kinerja penyidik pegawai negeri sipil (ppns) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/kinerja...

166
KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara Oleh : INTAN A. RAMADINI 6661080383 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2015

Upload: nguyendat

Post on 06-Feb-2018

235 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI

SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Oleh :

INTAN A. RAMADINI

6661080383

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2015

Page 2: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan
Page 3: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan
Page 4: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan
Page 5: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

ABSTRAK

Intan A. Ramadini, 6661080383, 2015, Skripsi, Kinerja Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) di Kota Tangerang, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Pembimbing I Listyaningsih, S.Sos., M.Si dan Pembimbing II Riny Handayani, S.Si., M.Si.

Kata Kunci : Kinerja, Penyidik Pegawai Negeri Sipil

Dalam penelitian ini, penulis mengusung persoalan mengenai kinerja Pegawai Negeri Sipil dengan fokus penelitian yaitu Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Kota Tangerang, serta rumusan masalahnya adalah berapakah tingkat pelaksanaan kinerja Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kota Tangerang, dan tujuannya untuk mengetahui hasil kinerja Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Kota Tangerang. Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Dinas Informasi dan Komunikasi, Dinas Kesehatan, Dinas Ketenagakerjaan, Dinas Perhubungan, dan Satuan Polisi Pamong Praja di Kota Tangerang. Teori yang digunakan penulis adalah teori penilaian kinerja milik Agus Dwiyanto (2006) dimana terdiri dari lima indikator yaitu produktivitas, kualitas layanan, responsivitas, responsibilitas dan akuntabilitas. Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif deskriptif. Teknik yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data adalah kuesioner, wawancara, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teknik sampling dengan metode proportional area random sampling yaitu cara pengumpulan data yang mengambil sampel secara proporsional dan acak pada masing-masing area populasi dengan sampel berjumlah 247 responden. Hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa kinerja Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kota Tangerang mencapai angka 67,18 % dan hal ini berarti kinerja Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kota Tangerang tidak berjalan dengan efektif. Jika dilihat dari kriteria rentang kategori dari kelima indikator mengenai variabel kinerja Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Kota Tangerang, diketahui bahwa ada tiga indikator yang hasilnya tidak baik yaitu produktivitas, responsibilitas dan akuntabilitas, sementara terdapat dua indikator yang mendapatkan hasil baik yaitu kualitas layanan dan responsivitas. Pada akhir penelitian ini, penulis mengusulkan beberapa rekomendasi yaitu Penyidik Pegawai Negeri Sipil mesti meningkatkan kompetensi dan motivasi kerja, lalu lebih meningkatkan kualitas hubungan koordinasi dengan penyidik Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) dan instansi terkait, kemudian harus selalu bekerja sesuai dengan aturan-aturan dan pedoman operasional yang berlaku, juga seharusnya lebih sering melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar masyarakat mengetahui peran dan fungsi dari Penyidik Pegawai Negeri Sipil.

Page 6: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

ABSTRACT

Intan A. Ramadini, 6661080383, 2015, Thesis, The Performance of Civil Servant’s Investigator in Tangerang City, Tirtayasa Ageng Sultan University of Serang, Faculty of Social and Political Sciences, Department of Public Administration Science, 1st Advisor Listiyaningsih, S.Sos., M.Si, and 2st Advisor Riny Handayani, S.Si., M.Si.

Keywords: Performance, Civil Servant’s Investigator

In this study, the author take the problems about the performance of Civil Servant with research focus is Civil Servant’s Investigator (PPNS) in Tangerang City, and the problem formulation is how much level of performance implementation by Civil Servant’s Investigator, so it’s aim to determine the performance results of Civil Servant’s Investigator in Tangerang City. In order for targeted research, research was conducted in the Office of Environmental Control Agency, the Department of Information and Communication, Department of Health, Department of Labor, Department of Transportation, and the Civil Service Police Unit. The grand theory that used by author is performance appraisal belongs to Agus Dwiyanto (2006) which consist of 5 indicators i.e. productivity, quality of service, responsiveness, responsibility and accountability. The research method is descriptive quantitative method. The researcher used a technique in data collection were questionnaires, interviews, observation and documentation of this research using sampling techniques with the area proportional random sampling method is a way of collecting data that takes proportionately and randomly samples in each area with a population sample was 247 respondents. Results from this study showed that the performance of Civil Servant’s Investigators in Tangerang City reached 67.18% and it’s means if the performance of Civil Servant’s Investigators in Tangerang City did not run effectively. If viewed from the criteria range categories of the fifth indicators of performance variable of Civil Servant’s Investigator in Tangerang City, has known that there are three indicators that the results are not good, namely productivity, responsibility and accountability, while there are two indicators that get good results namely the quality of service and responsiveness. At the final of this research, the author propose several recommendations i.e. Civil Servant’s Investigator should increase the competence and motivation of working, and should further enhance the quality of coordination relationship with Police Investigators in Republic of Indonesia and related institutions, then should always work according to the rules and operational guidelines that applicable, and also ought more frequently perform sosialization to public so that people know the role and functions of the Civil Servant’s Investigators in Tangerang City.

.

Page 7: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

LEMBAR PERSEMBAHAN

MOTTO:

Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan

sungguh-sungguh urusan yang lain, dan hanya kepada Tuhanmu lah hendaknya kamu berharap. (Q.S. Alam Nasyrah, ayat 6 – 8)

Skripsi ini kupersembahkan untuk papa, mama, nenek, kakek dan keluarga besarku tercinta serta para sahabat tersayang yang tiada hentinya memberikan dorongan baik secara moriil maupun materiil sehingga terselesaikannya skripsi ini.

Page 8: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur selalu saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan

karunia-Nya yang telah diberikan kepada kita semua. Shalawat serta salam

senantiasa selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW,

kepada keluarga, sahabat, serta tak lupa juga kita yang senantiasa selalu istiqomah

dan ikhlas untuk menjadi umat-Nya dan atas berkat rahmat, karunia, dan ridho-

Nya pula peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini.

Terima kasih untuk Mama, Papa dan keluarga besar tercinta yang telah

memberikan dukungannya selama ini baik secara moril maupun materil dalam

upaya menyelesaikan penelitian ini, serta doa yang tulus dan ikhlas kepada

peneliti. Terima kasih atas segala kasih sayang dan pengorbanan kalian.

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Sosial pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa dengan judul “Kinerja Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) di

Kota Tangerang”. Hasil skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak pihak

yang selalu mendukung peneliti secara moril dan materil. Maka dengan ketulusan

hati, peneliti ingin mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada

pihak-pihak sebagai berikut:

i

Page 9: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

1. Bapak Prof. Dr. Soleh Hidayat, M.Sc selaku Rektor Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

2. Bapak DR. Agus Sjafari, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3. Bapak Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si selaku Wakil Dekan I Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

4. Ibu Mia Dwiana, S.IKom., M.IKom selaku Wakil Dekan II Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

5. Bapak Gandung Ismanto, S.Sos., MM selaku Wakil Dekan III Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

6. Ibu Rahmawati, S.Sos., M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Administrasi

Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

7. Ibu Ipah Ema Jumiati, S.Ip., M.Si selaku Sekretaris Program Studi Ilmu

Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa.

8. Ibu Listyaningsih, S.Sos., M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang telah

banyak membimbing dan mengarahkan kepada peneliti dalam menyelesaikan

skripsi ini.

9. Ibu Riny Handayani, S,Si., M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah

banyak membimbing dan mengarahkan kepada peneliti dalam menyelesaikan

skripsi ini.

ii

Page 10: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

10. Terima kasih saya ucapkan untuk dosen-dosen Ilmu Adminstrasi Negara yang

selalu saya banggakan, terima kasih untuk semua ilmu yang telah bapak dan

ibu berikan kepada saya.

11. Staf Jurusan Ilmu Administrasi Negara dan Staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang telah banyak membantu,

mohon maaf jika ada salah kata dan sikap.

12. Bapak Bey Bolang, S.Sos., M.Si selaku Kepala Bagian Bagian Hukum

Sekretariat Daerah sekaligus Koordinator PPNS Kota Tangerang yang telah

banyak membantu peneliti dalam memperoleh data dan informasi guna

penyelesaian skripsi ini.

13. Para Bapak Kepala SKPD dan seluruh staf (Badan Pengendalian Lingkungan

Hidup, Dinas Informasi dan Komunikasi, Dinas Kesehatan, Dinas

Ketenagakerjaan, Dinas Perhubungan, dan Satuan Polisi Pamong Praja Kota

Tangerang) yang telah membantu peneliti dalam memperoleh ijin penelitian

pada masing-masing SKPD serta berpartisipasi dalam pengisian kuesioner.

14. Kepada kedua orang tua dan keluarga besar tercinta yang tiada hentinya

memberikan doa dan motivasi serta kasih sayang yang berlimpah hingga

skripsi ini dapat terselesaikan.

15. Untuk para sahabat tersayang yang tak bosannya mencurahkan kepedulian dan

perhatian serta motivasi kepada peneliti dalam proses penyelesaian skripsi ini

juga untuk kawan-kawan seperjuangan di kelas A (Reguler) Administrasi

Negara 2008 yang telah berbagi ilmu dan pengalaman bersama.

iii

Page 11: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

16. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis

sangat berterima-kasih atas segala bantuan yang telah diberikan, semoga apa

yang telah diberikan mendapat balasan yang berlipat dari Allah SWT.

Tidak lupa penulis memohon maaf atas semua kekurangan dan kesalahan

yang terdapat dalam skripsi ini. Penulis memohon kritik dan saran yang dapat

membawa skripsi ini menjadi lebih baik. Penulis berharap semoga skripsi ini

dapat dilanjutkan menjadi sebuah skripsi yang dapat bermanfaat dan berguna bagi

siapa saja yang membaca dan penulis khususnya.

Serang, 16 Juni 2015

Peneliti

iv

Page 12: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

ABSTRAK

ABSTRACT

LEMBAR PERSEMBAHAN

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... v

DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xii

BAB I Pendahuluan ........................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................... ...... 1

1.2 Identifikasi Masalah ................................................................ ...... 14

1.3 Batasan dan Rumusan Masalah ...................................................... 15

1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................ 16

1.5 Manfaat Penelitian .......................................................................... 16

1.6 Sistematika Penulisan ..................................................................... 17

BAB II Deskripsi Teori dan Hipotesis Penelitian ............................................. 21

2.1 Deskripsi Teori .............................................................................. 21

2.1.1 Pengertian Penilaian.......................................................... 22

2.1.2 Pengertian Kinerja............................................................. 23

2.1.3 Penilaian Kinerja ............................................................... 27

v

Page 13: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja ...................... 32

2.1.5 Penyidik Pegawai Negeri Sipil.......................................... 36

2.2 Penelitian Terdahulu ...................................................................... 36

2.3 Kerangka Berpikir ......................................................................... 39

2.4 Hipotesis Penelitian ........................................................................ 41

BAB III Metodologi Penelitian ......................................................................... 43

3.1 Metode Penelitian ........................................................................... 43

3.2 Fokus Penelitian ............................................................................. 44

3.3 Lokasi Penelitian ............................................................................ 44

3.4 Variabel Penelitian ......................................................................... 45

3.5 Instrumen Penelitian ...................................................................... 46

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian...................................................... 49

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ............................................ 52

3.8 Jadwal Penelitian ........................................................................... 56

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan ........................................................ 57

4.1 Deskriptif Obyek Penelitian .......................................................... 57

4.1.1 Profil Kota Tangerang ........................................................ 57

4.1.2 Gambaran Umum Objek Penelitian.................................... 58

4.1.3 Tugas dan Wewenang Penyidik Pegawai Negeri Sipil

(PPNS) Kota Tangerang ..................................................... 59

4.1.4 Hak dan Kewajiban Penyidik Pegawai Negeri Sipil

(PPNS) Kota Tangerang ..................................................... 61

vi

Page 14: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

4.1.5 Kode Etik Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Kota

Tangerang ........................................................................... 62

4.1.6 Pengangkatan, Mutasi dan Pemberhentian Penyidik

Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Kota Tangerang.......... ........ 64

4.1.7 Pendidikan dan Pelatihan (PPNS) Kota Tangerang............66

4.2 Deskripsi Data ................................................................................ 67

4.2.1 Identitas Responden............................................................ 67

4.2.2 Deskripsi Temuan Lapangan .............................................. 70

1. Produktivitas ................................................................ 70

2. Kualitas Layanan ......................................................... 88

3. Responsivitas ................................................................99

4. Responsibilitas............................................................ 107

5. Akuntabilitas................................................................111

4.3 Pengujian Persyaratan Statistik ....................................................117

4.3.1 Uji Validitas Instrumen .......................................................117

4.3.2 Uji Reabilitas .......................................................................120

4.4 Pengujian Hipotesis .......................................................................121

4.5 Interpretasi Hasil Penelitian...........................................................126

4.6 Pembahasan ...................................................................................128

BAB V Penutup ...............................................................................................141

5.1 Kesimpulan ...................................................................................141

5.2 Saran-saran ...................................................................................142

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................144

vii

Page 15: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Jumlah PNS Kota Tangerang Berdasarkan Jenis Kelamin ....... 4

Tabel 1.2 Nama SKPD dan Jumlah PNS berdasarkan Jenis Kelamin ...... 5

Tabel 1.3 Jumlah PPNS Per SKPD Kota Tangerang ................................ 9

Tabel 1.4 Kedudukan PPNS Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan 14

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ................................................... 46

Tabel 3.2 Skoring Item Instrumen ............................................................. 47

Tabel 3.3 Instrumen Penelitian .................................................................. 47

Tabel 3.4. Populasi Penelitisn ..................................................................... 50

Tabel 3.5 Penentuan Proportional Area Sampling ..................................... 52

Tabel 3.6 Jadwal Penelitian ........................................................................ 56

Tabel 4.1 Jumlah PPNS Per SKPD Kota Tangerang ............................... ... 59

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan SKPD ............................. 67

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................ 68

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Usia ................. 68

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ...... 69

Tabel 4.6 Pengujian Validitas .................................................................... 118

Tabel 4.7 Pengujian Reliabilitas ................................................................ 121

Tabel 4.8 Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap Pelaksanaan

Kinerja Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kota Tangerang........... 122

Tabel 4.9 Kriteria Skor Jawaban Responden.............................................. 130

Tabel 4.10 Nilai Skor Rata-Rata dan Nilai Persentase Per-Indikator........... 140

viii

Page 16: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Diagram 4.1 PPNS yang ada sudah memenuhi standar kompetensi 70 yang diharapkan.

Diagram 4.2 PPNS memiliki jenjang pendidikan yang tinggi. 72

Diagram 4.3 PPNS memiliki etika kerja yang baik. 73

Diagram 4.4 PPNS memiliki tingkat kedisplinan yang tinggi. 74

Diagram 4.5 Sarana (fasilitas utama) untuk membantu kinerja PPNS 75

sudah memadai.

Diagram 4.6 Prasarana (fasilitas penunjang operasional) sudah 76 memadai.

Diagram 4.7 PPNS mampu menciptakan inovasi dalam bekerja 77

. Diagram 4.8 PPNS mampu mengambil resiko besar dalam 79

pekerjaannya.

Diagram 4.9 PPNS menunjukkan sikap yang penuh motivasi kerja. 80

Diagram 4.10 Kinerja PPNS sudah mencerminkan ketegasan sikap 81 yang maksimal sebagai satuan penegak hukum.

Diagram 4.11 PPNS dapat menerima dengan baik segala ide/gagasan 82

baru.

Diagram 4.12 PPNS menggunakan sumber daya (sarana dan 83 prasarana) secara optimal.

Diagram 4.13 PPNS memanfaatkan anggaran dana secara bijak dan 84

efisien.

Diagram 4.14 Proses pelaksanaan pekerjaan PPNS menghabiskan 85 waktu yang sesuai dengan target pekerjaan.

Diagram 4.15 Hasil kinerja PPNS sudah menunjukkan pencapaian 86

tujuan yang telah ditetapkan secara baik dan tepat.

ix

Page 17: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

Diagram 4.16 PPNS sudah memiliki banyak prestasi kerja. 87

Diagram 4.17 PPNS memiliki pengerahuan yang luas atas ruang 89 lingkup pekerjaaannya.

Diagram 4.18 PPNS bersikap jujur dalam melaksanakan tanggung 90

jawabnya.

Diagram 4.19 PPNS bersikap sopan terhadap sesama pegawai 91 maupun masyarakat.

Diagram 4.20 PPNS memiliki ketrampilan kerja yang cakap. 92

Diagram 4.21 PPNS berpenampilan dengan penuh wibawa. 93

Diagram 4.22 PPNS mengenakan seragam dinas yang rapi dan bersih. 94

Diagram 4.23 Saat bertugas, PPNS selalu memakai tanda pengenal 95

khusus.

Diagram 4.24 Koordinasi antar sesama PPNS sudah berjalan baik. 96

Diagram 4.25 Koordinasi antara PPNS dengan pegawai lain sudah 97 berjalan baik.

Diagram 4.26 PPNS memiliki sikap tenggang rasa yang tinggi 98

terhadap sesama petugas penyidik

Diagram 4.27 Respon PPNS baik dalam penanganan suatu 99 kasus/pekerjaan

Diagram 4.28 Pekerjaan yang ditangani PPNS selesai dengan cepat. 100

Diagram 4.29 PPNS sudah menunjukkan perhatian dan kepedulian

yang tinggi terhadap masyarakat. 101

Diagram 4.30 PPNS membangun hubungan komunikasi yang baik

dan ramah dengan masyarakat. 102

Diagram 4.31 PPNS memprioritaskan pekerjaan yang sifatnya

mendesak 103

Diagram 4.32 PPNS menyusun program-program kerja yang sesuai

dengan kebutuhan masyarakat. 104

x

Page 18: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

Diagram 4.33 Aspirasi masyarakat ditanggapi dengan cepat oleh PPNS

105

Diagram

4.34

PPNS cepat tanggap dalam menanggapi keluhan, kritik serta saran dari masyarakat

107

Diagram

4.35

PPNS sudah bersikap patuh terhadap peraturan perundang-undangan.

108

Diagram

4.36

PPNS menjalankan pekerjaan sesuai dengan pedomanoperasional kerja PPNS

109

Diagram

4.37

Adanya sanksi tegas yang diberikan kepada PPNS yang melanggar peraturan

110

Diagram

4.38

Adanya kejelasan pembagian tugas dan wewenang PPNS.

111

Diagram

4.39

Pelaksanaan tugas PPNS sudah sesuai dengan tupoksi yang telah ditetapkan.

112

Diagram

4.40

PPNS sudah menerapkan prinsip-prinsip moral yang baik dalam menjalankan kewenangannya.

113

Diagram

4.41

PPNS dapat menjaga utuh kepercayaan yang telah diberikan.

114

Diagram

4.42

Adanya kontrol internal yang baik dari para pegawai SKPD terkait.

115

Diagram

4.43

Adanya kontrol eksternal yang baik dari masyarakat,

116 lembaga legislatif dan peradilan . Diagram 4.44 Indikator Produktivitas 131

Diagram

4.45

Indikator Kualitas Layanan

133

Diagram

4.46

Indikator Responsivitas

134

Diagram

4.47

Indikator Responsibilitas

136

Diagram

4.48

Indikator Akuntabilitas

138

xi

Page 19: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 Tabulasi Data (247 Responden)

Lampiran 3 Frekuensi Jawaban Responden

Lampiran 4 Uji Validitas

Lampiran 5 Uji Realibilitas

Lampiran 6 Nilai-Nilai r Product Moment

Lampiran 7 Daftar Nilai Kritis Pearson Product Moment

Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian Kepada Badan Kepegawaian, Pendidikan

dan Pelatihan Kota Tangerang

Lampiran 9 Surat Ijin Penelitian Kepada Bagian Hukum Sekretariat

Daerah Kota Tangerang

Lampiran 10 Surat Ijin Penelitian Kepada Kesatuan Bangsa dan

Perlindungan Masyarakat Kota Tangerang

Lampiran 11

Lampiran 12

Surat Rekomendasi untuk Ijin Riset dari Kesatuan Bangsa

dan Perlindungan Masyarakat Kota Tangerang

Riwayat Hidup Peneliti

Lampiran 13 Catatan Bimbingan Skripsi

Lampiran 14

Lampiran 15

Lampiran 16

Daftar Hadir Menyaksikan Sidang Skripsi Data Pegawai Negeri Sipil Kota Tangerang Data Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Kota Tangerang

xii

Page 20: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

Lampiran 17

Lampiran 18

Lampiran 19

Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 5 Tahun 2009

tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2003

tentang Pedoman Operasional PPNS Daerah dalam

Penegakan Peraturan Daerah

Peraturan Menteri Hukum dan HAM No. M.HH.01.AH.09.01

Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengangkatan, Pemberhentian,

Mutasi dan Pengambilan Sumpah atau Janji Pejabat Penyidik

Pegawai Negeri Sipil, dan Bentuk, Ukuran, Warna, Format

serta Penerbitan Kartu Tanda Pengenal Pejabat PPNS.

xiii

Page 21: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 tercantum jelas cita-cita

Bangsa Indonesia yang sekaligus merupakan tujuan nasional Bangsa

Indonesia. Tujuan nasional tersebut adalah melindungi segenap Bangsa

Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan

umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban

dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi serta keadilan sosial.

Untuk mencapai tujuan nasional tersebut, maka diselenggarakanlah

upaya pembangunan yang berkesinambungan yang merupakan suatu

rangkaian pembangunan yang menyeluruh terarah dan terpadu, termasuk di

antaranya pembangunan di bidang hukum dan aparatur pemerintahan.

Pemerintahan pada suatu negara merupakan salah satu unsur atau komponen

dalam pembentukan negara yang baik. Terwujudnya pemerintahan yang baik

manakala terdapat sinergi antara swasta, rakyat dan pemerintah sebagai

fasilitator, yang dilaksanakan secara transparan, partisipatif, akuntabel dan

demokratis. Proses pencapaian negara dengan pemerintahan yang baik

memerlukan alat dalam membawa komponen kebijakan-kebijakan atau

peraturan-peraturan pemerintah guna terealisasinya tujuan nasional. Alat

pemerintahan tersebut adalah aparatur pemerintah yang dalam hal ini yaitu

Pegawai Negeri Sipil (PNS).

1

Page 22: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

2

Bukan rahasia umum lagi bahwa opini masyarakat dewasa ini tentang

Pegawai Negeri Sipil (PNS) selalu bernada miring. Isu tersebut antara lain

terkait dengan produktivitas kerja serta etos kerja PNS yang dianggap rendah,

kurang disiplin, kurang dalam pelayanan publik, kurang transparan, cenderung

dekat dengan korupsi dan lain-lain yang dianggap buruk. Jika kita bandingkan

kinerja PNS dengan kinerja pegawai swasta, kinerja PNS dianggap berada

dibawah standard. Ukuran kinerja pegawai swasta cenderung dianggap lebih

terukur. Pemberian reward dan punishment yang jelas, system rekruitmen

yang baik, promosi dan mutasi pegawai dikalangan swasta juga dianggap jauh

lebih transparan dan terkait langsung dengan kinerja pegawai, kinerja

organisasi dan keuntungan perusahaan. Sementara ukuran kinerja PNS

sebaliknya, tidak terukur, pemberian reward dan punishment yang tidak jelas,

system rekruitmen yang amburadul, serta promosi dan mutasi jabatan yang

mengandalkan faktor kolusi dan nepotisme. Seperti itulah cerminan PNS di

negara kita. (http://m.okezone.com/read/bedanya-pns-dengan-pegawai-swasta)

Sejak dicanangkannya reformasi birokrasi di lingkungan

departemen/lembaga, pemerintah terus menerus ikut serta mereformasi diri

demi menunjang program manajemen aparatur negara berbasis kinerja.

Pemerintah menyadari penataan manajemen kepegawaian berbasis kinerja

mendesak dilaksanakan mengingat hal itu juga merupakan tuntutan era

globalisasi yang penuh tantangan dan persaingan. Semangat reformasi

birokrasi dan perbaikan kinerja aparatur negara selalu dan tetap menaungi

Page 23: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

3

departemen/lembaga pemerintah meskipun ada opini negatif yang mengatakan

bahwa belum ada reformasi di lingkungan birokrasi.

Banten merupakan salah satu provinsi yang berada di Indonesia.

Banten adalah provinsi baru yang terbentuk tahun 2000 melalui Undang-

Undang No. 23 Tahun 2000 (tentang Pembentukan Provinsi Banten). Sebagai

provinsi baru, kondisi sosial dan ekonomi di provinsi ini belum dapat

memenuhi harapan apabila dibandingkan dengan provinsi lain yang ada di

Indonesia. Kondisi tersebut menjadi salah satu faktor yang mendorong

percepatan perbaikan dan pemerataan di segala bidang. Agar persoalan-

persoalan yang ada di masyarakat dapat terselesaikan dengan baik dan cepat.

Sebagai provinsi yang masih relatif muda, Banten tengah berupaya

membangun wilayah dan memperbaiki tingkat kesejahteraan masyarakatnya

agar bisa mengejar ketertinggalan dari provinsi lain di Indonesia. Pelaksanaan

otonomi daerah menuntut Pemerintah Provinsi Banten agar dapat

menyelenggarakan dan mengelola pemerintahan daerah sendiri dengan baik

untuk tujuan kesejahteraan masyarakat.

Berbicara tentang otonomi daerah maka setiap daerah otonom berhak

mengatur jalan pemerintahannya sendiri. Termasuk Kota Tangerang yang

merupakan bagian dari wilayah Provinsi Banten. Mengenai aparatur

pemerintahan, Kota Tangerang memiliki jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS)

yang tercatat di Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota

Tangerang yaitu sebanyak 9.891 pegawai. Sejumlah PNS tersebut merupakan

pegawai yang mengabdikan diri kepada masyarakat dengan bekerja di 43

Page 24: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

4

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terdapat di Kota Tangerang.

Berikut peneliti tampilkan data sebaran PNS tiap SKPD berdasarkan jenis

kelamin:

Tabel 1.1

Jumlah PNS Kota Tangerang

Berdasarkan Jenis Kelamin

Jumlah Pegawai berdasarkan Jenis Kelamin

Laki-Laki 4351 Perempuan 5540

Jumlah 9891

Sumber : Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Tangerang, Juli 2013

Dari tabel di atas, bisa kita lihat bahwa Kota Tangerang memiliki

jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 9.891 pegawai. Dengan jumlah

pegawai terbanyak didominasi oleh perempuan sebesar 5540 pegawai,

sedangkan pegawai laki-laki sebanyak 4351 pegawai. Untuk lebih

memperjelas, peneliti mencoba menyajikan data penyebaran PNS di masing-

masing SKPD Kota Tangerang. Berikut peneliti sajikan.

Page 25: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

5

Tabel 1.2

Nama SKPD dan Jumlah PNS berdasarkan Jenis Kelamin

No. SKPD Jenis Kelamin Jumlah Pegawai L P

1. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan 48 40 88 2. Badan pelayanan Penanaman Modal dan Perijinan

Terpadu 34 18 52

3. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana

19 24 43

4. Badan Pengendalian Lingkungan Hidup 23 22 45 5. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 33 24 57 6. Dinas Informasi dan Komunikasi 26 11 37 7. Dinas Kebersihan dan Pertamanan 125 27 152 8. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 30 17 47 9. Dinas Kesehatan 124 294 418

10. Dinas Ketenagakerjaan 37 31 68 11. Dinas Pekerjaan Umum 82 21 103 12. Dinas Pemadam Kebakaran 53 10 63 13. Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan 32 12 44 14. Dinas Pendidikan 328 198 526 15. Dinas Pengelola Keuangan Daerah 77 36 113 16. Dinas Perhubungan 125 11 136 17. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi 36 22 58 18. Dinas Pertanian 21 29 50 19. Dinas Sosial 20 15 35 20. Dinas Tata Kota 38 21 59 21. Inspektorat 32 20 52 22. Kantor Arsip Daerah 10 12 22 23. Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat 15 12 27 24. Kantor Penelitian, Pengembangan, dan Statistik 5 8 13 25. Kantor Perpustakaan 6 8 14 26. Kecamatan Batuceper 52 22 74 27. Kecamatan Benda 34 7 41 28. Kecamatan Cibodas 34 19 53 29. Kecamatan Ciledug 58 25 83 30. Kecamatan Cipondoh 83 25 108 31. Kecamatan Jatiuwung 50 11 61 32. Kecamatan Karang Tengah 47 14 61 33. Kecamatan Karawaci 91 39 130 34. Kecamatan Larangan 42 6 48 35. Kecamatan Neglasari 48 12 60 36. Kecamatan Periuk 46 12 58 37. Kecamatan Pinang 81 31 112 38. Kecamatan Tangerang 69 35 104 39. Satuan Polisi Pamong Praja 161 7 168 40. Sekretariat Daerah 117 53 170 41. Sekretariat DPRD 30 11 41 42. Sekretariat KORPRI 1 5 6 43. Sekretariat KPUD 15 3 18

Jumlah Total 4.351 5.540 9.891 Sumber : Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kota Tangerang, Juli 2013

Page 26: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

6

Dari tabel di atas, bisa kita lihat bahwa Kota Tangerang memiliki

jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) terbanyak didominasi oleh 2 SKPD yaitu

Dinas Pendidikan sebanyak 526 pegawai serta Dinas Kesehatan sebanyak 418

pegawai. Hal ini menandakan bahwa tenaga medis serta tenaga pendidik

masih menjadi prioritas pemerintah Kota Tangerang dilihat dari jumlah PNS

di 2 SKPD Kota Tangerang tersebut.

