kewarganegaraan hakikat bangsa & negara yr x

59
HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA Secara kodrati manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki identitas sebagai makhluk pribadi sekaligus sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa dihadapkan pada kenyataan yang sangat kompleks, terutama dalam upaya me- menuhi kebutuhan hidupnya. Berdasarkan hubungannya dengan daerah tertentu di dalam suatu negara, rakyat dapat dibedakan menjadi: a.Penduduk : orang yang bertempat tinggal/menetap untuk jangka waktu yg lama b.Bukan penduduk: orang yg berada di suatu wilayah hanya sementara waktu

Upload: skyliengt1

Post on 14-Dec-2015

283 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Kewarganegaraan Bangsa Dan Negara

TRANSCRIPT

Page 1: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA

Secara kodrati manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki identitas sebagai makhluk pribadi sekaligus sebagai makhluk sosial.

Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa dihadapkan padakenyataan yang sangat kompleks, terutama dalam upaya me-menuhi kebutuhan hidupnya.

Berdasarkan hubungannya dengan daerah tertentu di dalamsuatu negara, rakyat dapat dibedakan menjadi:a. Penduduk : orang yang bertempat tinggal/menetap untuk

jangka waktu yg lamab. Bukan penduduk: orang yg berada di suatu wilayah hanya

sementara waktu

Page 2: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

Sedang berdasarkan hubungannya dengan pemerintah negaranya, rakyat dapat dibedakan menjadi:a. Warga negara :secara hkum termasuk anggota negarab. Bukan warga negara

Rakyat dalam jumlah besar yang merupakan kumpulan masya rakat membentuk negara disebut bangsa.

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUKSOSIAL.Kata manusia berasal dari kata “MANU” (Sansekerta) atau “MENS” (Latin) yang berarti berpikir, berakal budi atau homo

Hal terpenting yang membedakan manusia dengan makhluk lain adalah bahwa manusia dilengkapi dengan akal, pikiran,Perasaan, dan keyakinan untuk mempertinggi kualitas hidup nya di bumi.

Page 3: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

Manusia merupakan ciptaan Tuhan dengan derajat paling ting-gi dari ciptaan ciptaan yang lain.

Secara teoritis pemahaman tentang manusia dapat dilakukanmelalui beberapa pendekatan yaitu sebagai berikut:

Manusia: - Materialisme Antropologik - Materialisme Biologik - Idealisme Antropologik

1. Materialisme AntropologikMenjelaskan bahwa manusia pada hakikatnya adalah ma-teri, jasad yang tersusun dari bahan-bahan material daridunia organik.

Page 4: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

2. Materialisme Biologik Manusia merupakan badan yang hidup atau organisme yang mempersatukan segala pembawaan dan kegiatan kehidupan badan di dalam dirinya.

3. Idealisme Antropologik Menjelaskan bahwa manusia merupakan makhluk yang me- miliki unsur spiritual intelektual yang secara intrinsik tidak bergantung pada materi.

A. SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU Manusia sebagai makhluk individu terdiri dari unsur jasmani (raga) dan rohanai (jiwa) yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Jiwa dan raga inilah yang membentuk individu.

Manusia juga diberi potensi atau kemampuan (akal, pikiran, perasaan dan keyakinan) sehingga sanggup berdiri sendiri serta bertanggung jawab atas dirinya.

Page 5: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

Melalui akal dan pikirannya manusia dapat menaklukkan makh luk lain dan memanfaatkan segala sesuatu untuk keperluan hidupnya.Dengan akal pikirannya manusia dapat melakukan berbagai inovasi (penemuan teknologi komunikasi, komputer, infor- masi dan sebagainya).

Sebenarnya istilah individu berasal dari bahasa Latin yaitu INDIVIDUUS (Sinolungan 1996) yang berarti tak dapat diba gi, perseorangan atau pribadi.Masing-masing individu memiliki keunikan yang membedakan dengan manusia lain.

Sedangkan perasaan dan keyakinan adalah suatu kelebihan yang dimiliki manusia untuk dapat membedakan yang baik dan yang buruk, yang benar dan yang salah serta bisa berhubungan dengan kodrat gaib yaitu Tuhan.

Page 6: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

B. SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL Manusia adalah “Zoon Politicon” atau makhluk yang pada dasarnya selalu ingin bergaul dan berkumpul dengan sesa- ma manusia lainnya (Aristoteles 384 – 322 M)

Sejak lahir sampai meninggal dunia manusia memerlukan ban tuan atau kerja sama dengan orang lain.

Untuk pengembangan potensi kemanusiaannya (kasih sayang gotong royong, ingin dihormati dsb) manusia memerlukan manusia lainnya.

Pada mulanya manusia hidup dalam keluarga, lalu berdasar kan kepentingan dan wilayah tempat tinggalnya, ia hidup dalam kesatuan-kesatuan sosial yang disebut masyarakat (comunity), dan bangsa.

Page 7: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

C. BANGSA1. Pengertian

Para ahli sampai sekarang tidak sepakat dalam mendifinisikan “Bangsa”.Menurut sebagian para ahli menjelaskan bahwa bangsa itu mi- rip dengan komunitas etnik (ethnic) meskipun tidak sama.

Menurut mereka bahwa bangsa adalah suatu komunitas etnikyang memiliki ciri-ciri sbb: - Memiliki nama - Memiliki wilayah tertentu - Memiliki mitos leluhur bersama - Kenangan bersama - Satu atau beberapa budaya yang sama - Solidaritas tertentu.

