kisah

18
KISAH-KISAH DALAM AL-QUR’AN A. PENDAHULUAN Al-Qur’an membahas mengenai pokok-pokok bahasan yaitu mengenai akhlak, janji dan ancaman, aqidah, ibadah, sejarah dan kisah. al-Qur’an menganjurkan untuk mempelajari dan memahami sejarah dan kisah pada zaman dahulu serta mampu memperoleh ilmu dan hikmahnya. Dengan sejarah kita dapat melihat dengan jelas peninggalan umat-umat terdahulu, sehingga kita dapat memahami dan menghayati peristiwa- peristiwa yang terjadi pada zaman dahulu melalui bacaan atau pelajaran sejarah dan al-Qur’an juga ikut menjelaskan sejarah-sejarah zaman orang-orang terdahulu. Allah menurunkan al-Qur’an kepada Nabi Muhammad Saw melalui Jibril a.s sebagai mukjizat yang terbesar. Salah satu isi pokok ajarannya adalah mengenai sejarah dan kisah umat terdahulu. Keterangan tentang sejarah dan kisah umat terdahulu didalam kitab al-Qur’an tentunya memiliki tujuan. yaitu merupakan sebagai petunjuk/pelajaran bagi umat islam yang selanjutnya agar dapat mengambil hikmah dari peristiwa yang sudah terjadi dimasa lalu. Sehingga

Upload: nur-salim

Post on 08-Dec-2015

214 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: KISAH

KISAH-KISAH DALAM AL-QUR’AN

A. PENDAHULUAN

Al-Qur’an membahas mengenai pokok-pokok bahasan yaitu

mengenai akhlak, janji dan ancaman, aqidah, ibadah, sejarah dan kisah. al-

Qur’an menganjurkan untuk mempelajari dan memahami sejarah dan

kisah pada zaman dahulu serta mampu memperoleh ilmu dan hikmahnya.

Dengan sejarah kita dapat melihat dengan jelas peninggalan umat-

umat terdahulu, sehingga kita dapat memahami dan menghayati peristiwa-

peristiwa yang terjadi pada zaman dahulu melalui bacaan atau pelajaran

sejarah dan al-Qur’an juga ikut menjelaskan sejarah-sejarah zaman orang-

orang terdahulu.

Allah menurunkan al-Qur’an kepada Nabi Muhammad Saw

melalui Jibril a.s sebagai mukjizat yang terbesar. Salah satu isi pokok

ajarannya adalah mengenai sejarah dan kisah umat terdahulu. Keterangan

tentang sejarah dan kisah umat terdahulu didalam kitab al-Qur’an tentunya

memiliki tujuan. yaitu merupakan sebagai petunjuk/pelajaran bagi umat

islam yang selanjutnya agar dapat mengambil hikmah dari peristiwa yang

sudah terjadi dimasa lalu. Sehingga dimasa sekarang umat manusia

khususnya umat islam tidak terjerumus hal-hal yang tidak baik

Pada makalah ini, pemakalah akan memaparkan secara rinci ayat-

ayat tentang kisah dalam al-Qur’an.

B. PEMBAHASAN

a. Pengertian

Secara bahasa Qashash berasal dari kata qashasha-yaqusshu yang

berarti mencari bekasan, mengikuti bekas (jejak). Sedangkan secara istilah

pengertian qashash adalah kabar-kabar atau berita-berita al-Qura’an

tentang keadaan umat yang terdahulu dan masa kenabian, peristiwa-

peristiwa yang terjadi.1

1 Shalahuddin Hamid,Study Ulumul Qur’an, (Jakarta Selatan, PT intimedia Ciptanusantara, 2002), hal. 160

Page 2: KISAH

Al-Qur’an melengkapi keterangan-keterangan tentang peristiwa

yang terjadi, sejarah bangsa-bangsa, keadaan negri-negri serta

menerangkan sejarah dari kaum-kaum terdahulu baik yang ingkar maupun

yang beramal shaleh.

