kisah tokek tuli

9
Kisah Tokek Tuli Kisah To kek Tuli  Peringatan hari kemerdekaan di Negeri Binatang berlangsung meriah dengan acara- acara perlombaan. Salah satu acara yang menarik, yang diletakkan di puncak acara adalah Panjat Pinang untuk para Tokek. Batang Pinang dilumuri getah salah satu pohon yang licin.Bedanya dari perlombaan Panjat Pinang biasa, pada perlombaan ini tidak untuk memperebutkan sesuatu di atas dan tidak pula perlu kerja sama. Perlombaannya sederhana,yakni siapa yang duluan sampai ke puncak pohon pinang,dialah yang menjadi pemenangnya. Aturannya sederhana,jika ada tokek yang sudah jatuh,maka masih diberi kesempatan tiga kali untuk tetap naik. Namun,  jika sudah ada tokek yang sampai duluan di puncak,maka pertandingan berakhir dengan tokek yang terlebih dahulu sampai di puncak sebagai pemenang pertamanya.  To tal peserta tokek yang ikut sebanyak ! ekor yang datang dari berbagai "ilayah  Negeri Binatang. Selain berpartisipasi memperingati hari kemerdekaan,mereka tampaknya tergiur dengan #umah Tokek y ang dita"arkan. $isamping tentunya hadiah-hadiah lain yang menggiurkan.  Ketika juri meniup peluit tanda perlombaan dimulia,maka ke-! ekor tokek ini langsung berebut naik. Baru beberapa menit,sudah beberapa tokek yang tergelincir jatuh. Penonton pun semakin histeris melihat perjuangan para tokek yang sangat bersusah payah mencapai puncak. Ada yang memoti%asi,namun lebih banyak yang mencerca serta sok mengatur. $alam hal ini mungkin penonton jauh lebih hebat dari pemain itu send iri.  Beberapa "aktu telah berlalu,para tokek yang tereleminasi pun sudah banyak karena telah jatuh bangun lebih da ri tiga kali. Tinggalah enam tokek yang sedang berjuang menuju  puncak. Anehnya,penonton bukan semakin memoti%asi,melainkan memberitahukan bah"a adalah tidak mungkin untuk mencapai puncak yang demikian tinggi sementara badan tokek kecil.Suara penonton pun mulai berubah. Sudahlah,tidak mungkin sampai,turun saja& ,demikian sorak penonton.  'ang lain mengatakan ,(angan gara-gara iming-iming rumah kau korbankan sesuatu yang mungkin berguna untuk orang lain.

Upload: aditya-rahman

Post on 11-Oct-2015

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Kisah Tokek Tuli

Kisah Tokek Tuli Peringatan hari kemerdekaan di Negeri Binatang berlangsung meriah dengan acara-acara perlombaan. Salah satu acara yang menarik, yang diletakkan di puncak acara adalah Panjat Pinang untuk para Tokek. Batang Pinang dilumuri getah salah satu pohon yang licin.Bedanya dari perlombaan Panjat Pinang biasa, pada perlombaan ini tidak untuk memperebutkan sesuatu di atas dan tidak pula perlu kerja sama. Perlombaannya sederhana,yakni siapa yang duluan sampai ke puncak pohon pinang,dialah yang menjadi pemenangnya. Aturannya sederhana,jika ada tokek yang sudah jatuh,maka masih diberi kesempatan tiga kali untuk tetap naik. Namun, jika sudah ada tokek yang sampai duluan di puncak,maka pertandingan berakhir dengan tokek yang terlebih dahulu sampai di puncak sebagai pemenang pertamanya.

Total peserta tokek yang ikut sebanyak 25 ekor yang datang dari berbagai wilayah Negeri Binatang. Selain berpartisipasi memperingati hari kemerdekaan,mereka tampaknya tergiur dengan Rumah Tokek yang ditawarkan. Disamping tentunya hadiah-hadiah lain yang menggiurkan.

