kita - ptsi

8
Buletin VISI edisi IV/2015 • Pelindung : Dewan Direksi PTSI | • Penanggung Jawab : Sekretaris Perusahaan • Redaktur & Fotografer : Linda C. Adela, Setia Nuryani | • Desain Grafis : Lany Septianti • Alamat Redaksi : Corporate Communication, Sekretariat Perusahaan, Graha Surveyor Indonesia Lt. 9 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 56 Jakarta - 12950 | Telp : 021-526 5526 (ext. 236, 239) | Fax : 021-526 5531 E-mail : [email protected] | Website : www.ptsi.co.id Redaksi menerima kiriman naskah, foto, masukan dan ide bagi kemajuan Buletin VISI. Silahkan kirim via email ke [email protected] Jabatan pemimpin tak hanya disandang oleh mereka yang diberi amanah sebagai kepala negara, direktur, atau gubernur. Pemimpin juga bisa berarti mereka yang mengepalai keluarga, menjadi ketua organisasi, atau manajer di kantor. Bahkan kita adalah pemimpin bagi diri sendiri. Memimpin orang lain, biasanya sulit dilakukan. Akan tetapi, memimpin diri sendiri ternyata jauh lebih sulit dibandingkan memimpin orang lain. Seseorang bisa saja memimpin orang lain dan bahkan masyarakat luas dengan jabatan yang dia emban. Namun, belum tentu ia berhasil memimpin dirinya sendiri. Seorang pemimpin bisa saja mempengaruhi orang lain, tetapi belum tentu berhasil mengendalikan dirinya sendiri. Ia bisa mengingatkan anak buahnya agar bertindak jujur, terbuka, dan disiplin dalam bekerja di perusahaan. Namun, mampukah ia menjalankan nilai-nilai yang diajarkannya itu kepada anak buahnya? Pepatah lama mengajarkan kebijaksanaan: “Sebelum memimpin orang lain, pimpinlah dirimu lebih dulu.”Sedangkan pepatah lainnya mengatakan:”Taklukanlah dirimu sebelum menaklukan orang lain.” “Kala kita bodoh kita ingin mengendalikan orang lain, kala kita pintar kita justru ingin menaklukan diri sendiri.” Demikian yang dikutip Rhenald Kasali dalam tulisan yang dapat Anda baca di rubrik Rehat dalam Buletin edisi IV ini. Dalam tulisan tersebut, Rhenald Kasali memaparkan tentang pentingnya memimpin diri sendiri sebagai awal keberhasilan seorang pemimpin untuk memimpin orang lain. Dalam Buletin VISI ini dapat juga kita baca tulisan mengenai K3 yang kami pilih sebagai pemenang kuis dengan judul “Unit Bisnis Migas Peduli K3”. Berbagai kegiatan sepanjang bulan ini dapat Anda baca dalam rubrik seremonia. Serta jangan sampai Anda lewatkan kuis bulan ini. Berbagai tulisan, saran, dan kritik yang membangun kami tungu demi memperkaya isi Buletin VISI ini. Selamat Membaca. (lin) Setiap KITA adalah PEMIMPIN

Upload: others

Post on 29-Oct-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KITA - PTSI

BuletinVISI edisi IV/2015

• Pelindung : Dewan Direksi PTSI | • Penanggung Jawab : Sekretaris Perusahaan

• Redaktur & Fotografer : Linda C. Adela, Setia Nuryani | • Desain Grafis : Lany Septianti

• Alamat Redaksi : Corporate Communication, Sekretariat Perusahaan, Graha Surveyor Indonesia Lt. 9

Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 56 Jakarta - 12950 | Telp : 021-526 5526 (ext. 236, 239) | Fax : 021-526 5531

E-mail : [email protected] | Website : www.ptsi.co.id

Redaksi menerima kiriman naskah, foto, masukan dan ide bagi kemajuan Buletin VISI. Silahkan kirim via email ke [email protected]

Jabatan pemimpin tak hanya disandang oleh mereka yang diberi amanah sebagai kepala negara, direktur, atau gubernur. Pemimpin juga bisa berarti mereka yang mengepalai keluarga, menjadi ketua organisasi, atau manajer di kantor. Bahkan kita adalah pemimpin bagi diri sendiri. Memimpin orang lain, biasanya sulit dilakukan.

Akan tetapi, memimpin diri sendiri ternyata jauh lebih sulit dibandingkan memimpin orang lain. Seseorang bisa saja memimpin orang lain dan bahkan masyarakat luas dengan jabatan yang dia emban. Namun, belum tentu ia berhasil memimpin dirinya sendiri. Seorang pemimpin bisa saja mempengaruhi orang lain, tetapi belum tentu berhasil mengendalikan dirinya sendiri.

Ia bisa mengingatkan anak buahnya agar bertindak jujur, terbuka, dan disiplin dalam bekerja di perusahaan. Namun, mampukah ia menjalankan nilai-nilai yang diajarkannya itu kepada anak buahnya? Pepatah lama mengajarkan kebijaksanaan: “Sebelum memimpin orang lain, pimpinlah dirimu lebih

dulu.”Sedangkan pepatah lainnya mengatakan:”Taklukanlah dirimu sebelum menaklukan orang lain.” “Kala kita bodoh kita ingin mengendalikan orang lain, kala kita pintar kita justru ingin menaklukan diri sendiri.”

Demikian yang dikutip Rhenald Kasali dalam tulisan yang dapat Anda baca di rubrik Rehat dalam Buletin edisi IV ini. Dalam tulisan tersebut, Rhenald Kasali memaparkan tentang pentingnya memimpin diri sendiri sebagai awal keberhasilan seorang pemimpin untuk memimpin orang lain. Dalam Buletin VISI ini dapat juga kita baca tulisan mengenai K3 yang kami pilih sebagai pemenang kuis dengan judul “Unit Bisnis Migas Peduli K3”.

