
Memakan banyak waktu dalam membuat
penilaian
Pelamar merasa pendapatnya tidak disanggah
karena pertanyaan mudah untuk dijawab
Seringkali pewawancara sukar untuk membuat
penilaian informasi secara kuantitatif
Pertanyaan seolah-olah mengarahkan minat
pelamar
Lebih sukar mengontrol jalannya wawancara
Keuntungan dan kerugian pertanyaan tertutup
Keuntungan Kerugian
Lebih sedikit pelatihan yag dibutuhkan
pewawancara
Informasi yang didapat lebih sedikit dan tidak
mendalam
Tidak memakan waktu Terkadang merintangi jalannya komunikasi
Lebih mudah bagi pewawancara untuk
mengontrol
Pelamar tidak dapat memberikan informasi
tambahan
Lebih mudah untuk membuat tabulasi jawaban Pewawancara tidak dapat menilai jalan pikiran
pelamar.
2.4.1 Pertanyaan Netral dan Terarah (Neutral and Leading Question)
Pada pertanyaan netral ini pewawancara tidak berusaha untuk mengarahkan respon
pelamar. Pertanyaan diungkapkan sedemikian rupa sehingga tidak memperlihatkan indikasi
jawaban yang diinginkan pelamar.
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1
TEKHNIK WAWANCARA
2.4.2 Pertanyaan yang Mengandung Beban (Loaded Question)
Pertanyaan seperti ini memberikan arah yang lebih kuat daripada leading question. Dalam
mengajuikan pertanyaan seperti pewawancara menyudutkan pelamar dengan menggunakan kata-
kata yang memancing emosi pelamar. Dilakukan dengan cara sedemikian rupa sehingga sangat
riskan bagi pelamar untuk menjawabnya. Beberapa pewawancara menggunakan jenis pertanyaan
seperti ini untuk menciptakan ketegangan mental pelamar, dengan menggunakan kata-kara yang
memancing emosi.
2.4.3 Mirror Question (Pertanyaan Bayangan)
Mirror question diajukan berdasarkan refleksi jawaban pelamar sebelumnya, dengan
maksud mendapatkan informasi tambahan. Dengan melalui mirror question dapat diperoleh
informasi yang lebih banyak tanpa penyimpanan respon dari pelamar. Saat anda merasakan
jawaban pelamar kurang lengkapanda dapat mengulur wawancara dengan cara mengulang
kembali respon tersebut.
2.5 PESAN NON VERBAL
Tanda-tanda non verbal seperti gerakan tangan, menggosok-gosonkan telapak tangan,
gugup saat menjawab pertanyaan, raut wajah yang merah, lirikan mata dan lainnya dapat
menunjukkan apa yang sesungguhnya akan dikatakan pelamar. Dengan mengetahui makna dari
tanda-tanda diatas, paling sedikit anda dapat menilai jawaban yang diberikan pelamar dari
perubahan suara, tanda-tanda kerugian dan lain-lain. Melalui sikap pelamar anda bisa
mendapatkan gambaran keseluruhan tantang kepribadian dan keterampilan sosialnya.
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1
TEKHNIK WAWANCARA
2.6 PERSIAPAN WAWANCARA BAGI SEORANG PELAMAR
Persiapan harus selalu dilakukan dengan matang sebelum anda wawancara. Utuk
menghindari hal-hal yang tidak dinginkan maka diperlukan beberapa persiapan. Beberapa
perisiapan yang perlu dilakukan :
Ketahuilah diri anda sebelumnya
Lakukan beberapa riset pada perusahaan tersebut
Membuat beberapa pertanyaan yang sekiranya akan ditanyakan oleh pewawancara
beserta jawabannya. Demikian pula sebaiknya anda membuat daftar pertanyaan yang
akan diajukan.
Perhatikan penampilan anda
Periksa waktu dan tempat dengan teliti
2.7 PERILAKU SELAMA WAWANCARA
Seorang pewawancara akan memperhatikan mulai masuk sampai meninggalkan ruangan. Dia
akan meneliti dengan hati-hati, dan mendengarkan semua yang anda katakana dan anda lakukan.
