kitab mormon : kedudukan dan fungsinya bagi gereja yesus...

115
Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus Kristus Dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir (OSZA) SKRIPSI Skripsi diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Agama (S.Ag) Disusun Oleh : NOVI KARYAHTI NIM : 1113032100027 PROGRAM STUDI STUDI AGAMA- AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H / 2020 M

Upload: others

Post on 08-Mar-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja

Yesus Kristus Dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir

(OSZA)

SKRIPSI

Skripsi diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Agama (S.Ag)

Disusun Oleh :

NOVI KARYAHTI

NIM : 1113032100027

PROGRAM STUDI

STUDI AGAMA- AGAMA

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H / 2020 M

Page 2: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,
Page 3: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,
Page 4: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,
Page 5: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

iv

ABSTRAK

Novi Karyahti

Judul Skripsi : “Kitab Mormon: Sejarah Kedudukan dan Fungsinya Bagi

Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir (OSZA)”

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah munculnya dan kodifikasi

Kitab Suci Mormon, untuk mengetahui bagaimana kedudukan dan

penggunaannya dalam Gereja Yesus Kristus dan memahami fungsi Alkitab

terhadap Kitab Mormon serta hubungan yang dibangun keduanya.

Dalam Melakukan penelitian ini, penulis menggunakan penelitian Deskriptif

analisis, penulis mewawancarai narasumber langsung dari Misionaris Gereja

Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir serta berkunjung ke Kantor

Gereja Yesus Kristus untuk mengetahui informasi mengenai Kitab Mormon.

Metode yang digunakan dalam Penulisan ini menggunakan Metode

penelitian Kualitatif. Penelitian Kualitatif merupakan prosedur penelitian yang

akan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dan lisan dari perilaku

seseorang yang dapat diamati.

Hasil peneliatian menyimpulkan Joseph Smith seorang Nabi dan pendiri

agama Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir mendapatkan

petunjuk wahyu dari Allah mengenai keberadaan Kitab Suci Mormon yang

awalnya berasal dari Lempingan-lempingan emas yang kemudian ditulis dan

diterjemahkan Oleh Joseph Smith kedalam Bahasa Inggris. Gereja Yesus Kristus

dari Orang-orang Suci Zaman Akhir mengakui Alkitab sebagai wahyu dari Allah.

Alkitab merupakan rekanan dari Kitab Mormon dan Kitab Mormon melengkapi

dan menyempurnakan Alkitab dalam memulihkan ajaran-ajaran dari Allah.

Kata Kunci : Kitab Mormon, Alkitab, Joseph Smith, Gereja Yesus Kristus dari

Orang-orang Suci Zaman Akhir.

Page 6: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

v

KATA PENGANTAR

Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT untuk segala berkat dan rahmat-

Nya, yang telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

Skripsi yang berjudul ―Kitab Mormon: Sejarah Kedudukan dan Fungsinya Bagi

Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir (OSZA)‖, Untuk

meraih gelar Sarjana Agama di Program Studi Agama-Agama Fakultas

Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sholawat serta salam tersampaikan

kepada Nabi Muhammad SAW beserta para sahabat dan keluarganya, semoga

kelak kita semua mendapat rahmat dan Syafaat beliau.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna,

hal itu disadari karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki

penulis. Besar harapan penulis, semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis

khususnya dan bagi pihak lain pada umumnya. Dalam penyusunan Skripsi ini,

penulis banyak mendapat pelajaran, motivasi, bimbingan yang sangat berharga

dan bantuan dari berbagai pihak.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada orang-orang yang penulis hormati dan cintai yang

membantu secara langsung maupun tidak langsung selama penulis menimba ilmu

dikampus tercinta hingga penyelesaian skripsi ini.

1. Bapak Drs. Dadi Darmadi, MA. Selaku Dosen Pembimbing Penulis

yang dengan tulus dan sangat baik memberikan arahan dan

pandangan-pandangan agar skripsi ini memperoleh hasil yang

memuaskan. Semoga Allah SWT selalu memberikan kesehatan dan

kemudahan bagi beliau dan keluarga.

2. Bapak Prof Kautsar Azhari Noer, selaku Dosen Penasehat Akademik

Penulis yang telah memberikan solusi dan bantuan ketika penulis

berkonsultasi sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan

baik.

Page 7: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

vi

3. Bapak Dr. Yusuf Rahman, MA. Sebagai Dekan Fakultas Ushuluddin

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta jajaran Dekanat, semoga

Bapak diberikan kesehatan dan kelancaran dalam memimpin

Ushuluddin.

4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa, MA. sebagai Ketua

dan Sekertaris Program Studi, Studi Agama-Agama yang selalu

memberikan dukungan terhadap penulis dalam mengerjakan Skripsi

juga setiap proses birokrasi dan administrasi di Prodi. Semoga Allah

SWT membalas kebaikan Bapak dan Ibu dengan kelimpahan berkah

dan karunia yang luarbiasa.

5. Seluruh Dosen Fakultas Ushuluddin yang telah dengan sabar

memberikan ilmu dalam setiap Mata Kuliah yang diikuti penulis,

khususnya bagi Dosen-Dosen Program Studi Agama-Agama. Semoga

kesehatan dan kesuksesan selalu menyertai beliau-beliau.

6. Seluruh Staff dan Karyawan di Bagian Tata Usaha dan Fakultas

Ushuluddin, terutama Bapak Toto Tohari, M.Ag. yang telah

membantu penulis dalam setiap birokrasi dan administrasi kampus di

Ushuluddin. Semoga Allah SWT membalas dengan keberkahan dan

karunia berlimpah untuk Bapak dan Ibu sekalian.

7. Para Karyawan/Karyawati Perpustakaan Utama dan Fakultas

Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah menyediakan

fasilitas untuk penulis dalam memperoleh referensi pada masa studi

hingga penyelesaian penulisan skripsi ini. Terimakasih untuk

pelayanan yang begitu ramah kepada penulis dan seluruh Mahasiswa.

8. Para Misionaris Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman

Akhir (OSZA), Elder Nelson, Elder Nielsen, Elder Asmadi, dan Elder

Siregar yang telah bersedia menjadi narasumber bagi penulis untuk

memberikan informasi-informasi yang penulis perlukan untuk

menyelesaikan skripsi ini.

9. Ibunda tercinta Chairiyah dan Almarhum Ayahanda tersayang Bapak

Karli Suantoro yang dengan tulus merawat, mendidik, dan

Page 8: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

vii

memberikan support baik moral maupun material, serta doa-doa yang

tak pernah putus dipanjatkan untuk kebaikan dan kebahagiaan anak-

anaknya. Kemudian Kakak-kakak yang penulis sayangi yaitu, K.

Gema Haryanto, Nursini Karyahti, Gema K. Hariyanto, Siti Rodiah,

Parta Suandana dan adik penulis yaitu, Afrida Karyahti yang

senantiasa mendoakan yang terbaik bagi penulis dan selalu

memberikan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan studi.

Terimakasih untuk limpahan kasih sayang yang begitu tulus, semoga

Allah SWT senantisa memberikan kesehatan, keberkahan dan

kebahagiaan untuk kalian semua.

10. Suami tercinta yaitu, Asep Mutibyan yang telah membantu,

mendukung, mendampingi dan mendoakan penulis untuk

menyelesaikan studi. Putra pertamaku yaitu, Akhtar Haikal Mutibyan

yang menjadi penyemangat penulis lahir dan batin, terimakasih telah

menjadi anak yang baik. Keluarga baruku di Sukabumi, terimakasih

untuk doa yang tak pernah henti dipanjatkan untuk keluarga kecil

kami. Semoga kalian selalu sehat, senantiasa berada dalam lindungan

dan kasih sayang Allah SWT.

11. Untuk kawan-kawan dan sahabat-sahabat dalam Program Studi SAA

2013 yang berjuang bersama dalam proses pembelajaran di

Ushuluddin, terkhusus untuk sahabat-sahabat penulis yaitu, Mursanah,

S.Ag, Fuji Ayu Amalia, Pipit Fitrianti, Yuliana, S.Ag, Fadilah Yusuf,

Sarah Muthia Maghfiroh, S.Ag (lala), Nur Fitri Barliyana (Fitri).

Semoga mereka selalu dalam lindungan Allah SWT.

12. Sahabat-sahabat penulis Elza Mahfudzoh, Dena Nuraida, Retno

Rahayu, Dwijayanti Ayuningtyas, terimakasih untuk support kalian

kepada penulis, semoga Allah SWT melindungi kalian selalu.

Begitu berartinya peran-peran beliau semua, namun penulis hanya bisa

mendokan semoga beliau-beliau mendapatkan imbalan yang sepantasnya dan

mendapatkan Ridho dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah

Page 9: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

viii

ini masih jauh dari sempurna dan perlu untuk dikembangkan lagi dalam karya-

karya ilmiah selanjutnya dari berbagai pihak. .

Tangerang , Juli 2020

Penulis

Page 10: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. i

LEMBAR PERNYATAAN SKRIPSI ................................................................. ii

ABSTRAK ............................................................................................................. iii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv

DAFTAR ISI .......................................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ....................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 6

D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 6

E. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 7

F. Metodologi Penelitian ..................................................................... 8

G. Sistematika Penulisan ...................................................................... 10

BAB II GAMBARAN UMUM KITAB SUCI ................................................. 12

A. Pengertian Kitab Suci ...................................................................... 12

B. Aspek-aspek dalam Kitab Suci ........................................................ 14

C. Kedudukan Kitab Suci ..................................................................... 29

D. Fungsi Kitab Suci ............................................................................ 30

BAB III SEJARAH DAN KEDUDUKAN KITAB MORMON ...................... 33

A. Biografi Penulis Kitab Mormon ...................................................... 33

B. Proses Kodifikasi Kitab Mormon dan Sejarah Gereja Yesus Kristus

dari Orang-orang Suci Zaman Akhir ............................................... 35

C. Otoritas Kebenaran Kitab Mormon ................................................. 52

D. Kedudukan dan Penggunaan Kitab Mormon dalam Gereja Yesus

Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir .................................. 63

BAB IV FUNGSI KITAB SUCI MORMON DALAM GEREJA YESUS

KRISTUS DARI ORANG-ORANG ZAMAN AKHIR ..................... 65

A. Fungsi Kitab Mormon terhadap Alkitab.......................................... 65

Page 11: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

x

B. Fungsi Kitab Mormon sebagai Rujukan Dogmatika Gereja Yesus

Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir

C. Pandangna dan Sikap Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci

Zaman terhadap Kitab Suci Mormon .............................................. 73

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 76

A. Kesimpulan ...................................................................................... 76

B. Saran ................................................................................................ 76

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 77

LAMPRIAN

GAMBAR

Page 12: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kitab suci merupakan pedoman bagi umat beragama dalam

menjalankan ibadah, dan menjadi kompas hidup bagi setiap penganut agama.

Karena dari kitab suci itulah seseorang dapat mengetahui banyak hal yang

berkaitan dengan agama yang bersangkutan, seperti konsep ketuhanan, ajaran,

ritual-ritual peribadatan, hukum dan peraturan, dan banyak lagi yang lainnya.

Selain itu, kitab suci juga dapat dikatakan sebagai ‗jendela‘ yang bisa

digunakan untuk melihat lebih jauh sebuah agama. Banyak ahli yang dapat

mengetahui dan memahami sebuah agama secara mendalam hanya dengan

mengkaji kitab sucinya. Dari sini kita bisa melihat betapa pentingnya peran

sebuah kitab suci dalam sebuah agama. Peran teks kitab suci, peran yang

telah berjalan selama berabad-abad. Dengan menjadi kitab suci, teks memiliki

peran yang kaya, kompleks, dan kuat dalam kehidupan masyarakat dan

kesalehan pribadi.1

Menurut Wilfred Cantwell Smith kitab suci merupakan realitas dan

konsep yang diwarisi masa lalu, dan terkait dengan sesuatu yang baru dan

plurasime dunia modern. Selama ini kita hanya menerima begitu saja kitab

suci yang sejak dahulu telah ada. Namun, Apa yang kita sebut ‗Kitab Suci‘

ternyata tidak semudah itu untuk kita pahami, dimana kitab-kitab suci itu

berbeda satu sama lain maupun berbeda dalam cara penerimaannya oleh

berbagai era atau kelompok komunitas.2 Kitab suci yang merupakan

kumpulan teks Illahi ada yang berupa tulisan (Scipture) maupun bersifat

lisan/pendengaran (orall/aural), bisa kita katakan sebagai sebuah aktivitas

manusia yang berjalan terus dan penting. Sejumlah kitab suci yang berbeda-

beda ini telah dihargai di seluruh dunia, dan memainkan peran yang sangat

1 Wilfred Cantwell Smith, Kitab Suci Agama-agama (Jakarta: PT MIzan Publika, 2005), h.

4-5. 2 Wilfred Cantwell Smith, Kitab Suci Agama-agama, h. 11.

Page 13: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

2

signifikan, namun beragam, dalam sejarah manusia karena keberadaannya

dinyatakan sebagai kitab suci, dan masing-masing telah terbukti telah dibaca

dengan sejumlah cara yang berbeda, dari abad ke abad, daerah ke daerah,

desa ke kota, dari tempat belajar ke istana. 3

Agama-agama di dunia mengenal beberapa kitab suci, seperti Agama

Islam, dikenal dengan kitab sucinya Al Qur‟an. Begitu juga dengan Kristen,

dengan kitab sucinya yang bernama Alkitab. Agama Yahudi dengan kitab

sucinya yang bernama Tanakh. Agama Buddha dengan kitab sucinya yang

bernama Tripitaka. Agama Hindu dengan Kitab sucinya yang bernama Weda.

Agama Zaratrusta dengan kitab sucinya yang bernama Avesta. Agama

Khonghucu dengan kitab sucinya yang bernama Su Si. Pada beberapa agama

lahir aliran-aliran baru, contohnya Agama Islam dan Agama Kristen masing-

masing dari dua agama tersebut, mengalami pembagian kepada beberapa

aliran. Pada aliran-aliran mayoritas tetap memegang teguh pada kitab sucinya

semula. Tapi dalam perjalanannya, lahir sebuah aliran yang memiliki kitab

suci yang berbeda dari ‗induk‘ agamanya tersebut, salah-satunya aliran

Mormon sebuah sekte dalam Agama Kristen.

Mormonisme menyebut dirinya sebagai ―The Church of Jesus Christ of

the Latter-Day Saints‖ (Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman

Akhir) atau dikenal Gereja Mormon. Gereja Mormon secara resmi berdiri

pada tanggal 6 April 1830 di New York.4 Berdirinya gereja ini

dilatarbelakangi oleh suasana dan iklim keagamaan di wilayah timur laut AS

pada awal abad ke-19. Kebangunan rohani yang besar gelombang pertama

dimulai dari 1740-an dan disusul dengan kebangunan rohani kecil-kecilan.

Namun, pada tahun 1800 kebangunan rohani telah padam sehingga

mengakibatkan semangat dan kehidupan rohani sangat merosot atau berada di

titik terendah di sepanjang sejarah bangsa itu.5

3 Wilfred Cantwell Smith, Kitab Suci Agama-agama, h. 19.

4Stevri I. Lumintang, Keunikan Theologia Kristen di Tengah Kepalsuan (Batu: Departemen

Literatur PPII, 2010), h. 445. 5Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di dalam dan di sekitar Gereja (Jakarta: PT BPK

Gunung Mulia, 1995), h. 343.

Page 14: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

3

Sebagai respons terhadap keadaan pada waktu itu, sejak 1820-an

berlangsunglah kebangunan rohani yang besar gelombang kedua, dengan

tokoh-tokohnya, antara lain Charles G. Finney6 dan Alexander Campbell

7.

Akibatnya, semangat kerohanian dan penginjilan ke dalam dan ke luar negeri

kembali berkobar di negara tersebut. Namun, masing-masing penginjil atau

denominasi menyebut ajarannya sebagai yang paling alkitabiah dan paling

benar.8 Dampaknya adalah orang-orang yang diinjili, termasuk Joseph Smith

9

menjadi bingung dalam memilih ajaran mana yang paling alkitabiah dan

paling benar yang harus diikuti. Ia merasa kekurangan hikmat lalu ia teringat

sebuah ayat yang ada di dalam Alkitab, maka kemudian dia mengikuti nasihat

Alkitab yang berbunyi:

“Tetapi apabila diantara kamu ada yang kekurangan hikmat,

hendaknya ia memintakannya kepada Allah, yang memberikan kepada semua

orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit, maka hal itu

akan diberikan kepadanya.” (Yakobus 1:50).

Joseph Smith memutuskan untuk merenung dan bertanya kepada Allah

apa yang hendaknya dia lakukan. Ketika Joseph berdoa untuk mengetahui

kebenaran, Bapa Surgawi kita dan Yesus Kristus menampak diri kepadanya.

Yesus memberitahu Joseph untuk tidak bergabung dengan gereja mana pun,

karena kesemua sekte itu salah.10

Sejak saat itulah ia memulai pencariannya

dan mendirikan Agama Mormon.

6 Charles G. Finney adalah seorang tokoh gerakan Kesucian Gereja Presbyterian pada abad

ke-19 yang sangat giat mengupayakan kesucian masyarakat, yang salah satunya adalah

bentukeadilan. Ia juga membela hak-hak kaum wanita, mengambil bagian dalam anti perbudakan,

menentang perang dan sebagainya. Aritonang. Berbagai Aliran dalam dan Sekitar Gereja, h. 169. 7 Alexander Campbell adalah salah seorang yang getol sekali menekanan pemulihan

kembali gereja kepada bentuk, ciri, dan tatanan aslinya. Sebagaimana yang dikemukakan dalam

Perjanjian Baru. Ia kemudian membentuk Gereja Baru, Disciples of Christ, yang belakangan

menggunakan nama Christiant Chruch, salah satu Gereja yang cukup besar di Amerika. Aritonnag.

Berbagai Aliran di dalam dan di sekitar Gereja, h. 169. 8Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di dalam dan di sekitar Gereja, h. 344.

9 Joseph Smith adalah seorang pemuda yang kemudian menjadi seorang Nabi dan sebagai

pendiri Agama Mormon. 10

Pemulihan Injil Yesus Kristus (Jakarta: Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci

Zaman Akhir, 2005), h. 11.

Page 15: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

4

Padahal menurut pandangan umat Kristen itu sendiri, melihat bahwa

Mormon sebagai sekte yang menyimpang, menyatakan tidak ada keselamatan

kecuali dalam Agama Kristen (oleh Yesus). Bahwa Yesus adalah Tuhan dan

percaya dalam hatimu bahwa Allah membangkitkan Dia dari antara orang

mati, maka kamu akan diselamatkan. Ini adalah salah satu rumusan iman

yang paling awal akan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan penyelamat. Bagi

orang Kristen, Yesus Kristus adalah segala-galanya.11

Meskipun Mormon sebagai sekte dari Agama Kristen, namun agama

tersebut tidak menjadikan Alkitab sebagai sumber utama dan satu-satunya,

sebagaimana yang ditetapkan oleh doktrin Agama Kristen. Sehingga dalam

beberapa ajarannya sedikit berbeda dari ajaran Kristen, seperti dalam konsep

ketuhanan, keselamatan, hinggan konsep manusia.

Perbedaan-perbedaan tersebut bisa dilihat dari beberapa uraian berikut:

1. Kitab Mormon berkata: Keselamatan diperoleh melalui anugerah dan

usaha (2 Nefi. 25:23). Alkitab berkata: Keselamatan hanya melalui kasih

karunia (anugerah) (Ef. 2:8,9).

2. Kitab Mormon berkata: Kejatuhan manusia adalah suatu bagian penting

rencana Allah (2 Nefi. 2:23-25). Alkitab berkata: Kejatuhan manusia

semata-mata karena pelanggaran manusia terhadap perintah Allah (Rom.

5:12-14).

3. Kitab Mormon berkata: Yesus lahir di Yarusalem (Alma. 7:10). Alkitab

berkata: Yesus lahir di Betlehem (Mat. 2:1).

4. Kitab Mormon berkata: Bayi lahir tanpa dosa/suci (Moroni 8:8). Alkitab

berkata: Sejak dalam kandungan pun bayi sudah berdosa (Maz. 51:7).

5. Kitab Mormon berkata: Jabatan keimamatan tidak hanya untuk suku

Lewi (2 Nefi. 5:26). Alkitab berkata: Jabatan keimamatan adalah hanya

melalui jalur keturunan Harun dan suku Lewi (Bilangan. 3: 9-10).

6. Kitab Mormon berkata: Bait suci diperintahkan akan dibangun di

Amerika (Alma. 16:13). Alkitab berkata: Yarusalem adalah tempat yang

11

Suharyo PR, Katekismus Kristologi (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1994), h. 5.

Page 16: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

5

telah dipilih Allah sebagai satu-satunya untuk membangun bait suci (1

Raj. 8:44-48).

7. Kitab Mormon berkata: Saat penyaliban Yesus, terjadilah kegelapan

selama 3 hari (Halaman. 14:27). Alkitab berkata: Saat penyaliban Yesus,

kegelapan hanya terjadi 3 jam (Luk. 23:44).

8. Kitab Mormon berkata: Ketika peristiwa menara Babel, Yared ternyata

memiliki bahasa yang berbeda dan bertahan dari kekacauan bahasa itu

(Eter. 1:34-35). Alkitab berkata: Ketika peristiwa menara Babel, hanya

ada satu bahasa, yang kemudian dikacaukan oleh Allah (Kej. 11:6-9).

Pengakuan kebenaran Kitab Mormon itu sendiri, tercantum dalam Kitab

Mormon, 1 Nefi 1:3, yaitu: ―Dan aku tahu bahwa catatan yang aku buat

adalah benar; dan aku membuatnya dengan tanganku sendiri; dan aku

membuatnya menurut pengetahuanku.‖

Kitab Mormon diyakini merupakan bukti yang meyakinkan dari

Pemulihan Injil melalui Joseph Smith dan sebuah saksi yang kuat mengenai

Yesus Kristus. Sebagai bagian dari Pemulihan Injil, Allah mengeluarkan

Kitab Mormon: Satu Kesaksian Lagi tentang Yesus Kristus. Oleh kuasa

Allah, Joseph Smith menerjemahkan kitab ini dari sebuah catatan kuno yng

ditulis diatas Lemping-lemping Emas.12

Namun, kebenaran yang disampaikan

oleh Kitab Suci Mormon ada perbedaan dengan Kitab Suci agama Kristen

yaitu, Alkitab. Timbul pertanyaan penulis sesungguhnya Bagaimana Sejarah

Kitab Mormon? Bagaimana Kedudukan Kitab Mormon serta Fungsi Kitab

Mormon dan Alkitab dalam Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci

Zaman Akhir? Maka penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut tentang

―Kitab Mormon: Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus Kristus dari

Orang-orang Zaman Akhir (OSZA).‖

B. Batasan dan Rumusan Masalah

12

OSZA, Pemulihan Injil Yesus Kristus, h. 15.

Page 17: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

6

Agar tidak menjadi sebuah masalah yang nantinya menjadi persoalan

yang rumit, penulis hanya membatasi permasalahan yang akan diteliti dalam (

library research ) ini pada lingkungan sosial, maupun agama. Berdasarkan

latar belakang diatas, maka penulis membatasi dan mengambil pokok

permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana Sejarah Kitab Mormon?

2. Bagaimana Kedudukan Kitab Mormon serta Fungsi Kitab Mormon dan

Alkitab dalam Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman

Akhir?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana sejarah penulisan kitab

Mormon.

2. Untuk mengetahui kedudukan dan penggunaan Kitab Mormon sebagai

sumber ajaran.

3. Untuk mengetahui fungsi dan hubungan Kitab Mormon dengan Alkitab.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Akademis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sebuah kontribusi

ilmiah bagi pengembangan penelitian lanjutan terutama mengenai Kitab

Mormon itu sendiri.

b. Penelitian ini sebagai salah satu syarat untuk memenuhi persyaratan

akhir perkuliahan untuk gelar Strata 1 (S1), Sarjana Agama (S.Ag)

dalam Jurusan Studi Agama-Agama Fakultas Ushuluddin Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Manfaat Praktis

a. Penelitian ini diharapkan penulis dan pembaca dapat mengerti tentang

sejarah penulisan Kitab Mormon.

b. Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi mengenai

latarbelakang tokoh penulis Kitab Mormon.

Page 18: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

7

c. Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi mengenai

kedudukan Kitab Mormon serta fungsi Kitab Mormon dan Alkitab

sebagai pedoman dalam Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci

Zaman Akhir.

E. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka memuat tinjauan atas kepustakaan (literatur) yang

berkaitan dengan topik pembahasan, atau bahkan yang memberikan inspirasi

dan mendasari dilakukannya penelitian. Pustaka yang diulas hendaknya

mencakup pustaka terbaru, dan juga pustaka terbitan lama, yang relevan

dengan bidang yang diteliti.13

Tinjauan pustaka perlu penulis lakukan agar

terhindar dari Plagiatisme. Diantara hasil penelitian tentang agama maupun

yang ada kaitannya dengan judul ini, sepanjang pencarian penulis

menemukan beberapa Tema yang berkaitan dengan Agama Mormon yaitu,

Skripsi Ahmad Paoji tahun 2005, Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ushuluddin yang berjudul ―Eskatologi

dalam Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir (OZA)”.

Skripsi James Tangkawarouw tahun 2016 Mahasiswa Universitas Sam

Ratulangi, Fakultas Ilmu Budaya yang berjudul “Analisis Koherensi pada

Kitab Mormon”. Skripsi Nurdewi Mayang tahun 2017 Mahasiswi Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ushuluddin yang

berjudul ―Konsep Kenabian dalam Doktrin Kristen Mormon.”. Dan Skripsi

Muniri tahun 2019, Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ushuluddin yang berjudul “Konsep Manusia

Dalam Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir.”

Sedangkan tema yang penulis bahas adalah Kitab Mormon : Kedudukan

dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Zaman Akhir

(OSZA), dengan metode analisis deskriptif yang dikombinasikan dalam

bentuk pendekatan teologis, historis, dan sosiologis yang di dalam

13

Hamid Nasuhi, dkk., Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Ciputat: CeQDA (Center for

Quality Development and Assurance), 2007), h. 20.

Page 19: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

8

konteksnya mengarah untuk mengetahui bagaimana kedudukan, fungsi

terhadap Alkitab, otoritas kebenaran serta sejarah kodifikasi Kitab Mormon.

F. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Metode penelitian yang akan peneliti gunakan ialah metode

kualitatif. Metode kualitatif ialah sebuah penelitian yang berusaha

mengungkapkan keadaan yang bersifat alamiah atau faktual apa yang ada

di lokasi tersebut. Penelitian kualitatif tidak hanya menggabungkan

variabel-variabel tunggal melainkan dapat menghubungkan antara

variabel ke variabel lainnya.14

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini dengan tiga

model pendekatan yaitu, pendekatan historis, pendekatan sosiologis dan

pendekatan teologis.

Pendekatan historis ini mengasumsikan bahwa realitas sosial yang

terjadi sekarang ini sebenarnya merupakan hasil proses sejarah yang

terjadi sejak beberapa tahun, ratusan tahun, atau bahkan ribuan tahun

yang lalu.15

Dengan menelaah mengenai sejarah tersebut yang terdapat

pada dokumen masa lampau, buku-buku, maupun arsip yang tersedia.

Pendekatan sosiologis ialah penelitian yang menggunakan logika-logika

dan teori sosiologi baik teori klasik maupun modern untuk

menggambarkan fenomena social keagamaan serta pengaruh suatu

fenomena terhadap fenomena lain.16

Sedangkan pendekatan teologis

merupakan pendekatan yang mengaitkan unsur ketuhanan.

14

M. Sayuthi Ali, Metodologi Penelitian Agama (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2002),

h. 58. 15

Prof. Dr. Mastuhu M.Ed. Metodologi Penelitian Agama Teori dan Praktikh (Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada,2016), h. 149 16

Prof. Dr. Mastuhu, M.Ed. Metodologi Penelitian Agama Teori dan Praktik, h. 128.

Page 20: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

9

3. Sumber Data

a. Sumber Primer

1. Kitab Mormon.

2. Website resmi Gereja OSZA

3. Pemulihan Injil Yesus Kristus.

4. Ensyclopedy Of Mormonism.

5. Saya Tahu Tulisan Suci Benar.

6. Asas-asas Injil.

7. Wawancara dengan Tokoh atau Pembimbing Rohani Agama

Mormon.

b. Sumber Sekunder

Sementara data sekunder penulis dapatkan dari buku-buku

refrensi pelengkap berupa buku-buku, jurnal, dan artikel yang

berkaitan dengan bahan yang sedang penulis teliti.17

1. Berbagai Aliran di dalam dan di Sekitar Gereja.

2. Agama dan Budaya Amerika.

3. Kitab Suci Agama-agama.

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Studi kepustakaan (Library research), Studi kepustakaan ialah suatu

teknik untuk mengumpulkan data dengan cara membedah buku-buku

yang berkaitan dengan tema yang penulis buat sebagai dasar untuk

memperoleh data, baik sebuah data primer maupun data sekunder,

yang bersumber dari buku, majalah, artikel, jurnal, koran dan lain-

lain.

b. Wawancara (interview), dalam suatu penelitian yang bertujuan untuk

mengumpulkan keterangan tentang kehidupan manusia dalam suatu

masyarakat serta pendirian-pendirian mereka itu, merupakan

pembantu utama dalam metode observasi.18

Dalam hal ini penulis

akan melakukan dialog kepada para narasumber yang dianggap

17

Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial (Jakarta: Rajawali Pers, 2008) h. 32. 18

Koentjaningrat, Metode Penelitian Masyarakat (Jakarta : Gramedia, 1986), h. 129.