Secara sosial permasalahan yang terjadi di Kota Tangerang sama halnya

dengan permasalahan di kota besar lainnya yaitu masalah yang menyangkut

kependudukan, tata ruang, kesenjangan sosial dan lain-lain. Seperti halnya

kota-kota lainnya Kota Tangerang bukan tanpa usaha dalam memajukan

daerahnya, hal itu dapat dilihat dari munculnya perda-perda sebagai payung

hukum dalam mengatur dan memecahkan permasalahan yang ada di Kota

Tangerang. Pada hakikatnya perda yang dibuat bertujuan untuk

mensejahterakan masyarakatnya, namun tidak sedikit pelanggaran yang terjadi

terhadap perda tersebut, baik di kalangan masyarakat maupun di kalangan

aparatur pemerintahan itu sendiri.

Dalam upaya penindakan serta penyidikan pelanggaran-pelanggaran

terhadap Peraturan Daerah oleh aparatur pemerintah serta oleh masyarakat

maka Pemerintah Kota Tangerang mensahkan Peraturan Daerah Kota

Tangerang Nomor 19 Tahun 2000 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil

(PPNS). Namun karena dianggap sudah tidak relevan serta dilakukan revisi

terhadap peraturan daerah tersebut, maka Perda tersebut kemudian diganti

Page 27: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

7

menjadi Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 5 Tahun 2009 tentang

Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS).

PPNS merupakan pejabat PNS yang ditunjuk dan diberi kewenangan

untuk melakukan penyidikan dalam tindak pidana tertentu yang menjadi

lingkup peraturan undang-undang yang menjadi dasar hukumnya. Oleh karena

itu, instansi/lembaga atau badan pemerintah tertentu memiliki PPNS masing-

masing. Dalam melaksanakan tugasnya PPNS diawasi serta harus

berkoordinasi dengan penyidik Kepolisian. Dalam Undang-undang Nomor 32

Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, dalam pasal 149 dijelaskan tentang

keberadaan dan peranan PPNS sebagai penegak peraturan daerah (perda).

Selain diatur dalam undang-undang sektoral, keberadaan dan fungsi PPNS

juga diakui dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum

Acara Pidana (KUHAP) Pasal 6, juga pada Undang-undang Nomor 2 Tahun

2002 tentang Kepolisian Negara RI Pasal 14, serta Peraturan Pemerintah RI

Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-undang Hukum

Aacara Pidana, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1997

tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 5 Tahun 2009

tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS), ruang lingkup Penyidik

Pegawai Negeri Sipil sangat luas karena mencakup penegakan hukum dan

aturan dalam berbagai aspek kehidupan kota. Seperti aturan-aturan yang

terkait Ijin Mendirikan Bangunan (IMB), Ketertiban, Kebersihan dan

Keindahan (K3), Pelarangan Minuman Keras dan Pelacuran, masalah tertib

Page 28: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

8

lalu lintas, dan lain sebagainya yang kesemuanya sudah diatur dalam peraturan

daerah. Menurut Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 5 Tahun 2009

tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Pasal 3 Ayat 1 dan 2, PPNS

mempunyai tugas melakukan penyidikan atas pelanggaran Peraturan Daerah

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kedudukan

PPNS berada di bawah koordinasi serta pengawasan penyidik POLRI.

Hubungan fungsional antara PPNS dan penyidik POLRI adalah diminta

atau tidak diminta memberikan bantuan kepada PPNS yang berkaitan dengan

penyidikan, tetapi dalam pelaksanaannya tak jarang terjadi diskriminasi

terutama dalam hal kewenangan penyidikan. Seperti seakan-akan PPNS hanya

dijadikan pelengkap dalam penyidikan, hal ini terjadi juga pada proses

pemantauan sebelum dilakukan penyidikan, POLRI bertindak lebih dahulu

dari PPNS sehingga menimbulkan kesan bahwa yang mencari pelaku tindak

pidana tersebut adalah penyidik POLRI. Seharusnya PPNS punya kewenangan

penuh dalam penyidikan tindak pidana di bidang yang ditanganinya (Hasil

wawancara dengan Bpk. Bey Bolang selaku Koordinator PPNS Kota

Tangerang). Hal ini sesuai dengan amanah Perda Kota Tangerang No. 5 Tahun

2009 Tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil Bab II Pasal 4 tentang

wewenang PPNS.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tangerang No. 5 Tahun 2009

Tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil, Pengangkatan Penyidik Pegawai

Negeri Sipil (PPNS) diusulkan oleh Walikota kepada Menteri Kehakiman dan

HAM melalui Menteri Dalam Negeri (Pasal 13 ayat 1). Syarat-syarat PNS

Page 29: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

9

yang dapat diangkat menjadi PPNS adalah sebagai berikut (Pasal 13 ayat 2):

a) diusulkan oleh Kepala SKPD kepada Walikota; b) serendah-rendahnya

berpangkat Pengatur Muda Tingkat I (Gol II/b); c) berpendidikan serendah-

rendahnya Sekolah Lanjutan Tingkat Atas; d) ditugaskan di bidang teknis

operasional; e) telah lulus pendidikan khusus di bidang penyidikan yang

dinyatakan dengan photocopy Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan

(STTP); f) Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) dalam 2 (dua) tahun

berturut – turut dengan nilai rata – rata baik; g) Surat Keterangan dari Dokter

Pemerintah yang menyatakan Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan

berbadan sehat. Sementara Hal-hal yang bersifat teknis menyangkut tata cara

pengusulan pengangkatan PPNS diatur lebih lanjut dalam Peraturan Walikota

(Pasal 13 ayat 4).

Berdasarkan data yang diperoleh, terdapat 55 orang PPNS yang terdapat

di 6 SKPD pada Kota Tangerang :

Tabel 1.3

Jumlah PPNS Per SKPD Kota Tangerang

No. Nama SKPD Jumlah PPNS

1. Badan Pengendalian Lingkungan Hidup 5 orang 2. Dinas Informasi dan Komunikasi 3 orang 3. Dinas Kesehatan 5 orang 4. Dinas Ketenagakerjaan 4 orang 5. Dinas Perhubungan 20 orang 6. Satuan Polisi Pamong Praja 13 orang

Jumlah 6 SKPD 55 orang

Sumber : Bagian Hukum Sekertariat Daerah Kota Tangerang, 2013

Page 30: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

10

Berdasarkan pada tabel tersebut, bisa kita lihat bahwa belum seluruh

SKPD memiliki PPNS. PPNS dianggap hanya dibutuhkan pada SKPD-SKPD

tertentu saja yang berpotensi terjadi banyak pelanggaran Perda, seperti pada

Dinas Perhubungan dan Satuan Polisi Pamong Praja.

Dalam pelaksanaan pemerintahan, tugas dan wewenang PPNS memang

tidak mudah, apalagi ketika pihak PPNS dalam melaksanakan tugasnya

menemui kendala-kendala. Pada observasi awal, peneliti mengidentifikasi

masalah-masalah yang ada dalam pelaksanaan kinerja PPNS, yaitu :

1. Koordinasi antara Penyidik Pegawai Negeri Sipil dengan Penyidik

POLRI dalam penanganan kasus pelanggaran Perda sangat lemah. Hal ini

terlihat manakala dalam proses penyidikan yang dilakukan oleh PPNS,

seringkali tidak ada dari penyidik Polri yang terlibat. Dalam kasus

pencemaran lingkungan oleh pabrik-pabrik di sekitaran sungai Cisadane

tidak melibatkan elemen kepolisian dalam penyidikan kasus tersebut,

karena dianggap menjadi wewenang PPNS sepenuhnya. (Wawancara

dengan Kepala Bidang Pengawasan dan Penegakan Hukum BPLH Agus

Prasetyo, pada hari Senin, 17 November 2014 pukul 13.20 WIB).

Badan Pengendalian dan Lingkungan Hidup Kota Tangerang

mengawasi sedikitnya 246 industri yang diduga melakukan pencemaran

dengan membuang limbah cair ke sungai cisadane. Berdasarkan data

BPLH Kota Tangerang, sebanyak 30 persen atau seratusan lebih dari 600

pabrik di Kota Tangerang, Banten, yang menghasilkan limbah cair,

diketahui tidak memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

Page 31: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

11

http://tangerangnews.com/baca/2013/04/23/9707/buang-limbah-cair--246-

industri-diawasi-bplh-kota-tangerang. Segelintir pihak menganggap bahwa

terjadi disharmonisasi antara PPNS dan penyidik Polri padahal dalam

undang-undang sudah dijelaskan kedudukan masing-masing elemen agar

tidak terjadi tumpang tindih.

Berdasarkan wawancara lanjutan, ketidak-terlibatan penyidik Polri

dalam penanganan pencemaran lingkungan di sungai Cisadane oleh

pabrik-pabrik yang ada juga dikarenakan sering adanya diskriminasi

terhadap PPNS dalam setiap penanganan kasus oleh penyidik POLRI.

Diskriminasi ini berupa meniadakan peran PPNS dalam proses penyidikan

karena dianggap tidak kompeten dalam bidang yang diselidiki.

(Wawancara dengan Kepala Bidang Pengawasan dan Penegakan Hukum

BPLH Agus Prasetyo, pada hari Senin, 17 November 2014 pukul 13.30

WIB).

2. Kasus tindak pidana ditangani oleh PPNS secara lambat.

Contohnya, saat para anggota Satpol PP berhasil menangkap para pelaku

pelanggaran Perda yang kemudian digiring dan ditahan untuk selanjutnya

dilakukan penyidikan atas tindak pidana yang pelaku tersebut lakukan,

pihak PPNS harus dapat membuktikan pelaku tersebut bersalah atau tidak,

dan itu memerlukan proses dan waktu yang cukup panjang serta rumit,

pada saat yang bersamaan masa tahanan yang ditetapkan dalam Perda

untuk menahan para pelaku terduga tindak pidana tersebut hanya sebentar,

sehingga seringkali terjadi dimana terduga pelaku tindak pidana

Page 32: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

12

dibebaskan dari tahanan sementara pihak PPNS yang dibantu oleh pihak

Polres sebagai koordinator pengawas belum selesai melakukan penyidikan

ataupun belum dapat mengumpulkan banyak bukti untuk selanjutnya

dibuatkan Berita Acara Pidana (BAP) atas kasus tersebut.

Lambatnya penanganan kasus pun bisa dilihat pada saat akan

dilaksanakannya sidang tipiring mengenai kasus peredaran miras di Kota

Tangerang, mendadak pihak PPNS membatalkan secara sepihak agenda

acara persidangan yang telah direncanakan dan dikordinasikan dengan

pihak kejaksaan dan hakim yang akan bertugas. Hal tersebut dikarenakan

para PPNS tidak berani mengadakan sidang tipiring terhadap pelanggar

hukum dan Perda tanpa didampingi oleh Kepala Bidang selaku

penanggung jawab penyidikan. (Hasil wawancara dengan Pak Bey Bolang

dengan mengacu kepada Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 7

Tahun 2003 tentang Pedoman Operasional Penyidik Pegawai Negeri Sipil

Daerah dalam Penegakan Peraturan Daerah).

Kemudian kurang tegasnya PPNS dalam kasus yang sedang

ditangani juga menjadi sorotan oleh masyarakat dan media lokal di Kota

Tangerang. Beberapa kasus yang ditangani oleh PPNS seakan tidak ada

penyelesaiannya, seperti contoh kasus peredaran miras yang disebutkan di

atas. Tempat penjual minuman keras hanya disegel beberapa waktu saja

kemudian beberapa hari kemudian tempat tersebut sudah kembali

beroperasi sehingga menimbulkan pertanyaan dari masyarakat. Hal ini

banyak dikeluhkan oleh warga masyarakat sekitar. (Wawancara dengan

Page 33: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

13

Pak Suryadi salah satu masyarakat di Cikokol pada hari Senin, 17

November 2014 pukul 17.33 WIB).

3. Masih lemahnya penerapan Peraturan Daerah Kota Tangerang

Nomor 5 tahun 2009 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil dimana masih

banyak anggota masyarakat yang belum mengetahui apa yang dimaksud

dengan Penyidik Pegawai Negeri Sipil dan fungsinya. Seharusnya

pemerintah lebih gencar mensosialisasikan PERDA Kota Tangerang

Nomor 5 Tahun 2009 tentang PPNS kepada masyarakat dan sanksi yang

diberikan berdasarkan PERDA Kota Tangerang Nomor 5 Tahun 2009

tentang PPNS apabila masyarakat melanggar PERDA yang telah dibuat

seperti ancaman pidana kurungan selama 6 (enam) bulan penjara dan

denda sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).

Dari penjabaran di atas, seharusnya kinerja dari PPNS Kota

Tangerang lebih maksimal, hal ini didukung oleh kedudukan, deskripsi tugas

yang jelas yang tertuang dalam Perda Kota Tangerang Nomor 5 Tahun 2009

tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil. Dengan melihat kewenangan PPNS

Kota Tangerang, sebenarnya PPNS Kota Tangerang sudah diberikan

kewenangan yang luas dengan payung hukum yang jelas yaitu Perda Kota

Tangerang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil. Jika

dibandingkan dengan Kota Tangerang Selatan yang masih mengacu pada

Peraturan Menteri Dalam Negeri No 4 Tahun 1997 tentang Penyidik Pegawai

Negeri Sipil. Peneliti coba membandingkan kedudukan PPNS di Kota

Tangerang dengan daerah tetangganya yaitu Kota Tangerang Selatan. Berikut

Page 34: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

14

perbandingan kedudukan PPNS Kota Tangerang dengan Kota Tangerang

Selatan :

Tabel 1.4

Kedudukan PPNS Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan

Uraian

PPNS Kota Tangerang

PPNS Kota Tangerang

Selatan

Dasar Hukum Perda No 5 Tahun 2009 Belum ada SKEP

Tugas Penyidikan Pendataan Pelanggar

Kedudukan Di bawah koordinasi dan pengawasan penyidik POLRI

Di bawah pengawasan POLRI

Sumber : Hasil wawancara dengan Koordinator PPNS Kota Tangerang dan PPNS Satpol PP Tangerang Selatan, 2013

Bertitik tolak dari latar belakang penelitian yang dijabarkan di atas serta

dari hasil observasi yang peneliti lakukan, maka peneliti sangat tertarik untuk

melaksanakan penelitian dengan judul : “Kinerja Penyidik Pegawai Negeri

Sipil Kota Tangerang”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah terkait dengan

pelaksanaan kinerja Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kota Tangerang

berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tangerang No 5 tahun 2009 tersebut,

maka peneliti mengidentifikasikan beberapa masalah yang perlu dikaji dalam

penelitian ini, diantaranya :

a. Lemahnya koordinasi antara Penyidik Pegawai Negeri Sipil dengan

Penyidik POLRI dalam penanganan kasus pelanggaran Perda.

Page 35: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

15

b. Lambatnya penyelesaian kasus yang ditangani Penyidik Pegawai Negeri

Sipil disertai kurang tegasnya sikap Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kota

Tangerang dalam menangani Kasus.

c. Masih lemahnya penerapan Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 5

tahun 2009 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil.

1.3 Batasan dan Rumusan Masalah

Dikarenakan keterbatasan ruang, waktu dan biaya bagi peneliti, maka

tidak semua masalah yang telah teridentifikasi dapat diteliti sehingga

kemudian dipilihlah fokus penelitian untuk diteliti secara lebih mendalam

yaitu di Kota Tangerang yang diwakili oleh enam SKPD yakni :

1. Badan Pengendalian Lingkungan Hidup

2. Dinas Informasi dan Komunikasi

3. Dinas Kesehatan

4. Dinas Ketenagakerjaan

5. Dinas Perhubungan dan,

6. Satuan Polisi Pamong Praja

Adapun perumusan masalah yang melandasi kegiatan penelitian ini

adalah; berapakah tingkat pelaksanaan kinerja Penyidik Pegawai Negeri Sipil

Kota Tangerang?

Page 36: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

16

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah tersebut di atas maka tujuan yang

hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkatan hasil

kinerja yang dilaksanakan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Kota

Tangerang.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Secara Teoritis

Secara Teoritis, penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan

keilmuan dan pengetahuan karena akan memperkaya khasanah ilmu

pengetahuan dalam dunia akedemis khususnya Ilmu Administrasi

Negara. Penelitian ini juga dapat mempertajam dan mengembangkan

teori-teori yang ada dalam dunia akademis, khususnya dalam bidang

Ilmu Administrasi Negara.

1.5.2 Secara Praktis

Bagi penulis, diharapkan penelitian ini dapat mengembangkan

kemampuan dan penguasaan ilmu-ilmu yang pernah diperoleh peneliti

selama mengikuti pendidikan di Program Studi Ilmu Administrasi

Negara Universitas Sultan Ageng Tirtayasa hingga saat ini. Selain itu,

hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan informasi dan referensi bagi

pembaca dan peneliti selanjutnya.

Page 37: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

17

1.6 Sistematika Penelitian

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah menggambarkan ruang lingkup dan kedudukan

permasalahan yang akan diteliti dalam bentuk uraian secara deduktif, dari

ruang lingkup yang paling umum hingga menukik ke masalah yang lebih

spesifik, yang relevan dengan judul skripsi.

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah akan memperjelas aspek permasalahan yang muncul

dan berkaitan dengan variabel yang akan diteliti. Identifikasi masalah

dapat diajukan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan.

1.3 Batasan Masalah dan Perumusan Masalah

Batasan masalah akan lebih mempersempit masalah yang akan diteliti,

sehingga objek penelitian, subjek penelitian, lokus penelitian, hingga

periode penelitian secara jelas termuat. Bagian ini, peneliti

mengidentifikasi masalah secara implisit secara tepat atas aspek yang akan

diteliti seperti terpapar dalam latar belakang masalah dan pembatasan

masalah.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian akan mengungkapkan tentang sasaran yang ingin dicapai

dengan dilaksanakannya penelitian terhadap permasalahan yang sudah

dirumuskan sebelumnya.

Page 38: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

18

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian akan menjelaskan manfaat teoritis dan praktis dari

diadakannya penelitian ini.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan menjelaskan tentang isi bab per bab secara singkat

dan jelas.

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Deskripsi Teori

Deskripsi teori memuat kajian terhadap sejumlah teori yang relevan

dengan permasalahan dan variabel penelitian sehingga akan

memeperoleh konsep penelitian yang jelas.

2.2 Penelitian Terdahulu

Dalam bagian ini peneliti memaparkan tentang penelitian-penelitian

terdahulu terkait teori yang peneliti gunakan.

2.3 Kerangka Berpikir

Sub bab ini menggambarkan alur pikiran peneliti sebagai kelanjutan dari

deskripsi teori. Kerangka berfikir yang dihasilkan dapat berupa kerangka

berfikir yang assosiatif/hubungan maupun komparatif/perbandingan.

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang ada,

yang diteliti, dan akan diuji kebenarannya. Hipotesis dirumuskan

berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Page 39: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

19

3.1 Metode Penelitian

Sub bab ini menjelaskan metode yang dipergunakan dalam penelitian.

3.2 Instrumen Penelitian

Sub bab instrumen penelitian menjelaskan tentang proses penyusunan

dan jenis alat pengumpul data yang digunakan.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Menjelaskan teknik pengumpulan data mana yang paling tepat digunakan

dalam penelitian ini.

3.4 Validitas dan Reabilitas

Analisis validitas instrumen, dilakukan untuk mengetahui apakah alat

ukur yang digunakan mampu mengukur objek yang diukurnya. Analisis

relibilitas instrument dilakukan untuk mengetahui apakah instrument

penelitian yang digunakan cukup stabil.

3.5 Populasi dan Sampel

Menentukan populasi dan jumlah sampel yang akan menjadi responden

penelitian.

3.6 Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data

Menjelaskan teknik analisa beserta rasionalisasinya yang sesuai dengan

sifat data yang diteliti.

3.7 Lokasi dan Jadwal Penelitian

Menjelaskan tentang tempat dan waktu penelitian dilaksanakan.

Page 40: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

20

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Obyek Pen+elitian

Penjelasan mengenai objek penelitian yang meliputi alokasi penelitian

secara jelas, struktur organisasi dari populasi atau yang telah ditentukan

serta hal lain yang berhubungan dengan obyek penelitian.

4.2 Deskripsi Data

Menjelaskan data penelitian dengan menggunakan teori yang sesuai

dengan kondisi di lapangan.

4.3 Pembahasan

Merupakan pembahasan lebih lanjut dan lebih rinci terhadap hasil

penelitian.

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Menyimpulkan hasil penelitian yang diungkapkan secara jelas, singkat

dan juga mudah dipahami. Kesimpulan juga harus sejalan dengan

permasalahan serta asumsi dasar penelitian.

5.2 Saran

Memiliki isi berupa tindak lanjut dari sumbangan penelitian terhadap

bidang yang diteliti baik secara teoritis maupun secara praktis. Saran

praktis biasanya lebih operasional sedangkan pada aspek teoritis lebih

mengarah pada pengembangan konsep atau teori.

Page 41: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

21

BAB II

DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Deskripsi Teori

Deskripsi teori dalam penelitian ini merupakan acuan uraian yang

sistematis tentang teori-teori yang diterapkan dalam penelitian menurut pendapat

pakar atau penulis dan buku, hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel

yang diteliti. Deskripsi teori ini berisi tentang beberapa penjelasan terhadap

variabel-variabel yang diteliti, melalui pendefinisian, dan uraian yang lengkap dan

mendalam dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup, kedudukan dan

prediksi terhadap hubungan antar variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas

dan terarah. (Sugiyono, 2005: 63)

Oleh karena itu peneliti akan menjelaskan beberapa teori yang yang

digunakan sebagai acuan dalam mengkaji penelitian. Pada deskripsi teori ini

dikemukan teori-teori tentang kinerja pegawai yang baik instansi pemerintah yang

notabene adalah lembaga sektor publik.

Dalam penelitian ini, peneliti coba memaparkan teori-teori kinerja yang

berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan, serta beberapa teori

pendukung yang memperkuat penelitian ini. Berikut peneliti paparkan teori-teori

tersebut yang kemudian peneliti olah sebagai kerangka berfikir peneliti dalam

penelitian ini.

21

Page 42: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

22

2.1.1 Pengertian Penilaian

Sebagai rangkaian dari fungsi pengawasan dalam manajemen adalah

penilaian (evaluating). Proses pelaksanaan evaluasi atau penilaian sangat penting

dalam proses menejemen, karena dengan evaluasi itulah dapat dipastikan ada atau

tidak adanya kemajuan manajemen dalam menuju sasaran yang telah ditetapkan.

Istilah evaluasi dapat disamakan pula dengan (appraisal), pemberian

angka (rating) dan penilaian (assessment) atau kata-kata yang menyatakan usaha

untuk menganalisisi hasil kebijakan dalam arti satuan nilainya. Sedangkan dalam

arti yang lebih spesifik evaluassi berkenaan dengan produksi informasi mengenai

nilai atau manfaat hasil kebijakan.

Dalam Simanjuntak (2005:105) dikatakan bahwa penilaian (evaluasi)

adalah : “Bagian dari fungsi manajemen yang penting yaitu evaluasi dan

pengawasan”. Selanjutnya, dalam Ndraha (2003:201), mendefinisikan: “Evaluasi

adalah proses pembandingan antara standar dengan fakta dan analisis hasilnya”.

Evaluasi juga memiliki makna sebagai penilaian, menurut Andrew F.

Sikula dalam Hasibuan (2002:97) menjelaskan bahwa “Penilaian ialah suatu

proses mengestimasi atau menetapkan nilai, penampilan, kualitas dari beberapa

objek, orang atau benda.”

Mengacu pada beberapa pengertian yang dipaparkan oleh ahli di atas dapat

disimpulkan bahwa pelaksanaan evaluasi adalah serangkaian upaya untuk menilai

dan membandingkan kesesuaian antara hasil yang dicapai dengan hasil yang

semestinya dicapai. Dengan demikian evaluasi juga merupakan suatu proses untuk

Page 43: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

23

menyediakan informasi tentang sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai,

bagaimana perbedaan pencapaian itu dengan suatu standar tertentu.

2.1.2 Pengertian Kinerja

Kinerja (job performance) adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh

seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang

dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan

organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan

moral ataupun etika. Setiap pekerjaan yang efisien tentu juga efektif, karena

dilihat dari segi hasil, tujuan dan akibat yang dikehendaki dari perbuatan itu telah

dicapai secara maksimal.

Kinerja berasal dari kata (to perform) yang artinya melakukan suatu

kegiatan dan menyempurnakan sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil

seperti yang diharapkan. Sementara itu dalam praktek manajemen sumber daya

manusia banyak terminologi yang muncul dengan kata kinerja yaitu evaluasi

kinerja (performance evaluation), dikenal juga dengan istilah penilaian kinerja

(performance appraisal, performance rating, performance assessment, employe

evaluation, rating, efficiency rating, service rating) pada dasarnya merupakan

proses yang digunakan perusahaan untuk mengevaluasi job performance.

Pengertian kinerja dalam Kamus Besar Bahasa indonesia, dikatakan bahwa

kinerja berarti: (1) suatu yang dicapai; (2) prestasi yang diperlihatkan; dan (3)

kemampuan kerja. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dikemukakan bahwa

kinerja dapat dilihat dari dimensi yang berbeda.

Page 44: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

24

Pada umumnya kinerja diberi batasan sebagai kesuksesan seseorang dalam

melaksanakan suatu pekerjaan yang diperoleh dari perbuatannya. Menurut

Simamora (1995:327), kinerja adalah acuan tingkat keberhasilan dalam mencapai

persyaratan-persyaratan pekerjaan. Menurut Robbins (1996), kinerja juga

merupakan hasil evaluasi terhadap pekerjaan yang dilakukan dibandingkan

dengan kriteria yang telah ditetapkan bersama.

Kinerja juga bisa diartikan sebagai hasil yang dicapai oleh

seseorang/sekelompok orang yang menurut ukuran tertentu, dalam kurun waktu

tertentu untuk pekerjaan yang bersangkutan. Pada dasarnya dalam setiap

organisasi dikenal ada 3 (tiga) macam kinerja yaitu kinerja organisasi, kinerja

proses dan kinerja pegawai. Kinerja organisasi merupakan kinerja yang

ditunjukan oleh organisasi, kinerja proses adalah kinerja yang ditunjukan oleh

proses yang terjadi dalam organisasi, sedangkan kinerja pegawai adalah kinerja

yang ditunjukan oleh pegawai atau sekelompok pegawai. Hubungan ketiga kinerja

ini sangat erat, karena kinerja organisasi tergantung pada kinerja proses dan

kinerja proses sangat tergantung pada kinerja pegawai.

Menurut As’ad (1995), pengertian kinerja atau job performance ialah

hasil yang dicapai oleh seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan

itu. Maier dalam Inu Kencana (2006) kinerja (job performance) adalah

kesuksesan seseorang di dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Lawler dan Porter

(dalam As’ad 1995:47) level of performance adalah “succesful role achievment”

yang diperoleh seseorang dari perbuatannya. Sedangkan menurut Vroom (dalam

Minner 2001) level of performance adalah tingkat sejauhmana keberhasilan

Page 45: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

25

seseorang di dalam melakukan tugas pekerjaannya. Menurut Shadly (1980:183)

Kinerja menunjukkan tercapainya suatu tujuan. Suatu usaha dikatakan efektif

kalau usaha itu mencapai tujuannya dengan ukuran-ukuran yang mendekati

kepastian.

Sedangkan pengertian kinerja Pemerintah Daerah menurut Mahsun

(2006:25) yaitu :

“Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi”.

Dari pendapat yang dikemukakan para ahli tentang kinerja, maka

diperoleh gambaran bahwa suatu pekerjaan itu dikatakan efektif, jika proses yang

dilakukan sesuai dengan hasil yang diinginkan. Pekerjaan yang cenderung banyak

menggunakan biaya dan waktu dan hasilnya kurang optimal tidak dapat dikatakan

sebagai suatu pekerjaan yang efektif.

“Amitai Etzioni (1985:3) menyatakan bahwa, ”Organisasi dibentuk agar menjadi unit sosial yang efektif dan efesien. Kinerja organisasi diukur dari tingkat sejauh mana ia berhasil mencapai tujuannya, sedangkan efesiensi organisasi dikaji dari segi jumlah sumber daya yang dipergunakan untuk menghasilkan suatu unit keseluruhan”.

Dari konsep-konsep yang dikemukakan di atas, maka dapat diperoleh

pengertian bahwa kinerja adalah keberhasilan dalam mencapai tujuan tertentu

dalam suatu organisasi atau institusi.

