kolam segaran maka keduanya berpotensi memiliki … · karena di pusat kompleks ditemukan pula...

20
Sebagai bagian dari suatu sistem bentang alam di wilayah A dan kedekatannya Kolam Segaran maka keduanya berpotensi memiliki hubungan fungsi tertentu. Hingga kini belum dapat disimpulkan fungsi spesifik bangunan dan tapaknya. Situs ini berisi sisa-sisa struktur pondasi bangunan yang membentuk sebuah persegi panjang dengan ukuran 41,73 meter x 27,8 meter. 3.2.1.3 Wilayah B - Candi Bajang Ratu Candi berbentuk gapura tipe paduraksa berukuran 11,5 meter x 10,5 meter tinggi 22 meter ini belum diketahui fungsinya kecuali sebagai ruang transisi antara ruang utara-selatan. Berdasarkan arah buka bekas struktur penggantung pintu besi maka orientasi bangunan adalah utara selatan. Lahan pusat seluas 9000 m 2 berisi monumen. Lahan IIA seluas 1,38 hektar dan lahan IIB seluas 5000 m 2 dan total luas rencana di situs Bajangratu adalah 2,8 hektar. 3.2.1.4 Wilayah B - Candi Tikus Pada wilayah B terdapat monumen Candi Tikus. Fungsi umum candi tipe petirtaan ini secara spesifik yang belum diidentifikasi dengan jelas kecuali sebagi pengatur debit air kanal kota dan waduk 13 . Tangga turun ke bawah sedalam kurang lebih tiga meter menuju tiga galeri pemandian yang dipisahkan maka berdasarkan ini orientasi bangunan adalah utara selatan. Galeri tersebut terendam air karena ditemukan 46 pancuran dengan kondisi 19 buah masih terpasang di bagian-bagian tertentu sedangkan sisanya disimpan dan dipamerkan di BPA. Denah candi secara keseluruhan berbentuk bujursangkar dengan sisi-sisi yang berukuran 22,5 meter. Lahan pusat seluas 2000 m 2 , lahan IIA seluas 7000 m 2 , dan lahan fasilitas IIB seluas 3200 m 2 . Total luas situs Candi Tikus yang direncanakan adalah 1,23 hektar (lihat Gambar III.26). 73 13 www.arkeologi.net/index1.php?id=view_news&ct_news=152

Upload: buiphuc

Post on 20-Jun-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kolam Segaran maka keduanya berpotensi memiliki … · karena di pusat kompleks ditemukan pula sumur yang konon menurut penduduk adalah mengandung upas ... Distribusi air kotor dan

Sebagai bagian dari suatu sistem bentang alam di wilayah A dan kedekatannya

Kolam Segaran maka keduanya berpotensi memiliki hubungan fungsi tertentu.

Hingga kini belum dapat disimpulkan fungsi spesifik bangunan dan tapaknya.

Situs ini berisi sisa-sisa struktur pondasi bangunan yang membentuk sebuah

persegi panjang dengan ukuran 41,73 meter x 27,8 meter.

3.2.1.3 Wilayah B - Candi Bajang Ratu

Candi berbentuk gapura tipe paduraksa berukuran 11,5 meter x 10,5 meter tinggi

22 meter ini belum diketahui fungsinya kecuali sebagai ruang transisi antara ruang

utara-selatan. Berdasarkan arah buka bekas struktur penggantung pintu besi maka

orientasi bangunan adalah utara selatan. Lahan pusat seluas 9000 m2 berisi

monumen. Lahan IIA seluas 1,38 hektar dan lahan IIB seluas 5000 m2 dan total

luas rencana di situs Bajangratu adalah 2,8 hektar.

