kiat berpameran dagang

8
Competitiveness at the Frontier, April 2008 1 TEMA BULAN INI: PAMERAN DAGANG Forum bulanan untuk mendukung peningkatan daya saing ekonomi Indonesia Competitiveness at the Frontier April 2008 Hubungi: Tim Komunikasi, SENADA ~ Tel: (62-21) 5793 2577 ~ Fax: (62-21) 5793 2578 ~ e-mail: [email protected] ~ Situs: www.senada.or.id Berlanjut ke halaman 2 Berlanjut ke halaman 4 TEMA BULAN DEPAN Standar dan Sertifikasi DALAM EDISI INI Kenali Pasar Anda: Wawancara dengan Ambar Tjahyono Kiat-Kiat Berpameran Dagang Menembus Menjangkau Bank Sekilas SENADA 3 5 7 8 enurut www.eventseye.com (yang memuat database pertunjukan perdagangan, pasar raya, pam- eran dan konferensi seluruh dunia), pada April dan Mei tahun ini, lebih dari 14.000 pertunjukan dagang dan pameran akan dise- lenggarakan di seluruh dunia, mengetengah- kan segala jenis, dari produk rumah, kebun, teknologi informasi dan komunikasi sampai peralatan kedokteran gigi. Persaingan bagi peserta pameran dan pem- beli dalam industri serupa cukup ketat dan semakin ketat; pasar global telah menyempit dan pengenalan produk internasional pada pasar kunci semakin sulit dilakukan. Tapi berbincanglah dengan mereka yang berpengalaman dalam arena pameran dagang di industri apa saja dan mereka akan tanpa Mengamati dua pameran internasional terkenal mengungkapkan apa dibalik ketenarannya. RAHASIA SUKSES PAMERAN PERDAGANGAN i Indonesia seperti banyak nega- ra, pemerintah pusat dan daerah mengerahkan upaya besar bagi promosi dagang, karena perkembangan ek- spor sehat di era globalisasi ini merupakan komponen penting dari ekonomi yang ko- koh. Namun banyak cara dapat dijalankan menuju promosi dagang seperti itu, yang mungkin terlihat menarik bagi para peja- bat sebenarnya terbutki kurang efektif atau bahkan membahayakan citra suatu negara. Untungnya, cukup sudah pengetahuan tentang cara jitu, berdasarkan kesuksesan dan kegagalan pemerintahan di seluruh dunia- dimana para pembuat kebijakan yang berusaha untuk meningkatkan usaha promosi dagang mereka dapat menganalisa NIAT BAIK, HASIL KURANG MENGGEMBIRAKAN D Usaha promosi dagang pemerintah memiliki tujuan terpuji namun diperlukan pendekatan baru untuk dapat mencapainya. M ragu mengatakan bahwa beberapa pameran adalah keharusan untuk pemain usaha sukses. Di antaranya adalah International Perabotan Fair Singapore (IFFS) di Singapura dan Spoga (sic) in Cologne, Jerman, yaitu pameran ba- rang olahraga dan perabotan kebun. Berhadapan dengan persaingan ketat, bagaimana pameran bergengsi ini mem- pertahankan keunggulannya? Mengamati rahasia mereka memberikan pemahaman baik bagi penyelenggara pameran, yang mungkin mencoba meniru faktor keber- hasilan mereka, dan peserta, yang ketika mempertimbangkan pameran mana yang harus diikuti bisa mencari sifat serupa pada pameran yang mereka pilih. Peserta pameran di Spoga

Upload: ane-ridwan

Post on 11-Mar-2016

251 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

By Frontier (2008)

TRANSCRIPT

Page 1: Kiat Berpameran Dagang

Competitiveness at the Frontier, April 2008 1

tema bulan ini: pameran dagang

Forum bulanan untuk mendukung peningkatan daya saing ekonomi Indonesia

Competitiveness at the Frontier

April 2008

Hubungi: Tim Komunikasi, SENADA ~ Tel: (62-21) 5793 2577 ~ Fax: (62-21) 5793 2578 ~ e-mail: [email protected] ~ Situs: www.senada.or.id

Berlanjut ke halaman 2

Berlanjut ke halaman 4

tema bulan depan

Standar dan Sertifikasi

dalam edisi ini

Kenali Pasar Anda: Wawancara dengan

Ambar Tjahyono

Kiat-Kiat Berpameran Dagang

Menembus Menjangkau Bank

SekilasSENADA

3

5

78

enurut www.eventseye.com (yang memuat database pertunjukan perdagangan, pasar raya, pam-

eran dan konferensi seluruh dunia), pada April dan Mei tahun ini, lebih dari 14.000 pertunjukan dagang dan pameran akan dise-lenggarakan di seluruh dunia, mengetengah-kan segala jenis, dari produk rumah, kebun, teknologi informasi dan komunikasi sampai peralatan kedokteran gigi.

Persaingan bagi peserta pameran dan pem-beli dalam industri serupa cukup ketat dan semakin ketat; pasar global telah menyempit dan pengenalan produk internasional pada pasar kunci semakin sulit dilakukan.

Tapi berbincanglah dengan mereka yang berpengalaman dalam arena pameran dagang di industri apa saja dan mereka akan tanpa

Mengamati dua pameran internasional terkenal mengungkapkan apa dibalik ketenarannya.

rahasia sukses pameran perdagangan

i Indonesia seperti banyak nega-ra, pemerintah pusat dan daerah mengerahkan upaya besar bagi

promosi dagang, karena perkembangan ek-spor sehat di era globalisasi ini merupakan komponen penting dari ekonomi yang ko-koh. Namun banyak cara dapat dijalankan menuju promosi dagang seperti itu, yang mungkin terlihat menarik bagi para peja-

bat sebenarnya terbutki kurang efektif atau bahkan membahayakan citra suatu negara.

Untungnya, cukup sudah pengetahuan tentang cara jitu, berdasarkan kesuksesan dan kegagalan pemerintahan di seluruh dunia- dimana para pembuat kebijakan yang berusaha untuk meningkatkan usaha promosi dagang mereka dapat menganalisa

niat baik, hasil kurangmenggembirakan

D

Usaha promosi dagang pemerintah memiliki tujuan terpuji namun diperlukan pendekatan baru untuk dapat mencapainya.

M ragu mengatakan bahwa beberapa pameran adalah keharusan untuk pemain usaha sukses. Di antaranya adalah International Perabotan Fair Singapore (IFFS) di Singapura dan Spoga (sic) in Cologne, Jerman, yaitu pameran ba-rang olahraga dan perabotan kebun.

Berhadapan dengan persaingan ketat, bagaimana pameran bergengsi ini mem-pertahankan keunggulannya? Mengamati rahasia mereka memberikan pemahaman baik bagi penyelenggara pameran, yang mungkin mencoba meniru faktor keber-hasilan mereka, dan peserta, yang ketika mempertimbangkan pameran mana yang harus diikuti bisa mencari sifat serupa pada pameran yang mereka pilih.

Peserta pameran di Spoga

Page 2: Kiat Berpameran Dagang

Competitiveness at the Frontier, April 20082

“hanya pembeli” untuk menarik penjual jumlah besar dan importir, karena banyak pameran yang juga terbuka bagi khalayak umum.

Nilai koordinasi sangat tinggi. Sebuah contoh kurangnya koordinasi menjadi ba-han pelajaran: pada sebuah kasus, sebuah organisasi di bawah departemen pemerin-tahan nasional mendekati sebuah asosiasi dagang untuk meminta peserta membayar ruang pamer pada sebuah pameran dalam negeri yang mereka selenggarakan. Kemu-dian, perusahaan anggota asosiasi tesebut dihubungi langsung oleh pihak pemerin-tah yang menawarkan ruang pamer gratis, mempermalukan pejabat asosiasi dagang tersebut, yang telah meyakinkan anggotan-ya mengeluarkan dana untuk sesuatu yang bisa mereka dapatkan secara gratis.

mengukur kesuksesanInformasi jelas tentang penjualan yang

dihasilkan oleh kehadiran dalam pameran dagang sulit ditemukan. Satu masalah adalah memastikan arti “penjualan” dalam konteks pameran dagang. Tujuan pameran dagang adalah mempromosikan produk, membangun hubungan dengan pembeli potensial, dan menghasilkan pesanan un-tuk jangka waktu menengah. Ini adalah perspekstif yang sangat berbeda diband-ing dengan menganggap pameran dagang sama dengan kesempatan untuk menjual eceran, dimana tujuan perusahaan adalah semata-mata menjual contoh yang mere-ka bawa. Menggiurkan untuk melakukan pendekatan yang teakhir disebutkan ber-jangka pendek, namun jika sukses diukur berdasarkan hal-hal tersebut, tak ada jami-nan bahwa tujuan nasional yang luas akan tercapai.

