kewirausahaan : hak guna paten (franchising)

26
TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN KELOMPOK 3 “Hak Guna Paten (Franchising) dan Pemasaran Langsung dan Bentuk-Bentuk Kepemilikan” Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan Disusun Oleh : Didi Handoko A10120208 Desi Siti Laera A10120250 Dewi Rahmawati A10120287 Fika Isnaini Sholiha C10110033

Upload: dewi-rahmawati

Post on 13-Jan-2015

217 views

Category:

Education


1 download

DESCRIPTION

Hak guna paten, resiko investasi dalam usaha franchising, persetujuan hak guna paten, pemasaran langsung, teknik alternatif pemasaran langsung, bentuk bentuk kepemilikan, go publik, keuntungan dan kerugian go public, proses go public, pilihan lain selain go public

TRANSCRIPT

Page 1: Kewirausahaan : Hak Guna Paten (Franchising)

TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN KELOMPOK 3

“Hak Guna Paten (Franchising) dan Pemasaran Langsung dan

Bentuk-Bentuk Kepemilikan”

Disusun untuk memenuhi tugas

mata kuliah Kewirausahaan

Disusun Oleh :

Didi Handoko A10120208

Desi Siti Laera A10120250

Dewi Rahmawati A10120287

Fika Isnaini Sholiha C10110033

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) EKUITAS

BANDUNG

2014

Page 2: Kewirausahaan : Hak Guna Paten (Franchising)

KATA PENGANTAR

Puji syukur pennyusun panjatkan ke hadirat allah SWT,karena berkat rahmat dan

karunia-Nya makalah pembiayaan usaha yang berkembang ini dapat diselesaikan tepat

pada waktunya.Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih kurang

sempurna oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak

sangat diharapkan.

Akhirnya melalui kesempatan ini,penyusun mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu hingga makalah ini dapat terselesaikan. Penyusun

mengharapkan semoga makalah ini berguna bagi penyusun khususnya dan pembaca pada

umunya.

Bandung, 10 Juli 2014

Penyusun

| KEWIRAUSAHAAN i

Page 3: Kewirausahaan : Hak Guna Paten (Franchising)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................................1

1.4 Manfaat...........................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................2

2.1 Pengertian Hak Guna Paten..................................................................................................2

2.1.1 Definisi Hak Guna Paten................................................................................................2

2.1.2 Keuntungan Hak Guna Paten.........................................................................................2

2.1.3 Jenis-jenis Hak Guna Paten............................................................................................3

2.2 Resiko Investasi Dalam Usaha Franchising..........................................................................3

2.3 Persetujuan Hak Guna Paten.................................................................................................4

2.4 Pemasaran Langsung............................................................................................................4

2.5 Teknik Alternatif Pemasaran Langsung................................................................................4

2.6 Bentuk-Bentuk Kepemilikan Perusahaan :............................................................................5

2.7 Go Publik..............................................................................................................................7

2.8 Keuntungan Dan Kerugian Go Publik..................................................................................8

2.9 Proses Go Public...................................................................................................................9

BAB III KESIMPULAN..............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................15

| KEWIRAUSAHAAN ii

Page 4: Kewirausahaan : Hak Guna Paten (Franchising)

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penulisan

1.4 Manfaat

| KEWIRAUSAHAAN 1

Page 5: Kewirausahaan : Hak Guna Paten (Franchising)

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hak Guna Paten

Hak guna paten merupakan peluang bagi wirausahawan untuk masuk dalam usaha

dengan memanfaatkan pengalaman, pengetahuan dan dukungan dari pemberi hak guna

paten. Sering wirausahawan memulai usaha baru kecil kemungkinan bahwa usahanya

akan berhasil. Dengan hak guna paten, wirausahawan akan dilatih dan didukung dalam

pemasaran usaha dan akan menggunakan nama yang telah mempunyai citra yang mapan.

Orang yang menghadapi situasi yang mendesak untuk memiliki usahanya sendiri

mungkin akan merasa bahwa hak guna paten adalah pemecahan yang paling mudah.

Akan tetapi terdapat beberapa resiko penting pada hal tersebut diatas.

