ko m pa ssoca: evie yulin hal 17 gajah sumatera kematian cenderung dibiarkan jambi, kompas /dari 152...

1
AMANAT HATI NURANI R A KYAT TERBIT 64 HALAMAN NOMOR 001 TAHUN KE 45 Online: w w w. ko m p a s p r i n t . c o m E-mail: ko m p a s @ ko m p a s. c o m Telepon: Redaksi Iklan Sirkulasi (021) (021) (021) 5347710 53679909 2 5 6 76 0 0 0 HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 28 JUNI 1965 Pendiri: P.K. Ojong (1920-1980) Jakob Oetama MINGGU 28 FEBRUARI 2 01 6 KOMPAS Harga langganan Rp 9 8.0 0 0, — Harga eceran Rp 4 . 5 0 0, — Perjalanan: Makau, Mengekalkan Masa Lalu HAL 25 Aksen: Bersahaja yang Tetap Gaya HAL 18 Soca: Evie Yulin HAL 17 GAJAH SUMATERA Kematian Cenderung Dibiarkan JAMBI, KOMPAS — Dari 152 kasus kematian gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) selama 2012-sekarang, hanya ti- ga kasus yang bisa diungkap aparat penegak hukum. Sebagi- an besar kasus mengendap be- gitu saja tanpa pernah berhasil menjerat pelaku. Bahkan, kasus ini diduga melibatkan aparat. Empat kasus itu salah satu- nya pembantaian gajah Papa Genk di Aceh pada 2012 yang melibatkan 14 pelaku. Di meja hijau, tersangka hanya dijerat hukuman percobaan 8 bulan. Kasus lain adalah pengungkap- an jaringan pemburu gading di Riau. Dalam persidangan di Pengadilan Negeri Bengkalis dan Pangkalan Kerinci, dua ka- sus yang melibatkan jaringan sama itu, pelaku dijerat antara 12-13 bulan dan 2 tahun 6 bulan penjara. Namun, pada persi- dangan kedua, Fadli, pemodal dan otak perburuan gading itu, tidak terbebas dari status seba- gai terdakwa. ”Sangat sedikit kasus yang bisa diungkap hingga menjerat pelaku. Selebihnya menguap dalam proses hukum,” kata Ke- tua Forum Konservasi Gajah Indonesia Krismanko Padang, Sabtu (27/2), di Jambi. Direktur Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kementerian Ling- kungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rasio Ridho Sani me- nilai, kematian 152 gajah pada rentang 2012-2015 menunjuk- kan, ancaman gangguan pada kawasan hutan masih tinggi. Se- lain meningkatkan pengaman- an kawasan hutan dan penegak- an hukum pada kasus tumbuh- an dan satwa liar, perbaikan atas peruntukan dan alih fungsi hutan pun diperlukan guna me- nekan kematian gajah akibat perburuan atau konflik dengan manusia. ”Kalau kawasan (hu- tan) kita aman, tumbuhan dan satwa liar di dalamnya akan terlindungi dari ancaman pem- balakan liar, perambahan, alih fungsi, dan perburuan,” ujar- ny a . Kematian gajah akibat per- buruan bisa terjadi pula pada spesies satwa dilindungi lain- nya. Salah satu faktor ancaman perburuan adalah penggunaan wilayah jelajah satwa ini dalam alih fungsi atau perubahan per- untukan, seperti perkebunan monokultur, termasuk hutan tanaman industri. Peluang Indonesia Besar Peningkatan Daya Saing Generasi Muda Mendesak JAKARTA, KOMPAS — Indonesia berpeluang besar untuk unggul dalam persaingan pasar tenaga kerja di tingkat internasional. Peluang ini bisa dilihat dari komposisi penduduk yang semakin didominasi usia muda dengan latar belakang pendidikan tinggi. Keterampilan harus ditingkatkan sejalan dengan sinergi pemerintah dan pelaku industri. Hal itu diungkapkan Tadjudin Nur Effendi, pengamat ketenaga- kerjaan dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, dalam diskusi Teras Kita bertemakan ”Pasar Tenaga Kerja Indonesia di Tengah Tantangan Global dan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)” di Kampus Magister Ma- najemen UGM Saharjo, Jakarta Selatan, Sabtu (27/2). Diskusi yang digelar bersama harian Ko m p a s , Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Ka- gama), dan Sonora Network itu menghadirkan Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Su- santo, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Hariyadi B Sukamda- ni, anggota Majelis Pengembang- an Profesi Kedokteran Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Dien