Page 8: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

Berikut ini merupakan beberapa pendapat pakar kenegaraanternama mengenai bangsa yaitu sbb:1. ERNEST RENAN (Perancis)

Bangsa terbentuk karena adanya keinginan untuk hidup bersama (hasrat untuk bersatu) dengan perasaan kesetiaka wanan yang agung.2. F. RATZEL (Jerman) Bangsa terbentuk karena adanya hasrat bersatu. Hasrat itu timbul karena adanya rasa kesatuan antara manusia dan tempat tinggalnya (paham geopolitik).3. HANS KOHN (Jerman) Bangsa adalah buah hasil tenaga hidup manusia dalam seja rah. Suatu bangsa merupakan golongan yang beraneka ragam dan tidak bisa dirumuskan secara eksak.4. JALOBSEN DAN LIPMAN Bangsa adalah suatu kesatuan budaya (culture unity) dan kesatuan politik (political unity).

Page 9: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

5. OTTO BAUER (Jerman) Bangsa adalah kelompok manusia yang mempunyai kesa maan karakter. Kateristik tumbuh karena adanya kesamaan nasib.

2. TERBENTUKNYA BANGSA Menurut pandangan HANS KOHN kebanyakan bangsa terben tuk karena adanya faktor faktor obyektif tertentu yang mem bedakannya dari bangsa lain yaitu: - Kesamaan keturunan - Wilayah, bahasa - Adat istiadat - Kesamaan politik - Perasaan dan agamaDengan demikian faktor obyektif terpenting terbentuknya suatu bangsa adalah adanya kehendak atau kemauan bersama.

Page 10: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

FRIEDRICH HERTZ (Jerman) dalam bukunya “Nationality in History and Politics” mengemukakan bahwa ada empat unsur yang berpengaruh dalam terbentuknya suatu bangsa: a. Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yang terdiri atas kesatuan sosial, ekonomi, politik, agama, kebudaya- an, komunikasi dan solidaritas. b. Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional sepenuhnya, yaitu bebas dari dominasi dan campur tangan bangsa asing terhadap urusan dalam negerinya. c. Keinginan akan kemandirian, keunggulan, individualitas, keaslian atau kekhasan. d. Keinginan untuk menonjol (unggul) di antara bangsa- bangsa dalam mengejar kehormatan, pengarun dan prestise.

Page 11: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

BEN ANDERSON mengartikan bangsa sebagai komunitas poli tik yang dibayangkan dalam wilayah yang jelas batasnya dan berdaulat.

D. TERBENTUKNYA NEGARA

Secara etimologis “Negara” berasal dari bahasa asing Staat (Belanda, Jerman) atau State (Inggris).

Kata Staat dan state berakar dari bahasa Latin yaitu STATUS atau STATUM yang berarti menempatkan dalam keadaan berdiri, membuat berdiri, dan menempatkan.

Menurut NICCOLO MACHIAVELLI memperkenalkan istilah LA STATO dalam bukunya “IL PRINCIPE” mengartikan bahwa Negara Sebagai Kekuasaan.

Page 12: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

Kata Negara yang biasa digunakan dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Sansekerta Nagari atau negara yang berarti Wilayah, Kota atau Penguasa.

Pada masa kerajaan Majapahit abad ke XIV dalam buku “Nega ra Kertagama” karangan MPU PRAPANCA 1365 digambar- kan tentang pemerintahan Majapahit yang menghormati musyawarah, hubungan antar daerah, dan hubungan de- ngan negara-negara tetangga.

Negara adalah organisasi yang di dalamnya ada rakyat, wila yah yang permanen, dan pemerintahan yang berdaulat (baik ke dalam maupun ke luar)

Dalam arti luas negara merupakan kesatuan sosial (masyara- kat) yang diatur secara konstitusional untuk mewujudkan kepentingan bersama.

Page 13: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

Sementara itu, menurut MIRIAM BUDIARDJO setiap negara mempunyai sifat, sebagai berikut:a. Memaksa artinya negara mempunyai kekuasaan untuk memakai keke- rasan fisik secara sah. Tujuannya adalah agar peraturan perundang-undangan dita ati, ketertiban dalam masyarakat tercapai dan anarki (kekaca uan) dalam masyarakat dapat dicegah.

b. Monopoli artinya negara mempunyai monopoli untuk melakukan sesua tu sesuai dengan tujuan bersama dari masyarakat.

c. Mencakup semua artinya semua peraturan perundang-undangan berlaku untuk semua orang tanpa kecuali.

Page 14: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

Berikut ini merupakan beberapa pengertian negara menurutpakar kenegaraan antara lain sbb:a. GEORGE JELLINEK Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok ma- nusia yang mendiami wilayah tertentu.b. G.W.F. HEGEL Negara adalah organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintetis dari kemerdekaan individual dan kemerdekaan uni- versal.c. MR. KRANENBURG Negara adalah suatu organisasi yang timbul karena adanya kehendak dari suatu golongan atau bangsa.d. KARL MARX Negara adalah alat kelas yang berkuasa (Kaum Borjuis/Kapi talis) untuk menindas atau mengeksploitasi kelas yang lain (Proletariat/Buruh).