2.1.1 Definisi Hak Guna Paten

Hak guna paten dapat didefinisikan sebagai persetujuan dimana perusahaan atau

distributor tunggal dari produk yang mempunyai merk dagang memberikan hak ekslusif

kepada perusahaan, distributor atau pengecer independen dengan imbalan pembayaran

royalti dan menyesuaikan diri dengan prosedur operasi standar. Orang yang menawarkan

hak guna paten disebut pemberi hak guna paten (franchisor) dan merupakan orang yang

berpengalaman dalam bisnis selama beberapa puluh tahun serta memiliki pengetahuan

mengenai apa yang berhasil dan apa yang tidak. Franchise adalah orang yang memberi

hak guna paten dan diberikan kesempatan untuk masuk dalam usaha baru dalam peluang

besar untuk berhasil.

2.1.2 Keuntungan Hak Guna Paten

Keuntungan dari hak guna paten adalah bahwa wirausahawan tidak perlu pusing

dengan hal yang berkaitan memulai usaha baru. Pemberi hak guna paten akan

memberikan rencana operasi bisnis dengan arah yang jelas.

| KEWIRAUSAHAAN 2

Page 6: Kewirausahaan : Hak Guna Paten (Franchising)

Tujuan dari pemberian hak usaha adalah bahwa pemberi hak dapat mendapatkan

manfaat dari ekspansi cepat dan luas tanpa meminjam atau menanggung resiko finansial

penting. Jika pemberi hak memberikan peluang kuat untuk berhasil, dia juga akan

menerima manfaat dari royalti yang diterima dari penerima hak guna paten.

2.1.3 Jenis-jenis Hak Guna Paten

Jenis-jenis hak guna paten (franchise) :

a. Franchise untuk mendistribusikan hasil produksi.

b. Franchise yang menawarkan nama, citra, metode menjalankan usaha, dll.

c. Franchise yang menawarkan jasa seperti agen pribadi, konsultasi pajak dan real estate.

Suatu jenis hak guna paten bisa ditemukan dalam industri mobil. Disini,

perusahaan manufaktur menggunakan hak franchise untuk mendistribusikan hasil

produksi mereka melalui dealer mobil atau sepeda motor. Dealer tersebut berfungsi

sebagai toko eceran dari perusahaan mobil.

Jenis hak guna paten paling umum adalah jenis yang menawarkan nama, citra,

metode menjalankan usaha, dll seperti MC. Donald, Dunkin Donuts dll.

2.2 Resiko Investasi Dalam Usaha Franchising

Usaha franchise melibatkan banyak resikoyang harus diketahui oleh para

wirausahawan sebelum mereka mempertimbangkan investasi tersebut. Kita mendengar

keberhasilan Mc.Donald namun setiap ada yang berhasil namun pasti ada yang gagal.

Usaha franchising membutuhkan kerja keras dan tidak cocok untuk pekerja pasif.

Langkah-langkah yang bisa diambil untuk menurunkan atau meminimisasi resiko

investasi dalam franchising :

Melakukan evaluasi diri wirausahawn biasanya melakukan evaluasi sendiri untuk

meyakinkan bahwa memasuki ventura franchising adalah tepat bagi dirinya.

| KEWIRAUSAHAAN 3

Page 7: Kewirausahaan : Hak Guna Paten (Franchising)

Meneliti franchise tidak setiap usaha hak guna paten untuk anda. Wirausahawan

harus mengevaluasi usaha hak guna paten untuk memutuskan mana yang paling

tepat.

2.3 Persetujuan Hak Guna Paten

Ada beberapa persetujuan dalam hak guna paten :

1. franchising : sistem pemasaran yang mencakup 2 pihak, yang terikat dalam

perjanjian legal, dimana salah satu pihak di dalam kontrak yang

menspesifikasikan metode yang harus diikuti dan dipenuhi pihak lain

2. franchising produk dan merek

3. franchising format : franchisee mendapat seluruh sistem pemasaran dan petunjuk

dari franchisor

4. master license/sebagai penerima izin utama : (perusahaan / pribadi bertindak

sebagai agen penjual untuk menemukan franchisee baru

5. Pengembangan areal : perusahaan / pribadi mendapat hak resmi untuk membuka

beberapa gerai dalam area yang ditentukan.