Kurnianty, serta Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Tenaga Kerja Khairul An- war sebagai pembicara. Tadjudin menyam- paikan, pada 2014, se- banyak 30 persen dari total penduduk Indo- nesia berusia 15-30 ta- hun. Jumlah ini diper- kirakan terus meningkat hingga periode 2020-2025. Saat itu, Indonesia mendapatkan bo- nus demografi. Kepiawaian anak muda mulai terlihat. Di tingkat internasional, beberapa orang di antara mereka mendapat pujian atas karya kre- atif, antara lain animasi dan pro- duk teknologi informasi. ”Negara pesaing, seperti Malaysia, Thailand, dan Tiong- kok, justru tengah mengalami pe- nurunan jumlah anak mu- da. Tiongkok bahkan memberlakukan kebi- jakan dua anak di se- tiap keluarga. Kondisi ini harus jadi momen- tum bagi Pemerintah Indonesia untuk me- ningkatkan kualitas daya saing tenaga kerjanya,” u j a r ny a . Langkah itu tidak mudah di- lakukan. Berbagai masalah men- dasar pun mendesak diperbaiki. Sebagai contoh, hingga sekarang MEDIA SOSIAL Mau Jadi ”Youtuber”atau ”Travel Writer”? (Bersambung ke hal 15 kol 1-4) Revolusi dunia digital bergerak sedemikian cepat sehingga siapa pun yang lambat akhirnya tiada. Secara global, dalam sepekan, dua sampai tiga profesi punah, sekaligus muncul tiga sampai empat profesi baru. Pemicunya, antara lain, perkem- bangan media sosial. H ujan mengguyur kawasan Duren Tiga, Jakarta, Se- nin (22/2) petang, mem- buat suasana kantor Internet Da- ta Center (IDC) Indo- nesia kian dingin. Na- mun, jari-jari M Unggul Kirindi (21), IT support, berlari di papan ketik laptop, sementara bahunya terangkat ting- gi, menjepit telepon pintarnya agar tidak jatuh. Entah si penelepon ada di mana, yang jelas dia ke- sulitan mengakses berkas digital dalam layanan komputasi awan perusahaan tempat Unggul yang juga beralamat di Jakarta Sela- tan. ”Yang gagal diakses itu ber- kas digital yang mana?” Di seberang, si penelepon bi- cara panjang. Unggul mengang- guk tanpa suara, jemarinya terus mengetik program komputasi awan, memeriksa keluhan si pe- nelepon. Dalam sebuah jendela berlatar hitam di layar laptopnya, ia me- ngetik perintah kompu- tasi dan memeriksa per- gerakan data oleh para pelanggan. ”Oke, segera saya cek satu-satu, ya Oom. Saya jaga sampai sekitar pu- kul 00.00, moga-moga s e l e sa i , ” ujar Unggul sebelum mengakhiri percakapan. ”Ya, begini, ha-ha-ha. Saya su- dah sejak Jumat menginap di kantor IDC. Kan, s e r ve r perusa- haan saya bekerja disimpan di Baca Juga soal Kehidupan Dulu Angon Bebek, Kini Berternak Blog HAL 24 Layanan Pelanggan Layanan Pelanggan Layanan Pelanggan Layanan Pelanggan Layanan Pelanggan Layanan Pelanggan Layanan Pelanggan Layanan Pelanggan Layanan Pelanggan Layanan Pelanggan Layanan Pelanggan Layanan Pelanggan 236 -50 -50 -50 -50 TERBIT 32 HALAMAN + KLASIKA Layanan Pelanggan Layanan Pelanggan Layanan Pelanggan Layanan Pelanggan -50 -50 -50 -51 TERBIT 32 HALAMAN + KLASIKA Layanan Pelanggan Layanan Pelanggan Layanan Pelanggan Layanan Pelanggan -50 -50 -50 -50 TERBIT 32 HALAMAN + KLASIKA Layanan Pelanggan Layanan Pelanggan Layanan Pelanggan Layanan Pelanggan -50 -50 -50 -51 TERBIT 32 HALAMAN + KLASIKA Layanan Pelanggan Layanan Pelanggan Layanan Pelanggan Layanan Pelanggan Layanan Pelanggan Layanan Pelanggan Layanan Pelanggan Layanan Pelanggan Layanan Pelanggan Layanan Pelanggan Layanan Pelanggan Layanan Pelanggan -50 -50 -50 -50 TERBIT 32 HALAMAN + KLASIKA Layanan Pelanggan Layanan Pelanggan Layanan Pelanggan Layanan Pelanggan -50 -50 -50 -51 TERBIT 32 HALAMAN + KLASIKA Layanan Pelanggan Layanan Pelanggan Layanan Pelanggan Layanan Pelanggan -50 -50 -50 -50 TERBIT 32 HALAMAN + KLASIKA Layanan Pelanggan Layanan Pelanggan Layanan Pelanggan -50 -50 -50 -51 GENCATAN SENJATA SURIAH Sejumlah Area Relatif Tenang GAZIANTEP, SABTU — Ke- sepakatan gencatan senjata, yang mulai berlaku efektif Jum- at (26/2) tengah malam, relatif dipatuhi semua pihak yang ber- tikai. Kondisi itu tampak dari sepinya