b. Kisah Ghaib Pada Masa Lalu

ض� األر� ف�ي اع�ل ج �ن�ي إ ل�ل�م الئ�ك ة� ب�ك ر ال ق �ذ� إ وا يه ف� د" س� ي"ف� م ن� ا يه ف� ع ل" ت ج� أ ال"وا ق ة. ل�يف خ

ل ك د�س" ن"ق و د�ك م� ب�ح ب�ح" ن"س ن" ن ح� و اء الد�م ك" ف� ي س� و ت ع�ل م"ون ال ا م ع�ل م"

أ �ن�ي إ ال قArtinya :”Wahai Muhammad Ingatlah ketika tuhanmu berfirman

kepada para malaikat. Sungguh akuakan menciptakan manusia sebagai penegelola di bumi. Para malaikat berkata. Apakah egkau akan menciptakan makhluk yang akan melakukan kerusakan dan menumpahkan darah di muka bumi? Padahal kami selalu taat kepada Mu denagn memuji-Mu dan memuliakan-Mu. Firman-Nya Wahai malaikat Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS. Al-Baqarah : 30)2

1. Mufradat

Berbuat : ج�ع�ل�

Rusak : د� ف�س�

Menumpahkan :

ف�ك� س�

Berdarah : د�م�ى

2. Tafsir

Allah Swt. menceritakan perihal anugerah-Nya kepada Bani Adam,

yaitu sebagai makhluk yang mulia. Mereka disebutkan di kalangan

makhluk yang tertinggi yaitu para malaikat sebelum mereka

diciptakan.

Al-Qurtubi menukil dari Zaid ibnu Ali, yang dimaksud dengan

khalifah dalam ayat ini bukanlah Nabi Adam a.s. saja seperti yang

dikatakan oleh sejumlah ahli tafsir. Al-Qurtubi menisbatkan pendapat

2 Muhammad Thalib, Al-Qur’an Tarjamah Tafsiriyah, (Yogyakarta, Ma’had Annabawy, 2012)

Page 3: KISAH

ini kepada Ibnu Abbas, Ibnu Mas'ud, dan semua ahli takwil. Akan

tetapi, apa yang dikatakan oleh Al-Qurtubi ini masih perlu

dipertimbangkan. Bahkan perselisihan dalam masalah ini banyak,

menurut riwayat Ar-Razi dalam kitab tafsirnya, juga oleh yang

lainnya.

Pengertian lahiriah Nabi Adam a.s. saat itu masih belum kelihatan

di alam wujud. Karena jikalau sudah ada, berarti ucapan para malaikat

yang disitir oleh firman-Nya dinilai kurang sesuai, yaitu: Mengapa

Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan

membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah? (Al-Baqarah:

30)

Karena sesungguhnya mereka (para malaikat) bermaksud bahwa di

antara jenis makhluk ini ada orang-orang yang melakukan hal tersebut,

seakan-akan mereka mengetahui hal tersebut melalui ilmu yang

khusus, atau melalui apa yang mereka pahami dari watak manusia.