2.4 Pemasaran Langsung

Pemasaran langsung merupakan proses penyampaian pesan maupun produk

kepada pelanggan, melalui berbagi media. Pemasaran langsung adalah aktifitas total

dengan mana penjual mempengaruhi transfer barang dan jasa pada pembeli,

mengarahkan usahanya pada pemerhati dengan menggunakan satu media atau lebih untuk

tujuan mengumpulkan tanggapan melalui telepon, pos atau kunjungan dari calon

pelanggan.

2.5 Teknik Alternatif Pemasaran Langsung

Ada beberapa teknik dalam pemasaran langsung , yaitu :

a. kiriman pos langsung

| KEWIRAUSAHAAN 4

Page 8: Kewirausahaan : Hak Guna Paten (Franchising)

b. telemarketing

c. penjualan door to door.

Selain itu ada teknik alternatifnya, yaitu :

a. Periklanan terklasifikasi

b. Periklanan display

c. Kiriman pos langsung

d. Katalog penjualan

e. Pemasaran tanggapan langsung media.

2.6 Bentuk-Bentuk Kepemilikan Perusahaan :

Meskipun bentuk kepemilikan bisnis berbeda-beda pada setiap negara, ada

beberapa bentuk yang dianggap umum:

1. Perusahaan perseorangan

Perusahaan perseorangan adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh satu

orang. Pemilik perusahaan perseorangan memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta

perusahaan. Artinya, apabila bisnis mengalami kerugian, pemilik lah yang harus

menanggung seluruh kerugian itu.

2. Perusahaan persekutuan

Persekutuan adalah bentuk bisnis dimana dua orang atau lebih bekerja sama

mengoperasikan perusahaan untuk mendapatkan profit. Sama seperti perusahaan

perseorangan, setiap sekutu (anggota persekutuan) memiliki tanggung jawab tak terbatas

atas harta perusahaan. Persekutuan dapat dikelompokkan menjadi firma dan persekutuan

komanditer.

a. Firma

| KEWIRAUSAHAAN 5

Page 9: Kewirausahaan : Hak Guna Paten (Franchising)

Firma adalah perserikatan dagang antara beberapa perusahaan atau sering juga

disebut Fa, adalah sebuah bentuk persekutuan untuk menjalankan usaha antara

dua orang atau lebih dengan memakai nama bersama. Pemiliki firma terdiri dari

beberapa orang yang bersekutu dan masing-masing anggota persekutuan

menyerahkan kekayaan pribadi sesuai yang tercantum dalam akta pendirian

perusahaan

b. Persekutuan Komanditer (commanditaire vennootschap atau CV)

CV adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh seorang atau beberapa orang

yang mempercayakan uang atau barang kepada seorang atau beberapa orang yang

menjalankan perusahaan dan bertindak sebagai pemimpin.

Berdasarkan perkembangannya, bentuk perseroan komanditer adalah sebagai

berikut:

1. Persekutuan komanditer murni

Bentuk ini merupakan persekutuan komanditer yang pertama. Dalam persekutuan

ini hanya terdapat satu sekutu komplementer, sedangkan yang lainnya adalah

sekutu komanditer.

2. Persekutuan komanditer campuran

Bentuk ini umumnya berasal dari bentuk firma bila firma membutuhkan tambahan

modal. Sekutu firma menjadi sekutu komplementer sedangkan sekutu lain atau

sekutu tambahan menjadi sekutu komanditer.

3. Persekutuan komanditer bersaham

Persekutuan komanditer bentuk ini mengeluarkan saham yang tidak dapat

diperjualbelikan dan sekutu komplementer maupun sekutu komanditer mengambil

satu saham atau lebih. Tujuan dikeluarkannya saham ini adalah untuk

menghindari terjadinya modal beku karena dalam persekutuan komanditer tidak

mudah untuk menarik kembali modal yang telah disetorkan.

| KEWIRAUSAHAAN 6

Page 10: Kewirausahaan : Hak Guna Paten (Franchising)

Pemilikan tunggal / perseorangan (firma) : Dimiliki dan dijalankan oleh 1 orang,

Pemilik tidak perlu membagi laba

Kongsi : Ada perjanjian tertulis, Dimiliki 2 orang atau lebih, Umur perusahaan

terbatas, Pemilikan bersama atas harta, Ikut serta dalam manajemen dan

pembagian laba

Perusahaan Perseroaan : Perusahaan dengan badan hukum, Kewajiban pemilik

saham terbatas pada jumlah saham yang dimiliki, Pemilikan dapat berpindah

tangan, Eksitensi relatif lebih stabil/permanen.

