kisah
TRANSCRIPT
KISAH-KISAH DALAM AL-QUR’AN
A. PENDAHULUAN
Al-Qur’an membahas mengenai pokok-pokok bahasan yaitu
mengenai akhlak, janji dan ancaman, aqidah, ibadah, sejarah dan kisah. al-
Qur’an menganjurkan untuk mempelajari dan memahami sejarah dan
kisah pada zaman dahulu serta mampu memperoleh ilmu dan hikmahnya.
Dengan sejarah kita dapat melihat dengan jelas peninggalan umat-
umat terdahulu, sehingga kita dapat memahami dan menghayati peristiwa-
peristiwa yang terjadi pada zaman dahulu melalui bacaan atau pelajaran
sejarah dan al-Qur’an juga ikut menjelaskan sejarah-sejarah zaman orang-
orang terdahulu.
Allah menurunkan al-Qur’an kepada Nabi Muhammad Saw
melalui Jibril a.s sebagai mukjizat yang terbesar. Salah satu isi pokok
ajarannya adalah mengenai sejarah dan kisah umat terdahulu. Keterangan
tentang sejarah dan kisah umat terdahulu didalam kitab al-Qur’an tentunya
memiliki tujuan. yaitu merupakan sebagai petunjuk/pelajaran bagi umat
islam yang selanjutnya agar dapat mengambil hikmah dari peristiwa yang
sudah terjadi dimasa lalu. Sehingga dimasa sekarang umat manusia
khususnya umat islam tidak terjerumus hal-hal yang tidak baik
Pada makalah ini, pemakalah akan memaparkan secara rinci ayat-
ayat tentang kisah dalam al-Qur’an.
B. PEMBAHASAN
a. Pengertian
Secara bahasa Qashash berasal dari kata qashasha-yaqusshu yang
berarti mencari bekasan, mengikuti bekas (jejak). Sedangkan secara istilah
pengertian qashash adalah kabar-kabar atau berita-berita al-Qura’an
tentang keadaan umat yang terdahulu dan masa kenabian, peristiwa-
peristiwa yang terjadi.1
1 Shalahuddin Hamid,Study Ulumul Qur’an, (Jakarta Selatan, PT intimedia Ciptanusantara, 2002), hal. 160
Al-Qur’an melengkapi keterangan-keterangan tentang peristiwa
yang terjadi, sejarah bangsa-bangsa, keadaan negri-negri serta
menerangkan sejarah dari kaum-kaum terdahulu baik yang ingkar maupun
yang beramal shaleh.
b. Kisah Ghaib Pada Masa Lalu
ض� األر� ف�ي اع�ل ج �ن�ي إ ل�ل�م الئ�ك ة� ب�ك ر ال ق �ذ� إ وا يه ف� د" س� ي"ف� م ن� ا يه ف� ع ل" ت ج� أ ال"وا ق ة. ل�يف خ
ل ك د�س" ن"ق و د�ك م� ب�ح ب�ح" ن"س ن" ن ح� و اء الد�م ك" ف� ي س� و ت ع�ل م"ون ال ا م ع�ل م"
أ �ن�ي إ ال قArtinya :”Wahai Muhammad Ingatlah ketika tuhanmu berfirman
kepada para malaikat. Sungguh akuakan menciptakan manusia sebagai penegelola di bumi. Para malaikat berkata. Apakah egkau akan menciptakan makhluk yang akan melakukan kerusakan dan menumpahkan darah di muka bumi? Padahal kami selalu taat kepada Mu denagn memuji-Mu dan memuliakan-Mu. Firman-Nya Wahai malaikat Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS. Al-Baqarah : 30)2
1. Mufradat
Berbuat : ج�ع�ل�
Rusak : د� ف�س�
Menumpahkan :
ف�ك� س�
Berdarah : د�م�ى
2. Tafsir
Allah Swt. menceritakan perihal anugerah-Nya kepada Bani Adam,
yaitu sebagai makhluk yang mulia. Mereka disebutkan di kalangan
makhluk yang tertinggi yaitu para malaikat sebelum mereka
diciptakan.