Karena Allah Swt. memberitahukan kepada mereka bahwa Dia akan

menciptakan jenis makhluk ini dari tanah liat kering yang berasal dari

lumpur hitam. Atau mereka berpemahaman bahwa yang dimaksud

dengan khalifah ialah orang yang melerai persengketaan di antara

manusia, yaitu memutuskan hukum terhadap apa yang terjadi di

kalangan mereka menyangkut perkara-perkara penganiayaan, dan

melarang mereka melakukan perbuatan-perbuatan yang diharamkan

serta dosa-dosa. Demikianlah menurut Al-Qurtubi. Atau para malaikat

mengkiaskan manusia dengan makhluk sebelumnya, sebagaimana

yang akan kami kemukakan dalam berbagai pendapat ulama tafsir.3

c. Kisah Ghaib Pada Masa Sekarang

ا يه ف� ت ت ك ب;ر ن� أ ل ك ي ك"ون" ا م ف ا ن�ه م� ب�ط� اه� ف ال ق

ر�ين اغ� الص; م�ن �ن;ك إ ج� ر" اخ� ف ي"ب�ع ث"ون ي و�م� �ل ى إ ن�ي ن�ظ�ر�

أ ال ق

3 Abdul Fida Isma’il Ibnu Katsir Ad-Dimsyaqi, Tafsir Ibnu Katsir, (Bandung, Sinar Baru Algensindo, 2012), hal. 359

Page 4: KISAH

Artinya :”Allah berfirman kepada iblis, jika demikian turunlah kamu dari surga kamu tidak berhak berlaku congkak di dalam surga. Sesungguhnya kamu termasuk golongan yang hina”. (14) “Iblis berkata, wahai tuhanku berilah tempo kepadaku sampai hari kiamat, saat manusia dihidupkan kembali setelah matinya.”4(QS. Al-Araf : 13-14)

1. Mufradat

Sombong �ر : �ب �ك ت

Keuar ج� : خ�ر�

2. Tafsir

Dalam keadaan hina dina lagi direndahkan, sebagai perlakuan

kebalikan dari apa yang diyakini iblis, dan sebagai pembalasan dari

pengakuannya, yaitu dengan menimpakan kebalikannya. Maka saat itu

iblis yang laknat menyadari dirinya dimurkai Tuhan, lalu ia meminta

masa tangguh sampai hari kiamat

Kemudian Allah mengabulkan permintaan iblis karena di

dalamnya terkandung hikmah, keinginan, dan kehendak Allah yang

tidak dapat ditentang, tidak dapat dicegah, serta tidak ada akibat bagi

keputusan hukum-Nya, dan Dia Mahacepat perhitungan-Nya.5

d. Kisah Ghaib di Masa yang Akan datang

. . ع ة اش� خ Hئ�ذ ي و�م وه و"ج" ي ة� ال�غ اش� د�يث" ح ت اك أ ه ل�ن� . . م� ى ق ت"س� ي ة. ام� ح ا ن ار. ل ى ت ص� ب ة ن اص� ل ة ع ام�

. . ال Hر�يع ض م�ن� إ�ال; ط ع ام م� ل ه" ل ي�س Hة آن�ي Hي�ن ع Hوع ج" م�ن� ي"غ�ن�ي و ال م�ن" ي"س�

Artinya :”Sudah datangkah kepadamu berita (tentang) hari pembalasan? Banyak muka pada hari itu tunduk terhina, bekerja keras lagi kepayahan, memasuki api yang sangat panas (neraka), diberi minum dari sumber yang sangat panas. Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri, yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.”6(QS. Al-Ghasyiah : 1-7)

1. Mufradat

Kabar ح�د�ث� :4 Muhammad Thalib, Ibid,5 Abdul Fida Isma’il Ibnu Katsir Ad-Dimsyaqi, Ibid,6 Op,Cit,

Page 5: KISAH

Makanan ط�ع�م� :

2. Tafsir

Al-Ghasyiyah salah satu nama lain dari hari kiamat menurut Ibnu

Abbas, Qatadah, dan Ibnu Zaid karena hari kiamat menutupi semua

manusia dan meliputi mereka semuanya. Ibnu Abu Hatim mengatakan,

telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada

kami Muhammad At-Tanafisi, telah menceritakan kepada kami Abu

Bakar ibnu Iyasy, dari Abu Ishaq, dari Amr ibnu Maimun, bahwa Nabi

Saw. melewati seorang wanita yang sedang membaca firman-Nya:

Sudah datangkah kepadamu berita (tentang) hari pembalasan? (Al-

Ghasyiyah: 1) Maka beliau bangkit dan mendengarkannya serta

menjawab: Benar, telah datang kepadaku (beritanya).

