khutbah jumat terbaru

18
Khutbah Jumat Terbaru Kumpulan Khutbah Jumat Terbaru & Renungan Harian Skip to content Home Tentang Aku Kyai Panutan Copy Paste Kata “Iqra’!”, Dari Al-Quran Sampai Kompasiana (Pandangan Nahwu) Posted on July 3, 2012 by Khutbah Jumat Allah SWT begitu perhatian pada jalan hidup umatnya, khusus di sini berarti Muslim, sehingga membaca Al-Quran pun dijadikan sebuah ibadah. Itu, sebuah motivasi yang sangat penuh kasih sayang dari Tuhan Semesta Alam. Tidakkah kita termotivasi untuk membaca Al-Quran? Atau malah selalu curiga pada isi kandungannya. Simpan saja dulu kecurigaan itu. Bacalah!

Upload: ivan-choirul-wiza

Post on 07-Aug-2015

343 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: Khutbah Jumat Terbaru

Khutbah Jumat TerbaruKumpulan Khutbah Jumat Terbaru & Renungan Harian

Skip to content

Home Tentang Aku Kyai Panutan Copy Paste

Kata “Iqra’!”, Dari Al-Quran Sampai Kompasiana (Pandangan Nahwu)Posted on July 3, 2012 by Khutbah Jumat

Allah SWT begitu perhatian pada jalan

hidup umatnya, khusus di sini berarti Muslim, sehingga membaca Al-Quran

pun dijadikan sebuah ibadah. Itu, sebuah motivasi yang sangat penuh kasih

sayang dari Tuhan Semesta Alam. Tidakkah kita termotivasi untuk

membaca Al-Quran? Atau malah selalu curiga pada isi kandungannya.

Simpan saja dulu kecurigaan itu. Bacalah!

Saya setuju, membaca buku dengan niat menambah pengetahuan pun

ibadah. Lebih jauh dari itu, membaca, mengamati, memahami, meneliti,

intinya, yang bersifat upaya mengetahui suatu pengetahuan atau informasi

Page 2: Khutbah Jumat Terbaru

yang baik dan untuk kebaikan, pun itu suatu ibadah. Argumen saya,

berdasar dari secuil ilmu Nahwu dan Shorof yang pernah saya pelajari.

Anda, bisa tidak setuju, ko!

Lihat ayat ini, “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu!” (QS. Al-A’laq:

1). Perintahbacalah, pada ayat tersebut dalam bahasa Arabnya, “Iqra!”.

Kalimat itu bentuknya, amar,atau perintah. Saya akan sedikit

menarik Kalimat ‘Iqra!’ pada ilmu Nahwu. Ilmu yang membahas tata bahasa

Arab.

Aturan dasar susunan kalimat dalam Nahwu, tidak berbeda jauh dengan

bahasa Indonesia. Yakni, Subjek Predikat, Objek (SPO). Yang standarnya

saja, tidak menambahkanKeterangan. Dalam bahasa Nahwu susunan

kalimat itu disebut, Fi’il (Predikat), Fa’il(Subjek), dan Maf’ul (Objek).

Bedanya dalam letak subjek dan objek. Bahasa Indonesia, SPO, Bahasa

Arab, PSO. Hanya itu, bedanya.

Di dalam Nahwu, Jika suatu kalimat

yang membutuhkan keberadaan maf’ul (objek), tapi pada kenyataanya

kalimat tersebut tidak memiliki objek (maf’ul). Maka, kalimat tersebut

bukan tidak sempurna. Melainkan, objeknya itu jadi umum, maksudnya bisa

apa saja yang berhubungan dengan makna predikatnya, fi’ilnya. Jika dalam

Ayat tersebut, klimat, Iqra’! berarti yang jadi objek bacaan apa saja, Umum.

Bisa Al-quran, buku, kitab, koran, Kompasiana juga boleh. Dan bacaan yang

tersiratnya, mengetahui informasi alam semesta dan diri manusia, misalnya,

yang berarti sifatnya penelitian, atau renungan. Renungan (taffakur), bukan

melamun, apalagi angan-angan. Bukan itu!

Adakah batasan pada objek yang tak terkata itu? Ada! Tidak semua boleh

dibaca. Sebab meski objeknya umum tapi ada batasannya. Hal-hal yang

berlawanan dengan sifatKetuhanan, itu tidak boleh dibaca. “Bacalah

dengan menyebut nama Tuhanmu!”Nah, hal-hal yang berlawanan dengan

sifat Ketuhanan, disini berarti kebaikan (sifat Tuhan baik) Itu tidak boleh

dibaca. Hal yang cenderung menggerakan manusia pada perbuatan yang

tidak baik, itu tidak boleh dibaca!