Untuk mendapatkan kesan yang baik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1. Memperlihatkan Minat
Dapat dilakukan melalui cara duduk dan cara memandang, kontak mata dan pertanyaan
yang anda ajukan
2. Bersikap sopan
Jangan mengunyah permen karet, juga merokok (kecuali kalau pewawancara
mempersilahkan)
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1
TEKHNIK WAWANCARA
3. Bersikap jujur dan bersungguh-sungguh
Jika anda mulai berkata berlebih-lebihan atau mengarang-ngarang cerita, pewawancara
akan mempertimbangkan bahwa anda bukan calon yang baik.
4. Berlakulah wajar
Jangan berpura-pura, dengan berperilaku wajar akan terlihat bahwa anda mengenal
keadaan.
5. Jadilah pendengar yang baik
Dengan melakukan hal ini maka anda akan selalu siap untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan. Perlihatkan minat anda, juga perhatikan kunci-kunci dari pertanyaan yang
diajukan.
6. Menghindari sikap, gerakan dan jawaban negative
Hindari jawaban negative seperti tidak dapat, tidak akan, tidak mampu, gagal, dan lain-
lain. Gunakan juga ekspresi positif yang menunjukan anda mampu dan dapat diandalkan.
Pada saat pertama kali anda bertemu dengan pewawancara, senyumlah dan sapalah
dengan menyebut namanya (jika anda tahu). Setelah wawancara berakhir, anda harus melihat
tanda-tanda dari pewawancara. Jika dia menjabat tangan anda, maka sambutlah dengan hangat.
Kemudian anda harus ingat bila pewawancara belum mempersilahkan duduk tetaplah berdiri.
Kontak mata tetap diarahkan pada pewawancara selama wawancara berlangsung. Hati-
hati bila anda gugup jangan bermain-main dengan sesuatu onjek seperti pensil, rambut dan lain-
lain. Letakkan kedua lengan anda dipangkuan, sikap tubuh yang rileks tidak tegang tetapi juga
tidak terlalu santai.
2.5 MENCAPAI KEBERHASILAN DALAM WAWANCARA
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1
TEKHNIK WAWANCARA
Pendekatan anda untuk wawancara berkembang ketika anda bergerak maju melewati setiap
tahap proses. Teknik untuk meraih keberhasilan seluruhnya serupa, meskipun focus pada tujuan
wawancara tentu berubah, untuk anda maupun pemberi kerja. Untuk memperbesar peluang
keberhasilan anda, ikuti kiat dari pewawancara yang sukses tentang cara membuat kesan positif
dengan menghindari kesalahan. Ada beberapa cara untuk mencapai keberhasilan dalam
wawancara :
1. berpakaian pantas saat wawancara
penampilan merupakan hal yang sangat penting dan suka atau tidak, penampilan
merupakan hal pertama yang akan diperhatikan orang pada diri kita. Anda seharusnya
mencocokkan pakaian anda dengan pakaian para pegawai dimana anda melakukan
wawancara, dan jika mungkin sebaiknya anda mengimbangi pakaian yang dipakai oleh
para pegawai memakai setelah pakaian, calon pegawai seharusnya juga memakai setelan
pakaian, jika para pegawai memakai setelan pakaian. Jika pakaian yang dipakai oleh para
pegawai sangat kasual, calon pegawai yang akan melakukan wawancara seharusnya
memakai celana panjang dan kemeja atau rok dan blus. Untuk bisa menyesuaikan
pakaian yang dipakai oleh para pegawai pada suatu lingkungan tertentu, kunjungi tempat
parkir atau mondar-madir lah didepan gedung dimana anda akan melakukan wawancara
pada jam-jam masuk kantor atau pada jam-jam pulang kantor. Tetapi jangan melakukan
hal ini pada hari jumat karena banyak perusahaan yang menetapkan bahwa pada hari
jumat para pegawai diperbolehkan memakai pakaian yang kasual.
Rambut anda harus disisir rapi. Kuku sebaiknya bersih dan terawat. Bagi laki-laki, kuku
harus dipotong pendek. Bagi wanita, kuku jangan terlalu panjang dan dicat dengan warna
yang netral, dan sebaiknya jangan memakai make up terlalu tebal. Pemakaian parfum
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1
TEKHNIK WAWANCARA
sebaiknya dihindari karena beberapa orang sangat peka terhadap bau yang menusuk
hidung.
