buletin paten

Upload: roni-pamungkas

Post on 07-Jul-2015

543 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BULETIN RSUP H. ADAM MALIKRSUP

Menuju pelayanan medis yang paripurna, bermutu dan terjangkauhttp://www.rsuphadammalik.co.idVolume 6, Tahun Kedua, Januari 2011

Perempuan IndonesiaDi Hari Perempuan Internasional Dan Hari KartiniTOKOH KITA

4

5Menyambut Hari Kartini 21 April 2011 Keberadaan Perempuan Sudah Sama dengan Pria Berkarya, Bekerja Sama Kita Pasti Bisa

INFO UMUMRakernas Nasional Regional II di Bapelkes Marini City Tanjung Uncang - Kota Batam RAKERNAS PERSI

Drg. Tinon Resphati, M.KesDirektur Umum dan Operasional

14

12 HARI GINJAL SEDUNIA 14

INFO RUMAH SAKITKebijakan Pelayanan Bagi Penderita Penyakit Katastropik Peserta Askes Sosial Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (PPIRS)

6 10

TIPS & TRIKS

8

16

Perawat Terbaik 2011

9 11

Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Implementasi Dalam Pengawasan Satu Pintu Pemasukan Rumah Sakit

Peresmian Medical Science Centre RSUP H. Adam Malik dengan Darya Varia Laboratoria Penutupan PDA Transkateter terhadap Tiga Anak Penderita PJB di RSUP HAM

17

INFO KESEHATANPenyakit Ginjal Obstruktif Infeksi ( P G O I )

PENGANTAR REDAKSISairi Saragih, DCN, M.KESPemimpin Redaksi

ada terbitan kali ini bulletin PATENT menampilkan focus pada acara hari wanita internasional yang ke 100 sekaligus juga hari Kartini. Wanita sesuai dengan kodratnya memiliki kelebihan dari pria; selain mampu berfungsi sebagai ibu rumah tangga, professional dan berkiprah sama dengan peran para pria. Pantaslah kalau kita harus menghormati para wanita disebabkan oleh fungsi majemuknya tersebut. Pada edisi ini PATENT mengisi dengan beberapa tulisan tentang peran para Kartini . Sehubungan dengan peringatan hari wanita internasional ini pulalah maka redaksi menetapkan tokoh kita pada terbitan ini Ibu drg. Tinon Respathi, MKes yang adalah salah seorang direksi di RSUP H. Adam Malik Medan yaitu Direktur Umum dan Operasional. Pada edisi ini juga ditampilkan informasi seputar asuransi kesehatan sosial yang disosialisasikan kepada masyarakat luas tentang perawatan penyakit katastrofi. Informasi lainnya yang penting bagi proses belajar mengajar; dengan telah dibukanya 'Science Centre' serta informasi tentang beberapa perawat terbaik di lingkungan RSUP H.Adam Malik. Hari ginjal sedunia juga menjadi perhatian kita serta artikel tentang Penyakit ginjal dan pemasangan ADO pada Penyakit jantung bawaan ditampilkan pada edisi kali ini . Catatan sukacita dan dukacita dari keluarga besar RSUP H.Adam Malik serta anekdot tidak dilupakan. Redaksi mengharapkan kepada seluruh pembaca baik dilingkungan RSUP H.Adam Malik maupun pembaca lainnya dapat menyampaikan artikel, rubric, informasi, foto kepada redaksi sehingga akan memperkaya muatan bulletin PATEN. Selamat membaca. Sairi M. Saragih, DCN, M.Kes

P

SUSUNAN PENGURUS BULETIN RSUP H. ADAM MALIK MEDANRSUPPenasehat: Direksi RSUP H. Adam Malik Medan Penggung Jawab: Dr. H Azwan Hakmi Lubis, SpA. M.Kes Pemimpin Redaksi: Prof. Dr. Sutomo Kasiman, SpPD, SpJP(K) Wakil Pemimpin Redaksi: Dr. Mustafa Kamil Adam, SpPD Redaktur Pelaksana: Dr. Purnawati, MARS Sairi M. Saragih, DCN, M.Kes Ronald, SE, MM Editor: Irene Sri Morina, S.Kom Rita Kartika, SKM Desain Grafis; Sudies Irawan Indan Prabudi Fotografer: Helima L. Tobing, S.Psi Khairul, AMG Administrator Web: Adhy Dharma Adli, ST. N.Kes Fredy Sitinjak, S.Komp Pembuat Artikel: Seluruh Ka. SMF/Ka.Bag./Ka. Bid. Marketing Iklan: Syamsudin Angkat, SH, SE Dra. Helena Gultom, Apt Keuangan: Mahlil, SE Distributor; Buhari Hermawan, SKM Percetakan: GDCTCreative Medan (isi diluar tanggung jawab percetakan) Alamat Redaksi: Humas RSUP H. Adam Malik Medan, Jl. Bungalau No. 17 Medan, Kode Pos 20136 Indonesia, Telp. +62-61-8364581 ext. 164, Fax. +62-61-8360255, Website: www.rsuphadammalik.co.id email: [email protected] menerima kontribusi dalam bentuk tulisan untuk menambah wacana serta isi buletin. Redaksi berhak menyunting meteri tulisan tanpa mengubah maksud dan tujuan tulisan. Kritik dan saran mohon dikirimkan langsung pada redaksi atau melalui email: [email protected]

BULETIN RSUP H. ADAM MALIK

Menuju pelayanan medis yang paripurna, bermutu dan terjangkau

TOPIK UTAMAPEREMPUAN INDONESIA DI HARI PEREMPUAN INTERNASIONAL DAN HARI KARTINI

P

ada tanggal 8 Maret 2011 yang lalu kita memperingati Hari Perempuan Internasional yang ke-100, pada hari ini kita semua menyadari betapa besarnya kemajuan yang telah dicapai kaum perempuan di seluruh dunia.

Namun, diantara kemajuan tersebut, berbagai perlakuan tidak merata dan kekerasan terhadap perempuan masih kerap terjadi. Potensi-potensi besar kaum perempuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, kemakmuran, kemajuan sosial, perdamaian dan pemerintahan yang baik masih belum tersentuh di berbagai wilayah dunia. Kekerasan terhadap kaum perempuan tidak saja merusak kehidupan kaum perempuan, remaja putri, keluarga dan masyarakat, juga merenggut bakat yang mereka miliki dan sangat dibutuhkan oleh dunia.

Pelaksanaan upacara hari ibu yang dipimpin oleh Direktur Umum dan Operasional Drg.Tinon Respahati, M.Kes dan semua pelaksana upacara adalah kaum perempuan

Setelah hari Perempuan Internasional, kita di Indonesia khususnya akan memperingati Hari Kartini, hari dimana kita mengenang jasa-jasa dan perjuangan kaum perempuan Indonesia. Tidak hanya Ibu Kartini, masih banyak lagi pejuang perempuan seperti Dewi Sartika, Christina Martha Tiahahu, Tjut Nya' Dhien, Tjut Mutia dan lainnya yang berjuang untuk kemajuan, untuk kesetaraan gender dan pendidikan bagi kaum perempuan. Upaya-upaya yang dilakukan oleh pejuang perempuan, baik di Indonesia ataupun di belahan dunia lain adalah kontribusi yang tak terhingga untuk mendorong terjadinya perubahan di berbagai tempat. Dan saat sekarang ini kita kaum perempuan masih terus berjuang, sebagai perempuan yang bekerja atau tidak dan sebagai ibu yang kelak mengantarkan keluarga dan anak-anaknya ke pintu sukses. Kita bersyukur tidak lagi berjuang seperti pejuang suku Amazone, yang harus mengangkat senjata dengan tombak atau panah untuk mengalahkan musuh dan menganggap kaum lelaki sebagai budak, kita berjuang untuk kemajuan yang lebih baik dan kesetaraan antara kaum perempuan dan kaum lelaki, baik dalam pendidikan ataupun pekerjaan tanpa meninggalkan peran sebagai seorang ibu. (Oleh: Rita Kartika)

Selamat Hari Perempuan Internasional dan Selamat Hari Kartini!Pada saat pelaksanaan upacara Hari Ibu sekaligus diberikan Piagam Satya Lencana bagi PNS yang bekerja 10 tahun dan 15 tahun dan semuanya adalah Kaum Perempuan

Buletin PATEN Volume 6, Tahun Kedua, Januari 2011

3

TOKOH KITADrg. Tinon Resphati, M.Kes

L

ahir di Tanjung Balai pada tanggal 6 Mei 1953 dan saat ini menjadi salah seorang tokoh perempuan yang menjadi pimpinan di RSUP H. Adam Malik sebagai Direktur Umum dan Operasional.

Beliau menjalani pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi USU Medan dan menyelesaikan pendidikannya pada tahun 1980 dan mendapat gelar Magister Kesehatan dari UI Jakarta pada tahun 1999. Berbagai tugas dan jabatan pernah diemban beliau, mulai dari sebagai Dokter Gigi BPG Pontianak Kalimantan Barat pada tahun 1980 s.d. 1984, Dokter Gigi Puskesmas Kota Matsum tahun 1984 s.d. 1993. Sejak tahun 1993 beliau berkarir di Departemen Kesehatan dimulai sebagai staf subdit Profesi dan Etika Kedokteran Gigi Direktorat Pelayanan Kesehatan Gigi Depkes RI tahun 1993 s.d. 1994, Kasie Profesi dan Etika Kedokteran Gigi tahun 1995 s.d. 2000, Kasie Rujukan Informasi dan Teknologi tahun 2000 s.d. 2002, Kasie Standarisasi Keteknisian Medik tahun 2002 s.d. 2006 Dit. Keperawatan dan Keteknisian Medik, Kasubdit Bina Pelayanan Kedokteran Gigi Keluarga Dit. Bina Yanmed Dasar tahun 2006 s.d. 2008 dan sejak tahun 2008 s.d. sekarang beliau kembali ke kampung halaman, Medan, dan menjabat sebagai Direktur Umum dan Operasional RSUP H.Adam Malik. Namun disamping semua jabatan yang diemban, beliau tetaplah seorang istri dari Panusunan Dalimunthe dan ibu dari ke-3 buah hatinya, Srihestri Parwaningrum Dalimunthe, Robin Rahardian Dalimunthe dan Abdurrahman Ryandhani Dalimunthe yang menjalani kehidupan sehari-harinya sebagai ibu rumah tangga yang mendidik serta mengantarkan anak-anaknya menuju sukses. Selain itu beliau juga mengerahkan segenap tenaga dan pikirannya, berharap untuk RSUP H. Adam Malik agar terwujud Visi RSUP H. Adam Malik menjadi Pusat Rujukan Pelayanan Kesehatan, Pendidikan dan Penelitian yang unggul di Sumatera pada tahun 2015 dan selanjutnya berani unggul di tingkat Nasional bahkan Internasional, karena saat ini RSUP H. Adam Malik bersiap-siap menuju akreditasi Internasional. Untuk mewujudkannya RSUP H. Adam Malik memiliki 3 komponen untuk meraih kepercayaan pasien atau masyarakat, yaitu : Pertama : Komitmen pelayanan stakeholder mulai dari pemilik, pengelola, karyawan, lingkungan dan pasien. Kedua : Transparan atau keterbukaan Ketiga : Profesional atau berkompeten Selain itu adalah strategi untuk menentukan kebijakan harga sesuai dengan kemampuan masyarakat setempat (untuk pasien umum) dan terus meningkatkan pelayanan yang baik kepada pasien yang tidak mampu. Rumah Sakit harus mengutamakan keselamatan pasien. Pasien yang sakit datang berobat, maka sepulang dari rumah sakit diharapkan dapat sembuh.

