kimia_medisinal_pendahuluan

21
KIMIA MEDISINAL iswahyudi

Upload: uswatun-hasanah-dini

Post on 23-Dec-2015

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kimia medisinal

TRANSCRIPT

KIMIA MEDISINAL

iswahyudi

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

• Setelah perkuliahan ini selesai dalam satu semester diharapkan Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip-prinsip kerja obat dan meningkatkan pemahaman konsep-konsep penting berkaitan dengan hubungan struktur dan aktifitas dan tempat kerja obat, hubungan antara obat dan reseptor, mekanisme kerja obat dari beberapa kelompok kerja obat

No. Tujuan Instruksional Khusus

1 2

1. Setelah perkuliahan selesai mahasiswa diharapkan mampu memahami ilmu kimia medisinal dan dasar dasar pendukung untuk mempelajari kimia medisinal

2. Setelah perkuliahan selesai mahasiswa diharapkan mampu memahami struktur dan sifat molekul obat dan hubungannya dengan aksi biologis

3. Setelah perkuliahan selesai mahasiswa diharapkan mampu memahami struktur dan sifat reseptor serta interaksiya dengan obat

4. Setelah perkuliahan selesai mahasiswa diharapkan mampu memahami sifat kimia, hubungan struktur dan aktivitas kerja obat dan mekanisme kerja obat antiinfeksi

5. Setelah perkuliahan selesai mahasiswa diharapkan mampu memahami sifat kimia, hubungan struktur dan aktivitas kerja obat dan mekanisme kerja obat stimulant dan depresan

6. Setelah perkuliahan selesai mahasiswa diharapkan mampu memahami sifat kimia, hubungan struktur dan aktivitas kerja obat dan mekanisme kerja obat adrenergik dan kolinergik

7. Setelah perkuliahan selesai mahasiswa diharapkan mampu memahami sifat kimia, hubungan struktur dan aktivitas kerja obat dan mekanisme kerja histamine dan antihistamin

8. Setelah perkuliahan selesai mahasiswa diharapkan mampu memahami sifat kimia, hubungan struktur dan aktivitas kerja obat dan mekanisme kerja obat analgesik dan antipiretik

9. Setelah perkuliahan selesai mahasiswa diharapkan mampu memahami sifat kimia, hubungan struktur dan aktivitas kerja obat dan mekanisme kerja diuretik dan obat kardiovaskular

10 Setelah perkuliahan selesai mahasiswa diharapkan mampu memahami sifat kimia, hubungan struktur dan aktivitas kerja obat dan mekanisme kerja obat hormon dan vitamin

Batasan Kimia Medisinal

• Burger (1970)ilmu pengetahuan yang merupakan cabang dari ilmu kimia dan biologi, dan digunakan untuk memahami dan menjelaskan mekanisme kerja obat

• IUPAC (1974)ilmu pengetahuan yang mempelajari penemuan, pengembangan, identifikasi dan interpretasi cara kerja senyawa biologis aktif (obat) pada tingkat molekul

Kimia medisinalKimia farmasi, farmakokimia, kimia terapi

Kimia medisinal

Kimia Analisis

Kimia Organik

Kimia Fisika

Biokimia Farmakologi

Farmasetika

Biofarmasi

Toksikologi

Kedokteran Klinik

Patologi

Biologi

Mikrobiologi

Fisiologi

Tahapan proses penemuan obat

Sumber bahan obat

1. Obat alamiah terdapat di alamtanaman : atropin, kuininhewan : minyak ikan, hormonmineral : belerang (S), kalium bromida (KBr)

2. Obat semisintetikmerupakan obat hasil sintesis yang bahan dasarnya berasal dari bahan obat yang terdapat di alam, cth : morfin kodein; diosgeninprogesteron

3. Obat sintetik murniobat yang bahan dasarnya tidak berkhasiat, setelah disintesis akan didapatkan senyawa dengan khasiat farmakologis tertentu. Cth : analgesik, antihistamin

