kewirausahaan : hak guna paten (franchising)
DESCRIPTION
Hak guna paten, resiko investasi dalam usaha franchising, persetujuan hak guna paten, pemasaran langsung, teknik alternatif pemasaran langsung, bentuk bentuk kepemilikan, go publik, keuntungan dan kerugian go public, proses go public, pilihan lain selain go publicTRANSCRIPT
TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN KELOMPOK 3
“Hak Guna Paten (Franchising) dan Pemasaran Langsung dan
Bentuk-Bentuk Kepemilikan”
Disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Kewirausahaan
Disusun Oleh :
Didi Handoko A10120208
Desi Siti Laera A10120250
Dewi Rahmawati A10120287
Fika Isnaini Sholiha C10110033
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) EKUITAS
BANDUNG
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur pennyusun panjatkan ke hadirat allah SWT,karena berkat rahmat dan
karunia-Nya makalah pembiayaan usaha yang berkembang ini dapat diselesaikan tepat
pada waktunya.Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih kurang
sempurna oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak
sangat diharapkan.
Akhirnya melalui kesempatan ini,penyusun mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu hingga makalah ini dapat terselesaikan. Penyusun
mengharapkan semoga makalah ini berguna bagi penyusun khususnya dan pembaca pada
umunya.
Bandung, 10 Juli 2014
Penyusun
| KEWIRAUSAHAAN i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................................1
1.4 Manfaat...........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................2
2.1 Pengertian Hak Guna Paten..................................................................................................2
2.1.1 Definisi Hak Guna Paten................................................................................................2
2.1.2 Keuntungan Hak Guna Paten.........................................................................................2
2.1.3 Jenis-jenis Hak Guna Paten............................................................................................3
2.2 Resiko Investasi Dalam Usaha Franchising..........................................................................3
2.3 Persetujuan Hak Guna Paten.................................................................................................4
2.4 Pemasaran Langsung............................................................................................................4
2.5 Teknik Alternatif Pemasaran Langsung................................................................................4
2.6 Bentuk-Bentuk Kepemilikan Perusahaan :............................................................................5
2.7 Go Publik..............................................................................................................................7
2.8 Keuntungan Dan Kerugian Go Publik..................................................................................8
2.9 Proses Go Public...................................................................................................................9
BAB III KESIMPULAN..............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................15
| KEWIRAUSAHAAN ii
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Manfaat
| KEWIRAUSAHAAN 1
BAB IIPEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hak Guna Paten
Hak guna paten merupakan peluang bagi wirausahawan untuk masuk dalam usaha
dengan memanfaatkan pengalaman, pengetahuan dan dukungan dari pemberi hak guna
paten. Sering wirausahawan memulai usaha baru kecil kemungkinan bahwa usahanya
akan berhasil. Dengan hak guna paten, wirausahawan akan dilatih dan didukung dalam
pemasaran usaha dan akan menggunakan nama yang telah mempunyai citra yang mapan.
Orang yang menghadapi situasi yang mendesak untuk memiliki usahanya sendiri
mungkin akan merasa bahwa hak guna paten adalah pemecahan yang paling mudah.
Akan tetapi terdapat beberapa resiko penting pada hal tersebut diatas.
2.1.1 Definisi Hak Guna Paten
Hak guna paten dapat didefinisikan sebagai persetujuan dimana perusahaan atau
distributor tunggal dari produk yang mempunyai merk dagang memberikan hak ekslusif
kepada perusahaan, distributor atau pengecer independen dengan imbalan pembayaran
royalti dan menyesuaikan diri dengan prosedur operasi standar. Orang yang menawarkan
hak guna paten disebut pemberi hak guna paten (franchisor) dan merupakan orang yang
berpengalaman dalam bisnis selama beberapa puluh tahun serta memiliki pengetahuan
mengenai apa yang berhasil dan apa yang tidak. Franchise adalah orang yang memberi
hak guna paten dan diberikan kesempatan untuk masuk dalam usaha baru dalam peluang
besar untuk berhasil.
