kimia analit

Download kimia analit

If you can't read please download the document

Upload: ayla3492

Post on 24-Jun-2015

697 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Kemungkinan adanya Anion dapat diperkirakan dengan mengetahui kepastian kation apa saja yang terdapat dalam larutan sampel pada percobaan terdahulu yaitu Percobaan Analisis Kation. Pengujian antara reaksi asam sulfat encer dan pekat merupakan salah satu cara untuk mengetahui anion apa saja yang terdapat dalam larutan sampel. Hal tersebut dikarenakan asam sulfat yang merupakan asam kuat mampu mendesak anion lemah keluar dariObject 1

senyawanya. Sebagai contoh, larutan yang mengandung garam karbonat akan keluar dan terurai menjadi air dan gas karbondioksida dengan bantuan asam sulfat yang mendesak asam karbonat. Dengan memperhatikan daftar kelarutan berbagai garam dalam air dan pelarut yang lain, jenis anion yang terdapat dalam larutan bisa diperkirakan. Misalnya garam sulfida tidak larut dalam asam, garam karbonat tidak larut dalam sulfida. Untuk mendeteksi anion tidak diperlukan metode sistematik seperti pada kation. Anion dapat dipisahkan dalam golongan-golongan utama, bergantung pada kelarutan garam peraknya, garam kalsium atau bariumnya, dan garam zinknya. Namun, ini hanya dianggap berguna untuk memberi indikasi dari keterbatasan pada metode ini. (Vogel, 1985) Proses-proses yang dipakai dapat dibagi kedalam (A) proses yang melibatkan identifikasi produk-produk yang mudah menguap, dan (B) proses yang bergantung pada reaksi-reaksi dalam larutan. (Vogel, 1985) Secara kasar, reagensia atau pereaksi yang dapat dipakai adalah:

a. Zat kimia kualitas teknis. b. Reagensia C.P, seringkali jauh lebih murni daripada reagensia U.S.P. c. Reagensia U.S.P yaitu memenuhi persyaratan kemurnian yang ditetapkan oleh United States Pharmacopoeia. d. Zat kimia bermuu ragensia (reagent-grade) memenuhi spesifikasi yang ditetapkan oleh Komite Reagensia Analitis dari Masyarakat Kimia Amerika Serikat. (Underwood, 1986) Pengujian anion dalam larutan hendaknya dilakukan menurut urutan: 1. Uji sulfat 2. Uji untuk zat pereduksi 3. Uji untuk zat pengoksid 4. Uji dengan larutan perak nitrat 5. Uji dengan larutan Kalsium klorida 6. Uji dengan larutan besi (III) klorida. (Vogel, 1985)

Untuk keperluan sampel didihkan dengan larutan Na2CO3 jenuh, praktis semua ion logam mengendap sebagai karbonat, dan filtrat atau ekstrak soda (ES) dipakai untuk pengujian anion. 1. Kelompok Nitrat 2. Kelompok Sulfat 3. Kelompok Halogenida 4. Kelompok lain. (Rahmad, 2004) klo mo liat buku nya langsung, lo bisa liat di: Day, R.A dan Underwood A.L, 1986, Analisis Kimia Kuantitatif, Erlangga, Jakarta. Yunus, Rahmat, 2004, Diktat Kimia Analitik I, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru. Vogel, 1985, Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimakro Bagian I, PT. Kalman Media Pusaka, Jakarta.

Untuk anion dikelompokkan kedalam beberapa kelas diantaranya : Anion sederhana seperti : O2-, F-, CN- , I, Cl, Br, Anion okso diskret seperti : NO3-, SO42-, CO3, NO2, Anion polimer okso seperti silikat, borat, atau fosfat terkondensasi Anion kompleks halida seperti TaF6 dan kompleks anion yang berbasis bangat seperti oksalat . Reaksi dalam anion ini akan lebih dipelajari secara sistematis untuk memudahkan reaksi dari asamasam organik tertentu dikelompokkan bersama-sama. Hal ini meliputi asetat, formiat, oksalat, sitrat, salisilat dan benzoat. Analisis kualitatif menggunakan dua macam uji, yaitu reaksi kering dan reaksi basah. Reaksi kering dapat digunakan pada zat padat dan reaksi basah untuk zat dalam larutan. Kebanyakan reaksi kering yang diuraikan digunakan untuk analisis semimikro dengan hanya modifikasi kecil. Untuk uji reaksi kering metode yang sering dilakukan adalah 1. Reaksi nyala dengan kawat nikrom : Sedikit zat dilarutkan kedalam HCL P. Diatas kaca arloji kemudian dicelupkan kedalamnya, kawat nikrom yang bermata kecil yang telah bersih kemudian dibakar diatas nyala oksidasi . 2. Reaksi nyala beilstein : Kawat tembaga yang telah bersih dipijarkan diatas nyala oksida sampai nyala hijau hilang. Apabila ada halogen maka nyala yang terjadi berwarna hijau.

3. Reaksi nyala untuk borat : Dengan cawan porselin sedikit zat padat ditambahkan asam sulfat pekat dan beberapa tetes methanol, kemudian dinyalakan ditempat gelap. Apabila ada borat akan timbul warna hijau. Metode untuk mendeteksi anion memang tidak sesistematik seperti yang digunakan untuk kation. Namun skema klasifikasi pada anion bukanlah skema yang kaku karena beberapa anion termaksud dalam lebih dari satu golongan. Anion-anion dapat dikelompokkan sebagai berikut: a. Anion sederhana seperti O2,F- atau CN-. b. Anion oksodiskret seperti NO3- atau SO42-. c. Anion polimer okso seperti silikat, borad, atau fospat terkondensasi. d. Anion kompleks halide, seperti TaF6 dan kompleks anion yang mengandung anion berbasa banyak seperti oksalad Reaksi-reaksi dalam anion ini akan dipelajari secara sistematis untuk memudahkan reaksi dari asamasam organik tertentu dikelompokkan bersama-sama, ini meliputi asetat, format, oksalad, sitrat, salisilad, benzoad, dan saksinat. Reaksi Anion Anion golongan A Cl1. Cl- + AgNO3 AgCl putih + NO3AgCl + 2NH3 Ag(NH3)2 + Cl2. Cl- + Pb(CH3COO)2 PbCl2 putih + 2 CH3COO3. Cl- + CuSO4 I1. I- + AgNO3 AgI putih + NO32. I- + Ba(NO3)2 3. 2I- + Pb(CH3COO)2 PbI2 + 2 CH3COOSCN1. SCN- + AgNO3 AgSCN putih + NO3

2. SCN- + Pb(CH3 COO)2 Pb(SCN)2 putih + 2CH3COO3. SCN- + Pb(CH3 COO)2 Pb(SCN)2 putih + 2CH3COOGolongan B S21. S2- + AgNO3 Ag2S hitam + 2NO3 Ag2S + HNO3 2. S2- + FeCl3 FeS hitam + HNO3 3. S2- + Pb(CH3COO)2 PbSO4 hitam + 2CH3COOGolongan C CH3 COO1. CH3COO- + H2SO4 CH3 COOH + SO4 2. CH3COO- + Ba(NO3)2 3. CH3COO- + 3FeCl3 + 2H2O (CH3COO)6 + 2HCL + 4H2O 3Fe(OH)2 CH3COO- merah + 3CH3COOH +HCL Golongan D SO321. SO32- + AgNO3 Ag2SO3 putih + 2 NO3 Ag2SO3 + 2HNO3 2AgNO3 + H2SO4 2. SO32- + Ba(NO3 )2 BaSO3 putih + 2NO3 BaSO3 + 2HNO3 Ba(NO3)2 + H2SO3 3. SO32- + Pb(CH3COO)2 PbSO3 putih + 2CH3 COOPbSO3 + 2HNO3 Pb(NO3) 2 + H2SO3 CO321. CO32- + AgNO3 Ag2CO3 putih + 2NO3Ag2CO3 + 2NO3- 2AgNO3 + H2CO3 2. CO32- + Mg(SO4)2 MgCO3 putih + 2SO42-

Golongan E S2O3 1. S2O32- + FeCl3 Fe(S2O3 )3 Cl + 2Cl2. Pb(CH3COO)2 PbS2O3 putih + 2CH3COOGolongan F PO431. PO43- + Ba(NO3 )2 Ba3(PO4 )2 putih + 2NO32. PO43- + FeCl3 FePO4 putih kuning + 3 ClGolongan G 1. Anion NO32- coklat tipis + FeSO4 + H2SO4 P. 2. NO32- + 4H2SO4 + 6FeSO4 6Fe + 2NO + 4SO4 + 4H2O B. Tujuan 1. Analisa kualitatif ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis serta mendeteksi keberadaan unsur kimia dalam suatu sample atau cuplikan yang tidak diketahui. 2. Mempelajari karakteristik kation dan anion dalam larutan tertentu. 3. Mengidentifikasi dan mendeteksi jenis anion dan kation pada sample tertentu. C. Alat dan Bahan 1. Beaker glass 2. Erlemenyer 3. Labu ukur 4. Pipet ukur 5. Tabung reaksi 6. Tabung sentrifuge 7. gelas ukur LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK ANALISIS SECARA KUALITATIF Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah : Praktikum Kimia Analitik Dosen Pengampu : Dra. Ana Hidayati M., M.Si.

Disusun Oleh : Siti Rizqiyati (083711036) Siti Nurul Inayatul H. (083711038) Suwito (083711039) Taslim Wahyudin (083711040) FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2009 IDENTIFIKASI ANION I. Tujuan - Praktikan dapat mengidentifikasikan anion yang ada dalam suatu larutan. II. Dasar Teori Analisa anion adalah analisa yang bertujuan untuk menganalisa adanya ion dalam sampel. Sedangkan analisa kualitatif dilakukan untuk mengetahui jenis unsur atau ion yang terdapat dalam suatu sampel. Jadi, analisa anion secara kualitatif merupakan analisa yang dilakukan untuk mengetahui adanya anion serta jenis anion apa saja yang terdapat dalam suatu sampel. Anion merupakan ion bermuatan negtif. Dalam analisa anion dikenal adanya analisa pendahuluan yang meliputi analisa kering dan analisa basah. Analisa kering meliputi pemeriksaan organoleptis (warna, bau, rasa) dan pemanasan. Analisa basah adalah analisa dengan melarutkan zat-zat dalam larutan. Analisa basah meliputi pemeriksaan kelarutan dalam air, reaksi pengendapan, filtrasi atau penyaringan, dan pencucian endapan. Dalam analisa anion juga ada uji anion saling mengganggu, misal Co3 2- dan SO32-, NO3- dan NO2-, dll. Beberapa analisa basah antara lain : a. Pemeriksaan kelarutan dalam air Bila zatnya sukar larut dalam aquadest, maka zat itu dapat dipastikan : -Bukan garam dari Na, K, atau NH4+ -Bukan garam nitrat kecuali Sb(NO3)3, Bi(NO3)3 -Bukan logam atau oksida logam kecuali oksida dari Na, K, Ba, Ca, Sr. -Bila zatnya mudah larut dalam air, maka harus diperhatikan : 1)Warna larutan -Biru : Cu2+. -Hijau : Ni2+, Fe2+, Cr3+, manganat. -Kuning : CrO42-, Fe(CN)64-, Fe3+. -Merahjingga : Cr2O72-.