Evaluasi lebih mendalam dari hasil pa-meran membutuhkan pendekatan jangka panjang. Departemen perdagangan mung-kin dapat mendanai survei perusahaan enam bulan hingga satu tahun setelah kei-kutsertaan mereka dalam pameran, untuk mengevaluasi bagaimana pameran mem-bantu mereka dalam kesepakatan yang ter-jalin atau inovasi rancangan yang dicapai.

Strategi promosi tersebut bukan-nya tanpa biaya. Namun ketika berba-gai pendekatan promosi dagang gagal, mempertahankan status quo juga ma-hal harganya. Pembeli biasanya dapat mengembangkan anggapan umum yang buruk mengenai produk sebuah negara dan menyamakan pameran swasta yang sebenarnya baik dengan pameran bersub-sidi yang buruk. Dengan demikian citra produk sebuah negara akan bermasalah secara keseluruhan.

Erin Thébault-WeiserKonsultan Independen - Kebijakan Ekonomi

pameran dagang

niat baik, hasil...strategi dagang saat ini jika dibandingkan praktek terbaik, dan karena itu mengubah kebijakan mereka jika diperlukan.

pemilihan pemenangSebuah pendekatan yang jelas untuk

pameran dagang adalah pemerintah men-sponsori perusahaan setempat dalam pam-eran dagang di dalam maupun luar negeri. Namun, bagaimana pembuat kebijakan memastikan mereka menemukan kandidat terbaik, perusahaan siap ekspor dan yang akan mewakili produk-produk negara sesu-ai yang diinginkan?

Di tempat yang kekurangan sumber-daya, penyimpanan pendataan otomatis terbatas, dan jarin-gan perorangan kuat – seperti yang sering terjadi, khususnya pada negara berkem-bang – sangatlah wa-jar menggunakan cara informal untuk memi-lih perusahaan. Di Indonesia, misalnya, pihak pemerintah pusat terkadang mem-inta pemerintah daerah membantu mengi-dentifikasi perusahaan-perusahaan. Kurang lengkapnya data atau proses penawaran terlembaga, membuat lembaga pemerin-tah hanya memilih perusahaan-perusahaan yang mereka kenal. Akibatnya, perusahaan yang sama cenderung terpilih dari tahun ke tahun, membatasi jumlah perusahaan yang berpeluang untuk ikut serta, dimana tak ada jaminan perusahaan terpilih adalah yang terbaik.

Dengan sumberdaya memadai, terdapat proses alternatif yang lebih berhasil. Kantor pemerintah daerah dapat memilih peserta, baik melalui proses penawaran terbuka atau dengan menghubungi seluruh perusahaan ekspor di wilayah mereka untuk mendaftar. Untuk mengevaluasi perusahaan pelamar, pemerintah harus mengumpulkan infor-masi apabila perusahaan tersebut pernah mengekspor atau memiliki kemampuan sendiri untuk memenuhi permintaan pem-beli; kesuksesan mereka pada pameran da-gang lampau; dan apakah mereka tahu cara menghitung harga, khususnya untuk ekspor (contohnya: termasuk pengeluaran terkait FOB dan CIF). Jenis evaluasi ketat seperti ini cenderung membatasi partisipasi UKM, yang mungkin tidak memihak pemerintah, namun dapat meningkatkan kemungkinan perserta dengan hasil yang baik. Dalam banyak kasus UKM tidak siap ekspor, dan tidak memproduksi barang-barang mereka dalam mutu dan jumlah yang memenuhi pelanggan besar atau permintaan ekspor.

subsidi atau tanpa subsidiBukanlah tidak wajar jika pemerintah

memandang subsidi bagi peserta pameran dagang suatu kebaikan, memungkinkan perusahaan yang tidak mampu membayar ruang pamer dan biaya pengangkutan un-tuk berpartisipasi dalam pameran interna-sional. Ketika baik pemerintah pusat dan daerah memberi bantuan, dan ada keter-batasan kendali menentukan jika sebuah perusahaan menerima dana dari berbagai sumber, subsidi bisa mendekati 100 persen dari biaya kepesertaan.

Jika pengeluaran perusahaan hampir nol, perusahaan mungkin berambisi un-tuk mendapatkan sponsor tanpa meng-indahkan pengembaliannya dalam arti peningkatan ekspor dan pemasukan. Di

sisi lain, jika sebuah usaha harus menge-luarkan dana porsi besar untuk menha-diri sebuah pameran, terjadilah proses alami dimana hanya perusahaan yang bisa memulihkan penge-luaran mereka ingin

berpartisipasi. Karenanya, subsidi sebet-ulnya bisa mengacaukan partisipasi peru-sahaan yang siap menerima peluang baru yang malah memberi kesempatan kepada perusahaan dengan keterbatasan kemam-puan memadai.

bersiap, tahan… kOOrdinasiPemilihan perusahaan siap ekspor yang

disponsori adalah bagian penting dari strategi promosi, namun itu hanya per-mulaan. Sama dengan perusahaan yang merencanakan keikutsertaannya dengan seksama, pemerintahpun harus melakukan hal serupa.

Ketika department mengelola partisi-pasi sebuah pameran dagang, perencanaan kurang matang dapat menghasilkan ruang pameran dengan lokasi kurang strategis, tidak profesional dan tidak dikemas me-narik. Jika hal ini terjadi, asosiasi dagang sektor swasta dapat menolak keikutsertaan dan perusahaan mapan bahkan berupaya keras untuk menghindari kaitan dengan usaha pemerintah.

Untuk pameran di luar negeri, jika pe-serta yang didanai kekurangan petunjuk, bimbingan tentang tren negara tujuan maupun fokus pameran, mereka mungkin membawa produk yang tidak sesuai dengan pembeli. Pemerintah bisa membantu men-dampingi penuh sebelumnya karena mer-eka telah dipilih untuk disponsori. Mereka juga bisa memanfaatkan sumber daya sep-erti staf perdagangan di negara tujuan un-tuk menyediakan informasi tentang pilihan konsumen dan sifat pameran tersebut.

Ketika pameran berjalan, sponsor disarankan menyelenggarakan pertemuan

Bagaimana pembuat kebijakan memastikan mereka menemu-kan kandidat terbaik, perusa-haan siap ekspor dan yang

akan mewakili produk-produk negara sesuai yang diinginkan?

Page 3: Kiat Berpameran Dagang

Competitiveness at the Frontier, April 2008 3pameran dagang

Menurut Anda semua perusahaan, baik besar atau kecil, harus ikut serta dalam pa-meran dagang jika diberi kesempatan? Atau apakah Anda dapat membayangkan situasi dimana Anda akan mengatakan “Saya kira perusahaan Anda belum siap. Kenapa tidak menunggu satu atau dua tahun baru kemu-dian membuat rencana untuk partisipasi”?

Pameran dagang adalah langkah yang pent-ing bagi setiap perusahaan agar mereka dike-nal, jadi semua perusahaan harus menjadikan pameran sebagai sasaran. Tapi harus memasti-kan mereka siap dulu. Mereka harus memiliki produk yang menarik pasar target. Kekhawati-ran lainnya adalah ketika perusahaan belum siap secara keuangan untuk partisipasi, karena sebuah pameran dagang, khususnya yang ber-skala internasional, memerlukan sumber daya yang tidak sedikit, bukan hanya sebelum dan selama pameran, tapi juga sesudahnya.