3.2.1.4 Wilayah B - Candi Tikus

Pada wilayah B terdapat monumen Candi Tikus. Fungsi umum candi tipe petirtaan

ini secara spesifik yang belum diidentifikasi dengan jelas kecuali sebagi pengatur

debit air kanal kota dan waduk13. Tangga turun ke bawah sedalam kurang lebih

tiga meter menuju tiga galeri pemandian yang dipisahkan maka berdasarkan ini

orientasi bangunan adalah utara selatan. Galeri tersebut terendam air karena

ditemukan 46 pancuran dengan kondisi 19 buah masih terpasang di bagian-bagian

tertentu sedangkan sisanya disimpan dan dipamerkan di BPA. Denah candi secara

keseluruhan berbentuk bujursangkar dengan sisi-sisi yang berukuran 22,5 meter.

Lahan pusat seluas 2000 m2, lahan IIA seluas 7000 m2, dan lahan fasilitas IIB

seluas 3200 m2. Total luas situs Candi Tikus yang direncanakan adalah 1,23 hektar

(lihat Gambar III.26).

73

13 www.arkeologi.net/index1.php?id=view_news&ct_news=152

Page 2: Kolam Segaran maka keduanya berpotensi memiliki … · karena di pusat kompleks ditemukan pula sumur yang konon menurut penduduk adalah mengandung upas ... Distribusi air kotor dan

3.1.5 Wilayah C - Situs Pemukiman Nglinguk

Situs pemukiman kuno Nglinguk merupakan situs yang digali bertahap dan

terpisah-pisah. Sejumlah kotak gali yang berukuran 2x2 m menunjukkan adanya

temuan pondasi yang apabila digabungkan menjadi suatu kesatuan struktur-

struktur tertentu yang menunjukkan daerah ini dahulunya adalah bentang alam

permukiman. Hal tersebut diperkuat pula dengan adanya temuan lepas berupa

alat-alat rumah tangga berbahan tembikar dan keramik. Lebih jauh karena di tapak

ini juga ditemukan sejumlah kowi14 dan lokasinya sangat dekat dengan desa

Kemasan15 maka dapat disimpulkan pula bahwa dahulunya lokasi ini merupakan

sentra industri logam emas. Lahan pusat seluas 2,052 hektar, lahan IIA seluas

3,086 hektar dan lahan IIB seluas 400 m2. Total rencana pengembangan situs

permukiman Nglinguk adalah 5,182 hektar. Situs ini dikelilingi oleh situs-situs

kekunaan berupa struktur-struktur dan umpak-umpak batu kuno yang berpencar di

dalam lahan pusat (lihat Gambar III.27).

3.1.6 Wilayah C - Situs Candi Kedaton

Di dalam situs candi Kedaton terdapat tiga bangunan utama. Pertama Candi

Kedaton berupa struktur mirip panggung berukuran 8,5 m x 12,6 m dengan

ketinggian 1,58 m dari permukaan tanah. Terdapat tangga naik di sisi baratnya

sehingga orientasi bangunan ini adalah barat timur. Kedua adalah sebuah

kompleks struktur pondasi dan dinding yang membentuk konfigurasi yang

kompleks berada di dalam tanah. Kompleks ini diidentifikasi terdiri atas sembilan

sisa fitur bangunan dikenal dengan nama Sanggar Pamelengan dan Sumur Upas

karena di pusat kompleks ditemukan pula sumur yang konon menurut penduduk

adalah mengandung upas/racun. Dengan posisi sedemikian rupa kompleks ini

mendominasi tapak namun belum dapat diketahui fungsinya. Orientasi bangunan

74

14 Alat pencetak dan pelebur logam kuno.

15 Kemasan sesuai namanya menurut catatan Miksic (Soebadio 1996, hal. 115) berasal dari kata emas maka wilayah (desa kuno) Kemasan berarti juga daerah perajin emas. Nama tersebut masih dikenal dan dipakai hingga kini. Desa Kemasan saat ini berada di sebelah barat tidak jauh dari tapak situs permukiman kuno Nglinguk.

