6. kewaspadaan isolasi

41

Upload: aris

Post on 10-Jul-2016

1.113 views

Category:

Documents


210 download

TRANSCRIPT

Page 1: 6. KEWASPADAAN ISOLASI
Page 2: 6. KEWASPADAAN ISOLASI

Kewaspadaan Isolasi merupakan bagian dari program PPI

Bertujuan untuk memutus mata rantai infeksi.

Pasien

Pasien

Petugas,pengunjung

Lingkungan

Page 3: 6. KEWASPADAAN ISOLASI
Page 4: 6. KEWASPADAAN ISOLASI

Rekomendasi dikategorikan sebagai berikut : Kategori I A :

Sangat direkomendasikan untuk seluruh rumah sakit, telah didukung penelitian dan studi epidemiologi.

Kategori I B :Sangat direkomendasikan untuk seluruh rumah sakit dan telah ditinjau efektif oleh para ahli di lapangan. Dan berdasar kesepakatan HICPAC (Hospital Infection Control Advisory Committee) sesuai dengan bukti rasional walaupun mungkin belum dilaksanakan suatu studi scientifik.

Kategori II :Dianjurkan untuk dilaksanakan di rumah sakit. Anjuran didukung studi klinis dan epidemiologik, teori rasional yang kuat, studi dilaksanakan di beberapa rumah sakit.

Tidak direkomendasi :Masalah yang belum ada penyelesaiannnya.Belum ada bukti ilmiah yang memadai atau belum ada kesepakatan mengenai efikasinya.

Page 5: 6. KEWASPADAAN ISOLASI

Tahun Teknik Isolasi Perlakuan

1985 Universal Precaution Epidemik HIV petugas kesehatan, waspada terhadap darah dan cairan tubuh, tangani dengan menggunakan sarung tangan, gaun,masker , pelindung mata

1988 Universal Precaution Darah , cairan tubuh sumber HIV,HVB, waspada terhadap darah , cairan tubuh (semen , vagina,peritonial,perikardial sinovial, amniotic,cerebrospinal), bukan feces, urine, muntah,sputum,sekret hidung keringat, kecuali kena darahSetelah melepas sarung tangan harus cuci tangan

Page 6: 6. KEWASPADAAN ISOLASI

Tahun Teknik Isolasi Perlakuan

1987 Body Substance Isolation (BSI)di Seatle, Washington, San Diego, California

Waspada terhadap darah, feses, urine sputum,saliva,wound drainage,cairan tubuh lainnya, permukaan tubuh yang basah dan lembab, gunakan sarung tangan, setelah melepas tidak perlu cuci tangan

1990 A new Isolation Guideline Terdiri dari 2 lapisKewaspadaan Standar dan kewaspadaan berdasarkan transmisi

Page 7: 6. KEWASPADAAN ISOLASI

Tahun Teknik Isolasi Perlakuan

1996 Isolation Precaution Kewaspadaan Standar ditujukan kepada semua pasien tanpa memandang apakah infeksi atau tidak, waspada terhadap darah dan cairan tubuh, sekresi, ekskresi , kecuali keringat, gunakan APD jika tindakan terkena atau memungkinkan terkena darah, cairan, sekresi,ekskresiKewaspadaan Berdasarkan TransmisiAirborne, droplet, kontak, ditujukan pada pasien yang yang sudah terinfeksi atau di duga infeksi

Page 8: 6. KEWASPADAAN ISOLASI

Tahun Teknik Isolasi Perlakuan1996 Isolation Precaution Kewaspadaan Standar meliputi

1.Kebersihan tangan,2.Penggunaan APD (sarung tangan,masker, pelindungmata /wajah. Gaun/apron),3.Peralatan perawatan pasien,4.Pengendalian lingkungan , 5.Penanganan limbah, 6.Penempatan pasien7.Penanganan linen, 8.Kesehatan karyawan

Page 9: 6. KEWASPADAAN ISOLASI

Tahun 2007 Standard Precaution ditambah dengan

Hygiene respirasi/Etika batuk Praktek menyuntik yang aman

Praktek pencegahan untuk prosedur lumbal punksi Hospital Acquired Infection (HAI) menjadi Healthcare Associated Infections ( HAIs) Cuci tangan menjadi kebersihan tangan