Kata kinerja (performance) dalam konteks tugas, sama dengan prestasi

kerja. Para pakar banyak memberikan definisi tentang kinerja secara umum, dan

dibawah ini disajikan beberapa diantaranya:

Page 46: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

26

1. Kinerja: adalah catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi- fungsi pekerjaan atau kegiatan tertentu selama kurun waktu tertentu.

2. Kinerja: Keberhasilan seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan. 3. Kinerja adalah pekerjaan yang merupakan gabungan dari karakteristik

pribadi dan pengorganisasian seseorang. 4. Kinerja adalah apa yang dapat dikerjakan sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Menurut Ruky (2001) ada dua komponen penting yang dikandung dalam

kinerja yaitu :

1. Kompetensi berarti individu atau organisasi memiliki kemampuan untuk mengidentifikasikan tingkat kinerjanya.

2. Produktifitas: kompetensi tersebut diatas dapat diterjemahkan kedalam tindakan atau kegiatan-kegiatan yang tepat untuk mencapai hasil kinerja (outcome).

Salah satu kunci sukses dalam implementasi manajemen strategis adalah

menyiapkan pengukuran kinerja (performance measurement). Hal ini menjadi

niscaya mengingat pengukuran kinerja merupakan salah satu tahapan dalam siklus

manajemen strategis yang dimulai dari penyusunan rencana strategis, pengukuran

kinerja (penetapan indikator), implementasi, dan evaluasi kinerja.

Berry & Houston dalam Kasim (1993:86) menjelaskan bahwa kinerja

pegawai dalam organisasi mengarah kepada kemampuan pegawai dalam

melaksanakan keseluruhan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Tugas-

tugas tersebut biasanya berdasarkan indikator-indikator keberhasilan yang sudah

ditetapkan. Sebagai hasilnya akan diketahui bahwa seseorang pegawai masuk

dalam tingkatan kinerja tertentu. Kinerja merupakan kombinasi antara

kemampuan dan usaha untuk menghasilkan apa yang dikerjakan. Supaya

menghasilkan kinerja yang baik seseorang harus memiliki kemampuan, kemauan

Page 47: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

27

usaha agar serta setiap kegiatan yang dilaksanakan tidak mengalami hambatan

yang berat dalam lingkungannya.

Berdasarkan pengertian kinerja yang dipaparkan di atas, peneliti

menyimpulkan bahwa kinerja adalah suatu tingkat pencapaian dalam pelaksanaan

kegiatan atau program yang memiliki tujuan untuk mewujudkan sasaran atau

target yang telah ditetapkan dalam suatu organisasi baik itu organisasi sektor

publik maupun organisasi sektor privat.

2.1.3 Penilaian Kinerja

Evaluasi kinerja adalah suatu metode dan proses penilaian dan

pelaksanaan tugas seseorang atau sekelompok orang atau unit-unit kerja dalam

satu organisasi sesuai dengan standar kinerja atau tujuan yang ditetapkan lebih

dahulu. Evaluasi kinerja merupakan cara yang paling adil dalam memberikan

imbalan atau penghargaan kepada pekerja.

Evaluasi kinerja juga dapat berarti sebagai Penilaian kinerja. Penilaian

kinerja (Performance Appraisal) adalah suatu cara yang dilakukan untuk menilai

prestasi kerja seorang pegawai apakah mencapai target pekerjaan yang

dibebankan kepadanya. Pelaksanaan penilaian hasil kerja atau kinerja organisasi

maupun kinerja individual dilakukan oleh sistem manajemen yang bertugas untuk

melakukan penilaian hasil kerja karyawan yang disebut manajemen kinerja.

Maupun kinerja memfokuskan perhatiannya pada prestasi kerja karyawan dan

objek pembahasannya sama yaitu prestasi kerja karyawan. Program manajemen

Page 48: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

28

kerja yang mempunyai ruang lingkup yang besar dan menjamah semua elemen

yang didayagunakan untuk meningkatkan kinerja organisasi.

Menurut Siswanto (2003:234) ada delapan proses dalam penilaian kinerja

yaitu sebagai berikut:

1. Kesetiaan Kesetiaan yang dimaksud adalah tekad dan kesanggupan untuk menaati, melaksanakan dan mengamalkan sesuatu yang ditaati dengan penuh kesabaran dan tanggung jawab.

2. Prestasi Kerja Prestasi kerja adalah kinerja yang dicapai oleh seorang tenaga kerja dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya.

3. Tanggung Jawab Tanggung jawab adalah kesanggupan seorang tenaga kerja dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik- baiknya dan tepat waktu serta berani membuat risiko atas keputusan yang diambilnya. Tanggung jawab dapat merupakan keharusan pada seorang karyawan untuk melakukan secara layak apa yang telah diwajibkan padanya. Untuk mengukur adanya tanggung jawab dapat dilihat dari:

a. Kesanggupan dalam melaksanakan perintah dan kesanggupan kerja b. Kemampuan menyelesaikan tugas dengan tepat dan benar c. Melaksanakan tugas dan perintah yang diberikan sebaik-baiknya

4. Ketaatan Ketaatan adalah kesanggupan seorang tenaga kerja untuk menaati segala ketetapan, peraturan yang berlaku dan menaati perintah kedinasan yang diberikan atasan yang berwenang.

5. Kejujuran Kejujuran adalah ketulusan hati seorang tenaga kerja dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan serta kemampuan untuk tidak menyalahgunakan wewenang yang telah diberikan kepadanya.

6. Kerja Sama Kerja sama adalah kemampuan tenaga kerja untuk bekerja bersama-sama dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu tugas dan pekerjaan yang telah ditetapkan sehingga mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar besarnya. Keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi tergantung pada orang yang terlibat dalam organisasi tersebut. Untuk itu penting adanya kerjasama yang baik di antara semua pihak dalam organisasi baik dengan teman sejawat, atasan maupun bawahannya dalam organisasi sehingga semua kegiatan dapat berjalan dengan baik dan tujuan organisasi dapat dicapai. Kriteria adanya kerjasama dalam organisasi adalah:

a. Kesadaran karyawan untuk bekerja dengan teman sejawat, atasan maupun bawahan.

Page 49: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

29

b. Adanya kemauan untuk membantu teman yang mengalami kesulitan dalam melakanakan tugas.

c. Adanya kemauan untuk memberi dan menerima kritik dan saran. d. Bagaimana tindakan seseorang apabila mengalami kesulitan dalam

melaksanakan tugasnya atau pekerjaannya. 7. Prakarsa

Prakarsa adalah kemampuan seseorang tenaga kerja untuk mengambil keputusan langkah-langkah atau melaksanakan suatu tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas pokok tanpa menunggu perintah dan bimbingan dari atasan.

8. Kepemimpinan Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk meyakinkan orang lain sehingga dapat dikerahkan secara maksimal untuk melaksanakan tugas.

Menurut Veitzhal (2006:92) penilaian kinerja mengacu kepada suatu

sistem formal dan terstruktur yang digunakan untuk mengukur, menilai dan

mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan dengan pekerjaan, perilaku dan hasil,

termasuk tingkat ketidakhadiran. Dengan demikian penilaian prestasi adalah

merupakan hasil kerja karyawan dalam lingkup tanggung jawabnya. Penilaian

kinerja karyawan dapat diartikan sebagai sebuah mekanisme yang baik untuk

mengendalikan karyawan. Penilaian kinerja karyawan yang dilakukan dengan

benar akan menguntungkan perusahaan karena adanya kepastian bahwa upaya-

upaya individu memberikan kontribusi kepada fokus strategik perusahaan.

Dwiyanto (2006: 50) mengatakan bahwa

“dalam mengukur kinerja organisasi pemerintah (birokrasi publik) disesuaikan dengan tugas dan fungsi yang dijalankan. Selanjutnya dikatakan bahwa indikator kinerja yang komprehensif karena mencakup dimensi-dimensi: kualitas layanan, produktivitas, responsivitas, responsibilitas, dan akuntabilitas.”

Menurut Mangkuprawira (2002:53), bahwa: “penilaian kinerja merupakan proses yang dilakukan perusahaan dalam mengevaluasi kinerja pekerjaan seseorang. Apabila hal itu dilakukan

Page 50: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

30

dengan benar maka para karyawan, penyelia mereka, departemen sumber daya manusia dan perusahaan akhirnya akan memperoleh keuntungan dengan jaminan bahwa upaya para individu karyawan mampu berkontribusi pada focus strategic perusahaan. Penilaian kinerja meliputi dimensi kinerja karyawan. Departemen SDM menggunakan informasi yang dikumpulkan melalui penilaian kinerja untuk mengevaluasi keberhasilan kegiatan rekrutmen, seleksi, orientasi penempatan, pelatihan/pengembangan dan kegiatan lainnya?”

Lebih lanjut Mathis dan Jackson (2002:138), menguraikan bahwa: “penilaian kinerja (performance appraisal) adalah proses mengevaluasi seberapa baik karyawan melakukan pekerjaan mereka jika dibandingkan dengan seperangkat standar, dan kemudian mengomunikasikan informasi tersebut kepada karyawan. Penilaian kinerja juga disebut pemeringkatan karyawan, evaluasi karyawan, tinjauan kinerja, evaluasi kinerja, dan penilaian hasil. Penilaian kinerja digunakan secara luas untuk mengelola upah dan gaji, memberikan umpan balik kinerja, dan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan karyawan individual.”

Bernardin & Russel (1993:84-85), mengutarakan untuk pengukuran

kinerja atau hasil kerja dari seseorang karyawan digunakan sebuah daftar

pertanyaan yang berisikan beberapa dimensi tentang hasil kerja atau kinerja.

Menurutnya kriteria untuk menilai kinerja karyawan, yaitu:

1) Quality, adalah sebagai "the degree to which the process or either conforming to some ideal way performing the activity or fulfilling the activityís intended purpose". Ini berarti quality berarti suatu tingkatan yang rnenunjukkan proses pekerjaan atau hasil yang telah dicapai dari suatu pekerjaan yang mendekati kesempurnaan.

2) Quantity, yaitu "the amount produced, expressed in such term as dollar value, number of unit or number of compIeted activity cycler" artinya quantity merupakan jumlah yang diproduksi yang dinyatakan dalam nilai mata uang, jumlah unit produksi ataupun dalam jumlah siklus aktivitas yang telah terselesaikan.

3) Timeliness, yaitu "the degree to which an activiy completed, or a result produced, at the earliest time desirable from the stand points of both coordinating with the outputs of other and maximizing the time available for ather activities", ini berarti timeliness merupakan suatu tingkatan yang rnenunjukkan bahwa suatu pekerjaan dapat terselesaikan lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan.

4) Cost effectiveness, yaitu "the degree to which the use of organization resources (eg: human, monetary, technological, material) is maximized in the sense of getting the highest gain or reduction in loss

Page 51: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

31

form each unit instead of use of resource", ini berarti cost effectiveness merupakan suatu tingkatan yang paling maksimal dari penggunaan sumber daya (manusia, keuangan, teknologi) yang dimiliki perusahaan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal atau mengurangi kerugian dari masing-masing unit atau sebagai pengganti dari penggunaan sumber daya.

5) Need for supervision, yaitu "the degree to which a performer can carry out a job function without either having to request supervisory intervention to prevent an adverse outcome", ini berarti need for supervision merupakan suatu tingkatan dimana seseorang karyawan dapat melaksanakan suatu fungsi pekerjaan tanpa harus meminta bimbingan atau campur tangan dari penyelia.

6) Interpersonal impact, yaitu "the degree to which a perfomer promotes feelings selfesteem, goodwill, and cooperation among cowokerr and subordinates", ini berarti interpersonal impact merupakan suatu tingkatan keadaan dimana karyawan dapat menciptakan suasana nyaman dalam bekerja, percaya diri, berbuat baik dan kerjasama antar rekan sekerja.

Secara umum kriteria yang digunakan adalah kualitas, kuantitas, waktu

yang digunakan, jabatan yang dipegang, absensi dan ketenangan dalam

melaksanakan pekerjaan. Kriteria mana yang digunakan adalah berbeda antara

pekerjaan yang satu dengan yang lain, jadi pengukuran kinerja tergantung pada

jenis pekerjaan dan apa yang dihasilkan oleh organisasi atau institusi yang

berkepentingan.

Berdasarkan definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pengukuran

kinerja adalah merupakan tindakan penilaian yang dilakukan terhadap berbagai

aktivitas dalam rantai nilai yang ada dalam organisasi. Dari hasil pengukuran

tersebut kemudian digunakan sebagai umpan balik memberikan respon tentang

prestasi, pelaksanaan suatu rencana dan pada titik mana organisasi memerlukan

penyesuaian-penyesuaian atas aktivitas perencanaan dan pengendalian.

Pelaksanaan penilaian kinerja itu sendiri bermanfaat bagi pihak

manajemen organisasi dalam mengambil berbagai kebijakan, karena penilaian

Page 52: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

32

yang dilakukan dapat menjelaskan tingkatan-tingkatan kinerja pegawai dalam

organisasi. Tingkatan kinerja ini dikelompokkan kedalam tingkat kinerja tinggi,

menengah atau rendah, sesuai target atau di bawah target. Menurut Siagian

(1999:127) bahwa penilaian kinerja bermanfaat untuk:

1. Perbaikan prestasi kinerja, 2. Penyesuaian kompensasi, 3. Keputusan penempatan, 4. Kebutuhan latihan dan pengembangan, 5. Perencanaan dan pengembangan karir, 6. Memperbaiki penyimpangan proses staffing, 7. Mengurangi ketidakakuratan informasi, 8. Memperbaiki kesalahan desain pekerjaan, 9. Kesempatan kerja yang adil, 10. Membantu menghadapi tantangan external.

Dengan adanya penilaian kinerja dapat diketahui secara tepat apa yang

sedang dihadapi dan target apa yang harus dicapai. Melalui penilaian kinerja dapat

disusun rencana, strategi dan menentukan langkah-langkah yang perlu diambil

sehubungan dengan pencapaian tujuan karir yang diinginkan. Bagi pihak

manajemen, penilaian kinerja sangat membantu dalam mengambil keputusan

seperti promosi, pengembangan karir, mutasi, PHK, penyesuaian kompensasi, dan

kebutuhan pelatihan.

2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut Gibson (1997:164) menyatakan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja sebagai berikut:

a. Faktor Individu Faktor individu meliputi: kemampuan, keterampilan, latar belakang keluarga, pengalaman kerja, tingkat sosial dan demografi seseorang.

b. Faktor Psikologis

Page 53: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

33

Faktor – faktor psikologis terdiri dari persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi, lingkungan kerja dan kepuasan kerja.

c. Faktor Organisasi Struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan dan imbalan.

Menurut Prawirosentono (1999:74) kinerja seorang pegawai akan sangat baik

apabila pegawai tersebut memiliki krtiteria sebagai berikut:

1. Mempunyai keahlian yang tinggi. 2. Kesediaan untuk bekerja. 3. Lingkungan kerja yang mendukung. 4. Adanya imbalan yang layak dan mempunyai harapan masa depan.

Menurut Usman (2009:458) Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

yaitu :

1. Kualitas pekerjaan, meliputi akurasi, ketelitian, penampilan, dan penerimaan keluhan.

2. Kuantitas pekerjaan, meliputi volume keluhan dan kontribusi 3. Supervisi, meliputi saran, arahan, dan perbaikan 4. Kehadiran, meliputi regulasi, dapat dipercaya dan diandalkan dan

ketepatan waktu. 5. Konversi, meliputi pencegahan pemborosan, kerusakan dan

pemeliharaan peralatan.

Menurut Dale (1992:47), bahwa kinerja seseorang tergantung pada

kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang diperoleh. Lingkungan

kerja yang menyenangkan mungkin menjadi kunci pendorong bagi karyawan

untuk menghasilkan kinerja puncak. Pada dasarnya kinerja dari seseorang

merupakan hal yang bersifat individu karena masing-masing dari karyawan

rnempunyai tingkat kemampuan yang berbeda. Kinerja seseorang tergantung pada

kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang diperoleh. Lingkungan

kerja yang menyenangkan mungkin menjadi kunci pendorong bagi karyawan

untuk menghasilkan kinerja puncak.

Page 54: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

34

Robbins (1996:187) menyatakan kinerja sebagai fungsi interaksi antara

kemampuan atau ability (A) Motivasi atau Motivation (M) dan kesempatan atau

opportunity (O), yaitu: Kinerja = f (A, M, O). Artinya, kinerja merupakan fungsi

dari kemampuan, motivasi, dan kesempatan. Dengan demikian, kinerja ditentukan

oleh faktor-faktor tersebut.

Performance appraisal pada dasarnya merupakan faktor kunci guna

mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena adanya

kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada

dalam organisasi. Penilaian kinerja individu sangat bermanfaat bagi dinamika

pertumbuhan organisasi secara keseluruhan, melalui penilaian tersebut maka dapat

diketahui kondisi sebenarnya tentang bagaimana kinerja karyawan. Menurut

Bernardin & Russel (1993:379), “A way of measuring the contribution of

individuals to their organization”. Penilaian kinerja adalah cara mengukur

konstribusi individu (karyawan) kepada organisasi tempat mereka bekerja.

Menurut Cascio (1992:267) “penilaian kinerja adalah sebuah gambaran

atau deskripsi yang sistematis tentang kekuatan dan kelemahan yang terkait dari

seseorang atau suatu kelompok”.

Menurut Bambang Wahyudi (2002:101) “penilaian kinerja adalah suatu

evaluasi yang dilakukan secara periodik dan sistematis tentang prestasi kerja /

jabatan seorang tenaga kerja, termasuk potensi pengembangannya”. Sedangkan

Menurut Simamora (2004:338) “penilaian kinerja adalah proses yang dipakai oleh

organisasi untuk mengevaluasi pelaksanaan kerja individu karyawan”

Page 55: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

35

Menurut Robbins dalam Veithzal & Basri (2005:15) menyatakan bahwa

ada tiga kriteria dalam melakukan evaluasi/penilaian kinerja individu yaitu; a).

Tugas Individu; b). Perilaku Individu; serta c). Ciri Individu. Kemudian hasil

evaluasi kinerja individu dapat dimanfaatkan untuk banyak penggunaan,

diantaranya: 1) Peningkatan kinerja; 2) Pengembangan SDM; 3) Pemberian

kompensasi; 4) Program peningkatan produksivitas; 5) Program kepegawaian;

serta 6) Menghindari diskriminasi.

Menurut Sedarmayanti (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

antara lain :1) Sikap dan mental (motivasi kerja, disiplin kerja, dan etika kerja), 2)

Pendidikan, 3) Keterampilan, 4) Manajemen kepemimpinan, 5) Tingkat

penghasilan, 6) Gaji dan kesehatan, 7) Jaminan sosial, 8) Iklim kerja, 9) Sarana

dan prasarana, 10) Teknologi, dan 11) Kesempatan berprestasi.

Menurut Sedarmayanti (2007:377), instrumen pengukuran kinerja

merupakan alat yang dipakai dalam mengukur kinerja individu seorang pegawai

yang meliputi, yaitu :

1. Prestasi Kerja, hasil kerja pegawai dalam menjalankan tugas, baik secara kualitas maupun kuantitas kerja.

2. Keahlian, tingkat kemampuan teknis yang dimiliki oleh pegawai dalam menjalankan tugas yang dibebankan kepadanya. Keahlian ini bisa dalam bentuk pengetahuan, inisiatif, komunikasi, kerja sama, dan lain-lain.

3. Perilaku, sikap dan tingkah laku pegawai yang melekat pada dirinya dan dibawa dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Pengertian perilaku disini juga mencakup kejujuran, tanggung jawab dan disiplin.

4. Kepemimpinan, merupakan aspek kemampuan manajerial dan seni dalam memberikan pengaruh kepada orang lain untuk mengkoordinasikan pekerjaan secara tepat dan cepat, termasuk pengambilan keputusan, dan penentuan prioritas.

Page 56: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

36

2.1.5 Penyidik Pegawai Negeri Sipil

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 5 Tahun 2009

tentan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Pasal 1 Ayat 6 menjelaskan bahwa Penyidik

Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut sebagai PPNS, adalah Pejabat

Pegawai Negeri Sipil tertentu di Lingkungan Pemerintah Daerah yang diberi

wewenang khusus oleh peraturan perundang–undangan untuk melakukan

penyidikan terhadap pelanggaran Peraturan Daerah, demikian pula lah pengertian

yang berbunyi pada Pasal 1 Ayat 1 Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 7

Tahun 2003 tentang Pedoman Operasional Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah

dalam Penegakan Peraturan Daerah. Kedudukan, wewenang dan tugas Penyidik

Pegawai Negeri Sipil diatur dalam Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 5

tahun 2009, selain itu kewenangan PPNS dalam penyidikan juga dilindungi oleh

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Kitab Undang-undang Hukum Acara

Pidana pada pasal 6 dan Undang-undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian

Negara Republik Indonesia pada pasal 14 ayat 1.

2.2 Penelitian Terdahulu

Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan di cantumkan

beberapa hasil penelitian terdahulu oleh beberapa peneliti yang pernah penulis

baca diantaranya :

1. Skripsi oleh Muhammad Imanudin (2013), dengan judul Analisis Kinerja

Satuan Polisi Pamong Praja Kota Serang dalam Penanganan Pedagang

Kaki Lima di Kota Serang (Studi Kasus Pedagang Kaki Lima di Pasar

Page 57: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

37

Royal, Pasar Lama, Pasar Rau serta Alun-alun Kota Serang). Penelitian

yang menggunakan metode kualitatif dengan teori kinerja milik Judith R.

Gordon (2002) yang memiliki faktor-faktor penilaian kinerja yaitu

keluaran, masukan, hasil, manfaat dan dampak ini menjelaskan bahwa

kinerja Satpol PP Kota Serang dikatakan belum optimal yang disebabkan

oleh karena produktivitas kinerja Satpol PP masih rendah dan disebabkan

pula oleh terbatasnya jumlah anggota personil, serta ketidak-tanggapan

personil Satpol PP dalam penyelesaiaan masalah penertiban pedagang kaki

lima sehingga menyebabkan upaya penertiban belum maksimal.

2. Skripsi oleh Nesya Ayu Wardani (2012), dengan judul Analisis Kinerja

Pegawai di Sekretariat DPRD Provinsi Banten. Penelitian ini

menggunakan metode kualitatif dengan menekankan pada konsep

pengukuran kinerja menurut teori Sedarmayanti (2007) sebagai faktor-

faktor yang meliputi indikator kinerja yaitu prestasi kerja, keahlian,

perilaku dan kepemimpinan. Dalam penelitian ini menjelaskan bahwa

kinerja pegawai Sekretariat DPRD Provinsi Banten masih belum optimal

dikarenakan masih banyak pegawai yang tidak disiplin, lalu adanya

penempatan pegawai yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip The Right

Man in The Right Place, serta gaya kepemimpinan yang kurang baik dari

atasan.

3. Skripsi oleh Ade Kurniawan (2012), dengan judul Evaluasi Kinerja

Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten

Serang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan

Page 58: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

38

mengacu pada teori kinerja menurut Marihot Tua Efendi Hariandja (2005)

yang mengemukakan faktor-faktor kinerja sebagai indikator penilaian

kinerja yaitu kuantitas pekerjaan, kualitas pekerjaan, pengetahuan kerja,

kerjasama tim dan kreatifitas. Dalam penelitian ini menjelaskan bahwa

kinerja pegawai negeri sipil pada kantor Kementerian Agama Kabupaten

Serang sudah baik, meski harus dengan perbaikan agar kinerja pegawai

lebih baik lagi.

Dari ketiga penelitian terdahulu di atas, diketahui bahwa ketiganya

memiliki persamaan dengan penelitian penulis dalam hal variabel deskriptif yang

menjadi fokus penelitian yaitu kinerja pegawai dan metode penelitian yang

digunakan penulis sama dengan metode yg digunakan oleh Ade Kurniawan yaitu

kuantitatif deskriptif. Sementara untuk objek penelitian, dari ketiga penelitian

terdahulu di atas tidak ada yang menyamai objek penelitian penulis secara spesifik

yaitu Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang dimana merupakan satuan atau jabatan

khusus yang berada di dalam lingkup Pegawai Negeri Sipil, untuk lokus penelitian

pun ketiganya berbeda dengan penulis yaitu di Kota Tangerang . Dan untuk

literatur, penulis akui memang tidak mudah menemukan referensi, yang

menjadikan Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagai objek penelitian, sehingga

penulis pun agak kesulitan mendapatkan acuan-acuan penelitian dan informasi-

informasi berharga terkait Penyidik Pegawai Negeri Sipil (daerah) ini.

Page 59: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

39

2.3 Kerangka Berfikir

Menurut Sugiyono (2011:65), kerangka berfikir merupakan model

konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang

telah didefinisikan sebagai masalah penting. Dari definisi di atas bisa kita ketahui

bahwa dalam memulai suatu penelitian harus didasari pada kerangka berfikir yang

berdasarkan pada teori yang digunakan.

Dalam penelitian mengenai kinerja Penyidik Pegawai Negeri Sipil adalah

penilaian secara periodik pelaksanaan pekerjaan seorang penyidik Pegawai Negeri

Sipil. Dalam penilaian penyelesaian uraian pekerjaan, penilai mempergunakan

standar sebagai alat ukur hasil yang dicapai dan perilaku yang dilakukan baik di

dalam maupun di luar pekerjaan. Pengukuran kinerja PPNS yang peneliti lakukan

didasarkan pada teori penilaian kinerja dari Agus Dwiyanto dalam buku

Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia (2006:50-51), dalam teori tersebut

terdapat 5 (lima) indikator penilaian kinerja, yaitu:

1. Produktivitas

Karakteristik-karakteristik kepribadian individu yang muncul dalam

bentuk sikap mental dan mengandung makna keinginan dan upaya

individu yang selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas kehidupannya.

2. Kualitas layanan

Pandangan negatif yang terbentuk mengenai organisasi public, muncul

karena ketidakpuasan masyarakat terhadap kualitas layanaan yang diterima

dari organisasi publik. Dengan demikian kepuasan dari masyarakat bisa

menjadi parameter untuk menilai kinerja organisasi publik.

Page 60: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

40

3. Responsivitas

Kemampuan organisasi untuk mengenali dan memenuhi kebutuhan

masyarakat. Responsivitas perlu dimasukan ke dalam indicator kinerja

karena menggambarkan secara langsung kemampuan organisasi

pemerintah dalam menjalankan misi dan tujuannya.

4. Responsibilitas

Responsibilitas menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan organisasi

publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar

atau sesuai dengan kebijakan organisasi,baik yang eksplisit maupun

implisit.

5. Akuntabilitas

Akuntabilitas publik menunjukkan pada berapa besar kebijakan dan

kegiatan organisasi publik tunduk pada pejabat politik yang dipilih oleh

rakyat. Dalam konteks ini, konsep akuntabilitas publik dapat digunakan

untuk melihat berapa besar kebijakan dan kegiatan organisasi publik itu

konsisten dengan kehendak masyarakat banyak.

Untuk memperjelas alur pemikiran Peneliti dalam penelitian ini,

berikut akan dipaparkan Peradigma atau model Penelitian dalam bagan

berikut :

Page 61: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

41

Gambar 2.1

Bagan Kerangka Berfikir Penelitian

a. Lemahnya koordinasi antara PPNS dengan Penyidik POLRI dalam penanganan kasus pelanggaran Perda.

b. Adanya diskriminasi terhadap PPNS dalam menangani kasus oleh penyidik POLRI.

c. Lambatnya Penanganan kasus yang ditangani PPNS. d. Kurang tegasnya PPNS Kota Tangerang dalam menangani

Kasus. e. Masih lemahnya penerapan Peraturan Daerah Kota

Tangerang Nomor 5 tahun 2009 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil.

Penilaian Kinerja Menurut Agus Dwiyanto (2006) :

1. Produktivitas 2. Kualitas

Layanan 3. Responsivitas 4. Responsibilitas 5. Akuntabilitas

Peningkatan kinerja PPNS Kota Tangerang

Sumber: Hasil Penelitian, 2013

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang akan dirumuskan dalam penelitian ini adalah termasuk

dalam kategori hipotesis deskriptif. Hipotesis deskriptif menurut Sugiyono

(2011:74) adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah deskriptif yaitu

berkenaan dengan variabel mandiri. Dalam penelitian ini hipotesa statistik adalah

sebagai berikut :

Page 62: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

42

“Pelaksanaan Kinerja Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kota

Tangerang dikatakan optimal apabila mencapai nilai lebih tinggi atau sama

dengan 70% dari kriteria yang diharapkan”.

Dari penjabaran di atas maka dapat disimpulkan bahwa ;

Ho : µo ≥ 70%.

Hal ini berarti hipotesis nol dari penelitian ini yaitu pelaksanaan kinerja

Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kota Tangerang dikatakan optimal apabila

nilainya mencapai paling rendah atau sama dengan 70% dari kriteria yang

diharapkan,

Dan hipotesa kerjanya sebagai berikut ;

Ha : µa < 70%.

