khairul umam (1107ds114143) sintesis

4
Tugas 4 (BAHASA INDONESIA SISTEM STATIKA GEDUNG TINGGI Bangunan tinggi adalah istilah untuk menyebut suatu bangunan yang memiliki struktur tinggi. Penambahan ketinggian bangunan dilakukan untuk menambahkan fungsi dari bangunan tersebut. Bangunan tinggi menjadi ideal dihuni oleh manusia sejak penemuan elevator (lift) dan bahan bangunan yang lebih kuat. Berdasarkan beberapa standard, suatu bangunan biasa disebut sebagai bangunan tinggi jika memiliki ketinggian antara 75 kaki dan 491 kaki (23 m hingga 150 m). Bangunan yang memiliki ketinggian lebih dari 492 kaki (150 m) disebut sebagai pencakar langit. Tinggi rata-rata satu tingkat adalah 13 kaki (4 meter), sehingga jika suatu bangunan memiliki tinggi 79 kaki (24 m) maka idealnya memiliki 6 tingkat. Secara prinsip para insinyur sipil, mengkatalogkan sistem struktur dari bangunan tinggi mempunyai prinsip yang dianggap paling penting yaitu sistem dalam menahan gaya lateral. Selanjutnya gaya lateral ditahan rangka dari elemen balok dan kolom bersatu kearah gerakan yang sepadan. Para insinyur sipil berpendapat, bahwa sebuah bangunan tinggi didefinisikan sebagai sesuatu yang karena ketinggiannya sehingga terpengaruh oleh gaya lateral yang disebabkan oleh gaya angin atau aksi gempa ke suatu tingkat tertentu yang merupakan suatu aturan penting dalam desain struktur. Para ahli secara keseluruhan dalam tim tersebut harus menggunakan pendekatan perencanaan bangunan sebagai suatu