Jadi, Allah memerintahkan pada manusia untuk banyak membaca, mengkaji,

memahami, meneliti, intinya, memperbanyak pengetahuan dari hal-hal yang

bermanfaat untuk kehidupan. Dan jangan lupa, untuk selalu menyandingkan

upaya pencarian pengetahuan itu dengan menyebut nama Tuhan, Allah

Page 3: Khutbah Jumat Terbaru

SWT. Tentang makna   “dengan” atau dalam bahasa Arab, “Ba/ Bi” yang

menempel pada kata “Tuhanmu”, saya pernah membahasnya disini.

Bagaimana dengan membaca tulisan di Kompasiana. Saya pikir, tentu saja

hal itu suatu kebaikan, ibadah. Sebab banyak pengetahuan yang bisa

diambil, dikaji, dan dibahas bersama, belum lagi bisa menjalin

tali silaturahim sesama kompasianer, meski secara online. Selain itu, di

Kompasiana pun bukan saja tempat melempar tulisan, tanpa terasa, banyak

sekali yang belajar dari Kompasiana ini, dari mulai belajar menulis, sampai

belajar memahami “seuatu” yang tentunya sesuai tulisan-tulisan yang ada di

Kompasiana. Salah satunya, saya, yang belajar itu.

Saya yakin, jika bukan menganggap hal ini suatu kebaikan. Sudah sejak

lama saya meninggalkan Kompasiana. Atau tidak balik lagi ke sini, saya

mulai gabung di Kompasiana pada tahun 2009. Alhamdulillah, banyak sekali

hal yang bisa “dibaca” di blog keroyokan ini. Semoga Kompasiana sukses

dan selalu bermanfaat.

“Maka barang siapa mengerjakan kebaikan sebesar zarah, niscaya dia akan

melihat balasannya (pahala)”. (QS: Az-Zalzalah: 7)

Namun, Al-Quran sebagai pedoman pokok kehidupan umat Muslim, jangan

sampai tergeser posisinya oleh bacaan apapun. Sekali lagi,

oleh bacaan apapun. Al-Quran pun harus sering dibaca. Terlepas pandangan

pembaca terhadap makna Ayat-ayatnya. Perintah membaca Al-Quran

bukanlah perintah yang “lemah”, maksudnya, Allah sangat menitik beratkan

pada perintah membaca Kitab suci ini.

Banyak manfaat yang bisa diambil selain obat penghilang duka lara hati

(bukan ekonomi) dengan membaca Al-Quran. Ketenangan jiwa saat

membacanya penuh dengan nada yang berirama, merasakan keindahan

rangkaian Ayat-ayatnya, apalagi kalau memahami maknanya. Aura

keindahan hidup akan terlihat dan serasa diberi cahaya penuntun saat kita

bisa memahami setiap Ayat-ayat yang dibaca.

Saya tidak berniat menuliskanya, tadinya. Tapi sepertinya harus. Meski

saya hanya sedikit mendapatkan ilmu dari pesantren tentang Bahasa Arab,

tepatnya bahasa Al-Quran dan cara menterjemahkannya, tapi pengetahuan

itu, Alhamdulillah, membuat saya memahami rangkaian Ayat-ayat Al-Quran

itu. Sekali lagi, hanya sedikit yang saya pahami.Subhanallah, ketika saya

kembali membaca Al-Quran dan berusaha menterjemahkan setiap Ayatnya

Page 4: Khutbah Jumat Terbaru

berbarengan dengan gerakan bibir yang melantunkan Ayat-ayat, sangat

terasa sekali nikmatnya. Saya merasa aneh. Meski bukan hal yang baru

saya merasakan hal seperti itu saat membaca Al-Quran. Tapi tetap saja,

aneh. Ko, rasanya tenang banget. Sampai lupa Doraemon. Hihihi…

Setiap orang mempunyai pandangan dan rasa yang berbeda, pastinya.

Jangan lupakan rangkaian Ayat-ayat Al-Quran, jenguklah ia, barangkali

kesepian. Lantunankan Kalam Illahi itu dengan hati yang ikhlas, tulus dan

karena Allah SWT. Allah, Tuhan Kita.

Dasam Syamsudin

sumber: http://bahasa.kompasiana.com/2012/06/15/kata-%E2%80%9Ciqra

%E2%80%99%E2%80%9D-dari-al-quran-sampai-kompasiana-pandangan-

nahwu/

Posted in Al Qur'an | Comments Off

Di Mana Rasulullah SAW di Dalam HatimuPosted on February 19, 2012 by Khutbah Jumat

Khutbah Jum’at di Masjid Darussa’adah 68 Tembagapura Papua, pada 27

Februari 2012 / 24 Rabiul Awal 1433

..