Page 21: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

10

berkompeten dan mengetahui serta memiliki data-data dan informasi

yang diperlukan dalam penelitian ini. Dalam hal ini penulis

mewawancarai Tokoh-tokoh yang berada di Gereja Mormon serta

Pembimbing Rohani Agama Mormon.

5. Analisa Data

Teknik analisis data yang penulis gunakan adalah metode desktiptif

analitik, yaitu metode yang dilakukan dengan cara menguraikan

sekaligus menganalisis data-data yang menjadi hasil pengkajian dan

pendalaman atas bahan-bahan penelitian. Metode deskriptif lebih banyak

berkaitan dengan kata-kata, di mana semua data-data hasil penelitian

diterjemahkan ke dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tulisan.

Kemudian, data-data yang berbentuk bahasa ini dianalisis sesuai dengan

tujuan penelitian sehingga menghasilkan kesimpulan.19

Dengan menguraikan (deskriptif) dan menganalisa (analitik),

penulis berharap dapat memberikan gambaran secara maksimal atas

objek penelitian yang dikaji dan di dalami dalam penelitian ini. Hasil

kajian dan penelitian dalam skripsi ini disajikan dalam bentuk narasi.

6. Panduan Penulisan

Adapun teknik penulisan dalam Penulisan skripsi ini, Penulis

menggunakan buku Pedoman Akademik Penulisan Karya Ilmiah

(Skripsi, Tesis dan Disertasi) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

diterbitkan CeQDA (Center for Quality Development and Assurance)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013.

G. Sistematika Penulisan

Pembahasan skripsi ini penulis bagi menjadi lima bab dengan

sistematika sebagai berikut:

BAB I Memaparkan pendahuluan berisi latar belakang masalah,

pembatasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, kajian pustaka, metodelogi penelitian, dan sistematika

penulisan.

19

Nyoman Kutha Ratna, Metodologi Penelitian: Kajian Budaya dan Ilmu Sosial

Humaniora Pada Umumnya (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 337.

Page 22: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

11

BAB II Gambaran umum Kitab Suci.

A. Pengertian Kitab Suci.

B. Aspek-aspek dalam Kitab suci.

C. Kedudukan Kitab Suci

D. Fungsi Kitab Suci

BAB III Sejarah dan Kedudukan Kitab Mormon.

A. Biografi Penulis Kitab Mormon.

B. Proses Kodifikasi Kitab Mormon dan Sejarah Gereja Yesus

Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir.

C. Otoritas Kebenaran Kitab Mormon.

D. Kedudukan dan Penggunaan Kitab Mormon dan Alkitab dalam

Kristen Mormon.

BAB IV Fungsi Kitab Suci Mormon dalam Gereja Yesus Kristus dari

Orang-orang Suci Zaman Akhir

A. Fungsi Kitab Mormon terhadap Alkitab dalam Gereja Yesus

Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir

B. Fungsi Kitab Mormon sebagai Rujukan Dogmatika Gereja

Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman

C. Pandangan dan Sikap Gereja Yeus Kristus dari Orang-orang

Suci Zaman Akhir terhadap Kitab Mormon

BAB V Penutup. Meliputi kesimpulan dan saran.

Page 23: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

12

BAB II

GAMBARAN UMUM KITAB SUCI

A. Pengertian Kitab Suci

Kitab suci merupakan gabungan dari dua kata yaitu kitab dan suci.

Kitab menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti buku, bacaan atau

wahyu Tuhan yang dibukukan. Sedangkan suci berarti bersih (dalam arti

keagamaan, seperti tidak kena najis, bebas dari dosa, bebas dari noda, dan

bebas dari cela).1

Sedangkan dalam bahasa Yunani kata kitab berasal dari kata ta biblia

(kitab-kitab). Kemudian, dikenal menjadi sebagai he biblia yang berarti

khusus, kudus atau suci.2 Sedangkan dalam bahasa Arab berasal dari kata

kitabullah yang berarti kitab (secara harfia kitab berarti tulisan, buku, atau

ketetapan) yang berasal dari Tuhan. Term itu mengacu kepada Firman-

firman-Nya yang diwahyukan dalam rangkaian kata-kata kepada setiap nabi

atau rasul-Nya.3

Kitab suci juga umumnya digunakan untuk penyebutan suatu naskah

keagamaan yang bercorak normatif dan merupakan dasar bagi apa yang

dipercaya dan dilakukan oleh kelompok agama atau kepercayaan tertentu

dalam ibadat maupun dalam kehidupan sehari-hari. Isi dari kitab suci dapat

berbentuk ajaran, lagu pujian, mitos, wahyu, kenabian, perintah atau larangan

etis, petunjuk untuk ibadat, hukum, ritus upacara, berita dan kejadian. Isi

kitab suci tersebut dianggap tidak berasal dari sumber kodrati atau manusiawi

belaka. Naskah kitab suci tidak boleh diubah, dan bahasanya pun dianggap

keramat.4 Setiap agama memiliki kitab suci masing-masing. Artinya, walau

mereka mengenal dan mengakui adanya sejumlah kitab suci pada agama lain,

1Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

2St. Darmawijaya, Pr., Seluk Beluk Kitab Suci (Yogyakarta: Kanisius, 2009), h. 23.

3IAIN Syarif Hidayatullah, Ensiklopedia Islam Indonesia (Jakarta: Djambatan, 2002) Jilid

4, h. 640. 4A. Heukuen SJ, Ensiklopedia Gereja (Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka, 2005), Vol.

IV, h. 231.

Page 24: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

13

tapi pedoman ajaran masing-masing agama tetap berdasarkan kitab sucinya

sendiri.5

Dalam ucapan pengantarnya pada sebuah buku karya Wilfred Cantwell

Smith, Prof. Dr. H.M. Amin Abdullah mengatakan, bahwa ada banyak

kesulitan dalam mendefinisikan kitab suci. Diantaranya, pertama, kitab suci

memiliki isi dan bentuk khusus yang berbeda dari satu tradisi ke tradisi,

bahkan didalam satu buah korpus. Didalam kata kitab suci tercakup ritual,

kode legal, mitos dan legenda, catatan sejarah, wahyu Tuhan, visi apokaliptik,

puisi ekstatik, kata-kata para guru dan nabi, himne, dan doa pada tuhan.

Kedua, persoalan kitab suci juga terletak pada cara penyampaiannya. Istilah

kitab suci biasanya merujuk pada teks-teks keagamaan yang telah ditulis.

Padahal, dalam banyak kasus teks-teks suci semula disebarluaskan secara

lisan di tempat ia beredar, dan baru kemudian ditulis. Bahkan teks yang

tertulis pun belum mesti dipandang lebih otoritatif dibandingkan teks-teks

yang lisan. Ketiga, persoalannya terletak pada bagaimana membedakan teks-

teks suci yang utama dari yang dianggap sekunder. Dalam beberapa kasus,

jumlah teks yang dihormati begitu besar dan perbedaan relative antara

otoritas dan sakralitas tidaklah jelas atau tidak penting sehingga semua teks

diklaim sebagai kitab suci.6

Dalam Islam kata kitab tidak hanya diperuntukkan bagi Al-Qur‘an.

Pada konteks tertentu, umat muslim selain mengakui Al-Qur‘an ada juga

beberapa kitab-kitab lain yang diakui oleh muslim yaitu kitab Taurat, Zabur

dan Injil.7 Kitab tersebut diyakini oleh muslim sebagai kitab yang diturunkan

oleh Allah SWT sebelum Al-Qur‘an diturunkan. Beriman dengan kitab-kitab

Allah adalah salah satu dari lima rukun iman yang terdapat dalam Al-Qur‘an.

Itu berarti bahwa umat Islam selain harus mengakui dan menghormati

kedudukan Al-Qur‘an sebagai pedoman hidup yang paling utama, mereka

juga mengakui dan menghormati kedudukan kitab-kitab Allah yang lain

5Abujamin Roham, Ensiklopedi Lintas Agama (Jakarta: Emerald, 2009), h. 418.

6Wilfred Cantwell Smith, Kitab Suci Agama-agama. Penerjemah Dede Iswadi (Jakarta:

PT.Mizan Publika, 2005), h. xi. 7Abujamin Roham, Ensikopedia Lintas Agama, h. 420.

Page 25: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

14

sebagai pedoman hidup yang paling utama bagi umat-umat pada periode

sebelum turunnya Al-Qur‘an.8 Islam juga mengenal Suhuf yaitu lembaran-

lembaran yang dahulu tertulis ayat-ayat suci, sebelum akhirnya dibukukan

pada masa setelah Rasulullah wafat, yang sekarang kita sebut dengan Al-

Qur‘an.

Dalam agama Kristen, yang dimaksud firman Tuhan sendiri adalah

pribadi Yesus Kristus yang turun ke bumi. Agama Kristen bukanlah agama

kitab. Bagi umat Kristen, wahyu Tuhan yang utama adalah pribadi Kristus

dengan Bibel sebagai dokumen dari wahyu itu. Sebaliknya, dalam Islam

dokumen wahyu itu adalah hadist yaitu sebagai sumber kedua dalam Islam

yang kompleks dan penting, namun sekunder. Para pemikir muslim maupun

sarjana komparatif Barat mulai mengakui bahwa kesejajaran yang sejati

adalah antara Al-Qur‘an dan Kristus sebagai dua tema yang paling tinggi. Al-

Qur‘an bagi muslim sama dengan Kristus bagi umat Kristen.9

Kitab suci di dunia bukan hanya satu, namun banyak; masing-masing

kitab suci hanyalah sebagian dari campur tangan Tuhan dalam kehidupan

manusia di satu ruang dan waktu tertentu. Al-Qur‘an, Injil, Taurat, Zabur dan

seterusnya bukanlah satu-satunya kitab suci di dunia. Ia hanyalah satu

diantara yang banyak, Ia adalah wahyu diantara wahyu-wahyu. Masing-

masing umat dituntu untuk menyadari bahwa Tuhan juga hadir pada bangsa

dan kelompok manusia lain dengan cara dan keadaan sesuai dengan umat itu.

B. Aspek-Aspek dalam Kitab Suci

Beberapa aspek yang terkandung dalam kitab suci di antaranya ialah:

1. Teologis/Ketuhanan

Manusia disebut sebagai homo religiosus yaitu makhluk yang

memiliki naluri religius. Karen Amstrong adalah salah satu pengamat

yang mengutarakan pendapat itu. Dalam karyanya A History of God,

Karen Amstrong menulis bahwa ada alasan kuat untuk mempercayai

8Kedudukan kitab-kitab Allah (Taurat, Zabur, dan Injil) yang terdahulu, sebagai pedoman

hidup utama tersebut, berakhir dengan lahirnya Al-Qur‘an. Dengan kedudukan Al-Qur‘an sebagai

pengganti atau pelanjut kitab-kitab Allah terdahulu dan penyempurna kitab-kitab sebelumnya. 9Wilfred Cantwell Smith, Kitab Suci Agama-Agama, h. 76-77.

Page 26: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

15

kodrat religius manusia.10

Karen Amstrong mempelajari data-data sejarah

yang menunjukkan bahwa sejak dahulu kala manusia menyembah dewa-

dewa. Mereka meyakini bahwa dibalik alam semesta ini terdapat

kekuatan supranatural yang mengatur dan menciptakan mereka. kekuatan

ini tidak nampak tetapi mereka percaya atas keberadaannya.11

Keyakinan tersebut kemudian bergeser jauh seiring lahirnya

agama-agama. Tidak ada yang memastikan agama apa yang pertama kali

dipeluk manusia, tetapi menurut Amstrong, sejauh agama didefinisikan

dalam kaitannya dengan wahyu ketuhanan, agama pertama yang tercatat

adalah yang dibawa oleh Ibrahim.12

Tokoh yang hidup pada sekitar 2000

tahun sebelum Masehi ini membawa suatu pola keberagamaan yang

berbeda dari kayakinan-keyakinan sebelumnya yang politeistik. Ia

memperkenalkan suatu pandangan ketuhanan baru yang didasarkan pada

keyakinan bahwa hanya ada satu Tuhan di alam semesta. Pandangan

monoteisme inilah yang kemudian menjadi cikal pandangan ketuhanan

tiga agama besar didunia: Islam, Yahudi, dan Kristen.13

Monoteisme Ibrahim sering disebut sebagai ―monoteisme radikal‖

(radical monotheism), karena dia sampai pada kesadaran tentang Tuhan

setelah melewati serangkaian pencarian yang terus menerus. Semangat

monoteisme itu terus tumbuh setelah Ibrahim wafat dan meninggalkan

pengaruh mendalam pada generasi sesudahnya. Setelah wafatnya

Ibrahim, spirit monoteis itu mulai menemukan perwujudannya dalam

10

Karen Amstrong, A history of God : The 4.000 -Year Quest of Judaism, Christianity and

Islam (New York : Ballantine, 1993), h. xix. 11

Muhammad Al-Fayyadl, Teologi Negatif Ibn „Arabi Kritik Metafisik Ketuhanan

(Yogyakarta, LkiS Yogyakarta, 2012) h. 1-2 12

Karen Amstrong, A History of God : The 4.000 -Year Quest of Judaism, Christianity and

Islam (New York : Ballantine, 1993), h. 13 . pandangan Amstrong ini merefleksikan narasi sejarah

agama yang disusun dalam kerangka akademis para sejarawan agama, di mana ―agama‖ dipahami

sebagai institusionalisasi dari kepercayaan religius berdasarkan wahyu yang tertulis, yang bukti-

bukti fisiknya dapat ditelusuri dalam setidaknya 4.000 tahun terakhir. Namun, bagi para pemeluk

agama dalam hal ini Islam, misalnya, ―agama‖ telah muncul jauh sebelum Ibrahim, yaitu dengan

diturunkannya nabi pertama, Adam, ke bumi, dengan ajaran monoteismenya yang mendahului

ajaran monoteisme Ibrahim. Ibrahim, dari sudut pandang internal ini, dilihat sebagai pelanjut

tradisi monoteisme yang telah dibawa sejak Adam. 13

Al-Fayyadl, Teologi Negatif Ibn „Arabi Kritik Metafisik Ketuhanan, h.2.

Page 27: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

16

agama-agama besar yang kelak disebut sebagai agama-agama

Abrahamik-Yahudi, Kristen, dan Islam. Ketiga agama tersebut

berkembang dengan klaim monoteismenya masing-masing dan, dengan

merujuk kepada Ibrahim, agama-agama tersebut mengklaim sebagai

pihak yang paling berhak terhadap warisan monoteismenya.14

Dalam

klaim tersebut, sebuah tradisi baru pun muncul dalam agama-agama

Abrahamik. Keimanan yang dicapai dan diperoleh dengan pencarian,

mulai coba dipahami dan dirumuskan dalam sebuah bentuk

konseptualisasi. Adanya wahyu yang resmi yang dibukukan dalam ketiga

agama tersebut membuat keimanan yang semula berada dalam taraf

pencarian, mulai dirumuskan dalam sebuah konsep baku yang kemudian

disebut sebagai ―teologi‖.15

Secara harfiah, ―teologi‖ berasal dari dua akar kata dalam istilah

Yunani, theos dan logos. Theos berarti ‗Allah‘ atau ‗Illah‘ ; dan logos

berarti ‗perkataan/firman/wacana‘. Jadi makna istilah teologi adalah

―wacana (ilmiah) mengenai Allah atau Illah-illah‖.16

Istilah ini telah dipakai oleh orang Yunani jauh sebelum munculnya

gereja Kristen untuk menunjuk pada ilmu mengenai hal-hal ke-Illahi-an.

Bahkan sampai sekarang kata ―teologi‖ dapat dipakai dengan makna

umum yang luas. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memaknai

―teologi‖ sebagai ―pengetahuan ketuhanan (mengenai sifat-sifat Allah,

dasar-dasar kepercayaan kepada Allah dan agama terutama berdasarkan

pada kitab-kitab suci)‖. Kalangan muslim sendiri menggunakan sebutan

―ilmu kalam‖ atau ―ilmu tauhid‖. 17

Definisi ini membuka banyak dimensi dalam teologi, yang

menunjukkan bahwa teologi merupakan sebuah upaya untuk

membicarakan Tuhan. Namun tidak sekedar ―membicarakan‖ dalam

14

Al-Fayyadl, Teologi Negatif Ibn „Arabi Kritik Metafisik Ketuhanan, h.2. 15

Al-Fayyadl, Teologi Negatif Ibn „Arabi Kritik Metafisik Ketuhanan, h. 3 16

Pdt. B.F. Drewes, M.Th. dan Pdt. Julianus Mojau, M.Th., Apa itu Teologi? Pengantar ke

Dalam Ilmu Teologi (Jakarta, BPK Gunung Mulia, 2007), h.16. 17

Drewes dan Mojau, Apa itu Teologi? Pengantar ke Dalam Ilmu Teologi (Jakarta, BPK

Gunung Mulia, 2007), h. 16-17.

Page 28: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

17

pengertian vebal, logos dalam teologi juga berarti ―pengetahuan‖.

Dengan kata lain, teologi, karena pembicaraannya menyangkut Tuhan,

pada akhirnya akan membawa sang pembicara kepada ―pengetaahuan

tentang Tuhan‖. Pengetahuan ini bersifat niscaya karena lahir dari

pembicaraan yang mendalam tentang Tuhan. Disisi lain logos juga

berarti ―kebenaran‖, yaitu ―kebenaran‖ yang diperoleh setelah orang

berhasil dalam membicarakan Tuhan dan mengetahui-Nya.18

Secara implisit teologi bertumpu pada tiga hal, yaitu

―pembicaraan‖, ―pengetahuan‖, dan ―kebenaran‖. Ketiga matra ini

tidaklah terpisahkan. Ketiganyalah yang menjadikan teologi sebagai

sebuah disiplin ilmu tentang Tuhan yang berbeda dengan ilmu-ilmu

lainnya. Perbedaan ini sangatlah fundamental dan mendasar, karena,

sebagai sebuah disipin ilmu, teologi mempunyai objeknya yang khas

untuk dibicarakan, dan objek tersebut adalah sesuatu yang transendental

(Tuhan).19

Dengan kata lain pengertian teologi dapat dikatakan sebagai upaya

penghayatan dan pemahaman manusia beriman tentang Tuhan dan

Karya-Nya dalam hubungan manusia sejauh Allah sendiri

menyatakannya.20

Secara teologis iman dipertanggungjawabkan apabila

dapat ditunjuk bahwa apa yang diimani, serta kehidupan yang dijalani

berdasarkan iman itu, adalah sesuai dengan sumber iman itu. Jadi teologi

berdasarkan wahyu agama yang bersangkutan. Wahyu itulah sumber

kebenaran. Karena setiap agama mempunyai wahyu atau dasarnya

sendiri, setiap agama mempunyai teologinya sendiri.

Pertanggungjawaban iman secara teologis terjadi dalam rangka refleksi

dan diskursus iman di dalam umat agama yang bersangkutan. Orang luar

18

Al-Fayyadl, Teologi Negatif Ibn „Arabi Kritik Metafisik Ketuhanan, h. 4. 19

Al-Fayyadl, Teologi Negatif Ibn „Arabi Kritik Metafisik Ketuhanan,h. 5. 20

Celia Deane-Drummond, Teologi dan Ekologi Buku Pegangan. Penerjemah Pdt. Dr.

Robert P. Borrong (Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia, 2006), h. xi.

Page 29: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

18

tidak dapat masuk karena tidak mengakui wahyu agama itu sebagai

sumber kebenaran.21

2. Sejarah

Sejarah adalah pengalaman hidup manusia pada masa lalu dan akan

berlangsung terus menerus sepanjang usia manusia. Tujuan mempelajari

sejarah agar pengalaman dirinya sendiri maupun pengalaman dari

manusia lain dimasa lampau dapat menjadi sebuah pelajaran, pengingat,

inspirasi, sekaligus motivasi dalam menjalani kehidupan dimasa sekarang

dan masa mendatang. Pengabaian sejarah akan mengakibatkan amnesia

terhadap kejadian masa lampau yang diikuti dengan kehilangan identitas

diri. Seseorang yang mengalami identitas hanya akan menjadi pengekor,

latah, dan ikut-ikutan tanpa memahami apa yang sedang dilakukannya. Ia

tidak akan mampu membangun dan mengupayakan kehidupan yang lebih

baik apalagi menjadi seorang pelopor dalam suatu peradaban.22

Istilah sejarah memiliki pengertian serta kedekatan pelafalannya,

yaitu, berasal dari kata Syajarah yang berarti pohon atau Syajara yang

berarti terjadi (Kuntowijoyo, 2005:1). Kedua kata tersebut berasal dari

bahasa Arab dan kemudian dalam bahasa Indonesia dilafalkan sebagai

Sejarah.23

Selain kata Syajarah, dalam bahasa Yunani Kuno memiliki istilah

lain yaitu Historia yang kemudian berkembang menjadi kata History

dalam bahasa Inggris, yang berarti orang pandai. Kuntowijoyo,

Sjamsuddin dan Ismangun menjelaskan bahwa istilah historia atau

history mengandung pengertian belajar dengan bertanya-tanya.

Dijelaskan bahwa dalam kehidupan masyarakat kuno di Yunani dan

Inggris, terdapat keinginan yang kuat untuk mengetahui suatu peristiwa

yang terkait dengan manusia secara kronologis. Keingintahuan tersebut

mendorong mereka untuk membuat dan menyampaikan pertanyaan-

21

Franz Magnis-Suseno, Menalar Tuhan (Jakarta: Kanisius, 2006), h. 5-6. 22

M. Dien Madjid dan Johan Wahyudin, Ilmu Sejarah Sebuah Pengantar (Jakarta: Pernada

Media Group, 2014), h.1. 23

Muhammad Arif, Pengantar Kajian Sejarah (Bandung: Yrama Widya, 2011), h. 7.

Page 30: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

19

pertanyaan seperti: apa yang telah terjadi, kapan peristiwa itu terjadi,

dimana peristiwa itu terjadi. Dengan begitu akan mendapatkan suatu

gambaran peristiwa yang utuh tentang kehidupan manusia pada masa

lampau. Dalam hal ini memungkinkan munculnya orang pandai, dalam

arti memiliki pemahaman yang lengkap dan utuh tentang peristiwa yang

terjadi dalam kehidupan manusia pada masa lampau.24

Dalam sebuah kitab suci, sejarah jelas mendapatkan tempat

terpenting. Bahkan, di setiap kitab suci terdapat bab khusus untuk

menjelaskan mengenai sejarah. Seperti dijelaskan diatas bahwa sejarah

berguna untuk memahami secara utuh peristiwa yang terjadi pada masa

lampau, agar kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran yang dapat

berupa contoh panutan ataupun peringatan agar kita dapat menghindari

peristiwa serupa yang terjadi pada masa lampau. Dapat pula dalam

bentuk memahami perjuangan-perjuangan para Nabi maupun para Alim

yang diceritakan dalam kitab suci agar kita bisa merasakan semangat

dalam kebaikan. Dengan begitu kita bisa memahami apa yang terjadi dari

waktu ke waktu sampai akhirnya kita berada diperadaban yang seperti

sekarang ini. Dalam setiap kitab suci tentu saja memiliki cerita yang

berbeda sesuai dengan masaF peradaban dimana Agama dan kitab suci

tersebut lahir.

Woolever dan Scoot (1988:115) mendefinisikan sejarah sebagai

suatu kajian tentang aktivitas manusia pada masa lampau, baik dalam

bidang politik, militer, sosial, agama, ilmu pengetahuan, dan hasil

kreativitas seni. Sedangkan Heyking (2003) menyatakan bahwa sejarah

merupakan suatu kegiatan inkuiri yang membantu dalam membangun

pemahaman tentang kehidupan, baik yang bersifat individu maupun

kolektif, dalam kurun waktu tertentu.25

Salah satu yang terkandung dalam Al-Qur‘an adalah berisikan

mengenai petunjuk yang menyerupai ringkasan sejarah manusia baik

24

Muhammad Arif, Pengantar Kajian Sejarah, h. 8-9. 25

Muhammad Arif, Pengantar Sejarah, h. 9-10.

Page 31: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

20

rakyat biasa, raja, orang-orang suci, maupun para nabi dan rasul.

Walaupun petunjuk dalam bentuk sejarah, tetapi hal itu ditunjukkan

kepada manusia, bukan hanya pada para tokoh sejarah belaka. Petunjuk

yang dimaksud, diturunkan kepada manusia di masa lalu, kini, dan akan

datang, meskipun mengambil tempat dan waktu yang telah lalu. Para

pendusta yang mendustakan kebenaran Al-Qur‘an dan agama Islam

selalu ada pada setiap saat. Maka Al-Qur‘an merupakan kitab suci yang

berlaku di segala zaman, maka mereka yang diberi siksa-Nya dan mereka

yang diberi karunia-Nya selalu ada pada setiap ruang dan waktu. Bagi

kita semua Al-Qur‘an mengandung sejarah untuk kita lebih memahami

peristiwa yang baik maupun yang buruk yang terjadi pada masa lampau.26

3. Hukum/Syariat

Hidup dan kehidupan ini akan tegak bila berdiri di atas sebuah

aturan atau hukum. Orang-orang beragama menyebut aturan atau hukum

itu sebagai Hukum Tuhan. Aturan ini dalam bahasa Inggris disebut

―sanction ordered by God”, yaitu hukum yang ditentukan oleh Tuhan.

Kita peru berhati-hati dalam memahami pengertian hukum yang

ditentukan Tuhan atau Hukum Tuhan, sebab Tuhan atau Allah itu tidak

serupa dengan segala sesuatu. Oleh karena Allah tidak serupa dengan

segala sesuatu, tentunya hukum yang ditetapkan-Nya pun tidaklah berupa

buku yang dijatuhkan dari langit dihadapan manusia Hukum Tuhan telah

bekerja sebelum segala makhluk hidup ada. Jadi hukum Tuhan yang

dimaksud yaitu pertama, aturan atau hukum yang telah ditetapkan oleh

Tuhan di alam semesta. Para ilmuwan hukum ini dikenal sebagai Hukum

Alam (Natural law). Hukum ini dinyatakan sebagai Takdir Allah atau

ketetapan Allah. Kedua, hukum Tuhan berupa turunan dari hukum yang

telah ditetapkan di alam semesta. Hukum ini diwahyukan oleh Allah

kepada utusan-utusan-Nya yang dalam bahasa Arab utusan itu disebut

26

Mukhlisin Purnomo,S.Th.I,M.Pd.I, Sejarah-sejarah kitab kitab suci (Yogyakarta: Forum,

2013), h. 330.

Page 32: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

21

Nabi atau Rasul. Hukum ini dikenal sebagai Sunatullah, kebiasaan Allah.

Yang termasuk hukum tersebut yaitu,

Tidak menyekutukan Tuhan; berbuat baik kepada orang tua;

memberikan hak kepada kerabat; orang miskin, dan ibnu sabil; tidak

berbuat boros; tidak kikir; tidak membunuh anak (generasi muda)

karena takut miskin; tidak berzina;tidak membunuh manusia tanpa

hak;tidak mengambil harta anak yatim; memenuhi janji (tidak ingkar);

tidak mengurangi timbangan (tidak berlaku curang);tidak melakukan

sesuatu tanpa pengetahuan; dan tidak berprilaku sombong.

Yang Ketiga, hukum yang dirumuskan oleh para bijak dalam hal

tata-negara untuk melindungi setiap warga negara, mengatur hak dan

kewajiban mereka, dan menciptakan ketertiban dan keteraturan hidup

dalam bermasyarakat dan bernegara sehingga terwujudlah negara yang

sejahtera dan senantiasa dalam lindungan Tuhan semesta alam. Hukum

dan undang-undang yang dirumuskan dengan bijak akan menempatkan

manusia sebagai subjek hukum bukan dijadikan sebagai objek hukum.