-Ungu : MnO4-. -Merah jambu : Co, Mn2+. 2)Sifat asam -Larutan netral Tidak ada asam atau basa bebas, garam asam dan garam yang terhidrolisa yang memberikan asam atau basa. -Larutan yang bereaksi basa Mungkin disebabkan oleh hidroksida dari logam alkali dan alkali tanah, karbonat, sulfida, hipoklorit, dan peroksida dari logam alkali tersebut. -Larutan yang bereaksi asam Mungkin disebabkan oleh asam bebas, garam asam, garam yang menghasilkan reaksi asam karena hidrolisis atau oleh suatu larutan garam dalam asam. b. Reaksi Pengendapan Banyak sekali reaksi yang digunakan dalam analisis anorganik kualitatif yang melibatkan pembentukan endapan. Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai suatu fase padat keluardari larutan. Kelarutan suatu endapan menurut definisi adalah sama dengan konsentrasi molar dari larutan jenuhnya (sebab endapan terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat bersngkutan). Pada pengendapan, apabila ada kelebihan dari zat pereaksi yang digunakan untuk membentuk endapan, kelebihan itu harus dipisahkan dari endapan. Pemakaian zat pereaksi yang terlalu benyak, mungkin tidak akan terjadi endapan karena terbentuknya ion kompleks, sehingga pemakaina zat pereaksi secara berlebihan tidak berguna dan merupakan pemborosan, juga dapat menyulitkan proses analisa. Cara yang baik dalam praktikum biasanya adalah dengan menambahkan kurang lebih setengah dari yang diperlukan, kemudian ditapis dan air tapisan ditambah pereaksi lagi, jika tidak terjadi endapan berarti zat pereaksi telah cukup. c. Filtrasi atau Penyaringan Filtrasi digunakan untuk memisahkan endapan dari kelebihan zat pereaksi. Sebelum ditapis, endapan harus dipanasi, kecuali untuk endapan yang larut bila dipanasi. Untuk itu, endapan dapat dicuci dengan cara dekantasi, artinya endapan dibiarkan supaya mengendap sempurna, baru filtratnya dituang kemudian diganti air suling, diaduk lalu dibiarkan, bru didekantasi lagi. Jika ada kecenderungan endapn larut dala air saringannya, karena terbentuk koloid, sebaiknya ke dalam larutan ditambahkan NH4Cl dan NH4NO3 untuk mencegah terbentuknya koloidal. d. Pencucian Endapan Larutan pencuci endapan berguna untuk membersihkan endapan dengan cara melarutkan kotoran yang terdapat dalam endapan. Syarat-syarat larutan pencuci : a.Tidak melarutkan endapan b.Tidak bereaksi dengan endapan c.Tidak menyebabkan endapan baru d.Mudah menguap pada temperatur dimana endapan dikeringkan e.Mudah melarutkan kotoran Macam-macam larutan pencuci : a.Aquadest Digunakan untuk endapan yang kelarutannya sedikit dalam air, bila kelarutannya besar harus ditambah ion sejenis. Misal : CaC2O4, pencuci (NH4)2C2O4

b.Zat cair yang dapat mengurangi kelarutan endapan (bertendensi menjadi koloid) dipakai larutan elektrolit sembarang, asalkan tidak bereaksi dengan endapan dan mudah menguap, misalnya Fe(OH)3 sebagai pencuci NH4NO3. c.Zat cair yang dapat mereduksi endapan yang telah teroksidasi, misal NH4NO3 Rumus : Xn = Xo + ( u )n (u+v) Keterangan : Xn= konsentrasi kotoran setelah pencucian Xo= konsentrasi kotoran sebelum pencucian u= volume pencuci yang melekat pada endapan v= volume pencuci yang dipakai tiap pencucian n= banyaknya pencucian

III. Alat dan Bahan a. Alat a. Tabung reaksi dalam berbagai ukuran + rak b. Beaker glass c. Pemanas d. Penjepit e. Batang Pengaduk gelas f. Cawan porselin g. Pipet tetes b. Bahan 1. Larutan Na2CO3 40. Larutan KCNS 2. Larutan AgNO3 41. Larutan Borax 3. Larutan HCl 42. Larutan Metanol 4. Larutan MgSO4 43. Larutan Na-fosfat 5. Larutan BaCl2 44. Larutan Ammonium Molibdat 6. Larutan CH3COOH 45. Larutan Mg-mixture 7. Larutan Barium Hidroksida LP 46. Larutan K2CrO4 8. Larutan CaCl2 47. Larutan Na-asetat 9. Larutan Na2SO3 48. Larutan KOH pekat 10. Kertas saring 49. Aquades 11. Larutan KMnO4 50. Larutan H2O2 12. Larutan Barium Hidroksida LP 51. Larutan CuSO4 . 13. Larutan H2SO4 52. Larutan Na2C2O3 14. Larutan K2Cr2O7 53. Larutan Amonium asetat 15. Larutan Pb(NO3)2 54. Larutan MgCl2 16. Larutan Na2S2O3 17. Larutan FeCl3 18. Larutan I2 19. Larutan Na2SO4 20. Aqua regia/air raja 21. Larutan Na2S 22. Larutan HNO3 23. Larutan Cd-asetat 24. Larutan NaNO3

25. Larutan FeSO4 26. Larutan KI 27. Larutan HNO2 28. Larutan NaNO2 29. Serbuk Zn 30. Larutan NaOH 30. Larutan MnCl2 31. Kertas Lakmus 32. Larutan NaCl 33. Larutan NH4OH ( Amonia ) 34. Larutan KBr 35. Larutan CCl4 36. Larutan Flourescein 37. Larutan Amylum 38. Larutan HgCl2 39. Larutan KCNS IV. Cara Kerja 1. Karbonat a. Na2CO3 tb. reaksi Tambahkan + HCl hasil Tambahkan AgNO3 berlebih hasil Panaskan hasil HNO3 atau hasil b. Na2CO3 tb. reaksi Tambahkan AgNO3 hasil Didekatkan Batang pengaduk diatas mulut tabung yang telah dibasahi dengan barium hidroksida LP atau kalsium hidroksida LP hasil c. Na2CO3 tb. reaksi Tambahkan MgSO4 hasil d. Na2CO3 tb. reaksi

Tambahkan BaCl2 hasil 2. Bikarbonat a. Na2C2O3 tb. reaksi Tambahkan AgNO3 hasil b. Na2C2O3 tb. reaksi Tambahkan HCl hasil Didekatkan Batang pengaduk di atas mulut tabung yang telah dibasahi dengan barium hidroksida LP atau kalsium hidroksida LP hasil

c. Na2C2O3 tb. reaksi Tambahkan MgSO4 hasil Panaskan hasil d. Na2C2O3 tb. reaksi Tambahkan BaCl2 hasil 3. Sulfit a. Na2SO3 tb. reaksi Tambahkan AgNO3 hasil b. Na2SO3 tb. reaksi Tambahkan HCl hasil kertas saring yang dibasahi dengan larutan K2Cr2O7 + H2SO4 didekatkan di mulut tabung hasil

c. AlCl3 tb. reaksi Tambahkan KMnO4 Tambahkan H2SO4 encer hasil d. AlCl3 tb. reaksi Tambahkan K2Cr2O7 Tambahkan H2SO4 encer hasil e. Na2SO3 tb. reaksi Tambahkan I2 Tambahkan H2SO4 encer hasil

f. Na2SO3 tb. reaksi Tambahkan Pb(NO3)2 hasil g. Na2SO3 tb. reaksi Tambahkan BaCl2 hasil 4. Thiosulfat a. Na2S2O3 tb. reaksi Tambahkan AgNO3 hasil b. Na2S2O3 tb. reaksi Tambahkan HCl hasil kertas saring yang dibasahi dengan larutan K2Cr2O7 + H2SO4 didekatkan dimulut tabung dibaui hasil c.

Na2S2O3 tb. reaksi Tambahkan FeCl3 hasil Didiamkan atau dikocok hasil d. Na2S2O3 tb. reaksi Tambahkan I2 hasil e. Na2S2O3 tb. reaksi Tambahkan Pb(NO3)2 hasil Tambahkan Pb(NO3)2 berlebih hasil Panaskan hasil 5. Sulfat a. Na2SO4 tb. reaksi Tambahkan AgNO3 hasil b. Na2SO4 tb. reaksi Tambahkan BaCl2 hasil Tambahkan aqua regia/air raja hasil Tambahkan ammonium asetat pekat hasil 6. Sulfida a. Na2S tb. reaksi Tambahkan AgNO3 hasil Tambahkan HNO3 encer dingin

hasil Tambahkan HNO3 panas hasil b. Na2S tb. reaksi Tambahkan HCl encer Dipanaskan hasil dibaui kertas saring yang dibasahi dengan larutan Pb(NO3)2 didekatkan dimulut tabung hasil c. Na2S tb. reaksi Tambahkan Pb(NO3)2 hasil d. Na2S tb. reaksi Tambahkan MnCl2 hasil e. Na2S tb. reaksi Tambahkan Cd-asetat hasil 7. Nitrit a. NaNO2 tb. reaksi Tambahkan AgNO3 hasil b. NaNO2 tb. reaksi Tambahkan FeSO4 Tambahkan H2SO4 encer hasil c. NaNO2 tb. reaksi Tambahkan KMnO4

Tambahkan H2SO4 encer hasil d. NaNO2 tb. reaksi Tambahkan AgNO3 Tambahkan asam nitrat encer dingin hasil kertas saring yang dibasahi dengan larutan amylum didekatkan di mulut tabung hasil 8. Nitrat a. NaNO3 tb. reaksi Tambahkan AgNO3 hasil b. NaNO3 tb. reaksi Tambahkan FeSO4 jenuh Tambahkan H2SO4 pekat hasil

c. NaNO3 tb. reaksi Tambahkan Zn Tambahkan NaOH dipanaskan hasil meletakkan kertas lakmus merah di atas tabung reaksi batang pengaduk yang dibasahi HCl pekat didekatkan di atas mulut tabung hasil 9. Klorida a. NACl tb. reaksi Tambahkan AgNO3 hasil Tambahkan NH4OH encer hasil Tambahkan HNO3

hasil b. NACl tb. reaksi Tambahkan H2SO4 dipanaskan hasil meletakkan kertas lakmus biru di atas tabung reaksi Batang pengaduk yang dibasahi amonia didekatkan di atas mulut tabung hasil c. NACl tb. reaksi Tambahkan Pb(NO3)2 hasil Dipanaskan hasil Dididihkan hasil 10. Bromida a. KBr tb. reaksi Tambahkan AgNO3 hasil b. KBr tb. reaksi Tambahkan HNO3 hasil Tambahkan kloroform Kertas saring yang dibasahi fluorescein didekatkan di atas mulut tabung hasil 11. Iodida a. KI tb. reaksi Tambahkan AgNO3 hasil b. KI tb. reaksi Tambahkan H2SO4 pekat hasil Tambahkan kloroform

Kertas saring yang dibasahi amylum didekatkan di atas mulut tabung hasil c. KI tb. reaksi Tambahkan Pb(NO3)2 hasil Diencerkan hasil Didinginkan hasil d. KI tb. reaksi Tambahkan merkuri klorida hasil Tambahkan KI berlebih hasil 12. Rodanida/Thiosianat (CNS-) a. KCNS tb. reaksi Tambahkan AgNO3 hasil

b. KCNS tb. reaksi Tambahkan FeCl3 hasil c. KCNS tb. reaksi Tambahkan CuSO4 hasil Tambahkan CuSO4 berlebih hasil 13. Borat a. Borax tb. reaksi Tambahkan AgNO3

hasil b. Borax cawan porselin Dikeringkan Tambahkan H2SO4 pekat + Metanol Dibakar hasil c. Borax tb. reaksi Tambahkan BaCl2 hasil Tambahkan BaCl2 berlebih hasil 14. Fosfat a. Na-fosfat tb. reaksi Tambahkan AgNO3 hasil b. Na-fosfat tb. reaksi Tambahkan Ammonium Molibdat Tambahkan HNO3 hasil c. Na-fosfat tb. reaksi Tambahkan Magnesium mixture hasil 15. Kromat a. K2CrO4 tb. reaksi Tambahkan AgNO3 hasil b. K2CrO4 tb. reaksi Tambahkan Pb(NO3)2 hasil c.

