edisi oktober 2013 bongkar fakta tajam dan terarah

16
Berita menge- jutkan dating dari Komisi Pemberan- tasan Korupsi (KPK), Rabu (3/10/2013) malam.Siapa sangka, komisi anti rasuah itu menangkap Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar terkait dugaan perkara suap dalam kasus sengketa Pilkada Gu- nung Mas, Kalimantan Tengah dan Pilkada Lebak, Banten yang ditangani oleh MK. Kabar pen- angkapan Akil ini beredar luas di media dan menjadi perbincangan hangat di kalangan publik.Tak ayal, ulah Akil ini langsung membuat citra MK sebagai benteng terakhir para pencari keadilan dan penegak konstitusi hancur lebur. Sebagian masyarakat, baik tokoh politik, pemerhati hokum dan lainnya juga menganggap kejadian ini adalah peristiwa nasional yang mengguncang penegakan hukum di Indonesia. Mahfud MD, misalnya menye- but kasus penangkapan Akil oleh KPK berakibat pada hilangnya kepercayaan rakyat terhadap lembaga tersebut. Selain mengaku prihatin atas kejadian ini, dia juga meminta agar MK dibubarkan karena sudah jatuh dalam pusa- ran korupsi, meski dia mengakui pembentukan MK sebagai lemba- ga tinggi Negara juga bagian dari amanat konstitusi. Sementara itu, seolah untuk mengemba- likan kepercayaan publik, Mahkamah Konstitusi langsung merespon cepat penangkapan Akil ini. Para Hakim MK memutuskan untuk membentuk Majelis Kehor- matan yang nantinya akan menentukan nasib Akil di lembaga terse- but. Majelis Kehormatan nantinya akan meli- batkan lima pihak, yaitu Komisi Yud- isial, pergu- ruan tinggi, mantan ketua lembaga tinggi negara, mantan hakim konstitusi, serta hakim konstitusi yang ada. Namun, yang menjadi pertanyaan ada- lah apakah pembentukan Majelis Kehormatan ini akan mengemba- likan kepercayaan public terha- dap MK ? Menelisik pernyataan Ketua KPK, Abraham Samad mengata- kan bahwa setiap kasus korupsi yang diungkap oleh KPK bi- asanya dilakukan secara bersama- sama. Untuk itu, Abraham men- gaku akan mendalami adanya kemungkinan Hakim Konstitusi lainnya yang terlibat dalam kasus ini. Dia pun menegaskan, akan memeriksa sejumlah pihak dari MK dan menganalisis sejumlah informasi yang masuk baik dari laporan masyarakat, maupun dari bukti-bukti yang ditemukan dalam perkara ini. Ke Hal. 4 Runtuhnya Wibawa MK Berawal Dari AKIL? Alamat Redaksi : Jl. Raya Cicalengka Bandung No. 568 Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat Telp. (022)7949844 085222166807 081394144456 Oknum Kejati Jabar Diduga Terima Suap Dari Diskimrum Baca Hal. 4 PT Karina Cicalengka KebaKaran Wartawan Dilarang Liputan Di PT. Kaldu Sari Nabati Baca Hal. 14

Upload: platmerah-on-line

Post on 13-Mar-2016

333 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

Plat Merah hadir untuk memberi warna baru surat kabar mingguan di Jawa Barat pada khususnya, dan global (Internasional) pada umumnya, dengan nuansa yang berbeda serta tetap mempertahankan independensi dengan tidak memihak pada kelompok tertentu dalam pemberitaan. Plat Merah adalah media aspirasi masyarakat global, selain dari fungsi control sosial (social control), Plat Merah lebih mengutamakan ketajaman fakta dalam pemberitaan. Untuk informasi lebih cepat,kamipun meberikan suguhan melalui website www.platmerah.co.id dan melalui website dengan alamat www.platmerahonline.com. Sebagai pelengkap semua facebook, G+ dan twitter menjadi penghubung kami dengan pembaca melalui interaksi langsung (sharing). Selain itu, Plat Merah adalah wadah sebagai penampung aspirasi / keluhan masyarakat, jembatan antara rakyat dan pemerintah, dalam mendukung program pemerintah sehingga menjadi tepat sasaran. Untuk mencapai visi tersebut, Plat Merah sebagai media mingguan dalam setiap edisinya akan mencoba

TRANSCRIPT

Page 1: Edisi oktober 2013 bongkar fakta tajam dan terarah

Berita menge-jutkan dating dari Komisi Pemberan-tasan Korupsi (KPK), Rabu (3/10/2013) malam.Siapa sangka, komisi anti rasuah itu menangkap Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar terkait dugaan perkara suap dalam kasus

sengketa Pilkada Gu-nung Mas, Kalimantan Tengah dan Pilkada

Lebak, Banten yang ditangani oleh MK.

Kabar pen-angkapan

Akil ini beredar luas di media dan menjadi perbincangan hangat di kalangan publik.Tak ayal, ulah Akil ini langsung membuat citra MK sebagai benteng terakhir para pencari keadilan dan penegak konstitusi hancur lebur. Sebagian masyarakat, baik tokoh politik, pemerhati hokum dan lainnya juga menganggap kejadian ini adalah peristiwa nasional yang mengguncang penegakan hukum di Indonesia.

Mahfud MD, misalnya menye-but kasus penangkapan Akil oleh KPK berakibat pada hilangnya kepercayaan rakyat terhadap lembaga tersebut. Selain mengaku prihatin atas kejadian ini, dia juga meminta agar MK dibubarkan karena sudah jatuh dalam pusa-ran korupsi, meski dia mengakui pembentukan MK sebagai lemba-ga tinggi Negara juga bagian dari

amanat konstitusi. Sementara itu, seolah untuk mengemba-

likan kepercayaan publik, Mahkamah Konstitusi

langsung merespon cepat penangkapan

Akil ini. Para Hakim MK memutuskan

untuk membentuk Majelis Kehor-matan yang nantinya akan menentukan nasib Akil di lembaga terse-but. Majelis Kehormatan nantinya akan meli-batkan lima pihak, yaitu Komisi Yud-isial, pergu-ruan tinggi, mantan ketua

lembaga tinggi negara, mantan

hakim konstitusi, serta hakim konstitusi yang ada. Namun, yang menjadi pertanyaan ada-

lah apakah pembentukan Majelis Kehormatan ini akan mengemba-likan kepercayaan public terha-dap MK ?

Menelisik pernyataan Ketua KPK, Abraham Samad mengata-kan bahwa setiap kasus korupsi yang diungkap oleh KPK bi-asanya dilakukan secara bersama-sama. Untuk itu, Abraham men-gaku akan mendalami adanya kemungkinan Hakim Konstitusi lainnya yang terlibat dalam kasus ini. Dia pun menegaskan, akan memeriksa sejumlah pihak dari MK dan menganalisis sejumlah informasi yang masuk baik dari laporan masyarakat, maupun dari bukti-bukti yang ditemukan dalam perkara ini.

Ke Hal. 4

Runtuhnya Wibawa MK Berawal Dari AKIL?

Alamat Redaksi :Jl. Raya CicalengkaBandung No. 568

Kabupaten BandungProvinsi Jawa BaratTelp. (022)7949844

085222166807081394144456

Oknum Kejati Jabar Diduga Terima Suap

Dari Diskimrum

Baca Hal. 4

PT Karina Cicalengka KebaKaran

Wartawan Dilarang Liputan Di PT. Kaldu Sari Nabati

Baca Hal. 14

Page 2: Edisi oktober 2013 bongkar fakta tajam dan terarah

Jengkel! Cerca seorang kawansaya. Tulisan ini diawali ketika kami menjumpai seorang pejabat. Menurut kawanku ini, su-dah kesekiannya ( empat kali), sang pejabat menjanjikan untuk bertemu dalam rangka mendialogkan kegiatan kemahasiswaan.

Tentu telah menjadi rahasia umum. Ket-ertutupan diri pejabat kita adalah hal biasa yang dijumpai ketika ada masyarakat yang hendak menyatakan uneg-unegnya.

Pernah pula seorang warga-masyarakat bercerita.Tuturnya,” saya menjumpai se-orang pejabat yang barusan menjadi Wakil Bupati untuk menyampaikan keluhan. Anehnya, justeru saya dibiarkan menunggu diteras. Padahal sang Wakil Bupati meru-pakan kerabat dekat. Semasa mahasiswa, sering singgah kerumah ketika lelah dalam perjalanan,”.

Jauh disana. Tepatnya saat perayaan Hari Raya Islam (beberapa tahun lalu) di

DELUSIF PEJABATistana kepresidenan. Salah satu media na-sional pernah mempertontonkan sejumlah masyarakat yang tengah berjibaku. Mereka hendak menjumpai seorang Presiden yang belum tentu memikirkan rakyatnya. Masyarakat rela untuk jatuh, diinjak, sam-pai harus meregang nyawa demi bertemu sang Presiden. Namun demikian, sang Presiden masih Nampak enggan melayani kerinduan rakyatnya.

Kisah-kisah prolog diatas hanya seke-lumit penyelewengan (kalau tidak ingin disebut tidak beretika) dari pejabat kita.Begitu banyak diantara mereka yang tampil meng-elegankan diri. Seakan-akan perlu dikultuskan sebagai mahluk suci yang mesti dipuja.

Akan tetapi, pada sisi lain, mereka berubah drastic menjadi pengemis tulen manakala merasa perlu mendapatkan sim-patik dari masyarakat. Berpanas-panasan diterik, rela berbaur dengan pedagang asongan, blusukan dipelosok-pelosok, dan berbagai ritual “keterpaksaan” lainnya, sangat tulus dilakukan demi rebut simpati.

Penulis teringat dengan watak seorang khalifah pada masa Khulafau Rasyidin. Sahabat Rasulullah, Umar Bin Khattab, pernah memperlihatkan keterbukaannya. Dalam kisahnya, beliau kerap memanggil para pemuda untuk mendiskusikan

berbagai permasalahan dengan sejumlah pemuda.

Kini adalah masa-masa krisis untuk menemukan karakter terbuka dari elit kita. Keterbukaan hanya berlangsung pada momen-momen pemilihan. Keterbukaan hanya berlangsung dihadapan wartawan, entah untuk narsis ataupun karena keterli-batan dengan sejumlah persoalan.

Jangan heran, menguatnya karakter pragmatis sejumlah gerakan mahasiswa bias jadi adalah akibat ulah dari sikap tertutup para elit. Banyak gerakan ma-hasiswa (konon) melakukan demonstrasi dengan cara memeras sejumlah pejabat yang tersandung kasus. Para demonstran kategori ini, memintai sejumlah uang dari pejabat tersebut. Dalam kondisi ini, telah kuat dugaan, pesimis untuk berharap pada elit kita bahwa mereka sebagai pionir moral dalam beretika, telah jauh seperti yang di-harapkan. Sindrom pun menjadi bibit yang tumbuh subur.Pejabat akan lebih terbuka dan melayani (dalam konotasi negatif) bila diancam dengan sejumlah batu sandungan (kasus-kasus) yang menghujamnya.

Sebenarnya mahasiswa berharap akan pelayanan prima. Tentu melayani bukan dalam konotasi negatif, semisal member sumbangan. Tetapi dengan jalan melaku-kan dialog-dialog khsusus, untuk we-jangan, sehingga mahasiswa menghargai kaum elit atas pencerahan dan petunjuk berharga yang didapatkan. Ini sebenarnya

2

PIMPINAN UMUM/PIMPINAN PERUSAHAAN : Agus Nainggolan, SH. DEWAN PENASEHAT : Aluan Pasaribu, SH, MH, Patar MH Situmorang, SH, DR. M. Yacub Kr. Siga PENASEHAT HUKUM: Lukman Sinambela, SH PEMIMPIN REDAKSI: Agus Nainggolan, SH REDAKTUR PELAKSANA : LukyIskandar LAY OUT : AR IndhieraIvana Lamis KOORDINATOR LIPUTAN :Luky Iskandar KOORDINATOR Wartawan : Joe F SH STAF REDAKSI : Surya Suharyadi, Indra WARTAWAN : L. Iskandar, Efendi BP, MT. Sihaloho, Hitler, Reynold Situmorang WARTAWAN GARUT: Agus S, Yosman, Nurlela, Hilman, Alex WARTAWAN Sumedang :Rusmana TASIK :Susi S, Asep (Kontributor) BANDUNG: Dalmer Pakpahan, Gultom CIANJUR: Herri Heryawan (Kontributor) SUKABUMI: SAID M (Kontributor) JABODETABEK: Putra Tobing JAWA TENGAH: SugengTriono JAWA TIMUR: Imam Thohari, Heru Cahyo JAMBI: Rifaiduri, Teuku Azhari Gisa (koresponden) SAROLANGUN: Mardinal BENGKULU: YokSuryadi, Asrin, Yaniwar (Koresponden) SUMATERA SELATAN: Harno Sapardi Wil. III OKU: Adril Fatah RIAU (Indragiri): Budi Darma( Kabiro ), Ferdinan Eddy Tayu, Samsul Bahri, Hatta Munir, Julpan Hamidi Pane RIAU (Rokan Hulu):

Sabarudain Sihotang (Kabiro), Hendron Sihombing, Rahmad Mulya Siregar, SE KEPULAUAN NIAS: Sudirman Mendrova, Yulianus Zebua MAKASSAR: Syarifudin SULTRA & SULSEL: DR. M. Yacub Kr. Siga (Ka. Perwakilan), M. YUSUF, SH, MH (Dewan Pembina), ILHAMUDIN (Koordinator Wilayah), Zul Lallo (Kordinator Liputan) JENEPONTO: Zul Lallo (Kabiro), Dedi.S KENDARI: Lilik Asron, As-muni, Jufra Udo KONSEL: Aarsan (Kabiro) PARE-PARE: Hamdani Hasan KONAWE UTARA: Iskandar Rapi KOLAKA & BOMBANA: Tajuddin Tommy MS, Melky Mambo BANTAENG & BULUKUMBA: Ismail L (Kabiro), Riswan SULAWESI BARAT: Taufik Aas P (Kontributor) SELAYAR: Muh. Jupri SULAWESI TENGAH: Muhammad Munir, Iskandar, Hernawati Usman, Syahril, Muhammad Tachir.S, Dahniar Ambomasse, SH NTB: Fatahullah Jurdi (Ka. Perwakilan), Hermansyah, Fardin, Nukra, Hermansah, Dedi Hardinata, Sualim Penanggungjawab online: Suarman Waruwu, A.Md, Luky Iskandar Rekening: BNI a/n: Imelda Tamba KCP Rancaekek 0247324945 Alamat redaksi :Jln. Raya Cicalengka – Bandung No. 568, Kab. Bandung. Provinsi Jawa – Barat, Tlp. (022)7949844, 085222166807, 081394144456. email : [email protected], PIN BB : 2209FFE0 web : www.platmerahonline.com, www.platmerah.co.id

WartawanPLATMERAH

Dalam tugasnya dibekali ID Card, Surat Tugas dan

Namanya Tercantum Dalam Box Redaksi

DITERBITKAN BERDASARKAN UU NO. 40 TH 1999. OLEH PT. PLAT MERAH Notaris: Marisa, S.H., M.Kn

nilai konkrit yang diharapkan.Jika kita artikan ,sebenarnya ketertutu-

pan ini adalah masa “ketenangan” dalam definisi mereka (pejabat). Ketenangan itu dengan cara menjauhi masyarakat atas alasan-alasan yang sangat klasik, sedang istirahat, masa libur, keluar daerah, dan lainnya. Sebab aspirasi masyarakat menjadi lalat-lalat pengganggu karena tidak mem-bawa janji tender-proyek, tidak membawa kabar-kabar kekuasaan, maupun tidak ditemui oleh orang bertitel yang menjanji-kan pengaruh.

Elit-elit kita, pada kondisi tersebut, sebenarnya sedang mengalami delusi yang amat tinggi suhunya. Perasaan lebih mulia, teristimewakan, dan ingin dikejar benar-be-nar dinternalisasikan secara tak sadar. Pa-dahal, diluar jangkauan inderanya, mereka tengah diumpat habis-habisan. Bisa jadi pula, tengah dido’akan oleh orang-orang yang merasa terzalimi dengan sikapnya.

Semestinya elit-elit kita (pejabat) tampil melayani masyarakatnya dengan performa yang semaksimal mungkin. Mereka hen-daknya lebih elegan dalam berkomunikasi. Tidak usahlah halusinasi-halusinasi nega-tive merayapi tindakan. Karena menjadi seorang tokoh public mesti mapan secara mentalitas. Tampillah lebih prima melayani masyarakatmu dengan cara yang waras! (***)

*) Penulis adalah Ketua Umum HMI-MPO Komisariat FKIP Unhalu (2012-2013)

WAJAHOleh : JUFRA UDO

Page 3: Edisi oktober 2013 bongkar fakta tajam dan terarah

Oknum Kejati Jabar Diduga Terima Suap Dari DiskimrumPlatmerah| Bandung, JABAR – Sebagai mana di-

lansir Plat Merah beberapa waktu lalu dengan judul “Proyek Distarkim Jabar bermasalah !“, Hal ini dike-tahui, berdasarkan informasi masya-rakat dan has-il investigasi dimana dijelaskan Proyek pekerjaan air minum di Kecamatan Cibulan, Kab. Kuningan, Provinsi Jawa Barat

diduga tidak sesuai dengan petunjuk pelaksanaan proyek. Tim Plat Merah, dimana pengerjaan proyek tersebut terkesan asal-asal.

Dalam berita tersebut dijelaskan juga, proyek yang didanai oleh APBN tahun 2012 sebesar Rp 4.130.177.000,- dan dikerja-kan oleh PT Dahlia Mutiara Utama, dengan waktu kerja 180 hari, saat ini sudah selesai, serta dalam keadaan masa perawatan. Namun berdasarkan pan-tauan, kondisinya sangat tidak sesuai dengan yang diharapkan Dengan kondisi seperti demikian, Kajati dan Polda Jabar diharapkan turun langsung ke lapangan untuk memantau kinerja Satuan Kerja (Satker) Air Minum yang ada di Dinas Pemukiman Dan Peruma-

han Provinsi Jawa Barat. Hal ini perlu dilakukan, mengingat besarnya jumlah anggaran yang diduga diselewengkan.

Menindaklanjuti temuan Tim investigasi, Plat Me-rah berkoordinasi dengan pihak Kejaksaan Tinggi Jawa barat. Saat itu data diterima oleh Rizal, salah seorang petugas tata usaha bagian Rkonomi, Keuangan dan Moneter (Ekmon) di Kejati Jabar, dengan harapan bisa diusut dugaan penyimpangannya.

Setelah beberapa waktu ditunggu, ternyata data tentang proyek tersebut belum juga ditindaklanjuti. Hal ini mengundang pertanyaan, ada apa dengan petugas Kejati Jabar?

Menduga pihak Kejati Jabar tidak melakukan pe-nyelidikan, akhiranya salah seorang anggota Tim Inves-tigasi M Germani Pasaribu menemui Rizal kembali, guna menanyakan sejauh mana pihak Kejaksaan me-nangani kasus tersebut.

Namun, betapa terke-jutnya Germani, setelah mengetahui keterangan dari Rizal bahwa pihak Ke-jati Jabar sudah memanggil pihak Dinas Pemukiman dan Perumahan (Diskim-rum) Sateker Air Minum, yang diwakili oleh Rahmat. Menurut Rizal, masalah masalah tentang dugaan penyimpangan proyek air minum sudah

dihentikan. Rizal mengatakan, pihak

Diskimrum melalui Rahmat sudah ada “deal” dengan pihak Kejaksaan untuk tidak melakukan penyelidi-kan, terkait dugaan peny-impangan proyek di Dinas tersebut (seperti diberita-kan Plat merah, red).

Saat itu, kata Rizal, pertemuan Rahmat dengan dirinya untuk menutup permasalahan tersebut. Setelah itu, ia (Rizal, red) menemui salah seorang oknum wartawan bernama Erwin untuk menghentikan pemberitaan. Anehnya, kenapa dengan Erwin?

Siapakah Erwin itu? Hingga berita ini ditayangkan, tim investigasi belum bisa menghubungi nomor phonsel

yang bernama Erwin untuk mengklarifikasi

kebenaran dari keterangan yang disampaikan oleh Rizal, petugas TU bagian Edmon di Kejaksaan tinggi Jawa Barat.

(TIM PM)

Platmerah | Jeneponto Sulsel Diduga Rani melakukan Peny-erobotan tanah, Sirajuddin se-laku pemilik tanah persawahan yang beralamat di Pamme-sorang desa Bontocini Kecama-tan Batang, Kab. Jeneponto, Sulawesi Selatan membuat gu-gatan ke Pengadilan Negeri Jeneponto, lantaran merasa di ambil haknya oleh Rani.

“Apa yang saya lakukan itu sudah benar dan merupa-kan hak saya,” jelas Sirajuddin.

Judin mengungkapkan, tanah persawahan miliknya yang seluas 40 Are telah dijual sebagain oleh Rani alias Su-ardi. Persoalan ini, kata Sirajuddin, sempat melaporkan-nya ke Polisi.