Tentu, hukum disini sebaiknya dibuat dengan tidak bertentangan dengan

Hukum Tuhan dari kitab agama manapun ataupun ajaran Agama

manapun, agar sungguh-sungguh tercipta keharmonisan Hukum pada

sesama dalam bermasyarakat dan bernegara. Dlam Al-Quran disebut habl

min al nas (baca hablum minan nas) yang berarti tali pengikat sesama

manusia dalam kehidupan bersama. Orang yang berpegang pada Hukum

Allah adalah orang yang menjalani hidupnya sesuai dengan ketetapan

Allah di alam semesta maupun turunan hukum tersebut yang diwahyukan

kepada para Nabi dan Rasul-Nya. Mereka juga hidup berdasarkan

undang-undang dan peraturan yang dirumuskan oleh para pakar dalam

ketatanegaraan. Kembali pada tata-cara kehidupan yang benar, sesuai

dengan aturan yang telah Dia tetapkan. Konsekuensi logis dari kehidupan

yang benar adalah kedamaian dan kebahagiaan, begitulah cara Al-Qur‘an

Page 33: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

22

memotivasi manusia agar kembali kejalan yang benar dan mendapatkan

balasan surga di akhir kehidupn nanti.27

Syariat adalah kalam nafsi azali yang hanya Allah SWT. sendiri

yang mengetahui maksud dan tujuannya. Kalam lafzi itu diturunkan

dalam bentuk Al-Qur‘an. Dengan demikian, yang membuat syariat

adalah Allah SWT. Selama melaksanakan tugas kerasulannya, Rasuullah

SAW. selalu berpedoman pada wahyu Illahi. Apa yang dilakukan oleh

Rasulullah SAW. adalah murni syariat sebagaimana yang dimaksudkan

oleh Allah SWT. Maka, sumber pokok syariat adalah Al-Quran dan

Sunnah Nabi. Tanpa kedua pokok sumber itu, mustahil kita mengetahui

syariat. Al-Qur‘an sebagai kitab suci umat islam dan sebagai kitab suci

terakhir yang merangkum semua kitab suci sebelumnya dan

diperuntukkan bagi seluruh manusia hingga akhir zaman, telah mengatur

semua ketentuan hukum bagi setiap perbuatan atau peristiwa hukum

dalam masyarakat. Satu-satunya jaminan bagi kebahagiaan manusia di

dunia dan di akhirat adalah mengikuti tuntutan Tuhan yang telah

diberikan dalam Al-Quran. Rasulullah SAW. telah mencontohkan bahwa

ketika menghadapi berbagai peristiwa hukum pada masyarakatnya Beliau

menggunakan tuntutan Illahi. Apa yang tertera didalam Al-Qur‘an dan

dicontohkan oleh Rasulullah SAW. itulah yang disebut syariat. 28

Al-syari‟ah maslahah (syariat adalah kemaslahatan) bermakna

bahwa tujuan syariat adalah mendatangkan kemaslahatan bagi manusia,

mewujudkan kemaslahatan, menjaga dan memeliharanya, serta memberi

kegembiraan pada manusia. Karena bagaimanapun juga pemilik syariat

adalah Allah Yang Maha Mengetahui dan Maha Kuasa. Sedangkan Al-

maslahah syari‟ah maknanya adalah penegasan bahwa tujuan syariat

adalah demi kebaikan dan kemaslahatan manusia. Memahami Tuhan,

agama, dan syariat, berarti keyakinan bahwa segala sesuatu yang kita

27

Achmad Chodjim, Menerapkan keajaiban surah yasin dalam kehidupan sehari-hari

(Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2011), h.55-57. 28

Drs. Amrullah Ahmad, SF, dkk., Dimensi hukum islam dalam sistem hukum nasional

(Jakarta: Gema Insani, 2006), h. 27.

Page 34: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

23

kerjakan yang mendatangan kebaikan dan kemaslahatan merupakan

perintah agama dan menjadi tujuan syariat. Kemudian ditetapkan amalan

baik dan dimasukan menjadi aturan-aturan legal dan atas landasan

kemaslahatan pula kita legalkan. Segala yang mendatangkan kebaikan,

keadilan, kemanfaatan, dan kemaslahatan adalah perintah syariat.

Sedangkan segala hal yang mendatangkan kerusakan, kebatilan,

kehancuran, dan kebahayaan adalah larangan syariat.29

4. Larangan dan Perintah

Berkaitan dengan moral (akhlak) Islam, sebagaimana yang

diketahui merupakan perintah dan larangan. Syari‘at islam dibangun atas

dasar dua kata: kerjakan dan jangan lakukan. Pengertian perintah adalah

kewajiban, dalam arti tunduk secara sempurna; sementara pengertian

larangan adalah haram, dalam arti sama sekali tidak boleh melakukan.

Perintah mengasumsikan kebaikan, sementara larangan mengasumsi

keburukan.30

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonnesia, perintah berarti perkataan

yang bermaksud menyuruh melakukan sesuatu, suruhan; aba-aba,

komando;aturan dari pihak atas yang harus dilakukan. Sedangkan

larangan adalah perintah (aturan) yang melarang suatu perbuatan; sesuatu

yang terlarang karena dipandang buruk. 31

5. Eskatologi

Dalam bahasa Yunani eskatologi berasal dari kata eskhatos

(‗terakhir‘), serta logos yang berarti teori, ilmu, ide atau gagasan.32

Namun, secara harfiah eskatologi berasal dari kata Escaton dimaknai

‗doktrin tentang hari akhir‘, sebuah doktrin yang membahas keyakinan

yang berhubungan dengan kejadian-kejadian akhir hidup manusia, seperti

29

Ahmad Al Raysuni dan M. Jamal Barut, Ijtihad antara teks, realitas & kemaslahatan

sosial (Jakarta: Erlangga, 2002), h.104-105. 30

Adnois, Arkeologi Sejarah-Pemikiran Arab-Islam. penerjemah Khairon Nahdiyyin (LkiS

Yogyakarta, 2015), h.27. 31

KBBI onine, https://kbbi.web.id/perintah, diakses pada tanggal 23 September 2019 32

Donald Guthrie, Teologi Perjanjian Baru Eklesiologi, Eskatologi, Etika (Jakarta: BPK

Gunung Mulia, 2009) h.129.

Page 35: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

24

kematian, hari kiamat, berakhirnya dunia, kebangkitan kembali,

pengadilan akhir, surga-neraka, dan lain sebagainya.33

Sementara dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia eskatologi berarti ajaran teologi

mengenai akhir zaman (seperti hari kiamat, kebangkitan segala manusia

dan pemulihan firdaus/surga).34

Eskatologi adalah ajaran teologi mengenai kehidupan sesudah mati.

Eskatologi yang merupakan bagian dari agama dan filsafat berbicara

secara teratur mengenai persoalan dan pengetahuan tentang akhir

kehidupan manusia.35

The New Ensyclopedia Britanica menjelaskan

bahwa eskatologi merupakan doktrin tentang akhir segala sesuatu,

khususnya dalam Yahudi dan Kristen yang menyangkut kepercayaan

terhadap akhir dari sejarah, kebangkitan dari kematian, pengadilan

terakhir dan persoalan-persoalan yang berhubungan dengannya.

Keimanan pada keesaan Tuhan berkaitan erat dengan keimanan

pada kehidupan akhirat. Dengan kata lain, keimanan pada keesaan Tuhan

tidak akan sempurna kecuali disertai dengan keimanan pada kehidupan

akhirat. Hal ini disebabkan keimanan pada keesaan Tuhan menuntut amal

perbuatan yang nyata. Motivasi amal perbuatan itu baru sempurna jika

disertai dengan keyakinan akan adanya hari akhir karena kesempurnaan

pahala dan balasan amal perbuatan itu hanya dapat ditemukan pada hari

akhir nanti. 36

Pemikiran tentang akhirat sebenarnya sudah ada sejak dahulu, setua

manusia itu sendiri. Hari kebangkitan yang merupakan awal dari

kehidupan akhirat telah diyakini adanya oleh manusia sejak sebelum

wahyu diturunkan. Misalnya, bangsa Mesir Kuno yang hidup 2500 tahun

SM percaya bahwa Osiris adalah dewa yang mengadili manusia di

33

Dr. Kholid Al Walid, Perjalanan Jiwa Menuju Akhirat Filsafat Eskatologi Mulla Sadra

(Jakarta: Sadra Internasional Institute, 2012) h. xxvi. 34

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, cet. Ke-2 (Jakarta: Balai Pustaka, 1989) h. 236. 35

Ahmad Taufiq, Negeri Akhirat Konsep Eskatologi Nuruddin Ar-Raniri (Solo: PT. Tiga

Serangkai Pustaka Mandiri, 2003) h. 8. 36

Taufiq, Negeri Akhirat Konsep Eskatologi Nuruddin Ar-Raniri, h. 11.

Page 36: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

25

akhirat. Oleh karena, menurut kepercayaan bangsa Mesir Kuno, setiap

manusia akan mendapatkan balasan dari perbuatan yang dilakukan di

dunia di depan Mahkamah Tuhan di akhirat. Seribu tahun berikutnya

pemikiran akhirat kembali diyakini oleh agama Zoroaster di Persia.

Kepercayaan tentang hari akhir juga telah diyakini oleh bangsa Yunani

Kuno. Dalam legenda mereka keyakinan tentang alam akhirat tampak

pada Odessa karya Homerus. Pemikiran tentang alam akhirat itu terus

berkembang sesuai dengan tingkat perkembangan kebudayaan manusia.37

Islam merupakan salah satu agama yang membicarakan eskatologi,

tertera dalam Ensiklopedia Islam pengertian eskatologi yaitu, doktrin

tentang hari akhir yang menerangkan dua hal pokok yaitu zaman akhir

sebelum berakhirnya segala sesuatu selain Allah SWT. dan kehidupan

akhir itu sendiri.38

Eskatologi atau yang lazim disebut dalam Islam adalah

akhirat atau juga dikenal dengan sebutan Ma‟ad, merupakan salah satu

rukun iman yang harus dipercayai dan diyakini kebenaran dan

keberadaannya, lewat sumber dasarnya, yaitu Al-Qur‘an dan hadis Nabi

Muhammad yang mutawatir. Al-Qur‘an sebagai kitab suci sekaligus

sumber kebenaran dalam islam secara tegas meyakinkan manusia bahwa

sesudah kehidupan di dunia ini terdapat kehidupan akhirat.39

Dari pengertian dan penjabaran diatas penulis menyimpulkan

bahwa eskatologi adalah doktrin yang ada dalam ajaran agama tentang

hari akhir, balasan, surga/neraka, pembaharuan kehidupan, yang masing-

masing agama memiliki makna tersendiri yang terbentuk sesuai konteks

zaman.

6. Kepercayaan/keyakinan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kepercayaan diartikan

sebagai anggapan atau keyakinan bahwa sesuatu yang dipercaya itu benar

atau nyata;sesuatu yang dipercaya;harapan dan keyakinan (akan

37

Taufiq, Negeri Akhirat Konsep Eskatologi Nuruddin Ar-Raniri, h. 1-2. 38

Cyril Glasse, Ensiklopedia Islam, penerjemah Ghufon Mas‟adi (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 1999), cet. Ke.2, h. 81. 39

Taufiq, Negeri Akhirat Konsep Eskatologi Nuruddin Ar-Raniri, h. 8.

Page 37: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

26

kejujuran, kebaikan, dan sebagainya);sebutan bagi sistem religi di

Indonesia yang tidak termasuk salah satu dari kelima agama resmi.40

Dalam tata bahasa kepercayaan berasal dari kata ―percaya‖ yang

artinya menganggap atau yakin bahwa sesuatu itu benar ada. Setelah

ditambah awalan ke- dan akhiran -an, ―kepercayaan‖ artinya keyakinan

bahwa sesuatu yang dipercayai benar atau nyata. Menganggap dengan

pasti bahwa (jujur, kuat, baik, dsb), mengharapkan benar atau

memastikan (bahwa akan dapat memenuhi harapannya, dsb).

Adapun pengertian kepercayaan menurut ilmu sematik mempunyai arti

a. Iman kepada agama.

b. Anggapan keyakinan bahwa bener sungguh ada, misalnya kepada

dewa-dewa dan orang-orang halus.

c. Dianggap benar dan jujur misalnya orang kepercayaan, setuju

kepada kebijaksanaan.

d. Setuju kepada kebijaksanaan pemerintah tau pengurus.

Definisi kepercayaan secara terminology di indonesia pada saat ini

ialah keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa atau bisa disebut

kepercayaan lokal adat, di luar agama atau tidak termasuk kedalam lima

agama yang di akui di Indonesia.41

Kata ―kepercayaan‖ disebutkan berasal dari kata kerja bahasa

Inggris Tengah yaitu, bileven, berarti ―mencintai; menjunjung;

menyayang‖; kata benda bileve berarti ―kesetiaan; kepercayaan;

komitmen; keterlibatan.‖ Terkait dengan kata liebe berarti ―tercinta‖

dalam bahasa jerman dan kata libido berarti ―hasrat‖ dalam bahasa Latin

dalam Alkitab versi Inggris, para penerjemah menggunakan kata-kata ini

untuk menerjemahkan kata bahasa Yunani pistis; pisteuo dan bahasa

Latin fides; credo. Jadi, ―kepercayaan‖ menjadi setara dengan ―iman‖.

Tetapi ―kepercayaan‖ mulai berubah makna pada akhir abad ke-17. Kata

tersebut mulai digunakan dalam pengertian modern ini pertama-tama

40

KBBI online, https://kbbi.web.id/percaya, diakses pada, 25 september 2019. 41

Sa‘diyah El Adawiyah, Buku Ajar Human Relations (Yogyakarta: CV. Budi Utama,

2019), h.193.

Page 38: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

27

oleh para filsuf dan ilmuwan, dan pengguaan baru tersebut tidak menjadi

umum dalam konteks agama hingga abad ke-19.42

7. Etika

Etika (Etimologik), berasal dari kata Yunani ―Ethos‖ yang berarti

watak kesusilaan atau adat. Etika juga identik dengan perkataan moral

yang berasal dari kata Latin ―Mos‖ yang dalam bentuk jamakknya

―Mores‖ yang berarti juga adat atau cara hidup.43

Dalam bahasa

sansekerta etika disebut dengan istilah ―susila‖, yang lebih merujuk

kepada dasar, prinsip aturan hidup(sila) yang lebih baik (su).

Etika juga disebutkan dalam bahasa latin sebagai ―ethicus‖, yang

berarti kesusilaan atau moral. Maksudnya adalah tingkah laku yang ada

kaitannya dengan norma-norma sosial, baik yang sedang berjalan

maupun yang akan terjadi. Maka, secara etimologi etika mempelajari

kebiasaan yang dilaksanakan manusia yang terdiri dari konvensi

(kebiasaan) seperti cara berpakaian, tata karma, etiket dan sebagainya.44

Sedangkan dalam bahasa Arab menggunakan istilah Akhlak yang

sama artinya dengan moral atau etika. Makna tersebut dikatakan senada

karena bahasa arab akhlak yaitu jamak dari kata khulqun yang berarti

budi pekerti, perangai tingkah laku, dan tabiat. Akhlak bukan saja

merupakan tata aturan atau norma perilaku yang mengatur hubungan

antar sesama manusia, melaikan juga mengatur hubungan antara manusia

dengan Tuhan dan, bahkan, dengan alam semesta sekalipun. Karena itu,

dalam akhlak sudah tercakup etika lingkungan hidup yang tengah

digalakkan pertumbuhannya, guna menjaga keharmonisan system

lingkungan akibat proses pembangunan. Yang lebih mendalam lagi

adalah ketika akhlak diartikan sebagai tindakan yang segala motivasinya

harus diacukan kepada Tuhan.45

42

Karen Armstrong, Masa Depan Tuhan: Sanggahan Terhadap Fundamentaisme Dan

Atheisme. penerjemahYuliani Liputo (Bandung: PT. Mizan Pustaka, tt), h.17. 43

Achmad Charris Zubair, Kuliah Etika (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995), h. 13 44

Rosmaria Sjafariah Widjajanti, Etika (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif

Hidayatullah, 2008) h. 23-24. 45

IAIN Syarif Hidayatullah, Ensiklopedi Islam Indonesia, Jilid 1, h. 64.

Page 39: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

28

Etika memiliki banyak definisi dari berbagai tokoh maupun dalam

prinsip-prinsip ilmu lain. Salah satu pengertian dari tokoh Ki Hajar

Dewantara yang mengatakan bahwa etika adalah ―Ilmu yang

mempelajari segala soal kebaikan dan keburukan didalam kehidupan

semua manusia, terutama mengenai gerak-gerik pikiran dan rasa yang

merupakan pertimbangan dan perasaan, sehingga sampaipada tujuannya

dalam bentuk perbuatan.‖46

Etika disebut juga filsafat Moral, yaitu meneliti kaidah-kaidah yang

membimbing manusia mengatur kelakuannya, sehingga baik dan lurus.

Menurut tujuannya kelakuan dapat dibagi, berupa Etika Hedonis, Etika

Eudaimonid dan Utilaris (nikmat, bahagia, berguna). Keharusan yang

mengatur kelakuan manusia dapat bersifat otonom atau heteronom (ada

didalam diri manusia atau diluar diri manusia). Dapat didasari apriori

atau empiris. Selanjutnya dibedakan etika individual dan sosial, Etika

situasi dan Etika Esensial. Etika tergantung pada citra manusia, apa yang

menjadi tujuannya dan bagaimana jalan menuju tujuannya itu.

Dalam filsafat India pemikiran etika berpangkal pada ajaran

tentang karma dan dharma. Di Cina ajaran mengenai Tao, jalan lurus

yang memisahkan yang baik dari yang jahat, yang indah dari yang jelek.

Sedangkan, Etika jawa menekankan keselarasan antara individu dengan

masyarakat, dengan Tuhan dan dengan masyarakat.s47

Ilmu etika merupakan salah satu yang diajarkan bahkan dituntut

untuk dilaksanakan pada setiap aspek kehidupan. Bagi umat beragama

karena etika merupakan ilmu yang mempelajari kaidah-kaidah perbuatan.

Dalam islam mengenai etika terteta pada kitab suci Al-Qur‘an dan juga

hadis. Terlebih banyak sekali ayat-ayat yang menjelaskan mengenai ilmu

tersebut dalam sebuah kitab suci yang diajarkan pada setiap agama.

Dalam islam mengenai etika tertera pada Al-Qur‘an dan juga hadis

Rasulullah.

46

Achmad Charris Zubair, Kuliah Etika, h. 15. 47

Dick Hartoko, Kamus Populer Filsafat (Jakarta:PT. Raja Grafindo, 2002), h. 23.

Page 40: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

29

C. Kedudukan Kitab Suci

Setiap agama, termasuk dengan sendirinya agama Islam berakar tunjang

pada sikap percaya yang sungghuh-sungguh atau tulus (iman). Meskipun

mungkin pendekatan empiris dilakukan, untuk menguji kebenaran suatu nilai

keagamaan, dasar suatu nilai keagamaan tidak terletak dalam verifikasi

empiris, tetapi dalam percaya kepada pemberitaan dari atas (wahyu). Oleh

karena itu, kedudukan sebuah kitab suci dalam agama adalah mutlak.48

Pada

haikatnya, semua kitab suci mengajarkan ketauhidan kepada Allah dan

merupakan pedoman kehidupan, baik dalam hubungan dengan Allah, sesama

manusia, maupun dengan alam semesta. Kedudukan kitab suci merupakan

sebagai pedoman dan aturan yang menjelaskan bagaiman manusia bertauhid

dengan benar dan dapat beribadah dengan baik. Sementara kitab suci dalam

kehidupan bermasyarakat yaitu, sebagai pedoman kehidupan yang memuat

aturan dan penjelasan agar manusia dapat berinterasi dalam masyarakat

dengan baik dan benar.49

Kitab suci mengambil banyak peran dalaam masyarakat agama,

terutama dalam tahap kebudayaan awal dimana tata kehidupan masih terasa

utuh, kegiatan mereka belum terpilah-pilah, belum mengalami diverifikasi

dalam pemikiran maupun kelembagaan. Kitab suci kemudian berperan

sebagai ajaran moral dan aturan hukum, yang mengarahkan kehidupan

maupun menghukum, menjadi sumber inspirasi, spiritualitas, yang

mendorong dan memberi semangat untuk hidup yang lebih baik. Kitab suci

juga menawarkan ―pandangan hidup‖, semacam filsafat awal yang memberi

gambaran mengenai struktur dan susunan kenyataan, hierarki kekuasaan, atau

semacam pengetahuan menyeluruh, yang menjadi pedoman perjalanan hidup

manusia.50

Kedudukan Kitab Suci dalam setiap agama adalah khas dan

48

Nurchois Madjid, Islam, kemodernan dan keindoneisaan (Bandung: PT Mizan Pustaka,

1987) h. 311. 49

Bachrul Ilmy, Ahmad Dimyati, Anan, Pendidikan Agama Islam untuk sekolah menengah

kejuruan (Jakarta: Grafindo Media Pratama, 2008), h.85-86. 50

A. Sudiarja, Agama (di Zaman) Yang Berubah (Yogyakarta: kanisius, 2006), h.95.

Page 41: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

30

merupakan salah satu unsur penting dari agama tersebut.51

Sehubung dengan

kedudukan Kitab-kitab Suci, dapat dibedakan dua tradisi keagamaan.

Pertama, pendiri agama atau seorang nabi dan utusan Illahi diberi tahu

tentang kehendak Illahi supaya meneruskannya kepada suatu

umat/bangsa/kelompok/orang. Bahasa penyampaian itu dipandang juga

sangat penting. Pesan Illahi itu dihafalkan dengan teliti, diteruskan secara

lisan sampai kemudian catat dan dipelihara dengan seksama. Yang termasuk

dalam tradisi ini adalah agama Yahudi dan agama Islam dengan Kitab Taurat

dan Alquran.

Kedua, Yang Kudus atau Yang Mahatinggi memanifestasikan atau

menjelmakan diri dalam yang manusiawi, tetapi bukan terutama dalam

perkataan yang dikumpulkan dalam suatu kitab, yang terutama adalah

penjelmaan diri itu. Kitab Suci mungkin penting, tetapi bersifat sekunder

dibandingkan dengan manifestasi personal dari Yang Illahi itu. Agama Hindu

dan Buddha sebagian besar temasuk tradisi ini.

Dalam agama Kristen terdapat kedua unsur tradisi tersebut. Yang

Kudus menyampaikan firman dan kehendak-Nya melalui utusan-Nya untuk

disampaikan kepada manusia, tetapi juga menjelmakan diri-Nya secara

manusiawi di tengah umat manusia seperti yang dikisahkan dalam kitab Suci

Perjanjian Baru.52

D. Fungsi Kitab Suci

Kitab suci memiliki fungsi tersendiri bagi setiap komunitas agama.

Diantaranya adalah fungsi informatif dan performatif. Fungsi informatif

adalah bagaimana itab suci memberikan informasi pengetahuan yang ada

dalam pembahasan suatu agama. Dalam Islam, misalnya, salah satu fungsi

Al-Qur‘an adalah sebagai landasan hukum yang berisi perintah dan larangan

baik itu terkait dengan ibadah maupun mu‘amalah. Sedangkan fungsi

51

Yosef Lalu, Pr, Makna Hidup Dalam Terang Iman Katolik (Yogyakarta: Kanisius, 2010),

h.63. 52

Yosef Lalu, Pr, Makna Hidup Dalam Terang Iman Katolik (Yogyakarta: Kanisius, 2010)

h.58.

Page 42: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

31

performatif adalah bagaimana masyarakat atau komunitas agama

memperlakukan kitab sucinya. Contoh fungsi performaatif Al-Qur‘an adalah

bagaimana masyaraat muslim melantunannya dengan lagu, menghafalkan,

dan memperlakukannya dengan perlakuan tertentu seperti menggunakan Al-

Qur‘an untuk pengobatan atau untuk mengikat sumpah dalam acara

pelanatikan pejabat.53

Disamping fungsi informatif seperti yang disebutkan di

atas, kitab suci seringkali digunakan sebagai alat legitimasi atas suatu

tindakkan. Dala hal ini,ketika ada kepentingan atau persoalan datang lebih

dahulu kemudian mencari petunjuk di dalam kitab suci untuk mengetahui

apakah ada ayat yang mendukung tindakannya atau tidak. Maka dalam hal

ini, kitab suci difungsikan sebagai pembenar atas suatu tindakan.54

Kebanyakan agama memiliki kitab Suci dan kitab ajaran kepercayaan

masing-masing. Kitab tersebut disebut suci karena memuat Firman Tuhan.

Kitab Suci agama berfungsi sebagai petunjuk, isyarat, perintah, ajaran yang

berasal dari Tuhan sendiri yang disampaikan kepada manusia dengan

perantara nabi, rasul, maupun penulis kitab suci agama itu sendiri. Kitab Suci

memuat firman Tuhan yang berisi gagasan, kehendak, petunjuk dan perintah

dari Tuhan. Karena memuat Firman Tuhan, Maka kitab suci memiliki

kewibawaan sebagai pegangan hidup, sumber ajaran moral keagamaan, serta

kriteria menilai hidup beriman, beragama dan berkepercayaan. Oleh karena

itu, menjadi jelaslah bahwa hidup beragama dan berkepercayaan serta hidup

bermasyarakat sangan membutuhkan kitab suci. Kitab suci berfungsi juga

untuk mendidik, mengajar, menegur, dan memberi petunjuk bagi setiap orang

dalam menjalani hidup kesehariannya, sehingga diharapkan hidupnya akan

menjadi lebih baik dan sempurna. Tuhan berfirman melalui dan dalam Kitab

suci untuk memperjuangkan kesejahteraan dan kebahagiaan semua orang

tanpa terkecuali. Firman Tuhan memberikan dampak yang nyata dalam

53

Helmy Zakariya, “Ragam Penafsiran Netizen Tentang Pemimpin Non-Muslim (Telaah

Penafsiran Muratal-Ma‟idah ayat 51)‖ Indonesian Journal of Islamic Literature and Muslim

Society, Vol. 2, No. 2, 2017, h.166. 54

Helmy Zakariya, “Ragam Penafsiran Netizen Tentang Pemimpin Non-Muslim (Telaah

Penafsiran Muratal-Ma‟idah ayat 51)” Indonesian Journal of Islamic Literature and Muslim

Society, Vol. 2, No. 2, 2017, h.167.

Page 43: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

32

kehidupan sehari-hari. Apabila kita menghadapi kenyataan yang sulit, Firman

Tuhan memberikan kekuatan dan harapan. Sebaliknya, dalam menghadapi

kenyataan yang menyenangkan maka firman Tuhan dapat mengingatkan dan

menghidarkan agar tidak sombong dan melupakan Tuhan.55

55

Komisi kateetik keuskupan agung semarang, Agama dan kepercayaan membawa

pembaruan, (Yogyakarta: kanisius, 2006) h. 37-38.

Page 44: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

33

BAB III

SEJARAH DAN KEDUDUKAN KITAB MORMON

A. Biografi Penulis Kitab Mormon

Orangtua Joseph bernama Joseph Smith Sr. dan Lucy Mack Smith

(sebelum pernikahan namanya adalah Mack, Putri dari Solomon Mack) yang

menikah pada tahun 1796 di Tunbridge Vermont. Mereka adalah pasangan

yang bekerja keras dan takut akan Allah. Mereka memulai hidup diawal

pernikahan dalam keadaan ekonomi yang cukup baik. Sayangnya, Joseph

Smith Sr. kehilangan rumah serta tanah pertaniannya yang pertama dan

menderita beberapa pukulan ekonomi di tahun-tahun berikutnya. Keluarga

Smith terpaksa berpindah ke beberapa tempat sewaktu Joseph Smith Sr. ayah

dari Joseph Smith Jr. berusaha untuk mencari nafkah dengan bertani di bukit-

bukit pepohonan di New England, menawarkan jasa untuk bekerja di tanah

pertanian lain, mengelola bisnis dagang, atau mengajar di sekolah.1

Pada tanggal 23 Desember 1805 Joseph Smith. Jr lahir di Sharon,

Windsor County, Vermont. Joseph adalah anak kelima dari sebelas

bersaudara. Dia dinamai seperti nama ayahnya. Saudara Joseph antara lain

yaitu, seorang putra saudara pertama yang meninggal tidak lama setelah

dilahirkan, ia tidak sempat diberi nama, kemudian Alvin, Hyrum, Sophronia,

Joseph, Samuel, Ephraim (Yang bertahan hidup kurang dari 2 minggu),

William, Katharine, Don Carlos, dan Lucy.2

Antara tahun 1808 sampai 1816 keluarga Smith berpindah ke beberapa

tempat dalam upaya mencari kesempatan hidup yang lebih baik.3 Pada tahun

1813 saat keluarga Smith tinggal di West Lebanon, New Hampshire usia

Joseph 7 tahun, Joseph terkena demam tifus dan komplikasi yang

mengharuskan operasi di kaki kirinya. Bukti dari karakter Nabi yang luar

biasa tampak sejak dini dalam hidupnya. Terlebih ketika ada wabah penyakit

1 Ajaran-ajaran Presiden Gereja: Joseph Smith (Jakarta: Gereja Yesus Kristus dari Orang-

orang Suci Zaman Akhir, 2007) h. 2. 2 OSZA, Ajaran-ajaran Presiden Gereja Joseph Smith, h. 2.

3 OSZA, Ajaran-ajaran Presiden Gereja Joseph Smith, h. xv.

Page 45: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

34

demam tifus yang mematikan menyerang banyak orang termasuk keluarga

Smith. Sementera semua anak lain sembuh tanpa komplikasi, Joseph yang

berusia sekitar tujuh tahun, menderita infeksi serius dibagian kaki kirinya. Dr.

