koloid 111227172119-phpapp01

20
Agnis Erina Nilam M. Rifki Rian Rifa Shinta Windra KOLOID Assalamu’alaikum Wr. Wb

Upload: 087dwi

Post on 30-May-2015

785 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Koloid 111227172119-phpapp01

AgnisErinaNilamM. RifkiRianRifaShintaWindra

KOLOID

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Page 2: Koloid 111227172119-phpapp01

SISTEM KOLOID

Fase Terdispersi

CaraDispersi

CaraKondensasi

Cara Busur Bredig

Page 3: Koloid 111227172119-phpapp01

SISTEM DISPERSI

Bila suatu zat dicampurkan dengan zat lain, maka akan terjadi penyebaran secara merata dari suatu zat ke dalam zat lain

Page 4: Koloid 111227172119-phpapp01

Berdasarkan Ukuran Partikelnya

Suspensi merupakan sistem dispersi dimana partikel yang berukuran relatif besar tersebar merata di dalam medium pendispersinya.

Larutan merupakan sistem dispersi yang ukuran partikel-partikelnya sangat kecil, sehingga tidak dapat dibedakan (diamati) antara partikel pendispersi dengan partikel terdispersi walaupun menggunakan mikroskop dengan tingkat pembesaran yang tinggi.

Koloid merupakan sistem dispersi dengan ukuran partikel yang lebih besar daripada larutan, tetapi lebih kecil daripada suspensi.

Page 5: Koloid 111227172119-phpapp01

Perbedaan Umum Sistem Dispersi Suspensi, Koloid, dan LarutanPerbedaan Suspensi Koloid LarutanUkuran Partikel > 100 nm 1-100 nm < 100 nmPenampilan Fisis Keruh Keruh-Jernih Jernih

 

Partikel terdispersi dapat diamati langsung dengan mata telanjang

Partikel terdispersi hanya dapat diamati dengan mikroskop ultra

Partikel terdispersi tidak dapat diamati dengan mikroskop ultra

Kestabilan (bila didiamkan)

mudah terpisah (mengendap)

sukar terpisah (relatif stabil)

tidak terpisah (sangat stabil)

Cara Pemisahan filtrasi (disaring)tidak dapat disaring

tidak dapat disaring

Page 6: Koloid 111227172119-phpapp01

Beberapa Jenis KoloidFase

TerdispersiMedium

PendispersiJenis (nama)

koloidContoh

PadatCairgas

Padatsol padat

emulsi padat busa padat

mutiara, kaca warna, keju, mentega, batu apung,

kerupuk

PadatCairgas

Cairsol, gel,

emulsi, busa

pati dalam air, cat, jeli, susu, mayones, santan,

krim, pasta

Padatcair

Gasaerosol padat, aerosol cair

debu, asap, awan, kabut

Page 7: Koloid 111227172119-phpapp01

SIFAT-SIFAT KOLOID

1. Efek Tyndall adalah terhamburnya berkas cahaya oleh partikel koloid

Page 8: Koloid 111227172119-phpapp01

2. Gerak Brown adalah gerak partikel koloid dengan lintasan lurus dan arah yang acak yang terjadi akibat adanya tumbukan partikel-partikel pendispersi terhadap partikel terdispersi, sehingga partikel terdispersi akan terlontar

Page 9: Koloid 111227172119-phpapp01

3. Adsorpsi adalah peristiwa penyerapan muatan oleh permukaan-permukaan partikel koloid. Beberapa partikel koloid mempunyai sifat adsorbsi (penyerapan) terhadap partikel atau ion atau senyawa yang lain.Penyerapan pada permukaan ini disebut adsorbsi (harus dibedakan dari absorbsi yang artinya penyerapan sampai ke bawah permukaan).

Page 10: Koloid 111227172119-phpapp01

4. Koagulasi Jika partikel-partikel koloid tersebut bersifat netral, maka akan terjadi penggumpalan dan pengendapan karena pengaruh gravitasi. Proses penggumpalan dan pengendapan ini disebut koagulasi.

Page 11: Koloid 111227172119-phpapp01

Penetralan partikel koloid dapat dilakukan dengan 4 cara, yaitu:

1. Menggunakan prinsip elektroforesis2. Penambahan koloid lain dengan

muatan berlawanan3. Penambahan elektrolit4. Pendidihan         

Page 12: Koloid 111227172119-phpapp01

5. Koloid pelindunga. Koloid liofil : Sistem koloid di mana partikel

terdispersinya mempunyai daya adsorpsi relatif besar disebut koloid liofil yang bersifat lebih stabil. Koloid liofil (suka cairan) adalah koloid di mana terdapat gaya tarik-menarik yang cukup besar    antara fase terdispersi dan medium pendispersi. Contoh, disperse kanji, sabun, deterjen.

b. Koloid liofob : jika partikel terdispersinya mempunyai gaya absorpsi yang cukup kecil, maka disebut koloid liofob yang bersifat kurang stabil. Koloid liofob (tidak suka cairan) adalah koloid di mana terdapat gaya tarik-menarik yang lemah atau bahkan tidak ada sama sekali antar fase terdispersi dan medium pendispersinya. Contoh, disperse emas, belerang dalam air.