Ketika ASMINDO turut serta dalam pa-meran, kami melakukan proses seleksi pada anggota kami untuk melihat kesiapan mereka. Sebagai contoh, untuk pameran di Perancis, kami meminta perusahaan mengirimkan foto sebelumnya untuk memberikan gambaran ke-pada penyelenggara tentang produk mereka. Lebih baik memberitahu pihak perusahaan bahwa mereka tidak siap dan mengecewakan mereka sebelum pameran, daripada membiar-kan mereka dirugikan selama acara pameran.

Kekhawatiran lainnya adalah ketika pa-meran dagang dipolitisir dan diselenggarakan untuk melayani tujuan politik kelompok ter-tentu. Dalam situasi seperti ini perusahaan harus didorong untuk tidak ikut serta.

Apakah ada tips tambahan yang ingin Anda berikan untuk perusahaan yang merencanakan ikut pameran dagang?

Pertimbangkan membentuk kemitraan atau koalisi ketika ikut dalam pameran da-gang, khususnya yang internasional. Ketika mewakili negara tertentu, koalisi perusahaan dapat muncul sebagai kekuatan yang lebih besar. Koalisi ini dapat, misalnya, memakan ruang yang lebih besar – katakanlah 2,000 meter persegi – daripada di ruang pameran yang terpisah dan lebih kecil, yang mungkin tidak efektif dalam menarik rasa penasaran dan minat para pengunjung (calon pembeli). Tapi bermitra dalam pameran dagang dapat menjadi lebih sulit karena semua pihak yang terlibat harus memiliki pemahaman yang jelas tentang fungsi mereka masing-masing selama acara – misalnya siapa yang bertugas menan-gani penjualan dll. Mengenali lingkungan Anda (pasar, budaya lokal) adalah faktor pen-ting untuk keberhasilan partisipasi.

kenali pasar anda: WaWancara dengan ambar tjahyOnO

AKHIR-AKHIR INI Ambar Tjahyono, ketua Asosiasi Mebel dan Industri Kerajinan Indonesia (ASMINDO). sangat sibuk Selain mengusahakan sertifikasi hijau untuk ek-sportir kayu Indonesia, beliau juga berupaya keras mencari jalan untuk meningkatkan akses Indonesia terhadap pasar ekspor yang makin berkembang di Asia dan negara-nega-ra Barat. Baru-baru ini ASMINDO menye-lenggarakan the International Furniture and Craft Fair Indonesia 2008 (IFFINA), yang diadakan pada bulan Maret. Di tengah kes-ibukannya, Pak Ambar menyempatkan diri untuk berbincang dengan Manajer Komu-nikasi SENADA Deborah Tomasowa dan memberikan pemaparan tentang apa yang membuat pameran dagang bermanfaat dan apa yang perusahaan harus lakukan untuk mempersiapkan acara seperti itu.

Apa karakteristik utama yang membuat pamera perdagangan pilihan yang baik bagi perusahaan untuk hadir? Kenapa?

Pertama-tama, keikutsertaan dalam pa-meran dagang adalah komitmen yang besar dan perusahaan harus mempertimbangkan seberapa jauh pameran dagang bermanfaat terkait beberapa faktor penting. Salah satu-nya adalah seberapa lama pameran dagang telah diadakan dan sejarahnya dan apakah pameran ini diadakan secara teratur. Repu-tasi pameran dagang juga penting; Anda perlu mengetahui apakah pameran ini turun naik dalam tahun-tahun terakhir. Anda juga harus memikirkan tentang aspek jejaring dari keikutsertaan dalam sebuah pameran dagang – apakah ada pembeli berpotensi, khususnya pembeli internasional. Salah satu pameran dagang yang saya banggakan diselenggarakan oleh ASMINDO adalah In-ternational Furniture & Craft Fair Indonesia, atau IFFINA. Acara ini menarik banyak mi-nat internasional pada mebel dan kerajinan Indonesia yang sekaligus menarik perhatian Indonesia pada produk ramah lingkungan.

Jika Anda dapat mengubah satu hal tentang pameran dagang yang dihadiri oleh anggota ASMINDO, apakah itu?

Saya ingin melihat kualitas yang lebih ting-gi dalam semua pameran dagang yang dihadiri atau diikuti ASMINDO. Pameran dagang harus memiliki citra yang mewakili acara itu atau memiliki brand atau merek tersendiri yang lekat dengannya, baik itu untuk menekankan rancangan yang bagus, mutu, pemasaran ba-rang ramah lingkungan atau produk baru.

Bagaiman perusahaan mengukur kes-uksesan partisipasinya dalam sebuah pa-meran dagang?

Ukuran sukses yang paling penting ada-lah hasilnya: sebuah perusahaan yang turut serta harus mampu mengenali dampak jangka pendek dari partisipasinya. Keberhasilan ini haruslah berdasarkan perencanaan yang ma-tang: Anda harus memahami pasar bagi pa-meran itu, apakah Jepang, Eropa, Cina atau bahkan Indonesia. Anda harus datang siap dengan jumlah barang yang akan dipajang, barang yang berkualitas bagus, rancangan ru-ang pamer yang tepat, rencana penyimpanan, dan banyak faktor lainnya. Semua ini akan mempengaruhi apakah sebuah perusahaan mendapatkan hasil yang baik – penjualan yang meningkat, penjualan pada pasar baru – sebagai hasil dari keikutsertaannya.

Jika Anda dapat menasehati perusa-haan yang belum pernah turut serta da-lam pameran dagang, saran apa yang pal-ing penting yang dapat Anda berikan?

Saya akan meminta mereka memper-siapkan rencana menyeluruh manakala keputusan untuk berpartisipasi dalam pa-meran dagang telah dibuat. Saya juga akan menyarankan kepada perusahaan itu untuk mengetahui jadwal pameran dagang pent-ing lebih awal. Dalam asosiasi, saya selalu memberitahu anggota kami tentang ber-bagai acara peluncuran dan membuat pen-gumunan yang relevan. Selain itu saya akan menyarankan perusahaan untuk melakukan penelitian tentang selera dan pilihan pasar lokal sebelum mempersiapkan.

Sebuah perusahaan harus mulai dengan berpikir mengenai besar biaya keikutser-taan, target yang ingin mereka jangkau dan produk apa yang akan mereka pajang dan jual. Untuk pameran yang berskala kecil, saya sarankan perusahaan membuat peren-canaan delapan bulan sebelum pameran. Untuk pameran berskala lebih besar, peru-sahaan harus merencanakannya paling tidak selama setahun, jika tidak lebih dari itu.

Ketua ASMINDO berbagi pengetahuan tentang pameran dagang.

Page 4: Kiat Berpameran Dagang

Competitiveness at the Frontier, April 20084pameran dagang

but pamasaran, pemasaran dan pemasaran lagi sebagai faktor sukses kunci – termasuk hubun-gan media dan masyarakat, iklan langsung dan tidak langsung, gerakan surat langsung dan pengelolaan pra dan pasca-acara yang efektif

Semua usaha pemasaran ini terpusat pada situs web Spoga yang dijalankan den-gan baik (http://www.spogagafa.com/). Pertanyaan yang diajukan melalui situs di-jawab paling lama dalam 24 jam dan materi yang bisa diunduh termasuk potongan ra-dio dan ribuan foto siap pakai. Rilis media video bisa didapatkan bila diminta.

Schon mengatakan komponen penting ber-ikutnya dari pemasaran adalah pamer produk baru dan kompetisi untuk perancang lokal dan internasional yang baru menjajaki pasar.

“Setiap peserta memilik kesempatan untuk ambil bagian dalam salah satu pameran produk baru kita, seperti perabotan kebun baru atau produk perabotan panggang dan barbeque.”

“Bahaya terbesar adalah bila tidak mengi-kuti perkembangan jaman dan tidak menge-tahui apa yang sedang terjadi di pasaran.”