Nathan Smith dari Datrmouth Medical School (Sekolah Kedokteran

Dartmouth) di Hanover, New Hampshire, tak jauh dari sana sepakat untuk

melakukan sebuah prosedur operasi bedah yang baru untuk mencoba

menyelamatkan kaki Joseph. Sewaktu Dr. Nathan Smith dan rekan-rekannya

mempersiapkan diri untuk melakukan operasi, Joseph meminta ibunya

meninggalkan ruangan agar ia tidak perlu menyaksikan penderitaannya. Dan

Joseph menolak untuk meminum minuman keras untuk mengurangi rasa sakit

dan bersandar hanya kepada ayahnya yang menguatkannya. Joseph berani

bertahan saat dokter bedah itu mengebor dan membuang sebagian dari tulang

kakinya. Operasi berjalan dengan baik, meskipun Joseph harus jalan

menggunakan kruk selama beberapa tahun berikutnya dan memperlihatkan

tanda-tanda adanya sedikit kepincangan pada sepanjang sisanya hidupnya.4

Pada tahun 1816, ketika usia Joseph 10 tahun, setelah mengalami

beberapa kali gagal panen Joseph pindah bersama keluarganya dari Norwich,

Vermont ke desa Palmyra, New York, berharap menemukan keadaan yang

makmur. Lalu, kira-kira pada tahun1818-1819 saat Joseph berusia 12/13

tahun, bersama keluarganya pindah dari desa Palmyra ke sebuah rumah kayu

gelo ndongan di Palmyra Township, New York. Joseph mengatakan ―[kami]

terpksa harus bekerja keras untuk menafkahi keluarga yang besar…., dan

karena dituntut usaha keras dari semua yang mampu memberikan bantuan

untuk menunjang keluarga, karenanya kami kehilangan kesempatan untuk

memetik manfaat dari pendidikan. Cukuplah untuk dikatakan, saya hanya

diajar dalam hal membaca, menulis dan dasar-dasar ilmu berhitung.‖

Pada tahun 1820 ketika Joseph Smith berusia 14 tahun, saat awal

musim semi. Ia berdoa dengan sungguh-sungguh di hutan kecil di dekat

rumahnya. Ia ingin mengetahui gereja manakah yang harus dia ikuti. Saat

itulah kali pertama penglihatan Joseph Smith, Allah Bapa dan Putra-Nya,

4 OSZA, Ajaran-ajaran Presiden Gereja Joseph Smith, h. 2-3.

Page 46: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

35

Yesus Kristus, menampakan diri kepada Joseph5. Penulis akan membahas hal

ini lebih mendalam pada pembahasan selanjutnya. Joseph Smith meninggal

dalam memperjuangkan ajaran dan Gerejanya, Ia ditembak mati oleh

segerombolan besar orang yang menyerang mereka pada tanggal 27 Juni

1844 di Carthage, Illinois. Ketika itu Ia dan beberapa pengikutnya termasuk

saudara lelakinya yaitu Hyrum Smith sedang berada dalam penjara. Pada

tanggal 29 Juni 1844 Ia dimakamkan bersama Hyrum di Nauvoo, Illunois.6

B. Proses Kodifikasi Kitab Mormon dan Sejarah Gereja Yesus Kristus dari

Orang-orang Suci Zaman Akhir

1. Konteks Zaman

Kitab Mormon hadir berawal dari penglihatan Joseph Smith, yang

pada saat itu tengah berada dalam kebingungan untuk memilih gereja

mana yang akan Dia ikuti. Memasuki abad ke-19, kekristenan Amerika

terutama yang bercorak protestan. Warna Puritan-Pietis-Injilinya lebih

mencolok ketimbang di Eropa. Sementara itu hanya sebagian kecil (10-

15%) saja penduduk yang terdaftar sebagai anggota gereja resmi,

meskipun negeri itu pada abad ke-18 sudah mengalami Kebangunan Besar

gelombang pertama (dengan tokoh-tokohnya anatara lain, George

Whitefield dan Jonathan Edwars) yang dimulai dari tahun 1740-an. Bisa

diartikan bahwa dampak kebangunan rohani itu terwujud dalam bentuk

persekutuan-persekutuan yang independen dan tidak formal. Kenyataan ini

berkaitan erat dengan pengesahan Konstitusi (Undang-undang Dasar) AS

tahun 1789, dimana antara lain dinyatakan bahwa gereja terpisah dari

Negara dan Negara tidak berwewenang mencampuri urusan agama, baik

dalam soal pembentukan wadahnya maupun yang menyangkut

kebebasannya. Maka, bisa dibayangkan sejak pada saat itu terjadinya

kemajemukan agama, meskipun ada ‗payung besar‘ Protestan (yang

5 Kesaksian Nabi Joseph (Jakarta: Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman

Akhir, 1999), h. 1. 6 OSZA, Ajaran-ajaran Presiden Gereja Joseph Smith, h. 619.

Page 47: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

36

sebenarnya semu).7 Kemajemukan dan kebebasan beragama itu termasuk

juga kebebasan untuk tidak beragama, hal ini semakin nyata akibat

pengaruh rasionalisme dan deisme8 dari Eropa, maupun arus imigran yang

semakin deras dari sana. Masing-masing membawa agama atau aliran

kepercayaannya maupun berbagai paham dan ideologi yang sejalan

maupun yang berlawanan dengan agama.

Abad ke-19 juga merupakan masa ekspansi geografis dari bangsa

Amerika yang baru terbentuk itu, berbarengan dengan ekspansi gereja-

gereja mereka. Kalau sebelumnya mereka berpusat di kawasan timur, pada

abad ini ekspansi ke arah barat dan selatan diintensifkan, sehingga bangsa

itu menguasai seluruh [bagian] benua dari pantai Atlantik hingga Pasifik.

dalam hal ini mereka berhasil dan keberhasilan ini melahirkan optimism

besar, yang biasanya di sebut sebagai keagamaan. Mereka memahami diri

sebagai ‗bangsa pilihan Allah‘ atau Israel baru‘, dan memandang benua

Amerika (khususnya AS) sebagai ‗tanah perjanjiam‘ atau Yarusalem

Baru.‘ Kebangitan semangat nasionalisme ini dimateraikan dengan

semboyan-semboyan religius. 9

Pada saat itu bagian barat yaitu, Negara Bagian New York di awal

tahun 1800-an dikenal sebagai ―Burned Over District.‖ Semangat terhadap

agama sangat kuat. Banyak agama mengirimkan para pendeta mencari

orang yang insaf ke dalam kumpulan mereka. Begitu banyaknya sehingga

tidak ada seorang pun yang tersisa untuk diinsafkan. Itu merupakan waktu

dan tempat kekacauan keagamaan.10

Sebagai respons terhadap keadaan

pada saat itu, sejak 1820-an berlangsunglah kebangunan rohani gelombang

kedua, dengan tokoh-tokohnya, antara lain Charles G. Finney dan

7Dr. Jan S. Ariitonang, Berbagai Aliran di dalam dan di sekitar Gereja (Jakarta: PT. BPK

Gunung Mulia, 2010) h. 291. 8 Deisme adalah pemahaman tentang Allah yang didasarkan pada rasio (akal-budi).

Menurut deisme, setelah Allah menciptakan alam semesta dan manusia, Allah kemudian tidak ikut

campur tangan lagi atas ciptaanNya; Ia membiarkan ciptaanNya ‗mengurus dirinya sendiri‘,

sehingga manusia memiliki wewenang untuk menentukkan nasib sendiri dan menguasai alam

semesta. Yesus Kristus dipahami sebagai manusia teladan, tetapi bukan sebagai Tuhan dan Juru

selamat. Sehubungan dengan itu tidak ada pengertian tentang dosa dan keselamatan. 9 Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di dalam dan di sekitar Gereja, h.292.

10 Joseph Smith, www.mormon.org diakses pada tanggal 7 Juli 2018, pukul 19:15 WIB

Page 48: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

37

Alexander Campbell.11

Maka di mana-mana pun, terutama di Negara

bagian New York, terlihatlah kembali berbagai kegiatan kebangunan

rohani, lengkap dengan perkemahannya. Semangat menginjili ke dalam

dan ke luar negeri pun dikobarkan. Para pengkhotbah yang berasal dari

berbagai aliran berlomba-lomba untuk ‗mentobatkan‘ atau ‗mentobatkan

kembali‘ masyarakat, salah satunya dengan cara membanjiri mereka

dengan Alkitab, traktat, dan majalah. Masing-masing dari mereka

menyebut bahwa ajarannya lah yang paling Alkitabiah dan paling benar.

Hal ini tak jarang membuat mereka yang hendak ‗diinjili‘ dan ‗ditobatkan‘

menjadi kebingungan, termasuk Joseph Smith.

Pada tahun kedua setelah kepindahan Joseph Smith di Manchester,

terjadilah suatu keributan yang tak lazim ditempat kami tinggal yaitu,

tentang pokok agama. pada awalnya itu dimulai dengan penganut Metodis,

tetapi kemudian segerlah keributan tersebut menjadi umum diantara semua

sekte di daerah itu. Tentu, seluruh distrik daerah tersebut tampak

terpengaruh dan banyak orang-orang yang akhirnya menggabungkan diri

mereka ke kelompok agama yang berbeda, yang menciptakan kegemparan

dan perpecahan yang tidak kecil diantara orang-orang, sebagian berseru

―Tengoklah, ke sini!‘ dan yang lain, ―Tengoklah, ke sana!‖ Sebagian

sedang berjuang untuk kepercayaan Metodis, sebagian untuk Presbiterian,

dan sebagian untuk Baptis. Joseph Smith pada dasarnya dilahirkan dalam

keluarga yang taat pada Allah, orangtuanya tidak tanggung-tanggung

dalam mengajarinya agama Kristen. Seperti kebanyakan orang Kristen

lainnya, orang tua Joseph menyadari bahwa beberapa asas Injil yang

diajarkan oleh Yesus dan para Rasul-Nya tidak terlihat dalam gereja-gereja

modern.12

Ketika itu semangat besar yang dimiliki untuk menginsafkan

membuat mereka aktif dalam membangun dan mengobarkan pandangan

11

Alexander Campbell pembentuk gereja baru, Disciples of Christ, yang belakangan

menggunakan nama Christian Church, salah satu gereja yang cukup besar di AS. Sedangkan

Charles G. Finney adalah seorang tokoh pada abad ke-19 dari Gereja Presbyterian yang giat

mengupayakan kesucian masyarakat, yang salah satunya adalah keadilan. Membela hak-hak kaum

wanita, ambil bagian dalam gereja anti perbudakan, menentang perang dan sebagainya. 12

OSZA, Ajaran-ajaran Presiden Gereja Joseph Smith, h. 4.

Page 49: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

38

luar biasa terhadap perasaan keagamaan agar setiap orang bisa diinsafkan.

Kemudian mereka bergabung kepada sekte mana yang mereka senangi.

Namun ketika orang insaf mulai memisah-misahkan diri, sebagian ke satu

kelompok, dan sebagian ke yang lain, terlihatlah bahwa perasaan yang

menggebu terhadap agama lebih terlihat kepura-puraan dari pada yang

sebenarnya. karena terlihat setelah itu yang terjadi adalah pemandangan

yang kacau dan perasaan yang buruk. Pendeta berselisih pendapat

melawan pendeta, dan orang insaf melawan orang insaf sehingga segala

perasaan baik mereka satu sama lain sama sekali hilang dalam pertikaian,

perkataan dan perbantahan tentang pendapat. (Joseph Smith-Sejarah 1: 5-

6).13

Ketika Joseph Smith berada pada situasi ini, Joseph berusia kurang

dari 15 tahun, (dalam sumber lain mengatakan berusia 14 tahun). Pada saat

itu Keluarga ayah Joseph Smith ditarik masuk pada kepercayaan

Presbiterian, dan empat dari mereka bergabung dengan gereja itu, yaitu

ibunya Lucy, saudara laki-lakinya Hyrum dan Samuel Harrison, dan

saudara perempuannya Sophronia. Selama keributan ini berlangsung,

pikiran Joseph tergugah pada pemikiran yang serius dan keresahan yang

hebat, tetapi walau merasa perasaannya begitu mendalam dan sering perih,

Joseph masih memisahkan diri dan tidak bergabung pada kelompok

manapun. Namun, Joseph menghadiri beberaapa pertemuan mereka ketika

ada kesempatan. Dalam pergerakan waktu dan pikiran Joseph menjadi

agak berpihak kepada sekte Metodis, Joseph merasa bahwa ada hasrat

yang seperti ingin menyatu dengan mereka tetapi dengan keadaan dan

pertikaian seperti ini Joseph yang masih berusia muda dan tidak begitu

mengenal dan tau banyak tentang segala sesuatu maka tidaklah mungkin

untuk sampai kepada kesimpulan siapa yang benar dan siapa yang keliru.

Seruan dan kegaduhan sedemikian hebatnya dan tak ada habisnya.

Penganut Presbiterian paling bertekad keras menentang penganut Baptis

13

Mutiara yang sangat berharga (Jakarta: Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci

Zaman Akhir, 2010), h. 67.

Page 50: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

39

dan penganut Metodis, dan menggunakan segala kekuatan baik dengan

nalar maupun pengelabuan untuk membuktikan bahwa keliru dan berada

dalam kekhilafan. Sebaliknya, penganut Metodis pada giliran mereka

dengan setara bersemangatnya dalam berikhtiar untuk menegakkan doktrin

mereka sendiri dan menyanggah semua yang lain. (Joseph Smith-Sejarah

1: 7-9) 14

2. Penglihatan pertama

Di tengah perang perkataan dan kegaduhan pendapat, Joseph Smith

sering berkata kepada dirinya sendiri: Apa yang mesti dilakukan? Siapa

dari semua kelompok ini yang benar? Atau, apakah mereka semua sama-

sama salah? Jika siapa pun dari mereka adalah benar, yang manakah itu,

dan bagaimana aku akan mengetahuinya?. Sampai kemudian suatu hari

Joseph Smith membaca surat Yakobus pasal pertama dan ayat ke lima,

yang berbunyi :

“Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat

hendaklah ia memintanya kepada Allah, yang memberikan kepada

semua orang dengan tidak membangkit-bangkit, maka hal itu akan

diberikan kepadanya.”15

Belum pernah ada suatu bagian pun dari ayat-ayat suci yang sangat

meresap lebih kuat ke dalam hatinya daripada ayat ini bagi Joseph saat itu.

Joseph merenungkannya berulang-ulang. Akhirnya sampai pada

kesimpulan bahwa Ia harus tetap berada dalam kegelapan dan

kebingungan, atau Ia harus melakukan seperti yang ditunjukkan Yakobus,

yaitu menanyakan kepada Allah. Akhirnya Ia memutuskan untuk

menanyakan kepada Allah. Joseph pergi ke hutan untuk bertanya kepada

Allah. Pada pagi hari yang indah dan cerah itu di awal musim semi tahun

1820. Ini adalah kali pertama dalam hidupnya mencoba hal seperti ini,

sebelumnya Ia tidak pernah merasakan suatu kecemasan yang

membuatnya berdoa dengan bersuara seperti ini.16

Setelah itu Joseph pergi

14

OSZA, Mutiara Yang Sangat Berharga, h.68. 15

Alkitab (Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2013), h. 271. 16

OSZA, Kesaksian Nabi Joseph Smith, h. 2.

Page 51: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

40

mengsingkan diri ke tempat yang ia pilih sebelumnya, ia seorang diri dan

berlutut menyampaikan hasrat keinginan hati, namun baru saja ingin

melakukan Joseph merasa seperti dicekam oleh kekuatan yang seutuhnya

menguasai diri Joseph. Kekuatan tersebut membuatnya sulit berbicara,

kegelapan yang tebal mengelilinginya sehingga ia merasa seolah-olah

terhukum oleh kematian mendadak.

Dengan segenap kekuatan yang ada Joseph berusaha terlepas dari

cengkraman kekuatan yang ia anggp musuh itu, tetapi pada saat ia hampir

tenggelam dalam keputusasaan dan memasrahkan dirinya pada

kebinasaan, bukan pada suatu keruntuhan khayalan tetapi pada makhluk

yang memiliki kekuatan yang tidak pernah ia jumpai sebelumnya. Pada

saat kejadian yang membahayakan itu ada tiang cahaya yang terangnya

lebih terang dari sinar matahari yang perlahan turun hingga mengenai

tubuhnya. Ketika cahaya itu berhenti tepat berada diatas kepalanya, ia

melihat dua sosok yang terang dan kemuliaan-Nya tidak dapat dilukiskan,

perwujudan yang agung ini ialah Allah Bapa dan Putra-Nya Yesus Kristus

yang berada diatas udara. Salah seorang di antara mereka berkata

kepadanya dengan memanggil namanya dan mengatakan sambil menunjuk

kepada yang lain— ―Inilah Putra-Ku yang Kukasihi. Dengarlah Dia!‖17

Kemudian ketika tubuhnya terasa terlepas dari cengkraman yang ia

rasakan beberpa saat tadi, ia teringat akan tujuan ia disitu yaitu

menanyakan kepada Tuhan mengenai sekte mana yang harus ia ikuti.

Kemudian ia bertanya kepada kedua sosok yang berdiri diatasnya dalam

cahaya, lalu Joseph mendapat jawaban bahwa ia tidak mesti bergabung

dengan yang manapun,karena semuanya keliru. Salah satu sosok itu

berfirman bahwa segala pernyataan keyakinan mereka itu adalah suatu

kekejian pada pandanganNya; bahwa para penganut itu semuanya busuk;

bahwa: ―Mereka mendekat kepada-Ku dengan bibir mereka, tetapi hati

merek jauh dari-Ku, mereka mengajarkan sebagai ajaran perintah-perintah

17

OSZA, Mutiara yang sangat berharga, (Joseph smith-Sejarah 2:17) .

Page 52: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

41

manusia, yang berselubung keillahian, tetapi mereka menyangkal kuasa

Illahi itu.‖18

sekali lagi sosok tersebut melarang untuk joseph bergabung dengan

salah satu dari mereka dan banyak hal yang dikatakan-Nya yang tidak bisa

ia tuliskan pada waku ini. Ketika ia sadar kembali, ia mendapati dirinya

berbaring diatas punggungku sambil memandang ke langit. Setelah cahaya

itu lenyap, joseph yang tida bertenaga menunggu semuanya baik kembali

setelah itu Ia pulang ke rumah.19

3. Penganiayaan dan kedatangan malaikat Moroni

Setelah penglihatan pertamanya di sebuah hutan dekat rumahnya

dengan Allah Bapa dan Putra-Nya Yesus Kristus, dalam raangka mencari

jawaban mengenai sekte yang benar, Joseph kini sudah meyakini bahwa

tidak ada satupun sekte yang benar yang harus ia ikuti dan

menggabungkan diri. Saat sedang membicarakan tentang pokok agama,

Joseph pun memaparkan penglihatan tersebut yang kebetulan adalah salah

seorang pengkhotbah dari aliran Metodis yang sangat aktif dalam

keributan agama saat itu. Joseph pun terkejut dengan prilakunya yang

menyangkal penglihatannya dan menganggap remeh dan mengatakan,

bahwa itu semua berasal dari iblis, lanjutnya orang tersebut mengatakan,

bahwa penglihatan atau wahyu seperti itu telah berhenti bersama para rasul

dan tidak ada lagi hal hal seperti itu dizaman ini.20

Setelah Joseph bercerita tentang penglihatannya itu kemudian

melahirkan prasangka diantara para penganut agama terhadapnya, dan

menyebabkan penganiayaan terhadap dirinya. Namun, hal ini membuat

Joseph merenung, mengapa bisa anak kecil yang usianya belum genap 15

tahun, yang tidak pula dikenal dan seorang pekerja yang bergaji rendah ini

mendadak menjadi tokoh penting yang cukup menarik perhatian orang-

orang terkemuka pada masa itu untuk dicari, dikejar, diumpat dan

18

Ajaran-ajaran Presiden Gereja Joseph Smith (Jakarta: Gereja Yesus Kristus dari Orang-

orang Suci Zaman Akhir, 2007), h. 5-6. 19

OSZA, Kesasian Nabi Joseph, h.3. 20

OSZA, Mutiara yang sngat berharga, (Joseph Smith-Sejarah), h.71.

Page 53: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

42

dianiaya. Dalam renungannya Joseph yang merasa bersedih hati atas hal

yang terjadi terhadap dirinya, Joseph berpikir bahwa bagaimana pun

orang-orang menyangkal penglihatannya itu, tidak bisa merubah

kenyataan bahwa ia telah benar-benar mengalami penglihatan tersebut.

Maka ia tetap yakin dengan apa yang di alaminya dan tidak berani untuk

ikut menyangkal karena takut akan dosa juga hukuman dari Allah.

Keyakinan Joseph akan surat Yakobus itu adalah benar, bahwa

seseorang yang kurang hikmat dapat memintanya kepada Allah, dan

mendapatkannya serta tidak dibangkit-bangkit. Joseph telah tercerahan

dengan jawaban akan kegelisahannya terhadap sekte-sekte kala itu. Maka

ia yakin akan apa yang ia jalani sekarang, sambil ia menunggu petunjuk

selanjutnya. Joseph pun menjalani kesibukannya sehari-hari dan juga

pekerjaannya. Selama itu pula ia mengalami pengejaran dan penganiayaan

hebat dari berbagai lapisan masyarakat karena Joseph tegas pada

pendiriannya bahwa ia benar-benar melihat sebuah penglihatan.

Pada malam tanggal 21 september 1823, Joseph pergi ke kamarnya

di loteng dalam rumah kayu gelondongan milik keluarganya di Palmyra,

New York. Ketika semua tertidur, ia masih tetap terjaga dan berdoa

dengan khusyunya meminta petunjuk dan pengampunan atas kebodohan

belianya kepada Allah Yang Maha Kuasa dan memohon petunjuk tentang

kedudukan dirinya di hadapan Allah, ia yakin bahwa ia akan memperoleh

jawaban seperti sebelumnya tentang surat Yakobus.21

Sebagai jawaban atas Doanya, seketika Joseph melihat bahwa

kamarnya menjadi terang benderang dan ada sosok yang mengenakan

jubah longgar yang tampak melayang diudara dan rupanya begitu

cemerlang. Kemudian sosok itu memanggil nama Joseph dan mengatakan

bahwa ia adalah utusan yang diutus dari hadirat Allah untuk bertemu

Joseph, sosok itu memperkenalkan diri bahwa ia adalah Moroni. Nabi dari

bangsa Nefi yang terakhir, yang berabad-abad telah menguburkan

lempingan-lempingan emas kira-kira pada tahun 421 M dan dimateraikan

21

OSZA, Ajaran ajaran Presiden Gereja Joseph Smith, h. 65.

Page 54: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

43

catatan sakral tersebut, yang diatas lempingan-lempingan tersebutlah

tertulis Kitab Mormon.

4. Lempingan-lempingan emas

Nabi moroni yang telah menghampiri Joseph pada malam tanggal

21 September 1823 di dalam kamarnya, moroni menyampaika bahwa

Allah mempunyai suatu tugas yang harus ia lakukan, dan moroni juga

menyampaikan bahwa nama Joseph akan terkenal dengan baik maupun

buruk diantara semua bangsa, suku, dan bahasa, bahkan semua orang

didunia. Moroni mengatakan bahwa ada sebuah kitab tersimpan yang

tertulis di atas lempingan-lempingan emas, kitab yang mengisahan riwayat

penghuni sebelumnya dari benua Amerika. Moroni juga mengatakan

bahwa kegenapan Injil yang abadi terdapat didalamnya, sebagaimana

disampaikan oleh juruselamat kepada penduduk kuno zaman dahulu dan

ditulis oleh nabi-nabi yang hidup pada zaman dahulu di benua Amerika.

Catatan kudus itu menjabaran suatu Bangsa yang telh Allh pimpin dari

Yerusalem menuju Belahan Duni Barat 600 tahun sebelum kelahiran

Yesusu. Moroni adalah Nabi terakhir Nabi terakhir diantara bangsa ini

yang telah menguburkan catatan tersebut, yng Allah janjikan akan

ditampilkan di zaman akhir. Joseph harus menerjemahkan catatan kudus

ini ke dalam bahasa inggris. 22

Kemudian terdapat pula dua buah batu dalam busur perak yang

diikatkan pada lempengan-lempengn tersebut, yang disebut Urim dan

Tumim. Dengan memiliki dan menggunakan Urim dan Tumim inilah

seseorang dapat menjadi ‗pelihat‘ pada zaman dahulu, dan sebagai alat

yang Allah sediakan untuk menerjemahkan kitab tersebut yang tertulis

pada lempengan-lempengan emas. Namun Joseph belum bisa memperoleh

lempingan-lempingan tersebut, Moroni mengatakan bahwa ia baru bisa

memperoleh setelah empat tahun berikutnya, Ia harus melakukan masa

persiapan terlebih dahulu. Saat melakukan masa persiapan Moroni tiga

kali melakukan kunjungan menemui Joseph. Setiap tanggal 22 september

22

OSZA, Ajaran Presiden Gereja Joseph Smith ,h. 6-7.

Page 55: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

44

Moroni mengunjungi Joseph untuk menerima pengeahuan dan petunjuk

tambahan. Moroni memperingati bahwa sebelum waktunya tiba, sebelum

ia digenapi, Joseph tidak boleh memperlihatkan lempengan-lempengan

serta Urim dan Tumim kepada siapapun kecuali kepada yang

diperkenankan untuk melihatnya, jika Joseph melanggar maka ia akan

dihancurkan. Kemudian setelah menyampaikan hal tersebut Joseph di

perlihatkan tempat sedemikian jelasnya hingga Joseph dapat mengenali

tempat tersebut, tempat dimana lepengan-lempengan itu terkubur disana

bersama dengan urim dan Tumim.23

Kemudian Moroni juga mengatakan

kepada Joseph bahwa setan akan mencoba menggodanya, dengan keadaan

Joseph yang hidup dalam ekonomi yang tidak begitu memadai maka setan

akan membuat Joseph berpikir bahwa ia memperoleh lempingan-

lempingan emas itu untuk menjadi kaya raya. Moroni mengingatkan agar

Joseph senantiasa memurikan tujuannya hanya untuk memuliakan Allah

dan membangun kerajaan-Nya semata. Jika Joseph mempunyai motif lain

maka ia tidak akan mendapatkan lempingan-lempingan emas tersebut.

Dalam semalam Moroni mengunjungi Joseph sebanyak tiga kali dan

melakukan obrolan yang panjang, sehingga saat pagi hari ketika Joseph

hendak bekerja diladang bersama ayahnya Joseph pingsan tak sadarkan

diri. dan ketika sadar yang pertama kali ia dengar adalah suara yang

berbicara dan memanggil nama Joseph, ketika ia menengadah kepada

sosok Moroni yang embali datang dan menyampaikan hal yang sama pada

malam sebelumnya. Kemudian setelah itu Moroni memerintahkan Joseph

agar pergi menghadap ayahnya dan menceritaan penglihatan serta

perintah-perintah yang Joseph terima. Ayah Joseph pun mengatakan

bahwa hal itu berasal dari Allah dan ayahnya memerintaan untuk pergi dan

melakukan apa yang diperintahan oleh utusan itu (Moroni). Kemudian

Joseph pun meninggalkan ladang dan pergi ke tempat dimana

tersimpannya lempingan-lempingan tersebut. Berkat penglihatan yang

23

Urim dan Tumim merupakan batu-batu sebagai alat bantu ‗pelihat‘ yang dipersiapkan

oleh Allah untuk tujuan menterjemahkan Kitab Mormon tersebut.

Page 56: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

45

Joseph dapatkan ia dapat langsung mengenali tempat tersebut dan tiba

disana.

5. Tulisan Suci

Bertem pat di dekat desa Manchester, provinsi Ontario, New York,

ada sebuah bukit yang cukup besar dan paling menonjol didaerah

sekitarnya yaitu bukit Kumorah. Di sebelah barat bukit ini, tidak jauh dari

puncaknya, di bawah sebuah batu yang cukup besar, terletak lemping-

lemping itu, tersimpan di dalam sebuah peti batu. Batu ini tebal dan

membulat di bagian tengah sebelah atasnya, dan menipis pada tepinya,

sehingga bagian tengahnya itu dapat dilihat di atas tanah, tetapi bagian

pinggir sekelilingnya tertutup tanah. Setelah menyingkirkan tanah, Joseph

mengambil sebuah pengungkit yang sengaja ia pasang di bawah pinggiran

batu itu, dan dengan sedikit tenaga ia mengangkatnya. Kemudian telihatlah

kedalam, sungguh Joseph melihat lempingan-lempingan, Urim dan

Tumim, dan baju Zirah, seperti yang dikatakan oleh Moroni.peti tempat

benda-benda suci itu terbuat dari batu-batu yang diletakkan dengan

semacam semen. Pada dasar peti itu ditaruh dua batu-batu yang

memanjang letaknya pada peti itu, dan diatas batu-batu inilah diletakkan

lempingan-lempingan serta benda-benda lainnya.

Ketika Joseph hendak mengeluarkan benda-benda tersebut, Moroni

melarang, Moroni mengatakan bahwa belum waktunya untuk

mengeluarkan benda-benda tersebut, Joseph harus menunggu selama

empat tahun untuk memperolehnya. Joseph harus datang ketempat itu

setiap tahun sekali selama empat tahun bertemu dengan utusan itu yaitu

Moroni dan mendapat unjungan dari para malaikat. Maka setiap tahun

Joseph pergi ke bukit Kumorah menemui Moroni, dan setiap Joseph ke

tempat itu, ia mendapatkan petunjuk serta pengetauan dan mengenai

Kerajaan Tuhan pada zaman akhir.24

Selama masa penantian memperoleh

benda-benda suci tersebut, Joseph melakukan kegiatannya sehari-hari

termasuk bekerja dengan gigih untuk menafkahi keluarganya, keluarganya

24

OSZA, Kesaksian Joseph Smith, h. 8-9.