K2CrO4 tb. reaksi Tambahkan BaCl2 hasil d. K2CrO4 tb. reaksi Tambahkan H2SO4 encer Tambahkan H2O2 hasil e. K2CrO4 tb. reaksi Tambahkan HCl encer hasil f. K2CrO4 tb. reaksi Tambahkan NaOH encer hasil 16. Dikromat a. K2Cr2O7 tb. reaksi Tambahkan AgNO3 hasil

b. K2Cr2O7 tb. reaksi Tambahkan Pb(NO3)2 hasil c. K2Cr2O7 tb. reaksi Tambahkan BaCl2 hasil d. K2Cr2O7 tb. reaksi Tambahkan H2SO4 encer Tambahkan H2O2 hasil e. K2Cr2O7

tb. reaksi Tambahkan HCl encer hasil f. K2Cr2O7 tb. reaksi Tambahkan NaOH encer hasil 17. Asetat a. Na-asetat tb. reaksi Tambahkan Alkohol Tambahkan H2SO4 pekat hasil b. Na-asetat tb. reaksi Tambahkan FeCl3 hasil 18. Permanganat a. KMnO4 tb. reaksi Tambahkan AgNO3 hasil

b. KMnO4 tb. reaksi Tambahkan KOH pekat hasil Tambahkan H2O dan diasamkan dengan H2SO4 encer hasil c. KMnO4 tb. reaksi Tambahkan H2SO4 encer Tambahkan H2O2 hasil d. KMnO4 tb. reaksi Tambahkan H2SO4 encer

Tambahkan natrium nitrit hasil e. KMnO4 tb. reaksi Tambahkan H2SO4 encer Tambahkan FeSO4 hasil f. KMnO4 tb. reaksi Tambahkan H2SO4 encer Tambahkan CH3COOH Dipanaskan hasil V. Data Pengamatan 1. Karbonat a. Na2CO3 + AgNO3 Endapan putih Endapan putih + AgNO3 berlebih Endapan kuning ( sebelum pemanasan) Setelah dipanaskan Endapan coklat hitam ( Endapan larut dalam asam nitrat dan ammonia ) b. Na2CO3 + HCl Gas CO2 Bukti : batang pengaduk yang telah dibasahi calsium hidroksida LP didekatkan dimulut tabung Endapan putih c. Na2CO3 + MgSO4 Endapan putih d. Na2CO3 + BaCl2 Endapan putih 2. Bicarbonat a. Na2C2O3 + AgNO3 Endapan putih b. Na2C2O3 + HCl Gas CO2 Bukti : batang pengaduk yang telah dibasahi Barium hidroksida LP didekatkan dimulut tabung Endapan putih c. Na2C2O3 + MgSO4 Tidak ada endapan ( sebelum dipanaskan ) Setelah dipanaskan Endapan putih d. Na2C2O3 + BaCl2 Endapan putih 3. Sulfit a. Na2SO3 + AgNO3 Endapan putih

b. Na2CO3 + HCl Gas CO2 Bukti : kertas saring yang dibasahi dengan larutan K2Cr2O7 + H2SO4 didekatkan dimulut tabung dari orange hijau c. KMnO4 + H2SO4 + Na2SO3 warna ungu dilunturkan d. K2Cr2O7 + H2SO4 + Na2SO3 warna hijau e. I2 + H2SO4 + Na2SO3 coklat dilunturkan f. Na2SO3 + Pb(NO3)2 Endapan putih g. Na2SO3 + BaCl2 Endapan putih 4. Thiosulfat a. Na2S2O3 + AgNO3 Endapan putih kuning coklat hitam b. Na2S2O3 + HCl Gas CO2 Bukti : - kertas saring yang dibasahi dengan larutan K2Cr2O7 + H2SO4 dari orange hijau - Bau belerang c. Na2S2O3 + FeCl3 Larutan ungu dilunturkan d. I2 + Na2S2O3 warna coklat yang dilunturkan e. Na2S2O3 + Pb(NO3)2 tidak terjadi endapan + Pb(NO3)2 berlebih Endapan putih. Jika dipanaskan endapan hitam 5. Sulfat a. Na2SO4 + AgNO3 tidak terjadi endapan b. Na2SO4 + BaCl2 Endapan putih aqua regia/air raja( HClp:HNO3p=1:3 ) endapan putih tidak larut + ammonium asetat pekat. Endapan tidak larut 6. Sulfida a. Na2S + AgNO3 Endapan putih. Endapan tidak larut dalam asam nitrat encer dingin tetapi larut dalam asam nitrat panas. b. Na2S + HCl timbul Gas Bukti : - kertas saring yang dibasahi dengan larutan Pb(NO3)2 didekatkan dimulut tabung kemudian dipanaskan akan terjadi warna hitam. - Bau spesifik c. Na2S + Pb(NO3)2 Endapan Hitam d. Na2S + MnCl2 Endapan merah jambu e. Na2S + Cd-asetat Endapan kuning

7. Nitrit a. NaNO3 + AgNO3 Endapan putih b. FeSO4 + H2SO4 + NaNO3 terjadi cincin coklat c. KMnO4 + H2SO4 + NaNO3 warna ungu yang dilunturkan d. KI + HNO3 + NaNO3 Timbul gas I2 Bukti : - kertas saring yang dibasahi dengan larutan Amylum biru 8. Nitrat a. NaNO2 + AgNO3 Tidak terjadi Endapan putih b. NaNO2 + FeSO4 jenuh + H2SO4 Cincin coklat c. NaNO2 + serbuk Zn + NaOH ( dipanasakan ) Gas amonia Bukti : - Kertas lakmus merah biru - Terjadi kabut putih pada batang pengaduk yang dibasahi HCl pekat 9. Klorida a. NACl + AgNO3 Endapan putih + NH4OH encer Endapan larut ( tetapi tidak larut dalan HNO3 encer ) b. NACl + H2SO4 ( dipanaskan ) Gas Bukti : - Kertas lakmus biru merah - Terjadi kabut putih pada batang pengaduk yang dibasahi amonia c. NACl + Pb(NO3)2 Endapan putih ( dipanaskan) Endapan akan larut kemudian dididihkan endapan berbentuk jarum 10. Bromida a. KBr + AgNO3 Endapan kuning muda b. KBr + HNO3 Uap warna coklat merah Bukti : - Dalam larutan + Kloroform Lapisan kloroform berwarna coklat merah - Kertas saring dibasahi dengan fluorescein Merah jingga 11. Yodida a. KI + AgNO3 Endapan kuning b. KI + H2SO4 pekat Uap ungu Bukti : - Dalam larutan + Kloroform Lapisan kloroform berwarna ungu - kertas saring yang dibasahi dengan larutan Amylum biru c. KI + Pb(NO3)2 Endapan kuning kemudian diencerkan dengan aquades Endapan akan larut ( didinginkan ) Terjadi endapan lagi berbentuk kuning keemasan. d. KI + Merkuri Klorida Endapan merah jingga + KI berlebih endapan akan larut 12. Rodanida/Thiosanat ( CNS )

a. KCNS + AgNO3 Endapan putih b. KCNS + FeCl3 Larutan berwarna merah darah c. KCNS + CuSO4 Larutan berwarna hijau + CuSO4 berlebih Endapan putih yang lama-lama jadi hitam 13. Borat a. Borax + AgNO3 Endapan putih b. Reaksi nyala Borax dikeringkan dalam cawan porselin + H2SO4 pekat + Metanol kemudian dibakar Nyala api akan berwarna hijau c. Borax + BaCl2 Endapan putih. Endapan tidak larut dalam ammonium asetat 14. fosfat a. Na-fosfat + AgNO3 Endapan kuning b. Na-fosfat + ammonium molibdat + HNO3 Endapan kuning c. Na-fosfat + Mg-mixture Endapan putih 15. Kromat a. K2CrO4 + AgNO3 Endapan merah coklat b. K2CrO4 + Pb(NO3)2 Endapan kuning c. K2CrO4 + BaCl2 Endapan kuning d. K2CrO4 + H2SO4 encer + H2O2 Larutan biru kemudian timbul gas dan larutan hijau e. K2CrO4 + HCl encer Larutan warna orange f. K2CrO4 + NaOH encer Larutan tetap kuning 16. Dikromat a. K2Cr2O7 + AgNO3 Endapan merah coklat b. K2Cr2O7 + Pb(NO3)2 Endapan kuning c. K2Cr2O7 + BaCl2 Endapan kuning d. K2Cr2O7 + H2SO4 encer + H2O2 Larutan biru tua kemudian timbul gas dan larutan hijau e. K2Cr2O7 + HCl encer Larutan tetap orange f. K2Cr2O7 + NaOH encer Larutan kuning 17. Asetat a. Na-asetat + Metanol + H2SO4 pekat ( dipanaskan ) Bau harumdari etil asetat b. Na-asetat + FeCl3 Larutan coklat merah

18. Permanganat a. KMnO4 + AgNO3 Tidak terjadi reaksi b. KMnO4 + KOH pekat ( dipanaskan ) Larutan hijau + H2O dN diasamkan dengan H2SO4 encer Larutan warna ungu c. KMnO4 + H2SO4 encer + H2O2 Larutan warna ungu dari KMnO4 d. KMnO4 + H2SO4 encer + NaNO3 Larutan warna ungu dari KMnO4 e. KMnO4 + H2SO4 encer + FeSO4 Larutan warna ungu dari KMnO4 f. KMnO4 + H2SO4 encer + CH3COOH Larutan warna ungu dari KMnO4 VI. Pembahasan 1. Karbonat Terjadinya endapan putih pada saat pengujian sampel Na2CO3 dengan beberapa larutan yang diujikan menunjukan sampel mengandung CO32-. CO32- + 2H+ CO2 + H2O CO2 + Ba+ + 2OH- BaCO3 + H2O a. Na2CO3 + AgNO3 Endapan putih Endapan putih + AgNO3 Endapan kuning ( sebelum pemanasan) Setelah dipanaskan Endapan coklat hitam ( Endapan larut dalam asam nitrat dan ammonia ) Hal ini menunjukan sampel mengandung CO32-. b. Na2CO3 + HCl Gas CO2 dilepaskan CO32- + 2H+ CO2 + H2O Gas ini dapat diidentifikasi dari sifatnya yang mengeruhkan air kapur ( air burit ) : CO2 + Ca+ + 2OH- BaCO3 + H2O CO2 + Ba+ + 2OH- BaCO3 + H2O c. Na2CO3 + MgSO4 Endapan putih Hal ini menunjukan sampel mengandung CO32-. d. Na2CO3 + BaCl2 Endapan putih Barium carbonat : CO2 + Ba+ BaCO3