Page 3: Kolam Segaran maka keduanya berpotensi memiliki … · karena di pusat kompleks ditemukan pula sumur yang konon menurut penduduk adalah mengandung upas ... Distribusi air kotor dan
Page 4: Kolam Segaran maka keduanya berpotensi memiliki … · karena di pusat kompleks ditemukan pula sumur yang konon menurut penduduk adalah mengandung upas ... Distribusi air kotor dan
Page 5: Kolam Segaran maka keduanya berpotensi memiliki … · karena di pusat kompleks ditemukan pula sumur yang konon menurut penduduk adalah mengandung upas ... Distribusi air kotor dan
Page 6: Kolam Segaran maka keduanya berpotensi memiliki … · karena di pusat kompleks ditemukan pula sumur yang konon menurut penduduk adalah mengandung upas ... Distribusi air kotor dan
Page 7: Kolam Segaran maka keduanya berpotensi memiliki … · karena di pusat kompleks ditemukan pula sumur yang konon menurut penduduk adalah mengandung upas ... Distribusi air kotor dan

3.1.10 Review Rencana Jalur Wisata Budaya16

Pengunjung atau wisatawan mempergunakan suatu pola perjalanan yang acak

menuju situs-situs yang telah populer di kawasan Trowulan. Jarak antar obyek/

situs yang relatif berjauhan (lihat Gambar III.31) membuat kunjungan wisata

dinilai tidak efisien. Di samping itu manfaat kunjungan berupa pelajaran-pelajaran

mengenai gambaran kota kuno dan kesan kebesaran kerajaan Majapahit masih

sulit tercapai.

Aspek jarak dapat diuraikan dengan menghitung dari pusat penetrasi kawasan

kekunaan Trowulan yaitu pada perempatan utama jalan raya Mojokerto-Jombang

dan jalan desa Trowulan-Bejijong. Jarak terjauh adalah Situs Candi Bhre

Kahuripan (Wilayah G) sejauh 5,5 kilometer dan yang terdekat adalah Situs

Kolam Segaran (Wilayah A) yaitu sejauh 800 meter. Untuk wilayah dan situs

lainnya berjarak berkisar satu hingga tiga kilometer. Fasilitas transportasi umum

belum dirinci secara jelas pada tahap ini sehingga saat ini pun kawasan Trowulan

sebagai obyek wisata budaya masih mengandalkan alat transportasi mandiri atau

pribadi17.

Di sisi lain dukungan prasarana informasi kepada wisatawan mengenai skenario

kunjungan pun belum tersusun dengan baik. Kondisi demikian harus ditata

kembali dengan konsep dasar pengembangan yang telah tersedia khususnya yaang

berkaitan dengan aksesibiltas wisatawan, oleh karena itu seperti peningkatan

mutu jalan dan penentuan jaringan rute wisata (Depdikbud, 1986:177) akan

dipaparkan secara rinci pada ulasan berikut ini.

79

16 Istilah tersebut dipetik dari Rencana Induk Arkeologi Bekas Kota Kerajaan Majapahit di Trowulan (Depdikbud 1986:177) yang diartikan sebagai sistem perjalanan wisata di Trowulan. Hal tersebut disusun disesuaikan dengan konsep pengembangan yang dibahas di sub bab sebelumnya.

17 Pendapat yang senada juga telah dijadikan semacam skenario kunjungna ke Trowulan ynng dinilai paling unik di Indonesia di para mata wisatawan asing/manca negara. Do-it-yourselftourism in Trowulan, Duncan Graham, www.arkeologi.net pada Agustus 2005

Page 8: Kolam Segaran maka keduanya berpotensi memiliki … · karena di pusat kompleks ditemukan pula sumur yang konon menurut penduduk adalah mengandung upas ... Distribusi air kotor dan