Berbagai kegiatan sepanjang bulan ini dapat Anda baca dalam rubrik seremonia. Serta jangan sampai Anda lewatkan kuis bulan ini. Berbagai tulisan, saran, dan kritik yang membangun kami tungu demi memperkaya isi Buletin VISI ini. Selamat Membaca. (lin)

Setiap

KITA adalah

PEMIMPIN

Page 2: KITA - PTSI

Buletin VISI edisi IV / 2015

bidik

2

Visi, Misi & StrategiPT SURVEYOR NDONESIA

Tahun 2015, Manajemen PT Surveyor Indonesia (PTSI) (Persero) telah menyusun Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) untuk lima tahun ke depan (2015-2019). Penyusunan RJPP kali ini melibatkan unsur pegawai dan seluruh pimpinan unit kerja dengan metode Focus Group Discussion (FGD), berbeda dengan penyusunan RJPP sebelumnya yang dilakukan oleh konsultan. Keterlibatan aktif pimpinan unit dan pegawai ini diharapkan bisa menjadikan RJPP sebagai acuan dalam penyusunan kebijakan strategis di masa yang akan datang.

Latar belakang penyusunan RJPP PTSI 2015-2019 ini salahsatunya tantangan yang akan dihadapi PTSI dengan dibukanya pasar bersama Masyarakat Ekonomi ASEAN. Di mana kondisi ini tentu saja menyebabkan tingkat kompetisi ke depan akan semakin meningkat baik dengan perusahaan sejenis di dalam maupun di luar negeri. Dari proses evaluasi core competence PTSI dan analisa peluang bisnis di masa yang akan datang, Manajemen PTSI merasa perlu melakukan focusing dalam bisnis PTSI.

Visi & Misi PerusahaanUntuk itu, langkah awal yang dilakukan

adalah dengan menetapkan visi dan misi, serta strategi perusahaan sebagai berikut:

Visi : Menjadi Perusahaan Independent Assurance Nasional yang diakui Dunia dalam memberikan solusi menyeluruh kepada pelanggan

Misi : Mendorong pelanggan •untuk mampu memenuhi persyaratan pelanggan global sehingga memiliki daya saing global Mitra strategis pemerintah, •swasta dan lainnya untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya dan produk dalam negeri pada bidang infrastruktur, kemaritiman,

energi dan ketahanan pangan Menyediakan sumberdaya •manusia yang memiliki kompetensi nasional dan atau internasional dan teknologi terkini untuk memenuhi tuntutan pasar

Strategi Utama PerusahaanDalam rangka mencapai sasaran

strategis perusahaan maka diperlukan strategi yang akan menjadi arah dari semua program agar mencapai sasaran yang sudah ditetapkan. Setelah melalui analisa internal dan eksternal perusahaan ditetapkan strategi utama korporat adalah:1. Pengembangan Produk 2. Penguatan Kompetensi Inti 3. Penguatan Pasar4. Ekspansi

Dengan adanya kejelasan visi strategis perusahaan yang mendukung keberlangsungan perusahaan ini diharapkan dapat mempertajam fokus usaha perusahaan, di mana PTSI menjadi independent assurance terdepan bagi pemerintah terutama sebagai surveyor pemerintah.

PTSI dapat membantu proses identifikasi, pemilihan, dan ekplorasi peluang usaha melalui aktivitas pengembangan usaha guna meningkatkan kinerja perusahaan, serta meminimalkan

implikasi akibat perubahan lingkungan, serta memberikan kerangka kerja untuk meningkatkan koordinasi dan pengendalian.

Dalam RJPP ini dicantumkan tujuan usaha PTSI sebagai pemain utama dalam bisnis Independent Assurance di empat sektor, yaitu:

Migas dan Energi, • Mineral dan Batubara, • Pemerintahan, Pertanian &Perikanan • Infrastruktur • Adapun tujuan spesifikasinya adalah

perusahaan meraih pendapatan minimal Rp. 1T di tahun 2015 dan di atas Rp. 2T di tahun 2019 dengan tetap mempertahankan predikat perusahaan “sangat sehat” dan skor “AAA”.

Secara umum, pengembangan PT Surveyor Indonesia (Persero) ke depan akan diarahkan untuk memperbesar market share bisnis secara nasional pada sektor migas dan energi, mineral dan batubara, pemerintahan, pertanian dan perikanan, serta infrastruktur.

Selain itu akan dilakukan pengembangan produk/ jasa baru serta memperkuat kompetensi inti perusahaan dari sisi kualitas layanan, kapabilitas, teknologi, penguasaan pasar dan kinerja keuangan. Dengan arahan seperti ini, diharapkan PT Surveyor Indonesia (Persero) dapat menjadi salah satu BUMN yang sehat dan memberikan nilai tambah bagi pemerintah. Semangat! • (lin)

2015-2016

Road Map

2015-2025

A. PENGUATAN INTERNAL

Sertifikasi SMM-ISO 9001:2008 tingkat 1. Korporat

Akreditasi Lembaga Inspeksi ISO 2. 17020:2012 tingkat Korporat

Akreditasi Laboratorium ISO 3. 17025:2012

Integrasi Bisnis Proses 1.0-2.04.

KPKU Level : Early Result5.

Otomasi Sistem Informasi Keuangan 6.

Penguatan Sistem Pengendalian 7. Internal

Jumlah Personil yang diakreditasi 8. internasional

B. PENGUATAN EKSTERNAL

Pembukaan outlet/ cabang di 1. Singapore dan Thailand

Kajian pengembangan outlet di 2. Vietnam, Hongkong, Thailand, Taiwan

Product Baseline Analysis 3.

Market Analysis4.