Page 10: 6. KEWASPADAAN ISOLASI
Page 11: 6. KEWASPADAAN ISOLASI
Page 12: 6. KEWASPADAAN ISOLASI
Page 13: 6. KEWASPADAAN ISOLASI

1. Kebersihan Tangan Hal utama dalam PPI Pilar PPI Komponen sentral dari Patient Safety Sederhana dan efektif mencegah HAIs Menciptakan lingkungan yang aman Pelayanan kesehatan aman Bila tangan kotor , cuci dengan sabun/antiseptik di air

mengalir Bila tangan tak tampak kotor , bersihkan dengan gosok

cairan berbasis alkohol

Page 14: 6. KEWASPADAAN ISOLASI

KEBERSIHAN TANGAN

Page 15: 6. KEWASPADAAN ISOLASI

2. Penggunaan APD APD merupakan alat kesehatan

yang terdiri dari masker, topi, sarung tangan,pelindung wajah, sepatu yang digunakan petugas maupun pasien untuk melindungi diri dari kontaminasi penyakit infeksi.

Digunakan sesuai indikasi Segera dilepas jika sudah

selesai tindakan

Page 16: 6. KEWASPADAAN ISOLASI

Limbah padat infeksius ke kantong plastik kuning dan limbah padat non infeksius ke kantong plastik hitam

Limbah jarum dan benda tajam lainnya ke wadah tahan tusuk dan tahan air

Limbah cair infeksius ke saluran khusus Kontainer limbah tertutup, sebaiknya membuka

menggunakan injakan kaki Hati-hati menangani benda tajam Tidak pernah memberikan ke orang lain limbah benda

tajam Tidak menyarungkan kembali jarum bekas pakai

3. Penanganan Limbah

Page 17: 6. KEWASPADAAN ISOLASI

4.Pengendalian LingkunganPertahankan kondisi lingkungan sehat

Udara bersih, sistem ventilasi Penyediaan air bersih Permukaan lingkungan bersih Penataan peralatan sedemikian

rupa sehingga tampak rapi dan mudah dibersihkan

Binatang (kucing, anjing, tikus) tidak ada disekitar ruangan, termasuk lalat, nyamuk dan kecoak

Page 18: 6. KEWASPADAAN ISOLASI

5.Peralatan Perawatan Pasien Peralatan non kritikal

Peralatan yang hanya dipermukaan tubuh pasien(Pembersihan atau disinfeksi)

Peralatan semi kritikal Peralatan yang masuk kedalam membrane mukosa(Minimal disinfeksi tingkat tinggi atau sterilisasi)

Peralatan kritikal Peralatan yang masuk kedalam pembuluh darah atau jaringan steril(Sterilisasi)

Page 19: 6. KEWASPADAAN ISOLASI

6. Penanganan Linen Menyimpan linen bersih di dalam lemari tertutup Memisahkan penyimpanan linen bersih dengan linen steril Memisahkan troley linen bersih dan linen kotor Memisahkan linen kotor ternoda darah atau cairan tubuh dengan

linen kotor tidak ternoda Menempatkan linen kotor tidak dilantai Menyimpan linen di lemari tertutup Membawa linen kotor maupun bersih dalam keadaan tertutup Persediaan linen sesuai kebutuhan

Page 20: 6. KEWASPADAAN ISOLASI

7. Perlindungan Kesehatan Karyawan Petugas wajib menjaga kesehatannya Petugas kesehatan

SehatJika sakit tidak bekerjaSaat bekerja tidak memakai assesoris di

tangan, tidak pakai sandal jepitTidak memanipulasi limbah benda tajamBerpakaian bersih,

Page 21: 6. KEWASPADAAN ISOLASI

8. Penempatan pasien Pasien infeksius di ruang terpisah,beri jarak >1 m Kohorting bila tidak memungkinkan bila kedua-dua nya tidak memungkinkan konsultasi

dengan petugas PPIRS Kewaspadaan sesuai cara transmisi penyebab infeksi Pisahkan pasien yang tidak dapat menjaga kebersihan

lingkungannya

Page 22: 6. KEWASPADAAN ISOLASI

9. Penyuntikan yang amanTidak direkomendasikan menggunakan spuit

berulang kali ,(one needle, one shoot, one time)

Menggunakan bak instrumen jika memberikan suntikan, bukan keranjang plastik berubang-lubang