“Karena kami memiliki hubungan dekat dengan peser-ta, pengunjung dan wartawan kita yang menjadi pelopor tren an tidak keting-galan di belakang” ujarnya.

Faktor sukses ini harusnya menjadi kabar baik bagi pe-

nyelenggara pameran di manapun yang ingin memperbaiki mutu pameran mereka. Walau sulit bagi penyelenggara untuk mngubah mutu infrastruktur dasar negara mereka, tapi mengin-gat kenyamanan penting bagi pengunjung bisa membantu mereka fokus pada memberikan kemudahan sebisa mungkin pada pengunjung dengan memudahkan layanan yang membuat transport dan logistik lain jadi lebih mudah. Menciptakan usaha pemasaran canggih dan kompetisi desain merupakan sasaran realistis yang harus diusahakan.

Jika pengalaman 2008 dijadikan panduan, masalah penjadwalan mungkin bermasalah: walaupun IFFS sukses berkoordinasi waktu pa-meran dengan 3F di Cina, efek samping yang kurang menyenangkan adalah bentrokan den-gan jadwal International Furniture and Craft Fair Indonesia (IFFINA), yang diadakan tanggal 7-11 Maret. Tapi dengan peningkatan koordinasi wilayah, mungkin pengalam tahun 2009 bisa lebih baik. Penyelenggara IFFS melihat penjad-walan mereka sebagai latihan kerjasama, bukan persaingan. Ketua IFFS Pang mengatakan IFFS bercita-cita ” bekerjasama bergandeng tangan melalui Dewan Industri Perabotan ASEAN un-tuk menghasilkan sirkuit pameran perabotan Asia yang akan memudahkan pengaturan perjalanan dan hemat waktu juga kenyamanan bagi peserta pameran, pembeli dan pengunjung di dunia.”

Sarah PorterKontributor

rahasia sukses...Untuk IFFS, waktu adalah kunci ke-

berhasilan tahun ini. Setelah mengevaluasi acara kunci di kawasan, pada 2008 IFFS mengubah tanggal pameran tahunan ke 25-nya sehingga IFFS berlangsung dari 9 hingga 12 Maret. Tanggal itu jatuh sebe-lum pameran perabotan Cina yang sangat sukses di Dongguan, yaitu International Famous Furniture Fair (3F). Penyesuaian tanggal memudahkan pembeli merencana-kan perjalanan sekaligus di wilayah ini dan merupakan bagian serangkaian kegiatan promosi yang ditujukan untuk menarik lebih banyak pengunjung internasional.

Menurut Chief Executive Officer IFFS, Quek Chin Tuan, “Kita menerima banyak

masukan positif tentang tanggal baru yang menawarkan kemudahan dan memberikan keuntungan bagi pemain industri dunia yang berusaha menjangkau lebih luas arena pameran dagang perabotan Asia.”

Angka sementara menunjukkan peruba-han itu efektif. Pada 2007 IFFS dihadiri 17.332 pengunjung dari 117 negara, den-gan pesanan di tempat senilai $240 juta dan penjualan lanjutan senilai $ 2.1 milyar. Nilai akhir tidak tersedia pada saat cetak tapi diperkirakan sekitar 6 persen lebih besar.

Daya tarik lain dari IFFS yang diakui adalah baiknya infrastruktur and angkutan umum di Singapura, yang memberi kemu-dahan bagi orang asing dibanding banyak tempat lainnya di Asia.

Tapi walaupun negara besar seperti Indo-nesia tidak memiliki harapan jangka pendek untuk menyamai kerapihan Singapura, ada faktor lain yang membuat posisi IFFS seba-gai pemimpin lebih mudah ditandingi. Pe-nyelenggara IFFS mengatakan rahasia lain dari kesuksesan mereka meliputi kompetisi desain dan strategi pemasaran yang sangat baik yang menarik pen-gunjung dan pembeli.

Seperti kata Tony Pang, ketua Dewan Pe-nasehat Pameran IFFS 2008, “IFFS mendorong kreatifitas bagi pameran dengan menampilkan berbagai inisiatif ran-cangan,” yang meliputi sejumlah kompetisi dan penghargaan.bagi perancang muda.

“Berdasarkan rekam jejak kita yang baik, peserta pameran yang fokus pada rancangan telah sangat berhasil dalam menggaet prospek pada pameran IFFS sebelumnya,” ujarnya.

“Mereka lalu menyebarkan kabar untuk kami dan mengakibatkan munculnya penda-tang baru, jadi kabar dari mulut ke mulut mer-upakan alat pemasaran yang kuat bagi kami.”

Metoda komunikasi dan humas yang lebih formal juga memainkan peran utama dalam ke-berhasilan IFFS. IFFS memiliki hubungan 10 tahun dengan tim humas yang penuh pengab-dian, Forward Communications, untuk memas-tikan pesan kunci mereka disampaikan pada pemerhati sasaran mereka tepat waktu dalam format efektif. Materi media dan promosi terse-dia dalam sejumla bahasa Eropa dan Asia.

Penyelenggara Spoga di Jerman, yang telah diadakan sejak 1960, juga menunjuk pada infrastruktur dan usaha pemasaran se-bagai dua kunci untuk mencapai dan mem-pertahankan gengsi di mata peserta pamer-an terkemuka dan pembeli. Cologne telah lama dikenal sebagai sebuah tujuan pam-eran dagang terkemuka karena infrstruktur dan angkutan umum yang maju dan aturan hukum transparan bagi para peserta.

Juru bicara perusahaan Katrin Schon dari Koelnmesse GmnH, perusahaan swasta pe-nyelenggara Spoga dan pelengkapnya yang disebut gafa (bagi perawatan kebun), menye-

Berbincanglah dengan mereka yang berpengalaman dalam are-na pameran dagang di industri

apa saja dan mereka akan tanpa ragu mengatakan bahwa beber-apa pameran adalah keharusan

untuk pemain usaha sukses.

SIAPA YANG LEBIH tepat berkomentar tentang pentingnya mengikuti pameran dagang dengan benar daripada mereka yang sering kita temui di lantai pameran dagang. Competitiveness at the Frontier bertanya kepada pembeli berpengalaman, peserta dan pelaku, mengenai apa yang membuat sebuah pameran dagang berha-sil. Inilah komentar-komentar mereka:

“Menurut saya sebuah pameran da-gang akan dinyatakan sukses apabila pen-gunjung yang datang cukup banyak sesuai dengan target segment market yang kita harapkan. Kemudian, proses administrasi baik yang mencatat transaksi terus menerus selama pameran dagang berlangsung.”

—Budi Suwardie, Organizer, Manta Tour. (Pak Suwardie adalah pembicara reguler pada pameran-pameran indus-

tri travel and tourism di Indonesia.)

“Kuncinya ada di koordinasi antara regional pameran dagang. Pameran yang baik berlansung sebelum atau sesudah pa-meran yang terkait – bukannya bersamaan, juga bukan tiga minggu setelahnya.”

—Pemasok furnitur dari Aus-tralia di pameran IFFINA 2008

“Hal-hal terpenting bagi keberhasilan sebuah pameran dagang adalah: mempu-nyai konsep yang jelas dengan fokus yang mengutamakan kepentingan pembeli; memperhatikan jadwal pameran dagang di negara lain sehingga memudahkan pem-beli merencanakan perjalanan mereka ; persiapan yang baik untuk memfasilitasi kepentingan pembeli (transportasi, ako-modasi, telekomunikasi, forwarding dan perbankan); dan promosi gencar jauh hari sebelumnya kepada pembeli, agennya atau perwakilan dagang negara tujuan.”

—Budi Virgono, veteran pameran dagang dan pemilik perusahaan perlengkapan rumah

kata-kata dari lantai pameran dagang

Page 5: Kiat Berpameran Dagang

Competitiveness at the Frontier, April 2008 5

tuk staf Anda. Mereka perlu istirahat untuk makan siang dan bersantai sehingga mereka tetap ceria dan sigap saat menjaga pameran. Panggilan yang ramah pada pengunjung hadir mungkin akan mendorong mereka untuk mampir, bukan cuma lewat saja.