garis depan pertempur- an yang tanpa kontak tembak dan saling serang yang berarti. Kesepakatan gencatan senja- ta dan penghentian saling se- rang itu dimulai Jumat pukul 22.00 waktu setempat. Kondisi relatif tenang diakui Utusan Khusus Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) untuk Suriah Staffan de Mistura meski dia juga membenarkan ada penye- lidikan atas satu pelanggaran. Sementara Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama memperingatkan Presiden Su- riah Bashar al-Assad dan seku- tunya, Rusia, untuk patuh lan- taran saat ini ”dunia tengah menyoroti Suriah”. Kesepakatan gencatan sen- jata dilaksanakan serta meng- ikat pasukan pemerintah Da- maskus dan kelompok pembe- rontak, kecuali dua kelompok teroris. Penebar teror itu adalah kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) serta Front Nusra yang berafiliasi ke ke- lompok teroris Al Qaeda. Dalam lima tahun terakhir, peperangan yang berkecamuk di Suriah telah menewaskan se- dikitnya 250.000 orang dan ju- taan orang lainnya dipaksa mengungsi, sebagian ke Eropa. Bom mobil Beberapa jam setelah kesepa- katan gencatan senjata, sebuah bom mobil meledak dan me- newaskan dua orang di kota yang diduduki militer Damas- kus, kota Salamiyeh, Hama. Kantor berita Suriah menga- barkan, hingga saat ini belum ada pihak yang mengaku ber- tanggung jawab. Kelompok pemantau hak asasi manusia Suriah menya- takan, tembakan masih terde- ngar di dekat Aleppo. Wilayah lain relatif tenang. Lebih lanjut, De Mistura mengatakan, proses perunding- an damai akan dilanjutkan 7 Maret mendatang, terutama jika kesepakatan gencatan senjata kali ini bisa berlanjut dan dipatuhi semua pihak. Meski demikian, dia juga mengakui adanya kemungkinan sejumlah pihak berupaya me- langgar atau merusak gencatan senjata tersebut. Pihak Rusia juga sebelumnya telah mengatakan akan terus menggempur kedudukan para milisi. Aktivitas serangan jet-jet tempur dan pengeboman oleh Rusia dilaporkan pada Jumat memang masih terus mening- kat, terutama di lokasi-lokasi yang dianggap sebagai pusat ke- kuatan pasukan pemberontak. Namun, Kremlin membantah bertanggung jawab atas serang- an-serangan bom di sekitar Da- maskus dan Aleppo tersebut. ”Angkatan Udara Rusia su- dah sepenuhnya menghentikan aktivitas pengeboman di area hijau,” ujar pejabat senior perwakilan angkatan bersenjata Rusia, Sergei Rudskoi. Kesepakatan gencatan sen- jata tersebut diperantarai AS dan Rusia dengan dukungan PBB. Hal itu bertujuan agar pihak-pihak terkait bisa menya- lurkan bantuan-bantuan kema- nusiaan. ( A F P/ DWA ) (Bersambung ke hal 15 kol 5-7) KOMPAS/LUCKY PRANSISKA Karyawan Provetic bekerja menganalisis data dari media sosial di kantornya di Jakarta Selatan, Rabu ( 24/2 ) . OLEH MOHAMMAD HILMI FAIQ, ARYO WISANG- GENI, & DWI AS SETIANINGSIH u Medsos dan Pesohor Zaman sekarang, siapa pun yang tak hadir dalam dunia media so- sial alias medsos seperti berada dalam dimensi dunia yang asing. Pesohor sekalipun terdorong un- tuk bermain-main dengan med- sos. Demi kegemaran posting fo- to, penyanyi belia Wizzy, misal- nya, tanpa mengedit foto terlebih dahulu. Bagi Lola Amaria, med- sos menjadi etalase virtual perja- lanan proyek filmnya. Bagi Ati- qah Hasiholan, meski seru ber- main medsos, bangun tidur tidak boleh langsung pegang ponsel.... NAMA & PERISTIWA/HAL 16 (Bersambung ke hal 15 kol 5-7) KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH Aparat kepolisian memusnahkan 54 hektar ladang ganja di Desa Pulo, Kelurahan Lamteuba, Kecamatan Seulimeum, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Sabtu (27/2). Total ladang ganja yang ditemukan dan dimusnahkan Polda Aceh dari Januari hingga 27 Februari 2016 mencapai sekitar 132 hektar. Jumlah ladang ganja yang ditemukan dan dimusnahkan di Aceh selama dua tahun terakhir terus bertambah, yakni dari 145 hektar pada 2014 menjadi 235,5 hektar pada 2015. Pemusnahan Ladang Ganja