Hanya karbonat-karbonat normal yang bereaksi, hidrogen karbonat tidak bereaksi. Endapan dapat larut dalam asam mineral dan asam karbonat : BaCO3 + 2H+ Ba+ + CO2 + H2O BaCO3 + CO2 + H2O Ba+ + 2HCO2. Bicarbonat a. Na2C2O3 + AgNO3 Endapan putih b. Na2C2O3 + HCl Gas CO2 Bukti : batang pengaduk yang telah dibasahi Barium hidroksida LP didekatkan dimulut tabung Endapan putih c. Na2C2O3 + MgSO4 Tidak ada endapan ( sebelum dipanaskan ) Setelah dipanaskan Endapan putih d. Na2C2O3 + BaCl2 Endapan putih 3. Sulfit a. Na2SO3 + AgNO3 Endapan kristalin putih perak sulfit : [AgSO3]- + Ag+ Ag2SO3 Endapan melarut jika ion sulfit ditambahkan dengan berlebihan : AgSO3 + SO32- 2 [AgSO3]Endapan juga larut dalam HNO3 encer, di mana gas belerang dioksida dilepaskan dan di dalam amonia, di mana terbentuk kompleks diaminaargentat : Ag2SO3 + 2H+ SO2 + 2Ag+ + H2O Ag2SO3 + 4NH3 2 [Ag(NH3)2]+ + SO32b. Na2CO3 + HCl Penguraian, lebih cepat dengan dipanaskan, disertai pelepasan belerang dioksida : SO32- + 2H+ SO2 + H2O Gas ini dapat diidentifikasi dari bau belerang terbakar yang menyesakan nafas dan dari pewarnaan hijau yang dihasilkan bila sehelai kertas saring yang dibasahi dengan K2Cr2O7 yang telah diasamkan dengan H2SO4 encer yang didekatkan di atas mulut tabung. Hal ini disebabkan oleh pembentukan ion-ion kromium (III) : 3SO2 + Cr2O72- + 2H+ 2Cr3+ + 3SO42- + H2O

c. KMnO4 + H2SO4 + Na2SO3 warna ungu dilunturkan, yang disebabkan oleh reduksi menjadi ion-ion mangan (II) : 5SO32- + 2KMnO4-- 2Mn2+ + -5SO42- + H2O d. K2Cr2O7 + H2SO4 + Na2SO3 warna hijau, yang disebabkan oleh pembentukan ion-ion kromium (II) : 3SO32- + Cr2O72- + 6H+ 2Mn2+ + -5SO42- + 4H2O e. I2 + H2SO4 + Na2SO3 coklat dilunturkan f. Na2SO3 + Pb(NO3)2 Endapan putih timbel sulfit : SO32- + Pb2+ PbSO3 Endapan larut dalam HNO3 encer, di mana gas belerang dioksida terbentuk : PbSO3 + 2H+ SO2 + Pb2+ g. Na2SO3 + BaCl2 Endapan putih barium sulfit : SO32- + Ba2+ BaSO3 Endapan larut dalam HCl encer, di mana gas belerang dioksida dilepaskan : BaSO3 + 2H+ Ba2+ + SO2 + H2O Setelah didiamkan, endapan perlahan-lahan teroksidasi menjadi sulfat dan tak larut dalam asam mineral encer, perubahan ini dapat dihasilakn dengan cepat dengan memanaskan dengan air brom atau sedikit asam nitrat pekat atau dengan hidrogen peroksida : 2BaSO3 + O2 2BaSO4 BaSO3 + Br + H2O BaSO4 + 2Br - + 2H+ 3BaSO3 + HNO3 3BaSO4 + 2NO + H2O BaSO3 + H2O2 BaSO4 + H2O 4. Thiosulfat a. Na2S2O3 + AgNO3 Endapan perak tiosulfat : S2O32- + 2Ag + Ag2S2O3 Mula-mula tidak terjadi endapan, karena terbentukkompleks ditiosulfatoargentat (I) yang larut :

2S2O32- + Ag + [Ag(S2O3)2]3Endapan ini tidak stabil, berubah menjadi gelap setelah didiamkan, dimana terbentuk perak sulfida : Ag2S2O3 + H2O Ag2S + 2H+ + SO42Penguraian ini dapat dipercepat dengan memanaskan. b. Na2S2O3 + HCl pada keadaan dingin larutan tiosulfat tidak terjadi endapan, cairan yang diasamkan tersebut segra menjadi keruh karena pemisahan belerang dan dalam larutan terdapat asam sulfit. Dengan memanaskan larutan, belerang dioksida dilepaskan, yang dapat diketahui dari baunya dan kerjanya terhadap kertas saring yang telah dibasahi dengan larutan K2Cr2O7 yang telah diasamkan dengan H2SO4 encer. Belerang tadi mula-mula membentuk larutan koloidal, yang berangsur-angsur dikoagulasikan oleh asam bebas yang terdapat di dalamnya. Reaksi-reaksi sampingan yang terjadi, yang menimbulkan asam tionat : 2S2O32- + 2H+ S + SO2 + H2O c. Na2S2O3 + FeCl3 Larutan ungu ( lembayung ), yang mungkain disebabkan karena terbentuknya suatu kompleks ditiosulfatobesi (III) : 2S2O32- + Fe3+ [Fe(S2O3)2]Setelah didiamkan, warna ungu hilang ( luntur ) dengan cepat, sementara ion-ion tetrationat dan besi (II) terbentuk : [Fe(S2O3)2]- + Fe3+ 2Fe2+ + S4O62Reaksi keseluruhan dapat dituliskan sebagai reduksi besi (III) oleh tiosulfat : 2S2O32- + 2Fe3+ S4O62- + 2Fe2+ d. I2 + Na2S2O3 warna coklat yang dilunturkan, di man terbentuk larutan ion tetrationat yang tak berwarna : I2 + 2S2O32- 2I- + S4O62Reaksi ini mempunyai penggunaan yang praktis dalam metode iodometri dan iodimetri dari analisis secara titrasi . e. Na2S2O3 + Pb(NO3)2 mula-mula tidak terjadi endapan, tetapi dengan penambahan Pb(NO3)2 berlebih, terbentuk endapan putih timbel tiosulfat : S2O32- + Pb2+ PbS2O3 Endapan larut dalam tiosulfat berlebih, oleh sebab inilah mula-mula tak terjadi endapan. Dengan mendidihkan suspensi endapan itu menjadi berwarna gelap, dan akhirnya membentuk endapan hitam timbel sulfida : PbS2O3 + H2O PbS + 2H+ + SO42-

Reaksi ini dapat dipakai untuk membedakan ion sulfit dan ion tiosulfat 5. Sulfat a. Na2SO4 + AgNO3 terjadi endapan putih perak sulfat, Ag2SO4 ( kelarutan 5,8 pada 18 ) dari larutan pekat. SO42- + Ag + Ag2SO4 b. Na2SO4 + BaCl2 Endapan putih barium sulfat, BaSO4. SO42- + Ba2+ BaSO4 Endapan tidak larut dalam HCl encer panas, aqua regia/air raja( HClp:HNO3p=1:3 ), HNO3 encer dan juga ammonium asetat, tetapi larut sedang-sedang saja dalam HCl encer. 6. Sulfida a. Na2S + AgNO3 Endapan putih perak sulfida (Ag2S ). Endapan tidak larut dalam asam nitrat encer dingin tetapi larut dalam asam nitrat panas. S2- + 2Ag + Ag2S b. Na2S + HCl timbul Gas Dapat dideteksi dari Baunya yang spesifik dan dengan kertas saring yang telah dibasahi dengan larutan Pb(NO3)2 didekatkan dimulut tabung kemudian dipanaskan akan terjadi warna hitam dari PbS : Pb( CH3COO )2 + H2S PbS ( hitam ) c. Na2S + Pb(NO3)2 Endapan Hitam timbel sulfida, PbS. d. Na2S + MnCl2 Endapan merah jambu e. Na2S + Cd-asetat Endapan kuning 7. Nitrit a. NaNO2 + AgNO3 Endapan kristalin putihperak nitrit dari larutan yang pekat : NO2 - + Ag + AgNO2 b. Uji adanya ion nitrit didasarkan atas kemampuannya sebagai bahan pengoksidasi. Larutan uji dibuat bibuat sedikit sedikit bersuasana asam dengan menambahkan H2SO4 encer kemudian ditambahkaan beberapa tetes larutan besi (II) sulfat ke dalam larutan sampel akan menyebabkan oksidasi besi (II) menjadi besi (III) dan perekdusian NO2 menjadi NO. Reaksi antara NO dan kelebihan besi (II) menghasilkan kompleks besi yang berwarna coklat ( cincin coklat ) : NO2 - + Fe2+ + 2H+ Fe2+ + NO + H2O Fe2+ + NO [Fe(NO)]2+

c. KMnO4 + H2SO4 + NaNO2 warna ungu yang dilunturkan oleh suatu nitrit, tetapi tidak ada gas yang dilepaskan : 5SO2- + 2MnO4- - 5SO3- + 2Mn2+ + 3H2O d. Dengan menambahkan suatu larutan nitrit ke dalam larutan KI yang diteruskan dengan mengasamkan dengan asam asetat encer, iod akan dibebeskan yang dapat diidentifikasi dari warna biru yang dihasilkan dari pencelupan kertas saring yang telah dibasahi dengan larutan amylum. Metode lainnya yaitu dengan mengektraksi iod yang dibebaskan itu kloroform atau tetraklorida. 2SO2- + 2I + 2CH3COOH I2 + 2NO + 2CH3COO - + 3H2O 8. Nitrat a. NaNO3 + AgNO3 Tidak terjadi Endapan putih b. Identifikasi NO3 dilakukan dengan menambahkan FeSO4 jenuh ke dalam sampel yang telah diasamkan dengan H2SO4. kemudian dengan hati-hati ditambahkan larutan H2SO4 pekat melalui dinding tabung reaksi maka setelah beberapa menit terbentuk cincin coklat pada pertemuan kedua larytan tersebut. Hal ini menunjukan adanya ion nitrat dalam larutan sampel. Reaksi pembentukan cincin coklat [Fe(NO)]2+ dapat dituliskan sebagai berikut : NO3 - + 3Fe2+ + 4H+ 3Fe3+ + NO + 2H2O Fe2+ + NO [Fe(NO)]2+ Cincin coklat terdapat pada pertemuan kedua larutan tersebut dikarenakan pada pertemuan tersebut konsentrasi H+ tertinggi. c. NaNO3 + serbuk Zn + NaOH ( dipanasakan ) Gas amonia dilepaskan Dapat didideteksi dari baunya yang spesifik dan dari kerjanya atas kertas lakmus merah yang diubah menjadi biru serta terjadinya kabut putih pada saat batang pengaduk yang dibasahi HCl pekat didekatkan di atas mulut tabung : NO3 - + 4Zn + 4OH - + 6H2O NH3 + 4[Zn(OH)4] 29. Klorida a. NACl + AgNO3 Endapan putih AgCl. Endapan tidak larut dalam air dan HNO3 encer akan tetapi larut dalam NH4OH encer dan dalam larutan KCNS dan tiosulfat : Cl- + Ag + AgCl AgCl + 2NH3 [Ag(NH3)2] + + Cl[Ag(NH3)2] + + Cl- + 2H+ AgCl + 2NH4 c. Pengujian sampel NaCl dengan larutan H2SO4 pekat akan banyak menguraikan banyak klorida dalam keadaan dingin dan penguraian akan sempurna pada saat pemanasan, yang disertai pelepasan hidrogen peroksida :