Kemarin adalah sejarah, Hari ini adalah Berkah, Esok adalah Misteri

4

Buletin PATEN Volume 6, Tahun Kedua, Januari 2011

Menyambut Hari Kartini 21 April 2011

P

eristiwa bersejarah bagi kita semua yang diperingati pada 21 April 2011 setiap tahunnya yaitu kebangkitan emansipasi wanita yang diprakarsai oleh KARTINI yang patut dihargai dan kita junjung tinggi dengan lebih mendekatkan kepada kegiatan-kegiatan yang memberi makna ungkapan Syukur Nikmat yang telah diberikan kepada bangsa ini. Emansipasi wanita kerap disalah artikan oleh sebagian dari kita yaitu dengan mengejar karier setinggi langit, kesetaraan gender yang kebablasan, bahkan dengan mengorbankan kodratnya sebagai perempuan. Padahal sesungguhnya apa yang diperoleh dari itu semua terlebih mengorbankan kodratnya sebagai perempuan adalah kekalahan bagi perempuan yang paling telak. Kodrat perempuan yang lazim kita kenal adalah bahwa setelah seorang perempuan menikah kemudian akan mengurus keperluan suaminya, melahirkan anak dan menjaganya hingga dewasa. Bagi sebagian perempuan bentuk kehidupan seperti diatas adalah salah satu bentuk kebahagiaan yang paling alami, namun bagi sebagian yang lain bentuk kehidupan tersebut adalah pengekangan dimana wanita tidak bebas bergerak dalam menentukan hidupnya sebagaimana laki-laki.

Atas dasar penolakan bentuk kehidupan diatas maka sebagian perempuan menyuarakan adanya kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan dalam berbagai bidang kehidupan. Kesetaraan tersebut lebih kita kenal dengan emansipasi wanita/perempuan. Emansipasi yang disuarakan Kartini, sebenarnya lebih menekankan pada tuntutan agar perempuan pada saat itu memperoleh pendidikan yang memadai, menaikkan derajat perempuan yang kurang dihargai (saat itu pada masyarakat Jawa), dan kebebasan dalam berpendapat dan mengeluarkan pikiran. Pada masa itu tuntutan tersebut adalah lompatan besar bagi perempuan yang disuarakan oleh perempuan. Pencapaian kaum perempuan Indonesia dewasa ini diberbagai bidang tak lepas dari peran Kartini selama hidupnya. Dalam memperingati hari Kartini 21 April yang kita harapkan tentu semangat Kartini dan perintis kesetaraan gender menjadi teladan bagi wanita Indonesia, namun yang harus kita ingat bahwa dalam memperjuangkan kesetaraan gender tidak melupakan kodratnya sebagai wanita. Bukan sekedar catatan tinta sejarah Bukan semata selebrasi budaya Namun lebih kepada nilai dan harkat Jadilah Kartini yang membanggakan Selalu dan senantiasa ??????

Oleh: Drg. Tinon Resphati, M.Kes

Keberadaan Perempuan Sudah Sama dengan Pria

Legislatif dominan diisi oleh kaum laki-laki, tapi ternyata kaum perempuan juga ada menjabat sebagai Legislatif, begitu juga di Instansi pemerintahan maupun di Kepolisian. Hal ini membuktikan bahwa keberadaan perempuan sudah sama dengan laki-laki, tidak ada perbedaan gender dan diskriminasi lagi terhadap kaum perempuan, namun dalam bekerja juga sebagai wanita kita harus punya batas-batasnya. Perempuan yang sudah bekerja jangan merasa memperoleh lebih diatas laki-laki tapi lihat kodrat bahwa kita sebagai ibu rumah tangga. Hal ini kadang-kadang dilupakan perempuan yang sudah bekerja, sehingga konflik dalam rumah tangga sering terjadi dan akhirnya timbul kekerasan dalam rumah tangga. Untuk menghindari itu sebaiknya perempuan harus menyeimbangi antara pekerjaan dikantor dan dirumah, agar hubungan tetap harmonis.oleh: SAIRI SARAGIH, DCN, M.KES

D

ulunya laki-laki menganggap perempuan itu kaum yang lemah sehingga untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya selalu mendapat larangan. Laki-laki hanya melihat dari satu sudut pandang bahwa wanita itu tempatnya hanya didapur dan mengurus rumah tangga. Sekarang ini melalui gerakan Hari Perempuan Internasional serta emansipasi yang dicetuskan RA Kartini, semangat memperjuangkan kesetaraan perempuan dengan laki-laki sudah kelihatan, dengan bakat dan kemampuan yang ada keberadaan perempuan sudah semakin memiliki taji, mereka sudah bisa mengimbangi kaum laki-laki. Salah satu contoh kedudukan di Legislatif, biasanya di

Berkarya, Bekerja Sama Kita Pasti Bisa

Oleh: Adria Frieda Sabarina Saragih, SH

B

ermula dari pengangkatan sebagai PNS tahun 1984, aku masih sarjana muda dan terus bekerja sambil kuliah untuk menyelesaikan jenjang sarjana.

Dengan mengikuti diklat-diklat dan berbagai pengalaman temanteman di daerah lain, aku terus berusaha untuk lebih baik dan lebih baik lagi. Tantangan dalam berkarya terutama dalam era globalisasi dan era reformasi yang penuh keterbukaan tetap kuhadapi dan ku yakin semua dapat diatasi dengan kerjasama (Team Work) dari rekan sekerja terutama arahan dan bimbingan dari pimpinan kita. Tantangan yang dihadapi bagaikan irama musik yang disuguhkan yang harus kita nikmati. Dan sebagai wanita patut berbangga hati berkat perjuangan ibu R.A. Kartini, kami kaum wanita dapat berkarya bagi bangsa khususnya bagi RSUP H Adam Malik. Maju terus hai kaum perempuan, tunjukkan prestasimu GBUBuletin PATEN Volume 6, Tahun Kedua, Januari 2011

Diawal pengangkatan untuk menduduki jabatan Kasubbag Hukum dan Publikasi terjadi gejolak dalam bathin,mampukah aku???????....... berkat dukungan dan doa suami dan seluruh anggota keluarga serta teman sekerja, ku terima jabatan tersebut pada tahun 1997. Berangkat dari nol, kujalani karir di Subbag Hukum dan Publikasi yang masih baru dan semua serba baru karena memang belum ada siapapun di Sub Bag ini, dengan semangat baru Sub Bag Hukum dan Publikasi terus berbenah diri hingga saat ini telah berkembang.

5

INFO RUMAH SAKITKEBIJAKAN PELAYANAN BAGI PENDERITA PENYAKIT KATASTROPIK PESERTA ASKES SOSIALOleh : Dr. Andi Afdal Abdullah (Kepala PT Askes (PERSERO) KCU Medan.

Dr. Syafrizal Nasution, SpPD sedang memberikan penyuluhan dalam rangka peringatan Hari Ginjal Sedunia pada tanggal 10 Maret 2011 di RSUP H. Adam Malik

P

enyelenggaraan jaminan kesehatan dalam bentuk asuransi kesehatan sosial bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS), Pensiunan, Veteran dan Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya merupakan salah satu program yang sangat penting dalam upaya pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya aparat negara. PT. Askes (Persero) sebagai penyelenggara yang diberikan tugas untuk melaksanakan program Askes ini, terus berupaya untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan, pertanggungan serta sistem pembiayaan yang dipakai dengan memperhatikan aspek kemampuan pendanaan yang tersedia. Bagian yang sangat penting dalam upaya peningkatan manfaat bagi peserta Askes adalah pelayanan khusus bagi penderita penyakit katastropik. Kebijakan ini didasari oleh dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2003, tentang kewajiban pemerintah sebagai pemberi kerja untuk turut berkontribusi sebesar premi yang dibayarkan peserta serta pembiayaan khusus bagi penderita yang menerima pelayanan khusus yang berbiaya tinggi, atau katastropik. Kebijakan pelayanan khusus ini diharapkan mampu untuk melindungi peserta Askes maupun keluarganya untuk terhindar dari resiko ekonomi yang besar akibat dampak biaya dari penyakitpenyakit kronis yang berbiaya besar. Penyakit-penyakit yang digolongkan sebagai penyakit katastropik adalah penyakit yang sifat dan karakteristiknya memerlukan keahlian khusus,

menggunakan alat kesehatan canggih dan atau memerlukan pelayanan kesehatan seumur hidup, sehingga berakibat pada biaya pelayanan kesehatan yang tinggi. Adapun beberapa penyakit yang digolongkan sebagai penyakit katastropik adalah : 1. End Stage Renal Disease (ESRD) atau Gagal Ginjal Terminal yang membutuhkan pelayanan cuci darah (Dialisis), baik berupa Hemodialisis (HD), maupun Continous Ambulatory Peritoneal Dialisis (CAPD) 2. Penyakit-penyakit Jantung, baik yang memerlukan tindakan invasive maupun non invasive 3. Penyakit Kanker yang membutuhkan perawatan, penunjang diagnostic, tindakan medis operatif, tindakan radioterapi ataupun kemoterapi 4. Penyakit kelainan darah seperti Thalasemia maupun Hemofilia 5. Penggunaan alat-alat kesehatan canggih seperti radioterapi maupun radioisotope. Sesungguhnya manfaat berupa pertanggungan dari program Askes untuk penyakit Katastropik di atas sudah ada sejak dulu, hanya saja karena kemampuan pendanaan yang masih terbatas maka pada penderita tersebut masih dikenakan adanya urun biaya atau kewajiban untuk ikut membayar biaya pelayanan kesehatan bagi peserta askes disamping pembiayaan utama yang diberikan oleh PT.Askes.