Ayat yang kedua Yang dimaksud dengan khusuk di sini adalah

terhina, menurut Qatadah. Juga dikatakan oleh Ibnu Abbas, bahwa

wajah-wajah tersebut tunduk terhina karena amal perbuatannya tidak

bermanfaat bagi dirinya.

Ayat yang ketiga Yakni mereka telah banyak melakukan kerja

keras yang memayahkan diri mereka, tetapi pada akhirnya di hari

kiamat mereka dimasukkan ke dalam neraka yang amat panas.

Al-Hafiz Abu Bakar Al-Barqani mengatakan, telah menceritakan

kepada kami Ibrahim ibnu Muhammad Al-Muzakki, telah

menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ishaq As-Siraj, telah

menceritakan kepada kami Harun ibnu Abdullah, telah menceritakan

kepada kami Sayyar, telah menceritakan kepada kami Ja'far; ia pernah

mendengar Abu Imran Al-Juni mengatakan bahwa Umar ibnul Khattab

r.a. melewati sebuah gerejayangdihuni oleh seorang rahib, maka Umar

memanggilnya, "Hai rahib!" Lalu si rahib muncul; maka Umar

memandangnya dan menangis. Kemudian ditanyakan kepada Umar,

"Mengapa engkau menangis, hai Amirul Mu’minin?" Umar menjawab,

Page 6: KISAH

bahwa ia teringat akan firman Allah Swt. yang mengatakan: bekerja

keras lagi kepayahan, memasuki api yang sangat panas. (Al-

Ghasyiyah: 3-4) Itulah yang menyebabkan aku menangis.

Ayat yang ke empat tafsirnya ialah yang panasnya tak terkira dan

titik didihnya melebihi puncaknya sampai tingkatan yang tak terbatas;

demikianlah menurut apa yang dikatakan oleh Ibnu Abbas, Mujahid,

Al-Hasan, dan As-Saddi.

Ayat ke lima Ali ibnu abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu

Abbas, bahwa dari' artinya sebuah pohon dari api.

Ayat ke enam tafsirnya yaitu tidak dapat memenuhi tujuan dan

tidak dapat pula menolak hal yang tidak diinginkan.

e. Kisah-kisah para Nabi

ن ب�يVا ا د�يق. ص� ك ان �ن;ه" إ �د�ر�يس إ ال�ك�ت اب� ف�ي اذ�ك"ر� وع ل�يVا ك ان.ا م ع�ن اه" ف ر و

Artinya :”Wahai Muhammad ceritakanlah kisah idris yang ada dalam al-Qur’an. Sungguh idris adalah seorang yang jujur lagi seorang Nabi. Kami angkat idris pada kedudukan yang tinggi”.7 (QS. Maryam : 56-57)

1. Mufradat

Benar ص�د�ق� :

Tinggi : � ع�ال

2. Tafsir

Allah Swt. menyebutkan tentang Idris dengan sebutan yang baik,

bahwa ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi.

Dan bahwa Allah Swt. mengangkatnya ke tempat yang tinggi.

Di dalam kitab sahih telah disebutkan bahwa Rasulullah Saw.

bersua dengannya pada malam beliau menjalani isra, sedangkan Nabi

Idris berada di langit yang keempat.

Dalam pembahasan ini Imam Ibnu Jarir telah mengetengahkan

sebuah asar yang garib lagi mengherankan. Ia mengatakan, telah

7 Ibid,

Page 7: KISAH

menceritakan kepadaku Yunus ibnu Abdul Ala, telah menceritakan

kepada kami Ibnu Wahb, telah menceritakan kepadaku Jarir ibnu

Hazim, dari Sulaiman Al-A'masy, dari Syamir ibnu Atiyyah, dari Hilal

ibnu Yasaf yang menceritakan bahwa Ibnu Abbas pernah bertanya

kepada Ka'b, sedangkan ia (Hilal ibnu Yasaf) hadir di majelis itu. Ibnu

Abbas berkata kepadanya bahwa apakah yang dimaksud oleh firman

Allah Swt. Tentang Idris: Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat

yang tinggi. (Maryam: 57) Ka'b menjawab bahwa mengenai Idris,

sesungguhnya Allah mewahyukan kepadanya, "Sesungguhnya Aku

akan mengangkat bagimu setiap harinya amal perbuatan yang semisal

dengan semua amal perbuatan anak-anak Adam (Seluruh manusia)."

