koefisien partisi

2
Penentuan koefisien partisi secara eksperimen dilakukan dengan cara pendistribusian senyawa dalam jumlah tertentu ke dalam sistem kesetimbangan termodinamik antara dua pelarut yang berbeda kepolaran yaitu pelarut organik dan air. Penentuan konsentrasi senyawa dalam senyawa organik dapat ditentukan secara kuantitatif setelah dilakukan teknik pemisahan fisik. Pada bidang kimia medisinal parameter koefisien partisi (P) atau harga logrinmik koefisien partisi (log P) digunakan pada studi hubungan kuantitatif struktur dan aktivitas suatu obat dalam metode Hanech. Koefisien partisi terlarut dari organik-ke-air, K º = Corg /Caq, ditentukan secara eksperimen dengan menggunakan perunut organik. Dengan volume yang sama fasa organik dan air disetimbangkan dalam tabung (Hendrawan, 2002). Koefisien distribusi atau koefisien partisi (partition coefficient), K didefinisikan sebagai perbandingan antara fraksi berat solute dalam fase ekstrak, dibagi dengan fraksi berat solute dalam fase rafinat, pada keadaan kesetimbangan. Koefisien distribusi dapat juga dinyatakan dalam fraksi mol dimana x°,y° masing-masing adalah fraksi

Upload: erwin-skilly

Post on 24-Nov-2015

23 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Penentuan koefisien partisi secara eksperimen dilakukan dengan cara pendistribusian senyawa dalam jumlah tertentu ke dalam sistem kesetimbangan termodinamik antara dua pelarut yang berbeda kepolaran yaitu pelarut organik dan air. Penentuan konsentrasi senyawa dalam senyawa organik dapat ditentukan secara kuantitatif setelah dilakukan teknik pemisahan fisik. Pada bidang kimia medisinal parameter koefisien partisi (P) atau harga logrinmik koefisien partisi (log P) digunakan pada studi hubungan kuantitatif struktur dan aktivitas suatu obat dalam metode Hanech. Koefisien partisi terlarut dari organik-ke-air, K = Corg /Caq, ditentukan secara eksperimen dengan menggunakan perunut organik. Dengan volume yang sama fasa organik dan air disetimbangkan dalam tabung (Hendrawan, 2002).Koefisien distribusi atau koefisien partisi (partition coefficient), K didefinisikan sebagai perbandingan antara fraksi berat solute dalam fase ekstrak, dibagi dengan fraksi berat solute dalam fase rafinat, pada keadaan kesetimbangan. Koefisien distribusi dapat juga dinyatakan dalam fraksi mol dimana x,y masing-masing adalah fraksi mol solut dalam fase rafinat dan fase ekstrak (Kasmiyatun, 2008).

Hendrawan. 2002. Kajian Tentang Kinetika Transfer Asam Asetat Pada Antarmuka Cair-Cair Dengan Menggunakan Rotating Membrane Cell. Jurnal Matematika dan Sains. Vol. 7 (2). Hal. 71 76Kasmiyatun, Mega dan Jos, Bakti. 2008. Ekstraksi Asam Sitrat dan Asam Oksalat: Pengaruh Trioctilamine sebagai Extracting Power Dalam Berbagai Solven Campuran Terhadap Koefisien Distribusi. Reaktor, Vol. 12, No. 2. Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945. Semarang.