kisi-kisi audit internal

13
SOAL PA IBNU 1. APA YANG DIMAKSUD DENGAN FRAUD? JELASKAN DAN BERIKAN CONTOHNYA!, SERTA BAGAIMANAKAH PERAN AUDITOR INTERNAL TERHADAP FRAUD DAN MELALUI AKTIVITAS APA PERAN TERSEBUT DILAKSANAKAN, BERIKAN PENDAPAT SAUDARA! Fraud adalah sekumpulan tindakan yang tidak diizinkan dan melanggar hokum yang ditandai dengan adanya unsure kecurangan yang disengaja. Contohnya yaitu : Fraud Terhadap Aset (Asset Misappropriation) a. Cash Misappropriation – Penyelewengan terhadap aset yang berupa kas (Misalnya: penggelapan kas, nilep cek dari pelanggan, menahan cek pembayaran untuk vendor) b. Non-cash Misappropriation – Penyelewengan terhadap aset yang berupa non-kas (Misalnya: menggunakan fasilitas perusahaan untuk kepentingan pribadi). Fraud Terhadap Laporan Keuangan (Fraudulent Statements) a. Memalsukan bukti transaksi b. Mengakui suatu transaksi lebih besar atau lebih kecil dari yang seharusnya, c. Menerapkan metode akuntansi tertentu secara tidak konsisten untuk menaikan atau menurunkan laba Korupsi (Corruption) a. Konflik kepentingan (conflict of interest) b. Menyuap atau Menerima Suap, Imbal-Balik (briberies and excoriation) Tanggungjawab internal auditor dalam pencegahan, pendeteksian dan meng invstigasi perbuatan kecurangan masih menjadi perdebatan yang berkepanjangan dalam profesi audit, khususnya pada lembaga audit internal. Namun demikian tidak bias dibantah internal auditor memegang

Upload: liza-tiara-diana

Post on 16-Jan-2016

828 views

Category:

Documents


148 download

DESCRIPTION

belajar aja

TRANSCRIPT

Page 1: Kisi-kisi Audit Internal

SOAL PA IBNU

1. APA YANG DIMAKSUD DENGAN FRAUD? JELASKAN DAN BERIKAN CONTOHNYA!, SERTA

BAGAIMANAKAH PERAN AUDITOR INTERNAL TERHADAP FRAUD DAN MELALUI AKTIVITAS APA

PERAN TERSEBUT DILAKSANAKAN, BERIKAN PENDAPAT SAUDARA!

Fraud adalah sekumpulan tindakan yang tidak diizinkan dan melanggar hokum yang ditandai dengan

adanya unsure kecurangan yang disengaja. Contohnya yaitu :

• Fraud Terhadap Aset (Asset Misappropriation)

a. Cash Misappropriation – Penyelewengan terhadap aset yang berupa kas (Misalnya: penggelapan

kas, nilep cek dari pelanggan, menahan cek pembayaran untuk vendor)

b. Non-cash Misappropriation – Penyelewengan terhadap aset yang berupa non-kas (Misalnya:

menggunakan fasilitas perusahaan untuk kepentingan pribadi).

• Fraud Terhadap Laporan Keuangan (Fraudulent Statements)

a. Memalsukan bukti transaksi

b. Mengakui suatu transaksi lebih besar atau lebih kecil dari yang seharusnya,

c. Menerapkan metode akuntansi tertentu secara tidak konsisten untuk menaikan atau

menurunkan laba

• Korupsi (Corruption)

a. Konflik kepentingan (conflict of interest)

b. Menyuap atau Menerima Suap, Imbal-Balik (briberies and excoriation)

Tanggungjawab internal auditor dalam pencegahan, pendeteksian dan meng invstigasi

perbuatan kecurangan masih menjadi perdebatan yang berkepanjangan dalam profesi audit, khususnya

pada lembaga audit internal. Namun demikian tidak bias dibantah internal auditor memegang peranan

penting dalam mendukung penerapan good corporate governance. Keterlibatan internal auditor dengan

aktivitas operasional sehari-hari termasuk keterlibatan dalam proses pelaporan transaksi keuangan dan

struktur pengendalian intern member kesempatan internal auditor untuk melakukan penilaian secara

berkala dan menyeluruh atas aspek-aspek kegiatan/operasional perusahaan yang memiliki risiko tinggi.