Ketika juri meniup peluit tanda perlombaan dimulia,maka ke-25 ekor tokek ini langsung berebut naik. Baru beberapa menit,sudah beberapa tokek yang tergelincir jatuh. Penonton pun semakin histeris melihat perjuangan para tokek yang sangat bersusah payah mencapai puncak. Ada yang memotivasi,namun lebih banyak yang mencerca serta sok mengatur. Dalam hal ini mungkin penonton jauh lebih hebat dari pemain itu sendiri.

Beberapa waktu telah berlalu,para tokek yang tereleminasi pun sudah banyak karena telah jatuh bangun lebih dari tiga kali. Tinggalah enam tokek yang sedang berjuang menuju puncak. Anehnya,penonton bukan semakin memotivasi,melainkan memberitahukan bahwa adalah tidak mungkin untuk mencapai puncak yang demikian tinggi sementara badan tokek kecil.Suara penonton pun mulai berubah. Sudahlah,tidak mungkin sampai,turun saja! ,demikian sorak penonton.

Yang lain mengatakan ,Jangan gara-gara iming-iming rumah kau korbankan sesuatu yang mungkin berguna untuk orang lain.

Bahkan, tokek senior yang tidak ikut bermain malah berkomentar,Zaman saya dulu saja tidak se-ngotot ini,yang penting jalan saja seperti rutin. Sementara itu para petinggi Negeri Binatang mulai ikut bersuara, Sudahlah tokek,sengaja kami buat perlombaan ini hanya untuk senang-senang dan memang dirancang agak sulit. Jadi turunlah ! Tidak mungkin kamu bisa mencapai puncak !

Mendengar teriakan-teriakan yang demikian,beberapa tokek mulai jatuh motivasinya,daya juang mereka semakin melorot,dan akhirnya mulai tereleminasi satu per satu. Melihat kondisi demikian,penonton semakin lantang berteriak bahwa tidak mungkin ada tokek yang dapat mencapai puncak. Namun demikian, perlombaan belum selesai. Dari lima tokek yang sudah tereleminasi ,tinggal satu tokek yang terus merangkak naik,perlahan tapi pasti. Melihat hal ini penonton kembali bersorak dan mencemooh sang tokek,bahwa tidak mungkin mencapai puncak itu.

Bahkan seekor binatang yang kaya raya mengatakan, Hai tokek,turunlah! Kalau demi rumah kau rela berkorban untuk sesuatu yang tidak mungkin,kau pakialah rumahku dan turunlah,sebab semakin tinggi kau merangkak,semakin besar pula risikomu untuk jatuh,dan itu sangat menyakitkan!

Namun,kata-kata si binatang kaya ini pun tidak digubrisn oleh sang tokek . Mendekati tengah hari, semua penonton terdiam. Mereka melihat tokek dengan konstan merangkak dan akhirnyamencapai puncak!

Gegap gempita dan sorak-sorai penonton pun meledak melihat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Bahkan,rekan-rekannya yang sudah tereleminasi terlebih dahulu,ikut menagis terharu melihat rekannya yang bisa mencapai puncak. Setelah diturunkan dengan tali khusus, beberapa penonton dan petinggi Negeri Binatang berusaha mencari tahu apa yang menyebabkan sang tokek bisa mencapai puncak dan meraih rumah yang layak. Betapa kagetnya mereka,setelah diperiksa ternyata sang tokek pemenang itu ternyata tidak bisa mendengar alias tuli bin tuli . Salah satu sifat manusia yang hingga kini masih mewarnai pergaulan adalah seseorang lebih mudah dan menyenangkan menceritakan hal-hal negative tentang orang lain daripada yang positif. Coba amati! Orang lain jarang yang senang dan gembira dengan tulus pada saat kita senang memperoleh sesuatu yang menggembirakan. Inilah realitas hidup manusia. Bahkan,bagi beberapa orang ,ungkapan-ungkapan yang negatif yang diterimanya acapkali telah mematikan motivasi dirinya untuk berkembang dengan baik dan optimal. Namun,bukankah penonton berhak berkomentar atas pertandingan yang sedang berlangsung. Demikian pula dalam perjuangan hidup manusia,semua orang punya hak untuk membicarakan yang nrgatif atau positif tentang diri kita. Tinggal bagaimana respon setiap orang dalam menanggapi segala isu negative yang menerpa dirinya.