Sementara menurut Mustani, selaku Kuasa pengganti SiraJuddin (sepupunya, red) kepada Plat Merah (2/10/2013) mengatakan, Rani tidak bisa lagi mengelak dari perbua-tannya, karena mengacu kepada surat jual beli yang ada saat ini. “Rani telah tanda tangani bersama istrinya. Tidak hanya itu, Rani juga belum mengembalikan uang SiraJud-din Sebanyak Rp 45 juta rupiah,” jelas Mustani.

Di temapat lain, Sirajuddin mengatakan, ”Tanah per-sawahan milik saya dari 40 are itu kenapa dijual sepertig-anya? dan mematoknya tampa sepengetahuan saya,“ kata juddin,

“Pada saat itu saya sedang berada di luar kota, namun setelah mendengar informasi dari kampung, kemudian kembali untuk menyelesaikannya.” Ucapnya. (Zpm)

Sirajuddin Buat Gugatan Di PN Jeneponto

Platmerah | Banyumas, JATENG – Upaya Hukum Gugatan Praperadilan yang ditujukan kepada Kasat Pol PP Kabupaten Banyumas yang diajukan “BosIndoma-ret”, Kepala Cabang PT. Indomarco Prismatama Drs. Dewanto Nugroho melalui Kuasa hukumnya, Joko Susanto, SH ke Pengadilan Negeri Purwokerto berakhir kandas. Hakim tunggal, Abullatif, SH.MH yang menyidangkan perkara tersebut dalam putusannya menyatakan menolak guga-tan praperadilan itu.

Hakim, dalam amar putusannya yang dibacakan pada persidangan yang di-gelar di Pengadilan Negeri Purwokerto, Selasa (1/10) menyatakan menolak per-mohonan penggugat karena substansi gugatan tidak sesuai dengan materi yang diajukan dalam gugatan praperadilan.

“Tindakan penyegelan oleh pihak tergugat bukan tindakan penyitaan, seperti dimaksud oleh penggu-gat.Sebelum melakukan penyegelan, tergugat sudah memohon izin dan tidak melakukan penguasaan atas

benda maupun bangunan milik penggugat.Disamping itu juga pihak penggugat juga telah melanggar perda, terkait tidak mengantongi Izin Usaha Toko Modem (IUTM), IMB dan HO yang disyaratkan dalam pem-bangunan mini market.Ka-renaitu kami memutuskan untuk menolak permoho-nan gugatan praperadilan yang diajukan penggugat,” ungkap Adullatif, SH.MH.

Kuasa hukum pengugat, Djoko Susanto SH dalam menanggapi putusan terse-but menyatakan menerima dan menghormati putusan hakim, apa pun hasilnya. Sedangkan Kuasa Hu-kum pihak tergugat, Srie Yono SH MH MSi, Kabag HukumPemkab Banyumas, enggan berkomentar.”Saya No Comment, sebab pu-tusan itu telah dianggap final dan harus dihormati bersama,” katanya singkat seusai persidangan.

Seperti diberitakan Plat Merah belum lama ini, “Diduga tak memiliki izin usaha, dua toko Indomaret di DesaPurwasari, Ke-camatan Purwokerto Utara dan Desa Karangmangu,

Kecamatan Baturaden disegel Polisi Pamong Praja ( Pol PP)”. Jenis pelangga-ran itu menurut Kasat Pol PP Kabupaten Banyumas, Kartiman, SH, pelangga-ran tidak memiliki IUTM, sesuai dengan pasal 22 ayat 1 huruf C Perda Kabupaten Banyumas Nomor 3 Tahun 2010 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradis-ional Pusat Pembelanjaan dan Toko Modern.

Penyegelan tersebut berdasarkan Surat Perin-tah Penutupan Usaha dan Penyegelan Bangunan Nomor : 182/07/SPRINT/IX/2013 pada tanggal 7 September 2013 telah dilak-sanakan penutupan usaha dan penyegelan bangunan Minimarket Indomaret yang terletak di jalan Raya Batu-raden Desa Karangmangu Kecamatan Baturaden seba-gaimana tercantum dalam Berita Acara Penutupan dan Penyegelan Bangunan yang ditandatangani oleh Peny-idik Pegawai Negeri Sipil Prapto Herijanto, SH.

Langkah represif yang dilakukan Pol PP itu bukan-nya menjadikan ciut nyali pemilik usaha took Indoma-

Permohonan Gugatan PraperadilanBOS INDOMARET...... KANDAS !!

ret, tetapi sebaliknya, Bos Indomaret, Kepala Cabang PT. Indomarco Prismatama Drs. Dewanto Nugroho melalui Kuasa hukumnya, JokoSusanto, SH justru “melawan” mempraper-adilankan Kasat Pol PP Kabupaten Banyumas.

Gugatan Praperadilan yang diajukan ke Pengadi-lan Negeri Purwokerto, 13 September 2013 dan terdaf-tar dalam register perkara Nomor 03/ Pid.Pra/2013 PN Pwt adalah tindakan sewenang – wenang yang dilakukan Satpol PP Kabu-paten Banyumas. Karena penyegelan yang dilakukan Pol PP tersebut tidak men-gantongi izin dari Ketua Pengadilan Negeri.Padahal

Saya No Comment, sebab putusan itu telah dianggap final dan harus dihormati bersama ......”

3

penyegelan itu menurut Joko, SH adalah bagian dari tindakan penyidik, jadi harus meminta izin dari Ketua Pengadilan

Negeri terlebih dahulu.“Penutupan atau pe-

nyegalan kedua toko yang dilakukan termohon atau Satpol PP seharusnya harus seizing ketua pengdailan negeri setempat sesuai pasal 38 ayat 1 KUHAP yang menyatakan pe-nyitaan hanya dilakukan penyidik dengan surat izin ketua pengadilan.negeri. Tindakan termohon dengan menutup penyegelan atau penutupan usaha tanpa seizing ketua pengadilan negeri merupakan perbua-tan sewenang-wenang tan-pa prosedur hukum yang berlaku dan dinilai tidak sah serta cacat hukum,” jelas Djoko Susanto, SH.

Ditemui secara terpisah,

Kasat Pol PP, Kartiman mengatakan, sebelum melakukan penutupan atau penyegelan pihaknya juga sudah memberitahu mane-jemen toko.Selain itu pihak Satpol PP juga meminta kepada menjemen untuk mengurisi izin pendirian atau IUTM.”Namun hingga ditutup menejemen kedua toko modern tersebut be-lum mengatongi izin.penu-tupan kedua toko modern tersebut, lantaran tidak memiliki IUTM,“ sanggah, Kartiman SH.

Sidang Praperadilan tersebut mulai digelar, Selasa 23 September, dipimpin Hakim, Abdul-latief, SH, MH.Pihak Pol PP dalam menghadapi proses hokum praperadilan ini, dikuasakan kepada Kuasa Hukumnya, SrieYono, SH, MSi( Kabag Hukum Pemda Banyumas), Etik Prasodjo, SH, Arie Harjanto, SH, Sugeng Amin, SH, MH, Adi Preasetyo, SH.(Sutri)

Page 4: Edisi oktober 2013 bongkar fakta tajam dan terarah

Plat Merah | Banyu-mas, JATENG – Drs. Soerjanto, mantan Kepala Bagian Pemerintahan Desa (Pemdes) Kabupaten Banyumas,terdakwa kasus lahan Gunung Tugel, Karang klesem, Banyumas, Jawa Tengah, rekayasa pengalihan asset pemkab menjadi asset milik pero-rangan atas lahan seluas 11 ha atau senilai Rp 15-16 milyar oleh Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Semarang, Jawa Tengah, dalam persidan-gan Kamis, (19/9) divonis 4 tahun penjara.

Selain vonis yang di-jatuhkan tersebut, Soerjanto diwajibkan pula membayar denda Rp.50 juta subsider 6 bulan kurungan. ”Pasal yang dikenakan kepada terdakwa Soerjanto, Pasal 2 UU No.31 Tahun 1999,

tentang Tindak Pidana Korupsi,” kata Kepala Seksi Pidana Khusus (KasiePid-sus) Kejaksaan Negeri Pur-wokerto, Hasan Nurodin Achmad, SH, MH, salah seorang Jaksa Penuntut dalam perkara tersebut.

Waktu Soeryanto ditetapkan sebagai tersang-ka dalam kasus jual-beli tanah di kawasan Gunung Tugel, Purwokerto Selatan dugaan rekayasa pengali-han asset pemkab menjadi asset perorangan dan dita-han oleh penyidik Tipikor Kejari Purwokerto, Jumat (21/12), saat dirinya men-jabat sebagai Kepala Badan Penanaman Modal dan Pe-layanan Perizinan (BPMPP) Pemkab Banyumas.

Sebelumnya, Kepala Kejari Purwokerto, A Dita Prawitaningsih menyam-paikan, perbuatan tersebut

Kasus Lahan Gunung Tugel

Mantan Kabag Pemdes Banyumas Divonis 4 Tahun Penjara

dilakukan tersangka saat masih menjabat sebagai Kabag Pemdes tahun 2009. Tersangka telah mengubah bukti otentik asset tanah pemkab leter nomor 928 dan rapat mingguan tahun 1074-1976 disimpulkan sebagai tanah milik pero-rangan.Kemudian Badan Pertanahan Nasional (BPN) Purwokerto mengeluarkan sertifikat tanah atas nama Eko Tjiptartono, selaku pembeli tanah.

“Sebelum ada peruba-han kesimpulan dalam leter C tanah tersebut tertera proyek penghijauan pemkab, atas tanah itu milik Jenderal Soeprapto. Jual-beli tanah terjadi pada tahun 1974, dimana Bupati Banyumas, waktu itu Pud-jadi Djaring Bandayuda pada saat itu membeli tanah milik 56 warga Gu-nung Tugel,” tandas Kepala Kejari Purwokerto, waktu itu, A Dita Prawitaningsih didampingi Kasi Intel, Sunarwan, Jumat (21/12). (Sutri)

... Selain vonis yang dijatuhkan tersebut, So-erjanto diwajibkan pula membayar denda Rp.50

juta subsider 6 bulan kurungan .....

4Satu kali Dor… Anggota Polsek Tamalatea Lumpuhkan JambretPlat Merah | Jeneponto,

Sulsel – Polisi berhasil me-lumpuhkan penjambret den-gan tembakan satu kali dor, saat menjambret korban, Hj. Muliati (35) di Kampung Barandasi dekat Lampu me-rah, Kelurahan Taman roya kecamatan Tamalatea. Pelaku berinisial FN berhasil meram-pas dompet milik korban.

Dalam melaksanakan ak-sinya, FN menggunakan kekerasan terhadap korban dengan melebaskan tendan-gan kearah motor yang dik-endarai Hj, Muliati sehingga korban terjatuh bersama se-peda motornya. Saat terjatuh, korban sempat berteriak ”Jambreeeeeettt”, sehingga masyarakat sekitar mencoba melakukan pengejaran dan memburu pelaku. Akibat ke-jadian tersebut, korban lang-sung mendatangi kantor Polsek Tamalatea untuk melapor-kan perbuatan pelaku dengan Nomor Laporan : LP/B/163/IX/2013,Sek, Kamis 26 Sep-tember. Menerima laporan kor-ban, anggota Polsek Tamalatea langsung ke TKP, namun pelaku sudah melarikan diri.

Kapolsek Tamalatea, AKP Sugito, saat ditemui menjelas-kan kronologis kejadian Itu, ”Pelaku bernama FN umur, 25 tahun mengikuti korban dari

rumahnya yang ingin Ke Bank BRI. Setelah itu korban men-uju keToko bahan bangunan. Dari toko bahan bangunan, korban ingin menuju kepasar Tamanroya, Belum Sampai Ke Pasar Tamanroya yang tak jauh dari lampu merah, korban tiba-tiba ditendang sehingga korban terjatuh bersama motornya merek Jupiter DD 2737 XW, hingga pelaku pun berhasil menarik dompet milik kor-ban. Usai ditarik dompetnya, korban pun berteriak jambret, spontan teriakan itu, warga sekitar lari mengejar pelaku, namun pelaku melarikan diri dengan mengunakan sepeda motor merek FIZ R DD 4618 IG plat gantung, ”ujar AKP Su-gito.

“Kemarin sempat kita buru, namun tidak berhasil. Seta-lah Jumat pagi pukul 10:30, masyaraka memberikan in-formasi kalau pelaku sedang berada di salah satu bengkel, Kampung Barandasi Kelura-han Tamanroya. Dan kita lang-sung kejar keberadaan pelaku. Sesampainya anggota kami Turun dari mobil, pelakupun yang melihat Polisi langsung lompat dari belakang bengkel dan melarikan diri’,” katanya.Jumat (27/09).

Sugito menambahkan, ang-gota Polsek Tamalatea sempat

mengeluarkan tembakan per-ingatan kepada pelaku namun peringatan itu tidak di indah-kan hingga ditembak kaki ba-gian kanan,

”Tembakan peringatan tidak dihiraukan, pelaku terus ber-lari menuju semak-semak, tak lama kemudian proses penge-jaran berlangsung, Pelaku pun berhasil ditangkap dan di di-hadiahi timah panas pada kaki kanannya,” paparnya.

Akibat lukatembak, pelaku dibawa ke RSUD Lanto Daeng Pasewang untuk dira-wat sementara, setelah itu baru dibawa kembali kekantor Polsek Tamalatea untuk di-mintai keterangan. ”Kasus ini adalah termasuk pencurian dan kekerasan sehingga dijatuhkan pasal 356 dengan ancaman hu-kuman maksimal Sembilan ta-hun. ” tegas Kapolsek.

Sementara itu, korban pen-jambretan Hj.Muliati saat dikonfirmasi mengatakan, ”Saya terjatuh, kemudian pelaku menarik dompet saya, dan sayapun berteriak ”Jam-breeeet….” kata Hj. Muliati.

Ia menjelaskan, pelaku saat itu kabur dengan membawa dompet yang berisi uang sebe-sar Rp 150.000. Selain itu, di dalamnya juga terdapat dua buku tabungan BRI, ATM, dan KTP. ( Zpm)

Pernyataan Abraham meng-isyaratkan hakim-hakim konstitusi yang ada saat ini belum tentu bersih dari dugaan tindak pidana korupsi, khususnya bagi hakim konstitusi yang bersama-sama memimpin persidan-gan sengketa Pilkada bersama Akil. Hakim konstitusi tersebut tentunya patut diduga ikut bersama-sama atau mengetahui korupsi yang berkaitan dengan kasus Akil ataupun dugaan kasus korupsi lainya yang terjadi di MK.

Apabila dugaan KPK ini benar, maka hal ini akan semakin memper-buruk citra MK di mata masyarakat. Sementara Majelis Kehormatan tidak akan dapat menjawab kehausan masyarakat tentang penegakan hukum yang bebas dari korupsi, sebab hakim konstitusi yang ada sekarang pun ten-tunya akan menjadi "sasaran tembak" KPK selanjutnya.

Untuk itu, alangkah baiknya apa-bila hakim konstitusi yang ada saat ini mengundurkan diri dari jabatannya dan berkonsentrasi terkait penye-lidikan yang dilakukan KPK dalam perkara yang menjerat Akil, maupun dugaan perkara-perkara lainnya yang terjadi di MK. Sebab, apabila kasus inis emakin membesar, maka KPK tidak menutup kemungkinan akan memeriksa semua hakim konstitusi yang ada di MK.

Tentunya, masyarakat akan semakin "terguncang" apabila para

hakim konstitusi tersebut diperiksa oleh komisi antirasuah. Sebab, "peng-hakiman" masyarakat terhadap orang yang diperiksa oleh KPK cenderung negatif, meskipun orang tersebut diperiksa hanya berstatus sebagai saksi.Dan tentunya sangat ironis ke-tika seroang hakim yang seyogyanya bertindak sebagai "tanganTuhan" untuk memutuskan soal keadilan, harus berurusan dengan lembaga pemberantasan korupsi.

Mundurnyasemua hakim konsti-tusi juga bias dianggap sebagai salah satu cara untuk mengembalikan kepercayaan public terhadap MK. Sebab, public tetap menaruh curiga pada lembaga tersebut apabila formasi hakim konstitusi yang ada dianggap masih berbau korupsi.

Sementara itu, MK sendiri selaku lembaga tinggi Negara masih diperlukan dalam tatanan ber-

bangsa dan bernegara, namun yang harus ditegaskan adalah bagaimana menciptakan MK sebagai lembaga yang bersih dari praktik korupsi demi menyelamatkan lembaga tinggi terse-but dari kehancuran.

Pertanyaanya selanjutnya adalah apakah para hakim konstitusi yang ada saat ini berani untuk meleta-kan jabatannya demi kepentingan lembaga itu sendiri? Atau para hakim tersebut masih tetap akan bertahan dari "panasnya kasus suap MK" dan berlindung dibalik Majelis Kehor-

matan. Tentunya mereka para "pengadil" yang bijak itulah yang harusnya menjawab pertanyaan tersebut. Yang jelas, komisi antirasuh telah mengeluarkan sikap tegas

bahwa kasus korupsi yang terjadi di MK

akan diusut secara tuntas. (*)

Runtuhnya Wibawa MK ....................... dari Hal. 1Tiang Penyangga Jembatan

Diduga Diisi Pasir

Plat Merah | Tanjab Barat, JAMBI – Proyek pengerjaan jem-batan kembar di sungai Brami-tam kecil, Parit Gompong yang menelan dana Rp 12 miliar lebih yang dikerjakan oleh PT MITRA ANDALAN SAKTI, saat ini tengah menjadi sorotan beberapa kalangan. Pasalnya, proyek yang didanai melalui APBN 2013 ini, disamping pengerjaan dinilai lamban, juga tiang penyangga jembatan diduga hanya diisi pasir yang mana pengerjaan dilaksana-kan disiang hari.

Logikanya, apabila hanya diisi pasir, tiang penyangga besi yg kopong, karena diduga hanya diisi pasir, apabila terkena air asin setiap waktunya, lama-lama akan keropos. Dan apabila keropos, yang tinggal hanya pasir. Dalam kondisi seperti itu, masihkah da-pat menahan beban yg kian berat?

Kini tiang penyangga sudah dipasang lantai Beton.

Menanggapi keadaan tersebut, DPRD Tanjab Barat melalui ketua komisi III, Ahmad Ja’far menyayangkan, apabila dugaan itu benar adanya. Karena, besi tidak akan tahan kena air asin.

“Harusnya ada lapisan dalam, berupa semen yg dicor didalamn-ya,” kata Ja’far saat ditemui wartawan, Jumat (27/09/2013)

Menurutnya, Satuan Kerja (Satker) jalan jembatan unit Jambi 2 yg bertanggungjawab. Masalah ini sah saja menurut hukum kementrian PU melalui Satker melakukan pemeriksaan

“Pihak yang berwenang se-harusnya menyetop dulu sampai pemeriksaan dilakukan, karena kalau tidak terbukti akan sulit dibuktikan,” ujar Ja’far.

Sementara itu menurut Yani, sebagai pengawas dari proyek tersebut saat dikonfirmasi melalui mengatakan, pengerjaan tiang sudah sesuai Bestek. Sedangkan pimpinan proyek, hingga berita ini diterbitkan belum bisa dikon-firmasi.( Rahman – PM )

Page 5: Edisi oktober 2013 bongkar fakta tajam dan terarah

5Proyek Aspirasi

Semenisasi di INHU Disinyalir Tak Sesuai BastekPlatmerah | Inhu, Riau –

Proyek semenisasi aspirasi yang dibiayai APBD Indragiri Hulu, Tahun Anggaran 2013 amburadul, hal ini diduga dikerjakan tidak sesuai Bastek. Penanggungjawab CV Puja Kesuma, Amat didamp-ingi Legino, Senin (24/09/13) kepada Plat Merah mengatakan, mereka tidak mengetahui kalau proyek semenisasi sekiar 800 meter yang sedang dikerjakan pihaknya dianggap menyalahi bestek.

“Kalau pinggirnya sudah pas tingginya 20 cm dan lebar 2 m. Namun kalau di tengah memang ada yang 10 cm dan itu dikira manis saja pak, “kata Amat.

Saat disiggung adanya kekurangan semen pada adukan sehingga menyebabkan beberapa titik mengalami pecah-pecah dan retak pada jalan semenisasi. Hal tersebut tidak dibantah Amat dan Legino, diamini legino, mereka berjanji akan segera menghubungi atasan mereka dan segera melaku-kan perbaikan terhadap jalan semeniasi yang dianggap tidak-sesuai mutu standar proyek.

Sementara ituArifudin Aha-lik, anggota DPRD Inhu komisi A mengajak warga masyarakat untuk bersama-sama terlibatmen-gawal atau mengawasi segala ben-tuk-bentuk penyimpangan proyek sehingga merugikan keuangaan negara.

“Sebagaimana laporan yang saya terima cukup banyak proyek-proyek Aspirasi dari DPRD Inhu yang kurang mendapat penga-wasan sehingga rentan terjadinya korupsi. Dan menyikapi adanya kejanggalan-kejanggalan proyek yang menggunakan uang APBD, APBDP, APBN saya sarankan ke-pada seluruh elemen masyarakat untuk ikut mengawasinya dan melaporkan kepada Insfektorat, DPRD, Kepolisian atau Kejaksaan bila memang ditemukan adanya penyimpangan, “ ajak Arip.