2. JELASKAN DAN GAMBARKAN SERTA BERIKAN PENDAPAT SAUDARA TENTANG POSISI AUDIT

INTERNAL DIDALAM STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN DAN APAKAH DENGAN POSISI

TERSEBUT STATUS AUDIT INTERNAL MENJADI INDEPENDEN? DISAMPING ITU DUKUNGAN APA

AGAR INDEPENDENSI AUDIT INTERNAL MENJADI LEBIH JELAS? BERIKAN PENDAPAT SAUDARA!

Page 2: Kisi-kisi Audit Internal

3. PENGUKURAN KINERJA KRITIS FUNGSI AUDIT INTERNAL BISA DILIHAT DARI BERBAGAI

KATEGORI: DISAMPING INTERNAL CUSTOMER JUGA MELIPUTI STAKEHOLDER SATISFACTION,

INTERNAL AUDIT PROSES DAN INNOVATION AND CAPABILITY. JELASKAN DAN BERIKAN

PENDAPAT SAUDARA BERDASARKAN SATU KATEGORI SAJA YANG SAUDARA PAHAMI!

4. ADA BERAPA TAHAP/LANGKAH SUATU PROSES PENUGASAN (ENGAGEMENT) DARI AUDIT

INTERNAL? JELASKAN DAN URAIKAN MASING-MASING?

1. Merencanakan (planning)

- menjelaskan tujuan2 dan cakupan penugasan

- mengidentifikasi dan menaksir resiko

- membuat pengujian rencana

- alokasi sumber daya

2. Menyajikan (Performing)

- melaksanakan pengujian untuk menggabungkan bukti

- evaluasi bukti yang digabungkan dan membuat kesimpulan

- mengembangkan observasi dan merumuskan rekomendasi

3. Mengkomunikasikan (communicate)

- menyajikan evaluasi observasi

- mengembangkan komunikasi penugasan

- mengawasi dan mengikuti prosedur

5. BAGAIMANA CARA AUDITOR INTERNAL MEMILIH AUDITEE DAN APA YANG DIGUNAKAN

SEBAGAI DASAR PEMILIHAN TERSEBUT, KEMUDIAN, AUDITEE YANG TERPILIH AKAN DIJADIKAN

OBYEK AUDIT TERSEBUT DIMASUKKAN DALAM SUATU DAFTAR APA NAMANYA, JELASKAN DAN

URAIKAN!

Pemilihan auditee dimulai dari survey pendahuluan terhadap calon-calon auditee untuk

mengidentifikasi aktifitas yang mempunyai potensi audit tertinggi terlihat dari segi perbaikan efektifitas,

efisiensi, dan ekonomis atau kehematan operasi.

Awal mula dari survey pendahuluan ini adalah memperoleh pemahaman yang mendalam

mengenai struktur organisasional entitas serta karakteristik operasinya.Selain itu, auditor juga harus

memahami industri dimana suatu entitas itu beroperasi dan juga sifat serta luas peraturan pemerintah

Page 3: Kisi-kisi Audit Internal

yang berlaku didalamnya. Lalu perhatiannya difokuskan pada aktivitas, unit, ataupun fungsi yang akan

diaudit. Pemahaman tentang calon auditee dapat diperoleh auditor dengan cara :

·Memeriksa arsip data latar belakang setiap auditee.

·Meninjau fasilitas auditee untuk memastikan bagaimana auditeemencapai tujuannya.

·Mempelajari dokumentasi yang relevan tentang operasi auditee seperti buku petunjuk

kebijakan dan prosedur, bagan standar kinerja dan pengendalian mutu, serta deskripsi

pembagian tugas.

·Melakukan wawancara kepada manajer aktifitas tersebut mengenai bidang-bidang

permasalahan tertentu (biasa disebut entry interview).

·Menerapkan prosedur analitis untuk mengidentifikasi tren atau hubungan yang tidak biasa.

