kewenangan kementerian sosial dalam verifikasi...
TRANSCRIPT
KEWENANGAN KEMENTERIAN SOSIAL DALAM VERIFIKASI DAN VALIDASI DATA KEMISKINAN
Disampaikan pada Acara Rakornas Verifikasi dan Validasi Database Kemiskinan, Red Top Hotel, Jakarta 13- 16 April 2015
MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIAKHOFIFAH INDAR PARAWANSA
ASPEK KEMISKINAN
Pemenuhan kebutuhan dasar sehari-hari : tidak mampu memenuhi kebutuhan sandang, papan, pangan, air bersih, kesehatan dasar, dan pendidikan dasar.
Penampilan peranan sosial: tidak mampu melaksanakan tanggungjawab sebagai pencari nafkah, sebagai orang tua, dan sebagai warga masyarakat dalam suatu lingkungan komunitas.
Masalah-masalah sosial psikologis : tidak mampu mengatasi konflik kepribadian, stress, kurang percaya diri, masalah keluarga, dan keterasingan dari lingkungan.
Pengembangkan potensi diri dan lingkungan: tidak memiliki keterampilan wirausaha, kurang keberanian memulai bisnis, sulit membangun jaringan, terbatas akses informasi
Pengembangan faktor produksi sendiri: kepemilikan tanah terbatas, tidak ada sarana prasarana produksi.
DAMPAK KEMISKINAN
Kerawanan sosial, Tindak kejahatan Pemicu terjadinya disintegrasi sosial; Menjadi beban sosial masyarakat dan pemerintah, Membutuhkan biaya pembangunan yang lebih besarMempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
ARAH PENANGGULANGAN KEMISKINAN
1. Mendorong pertumbuhan yang berkualitasPertumbuhan yang diinginkan adalah pertumbuhan (ekonomi) yang dapat menciptakankesempatan kerja yang memadai sekaligus mengurangi kemiskinan.
2. Peningkatan Akses Terhadap Pelayanan DasarAkses masyarakat miskin tersebut, yakni terhadap pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur lain yang menjadi kebutuhan dasar mereka.
3. Pemberdayaan MasyarakatPada era desentralisasi, keputusan pelaksanaan pembangunan harus dilakukan oleh masyarakatsendiri, termasuk untuk menanggulangi kemiskinan.
4. Memberikan & mengembangkan sistem Perlindungan Sosial
a. Memberikan bantuan bagi mereka yang rentan (fakir, miskin, penyandang cacat, lanjut usia, anak terlantar, komunitas adat terpencil dan korban bencana).
b. Mengembangkan sistem jaminan sosial berbasis asuransi kepada merekayang lebih mampu
c. Melakukan uji coba Program Bantuan Tunai Bersyarat (BTB) yang merupakan cikal bakalpengembangan sistem jaminan sosial.
PENANGANAN FAKIR MISKIN
Adalah upaya yang terarah, terpadu, dan berkelanjutan yang dilakukan Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat dalam bentuk kebijakan, program dan kegiatanpemberdayaan, pendampingan, serta fasilitasi untuk memenuhi kebutuhan dasar setiapwarga negara.
Penanganan fakir miskin dilaksanakan dalam bentuk:
a. Pengembangan potensi diri
b. Bantuan pangan dan sandang
c. Penyediaan pelayanan perumahan
d. Penyediaan pelayanan kesehatan
e. Penyediaan pelayanan pendidikan
f. Penyediaan akses kesempatan kerja dan berusaha
g. Bantaun hukum; dan/atau
h. Pelayanan sosial
Adalah upaya yang terarah, terpadu, dan berkelanjutan yang dilakukan Pemerintah,pemerintah daerah, dan/atau masyarakat dalam bentuk kebijakan, program dan kegiatanpemberdayaan, pendampingan, serta fasilitasi untuk memenuhi kebutuhan dasar setiapwarga negara.