Belajar dari sang tokek,adakalanya kita perlu tuli untuk tidak mendengar segala pembicaraan negatif (gosip) yang justru menghambat laju perkembangan kita diperusahaan ,keluarga maupun masyarakat. Tuli bukan berarti kita menjadi pura-pura tidak tahu akan isu yang berkembang. Tuli berarti,kita melakukan introspeksi diri terhadap isu yang berkembang,dan jika tidak benar maka jadilah tuli yang benar.

Dalam arti kata,bahwa biarkan isu tersebut berkembang,ada kalanya suatu saat kebenaran itu seperti terang yang bersinar pada waktunya,bersabarlah. Namun, jika isu tersebut benar,maka sebagai manusia (bukan tokek!) dengan berbesar hati mengakui dan berusaha untuk memperbaikinya di kemudian hari. Tidak perlu berlindung di balik punggung orang lain untuk menutupi kesalahan diri. Jadilah tuli untuk hal-hal negatif yang tidak jelas kebenaran dan asal usulnya,serta bukalah telinga selebar-lebarnya untuk orang lain dan untuk introspeksi diri . Tetap baik kepada semua orang,sekalipun orang tersebut tidak baik kepada kita. Promod Batta, Perlakukan semua orang dengan sopan,bahkan mereka yang kasar kepada Anda. Camkanlah bahwa Anda menunjukan sopan santun kepada orang lain bukan karena mereka yang terhormat,tetapi karena Andalah yang bersikap demikian. Di kutip dari buku Setengah Isi Setengah Kosong, Parlindungan Marpaung . KISAH DUA EKOR KATAK

T.C. HAMLETT bertutur tentang kisah dua ekor katak. Dua katak jatuh ke dalam sekaleng es krim. Sisi-sisi kaleng itu mengkilap dan curam, sedangkan krimnya begitu dalam dan dingin. Oh, bagaimana ini? kata katak yang pertama. Ini takdir, tidak ada pertolongan. Selamat tinggal, sahabatku! Selamat tinggal, dunia yang menyedihkan! ungkapnya lagi sambil menangis dan akhirnya tenggelam.Akan tetapi, katak kedua yang juga terjatuh ke dalam sekaleng es krim itu langsung mengayuhkan kakinya untuk berenang. Sesaat dia menyeka wajah dan mengeringkan matanya yang penuh krim.Paling tidak, aku akan berenang sejenak, katanya. Tidak akan membantu dunia, jika satu katak lagi mati.

Satu atau dua jam dia menendang dan berenang, tidak sekalipun dia berhenti untuk mengeluh. Tetapi terus menendang dan berenang serta berenang dan menendang. Kayuhan kaki si katak kedua ini, akhirnya membuat es krim yang ada di dalam kaleng tersebut lambat laun mulai mengeras. Setelah es krim itu mulai berubah seperti mentega, katak itu pun lalu melompat.Satu hal yang membedakan dua katak dalam kisah di atas adalah cara pandang mereka terhadap dunia di sekelilingnya dan bagaiman mereka bersikap terhadap hambatan yang terjadi. Salah satu unsur penting yang kita perlukan untuk memecahkan masalah-masalah yang ada di sekitar kita, baik itu pekerjaan, masalah keluarga, maupun problema pribadi adalah bagaiman kita memandang masalah tersebut.Cara pandang ini sangat dipengaruhi oleh informasi apa yang selama ini, secara terus-menerus, masuk kedalam pikiran kita. Jika selama ini informasi yang masuk ke dalam pikiran, baik melalui bacaan, obrolan, perenungan maupun tontonan adalah hal-hal yang sifatnya cenderung untuk mengambil hikmah terhadap permasalahan yang terjadi sehingga membuatnya lebih optimis. Lain halnya jika yang masuk ke dalam pikiran adalah informasi-informasi yang cenderung melemahkan diri, informasi negative tentang orang lain, bacaan yang didominasi roman picisan, dan sebagainya. Hal ini tentu akan sangat mempengaruhi diri kita untuk memandang secara oprimis terhadap permasalahan yang terjadi. Itulah sebabnya seorang pakar NLP (Neuro Linguistic Programming ) dalam hal ini pernah mengemukakan satu peringatan keras : Awasi Pikiranmu! Bila kita telaah lebih dalam, sesungguhnya hanya lewat cara pandang yang positif seseorang dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik atau tidak. Orang yang memiliki cara pandang positif pada umumnya sangat alergi dengan ursan pamrih atau imbalan. Baginya, menyelesaikan pekerjaan adalah the way of life (cara hidup) bukan how to life (bagaimana hidup). Mereka memiliki cara pandang tersendiri terhadap dunia di sekelilingnya sehingga tidak berharap orang lain perlu dan harus memandangnya. Bagi mereka, menyelesaikan pekerjaan bukan untuk dilihat oleh pimpinan dan bukan pula untuk meraih bendera kemenangan atau meraih kedudukan tertentu.