Maka Idris menginginkan agar amalnya terus bertambah. Kemudian

datanglah seorang malaikat yang terdekat dengannya. Idris berkata

kepada malaikat itu, "Sesungguhnya Allah telah mewahyukan anu dan

anu kepadaku, maka bicaralah kamu kepada malaikat maut agar

sudilah ia menangguhkan ajalku supaya amalku makin bertambah."

Malaikat itu akhirnya mambawa Idris di antara kedua sayapnya, lalu

naik ke langit. Ketika sampai di langit keempat, malaikat maut yang

sedang turun bersua dengannya. Maka malaikat yang membawanya

mengemukakan apa yang dimaksudkan oleh Idris. Malaikat maut

bertanya, "Sekarang Idris ada di mana?" Malaikat itu menjawab,"Dia

sekarang ada di pundakku." Malaikat maut berkata,"Aku heran,

mengapa aku diperintahkan untuk mencabut roh Idris di langit

keempat. Pada mulanya aku bertanya, 'mengapa aku mencabut roh

Idris di langit keempat, sedangkan ia berada di bumi?' Akhirnya roh

Nabi Idris dicabut di langit yang keempat." Yang demikian itu adalah

yang dimaksud oleh firman-Nya: Dan Kami telah mengangkatnya ke

martabat yang tinggi. (Maryam: 57)

Hal ini merupakan salah satu dari cerita Ka'bul Ahbar yang

dikutipnya dari kisah-kisah Israiliyat, di dalam sebagiannya

Page 8: KISAH

terkandung hal yang tidak dapat diterima. Hanya Allah-lah yang

mengetahui kebenarannya.8

f. Kisah tentang peristiwa-peristiwa terjadi di masa lampau yang

tidak dapat dipastikan keNabiannya.

ن� و م ل�ل;ه� ك"ر� اش� ن� أ ة ك�م ال�ح� ان م ل"ق� آت ي�ن ا د� ل ق و

الل;ه إ�ن; ف ر ك ف و م ن� ه� س� ل�ن ف� ك"ر" ي ش� ا �ن;م إ ف ك"ر� ي ش�يد م� ح غ ن�ي[

Artinya :”Kami telah karuniakan ilmu syari’at kepada Luqman, dengan perintah. Hendaklah kamu taat kepada Allah dalam menggunakan nikmat-Nya. Siapa saja yang taat kepada Allah dalam menggunakan nikmat-Nya pada jalan yang benar, berarti iya telah berbuat baik terhadap dirinya sendiri. Siapa saja yang mengingkari nikmat Allah. Sesungguhnya Allah tidak membutuhkan ketaatan manusia. Maka sesungguh-Nya Allah maha kaya lagi maha terpuji”9. (QS. Luqman : 12)

1. Tafsir

Ulama Salaf berselisih pendapat tentang Luqman, apakah dia

seorang nabi ataukah seorang hamba yang saleh saja tanpa predikat

nabi? Ada dua pendapat mengenainya; kebanyakan ulama mengatakan

bahwa dia adalah seorang hamba yang saleh, bukan seorang nabi.

Sufyan As-Sauri telah meriwayatkan dari Al-Asy'as, dari Ikrimah,

dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Luqman adalah seorang

budak dari negeri Habsyah (Abesenia) dan seorang tukang kayu.

Qatadah telah meriwayatkan dari Abdullah ibnuz Zubair yang

mengatakan bahwa ia pernah bertanya kepada Jabir ibnu Abdullah,

"Sampai seberapakah pengetahuanmu tentang Luqman?" Jabir ibnu

Abdullah menjawab, bahwa Luqman adalah seorang yang

berperawakan pendek, berhidung lebar (tidak mancung) berasal dari

Nubian.