·Melakukan pengujian audit mini untuk menegaskan pemahaman auditor tentang masalah

potensial. Pemahaman auditor mengenai setiap auditee harus didokumentasikan melalui

kuisioner yang sudah diisi dengan lengkap, bagan arus, dan catatan naratif. Berdasarkan

pemahaman ini, auditor menyiapkan suatu laporan studi pendahuluan, yang mengikhtisarkan

semua temuan dan mencantumkan rekomendasi mengenai auditee yang harus diaudit. Laporan

ini hanya digunakan oleh departemen audit internal dan tidak ditujukan untuk manajemen.

6. APA YANG DIMAKSUD DENGAN KKA (KKP) ATAU AUDIT WORKING PAPER, MAKSUD DAN TUJUAN

PEMBUATANNYA, SERTA JENISNYA MAUPUN CONTOHNYA, JELASKAN DAN URAIKAN!

KKA (KKP) atau audit working paper adalah dokumentasi audit, yaitu catatan yang disimpan oleh auditor

dari prosedur yang diterapkan, ujian yang dilakukan, informasi yang diperoleh, dan kesimpulan yang

berhubungan yang dicapai dalam perjanjian.

Maksud dan tujuan :

- Membantu auditor menyediakan jaminan wajar bahwa audit yang memadai telah dilakukan

sesuai dengan standar audit umum

- Pendukung dalam memberikan opini

- Memberikan sebuah dasar untuk merencanakan audit

- Acuan untuk audit tahun berikutnya

- Referensi bila ada pertanyaan dri pihak lain

Jenis dan contoh KKA : meliputi skedul (daftar), analisa, memorandum, surat konfirmasi, surat

pernyataan, salinan atas dokumen dan perjanjian penting, komentar yang dibuat atau diperoleh auditor,

rekap, laporan yang disiapkan oleh klien.

Page 4: Kisi-kisi Audit Internal

7. A. Inspecting melibatkan penelitian secara cermat terhadap dokumen dan catatan-catatan,

serta pemeriksaan fisik terhadap sumber-sumber yang berwujud. Prosedur ini digunakan secara

luas dalam pemeriksaan. Penyelidikan terhadap dokumen menyediakan suatu alat untuk

mengevaluasi bukti dokumentasi. Jadi melalui inspeksi ini auditor dapat menaksir keaslian

dokumen, atau mendeteksi adanya perubahan-perubahan yang mungkin dilakukan.

B. TRACING Dalam tracing, auditor (1) memilih dokumen yang dibuat ketika transaksi

dilaksanakan, dan (2) menentukan bahwa infonnasi yang terdapat dalam dokumen itu telah

dicatat secara wajar d.aJam catatan akuntansi (jurnal dan buku besar). Arah pengujian ini

adalah dari dokumen ke catatan akuntansi. Karena prosedur ini memberi keyakinan dari bukti

asli sampai akhirnya dimasukkan ke dalam perkiraan, maka prosedur ini terutama sangat

bermanfaat untuk mendeteksi catatan akuntansi yang kerendahan. Jadi prosedur ini penting

untuk mendapatkan bukti yang berhubungan dengan penegasan untuk kelengkapan. Trasir

berhubungan terutama dengan bukti dokumentasi.

C. INSPECTING Inspecting melibatkan penelitian secara cermat terhadap dokumen dan catatan-

catatan, serta pemeriksaan fisik terhadap sumber-sumber yang berwujud. Prosedur ini

digunakan secara luas dalam pemeriksaan.Penyelidikan terhadap dokumen menyediakan suatu

alat untuk mengevaluasi bukti dokumentasi. Jadi melalui inspeksi ini auditor dapat menaksir

keaslian dokumen, atau mendeteksi adanya perubahan-perubahan yang mungkin dilakukan.

D. Confirming adalah bentuk penyelidikan yang memungkinkan auditor memperoleh informasi

secara langsung dari pihak luar yang independen. Dalam kasus ,yang biasa, klien membuat

permohonan kepada pihak luar secara tertulis, tetapi untuk tujuan pengawasan, jawabannya

dikirim langsung kepada auditor. Prosedur pemeriksaan ini menghasilkan bukti konfirmasi.