6

Buletin PATEN Volume 6, Tahun Kedua, Januari 2011

Masih cukup besarnya biaya yang mesti ditanggung oleh peserta akibat dari urun biaya tersebut, maka PT. Askes (Persero) mengeluarkan kebijakan untuk membebaskan urun biaya bagi peserta Askes khususnya penderita katastropik, dimana urun biaya yang selama ini menjadi beban peserta selanjutnya menjadi beban PT. Askes (Persero). Pelayanan khusus bagi penderita penyakit katastropik ini adalah bagian yang sangat penting mengingat besarnya resiko biaya yang mungkin. Secara prinsip, program pelayanan kesehatan bagi penderita penyakit katastropik digunakan untuk : 1. Menanggung biaya pelayanan kesehatan bagi penderita penyakit katastropik berupa Gagal Ginjal Kronik atau terminal, Jantung, Kanker, Hemofilia dan Thalasemia. 2. Kemanfaatan maksimal dalam memenuhi kebutuhan medis bagi penderita penyakit katastropik dan pengguna alat kesehatan canggih. Pelayanan katastropik dilaksanakan di seluruh provider yang bekerjasama dengan PT. Askes (Persero) termasuk RSUP H. Adam Malik, RS milik pemerintah atau RS swasta yang lain yang memiliki fasilitas yang cukup dan memenuhi syarat. Tarif pelayanan kesehatan bagi penderita penyakit katastropik ditetapkan dengan mengacu pada standar tarif Permenkes No. 518/Menkes/PER/VI/2008, Peraturan Bersama Menkes dan Mendagri No. 138/Menkes/PB/II/2009 dan No. 12 tahun 2009 tentang Tarif Pelayanan Kesehatan bagi peserta PT. Askes (Persero), yang selanjutnya dituangkan dalam Perjanjian Kerjasama antara PT. Askes Kantor Cabang dan Rumah Sakit provider seperti misalnya di RSUP H.Adam Malik. Ruang lingkup pelayanan bagi para penderita katastropik meliputi pemeriksaan dokter, penunjang

diagnostik, tindakan medis operatif maupun non operatif serta peresepan obat yang sesuai dengan daftar obat Askes (DPHO), serta pelayanan darah. Lingkup pelayanan ini termasuk untuk seluruh jenis penyakit yang tergolong katastropik dengan tentu saja tidak dibebani adanya urun biaya dari peserta Askes. Prosedur pelayanan bagi para peserta yang penting untuk diketahui adalah adanya legalisasi dari petugas Askes yang ada di Askes Center untuk membuat identifikasi terhadap Surat Jaminan Pelayanan (SJP) yang diberikan bagi penderita. Dengan legalisasi yang diberikan oleh petugas Askes Center, penderita akan mendapatkan jaminan perawatan penuh tanpa adanya urun biaya. Hal terakhir yang penting diperhatikan adalah pentingnya bagi peserta Askes untuk selalu meminta agar dokter memberikan obat sesuai dengan daftar yang tertera dalam Daftar Obat Askes, dengan demikian akan mengurangi kemungkinan keluhan berupa obat yang harus disediakan sendiri. Dan untuk mempermudah atau mencari informasi yang jelas tentang pelayanan, para penderita maupun keluarganya diharapkan untuk bertanya ke petugas Askes Center di setiap Rumah Sakit. Peningkatan pelayanan bagi penderita katastropik ini merupakan bukti dari upaya PT. Askes (Peserta) untuk selalu memberikan pelayanan yang makin baik dari tahun ke tahun. Dukungan dari semua pihak, bukan hanya dari PT. Askes maupun Rumah Sakit Provider yang memberikan pelayanan langsung, tapi juga dukungan berupa kerjasama untuk mengikuti prosedur serta aturan yang berlaku akan mendukung terus upaya peningkatan kualitas pelayanan bagi para peserta Askes di masa-masa mendatang. Semoga sehat selalu, Ingat Sehat, Ingat Askes.

Usai melaksanakan penyuluhan Dr. Syafrizal Nasution, SpPD mengajak peserta penyuluhan mengacungkan brosur hari Ginjal Sedunia 2011Buletin PATEN Volume 6, Tahun Kedua, Januari 2011

7

INFO RUMAH SAKITPELATIHAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RUMAH SAKIT (PPIRS)Jadwal Pelaksanaan :Pelatihan PPIRS Gelombang ke-1 Gelombang ke-2 Gelombang ke-3 Pelaksanaan Kegiatan 07 09 Februari 2011 09 11 Maret 2011 11 13 April 2011 Jumlah Peserta 50 orang 50 orang 50 orang

alam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di lingkungan RSUP H. Adam Malik yang mana salah satu indikatornya adalah penurunan angka kejadian Infeksi Nosokomial, maka diperlukan peningkatan pengetahuan SDM RSUP H. Adam Malik baik melayani pasien secara langsung atau tidak langsung tentang pencegahan pengendalian Infeksi. Kejadian Infeksi Nosokomial dapat terjadi kontak antara pasien dengan pasien, pasien dengan tenaga kesehatan dan pasien dengan pengunjung/keluarga. Untuk itu diperlukan pelatihan intensif yang berkesinambungan yang mana pelaksanaannya diprogram secara periodik sehingga pengetahuan SDM tentang Infeksi Nosokomial senantiasa up date sesuai dengan perkembangan zaman. Tujuan Umum: Meningkatkan pengetahun dan pemahaman semua tenaga kesehatan sehingga mampu melaksanakan

D

peran dan fungsinya sebagai pengelola pencegahan dan pengendalian infeksi pada semua Unit Pelayanan Kesehatan. Tujuan Khusus : 1. Mengurangi ataupun menurunkan Angka Kejadian Infeksi di Rumah Sakit 2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Metode Pelatihan :- Pemberian Materi - Diskusi - Praktek Peserta :- Tenaga medis, Keperawatan dan Non Medis - Jumlah Peserta Angkatan ke II: 50 orang : 3 (tiga) hari - Perawat Hemodialisa - Petugas Instalasi Bank Darah - Petugas Instalasi Radiologi dan Radioterapi - Instalasi CSSD - Instalasi Bank Darah - Perawat Cath Lab. - Satpam

Lama Pelatihan

Peserta terdiri dari : - Perawat RinduA - Perawat IPI - PerawatAnastesi - Perawat IBP - Perawat Rindu B - Perawat IRJ - Instalasi CVCU - Cleaning Service

ACARA PPNI 2011

S

emangat berubah di wajah PPNI komisariat RSUP H. Adam Malik semakin terasa dengan adanya temu muka Direktur Utama RSUP H. Adam Malik, Pengurus PPNI Komisariat RSUP H. Adam Malik dan Perwakilan Pelaksana. Begitu juga dengan adanya Flatfoam yang sama dengan pencanangan Aku Bangga Jadi Pegawai RSUP H. Adam Malik Aku Bangga Jadi Perawat. Tindak lanjut pernyataan diatas PPNI mengadakan acara Talk Show yang berjudul I'm a Nurse, Apakah Saya Bangga Jadi Perawat? Acara talk Show diakan pada tanggal 11 Februari 2011 yang dibuka langsung oleh Direktur Utama RSUP H. Adam Malik Dr. Azwan Hakmi Lubis, SpA, M.Kes. Talk Show ini disuguhkan secara ringan dan berkualitas, dimana kita akan melihat empat orang dari yang mewakili perawat RSUP H. Adam Malik yang mempunyai perbedaan rasa terhadap profesi yang dimilikinya, yang terdiri dari :

1. Perawat yang bangga dengan profesinya 2. Perawat yang setengah hati dengan profesinya 3. Perawat yang merasa terjebak dengan profesinya 4. Perawat yang bekerja tidak pada profesinya. Acara ini bertujuan: 1. Mengetahui bagaimana rasa kecintaan perawat terhadap profesinya 2. Memupuk rasa bangga perawat terhadap profesinya dan rasa bangga jadi pegawai RSUP H.Adam Malik 3. Sebagai data untuk strategi pembentukan perubahan sikap dari task oriented menjadi patien oriented 4. Menentukan strategi ke depan dalam membentuk sikap dan perilaku perawat.

8

Buletin PATEN Volume 6, Tahun Kedua, Januari 2011

INFO RUMAH SAKIT

PERAWAT TERBAIK

U

ntuk meningkatkan dan memotivasi kinerja perawat di RSUP H. Adam Malik dalam memberikan pelayanan kepada pasien, jajaran Direksi RSUP H. Adam Malik pada tahun 2011 memberi penilaian kepada seluruh perawat untuk memilih perawat terbaik setiap bulannya. Kriteria penilaian tersebut meliputi: KEDISIPLINAN, PERFORMANCE(termasuk kelengkapan pakaian), SIKAP dan SKILL dari perawat tersebut. Bagi perawat terbaik diberikan sertifikat dan voucher sebagai bentuk penghargaan dari pihak Rumah Sakit. ELVAERGUNABASKITA,AMK dari RinduA4 (Neorologi) Lahir Pendidikan Karir : Sidamanik , 26 Mei 1975 : D-3 Keperawatan Depkes RI Medan Tahun 2000 : 1995 s.d. 2003 bertugas sebagai perawat pelaksana di ruang rawat inap bedah. 2003 s.d. 2008 bertugas sebagai perawat pelaksana di ruang rawat inap VIPA. 2008 s.d. sekarang bertugas sebagai perawat pelaksana di ruang rawat inap Neurologi. : Pada tanggal 16 Juli 2000 meraih penghargaan sebagai perawat teladan.

