kisah nabi yusuf as. (ibrah dan implementasi …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/siti...

182
KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI KONSEPTUAL DALAM PENDIDIKAN) Oleh: Siti Zulaikhoh NIM. M1.11.020 Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan Untuk gelar Magister Pendidikan Islam PROGAM PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2015

Upload: nguyenkiet

Post on 28-Apr-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

KISAH NABI YUSUF As.

(IBRAH DAN IMPLEMENTASI KONSEPTUAL

DALAM PENDIDIKAN)

Oleh:

Siti Zulaikhoh

NIM. M1.11.020

Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan

Untuk gelar Magister Pendidikan Islam

PROGAM PASCASARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2015

Page 2: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

KEMENTERIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

PROGAM PASCASARJANA

Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323 706, 323 433 Salatiga 50721

Website : www.ppsstainsalatiga.ac.id E-mail :

[email protected]

NOTA PEMBIMBING

Lamp : 4 eksemplar

Hal : Naskah tesis

Saudara SITI ZULAIKHOH

Kepada

Yth. Ketua STAIN Salatiga

di Salatiga

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka

bersama ini, kami kirimkan naskah tesis sa udara :

Nama : Siti Zulaikhoh

NIM : M111020

Jurusan / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam

Judul : PENDIDIKAN AKHLAK KISAH NABI

YŪSUF AS (IMPLEMENTASI

KONSEPTUAL DALAM KONTEKS

PENDIDIKAN)

Dengan ini kami mohon tesis saudara tersebut di atas supaya segera

dimunaqosyahkan.

Demikian agar menjadi perhatian.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Salatiga, 26 Januari 2015

Pembimbing

Dr. Muh. Saerozi, M.Ag.

NIP. 19660215 199103 1 003

Page 3: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban
Page 4: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban
Page 5: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban
Page 6: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

KEMENTRIAN AGAMA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

Jl. Tentara Pelajar No.2 Telepon (0298)323706,323433,

Faks. 3234333 Kode Pos 50721

Website: www.stainsalatiga.ac.id Email:

[email protected]

HALAMAN DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa

tesis ini tidak berisi materi yang pernah ditulis orang lain atau pernah diterbitkan.

Demikian juga tesis ini tidak berisi satupun pikiran orang lain, kecuali informasi

yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pemikiran-

pemikiran orang lain diluar referensi yang penulis cantumkan, maka penulis

sanggup mempertanggungjawabkan kembali keaslian tesis ini di hadapan sidang

munaqosah tesis.

Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

Salatiga, 23 Januari 2015

Penulis

SITI ZULAIKHOH

NIM. M1.11.020

Page 7: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

101. Ya Tuhanku, Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah

aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang

saleh.1 (QS. Yūsuf:101 )

PERSEMBAHAN

Tesis ini penulis persembahkan untuk :

1. Ayahanda tercinta Mahdi dan Ibunda tercinta Latifah

yang telah membimbing, mendidik dan memotivasi

untuk terus maju dalam belajar, terima kasih atas doa

restu dan kasih sayangnya.

2. Keluargaku yang senantiasa selalu mendukung dan

membantu dengan keikhlasannya.

3. Semua guru, sahabat, dan semua orang yang

menyayangiku dan yang pernah berbuat baik padaku.

4. Semua pembaca tesis ini

1 Depag RI, Op.Cit, hlm. 364

Page 8: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

KATA PENGANTAR

تطى هللا يا شاء هللا الشق انخر اال هللا. تطى هللا يا شاء هللا. ال ظرف انطء

أذ اال هللا. تطى هللا يا شاء هللا يا كا ي عح ف هللا. تطى هللا يا شاء هللا ال

تانحطاخ اال هللا .تطى هللا يا شاء هللا ال حل ال قج اال تاهلل. حذك ا رانجالل

االكراو عه يا اكهد نا ي د االضالو ظه طهى عه ث انذ

انرحح انثعز تانكراب انحكح خاذى انث اياو انرشذ ضذا دمحم عه

أيا تعذ " أن طححث اذثاع أجع "

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah

memberikan petunjuk kepada manusia menuju kebaikan. Shalawat serta salam

semoga terlimpah kepada Uswah Khasanah Rasululllah Muhammad SAW.

Berkat rahmat dan hidayah Allah, penulis mampu menyelesaikan

penyusunan tesis yang sederhana ini, untuk memenuhi tugas dan syarat guna

memperoleh gelar Magister dalam Ilmu Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama

Islam (PAI). Semoga penulis dan pembaca umumnya bisa mengambil manfaat

dari tulisan ini. Penulis menulis tesis dengan judul: PENDIDIKAN AKHLAK

KISAH NABI YUSUF As. ('IBRAH DAN IMPLEMENTASI KONSEPTUAL

DALAM PENDIDIKAN)

Ucapan terima kasih, penulis sampaikan kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M. Ag, selaku ketua STAIN Salatiga .

2. Bapak Dr. H. Muh Saerozi, M.Ag dan Dr. Faqih Nabhan, M.M, selaku dosen

pembimbing yang telah memberikan bimbingan yang sangat berharga,

sehingga terwujud tesis ini.

3. Bapak dan Ibu dosen serta karyawan STAIN Salatiga yang telah memberikan

berbagai ilmu pengetahuan kepada penulis selama menuntut ilmu di bangku

kuliah.

4. Suamiku yang selalu tulus menyayangiku dan tak henti-hentinya memberikan

semangat dan motivasi.

Page 9: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

5. Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban baik material

maupun spiritual.

6. Abah Kyai Haris As‟ad Nasution, Abah Kyai Taufiqur Rohman beserta

ibunda Nyai, segenap dewan guru MTs dan Madrasah Diniah Al-Manar

beserta para santri.

7. Segenap Dewan penasehat (Bapak Wiyono, Bapak Ahmad Sultoni, dan Bapak

Yusuf Khumaini), segenap tim (mas Puspo, Uhud, Kiki, mb Umi, Eni dkk),

para jama‟ah dan semua anak yatim Majlis Doa Mawar Allah.

8. Segenap dewan ustadz/ustadzah TPQ Nuruh Hidayah beserta para santri.

9. Sahabat-sahabat senasib seperjuangan khususnya PAI 2011 yang tidak bisa

penulis sebutkan satu persatu.

Besar harapan penulis, semoga amal baik tersebut diterima dan dicatat Allah

SWT sebagai amal saleh dan mendapatkan balasan kebaikan yang berlipat ganda

serta menjadi perantara kesuksesan-kesuksesan berikutnya di dunia dan di akhirat.

Tak lupa penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi

penyempurnaan tesis ini, hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan dan

kemampuan yang dimiliki penulis.

Salatiga, 28 Januari 2015

Penulis

Siti Zulaikhoh

NIM: M1.11.020

Page 10: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

ABSTRAK

Zulaikhoh, Siti. 2014. Pendidikan Akhlak Kisah Nabi Yūsuf As. Tesis. Jurusan

Tarbiyah. Program Studi Pasca Sarjana Pendidikan Agama Islam

(PAI). Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing:

Dr.H.Muh Saerozi, M.Ag dan Dr. Faqih Nabhan, M.Pd.

Kata Kunci :Pendidikan Akhlak dan Kisah Nabi Yūsuf As

Dengan menjadikan kisah Nabi Yūsuf dalam al-Qur‟an sebagai obyek,

penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi atau mengungkap nilai-nilai

pendidikan yang terkandung dalam kisah Nabi Yūsuf dengan mengacu pada al-

Qur‟an, kitab-kitab tafsir, dan menggunakan analisis kualitatif. Kisah Nabi Yūsuf

As dijelaskan Allah secara rinci dalam surat tersendiri dengan sejumlah peristiwa

yang terjadi dan perubahan yang menyertainya

Page 11: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

HALAMAN LOGGO . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

HALAMAN JUDUL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

PERSETUJUAN PEMBIMBING . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

HALAMAN PENGESAHAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

MOTTO DAN PERSEMBAHAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

ABSTRAK . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

DAFTAR TABEL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

DAFTAR LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

B. Identifikasi Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

C. Pembatasan dan Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..

D. Signifikansi Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

E. Manfaat Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

F. Tinjauan Pustaka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

G. Metode Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1. Jenis dan Sifat Penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

x

xi

xiv

xvi

1

1

3

3

4

4

5

9

9

Page 12: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

2. Teknik Pengumpulan Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

3. Metode Analisis Data. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

H. Sistematika Penulisan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

BAB II KISAH NABI YUSUF DALAM AL-QUR‟AN

A. Kisah Dalam Pendidikan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1. Kisah Sebagai „Ibrah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

2. Kisah Sebagai Metode. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

B. Skema Letak Ayat tentang Nabi Yūsuf dalam Al-Qur‟an. . . . . . . .

C. Kronologi turunnya Ayat-Ayat Al-Qur‟an yang Mengisahkan

tentang Yūsuf . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . .

D. Biografi Nabi Yūsuf. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1. Geneologi Nabi Yūsuf . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

2. Konteks Sosial Nabi Yūsuf. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

a. Masa Kecil Nabi Yūsuf. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

b. Masa Muda Nabi Yūsuf. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

c. Masa Dewasa Nabi Yūsuf. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

BAB III „IBRAH KISAH NABI YUSUF

A. Mimpi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

B. Kasih Sayang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

C. Ketahan-Malangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

BAB IV IMPLEMENTASI „IBRAH KISAH NABI YUSUF DALAM

KONTEKS PENDIDIKAN

A. Mimpi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . .

10

10

13

14

14

16

18

19

25

25

29

29

29

32

Page 13: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

B. Kasih sayang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

C. Ketahan-malangan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

B. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

Page 14: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

DAFTAR TABEL DAN BAGAN

TABEL

halaman

TABEL 2.1: Pemetaan Kata Yūsuf dalam Al-Qur‟an 17

TABEL 2.2: Persamaan Ujian Nabi Muhammad saw dan Nabi Yūsuf As 22

BAGAN

BAGAN 2.1: Silsilah Nabi Yūsuf As 21

Page 15: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar Riwayat Hidup

2. Nota Dosen Pembimbing Tesis

3. Lembar Konsultasi

Page 16: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

PEDOMAN TRANSLITERASI

ARAB-INDONESIA

Merujuk pada SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI,

tertanggal 22 Januari 1988 No: 158/1987 dan 0543b/U/1987

I. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan

Alif ا-

tidak

dilambangkan

- Bā‟ b ب

- Tā‟ t خ

‟Śā زṡ

s dengan satu titik

di atas

- Jim j ج

‟Hā حḥ

h dengan satu titik

di bawah

- Khā‟ kh خ

- Dal d د

Al رż

z dengan satu titik

di atas

- Rā‟ r ر

- Zai z ز

- Sīn s ش

- Syīn sy ظ

Sād صc

s dengan satu titik

di bawah

Dād عḍ

d dengan satu titik

di bawah

‟Tā طṭ

t dengan satu titik

di bawah

‟Zā ظẓ

z dengan satu titik

di bawah

Ayn „ koma terbalik„ ع

- Gayn g غ

Page 17: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

- Fā‟ f ف

- Qāf q ق

- Kāf k ك

- Lām l ل

- Mīm m و

Nūn n -

Wau h -

_ Hā‟ w -

Hamzah ء

tidak dilambangkan

atau '

apostrof, tetapi

lambang ini tidak

dipergunakan

untuk hamzah di

awal kata

Yā‟ y -

II. Konsonan rangkap karena tasydid di tulis rangkap:

ditulis muta‟aqqadidīn (يرعقذ )

ditulis „iddah (عذج)

III. Tā‟ marbūtah di akhir kata

1. Bila dimatikan, ditulis h:

ditulis hibah (ثح)

ditulis Jizyah (جسح)

(Ketentuan ini tidak diperlukan terhadap kata-kata Arab yang sudah

terserap kedalam bahasa Indonesia, seperti salat, zakat, dan sebagainya,

kecuali dikehendaki lafal asli).

2. Bila dihidupkan karena berangkai dengan kata lain, ditulis t: , ا'-".

ditulis (عحهللا) ni‟matullāh

زكاجانفطر ( zakātul-fitri

IV. Vokal pendek

(fathah) ditulis a contoh (ضرب) ditulis daraba

Page 18: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

(kasrah) ditulis i contoh (فى) ditulis fahima

(dammah) ditulis u contoh (كرة) ditulis kutubun

V. Vokal panjang

1. Fathah + alif, ditulis ā (garis di atas)

ditulis jāhiliyyah (جاهح)

2. Fathah + alif maqsur ditulis ā (garis atas)

ditulis yas‟ā (طعا)

3. Kasrah + ya mati, ditulis ī (garis di atas)

ditulis majīd (يجذ)

4. Dammah + wau mati, ditulis ū (dengan garis di atas)

ditulis furūd (فرد)

VI. Vokal rangkap

1. Fathah + ya mati, ditulis ay

ditulis baynakum (تكى)

2. Fathah + wau mati, ditulis au

ditulis qawl (قل)

VII. Vokal-vokal pendek yang berurutan dalam satu kata, dipisahkan dengan

Apostrof

ditulis a‟antum (اارى)

ditulis u‟iddat (اعذخ)

ditulis la‟in syakartum (الشكرذى)

VIII. Kata sandang Alif + Lam

1. Bila didukung dengan qamariyah ditulis al-

ditulis al-Qur‟ān (انقرا)

ditulis al-Qiyās (انقاش)

2. Bila diikuti huruf syamsiah, ditulis dengan menggandeng huruf syamsiyah

yang mengikutinya serta menghilangkan huruf l-nya

‟ditulis as-sama (انطاء)

ditulis asy-syams (انشص)

IX. Huruf besar

Page 19: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

Huruf besar dalam tulisan latin digunakan sesuai dengan ejaan yang

diperbarui (EYD)

X. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat dapat ditulis menurut bunyi atau

pengucapannya dan penulisannya

ditulis Ŝawil-furūd atau śawī al-furūd (ضاانفرد)

ditulis ahlussunnah atau ahl as-sunnah (ام انطح)

Page 20: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar Riwayat Hidup

2. Nota Dosen Pembimbing Tesis

3. Lembar Konsultasi

Page 21: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Nilai edukatif Al-Qur‟an ibarat puncak sebuah gunung es yang terapung.

Sembilan persepuluh dari nilai tersebut terendam di bawah air sejarah, sedangkan

sepersepuluh darinya tampak di permukaan.2 Pernyataan tersebut berlaku pula

pada kisah-kisah dalam al-Qur‟an.

Kisah dalam al-Qur‟an tidak seperti kisah-kisah biasa atau dongeng-

dongeng yang banyak ditemukan dan menyebar pada masyarakat secara turun-

temurun. Dongeng-dongeng itu kadang kala banyak dihiasi dengan hal-hal yang

fiktif belaka. Namun, kisah-kisah dalam al-Qur‟an berbeda. Kisah itu ternyata

merupakan tanda bukti kebenaran ajaran al-Qur‟an, mukjizat, teladan, pelajaran

dan peringatan.3

Adapun kisah yang terdapat di dalam al-Qur‟an antara lain kisah para nabi,

kisah yang berhubungan dengan peristiwa di masa lalu, dan kisah-kisah yang

berhubungan dengan peristiwa pada masa Nabi Muhammad saw. Diantara kisah-

kisah para nabi yang terdapat dalam al-Qur‟an adalah kisah Nabi Yūsuf As.

Kisah ini termasuk salah satu kisah dari kisah-kisah yang digambarkan secara

kronologis.

2 Rosihan Anwar, Samudera Al-Qur‟an. Bandung: Pustaka Setia, 2001, 173

3 M Quraish Shihab, Mukjizat Al-Qur‟an: Ditinjau dari Aspek Kebahasaan, Isyarat Ilmiah,

dan Pemberitaan Gaib, Bandung: Mizan, 1997, 195-220

Page 22: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

Berbeda dengan kisah-kisah nabi yang lain, kisah Nabi Yūsuf As

dijelaskan secara rinci dalam surat tersendiri dengan sejumlah peristiwa yang

terjadi dan perubahan yang menyertainya.4 Adapun kisah nabi-nabi yang lain

disebutkan dalam beberapa surat. Dalam kisah nabi-nabi yang lain,

dititikberatkan pada tantangan yang bermacam-macam dari kaum mereka,

kemudian mengakhiri kisah mereka dengan kemusnahan para penentang nabi

itu.5 Namun dalam kisah Nabi Yūsuf As, Allah SWT menonjolkan akhir kisah

yang baik setelah melewati berbagai rangkaian peristiwa. Oleh karena itu, Allah

menyebutnya dengan Ahsan al-Qashas (sebaik-baik kisah).6

Sebagaimana diketahui bahwa kisah-kisah para nabi menjadi informasi yang

sangat berguna bagi upaya mengembangkan fitrah keberagamaan peserta didik.

Ahmad tafsir mengungkapkan bahwa metode kisah dalam Pendidikan Agama

Islam (PAI) sangat penting dikarenakan setiap kisah dapat memikat pembaca dan

pendengarnya untuk dapat merenungkan atau ingin mengikuti peristiwanya.7

Kisah dalam al-Qur‟an dapat mendidik perasaan keimanan peserta didik dengan

cara membangkitkan berbagai perasaan seperti khauf, ridha, dan cinta. Kisah juga

mengarahkan seluruh perasaan sehingga ia terlibat secara emosional.8 Menilik

dari pentingnya memahami kisah dalam al-Qur‟an maka penulis berusaha

mengangkat pembahasan ini dengan judul:

4“Qashasul anbiya: Kisah Nabi Ya‟kub As dan Putranya, Yūsuf As As. www.assunnah-

Qatar.com diunduh tanggal 15 Februari 2013, pukul 21.00 WIB 5 Departemen Agama RI. Al-Qur‟an dan Tafsirnya, Jakarta: Departemen Agama RI, 2009,

57 6 Ahmad Showi al Maliki, Khasyiyah Showi „Ala Tafsir Jalalain juz 2, Semarang: Toha

Putera, Tth, 233 7 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung: Remaja Rosda Karya,

1991, 140 8 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, 1991, 141

Page 23: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

Kisah Nabi Yūsuf As. (Ibrah dan Implementasi Konseptual

dalam Pendidikan)

B. Identifikasi Masalah

Diantara kisah para nabi yang terdapat dalam al-Qur‟an adalah kisah Nabi

Yūsuf As. Di dalam kisah Nabi Yūsuf As, terdapat beberapa aspek ekstern yang

berperan dalam perjalanan kehidupannya yang berliku-liku dengan berbagai ujian

dan cobaan yang menimpanya serta sikap dalam menghadapinya. Kisah Nabi

Yūsuf As tergolong kisah yang unik dan terkait dengan aspek-aspek pendidikan.

Oleh karena itu, penelitian ini difokuskan pada ibrah kisah Nabi Yūsuf As.

C. Pembatasan Masalah dan Rumusan Masalah

Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah upaya

menemukan nilai-nilai pendidikan akhlak dari kisah Nabi Yūsuf As ibrah dan

implementasi konseptual dalam konteks pendidikan. Sesuai latar belakang

masalah sebagaimana tersebut di atas, maka masalah penelitian ini dapat

dirumuskan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana skema ayat-ayat tentang Nabi Yūsuf As dalam al-Qur‟an?

2. Ajaran akhlak apa saja yang dominan dalam kisah Nabi Yūsuf As?

3. Bagaimana implementasi konseptual „ibrah kisah Nabi Yūsuf As dalam

konteks pendidikan?

D. Signifikansi Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian

ini adalah:

Page 24: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

a. Untuk mengetahui skema ayat-ayat tentang Nabi Yūsuf As. dalam al-

Qur‟an.

b. Untuk mengetahui Ajaran akhlak yang dominan dalam kisah Nabi Yūsuf

As.

c. Untuk mengetahui implementasi „ibrah kisah Nabi Yūsuf As. dalam

konteks pendidikan.

2. Manfaat Penelitian

Setidaknya ada 2 (dua) manfaat yang penulis harapkan berkaitan dengan

penulisan tesis ini, antara lain yaitu secara teoritis dan praktis.

a. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya

wawasan tentang khazanah tafsir tarbawi melalui kajian kisah para

nabi dan implementasinya dalam pendidikan Islam di Indonesia.

b. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat sebagai bagian dari bahan referensi dan masukan bagi para

pendidik dan pemerhati pendidikan untuk meningkatkan mutu

pendidikan dan kualitas sumber daya manusia serta pengembangan

pendidikan dalam rangka membentuk formulasi konsep pendidikan

Islam yang ideal.

E. Tinjauan Pustaka

Setelah penulis melakukan penelusuran literatur, ada beberapa

penelitian yang relevan untuk dijadikan pembanding dalam pustaka ini, yaitu

antara lain sebagai berikut:

Page 25: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

Khalafullah, salah seorang murid Amin al-Khulli, menulis disertasi

yang kemudian diterbitkan tentang seni narasi dalam Al-Qur‟an, al Fān al-

Qasās fi al-Qur‟ān. Penelitian ini meneliti historitas kisah-kisah kenabian

yang disebut dalam Al-Qur‟an. Dengan metode induktif, dan istiqra‟,

Khalafullah beramsumsi bahwa kisah-kisah yang tertera dalam al-Qur‟an

bukan semata-mata data historis, melainkan merupakan narasi yang bisa

dimasukkan dalam bingkai sastra yang sarat dengan simbol-simbol

keagamaan, berupa ibrāh, mau‟idhāh, hidâyah dan irsyâd. Khalafullah

mengklasifikasikan narasi kisah yang terdapat dalam Al-Qur‟an menjadi

tiga macam, yakni: kisah historis, kisah perumpamaan dan kisah legenda.9

Dengan klasifikasi tersebut, khalafullah dengan tegas tetap mengakui

dimensi historis dalam kisah, hanya saja aspek historis baginya bukan

merupakan elemen utama yang menjadi sasaran adanya kisah dalam al-

Qur‟an. Sebaliknya, narasi-narasi dalam al-Qur‟an lebih dimaksudkan

sebagai simbol-simbol keagamaan, „ibrāh, nasihat dan hidayah bagi umat

manusia.10

Muhammad Shalih al-Munajjid dalam bukunya Mi‟atu Fâidatin min

Sūrati Yûsufa memaparkan kisah Nabi Yūsuf tidak secara panjang lebar

dari sumber-sumbernya. Dia lebih menitikberatkan pada pengambilan

9 Muhammad A Khalafullah, Al-Qur‟an Bukan “Kitab Sejarah”: Seni, Sastra, dan Moralitas

dalam Kisah-Kisah Al-Qur‟an, terj Zuhairi Misrawai dan Anis Maftukhin, Jakarta: Paramadina,

2002, 10 10

Muhammad A Khalfullah, Al-Qur‟an Bukan “Kitab Sejarah”: Seni, Sastra, dan Moralitas

dalam Kisah-Kisah Al-Qur‟an, 2002, 34

Page 26: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

intisari pelajaran dan peringatan yang dapat dipetik.11 Intisari dari

pelajaran kisah Nabi Yūsuf diistilahkan dengan faidah. Adapun faidah-

faidah, dikeluarkan dari ayat demi ayat dalam surat Yūsuf. Dengan

mengaplikasikan makna kisah Nabi dalam kehidupan sehari-hari, dia

menyangkal kalau kisah nabi Yūsuf hanyalah kisah, apalagi zaman saat ini

jauh berbeda dengan zaman nabi.12

Dalam ranah akademis, pembahasan tentang kisah Nabi Yūsuf As

setidaknya telah dibahas dalam beberapa karya tulis (baca: Tesis) Amilatul

„Azmi menulis tentang “Kisah Nabi Yūsuf As dalam al-Qur‟an (Studi

Komparatif Tafsîr fî Dzilāl al-Qur‟ān karya Sayyid Qutub dan Tafsîr al-

Qur‟ān al-„Adzîm karya Ibnu Katsir). Penelitian ini memaparkan tentang

kisah Nabi Yūsuf As yang terdapat di dalam al-Qur‟an serta paradigma

penafsiran kisahnya dari dua tokoh, yakni Sayyid Qutub (bercorak Haraki,

ideologis dan praktis), dengan Ibnu Katsir (bercorak Tafsir bi al Ma‟tsur dan

Tafsir bi Riwayah). Sebagai contoh ketika Nabi Yūsuf digoda oleh Zulaikha dan

terdapat adanya saksi untuk menyebutkan kesaksiannya. Kedua penafsir tersebut

mempunyai arahan yang berbeda pada bagian yang ditafsirinya. Sayyid Qutub

lebih menitikberatkan pada bagian yang diutarakan saksi, sedangkan Ibnu Katsir

lebih menekankan seorang saksi tersebut.13

11

Muhammad Saleh al-Munajjid, 100 Faedah dari Kisah Nabi Yusuf As,Terj Ade Ichwan Al,

Bogori: Pustaka Ibnu „Umar, 2010, xiii 12

Muhammad Saleh al-Munajjid, 100 Faedah dari Kisah Nabi Yusuf As, 2010, xiv 13

Amilatul „Azmi, “Kisah Nabi Yūsuf As dalam al-Qur‟ān (Studi Komparatif

Tafsir fi Dzilāl al-Qur‟ān karya Sayyid Qutub dan Tafsir al-Qur‟an al-„Adzîm

karya Ibnu Katsir), Tesis. Tidak diterbitkan PPS UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011

Page 27: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

Nurul Istiqomah menulis tentang “Struktur dan Semiotik Kisah Nabi

Yūsuf (Pendekatan Post-Strukturalism atas surat Yūsuf). Penelitian ini

menggunakan pendekatan struktural, yang mana penelitiannya mem-

breakdown teks surat Yūsuf ke dalam unit-unit narasi dasar. Kemudian

pesan utama yang dipahami diterapkan pada kehidupan masa kini.14

Rendra Yuniardi menulis tentang “Narasi Ahsan al-Qasas dalam Al-

Qur‟an (Studi Struktural Narasi Yūsuf dalam Surat Yūsuf ). Penelitian ini

memaparkan secara detail narasi perjalanan Yūsuf, yang menjadi sebuah alur

cerita atau kisah terbaik dari kisah-kisah lainnya yang terdapat dalam al-Qur‟an.

Analisisnya dimulai dari ketika Yūsuf bermimpi sebelas bintang, bulan, dan

matahari yang sujud kepadanya sampai dia diangkat menjadi pembesar Mesir.15

Dari beragam penelitian yang telah penulis cantumkan di atas,

maka penelitian yang dilakukan penulis memiliki karakteristik yang

berbeda dari penelitian sebelumnya. Penelitian yang dilakukan

Khalafullah yang memberi titik tekan pada nilai tauhid, sedangkan

stressing pada penelitian penulis lebih pada ibrah implementasi

pendidikan dengan merujuk pada kisah Nabi Yūsuf As. Adapun

penelitian yang dilakukan Muhammad Saleh al-Munajjid, meskipun sama-

sama menitik beratkan hikmah Nabi Yūsuf As. dalam kehidupan

sehari-hari, tetapi dia tidak menghubungkannya dengan pendidikan.

14

Nurul Istiqomah, “Struktur dan Semiotik Kisah Nabi Yūsuf (Pendekatan Post-

Strukturalism atas surat Yūsuf), Tesis. Tidak diterbitkan PPS UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,

2012 15

Rendra Yuniardi “Narasi Ahsan al-Qasas dalam Al-Qur‟an (Studi

Struktural Narasi Yūsuf dalam Surat Yūsuf ), Tesis. Tidak diterbitkan PPS UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta, 2008

Page 28: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Amilatul „Azmi, Nurul

Istiqomah dan Rendra Yuniardi jelas memiliki obyek kajian yang

berbeda, yang membuat semua penelitian tersebut terhubung benang

merah hanyalah karena sumber rujukan yang sama yaitu kisah Nabi

Yūsuf As.

F. Metodologi Penelitian

Untuk memperoleh data yang diperlukan, mengolah dan menganalisis data,

maka langkah-langkah yang perlu dijelaskan terkait dengan hal-hal teknis

dalam metodologi penelitian ini, sebagai berikut:

1) Jenis Sifat Penelitian

Berdasarkan data yang hendak dikumpulkan, maka jenis penelitian ini

merupakan penelitian pustaka (library research) atau disebut juga dengan

penelitian kualitatif non interaktif. Salah satu bentuk dari penelitian non

interaktif ini adalah penelitian konsep.16

Penelitian non interaktif juga dikenal

dengan penelitian analitis, penelitian yang mengadakan pengkajian

berdasarkan analisis dokumen.

Untuk memperoleh hasil penelitian yang maksimal, dalam penelitian ini

penulis menggunakan tujuh langkah pengumpulan data, yaitu:17

a. Mengidentifikasi permasalahan serta mengembangkannya dalam bentuk

pertanyaan-pertanyaan mendasar terkait dengan masalah yang diteliti.

16

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2007, 65-66 17

Amirul Hadi dan Haryono, Metode Penelian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia, 1998,

110

Page 29: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

b. Mencari background information (informasi yang terkait dengan latar

belakang masalah). Langkah ini dilakukan dengan mengandalkan tulisan-

tulisan atau artikel-artikel terkait yang terdapat dalam ensiklopedi atau

buku dan karya tulis lainnya.

c. Menggunakan katalog untuk mencari buku atau media-media terkait

dengan masalah yang diteliti.

d. Menggunakan buku-buku indeks untuk menemukan artikel-artikel yang

bersifat periodik.

e. Menggunakan search engine untuk menemukan informasi atau sumber

data yang ada di dunia maya (internet).

f. Mengevaluasi semua informasi yang telah diperoleh dengan cara

manganalisisnya secara kritis.

g. Mendokumentasikan semua informasi yang telah diperoleh ke dalam suatu

format standar dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh

IAIN Salatiga

Pada penelitian ini, peneliti menghimpun, mengidentifikasi,

menganalisis dan mengadakan sintesis data, kemudian memberikan

interpretasi terhadap konsep, kebijakan, dan peristiwa.18

Sifat penelitian ini

adalah deskriptif analitis.19 Di dalam penelitian ini pokok bahasan berupa

„ibrah kisah Nabi Yūsuf As dan implementasinya dalam konteks

pendidikan dengan mengambil kajian penafsiran dalam kitab tafsir Al-Qur‟an.

Selanjutnya, sebelum memasuki domain simpulan, maka obyek tersebut

dianalisis secara kritis dan mengarahkannya pada pokok pembahasan.

18

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelian Pendidikan, 2007, 67 19

Muhammad Nazir, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia, 1998, 68

Page 30: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

2) Pengumpulan Data

Mengingat penelitian ini merupakan penelitian kajian pustaka (library

research) atau disebut juga kualitatif non interaktif yang merujuk pada bentuk

analisis konsep atau dokumen, maka teknik pengumpulan data yang

diterapkan adalah teknik dokumentasi. Penelitian ini akan berusaha

menghimpun dan mempelajari dokumen-dokumen penting yang menunjang

pelaksanaan penelitian ini.

Kajian dalam penelitian ini adalah library research maka sumber data

yang dirujuk adalah sumber-sumber tertulis yang berkaitan dengan judul

penelitian.20

Adapun fokus dalam penelitian ini adalah ibrah kisah Nabi

Yūsuf As dan implementasinya dalam konteks pendidikan. Sumber data pada

penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Adapun sumber utama

dalam penelitian ini adalah kisah Nabi Yūsuf As dalam kitab tafsir Al-Qur‟an.

Di samping itu juga digunakan buku-buku lainnya selama masih ada

relevansinya dengan penelitian ini sebagai sumber sekunder.

3) Metode Analisis Data

Setelah semua data yang diperlukan terpenuhi, maka dilakukan

analisis data dengan metode tahlili, yaitu menghimpun seluruh ayat al-

Qur‟an yang berbicara tentang tema yang sama, .menafsirkan ayat-ayat

al-Qur’an secara ayat demi ayat, sesuai dengan susunannya dalam

mushaf. Penulis memulai uraian dengan mengemukakan arti kosakata

diikuti dengan penjelasan mengenai arti global ayat. Setelah itu, penulis

mengemukakan munâsabah (korelasi) ayat-ayat, dan menjelaskan hubungan

20

Nana Syaodih, Metode Penelian Pendidikan, 2007, 25

Page 31: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

maksud ayat-ayat tersebut satu sama lain, membahas sabab-al nuzul (latar

belakang turunnya ayat) jika ada, dan dalil-dalil dari hadits, atau sahabat,

atau para tâbi’in21

Dengan metode tematik, penelitian ini akan berusaha

mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur‟an tentang kisah Nabi Yūsuf As ke

dalam satu tema, yaitu kisah Nabi Yūsuf As, kemudian dipilah-pilah

menjadi tema-tema kecil, selanjutnya dianalisis untuk mengetahui

secara kronologis dan mendalam tentang nilai pendidikan akhlak yang

terkandung di dalamnya.

G. Sistematika Penulisan

Dalam pembahasan tesis ini terdiri dari lima bab, dari tiap-tiap bab terdiri

dari beberapa kerangka-kerangka pembahasan, maka untuk mengetahui

masing-masing bab tersebut adalah sebagai berikut:

Bab Pertama, bab ini merupakan bab pendahuluan, yang terdiri

dari Latar belakang, Pembatasan Masalah, Rumusan Masalah,

Signifikansi Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metodologi Penelitian,

dan Sistematika Penulisan.

Bab Kedua, memuat Kisah sebagai ‟Ibrah, Kisah Sebagai Metode,

skema Letak Ayat-Ayat tentang Nabi Yūsuf As dan Kronologi Turunnya

21

M. Quraish Shihab, Membumikan al-Qur‟an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan

Masyarakat, Bandung: Mizan,1996, 86

Page 32: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

dalam Al-Qur‟an, serta Biografinya yang meliputi Geneologi, Masa kecil,

Masa Muda, dan Masa Dewasanya

Bab Ketiga, bab ini membahas mengenai ulasan tentang Ibrah

Kisah Nabi Yūsuf As,

Bab Keempat, berisi pembahasan tentang Implementasi konseptual

Ibrah dari Kisah Nabi Yūsuf As dalam Konteks Pendidikan.

Bab Kelima, merupakan bab terakhir dalam penelitian ini, sebagai

penutup yang memuat dua sub bab, yaitu pertama, memuat kesimpulan

dari bab-bab sebelumya. Kedua, berisi saran-saran untuk mengembangkan

penelitian ini lebih lanjut.

Page 33: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

BAB II

NABI YŪSUF DALAM AL-QUR’AN

A. Fungsi Kisah

1. Kisah Sebagai ‘Ibrāh

Kata kisah/ qaṣaṣ ( قظض ) adalah bentuk jamak dari

kata qiṣṣah ( قظح ). Kata itu berasal dari kata kerja qaṣṣa-yaquṣṣu ( قض-

.berarti kisah, cerita, berita atau, keadaan ( قض22

Disebutkan dalam al-

Qur‟an “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu (kisah Nabi Yūsuf

As dan kisah-kisah para rasul yang lain yang disampaikan Allah swt)

terdapat pelajaran bagi orang-orang yang berakal (QS. Yusūf [12]: 111).