E. REPERFORMING Penerapan yang paling sering dilakukan dalam prosedur ini adalah melakukan

kembali perhitungan, dan rekonsiliasi yang telah dibuat oleh klien. Misalnya termasuk

penghitungan kembali terhadap jumlah, biaya penyusutan, bunga, dan lain sebagainya.

Prosedur ini menghasilkan bukti matematis.

10. KUALITAS KOMUNIKASI MENURUT STANDAR 2420

Akurat terbebas dari kesalahan dan distorsi serta dengan kokoh berdasarkan pada fakta-fakta

Objektif adalah adil, tidak memihak, dan tidak bias, serta merupakan hasil dari pikiran yang adil serta

penilaian seimbang dari semua fakta dan keadaan yang relevan

Page 5: Kisi-kisi Audit Internal

Jelas yaitu mudah dipahami dan logis, menghindari bahasa teknis yang tidak perlu dan menyediakan

semua informasi yang penting dan relevan

Ringkas adalah langsung dan menghindari elaborasi yang tidak perlu, rincian yang berlebihan,

redundansi, dan kepanjang-lebaran

Konstruktif sangat membantu klien penugasan dan organisasi serta mengarah pada peningkatan yang

diperlukan

Lengkap tidak kehilangan hal-hal penting bagi audiens yang dituju dan mencakup semua informasi yang

penting dan relevan serta observasi untuk mendukung rekomendasi dan kesimpulan

Tepat waktu yaitu pada kesempatan pertama dan pada kondisi yang tepat, tergantung pada pentingnya

masalah, sehingga memungkinkan manajemen untuk mengambil tindakan korektif secara tepat.

11. JENIS-JENIS JASA KONSULTASI

Jasa atestasi diberikan untuk memberikan pernyataan atau pertimbangan sebagai pihak yang

independen dan kompeten tentang sesuatu pernyataan (asersi) suatu satuan usaha telah sesuai dengan

kriteria yang ditetapkan, yakni audit keuangan historis, pemeriksaan/examination, review dengan cara

wawancara, dan prosedur yang disepakati bersama.

Jasa review (SSARS review) memungkinkan akuntan untuk mengekspresikan keyakinan yang terbatas

bahwa laporan keuangan telah sesuai dengan prinsip prinsip akuntansi yang diterima secara umum.

12. PERBEDAAN PENYALAHGUNAAN ASET DAN KECURANGAN PELAPORAN KEUANGAN

Fraud Terhadap Aset (Asset Misappropriation) – Singkatnya, penyalahgunaan aset perusahaan

(institusi), entah itu dicuri atau digunakan untuk keperluan pribadi—tanpa ijin dari perusahaan.Seperti

kita ketahui, aset perusahaan bisa berbentuk kas (uang tunai) dan non-kas. Sehingga, asset

misappropriation dikelompokan menjadi 2 macam:

a. Cash Misappropriation – Penyelewengan terhadap aset yang berupa kas (Misalnya:

penggelapan kas, nilep cek dari pelanggan, menahan cek pembayaran untuk vendor)

b. Non-cash Misappropriation – Penyelewengan terhadap aset yang berupa non-kas (Misalnya:

menggunakan fasilitas perusahaan untuk kepentingan pribadi).

Fraud Terhadap Laporan Keuangan (Fraudulent Statements) – ACFE membagi jenis fraud ini menjadi 2

macam, yaitu: Financial dan non-financial. kelompok fraud terhadap laporan keuangan. Misalnya:

Memalsukan bukti transaksi

Page 6: Kisi-kisi Audit Internal

Mengakui suatu transaksi lebih besar atau lebih kecil dari yang seharusnya,

Menerapkan metode akuntansi tertentu secara tidak konsisten untuk menaikan atau

menurunkan laba

13. BUTIR-BUTIR APA SAJA YANG HARUS ADA DALAM LAPORAN AUDITOR INTERNAL YANG BAIK

DALAM MELAKSANAKAN PENUGASAN ASSURANCE, DAN SIAPA YANG BERWENANG

MENANDATANGANI LAPORAN TERSEBUT, JELASKAN DAN URAIKAN!

