khutbahjumat_sm20-10
DESCRIPTION
KHUTBAH JUM'ATTRANSCRIPT
5/10/2018 khutbahjumat_sm20-10 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/khutbahjumatsm20-10 1/4
31SUARA MUHAMMADIYAH 20 / 95 | 16 - 31 OKTOBER 2010
Khutbah Jum'at
KEWAJIBAN MEMELIHARA AMANAH
DRS. RB.KHATIB PAHLAWAN KAYO
Sidang jamaah Jum’at rahima
kumullah!
Amanah adalah sikap mental
orang-orang jujur dan bertanggung jawab dalam melaksanakan
kewajibannya secara ikhlas hanya
karena Allah. Amanah memang
sesuatu yang mudah disebut tapi
berat untuk dipikul, namun tidak
dapat dielakkan, karena setiap
manusia telah diberi amanah oleh
Allah SwT sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya masing-
masing. Allah menegaskan dalam
surat An-Nisaa’ ayat 58:
Artinya: “Sesungguhnya Allah
SWT, menyuruh kamu
menyampaikan amanah kepada
yang berhak menerimanya”.
Kemudian dalam surat Al-Anfal
ayat 27, diingatkan lagi:
Artinya: “Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu
mengkhianati Allah dan Rasul
(Muhammad) dan juga janganlah
kamu mengkhianati amanah-
amanah yang dipercayakan
kepadamu, sedang kamu
mengetahui”.
Di antara amanah yang harusdipertanggung jawabkan dihadapan
Allah pada hari kiamat nanti adalah
harta. Harta merupakan nikmat Allah
yang luar biasa, karena harta dapat
mengangkat status sosial seseorang.
Akan tetapi, apabila harta lepas
kendali dan dimanfaatkan bukan
untuk kemaslahatan hidup menurut
tuntunan agama, maka harta juga
berpotensi merusak. Bahkan
menghancurkan kehidupan manusia.
Sebagaimana digambarkan Allahdalam surat Al-Humazah ayat 1-9;
Artinya: “Kecelakaanlah bagisetiap pengumpat lagi pencelah,
Yang mengumpulkan harta dan
menghitung-hitungnya. Dia mengira
bahwa hartanya itu dapat
mengekalkannya, Sekali kali tidak!
Sesungguhnya dia benar-benar
akan dilemparkan ke dalam
Huthamah, Dan tahukah kamu apa
Huthamah itu?, (yaitu) api (yang
disediakan) Allah yang dinyalakan,
yang (membakar) sampai ke hati.
Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka, (sedang mereka itu)
diikat pada tiang-tiang yang
panjang).”
Allah SwT, mengingatkan agar
harta dan anak jangan sampai
membuat manusia lalai dari
mengingat Allah, seperti yang
dijelaskan-Nya dalam surat Al-
Munafiquun ayat 9:
Artinya: “Hai orang-orang yang
beriman, janganlah harta-hartamu
dan anak-anakmu melalaikan kamu
dari mengingat Allah. Barang siapa
yang berbuat demikian maka
mereka itulah orang-orang yang
merugi”.
Harta memang faktor penting
dalam kehidupan, karena hidup tanpaharta ibarat kendaraan kehabisan
minyak atau seperti pohon tak
berbuah. Karenanya, harta harus
dicari dan dipelihara serta
dikendalikan sesuai dengan ajaran
agama, supaya harta dapat membuat
hati menjadi tenang, perasaan
menjadi sejuk dan damai dalam
lingkungan pergaulan yang bahagia
lahir dan batin, sakinah, mawaddah
dan rahmah.
Barangkali itu pula hikmahnyaditemukan 82 kali dalam Al-Qur’an
ayat yang berisi perintah mendirikan
shalat digandengkan dengan
perintah menunaikan zakat seperti;
Artinya: “ Dirikanlah shalat,
tunaikanlah zakat dan rukuklah
beserta orang-orang yang rukuk”.
(Q.s. Al-Baqarah: 43).Dari ayat tersebut dapat
dipahami, bahwa setiap orang yang
5/10/2018 khutbahjumat_sm20-10 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/khutbahjumatsm20-10 2/4
32 8 - 23 ZULKAIDAH 1431
Khutbah Jum'atshalat hendaklah berupaya bekerja
keras mencari lapangan penghidupan
untuk mendapatkan rezki (harta),
sehingga dapat memberi nafkahkeluarga, membantu yang tak
berpunya dan membangun
sillaturrahim dengan penuh
kepedulian.