Gelar yang disandang, jabatan yang sudah diduduki, serta kekayaan yang melimpah bukan menjadi jaminan yang bisa membuat seseorang memiliki cara pandang positif terhadap apa dan siapa yang ada di lingkungannya. Di satu pihak kita bias memandang rekan-rekan pegawai sebagai musuh dan kompetitor yang membahayakan. Di pihak lain, justru rekan-rekan pegawai menjadi mitra kerja yang tangguh untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan kita sehari-hari. Bahkan mereka dapat dijadikan jaringan (network ) untuk bisnis tertentu yang saat ini sedang marak di jalankan di tengah-tengah jam kerja. Dengan demikian, bukan lingkungan yang menerjemahkan makna ke dalam diri kita, melainkan hal tersebut secara berbeda-beda.Cara pandang yang positif ini akan sangat mempengaruhi efektivitas kerja kita. Cara pandang yang positif akan memampukan kita untuk selalu optimis memandang situasi dan kondisi yang sedang terjadi di tengah lingkungan kita. Bahkan melalui cara pandang demikian, secara tidak langsung akan mempengaruhi bagaimana kualitas hidup dan nilai hidup yang dimilikinya. Itulah sebabnya mereka yang mempunyai cara pandang positif akan memiliki willingness to do more (keinginan untuk melakukan lebih dari yang diminta) dan memiliki watak pekerja cerdas (smart worker ). Individu yang memiliki cara pandang demikian juga, secara pribadi akan mampu memetakan kompetensi dan minatnya sehingga dia akan tahu di mana dan bagaimana dia berkembang. Dengan niat yang tulus, seluruh pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik, karena dia tahu itu merupakan bagian dari hidupnya.

Dua orang narapidana memandang keluar jendela. Napi yang satu menatap langit berbintang sambil tersenyum, sedangkan napi yang lain dengan wajah sayu menatap jalan berlumpur dan becek. Di tengah-tengah pergumulan perusahaan untuk bertahan dan bangkit misalnya, seperti apa dan bagaimana cara pandang kita. Di tengah-tengah program efisiensi dan efektivitas yang sedang dicanangkan direksi saat ini untuk bersama-sama bangkit membangun perusahaan, bagaimana pula kita menyikapi hal ini. SEmua sangat ditentukan oleh cara pandang kita sendiri. Stephen Covey berkata ,Ketika kita memandang permasalahan dan beban itu berasal dari diri kita, justru pada saat itu sebenarnya kitalah yang sedang bermasalah. Sedangkan pepatah Cina mengatakan, Daripada mengutuki kegelapan, lebih baik ambil sebatang lilin dan nyalakan. Jadi, mari kita kembangkan optimisme kita mulai hari ini untuk memaknakan arti hidup, membangun keluarga, membangun perusahaan, dan membangun masyarakat. Optimisme yang sesungguhnya adalah menyadari masalah serta mengenali pemecahannya. Mengetahui kesulitan dan yakin bahwa kesulitan itu dapat diatasi. Melihat yang negative tetapi menekankan yang positif. Menghadapi yang terburuk, namun mengharapkan yang terbaik. Mempunyai alasan untuk menggerutu tetapi memilih untuk tersenyum.