KONSOLIDASI

A. PENGUATAN INTERNAL

Areditasi ISO 17021 (Lembaga 1. Sertifikasi)

Investasi peralatan dengan 2. teknologi terkini

Jumlah Personil yang di akreditasi 3. internasional

Integrasi Bisnis Proses 3.0.4.

KPKU : Early Improvement 5.

Penguatan system pengendalian 6. internal

Kemandirian keuangan di setiap unit 7.

B. PENGUATAN EKSTERNAL

Menuju pemain utama di tingkat 1. regional

Pendapatan dari pasar internasional2.

Pembukaan outlet di Hongkong, 3. Vietnam, Taiwan

Kodifikasi pelanggan 4.

PEMANTAPAN

Pengembangan bisnis ke pasar 1. regional

Pelaku bisnis Independence Assurance 2. yang dikenal di pasar regional

KPKU : Good Performance3.

BISNIS BERKELANJUTAN

2017-2019

2020-2025

Page 3: KITA - PTSI

Buletin VISI edisi IV / 2015

pojok k3

3

Visi tanpa misi hanyalah mimpi. Misi tanpa visi hanyalah tradisi. Visi PT Surveyor Indonesia menjadi perusahaan independen assurance kelas dunia. Hal ini ditunjukkan dengan adanya komitmen penuh dari manajemen. Mengacu pada komitmen manajemen PT Surveyor Indonesia yang salah satunya berisi, “Menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan mutu layanan jasa, menjamin keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan dengan mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan pencemaran lingkungan.” Supaya visi ini tetap hidup, PT Surveyor Indonesia beserta seluruh unitnya harus terus menjiwai dan meningkatkan kesadaaran akan K3.”

Menuliskan pengalaman tentang penerapan K3 di tempat khususnya di unit sendiri, bagi saya pribadi seperti seorang murid yang baru masuk sekolah penerbangan diminta menceritakan pengalaman ketika menerbangkan pesawat boeing yang ribuan ton di tengah cuaca yang sulit. Di tengah saya masih lulusan baru yang masih meraba-raba K3 di dunia kerja. Sebelum menceritakan pengalaman saya, berikut sedikit ulasan tentang K3:

Menerapkan K3 di kantor itu kalau boleh digambarkan seperti peribahasa, “Kita tidak bisa melarang burung terbang di atas kepala, tetapi kita dapat mencegahnya supaya jangan bersarang di atas rambut kita.” Artinya, kita tidak bisa melarang pekerja untuk tidak duduk lama-lama dengan postur yang tidak tegap, atau melarang pekerja menatap layar komputer terlalu lama dan melarang mereka untuk tidak meletakkan satu pun kertas/dokumen di atas meja, supaya semuanya terlihat rapi dan nyaman. K3 seharusnya bukan hanya masalah larangan bisa/tidak bisa atau hanya masalah hukuman tetapi seharusnya lebih pada kebutuhan dan gaya hidup.

Gaya hidup K3 sebuah perusahaan berperan besar dalam menentukan kemajuan personil/pekerja dan gaya hidup personil akan menentukan produktivitas perusahaan. Sebagai gambaran, peristiwa ledakan pada produksi minyak, Piper Alpha, Inggris tahun 1988 menewaskan 167 orang dan mengakibatkan kerugian 3,4 milyar dolar AS menimbulkan pertanyaan besar apakah penyebabnya? Setelah diselidiki salah satu penyebabnya adalah adanya defisiensi pada lock out, tag out procedure (LOTO) dan minimnya pelatihan untuk kondisi darurat menambah jumlah korban jiwa. Peristiwa ini menumbuhkan kepedulian besar dari seorang tokoh Assessor untuk penyelidikan Piper Alpha yakni Brian Appleton.

Beliau menyatakan kepeduliannya dalam sebuah tulisan, “Safety is not an intellectual exercise to keep us in work, it is a matter of life and death.” K3 lebih dari sekedar pengetahuan/pelatihan intelektual, K3 berperan besar dalam kelayakan hidup pekerja, K3 harus menjadi gaya hidup. Dari peristiwa ini, nyata betullah ungkapan berikut yang sering dikumandangkan di kalangan K3 profesional :

One minute to write a safety rule One hour to hold a safety meeting One week to plan a safety program

One month to put it in operating One year to win a safety award

One life time to make a safe worker But it takes only

One second to destroy it all with an accident Sebatas yang saya tahu menuju zero incident itu hanyalah

sebuah iklan motivasi, karena jikalau zero incident benar benar ada, seharusnya near miss tidak ada. Bagaimana mungkin sebuah hal besar tercapai (zero incident) jika hal kecil (near miss) saja belum bisa diatasi. K3 bukan sebuah momentum, dengan kata lain hanya dibutuhkan sewaktu-waktu. K3 adalah sebuah proses yang berkelanjutan yang bertujuan untuk mengontrol bahaya dan mengurangi risiko. Pekerja, material, peralatan dan lingkungan sama-sama berinteraksi menimbulkan sebuah risiko.

Pekerja ketika akan bekerja bisa saja datang dengan berbagai kondisi, bisa distress (stres yang berdampak buruk) atau eustress (dorongan semangat yang positif), ketika mereka dihadapkan dengan material dan peralatan yang mereka tidak kuasai di tengah lingkungan yang kurang kondusif akan menimbulkan risiko kesehatan dan keselamatan khususnya di unit bisnis.

Ada begitu banyak hazards ketika bekerja di lingkungan kantor. Salah satu yang paling potensial menimbulkan loss dan injuries menurut National Safety Council adalah duduk dalam jangka waktu yang lama sambil menatap komputer yang dapat menyebabkan injuries, apalagi desain kantor adalah sama rata, padahal satu desain tidak bisa disamakan dengan semua pekerja, kuncinya adalah kenyamanan (Marc Turina, Konsultan Ergonomik di McKees Rock, 2008).