Yahya ibnu Sa'id Al-Ansari telah meriwayatkan dari Sa'id ibnul

Musayyab yang mengatakan bahwa Luqman berasal dari daerah

8 Abdul Fida Isma’il Ibnu Katsir Ad-Dimsyaqi, Ibid, hal.9 Muhammad Thalib, Ibid,

Page 9: KISAH

pedalaman Mesir (berkulit hitam) dan berbibir tebal. Allah telah

memberinya hikmah, tetapi tidak diberi kenabian.10

g. Kisah yang Berkaitan denagan Peristiwa-peristiwa yang Terjadi

di Masa Rasulullah.

ال;ت�ي ي ت�ك ر� ق م�ن� و;ة. ق" د� ش أ ه�ي Hة ي ر� ق م�ن� ي�ن�

ك أ وم� ل ه" ر ن اص� ف ال ل ك�ن اه"م� ه�

أ ت�ك ج ر خ� أ

Artinya :”Wahai muhammad, amat banyak negri yang penduduknya lebih kuat dari pada negri yang mengusirmu dari kota Makkah. Negri-negri itu telah kami binasakan. Tidak seorangpun dapat memberi pertolongan kepada penduduk negri-negri itu.”11 (QS. Muhammad : 13).

1. Asbabun Nuzul

Dalam suatu riwayat dikemukakan, ketika Rasullah saw keluar dari

gua, beliau menoleh ke arah Makkah sambil berkata: “Engkau bumi

Allah yang paling aku cintai. Sekiranya penduduknya tidak

mengurusiku, tentu aku tidak akan keluar.” Maka turunlah ayat ini.

Yang menegaskan ada negri lain yang lebih kuat dari pada itu

(Makkah) yang telah dihancurkan, dan tidak ada yang dapat

menolongnya.

2. Tafsir

Ini merupakan peringatan yang keras dan ancaman yang kuat

ditujukan kepada penduduk Mekah karena mereka telah mendustakan

rasul-Nya, padahal dia adalah penghulu para rasul dan penutup para

nabi. Apabila Allah telah membinasakan umat-umat yang dahulu telah

mendustakan rasul-rasul yang sebelumnya, padahal mereka jauh lebih

kuat daripada orang-orang musyrik Mekah. Maka apakah yang akan

dilakukan oleh Allah Swt. terhadap mereka di dunia dan akhirat, yakni

bagaimanakah prasangka mereka terhadap kenyataan ini? Dan jika

Allah membebaskan sejumlah besar dari mereka dari hukuman di

dunia berkat keberadaan Rasulullah Saw. Nabi pembawa rahmat, maka

10 Abdul Fida Isma’il Ibnu Katsir Ad-Dimsyaqi, Ibid, hal. 168-17311 Muhammad Thalib, Ibid,

Page 10: KISAH

sesungguhnya azab akan dipenuhi terhadap orang-orang kafir itu di

hari mereka dikembalikan kepada-Nya.

ت ط�يع"ون ي س� ك ان"وا ا م ال�ع ذ اب" م" ل ه" اع ف" ي"ض ون ر" ي"ب�ص� ك ان"وا ا و م ع م� الس;

Artinya :”Siksaan itu dilipatgandakan kepada mereka. Mereka selalu tidak dapat mendengar (kebenaran) dan mereka selalu tidak dapat melihat (nya)”. (QS. Hud : 20).