Perawat Terbaik

Januari 2011

Prestasi

MUTIARABR. TARIGAN, AMK dari Poliklinik Bedah NIP Pendidikan Karir : 197401241997032001 : D3 Keperawatan Binalita Sudama tahun 1996 S1 Keperawatan Stikes Sumatera Utara 2011 : Tahun 1996 s.d. 1998 sebagai pegawai Rumah Sakit Umum Krakatau Steel Cilegon Tahun 1998 sekarang sebagai perawat pelaksana di Poliklinik Bedah RSUP H.Adam Malik

Perawat Terbaik

Februari 2011TIARMA SIMANJUNTAK, S.KEP,NERS NIP Pendidikan Karir : 197005051993032001 : D3 Keperawatan Depkes RI tahun 1992 SI Keperawatan Stikes Binalita Sudama tahun 1997 : 1993 s.d. 1997 Diangkat menjadi PNS dan sebagai perawat pelaksana di ruang Rawat Inap Neorologi . 1997 s.d. 2001 Diangkat menjadi Ka. Ruangan di Ruang Rawat Inap Neorologi 2001 s.d. Sekarang Diangkat sebagai Ka.Ruang di Ruang Rawat Inap Pulmonologi

Perawat Terbaik

Maret 2011

Buletin PATEN Volume 6, Tahun Kedua, Januari 2011

9

INFO RUMAH SAKITPeresmian Medical Science Centre RSUP H. Adam Malik dengan Darya Varia Laboratoriaada hari senin, 4 April 2011 ditandatangani kesepakatan antara RSUP H. Adam Malik dengan PT Darya- Varia Laboratoria Tbk, dalam rangka pengelolaan Medical Science Center, yang ditempatkan pada perpustakaan lantai II gedung Administrasi RSUP H. Adam Malik dan sekaligus pengguntingan pita dibukanya ruangan Medical Scince Center. kerjasama ini dalam rangka menunjang dan memfasilitasi peningkatan pengetahuan para praktisi Medis dan semua pegawai di lingkungan RSUP H. Adam Malik, sehingga mempermudah dalam memperoleh informasi mengenai literatur-literatur kesehatan ataupun jurnal-jurnal kedokteran. PT DaryaVaria Laboratoria,Tbk, juga menyediakan internet di ruang perpustakaan sehungga dapat memberi manfaat yang besar bagi Pegawai RSUP H.Adam Malik.

P

Pengguntingan pita peresmian Medical Science Centre

Penandatanganan MOu antara RSUP H. Adam Malik dengan PT Darya Varia Laboratoria

Peninjauan Medical Science Centre oleh Direksi RSUP H. Adam Malik bersama seluruh SMF dan para undangan

10

Buletin PATEN Volume 6, Tahun Kedua, Januari 2011

INFO RUMAH SAKITPenutupan

PDA Transkateterepartemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU/RSUP H. Adam Malik melaksanakan penutupan Persistent Ductus Arteriosus (PDA) terhadap tiga orang anak penderita penyakit jantung bawaan (PJB) dengan operasi tanpa bedah di laboratorium kateterisasi RSUP H.Adam Malik. Ketua Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU/RSUP HAM Prof. dr. H. Munar Lubis SpA(K) menyebutkan operasi tanpa bedah yang dilakukan terhadap tiga anak penderita PJB dengan pemasanganAmplatzer Ductal Occluder (ADO).

terhadap Tiga Anak Penderita PJB di RSUP HAMlebih singkat. Operasi tanpa bedah ini baru pertama kali dilakukan dan hanya ada di RSUP H. Adam Malik. PJB ini sejak dalam kandungan sudah ada, gejala klinis baru dijumpai pada PDA berukuran sedang dan besar berupa pernapasan cepat, infeksi saluran nafas bagian bawah yang berulang, gagal jantung, berat badan yang tidak bertambah sampai gagal tumbuh. Direksi RSUP H. Adam Malik sangat mendukung program yang dilaksanakan Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU/RSUP HAM dengan penanganan medik non bedan terhadap penderita PJB. Ketua Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU/RSUP H. Adam Malik Prof. dr. H. Munar Lubis, SpA(K) merasa bangga dan berbesar hati karena ini merupakan tindakan intervensi non bedah pertama yang dilakukan oleh Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU/RSUP HAM untuk anak-anak yang menderita PJB.

D

Menurut dr. Muhammad Ali, SpA(K) memilih melakukan operasi tanpa bedah terhadap tiga orang anak ini dikarenakan keuntungan penutupan PDA secara transkateter lebih besar bila dibandingkan dengan tindakan operasi, seperti resiko tindakan yang lebih ringan, rawat inap yang lebih singkat, tingkat keberhasilan yang tinggi, tidak ada parut luka bekas operasi serta biaya secara perhitungan Melalui langkah ini, Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU/RSUP H. Adam Malik semakin keseluruhan lebih murah. unggul dalam memberikan pelayanan prima pada Keuntungan lainnya bahwa penutupan PDA secara penderita PJB dengan mutu dan tindakan layanan non bedah yaitu tidak memerlukan tindakan anastesi yang berstandar internasional. (pembiusan) umum dan periode penyembuhan yang

Tim dokter RSUP H. Adam Malik sedang memasang alat ADO pada pasien penderita Penyakit Jantung Bawaan di Cath Lab. RSUP H. Adam Malik.Buletin PATEN Volume 6, Tahun Kedua, Januari 2011

11

INFO UMUM

HARI GINJAL SEDUNIAinjal adalah suatu alat (organ) dalam tubuh kita yang sangat penting. Ginjal yang sehat memelihara tubuh dari berbagai akibat aktifitas yang dibutuhkan untuk menopang fungsi tubuh itu sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari, kita perlu makanan dan dari makanan yang kita makan akan dihasilkan zat-zat yang dibutuhkan tubuh. Disamping itu juga akan dihasilkan zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh. Zat zat ini kalau menumpuk banyak akan mengganggu tubuh secara keseluruhan. Zat zat yang tidak diperlukan tubuh ini dibuang / dikeluarkan dari tubuh dengan berbagai cara, salah satunya melalui ginjal, jadi salah satu fungsi ginjal adalah membuang zat- zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh melalui air kemih atau air kencing. Zat zat yang dibuang melalui ginjal ada yang disebut zat uremik yang banyak mengandung ureum, yang mempunya bau khas. Sehari hari bau khas itu disebut pesing. Air kencing banyak mengandung ureum sehingga akan berbau pesing, oleh karena itu air kencing dinamakan urine. Kalau fungsi ginjal terganggu, ureum akan menumpuk di tubuh. Dalam jumlah yang sangat banyak akan mengganggu semua system di dalam tubuh, misalnya :? ? ? ? ? ? ? ? ?

(Oleh : Sub Devisi Nefrologi FK USU/SRUP H. Adam Malik)

G

lainnya). Kalau jumlah darah 5 liter, maka setiap darah yang ada akan melewati proses penyaringan 40 kali sehari semalam. Proses penyaringan dan pengeluaran zat zat yang tidak diperlukan badan tampak sebagai proses penjernihan darah atau dapat disebut cuci darah. Dalam sehari semalam selama 24 jam di dalam tubuh akan terjadi proses cuci darah untuk membuang zat yang tidak diperlukan melalui ginjal. Kalau fungsi ginjal terganggu maka proses penjernihan atau cuci darah pun akan terganggu sehingga zat-zat yang tidak diperlukan darah akan menumpuk. Dalam jumlah yang sangat banyak akan mengganggu semua system dalam tubuh dengan gejala dan tanda seperti yang disebut di atas. Untuk itu perlu diatasi dengan pengobatan pengganti ginjal (Renal Replacement Therapy). Salah satu cara pengobatan pengganti ginjal adalah hemodialisis (HD, cuci darah dengan ginjal buatan). Darah dari tubuh dialirkan melalui selang ke ginjal buatan, sesudah proses penyaringan di ginjal buatan, darah mengalir kembali ke tubuh. Banyak darah yang dialirkan sekitar 200 ml per menit, dan ini berlangsung selama 5-8 jam per kali HD. Seminggu dibutuhkan waktu untuk HD minimal 12-15 jam. Penyebab kerusakan ginjal terbanyak adalah penyakit darah tinggi (hipertensi), kencing manis (Diabetes Melitus), infeksi ginjal dan saluran kemih, batu saluran kemih dan lainnya.

Mual dan muntah Selera makan berkurang Kurang darah / anemia Gatal gatal di kulit Sesak nafas Penumpukan cairan di dalam badan Jantung lemah dan lemas Keringat bau pesing Nafas bau pesing

Untuk menghilangkan gejala dan tanda ini, penumpukan ureum harus dikeluarkan, pengeluaran zat uremik ini melalui ginjal dengan berbagai macam proses. Darah akan melewati ginjal, di glumerulus akan terjadi proses penyaringan. Air yang melewati proses penyaringan ini sebanyak 200 liter dalam sehari (24 jam). Dalam saluran sesudah glumerulus terjadi proses peresapan air kembali (reabsorsi) sekitar 99% atau 198 liter dan sisanya sekitar 2 liter akan dikeluarkan dari badan bersama zat-zat yang tidak dibutuhkan (zat uremik dan 12Buletin PATEN Volume 6, Tahun Kedua, Januari 2011

Untuk mencegah penyakit ginjal, faktor-faktor yang dapat menjadi penyebab harus dikontrol dengan baik. Pencegahan ini sangat diperlukan karena kalau sudah gagal ginjal apalagi sampai dengan cuci darah akan sangat mengganggu, terutama biaya berobat. Biaya cuci darah sekarang ini masih sangat besar. Oleh perhimpunan Nefrology Internasional (International Society Nephrology ISN) dan Federasi Yayasan Ginjal Internasional (International Federation of Kidney Foundation IFKF) ditetapkan hari Ginjal Sedunia (World Kidney Day WKD) yang diadakan setiap hari Kamis kedua bulan Maret sehingga tanggalnya akan berbeda setiap tahunnya. WKD dilaksanakan pertama kali tahun 2006 (Kamis, 9 Maret 2006). Dalam memperingati Hari Ginjal Sedunia sangat dibutuhkan peran penentu kebijakan kesehatan dalam pencegahan peningkatan pasien gagal ginjal. Kalau usaha pencegahan kurang, jumlah pasien penyakit gagal ginjal akan meningkat. Biaya penatalaksanaan, termasuk cuci darah sangat besar.