Teman-teman pekerja di Unit Bisnis Migas adalah teman-teman yang saya kagumi karena pertama kali masuk ke unit ini, kekeluargaan dan solidaritasnya sangat terasa, hal ini yang membuat saya pribadi semakin bersemangat untuk belajar implementasi K3 office. Program sederhana yang rutin diadakan di Unit Bisnis Migas setiap bulan adalah program 5R (Ringkas, rapi, resik, rawat, rajin) dengan metode kerja bakti membersihkan work station masing-masing dan diikuti dengan acara makan bersama sebelum Sholat Jumat.

Kegiatan ini melibatkan setiap pekerja dan mereka pulalah yang berpartisipasi melakukan pemeliharaan. Gerakan 5R adalah salah satu budaya kerja dari Jepang yang sudah melegenda. Ringkas adalah memilah barang yang masih digunakan dan tidak digunakan. Rapi adalah merapikan barang barang sesuai dengan tempat penyimpanan. Resik berarti membersihkan, rawat berarti menerapkan 3R sebelumnya secara kontinu. Rajin berarti

Unit Bisnis Migas Peduli K3 Pahala Pardede - Pemenang Kuis VISI Tema K3

Page 4: KITA - PTSI

Buletin VISI edisi IV / 2015

pojok k3

4

INACRAFT 2015

“From Smart Village to Global Market”

I n a c r a f t kembali digelar, ajang tahunan p a m e r a n k e r a j i n a n terbesar di Indonesia ini dibuka langsung oleh RI I, Joko W i d o d o . Sesuai dengan tema sentral From Smart Village to Global Market, pameran ini memfasilitasi produk-produk kerajinan untuk masuk ke pasar global. Inacraft diselenggarakan lima hari, 8 - 12 April 2015 dengan Ikon Pesona Bali. Pada ajang ini, PT Surveyor Indonesia (Persero) mengikutsertakan empat mitra binaannya, yaitu: Didesa Butik, Feisha Moeslem, Antik Songket (Sarung dan kain songket), dan Ragam Kriya (Batik tulis dan aksesoris) yang berada di Hall B No.109-112.

Dalam sambutannya, Joko Widodo menyampaikan antusiasmenya dalam membuka Inacraft tahun ini. “Saya mendapatkan informasi bahwa saat ini Indonesia merupakan negara eksportir produk kerajinan yang ke-12. Mimpi saya dengan jenis yang beragam kerajinan kita dari Sabang sampai Merauke dengan macam-macam produk yang ada, mari kita bermimpi bersama (menjadi) nomor 1,” ujarnya.

Pameran ini diharapkan dapat menaikkan peringkat Indonesia dengan mengenalkan kerajinan Indonesia ke dunia. (lin)

membangun kesadaran masing masing individu tanpa perlu diawasi. Kegiatan ini diharapkan mampu mendukung kebijakan manajemen dan lebih dari itu yaitu meningkatkan sense of K3 kepada teman-teman di Unit Bisnis Migas.

Yang membuat semakin optimis dengan program sederhana ini adalah program ini tidak hanya bisa dilakukan di lingkungan kerja tetapi juga bisa dibawa dan diterapkan oleh teman teman pekerja di rumah masing masing. Sebagai langkah nyata dan serius dari gerakan ini, secara berkala kepala MP Migas membagi penerapan K3 di proyek/site kepada pekerja yang berada di kantor. Melalui presentasi ini diharapkan dapat meningkatkan awareness pekerja akan K3.

K3 juga berkaitan erat dengan lingkungan. Walk Through survey (survei sepintas) menjadi salah satu tools yang bisa dipakai untuk memperhatikan kondisi lingkungan kantor/work station pekerja. Kegiatan ini adalah sebagai langkah serius yang perlu dilakukan di lingkungan kerja untuk mewujudkan K3 sebagai sebuah proses.

Langkah sederhana dan serius ini berharap dapat menjadi masukan bagi penanggung jawab K3 di tiap unit, khususnya unit bisnis Migas PT Surveyor Indonesia. Walk Through Survey ini akan ditindaklanjuti dengan melakukan inspeksi kebersihan dan ergonomi sekali sebulan ke beberapa workstation dan memberikan masukan ke beberapa pekerja di unit agar tetap memperhatikan kondisi kebersihan, kesehatan serta kerapihan selama bekerja.

Demikian cerita tentang penerapan K3 di Unit Bisnis Migas PT Surveyor Indonesia. Masih dibutuhkan banyak masukan dan hal yang dikerjakan agar K3 menjadi sebuah gaya hidup baik di kantor maupun di lapangan. Berdirilah dan masuk ke dalam barisan, berjalan bersama menuju PT Surveyor Indonesia melalui kontribusi kita yang sederhana dan bermanfaat.

Safety & healthy isn’t expensive, its priceless. •

Pahala Pardede Occupational Health & Safety

seremonia

Team Building SICEH

Bersama Kita Bisa!

PT. Surveyor Indonesia Cabang Aceh (SICEH) mengadakan teambuilding dengan tema “Bersama Kita Bisa”. Diadakan di Pulau Sabang, Gapang selama tiga hari dengan tujuan agar SICEH dapat mengembangkan kemampuan individu, membangun kerjasama tim, serta menggugah semangat kepemimpinan.

Dibuka oleh Kepala SICEH Andi Ridwan, hari pertama diisi dengan sosialisasi RJPP (Rencana Jangka Panjang Perusahaan) yang disampaikan oleh Wahyu, dari Pemasaran dan Pengembangan Produk SICEH. Ia menyampaikan paparan mengenai target PTSI tahun 2015 serta sosialisasi perubahan Visi dan Misi PTSI. Hari kedua kegiatan diisi dengan games yang membentuk kekompakan tim, komunikasi yang baik, kebersamaan dan semangat kepemimpinan.