2.1.2 Keuntungan Hak Guna Paten
Keuntungan dari hak guna paten adalah bahwa wirausahawan tidak perlu pusing
dengan hal yang berkaitan memulai usaha baru. Pemberi hak guna paten akan
memberikan rencana operasi bisnis dengan arah yang jelas.
| KEWIRAUSAHAAN 2
Tujuan dari pemberian hak usaha adalah bahwa pemberi hak dapat mendapatkan
manfaat dari ekspansi cepat dan luas tanpa meminjam atau menanggung resiko finansial
penting. Jika pemberi hak memberikan peluang kuat untuk berhasil, dia juga akan
menerima manfaat dari royalti yang diterima dari penerima hak guna paten.
2.1.3 Jenis-jenis Hak Guna Paten
Jenis-jenis hak guna paten (franchise) :
a. Franchise untuk mendistribusikan hasil produksi.
b. Franchise yang menawarkan nama, citra, metode menjalankan usaha, dll.
c. Franchise yang menawarkan jasa seperti agen pribadi, konsultasi pajak dan real estate.
Suatu jenis hak guna paten bisa ditemukan dalam industri mobil. Disini,
perusahaan manufaktur menggunakan hak franchise untuk mendistribusikan hasil
produksi mereka melalui dealer mobil atau sepeda motor. Dealer tersebut berfungsi
sebagai toko eceran dari perusahaan mobil.
Jenis hak guna paten paling umum adalah jenis yang menawarkan nama, citra,
metode menjalankan usaha, dll seperti MC. Donald, Dunkin Donuts dll.
2.2 Resiko Investasi Dalam Usaha Franchising
Usaha franchise melibatkan banyak resikoyang harus diketahui oleh para
wirausahawan sebelum mereka mempertimbangkan investasi tersebut. Kita mendengar
keberhasilan Mc.Donald namun setiap ada yang berhasil namun pasti ada yang gagal.
Usaha franchising membutuhkan kerja keras dan tidak cocok untuk pekerja pasif.
Langkah-langkah yang bisa diambil untuk menurunkan atau meminimisasi resiko
investasi dalam franchising :
Melakukan evaluasi diri wirausahawn biasanya melakukan evaluasi sendiri untuk
meyakinkan bahwa memasuki ventura franchising adalah tepat bagi dirinya.
| KEWIRAUSAHAAN 3
Meneliti franchise tidak setiap usaha hak guna paten untuk anda. Wirausahawan
harus mengevaluasi usaha hak guna paten untuk memutuskan mana yang paling
tepat.
2.3 Persetujuan Hak Guna Paten
Ada beberapa persetujuan dalam hak guna paten :
1. franchising : sistem pemasaran yang mencakup 2 pihak, yang terikat dalam
perjanjian legal, dimana salah satu pihak di dalam kontrak yang
menspesifikasikan metode yang harus diikuti dan dipenuhi pihak lain
2. franchising produk dan merek
3. franchising format : franchisee mendapat seluruh sistem pemasaran dan petunjuk
dari franchisor
4. master license/sebagai penerima izin utama : (perusahaan / pribadi bertindak
sebagai agen penjual untuk menemukan franchisee baru
5. Pengembangan areal : perusahaan / pribadi mendapat hak resmi untuk membuka
beberapa gerai dalam area yang ditentukan.
2.4 Pemasaran Langsung
Pemasaran langsung merupakan proses penyampaian pesan maupun produk
kepada pelanggan, melalui berbagi media. Pemasaran langsung adalah aktifitas total
dengan mana penjual mempengaruhi transfer barang dan jasa pada pembeli,
mengarahkan usahanya pada pemerhati dengan menggunakan satu media atau lebih untuk
tujuan mengumpulkan tanggapan melalui telepon, pos atau kunjungan dari calon
pelanggan.