Hal ini berarti hipotesis alternatif dari penelitian ini yaitu kinerja Penyidik

Pegawai Negeri Sipil Kota Tangerang dikatakan tidak optimal apabila nilai yang

dicapai paling tinggi 70% dari kriteria yang diharapkan.

Page 63: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

43

BAB III METODOLOGI

PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif

dengan pendekatan kuantitatif, hal ini dikarenakan untuk menjaga nilai

keobjektifan hasil. Dengan pendekatan deskriptif sebagai metode primer dan

kuantitatif sebagai metode penunjang. Penelitian deksriptif adalah penelitian yang

bertujuan mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya

(Irawan, 2006:49).

Menurut Sugiyono (2005:1) metode penelitian pada dasarnya merupakan

cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang harus diperhatikan yaitu,

cara ilmiah, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu

didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis. Rasional

berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal,

sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang

dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat

mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses

yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang

bersifat logis.

Menurut Sugiyono (2006:8) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan

sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

43

Page 64: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

44

untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data

menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Menurut Irawan (2005:4) penelitian deskriptif adalah penelitian yang

bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya.

Sedangkan menurut Sugiyono (2005:11) penelitian deskriptif adalah penelitian

yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau

lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara

variabel satu dengan variabel yang lain. Kemudian menurut Bungin (2009:171)

penelitian kuantitatif deskriptif yaitu penelitian kuantitatif yang bertujuan hanya

menggambarkan keadaan gejala sosial apa adanya, tanpa melihat hubungan-

hubungan yang ada.

3.2 Fokus Penelitian

Penelitian yang berjudul Evaluasi Kinerja Penyidik Pegawai Negeri Sipil

Kota Tangerang ini memiliki fokus penelitian yaitu para Pegawai Negeri Sipil

pada Satuan Kerja Perangkat Daerah yang ditunjuk secara khusus sebagai

Penyidik Pegawai Negeri Sipil.

3.3 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah pada wilayah administratif Kota Tangerang,

yang secara khususnya diadakan di 6 SKPD yang memiliki Penyidik Pegawai

Negeri Sipil sebagai pejabat khusus yaitu Badan Pengendalian Lingkungan Hidup,

Page 65: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

45

Dinas Informasi dan Komunikasi, Dinas Kesehatan, Dinas Ketenagakerjaan,

Dinas Perhubungan, dan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Tangerang.

3.4 Variabel Penelitian

3.4.1 Definisi Konsep

Variabel dari penelitian ini adalah kinerja pegawai yang dimana memiliki

definisi yaitu suatu tingkat pencapaian dalam pelaksanaan kegiatan atau

program oleh pegawai yang memiliki tujuan untuk mewujudkan sasaran

atau target yang telah ditetapkan dalam suatu organisasi baik itu

organisasi sektor publik maupun organisasi sektor privat.

3.4.2 Definisi Operasional

Sementara definisi operasional dari kinerja pegawai adalalah pencapaian

hasil kerja pegawai yang diukur dengan indikator kinerja yang

komprehensif karena mencakup dimensi-dimensi: produktivitas, kualitas

layanan, responsivitas, responsibilitas, dan akuntabilitas. Secara lebih

lanjut indikator-indikator tersebut dapat dikembangkan lagi menjadi

beberapa sub indikator per indikator yaitu produktivitas (input, output,

efisiensi dan efektivitas pekerjaan), kualitas layanan (kualitas pekerjaan

dan koordinasi), responsivitas (cepat tanggap, prioritas pekerjaan

danaspirasi masyarakat), responsibilitas (taat pada aturan/hukum dan

penegakan sanksi/hukuman), serta akuntabilitas (tugas berdasarkan

tupoksi dan bentuk pertanggungjawaban).

Page 66: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

46

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel

Variabel Indikator Sub Indikator Kinerja PPNS Kota Tangerang

Produktivitas Kualitas Layanan

Responsivitas

Responsibilitas

Akuntabilitas

- Input (SDM, Sarana dan Prasarana)

- Output - Efisiensi Pekerjaan - Efektivitas Pekerjaan

- Kualitas Pekerjaan

- Koordinasi

- Cepat tanggap - Prioritas Pekerjaan - Aspirasi masyarakat

- Taat pada aturan/hukum - Penegakan sanksi/hukuman

- Tugas berdasarkan tupoksi - Bentuk pertanggung jawaban

Sumber : Dwiyanto (2006:52)

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk

mengukur nilai variabel yang diteliti dari fenomena alam maupun sosial, yang

keseluruhannya disebut sebagai variable penelitian (Sugiyono, 2009:102).

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk kuesioner, dengan

jumlah variabel sebanyak satu variabel atau variabel mandiri. Sedangkan skala

pengukuran instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert.

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang

atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Indikator variabel yang disusun

melalui item-item instrumen dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan diberikan

jawaban setiap item instrumennya. Item instrumen yang menggunakan skala

Page 67: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

47

Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif (Sugiyono,

2009:93). Jawaban setiap item instrument diberi skor sebagai berikut :

Tabel 3.2

Skoring Item Instrumen

Jawaban Kriteria Jawaban Skor

A Sangat Setuju/Sangat Jelas/Sangat Memadai/Sangat Mampu/Sangat Sering/Sangat Efektif/Sangat Terbuka/ Sangat Cepat.

4

B Setuju/Jelas/ Memadai/ Mampu/Mudah/Sering/Efektif/ Terbuka/Cepat.

3

C Tidak Setuju/Tidak Jelas/Tidak Memadai/Tidak Mampu/ Sulit/Tidak Pernah/Tidak Efektif/Tidak Terbuka/Lambat.

2

D Sangat Tidak Setuju/ Sangat Tidak Jelas/Sangat Tidak Memadai/Sangat Tidak Mampu/Sangat Sulit/Tidak Pernah/ Sangat Tidak Efektif/Sangat Tertutup/Sangat Lambat.

1

Sumber : Sugiyono (2009:94)

Untuk mengembangkan instrumen maka berikut ini akan dipaparkan

tentang instrumen dan kisi-kisi penelitian sebagai berikut :

Tabel 3.3 Instrumen Penelitian

Variabel Indikator Sub Indikator No. Item Kinerja PPNS Kota Tangerang

Produktivitas Kualitas Layanan

Responsivitas

Responsibilitas

Akuntabilitas

- Input (SDM, Sarana dan Prasarana) - Output - Efisiensi Pekerjaan - Efektivitas Pekerjaan

- Kualitas Pekerjaan

- Koordinasi

- Cepat tanggap - Prioritas Pekerjaan - Aspirasi masyarakat

- Taat pada aturan/hukum - Penegakan sanksi/hukuman

- Tugas berdasarkan tupoksi - Bentuk pertanggung jawaban

1, 2,3,4,5,6 7,8,9,10,11 12,13,14 15,16,17

18,19,20,21, 22,23,24,25

26,27,28,29,30

31,32,33,34 35,36 37,38

39,40,41

42,43

44,45,46,47 48,49,50

Sumber: Dwiyanto (2006:52)

Page 68: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

48

Menurut Bungin (2009:123) pada penelitian kuantitatif dikenal beberapa

metode pengumpulan data, antara lain metode angket, wawancara, observasi dan

dokumentasi. Oleh karena itu dalam penelitian ini selain kuesioner, metode

pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti ialah melalui wawancara,

observasi dan dokumentasi :

1. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya. Kuesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup

atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim

melalui pos atau internet (Sugiyono, 2005:162). Pada penelitian ini, peneliti

menggunakan kuesioner dalam bentuk pernyataan tertutup, dengan

pertimbangan keterbatasan peneliti dalam hal waktu, tenaga, dan biaya yang

dimiliki serta dapat membantu responden untuk menjawab dengan cepat.

2. Wawancara

Menurut Bungin (2009:126) wawancara atau interview adalah sebuah proses

memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab

sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang

diwawancarai dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara.

Wawancara yang peneliti lakukan dalam penelitian ini ialah wawancara tidak

terstruktur yang bersifat bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman

wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk

pengumpulan datanya.

Page 69: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

49

3. Observasi

Observasi, menurut Hadi dalam Sugiyono (2005:166) mengemukakan bahwa

observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun

dari berbagai proses biologis dan psikhologis. Dua diantaranya yang

terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Observasi yang

peneliti lakukan dalam penelitian ini ialah observasi nonpartisipan, dimana

peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen.

4. Dokumentasi

Metode dokumenter adalah salah satu metode pengumpulan data yang

digunakan dalam metodologi penelitian sosial. Sebagian besar data yang

tersedia adalah berbentuk surat-surat, catatan harian, kenang-kenangan,

laporan dan sebagainya.

3.6 Populasi dan Sempel Penelitian

Populasi menurut Sugiyono (2005:9) adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Sedangkan menurut Bungin (2009:99) populasi berasal dari kata

bahasa Inggris population, yang berarti jumlah penduduk. Dalam metode

penelitian, kata populasi amat popular digunakan untuk menyebutkan serumpun

atau sekolompok yang menjadi sasaran penelitian. Oleh karenanya, populasi

penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat

berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap

hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data

Page 70: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

50

penelitian. Adapun populasi dalam penelitian ini akan dijabarkan dalam tabel

berikut ;

Tabel 3.4

Populasi Penelitian

No. SKPD

Jumlah Pegawai

Jumlah PPNS

Jumlah Populasi

1. Badan Pengendalian Lingkungan hidup

45 5 40

2. Dinas Informasi dan komunikasi 37 3 34 3. Dinas Kesehatan 418 5 413 4. Dinas Ketenagakerjaan 68 4 64 5. Dinas Perhubungan 136 20 116 6. Satuan Polisi Pamong Praja 168 13 155

Jumlah

872

50

822 Sumber : Hasil olah data Peneliti, 2013

Dari tabel di atas, jumlah populasi pada penelitian ini adalah 822 pegawai

di enam SKPD Kota Tangerang, dimana jumlah keseluruhan pegawai Kota

Tangerang di 6 SKPD tersebut berjumlah 872 orang dikurangi 50 orang PPNS

dalam enam SKPD tersebut.

Setelah menentukan populasi, maka peneliti kemudian menentukan sampel

penelitian. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul

representatif (mewakili). Kemudian menurut Silalahi (2010:254) sampel adalah

suatu subset atau tiap bagian dari populasi berdasarkan apakah itu representatif

atau tidak. Sampel merupakan bagian tertentu yang dipilih dari populasi.

Page 71: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

51

Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, maka

digunakan teknik pengambilan sampel atau teknik sampling. Teknik sampling

pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu probability sampling

dan nonprobability sampling. Probability sampling adalah teknik pengambilan

sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi

untuk dipilih menjadi anggota sampel. Sedangkan, nonprobability sampling

adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama

bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. (Sugiyono,

2005:91-95)

Untuk menetukan ukuran sampel dalam penelitian ini maka digunakan

tabel Isaac & Michael dengan jumlah populasi (N) sebanyak 822 pegawai di enam

SKPD Kota Tangerang dan menetapkan taraf kesalahan (d) sebesar 5% maka

berdasarkan tabel tersebut sampel yang harus diambil dalam penelitian adalah 247

pegawai.

Adapun teknik sampling yang digunakan untuk mengambil sampel dari

jumlah populasi ini adalah metode proportional area random sampling. Menurut

Hasan (2003:73) metode proportional area random sampling yaitu cara

pengumpulan data yang mengambil sampel secara proporsional dan acak pada

masing-masing area populasi. Adapun jumlah proporsional sampling per-area

dalam penelitian ini akan dijabarkan dalam tabel berikut :

Page 72: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

52

Tabel 3.5 Penentuan Proportional Area Sampling

No SKPD Jumlah

populasi Jumlah porsi

1 Badan Pengendalian Lingkungan Hidup 40 12 2 Dinas Informasi dan Komunikasi 34 10 3 Dinas Kesehatan 413 123 4 Dinas Ketenagakerjaan 64 20 5 Dinas Perhubungan 116 36 6 Satuan Polisi Pamong Praja 155 46

Jumlah 822 247 Sumber : Hasil olah data Penulis, 2013

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data adalah kegiatan lanjutan setelah pengumpulan data

dilaksanakan. Pada penelitian kuantitatif, pengolahan data secara umum

dilaksanakan dengan melalui tahap memeriksa (editing), proses pemberian

identitas (coding), dan proses pembeberan (tabulating). (Bungin 2009:165-168),

1. Editing, adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti selesai

menghimpun data di lapangan. Kegiatan ini menjadi penting karena

kenyataannya bahwa data yang terhimpun kadang kala belum memenuhi

harapan peneliti, ada diantaranya kurang atau terlewatkan, tumpang tindih,

berlebihan bahkan terlupakan. Oleh karena itu, keadaan tersebut harus

diperbaiki melalui editing ini.

2. Coding, setelah tahap editing selesai dilakukan, kegiatan berikutnya adalah

mengklasifikasi data-data tersebut melalui tahapan coding. Maksudnya bahwa

data yang telah diedit tersebut diberi identitas sehingga memiliki arti tertentu

pada saat dianlisis.

Page 73: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

53

3. Tabulating (proses pembeberan), adalah bagian terakhir dari pengolahan data.

Maksud tabulasi adalah memasukan data pada tabel-tabel tertentu dan

mengatur angka-angka serta menghitungnya.

Setelah pengolahan data selesai dilakukan, maka tahap selanjutnya yaitu

analisis data. Dalam penelitian kuantitatif, maka kegiatan dalam analisis data

adalah megelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden,

mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data

tiap variabel yang diteliti serta melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis

yang telah diajukan.

3.7.1 Uji Validitas

Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang

terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan

data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan

untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2009:121). Untuk

menguji validitas instrumen, peneliti menggunakan rumus Korelasi Product

Moment sebagai berikut:

( )( )

√*

( ) + *

( ) +

Keterangan:

r = Koefisien Korelasi Product Moment

n = Jumlah sampel

Page 74: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

54

∑xy = Jumlah hasil kali skor X dan Y yang berpasangan

∑x = Jumlah skor dalam sebaran X

∑y = Jumlah skor dalam sebaran Y

∑x² = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X

∑y² = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y

Instrumen dinyatakan valid apabila nilai r hitung lebih besar daripada

nilai r tabel. Dengan jumlah responden 247 maka berdasarkan pada tabel r

product moment nilai r tabelnya adalah 0,138.

3.7.2 Uji Reliabilitas

Instrumen yang reliabel adalah isntrumen yang bila digunakan beberapa

kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.

Sugiyono (2009:121). Adapun, pengujian reliabilitas instrumen dilakukan

dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach, yaitu perhitungan yang

dilakukan dengan menghitung rata-rata interkorelasi diantara butir-butir

pertanyaan dalam kuesioner. Variabel dikatakan reliabel jika nilai alphanya

lebih dari 0.30 (Purwanto, 2007:181). Dengan dilakukan uji reliabilitas, maka

akan menghasilkan suatu instrumen yang benar-benar tepat atau akurat dan

mantap. Apabila koefisien reliabilitas instrumen yang dihasilkan lebih besar,

berarti instrumen tersebut memiliki reliabilitas yang cukup baik.

Rumus Alpha Cronbach adalah sebagai berikut:

( ) ( )

Page 75: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

55

Keterangan:

n = Jumlah butir

Sᵢ ² = Variasi

butir St² = Variasi

total

3.7.3 Uji T-test

Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen penelitian dalam

penelitian ini menggunakan uji t karena variabel penelitian dalam penelitian

ini bersifat tunggal. Untuk melakukan pengujian hipotesis deskriptif

menggunakan t-test satu sampel dan menggunakan uji pihak kiri. Menurut

Sugiyono (2009:164-165), uji pihak kiri digunakan apabila hipotesis nol (Ho)

berbunyi “lebih besar atau sama dengan (≥)” dan hipotesis alternatifnya (Ha)

berbunyi “lebih kecil (˂ )”. Pengujian hipotesis deskriptif ini menggunakan

rumus t-test sebagai berikut:

x t = s n

Keterangan:

t = Nilai t yang dihitung

X = Nilai rata-rata

µ0 = Nilai yang dihipotesiskan

s = Simpangan baku

n = Jumlah anggota sampel

Page 76: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

56

3.8 Jadwal Penelitian

Penelitian yang berjudul “Kinerja Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS)

Kota Tangerang” ini dilakukan di enam SKPD Kota Tangerang. Adapun waktu

pelaksanaan penelitian secara jelas dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut ini:

Tabel 3.6

Jadwal Penelitian

Waktu Penelitian No Kegiatan 2014 2015

Mei

Apr

Jun

Jul

Ags

Sep

Okt

Nov

Des

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Jul

1 Observasi awal

2 Pengajuan judul skripsi

3 Perizinan dan

observasi

4 Pengumpulan data-data

5 Penyusunan proposal

6 Seminar

proposal

7 Revisi proposal

8 Penyusunan kuesioner

9 Penyebaran

kuesioner

10 Pengolahan & analisis data

11 Penyusunan hasil penelitian

12 Sidang Skripsi

13

Revisi skripsi

Page 77: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskriptif Objek Penelitian

4.1.1 Profil Kota Tangerang

Kota Tangerang adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi

Banten, Indonesia, tepat di sebelah barat kota Jakarta, serta dikelilingi oleh

Kabupaten Tangerang di sebelah selatan, barat, dan timur. Tangerang

merupakan kota terbesar di Provinsi Banten serta ketiga terbesar di

kawasan perkotaan Jabotabek setelah Jakarta.

Kota Tangerang terdiri atas 13 kecamatan, yang dibagi lagi atas

sejumlah 104 kelurahan. Dahulu Tangerang merupakan bagian dari

wilayah Kabupaten Tangerang, kemudian ditingkatkan statusnya menjadi

kota administratif, dan akhirnya ditetapkan sebagai kotamadya pada

tanggal 27 Februari 1993. Sebutan 'kotamadya' diganti dengan 'kota' pada

tahun 2001.

Tangerang adalah pusat manufaktur dan industri di pulau Jawa dan

memiliki lebih dari 1000 pabrik. Banyak perusahaan-perusahaan

internasional yang memiliki pabrik di kota ini. Tangerang memiliki cuaca

yang cenderung panas dan lembab, dengan sedikit hutan atau bagian

geografis lainnya. Kawasan-kawasan tertentu terdiri atas rawa-rawa,

termasuk kawasan di sekitar Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

57

Page 78: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

58

Dalam beberapa tahun terakhir, perluasan urban Jakarta meliputi

Tangerang, dan akibatnya banyak penduduknya yang berkomuter ke

Jakarta untuk kerja, atau sebaliknya. Banyak kota-kota satelit kelas

menengah dan kelas atas sedang dan telah dikembangkan di Tangerang,

lengkap dengan pusat perbelanjaan, sekolah swasta dan mini market.

Pemerintah bekerja dalam mengembangkan sistem jalan tol untuk

mengakomodasikan arus lalu lintas yang semakin banyak ke dan dari

Tangerang. Tangerang dahulu adalah bagian dari Provinsi Jawa Barat yang

sejak tahun 2000 memisahkan diri dan menjadi bagian dari provinsi

Banten.

4.1.2 Gambaran Umum Objek Penelitian

Penyidk Pegawai Negeri Sipil Kota Tangerang dilindungi secara

hukum oleh Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 5 tahun 2009

tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil kemudian secara teknis dan

operasional diatur lebih lanjut dalam Keputusan Walikota Nomor

800/Kep.2004-Bag.Hukum/2013 tentang Tim Penegakan Hukum Daerah.

Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa Pemerintah Kota

Tangerang memiliki 55 orang Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang

terdapat di 6 Satuan Kerja Perangkat Daerah. Dari 43 SKPD yang

terbentuk di Kota Tangerang, hanya 6 SKPD yang memiliki PPNS sebagai

pejabat khusus yang ditunjuk oleh Kepala SKPD kemudian diusulkan oleh

Walikota kepada Menteri Hukum dan HAM melalui Menteri Dalam

Negeri. Datanya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 79: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

59

Tabel 4.1

Jumlah PPNS Per SKPD Kota Tangerang

No. Nama SKPD Jumlah PPNS

1. Badan Pengendalian Lingkungan Hidup 5 orang 2. Dinas Informasi dan Komunikasi 3 orang 3. Dinas Kesehatan 5 orang 4. Dinas Ketenagakerjaan 4 orang 5. Dinas Perhubungan 20 orang 6. Satuan Polisi Pamong Praja 13 orang

Jumlah 6 SKPD 55 orang

Sumber : Bagian Hukum Sekertariat Daerah Kota Tangerang, 2013

Berdasarkan pada tabel 4.1 tersebut, bisa kita lihat bahwa tidak seluruh

SKPD di Kota Tangerang memiliki PPNS. PPNS dianggap hanya dibutuhkan

pada SKPD-SKPD tertentu saja yang berpotensi terjadi banyak pelanggaran

Perda dan mengawal Perda yang mengandung unsur pidana, seperti pada

Dinas Perhubungan dan Satuan Polisi Pamong Praja.

4.1.3 Tugas dan Wewenang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Kota

Tangerang

Menurut Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 5 Tahun 2009

tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) menerangkan bahwa PPNS

Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut sebagai PPNS,

adalah Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di Lingkungan Pemerintah

Daerah yang diberi wewenang khusus oleh peraturan perundang–undangan

untuk melakukan penyidikan terhadap pelanggaran Peraturan Daerah.

PPNS Kota Tangerang mempunyai tugas dan wewenang :

Page 80: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

60

1. PPNS mempunyai tugas melakukan penyidikan atas pelanggaran

Peraturan Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

2. Dalam pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) PPNS

berada di bawah koordinasi dan pengawasan Penyidik POLRI.

3. PPNS mempunyai wewenang :

a. Menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya

tindak pidana;

b. Melakukan tindakan pertama pada saat itu di tempat kejadian dan

melakukan pemeriksaan;

c. Menyuruh berhenti seseorang tersangka dan memeriksa tanda

pengenal diri tersangka;

d. Melakukan penyitaan benda dan atau surat;

e. Mengambil sidik jari dan memotret tersangka;

f. Memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka

atau saksi;

g. Mendatangkan orang ahli dalam hubungannya dengan

pemeriksaan perkara;

h. Mengadakan penghentian penyidikan setelah mendapat petunjuk

dari Penyidik bahwa tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa

tersebut bukan merupakan tindak pidana dan selanjutnya melalui

Penyidik memberitahukan hal tersebut kepada Penuntut Umum,

tersangka atau keluarganya;

Page 81: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

61

i. Melakukan tindakan lain menurut hukum yang dapat

dipertanggungjawabkan.

4. Dalam melakukan tugasnya, PPNS tidak berwenang melakukan

penangkapan dan atau penahanan.

4.1.4 Hak dan Kewajiban Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Kota

Tangerang

Menurut Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 5 Tahun 2009

tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Pasal 5, PPNS Kota

Tangerang mempunyai hak dan kewajiban sebagai berikut :

1. Hak PPNS Kota Tangerang

a. PPNS disamping memperoleh haknya sebagai PNS sebagaimana

diatur dalam peraturan perundang-undangan tentang kepegawaian,

kepadanya dapat diberikan tambahan penghasilan sesuai dengan

kemampuan keuangan daerah.

b. Tambahan penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diberikan dalam upaya peningkatan kesejahteraan dengan

pertimbangan objektif tempat bertugas, kondisi kerja dan

kelangkaan profesi.

c. Tambahan penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ditetapkan dengan Keputusan Walikota.

2. Kewajiban PPNS Kota Tangerang

PPNS sesuai dengan bidang tugasnya mempunyai kewajiban :

Page 82: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

62

a. Melakukan penyidikan apabila mengetahui, menerima laporan atau

pengaduan tentang terjadinya pelanggaran terhadap Peraturan

Daerah;

b. Menyerahkan hasil penyidikan kepada Penuntut Umum melalui

Penyidik POLRI dalam wilayah hukum yang sama;

c. Membuat Berita Acara setiap tindakan dalam hal :

1) Pemeriksaan tersangka;

2) Penggeledahan rumah dan atau tempat tertutup lainnya;

3) Penyitaan barang bukti;

4) Pemeriksaan surat-surat;

5) Pemeriksaan saksi;

6) Pemeriksaan di tempat kejadian.

d. Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada Walikota melalui

Kepala SKPD masing-masing.

4.1.5 Kode Etik Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Kota Tangerang

Menurut Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 5 Tahun 2009

tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Pasal 7, PPNS Kota

Tangerang mempunyai kode etik sebagai berikut :

1. PPNS dalam melaksanakan tugasnya mentaati peraturan perundang-

undangan dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggungjawab.

2. PPNS dalam melaksanakan tugas berdasarkan prinsip-prinsip:

Page 83: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

63

a. Integritas, yaitu memiliki kepribadian yang dilandasi oleh unsure jujur,

berani, bijaksana dan bertanggung-jawab;

b. Kompetensi, yaitu memiliki pengetahuan, keahlian, pengalaman, dan

keterampilan yang diperlukan dalam melaksanakan tugasnya;

c. Obyektifitas yaitu menjunjung tinggi ketidak-berpihakan dalam

melaksanakan tugasnya; dan

d. Independensi, yaitu tidak terpengaruh adanya tekanan atau

kepentingan pihak manapun.

3. PPNS dalam melaksanakan tugas wajib bersikap dan berperilaku sesuai

dengan kode etik:

a. Mengutamakan kepentingan Negara, Bangsa, dan Masyarakat daripada

kepentingan pribadi atau golongan;

b. Menjunjung tinggi HAM;

c. Mendahulukan kewajiban daripada hak;

d. Memperlakukan semua orang sama di muka hukum;

e. Bersikap jujur dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas;

f. Menyatakan yang benar adalah benar dan yang salah adalah salah;

g. Tidak mempublikasikan nama terang tersangka dan saksi-saksi;

h. Tidak mempublikasikan tata cara taktik dan teknik penyidikan;

i. Mengamankan dan memelihara barang bukti yang berada dalam

penguasaannya karena terkait dengan penyelesaian perkara;

j. Menjunjung tinggi hukum, norma yang hidup dan berlaku di

masyarakat, norma agama, kesopanan, kesusilaan dan HAM;

Page 84: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

64

k. Senantiasa memegang teguh rahasia jabatan atau menurut perintah

kedinasan harus dirahasiakan;

l. Menghormati dan bekerjasama dengan sesama pejabat terkait dalam

sistem peradilan pidana; dan

m. Dengan sikap ikhlas dan ramah menjawab pertanyaan tentang

perkembangan penanganan perkara yang ditanganinya kepada semua

pihak yang terkait dengan perkara pidana yang dimaksud, sehingga

diperoleh kejelasan tentang penyelesaian perkara.

4.1.6 Pengangkatan, Mutasi dan Pemberhentian Penyidik Pegawai Negeri

Sipil (PPNS) Kota Tangerang

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 5 Tahun

2009 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Pasal 13, pasal 14

dan pasal 15, berikut adalah aturan pengangkatan, mutasi dan

pemberhentian PPNS Kota Tangerang :

1. Pengangkatan PPNS Kota Tangerang

a. Pengangkatan Pengangkatan PPNS diusulkan oleh Walikota kepada

Menteri Kehakiman dan HAM melalui Menteri Dalam Negeri.

b. Syarat – syarat PNS yang dapat diangkat menjadi PPNS adalah :

1) diusulkan oleh Kepala SKPD kepada Walikota;

2) serendah – rendahnya berpangkat Pengatur Muda Tingkat I (Gol

II/b);

3) berpendidikan serendah – rendahnya Sekolah Lanjutan Tingkat Atas;

Page 85: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

65

4) ditugaskan di bidang teknis operasional;

5) telah lulus pendidikan khusus di bidang penyidikan yang dinyatakan

dengan photocopy Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan

(STTP);

6) Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) dalam 2 (dua) tahun

berturut – turut dengan nilai rata – rata baik;

7) Surat Keterangan dari Dokter Pemerintah yang menyatakan Pegawai

Negeri Sipil yang bersangkutan berbadan sehat;

c. Lampiran usulan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibuat dalam

rangkap 3 (tiga).

d. Hal-hal yang bersifat teknis menyangkut tata cara pengusulan

pengangkatan PPNS diatur lebih lanjut dalam Peraturan Walikota.

2. Mutasi PPNS Kota Tangerang

PPNS yang dimutasi antar SKPD di lingkungan Pemerintah Daerah, maka

Keputusan mutasinya dilaporkan oleh Walikota kepada Menteri

Kehakiman dan HAM.

3. Pemberhentian PPNS Kota Tangerang

a. PPNS diberhentikan dari jabatannya karena :

1) berhenti sebagai Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku;

2) atas permintaan sendiri;

3) melanggar disiplin kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku;

Page 86: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

66

4) tidak lagi memenuhi syarat sebagai PPNS;

5) meninggal dunia;

b. Pemberhentian PPNS diajukan oleh Walikota kepada Menteri

Kehakiman dan HAM melalui Menteri Dalam Negeri.

c. Usul pemberhentian PPNS Daerah harus disertai alasan yang dapat

dipertanggung-jawabkan dan bukti pendukungnya.

d. Keputusan Pemberhentian PPNS ditetapkan oleh Menteri Kehakiman

dan HAM.