Ditambahkannya, seperti proyek jembatan PNPM Angga-ran APBN yang ada di Kelurahan Sekar Mawar, kurang dilakukan observasi yang cermat tentang tanah yang pecah tersebut, se-hingga harus diikat dengan tali yang kekuatannya bertumpu pada pohon sawit.

“Kalau pembangunan jembat-annya sih sudah lumayan bagus, tapi kalau prihal runtuhnya tanah tersebut tidak segera di antisipasi maka keberadaan jembatan terse-but dikawatirkan akan mengalami kerusakan. Bila itu sampai terjadi maka uang Negara akan terbuang percuma, “ucap Arifudin Ahalik.

Dari pantauan Plat Merah, se-jumlah proyek semenisasi diduga pengerjaannya asal jadi, terutama dipertengahan ketinggiannya bervariasi ada yang 5 cm, 7 cm, 10 cm, namun ada juga yang 20 cm seperti yang dilakukan oleh CV

Seorang Anggota DPRD Banyumas Partai Demokrat Masuk Bui

PlatMerah | Banyumas, JATENG - Muchlis, seorangAng-gota DPRD Banyumas pada Komisi A (Hukum dan Perun-dang-Undangan) dari Partai Demokrat, Jum’at (6/9) siang masuk Rumah Tahanan (Rutan) Banyumas.Muchlis ditahan Peny-idik Kejaksaan Negeri Banyumas, terkait dirinya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi ruislah tanah kas desa tanpa seizing bupati Banyumas yang terjadi antara tahun 2002 – 2007 saat ia masih menjabat Kepala Desa Kuntili, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Dalam menjalani proses hokum ini, Muslich did-ampingi Penasehat Hukum Dwi Prasetyo, SH &Rekan.

Kasus Muchlis tersebut muncul kepermukaan, berkat adanya laporan dari masyarakat. Kebijakan Muchlis sebagai Kepala Desa waktu itu menjual tanah kas desa dengan alas an akan ditukar guling, namun hingga kini belum ada penggantinya. ”Penjualan tanah kas desa yang akan ditukar-guling itu juga belum menganton-gi izin dari bupati. Berdasar hasil audit BPKP Jawa Tengah men-catat kerugian Negara mencapai sekitar Rp 90 juta, dari sisa uang yang digunakan untuk pemban-gunan jalan. Dalam kasus dugaan

korupsi ini, Muchlis diancam pasal 2 atau 3 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi ancamannya minimal I tahun maksimal 20 tahun penjara, “ terang Kajari Banyumas, Syaif-ful Alam, SH MH yang didamp-ingi Kasie Pidana Khusus, Nur Akhirman, SH, MHum.

Kasus Muslich ini sebelumnya ditangani Penyidik Polres Banyu-mas selama kurang lebih 6 bulan lamanya, setelah berkas dinyata-kan lengkap (P-21), Jum’at (6/9) perkara dari Polres Banyumas ini dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Banyumas.

“Keseriusan Polres Banyumas dalam Penanganan perkara Tin-dak Pidana Korupsi ini merupa-kan tindakan nyata, komitmen Polri sebagai garda terdepan dalam Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, seperti yang canangkan dan ditegaskan Ka-polri, Jenderal Timur Pradopo,” kata Kapolres Banyumas, AKBP.Dwiyono, S.Ik, MH ditengah

acara Peringatan Hut Polwan ke 67, Jum’at (6/9) yang baru lalu.

Kajari Purwokerto Mohon Diri

Sementara itu, Sabtu (7/9) Kepala Kejaksaan Negeri Pur-wokerto, A Dita Prawitaningsih, SH,MH mohon diri berpamitan kepada para seluruh pegawai Kejari Purwokerto dan para pejabat di lingkungan Kabupaten Banyumas, untuk mohon diri karena akan beralih tugas ke Kejaksaan Agung. Dita akan men-empati jabatan baru di Kejagungs ebagai Kepala Sub Seksi (Kasubsi) Intelijen.

”Kepala Kejaksaan Negri Pur-wokerto pengganti ibu Dita, akan dijabat oleh Erwindu, yang sebe-lumnya menjabat Asisten Pidana Khusus di (Aspidsus) Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan, “ kata Kasie Intelijen Kejari Purwokerto, Sunarwan, SH, MHum. (Sugeng-Triono)

Ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi ruislah

tanah kas desa tanpa seizin bupati

PT Aplus Pasific Gresik Akan Diproses Secara Hukum

Plat Merah | Gresik, JATIM – Seperti yang diberitakan sebel-umnya bahwa PT Aplus Pacific Gresik diduga telah menyalahgu-nakan aturan perusahaan karena perusahaan ini akan memind-ahkan sungai tanpa koordinasi dengan pemerintahan setempat. Bahkan, pihak perusahaan telah mengeluarkan surat persetujuan masyaraka tsecara sepihak di atas materai 6000 yang seolah-olah masyarakat sudah member pernyataan /persetujuan, padahal surat tersebut diduga rekayasa antara parusahaan dengan oknum terkait.

Perusahaan yang memproduk-si gypsum ini yang beralamat di Jl. Segoromadu II/2, Gresik, kembali akan mendirikan perusa-haan di desaPrupuhKec. Panceng, kabupaten Gresik, Jawa Timur.Lokasi pabrik yang berdekatan dengan tanah masyarakat dan tanah Gg. Desa Prupuh dimana di perbatasan ada sungai yang

digunakan untuk pertanian masyarakat sekitar pabrik.Kendati tidak ada persetujuan dari warga, tapi perusahaan akan tetap ber-operasi.

Menyikapi keksiruhan antara pihak perusahaan dengan warga sekitar, Koordinator kepemu-daan Prupuh, Agung Hermawan, menyatakan, “Apabila masalah masyarakat dengan PT Aplus Pacific tidak dapat dijembatani pihak pemerintahan Desa dengan cepat, kami organisasi kepemu-daan Prupuh dan segenap elemen dan lembaga masyarakat akan menginventarisasi tanah GG (tan-ah masyarakat, red) yang telah sempat dimanfaatkan oleh oknum pemerintahan setempat untuk kepentingan pribadi. Dan akan kami koordinasikan dengan pihak penegak hokum terkait, karena itu merupakan asset bersama.” Papar Agung kepada Plat Merah, Selasa (01/09).

Agung juga menegaskan, jika sengketa antara perusahaan dengan masyarakat tidak segera diselesaikan maka pihaknya akan mengajukan proses penyelesa-ian tersebut secara hukum. “Saya memohon untuk diproses secara

hukum,” tandasnya.Sementara itu, Guslan Dahlan,

tokoh masyarakat Prupuh mem-berikan komentar, “Sing tuwo-tuwo iki yo melunanging nok buri-buriwae. Ora wedi tapi gak kuwat mlayu, arep jotosan yowis linu kabeh. Dadine yongetutno cah enom-enom iku wae hihihi… (Kami orang-orang tua ya hanya mengikuti, namun dari belakang saja.Bukannya takut, tapi sudah tidak kuat lagi berlari.Jadi, ya mengikuti yang muda-muda saja hihihi….-red),” ungkapnya, den-gan logat daerah JawaTimur.

Guslan menegaskan, seharusn-ya..sebenarnya jika tanah GG di manfaatkan untuk kemakmuran bersama dalam menunjang pem-bangunan desa dan dapa tmem-bantu warga yang tidak mampu adalah keadilan dan kemakmuran warga kita capai…mumpung belum ada kata terlambat dan ber-buat untuk kepentingan bersama.

Senada dengan Guslan, komentar lain juga muncul dari Hasanudin Udin. Ia lebih tegas memperhitungkan luas tanah GG yang dimanfaatkan oleh PT Aplus Pasific yang diduga sudah mele-bar dari ukuran yang sebenarnya.

Wijaya Kusuma dan bertindak se-laku pengawas CV Siak Pratama Enggenering Consultan. Begitu juga dengan CV Putra Palembang dan konsultannya jug CV Siak Pratama Enggenering consultan. Namun dari informasi sumber, belum diketahui keberadaan konsultan menjalankan fungsinya sebagai pengawas proyek.

Terpantau, pada setiap papan proyek tidak tertera angka nomi-nal dana proyek tersebut sehingga membuat sejumlah kalangan LSM, Pers, dan masyarakat umum menyimpan kecurigaan bahwa para kontraktor proyek bermain mata dengan oknum pejabat terkait. ( HAMDAN/ SAMSUL – PM )

“Nek bener-bener penyelamat asset desa Prupuh mulai lurah diseksampai sekarang tanyao, tanah GG kukusan sakiki luase dadi piro ?(Kalau benar-benar mau menyelamatkan asset desa Prupuh, tanyakan saja mulai dari kepala desa yang lama sampai kepala desa yang sekarag, berapa luas yang sebenarnya – red),” kata Udin.

Harapan organisasi yang ada, baik Jamper atau Karang Taruna sebagai generasi muda Prupuh mengajak semua komponen masyarakat, bersatu dengan pemerintahan desa menghasil-kan PERDES yang Jelas tentang pemanfatan tanah GG secara maksimal. Bila menghasilkan, diatur, dan penggunaannya harus transparan.BPD harus memonitoring, sebagai badan yang bertanggungjawab terhadap kinerja pemerintahan Desa.Untuk itu, inventarisasi dan penertiban mana dan dimana, dan berapa luas tanah GG masyarakat desa wajib diketahui semua unsure komponen masyarakat Prupuh.

“Biar dibelakang hari tidak ada lagi rumor negative atau cerita yang menimbulkan fitnah, ini wajib hukumnya. Jangan sam-pai generasi penerus kita hanya tau cerita sedangkan rill-nya tidak tau. Kerjasama dengan tim Larasita dan BPN Gresik untuk memohon pengukuran ulang,” kata koordinator masyarakat Prupuh. (TIM)

Memindahkan sungai tanpa koordinasi dengan pemerintahan setempat

Page 6: Edisi oktober 2013 bongkar fakta tajam dan terarah

6Inspektorat Bantaeng Bungkam Soal Tiga

Nama HonorerPlat Merah | Bantaeng,

SULSEL – Inspektorat Dae-rah Kabupatren Bantaeng memilih tidak memberikan komentar terkait tiga nama honorer K2 atas nama H Muhammad Tahir, Sen-susArif, dan Aksar. Ketiga nama tersebut, disinyalir belum bias masuk K2 kare-na masa pengabdian seprti tercantum dalam petunjuk teknis Kemenpan-RB 2005.

Laskar Anti korupsi (LAKI) pejuang 45 Ban-taeng, merilis ketiga nama tersebut mulai mengabdi tahun 2008 lalu. Inspektorat Bantaeng dituding telah melakukan manipulasi data saat melakukan validasi data honorer K2.

Yusdanar, ketua DPC Laskar Anti korupsi (LAKI) Pejuang 45 Bantaeng ini mengaku mendapatkan laporan dari sejumlah honorer yang tidak masuk dalam daftar yang akan ikut seleksi. SK honorer kat-ergori 2 (K2) banyak yang direkayasa. Menurut Yus-danar, daftar nama honorer K2 yang diumumkan BKD Bantaeng, kini mulai men-dapat proses dari sejumlah Honorer dan masyarakat. Pasalnya beberapa nama

yang tertera dalam daftar itu tidak memenuhi syarat. “Banyak honorer yang tidak layak masuk dan terindikasi tidak jelas.” kata Yusdanar.

Dia juga menambah-kan, banyak fakta dan kejanggalan pada ketiga nama tersebut yang masuk daftar honorer K2, seperti ketiganya mulai menjadi honorer tahun 2008 lalu, padahal diketahui bahwa batas akhir penerimaan honorer daerah yaitu 31 Desember 2005.

Dengan masuknya nama yang tidak layak itu, sam-bung Yusdanar, tentunya sangat merugikan baik para Honorer yang benar-benar memenuhi syarat maupun Honorer yang tidak masuk.

”Pasti ada kecemburuan masalah honorer K2 ini, kerena banyak yang tidak jelas ,”ujaranya.

Sementar aitu, sejumlah pejabat inspektorat Ban-taeng yang ditemui kema-rin enggan memberikan komentar terkait masalah tiga nama tersebut. Mereka memilih diam, seolah tidak mengetahui masalah tentanghonorer K2 tersebut.(Riswan/Ismail.L – PM)

Kepala SMPN 1 Tingkatkan Kualitas Pendidikan

Plat Merah | Jeneponto Sulsel – Sejak diberi aman-ah untuk menjadi kepala sekolah, H. Nurdin dengan sejumlah konsep dan program pengembangan sekolah telah digulirkan dalam rapat dewan guru dan komite sekolah.Alhasil, setelah melalui sosialisasi dan musyawarah ber-sama orang tua siswa dan memdapat persetujuan dari komite sekolah. Akhirnya program pengembangan se-kolah dapat terealisasikan , di antaranya rehabilitasi ja-lan sekolah, dan perbaikan ringan sejumlah saarana dan prasarana sekolah.

“Besarnya dukungan dari pengurus komite se-kolah, tentunya akan mem-berikan nuansa perubahan terhadap pengembangan sekolah kedepan, dan se-bagai kepalah sekolah, hal ini perlu di pelihara jalinan koordinasi serta komunika-

si dengan pengurus komite sekolah sebagai refresen-tasi dari masyarakat di kecamatan Rumbia, karena tampa adanya koordinasi dan komunikasi dengan pengurus komite sekolah,” ujar Nurdin.

“Saya tidak yakin se-kolah kita akan maju dan bias berkembang setara dengan sekolah lain di ka-bupaten Jeneponto Sulawe-si selatan,” ungkapnya.

Nuansa perubahan di SMP Negeri 1 Rumbia pada tahun ajaran 2012/2013, sambungNurdin, dampakn-ya tak hanya dirasakan oleh warga sekolah, mulai dari guru hingga peserta didik. Tetapi perubahan itu juga dirasakan oleh masyarakat khususnya orang tua siswa yang di wakili pengurus komite sekolah SMP Negeri 1 Rumbia.senantiasa mem-pertahankan setiap prestasi yang di raih disekolah ini,

apalagi sekolah ini pernah menjadi sekolah perconto-han di tahun 2008 sampai tahun 2010. Seperti apa yang kita lihat sekarang ini, karena terus digalakkanber-agam langkah dan upaya yang terus, meningkatkan kualitas pendidikan sebagai potret perubahan disekolah.

“Di samping itu, juga memiliki banyak keter-ampilan dan mempunyai kepandaian yang patut di teladani siswa-siswi maupun para guru-guru di sekolah, karena selaku pimpinan ia selalu bersi-fat rendah hati, amanah, dan tidak sombong, Juga selalu menjadi contoh untuk mengedepankan setiap pekerjaan di lingkup sekolah. Karena menu-rutnya kita semua sama di hadapan Allah. Cuma satu yang membedakan manusia dan mahluk lainnya, yakni akal budi dan ahlaknya,”

ungkap Nurdin, sambil senyum.

Nurdin menambahkan, apalagi dengan adanya per-gantian peminpin di Jene-ponto. Dengan terpilihnya Iksan Iskanadar berpasan-gan Mulyadi Musatamu Bupati dan wakil Bupati jeneponto masa jabatan 2013-2018 akan membawa perubahan dikabupaten je-neponto. Tentunya visi misi pemerintah itu sangatlah baik karena selama ini kita lihat dikabupaten jenepo-nto ada sistim yang harus dirubah.“Dan tidak usah kita munafik mudah sekali dijawab dan bias kita lihat disekitar kita, yang pertama jalanan hancur dimana-ma-na, padahal jalan itu sangat menopang Infastruktur perekonomian didunia usaha kuhsus masyarakat pedagang dan pengguna jalan lainnya.”Tandasnya.( Zul L-PM)

PERPUSTAKAAN DI SMAN 06 Sarolangun Berisikan Buku Usang

Plat Me-rah | Sarolangun, Jambi – Hasil Investigasi Wartawan Plat Merah kedaerah, kemarin (30/09) di SMAN 06 yang termasuk daerah terpencil,

tepatnya di Desa Pekan Gedang Gerabak, kecamatan Batang Asai, Kab. Sarolangun. Kondisinya sangat memprihatinkan, yakni perpustakaan yang terisikan buku–buku materi pelajaran dengan kurikulum tidak layak pakai. Rata-rata buku-buku bimb-ingan bidang studi terbitan dari tahun 1994 sampai 2004. Fakta di lapangan sangat bertolak belakang dengan kondisi trend dunia pendidikan sekarang ini, mengingat Ujian Nasional sebagai penentuan nasib para pelajar yang disetarakan dengan daerah pusat. Padahal materi serta kurikulum sudah kadaluwarsa masih bercokol di dalam perpustakaan di sekolah tersebut.

Sementara itu, Kussiani, Spdi, yang merupakan guru Penjas mengatakan pada Saat dikonfirmasi Plat Merah mengatakan, “ Beginilah kondisi sekolah kami, di dalam proses belajar menga-jar kami kekurangan guru bidang studi, dan ruangan laboratu-rium di jadikan ruangan untuk belajar, seperti yang bapak lihat sendiri perpustakaan yang ruangannya dipenuhi dengan buku-buku using terbitan tahun 1994-2004 “. Terangnya.

Disinggung mengenai penggunaan dana BOSS, kussiani men-gatakan bahwas embilan dari guru Honor menggunakan dana boss, “Dengan adanya dana boss kami sangat merasa terbantu pak, untuk kekurangan pasilitas yang lainnya, kami serahkan kepada dinas terkait, yang penting kami tetap melakukan tugas kami sebaik-baiknya sebagai Abdi Negara “. katanya.( Nal-PM).

SMAN 06 Sarolangun di Batang Asai Usulkan BSM

Plat Merah | Sarolangun, Jambi – Usulkan 35 orang Siswa kurang mampu be-rasal dari SMAN 06 Sarolan-gun untuk mendapa tBan-tuan Siswa Miskin (BSM) yang terletak dikecamatan Batang Asai Kabupaten Sa-rolangun, usulan tersebut ditujukan kepada dinas terkait yakni Dinas Pendidi-kan Kabupaten sarolangun.

Sumber dana yang beras-al Bansos itu untuk Bantuan

Siswa Miskin (BSM) dalam program tersebut guna un-tuk mensejahterakan siswa secara ekonomis dalam mengenyam ilmu pengeta-huan pada dunia pendidi-

kan.Mualim, S.pd merupa-

kan wakil kepala sekolah SMAN 06 Sarolangun kepada Plat Merah men-gatakan, “kami sangat

bersyukur dengan adanya program pemerintah atau BSM ini, sebab bagi siswa kami yang orang tuanya tergolong kurang mampu, dan telah kami usulkan.. merasa sangat terbantu den-gan adanya program ini,” ucapnya.

Mualim juga menambah-kan, pihaknya sangat meng-harapkan semoga BSM bias terus bergulir, sehingga se-cara ekonomis siswa yang

kurang mampu dapat terus melanjutkan pendidikan disekolahnya.

Disamping itu, Amri, salah satu siswa yang men-dapatkan BSM mengatakan bahwa dirinya sangat ter-bantu dengan adanya BSM yang diusulkan oleh pihak sekolah. Amri juga men-gatakan, “saya ada sedikit cemas pak..sebab ekonomi orang tua saya yang ter-golong tidak mampu, ta-kutnya..dapat menghambat masa depan dan cita-cita saya kelak. “ ucap Amri.( Nal – PM )

Wartawan Plat Merah Bidik Presiden BEM Universitas Halu Oleo Kendari

Plat Merah | Kendari, SULTRA – Menyikapi kondisi kampus Universitas Halu Oleo (unhalu) Ken-dari, seharusnya menjadi kiblat pergerakan maha-siswa di Sulawesi Teng-gara, karena Universitas Halu Oleo Kendari adalah Universitas yang diunggul-kan di Sulawesi Tenggara.Di samping itu juga, secara kwantitas mahasiswa Uni-versitas tersebut terbanyak di daerah tersebut. “Ini ten-tunya sangat berpengaruh untuk membangun untuk melakukan perubahan terhadap bangsa ini secara khusus di Sulawesi Teng-

gara, “ungkap Jufra Udo, aktivis Mahasiswa Unhalu kepada Plat Merah, Jum’at( 27/09 ).

Sebagai pemuda Indone-sia, kata Jufra Udo, sebuah keniscayaan hadir untuk melakukan perubahan ter-hadap bangsa ini, dengan melihat fenomena pergera-kan mahasiswa di Sulawesi Tenggara, untuk menguat-kan pergerakan mahasiswa tentunya perlu membangun konsolidasi yang baik dan didasari idealisme yang konsisten.

Kampus Universitas Halu Oleo Kendari yang begitu besar, lanjut Jufra Udo, dalam pandangan

skop Sulawesi Tenggara menjadi perhatian serius, bahkan prihatin. Jufraudo, yang merupakan anggota wartawan Plat Merah me-mandang bahwa Kampus tersebut harus terbangun kekuatan secara kolektif kollegial untuk mengawal Sulawesi Tenggara ini.