2. Mengadakan hubungan
karena tugas pewawancara adalah menyakinkan bahwa tidak hanya keterampilan anda
tetapi juga kepribadian anda cocok satu sama lain, anda seharusnya mengadakan
hubungan dengan orang-orang yang mewawancarai anda. Hal ini dimulai dari saat anda
pertama kali memasuki pintu. Biarkan pewawancara menentukan suasananya. Tidak ada
suasana yang lebih canggung dari pada saat anda mengulurkan tangan anda dan orang
yang berada dihadapan anda tidka membalas apa yang anda lakukan. Oleh karena itu,
anda sebaiknya menunggu pewawancara untuk mengulur tangan terlebih dahulu dan
bersiap-siaplah untuk menyambut uluran tangannya dengan segera. Beberapa ahli
menyarankan untuk berbicara dengan kecepatan dan nada pewawacara. Sebagai contoh,
jika pewawancara berbicara dengan perlahan, anda seharusnya juga berbicara dengan
perlahan.
3. Bahasa Tubuh
Orang mengatakan bahwa bahasa tubuh lebih banyak mengungkap tentang diri kita
daripada perkataan kita. Kontak mata sangatlah penting, tetapi yakinkan bahwa kontak
mata tersebut wajar. Wajah yang ramah dan santai sangatlah disarankan. Letakkan tangan
anda diatas pangkuan dan jangan pelipat tangan anda didepan dada. Jika biasanya anda
banyak menggerakkan tangan ketika berbicara, kurangi kebiasaan anda tersebut. Anda
tentunya tidak ingin terlihat terlalu kaku atau gugup, tetapi tentunya juga tidak ingin
kelihatan seperti kelebihan energy.
4. Menjawab Pertanyaan
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1
TEKHNIK WAWANCARA
Menjawab pertanyaan merupakan bagian yang terpenting dalam wawancara.
Berbicaralah dengan perlahan dan jelas. Berikan jeda sesaat sebelum anda mejawab
pertanyaan. Jawaban-jawaban anda akan tampak wajar dan anda tidak akan terlihat sering
berlatih menjawab pertanyaan. Jeda sesaat juga akan memberik anda kesempatan untuk
mengumpulkan pemikiran-pemikiran anda. Ingatlah bahwa jeda sesaat mungkin terasa
seperti waktu yang lama bagi anda, padahal tidaklah demikian adanya.
Persiapkan jawaban untuk beberapa pertanyaan yang mendasar dan sering ditanyakan.
Ada banyak buku yang membahas mengenai pertanyaan-pertanyaan mendasar saat
wawancara. Salah satunya adalah kiat jitu meningkatkan IQ wawancara kerja yang ditulis
oleh Carole Martin, terbitan Bookmarks. Jangan mengingat-ingat jawaban yang
dianjurkan, tetapi biasakan diri anda dengan bagaimana anda akan menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan.
5. Mengajukan Pertanyaan
Biasanya, sebelum mengakhiri wawancara pewawancara akan menanyakan pada anda
apakah anda mempunyai beberapa pertanyaan. Anda sebaiknya mempunyai beberapa
pertanyaan untuk diajukan. Anda seharusnya menanyakan tentang apakah yang
diperlukan waktu khusus dalam pekerjaan yang ditawarkan. Anda juga bisa menanyakan
tentang proyek-proyek khusus apa yang bisa anda kerjakan.
Seperti pada setiap aspek lain dalam mencari pekerjaan, anda mencoba untuk
menunjukkan kepada pimpinan perusahaan bagaimana anda bisa memenuhi kebutuhan-
kebutuhan mereka. Dengan menanyakan tentang waktu khusus atau proyek-proyek
khusus dalam pekerjaan, anda menempatakan dari anda pada pekerjaan yang ditawarkan
dan anda menunjukkan bagaimana anda akan memuaskan kebutuhan-kebutuhan
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1
TEKHNIK WAWANCARA
pimpinan perusahaan. Jangan menanyakan tentang gaji, keuntungan atau liburan yang
akan anda dapatkan karena pertanyaan-pertanyaan tersebut mengisyaratkan “Apa yang
diberikan oleh Pimpinan perusahaan untuk saya?”