SEMPENA HARI KEKASIH, yg mana

satu Kekasih Mu? Di mana Rasulullah dalam hatimu?atau wanita yg fana

atau lelaki yg fana sahaja yg menjadi kekasihmu??

Bertanya pada diri, ‘di mana aku tempatkan Rasulullah dalam hati ku’? Mari

kita teliti kisah sahabat baginda Rasulullah s.a.w. , yang bernama Bilal bin

Rabbah. Kisah yang mungkin tidak pernah kita dengar ketika kelas

Page 5: Khutbah Jumat Terbaru

Pendidikan Islam di sekolah dulu. Kisah yang mungkin sudah ramai yang

lupa. Namun, kisah ini kisah yang mekar di hati para perindu syurga.

Bilal seorang hamba yang berkulit gelap, dari Habsyah (Afrika). Beliau

merupakan antara sahabat yang terawal menyahut seruan dakwah baginda

Rasulullah s.a.w. Selepas ke-islamannya diketahui oleh majikan (Umayyah

bin Khalaf), beliau disiksa dengan amat teruk. Akhirnya beliau ditebus oleh

Abu Bakar as-Siddiq. Beliau turut ikut bersama berhijrah ke Madinah dan

bersama Rasulullah s.a.w sehingga baginda wafat.

Setelah kewafatan Rasulullah s.a.w Semua sahabat menangis,bahkan Umar

al-Khattab tidak dapat menerima kepergian baginda. Bilal bin Rabbah

antara sahabat yang paling sedih dengan kehilangan Rasulullah s.a.w. Lalu

sampai waktunya, Bilal mengumandangkan azan. Satu persatu kalimat azan

dikumandangkan. Namun, sampai pada kalimat ‘Ashhadu anna

Muhammada Rasululullah’ , suara beliau tersekat, tidak dapat meneruskan

azan kerana terlalu hiba dengan kepergian baginda. Seluruh penduduk

Madinah juga menangis menghantar jenazah baginda.

Selepas itu, Bilal menolak untuk mengumandangkan azan meskipun diminta

oleh Saiyyidina Abu Bakar sendiri. Beliau meminta izin daripada khalifah

pada masa itu (Sayyidina Abu Bakar) untuk berhijrah ke Syam.

Setelah beberapa tahun berlalu, Bilal bermimpi bertemu Rasulullah s.a.w.

Dalam mimpinya, baginda bertanya kepada Bilal “mengapa bersikap keras

begini? Tidakkah kamu ingin menziarahi aku?” Lalu Bilal bangun dari tidur

dan terus menuju ke makam Rasulullah s.a.w. Beliau duduk di sisi makam

baginda, sambil menangis, menangis, dan menangis menghayati hari-hari

indah bersama Rasulullah s.a.w. sampai Hassan dan Hussein datang lalu

mereka berpelukan. Hasaan dan Hussien meminta Bilal melaungkan seruan

azan dan Bilal bersetuju.

Azan yang pertama selepas kewafatan baginda. Azan yang dirindui

penduduk Madinah al-Munawarah. Apabila seruan azan dari Bilal

memenuhi segenap ruang di Madinah,seluruh penduduk Madinah terkejut,

lalu menghamburkan air mata, mengenangkan hari-hari indah bersama

Rasulullah s.a.w. Hari itu hari yang paling ramai orang menangis di

Page 6: Khutbah Jumat Terbaru

Madinah. Di situ, ada satu perasaan yang wujud di kalangan para sahabat.

Perasaan teramat rindu pada junjungan mulia Rasululullah s.a.w yang telah

banyak berkorban, bersama mereka dalam susah dan senang. Persoalannya,

masih wujudkah perasaan itu dalam hati kita?

Rasulullah telah banyak menangis kerana kita. Bukti sayang baginda

kepada ummat digambarkan melalui beberapa peristiwa.

Semasa baginda sedang duduk bersama para sahabat, tiba-tiba baginda

mengalirkan air mata. Lalu para sahabat bertanya “Ya Rasulullah, mengapa

kamu menangis?” Baginda menjawab, “Kerana aku rindu pada ummatku.”

Para sahabat bertanya lagi, “Bukankah kami ini ummat mu ya Rasulullah?”

Rasulullah lalu berkata, “Kalian adalah sahabatku, ummat ku ialah mereka

yang tidak melihatku tetapi beriman kepada apa yang diturunkan”.

Tidakkah terlintas di hati kita, baginda merindui kita?  Ya! kita yang tidak

pernah bersua dengan baginda! Tapi di mana kita tempatkan rindu kepada

baginda?