Dalam program pencegahan : ? Penyuluhan untuk orang awam agar berperilaku hidup sehat dan terutama diharapkan dari petugas kesehatan puskesmas. ? Penatalaksanaan penyakit DM dan hipertensi, juga diharapkan sudah intensif di puskesmas ? Pengenalan dini penyakit ginjal di masyarakat dengan pemeriksaan tekanan darah, gula darah dan urine rutin, juga diharapkan sudah intensif di puskesmas ? Penyegaran dan peningkatan keilmuan medis para petugas kesehatan (dokter dan perawat) dengan mengikuti seminar / symposium bidang kesehatan terutama penyakit ginjal serta faktor-faktor resiko penyakit ginjal ? Melengkapi peralatan puskesmas seperti tensimeter, laboratorium sederhana untuk pemeriksaan urine rutin dan gula darah. Dengan demikian dari segi penyakit ginjal, rakyat akan semakin sehat, biaya untuk penanggulangan penyakit ginjal dapat ditekan dan pembangunan manusia seutuhnya akan terlaksana.

Tertera dalam hikayat, kelahiranmu begitu polos Berjuta nefron, bagaikan taburan manik di kain ulos Dengan keunikanmu, yang dibutuhkan takkan lolos Walau kadang, kepatuhan ini masih mungkin membolos Sejauh ku kenal engkau arif, hampir tak bersalah Kerja tanpa pamrih, tidak mengenal lelah Tingginya tekanan darah, kau tak pernah marah Bahkan dengan bijaksana, kau hilangkan rasa pasrah Aku tak tau, apa yang kau lakukan disuatu malam Ketika darahku menggula, nafasku cepat dan dalam Kerja samamu dengan paru siksaan itu bisa kau redam Sampai detik ini, ketakjuban itu masih terpendam Saat banjir datang menggenang, merendam mata kaki Tak perlu bertanya, kau buka bendungan walau mendaki Tapi bila kemarau datang menghampiri, terjadi dehidrasi Berpacu waktu, kau hempang aliran pada tubuli

Buat : Penderita Penyakit Ginjal Pada Hari Ginjal Sedunia

Rasa kagumku bertambah, seiring engkau makin kukenal Kesabaranmu sering disalah artikan, dengan emosional Kadang kau juga marah, tetapi selalu tidak proporsional Tingkah protesmu, hanya sebatas membuat rasa mual Tapi kini engkau lama terabaikan Kulihat badanmu kurus tak terperikan Wajah keriput bukan karena ketuaan Rasa pedulimu hilang walau diingatkan Kini seakan tak percaya, apa yang terjadi dihadapan Kau begitu tega diam, ketika tugasmu dialihkan Dan tak mampu mencegah, bahkan dengan gelengan Yang aku banggakan, kini hilang hampir tiada kesan Jauh didalam hati, nurani merintih bersahaja Pernahkah aku peduli walau semenit saja Baru tersadar ketika hari telah senja Seandainya waktu dapat diputar kembali remaja

Dr. Salli Nasution , Medan 12 Maret 2011

Buletin PATEN Volume 6, Tahun Kedua, Januari 2011

13

INFO UMUMRAKERNAS NASIONAL REGIONAL IIDI BAPELKES MARINI CITY TANJUNG UNCANG - KOTA BATAMAcara dilaksanakan pada tanggal: 9 s/d 10 Maret 2011-03-18 Dibuka oleh : Menkes RI DR.dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH.PH Dihadiri para pejabat Kementerian Kesehatan, Kepala Dinas Kesehatan Propinsi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Direktur Rumah Sakit kabupaten/Kota, UPT Vertikal di 14 wilayah serta lintas sektor terkait yang terdiri dari Jawa Timur, Bali, Jawa Tengah, Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Kabupaten Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Riau dan D.I.Yogyakarta. Jumlah peserta seribuan orang. Menkes RI DR. dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH.PH dalam kesempatan tersebut mengemukakan bahwa masalah kesehatan bersifat multidimensi, lintas batas dan antar wilayah, oleh karenanya tanggung jawab pembangunan kesehatan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah bersama stakeholder terkait. Tidak selalu dapat dipisah-pisahkan antara pembangunan kesehatan ditingkat pusat, propinsi, kabupaten/kota, bahkan antar negara, dibutuhkan sinergi untuk membangun kekuatan bersama dalam mencapai sasaran pembangunan kesehatan yang termasuk dalam sasaran Millenium Development Goals (MDGs).

RAKERNAS PERSIPELAKSANAAN MEDAN HOSPITAL EXPO TANGGAL 23 25 FEBRUARI 2011 DI HOTEL TIARA MEDANERSI telah menyelenggarakan salah satu agenda tahunan yaitu Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PERSI yang ke XI yang digabung dengan Hospital expo serta seminar perumah sakitan terkini yang diadakan tanggal 23-25 Februari 2011 di Hotel Tiara Medan. Rakernas PERSI tahun ini mengangkat tema :Dengan semangat Rakernas Kita Tingkatkan Keunggulan Rumah Sakit yang Competitive Dalam Era Globalisasi. Sub Tema : Penerapan Ilmu Pengetahuan Teknologi Kedokteran (IPTEKDOK) Mendukung Kinerja Rumah Sakit. Dalam acara ini RSUP H. Adam Malik ikut ambil bagian dalam kegiatan Medan Hospital Expo

P

Rakernas PERSI resmi dibuka oleh Dirjen Bina Pelayanan Medik Kementerian Kesehatan RI, Dr. P. Supriyantoro, SpP, MARS

dengan menampilkan profil RSUP H. Adam Malik dan pelayanan unggulan, antara lain : - Kardiology - Perdarahan Saluran Cerna - Orthopaedy - Tympanoplasty - Breast Clinic - Radiology - Haemodialisis Medan Hospital Expo ini diikuti oleh berbagai perusahaan dari dalam dan luar negeri. Berbagai kemajuan dan perkembangan di bidang alat-alat kesehatan dan rumah sakit bisa didapatkan dalam acara ini.

Bapak Direktur Utama RSUP H. Adam Malik Dr. Azwan Hakmi Lubis, SpA, M.Kes sedang mendengarkan pembukaan Rakernas oleh Bapak Dirjen Bina Pelayanan Medik Kementerian Kesehatan RI

Bapak Direktur Utama dan Direktur Keuangan RSUP H. Adam Malik beserta Ketua Panitia Rakernas PERSI mendampingi Bapak Dirjen Bina Pelayanan Medik Kementerian Kesehatan RI

14

Buletin PATEN Volume 6, Tahun Kedua, Januari 2011

INFO KELUARGA RSBerita Duka Cita dan SukacitaDESEMBER 2010 1. Pernikahan anak 2. Pernikahan Pegawai 3. Duka cita orang tua 4. Duka cita orang tua 5. Duka cita mertua 6. Duka cita orang tua 7. Duka cita orang tua 8. Duka cita orang tua 9. Duka cita mertua 10. Duka cita mertua 11. Duka cita mertua 12. Duka cita orang tua 13. Duka cita orang tua 14. Duka cita mertua 15. Duka cita mertua 16. Duka cita orang tua 17. Duka cita orang tua 18. Duka cita orang tua JANUARI 2011 1. Pernikahan anak 2. Pernikahan anak 3. Duka cita mertua 4. Duka cita pegawai 5. Duka cita orang tua 6. Duka cita orang tua 7. Duka cita mertua 8. Duka cita orang tua 9. Duka cita orang tua FEBRUARI 2011 1. Pernikahan pegawai 2. Pernikahan anak 3. Pernikahan pegawai 4. Pernikahan pegawai 5. Duka cita mertua 6. Duka cita orang tua 7. Duka cita mertua 8. Duka cita orang tua 9. Duka cita suami 10. Duka cita orang tua 11. Duka cita orang tua 12. Duka cita mertua 13. Duka cita mertua 14. Duka cita mertua 15. Duka cita mertua MARET 2011 1. Pernikahan pegawai 2. Pernikahan anak 3. Pernikahan pegawai 4. Pernikahan pegawai 5. Pernikahan pegawai 6. Dukacita mertua 7. Duka cita anak 8. Duka cita mertua 9. Duka cita orang tua 10. Duka cita orang tua 11. Duka cita orang tua 12. Duka cita orang tua Dr. Agustina Sinulingga dari IPI Hotmarisda Purba dari Bagian SDM Agnes Magdalena dari IGD Agustina Ginting dari Instalasi Rekam Medis Dora Rina Siregar dari Instalasi Farmasi Rohni Sukmawasih dari Akuntansi dan Verifikasi Lidya Ginting dari Instalasi Kesling Dr. Hellida N dari Instalasi SIRS Sutiman dari Instalasi IPSRS Lastiur dari Bidang Diklit Epriani Sembiring dari Instalasi Rindu B Ikut Muli dari Instalasi Rindu B Jesaya Barus dari Instalasi Rawat Jalan Asni Angkat dari Instalasi Rawat Jalan Rosdiana Sinaga dari Instalasi Rehabilitasi Medis Hj. T. Sy. Ultra dari Instalasi Haemodialisa T. Sy. Teja Retna dari Instalasi Diagnostik Terpadu Yulinda dari Instalasi Rehabilitasi Medik Hj. Naimah dari Medical Check Up Unit Hj. Dr. Linda Wardani Lubis dari SPI Marince Panjaitan dari Bidang Keperawatan Nur Aisyah Harahap dari Bidang Pelayanan Medis Tety Febrina S dari Instalasi Bedah Pusat Fatimah Syam dari IPSRS Janto Sitepu dari IPSRS Meilani Sitepu dari Bagian Akuntansi Ainun dari Instalasi Diklat Nelly H. Siahaan dari Instalasi Rindu A Nur Aini dari Instalasi Radiotherapi Erwina dari Instalasi Rindu B Dame Rumianna dari Instalasi Farmasi Rasinta T. dari Instalasi Rindu B Saidah S. dari Instalasi Rindu B Zubaidah dari Instalasi Laundry Elizabeth Tarigan dari Instalasi Rindu A Hotma Marpaung dari Instalasi Rindu B Desmauli Banjarnahor dari Pusyansus Tutur Banjarnahor dari Sub Bag Hukum Martin Ginting dari IPSRS Siar Arif dari Sub Bag Program dan Anggaran Poloria Sitanggang dari Instalasi Rindu B Sabarita dari Instalasi Rindu Kartika dari Instalasi Hemodialisa Rospita Pane dari Instalasi Rawat Jalan Welly Satria Dewi, SKM dari Instalasi Rekam Medis Lidia Nora Simamora dari ICU Dewasa Dewi Handayani dari ICU Pasca Bedah Yanti Purnamasari dari Instalasi Rindu B Megaria Saragih dari Instalasi Mikrobiologi Nuraini dari Instalasi Rindu A Elpida Girsang dari Instalasi Rawat Jalan Triwinda dari dari Instalasi Rekam Medis Rista Dotna Naibaho dari ICU Pasca Bedah Erita Sotorus dari Bag SDMBuletin PATEN Volume 6, Tahun Kedua, Januari 2011