4.1.7 Pendidikan dan Pelatihan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Kota

Tangerang

Sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Daerah Kota Tangerang

Nomor 5 Tahun 2009 Tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS)

Pasal 19, PPNS menempuh pendidikan dan pelatihan yaitu:

1. Pendidikan dan pelatihan PPNS terdiri atas Diklat Calon PPNS dan

Diklat Peningkatan Kemampuan PPNS.

2. Diklat Calon PPNS adalah pendidikan yang harus ditempuh oleh

seorang Pegawai Negeri Sipil untuk menjadi PPNS.

3. Diklat Peningkatan Kemampuan PPNS adalah diklat yang

diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan pengetahuan dan

keterampilan PPNS dibidang penyidikan.

4. Diklat sebagaimana dimaksud di atas dilakukan oleh Badan

Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan bekerjasama dengan instansi

terkait.

Page 87: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

67

4.2 Deskripsi Data

4.2.1 Identitas Responden

Responden dalam penelitian ini adalah Pegawai Negeri Sipil (PPNS)

di Kota Tangerang yaitu sebanyak 247 responden. Di bawah ini akan

diuraikan lebih lanjut mengenai karakteristik responden yang terlibat dalam

penelitian yang penulis lakukan berdasarkan SKPD, jenis kelamin, tingkat

usia, dan pendidikan terakhir

1. Karakteristik Responden Berdasarkan SKPD

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan SKPD

No

Keterangan Jumlah

Frekuensi Prosentase 1. Badan Pengendalian Lingkungan Hidup 12 4,85 2. Dinas Informasi dan Komunikasi 10 4.05 3 Dinas Kesehatan 123 49,80 4 Dinas Perhubungan 36 14,57 5 Dinas Ketenagakerjaan 20 8,09 6 Satuan Polisi Pamong Praja 46 18,62

Total 247 100 Sumber : Hasil olah data oleh Peneliti, 2015

Tabel 4.2 di atas menunjukkan komposisi jumlah responden

berdasarkan asal SKPD dari 247 responden sebanyak 123 responden atau

49,80% berasal dari SKPD Dinas Kesehatan, 46 responden atau 18,62%

berasal dari Satuan Polisi Pamong Praja, 30 responden atau 14,57%

berasal dari Dinas Perhubungan, 20 responden atau 8,09% berasal dari

Dinas Ketenagakerjaan, 12 responden atau 4,85% berasal dari Dinas

Pengendalian Lingkungan Hidup dan sisanya sebanyak 10 responden atau

Page 88: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

68

4,05% berasal daei Dinas Informasi dan Komunikasi. Hal ini karena Dinas

Kesehatan bertugas secara langsung dalam melayani publik, jadi banyak

merekrut tenaga kerja untuk membantu masyarakat di bidang kesehatan

baik untuk tenaga dokter, perawat maupun administrasi.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No

Keterangan Jumlah Frekuensi Prosentase

1. Pria 137 55,47 2. Wanita 110 44,53

Total 247 100 Sumber : Hasi Penelitian Lapangan, 2015

Dari tabel 4.3 di atas, dapat dilihat komposisi jumlah responden

berdasarkan jenis kelamin, dimana dari 247 responden sebanyak 137

responden atau 55,47% berjenis kelamin pria sedangkan 110 responden

atau 44,53% berjenis kelamin wanita. Hal ini karena tenaga pria sangat

dibutuhkan untuk tugas-tugas yang bersifat teknis operasional daripada

wanita yang cenderung mengerjakan tugas-tugas administrasi.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Usia

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Usia

No

Keterangan Jumlah Frekuensi Prosentase

1. < 20 tahun - - 2. 20 – 29 tahun 30 12,15 3 30 – 39 tahun 127 51,41 4 40 – 49 tahun 60 24,29 5 > 50 tahun 30 12,15

Total 247 100 Sumber : Hasi Penelitian Lapangan, 2015

Page 89: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

69

Dari tabel 4.4 di atas, dapat dilihat komposisi jumlah responden

berdasarkan tingkat usia, dimana dari 247 responden sebanyak 127

responden atau 51,41% berusia 30 – 39 tahun, 60 responden atau 24,29%

berusia 40 – 49 tahun, 30 responden atau 12,15% berusia 20 – 29 tahun

dan berusia lebih dari 50 tahun. Pada usia 30 – 39 tahun merupakan

tahapan dimana pada masa ini manusia lebih enerjik dan semangat dalam

melaksanakan tugas-tugasnya. Akan tetapi pada usia 40 sampai dengan 49

merupakan tahap kedewasaan bagi manusia dan di dalam pengambilan

keputusan pun lebih bijaksana dibandingkan dengan usia di bawahnya.

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No

Keteangan Jumlah

Frekuensi Prosentase 1. SD - 2. SLTP - 3 SLTA 40 16,19 4 DIPLOMA 65 23,32 5 SARJANA 107 43,32 6 PASCA SARJANA 35 14,17

Total 247 100 Sumber : Hasi Penelitian Lapangan, 2015

Tabel 4.5 di atas menunjukkan komposisi jumlah responden

berdasarkan tingkat pendidikan dari 247 responden. Hasil pengumpulan

data menunjukan bahwa responden yang berpendidikan sarjana berjumlah

107 responden atau 43,32%, Diploma sebanyak 65 responden atau

23,32%, SLTA sebanyak 40 responden atau 16,19% sedangkan responden

yang berpendidikan Pasca Sarjana sebanyak 35 responden atau 14,17%.

Page 90: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

70

4.2.2 Deskripsi Temuan Lapangan

Pada tahap ini peneliti akan memaparkan data dari hasil wawancara,

observasi dan kuesioner kepada 247 PNS di Kota Tangerang, untuk

mengetahui jawaban responden mengenai sudah optimalkah pelaksanaan

kinerja Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) di Kota Tangerang. Adapun

untuk lebih jelasnya peneliti menggunakan bentuk diagram batang untuk

memaparkan dan mengetahui hasil dari jawaban responden.

1. Produktivitas

Terdapat 17 (tujuh belas) pernyataan yang berkaitan dengan

indikator Produktivitas antara lain :

Pertama, pernyataan yang berkaitan dengan Penyidik Pegawai

Negeri Sipil (PPNS) sudah memenuhi standar kompetensi yang

diharapkan atau tidak, didapat data sebanyak 92 responden menyatakan

tidak setuju, 64 responden menyatakan sangat tidak setuju, 49 responden

sangat setuju dan sisanya 42 responden menyatakan setuju. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut di bawah ini :

Diagram 4.1 Prosentase instrumen PPNS yang ada sudah

memenuhi standar kompetensi yang diharapkan

40

30

20 19,18 17

10

0

37,25

25,91

Sangat Setuju

Setuju Tidak setuju

Sangat Tidak setuju

Sumber : Olahan Data Kuesioner Nomor 1, 2015

Page 91: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

71

Berdasarkan diagram 4.1 tersebut di atas, dapat diketahui bahwa

dari 247 responden sebanyak 92 responden atau sebesar 37,25%

responden menyatakan tidak setuju, 64 responden atau sebesar 25,91%

menyatakan sangat tidak setuju, 49 responden atau 19,18% menyatakan

sangat setuju dan sisanya 42 responden menyatakan setuju. Hal ini dapat

diartikan bahwa Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) belum memenuhi

standar kompetensi yang diharapkan sebagaimana disebutkan dalam

Perda Kota Tangerang Nomor 5 Tahun 2009 Pasal 7b bahwa kompetensi

yaitu memiliki pengetahuan, keahlian, pengalaman, dan keterampilan

yang diperlukan dalam melaksanakan tugas khususnya di bidang

penyidikan. Hal tersebut disebabkan oleh karena para PPNS tidak banyak

diberikan pelatihan-pelatihan khususnya dalam rangka meningkatkan

kompetensi PPNS sehingga PPNS menjadi kurang berkompetensi.

Pegawai Negeri Sipil yang ditunjuk secara khusus oleh Kepala SKPD

harus menempuh Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Calon PPNS untuk

menjadi PPNS, kemudian setelah resmi dilantik PPNS diberikan Diklat

Peningkatan Kemampuan PPNS hanya 2 kali dalam kurun waktu 1 tahun

yang diadakan oleh Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kota

Tangerang bekerjasama dengan Kementerian Hukum dan HAM.

Kedua, pernyataan yang berkaitan dengan PPNS memiliki jenjang

pendidikan yang tinggi, didapat data sebanyak 97 responden menyatakan

sangat setuju, 85 responden menyatakan setuju, sebanyak 59 responden

menyatakan tidak setuju dan sisanya sebanyak 6 responden menyatakan

Page 92: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

72

40

sangat tidak setuju. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram

berikut di bawah ini:

Diagram 4.2 Prosentase instrumen PPNS memiliki

jenjang pendidikan yang tinggi

50 39,3 34,4

30 20 10

0

23,9

2,4

Sangat Setuju

Setuju Tidak Setuju

Sangat Tidak

Setuju

Sumber : Olahan Data Kuesioner Nomor 2, 2015

Berdasarkan diagram 4.2 tersebut di atas, dapat diketahui bahwa

dari 247 responden mengatakan bahwa sebanyak 97 responden atau

39,3% menyatakan sangat setuju, sebanyak 85 responden atau 34,4%

menyatakan setuju, sebanyak 59 responden atau 23,9% menyatakan tidak

setuju dan sebanyak 6 responden atau 2,4% menyatakan sangat tidak

setuju. Hal ini dapat diartikan bahwa PPNS yang melakukan penyidikan

sudah memiliki jenjang pendidikan yang tinggi, walaupun berdasarkan

kualifikasi perekrutan untuk menjadi PPNS pendidikan minimal SMA

namun yang tak kalah penting adalah telah lulus pendidikan khusus di

bidang penyidikan yang dinyatakan dengan photocopy Surat Tanda

Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTP). Dengan jenjang pendidikan

yang tinggi seorang PPNS dikatakan mampu baik secara mental maupun

materi dalam menangani segala kasus pelanggaran Perda.

Page 93: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

73

Ketiga, pernyataan yang berkaitan dengan PPNS memiliki etika

kerja yang baik, didapat data sebanyak 114 responden menyatakan sangat

tidak setuju, 85 responden menyatakan setuju, 37 responden menyatakan

tidak setuju dan sebanyak 11 responden menyatakan sangat setuju, untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut di bawah ini:

Diagram 4.3 Prosentase instrumen PPNS

memiliki etika kerja yang baik

50 46,2

40 34,4

30

20 15

10 4,5

0

Sangat Setuju

Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Sumber : Olahan Data Kuesioner Nomor 3, 2015

Berdasarkan diagram 4.3 tersebut di atas, dapat diketahui bahwa

dari 247 responden mengatakan bahwa sebanyak 114 responden atau

46,2% responden menyatakan sangat tidak setuju, sebanyak 85

responden atau 34,4% menyatakan setuju, sebanyak 37 responden atau

15% menyatakan tidak setuju dan sebanyak 111 responden atau 4,5%

menyatakan sangat setuju. Hal ini dapat diartikan bahwa sebagian besar

PPNS dalam melaksanakan tugasnya kurang memiliki etika kerja yang

baik dimana kurang mentaati peraturan perundang-undangan dengan

penuh pengabdian, kesadaran dan tanggungjawab.

Dalam merekrut PPNS tidak hanya didasarkan pada kemampuan

materi saja yang dinilai akan tetapi etika pun harus dinilai, karena etika

Page 94: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

74

merupakan cerminan bagi seorang PPNS dalam menjalankan tugasnya

apakah ia pantas atau tidak untuk menjadi seorang PPNS, karena PPNS

dituntut untuk menjunjung tinggi HAM, hukum dan norma-norma yang

berlaku, mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan

pribadi/golongan, bersikap objektif dan tidak pandang bulu serta tegas.

Keempat, pernyataan yang berkaitan dengan PPNS memiliki

tingkat kedisiplinan yang tinggi, didapat data sebanyak 74 responden

menyatakan sangat setuju, sebanyak 101 responden menyatakan setuju,

sebanyak 57 responden menyatakan tidak setuju dan sebanyak 15

menyatakan sangat tidak setuju. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada

diagram berikut di bawah ini:

Diagram 4.4 Prosentase instrumen PPNS memiliki

tingkat kedisplinan yang tinggi

50

40 30

30 20

10

0

40,9

23,1

6,1

Sangat setuju

setuju Tidak Setuju

Sangat Tidak

Setuju

Sumber : Olahan Data Kuesioner Nomor 4, 2015

Berdasarkan diagram 4.4 tersebut di atas, dapat diketahui bahwa

dari 247 responden mengatakan bahwa sebanyak sebanyak 74 responden

atau 30% menyatakan sangat setuju, sebanyak 101 responden atau

40,9% menyatakan setuju, sebanyak 57 responden atau 23,1%

menyatakan tidak setuju dan sebanyak 6,1% menyatakan sangat tidak

Page 95: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

75

setuju. Hal ini berarti bahwa PPNS dalam melaksanakan tugasnya sudah

memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi, disiplin yang tinggi

menunjukkan seorang PPNS dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan

baik dan benar. Jika seorang PPNS tidak memiliki disiplin yang tinggi

bagaimana ia dapat menjalankan tugasnya dengan baik, karena PPNS

dituntut untuk memiliki rasa disiplin yang tinggi.

Kelima, pernyataan yang berkaitan dengan Sarana (fasilitas

utama) untuk membantu kinerja PPNS sudah memadai, didapat data

sebanyak 114 responden menyatakan sangat tidak setuju, 73 responden

menyatakan setuju, 46 responden menyatakan tidak setuju dan sisanya

sebanyak 14 responden menyatakan sangat setuju, untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada diagram berikut di bawah ini:

Diagram 4.5 Prosentase instrumen sarana (fasilitas utama)

untuk membantu kinerja PPNS sudah memadai

50

40

30

20

10 5,7

0

29,6

18,6

46,2

Sangat setuju

setuju Tidak setuju

Sangat Tidak setuju

Sumber : Olahan Data Kuesioner Nomor 5, 2015

Berdasarkan diagram 4.5 tersebut di atas, dapat diketahui bahwa

dari 247 responden terdapat sebanyak 114 responden atau 46,2%

menyatakan sangat tidak setuju,73 responden atau 29,6% menyatakan

Page 96: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

76

setuju, 46 responden atau 18,6% menyatakan tidak setuju dan sisanya

sebanyak 14 responden atau 5,7% menyatakan sangat setuju,. Hal ini

berarti bahwa Sarana (fasilitas utama) untuk membantu kinerja PPNS

kurang memadai, sehingga kurang membantu pekerjaan dalam hal

penyidikan terhadap permasalahan yang bertentangan dengan peraturan

perundang-undangan baik kepada pegawai maupun kepada masyarakat.

Keenam, pernyataan yang berkaitan dengan prasarana (fasilitas

penunjang operasional) sudah memadai, didapat data sebanyak 92

responden menyatakan sangat setuju, 92 responden menyatakan setuju,

54 responden menyatakan tidak setuju dan sisanya sebanyak 9 responden

menyatakan sangat tidak setuju, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

diagram berikut di bawah ini:

Diagram 4.6 Prosentase instrumen prasarana

(fasilitas penunjang operasional) sudah memadai

40 37,2 37,2

30

20

10

0

21,9

3,6

Sangat Setuju

Setuju Tidak Setuju

Sangat Tidak

Setuju

Sumber : Olahan Data Kuesioner Nomor 6, 2015

Berdasarkan diagram 4.6 tersebut di atas, dapat diketahui bahwa

dari 247 responden, sebanyak 92 responden atau 37,2% menyatakan

sangat setuju, sebanyak 92 responden atau 37,2% menyatakan setuju,

Page 97: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

77

sebanyak 54 responden atau 21,9% menyatakan tidak setuju dan sisanya

sebesar 3,6% atau 9 responden menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini

berarti bahwa Prasarana (fasilitas penunjang operasional) untuk

membantu kinerja PPNS sudah cukup memadai, karena dengan prasarana

(fasilitas penunjang operasional) yang memadai dapat membantu

mempermudah dan memperlancar pekerjaan dalam hal penyidikan.

Ketujuh, pernyataan yang berkaitan dengan PPNS mampu

menciptakan inovasi dalam bekerja, didapat data sebanyak 100

responden menyatakan sangat tidak setuju, sebanyak 88 responden

menyatakan setuju, sebanyak 37 responden menyatakan sangat setuju

dan sebanyak 22 menyatakan tidak setuju, untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada diagram berikut di bawah ini:

Diagram 4.7 Prosentase instrumen PPNS mampu menciptakan inovasi dalam bekerja

50

40

30

20 14,98

10

0

35,6

8,9

40,49

Sangat setuju

setuju Tidak Setuju

sangat tidak

setuju

Sumber : Olahan Data Kuesioner nomor 7, 2015

Berdasarkan diagram 4.7 tersebut di atas, dapat diketahui bahwa

dari 247 responden mengatakan bahwa sebanyak 100 responden atau

40,49% menyatakan sangat tidak setuju, sebanyak 88 responden atau

Page 98: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

78

35,6% menyatakan setuju, sebanyak 37 atau 14,98% menyatakan sangat

setuju dan sebanyak 22 atau 8,9% menyatakan tidak setuju. Hal ini

berarti bahwa PPNS belum mampu menciptakan inovasi dalam bekerja,

padahal dengan menciptakan inovasi dapat menemukan solusi-solusi

yang dapat memecahkan permasalahan yang tengah terjadi misalkan

permasalahan penjual minuman keras yg membandel kembali berjualan

setelah terjaring razia dan dikenakan sanksi apabila ditangani oleh

PPNS dengan cara pendekatan yang baru dan berbeda dari sebelumnya

memungkinkan dapat menghentikan kenakalan si penjual miras

tersebut. Adapun penyebab kenapa PPNS sulit menciptakan inovasi

dalam bekerja karena PPNS hanya bertugas menangani permasalahan

yang melanggar PERDA yang mana sanksinya telah tercantum dan

ditetapkan dalam PERDA itu sendiri.

Kedelapan, pernyataan ini berkaitan dengan PPNS mampu

mengambil resiko besar dalam pekerjaannya, telah diperoleh data

sebanyak 77 responden atau 31,2% menyatakan sangat setuju, sebanyak

96 responden atau 38,9% menyatakan setuju, sebanyak 60 responden

24,3% menyatakan tidak setuju dan sisanya sebanyak 14 responden atau

5,7% menyatakan sangat tidak setuju, untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada diagram berikut di bawah ini:

Page 99: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

79

Diagram 4.8 Prosentase instrumen PPNS mampu

mengambil resiko besar dalam pekerjaannya

50 40 31,2 30 20 10

0

38,9 24,3

5,7

Sangat setuju

setuju Tidak Setuju

Sangat Tidak

Setuju

Sumber : Olahan Data Kuesioner Nomor 8, 2015

Berdasarkan diagram 4.8 tersebut di atas, dapat diketahui bahwa

dari 247 responden, sebanyak 77 responden atau 31,2% menyatakan

sangat setuju, sebanyak 96 responden atau 38,9% menyatakan setuju,

sebanyak 60 responden 24,3% menyatakan tidak setuju dan sisanya

sebanyak 14 responden atau 5,7% menyatakan sangat tidak setuju. Hal

ini berarti bahwa PPNS mampu mengambil resiko besar dalam

pekerjaannya, karena sebagai seorang penyidik selalu berhadapan

dengan orang-orang yang berhubungan dengan hukum sehingga dapat

menimbulkan tekanan atau kepentingan pihak manapun yang beresiko

tinggi bagi PPNS.

Kesembilan, pernyataan ini berkaitan dengan PPNS

menunjukkan sikap yang penuh motivasi kerja, telah diperoleh data

sebanyak 105 responden menyatakan sangat tidak setuju, 91 responden

menyatakan setuju, 27 responden menyatakan tidak setuju dan sisanya

menyatakan sangat setuju sebesar 24 untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada diagram berikut di bawah ini:

Page 100: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

80

Diagram 4.9 Prosentase instrumen PPNS menunjukkan

sikap yang penuh motivasi kerja

50

40

30

20 9,7 10

0

36,84

10,93

42,91

Sangat Setuju

setuju Tidak Setuju

Sangat tidak

setuju

Sumber : Olahan Data Kuesioner Nomor 9, 2015

Berdasarkan diagram 4.9 tersebut di atas, dapat diketahui bahwa

dari 247 responden 105 responden atau 42,91% menyatakan sangat

tidak setuju mengenai PPNS menunjukkan sikap yang penuh motivasi

kerja, 91 responden atau 36,84% menyatakan setuju, 27 responden atau

10,93% menyatakan tidak setuju dan sisanya menyatakan sangat setuju

sebesar 9,7%. Hal ini dapat berarti bahwa PPNS belum menunjukkan

sikap yang penuh motivasi kerja, terlihat dari sikap PPNS yang

terkadang tidak antusias atau tidak bersemangat saat mengadakan

operasi yustisi maupun non yustisi dan saat menyidik kasus

pelanggaran Perda. Penyebab dari hal tersebut adalah kurangnya

kesadaran anggota PPNS akan pentingnya tugas yang diemban dalam

rangka mengawal kebijakan dan menegakkan Peraturan Daerah demi

terciptanya ketertiban, keamanan dan kenyamanan di lingkungan

masyarakat Kota Tangerang.

Page 101: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

81

Kesepuluh, pernyataan yang berkaitan dengan kinerja PPNS

sudah mencerminkan ketegasan sikap yang maksimal sebagai satuan

penegak hokum, didapat data sebanyak 90 responden atau 32,8%

menyatakan sangat setuju, sebanyak 108 responden atau 43,7%

menyatakan setuju, sebanyak 51 responden 20,6% menyatakan tidak

setuju dan sisanya sebanyak 7 responden atau 2,8% menyatakan sangat

tidak setuju, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut di

bawah ini.

Diagram 4.10 Prosentase instrumen kinerja PPNS sudah

mencerminkan ketegasan sikap yang maksimal sebagai satuan penegak hukum

50

40 32,8

30

20

10

0

43,7 20,6

2,8

Sangat setuju

setuju Tidak Setuju

Sangat Tidak

Setuju

Sumber : Olahan Data Kuesioner Nomor 10, 2015

Berdasarkan diagram 4.10 tersebut di atas, dapat diketahui

bahwa dari 247 responden, sebanyak 90 responden atau 32,8%

menyatakan sangat setuju, sebanyak 108 responden atau 43,7%

menyatakan setuju, sebanyak 51 responden 20,6% menyatakan tidak

setuju dan sisanya sebanyak 7 responden atau 2,8% menyatakan sangat

tidak setuju Hal ini berarti bahwa kinerja PPNS sudah mencerminkan

ketegasan sikap yang maksimal sebagai satuan penegak hukum yaitu

Page 102: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

82

dengan menjunjung tinggi hukum, norma yang hidup dan berlaku di

masyarakat baik norma agama, kesopanan, kesusilaan dan Hak Asasi

Manusia.

Kesebelas, pernyataan yang berkaitan dengan PPNS dapat

menerima dengan baik segala ide/gagasan baru, didapat data sebanyak

101 responden menyatakan sangat setuju, 88 responden menyatakan

setuju, 39 responden menyatakan tidak setuju dan sebanyak 19

responden menyatakan sangat tidak setuju, untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada diagram berikut di bawah ini:

Diagram 4.11 Prosentase instrumen PPNS dapat menerima

dengan baik segala ide/gagasan baru

50 40,9 40

30

20

10

0

35,6

15,8

7,7

Sangat Setuju

setuju Tidak Setuju

sangat tidak

setuju

Sumber : Olahan Data Kuesioner Nomor 11, 2015

Berdasarkan diagram 4.11 tersebut di atas, dapat diketahui

bahwa dari 247 responden sebanyak 101 responden atau 40,9%

menyatakan sangat setuju mengenai PPNS dapat menerima dengan baik

segala ide/gagasan baru, 88 responden atau 35,6% menyatakan setuju,

39 responden atau 15,8% menyatakan tidak setuju dan sebanyak 19

responden atau 7,7% menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini dapat

berarti bahwa PPNS dapat menerima dengan baik segala ide/gagasan

Page 103: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

83

baru baik dari atasan, rekan sejawat maupun dari kepolisian serta

instansi terkait, karena PPNS dalam bertugas selalu berkoordinasi

dengan instansi-instansi terkait.

Keduabelas, pernyataan yang berkaitan dengan PPNS

menggunakan sumber daya (sarana dan prasarana) secara optimal,

didapat data sebanyak 87 responden menyatakan sangat setuju,

sebanyak 90 responden menyatakan setuju, sebanyak 58 responden

menyatakan tidak setuju dan sisanya sebanyak 12 responden

menyatakan sangat tidak setuju, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

diagram berikut di bawah ini:

Diagram 4.12 Prosentase instrumen PPNS menggunakan sumber

daya (sarana dan prasarana) secara optimal

40 35,2 36,4

30 20 10

0

23,5

4,9

Sangat setuju

setuju Tidak Setuju

Sangat Tidak

Setuju

Sumber : Olahan Data Kuesioner Nomor 12, 2015

Berdasarkan diagram 4.12 tersebut di atas, dapat diketahui

bahwa dari 247 responden, sebanyak 87 responden atau 35,7%

menyatakan sangat setuju, sebanyak 90 responden atau 36,4%

menyatakan setuju, sebanyak 58 responden 23,5% menyatakan tidak

setuju dan sisanya sebanyak 12 responden atau 4,9% menyatakan

sangat tidak setuju. Hal ini berarti bahwa PPNS sudah menggunakan

Page 104: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

84

sumber daya (sarana dan prasarana) secara optimal. Sarana dan

prasarana dapat menunjang pekerjaan untuk hasil yang lebih baik.

Tugas PPNS menertibkan segala yang melanggar PERDA seperti

perusakan lingkungan yang mengakibatkan pencemaran udara, suara

maupun struktur tanah. Dengan demikian PPNS harus menggunakan

sumber daya yang telah tersedia secara optimal.

Ketigabelas, pernyataan yang berkaitan dengan PPNS

memanfaatkan anggaran dana secara bijak dan efisien, didapat data

sebanyak 128 responden menyatakan sangat tidak setuju, 62 responden

menyatakan setuju, 38 responden menyatakan tidak setuju dan sisanya

menyatakan sangat setuju sebanyak 19 untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada diagram berikut di bawah ini:

Diagram 4.13 Prosentase instrumen PPNS memanfaatkan

anggaran dana secara bijak dan efisien

60

40

20 7,7

0

25,1

15,4

51,8

Sangat Setuju

setuju Tidak Setuju

sangat tidak

setuju

Sumber : Olahan Data Kuesioner Nomor 13, 2015

Berdasarkan diagram 4.13 tersebut di atas, dapat diketahui

bahwa dari 247 responden sebanyak 128 responden atau 51,8%

menyatakan sangat tidak setuju mengenai PPNS memanfaatkan

anggaran dana secara bijak dan efisien, 62 responden atau 25,1%

Page 105: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

85

menyatakan setuju, 38 responden atau 15,4% menyatakan tidak setuju

dan sisanya menyatakan sangat setuju sebanyak 7,7%. Hal ini dapat

berarti bahwa PPNS belum memanfaatkan anggaran dana secara bijak

dan efisien. Disebabkan dana yang digunakan berasal dari APBD Kota

Tangerang sehingga penggunaannya harus efisien, padahal dengan

memanfaatkan anggaran dana secara bijak dan efisien dapat

mengurangi pemborosan dan akan terhindar dari tindak pidana

kejahatan yang berbau gratifikasi dan korupsi.

Keempatbelas, pernyataan yang berhubungan dengan proses

pelaksanaan pekerjaan PPNS menghabiskan waktu yang sesuai dengan

target pekerjaan, didapat data 97 responden menyatakan sangat setuju,

sebanyak 87 responden menyatakan setuju, sebanyak 52 responden

menyatakan tidak setuju dan sisanya sebanyak 11 responden

menyatakan sangat tidak setuju, dapat dilihat pada diagram berikut di

bawah ini:

Diagram 4.14 Prosentase instrumen proses pelaksanaan

pekerjaan PPNS menghabiskan waktu yang sesuai dengan target pekerjaan

50

40 39,3

35,2

30

20

10

0

21,1

4,5

Sangat setuju

setuju Tidak Setuju

Sangat Tidak

Setuju

Sumber : Olahan Data Kuesioner Nomor 14, 2015

Page 106: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

86

Berdasarkan diagram 4.14 tersebut di atas, dapat diketahui

bahwa dari 247 responden, sebanyak 97 responden atau 39,3%

menyatakan sangat setuju, sebanyak 87 responden atau 35,2%

menyatakan setuju, sebanyak 52 responden 21,1% menyatakan tidak

setuju dan sisanya sebanyak 11 responden atau 4,5% menyatakan

sangat tidak setuju. Dapat berarti bahwa PPNS menghabiskan waktu

sesuai dengan target pekerjaan, disebabkan karena pekerjaan PPNS

mengurusi segala yang berhubungan dengan pelanggaran PERDA

dalam satu kota saja pekerjaannya sangat menumpuk sehingga PPNS

harus dapat memanajemen waktu secara bijak.