Rasulullah s.a.w pernah bersabda bahawa setiap nabi dan rasul mempunyai

satu doa yang paling mustajab dan mereka menggunakan doa itu untuk diri

mereka sendiri kecuali Rasulullah s.a.w. Tahukah kalian untuk siapa doa

baginda itu? Untuk ummat baginda yakni kita. Tapi, di mana Rasulullah

dalam doa kita?

Satu lagi peristiwa, di mana Rasulullah s.a.w membaca doa yang pernah

dibaca oleh Nabi Ibrahim a.s;

“Siapa yang mengikuti ku, maka mereka adalah dari kalanganku,

barangsiapa mengingkari ku, sesungguhnya Engkau (Allah) Maha

Pengampun lagi Maha Pengasih”

Seusai membaca doa itu, baginda menangis dengan amat kuat, lalu Allah

mengutuskan Jibril menemui Rasulullah. Jibril bertanya mengapa baginda

menangis sebegitu sekali. Tahukah kalian apa jawapan baginda? Baginda

menjawab “ummatku, ummatku, ummatku wahai Jibril!” Begitu bimbang

sekali baginda pada kita? Bahkan pada hari kiamat nanti, semua orang akan

berkata “diri aku! diri aku!” hatta semua nabi kecuali Rasulullah s.a.w.

Page 7: Khutbah Jumat Terbaru

Tahukah kalimah apa yang meniti di bibir baginda waktu semua orang

hanya mementingkan diri sendiri? Ummati! Ummati! Ummati!

Apa lagi alasan kita untuk tidak mengingati baginda? Apa lagi alasan kita

untuk tidak mendoakan kesejahteraan baginda? Apa lagi alasan kita untuk

tidak merindui baginda?

Baginda yang pengorbanan tiada terbalas

Baginda yang mendoakan kita setiap ketika

Baginda yang begitu menyayangi kita

Dimana perasaan rindu yang pernah dirasai Bilal dan para sahabat? Adakah

kita terlupa? Ataupun tidak pernah wujud sama sekali..

andai baginda bersama kita

p/s: siapa yang kau rindu?

===============***

//dari Tulisan guru saya Ustadz Windo & temannya di MalaysiaPosted in Cinta Rasulullah, Sholawat Nabi | Comments Off

Dzikir Yang Menentramkan Dzikir Yang BanyakPosted on October 13, 2011 by Khutbah Jumat

Page 8: Khutbah Jumat Terbaru

photo by: antarafoto.com

Praktik pembersihan diri itu dalam tasawuf disebut sebagai

praktek takhliyyah, yang artinya mengosongkan, membersihkan, atau

mensucikan diri. Seperti halnya jika kita ingin mengisi sebuah botol dengan

air mineral yang bermanfaat, pertama-tama kita harus mengosongkan isi

botol itu terlebih dahulu. Sia-sia saja apabila kita memasukkan air bersih ke

dalam botol, jika botol itu sendiri masih kotor. Proses pembersihan diri itu

disebuttakhliyyah.

Kita melakukan hal itu melalui tiga cara: al-ju’i atau lapar (upaya untuk

membersihkan diri dari ketundukan kepada hawa nafsu), as-sumtu atau

diam (upaya untuk membersihkan hati dari penyakit-penyakit yang tumbuh

karena kejahatan lidah), dan shaum.

Setelah menempuh praktik pembersihan diri itu, para penempuh jalan

tasawuf kemudian mengamalkan praktek tahliyyah. Yang termasuk pada

golongan ini adalah praktek zikir dan khidmat atau pengabdian kepada

sesama manusia.

Mengenai zikir yang dijadikan praktik dalam pembersihan diri, ada sebuah

kisah menarik lainnya. Suatu saat, Imam Ghazali ditanya oleh seseorang,

“Katanya setan dapat tersingkir oleh zikir kita, tapi mengapa saya selalu

berzikir namun setan tak pernah terusir?” Imam Ghazali menjawab, “Setan

itu seperti anjing. Kalau kita hardik, anjing itu akan lari menyingkir. Tapi

jika di sekitar diri kita masih terdapat makanan anjing, anjing itu tetap akan

Page 9: Khutbah Jumat Terbaru

datang kembali. Bahkan mungkin anjing itu bersiap-siap mengincar diri

kita, dan ketika kita lengah, ia menghampiri kita.”

Al Ghazali lalu meneruskan, “Begitu pula halnya dengan zikir. Zikir tidak

akan bermanfaat jika di dalam hati masih kita sediakan makanan-makanan

setan. Ketika sedang memburu makanan, setan tidak akan takut untuk

digebrak dengan zikir mana pun. Pada kenyataannya, bukan setan yang

menggoda kita tetapi kitalah yang menggoda setan dengan berbagai

penyakit hati yang kita derita. Zikir harus dimulai setelah kita

membersihkan diri kita dari berbagai penyakit hati dan menutup pintu-pintu

masuk setan ke dalam diri kita.”