Hadis Nabi

: ب�ن� د� م; م"ح ع ن� ب�ي، أ ذ ك ر Hات�م ح ب�ي

أ اب�ن" ال قب�يه�، أ ع ن� ، ان ل ي�م س" ب�ن" ر" ع�ت م� ال�م" ع ن� ع�ل ى،

األ� ع ب�د� : أ ن; Hب;اس ع اب�ن� ع ن� ، ة ك�ر�م ع� ع ن� ن ش، ح ع ن�

ك;ة م م�ن� ج ر خ ا ل م; ل;م و س ع ل ي�ه� الل;ه" ل;ى ص الن;ب�ي;: - : ال و ق ك;ة م �ل ى إ ت ال�ت ف ال ق اه" ر

" أ ال�غ ار� �ل ى إالل;ه� د� ب�ال ب� أ ح ن�ت� أ و الل;ه�، �ل ى إ الل;ه� د� ب�ال ب� أ ح ن�ت� أ

ج� ر" خ� أ ل م� ون�ي ر�ج" ي"خ� ل م� ر�ك�ين ال�م"ش� ن;

أ ل و� و ، �ل ي; إن�ك� م�

Artinya : “Ibnu Abu Hatim mengatakan bahwa ayahnya telah meriwayatkan dari Muhammad ibnu Abdul Ala, dari Al-Mu'tamir ibnu Sulaiman, dari ayahnya, dari Hanasy, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas r.a., bahwa Nabi Saw. ketika keluar dari Mekah menuju ke gua tempat persembunyiannya. Ketika sampai di gua itu beliau menoleh ke arah Mekah, lalu berkata: Sesungguhnya engkau adalah negeri Allah yang paling disukai oleh-Nya, dan engkau adalah negeri Allah yang paling aku sukai; seandainya orang-orang musyrik itu (penduduknya) tidak mengusirku, aku tidak akan keluar meninggalkanmu.”12

h. Faedah

Dijelaskan dalam buku manna khalil al-qattan faedah-faedah kisah

dalam al-Qur’an diantaranya sebagai berikut13:

1. Menjelaskan asas-asas dakwah menuju Allah dan menjelaskan pokok-

pokok syari’at yang di bawa oleh para Nabi.

2. Meneguhkan hati Rasulullah dan hati ummat Muhammad Saw atas

agama Allah, memperkuat kepercayaan orang mukmin tentang

12 Abdul Fida Isma’il Ibnu Katsir Ad-Dimsyaqi, Ibid, hal 12313 Manna’ Khalil Al-Qattan, Studi Ilmu Qur’an, (Bogor, Pustaka Litera Anntar Nusa, 2013),

hal. 444

Page 11: KISAH

menangnya kebenaran dan para pendukungnya serta kehancurannya

kebatilan dan para pembelanya.

3. Memebnarkan para Nabi terdahulu, menghidupkan kenangan terhadap

mereka serta mengabdikan jejeak dan peninggalanya.

4. Menampakkan kebenaranyya Nabi Saw dalam dakwahnya dengan apa

yang diberitakannya tentang hal ihwal tentang orang terdahulu di

sepanjang kurun dan generasi.

5. Menyibakan kebohongan ahli kitab dengan hujjah yang membeberkan

keterangan dan petunjuk yang mereka sembunyikan dan mementang

mereka dengan isi kitab mereka sendiri sebelum kitab itu di ubah dan

diganti.

6. Kisah adalah salah satu saastra yang dapat menarik perhatian terhadap

para pendengar dan menetapkan pesan-pesan yang terkandung di

dalamnya ke dalam jiwa.

C. KESIMPULAN

Dapat kita simpulakan bahawa kisah-kisah dalam al-Qur’an itu ada

enam pembagian dan bisa kita bagi lagi dalam dua bagian yaitu.

Kita lihat dari segi waktu atau massa bahwa kisah dalam al-Qur’an itu

ada tiga.

1. Kisah ghaib yang terjadi pada masa lalu.

2. Kisah ghaib yang terjadi pada masa kini.

3. Dan kisah gahib yang terjadi pada masa akan datang.

Jika kita lihat dari segi materi kisah dalm al-Qur’an ada tiga pula yaitu:

1. Kisah-kisah para Nabi.

2. Kisah yang terjadi pada masa lamapau yang tidak dapat dipastikan ke

Nabiannya.

3. Kisah yang terjadi di masa Nabi Muhammad Saw.