Kelimabelas pernyataan yang berkaitan dengan PPNS sudah

menunjukkan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan secara baik dan

tepat didapat data responden sebanyak 96 responden menyatakan sangat

setuju, sebanyak 60 responden menyatakan setuju, sebanyak 87

responden menyatakan tidak setuju dan 4 untuk sangat tidak setuju,

untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada diagram berikut di bawah ini:

Diagram 4.15 Prosentase instrumen PPNS sudah menunjukkan pencapaian

tujuan yang telah ditetapkan secara baik dan tepat

50 38,9

40

30

20

10

0

24,29

35,22

1,6

Sangat Setuju

setuju Tidak Setuju

sangat tidak

setuju

Sumber : Olahan Data Kuesioner Nomor 15, 2015

Page 107: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

87

Berdasarkan diagram 4.15 tersebut di atas, dapat diketahui

bahwa dari 247 responden sebanyak 96 responden atau 38,9%

menyatakan sangat setuju, sebanyak 60 responden atau 24,29%

menyatakan setuju, dan sebanyak 87 responden atau 35.22%

menyatakan tidak setuju dan sebanyak 4 responden atau 1,6%

menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini dapat berarti bahwa PPNS

sudah menunjukkan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan secara

baik dan tepat dalam setiap penyelesaian pelanggaran perundang-

undangan baik kepada pemerintah maupun masyarakat di wilayah

hukum yang berlaku.

Keenambelas, pernyataan yang berkaitan dengan PPNS sudah

memiliki banyak prestasi kerja, didapat data sebanyak 87 responden

menyatakan sangat setuju, sebanyak 103 responden menyatakan setuju,

sebanyak 50 responden menyatakan tidak setuju dan sisanya sebanyak 7

responden menyatakan sangat tidak setuju, untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada diagram berikut di bawah ini:

Diagram 4.16 Tanggapan responden mengenai

PPNS sudah memiliki banyak prestasi kerja

50

40 35,2

30

20

10

0

41,7

20,2

2,8

Sangat setuju

setuju Tidak Setuju

Sangat Tidak

Setuju

Sumber : Olahan Data Kuesioner Nomor 16, 2015

Page 108: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

88

Berdasarkan diagram 4.16 tersebut di atas, dapat diketahui

bahwa dari 247 responden sebanyak 87 responden atau 35,2%

menyatakan sangat setuju, sebanyak 103 responden atau 32.8%

menyatakan setuju, sebanyak 50 responden 20,2% menyatakan tidak

setuju dan sisanya sebanyak 7 responden atau 2,8% menyatakan sangat

tidak setuju. Hal ini dapat berarti bahwa PPNS sudah memiliki banyak

prestasi kerja. Hal ini dapat ditunjukkan dengan adanya berbagai

macam piagam-piagam pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan

penyidikan pelanggaran peraturan perundang-undangan di wilayah

hukum Kota Tangerang.

2. Kualitas Layanan

Terdapat 10 (sepuluh) pernyataan yang berkaitan dengan

indikator Kualitas Layanan antara lain :

Kesatu, pernyataan yang berkaitan dengan PPNS memiliki

pengerahuan yang luas atas ruang lingkup pekerjaaannya, didapat data

sebanyak 107 responden menyatakan sangat setuju, sebanyak 87

responden menyatakan setuju, dan sebanyak 13 responden menyatakan

tidak setuju, serta 20 responden untuk sangat tidak setuju untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut di bawah ini:

Page 109: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

89

Diagram 4.17 Prosentase instrumen PPNS memiliki

pengetahuan yang luas atas ruang lingkup pekerjaaannya

60 51,4 50

40

30

20

10

0

35,2

5,3 8,1

Sangat setuju

setuju Tidak setuju

Sangat tidak

setuju

Sumber : Olahan Data Kuesioner Nomor 19, 2015

Berdasarkan diagram 4.17 tersebut di atas, dapat diketahui

bahwa dari 247 responden sebanyak 107 responden atau 51,4%

menyatakan sangat setuju, sebanyak 87 responden atau 35,2%

menyatakan setuju, dan sebanyak 13 responden atau 5,3% menyatakan

tidak setuju dan sangat tidak setuju sebanyak 20 atau 8,1%. Hal ini

berarti bahwa mayoritas PPNS memiliki pengetahuan yang luas atas

ruang lingkup pekerjaaannya baik di BPLH, Dinas Informasi dan

Komunikasi, Dinas Kesehatan, Dinas Ketenagakerjaan, Dinas

Perhubungan dan Satuan Polisi Pamong Praja. Dengan memiliki

pengetahuan yang luas maka kinerja PPNS juga akan semakin baik.

Kedua, pernyataan yang berhubungan dengan PPNS bersikap

jujur dalam melaksanakan tanggung jawabnya, didapat data sebanyak

116 responden responden menyatakan sangat setuju, sebanyak 76

responden menyatakan setuju, sebanyak 48 responden menyatakan

Page 110: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

90

tidak setuju dan sisanya sebanyak 7 responden menyatakan sangat tidak

setuju, untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada diagram berikut di

bawah ini:

Diagram 4.18 Prosentase instrumen PPNS bersikap jujur dalam melaksanakan tanggung jawabnya

50 47

40

30

20

10

0

30,8

19,4

2,8

Sangat Setuju

Setuju Tidak Setuju

Sangat Tidak

Setuju

Sumber : Olahan Data Kuesioner Nomor 20, 2015

Berdasarkan diagram 4.18 tersebut di atas, dapat diketahui

bahwa dari 247 responden sebanyak 116 responden atau 47%

responden menyatakan sangat setuju, sebanyak 76 responden atau

30.8% menyatakan setuju, sebanyak 48 responden atau 19,4%

menyatakan tidak setuju dan sisanya sebanyak 7 responden atau 2,8%

menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini dapat berarti bahwa mayoritas

PPNS bersikap jujur dalam melaksanakan tanggung jawabnya, karena

bersikap jujur dalam melaksanakan tanggung jawabnya sangat

diperlukan dalam pekerjaannya merupakan salah satu kode etik PPNS

Kota Tangerang.

Ketiga, pernyataan yang berkaitan dengan PPNS bersikap sopan

terhadap sesama pegawai maupun masyarakat, didapat data sebanyak

Page 111: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

91

sebanyak 74 responden menyatakan sangat tidak setuju, sebanyak 92

responden menyatakan setuju, sebanyak 28 responden menyatakan

tidak setuju dan 52 responden menyatakan sangat setuju, dapat dilihat

pada diagram berikut di bawah ini:

Diagram 4.19 Prosentase instrumen PPNS bersikap

sopan terhadap sesama pegawai maupun masyarakat

40

30 21,05

20

10

0

37,2

11,3

29,96

Sangat setuju

setuju Tidak Setuju

Sangat Tidak setuju

Sumber : Olahan Data Kuesioner Nomor 21, 2015

Berdasarkan diagram 4.19 tersebut di atas, dapat diketahui

bahwa dari 247 responden sebanyak 92 responden atau 37,2%

menyatakan setuju, sebanyak 74 responden atau 29,96% menyatakan

sangat tidak setuju, sebanyak 52 responden atau 21,05 menyatakan

sangat setuju, sebanyak 28 responden atau 11,3%, menyatakan tidak

setuju. Hal ini dapat berarti bahwa mayoritas PPNS bersikap sopan

terhadap sesama pegawai maupun masyarakat. Karena salah satu kode

etik PPNS adalah menjunjung tinggi hukum, norma yang hidup dan

berlaku di masyarakat, norma agama, kesopanan, kesusilaan dan HAM

keempat, pernyataan yang berkaitan dengan PPNS memiliki

ketrampilan kerja yang cakap, didapat data sebanyak 109 responden

Page 112: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

92

menyatakan sangat setuju, sebanyak 80 responden menyatakan setuju,

sebanyak 50 responden menyatakan tidak setuju dan sisanya sebanyak 8

responden menyatakan sangat tidak setuju, untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada diagram berikut di bawah ini:

Diagram 4.20 Prosentase instrumen PPNS

memiliki ketrampilan kerja yang cakap

50 44,1

40

30

20

10

0

32,4

20,2

3,2

Sangat Setuju

Setuju Tidak setuju

sangat Tidak Setuju

Sumber : Olahan Data Kuesioner Nomor 22, 2015

Berdasarkan diagram 4.20 tersebut di atas, dapat diketahui

bahwa dari 247 responden sebanyak 109 responden atau 44,1%

menyatakan sangat setuju, sebanyak 80 responden atau 32,4%

menyatakan setuju, sebanyak 50 responden atau 20,2% menyatakan

tidak setuju dan sisanya sebanyak 8 responden atau 2,8% menyatakan

sangat tidak setuju. Hal ini dapat berarti bahwa sebagian besar PPNS

memiliki ketrampilan kerja yang cakap. Karena untuk menjadi PPNS

tidak hanya sekedar kecerdasan saja tetapi juga keterampilan kerja yang

cakap untuk mencari pemecahan pada setiap pelanggaran Perda.

Kelima, pernyataan yang berkaitan dengan PPNS berpenampilan

dengan penuh wibawa, didapat data sebanyak 98 responden

menyatakan sangat setuju, sebanyak 95 responden menyatakan setuju,

Page 113: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

93

sebanyak 46 responden menyatakan tidak setuju, dan 8 responden

menyatakan sangat tidak setuju dapat dilihat pada diagram berikut di

bawah ini:

Diagram 4.21 Prosentase instrumen PPNS

berpenampilan dengan penuh wibawa

50 39,7 38,5 40 30

20

10

0

18,5

3,2

Sangat setuju

setuju Tidak Setuju

Sangat Tidak

Setuju

Sumber : Olahan Data Kuesioner Nomor 23, 2015

Berdasarkan diagram 4.21 tersebut di atas, dapat diketahui

bahwa dari 247 responden sebanyak 98 responden atau 39,7%

menyatakan sangat setuju, sebanyak 95 responden atau 38,5%

menyatakan setuju, sebanyak 46 responden atau 18,5% menyatakan

tidak setuju dan 8 responden atau 3,2% menyatakan sangat tidak setuju.

Hal ini berarti bahwa mayoritas PPNS berpenampilan dengan penuh

wibawa, karena penampilan yang penuh wibawa dapat memberikan

kesan baik, tegas dan tidak terpengaruh adanya tekanan atau

kepentingan pihak manapun

Keenam, pernyataan yang berkaitan dengan PPNS mengenakan

seragam dinas yang rapi dan bersih. didapat data sebanyak 17

responden menyatakan sangat setuju, sebanyak 123 responden

Page 114: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

94

menyatakan setuju, sebanyak 70 responden menyatakan tidak setuju

dan sisanya sebanyak 37 responden menyatakan sangat tidak setuju,

dapat dilihat pada diagram berikut di bawah ini:

Diagram 4.22 Prosentase instrumen PPNS

mengenakan seragam dinas yang rapi dan bersih

60

50

40

30

20

10 6,9

0

49,8 28,3

15

Sangat Setuju

Setuju Tidak Setuju

Sangat Tidak

Setuju

Sumber : Olahan Data Kuesioner Nomor 24, 2015

Berdasarkan diagram 4.22 tersebut di atas, dapat diketahui

bahwa dari 247 responden sebanyak 17 responden atau 6,9% responden

menyatakan sangat setuju, sebanyak 123 responden atau 49,8%

menyatakan setuju, sebanyak 70 responden atau 28,3% menyatakan

tidak setuju dan sisanya sebanyak 29 responden atau 15% menyatakan

sangat tidak setuju.

Seragam yang rapi dan bersih mencerminkan ketelitian dan

kewibawaan seorang PPNS dalam menjalankan pekerjaannya serta

penuh karisma dan simpati.

Ketujuh, pernyataan yang berkaitan dengan saat bertugas PPNS

selalu memakai tanda pengenal khusus, didapat data sebanyak 113

responden menyatakan sangat tidak setuju, sebanyak 97 responden

Page 115: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

95

menyatakan setuju, sebanyak 20 responden menyatakan tidak setuju,

dan 17 responden sangat setuju, dapat dilihat pada diagram berikut di

bawah ini:

Diagram 4.23 Prosentase instrumen saat bertugas PPNS

selalu memakai tanda pengenal khusus

50

40

30

20

10 6,9

0

39,3

8,1

45,7

Sangat setuju

setuju Tidak Setuju

Sangat Tidak

Setuju

Sumber : Olahan Data Kuesioner Nomor 25, 2015

Berdasarkan diagram 4.23 tersebut di atas, dapat diketahui

bahwa dari 247 responden sebanyak 113 responden atau 45,7%

menyatakan sangat tidak setuju, sebanyak 97 responden atau 39,3%

menyatakan setuju, sebanyak 20 responden atau 8,1% menyatakan tidak

setuju dan sebanyak 17 responden atau 6,9% menyatakan sangat setuju.

Dapat berarti bahwa sebagian besar memakai tanda pengenal pada saat

bertugas dan sebagian lagi PPNS tidak memakai tanda pengenal

khusus, semestinya PPNS mengenakan tanda pengenal khusus hal ini

dapat membedakan seorang PPNS dengan pegawai lain.

Kedelapan, pernyataan yang berkaitan dengan koordinasi antar

sesama PPNS sudah berjalan baik, didapat data sebanyak 94 responden

menyatakan sangat setuju, sebanyak 108 responden menyatakan setuju,

Page 116: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

96

sebanyak 34 responden menyatakan tidak setuju dan sisanya sebanyak

11 responden menyatakan sangat tidak setuju, dapat dilihat pada

diagram berikut di bawah ini:

Diagram 4.24 Prosentase instrumen koordinasi antar

sesama PPNS sudah berjalan baik

50 38,1

40

30

20

10

0

43,7

13,8

4,5

Sangat setuju

setuju Tidak Setuju

Sangat Tidak setuju

Sumber : Olahan Data Kuesioner Nomor 26, 2015

Berdasarkan diagram 4.24 tersebut di atas, dapat diketahui

bahwa dari 247 responden sebanyak 94 responden atau 38,1%

responden menyatakan sangat setuju, sebanyak 108 responden atau

43,7% menyatakan setuju, sebanyak 34 responden atau 13,8%

menyatakan tidak setuju dan sisanya sebanyak 11 responden atau 4,5%

menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini berarti bahwa mayoritas PPNS

sudah terjalin koordinasi yang baik dengan sesama PPNS di wilayah

hukum Kota Tangerang. Karena dengan berkoordinasi dengan sesama

PPNS segala kesulitan dapat diatas secara bersama-sama.

Kesembilan, pernyataan yang berkaitan dengan koordinasi

antara PPNS dengan pegawai lain sudah berjalan baik, didapat data

sebanyak 97 responden menyatakan tidak setuju, sebanyak 84

Page 117: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

97

responden menyatakan sangat tidak setuju, sebanyak 42 responden

menyatakan setuju, dan 29 responden menyatakan sangat setuju, dapat

dilihat pada diagram berikut di bawah ini:

Diagram 4.25 Prosentase instrumen koordinasi antara

PPNS dengan pegawai lain sudah berjalan baik

40 35 30 25 20 15 11,74 10

5 0

37,25 34

17

Sangat setuju

setuju Tidak Setuju

Sangat Tidak

Setuju

Sumber : Olahan Data Kuesioner Nomor 27, 2015

Berdasarkan diagram 4.25 tersebut di atas, dapat diketahui

bahwa dari 247 responden sebanyak 92 responden atau 37,25%

menyatakan tidak setuju, sebanyak 84 responden atau 34% menyatakan

sangat tidak setuju, sebanyak 42 responden atau 17% menyatakan

setuju, sebanyak 29 responden atau 11,74% menyatakan sangat setuju.

Berarti bahwa antara PPNS dengan pegawai lain belum terjalin

hubungan koordinasi yang baik, hal ini disebabkan karena PPNS

mempunyai tugas khusus menyelidiki para pelanggar Perda sehingga

terjadi gap antara pegawai operasional maupun administratif dengan

PPNS. Hal ini juga karena PPNS menjaga jarak dengan pegawai lain

untuk menghindari kesalah-pahaman persepsi terhadap masyarakat jika

suatu waktu pegawai pun melakukan pelanggaran.

Page 118: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

98

Kesepuluh, pernyataan yang berkaitan dengan PPNS memiliki

sikap tenggang rasa yang tinggi terhadap sesama petugas penyidik,

didapat data sebanyak 57 responden menyatakan sangat setuju,

sebanyak 147 responden menyatakan setuju, sebanyak 24 responden

menyatakan tidak setuju, dan sebanyak 19 responden menyatakan

sangat tidak setuju, lalu dapat dilihat pada diagram berikut di bawah ini:

Diagram 4.26 Prosentase instrumen PPNS memiliki

sikap tenggang rasa yang tinggi terhadap sesama petugas penyidik

70 60 50 40 30 23,1 20 10

0

59,5

9,7 7,7

Sangat setuju

setuju Tidak setuju

Sangat Tidak

Setuju

Sumber : Olahan Data Kuesioner Nomor 30, 2015

Berdasarkan diagram 4.26 tersebut di atas, dapat diketahui

bahwa dari 247 responden sebanyak 57 responden atau 23,1%

menyatakan sangat setuju, sebanyak 147 responden atau 59,5%

menyatakan setuju, sebanyak 24 responden atau 9,7% menyatakan

tidak setuju dan sebanyak 19 responden atau 7,7% menyatakan sangat

tidak setuju. Hal ini berarti bahwa PPNS memiliki sikap tenggang rasa

yang tinggi terhadap sesama petugas penyidik.

Page 119: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

99

3. Responsivitas

Terdapat delapan (8) pernyataan yang berkaitan dengan

indikator reponsivitas antara lain :

Pertama, pernyataan yang berkaitan dengan respon PPNS baik

dalam penanganan suatu kasus/pekerjaan, didapat data sebanyak

sebanyak 88 responden menyatakan sangat setuju, sebanyak 86

responden menyatakan setuju, sebanyak 55 responden menyatakan

tidak setuju, dan 18 responden menyatakan sangat tidak setuju, dapat

dilihat pada diagram berikut di bawah ini:

Diagram 4.27 Prosentase instrumen respon PPNS baik

dalam penanganan suatu kasus/pekerjaan

40 35,6 34,8

30

20

10

22,3

7,3

0

Sangat setuju

setuju Tidak

Setuju

Sangat tidak

setuju

Sumber : Olahan Data Kuesioner Nomor 31, 2015

Berdasarkan diagram 4.27 tersebut di atas, dapat diketahui

bahwa dari 247 responden sebanyak 88 responden atau 35,6%

menyatakan sangat setuju, sebanyak 86 responden atau 34,8%

menyatakan setuju, sebanyak 55 responden atau 22,3% menyatakan

tidak setuju dan sebanyak 18 responden atau 7,3% menyatakan sangat

tidak setuju. Hal ini dapat berarti bahwa Respon PPNS baik dalam

Page 120: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

100100100

penanganan suatu kasus/pekerjaan, karena PPNS mengutamakan

kepentingan Negara, Bangsa, dan Masyarakat daripada kepentingan

pribadi atau golongan

Kedua, pernyataan yang berkaitan dengan Pekerjaan yang

ditangani PPNS selesai dengan cepat, didapat data sebanyak 97

responden menyatakan setuju, sebanyak 75 respondenmenyatakan

sangat tidak setuju, sebanyak 56 responden menyatakan sangat setuju,

dan sisanya sebanyak 19 responden menyatakan tidak setuju, lalu dapat

dilihat pada diagram berikut di bawah ini:

Diagram 4.28 Prosentase instrumen pekerjaan

yang ditangani PPNS selesai dengan cepat

50

40

30 22,67

20

10

0

39,3 7,7

30,36

Sangat setuju

setuju tidak setuju

Sangat tidak

setuju

Sumber : Olahan Data Kuesioner Nomor 32, 2015

Berdasarkan diagram 4.28 tersebut di atas, dapat diketahui

bahwa dari 247 responden sebanyak 97 responden atau 39,3%

menyatakan setuju, sebanyak 75 responden atau 30,36% menyatakan

sangat tidak setuju dan sebanyak 56 responden atau 22,67%

menyatakan sangat setuju dan sisanya sebanyak 19 responden atau7,7%

menyatakan tidak setuju. Hal ini berarti bahwa Pekerjaan yang

Page 121: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

101101101

ditangani PPNS sebagian besar selesai dengan cepat, akan tetapi ada

juga pekerjaan yang lambat diselesaikan oleh PPNS, karena

berhubungan dengan jenis kasus pelanggaran peraturan Perda.

Ketiga, pernyataan yang berkaitan dengan PPNS sudah

menunjukkan perhatian dan kepedulian yang tinggi terhadap

masyarakat, didapat data sebanyak 18 responden menyatakan sangat

setuju, sebanyak 129 responden menyatakan setuju, sebanyak 56

responden menyatakan tidak setuju dan sisanya sebanyak 44 responden

menyatakan sangat tidak setuju, dapat dilihat pada diagram berikut di

bawah ini:

Diagram 4.29 Prosentase instrumen PPNS sudah

menunjukkan perhatian dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat

60

50

40

30

20

10 7,3

0

52,2

22,7

17,8

Sangat setuju

Setuju tidak setuju

sangat tidak

setuju

Sumber : Olahan Data Kuesioner Nomor 33, 2015

Berdasarkan diagram 4.29 tersebut di atas, dapat diketahui

bahwa dari 247 responden sebanyak 18 responden atau 7,3% responden

menyatakan sangat setuju, sebanyak 129 responden atau 52,2%

menyatakan setuju, sebanyak 56 responden atau 17% menyatakan tidak

Page 122: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

102102102

setuju dan sisanya sebanyak 44 responden atau 17,8% menyatakan

sangat tidak setuju. Berarti bahwa PPNS sudah menunjukkan perhatian

dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat, hal ini ditunjukkan

dengan PPNS berusaha menyelesaikan segala kasus yang terjadi di

masyarakat yang dapat meresahkan masyarakat.

Keempat, pernyataan yang berkaitan dengan PPNS membangun

hubungan komunikasi yang baik dan ramah dengan masyarakat, didapat

data sebanyak 86 responden menyatakan setuju, sebanyak 65

responden menyatakan sangat tidak setuju, sebanyak 61 responden

menyatakan tidak setuju dan sisanya 35 menyatakan sangat setuju,

kemudian dapat dilihat pada diagram berikut di bawah ini:

Diagram 4.30 Prosentase instrumen PPNS

membangun hubungan komunikasi yang baik dan ramah dengan masyarakat

40 35 30 25 20 14,17 15 10

5 0

34,8

24,69 26,3

Sangat setuju

setuju tidak setuju

sangat tidak

setuju

Sumber : Olahan Data Kuesioner Nomor 34, 2015

Berdasarkan diagram 4.30 tersebut di atas, dapat diketahui

bahwa dari 247 responden sebanyak 86 responden atau 34,8%

menyatakan setuju, sebanyak 65 responden atau 26,3% menyatakan

Page 123: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

103103103

sangat tidak setuju, sebanyak 61 responden atau 24,69% menyatakan

tidak setuju dan sisanya 35responden atau 14,17% menyatakan sangat

setuju. Hal ini berarti bahwa PPNS dapat membangun hubungan

komunikasi yang baik dan ramah dengan masyarakat, akan tetapi ada

sebagian masyarakat yang belum mengetahui eksistensi PPNS karena

masih kurangnya sosialisasi tentang keberadaan PPNS kepada

masyarakat luas.

Kelima, pernyataan yang berkaitan dengan PPNS

memprioritaskan pekerjaan yang sifatnya mendesak, didapat data

sebanyak 134 responden menyatakan sangat setuju, sebanyak 95

responden menyatakan setuju, sebanyak 14 responden menyatakan

tidak setuju, dan sebanyak 4 responden menyatakan sangat tidak setuju,

dapat dilihat pada diagram berikut di bawah ini:

Diagram 4.31 Prosentase instrumen PPNS memprioritaskan

pekerjaan yang sifatnya mendesak

60 54,3

50

40

30

20

10

0

38,5

5,7

1,6

Sangat setuju

setuju tidak setuju

Sangat tidak

setuju

Sumber : Olahan Data Kuesioner Nomor 35, 2015

Berdasarkan diagram 4.31 tersebut di atas, dapat diketahui

bahwa dari 247 responden sebanyak 134 responden atau 54,3%

Page 124: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

104104104

menyatakan sangat setuju, sebanyak 95 responden atau 38,5%

menyatakan setuju, sebanyak 14 responden atau 5,7% menyatakan tidak

setuju dan sebanyak 4 responden atau 1,6% menyatakan sangat tidak

setuju. Hal ini berarti bahwa PPNS memprioritaskan pekerjaan yang

sifatnya mendesak biasanya memprioritaskan pekerjaan yang

berhubungan dengan hajat hidup orang banyak yang berhubungan

dengan khalayak hidup orang banyak seperti pencemaran lingkungan

yang berdampak kurang baik bagi kesehatan, ketertiban dan keamanan

masyarakat.

Keenam, pernyataan yang berkaitan dengan PPNS menyusun

program-program kerja yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,

didapat data sebanyak 89 responden menyatakan sangat setuju,

sebanyak 101 responden menyatakan setuju, sebanyak 50 responden

menyatakan tidak setuju dan sisanya sebanyak 7 responden menyatakan

sangat tidak setuju, dapat dilihat pada diagram berikut di bawah ini:

Diagram 4.32 Prosentase instrumen PPNS menyusun

program-programkerja yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat

50 40,89

40 36

30 20,24

20

10

0

2,8

Sangat setuju

setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Sumber : Olahan Data Kuesioner Nomor 36, 2015

Page 125: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

105105105

Berdasarkan diagram 4.32 tersebut di atas, dapat diketahui

bahwa dari 247 responden sebanyak 89 responden atau 36%

menyatakan sangat setuju, sebanyak 101 responden atau 40,89%

menyatakan setuju, sebanyak 50 responden 20,2% menyatakan tidak

setuju dan sisanya sebanyak 7 responden atau 2,8% menyatakan sangat

tidak setuju. Hal ini berarti bahwa sebagian besar PPNS menyusun

program-program kerja yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat

seperti pencemaran lingkungan, dan pelayanan masyarakat.

Ketujuh, pernyataan yang berkaitan dengan aspirasi masyarakat

ditanggapi dengan cepat oleh PPNS, didapat data sebanyak 121

responden menyatakan sangat tidak setuju, sebanyak 56 responden

menyatakan tidak setuju, sebanyak 50 responden menyatakan sangat

setuju, dan sisanya sebanyak 20 responden menyatakan setuju, lalu

dapat dilihat pada diagram berikut di bawah ini:

Diagram 4.33 Prosentase instrumen aspirasi masyarakat

ditanggapi dengan cepat oleh PPNS

60

50

40

30 20,24

20

10

0

8,09

22,67

48,98

Sangat setuju

setuju tidak setuju sangat tidak setuju

Sumber : Olahan Data Kuesioner nomor 37, 2015

Page 126: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

106106106

Berdasarkan diagram 4.33 tersebut di atas, dapat diketahui

bahwa dari 247 responden sebanyak 121 responden atau 48,98%

menyatakan sangat tidak setuju, sebanyak 56 responden atau 22,67%

menyatakan tidak setuju, sebanyak 50 responden atau 20,24%

menyatakan sangat setuju, dan sisanya sebanyak 20 responden atau

8,09% menyatakan setuju. Berarti bahwa PPNS belum menanggapi

Aspirasi masyarakat ditanggapi dengan cepat, walaupun PPNS dibentuk

untuk menampung segala aspirasi masyarakat dan melakukan

penyidikan apabila mengetahui, menerima laporan atau pengaduan

tentang terjadinya pelanggaran terhadap Peraturan Daerah, akan tetapi

karena PPNS juga merupakan pegawai negeri sipil hal ini menambah

kesibukannya sehingga segala aspirasi masyarakat tidak semuanya

dapat ditanggapi dan yang cepat ditanggapai oleh PPNS yaitu yang

sikapnya berdampak pada kelangsungan hidup manusia, berdampak

pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.