Al-Qurtubi menukil dari Zaid ibnu Ali, yang dimaksud dengan
khalifah dalam ayat ini bukanlah Nabi Adam a.s. saja seperti yang
dikatakan oleh sejumlah ahli tafsir. Al-Qurtubi menisbatkan pendapat
2 Muhammad Thalib, Al-Qur’an Tarjamah Tafsiriyah, (Yogyakarta, Ma’had Annabawy, 2012)
ini kepada Ibnu Abbas, Ibnu Mas'ud, dan semua ahli takwil. Akan
tetapi, apa yang dikatakan oleh Al-Qurtubi ini masih perlu
dipertimbangkan. Bahkan perselisihan dalam masalah ini banyak,
menurut riwayat Ar-Razi dalam kitab tafsirnya, juga oleh yang
lainnya.
Pengertian lahiriah Nabi Adam a.s. saat itu masih belum kelihatan
di alam wujud. Karena jikalau sudah ada, berarti ucapan para malaikat
yang disitir oleh firman-Nya dinilai kurang sesuai, yaitu: Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan
membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah? (Al-Baqarah:
30)
Karena sesungguhnya mereka (para malaikat) bermaksud bahwa di
antara jenis makhluk ini ada orang-orang yang melakukan hal tersebut,
seakan-akan mereka mengetahui hal tersebut melalui ilmu yang
khusus, atau melalui apa yang mereka pahami dari watak manusia.
Karena Allah Swt. memberitahukan kepada mereka bahwa Dia akan
menciptakan jenis makhluk ini dari tanah liat kering yang berasal dari
lumpur hitam. Atau mereka berpemahaman bahwa yang dimaksud
dengan khalifah ialah orang yang melerai persengketaan di antara
manusia, yaitu memutuskan hukum terhadap apa yang terjadi di
kalangan mereka menyangkut perkara-perkara penganiayaan, dan
melarang mereka melakukan perbuatan-perbuatan yang diharamkan
serta dosa-dosa. Demikianlah menurut Al-Qurtubi. Atau para malaikat
mengkiaskan manusia dengan makhluk sebelumnya, sebagaimana
yang akan kami kemukakan dalam berbagai pendapat ulama tafsir.3
c. Kisah Ghaib Pada Masa Sekarang
ا يه ف� ت ت ك ب;ر ن� أ ل ك ي ك"ون" ا م ف ا ن�ه م� ب�ط� اه� ف ال ق
ر�ين اغ� الص; م�ن �ن;ك إ ج� ر" اخ� ف ي"ب�ع ث"ون ي و�م� �ل ى إ ن�ي ن�ظ�ر�
أ ال ق
3 Abdul Fida Isma’il Ibnu Katsir Ad-Dimsyaqi, Tafsir Ibnu Katsir, (Bandung, Sinar Baru Algensindo, 2012), hal. 359
Artinya :”Allah berfirman kepada iblis, jika demikian turunlah kamu dari surga kamu tidak berhak berlaku congkak di dalam surga. Sesungguhnya kamu termasuk golongan yang hina”. (14) “Iblis berkata, wahai tuhanku berilah tempo kepadaku sampai hari kiamat, saat manusia dihidupkan kembali setelah matinya.”4(QS. Al-Araf : 13-14)
1. Mufradat
Sombong �ر : �ب �ك ت
Keuar ج� : خ�ر�
2. Tafsir
Dalam keadaan hina dina lagi direndahkan, sebagai perlakuan
kebalikan dari apa yang diyakini iblis, dan sebagai pembalasan dari
pengakuannya, yaitu dengan menimpakan kebalikannya. Maka saat itu
iblis yang laknat menyadari dirinya dimurkai Tuhan, lalu ia meminta
masa tangguh sampai hari kiamat
Kemudian Allah mengabulkan permintaan iblis karena di
dalamnya terkandung hikmah, keinginan, dan kehendak Allah yang
tidak dapat ditentang, tidak dapat dicegah, serta tidak ada akibat bagi
keputusan hukum-Nya, dan Dia Mahacepat perhitungan-Nya.5
d. Kisah Ghaib di Masa yang Akan datang
. . ع ة اش� خ Hئ�ذ ي و�م وه و"ج" ي ة� ال�غ اش� د�يث" ح ت اك أ ه ل�ن� . . م� ى ق ت"س� ي ة. ام� ح ا ن ار. ل ى ت ص� ب ة ن اص� ل ة ع ام�
. . ال Hر�يع ض م�ن� إ�ال; ط ع ام م� ل ه" ل ي�س Hة آن�ي Hي�ن ع Hوع ج" م�ن� ي"غ�ن�ي و ال م�ن" ي"س�
