kewaspadaan universal 2014 new

19
KEWASPADAAN UNIVERSAL (UNIVERSAL PRECAUTION) Oleh : MARTHINA BU`TU, S.ST, M.Mkes

Upload: wirdiyanadian

Post on 05-Sep-2015

242 views

Category:

Documents


34 download

DESCRIPTION

nyeri

TRANSCRIPT

KEWASPADAAN UNIVERSAL (UNIVERSAL PRECAUTION)

KEWASPADAAN UNIVERSAL(UNIVERSAL PRECAUTION)Oleh :MARTHINA BU`TU, S.ST, M.Mkes 1Workshop Pain for Nurses3rd ISAPM UNIVERSAL PRECAUTION (KEWASPADAAN UNIVERSAL) yaitu tindakan pengendalian infeksi yang dilakukan oleh seluruh tenaga kesehatan untuk mengurangi resiko penyebaran infeksi dan didasarkan pada prinsip bahwa darah dan cairan tubuh dapat berpotensi menularkan penyakit, baik berasal dari pasien maupun petugas kesehatan (Nursalam, 2007). Seiring perkembangan penelitian dan ilmu pengetahuan maka UP berkembang dan saat ini dikenal dengan nama Kewaspadaan Isolasi3rd ISAPMWorkshop Pain for Nurses2KEWASPADAAN ISOLAS (KI)( Isolation Precautions )KI Merupakan kombinasiStandard Precautions /Kewaspadaan Standar gabungan dari Universal Precautions/Kewaspadaan Universal dan Body Substance Isolation/Isolasi duh tubuhditerapkan secara rutin,untuk semua pasien , yangtidak terinfeksi maupun yang terbukti terinfeksi, setiap waktu di semua fasilitas yankesTransmission-based precautions/ Kewaspadaan berbasis transmisi diterapkan sebagai tambahan Standard precautionsSEJARAH KEWASPADAAN ISOLASITAHUNJENIS KEWASPADAAN KETERANGAN1970Tehnik isolasi untukpenggunaan di RS,edisi1.Memperkenalkan 7 katagori kewaspadaan isolasi dengan kartu berwarna: Strict, Respiratory, Protective, Enteric, Wound and Skin, Discharge, and Blood1983CDC PedomanKewaspadaan Isolasi RSMembagi menjadi 2 golongan sistim Isolasi; katagori spesifik danpenyakit spesifik1985Universal Precautions (UP)Berkembang dari epidemi HIV/AIDSDitujukan aplikasi kewaspadaan terhadap Darah dan Cairan Tubuh pada pasien pengidap infeksiTidak diterapkan terhadap feses, ingus, sputum, keringat, air mata, urin, muntahan1987Body Substance Isolation(BSI)Menghindari kontak terhadap semua cairan tubuh dan yang potensial infeksius kecuali keringat1996Pedoman KewaspadaanIsolasi dalam Rumah SakitDibuat oleh the Healthcare Infection Control Practices Advisory Committee (HICPAC), CDCMenggabungkan materi inti dari UP and BSI dalamKewaspadaan Standard untuk diterapkan terhadap semua pasien pada setiap waktu2007Pedoman KewaspadaanIsolasi; PencegahanTransmisi penyebab infeksipd Sarana Kesehatan.Dibuat oleh HICPAC,CDC.tambahanHAIsHygiene respirasi/Etika batuk,Praktek menyuntik yang amanPencegahan infeksi unt prosedur Lumbal pungsiHealthcare Associated Infection (HAIs )Infeksi nosokomial diganti menjadi Healthcare Associated Infection ( HAIs ) atau infeksi yang didapatkan di fasilitas pelayanan kesehatan.Infeksi yang didapat atau terjadi di RS/ pelayanan kesehatan setelah > 48 jam hari rawat5 -10% pasien dirawat di RS32 % dapat dicegahSekitar 5% dipengaruhi lingkungan dan 95% dipengaruhi perilakuKEWASPADAAN STANDARKewaspadaan standard terdiri dari :1. Kebersihan tangan2. Alat Pelindung Diri (APD)3. Manajemen Linen4. Manajemen limbah5. Peralatan perawatan pasien6. Kontrol lingkungan7. Kesehatan karyawan8. Penempatan pasien9. Hygiene respirasi/Etika batuk10. Praktek menyuntik aman11. Praktek pencegahan infeksi u/ prosedur lumbal pungsi

Diberlakukan terhadap setiap pasien, tidak tergantung terinfeksi /kolonisasiDisusun untuk mencegah kontaminasi silang sebelum diagnosis diketahuiBeberapa merupakan praktek rutin.