15

TIPS & TRIKSSISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT (SIRS) IMPLEMENTASI DALAM PENGAWASAN SATU PINTU PEMASUKAN RUMAH SAKIT

D

i zaman yang semakin baik seperti sekarang ini, transparansi suatu sistem sangat menentukan kesuksesan dalam suatu managemen. Hal ini terbukti dengan banyaknya korporasi dan instansi pemerintahan yang menerapkan sistim satu pintu dalam berbagai hal untuk mempermudah pengawasan dan evaluasi dalam tingkat managemen. Penerapan sistim satu pintu ini tentu saja memerlukan perangkat untuk menjalankan sistem pengawasan tersebut. Dan dalam perangkat dimaksud diperlukan orang-orang yang memiliki disiplin ilmu teknologi informatika (IT). Tenaga IT dalam suatu korporasi atau instansi pemerintahan bertugas untuk menciptakan suatu program yang dapat memberikan informasi secara cepat dan tepat kepada pihak managemen atau direksi yang berguna untuk berbagai kepentingan dalam korporasi atau instansi tersebut. Untuk itu tenaga IT harus mendapatkan informasi awal dari pihak managemen tentang hal apa saja yang ingin dimasukkan ke dalam sistem. Program yang dibangun oleh tenaga IT inilah yang disebut dengan Sistem Informasi. Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan (RSUP H. Adam Malik) sejak tahun 2007 sudah membangun sistem informasi yang disebut dengan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) dengan menggunakan aplikasi MIRSA modul FoBo. Dalam membangun sistem informasi ini pihak RSUP H. Adam Malik melakukan kerjasama dengan PT.Buana Varia Komputama sebagai pihak pengembang SIRS. Yang dimaksud dengan modul FoBo adalah modul front office dan back office. Aplikasi MIRSA modul FoBoyang merupakan hak milik PT.Buana Varia Komputama sudah terdaftar di Departemen Kehakiman dan HAM RI. SIRS berada di dalam Instalasi Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) yang bertugas sebagai unit layanan terdepan Rumah Sakit dalam pelaksanaan SIRS. Lingkup pelayanan dalam pemanfaatan aplikasi MIRSA modul FoBo adalah; untuk front office mencakup Instalasi Rawat Darurat (IRD) dan Penunjang Rawat Darurat, Instalasi Rawat Inap (IRNA)Penunjang Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan (IRJ), dan Penunjang Rawat Jalan; sedangkan untuk back office mencakup Apotik & inventory Farmasi, Mobilisasi Dana & Jasa Dokter, Akuntansi dan Gizi.

Dalam aplikasi ini: 1. Pasien yang masuk melalui IRD ataupun IRJ akan tercatat dan terinput pada bagian registrasi (pendaftaran). 2. Untuk pasien baru akan dikeluarkan kartu berobat dan status baru sebelum diteruskan kepelayanan yang dituju. 3. Namun bagi pasien yang sudah pernah berobat sebelumnya, dari registrasi akan langsung diteruskan kepelayanan yang dituju. 4. Pasien yang akan dirawatinapkan akan diteruskan ke IRNAyang nantinya akan diverifikasi terhadap akomodasi dan tindakan pada bagian nurse station. 5. Setelah mendapat pelayanan baik di IRD, IRJ ataupun IRNA, bagi pasien Umum akan melakukan transaksi pembayaran atau pencetakan kuitansi pada bagian kasir. Melihat dari cakupan layanan SIRS di atas, informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan pelayanan Rumah Sakit sudah dapat terdata dengan baik secara computerize dan data pelayanan tersebut dapat dilihat dan diambil setiap saat dibutuhkan. Keakuratan data yang diperoleh dengan SIRS ini dapat mendukung pengolahan data dan evaluasi secara akurat oleh unit kerja lain dilingkungan Rumah Sakit, seperti oleh Bagian Data dan Informasi yang merupakan pintu gerbang penyediaan segala data di Rumah Sakit dan Bagian Akuntansi sebagai gerbang verifikasi transaksi Rumah Sakit. Dengan SIRS, kebocoran-kebocoran biaya pelayanan yang dahulunya dikerjakan secara manual dapat diminimalisir karena dengan SIRS seluruh alur proses akan terinput mulai dari pasien mendaftar sampai dengan pasien pulang, bahkan dengan sistem ini kita dapat mengetahui pasien berada di ruang rawat inap mana. Namun demikian, sehebat apapun sistem yang dibangun tanpa ada pengawasan yang mendalam dari pihak managemen akan menyebabkan kesia-siaan saja. Peran serta pihak managemen sangat diperlukan untuk menciptakan kesinambungan antara sistem yang dibangun dengan sumber daya manusia yang terlibat di dalam sistem untuk mau melaksanakan sistem dilingkungan Rumah Sakit. Sangat beralasan, dengan adanya SIRS sebagai sistem pengawasan pemasukan Rumah Sakit yang transparan berkaitan erat dengan kesejahteraan pegawai Rumah Sakit apabila sistem dikerjakan dengan baik dan benar. Semoga dengan SIRS ini dapat meningkatkan kesejahteraan pegawai dilingkungan RSUP H.Adam Malik....Amin.

16

Buletin PATEN Volume 6, Tahun Kedua, Januari 2011

INFO KESEHATANPenyakit Ginjal Obstruktif Infeksi ( P G O I )Divisi Nefrologi Hipertensi Penyakit Dalam FK USU-RSUP H Adam MalikPENDAHULUAN

G

agal ginjal sering dihubungkan dengan kejadian presipitasi tertentu, seperti uropati obstuktif, yang dalam perjalanan klinisnya dapat berakhir pada nefropati obstruktif. Uropati obstruktif merupakan suatu hambatan terhadap aliran urin di sepanjang saluran kemih. Uropati obstuktif yang tidak terinfeksi dan tidak tertanggulangi, dapat menyebabkan hidronefrosis, yaitu suatu dilatasi dari pelvis kalises ginjal yang disebabkan oleh obstruksi aliran urin. Kerusakan yang disebabkan oleh kondisi kondisi tersebut akhirnya akan menuju kepada kerusakan parenkim ginjal dan penurunan fungsi ginjal. Kejadian nefropati obstruktif dapat akut atau bertahap, tergantung kepada etiologinya. Tidak seperti penyakit ginjal lainnya, nefropati obstruktif dapat bersifat reversibel, bila diagnosa dan penanganan dilakukan secara dini. Nefropati obstruktif menggambarkan perubahan fisiologis dan patologis pada ginjal yang timbul akibat obstruksi parsial atau total dari saluran kemih, termasuk keadaan hidronefrosis atau hidroureter. Obstruksi traktus urinaria dapat terjadi di berbagai tempat dari sistem, termasuk uretra, kandung kemih, ureter, atau pelvis ginjal. Hubungan antara obstruksi (stasis) dan infeksi telah diketahui dari pengalaman klinis, dimana urin yang stasis merupakan media yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme. Angka kejadian infeksi akibat obstruksi mencapai 60%. Penyakit obstruksi dan infeksi pada saluran kemih saling terkait dan dapat saling memperberat. Prevalensi dan Insiden Uropati obstuktif dikaitkan dengan kelainan kongenital saluran kemih, sebesar 30 50 % dari seluruh kasus penyakit ginjal tahap akhir (PGTA) pada anak anak. Pada usia 60 tahun, insidennya mengalami kenaikan, kebanyakan pada pria, karena penyakit prostat (Benign Prostat Hypertrophy, Ca. Prostat). Pada orang dewasa muda, uropati obstruktif didominasi wanita , dikarenakan proses proses yang mempengaruhi saluran reproduksi, seperti tumor ganas pelvis dan serviks atau kehamilan.Pada lebih dari 60 % wanita hamil selama semester ketiga, dilatasi sistem collecting duct telah terbukti. Secara keseluruhan, pria lansia memiliki resiko lebih besar terhadap gagal ginjal karena uropati obstruktif. Prevalensi BPH pada autopsi adalah 50 % pada usia 60 tahun dan 90 % pada usia 85. Obstruksi saluran kemih karena penyakit prostat, sebagai penyebab untuk 5 % dari kasus PGTA baru pada populasi 65 tahun ke atas. (United States Renal Data System (USRDS) 1996).Melihat frekwensi BPH pada pria lansia dan kenaikan jumlah lansia di AS, ada potensi kenaikan jumlah pasien dengan neuropati obstruktif yang signifikan. Tanpa memasuki uropati obstruktif kongenital, total 4,869 pasien dengan diagnosa nefropati telah memulai perawatan untuk PGTA di AS dari tahun 1989 sampai 1993. Dari 4.869 pasien , 74 % pria, 81 % kulit putih, dan 16 % campuranAfrika Amerika. Mayoritas dari pasien (57%) berusia 64 yahun keatas, 36 % berusia 20 s/d 64 tahun, dan 7 % dibawah 20 tahun. (USRDS, 1996) Etiologi Secara sederhana etiologi obstruksi saluran kemih dapat dibagi menjadi penyebab kongenital dan penyebab yang didapat. Penyebab kongenital obstruksi secara terpisah jarang dijumpai, tetapi secara bersama-sama merupakan penyebab penting obstruksi saluran kemih yang berlanjut menjadiBuletin PATEN Volume 6, Tahun Kedua, Januari 2011