Laporan Internal Audit memuat unsur-unsursebagai berikut:

a. Pendahuluan

b. Prosedur Pemeriksaan

c. Ringkasan hasil pemeriksaan danrekomendasi (saran dan tindak lanjut).

Ringkasan ini membuat antara lain.

- Temuan yang disajikan secara singkat danjelas dari hasil pemeriksaan yang diuraikanpada bab hasil

pemeriksaan.

- Komentar pejabat yang bertanggungjawab,diuraikan secara singkat.

- Rekomendasi yang ditujukan kepadapejabat yang berwenang melaksanakanrekomendasi.

d. Lampiran

Pada unsur ini, jika ada unsur lampiran yangdiperlukan oleh manajemen yang menyangkutpemeriksaan

maka harus disertakan.

Yang berwenang menandatangani laporan tersebut ditentukan oleh Kepala Satuan Auditor Internal

14. APA YANG DIMAKSUD DENGAN REKOMENDASI DAN OPINI, JELASKAN DAN URAIKAN

PERBEDAAN SERTA TUJUANNYA!

Rekomendasi adalah pendapat auditor berupa sasaran yang menganjurkan mengenai suatu situasi

tertentu.

Opini adalah tanggung jawab akuntan publik dimana akuntan publik memberikan pernyataan ringkas

atas pendapat auditor terhadap kewajaran laporan keuangan yang disusun oleh manajamen sesuai

dengan prinsip akuntansi yang berlaku di indonesia.

Perbedaannya rekomendasi di rancang guna memperbaiki kondisi yg memerlukan pebaikan dan

harus memuat pernyataan jelas tentang tujuan yang hendak di capai atau alasan auditor

untuk berpendapat diperlukan tindakan korektif.Sedangkan opini mnjelaskan bahwa laporan auditor

harus menunjukan jika ada ketidak sesuaian penerapan prinsip akuntansi yangberlaku.

Page 7: Kisi-kisi Audit Internal

15. JELASKAN MENGENAI KRITERIA TEMUAN YAITU, INSIGNIFICANT, SIGNIFICANT, DAN MATERIALS,

SERTA BERIKAN CONTOHNYA!

1. Insignificant Findings

Insignificant items seharusnya tidak disembunyikan atau dilebih-lebihkan. Contohnya adalah kesalahan

administrasi.

2. Minor Findings (Significant)

Temuan audit yang minor mengharuskan adanya pelaporan karena hal tersebut merupakan lebih dari

sekedar human error yang random. Jika tidak diperbaiki maka akan terus berkesinambungan dan akan

berdampak merugikan. Temuan audit yang minor biasanya lebih baik dilaporkan pada management

letter.

3. Major Findings (Materials)

Major findings adalah salah satu yang akan mencegah suatu organisasi atau unit dalam suatu organisasi

dari mencapai tujuan utama. Contohnya adalah departemen hutang mempunyai tujuan bahwa hanya

membayar pada saat jatuh tempo saja.Adanya sistem yang kurang baik menyebabkan adanya error atas

pembayaran sebesar $500.000.

SOAL UAS

5. A. JELASKAN YANG DIMAKSUD SKEPTISISME PROFESIONAL DAN CONTOHNYA!

Skeptisisme merupakan sikap yang dimiliki auditor untuk tidak mudah percaya terhadap apa yang

diberikan oleh auditee, memandang sesuatu dengan ragu-ragu/tidak pasti. Contoh: dalam pihutang,

auditor tidak boleh langsung percaya dengan jumlah yang diberikan tetapi harus menelusurinya dengan

berbagai cara sampai dengan bukti-bukti.

B. PENGERTIAN VOUCHING, TRACING, ORSERVASI, REPERFORMANCE, DAN BENCH MARKING!

1. Vouching : memeriksa autentik tidaknya bukti yang mendukung suatu transaksi

2. Tracing : memeriksa dengan menelusuri proses suatu keadaan, kegiatan, ataupun masalah, sampai

pada sumber atau bahan bukti pembukuannya. Contoh: meneliti proses pembelian barang impor, maka

melihat buku pembeliannya dan bukti2 (purchase order, sales contract, invoice)

3. observasi: memeriksa yang dilakukan secara kontinyu selama kurun waktu tertentu untuk

membuktikan suatu keadaan atau masalah.