Jufra Udo, mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari menegaskan, tiba saatnya dirinya ingin meng-abdi terhadap bangsa ini. Dengan berkeinginan mer-ebut posisi 01 di lembaga Badan eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas tersebut ( Kursi panas Presiden BEM Universitas ) dalam rangka

membangun nuansa baru di kampus tersebut yang tentunya nuansa peruba-han, “saya kira mahasiswa Universitas tersebut membu-tuhkan nuansa baru ter-hadap pergerakan mahasiswa kedepan,” tandasn-ya.

Page 7: Edisi oktober 2013 bongkar fakta tajam dan terarah

7PETANI TEGAL DLIMO BISA MENIKMATI HARGA KEDELAI

Plat Merah | Banyuwangi, Jatim – Para petani kedelai di beberapa daerah wilayah Kabupaten Banyuwangi kini sudah bias menikmati harga kedelai lokal yang sangat tinggi. Petani tersebut sekarang bias men-jual produksi kedelainya dengan harga Rp 7.000 per kilogram atau naikRp 2.000 – Rp 3.000 yang sebelumnya harganya sangat minim sekali. Padahal harga kedelai impor sudah naik menjadi Rp 9.000.

Seperti yang dialami Soemitro (40), petani kedelai asal Tegal dlimo ini saat dikonfirmasi Plat Merah di lokasi sawahn-ya Minggu (1/9/2013), mengaku sangat senang sekali dengan harga kedelai yang tinggi. Sebab, selama bertahun-tahun telah menanam kedelai, Cuma dua kali harga kedelai mencapai Rp 6.000-7.000 per kg, yakni tahun lalu dan sekarang ini.

“Kami merasa diuntungkan dengan panen kedelai yang melimpah.PadaTahun ini, karena tanaman kedelai sudah terbebas dari hama dan kerusakan tanaman lainnya. Kondisi kering, tak ada hama ulat. Jadi, 1

hektar bisa mencapai 1,6 ton,” Tuturnya.Hal yang sama juga disampaikan oleh

Suheri (33), ia betul-betul merasakan harga kedelainya yang mencapai harga lumayan tinggi ini. Menurutnya, hal ini bisa meraup keuntungan hingga Rp 10 juta per-hektarn-ya karena harga kedelai sangat melambung tinggi mencapai harga Rp 7.000 per kg. Padahal Suheri hanya mengeluarkan modal tanam Rp 2 juta saja.

Tingginya harga kedelai ditegaskan pula oleh Suyitno (46), selaku Sekretaris Him-punan KerukunanTani Indonesia (HKTI) Banyuwangi, pihaknya mengatakan, ma-halnya harga kedelai impor sudah menjadi berkah bagi petani local karena harga kede-lai local kini sudah terdongkrak. Namun, sangat disayangkan, kini tak banyak lagi petani yang mau menanam kedelai, karena sebagian lahannya sudah beralih menjadi kebun jeruk dan buah naga. Pasalnya, harga kedelai local tak pernah stabil.

”Banyuwangi menjadi sentra penghasil kedelai di Jatim.Sayangnya, kini hanya ada

sekitar 20.000 hektar lahan kedelai.Padahal, dulu ada lebih dari 30.000 hektar. Daerah yang sebenarnya cocok untuk tanaman kedelai, seperti daerah tengah Banyuwangi, kini sudah menjadi kebun jeruk dan buah naga,” Papar Suyitno.

Suyitno sangat berharap terkait harga kedelai akan terus-menerus bisa stabil tinggi agar minat petani untuk menanam kedelai biar semakin tinggi. Ia juga ber-harap impor kedelai dihapus secara perla-han. Sebab, jika terus mengandalkan impor saja, petani tidak akan tertarik menanam kedelai lagi.” Imbuhnya.

Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian Jatim, Achmad Nurfalakhi saat dikonfirmasi menjelaskan, ”Saat ini beberapa sentra kedelai di Jatim, seperti daerah Banyuwangi dan Jember, sudah memasuki musim panen. Meski-pun produksi kedelai local hanya 450.000 ton per tahun, untuk itu pastinya belum mampu untuk memenuhi kebutuhan warga Jatim yang hanya sekitar 540.000 ton.” Tegasnya.

Kualitas kedelai lokal, menurut Ahmad, melebihi impor, termasuk dari segi rasa. Namun, pelaku usaha berbahan baku kedelai cenderung menggunakan produk impor karena lebih mudah diolah. “ Di Jatim, areal kedelai yang siap panen sekitar 393.000 hektar. Mengandalkan impor.” Pungkasnya.

Padahal Wakil Menteri (wamen, red) Pertanian, Rusman Heriawan, di Jakarta, beberapa pecan lalu, telah mengemukakan,

saat ini produksi kedelai dalam negeri hanya mencukupi 25-30 persen dari total kebutuhan kedelai nasional. Sebanyak 75 persen kebutuhan kedelai mengandalkan impor, terutama dari Amerika Serikat. Ke-butuhan impor kedelai sampai akhir tahun diperkirakan 400.000-500.000 ton. Setiap ta-hun kebutuhan kedelai nasional 2,5 juta-2,7 juta ton, sedangkan produksi dalam negeri 700.000-800.000 ton.

”Stok dalam negeri sampai akhir tahun tidak akan cukup. Kementerian Perda-gangan diharapkan bisa segera member izin kepada Bulog untuk mengimpor kede-lai,” ujar Rusman.

Sementara itu, menurut Sekretaris Peru-sahaan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Muhamad Ali, prospek pertanian tanaman kedelai di Indonesia masih men-janjikan.Hal itu terlihat dari kredit untuk pertanian kedelai dari BRI.

Ali mengatakan, total kredit untuk pertanian kedelai per Juni 2013 sebesar Rp 221,962 miliar untuk 2.301 debitor. Kredit untuk pertanian kedelai ini sekitar 0,1 persen dari total kredit yang dikucurkan BRI. ”Jumlah kredit tumbuh 384 persen secara tahunan. Sejak awal tahun, tumbuh 51 persen,” kata Ali, pekanlalu.

Kredit itu dibagi berdasarkan segmen mikro dan ritel. Ada 44 debitor di segmen ritel dengan besaran kredit rata-rata Rp 379,728 juta per debitor.Untuk segmen mikro, ada 2.257 debitor dengan nilai kredit masing-masing debitor rata-rata Rp 15,947 juta.(Imam)

“.............. Kualitas kedelai lokal melebihi impor, termasuk dari segi rasa. Namun, pelaku usaha berbahan

baku kedelai cenderung menggunakan produk impor karena lebih mudah diolah “

Tudingan tersangka anggota DPRD Selayar tidak benar

PlatMerah | Selayar, SULSEL – Menanggapi pemberitaan di salah satu Tabloid lokal “PNR” di Selayar, terkait bibit kayu hitam NO 236 edisi September 2013, dibantah mentah–mentah oleh HPR alias H. Patta Rapanna. Ia mengatakan, “ wartawan tersebut menyalahi kode etik jurnalis karena tidak konfirmasi kepada yang bersangkutan, tersangka atau tidak.” Katanya.

Sementara itu, Biro Sela-yar saat dihubungi melalui phonselnya mengatakan, “itu bukan saya yang mem-buat berita,” ungkap biro Belayar ,Uco H.

“Jangan sampai berita ini di politisir oleh oknum

yang tidak bertanggun-jawab secara kebetulan memasuki musim pileg 2014 – 2019,” tambahnya.

Sebagaimana dikutip dari berita tersebut, edisi September menyebutkan bahwa “penyidik kejak-saan akan memeriksa ter-sangka baru yang saat ini menjabat sebagai anggota DPR atas nama HPR alias H. Patta Rapanna komisi B dari praksi PAN menge-nai pengadaan bibit kayu hitam 2009 – 2011 senilai 750 juta”.

Patta Rapanna men-gungkapkan , kasus ini selalu dihembuskan oleh lawan politiknya, oknum yang tidak bertanggung-

jawab demi perebutan kursi di Dapil Selayar.“Dalam setiap hembusan, issu ini belum pernah dicantum-kan kerugian Negara, baik sumber kejaksaan maupun pihak lain, karena memang ini tidak merugikan Ne-gara. Ini 100 persen aspirasi melalui masyarakat dan camat setempat, termasuk lingkungan hidup. Semua ini demi kepentingan masyarakat Selayar disek-tor pertanian dan perke-bunan. Juga penghijauan lingkungan alam Selayar adalah program pemerintah tingkat nasional” paparnya.

“Kami dituding dua pelanggaran, tapi itu semua

H. Patta Rapanna

tidak terbukti.Pertama ada-lah tudingan kayu hitam palsu. Dari hasil uji lab Un-has Makassar mengatakan itu kayu hitam dan saya memiliki surat hasil uji lab. Kedua, tudingan kayu hi-tam fiktif. Ini pun tidak ter-bukti karena hasil pemerik-saan kejaksaan selayar mengatakan masyarakat penerima cukup,” ungkap H.Patta Rapanna.

Disela-sela perbincangan di ruang kerjanya, lagi–lagi H. Patta Rapanna mengata-kan, “aspirasi masyarakat dan permintaan camat kami bahas di komisi, bersama lingkungan hidup sesuai prosedur. Kami sebagai anggota legislator dan setiap anggota legislator sangat salah dan melang-gar peraturan pemerintah tentang anggota DPR jika ini diabaikan, karena kami duduk demi kepentingan masyarakat.“Tandasnya. (MJ-PM)

Dalam setiap hembusan, issu ini belum pernah dicantumkan kerugian

Negara, baik sumber kejaksaan mau-pun pihak lain

HMI Kendari :Mahasiswa Lupa Sejarah

Plat Merah | Kendari, SULTRA – Dunia pergerakan mahasiswa saat ini mengalami penurunan dan kevakuman yang cukup akut. Hal ini diakibatkan kurangnya konsolidasi di tubuh ma-hasiswa, khususnya dalam kampus. Padahal, sangat jelas mahasiswa memi-liki kesejarahan tersendiri sebagai satu kekuatan yang mampu mendobrak la-

hirnya sebuah peradaban.“Sangat jelas, historisitas pergerakan mahasiswa mem-

punyai kontribusi yang amat signifikan atas sejarah per-juangan di negeri ini. Ini bukan sekedar euphoria sejarah belaka melainkan perlu kembali diintegralkan kembali dalam kedirian,” kata salah satu Pengurus HMI-MPO Cabang Kendari, Jufra Udo,diKendari (28/9).

Jufra menegaskan, mahasiswa sebenarnya memiliki po-tensi kuat untuk menjalankan perannya demi terciptanya pergerakan yang kokoh.Akan tetapi, hal ini tidak maksi-mal, bahkan tidak disadari adanya potensi tersebut.

“ Mahasiswa lebih terlena, dan lebih memilih melebur dalam system pragmatis meski belum matang ideolo-gisnya. Akibatnya,tidak menjadi play maker melainkan penonton pasif. Semua ini karena mahasiswa lupa sejarah,” ujarnya.

Mahasiswa saat ini, kata Jufra Udo, jangan lari dari tan-tangan zaman dan harus sadar diri. Idealisme, keberanian, dan kultur intelektual yang dinamis merupakan modal utama mahasiswa dalam menjemput kebangkitan.

”Kalau ketiganya menjadi pandangan dunia mahasiswa, kejayaan kembali tiba,” pungkas Mahasiswa Universitas Halu Oleo ini. (J-PM)

Page 8: Edisi oktober 2013 bongkar fakta tajam dan terarah

8CV Watu Moramo

Gunakan BBM BersubsidiPlat Merah | Konsel, SULTRA

- BBM bersubsidi adalah perun-tukannya untuk masyarakat tidak mampu dan BBM industry pe-runtukannya untuk perusahaan industry. Namun lain halnya dengan keterangan narasumber inisial A memberikan, kepada Plat Merah, Minggu( 29/09 ), bahwa dia pernah mengantarkan BBM bersubsidi atas perintah oknum kepolisian inisial J untuk-diantarkan ke Ibu Rini, karyawan perusahaan Industri CV Watu Moramo sebanyak 2 drum.

Sementara itu, Rini, karyawan CV Watu Moramo saat ditemui Plat Merah (29/09) di kediaman-nya mengakui, terkait keterangan sumber, soal dirinya pernah mengambil BBM bersubsidi untuk kepentingan perusahaan-nya. Dikatakannya, ia pernah membeli Solar di APMS Moramo untuk kepentingan perusahaan-nya sebanyak 300 liter, alasannya karena kekurangan solar.

Ketika dipertanyakan soal dirinya pernah membeli BBM bersubsidi untuk kepentingan perusahaan industry dibenarkan secara me-kanisme atau tidak? Ibu Rini terdiam. Ini semakin mem- perjelas dan memberi tanda bahwa yang

dilakukannya tersebut dengan unsurt kesengajaan, yang sudah diketahui bahwa perbuatan itu melanggar hukum.

Sesuai keterangan Jusmar, karyawan APMS Moramo di kan-tornya (29/09) semakin menguat-kan bahwa Rini memang pernah membeli BBM bersubsidi (solar ) kepada APMS Moramo. “karena sama saya ibu rini beli BBM (so-lar ),” Jelasnya.

Menyikapi hal tersebut, Alamsah SH, Ketua LSM Barisan Pemuda Merah Putih Sulawesi Tenggara menegaskan bahwa, ”perbuatan ibu Rini selaku kar-yawan CV Watu Moramo sangat disayangkan karena perlakuan tersebut melanggar hukum. Kami minta pihak perusahaan mempertanggungjawabkan atas perlakuan karyawannya, dan me-minta kepada pihak Kepolisian untuk mengusut permasalahan ini.” UjarAlamsah. (IPM)

Pemasangan KWh Tanpa Sertifikat SLO Makin Marak

Platmerah| Bantaeng, Sulsel – Ketua Komite Keselamatan Inst-lasi Listrik (Konswil) Kabupaten Bulukumba/Bantaeng dan Jene-ponto, Sumardi menilai banyak pemasangan KWh tanpa ada ser-tifikat Surat Layak Operasi (SLO). Dirinya meminta, agar pihak Pemerintah Daerah (Pemda) Ka-bupaten Bantaeng melalui Dinas Pertambangan dan Energi (Dis-tamben) Bantaeng aktif melaku-kan pengawasan. Keterangan itu disampaikan Sumardi, Kepala Konswil di tiga kabupaten, Senin (1/10/2013),

Menurut Sumardi, bahwa hasil survey dan pendataan di Kabupat-en Bantaeng lebih dari 20 persen pemakaian Kilometer Watt (KWh) itu tanpa memiliki sertifikat SLO, “sudah jelas para biro-biro itu su-dah mengkangkangi aturan dan Undang-Undangnya, seyogyanya tidak dibenarkan menghidupkan listrik tanpa ada rekomendasi atau pemeriksaan dari Konswil dan PLN.” Ungkapnya.

Dalam UU RI Nomor 30 ta-hun 2009 tentang ketenagalistri-kan, ketentuan pidananya pasal 54 ayat 1 dan 2, jika biro-biro melanggarnya mereka dipidana penjara 5 tahun atau denda Rp 500 juta dan Rp 5 M,” jelas wajib mengikuti pemeriksaan dan pro-cedural sesuai standar nasional, masyarakat sebagai konsumen

harus mengetahui standar KWh jika terpasang di rumahnya,” pa-par Sumardi.

Sementara itu.menurut Abdul Ra’is, kepala unit loka, pihaknya tidak tahu-menahu terkait pema-sangan yang ada di Desa Bonto Bulaeng, Kecamatan Sinoa Kab. Bantaeng. Malahan Rais merasa kecewa terkait adanya oknum yang mengadakan pemasangan

KWh tanpa memiliki sertifikat Surat Layak Operasi (SLO) yang tidak mematuhi UU RI Nomor 30 tahun 2009 tentang ketena-galistrikan di willayah kerjanya. Lebuh jauh, Rais merasa bahwa wewenangnya telah dilampaui.

Di lain pihak, seorang aktivis di Bantaeng, Andi Yusdanar men-gatakan, bahwa ia tidak mengeta-hui perihal pemasangan KWh di rumah-rumah di desa, “entah sia-pa oknum biro di PLN yang me-nangani pemasangan KWh tanpa SLO.” Ungkap Danar.

Menurutnya, pemasangan Kwh di daerah tersebut banyak bermasalah, termasuk dalam menyambungkan arus listrik dan pemasangan instalasi listrik.“Hal ini terjadi, karena tidak adanya koordinasi dengan pihak konswil dan PLN,” tambahnya.

Andi Yusdanar menambahkan, pemasangan Kwh tidak terlam-pirkan Sertifikat SLO, padahal itu wajib diserahkan pada masyarakat sebagai konsumen. “Sebelum ada korban, kita minta pihak Distam-ben segera turun dan melakukan pemeriksaan agar listrik di rumah penduduk maupun dalam usaha lainnya diberikan secara standart dengan mengantongi sertificate SLO, daripada dampaknya kede-pan bagi masyarakat, itu jus-tru lebih berbahaya,” tandasnya.(Mail/Riswan-PM)

kita minta pihak Dis-tamben segera turun dan melakukan pemeriksaan

agar listrik di rumah penduduk maupun

dalam usaha lainnya diberikan secara standar

dengan mengantongi sertificat SLO

PT. Syngenta Indonesia Wilayah Sulselbar Mengadakan Gebyar Undian Berhadiah

Platmerah | Jene-ponto, Sulsel — Dalam rangka mempererat tali sil-aturahmi dan mengedukasi petani dalam peningkatan produksi, PT. Syngenta In-donesia mengadakan Ge-byar pengundian Gramax-one tahap kedua yang bertemakan semarat ‘Un-dian Gramaxone berhad-iah tahap kedua’. Gebyar tersebut memperebutkan Hadiah utama, satu Unit Sepeda Motor, Sepeda Gu-nung, televisi 2 unit dan Tangki Malaysia. Dalam kegiatan ini juga dilakukan kunjungan di lokasi SLC (Syngenta Learning Center) dan dilanjutkan pengundi-an kupon Gramaxone tiga generasi. Kegiatan tersebut berlangsung Kamis 3 Okto-ber 2013 bertempat Dusun Penjongga Desa Beroangin Kec. Bangkala Barat.

H a d i r dalam pada k e s e m p a t a n itu, Anggota Dewan Ka-bupaten Je-neponto, H. Bohari Bido, Camat Bang-kala Barat,

H. Muhammad, Kodina-tor BPP Lasahid, Kepala Desa Beroangin Nasrullah.ES serta, Musdini, Akbar bersama segenap anggota panitia lainnya. Turut hadir pimpinan PT Syngenta In-donesia Bahtiar Manadjeng Wilayah SulselBar , khoir-ul Abidin manager sales gramaxone wilayah Indi-nesia timur, Rudi susanto Dealer Tunggal Gramaxone PT. Surya Nusa Agromak-mur.

Kegiatan itu merupa-kan kerjasama Pemerintah Badan Penyuluhan Perta-niaan (BPP) dengan Ga-bungan Kelompok Tani (Gapoktan). Disamping itu, Camat Bangkala H. Mu-hammad, setelah selesai membacakan sambutannya menbuka langsung secara resmi pengundian kupon

berhadiah, beli satu kupon dapat satu liter Gramaxone.

kordinator BPP Lasa-hid SP dalam sambutan-nya menyampaikan, ada berbagai faktor yang perlu diperhatikan untuk men-ingkatkan hasil pertanian. Dijelaskannya, di samping pupuk dan pestisida, harus diperhatikan pula jarak tan-am, varietas dan perlakuan-perlakuan pertanaman lain-nya.

“Juga perlu diingat, penggunaan teknologi per-tanian tidak boleh setengah-setengah agar hasil yang di-capai bisa maksimal,” jelas Lasahid.

Sementara itu, H. Bo-hari Bido, menyadari un-tuk penggunaan teknologi pertanian membutuhkan modal, karenanya ia mem-inta kepada Syngenta da-pat membantu masyarakat dalam menyediakan modal. “Disamping itu, bagaimana mengajarkan penyulu-han yang baik kepada masyarakat untuk menge-nal benih yang baik dan tata cara penyemprotan serta penggunaan racun rumput Gramaxone,” paparnya

Hal senada disampai-kan pimpinan PT Syngenta, wilayah sulselbar, Bahtiar Manadjeng kepada Plat Merah mengatakan, peru-sahaannya bertekad mem-beri andil dalam upaya peningkatan hasil produksi pertanian di Indonesia.

“Ini sesuai dengan misi perusahaan kami menuju peningkatan produksi. NK 22, yang perkilonya Rp 46 ribu dan menghasilkan 5,1 ton perhektar diluar prodak syngenta. Namun setelah menggunakan prodak Syn-genta dengan harga Rp 58 ribu perkilo meloncat men-jadi 8,2 ton atau rata-rata 3 ton yang diperkirakan seki-tar 125 persen dari benih sebelumnya dengan biaya yang sama.

Selain dengan prodak NK 22, NK 33,NK 99 Cruis-er ada, lanjut Bahtiar, juga prodak baru yang biasa masyarakat sebut Wirosa-bleng atau NK 212.