Cl- + H2SO4 HCl + HSO4 Gas ini dapat dikenali dari sifatnya yang mengubah Kertas lakmus biru menjadi merah dan dari pembentukan kabut putih ammonium klorida, bila batang pengaduk yang dibasahi amonia yang didekatkan di aatas mulut tabung. c. NACl + Pb(NO3)2 ( dipanaskan) Endapan putih timbel klorida ( PbCl2 ) dari larutan yang pekat : 2Cl - + Pb2+ PbCl2 10. Bromida a. KBr + AgNO3 Endapan seperti dadih yang berwarna kuning-muda ( pucat ) perak bromida, AgBr, yang sangat sedikit larut dalam amonia encer, tetapi mudah larut dalam larutan amonium pekat. Endapan juga larut dalam larutan KCNS dan natrium tiosulfat, tetapi tidak larut dalam asam nitrat encer : Br - + Ag + AgBr AgBr + 2NH3 [Ag(NH3)2] + + Br AgBr + 2CN- [Ag(CN)2] - + Br AgBr + 2S2O3 2- [Ag(S2O3)2] 3- + Br b. KBr + HNO3 Uap warna coklat merah : Br - + 8HNO3 3Br2 + 2NO + 6NO3 - + 4H2O Hal ini dapat dibuktikan dengan : 1. Jika ke dalam larutan sampel ditambahkan kloroform maka lapisan kloroform akan berwarna coklat. 2. Uji fluorescein: brom bebas mengubah zat warna fluorescein (I) yang kuning menjadi eosin (II) atau tetrabromoflouresin yang merah. Maka ketika kertas saring yang dijenuhi dengan larutan fluorescein adalah reagensia yang berharga untuk uap brom karena kertas saring berwarna merah jingga. 11. Yodida a. KI + AgNO3 Endapan seperti dadih yang berwarna kuning yaitu perak iodida, AgI, yang mudah larut dalam larutan KCNS dan natrium tiosulfat, sangat sedikit larut dalam larutan amonia dan tak larut dalam asam nitrat encer : I- + Ag + AgI AgI + 2CN- [Ag(CN)2] - + IAgI + 2S2O3 2- [Ag(S2O3)2] 3- + Ib. KI + H2SO4 pekat Uap ungu ( lembayung ). Uap ini dapat dibuktikan dengan : 1. Jika ke dalam larutan sampel ditambahkan kloroform maka lapisan kloroform akan

berwarna ungu. 2. kertas saring yang dibasahi dengan larutan Amylum yang diletakkan di atas mulut tabung akan berwarna biru. Hal ini menunjukan adanya ion iodida dalam larutan sampel : 2I- + Cl2 I2 + 2Cl 2I- + 2H2SO4 l2 + 2SO42- + 2H2O c. KI + Pb(NO3)2 Endapan kuning timbel iodida yang larut dalam aquades panas yang banyak dengan membentuk suatu larutan tak berwarna. Dan ketika didinginkan, menghasilkan keping-keping yang kuning keemasan seperti sisik ikan : 2I- + Pb 2+ PbI2 . d. KI + Merkuri Klorida Endapan merah jingga skarlet merkurium (II) iodida: 2I- + HgCl2 HgI2 + 2ClEndapan dapat larut dalam KI berlebih, dan akan membentuk suatu kompleks tetraiodidiomerkurat (II) : HgI2 + 2I- [HgI2] 212. Rodanida/Thiosanat ( CNS ) a. KCNS + AgNO3 Endapan perak tiosianat, AgSCN, yang berwarna putih seperti dadih susu. Endapan larut dalam larutan amonia tetapi tidak larut dalam HNO3 encer : SCN- + Ag + AgSCN AgSCN + 2NH3 [Ag(NH3)2] + + SCN+ b. KCNS + FeCl3 Larutan berwarna merah darah, yang ditimbulka karena terbentuknya suatu kompleks : 3SCN- + Fe3+ Fe(SCN)3 c. KCNS + CuSO4 Larutan berwarna hijau, lalu endapan hitam tembaga (II) tiosanat dalam CuSO4 berlebih : 2SCN- + Cu2+ Cu(SCN)2 Penambahan asam sulfit ( larutan jenuh belerang dioksida ) mengubah endapan menjadi tembaga (I) tiosanat yang putih : Cu(SCN)2 + SO2 + 4H2O 2CuSCN + 2SCN- + SO42- + 4H+

13. Borat a. Borax + AgNO3 Endapan putih metaborat, AgBO2, dari larutan borat yang cukup pekat. Endapan larut baik dalam amonia encer maupun dalam asam asetat. Dengan mendidihkan endapan dengan air, endapan terhidrolisis sempurna dan diperoleh endapan coklat perak oksida. Endapan perak oksida dihasilkan langsung dalam larutan-larutan yang sangat encer : B4O7 2- + 4Ag + + H2O 4AgBO2 + 4H+ 2AgBO2 + 3H2O Ag2O + 2H3BO3 Asam borat yang terbentuk dalam reaksi ini praktis tidak terdisosiasi. b. Pengujian dilakukan pada sampel borax yang dikeringkan dalam sebuah cawan porselin kemudian dicampurkan asam sulfat pekat dan metanol ke dalam cawan porselin dan kemudian dinyalakan, alkohol (metanol ) akan terbakar dengan nyala yang pinggirannya hijau, hal ini disebabkan oleh pembentukan metil borat B (OCH3)3 atau etil borat B (OC2H5)2. Kedua ester ini beracun : H3BO3 + 3CH3OH B(OCH3)3 + 3H2O Reakis ini boleh disesuaikan sebai uji bercak dengan cara berikut : metil borat disuling dan dialirkan ke dalam larutan air yang mengandung kalium f;orida, mangan (II) nitrat, dan perak nitrat. Ester ini akan dihidrolisis oleh air menjadi asam borat : B(OCH3)3 + 3H2O H3BO3 + 3CH3OH Asam borat ini bereaksi dengan alkali florida dan membebaskan basa alkali bebas : H3BO3 + 4F - [BF4] - + 3OHBasa alkali bebas ini bisa diidentifukasi dari terbentuknya endapan hitam dengan larutan mangan (II) nitrat-perak nitrat. c. Borax + BaCl2 Endapan putih barium metaborat, Ba(BO2)2, dari larutan-larutan yang cukup pekat. Endapan tidak larut dalam ammonium asetat, asam-asam encer, BaCl2 berlebih. Larutan kalsium dan strontium klorida bertindak serupa : B4O7 2- + 2Ba 2+ + B2O 2Ba(BO2)2 + 2H+ 14. fosfat a. Na-fosfat + AgNO3 Endapan kuning perak ortofosfat normal, Ag3PO4, yang larut dalam larutan amonia encer dan dalam asam nitrat encer: HPO4 2- + 3Ag + Ag3PO4 + H+ Ag3PO4 + H+ H2PO4 2- + 3Ag + Ag3PO4 + 6NH3 [Ag(NH3)2] + + PO4 2-

b. Na-fosfat + ammonium molibdat + HNO3 Endapan amonium fosfomolibdat yang berwarna kuning kristalin, (NH4)3P(MO3O10)4 Pengendapan dipercepat dengan memanaskan sampai suhu yang tak melampaui 40C, dan dengan penambahan larutan amonium nitrat. Endapan larut dalam larutan amonia dan dalam basa alkali. c. Na-fosfat + Mg-mixture Endapan putih 15 & 16. Kromat & Dikromat a. K2CrO4 + AgNO3 Endapan merah kecoklatan perak kromat, Ag2CrO4, yang larut dalam asam nitrat encer dan dalam larutan amonia, tetapi tak larut dalam asam asetat. CrO4 2- + 2Ag + Ag2CrO4 Ag2CrO4 + H+ 2Ag + + Cr2O7 2- + 3H2O Ag2CrO4 + 6NH3 [Ag(NH3)2] + + CrO4 2Endapan coklat kemerahan perak dikromat, Ag2Cr2O7, terbentuk dengan larutan pekat suatu dikromat, ini berubah ketika dipanaskna dengan ar menjadi perak kromat yang lebih sedikit larutnya. Cr2O7 2- + 2Ag + Ag2Cr2O7 Ag2Cr2O7 2- + 2H2O Ag2CrO4 + CrO4 2- + 2H+

b. K2CrO4 + Pb(NO3)2 Endapan kuning endapan kuning timbel kromat, PbCrO4, yang tak larut dalam larutan asam asetat, tetapi larut dalam larutan asam nitrat encer dan larutan natrium hidroksida: CrO4 2- + Pb 2+ PbCrO4 2PbCrO4 + 2H+ Pb 2+ + Cr2O7 2- + H2O c. K2CrO4 + BaCl2 Endapan kuning barium kromat, BaCrO4, yang tak larut dalam air dan dalam asam asetat, tetapi larut dalam asam mineral encer: CrO4 2- + Ba 2+ BaCrO4 Ion-ion dikromat menghasilkan endapan yang sama, tetapi karena suatu asam kuat terbentuk maka pengendapan hanyalah bersifat parsial: Cr2O7 2- + 2Ba 2+ + H2O 2BaCrO4 + 2H+ Jika natrium hidroksida atau natrium asetat ditambahkan, maka pengendapan menjadi kuantitatif. d. K2CrO4 + H2SO4 encer + H2O2 Larutan larutan kromium pentoksida yang biru tua. Larutan biru ini sangat tidak stabil dan segera terurai, menghasilkan oksigen dan larutan suatu garam kromium (II) yang hijau.

Pewarnaan biru disebabkan oleh adanya kromium pentoksida, CrO5: CrO4 2- + 2H+ + 2H2O2 CrO5 + 3H2O e. K2CrO4 + HCl encer Larutan warna orange pada saat pemanasan, klor dilepaskan dan dihasilkan suatu larutan yang mengandung ion kromium (III) : 2K2CrO4 + 16HCl 2Cr 3+ + 3Cl2 + 4K+ + 10Cl- + 8H2O K2Cr2O7 + 16HCl 2Cr 3+ + 3Cl2 + 2K+ + 8Cl- + 7H2O f. K2CrO4 + NaOH encer Larutan tetap kuning 17. Asetat a. Pengujian sampel Na-asetat dengan etanol dan H2SO4 pekat yang dipanaskan dengan perlahan-lahan selama beberapa menit akan terbentuk etil asetat, CH3COO.C2H5, yang dapat dikenali dari baunya yang segar dan seperti buah. Setelah didinginkan dan diencerkan dengan air, bau harum itu akan lebih mudah dideteksi. CH3COONa + H2SO4 CH3COOH + Na+ + HSO4 2CH3COOH + C2H5OH CH3COO. C2H5 + H2O b. Na-asetat + FeCl3 Larutan merah tua, disebabkan oleh pembentukan ion kompleks [Fe3(OH)2(CH3COO)6]+. Dengan mendidihkan larutan yang merah itu, ia terurai dan endapan besi(III) basa yang merah kecoklatan terbentuk: 6CH3COO- + 2Fe3+ + 8H2O [Fe3(OH)2(CH3COO)6]+. + 2H+ [Fe3(OH)2(CH3COO)6]+. + 8H2O 3Fe(OH)2CH3COO + 3CH3COOH+ H+ 18. Permanganat a. KMnO4 + AgNO3 Tidak terjadi reaksi b. KMnO4 + KOH pekat ( dipanaskan ) Larutan hijau + H2O dan diasamkan dengan H2SO4 encer Larutan warna ungu c. KMnO4 + H2SO4 encer + H2O2 Larutan warna ungu dari KMnO4menjadi hilang atau luntur dan dilepaskan oksigen yang murni tetapi basah ( mengandung air ) : 2MnO4- + 5H2O2 + 6H+ 5O2 + 2MnO2+ + 8H2O d. KMnO4 + H2SO4 encer + NaNO3 Larutan warna ungu dari KMnO4 dengan adanya asam sulfat, meredusi permanganat dengan disertai pembentukan ion-ion nitrat: 2MnO4- + 5NO2 - + 6H+ 2Mn2+ + 5NO3 - + 3H2O Beberapa reaksi samping juga terjadi, dan campuran berbau gas nitrogen oksida. e. KMnO4 + H2SO4 encer + FeSO4 Larutan warna ungu dari KMnO4 karena terbentuknya ion-ion besi(III) :

2MnO4- + 5Fe2+ + 8H+ 5Fe3+ + Mn2+ + 4H2O warna ungu hiolang jika ditambahkan fosfat atau fluorida, mereka membentuk kompleks tak berwarna dengan besi(III). f. KMnO4 + H2SO4 encer + CH3COOH Larutan warna ungu dari KMnO4 menjadi luntur. Dengan adanya H2SO4 encer, mengfhasilkan gas karbon dioksida: 2MnO4- + 5(COO) 22- + 16H+ 10CO2 + Mn2+ + 4H2O Reaksi ini lambat pada suhu kamar, tetapi menjadi cepat pada 60C. Ion mangan(II) mengkatalis reaksi ini, jadi reaksi ini adalah otokatalitik. Sekali ion mangan(II) telah terbentuk, reaksi ini menjadi semakin cepat. VII. Kesimpulan Analisa anion adalah analisa yang bertujuan untuk menganalisa adanya ion dalam sampel. Sedangkan analisa kualitatif dilakukan untuk mengetahui jenis unsur atau ion yang terdapat dalam suatu sampel. Jadi, analisa anion secara kualitatif merupakan analisa yang dilakukan untuk mengetahui adanya anion serta jenis anion apa saja yang terdapat dalam suatu sampel. Anion merupakan ion bermuatan negtif. Dalam analisa anion dikenal adanya analisa pendahuluan yang meliputi analisa kering dan analisa basah. Analisa kering meliputi pemeriksaan organoleptis (warna, bau, rasa) dan pemanasan. Analisa basah adalah analisa dengan melarutkan zat-zat dalam larutan. Analisa basah meliputi pemeriksaan kelarutan dalam air, reaksi pengendapan, filtrasi atau penyaringan, dan pencucian endapan. Dalam analisa anion juga ada uji anion saling mengganggu, misal Co3 2- dan SO32-, NO3- dan NO2-, dll.