Kata qaṣāṣ bentuk maṣdarnya adalah al-Qaṣ, seperti disebutkan di dalam

Al-Qur‟an

….

64…. lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula. (QS.

Al-Kahfi [18]: 64).

Dalam bentuk fi‟il mudhori‟nya, kata qaṣaṣ berbentuk sama‟i yaitu

yaquṣṣu yang berarti menggunting, mendekati, menceritakan sesuatu dan

mengikuti jejak.23

Sedangkan, menurut Muhammad Ismail „Ibrāhim,

22

Muhammad Ali al-Shabuni, Tibyān fî ‟Ulûm al-Qur‟ān, Beirut: al-„alam al kutub, 1985,

631 23

Ahmad Warson Munawir, Kamus al-Munawwir, Yogyakarta: Pondok Pesantren Krapyak,

1984, 1210

Page 34: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

qaṣaṣ berarti hikayat dalam bentuk prosa panjang.24

Menurut Mannā al-

Qattan, Qaṣaṣ Al-Qur‟an adalah pemberitaan Al-Qur‟an tentang hal

ihwal umat yang telah lalu, nubuwwāt (kenabian) yang terdahulu dan

peristiwa-peristiwa yang telah terjadi.25

Dari pengertian di atas, dapat

penulis simpulkan bahwa secara global, pengertian dari Qaṣaṣ Al-

Qur‟ān adalah pemberitahuan al-Qur‟an tentang kisah umat yang telah

lalu, kisah-kisah nabi, yang memuat berbagai peristiwa yang telah terjadi.

Kata „ibrāh berasal dari akar kata (-ب - ر mempunyai arti (ع -

berlalu, melalui, melampui, dan sebagainya.26

Ungkapan „ibrāh sering

diterjemahkan dengan mengambil pelajaran dari peristiwa di masa lalu.

Salah satu seni al-Qur‟an adalah kisah yang tidak dijelaskan Allah secara

detail. Oleh karena itu, kisah di dalam al-Qur‟an mengandung hikmah

yang bisa dinikmati dan secara tidak langsung mengajak pembacanya

untuk merenungkan misteri dan hikmah yang terkandung di dalamnya.

Lebih jauh lagi, kisah di dalam al-Qur‟an menggugah hati dan

meningkatkan keimanan. Allah swt berfirman:

24

Muhammad Ismail „Ibrāhim, Mu‟jam al-Fādz wa al-Qur‟āniyyah, Beirut: Dar al-Fikr al-

„Arabi, 1969, 140 25

Mana‟ al-Qathan, Mabahîṡ fî „Ulûm al-Qur‟an, Bairut: al-Syirkah al-Muttahidah li al-

Tauzi‟, 1973, 306 26

Nuhas Abi Ja‟far Ahmad bin Muhammad bin Isma‟il, I‟rāb al-Qur‟ān, Beirut: Dar al-

Kutub al-Imiah, 2004, 802

Page 35: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

111. Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran

bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al-Qur‟an itu bukanlah cerita

yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang

sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan

rahmat bagi kaum yang beriman.

2. Kisah Sebagai Metode

Kisah merupakan suatu metode untuk mengungkapkan kehidupan atau

salah satu progam tertentu dari kehidupan yang mencakup satu peristiwa atau

beberapa peristiwa, yang mana peristiwa tersebut disusun secara runtut serta

ada permulaan dan akhirnya.27

Di dalam al-Qur‟an banyak diceritakan umat-

umat terdahulu dan sejarah para nabi dan rasul serta iḥwal negara dan

perilaku bangsa-bangsa terdahulu.28

Kisah dalam al-Qur‟an menurut

pandangan Muhammad Baqir Hakim tidak hanya menceritakan riwayat

orang-orang di masa lalu dan merekam kehidupan mereka serta urusan-

urusan mereka, seperti yang banyak dilakukan oleh para sejarawan. Akan

tetapi, kisah tersebut dipaparkan al-Qur‟an untuk mencapai satu maksud dan

tujuan dari agama yang dibawa al-Qur‟an itu sendiri. Pemaparan kisah-kisah

27

Muhammad Kamil Hasan, al-Qur‟an wa al- Qaṣāṣ al-Hadiṡah, Beirut: Dar al-Buhus,

1970, 9 28

Abdul Djalal, „Ulumul Qur‟an, Surabaya: Dunia ilmu, 1998, 293-294

Page 36: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

tersebut juga menggunakan metode yang beragam sehingga bisa dikatakan

bahwa kisah-kisah tersebut termasuk bagian penting dari metode al-Qur‟an.29

Sama halnya dengan proses pembelajaran, dirasa kurang afdhal jika

tidak dilengkapi dengan sebuah metode. Seorang pendidik bisa menggunakan

berbagai metode dalam menyampaikan materi yang diajarkan, diantaranya

yaitu metode kisah, keteladanan, pembiasaan, ḥiwar, dan lain sebagainya.

Metode kisah yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan materi

dikatakan penting karena kisah-kisah yang diambil dari isi kandungan al-

Qur‟an sedikit banyak akan memberi pengaruh pada peserta didik atau

audiens. Menurut M Quraish Syihab, metode yang tepat untuk aspek jiwa

(afektif) adalah dengan menggunakan metode kisah.30

Adapun kisah-kisah

yang disampaikan bisa berupa kisah nyata atau kisah simbolik. Dari kisah-

kisah tersebut nantinya akan dapat dipetik suatu hikmah yang bisa diambil.

Metode kisah dianggap lebih menyentuh hati peserta didik dan akan

memberikan sebuah ketertarikan sendiri. Hal ini didukung dengan firman

Allah sebagaimana yang telah tercantum dalam QS. Hud ayat 120 berikut:

120. Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah

kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini

29

Muhammad Baqir Hakim, Ulumul Qur‟an, Jakarta: al-Huda, 2006, 517 30

M. Quraish Syihab, Wawasan al- Qur‟an, Bandung: Mizan, 2006, 71

Page 37: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi

orang-orang yang beriman.31

Metode kisah dalam Pendidikan Agama Islam (PAI) sangat penting

dikarenakan setiap kisah dapat memikat pembaca dan pendengarnya untuk

dapat merenungkan atau ingin mengikuti peristiwanya. Selain itu, kisah dapat

menyentuh hati manusia karena dari kisah itu dapat menampilkan tokoh

dalam konteks yang menyeluruh, dan pembaca dapat ikut menghayati dan

merasakan kisah itu, seolah-olah dia sendiri yang menjadi tokohnya. Kisah di

dalam al-Qur‟an juga dapat mendidik perasaan keimanan dengan cara

membangkitkan berbagai perasaan seperti ḥauf, ridha, dan cinta.32

B. Skema Letak Ayat tentang Nabi Yūsuf As dalam Al-Qur’an

Nabi Yūsuf disebutkan beberapa kali dalam Al-Qur‟an. Kata Yūsuf

ditemukan sebanyak 26 kali. 24 kali dalam surat Yūsuf/12. Satu kali dalam

surat al-An‟ām/6 dan satu kali dalam surat Ghāfir/40. Adapun pemetaan kata

Yūsuf dalam al-Qur‟an terangkum dalam tabel berikut:33

31

Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, Semarang: PT Grafindo, 1994, 340 32

Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung: Remaja Rosda Karya,

1991, 140-141 33

Ali Audah, Konkordasi Qur‟an Panduan Kata dalam Mencari Ayat Al-Qur‟an, 1998,

Jakarta: PT. Pustaka Litera Antarnusa, 797

Page 38: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

Tabel 2.1

Pemetaan Kata Yūsuf dalam Al-Qur’an

Nama Surat Nomor Surat Nomor Ayat

Al-An‟ām 6 84

Yūsuf 12 4, 7, 8, 9, 10, 11, 17, 21, 29, 46, 51, 56, 58,

69, 76, 77, 80, 84, 85, 87, 89, 90 (berulang

kali), 94, dan 99

Ghāfir 40 34

Dari ketiga surat di atas, dapat diketahui bahwa ayat-ayat yang

memaparkan tentang kisah Nabi Yūsuf As hanya terdapat pada surat Yūsuf.

Sedang kata Yūsuf dalam surat Al-An‟ām dan surat Ghāfir sebagai penegas.

Kata “Yūsuf” dalam surat Al-An‟ām ayat 84 diperankan sebagai penegas bahwa

Yūsuf merupakan bagian dari anugerah Allah yang diberikan kepada „ibrāh im

As, yaitu cicit yang menjadi pembawa risalah Allah, begitu juga dengan kedua

putranya yaitu Ishak dan Ismail.34

Di dalam surat Ghāfir ayat 34, kata Yūsuf

diperankan sebagai penguat sebagian bani Israil yang masih bersikap ragu

terhadap nasehat-nasehat Nabi Musa As.35

34

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an Vol 4,

Jakarta: Lentera Hati, 2001, 176, Di dalam ayat tersebut Nabi Isḥak disebut pertama dengan alasan

Isḥak adalah putra „ibrāh im yang hidup bersama, kemudian cucu „ibrāhim yaitu Ya‟qub yang

merupakan ayah dari Yūsuf yang juga menjadi nabi. 35

M. Nasib Ar-Rifa‟i, Taisiru al-Aliyyul Qadir li Iḥtishari Tafsir Ibnu Katsir, jilid 2, terj.

Syihabudin, 1999, Jakarta: Gema Insani, 162

Page 39: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

C. Kronologi Turunnya Ayat-Ayat Al-Qur’an yang Mengisahkan tentang

Nabi Yūsuf As

Surat Yūsuf adalah surat ke 12 dalam urutan mushaf, yaitu terletak

sesudah surat Hūd dan surat al-Hijr.36

Sedangkan dalam urutan turunnya

wahyu, surat Yūsuf adalah surat ke 53 yaitu turun sesudah surat Hūd dan surat

al-Hijr.37

Penempatan Surat Yūsuf sesudah surat Hūd sejalan dengan masa

turunnya yaitu sesudah kedua surat tersebut.

Surat Yūsuf terdiri dari 111 ayat dan hanya memiliki satu nama.

Penamaan Surat Yūsuf sejalan juga dengan kandungannya yang menguraikan

kisah Nabi Yūsuf As.38

Keseluruhan ayat dalam Surat Yūsuf turun sebelum

beliau hijrah, sehingga digolongkan sebagai surah Makkiyah.39

Situasi masyarakat Makkah pada saat Surat Yūsuf turun banyak yang

meragukan pengalaman isrā‟ dan mi‟rāj Nabi Muhammad saw sehingga

sebagian umat Islam yang lemah imannya menjadi murtad.40

Di sisi lain, jiwa

Nabi Muhammad saw sedang diliputi oleh kesedihan, karena saat itu

merupakan masa-masa sulit pada kehidupan Nabi Muhammad saw dan para

sahabatnya. Peristiwa tersebut sering disebut dengan „Amul ḥuzni dan terjadi

pada tahun ke-10 kenabian atau tiga tahun sebelum hijrah ke Madinah atau 619

M.41

36

Ali Audah, Konkordasi Qur‟an Panduan Kata dalam Mencari Ayat Al-Qur‟an, 1998, 346 37

Badarudin Muhammad bin Abdillah bin Bahadir Az-Zarkasi, Burhān fî „Ulūmil

Qur‟ān,Libanon: Dar Ma‟rifat Beirut,Tth, 193 38

M. Quraish Syihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

376 39

Abi Hasan Ali bin Ahmad al Wakhidi, Asbābun Nuzul, Libanon: Beirut, 1991, 155 40

Abi Hasan Ali bin Ahmad al Wakhidi, Asbābun Nuzul, 1991, hlm. 156 41

Umar Abdul Jabar, Kholashotu Nūril Yakin, Surabaya: Salim Nabhan, 2001, 38-40

Page 40: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

Ada hubungan antara „Amul ḥuzni dengan Surat Yūsuf. Pada saat-saat

tersebut, Nabi Muhammad saw tengah kehilangan dua orang yang dicintainya

yang keduanya selalu menguatkan semangatnya dalam mengemban tugas

dakwah yang mulia tersebut. Khadijah, istri yang setia dan yang pertama

menyatakan keimanannya kepada risalah yang dibawanya. Berturut-turut pada

tahun yang sama, paman yang mengasuh sejak kecil dan menyayangi dengan

sepenuh hati, Abu Thalib meninggal dunia dalam keadaan tidak mau memeluk

Islam.42

Hal ini sesuai dengan firman Allah sebagaimana yang telah tercantum

dalam QS. Al-Qaṣas ayat 56 berikut:

Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang

yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang

dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau

menerima petunjuk.43

Abu Thalib adalah keturunan Bani Hasyim yang mempunyai kedudukan

dan martabat yang tinggi dalam pandangan masyarakat Quraisy sehingga ia

disegani. Hal ini menyebabkan kaum Quraisy tidak berani mengganggu Nabi

Muhammad saw ketika dia masih hidup.44

Setelah Abu Thalib wafat, orang-

orang Quraisy semakin leluasa menantang, menghina, dan melampiaskan rasa

benci kepada Nabi Muhammad saw. Bahkan, ada diantara pemuda Quraisy

42

Hamid al-Husaini, Riwayat kehidupan Nabi Besar Muhammad, Jakarta: Yayasan al-

Hamidi, 1992, 400. 43

Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 619 44

Hamid al-Husaini, Riwayat kehidupan Nabi Besar Muhammad, 1992, 403

Page 41: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

yang menyiramkan tanah ke atas kepala Nabi Muhammad saw sambil

menghina dan menuduh pemecah belah persatuan kaum.45

Dalam masa-masa sedih tersebut, gangguan dari orang-orang musyrik

Makkah semakin bertambah, sehingga hal itu menambah kesedihan Nabi

Muhammad saw. Beliau melihat sendiri bagaimana para sahabatnya disiksa

dengan berbagai model siksaan namun ia tidak dapat menolongnya, misalnya

kejadian yang menimpa keluarga Yasir. Mereka disiksa dengan siksaan yang

memilukan hati, namun tidak ada yang bisa beliau perbuat kecuali hanya

berpesan, “Bersabarlah wahai keluarga Yasir, sesungguhnya janji untuk

kalian adalah surga.”46

Demikian pula siksaan yang diterima oleh sahabat-sahabat yang lain,

sehingga datanglah Khabbab bin al-Arat. Ketika itu Nabi Muhammad saw

sedang bersandar dengan burdahnya di sisi ka‟bah. Khabbab

menuturkan, “Tidakkah engkau memintakan pertolongan untuk kami, tidakkah

engkau berdoa untuk kami wahai Rasulullah?” Rasulullah hanya mengatakan,

“Sungguh orang-orang sebelum kalian diringkus oleh seseorang lalu

dibuatkan galian di tanah, lalu ditanam di galian tersebut, kemudian

didatangkan gergaji dan diletakkan di atas kepalanya lalu dibelah menjadi

dua bagian. Dan ada yang disisir dengan sisir besi hingga terkelupas kulit dan

tampak daging-dagingnya, namun tidaklah hal itu melunturkannya dari

agamanya. Demi Allah, akan sempurna perkara ini hingga seseorang berjalan

dari ṣan‟a ke Hadramaut tidak ada yang ia takuti kecuali Allah, tidak pula

45

Hamid al-Husaini, Riwayat kehidupan Nabi Besar Muhammad, 1992, 406 46

Muhammad Said Ramadhan al-Buti, Fiqhus Sirah jilid 1, terj. Muhammad Darus Sanawi,

Jakarta: Dewan Pustaka Pelajar, 1983, 103

Page 42: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

serigala kepada kambingnya, akan tetap sungguh kalian terburu-buru.”47

Dalam keadaan sulit seperti itu, Allah menurunkan kepada Nabi

Muhammad saw, ayat yang mengisahkan tentang suka duka Nabi Yūsuf bin

Ya‟qub bin Ishaq bin „ibrāh im As.48

Ada yang mirip antara ujian Nabi

Muhammad saw dan Nabi Yūsuf As misalnya di antara cobaan Nabi Yūsuf As

antara lain makar saudara-saudaranya, ujian diceburkan ke dalam sumur dan

dirundung ketakutan, ujian dipisah dari keluarga dan negerinya, ujian

perbudakan, ujian makar dari istri al-„Aziz dan para wanita kota, yang

sebelumnya adalah ujian syahwat dan fitnah yang disusul dengan ujian

dijebloskan ke penjara. Setelah itu ia masih diuji dengan ujian kekuasaan dan

urusan penyediaan bahan makanan di masa paceklik. Lalu ia diuji dengan

kemasyhuran hingga dapat bertemu kembali dengan saudara-saudaranya yang

telah membuangnya ke dalam sumur. Namun demikian Nabi Yūsuf As tetap

bersabar menjalani segala ujian tersebut dan tak henti-hentinya mendakwahkan

tauhid hingga Allah swt memberinya kemenangan dan kedudukan.

Karena surat Yūsuf tersebut turun kepada Nabi Muhammad saw pada

masa sulit, maka ayat-ayat ini menjadi taṣliyah (pelipur lara), penenang dan

penguat keteguhan hati Nabi Muhammad saw dan para sahabat. Hal itu juga

sebagai pertanda bahwa Nabi Muhammad saw kelak akan keluar dari

negerinya seperti dikeluarkannya Nabi Yūsuf As dari negerinya. Beliau akan

47

Abu Abdillah Bukhori, Shāhih Bukhāri, Beirut: Dār al Fikr, 1981, 269 48

Ahmad Showî al Maliki, Khāsyiyah ṣowî „Ala Tafsîr Jalālain, Semarang: Toha Putera,

Tth, 233

Page 43: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

hijrah menuju negeri yang akan memberinya kemenangan dan kedudukan.49

Sekalipun Nabi Muhammad saw keluar dari Makkah dalam keadaan terusir

sebagaimana Nabi Yūsuf As dibuang oleh saudara-saudaranya untuk

menghadapi berbagai ujian, namun hal itu berakhir dengan kemenangan dan

kebahagiaan.50

Adapun persamaan ujian Rasulullah dan Nabi Yūsuf terangkum

dalam tabel berikut:

Tabel 2.2

Persamaan Ujian Nabi Muhammad saw dan Nabi Yūsuf As

Persamaan

Ujian Nabi Muhammad saw Ujian Nabi Yūsuf As

1. Makar dari kerabatnya dan orang-

orang Quraisy

2. Hinaan dan siksaan fisik serta

dirundung ketakutan

3. Pisah dari keluarga dan negerinya

4. syahwat dan fitnah

5. kekuasaan dan urusan penyediaan

bahan makanan.

6. Kemasyhuran

7. Rasa kemanusiaan menghadapi

orang yang memusuhinya

1. Makar dari saudara-saudaranya

2. Hinaan dan siksaan fisik serta

dirundung ketakutan

3. Pisah dari keluarga dan negerinya

4. Syahwat dan fitnah

5. Kekuasaan dan urusan

penyediaan bahan makanan.

6. Kemasyhuran

7. Rasa kemanusiaan menghadapi

saudara-saudaranya

49

Muhammad Ali, History of The Prophets (As Narated in The Holy Qur‟an, Compared with

the Bible), Terj. Bambang Dharma Putera, Jakarta: Darul Kutubil Islamiah, 2007, 65-66 50

Sebagaimana firman Allah swt, “Dan demikian pulalah kami memberikan kedudukan yang

baik kepada Yūsuf di muka bumi (Mesir), dan agar kami ajarkan kepadanya ta‟bir mimpi. Dan

Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya.” (QS.

Yūsuf : 21) Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 351.

Page 44: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

Kisah Nabi Yūsuf As berkaitan dengan prediksi yang ditujukan kepada

musuh-musuh Nabi Muhammad saw.51

Bahkan rencana saudara Nabi Yūsuf

As yang mangajaknya dan bermurah hati berisi prediksi yang berkaitan dengan

rencana pembunuhan Nabi Muhammad saw, sehingga beliaupun hijrah ke

Madinah dan akhirnya mencapai kemenangan di atas mereka. Pada waktu itu

Nabi Muhammad saw memegang kedua sisi pintu Ka‟bah saat penaklukkan

Makkah dan berkata kepada kaum Quraisy: “Bagaimana seharusnya aku

memperlakukan kalian?” Kaum Quraisy berkata: “Kami hanya mengharap

kebaikan darimu, wahai saudaraku yang baik dan berasal dari keturunan

saudaraku yang baik.” Kemudian beliau berkata: “Saya katakan sebagaimana

Yūsuf berkata pada saudara-saudaranya, pada hari ini tidak ada celaan terhadap

kamu.”52

Rencana musuh-musuh Nabi Muhammad saw yang menginginkan

akhir hidup beliau akan gagal, dan akhirnya mereka akan datang kepada beliau

sebagaimana saudara-saudara Yūsuf yang datang kepada Yūsuf, meminta maaf

atas semua kesalahan mereka dan mereka akan memperoleh keluhuran budi

Nabi Muhammad saw melalui kisah Nabi Yūsuf As.53

51

Muhammad Ali, History of The Prophets (As Narated in The Holy Qur‟an, Compared

with the Bible), 2007, 76 52

92. Dia (Yusuf) berkata: "Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan

Allah mengampuni (kamu), dan Dia adalah Maha Penyayang diantara Para Penyayang". (QS.

Yūsuf : 92) Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 363 53

Muhammad Ali, History of The Prophets (As Narated in The Holy Qur‟an, Compared with

the Bible), 2007, hlm 78, 92. Dia (Yusuf) berkata: "Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu,

mudah-mudahan Allah mengampuni (kamu), dan Dia adalah Maha Penyayang diantara Para

Penyayang" (QS.Yūsuf: 92) Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 363

Page 45: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

Disebutkan bahwa sebab turunnya surah Yūsuf adalah karena orang-orang

Yahudi meminta kepada Nabi Muhammad saw untuk menceritakan kepada

mereka kisah Nabi Yūsuf.54

Menurut riwayat al-Baihaqi sebagaimana dikutip

oleh tim Departemen Agama dari kitab ad-Dalail, ada segolongan orang yahudi

masuk Islam sesudah mereka mendengar cerita Nabi Yūsuf As dalam al-

Qur‟an,55

karena sesuai dengan cerita yang mereka ketahui dari kitab Taurat.56

Dari kisah Nabi Yūsuf As, Nabi Muhammad saw mendapat pelajaran melalui

kisah nabi-nabi yang lain.57

Selain itu, kisah Nabi Yūsuf As juga menjadi

penguat dan penghibur beliau dalam menjalankan tugasnya yang berat.58

D. Biografi Nabi Yūsuf As

3. Geneologi Nabi Yūsuf As

Yūsuf hidup sekitar 1745-1635 SM. Ia adalah salah satu nabi agama

samawi.59

Yūsuf merupakan salah satu putra Nabi Ya‟qub As yang bergelar

Israil.60

Yūsuf merupakan cicit dari Ishaq bin „ibrāh im. Mengenai silsilah

Nabi Yūsuf As dijelaskan dalam sebuah hadits berikut:

دمحم حذثا عثذ انظذ ع عثذ انرح ت عثذ هللا ت دار عثذ هللا ت حذثا - 1144

ع انث طه هللا عه ضهى قال ) :عثذ هللا ت عر رض هللا عا ع أت ع

ت عقب ت إضحاق ت إتراى (انكرى ات انكرى ات انكرى ضف

54

Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifatil Qur‟ânil „Adzîm, Kudus: Menara Kudus, 1995, 663 55

Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Tafsirnya, Jakarta: Departemen Agama RI, 2009,

493 56

Hamka, Tafsîr Al-Azhar, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1988, 169 57

Ahmad Showî al Maliki, Khāsyiyah ṣowî „Ala Tafsîr Jalālain,Tth, 233 58

Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Tafsirnya, 2009, 493 59

Harun Nasution dkk, Ensiklopedi Islam Indonesia, Jakarta: Djambatan, 1992, 994 60

Harun Nasution dkk, Ensiklopedi Islam Indonesia, 1992, 996

Page 46: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

“Sesungguhnya orang yang mulia, putra orang yang mulia, putra orang yang

mulia (adalah) Yūsuf putra Ya‟qub putra Ishaq putra „ibrāh im.” (HR. Imam

Ahmad dan riwayat lain dari Bukhori, diterima dari Abdullah bin Umar Ra).61

Adapun silsilah lengkapnya adalah Yūsuf bin Ya‟qub bin Ishaq bin

„ibrāh im bin Azar bin Arfahsad bin Syam bin Nuh.62

Nabi Ya‟kub

As mempunyai empat orang istri yaitu Rakhel, Lea, Bilha, dan Zilfa.63

Dengan Lea, Nabi Ya‟qub As mempunyai enam putra, yakni Rubin, Simeon,

Lewi, Yehuda, Isakhar, dan Zebulon.64

Dengan Bilha, Nabi Ya‟qub As

61

Abu Abdillah Bukhori, Shāhih Bukhāri, 1981, 211 62

Muhammad bin Ahmad bin Iyas al Hanafi, Badāi‟uz Zuhûr fî Waqôi‟ud Duhūr, Semarang:

Al Munawar, Tth, 233 63

Lembaga Alkitab Indonesia, Progam al kitab, 2.00, 1974, kitab kejadian 30: 50-52,diambil

dari Alkitab dengan alasan dalam beberapa tafsir al-Qur‟an sering terselip cerita-cerita yang ada

hubungannya dengan budaya dan tradisi Yahudi, dan yang sebagian lagi hampir sama dengan yang

terdapat dalam Alkitab (Bibel). Maka segala pengaruh yang berwarna Yahudi temasuk juga

budaya dan tradisi Nasrani umumnya melalui isi Alkitab tersebut, yaitu perjanjian lama, dan

sebagian kecil perjanjian baru yang menyusup ke dalam tafsir Al-Qur‟an dalam arti istilah disebut

Isrā‟iliyyāt. Istilah tersebut memang tidak ada dalam al-Qur‟an, tetapi hanya merupakan sebuah

istilah yang erat hubungannya dengan tafsir al-Qur‟an dan hadist (Depag RI, Mukadimah Al-

Qur‟an dan tafsirnya, Jakarta: Lembaga Percetakan Al-Qur‟an Departemen Agama, 2009, 78)

Dalam kaidah penafsiran al-Qur‟an dibenarkan mengambil sumber dari Alkitab ketika berbicara

tentang kisah para Nabi, dan masanya, dengan dasar “Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam

keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-

orang yang membaca kitab sebelum kamu. Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu dari

Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu temasuk orang-orang yang ragu-ragu. Dan sekali-

kali janganlah kamu termasuk orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah yang menyebabkan

kamu termasuk orang-orang yang rugi (QS. Yūnus/10: 94-95), pesan Nabi “Jangan percayai Alhli

Kitab dan jangan dustakan mereka”, seperti dalam hadis Bukhari, dan boleh saja mengambil

sumber dari bani Israil‟selama yang diketahuinya orang itu tidak berbohong. Adapun masuknya

pengaruh Isrā‟iliyyāt ke dalam beberapa tafsir sudah ada sejak masa para sahabat Nabi.(Depag RI,

Mukadimah Al-Qur‟an dan tafsirnya, Jakarta: Lembaga Percetakan Al-Qur‟an Departemen

Agama, 2009, 90) 64

Lembaga Alkitab Indonesia, Progam al kitab, 2.00, kitab kejadian 35: 23, Lea adalah putri

tertua Laban, paman Nabi Ya‟qub dari ibunya yang bernama Ribkah, istri Nabi Isḥak. Tanpa

sepengetahuan Nabi Ya‟qub, Lea dijodohkan Laban dengan Nabi Ya‟qub dengan mas kawin

menggembala lembu dan kambing Laban selama 7 tahun. Laban menikahkan Nabi Ya‟qub dengan

Lea dengan alasan mengikuti adat di negeri itu, yaitu anak bungsu belum boleh kawin sebelum

kakaknya menikah. Meskipun Nabi Ya‟qub merasa tertipu, Lea kurang berkenan di hati Ya‟qub

dan memiliki paras yang kurang cantik, tetapi Lea bisa memberikan anak paling banyak di antara

istri-istri Nabi Ya‟qub. Lea merasa lebih berhak menguasai rumah tangga dengan alasan lebih tua

dibanding Rakhel apalagi dia juga menganggap Rakhel sebagai perempuan mandul karena lama

tidak dikaruniai keturunan. Ketika anggapan Lea salah, karena ternyata Rakhel bisa hamil dan

memiliki 2 orang putera, maka timbullah kedengkian di hati Lea yang menurun kepada anak-

Page 47: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

memperoleh dua putra, yaitu Dan dan Naftali.65

Dengan Zilfa, Nabi Ya‟qub

memperoleh dua putera, yaitu Gad dan Aser66

. Dengan Rakhel, istri pertama

Nabi Ya‟qub yang bisa hamil di usia sudah tua dan paling belakang diantara

istri-istri Nabi Ya‟qub melahirkan Yūsuf dan Benyamin.67

Dengan demikian,

Yūsuf dan saudara-saudaranya berjumlah 12 orang putra.

Rakhel sebagai ibu Yūsuf adalah istri nabi Ya‟qub yang paling cantik

dan menarik dari semua istri Nabi Ya‟qub. Oleh karena itu, wajah dan postur

tubuh Yūsuf paling menarik dan paling tampan dari semua anak-anak Nabi

Ya‟qub. Yūsuf dan semua kakak-kakaknya dilahirkan di Harran (Siria

Utara),68

sedang adiknya Benyamin, dilahirkan di Kan‟an (sekarang Israel)

dalam perjalanan keluarga Ya‟qub dari Betel menuju Hebron.69

Rakhel wafat

setelah melahirkan Benyamin pada saat Yūsuf berusia 12 tahun.70

Adapun

silsilah Nabi Yūsuf terangkum dalam bagan berikut:

Bagan 2.1

anaknya. Setelah Rakhel meninggal ketika melahirkan benyamin, Lea dan anak-anaknya merasa

suatu tekanan sudah hilang. Tetapi setelah kasih sayang Nabi Ya‟qub tertumpah kepada kedua

anak Rakhel yang telah piatu dan masih kecil-kecil, kedengkian timbul kembali. 65

Lembaga Alkitab Indonesia, Progam al kitab, 2.00, kitab kejadian 35: 52, Bilha adalah

seorang hamba sahaya Laban yang diberikan Rakhel sebagai hadiah untuk suaminya dengan

tujuan untuk mengikuti adat istiadat pada masa itu yaitu seorang istri memberikan hadiah

suaminya hadiah hamba sahaya untuk memberikan anak. 66

Lembaga Alkitab Indonesia, Progam al kitab, 2.00,kitab kejadian 35: 26, Zilfa adalah

seorang hamba sahaya Laban yang diberikan Lea sebagai hadiah untuk suaminya. Seperti halnya

Rakhel yang mengikuti adat istiadat pada masa itu, Leapun juga mengikuti adat setempat yaitu

memberikan hadiah suaminya berupa hamba sahaya untuk memberikan anak. 67

Lembaga Alkitab Indonesia, Progam al kitab, 2.00, kitab kejadian 35: 24, Rakhel adalah

adik Lea, putri bungsu dari Laban yang dinikahi Nabi Ya‟qub setelah 7 hari menikah dengan Lea,

dengan mas kawin yang sama, yaitu menggembala lembu dan kambing Laban selama 7 tahun 68

Lembaga Alkitab Indonesia, Progam al kitab, 2.00,kitab kejadian 35: 15 69

Lembaga Alkitab Indonesia, Progam al kitab, 2.00, kitab kejadian 35: 16 70

Lembaga Alkitab Indonesia, Progam al kitab, 2.00, kitab kejadian 35: 17

Page 48: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

Silsilah Nabi Yūsuf

4. Konteks Sosial Nabi Yūsuf

d. Masa Kecil Nabi Yūsuf

Nuh

Syam

Arfahsad

Azar

„Ibrāh im

Ishaq

Ya‟qub + Lea Ya‟qub + Bilha

Ya‟qub + Zilfa

Ya‟qub + Rakhel

1. Gad

2. Asyir

1. Dan

2. Naftali

1. Rubin

2. Simeon

3. Lewi

4. Yahudza

5. Isakhar

6. Zabulon,

1. Yūsuf +

Zulaikha:

a. Afraisim

b. Misya

2. Benyamin

Page 49: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

Masa kecil Yūsuf dihabiskan di Kan‟an yang sekarang disebut Israel

bersama ayah, ibu dan saudara-saudaranya.71

Yūsuf merupakan anak Nabi

Ya‟qub As yang berakhlak baik, patuh dan taat kepada orang tua. Selain

itu, Yūsuf juga anak yang paling tampan wajahnya dibanding saudara-

saudaranya yang lain.

e. Masa Muda Nabi Yūsuf

Sejak Yūsuf dibeli oleh salah seorang pejabat di Mesir/Al-„Azis, Yūsuf

tinggal di Tanice atau A Faris (San Al Hajar), ibu kota Hexus, Mesir.72

Melihat keistimewaan Yūsuf yang terdapat pada dirinya, Al-„Azis

mengangkat Yūsuf menjadi anak angkatnya. Al-„Azis mengatakan kepada

istrinya, Zulaikha agar memberikan tempat dan pelayanan yang baik kepada

Yūsuf seperti anaknya sendiri.73

Kasih sayang Al-„Azis kepada Yūsuf

digambarkan Allah swt dalam firman-Nya berikut:

21. Dan orang Mesir yang membelinya berkata kepada isterinya [74874

]:

"Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, boleh Jadi Dia

bermanfaat kepada kita atau kita pungut dia sebagai anak." dan demikian

pulalah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yūsuf di muka

71

Harun Nasution dkk, Ensiklopedi Islam Indonesia, 1992, 994 72

Harun Nasution dkk, Ensiklopedi Islam Indonesia, 1992, 997 73

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

404-405 74

[748] Orang Mesir yang membeli Yūsuf As. itu seorang raja Mesir bernama Qithfir dan

nama isterinya Zulaikha, Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 351

Page 50: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

bumi (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya ta'bir mimpi. dan Allah

berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada

mengetahuinya.75

Ada kemungkinan Al-„Azis mengangkat Yūsuf sebagai anak juga

karena dia belum dikaruniai anak meskipun sudah beristri cukup lama.76

Bagi Yūsuf, diangkat menjadi anak Al-„Azis merupakan anugrah dari Allah

setelah melewati berbagai cobaan. Dengan demikian, kehidupan Yūsuf

menjadi lebih baik dengan menjadi anak angkat penguasa Mesir, tinggal di

istana yang megah dan mewah, ditambah dengan kepintarannya yang

semakin meningkat pesat serta ilmu yang luas. Yūsuf tumbuh dewasa dan

menjadi seorang pemuda yang sangat takut kepada Allah swt, imannya kuat,

mulia akhlaknya, serta terlihat gagah dan amat tampan wajahnya.77

Oleh

karena itu Allah berfirman:

22. dan tatkala Dia cukup dewasa, Kami berikan kepadanya Hikmah dan

ilmu. Demikianlah Kami memberi Balasan kepada orang-orang yang

berbuat baik.78

Kata اشذ dipahami berasal dari kata ( اشذ ) merupakan bentuk jamak dari

kata (شذج) yang berarti keras dan dipahami dalam arti kesempurnaan

75

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 351 76

Masykur Arif Rahman, Misteri Sobeknya Baju Nabi Yusuf As,Yogyakarta: Diva press,

2012, 48

77 M.Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

404-406 78

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 351

Page 51: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

kekuatan.79

Thabatthaba‟i sebagaimana dikutip oleh M Quraish Syihab

memahami "اشذ“ sebagai usia pemuda dengan tanpa menentukan tahun

sampai dengan usia 40 tahun. Usia 40 tahun menurutnya adalah puncak

kesempurnaan kekuatan tetapi sebelum usia tersebut seseorang telah mencapai

kesempurnaan kekuatan.”80

Itulah balasan bagi Yūsuf yang telah melakukan

amal kebaikan dan taat kepada Allah swt.