Page 57: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

46

yang miskin mengharuskannya bekerja keras. Pada tahun 1825 Joseph

berpindah karena memperoleh pekerjaan di Provinsi Chenango, New

York. Joseph bertemu dengan Emma Hale sewaktu ia bekerja di Harmony

yang kemudian dinikahinya pada tangga 18 Januari 1827.25

Akhirnya tiba waktunya untuk Joseph memperoleh lempingan-

lempingan, Urim dan Tumim, dan baju Zirah. Tepatnya tanggal 22

September 1827, di bukit tersebut yang biasa Joseph datangi kemudian

Moroni menyerahan benda-benda suci tersebut ke tangan Joseph. Moroni

memerintahkan Joseph untuk menjaga benda-benda tersebut dengan

sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab, karena apabila benda-benda

tersebut hilang karena kelalaian maka Joseph akan dibinasakan. Maka

Joseph harus menyimpannya dengan baik hingga Moroni datang untuk

meminta kembali benda-benda tersebut. pantas saja Moroni dengan

tegasnya mengingatkan Joseph, karena setelah menerima benda-benda

tersebut banyak yang menginginkannya, banyak yang ingin mencurinya

dan banyak penganiayaan yang Joseph terima. Joseph dan istrinya pun

berencana untuk pergi ke Susquehanna Country, di Negara bagian

Pennsylvania. Ketika hendak mempersiapkan keberangatan ada pria

terhormat yang membantu kami dengan memberikan uang lima puluh

dolar untuk bekal perjalanan kami, pria tersebut adalah Martin Harris,

beliau adalah penududk kota Praja Palmyra, Wayne Country, di Negara

Bagian New York, beliau merupakan petani yang dihormati. Dengan

bantuan tersebut maka Joseph dan istri sampai pada tempat tujuan yaitu

Pensylvania, dirumah mertuanya yaitu ayah Emma Hale. Disana Joseph

mulai menyalin aksara dari lempengan-lempengan tersbut melalui sarana

Urim dan Tumim, ia menerjemahkannya yang dilakukan pada bulan

Desember, dan bulan Februari berikutnya. Pada bulan Februari, Tuan

Martin Harris datang mengambil aksara yang telah Joseph terjemahkan

lalu membawanya kepada seorang profesor Charles Anthon di New York,

seorang terhormat, termasyhur untuk pencapaian kesustraannya. Profesor

25

OSZA, Ajaran Presiden Gereja Joseph Smith, h. 67.

Page 58: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

47

Anthon menyatakan bahwa terjemahan itu benar, bahkan lebih dari apapun

yang sebelumnya telah dia lihat diterjemahkannya dari bahasa Mesir.

Kemudian ketika Joseph memperlihatkan kepadanya yang belum ia

terjemahkan, Profesor Anthon mengatakan bahw itu adalah bahasa Mesir,

bahasa Kasdim, bahasa Asiria, dan bahasa Arab, lalu beliau mengatakan

bahwa itu adalah aksra yang benar.ketika Joseph hendak pulang Profesor

Anthon menanyakan bagaimana Joseph memperoleh aksara tersebut dan

menawarkan untuk menerjemahannya jika Joseph membawa lempingan-

lempingan tersebut. Namun Joseph mengatakan bahwa lempingan-

lempingan tersebut sebagian termaterai dan Joseph dilarang untuk

membawanya.26

Pada tanggal 5 April 1829, Oliver Cowdery datang ke rumah

Joseph, sebelumnya Joseph belum pernah melihat Oliver Cowdery. Beliau

menjelaskan kepada Joseph bahwa dia pernah mengajar disekolah di

sekitar tempat kediaman ayahnya Joseph, dan karena ayahnya Joseph

seseorang yang mengantar anak-anaknya ke sekolah itu, dia menumpang

di rumah ayahnya Joseph beberapa waktu. Etika Tuan Cowdery disana,

ayahnya Joseph menceritakan bahwa Joseph menerima lempingan-

lempingan tersebut, maka sebab itu dia datang utung bertanya kepada

Joseph. Dua hari setela kedatangan Tuan Cowdery, tepatnya pada tanggal

7 April 1829 Joseph dan Tuan Codery mulai menerjemahkan Kitab

Mormon, Tuan Cowdery sebagai juru tulis.

―Pada bulan April tahun 1829 Joseph Smith, bersama Oliver

Cowdery sebagai juru tulis, mulai menerjemakan Kitab Mormon melalui

karunia dan kuasa Allah. Setelah Joseph selesai, orang-orang lain

mendapat kesempatan istimewa untuk melihat lempingan-lempingan emas

tersebut, para saksi ini juga telah mencatat kesaksian mereka, karena

“dengan keterangan dari dua atau tiga orang saksi suatu perkara sah.” (2

Korintus 13:1).

26

OSZA, Mutiara Yang Sangat Berharga, (Joseph Smith-Sejarah) h. 1328.

Page 59: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

48

Joseph dan Cowdery masih terus melanjutkan pekerjaan

menerjemahkan itu keika pada bulan mei 1829. Pada suatu hari mereka

berdua pergi ket hutan untuk berdoa dan bertanya kepada Tuhan perihal

baptisan untuk pengampunan akan dosa-dosa, yang mereka temukan

tertera di lempengan-lempengan tersebut. ketika sedang sibuk berdoa

turunlah utusan dari surga dalam awan cahaya. Dan setelah

menumpangkan tangannya ke atas kepala kami, dia menahbiskan kami

dengan mengatakan ―Ke atasmu, hamba-hamba sesamaku, dalam nama

Mesias, aku menganugerahkan Imamat Harun yang memegang kunci-

kunci pelayanan malaikat dan Injil pertobatan, dan dari pembaptisan

dengan pencelupan untuk pengampunan dosa, dan ini tidak akan diambil

lagi dari bumi sampai anak-anak laki-laki Lewi mempersembahkan

kembali persembahan kepada Tuhan dalam kebenaran.‖

Maka Joseph dan Oliver pergi dan dibaptiskan. Joseph

membaptiskan Oliver terlebih dahulu, dan sesudah itu Oliver

membaptiskan Joseph sesudah itu Joseph menumpangkan tangannya ke

atas kepalanya Oliver dan menahbiskan Oliver pada Imamat Harun,

kemudian Oliver menumpangkan tangannya ke atas Joseph dan

menahbiskan Joseph pada Imamat yang sama karena seperti itulah

perintahnya. Utusan yang mengunjungi kami pada kesempatan ini dan

menganugerahkan Imamat ini kepada Joseph dan Oliver Cowdery, utusan

itu mengatakan bahwa namanya adalah Yohanes, yang sama yang disebut

Yohanes Pembaptis di dalam Kitab Perjanjian Baru, dan bahwa dia

bertindak di bawah petunjuk Petrus, Yakobus dan Yohanes, yang

memegang kunci-kunci Imamat Melkisedek. Utusan itu mengatakan pada

waktunya nanti akan dianugerahkan kepada Joseph dan Oliver, dan bahwa

Joseph akan disebut sebagai Penatua yang pertama Gereja dan Oliver

Cowdery sebagai Penatua kedua. Hari itu tanggal 15 Mei 1829, di sungai

Susquehanna,27

waktu Joseph dan Oliver ditahbiskan di bawah tangan

utusan itu serta dibaptiskan. Segera setelah merea keluar dari dalam air

27

OSZA, Ajaran Presiden Gereja Joseph Smith, h xvii.

Page 60: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

49

sesudah mereka dibaptiskan, mereka menerima berkat yang besar dan

mulia dari Bapa Surgawi. Baru saja Joseph membaptiskan Oliver

Cowdery, Roh Kudus turun ke atasnya, maka berdirilah dia dan bernubuat

tentang banyak hal yang tidak lama lagi akan terjadi. Demikian pula,

segera setelah Joseph dibaptiskan olehnya, Joseph juga memperoleh roh

nubuat, ketika sambil berdiri, Joseph bernubuat tentang perkembangan

Gereja ini serta banyak hal lain yang berhubungan dengan Gereja, dan

keturunan anak-anak manusia ini. Saat itu mereka dipenuhi dengan Roh

Kudus dan bersukacita dalam Allah keselamatan kita.

Tidak lama merea menerima Imamat Harun, Joseph dan Oliver

diberikan berkat yang dijanjikan oleh Yohanes Pembaptis.rasul zaman

dahulu yaitu Petrus, Yakobus, dan Yohanes menampakkan diri kepada

mereka di sebuah lokasi terpencil didekat sungai Susquehanna dan

menganugerahkan Imamat Malkisedek.28

―suara Petrus, Yakobus, dan Yohanes di belantara antara

Harmony, Susquehanna Country dengan Colesville, Broome Country,

pada Sungai Susquehanna, yang menyatakan diri mereka sebagai

memiliki kunci-kunci dan masa kelegaan kegenapan zaman!‖ (Ajaran dan

Perjanjian 128:20)

6. Kitab Mormon

Kitab mormon yang awalnya merupakan sebuah lempingan-

lempingan yang terkubur disebuah bukit, beberapa lempingan yang

diatasnya terukir suatu ringkasan dari catatan para Nabi zaman dahulu

yang pernah ada di benua Amerika ini melalui roh nubuat dan wahyu.

Perkataan mereka, yang ditulis diatas lempingan-lempingan emas, dikutip

dan diringkas oleh seorang nabi-sejarahwan bernama Mormon. Catatan itu

memberi laporan tentang dua peradaban besar. Yang satu datang dari

Yarusalem pada tahun 600SM, dan sesudahnya terpisah menjadi dua

bangsa, dikenal sebagai orang-orang Nefi dan orang-orang Laman. Yang

lain datang jauh lebih awal ketika Tuhan mengacaukan bahasa-bahasa di

28

OSZA, Ajaran Presiden Gereja Joseph smith, h. 115.

Page 61: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

50

Menara Babel. Kelompok ini dikenal sebagai orang-orang Yared. Setelah

ribuan tahun, semunya dihancurkan kecuali orang-orang Laman, dan

mereka berada di antara leluhur orang-orang Indian Amerika. Peristiwa

puncak yang tercatat dalam Kitab Mormon adalah pelayanan pribadi

Tuhan Yesus Kristus di antara orang-orng Nefi segera setelah

kebangkitan-Nya, menerangkan ajaran-ajaran Injil, menjabarkan rencana

keselamatan, dan memberi tahu mnusia apa yang harus mereka lakukan

untuk memperoleh kedamaian dalam kehidupan ini dan keselamatan kekal

dalam kehidupan yang akan datang. Setelah Mormon menuntaskan

tulisan-tulisannya, lalu menyerahkan laporan itu kepada putranya yaitu

Moroni, yang menambahkan beberapa kata miliknya sendiri dan

menyembunyikan lempingan-lempingan tersebut di bukit Kumorah.

Kemudian pada tanggal 21 September 1823, Moroni yang sama, yang

pada waktu itu dimuliakan, yang kemudian dibangkitkan, dan

menampakkan dirinya kepada Joseph Smith dan memberikan petunjuk

mengenai tulisan tersebut.29

Catatan itu diukirkan di atas lempingan-lempingan yang memiliki

penampilan seperti emas, setiap lempingan enam inci lebarnya dan

delapan inci panjangnya, dan tidak setebal timah biasa. Lempingan-

lempingan itu dipenuhi dengan ukiran, dalam aksara Mesir, dan diikatkan

menjadi satu dalam satu jilid seperti lembaran buku dengan tiga buah

cincin yang melingkari keseluruhannya. Jilid itu kira-kira hampir enam

inci tebalnya, yang sebagian darinya dimateraikan. Aksara yang tertera

dibagian yang tidak dimateraikan kecil-kecil dan diukir dengan indahnya.

Seluruh buku itu menunjukan banyak tanda keantikan dalam bentuknya,

dan keterampilan yang tinggi dalam seni pengukirannya. Berasama catatan

tersebut ditemukan sebuah alat yang unik yang oleh orang zaman dahulu

disebut ‗Urim‘ dan ‗Tumim‘ yang terdiri dari dua buah batu tembus

pandang yang terpasang pada suatu bingkai yang diletakkan pada sebuah

29

Kitab Mormon, Satu Kesaksian Lagi Tentang Yesus Kristus, (Jakarta: Gereja Yesus

Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, 2007), h. v.

Page 62: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

51

lempingan dada. Alat tersebut dimaksudkan untuk menerjemahkan catatan

tersebut melalui karunia dan kuasa Allah.30

Kitab Mormon adalah sebuah catatan sakral tentang orang-orang di

Amerika kuno, dan diukir diatas lembaran-lembaran logam. Empat jenis

lempingan logam dibicarakan dalam kitab tersebut:

a. Lempingan-lempingan Nefi, yang terdiri dari dua jenis yaitu,

Lempingan-lempingan Kecil dan Lempingan-lempingan Besar. Yang

terdahulu lebih terutama dibaktikan pada masalah rohani dan

pelayanan dan ajaran para nabi, sementara yang belakangan sebagian

besar diisi oleh sejarah duniawi tentang orang-orang terkait (1 Nefi

9:2-4). Sejak zaman Mosia, meskipun demikian, lempingan-lempingan

besar juga memasukan butir-butir dengan kepentingan rohani yang

utama.

b. Lempingan-lempingan Mormon, yang terdiri dari sebuah ringkasan

oleh Mormon dari Lempingan-lempingan Besar Nefi, dengan banyak

ulasan. Lempingan-lempingan ini juga memuat kelanjutan sejarah oleh

Mormon dn tambahan oleh putranya yaitu, Moroni.

c. Lempingan-lempingan Eter, yang menyajikan sejarah orang-orang

Yared. Catatan ini diringkas oleh Moroni, yang menyisipkan ulasannya

sendiri dan menggabungkan catatan itu dengan sejarah umum di bawah

judul ―Kitab Eter‖.

d. Lempingan-lempingan dari kuningan, dibawa oleh orang-orang Lehi

sari Yarusalem pada tahun 600SM. Ini memuat ―lima Kitab Musa, ….

Dan sebuah catatan tentang orang-orang Yehuda dari awal, … hingga

ke permulaan pemerintahan Zedekia, raja Yehuda; Dan juga nubuat-

nubuat para nabi kudus‖ (1 Nefi 5: 11-13). Banyak kutipan dari

lempingan-lempingan ini, mengutip Yesaya dan para nabi lain dalam

Alkitab dan yang bukan dalam Alkitab, tampak dalam kitab Mormon.

30

OSZA, Ajaran-ajaran Presiden gereja Joseph Smith, h. 68-69.

Page 63: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

52

Kitab mormon tersusun dari lima belas bagian atau pembagian utama,

dikenal dengan satu perkecualian, sebagian kitab-kitab, masing-masing

ditandai dengan nama penulis utamanya. Bagian pertama (Kitab Nefi

Pertama, Kitab Nefi Kedua, Kitab Yakub, Kitab Enos, Kitab Yarom, dan

Kitab Omni) adalah terjemahan dari lempingan-lempingan Kecil Nefi. Antara

kitab Omni dan Mosia ada sisipan yang disebut Kata-kata Mormon. Sisipan

ini menghubungkan catatan yang terukir di atas Lempingan-lempingan Kecil

dengan ringkasan Mormon dari Lempingan-lempingan Besar.

Bagian terpanjang (Kitab Mosia, Kitab Alma, Kitab Helaman, Nefi

Ketiga, Nefi Keempt, dan Kitab Mormon sampai pasal 7) adalah terjemahan

ringkasan Nabi Mormon dari Lempingan-lempingan Besar Nefi. Bagian

kesimpulan (dari Mormon pasal 8, sampai akhir dari jilid kitab tersebut,diukir

oleh putra Mormon, yaitu Moroni, yang telah menyelesaikan catatan

kehidupan ayahnya, membuat ringkasan dari catatan-catatan orang Yared

sebagai Kitab Eter, dan kemudian menambahkan bagian-bagian yang dikenal

sebagai Kitab Moroni. Pada kira-kira tahun 421M, Moroni, nabi-sejarahwan

terakhir orang Nefi, memateraikan catatan sakra tersebut dan

mnyembunyikannya bagi Tuhan untuk ditampilkan pada zaman akhir, yang di

tunjukkan kepada Nabi Joseph Smith pada tahun 1823M untuk diterjemahkan

kedalam bahasa Inggris. Dengan rendah hati dan setia menggunakan karunia

yang Allahberikan kepadanya, Joseph menyelesaikan pekerjaannya itu,

menerjemahkan hampir keseluruhan Kitab Mormon dari awal April sampai

dengan akhir Juni 1829.31

Edisi pertama bahasa Inggris diterbitkan di

Palmyra, New York, AS, pada tahun 1830 dan tersedia untuk umum di toko

buku E.B. Grandin32

.

7. Berdirinya Gereja Yesus Kristus

Setelah proses pencetakan Kitab Mormon yang pekerjaannya mencapai

tujuh bulan penyelesaian dan tersedia untuk umum pada tanggal 26 Maret

1830. Dengan pekerjaan dan penerbitan Kitab Mormon yang telah rampung,

31

OSZA, Ajaran Presiden Gereja Joseph Smith, h. xvii. 32

E.B. Grandin adalah seorang pemuda setahun lebih muda daripada Joseph yang memiliki

toko percetakan di Palmyra.

Page 64: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

53

Joseph Smith mulai untuk melanjutkan mengorganisasikan Gereja. Pada saat

itu tepatnya di rumah Tuan Peter Whitmer, Sen,. terdapat enam orang. Joseph

Smith mendapatkan perintah dari Tuhan untuk mengorganisasikan Gereja.

Kemudian pada bulan April hari keenam tepatnya pada tanggal 6 April 1830,

sesuai dengan hari ketentuan-Nya. Kira-kira enam puluh orang berdasarkan

ke dalam rumah keluarga Whitmer di Fayette, New York, mengisi dua

ruangan dalam rumah tersebut. Enam diantara pria yang hadir kemudian

diperkenalkan sebagai anggota pendiri Gereja, Nabi Joseph Smith, Oliver

Cowdery, Hyrum Smith, Peter Whitmer Jr., Samuel Smith, dan David

Whitmer.33

Meskipun Gereja amatlah kecil pada awal berdiri tetap Joseph

Smith memiliki bayangan kenabian akan masa depan yang besar. Gereja ini

berdiri dan di organisasikan melalui Kuasa Imamat. Melalui nubuat (Wahyu)

dan melalui penumpangan tangan, melalui komuniksi Illahi, dan suatu cara

yang ditetapkan secara Illahi, melalui perantara Imamat, diorganisasikan

menurut aturan Allah, melalui petunjuk Illahi. Gereja tersebut awalnya

memiliki sebutan ‗Gereja Kristus‘ sesuai ketetapanNya, kemudian diganti

menjadi Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir.

Dalam mempimpin Gereja wahyu dan kehendak Allah kepada Gereja,

haruslah datang melalui Presidensi/ Presiden Utama. Inilah aturan surga dan

kuasa serta hak istimewa Imamat Malkisedek yang dipulihkan kepada

Presidensi. Kemudian Kourum Dua Belas Rasul yaitu jabatan Dewan Tinggi

yang berkeliling, yang harus mengetuai jemaat para Orang Suci, yang

urusannya adalah untuk mengkhotbahkan Injil kepada setiap makhluk. Inilah

kuasa, wewenang, dan kebajikan dari kerasulan mereka.

Ketika anggota Gereja dengan penuh antusias membagikan kebenaran

yang telah mereka temukan, Gereja yang masih muda ini tumbuh dengan

cepat. Tak ama kemudian cabang-cabang dibentuk di kota-kota New York

seperti Fayette, Manchester dan Colesville. Pada bulan september 1830 Nabi

mendapatkan wahyu dari Tuhan untuk pindah dari Harmony, Pennsylvania ke

Feyette. Perjalanan mereka melalui daerah Kirtland, Ohio yang disana mereka

33

OSZA, Ajaran Presiden Gereja Joseph Smith, h. 156.

Page 65: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

54

mempertobatkan 130 orang ke dalam Gereja OSZA. Pada bulan Juni 1831,

Ketika Gereja OSZA tumbuh kuat di Kirtland Tuhan mengarahkan Nabi

untuk melakukan perjalanan ke Missouri. Hampir 900 mil dari Kirtland ke

Jakson Country, Missouri. Disana Joseph mendapatkan wahyu bahwa tanah

Missouri telah Tuhan kuduskan sebagai Negeri Perjanjian dan tempat untuk

kota Sion (A&P 57:1-3). Setelah meletaan dasar dari kota Sion di amerika,

dibulan Agustus 1831 dan mempimpin pendedikasian tanah itu sebagai

tempat berkumpu dan mendedikasikan lahan Bait Suci, tak ama setelah itu

Nabi kembali ke Ohio, Kirtland. 34

Pada bulan Desember 1832, Tuhan memerintahkan para Orang Suci untuk

mulai membangun bait suci pertama di Ohio, Kirtland. Pada tanggal 27 Maret

1836 Joseph Smith mendedikasihkan Bait Suci di tengah pencurahan Roh.

Seminggu kemudian pada tanggal 3 April 1836, sejumlah peristiwa paling

bermakna terjadi yaitu Tuhan Yesus menampakan diri kepada Joseph Smith

dan Oliver Cowdery di dalam Bait Suci. Tuhan Yesus menytakan:

“Aku telah menerima rumah ini dan nama-Ku ada disini;Aku akan

memperlihatkan diri-Ku kepada umat-Ku di rumah ini dengan dengan belas

kasihan.” (A&P 110:7).

Tiga utusan dari masa kelegaan Perjanjian Lama yaitu, Musa, Elias, dan

Elia juga menampakkan diri. mereka memulihkan kunci-kunci dan wewenang

imamat yang telah lama hilang dari bumi. Nabi Joseph Smith kini memiliki

wewenang untuk mengumpulkan Israel dari keempat penjuru bumi. (A&P

110: 11-16). Pemulihan kunci-kunci imamat ini mengikuti pola Tuhan dalam

memberikan kepada Nabi baris demi baris, ajaran demi ajaran, sedikit demi

sedikit sampai kegenapan Injil Yesus Kristus telah dipulihan ke atas bumi.35

Para Orang Suci di Ohio, Kirtland mengalami penganiayaan dan Joseph

Smith di rundung banyak sekali masalah sehingga Ia dipaksa untu

bersembunyi. Dan pada bulan Januari 1838 Nabi dan keluarganya, yang tidak

bisa di tolerir di Ohio, Kirtland. Nabi dan keluarganya terpaksa meninggalkan

34

OSZA, Ajaran-ajaran Presiden Joseph Smith, 12.

35

OSZA, Ajaran-ajaran Presiden Joseph Smith, h. 15-16.

Page 66: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

55

Ohio, Kirtland dan berlindung di Far West, Missouri. Sebagian besar Orang

Suci di Kirtland telh mengikuti Joseph meninggalkan rumah mereka dan juga

Bait Suci yang mereka kasihi. Nabi dan keluarganya tiba pada bulan Maret itu

di Far West, tempat permukiman Orang Suci Zaman Akhir yang sedang

berkembang di Caldwell Country dan mengembangkan pusat Gereja disana.

Pada bulan April Tuhan mengarahkan Joseph Smith untuk membangun Bait

Suci di Far West (A&P 115: 7-16). Sayangnya kedamaian tidak berlangsung

lama bagi Orang Suci di bagian Utara Missouri. Pada musim semi 1838,

gerombolan penjahat dan militer menyerang para Orang Suci Zaman Akhir.

Ketika Gereja OSZA membalas dan membela diri, Joseph Smith dan para

pemimpin Gereja lainya ditahan dengan tuduhan pengkhianatan. Pada 1

desember 1838 Joseph Smith di bawa kepenjara Liberty, Missouri. Mereka di

kurung disebuah gudang yang geap diruang bawh tanah dan diperlakukan

tidak manusiawi. Pada bulan April 1839, Nabi dan rekan-rekannya dipindah

ke penjara Gallatin, Missouri. Namun ketika itu Nabi dan rekan-rekannya

diizinkan kabur oleh penjaga dari penawanan yang tidak adil dan

memanusiakan mereka. Mereka pergi ke Quincy, Illinois, tempat sebagian

besar anggota Gereja telah berkumpul setelah lari dari Missouri. Dibawah

arahan Nabi Joseph Smith, kebanyakan Orang Suci mulai menetap 50mil di

sebelah Utara di Commerce, Illinois, sebuah desa di tikungan Sungai

Mississipi yang kemudian Joseph mengubah nama kota mejadi Nauvoo, dan

ditahun-tahun berikutnya anggota dan anggota baru berdatangan ke Nauvoo

dari Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris Raya, menjadikannya salah satu

daerah paling padat di Illinois. Di kota Nauvoo Nabi berkumpul dengan para

Orang Suci dan Nabi banyak menyampaikan ceramah. Kemudian Tuhan

memerintahkan untuk membangun bait Suci disana. Pada tanggal 6 April

1841 diletakkan batu penjuru disana dalam sebuah upacara yang dipimpin

oleh Nabi Joseph Smith. Pada saat di Nauvoo ini Nabi Joseph Smith mulai

memperaktikan perintah Tuhan yang diwahyukan kepadanya yaitu,

pembaptisan orang yang telah meninggal dan pemateraian pernikahan yang

kekal di Bait Suci ini.

Page 67: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

56

Di Nauvoo kepemimpinan Joseph Smith meluas, Nabi Joseph Smith

terlibat dalam pelayanan kemasyarakatan, hukum, bisnis, pendidikan, dan

militer. Pada bulan Januari 1844 Joseph mencalonkan diri menjadi Presiden

Amerika Serikat alasannya karena Joseph Smith kecewa pada pejabat negara

dan federal yang gagal menyediakan ganti rugi bagi hak dan harta milik dari

Orang-orang Suci yang diambil di Missouri. Gereja OSZA berkembang pesat

di Nauvoo, hal ini menjadi ancaman besar bagi masyarakat yang bukan

penganut Gereja OSZA, berbagai siasat dilakukan untuk menjatuhkan

gerakan mereka. Pada awalnya para Orang Suci menikmati kedamaian di

Nauvoo tetapi penganiayaan semakin nyata di sekitar Nabi Joseph Smith.

Joseph Smith merasa misi duniawinya sudah mendekati akhir, maka Ia

mengadakan pertemuan pada bulan Maret 1844, Nabi menyatakan tanggung

jawab kepada Dewan Dua Belas untuk memimpin Gereja setelah

kematiannya. Joseph Smith menjelaskan bahwa mereka semua kini memiliki

semua kunci dan wewenang yang diperlukan untuk melakukannya. Wilford

Woodruff, anggota Kourum Dua Belas pada saat itu menyatakan :

―Saya memberikan kesaksian bahwa pada awal musim semi tahun 1844, di

Nauvoo, Nabi Joseph Smith mengumpulkan semua Rasul dan dia

memberikan kepada mereka tata cara-tata cara Gereja dan kerajaan Allah.

Dan semua kunci serta kuasa yang teah Allah berikan kepadanya, Ia

materaikan ke atas kepala kami, dan dia memberitahu bahwa kami haruslah

menegakkan bahu kami dan mengemban kerajaan ini atau kami terkutuk…

Wajah sang Nabi Joseph Smith jernih bagai batu ambar, dan dia diselubungi

dengan suatu kuasa yang belum pernah saya lihat pada manusia manapun

dalam daging sebelumnya.‖

Pada bulan Juni 1844 berbagai tuduhan ditujukan kepada Nabi Joseph

Smith dan dikurung dipenjara setempat. Kemudian pada tanggal 27 Juni 1844

di sore hari, sebuah gerombolan penjahat dengan wajah yang dihitamkan

menyerbu penjara Carthage dan membunuh Joseph Smith dan Hyrum Smith.

Page 68: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

57

Mereka mati ditembak, dan kematiannya ini dianggap kesyahidan oleh para

pengikutnya.36

Kematian Joseph Smith dan Hyrum Smith membuat kepemimpinan Gereja

kosong. Para anggota Gereja OSZA terpecah menjadi beberapa kelompok

dengan pemimpin dan pengikutnya masing-masing. Kelompok pertama,

dipimpin oleh Sidney Rigdon yang membentuk Gerejnya sendiri di

Pennsylvnia. Kedua, kelompok yang diketuai oleh Brigham Young yang

diperkuat oleh Dewan Dua Belas. Ketiga, kelompok yang sebagian besar

adalah keluarga Smith (termasuk Emma, Istri Joseph Smith) bersama

beberapa pengikutnya yang membentuk Gereja sendiri dengan nama The

Reorganized Church of Jesus Christ of Latter-Day Saints dibawah pimpinan

Joseph Smith III yang mengungsi ke Idenpendece, Missouri.37

Sedangkan di Indonesia Gereja OSZA, masuk ke Indonesia pada tanggal 5

Januari 1970 yang sebelumnya dikenal sebagai sebuah yyasan di Indonesia

pada tahun 1969, sempat dihentikan pada tahun 1981. Penghentian ini

terutama menjadi buntut dari SK 70 dan 77 yang membatasi penyiaran agama

kepada masyarakat yang sudah memeluk agama yang resmi diakui negara,

maupun bantuan (dana dan tenaga) dari luar negeri. Dengan sendirinya,

kegiatan misi yang sebelum itu dijalankan oleh tenaga asing dihentikan,

kemudian pada tanggal 1 Juli 1985 misi Gereja dilanjutkan oleh misionaris

pribumi.38

Gereja ini mendaftar ke Departemen Agama Republik Indonesia

sebagai Yayasan Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir

pada tanggal 18 April 1970 dengan No. Dd/P/VIII/25/294/70 dengan akta

notaris No. 22 tanggal 14 April 1970. Pada tanggal 14 Mei 1987 Gereja

menerima surat keputusan penetapan dari Dirjen Bimas (Kristen) Protestan

Departemen Agama Republik Indonesia dengan No. 63 tahun 1987 tentang

pendaftaran ―Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir‖

yang ditandatangani oleh Direktur Dirjen Bimas (Kristen) Protestan. Untuk

36

OSZA, Ajaran-ajaran Presiden Gereja Joseph Smith, h. 20-27. 37

Jan Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja (Jakarta: PT BPK

Gunung Mulia, 2016), h. 446 38

Tabloid Reformata Edisi 21, Desember 2004, h. 5.