DAFTAR PUSTAKA A. I. Vogel, A Textbook of Quantitative InorganicAnalysis, Including Elementary Instrumental Analysis, ed.4 Logman 1978, G. Svehla, Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimakro, ed.5 PT. Kalman Media Pusaka, Jakarta, Hidayati,Ana, M.Si. 2007. Buku Petunjuk Praktikum Kimia Analitik Dasar I. Semarang : Laboratorium Kimia Dasar FT IAIN Walisongo. Ibnu, M. Sidiq, dkk., JICA Common Teksbook Edisi Revisi Kimia Analitik 1, Jurusan Kimia

1First Page Previous Page Next Page

/ 15Zoom Out Zoom In Fullscreen Exit Fullscreen Select View Mode

View Mode BookSlideshowScrollReadcast Add a Comment Embed & Share

Share & EmbedAdd to Collections

Download this Document for FreeAuto-hide: off

var analytics = new Analytics(); var seo_query = null, seo_keywords = null; if (analytics.isSearchEngineVisitor()) { seo_query = analytics.getSearchEngineQuery(); seo_keywords = analytics.getSearchEngineKeywords(); } if (seo_query && $('disable_highlighting')) { $('query_highlighting').innerHTML = seo_query.replace(//g, '>'); $('disable_highlighting').show(); $('ipaper_highlighting_box').show(); }

GA_googleFillSlot("DocPage_ATF_728x90"); var pubId=25028; var siteId=25621; var kadId=20425; var kadwidth=728; var kadheight=90; var kadtype=1; if (typeof Scribd == "undefined" || !Scribd.showAggressiveAds()) { document.write(''); }Object2 Object3

Object4

GA_googleFillSlot("DocPage_ATF_336x280");

docManager.setupTestElements(); 1 IDENTIFIKASI ANION 1. CARBONAT = = 3 CO 1. 5 tetes larutan Na2CO3 + 1 tetes larutan AgNO3 endapan () putih + 7 tetes larutan AgNO3 endapan () kuning endapan () coklat Reaksi : Na2CO3 + 2 AgNO3 Ag2 C O3 (putih) + 2 NaNO3 Ag2CO3 Ag2O + CO2 coklat hitam 2. 5 tetes larutan Na2CO3 + 5 tetes larutan HCl 2N terjadi gelembung gas. Batang pengaduk ditetesi / dibasahi aqua barit (BaOH)2 dan didekatkan di atas mulut tabung endapan () putih pada batang pengaduk. Reaksi Na2CO3 + 2 HCl 2 NaCl +H2O +CO2 2N CO2 + Ba (OH)2 BaCO3 + H2O Putih 3. 5 tetes larutan Na2CO3 + 5 tetes larutan MgSO4 endapan () putih Reaksi Na2CO3 + MgSO4 MgCO3 + Na2SO3 Putih 4. 5 tetes larutan Na2CO3 + 3 tetes larutan BaCl2 endapan () putih + 7 tetes larutan HCl endapan () putih larut, 2N bening + timbul gelembung gas Reaksi Na2CO3 + BaCl2 BaCO3 + 2 NaCl Putih BaCO3 + 2HCl CaCl2 + H2O + CO2 (2N) 5. 5 tetes larutan Na2CO3 + 3 tetes larutan CaCl2 endapan () putih + 6 tetes larutan HCl endapan () putih larut dan timbul gelembung gas Reaksi Na2CO3 + CaCl2 CaCO3 + 2 NaCl

Putih (function() { var pageParams = {"origHeight": 1485, "origWidth": 902, "fonts": [10, 7, 8, 12, 1, 2, 3, 5], "pageNum": 1}; pageParams.containerElem = document.getElementById("outer_page_1"); pageParams.innerPageElem = document.getElementById("page1"); var page = docManager.addPage(pageParams); })(); GA_googleFillSlot("DocPage_BTF_468x60"); aster_cloud_id = '2437661'; aster_cloud_format = '600x90'; document.write(unescape("%3Cscript src='http://web.asterpix.com/media/js/searchlight.js' type='text/javascript'%3E%3C/script%3E"));

Object 5

2 CaCO3 + 2HCl CaCl2 + H2O CO2 (2N) Kesimpulan : zat tersebut di atas adalah ion carbonat 2. ION BICARBONAT ( 3 HCO) 1. 5 tetes larutan NaHCO3 + 1 tetes larutan AgNO3 endapan () putih Reaksi : NaHCO3 + AgNO3 AgHCO3 + NaNO3 2 AgHCO3 Ag2CO3 + H2O + CO2 putih 2. 5 tetes larutan NaHCO3 + 1 tetes larutan HCl 2N terjadi gelembung gas. Batang pengaduk ditetesi / dibasahi aqua barit (BaOH)2 dan didekatkan di atas mulut tabung reaksi endapan () putih pada batang pengaduk. Reaksi NaHCO3 + HCl (2N) NaCl +H2O +CO2 CO2 + Ba (OH)2 BaCO3 + H2O Putih 3. 5 tetes larutan NaHCO3 + 5 tetes larutan MgSO4 tidak terjadi perubahan endapan () putih Reaksi NaHCO3 + MgSO4 Mg (HCO3)2 + Na2SO4 Mg (HCO3)2 MgCO3+ H2OCO2 putih

4. 5 tetes larutan NaHCO3 gelembung gas. Batang pengaduk dibasahi aqua barit (BaOH)2 dan didekatkan di atas mulut tabung endapan () putih pada batang pengaduk. Reaksi 2 NaHCO3 Na2CO3 + H2O + CO2 CO2 + Ba (OH)2 BaCO3 + H2O Putih Kesimpulan : zat tersebut di atas adalah ion Bicarbonat (function() { var pageParams = {"origHeight": 1485, "origWidth": 902, "fonts": [10, 8, 11, 12, 9, 14, 1], "pageNum": 2}; pageParams.containerElem = document.getElementById("outer_page_2"); pageParams.innerPageElem = document.getElementById("page2"); var page = docManager.addPage(pageParams); })(); 3 3. SULFIT ( = 3 SO) 1. 5 tetes larutan Na2SO3 + 1 tetes larutan AgNO3 endapan () putih, jika dikocok larut + 5 tetes larutan AgNO3 endapan () putih, jika dikocok tidak larut Reaksi Na2SO3 + 2 AgNO3 AgSO3 + 2 NaNO3 Putih 2. 5 tetes larutan Na2SO3 + 5 tetes larutan HCl (2N) terjadi gelembung gas Pada kertas saring dibasahi kalium dichromat + asam sulfat encer kertas saring berubah warna menjadi hijau. 3. 5 tetes larutan KMnO4 + 5 tetes larutan H2SO4 (2N) warna ungu + 4 tetes larutan Na2SO3 warna ungu luntur Reaksi 2 KMnO4 + 3H3SO4 + 5 Na2SO3 K2SO4 + 2 MnSO4 + 5 Na2SO4 + 3 H2O (2N) 4. 5 tetes larutan K2Cr2O7 + 5 tetes larutan H2SO4 (2N) + 5 tetes larutan Na2SO3 terbentuk warna hijau Reaksi K2Cr2O7 + 4 H2SO4 + 3 Na2SO3 K2SO4 + Cr2 (SO4)3 + 3 Na2SO4 + 4H2O (hijau) 5. 5 tetes larutan I2 + 5 tetes larutan Na2SO3 terbentuk warna coklat luntur Reaksi

Na2SO3 + I2 + H2O Na2SO4 + 2 HI Atau SO+ I2 +H2 O =4 SO +2 + H +2 I 6. 5 tetes larutan Na2SO3 + 3 tetes larutan BaCl2 terbentuk () putih Reaksi Na2SO3 + BaCl2 BaSO3 + 2 NaCl Putih 7. 5 tetes larutan Na2SO3 + 4 tetes larutan Pb (NO3)2 terbentuk () putih Reaksi Na2SO3 + Pb (NO3)2 PbSO3 + 2 NaNO3 Putih (function() { var pageParams = {"origHeight": 1485, "origWidth": 902, "fonts": [10, 7, 8, 11, 9, 12, 1, 4], "pageNum": 3}; pageParams.containerElem = document.getElementById("outer_page_3"); pageParams.innerPageElem = document.getElementById("page3"); var page = docManager.addPage(pageParams); })();

Object 6

4 Kesimpulan : zat tersebut di atas adalah ion sulfat 4. THIOSULFAT ( = 3 2O S ) 1. 5 tetes larutan Na2SO3 + 1 tetes larutan AgNO3 endapan () putih endapan () kuning endapan () coklat endapan () hitam Reaksi Na2S2O3 + 2 AgNO3 Ag2S2O3 + 2 NaNO3 Putih

Ag2S2O3 + H2O Ag2S H2SO4 Hitam 2. 5 tetes larutan Na2S2O3 + 1 tetes larutan HCl (2N) kuning terjadi gelembung gas Kertas saring yang dibasahi larutan kalium dichromat (K2Cr2O7) + 1 tetes larutan H2SO4 encer warna hijau pada kertas saring 3. 5 tetes Na2SO3 + 6 tetes larutan FeCl3 warna ungu, jika dikocok ungu luntur Reaksi 2 Na2S2O3 + FeCl3 Na [ Fe (S2O302 ] + 3 NaCl 4. 5 tetes larutan I2 + 5 tetes Na2S2O3 warna coklat luntur Reaksi 2 Na2S2O3 + I2 2 NaI + Na2S4O6 5. 5 tetes larutan Na2S2O3 + 12 tetes BaCl2 endapan () Reaksi Na2S2O3 + BaCl3 BaS2O3 + 2 NaCl putih 6. 5 tetes larutan Na2S2O3 + 6 tetes Pb (NO3)2 endapan () putih endapan () hitam Reaksi Na2S2O3 + Pb (CH3COO)2 PbS2O3 + 2 CH3COONa PbS2O3 + H2O PBS + H2SO4 hitam Kesimpulan : zat tersebut di atas adalah ion Thiosulfat (function() { var pageParams = {"origHeight": 1485, "origWidth": 902, "fonts": [10, 7, 8, 12, 14, 1, 2, 3], "pageNum": 4}; pageParams.containerElem = document.getElementById("outer_page_4"); pageParams.contentUrl = "http://html2.scribdassets.com/5xrmd6ltm6z84jk/pages/42689495f67.jsonp"; var page = docManager.addPage(pageParams); })(); 5 5. SULFIDA (= S) 1. 5 tetes larutan Na2S + 1 tetes AgNO3 endapan () hitam Reaksi Na2S + 2 AgNO3 Ag2S + 2 NaNO3 hitam 2. 5 tetes larutan Na2 + 5 tetes larutan HCl (2N) terjadi gelembung gas dan terdapat endapan () kuning Kertas saring yang dibasahi larutan Pb(NO3)2 diletakkan di mulut tabung

reaksi warna hitam pada kertas saring Na2S + 2 HCl (2N) 2 NaCl + H2S H2S + Pb (CH3COO)2 Pb5 + 2 CH3COONa hitam 3. 5 tetes larutan Na2S + 3 tetes Pb (NO3)2 endapan () hitam Reaksi Na2S + Pb (CH3COO)2 Pb5 + 2 CH3COONa hitam Kesimpulan : zat tersebut di atas adalah ion sulfida 6. NITRIT ( 2 NO) 1. 5 tetes larutan NaNO2 + 3 tetes larutan AgNO3 putih Reaksi NaNO2 + AgNO3 AgNO2 + Na2O3 putih 2. 5 tetes larutan FeSO4 + 5 tetes larutan CH3COOH + 4 tetes larutan NaNO2 cincin coklat 2N Reaksi NaNO2 + CH3COOH CH3COONO + HNO2 (2N) 3 HNO2 H2O + HNO3 + 2NO FeSO4 + NO [ Fe (NO) ] SO4 cincin coklat 3. 5 tetes larutan NaNO2 + 5 tetes larutan HCl timbul uap gas Reaksi NaNO2 + HCl NaCl + HNO2 (2N) (function() { var pageParams = {"origHeight": 1485, "origWidth": 902, "fonts": [10, 7, 8, 12, 14, 1, 2, 3], "pageNum": 5}; pageParams.containerElem = document.getElementById("outer_page_5"); pageParams.contentUrl = "http://html3.scribdassets.com/5xrmd6ltm6z84jk/pages/5513f089988.jsonp"; var page = docManager.addPage(pageParams); })();