“Selain itu, PT Syn-genta punya prodak racun rumput herbisida Gramax-one, Claris, Alika dan Amistartop.” Jelas Bahtiar. (Zpm)

PlatMerah | BANDUNG – Berbagai cara dilakukan pelaku kejahatan untuk menghilang-kan jejak aksi mereka. Seperti halnya yang dilakukan oleh AH dan AB yang mengelabui polisi dengan menyembunyikan gan-ja di kandang ayam dan kolam ikan lele. KabidHumasPolda-Jabar, Kombes Pol Martinus-Sitompul, menjelaskan, kasus-tersebut terungkap dari laporan warga ke Direktorat Reserse Narkoba Polda Jabar bebera-pa waktu lalu.Dari informasi tersebut, polisi langsung men-datangi rumah AH di Kecama-tanCianjur, Kabupeten Cianjur.

“Dari tes urine, terbukti AH mengonsumsi narkoba jenis ganja.Dari situ kami lakukan penggeledahan dan ditemu-kan ganja seberat seperempat kilogram yang disembunyikan-nya di kandang ayam belakang rumahnya,” jelasnya, Jumat (4/10/2013). Dari pengakuan AH, lanjut Martin, ia membeli daun ‘surga’ tersebut dari AB seharga Rp700 ribu. Dari infor-masi itulah, polisi menangkap AB di rumahnya di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.

Dalam penggerebekan di rumah AB, polisi menemukan dua paket besar ganja yang

dililit lakban bening dalam sebuah plastic hitam. Ia me-nyembunyikan ganja tersebut di samping kolam lele dengan ditutupi tumpukan genteng.

“Dari AB, kami sita dua pa-ket ganja seberat dua kilogram. Dalam pengembangannya, AB mengaku membeli tiga paket ganja seharga Rp 6 juta dari AK yang sekarang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO),” terangnya.

Kepada polisi, AB mengaku bukan hanya menjual ganja ke-pada AH, namun juga kepada seseorang berinsial YS seharga Rp1,1juta. Dari informasi itu-lah, polisi pun membekuk YS di rumahnya di Kecamatan Warung kondang, Kabupaten Cianjur dengan barang bukti setengah kilogram ganja.

“Jadi total yang kami sita dari AB, AH, dan YS ada-lah ganja kering seberat 2,75 kilogram. Saat ini ketiganya masih kami kembangkan untuk memburu Bandar besarnya,” katanya. Tiga tersangka dijerat dengan Pasal 111 (1) dan 127 (1) UU No. 35/2009 tentang Narkotika dengan ancaman hu-kuman penjara minimal empat tahun dan maksimal 12 tahun penjara.(**jpm)

Polda Jabar Temukan Ganja Di Kolam Lele Dan Kandang Ayam

Page 9: Edisi oktober 2013 bongkar fakta tajam dan terarah

9Kapolsek Astana Anyar Memimpin Dengan Seni

Platmerah| Bandung, JABAR – Mendengar kata ‘Polisi’ bagi kebanyakan anak kecil mungkin akan merasa takut dan seram, pasalnya sebagian orang tua atau orang dewasa selalu menakut-nakuti anak kecil dengan kata Polisi. Sehingga sampai remaja (usia sekolah, red) cenderung merasa seram jika berhubungan dengan Polisi.

Na-mun, lain lagi den-gan

anak-anak sekolah di lingkungan wilayah hukum Polsek Astana Anyar, karena sejak dini Kapolsek membuka layanan istimewa terhadap anak-anak sekolah dan masyarakat untuk lebih dekat dengan Polisi.

Kompol Drs. Sutorih MSi, Kapolsek Astana Anyar, Polrestabes Kota Bandung, memiliki pro-gram baru yaitu Wisata Ke Kantor Polisi. “Daripada

anak-anak wisata hanya ke Kebun Binatang, gunung atau ke Mall saja, akan lebih baik untuk tambahan peng-etahuan wisata ke Kantor polisi,” kata Kapolsek Astana Anyar, Kompol Drs. Sutorih MSi kepada Plat Merah, Kamis (03/10/2013).

Menurut Sutorih, den-gan kegiatan ini, anak-anak sekolah akan merasa dekat dengan Kepolisian yang selama ini banyak dianggap menakutkan, menjadi lebih bersahabat lagi dengan masyarakat, khusunya den-gan anak-anak. Selain itu, kata dia, supaya anak-anak bisa mengetahui peran dan

fungsi Kepolisian, yaitu melayani, mengayomi, dan melindungi masyarakat.

“Dengan begitu, di-harapkan anak-anak bisa mengetahui peran dan fungsi Kepolisian, yaitu melayani, mengayomi, dan melindungi masyarakat,” paparnya.

Selain program tersebut, untuk pembekalan rohani dalam melaksanakan tugas, Polsek Astana Anyar, lanjut Sutorih, juga mewajibkan anggotanya setiap apel pagi mengucapkan tiga hal, yaitu; istiqfar, shalawat Nabi, dan menyebutkan nama-nama alah (Asma’ul

Hustna, red).” Setiap pagi, menjadi

rutinitas bagi semua ang-gota untuk mengucapkan istiqfar, shalawat, dan menyebutkan nanma-nama Allah,” sebutnya.

Sementara itu, program lainnya, sambung Sutorih, setiap hari senin pagi, per-wira yang ada di Polsek Astana Anyar secara ber-giliran ditugaskan menjadi Inspektur upacara di setiap sekolah-sekolah, sekaligus memberikan pembinaan mengenani pencegahan penggunaan narkoba.

“Dengan kegiatan terse-but diharapkan dua puluh

tahun kedepan anak-anak akan terbebas dari Narko-ba.” kata Kapolsek.

Adapun, program inti dari Polsek Astana anyar, kapa Perwira Polisi yang baru menjabat sekitar tiga bulan ini, yaitu member-antas perjudian di wilayah Astana Anyar.

” Kami secara rutin mengadakan Jumat keliling ke tiap mesjid di wilayah Astana Anyar untuk seka-lian bekerjasama dengan para ulama, umaroh, dan masyarakat untuk menso-sialisasikan tentang pem-berantasan judi,” tandasn-ya.(Dalmer Pakpahan-PM)

Kasat Lantas Kendari Lakukan Sosialisasi

Lalulintas di Tingkat Pelajar SMP/SMA Se Kota Kendari

Platmerah|Kendari, SULTRA – Dengan jabatan baru di Satuan Lalu Lintas sebagai Kasat Lantas Kendari, AKP Sulistiyono, hari Senin di awal berkantor di tempat tugas barunya langsung memulai melaksanakan pro-gram nasional, yaitu sosialisasi tentang lalu lintas di se-kolah- sekolah di SMP/SMP di kota Kendari. Hal ini ia lakukan sebagai bentuk kepedulian tentang pentingnya keselamatan lalu lintas, “ apalagi pelajar yang dibawah umur untuk betul-betul memperhatikan tentang boleh tidaknya berkendara sepeda motor lebih-lebih mobil, “paparnya.

Muatan isi penyampaian sosialisasi tersebut, kata Kasat Lantas, adalah menyampaikan apa yang termuat dalam teks yang dibuat oleh Kapolri yang tentunya inti isi teksnya agar para pelajar, baik SMP/SMA dibawah umur untuk tidak mengendarai motor lebih-lebih mobil demi keselamatan dalam berlalu lintas.

“Dan ketika ada ditemukan pelajar baik SMP/SMA di bawah umur menggunakan kendaraan motor ataupun mobil, kami akan tindaki dan dilakukan pembinaan denganmenghadirkan orang tua untuk membuat surat pernyataan dan ditembuskan ke sekolah ,” Ungkapnya.

“Program ini saya pikir tidak akan berjalan dengan baik tanpa bantuan masyarakat dan semua pihak, ber-harap kepada orang tua agar melarang anaknya berken-dara yang dibawah umur dan pihak sekolah juga agar membantu memberikan bimbingan dan besar harapan agar terbangun kerjasama yang baik demi mendukung program tersebut.” Tandasnya. ( Asmuni/Ilham – PM)

Rombongan ARB Kagum Atas Pelayanan Kesehatan BSB

Platmerah | Bantaeng, Sulsel – Mengukur tingkat pencapaian hasil pembangunan suatu negara, termasuk pem-bangunan bidang kesehatan sesuai dengan visi Kemen-trian Kesehatan ” Masyarakat yang sehat yang mandiri dan berkeadilan ” dan dengan mis-inya ”1.Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat, ter-masuk swasta dan masyarakat madani; 2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjalin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadi-lan; 3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan; 4. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik.

Untuk mengukur keberhasi-lan pembangunan kesehatan indikator kinerja indikator-indikator untuk moralitas, 1. Morbiditas dan status gizi; 2. Indikator upaya kesehatan yang terdiri atas pelayanan kesehatan, perilaku hidup sehat dan keadaan lingkungan; serta 3. Indikator sumber daya kesehatan terdiri atas sarana kesehatan, tenaga kesehatan, dan pembiayaan kesehatan; dan 4. indikator lain yang terkait kesehatan.

Hal senada juga di sam-paikan Inda J Piliang, bahwa pencapaian tujuan pemban-gunan kesehatan memerlukan adanya kesadaran, kemauan dan kemempuan semua kom-ponen bangsa untuk bersama-sama mewujudkan rakyat sehat sebagai sumber kekuatan ketahanan bangsa yang akh-irnya menjadi landasan dalam membentuk negara yang kuat. negara kuat dari aspek keseha-tan dapat diartikan sebagai ne-gara yang memiliki ketahanan bangsa yang tangguh dengan basis utamanya dalam wujud rakyat sehat secara fisik, men-tal dan sosial serta memiliki produktifitas yang tinggi.

“Saya sendiri sangat kagum melihat perubahan wajah

Bantaeng, apalagi Tahun 2011 Bantaeng sebagai Kabupaten Sehat Nasional, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Dinas kesehatan.” Ujarnya.

BSB ditangani Dinas Kes-ehatan, dan Dinas Sosial, yang siap mengantisipasi bencana serta melayani kesehatan. Masyarakat yang membutuh-kan bantuan cukup menekan nomor 113, tim BSDB akan segera menuju lokasi.

Saat dikonfirmasi, Andi Ihsan yang juga koordinator umum Brigade Siaga Bencana (BSB) berkata, Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan, berpenduduk 176.708 jiwa tersebar di 8 kecamatan dan 67 desa/kelurahan. Kabu-paten ini memiliki 1 RSUD, 12 Puskesmas (6 puskesmas rawat inap dan 6 unit Puskes-mas non rawat inap), 32 Polindes, 5 Apotek, dan 17 toko obat, didukung 26 dokter, 239 tenaga kesehatan, dan 52 bidan desa. Kabupaten Ban-taeng pada 2009 membentuk Brigade Siaga Bencana (BSB) untuk menangani kasus darurat di pedesaan yang jauh dari pusat layanan kesehatan. BSB ditangani Dinas Kesehatan, Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapeldada), dan Dinas Sosial, yang siap men-

gantisipasi bencana serta me-layani kesehatan. Masyarakat yang membutuhkan bantuan cukup menekan nomor 113, tim BSDB akan segera datang. Karena di wilayah ini jarang terjadi bencana, BSB lebih banyak menangani masyarakat yang sakit.

BSB siaga 24 jam untuk memberikan pertolongan pasien di rumah warga atau di ambulans. BSB akan mengirim pasien yang parah ke rumah sakit. Brigade ini menggu-nakan dana APBD Bantaeng yang dimulai 2010 sebesar Rp 981,6 juta, pada 2011 sebesar Rp 893,5 juta, dan 2012 sebesar Rp 1,5 miliar. Fasilitas BSB meliputi 7 unit ambulans yang dilengkapi peralatan lengkap dan canggih, serta didukung 20 dokter, 12 perawat, 4 sopir, dan 1 clean-ing service. Ambulans BSB dilengkapi stetoskop, benang silk, tabung oksigen, tandu, penyangga leher, gunting bengkok, infus set, selimut bergaris, dan lampu kepala.

Pada 2009, BSB melayani 29 orang, pada 2010 melayani 1.598 orang, pada 2011 me-layani 2.079, dan pada 2012 melayani 541 orang. Sementa-ra dalam sehari BSB melayani 4-5 orang

Kementerian Kesehatan memberikan penghargaan kepada Kabupaten Bantaeng sebagai Kabupaten Sehat Nasional pada 2011. Ban-taeng dinilai memenuhi empat persyaratan kabupaten sehat: kawasan permukiman, sarana dan prasarana sehat, ketahanan pangan dan gizi, kehidupan masyarakat yang mandiri serta tatanan kehidupan sosial yang sehat. (MAIL/Riswan-PM)

“ BSB ditangani Dinas Kesehatan, dan

Dinas Sosial, yang siap mengantisipasi

bencana serta melayani kesehatan.

Page 10: Edisi oktober 2013 bongkar fakta tajam dan terarah

DESA CAMPAKA Kecamatan Malangbong

Jadi Percontohan Pengelolaan PNPM

PlatMerah | GARUT, Jabar – Desa Campaka Kecamatan Malangbong merupakan salah satu desa yang patut dijadi-kan contoh bagi desa-desa lain-nya, khusu-nya di Kab.Garut, Jawa Barat. Hal ini Nampak saat pengelolaan dana PNPM, dimana kepala desa dan ketua PNPM dengan suka-rela terlibat dalam pemban-gunan sarana PNPM. Tu-run langsung kelapangan bersama-sama dengan masyarakat.

Kepala desa Campaka, Karna, saat ditemui warta-wan Plat Merah mengata-kan bahwa pengembangan pembangunan di desa tersebut sangat penting dalam meningkatkan pere-konomian masyarakat.

“ Kami memang sangat perlu dengan pengemban ganjalan tersebut. Demi kelancaran perekonomian masyarakat di sekitar desa. Desa kami berjumlah pen-duduk 6.033 jiwa, laki-laki 3.090 dan perempuan 2.943.Keluarga tidak mampu

hampir 4.027 jiwa, makanya dengan

adanya pembangu-nan desa tersebut san-

gatlah berarati bentuk kelancaran perekonomian

masyarakat kami,” ujar Karna.

Pengerjaan jalan yang dilaksanakan di desa Cam-paka, lanjut Karna, dengan menghabiskan anggaran hanya sebesar Rp 11.7861 untuk membangun sekitar 6 Km. Pengerjaannya, kata Karna, berlokasi di sekitar RT 09. Walaupun dengan dana yang minimum, ket-ua PNPM dan kepala desa akan melaksanakannya dengan baik dan sukses atas dukungan masyarakat des asset empat.

“Selama ini kami su-dah memperbaharui jalan sepanjang 4KM dan mer-enovasi bangunan kantor desa,” tandas Karna. (Tim PM-Garut)

LETKOL (CPM) BAMBANG GURITNO Jabat Dandenpom IV/I Purwokerto

Platmerah| Purwokerto, Jateng – Jabatan Koman-dan Detasemen Polisi Mi-liter (Dandenpom) IV/1 Purwokerto, Senin (16/9) diserahterimakan dari pejabat lama Letkol (CPM) Dorip. SSos kepada Pejabat baru Letkol (CPM) Bam-bang Guritno. Acara serah terima jabatan Danden-

pom tersebut berlangsung di Aula Mapomdam IV/Diponegoro dan dipimpin langsung oleh Komandan Pomdam IV/Diponegoro, Kolonel CPM Sulendra.

Letkol (CPM) Bambang Guritno sebelumnya men-jabat Dandenpom Sibolga Kodam I/Bukit Barisan. Se-dangkan pejabat lama, Let-kol CPM Dhorip SSos se-lanjutnya beralih tugas dan menduduki jabatan baru sebagai Kabag Lalu lintas

di Puspom AD, Jakarta.Pejabat baru, Letkol

CPM Bambang Guritno bagi anggota Denpom IV/1 Purwokerto tidak asing lagi karena Bambang Guritno pernah bertugas di Den-pom Purwokerto sebagai Wadan Denpom.

“Kami sebelum tugas di Sibolga, Kodam I/Bukit Ba-risan bertugas di Purwoker-to, sebagai Wadandenpom IV/1 Purwokerto. Untuk itu kami mohon doa restu dan dukungan sepenuhn-ya kepada seluruh jajaran pejabat di kabupaten Bany-umas serta masyarakat Banyumas dalam menjabat sebagai Dandepom IV/1 Purwokerto,” kata Bam-bang dalam kata sambutan-nya diacara pisah sambut

pejabat lama dan baru den-gan jajaran Muspida, Sabtu (21/9).

Begitu juga Letkol (CPM) Dorip mengucapkan terimakasih kepada seluruh pejabat dikabupaten Banyu-mas, masyarakat Banyumas dan semua pihak yang se-lama ini telah bekerjasama membuat iklim kondusif aman, sejuk di Kabupaten Banyumas. “Kami mengu-capkan banyak terimakasih kepada seluruh pejabat dikabupaten Banyumas, masyarakat Banyumas dan semua pihak yang se-lama ini telah bekerjasama membuat iklim kondusif aman, sejuk di Kabupaten Banyumas,” ungkap Letkol (CPM) Dorip dalam acara itu. (Sugeng Triono)

Letkol (CPM) Bam-bang Guritno sebelumn-

ya menjabat Danden-pom Sibolga Kodam I/

Bukit Barisan

Kemenag Sultra Berpesan Agar Jemaah Haji Berhati-hati

Platmerah|Kendari , SULTRA – Masyarakat Sulawesi Tenggara (SUL-TRA) atau jemaah Haji se-SULTRA disibukkan dengan berbagai macam kegiatan sebelum pem-berangkatan Haji dari Ken-dari ke Makassar sampai ke Embarkasih. “Kegiatan tersebut dalam rangka persiapan jamaah Haji,

agar kesiapan jemaah haji maksimal,” ungkap Drs. H. Tamrin, Kepala Bidang Pen-gelolaan Haji Dan Umrah Kementrian Agama Provin-si Sulawesi Tenggara kepa-da Plat Merah, (27/09/2013).

Lebih lanjut H. Tamrin mengatakan, pemberang-katan jemaah Haji dari Ken-dari ke Makassar dimulai tanggal (29/09) dan jumlah jamaah Haji se-SULTRA sebanyak 1347 orang, su-dah sudah masuk tim pen-

damping sebanyak 7 orang. Ia juga mengatakan, jemaah haji yang paling terbanyak di Sulawesi Tenggara ada-lah Kota kendari dan yang paling sedikit adalah Kabu-paten Konawe Utara.

“Yang paling penting adalah melihat biasanya sering terjadi di Embarkasi, jemaah Haji dari Indone-sia terkadang tertipu yang mengaku sebagai panitia padahal bukan panitia, se-hingga uang mereka len-

yap,” kata H. Tamrin.Untuk itu, ia berpe-

san kepada seluruh je-maah Haji, khususnya asal Sulawesi Tenggara agar ber-hati-hati. “Penting kirannya kami sampaikan khususnya jemaah Sulawesi Tenggara secara umum jemaah In-donesia untuk berhati-hati dan jangan tertipu yang mengatasnamakan panitia padahal bukan panitia.” Je-lasnya. ( Asmuni/Jufra Udo – PM )

Pembangunan di desa tersebut san-gat penting dalam

meningkatkan perekonomian

masyarakat.

Resmikan Mako Subden 4 Detasemen Satbrimob

di Garut

KAPOLDA JAWA BARAT

PlatMerah | Garut, Jawa Barat – Kapolda Jawa Barat Ir-jen Pol SuhardiAlius, menyalami sejumlah anggota Koman-do Subden 4 Detasemen A Pelopor Satbrimob Polda Jabar, di Jalan Sudirman, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Rabu (2/10/2013). Satu kompi personel Satbrimob Polda Jabar ditempatkan di bekas Markas Komando (Mako) Polres Garut ini untuk melayani masyarakat di kawasan Priangan Timur.Selain itu, penempatan Brimob di Garut guna mendekatkan antara Brimob dengan masyarakat seki-tar. (Ags)

Pencinta Burung, Adu Kicau Burung di Gua Putri OKU

Platmerah|Sumatera Selatan, Baturaja OKU – Sekitar 630 pencinta bu-rung berkicau berkumpul di Gua Putri Kecamatan Semidangaji, Kabupaten OKU dalam rangka lomba burung berkicau.

Kegiatan lomba yang diselenggarakan Dispo-rabudpar OKU, Minggu (6/10/2013) selain diikuti 15 kabupaten kota yang ada

di Sumsel juga dari Lam-pung, Kalimantan, Provinsi Banten, Serang, Jawa Barat dan provinsi lainnya.

Kadisporabudpar OKU Aufa S Sarkomi SP MSc menjelaskan, “kelas yang diperlombakan meliputi Kelas Gua Puteri, Kelas Padangbindu, Kelas Gua Harimau dan Kelas Gua Silabe. Nama kelas kelas burung berkicau yang

diperlombakan sengaja diberi-kan nama nama obyek wisata di seputaran Desa padangbindu yang meru-pakan obyek wisata andalan Kabupaten OKU. Tujuan-nya untuk lebih mempopuler-

kan nama–nama obyek wisata kegiatan ini juga dalam rangka mem-perkenalkan objek wisata yang ada di OKU. Selain

itu juga untuk memperk-enalkan kekayaan flora dan fauna yang ada di OKU yang kini sedang gencar gencarnya dipromosikan oleh Pemerintah Kabu-paten OKU melalui Dinas Pemuda Olah Raga Budaya dan Pariwisata Kabupaten OKU.