2.5 Teknik Alternatif Pemasaran Langsung
Ada beberapa teknik dalam pemasaran langsung , yaitu :
a. kiriman pos langsung
| KEWIRAUSAHAAN 4
b. telemarketing
c. penjualan door to door.
Selain itu ada teknik alternatifnya, yaitu :
a. Periklanan terklasifikasi
b. Periklanan display
c. Kiriman pos langsung
d. Katalog penjualan
e. Pemasaran tanggapan langsung media.
2.6 Bentuk-Bentuk Kepemilikan Perusahaan :
Meskipun bentuk kepemilikan bisnis berbeda-beda pada setiap negara, ada
beberapa bentuk yang dianggap umum:
1. Perusahaan perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh satu
orang. Pemilik perusahaan perseorangan memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta
perusahaan. Artinya, apabila bisnis mengalami kerugian, pemilik lah yang harus
menanggung seluruh kerugian itu.
2. Perusahaan persekutuan
Persekutuan adalah bentuk bisnis dimana dua orang atau lebih bekerja sama
mengoperasikan perusahaan untuk mendapatkan profit. Sama seperti perusahaan
perseorangan, setiap sekutu (anggota persekutuan) memiliki tanggung jawab tak terbatas
atas harta perusahaan. Persekutuan dapat dikelompokkan menjadi firma dan persekutuan
komanditer.
a. Firma
| KEWIRAUSAHAAN 5
Firma adalah perserikatan dagang antara beberapa perusahaan atau sering juga
disebut Fa, adalah sebuah bentuk persekutuan untuk menjalankan usaha antara
dua orang atau lebih dengan memakai nama bersama. Pemiliki firma terdiri dari
beberapa orang yang bersekutu dan masing-masing anggota persekutuan
menyerahkan kekayaan pribadi sesuai yang tercantum dalam akta pendirian
perusahaan
b. Persekutuan Komanditer (commanditaire vennootschap atau CV)
CV adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh seorang atau beberapa orang
yang mempercayakan uang atau barang kepada seorang atau beberapa orang yang
menjalankan perusahaan dan bertindak sebagai pemimpin.
Berdasarkan perkembangannya, bentuk perseroan komanditer adalah sebagai
berikut:
1. Persekutuan komanditer murni
Bentuk ini merupakan persekutuan komanditer yang pertama. Dalam persekutuan
ini hanya terdapat satu sekutu komplementer, sedangkan yang lainnya adalah
sekutu komanditer.
2. Persekutuan komanditer campuran
Bentuk ini umumnya berasal dari bentuk firma bila firma membutuhkan tambahan
modal. Sekutu firma menjadi sekutu komplementer sedangkan sekutu lain atau
sekutu tambahan menjadi sekutu komanditer.
3. Persekutuan komanditer bersaham
Persekutuan komanditer bentuk ini mengeluarkan saham yang tidak dapat
diperjualbelikan dan sekutu komplementer maupun sekutu komanditer mengambil
satu saham atau lebih. Tujuan dikeluarkannya saham ini adalah untuk
menghindari terjadinya modal beku karena dalam persekutuan komanditer tidak
mudah untuk menarik kembali modal yang telah disetorkan.
| KEWIRAUSAHAAN 6
Pemilikan tunggal / perseorangan (firma) : Dimiliki dan dijalankan oleh 1 orang,
Pemilik tidak perlu membagi laba
Kongsi : Ada perjanjian tertulis, Dimiliki 2 orang atau lebih, Umur perusahaan
terbatas, Pemilikan bersama atas harta, Ikut serta dalam manajemen dan
pembagian laba
Perusahaan Perseroaan : Perusahaan dengan badan hukum, Kewajiban pemilik
saham terbatas pada jumlah saham yang dimiliki, Pemilikan dapat berpindah
tangan, Eksitensi relatif lebih stabil/permanen.