Page 15: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

e. LOGEMAN Negara adalah organisasi kemayarakatan (ikatan kerja) yang mempunyai tujuan untuk mengatur dan memelihara masyarakat tertentu dengan kekuasaannya.f. ROGER F. SOLTAU Negara adalah alat (agency) atau wewenang (authority) yang mengatur atau mengendalikan persoalan bersama atas nama rakyat.g. BELLEFROID Negara adalah suatu masyarakat hukum, suatu persekutu an hukum yang menempati daerah tertentu dan yang diper leng dengan kekuasaan tertinggi untuk mengurus kepenting an bersama.h. MR. SOENARKO Negara adalah suatu jenis dari suatu organisasi masyarakat yang mengandung tiga kriteria, yaitu harus ada daerah, warga negara, dan kekuasaan tertentu.

Page 16: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

i. R. DJOKOSOETONO Negara adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan yang sama.j. MR. M. NASRUN Negara adalah suatu bentuk pergaulan hidup tertentu (khu- sus) yang harus memenuhi tiga syarat pokok: - Rakyat tertentu - Daerah tertentu - dan pemerintahan yang berdaulat.k. FRANZ MAGNIS SUSENO Negara merupakan satu kesatuan masyarakat politik yang fungsinya adalah membuat, menerapkan dan menjamin berlakunya norma kelakuan untuk seluruh masyarakat.l. MAX WEBER Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam menggunakan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah.

Page 17: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

m. HAROLD J. LASKI Negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan kare na mempunyai wewenang yang bersifat memaksa dan yang secara sah lebih agung dari pada individu atau kelompok yang merupakan bagian dari masyarakat itu.n. ROBERT M. MAC IVER

Negara adalah suatu asosiasi yang menyelenggarakan pe- nertiban dalam suatu masyarakat dalam suatu wilayah de- ngan berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh suatu pemerintah yang untuk maksud tersebut diberi kekuasaan memaksa.

Negara sudah dikenal sejak jaman Yunani Kuno yang disebut POLIS atau negara kota.Menurut Filsuf dari Yunani Kuno ARISTOTELES (384-322) da- lam bukunya POLITICA, bahwa Polis berfungsi sebagai tempat tinggal bersama warga negara dan pemerintah sbg

Page 18: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

benteng untuk menjaga keamanan dari serangan musuh.PLATO, guru ARISTOTELES melihat bahwa negara ada kare- na adanya keinginan dan kebutuhan manusia yang berane ka ragam yang mendorong mereka untuk bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut.

TERJADINYA SUATU NEGARA

Pada umumnya ada 3 pendekatan dalam mempelajari terjadi-nya negara yaitu:a. Melalui proses pertumbuhan primer dan sekunderb. Secara teoritisc. Secara faktual

Page 19: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

a. Pertumbuhan Primer dan Sekunder Pertumbuhan primer dibagi menjadi 4 fase yaitu:

1. Fase Suku/Persekutuan Masyarakat (Genootschaft) Kehidupan manusia diawali dari sebuah keluarga, kemudian berkembang luas menjadi kelompok-kelompok masyarakat hukum tertentu (suku).2. Fase Kerajaan (Rijk) Kepala suku sebagai “Primus Interpares” kemudian menjadi seorang Raja dengan cakupan wilayah yang lebih luas.3. Fase Negara Nasional Pada awalnya negara nasional diperintah oleh Raja yang absolut dan tersentralisasi.4. Fase Negara Demokrasi Rakyat yang semakin lama memiliki kesadaran kebangsaan kemudian tidak ingin diperintah oleh Raja yang absolut.

Page 20: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

Sedang menurut pendekatan pertumbuhan sekunder, negara sebelumnya sudah ada, namun karena adanya, revolusi, intervensi, dan penaklukan, muncullah negara yang meng gantikan negara yang ada tersebut.

Kenyataan terbentuknya negara secara sekunder tidak bisa dipungkiri, meskipun cara terbentuknya kadang-kadang tidak sah menurut hukum.

Contoh: Lahirnya negara Indonesia setelah melewati revolusi panjang yang mencapai klimaksnya pada tgl. 17-12-1945. Dengan demikian mulai sejak itu habislah pemerintahan Nederlands Indie (Hindia Belanda) di Indonesia.

Dan pada saat itu secara De Facto dan De Jure negara lain mengakui eksistensi negara Indonesia.

Page 21: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

b. Pendekatan Teoritis Pendekatan ini didasarkan pada pendapat-pendapat para ahli yang masuk akal dari berbagai penelitian yaitu sbb:

1. TEORI KETUHANANMenurut teori ini negara ada karena kehendak Tuhan dan

teori ini didasarkan pada kepercayaan bahwa segala sesua tu terjadi karena kehendak Tuhan. Tokohnya antara lain: Agustinus, Julius Stahl, Haller, Kranenburg, Thomas Aqui nas.

2. TEORI PERJANJIAN MASYARAKAT Menurut teori ini negara terjadi karena adanya perjanjian masyarakat dan semua warga negara mengikat diri dalam suatu organisasi yang bisa melindungi dan menjamin kelang sungan hidup bersama.

Page 22: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

Tokohnya antara lain: THOMAS HOBBES, JOHN LOCKE, J.J. ROUSSEAU, MON- TESQUIEU.

- Thomas Hobbes: menghendaki “Monarkhi Absolut”. - John Locke: menghendaki “Monarkhi Konstitusional”. * Tahap I Pactum Uniones (Perjanjian yang diadakan untuk membentuk negara). * Tahap II Pactum Subjectiones (Perjanjian yang diada- kan dengan penguasa). - J.J. Rousseau: menghendaki bahwa Raja hanyalah mandataris rakyat dan karena itu dapat diganti.