Dalam Islam, seluruh amal ada batas-batasnya. Misalnya amalan puasa, kita

hanya diwajibkan untuk menjalankannya pada bulan Ramadan saja.

Demikian pula amalan haji, kita dibatasi waktu untuk melakukannya.

Menurut Imam Ghazali, hanya ada satu amalan yang tidak dibatasi, yaitu

zikir. Al-Quran mengatakan, “Berzikirlah kamu kepada Allah dengan zikir

yang sebanyak-banyaknya.” (QS. Al-Ahzab [33]: 41).

Dalam amalan-amalan lain selain zikir yang diutamakan adalah kualitasnya,

bukan kuantitasnya. Yang penting adalah baik tidaknya amal bukan banyak

tidaknya amal itu. Kata sifat untuk amal adalah ‘amalan shaliha bukan

‘amalan katsira. Tapi khusus untuk zikir, Al-Quran memakai kata sifat

dzikran katsira bukan dzikran shaliha. Betapa pun jelek kualitas zikir kita,

kita dianjurkan untuk berzikir sebanyak-banyaknya. Karena zikir   harus kita

lakukan sebanyak-banyaknya, maka tidak ada batasan waktu untuk berzikir.

Dikutip dari Artikel jadul Ama Salman al-Banjari @1999, “Zikir yang

Menentramkan“Posted in Dzikir | Comments Off

Sholawat Nabi Paling SingkatPosted on September 28, 2011 by Khutbah Jumat

Qobiltu: Aku terima ijazahnya dari Kyai Muslihan – Kyai Muslihan dari Kyai

Nafi’ bin Abdurrahman – Kyai Nafi’ dari KH. Abdullah Salam Kajen – KH.

Abdullah Salam dari KH. Kholil Bangkalan Madura … bahwa … amalkan

Page 10: Khutbah Jumat Terbaru

sholawat 40x setiap selesai sholat fardhu. – Shollallaahu ‘alaa Muhammad

40x – [Hardi Ahmad]

Dalam hal ini Imam Syâfi’î RA, telah mengamalkan shalawat yang dianggap

oleh beliau paling sahih sanadnya.

Artinya: “Semoga Allah Swt. Mencurahkan shalawat kepada

Muhammad”

Penjelasan: Imam Al-Sya’rânî menuturkan bahwa Nabi Saw. Bersabda:

“Barangsiapa yang membaca shalawat ini berarti ia telah membukakan bagi

dirinya tujuh puluh pintu rahmat, dan ditanamkan Allah kecintaan kepada

dirinya dalam hati umat manusia.”

Diceritakan, seorang penduduk negeri Syam datang menghadap Rasulullah

Saw seraya berkata, “Ya Rasulullah, ayah saya sudah sangat tua, namun

beliau ingin sekali melihat Anda.” Rasulullah menjawab, “Bawa dia kemari!”

Orang itu berkata, “la buta, tidak bisa melihat.” Rasulullah lalu bersabda,

“Katakanlah kepadanya supaya ia mengucapkanShallallâhu ‘alâ

Muhammadin selama tujuh minggu setiap malam. Semoga ia akan

melihatku dalam mimpi dan dapat meriwayatkan hadis dariku.”

Anjuran Rasulullah itu dituruti oleh orang tersebut. Benar saja, ternyata ia

bisa bermimpi melihat Rasulullah Saw. Serta meriwayatkan hadis dari

beliau.

=========

Pembaca yang budiman, jika mempunyai sanad hadits ini silahkan comment

ya.  Penjelasan ijazah saya itu saya dapatkan dari Kaskus.

Posted in Sholawat Nabi | Comments Off

Setengah Bulan Bersama Ramadhan-Mu, Mulailah Ampunkan Dosa-dosaku Ya Rabbiy..!Posted on August 19, 2011 by Khutbah Jumat

Page 11: Khutbah Jumat Terbaru

//Khutbah Jumat Terbaru – Hardi Ahmad

20 Ramadhan 1432

Bismillah. Sesungguhnya segala puji

hanya milik Allah Robbul ‘Alamiin, sholawat dan salam semoga selalu

tercurah kepada qudwah kita Muhammad SAW. Tidak ada orang yang lebih

beruntung kecuali orang-orang yang memperbaiki ketaqwaannya kepada

Sesembahan Alam – Allah SWT.