Hadir dalam penutupan acara Direktur Utama, Arif Zainuddin, dan Kepala SDM, Ngakan Made Oka Dhyana. Dalam sambutannya Arif Zainuddin mengatakan agar bekerja sesuai dengan visi dan misi PTSI untuk mencapai performa dan kinerja yang lebih baik di tahun ini. Acara ditutup dan penandatanganan Deklarasi Sabang – Bersama Kita Bisa. (sn/pna)

Page 5: KITA - PTSI

Buletin VISI edisi IV / 2015

seremonia

5

Pelatihan Penggunaan Alat Pemadam Api Ringan

Sebagai perusahaan yang senantiasa mengedepankan prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam segala aspek kegiatannya, PT Surveyor Indonesia mengadakan Simulasi Penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang diikuti oleh pegawai Unit Migas dan Energi dan petugas keamanan di lingkungan Surveyor Indonesia.

Bertindak sebagai pengajar, Rasikun (DP2K3LL) yang memberikan pelatihan dalam dua sesi, sesi pertama teori cara pemakaian APAR dan sesi kedua berupa praktek simulasi penggunaan APAR.

Tujuan dari pelatihan ini untuk memberikan pengetahuan dan keahlian tentang teknik pencegahan dan penanggulangan kebakaran di lingkungan kerja. Kegiatan menjamin kesehatan dan keselamatan di tempat kerja bukanlah tugas perusahaan semata, melainkan kewajiban bersama antara pegawai dan perusahaan. Semoga bermanfaat. (sn)

Ruang Baru Semangat Baru

Kepala Unit Teknologi Informasi, David Januardi potong tumpeng sebagai tanda telah selesainya renovasi ruang Unit Teknologi dan Informasi di lantai 6 gedung Surveyor Indonesia. Acara dihadiri oleh Direktur, Kepala Unit Infas, Kepala Unit Energi, Kepala DPB, Kepala DMF dan Kepala Satuan Pengawasan Internal. Dalam sambutannya, Direktur PT Surveyor Indonesia, Bambang Isworo, menyampaikan rasa syukur yang di berikan Allah atas terselesaikannya renovasi ruang UTI. Dengan ruangan yang telah direnovasi dengan tata letak ruangan baru ini,diharapkan UTI dapat bekerja dengan semangat baru dan mengoptimalkan serta mengembangkan ide ide baru.

“Sebagai unit suatu unit pendukung bisnis yang utama, UTI harus dapat mengelola informasi yang mempercepat penggunaan data untuk pengambilan keputusan. Di era pasar terbuka, UTI menjadi infrastruktur yang harus dimiliki oleh setiap badan usaha,” ujar Bambang Isworo. Ia menambahkan agar UTI dapat meningkatkan kinerja secara proaktif, memberikan segala usulan yang terbaik untuk mendukung kinerja perusahaan. Selamat berkarya ditempat yang baru! (sn)

Pelatihan Kader Norma Ketenagakerjaan (KNK) Muda

PT Surveyor Indonesia (PTSI) (Persero) bekerjasama dengan Kementerian Ketenagakerjaan RI dan Learning Community Nike Indonesia mengadakan Pelatihan Kader Norma Ketenagakerjaan (KNK) Muda bertempat di PT Asia Dwimitra Industri, Tangerang. PTSI sebagai badan penyelenggara pertama yang ditunjuk oleh Kementerian Ketenagakerjaan RI sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. 257 tahun 2014 bahwa tanggung jawab untuk pengendalian resiko ketenagakerjaan, menciptakan ketenangan kerja, meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan tenaga kerja merupakan tanggung jawab semua pihak.

Pelatihan 5 hari ini dihadiri dan sekaligus dibuka oleh Muchammad Yusuf, Kasubdit Bina Penegakan Hukum Kemenaker RI. Turut hadir pada acara tersebut, Syafruddin, Kadisnaker Kabupaten Tangerang, Nunung Riyanto, Direktur HR PT Asia Dwimitra Industri, Sakri Widyo Suroyo, Sustainability Manager PT Nike Indonesia, dan Yosy Sunarso, Kepala MP K3 PTSI.

Dalam sambutannya, Nunung Riyanto mengatakan pelatihan ini dalam rangka mendukung program Private Compliance Initiatives (PCI) yang dijalankan perusahaan agar dapat meningkatkan kinerja kepatuhan terhadap regulasi ketenagakerjaan

Sementara itu, Muchamad Yusuf mengapresiasi kegiatan ini dan berpesan kepada seluruh peserta pelatihan untuk menjaga stamina dan memanfaatkan kesempatan untuk mendapatkan ilmu sebanyak-banyaknya. “Saya berharap para kader nantinya dapat menjadi tempat bertanya bagi pekerja berkaitan dengan permasalahan norma ketenagakerjaan (counseling clinic) yang pada akhirnya meningkatkan produktivitas dan ketenangan bekerja serta meningkatkan jaminan perlindungan dan pemenuhan hak-hak pekerja/buruh,” ujarnya.

Pelatihan KNK Muda ini kali pertama diselenggarakan di seluruh Indonesia oleh MP K3 PTSI yang dilanjutkan dengan tahapan Pelatihan KNK Madya dan KNK Utama.

Yosy Sunarso mengatakan saat ini MP K3 masih harus menyempurnakan tools untuk marketing serta modul untuk pelatihan KNK Madya dan Utama karena Pelatihan KNK ini masih tergolong produk baru yang mempunyai potensi cukup besar dan tersebar di beberapa kota besar, “Langkah awal untuk penetrasi pasar yang paling efektif yaitu sosialisasi ke perusahaan-perusahaan serta Pengawas Disnaker di wilayah setempat,” jelasnya. (sn)

Page 6: KITA - PTSI

Buletin VISI edisi IV / 2015

profil

6

In House Training SNI ISO 17020

Bertempat di Auditorium G r a h a S u r v e y o r I n d o n e s i a d i a d a k a n p e l a t i h a n Pemahaman SNI ISO 17020. Acara

yang berlangsung selama dua hari ini dihadiri Kepala SBU Mineral dan Batubara, Kepala Cabang PTSI Semarang dan Batam serta Manajer operasional Mineral dan Batubara Jambi, Makasar, Bangka Belitung, Kalimantan Selatan, Batam, Samarinda, Kepulauan Riau dan Banjar.