3. TEORI KEKUASAAN Negara terbentuk atas dasar kekuasaan, dan kekuasaan adalah ciptaan mereka yang paling kuat dan berkuasa.

Page 23: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

L. DUGUIT: Seseorang karena kelebihannya atau keistime waannya baik karena fisik, kecerdasan, ekonomi, maupun agama dapat memaksakan kehendaknya kepada orang lain.

KARL MARX: Negara dibentuk untuk mengabdi dan melindungi kepentingan kelas yang berkuasa, yaitu kaum kapitalis. Tokohnya: Harold J. Laski, Leon Duguit, Karl Marx, Oppen heimer, Kallikles. 4. TEORI KEDAULATAN NEGARA a. Kedaulatan Negara Kekuasaan tertinggi ada pada negara, bukan pada seke- lompok orang yang menguasai kehidupan negara, dan

Page 24: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

negaralah yang menciptakan hukum untuk mengatur kepen-tingan rakyat. Tokohnya antara lain: Vonthering, Paul Laband, G. Jellineck.

b. Kedaulatan Hukum Hukum memegang peranan dalam negara, hukum lebih tinggi dari negara yang berdaulat. Tokohnya antara lain: Krabbe

5. TEORI HUKUM ALAM Hukum alam bukan buatan negara, melainkan kekuasaan alam yang berlaku setiap waktu dan tempat, serta bersifat universal dan tidak berubah.

PLATO: Terjadinya negara secara evolusi. ARISTETELES: Manusia adalah zoon politicon.

Page 25: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

6. Teori Kekuatan Negara adalah hasil dominasi dari kelompok yang kuat ter- dap kelompok yang lemah. Terbentuknya negara dimulai dengan penaklukan dan pen- dudukan kelompok etnis yang lebih kuat atas kelompok yang lemah. Tokohnya antara lain: LUDWIG GUMPLO WITZ, FRANZ OPPENHEIMER

7. Teori Organis Negara dianggap atau dipersamakan dengan organisme hidup, manusia atau bianatang. Tokohnya antara lain: NICHOLAS, J. W. SCHELLING

Page 26: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

8. Teori historis Teori Historis atau Teori Evolusionistis menyatakan bahwa lembaga-lembaga sosial tidak dibuat, melainkan tumbuh secara evolusioner sesuai dengan kebutuhan manusia. Guna memenuhi kebutuhan manusia, lembaga-lembaga itu tidak luput dari pengaruh tempat, waktu, dan tuntutan- tuntutan jaman, sehingga akhirnya dibentuklah sebuah negara.

Page 27: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

Dari hakikat manusia seperti ini, terbentuklah berturut-turut: Keluarga – Masyarakat – Negara.

AGUSTINUS: Negara terjadi karena adanya keharusan untuk menebus dosa orang-orang yang ada di dalamnya. Negara yang baik mewujudkan cita-cita agama yaitu keadilan.

THOMAS AQUINAS: Negara merupakan lembaga alamiah yang diperlukan manusia untuk menyelenggarakan kepen- tingan umum.

Tokohnya antara lain: Plato, Aristoteles, Agustinus, Thomas Aquinas.

Page 28: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

c. Pendekatan Faktual Adalah pendekatan yang didasarkan pada kenyataan-kenya taan yang benar-benar terjadi, yang diungkap dalam sejarah (kenyataan historis).

Pendekatan Faktual antara lain mencakup:1. Occopatie (Pendudukan)

Hal ini terjadi ketika suatu wilayah yang tidak bertuan dan belum dikuasai kemudian diduduki dan dikuasai oleh suku atau kelompok tertentu. Contoh: Liberia yang didiami oleh budak-budak negro kemudian menjadi negara merdeka pada th 1847.

2. Fusi (Peleburan) Hal ini terjadi ketika negara-negara kecil yang mendiami suatu wilayah mengadakan perjanjian untuk saling melebur

Page 29: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

menjadi negara baru. Contoh: Terbentuknya Federasi Kerajaan Jerman th 1871.

3. Cessie (Penyerahan) Hal ini terjadi ketika suatu wilayah diserahkan kepada negara lain berdasarkan perjanjian tertentu. Contoh: Wilayah Sleeswijk diserahkan oleh Austria kepada Prussia (Jerman) karena adanya perjanjian bahwa negara yang kalah perang harus memberikan negara yang dikuasainya kepada negara yang menang. Austria adalah salah satu negara yang kalah pada Perang Dunia I.

Page 30: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

4. Accesie (Penarikan) Pada mulanya suatu wilayah terbentuk akibat naiknya lum- pur sungai atau timbul dari dasar laut (delta). Wilayah tsb kemudian dihuni oleh sekelompok orang sehing- ga akhirnya membentuk negara. Contoh : Negara mesir yang terbentuk dari delta sungai Nil.

5. Anexatie (Pencaplokan / Penguasaan) Suatu negara berdiri di suatu wilayah yang dikuasai (dica- plok) oleh bangsa lain tanpa reaksi berarti. Contoh: Ketika dibentuk pada th 1948 Negara Israel banyak menca- plok daerah Palestina, Suriah, Yordania, dan Mesir.

Page 31: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

6. Proclamation (Proklamasi) Terjadi karena pendudukan pribumi dari suatu wilayah yang diduduki oleh bangsa lain mengadakan perjuangan (perla- wanan) sehingga berasil merebut kembali wilayahnya dan menyatakan kemerdekaannya. Contoh: Negara Republik Indonesia yang merdeka tgl 17-8-1945 da- ri penjajahan Belanda dan Jepang.