Upload: khairul-umam

Post on 15-Nov-2015

7 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

sdsd

TRANSCRIPT

Tugas 4 (BAHASA INDONESIA

SISTEM STATIKA GEDUNG TINGGIBangunan tinggi adalah istilah untuk menyebut suatu bangunan yang memiliki struktur tinggi. Penambahan ketinggian bangunan dilakukan untuk menambahkan fungsi dari bangunan tersebut. Bangunan tinggi menjadi ideal dihuni oleh manusia sejak penemuan elevator (lift) dan bahan bangunan yang lebih kuat. Berdasarkan beberapa standard, suatu bangunan biasa disebut sebagai bangunan tinggi jika memiliki ketinggian antara 75 kaki dan 491 kaki (23 m hingga 150 m). Bangunan yang memiliki ketinggian lebih dari 492 kaki (150 m) disebut sebagai pencakar langit. Tinggi rata-rata satu tingkat adalah 13 kaki (4 meter), sehingga jika suatu bangunan memiliki tinggi 79 kaki (24 m) maka idealnya memiliki 6 tingkat.Secara prinsip para insinyur sipil, mengkatalogkan sistem struktur dari bangunan tinggi mempunyai prinsip yang dianggap paling penting yaitu sistem dalam menahan gaya lateral. Selanjutnya gaya lateral ditahan rangka dari elemen balok dan kolom bersatu kearah gerakan yang sepadan. Para insinyur sipil berpendapat, bahwa sebuah bangunan tinggi didefinisikan sebagai sesuatu yang karena ketinggiannya sehingga terpengaruh oleh gaya lateral yang disebabkan oleh gaya angin atau aksi gempa ke suatu tingkat tertentu yang merupakan suatu aturan penting dalam desain struktur.Para ahli secara keseluruhan dalam tim tersebut harus menggunakan pendekatan perencanaan bangunan sebagai suatu sistem yang menyeluruh dimana struktur penunjang fisik sebagai bagian organik tumbuh bersama rancangan bangunan tersebut. Struktur tidak boleh dipandang sebagai suatu tambahan yang tidak berhubungan dalam ruang fungsional oleh perancangnya, karena skala bangunan tinggi pasti memerlukan sistem penunjang struktur yang rumit dimana gaya-gaya fisik dan lingkungan merupakan penentu rancangan yang penting. Dalam hal ini bangunan harus mampu menahan gaya-gaya vertikal gravitasi dan gaya horizontal angin serta gaya gempa di bawah tanah.Struktur bangunan tinggi yang dikembangkan hingga sekarang ini banyak menggunakan gabungan dari struktur shear wall dan struktur core wall. Dimana struktur shear wall adalah unsur pengaku vertikal yang dirancang untuk menahan gaya lateral atau gaya gempa yang bekerja pada bangunan. Dalam aplikasi konstruksi di lapangan, shear wall ini sering ditempatkan di bagian ujung dalam fungsi ruang suatu bangunan, ataupun ditempatkan memanjang di tengah searah tinggi bangunan, yang mana akan berfungsi untuk menahan beban angin ataupun beban gempa yang ditransfer melalui struktur portal atau struktur lantai. Sedangkan core wall adalah merupakan sistem dinding pendukung linear yang cukup sesuai untuk bangunan tinggi yang kebutuhan fungsi dan utilitasnya tetap berfungsi untuk memenuhi kekakuan lateral yang diperlukan oleh struktur bangunan. Dan dalam aplikasi konstsruksi di lapangan kita dapat mengenal struktur core wall ini sebagai struktur ruang lift, shaft atauservice duct. Struktur core wall ini juga biasanya ditempatkan memanjang searah tinggi bangunan.Pemahaman analisis suatu struktur inti terhadap beban lateral bergantung pada bentuk, tingkat homogenitas, kekakuan dan arah datangnya beban. Di setiap lantai terdapat bukaan struktur inti yang berkesinambungan yang dikombinasikan dengan balok pengikat yang akan menimbulkan karakteristik perilaku struktur inti tersebut. Struktur inti tersebut dapat berlaku sebagai penampang terbuka dan terpengaruh gaya yang bekerja padanya (menekuk) pada bagianatasnya, terutama jika menerima gaya asimetris yang menimbulkan puntir. Dengan demikian, tegangan torsi tambahan pada bagian atas inti akan terjadi bersamaan dengan lentur lateral tambahan serta geser pada bagian dasar bangunan.Semakin tinggi suatu bangunan, pentingnya aksi gaya lateral menjadi semakin berarti. Pada ketinggian tertentu, ayunan lateral bangunan menjadi demikian besar sehingga pertimbangan kekakuan, kekuatan bahan struktur, akan sangat menentukan keberhasilan rancangan. Tingkat kekakuan terutama bergantung pada jenis sistem struktur yang dipilih. Selain itu, efisiensi suatu sistem struktur tertentu berhubungan (berbanding lurus) dengan kuantitas material yang dipergunakan. Sehingga optimasi suatu struktur untuk kebutuhan ruang tertentu haruslah menghasilkan kekakuan maksimum, tetapi dengan berat seminimal mungkin. Dengan demikian akan menciptakan suatu sistem struktur yang inovatif dan dapat diterapkan hingga ambang ketinggian tertentu.Kestabilan dan kekakuan suatu jenis struktur bangunan tinggi untuk menahan beban sangat tergantung pada sistem struktur itu sendiri. Dalam proses perencanaan suatu bangunan tinggi (apakah bangunan itu terbuat dari beton ataupun baja), kita mempunyai tujuan yang hendak dicapai adalah bahwa bangunan itu nantinya akan mampu menahan beban-beban vertikal, horizontal maupun beban gempa yang terjadi padanya.Daftar buku sintesis:Indarwanto, Muji. High Rise Building :Pusat Pengembangan Bahan Ajar-UMB.Arifin, Februari 2003, Study Perencanaan Struktur Gedung Lantai Tinggi. Neutron, Vol.3, No. 1, Februari 2003.

Priatman, Jimmy. Juli 2005, Bangunan Tinggi Multi Fungsi sebagai Sintesis Arsitektur dan Struktur. Dimensi Teknik Arsitektur Vol. 33, No. 1, Juli 2005.