Tak terasa Ramadhan 1432H sudah merayap setengah bulan berlalu. Di

antara kita ada yang biasa-biasa saja melewatinya, namun hampir pasti ada

di antara kita telah mencicipi manisnya Ramadhan yang selalu rutin

menghampiri kita tiap tahun. Sungguh benar firman Allah SWT, bahwa

“Demi masa – sungguh orang-orang itu dalam keadaan merugi, kecuali bagi

mereka yang beriman dan beramal sholeh”.

Harapan kita, kita termasuk di antara orang yang beruntung dengan

tambahnya amal sholeh dan bertambahnya iman kita di kesempatan

Ramadhan kali ini. Amin.

Juga di bulan Ramadhan 1432H kali ini, semoga kita tidak terlena untuk

tidak memanfaatkan kedatangannya dalam rangka menghapus dosa-dosa

dan menyimpan pundi-pundi pahala kita sebagai bekal di alam baqa. Seperti

apa yang telah disampaikan oleh Rasulullah, bahwa dari Jum’at ke Jum’at

dan dari Ramadhan ke Ramadhan sebetulnya adalah sarana penghapusan

dosa-dosa kita.

Subhanallah, Maha Suci Allah SWT yang telah memberikan kesempatan

kepada kita mencuci bersih noktah-noktah yang melekat di diri kita.

Seandainya saja tidak ada kesempatan waktu dan cara yang disediakan

Page 12: Khutbah Jumat Terbaru

oleh-Nya bagaimana mungkin kita bisamencuci dosa-dosa kita? Mungkin

kita akan menghadap kepada Allah dengan berlumuran dosa.

Sejujurnya, manusia selalu di antara dua jalan yang dikodratkan oleh Allah

SWT, yaitu jalan yang menuju hidayah-Nya (taqwa) dan jalan yang menuju

kepada tipu daya syaithan (fujuur). Dan memilih satu di antara keduanya

adalah hak dari masing-masing kita.

Abunawas – semoga Allah SWT merahmatinya – adalah ulama yang

memberikan pitutur kepada kita bagaimana selayaknya kita memahami diri

kita akan dosa-dosa yang telah kita perbuat, melalui do’anya yang dibuat

dalam sebuah sya’ir yang sangat bagus di bawah ini.

========================================***

Ilaahi lastu lil Firdausi ahlan ~ Walaa aqwaa ‘alannaaril Jahiimi

Ya Tuhan, aku tak layak masuk surgamu. Tapi aku tak sanggup masuk

nerakamu.

Fahabli taubatan waghfir dzunuubi ~ Fainnaka ghofirudzan bil

adziimi

Terimalah taubatku dan ampuni segala dosaku. Sesungguhnya Engkaulah

pengampun dosa-dosa besar.

Dzunuubii mistlu a’daarir rimaali ~ Fahabli taubatan yaa Dzal Jalaali

Dosa-dosaku bagaikan butiran pasir di pantai. Terimalah taubatku Ya Tuhan

Yang Maha Tinggi.

Wa’umrii naaqishun fikulli yaumi ~ Wa dzammbii zaa-idzun kaifah

timaali

Dan usiaku yang berkurang setiap hari. Sementara dosa-dosaku bertambah

setiap hari.

Ilaahi ‘abdukal ‘ashii aataaka ~ Muqirram bidzunuubi waqod

da’aaka

Ya Tuhanku, hamba-Mu yang sering melakukan maksiat ini telah datang

kepadamu. Yang senantiasa berbuat dosa, dan sesungguhnya telah berdoa

kepadamu.

Fa in taghfir fa anta lidzaaka ahlun ~ Wan in tadrud faman narjuu

siwaaka

Jika Kau beri ampunan, maka itu adalah hakmu. Dan jika Kau tinggalkan,

maka siapa lagi yang hendak kami harapkan.

========================================***

Page 13: Khutbah Jumat Terbaru

Dan Ramadhan adalah waktu yang sangat mulia untuk kita mengurangi

beban dosa yang telah kita lekatkan sendiri di dalam diri ini.

Sabda Rasulullah SAW: ”Man qooma Romadhoona imaanan wahtisaaban

ghufirolahu maa taqoddama min dzanbihi” Barang siapa yang mendirikan

(menghidupkan) Ramadhan dengan keimanan dan pengharapan, maka

diampunkan dosa-dosanya yang telah lalu.

Banyak jalan bagaimana kita mendapatkan manisnya Ramadhan, salah

satunya yaitu dengan menghidupkannya dengan memperbanyak men-

tadarussi dan men-tadabburiQur’an. Karena sesungguhnya Qur’an juga

diturunkan di bulan yang mulia ini.