7. Innovation (Pembentukan Baru) Suatu negara baru muncul di atas wilayah suatu negara yang pecah karena suatu hal dan kemudian lenyap. Contoh: Negara kolumbia yang pecah dan lenyap, kemudian di wila- yah negara tsb muncul negara baru yaitu Venezuela dan Kolumbia Baru.

Page 32: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

8. Separatisme (Pemisahan) Suatu wilayah negara yang memisahkan diri dari negara yang semula menguasainya, kemudian menyatakan kemer- dekaannya. Contoh: Pada th 1939 Belgia memisahkan diri dari Belanda dan meyatakan kemerdekaannya.

WILAYAH

Wilayah suatu negara secara umum dapat dibedakan atas:a. Wilayah daratanb. Wilayah Lautanc. Wilayah Udara

Page 33: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

Ad a. Wilayah daratan merupakan wilayah dipermukaan bumi dengan batas- batas tertentu dan di dalam tanah di bawah permukaan bumi. Dalam satu benua atau pulau terkadang dihuni oleh beberapa negara.

Batas wilayah suatu negara dengan negara lain di darat dapat berupa: a. Batas alamiah dalam bentuk: sungai, danau, hutan, pe gunungan, lembah. b. Batas buatan dalam bentuk: pagar tembok, kawat ber- duri, tiang tembok, pos penjagaan dan patok.

Page 34: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

c. Batas secara geografis dalam bentuk seperti batas – batas secara geofisika yang dapat dihiting dengan adanya garis lintang dan garis bujur dalam bola dunia. Misalnya: Negara Indonesia secara geografis berada pada 6 LU, 11 LS, 95 BB, dan 141 BT.

Batas wilayah daratan yang mencakup dua negara atau lebih pada umumnya ditentukan melalui suatu perjanjian atau traktat seperti berikut ini: a. Traktat antara Belanda dan Inggris pada tgl 20-7-1891 dalam menentukan batas wilayah Hindia Belanda di Pulau Kalimantan b. Perjanjian antara R.I. dan Australia mengenai garis ba- tas dng Papua Nugini yg ditandatangani tgl 12-2-1973.

Page 35: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

Ad b. Wilayah Lautan merupakan peraiaran berupa Samudera, Laut, Selat, Danau, dan Sungai dalam batas wilayah negara. Negara R.I. dengan luas wilayah 2/3 terdiri dari lautan merupakan anugerah dari Tuhan.

Negara yg tidak memiliki lautan disebut LAND LOCKED. Negara yg memiliki lautan dengan pulau-pulau di dalam nya disebut ARCHIPELAGIC STATE.

Dewasa ini yang dijadikan dasar hukum masalah wilayah kelautan suatu negara adalah Hasil Konverensi Hukum Laut International III thn 1982 di Montigo Bay (Jamaika) yang diselenggarakan oleh PBB yaitu UNCLOS (United Nations Conference on The Law of The Sea) dan ditanda- tangani 10-12-1982 oleh 119 Negara.

Page 36: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

Misalnya:a. Laut Teritorial (LT) Lebar wilayah 12 Mil, diukur berdasarkan garis lurus yang ditarik dari garis dasar pantai ketika air surut ke arah laut bebas.b. Zona Bersebelahan (ZB) Wilayah laut yang lebarnya 12 Mil dari laut teritorial. Ini berarti bila suatu negara telah memiliki wilayah teritorial seluas 12 Mil, maka wilayahnya menjadi 24 Mil laut diukur dari pantai.c. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Wilayah laut yang lebarnya 200 Mil ke laut bebas.d. Landas Kontinen (LK) Wilayah daratan di bawah permukaan laut di luar laut teri- torial dengan kedalaman 200 m atau lebih.e. Landas Benua (LB) dimana wilayah lautan suatu negara yang lebarnya lebih dari 200 Mil laut.

Page 37: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

Beberapa contoh hasil perjanjian Landas Kontinen yang telahditandatangani antara lain:1. Perjanjian R.I. dam Malaysia tentang Penetapan Garis Batas Landas Kontinen kedua negara (di Selat Malaka dan Laut Cina Selatan), ditandatangani pada tgl 27 – 10 – 1969 dan mulai berlaku tanggal 7 – 11 – 1969.

2. Perjanjian R.I. dengan Thailand tentang Landas Kotinen Selat Malaka Bagian Utara dan Laut Andaman, ditandata- ngani tgl 17-12- 1971 dan berlaku mulai tgl. 7-4-1972

3. Persetujuan R.I. dengan Australia tentang Penetapan Atas Batas-Batas Dasar Laut tertentu di daerah Laut Timor dan Laut Arafuru sebagai tambahan pada persetujuan tanggal 18-5-1971 dan berlaku mulai tgl 9-10-1972.

Page 38: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

Ad c. Wilayah Udara adalah udara yang berada di wilayah permukaan bumi di atas wilayah darat dan laut.

Pasal 1 Konvensi Paris 1919 menyatakan bahwa negara-nega ra merdeka dan berdaulat berhak mengadakan eksplorasi dan eksploitasi di wilayah udaranya untuk kepentingan al: Radio, Satelit, dan Penerbangan.

Konvensi Chicago 1944 Pasal 1 menyatakan bahwa Setiap negara mempunyai kedaulatan yang utuh dan eksklusif di ruang udara di atas wilayahnya.

Berdasarkan UU Negara Indonesia No. 28 th 1982, batas wila- yah kedaulatan dirgantara yang termasuk “Orbit Geo-sta tioner adalah setinggi 35.671km.