Kedelapan, pernyataan yang berkaitan dengan PPNS cepat

tanggap dalam menanggapi keluhan, didapat data sebanyak 91

responden menyatakan setuju, sebanyak 77 responden menyatakan

tidak setuju, dan sebanyak 42 responden menyatakan sangat tidak

setuju, dan sisanya sebanyak 37 responden menyatakan sangat setuju,

dapat dilihat pada diagram berikut di bawah ini:

Page 127: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

107107107

Diagram 4.34 Prosentase instrumen PPNS cepat tanggap dalam

menanggapi keluhan, kritik serta saran dari masyarakat

40 35

30

25 20 14,98 15 10

5

0

36,8

31,17

17

Sangat setuju

setuju tidak setuju sangat tidak setuju

Sumber : Olahan Data Kuesioner Nomor 38, 2015

Berdasarkan diagram 4.34 tersebut di atas, dapat diketahui

bahwa dari 247 responden sebanyak 91 responden atau 36,8%

menyatakan setuju, sebanyak 77 responden atau 31,17% menyatakan

tidak setuju, dan sebanyak 42 responden atau 17% menyatakan sangat

tidak setuju, dan sisanya sebanyak 37 responden atau 14,98%

menyatakan sangat setuju . Hal ini berarti bahwa sebagian besar PPNS

cepat tanggap dalam menanggapi keluhan, kritik serta saran dari

masyarakat. Akan tetapi sebagian lagi PPNS lambat dalam menanggapi

keluhan, kritik serta saran dari masyarakat. PPNS memprioritaskan

permasalahan yang menyangkut hajat hidup orang banyak, jika hanya

permasalahan segelintir orang maka PPNS akan menundanya.

4. Responsibilitas.

Terdapat tiga (3) pernyataan yang berkaitan dengan indikator

Responsibilitas antara lain :

Page 128: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

108108108

Pertama, pernyataan yang berkaitan dengan PPNS sudah

bersikap patuh terhadap peraturan perundang-undangan, didapat data

sebanyak 174 responden menyatakan sangat setuju, sebanyak 69

responden menyatakan setuju, dan sebanyak 4 responden menyatakan

tidak setuju, lalu dapat dilihat pada diagram berikut di bawah ini:

Diagram 4.35 Prosentase instrumen PPNS sudah bersikap

patuh terhadap peraturan perundang-undangan

80 70,4

60

40 27,9

20

0

1,6

Sangat setuju setuju tidak setuju

Sumber : Olahan Data Kuesioner Nomor 39, 2015

Berdasarkan diagram 4.35 tersebut di atas, dapat diketahui

bahwa dari 247 responden sebanyak 174 responden atau 70,4%

menyatakan sangat setuju, sebanyak 69 responden atau 27,9%

menyatakan setuju, dan sebanyak 4 responden atau 1,6% menyatakan

tidak setuju. Hal ini berarti bahwa PPNS sudah bersikap patuh terhadap

peraturan perundang-undangan, karena tata kerja PPNS berpedoman

pada peraturan perundang-undangan di wilayah hukum kerja mereka.

Kedua, pernyataan yang berkaitan dengan PPNS menjalankan

pekerjaan sesuai dengan pedoman operasional kerja PPNS, didapat data

sebanyak 80 responden menyatakan sangat setuju, sebanyak 86

Page 129: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

109109109

respondenmenyatakan setuju, sebanyak 66 responden menyatakan

tidak setuju dan sebanyak 15 responden menyatakan sangat tidak setuju.

Hal tersebut dapat dilihat pada diagram berikut di bawah ini:

Diagram 4.36 Prosentase instrumen PPNS menjalankan

pekerjaan sesuai dengan pedoman operasional kerja PPNS

40 32,4 34,8

30

20

10

0

26,7

6,1

Sangat setuju

setuju Tidak Setuju

Sangat tidak

setuju

Sumber : Olahan Data Kuesioner Nomor 41, 2015

Berdasarkan diagram 4.36 tersebut di atas, dapat diketahui

bahwa dari 247 responden sebanyak 80 responden atau 32,4%

menyatakan sangat setuju, sebanyak 86 responden atau 34,8%

menyatakan setuju, sebanyak 66 responden atau 26,7% menyatakan

tidak setuju dan sebanyak 15 responden atau 6,1% menyatakan sangat

tidak setuju. Hal ini dapat berarti bahwa PPNS menjalankan pekerjaan

sesuai dengan pedoman operasional tempat kerja PPNS berasal.

Ketiga, pernyataan yang berkaitan dengan adanya sanksi tegas

yang diberikan kepada PPNS yang melanggar peraturan, didapat data

sebanyak 60 responden menyatakan sangat setuju, sebanyak 50

responden menyatakan setuju, sebanyak 76 responden menyatakan

Page 130: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

110110110

tidak setuju dan sebanyak 61 responden menyatakan sangat tidak setuju,

selanjutnya dapat dilihat pada diagram berikut di bawah ini:

Diagram 4.37 Prosentase instrumen adanya sanksi tegas

yang diberikan kepada PPNS yang melanggar peraturan

35 30 24,29 25 20 15 10

5 0

20,24

30,77

24,69

Sangat setuju

setuju tidak setuju

sangat tidak

setuju

Sumber : Olahan Data Kuesioner Nomor 43, 2015

Berdasarkan diagram 4.37 tersebut di atas, dapat diketahui

bahwa dari 247 responden sebanyak 76 responden atau 30,77%

menyatakan tidak setuju, sebanyak 61 responden atau 24,69%

menyatakan sangat tidak setujusebanyak 60 responden atau 24,29%

menyatakan sangat setuju, sebanyak 50 responden atau 20,24%

menyatakan setuju. Hal ini berarti bahwa sebagian besar responden

menyatakan tidak setuju adanya sanksi tegas yang diberikan kepada

PPNS yang melanggar peraturan seperti pembemberhentian menjadi

dari jabatannya sebagai PPNS, hal ini karena pada kenyataannya tidak

pernah ada PPNS yang diberikan sanksi tegas.

Page 131: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

111111111

5. Akuntabilitas

Terdapat enam (6) pernyataan yang berkaitan dengan indikator

akuntabilitas antara lain :

Pertama, pernyataan yang berkaitan dengan adanya kejelasan

pembagian tugas dan wewenang PPNS, didapat data sebanyak 43

responden menyatakan sangat setuju, sebanyak 80 responden

menyatakan setuju, sebanyak 97 responden menyatakan tidak setuju,

dan 27 responden menyatakan sangat tidak setuju, selanjutnya dapat

dilihat pada diagram berikut di bawah ini:

Diagram 4.38 Prosentase instrumen adanya kejelasan pembagian tugas dan wewenang PPNS

50

40

30 17,41

20 10

0

32,4

39,27 10,91

Sangat setuju

setuju tidak setuju

sangat tidak

setuju

Sumber : Olahan Data Kuesioner Nomor 44, 2015

Berdasarkan diagram 4.38 tersebut di atas, dapat diketahui

bahwa dari 247 responden sebanyak 97 responden atau 39,27%

menyatakan tidak setuju, sebanyak 80 responden atau 32,4%

menyatakan setuju, sebanyak 43 responden atau 17,41% menyatakan

sangat setuju, dan sebanyak 27 responden atau 10,9% menyatakan

sangat tidak setuju. Hal ini berarti bahwa belum adanya kejelasan

pembagian tugas dan wewenang PPNS.

Page 132: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

112112112

Kedua, pernyataan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas

PPNS sudah sesuai dengan tupoksi yang telah ditetapkan. didapat data

sebanyak 30 responden menyatakan sangat setuju, sebanyak 82

responden menyatakan setuju, sebanyak 48 responden menyatakan

tidak setuju dan sisanya sebanyak 87 responden menyatakan sangat

tidak setuju, lalu dapat dilihat pada diagram berikut di bawah ini:

Diagram 4.39 Prosentase instrumen pelaksanaan tugas PPNS sudah sesuai dengan tupoksi yang

telah ditetapkan

40

30

20 12,15

10

0

33,2

19,4

35,22

Sangat setuju

Setuju tidak setuju

sangat tidak

setuju

Sumber : Olahan Data Kuesioner Nomor 45, 2015

Berdasarkan diagram 4.39 tersebut di atas, dapat diketahui

bahwa dari 247 responden sebanyak 87 responden atau 35,22%

responden menyatakan sangat tidak setuju, sebanyak 82 responden atau

33,2% menyatakan setuju, sebanyak 48 responden atau 19,4%

menyatakan tidak setuju dan sisanya sebanyak 30 responden atau

12,15% menyatakan sangat setuju. Hal ini dapat berarti bahwa sebagian

besar pelaksanaan tugas PPNS belum sesuai dengan tupoksi yang telah

ditetapkan.

Page 133: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

113113113

Ketiga, pernyataan yang berkaitan dengan PPNS sudah

menerapkan prinsip-prinsip moral yang baik dalam menjalankan

kewenangannya, didapat data sebanyak 68 responden menyatakan

sangat setuju, sebanyak 50 responden menyatakan setuju, sebanyak 88

respondenmenyatakan tidak setuju, dan sebanyak 41 menyatakan sangat

tidak setuju, lalu dapat dilihat pada diagram berikut di bawah ini:

Diagram 4.40 Prosentase instrumen PPNS membangun hubungan

komunikasi yang baik dan ramah dengan masyarakat

40

30 27,5

20

10

0

20,24

36,63 16,69

Sangat setuju

setuju tidak setuju

sangat tidak

setuju

Sumber : Olahan Data Kuesioner Nomor 46, 2015

Berdasarkan diagram 4.40 tersebut di atas, dapat diketahui

bahwa dari 247 responden sebanyak 88 responden atau 36,63%

responden menyatakan tidak sangat, sebanyak 68 responden atau 27,5%

menyatakan sangat setuju, sebanyak 50 responden atau 20,24%

menyatakan setuju dan sebanyak 30 responden atau 16,69%

menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini dapat berarti bahwa PPNS

belum semuanya menerapkan prinsip-prinsip moral yang baik dalam

menjalankan kewenangannya. Dengan adanya komunikasi yang baik

maka masyarakat akan menganggap PPNS bukan seseorang yang

diktator melainkan hanya menjalankan tugas yang sedang diembannya.

Page 134: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

114114114

Keempat, pernyataan yang berkaitan dengan PPNS dapat

menjaga utuh kepercayaan yang telah diberikan, diperoleh data

sebanyak 65 responden menyatakan sangat setuju, sebanyak 52

responden menyatakan setuju, sebanyak 80 responden menyatakan

tidak setuju dan sisanya sebanyak 50 responden menyatakan sangat

tidak setuju, lalu dapat dilihat pada diagram berikut di bawah ini:

Diagram 4.41 Prosentase instrumen PPNS dapat menjaga utuh

kepercayaan yang telah diberikan

40

30 26,31

20

10

0

21,05

35,62

20,24

Sangat setuju

Setuju tidak setuju

sangat tidak

setuju

Sumber Olahan Data Kuesioner Nomor 47, 2015

Berdasarkan diagram 4.41 tersebut di atas, dapat diketahui

bahwa dari 247 responden sebanyak 88 responden atau 35,62%

responden menyatakan tidak setuju, sebanyak 65 responden atau

26,31% menyatakan sangat setuju, sebanyak 52 responden atau 21,05%

menyatakan setuju dan sisanya sebanyak 50 responden atau 20,24 %

menyatakan sangat tidak setuju. Dapat berarti bahwa PPNS belum dapat

menjaga utuh kepercayaan yang telah diberikan. Hal ini dikarenakan

masih banyak PPNS yang melanggar kode etik pada saat bertugas

seperti kurang tegas dalam menindak pelanggar PERDA, pilih kasih

dalam memberikan sanksi.

Page 135: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

115115115

Kelima, pernyataan yang berkaitan dengan adanya kontrol

internal yang baik dari para pegawai SKPD terkait, diperoleh data

sebanyak 75 responden menyatakan sangat setuju, sebanyak 38

responden menyatakan setuju, sebanyak 114 responden menyatakan

tidak setuju, dan sebanyak 20 menyatakan sangat tidak setuju, lalu

dapat dilihat pada diagram berikut di bawah ini:

Diagram 4.42 Prosentase instrumen adanya kontrol internal

yang baik dari para pegawai SKPD terkait

50

40 30,36 30 20

10

0

20,05

46,15

8,09

Sangat setuju

setuju tidak setuju

sangat tidak

setuju

Sumber : Olahan Data Kuesioner Nomor 48, 2015

Berdasarkan diagram 4.42 tersebut di atas, dapat diketahui

bahwa dari 247 responden sebanyak 114 responden atau 46,15 %

responden menyatakan sangat tidak setuju, sebanyak 75 responden atau

30,36% menyatakan sangat setuju, sebanyak 34 responden atau 13,65%

menyatakan setuju dan sebanyak 20 responden atau 8,09% menyatakan

sangat tidak setuju. Dapat berarti bahwa belum adanya kontrol internal

yang baik dari para pegawai SKPD terkait. Hal ini disebabkan karena

antara tugas dan tanggungjawab PPNS berbeda dengan pegawai lain,

jadi tidak akan terjadi kontrol internal antara para pegawai SKPD

dengan PPNS.

Page 136: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

116116116

Keenam, pernyataan yang berkaitan dengan adanya kontrol

eksternal yang baik dari masyarakat, lembaga legislatif dan peradilan,

didapat data sebanyak 75 responden menyatakan sangat setuju, 99

responden menyatakan setuju, 46 responden menyatakan tidak setuju

dan sisanya sebanyak 27 responden menyatakan sangat tidak setuju,

selanjutnya dapat dilihat pada diagram berikut di bawah ini:

Diagram 4.43 Prosentase instrumen adanya kontrol eksternal yang baik

dari masyarakat, lembaga legislatif dan peradilan

50

40 30,36 30 20

10

0

40,08 18,6

10,09

Sangat setuju

Setuju tidak setuju

sangat tidak

setuju

Sumber : Olahan Data Kuesioner Nomor 49, 2015

Berdasarkan diagram 4.43 tersebut di atas, dapat diketahui

bahwa dari 247 responden sebanyak 75 responden atau 30,36%

menyatakan sangat setuju mengenai adanya kontrol eksternal yang baik

dari masyarakat, lembaga legislatif dan peradilan, 99 responden atau

40,08% menyatakan setuju, 46 responden atau 18,6% menyatakan tidak

setuju dan sisanya sebanyak 27 responden atau 10,09% menyatakan

sangat tidak setuju. Hal ini dapat berarti bahwa Adanya kontrol

eksternal yang baik dari masyarakat, lembaga legislatif dan peradilan.

Disebabkan karena PPNS mengurusi masalah-masalah yang melanggar

PERDA dan hajat hidup orang banyak.

Page 137: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

117117117

4.3 Pengujian Persyaratan Statistik

Untuk menghitung uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian,

sebaiknya terlebih dahulu kita menghitung skor data angket dari 50 item

pernyataan yang disebarkan kepada PNS yang berjumlah 247 orang.

Untuk memperoleh data jawaban responden tentang Kinerja Penyidik

Pegawai Negeri Sipil Kota Tangerang, penulis menyebarkan angket dengan 50

item pernyataan kepada 247 responden. Data hasil penyebaran angket

dikuantifikasikan dengan skala likert dimana nilai jawaban Sangat Setuju = 4,

Setuju = 3, Tidak setuju = 2, Sangat Tidak Setuju = 1.

4.3.1 Uji Validitas Instrumen

Uji validitas digunakan untuk mengetahui sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Kevaliditasan instrumen menggambarkan bahwa suatu

instrumen benar-benar mampu mengukur variabel-variabel yang akan diukur

dalam penelitian serta mampu menunjukan tingkat kesesuaian antar konsep

dan hasil pengukuran. Dalam penelitian ini pengujian validitas tiap butir

pertanyaan digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir

dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir pertanyaan. Adapun

jumlah sampel yang diuji validitas ialah sebanyak 247 responden, hal ini

bertujuan untuk mengetahui kevalidan suatu data sebelum data tersebut diolah

secara keseluruhan. Untuk menguji validitas instrumen dalam penelitian ini

digunakan rumus Pearson Product Moment dengan bantuan program

komputer Statistical Product Service Solution (SPSS) 19.0 for windows.

Adapun rumus Pearson Product Moment tersebut ialah sebagai berikut:

Page 138: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

118118118

r

N( XY) - ( X) Y)

[(N X 2 ( X)2 ][(N Y 2 ( Y)2 ]

Dari rumus Pearson Product Moment di atas, didapatkan nilai r-hitung

untuk item pertanyaan nomor 1 yaitu = 0,138 dan seterusnya. Bila koefisien

korelasi sama dengan 0,138 atau lebih (merupakan rtabel dengan n = 247 dan

taraf signifikansi 5% ), maka instrumen dinyatakan valid. Sebaliknya, bila

koefisien korelasi lebih kecil dari 0,138, maka instrumen dinyatakan tidak

valid. Hasil uji validitas instrumen dalam penelitian ini bisa dilihat pada tabel

4.6 di bawah ini:

Tabel 4.6 Pengujian Validitas

Butir Pernyataan Koefisien Korelasi r table Keterangan 1 0,305 0,138 Valid 2 0,670 0,138 Valid 3 0,287 0,138 Valid 4 0,614 0,138 Valid 5 0,263 0,138 Valid 6 0,734 0,138 Valid 7 0,464 0,138 Valid 8 0,593 0,138 Valid 9 0,364 0,138 Valid 10 0,730 0,138 Valid 11 0,237 0,138 Valid 12 0,637 0,138 Valid 13 0,333 0,138 Valid 14 0,676 0,138 Valid 15 0,404 0,138 Valid 16 0,734 0,138 Valid 17 -0,017 0,138 Tidak Valid 18 0,021 0,138 Tidak Valid 19 0,389 0,138 Valid 20 0,772 0,138 Valid 21 0,458 0,138 Valid 22 0,752 0,138 Valid 23 0,396 0,138 Valid 24 0,302 0,138 Valid 25 0,434 0,138 Valid 26 0,360 0,138 Valid 27 0,437 0,138 Valid 28 0,109 0,138 Tidak Valid 29 0,044 0,138 Tidak Valid 30 0,309 0,138 Valid 31 0,241 0,138 Valid

Page 139: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

119119119

32 0,392 0,138 Valid 33 0,279 0,138 Valid 34 0,361 0,138 Valid 35 0,451 0,138 Valid 36 0,743 0,138 Valid 37 0,520 0,138 Valid 38 0,553 0,138 Valid 39 0,433 0,138 Valid 40 0,075 0,138 Tidak Valid 41 0,652 0,138 Valid 42 0,125 0,138 Tidak Valid 43 0,474 0,138 Valid 44 0,318 0,138 Valid 45 0,722 0,138 Valid 46 0,313 0,138 Valid 47 0,536 0,138 Valid 48 0,337 0,138 Valid 49 0,452 0,138 Valid 50 0,012 0,138 Tidak Valid

Sumber: Pengolahan data SPSS Statistics 19.0 for windows, 2015.

Dari hasil uji validitas sebanyak 247 responden dengan 50 item

instrumen, terdapat 43 item instrumen dinyatakan valid karena nilai

r-hitung > r-tabel (> 0,138) dengan tingkat signifikan 0,05, sedangkan 7 item

instrumen dinyatakan tidak valid, karena nilai r-hitung < r-tabel atau

(<0,138). Ketujuh item instrumen tersebut yaitu item nomor (17), (18), (28),

(29), (40), (42), dan (50). Oleh karena itu, ketujuh item instrumen tersebut

harus dihapus atau diganti dengan instrumen baru sebagai pengganti

instrumen yang tidak valid. Dalam penelitian ini, instrumen yang tidak valid

dihapus karena masih terdapat item instrumen lain yang valid dan dianggap

mewakili indikator dalam kuesioner penelitian ini. Dengan demikian,

kuesioner yang akan disebarkan kepada responden berikutnya hanya terdiri

dari 43 item instrumen yang dianggap sebagai instrumen yang valid.

Page 140: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

120120120

4.3.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas instrumen dilakukan untuk mengetahui kehandalan dari

sebuah instrumen atau kuesioner. Instrumen yang dilakukan uji reliabilitas

adalah instrumen yang dinyatakan valid, sedangkan instrumen yang

dinyatakan tidak valid tidak bisa dilakukan uji reliabilitas.

Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan internal konsistensi

dengan menggunakan teknik Cronbach Alpha. Cronbach Alpha yaitu

penghitungan yang dilakukan dengan menghitung rata-rata interkorelasi di

antara butir-butir pertanyaan dalam kuesioner, variabel dikatakan reliabel jika

nilai alphanya lebih dari 0.138. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini

dibantu dengan piranti lunak Statistic Product and Service Solutions (SPSS)

versi 19.0 for windows. Berikut ini rumus Cronbach Alpha yang digunakan

untuk menguji reliabilitas:

k s 2 i

k 1

2s 2 i i

Keterangan: k -1

11s 2

i

k = Jumlah item Si² = jumlah varians skor total St² = varians responden untuk item ke-i

Dari uji reliabilitas instrumen yang telah dilakukan dalam penelitian

ini, didapatkan nilai Cronbach Alpha sebesar 0,917. Hasil tersebut lebih besar

dari nilai alpha 0.138 yang dijadikan acuan untuk menguji reliabilitas

instrumen. Sedangkan untuk item instrumen yang dilakukan uji reliabilitas

(N of items) adalah sebanyak 43 instrumen, karena dari 50 instrumen terdapat

Page 141: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

121121

Cronbach's Alpha N of Items 0,917 43

7 instrumen yang tidak valid. Sehingga dalam uji reliabilitas, instrumen yang

tidak valid tersebut tidak dihitung. Nilai Cronbach Alpha yang diperoleh dari

hasil uji reliabiltas instrumen tersebut dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini:

Tabel 4.7

Pengujian Reliabilitas

Reliability Statistics

Berdasarkan tabel 4.7 di atas, dapat disimpulkan bahwa seluruh

variabel penelitian dikatakan reliable, karena nilai Cronbach's Alpha lebih

besar dari r tabel dengan α 5% = 0,138 dan α 1% = 0,181 dengan N = 43.

Maka instrument tersebut realiabel karna harga rxy (0,917) > r tabel α 5% =

0,138 > α 1% = 0,181. Dengan demikian maka instrumen tersebut dapat

dilanjutkan untuk bahan pengujian selanjutnya.

4.4 Pengujian Hipotesis

Hipotesis deskriptif adalah merupakan jawaban sementara terhadap

masalah deskriptif yaitu yang berkenaan dengan variabel mandiri.

Sehubungan penelitian ini merupakan variabel mandiri, maka hipotesis yang

peneliti gunakan yaitu hipotesis deskriptif. Adapun hipotesis yang peneliti

ajukan dalam penelitian yang berjudul “Kinerja Penyidik Pegawai Negeri

Sipil Kota Tangerang” sebagai berikut :

Page 142: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

122122122

Pernyataan Jawaban responden SS S TS STS

1 49 42 92 64 2 97 85 59 6 3 11 85 37 114 4 74 101 57 15 5 14 73 46 114 6 92 92 54 9 7 37 88 22 100 8 77 96 60 14 9 24 91 27 105

10 90 100 50 7 11 101 88 39 19 12 87 90 58 12 13 19 62 38 128 14 97 87 52 11 15 96 60 87 4 16 87 112 50 7 19 107 87 13 20 20 87 97 48 15 21 53 92 28 74 22 109 80 50 8 23 98 95 46 8 24 75 45 98 29 25 17 97 20 113 26 94 108 34 11

“Pelaksanaan Kinerja Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kota Tangerang

dikatakan optimal apabila mencapai paling rendah atau sama dengan

70% dari kriteria yang diharapkan”

Berdasarkan metode penelitian, pengujian hipotesis ini peneliti

menggunakan rumus t-test satu sampel. Penghitungan pengujian hipotesis

sebagai berikut :

Tabel 4.8 Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap Pelaksanaan Kinerja

Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kota Tangerang

Page 143: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

123123

27 29 42 92 84 30 57 47 124 19 31 88 86 55 18 32 56 97 19 75 33 87 85 51 24 34 35 86 61 65 35 134 95 14 4 36 89 60 50 48 37 50 20 56 121 38 37 91 77 42 39 64 69 74 40 41 80 86 66 15 43 60 50 76 61 44 43 80 97 27 45 30 82 48 87 46 68 50 88 41 47 65 52 80 50 48 75 38 114 20 49 75 99 46 27

Jumlah 2.914 3.368 2.453 1.875

Data tersebut di atas dianalisis berdasarkan scoring setiap jawaban

atau Jawaban dari responden. Berdasarkan skor yang ditetapkan maka :

Jumlah skor untuk 2.914 orang yang menjawab SS = 2.914 x 4 = 11.656

Jumlah skor untuk 3.368 orang yang menjawab S = 3.368 x 3 = 10.104

Jumlah skor untuk 2.453 orang yang menjawab TS = 2.453 x 2 = 4.906

Jumlah skor untuk 1.875 orang yang menjawab STS = 1.875 x 1 = 1.875

Jumlah skor total = 28.541

Jumlah skor tertinggi = 4 x 43 x 247 = 42.484

Jumlah skor terendah = 1 x 43 x 247 = 10.621

Jadi berdasarkan data di tersebut maka variabel jawaban responden

sebesar (28.541 : 42.484) x 100% = 67,18%.

Page 144: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

124124124

Secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut :

STS TS S SS

10.621 21.242 31.863 42.484

28.541

Jadi, berdasarkan data yang diperoleh dari 247 orang responden, maka

skor 33.310 terletak pada daerah antar tidak setuju dan setuju dengan tingkat

67,18% terhadap pelaksanaan kinerja Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kota

Tangerang.

Berdasarkan perhitungan di atas, maka skor ideal yang diperoleh

adalah 4 x 247 x 43 = 42.484 (4 = nilai tertinggi dari setiap jawaban yang

dinyatakan pada responden yang termasuk kriteria skor berdasarkan pada

skala Likert). (247 = jumlah anggota sampel yang dijadikan responden). (50

= jumlah item pernyataan yang diajukan kepada setiap responden).

Sedangkan untuk skor penelitian sebesar 28.541. Dengan demikian nilai

pelaksanaan kinerja Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kota Tangerang adalah

28.541 : 42.484 = 0,6718 maka dalam persentase menjadi 67,18%.

Selanjutnya menguji hipotesis menggunakan rumus t-test satu sampel.

Skor ideal untuk Pelaksanaan Kinerja Penyidik Pegawai Negeri Sipil yaitu

4 x 247 x 43 = 42.484 dan nilai mean atau rata-ratanya 42.482 : 247 = 172.

Sehingga pelaksanaan kinerja Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kota Tangerang

dapat tercapai minimal 70%, hal ini berarti nilai yang dihipotesiskan 0,70 x

172 = 120,4.

Page 145: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

125125

Sedangkan untuk menghitung statistiknya adalah sebagai berikut :

Ho untuk memprediksikan μo lebih besar dari 70% dari skor ideal.

Ha untuk memprediksikan μa lebih kecil dari 70% dari skor ideal.

Ho = µ ≥ 70% ≥ 0,70 x 172 = 120,4

Ha = µ < 70% < 0,70 x 172 = 120,4

Diketahui:

x = ∑X : n = 28.541 : 247 = 115,55

µo = 70% = 0, 70 x 42.484 : 247 = 120,4

s = 15,21

n = 247

Ditanya : t = ?

Jawab : t = x s n

t = 115,55 – 120,4

15,21 √247

t = -4,85 15,21 15,71

t = -4,85 t = - 5,01 0,968

Harga t-hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga t-tabel

dengan derajat kebebasan (d k) = n – 1 = (247 – 1 = 246) dan taraf kesalahan

= 5%, untuk uji satu pihak (one tail test). Berdasarkan dk 246 dan = 5 %,

ternyata harga t tabel untuk uji satu pihak = 1,645 yaitu uji pihak kiri. Karena

Page 146: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

126126126

harga t hitung lebih kecil dari dari harga t tabel atau jatuh pada daerah

penerimaan Ha (-5,01 ≤ 1,645) maka, hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis

kerja (Ha) diterima (t hitung < t tabel Ha diterima).

Berdasarkan perhitungan populasi, ditemukan bahwa Evaluasi

Pelaksanaan Kinerja Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kota Tangerang yaitu:

Kinerja PPNS = 28.541 x 100% = 67,18% 42.484

Jadi, telah diketahui bahwa pelaksanaan kinerja Penyidik Pegawai

Negeri Sipil Kota Tangerang adalah sebesar 67,18%.

Gambar 4.1

Kurva penerimaan dan penolakan Hipotesis

H0 ditolak dan Ha diterima

H0 diterima dan Ha ditolak

-5,01 0 1,645

67,18%

70%

4.5 Interpretasi Hasil Penelitian

Interpretasi dari penelitian yang berjudul Kinerja Penyidik Pegawai

Negeri Sipil Kota Tangerang memiliki hal yang sangat utama, yaitu

menjawab rumusan masalah yang telah dibuat oleh peneliti pada awal

Page 147: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

127127

penelitian sebagai hipotesis penelitian. Rumusan masalah yang telah dibuat

oleh peneliti pada awal penelitian adalah ”Berapakah tingkat pelaksanaan

kinerja Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kota Tangerang?”.

Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab rumusan masalah

tersebut, berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus t test satu

sampel dengan uji satu pihak (one tail test) kiri bahwa harga t-hitung lebih kecil

(≤) dari harga t-tabel, maka hal itu dapat diartikan bahwa Ho ditolak dan Ha

diterima karena mencapai angka 67,18% (Ha = µa ≤ 70%).