2.7 Go Publik

Pada hakekatnya go public secara terjemahannya adalah proses perusahaan yang

“go public atau pergi ke masyarakat”, artinya perusahaan itu memasyarakatkan dirinya

yaitu dengan jalan memberikan sarana bagi masyarakat untuk masuk dalam

perusahaannya, yaitu dengan menerima penyertaan masyarakat dalam usahanya, baik

dalam pemilikan maupun dalam penetapan kebijakan pengelolaan.

Go public merupakan salah satu cara badan usaha untuk memperoleh dana yaitu

dengan cara menjual dan menawarkan untuk melepaskan hak atas saham dengan

pembayaran. Badan usaha dapat go public dengan cara menjual saham baru yang berasal

dari modal dasar maupun saham lama yang berasal dari modal yang sudah disetor

( Sumantoro, 1990 : 64 )

Arti dari go public yang sering kita dengar adalah istilah yang dipakai oleh suatu

perusahaan yang mengijinkan masyarakat memiliki perusahaan tersebut dengan cara

membeli saham. Go public adalah gaya baru menjadi investor sebuah perusahaan tanpa

bersusah payah membangun perusahaan dari dari nol. Perusahaan terkenal yang baru saja

go public adalah Facebook. Facebook mulai go public semenjak awal 2012 dengan

kisaran $38 per saham.

| KEWIRAUSAHAAN 7

Page 11: Kewirausahaan : Hak Guna Paten (Franchising)

2.8 Keuntungan Dan Kerugian Go Publik

Perusahaan Go Public berarti menjual saham perusahaan ke para investor dan

membiarkan saham tersebut diperdagangkan di pasar saham.

Beberapa keuntungan dari Perusahaan yang Go Public adalah:

1. Perusahaan dapat meningkatkan Likuiditas dan memungkinkan para pendiri

perusahaan untuk menikmati hasil yang mereka capai. Dan semakin banyak investor

yang membeli saham tersebut, maka semakin banyak modal yang diterima

perusahaan dari investor luar.

2. Para pendiri perusahaan dapat melakukan diversifikasi untuk mengurangi resiko

portofolio mereka.

3. Memberi nilai suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat dinilai dari harga saham

dikalikan dengan jumlah lembar saham yang dijual dipasaran.

4. Perusahaan dapat melakukan merger ataupun negosiasi dengan perusahaan lainnya

dengan hanya menggunakan saham.

5. Meningkatkan potensi pasar. Banyak perusahaan yang merasa lebih mudah untuk

memasarkan produk dan jasa mereka setelah menjadi perusahaan Go Public atau Tbk.

Beberapa kerugian dari Perusahaan yang Go Public, yaitu:

1. Laporan Rutin.

Setiap perusahaan yang go public secara periodik harus membuat laporan kepada Bursa

Efek Indonesia, bisa saja per kuartal atau tahunan, tentu saja untuk membuat laporan

tersebut diperlukan biaya.

2. Terbuka.

Semua perusahaan go public pasti transparan dan sangat mudah untuk diketahui oleh para

kompetitornya dari segi data dan management nya.

3. Keterbatasan kekuasaan Pemilik.

| KEWIRAUSAHAAN 8

Page 12: Kewirausahaan : Hak Guna Paten (Franchising)

Para pemilik perusahaan harus memperhatikan kepentingan bersama para pemegang

saham, tidak bisa lagi melakukan praktek nepotisme, kecurangan dalam pengambilan

keputusan dan lainnya, karena perusahaan tersebut milik publik.

4. Hubungan antar Investor

Perusahaan terbuka harus menjaga hubungan antara perusahaan dengan para investornya

dan di informasikan mengenai perkembangan dari perusahaan tersebut.