Acara dibuka oleh Negari Karunia Adi, Kepala Divisi Perencanaan Perusahaan dan Sistem K3LL yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelatihan diselenggarakan dalam rangka memenuhi tuntutan aturan Pemerintah Kemendag No. 46/M-DAG/PER/8/2014 yang menyatakan bahwa untuk dapat ditetapkan sebagai pelaksana Verifikasi atau penelusuran teknis terhadap Barang Tertentu Surveyor harus memenuhi persyaratan diantaranya telah diakreditasi sebagai lembaga Inspeksi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) sesuai dengan ruang lingkup yang relevan.

Dalam hal ini PTSI berperan sebagai lembaga inspeksi untuk kegiatan Verifikasi/ Penelusuran Teknis Impor SHG dan Mineral & Batubara. Acara di hari pertama diisi oleh AN Training yang memberi pembekalan yang terpadu tentang Teknik Audit Sistem Manajemen Mutu pada Laboratorium sesuai persyaratan standar ISO 17020. Hari kedua diadakan sosialisasi manual dan prosedur korporat oleh Iskandar Fauzi dan Ili Rianti yang menyampaikan pembekalan prosedur teknis dari unit Mineral Batubara dan P3. (sn)

Sosialisasi HS Number Implementasi VPTIE MIGAS

PT Surveyor Indonesia (PTSI) (Persero) menyelenggarakan kegiatan pembekalan dan sosialisasi HS Number Implementasi VPTIE Migas di Auditorium Graha Surveyor Indonesia. Acara yang berlangsung selama dua hari ini dihadiri oleh sekitar 70 orang yang terdiri dari PTSI, Koordinator Survey serta Kepala Cabang Bali, Balikpapan, dan Jakarta PT Sucofindo (Persero).

Acara diawali dengan sambutan Kepala Unit Kordinator Cabang PTSI, Maman. Maman berharap agar para surveyor bekerja secara profesional dalam melaksanakan amanah Kementerian Perdagangan dalam melaksanakan pekerjaan verifikasi penelusuran teknis impor ekspor sesuai Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 03/M-DAG/PER/I/2015 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Minyak Bumi, Gas Bumi, dan Bahan Bakar Lain.

Pemerintah menunjuk PT Sucofindo (Persero) dan PTSI untuk melaksanakan verifikasi atau penelusuran teknis impor (VPTI) kepada beberapa produk yang diimpor ke Indonesia. Program VPTI dimaksudkan untuk memastikan kesesuaian antara dokumen perizinan dengan dokumen impor dan fisik barang. (sn)

Syukuran Unit Bisnis P3“Menyatukan Visi Capai Kinerja”

Semangat baru begitu terasa saat diselenggarakan S y u k u r a n Unit Bisnis Pe m e r i n t a h a n , Pertanian, dan Perikanan (P3). Unit ini merupakan hasil peleburan antara Unit Bisnis Pemerintahan dan Institusi (Pemin) dan Unit Bisnis Sertifikasi Sistem dan Keselamatan serta Jasa Umum (Jasum). Acara Syukuran dihadiri Jajaran Direksi PT Surveyor Indonesia (Persero), kepala unit kerja serta rekan-rekan Unit Bisnis P3.

Dalam sambutannya, Direktur PT Surveyor Indonesia (Persero), Bambang Isworo, kembali mengingatkan untuk mempertahankan semangat bekerja kendati kini ada satu unit yang dilebur. “Fokus pada target yang telah ditetapkan, bekerja dengan semangat dan berdoa,”ujar Bambang Isworo. Direktur Utama PT Surveyor Indonesia, M. Arif Zainuddin menambahkan suasana baru ini diharapkan menjadi semangat baru untuk sama-sama meraih target. “Makin banyak tim diharapkan menambah kekuatan untuk mencapai satu tujuan, tegasnya. Dalam kesempatan itu, dikenalkan seluruh kepala bagian dan kepala proyek unit bisnis P3. Selamat Bekerja! (lin)

Workshop Peluang Investasi Sektor Ketenagalistrikan

P e m e r i n t a h optimistis proyek pembangkit listrik 35.000 Megawatt (MW) bisa diselesaikan dalam jangka waktu lima tahun ke depan. Percepatan pembangunan mega proyek itu akan didorong melalui perizinan satu pintu. Menyikapi hal tesebut, PT Surveyor Indonesia bekerjasama dengan Kementerian ESDM dan BKPM Kelayakan Terpadu Satu Pintu mengadakan Workshop Skema Investasi dan Tata Cara Perizinan Independent Power Producer untuk Pembangunan PLTU.

Acara berlangsung selama dua hari bertempat di Hotel Gran Melia, Jakarta dihadiri oleh kurang lebih 30 orang dari para pelaku usaha, calon pengembang/Independent power producer dan asosiasi kelistrikan. Workshop dibuka oleh R. Benny Susanto, Wakil Kepala Unit Bisnis Migas dan Energi. Dalam sambutannya, Benny mengatakan workshop diharapkan dapat memberikan informasi dan pemahaman kepada pelaku usaha di sektor ketenagalistrikan mengenai skema investasi dan tata cara perizinan yang diperlukan dalam pembangunan PLTU. Workshop saat ini ditujukan bagi investor PLTU, selanjutnya akan diadakan kembali untuk investor PLTA, PLTMH dan Panas Bumi. (sn)

Page 7: KITA - PTSI

Buletin VISI edisi IV / 2015

INDAH MURVIDA FIRZA

IRT yang Mandiri secara Finansial

pojok k3

7

Indah Murvida, Wanita kelahiran Surabaya, 19 Oktober 1978 ini baru saja memenangkan lomba masak menu sehat yang diselenggarakan Pertamina . Tak main-main, juri perlombaan ini Master chef Juna. Menu yang ditampilkan adalah Bakso dan Mie Walikota Another healthy food by Kanjeng Mamih yang kini mulai dikembangkan.

