kewaspadaan umum univerasal precautions.html
TRANSCRIPT
8/13/2019 Kewaspadaan Umum Univerasal Precautions.html
http://slidepdf.com/reader/full/kewaspadaan-umum-univerasal-precautionshtml 1/9
Kebebasan Berbagi Informasi
Freedom Of Sharing
▼
S u n d a y , J u l y 1 , 2 0 1 2
Kewaspadaan Umum (Univerasal Precautions)
. Pengertian
Universal precation adalah tindalakan pengendalian
infeksi sederhana yang digunakan oleh seluruh petugas
kesehatan, untuk semua pasien, setiap saat pada semua tempat,
pelayanan dalam rangka pengurangi resiko penyebaran infeksi
(Nursalam dan Ninuk, 2007).
Menurut Nursalam dan Ninuk (2007), kwaspadaan universal
perlu diterapkan dengan tujuan:
a. Mengendalikan infeksi secara konsisten.
b. Memastikan standar adekuat bagi mereka yang tidak
terdiagnosa atau tidak terlihat seperti resiko.
c. Mengurangi resiko bagi petugas kesehatan dan pasien.
d. Asumsi bahwa resiko atau infeksi berbahaya.
Universal precautions saat ini dikenal dengan
kewaspadaan standar, adapun kewaspadaan standar tersebutdirancang untuk mengurangi resiko infeksi terinfeksi penyakit
menular pada petugas kesehatan baik dari sumber terinfeksi
yang dketahui maupun yang tidak diketahui (Depkes, 2008).
Menurut Depkes (2008), rekomendasi kewanpadaan
standar, terutama setelah terdiagnosis jenis infeksinya,
rekomendasi dikategorikan sebagai berikut:
Beranda
8/13/2019 Kewaspadaan Umum Univerasal Precautions.html
http://slidepdf.com/reader/full/kewaspadaan-umum-univerasal-precautionshtml 2/9
a. Kategori IA
Sangat direkomendasikan untuk seluruh rumah sakit, telah
didukung peneitian dan studi epidemiologi.
b. Kategori IBSangat direkomendasikan untuk seluruh rumah sakit dan
telah ditinjau efektif oleh ahli dilapangan, dan besar
kesepakatan HICPAC ( Hospital Infection Control Advisory
Committee ) sesuai dengan bukti rasional walaupun
mungkin sebelum dilaksanakan suatu studi scientific.
c. Kategori II
Dianjurkan untuk dilaksanakna dirumah sakit. Anjuran
didukung studi klinis, dan epidemiologik, teori rasional
yang kuat, studi dilaksanakna dibeberapa rumah sakit.
d. Tidak direkomendasikan
Masalahnya beelum ada penyeesaiannya. Belum ada bukti
ilmiah yang menendai atau belum ada kesepakatan
mengenai efikasinya.
Kewaspadaan standar untuk semua pasien.
Kategori I meliputi:
a. Kebersihan tangan/ hand higiene
b. Alat pelindung diri (APD): sarung tangan, masker, google
(kaca mata pelindung), face shield (pelidung wajah), gaun.
c. Peralatan perawata pasien.
d. Pengendalian lingkungan.
e. Pemrosesan peralatan pasien dan penatalaksanaan linen.
f. Kesehatan karyawan/pelindung petugas kesehatan.
g. Higiene respirasi/etika batuk.
h. Praktek menyuntik yang aman.
i. Lumbal pungsi.
2. Komponen kewaspadaan standara. Kebersihan tangan (mencuci tangan)
8/13/2019 Kewaspadaan Umum Univerasal Precautions.html
http://slidepdf.com/reader/full/kewaspadaan-umum-univerasal-precautionshtml 3/9
Mencuci tangan adalah proses secra mekanik
melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan
menggunakan sabun biasa dan air (Depkes, 2008)
Mencuci tangan harus dilakukan sebelum dansesudah melakukan tidakan keperawatan walaupun
memakai sarung tangan dan alat pelindung diri lain.
Tindakan ini penting untuk mengurangi mikroorganisme
yang ada di tangan sehngga penyebaran infeksi dapat
dikurangi da lingkungan kerja terjaga dari infeksi
(Nursalam dan Ninuk, 2007).
Indikator mencuci tangan digunakan dan harus
dilakukan untuk antisipasi terjadinya perpindahan kuman
melalui tangan yaitu:
1) Sebelum melakukan tindakan, misalnya saat akan
memeriksa (kontak langsung dengan klien), saat akan
memakai sarung tangan bersih maupun steril, saat akan
melakukan injeksi dan pemasangan infus.
2) Setelah mealukan tindakan, misalnya setela memeriksa
pasien, setelah memegang alat bekas pakai dan bahan
yang terkontaminasi, setelah menyentuh selaput
mukosa.