Parlindungan Marpaung MQS Publishing Materi Parenting 16 Juli 2011

Saturday, 16 July 2011 10:29

Lingkungan Belajar yang MenyenangkanOleh : Ani Christina, S.Psi.Proses belajar anak seharusnya mengikuti karakter anak karena pada masa ini adalah masa terpenting dalam kehidupan manusia. Seperti pepatah yang mengatakan bahwa di kandang ayam kita berkokok dan di kandang kambing kita mengembik. Begitu juga ketika menghadapi orang dewasa kita harus memahami mereka terlebih dahulu, dan ketika menghadapi anak kita harus memahami karakternya. Dengan karakter yang unik, sudah seharusnya perlakuan untuk mereka berbeda dengan orang dewasa. Tentu saja dengan pendekatan dan cara yang sesuai.Proses Koneksi Sel OtakBayi lahir dengan berjuta-juta neuron atau sel otak yang memberikan kemungkinan untuk membuat hubungan yang banyak di dalam otak yang menjadi pemandu proses penafsiran terhadap dunianya kelak. Walaupun banyak neuron-neuron yang diciptakan melebihi dari yang bayi butuhkan, tetapi hanya neuron-neuron yang dirangsang saja yang memberikan kesempatan belajar di kemudian hari. Para ahli perkembangan anak sepakat bahwa makin banyak sambungan atau koneksi antar neuron, maka makin berkembang kecerdasan anak dalm berbagai bidang.Neuron-neuron yang tidak dirangsang akan dilenyapkan melalui proses alamiah dan proses tersebut dikenal sebagai pemangkasan neuron. Dalam kata lain, neuron-neuron yang tidak dirangsang selama periode waktu kritis tertentu akan hilang atau diubah. Sehingga, perlu sekali orangtua memahami jendela kesempatan yang ada secara alamiah agar dapat merangsang dan mendukung hubungan otak yang berguna untuk pembelajaran sepanjang hayat.Jendela kesempatan menciptakan waktu optimal untuk mencapai tonggak perkembangan yang akan meningkatkan pembelajaran dan perkembangan sensori, emosional, dan awal sosial. Bila orangtua menyadari bahwa jendela kesempatan itu ada dan mengapa itu penting, mereka akan berada pada posisi yang lebih baik untuk menciptakan kegiatan dan lingkungan untuk meningkatkan kapasitas belajar anak. Sayangnya pada anak mengalami beberapa jendela kesempatan telah menutup disebabkan oleh masalah-masalah serius seperti tidak ada perawatan sebelum lahir, komplikasi kelahiran, lingkungan rumah yang buruk, lingkungan sekitar yang berbahaya, tercemar racun, pengasuhan yang tidak konsisten, kekerasan, atau kurangnya orang dewasa yang memperhatikannya secara penuh.Kita dapat menarik simpulan bahwa lingkungan yang kurang kondusif seperti yang dijelaskan sebelumnya malah akan mendorong terjadinya pemangkasan jaringan antar sel otak atau menghambat proses koneksi antar sel otak. Orangtua memang sangat perlu untuk memperhatikan pentingnya lingkungan aman dan nyaman ketika melakukan stimulasi bagi anak, agar proses stimulasi benar-benar menjadi media koneksi antar sel, bukannya memangkas jaringan antar sel, dan membuat jendela kesempatan anak tersebut untuk bekembang menjadi tertutup. Jadi, lingkungan belajar yang menyenangkan buat anak adalah sebuah keniscayaan yang tidak bisa ditawar untuk optimalisasi perkembangan anak kita. Pentingnya BermainAnak-anak masih sering dianggap sebagai manusia mini (karakter sama namun ukuran fisik saja yang lebih kecil) sehingga stimulasi yang diberikan kurang sesuai. Padahal, bila kurang sesuai akan berdampak pada kehidupan selanjutnya. Kecerdasan yang sudah tertanam pada diri anak, bisa saja berhenti atau tidak berkembang karena kurangnya stimulasi. Seperti kita ketahui, banyak orang tua mengeluh, ketika anaknya beranjak remaja atau memasuki masa kanak-kanak akhir. Mereka cenderung mengeluhkan anak yang malas dan enggan belajar. Sekolah seolah-olah seperti penjara dan tempat bekerja yang memberi beban berat bagi