Setiap perusahan didirikan dengan harapan bahwa perusahan tersebut dapat

mempertahankan kelangsungan usahanya, berkembang dengan pesat dan dapat eksis

untuk jangka waktu yang panjang.

Pada awal pendirian perusahaan, pada umumnya telah dipandang cukup untuk dapat

bertahan dalam aktivitasi usahanya. namun dengan berjalannya waktu, terjadi persaingan

usaha yang semakin meningkat, sehingga diperlukan strategi-strategi yang tidak hanya

membuat perusahaan bertahan, namun mampu membuat perusahaan tersebut

memenangkan persaingan bisnis yang semakin ketat.

2.9 Proses Go Public

Perusahaan memiliki berbagai alternatif sumber pendanaan, baik yang berasal dari

dalam maupun dari luar perusahaan. Alternatif pendanaan dari dalam perusahaan,

umumnya dengan menggunakan laba yang ditahan perusahaan. Sedangkan alternatif

pendanaan dari luar perusahaan dapat berasal dari kreditur berupa hutang, pembiayaan

bentuk lain atau dengan penerbitan surat-surat utang, maupun pendanaan yang bersifat

penyertaan dalam bentuk saham (equity).

Pendanaan melalui mekanisme penyertaan umumnya dilakukan dengan menjual

saham perusahaan kepada masyarakat atau sering dikenal dengan go publik. Untuk go

publik, perusahaan perlu melakukan persiapan internal dan penyiapan dokumentasi sesuai

dengan persyaratan untuk go publik atau penawaran umum, serta memenuhi semua

persyaratan yang ditetapkan BAPEPAM-LK.

| KEWIRAUSAHAAN 9

Page 13: Kewirausahaan : Hak Guna Paten (Franchising)

Penawaran Umum atau sering pula disebut Go Public adalah kegiatan penawaran

saham atau Efek lainnya yang dilakukan oleh Emiten (perusahaan yang akan go public)

untuk menjual saham atau Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur oleh

UU Paz

Periode Pasar Perdana yaitu ketika Efek ditawarkan kepada pemodal oleh

Penjamin Emisi melalui para Agen Penjual yang ditunjuk

Penjatahan Saham yaitu pengalokasian Efek pesanan para pemodal sesuai dengan

jumlah Efek yang tersedia;

Pencatatan Efek di Bursa, yaitu saat Efek tersebut mulai diperdagangkan di Bursa.

Proses Penawaran Umum saham dapat dikelompokkan menjadi 4 tahapan berikut:

1. Tahap Persiapan

Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam rangka mempersiapkan segala sesuatu

yang berkaitan dengan proses Penawaran Umum. Pada tahap yang paling awal

perusahaan yang akan menerbitkan saham terlebih dahulu melakukan Rapat Umum

Pemegang Saham (RUPS) untuk meminta persetujuan para pemegang saham dalam

rangka Penawaran Umum saham. Setelah mendapat persetujuan, selanjutnya emiten

melakukan penunjukan penjamin emisi serta lembaga dan profesi penunjang pasar yaitu:

a. Penjamin Emisi (underwriter). Merupakan pihak yang paling banyak keterlibatannya

dalam membantu emiten dalam rangka penerbitan saham. Kegiatan yang dilakukan

penjamin emisi antara lain: menyiapkan berbagai dokumen, membantu menyiapkan

prospektus, dan memberikan penjaminan atas penerbitan.

b. Akuntan Publik (Auditor Independen). Bertugas melakukan audit atau pemeriksaan

atas laporan keuangan calon emiten.

c. Penilai untuk melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan dan menentukan

nilai wajar dari aktiva tetap tersebut.

d. Konsultan Hukum untuk memberikan pendapat dari segi hukum (legal opinion).

e. Notaris untuk membuat akta-akta perubahan Anggaran Dasar, akta perjanjian-

perjanjian dalam rangka penawaran umum dan juga notulen-notulen rapat.

| KEWIRAUSAHAAN 10

Page 14: Kewirausahaan : Hak Guna Paten (Franchising)

2. Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran

Pada tahap ini, dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung calon emiten

menyampaikan pendaftaran kepada BAPEPAM-LK hingga BAPEPAM-LK menyatakan

Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif.