Lomba burung berkicau yang diikuti kicau mania tahun ini lebih meriah dari tahun tahun sebelumnya.

Sedangkan Bupati OKU diwakili oleh Sekda OKU Drs H Umirtom mengata-kan, momen lomba burung

berkicau yang diseleng-garakan di areal Gua Puteri ini sangat positif. Apalagi kicau mania datang dari seluruh penjuru bahkan sampai ke Kalimantan. (Harno/Adril/PM)

XXXXX 10

Page 11: Edisi oktober 2013 bongkar fakta tajam dan terarah

11

Tragedi Di Desa Mengkadai Lahirkan Enam Butir Kesepakatan Damai

Platmerah | Sarolangun, Jambi – Tragedi Berda-rah yang terjadi beberapa waktu yang lalu akibat razia PETI yang di laku-kan tepatnya pada Dusun Mengkadai desa tumen-gung ,Kecamatan Limun di kabupaten Sarolangun. Per-istiwa yang telah menelan korban jiwa serta luka-luka dari kedua belah pihak baik warga maupun aparat akh-irnya menemui jalan damai, dengan menelorkan Enam point kesepakatan damai melalui meja perundingan di Aula kantor camat limun, kamis (03/10) rapat perund-ingan di pimpin langsung oleh Wakil Bupati Sarolan-gun Drs.Fahrul Rozi,M.si. Perundingan damai terse-but justeru berlangsung Alot , dengan menempuh Jalur Adat, berujung per-

damaian yang melahirkan Enam kesepakatanSetelah penandatanganan kesepakatan damai antara pihak

aparat dan warga, wakil Bupati serta kapolres sarolangun mera-sa lega karena tragedi yang terjadi didusun mengkadai desa tu-menggung di kecamatan Limun kabupaten Sarolangun berujung Damai. Dan juga Wakil Bupati Sarolangun Drs.Fahrul Rozi akan melaksanakan Hutang Adat rencananya akan diadakan di dusun mengkadai pada hari senin yang akan datang.

“ Hutang adat itu akan kita lakukan pada hari Senin besok, bertepatan pada 7 hari peringatan wafatnya korban dari tragedi ini “. Terang Wabub. ( Nal - PM )

1. Masyarakat dusun mengkadai desa tumenggung siap dan bersedia melaksanakan kesepakatan perdamaian secara adat dengan TIM Gabungan penertipan PETI dikecamatan Limun terhadap peristiwa operasi pemberantasan PETI, (01/10) 2013.

2. Masyarakat dusun mengkadai desa tumengung tidak akan melakukan aksi, Provokasi, serta Intimidasi terhadap Tim Operasional Penertiban PETI, yang dilakukan oleh Tim Gabungan.

3. Kesepakatan Antara dusun mengkadai desa tumenggung dengan Tim gabungan penertiban PETI, di sesuaikan Dengan Hukum Adat Setempat, “ Lebam balu Tepung Tawar, Luko luki di Pampeh, Mati di Bangun “. a) Terhadap 2 orang warga dusun mengkadai meninggal akan dibayar hutang adat yakni 2 ekor Kerbau, beras 200 kg serta selemak semanis. b) Terhadap korban luka-luka (lebam/balu) dari kedua belah pihak (warga /aparat) akan dilaksanakan tepung tawar. c. Terhadap kedua belak pihak yang Luko luki, yang sakit diobati, setelah sehat dibayar pampas, akan dilaksanakan pampeh sesuai dengan tumbuh (perkembangan kesehatan).

4. Pihak Tim gabungan penertiban PETI harus mengurangi kendaraan serta jumlah personil dilapangan sesuai Standart Operasi Prosedur (SOP).5. Masyarakat jangan terpengaruh dengan isyu yang tidak jelas.6. Proses Hukum tetap berjalan bagi yang terbukti telah melanggar Hukum akan di tindak menurut Hukum yang berlaku.

6 Butir Kesepakatan Damai

Warga Sungai Baung Geger !Dikira Bom, Ternyata Tangki Pesawat

Tempur JatuhPlatMerah | Inhu, Riau – Saat Edi Rohadi (46), warga Dusun Titian

TinggiDesa Sungai Baung, Kecamatan Rengat Barat, Indragiri Hulu se-dang melakukan kegiatan gotong royong atau kerja bakti, sekira pukul 15:30 wib, tiba-tiba warga dikejutkan dengan adanya pesawat tempur di udara. Pesawat tersebut seketika menjadi perhatian warga, sebab be-berapa warga menyaksikan ada benda yang melayang-layang diudara, Jumat (04/10/13).

“Kami sempat panic karena kami mengira benda yang sedang mel-ayang- laying tersebut adalah bom.Kami sempat berlarian mencari per-lindungan yang aman.benda yang kami kira bom tersebu takhrirnya jatuh kebumi, tepatnya dikebun karet milik Eko Suharsa,” jelas Edi.

Edi mengatakan kalau dirinya sempa melihat beberapa warga lari terbirit-birit dan tiarap sekitar 30 meter dari TKP, karena warga takut benda yang jatuh tersebut meledak. Namun setelah beberpaa lama di-tunggu tidak ada ledakan akhirnya beberapawarga memberanikan diri untuk mendekati benda tersebut.

“Setelah diamati, ternyata benda tersebut adalah tengki minyak pe-sawat, diduga tengki minyak tersebut milik pesawat tempur AURI, “ paparnya.

Menurut sumber yang diterima Plat Merah, pesawat bersama pilot yang belum diketahui namanya tersebut sudah sampai dengan selamat di Bandara Pekanbaru. Direncanakan Bangkai tengki minyak pesawat tempur tersebut segeradibawa kePekanbaru oleh pihak AURI.

Sementara itu, TNI AU mengakui memang ada tangki pesawat tem-pur jenis Hawk 200 yang jatuh di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Riau.Tangki itu sengaja dijatuhkan oleh pilot.

Menurut Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) La-nud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Mayor Sus Filfadri, TNI AU rutin melakukan latihan terbang di wilayah udara Kabupaten Inhu. Namun TNI AU tidak melibatkan Angkatan Udara Singapura dalam pelatihan itu.

“Namun latihan di wilayah Inhu itu tidak melibatkan pe-sawat tempur tentara Singapu-ra yang juga tengah melaku-kan latihan rutin bersama kita.Untuk latihan di Inhu, hanya TNI AU saja,” kata Filfadri.(MUNIR/PM)

PAD Hasil Hutan Kolaka Carut MarutPlat Merah | Kolaka, Sultra – Di-

nas kehutanan Kabupaten Kolaka terindikasi melakukan kesalahan ad-minitrasi dalam mengeluarkan Doku-men SKKB untuk pengolahan kayu.Pasalnya dokumen (tersebut, red), digunakan oleh beberapa pengusaha kayu di KecamatanToari untuk mel-abuhkan kayu bantalan (Derbang) melalui pelabuhan KJ ToarikeSulsel.

“Bahkan bantalan kayu yang ber-modalkan ijin IPK hak tersebut tidak menggunakan surat keterangan asal usul kayu olahan (SAKO),” jelas nara sumber, Melky

Menurut keterangan narasumber lainnya, yang merupakan warga pe-milik mesin chainshow, bahwa kayu-kayu itu ditebang di areal kawasan hutan Poleang barat, Kabupaten

Bombana. “Tapi sangat disayangkan, dokumen dikeluarkan di Kolaka.Hal tersebut, Dishut Kolaka diduga men-dapatkan hasil PAD dari kawasan hutan Kabupaten Bombana.Kadishut Kolaka Ahmad Lakai SH tidak ban-yak komentar dalam hal ini,” kata sumber.

Sementara itu, Kadis kehutanan mengakui bahwa soal perijinan terse-but tidak banyak mengetahuinya,” saya kepala dinas yang baru, makan-ya saya tidak banyak tahu ijin periji-nan.” katanya.

Di lain pihak, Kabag perijinan Dishut kolaka Sulhan S.Hut. kepada Plat Merah mengatakan, “memang sulit sekali dari pihak polhut menelu-suri sampai kehutan karena memang

kawasan hutan antara dua kabupaten ini hanya sebatas sungai, makanya trik-trik dari pengusaha kayu sulit un-tuk kita ungkap, “akunya.

Lebih lanjut Sulhan mengatakan, masih kurangnya tenaga Polhut Kola-ka ditambah lagi akses jalan untuk operasi sulit ditempuh.

Saat disinggung mengenai kayu illegal hasil tangkapan Polhut Kabu-paten Bombana sebanyak 1 Truk pada minggu 22 September 2013 lalu, Sul-han pun kembali bungkam. Padahal kayu tersebut sudah masuk di wilyah kolaka.

Hingga berita ini diturunkan, di-duga kuat petugas terkait tutup mata sehingga kurangnya pengawasan dari pihak Polhut. Laporan: ( TJT/Zpm – pm )

Tambang Pasir Di Desa Paku Sangat Membantu Perekonomian Masyarakat Konawe

PlatMerah| Konawe, SUL-TRA – Penambangan Pasir di desa Paku kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara sangat membantu masyarakat sekitar, karena mampu membuka lapangan pekerjaan. Ket-erangan tersebut disampaikan oleh narasumber yang ditemui Plat Merah, masyarakat yang bekerja di penam-bangan tersebut di area tambang, Rabu (02/09).

Sumber mengatakan, tambang pa-sir tersebut sangat dinanti-nantikan masyarakat setempat dan mereka (masyarakat areal tambang, red) merasa beryukur luar biasa, karena dengan adanya tambang besi terse-but masyarakat bias merasakan man-faatnya.

Penambangan besi di Desa Paku Kabupaten Konawe, kata dia, diben-tuk secara berkelompok yang diket-uai semua oleh pak Burhan.“Artinya penambangan tersebut berbasis masyarakat,” katanya.

“Bukan hanya masyarakat di desa tersebut yang bekerja di penambangan tersebut, tapi ada juga masyarakat Desa tetangga.Ini berarti kehadiran penambangan pasir tersebut sangat menguntungkan masyarakat kabu-

paten Konawe,” paparnya.Selain itu, kata dia, ternyata ke-

hadiran tambang pasir tersebut sangat membantu perekonomian masyarakat desa setempat maupun desa tetangga, karena dengan mereka bekerja di tambang tersebut, mereka bisa mem-bangun rumah dan membeli kend-araan bermotor. (IskandarRapi/Ilham – PM)

Mereka bisa mem-bangun rumah dan

membeli kendaraan bermotor

SEPUTAR NUSANTARA

Page 12: Edisi oktober 2013 bongkar fakta tajam dan terarah

B u p a t i Ko n aw e U t a r a Diminta Periksa Legalitas PT Surya

Tenggara Dan PT Adrian

Plat Merah | Konawe Utara, SULTRA – Menindaklanjuti pem-beritaan yang dilansir Plat Merah dengan judul “ PT Surya Tenggara Dan PT Adrian Diduga Lakukan Penambangan Liar Di Konawe Ut-ara “, ternyata apa yang dilakukan dua perusahaan tersebut mengun-dang pertanyaan public.

Hasil Pengamatan, monitoring dan investigasi Plat Merah, ked-ua perusahaan yang melakukan penambangan di Konawe Utara tersebut, sebaiknya mendapat per-hatian serius bahkan menindak secara tegas. Dugaan JO kedua pe-rusahaan tersebut yang diberikan oleh PT Konawe Nikel Nusantara lewat dari titik koordinat yang di-berikan perusahaan pemilik IUP tersebut yang di duga liar, karena masuk di hutan produksi terbatas yang tidak memiliki izin pinjam pakai dan legalitas perlu menda-pat pertanyaan yang tajam.

Edy, salah satu karyawan PT Adrian yang saat ditemui Plat

Merah di hotel Venus Kendari (24/09), mengaku bukan karyawan PT Adrian. Dan menurut nara-sumber yang ditemui Plat merah mengatakan bahwa, “ Edy adalah orang legal PT Adrian. Hal ini lay-ak dipertanyakan, kenapa harus menyembunyikan identitasnya? Kemudian pada saat memberikan informasi seolah- olah tidak tahu, yang kemudian ada pengakuan bahwa PT Adrian melakukan apa yang didugakan oleh Plat Merah,” paparnya

Masih menurut sumber yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, terkait kedua peru-sahaan yang perlu di pertanyakan legalitasnya dan diduga melaku-kan penambangan liar , “Bupati Konawe Utara diminta periksa legalitas kedua perusahaan terse-but dan menghentikan sebelum melakukan operasi penambangan selanjutnya. “pungkasnya. ( Ju-fraUdo/Ilham – PM)

Cap dan TandaTangan Dipalsukan, Ketua BPD Lapor Media

Platmerahonline.com | Ci-calengka, Kab. Bandung – Kisruh tentang pemalsuan Cap (Stem-pel) dan tanda tangan ketua dan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), desa Waluya Ke-camatan Cicalengka Kabupaten Bandung tak ubanhnya seperti bola salju yang terbakar matahari. Dalam hal ini, ketua BPD merasa dihianati oleh sikap Kepala Desa yang tidak pernah melibatkan dia dalam urusan pengelolaan ang-garan desa. Demikan, hal tersebut disampaikan Pranoto, Ketua BPD Desa Waluya saat ditemui Plat Merah di Kantor Desa Waluya, Selasa (01/10).

“BPD dan anggota dalam hal apapun tidak dimintai persetu-juan. Bukan hanya itu, kepala desa Waluya juga memalsukan cap dan tanda tangan ketua LPMD dalam laporan pelaksan-aan pembangunan desa sejak tahun 2008 sampai sekarang,” ungkap Pranoto.

Selama ini (sejak tahun 2008 samapai sekarang, red), kata Pranoto, baik ketua BPD beserta seluruh anggotanya maupun LPMD tidak pernah menandata-ngani ataupun memberikan cap dalam nota persetujuan ke kepala desa,

Sementara itu, di tempat terpisah KAUR EKBANG, Engkus Kuswara, saat dikonfirmasi men-gakui bahwa dia pernah diperin-tah untuk membuat/memalsukan cap dan tanda tangan. Dan semua itu dilakukan sendiri, tapi ia laku-kan atas perintah kepala desa.

Sebelumnya, menindaklanjuti

apa yang terjadi di Desa Waluya, beberapa waktu lalu Tim PM sempat mendatangani kan-tor kecamatan Cicalengka, dan langsung diterima oleh Achmad Rizky Nugraha, camat Cicalengka untuk mempertanyakan peri-hal kekisruhan/pemalsuan cap dan tanda tangan tersebut, tapi camat mengisaratkan untuk tidak diangkat beritanya dulu karena masalah ini mau dibicarakan dulu dengan pihak desa.

“Kejadian ini sudah berlang-sung dari 2008, sementara waktu itu saya baru menjabat jadi camat Cicalengka. Kalau bisa jangan dulu di publis,” tandas camat Cicalengka.

Padahal, menurut ketua BPD dan LPMD Desa waluya, dia dan anggotanya tidak pernah diber-itahu berapa jumlah anggaran-anggaran yang diterima kepala desa. Anggaran ke 1, alokasi dana perimbangan desa (ADPD). 2 Pro-gram penguatan pembangunan pedesaan. 3 Program penguatan pembangunan pedesaan/aspirasi desa. 4 Program penguatan infras-truktur pedesaan. 5 Program-pro-gram lainnya yang bersifat khusus ataupun hibah. Dan untuk hal itu

hanya kepala desa dan bendahara desa yang mengetahui.

“Terus, untuk apa adanya BPD dan LPMD kalau semua kepu-tusan tidak pernah dilibatkan? apalagi sekarang nama dan cap yang selama ini saya pegang tiba-tiba dipakai buat kemulusu-san rencana kepala desa. Intinya, saya tidak pernah meminjamkan, memberi, menanda tangani, atau men-Cap.” Ungkap Pranoto.

Sebelum berita ini dimuat, kembali Tim PM menanyakan atas kebenaran isu diatas kepada Cecep, kepala Desa Waluya, tapi dia menyanggahnya. Menurut Cecep, isu tersebut dihembus-kan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang diduga tidak menyukai kinerja dia selama ini.

Tapi, setelah tim menanyakan siapa yang menjegal? dia men-gatakan tidak tau. “Saya tidak pernah memalsukan cap dan tanda tangan. Saya juga sudah pusing dengan permasalahan ini, apalagi sudah sering didatangi oleh wartawan,” paparnya.

Dengan bergulirnya isu pe-malsuan cap dan tanda tangan di Desa Waluya, selaku Kepala Desa, cecep merasa dizolimi oleh pihak tertentu. “sangat (dizolimi, red).

Sedangkan tindakan yang akan ia lakukan, terkait tuduhan pemalsuan tersebut, Cecep akan mencari info atas kebenaran isu tersebut. “Saya akan mencari info yang sebenarnya,” tandasnya. (Tim PM)

Terus, untuk apa adanya BPD dan LPMD

kalau semua keputusan tidak pernah dilibatkan?

Intinya, saya tidak pernah meminjamkan, memberi,

menanda tangani, atau men-Cap

PT Naga Bumi Nusantara Tantang Bupati Konawe UtaraPlatmerah | Konawe Utara, SULTRA –

Menindaklanjuti pemberitaan yang dilansir Plat Merah beberapa waktu lalu, kelihatan sangat jelas, PT Naga Bumi Nusantara (Na-busa) melakukan pembangkangan terhadap instruksi atau himbauan Bupati Konawe Utara agar perusahaan tersebut menghen-tikan operasi penambangan di daerah Kon-awe Utara. Karena, kuat dugaan PT Nabusa telah melakukan penambangan liar. Hal ini sudah di akui oleh Bupati, termasuk Kadis Kehutanan Konawe Utara.

Humas PT Naga Bumi Nusantara, Ip-pung saat dihubungi melalui telephon selulernya, Minggu (29/09) memberikan tanggapan terkait pemberitaan di Plat Me-rah beberapa waktu lalu, “kami menunggu Surat pemberhentian Bupati Konawe Utara atau Instansi terkait terhadap PT Naga Bumi Nusantara dalam melakukan operasi penambangan di Konawe Utara,” ungka-pnya.

Pernyataan Ipung, ditanggapi oleh Alamsah SH, Ketua LSM Barisan Pemuda Merah Putih Sulawesi Tenggara, “Ini me-

meperlihatkan PT Naga Bumi Nusantara tidak menghargai pemerintah atau bahasa kasarnya mengejek pemerintah dan bahkan tidak menganggap ada pemerintah. Karena menghalalkan cara, meskipun harus mel-akukan penambangan liar,” paparnya.

Sangat di sayangkan, lanjut Alamsah, ulah PT Naga Bumi Nusantara sangat ke-terlaluan karena tidak lagi memikirkan kerugian negara dan tidak patuh terhadap pemerintah setempat. Bahkan dugaan tidak taat hukum, dan justru memperlihatkan pembangkangan. “Ini sama saja dengan me-nantang Bupati Konawe Utara mengelur-kan Surat pemberhentian operasi penam-bangan,” tegasnya.

Lebih jauh, Alamsyah meminta Ke-pada Bupati Konawe Utara untuk segera mengeluarkan Surat pemberhentian operasi penambangan PT Naga Bumi Nusantara, dan jangan main-main.

“Kalau Bupati tidak berani mengeluar-kan Surat tersebut, mengundang pertan-yaan besar, ada hubungan apa Bupati ter-hadap PT Naga Bumi Nusantara?” tandas Alamsah. (Is/Il – PM)

Platmerah | Inhu, Riau - Kepala PLN ranting Air molek melalui Kepala jaringan Jhon Efendi menegaskan bahwa jaringan listrik sangat terganggu bila turun hujan, karena pohon kelapa sawit milik PT Tung-gal Perkasa Plantations/PT TPP berada per-sis dijalan DMJ dan mengganggu jaringan PLN. Hal tersebut disampaikan Jhon Efendi kepada Plat Merah di kantornya, Kamis (26/09/13).

“Jaringan listrik sepanjang sekitar 4 Km di jalan lintas Air molek ke Japura perlu perhatian serius karena PLN kewalahan memangkas daun pelepah kelapa sawit mi-lik PT TPP tersebut. Bila turun hujan apal-agi ditambah adanya petir, maka pihaknya terpaksa memadamkan arus listrik untuk menghindari hal- hal yang tidak kita ingin-kan,” ujarnya.

Ditambahkannya, pihak PLN sudah per-nah menyampaikan kepada pihak PT TPP untuk menebang pohon kelapa sawit yang berada di fasilitas umum diameter jalan, namun pihak PT TPP tidak mengizinkan-nya. “Kami hanya diperbolehkan untuk

memangkas daun pelepahnya saja, pada-hal keberadaan pohon kelapa sawit yang ditanam dibawa jaringan listrik tersebut sangat mengganggu. Apalagi bila PLN mel-akukan pemadaman listrik, maka imbasnya masyarakat selalu menyalahkan pihak PLN tanpa mau tau alasan atau penyebabnya,” jelas, Jhon Efendi.