Object 7

6

3 HNO2 H2O + HNO3 + 2NO 2 NO + O2 2NO2 uap coklat 4. 5 tetes larutan KI + 5 tetes NaNO2 + 5 tetes CH3COOH timbul gas Kertas saring dibasahi larutan amylum warna kertas coklat jadi biru Reaksi NaNO2 + CH3COOH CH3COOH + HNO2 2 KI + 2 HNO2 + 2 CH3COOH 2 CH3COOK + 2 NO + O2 + 2 H2O I2 + amylum Iodomylum biru 5. 5 tetes larutan KMnO4 + 5 tetes larutan H2SO4 + 5 tetes larutan NaNO2 warna ungu akan dilunturkan Reaksi 2 KMnO4 + 3 H2SO4 + 5 NaNO2 K2SO4 + 2 MnSO4 + 5 NaNO3 + 3 H2O (2N) Kesimpulan : zat tersebut adalah ion nitrit 7. THIOZYANAT ( CNS) 1. 5 tetes larutan NH4CNS + 2 tetes larutan AgNO3 putih Reaksi NH4CNS + AgNO3 AgCNS + NH4NO3 putih 2. 5 tetes larutan NH4CNS + FeCl3 Fe (CNS)3 + 3 NH4Cl Reaksi 3 NHCNS + FeCl3 Fe (CNS)3 + 3 NH4Cl larutan merah darah atau CNS + Fe+ 3 Fe (CNS)+ 2 larutan merah darah 3. 5 tetes larutan NH4CNS + 3 tetes larutan CuSO4 larutan warna hijau + 5 tetes larutan CuSO4 hitam Reaksi 2 NH4CNS + CuSO4 Cu (CNS)2 + (NH4)2 SO4 hitam Kesimpulan : zat tersebut adalah ion Thiocyanida (function() { var pageParams = {"origHeight": 1485, "origWidth": 902, "fonts": [10, 7, 8, 12, 14, 1, 2, 3], "pageNum": 6}; pageParams.containerElem = document.getElementById("outer_page_6"); pageParams.contentUrl = "http://html2.scribdassets.com/5xrmd6ltm6z84jk/pages/63a9c96e3dc.jsonp"; var page = docManager.addPage(pageParams); })();

7 8. FERROCYANIDA (FE (CN)6 4 1. 5 tetes larutan K4 [ Fe (CN)6 ] + 2 tetes larutan AgNO3 putih Reaksi K4 [ Fe (CN)6 ] + 4 AgNO3 Ag4 [ Fe (CN)6 ] + 4 KNO3 putih 2. 5 tetes larutan K4 [ Fe (CN)6 ] + 2 tetes larutan FeCl3 biru prusian Reaksi : 3 K4 [ Fe (CN)6 ] + 4 FeCl3 Fe4 [ Fe (CN)6 ]3 biru prusian + 2 KCl 3. 5 tetes larutan K4 [ Fe (CN)6 ] + 2 Fe SO4 Fe2 [ Fe (CN)6 ] putih Reaksi : K4 [ Fe (CN)6 ] + 2 Fe SO4 Fe2 [ Fe (CN)6 ] putih + 2 K2SO4 4. 5 tetes larutan K4 [ Fe (CN)6 ] + 3 tetes larutan CuSO4 coklat Reaksi : K4 [ Fe (CN)6 ] + 2 CuSO4 Cu2 [ Fe (CN)6 ] coklat + 2 K2SO4 Kesimpulan : zat tersebut adalah ion Ferrocyaida 9. FERRICYANIDA [ (FE (CN)6 ] 3 1. 5 tetes larutan K3 [ Fe (CN)6 ] + 2 tetes larutan AgNO3 merah jingga Reaksi K3 [ Fe (CN)6 ] + 3 AgNO3 Ag3 [ Fe (CN)6 ] + 3 KNO3 merah jingga 2. 5 tetes larutan K3 [ Fe (CN)6 ] + 2 tetes larutan FeSO4 biru trunbull Reaksi : 3 K3 [ Fe (CN)6 ] + 3 FeSO4 Fe3 [ Fe (CN)6 ]2 + 3 K2SO4 biru trunbull 3. 5 tetes larutan K3 [ Fe (CN)6 ] + 2 tetes larutan FeCl3 larutan coklat Reaksi : K3 [ Fe (CN)6 ] + FeCl3 Fe [ Fe (CN)6 ] putih + 3 KCl larutan coklat 4. 5 tetes larutan K3 [ Fe (CN)6 ] + 3 tetes larutan CuSO4 hijau Reaksi : 2 K3 [ Fe (CN)6 ] + 3 CuSO4 Cu3 [ Fe (CN)6 ]2 + 3 K2SO4 conc hijau Kesimpulan zat tersebut adalah ion ferricyanida 10. CHLORIDA (CL ) 1. 5 tetes larutan NaCl + 1 tetes larutan AgNO3 endapan putih menggumpal + 1 tetes larutan NH4OH (2N) endapan larut + 2 tetes larutan HNO3 (2N) endapan putih Reaksi : NaCl + AgNO3 AgCl + NaNO3 putih AgCl + 2 NH4OH [ Ag (NH3)2 ] 2 H2O

2N [ Ag (NH3)2 ] Cl + 2 HNO3 AgCl + 2 NH4NO3 putih 2. 5 tetes larutan NaCl + 1 tetes larutan H2SO4 (conc) gas dibuktikan : - bau gas merangsang - batang pengaduk + NH4OH (conc) kabut putih pada batang pengaduk - lakmus biru menjadi merah Reaksi : 2 NaCl + H2SO4 Na2SO4 + 2HCl conc HCl + NH4OH NH4Cl + H2O kabut putih 3. 5 tetes larutan NaCl + 2 tetes larutan Pb (NO3)2 endapan putih endapan larut didinginkan seperti jarum Reaksi : 2 NaCl + Pb (NO3)2 PbCl2 + NaNO3 putih 11. BROMIDA (BR ) 1. 5 tetes larutan KBr + 1 tetes larutan AgNO3 endapan kuning muda Reaksi : KBr + AgNO3 AgBr + KNO3 kuning 2. 5 tetes larutan KBr + 4 tetes larutan HNO3 (conc) gas kertas saring + flurecein larutan coklat merah, kertas saring menjadi merah jingga 9 + CHCl3 lapisan CHCl3 coklat merah Reaksi : KBr + HNO3 KNO3 + Br 2 HBr + 2 HNO3 Br2 + 2 NO2 + 2 H2O 3. 5 tetes larutan KBr + 2 tetes larutan Pb (NO3)2 endapan putih + 10 tetes aquadest endapan larut Reaksi : 2 KBr + Pb (NO3)2 PbBr2 + 2 KNO3 putih Kesimpulan : zat tersebut di atas adalah ion Bromida 12. IODIDA (I ) 1. 5 tetes larutan KI + 1 tetes larutan AgNO3 endapan kuning Reaksi : KI + AgNO3 AgI + KNO3 kuning 2. 5 tetes larutan KI + 3 tetes larutan H2SO4 (conc) gas dibuktikan kertas saring + amylum kertas saring berwarna biru, uap

ungu + CHCl3 lapisan CHCl3 berwarna ungu Reaksi : KI + H2SO4 KHSO4 + HI conc 2 HI + H2SO4 I2 + SO2 + 2 H2O I2 + Amylum iodamylum biru 3. 5 tetes larutan KI + 1 tetes larutan Pb(NO3)2 endapan kuning + 1 tetes larutan HNO3 (2N) endapan kuning tua + 1/3 aquadest pada tabung reaksi larut didinginkan endapan kuning berbentuk berbentuk keping-keping kuning emas seperti sisik ikan. 4. 5 tetes larutan HgCl2 + 1 tetes larutan KI endapan merah jingga + 6 tetes larutan KI endapan larut, menjadi bening Reaksi : 2 KI + HgCl2 HgCl2 + 2 KCl merah jingga HgI2 + 2 KI K2 (H9I4) Kesimpulan : zat tersebut di atas ialah ion iodida 13. NITRAT (NO 3) 1. 5 tetes larutan NaNO3 + 5 tetes larutan AgNO3 (tidak terjadi perubahan) Reaksi : NaNO3 + AgNO3 2a. 5 tetes larutan NaNO3 + 5 tetes larutan FeSO4 + 3 tetes larutan H2SO4 (jenuh) conc terbentuk cincin coklat Reaksi : 2 NaNO3 + H2SO4 Na2SO4 + 2 HNO3 6 FeSO4 + 3 H2SO4 + 2 HNO3 3 Fe2 (SO4)3 + 4 H2O + 2 NO FeSO4 + NO [ Fe (NO) ] SO4 b. 5 tetes larutan NaNO2 + 5 tetes larutan H2SO4 + 3 tetes larutan FeSO4 cincin coklat conc (jenuh) Reaksi : 2 NaNO3 + H2SO4 Na2SO4 + 2 HNO3 6 FeSO4 + 3 H2SO4 + 2 HNO3 3 Fe2 (SO4)3 + 4 H2O + 2 NO FeSO4 + NO [ Fe (NO) ] SO4 3. 5 tetes larutan NaNO3 + 3 tetes larutan NaOH uap coklat conc Reaksi : NaNO3 + H2SO4 NaHSO4 + HNO3 4 HNO3 4 NO2 + O2 + 2 H2O uap coklat 4. Serbuk zink + 5 tetes larutan NaNO3 + 4 tetes larutan NaOH timbul gas

dibuktikan : a) Bau amonia b) Kertas lakmus merah menjadi biru jika dilatakkan di atas tabung reaksi. c) Batang pengaduk akan terbentuk kabut putih Reaksi : NaNO3 + 4 Zn + NaOH NH3 + 4 Na2 [ ZnO2 ] + 2 H2O atau NO 3+ 4 zn + 8 NaOH NH3 + 4 Na2 (ZnO2) + OH + 2 H2O NH3 + HCl NH4Cl kabut putih Kesimpulan : zat tersebut adalah ion nitrat 13. NITRAT (NO 3) 1. 5 tetes larutan NaNO3 + 5 tetes larutan AgNO3 (tidak terjadi perubahan) Reaksi : NaNO3 + AgNO3 2a. 5 tetes larutan NaNO3 + 5 tetes larutan FeSO4 + 3 tetes larutan H2SO4 (jenuh) conc terbentuk cincin coklat Reaksi : 2 NaNO3 + H2SO4 Na2SO4 + 2 HNO3 6 FeSO4 + 3 H2SO4 + 2 HNO3 3 Fe2 (SO4)3 + 4 H2O + 2 NO FeSO4 + NO [ Fe (NO) ] SO4 b. 5 tetes larutan NaNO2 + 5 tetes larutan H2SO4 + 3 tetes larutan FeSO4 cincin coklat conc (jenuh) Reaksi : 2 NaNO3 + H2SO4 Na2SO4 + 2 HNO3 6 FeSO4 + 3 H2SO4 + 2 HNO3 3 Fe2 (SO4)3 + 4 H2O + 2 NO FeSO4 + NO [ Fe (NO) ] SO4 3. 5 tetes larutan NaNO3 + 3 tetes larutan NaOH uap coklat conc Reaksi : NaNO3 + H2SO4 NaHSO4 + HNO3 4 HNO3 4 NO2 + O2 + 2 H2O uap coklat 4. Serbuk zink + 5 tetes larutan NaNO3 + 4 tetes larutan NaOH timbul gas dibuktikan : a) Bau amonia b) Kertas lakmus merah menjadi biru jika dilatakkan di atas tabung reaksi. c) Batang pengaduk akan terbentuk kabut putih Reaksi : NaNO3 + 4 Zn + NaOH NH3 + 4 Na2 [ ZnO2 ] + 2 H2O atau