3. Tahap Penawaran Saham

Tahapan ini merupakan tahapan utama, karena pada waktu inilah emiten menawarkan

saham kepada masyarakat investor. Investor dapat membeli saham tersebut melalui agen-

agen penjual yang telah ditunjuk. Masa Penawaran sekurang-kurangnya tiga hari kerja.

Perlu diingat pula bahwa tidak seluruh keinginan investor terpenuhi dalam tahapan

ini. Misal, saham yang dilepas ke pasar perdana sebanyak 100 juta saham sementara yang

ingin dibeli seluruh investor berjumlah 150 juta saham. Jika investor tidak mendapatkan

saham pada pasar perdana, maka investor tersebut dapat membeli di pasar sekunder yaitu

setelah saham dicatatkan di Bursa Efek

4. Tahap Pencatatan saham di Bursa Efek

Setelah selesai penjualan saham di pasar perdana, selanjutnya saham tersebut

dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.

1. Laporan Keuangan Harus di audit oleh Kantor Akuntan Publik

2. Syarat 2 administrasi pendirian PT harus lengkap (NPWP, Akta2 pendirian

perusahaan, dan surat2 keputusan dr pemerintah)

3. Harus ada Underwriter atau penjamin yg akan melakukan penawaran Saham Perdana.

(Initial Public Offering)

4. Track record perusahaan yang baik dari segi financial maupun kinerja perusahaan

keseluruhan

5. Ada tujuan yg jelas Atas penerbitan Saham apakah untuk ekspansi atau tujuan lainnya

(bisa di tanyakan di Bapepam)

| KEWIRAUSAHAAN 11

Page 15: Kewirausahaan : Hak Guna Paten (Franchising)

BAB IIIKESIMPULAN

Perusahaan untuk mengembangkan usahanya melakukan berbagai cara salah

satunya dengan melakukan penawaran umum atau biasa disebut dengan go public. go

public merupakan penawaran saham atau obligasi kepada masyarakat umum untuk

pertama kalinya. Pertama kali di sini berarti bahwa pihak penerbit pertama kalinya

melakukan penjualan saham atau obligasi. Transaksi penawaran umum penjualan saham

pertama kalinya terjadi pada pasar perdana (primary market). Pasar perdana adalah

penawaran saham dari perusahaan yang menerbitkan saham (emiten) kepada investor

selama waktu yang ditetapkan oleh pihak yang menerbitkan sebelum saham tersebut

diperdagangkan di pasar sekunder (Secondary Market).

Untuk dapat menetapkan harga saham perdana biasanya dilakukan oleh emiten

dan underwriter. Walaupun emiten dan underwriter secara bersama – sama mengadakan

kesepakatan dalam menentukan harga saham perdana, namun sebenarnya mereka masing

– masing mempunyai kepentingan yang berbeda. Sebagai pihak yang membutuhkan

dana, emiten menginginkan harga perdana yang tinggi. Dilain pihak underwriter sebagai

penjamin emisi berusaha untuk meminimalkan resiko yang ditanggungnya. Dalam tipe

penjaminan full comitment , pihak underwriter akan membeli saham yang tidak terjual di

pasar perdana. Keadaan ini membuat underwriter tidak berkeinginan untuk membeli

saham yang tidak laku terjual.

Tahapan lain yang perlu dilakukan oleh emiten sebelum go public adalah pihak

emiten harus terlebih dahulu membuat prospektus perusahaan yaitu informasi mengenai

perusahaan secara mendetail secara ringkas yang diumumkan di media massa. Prospektus

ini berfungsi untuk memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan kepada calon

investor, sehingga dengan adanya informasi maka investor bisa mengetahui prospek

perusahaan di masa mendatang, dan selanjutnya tertarik untuk membeli sekuritas yang

diterbitkan emiten (tandellin, 2001) dalam (Hari guntoro, 2005 ).

| KEWIRAUSAHAAN 12

Page 16: Kewirausahaan : Hak Guna Paten (Franchising)

Didalam prospektus tersebut terdapat laporan keuangan perusahaan yang berisi

tentang besarnya asset perusahaan, Profitabilitas dan Utang perusahaan dua tahun

sebelum perusahaan tersebut go public. Aktiva disini adalah keseluruhan besarnya

sumber – sumber yang dikuasai oleh perusahaan dan masih memberikan kemanfaatan

dimasa yang akan datang. Aktiva tersebut terdiri atas aktiva lancar, investasi, aktiva tetap,

dan aktiva lain – lain (Slamet, 1999). Sehubungan dengan total asset, apabila perusahaan

memiliki total asset yang besar maka hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan

tersebut mencapai tahap kedewasaan.