Upload: others

Post on 18-Nov-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KO M PA SSoca: Evie Yulin HAL 17 GAJAH SUMATERA Kematian Cenderung Dibiarkan JAMBI, KOMPAS /Dari 152 kasus kematian gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) selama 2012-sekarang,

A M A N A T H A T I N U R A N I R A K Y A T

TERBIT 64 HALAMANNOMOR 001 TAHUN KE 45

Online: w w w. ko m p a s p r i n t . c o mE -mail: ko m p a s @ ko m p a s. c o m

Te l e p o n : RedaksiIklanSirkulasi

(021)(021)(021)

5347710536799092 5 6 76 0 0 0

HARIAN UNTUK UMUMTERBIT SEJAK 28 JUNI 1965

Pendiri: P.K. Ojong (1920-1980)Jakob Oetama

M I N G G U2 8 F E B R U A R I 2 0 1 6

KO M PA SHarga langganan Rp 9 8.0 0 0, —Harga eceran Rp 4 . 5 0 0, —

Perjalanan: M a ka u ,Mengekalkan Masa Lalu HAL 25

Aksen: Bersahaja yangTetap Gaya HAL 18

Soca:Evie Yulin HAL 17

GAJAH SUMATERA

Kematian Cenderung DibiarkanJAMBI, KOMPAS — Dari 152kasus kematian gajah sumatera(Elephas maximus sumatranus)selama 2012-sekarang, hanya ti-ga kasus yang bisa diungkapaparat penegak hukum. Sebagi-an besar kasus mengendap be-gitu saja tanpa pernah berhasilmenjerat pelaku. Bahkan, kasusini diduga melibatkan aparat.

Empat kasus itu salah satu-nya pembantaian gajah PapaGenk di Aceh pada 2012 yangmelibatkan 14 pelaku. Di mejahijau, tersangka hanya dijerathukuman percobaan 8 bulan.Kasus lain adalah pengungkap-an jaringan pemburu gading diRiau. Dalam persidangan diPengadilan Negeri Bengkalisdan Pangkalan Kerinci, dua ka-sus yang melibatkan jaringansama itu, pelaku dijerat antara12-13 bulan dan 2 tahun 6 bulan

penjara. Namun, pada persi-dangan kedua, Fadli, pemodaldan otak perburuan gading itu,tidak terbebas dari status seba-gai terdakwa.

”Sangat sedikit kasus yangbisa diungkap hingga menjeratpelaku. Selebihnya menguapdalam proses hukum,” kata Ke-tua Forum Konservasi GajahIndonesia Krismanko Padang,Sabtu (27/2), di Jambi.