Memberikan suntikan dengan teknik aseptik dan antiseptik

Page 23: 6. KEWASPADAAN ISOLASI

Gambaran yang tidak sesuai prinsip PPI

Page 24: 6. KEWASPADAAN ISOLASI
Page 25: 6. KEWASPADAAN ISOLASI
Page 26: 6. KEWASPADAAN ISOLASI

10. Etika batuk/bersinMenutup mulut & hidung saat batuk/ bersin;pakai tisuBuang ke tempat sampah (kuning ) bila telah terkena

sekret saluran napas danLakukan cuci tangan dg sabun /antiseptik dan& air

mengalir, alkohol handrub setelah kontak dengan sekret Jaga jarak terhadap orang dg gejala ISPA dg demam

Page 27: 6. KEWASPADAAN ISOLASI
Page 28: 6. KEWASPADAAN ISOLASI
Page 29: 6. KEWASPADAAN ISOLASI

x x x √ √WHOGUIDELINES

Page 30: 6. KEWASPADAAN ISOLASI

11. Praktik Lumbal punksi

Masker harus dipakai klinisi saat melakukan lumbal pungsi,anaestesi spinal /epidural/pasang kateter vena sentral

Cegah droplet flora orofaring,dapat menimbulkan meningitis bakterial

Page 31: 6. KEWASPADAAN ISOLASI

Contact/Kontak Droplet/Percikan Airborne/Udara

H5N1,H1N1 TBC, SARSMeningitis

MRSA, VREMDRO

Sarung tanganGaun

Masker BedahWajah, Gaun Masker N 95

>5µm < 5µm

Bicara,batukbersin

Bicara,batukbersinAerosol Aerosol

Jarak1 m

Jarak2 m

Jarak1 m

Tek neg

Page 32: 6. KEWASPADAAN ISOLASI

2-32

Kewaspadaan berdasarkan Transmisi KontakKewaspadaan berdasarkan Transmisi Kontak Bila pasien diketahui/dicurigai infeksius atau terkolonisasi agen Bila pasien diketahui/dicurigai infeksius atau terkolonisasi agen

infeksius:infeksius:1.1. Penempatan pasien : Penempatan pasien :

1 kamar tersendiri atau kohor (dikumpulkan) dengan pasien yang terinfeksi agen 1 kamar tersendiri atau kohor (dikumpulkan) dengan pasien yang terinfeksi agen infeksi sama infeksi sama Penelitian gagal membuktikan kamar tersendiri mencegah HAIsPenelitian gagal membuktikan kamar tersendiri mencegah HAIsKohorting unt management KLB MDRO termasuk MRSA,VRE,ESBLKohorting unt management KLB MDRO termasuk MRSA,VRE,ESBL

2.2. Alat Pelindung Diri:Alat Pelindung Diri:Sarung tangan:Sarung tangan:Gaun : Gaun : Bila diperkirakan pakaian akan tercemar saat kontak dg pasien, Bila diperkirakan pakaian akan tercemar saat kontak dg pasien, permukaan lingkungan atau peralatan pasien (diare, inkontinensia, permukaan lingkungan atau peralatan pasien (diare, inkontinensia, kolonostomi, slang drainase). Lepaskan gaun kolonostomi, slang drainase). Lepaskan gaun sebelumsebelum meninggalkan meninggalkan ruangan dan pastikan pakaian tidak menyentuh lagi permukaan ruangan dan pastikan pakaian tidak menyentuh lagi permukaan tercemar dlm ruangantercemar dlm ruangan

Page 33: 6. KEWASPADAAN ISOLASI

Kewaspadaan berdasarkan transmisi droplet

Penyakit menular lewat droplet ,ditularkan melalui batuk,bersin dan berbicaradroplet kecil dan droplet besar

Percikan >5µm melayang di udara jatuh mengenai mukosa mata, hidung atau mulut orang tanpa pelindung dan akan jatuh pada jarak < 1m

Prosedur yang dapat menimbulkan aerosol mis suction,bronkoskopi,nebulising,intubasi

B pertussis,meningococcus,Avian Influenza, Streptococcus grup A ,Adenovirus ,H1N1