2.6 DELAPAN KESALAHAN PALING BESAR YANG HARUS DIHINDARI DALAM
WAWANCARA
Kesan pertama adalah segalanya. Banyak orang mendapati bahwa sangatlah berguna
untuk mengetahui apa yang tidak boleh dilakukan dalam wawancara agar bisa memahami
dengan lebih baik apa yang seharusnya mereka lakukan. Untuk bisa mempersiapkan diri anda
dengan sangat baik saat akan mengikuti wawancara penting, yakinkan bahwa anda menghindari
kesalahan-kesalahan berikut yang bisa menghalangi anda untuk mendapatkan pekerjaan yang
ditawarkan.
1. Berpakaian Tidak Pantas
Kenali budaya perusahaan yang menawarkan pekerjaan. Jangan memakai pakaian kasual
jika sebagaian besar dari pegawai perusahaan tersebut memakai pakaian konservatif. Anda
tentunya ingin kelihatan bahwa anda memang memenuhi syarat.
2. Penampilan yang Terlalu Mencolok, Berlebihan atau Ekstrem.
Tahanlah godaan untuk memakai parfum, warna-warna yang terang atau catu kuku yang
mencolok. Tutuplah tato yang mungkin anda miliki. Anda tentu ingin agar pewawancara
memusatkan perhatian pada keterampilan dan kepandaian anda, bukan pada penampilan
anda.
3. Datang Terlambat
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1
TEKHNIK WAWANCARA
Kesalahan ini sangatlah jelas. Kesalahan ini memberi kesan buruk bagi calom pimpinan.
Jika anda tidak bisa tepat waktu untuk melakukan wawancara, bagaimana anda bisa
diandalkan saat anda sudah menjadi pegawainya? Datanglah paling tidak sepuluh menit
sebelum wawancraa dimulai.
4. Tidak Mengajukan Pertanyaan
Jangan duduk membisu seperti patung selama wawancara. Tunjukkan ketertarikan anda
pada perusahaan dengan menanyakan apa tantangan terbesar yan akan anda hadapi, seperti
apa rata-rata hari kerja untuk pekerjaan yang ditawarkan atau apa langkah berikutnya yang
harus dijalani setelah wawancara. Pertanyaan yang anda tanyakan seharusnya menunjukkan
ketertarikan anda pada pekerjaan yang ditawarkan. Jika anda tidak menanyakan pertanyaan
apa pun, pewawancara mengasumsikan bahwa anda tidak akan menerima tawaran pekerjaan
jika tawaran pekerjaan tersebut diperpanjang.
5. Menanyakan tentang gaji dan keuntungan
Waktu yang tepat untuk membicarakan masalah kompensasi adalah ketika tawaran
pekerjaan sudah anda peroleh. Jangan menyinggng mengenai uang sebelum waktunya.
Gunakan waktu untuk mempelajari perusahaan dan pekerjaan yang ditawarkan. Uang bukan
segalanya. Kepuasan karir bisa datang dalam berbagai bentuk, misalnya seperti kesempatan
untuk berkembang, lingkungan yang mendukung, kerjasama tim yang baik dan lain-lain.
Sebagai besar dari kita mencari pekerjaan karena tertantang untuk menyelesaikan persoalan-
persoalan mengenai pekerjaan itu sendiri dan bukan semata-mata karena masalah keuangan.
Jadi, berkonsentrasilah pada apa yang sebenarnya menjadi masalah, yaitu tanggung jawab
pekerjaan yang akan anda hadapi.
6. Kurangnya daftar riwayat hidup atau salinan daftar riwayat hidup (CV)
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1
TEKHNIK WAWANCARA
Jangan berasumsi bahwa pimpinan perusahaan sudah mempunyai salinan daftar riwayat
hidup (curriculum vitae) anda. Banyak perusahaan yang menerapkan wawancara kelompok,
sehingga anda seharusnya selalu membawa salinan daftar riwayat hidup anda dalam jumlah
lebih untuk dibagikan. Antisipasi ini akan menunjukkan bahwa anda mempunyai tinjuan
kedepan dan pertimbangan yang matang.