Artinya :”Sudah datangkah kepadamu berita (tentang) hari pembalasan? Banyak muka pada hari itu tunduk terhina, bekerja keras lagi kepayahan, memasuki api yang sangat panas (neraka), diberi minum dari sumber yang sangat panas. Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri, yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.”6(QS. Al-Ghasyiah : 1-7)
1. Mufradat
Kabar ح�د�ث� :4 Muhammad Thalib, Ibid,5 Abdul Fida Isma’il Ibnu Katsir Ad-Dimsyaqi, Ibid,6 Op,Cit,
Makanan ط�ع�م� :
2. Tafsir
Al-Ghasyiyah salah satu nama lain dari hari kiamat menurut Ibnu
Abbas, Qatadah, dan Ibnu Zaid karena hari kiamat menutupi semua
manusia dan meliputi mereka semuanya. Ibnu Abu Hatim mengatakan,
telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada
kami Muhammad At-Tanafisi, telah menceritakan kepada kami Abu
Bakar ibnu Iyasy, dari Abu Ishaq, dari Amr ibnu Maimun, bahwa Nabi
Saw. melewati seorang wanita yang sedang membaca firman-Nya:
Sudah datangkah kepadamu berita (tentang) hari pembalasan? (Al-
Ghasyiyah: 1) Maka beliau bangkit dan mendengarkannya serta
menjawab: Benar, telah datang kepadaku (beritanya).
Ayat yang kedua Yang dimaksud dengan khusuk di sini adalah
terhina, menurut Qatadah. Juga dikatakan oleh Ibnu Abbas, bahwa
wajah-wajah tersebut tunduk terhina karena amal perbuatannya tidak
bermanfaat bagi dirinya.
Ayat yang ketiga Yakni mereka telah banyak melakukan kerja
keras yang memayahkan diri mereka, tetapi pada akhirnya di hari
kiamat mereka dimasukkan ke dalam neraka yang amat panas.
Al-Hafiz Abu Bakar Al-Barqani mengatakan, telah menceritakan
kepada kami Ibrahim ibnu Muhammad Al-Muzakki, telah
menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ishaq As-Siraj, telah
menceritakan kepada kami Harun ibnu Abdullah, telah menceritakan
kepada kami Sayyar, telah menceritakan kepada kami Ja'far; ia pernah
mendengar Abu Imran Al-Juni mengatakan bahwa Umar ibnul Khattab
r.a. melewati sebuah gerejayangdihuni oleh seorang rahib, maka Umar
memanggilnya, "Hai rahib!" Lalu si rahib muncul; maka Umar
memandangnya dan menangis. Kemudian ditanyakan kepada Umar,
"Mengapa engkau menangis, hai Amirul Mu’minin?" Umar menjawab,
bahwa ia teringat akan firman Allah Swt. yang mengatakan: bekerja
keras lagi kepayahan, memasuki api yang sangat panas. (Al-
Ghasyiyah: 3-4) Itulah yang menyebabkan aku menangis.
Ayat yang ke empat tafsirnya ialah yang panasnya tak terkira dan
titik didihnya melebihi puncaknya sampai tingkatan yang tak terbatas;
demikianlah menurut apa yang dikatakan oleh Ibnu Abbas, Mujahid,
Al-Hasan, dan As-Saddi.
Ayat ke lima Ali ibnu abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu
Abbas, bahwa dari' artinya sebuah pohon dari api.
Ayat ke enam tafsirnya yaitu tidak dapat memenuhi tujuan dan
tidak dapat pula menolak hal yang tidak diinginkan.
e. Kisah-kisah para Nabi
ن ب�يVا ا د�يق. ص� ك ان �ن;ه" إ �د�ر�يس إ ال�ك�ت اب� ف�ي اذ�ك"ر� وع ل�يVا ك ان.ا م ع�ن اه" ف ر و
Artinya :”Wahai Muhammad ceritakanlah kisah idris yang ada dalam al-Qur’an. Sungguh idris adalah seorang yang jujur lagi seorang Nabi. Kami angkat idris pada kedudukan yang tinggi”.7 (QS. Maryam : 56-57)
1. Mufradat
Benar ص�د�ق� :
Tinggi : � ع�ال
2. Tafsir
Allah Swt. menyebutkan tentang Idris dengan sebutan yang baik,
bahwa ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi.