2.7 Go Publik
Pada hakekatnya go public secara terjemahannya adalah proses perusahaan yang
“go public atau pergi ke masyarakat”, artinya perusahaan itu memasyarakatkan dirinya
yaitu dengan jalan memberikan sarana bagi masyarakat untuk masuk dalam
perusahaannya, yaitu dengan menerima penyertaan masyarakat dalam usahanya, baik
dalam pemilikan maupun dalam penetapan kebijakan pengelolaan.
Go public merupakan salah satu cara badan usaha untuk memperoleh dana yaitu
dengan cara menjual dan menawarkan untuk melepaskan hak atas saham dengan
pembayaran. Badan usaha dapat go public dengan cara menjual saham baru yang berasal
dari modal dasar maupun saham lama yang berasal dari modal yang sudah disetor
( Sumantoro, 1990 : 64 )
Arti dari go public yang sering kita dengar adalah istilah yang dipakai oleh suatu
perusahaan yang mengijinkan masyarakat memiliki perusahaan tersebut dengan cara
membeli saham. Go public adalah gaya baru menjadi investor sebuah perusahaan tanpa
bersusah payah membangun perusahaan dari dari nol. Perusahaan terkenal yang baru saja
go public adalah Facebook. Facebook mulai go public semenjak awal 2012 dengan
kisaran $38 per saham.
| KEWIRAUSAHAAN 7
2.8 Keuntungan Dan Kerugian Go Publik
Perusahaan Go Public berarti menjual saham perusahaan ke para investor dan
membiarkan saham tersebut diperdagangkan di pasar saham.
Beberapa keuntungan dari Perusahaan yang Go Public adalah:
1. Perusahaan dapat meningkatkan Likuiditas dan memungkinkan para pendiri
perusahaan untuk menikmati hasil yang mereka capai. Dan semakin banyak investor
yang membeli saham tersebut, maka semakin banyak modal yang diterima
perusahaan dari investor luar.
2. Para pendiri perusahaan dapat melakukan diversifikasi untuk mengurangi resiko
portofolio mereka.
3. Memberi nilai suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat dinilai dari harga saham
dikalikan dengan jumlah lembar saham yang dijual dipasaran.
4. Perusahaan dapat melakukan merger ataupun negosiasi dengan perusahaan lainnya
dengan hanya menggunakan saham.
5. Meningkatkan potensi pasar. Banyak perusahaan yang merasa lebih mudah untuk
memasarkan produk dan jasa mereka setelah menjadi perusahaan Go Public atau Tbk.
Beberapa kerugian dari Perusahaan yang Go Public, yaitu:
1. Laporan Rutin.
Setiap perusahaan yang go public secara periodik harus membuat laporan kepada Bursa
Efek Indonesia, bisa saja per kuartal atau tahunan, tentu saja untuk membuat laporan
tersebut diperlukan biaya.
2. Terbuka.
Semua perusahaan go public pasti transparan dan sangat mudah untuk diketahui oleh para
kompetitornya dari segi data dan management nya.
3. Keterbatasan kekuasaan Pemilik.
| KEWIRAUSAHAAN 8
Para pemilik perusahaan harus memperhatikan kepentingan bersama para pemegang
saham, tidak bisa lagi melakukan praktek nepotisme, kecurangan dalam pengambilan
keputusan dan lainnya, karena perusahaan tersebut milik publik.
4. Hubungan antar Investor
Perusahaan terbuka harus menjaga hubungan antara perusahaan dengan para investornya
dan di informasikan mengenai perkembangan dari perusahaan tersebut.
Setiap perusahan didirikan dengan harapan bahwa perusahan tersebut dapat
mempertahankan kelangsungan usahanya, berkembang dengan pesat dan dapat eksis
untuk jangka waktu yang panjang.