17

memblok total aliran urin yang melalui uretra. Obstruksi yang disebabkan oleh kehamilan, dapat menyebabkan obstruksi kronis. Obstruksi uretra dapat diklasifikasi sebagai ekstraluminal dan intraluminal. Intraluminal dikarenakan batu ginjal, keping darah, luka pada papila; dimana kondisi kondisi ini menyebabkan obstruksi unilateral. Ekstraluminal dikarenakan beberpa kondisi yang dihubungkan dengan pembesaran massa yang memberikan tekanan pada ureter dan menciptakan obstruksi, seperti pada pembesaran limfonotus, uterus, kanker/tumor, striktura atau taruma. Kelainan extialuminal dapat menyebabkan obstruksi bilateral atau unilateral tergantung pada lokasinya. Obstruksi nefropati dapat menuju pada gagal ginjal dalam beberapa minggu atau beberapa tahun. Obstruksi yang berlangsung lebih dari 6 minggu menyebabkan hidronefrosis dari ginjal yang terkena dengan kehilangan fungsi parenkim ginjal yang berarti. Fungsi ginjal relatif juga dipengaruhi obstruksi saluran kemih akut. Mustonen dan Koleganya (1999) menemukan bahwa fungsi glomerulus & tublus sebagian meningkat selama bulan pertama, mengikuti kompensasi dari obstruksi. Namun setelah berbulan bulan kemudian, setengah dari jumlah pasien tetap menunjukkan kerusakan glomerulus, ditunjukkan dengan albuminuria, dan kerusakan tubulus yang ditunjukkan dengan kenaikkan mikroglobulin alfa.

gagal ginjal terminal pada anak-anak. Penyebab didapat (acquired) terdiri dari intrinsik dan ekstrinsik. Patofisologi Uropati obstruktif terjadi saat aliran urin terhalang pada beberapa tempat di saluran kemih, dan urin berakumulasi diatas daerah obstruksi. Tergantung pada durasi dan sifat alami halangan tersebut, urin dapat bergerak jauh ke atas saluran kemih, seperti ke pelvis ginjal.Akumulasi urin menaikkan tekanan dan mendilatasi daerah yang terkena pada pelvis ginjal, kalises dan ureter. Uropati obstruktif dapat terjadi secara akut atau kronis, bilateral atau unilateral blok pada segmen saluran kemih. Obstruksi uropati akut bilateral dapat disebabkan karena obstruksi uretra, kandung kemih, atau ureter, yang terjadi apakah itu mendadak atau dalam waktu yang pendek. Penyebab paling sering dari obstruksi akut adalah pembesaran prostat, nefrolitiasis, obstruksi Foley kateter serta tumor kandung kemih atau bagian lain dari saluran kemih. Obstruksi uropati kronis dapat, terjadi karena hal hal diatas yang berkembang dari obstruksi sebagian ke obstruksi total. Evolusi dari pembesaran prostat adalah suatu contoh dari obstruksi yang buruk yang menjadi akut saat kelenjar Prostat cukup untuk 18Buletin PATEN Volume 6, Tahun Kedua, Januari 2011

Menempati hampir 80 % dari total volume ginjal, tubulointerstital, suatu area diluar glomerulus, tubulus, dan collecting ductl, merupakan daerah penting dimana kerusakan utama disebabkan oleh obstruksi yang terjadi. Bagian interstitial sebaliknya, dipengaruhi oleh faktor mekanis dan imunologis yang terjadi sebagai respon terhadap obstruksi. Terdapat beberapa mediator biokimia yang terlepas saat obstruksi nefropati terjadi mengakibatkan kerusakan mekanis jaringan ginjal. Berberapa dari mediator vasoaktif inflamasi dan growth faktor dari golongan eicosanoid (mis. prostaglandin, thromboksan A2), angiotensin II, peptida natriuretik atrial, nitrit oksida, endothelin, faktor pengaktifasi platelet kappa B, faktor nuklean kappa beta, dan transforming growth factor beta. Infiltrasi seluler biasanya ikut serta dalam obstruksi nefropati, yaitu makrofag, T- limfosit, dan fibroblast. Pada obstruksi kronis trjadi fibrosis interstitial dan ini akan menyebabkan gangguan fungsi ginjal yang lebih berat dan permanen . Proses ini terjadi akibat dari ketidak seimbangan zat zat yang bertanggung jawab memproduksi dan mendegradasi matriks interstisial. Secara spesifik, ketidakseimbangan tersebut menyebabkan pembentukan protein matriks interstisial yang berlebihan dengan keluarnya gugus protein pada matriks, sementara terdapat difisiensi mediator yang diperlukan untuk destruksi protein di matriks. Akibat produksi matriks interstisial berlebihan, menyebabakan atrofi tubulus dan penurunan fungsi kapiler peritubuler. Matriks interstisial yang meningkat juga merangsang infiltrasi makrofag dan fibroblast. Pada obstruktif nefropathi juga terjadi kerusakan sel tubulus akibat vasokonstriksi dan iskemia oleh karena aliran darah ginjalyang berkurangsertakerjadarithromboxaneA2. Pada tikus percobaan dengan obstruksi nefropati, infiltrasi makrofag dan limfosit T ke interstisium secara bersamaan akan menurunkan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerulus. Respon ginjal tikus yang obstruksi tersebut adalah menaikan aliran darah ginjal, dimana prostaglandin yang menyebabkan vasodilatasi diepaskan. Seiring berlanjutnya obstruksi, vasokonstriktor yang kuat, thromboxane A2 dilepaskan, menimbulkan vasokonstriksi yang nyata dan penurunan dramatis aliran darah ginjal. Kenyataan ini mengigatkan bahwa penurunan pada GFR dan aliran darah ginjal yang mengikuti obstruksi, disebabkan oleh kenaikkan level thromboxane A2, yang dirangsang oleh kehadiran infiltrasi leukosit. Kerusakan sel tubulus terjadi akibat dari vasokonstriksi dan iskemia oleh karena penurunan

aliran darah ginjal.Sel tublus yang rusak melepaskan sekumpulan bahan kimiawi yang memperantarai inflamasi dan proses fibrosis pada daerah terdekat.Beberapa zat yang dilepaskan dari sel sel yang rusak menarik makrofag ke area tersebut, sementara zat yang lainnya berperan dalam peningkatan produksi faktor inflamasi pada sel tubulus. Walaupun beberapa zat kimia terlibat dalam proses tersebut, peran TGF Beta penting dalam fase itu dan aspek lainnya pada obstruksi nefropati. TGF sebuah sitokin dengan implikasi penting dalaam perkembangan fibrosis interstisial, dilepaskan oleh makrofag sebagai respon inflamasi keseimbangan antara produksi dan degradasi matriks interstisial ,diatur oleh TGF Beta. Selain itu, TGF Beta menarik fibroblast, mendukung perkembangan & proliferasi fibrosis interstisial. Bukti bukti terbaru menunjukkan TGF- Beta sebagai kekuatan utama yang menaikkan respon imunologis dan regulasi terhadap sistem renin- angitensin selama proses fibrosis.Buletin PATEN Volume 6, Tahun Kedua, Januari 2011

19

Seperti diketahui hampir 90 % aliran darah intrarenal melalui kortek dan sisanya melalui medula ginjal,olehkarena itu medula merupakan predileksi infeksi ginjal. Bendungan saluran kemih menyebabkan ginjal lebih peka terhadap invasi bakteri.Invasi bakteri yang terus menerus dapat menyebabkan kerusakan jaringan ginjal yang progresif disertai pembentukan jaringan fibrosis dan jaringan ginjal yang mengalami destruksi tersebut merupakan faktor predisposisi infeksi sekunder. Efek Obstruksi Uropati Terhadap Glomerulus. Tiga komponen menentukan GFR: tekanan hidrostatis glomerulus, terkanan koloid osmotik glomerulus, dan tekanan kapsul Bowman. Hal hal yang menganggu salah satu dari ketiganya, mempengaruhi GFR, salah satunya seperti obstruksi. Selama beberapa jam pertama obstruksi, aliran darah ginjal mengalami penigkatan karena vasodilatasi pemb. darah ginjal. Terjadi peningkatan GFR setelah 1 atau 2 jam, jumlah urine yang meningkat, secara bertahap meningkatkan tekanan ureter. Sekitar 4 jam setelah obstruksi aliran darah ginjal menurun, sementara tekanan ureter meningkat. Tekanan dalam ginjal yang meningkat akan mengaktifkan sistem renin angiotensin dan meningkatkan level vasokonstriktor seperti thromboxane A2, akibatnya terjadi penurunan aliran darah ginjal dan peningkatan tekanan ureter. Adanya Nitrit oksida melindungi ginjal dari infiltrasi makrofag ke dalam interstisium dan mengurangi produksi protein matriks interstisial dan memiliki efek antifibrosis pada ginjal. Juga nitrit oksida menginhibisi vasokonstriksi berlebihan oleh aktivasi renin angiotensin pada proses seperti uropati obstruktif. Obstruksi nefropati menyebabkan ketidakmampuan ginjal untuk regulasi keseimbangan air dan elektrolit,tetapi bila. berakhirnya obstruksi, terjadi kehilangan air & elektrolit. Seseorang yang memiliki volume cairan over biasa mempunyai resiko lebih tinggi untuk diuresis 5 12 liter sehari, karena tubuh berusaha untuk mencapai keseimbangan volume. Terdapat spekulasi bahwa sebagian respon mungkin terkait dengan kerusakan, sementara atau permanen, terhadap fungsi tubulus. Segmen tubulus termasuk proksimal, lengkung henle, dan distal, tidak dapat meregulasi reabsorbsi air. Akibatnya keluaran urin dapat mencapai 500 ml/jam, yang disebabkan oleh retensi cairan selama obstruksi dan ketidakmampuan tubulus yang rusak untuk reabsobsi air. Hypophosphatemia yang serius & mengancam jiwa dapat terjadi secara sekunder karena peningkatan eksresi fosfat urin. Sebagai tambahan dapat terjadi hiperkalemia dan hiponatremia, karena potassium 20Buletin PATEN Volume 6, Tahun Kedua, Januari 2011