Ingatkan staf untuk mencatat semua infor-masi calon pelanggan. Tekankan pentingnya mendapatkan nomor telepon dan alamat email.

setelah pameran Tindak lanjuti kontak segera dengan subyek

yang jelas di email Anda atau di amplop yang me-nyebut nama perusahaan Anda dan pameran di mana Anda bertemu. Berikan kemudahan terhadap kontak Anda untuk menjawab dengan memberi-kan alamat situs internet dan informasi Anda ten-tang kesempatan yang terbuka bagi mereka.

Selalu monitor calon pelanggan Anda. Tidak ada yang menunjukkan keberhasilan dari pameran dagang lebih baik daripada membuat calon pelang-gan membeli produk atau membuat media me-nyorot usaha Anda. Simpan catatan tentang yang mencari tahu tentang produk Anda melalui pam-eran dagang. Gunakan hasil ini untuk menganalisa pengembalian investasi dari pameran Anda.

Sebagai penutup, setelah setiap pameran, kajilah kesuksesan, kegagalan dan pembela-jaran apa yang didapatkan. Kaji setiap aspek dari pameran dan minta masukan orang lain. Kemudian terapkan pembelajaran itu pada pameran Anda berikutnya sehingga menda-patkan pengalaman yang lebih baik lagi.Aris DarujoSENADA Senior Industry Advisor

kiat-kiat berpameran dagang ameran dagang luar negeri adalah lang-kah ideal dalam meletakkan dasar untuk menembus pasar asing. Namun perenca-

naan dan pengaturan keikutsertaan pada pam-eran asing dapat menjadi tantangan, khususnya bagi perusahaan kecil yang baru pertama kali mencoba memasuki pasar luar negeri. Sebelum terlibat pada sebuah pameran, sangatlah bijaksana untuk mempelajari praktek terbaik dalam mem-persiapkan pameran dagang untuk mendapatkan keuntungan maksimum dari tampilan pameran.

sebelum pameranSebuah pameran membutuhkan persiapan

awal yang matang, dan jika tidak siap, kesuli-tan logistik akan menjadi bagai mimpi buruk. Anda harus membuat rencana mantap dan memonitor perkembangan dengan cermat.

Mulailah dengan mengkaji kesempatan Anda dengan hati-hati sebelum memutuskan untuk ikut serta. Berpartisipasi dalam sebuah pameran memer-lukan pengorbanan waktu, dana dan sumber daya. Perketatlah kajian anda akan kelayakan pameran. Apakah pengunjungnya cenderung konsumen bagi usaha anda? Pengenalan kepada beberapa ra-tus target yang berkualitas jauh lebih baik daripada pendekatan ribuan pihak umum yang cenderung tidak tertarik dengan bisnis anda.

Sebagai langkah pertama, hubungi penye-lenggara pameran dan mintalah petunjuk pa-meran, dan bacalah dengan seksama. Semua yang harus anda ketahui ada di situ, termasuk jadwal sementara atau akhir, formulir dan informasi pendaftaran, tata letak pameran, spesifikasi pameran, para undangan dan pem-bicara potensial, serta detil penting lainnya.

Kemudian, anda harus menentukan tujuan anda. Anda harus spesifik mengenai apa saja yang ingin anda raih sebagai hasil keikutsertaan dalam pameran. Apakah anda ingin meningkat-kan visibilitas, dikenali pelanggan dalam jumlah besar yang mungkin saja tertarik pada produk anda, atau ingin mengenali pesaing?

Sasaran yang konkrit akan membantu anda memahami cara mengukur kesuksesan. Pastikanlah tujuan anda sespesifik dan semu-dah mungkin untuk diukur. Anda bisa men-canangkan untuk menyebarkan 1000 brosur, mendapatkan setidaknya 200 informasi kontak yang berprospek, dan mengajak editor media pameran untuk makan siang. Tolok ukur ini akan membantu anda memutuskan apakah pa-meran tersebut setara dengan pengeluarannya.

Tuangkanlah rencana pameran anda secara tertulis, dengan rincian jadwal yang bisa dilak-sanakan, daftar lengkap kegiatan persiapan, dan pihak yang ditugaskan untuk tiap tugas. Dengan hanya mengandalkan peruntungan, Hukum Murphy – bahwa segala sesuatu yang bisa salah, akan salah -- pasti akan berlaku.

Sementara anda memulai proses meran-cang pameran, ingatlah bahwa seperti sebuah iklan yang baik, sebuah pameran yang baik

dengan jelas mengkomunikasikan sebuah pe-san besar. Pameran yang baik lebih menarik calon pelanggan untuk mengunjungi ruang pa-mer Anda daripada pesan yang tidak terfokus.

Sebuah rancangan ruang pamer yang terbuka dan mengundang, tanpa meja yang menghalangi jalan masuk, akan membatu menyampaikan pe-san itu pada pelanggan. Logo anda harus cukup besar agar jelas terlihat dari jarak jauh. Maksimal-kan lahan “berjalan” dengan memajang brosur di dinding. Gunakan grafik yang menarik untuk meyedot perhatian pengunjung. Untuk demo, laptop dan layar datar menghemat ruang. Jika ruang memungkinkan sediakan kursi yang nya-man untuk membuat calon pelanggan tidak ce-pat pergi. Ruang pamer siap-bawa lebih mudah untuk dibongkar-pasang. Ciptakan identitas unik untuk staf di ruang pamer anda yang sesuai dengan desain ruang pamer. Jas yang senada, kaos atasan, atau bahkan hiasan bunga akan membuat karyawan anda lebih mudah dikenali.

Anda juga perlu mengiklankan partisipasi anda. Gunakan slogan seperti: ”Temui kami di booth 1525 pada Konferensi Alas Kaki Dunia” da-lam siaran pers dan media komunikasi lain men-jelang pameran (meskipun siaran tersebut tentang sesuatu yang tak ada kaitannya). Buatkan sebuah siaran pers yang memberitakan berita terkait pa-meran tersebut. Undanglah para redaktur untuk mampir di ruang pamer anda, atau buatlah janji pertemuan mereka dengan juru bicara anda.

Jika perlengkapan pemasaran anda perlu untuk ditingkatkan atau dirancang ulang, perhatikanlah sejak dini. Tentunya Anda tidak ingin tidak memiliki brosur untuk dibagikan. Buatlah formulir yang berisi informasi prospek – formulir yang jelas mencegah perekaan. Pertimbangkan barang pemberian gratis untuk menarik perhatian dan suasana menyenangkan. Barang untuk diberikan gratis tidak perlu mahal. Pulpen dengan alamat situs web dan slogan yang mudah diingat dapat menjadi sangat efektif.

Presentasi PowerPoint dan demo un-tuk ruang pamer Anda dapat menjadi alat bernilai yang menarik pengunjung ke ru-ang pameran Anda dan membantu mereka mengenal usaha Anda lebih jauh. Presentasi memungkinkan Anda mengkomunikasikan informasi ke calon pelanggan sekaligus.

Berikan pelatihan pada karyawan pameran Anda sebelum acara. Karyawan Anda perlu menge-tahui apa yang diharapkan dari mereka. Mereka perlu dipersiapkan untuk menjawab pertanyaan dan membagi informasi yang penting. Mereka harus mengetahui cara menjalankan demo, pre-sentasi dan harus memahami penyelesaian masalah mendasar di kala demo mengalami masalah. Anda juga harus menekankan pentingnya kehangatan dan keramahan pada pengunjung stand.

selama pameranBuatlah jadwal bergilir ruang pamer un-

Rahasia yang membuat keikutsertaan di pameran luar negeri menguntungkan.

Ketika Asosiasi Penyelenggara Pameran menanyakan pada anggotanya mengenai topik penting di dekade mendatang, 93 persen mengatakan bahwa industri pameran membu-tuhkan sistem audit independen untuk mem-verifikasi demografi pengunjung baik untuk pemeran dagang maupun pameran umum.