Kecilnya dana untuk investasi menyebabkan deviden kepada pemegang saham

besar dan berkaitan dengan prospek perusahaan. Investor tentunya akan lebih tertarik

untuk menawarkan modalnya pada perusahaan yang punya prospek baik dalam jangka

waktu yang relatif lama. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya aktiva yang dimiliki oleh

perusahaan mempunyai kemampuan dalam memprediksi initial return.

Rasio ROA merupakan rasio yang terpenting dalam profitabilitas perusahaan.

Kemampuan perusahaan menghasilkan laba di masa yang akan datang ditunjukkan

dengan profitabilitas perusahaan yang tinggi dan laba merupakan informasi penting bagi

investor sebagai perimbangan dalam menanamkan modalnya. Profitabilitas yang tinggi

suatu perusahaan mengurangi ketidakpastian bagi investor sehingga menurunkan tingkat

underpricing (Kim et al.1993). Wart dan Zimmerman (1990) menyatakan bahwa prestasi

keuangan, khususnya tingkat keuntungan, memegang peranan penting dalam penilaian

prestasi usaha perusahaan dan sering digunakan sebagai dasar dalam keputusan investasi,

khususnya dalam pembelian saham. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya profitabilitas

yang dimiliki oleh perusahaan mempunyai kemampuan dalam memprediksi initial return.

Financial Leverage merupakan rasio yang mengukur seberapa besar dana yang

diperoleh dari hutang digunakan oleh perusahaan atau seberapa banyak asset perusahaan

yang dibelanjai dengan hutang. Tingkat kewajiban yang tinggi menjadikan pihak

manajemen perusahaan menjadi lebih sulit dalam memprediksi jalannya perusahaan ke

depan. Para investor dalam melakukan keputusan investasi, tentu akan

mempertimbangkan informasi financial leverage Dengan adanya laporan keuangan yang

| KEWIRAUSAHAAN 13

Page 17: Kewirausahaan : Hak Guna Paten (Franchising)

dikeluarkan perusahaan, maka akan membantu pihak investor untuk dapat meramalkan

ketidakpastian dalam IPO.

Hal ini menunjukkan bahwa besarnya leverage yang dimiliki oleh perusahaan

mempunyai kemampuan dalam memprediksi initial return. Selain menetapkan harga

saham perdana, emiten juga mencari profesi penunjang dan lembaga penunjang untuk

menyiapkan kelengkapan dokumen.

Profesi penunjang adalah Akuntan publik (auditor Independen). Auditor juga

memegang peranan penting dalam proses go public yaitu sebagai pihak yang ditunjuk

oleh perusahaan, yang melakukan pemeriksaan laporan keuangan perusahaan sebagai

calon emiten.

Pendapat wajar tanpa syarat dari auditor bereputasi baik berperan dalam

meningkatkan kepercayaan masyarakat atas keakuratan informasi yang disajikan dalam

prospektus sebagai dasar analisis untuk pengambilan keputusan investasi. Hal ini

menunjukkan bahwa reputasi auditor yang dimiliki oleh perusahaan mempunyai

kemampuan dalam memprediksi initial return.

Dalam rangka go public perusahaan juga harus mempersiapkan lembaga

penunjang yang lain yaitu underwriter. Underwriter merupakan pihak perantara antara

pihak yang melakukan IPO yaitu emiten dengan pihak yang akan membeli saham yaitu

investor. Underwriter merupakan salah satu pihak yang bertanggungjawab atas berhasil

tidaknya perusahaan dalam melakukan IPO

| KEWIRAUSAHAAN 14

Page 18: Kewirausahaan : Hak Guna Paten (Franchising)

DAFTAR PUSTAKA

| KEWIRAUSAHAAN 15