Page 69: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

58

mengkoordinir pekerjaan misionaris, pada tanggal 1 Juli 1975 diresmikan

Kantor Misi Jakarta-Indonesia di Jl. Senopati No.115 diKebayoran Baru

Jakarta Selatan.39

Untuk pengikutnyaa di Indonesia Kurang lebih sekitar 7000

Orang, yang tersebar dikota-kota besar di seluruh Nusantara, dan menurut

Elder Asmadi dan Elder Siregar yang terbanyak di kota Solo.40

Presidensi Utama mengeluarkan laporan statistik mengenai pertumbuhan

dan status Gereja per tanggal 31 Desember 2017 sebagai berikut, Bait Suci

yang beroperasi saat ini terdapat 159 buah, dengan 3.341 wilayah gereja, 421

misi, 553 distrik, 30.506 Lingkungan dan Cabang. Anggota Gereja OSZA

terus bertambah tercatat 16.118.169 anggota dan penambahan anggota baru

yaitu, anggota anak-anak tercatat 106.771 orang, serta Orang dewasa yang

insaf dan dibaptiskan sebanyak 233.729 orang. Jumlah Misionaris penuh

waktu sebanyak 67.049 orang dan Misionaris Pelayan Gereja sebanyak

36.172 orang.41

C. Otoritas Kebenaran Kitab Mormon

Disini saya ingin menjabarkan mengenai otoritas kebenaran kitab

mormon karena banyak orang diluar sana sanksi akan kitab mormon ini,

terlebih dalam agama Kristen baik Katolik maupun Protestan. Bukti

kebenarannya, bukti keabsahannya di dunia yang cenderung menuntut bukti,

terletak bukan pada ilmu arkeologi atau antropologi, meskipun melalui ini

mungkin membantu bagi beberapa orang. Itu tidak terletak pada riset kata

atau analisis sejarah meskipun ini mungkin dapat menegaskan kebenarannya.

Namun untuk Kitab Mormon bukti akan kebenaran dan keabsahannya terletak

dalam sampul kitab itu sendiri. Pengujian akan kebenarannya terletak pada

membacanya. Itu adalah sebuah kitab dari Allah. Orang-orang yang bernalar

mungkin secara tulus mempertanyakan asal-usulnya, tetapi mereka yang telah

39

Dirjen Bimas (Kristen) Protestan, Peta Kehidupan dan Pelayanan Umat Kristen di

Indonesia (Jakarta: DEPAG, 1984), h. 151. 40

Wawancara Pribadi dengan Elder Asmadi dan Elder Siregar, tanggal 9 Agustus 2020. 41

Presiden Russell M. Nelson, Laporan Statistik per 31 Desember 2017 (OSZA: Majalah

Liahona Mei 2018), h.119.

Page 70: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

59

membacanya dengan khusyuk doa yang sungguh-sungghuh maka melalui

kuasa diluar indera, mereka akan merasakan bahwa kitab itu benar, bahwa itu

berisikan firman Allah, bahwa itu menguraikan kebenaran-kebenaran yang

menyelamatkan dari Injil kekal, bahwa itu ―(tampil melalui karunia dan kuasa

Allah… untuk diyakinkannya orang Yahudi dan Orang bukan Israel bahwa

Yesus adalah Kristus.‖ Maka intinya ketika sesuatu hal yang kita ingin tahu

kebenarannya bertanya kepada Allah, maha melalui Kuasa Roh Kudus kita

akan mengetahuinya.42

“Dan melalui Roh Kudus kamu boleh mengetahui kebenaran akan

segala hal.” (Moroni 10 :5).

Otoritas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kekuasaan yang

sah yang diberikan kepada lembaga dalam masyarakat yang memungkinkan

para pejabatnya menjalanan fungsinya, hak untuk bertindak, kekuasaan,

wewenang, hak melakukan tindakkan atau hak membuat peraturan untuk

memerintah orang lain.43

Dalam bahasa Tulisan suci wewenang ini disebut dengan Imamat.

Imamat yaitu wewenang dan kuasa yang Allah berikan kepada manusia untuk

bertindak dalam segala hal bagi keselamatan manusia.44

Wewenang adalah

izin yang diberikan kepada manusia di bumi yang dipanggil atau ditahbiskan

untuk bertindak bagi dan demi kepentingan Allah Bapa atau Yesus Kristus

dalam melakukan pekerjaan Allah.45

Sementara Kuasa yaitu kemampuan

untuk melaukan sesuatu. Memiliki kuasa atas seseorang atau sesuatu adalah

memiliki kemampuan untuk mengendalikan atau memerintah orang atau

benda itu. Dalam tulisan suci , kuasa sering kali dihubungkan dengan kuasa

Allah tau kuasa surga. Itu sering sekali secara erat berhubungan dengan

wewenang keimamatan, yang adalah izin atau hak untuk bertindak bagi

Allah.46

42

Ajaran-ajaran Presiden Gereja Gordon B.Hinckley , (Gereja Yesus dari Orang-orang Suci

Zaman Akhir: Salt lake city, utah,2016), h.253. 43

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online, akses pada tanggal 8 juni 2020. 44

OSZA, Penuntun Tuilisan Suci, h. 56. 45

OSZA, Penuntun Tulisan Suci, h. 219. 46

Penuntun Tulisan suci, h. 102.

Page 71: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

60

1. Kuasa Imamat

Kutipan dari Kitab Ajaran dan perjanjian Joseph Smith sebagai berikut:

―Dia yang ditahbiskan oleh Allah dan diutus, orang yang sama

ditetapkan untuk menjadi yang terbesar, sekalipun dia adalah yang terkecil

dan hamba semua orang. Karenanya, dia adalah pemilik segala sesuatu;

karena segala sesuatu tunduk kepadanya, baik di dalam surga maupun di

atas bumi, kehidupan dan terang, Roh dan kuasa, dikirim oleh kehendak

Bapa melalui Yesus Kristus, Putra-Nya. Tetapi tak seorang pun adalah

pemilik segala sesuatu kecuali dia dimurnikan dan dibersihkan dari segala

dosa.‖ (Ajaran dan Perjanjian 50: 26-28).

Dalam Gereja OSZA ada yang namanya Presiden dalam Gereja

tersebut. Presiden sebutan untuk pejabat ketua dari sebuah organisasi.

Presiden Gereja adalah Nabi, Pelihat, serta Pewahyu. Para anggota Gereja

mesti memanggil Nabi Gereja dengan sebutan ―Presiden‖. Dia adalah satu

satunya orang diatas bumi yang diwenangkan untuk menjalankan semua

kunci Imamat. Anggota laki-laki Gereja yang memegang Imamat

diorganisasikan kedalam kuorum-kuorum47

dan diberikan wewenang

untuk melaksanakan tata cara dan fungsi administrasi di dalam Gereja.48

Imamat dibagi menjadi imamat Harun dan Imamat Malkisedek, Joseph

Smith dan Oliver Cowdery telah di anugerahkan keduanya oleh Allah.

Imamat harun adalah Imamat yang lebih rendah, yang melahirkan jabatan-

jabatan seperti uskup, imam, dan pengajar. Imamat harun berurusan

dengan tata cara duniawi dan lahiriah dari hukum dan injil. Imamat ini

memegang kunci-kunci pelayanan para malaikat, Injil pertobatan, dan

baptisan. Imamat Harun dipulihkan ke bumi pada tanggal 15 Mei 1829.

Yohanes pembaptis menganugerahkannya kepada Joseph dan Oliver

Cowdery di tepi sungai Susquehanna, di dekat Harmony Pennsylvania. 49

dan tidak lama setelah itu mereka juga ditahbiskan pada Imamat

47

Kourum adalah kelompok khusus pria yang memegang Imamat yang sama 48

Penuntun Bagi Tulisan Suci, h. 56. 49

Penuntun Bagi Tulisan suci, h. 56.

Page 72: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

61

Malkisedek oleh para Rasul zaman dahulu, Petrus, Yakobus dan Yohanes.

(A&P 27:12)

Kemudian yang kedua adalah Imamat Malkisedek yaitu Imamat yang

tertinggi atau lebih agung. Imamat Makisedek; Kuasa; kunci-kunci

Imamat, Imamat Malkisedek mencakup kunci-kunci berkat rohani Gereja.

Melalui tata cara-tata cara yang lebih tinggi ini, kuasa keallahan

dinyatakan kepada manusia. (A&P 84:18-25; 107: 18-21). Dalam imamat

Malkisedek ada jabatan penatua, imam tinggi, bapa bangsa, korum tujuh

puluh dan Rasul (A&P 107). Imamat Malkisedek akan selalu menjadi

bagian dari kerajaan Allah di atas bumi.

Presiden Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir

adalah presiden Imamat tinggi atau Malkisedek, dan dia memegang semua

kunci yang berkaitan dengan kerajaan Allah diatas bumi. Panggilan

sebagai Presiden dipegang hanya oleh satu orang pada suatu masa, dan dia

adalah satu-satunya orang diatas bumi yang diwenangkan untuk

menjalankan semua kunci imamat. (A&P 107:64-67; A&P 132:7).50

Kunci-kunci Imamat adalah hak presidensi, atau kuasa yang diberikan

kepada manusia oleh Allah untuk mengarahkan, mengendalikan, dan

mengatur Imamat Allah di atas bumi. Para pemegang imamat yang di

panggil pada jabatan presidensi menerima kunci-kunci dari mereka yang

berwenang atas diri mereka. Para pemegang imamat hanya di dalam batas-

batas yang dijabarkan oleh mereka yang memegang kunci-kunci tersebut.

Presiden Gereja emegang semua kunci Imamat. (A&P 107: 65-67, 91-

92;132:7)

2. Kuasa Melalui Saksi Yang ditunjuk oleh Allah

Para Saksi yang ditunjuk langsung oleh Allah untuk menyatakan

bahwa Kitab Mormon adalah benar. Saksi adalah suatu bukti lain bahwa

sesuatu adalah benar; atau yang menyatakan sebuah kesaksian. Saksi juga

dapat seseorang yang memberikan pernyataan atau bukti berdasarkan

pengetahuan pribadi; yaitu seseorang yang memberikan kesaksian.51

50

OSZA, Penuntun Bagi Tulisan Suci, h. 57. 51

OSZA, Penuntun Tulisan Suci, h. 187.

Page 73: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

62

Bersaksi yaitu memberikan kesaksian melalui Roh Kudus; membuat

pernyataan khusyuk tentang kebenaran berdasarkan pada pengetahuan atau

kepercayaan pribadi.52

Kesaksian adalah kekuatan besar Gereja. Itu adalah

sumber iman dan kegiatan. Itu adalah nyata dan kuat sama dengan

kekuatan apa pun di bumi. Tuhan menggambarkannya ketika Dia

berbicara kepada Nikodemus dan mengatakan ―Angin bertiup kemana ia

mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tida tahu dari mana

ia datang atau kemana ia pergi. Demikianlah tiap-tiap orang yang lahir dari

Roh.‖ (Yohanes 3 : 8). Hal ini yang kita sebut kesaksian sulit

didefinisikan, tetapi buahnya sangat nyata. Ini adaah Roh Kudus yang

memberikan kesaksian melalui kita.53

―Pengetahuan dan kesaksian rohani diberikan oleh Roh Kudus.

Kesaksian dapat juga pernyataan resmi atau sah tentang apa yang orang

rasakan sebagai kebenaran.‖ (Kitab Ajaran dan Perjanjian 102: 26).54

―Jika ia tidak mendengar engkau, bawalah seorang atau dua orang

orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu

tidak disangsikan.‖ (Matius 18 : 16).55

―Ini adalah untuk ketiga kalinya aku datang kepada kamu: Baru

dengan keterangan dua atau tiga orang saksi suatu perkara sah.‖ (2

Kortinus 13: 1).56

Dalam hal ini Joseph Smith banyak menyampaikan Firman dari Tuhan

yang menyatakan bahwa Kitab Mormon adalah benar dan memiliki Saksi

Keillahian yang di tunjuk langsung oleh Allah melalui Roh Kudus. Joseph

menjelaskan bahwa ada Tiga saksi yang ditunjuk oleh Allah melalui Roh

Kudus untuk melihat lempingan-lempingan tersebut. penjelasan mengenai

kebenaran dan kesaksian para saksi yang ditunjuk oleh Allah tertera pada

bagian ―Prakata‖ dalam Kitab Mormon, juga pada beberapa Kitab Suci

52

OSZA, Penuntun Bagi Tulisan Suci, h. 22. 53

Ajaran-ajaran Presiden Gereja Gordon B.Hinckley , Gereja Yesus dari Orang-orang Suci

Zaman Akhir: Salt lake city, utah,2016, h. 160. 54

OSZA, Penuntun Tulisan Suci, h. 85. 55

Alkitab, Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) 56

Alkitab, Lembaga Alkitab indonesia (LAI)

Page 74: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

63

yang digunakan Kristen Mormon yaitu Kitab Ajaran dan Perjanjian, dan

Kitab Mutiara Yang Berharga.

Dalam Prakata Kitab Mormon tertera Kesaksian Tiga Saksi Dan

Kesaksian Delapan Saksi. Dalam Kesaksian Tiga Saksi yaitu Oliver

Cowdery, David Whitmer dan Martin Haris. Mereka membuat Kesaksian

bahwa mereka benar melihat lempingan-lempingan tersebut di depan mata

mereka melalui kasih karunia Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus. Dan

kemudian Tuhan memerintahkan mereka untuk memberikan kesaksian

akan hal tersebut.

Kemudian, dalam Kesaksian Delapan saksi yaitu, Christian Whitmer,

Jacob Whitmer, Peter Whitmer, Jun., John Whitmer, Hiram Page, Joseph

Smith, Sen., Hyrum Smith, dan Samuel H. Smith. Mereka memberikan

kesaksian bahwa Joseph Smith atas perintah Tuhan memperlihatkan

lempingan-lempingan tersebut dan memegang dengan tangan mereka

sendiri lembaran-lembaran yang telah diterjemahkan oleh Joseph Smith.57

Tuhan memerintahkan yang lain selain Nabi Joseph Smith untuk

memberikan kesaksian tentang keillahian Kitab Mormon, berikut kutipan

ayatnya :

―Karenanya pada masa itu ketika kitab diserahan kepada pria tetntang

siapa telah aku bicarakan, kitab itu aan disembunyikan dari mata dunia

agar tidak ada mata meihatnya kecuali bahwa tiga saksi akan melihatnya,

melalui kuasa Allah, selain dia kepada siapa kitab itu akan diserahkan dan

mereka akan bersaksi tentang kebenaran kitab itu dan apa yang ada

didalamnya.‖ (2 Nefi 27 : 12).

“Dan lagi, apa yang kita dengar? Kabar gembira dari Cumorah!

Moroni, seorang malaikat dari surga, memaklumkan penggenapan para

Nabi kitab yang akan diungkapkan. Suara Tuhan di Padang Belantara

Fayette, Seneca County, memaklumkan tiga saksi untuk memberikan

kesaksian tentang kitab itu! Suara Mikhael di tepi Sungai Susquehanna,

mengenali iblis ketika dia menampakkan diri sebagai malaikat terang!

57

OSZA, Kitab Mormon, h. vii-viii.

Page 75: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

64

Suara Petrus, Yakobus, dan Yohanes di padang belantara antara

Harmony, Susquehanna County, dan Colesville, Broome County, di dekat

Sungai Susquehanna, memaklumkan diri mereka sebagai yang memiliki

kunci-kunci kerajaan, dan dispensasi kegenapan zaman!” (Kitab dan

Ajaran 128 : 20).

3. Kuasa dari Firman Allah yang tertulis dalam Alkitab dan Kitab Mormon

a. Tertulis bahwa suatu suara kebenaran akan berbicara dari tanah,

berikut kutipan ayatnya :

“Maka engkau akan merendahkan diri dan engkau bersuara dari

dalam tanah, perkataanmu kedengaran samar-samar dari dalam debu;

suaramu akan berbunyi seperti suara arwah dari dalam tanah, dan

perkataanmu akan kedengaran seperti bisikan dari dalam debu.”

(Yesaya, 29:4).

“karena mereka yang akan dihancurkan akan berbicara kepada

mereka dari dalam tanah, dan ucapan mereka akan keluar dari dalam

debu, dan suara mereka akan seperti orang yang lazim; karena Tuhan

Allah akan memberikan kepadanya kuasa, agar dia boleh berbisik

mengenai mereka, bahkan seakan-akan dari dalam tanah;dan ucapan

mereka akan berbisik dari dalam debu. Karena demikianlah firman

Tuhan Allah: Mereka akan menuliskan apa yang akan dilakukan di

antara mereka, dan itu akan ditulis dan dimateraikan dalam sebuah

kitab, dan mereka yang telah merosot dalam ketidakpercayaan tidak

akan memilikinya, karena mereka berupaya untuk menghancurkan apa

yang dari Allah.” (2 Nefi, 26: 16-17)

Page 76: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

65

b. Penglihatan dari semuanya telah menjadi seperti kata-kata dari sebuah

kitab yang termaterai.

“Tercengang-cenganglah, penuh keheranan, biarlah matamu

tertutup, buta

semata-mata! Jadilah mabuk, tetapi bukan karena

anggur, jadilah pusing, tetapi bukan karena arak! Sebab TUHAN telah

membuat kamu tidur

nyenyak; matamu

yakni para nabi

telah

dipejamkan-Nya dan mukamu--yaitu para pelihat telah ditudungi-Nya.

Maka bagimu penglihatan dari semuanya itu seperti isi sebuah kitab

yang termeterai, apabila itu diberikan kepada orang yang tahu

membaca dengan mengatakan: "Baiklah baca ini," maka ia akan

menjawab: "Aku tidak dapat, sebab kitab itu termeterai"; dan apabila

kitab itu diberikan kepada seorang yang tidak dapat membaca dengan

mengatakan: "Baiklah baca ini," maka ia akan menjawab: "Aku tidak

dapat membaca." Dan Tuhan telah berfirman: "Oleh karena

bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku

dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan

ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang

dihafalkan, maka sebab itu, sesungguhnya, Aku akan melakukan pula

hal-hal yang ajaib kepada bangsa ini, keajaiban yang

menakjubkan; hikmat orang-orangnya yang berhikmat akan hilang,

dan kearifan orang-orangnya yang arif akan bersembunyi " Celakalah

orang yang menyembunyikan dalam-dalam rancangannya terhadap

TUHAN, yang pekerjaan-pekerjaannya terjadi dalam gelap sambil

berkata: "Siapakah yang melihat kita dan siapakah yang

mengenal kita?" Betapa kamu memutarbalikkan segala sesuatu!

Apakah tanah liat

dapat dianggap sama seperti tukang periuk,

sehingga apa yang dibuat dapat berkata tentang yang

membuatnya: "Bukan dia yang membuat aku"; dan apa yang dibentuk

berkata tentang yang membentuknya: "Ia tidak tahu apa-

apa"?Bukankah hanya sedikit waktu lagi, Libanon akan berubah

menjadi kebun buah-buahan, dan kebun buah-buahan itu akan

dianggap hutan? Pada waktu itu orang-orang tuli akan mendengar

perkataan-perkataan sebuah kitab, dan lepas dari kekelamaan dan

kegelapan mata orang-orang buta akan melihat” (Yesaya 29: 9-18).

Dan akan terjadi bahwa Tuhan Allah akan menampilkan bagi

kamu perkataan dari sebuah kitab, dan itu akan menjadi perkataan

dari mereka yang telah terlelap. Dan lihatlah kitab itu akan

termeterai; dan dalam kitab itu akan ada sebuah wahyu dari Allah,

sejak awal dunia sampai akhirnya. Karenanya, karena apa yang

termeterai, apa yang termeterai tidak akan diserahkan pada masa

Page 77: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

66

kejahatan dan kekejian orang-orang. Karenanya kitab itu akan

ditahan dari mereka. Tetapi kitab itu akan diserahkan kepada seorang

pria, dan dia akan menyampaikan perkataan kitab itu, yang adalah

perkataan dari mereka yang telah terlelap di dalam debu, dan dia

akan menyampaikan perkataan ini kepada yang lain; Tetapi perkataan

yang termeterai tidak akan dia sampaikan, tidak juga akan dia

serahkan kitab itu. Karena kitab itu akan dimeteraikan oleh kuasa

Allah, dan wahyu yang dimeteraikan akan disimpan dalam kitab itu

sampai waktu Tuhan sendiri yang tepat, agar itu boleh tampil; karena

lihatlah, itu mengungkapkan segala sesuatu sejak pelandasan dunia

sampai akhirnya. Dan masanya tiba ketika perkataan kitab yang

termeterai itu akan dibacakan di atas atap-atap rumah; dan itu akan

dibacakan melalui kuasa Kristus; dan segala sesuatu akan

diungkapkan. Kepada anak-anak manusia, yang pernah ada diantara

anak-anak manusia, dan yang senantiasa akan ada bahkan sampai

akhir bumi. Karenanya, pada masa itu ketika kitab itu diserahkan

kepada pria tentang siapa telah aku bicarakan, kitab itu akan

disembunyikan dari mata dunia, agar tidak ada mata akan melihatnya

kecuali bahwa tiga saksi akan melihatnya, melalui kuasa Allah, selain

dia kepada siapa kitab itu akan diserahkan; dan mereka akan bersaksi

tentang kebenaran kitab itu dan apa yang di dalamnya. Dan tidak ada

seorang lain pun yang akan melihatnya, kecuali beberapa orang

menurut kehendak Allah, untuk memberikan kesaksian tentang firman

Nya kepada anak-anak manusia; karena Tuhan Allah telah berfirman

bahwa perkataan dari yang setia akan berbicara seolah-olah dari

yang mati. Karenanya, Tuhan Allah akan meneruskan untuk

menampilkan perkataan kitab itu; dan melalui mulut sebanyak saksi

seperti yang tampaknya baik bagi-Nya akanlah Dia tegakkan firman-

Nya; dan celakalah bagi dia yang menolak firman Allah!” (2 Nefi 27:

6-14).

c. Domba-domba lain aku miliki, bukan dari kawanan ini.

“Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang

ini; domba-domba itu harus kutuntun juga dan mereka akan

mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan

dengan satu gembala.” (Yohanes 10:16).

“Sebanyak ini telah Bapa perintahkan kepada-Ku, bahwa Aku

hendaknya memberi tahu kepada mereka: Bahwa domba-domba lain

Aku miliki yang bukan dari kawanan ini; mereka juga mesti Aku bawa,

dan mereka akan mendengar suara-Ku; dan akan ada satu kawanan,

dan satua gembala. Dan sekarang, karena kedegilandan

Page 78: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

67

ketidakpercayaan mereka tidak mengerti firman-Ku; oleh karena itu

Aku diperintahkan untuk tidak lagi berfirman oleh Bapa mengenai hal

ini kepada mereka. Tetapi, sesungguhnya, Aku berfirman kepadamu

bahwa Bapa telah memerintahkan-Ku, danAku memberitahukannya

kepadamu, bahwa kamu dipisahkan dari antara mereka karena

kedurhakaan mereka; oleh karena itu adalah karena kedurhakaan

mereka sehingga mereka tidak tahu tentang kamu. Dan sesungguhnya,

Aku berfirman kepadamu lagi bahwa suku-suku lain telah Bapa

pisahkan dari mereka; dan adalah karena kedurhakaan mereka

sehingga mereka tidak tahu tentang mereka. Dan sesungguhnya Aku

berfirman kepadamu, bahwa kamu adalah mereka tentang siapa Aku

berfirman: Domba-domba lain Aku miliki yang bukan dari kawanan

ini; mereka juga mesti Aku bawa, dan mereka akan mendengar suara-

Ku; dan akan ada satu kawanan, dan satu gembala. Dan mereka tidak

memahami-Ku, karena mereka mengira itu adalah orang-orang bukan

Israel; karena mereka tidak mengerti bahwa orang-orang bukan Israel

akan diinsafkan melalui pengkhotbahan mereka. Dan mereka tidak

memahami-Ku bahwa Aku berfirman mereka akan mendengar suara-

Ku; dan mereka tidak memahami-Ku bahwa orang-orang bukan Israel

tidak akan pada waktu kapan pun mendengar suara-Ku—bahwa Aku

tidak akan menyatakan diri-Ku kepada mereka kecuali melalui Roh

Kudus. Tetapi lihatlah, kamu telah mendengar suara-Ku, maupun juga

melihat-Ku; dan kamu adalah domba-domba-Ku, dan kamu terbilang

di antara mereka yang telah Bapa berikan kepada-Ku.” (3 Nefi 15 :

16-24).

d. Tuhan membuat perjanjian dengan Enos untuk menampilkan kitab

mormon pada orang-orang laman.

“karenanya, aku mengetahui bahwa Tuhan Allah sanggup untuk

melindungi catatan-catatan kami, aku berseru kepada-Nya secara

berkelanjutan, karena Dia telah berfirman kepadaku: Apapun yang

akan kamu minta dalam iman, percaya bahwa kamu akan menerima

dalam nama Kristus, kamu akan menerimanya. 1:16. Dan aku

memiliki iman dan aku berseru kepada Allah agar Dia akan

melindungi catatan-catatan itu, dan Dia membuat perjanjian

denganku bahwa Dia akan menampilkan kepada orang-orang Laman

pada waktu-Nya sendiri yang tepat.” (Enos 1 : 15-16).

Page 79: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

68

e. Kitab mormon ditulis untuk maksud agar kita boleh mempercayai

alkitab.

“Karena lihatlah, ini dituliskan untuk maksud agar kamu boleh

mempercayai itu; dan jika kamu mempercayai itu kamu akan

mempercayai ini juga; dan jika kamu mempercayai ini kamu akan tahu

mengenai leluhurmu, dan juga pekerjaan menakjubkan yang

dikerjakan melalui kuasa Allah diantara mereka.” (Mormon 7 : 9).

f. Kitab mormon akan berdiri sebagai kesaksian menentang dunia.

“dan dalam mulut tiga saksi hl-hal ini akan ditegakkan; dan

kesaksian dari tiga orang, dan pekerjaan ini, yang didalamnya akan

diperlihatkan kuasa Allah dan juga Firman-Nya, yang mengenainya

Bapa, Putra, dan Roh Kudus memberikan kesaksian—dan semua ini

akan berdiri sebagai kesaksian menentang dunia pada hari akhir.”

(Eter 5 : 4).

g. Kristus memberikan kesaksian bahwa kitab mormon adalah benar

A&P 17:6

“Dan dia telah menerjemahkan kitab itu, bahkan bagian itu yang

telah Aku perintahkan kepadanya, dan sebagaimana Tuhanmu dan

Allahmu hidup itu adalah benar.” (Kitab Ajaran dan Perjanjian 17 : 6).

h. Kitab mormon memuat kegenapan Injil Yesus Kristus A&P 20:9

(A&P 20:8-12; 42:12)

“Dan memberikannya kuasa dari tempat yang tinggi, melalui

sarana yang sebelumnya dipersiapkan, untuk menerjemahkan Kitab

Mormon; Yang memuat sebuah catatan tentang orang-orang yang

terjatuh, dan kegenapan Injil Yesus Kristus kepada orang-orang bukan

Israel dan kepada orang-orang Yahudi juga; Yang diberikan melalui

ilham, dan dikukuhkan kepada yang lain melalui pelayanan para

malaikat, dan dimaklumkan kepada dunia melalui mereka,

Membuktikan kepada dunia bahwa tulisan suci yang kudus adalah

benar, dan bahwa Allah mengilhami orang-orang dan memanggil

mereka pada pekerjaan kudus-Nya pada zaman dan angkatan ini,

seperti juga pada angkatan-angkatan zaman dahulu;Dengan demikian

memperlihatkan bahwa Dia adalah Allah yang sama kemarin, hari ini,

dan selamanya. Amin.” (Kitab Ajaran dan Perjanjian 20 : 8-12).

“Lagi Aku berfirman kepadamu, bahwa tidak akan diberikan

kepada siapa pun untuk pergi mengkhotbahkan Injil-Ku, atau untuk

membangun gereja-Ku, kecuali dia ditahbiskan oleh seseorang yang

memiliki wewenang, dan diketahui oleh gereja bahwa dia memiliki

Page 80: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

69

wewenang dan telah secara resmi ditahbiskan oleh kepala gereja. Dan

lagi, penatua, imam dan pengajar gereja ini hendaknya mengajarkan

asas-asas Injil-Ku, yang ada dalam Alkitab dan Kitab Mormon, yang

di dalamnya adalah kegenapan Injil. Dan mereka hendaknya

mengamati perjanjian dan pasal gereja untuk melakukannya, dan ini

akan menjadi ajaran mereka, sebagaimana mereka akan diarahkan

oleh Roh. (Kitab Ajaran dan Perjanjian 42 : 11-13).

i. Pada pasal kepercyaan tertulis bahwa ―Kami percaya kitab mormon

adalah firman Allah‖

Tertera pada bagian Prakarta dalam kitab mormon, perkataan

Joseph Smith mengenai catatan ini (kitab Mormon) : “saya memberi

tahu saudara-saudara bahwa kitab mormon adalah yang paling benar

dari kitab apapun di atas bumi, dan batu kunci agama kita, dan

seorang akan menjadi lebih dekat kepada Allah dengan menuruti

ajaran-ajarannya, daripada melalui kitab lain apa pun.‖58

D. Kedudukan dan Penggunaan Kitab Mormon dalam Gereja Yesus

Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir

Kitab mormon adalah catatan sakral yang berisikan kegenapan Injil

Yesus Kristus yang merupakan identitas dari Gereja Yesus Kristus dari

Orang-orang Suci Zaman Akhir. Menurut Misionari yaitu Elder59

Asmadi dan

Elder Siregar Kedudukan Kitab Mormon dan Alkitab adalah sebanding

karena sama-sama merupakan Firman Tuhan, namun lanjutnya lagi, untuk

dizaman sekarang Kitab Mormon adalah kitab yang Paling benar, meskipun

mereka tidak menganggap Alkitab itu salah.60

Pernyataan Elder ini sangat

didukung oleh perkataan Joseph Smith yang tertera dalam Prakata Kitab

Mormon yaitu:

“Saya memberi tahu saudara-saudara bahwa kitab Mormon adalah

yang paling benar dari kitab apa pun di atas bumi, dan batu kunci agama

kita, dan seseorang akan menjadi lebih dekat kepada Allah dengan menuruti

ajaran-ajarannya, dari pada melalui kitab lain apa pun.”61

58

OSZA, Kitab mormon, h. v. 59

Elder merupakan sebutan bagi Misionaris Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci

Zaman Akhir. 60

Wawancara Pribadi dengan Elder Asmadi dan Elder Siregar pada 28 Juni 2020. 61

OSZA, Kitab mormon , h. v

Page 81: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

70

Kitab mormon merupakan batu Kunci Agama bagi agama Kristen

Mormon, Preiden Ezra Taft Benson mengatakan bahwa, kitab mormon adalah

batu kunci dalam kesaksian kita tentang Yesus Kristus, yang diriNya sendiri

adalah batu kunci dari segala sesuatu yang kita lakukan. Kitab tersebut

memberikan kesaksian tentang kenyataan-Nya dengan kuasa dan kejelasan.