Ada beberapa pendapat yang dikutip Hamka, mengenai kategori umur

dewasa Yūsuf. Pertama, menurut Ibnu Abbas, Mujahid, dan Qatadah,

menyatakan usia dewasa Yūsuf 33 tahun. Kedua, Adh-Dhahak mengatakan 20

tahun. Ketiga, al-Hasan mengatakan 40 tahun dan keempat Sa‟id bin Jubair

yang mengatakan 18 tahun.81

Jika melihat dari sudut pandang ilmu Psikologi, maka diantara pendapat

tersebut yang lebih menguatkan tentang usia dewasa Yūsuf adalah pendapat

Said bin Jubair dan Adh-Dhahak yaitu antara 18-20 tahun.82

Firman Allah

“Setelah dia/اشذ”, yaitu Yūsuf, “mencapai kedewasaannya”, yaitu sempurna

akal dan tubuhnya serta mencapai iḥtilam, dan itu terjadi pada usia 18 tahun,

“Kami memberinya hikmah dan ilmu”, yaitu kenabian.83

Yūsuf diangkat

menjadi nabi pada tahun 1715 SM dan dia ditugaskan berdakwah

di Kan‟ān dan Hyksos di Mesir.84

Sejarah mencatat bahwa Mesir di zaman

79

M.Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001, 407 80

M.Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001, 407 81

Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, hlm. 207 82

Syamsu Yūsuf , Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2008, 25 83

M. Nasib ar-Rifa‟i, Taisiru al-Aliyyul Qadir li Iḥtishari Tafsir Ibnu Katsir,1999, 845 84

Harun Nasution dkk, Ensiklopedi Islam Indonesia, 1992, 994

Page 52: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

Amenhotep IV (ikhnaton) menyembah satu Tuhan. Kemungkinan itu sebagai

hasil upaya Yūsuf, sebagai seorang nabi Allah.85

f. Masa Dewasa Nabi Yūsuf

Yūsuf menjadi pria dewasa kematangan spiritual dan karakter

pribadinya yang semakin kuat. Mendapat ancaman istri tuannya, Yūsuf tetap

teguh dan memilih penjara daripada mengikuti kehendak Zulaikha. Baginya,

penjara lebih baik daripada berkumpul dengan orang-orang yang lupa

dengan keberadaan Tuhannya.86

Pilihan bahwa penjara lebih baik bagi

Yūsuf terungkap dalam sebuah doanya yang diabadikan Allah SWT dalam

firman-Nya berikut:

33. Yūsuf berkata: "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada

memenuhi ajakan mereka kepadaku. dan jika tidak Engkau hindarkan dari

padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi

keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh."87

Penjara bagi Yūsuf merupakan satu-satunya jalan untuk menghindari

perangkap maksiat yang dapat melupakan dirinya dari Tuhannya. Doa

Yūsuf yang meminta perlindungan kepada Allah SWT melalui penjara

85

Harun Nasution dkk, Ensiklopedi Islam Indonesia, 1992, 995 86

M.Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

434-435 87

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 353

Page 53: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

dikabulkan Allah SWT.88

Terkabulnya doa Yūsuf tertuang dalam firman

Allah SWT berikut:

34. Maka Tuhannya memperkenankan doa Yūsuf dan Dia menghindarkan

Yūsuf dari tipu daya mereka. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha

mendengar lagi Maha mengetahui.89

Meskipun Al-„Azis dan Zulaikha beserta orang-orang terdekat di

lingkungan kediaman pejabat Mesir mengetahui kebenaran dan kejujuran

Yūsuf, namun untuk menutupi rahasia kejelekan moral istri Al-„Azis dan

juga agar peristiwa tersebut tidak menjadi bahan pembicaraan yang berlarut-

larut dalam masyarakat luas,90

serta untuk membersihkan nama baik

keluarga dan kerajaan sehingga rakyat tetap percaya terhadap pemerintah,

maka timbullah satu fikiran di kalangan para pembesar kerajaan untuk

menyingkirkan Yūsuf. Kekhawatiran para pembesar kerajaan jika Yūsuf

hanya disingkirkan dengan dipindahkan ke kota lain kemudian istri-istri

mereka ada yang mengetahui dan ikut tergila-gila seperti halnya istri Al-

„Azis, maka diambil keputusan untuk menyingkirkan Yūsuf dengan

menjebloskan dia dipenjara.91

Dengan menjadikan Yūsuf sebagai kurban

pertimbangan-pertimbangan politik istana, pembesar-pembesar kerajaan

pada saat itu bisa menunjukkan kepada masyarakat luas, bahwa yang

88

Ahmad Showî al-Malik, Khāsyiyah ṣowî „Ala Tafsîr Jalālain,Tth, 242 89

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 353 90

M.Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001, 436 91

Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 227

Page 54: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

bersalah dalam peristiwa memalukan itu adalah Yūsuf.92

Yūsuf memasuki

penjara dengan hati yang ikhlas dan bahagia.93

Bagi Yūsuf, penjara

merupakan tempat yang aman untuk terbebas dari godaan Zulaikha dan

merupakan gerbang awal untuk mencapai kebebasan dan kemenangan yang

sempurna.94

Tragedi masuknya Yūsuf ke penjara hanya digambarkan secara

sekilas oleh Allah dalam firman-Nya berikut:

35. Kemudian timbul pikiran pada mereka setelah melihat tanda-tanda

(kebenaran Yūsuf) bahwa mereka harus memenjarakannya sampai sesuatu

waktu[753].95

Dengan pengakuan wanita-wanita yang pernah terluka tangannya dan

Zulaikha, maka raja memutuskan Yūsuf tidak bersalah dan dibebaskan dari

hukuman penjara. Berita tentang keputusan raja yang membebaskan Yūsuf

tersebar di saentro kota Mesir dan sampai pula di telinga Yūsuf yang masih

meringkuk di dalam penjara.96

Mendengar keputusan itu, Yūsuf berkata

sebagaimana yang difirmankan Allah swt berikut:

92

Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 231 93

Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifatil Qur‟ânil „Adzîm, 1995, 675 94

M.Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001, 434 95

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, hlm. 353 [753] Setelah mereka melihat

kebenaran Yūsuf , Namun demikian mereka memenjarakannya agar jelas bahwa yang bersalah

adalah Yūsuf ; dan orang-orang tidak lagi membicarakan hal ini.

96 M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

463-467

Page 55: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

52. (Yūsuf berkata): "Yang demikian itu agar dia (Al „Azis) mengetahui

bahwa sesungguhnya aku tidak berkhianat kepadanya di belakangnya, dan

bahwasanya Allah tidak meridhai tipu daya orang-orang yang berkhianat.97

53. dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena

sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu

yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha

Pengampun lagi Maha Penyayang.98

Setelah memenuhi permintaan Yūsuf untuk mengurus masalahnya dan

memutuskan Yūsuf tidak bersalah, raja memanggil kembali Yūsuf untuk

segera menghadapnya.99

Raja mengutus panglimanya untuk menjemput

Yūsuf yang masih berada di dalam penjara. Setelah panglima menemui

Yūsuf dan menceritakan semua titah raja serta keputusan perkaranya, Yūsuf

bersedia untuk dibawa menghadap raja.100

Setelah raja bertemu dengan

Yūsuf, bercakap-cakap dan kembali bertanya tentang mimpinya, raja dapat

menyimpulkan bahwa selain Yūsuf pandai, dia juga memiliki karakter yang

lembut, santun, ramah, dan bijak. Oleh karena itu, raja mengangkat Yūsuf

sebagai pejabat kerajaan yang memiliki kedudukan tinggi.101

Allah

menggambarkan pertemuan Yūsuf dengan raja dalam firman-Nya berikut:

54. Dan raja berkata: "Bawalah Yūsuf kepadaku, agar aku memilih dia

sebagai orang yang rapat kepadaku". Maka tatkala raja telah bercakap-

cakap dengan dia, dia berkata: "Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini

97

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 356 98

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 357 99

Ahmad Showî Al-Maliki, Khāsyiyah ṣowî „Ala Tafsîr Jalālain, Tth, 246 100

Muhammad bin Ahmad bin Iyas, Badāi‟uz Zuhûr fî Waqôi‟ud Duhūr, Semarang: Al

Munawar, Tth, 99 101

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

468-469

Page 56: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

menjadi seorang yang berkedudukan tinggi lagi dipercayai pada sisi

kami".102

Ketika Yūsuf diminta raja memilih jabatan yang bisa memberikan

manfaat bagi rakyat Mesir, Yūsuf memilih agar ia ditugaskan untuk menjadi

bendahara kerajaan.103

Yūsuf memilih jabatan itu karena keikhlasannya

untuk semata-mata hanya mengharap ridha Allah dengan mendapat

kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang ada di dalam dirinya

berupa rasa percaya diri dan mampu memikul tanggung jawab.104

Sedangkan potensi yang terdapat dalam diri Yūsuf itulah yang menjadi

syarat utama memikul jabatan tinggi itu. Selain itu, Yūsuf juga merasa

bahwa pekerjaan sebagai bendaharawan negara itu sangat berat dan tidak

sembarang orang bisa melakukannya.105

Dengan demikian, bisa diketahui

bahwa Yūsuf tidak menginginkan penghormatan dan kebesaran tanpa

pekerjaan yang seimbang.

Keberanian Yūsuf untuk memilih jabatan itu juga berawal dari raja

yang terlebih dahulu mengeluarkan pernyataan bahwa Yūsuf mendapat

kedudukan yang mulia di sisi raja.106

Oleh karena itu, Yūsuf yang memilih

jabatan dan raja yang menyetujuinya. Lebih lanjut lagi, Ibnu Su‟ud

mengatakan dalam tafsirnya sebagaimana dikutip oleh Hamka bahwa

102

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya,1994, 357 103

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

470-471 104

Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 5 105

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

472 106

Hamka Tafsîr Al-Azhar, 1988, 6

Page 57: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

“Yūsuf yang memilih jabatan adalah kehendak Allah, sedangkan fungsi raja

hanyalah sebagai alat penyalur kehendak Allah, dengan menyetujui

permintaan Yūsuf.”107

Dengan demikian, manusia diperbolehkan meminta

pekerjaan dan tanggung jawab dengan syarat sanggup menanggung

resikonya apalagi penguasanya adalah orang-orang yang zalim. Jawaban

Yūsuf dijelaskan Allah dalam firman-Nya:

55. Berkata Yūsuf: "Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir);

Sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi

berpengetahuan".108

Menurut keterangan Muhammad bin Ishaq yang dikutip oleh Hamka

bahwa setelah Yūsuf menyatakan kesanggupannya untuk mengatur

perbendaharaan negara dan raja menyetujuinya, bendahara lama yang

bernama Athfir diberhentikan dari jabatannya, dan digantikan oleh Yūsuf.109

Tak lama kemudian, Athfir meninggal dunia, lalu raja Mesir yang bernama

Ar-Rayyan bin Walid menikahkan Yūsuf/al-‟Azis dengan janda Athfir/al-

‟Azis yang merupakan keponakannya yaitu, Zulaikha110

atau Ashenath perempuan yang dulu menggodanya.111

Saat itu Yūsuf berusia

107

Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 6 108

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya,1994, 357 109

Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 6 110

Ahmad Showî Al-Maliki, Khāsyiyah ṣowî „Ala Tafsîr Jalālain,Tth, 249, Athfir adalah

nama pejabat negara yang dimakzulkan dari jabatannya (bendaharawan negara) yang juga disebut

Al-‟Azis (Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, hlm 202), Al-‟Azis merupakan salah seorang dari

kelompok Heksos yang memerintah Mesir sekitar 1729 SM (M.Quraish Shihab, Tafsir al-

Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001, 179) 111

Lembaga Alkitab Indonesia, kitab kejadian 41: 50

Page 58: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

30 tahun.112

Ternyata setelah menikah, baru diketahui kalau ternyata Athfir

adalah seorang yang „unah tidak dapat menyetubuhi istrinya sehingga istrinya

tergoda oleh Yūsuf.113

Dari pernikahannya Nabi Yūsuf dikaruniai dua orang

putra yaitu Afraisim bin Yūsuf dan Misya bin Yūsuf,114

atau Ephiraim dan

Manessa.115

Yūsuf wafat di Mesir tahun 1635 SM. Konon, jasadnya diawetkan

sebagaimana kebiasaan orang-orang Mesir pada masa itu. Ketika orang-orang

Israil meninggalkan Mesir, mereka membawa jasad/muminya dan

dimakamkan di satu tempat yang bernama Syâkim.116

Setelah meninggal

dunia Yūsuf dipindahkan ke Hebron (Khalil). Di gua al Makfilah terdapat peti

mati Yūsuf. Yūsuf memiliki monumen di Nablus (Palestina) dan yang lainnya

dibangun di dekat al-Nabak, di al-Qilmun, Suriah.117

BAB III

‘IBRAH EDUKATIF DARI KISAH NABI YŪSUF AS

E. ‘Ibrah dari Kisah Nabi Yūsuf As

Di antara kisah yang terdapat dalam Al-Qur‟an adalah kisah Nabi

Yūsuf As yang memiliki banyak hikmah atau pelajaran yang dapat dipetik.

112

Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 6 113

M.Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

466 114

Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, hlm. 7 115

Lembaga Alkitab Indonesia, kitab kejadian 41: 51-52, keduanya lahir pada saat musim

paceklik (kitab kejadian 41: 50) 116

M Quraish Syihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

376 117

Syauqi Abu Khalil, Atlas Al-Qur‟an: Mengungkap Misteri Kebesaran Al-Qur‟an, Terj.

Abdul Ghofar, Jakarta: Almahira,2005, 73-74

Page 59: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

Berikut ini akan dipaparkan beberapa pendidikan akhlak yang dapat diambil

dari peristiwa-peristiwa penting pada kisah Nabi Yūsuf As, sehingga dapat

kita transfer ke dalam kehidupan sehari-hari:

1. Mimpi

Mimpi Nabi Yūsuf adalah cita-cita. Di dalam kisah Yūsuf, mimpi

Yūsuf menjadi sarana utama Nabi Ya‟qub untuk membimbing Yūsuf. Yūsuf

bermimpi melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan bersujud padanya.

Mimpi tersebut kemudian diceritakan kepada ayahnya.118

Tentang mimpi

Nabi Yūsuf, terekam dalam firman Allah swt. Berikut:

ى ن ضاجذ ر ر رأ انق ص انش كثا د أحذ عشر ك ا أتد إ رأ (٤ )ر قال ضف ألت

4. (Ingatlah), ketika Yūsuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku119

[742],

Sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan;

kulihat semuanya sujud kepadaku."120

Sebagai seorang Nabi, Nabi Ya‟qub langsung memahami dan mengerti

tabir mimpi anaknya itu, yaitu 11 bintang berarti 11 saudara, matahari adalah

bapak, dan rembulan adalah ibu.121

Mimpi tersebut menunjukkan bahwa

Yūsuf nantinya akan mendapat anugrah besar dengan menjadi manusia mulia

118

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an Vol 4,

Jakarta: Lentera Hati, 2001, 381-383 119

Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, Semarang: PT Grafindo, 1994, 348

[742] Bapak Yūsuf As ialah Ya'qub putera Ishak putera Ibrahim As

120 Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya,1994, 348

121 Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifâtil Qur‟anil „Adzîm, Kudus: Menara Kudus, 1995, 662,

dalam stam (sejarah keturunan), nama anak perempuan tidak dihitung, karena anak dari anak

perempuan adalah keturunan dari ayah suami anak perempuan itu (Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988,

189. Menurut al-Thabari “Sebelas bintang maksudnya adalah al-Harthan, al-Thâriq, al-Dhayyâl,

Qâbis, Masybah, Dzarûh, Dzu al-kanafât, Dzu al-Qar, Falîq, Wathaq,dan „Amûdain (Abu Ja‟far

Muhammad bin Jarir al-Thabari, Tafsir al-Tabari Jami‟ul Bayan, Beirut: dar al-Fikr, 1978, 122)

Page 60: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

dan terhormat dalam pandangan Allah swt dan manusia, yaitu menjadi Nabi

Allah.122

Selain itu, Nabi Ya‟qub juga berkata bahwa melalui mimpi itu Allah

telah mengistimewakannya dengan memilihnya menjadi seorang pembawa

risalah Allah di masa depan.123

Allah juga memberikan kemampuan kepada

Yūsuf berupa ilmu menafsirkan atau menakwilkan mimpi sebagai

mukjizatnya.

Menafsirkan mimpi berarti menyingkap rahasia dan makna yang

terkandung dalam sebuah mimpi berkaitan dengan kehidupan manusia atau

masa depan seseorang. Begitu juga, Allah akan menyempurnakan kenikmatan

hidupnya dengan berbagai kebahagiaan di dunia dan akhirat sebagai tanda

bahwa Allah Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.124

Kenikmatan tersebut

antara lain kenikmatan kenabian sebagaimana yang telah diterima ayah dan

kakeknya sebagaimana firman Allah berikut:

6. Dan demikianlah Tuhanmu, memilih kamu (untuk menjadi nabi) dan

diajarkan-Nya kepadamu sebagian dari ta'bir mimpi-mimpi dan

disempurnakan-Nya nikmat-Nya kepadamu dan kepada keluarga Ya'qub,

122

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

384-388 123

Ahmad Showi al Maliki, Khasyiyah Showi „Ala Tafsîr Jalalain, Semarang: Toha Putera,

Tth, 235 124

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

385

Page 61: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada dua orang

bapakmu[743] sebelum itu, (yaitu) „Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya

Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.125

Sebagai anak kecil, Yūsuf merasa benar-benar terkesan dengan

mimpinya ditambah dengan penuturan ayahnya. Yūsuf merasa betapa Allah

sangat baik kepadanya dengan berbagai anugrah yang akan dia terima. Yūsuf

juga merasa betapa Allah sangat mencintainya dengan memilih dia sebagai

seorang Nabi. Di dalam al-Qur‟an tidak dijelaskan apakah Yūsuf

menceritakan mimpinya kepada saudara-saudaranya atau tidak.126

Di dalam

perjanjian lama dinyatakan bahwa Yūsuf menceritakannya.127

2. Kasih Sayang (affection/rahmah)

Sebagai salah satu bentuk kebutuhan psikis individu, kasih sayang

merupakan pilar dan pondasi dalam pendidikan.128

a. Kasih Sayang Nabi Ya‟qub Kepada Yūsuf

Sejak Rakhel, ibu Yūsuf meninggal, kasih sayang Nabi Ya‟qub lebih

tercurah kepada Yūsuf dan Benyamin. Hal itu membuat iri dan dengki

125

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya,1994, hlm. 348, [743] Dimaksud bapak disini

kakek dan ayah dari kakek.

126 M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

388 127

Lembaga Alkitab Indonesia, Progam al kitab, 2.00, 1974, kitab kejadian 37: 9 128

Hasan al-Asymawi, Hakadza Nurobbi Auladana, Jogjakarta: Ar-Ruz Media, 2004, 33

Page 62: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

saudara-saudaranya, sehingga mereka menganggap bahwa Nabi Ya‟qub

berada dalam kesesatan atau kekeliruan yang nyata, yaitu tidak adil dalam

membagi cinta dan kasih sayang kepada putra-putranya.129

Nabi Ya‟qub

juga menyadari dan memahami bahwa saudara-saudara Yūsuf yang tidak

sekandung memiliki sikap dan watak yang kurang baik kepada Yūsuf.

Oleh karena itu, Nabi Ya‟qub kemudian menasehati Yūsuf:

5. Ayahnya berkata: "Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu

kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk

membinasakan)mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata

bagi manusia."130

Meskipun saudara-saudara Yūsuf tidak pandai menafsirkan mimpi,

Nabi Ya‟qub memerintahkan Yūsuf untuk tetap merahasiakannya. Setelah

menasehati Yūsuf, Nabi Ya‟qub menenangkan hati dan

menggembirakannya dengan menyatakan bahwa mimpinya adalah mimpi

yang benar dan bersumber dari Allah.131

Mimpi Yūsuf membuat Nabi

Ya‟qub merasa sangat khawatir jika ada orang yang cemburu, iri, dan

dengki terhadap keistimewaan yang akan diraih Yūsuf pada suatu saat

129

Muhammad bin Ahmad bin Iyas al Hanafi, Badāi‟uz Zuhûr fî Waqôi‟ud Duhūr, Tth, 92 130

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya,1994, 348 131

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

385

Page 63: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

nanti dan Yūsuf akan mendapat celaka jika mimpinya tersebut diketahui

oleh orang lain terutama dari saudara-saudara Yūsuf sendiri.

Mungkin muncul anggapan, ketika mimpi Yūsuf diceritakan kepada

saudara-saudaranya belum tentu mereka akan mengetahui bahwa takdirnya

bahwa Yūsuf kelak akan menjadi orang yang mulia. Apalagi mereka tidak

memiliki pengetahuan dalam menafsirkan mimpi. Sekilas tidak ada

masalah ketika Yūsuf menceritakan mimpinya kepada saudara-saudaranya.

Tetapi, jika direnungkan lebih dalam, meskipun tidak mampu menafsirkan

secara pasti, lama kelamaan akan tumbuh pikiran bahwa matahari, bulan,

dan bintang adalah sesuatu yang dianggap mulia. Ketika sesuatu yang

lebih mulia tiba-tiba turun dan bersujud kepada orang yang berada di

bawahnya, jelas menandakan ada kemuliaan dari orang tersebut. Oleh

karena itu, mimpi itu mudah ditafsirkan.132

Dengan demikian, meskipun

saudara-saudara Yūsuf tidak pandai menafsirkan mimpi, Nabi Ya‟qub

memerintahkan Yūsuf untuk tetap merahasiakannya.

Mendengar permintaan kesepuluh saudara Yūsuf, Nabi Ya‟qub

menjadi khawatir, jika mereka mempunyai niat yang buruk untuk

mencelakakan Yūsuf.133

Kekhawatiran Nabi Ya‟qub terjadi karena kasih

sayang orang tua terhadap anaknya terutama status Yūsuf yang telah

132

Masykur Arif Rahman, Misteri Sobeknya Baju Nabi Yūsuf As,Yogyakarta: Diva press,

2012, 23 133

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

392

Page 64: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

menjadi piatu. 134

Selain itu, Nabi Ya‟qub juga mendapat ilham bahwa

Yūsuf tidak mati dan akan memiliki peran yang sangat penting di kemudian

hari dengan memancarnya cahaya kenabian dari wajahnya, yang mana

cahaya tersebut tidak terpancar dari saudara-saudara yang lain.135

Selain itu,

kecemasan Nabi Ya‟qub juga disebabkan oleh usianya yang telah lanjut

sehingga muncul pikiran buruk seperti kalau Yūsuf diterkam serigala. Di

dalam dunia ilmu psikologi, kecemasan orang yang telah lanjut terhadap

orang-orang yang dikasihi selalu bertambah dan hal ini bisa memunculkan

pikiran buruk yang berbeda dari biasanya atau tidak masuk akal. 136

Nabi

Ya‟qub merespon permintaan saudara-saudara Yūsuf dengan bijak dan

halus agar tidak menambah kebencian mereka kepada Yūsuf.137

Jawaban

Nabi Ya‟qub dijelaskan Allah dalam firman-Nya berikut:

13. Berkata Ya'qub: "Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yūsuf amat

menyedihkanku dan aku khawatir kalau-kalau dia dimakan serigala,

sedang kamu lengah dari padanya."138

Akhirnya, Nabi Ya‟qub tidak memiliki alasan lagi menghalangi

kemauan anak-anaknya untuk membawa Yūsuf bermain bersama mereka.

134

M. Nasib ar-Rifa‟i, Taisîrû al-Aliyyul Qadîr li Ikhtishâri Tafsîr Ibnu Katsir, terj.

Syihabudin, Jakarta: Gema Insani, 1999, 84 135

Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 198 136

Depag RI, Al-Qur‟an dan Tafsirnya, Jakarta: Departemen Agama RI, 2009, 28 137

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

393 138

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya,1994, hlm. 349

Page 65: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

Nabi Ya‟qub kemudian memberikan izin dengan berpegang pada janji

mereka yang akan melindungi Yūsuf dari segala bentuk bahaya. Setelah

mendapat izin untuk membawa Yūsuf, kegembiraan terpancar dari wajah

saudara-saudara Yūsuf. Sesuai dengan rencana yang telah disusun,

keesokan harinya mereka membawa Yūsuf ke tempat yang jauh. Ketika

akan berpisah, Nabi Ya‟qub terus memeluk dan menciumi Yūsuf serta

mendoakan keselamatannya.139

Dalam peristiwa kehilangan Yūsuf, ada pertarungan intuisi, rasio,

dan empiris pada diri Nabi Ya‟qub. Namun demikian, intuisi yang terdapat

pada Nabi Ya‟qub lebih dominan. Cinta dan intuisi Nabi Ya‟qub kepada

Yūsuf terbukti dengan Nabi Ya‟qub yang memiliki hati yang suci dan

bersih mendapat ilham dan bimbingan nubuwwat dari Allah tetap tidak

percaya kalau Yūsuf mati diterkam serigala meskipun saudara-saudara

Yūsuf menyodorkan bukti.140

Adapun alasan ketidak percayaan Nabi

Ya‟qub alasan antara lain pertama baju Yūsuf yang berlumuran darah

tetap utuh dan tidak ada yang sobek sedikitpun. Padahal, jika serigala

benar-benar memakan Yūsuf, tentu baju Yūsuf sobek karena gigitan

serigala. Ke dua, Jika Yūsuf melepas bajunya sebelum diterkam serigala,

maka baju yang tidak dipakai tidak mungkin berlumuran darah. Ke tiga,

saudara-saudara Yūsuf tidak menjelaskan alasan mengapa mereka

meninggalkan Yūsuf sehingga bisa dimakan serigala, padahal sebelum

139

M. Nasib ar-Rifa‟i, Taisîrû al-Aliyyul Qadîr li Ikhtishâri Tafsîr Ibnu Katsir, 1999, 841 140

Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 197

Page 66: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

berangkat mereka sudah berjanji akan menghibur dan menjaga Yūsuf dari

berbagai macam bahaya yang kemungkinan bisa menimpa Yūsuf terutama

dari bahaya terkaman serigala yang dikhawatirkan oleh ayahnya. Ke

empat, saudara-saudara Yūsuf pulang ke rumah tanpa membawa sisa

mayat/ tulang belulang Yūsuf, karena pada umumnya binatang yang

memakan manusia hanya memakan dagingnya dan hanya sekedar untuk

mengenyangkan perutnya. Jadi, jika Yūsuf benar-benar dimakan serigala

tidak mungkin seluruh tubuh Yūsuf ditelan semuanya. Bagaimanapun

kejahatan mereka tidak sempurna, karena ada jejak yang ditinggalkannya.

Ketidakpercayaan Nabi Ya‟qub yang diungkapkan melalui

pertanyaan-pertanyaan yang ditunjukan kepada saudara-saudara Yūsuf,

ternyata bisa membongkar kebohongan mereka.141

Mereka hanya diam dan

tidak bisa menjawab pertanyaan ayahnya. Meskipun demikian, Nabi

Ya‟qub tetap bersikap bijak dan tidak marah kepada mereka. Adapun sikap

nabi Ya‟qub tersirat dalam firman Allah berikut:

18. Mereka datang membawa baju gamisnya (yang berlumuran) dengan

darah palsu. Ya'qub berkata: "Sebenarnya dirimu sendirilah yang

memandang baik perbuatan (yang buruk) itu; Maka kesabaran yang baik

itulah (kesabaranku[746])142

. dan Allah sajalah yang dimohon

pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan."143

141

Ahmad Showî al Maliki, Khāsyiyah ṣowî „Ala Tafsîr Jalālain,Tth, 237 142

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya,1994, hlm. 350, [746] Maksudnya: dalam hal

ini Ya'qub memilih kesabaran yang baik, setelah mendengar cerita yang menyedihkan itu.

143 Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya,1994, 350

Page 67: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

Meskipun sudah mendapat cerita dari anak-anaknya, disertai bukti

kemeja yang yang tidak robek dan berlumuran darah. Ya‟qub tidak

kehilangan akal untuk menemukan bahwa apa yang dilakukan anak-

anaknya hanyalah akibat sifat buruk mereka. Hal ini terjadi karena di

dalam hati kecil Nabi Ya‟qub selalu mengatakan Yūsuf tidak mati. Selain

itu, kedatangan anak-anak yang hanya menangis tanpa terlihat kecemasan

di wajah mereka menyebabkan Nabi Ya‟qub bersikap tegas dan memilih

untuk teguh menerima cobaan. Nabi Ya‟qub merasa terpukul. Ya‟qub

mencoba untuk bersabar dan hanya mengisi hari-harinya dengan ibadah

dan menangis kepada Allah sampai akhirnya Ya‟qub tidak melihat. Air

matanya yang terus mengalir telah membuatnya buta.144

Hari-hari Nabi

Ya‟qub Kejadian itu diceritakan Allah dalam firman-Nya berikut:

84. Dan Ya'qub berpaling dari mereka (anak-anaknya) seraya berkata:

"Aduhai duka citaku terhadap Yūsuf ", dan kedua matanya menjadi putih

karena kesedihan dan dia adalah seorang yang menahan amarahnya

(terhadap anak-anaknya).145

144

Muhammad bin Ahmad bin Iyas al Hanafi, Badāi‟uz Zuhûr fî Waqôi‟ud Duhūr,

Semarang: Al Munawar, Tth, 104, fa shobrun jamil berarti mengadu dan hanya minta pertolongan

kepada Allah, berserah diri kepada Allah bahwa semua yang terjadi adalah yang terbaik dari Allah

untuk kita serta tetap terus yakin dan berharap pertolongan Allah akan datang tepat pada waktunya

(Mu‟jam Al-Buldan, Tth, 234) 145

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya,1994, 362

Page 68: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

Di dalam dunia ilmu psikologi, stres yang terjadi pada seseorang

memicu terjadinya beragam reaksi biokimia di dalam tubuh. Reaksi

tersebut antara lain glukosa tersalurkan ke otak, kadar kolesterol naik,

kadar adrenalin dan kortisol dalam tubuh meningkat, penggunaan energi

dan reaksi tubuh mencapai titik tertinggi, gula, kolesterol dan asam-asam

lemak tersalurkan ke dalam aliran darah, tekanan darah meningkat dan

denyut nadi mengalami percepatan. Mungkin Nabi Ya‟qub mengalami itu

semua ketika kehilangan Yūsuf. Stress yang parah, mampu mempengaruhi

dan merubah fungsi-fungsi normal organ tubuh. Hal ini dapat berakibat

sangat buruk. Peningkatan kadar adrenalin dan kortisol dalam rentang

waktu yang lama bisa menyebabkan gangguan pada pankreas dan bisa

menimbulkan penyakit diabetes. Dalam banyak kasus, penyakit diabetes

dapat menimbulkan gejala katarak yaitu kekeruhan pada lensa mata yang

mengakibatkan pandangan kabur. Penanganan katarak yang kurang

menyebabkan kebutaan. Saat ini penyakit katarak bisa disembuhkan

karena kadar gula dalam darah dapat dikontrol dengan baik ketika

penderita katarak mendapat kasih sayang dan perhatian yang cukup dari

orang yang dikasihinya.146

Berbeda dengan Nabi Ya‟qub yang sembuh

dengan cepat setelah di usap baju gamis Yūsuf. Mungkin hal itu terjadi

karena mukjizat bagi seorang nabi atau bisa juga sebagai buah dari

”Kesabarannya” dan kadar gangguan fungsi mata berkurang sejak Nabi

Ya‟qub merasakan kasih sayang Yūsuf, anak yang paling dikasihi dan

146

Depag RI, Al-Qur‟an dan Tafsirnya, 2009, 29-30

Page 69: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

dicintai meski hanya melalui baju gamisnya. Di dalam ilmu psikologi, ada

istilah asosiasi yang mana antara seseorang dengan orang lain dipandang

sebagai rangkaian yang saling berhubungan dan keterkaitan satu sama

lain.147

Dalam hal ini, Nabi Ya‟qub memiliki hubungan yang sangat erat

dengan Yūsuf sehingga meskipun hanya baju gamisnya Yūsuf yang

datang, tetapi bisa menjadi sarana penyakit Nabi Ya‟qub sembuh dalam

waktu yang singkat.

Beberapa waktu kemudian, Nabi Ya‟qub mendapatkan petunjuk

dengan ilham dari Allah bahwa Yūsuf masih hidup meski belum tahu

dimana keberadaannya.148

Nabi Ya‟qub berpikir seandainya Yūsuf sudah

meninggal, dia tidak akan berlarut-larut dalam kedukaan sehingga matanya

sampai putih. Allah memberi tahu tentang apa yang saudara-saudara Yūsuf

tidak ketahui, maka Nabi Ya‟qub memutuskan untuk tidak mengeluh

kepada orang lain dan mengadukan kesedihannya kepada Allah seraya

memohon agar dilepaskan semua kesedihan yang dia hadapi. Ilham yang

diterima Nabi Ya‟qub merupakan pemahaman yang diperoleh secara

langsung dari Allah, tanpa perantara, tanpa rentetan dalil dan susunan kata,

serta tanpa melalui langkah-langkah logika satu demi satu.149

Pemahaman

yang diperoleh langsung dari Allah tersebut disebut dengan istilah intuisi

atau ḥads. Intuisi dianugerahkan Allah kepada orang-orang yang bersih

147

Depag RI, Al-Qur‟an dan Tafsirnya, 2009, 31 148

Muhammad bin Ahmad bin Iyas, Badāi‟uz Zuhûr fî Waqôi‟ud Duhūr,Tth, 103 149

Muhammad bin Ahmad bin Iyas, Badāi‟uz Zuhûr fî Waqôi‟ud Duhūr,Tth, 103

Page 70: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

jiwanya dan selalu berbuat iḥsan.150

Intuisi dianugerahkan Allah kepada

orang-orang yang bersih jiwanya, selalu memperbaiki akhlak, dan selalu

berbuat iḥsan.151

Dalam kajian epistemologi Islam, intuisi menjadi salah

satu sumber ilmu dan kebenaran sebagaimana halnya rasio dan empiris.