Page 39: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

Ada dua teori tentang konsepsi wilayah udara yang dikenal saat ini yaitu sebagai berikut:

1. Teori Udara Bebas (Air Freedom Theory)a. Kebebasan ruang udara tanpa batas.

b. Kebebasan udara terbatas. Teori ini bersumber dari dari hasil sidang Institut de droit

International pada sidang di Gent 1906, Verona 1910, dan Madrid 1911. Menurut teori ini bahwa:

- Setiap negara berhak mengambil tindakan tertentu untuk memelihara keamanan dan keselamatannya. - Negara Kolong (negara bawah, subjacent state) hanya mempunyai hak atas wilayah/zona teritorial.

Page 40: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

2. Teori Negara Berdaulat di Udara (The Air Sovereignty). a. Teori Keamanan menyatakan bahwa suatu negara mem- punyai kedaulatan atas wilayah udaranya sampai yang diperlukan untuk menjaga keamanannya. Teori ini dikemukakan oleh FAUCHILLE 1901 menetap- kan bahwa ketinggian wilayah udara adalah 1.500 m. Namun pada th 1910 ketinggian wilayah udara diturunkan menjadi 500 m. b. Teori Pengawasan COOPER (Cppper’s Control Theory). Menurut teori ini kedaulatan negara ditentukan oleh ke- mampuan negara yang bersangkutan untuk mengawasi ruang udara yang ada di atas wilayahnya secara fisik dan ilmiah. c. Teori Udara SCHACTER. Menurut teori ini wilayah udara itu haruslah sampai pada suatui ketinggian di mana udara masih cukup mampu me ngangkat balon dan pesawat udara.

Page 41: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

WILAYAH EKSTRATERITORIAL adalah wilayah suatu negara yang berada di luar wilayah negara itu.

Menurut Hukum Internasional yang mengacu pada hasil Reglemen dalam Konggres Wina 1815 dan Konggres Aachen 1818 menjelaskan bahwa”Perwakilan Diplomatik Suatu Negara di Negara Lain Merupakan Daerah Ekstra- teritorial”.

Daerah Ekstrateritorial mencakup:1. Daerah perwakilan diplomatik di suatu negara. yaitu tempat perwakilan suatu negara lain. Di tempat tersebut berlaku larangan bagi alat negara yang dituju (polisi, dan pejabat kehakiman) untuk masuk tanpa ijin Daerah ini juga bebas dari pengawasan dan sensor terha- dap setiap kegiatan yg dilaksanakan di wilayah perwakilan

tsb.

Page 42: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

2. Kapal yang berlayar di bawah bendera suatu negara. Hal ini berlaku baik di laut lepas maupun di laut teritorial negara lain. Sebuah kapal dengan bendera tertentu diibaratkan sebagai pulau terapung (Floating Land).

PEMERINTAH YANG BERDAULAT

Suatu pemerintahan yang berkuasa atas seluruh wilayah dan segenap rakyatnya disebut “Kedaulatan atau Soveregnty”.Kata Kedaulatan atau Daulat berasal dari kata Daulah (Arab), Sovereignty (Inggris), Souvereiniteit (Perancis), Supremus (Latin), dan Souvranita (Italia), yang berarti “Kekuasaan Ter- tinggi”.

Page 43: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

Kekuasaan yang dimiliki pemerintah mempunyai kekuatan yang berlaku ke dalam (interne-souvereiniteit) dan ke luar (externe-souvereiniteit).

Menurut JEAN BODIN 1500 – 1596 seorang filsuf dari Peran- cis, kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi untuk menentu- kan hukum dalam suatu negara.

Kedaulatan mempunyai sifat-sifat pokok sbb:1. Asli artinya kekuasaan itu tidak berasal dari kekuasaan lain

yang lebih tinggi.2. Permanen artinya kekuasaan itu tetap ada selama negara itu berdiri sekalipun pemegang kedaulatan berganti-ganti.3. Tunggal (bulat) artinya kekuasaan itu merupakan satu-satu nya kekuasaan tertinggi dalam negara yang tidak diserah- kan atau dibagi-bagikan kepada badan lain.

Page 44: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

4. Tidak terbatas (absolut) artinya kekuasaan itu tidak dibatasi oleh kekuasaan lain. Bila ada kekuasaan lain yang membatasinya maka kekuasa an tertinggi yang akan lenyap.

Dalam melaksanakan pemerintahan suatu negara, kedaulatanyang dimiliki pemerintah dapat dibedakan sebagai berikut:1. Kedaulatan ke dalam

artinya pemerintah memiliki kewenangan tertinggi dalam mengatur dan menjalankan organisasi negara sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

2. Kedaulatan ke luar artinya pemerintah berkuasa bebas, tidak terikat, dan tidak tunduk kepada kekuatan lain.

Page 45: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

PENGAKUAN DARI NEGARA LAINSuatu negara yang baru merdeka memerlukan pengakuan dari negara lain (deklaratif), karena beberapa pertimbangan seba- gai berikut: 1. Adanya kekhawatiran akan kelangsungan hidupnya baik karena ancaman dari dalam (kudeta) maupun karena inter- vensi dari negara lain. 2. Ketentuan hukum alam yang tidak bisa dielakkan bahwa suatu negara tidak dapat bertahan hidup tanpa bantuan dan kerjasama dengan bangsa lain.