Apakah audit pameran? Audit pameran adalah konfirmasi dari pengakuan kehadiran, demografi pengunjung dan sistem pencatatan pendaftaran yang dilakukan oleh pihak ketiga secara objektif. Audit ini juga memberikan pertanggungjawaban dan memastikan peserta pameran bahwa angka-angka yang mereka periksa adalah akurat dan independen. Audit memberikan keuntungan bagi manajemen pameran, peserta dan industri.

Ada sejumlah perusahaan yang menjalank-an audit pameran, seperti Exhibit Surveys, Inc.; BPA International; dan eBrain Market Re-search. Informasi selengkapnya mengenai logis-tik dan keunggulan audit tersedia pada TSEA.

— Sumber www.tsea.org

audit: alat evaluasi untuk EvEnt OrganizErs

P

pameran dagang

Page 6: Kiat Berpameran Dagang

Competitiveness at the Frontier, April 20086

agenda kegiatanBest Practice In Supply Chain and Procurement, 12-13 Mei, Hyatt Hotel, Bali, Indonesia. Seminar dua hari ini menyediakan informasi terkini tentang Sistem Pengelolaan Kontrak yang Baik atau Good Contract Management Systems dan mengkaji masalah dan tren dalam bidang ini untuk memastikan performa pengelo-laan kontrak mendasar. http://juniasia.com/content/view

Jakarta Furniture Fair (JFF) 2008, 17-25 Mei, Hall A & B di Jakarta Convention Centre, Jakarta. Indonesia. JFF adalah sebuah pameran perabotan rumah paling bergengsi, berfungsi dan menarik di Indonesia. http://www.ptmediatama.com/

ICT-Indo, 20-24 Mei, JIExpo, Jakarta. Pameran dan konfe-rensi internasional Indonesia mengenai Teknologi Informasi, sistem jaringan, komunikasi nirkabel dan teknologi telekomu-nikasi, peralatan dan pemasok. http://www.jiexpo.com/

Machine Tool & Manufacturing Indonesia, 4-7 Juni, Suraba-ya Convention Hall, Surabaya. Peralatan mesin internasional, pengerjaan metal, pengelasan, mesin dan peralatan pabrikan. http://www.pamerindo.com/

International Shoe & Leathergoods Fair (ISF) 2008, 15 April, Sunshine City Culture Building, Tokyo, Jepang. Ini Pameran Sepa-tu dan Kulit Internasonal yang ke-36 (ISF). ISF merupakan pameran sepatu dan kulit internasional terbesar di Jepang dan menarik perha-tian penuh dari industri sepatu di seluruh dunia. Hampir semua pem-beli yang menghadirinya berkaitan dengan toko sepatu, pertokoan dan penjual skala besar terkenal. http://www.fibre2fashion.com

Bangkok International Gift Fair and Bangkok International Houseware Fair 2008 (BIG_BIH), 17-22 April, The Challenger Hall, Muang Thong Thani, Nonthabur, Thailand. BIG & BIH ada-

lah salah satu acara pameran dagang kerajinan dan perlengkapan teratas di kawasan ini. Pameran yang diadakan dua kali setahun ini memberi kesempatan terhadap pembeli dan peserta untuk mendapatkan koneksi niaga. Pameran ini juga mengedepankan berbagai jenis produk cantik dengan rancangan unik. http://www.thaitradefair.com/fairin/big08/

Sustainable Urban Transportation (SUT) 2008, 21-23 April, Sin-gapore. SUT mengkaji masalah transportasi melalui diskusi mendalam tentang kerangka aturan transportasi dan studi kasus berbagai negara. Konferensi perhubungan termutakhir ini mempertemukan para pem-buat keputusan, pemimpin industri dan lembaga kunci untuk meran-cang strategi yang membahas keprihatinan bagi kelanjutan pertumbuhan ekonomi melalui jaringan berkesinambungan. http://www.availcorp.com

Safety In Action (SIA) 2008, 29 April – 1 Mei, Melbourne Exhibi-tion Centre, Southbank, Australia. SIA mengetengahkan lebih dari 350 usaha dan memamerkan ragam terbesar materi dan panduan produk dan layanan kesehatan & keselamatan di tempat kerja. Ber-samaan dengan itu adalah konferensi keselamatan beraksi atau safety in action conference dengan pembicara internasional yang membahas hal-hal terkini dalam OHS. http://www.safetyinaction.net.au

Sydney Homeshow, 1-4 Mei, Sydney Convention and Exhibition Center, Sydney, Australia. Para peserta merupakan pemimpin pasar dalam membangun produk, perabotan dan perlengkapan, luar-ru-ang, dapur, kamar mandi dan teknologi. http://www.sydneyhome-show.com.au/

Hong Kong Fashion Week for Spring/Summer, 8-11 Juli, Hong Kong Convention and Exhibition Centre. Mengetengahkan pakaian bayi dan anak, pakaian malam, pakaian wanita, pakaian dalam, paka-ian pria, pakaian olahraga, perhiasan baju, tas tangan, sepatu, kancing, bahan, nama, majalah mode. http://hkfashionweekss.tdctrade.com/

Karyawan Panarub Industry melakukan demonstrasi kemarin untuk menuntut kenaikan tunjangan. Para karyawan, yang tergabung dalam Serikat Buruh Garmen, Tekstil dan Sepatu dari Gabungan Serikat Buruh Independen (SBGTS-GSBI), men-gatakan bahwa perusahaan, yang mem-produksi sepatu Adidas, hanya membayar tunjangan harian sebesar Rp 200 dan Rp 400. (Indo Pos, 19/03)

Pengrajin di Bantul masih kesulitan mengembangkan dsain mereka sendiri karena kebanyakan masih mengandal-kan konsep yang disediakan pembeli. Ketergantungan ini tidak menguntungkan karena pembeli suatu saat bisa menghen-tikan pesanan mereka. Para pengrajin bisa mempekerjakan konsultan desain profe-sional untuk memberikan ide-ide yang sesuai dengan trend pasar, atau meminta pelatihan desain dari lembaga pemerintah atau lainnya. (Kedaulatan Rakyat, 18/03) ASEAN Satu Pintu (ASEAN Single Win-dow, ASW) untuk bea cukai mengalami hambatan hukum dari setiap anggota ASEAN. Perbedaan perundang-undangan di negara-negara ASEAN menghalangi penerapan ASW. Sebagai langkah awal, In-donesia dan Malaysia akan menjadi negara pertama yang menerapkan ASW. (Bisnis Indonesia, 24/03)

Hampir semua produsen furnitur di ka-bupaten Blora, Jawa Tengah, telah bera-lih menggunakan kayu jati daur ulang karena tingginya harga kayu jati yang dijual oleh Perum Perhutani. Langkah ini ternyata ada hikmahnya karena banyak pembeli as-ing yang tertarik dengan furniture tersebut. (KOMPAS, 04/03).

Untuk bersaing dengan Singapura, Indo-nesia harus meningkatkan ekpor produk jadinya, daripada terfokus pada produk-produk mentah. Walaupun Indonesia telah meningkatkan nilai ekpornya, namun be-lum diikuti pertumbuhan serupa pada sek-tor industri. Ekspor Indonesia pada bulan Januari 2008 mencapai 11,08 milyar dolar. (Investor Daily, 04/03).