Istri dari Firza Mahdar (Wakil Kepala Unit Bisnis P3) ini mulai memasak saat terpisah dari orangtua. Indah yang sejak kecil sudah terbiasa makan masakan enak sang ibu, harus mencoba berbagai resep di tabloid saat harus tinggal jauh dari orang tua saat kuliah di Surabaya.”Orang tua saya tinggal di Ambon, saat kuliah saya di Surabaya tinggal bersama nenek yang sangat menjaga makan karena sakit,” ceritanya.

Kondisi itulah yang memaksa Ibu 2 anak ini untuk memasak,”Bisa dibayangkan makanan sehat untuk orang sakit seperti apa, jadi saya tertantang untuk memasak,” ungkapnya. Dengan modal resep-resep dari tabloid yang ia kreasikan sendiri, keahlian memasaknya pun kian terasah. Hingga saat sang ibu berkunjung ke Surabaya dijamu dengan masakan Indah, sang Ibu kaget luar biasa karena selama ini Indah tidak pernah menyentuh dapur, “Waktu kecil saya tomboy, meski hobi makan dan ibu saya punya usaha catering, tapi tak sedikit pun saya tertarik masuk dapur,” ungkapnya.

Bakatnya memasak baru terlihat saat dia terpaksa memasak,”Saya belajar dari eksperimen resep-resep tabloid, dari youtube, pernah sekali ikut kursus membuat kue,” paparnya. Selama ini Indah lebih aktif di komunitas memasak seperti NCC (Natural Cooking Class). Memasak (Baik masakan atau kue) itu proses panjang eksperimen yang Indah lakukan, “Trial and error,” tegasnya. Indah kerapkali melakukan demo dan

banyak latihan, hasilnya dibagi-bagi ke tetangga-tetangga.

Tahun 2004, Indah mulai berjualan makanan hasil buatannya. Partai besar pertama yang ia buat adalah kukis yang mencapai ratusan toples yang dikerjakan dengan oven tangkring tanpa asisten, “Semua saya kerjakan sendiri. Capek tapi puas,” ujarnya. Indah pun pernah berjualan rujak cingur di rumahnya. Selain itu, ia pun memasok bolu kukus ke warung-warung di sekitar rumahnya.

Namanya pun cukup dikenal sebagai pembuat kue ulang tahun anak-anak. Saat sedang bosan memasak, Indah berjualan baju murah online selama kurang lebih dua tahun ia jalani. Indah pun pernah vakum sama sekali dari berjualan saat ia hamil anggur. Ide berjualan bakso muncul karena Indah gemar makan bakso.

Dengan modal satu juta, diberi resep dari tukang bakso langganan.”Saya diajari langsung oleh tukang bakso langgananku,” ungkapnya. Dari resep tersebut, Indah mencoba berbagai eksperimen sampai di resep final saat ini yang ia jual dikenal sebagai bakso dan mie Walikota.” Saya mempelajari detail sifat mi dan bakso sampai menemukan resep seperti yang sekarang saya gunakan,” ungkapnya.

Dari pesanan mie 1 kilo sampai ….kilo kini usahanya mulai berkembang. Awalnya Indah mengerjakannya secara manual dengan tangan, “Akhirnya saya beli mesin pembuat mie setelah meriang mengerjakan banyak pesanan,” ujarnya. Kini Indah pun sudah menjual ke reseller. Rencana ke depan, Indah memperluas jaringan dan branding.

Dengan modal insting berjualan sejak kecil, Indah kian mantap mengembangkan usaha bakso dan mie Walikotanya,” Saya mengandalkan word of mounth dan terus

m e n j a g a kualitas bakso dan mie Walikota yang kini sedang saya kembangkan,” tegasnya. Dari Indah kita belajar bahwa kemauan belajar jauh bisa melebihi bakat yang tidak dikembangkan. Indah adalah seorang ibu rumah tangga yang tidak berpangku tangan saja di rumah menerima gaji suami, bahkan saat berkecukupan. Ia tumbuh menjadi ibu rumah tangga yang mandiri secara finansial.

Sukses! (lin)

Buatlah tulisan mengenai implementasi nyata

salahsatu dari 4 nilai-nilai perusahaan (Integritas, Kompetensi, Inovasi,

Kepedulian)yang telah Anda atau unit kerja Anda lakukan

di tempat kerja.

Tulisan maksimal 2 halaman A4, size font 11, spasi 1.

Kirim via email ke [email protected]/ [email protected]

Dapatkan hadiah berupaJaket H&M senilai Rp 599.900,-

KUISBerhadiah

Page 8: KITA - PTSI

Buletin VISI edisi IV / 2015

rehat

8

Pepatah lama mengajarkan kebijaksanaan: “Sebelum memimpin orang lain, pimpinlah dirimu lebih dulu.” Sedangkan pepatah lainnya mengatakan: ”Taklukanlah dirimu sebelum menaklukan orang lain.” Di buku Recode Your Change DNA, saya pernah menulis, “Kala kita bodoh kita ingin mengendalikan orang lain, kala kita pintar kita justru ingin menaklukan diri sendiri.”

Mengapa memimpin orang lain tidak mudah? Salah satu jawabannya manusia sulit menaklukan dirinya sendiri. Ya, orang-orang yang sulit menaklukan dirinya sendiri akan sulit mempengaruhi orang lain.