Peningkatan mutu jalan meliputi jalur yang menghubungkan keberadaan situs-

situs kategori A pada wilayah prioritas seperti A, B, C, D dan E dan keberadaan

jalan eksisting yang dipakai penduduk. Wilayah A berperan semacam pengendali

pengembangan jalan-jalan di dalam jalur wisata budaya. Peningkatan mutu jalan

dan penataan jalur dimulai dari kawasan A dan menyebar sesuai pola pusat (lihat

Gambar III.31). Pada kawasan ini jalur eksisting sebagai jalur utama antar desa

(khususnya desa Trowulan - Pakis). Secara khusus jalur ini yang berada di bagian

barat sepanjang sisi terpanjang dinding kolam direkomendasikan untuk

dipindah sejauh minimal 50 meter18. Hal ini dipertimbangkan karena getaran-

getaran yang dihasilkan oleh kendaraan yang melintas di jalan tersebut dinilai

mengancam kelestarian dinding kolam. Jalur eksisting ini direncanakan tetap

berperan sebagai jalur utama antar desa. Prioritas pembuatan jalan baru tersebut

hanya direncanakan di wilayah A ini dan wilayah lainnya berupa peningkatan

mutu perkerasan dan pelebaran jalan. Lebar jalan di seluruh kawasan adalah

berkisar antara 4,5 hingga 8 meter. Sebagian kecil jalur wisata budaya pada saat

tersebut berupa perkerasan tanah (sekitar Candi Menakjinggo) dan batu (sekitar

Candi Kedaton, Brahu dan Bhre Kahuripan) namun sebagian besar kawasan

umumnya sudah dipekeras dengan aspal. Porsi kecil pada perhatian rencana

berupa usaha-usaha perkerasan jalur tersebut maka langkah-langkah pelebaran

jalan yang menjadi prioritas rencana. Pelebaran yang paling dominan terjadi pada

jalur utara selatan dari perempatan wilayah A dan C menuju Situs Candi Tikus

yaitu dilebarkan menjadi 10 meter karena jalur ini merupakan jalur utama antar

kecamatan (Trowulan dan Jatirejo).

Selain ulasan-ulasan rencana umum di atas disusun pula rencana berupa

penentuan rute jalur wisata budaya dengan alternatif-alternatifnya. Pada

penerapan pola pusat (lihat Gambar III.31) menunjukkan peran wilayah A sebagai

wilayah penerima wisatawan karena Situs Kolam Segaran dijadikan fokal

mewakili seluruh kawasan karena kebesaran dan keterdekatannya dengan

80

18 Rencana Induk Arkeologi Bekas Kota Kerajaan Majapahit di Trowulan, Depdikbud 1986:180

Page 9: Kolam Segaran maka keduanya berpotensi memiliki … · karena di pusat kompleks ditemukan pula sumur yang konon menurut penduduk adalah mengandung upas ... Distribusi air kotor dan
Page 10: Kolam Segaran maka keduanya berpotensi memiliki … · karena di pusat kompleks ditemukan pula sumur yang konon menurut penduduk adalah mengandung upas ... Distribusi air kotor dan
Page 11: Kolam Segaran maka keduanya berpotensi memiliki … · karena di pusat kompleks ditemukan pula sumur yang konon menurut penduduk adalah mengandung upas ... Distribusi air kotor dan
Page 12: Kolam Segaran maka keduanya berpotensi memiliki … · karena di pusat kompleks ditemukan pula sumur yang konon menurut penduduk adalah mengandung upas ... Distribusi air kotor dan

3.2.3 Review RDTRK Ibukota Kecamatan Trowulan Mojokerto 2011

Kota Kecamatan Trowulan merupakan wilayah yang kondisi topografinya

sebagian besar relatif datar dan beberapa kawasan kemiringannya 0-8 % ke arah

timur. Luas wilayah 914,9 hektar meliputi wilayah administrasi tiga desa yaitu

Desa Trowulan, Bejijong dan Kejagan berada di dataran rendah dengan ketinggian

56 m di atas permukaan laut. Karakter iklim di kawasan ini rata-rata 230 C dan

curah hujan rata-rata 2000 mm.

Pertumbuhan penduduk rata-rata 1,2% per tahun. Jumlah penduduk pada tahun

1998 di kota kecamatan adalah 13.854 jiwa. Kepadatan rata-rata di Kota

Kecamatan adalah 15 jiwa per hektar. Hal ini kontras dengan jumlah penduduk di

kecamatan sejumlah 57.227 jiwa dengan kepadatan 2 jiwa per hektar yang berada

di wilayah seluas 39.191 hektar.