Jamaah Jum’at rahimakumullah!
Agar harta yang dimiliki dapat
selalu bersih dan suci sebagai
karunia Allah, kepada orang-orang
beriman diperintahkan Allah SwT,
agar praktik mencari rezki senantiasa
dikontrol dengan shalat dan zikir,seperti yang dijelaskan dalam surat
Al-Jumu’ah ayat 10:
Artinya: “Apabila telah
ditunaikan shalat, maka
bertebaranlah kamu di muka bumi;
dan carilah karunia Allah daningatlah Allah banyak-banyak
supaya kamu beruntung”.
Dengan demikian diharapkan
umat Islam tidak hanya mampu
menguasai ekonomi dan
perdagangan secara fisik. Akan tetapi
dengan kesadaran beragama yang
kuat juga punya motivasi tinggi
untuk membayarkan zakat, infak dan
shodakoh. Itulah kondisi yang
menggambarkan kualitas kehidupan
yang terhormat.Ayat-ayat tersebut di atas
menjelaskan bahwa umat Islam yang
kaya lagi pemurah akan diangkat
derajatnya oleh Allah sebagai umat
yang mulia dan terhormat. Sejarah
telah mencatat betapa banyaknya
sahabat Rasulullah yang telah
mengurbankan hartanya di jalan
Allah untuk kejayaan dan kemuliaan
Islam, seperti Ummul Mukminin Siti
Khadijah, bahkan ada diantaranya
yang ingin mewakafkan seluruh hartakekayaannya untuk perjuangan Islam
seperti Abu Bakar Ash-Shiddiq,
Usman bin Affan dan lain-lain.
Perlu disadari betapa besar
dosanya apabila harta yang kita
peroleh tidak dengan cara-cara yanghalal, atau dengan merugikan hak-
hak orang lain, lebih-lebih rakyat
kecil yang miskin. Apalagi di saat-
saat negeri ini sedang dilanda krisis
moral dan kepemimpinan yang
berdampak semakin meluasnya
dimensi kemiskinan tidak lagi hanya
kemiskinan harta, tapi juga miskin
iman, akhlak dan harga diri.
Banyaknya penyimpangan
perilaku yang merisaukan, banyak
issu sentral yang mengapung akhir-akhir ini seperti; kasus Bank Century,
Mafia Peradilan, Makelar Kasus,
Penggelapan Hasil Pungutan Pajak
dan sebagainya. Hampir semuanya
itu berhubungan dengan masalah
“risywah” atau sogok yang telah
melumpuhkan sendi-sendi moral
penegakkan hukum dan keadilan.
Padahal Allah dan Rasul-Nya telah
menegaskan sebagai berikut:
Artinya: “Dan janganlah
sebahagian kamu memakan harta
sebahagian yang lain diantara
kamu dengan jalan yang bathil dan
(janganlah) kamu membawa
(urusan) harta itu kepada hakim
dengan maksud supaya kamu dapat memakan sebagian dari harta
orang lain dengan (jalan berbuat)
dosa, padahal kamu mengetahui”
(Q.s. Al-Baqarah: 188 ).
Umat Islam memang sedang diuji,
tidak saja yang miskin, juga yang
kaya, tidak saja rakyat biasa juga
birokrat, intelektual, cendekiawan,
ulama dan elit politik. Ujian itu
datang bahkan menggiurkan seperti;
kedudukan dan jabatan, kemewahan
dan kekayaan. Di tengah-tengahgelombang itulah ketangguhan iman
dan takwa dipertaruhkan. Semakin
lemah iman seseorang, semakin
menyerahlah manusia untuk
memperturutkan hawa nafsunya
untuk merebut pangkat, kedudukandan jabatan yang bermuara untuk
mendapatkan harta kekayaan.
Oleh sebab itu, marilah kita
renungkan bersama, sebelum
terlambat, insya Allah pintu tobat
masih terbuka dan Allah Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang. Dia
akan mengampuni dosa dan
menerima tobat, bagi siapa yang
ingin kembali dan merindukan masuk
surga Nya. (Q.S Al-Fajr: 27-30).