mereka. Hal ini menyebabkan anak menjadi stres. Perlu diketahui, tidak hanya orang tua saja yang mengalami stres, namun anak pun dapat mengalaminya. Bagaimana aspek dan kecerdasannya mau berkembang jika mereka mengalami stress? Tentunya diperlukan cara belajar yang tidak memicu terjadinya stres, artinya proses belajar harus menyenangkan. Bagaimana caranya agar belajar begitu menyenangkan dan tidak menjemukan? Konsep yang sedang marak untuk diaplikasikan adalah bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain yang sesuai dengan karakter anak usia dini. Proses belajar yang menyenangkan akan mendorong proses belajar lebih efektif.Anak-anak belajar melalui permainan mereka. Pengalaman bermain yang menyenangkan dengan bahan, benda, anak lain, dan perhatian orang dewasa dapat mendorong anak-anak berkembang secara fisik, emosi, kognisi, dan sosial. Lingkungan bermain yang bermutu tinggi untuk anak usia dini mendukung tiga jenis bermain yang dikenal dalam penelitian anak usia dini oleh para profesional, yaitu main sensorimotor atau main fungsional, main peran, dan main pembangunan. Main sensori motor maksudnya adalah anak usia dini belajar melalui panca inderanya dan melalui hubungan fisik dengan lingkungan mereka. Kebutuhan sensorimotor anak didukung ketika mereka diberi kesempatan untuk bergerak secara bebas, bermain di halaman atau di lantai atau di meja dan di kursi. Kebutuhan bermain sensorimotor anak didukung bila lingkungan baik di dalam maupun di luar ruangan menyediakan kesempatan untuk berhubungan dengan banyak tekstur dan berbagai jenis bahan bermain yang berbeda yang mendukung setiap kebutuhan perkembangan anak. Main sensorimotor merupakan sarana untuk memfalitasi terbentuknya atensi dan konsentrasi, kontrol dorongan atau daya tahan beraktivitas, toleransi terhadap frustasi kejenuhan, keseimbangan reaksi emosi, keterampilan persepsi visual, keterampilan motorik kasar dan halus. Main peran juga disebut main simbolik, pura-pura, make-believe, fantasi, imajinasi, atau main drama, sangat penting untuk perkembangan kognisi, sosial, dan emosi anak. Main peran membolehkan anak memproyeksikan dirinya ke masa depan dan menciptakan kembali masa lalu. Main peran dipandang sebagai sebuah kekuatan yang menjadi dasar perkembangan daya cipta, tahapan ingatan, kerja sama kelompok, penyerapan kosa kata, konsep hubungan kekeluargaan, pengendalian diri, keterampilan pengambilan sudut pandang spasial, keterampilan pengambilan sudut pandang afeksi, keterampilan pengambilan sudut pandang kognisi. Main peran yang berkualitas membutuhkan cukup waktu untuk bermain, ruang yang cukup, alat-alat untuk mendukung bermacam-macam adegan permainan, dan orang dewasa yang dapat memberi pijakan bila dibutuhkan.Main pembangunan membantu anak untuk mengembangkan keterampilannya yang akan mendukung keberhasilan sekolahnya dikemudian hari. Main pembangun cair melibatkan aktivitas dimana penggunaan dan bentuk ditentukan oleh anak, biasanya berhubungan dengan bahan cair atau bahan alam seperti air, pasir, cat, krayon, spidol, play dough, dan lain-lain. Main pembangunan yang terstruktur penggunaan dan bentuk dikontrol oleh bentuk bahan. Biasanya bahan berupa Balok unit, LegoTM, balok berongga, Bristle BlockTM, dan bahan lainnya dengan bentuk yang telah ditentukan sebelumnya, mengarahkan bagaimana anak meletakkan bahan-bahan tersebut bersama menjadi sebuah karya baru.Beberapa aspek yang terlatih dalam main pembangunan antara lain, keterampilan interaksi dengan teman sebaya, kemampuan berkomunikasi, kekuatan gerakan motorik halus, motorik kasar, serta koordinasi motorik, kemapuan berpikir simbolik, konsep matematika dan geometri, pengetahuan topologi, dan keterampilan persepsi visual.