Cara lain menikmati manisnya Ramadhan yang datang setiap tahun adalah

dengan cara memperbanyak istighfar dan muhasabah diri. Mengoptimalkan

detik demi detik di setiap lorong waktu Ramadhan dengan memperbanyak

amal shaleh istighfar dan menyadari kesalahan diri adalah cara termudah

yang selalu dilakukan oleh para pendahulu kita. Membuang satu detik dari

setiap kesempatan untuk berbuat baik di bulan Ramadhan sama dengan

kita menyia-nyiakan nikmat terluhur yang pernah sampai kepada kita.

Akhirnya: Seluruh pilihan terletak di tangan kita, tidak ada JIKA atau

TETAPI. Kitalah yang terpandai untuk memilihnya. Kitalah yang

menyumbang terjadinya kehendak Allah SWT itu kepada kita dalam

mencicipi manisnya Ramadhan tahun ini. Kita mendapatkannya atau kita

melewatkannya begitu saja.

Semoga setengah bulan yang telah berlalu di bulan Ramadhan kali ini, kita

mendapatkan manisnya. Dan mari berusaha untuk yang belum

mendapatkannya.

Allaahu ghofuuru rohiim. Yaa Rabbiiyyy…

Ilaahi ‘abdukal ‘ashii aataaka ~ Muqirram bidzunuubi waqod

da’aaka

Ya Tuhanku, hamba-Mu yang sering melakukan maksiat ini telah datang

kepadamu. Yang senantiasa berbuat dosa, dan sesungguhnya telah berdoa

kepadamu.

Fa in taghfir fa anta lidzaaka ahlun ~ Wan in tadrud faman narjuu

siwaaka

Page 14: Khutbah Jumat Terbaru

Jika Kau beri ampunan, maka itu adalah hakmu. Dan jika Kau tinggalkan,

maka siapa lagi yang hendak kami harapkan.Posted in Meraih Ampunan Allah, Ramadhan | Tagged Meraih Ampunan Allah, Ramadhan | Comments Off

Sholat Malam – Garansi Sukses Dunia AkheratPosted on August 18, 2011 by Khutbah Jumat

//Khutbah Jumat Terbaru – Hardi Ahmad

19 Ramadhan 1432

Islam adalah agama rahmatan lil

alamin – rahmat bagi jagad raya.  Oleh karenanya, pemeluknya diberikan

banyak cara sukses untuk memenangkan pertarungan dalam kehidupan

agar para muslim menjadi rahmat bagi sekalian alam.  Diantaranya adalah

sholat malam.

Sungguh banyak bukti keajaiban sholat malam dari puritan ketika Islam

datang sampai era modern saat ini.  Pilih saja orang-orang di sekeliling

Anda yang rajin mengerjakan sholat malam, dan mintalah pendapat dan

testimoninya.

Ramadhan menyediakan kesempatan yang sangat berharga bagi kita,

hendaknya ummat Islam memanfaatkan sebaik mungkin kesempatan

tersebut, terutama di sepuluh malam terakhir.  Jangan ada satu malam pun

di bulan suci Ramadhan yang tidak diisi dengan kegiatan sholat malam.

Ramadhan merupakan bulan di mana Allah ta’aala mewajibkan berpuasa di

dalamnya sedangkan Rasulullah Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam

mensunnahkan kaum muslimin melaksanakan qiyamul-lail (sholat malam).

Rasululah shallallahu ’alaih wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Ramadhan

adalah bulan di mana Allah ta’aala mewajibkan berpuasa dan aku

sunnahkan kaum muslimin menegakkan (sholat malam).  Barangsiapa

Page 15: Khutbah Jumat Terbaru

berpuasa dengan iman dan dan mengharap ke-Ridhaan Allah ta’aala, maka

dosanya keluar seperti hari ibunya melahirkannya.” (HR Ahmad 1596)

Sholat malam diperintahkan Allah ta’aala kepada Rasulullah shollallahu

’alaihi wa sallam melalui firman-Nya: “Dan pada sebahagian malam hari

bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan

bagimu:mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat

yang terpuji.” (QS Al-Israa ayat 79)

Seluruh ummat Islam disyariatkan mencontoh perbuatan Nabi shollallahu

’alaihi wa sallam.  Sepatutnya pula setelah Ramadhan berlalu hendaknya

kita terus mengerjakan qiyamullail, sebagai tarbiyah fardhiyah.

Allah ta’aala menjelaskan bahwa orang-orang yang menjaga sholat malam,

itulah sebenarnya orang yang berhak dan layak menerima kebaikan serta

rahmat-Nya.

”Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman

(surga) dan di mata air-mata air, sambil mengambil apa yang diberikan

kepada mereka oleh Tuhan mereka.  Sesungguhnya mereka sebelum itu di

dunia adalah orang-orang yang berbuat baik; Mereka sedikit sekali tidur di

waktu malam;Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada

Allah).” (QS Adz-Dzaariyaat ayat 15-18)

Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam menganjurkan ummatnya untuk

mengerjakan sholat malam sambil menjelaskan bahwa kegiatan mulia

tersebut merupakan kebiasaan orang-orang sholeh sejak zaman dahulu. Di

samping itu ternyata sholat malam menghasilkan banyak manfaat

sebagaimana disebutkan dalam hadits di bawah ini:

Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda : “Kerjakanlah sholat

malam sebab ia merupakan kebiasaan orang-orang sholeh sebelum kamu

pada zaman dahulu.  Ia juga merupakan jalan untuk mendekatkan diri

kepada Allah ta’aala, sebagai penebus amal kejahatan-kejahatanmu,

pencegah dosa dan penangkal penyakit pada badan. (HR Tirmidzi 3472)

Bahkan Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam memasukkan orang yang

biasa sholat malam sebagai kelompok yang dijamin bakal masuk surga,

tempat kenikmatan abadi yang Allah ta’aala sediakan bagi hamba-

hambaNya yang sholeh.

Page 16: Khutbah Jumat Terbaru

“Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, jalinlah hubungan

silaturrahim, sholatlah di waktu malam tatkala orang-orang masih tidur,

pasti kamu semua masuk surga dengan selamat dan sejahtera.” (HR

Tirmidzi 2409)

Saudaraku, tidakkah kita ingin selalu dekat dengan Allah ta’aala? Tidakkah

kita berambisi untuk meraih tebusan Allah ta’aala atas segala amal

kejahatan yang pernah kita lakukan? Tidakkah kita merasa perlu memiliki

pencegah dari melakukan dosa dalam diri kita? Dan tidakkah kita ingin

selalu mempunyai penangkal saat penyakit badan muncul? Kemudian

saudaraku, tidakkah kita ingin masuk surga Allah ta’aala dan hidup kekal

dalam kenikmatan tiada tara itu?

Marilah, saudaraku, kita senantiasa memperhatikan dan

menghidupkan qiyamullail, baik di bulan Ramadhan maupun di luarnya.

Mari kita jemput kekuasaan Allah ta’aala untuk lebih dominan dalam

mengarahkan kehidupan kita dengan menghampiri-Nya setiap malam.  Wa

laa taiasuu min rauhillaah – dan janganlah berputus asa dari rahmat Allah

ta’aala.  (SAH)

Baca postingan sebelumnya:

1. Pembukaan

2. Tentang KamiPosted in Sholat Malam | Tagged Sholat Malam | Comments Off

Khutbah Jumat TerbaruPosted on August 17, 2011 by Khutbah Jumat

Pengunjung blog yang saya hormati,

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Saya mengucapkan Selamat datang di www.KhutbahJumatTerbaru.com. 

Blog ini saya buka pertama pada hari Rabu Pahing sehabis mengikuti

upacara memperingati Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia,

tanggal 17 Agustus 2011, atau bertepatan dengan 17 Ramadhan 1432

Hijriyah.

Page 17: Khutbah Jumat Terbaru

Mencari materi atau kumpulan Khutbah

Jumat yang actual bagi saya sangat sulit karena kekurangan ilmu saya,

sehingga dengan pengalaman itu saya ingin mendokumentasikan semua

khutbah jumat yang pernah saya dengar dan pernah saya sampaikan dalam

berbagai kesempatan khutbah di masjid-masjid di Papua untuk bisa diakses

oleh teman-teman yang membutuhkan.  Semoga ini menjadi amal jariyah

saya dan keluarga.  Amin.

Saya sendiri hanya bermaksud berbagi bukan menggurui, sehingga jika ada

kesalahan hal itu semata-mata karena kekurangan ilmu saya.  Mohon maaf.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Hardi Ahmad

Posted in Pembuka | Tagged Khutbah Jumat Terbaru | 3 Comments

MUTIARA HADITS …

Rasulullah saw, bersabda: "Taqwalah kepada Allah dimana pun engkau berada, dan ikutilah

keburukan itu dengan kebajikan, sehingga keburukan terhapus. Dan bergaullah dengan sesama

manusia dengan akhlak yang baik." (Hr. Imam Ahmad, dan At-Tirmidzy).

Blog ini aku sediakan untuk berbagi kumpulan materi khutbah jumat dan kultum. Silahkan

diambil dan dipakai semoga bermanfaat ==>>KhutbahJumatTerbaru.Com ... berbagi bukan

menggurui.

Page 18: Khutbah Jumat Terbaru

 

 

Search

Search