Pengakuan dari negara lain dapat bersifat de Facto dan bersi- fat de Jure.Pengakuan de facto bisa bersifat tetap, bisa juga bersifat sementara, sedangkan pengakuan de jure bersifat tetap, dan bisa juga bersifat penuh.

Page 46: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

Pengakuan secara de factoDiberikan kalau suatu negara baru sudah memenuhi unsur konstitutif dan juga telah menunjukkan diri sebagai pemerin- tahan yang stabil.

Pengakuan secara de facto adalah pengakuan tentang kenya- taan (fakta) adanya suatu negara.

Pengakuan secara de facto dapat dibedakan menjadi:1. Pengakuan de facto bersifat sementara

artinya pengakuan yang diberikan oleh suatu negara tanpa melihat bertahan tidaknya negara tersebut di masa depan.2. Pengakuan de facto bersifat tetap artinya pengakuan dari negara lain terhadap suatu negara hanya bisa menimbulkan hubungan di bidang ekonomi dan perdagangan (konsul). Sedangkan untuk tingkat duta belum dapat dilaksanakan.

Page 47: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

Pengakuan secara de jure dapat dibedakan menjadi:1. Pengakuan de jure bersifat tetap

artinya pengakuan dari negara lain berlaku untuk selama- lamanya setelah melihat adanya jaminan bahwa pemerinta- han negara baru tersebut akan stabil dalam jangka waktu yang cukup lama.

2. Pengakuan de jure bersifat penuh artinya terjadinya hubungan antara negara yang mengakui dan diakui meliputi hubungan dagang, ekonomi, dan diplo- matik.

Negara yang mengakui berhak menempatkan konsuler atau membuka kedutaan.

Page 48: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

FUNGSI DAN TUJUAN NEGARANegara sebagai sebuah organisasi dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat memiliki fungsi yaitu sebagai pengatur kehidupan dalam negara untuk menciptakan tujuan-tujuan negara.

Menurut para ahli kenegaraan, fungsi-fungsi negara mencakupbeberapa hal yaitu sebagai berikut:1. Sebagai stabilisator

yaitu menjaga ketertiban (law and order) untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah berbagai bentrokan dan perselisihan dalam masyarakat.2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.3. Mengusahakan pertahanan untuk menangkal kemungkinan serangan dari luar.4. Menegakkan keadilan yang dilaksanakan melalui badan – badan peradilan.

Page 49: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

FUNGSI NEGARA MENURUT PARA AHLIPara ahli hukum ketatanegaraan memiliki pandangan yang khas tentang fungsi negara sebagai berikut:1. Montesquieu menyatakan bahwa fungsi negara mencakup tiga tugas pokok: a. Fungsi legislatif yaitu membuat Undang-Undang. b. Fungsi Eksekutif yaitu melaksanakan Undang-Undang. c. Fungsi Yudikatif yaitu mengawasi agar semua peraturan ditaati (fungsi mengadili). Teori ini dikenal dengan teori “TRIAS POLITICA” dimana masing-masing fungsi terpisah satu dengan lainnya.

2. GOODNOW membagi fungsi negara menjadi dua tugas yi: a. Policy making yaitu membuat kebijakan negara pada wak tu tertentu untuk seluruh masyarakat.

Page 50: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

b. Policy executing yaitu melaksanakan kebijakan yang su- dah ditentukan.

3. Mohammad Kusnardi, SH membagi fungsi negara menjadi dua bagian: a. Menjamin ketertiban (law and order) b. Mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

Beberapa Teori mengenai fungsi negara antara lain:a. Anarkisme adalah penyangkalan terhadap negara dan pemerintah. Jadi kodrat manusia adalah baik dan bijaksana.b. Individualisme Negara dan aparatur negara hanya ditugaskan untuk menjaga agar individu tidak diganggu keamanan dan keter- tibannya, dalam hidup, kebebasan, dan miliknya.c. Sosialisme adalah semua gerakan sosial yang menghenda- ki campur tangan negara yg seluas mungkin dalam bidang

Page 51: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

perekonomian.d. Komunisme adalah salah satu bentuk sosialisme yang ber- tujuan memperluas fungsi negara dalam upaya mencapai kesejahteraan masyarakat.

TUJUAN NEGARA

Tujuan negara adalah menciptakan kesejahteraan, ketertiban,dan ketentraman semua rakyat yang menjadi bagiannya.

Teori-Teori tentang Tujuan Negara antara lain:1. Kekuasaan Negara (Lord Shang Yang negarawan Cina Kuno). Pokok-pokok pendapatnya yaitu: a. Rakyat dan negara harus berbanding terbalik, bila negara

ingin kuat maka rakyat harus lemah dan sebaliknya.

Page 52: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

b. Negara harus berusaha mengumpulkan kekuasaan/kekua- tan yang sebesar-besarnya.c. Keselamatan dan kemakmuran tidak diperlukan, yang pen- ting negara aman dan sentosa.d. Rakyat harus dijauhkan dari kebudayaan, adat, musik, nya- nyian, hikayat, kebaikan, kesusilaan, hormat pada orang tua, kekerabatan, kejujuran, dan sofisme (the ten evils).

Penguasa yang menerapkan antara lain: Atilla, Jenghis Khan, Timur Lenk, Khubilai Khan.

2. Kekuasaan Negara (N.Machiavelli 1469-1527 seorang pemikir dan politikus dari Italia). Pokok-pokok pendapatnya yaitu: a. Menitikberatkan pada sifat pribadi Raja, yaitu agar dapat cerdik seperti “Kancil” dan menakut-nakuti rakyatnya se- perti “Singa”.