Page 34: 6. KEWASPADAAN ISOLASI

Kewaspadaan berdasarkan transmisi droplet Tempatkan pasien di kamar tersendiri atau dengan pasien Tempatkan pasien di kamar tersendiri atau dengan pasien

infeksi /terkolonisasi yg sama atau kohort bila tidak infeksi /terkolonisasi yg sama atau kohort bila tidak memungkinkan dan beri jarak antar pasien 1m memungkinkan dan beri jarak antar pasien 1m

Pengelolaan udara khusus tidak diperlukan, pintu boleh Pengelolaan udara khusus tidak diperlukan, pintu boleh terbukaterbuka

Gunakan masker bedah dalam jarak 1 m dari pasien (2 m Gunakan masker bedah dalam jarak 1 m dari pasien (2 m pada pasien flu burung)pada pasien flu burung)

Pemindahan pasien :Pemindahan pasien :minimalisasi transportasi pasien, pasangkan masker pada minimalisasi transportasi pasien, pasangkan masker pada

pasien saat proses pemindahanpasien saat proses pemindahan Penggunaan APD;masker bedah/medik,sarung tangan, gaun

Page 35: 6. KEWASPADAAN ISOLASI

Transmisi Droplet Jumlah droplet yg mengandung mikroba

berbicara 10 batuk 100bersin keras 10 000

Page 36: 6. KEWASPADAAN ISOLASI

• Kewaspadaan berdasarkan transmisi Udara/Airborne

Percikan/partikel berukuran kecil< 5mm melayang/menetap di udara beberapa jam, disebarkan luas dalam ruangan /jarak lebih jauh.

Langsung/melalui debu dg mikroba(TBC, cacar air/varicella, campak)Menyebar: batuk, bersin, berbicara, tindakan intubasi, suction, bronkoskopi

Page 37: 6. KEWASPADAAN ISOLASI

Partikel kecil < 5mm mengandung mikroba melayang/menetap di udara beberapa jam, ditransfer sebagai aerosol melalui aliran udara dalam ruangan /jarak lebih jauh dari 2 m

Mycobacterium TB,Campak,Cacar Air, Aspergillus sp, tindakan yang menimbulkan aerosol pada suspek TB,SARS (intubasi,suction, bronkoskopi)

Kewaspadaan berdasarkan transmisi udara/ airborne

Page 38: 6. KEWASPADAAN ISOLASI

2-38

Kewaspadaan berdasarkan transmisi Kewaspadaan berdasarkan transmisi udara/udara/airborneairborne

Penempatan pasien :Penempatan pasien : Di ruangan dengan tekanan negatif termonitor Di ruangan dengan tekanan negatif termonitor Pertukaran udara setiap 5-10 menit atau 6-12 x per jam Pertukaran udara setiap 5-10 menit atau 6-12 x per jam Jangan gunakan AC sentral, tapi gunakan AC + filter HEPA Jangan gunakan AC sentral, tapi gunakan AC + filter HEPA

((high efficiency particulate air) high efficiency particulate air) yangyang menyaring udara ruangan menyaring udara ruangan yang dibuang keluar.yang dibuang keluar.

Pintu harus selalu tertutup rapat.Pintu harus selalu tertutup rapat. Bila tdk memungkinkan, kumpulkan pasien (kohort) dengan Bila tdk memungkinkan, kumpulkan pasien (kohort) dengan

pasien infeksi yang samapasien infeksi yang samaPakai respirator partikulat, jika melakukan tindakan yang menghasilkan aerosol Batasi gerak pasien,edukasi untuk etika batuk,pakai masker bila keluar R rawat

Page 39: 6. KEWASPADAAN ISOLASI

Kewaspadaan Isolasi mengalami perubahan Kewaspadaan Isolasi merupakan bagian dari program

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, bertujuan memutus mata rantai infeksi

Kewaspadaan Standar gabungan dari Universal Precaution dan Body Substance Isolation

Kewaspadaan Isolasi terdiri dari dua lapis: Kewaspadaan Standar dan Kewaspadaan berdasarkan Transmisi kontak, droplet, udara

Page 40: 6. KEWASPADAAN ISOLASI

IF I HAVE NOT WASHED MY HAND, PLEASE TELL ME,

IF YOU HAVE NOT WASHED YOURS I WILL TELL YOU

CHANGE BEGINS WITH

YOU

AND

BEGINS TODAY, HERE AND NOW

THINK BIG

START SMALL

ACT NOW

Page 41: 6. KEWASPADAAN ISOLASI