Bahkan intuisi ini lebih tinggi kedudukannya daripada ilmu yang notabene

diperoleh melalui proses penalaran dan penginderaan. Kebenaran yang

dicapai melalui intuisi metodenya memang tidak bisa dibuktikan secara

rasional maupun empiris. Akan tetapi, hasil dari kebenaran intuisi tersebut

dapat dibuktikan secara rasional sekaligus empiris. Artinya, banyak orang

yang memperoleh pengetahuan yang mendalam secara intuitif yang

kemudian terbukti benar.152

Kemudian Nabi Ya‟qub memerintahkan saudara-saudara Yūsuf

untuk mencari berita tentang keberadaan Yūsuf dan Benyamin.153

Nabi

Ya‟qub juga berpesan agar mereka tidak berputus asa dalam

mencarinya.154

Perintah mencari Yūsuf digambarkan Allah swt. dalam

firman-Nya berikut:

150

Ahmad Tafsir,Filsafat Pendidikan Islam Integrasi Jasmani, Rohani, dan Kalbu,

Memanusiakan Manusia, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006, 29 151

Ahmad Tafsir, Filsafat Pendidikan Islam Integrasi Jasmani, Rohani, dan Kalbu,

Memanusiakan Manusia, 2006, 39 152

Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam (Pendekatan Historia, Teoritis, dan Praktis),

Jakarta: Ciputat press, 2002, 29-30 153

Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifatil Qur‟ânil „Adzîm,Tth, 703 154

M. Nasib ar-Rifa‟i, Taisiru al-Aliyyul Qadir li Iḥtishari Tafsir Ibnu Katsir,1999, 877

Page 71: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

87. Hai anak-anakku, Pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yūsuf

dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah.

Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang

kafir".155

Nabi Ya‟qub sudah bisa merasakan bahwa putra-putranya pulang

dengan membawa kabar gembira, meski mereka baru keluar dari negeri

Mesir. Nabi Ya‟qub merasa sudah dapat mencium bau Yūsuf yang

melekat pada gamisnya.156

Kegembiraan Nabi Ya‟qub beliau ungkapkan

kepada sanak keluarganya, sebagaimana firman Allah berikut:

94. Tatkala kafilah itu telah ke luar (dari negeri Mesir) berkata ayah

mereka: "Sesungguhnya aku mencium bau Yūsuf, sekiranya kamu tidak

menuduhku lemah akal (tentu kamu membenarkan aku)".157

Keluarganya tidak percaya dengan apa yang dirasakan Nabi

Ya‟qub.158

Mereka menganggap Nabi Ya‟qub lemah akal, sebagaimana

yang dijelaskan Allah swt berikut:

95. Keluarganya berkata: "Demi Allah, sesungguhnya kamu masih dalam

kekeliruanmu yang dahulu ".159

155

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 362 156

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

506 157

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 363 158

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

507 159

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 363

Page 72: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

Tak lama kemudian, Nabi Ya‟qub dan keluarganya terkejut dengan

kedatangan saudara-saudara Yūsuf. Mereka segera mendekati Nabi Ya‟qub

dan melaksanakan pesan Yūsuf dengan meletakkan gamis Yūsuf ke

wajahnya.160

Pada saat itu juga, Nabi Ya‟qub bisa melihat kembali.

Kesembuhan Nabi Ya‟qub dari kebutaannya digambarkan Allah dalam

firman-Nya:

96. Tatkala telah tiba pembawa kabar gembira itu, Maka diletakkannya

baju gamis itu ke wajah Ya'qub, lalu kembalilah dia dapat melihat.

berkata Ya'qub: "Tidakkah aku katakan kepadamu, bahwa aku mengetahui

dari Allah apa yang kamu tidak mengetahuinya".161

b. Kasih Sayang Saudara-Saudara Yūsuf kepada Yūsuf

Kasih Sayang Saudara-Saudara Yūsuf kepada Yūsuf hanyalah pura-

pura. Hal ini terlihat dari rencana saudara-saudara Yūsuf yang hendak

mengajak Yūsuf untuk bermain bersama-sama, kemudian mereka

ceburkan ke dasar sumur di pinggir jalan agar diambil oleh para kafilah

yang membutuhkan air.162

Cinta pura-pura saudara-saudara Yūsuf terjadi

karena sikap Nabi Ya‟qub yang lebih mencurahkan kasih sayangnya

160

Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifatil Qur‟ânil „Adzîm, 1995, 706 161

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 363 162

Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifatil Qur‟ânil „Adzîm,1995, 664

Page 73: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

kepada Yūsuf dan Benyamin sejak Rakhel meninggal. Hal itu membuat iri

dan dengki saudara-saudaranya, sehingga mereka menganggap bahwa

Nabi Ya‟qub berada dalam kesesatan atau kekeliruan yang nyata, yaitu

tidak adil dalam membagi cinta dan kasih sayang kepada putra-

putranya.163

Tidak dapat dipungkiri, jika seseorang yang memiliki saudara

dan merasa dianakatirikan oleh orang tuanya, akan cemburu kepada

saudaranya yang dinomorsatukan. Kecemburuan ini merupakan tanda

bahwa semua anak membutuhkan cinta dan kasih sayang yang sama dari

orang tuanya. Pada dasarnya seorang ayah memang dituntut untuk

memahami watak dan sikap seluruh anak-anaknya agar dirinya mampu

mengatur dan membimbing mereka secara bijaksana.

Jika ditelaah kembali, kecemburuan saudara-saudara Yūsuf

sebenarnya bukan hanya karena Nabi Ya‟qub tidak adil dalam membagi

cinta, melainkan juga karena sifat mereka yang sombong. Saudara-saudara

Yūsuf menganggap dirinya merupakan satu golongan atau kelompok yang

kuat, sehingga menurut mereka, seharusnya Nabi Ya‟qub lebih cinta dan

sayang kepada mereka daripada kepada Yūsuf dan Benyamin yang masih

anak-anak dan mereka anggap lemah.164

Sedangkan anggapan bahwa Nabi

Ya‟qub berada dalam kesesatan yang nyata oleh sebagian puteranya,

termasuk cobaan Nabi Ya‟qub sebagai seorang ayah dan nabi. Mengenai

163

Muhammad bin Ahmad bin Iyas al Hanafi, Badāi‟uz Zuhûr fî Waqôi‟ud Duhūr,Tth, 92 164

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

388-389

Page 74: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

kecemburuan saudara-saudara Yūsuf sehingga menyalahkan ayahnya,

digambarkan dalam firman Allah swt Berikut:

7. Sesungguhnya ada beberapa tanda-tanda kekuasaan Allah pada

(kisah) Yūsuf dan saudara-saudaranya bagi orang-orang yang

bertanya.165

8. (Yaitu) ketika mereka berkata: "Sesungguhnya Yūsuf dan saudara

kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai oleh ayah kita dari pada kita

sendiri, Padahal kita (ini) adalah satu golongan (yang kuat).

Sesungguhnya ayah kita adalah dalam kekeliruan yang nyata.166

Ternyata jawaban Nabi Ya‟qub menambah kecemburuan saudara-

saudara Yūsuf.167

Awalnya mereka menyadari kebenaran perkataan

ayahnya bahwa Nabi Ya‟qub tentunya sebagai orang yang berusia lanjut

akan merasa sedih ketika berpisah dengan puteranya yang masih kecil dan

belum dapat mandiri menghadapi bahaya. Selain itu, mereka juga

membenarkan bahwa tidak mustakhil di tempat yang mereka tuju terdapat

binatang buas, baik serigala atau binatang buas lainnya yang dapat

membahayakan apalagi untuk anak sebesar Yūsuf.168

Karena mereka

merasa takut kehilangan kepercayaan dan harga diri sebagai pemuda-

pemuda yang kuat dan kompak di masyarakat, maka kekhawatiran Nabi

165

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 349 166

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 349 167

Muhammad bin Ahmad bin Iyas al Hanafi, Badāi‟uz Zuhûr fî Waqôi‟ud Duhūr,Tth, 93 168

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

394

Page 75: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

Ya‟qub mereka sanggah. Mereka tetap mendesak Nabi Ya‟qub agar

mengizinkan Yūsuf pergi bersama mereka dan mereka berjanji untuk

menjaga Yūsuf dari datangnya marabahaya yang tidak mereka inginkan.

Mereka meyakinkan, bahwa kekuatan mereka cukup kuat untuk mencegah

datangnya bahaya yang mengancam keselamatan Yūsuf. Mereka juga

meyakinkan, bahwa mereka termasuk orang-orang yang rugi dan lemah

jika tidak bisa melindungi Yūsuf dari serigala.169

Dari sikap dan perkataan

saudara-saudara Yūsuf memperlihatkan sifat mereka yang sombong dan

cenderung meremehkan anak kecil dan orang tua. Allah SWT

menggambarkan jawaban saudara-saudara Yūsuf atas kekhawatiran

ayahnya dalam ayat berikut:

14. Mereka berkata: "Jika ia benar-benar dimakan serigala, sedang kami golongan (yang kuat), sesungguhnya kami kalau demikian adalah orang-

orang yang merugi[745]."170

Dalam perjalanan pulang, saudara-saudara Yūsuf bersorak gembira

setelah berhasil melaksanakan rencana jahatnya. Mereka merasa lega

karena Yūsuf yang paling dicintai oleh ayahnya sudah tidak ada. Mereka

membayangkan setelah semua berlalu, perhatian dan cinta ayahnya hanya

akan tertuju kepada mereka dan mereka merasa menang. Saudara-saudara

169

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

394 170

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 350, [745] Maksudnya: menjadi orang-

orang pengecut yang hidupnya tidak ada artinya.

Page 76: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

Yūsuf membuat siasat agar peristiwa tragis itu tidak dicurigai ayahnya,

ketika mereka pulang dengan tidak membawa Yūsuf. Mereka memberi

darah palsu pada baju Yūsuf, seolah-olah itu darah Yūsuf ketika diterkam

serigala.171

Selanjutnya, baju yang telah dilumuri darah binatang tersebut

dijadikan bukti palsu agar ayahnya yakin bahwa Yūsuf benar-benar

dimakan serigala. Sore harinya, saudara-saudara Yūsuf pulang ke rumah

dengan memasang wajah yang memelas, sedih, dan menangis seolah-olah

sedang ditimpa musibah besar.172

Peristiwa ini dijelaskan Allah dalam

firman-Nya berikut:

16. Kemudian mereka datang kepada ayah mereka di sore hari sambil

menangis.173

17. Mereka berkata: "Wahai ayah Kami, Sesungguhnya Kami pergi

berlomba-lomba dan Kami tinggalkan Yūsuf di dekat barang-barang

Kami, lalu Dia dimakan serigala; dan kamu sekali-kali tidak akan percaya

kepada Kami, Sekalipun Kami adalah orang-orang yang benar."174

3. Ketahan-malangan (Adversity/sabar)

171

Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifatil Qur‟ânil „Adzîm, 1995, 667 172

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

398-399, dari apa yang telah dilakukan saudara-saudara Yūsuf, terlihat beberapa strategi yang

dilakukan untuk menutupi kejahatan antara lain: pertama, waktu yang dipilih tepat yaitu sore hari

dimana Nabi Ya‟qub berada di waktu santai sudah mulai fokus ibadah di malam hari; ke dua

mereka memiliki bukti yang kuat berupa darah palsu yang ada pada baju Yūsuf; ke tiga, gestur

yang dibawa meyakinkan dengan mereka datang menangis, memelas dan bersedih seolah habis

ditimpa musibah yang besar; ke empat, tempat yang tepat yaitu di rumah; dan ke lima, alasanyang

seolah rasional yaitu Yūsuf mati karena diterkam serigala. 173

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 350 174

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 350

Page 77: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

Ketahan-malangan (sifat tahan banting) merupakan sikap tahan

terhadap penderitaan, berani menghadapi tantangan, dan resiko dalam

perjalanan hidupnya.175

Ketahan-malangan dimiliki Nabi Yūsuf di berbagai

mata rantai kehidupannya. Mata rantai kehidupan yang terdapat pada

kehidupan Yūsuf tersebut, juga bisa terdapat pada setiap orang. Oleh karena

itu, manusia hanya berjalan di atas rel-rel takdirnya. Sedangkan kewajiban

manusia adalah menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya dan waspada

menjaga jiwanya agar tidak jauh dari Tuhan yang mengatur perjalanan

hidupnya.176

a. Ketahan-malangan yang dimiliki Nabi Yūsuf As

Adapun ketahan-malangan dimiliki Nabi Yūsuf dalam hal berikut:

1) Ketahan-malangan Yūsuf sebagai anak tidak beribu

Ketahan-malangan dimiliki Yūsuf sejak kecil dengan

mendapatkan perhatian dan kasih sayang orang tua hanya dari

ayahnya, sejak ibunya meninggal. Sedangkan ibu tirinya, Lea lebih

mencintai anak-anaknya dibanding Yūsuf dengan alasan Lea merasa

lebih tua jika dibandingkan dengan ibunya Yūsuf. Lea juga bisa lebih

memberikan banyak anak kepada Nabi Ya‟qub. Selain itu, rasa dengki

Lea terhadap Rakhel karena parasnya yang cantik dan meninggal lebih

awal membuat Nabi Ya‟qub kurang mencurahkan kasih sayangnya

kepada anak-anaknya. Oleh karena itu, ketika Yūsuf mengalami

175

M. Seligman dan C. Peterson. “Strength,Virtue, and Character,” dalam Paul G. Stoltz and

Erik Weihenmayer. The Adversity Advantages Turning Everyday Struggles Into Everyday

Greatness, 2006), 74 176

Harun Nasution, Teologi Islam: Aliran-Aliran Sejarah Analisa Perbandingan, Jakarta:

Universitas Indonesia Press, 1986, 112-114

Page 78: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

permasalahan psikologis yang mengganggu kejiwaannya, Yūsuf

berusaha mencari solusinya hanya dengan mengadukan kepada

ayahnya, Nabi Ya‟qub.

2) Ketahan-malangan Yūsuf sebagai saudara tiri

Di dalam kisah Yūsuf, ketahan-malangan dimiliki Yūsuf ketika

muncul perebutkan kasih sayang dari interaksi sosial dengan saudara-

saudara tirinya. Kemalangan tersebut dapat dilihat dari Yūsuf kecil

lebih banyak ditinggal di rumah bersama Benyamin dan Nabi Ya‟qub,

sedangkan saudara-saudara tirinya pergi menggembala kambing dan

lembu.177

Pembicaraan saudara-saudara Yūsuf yang mengungkapkan

kecemburuan dan menilai ayahnya dalam kekeliruan yang nyata,

akhirnya sampai pada rencana jahat yang ingin mereka lakukan, yaitu

membunuh Yūsuf.178

Mereka merencanakan siasat jahat tersebut

hanya untuk merebut cinta ayahnya.179

Dari pembicaraan saudara-

saudara Yūsuf, bisa diketahui bahwa ternyata untuk melaksanakan

suatu kejahatan adakalanya tidak dapat dilakukan sendiri, tapi juga

membutuhkan bantuan dan dukungan orang lain yang memiliki visi

yang sama. Pemikiran yang cerdas dan kekuatan mental dibutuhkan

untuk melaksanakan aksi kejahatan tersebut apalagi sampai tercetus

ide menghilangkan nyawa orang lain.

177

Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 171 178

Muhammad bin Ahmad bin Iyas al Hanafi, Badāi‟uz Zuhûr fî Waqôi‟ud Duhūr,Tth, 92 179

Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifatil Qur‟ânil „Adzîm, 1995, 664

Page 79: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

Adapun usaha yang mereka lakukan untuk merebut perhatian dan

cinta ayahnya sebenarnya ada tiga pilihan. Pertama, membunuh

Yūsuf, pilihan tersebut dinilai terlalu keras sehingga mendapat

pertentangan dari saudara Yūsuf yang tidak setuju jika Yūsuf

dibunuh.180

Kedua, Yūsuf dibuang ke daerah yang tidak dikenal,

dengan alasan Yūsuf bisa sendirian sehingga mati kelaparan atau mati

di makan binatang buas. Untuk menghilangkan rasa bersalah dan

berdosa, salah satu diantara mereka menyarankan untuk segera

bertaubat dan menjadi orang-orang yang baik.181

Dari Persekongkolan

tersebut, bisa diketahui bahwa saudara-saudara Yūsuf memiliki sikap

dan karakter yang keras, buruk, dan jahat. Dalam menginginkan

sesuatu, mereka menghalalkan segala cara, meskipun mencelakai

saudaranya sendiri. persekongkolan jahat saudara-saudara Yūsuf

tertulis di dalam Al-Qur‟an berikut:

إ

180

Muhammad bin Ahmad bin Iyas al Hanafi, Badāi‟uz Zuhûr fî Waqôi‟ud Duhūr,Tth, 92 181

Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifatil Qur‟ânil „Adzîm,1995, 664

Page 80: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

9. Bunuhlah Yūsuf atau buanglah dia ke suatu daerah (yang tak

dikenal) supaya perhatian ayahmu tertumpah kepadamu saja, dan

sesudah itu hendaklah kamu menjadi orang-orang yang baik[744]."182

Di antara saudara-saudara Yūsuf yang cemburu kepadanya,

ternyata masih ada yang mempunyai benih kebaikan dan rasa belas

kasihan untuk tetap membiarkan Yūsuf hidup, meskipun Yūsuf adalah

saudara tirinya. Dia juga sepakat untuk menjauhkan Yūsuf dari

ayahnya dengan alasan dia juga mempunyai keinginan yang sama

dengan saudara-saudaranya berupa perhatian dan kasih sayang

ayahnya. Rasa takut kepada Allah dan rasa belas kasihan kepada

Yūsuf, membuat dia tidak setuju dengan rencana pembunuhan itu.183

Maka, tercetuslah alternatif rencana usaha untuk merebut cinta

ayahnya yang Ketiga, yaitu membuang Yūsuf ke dalam sumur di

dekat jalan para pengembara agar ketika para pengembara mengambil

air untuk minum, mereka menemukan Yūsuf dan mengambilnya,

182

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 349, [744] Menjadi orang baik-baik

yaitu, mereka setelah membunuh Yūsuf As. bertaubat kepada Allah serta mengerjakan amal-amal

saleh.

183 M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

391, di dalam Al-Qur‟an tidak dijelaskan siapa yang mencegah pembunuhan Yūsuf dan

mengusulkan pembuangannya ke dalam sumur. Hal ini adalah kebiasaan al-Qur‟an yang tidak

menyebut nama pelaku dengan tujuan agar perhatian tertuju sepenuhnya kepada usul yang

disampaikan bukan pada yang menyampaikannya. Dalam perjanjian lama, disebut dua nama.

Pertama Ruben yang mengusulkan agar jangan di bunuh (Lembaga al kitab, kitab kejadian 37:

26). Kedua Yahudza yang mengusulkan agar jangan dibunuh dan dijual saja (Lembaga al kitab,

kitab kejadian 37: 26), Yahudza adalah anak ke empat Nabi Ya‟qub dari istrinya yang bernama

Lea (Lembaga al kitab, kejadian 35: 23), cara berpikir Yahudza yang berbeda jika dibandingkan

dengan saudara-saudaranya dimungkinkan karena selain posisi dia sebagai anak tengah juga sifat

bijak ayahnya yang juga sebagai seorang nabi mengalir ke dalam dirinya serta prinsip hidup hasil

didikan ayahnya untuk mengikuti ajaran agama telah tertanam kuat di dalam hatinya sehingga

ketidaknyamanan sering muncul melihat sikap ibu dan saudara-saudaranya yang kurang sesuai

dengan ajaran agamanya.

Page 81: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

sehingga membawa Yūsuf ke tempat yang jauh atau ke daerah

pengembara sehingga Yūsuf akan jauh dari ayahnya.184

Sumur

tersebut bernama Jub,185

ghayābatil jub yang berarti dasar sumur yang

gelap. Sumur tersebut terletak di persimpangan jalan Jerusalem,

tempat kafilah-kafilah dagang dan para musafir beristirahat.186

Dengan

demikian, kemungkinan Yūsuf akan diselamatkan dari sumur tersebut

dan dibawa oleh siapa saja untuk dijadikan budak.187

Benyamin tidak

diikutkan dalam persekongkolan tersebut dengan alasan kesepuluh

saudara Yūsuf takut rencana mereka akan terlebih dahulu terbongkar,

mengingat Benyamin merupakan saudara kandung Yūsuf.188

Alternatif pilihan tersebut dijelaskan dalam firman Allah berikut:

10. Seorang diantara mereka berkata: "Janganlah kamu bunuh Yūsuf ,

tetapi masukkanlah dia ke dasar sumur supaya dia dipungut oleh

beberapa orang musafir, jika kamu hendak berbuat."189

Kedua pilihan tersebut, tidak mereka laksanakan karena selain

mempunyai resiko yang besar berupa perbuatan yang dilaknat Allah,

mereka juga masih mempunyai perasaan takut dosa.190

Setelah

184

Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 188 185

Nuhas Abi Ja‟far Ahmad bin Muhammad bin Isma‟il, I‟rāb al-Qur‟ān, Beirut: Dar al-

Kutub al-Imiah, 2004, 306 186

M.Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

390 187

Muhammad bin Ahmad bin Iyas al Hanafi, Badāi‟uz Zuhûr fî Waqôi‟ud Duhūr,Tth, 93 188

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

391 189

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 349 190

Ahmad Showî al Maliki, Khāsyiyah ṣowî „Ala Tafsîr Jalālain,Tth, 236

Page 82: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

mempertimbangkan secara matang, akhirnya saudara-saudara Yūsuf

sepakat dengan pilihan yang ketiga dengan resiko terkecil, yaitu tidak

melakukan pembunuhan yang merupakan dosa besar dan dilarang

Allah.191

Persekongkolan tersebut menghasilkan satu keputusan bulat,

bahwa Yūsuf hendak mereka ajak untuk bermain bersama-sama,

kemudian mereka ceburkan ke dasar sumur di pinggir jalan agar

diambil oleh para kafilah yang membutuhkan air.192

Setelah itu,

mereka menjalankan siasat jahat itu dengan memohon dan mengiba di

hadapan ayahnya agar diizinkan membawa Yūsuf bermain sambil

menggembala ternaknya. Dengan demikian, Yūsuf akan merasa

terhibur di tengah-tengah saudaranya dan memiliki pengalaman yang

berbeda, tidak hanya selalu di dalam rumah bersama ayahnya.193

Kemungkinan Yūsuf sendiripun banyak berubah dan sering

mengasingkan diri dari saudara-saudaranya, sehingga hubungan antara

Yūsuf dan saudara-saudaranya menjadi semakin renggang. Kalaupun

Yūsuf bermain, dia hanya bermain dengan saudara kandungnya,

Benyamin.194

Peristiwa itu digambarkan Allah dalam firman-Nya

berikut:

191

Muhammad bin Ahmad bin Iyas al Hanafi, Badāi‟uz Zuhûr fî Waqôi‟ud Duhūr,Tth, 96 192

Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifatil Qur‟ânil „Adzîm, 1995, 664 193

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

392-393 194

Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 192

Page 83: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

11. Mereka berkata: "Wahai ayah kami, apa sebabnya kamu tidak

mempercayai kami terhadap Yūsuf, Padahal sesungguhnya kami

adalah orang-orang yang mengingikan kebaikan baginya.195

12. Biarkanlah dia pergi bersama kami besok pagi, agar dia (dapat)

bersenang-senang dan (dapat) bermain-main, dan sesungguhnya kami

pasti menjaganya."196

Sebagai saudara tiri, ketahanan-malangan dimiliki Yūsuf ketika

Yūsuf mendapat cinta dan kasih sayang pura-pura dari saudara-

saudara tirinya. As-Suddi menceritakan bahwa ketika masih di

hadapan Nabi Ya‟qub, saudara-saudara Yūsuf memperlihatkan kasih

sayang mereka kepada Yūsuf dengan pelukan dan senyuman. Tetapi

selepas dari penglihatan Nabi Ya‟qub, mereka mulai melepas sakit

hati mereka kepada Yūsuf dengan memaki dan menghina serta ada

yang memukul, menendang, dan menyepak.197

Dalam perjalanan,

Yūsuf dimasukkan ke dalam sumur dan ditinggal pergi oleh saudara-

saudaranya.198

Saat itu Yūsuf berusia 12 tahun.199

Dalam perjanjian

lama disebutkan bahwa lokasi bermain dan sumur tempat bermain

Yūsuf dan saudara-saudaranya disebut Dotan.200

Sebagaimana dikutip

M. Quraish Shihab dari pendapatnya Ibnu „Asyūr, yaitu sebuah

wilayah yang berada di antara Banias dan Thabariyah,201

tepatnya

195

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 349 196

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 349 197

Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 194 198

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

394-396, 199

Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 196 200

Lembaga al kitab, kitab kejadian 37: 17 201

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

397

Page 84: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

sekitar 12 mil dari Thabariyah, satu wilayah dekat kota Damaskus,

Syiria.202

Ketika berada di dalam sumur, Yūsuf mendapat

perlindungan dari Allah berupa perasaan tenang, terlindungi, tubuh

yang tidak sakit dan kabar gembira mengenai masa depannya.203

Kisah pembuangan Yūsuf dijelaskan Allah SWT dalam firmanNya

berikut:

15. Maka tatkala mereka membawanya dan sepakat memasukkannya

ke dasar sumur (lalu mereka masukkan dia), dan (di waktu dia sudah

dalam sumur) Kami wahyukan kepada Yūsuf : "Sesungguhnya kamu

akan menceritakan kepada mereka perbuatan mereka ini, sedang

mereka tiada ingat lagi."204

Firman Allah swt “Kami wahyukan kepada Yūsuf :

"Sesungguhnya kamu akan menceritakan kepada mereka perbuatan

mereka ini, sedang mereka tiada ingat lagi", mempunyai makna

bahwa Allah mengingatkan Yūsuf tentang kasih sayang Allah

kepadanya dan kemudahan yang akan diterimanya setelah berbagai

ujian kehidupan yang dia hadapi. Pada saat Yūsuf mengalami

kesulitan terutama ketika berada di dalam sumur tua yang gelap, Allah

memberikan wahyu kepadanya untuk menghibur dan

202

Yakut Al-Hamawi, Mu‟jam Al-Buldan, Libanon: Dar al-Kutub Al-Ilmiya, 1224 203

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

397 204

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 350

Page 85: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

menguatkannya,205

“Janganlah kamu bersedih karena keadaanmu ini,

karena kamu akan memiliki jalan keluar yang baik. Allah akan

menolongmu dari mereka, meninggikan dan menaikkan derajatmu.

Kamu akan menceritakan kepada mereka apa yang pernah mereka

lakukan kepadamu sekarang.” Firman Allah, “ sedang mereka tidak

ingat lagi”, yakni mereka sudah tidak mengenalimu dan tidak merasa

pernah berbuat salah kepadamu.206

3) Ketahan-malangan Yūsuf sebagai budak dan anak angkat

Ketahan-malangan dimiliki Yūsuf setelah tidak berapa lama

Yūsuf berada di dalam sumur di ambil sekelompok musafir dan dijual

sebagai budak. Sekelompok orang-orang musafir tersebut sering

disebut Kafilah/Sayyarah atau Caravan istilah dari orang barat.207

Mereka dari Madyan hendak menuju Mesir dengan membawa barang

dagangan.208

Ketika hendak mengambil air, mereka melihat Yūsuf di

dalam sumur. Mereka menjadi gembira karena Yūsuf saat itu

merupakan anak kecil yang tampan, berusia 12 tahun dan dapat

mereka jual sebagai budak. Setelah itu, mereka menyembunyikan

Yūsuf bersama barang-barang dagangan.209

Peristiwa itu digambarkan

Allah dalam firman-Nya berikut:

205

M. Nasib ar-Rifa‟i, Taisiru al-Aliyyul Qadir li Iḥtishari Tafsir Ibnu Katsir,1999, 841 206

Depag RI, Al-Qur‟an dan Tafsirnya, Jakarta: Lembaga Percetakan Al-Qur‟an Departemen

Agama RI, 2009, 442 207

Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 201 208

Depag RI, Al-Qur‟an dan Tafsirnya, 2009, 499 209

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

401-402

Page 86: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

19. Kemudian datanglah kelompok orang-orang musafir, lalu mereka

menyuruh seorang pengambil air, maka dia menurunkan timbanya, dia berkata: "Oh, kabar gembira, ini seorang anak muda!" kemudian

mereka menyembunyikannya sebagai barang dagangan. dan Allah

Maha mengetahui apa yang mereka kerjakan.210

Setelah itu, Yūsuf dibawa ke Mesir sebagai barang dagangan dan

dijual di kota Hyksos (Afaris, yang sekarang bernama Shan al-Hajar,

dekat danau al Manzilah).211

Pada saat itu, usia Yūsuf diperkirakan

oleh Sayid Qutub sebagaimana dikutip oleh M Quraish Syihab adalah

tidak lebih dari 14 tahun dengan alasan kata (غالو) atau remaja

dipahami berarti anak laki-laki yang berusia antara 10 sampai 20

tahun.212

Yūsuf dijual dengan harga yang murah, yaitu 20 dirham.213

Yūsuf dijual kepada pembesar negeri itu yaitu Qithfir, seorang raja

Mesir yang bernama Ar-Rayyan bin Walid mempunyai julukan Al

„Azis.214

Mengenai hal itu Allah berfirman:

210

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 350 211

Syauqi Abi Khalil, Atlas Al-Qur‟an: Mengungkap Misteri Kebesaran Al-Qur‟an, Terj.

Abdul Ghofar, Jakarta: Almahira,2005, 73 212

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

402 213

Ahmad Showî al-Maliki, Khāsyiyah ṣowî „Ala Tafsîr Jalālain,Tth, 238 214

Muhammad bin Ahmad bin Iyas, Badāi‟uz Zuhûr fî Waqôi‟ud Duhūr,Tth, 95

Page 87: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

20. dan mereka menjual Yūsuf dengan harga yang murah, Yaitu

beberapa dirham saja, dan mereka merasa tidak tertarik hatinya

kepada Yūsuf [747].215

4) Ketahan-malangan Yūsuf sebagai orang berwajah tampan

Ketahan-malangan dimiliki Yūsuf ketika semua kelebihan yang

dimiliki nya, diam-diam telah membuat istri Al-„Azis, yang

bernama Zulaikha, yang mengasuh, menemani dan merawatnya

hingga dewasa, jatuh hati kepadanya. Ketertarikan Zulaikha kepada

Yūsuf diantaranya disebabkan oleh Al-„Azis yang telah mundur

syahwatnya dan menjadi „innin (impotent) atau orang yang kebiri.216

Kecintaan Zulaikha kepada Yūsuf kemudian ditampakkan secara

agresif. Zulaikha menuruti hawa nafsunya untuk melakukan sesuatu

yang dilarang agama,217

sebagaimana firman Allah berikut:

23. Dan wanita (Zulaikha) yang Yūsuf tinggal di rumahnya

menggoda Yūsuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia

menutup pintu-pintu, seraya berkata: "Marilah ke sini." Yūsuf

berkata: "Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuhanku telah

memperlakukan aku dengan baik." Sesungguhnya orang-orang yang

zalim tiada akan beruntung.218

215

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 350, [747] Hati mereka tidak tertarik

kepada Yūsuf karena dia anak temuan dalam perjalanan. Jadi mereka khawatir kalau-kalau

pemiliknya datang mengambilnya. oleh karena itu mereka tergesa-gesa menjualnya Sekalipun

dangan harga yang murah.

216 Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 207

217 M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

410-414 218

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 352

Page 88: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

Manusia yang tunduk pada hawa nafsunya, seperti Zulaikha yang

menggoda Yūsuf, dapat juga dikatakan bahwa sebelumnya, Zulaikha

adalah orang yang bersih. Namun, karena suami Zulaikha telah

mundur syahwatnya sehingga menjadi „innin (impotent) dan mendapat

bisikan setan yang menjanjikan kenikmatan, Zulaikha menggoda

Yūsuf. Dengan demikian, Zulaikha dapat dikatakan mengikuti bisikan

setan atau nafsu yang berpotensi pada kejahatan dan bisikan setan

datang bersamaan dalam diri Zulaikha sehingga dirinya menjadi

semakin berani untuk melakukan kejahatan. Sebenarnya, setan hanya

mengobarkan potensi negatif yang terdapat pada hawa nafsu manusia.

Jadi, setan tidak mengambil alih peran jahat manusia, melainkan

hanya menghidupkan potensi kejahatan yang terdapat di dalam

dirinya. Jika bisikan setan dan potensi jahat pada manusia berpadu,

kecenderungan untuk melakukan kejahatan akan kuat sekali.219

Pada dasarnya, setan memiliki banyak strategi untuk menjalankan

aksinya dalam menggoda manusia. Adapun strategi yang paling

ampuh dan sering membuat manusia terlena adalah membuat sesuatu

yang tidak berguna seolah-olah menjadi sangat berguna, indah dilihat

mata, dan menjadi indah jika dijalankan. Begitu juga sebaliknya, setan

membuat sesuatu yang berguna menjadi kelihatan menjemukan,

219

Fazlur Rahman, Tema Pokok Al-Qur‟an, Bandung: Pustaka, 1995, 185

Page 89: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

memberatkan, dan menakutkan.220

Namun, jika ingin memutusnya,

manusia harus minta perlindungan kepada Allah atau sadar dengan

kejahatannya.221

Oleh karena itu, ketika mendapat godaan dari

Zulaikha, Yūsuf mengatakan “Aku berlindung kepada Allah.” Dengan

demikian, secara tidak langsung Yūsuf telah melaksanakan perintah

Allah untuk memohon perlindungan kepadaNya dari godaan setan dan

manusia.