Hal senada disampaikan oleh Ferdinan Eddy Tayu, Sekjen LSM Pembela Tanah Air/PETA, bahwa pemadaman arus listrik bila turun hujan berdampak sosial diten-gah- tengah masyarakat dan umumnya masyarakat tidak mau tau dengan alasan PLN saat mematikan arus listrik.

” Sebaiknya pihak PT TPP mengabulkan permohonan pihak PLN untuk menum-bang pohon sawit yang berada di bawa jar-ingan listrik karena dapat membahayakan, apalagi bila ada hujan petir tidak tertutup kemungkinan akan timbul korban jiwa,” papar, Ferdinan Eddy Tayu.(HAMDAN SIREGAR/MARLAN EFENDI SAMOSIR – PM)

12

PLN “Pelepah Sawit PT TPP Ganggu Arus Listrik”

SEPUTAR NUSANTARA

Page 13: Edisi oktober 2013 bongkar fakta tajam dan terarah

GERMO DAN PSK Lokalisasi Sumberkembang

Tolak Bantuan PemerintahPlatmerah|Banyuwangi, Jatim

– Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi, untuk memberikan bantuan uang terha-dap Mucikari (Germo) sebesar Rp 5 juta, sedangkan untuk Pekerja Sex Komersial (PSK) sebesar Rp 3 juta, itu ternyata diabaikan oleh para mucikari dan PSK.

Satpol PP dibantu Babinkam-tibmas, Babinsa Kecamatan Tegalsari, sempat mengujungi Lokalisasi Sumberkembang Desa Karangmulyo Kecamatan Tegal-sari untuk melakukan pendataan terhadap penghuni yang ada di lokalisasi guna akan diberikan bantuan berupa uang sebesar Rp 5 juta, dengan rincian untuk Mu-cikari (Germo) Rp 3 juta untuk Pekerja Sex Komirsial (PSK). Na-mun himbauan tersebut diabaikan oleh para penghuni.

Salah seorang Mucikari (Ger-mo)yang bernama Pipit (45) asal warga Dusun Sumberkembang Timur, Desa Karangmulyo, ketika ditemui Plat Merah pihaknya den-gan lantang menolak keras ban-tuan tersebut, dengan alasan uang pemberian dari Pemerintah terse-but tidak cukup.

“Soalnya kami mempunyai tiga anak itu semuanya membutuhkan biaya yang tidak sedikit, Apa lagi pihak Pemerintah Daerah hanya memberikan bantuan dana Rp 3

juta hingga Rp 5 juta, terus kami disuruh mengosongkan tempat lokalisasi. Tetapi yang jelas kami tidak mau menerima jenis bantuan yang diberikan oleh Pemerintah,” kata Pipit.

Sementara itu, Pengurus tem-pat lokalisasi yang bernama Paimo (67), warga Dusun Sumberkem-bang Timur, Desa Karangmulyo, sangat menyayangkan dengan adanya Pemerintah selalu akan menutup tempat lokalisasi dengan imbalan berupa uang sebesar Rp 3 juta hingga Rp 5 juta.

“Tetapi itu semua tidak men-cukupi kebutuhan yang ada di sini mas. Selain itu kami sangat setuju pihak Pemerintah melakukan pro-

gram yang selama ini didengung-kan, namun kami hanya berpesan dengan isntansi terkait jangan hanya berupa bantuan uang saja, bila perlu rumah dan tanahnya kalau bisa dibeli oleh Pemerin-tah.” tandasnya.

”Kami ini bingung masak ru-mah dan tanah milik kami pribadi kok disuruh mengosongkan dan hanya dikasih imbalan dibawah Rp6 juta? Kalau pihak Pemerintah Daerah mau membeli rumah dan tanah, kami juga siap hengkang dari tempat haram tersebut. Selain itu kami akan mencari pekerjaan di luar lokalisasi,” cetus Paimo, pengurus lokalisasi.

Kasi Satpol PP Kecamatan Tegalsari, Miskun, ketika ditemui di tempat lokalisasi membenarkan bahwa ada beberapa mucikari dan PSK yang menolak bantuan dari Pemerintah. “Namun demikian kami terus berusaha untuk mel-akukan sosialisasi terhadap para pekerja sex komirsial (PSK) dan Mucikari (Germo). Selain itu kami juga akan melanjutkan masukan dari pengurus tempat lokalisasi Sumberkembang Timur, bahwa rumah dan tanahnya itu agar di-beli Pemerintah. Mungkin ini bisa dipertimbangkan oleh petinggi Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi.” Katanya. (Imam)

Dengan alasan uang pemberian dari

Pemerintah tersebut tidak cukupKPU JenepontoTetapkan

Iksan-Mulyadi Sebagai Bupati dan Wakil Bupati

Terpilih periode 2013-2018 PlatMerah| Jeneponto, Sul-

sel – Pasangan Ikhsan Iskandar – Mulyadi Mustamu dengan tagline ‘Siap-Bisa’ akhirnya ditetapkan sebagai paket pemenang pemilu kepala daerah (Pemilukada) bu-pati dan wakil bupati Jeneponto 201-2018. Penetapan ini digelar dalam sebuah rapat pleno terbuka penetapan calon terpilih bupati dan wakil bupati Jeneponto pe-milihan umum bupati dan wakil bupati Jeneponto tahun 2013 oleh KPUD Kabupaten Jeneponto yang dilaksanakan diKantor, Selasa 24 September 2013.

Rapat pleno terbuka penetapan ini dibuka Ketua KPUD, Mus-tovha Kamal didampingi empat komisioner yakni, Nur Jalil, Abd. Rahmat, Haeruddin, dan M. Agus. Turut hadir Dandim 1425 Jene-ponto, Letkol Inf. Muhammad Ali Chaniago, Kapolres Jenepo-nto AKBP Sigit Waluya, Plt. Sekab Jeneponto Muh.Syarief dan ang-gota Panwaslu Kabupaten Jenepo-nto, Hamka.

Dalam pembacaan penetapan, Paket Siap Bisa ditetapkan sebagai pasangan calon Bupati dan Wakil

Bupati Jeneponto terpilih ber-dasarkan Keputusan KPUD Ka-bupaten Jeneponto Nomor: 32/RE-KAP/KPTS/KPU-BD/2013 tentang penetapan pasangan calon terpilih dalam pemilu bupati dan wakil bupati Jeneponto tahun 2013.

Dikatakan Mustovha, pasan-gan calon terpilih didasarkan pada hasil perhitungan perolehan suara sah dan prosentase suara sah seluruh pasangan calon. Ber-dasarkan prosentase tersebut, lan-jutnya, maka pasangan calon ter-pilih yang mendapat suara diatas 30 persen dari jumlah suara sah, akan ditetapkan sebagai pasangan terpilih bupati dan wakil bupati untuk masa jabatan 2013-2018. Ka-rena itu, dari tiga paket yang ikut bertarung total suara sah Paket Siap Bisa berada jauh diatas 2 Pa-ket lainnya yakni dengan suara se-banyak 102497 atau 52,85 persen.

“Atas dasar inilah maka KPU menetapkan Ikhsan Iskandar- Mulyadi Mustamu sebagai Bupati Jeneponto dan wakil Bupati Jene-ponto jabatan 2013-2018,” sebut Mustovha. Laporan :Zul

PENGRUSAKAN PIPA DI JENEPONTO Platmerahonline.com | Jene-

ponto, Sulsel – Pengrusakan pipa saluran air disinyalir sarat dengan kepentigan politik pada pemilu-kada 18 September lalu. Gassing, salah satu korban pengrusakan yang dilakukan oleh Puddin Ta-wang yang tidak lain keluarganya sendiri yang masing-masing ber-tempat tinggal di Dusun Man-gngepon, Desa mangngepon, kecamatan Turatea. Hal itu dijelas-kan nara Sumber, Gasing kepada wartawan, Sabtu (21/09).

“Saya tahunya karena hati nu-rani untuk mendukung nomor 1 bukan karena dipaksa, namun hal lain dilakukan oleh Puddin Ta-wang yang menyuruh saya untuk mendukung nomor 3. Karena saya tidak mengikuti keinginannya, pipa Air yang mengalir keruamah saya jadi sasaran emosi, dirusak, dipotong, menggunakan parang.” Ujarnya.

Sementara itu, kabag Humas Pemkab Jeneponto, Suardi, yang mengetahui kejadian tersebut menyayangkan, karena hanya per-soalan dukungan kandidat, Gas-sing yang diketahui pendukung nomor 1 sedangkan Puddin Ta-wang pendukung nomor 3.

” Menanggapi kejadian itu masyarakat diduga diintimidasi dan itu perlu dikawal,” paparnya.

Meskipun seperti itu, lanjut

Suardi, tentunya akan menem-puh jalur hukum karena korban sendiri tidak menerima perlakuan Pudding Tawang. Pihaknya mer-asa diintimidasi hanya persolan dukungan. Disamping itu Gassing mengatakan, “berawal kejadian tersebut pipa saluran air yang mengalir kerumah saya dirusak alias dipotong oleh Puddin Ta-wang dengan menggunakan pa-rang,” ujarnya. Hal senada juga dibenarkan oleh warga setempat, Karaeng Bumbung yang mengeta-hui kejadian tersebut.

Masyarakat Mangngepong sangat menyayangkan apa yang dilakukan oleh pelaku Puddin Ta-wang, apalagi melihat dari keseh-ariannya Gassing (Korban) hanya masyarakat awam (non pendidi-kan), tidak tahu apa yang dika-takan dengan politik. “Selain itu, Gassing sekalipun dengan ekono-mi yang paspasan, tidak banyak mengurusi urusan pihak lain apal-agi yang dikatakan politik.” Jelas Karaeng Bumbung.

“Seharusanya pihak pemer-intah menyelesaikan dulu per-soalan ini sebelum melebar, ini

wewenang kepala Desa untuk me-nyelesaikannya, dan kalau tidak ada upaya lain yang dilakukan oleh pemerintah setempat, pastin-ya akan menempuh jalur hukum. Hal ini dilakukan supaya kedu-anya aman antara pelaku dan kor-ban, apalagi kelurganya sendiri,” Jelasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Manggepong, Musakkir, yang di-hubungi oleh watarawan melalui phonselnya, (21/09) mengatakan kalau pihaknya sudah melakukan pemanggilan terhadap warga dan merasa tidak mengetahui perso-laan, hanya hal ini juga tidak ada hubungannya dengan pilkada. Tepis Musakkir Kades Mangnge-pong. Laporan : Zul

Disinyalir Sarat Dengan Kepentingan Politik

“Saya tahunya karena hati nurani untuk mendukung

nomor 1 bukan karena dipaksa, namun hal lain dilakukan oleh Puddin Tawang yang menyu-ruh saya untuk mendukung

nomor 3

“Razia Gabungan Sisir

Aktivitas PETIPlatmerah-Sarolangun,JAMBI.

Pemberantasan Penambang Emas Tanpa Izin (PETI) yang Lazim dis-ebut Dompeng, selama ini aktivi-tasnya kian marak dikabupaten Sarolangun, yang tak lama lagi akan dihapuskan. Pasalnya Jajaran Polres Sarolangun dibantu oleh personil Sabara Mapolda Jambi, serta Brimob yang didatangkan dari Pemenang (merangin),dan juga dari Pasukan TNI Senapan A/142 Sarolangun, Koramil serta POM TNI didatangkan dari muara Bungo, Dan juga turut serta Satpol PP Pemkab Sarolangun.

Operasi yang dipimpin oleh Kabag Ops Polres Sarolangun Kompol Riky Hadyanto,SIK ren-cananya akan digelar selama 20 Hari kedepan, dengan target raw-an Aktivitas PETI seperti di dae-rah kecamatan Limun, pelawan, kecamatan CNG, serta kecamatan Batang asai.

Kompol Riky pada saat dikomfirmasi mengatakan, “

kita sudah melakukan sosilisasi kepada masyarakat, namun seba-gian masyarakat tidak mengin-dahkan atas himbauan tersebut untuk tidak melakukan aktivitas Dompeng, sehingga kami ter-paksa melakukan tindakkan te-gas.” Ucapnya.

Disamping itu Kompol Riky menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan system operasi Fleksibel yang disesuaikan den-gan kondisi dilapangan dipasti-kan tidak akan memakai peluru tajam dalam operasi penindakkan tersebut. “ Pasukan yang bertugas dilapangan hanya dibekali peluru karet dan peluru hampa “. Katan-ya. ( Nal – Pm )

13SEPUTAR NUSANTARA

Page 14: Edisi oktober 2013 bongkar fakta tajam dan terarah

PlatMerah| Bantaeng, Sulsel- Kategori 2 (K.2) salah satu jalur rekrutmen PNS adalah melalui pengangkatan tenaga honorer kategori dua (K2). Suatu pengharapan juga bagi tenaga honorer baik guru maupun non guru adalah masuk kedalam database calon peserta tes jalur K2 ini. Namun meskipun sudah masuk dalam daftar honorer, bukan be-rarti honorer bersangkutan secara otomatis akan diangkat menjadi CPNS dan seterusn- ya menjadi PNS, karena untuk menjadi seorang PNS sekarang tenaga

honorer khususnya K2 harus melalui serangkaian tes.

Banyaknya kecurangan dalam rekruitmen CPNS di Bantaeng, seh-ingga membuat Lembaga Swa-daya Masyarakat (LSM) DPC LAKI 45 Yusdanar melaporkan hal tersebut ke Men-teri Penberdayaan

Aparatur Negara (MENPAN) di Jakarta dan Kejaksaan Negeri Bantaeng, terkait dugaan adanya honorer yang memanipulasi data.

”Tahun ini, Kab. Bantaeng melalui Badan Kepegawain Daerah (BKD) mengumumkan pendaftar Kategoti 2 (K-2) yang akan mengikuti tes. Namun dari beberapa yang akan ikut tes disinyalir bermasalah. Mulai dari berkas sampai pengabdian dengan menipulasi data, sehingga banyak tenaga honorer yang menayakan nasibnya,” ujar Yusdanar, kepada Plat Merah, Minggu (06/10/2013).

Yusdanar menambahkan, beberapa orang yang naman-ya diduga sudah memanpulasi data, seperti Sensus Arief Tempat/Lahir Bantaeng 06-10-1963, pengabdian mulai tahun 2005. Dimana orang tersebut tidak pernah honor di Bantaeng. Walaupun sekarang dia honor, kata Yusdanar, tapi bukan 2005 akan tetapi 2008. Kemudian nama Hasbi-ah, Tempat/Lahir, Gowa 31-12-1966, yang memiliki nomor tes ganda. Peserta lainnya seperti Hadaruddin Tempatt/Lahir, Sidenreng Rappang 24-12-1974, yang terdaftar sebagai tenaga honorer sejak thun 2005, sedangkan orang tersebut berada di Bantaeng tahun 2008.

“Kami menduga ketiga nama tersebut hanya mengan-tongi SK 2009. Kita harus pahami bersama dan mengacu JUKNIS KEMEMPAN, dimana persyaratan masuk K2 wajib mengantongi SK 2005 dan disertakan daftar hadir dari instansi tempat mengabdi dan dipertegas kembali pada PEPRES nomor 56 tahun 2012. Dari hasil investi-gasi kami, kuat indikasi bahwa ketiga nama di atas masa pengabdiannya mulai tahun 2009, serta banyak nama yang terkadang muncul pada pengumuman MEMPAN akan tetapi pada saat di umumkan melauli BKD banyak nama yang tergantikan,” paparnya.

“Kami meminta kepada pihak terkait mengusut tuntas masalah ini dan kami meminta pihak PEMDA Bantaeng bertanggung jawab pada kisruh K2 dan terkhusus kepada BKD dan inpestorat,” Tandas Yusdanar. ( MAIL/Riswan/PM)

SEPUTAR NUSANTARA

Dugaan Kecurangan Rekruitmen CPNS K-2 Bantaeng Dilaporkan

Ke KeJaksaan Dan Menpan

Kantor Urusan Agama (KUA) Di Batang Asai Jadi

kandang kambing ?

Plat Merah | Sarolangun, Jambi – Hasil Pantauan wartawan Platmerahonline.com dilapangan, Senin (30/09) di pelosok daerah terpencil yang terletak kurang lebih 150 KM dari pusat pemerintahan Kabupaten Sarolangun tepatnya dikecamatan Batang Asai desa Pekan Gedang. Terlihat pemandangan miris yakni kantor Urusan Agama yang tidak berpenghuni dan di teras kantor KUA terse-but ditemukan banyak kotoran kambing yang berserakan serta dalam kondisi berdebu tebal terlihat begitu sangat memperhatinkan.

Menurut Eni salah satu warga yang secara kebetulan melintasi kantor KUA mengatakan,“ jangankan kuakecn-ya..bahkan kantor ini tidak pernah ada petugas didalamn-ya, mengenai pegawainya, masyarakat disini tidak begitu dikenal oleh masyarakat setempat , pantas saja kantornya kotor..! sebab pada malam hari banyak kambing yang ti-dur dikantor tersebut ”. Ucap Eni.

Senada yang disampaikan Eni, supardi juga merupa-kan salah satu warga Pekan Gedang mengatakan bahwa didesanya sekarang ini ada program pembuatan buku ni-kah, bagi warga yang sudah berumah tangga tetapi tidak memiliki buku nikah, untuk disarankan memiliki buku nikah. “ Gimana kami mau bikin atau mengurus buku nikah.. setiap hari kantornya selalu kosong, yang kami te-mui ada banyak kambing yang ada dihalaman dikantor KUA “. Terang Supardi. ( NAL ∣ PM )

Tidak berpenghuni dan banyak kotoran kambing yang berserakan

Platmerah | Jeneponto, SULSEL – Satu unit Sepeda Motor merek Suzuki Thun-der dengan Nomor Polisi DD 4347 DJ milik Aryanzah Daeng Ngempo raib digondol maling. Sepeda motor tersebut sebel-umnya berada di dalam rumah kadiamannya di BTN Raharaya Alfamah Karisa, Kab. Jenepo-nto, Sulsel, dalam keadaan ru-mah terkunci.

Pemilik kendaran tersebut mengetahui Sepeda Motornya hilang sepulang dari acara pemenangan Bupati Jeneponto pasangan “Siap-Bisa”, Min-ggu pkl.23.00. Pemilik merasa kaget karena didapatinya pintu rumah sudah terbuka, dan Se-peda Motor miliknya sudah hilang.

Menurut Ramil Sain, salah satu orang yang dekat dengan korban, kepada Plat Merah mengatakan, rumah tersebut kebetulan pemiliknya sedang ada acara di tim pemenangan “Siap-Bisa”, “pulangnya ting-gal mengulas dada dan pasrah motor milik Armasyah Raib dibawa maling.” ujarnya, Min-ggu 22 september 2013.

Hingga berita ini ditayang-kan, pihak korban (peilik se-peda motor) belum melaporkan ke pihak Kepolisian. (Zul-PM)

Dukung Calon Bupati, Motor

Digondol Maling

Pembangunan Sarana Air Pagu Dapat Dirasakan

MASYARAKAT WAKATOBI

Platmerah| Kendari, SULTRA – Pemban-gunan sarana pengambilan air pagu dengan menelan anggaran Rp 7 milyar lebih yang bersumber dari dana APBN tahun 2013 di Kecamatan Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sul-tra) bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Karena secara geografis, masyarakat sangat membutuhkan pembangunan terse-but,” kata H. Mujiono, Kepala Satuan Non Vertikal Tertentu Pelaksana Jaringan Pe-manfaatan Air (SNVT PJPA) saat ditemui Plat Merah di ruang kerjanya, Selasa (24/09).

“Pembangunan tersebut adalah pem-

buatan mesin pompa, pembuatan bak res-ervoir, dan pemasangan pipa induk dari pembanguan tersebut sudah selesai, tinggal masyarakat merasakan manfaatnya. Dan pembangunan tersebut sudah diserahkan

ke PDAM Wakatobi untuk penegrjaan pen-yambungan pipa ke pipa induk untuk ke masayarakat,” paparnya.

Sumber air dari pembangunan tersebut, kata H. Mujiono, adalah dari gua dan airnya bersih. “Tujuan pembangunan tersebut ada-lah agar masyarakat tidak merasakan ke-sulitan lagi untuk memperoleh air bersih,” ucap Mujiono.

Lebih lanjut H. Mujiono berharap agar masyarakat dan semua pihak menjaga pem-bangunan tersebut, “karena milik Negara adalah milik kita semua dan masyarakat merasakan manfaat dari pembangunan tersebut,” jelasnya. (Jufra Udo/Ilham – PM)

14PT Karina Cicalengka KebaKaran

PlatMerah | Cicalengka, Kab.Bandung – Kebakaran terjadi di PT Kaldu Sari Na-bati (Karina) yang berala-mat di JalanrayaCicalengka-Majalaya, Peundeuy, Kec.cicalengka, Kab. Bandung, Jawa Barat.