Dan bahwa Allah Swt. mengangkatnya ke tempat yang tinggi.
Di dalam kitab sahih telah disebutkan bahwa Rasulullah Saw.
bersua dengannya pada malam beliau menjalani isra, sedangkan Nabi
Idris berada di langit yang keempat.
Dalam pembahasan ini Imam Ibnu Jarir telah mengetengahkan
sebuah asar yang garib lagi mengherankan. Ia mengatakan, telah
7 Ibid,
menceritakan kepadaku Yunus ibnu Abdul Ala, telah menceritakan
kepada kami Ibnu Wahb, telah menceritakan kepadaku Jarir ibnu
Hazim, dari Sulaiman Al-A'masy, dari Syamir ibnu Atiyyah, dari Hilal
ibnu Yasaf yang menceritakan bahwa Ibnu Abbas pernah bertanya
kepada Ka'b, sedangkan ia (Hilal ibnu Yasaf) hadir di majelis itu. Ibnu
Abbas berkata kepadanya bahwa apakah yang dimaksud oleh firman
Allah Swt. Tentang Idris: Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat
yang tinggi. (Maryam: 57) Ka'b menjawab bahwa mengenai Idris,
sesungguhnya Allah mewahyukan kepadanya, "Sesungguhnya Aku
akan mengangkat bagimu setiap harinya amal perbuatan yang semisal
dengan semua amal perbuatan anak-anak Adam (Seluruh manusia)."
Maka Idris menginginkan agar amalnya terus bertambah. Kemudian
datanglah seorang malaikat yang terdekat dengannya. Idris berkata
kepada malaikat itu, "Sesungguhnya Allah telah mewahyukan anu dan
anu kepadaku, maka bicaralah kamu kepada malaikat maut agar
sudilah ia menangguhkan ajalku supaya amalku makin bertambah."
Malaikat itu akhirnya mambawa Idris di antara kedua sayapnya, lalu
naik ke langit. Ketika sampai di langit keempat, malaikat maut yang
sedang turun bersua dengannya. Maka malaikat yang membawanya
mengemukakan apa yang dimaksudkan oleh Idris. Malaikat maut
bertanya, "Sekarang Idris ada di mana?" Malaikat itu menjawab,"Dia
sekarang ada di pundakku." Malaikat maut berkata,"Aku heran,
mengapa aku diperintahkan untuk mencabut roh Idris di langit
keempat. Pada mulanya aku bertanya, 'mengapa aku mencabut roh
Idris di langit keempat, sedangkan ia berada di bumi?' Akhirnya roh
Nabi Idris dicabut di langit yang keempat." Yang demikian itu adalah
yang dimaksud oleh firman-Nya: Dan Kami telah mengangkatnya ke
martabat yang tinggi. (Maryam: 57)
Hal ini merupakan salah satu dari cerita Ka'bul Ahbar yang
dikutipnya dari kisah-kisah Israiliyat, di dalam sebagiannya
terkandung hal yang tidak dapat diterima. Hanya Allah-lah yang
mengetahui kebenarannya.8
f. Kisah tentang peristiwa-peristiwa terjadi di masa lampau yang
tidak dapat dipastikan keNabiannya.
ن� و م ل�ل;ه� ك"ر� اش� ن� أ ة ك�م ال�ح� ان م ل"ق� آت ي�ن ا د� ل ق و
الل;ه إ�ن; ف ر ك ف و م ن� ه� س� ل�ن ف� ك"ر" ي ش� ا �ن;م إ ف ك"ر� ي ش�يد م� ح غ ن�ي[
Artinya :”Kami telah karuniakan ilmu syari’at kepada Luqman, dengan perintah. Hendaklah kamu taat kepada Allah dalam menggunakan nikmat-Nya. Siapa saja yang taat kepada Allah dalam menggunakan nikmat-Nya pada jalan yang benar, berarti iya telah berbuat baik terhadap dirinya sendiri. Siapa saja yang mengingkari nikmat Allah. Sesungguhnya Allah tidak membutuhkan ketaatan manusia. Maka sesungguh-Nya Allah maha kaya lagi maha terpuji”9. (QS. Luqman : 12)
1. Tafsir
Ulama Salaf berselisih pendapat tentang Luqman, apakah dia
seorang nabi ataukah seorang hamba yang saleh saja tanpa predikat
nabi? Ada dua pendapat mengenainya; kebanyakan ulama mengatakan
bahwa dia adalah seorang hamba yang saleh, bukan seorang nabi.