Yang berfungsi sebagai koloid pelindung ialah koloid liofil.

Page 13: Koloid 111227172119-phpapp01

 

Sifat-Sifat Sol Liofil Sol LiofobPembuatan Dapat dibuat langsung

dengan mencampurkan fase terdispersi dengan medium terdispersinya

Tidak dapat dibuat hanya dengan mencampur fase terdispersi dan medium pendisperinya

Muatan partikel

Mempunyai muatan yang kecil atau tidak bermuatan

Memiliki muatan positif atau negative

Adsorpsi medium pendispersi

Partikel-partikel sol liofil mengadsorpsi medium pendispersinya. Terdapat proses solvasi/ hidrasi, yaitu terbentuknya lapisan medium pendispersi yang teradsorpsi di sekeliling partikel sehingga menyebabkan partikel sol liofil tidak saling bergabung

Partikel-partikel sol liofob tidak mengadsorpsi medium pendispersinya. Muatan partikel diperoleh dari adsorpsi partikel-partikel ion yang bermuatan listrik

Page 14: Koloid 111227172119-phpapp01

Viskositas (kekentalan)

Viskositas sol liofil > viskositas medium pendispersi

Viskositas sol hidrofob hampir sama dengan viskositas medium pendispersi

Penggumpalan

Tidak mudah menggumpal dengan penambahan elektrolit

Mudah menggumpal dengan penambahan elektrolit karena mempunyai muatan.

Sifat reversibel

Reversibel, artinya fase terdispersi sol liofil dapat dipisahkan dengan koagulasi, kemudian dapat diubah kembali menjadi sol dengan penambahan medium pendispersinya.

Irreversibel artinya sol liofob yang telah menggumpal tidak dapat diubah menjadi sol

Efek Tyndall Memberikan efek Tyndall yang lemah

Memberikan efek Tyndall yang jelas

Migrasi dalam medan listrik

Dapat bermigrasi ke anode, katode, atau tidak bermigrasi sama sekali

Akan bergerak ke anode atau katode, tergantung jenis muatan partikel

Page 15: Koloid 111227172119-phpapp01

Pembuatan Koloid Sol   Ada dua dasar metode pembuatan koloid sol, yaitu metode kondensasi dan metode dispersi.1.         Metode KondensasiMetode di mana partikel-partikel kecil larutan sejati bergabung membentuk partikel-partikel berukuran koloid. Proses ini melibatkan penggabungan partikel-partikel larutan (atom, ion). Hal ini dilakukan melalui beberapa reaksi kimia, yaitu dekomposisi rangkap, hidrolisis, redoks, dan penggantian pelarut.2.         Metode Dispersi Metode di mana partikel-partikel besar dipecah menjadi partikel-partikel berukuran koloid yang kemudian didispersikan dalam medium pendispersinya. Caranya dapat berupa cara mekanik maupun peptisasi 

Page 16: Koloid 111227172119-phpapp01

Pemurnian Koloid Sol           Partikel dari zat pelarut bisa mengganggu kestabilan koloid sehingga harus dimurnikan. Ada 3 metode yang dapat digunakan, yaitu dialisis, elektrodialisis, dan penyaring ultra.1.         Dialisis  Pergerakan ion-ion dan molekul kecil melalui selaput semipermeabel (yang tidak dapat dilalui partikel koloid) disebut diasis. Percobaannya dengan menaruh sistem koloid pada selaput semipermeabel, lalu menaruhnya di air. Zat yang terlarut di dalam air kemudian akan keluar dari selaput itu, sedangkan system koloid tidak. Lalu air dialirkan sehingga mengambil zat-zat yang terlarut.

Page 17: Koloid 111227172119-phpapp01

Dialisis

Page 18: Koloid 111227172119-phpapp01

2.         Elektrodialisis  Elektrodialisis merupakan proses dialisis di bawah pengaruh medan listrik. Listrik tegangan tinggi dialirkan melalui 2 layar logam yang menyokong selaput semipermeabel. Kemudian, partikel-partikel zat terlarut dalam system koloid berupa ion-ion akan bergerak menuju electrode dengan muatan berlawanan. Adanya pengaruh medan listrik pempercepat proses pemurnian.

Page 19: Koloid 111227172119-phpapp01

3.         Penyaring Ultra Apabila kertas saring tersebut diresapi dengan selulosa seperti selofan, maka ukuran pori-pori akan berkurang. Kertas saring ini telah dimodifikasi menjadi penyaring ultra.   

Page 20: Koloid 111227172119-phpapp01

Terima kasihWassalamu’alaikum Wr.

Wb