4. reperformances :melakukan kembali perhitungan dan rekonsiliasi yang telah dibuat oleh klien.

Contoh: perhitungan kembali bunga, penyusutan, dsb.

Page 8: Kisi-kisi Audit Internal

5. bench marking : mengukur dan membandingkan kinerja terhadap aktivitas atau kegiatan

serupa/sejenis.

6. ADA BERAPA TAHAP ATAU LANGKAH-LANGKAH SUATU PROSES PENUGASAN (ASSURANCE

ENGAGEMENT) DARI AUDIT INTERNAL! JELASKAN DAN URAIKAN MASING2!

1. Merencanakan (planning)

- menjelaskan tujuan2 dan cakupan penugasan

- mengidentifikasi dan menaksir resiko

- membuat pengujian rencana

- alokasi sumber daya

2. Menyajikan (Performing)

- melaksanakan pengujian untuk menggabungkan bukti

- evaluasi bukti yang digabungkan dan membuat kesimpulan

- mengembangkan observasi dan merumuskan rekomendasi

3. Mengkomunikasikan (communicate)

- menyajikan evaluasi observasi

- mengembangkan komunikasi penugasan

- mengawasi dan mengikuti prosedur

10. PADA TAHAP COMMUNICATING THE RESULT (PELAPORAN HASIL AUDIT) PADA PENUGASAN

PEMBERIAN JAMINAN:

A. DISAMPING 4C'S PADA OBSERVASI ASSESMENT, DIKENAL JUGA ISTILAH DETAIL RECOMENDATION

DAN MANAGEMENT SOLUTION. JELASAKAN HUBUNGAN KEDUA HAL TERSERBUT!

detail revomendation: hrs didukung dgn serangkaian fakta yg membentuk temuan audit

management solution: solusi atau proses audit

B. KUALITAS LAPORAN AUDIT PALING TIDAK HARUS OBYEKTIF DAN AKURAT SERTA TEPAT WAKTU.

JELASKAN PERSYARATAN KUALITAS SELAIN KETIGA HAL TERSEBUT!

Selain ketiga hal tersebut kualitas laporan audit juga harus jelas, lengkap, konstruktif dan ringkas.

-Relevansi

Bukti yang relevan adalah bukti yang tepat digunakan untuk suatu maksud tertentu. Sebagai contoh

pengamatan fisik persediaan yang di auditor relevan digunakan untuk menentukan keberadaan

Page 9: Kisi-kisi Audit Internal

persediaan. Namun, pengamatan fisik persediaan tidak relevan digunakan untuk menentukan apakah

persediaan tersebut benar-benar dimiliki perusahaan.

-Sumber

Bukti yang diperoleh auditor secara langsung dari pihak luar perusahaan yang independen merupakan

bukti yang paling dapat dipercaya. Bukti semacam ini memberikan tingkat keyakinan keandalan yang

lebih besar daripada yang dihasilkan dan diperoleh dari dalam perusahaan.

-Ketepatan waktu

Kriteria ini berhubungan dengan tanggal pemakaian bukti tersebut. Ketepatan waktu sangat penting

terutama dalam verifikasi aktiva lancar, utang lancar, dan rekening laporan rugi laba terkait karena

hasilnya digunakan untuk mengetahui apakah cutoff telah dilakukan secara tepat.

-Objektifitas

Bukti yang objektif lebih dapat dipercaya dan kompeten daripada bukti subjektif. Dalam menelaah bukti

subjektif, seperti estimasi manajemen, auditor harus mempertimbangkan kualifikasi dan integritas

individu pembuat estimasi, dan menentukan ketepatan proses pembuatan keputusan dalam membuat

judgement.

11. CONSULTING ENGAGEMENT

Contoh Penugasan Konsultasi: konseling, advisor, fasilitasi, dan pelatihan.

Consulting engagement adalah pemeriksaan objektif dengan tujuan memberikan penilaian independen

tentang tata kelola, manajemen resiko, dan proses pengendalian untuk suatu organisasi.