Pembeli dari Eropa, Amerika Serikat dan Jepang sekarang menuntut furnitur berser-tifikasi dan ramah lingkungan. Permintaan ini menyebabkan banyak pengusaha furniture Indonesia untuk melakukan perbaikan dan mendapatkan pengakuan hukum melalui ser-tifikasi. (Suara Pembaruan, 08/03)

Departemen Perindustrian meminta per-janjangan masa pajak impor 0% untuk komponen automotif seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri no. 34/ 2007. Peri-ode pelaksanaan kebijakan akan berakhir pada tanggal 3 April 2008. (Bisnis Indonesia, 10/3)

Resesi Amerika belum dirasakan dampak-nya pada industri tekstil dan pakaian jadi berkat langkah cepat mereka menemu-kan pasar baru manakala ekonomi Amerika menunjukkan tanda-tanda perlambatan ta-hun lalu (JawaPos, 10/03)

Asosiasi Pengusaha Garmen dan Asesoris Indonesia memperkirakan warga Indone-sia akan membeli pakaian dan asesoris leb-ih banyak ketika di luar negeri tahun ini. Peningkatan pengeluaran ini diproyeksikan naik sebesar 25% menjadi Rp 50 trillion (Bisnis Indonesia, 17/03) Program restrukturisasi permesinan untuk periode 24 Maret-15 November akan segera dimulai setelah Departemen Keuangan menyetujui plafon anggaran re-strukturisasi sebesar Rp 315 milyar. Dana sebesar Rp 11 milyar untuk pengawasan dan pengelolaan akan dikeluarkan sebelum 24 Maret (Bisnis Indonesia, 18/03)

Tiga perusahaan sepatu di Jawa Timur memperoleh sertifikat ISO 9001-2000 dari Bureau Veritas Indonesia untuk mengantisipasi bertambahnya permintaan akan produk alas kaki untuk pasar Eropa. Ketiga perusahaan itu adalah Gemilang Jaya Abadi, Raja Paksi Adya Perkasa Indus-tri di Sidoarjo dan Inti Dragon Suryatama di Mojokerto (Bisnis Indonesia, 18/03)

berita daya saing

Page 7: Kiat Berpameran Dagang

Competitiveness at the Frontier, April 2008 7inOvasi

alah satu peluang perbankan terbaru yang sedang berkembang di kawasan ini memiliki potensi pasar lebih dari

100 juta orang penduduk Indonesia, jika saja lembaga layanan keuangan traditional bersedia mengambil kesempatan ini.

M-banking, sistem mengakses layanan perbankan berbasis akses telepon selular telah ada sejak beberapa tahun terakhir di Indonesia, terutama dalam bentuk layanan tambahan untuk nasabah bank yang sudah ada. Potensi sebenarnya, menurut perintis industri ini, terletak pada kesempatan akses layanan perbankan bagi jutaan orang yang sulit terjangkau bank, ATM dan Internet.

“Yang dibutuhkan adalah pikiran maju untuk merebut peluang ini,” tutur Brian Rich-ardson, direktur pengelola Wizzit Bank di Afri-ka Selatan. Perusahaanya merupakan penemu terkemuka dalam bidang M-banking, dengan memberikan jasa keuangan ke masyarakat daerah pedesaan dan dengan tingkat ekonomi lebih rendah yang tidak mendapat perhatian dari lembaga perbankan tradisional.

Dalam bentuk paling sederhananya, M-banking memungkinkan nasabah menggunakan sebuah telepon selular untuk transaksi sederhana seperti mengecek saldo. Dengan sistem lebih lengkap M-banking memungkinkan transfer pembayaran, perdagangan saham dan pembe-lian langsung menggunakan dana maya yang tersimpan di telepon. Dengan sebuah SMS sederhana atau, yang semakin banyak digu-nakan, perangkat lunak yang memungkinkan enskripsi data, seorang nasabah M-banking membawa dompet dan bank dalam telepon genggamnya, ke manapun dalam jangkauan layanan telepon selular, memperkecil kebutu-han membawa uang tunai, mengikuti jam kerja bank, atau pergi ke bank dan ATM.

Di negara-negara dimana kemudahan akses bank, ATM dan Internet sudah lum-

Kebanyakan bank besar di Indonesia menawarkan M-banking dalam beberapa bentuk, apakah itu layanan SMS mengecek saldo, atau program unduhan (atau program yang sudah terisi) untuk memungkinkan segala transaksi yang diharapkan dari per-bankan internet. Masalahnya sebagian besar layanan ini membidik target yang salah.

“Seorang mungkin harus menyebut apa yang dilakukannya (dengan layanan M-banking mereka) sebagai ‘tambahan’ dari-pada transformasional,” kata Richardson, sambil menambahkan bahwa alasan menga-pa Indonesia masih belum melihat satu rev-olusi dengan M-banking adalah karena bank tradisional tak pernah yakin bahwa itu bisa dirancang dengan tujuan pemasukan.

Wizzit berusaha membuktikan hal itu salah. Saat ini, dalam tahun ketiganya berop-erasi di Johanesburg, bank ini diperkirakan akan tepat waktu untuk kembali modal da-lam empat tahun setelah pembukaannya, dan sedang mempertimbangkan melebarkan say-ap ke negara lain melalui kemitraan setempat. Mengenai pasar Indonesia, Richardson yakin sebuah bank yang seperti Wizzit dapat men-capai pengembalian modal dalam dua tahun.

“Negara Anda memiliki penyebaran dinamis perkotaan/pedesaan tipikal dengan ribuan pulau dan industri perbankan yang ada terfokus pada kelompok menengah, atas dan juga perusahaan besar– bukan UKM atau penduduk yang tidak ”tersentuh” bank. Harga bagi pemikiran untuk memberikan layanan perbankan pada kelom-pok terakhir melalui bank tradisional membuat-nya sulit terlaksana, jadi menurut kami, solusi kami ideal bagi Indonesia.”

“Potensinya sangat besar dan kebutu-han jelas ada.”

Ben OttoKontributor

menembus menjangkau bank

S rah, nasabah menganggap M-banking sebagai sebuah kenyamanan dan bank memandangnya sebagai layanan bagi nasabah yang ada - baik namun tidak menghebohkan. Di Indonesia, dimana hanya seperenam jumlah penduduk memiliki rekening bank namun hampir sepa-ruhnya akan memiliki telepon selular pada ta-hun 2010, dampaknya akan sangat besar.

Pada bulan Maret 2008 The International Finance Corporation, lembaga sektor swasta Bank Dunia, menyelenggarakan seminar M-banking di Jakarta untuk membahas dampak M-banking ini. Setidaknya, para pembicara mengatakan, M-banking berpotensi mening-katkan produktifitas sehubungan pengelolaan waktu, khususnya di daerah pedesaan dimana bank tradisional menuntut investasi waktu dan biaya perjalanan yang membuatnya su-lit terlaksana. Selain itu, suatu populasi baru mendapat akses pada keuntungan menab-ung: keamanan, pinjaman dan penciptaan kekayaan, ditambah keuntungan psikologis sebagai anggota masyarakat keuangan negara.

Keuntungan tambahan potensi teknologi ini adalah menghilangkan biaya pengiriman uang elektronik yang berjumlah sekitar 5 miliar dolar sebagai pemasukan oleh warga Indonesia di luar negeri, menjadikan M-banking semakin men-giurkan. Filipina – pemimpin regional untuk M-banking dan sebuah negara dengan jumlah kiriman uang oleh warga di luar negeri mencapai rekor angka 14,4 miliar dolar tahun lalu – telah melihat potensi ini, dimana lebih dari 4 juta peker-ja di luar negeri mengirim uang ke rumah dengan telepon selular. Satu perusahaan penyedia layanan M-banking yang paling suksesnya memperkira-kan nasabahnya sendiri telah mengirim uang dari luar negeri sebesar 50 juta dolar setiap tahun. Pemasukan tambahan ini dapat menjadi pemacu signifikan untuk pertumbuhan ekonomi.

Di manakah posisi Indonesia sekarang? Tertinggal, tapi tak terlalu buruk.

M-banking mungkin telah mulai menapakkan kaki di Indonesia, namun layanan saat ini tertinggal dibandingkan dengan potensi yang ditunjukkan di negara-negara lain.