Pada awal pendirian perusahaan, pada umumnya telah dipandang cukup untuk dapat
bertahan dalam aktivitasi usahanya. namun dengan berjalannya waktu, terjadi persaingan
usaha yang semakin meningkat, sehingga diperlukan strategi-strategi yang tidak hanya
membuat perusahaan bertahan, namun mampu membuat perusahaan tersebut
memenangkan persaingan bisnis yang semakin ketat.
2.9 Proses Go Public
Perusahaan memiliki berbagai alternatif sumber pendanaan, baik yang berasal dari
dalam maupun dari luar perusahaan. Alternatif pendanaan dari dalam perusahaan,
umumnya dengan menggunakan laba yang ditahan perusahaan. Sedangkan alternatif
pendanaan dari luar perusahaan dapat berasal dari kreditur berupa hutang, pembiayaan
bentuk lain atau dengan penerbitan surat-surat utang, maupun pendanaan yang bersifat
penyertaan dalam bentuk saham (equity).
Pendanaan melalui mekanisme penyertaan umumnya dilakukan dengan menjual
saham perusahaan kepada masyarakat atau sering dikenal dengan go publik. Untuk go
publik, perusahaan perlu melakukan persiapan internal dan penyiapan dokumentasi sesuai
dengan persyaratan untuk go publik atau penawaran umum, serta memenuhi semua
persyaratan yang ditetapkan BAPEPAM-LK.
| KEWIRAUSAHAAN 9
Penawaran Umum atau sering pula disebut Go Public adalah kegiatan penawaran
saham atau Efek lainnya yang dilakukan oleh Emiten (perusahaan yang akan go public)
untuk menjual saham atau Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur oleh
UU Paz
Periode Pasar Perdana yaitu ketika Efek ditawarkan kepada pemodal oleh
Penjamin Emisi melalui para Agen Penjual yang ditunjuk
Penjatahan Saham yaitu pengalokasian Efek pesanan para pemodal sesuai dengan
jumlah Efek yang tersedia;
Pencatatan Efek di Bursa, yaitu saat Efek tersebut mulai diperdagangkan di Bursa.
Proses Penawaran Umum saham dapat dikelompokkan menjadi 4 tahapan berikut:
1. Tahap Persiapan
Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam rangka mempersiapkan segala sesuatu
yang berkaitan dengan proses Penawaran Umum. Pada tahap yang paling awal
perusahaan yang akan menerbitkan saham terlebih dahulu melakukan Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) untuk meminta persetujuan para pemegang saham dalam
rangka Penawaran Umum saham. Setelah mendapat persetujuan, selanjutnya emiten
melakukan penunjukan penjamin emisi serta lembaga dan profesi penunjang pasar yaitu:
a. Penjamin Emisi (underwriter). Merupakan pihak yang paling banyak keterlibatannya
dalam membantu emiten dalam rangka penerbitan saham. Kegiatan yang dilakukan
penjamin emisi antara lain: menyiapkan berbagai dokumen, membantu menyiapkan
prospektus, dan memberikan penjaminan atas penerbitan.
b. Akuntan Publik (Auditor Independen). Bertugas melakukan audit atau pemeriksaan
atas laporan keuangan calon emiten.
c. Penilai untuk melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan dan menentukan
nilai wajar dari aktiva tetap tersebut.
d. Konsultan Hukum untuk memberikan pendapat dari segi hukum (legal opinion).
e. Notaris untuk membuat akta-akta perubahan Anggaran Dasar, akta perjanjian-
perjanjian dalam rangka penawaran umum dan juga notulen-notulen rapat.
| KEWIRAUSAHAAN 10
2. Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran
Pada tahap ini, dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung calon emiten
menyampaikan pendaftaran kepada BAPEPAM-LK hingga BAPEPAM-LK menyatakan
Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif.
3. Tahap Penawaran Saham
Tahapan ini merupakan tahapan utama, karena pada waktu inilah emiten menawarkan
saham kepada masyarakat investor. Investor dapat membeli saham tersebut melalui agen-
agen penjual yang telah ditunjuk. Masa Penawaran sekurang-kurangnya tiga hari kerja.