Kitab mormon mengajarkan kepada kita kebenaran dan memberikankesaksian

tentang Kristus, dan lebih banyak lagi. Ada sebuah kuasa dalam Kitab

Mormon yang akan muli mengalir ke dalam kehidupan kita disaat kita

memulai suatu pembelajaran serius tentang kitab tersebut. Kita akan

menemukan kuasa yang lebih besar untuk menolak godaan, menemukan

kuasa untuk menghindari tipuan. Tulisan Suci ini disebut ‗firman kehidupan‘

dan tidak ada yang benar selain dari dalam Kitab Mormon. 62

Gereja Yesus

Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir menerima empat kitab sebagai

tulisan suci: Alkitab, Kitab Mormon, Ajaran dan Perjanjian, serta Mutiara

yang Sangat Berharga. Kitab-kitab ini disebut kitab standar Gereja. Perkataan

yang terilhami dari para nabi yang hidup juga diterima sebagai tulisan suci

dan mereka menggunakan itu sewaktu kebaktian, menyisipkan ayat-yat dari

dalam kitab suci ketika ceramah.63

Dalam keluarga Kitab Mormon pun

digunakan dan memiliki peran yang sangat penting, Presiden Gereja Spencer

W. Kimball mengatakan bahwa Keluarga merupakan unit dasar kerajaan

Allah di bumi. Gereja tidak dapat lebih sehat daripada keluarga-keluarganya.

Sejak awal, Gereja Yesus Kristus dari Orang-orangSuci Zaman Akhir telah

menekankan kehidupan keluarga. Kita telah selamanya memahami bahwa

landasan dari keluarga, sebagai sebuah unit yang kekal, telah diletakkan

bahkan sebelum bumi ini diciptakan. Masyarakat tanpa kehidupan keluarga

dasar adalah tanpa landasan dan akan tercerai-berai ke dalam kehampaan.64

62

Asas-asas Injil, Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akh

Salt Lake City, Utah, 2009, h.51. 63

Wawancara pribadi dengan Elder Asmadi dan Elder Siregar pada tanggal 28 Juni 2020 64

Ajaran-ajaran Presiden Gereja Spencer W. Kimball, Gereja Yesus Kristus dari Orang-

orang Suci Zaman Akhir, Salt Lake, City, Utah.

Page 82: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

71

BAB IV

FUNGSI KITAB SUCI MORMON DALAM GEREJA YESUS KRISTUS

DARI ORANG-ORANG ZAMAN AKHIR

A. Fungsi Kitab Mormon terhadap Alkitab

Alkitab merupakan suatu kumpulan tulisan Ibrani dan Kristen yang

memuat wahyu-wahyu illahi. Kata Alkitab berarti ―kitab-kitab.‖ Alkitab

adalah pekerjaan banyak nabi dan penulis yang diilhami bertindak dibawah

pengaruh Roh Kudus

“sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh

dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.” (2 Ptr.1:21) .

Alkitab Kristen memiliki dua bagian, secara umum dikenal sebagai

Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Perjanjian Lama terdiri dari kitab-kitab

suci yang digunakan di antara orang-orang Yahudi Palestina pada saat

pelayanan Fana Tuhan. Sedangkan perjanjian Baru memuat tulisan-tulisan

yang menjadi bagian dari zaman para Rasul dan dianggap memiliki

kekudusan dan wewenang yang sama seperti tulisan Suci orang Yahudi. Kitab

perjanjian Lama disalin dari kesusastraan nasional yang terbentang selama

berabad-abad dan dituis hampir seutuhnya dalam bahasa Ibrani, sementara

kitab-kitab Perjanjian Baru adalah pekerjaan dari suatu angkatan tunggal dan

ditulis terutama dalam bahasa Yunani. Perjanjian Lama adalah hukum yang

diberikan kepada Musa ketika Israel menolak kegenapan Injil yang dimiliki

oleh umat Allah sejak awal kefanaan. Perjanjian yang Baru adalah Injil

sebagaimana diajarkan oleh Yesus Kristus.1

Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir memuliakan

dan menghormati Alkitab serta menegaskan juga bahwa Tuhan melanjutkan

untuk memberikan tambahan wahyu melalui para nabi-Nya pada zaman akhir

yang mendukung dan membuktikan laporan alkitab tentang urusan Allah

1Web Resmi Gereja OSZA

https://www.churchofjesuschrist.org/study/scriptures/gs/bible?lang=ind, diakses pada tanggal 8

Juli 2020 pukul 23.00 WIB

Page 83: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

72

dengan umatnya.2 Dalam Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Zaman

Akhir juga menggunakan Alkitab sebagai sumber ajaran dan meyakini bahwa

Alkitab juga merupakan Firman Allah. Dalam wawancara pribadi, Elder

Siregar dan Elder Asmadi mengatakan bahwa Kitab Mormon dan Alkitab

saling melengkapi satu sama lain dan sebagai penyempurna Alkitab.3 Karena

dua saksi lebih sah dibandingkan dengan satu saksi, hal ini terdapat dalam

Matius 18 : 16, yaitu :

“Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang

lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak

disangsikan.”4

“Kami percaya Alkitab adalah firman Allah sejauh diterjemahkan secara

benar; kami juga percaya Kitab Mormon adalah firman Allah.‖ (Pasal

kepercayaan point 8)

Dalam pasal Kepercayaan diatas mereka mempercayai Alkitab sejauh

diterjemahkan dengan benar, Elder Nielsen dan Elder Nelson menjelaskan

bahwa pada zaman dahulu Alkitab merupaan Kitab suci yang sangat bagus,

namun seiring perkembangannya zaman kitab ini tidak murni lagi banyak

yang mengacaukan Alkitab tersebut. dalam sejarah terdapat orang-orang yang

ingin mempertahankan kekuasaan atau jabatannya maka mereka mengubah

atau menghilangkan apa yang terttulis dalam Alkitab, untuk mempertahankan

kekuasaan dalam Gereja tersebut. Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang

Suci Zaman percaya bahwa masih ada yang benar dalam Alkitab hanya saja

ada yang hilang atau berubah, maka Kitab Mormon yang memulihkan

kembali dan menjelaskan yang kurang Jelas.5

Kemudian Elder Nelson dan Elder Nielsen juga mengatakan bahwa

Gereja Yesusu Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir di Indonesia

menggunakan Alkitab terbitan dari Lembaga Alkitab Indonesia (LAI), karena

2Web resmi Gereja OSZA

https://www.churchofjesuschrist.org/study/scriptures/gs/bible?lang=ind diakses pada tanggal 8 Juli

pukul 23.00. 3 Wawancara Pribadi dengan Elder Asmadi dan Elder Siregar, via email pada 28 Juni 2020.

4 Alkitab, Lembaga Alkitab Indonesia.

5 Wawancara pribadi dengan Elder nelson dan nielsen, pada 21 Agustus 2019.

Page 84: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

73

menghormati hukum negara Indonesia, jika menggunakan terbitan diluar dari

Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) itu tidak sah. Namun pada Gereja Yesus

Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir di Amerika, mereka

menggunakan Alkitab versi King James.6

Mengenai Alkitab dalam Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci

Zaman Akhir versi King James, Joseph Smith melakukan revisi atau

terjemahan dari Alkitab Versi King James tersebut dalam bahasa Inggris,

Tuhan mengilhami Nabi Joseph Smith untuk memulihkan kebenaran pada

teks Alkitab Raja James yang telah hilang atau berubah sejak kata-kata yang

asli dituliskan. Kebenaran-kebenaran yang dipulihkan ini mengklarifikasi

ajaran dan meningkatkan pemahaman akan tulisan suci. Karena Tuhan

mengungkapkan kepada Joseph kebenaran-kebenaran tertentu yang dahulu

pernah dicatat para penulis aslinya, Terjemahan Joseph Smith tidak seperti

terjemahan Alkitab yang mana pun di dunia. Hal ini juga bagian dari

pemanggilannya sebagai Nabi. Berikut kutipan perintah Allah kepada Joseph

Smith:

―Dan sekarang, lihatlah, Aku berfirman kepadamu, tidak akan diberikan

kepadamu untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pasal ini, sampai

Perjanjian Baru diterjemahkan, dan di dalamnya segala hal ini akan

disingkapkan; Karenanya Aku memberikan kepadamu bahwa bolehlah kamu

sekarang menerjemahkannya, agar kamu boleh dipersiapkan untuk hal-hal

yang akan datang.” (Ajaran dan Perjanjian 45 : 60-61)

Nabi Joseph Smith memulai pada bulan Juni 1830, kemudian Joseph

menuntaskan sebagian besar terjemahannya pada bulan Juli 1833, Joseph

melanjutkan sampai kematiannya pada tahun 1844 utuk membuat modifikasi

saat mempersiapkan naskah untuk penerbitan. Walaupun dia menerbitkan

beberapa bagian dari terjemahan tersebut selama masa hidupnya, adalah

mungkin dia akan membuat perubahan-perubahan tambahan seandainya

6 King James adalah seorang Raja di Inggris yang bertengkar dengan Paulus karena ingin

menterjemahan Alkitab kedalam Bahasa Inggris, sementara pada zaman dahulu Gerea Katolik di

Inggris hanya boleh menggunakan Alkitab dalam bahasa Romawi, Ibrani dan Yunani, selain itu

tidak diterima. Kemudian King James akhirnya mendirikan Gereja sendiri dan menterjemahkan

Alkitab kedalam bahasa Inggris yang digunakan dalam Gerejanya.

Page 85: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

74

Joseph hidup untuk menerbitkan seluruh pekerjaan tersebut. Gereja Yesus

Kristus dari Orang-orang Suci zaman Akhir yang di organisasi kembali

menerbitkan edisi pertama terjemahan Joseph Smith yang diilhami pada tahun

1867. Mereka telah menerbitkan beberapa edisi sejak waktu itu Nabi belajar

banyak hal selama proses terjemahan. Beberapa bagian dari Ajaran dan

perjanjian diterima karena diilhami dari pekerjaan terjemahannya, Tuhan juga

memberian petunjuk khusus untuk penerjemahan tersebut yang dicatat dalam

Ajaran dan Perjanjian. Dari pekerjaan penerjemahan Alkitab yang diilhami

kepada Joseph Smith tersebut yang sekarang dikenal sebagai Terjemahan

Joseph Smith terhadap Alkitab, yang melaluinya muncul Kitab Musa dan

Joseph Smith—Matius, sekarang dimuat dlam Kitab Mutiara Yang Sangat

Berharga.7 Dalam Prakata Kitab Seleksi dari Terjemahan Joseph Smith

terhadap Alkitab, kebenaran-kebenaran yang dipulihkan ini megklarifikasi

ajaran dan meningkatkan pemahaman akan tulisan suci. Kata terjemahan

digunakan dalam cara yang lebih luas dan berbeda daripada biasanya, karena

terjemahan Joseph merupakan wahyu daripada terjemahan harfiah dari satu

bahasa ke dalam bahasa lain.8 Tak ada kritik yang dimuat dalam Tulisan

Terjemahan Joseph Smith ini, hanya saja penggunaan kata yang sedikit

berbeda tetapi dengan maksud yang tidak jauh beda. Berikut contoh ayatnya:

Pada surat Yohanes 6:44 dalam Terjemahan Joseph Smith. Bandingkan

dengan Yohanes 6:44 dalam Alkitab:

Dalam Alkitab:

44“Tidak ada seseorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia

tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada

akhir zaman.”

Dalam Terjemahan Joseph Smith (TJS):

Kehendak Bapa adalah agar semua orang menerima Yesus. Mereka

yang melakukan kehendak Yesus akan dibangkitkan dalam kebangkitan

orang saleh.

7 Wawancara via Whatsapp dengan Elder Asmadi dan Elder Siregar, pada tanggal 12 Juli

2020. 8OSZA, Prakata Terejemahan Joseph Smith(TJS) Terhadap Alkitab.

Page 86: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

75

44”Tak seorang pun dapat datang kepada-Ku, kecuali dia melakukan

kehendak Bapa-Ku yang telah mengutus-Ku. Dan ini adalah kehendak Dia

yang telah mengutus-Ku, agar kamu menerima Putra; karena Bapa

memberikan kesaksian tentang-Nya; dan dia yang menerima kesaksian, dan

melakukan kehendak Dia yang mengutus-Ku, akan Aku bangkitkan dalam

kebangkitan orang saleh.”9

Terjemahan Joseph Smith telah memulihkan sebagian dari apa yang

gamblang dan berharga yang telah hilang dari Alkitab (1 Nefi 13). Walaupun

itu bukan Alkitab resmi dari Gereja, terjemahan ini menyampaikan banyak

wawasan yang menarik dan sangat bernilai dalam memahami Alkitab.

Contoh beberapa ayat yang ada di Alkitab namun diperjelas kembali,

yaitu mengenai Sakramen10

. Dalam Alkitab disebutkan dalam Surat Matius

26: 26-28 , Markus 14: 22-24 , Lukas 22 : 15-20 . Kemudian perintah

Sakramen diperjelas tata cara-tata cara dan Doa pada saat Sakramen yang ada

di dalam Kitab Mormon dan Kitab Ajaran dan Perjanjian. Tulisan Suci

menjelaskan secara tepat bagaimana sakramen harus diselenggarakan.

Sakramen diselenggarakan oleh mereka yang memegang wewenang Imamat

yang diperlukan.11

Kemudian mengenai Pembaptisan Orang meninggal, dalam Gereja

Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir memiliki Ajaran untuk

membaptis orang yang telah meninggal. Dalam Alkitab ada suatu surat yang

membicarakan mengenai pembaptisan bagi orang mati, yaitu 1 Kortinus: 29:

“Jika tidak demikian, apa faedahnya perbuatan orang-orang yang

dibaptis bagi orang mati?Kalau orang mati sama sekali tidak dibangkitkn,

mengapa mereka mau dibaptis bagi orang-orang yang teah meninggal.” (1

Kortinus:29).

9OSZA, Terjemahan Joseph Smith(TJS) Terhadap Alkitab.

10 Sakramen adalah sebuah tata cara kudus keimamatan yang bertujuan menolong kita

mengingatkan akan Kurban Tebusan Juruselamat dengan cara memakan Roti yang telah di pecah-

pecah melmbangkan Tubuh Yesusu Kritus dan secawan anggur melambangkan Darah Yesus

Kristus, namun pada Orang-orang Suci Zaman Akhir tidak meminum anggur tetapi air. 11

OSZA, Asas-asas Injil, h. 147.

Page 87: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

76

Pada bulan Januari 1836 di dalam bait suci di Kirtland, Ohio. Joseph

mendapatkan pengihatan. Setelah bertahun-tahun Alvin adikknya Joseph

Smith meninggal, Joseph mendapat sebuah penglihatan mengenai kerajaan

Selestial12

Joesph melihat bahwa Alvin, ayah dan ibunya kelak mewarisi

kerajaan tersebut. Namun Joseeph heran ketika adiknya yaitu Alvin juga

mendapat kerajaan tersebut, padahal Alvin meninggal sebelum mengenal

Gereja Yesus Kristus yang dipulihkan ini dan belum pula untuk dibaptis.

Berlanjut pada sebuah penglihatan yang kejadiannya adalah pelaksanaan tata

cara-tata cara dalam persiapan untuk pendedikaisan bait suci. Pada tanggal 15

Agustus 1840, Nabi Joseph Smith berkhotbah pada sebuah upacara

pemakaman di Nauvoo dan, untuk pertama kalinya di depan umum,

mengajarkan ajaran keselamatan bagi mereka yang telah meninggal. Dan hal

ini merupakan ritual yang dipulihkan oleh Orang-orang Suci Zaman Akhir,

kemudian ini tercatat pada Kitab Ajaran dan perjanjian dan dalam Ajaran-

ajaran Presiden Gereja Joseph Smith.13

Sebagaimana Alkitab adalah perjanjian dari Dunia Lama, Kitab

Mormon adalah Perjanjian dari Dunia Baru. Keduanya secara bersama-sama

menyatakan bahwa Yesus adalah Putra Bapa. Kitab mormon besaksi tentang

Dia yang dilahirkan di Bethlehem dari Yudea dan yang mati di bukit Kalvari.

Alkitab dan kitab mormon keduanya adalah saksi tentang Yesus Kristus,

mengajarkan bahwa Dia adalah Putra Allah, bahwa Dia menjalani hidup yang

penuh teladan, bahwa Dia berkurban menebus seluruh umat manusia, bahwa

Dia mati di atas salib dan bangkit kembali sebagai Tuhan. Kitab-kitab itu

mengajarkan bahwa Dia adalah Juruselamat dunia. Untuk menghindari dunia

yang ragu dalam imannya, Kitab Mormon adalah sebuah kesaksian yang kuat

akan keillahian Tuhan.14

Sebagai rekanan untuk Alkitab, Kitab Mormon

adalah satu kesaksian lagi tentang keilahian Kristus dan peranan-Nya sebagai

12

Kerajaan selestial adalah kerajaan kemuliaan tertinggi dari antara ketiga kerajaan Allah.

Orang-orang yang berada di Kerajaan ini tinggal selamanya di hadirat Allah Bapa dan Putra-Nya,

Yesus Kristus 13

OSZA, Ajaran-ajaran Presiden Gereja Joseph Smith, h.467-468. 14

Ajaran-ajaran Presiden Gereja Gordon B.Hinckley (Gereja Yesus dari Orang-orang Suci

Zaman Akhir: Salt Lake City, Utah, 2016)

Page 88: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

77

Juruselamat dunia. Kitab Mormon memulihkan kebenaran-kebenaran yang

gamblang dan berharga yang telah hilang dari Alkitab. Ketika kita menelaah

Kitab Mormon, pemahaman kita tentang ajaran-ajaran dalam Alkitab

diperjelas. Kasih bagi Kitab mormon memperluas kasih seseorang bagi

Alkitab, dan sebaliknya. Seorang malaikat memaklumkan bahwa Kitab

Mormon akan menegakkan kebenaran Alkitab. Dia juga mengungkapkan

bahwa tulisan dalam Alkitab yang tersedia di zaman kita tidakklah selengkap

ketika semula ditulis oleh para nabi dan rasul. Dia menyatakan bahwa Kitab

Mormon akan memulihkan hal-hal yang sederhana dan berharga yang diambil

dari Alkitab.

Tulisan suci Pemulihan ini tidak bersaing dengan Alkitab tetapi saling

melengkapi Alkitab. Saksi jika tulisan suci ini saling mengabsahkan, konsep

ini tertera pada Kitab Mormon, Nabi zaman dahulu sekali menuliskan bahwa

Kitab Mormon dituliskan dengan maksud supaya kamu boleh mempercayai

(Alkitab); dan jika kamu memercayai (Alkitab), kamu akan mempercayai

(Kitab Mormon) juga. Dengan kata lain, semua orang yang mempercayai

Alkitab juga akan mempercayai Kitab Mormon, berikut kutipan ayatnya :15

“……..Karena lihatlah,ini dituliskan untuk maksud agar kamu boleh

memercayai itu; dan jika kamu memercayai itu kamu akan memercayai ini

juga; dan jika kamu memercayai ini kamu akan tahu mengenai leluhurmu,

dan juga pekerjaan menakjubkan yang dikerjakan melalui kuasa Allah di

antara mereka……….” (Mormon : 7:8-10)

Dalam tulisannya penatua Tad R. Callister Dari Presidensi Tujuh Puluh

menjelaskan mengapa perlunya kitab mormon jika kita sudah memiliki Alkitab,

menurutnya ada begitu banyak Gereja Kristen di dunia ini padahal mereka

mendapatkan ajaran-ajaran mereka pada dasarnya dari Alkitab yang sama, ini

dikarenakan penafsiran Alkitab secara berbeda-beda. Padahal bukan seperti ini yang

Tuhan kehendaki, Rasul Paulus telah menyatakan bahwa “satu Tuhan, satu iman,

satu baptisan.” (Efesus 4:5). Untuk itu Tuhan menetapkan suatu hukum Illahi

15

https://www.churchofjesuschrist.org/study/manual/teachings-and-doctrine-of-the-book-

of-mormon-teacher-manual/lesson-7-the-book-of-mormon-and-the-bible?lang=ind,

Russell M.Nelson, ―Saksi Tulisan Suci,‖ Ensign atau Liahona, November 2007, 43–46.

Page 89: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

78

mengenai para saksi. Paulus mengajarkan “Baru dengan keterangan dua atau tiga

orang saksi suatu perkara sah” (2Korintus 13:1). Maka Alkitab adalah satu

kesaksian tentang Yesus Kristus; dan Kitab Mormon adalah yang lainnya. Kemudian

Tad R. Calilister mengilustrasikan bahwa ketika ada satu titik tunggal dalam

selembar kertas maka akan dapat banyak garis lurus yang dapat ditarik melaui satu

titik tunggal tersebut. garis lurus yang ditarik melalui titik tunggal tersebut mewakili

penafsiran-penafsiran berbeda dari Alkitab dan bahwa setiap penafsiran tersebut

mewakili Gereja yang berbeda.

Namun, jika pada selembar kertas itu ada titik kedua yang mewakili

Kitab Mormon, maka banyaknya garis yang dapat ditarik antara kedua titik

tersebut hanya ada satu garis lurus diantara dua titik rujukan tersebut. Dengan

kata lain hanya ada satu penafsiran dari kedua saksi tersebut.16

Kemudian ada beberapa ayat mengenai hubungan fungsi Alkitab

dengan Kitab Mormon:

a. Papan Yehuda (Alkitab) dan Papan Yusuf (Kitab Mormon) akan menjadi

satu dalam tangan Tuhan :

“Kemudian datanglah firman Tuhan kepadaku: “Hai engkau anak

manusia, ambillah sepotong papan dan tulis di atasnya: Untuk Yehuda

dan orang-orang Israel yang bersekutu dengan dia. Kemudian ambillah

papan yang lain dan tulis di atasnya: untuk Yusuf- Papan Efraim- dan

seluruh kaum Israel yang bersekutu dengan dia. Gabungkanlah

keduanya menjadi satu dalam tanganmu. Maka kalau teman-teman

sebangsamu bertanya kepadamu: Tidakah engkau bersedia

memberitahukan kepada kami , apa artinya ini. Katakanlah kepada

mereka: beginilah firman Tuhan Allah: Aku mengambil papan Yusuf-

yang dalam tangan Efraim- beserta suku-suku Israel yang bersekutu

dengan dia dan menggabungkannya dengan papan Yehuda dan Aku akan

mejadikan mereka satu papan, sehingga mereka menjadi satu dalam

tangan-Ku. (Yeh 37:15-19)

b. Kebenaran penuh Alkitab akan ditegakkan oleh tulisan suci zaman akhir,

“Dan terjadilah bahwa aku melihat sisa benih keturunan kakak-

kakakku, dan juga kitab Anak DombaAlah, yang telah keluar dari mulut

orang-orang Yahudi itu, bahwa itu tampil bukan dari orang-orang bukan

16

penatua Tad R. Callister Dari Presidensi Tujuh Puluh , (―Kitab Mormon Sebuah Kitab

dari Allah,‖ Ensign atau Liahona, November 2011, 75).

Page 90: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

79

Israel kepada sisa benih keturunan kakak-kakakku. Dan setelah itu

tampil kepada mereka aku melihat kitab-kitab lain, yang tampil melalui

kuasa Anak Domba, dari orang-orang bukan Israel kepada mereka,

untuk diyakinkannya orang-orang bukan Israel dan benih keturunan

kakak-kakakku, dan juga orang-orang Yahudi yang dicerai-beraikan di

atas seluruh muka bumi, bahwa catatan-catatan dari para nabi dan

kedua belas rasul Anak-anak Domba adaah benar. Dan malaikat itu

berbicara kepadaku mengatakan: Catatan-catatan terakhir ini, yang

telah engkau lihat di antara orang-orang bukan Israel, akan menegakkan

kebenaran dari yang pertama, yang adalah dari kedua belas rasul Anak

Domba, dan akan menyingkapkan apa yang gamblang dan berharga

yang telah diambil darinya; dan akan menyingkapkan kepada segala

kaum, bahasa, khalayak, bahwa Anak Domba Allah adalah Putra Bapa

Yang Kekal, dan Juruselamat Dunia;dan semua orang mesti datang

kepadaNya, atau mereka tidak dapat diselamatkan. (1 Nefi 13 : 38-40)

c. Alkitab akan bergabung dengan Kitab Mormon dalam menumpas ajaran

palsu

Karenanya, buah keturunan auratmu akan menulis; dan buah

keturunan aurat Yehuda akan menulis; dan apa yang akan dituli oleh

buah keturunan auratmu, dan juga apa yang akan ditulis oleh buah

keturunan Yehuda, akan tumbuh bersama sampai dikacaukannya ajaran-

ajaran palsu dan diredamnya perselisihan, dan ditegakkannya

perdamaian di antara buah keturunan auratmu, dan dibawanya mereka

pada pengetahuan tentang leluhur mereka pada zaman akhir,dan juga

pada pengetahuan tentang perjanjian-perjanjian-Ku, Firman Tuhan.” (2

Nefi 3:12).

d. Para penatua hendaknya mengajarkan asas-asas Injil-Ku, yang ada dalam

Alkitab dan Kitab Mormon.

“Dan lagi, penatua, imam dan pengajar gereja ini hendaknya

mengajarkan asas-asas Injil-Ku, yang ada dalam c Alkitab dan Kitab

Mormon, yang di dalamnya adalah kegenapan Injil.” Ajaran dan

Perjanjian 42:12)

Sebuah nubuat dalam Kitab Mormon memperingatkan bahwa

sebagia dari orang akan berkeberatan dengan wacana mengenai tulisan

suci tambahan. Ada beberapa orang atau kalangan dalam agama Kristen

sendiri yang sanksi terhadap Kitab Mormon, maka hal ini sudah

Page 91: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

80

diramalkan oleh Nabi terdahulu, kemudian Tuhan Allah benubut sebagai

berikut:

“……….Engkau orang bodoh, yang akan berkata: Sebuah Alkitab,

kami telah memiliki sebuah Alkitab, dan kami tidak butuh Alkitab lain

lagi. Apakah kamu telah mendapatkan sebuah Alkitab kecuali melalui

orang-orang Yahudi? Tidak tahukah kamu bahwa ada lebih banyak

bangsa daripada satu? Tidak tahukah kamu bahwa Aku, Tuhan Allahmu,

telah menciptakan semua orang, dan bahwa Aku mengingat mereka

yang berada di atas pulaupulau di laut; dan bahwa Aku berkuasa di

langit di atas dan dibumi di bawah; dan Aku menampilkan firman-Ku

kepada anakanak manusia, ya, bahkan ke atas segala bangsa di bumi?