Sebagai lelaki normal, Yūsuf juga punya keinginan untuk

melakukan hal itu, karena derasnya godaan yang dilancarkan Zulaikha

kepada Yūsuf. Namun, karena memiliki keimanan yang kokoh dengan

merasa takut kepada Allah, Yūsuf mampu menepis godaan itu dengan

menolaknya secara tegas.222

Peristiwa itu diabadikan Allah dalam

firman-Nya berikut:

220

43. Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan

diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras, dan

syaitanpun Menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan.(QS. Al-

An‟am {6}: 43) dan 48. “Dan ketika syaitan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan

mereka dan mengatakan: "tidak ada seorang manusiapun yang dapat menang terhadapmu pada

hari ini, dan Sesungguhnya saya ini adalah pelindungmu". Maka tatkala kedua pasukan itu telah

dapat saling Lihat melihat (berhadapan), syaitan itu balik ke belakang seraya berkata:

"Sesungguhnya saya berlepas diri daripada kamu, Sesungguhnya saya dapat melihat apa yang

kamu sekalian tidak dapat melihat; Sesungguhnya saya takut kepada Allah". dan Allah sangat

keras siksa-Nya”.(QS. Al-Anfaal {8}: 48) 221

200. “Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan, maka berlindunglah kepada

Allah[590].[590] Maksudnya: membaca A'udzubillahi minasy-syaithaanir-rajiim.” QS. Al-A‟raaf

{7}: 200 222

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

415-418

Page 90: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

24. Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan

itu) dengan Yūsuf , dan Yūsuf pun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari)

Tuhannya[750]223

. Demikianlah, agar Kami memalingkan dari

padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yūsuf itu

Termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih.224

Yūsuf yang tidak bersedia memenuhi ajakan Zulaikha segera

berusaha lari menghindar menuju pintu untuk kabur. Zulaikha yang

sudah kalap tidak mau melepaskan Yūsuf begitu saja. Dia juga berlari

mendekati pintu untuk menghalangi Yūsuf agar tidak kabur. Namun,

karena Yūsuf lebih cepat dan dahulu sampai pintu, Zulaikha akhirnya

menarik bagian belakang baju Yūsuf dengan sangat kuat hingga

sobek.225

Peristiwa sobeknya Nabi Yūsuf salah satunya disebabkan

oleh ketidakmampuan Zulaikha dalam munundukkan nafsu ammarah

bissu‟ yang ada dalam dirinya sehingga rela menghalalkan segala cara

untuk memenuhi apa yang diinginkannya. Nafsu tersebut seolah-olah

menjanjikan kenikmatan, kebahagiaan, dan kenyamanan hidup sesaat.

Lain halnya dengan Yūsuf yang mampu menundukkan dan mengelola

223

[750] Ayat ini tidaklah menunjukkan bahwa Nabi Yūsuf As. punya keinginan yang buruk

terhadap wanita itu (Zulaikha), akan tetapi godaan itu demikian besanya sehingga andaikata dia

tidak dikuatkan dengan keimanan kepada Allah swt. tentu dia jatuh ke dalam kemaksiatan.

224 Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 352

225 Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifatil Qur‟ânil „Adzîm, 1995, 669

Page 91: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

nafsu ammarah bissu‟ di dalam dirinya mampu melawan godaan

hebat dari Zulaikha dan segera menggantinya dengan nafsu

mutma‟innah, yaitu nafsu yang membawa pada ketenangan dan di

dapat ketika selalu mengingat Allah.

Tiba-tiba Al-„Azis sudah berdiri di depan pintu.226

Keduanya

sangat terkejut dan sesaat suasana menjadi sangat tegang. Sekilas

mereka membayangkan Al-„Azis akan marah dan menghukum

mereka.227

Karena takut kejadian nista itu terungkap dan harga dirinya

hancur, Zulaikha segera membela diri dengan mengatakan kapada

suaminya bahwa Yūsuf hendak berbuat serong kepada dirinya dan

meminta Yūsuf dihukum atas perbuatannya.228

Kejadian ini

digambarkan Allah dalam firman-Nya berikut:

25. Dan keduanya berlomba-lomba menuju pintu dan wanita itu

menarik baju gamis Yūsuf dari belakang hingga koyak dan keduanya

mendapati suami wanita itu di muka pintu. Wanita itu berkata:

"Apakah pembalasan terhadap orang yang bermaksud berbuat serong

dengan isterimu, selain dipenjarakan atau (dihukum) dengan azab

yang pedih?"229

226

Muhammad bin Ahmad bin Iyas, Badāi‟uz Zuhûr fî Waqôi‟ud Duhūr,Tth, 96 227

Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 214 228

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

419-420 229

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 352

Page 92: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

Yūsuf tidak berdiam diri atas tuduhan Zulaikha. Dia menceritakan

kejadian yang sebenarnya dengan mengatakan bahwa Zulaikha yang

menggodanya dan dia dengan tegas menolaknya. Terjadilah

perdebatan antara Yūsuf dan Zulaikha di hadapan Al-„Azis. Mereka

sama-sama mengatakan dirinya yang benar. Sebenarnya Al-„Azis

sudah mempunyai firasat kalau Yūsuf tidak bersalah,230

dengan alasan

pertama Yūsuf saat itu berstatus sebagai budak karena meskipun

menjadi anak angkat Yūsuf juga menyelesaikan pekerjaan layaknya

pembantu, dengan demikian Yūsuf tidak mungkin berani

mengkhianati tuannya. Kedua, Yūsuf lari, seandainya Yūsuf

menginginkan untuk menuruti nafsunya untuk menaati perintah istri

tuannya maka Yūsuf tidak akan lari. Ketiga, selama Yūsuf mengabdi

tidak pernah menimbulkan sesuatu yang janggal sehingga masih dapat

dipercaya oleh tuannya.

Menghadapi peristiwa yang sensitif itu, Al-„Azis mampu menahan

marah dan mampu bersikap bijak dengan tidak menyalahkan atau

membenarkan salah satu pendapat. Al-„Azis mendatangkan seorang

saksi yang sekiranya dapat mengungkap kebenaran diantara mereka.

Saksi itu berasal dari keluarga Zulaikha, yang mungkin berada di sana

ketika ada kejadian itu. Tanpa memihak Yūsuf dan Zulaikha, dia

memberikan kesaksian dengan mengatakan “ Jika baju sobek di

depan, maka Zulaikha benar dan Yūsuf termasuk pendusta. Namun,

230

Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifatil Qur‟ânil „Adzîm, 1995, 670

Page 93: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

jika baju Yūsuf sobek di bagian belakang, maka Zulaikha yang salah

dan dia termasuk pendusta, sedangkan Yūsuf termasuk orang-orang

yang benar. Atas kesaksian itu, suami Zulaikha langsung memeriksa

baju Yūsuf.

Dari hasil pemeriksaan, diketahui baju Yūsuf sobek pada bagian

belakang. Dengan bukti itu, suami Zulaikha menganggap Zulaikha

telah bersalah dan harus segera bertaubat kepada Allah. Sedangkan

Yūsuf diminta untuk melupakan kejadian itu dan tidak

menceritakannya kepada orang lain.231

Peristiwa itu dijelaskan Allah

dalam firman-Nya berikut:

231

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

421-425, ada beberapa pendapat yang dikutip Hamka tentang saksi peristiwa antara Yūsuf dan

Zulaikha, antara lian: pertama, hadits yang dirowikan oleh al-Baihaqi bahwa Nabi bersabda salah

satu anak yang masih dalam ayunan bisa berbicara adalah anak kecil dalam ayunan yang menjadi

saksi melepaskan Yūsuf dari tuduhan berzina; ke dua, Asy-Syaukani yang berpendapat bahwa

saksi itu adalah keluarga terdekat dari perempuan itu; ke tiga, ibnu Abbas yang menyatakan saksi

itu adalah orang besar, terdekat kepada raja, dan bijaksana; ke empat, Abu Ja‟far an-Nuhas yang

mengatakan saksi itu adalah orang yang berakal, bijaksana, diajak musyawarah raja, dan selalu

memberikan pendapatnya; ke lima, Al-Qurthubi menyatakan bahwa sakasi itu adalah orang yang

bijak, ahli hikmat, berakal budi tinggi, selalu diajak musyawarah raja tentang hal-hal yang penting,

dan termasuk keluarga istri raja. Al Qurthubi juga menyatakan saksi itu masuk ke dalam rumah

bersama Wazir besar dan seketika dimintai pendapatnya. Saksi itu berkata “Saya mendengar ada

ribut-ribut di dalam rumah seketika saya akan masuk, saya dengar dari belakang pintu dan saya

dengar juga ada baju yang koyak. Tetapi saya tidak tahu bagaimana keadaan sebenarnya. Cuma

saya ambil saja kesimpulan: kalau baju yang robek di depan, berarti kau yang benar, hai

perempuan! kalau dan jika baju yang robek di belakang, berarti kau yang benar, hai

Yūsuf!mendengar perkataan orang budiman itu, mereka memperhatikan baju Yūsuf dan ternyata

robek dibelakang (Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 216-218)

Page 94: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

26. Yūsuf berkata: "Dia menggodaku untuk menundukkan diriku

(kepadanya)", dan seorang saksi dari keluarga wanita itu memberikan

kesaksiannya:"Jika baju gamisnya koyak di muka, maka wanita itu

benar dan Yūsuf termasuk orang-orang yang dusta.232

27. Dan jika baju gamisnya koyak di belakang, maka wanita itulah

yang dusta, dan Yūsuf termasuk orang-orang yang benar."233

28. Maka tatkala suami wanita itu melihat baju gamis Yūsuf koyak di

belakang berkatalah dia: "Sesungguhnya (kejadian) itu adalah

diantara tipu daya kamu, sesungguhnya tipu daya kamu adalah

besar."234

29. (Hai) Yūsuf : "Berpalinglah dari ini[751]235

, dan (kamu Hai

isteriku) mohon ampunlah atas dosamu itu, karena kamu

sesungguhnya termasuk orang-orang yang berbuat salah."236

Meski telah ditutup rapat-rapat, namun hubungan antar Zulaikha

dan Yūsuf lama kelamaan diketahui oleh orang lain dan berubah

menjadi rahasia umum yang mudah tersebar.237

Hal ini terjadi karena

kebiasaan istri-istri penguasa Mesir lebih sering menghabiskan waktu

dengan cara bertamu dari satu tempat ke tempat lain dan

membicarakan hal-hal yang kurang berguna seperti dalam hal pakaian,

perhiasan, kekayaan, dan suami. Selain itu, banyaknya pelayan,

pengasuh dan dayang-dayang di istana yang memiliki berbagai

karakter juga mempermudah tersebarnya rahasia yang telah ditutup

232

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 352 233

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 352 234

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 352 235

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 352, [751] Maksudnya: rahasiakanlah

Peristiwa ini. 236

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 352 237

Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifatil Qur‟ânil „Adzîm, 1995, 674

Page 95: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

rapat. Perasaan dengki kepada perempuan lain yang dirasa menjadi

saingan dalam hal kecantikan atau kedudukan menyebabkan berita

buruk lebih mudah tersiar.238

Saat itu, Zulaikha menjadi buah bibir masyarakat, khususnya di

kalangan para wanita dan istri-istri para pembesar kerajaan Mesir.

Hal itu membuat kewibaan Zulaikha merosot dalam pandangan

masyarakat, terutama kaum wanita yang melihat tindakan Zulaikha

merupakan kesalahan besar, mengingat Zulaikha adalah istri seorang

pejabat terpandang.239

Allah menggambarkan peristiwa itu dalam

firman-Nya berikut:

30. dan wanita-wanita di kota berkata: "Isteri Al „Azis [752240

]

menggoda bujangnya untuk menundukkan dirinya (kepadanya),

sesungguhnya cintanya kepada bujangnya itu adalah sangat

mendalam. Sesungguhnya Kami memandangnya dalam kesesatan

yang nyata."241

238

Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 221-222 239

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

426 240

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 352, [752] Al „Azis sebutan bagi raja di

Mesir.

241 Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 352

Page 96: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

Maka untuk membela kehormatan dirinya dan menutup

rahasianya, Zulaikha mengundang istri para penguasa dan istri orang-

orang terkemuka untuk hadir dalam jamuan makan di rumahnya.242

Zulaikha menyediakan hidangan aneka buah yang dilengkapi dengan

pisau yang tajam untuk mengupasnya.243

Ketika wanita-wanita

tersebut mengupas buah-buahan dengan pisau yang tajam tersebut,

Zulaikha menyuruh Yūsuf keluar dan berlalu di hadapan para tamu

undangannya.244

Ketahan-malangan tetap dimiliki Yūsuf setelah difitnah merayu

istri tuannya dan diminta untuk merahasiakan peristiwa yang terjadi

setelah Yūsuf terbukti tidak bersalah dengan menuruti perintah istri

tuannya yang memintanya keluar dan berlalu di depan para wanita

yang menjadi tamu kehormatan Zulaikha.245

Semua wanita yang hadir

terperanjat dan langsung terpesona dengan ketampanan Yūsuf,

sehingga tanpa disadari para wanita yang hadir saat itu, telah mengiris

jari-jari tangan mereka dengan pisau pemotong buah yang mereka

pegang.246

Allah menggambarkan peristiwa itu dalam firman-Nya

berikut:

242

Muhammad bin Ahmad bin Iyas, Badāi‟uz Zuhûr fî Waqôi‟ud Duhūr,Tth, 96 243

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

429 244

Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 223 245

Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifatil Qur‟ânil „Adzîm, 1995, 675 246

Muhammad bin Ahmad bin Iyas, Badāi‟uz Zuhûr fî Waqôi‟ud Duhūr,Tth, 97

Page 97: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

31. Maka tatkala wanita itu (Zulaikha) mendengar cercaan mereka,

diundangnyalah wanita-wanita itu dan disediakannya bagi mereka

tempat duduk, dan diberikannya kepada masing-masing mereka

sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata

(kepada Yūsuf ): "Keluarlah (nampakkanlah dirimu) kepada mereka".

Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada

(keelokan rupa) nya, dan mereka melukai (jari) tangannya dan

berkata: "Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia.

Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah Malaikat yang mulia."247

Ayat 31 menggambarkan kekayaan dan kedudukan sosial yang

maju dan beradab saat itu. Hal itu terbukti dengan adanya pembantu-

pembantu yang melayani para tamu, tetapi juga dari cara dan tempat

makan yang mereka gunakan. Mereka duduk di kursi-kursi bersandar

dengan santai. Ada juga meja-meja tempat menghidangkan makanan

dan mereka menggunakan pisau untuk memotong makanan yang

dihidangkan. Di sisi lain, meskipun wanita itu kaya dan memiliki

pembantu-pembantu selain Yūsuf, dia menyiapkan sendiri dengan

alasan jamuan tersebut adalah jamuan istimewa dan memiliki tujuan

tertentu.

Setelah Yūsuf berlalu dan hilang dari pandangan, para wanita

kaget dan baru sadar kalau mereka telah mengiris tangannya sehingga

terluka dan sakit. Dari peristiwa tersebut, bisa diketahui bahwa

247

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 352

Page 98: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

ternyata meskipun berpredikat sebagai istri-istri pembesar Mesir dan

menjadi tamu kehormatan, mereka mudah kagum dan lupa diri akan

jati diri mereka sebagai seorang wanita terhormat hanya karena

ketampanan atau kecantikan seseorang. Mereka juga menilai

seseorang bisa dikatakan ideal hanya dari segi fisik. Memang,

seseorang yang diliputi oleh rasa takut dan kagum seringkali

melakukan hal-hal yang tidak disadarinya. Menurut Fakhrudin ar-Razi

sebagaimana dikutip oleh M Quraish Syihab mengatakan bahwa

“Ketampanan wajah Yūsuf dan cahaya kenabian yang menghiasi

kepribadian Yūsuf sehingga menjadikan Yūsuf berwibawa

menjadikan alasan utama para undangan terpesona pada Yūsuf.”248

Melihat peristiwa kekaguman tamu-tamu kehormatannya itu,

Zulaikha memanfaatkan situasi tersebut untuk membela dirinya yang

telah jatuh di pandangan mereka. Dia membenarkan dirinya yang telah

jatuh cinta dan menggoda Yūsuf agar tunduk kepadanya. Dia merasa

tidak pantas untuk disalahkan apalagi menjadi buah bibir masyarakat.

Dia bisa membuktikan dengan mengadakan jamuan makan khusus

para wanita dan menghadirkan Yūsuf di tengah-tengahnya, sehingga

membuat para wanita terpesona dan mengiris tangan mereka sendiri.

248

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

431

Page 99: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

Dengan lantang dia mengatakan kepada wanita-wanita yang hadir saat

itu,249

sebagaimana firman Allah swt berikut:

32. Wanita itu berkata: "Itulah Dia orang yang kamu cela aku karena

(tertarik) kepadanya, dan Sesungguhnya aku telah menggoda dia

untuk menundukkan dirinya (kepadaku) akan tetapi dia menolak. dan

sesungguhnya jika dia tidak mentaati apa yang aku perintahkan

kepadanya, niscaya dia akan dipenjarakan dan dia akan termasuk

golongan orang-orang yang hina."250

Mendapat ancaman Zulaikha tersebut, Yūsuf tetap teguh dan

memilih penjara daripada mengikuti kehendak Zulaikha. Baginya

penjara lebih baik daripada berkumpul dengan orang-orang yang lupa

dengan keberadaan Tuhannya.251

Keteguhan hati Yūsuf menunjukkan

bahwa ternyata masih ada kemerdekaan hati meskipun berstatus

sebagai seorang hamba sahaya. Hal ini berbeda dengan keadaan hati

Zulaikha yang berstatus sebagai istri raja dan telah terkekang jiwanya

hanya karena hawa nafsu. Penolakan seorang hamba sahaya terhadap

perintah majikannya adalah penghinaan. Hal yang sama juga bisa

terjadi pada penguasa yang merasa dihina dan sakit hati sehingga dia

akan mudah untuk mengatur siasat untuk mencelakakannya.

249

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

432-433 250

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 353 251

M.Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

434-435

Page 100: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

Yūsuf yang berpendirian kuat, lebih memilih penjara daripada

menuruti perintah istri tuannya yang dilarang agama dengan alasan

untuk mempertahankan kemerdekaan jiwanya.252

Pilihan bahwa

penjara lebih baik bagi Yūsuf terungkap dalam sebuah doanya yang

diabadikan Allah swt. dalam firman-Nya berikut:

33. Yūsuf berkata: "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai

daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. dan jika tidak Engkau

hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung

untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk

orang-orang yang bodoh."253

Yūsuf sadar jika dirinya tidak menjauh dari para wanita yang

menggoda, tentu dirinya akan cenderung memenuhi ajakan mereka.

Karena itu, penjara bagi Yūsuf merupakan satu-satunya jalan untuk

menghindari perangkap maksiat yang dapat melupakan dirinya dari

Tuhannya. Doa Yūsuf yang meminta perlindungan kepada Allah

melalui penjara dikabulkan Allah.254

Terkabulnya doa Yūsuf tertuang

dalam firman Allah berikut:

252

Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifatil Qur‟ânil „Adzîm, 1995, 675 253

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 353 254

Ahmad Showî al-Malik, Khāsyiyah ṣowî „Ala Tafsîr Jalālain,Tth, 242

Page 101: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

34. Maka Tuhannya memperkenankan doa Yūsuf dan Dia

menghindarkan Yūsuf dari tipu daya mereka. Sesungguhnya Dia-lah

yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui.255

Meskipun Al-„Azis dan Zulaikha beserta orang-orang terdekat di

lingkungan kediaman pejabat Mesir mengetahui kebenaran dan

kejujuran Yūsuf, namun untuk menutupi rahasia kejelekan moral istri

Al-„Azis dan juga agar peristiwa tersebut tidak menjadi bahan

pembicaraan yang berlarut-larut dalam masyarakat luas,256

serta untuk

membersihkan nama baik keluarga dan kerajaan sehingga rakyat tetap

percaya terhadap pemerintah, maka timbullah satu fikiran di kalangan

para pembesar kerajaan untuk menyingkirkan Yūsuf. Kekhawatiran,

membuat para pembesar kerajaan mengambil keputusan untuk

menyingkirkan Yūsuf dengan menjebloskan dipenjara. Mereka

beralasan jika Yūsuf hanya disingkirkan dengan dipindahkan ke kota

lain dan istri-istri mereka ada yang mengetahui, istri-istri mereka

dikhawatirkan akan ikut tergila-gila kepada Yūsuf seperti halnya istri

Al-„Azis,.257

Dengan menjadikan Yūsuf sebagai kurban pertimbangan-

pertimbangan politik istana, pembesar-pembesar kerajaan pada saat itu

bisa menunjukkan kepada masyarakat luas, bahwa yang bersalah

dalam peristiwa memalukan itu adalah Yūsuf.258

Yūsuf memasuki

255

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 353 256

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

436 257

Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 227 258

Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 231

Page 102: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

penjara dengan hati yang ikhlas dan bahagia.259

Bagi Yūsuf, penjara

merupakan tempat yang aman untuk terbebas dari godaan Zulaikha

dan merupakan gerbang awal untuk mencapai kebebasan dan

kemenangan yang sempurna.260

Tragedi masuknya Yūsuf ke penjara

hanya digambarkan secara sekilas oleh Allah dalam firman-Nya

berikut:

35. Kemudian timbul pikiran pada mereka setelah melihat tanda-

tanda (kebenaran Yūsuf ) bahwa mereka harus memenjarakannya

sampai sesuatu waktu[753].261

5) Ketahan-malangan Yūsuf sebagai tahanan di penjara

Ketahan-malangan dimiliki Yūsuf dengan menganggap penjara

ternyata bukan tempat yang menghinakan dan menyeramkan baginya.

Selain itu, penjara ternyata tempat yang sangat baik bagi Yūsuf untuk

memulai tugas yang diamanahkan Allah berupa dakwah menyiarkan

ajaran agama kepada orang-orang yang berada dalam penjara tersebut

dengan pengetahuan yang dianugrahkan Allah kepadanya dan

259

Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifatil Qur‟ânil „Adzîm, 1995, 675 260

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

434 261

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 353 [753] Setelah mereka melihat

kebenaran Yūsuf , Namun demikian mereka memenjarakannya agar sapaya jelas bahwa yang

bersalah adalah Yūsuf ; dan orang-orang tidak lagi membicarakan hal ini.

Page 103: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

pribadinya yang mulia.262

Yūsuf bersama dua orang tahanan di dalam

penjara. Mereka adalah pemuda bekas pelayan raja yang bertugas

sebagai pengurus minuman raja dan pembuat roti. Kedua pemuda

tersebut bermimpi.263

Di dalam penjara, mereka mengetahui bahwa

Yūsuf adalah pemuda yang pandai, berakhlak mulia, taat beribadah

dan memiliki kejujuran yang tinggi, maka kedua pemuda itu

menceritakan mimpinya kepada bagi Yūsuf dan meminta untuk

mentakwilkan mimpi mereka.264

Kejadian masuknya Yūsuf ke penjara

bersama dengan dua orang pemuda dan hubungannya dengan

keduanya dijelaskan Allah dalam firman-Nya berikut:

36. Dan bersama dengan Dia masuk pula ke dalam penjara dua orang

pemuda[754].265

Berkatalah salah seorang diantara keduanya:

"Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku memeras anggur." Dan

yang lainnya berkata: "Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku

membawa roti di atas kepalaku, sebagiannya dimakan burung."

Berikanlah kepada kami ta'birnya; Sesungguhnya kami

memandangmu termasuk orang-orang yang pandai (mena'birkan

mimpi).266

262

Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 231 263

Ahmad Showî al-Maliki, Khāsyiyah ṣowî „Ala Tafsîr Jalālain,Tth, 243 264

M. Quraish Shihab. Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

437-438 265

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 354, [754] Menurut riwayat dua orang

pemuda itu adalah pelayan-pelayan raja; seorang pelayan yang mengurusi minuman raja dan yang

seorang lagi tukang buat roti dan keduanya dituduh bermaksud meracuni raja

266 Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 354

Page 104: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

Kedua orang pemuda menjalin persahabatan yang erat dengan

Yūsuf sehingga mereka saling memahami kepribadian masing-

masing. Mereka bertanya mengenai arti mimpi yang mereka alami.267

Pemuda yang pertama bermimpi memeras anggur, sementara pemuda

yang kedua bermimpi membawa roti di atas kepalanya dan sebagian

roti yang terdapat di atas kepalanya tersebut di makan burung.268

Sebelum menjawab pertanyaan mengenai tafsir mimpi kedua

orang pemuda tersebut, Yūsuf memperkenalkan kemampuan lain yang

telah diajarkan Allah. Yūsuf mengatakan bahwa dia mampu

mengenali jenis makanan yang akan diberikan kepada mereka berdua,

sebelum makanan itu sampai di hadapan mereka.269

Kemampuan

Yūsuf untuk melihat peristiwa-peristiwa yang cenderung akan terjadi

di masa depan dalam istilah modern saat ini disebut dengan

futurologi.270

Meskipun Yūsuf memiliki pengetahuan bisa melihat apa

yang belum terjadi, Yūsuf tidak lupa menyebut kebesaran Allah

bahwa ilmu yang dimilikinya hanyalah sedikit dari ilmu Allah yang

267

Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 231 268

Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifatil Qur‟ânil „Adzîm, 1995, 676 269

Ahmad Showî al-Maliki, Khāsyiyah ṣowî „Ala Tafsîr Jalālain,Tth, 243 270

Shane. H. G, Arti Pendidikan Bagi Masa Depan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2002, 15, Futurologi merupakan disiplin ilmu tentang penajaman data sebagai dasar untuk

pengambilan keputusan dari berbagai alternatif masa depan, termasuk konsekuensi yang mungkin

terjadi lihat. Pada prinsipnya futurologi mengkaji kecenderungan-kecenderungan di masa depan

dalam berbagai bidang kehidupan (misal bidang sosial, politik, ekonomi, pendidikan dan lain-lain)

yang mencakup “Masa depan yang mungkin terjadi” (possible future), “Masa depan yang

boleh/dapat terjadi” (probable future), dan “Masa depan yang diinginkan terjadi” (preferable

future)…..(H.A.R. Tilaar, Membenahi Pendidikan Nasional, Jakarta: Rineka Cipta, 2002, 25 )

Page 105: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

diberikan kepadanya.271

Hal ini digambarkan Allah dalam firman-Nya

berikut:

37. Yūsuf berkata: "Tidak disampaikan kepada kamu berdua makanan

yang akan diberikan kepadamu melainkan aku telah dapat

menerangkan jenis makanan itu, sebelum makanan itu sampai

kepadamu. yang demikian itu adalah sebagian dari apa yang

diajarkan kepadaku oleh Tuhanku. Sesungguhnya aku telah

meninggalkan agama orang-orang yang tidak beriman kepada Allah,

sedang mereka ingkar kepada hari kemudian.272

Melihat respon yang baik dari kedua temannya setelah Yūsuf

memperlihatkan kemampuannya menebak isi dulang pembawa

makanan, Yūsuf memanfaatkan kesempatan baik itu untuk berdakwah

dan memberitahukan keyakinan atau agamanya yang berbeda dengan

keyakinan masyarakat pada umumnya, yaitu agama tauhid.273

Allah

SWT menggambarkan dakwah Yūsuf kepada dua orang pemuda yang

bertanya mengenai tafsir mimpinya tersebut sebagai berikut:

271

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

439-440 272

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 354 273

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

441-443

Page 106: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

38. Dan aku pengikut agama bapak-bapakku Yaitu Ibrahim, Ishak dan

Ya'qub. tiadalah patut bagi kami (para Nabi) mempersekutukan

sesuatu apapun dengan Allah. yang demikian itu adalah dari karunia

Allah kepada kami dan kepada manusia (seluruhnya); tetapi

kebanyakan manusia tidak mensyukuri (Nya).274

Setelah menyampaikan dakwahnya, Yūsuf kemudian bertanya kepada

dua orang temannya tersebut:

39. Hai kedua penghuni penjara, manakah yang baik, tuhan-tuhan

yang bermacam-macam itu ataukah Allah yang Maha Esa lagi Maha

Perkasa?275

Kemudian Yūsuf melanjutkan perkataannya

40. Kamu tidak menyembah yang selain Allah kecuali hanya

(menyembah) nama-nama yang kamu dan nenek moyangmu membuat-

buatnya. Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun tentang nama-

nama itu. Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah

274

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 354 275

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 354

Page 107: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama

yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."276

Setelah itu, Yūsuf menafsirkan mimpi 2 pemuda tersebut. Tafsir

mimpi tentang memeras anggur, Yūsuf menafsirkan bahwa pemuda

tersebut akan bebas dan kembali menjadi pembantu raja, sebagai

tukang pembuat minuman.277

Sementara tentang mimpi pemuda yang

membawa roti di atas kepalanya dan dimakan burung, Yūsuf

menafsirkan bahwa pemuda tersebut tidak akan bebas, bahkan dia

akan dihukum salib dengan hukuman salib di tanah yang lapang,

sehingga sebagian kepalanya di makan burung.278

Peristiwa ini

diabadikan Allah dalam firman-Nya berikut:

41. Hai kedua penghuni penjara: "Adapun salah seorang diantara

kamu berdua, akan memberi minuman tuannya dengan khamar;

Adapun yang seorang lagi ia akan disalib, lalu burung memakan

sebagian dari kepalanya. telah diputuskan perkara yang kamu berdua

menanyakannya (kepadaku)."279

Setelah menjelaskan tafsir mimpi kedua pemuda itu, Yūsuf

meminta kepada salah satu pemuda yang akan bebas dan kembali

276

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 354 277

Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 235 278

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

450 279

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 355

Page 108: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

menjadi pembantu raja agar menjelaskan kepada rajanya bahwa di

penjara ada seseorang yang dipenjara secara tidak adil.280

Meskipun

Yūsuf merasa ikhlas menerima keputusan dimasukkan ke dalam

penjara dan sejak awal Yūsuf berpikir bahwa ketidakadilan telah

menimpa dirinya, akan tetapi dengan kejernihan hatinya sehingga dia

bisa merasakan cinta Allah kepada dirinya dengan menjaga dan

menyelamatkan Yūsuf dari godaan istri-istri pembesar kerajaan,

ditambah lagi dengan semua yang terjadi adalah ketentuan Allah

untuk dirinya yang tentunya lebih banyak memberikan hikmah untuk

kebaikan dirinya.

Setelah pemuda itu bebas dan kembali menjadi pembantu raja, dia

lupa dengan pesan yang disampaikan Yūsuf.281

Hal itu membuat

Yūsuf semakin lama tinggal di penjara, apalagi Yūsuf saat itu menjadi

tahanan politik sehingga tidak mempunyai batasan waktu sampai

kapan dia di penjara. Yūsuf bisa keluar dari penjara jika suasana

politik sudah berubah.282

Yūsuf berada di penjara tujuh tahun.283

Peristiwa itu dijelaskan Allah swt dalam firman-Nya:

280

Muhammad bin Ahmad bin Iyas, Badāi‟uz Zuhûr fî Waqôi‟ud Duhūr,Tth, 99 281

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

451-452 282

Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 238 283

Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifatil Qur‟ânil „Adzîm, 1995, 679

Page 109: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

42. Dan Yūsuf berkata kepada orang yang diketahuinya akan selamat

diantara mereka berdua: "Terangkanlah keadaanku kepada tuanmu."

Maka syaitan menjadikan dia lupa menerangkan (keadaan Yūsuf)

kepada tuannya. karena itu tetaplah dia (Yūsuf) dalam penjara

beberapa tahun lamanya.284

Selang 2 tahun setelah dibebaskannya juru

minum,285

raja bermimpi dan mimpinya membuatnya kaget dan

wajahnya kelihatan gelisah.286

Allah menetapkan mimpi yang dialami

raja sebagai sarana untuk mengeluarkan Yūsuf dari penjara secara

terhormat dan terpandang.287

Mimpi itu terus menghantui pikiran raja

hingga berhari-hari. Untuk menenangkan pikiran dan menafsirkan

mimpinya, sang raja kemudian memanggil orang-orang terkemuka di

Mesir seperti para penafsir mimpi, cendikia, dan orang-orang

kepercayaannya.288

Dalam firman Allah disebutkan:

43. Raja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya):

"Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang

gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus

dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang

284

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 355 285

Lembaga al-Kitab, kejadian 41:1 286

Ahmad Showî Al-Maliki, Khāsyiyah ṣowî „Ala Tafsîr Jalālain,Tth,, 244 287

M. Nasib ar-Rifa‟i, M. Nasib ar-Rifa‟i, Taisiru al-Aliyyul Qadir li Iḥtishari Tafsir Ibnu

Katsir,1999, 859 288

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

453-454

Page 110: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

kering." Hai orang-orang yang terkemuka: "Terangkanlah kepadaku

tentang ta'bir mimpiku itu jika kamu dapat mena'birkan mimpi."289

Namun dari sekian banyak orang yang dipanggil raja, tidak ada

satupun yang mampu menafsirkan mimpinya.290

Mengenai

ketidakmampuan orang-orang yang dianggap pintar dalam

menafsirkan mimpi oleh raja tersebut difirmankan Allah sebagai

berikut:

44. Mereka menjawab: "(Itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan

Kami sekali-kali tidak tahu menta'birkan mimpi itu."291

Penuang minuman tersebut akhirnya ingat pada Yūsuf yang masih

berada di penjara. Dia baru sadar kalau di dalam penjara ada orang

yang sangat jujur dan pandai dalam menafsirkan mimpi.292

Dia

kemudian meminta raja agar dia diutus untuk mendatangi orang yang

pandai menafsirkan mimpi itu. Karena sudah tidak ada lagi yang

mampu menafsirkan mimpinya, akhirnya raja mengizinkannya untuk

289

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 356 290

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

455 291

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 356 292

Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 240

Page 111: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

menemui Yūsuf.293

Tidak lama kemudian, dia segera berangkat ke

penjara dengan ditemani beberapa prajurit. Setelah sampai di penjara

dan menemui Yūsuf, dia kemudian menceritakan maksud

kedatangannya, yaitu untuk bertanya mengenai mimpi yang dialami

rajanya.294

Peristiwa ini dijelaskan Allah dalam firman-Nya berikut:

45. Dan berkatalah orang yang selamat diantara mereka berdua dan

teringat (kepada Yūsuf) sesudah beberapa waktu lamanya: "Aku akan

memberitakan kepadamu tentang (orang yang pandai) mena'birkan

mimpi itu, maka utuslah aku (kepadanya)."295

46. (Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yūsuf dia berseru): "Yūsuf,

hai orang yang amat dipercaya, terangkanlah kepada kami tentang

tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh

ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang

hijau dan (tujuh) lainnya yang kering agar aku kembali kepada

orang-orang itu, agar mereka mengetahuinya."296

Meskipun Yūsuf mengetahui pelayan itu telah lalai dengan

amanah yang telah dia titipkan untuk disampaikan kepada raja, Yūsuf

tidak menganggap itu sebagai masalah.297

Yūsuf langsung

293

Ahmad Showî Al-Maliki, Khāsyiyah ṣowî „Ala Tafsîr Jalālain,Tth, 245 294

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

456-457 295

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 355 296

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 355 297

Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifatil Qur‟ânil „Adzîm, 1995, 680

Page 112: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

menafsirkan mimpi raja tersebut,298

sebagaimana yang diabadikan

Allah dalam firman-Nya berikut:

47. Yūsuf berkata: "Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya)

sebagaimana biasa; Maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu

biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan.299

48. Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang sangat sulit,

yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya

(tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan.300

49. Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia

diberi hujan (dengan cukup) dan dimasa itu mereka memeras

anggur."301

b. Buah dari Ketahan-Malangan Yūsuf

Buah dari ketahan-malangan Yūsuf berawal dari pelayan yang

kembali menghadap raja dengan membawa tafsir mimpinya.302

Dia

melaporkan hasil dari tafsir mimpinya sebagaimana disampaikan Yūsuf,

bahwa akan terjadi tujuh panen yang berlimpah, kemudian diikuti tujuh

panen yang sedikit, dan kemudian ada tahun yang penuh dengan hujan.303

298

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

458-460 299

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 355 300

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 356 301

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 356 302

Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifatil Qur‟ânil „Adzîm, 1995, 682 303

Ahmad Showî Al-Maliki, Khāsyiyah ṣowî „Ala Tafsîr Jalālain,Tth, 245

Page 113: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

Oleh karena itu, Yūsuf menyarankan agar selama tujuh tahun di musim

panen dilakukan persiapan dengan menghemat pemakaian hasil panen dan

menyimpan hasil panen yang berupa gandum dalam keadaan tetap

bersama tangkainya.304

Raja merasa kagum terhadap kemampuan dan

keberanian Yūsuf dalam menafsirkan mimpi raja serta saran yang

disampaikannya.305

Akhirnya, raja mengutus panglimanya untuk

menjemput Yūsuf di penjara dan meminta Yūsuf untuk menghadapnya.