Sufyan As-Sauri telah meriwayatkan dari Al-Asy'as, dari Ikrimah,
dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Luqman adalah seorang
budak dari negeri Habsyah (Abesenia) dan seorang tukang kayu.
Qatadah telah meriwayatkan dari Abdullah ibnuz Zubair yang
mengatakan bahwa ia pernah bertanya kepada Jabir ibnu Abdullah,
"Sampai seberapakah pengetahuanmu tentang Luqman?" Jabir ibnu
Abdullah menjawab, bahwa Luqman adalah seorang yang
berperawakan pendek, berhidung lebar (tidak mancung) berasal dari
Nubian.
Yahya ibnu Sa'id Al-Ansari telah meriwayatkan dari Sa'id ibnul
Musayyab yang mengatakan bahwa Luqman berasal dari daerah
8 Abdul Fida Isma’il Ibnu Katsir Ad-Dimsyaqi, Ibid, hal.9 Muhammad Thalib, Ibid,
pedalaman Mesir (berkulit hitam) dan berbibir tebal. Allah telah
memberinya hikmah, tetapi tidak diberi kenabian.10
g. Kisah yang Berkaitan denagan Peristiwa-peristiwa yang Terjadi
di Masa Rasulullah.
ال;ت�ي ي ت�ك ر� ق م�ن� و;ة. ق" د� ش أ ه�ي Hة ي ر� ق م�ن� ي�ن�
ك أ وم� ل ه" ر ن اص� ف ال ل ك�ن اه"م� ه�
أ ت�ك ج ر خ� أ
Artinya :”Wahai muhammad, amat banyak negri yang penduduknya lebih kuat dari pada negri yang mengusirmu dari kota Makkah. Negri-negri itu telah kami binasakan. Tidak seorangpun dapat memberi pertolongan kepada penduduk negri-negri itu.”11 (QS. Muhammad : 13).
1. Asbabun Nuzul
Dalam suatu riwayat dikemukakan, ketika Rasullah saw keluar dari
gua, beliau menoleh ke arah Makkah sambil berkata: “Engkau bumi
Allah yang paling aku cintai. Sekiranya penduduknya tidak
mengurusiku, tentu aku tidak akan keluar.” Maka turunlah ayat ini.
Yang menegaskan ada negri lain yang lebih kuat dari pada itu
(Makkah) yang telah dihancurkan, dan tidak ada yang dapat
menolongnya.
2. Tafsir
Ini merupakan peringatan yang keras dan ancaman yang kuat
ditujukan kepada penduduk Mekah karena mereka telah mendustakan
rasul-Nya, padahal dia adalah penghulu para rasul dan penutup para
nabi. Apabila Allah telah membinasakan umat-umat yang dahulu telah
mendustakan rasul-rasul yang sebelumnya, padahal mereka jauh lebih
kuat daripada orang-orang musyrik Mekah. Maka apakah yang akan
dilakukan oleh Allah Swt. terhadap mereka di dunia dan akhirat, yakni
bagaimanakah prasangka mereka terhadap kenyataan ini? Dan jika
Allah membebaskan sejumlah besar dari mereka dari hukuman di
dunia berkat keberadaan Rasulullah Saw. Nabi pembawa rahmat, maka
10 Abdul Fida Isma’il Ibnu Katsir Ad-Dimsyaqi, Ibid, hal. 168-17311 Muhammad Thalib, Ibid,
sesungguhnya azab akan dipenuhi terhadap orang-orang kafir itu di
hari mereka dikembalikan kepada-Nya.
ت ط�يع"ون ي س� ك ان"وا ا م ال�ع ذ اب" م" ل ه" اع ف" ي"ض ون ر" ي"ب�ص� ك ان"وا ا و م ع م� الس;
Artinya :”Siksaan itu dilipatgandakan kepada mereka. Mereka selalu tidak dapat mendengar (kebenaran) dan mereka selalu tidak dapat melihat (nya)”. (QS. Hud : 20).