Kota Kecamatan Trowulan mata pencaharian penduduk didominasi kegiatan

bertani (49,43%) kemudian diikuti industri kerajinan (19,69%). Karakter profesi-

profesi di atas tercermin pada bentang alam di Kecamatan Trowulan berupa

persawahan, perladangan jagung dan perladangan tebu. Pada koridor kota dan

desa bengkel terlihat para perajin bata, logam dan pahat batu.

Memandang kebutuhan ruang dan fasilitas pada pembentukan Kota Kecamatan

Trowulan yang didasari potensi dan karakter lingkungan tersebut maka disusunlah

Rencana Penggunaan Lahan khusus Kota Kecamatan Trowulan (lihat Gambar III.

34). Situs-situs kekunaan yang berada di kawasan kecamatan Trowulan dianggap

sebagai landmark Kota Kecamatan Trowulan dan terdapat pengkhususan dalam

menanganinya. Konsep pewilayahan dan penanganan khusus situs-situs tersebut

dimasukkan ke dalam Rencana Obyek Khusus19 (lihat Gambar III.34). Kawasan

kekunaan khususnya wilayah A, C, D dan E berada di kawasan pengembangan

Ibukota Kecamatan Trowulan. Wilayah lainnya (B dan F) berada di Kecamatan

84

19 RDTRK Ibukota Kec. Trowulan Tahun 2001-2011, Pemkab Mojokerto, 2000:II-13

Page 13: Kolam Segaran maka keduanya berpotensi memiliki … · karena di pusat kompleks ditemukan pula sumur yang konon menurut penduduk adalah mengandung upas ... Distribusi air kotor dan

Trowulan. Meski terpisah mereka dimasukkan ke rencana Ibukota Kecamatan

Trowulan dengan tetap merujuk Rencana Induk Arkeologi 1986 yang diulas pada

sub bab sebelumnya (lihat Gambar III.23-29). Di samping itu lahan I, IIA dan IIB

dimasukkan pada kelompok lahan-lahan pencadangan.

Wilayah dan situs-situs tersebut utamanya dibenahi dengan rencana pelengkapan

sarana untuk tiap-tiap situs berupa penambahan trotoar dan penerangan jalan (lihat

Gambar III.35) bertujuan untuk mengarahkan sekuen, memberi kenyamanan dan

keamanan para wisatawan. Situs-situs yang dibenahi semacam itu adalah Kolam

Segaran dan Candi Menakjinggo (wilayah A), Candi Bajang Ratu dan Candi Tikus

(wilayah B), Situs Kedaton/Sumur Upas, Pendopo Agung, Kubur Panggung dan

Troloyo (wilayah C) Candi Brahu (wilayah D), dan yang terjauh dari pusat Kota

Kecamatan yaitu Candi Wringinlawang (wilayah E),

Pada rencana kontrol pengunaan lahan dan kaitannya dengan jumlah lantai

bangunan yang akan dibangun maka disusun pula rencana KDB dan KLB (lihat

Gambar III.35) yang bertujuan menjaga skala ruang terhadap lingkungan

khususnya situs-situs kekunaan. Koridor utama di sepanjang jalur Surabaya -

Madiun terdapat pembatasan yang relatif ketat dan menumbuhkan bagian selatan

koridor kota yang lahannya masih relatif luas dan kepadatan bangunannya rendah.

Peningkatan mutu jalan di dalam rencana rangkaian jalur regional telah

direncanakan sebagai penunjang kegiatan ekonomi dan pariwisata di kawasan ini.

Aspek-aspek teknis seperti usaha-usaha penyempurnaanya seperti pelengkapan

sistem off-street parking dijadikan sebagai salah satu arahan strategisnya di masa

yang akan datang (lihat Gambar III.36). Kota Kecamatan Trowulan akan dijadikan

kota transit20 karena adanya penetrasi jalur Surabaya-Madiun yang juga

merupakan ruas jalan transportasi utama di jalur antar provinsi Jawa-Bali.