• Sejak tahun 2008 lebih dari 5 juta senyawa kimia yang teridentifikasi, dengan ± 100.000 senyawa baru setiap tahunnya

• ± 63.000 senyawa digunakan – ± 4.000 sebagai obat– ± 4.000 sbg bahan tambahan makanan– ±1.500 sbg pestisida

Data dari WHO (1985)

• Terdapat 252 obat pada daftar obat esensial• Sumber-sumber obat tsb :– 48,9 % sintesis kimia– 9,5 % semisintetik– 6,4 % mikroorganisme dibahas– 4,3 % vaksin dalam Kimia– 2 % sera Medisinal– 9,1 % Mineral– 11,1 % Tumbuh-tumbuhan dibahas dalam– 8,7 % Hewan farmakognosi

• Struktur kimia obat dapat menjelaskan sifat-sifat obat

unit struktur

gugus molekul

AKTIVITASBIOLOGIS

OBAT

SAR

• Terkait hubungan struktur kimia obat dengan aktivitasnya, maka ada beberapa kemungkinan :1. gugus fungsi sama – aktivitas obat sama2. gugus fungsi beda – aktivitas obat sama3. gugus fungsi sama – aktivitas obat beda4. gugus fungsi beda – aktivitas obat beda

Senyawa dgn gugus fungsional sama dan aktivitas biologis sama

• Turunan fenol, mengandung gugus fungsi hidroksil fenol dan berkhasiat sebagai antibakteri

Contoh lain :

• Turunan sulfonamid, mengandung gugus sulfonamida, berkhasiat sbg antibakteri

Senyawa obat dgn struktur kimia berbeda namun aktivitas obat sama :

• Obat anestesi sistemik

Contoh lain :

• obat diuretik

Senyawa obat dengan struktur kimia sama namun aktivitas biologis beda :

• Obat turunan sulfonamida al : sbg antibakteri (sulfanilamid); diuretik (HCT); antilepra (dapson); antimalaria (sulfadoksin); urikosurik (probenesid) dan antidibetes (karbutamid)

• Senyawa dgn gugus fungsional sama dan aktivitas biologis sama bekerja pada reseptor yang sama

• Senyawa obat dgn struktur kimia berbeda namun memberikan respon biologis yang sama aktivitas biologis tdk tergantung struktur kimia yang spesifik, namun tgt pada sifat kimia fisik seperti kelarutan dan aktivitas termodinamik (pada obat anestesi) atau mempengaruhi proses biokimia yang berbeda dgn efek biologis yang sama (pada obat diuretik)

• Senyawa obat dengan struktur kimia sama namun aktivitas biologis beda oleh karena struktur kimia obat tsb dengan sedikit modifikasi dpt berinteraksi dgn reseptor yang berbeda

Sifat Fisika-kimia Dasar pemahaman penting tentang aktivitas biologis obat :• sifat fisika kimia obat menjamin

ketersediaan obat untuk dapat berada dalam konsentrasi yang cukup besar pada daerah reseptor

• struktur kimia yang spesifik menjamin interaksi obat dengan reseptor

• Contoh sifat fisika kimia yang penting dan berhubungan dengan aktivitas biologis al :– ?– ?– ?– SAR QSAR– penting dalam kimia medisinal dalam usaha untuk

mencari dan mengembangkan obat baru

PUSTAKA

1. Beale, M; Block JH (eds). 2011. Wilson and Gisvold’s textbook of organic medicinal and pharmaceutical chemistry 12th ed. Lippincott Williams & Wilkins

2. Siswandono; Soekardjo. B, 2008, Kimia Medisinal, Airlangga University Press, Surabaya

3. Nogrady. T, And Weaver. DF, 2005, Medicinal Chemistry, A Molecular and Biochemical Approach, 3rd Edition, Oxford University Press