Hadis Nabi
: ب�ن� د� م; م"ح ع ن� ب�ي، أ ذ ك ر Hات�م ح ب�ي
أ اب�ن" ال قب�يه�، أ ع ن� ، ان ل ي�م س" ب�ن" ر" ع�ت م� ال�م" ع ن� ع�ل ى،
األ� ع ب�د� : أ ن; Hب;اس ع اب�ن� ع ن� ، ة ك�ر�م ع� ع ن� ن ش، ح ع ن�
ك;ة م م�ن� ج ر خ ا ل م; ل;م و س ع ل ي�ه� الل;ه" ل;ى ص الن;ب�ي;: - : ال و ق ك;ة م �ل ى إ ت ال�ت ف ال ق اه" ر
" أ ال�غ ار� �ل ى إالل;ه� د� ب�ال ب� أ ح ن�ت� أ و الل;ه�، �ل ى إ الل;ه� د� ب�ال ب� أ ح ن�ت� أ
ج� ر" خ� أ ل م� ون�ي ر�ج" ي"خ� ل م� ر�ك�ين ال�م"ش� ن;
أ ل و� و ، �ل ي; إن�ك� م�
Artinya : “Ibnu Abu Hatim mengatakan bahwa ayahnya telah meriwayatkan dari Muhammad ibnu Abdul Ala, dari Al-Mu'tamir ibnu Sulaiman, dari ayahnya, dari Hanasy, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas r.a., bahwa Nabi Saw. ketika keluar dari Mekah menuju ke gua tempat persembunyiannya. Ketika sampai di gua itu beliau menoleh ke arah Mekah, lalu berkata: Sesungguhnya engkau adalah negeri Allah yang paling disukai oleh-Nya, dan engkau adalah negeri Allah yang paling aku sukai; seandainya orang-orang musyrik itu (penduduknya) tidak mengusirku, aku tidak akan keluar meninggalkanmu.”12
h. Faedah
Dijelaskan dalam buku manna khalil al-qattan faedah-faedah kisah
dalam al-Qur’an diantaranya sebagai berikut13:
1. Menjelaskan asas-asas dakwah menuju Allah dan menjelaskan pokok-
pokok syari’at yang di bawa oleh para Nabi.
2. Meneguhkan hati Rasulullah dan hati ummat Muhammad Saw atas
agama Allah, memperkuat kepercayaan orang mukmin tentang
12 Abdul Fida Isma’il Ibnu Katsir Ad-Dimsyaqi, Ibid, hal 12313 Manna’ Khalil Al-Qattan, Studi Ilmu Qur’an, (Bogor, Pustaka Litera Anntar Nusa, 2013),
hal. 444
menangnya kebenaran dan para pendukungnya serta kehancurannya
kebatilan dan para pembelanya.
3. Memebnarkan para Nabi terdahulu, menghidupkan kenangan terhadap
mereka serta mengabdikan jejeak dan peninggalanya.
4. Menampakkan kebenaranyya Nabi Saw dalam dakwahnya dengan apa
yang diberitakannya tentang hal ihwal tentang orang terdahulu di
sepanjang kurun dan generasi.
5. Menyibakan kebohongan ahli kitab dengan hujjah yang membeberkan
keterangan dan petunjuk yang mereka sembunyikan dan mementang
mereka dengan isi kitab mereka sendiri sebelum kitab itu di ubah dan
diganti.
6. Kisah adalah salah satu saastra yang dapat menarik perhatian terhadap
para pendengar dan menetapkan pesan-pesan yang terkandung di
dalamnya ke dalam jiwa.
C. KESIMPULAN
Dapat kita simpulakan bahawa kisah-kisah dalam al-Qur’an itu ada
enam pembagian dan bisa kita bagi lagi dalam dua bagian yaitu.
Kita lihat dari segi waktu atau massa bahwa kisah dalam al-Qur’an itu
ada tiga.
1. Kisah ghaib yang terjadi pada masa lalu.
2. Kisah ghaib yang terjadi pada masa kini.
3. Dan kisah gahib yang terjadi pada masa akan datang.
Jika kita lihat dari segi materi kisah dalm al-Qur’an ada tiga pula yaitu:
1. Kisah-kisah para Nabi.
2. Kisah yang terjadi pada masa lamapau yang tidak dapat dipastikan ke
Nabiannya.
3. Kisah yang terjadi di masa Nabi Muhammad Saw.