Menurut Nursalam dan Ninuk (2007), ada tiga car
cuci tangan yang dilaksanakan sesuai kebutuhan. Yaitu:
1) Cuci tangan higienik atau rutin yaitu mengurangi kotoran
dan flora yang ada ditangan dengan menggunakan sabun
atau detergen.
2) Cuci tangan aseptik yaitu cuci tangan sebelum tindakan
aseptik pada pasien dengan menggunakan antiseptik.
3) Cuci tangan bedah yaitu sebelum melakukan tindakan
bedah, cara aseptik dengan antiseptik dan sikat steril.Disamping cara diatas ada alternatif cuci tangan yaitu
8/13/2019 Kewaspadaan Umum Univerasal Precautions.html
http://slidepdf.com/reader/full/kewaspadaan-umum-univerasal-precautionshtml 4/9
cuci tangan berbasis alkohol, menurut Depkes cuci tangan
alternatif hanya menggantikan cuci tangan higienis/rutin, tidak
dapat menggantikan cuci tangan bedah.
1) Cuci tangan rutin
Menurut Depkes (2008), cuci tangan rutin atau
membersihkan tagan dengan sabun dan air harus dilakukan
seperti dibawah:
a) Basahi tangan dengan air mengalir yang bersih.
b) Tuangkan sabun secukupnya, pilih sabun cair.
c) Ratakan dengan kedua telapak tangan.
d) Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan
tangan kanan dan sebaliknya.
e) Gosok dengan kedua telapak tangan dan sela-sela jari.
f) Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saing mengunci.
g) Gosok ibu jari kir putaar dalam genggaman tangan
kanan dan lakukan sebaliknya.
h) Gosok dengan memutar ujung jari-jari di telapak tangan
kiri dan sebaliknya.
i) Bilas kedua tangan dengan air mengalir.
j) Keringkan tangan dengan handuk sekali pakai atau
tissue towel sampai benar-benar kering.
k) Gunakan handuk sekali pakai atau tissue towel untuk
menutup kran.
Gambar 1
Cuci tangan dengan sabu dan air
8/13/2019 Kewaspadaan Umum Univerasal Precautions.html
http://slidepdf.com/reader/full/kewaspadaan-umum-univerasal-precautionshtml 5/9
2) cuci tangan alternatif/berbasis alkohol
hanya menggantikan cuci tangan higienis/rutin, tidak
menggantikan cuci tangan bedah. Dikerjakan hanya apabila
tidak ada cuci tangan standar, misal tidak ada air mengalir
(Depkes, 2008). Menurut Tiedjen, dkk (2004), teknik untuk
melakukan penggosokan tangan antiseptik adalah:
a) gunakanlah penggosok antiseptik secukupnya untk
melumuri seluruh permukaan tangan dan jari jemari
(kira-kira satu sendok teh).
b) Gosokanlah larutan tersebut dengan cara menekan pada
kedua belah tangan, khususnya diantara jari jemari dan
dibawah kuku hingga kering.
Penggosokan tangan antiseptik yang bersifat
non-iritasi dapat dibuat dengan menambahkan baik gliserin,
propilen glikol atau sorbitol dengan alkohol (2 ml pada 100
ml dari 60-90% larutan etil atau isopropil alkohol) (larson1990; Pierce 1990) gunakan 5 ml (kira-kira satu sendok the
8/13/2019 Kewaspadaan Umum Univerasal Precautions.html
http://slidepdf.com/reader/full/kewaspadaan-umum-univerasal-precautionshtml 6/9
penuh) untuk setiap penggunaan dan lanjutkanlah
penggosokan larutan itu diatas kedua tangan hingga kering.
3) Cuci tangan aseptik/antiseptik tangan
Cuci tangan aseptik pada dasarya sama dengan cuci tanganbiasa yaitu dengan menggunakan air mengalir dan sabun
atau deterjen yang mengandung bahan antiseptik
(klorheksidin, iodofor atau triklosan) selain sabun biasa.
4) Cuci tangan bedah
Menurut Tiedjen dkk (2004), tujuan cuci tangan bedah
adalah menghilangkan kotoran, debu dan organisme secara
mekanikal dan mengurangi flora tetap selama pembedahan.