Kewaspadaan Berbasis TransmisiKewaspadaan Berbasis Transmisi terdiri dari :Kewaspadaan kontak : Kontak langsung : pasien- petugas atau pasien-pasienKontak tidak langsung: Pasien/petugas-benda tercemar-petugas/pasienKewaspadaan dropletPercikan >5m melayang di udara jatuh mengenai mukosa mata, hidung atau mulut yang ada pada jarak dekat (suction,bronkoskopi)Kewaspadaan airbornePartikel < 5mm melayang/menetap di udara beberapa jam, disebarkan luas dalam ruangan/jarak lebih jauh. Contoh : TBC, cacar air/varicella, campak, Menyebar batuk, bersin, berbicara, intubasi, suction, bronkoskopiDapat terjadi kombinasi transmisi Diterapkan pada Pasien dg gejala/dicurigai terinfeksi atau kolonisasi kuman penyebab infeksi menular Tujuan : Untuk memutus rantai penularan

TATA LAKSANA KEWASPADAAN STANDAR1. Kebersihan Tangan yang baik dan benar adalah hal yang penting dan merupakan PILAR dalam mencegah dan mengendalikan infeksi akibat pelayanan kesehatan/HAIsFIVE MOMENT HAND HYGIENESEBELUM KONTAK DENGAN PASIENSEBELUM MELAKSANAKAN PROSEDUR ASEPTIKSETELAH TERPAPAR/MENYENTUH CAIRAN TUBUH PASIENSETELAH KONTAK DENGAN PASIENSETELAH KONTAK DENGAN LINGKUNGAN SEKITAR PASIEN6 Langkah Cuci Tangan

Workshop Pain for Nurse3rd ISAPM APDTerhadap pasienTerhadap petugasSarung tanganMencegah kontak mikroorganisme dari tangan petugas Mencegah kontak tangan petugas dengan darah dan c.tubuh , kulit yg tdk utuh, alat keshtn yg terkontaminasiMaskerMencegah droplet dari mulut & hidung petugas yg mengandu ng mikroorganismeMencegah membran mukosa petugas (hidung & mulut) kontak dengan percikan darah /c. tbhJas/Gaun & apronMencegah kontak mikroorganisme dari tangan,tubuh, pakaian petugasM encegah kulit kont ak dengan percikan darah/c. tbh pasienSepatu Mencegah kemungkinan terbawanya mikroorganisme dari ruangan lain/ luarMencegah perlukaan kaki oleh benda tajam/ terkontaminasi dan mencegah kontak dgn reagen yg tumpah,,darah dan c. tbhKaca mataMencegah membran mukosa petugas kontak dengan percikan drh / c. tbh pasienPenutup kepalaMencegah jatuhnya mikroorganisme dari rambut dan kulit kepala petugas ke daerah steril2. Alat Pelindung Diri dan Manfaat 10Workshop Pain for Nurse3rd ISAPM3. MANAJEMEN LINENPenanganan & transportCegah terpaparnya mukosa membran dan kontaminasi mikroba terhadap pasien lain serta lingkungan.Penyimpanan : jaga kebersihanTransportasi dengan troley bersih dan kotor terpisah ( warna )

4. MANAJEMEN LIMBAHWARNA KANTONG PLASTIKKUNING: sampah infeksiHITAM: non inf/domestikMERAH: radioaktifUNGU : sitotoksik

LIMBAH BARANG TAJAM : Tahan bocor dan tusukanMempunyai pegangan agar dapat dijinjingMempunyai penutupDibuang setelah terisi 2/3 bagianTREATMENT LIMBAHINFEKSIUS insineratorNON INFEKSIUS TPALIMBAH TAJAM insineratorLIMBAH CAIR westafel di ruang spoelhoekTinja & urine WC