Berdasarkan data yang diperoleh, skor ideal instrumen adalah 4 x 247

x 43 = 42.484 (4 = nilai tertinggi dari setiap jawaban yang dinyatakan pada

responden yang termasuk kriteria skor berdasarkan pada skala Likert). (247 =

jumlah anggota sampel yang dijadikan responden). (43 = jumlah pernyataan

valid yang diajukan kepada setiap responden). Skor terendah instrumen

adalah 1 x 247 x 43 = 10.621 (1 = nilai terendah dari setiap jawaban yang

dinyatakan pada responden yang termasuk kriteria skor berdasarkan pada

skala Likert). (247 = jumlah anggota sampel yang dijadikan responden). (43

= jumlah pernyataan valid yang diajukan kepada setiap responden). Nilai skor

dari hasil penelitian adalah sebesar 28.541 termasuk dalam kategori tidak

setuju.

Dengan demikian nilai pelaksanaan kinerja Penyidik Pegawai Negeri

Sipil Kota Tangerang adalah 28.541 : 42.484 = 0,6718 maka dalam

persentase menjadi 67,18%. Interpretasi yang tepat untuk menjawab rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah, pelaksanaan kinerja Penyidik Pegawai

Page 148: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

128128128

Negeri Sipil Kota Tangerang mencapai angka 67,18 persen. Hal ini berarti

bahwa kinerja PPNS Kota Tangerang tersebut tidak berjalan dengan efektif.

Penilaian tersebut didasarkan kepada indikator skor hasil penelitian yang

menunjukan bahwa, jumlah skor hasil penelitian ini adalah 28.541. Sehingga

jumlah skor tersebut termasuk ke dalam kategori tidak efektif

4.6 Pembahasan

Pada pembahasan ini, peneliti akan memberikan penjelasan terlebih

dahulu mengenai hasil dari uji hipotesis, dimana dalam pengujian tersebut

didapat hasil bahwa hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis kerja (Ha)

diterima. Karena harga t hitung lebih kecil dari harga t tabel atau jatuh pada

daerah penerimaan Ha (-5,01 ≤ 1,645) maka, hipotesis nol (Ho) ditolak dan

hipotesis kerja (Ha) diterima. Berdasarkan metode penelitian, peneliti

menggunakan rumus t-test satu sampel uji pihak kiri dalam pengujian

hipotesis.

Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab rumusan masalah yang

telah dibuat oleh peneliti pada awal penelitian sebagai hipotesis penelitian.

Rumusan masalah yang telah dibuat oleh peneliti pada awal penelitian adalah

”Berapakah tingkat pelaksanaan kinerja Penyidik Pegawai Negeri Sipil di

Kota Tangerang? “

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dengan menggunakan

data yang diperoleh oleh peneliti, skor ideal instrumen adalah 4 x 247 x 42 =

42.484 (4 = nilai tertinggi dari setiap jawaban yang dinyatakan pada

Page 149: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

129129

responden yang termasuk kriteria skor berdasarkan pada skala Likert). (247 =

jumlah anggota sampel yang dijadikan responden). (43 = jumlah pernyataan

valid yang diajukan kepada setiap responden). Sedangkan untuk skor

penelitian sebesar 28.541, termasuk ke dalam kategori tidak efektif.

Dengan demikian nilai pelaksanaan kinerja Penyidik Pegawai Negeri

Sipil Kota Tangerang adalah 28.541 : 42.484 = 0,6718 maka dalam

persentase menjadi 67,18%.. Interpretasi yang tepat untuk menjawab

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, pelaksanaan kinerja Penyidik

Pegawai Negeri Sipil Kota Tangerang mencapai angka 67,18%. Hal ini

berarti bahwa kinerja PPNS Kota Tangerang tersebut tidak berjalan efektif.

Penilaian tersebut didasarkan kepada indikator skor hasil penelitian yang

menunjukan bahwa, jumlah skor hasil penelitian ini adalah 28.541. Sehingga

jumlah skor tersebut, termasuk ke dalam kategori tidak efektif.

Pembahasan mengenai hasil penelitian Kinerja Penyidik Pegawai

Negeri Sipil Kota Tangerang dapat dirinci dengan menjawab rumusan

masalah yang telah dibuat oleh peneliti pada awal penelitian adalah

berapakah tingkat pelaksanaan kinerja Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS)

Kota Tangerang. Jawaban dari rumusan masalah tersebut, yaitu bahwa

pelaksanaan kinerja Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Kota Tangerang

belum berjalan dengan optimal dengan hanya mencapai nilai 47,18%.

Dari penelitian yang dilakukan peneliti menggunakan teori kinerja

dari Agus Dwiyanto dalam buku Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia,

dalam teori tersebut terdapat 5 (lima) indikator kinerja, yaitu: Produktivitas,

Page 150: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

130130130

Kualitas layanan, Responsivitas, Responsibilitas, Akuntabilitas yang

kemudian disusun menjadi 50 pernyataan dalam angket dan diberikan nilai

dari setiap jawaban yang dinyatakan oleh responden yang termasuk kriteria

skor berdasarkan pada skala Likert.

Tabel 4.9

Kriteria Skor Jawaban Responden

Rentang Kategori

Penafsiran

1,00 – 1,84 Sangat Tidak Baik/Sangat

Rendah

1,85 – 2,75

Tidak Baik/Rendah

2,76 – 3,64

Baik/Tinggi

3,65 - 4,45

Sangat Baik/Sangat Tinggi

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015

Berdasarkan hasil penelitian lapangan diperoleh skor hasil tiap-tiap

imdikator kinerja menurut Agus Dwiyanto sebagai berikut :

1. Indikator Produktivitas

Pada indikator produktivitas terdapat 4 (empat) sub indikator yang

dapat dipakai (atau digunakan) dalam mengukur keberhasilan indikator

produktivitas yaitu input, output, efisiensi pekerjaan dan efektivitas

pekerjaan. Peneliti menyimpulkan indikator produktivitas yang tergambar

dalam diagram berikut di bawah ini :

Page 151: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

131131131

Diagram 4.44 Indikator Produktivitas

3,1

3

2,8

2,7

2,6

2,5

2,4

2,71 2,7 2,65

3,05 2,74

input output efisien efktifitas Rata-rata pekerjaan pekerjaan

Sumber : Hasil Penelitian Lapangan, 2015. (item nomor 1 s/d 16)

Dari diagram 4.44 di atas, Indikator produktivitas tersusun dari 4

(empat) sub indikator yaitu: (1) Sub indikator input; (2) Sub indikator

output; (3) Sub indikator efisiensi pekerjaan, dan (4) efektivitas pekerjaan.

Dan dijabarkan menjadi 16 item instrumen pernyataan oleh peneliti yaitu

pada item pernyataan nomor 1 s/d 16. Sehingga dapat diketahui bahwa

hasil skor rata-rata jawaban responden mengenai indikator produktivitas

yang tersusun dari 4 sub indikator yaitu input, output, efisiensi pekerjaan

dan efektifitas pekerjaan didapatkan skor rata-rata indikator produktivitas

sebesar 2,74. Dan apabila dikonsultasikan dengan skala penafsiran skor

rata-rata jawaban responden, angka 2,74 pada indikator produktivitas

berada pada rentang kategori 1,85-2,75 atau berada pada kategori

rendah/tidak baik

Kemudian, jika indikator produktivitas dilihat dari nilai persentase

yaitu dengan cara hasil skor total instrumen dibagi dengan skor ideal

instrumen dan dikalikan 100%. Maka didapatkan hasilnya yaitu 752 +

767 + 541 + 728 + 481 + 761 + 554 + 730 + 528 + 757 + 765 + 746 +

Page 152: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

132132132

454 + 764 + 741 + 764 = 10.833. Skor idealnya 4 x 247 x 16 = 15.808

(4 = nilai tertinggi dari setiap pernyataan yang diajukan pada responden.

Kriteria penilaian skor ini adalah berdasarkan pada skala likert, 247 =

jumah sampel yang dijadikan responden dalam penelitian ini, 16 = jumlah

pernyataan yang diajukan kepada responden dalam bentuk kuesioner).

Skor hasil dari produktivitas = 10.833 / 15.808 = 0,6852 (atau dikalikan

100%) menjadi 68,52%.

Hasil indikator produktivitas ini sesuai dengan observasi awal yang

dilakukan peneliti bahwa produktivitas yang dilakukan oleh pihak PPNS

Kota Tangerang masih belum optimal. Berkenaan dengan Karakteristik-

karakteristik kepribadian individu yang muncul dalam bentuk sikap mental

dan mengandung makna keinginan dan upaya individu yang selalu

berusaha untuk meningkatkan kualitas kehidupannya.

2. Indikator Kualitas Layanan

Pada indikator kualitas layanan terdapat 2 (dua) sub indikator yang

dapat dipakai (atau digunakan) dalam mengukur keberhasilan indikator

kualitas layanan yaitu kualitas pekerjaan dan koordinasi. Peneliti

menyimpulkan indikator kualitas layanan yang tergambar dalam diagram

berikut di bawah ini :

Page 153: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

133133133

2,86

2,84

2,82

2,8

2,78

2,76

2,74

Diagram 4.45 Indikator Kualitas Layanan

2,84

2,78

2,82

Kualitas Pekerjaan

Koordinasi Rata-rata

Sumber : Hasil Penelitian Lapangan, 2015. (item nomor 19 s/d 30)

Dari diagram 4.45 di atas, Indikator kualitas layanan tersusun dari

2 (dua) sub indikator yaitu: (1) Sub indikator kualitas pekerjaan dan ; (2)

Sub indikator koordinasi. Dan dijabarkan menjadi 12 item instrumen

pernyataan oleh peneliti yaitu pada item pernyataan nomor 19 s/d 30.

Sehingga dapat diketahui bahwa hasil skor rata-rata jawaban responden

mengenai indikator kualitas layanan yang tersusun dari 2 sub indikator

yaitu input, kualitas pekerjaan dan koordinasi didapatkan skor rata-rata

indikator kualitas layanan sebesar 2,82. Dan apabila dikonsultasikan

dengan skala penafsiran skor rata-rata jawaban responden, angka 2,82

pada indikator kualitas layanan berada pada rentang kategori 2,76-3,64

atau berada pada kategori baik atau tinggi.

Kemudian, jika indikator kualitas layanan dilihat dari nilai

persentase yaitu dengan cara hasil skor total instrumen dibagi dengan skor

ideal instrumen dan dikalikan 100%. Maka didapatkan hasilnya yaitu 815

+ 795 + 618 + 784 + 777 + 614 + 512 + 779 + 542 + 736 = 6.972. Skor

idealnya 4 x 247 x 10 = 9.880 (4 = nilai tertinggi dari setiap pernyataan

Page 154: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

134134134

2,9

yang diajukan pada responden. Kriteria penilaian skor ini adalah

berdasarkan pada skala likert, 247 = jumah sampel yang dijadikan

responden dalam penelitian ini, 10 = jumlah pernyataan yang diajukan

kepada responden dalam bentuk kuesioner). Skor hasil dari indikator

kualitas layanan = 6.972 / 9.880 = 0,7056 (atau dikalikan 100%) menjadi

70,56%.

Hasil indikator kualitas layanan, secara umum kinerja PPNS

memberikan pelayanan yang baik terhadap masyarakat. Yang berkenaan

dengan pandangan negatif yang terbentuk mengenai organisasi publik,

muncul karena ketidak-puasan masyarakat terhadap kualitas layanaan yang

diterima dari organisasi publik.

3. Indikator Responsivitas

Pada indikator responsivitas terdapat 3 (tiga) sub indikator yang dapat

dipakai (atau digunakan) dalam mengukur keberhasilan indikator

responsivitas yaitu cepat tanggap, prioritas pekerjaan dan aspirasi

masyarakat. Peneliti menyimpulkan indikator responsivitas yang

tergambar dalam diagram berikut di bawah ini :

Diagram 4.46 Indikator Responsivitas

4

3 3,32 3,05 2,61

1

0

Cepat tanggap

Prioritas

Pekerjaan

Aspirasi Masyarakat

Rata-rat

Sumber : Hasil Penelitian Lapangan, 2015. (item nomor 31 s/d 38)

Page 155: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

135135135

Dari diagram 4.46 di atas, indikator responsivitas tersusun dari 3

(tiga) sub indikator yaitu: (1) Sub indikator cepat tanggap dan ; (2) Sub

indikator prioritas pekerjaan dan aspirasi masyarakat. Dan dijabarkan

menjadi 8 item instrumen pernyataan oleh peneliti yaitu pada item

pernyataan nomor 31 s/d 38. Sehingga dapat diketahui bahwa hasil skor

rata-rata jawaban responden mengenai indikator responsivitas yang

tersusun dari 2 sub indikator yaitu cepat tanggap dan prioritas pekerjaan

didapatkan skor rata-rata indikator responsivitas sebesar 2,82. Dan apabila

dikonsultasikan dengan skala penafsiran skor rata-rata jawaban responden,

angka 2,9 pada indikator kualitas layanan berada pada rentang kategori

2,76-3,64 atau berada pada kategori baik atau tinggi.

Kemudian, jika indikator responsivitas dilihat dari nilai persentase

yaitu dengan cara hasil skor total instrumen dibagi dengan skor ideal

instrumen dan dikalikan 100%. Maka didapatkan hasilnya yaitu 738 + 628

+ 615 + 599 + 853 + 786 + 888 + 618 = 5.725. Skor idealnya 4 x 247 x 8 =

7.904 (4 = nilai tertinggi dari setiap pernyataan yang diajukan pada

responden. Kriteria penilaian skor ini adalah berdasarkan pada skala likert,

247 = jumah sampel yang dijadikan responden dalam penelitian ini, 8 =

jumlah pernyataan yang diajukan kepada responden dalam bentuk

kuesioner). Skor hasil dari produktivitas = 5.725 / 7.904 = 0,7243 (atau

dikalikan 100%) menjadi 72,43%.

Hasil indikator responsivitas, secara umum kinerja PPNS

memberikan pelayanan yang baik terhadap masyarakat. berkenaan dengan

Page 156: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

136136136

kemampuan organisasi untuk mengenali dan memenuhi kebutuhan

masyarakat.

4. Indikator Responsibilitas

Pada indikator responsibilitas terdapat 2 (dua) sub indikator yang

dapat digunakan dalam mengukur keberhasilan indikator responsibilitas

yaitu taat pada aturan/hukum dan penegakan sanksi/hukuman. Peneliti

menyimpulkan indikator responsibilitas yang tergambar dalam diagram

berikut di bawah ini :

Diagram 4.47 Indikator Responsibilitas

2,8 2,7 2,6 2,5 2,4 2,3 2,2

2,82 2,47

2,7

Taat pad aturan/hukum

Penegakan sanksi Rata-rata

Sumber : Hasil Penelitian Lapangan, 2015. (item nomor 39 s/d 43)

Dari diagram 4.47 di atas, indikator responsibilitast tersusun dari 2

(dua) sub indikator yaitu: (1) Sub indikator taat pada aturan / hukum dan

(2) Sub indikator pnegakan sanksi/hukuman. Dan dijabarkan menjadi 3

item instrumen pernyataan oleh peneliti yaitu pada item pernyataan nomor

39 s/d 43. Sehingga dapat diketahui bahwa hasil skor rata-rata jawaban

responden mengenai indikator responsibilitas yang tersusun dari 2 sub

indikator yaitu taat pada aturan / hukum dan penegakan sanksi/hukuman

Page 157: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

137137137

didapatkan skor rata-rata indikator responsibilitas sebesar 2,7. Dan apabila

dikonsultasikan dengan skala penafsiran skor rata-rata jawaban responden,

angka 2,7 pada indikator kualitas layanan berada pada rentang kategori

1,86 – 2,75 atau berada pada kategori tidak baik atau rendah.

Kemudian, jika indikator responsibilitas dilihat dari nilai persentase

yaitu dengan cara hasil skor total instrumen dibagi dengan skor ideal

instrumen dan dikalikan 100%. Maka didapatkan hasilnya yaitu 669 + 725

+ 609 = 2.003. Skor idealnya 4 x 247 x 3 = 2.964 (4 = nilai tertinggi dari

setiap pernyataan yang diajukan pada responden. Kriteria penilaian skor

ini adalah berdasarkan pada skala likert, 247 = jumlah sampel yang

dijadikan responden dalam penelitian ini, 3 = jumlah pernyataan valid

yang diajukan kepada responden dalam bentuk kuesioner). Skor hasil dari

produktivitas = 2.003 / 2.964 = 0,6757 (atau dikalikan 100%) menjadi

67,57%.

Hasil indikator responsibilitas, secara umum kinerja PPNS

terhadap ketaatan pada aturan dan penegakan terhadap sanksi masih belum

berjalan optimal. Berkenaan dengan pelaksanaan kegiatan organisasi

publik itu mesti dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi yang

benar atau sesuai dengan kebijakan organisasi, baik yang eksplisit maupun

implisit.

5. Indikator Akuntabilitas

Pada indikator akuntabilitas terdapat 2 (dua) sub indikator yang

dapat dipakai (atau digunakan) dalam mengukur keberhasilan indikator

Page 158: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

138138138

2,97 2,66 2,51

akuntabilitas yaitu tugas berdasarkan tupoksi dan bentuk pertanggung-

jawaban. Peneliti menyimpulkan indikator akuntabilitas yang tergambar

dalam diagram berikut di bawah ini :

3,2

3

2,8

2,6

2,4

2,2

Diagram 4.48 Indikator Akuntabilitas

Sumber : Hasil Penelitian Lapangan, 2015. (item nomor 44 s/d 49)

Dari diagram 4.48 di atas, indikator akuntabilitas tersusun dari 2

(dua) sub indikator yaitu: (1) Sub indikator tugas berdasarkan tupoksi dan

(2) Sub indikator bentuk pertanggung-jawaban. Dan dijabarkan menjadi 6

item instrumen pernyataan oleh peneliti yaitu pada item pernyataan nomor

44 s/d 49. Sehingga dapat diketahui bahwa hasil skor rata-rata jawaban

responden mengenai indikator akuntabilitas yang tersusun dari 2 sub

indikator yaitu tugas berdasarkan tupoksi dan bentuk pertanggung-

jawaban. didapatkan skor rata-rata indikator akuntabilitas sebesar 2,66.

Dan apabila dikonsultasikan dengan skala penafsiran skor rata-rata

jawaban responden, angka 2,66 pada indikator akuntabilitas berada pada

rentang kategori 1,86 – 2,75 atau berada pada kategori tidak baik atau

rendah.

Page 159: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

139139139

Kemudian, jika indikator akuntabilitas dilihat dari nilai persentase

yaitu dengan cara hasil skor total instrumen dibagi dengan skor ideal

instrumen dan dikalikan 100%. Maka didapatkan hasilnya yaitu 607 + 550

+ 608 + 711 + 777 + 690 = 3.943. Skor idealnya 4 x 247 x 6 = 5.928 (4 =

nilai tertinggi dari setiap pernyataan yang diajukan pada responden.

Kriteria penilaian skor ini adalah berdasarkan pada skala likert, 247 =

jumah sampel yang dijadikan responden dalam penelitian ini, 6 = jumlah

pernyataan valid yang diajukan kepada responden dalam bentuk

kuesioner). Skor hasil dari produktivitas = 3.943 / 5.928 = 0,6651 (atau

dikalikan 100%) menjadi 66,51%.

Hasil indikator akuntabilitas, secara umum kinerja PPNS terhadap

tugas berdasarkan tupoksi dan bentuk pertanggungjawaban masih belum

berjalan optimal. yang berkenaan dengan kebijakan dan kegiatan

organisasi publik tunduk pada pejabat politik yang dipilih oleh rakyat.

Berdasarkan pemaparan dari kelima indikator kinerja milik Agus

Dwiyanto (2006) yaitu produktivitas, kualitas layanan, responsivitas,

responsibilitas dan akuntabilitas, maka peneliti menyederhanakan ke

dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Page 160: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

140140140

Tabel 4.10

Nilai Skor Rata-Rata dan Nilai Persentase Per-Indikator

Variabel

Indikator Skor

Rata-Rata

Persentase

Penafsiran

K

iner

ja P

PNS

di K

ota

Tang

eran

g Produktivitas

2,74

68,52%

Tidak Baik/Rendah

Kualitas layanan

2,82

70,56%

Baik/Tinggi

Responsivitas

2,9

72,43%

Baik/Tinggi

Responsibilitas

2,70

67,57% Tidak

Baik/Rendah

Akuntabilitas

2,66

66,5% Tidak Baik/Rendah

Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel di atas, jika dilihat dari kriteria rentang kategori dari

kelima indikator mengenai variabel Kinerja PPNS di Kota Tangerang,

diketahui bahwa ada tiga indikator yaitu indikator produktivitas,

responsibilitas dan indikator akuntabilitas yang mendapatkan hasil tidak

baik/rendah, dengan nilai terendah berada pada indikator akuntabilitas. Dan

dua indikator yang mendapatkan hasil yang baik/tinggi yaitu indikator

kualitas layanan dan indikator responsivitas.

Page 161: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini mengkaji tentang “Kinerja Penyidik Pegawai Negeri

Sipil di Kota Tangerang”. Penelitian ini mengunakan pendekatan kuantitatif

deskriftif dan dianalisa dengan mengunakan teori penilaian kinerja Agus

Dwiyanto (2006). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka

dapat dapat disimpulkan bahwa “Kinerja Penyidik Pegawai Negeri Sipil di

Kota Tangerang” kurang berhasil karena baru mencapai 67,18% dari angka

minimal yang dihipotesiskan yaitu 70%”.

Kurang berhasilnya Kinerja Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kota

Tangerang di Kota Tangerang ini didasarkan atas hasil sebagai berikut :

1. Hasil pada indikator produktivitas yang dihasilkan oleh pihak PPNS Kota

Tangerang masih belum optimal. Seperti karakteristik-karakteristik

kepribadian individu yang muncul dalam bentuk sikap mental dan

mengandung makna keinginan dan upaya individu yang selalu berusaha

untuk meningkatkan kualitas kehidupannya.

2. Hasil pada indikator kualitas layanan, secara umum kinerja PPNS

memberikan pelayanan yang baik terhadap masyarakat. Seperti

pandangan negatif yang terbentuk mengenai organisasi publik, muncul

karena ketidakpuasan masyarakat terhadap kualitas layanaan yang

diterima dari organisasi publik dan pegawainya.

141

Page 162: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

142142142

3. Hasil pada indikator responsivitas, secara umum kinerja PPNS

memberikan pelayanan yang baik terhadap masyarakat. Seperti

kemampuan organisasi untuk mengenali dan memenuhi kebutuhan

masyarakat.

4. Hasil pada indikator responsibilitas, secara umum kinerja PPNS terhadap

ketaatan pada aturan dan penegakan terhadap sanksi masih belum

berjalan optimal. Seperti pelaksanaan kegiatan organisasi publik itu

dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar atau

sesuai dengan kebijakan organisasi, baik yang eksplisit maupun implisit.

5. Hasil pada indikator akuntabilitas, secara umum kinerja PPNS terhadap

tugas berdasarkan tupoksi dan bentuk pertanggung-jawaban masih belum

berjalan optimal. Seperti kebijakan dan kegiatan organisasi publik tunduk

pada pejabat politik yang dipilih oleh rakyat.

5.2 Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul Kinerja Penyidik Pegawai

Negeri Sipil Kota Tangerang, peneliti menemukan beberapa permasalahan

baik pada aspek produktivitas, kualitas layanan, responsivitas, responsibilitas

dan akuntabilitas. Oleh karena itu, sebagai masukan dari hasil penelitian ini,

peneliti merekomendasikan beberapa saran antara lain:

1. PPNS harus meningkatkan kompetensi dan motivasi kerja yang tinggi

dengan sering mengikuti pelatihan-pelatihan, seminar-seminar dan

Page 163: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

143143143

workshop tentang PPNS, serta selalu terjun langsung ke lapangan baik

dalam penangan pelanggaran maupun sebagai pendamping.

2. Dalam menjalankan tugas, seharusnya PPNS lebih meningkatkan kualitas

hubungan kerja sama dan koordinasi dengan penyidik POLRI serta

instansi terkait agar terjalin kesinambungan dan keharmonisan antara

kedua instansi tersebut.

3. PPNS mesti selalu bekerja sesuai dengan aturan-aturan, prinsip-prinsip

dan pedoman operasional sesuai dengan arahan SKPD dalam hal

pemberian sanksi terhadap para pelanggar PERDA di Kota Tangerang.

4. Dalam memberikan sanksi hendaknya PPNS tidak diskriminatif dan

pandang bulu, bagi siapa saja yang melanggar PERDA wajib diberikan

sanksi sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku.

5. PPNS semestinya lebih sering melakukan sosialisasi kepada masyarakat,

agar masyarakat mengetahui lebih lengkap mengenai tugas dan fungsi

pokok dari PPNS serta isi dari berbagai PERDA yang diberlakukan di

Kota Tangerang.

Page 164: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

144144144

DAFTAR PUSTAKA

As'ad, Mohammad. 1995. Psikologi Industry. Edisi Keempat. Yogyakarta: Liberty.

A Dale Timpe. 1992. Kinerja. Jakarta: Gramedia

Bambang, Wahyudi. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Sulita.

Bernardin J dan Russel. 1993. Human Resource Management. Mc Graw Hill International; Edition.

Bungin, Burhan. 2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

Dwiyanto, Agus. 2006. Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia. Yogyakarta: UGM Press.

Etzioni,Amitai. 1985. Organisasi-Organisasi Modern. Jakarta: UI Press.

Gibson, James .L. 1997. Manajemen. Alih bahasa Zuhad Ichyandin; Edisi 9.

Jakarta: Erlangga.

Hasibuan, Malayu S.P. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Revisi I). Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Husaini, Usman. 2009. Manajemen, Teori, Praktek dan Riset Pendidikan. Jakarta:

PT. Bumi Aksara.

Kencana, Inu. 2006. Ilmu Administrasi Publik. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Kasim, Azhar. 1993. Pengukuran Efektivitas Dalam Organisasi. Jakarta: Graha Ilmu

Mahfud MD, Moh. 1998. Hukum Kepegawaian Indonesia. Yogyakarta, Liberty.

Mahsun, M. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE.

Mangkunegara. 2005. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT. Refika Aditama.

Mangkuprawira. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Page 165: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

145145145

Mathis, dan Jackson. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Salemba Empat

Minner, B. John. 2001.Organizational Behavior : Performance and Productivity.

Prentice Hall International, Inc.

Ndraha, Taliziduhu. 2003. Kybernology (Ilmu Pemerintahan Baru) Jilid 2. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Prawirosentono, Suyadi. 1999. Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta: BPFE

Rivai, Veithzal, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: dari Teori Ke Praktik, Edisi Pertama. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Rivai, Veithzal & Ahmad Fawzi Mohd Basri. 2005. Performance Appraisal

Sistem Yang Tepat Untuk Menilai Kinerja Karyawan Dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Robbins, Stephen P. 1996. Perilaku Organisasi, Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta:

Prinhalindo.

Ruky, Achmad S. 2001. “Manajemen Penggajian dan Pengupahan Untuk Karyawan Perusahaan” Edisi Pertama. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Sedarmayanti, 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia: Reformasi Birokrasi

dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Cetakan Pertama. Bandung: PT. Refika Aditama

Siagian, Sondang P. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi

Aksara.

Simamora, Henry. 1994. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: STIE YKPN.

Simanjuntak, Payaman J. 2005. Manajemen dan Evaluasi Kerja. Jakarta:

Lembaga Penerbit FEUI.

Siswanto, Sastrohadiwiryo. 2003. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, Edisi 2. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Page 166: KINERJA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) …repository.fisip-untirta.ac.id/654/1/KINERJA PENYIDIK PEGAWAI... · SIPIL (PPNS) KOTA TANGERANG. SKRIPSI. ... sesuai dengan aturan-aturan

146146146

Dokumen

Kamus Besar Bahasa Indonesia

Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Tangerang

BPS Provinsi Banten

Bagian Hukum Sekretariat Kota Tangerang

Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 19 Tahun 2000 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS).

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2003 tentang Pedoman

Operasional PPNS Daerah dalam Penegakan Perda

Sumber Lain

http://indopedia.gunadarma.ac.id/attachments/6411/perda_no._5_thn_2009.pdf

http://probenteng.com/razia%20angkot%20dishub.html

http://regionalinvestment.bkpm.go.id/newsipid/id/demografipendudukjkel.php?ia =36&is=37

http://sp2010.bps.go.id/index.php/site?id=36&wilayah=Banten

http://www.menegpp.go.id/aplikasidata/index.php?option=com_content&view=ca tegory&layout=blog&id=52&Itemid=117

http://www.tangerangkota.go.id

http://tangerangnews.com/baca/2013/04/23/9707/buang-limbah-cair--246- industri-diawasi-bplh-kota-tangerang

http://www.tempo.co/read/news/2012/06/24/214412611/kewalahan-tangerang- buat-aturan-menara-seluler