tidak dieksresikan dan sodium tidak di reabsorbsi sekunder karena kerusakan tubulus terhadap konsentrasi urin. Diagnosa Kecepatan,ketepatan serta kecermatan dokter mendiagnoisa obstruktif uropati atau obstruktif nefropati sangat menentukan untuk prognosis pasien..Para dokter harus familier dengan populasi beresiko tinggi, dan memeriksa mereka secara rutin. Untuk meneliti dan evaluasi pasien yang dicurigai dengan obstruksi uropati atau nefropati, riwayat pasien, pemeriksaan fisik dan tes laboratorium serta radiologi harus dilakukan. Pasien dengan obstruksi saluran kemih dapat terlihat dengan sekumpulan gejala mulai dari asimptomatik hingga kolik ginjal. Gejala gejala itu tergantung apakah obstruksi tersebut akut, kronis, unilateral atau bilateral, intrialuminal atau ekstraluminal, parsial atau total. Dengan onset akut seperti batu ginjal ,keping darah atau kerutan papila, biasanya terasa sakit. Keparahan sakitnya teragantung dari banyaknya dilatasi kapsul ginjal atau peregangan collecting sistem, juga berkorelasi dengan ukuran distensi . Kapsul ginjal dan sistem pengumpul memiliki kemampuan dilatasi yang efisiensi untuk mengatasi kumpulan urin yang lamban. Pasien menerangkan sakit kolik bagian dalam samping pinggang yang bertambah sakit bila minum cairan banyak atau setelah pemberian diuretik. Dokter harus memiliki riwayat detail tentang tipe dan durasi dari gejala infeksi saluran kemih sebelumnya, riwayat batu ginjal, riwayat keluarga pasien dalam kanker prostat

atau pelvis, dan pola keluaran urin. Anuria biasanya terjadi pada obstruksi akut dan jarang pada obst. kronis. Pada obatruksi unilateral atau obst.bilateral parsial, pasien biasa melihat peningkatan urin yang nyata, terlepas dari pemasukan cairan karena ketidakmampuan ginjal yang rusak untuk memekatkan urin. Sulit miksi adalah keluhan utama pria lansia dengan penyakit prostat. Pasien itu ditanyakan tentang kesulitan memulai miksi, penurunan dalam kekuatan aliran berkemih, tetesan urine sedikit sedikit setelah miksi, dan miksi yang tidak tuntas. Dalam hal nokturia pasien dengan penyakit ginjal biasanya berkurang kemampuan untuk pemekatan urin saat malam hari, menyebabkan kenaikkan volume urin cair. Pada pemeriksaan fisik dapat teraba massa abdominal yang terkait dengan hidronefrosis. Hidronefrosis yang menyebabkan pembesaran ginjal sehingga dapat diraba biasanya menandakan keadaan yang kronis. Kandung kemih dapat teraba diatas regio suprapubik, sekunder karena distensi dan obstruksi ringan di saluran kemih. Pemeriksaan dapat menunjukkan peningkatan tekanan vena jugularis, kongesti pulmonalis, hipertensi, edema perifer, biasanya menunjukan adanya overload volume cairan. Wanita yang di duga dengan obstruksi saluran kemih, harus dilakukan pemeriksaan total organ

pelvis,dan kedua jenis kelamin menerima pemeriksaan rektal. Evaluasi laboratorium Data laboratorium dikumpulkan saat diduga terdapat obstruksi. Analisa urine dapat normal pada obastruksi akut dan kronis. Bisa tidak terdapat albuminuria, tetapi biasanya ada 1,5 g / 24 jam, menandakan kenaikkan permeabilitas glomerulus selama retensi urin. Bahkan sedikit albuminuria mengindikasikan kerusakan fungsi glomerulus. Mikroglobulin alpha1, protein dengan berat molekul ringan, adalah indikator kerusakan fungsi tubulus. Hampir seluruh mikroglobulin alpha yang disaring oleh glomerulus direabsorbsi di tubulus proximal. Obstruksi kronis menuju kepada kerusakan tubulus ginjal, dan temuan kimiawi urin mirip dengan gangguan ginjal intrisik. Temuan temuan ini termasuk sodium > 20 mEg / l, fraksi eksreasinya > 1 %, dan osmolalitas urin < 350 mOsm/kg H2O. Penatalaksanaan Penatalaksanaan dari obstruksi nefropati menyangkut penyediaan perawatan, nefrolog, urolog, dan para staff ahli serta para perawat untuk kedua bidang tersebut. Manejemen pasien dengan obstruksi nefropati dimulai dengan pencegahan atau indentifikasi dini dari proses obstruktif uropati. Perawat yang merawat lansia melalui visite rumah dapat mengidentifikasi pasien dengan resiko tinggi untuk nefropati obstruktif melalui screening rutin dan konsultasi pada spesialis bila diperlukan.Buletin PATEN Volume 6, Tahun Kedua, Januari 2011

21

Terakhir perawat harus perhatian pada penggunaan kateter foley pada pasien, terutama dibalai perawatan serta penempatan perawatan akut. Sebuah kateter foley obstruktif memiliki potensi signifikan untuk menyebabkan kerusakan ginjal permanen jika tidak diamati. Aspek paling penting dalam merawat pasien dengan obstruksi nefropati adalah untuk terus mengharapkan kesembuhan . Obstruksi parsial kronis tidak memerlukan perhatian segera. Pada kondisi kronis dan akut perawatan primer didasari pada lokasi dari obstruksi. Obstruksi saluran kemih atas biasanya menyangkut batu ginjal yang menyebabkan obstruksi ureter. Perawatan untuk tipe obstruksi ini menyangkut 3 hal, meredakan sakit adalah masalah pertama para dokter. Kolik ginjal yang parah diredakan dengan pemberian parenteral narkotik. Obstruksi harus dihilangkan dan infeksinya disembuhkan. Beberapa dokter menyarankan peningkatan masukan cairan hingga 2 liter/hari untuk membantu keluarnya batu. Pada kasus dengan batu lebih besar dari 7 mm, intervensi bedah diperlukan. Infeksi yang berhubungan dengan obstruksi uropati diklasifikasikan sebagai infeksi yagn rumit dan harus menggunakan tes kultur dan sensifikasi. Infeksi infeksi ini sulit dirawat dan harus memakai antibiotik spektrum luas. Batu saluran kemih dengan diameter kurang dari 10 mm dapat dicoba pengeluarannya dengan

meningkatkan volume diuresis ,pengasaman atau alkalinisasi urine.Extracorporeal shock wave litotripsi sebagai metode baru untuk menghancurkan batu, dan bila perlu bedah laparaskopi adalah metode metode yang digunakan dalam pembuangan batu. Batu ureter distal dapat dikeluarkan dengan sistokopi,menggunakan lingkaran atau basket atau difragmentasi sebelumnya dengan lithotripsi laser atau ultrasonik. Nefrotomi menyediakan drainase urin melalui selang yang dimasukkan ke pelvis ginjal. Selang nefrostomi dapat mendilatasi saluran hingga 12 mm. Prosedur tersebut dilakukan dalam onestesi lokal, komplikasi termasuk perdarahn , bekuan darah yang menyebabkan obstruksi, dan infeksi ,bila hal ini terjadi selang nefrostomi harus dibuka. Pembedahan untuk obst. saluran kemih bawah diindikasikan untuk pasien dengan riwayat UTI, refluks rekuren, retensi urin yang jelas atau perkembangan kerusakan parenkim. Pasien dengan BPH tanpa gejala gejala obstruksi sealuran kemih memerlukan observasi yagn teliti dan pengetahuan tentang, gejala gejal penyakit prostat yang bisa tidak menimbulkan komplikasi pada kebanyakan pasien. Masalah leher kandung kemih dan ketidak normalan ureter pada wanita jarang, sedangkan pada pria mungkin terjadi striktur.

22

Buletin PATEN Volume 6, Tahun Kedua, Januari 2011

Seorang anak memeriksakan darah di Rumah sakit, sesampai di rumah sakit sianak menangis Seorang Bapak bertanya : kenapa kamu menangis nak? Si Anak : sebentar lagi darah saya akan diambil dari jari saya, berarti jari saya harus dipotong Si bapak tiba-tiba menangis dan menjerit Anak :????????? Perawat: kenapa bapak yang jadi menangis ? Bapak : anak itu saja mau periksa darah jarinya harus dipotong, bagaimana dengan saya yang mau periksa urine. ??????? Perawat /Anak : ???????????

Tes Urine

by. Sairi Saragih

BrimobGuru bertanya kepada semua murid : mau masuk sorga atau neraka, anak-anak ? Semua murid menjawab serentak mau masuk sorga.!!!! Ternyata ada seorang murid yang diam saja tidak mau menjawab. Guru bertanya kembali mau masuk sorga atau masuk neraka ? Semua murid kembali menjawab mau masuk sorga..!!! Tetapi seorang murid tetap tidak mau menjawab Guru bertanya kepada murid yang tidak mau menjawab, Kamu kenapa diam saja? Murid : karena almarhum ayah saya berpesan kepada saya, apapun yang terjadi saya harus masuk Brimob!! Guru /murid lain :??????????????

Kumis tebal

Rombongan wanita lansia jalan-jalan menuju suatu tempat dengan sebuah bus yang dikemudikan oleh seorang supir laki-laki, dan sipengemudi mengingatkan kepada rombongan tersebut bahwa ada sebuah tempat yang mereka lewati disebut daerah anker sehingga tidak boleh turun dari bus dan berhenti, tiba-tiba seorang wanita lansia hendak buang air kecil. Wanita lansia : pak supir saya mau buang air kecil. Supir : kita tidak boleh berhenti nek, tunggu sebentar lagi Wanita lansia : saya tidak tahan lagi pak supir. Supir : keluarkan saja lewat jendela. Wanita lansia : membuang air seni lewat jendela Ternyata ditempat itu ada beberapa orang penjahat yang terkena semprotan air seni si wanita lansia tersebut. Tiba didaerah perberhentian bus si penjahat naik ke atas bus Penjahat : Siapa yang telah meludahi saya, dia berkumis tebal!si supir menjawab sambil tersenyum Supir : lihat aja sendiri siapa yang berkumis tebal ???? Penjahat memeriksa penumpang satu persatu sambil berkata . oooo ternyata tidak ada ya, yang berkumis tebal..?????? Supir dan wanita lansia : he.he.he..

Buletin PATEN Volume 6, Tahun Kedua, Januari 2011

23

cover belakang