“Hai jiwa yang tenang.
Kembalilah kepada Tuhanmu
dengan hati yang puas dan
diridhai-Nya. Maka masuklah ke
dalam jama’ah hamba-hamba-Ku.
Dan masuklah ke dalam surga-Ku”.
Semoga kekuatan iman yang telahditempa melalui ibadah puasa
Ramadlan yang baru saja selesai kita
laksanakan dapat meningkatkan
kualitas ke-Islaman kita untuk
melahirkan kekuatan umat menuju
kekuatan bangsa dan negara yang
diridlai Allah, “Baldatun thayyibatun
warabbun ghafuur”.
AGEN BARU
SUARA MUHAMMADIYAH
IR. NUR ROHMAN
PDM Kota Banjar, Jawa Barat
Jl. Dr. Husein Kertasasmita Banjar, Jawa Barat
(Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah
Muhammadiyah Bogor)
Telp. (0265) 741183, 081312638338
5/10/2018 khutbahjumat_sm20-10 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/khutbahjumatsm20-10 3/4
33SUARA MUHAMMADIYAH 20 / 95 | 16 - 31 OKTOBER 2010
Khutbah Jum'at
HABLUM MINAL ALAM
PUJIONO,S.SI.,MM
Kaum Muslimin yang dirahmati
Allah!
Syukur Alhamdulillah kita pada
hari ini bisa datang untuk
menjalankan perintah Allah selaku
orang Mukmin yang wajib hukumnya
untuk melaksanakan shalat Jum'at.
Kaum Muslimin yang dirahmati
Allah!
Untuk meningkatkan rasa syukur
kita, coba kita rasakan perasaan
saudara kita yang saat ini sakit di
rumah sakit, atau yang dapat musibah
bencana alam. Pasti mereka tidak bisa
melaksanakan ibadah Jum'at ini
dengan senyaman dan setenang kita
saat ini. Untuk itu marilah kita selalu
tingkatkan rasa keimanan dan ibadah
kita kepada Allah SwT, agar Allah
menambah kenikmatan kepada kita
sebagaimana janji-Nya.
Kaum Muslimin yang dirahmati
Allah!Rasanya ada yang kurang bila
kita hanya berkutat pada dua hal
tersebut. Karena masih ada satu
elemen lagi dalam interaksi manusia
yakni hubungan manusia dengan
lingkungan alam (hablum minal
‘alam). Untuk itu pada kesempatan ini
akan saya sampaikan mengenai
Hablum Minal ‘alam. Yakni
bagaimana manusia berhubungan,
mengelola dan memanfaatkan ‘alam.Sebab bila kita cermati seimbang dan
tidaknya keadaan alam akan
berdampak pada kehidupan kita, baik
langsung maupun tidak langsung.
Ada 3 hal yang dapat memotivasi kita
, mengapa harus memelihara
lingkungan alam yakni:
Pertama, alam merupakan sumber
daya yang sangat vital bagi
kehidupan manusia. Keberadaannya
sangat mempengaruhi kehidupan.
Namun masih sedikit sekali orangmemahami akan hal ini. Hampir tiap
hari bisa kita lihat perilaku manusia
yang merusak lingkungan. Seperti,
menebang pohon tanpa diiringi
penanaman, menangkap ikan dengan
racun, penggunaan pestisida yang
berlebihan bahkan hal yang
sepertinya sepele namun berakibat
fatal. Sebagaimana disebutkan dalam
Q.s. Ar-Ruum ayat 41:
Telah nampak kerusakan di
darat dan di laut disebabkan
karena perbuatan tangan manusia,
supaya Allah merasakan kepada
mereka sebagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka
kembali (ke jalan yang benar).
Kaum Muslimin yang dirahmatiAllah!
Rusaknya lingkungan akan
berdampak pada kehidupan manusia
itu sendiri. Baik secara langsung
maupun dalam jangka tertentu baru
terasa. Seperti halnya adanya global
warming karena semakin tipisnya
lapisan ozon di atmosfer yang
dampaknya sangat berbahaya. Udara
semakin panas, es dikutub bisa
mencair dan tentunya berakibatmengganggu ketenangan manusia.
Jamaah yang dirahmati Allah.