Menunjang keberadaanya maka ditempatkan sebuah sub terminal yang juga

85

20 RDTRK Ibukota Kec. Trowulan Tahun 2001-2011, Pemkab Mojokerto, 2000:II-7-12

Page 14: Kolam Segaran maka keduanya berpotensi memiliki … · karena di pusat kompleks ditemukan pula sumur yang konon menurut penduduk adalah mengandung upas ... Distribusi air kotor dan

merupakan bagian dari jaringan transportasi umum regional/antar desa (lihat

Gambar III.36). Faktor kebersihan dan pelestarian lingkungan merupakan

penunjang produktifitas dan efektifitas fungsi-fungsi ruang dan komunitas kota

dan direncanakan suatu jaringan pipa air PDAM dan jaringan pembuangan

sampah dan air kotor/drainase kota (lihat Gambar III.37). Penyediaan jalur

tersebut umtuk mengantisipasi kebutuhan air minum Kota Kecamatan Trowulan

sebanyak 2.458.692 liter di tahun 2011.

Distribusi air kotor dan sampah direncanakan berdasarkan asumsi pembuangan

hasil perumahan, irigasi pertanian, industri kecil dan pengendalian dampak

genangan air di jalan dan banjir. Air kotor disalurkan melalui saluran-saluran

pematusan kota yang secara umum dengan desain yang terbuka. Jaringan utilitas

pembuangan ini melalui got dan sungai kecil di sebelah kiri dan kanan jalur

transportasi kendaraan. Sanitasi perumahan diasumsikan menggunaan teknologi

resapan yang sudah dikenal. Sampah padat dan pendistribusiannya

mempegunakan sistem pemusatan. Terdapat dua lokasi yang dianggap layak

sebagai ruang konsentrasi pengumpulan sampah padat. Pemilihan posisi tersebut

didasari pada syarat-syarat tertentu antara lain; radius jarak 2-7 km dari

permukiman, air tanah yang relatif dalam (dua meter), dan frekuensi pemindahan

yaitu tiap tiga hari dengan dump truck (asumsi kapasitas 6 m3)21. Hal tersebut

didasarkan pula pada proyeksi volum sampah di tahun 2011 adalah 52.451 liter.

86

21RDTRK Ibukota Kec. Trowulan Tahun 2001-2011, Pemkab Mojokerto, 2000:III-46

Page 15: Kolam Segaran maka keduanya berpotensi memiliki … · karena di pusat kompleks ditemukan pula sumur yang konon menurut penduduk adalah mengandung upas ... Distribusi air kotor dan
Page 16: Kolam Segaran maka keduanya berpotensi memiliki … · karena di pusat kompleks ditemukan pula sumur yang konon menurut penduduk adalah mengandung upas ... Distribusi air kotor dan
Page 17: Kolam Segaran maka keduanya berpotensi memiliki … · karena di pusat kompleks ditemukan pula sumur yang konon menurut penduduk adalah mengandung upas ... Distribusi air kotor dan
Page 18: Kolam Segaran maka keduanya berpotensi memiliki … · karena di pusat kompleks ditemukan pula sumur yang konon menurut penduduk adalah mengandung upas ... Distribusi air kotor dan