Direktur Jenderal PenegakanHukum Lingkungan Hidup danKehutanan Kementerian Ling-kungan Hidup dan Kehutanan(KLHK) Rasio Ridho Sani me-nilai, kematian 152 gajah padarentang 2012-2015 menunjuk-kan, ancaman gangguan padakawasan hutan masih tinggi. Se-lain meningkatkan pengaman-an kawasan hutan dan penegak-an hukum pada kasus tumbuh-

an dan satwa liar, perbaikanatas peruntukan dan alih fungsihutan pun diperlukan guna me-nekan kematian gajah akibatperburuan atau konflik denganmanusia. ”Kalau kawasan (hu-tan) kita aman, tumbuhan dansatwa liar di dalamnya akanterlindungi dari ancaman pem-balakan liar, perambahan, alihfungsi, dan perburuan,” ujar -ny a .

Kematian gajah akibat per-buruan bisa terjadi pula padaspesies satwa dilindungi lain-nya. Salah satu faktor ancamanperburuan adalah penggunaanwilayah jelajah satwa ini dalamalih fungsi atau perubahan per-untukan, seperti perkebunanmonokultur, termasuk hutantanaman industri.

Peluang Indonesia BesarPeningkatan Daya Saing Generasi Muda Mendesak

JAKARTA, KOMPAS — Indonesia berpeluang besaruntuk unggul dalam persaingan pasar tenaga kerjadi tingkat internasional. Peluang ini bisa dilihat darikomposisi penduduk yang semakin didominasi usiamuda dengan latar belakang pendidikan tinggi.Keterampilan harus ditingkatkan sejalan dengansinergi pemerintah dan pelaku industri.

Hal itu diungkapkan TadjudinNur Effendi, pengamat ketenaga-kerjaan dari Universitas GadjahMada (UGM), Yogyakarta, dalamdiskusi Teras Kita bertemakan”Pasar Tenaga Kerja Indonesia diTengah Tantangan Global danMasyarakat Ekonomi ASEAN(MEA)” di Kampus Magister Ma-najemen UGM Saharjo, Jakarta

Selatan, Sabtu (27/2).Diskusi yang digelar bersama

harian Ko m p a s , Keluarga AlumniUniversitas Gadjah Mada (Ka-gama), dan Sonora Network itumenghadirkan Direktur UtamaBPJS Ketenagakerjaan Agus Su-santo, Ketua Asosiasi PengusahaIndonesia Hariyadi B Sukamda-ni, anggota Majelis Pengembang-

an Profesi Kedokteran PengurusBesar Ikatan Dokter IndonesiaDien Kurnianty, serta DirekturJenderal Pembinaan Pelatihandan Produktivitas KementerianTenaga Kerja Khairul An-war sebagai pembicara.

Tadjudin menyam-paikan, pada 2014, se-banyak 30 persen daritotal penduduk Indo-nesia berusia 15-30 ta-hun. Jumlah ini diper-kirakan terus meningkathingga periode 2020-2025. Saatitu, Indonesia mendapatkan bo-nus demografi.

Kepiawaian anak muda mulaiterlihat. Di tingkat internasional,beberapa orang di antara merekamendapat pujian atas karya kre-

atif, antara lain animasi dan pro-duk teknologi informasi.

”Negara pesaing, sepertiMalaysia, Thailand, dan Tiong-kok, justru tengah mengalami pe-

nurunan jumlah anak mu-da. Tiongkok bahkan

memberlakukan kebi-jakan dua anak di se-tiap keluarga. Kondisiini harus jadi momen-

tum bagi PemerintahIndonesia untuk me-

ningkatkan kualitas dayasaing tenaga kerjanya,” u j a r ny a .

Langkah itu tidak mudah di-lakukan. Berbagai masalah men-dasar pun mendesak diperbaiki.Sebagai contoh, hingga sekarang

MEDIA SOSIAL

Mau Jadi ”Yo u t u b e r ” atau ”Travel Writer”?

(Bersambung ke hal 15 kol 1-4)

Revolusi dunia digitalbergerak sedemikiancepat sehingga siapapun yang lambatakhirnya tiada. Secaraglobal, dalam sepekan,dua sampai tiga profesipunah, sekaligus muncultiga sampai empatprofesi baru. Pemicunya,antara lain, perkem-bangan media sosial.