Mengapa kamu menggerutu, karena kamu akan menerima lebih banyak

firman-Ku? Tidak tahukah kamu bahwa kesaksian dua bangsa adalah

saksi bagimu bahwa Aku adalah Allah, bahwa Aku mengingat bangsa

yang satu seperti kepada yang lain? Karenanya, Aku mengucapkan

firman yang sama kepada bangsa yang satu seperti kepada bangsa yang

lain. Dan ketika kedua bangsa itu akan berada bersama kesaksian kedua

bangsa itu akan berada bersama juga. Dan Aku melakukan ini agar Aku

boleh membuktikan kepada banyak orang bahwa Aku adalah yang sama

kemarin, hari ini, dan selamanya; dan bahwa Aku menyuarakan firman-

Ku menurut kesenangan-Ku sendiri. Dan karena Aku telah

memfirmankan satu firman kamu tidak perlu mengira bahwa Aku tidak

dapat memfirmankan yang lain; karena pekerjaan-Ku belumlah selesai;

tidak juga akanlah itu terjadi sampai akhir hayat manusia, tidak juga

sejak waktu itu seterusnya dan selamanya. Karenanya, karena kamu

memiliki sebuah Alkitab kamu tidak perlu mengira bahwa itu memuat

seluruh firman-Ku; tidak juga kamu perlu mengira bahwa Aku tidak

menyuruh leb ih banyak untuk dituliskan.” (2 Nefi 29 : 3-10)

B. Fungsi Kitab Mormon sebagai Rujukan Dogmatika Gereja Yesus

Kristus dari Orang-orang Suci Zaman

Pada awal pembentukan Gereja Tuhan memerintahkan untuk

menggunakan nama-Nya dalam penamaan Gereja, maka Joseph Smith

menggunakan nama ―Gereja Kristus‖ di awal berdirinya Gereja. Kutipan ayat

dari kitab mormon sebagai berikut:

“Dan mereka berkata kepada-Nya: Tuhan, kami menghendaki agar

Engkau akan memberitahu kami dengan nama apa kami menamai Gereja ini;

Page 92: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

81

karena ada perbantahan diantara orang-orang mengenai masalah ini. Dan

Tuhan berfirman kepada mereka: sesungguhnya, sesungguhnya, Aku

berfirman kepadamu, mengapa kiranya orang-orang mesti menggerutu dan

berbantah karena hal ini? Tidakkah mereka membaca tulisan suci, yang

berkata kamu mesti mengambil ke atas dirimu nama Kristus, yang adalah

nama-Ku? Karena dengan nama ini akanlah kamu dipanggil pada hari

terakhir; dan barang siapa mengambil atas dirinya nama-Ku, dan bertahan

sampai akhir, orang yang sama akan diselamatkan pada hari terakhir. Oleh

karena itu apapun yang akan kamu lakukan, kamu akan melakukannya dalam

nama-Ku; oleh karena itu kamu akan meminta kepada Bapa dalam nama-Ku

agar Dia akan memberkati Gereja demi kepentingan-Ku. Dan bagaimana

mungkin itu Gereja-Ku kecuali dinamai dengan nama-Ku? Karena jika

sebuah Gereja dinamai dengan nama Musa maka itu menjadi Gereja Musa;

atau jika dinamai dengan nama seorang manusia maka itu menjadi Gereja

dari seorang manusia; tetapi jika dinamai dengan nama-Ku maka itu adalah

Gereja-Ku, jika demikian halnya bahwa mereka dibangun atas Injil-Ku” (3

Nefi 27: 3-8).

Kemudian mengenai Sakramen, tidak dijelaskan dalam Alkitab mengenai

cara penatua dan imam memberkati roti sakramen dan air anggur sakramen,

namun kira-kira pada tahun 401-421M hal ini dijelaskan dan tercatat di Kitab

Mormon. Ini merupakan ajaran dogmatika yang dilakukan setiap Sakramen

dilakukan dalam Gereja OSZA hingga sekarang. Kutipan ayatnya sebagai

berikut:

Doa memberkati roti sakramen : “Cara penatua dan imam mereka

memberkati daging dan darah Kristus bagi Gereja, dan mereka memberkati

menurut perintah Kristus; karenanya kami tahu cara itu adalah benar; dan

penatua atau imam memberatinya. Dan mereka berlutut bersama Gereja, dan

berdoa kepada Bapa dalam nama Kristus, mengatakan: Ya Allah, Bapa Yang

Kekal, kami mohon kepada-Mu dalam nama Putra-Mu, Yesus Kristus, untuk

memberkati dan menguduskan roti ini bagi jiwa mereka semua yang

mengambilnya, agar mereka boleh makan sebagai ingatan akan tubuh Putra-

Mu, dan bersaksi kepada-Mu, ya Allah, Bapa Yang Kekal, bahwa mereka

bersedia mengambil ke atas diri mereka nama Putra-Mu, dan selalu

mengingat-Nya, dan menaati perintah-perintah-Nya yang telah Dia berikan

kepada mereka, agar mereka boleh selalu memiiki Roh-Nya bersama mereka.

Amin.” (Moroni 4: 1-3).

Doa memberkati air anggu sakramen:

Page 93: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

82

“Cara memberkati air anggur, lihatlah mereka mengambil cawan dan

berkata: Ya Allah, Bapa Yang Kekal, kami mohon kepada-Mu, dalam nama

Putra-Mu, Yesus Kritus, untuk memberkati dan mengudusan air anggur ini

bagi jiwa mereka semua yang meminumnya, agar mereka boleh

melakukannya sebagai ingatan akan darah Putra-Mu yang ditumpahkan bagi

mereka; agar mereka boleh bersaksi kepada-Mu, ya Allah Bapa Yang Kekal,

bahwa mereka selalu mengingat-Nya, agar mereka boleh memiliki Roh-Nya

bersama mereka. Amin.” (Moroni 5: 1-2)

Larangan pembaptisan Bayi baru lahir. Praktik yang tidak perlu untuk

membaptis bayi dan anak-anak dibawah usia pertanggungjawaban, yaitu

delapan tahun. Menurut Kitab Mormon anak terlahir ta bersalah dan tak

berdosa. Setan tidak memiiki kuasa untuk menggoda anak-anak sampai

mereka menjadi bertanggung jawab (Ajaran dan Perjanjian 29:46-47).

Sehingga mereka tidak perlu bertobat atau dibaptis pada usia delapan tahun

(Ajaran dan Perjanjian 68: 25-27). Dalam Kitab Mormon berikut kutipan

ayatnya:

“Dengarlah firman Kristus, penebusanmu, Tuhanmu dan Allahmu.

Lihatlah, Aku datang ke dunia bukan untuk memanggil yang saleh tetapi

pendosa untuk pertobatan; yang sehat tidak perlu tabib, tetapi yang sakit;

karenanya, anak kecil adalah murni, karena mereka tidak mampu berbuat

dosa; karenanya kutukan Adam diambil dari mereka di dalam Aku, sehingga

itu tidak memiliki kuasa atas diri mereka; dan hukum sunat diakhiri di dalam

Aku. Dan dengan cara inilah Roh Kudus menyatakan firman Allah kepadaku;

karenanya, putra terkasihku, aku tahu bahwa adalah ejekan yang serius

dihadapan Allah, bahwa kamu membaptis anak kecil. Lihatlah aku berkata

kepadamu bahwa hal ini akanlah kamu ajarkan, pertobatan dan baptisan

bagi mereka yang bertanggung jawab dengan mampu berbuat dosa; ya,

ajarilah para orang tua bahwa mereka mesti bertobat dan dibapstis, dan

merendahkan hati mereka seperti anak kecil mereka, dan mereka semua akan

diselamatkan bersama anak kecil mereka. Dan anak kecil mereka tidak

memerlukan pertobatan, tidak juga baptisan.lihatlah, baptisan adalah untuk

pertobatan untuk penggenapan perintah bagi pengampunan akan dosa-dosa.

Tetapi anak kecil hidup dalam Kristus, bahkan sejak pelandasan dunia; jika

tidak demikian, Allah adalah Allah yang memihak, dan juga Allah yang

terubahkan, dan orang yang pilih kasih; karena berapa banyak anak kecil

telah mati tanpa baptisan!..........” (Moroni 8 :1-22).

Namun banyak wahyu untuk membangun Gereja yang turun langsung

kepada Joseph Smith, maka pada tahun 1832, sejumlah wahyu yang diterima

Page 94: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

83

oleh Nabi Joseph Smith dipersiapkan untuk penerbitan dengan judul Kitab

Perintah-perintah (A Book of Commandments for the Government of the

Church of Chirst) untuk pengaturan Gereja Yesus Kistus. Diantara wahyu-

wahyu yang Nabi terima di Kirtland adalah wahyu-wahyu yang menegakkan

sistem pemerintahan Gereja. Dibawah arahan Tuhan, Joseph Smith

mengorganisasikan Presidensi Utama pada tahun 1832. Ia mengorganisasikan

Kuorum Dua Belas Rasul dan sebuah Kuorum Tujuh Puluh pada tahun 1835.

Sebuah wilayah diorganisasikan di Kirtland pada 1834. Dalam kurun waktu

ini, dia juga membentuk Kuorum-Kuorum Imamat Harun dan Malkisedek

untuk melayani kebutuhan anggota Gereja setempat. Kemudian karena Tuhan

melanjutkan untuk berkomunikasi dengan para hamba-Nya, sebuah

penyusunan yang diperluas diterbitkan dua tahun kemudian di Kirtland, Ohio,

dengan judul Ajaran dan Perjanjian Gereja Orang-orang Suci Zaman Akhir

(Doctrine and Covenants of the Church of the Latter Day Saints).17

Penganut

Gereja OSZA percaya bahwa wahyu terus turun kepada manusia yang teah

memiliki wewenang imamat, maka hingga kini pun Nabi yang hidup

dipercaya memungkinkan untuk menerima wahyu dari Tuhan.

C. Pandangan dan Sikap Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci

Zaman Akhir terhadap Kitab Suci Mormon

Semua berawal dari kemunculan banyaknya aliran Gereja pada saat itu

di Amerika. Kira-kira pada tahun 1820, kehebohan agama menuntun Joseph

Smith kebingungan mencari Gereja yang benar, cara beribadat yang benar,

cara yang baik untuk hidup. Maka dari kebingungannya tersebut Joseph

berdoa dengan sungguh-sungguh meminta petunjuk Tuhan. Kemudian,

Joseph memperoleh jawaban atas doa-doanya tersebut. Pada tahun 1829,

Joseph Smith menerima wewenang Imamat ynag sama yang telah Yesus

Kristus berikan kepada para rasul-Nya. Yohanes Pembaptis yang

membaptiskan Yesus Kristus, menampakkan diri kepada Joseph Smith dan

menganugerahkan kepadanya Imamat Harun. Kemudian beberapa hari

kemudian Petrus Yakobus, dan Yohanes (tiga orang dari para rasul Yesus

Kristus, menampakkan diri kepada Joseph Smith dan menganugerahkan

kepadanya Imamat Malkisedek, atau Imamat yang Lebih Tinggi. Setelah

17

OSZA, Prakarta Kitab Ajaran dan Perjanjian, h. IV-V

Page 95: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

84

Joseph menerima wewenang Imamat, Joseph dineri petunjuk untuk

mengorganisasikan kembali Gereja Yesusu Kristus di bumi.18

Pengaruh

Imamat adalah wewenang dari Allah untuk bertindak dalam nama Allah.

Untuk memimpin Gereja dan memulihkan tata cra-tata cara Injil. Imamat

diberikan kepada orang-orang terpercaya. Jauh sebelum Joseph Smith

wewenang Imamat telah ada, kemudian ketika Orang-orang terpilih itu

menyebarkan Injil mereka ditolak dan dibunuh. Setelah itu Imamat hilang

dari duni ini, kemudian kepada Joseph Smith Imamat kembali dipulihkan.

Joseph didtangi oleh Petrus, Yakobus dan Yohanes.19

Dan kemudian

mendirikan Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang suci Zaman Akhir pada

tanggal 6 April 1830.20

Sebagai bagian dari pemulihan Injil, Allah menguluarkan Kitab

Mormon: Satu Kesaksian Lagi tentang Yesus Kristus. Oleh karena kuasa

Allah dan dengan bantuan Imamat Malkisedek, Joseph menerjemahkan kitab

ini dari sebuah catatan kuno yang ditulis di atas lempingan-lempingan Emas.

Kitab Mormon adalah sebuah saksi yang menguatan Yesus Krristus. Gereja

Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir menerima sebagaimana

adanya perkataan Yesus: “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan

mempunyainya dalam segala kelimpahan” (Yohanes 10:10). Meskipun

demikian, kita percaya, bahwa kehidupan yang berkelimpahan diperoleh

bukan hanya dari permuliaan rohani, melainkan juga melalui penerapan

dalam kehidupan sehari-hari asas-asas yang Yesus Kristus ajarkan.21

Kitab

Mormon juga membantu kita memahami ajaran-ajaran-Nya, termasuk ajaran

yang terdapat daam Alkitab. Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Zaman

Akhir percaya bahwa munculnya kitab Mormon adalah hasil pemulihan, jadi

ajaran-ajaran yang diajarkan sama dengan ajaran Gereja pada masa lalu.

Mereka percaya bahwa Kitab Mormon sebagai pemulih Alkitab yang

melengkapi ajaran-ajaran yang hilang dari Alkitab. Mengajarkan hal-hal yang

18

OSZA, Pemulihan Injil Yesus Kristus, h.12 19

Wawancara pribadi dengan Elder Nelson dan Nielsen, pada Agusus 2019. 20

Ajaran-Ajaran Presiden Gereja David O Mckay (Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang

Suci Zaman Akhir, Salt Lake City, Utah, AS.)

21

Ajaran-ajaran dari Presiden David O. McKay, Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang

Suci Zaman Akhir, Salt Lake City, Utah, AS.

Page 96: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

85

baru atau yang hilang tentang Yesus Kristus yang tidak ada dalam Alkitab

dan memperjelas ajaran yang telah ada dalam alkitab sebelumnya. Mereka

percaya bahwa kemunculan Kitab Mormon adalah hasil dari pemulihan Injil,

jadi ajaran dalam Kitab Mormon adalah Ajaran yang sama dengan ajaran

gereja Allah pada masa lalu.22

Mereka percaya bahwa Kitab Mormon adalah

sezaman dengan Alkitab, hanya saja Alkitab ditulis di Isreal dan Kitab

Mormon ditulis di benua Amerika. Dan mereka percaya ketika Yesus Kristus

disalib kemudian diangkat kesurga, setelah itu Yesus Kristus dibangkitkan

mengunjungi benua Amerika.23

Dan ketika kita ingin memperoleh keyakinan

akan kebenaran Kitab Mormon, maka kita berdoa agar diyakinkan dan

memohon dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan bimbingan langsung

dari Roh Kudus.

Dalam Gereja Yesus Kristus memiliki sumber ajaran lain selain Kitab

Mormon dan Alkitab, yaitu Mutiara Yang Sangat Berharga berisikan Kitab

Musa, Kitab Abraham, dan sejumlah tulisan terilhami dari Joseph Smith.

Kitab Musa berisikan laporan tentang sejumlah penglihatan dan tulisan Musa,

yang diwahyukan kepada Joseph Smith, menjelaskan doktrin dan ajaran yang

hilang dari Alkitab serta memberikan informasi tambahan mengenai

Penciptaan bumi. Kitab Abraham diterjemahkan oleh Nabi Joseph Smith dari

sebuah gulungan papirus yang diambil dari katakomba-katakomba Mesir.

Kitab ini berisikan informasi yang berharga mengenai Penciptaan, Injil, sifat

Allah, dan Imamat. Dan tulisan-tulisan Joseph Smith mencakup sebagian dari

terjemahan Joseph Smith yang terilhami terhadap Alkitab, seleksi dari

Sejarah Gereja, dan pasal-pasal kepercayaan.

Kemudian Ajaran dan Perjanjian yang merupakan kumpulan wahyu

modern. Di bagian 1 dari Ajaran dan Perjanjian, Tuhan mengungkapkan

bahwa kitab itu diberitakan kepada para penduduk bumi untuk

mempersiapkan mereka bagi Kedatangan-Nya. Kitab ini berisikan wahyu-

wahyu mengenai Gereja Yesus Kristus sebagaimana itu telah dipuihkan di

zaman akhir ini.

22

Wawancara pribadi Eder Asmadi dan Elder Siregar, pada 12 Juli 2020. 23

Wawancara pribadi dengan Elder Nelson dan nielsen, pada Agusus 2019

Page 97: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

86

Perkataan dari Para Nabi yang Hidup, selain keempat kitab, perkataan

yang terilhami dari para nabi yang hidup. Perkataan tersebut disampaikan

melalui konferensi, majalah Liahona atau Ensign, dan petunuk kepada para

imamat seempat.

Urutan semua penggunaan Kitab tersebut di awali dengan kitab

Mormon mengingat bahwa Kitab Mormon merupakan Batu Kunci dari Gereja

OSZA dan identitas mereka, kemudian Alkitab sebagai kesinambungan dari

Kitab Mormon. Ajaran dan Perjanjian pun sangat menjadi penting bagi

jemaat Gereja OSZA dalam mentaati printah dan aturan-aturan Gereja yang

di wahyukan saat zaman modern yang turunkan kepada Joseph Smith. Lalu

kemudian Kitab Mutiara Yang Sangat Berharga yang memuat Terjemahan

Joseph Smith terhadap Alkitab di dalamnya .

Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir percaya

bahwa dalam kehidupan dan ajaran-ajaran-Nya, Yesus Kristus memberikan

standar kehidupan Pribadi dan hubungan sosial yang jika diikuti dalam

kehidupan Pribadi serta dalam lembaga-lembaga manusia, bukan saja

mengurangi penyakit masyarakat dewasa ini, melainkan juga mendatangkan

kebahagiaan dan kedamaian bagi umat manusia.24

24

Ajaran-ajaran Presiden Gereja David O‘Mckay, Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang

Suci Zaman Akhir, Salt Lake City, Utah, AS.

Page 98: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

87

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Di akhir penulisan ini, penulis menyimpulkan bahwa Gereja Yesus

Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir atau yang biasa di sebut dengan

Agama Kristen Mormon, mereka mempunyai identitas tersendiri yang

diwakilkan dengan sebuah Kitab dari Lempingan-lempingan Emas yang

terkubur di Benua Amerika yang merupakan catatan sakral tentang penduduk

Amerika Kuno. Sejarah yang menarik dan Kesaksian para Saksi yang tertulis

dalam Kitab mormon menguatkan akan kebenaran Kitab tersebut.

Agama Kristen Mormon memiliki pandangan sendiri terhadap Alkitab

sebagai Kitab Suci. Mereka mempercayai Alkitab sejauh diterjemahkan

dengan benar, bukan berarti semua salah, tetapi menurut mereka Alkitab

seiring perkembangan zaman dan berbagai kepentingan politik telah banyak

yang hilang dan berubah, maka Kitab Mormon hadir untuk memulihkan hal-

hal yang hilang yang terdapat dalam Alkitab dan yang tidak terdapat dalam

Alkitab, serta sebagai satu lagi saksi yang kuat mengenai Yesus Kristus.

Dalam Kristen Mormon Alkitab dan Kitab Mormon sama-sama Firman Allah

yang di hormati dan dimuliakan. Kitab Mormon berfungsi saling melengkapi

dan menyempurnakan Alkitab, juga sebagai Kitab rujukan yang melahirkan

ajaran yang ada dalam Gereja OSZA yang didukung dengan kedua Kitab

yang lainnya yaitu Kitab Ajaran dan Perjanjian serta Kitab Mutiara yang

Sangat Berharga.

B. Saran

1. Untuk Penelitian Selanjutnya

Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian

lebih mendalam mengenai Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci

Zaman Akhir atau Kristen Mormon, banyak sekali tema-tema menarik

Page 99: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

88

yang bisa dikaji sebagai tulisan karya ilmiah. Hendaknya ketika meneliti

hilangkan sikap dan pandangan negatif kepada ajaran yang ada pada

agama lain.

2. Untuk pihak Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir,

hendaknya memberikan referensi yang lengkap seperti menyediakan

buku, jurnal, dokumentasi kepada penulis agar memudahkan penulis

yang sedang menyelesaikan tugas akhir. Dan Misionaris lebih memahami

ajaran-ajaran Agama Kristen Mormon serta bisa meluangkan waktu yang

lebih sebagai narsumber.

Page 100: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

89

DAFTAR PUSTAKA

Sumber dari Buku :

Abdullah, Taufik. Metodologi Penelitian Agama. Yogyakarta: Tiara Wacana,

1989.

Adawiyah, Sa‘diyah El. Buku Ajar Human Relations. Yogyakarta: CV. Budi

Utama, 2019.

Adnois. ter, Khairon Nahdiyyin. Arkeologi Sejarah-Pemikiran Arab-Islam. LkiS

Yogyakarta, 2015.

Al Raysuni, Ahmad dan Barut, M. Jamal. Ijtihad antara teks, realitas &

kemaslahatan sosial. Jakarta: Erlangga, 2002.

Al Walid, Dr. Kholid Perjalanan Jiwa Menuju Akhirat Filsafat Eskatologi Mulla

Sadra. Jakarta: Sadra Internasional Institute, 2012.

Al-Fayyadl, Muhammad. Teologi Negatif Ibn „Arabi Kritik Metafisik Ketuhanan.

Yogyakarta, LkiS Yogyakarta, 2012.

Ali, M. Sayuthi. Metodologi Penelitian Agama. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2002.

Amstrong, Karen. A history of God : The 4.000 -Year Quest of Judaism,

Christianity and Islam. New York : Ballantine, 1993.

Arif, Muhammad. Pengantar Kajian Sejarah. Bandung: Yrama Widya, 2011.

Page 101: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

Aritonang, S. Jan. Berbagai Aliran di dalam dan di sekitar Gereja. Jakarta: PT

BPK Gunung Mulia, 1995.

Armstrong, Karen. Terj. Yuliani Liputo. Masa Depan Tuhan: Sanggahan

Terhadap Fundamentaisme Dan Atheisme. Bandung: PT. Mizan Pustaka,

tt.

Bachrul Ilmy, Ahmad Dimyati, Anan, Pendidikan Agama Islam untuk sekolah

menengah kejuruan. Jakarta: Grafindo Media Pratama, 2008.

Callister, Tad R. Kitab Mormon Sebuah Kitab dari Allah. AS:

Ensign atau Liahona, 2011.

Chodjim, Achmad Menerapkan keajaiban surah yasin dalam kehidupan sehari-

hari. Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2011.

Deane-Drummond, Celia,terj. Pdt. Dr. Robert P. Borrong. Teologi dan Ekologi

Buku Pegangan. Jakarta: PT. BPK Gunung ,Mulia, 2006.

Drewesdan, Pdt. B.F. dan Mojau, M.Th, Pdt. Julianus. Apa itu Teologi?

Pengantar ke Dalam Ilmu Teologi. Jakarta, BPK Gunung Mulia, 2007.

Drs. Amrullah Ahmad, SF, dkk., Dimensi hukum islam dalam sistem hukum

nasional. Jakarta: Gema Insani, 2006.

Faisal, Sanapiah. Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: Rajawali Pers, 2008.

Gereja Yesus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir. Penuntun Tuilisan Suci.

Jakarta: Gereja OSZA, 2016.

Page 102: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

Gereja Yesus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir. Ajaran-ajaran Presiden

Gereja Gordon B.Hinckley. Jakarta: OSZA, 2016.

Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir. Ajaran-ajaran

Presiden Gereja: Joseph Smith. Jakarta: Gereja OSZA, 2007.

Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir. Ajaran-ajaran

Presiden Gereja Spencer W. Kimball. AS: Gereja OSZA,tt.

Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir. Ajaran-Ajaran

Presiden Gereja David O Mckay. AS: Gereja OSZA, tt.

Gereja Yesus Kristus Dari Orang-orang Suci Zaman Akhir. Asas-asas Injil.

Jakarta: Gereja OSZA, 1995.

Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir. Kesaksian Nabi

Joseph. Jakarta: Gereja OSZA,1999.

Gereja Yesus Kristus Dari Orang-orang Suci Zaman Akhir. Kitab Mormon: Satu

Kesaksian Lagi tentang Yesus Kristus. Jakarta: Gereja OSZA, 2016.

Gereja Yesus Kristus Dari Orang-orang Suci Zaman Akhir. Kitab Mormon; Buku

Pedoman Guru Seminari. Jakarta: Gereja OSZA, 2012.

Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir. Mutiara yang sangat

berharga. Gereja OSZA: Jakarta, 2010.

Gereja Yesus Kristus Dari Orang-orang Suci Zaman Akhir. Pemulihan Injil Yesus

Kristus. Jakarta: Gereja OSZA, 2005.

Page 103: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

Gereja Yesus Kristus Dari Orang-orang Suci Zaman Akhir. Saya Tahu Tulisan

Suci Benar. Jakarta: Gereja OSZA,2011.

Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir. Terjemahan Joseph

Smith(TJS) Terhadap Alkitab.

Glasse, Cyril. Ensiklopedia Islam, penerjemah Ghufon Mas‟adi, cet. Ke.2.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1999.

Guthrie, Donald. Teologi Perjanjian Baru Eklesiologi, Eskatologi, Etika. Jakarta:

BPK Gunung Mulia, 2009.

Hamid Nasuhi, dkk. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Ciputat: CeQDA (Center

for Quality Development and Assurance), 2007.

Hartoko, Dick. Kamus Populer Filsafat. Jakarta:PT. Raja Grafindo, 2002.

Heukuen,A SJ, Ensiklopedia Gereja, Vol. IV. Jakarta: Yayasan Cipta Loka

Caraka, 2005.

IAIN Syarif Hidayatullah. Ensiklopedia Islam Indonesia, Jilid 4. Jakarta:

Djambatan, 2002.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Koentjaningrat. Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia, 1986.

Komisi kateetik keuskupan agung semarang. Agama dan kepercayaan membawa

pembaruan. Yogyakarta: kanisius, 2006.

Page 104: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

Kutha Ratna, Nyoman. Metodologi Penelitian: Kajian Budaya dan Ilmu Sosial.

Humaniora Pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.

Lalu, Pr, Yosef. Makna Hidup Dalam Terang Iman Katolik. Yogyakarta:

Kanisius, 2010.

Lembaga Alkitab Indonesia. Alkitab. Jakarta: LAI, 2013.

Lumintang I., Stevri. Keunikan Theologia Kristen di Tengah Kepalsuan. Batu.

Departemen Literatur PPII, 2010.

Madjid Nurchois. Islam, kemodernan dan keindoneisaan. Bandung: PT Mizan

Pustaka, 1987.

Madjid, M. Dien dan Wahyudin, Johan. Ilmu Sejarah Sebuah Pengantar. Jakarta:

Pernada Media Group, 2014.

Magnis-Suseno, Franz. Menalar Tuhan. Jakarta: Kanisius, 2006.

Mastuhu M.Ed, Prof. Dr. Metodologi Penelitian Agama Teori dan Praktik.

Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,2016.

Nasuhi, Hamid. dkk. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Ciputat: CeQDA

(Center for Quality Development and Assurance), 2007.

PR, Suharyo,.Katekismus Kristologi. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1994.

Pr, St. Darmawijaya. Seluk Beluk Kitab Suci. Yogyakarta: Kanisius, 2009.

Purnomo,S.Th.I,M.Pd.I, Mukhlisin. Sejarah-sejarah kitab kitab suci. Yogyakarta:

Forum, 2013.

Page 105: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

Roham, Abujamin. Ensiklopedi Lintas Agama. Jakarta: Emerald, 2009.

Seely. R David. ―Scripture‖, In Daniel H. Ludlow, ed., Encyclopedia of

Mormonism, Vol.3. New York: Macmilan Publishing Company, 1992.

Smith, Wilfred Cantwell, terj. Dede Iswadi. Kitab Suci Agama-agama. Jakarta.

PT.Mizan Pelita. 2005

Sudiarja, A. Agama (di Zaman) Yang Berubah. Yogyakarta: kanisius, 2006.

Taufiq, Ahmad. Negeri Akhirat Konsep Eskatologi Nuruddin Ar-Raniri. Solo: PT.

Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2003.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, cet. Ke-2. Jakarta: Balai Pustaka, 1989.

Widjajanti, Rosmaria Sjafariah. Etika. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif

Hidayatullah, 2008.

Zakariya, Helmy. “Ragam Penafsiran Netizen Tentang Pemimpin Non-Muslim

(Telaah Penafsiran Muratal-Ma‟idah ayat 51)‖. Indonesian Journal of

Islamic Literature and Muslim Society, Vol. 2, No. 2, 2017.

Zubair, Achmad Charris. Kuliah Etika. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995.

Page 106: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

Sumber dari Internet:

Joseph Smith, www.mormon.org diakses pada tanggal 7 Juli 2018, pukul 19:15

WIB

KBBI onine, https://kbbi.web.id. Diakses pada tanggal 23 September 2019

Web Resmi Gereja OSZA,

https://www.churchofjesuschrist.org/study/manual/teachings-and-doctrine-

of-the book-of-mormon-teacher-manual/lesson-7-the-book-of-mormon-

and-the-bible?lang=ind, Russell M.Nelson, ―Saksi Tulisan

Suci,‖ Ensign atau Liahona, November 2007.

Web Resmi Gereja OSZA,

https://www.churchofjesuschrist.org/study/scriptures/gs/bible?lang=ind,

diakses pada tanggal 8 Juli 2020 pukul 23.00 WIB

Sumber dari Tabloid/Majalah:

Tabloid Reformata Edisi 21, Desember 2004.

Sumber dari Wawancara:

Misionaris : Elder Nelson

Misionaris : Elder Nielsen

Misionaris : Elder Asmadi

Misionaris : Elder Siregar

Page 107: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

Gambar-gambar

1. Joseph Smith, Seorang Nabi Pendiri Gereja Yesus Kristus dari Orang-

orang Suci Zaman Akhir.

Sumber: www.churchofjesuschirst.org

2. Bukit Cumorah, Palmyra, Manchester-New York.

Sumber : www.churchofjesuschirst.org

Page 108: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

3. Hutan Kudus tahun 1907, Plmyra, Manchester-New York

Sumber: Buku Ajaran-ajaran Presiden Joseph Smith

Page 109: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

4. Kitab Mormon edisi pertama

Page 110: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran I

Page 111: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,
Page 112: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,
Page 113: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

Lampiran II

Kantor Pusat Gereja OSZA, JL. Senopati No.115, RT 8/RW.3, Senayan, Kec.

Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Page 114: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

Pamulang, Tangerang Selatan.

Page 115: Kitab Mormon : Kedudukan dan Fungsinya Bagi Gereja Yesus ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/53445/1/NOVI... · 4. Bapak Syaiful Azmi, MA. dan Ibu Lisfa Sentosa,

Serpong, Tangerang Selatan