NO 3+ 4 zn + 8 NaOH NH3 + 4 Na2 (ZnO2) + OH + 2 H2O NH3 + HCl NH4Cl kabut putih Kesimpulan : zat tersebut adalah ion nitrat 11 14. BORAT [ B4O7]= 1. 5 tetes larutan Na2B4O7 + tetes larutan AgNO3 putih Reaksi : Na2B4O7 + 2 AgNO3 + 3 H2O 2AgBO2 + 2 H3BO3 + 2 NaNO3 putih 2 AgBO2 + 3 H2O Ag2O + 2H3BO3 co k l at 2. 20 tetes larutan Na2B4O7 dikeringkan dalam cawan penguap + 3 tetes H2SO4 + 1 pipet penuh etanol, kemudian dibakar nyala api akan berwarna hijau Reaksi : Na2B4O7 + H2SO4 + 5 H2O 2 H3BO3 + Na2SO4 H3BO3 + 3C2H5OH B (C2H5O)3 + 3 H2O nyala hijau 3. 5 tetes larutan Na2B4O7 + 2 tetes larutan BaCl2 putih 4. + 5 tetes larutan BaCl2 larut kembali (berlebih) Reaksi : Na2B4O7 + BaCl2 + 3 H2O Ba(BO2)2 + 2 H3BO3 + 2NaCI putih Kesimpulan : zat tersebut di atas adalah ion Borat 15. SULFAT (SO=4 ) 1. 5 tetes larutan Na2SO4 + 1 tetes larutan AgNO3 tidak terjadi perubahan Reaksi : Na2SO4 + 2 AgNO3 Ag3SO4 + 2NaNO3 2. 5 tetes larutan Na2SO4 + 2 tetes larutan BaCl2 endapan () putih + Aqua Reqia tidak larut (keruh) Pembuatan aqua reqia dari HNO3 pekat + HCl pekat perbandingan (1 : 3) Reaksi : Na2SO4 + BaCl2 BaSO4 + 2 NaNO3 putih 3. 5 tetes larutan Na2SO4 + 1 tetes larutan Pb (NO3)2 endapan () putih + 1 tetes larutan CH3COONH4 endapan putih larut 11 14. BORAT [ B4O7]= 1. 5 tetes larutan Na2B4O7 + tetes larutan AgNO3 putih Reaksi : Na2B4O7 + 2 AgNO3 + 3 H2O 2AgBO2 + 2 H3BO3 + 2 NaNO3 putih

2 AgBO2 + 3 H2O Ag2O + 2H3BO3 co k l at 2. 20 tetes larutan Na2B4O7 dikeringkan dalam cawan penguap + 3 tetes H2SO4 + 1 pipet penuh etanol, kemudian dibakar nyala api akan berwarna hijau Reaksi : Na2B4O7 + H2SO4 + 5 H2O 2 H3BO3 + Na2SO4 H3BO3 + 3C2H5OH B (C2H5O)3 + 3 H2O nyala hijau 3. 5 tetes larutan Na2B4O7 + 2 tetes larutan BaCl2 putih 4. + 5 tetes larutan BaCl2 larut kembali (berlebih) Reaksi : Na2B4O7 + BaCl2 + 3 H2O Ba(BO2)2 + 2 H3BO3 + 2NaCI putih Kesimpulan : zat tersebut di atas adalah ion Borat 15. SULFAT (SO=4 ) 1. 5 tetes larutan Na2SO4 + 1 tetes larutan AgNO3 tidak terjadi perubahan Reaksi : Na2SO4 + 2 AgNO3 Ag3SO4 + 2NaNO3 2. 5 tetes larutan Na2SO4 + 2 tetes larutan BaCl2 endapan () putih + Aqua Reqia tidak larut (keruh) Pembuatan aqua reqia dari HNO3 pekat + HCl pekat perbandingan (1 : 3) Reaksi : Na2SO4 + BaCl2 BaSO4 + 2 NaNO3 putih 3. 5 tetes larutan Na2SO4 + 1 tetes larutan Pb (NO3)2 endapan () putih + 1 tetes larutan CH3COONH4 endapan putih larut

12 Reaksi : Na2SO4 +Pb(NO3)2 + PbSO4 2 NaNO3 putih PbSO4 + 2CH3COONH4 Pb(CH3COO)2 + (NH4)2 SO4 Kesimpulan : zat tersebut di atas adalah ion sulfat 16. PHOSPAT : (PO4 --) 1. 5 tetes larutan Na3PO4 + 2 tetes larutan AgNO3 endapan kuning Reaksi : Na3PO4 + 3 AgNO3 Ag3PO4 + 3 NaNO3 kuning 2. 5 tetes larutan Na3PO4 + 4 tetes larutan HNO3 (2N) tidak terjadi perubahan

+ 5 tetes larutan (NH4)2M0O4 endapan kuning Reaksi : Na3PO4 + 12 (NH4)2 N0O4 + 23 HNO3 (NH4)3 (PM012O40) + 2N0NO3 + 2 NH4NO3 + NaOH + 11H2O kuning 3. 5 tetes larutan Na3PO4 + 2 tetes larutan BaCl2 endapan putih Reaksi : Na3PO4 + MgCl2 + NH2OHNH4 C l Mg (NH4)PO4 + 2 NaCl putih 4. 5 tetes larutan Na3PO4 + 2 tetes larutan BaCl2 endapan putih Reaksi : 2 Na3PO4 + 3BaCl2 Ba3 (PO4)2 + 6 NaCl putih 5. 5 tetes larutan Na3PO4 + 2 tetes larutan FeCl3 endapan putih kekuningan Reaksi : Na3PO4 + FeCl3 FePO4 + 3 NaCl putih kekuningan Kesimpulan : zat tersebut di atas adalah ion Phospat 17. CHROMAT / DICDROMAT : CRO4 -- ATAU CR2O7 -1. 5 tetes larutan K2CrO4 + 2 tetes larutan AgNO3 merah coklat 5 tetes larutan K2CrO7 + 2 tetes larutan AgNO3 merah coklat Reaksi : K2CrO4 + 2 AgNO3 Ag2CrO4 + 2 KNO3 merah coklat K2CrO7 + 2 AgNO3 Ag2CrO7 + 2 KNO3 merah coklat 13 2. 5 tetes larutan K2CrO4 + 2 tetes larutan H2SO4 2 N + 1 tetes larutan H2O2 larutan biru tua kemudian timbul dan larutan berwarna hijau. 5 tetes larutan K2CrO7 + 2 tetes larutan H2SO4 2 N + 1 tetes larutan H2O2 larutan biru tua kemudian timbul gas dan larutan berwarna hijau tua. Reaksi : 2 K2CrO4 + H2SO4 K2Cr2O7 + K2SO4 + H2O K2CrO7 + H2SO4 H2Cr2O7 + K2SO4 H2CrO7 + 7H2O2 2H3CrO8 + 5H2O larutan biru tua H3CrO8 + 3H2SO4 Cr2 (SO4)3 + SO2 + 6 H2O larutan hijau 3. 5 tetes larutan K2CrO4 + 2 tetes larutan BaCl2 kuning 5 tetes larutan K2CrO7 + 2 tetes larutan BaCl2 kuning Reaksi : KrCrO4 + BaCl2 BaCrO4 + 2 KCl kuning K2CrO7 + BaCl2 PbCrO7 + 2 KNO3 kuning

Kesimpulan : zat tersebut di atas adalah ion chromat / ion dichromat 18. PERMANGANAT : MNO4 1. 5 tetes KMnO4 + 5 tetes larutan AgNO3 tidak ada perubahan Reaksi : KMnO4 + AgNO3 AgMNO4 + KNO3 2. 2 tetes larutan KMnO4 + 10 tetes larutan KOH larutan hijau + 5 tetes aquadest + 6 tetes larutan H2SO4 2 N larutan menjadi ungu kemerahan + gelembung gas Reaksi : 4 KMnO4 + KOH 4 K2MnO4 + 2H2O + O2 3 K2MnO4 + 2H2O 2 KMnO4 + MnO2 + 4KOH 3. Tetes larutan KMnO4 + 2 tetes larutan H2SO4 2N + 2 tetes H2O2 warna ungu luntur dan terjadi gelembung gas Reaksi : 2 KMnO4 + 3H2SO4 + 5H2O2 K2SO4 + 2MnSO4 + SO2 + 8H2O 14 4. 2 tetes larutan KMnO4 + 5 tetes larutan H2SO4 2N + 5 tetes KI warna ungu luntur da terjadi gelembung gas Kertas saring + amylum kertas saring biru Reaksi : 2 KMnO4 + 8 H2SO4 + 10 KI 6 K2SO4 + 2 MnSO4 + 5 I2 8 H2O + I2 + Amylum Iodomylum biru 5. 2 tetes larutan KMnO4 + 2 tetes larutan H2SO4 + 1 tetes larutan NaNO2 ungu luntur Reaksi : 2 KMnO4 + 3 H2SO4 + 5 NaNO2 K2SO4 + 2 MnSO4 |+ 5 NaNO3 + 3H2O 6. 2 tetes larutan KMnO4 + 2 tetes larutan H2SO4 2N + 2 tetes FeSO4 ungu luntur Reaksi : 2 KMnO4 + 2 H2SO4 + 10 FeSO4 K2SO4 + 2 MnSO4 + 5 Fe (SO4)3 + 8 H2O 7. 5 tetes larutan KMnO4 + 2 tetes larutan H2SO4 2N + 2 tetes larutan H2C2O4 warna ungu luntur Reaksi : 2 KMnO4 + 3 H2SO4 + 5 H2CrO4 K2SO4 + 2 MnSO4 + 10CO2 + 8H2O Kesimpulan : zat tersebut di atas adalah ion Permanganat 19. ASETAT : CH3COO

1. 5 tetes larutan CH3COONa + 2 tetes larutan AgNO3 putih Reaksi : CH3COONa + AgNO3 CH3COOAg + NaNO3 putih 2. 5 tetes larutan CH3COONa + 3 tetes larutan C2H5OH + 2 tetes larutan H2SO4 bau harum conc Reaksi : CH3COONa + C2H5OHH2 SO4 CH3COOC2H5 + NaOH conc 3. 5 tetes larutan CH3COONa + 3 tetes larutan FeCl3 larutan coklat merah larutan merah coklat Reaksi : 3 CH3COONa + FeCl3 + Fe (CH3COO)3 + 3NaCl larutan coklat merah Kes i m p u l an zat di atas adalah ion asetat Surakarta, 2 Juli 1998 Bintoro [email protected]