Hujan mengguyur kawasanDuren Tiga, Jakarta, Se-nin (22/2) petang, mem-

buat suasana kantor Internet Da-ta Center (IDC) Indo-nesia kian dingin. Na-mun, jari-jari M UnggulKirindi (21), IT support,berlari di papan ketiklaptop, sementarabahunya terangkat ting-gi, menjepit teleponpintarnya agar tidakjatuh.

Entah si peneleponada di mana, yang jelas dia ke-sulitan mengakses berkas digitaldalam layanan komputasi awanperusahaan tempat Unggul yangjuga beralamat di Jakarta Sela-tan. ”Yang gagal diakses itu ber-kas digital yang mana?”

Di seberang, si penelepon bi-

cara panjang. Unggul mengang-guk tanpa suara, jemarinya terusmengetik program komputasiawan, memeriksa keluhan si pe-

nelepon. Dalam sebuahjendela berlatar hitam dilayar laptopnya, ia me-ngetik perintah kompu-tasi dan memeriksa per-gerakan data oleh parapelanggan.

”Oke, segera saya ceksatu-satu, ya Oom. Sayajaga sampai sekitar pu-kul 00.00, moga-moga

s e l e sa i , ” ujar Unggul sebelummengakhiri percakapan.

”Ya, begini, ha-ha-ha. Saya su-dah sejak Jumat menginap dikantor IDC. Kan, s e r ve r perusa -haan saya bekerja disimpan di

Baca JugasoalKe h i d u p a n

Dulu AngonBebek, KiniBerternak Blog

HAL 24

Layanan PelangganLayanan PelangganLayanan PelangganLayanan PelangganLayanan PelangganLayanan PelangganLayanan PelangganLayanan PelangganLayanan PelangganLayanan PelangganLayanan PelangganLayanan Pelanggan

236 -50-50-50-50TERBIT 32 HALAMAN + KLASIKA

Layanan PelangganLayanan PelangganLayanan PelangganLayanan Pelanggan

-50-50-50-51TERBIT 32 HALAMAN + KLASIKA

Layanan PelangganLayanan PelangganLayanan PelangganLayanan Pelanggan

-50-50-50-50TERBIT 32 HALAMAN + KLASIKA

Layanan PelangganLayanan PelangganLayanan PelangganLayanan Pelanggan

-50-50-50-51TERBIT 32 HALAMAN + KLASIKA

Layanan PelangganLayanan PelangganLayanan PelangganLayanan PelangganLayanan PelangganLayanan PelangganLayanan PelangganLayanan PelangganLayanan PelangganLayanan PelangganLayanan PelangganLayanan Pelanggan

-50-50-50-50TERBIT 32 HALAMAN + KLASIKA

Layanan PelangganLayanan PelangganLayanan PelangganLayanan Pelanggan

-50-50-50-51TERBIT 32 HALAMAN + KLASIKA

Layanan PelangganLayanan PelangganLayanan PelangganLayanan Pelanggan

-50-50-50-50TERBIT 32 HALAMAN + KLASIKA

Layanan PelangganLayanan PelangganLayanan Pelanggan

-50-50-50-51

GENCATAN SENJATA SURIAH

Sejumlah Area Relatif TenangGAZIANTEP, SABTU — Ke -sepakatan gencatan senjata,yang mulai berlaku efektif Jum-at (26/2) tengah malam, relatifdipatuhi semua pihak yang ber-tikai. Kondisi itu tampak darisepinya garis depan pertempur-an yang tanpa kontak tembakdan saling serang yang berarti.

Kesepakatan gencatan senja-ta dan penghentian saling se-rang itu dimulai Jumat pukul22.00 waktu setempat. Kondisirelatif tenang diakui UtusanKhusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk SuriahStaffan de Mistura meski diajuga membenarkan ada penye-lidikan atas satu pelanggaran.

Sementara Presiden AmerikaSerikat (AS) Barack Obamamemperingatkan Presiden Su-riah Bashar al-Assad dan seku-tunya, Rusia, untuk patuh lan-taran saat ini ”dunia tengahmenyoroti Suriah”.