5. PERALATAN PERAWATAN PASIENKriteria SpauldingDekontaminasi : Desinfeksi, cleaning, DTT/Sterilisasi

DESINFEKSI

CLEANING

Sterilisasi 1. Kimiawi2. Autoklaf3. Panas KeringDTT1. Rebus2. Kukus3. KimiawiKering/Dingin-kan dan SimpanDisinfektan untuk pembersihan harus standardPembersihan permukaan horizontal ruang rawat pasien: lantai tanpa karpet, permukaan datar lain, meja pasien harus dibersihkan secara teratur dan bila tampak kotor/kena kotoran /cairan tubuhPembersihan dinding,tirai,jendela bila tampak kotor/kena kotoranFogging dengan disinfektan seharusnya tidak dikerjakan6. KONTROL LINGKUNGAN

7. KESEHATAN KARYAWANVaksinasiMedical Check Up teratur terutama petugas yg menangani kasus dengan penularan melalui airbornePenanganan paska pajanan yang memadai (ada alur, sebelum 4 jam sudah ditentukan penatalaksanaan)Konseling petugas yg sakit, batasi kontak dgn pasien

Pasien infeksius di ruang terpisah Kohorting bila tidak memungkinkan Bila ke2nya tidak memungkinkan konsultasi dg petugas PPIRS sesuai cara transmisi penyebab infeksi8. PENEMPATAN PASIEN159. HYGIENE RESPIRASI/ ETIKA BATUKTarget: pasien,keluarga ,teman pasien dg infeksi sal. nafas yg dapat di transmisikan1. Edukasi pasien,keluarga,pengunjung2. Beri gambar dg bahasa mudah difahami3. Menutup mulut/hidung dg tisu saat batuk, pakai masker4. Cuci tangan setelah kontak dg sekresi sal nafas5. Beri jarak >3 feet bg pasien infeksi sal nafas di R. tunggu pakaikan maskerEfektif menurunkan transmisi patogen \ droplet melalui saluran nafas (influenza, adenovirus, B pertusis, Mycoplasma pneumoniae)Petugas dg infeksi sal nafas menjauhi kontak langsung dg mengenakan masker10. PRAKTEK MENYUNTIK AMANCegah KTD akibatPemakaian ulang jarum steril untuk peralatan suntik IV beberapa Pasien Jarum pakai ulang obat/cairan multidose

Masker harus dipakai klinisi saat melakukan Lumbal Pungsi, anaestesi spinal /epidural/pasang kateter vena sentral Mencegah bakterial meningitis Cegah droplet flora orofaring11. PRAKTEK PENCEGAHAN INFEKSI U/ PROSEDUR LUMBAL PUNGSI 17TATA LAKSANA KEWASPADAAN BERBASIS TRANSMISIKewaspadaan Transmisi KontakPenempatan pasien :Kamar tersendiri atau kohortingPenelitian gagal membuktikan kamar tersendiri mencegah HAIsKohorting unt management MDRoAPD : Sarung tangan; gaun/Apron. Bila mungkin pakaian tercemar saat kontak dg pasien, permukaan lingkungan atau peralatan pasien, Lepaskan gaun sebelum meninggalkan ruanganKewaspadaan Transmisi DropletPenempatan pasien :Tempatkan pasien di kamar tersendiri /kohorting beri jarak antar pasien 1mPengelolaan udara khusus tidak diperlukan, pintu boleh terbukaBatasi transportasi pasien, pasangkan masker pada pasien saat transportasiKewaspadaan Transmisi AirbornePenempatan pasien :Di ruangan dengan tekanan negatifPertukaran udara 6-12 x/jamJangan gunakan AC sentral, bila mungin AC + filter HEPA yang menyaring udara ruangan yang dibuang keluar.Pintu harus selalu tertutup rapat.KohortingPasang masker saat pasien transfer ke unit lainTERIMA KASIH