Untuk itu marilah kita selalu jaga
lingkungan kita agar tetap lestari
sebagaimana bahwa Islam adalah
rahmat seru sekalian alam.sebagai
mana isarat Qur'an surat Al-
Anbiyaa’: 107
“ Dan tiadalah Kami mengutus
kamu, melainkan untuk (menjadi)
rahmat bagi semesta alam.”
Namun, peringatan kecil yang
diberikan alam atas kemaksiatan dan
kezaliman yang dilakukan oleh
manusia hanya sedikit yang
mengindahkan. Sehingga masih
banyak saudara kita yang berbuat
kerusakan dengan mengekploitasi
alam sebanyak-banyaknya untuk
kepentingan pribadi atau golongan.Hutan dibuat gundul, bukit-bukit
dikeruk tanahnya untuk dijual, tanpa
diimbangi perbaikan. Resapan air
semakin sedikit dan semua itu ulah
manusia, dan Allah sangat tidak suka
terhadap sikap yang demikian yakni
orang-orang yang gemar melakukan
kerusakan di muka bumi Q.s. Al-
Qashash: 77
5/10/2018 khutbahjumat_sm20-10 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/khutbahjumatsm20-10 4/4
34 8 - 23 ZULKAIDAH 1431
Khutbah Jum'at
Artinya “ Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat. Dan janganlah kamu
melupakan bagianmu dari
(kenikmatan) duniawi dan berbuat
baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat
baik kepadamu, dan janganlah
kamu berbuat kerusakan di (muka)
bumi. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang
berbuat kerusakan.
Jamaah yang dirahmati Allah,
Kedua, memelihara alam adalah
tugas manusia selaku khalifah di
bumi. Sudah sepantasnya manusia
selaku pemangku, pengelola dan
pemakai alam melestarikannya.
Karena dampak baik dan buruknya
lingkungan akan berimbas pada
manusia.
Jamaah Yang Dirahmati Allah,Seharusnya manusia bisa
mengambil pelajaran dari beberapa
kejadian yang diakibatkan oleh alam
yang melanda negeri ini dalam
mengelola alam. Banyak bencana
alam terjadi karena keserakahan dan
salah kelola manusia itu sendiri.
Dan Islam sangat peduli terhadap
masalah lingkungan alam, banyak
kisah yang diriwayatkan oleh
sahabat seperti dalam Hadits Bukhari
yang artinya:“ Dari Abu Hurairah ra ia
berkata, 'Barangsiapa yang
mempunyai tanah maka hendaknya
tanah itu ditanaminya atau
diberikannya kepada saudaranya,
namun jika ia tidak suka
memberikannya, maka hendaklah
tanah itu tetap dipunyainya' ”
Jamaah yang dirahmati Allah
Dari Hadits tersebut jelas kita
diperintahkan untuk memelihara alamdengan menanaminya. Hal ini
tentunya supaya keseimbangan alam
tetap terjaga baik.
Ketiga, pahala besar bagi
pengelola alam. Pahala yang sangat
besar bagi setiap orang yangmemelihara lingkungan dengan
menanam pohon sebagaimana Hadist
dari Jabir bin Abdullah Radhiyallahu
‘Anhu dia bercerita bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
“Tidaklah seorang Muslim
menanam suatu tanaman melainkan
apa yang dimakan dari tanaman itu
sebagai sedekah baginya, dan apa
yang dicuri dari tanaman tersebut
sebagai sedekah baginya dan
tidaklah kepunyaan seorang itu
dikurangi melainkan menjadi
sedekah baginya.” (HR. Imam
Muslim Hadits )
Jamaah Yang Dirahmati Allah,
Mengingat betapa manfaat dan
besarnya pahala bila kita memelihara
alam, maka mari kita manfaatkan
waktu kita untuk membuat kebajikan
dengan lingkungan agar kita
termasuk orang-orang yang tidak
berbuat kerusakan dan disebut
sebagai orang yang
bertakwa,sebagaimana firman Allah
dalam Q.s. Al-A’raf : 96
Artinya “ Dan sekiranya
penduduk suatu negeri beriman dan
bertakwa, pasti Kami bukakan
kepada mereka pintu-pintu berkah
dari (yang ada di) langit danbumi.“
Khutbah Kedua
Jamaah, semoga kita bisa
menjalankan amanah ini, sehingga
tergolong orang orang yang
Mukmin.