••lebih lanjuthttp://sbinformation.about.com/cs/sales/a/tradeshow.htm Ru-brik Informasi Usaha Kecil dari About.com membahas daftar “10 Praktek Terbaik Pameran Dagang (Ten Trade Show Exhibit Best Prac-tices).”

http://www.conventionindustry.org/projects/green_meet-ings_report.pdf. Laporan yang dapat diunduh ini meliputi praktek terbaik bagi pemasok acara dan penyelenggara yang ingin acara mereka ramah lingkungan.

http://www.matso.org/ MATSO kependekan dari Major American Trade Show Organizers, memfasilitasi dialog menge-nai tantangan operasional berhubungan dengan melaksanakan pameran besar dan kompleks. Terfokus pada semua aspek dari produksi, pemasaran dan penjualan, peraturan, pekerja dan operasional.

http://www.helium.com/tm/292307/qualify-wannabees-window-shoppersask Membantu menunjukkan para peserta pameran cara membedakan antara pengunjung pasif dan mereka yang benar-benar berniat membeli – dan memberikan tips cara menindaklanjuti prospek yang serius setelah pameran.

http://www.trade-show-advisor.com/ Situs web lengkap yang memuat berbagai artikel yang membahas bagaimana pertim-bangan, mulai dari pencahayaan, mensponsori hiburan sampai pengaturan bunga, yang artistik dapat membantu mensukseskan presentasi pameran dagang.

http://www.tsnn.com/ Membantu peserta pameran menemukan acara yang cocok untuk sektor mereka dan mengiklankan pemasok dan layanan terkait keikutsertaan dalam pameran dagang. Mem-fokuskan pada pemasok dan acara pameran di Amerika Serikat.

Page 8: Kiat Berpameran Dagang

Competitiveness at the Frontier, April 20088

Forum bulanan ini merupakan kerja sama antara Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan SENADA, sebuah proyek empat tahun dengan dana USAID untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan tenaga kerja terserap di Indonesia melalui peningkatan daya saing industri manufaktur ringan yang signifikan. Pandangan yang dimuat dalam forum ini tidak mencerminkan pandangan the United States Agency for International Development (USAID) maupun pemerintah Amerika Serikat.

sekilas senada

SALAH SATU CERITA favorit saya tentang mempromosikan perubahan berasal dari Indonesia. Hampir dua dekade yang lalu, seorang teman mendapatkan tugas yang sulit untuk memberi masukan bagi seorang menteri yang memiliki rasa hormat pada tradisi dan kerber-lanjutan yang sangat kuat sehingga menyulitkannya untuk memahami nilai inovasi, walaupun perubahan sangatlah dibutuhkan.

Si penasihat berfikir keras tentang bagaimana memasarkan ide perubahan dengan cara yang bisa diterima. Akhirnya ia memutuskan untuk merekomendasikan sebuah pendekatan “gradualisme yang dinamis.” Lagipula, kata “gradualisme” terdengar nyaman karena tak akan menjatuhkan siapa-siapa, sebaliknya, perubahan akan terjadi dengan perlahan.

Walaupun demikian, ketika dihadapkan pada istilah itu, menteri tersebut terlihat tak terkesan. Patah semangat, si penasihat berfikir akankah ada harapan untuk mengetengahkan perubahan yang dapat diterima.

Keadaan terlihat membaik beberapa hari kemudian ketika si menteri berbicara dalam sebuah konferensi pers. Seorang wartawan menanyakan sebuah pertanyaan tajam tentang rencana menteri tersebut di masa datang, yang memaksa si menteri untuk berfikir cepat tentang bagaimana mentri tersebut bekerja untuk memperbaiki nasib rakyat Indonesia. Si menteri mengatakan bahwa ada beberapa ini-siatif baru yang akan dilaksanakan dan menambahkan dengan tenangnya, “Saya ingin mengatakan bahwa pendekatan kami adalah suatu …” (disini beliau berhenti sejenak untuk efek dramatis) “...gradualisme yang dinamis.”

Istilah “gradualisme dinamis” mungkin sepertinya bertentangan, tapi ia memiliki beberapa keunggulan. Doktrin ini bukan hanya dapat memudahkan proses perubahan, tapi juga memastikan dasar kuat yang dibangun, dan jadwal pelaksanaan memungkinkan pere-nungan mendalam dan strategi yang matang.

Dengan berbekal pemikiran tersebut, kita memulai proses mengubah Competitiveness at the Frontier. Banyak yang harus dibangun - konsep yang kokoh, kemitraan yang bermakna, dan tujuan yang relevan. Menambahkan unsur dinamisme akan membuat penerbitan ini semakin bagus. Kami mengajak pembaca kami untuk memperhatikan isi penerbitan kami di bulan yang akan datang, memberikan umpan balik, dan turut serta (melalui surat-surat dan sumbangan artikel) dalam perubahan kami yang bertahap namun tentu saja dinamis - CSW

perusahaan perabOtan dibantu senada menerima sertifikasi vlO

Djawa Furni Lestari, sebuah perusahaan perabotanan di Yogyakarta adalah salah satu dari usaha yang didampingi SENADA untuk mendapatkan sertifikasi VLO, baru-baru ini sukses menerima sertifikasi VLO untuk pen-gadaan bahan bakunya. VLO singkatan dari Verification of Legal Origin atau Verifikasi Legali-tas Bahan Baku dan sertifikasi pihak ketiga men-jadi sangat penting guna akses terhadap pasar internasional, berkat permintaan konsumen dengan kesadaran tentang masalah lingkungan. SENADA mendampingi 40 perusahaan dalam mencapai sertifikasi VLO berdasarkan standar internasional dari pasar di kawasan negara barat. SENADA bekerjasama dengan Rainforest Alli-ance/ SmartWood, TUV dan SGS sebagai pihak ketiga dalam proses sertifikasi. Perusahaan-pe-rusahaan tersebut berada di Jawa Timur, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.

kelOmpOk kerja sustainablE indOnEsia memulai kampanye EcO ExOtic

SENADA mendampingi sebuah kel-ompok kerja yang memilih nama Eco Ex-otic untuk kampanye promosi kelanjutan industri perabotanan dan perlengkapan rumah di Indonesia. Kelompok kerja ini, Sustainable Indonesia, terdiri dari empat usaha pembuat perabotan dan lima usaha perlengkapan rumah di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Kampanye ini bertujuan meningkatkan daya saing produk perabotan dan perlengkapan rumah khususnya pada pasar segmen yang memilih produk ramah lingkungan berkelanjutan. Kunci mencapai peningkatan keberhasilan adalah memiliki akses lebih besar dan partisipasi dalam pa-meran internasional bertema “kelanjutan” atau “hijau” khususnya di dunia barat (AS/Eropa). Hingga akhir Maret, kelompok ini telah melakukan pertemuan tiga kali guna mempersiapkan anggotanya mengikuti the

Las Vegas International Trade Show di Las Vegas, Nevada, AS yang akan diadakan pada Juli 2008.

prOgram pengembangan eksekutif bertujuan meningkatkan daya saing industri garmen

The Garment Partnership Indonesia (GPI), yang diprakarsai SENADA, menyeleng-garakan enam pelatihan yang dimulai bulan Februari dan berakhir pada permulaan Maret melalui sebuah Program Pengembangan Ek-sekutif atau Executive Development Program. Hampir dua ratus peserta dari perusahaan di daerah Jakarta dan Bandung menghadi-ri pelatihan yang meliputi berbagai topik termasuk pemastian mutu, peningkatan produktifitas, penyediaan atau merchandiz-ing, insentif pekerja, pertanggung-jawaban sosial dan fabric sourcing atau pengadaan bahan. Program Pengembangan Eksekutif bertujuan meningkatkan kompetensi pekerja pabrik dan mengembangkan praktek manaje-men, yang memberikan pemikiran dan me-mampukan para pengelola usaha. GPI ada-lah program peningkatan kemampuan yang dimotori sebuah jaringan kemitraan mewakili merek dan pedagang, penghasil garmen, aso-siasi dan penyedia layanan usaha dan lembaga pengembangan internasional. Inisiatif kemi-traan ini adalah bagian dari usaha meningkat-kan praktek perusahaan dan standar kepabri-kan di industri garmen Indonesia sebagai cara meningkatkan daya saingnya.

dari editOr

Tempat cuci tangan kayu dari Djawa Furni Lestari

Tommy Sutarso, Direktur PT Setia Pelem Sewu

Dja

wa

Furn

i Lest

ari