0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000

U

SEKETI WONOREJO

TAWANGSARI

PAKEMULONG

SOKOANYAR

TUMENGGUNG

KEJAGAN

KALITANGI

SIDOMULYO

MUTERAN

JAMBUMENTE

WRINGINLAWANG

JATIPASAR MERJOYO

TROWULAN

BEJIJONG

SAMBISARI

PALEM

KEDUNGWULAN

NGLINGUKBENDORANGKANG

KEMASAN

PLINTAHAN

TANGGALREJO

PAKIS

KEDUNGLUMPANG

KEPITING

SELOMALANG

TEMON

SENTONOREJO

KRATON

DINUK

KUMITIR

BELOH

BATOKBALUNG

BLENDOKULON

KEBOWUNI

SEMANDING

TEMBORO

JATISUMBER

WATESUMPAK

BLENDREN

KEDUNGMALING

LEMAHGENENG

WONOSARI

MAKAM PUTRI CAMPA-KUBUR PANJANG

PERMAKAMAN TRALAYA

CANDI KEDATON

PENDOPO AGUNG

SITUS LANTAI SEGI ENAM

CANDI BRAHUGAPURA CANDI WRINGINLAWANG

SITUS BHRE KAHURIPAN

BALAI PENYELAMATAN ARCA

SITUS PERUMAHAN

PETIRTAAN CANDI TIKUS

CANDI MENAKJINGGO

KOMPLEKS CANDI GENTONG 1-2

KE JOMBANG

KEMOJO

KERT

O-SURA

BAYA

G

C

PETA SEBARAN SITUS-SITUS DAN OBYEK-OBYEKKEKUNAAN ERA MAJAPAHIT DI TROWULAN

PETIRTAAN KOLAM SEGARANSITUS BATU TIANG

PANDANSILI

KLINTEREJO

GENTEKAN

TEGALAN

A

GAPURA CANDI BAJANG RATU

B

D

E

SITUS SITI HINGGILF

PETA GAMBAR ULANG SKALA 1:10.000BERDASARKAN DOKUMEN ARAHAN SIE PEMUGARAN BP3 JATIM DANDOKUMEN RENCANA INDUK ARKEOLOGI BEKAS KOTA KERAJAAN MAJAPAHITDEPDIKBUD 1986

OBYEK-SITUS KEKUNAAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM LANSEKAP (RIA 1986)

MINTAKAT OBYEK-OBYEK KEKUNAAN TROWULAN DI DALAM JARINGAN JALURWISATA BUDAYA (RIA 1986)

JALUR-JALUR KANAL KUNO INTERPRETASI FOTO UDARA

PARIT-IRIGASI-SUNGAI

SUTT

BATAS

KA

BU

PATEN

BATA

SKE

CAM

ATAN

BATA

SKEC

AM

ATAN

DRAINASE

AIR BERSIH

TPS

Gambar III.38 Rencana Jaringan PDAM, Jalur Air Kotor dan pusat-pusat pengumpulan sampah di Kota Kecamatan Trowulan.

(Sumber: RDTRK Ibukota Kecamatan Trowulan, Pemkab Mojokerto 2001:III-31-35)

90

Page 19: Kolam Segaran maka keduanya berpotensi memiliki … · karena di pusat kompleks ditemukan pula sumur yang konon menurut penduduk adalah mengandung upas ... Distribusi air kotor dan

3.3 Kesimpulan

• Rencana pengembangan wilayah belum difokuskan pada pembahasan rinci

fasilitas wisata di Trowulan.

• Usaha-usaha pelestarian bentang alam sebagai pembentuk karakter dan identitas

kawasan Trowulan belum dirinci.

• Karakter lingkungan Trowulan masih relatif alami dan berpotensi rekreatif

• Karakter lingkungan yang menonjol adalah adanya aktifitas pertanian dan

kehidupan khas pedesaan, panorama bentang alam, suasana mistis kejawen dan

lingkungan kekunaan Majapahit.

• Terdapat pengaruh yang besar akibat sisa-sisa keberadaan kota Majapahit

tercermin yang pada elemen fisik dan non-fisik bentang alam Trowulan

khususnya daerah bekas ‘pusat kota’ Majapahit yang saat ini dikenal sebagai

91

Gambar III.39 Rencana Geometrik Jalan.(Sumber: RDTRK Ibukota Kecamatan Trowulan, Pemkab Mojokerto 2001:III-33)

Page 20: Kolam Segaran maka keduanya berpotensi memiliki … · karena di pusat kompleks ditemukan pula sumur yang konon menurut penduduk adalah mengandung upas ... Distribusi air kotor dan

wilayah administrasi Ibukota Kecamatan Trowulan dan Wilayah A sebagai area

penerima wisatawan saat ini.

• Situs Trowulan senantiasa terancam kerusakan khususnya pada situs kategori A

yang memberi kesempatan pengunjung/pengamat menyentuh obyek, hal ini

dinilai menjadi preseden buruk bagi pelestarian situs.

• Metode pamer keseluruhan situs Trowulan dinilai kurang komunikatif dalam

menggambarkan situs kota kuno dan mengabaikan beberapa elemen kota kuno

penting misalnya fitur kanal, batu tiang dan sebagainya.

92