Perlu diingat pula bahwa tidak seluruh keinginan investor terpenuhi dalam tahapan
ini. Misal, saham yang dilepas ke pasar perdana sebanyak 100 juta saham sementara yang
ingin dibeli seluruh investor berjumlah 150 juta saham. Jika investor tidak mendapatkan
saham pada pasar perdana, maka investor tersebut dapat membeli di pasar sekunder yaitu
setelah saham dicatatkan di Bursa Efek
4. Tahap Pencatatan saham di Bursa Efek
Setelah selesai penjualan saham di pasar perdana, selanjutnya saham tersebut
dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
1. Laporan Keuangan Harus di audit oleh Kantor Akuntan Publik
2. Syarat 2 administrasi pendirian PT harus lengkap (NPWP, Akta2 pendirian
perusahaan, dan surat2 keputusan dr pemerintah)
3. Harus ada Underwriter atau penjamin yg akan melakukan penawaran Saham Perdana.
(Initial Public Offering)
4. Track record perusahaan yang baik dari segi financial maupun kinerja perusahaan
keseluruhan
5. Ada tujuan yg jelas Atas penerbitan Saham apakah untuk ekspansi atau tujuan lainnya
(bisa di tanyakan di Bapepam)
| KEWIRAUSAHAAN 11
BAB IIIKESIMPULAN
Perusahaan untuk mengembangkan usahanya melakukan berbagai cara salah
satunya dengan melakukan penawaran umum atau biasa disebut dengan go public. go
public merupakan penawaran saham atau obligasi kepada masyarakat umum untuk
pertama kalinya. Pertama kali di sini berarti bahwa pihak penerbit pertama kalinya
melakukan penjualan saham atau obligasi. Transaksi penawaran umum penjualan saham
pertama kalinya terjadi pada pasar perdana (primary market). Pasar perdana adalah
penawaran saham dari perusahaan yang menerbitkan saham (emiten) kepada investor
selama waktu yang ditetapkan oleh pihak yang menerbitkan sebelum saham tersebut
diperdagangkan di pasar sekunder (Secondary Market).
Untuk dapat menetapkan harga saham perdana biasanya dilakukan oleh emiten
dan underwriter. Walaupun emiten dan underwriter secara bersama – sama mengadakan
kesepakatan dalam menentukan harga saham perdana, namun sebenarnya mereka masing
– masing mempunyai kepentingan yang berbeda. Sebagai pihak yang membutuhkan
dana, emiten menginginkan harga perdana yang tinggi. Dilain pihak underwriter sebagai
penjamin emisi berusaha untuk meminimalkan resiko yang ditanggungnya. Dalam tipe
penjaminan full comitment , pihak underwriter akan membeli saham yang tidak terjual di
pasar perdana. Keadaan ini membuat underwriter tidak berkeinginan untuk membeli
saham yang tidak laku terjual.
Tahapan lain yang perlu dilakukan oleh emiten sebelum go public adalah pihak
emiten harus terlebih dahulu membuat prospektus perusahaan yaitu informasi mengenai
perusahaan secara mendetail secara ringkas yang diumumkan di media massa. Prospektus
ini berfungsi untuk memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan kepada calon
investor, sehingga dengan adanya informasi maka investor bisa mengetahui prospek
perusahaan di masa mendatang, dan selanjutnya tertarik untuk membeli sekuritas yang
diterbitkan emiten (tandellin, 2001) dalam (Hari guntoro, 2005 ).
| KEWIRAUSAHAAN 12
Didalam prospektus tersebut terdapat laporan keuangan perusahaan yang berisi
tentang besarnya asset perusahaan, Profitabilitas dan Utang perusahaan dua tahun
sebelum perusahaan tersebut go public. Aktiva disini adalah keseluruhan besarnya
sumber – sumber yang dikuasai oleh perusahaan dan masih memberikan kemanfaatan
dimasa yang akan datang. Aktiva tersebut terdiri atas aktiva lancar, investasi, aktiva tetap,
dan aktiva lain – lain (Slamet, 1999). Sehubungan dengan total asset, apabila perusahaan
memiliki total asset yang besar maka hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan
tersebut mencapai tahap kedewasaan.