Penanganan fakir miskin dilaksanakan dalam bentuk:
a. pengembangan potensi diri
b. bantuan pangan dan sandang
c. penyediaan pelayanan perumahan
d. penyediaan pelayanan kesehatan
e. penyediaan pelayanan pendidikan
f. penyediaan akses kesempatan kerja dan berusaha
g. bantuan hukum; dan/atau
h. pelayanan sosial
PENANGANAN FAKIR MISKIN
1. UU NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG KESEJAHTERAAN SOSIAL
2. UU NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN
3. PP NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
4. PP NOMOR 101 TAHUN 2012 TENTANG PENERIMA BANTUAN IURAN JAMINAN KESEHATAN
DASAR HUKUM
Penetapan kriteria fakir miskin dan orang tidak mampu sebagaidasar untuk penanganan fakir miskin serta menjadi dasar dalampendataan (Pasal 8 ayat 1, dan 3);
Melakukan verifikasi dan validasi terhadap hasil pendataan (Pasal8 ayat 4);
Proses verifikasi dan validasi dilakukan secara berkala sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun sekali (pasal 8 ayat 5);
KEWENANGAN KEMENSOS DALAM VERIFIKASI DAN VALIDASI DATA KEMISKINAN UU NO.13 TAHUN 2011
Verifikasi dan validasi data dilakukan oleh potensi dansumber kesejahteraan social tingkat kecamatan, desaatau kelurahan (Pasal 8 ayat 7);
Hasil verifikasi dan validasi dimaksud dilaporkan secaraberjenjang kepada Bupati/Walikota, dilanjutkan keGubernur untuk disampaikan kepada Menteri (Pasal 8ayat 8 dan 9);
LANJUTAN…..
Lurah atau Kepala Desa menyampaikan laporan pendaftaran atauperubahan data secara berjenjang kepada camat, Bupati/Walikota,Gubernur dan diteruskan kepada Menteri (Pasal 9 ayat 3 dan 4);
Dalam hal diperlukan, Bupati/Walikota melakukan verifikasi dan validasiterhadap pendaftaran dan perubahan data (Pasal 9 ayat 9);
LANJUTAN…..
Menteri bertangungjawab terhadap data terpadu yang dapatdipergunakan oleh kementerian/ lembaga terkait untukpenanganan fakir miskin dan diakses oleh masyarakat (Pasal 10ayat 2 dan 3);
Data fakir miskin yang telah diverifikasi dan validasi ditetapkanoleh Menteri sebagai dasar bagi Pemerintah dan PemerintahDaerah untuk memberikan bantuan/ pemberdayaan (Pasal 10 ayat1 dan 2).
LANJUTAN…..
Penetapan kriteriapsl 2 (1)
DJSNpsl 6
Verifikasi & Validasipasal 3
KEMSOS
Kemkeu &k/l lainpsl 4
KEMKESpsl 6
Penetapan data terpadu
(prov, kab/kota) psl5 (1))
Koordinasi dg K/L terkait
KEMSOS
PBI 2014 PPLS 2011
Perubahan data PBI per 6 bulan dalam
tahun berjalanpsl 11 (4)
JumlahnasionalPBI 2014
Pesertaprogram
psl 7
BPJS Kesehatan
psl 8
PBI
Peran MasyUnit Pengaduan
( Prov, Kab/Kota )
KEMSOS
Identitastunggal
PENDATAANpsl 2 (2)
BPS
MEKANISME KEWENANGAN DALAM PBI JKN
PP NO 101 TAHUN 2011, TENTANG PENERIMA BANTUAN IURAN JAMINAN KESEHATAN
RepresentasiKARAKTER SOSIAL Manusia Indonesia
TANGAN MULUT
Tangan yang
MEMBERIKAN
KEPEDULIAN
kepada sesama
Mulut yang
MENYEBARKAN
KEPEDULIAN
kepada sesama