Di atas Galata Bridge yang menyambungkan kawasan Golden Horn di selat Bosphorus, Turki, 31 Desember 2012, saya menemukan ratusan orang yang tengah bertarung melawan dirinya sendiri. Masing-masing orang, berebut sepotong kapling di sisi jembatan. Ya, kapling sempit, sesempit diri masing-masing dengan celah 20-30 cm untuk memutar badan menarik kail. Masing-masing orang itu memang menggenggam sebatang kail yang dilengkapi umpan.

Seperti bertarung melawan burung-burung laut, mereka tekun menunggu umpannya di telan ikan-ikan kecil. Pertarungan segitiga: menaklukan ikan-ikan yang kelebihan makanan, memperebutkannya melawan burung-burung laut dan satu lagi, tetangga yang melempar kail di sisi kiri dan kanan. Oh iya, ada satu lagi, dan ini yang terpenting: bertarung melawan kenikmatan-kenikmatan diri. Bagi Anda yang ingin dapat cepat hasil tentu saja hal ini membosankan.

Hari sudah petang, saat ribuan orang justru tengah berdandan menuju Taksim Square, tempat pusat keramaian pesta menyambut Tahun Baru. Udara semakin dingin, sekitar 3 derajat celcius dan angin bertiup sejuk-sejuk – basah. Lampu kelap-kelip, bunyi terompet, bau aroma parfum Turki, lengkap dengan toko-toko yang tetap buka di sepanjang jalan Istiqlal menyambut ribuan orang dan turis asing. Sementara di Galata Bridge, kelompok yang lain menyatakan, “Ini saatnya menaklukan diri.”

Di bawah jembatan, ratusan pedagang Arab yang meneruskan tradisi dagang rempah-rempah sejak abad ke 6 Masehi tetap bergeming melayani pembeli. Seakan lupa, malam ini adalah malam yang penting. Suara adzan magrib mengisyarakatkan mereka untuk berhenti, tetapi gairah berdagang sulit ditahan. Waktu bergerak terus saat saya mendatangi mereka. Dan satu persatu seakan tersadar toko harus segera ditutup. Dan ribuan orang segera meninggalkan Egyptian, Bazaar.

Tak seperti jutaaan orang lainnya yang menunggu detik-detik pergantian tahun dengan kedinginan, kaum pedagang di Turki seperti tengah kepanasan. Tak sulit menemukan siapa jati diri mereka. Mereka adalah keturunan tentara Ottoman yang dulu mahir memainkan senjata hingga menaklukan

Romawi. Di tangan mereka kerajaan Islam berjaya, namun di tangan mereka pula modernisasi digalakkan. Mereka pedaganag yang ulet, sekaligus bangsa yang tak terkurung di masa lalu.

Sulit bagi saya melupakan dua kelompok manusia yang dipisahkan oleh jarak yang sangat sempit. Hanya sejauh

dua kilometer, dua pemandangan berbeda saya temui, yang satu (di Taksim Square) menikmati, yang satu berjaga (di Galatta Bridge). Seperti itulah kehidupan. Seorang pengail ikan yang bertarung menahan lapar di atas Galata Bridge berkata begini, “Jangan terkecoh oleh dandanan orang Turki. Di sini, bahkan pengemispun berpakaian rapi bak nyonya besar. Setiap orang hanya bisa dibedakan dari apa yang mereka lakukan, bukan oleh apa yang mereka kenakan.” Di Galata Bridge orang bekerja. Di jalan Istiqlal orang berbelanja. Begitulah kehidupan di negeri dua benua.

Di satu sisi mereka adalah Eropa, di sisi yang lain Asia. Sebagian besar orang Turki bekerja di Eropa, bertempat tinggal di Asia. Bagi orang Asia, Turki adalah Barat, sedangkan di Barat mereka di anggap Timur. Mereka yang di Barat ingin ke Timur dan yang di Timur ingin ke Barat. Bertemunya di Galata Bridge itulah.

Anak saya yang masih duduk di sebuah kolese di New Zealand menimpali: “Sebenarnya sama saja dengan orang Indonesia. Apa yang dimiliki tidak bisa dijadikan acuan untuk menentukan siapa dia. Mobil boleh saja BMW seri 5 atau Daihatsu yang termurah, yang satu anak menteri yang satunya lagi anak rakyat biasa. Saat menabrak dan menghilangkan nyawa orang, keduanya sama-sama bertarung melawan batin masing-masing.

Yang membedakan mereka hanyalah tanggung jawab. Yang satu turun menyelamatkan korban, yang satunya lari dari tanggung jawab, bahkan mencetak korban-korban baru akibat melarikan diri.” Tapi bukankah orang sering terkecoh dengan label. Tengok saja komentar-komentar di bawah setiap berita, anak menteri seolah dikesankan lari dari hukum. Padahal mereka dibentuk dari self, bukan label. Itulah yang membedakan manusia, yaitu apa yang bergejolak dalam diri masing-masing.

Di media massa saya membaca berbagai komentar. Sudah pasti lebih banyak amarah dan pikiran-pikiran negatif. Rasa anti pasti terhadap anak menteri lebih kuat dari anak biasa-biasa saja. Ada semacam luka batin yang menganga kuat di masyarakat kita, yang dibentuk oleh ketidakadilan yang tidak bisa diberikan sistem penegakkan hukum sejak zaman kemerdekaan yang semakin parah pasca reformasi. Di awal tahun ini saya ingin menjajah eksekutif-eksekutif Indonesia, juga para guru dan rakyat biasa untuk tidak sekedar menaklukkan orang lain. Kematangan kita terletak dalam cara kita menyalahkan kata-kata jahat yang ada dalam diri kita. Itulah self leadership. •

Rhenald Kasali

Memimpin Diri Sendiri