Yūsuf menolak dan meminta keadilan raja untuk menyelesaikan

masalahnya dengan Zulaikha terlebih dahulu.306

Dengan demiikian buah

dari ketahan-malangan Yūsuf adalah pengembalian nama baik Yūsuf.

Keinginan sang raja untuk bertemu Yūsuf dan penolakan Yūsuf serta

tuntutan keadilan atas dirinya digambarkan Allah SWT dalam firman-Nya

berikut:

50. raja berkata: "Bawalah dia kepadaku." Maka tatkala utusan itu

datang kepada Yūsuf, berkatalah Yūsuf : "Kembalilah kepada tuanmu

dan tanyakanlah kepadanya bagaimana halnya wanita-wanita yang

telah melukai tangannya. Sesungguhnya Tuhanku, Maha mengetahui

tipu daya mereka."307

304

M. Nasib ar-Rifa‟i, M. Nasib ar-Rifa‟i, Taisiru al-Aliyyul Qadir li Iḥtishari Tafsir Ibnu

Katsir,1999, 860 305

Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 243 306

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

461 307

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 356

Page 114: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

Ketika utusan raja pulang dan menghadap raja tanpa membawa

Yūsuf, serta setelah raja mengetahui alasan penolakan dan permintaan

Yūsuf, akhirnya raja mengabulkan permintaan Yūsuf dengan mengusut

masalah yang terjadi antara Yūsuf dan Zulaikha.308

Permintaan Yūsuf

tersebut menunjukkan bahwa Yūsuf ingin bebas dengan cara terhormat.

Adapun alasan yang melatarbelakanginya antara lain pertama sebagai

orang yang tidak bersalah, orang akan tetap menganggap Yūsuf sebagai

orang yang bersalah jika namanya tidak dibersihkan terlebih dahulu.

Kedua, orang akan menganggap kebebasan Yūsuf sebagai imbalan

keberhasilannya menjelaskan makna mimpi raja. Ketiga, timbulnya fitnah

lagi ketika raja belum mengetahui duduk permasalahan Yūsuf dan

kejujurannya.309

Untuk mengusut masalah yang terjadi antara Yūsuf dan Zulaikha,

Raja memanggil para wanita yang terluka tangannya karena terpesona

melihat ketampanan Yūsuf.310

Pengadilan untuk mengungkap kebenaran

Yūsuf dipimpin langsung oleh raja dan digambarkan Allah swt. dalam

firman-Nya berikut:

308

Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 245 309

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

461 310

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

462

Page 115: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

51.Raja berkata (kepada wanita-wanita itu): "Bagaimana

keadaanmu[755311

] ketika kamu menggoda Yūsuf untuk menundukkan

dirinya (kepadamu)?" mereka berkata: "Maha sempurna Allah, Kami

tiada mengetahui sesuatu keburukan dari padanya". berkata isteri Al

„Azis: "Sekarang jelaslah kebenaran itu, akulah yang menggodanya untuk

menundukkan dirinya (kepadaku), dan sesungguhnya dia termasuk orang-

orang yang benar."312

Dengan pengakuan wanita-wanita yang pernah terluka tangannya dan

Zulaikha, maka raja memutuskan Yūsuf tidak bersalah dan dibebaskan dari

hukuman penjara. Berita tentang keputusan raja yang membebaskan Yūsuf

tersebar di saentro kota Mesir dan sampai pula di telinga Yūsuf yang

masih meringkuk di dalam penjara.313

Mendengar keputusan itu, Yūsuf

berkata sebagaimana yang difirmankan Allah swt. berikut:

311

[755] Yang dimaksud dengan keadaanmu ialah pendapat wanita-wanita itu tentang Yūsuf

As. apakah dia terpengaruh oleh godaan itu atau tidak.

312 Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 356

313 M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

463-467

Page 116: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

52. (Yūsuf berkata): "Yang demikian itu agar dia (Al „Azis ) mengetahui

bahwa sesungguhnya aku tidak berkhianat kepadanya di belakangnya, dan

bahwasanya Allah tidak meridhai tipu daya orang-orang yang

berkhianat.314

53. dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena

sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu

yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha

Pengampun lagi Maha Penyanyang.315

Setelah memenuhi permintaan Yūsuf dan memutuskan Yūsuf tidak

bersalah, raja memanggil kembali Yūsuf untuk segera menghadapnya.316

Raja mengutus panglimanya untuk menjemput Yūsuf yang masih berada

di dalam penjara. Setelah panglima menemui Yūsuf dan menceritakan

semua titah raja serta keputusan perkaranya, Yūsuf bersedia untuk dibawa

menghadap raja.317

Setelah raja bertemu dengan Yūsuf, bercakap-cakap

dan kembali bertanya tentang mimpinya, raja dapat menyimpulkan bahwa

selain pandai Yūsuf memiliki karakter yang lembut, santun, ramah, dan

bijak. Oleh, karena itu, raja mengangkat Yūsuf sebagai pejabat kerajaan

yang memiliki kedudukan tinggi.318

Allah menggambarkan pertemuan

Yūsuf dengan raja dalam firman-Nya berikut:

314

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 356 315

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 357 316

Ahmad Showî Al-Maliki, Khāsyiyah ṣowî „Ala Tafsîr Jalālain,Tth, 246 317

Muhammad bin Ahmad bin Iyas, Badāi‟uz Zuhûr fî Waqôi‟ud Duhūr,Tth, 99 318

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

468-469

Page 117: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

54. Dan raja berkata: "Bawalah Yūsuf kepadaku, agar aku memilih dia

sebagai orang yang rapat kepadaku". Maka tatkala raja telah bercakap-

cakap dengan dia, dia berkata: "Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini

menjadi seorang yang berkedudukan tinggi lagi dipercayai pada sisi

kami".319

Ketika Yūsuf diminta raja memilih jabatan yang bisa memberikan

manfaat bagi rakyat Mesir, Yūsuf memilih agar ia ditugaskan untuk

menjadi bendahara kerajaan.320

Yūsuf memilih jabatan itu karena

keikhlasannya untuk semata-mata hanya mengharap ridha Allah dengan

mendapat kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang ada di dalam

dirinya berupa rasa percaya diri dan mampu memikul tanggung jawab.321

Sedangkan potensi yang terdapat dalam diri Yūsuf itulah yang menjadi

syarat utama memikul jabatan tinggi itu. Selain itu, Yūsuf juga merasa

bahwa pekerjaan sebagai bendaharawan negara itu sangat berat dan tidak

sembarang orang bisa melakukannya.322

Dengan demikian, bisa diketahui

bahwa Yūsuf tidak menginginkan penghormatan dan kebesaran tanpa

pekerjaan yang seimbang.

319

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 357 320

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

470-471, untuk menjadi bendaharawan yang merupakan kehormatan tertinggi di Mesir dengan

alasan bendahara merupakan penguasa dan pengelola kekayaan negara, Yūsuf harus melewati

berbagai pengalaman pahit dalam perjalanan hidupnya yang antara lain mendapat gangguan dari

saudara-saudaranya sendiri, dilempar ke dalam sumur, terdampar ke negeri yang jauh sebagi

budak, mendapat rayuan dan fitnah dari wanita cantik, serta berada di dalam penjara selama

bertahun-tahun yang kurang lebih tujuh tahun.( M.Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan,

Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001, 376) Berbagai pengalaman pahit yang merupakan ujian

hidup, menjadikan Yūsuf sebagai pribadi yang teguh, kuat dan matang dalam menghadapi

rintangan dan kesulitan hidup sehingga Yūsuf sanggup menjadi bendahara sebuah kerajaan besar

(Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 5) 321

Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 5 322

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

472

Page 118: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

Keberanian Yūsuf untuk memilih jabatan itu juga berawal dari raja

yang terlebih dahulu mengeluarkan pernyataan bahwa Yūsuf mendapat

kedudukan yang mulia di sisi raja.323

Oleh karena itu, Yūsuf yang memilih

jabatan dan raja yang menyetujuinya. Lebih lanjut lagi, Ibnu Su‟ud

mengatakan dalam tafsirnya sebagaimana dikutip oleh Hamka bahwa

“Yūsuf yang memilih jabatan adalah kehendak Allah, sedangkan fungsi

raja hanyalah sebagai alat penyalur kehendak Allah, dengan menyetujui

permintaan Yūsuf.”324

Dengan demikian, manusia diperbolehkan meminta

pekerjaan dan tanggung jawab dengan syarat sanggup menanggung

resikonya apalagi penguasanya adalah orang-orang yang zalim. Jawaban

Yūsuf dijelaskan Allah swt dalam firman-Nya:

55. Berkata Yūsuf: "Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir);

Sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi

berpengetahuan".325

Keinginan raja untuk menjadikan Yūsuf sebagai pejabat tinggi

kerajaan merupakan rahmat dari Allah swt yang diberikan kepada Yūsuf

sebagai balasan ketahan-malangan Yūsuf dalam menghadapi cobaan serta

323

Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 6 324

Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 6 325

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 357

Page 119: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

mampu berpaling dari segala godaan hawa nafsu dan bisikan syaitan.326

Anugrah itu disebutkan dalam firman-Nya:

56. Dan demikianlah Kami memberi kedudukan kepada Yūsuf di negeri

Mesir; (dia berkuasa penuh) pergi menuju kemana saja ia kehendaki di

bumi Mesir itu. Kami melimpahkan rahmat Kami kepada siapa yang Kami

kehendaki dan Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang

berbuat baik.327

57. Dan sesungguhnya pahala di akhirat itu lebih baik, bagi orang-orang

yang beriman dan selalu bertakwa.328

326

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

473-477 327

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 357 328

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 357

Page 120: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

BAB IV

IMPLEMENTASI KONSEPTUAL ‘IBRAH KISAH NABI YŪSUF AS

DALAM PENDIDIKAN

A. Mimpi

1. Urgensi Mimpi

Al-Thabari sebagaimana dikutip Miftahul Huda menyatakan bahwa

mimpi berarti tanda pengetahuan tentang hakikat (idrâk haqîqah) terhadap

apa yang pernah dilihat waktu terjaga.329

Menurut Freud, mimpi adalah apa

yang terpendam di bawah sadar (Onderbewustzin) dan timbul kembali

keluar dari lapis jiwa.330

Mimpi secara majazi merupakan cita-cita di masa yang akan

datang.331

Mimpi merupakan mesin penggerak manusia. Hanya orang yang

memiliki mimpi yang mampu bertahan hidup dalam ujian yang ringan

maupun berat. Mimpi diperlukan untuk pengontrol. Artinya, seseorang

dengan mimpinya berusaha merencanakan dan menetapkan tujuan hidup di

masa depan, sehingga dapat memberikan alternatif-alternatif tindakan yang

terbaik. Alternatif yang dapat dipilih adalah alternatif diantara berbagai

kemungkinan yang ditawarkan oleh masa depan. Tanpa mimpi, seseorang

tidak akan memiliki kemajuan, kelangsungan hidup dan masa depan.332

Di

329

Miftahul Huda dan Muhammad Idris, Nalar Pendidikan Anak. Jogjakarta: Ar-Ruz Media,

2008 160 330

Sumadi Suryabrata, Psikologi Kepribadian, Jakarta: Rajawali, 1990, 34

331 Widyo Nugroho, Ilmu Budaya Dasar, Jakarta: Universitas Gunadarma, 1996, 182

332 Widyo Nugroho, Ilmu Budaya Dasar, 1996, 183

Page 121: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

dalam kisah Yūsuf, mimpi menjadi sarana utama Nabi Ya‟qub untuk

membimbing Yūsuf. Dalam menapaki suka duka perjalanan hidupnya,

mimpi itulah yang menyebabkan Nabi Ya‟kub bertahan meskipun

penglihatannya menjadi sangat terganggu.

Adanya dorongan kebutuhan hidup dalam kehidupan sehari-hari,

maka manusia mempunyai mimpi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.333

Sehubungan dengan kebutuhan-kebutuhan manusia itu, Abraham Maslow

mengkategorikan kebutuhan manusia menjadi lima macam yang merupakan

lima harapan manusia, yaitu:

a. Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup (survival)

b. Harapan untuk memperoleh keamanan (safety)

c. Harapan untuk memiliki hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai

(being loving and love)

d. Harapan untuk memperoleh status atau diterima atau diakui lingkungan

(status)

e. Harapan untuk memperoleh perwujudan dan cita-cita (self-actualization)

334

Hakikat mimpi Nabi Yūsuf bukan sekedar harapan untuk memperoleh

kelangsungan hidup (survival), keamanan (safety), memiliki hak dan

333 Widyo Nugroho, Ilmu Budaya Dasar, 1996, 184

334 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rajawali, 2012, 64

Page 122: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

kewajiban untuk mencintai dan dicintai (being loving and love),

memperoleh status atau diterima atau diakui lingkungan (status), tetapi masa

depan yang gemilang. Hal ini diketahui dari pemahaman Nabi Ya‟qub

sebagai seorang nabi yang mengerti tabir mimpi anaknya, yaitu 11 bintang

berarti 11 saudara, matahari adalah bapak, dan rembulan adalah ibu.335

Mimpi tersebut menunjukkan bahwa Yūsuf nantinya akan mendapat

anugrah besar dengan menjadi manusia mulia dan terhormat dalam

pandangan Allah swt dan manusia, yaitu menjadi nabi Allah.336

Yūsuf

ternyata tidak hanya sekedar mimpi tetapi ternyata diberi Allah

kelangsungan hidup (survival), keamanan (safety), memiliki hak dan

kewajiban untuk mencintai dan dicintai (being loving and love),

memperoleh status atau diterima atau diakui lingkungan (status), dan masa

depan yang gemilang.

Dalam perspektif pendidikan, peran pendidik dalam mewujudkan

“mimpi” peserta didik adalah menumbuhkan kesadaran untuk meraih masa

depan yang cerah melalui mimpi. Pendidik juga berperan sebagai fasilitator

bagi mereka dengan memberikan kesadaran dan motivasi mengenai makna

belajar dalam kehidupannya. Pendidik juga memberikan pengalaman

belajar kehidupan kepada peserta didik dan mendampinginya untuk meraih

335

Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifâtil Qur‟anil „Adzîm, Kudus: Menara Kudus, 1995, 662,

dalam stam (sejarah keturunan), nama anak perempuan tidak dihitung, karena anak dari anak

perempuan adalah keturunan dari ayah suami anak perempuan itu (Hamka,Tasir Al-

Azhar,1988,189. Menurut al-Thabari “Sebelas bintang maksudnya adalah al-Harthan, al-Thâriq,

al-Dhayyâl, Qâbis, Masybah, Dzarûh, Dzu al-kanafât, Dzu al-Qar, Falîq, Wathaq,dan „Amûdain

(Abu Ja‟far Muhammad bin Jarir al-Thabari, Tafsir al-Tabari Jami‟ul Bayan, Beirut: dar al-Fikr,

1978, 122 336

M.Quraish Shihab, M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah, Pesan, Kesan, dan Keserasian

al-Qur‟an Vol 4, Jakarta: Lentera Hati, 2001, 384-388

Page 123: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

cita-cita hidup. Adapun peserta didik berperan sebagai pelaku utama yang

memaknai proses pengalaman hidupnya sendiri. Pemahaman terhadap

pengalaman-pengalaman hidup yang disadari bermakna itu akan membekas

pada dirinya sampai dewasa nanti.

2. Dampak Positif Mimpi bagi Peserta didik

Al-Qurthubi sebagaimana dikutip Hamka mengartikan mimpi secara

hakiki merupakan hal yang mulia yang bisa terjadi pada nabi-nabi, rasul-

rasul dan orang-orang yang shalih.337

Yūsuf termasuk ke dalam golongan

ini. Adapun „ibrah mimpi Yūsuf antara lain, yaitu isyarat agar pendididk

menjernihkan hati peserta didik. Kejernihan hati merupakan kunci untuk

memperoleh mimpi-mimpi yang benar. Kejernihan hati juga kunci untuk

bisa merasakan kasih sayang Allah dan mendorong optimisme. Ketika

Yūsuf berpikir dengan kejernihan hatinya, dia bisa merasakan betapa Allah

cinta kepada dirinya. Cinta Allah membuat Yūsuf selalu merasa terjaga dan

terjamin masa depannya meski dia harus dimasukkan ke dalam penjara dan

ketidakadilan menimpanya. Selain itu, kasih sayang Allah kepada Yūsuf,

,juga Yūsuf rasakan ketika dia bisa berpikir bahwa semua yang terjadi

adalah ketentuan Allah untuk dirinya. 338

337 Hamka, Tafsîr Al-Azhar, jilid 12. Jakarta: Pustaka Panjimas, 1988, 173, setelah

Rasullullah wafat, wahyu tidak turun lagi, tetapi Mubasy-syirat, yaitu mimpi yang baik dan yang

benar, yang dimimpikan oleh orang shalih atau dimimpikan orang lain untuknya. Mimpi itu ada

tiga, yaitu mimpi dari Allah (mimpi yang bersifat rahmani, biasanya dialami oleh para nabi dan

merupakan wahyu), mimpi dari syaitan untuk menyusahkan pikiran, dan mimpi dari orang yang

terasa oleh seseorang di dalam hatinya sendiri ketika bangun (mimpi yang bersifat nafsani)

(Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 174-175) 338

Muhammad bin Ahmad bin Iyas, Badāi‟uz Zuhûr fî Waqôi‟ud Duhūr,Tth, 99

Page 124: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

Mimpi dalam kehidupan sehari-hari menjadi sebuah akselerator

pengembangan diri. Sikap optimis terhadap masa depan yang cerah dan

sikap yang proaktif berperan penting untuk mewujudkan mimpi menjadi

nyata. Oleh karena itu, peserta didik tidak cukup untuk dibimbing meraih

cita-cita tetapi lebih mendasar lagi yaitu dibimbing untuk bersama-sama

merumuskan cita-cita. Nabi Ya‟qub membimbing Yūsuf merumuskan cita-

cita dengan meyakinkan Yūsuf bahwa melalui mimpi itu Allah telah

mengistimewakannya dengan memilihnya menjadi seorang “Nabi” Allah di

masa depan.339

Ternyata perkataan Ya‟kub benar sebab Allah juga

memberikan kemampuan kepada Yūsuf berupa ilmu menafsirkan atau

menakwilkan mimpi sebagai mukjizatnya. Menafsirkan mimpi berarti

menyingkap rahasia dan makna yang terkandung dalam sebuah mimpi

berkaitan dengan kehidupan manusia atau masa depan seseorang. Yūsuf

menjadi seorang futurolog. Begitu juga, Allah akan menyempurnakan

kenikmatan hidupnya dengan berbagai kebahagiaan di dunia dan akhirat

sebagai tanda bahwa Allah Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.340

Kenikmatan tersebut antara lain kenikmatan kenabian sebagaimana yang

telah diterima ayah dan kakeknya sebagaimana firman Allah berikut:

339

Ahmad Showi al Maliki, Khasyiyah Showi „Ala Tafsîr Jalalain, Semarang: Toha Putera,

Tth, 235 340

M.Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

385

Page 125: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

6. Dan demikianlah Tuhanmu, memilih kamu (untuk menjadi nabi) dan

diajarkan-Nya kepadamu sebagian dari ta'bir mimpi-mimpi dan

disempurnakan-Nya nikmat-Nya kepadamu dan kepada keluarga Ya'qub,

sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada dua orang

bapakmu[743] sebelum itu, (yaitu) „Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya

Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.341

Mimpi mulia secara majazi akan muncul dalam diri peserta didik ketika

pendidik bisa memberikan perhatian kepada peserta didik dengan cara

sebagai berikut:

a. Memancing peserta didik mengungkapkan masalahnya, semua ide, dan

cita-citanya.

b. Menyediakan diri sebagai pendengar aktif dan sosok yang senang

mencarikan jalan keluar persoalan peserta didik secara cepat dan

mudah.

Ya‟qub sebagai pendidik juga memberikan perhatian kepada Yūsuf

dengan memancingnya untuk mengungkapkan masalahnya, menyediakan

diri sebagai pendengar aktif dan sosok yang senang mencarikan jalan keluar

sederhana bagi sekian banyak persoalan peserta didik yang bisa dipecahkan

secara cepat dan mudah. Mungkin bagi peserta didik seperti Yūsuf, solusi

341

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, Semarang: PT Grafindo, 1994, 348, [743]

Dimaksud bapak disini kakek dan ayah dari kakek.

Page 126: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

berupa merahasiakan mimpi yang Ya‟qub tawarkan merupakan yang

terbaik, tetapi lebih dari itu peserta didik akan senang ketika pendidik bisa

memahami dan berkenan terlibat dalam persoalan mereka.

Mimpi bisa dicapai peserta didik dengan berusaha menghilangkan

kegelisahannya dan mencari solusi untuk mengatasi perasaan

penasarannya/curiousity dengan bertanya kepada pendidik, dan

menggunakan pengalamannya. Peserta didik juga diharapkan melakukan

saran yang diterimanya untuk mengatasi masalah yang dihadapi dengan

berpikir positif. Hal yang sama telah dilakukan Yūsuf dengan

melaksanakan nasehat ayahnya untuk merahasiakan mimpinya sebagaimana

firman Allah swt berikut:

5. Ayahnya berkata: "Hai anakku, janganlah kamu ceritakan

mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar

(untuk membinasakan)mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang

nyata bagi manusia."342

B. Kasih Sayang

342

Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 348

Page 127: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

Dalam proses pendidikan, peran orang tua digantikan pendidik sehingga

kasih sayang menjadi syarat mutlak dalam membangun hubungan/interaksi

yang harmonis antara pendidik dan peserta didiknya.343

Kasih sayang

merupakan suatu penyerahan diri tanpa pamrih dari pendidik tanpa pamrih

kepada peserta didik, untuk mencapai tujuan pendidikan, yaitu

kedewasaan.344

Kasih sayang ditandai oleh adanya perasaan sayang,

mengasihi, mencintai, memperhatikan dan memberi tanpa memikirkan

balasan yang akan diperoleh.345

Semua pendidik idealnya sayang kepada peserta didiknya dan tidak

mau peserta didiknya mempunyai karakter yang buruk, tetapi ternyata

masih banyak pendidik yang hanya memberikan kasih sayang semu karena

keliru dalam memahami makna kasih sayang. Sebaiknya pendidik tidak

hanya menyatakan kasih sayang tetapi juga mendidik dengan menegur dan

memperingatkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan peserta didik

kemudian mengarahkan ke perilaku dan ucapan yang lebih baik. Teguran

tajam atas dasar kasih sayang telah dilakukan Ya‟qub setelah mengetahui

kebohongan anak-anaknya sebagaimana yang tersirat dalam firman Allah

swt berikut:

... ...

343

Jeanne Ellis Ormrod, Educational Psychology: Developing Learners,Boston: Pearson,

2011, 442 344

Uyoh Sadulloh dkk, Pedagogik:Ilmu Mendidik, Bandung: Alfabeta, 2014, 157 345

Uyoh Sadulloh dkk, Pedagogik:Ilmu Mendidik, 2014, 156

Page 128: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

18. … "Sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan

(yang buruk) itu..."346

Pendidik hendaknya bisa mencurahkan kasih sayang dan mendidik

secara tepat baik dalam kondisi marah atau kondisi biasa. Hal ini berarti

pendidik tidak berlebihan dalam memberikan kasih sayang kepada peserta

didiknya. Kasih sayang yang diberikan oleh pendidik secara tidak merata

akan membahayakan peserta didik. Mereka akan mudah menilai buruk

pendidik dan tidak menghargai pendidik.

Oleh karena itu, sudah sewajarnya pendidik menampakkan kasih

sayang kepada peserta didik bahwa kasih sayang yang diberikan adalah

untuk mendidik agar menjadi dewasa dalam kehidupan rohani (mental) dan

jasmani (fisik). Hal yang sama telah dilakukan Ya‟qub dengan lebih

mencurahkan kasih sayangnya kepada Yūsuf dan Benyamin yang masih

kecil sejak ibunya meninggal, meski ternyata tanpa disadari sikap Ya‟qub,

membuat iri dan dengki anak-anaknya yang lain sehingga mereka

menganggap bahwa Nabi Ya‟qub berada dalam kesesatan atau kekeliruan

yang nyata, yaitu tidak adil dalam membagi cinta dan kasih sayang kepada

putra-putranya.347

Kecemburuan terlihat dari pembicaraan saudara-saudara

Yūsuf yang mengungkapkan kecemburuan mereka kepada Yūsuf sampai

pada rencana jahat yang ingin mereka lakukan, yaitu membunuh Yūsuf.348

346

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 350 347

Muhammad bin Ahmad bin Iyas al Hanafi, Badāi‟uz Zuhûr fî Waqôi‟ud Duhūr,Tth, 92 348

Muhammad bin Ahmad bin Iyas al Hanafi, Badāi‟uz Zuhûr fî Waqôi‟ud Duhūr,Tth, 92

Page 129: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

Mereka merencanakan siasat jahat tersebut hanya untuk merebut cinta

ayahnya,.349

sebagaimana dijelaskan Allah dalam firman-Nya berikut:

8. (Yaitu) ketika mereka berkata: "Sesungguhnya Yūsuf dan saudara

kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai oleh ayah kita dari pada kita

sendiri, Padahal kita (ini) adalah satu golongan (yang kuat).

Sesungguhnya ayah kita adalah dalam kekeliruan yang nyata.350

Kebutuhan kasih sayang peserta didik yang terpenuhi dengan cukup

baik dari pendidik akan memberikan dampak positif antara lain sebagai

berikut:

a. Mempertajam hati nurani

b. Mampu mendorong perkembangan mental

c. Mendorong penyempurnaan spiritual

d. Memupuk harga diri (self esteem) berupa ketenangan jiwa, perasaan

aman, dan percaya diri

e. Menimbulkan rasa percaya, terbuka, menghormati dan menghargai

pendidik.351

Peserta didik yang sudah merasakan kasih sayang dari pendidiknya

akan memperlakukan orang lain dengan penuh kecintaan dan ketika dewasa

akan belajar menyayangi, mengasihi, memperhatikan dan mencintai

349

Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifatil Qur‟ânil „Adzîm, Kudus: Menara Kudus, 1995, 664 350

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, hlm. 349 351

Conny R. Semiawan, Penerapan Pembelajaran pada Anak, Jakarta: Indeks, 2008, 46

Page 130: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

istrinya, anak-anaknya, sahabat dan masyarakat di sekitarnya secara

maksimal.352

Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa ternyata bukan

seberapa besar pendidik memberikan kasih sayang kepada peserta didik,

tetapi seberapa banyak peserta didik bisa merasakan kasih sayang yang

diterima dari pendidik.

Kasih sayang yang cukup telah didapatkan Yūsuf dari ayahnya,

ternyata berdampak positif bagi Yūsuf memiliki sikap peduli. Sebagai

contoh, Yūsuf memberi bantuan bahan makanan kepada rakyat negara

Mesir dan negara tetangga yang dilanda krisis pangan, serta saudara-saudara

Yūsuf yang datang ke Mesir. Ketika krisis pangan berlangsung lama tidak

hanya melanda negara Mesir, tetapi juga negara-negara lain termasuk

Kan‟an, tempat Yūsuf dilahirkan dan diasuh ayahnya dengan penuh cinta.353

Untuk mendapatkan kasih sayang yang cukup, peserta didik bisa

membiasakan diri untuk lebih peka terhadap kasih sayang pendidik,

menikmati kebersamaan dan aktivitas bersama pendidik, dan tidak

membiarkan diri dalam perasaan sakit hati yang berkepanjangan sehingga

memunculkan rasa benci dan permusuhan terhadap orang lain. Hal ini

sebagaimana yang Yūsuf lakukan ketika mengetahui kedatangan saudara-

saudara Yūsuf di kerajaan Mesir untuk menukarkan barang berharga dengan

352

Uyoh Sadulloh dkk, Pedagogik:Ilmu Mendidik, 2014, 157 353

Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 12

Page 131: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

bahan-bahan makanan, dia menyambut dengan baik.354

Meskipun ingatan

Yūsuf saat itu masih kuat tentang perbuatan jahat mereka, Yūsuf tidak

membalasnya dengan menyakiti mereka. Yūsuf tetap menghormati mereka

sebagaimana lazimnya tamu, yaitu menjamu dengan baik.355

Kasih sayang yang berlebihan dari pendidik dapat menyebabkan peserta

didik memiliki sikap ingin selalu diperlakukan istimewa, bersifat otoriter,

diktator, rentan dengan masalah, tidak percaya diri, mudah putus asa,

merasa cukup dengan apa yang telah diterimanya, sombong, dan tidak

mandiri. Hal ini sebagaimana sikap saudara-saudara Yūsuf yang

menganggap dirinya merupakan satu golongan atau kelompok yang kuat,

sehingga menurut mereka, seharusnya Nabi Ya‟qub lebih cinta dan sayang

kepada mereka daripada kepada Yūsuf dan Benyamin yang masih anak-

anak dan mereka anggap lemah.356

Kekhawatiran Nabi Ya‟qub mereka

sanggah dan mereka tetap mendesak Nabi Ya‟qub agar mengizinkan Yūsuf

pergi bersama mereka dengan berjanji untuk menjaga Yūsuf dari datangnya

marabahaya yang tidak mereka inginkan. Mereka meyakinkan, bahwa

kekuatan mereka cukup kuat untuk mencegah datangnya bahaya yang

mengancam keselamatan Yūsuf. Mereka juga meyakinkan, bahwa mereka

termasuk orang-orang yang rugi dan lemah jika tidak bisa melindungi

354

Muhammad bin Ahmad bin Iyas al Hanafi, Badāi‟uz Zuhûr fî Waqôi‟ud Duhūr,Tth, 102 355

Ahmad Showî Al-Maliki, Khāsyiyah ṣowî „Ala Tafsîr Jalālain,Tth, 249 356

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

388-389

Page 132: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

Yūsuf.357

Allah swt menggambarkan sanggahan saudara-saudara Yūsuf atas

kekhawatiran ayahnya dalam ayat berikut:

14. Mereka berkata: "Jika ia benar-benar dimakan serigala, sedang

kami golongan (yang kuat), sesungguhnya kami kalau demikian adalah

orang-orang yang merugi[745]."358

Sebenarnya Ya‟qub sudah menyayangi anak-anaknya secara

proporsional, tetapi saudara-saudara Yūsuf masih merasa belum merata

kasih sayang yang diberikan ayahnya. Ya‟qub tidak salah telah bersikap

mencurahkan kasih sayang lebih kepada Yūsuf dan Benyamin yang masih

kecil apalagi ibunya sudah meninggal dunia. Dengan demikian, sudah

menjadi sunnatullah bahwa ternyata kasih sayang memang tidak bisa merata

seperti orang membagi beras. Hal ini terjadi karena kasih sayang adalah

persoalan hati.

Peserta didik yang hidup kurang kasih sayang akan tumbuh dewasa

dengan menampakkan kebencian terhadap masyarakat dan menunjukkan

ketidakpeduliannya terhadap orang lain. Ia juga dapat menjadi manusia

yang tidak berperasaan dan suka melakukan hal-hal yang berbahaya.359

Hal

ini dapat dilihat pada saudara-saudara Yūsuf cemburu terhadap Yūsuf,

saudara tirinya yang masih kecil dan menilai ayahnya dalam kekeliruan

357

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

394 358

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 350, [745] Maksudnya: menjadi orang-

orang pengecut yang hidupnya tidak ada artinya.

359 Uyoh Sadulloh,dkk, Pedagogik:Ilmu Mendidik, 2014, 158-160

Page 133: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

yang nyata, akhirnya sampai pada rencana jahat yang ingin mereka lakukan,

yaitu membunuh Yūsuf.360

Ia juga melakukan tipu daya dengan memohon

dan mengiba di hadapan ayahnya agar diizinkan menghibur Yūsuf dengan

membawanya bermain sambil menggembala ternaknya361

dan memberi

bukti palsu sehingga seolah-olah Yūsuf mati diterkam serigala.362

Tipu daya

juga terlihat ketika sore, saudara-saudara Yūsuf pulang ke rumah dengan

memasang wajah yang memelas, sedih, dan menangis seolah-olah sedang

ditimpa musibah besar.363

Hal-hal seperti itu sering terjadi dalam kehidupan

peserta didik contoh untuk mendapatkan perhatian pendidik, peserta didik

rela melakukan tipu daya dengan berpura-pura tidak bisa mengerjakan tugas

individu yang diberikan pendidik dan mengiba agar dibantu pendidik untuk

menyelesaikannya.