7. Tidak siap menjawab pertanyaan
Hindari pikiran kosong selama wawancara dengan cara mempersiapkan terlebih dahulu
jawaban dari pertanyaan yang paling umum diajukan dalam wawancara. Anda akan Nampak
tenang dan menyakinkan di hadapan pimpinan perusahaan.
8. Ketidakjujuran
Jangan pernah berbohong kepada pimpinan perusahaan untuk mendapatkan pekerjaan yang
ditawarkan. Kalau anda tidak jujur, anda akan engurangi kelebihan-kelebihan dan
kemampuan-kemampuan anda sendiri, dan yang jelas akan mengurangi kepercayaan dari
pewawancara. Jika anda tidak bisa mendapatkan suatu pekerjaan dengan menggunakan
keterampilan, kesanggupan dan kepandaian yang anda miliki saat ini, anda mungkin
seharusnya tidak mengajukan lamaran untuk pekerjaan tersebut.
2.7 Catatan Wawancara
Jika pencari kerja anda merupakan hal yang lazim, anda akan melakukan banyak wawancara
sebelum menerima sebuah tawaran. Untuk alasan ini, menyimpan catatan atau map
wawancara dapat membantu anda menyegarkan ingatan tentang setiap percakapan. Segera
setelah anda meningggalkan tempat wawancara, catatlah nama dan jabatan orang yang anda
temui. Rangkumlah dengan singkat jawaban pewawancara terhadap pertanyaan nada.
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1
TEKHNIK WAWANCARA
Kemudian, dengan cepat evaluasilah kinerja anda selama wawancara, membuat daftar apa
yang anda tangani dengan baik dan apa yang tidak. Menulusuri catatan ini dapat membantu
anda memperbaiki kinerja pada masa mendatang. Selain itu untuk perbaikan kinerja anda
selama wawancara, catatan wawancara akan membantu menelusuri setiap pesan tindak
lanjut yang perlu anda kirimkan.
2.8 Tindak Lanjut Setelah Wawancara
Menyentuh dasar dengan calon pemberi kerja setelah wawancara, baik melalui telepon
maupun tulisan, memerlihatkan bahwa anda benar-benar menginginkan pekerjaan tersebut
dan mendapatkannya. Ini juga memberikan anda peluang lain untuk memerlihatkan
keterampilan komunikasi dan pengertian etiket bisnis. Tindak lanjut membuat nama anda
sekali lagi mendapat perhatian dari pewawancara dan meningkatkannya bahwa anda aktif
mencari dan menunggu keputusan.
Dua bentuk tindak lanjut paling umum adalah pesan ucapan terima kasih dan mengajukan
pertanyaan. Pesan ini sering diwujudkan dengan surat, tetapi e-mail atau telepon juga
efektif, terutama jika pemberi kerja kelihatannya menyukai gaya yang santai dan pribadi.
Jenis pesan tindak lenjut lainnya hanya dikirimkan dalam kasus tertentu, surat permohonan
perpanjangan waktu, surat penerimaan, surat penolakan tawaran kerja, dan surat penunduran
diri. Keempat jenis pesan pekerjaan ini adalah paling baik ditangani dengan cara menulis
dokumen setiap tindakan setiap tindakan resmi yang berhubungan dengan pekerjaan anda.
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1
TEKHNIK WAWANCARA
BAB III
KESIMPULAN
Wawancara merupakan cara yang paling berguna dalam berkomunikasi, karena tujuannya adalah
kebutuhan akan informasi. Wawancara pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan adalah untuk
mendapatkan orang yang tepat sesuai dengan kualifikasi dan ditempatkan pada tempat yang
tepat.
Struktur wawancara memerlukan tahap/fase yang terdiri dari 6 tahap/fase. Bentuk-bentuk
pertanyaan yang diajukan dalam bentuk : open, closed, netral, leading, loaded, mirror question.
Persiapan wawancara interviewer maupun calon karyawan sebagai interviewer.
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1