Kesepakatan gencatan sen-jata dilaksanakan serta meng-ikat pasukan pemerintah Da-maskus dan kelompok pembe-rontak, kecuali dua kelompokteroris. Penebar teror itu adalahkelompok Negara Islam di Irak

dan Suriah (NIIS) serta FrontNusra yang berafiliasi ke ke-lompok teroris Al Qaeda.

Dalam lima tahun terakhir,peperangan yang berkecamukdi Suriah telah menewaskan se-dikitnya 250.000 orang dan ju-taan orang lainnya dipaksamengungsi, sebagian ke Eropa.

Bom mobilBeberapa jam setelah kesepa-

katan gencatan senjata, sebuahbom mobil meledak dan me-newaskan dua orang di kotayang diduduki militer Damas-kus, kota Salamiyeh, Hama.Kantor berita Suriah menga-barkan, hingga saat ini belumada pihak yang mengaku ber-tanggung jawab.

Kelompok pemantau hakasasi manusia Suriah menya-takan, tembakan masih terde-ngar di dekat Aleppo. Wilayahlain relatif tenang.

Lebih lanjut, De Misturamengatakan, proses perunding-an damai akan dilanjutkan 7Maret mendatang, terutamajika kesepakatan gencatansenjata kali ini bisa berlanjutdan dipatuhi semua pihak.

Meski demikian, dia jugamengakui adanya kemungkinansejumlah pihak berupaya me-langgar atau merusak gencatansenjata tersebut.

Pihak Rusia juga sebelumnyatelah mengatakan akan terusmenggempur kedudukan paramilisi.

Aktivitas serangan jet-jettempur dan pengeboman olehRusia dilaporkan pada Jumatmemang masih terus mening-kat, terutama di lokasi-lokasiyang dianggap sebagai pusat ke-kuatan pasukan pemberontak.Namun, Kremlin membantahbertanggung jawab atas serang-an-serangan bom di sekitar Da-maskus dan Aleppo tersebut.

”Angkatan Udara Rusia su-dah sepenuhnya menghentikanaktivitas pengeboman di areahijau,” ujar pejabat seniorperwakilan angkatan bersenjataRusia, Sergei Rudskoi.

Kesepakatan gencatan sen-jata tersebut diperantarai ASdan Rusia dengan dukunganPBB. Hal itu bertujuan agarpihak-pihak terkait bisa menya-lurkan bantuan-bantuan kema-nusiaan. ( A F P/ DWA )

(Bersambung ke hal 15 kol 5-7)

KOMPAS/LUCKY PRANSISKA

Karyawan Provetic bekerja menganalisis data dari media sosial di kantornya di Jakarta Selatan, Rabu( 24/2 ) .

OLEH MOHAMMAD HILMIFAIQ, ARYO WISANG-GENI, & DWI ASSETIANINGSIH

Medsos dan Pesohor

Zaman sekarang, siapa pun yangtak hadir dalam dunia media so-sial alias medsos seperti beradadalam dimensi dunia yang asing.Pesohor sekalipun terdorong un-tuk bermain-main dengan med-sos. Demi kegemaran posting fo -to, penyanyi belia Wizzy, misal-nya, tanpa mengedit foto terlebihdahulu. Bagi Lola Amaria, med-sos menjadi etalase virtual perja-lanan proyek filmnya. Bagi Ati-qah Hasiholan, meski seru ber-main medsos, bangun tidur tidakboleh langsung pegang ponsel....

NAMA & PERISTIWA/HAL 16

(Bersambung ke hal 15 kol 5-7)

KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH

Aparat kepolisian memusnahkan 54 hektar ladang ganja di Desa Pulo, Kelurahan Lamteuba, Kecamatan Seulimeum, Kabupaten AcehBesar, Aceh, Sabtu (27/2). Total ladang ganja yang ditemukan dan dimusnahkan Polda Aceh dari Januari hingga 27 Februari 2016 mencapaisekitar 132 hektar. Jumlah ladang ganja yang ditemukan dan dimusnahkan di Aceh selama dua tahun terakhir terus bertambah, yakni dari145 hektar pada 2014 menjadi 235,5 hektar pada 2015.

Pemusnahan Ladang Ganja