Pengamatan Plat Merah di lokasi kejadian, keba-karan melanda gudang tempat kardus untuk packing barang.Kondisinya luluh-lantak dilalap api, sehingga barang-barang yang ada di dalam gudang tersebut tidak ada yang bias diselamatkan.

Menurut keterangan Anggota Polsek Cicalengka Ujah, saat ditemui Plat Me-rah mengatakan, kebakaran terjadi diduga akibat arus pendek (Konsleting) listrik.

“kejadiannya sekitar jam 21.00 wib. Penyebabnya diperkirakan oleh kons-leting listrik,” kata Ujah, anggota Satreskrim Polsek Cicalengka, Selasa (08/10/2013)

Hingga saat ini pukul 22.00 wib, api belum bias dikuasai, kendati sudah berusaha dipadamkan oleh sekitar 5 unit mobil pem-adam kebakaran.Sementara

itu, akibat kebakaran tersebut kerugian materi belum bisa diperkirakan. (S Gultom/PM)

PlatMerah | Cicalengka, Kab. Bandung - PT.KALDU SARI NABATI (KARINA), pabrik snack yang berdiri mulai tahun 2007 ini sangat tidak welcome dengan para kuli tinta dan terkesan tertutup. Seperti diberita-kan Plat Merah, tadi malam (08/10/2013) pabrik salah satu gudang pabrik tersebut yang beralamat di jalan raya Cicalengka-Majalaya men-galami kebakaran sekitar pukul 21.00.

Namun, ketika akan kembali meliput hari ini, Rabu (09/10/2013) Security pabrik tersebut tidak mem-perbolehkankan wartawan untuk liputan dan untuk mendapatkan poto nama pabriknya. Hal ini ka-rena pabrik tersebut tidak memasang papan nama di luar bangunan, jadi seakan-akan pabrik ini tidak mau

namanya diekspose media atau dibaca oleh kalangan banyak.

Salah satu security di pabrik itu tidak memper-bolehkan semua wartawan untuk liputan, ”Jangankan media cetak Metro TVsaja dilarang untuk liputan, ini sudah perintah pimpinan,” kata dia.

Dan sewaktu tim me-nanyakan kenapa di luar tembok pagar tidak dipa-sang papan nama pabrik, dia menjawab, “Soal itu saya tidak tahu, saya disini hanya menjalankan tugas saja,” kata Security tersebut.

Selanjutnya, tim menan-yakan, harus kesiapa agar kami bias mendapatkan informasi soal kebakaran yang terjadi tadi malam? Ia menjawabnya dengan, “Tidak tahu pak, saya tidak bias menjawab soal itu,” tandasnya.(Joe /PM)

Wartawan Dilarang Liputan Di PT. Kaldu Sari Nabati

Page 15: Edisi oktober 2013 bongkar fakta tajam dan terarah

SEPUTAR NUSANTARA

3 Desa di Garut Yang Masih Peduli Pelestarian Hutan Lindung

Platmerahonline.com | Garut, JABAR – Kabupaten Garut merupakan salah satu wilayah di Jawa barat yang masih memiliki kawasan hutan cukup luas. Namun, tidak semua daerah dikelola dengan baik, bahkan sebagi-an besar sudah dirusak oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab sehing-ga kelestarian alam mulai terusik.

Dari 42 Kecamatan dan ratusan Desa, ternyata ada 3 desa yang masih peduli terhadap kelestarian hutan lindung. Ketiga desa terse-but sering mengadakan so-sialisasi dengan pihak Dinas Kehutanan, Kapolsek, Mus-pika, dan masyarakat sekitar hutan tersebut. Hal tersebut disampaikan oleh pihak di-nas Kehutanan Kabupaten

Garut, sebagaimana dikutip dari ucapan Kepala desa Tenjonegara, Ecep.

” Kami sering mengada-kan sosialisasi secara rutin dengan pihak-pihak terkait untuk melestarikan hutan lindung di sekitar tiga desa tersebut,” Kata Ecep.

Ecep juga mengakui, tiga desa yakni Tenjona-gara, Cigadog, Sukalaksana masih memiliki kepedulian dalam pelestarian hutan lindung, khusunya di Kabu-paten garut, Jawa barat.

Menurut Ecep, wilayah desa yang ia pimpin memi-liki sekitar 400 hektar hutan lindung. “Kami siap me-melihara dan menjaga kele-starian hutan lidung terse-but, dikarenakan wilayah kami sebagian besar kaum petani,” tandasnya.

“Kami sangat berterima kasih sekali dengan Mus-pika setempat dan sebagian masyarakat untuk bersama-sama melestarikan tegakan pohon di sekitar hutan lind-ung tersebut. Karena fungsi hutan tersebut salah satunya adalah menyerap dan men-jadi cadangan air. Apalagi di musim kemarau seperti sekarang,” kata Ecep.

Lebih jauh, ecep juga menegaskan agar semua angggota masyarakat beser-ta aparat terkait terus men-jaga kelestarian hutan lind-ung, khusunya di wilayah Desa Tenjonagara dan um-umnya di wilayah Kabupat-en garut agar bisa dinikmati oleh anak cucu kita.

(Agus, Dela, Yosman, Hil-man, Alek/PM)

Dari 42 Kecamatan dan ratusan Desa,

ternyata ada 3 desa yang masih peduli

terhadap kelestarian hutan lindung

Peduli Lingkungan SumedangPT Hijau Lestari

PlatMerah – Sumedang, Jawa Barat- Bebagai bencana alam yang terjadi perlu kita sadari bahwa itu terjadi sebagian besar dari ulah manusia.

Secara langsung mau-pun akumulasi dari semua tindakan yang berdampak negatif terhadap lingkun-gan. Demikian dikatakan Ali Rahman, selaku per-wakilan PT Hijau Lestari, saat ditemui Plat Merah di Sumedang, beberapa waktu lalu.

Maka dari itu, PT Hijau Lestari, salah satu perusa-haan tergerak untuk meng-hijaukan kembali lahan-lahan yang gundul dengan menanami pohon di area kurang lebih 50 hektare, di desa Mekarjaya kecamatan Sumedang Selatan kabupat-en Sumedang.

Dalam acara tersebut di-

hadiri perwakilan dari PT Hijau Lestari, Ali Rahman, serta anggota DPRD kabu-paten Sumedang dari Komi-si D, Dadang Romansah dan Sekdis, Wawan.

Acara juga diramaikan oleh warga masyarakat, bahu membahu menghijau-kan kembali hutan-hutan yang sudah gundul.

“Harapan kami, semoga dari kerja kecil ini kita ter-halang dari bencana alam yang setiap saat mengintai sumedang apalgi sekarang

ini kita akan menuju ke musim penghujan, jadi dik-watirkan ada bencana long-sor,” kata Ali Rahman.

Dikatakannya, tanpa kepedulian dari kita maka daerah kita akan banjir di musim hujan dan akan kekurangan air di musim kemarau.

“Apalagi di musim ke-marau seperti sekarang, air sangat susah didapat pada-hal kota sumedang dulunya kota asri,” tandasnya. (Rus-mana – pm)

BIAYA PEMBUATAN KTP Di Desa Nanjung Mekar Diminta Rp 250 ribu

Kab. Bandung, JABAR – Sikap Kepala Desa Nanjung Mekar Ke-camatan Rancaekek, Kab. Band-ung Sangat tidak Mengenakan. Kedatangan wartawan PM ke Desa tersebut, Selasa (24/09/2013) yang semula untuk melakukan konfir-masi tentang biaya pembuatan KTP. Dimana, salah satu anggota mayarakat mengeluhkan pembua-tan KTP yang diminta sampai Rp 250 ribu. Ternyata, belum melaku-kan konfirmasi sudah disambut dengan sikap angkuh dari kepala desa berinisial Ibu “DH”.

Sebagai kepala desa, DH tidak menunjukkan keteladanan se-orang pemimpin bagi masyarakat, bahkan dengan sinis dia tidak mau menerima kehadiran wartawan PM. DH menuturkan, “sudah ban-yak mitra kami yang datang. Jadi kami tidak mau untuk terima ko-ran lain, apalagi PM sudah pernah memberitakan kami,” ujar DH.

Seperti diberitakan PM bebera-pa waktu lalu, bahwa Kepala desa Nanjung Mekar jarang “ngantor” lantaran sibuk mengurus anak dan keperluan di rumah sehingga yang lebih dominan di kantor desa malah suaminya.

Namun demikian wartawan tetap mempertanyakan mengenai biaya pembuatan KTP dan KK

yang dipungut biaya Rp 250 ribu oleh salah satu ketua RW. Karena kebetulan, wartawan PM sendiri yang menjadi salah satu korban-nya.

“Oh… itu tidak benar dan kami tidak pernah melakukan itu,” jawab DH, Kepala Desa Nanjung Mekar.

Berdasarkan informasi, bukan hanya itu yang dilakukan kepala desa Nanjung Mekar. Menurut keterangan dari warga, memang kinerja kepala desa Nanjung Me-kar tidak menunjukan sebagai kepala yang modern. “Dia hanya melihat uang kalau melayani war-ganya,” katanya.

Salah satu contoh yang dikata-kan warga desa Nanjung Mekar yang tidak mau disebut namanya, dia pernah membuat Surat Keter-angan Usaha ( SKU ) dipatok har-ga sampai Rp 15 ribu.

“Kalau ada warga minta tolong untuk pembuatan berkas untuk meminjam uang ke Bank selalu mahal dimintai bayarannya,” ung-kap nara sumber.

Namun, saat disinggung masalah itu (pungutan-pungutan yang relatif besar, red), kepala desa Nanjung Mekar malah balik bertanya, “siapa yang ngomong ?” ujarnya, tidak menjawab atas ke-

benaran ucapan warganya.Kepada PM, nara sumber yang merupakan warga

desa Nanjung Mekar sangat menyayangkan terhadap perilaku DH sebagai kepala Desa. “Untuk perihal ini kami sebagai warga sangat dirugikan oleh kinerja kepa-la desa nanjung mekar yang sudah tidak lagi pro rakyat. Dia seakan mementingkan kebutuhan pribadinya, apal-agi dia sempat-sempatnya menolak kehadiran media.” Tandasnya. (TIM PM)

PM : Tapi nyatanya saya mau membuat KTP dan KK dimintai uang Rp 250 ribu dengan janji selesai 2 minggu. Terus tindakan ibu bagaimana?Kepala desa: memang siapa yang mau membuat KTP ?PM: Saya sendiri bu…Kepala desa: kepada siapa?PM: Waktu itu saya minta tolong kepada ketua RT tapi setelah document kelengkapan saya serahkan kepada ketua RT malah memberikannya ke ketua RW dan ketua RW minta uang Rp 250 ribu ke istri saya. Kalau sudah begitu apa tindakan ibu sebagai kepala terhadap bawahan..? kepala desa: Ya.. nanti dulu mau saya panggil orangnyaPM: Perlu ibu ketahui, kejadian itu sudah terjadi 5 bulan yang lalu tapi sampai saat ini belum ada kabar lagi, dan apabila ibu tidak sanggup melayani warga masyarakat, tolong perintahkan ke RW agar mengembalikan document saya atau memang uang yang saya berikan kurang (harus lebih dari Rp 250 ribu, red)?Kepala desa: Itu salah anda kenapa tidak datang langsung ke desa.PM: Terus apa gunanya ketua RT dan RW kalau dimintai tolong begitu saja sampai tidak bisa membantu, apakah RT dan RW dibutuhkan sama desa, waktu desa ada perlu saja? terus desa tidak pernah evaluasi terhadap kinerja perangkatnya ?

Kepala desa: (diam…)***

Wawancara Tim PM dengan KADES Nanjung Mekar

15

Page 16: Edisi oktober 2013 bongkar fakta tajam dan terarah

SERBA - SERBI 16

B2PLKDN Bandung Cetak Tenaga Handal

Plat Merah | Bandung, JABAR – Balai Besar Pengem-bangan Latihan Dalam Negeri (B2PLKDN) Bandung kem-bali mencatak tenaga kerja handal, terampil dan profes-sional, sehingga siap bersaing di dalam negeri. Keterangan tersebut disampaikan Kepala B2PLKDN Bandung, Drs Dudung Haryadi MM, saat ditemui wartawan di ruangan kantornya, Jalan Gatot Subroto No. 170 Bandung, Jumat (04/10/2013).

Di era globalisasi, kata Dudung, B2PLKDN berpacu un-tuk menciptakan tenaga kerja yang berdisiplin tinggi dan professional di bidang ketenaga kerja.

“Sebanyak 48 orang putra putri Indonesia asal kabupat-en Purbalingga mengikuti pelatihan di B2PLKDN Band-ung,” kata dia.

Dudung menyebutkan, program kerjasama ini dengan pemerintah Kabupaten Purbalingga telah berlangsung dua tahun dan menghasilkan tenaga kerja handal.

“Saat ini, peserta asal Purbalingga sebanyak 200 orang. Utamanya lulusan SMK,” ujarnya.

Dudung juga menambahkan bahwa pragram kerjasama ini akan berkesinabungan dan menjadi percontohan na-sional. Kerjasama tersebut, sambung Dudung, termasuk dengan Pemda/Pemkot Cirebon dan Provinsi Riau.

Sementara itu, Sekartaris Daerah (SEKDA) Kabupaten Purbalingga, Imam Subyakto S.Sos, MSi didampingi Ka-bag Humas Drs Rusmo Purnomo, Kepala Badan Pember-dayaan Masyarakyat, Imam Wahyudi SH Msi yang hadir dalam acara kerjasama dengan Penkab Purbalingga men-gatakan, “Pememerintah Kabupaten Purbalingga sangat terbantu dengan adanya program kerjasama ini.” Tan-dasnya. (EBP/MS/PM)

Ratusan Relawan Ikuti Gelar Relawan

Penanggulangan BencanaPlatmerah |Banyu-

wangi, Jatim – Ratusan relawan berkumpul di GOR Tawangalun Banyuwangi untuk mengikuti gelar relawan penanggulangan bencana,Mereka terdiri dari berbagai unsur seperti organisasi kemasyaraka-tan, umum, SAR, pecinta alam, kalangan media, lintas agama dan organisasi kepemudaan. Menariknya, yang terlibat dalam event ini tak hanya relawan asal Banyuwangi saja, tapi juga Badan Nasional Penang-gulangan Bencana (BNPB), Kepala Badan Penang-gulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa dan Bali, relawan dan organisasi sosial kemasyarakatan dari DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta dan Jawa Timur.

Deputi Bidang Pencega-han dan Kesiap siagaan Bencana – BNPB, Dodi Ruswandi yang hadir me-wakili Kepala BNPB Samsul Ma’arif, Msi,saat dikon-firmasi mengatakan gelar relawan rutin diadakan setiap tahun di kabupaten/kota yang rawan ben-cana, dengan tempat yang berbeda-beda.

“Banyuwangi salah satunya. Sebab daerah ini pada tahun 2012 berpo-tensi terdampak letusan 2 gunung api sekaligus, yakni Gunung Raung dan Ijen. Selain itu pada tahun 1994 silam, salah satu kawasan-nya pernah terkena tsunami yang cukup parah. Belum lagi bencana lain yang

kerap menimpa seperti tanah longsor, banjir, angin puting beliung dan kekerin-gan,” Terang Dodi.

Dodi juga menegaskan, kepala daerah memegang peranan penting dalam pengam-bilan keputu-san apabila terjadi bencana. “Kami dan seluruh relawan akan merapat untuk

membantu jika terjadi ben-cana nasional,”Tandasnya.

Sementara itu, Bu-pati Abdullah Azwar Anas mewakili tuan rumah juga menyatakan kegembiraan-nya atas berkumpulnya para relawan dari berba-gai kota di Banyuwangi. “Pertemuan ini menjadi wahana saling silaturahmi antar pembina relawan dan relawan. Kami berharap, para pembina relawan dan relawan ini bisa teriden-tifikasi dan terinventa-risir jumlahnya. Karena meski tanggung jawab atas

terjadinya bencana ada di pundak pemerintah daerah, masyarakat juga merupa-kan garda terdepan yang akan bersinergi dengan kami, di samping ker-

jasama dengan seluruh stakeholder (

pemangku kepentingan,

Red),” tutur bu-pati yang mengaku secara bertahap

akan terus bekerja sama

dengan pihak

swasta dalam penanganan bencana.

Kegiatan ini direncana-kan akan berlangsung se-lama 3 hari, mulai tanggal 2 hingga 4 Oktober menda-tang. Diawali dengan apel gelar relawan di lapangan outdoor GOR Tawangalun yang diikuti oleh 3000 orang peserta apel dari unsur TNI/Polri, pelajar, mahasiswa, relawan, organ-isasi kemasyarakatan, acara dilanjutkan dengan sesi akademik yang diikuti 650 relawan di lapangan tenis indoor GOR Tawangalun.

Beberapa materi terkait

kebencanaan, seperti Peran Lembaga Relawan dalam Penanggulangan Ben-cana, Kondisi dan Situasi Gunung Raung dan Ijen, Ancaman Tsunami di Lau-tan Selatan Jawa dibawakan oleh para nara sumber yang kompeten di bidangnya. Antara lain Dodi Ruswandi, Sugeng Tri Utomo dan Tri Budiarto (pakar kebenca-naan), Subandono Dipo Saptono (Dirut Tata Ruang Laut Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan), dan Muhammad Hendrasto (Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi).

Tidak itu saja, relawan juga akan mengikuti dis-kusi cluster, baik internal maupun antara cluster, serta simulasi SOP antara cluster relawan. Seluruhnya ada total 16 tenda yang dibagi atas 8 cluster pelati-han. Ke-8 cluster tersebut diantaranya cluster infor-masi komunikasi, pelatihan tim rescue dan evakuasi, pendampingan psikologi, shelter, dan logistik. Tiap relawan dibagi sesuai kompetensinya, agar benar-benar dalam menjalankan tugasnya di lapangan. Tak heran jika para relawan be-rasal dari berbagai bidang, seperti PMI, Bulan Sabit Merah, Pecinta Alam, Resi-men Mahasiswa (Menwa), Pramuka, Senkom Mitra Polri, dan Artha Graha Peduli. (Imam)

Gelar relawan rutin diadakan setiap tahun di kabupaten/kota yang rawan bencana, dengan tempat yang berbe-

da-beda.

Panglima TNI Mutasi 15 Perwira Tinggi

PlatMerah – Dalam rang-ka pembinaan organisasi TNI dan optimalisasi tugas-tugas TNI yang sangat di-namis dan semakin berat kedepan, TNI terus mel-akukan upaya peningkatan kinerja TNI melalui Mutasi dan Promosi Jabatan per-sonil di tingkat Strata Per-wiraTinggi (Pati) TNI seh-ingga kinerja TNI kedepan lebih optimal. Berdasarkan Keputusan Panglima TNI Nomor: Kep/745/IX/2013 tanggal 24 September 2013, tentang Pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkun-gan TNI telah ditetapkan mutasi jabatan 15 Perwi-

raTinggi (Pati) TNI. Dalam mutasi tersebut tercatat, se-bagai berikut :

Delapan orang TNI Ang-katanDarat :1. Brigjen TNI Ryanto Edy-

ono dari Kakordos Sesko TNI menjadi Dirdik Sesko TNI,

2. Brigjen TNI NunuNu-graha dari Dirdik Sesko TNI menjadi Direvbang Sesko TNI,

3. Brigjen TNI Dede K. At-mawijaya dari Direvbang Sesko TNI menjadi Ka-kordos Sesko TNI,

4. Brigjen TNI Edhy Ry-anto dari Kapusdalops TNI menjadi Staf Khusus Kasad,

5. Brigjen TNI Ferdinand Setiawan dari Danrem

161/Wsa Kodam IX/Udy menjadi Kapusdalops TNI,6. Brigjen TNI Yoedhi Swastono dari Kabinda Jabar BIN menjadi Kabinda

DKI Jakarta BIN,7. Brigjen TNI Zulfardi Junin dari Kabinda Banten BIN menjadi Kabinda

Jabar BIN,8. Kolonel Inf Achmad Yuliarto, S. Sos. Dari Wadan Secapa AD menjadi

Danrem 161/Wsa Kodam IX/Udy.Empat orang TNI AngkatanLaut :

1. Laksma TNI Raden Muhammad Ansyori dari Pati Sahli Kasal Bid. Ip-tek menjadi Dirmin Sesko TNI,

2. Laksma TNI Djoko Harijanto dari Kabinda Maluku Utara BIN menjadi Pati Sahli Kasal Bid. Iptek,

3. KolonelLaut (E) Ir. Fery Sidjaja dari Danlanal Lampung menjadi Ka-binda Maluku Utara BIN,

4. KolonelLaut (P) Rudy Bangkinas Z. dariSahli A Wilnas Pangarmabar menjadi Danlantamal X/JprKoarmatim.Tiga orang TNI AngkatanUdara :

1. Marsma TNI Deri Pemba Syafar dari Dirmin Sesko TNI menjadi Staf Khusus Kasau,

2. Marsma TNI HadiTjahjanto, S.I.P. dari Diropslat Basarnas menjadi Kadispenau,

3. Marsma TNI S.B. Supriyadi dari Kadispenau menjadi Diropslat Basar-nas. (*)