C. Ketahan-malangan

1. Urgensi Ketahan-malangan

Ketahan-malangan (sifat tahan banting) merupakan salah satu faktor

pembentuk kesuksesan orang-orang besar.364

Secara bahasa, adversity

intellegence diartikan sebagai kecerdasan menghadapi kemalangan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Stoltz, ditemukan fakta

360

Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifatil Qur‟ânil „Adzîm, 1995, 664 361

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

392-393 362

Bisri Mustofa, Al Ibrîz li Ma‟rifatil Qur‟ânil „Adzîm, 1995, 667 363

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

398-399 364

Martin E.P Seligmen, Authentic Happiness: Menciptakan Kebahagiaan Dengan Psikology

Positif, Terj. Eva Yulia Nukman, Bandung: Mizan, 2005, 125

Page 134: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

bahwa orang hebat dan sukses adalah mereka yang tahan terhadap

penderitaan, berani menghadapi tantangan, dan resiko dalam perjalanan

hidupnya. Dalam menjalani kehidupan, manusia dapat dibagi atas tiga

kategori, yakni: quitters (diam dan tidak dinamis), camper (selalu mencoba

tetapi gampang menyerah setelah mendapat tantangan), dan climber (orang

yang berani dan bertahan menghadapi tantangan kehidupan). Kesuksesan

menurut Stoltz ibarat puncak gunung tertinggi yang mampu didaki oleh

manusia. Orang sukses adalah mereka yang mau dan mampu

mendaki/memanjat (climb) hingga ke puncak gunung ( to reach the top of

the hill).365

Adversity quotient is a difficult or unlucky situation or

event (Ketahan-malangan adalah daya tahan individu untuk menghadapi

tantangan).366

......adversity quotient is a new conceptual framework for

understanding and enchanting all facets of success. There are three types

of people quitter, camper and climber.

(Ketahan-malangan atau adversity quotient (AQ) merupakan konsep baru

untuk memahami semua aspek kesuksesan. ada tiga bentuk ketahan

malangan yaitu Quitters (diam dan tidak dinamis), Camper (selalu

mencoba tetapi gampang menyerah setelah mendapat tantangan), dan

Climber (orang yang berani dan bertahan menghadapi tantangan

kehidupan). 367

Adversity Quotient (AQ) adalah suatu penilaian yang mengukur

bagaimana respon seseorang dalam menghadapi masalah. Adversity

Quotient (AQ) adalah seperangkat alat yang secara ilmiah bisa digunakan

untuk mengembangkan cara untuk menghadapi masalah, Adversity

365

M. Seligman dan C. Peterson. “Strength, Virtue, and Character,” dalam Paul G. Stoltz and

Erik Weihenmayer, The Adversity Advantages Turning Everyday Struggles Into Everyday

Greatness, 2006, 74 366

Martin H Manser, Oxford Learner‟s Dictionary, Cambridge: University Press, 2003, 25 367

Paul G. Stoltz. Adversity Quotient, Turning Obstacles into Opportunities, Canada:

Published Jhon Wiley and Son, 1997, 93

Page 135: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

Quotient (AQ) memberi tahu Anda seberapa jauh Anda mampu bertahan

menghadapi kesulitan dan kemampuan Anda untuk mengatasinya.

Adversity Quotient (AQ) meramalkan siapa yang mampu mengatasi

kesulitan dan siapa yang akan hancur, Adversity Quotient (AQ)

meramalkan siapa yang akan melampui harapan-harapan atas kinerja dan

potensi mereka serta siapa yang akan gagal dan Adversity Quotient (AQ)

meramalkan siapa yang akan menyerah dan siapa yang akan bertahan).368

Adapun faktor-faktor pembentuk ketahan-malangan adalah sebagai

berikut: 369

a. Daya saing

Adversity Quotient (AQ) yang rendah dikarenakan tidak adanya daya

saing ketika menghadapi kesulitan, akan menyebabkan seseorang

kehilangan kemampuan untuk menciptakan peluang dalam kesulitan

yang dihadapi.

b. Produktivitas

Respon konstruktif yang diberikan seseorang terhadap kesulitan akan

membantu meningkatkan kinerja lebih baik, dan sebaliknya respon

yang destruktif akan menimbulkan dampak kinerja yang rendah.

c. Motivasi

368

Paul G. Stoltz. Adversity Quotient, Turning Obstacles into Opportunities, 1997, 94 369

M. Seligman dan C. Peterson, The Adversity Advantages Turning Everyday Struggles Into

Everyday Greatness, 2006, 74

Page 136: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

Seseorang yang mempunyai motivasi yang kuat, akan membuat

seseorang mampu menciptakan peluang dalam kesulitan. Artinya,

seseorang dengan motivasi yang kuat akan berupaya menyelesaikan

kesulitan dengan menggunakan segenap kemampuan.

d. Mengambil resiko

Seseorang yang mempunyai Adversity Quotient (AQ) tinggi, akan

lebih berani mengambil resiko dari tindakan yang dilakukan. Hal itu

dikarenakan seseorang dengan Adversity Quotient (AQ) tinggi

merespon kesulitan secara lebih konstruktif.

e. Perbaikan

Seseorang dengan Adversity Quotient (AQ) yang tinggi akan

senantiasa berupaya mengatasi kesulitan dengan langkah konkrit,

yaitu dengan melakukan perbaikan dalam berbagai aspek agar

kesulitan tersebut tidak menjangkau bidang-bidang yang lain.

f. Ketekunan

Seseorang yang merespon kesulitan dengan baik akan senantiasa

bertahan.

g. Belajar

Anak-anak yang merespon secara optimis, akan banyak belajar dan

lebih berprestasi dibandingkan dengan anak-anak yang memiliki pola

pesimis.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa

Adversity Quotient (AQ) merupakan suatu kemampuan individu untuk

Page 137: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

dapat bertahan dalam menghadapi segala macam kesulitan sampai

menemukan jalan keluar, memecahkan berbagai macam

permasalahan, serta mereduksi hambatan dan rintangan dengan

mengubah cara berfikir dan sikap terhadap kesulitan tersebut.

Adversity Quotient (AQ) juga berfungsi sebagai sarana yang

mengajarkan bagaimana cara mengatasi situasi sulit dengan berbagai

pemaknaan dan mencari arti (meaning) yang berbeda, kreatif, dan

kaya. Di dalam term yang lebih optimis, adversity intellegence bisa

disebut sebagai kecerdasan berjuang. 370

2. Dampak Positif Ketahan-malangan bagi peserta didik

Ketahan-malangan yang dimiliki peserta didik membuat penderitaan

hidup yang dihadapi peserta didik hilang secara berangsur-angsur

sebagaimana yang telah Yūsuf alami ketika berada di dalam sumur yang

gelap gulita dan di balik barang-barang dagangan. Penderitaan Yūsuf mulai

lepas dengan mendapat anugrah berupa tinggal di rumah pembesar Mesir

yang identik dengan kemewahan.371

Melalui hukum alamnya, Allah

menguatkan hati peserta didik yang sedang menderita dengan caranya

sendiri sebagaimana terlihat pada saat Yūsuf berada di dalam sumur. Dia

mendapat perlindungan dari Allah berupa perasaan tenang, terlindungi,

370

M. Seligman dan C. Peterson, The Adversity Advantages Turning Everyday Struggles Into

Everyday Greatness, 2006, 75 371

M.Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

404-406

Page 138: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

tubuh yang tidak sakit dan kabar gembira mengenai masa depannya.372

Allah juga memberikan wahyu kepadanya untuk menghibur dan

menguatkannya,373

sebagaimana dijelaskan Allah swt dalam firmanNya

berikut:

….

15. …. Dan (di waktu dia sudah dalam sumur) Kami wahyukan kepada

Yusuf: "Sesungguhnya kamu akan menceritakan kepada mereka perbuatan

mereka ini, sedang mereka tiada ingat lagi."374

Ketahanan-malangan juga akan membuat peserta didik mengenal dan

memahami penyebab emosi diri sendiri dan orang lain, mengendalikan dan

mengekspresikan emosinya dengan tepat, dan berempati. Hal ini

sebagaimana terlihat dari sikap Yūsuf ketika berada di dalam sumur tetap

tenang dengan ilham yang diberikan Allah melalui bisikan hatinya.375

Yūsuf

juga tidak meluapkan emosinya ketika dia dijual sebagai budak dan harus

mengabdi kepada salah satu pembesar Mesir, bahkan dia tetap melakukan

tugasnya dengan sepenuh hati.376

Yūsuf tetap bisa menahan emosinya

dengan menjelaskan kebenaran yang ada ketika dia difitnah menggoda istri

tuannya, sehingga dia terbukti tidak bersalah dan diminta tuannya untuk

372

M.Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

397 373

M Nasib ar-Rifa‟I, Taisiru al-Aliyyul Qadir li Iḥtishari Tafsir Ibnu Katsir,1999, 841 374

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 350 375

M Quraish Syihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

397 376

Ahmad Showi, Khāsyiyah ṣowî „Ala Tafsîr Jalālain,Tth, 238

Page 139: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

melupakannya.377

Yūsuf juga menerima pengaduan saudara-saudaranya dan

menanggapinya dengan pertanyaan,378

sebagaimana disebutkan Allah swt

dalam firman-Nya berikut:

89. Yūsuf berkata: "Apakah kamu mengetahui (kejelekan) apa yang telah

kamu lakukan terhadap Yūsuf dan saudaranya ketika kamu tidak

mengetahui (akibat) perbuatanmu itu?".379

Ketahanan-malangan juga akan melatih peserta didik berpikir positif

bahwa tempat yang sulit dan penuh dengan keterbatasan bisa mendatangkan

banyak kebaikan. Hal ini sebagaimana yang telah dilakukan Yūsuf

menganggap penjara bukan sebagai tempat yang menghinakan dan

menyeramkan bagi Yūsuf. Tetapi sebaliknya, Yūsuf menganggap penjara

sebagai tempat yang sangat baik untuk memulai tugas kebaikan dan mulia.

Suasana penjara yang sepi dan tempat yang terbatas menyebabkan fikiran

Yūsuf menjadi lebih fokus dan lebih leluasa untuk mengajak orang-orang

yang berada di dalam penjara menyadari kesalahannya karena menyembah

berbagai Tuhan sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir pada saat

itu.380

Oleh karena itu, penjara bagi Yūsuf dapt dipahami sebagai strategi

kebaikan karena Yūsuf bukan seorang kriminal. Ada banyak contoh orang-

377

M Quraish Syihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

421 378

M.Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

500 379

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 362 380

Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 231

Page 140: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

orang besar seperti Yūsuf antara lain Hamka, Ibnu Taimiyah dan Sayyid

Qutub. 381

Untuk memiliki jiwa ketahan-malangan, maka peserta didik bisa

melatih dirinya untuk tidak segera senang dan puas (delayed satisfaction)

terhadap prestasi yang telah diterima. Hal ini sebagaimana sikap Yūsuf

menolak dan meminta keadilan raja untuk menyelesaikan masalahnya

dengan Zulaikha terlebih dahulu. Ketika itu raja mengutus panglimanya

untuk menjemput Yūsuf di penjara dan meminta Yūsuf untuk

menghadapnya.382

Keinginan sang raja untuk bertemu Yūsuf ditolak Yūsuf

serta tuntutan keadilan atas dirinya digambarkan Allah swt dalam firman-

Nya berikut:

50. Raja berkata: "Bawalah Dia kepadaku." Maka tatkala utusan itu

datang kepada Yusuf, berkatalah Yusuf: "Kembalilah kepada tuanmu dan

Tanyakanlah kepadanya bagaimana halnya wanita-wanita yang telah

melukai tangannya. Sesungguhnya Tuhanku, Maha mengetahui tipu daya

mereka."383

Jiwa ketahan-malangan peserta didik bisa dilatih pendidik dengan

mencari strategi dan berpikir kreatif untuk memecahkan masalah

381

Hamka, Tafsîr Al-Azhar, 1988, 101 382

M.Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

461 383

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 356

Page 141: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

sebagaimana yang telah dilakukan Ya‟qub yang menyarankan kepada

saudara-saudara Yūsuf untuk memasuki kerajaan Mesir melalui pintu yang

berbeda ketika kembali lagi ke Mesir dengan membawa Benyamin.384

Saran

Nabi Ya‟qub dijelaskan Allah dalam firman-Nya berikut:

....

67. Dan Ya'qub berkata: "Hai anak-anakku janganlah kamu (bersama-

sama) masuk dari satu pintu gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu

gerbang yang berlain-lain".385

384

M.Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbāh, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur‟an, 2001,

483 385

Depag RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1994, 359

Page 142: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kajian yang penulis kemukakan pada bab-bab terdahulu,

maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

4. Kisah Nabi Yūsuf As di ceritakan secara khusus dan runtut dalam satu

surat yaitu surat Yūsuf, sedangkan nabi-nabi yang lain dicertakan dalam

beberapa surat. Isi kisah Nabi Yūsuf As dalam Al-Qur‟an, Allah tekankan

pada hikmah di balik kesabaran berupa kesenangan dan kebahagiaan

setelah berbagai ujian dan cobaan yang melanda. Adapun Skema ayat-ayat

tentang Nabi Yūsuf As dalam al-Qur‟an digambarkan dalam beberapa

tahapan berupa masa kecil, masa remaja dan masa dewasa diiringi dengan

peristiwa-peristiwa yang menyertainya. Dari masa kecil, Allah sudah

menampakkan tanada bahwa Nabi Yūsuf As akan menjadi nabi Allah.

Perjalanan hidup dari masa kecil hingga dewasa selalu diwarnai dengan

berbagai ujian dan cobaan. Namun, ujian dan cobaan itulah yang

membawanya kepada derajat yang tinggi di sisi Allah. Diantara cobaan itu

adalah kedengkian saudar-saudaranya sendiri yang pada akhirnya

berilmplikasi pada dibuangnya ia ke dasar sebuah sumur. Di mana dari

situ, ia kemudian menapaki hidup baru ketika ia dibawa kafilah yang

menemukannya ke Mesir.

Al-Qur‟an menggambarkan masa muda Nabi Yūsuf As sebagai sosok

pemuda yang tampan, halus budi pekertinya, sopan dan simpatik. Nabi

Page 143: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

Yūsuf As pun juga tumbuh sebagai seorang pemuda yang religius. Allah

telah meniupkan ilmu dan hikmah pada dirinya. Bahkan, Nabi Yūsuf As

diberi anugrah Allah dapat menafsirkan mimpi, meskipun Nabi Yūsuf As

juga diuji Allah sebagai pemuda yang hina di mata masyarakat Mesir saat

itu karen harus masuk penjara. Pada bagian akhir kisah, ketika Nabi Yūsuf

As sudah menginjak usia dewasa akhirnya bisa berkumpul kembali dengan

keluarga besarnya. Dari situ, tampak Nabi Yūsuf As adalah orang yang

berbakti dan hormat kepada orang tuanya, meskipun pada saat itu ia

memiliki jabatan dan kekuasaan yang tinggi. Dengan segala kegembiraan

yang dirasakannya, Nabi Yūsuf As tidak lupa akan Tuhannya. Selain itu,

dengan mudah Nabi Yūsuf As memaafkan semua kesalahan saudara-

saudaranya tanpa ada sisa dendam sedikitpun.

5. Ajaran akhlak yang dominan dalam kisah Nabi Yūsuf As antara lain

mimpi, kasih sayang, dan ketahan-malangan yang dapat ditanamkan ke

dalam diri peserta didik ataupun sebagai bahan renungan bagi pendidik

atau pemerhati pendidikan, sehingga dapat diaplikasikan dalam

mengarahkan anak untuk menjadi berakhlak mulia, berkualitas, dan

berkepribadian yang kuat. Selain itu, nilai pendidikan akhlak tersebut bisa

dijadikan pedoman yang menguatkan sendi-sendi kehidupan dalam

beragama, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

6. Implementasi konseptual „ibrah kisah Nabi Yūsuf dalam konteks

pendidikan di sekolah, antara lain:

a. Mimpi

Page 144: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

Mimpi merupakan cita-cita di masa yang akan datang. Mesin penggerak

manusia adalah mimpi. Mimpi diperlukan untuk mengontrol, dalam artian

berusaha merencanakan dan menetapkan tujuan hidup sehingga dapat

memberikan alternatif-alternatif tindakan yang terbaik yang dapat dipilih

diantara berbagai kemungkinan yang ditawarkan oleh masa depan. Adanya

dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup menyebabkan manusia

mempunyai mimpi. Peran pendidik dalam mewujudkan mimpi peserta didik

adalah menjadi fasilitator bagi para peserta didik dengan memberikan

motivasi dan kesadaran mengenai makna belajar dalam kehidupan peserta

didik. Pendidik juga memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik

dan mendampingi peserta didik untuk meraih cita-cita melalui

pembelajaran. Adapun Peserta didik berperan sebagai pelaku utama (student

center) yang memaknai proses pengalaman belajarnya sendiri. Diharapkan

peserta didik memahami potensi diri, mengembangkan potensi dirinya

secara positif dan meminimalkan potensi diri yang bersifat negatif.

b. Kasih Sayang

Kasih sayang merupakan suatu penyerahan diri secara total dari

pendidik tanpa pamrih kepada anak didik untuk mencapai kedewasaan.

Seyogyanya pendidik tidak hanya menyatakan kasih sayang tetapi juga

mendidik dengan menegur dan memperingatkan kesalahan-kesalahan yang

dilakukan anak didik kemudian mengarahkan ke perilaku dan ucapan yang

lebih baik. Pendidik hendaknya bisa mencurahkan kasih sayang dan

mendidik secara tepat.

Page 145: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

Kebutuhan kasih sayang peserta didik yang terpenuhi dengan dengan

cukup baik dari orang tua, pendidik maupun lingkungannya, akan

mempertajam hati nurani, mampu mendorong perkembangan mental, dan

penyempurnaan spiritual peserta didik. Pada akhirnya, anak didik akan

memperlakukan orang lain dengan penuh kecintaan dan ketika dewasa

akan belajar menyayangi, mengasihi, memperhatikan dan mencintai anak-

anaknya, sahabat dan masyarakat di sekitarnya secara maksimal. Bagi

anak didik, kasih sayang yang cukup bisa diperoleh dengan membiasakan

diri untuk lebih peka terhadap kasih sayang pendidik, menikmati

kebersamaan dan aktivitas bersama pendidik. Kasih sayang yang

berlebihan dari pendidik dapat menyebabkan anak didik memiliki sikap

ingin selalu diperlakukan istimewa, bersifat otoriter, diktator, rentan

dengan masalah, tidak percaya diri, mudah putus asa, merasa cukup

dengan apa yang telah diterimanya, sombong, dan tidak mandiri.

Sebaliknya, anak didik yang hidup tanpa kasih sayang akan tumbuh

dewasa dengan menampakkan kebencian terhadap masyarakat dan

menunjukkan ketidakpeduliannya terhadap orang lain sehingga ia menjadi

manusia yang tidak berperasaan dan suka melakukan hal-hal yang

berbahaya.

c. Ketahan-malangan

Ketahan-malangan (sifat tahan banting) merupakan orang yang tahan

terhadap penderitaan, berani menghadapi tantangan, dan resiko dalam

Page 146: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

perjalanan hidupnya. Dalam menjalani kehidupan, manusia dapat dibagi

atas tiga kategori, yakni: Quitters (diam dan tidak dinamis), camper (selalu

mencoba tetapi gampang menyerah setelah mendapat tantangan), dan

Climber (orang yang berani dan bertahan menghadapi tantangan

kehidupan). Ketahan-malangan yang dimiliki anak didik membuat

penderitaan hidup yang dihadapi anak didik hilang secara berangsur-

angsur, membuat anak didik mengenal dan memahami penyebab emosi

diri sendiri dan orang lain, mengendalikan dan mengekspresikan emosinya

dengan tepat, dan berempati. Agar memiliki jiwa ketahan-malangan, anak

didik bisa melatih dirinya untuk tidak segera senang dan puas (delayed

satisfaction) terhadap prestasi yang telah diterima. Sedangkan pendidik

bisa melatih anak didik dengan mencari strategi dan berpikir kreatif untuk

memecahkan masalah .

B. Saran

Penelitian tentang pendidikan akhlak kisah Nabi Yūsuf As dalam tafsir Al-

Mishbāh merupakan salah satu penelitian yang masih banyak menyisakan

ruang untuk diteliti. Oleh karena itu, penelitian ini bukan merupakan hasil

final, melainkan sebagai stimulus untuk mengkaji keunikan-keunikan

kisah Nabi Yūsuf As dalam al-Qur‟an jika dikaitkan dengan proses

pembelajaran.

C. Penutup

Page 147: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

Rasa syukur yang tiada terhingga penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT,

karena hanya dengan ma‟unah dan hidayah-Nya semata penulis dapat

menyelesaikan penyusunan tesis ini, walaupun dalam bentuk yang sangat

sederhana sekali. Namun demikian, penulis menyadari akan adanya

keterbatasan-keterbatasan yang menjadikan karya ini tidak dapat mencapai

kesempurnaan. Oleh karena itu, peran korektif dari para pembaca

sangatlah penting artinya dengan tetap berharap bahwa karya kecil ini

dapat memberikan manfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis

pada khususnya. Akhirnya, hanya kepada Allah-lah harapan tertuju atas

limpahan rahmat dan hidayah-Nya, semoga ilmu yang bermanfaat selalu

terkaruniakan dan lindungan Allah selalu menyertai, amin.

Page 148: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

Daftar Pustaka

Ali, Abi Hasan bin Ahmad al Wakhidi. Asbabun Nuzul. Libanon: Beirut. 1991.

Abdillah, Abu Bukhori. Shahih Bukhari. Beirut: Dar al Fikr. 1981.

Abi Ja‟far, Nuhas Ahmad bin Muhammad bin Isma‟il. I‟rab al-Qur‟an. Beirut:

Dar al-Kutub al-Imiah. 2004.

Abdul, Umar Jabar. Kholashotu Nuril Yakin. Surabaya: Salim Nabhan. 2001.

Ali al-Shabuni, Muhammad. Tibyan fi‟Ulum al-Qur‟an. Beirut: al-„alam al kutub.

1985.

Ali, Muhammad. History of The Prophets (As Narated in The Holy Qur‟an,

Compared with the Bible). Terj. Bambang Dharma Putera. Jakarta: Darul

Kutubil Islamiah. 2007.

Anwar, Rosihan. Samudera Al-Qur‟an. Bandung: Pustaka Setia. 2001.

Arif, Masykur Rahman. Misteri Sobeknya Baju Nabi Yusuf As.Yogyakarta: Diva

press. 2012.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta. 2010.

Audah, Ali. Konkordasi Qur‟an Panduan Kata dalam Mencari Ayat Al-Qur‟an.

Jakarta: PT Pustaka Litera Antarnusa. 1991.

Page 149: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

Azmi, Amilatul. “Kisah Nabi Yūsuf As dalam al-Qur‟an (Studi Komparatif

Tafsir fi Dzilal al-Qur‟an karya Sayyid Qutub dan Tafsir al-Qur‟an

al-„Adzim karya Ibnu Katsir). Tesis. Tidak diterbitkan PPS UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta. 2011.

Chirzin, Muhammad. Al-Qur‟an dan Ulumul Qur‟an. Yogyakarta: Dhana Bakti

Prima Yasa. 2003.

Departemen Agama RI. Al-Qur‟an dan Terjemahnya. Semarang: PT Grafindo.

1994.

Departemen Agama RI. Al-Qur‟an dan Tafsirnya. Jakarta: Departemen Agama

RI. 2009.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta :

Balai Pustaka. 2003.

Djalal, Abdul. Ulumul Qur‟an. Surabaya: Dunia Ilmu. 1998.

Ellis, Jeanne Omrod. Educational Psychology: Developer Learners. Boston:

Pearson. 2011.

Hakim, Muhammad Baqir. Terjemah Nasirul Haq. Ulumul Qur‟an. Jakarta: Al

Huda. 2003.

Hamid al-Husaini. Riwayat kehidupan Nabi Besar Muhammad. Jakarta: Yayasan

al-Hamidi. 1992.

Hamka. Tafsir Al-Azhar. jilid V. Jakarta: Pustaka Panjimas. 1988.

Page 150: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

_______. Tafsir Al-Azhar. jilid XII. Jakarta: Pustaka Panjimas. 1988.

________. Tafsir Al-Azhar. jilid XIII. Jakarta: Pustaka Panjimas. 1988.

Harun Nasution dkk. Ensiklopedi Islam Indonesia. Jakarta: Djambatan. 1992.

Huda, Miftahul dan Muhammad Idris. Nalar Pendidikan Anak. Yogyakarta: Ar-

Ruz Media. 2008.

Ismail, Muhammad Ibrahim. Mu‟jam al-Fadz wa al-Qur‟aniyyah. Beirut: Dar al-

Fikr al-„Arabi. 1969.

Ja‟far Muhammad bin Jarir Al-Tabari. Tafsir al-Tabari Jami‟ul Bayan. Beirut:

Dar al-Fikr al-„Arabi. 1978.

Istiqomah, Nurul. “Struktur dan Semiotik Kisah Nabi Yūsuf (Pendekatan

Post-Strukturalism atas surat Yūsuf). Tesis. Tidak diterbitkan PPS UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2012.

Kamil, Muhammad Hasan. al-Qur‟an wa al-Qashas al-Hadisah. Beirut: Dar al-

Buhus. 1970.

Khalafullah, Muhammad A. Al-Qur‟an Bukan “Kitab Sejarah”: Seni. Sastra. dan

Moralitas dalam Kisah-Kisah Al-Qur‟an. terj Zuhairi Misrawai dan Anis

Maftukhin. Jakarta: Paramadina. 2002.

Lembaga Alkitab Indonesia. Progam al kitab. 2.00. 1974.

Muhammad bin Ahmad bin Iyas al Hanafi. Badaai‟uz Zuhur fi Waqoi‟ud

Duhur. Semarang: Al Munawar. 1984.

Page 151: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

Mustofa, Bisri. Al Ibriz li Ma‟rifatil Qur‟anil „Adzim. Kudus: Menara Kudus,

1995.

Muhammad Badarudin bin Abdillah bin Bahadir az-Zarkasi. Burhan fi Ulumil

Qur‟an.Libanon: Dar Ma‟rifat Beirut.Tth.

Nasution, Harun. Teologi Islam: Aliran-Aliran Sejarah Analisa Perbandingan.

Jakarta: Universitas Indonesia Press. 1986.

Nazir, Muhammad. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia. 1998.

Nasib, M Ar-Rifa‟i. Taisiru al-Aliyyul Qadir li Ikhtishari Tafsir Ibnu

Katsir. jilid 2. terj. Syihabudin. Jakarta: Gema Insani. 1999.

Nizar, Samsul. Filsafat Pendidikan Islam (Pendekatan Historia. Teoritis. dan

Praktis). Jakarta: Ciputat press. 2002.

Nugroho, Widyo. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Universitas Gunadarma. 1996.

Qathan, Mana‟. Mabahits fi „Ulum al-Qur‟an. Beirut: al-Syirkah al-Muttahidah li

al-Tauzi‟. 1973.

Rahman, Fazlur. Tema Pokok Al-Qur‟an. Bandung: Pustaka. 1995.

Sadulloh, Uyoh dkk. Pedagogik:Ilmu Mendidik. Bandung: Alfabeta. 2014.

Said, Muhammad Ramadhan al-Buti. Fiqhus Sirah jilid 1. terj. Muhammad Darus

Sanawi. Jakarta: Dewan Pustaka Pelajar. 1983.

Page 152: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

Saleh, Muhammad al-Munajjid. 100 Faedah dari Kisah Nabi Yusuf As.Terj Ade

Ichwan Al. Bogori: Pustaka Ibnu „Umar. 2010.

Samsudin, Prinsip-Prinsip Edukatif dalam Surat al-„Ashr. Tesis. tidak

diterbitkan. Fakultas UIN Sunan Kalijaga. 1999.

Shane. H. G. Arti Pendidikan Bagi Masa Depan. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada. 2002.

Showi, Ahmad al Maliki. Khasyiyah Showi „Ala Tafsir Jalalain. Semarang: Toha

Putera. Tth.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja

Rosdakarya. 2010.

Suryabrata, Sumadi. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Rajawali. 1990.

Suryabrata, Sumadi. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali. 2012.

Syadzali, Ahmad. Ensiklopedi Islam. Jakarta: PT. Ikhtiar Baru Van Hoove. 1993.

Syauqi Abi Khalil. Atlas Al-Qur‟an: Mengungkap Misteri Kebesaran Al-Qur‟an.

Terj Abdul Ghofar Jakarta: Almahira.2008.

Syihab, M Quraish. Tafsir al Misbah. Pesan Kesan dan Keserasian Al-Qur‟an

Vol 1. Jakarta: Lentera hati. 2006.

__________. Mukjizat Al-Qur‟an: Ditinjau dari Aspek Kebahasaan. Isyarat

Ilmiah. dan Pemberitaan Gaib. Bandung: Mizan. 1997.

___________. Tafsir al Misbah. Pesan Kesan dan Keserasian Al-Qur‟an Vol 4.

Jakarta: Lentera hati. 2006.

Page 153: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

____________. Tafsir al Misbah. Pesan Kesan dan Keserasian Al-Qur‟an Vol 6.

Jakarta: Lentera hati. 2006.

____________. Tafsir al Misbah. Pesan Kesan dan Keserasian Al-Qur‟an Vol

12. Jakarta: Lentera hati. 2006.

___________. Wawasan Al-Qur‟an. Bandung: Mizan. 1996.

Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung: Remaja

Rosdakarya. 2010.

___________. Filsafat Pendidikan Islam Integrasi Jasmani. Rohani. dan Kalbu.

Memanusiakan Manusia. Bandung: Remaja Rosda Karya. 2006.

Tilaar. H.A.R.. Membenahi Pendidikan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta. 2002.

Warson. Ahmad Munawir. Kamus al-Munawwir Yogyakarta: Pondok Pesantren

Krapyak. 1984.

William Ury. The Power of Positive No. Terj. Ahmad Bisri. Jakarta: Ufuk Press.

2007.

Yakut. Mu‟jam al-Buldan. Libanon: Dar al-Kutub al Ilmiya. 1984.

Yuniardi, Rendra. “Narasi Ahsan al-Qasas dalam Al-Qur‟an (Studi

Struktural Narasi Yūsuf dalam Surat Yūsuf ). Tesis. Tidak diterbitkan

PPS UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2008.

Page 154: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

Yusuf, Syamsu. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja

Rosdakarya. 2008.

Zar, Sirajuddin. Filsafat Islam Filosof dan filsafatnya. Jakarta: Raja Grafindo

Persada. 2004.

Page 155: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

JADWAL PENELITIAN

Nama : Siti Zulaikhoh

NIM : M1.11.020

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Judul Tesis : KISAH NABI YUSUF As. ‘IBRAH DAN IMPLEMENTASI

KONSEPTUAL DALAM PENDIDIKAN

No Tanggal Kegiatan

1 05-05-2013 Mengidentifikasi permasalahan serta

mengembangkannya dalam bentuk pertanyaan-

pertanyaan mendasar terkait dengan masalah yang

diteliti.

2 15-05-2013 Mencari background information (informasi yang

terkait dengan latar belakang masalah). Langkah ini

dilakukan dengan mengandalkan tulisan-tulisan atau

artikel-artikel terkait yang terdapat dalam ensiklopedi

atau buku dan karya tulis lainnya.

3 17-07-2013 Menggunakan katalog untuk mencari buku atau media-

media terkait dengan masalah yang diteliti.

4 20-08-2013 Menggunakan buku-buku indeks untuk menemukan

artikel-artikel yang bersifat periodik.

5 17-09-2013 Menggunakan search engine untuk menemukan

informasi atau sumber data yang ada di dunia maya

(internet).

6 22-11-2013 Mengevaluasi semua informasi yang telah diperoleh

dengan cara manganalisisnya secara kritis.

7 27-12-2013 Mendokumentasikan semua informasi yang telah

diperoleh ke dalam suatu format standar dengan

ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh STAIN

Salatiga

Page 156: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

A. Ayat-Ayat al-Qur’an yang Mengisahkan tentang Yūsuf

Di dalam Al-Qur‟an terdapat banyak kisah para nabi. Salah satunya

adalah kisah Nabi Yūsuf yang diceritakan secara menarik, ringkas, tepat dan

berisi, sehingga disebut dengan “Ahsanul Qashas” (cerita yang paling baik).386

Kisah Nabi Yūsuf di dalam Al-Qur‟an terdapat pada surat Yūsuf ayat 4 sampai

101.387

1. Redaksi Ayat-Ayat Al-Qur‟an yang Mengisahkan tentang Yūsuf

ى ن ضاجذ ر ر رأ انق ص انش كثا د أحذ عشر ك ا أتد إ رأ )إر قال ضف ألت ٤)

4. (Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai

ayahku388

[742], Sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas

bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku."389

5. Ayahnya berkata: "Hai anakku, janganlah kamu ceritakan

mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, Maka mereka membuat

makar (untuk membinasakan) mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah

musuh yang nyata bagi manusia."390

386

Abi Hasan Ali bin Ahmad al Wakhidi, Asbabun Nuzul, Libanon: Dar kutub, 1991, hlm

155 387

M Quraish Syihab, Op.cit, hlm 375 388

Departemen Agama RI. Al-Qur‟an dan Terjemahnya. Semarang: PT Grafindo, 1994 hlm.

348 [742] Bapak Yusuf a.s. ialah Ya'qub putera Ishak putera Ibrahim As

389 Ibid, hlm 348

390 Ibid, hlm. 348

Page 157: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

6. Dan demikianlah Tuhanmu, memilih kamu (untuk menjadi Nabi)

dan diajarkan-Nya kepadamu sebagian dari ta'bir mimpi-mimpi dan

disempurnakan-Nya nikmat-Nya kepadamu dan kepada keluarga

Ya'qub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada

dua orang bapakmu391

[743] sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak.

Sesungguhnya Tuhanmu Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.392

7. Sesungguhnya ada beberapa tanda-tanda kekuasaan Allah pada

(kisah) Yusuf dan saudara-saudaranya bagi orang-orang yang

bertanya.393

8. (Yaitu) ketika mereka berkata: "Sesungguhnya Yusuf dan saudara

kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai oleh ayah kita dari pada kita

sendiri, Padahal kita (ini) adalah satu golongan (yang kuat).

Sesungguhnya ayah kita adalah dalam kekeliruan yang nyata.394

إ

9. Bunuhlah Yusuf atau buanglah dia ke suatu daerah (yang tak

dikenal) supaya perhatian ayahmu tertumpah kepadamu saja, dan

sesudah itu hendaklah kamu menjadi orang-orang yang

baik[744]."395

391

Ibid, hlm. 348, [743] Dimaksud bapak di sini kakek dan ayah dari kakek. 392

Ibid, hlm. 348 393

Ibid, hlm. 349 394

Ibid, hlm. 349 395

Ibid, hlm. 349, [744] Menjadi orang baik-baik yaitu, mereka setelah membunuh Yusuf

a.s. bertaubat kepada Allah serta mengerjakan amal-amal saleh.