Langkah-langkah cuci tangan bedah adalah:
a) Lepaskan cincin, jam tangan dan gelang.
b) Basahi kedua lengan bawah hingga siku, dengan sabun
dan air bersih. (jika menggunakan sikat, sikat harus
bersih disterilisasi atau DDT sebelum digunakan kembali,
jika digunakan spon harus dibunag setelah digunakan).
c) Bersihkan kuku dengan pembersih kuku.
d) Bilaslah tangan dan lengan bawah dengan air.
e) Gunakan bahan antiseptik pada seluruh tangan dan
lengan bawah sampai siku dan gosok tengan dan lengan
bawah dengan kuat selama sekurang-kurangnya 2 menit.
f) Angkat tangan lebih tinggi dari siku, bilas tangan dan
lengan bawah seluruhnya dengan air bersih.
g) Tegakkan kedua tangan keatas dan jauhkan dari badan,
jangan sentuh permukaan atau benda apapun dan
keringkan kedua tangan itu dengan lap bersih dan kering
atau keringkan dengan diangin-anginkan.
h) Pakailah sarung tangan bedah yang steril atau DDT pada
kedua tangan. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
8/13/2019 Kewaspadaan Umum Univerasal Precautions.html
http://slidepdf.com/reader/full/kewaspadaan-umum-univerasal-precautionshtml 7/9
Alat pelindung diri digunakan untuk melindungi kulit dan
selaput lendir petugas dari resiko pajanan darah, semua jenis cairan
tubuh, sekret, ekskreta kulit yang tidah utuh dan selaput lendir pasien.
Jenis tindakan yang beresiko mencakup tindakan rutin, tindakanbedah tulang, otopsi danperawatan gigi dimana menggunakan bor
dengan kecepatan putar yang tinggi (Depkes, 2003).
Peralatan pelindung diri meliputi sarung tangan,
masker/respirator, pelindng mata (perisai muka, kacamata), kap, gaun,
apron, da barang lainya (Tiedjen, 2004).
1) Sarung tangan
Melindungi tangan dari bahan infeksius dan mellindungi
pasien dari mikroorganisme pada tangan petugas. Alat ini
merupakan pembatas fisik terpenting untuk mencegah
penyebaran infeksi dan harus selalu diganti untuk mecegah
infeksi silang.
Menurut Tiedjen ada tiga jenis sarung tangan yaitu:
a) Sarung tangan bedah, dipaka sewaktu melakukan
tindakan infasif atau pembedahan.
b) Sarung tangan pemeriksaan, dipakai untuk melindungi
petugas kesehatan sewaktu malakukan pemeriksaan atau
pekerjaan rutin.
c) Sarung tangan rumah tangga, dipakai sewaktu
memprose peralatan, menangani bahan-bahan
terkontaminasi, dan sewaktu membersihkan permukaan
yang terkontaminasi.
Prosedur pemakaian sarung tangan:
2) Masker
Masker harus cukup besar untuk menutup hidung, muka
bagian bawah, rahang dan semua rambut muka. Masker
dipakai untuk menahan cipratan yang keluar sewaktupetugas kesehatan atau petugas bedah bicara, batuk, atau
8/13/2019 Kewaspadaan Umum Univerasal Precautions.html
http://slidepdf.com/reader/full/kewaspadaan-umum-univerasal-precautionshtml 8/9
bersin dan juga untuk mencegah cipratan darah atau cairan
tubuh yang terkontaminasi masik kedalam hidung atau
mulut petugas kesehatan. Masker jika tidak terbuat dari
bahan tahan cairan, bagaimanapun juga tidak efektif dalammencegah dengan baik.
3) Respirator
Masker jenis khusus, disebut respirator partikel, yang
dianjurkan dalam situasi memfilter udara yang tertarik nafas
dianggap sangat penting (umpamanya, dalam perawatan
orang dengan tuberculosis paru).
4) Pelindung mata
Melindungi staf kalau terjadi cipratan darah atau cairan
tubuh lainya yang terkontaminasi dengan melindungi mata.
Pelindung mata termasuk pelindung plastik yan jernih.
Kacamata pengaman, pelindung muka. Kacamata yang
dibuat dengan resep dokter atau kacamata dengan lensa
normal juga dapat dipakai.
5) Tutup kepala/kap
Dipakai untuk menutup rambut dan kepala agar guguran
kulit dan rambut tidak masuk dalam luka sewaktu
pembedahan. Kap harus dapat menutup semua rambut.
6) Gaun
Gaun penutup, dipakai untuk menutupi baju rumah. Gaun ini
dipakai untuk melindungi pakaian petugas pelayanan
kesehatan.
Gaun bedah, petama kali digunakan untuk melindungi pasien
dari mikroorganisme yang terdapat di abdomen dan lengan
dari staf perawatan kesehatan sewaktu pembedahan.
7) Apron
Terbuat dari bahan karet atau plastik sebagai suatu pembatastahan air di bagian depan dari petugas kesehatan.
8/13/2019 Kewaspadaan Umum Univerasal Precautions.html
http://slidepdf.com/reader/full/kewaspadaan-umum-univerasal-precautionshtml 9/9
‹ ›Home
View web version
Kancil Jogja at 2:36 AM
8) Alas kaki
Dipakai untuk melindungi kaki dari perlukaan oleh benda
tajam atau berat atau dari cairan yang kebetulan jatuh atau
menetes pada kaki.download documentnya disini
Share
Create a Link
No comments:
Post a Comment
Links to this post
Powered by Blogger