Kecilnya dana untuk investasi menyebabkan deviden kepada pemegang saham
besar dan berkaitan dengan prospek perusahaan. Investor tentunya akan lebih tertarik
untuk menawarkan modalnya pada perusahaan yang punya prospek baik dalam jangka
waktu yang relatif lama. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya aktiva yang dimiliki oleh
perusahaan mempunyai kemampuan dalam memprediksi initial return.
Rasio ROA merupakan rasio yang terpenting dalam profitabilitas perusahaan.
Kemampuan perusahaan menghasilkan laba di masa yang akan datang ditunjukkan
dengan profitabilitas perusahaan yang tinggi dan laba merupakan informasi penting bagi
investor sebagai perimbangan dalam menanamkan modalnya. Profitabilitas yang tinggi
suatu perusahaan mengurangi ketidakpastian bagi investor sehingga menurunkan tingkat
underpricing (Kim et al.1993). Wart dan Zimmerman (1990) menyatakan bahwa prestasi
keuangan, khususnya tingkat keuntungan, memegang peranan penting dalam penilaian
prestasi usaha perusahaan dan sering digunakan sebagai dasar dalam keputusan investasi,
khususnya dalam pembelian saham. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya profitabilitas
yang dimiliki oleh perusahaan mempunyai kemampuan dalam memprediksi initial return.
Financial Leverage merupakan rasio yang mengukur seberapa besar dana yang
diperoleh dari hutang digunakan oleh perusahaan atau seberapa banyak asset perusahaan
yang dibelanjai dengan hutang. Tingkat kewajiban yang tinggi menjadikan pihak
manajemen perusahaan menjadi lebih sulit dalam memprediksi jalannya perusahaan ke
depan. Para investor dalam melakukan keputusan investasi, tentu akan
mempertimbangkan informasi financial leverage Dengan adanya laporan keuangan yang
| KEWIRAUSAHAAN 13
dikeluarkan perusahaan, maka akan membantu pihak investor untuk dapat meramalkan
ketidakpastian dalam IPO.
Hal ini menunjukkan bahwa besarnya leverage yang dimiliki oleh perusahaan
mempunyai kemampuan dalam memprediksi initial return. Selain menetapkan harga
saham perdana, emiten juga mencari profesi penunjang dan lembaga penunjang untuk
menyiapkan kelengkapan dokumen.
Profesi penunjang adalah Akuntan publik (auditor Independen). Auditor juga
memegang peranan penting dalam proses go public yaitu sebagai pihak yang ditunjuk
oleh perusahaan, yang melakukan pemeriksaan laporan keuangan perusahaan sebagai
calon emiten.
Pendapat wajar tanpa syarat dari auditor bereputasi baik berperan dalam
meningkatkan kepercayaan masyarakat atas keakuratan informasi yang disajikan dalam
prospektus sebagai dasar analisis untuk pengambilan keputusan investasi. Hal ini
menunjukkan bahwa reputasi auditor yang dimiliki oleh perusahaan mempunyai
kemampuan dalam memprediksi initial return.
Dalam rangka go public perusahaan juga harus mempersiapkan lembaga
penunjang yang lain yaitu underwriter. Underwriter merupakan pihak perantara antara
pihak yang melakukan IPO yaitu emiten dengan pihak yang akan membeli saham yaitu
investor. Underwriter merupakan salah satu pihak yang bertanggungjawab atas berhasil
tidaknya perusahaan dalam melakukan IPO
| KEWIRAUSAHAAN 14
DAFTAR PUSTAKA
| KEWIRAUSAHAAN 15