Page 158: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

10. Seorang diantara mereka berkata: "Janganlah kamu bunuh

Yusuf, tetapi masukkanlah dia ke dasar sumur supaya dia dipungut

oleh beberapa orang musafir, jika kamu hendak berbuat."396

11. Mereka berkata: "Wahai ayah Kami, apa sebabnya kamu tidak

mempercayai kami terhadap Yusuf, Padahal Sesungguhnya kami

adalah orang-orang yang mengingini kebaikan baginya.397

12. Biarkanlah dia pergi bersama kami besok pagi, agar dia (dapat)

bersenang-senang dan (dapat) bermain-main, dan sesungguhnya

kami pasti menjaganya."398

13. Berkata Ya'qub: "Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf

amat menyedihkanku dan aku khawatir kalau-kalau dia dimakan

serigala, sedang kamu lengah dari padanya."399

14. Mereka berkata: "Jika ia benar-benar dimakan serigala, sedang

kami golongan (yang kuat), sesungguhnya kami kalau demikian

adalah orang-orang yang merugi[745]."400

396

Ibid, hlm. 349 397

Ibid, hlm. 349 398

Ibid, hlm. 349 399

Ibid, hlm. 349 400

Ibid, hlm. 349, [745] Maksudnya: menjadi orang-orang pengecut yang hidupnya tidak

ada artinya.

Page 159: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

15. Maka tatkala mereka membawanya dan sepakat memasukkannya

ke dasar sumur (lalu mereka masukkan dia), dan (di waktu dia sudah

dalam sumur) Kami wahyukan kepada Yusuf: "Sesungguhnya kamu

akan menceritakan kepada mereka perbuatan mereka ini, sedang

mereka tiada ingat lagi."401

16. kemudian mereka datang kepada ayah mereka di sore hari

sambil menangis.

17. mereka berkata: "Wahai ayah Kami, Sesungguhnya Kami pergi

berlomba-lomba dan Kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang

Kami, lalu Dia dimakan serigala; dan kamu sekali-kali tidak akan

percaya kepada Kami, Sekalipun Kami adalah orang-orang yang

benar."402

18. Mereka datang membawa baju gamisnya (yang berlumuran)

dengan darah palsu. Ya'qub berkata: "Sebenarnya dirimu sendirilah

yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu; Maka kesabaran

yang baik itulah (kesabaranku[746])403

. dan Allah sajalah yang

dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan."404

19. Kemudian datanglah kelompok orang-orang musafir, lalu mereka

menyuruh seorang pengambil air, maka dia menurunkan timbanya,

401

Ibid, hlm. 350 402

Ibid, hlm. 350 403

Ibid, hlm. 350, [746] Maksudnya: dalam hal ini Ya'qub memilih kesabaran yang baik,

setelah mendengar cerita yang menyedihkan itu. 404

Ibid, hlm. 350

Page 160: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

dia berkata: "Oh, kabar gembira, ini seorang anak muda!" kemudian

mereka menyembunyikannya sebagai barang dagangan. dan Allah

Maha mengetahui apa yang mereka kerjakan.405

21. Dan orang Mesir yang membelinya berkata kepada

isterinya[748]406

: "Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang

baik, boleh Jadi Dia bermanfaat kepada kita atau kita pungut Dia

sebagai anak." dan demikian pulalah Kami memberikan kedudukan

yang baik kepada Yusuf di muka bumi (Mesir), dan agar Kami

ajarkan kepadanya ta'bir mimpi. dan Allah berkuasa terhadap

urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya.407

22. dan tatkala Dia cukup dewasa[749]408

Kami berikan kepadanya

Hikmah dan ilmu. Demikianlah Kami memberi Balasan kepada

orang-orang yang berbuat baik.409

23. Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya

menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia

menutup pintu-pintu, seraya berkata: "Marilah ke sini." Yusuf

berkata: "Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuhanku telah

memperlakukan aku dengan baik." Sesungguhnya orang-orang yang

zalim tiada akan beruntung.410

405

Ibid, hlm. 350 406

Ibid, hlm. 351, [748] Orang Mesir yang membeli Yusuf a.s. itu seorang raja Mesir

bernama Qithfir dan nama isterinya Zulaikha.

407 Ibid, hlm. 351

408 Ibid, hlm. 351, [749] Nabi Yusuf mencapai umur antara 30 - 40 tahun

409 Ibid, hlm. 351

410 Ibid, hlm. 352

Page 161: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

24. Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan

itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula)

dengan wanita itu andaikata Dia tidak melihat tanda (dari)

Tuhannya[750]411

. Demikianlah, agar Kami memalingkan dari

padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu

Termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih.412

25. Dan keduanya berlomba-lomba menuju pintu dan wanita itu

menarik baju gamis Yusuf dari belakang hingga koyak dan keduanya

mendapati suami wanita itu di muka pintu. Wanita itu berkata:

"Apakah pembalasan terhadap orang yang bermaksud berbuat

serong dengan isterimu, selain dipenjarakan atau (dihukum) dengan

azab yang pedih?"413

26. Yusuf berkata: "Dia menggodaku untuk menundukkan diriku

(kepadanya)", dan seorang saksi dari keluarga wanita itu

memberikan kesaksiannya:"Jika baju gamisnya koyak di muka, Maka

wanita itu benar dan Yusuf termasuk orang-orang yang dusta.414

27. Dan jika baju gamisnya koyak di belakang, maka wanita itulah

yang dusta, dan Yusuf termasuk orang-orang yang benar."415

411Ibid, hlm. 352, [750] Ayat ini tidaklah menunjukkan bahwa Nabi Yusuf a.s. punya

keinginan yang buruk terhadap wanita itu (Zulaikha), akan tetapi godaan itu demikian besanya

sehingga andaikata Dia tidak dikuatkan dengan keimanan kepada Allah s.w.t tentu Dia jatuh ke

dalam kemaksiatan.

412 Ibid, hlm. 352

413 Ibid, hlm. 352

414 Ibid, hlm. 352

415 Ibid, hlm. 352

Page 162: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

28. Maka tatkala suami wanita itu melihat baju gamis Yusuf koyak di

belakang berkatalah dia: "Sesungguhnya (kejadian) itu adalah

diantara tipu daya kamu, sesungguhnya tipu daya kamu adalah

besar."416

29. (Hai) Yusuf: "Berpalinglah dari ini[751]417

, dan (kamu Hai

isteriku) mohon ampunlah atas dosamu itu, karena kamu

Sesungguhnya Termasuk orang-orang yang berbuat salah."418

30. dan wanita-wanita di kota berkata: "Isteri Al Aziz[752419

]

menggoda bujangnya untuk menundukkan dirinya (kepadanya),

sesungguhnya cintanya kepada bujangnya itu adalah sangat

mendalam. Sesungguhnya Kami memandangnya dalam kesesatan

yang nyata."420

31. Maka tatkala wanita itu (Zulaikha) mendengar cercaan mereka,

diundangnyalah wanita-wanita itu dan disediakannya bagi mereka

tempat duduk, dan diberikannya kepada masing-masing mereka

sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata

(kepada Yusuf): "Keluarlah (nampakkanlah dirimu) kepada mereka".

Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada

(keelokan rupa) nya, dan mereka melukai (jari) tangannya dan

berkata: "Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia.

Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah Malaikat yang mulia."421

416

Ibid, hlm. 352 417

Ibid, hlm. 352, [751] Maksudnya: rahasiakanlah Peristiwa ini. 418

Ibid, hlm. 352 419

Ibid, hlm. 352, [752] Al Aziz sebutan bagi raja di Mesir.

420 Ibid, hlm. 352

421 Ibid, hlm. 352

Page 163: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

32. Wanita itu berkata: "Itulah Dia orang yang kamu cela aku

karena (tertarik) kepadanya, dan Sesungguhnya aku telah menggoda

dia untuk menundukkan dirinya (kepadaku) akan tetapi dia menolak.

dan sesungguhnya jika dia tidak mentaati apa yang aku perintahkan

kepadanya, niscaya dia akan dipenjarakan dan dia akan termasuk

golongan orang-orang yang hina."422

33. Yusuf berkata: "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai

daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. dan jika tidak Engkau

hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung

untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk

orang-orang yang bodoh."423

34. Maka Tuhannya memperkenankan doa Yusuf dan Dia

menghindarkan Yusuf dari tipu daya mereka. Sesungguhnya Dia-lah

yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui.424

35. Kemudian timbul pikiran pada mereka setelah melihat tanda-

tanda (kebenaran Yusuf) bahwa mereka harus memenjarakannya

sampai sesuatu waktu[753].425

422

Ibid, hlm. 353 423

Ibid, hlm. 353 424

Ibid, hlm. 353 425

Ibid, hlm. 353, [753] Setelah mereka melihat kebenaran Yusuf, Namun demikian mereka

memenjarakannya agar sapaya jelas bahwa yang bersalah adalah Yusuf, dan orang-orang tidak lagi

membicarakan hal ini.

Page 164: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

36. Dan bersama dengan Dia masuk pula ke dalam penjara dua

orang pemuda[754]426

. berkatalah salah seorang diantara keduanya:

"Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku memeras anggur." dan

yang lainnya berkata: "Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku

membawa roti di atas kepalaku, sebahagiannya dimakan burung."

berikanlah kepada Kami ta'birnya; Sesungguhnya Kami memandang

kamu Termasuk orang-orang yang pandai (mena'birkan mimpi).427

37. Yusuf berkata: "Tidak disampaikan kepada kamu berdua

makanan yang akan diberikan kepadamu melainkan aku telah dapat

menerangkan jenis makanan itu, sebelum makanan itu sampai

kepadamu. yang demikian itu adalah sebagian dari apa yang

diajarkan kepadaku oleh Tuhanku. Sesungguhnya aku telah

meninggalkan agama orang-orang yang tidak beriman kepada Allah,

sedang mereka ingkar kepada hari kemudian.428

38. Dan aku pengikut agama bapak-bapakku Yaitu Ibrahim, Ishak

dan Ya'qub. tiadalah patut bagi Kami (para Nabi) mempersekutukan

sesuatu apapun dengan Allah. yang demikian itu adalah dari karunia

Allah kepada Kami dan kepada manusia (seluruhnya); tetapi

kebanyakan manusia tidak mensyukuri (Nya).429

39. Hai kedua penghuni penjara, manakah yang baik, tuhan-tuhan

yang bermacam-macam itu ataukah Allah yang Maha Esa lagi Maha

Perkasa?430

426

Ibid, hlm. 354, [754] Menurut riwayat dua orang pemuda itu adalah pelayan-pelayan

raja; seorang pelayan yang mengurusi minuman raja dan yang seorang lagi tukang buat roti.

427 Ibid, hlm. 354

428 Ibid, hlm. 354

429 Ibid, hlm. 354

430 Ibid, hlm. 354

Page 165: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

40. Kamu tidak menyembah yang selain Allah kecuali hanya

(menyembah) Nama-nama yang kamu dan nenek moyangmu

membuat-buatnya. Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun

tentang nama-nama itu. Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah.

Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia.

Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak

mengetahui."431

41. Hai kedua penghuni penjara: "Adapun salah seorang diantara

kamu berdua, akan memberi minuman tuannya dengan khamar;

Adapun yang seorang lagi Maka ia akan disalib, lalu burung

memakan sebagian dari kepalanya. telah diputuskan perkara yang

kamu berdua menanyakannya (kepadaku)."432

42. Dan Yusuf berkata kepada orang yang diketahuinya akan selamat

diantara mereka berdua: "Terangkanlah keadaanku kepada tuanmu."

Maka syaitan menjadikan Dia lupa menerangkan (keadaan Yusuf)

kepada tuannya. karena itu tetaplah Dia (Yusuf) dalam penjara

beberapa tahun lamanya.433

431

Ibid, hlm. 354 432

Ibid, hlm. 355 433

Ibid, hlm. 355

Page 166: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

43. Raja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya):

"Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang

gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus

dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang

kering." Hai orang-orang yang terkemuka: "Terangkanlah kepadaku

tentang ta'bir mimpiku itu jika kamu dapat mena'birkan mimpi."434

44. Mereka menjawab: "(Itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan

Kami sekali-kali tidak tahu menta'birkan mimpi itu."435

45. Dan berkatalah orang yang selamat diantara mereka berdua dan

teringat (kepada Yusuf) sesudah beberapa waktu lamanya: "Aku

akan memberitakan kepadamu tentang (orang yang pandai)

mena'birkan mimpi itu, Maka utuslah aku (kepadanya)."436

46. (Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf dia berseru): "Yusuf,

hai orang yang amat dipercaya, terangkanlah kepada kami tentang

tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh

ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang

hijau dan (tujuh) lainnya yang kering agar aku kembali kepada

orang-orang itu, agar mereka mengetahuinya."437

434

Ibid, hlm. 355 435

Ibid, hlm. 355 436

Ibid, hlm. 355 437

Ibid, hlm. 355

Page 167: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

47. Yusuf berkata: "Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya)

sebagaimana biasa; Maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu

biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan.438

48. Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang Amat sulit,

yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya

(tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu

simpan.439

49. Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia

diberi hujan (dengan cukup) dan dimasa itu mereka memeras

anggur."440

50. raja berkata: "Bawalah Dia kepadaku." Maka tatkala utusan itu

datang kepada Yusuf, berkatalah Yusuf: "Kembalilah kepada tuanmu

dan Tanyakanlah kepadanya bagaimana halnya wanita-wanita yang

telah melukai tangannya. Sesungguhnya Tuhanku, Maha mengetahui

tipu daya mereka."441

51. Raja berkata (kepada wanita-wanita itu): "Bagaimana keadaanmu[755

442] ketika kamu menggoda Yusuf untuk

menundukkan dirinya (kepadamu)?" mereka berkata: "Maha

sempurna Allah, Kami tiada mengetahui sesuatu keburukan dari

438

Ibid, hlm. 355 439

Ibid, hlm. 356 440

Ibid, hlm. 356 441

Ibid, hlm. 356 442

Ibid, hlm. 356, [755] Yang dimaksud dengan keadaanmu ialah Pendapat wanita-wanita

itu tentang Yusuf a.s. Apakah Dia terpengaruh oleh godaan itu atau tidak.

Page 168: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

padanya". berkata isteri Al Aziz: "Sekarang jelaslah kebenaran itu,

Akulah yang menggodanya untuk menundukkan dirinya (kepadaku),

dan Sesungguhnya Dia Termasuk orang-orang yang benar."443

52. (Yusuf berkata): "Yang demikian itu agar Dia (Al Aziz)

mengetahui bahwa Sesungguhnya aku tidak berkhianat kepadanya di

belakangnya, dan bahwasanya Allah tidak meridhai tipu daya orang-

orang yang berkhianat.444

53. dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena

Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali

nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku

Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.445

54. Dan raja berkata: "Bawalah Yusuf kepadaku, agar aku memilih

dia sebagai orang yang rapat kepadaku". Maka tatkala raja telah

bercakap-cakap dengan dia, Dia berkata: "Sesungguhnya kamu

(mulai) hari ini menjadi seorang yang berkedudukan Tinggi lagi

dipercayai pada sisi kami".446

55. Berkata Yusuf: "Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir);

Sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan".

447

443

Ibid, hlm. 356 444

Ibid, hlm. 356 445

Ibid, hlm. 357 446

Ibid, hlm. 357 447

Ibid, hlm. 357

Page 169: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

56. Dan Demikianlah Kami memberi kedudukan kepada Yusuf di

negeri Mesir; (dia berkuasa penuh) pergi menuju kemana saja ia

kehendaki di bumi Mesir itu. Kami melimpahkan rahmat Kami

kepada siapa yang Kami kehendaki dan Kami tidak menyia-nyiakan

pahala orang-orang yang berbuat baik.448

57. Dan Sesungguhnya pahala di akhirat itu lebih baik, bagi orang-

orang yang beriman dan selalu bertakwa.449

58. Dan saudara-saudara Yusuf datang (ke Mesir} lalu mereka

masuk ke (tempat) nya. Maka Yusuf Mengenal mereka, sedang

mereka tidak kenal (lagi) kepadanya[756].450

59. Dan tatkala Yusuf menyiapkan untuk mereka bahan makanannya,

ia berkata: "Bawalah kepadaku saudaramu yang seayah dengan

kamu (Bunyamin), tidakkah kamu melihat bahwa aku

menyempurnakan sukatan dan aku adalah Sebaik-baik Penerima

tamu?451

448

Ibid, hlm. 357 449

Ibid, hlm. 357 450

Ibid, hlm. 357 [756] Menurut sejarah ketika terjadi musim paceklik di Mesir dan

sekitarnya, Maka atas anjuran Ya'qub, saudara-saudara Yusuf datang dari Kanaan ke Mesir

menghadap pembesar-pembesar Mesir untuk meminta bantuan bahan makanan.

451 Ibid, hlm. 358

Page 170: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

60. Jika kamu tidak membawanya kepadaku, maka kamu tidak akan

mendapat sukatan lagi dari padaku dan jangan kamu

mendekatiku".452

61. Mereka berkata: "Kami akan membujuk ayahnya untuk

membawanya (ke mari) dan sesungguhnya kami benar-benar akan

melaksanakannya".453

62. Yusuf berkata kepada bujang-bujangnya: "Masukkanlah barang-

barang (penukar kepunyaan mereka)[757]454

ke dalam karung-

karung mereka, supaya mereka mengetahuinya apabila mereka telah

kembali kepada keluarganya, Mudah-mudahan mereka kembali

lagi[758]"455

63. Maka tatkala mereka telah kembali kepada ayah mereka (Ya'qub)

mereka berkata: "Wahai ayah kami, Kami tidak akan mendapat

sukatan (gandum) lagi, (jika tidak membawa saudara kami), sebab

itu biarkanlah saudara Kami pergi bersama-sama kami supaya kami

mendapat sukatan, dan sesungguhnya kami benar benar akan

menjaganya".456

64. Berkata Ya'qub: "Bagaimana aku akan mempercayakannya

(Bunyamin) kepadamu, kecuali seperti aku telah mempercayakan

452

Ibid, hlm. 358 453

Ibid, hlm. 358 454

Ibid, hlm. 358, [757] Menurut kebanyakan ahli tafsir, barang-barang dari saudara-saudara

Yusuf yang digunakan sebagai alat penukar bahan makanan itu ialah kulit dan terompah. 455

Ibid, hlm. 358 [758] Tindakan ini diambil oleh Yusuf sebagai siasat, dengan cara menanam

Budi kepada mereka, agar mereka nantinya bersedia kembali lagi ke Mesir dengan membawa

Bunyamin.

456 Ibid, hlm. 358

Page 171: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

saudaranya (Yusuf) kepada kamu dahulu?"[759]457

. Maka Allah

adalah sebaik-baik penjaga dan Dia adalah Maha Penyanyang

diantara Para Penyanyang.458

65. Tatkala mereka membuka barang-barangnya, mereka

menemukan kembali barang-barang (penukaran) mereka,

dikembalikan kepada mereka. mereka berkata: "Wahai ayah Kami

apa lagi yang kita inginkan. ini barang-barang kita dikembalikan

kepada kita, dan Kami akan dapat memberi Makan keluarga Kami,

dan Kami akan dapat memelihara saudara Kami, dan Kami akan

mendapat tambahan sukatan (gandum) seberat beban seekor unta.

itu adalah sukatan yang mudah (bagi raja Mesir)".459

66. Ya'qub berkata: "Aku sekali-kali tidak akan melepaskannya

(pergi) bersama-sama kamu, sebelum kamu memberikan kepadaku

janji yang teguh atas nama Allah, bahwa kamu pasti akan

membawanya kepadaku kembali, kecuali jika kamu dikepung musuh".

tatkala mereka memberikan janji mereka, Maka Ya'qub berkata:

"Allah adalah saksi terhadap apa yang kita ucapkan (ini)".460

67. Dan Ya'qub berkata: "Hai anak-anakku janganlah kamu

(bersama-sama) masuk dari satu pintu gerbang, dan masuklah dari

457

Ibid, hlm. 358, [759] Maksudnya: bahwa Ya'qub a.s. tidak dapat mempercayakam

Bunyamin kepada saudara-saudaranya, karena Dia kuatir akan terjadi kejadian seperti yang

dialami oleh Yusuf dahulu.

458 Ibid, hlm. 358

459 Ibid, hlm. 359

460 Ibid, hlm. 359

Page 172: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

pintu-pintu gerbang yang berlain-lain; Namun demikian aku tiada

dapat melepaskan kamu barang sedikitpun dari pada (takdir) Allah.

keputusan menetapkan (sesuatu) hanyalah hak Allah; kepada-Nya-

lah aku bertawakkal dan hendaklah kepada-Nya saja orang-orang

yang bertawakkal berserah diri".461

68. Dan tatkala mereka masuk menurut yang diperintahkan ayah

mereka, Maka (cara yang mereka lakukan itu) tiadalah melepaskan

mereka sedikitpun dari takdir Allah, akan tetapi itu hanya suatu

keinginan pada diri Ya'qub yang telah ditetapkannya. dan

Sesungguhnya Dia mempunyai pengetahuan, karena Kami telah

mengajarkan kepadanya. akan tetapi kebanyakan manusia tiada

mengetahui.462

69. Dan tatkala mereka masuk ke (tempat) Yusuf. Yusuf membawa

saudaranya (Bunyamin) ke tempatnya, Yusuf berkata :

"Sesungguhnya aku (ini) adalah saudaramu, Maka janganlah kamu

berdukacita terhadap apa yang telah mereka kerjakan".463

70. Maka tatkala telah disiapkan untuk mereka bahan makanan

mereka, Yusuf memasukkan piala (tempat minum) ke dalam karung

saudaranya. kemudian berteriaklah seseorang yang menyerukan:

"Hai kafilah, Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang

mencuri".464

461

Ibid, hlm. 359 462

Ibid, hlm. 359 463

Ibid, hlm. 359 464

Ibid, hlm. 360

Page 173: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

71. Mereka menjawab, sambil menghadap kepada penyeru-penyeru

itu: "Barang Apakah yang hilang dari pada kamu?"465

72. Penyeru-penyeru itu berkata: "Kami kehilangan piala Raja, dan

siapa yang dapat mengembalikannya akan memperoleh bahan

makanan (seberat) beban unta, dan aku menjamin terhadapnya".466

73. Saudara-saudara Yusuf Menjawab "Demi Allah Sesungguhnya

kamu mengetahui bahwa Kami datang bukan untuk membuat

kerusakan di negeri (ini) dan Kami bukanlah Para pencuri ".467

74. Mereka berkata: "Tetapi apa balasannya Jikalau kamu betul-

betul pendusta? "468

75. Mereka menjawab: "Balasannya, ialah pada siapa diketemukan

(barang yang hilang) dalam karungnya, Maka Dia sendirilah

balasannya (tebusannya)"[760]469

. Demikianlah Kami memberi

pembalasan kepada orang-orang yang zalim470

.

465

Ibid, hlm. 360 466

Ibid, hlm. 360 467

Ibid, hlm. 360 468

Ibid, hlm. 360 469

Ibid, hlm. 360, [760] Menurut syari'at Nabi Ya'qub a.s. barang siapa mencuri Maka

hukumnya ialah sipencuri dijadikan budak satu tahun.

470 Ibid, hlm. 360

Page 174: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

76. Maka mulailah Yusuf (memeriksa) karung-karung mereka

sebelum (memeriksa) karung saudaranya sendiri, kemudian Dia

mengeluarkan piala raja itu dari karung saudaranya. Demikianlah

Kami atur untuk (mencapai maksud) Yusuf. Tiadalah patut Yusuf

menghukum saudaranya menurut undang-undang Raja, kecuali

Allah menghendaki-Nya. Kami tinggikan derajat orang yang Kami

kehendaki; dan di atas tiap-tiap orang yang berpengetahuan itu ada

lagi yang Maha mengetahui.471

77. Mereka berkata: "Jika ia mencuri, Maka Sesungguhnya, telah

pernah mencuri pula saudaranya sebelum itu". Maka Yusuf

Menyembunyikan kejengkelan itu pada dirinya dan tidak

menampakkannya kepada mereka. Dia berkata (dalam hatinya):

"Kamu lebih buruk kedudukanmu (sifat-sifatmu) dan Allah Maha

mengetahui apa yang kamu terangkan itu".472

78. Mereka berkata: "Wahai Al Aziz, Sesungguhnya ia mempunyai ayah yang sudah lanjut usianya, lantaran itu ambillah salah seorang

diantara kami sebagai gantinya, Sesungguhnya Kami melihat kamu

termasuk orang-orang yang berbuat baik".473

79. Berkata Yusuf: "Aku mohon perlindungan kepada Allah daripada

menahan seorang, kecuali orang yang kami ketemukan harta benda

471

Ibid, hlm. 360 472

Ibid, hlm. 361 473

Ibid, hlm. 361

Page 175: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

kami padanya, jika Kami berbuat demikian, maka benar-benarlah

kami orang-orang yang zalim".474

80. Maka tatkala mereka berputus asa dari pada (putusan)

Yusuf[761]475

mereka menyendiri sambil berunding dengan berbisik-

bisik. berkatalah yang tertua diantara mereka: "Tidakkah kamu

ketahui bahwa sesungguhnya ayahmu telah mengambil janji dari

kamu dengan nama Allah dan sebelum itu kamu telah menyia-

nyiakan Yusuf. Sebab itu aku tidak akan meninggalkan negeri Mesir,

sampai ayahku mengizinkan kepadaku (untuk kembali), atau Allah

memberi keputusan terhadapku. dan Dia adalah hakim yang sebaik-

baiknya".476

81. Kembalilah kepada ayahmu dan katakanlah: "Wahai ayah kami!

sesungguhnya anakmu telah mencuri, dan kami hanya menyaksikan

apa yang kami ketahui, dan sekali-kali kami tidak dapat menjaga

(mengetahui) barang yang ghaib477

.

82. Dan tanyalah (penduduk) negeri yang kami berada disitu, dan

kafilah yang kami datang bersamanya, dan sesungguhnya kami

adalah orang-orang yang benar".478

474

Ibid, hlm. 361 475

Ibid, hlm. 361, [761] Yakni putusan Yusuf yang menolak permintaan mereka untuk

menukar Bunyamin dengan saudaranya yang lain.

476 Ibid, hlm. 361

477 Ibid, hlm. 361

478 Ibid, hlm. 361

Page 176: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

83. Ya'qub berkata: "Hanya dirimu sendirilah yang memandang baik

perbuatan (yang buruk) itu. Maka kesabaran yang baik Itulah

(kesabaranku). Mudah-mudahan Allah mendatangkan mereka

semuanya kepadaku; Sesungguhnya Dia-lah yang Maha mengetahui

lagi Maha Bijaksana"479

.

84. Dan Ya'qub berpaling dari mereka (anak-anaknya) seraya

berkata: "Aduhai duka citaku terhadap Yusuf", dan kedua matanya

menjadi putih karena kesedihan dan dia adalah seorang yang

menahan amarahnya (terhadap anak-anaknya).480

85. Mereka berkata: "Demi Allah, senantiasa kamu mengingati

Yusuf, sehingga kamu mengidapkan penyakit yang berat atau

termasuk orang-orang yang binasa".

86. Ya'qub menjawab: "Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku

mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari

Allah apa yang kamu tiada mengetahuinya."

87. Hai anak-anakku, Pergilah kamu, Maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat

Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah,

melainkan kaum yang kafir".481

479

Ibid, hlm. 362 480

Ibid, hlm. 362 481

Ibid, hlm. 362

Page 177: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

88. Maka ketika mereka masuk ke (tempat) Yusuf, mereka berkata:

"Hai Al Aziz, kami dan keluarga kami telah ditimpa kesengsaraan

dan kami datang membawa barang-barang yang tak berharga, maka

sempurnakanlah sukatan untuk kami, dan bersedekahlah kepada

Kami, Sesungguhnya Allah memberi Balasan kepada orang-orang

yang bersedekah".482

89. Yusuf berkata: "Apakah kamu mengetahui (kejelekan) apa yang

telah kamu lakukan terhadap Yusuf dan saudaranya ketika kamu

tidak mengetahui (akibat) perbuatanmu itu?".483

90. Mereka berkata: "Apakah kamu ini benar-benar Yusuf?". Yusuf

menjawab: "Akulah Yusuf dan ini saudaraku. Sesungguhnya Allah

telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami". Sesungguhnya

barang siapa yang bertakwa dan bersabar, maka sesungguhnya

Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat

baik"484

91. Mereka berkata: "Demi Allah, sesungguhnya Allah telah

melebihkan kamu atas kami, dan sesungguhnya kami adalah orang-

orang yang bersalah (berdosa)".485

92. Dia (Yusuf) berkata: "Pada hari ini tak ada cercaan terhadap

kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni (kamu), dan Dia adalah

Maha Penyayang diantara Para Penyayang".486

482

Ibid, hlm. 362 483

Ibid, hlm. 362 484

Ibid, hlm. 363 485

Ibid, hlm. 363

Page 178: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

93. Pergilah kamu dengan membawa baju gamisku ini, lalu

letakkanlah ke wajah ayahku, nanti ia akan melihat kembali; dan

bawalah keluargamu semuanya kepadaku".487

94. Tatkala kafilah itu telah ke luar (dari negeri Mesir) berkata ayah

mereka: "Sesungguhnya aku mencium bau Yusuf, sekiranya kamu

tidak menuduhku lemah akal (tentu kamu membenarkan aku)".488

95. Keluarganya berkata: "Demi Allah, Sesungguhnya kamu masih

dalam kekeliruanmu yang dahulu ".489

96. Tatkala telah tiba pembawa kabar gembira itu, Maka

diletakkannya baju gamis itu ke wajah Ya'qub, lalu Kembalilah Dia

dapat melihat. berkata Ya'qub: "Tidakkah aku katakan kepadamu,

bahwa aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tidak

mengetahuinya".490

486

Ibid, hlm. 363 487

Ibid, hlm. 363 488

Ibid, hlm. 363 489

Ibid, hlm. 363 490

Ibid, hlm. 363

Page 179: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

97. mereka berkata: "Wahai ayah kami, mohonkanlah ampun bagi

kami terhadap dosa-dosa kami, Sesungguhnya kami adalah orang-

orang yang bersalah (berdosa)".491

98. Ya'qub berkata: "Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada

Tuhanku. sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha

Penyayang".492

99. Maka tatkala mereka masuk ke (tempat) Yusuf: Yusuf merangkul

ibu bapanya[762]493

dan Dia berkata: "Masuklah kamu ke negeri

Mesir, insya Allah dalam keadaan aman".494

100. Dan ia menaikkan kedua ibu-bapanya ke atas singgasana. dan

mereka (semuanya) merebahkan diri seraya sujud[763]495

kepada

Yusuf. dan berkata Yusuf: "Wahai ayahku Inilah ta'bir mimpiku yang

dahulu itu; Sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya suatu

kenyataan. dan Sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik

kepadaKu, ketika Dia membebaskan aku dari rumah penjara dan

ketika membawa kamu dari dusun padang pasir, setelah syaitan

merusakkan (hubungan) antaraku dan saudara-saudaraku.

Sesungguhnya Tuhanku Maha lembut terhadap apa yang Dia

kehendaki. Sesungguhnya Dialah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana

496.

491

Ibid, hlm. 363 492

Ibid, hlm. 364 493

Ibid, hlm. 364 [762] Ayah dan saudara perempuan ibunya (bibi) 494

Ibid, hlm. 364 495

Ibid, hlm. 364, [763] Sujud disini ialah sujud penghormatan bukan sujud ibadah

496 Ibid, hlm. 364

Page 180: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

101. Ya Tuhanku, Sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan

kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku

sebahagian ta'bir mimpi. (ya Tuhan) Pencipta langit dan bumi.

Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku

dalam Keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang

yang saleh497

.

497

Ibid, hlm. 365

Page 181: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

BUKTI KONSULTASI

Nama : Siti Zulaikhoh

NIM : M1.11.020

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Judul Tesis : PENDIDIKAN AKHLAK KISAH NABI YUSUF As.

No Tanggal Hal yang dikonsultasikan Tanda tangan

1 05-05-2013 Konsultasi proposal 1

2 15-05-2013 Revisi obyek penelitian 2

3 17-07-2013 Revisi judul penelitian 3

4 20-08-2013 Revisi latar belakang penelitian dan

rumusan masalah 4

5 17-09-2013 Konsultasi bab 1 dan bab 2 5

6 22-11-2013 Revisi bab 1 dan bab 2 6

7 27-12-2013 Konsultasi bab 1, bab 2, dan bab 3 7

8 10-01-2014 Revisi bab 1, bab 2, dan bab 3 8

9 15-02-2014 Konsultasi bab 1, bab 2, dan bab 3 9

10 13-03-2014 Revisi bab 1, bab 2, dan bab 3 10

11 07-04-2014 Konsultasi bab 1, bab 2, bab 3 dan bab

4 11

12 10-05-2014 Revisi bab 1, bab 2, bab 3 dan bab 4 12

13 16-07-2014 Konsultasi bab 1, bab 2, bab 3, bab 4

dan bab 5 13

14 10-09-2014 Revisi bab 1, bab 2, bab 3, bab 4 dan

bab 5 14

10 25-09-2014 Acc keseluruhan

Page 182: KISAH NABI YUSUF As. (IBRAH DAN IMPLEMENTASI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/485/1/Siti Zulaikhoh_M1.11... · Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama : Siti Zulaikhoh

Tempat, Tanggal Lahir : Semarang, 24 Mei 1986

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Bener, Tengaran, Kab. Semarang

Latar Belakang Pendidikan Formal

1992- 1998 : MI Al-Manar, Bener, Kec. Tengaran, Kab. Semarang

1998 - 2001 : MTs Al-Manar, Bener, Kec. Tengaran, Kab. Semarang

2001 - 2004 : SMA Negeri 1 Tengaran

2004 - 2008 : S1 Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN

Salatiga)

2011- sekarang : S2 Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN

Salatiga)

Latar Belakang Pendidikan Informal

1994- 2001 : Madrasah Diniah Al-Manar, Bener, Kec. Tengaran, Kab.

Semarang

2005 : Mahesa Institute, Pare, Kediri

Pengalaman Mengajar Formal

2008-Sekarang : Guru di Mts Al-manar, Bener, kec. Tengaran,

Kab.Semarang

Pengalaman Mengajar Informal

2009-sekarang : Ustadzah di Madrasah Diniyah Al-Manar

2013-sekarang : Ustadzah di TPQ Nurul Hidayah Salatiga