Page 53: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

b. Pemerintah atau penguasa boleh berbuat apa saja, asal untuk kepentingan negara dalam mencapai kekuasaan ne- ra yang sebesar-besarnya.c. Siapapun yang melawan pemerintah atau Raja harus ditindak tanpa kompromi. d. Pemerintah menghalalkan segala cara, meskipun harus melanggar sendi-sendi kesusilaan dan kebenaran.e. Seorang penguasa yang cermat tidak bertahan pada keyaki nan / kepercayaan yang berlawanan dengan kepentingan- nya.

Penguasa yang menerapkan antara lain: Fredderick Agung, Louis XIV, Adolf Hitler, B. Mussolini.

Page 54: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

3. Perdamaian Dunia (Dante Alighieri 1265 – 1321 seorang pemikir besar dari Prussia Jerman). Pokok-pokok pendapatnya antara lain: a. Keamanan dan ketentraman manusia dalam negara dapat dicapai apabila ada perdamaian dunia, yang tidak terletak pada masing-masing penguasa atau Raja. b. Dalam mencapai perdamaian dunia, perlu dibentuk satu negara di bawah satu imperium (Raja atau Kaisar). c. Pembentukan imperium bertujuan untuk kepentingan ke- nusiaan. d. Pembentukan masing-masing negara merdeka hanya akan menimbulkan peperangan.

Penguasa yang menerapkan antara lain: Memberikan inspirasi terbentuknya (liga Bangsa – Bangsa atau LBB) dan selanjutnya diganti menjadi PBB.

Page 55: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

4. Jaminan atas Hak dan Kewajiban (Immanuel Kant 1724 – 1804 seorang ahli hukum dari Jerman) Pokok-pokok pendapatnya yaitu: a. Negara harus membentuk dan mempertahankan hukum supaya hak dan kemerdekaan warga negara terpelihara. b. Adanya hukum yang dirumuskan dalam perundang-unda ngan dan hukum itu merupakan penjelmaan kehendak umum (Volonte generale). c. Perlunya pemisahan kekuasaan antara eksekutif dan legislatif. d. Peranan negara menjaga ketertiban hukum dan melindu- ngi hak serta kebebasan warganya. e. Negara tidak boleh turut campur dalam urusan pribadi dan ekonomi warganya.

Penguasa yang menerapkan antara lain: Banyak diterapkan di negara-negara Eropa dan Amerika

Page 56: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

pada umumnya setelah abad XVIII.- Diterapkan di hampir semua negara modern yang menjunjung tinggi demokrasi dan menjamin keseimbangan antara kepen- tingan individu dan masyarakat.

5. Negara Kesejahteraan atau Welfare State (R. Kranenburg) seorang ahli hukum Jerman. Pokok-pokok pendapatnya antara lain: a. Negara bukan sekedar pemelihara ketertiban hukum be- laka, tetapi secara aktif mengupayakan kesejahteraan warga negaranya. b. Negara harus benar-benar bertindak adil terhadap seluruh warga negaranya. c. Negara hukum bukan hanya untuk penguasa atau golong an tertentu saja, tetapi untuk kesejahteraan seluruh rakyat di dalam negara.

Page 57: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

Dalam perkembangannya teori-teori tentang tujuan negara menjelma menjadi paham-paham atau ideologi yaitu sbb:1. Teori Fasisme Kata Fasisme berasal dari kata “Fascio” yang berarti “Kelompok Politik”. Dari kata itu muncul “Fascio de Combattimento” yang berarti “Barisan Tempur” yang dipraktikkan Italia pada jaman kediktatoran Mussolini 1883 – 1945.

Secara umum, Fasisme adalah sistem kediktatoran yang menempatkan negara di tangan satu orang dan melarang setiap oposisi atau perlawanan.

Adolf Hitler adalah salah seorang pemimpin Jerman yang terkenal dengan fasismenya yaitu NAZI. Dia sangat diktator dan kejam terhadap lawan politiknya.

Page 58: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

Sebagai suatu sistem pemerintahan dalam pencapaian tujuan,Negara Fasis memiliki ciri-ciri sbb:a. Ditandai oleh kediktatoran suatu partai yang kaku.b. Adanya penindasan terhadap oposisi.c. Menganut paham nasionalisme yang sempit.d. Seluruh aspek kehidupan warga negara diatur, dikontrol dan

dikendalikan secara ketat oleh pemerintah fasis yang sentra listis.e. Moralitas sering diabaikan demi mencapai tujuan negara fasis.f. Pengaturan perekonomian sangat sentralistis.g. Tujuan negara fasis adalah “Imperium Dunia”. Pemimpin bercita-cita untuk mempersatukan semua bangsa di dunia menjadi satu negara atau kekuatan bersama.

Page 59: Kewarganegaraan Hakikat Bangsa & Negara Yr x

2. Teori Individualisme Teori ini muncul di tengah-tengah peradaban reformasi barat kurang lebih pada abad XVII dan XVIII. Teori ini muncul sebagai antiklimaks kekuasaan Monarkhi Absolut. Pelopor paham individualisme (liberalisme) dalam bidang politik antara lain John Locke, Voltaire, Montesquieu, j.j. Rousseau, dan Immanuel Kant.

Para tokoh ini selalu menyuarakan: - Liberte (kebebasan) - Egalite (persamaan) - Fraternite (persaudaraan)

Mereka juga mengembangkan pemikiran rasionalisme dan humanisme sebagai buah dari “Revolusi Perancis” dan Revolusi Industri”.